DAFTAR ISI 1. PENDAHULUAN 2. PERKEMBANGAN PENCAPAIAN PROGRAM A. PROGRAM KELUARGA BERENCANA B. PROGRAM KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA C. PROGRAM KETEHANAN DAN PEMBERDAYAAN KELUARGA D. PROGRAM
PENGUATAN
PELEMBAGAAN
KELUARGA
BERKUALITAS 3. CAPAIAN KONTRAK KINERJA (1). PENCAPAIAN PESERTA KB BARU (2). PENCAPAIAN PESERTA KB BARU PRIA (3). PIK KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA (4). KELOMPOK UPPKS (5). KELUARGA PRA-SEJAHTERA DAN KS-I YANG BERUSAHA (6). KELUARGA BALITA YANG AKTIF DALAM BKB (7). KELUARGA REMAJA YANG AKTIF DALAM BKR (8). PELEMBAGAAN SKPD-KB SESUAI DENGAN PP 41 TAHUN 2007 4. REALISASI KEUANGAN 1). ALOKASI ANGGARAN TAHUN 2008 2). REALISASI ANGGARAN TAHUN 2008 5. KESIMPULAN DAN SARAN 1). KESIMPULAN 2). SARAN-SARAN 6. PENUTUP 7. LAMPIRAN-LAMPIRAN
KECIL
1. PENDAHULUAN Program Keluarga Berencana Nasional merupakan salah satu program sosial dasar yang sangat penting artinya untuk Pembangunan Nasional. Melalui Peraturan Presiden No. 7 tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2005-2009, telah menggariskan arah kebijakan Program KB Nasional untuk periode lima tahun. Dalam RPJMN tersebut disebutkan antara lain bahwa Program KB Nasional merupakan Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Kecil Berkualitas sebagai langkah penting untuk mencapai pembangunan berkelanjutan yang diarahkan sebagai upaya pengendalian kuantitas penduduk melalui keluarga berencana, serta pengembangan dan peningkatan kualitas penduduk melalui perwujudan keluarga kecil yang berkualitas. Searah dengan kebijakan RPJMN tersebut BKKBN telah melakukan reformulasi arah kebijakan Program serta menyelaraskan dengan arah kebijakan Pemerintah melalui empat program pokok serta tiga program pendukung yaitu; Program Pokok; 1) Program Keluarga Berencana 2) Program Kesehatan Reproduksi Remaja 3) Program Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga 4) Program Penguatan Pelembagaan Serta Tiga Program Pendukung; 1) Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Negara 2) Program Pengelolaan Sumber Daya Aparatur 3) Program Penyelenggaraan Pimpinan Kenegaraan dan Kepemerintahan Perubahan lingkungan strategis dan tuntutan terhadap program RPJMN 2005-2009 tersebut telah mendorong terjadinya perubahan Visi dan Misi BKKBN serta grand strategi yang dijabarkan dalam dua puluh satu sasaran yang ingin dicapai yang meliputi pencapaian PB, PB Pria, PIK KRR, kelompok UPPKS, Keluarga pra-S dan KS-I yang berusaha, Keluarga Balita aktif dalam kegiatan BKB, Keluarga Remaja yang aktif dalam BKR, serta kelembagaan SKPD-KB di Kabupaten/Kota.
2. PERKEMBANGAN PENCAPAIAN PROGRAM A. Program Keluarga Berencana Program ini bertujuan utnuk membantu keluarga dalam pengaturan kelahiran, meningkatkan akses dan kualitas informasi, pendidikan, konseling, pelayanan KB serta kesehatan Reproduksi, meningkatkan partisipasi masyarakat untuk meningkatkan kemandirian, meningkatkan kesertaan dan tanggung jawab pria dalam keluarga ber KB, upaya penurunan angka kematian ibu, bayi dan anak serta mempromosikan hak-hak dan kesehatan Reproduksi. 1) Pencapaian peserta KB Baru Berdasarkan laporan bulanan (F/II/KB) yang masuk ke BKKBN Provinsi NAD pencapaian peserta KB Baru dari bulan Januari s/d bulan Desember 2008 telah mencapai sebanyak 132.475 atau 100,09% dibandingkan dengan PPM PB tahun 2008
sebanyak 132.350 peserta.dan lebih tinggi bila dibandingkan dengan pencapaian PB pada tahun 2007 sebanyak 108.898 peserta atau 94, 86% dari PPM PB sebanyak 114.800 untuk Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Dan bila dilihat pencapaian secara Kab/Kota; pencapaian di atas rata-rata Provinsi NAD (100,09%) yaitu: (1) Gayo Lues 256,15 %, (2) Simeulue 244,21%, (3) Aceh Tenggara 181,68%, (4) Pidie Jaya 168,85%, (5) Bener Meriah 160,07%, (6) Nagan Raya 154,38%, (7) Aceh Barat Daya 143,80%, (8) Aceh Tengah 133,97%, (9) Banda Aceh 121,21%, (10) Aceh Barat 119,53%, (11) Aceh Jaya 101,83% dan (12) Aceh Timur 100,03%. Sedangkan yang masih di bawah rata-rata Provinsi NAD (1) Aceh Singkil 28,49% (2) Aceh Selatan 65,14%, (3) Aceh Utara 68,81%, (4) Kota Langsa 58,67%, (5) Sabang 70,02%, (6) Bireun 73,44%, (7) Aceh Besar 76,36% (8) Lhokseumawe 80,51%, (9) Aceh Tamiang 81,98%, (10) Subulussalam 86,28% (11) Pidie 86,38%. 2) Peserta KB Baru menurut Mix Kontrasepsi Pencapaian peserta KB Baru terhadap PPM-PB menurut Mix Kontrasepsi Januari s/d Desember 2008 tertinggi terdapat pada peserta KB MOW 302 atau 194,84% dari PPM-PB MOW 155 peserta. Peserta KB Baru Implant 2.094 (110,21%) dari PPM-PB Implant 1.900 peserta. Kondom 9.429 (104,02%) dari PPM-PB Kondom 9.065 dan peserta KB Suntikan sebanyak 63.831 peserta (101,56%) dari PPM-PB Suntik, peserta KB Pil sebanyak 55.131 (97,66%) dari PPM-PB Pil 56.450 peserta berikut peserta KB Baru IUD sebanyak 1.683 (88,58%) dari PPM-PB 1.900 peserta sementara yang paling rendah peserta KB MOP haya 5 peserta (16,67%) dari PPMPB MOP sebanyak 30 peserta. 3) Pencapaian peserta KB Baru Pria Jumlah PPM peserta KB Baru Pria Provinsi NAD sebanyak 9.095 peserta yang terdiri dari PPM-PB MOP sebanyak 30 peserta dari PPM-PB Kondom sebanyak 9.065 peserta. Pencapaian peserta KB Baru Pria s/d akhir Desember 2008 sebanyak 9.434 peserta atau 103,73% dari PPM-PB Pria 9.095 peserta, bila dilihat per mix kontrasepsi: MOP 5 peserta (16,67%) dari PPM-PB MOP 30 peserta dan peserta Kondom 9.429 peserta (104,02%) dari PPM-PB Kondom 9.065 peserta. Pencapaian menurut Kab/Kota; persentase peserta KB Pria terhadap PPM-PB Pria yang berada di atas rata-rata Provinsi dicapai Kab/Kota: yaitu Kabupaten Simeulue 788,80%, Kota Lhokseumawe 328,00%, Kabupaten Bireuen 157,67%, Kabupaten Aceh Timur 151,40%, Kabupaten Pidie 176,19%, Kota Banda Aceh 106,67% dan Nagan Raya 103,50% sedangkan Kab/Kota lainnya di bawah rata-rata Provinsi NAD.
4) Peserta KB Baru menurut sarana pelayanan Secara Provinsi dari laporan Pelkon (F/II/KB) yang masuk ke BKKBN Provinsi NAD s/d bulan Desember 2008 jumlah peserta KB Baru yang dilayani melalui tempat pelayanan KB sebagai berikut: Klinik Kab/Kota
Pemeri ntah
Aceh Besar Pidie Aceh Utara Aceh Timur Aceh Tengah Aceh Barat Aceh Selatan Aceh Tenggara Banda Aceh Sabang A. Singkil Simeulue Bireuen Lhoksumawe Langsa A. Barat Daya Gayo Lues Aceh Jaya Nagan Raya Aceh Tamiang Bener Meriah Pidie Jaya Subulussalam Jumlah
5.777 8.186 8.675 8.295 2.717 4.478 3.270 6.254 3.410 666 880 4.041 5.529 2.931 1.761 3.852 5.613 1.334 2.838 3.996 1.710 4.018 1.484 91.715
% 91,31 59,66 76,28 69,95 63,67 79,09 79,41 72,75 50,10 77,71 68,43 65,43 64,93 78,31 93,77 70,42 89,29 47,09 46,96 76,03 46,88 72,59 66,85 69,23
Swasta 111 1 500 161 106 109 1 0 2.418 0 0 354 195 265 99 0 224 94 401 0 436 178 2 5.655
% 1,75 0,01 4,40 1,36 2,48 1,93 0,02 0,00 35,53 0,00 0,00 5,73 2,29 7,08 5,27 0,00 3,56 3,32 6,63 0,00 11,95 3,22 0,09 4,27
DPS
140 85 6 207 5 92 52 386 73 0 15 766 142 0 18 272 31 260 0 67 480 7 18 3.122
%
2,21 0,62 0,05 1,75 0,12 1,82 1,26 4,49 1,07 0,00 1,17 12,40 1,67 0,00 0,96 4,97 0,49 9,18 0,00 1,27 13,16 0,13 0,81 2,36
BPS
%
Jlh
299 5.449 2.191 3.195 1.439 983 795 1.957 905 191 391 1.015 2.649 547 0 1.346 418 1.145 2.805 1.193 1.022 1.332 716 31.983
4,73 37,71 19,27 26,94 33,72 17,36 19,31 22,76 13,30 22,29 30,40 16,43 31,11 14,61 0,00 24,61 6,65 40,42 46,41 22,70 28,02 24,07 32,25 24,14
6.327 13.721 11.372 11.858 4.267 5.662 4.118 8.597 6.806 857 1.286 6.176 8.515 3.743 1.878 5.470 6.286 2.833 6.044 5.256 3.648 5.535 2.220 132.475
B. Program Kesehatan Reproduksi Remaja Program ini dilakukan dalam rangka menyiapkan kehidupan berkeluarga yang bertanggung jawab, kegiatan ini dilakukan melalui promosi pengetahuan sikap dan perilaku masyarakat, keluarga dan remaja tentang KRR; hak-hak reproduksi, penundaan usia perkawinan, penanggulangan penyakit menular seksual serta penyalahgunaan NAPZA. Sasaran yag ingin dicapai adalah adanya peningkatan pengetahuan masyarakat, keluarga dan remaja, tentang kesehatan reproduksi remaja serta meningkatnya pengetahuan dan cara-cara pencegahan penularan penyakit seksual dan penyalahgunaan NAPZA. Kegiatan promosi kesehatan reproduksi remaja sampai dengan Desember 2008 sudah dibentuk Pusat Informasi dan Konsultasi Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK KRR sebanyak 105 buah atau 159,69% dibandingkan dengan sasaran yang harus dicapai sebanyak 67 buah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Sesuai dengan sasaran yang diberikan BKKBN Pusat untuk Provinsi NAD dan bila dilihat menurut Kab/Kota pencapaiannya sebagai berikut : No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Kab/Kota Aceh Besar Pidie Aceh Utara Aceh Timur Aceh Tengah Aceh Barat Aceh Selatan Aceh Tenggara Banda Aceh Sabang Aceh Singkil Simeulue Bireuen Lhoksumawe Langsa Aceh Barat Daya Gayo Lues Aceh Jaya Nagan Raya Aceh Tamiang Bener Meriah Pidie Jaya Subulussalam Jumlah
Kecamatan
Sasaran
Realisasi
%
23 20 27 21 14 11 16 16 9 2 9 8 17 4 5 9 11 6 13 8 11 10 6 276
6 4 4 4 4 3 3 3 9 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 0 0 67
6 4 4 4 18 3 3 3 9 2 2 2 4 4 3 2 2 6 2 6 8 8 0 105
100 % 100 % 100 % 100 % 450 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 133,33 % 133,33 % 100 % 100 % 100 % 300 % 100 % 300 % 400 % 0% 0% 156,72 %
Sementara itu jumlah tenaga terlatih terdapat tiga kelompok yaitu : kelompok pendidik sebaya, telah terlatih 151 orang, konselor sebaya telah terlatih sebanyak 70 orang dan pengelola PIK KRR telah terlatih 238 orang guru yang tersebar dalam Provinsi NAD.
C. Program Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga Dalam upaya membentuk keluarga yang memiliki ketahanan dan keberdayaannya guna hidup lebih mandiri serta mengembangkan diri dan keluarganya serta upaya hidup yang harmonis sesama anggota keluarga dan lingkungannya dalam meningkatkan kesejahteraan lahir dan kebahagian bathin. Sasaran yang ingin dicapai dalam program ketahanan dan pemberdayaan keluarga; adanya peningkatan kemampuan keluarga dalam pengasuhan dan pertumbuhan kembang anak yang dipantau melalui Kartu Kembang Anak (KKA), pembinaan remaja dan pembinaan keluarga lansia serta pengetahuan masyarakat tentang kualitas lingkungan keluarga, disamping itu juga peningkatan pemberdayaan keluarga praSejahtera dan KS-I untuk mengakses sumber daya ekonomi dan kemampuan berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya.
Kegiatan ketahanan dan pemberdayaan keluarga yang kegiatannya sebagai berikut; 1. Peningkatan Ketahanan Keluarga Kegiatan ini berupaya untuk meningkatkan ketahanan keluarga, melalui kegiatan kemampuan keluarga dalam pengasuhan dan penumbuh kembang anak dengan kegiatan catur bina keluarga : yaitu Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR) dan Bina Keluarga Lansia (BKL) serta Penigkatan Kualitas Keluarga. Berdasarkan laporan pengendalian lapangan Desember 2008 dari 23 Kab/Kota menunjukkan perkembangannya sebagai berikut; a. Dalam kurun waktu tahun 2008 sasaran keluarga punya balita yang aktif dalam kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) sebanyak 32.933 keluarga, berdasarkan laporan pengendalian lapangan s/d Desember 2008 telah dicapai keluarga yang aktif dalam kelompok kegiatan BKB sebanyak 34.989 atau 106,24% dari sasaran Provinsi NAD dan berdasarkan laporan dari Kab/Kota terdapat 12 Kab/Kota yang tingkat keaktifan keluarga diatas rata-rata Provinsi, yaitu: Kabupaten Aceh Tamiang 272,34%, Aceh Barat 236,83%, Simeulue 202,58%, Aceh Timur 166,23%, Lhokseumawe 138,32%, Nagan Raya 135,75%, Pidie Jaya 125,37%, Aceh Jaya 206,01%, Gayo Lues 127,91%, Aceh Barat Daya 210,36%, Langsa 115,55%, sementara lain masih di bawah rata-rata Provinsi dan yang terendah Kabupaten Aceh Singkil 49,90% (lihat lampiran) b. Bina Keluarga Remaja (BKR) Sasaran yang ingin dicapai dalam Bina Keluarga Remaja adalah keaktifan keluarga punya remaja aktif dalam kelompok kegiatan Bina Keluarga Remaja (BKR), jumlah sasaran keluarga yang punya remaja aktif dalam kegiatan kelompok BKR sebanyak 9.929 keluarga. Namun sampai dengan Desember 2008 tingkat keaktifan keluarga dalam kegiatan BKR tersebut telah dicapai 14.677 keluarga atau 147,82% dan Kab/Kota yang tingkat keaktifan keluarga remaja diatas rata-rata Provinsi ada delapan Kab/Kota yaitu; Kabupaten Aceh Jaya 728,87%, Aceh Selatan 626,92%, Aceh Timur 417,36%, Bener Meriah 461,42%, Pidie 271,08%, Bireuen 202,56%, Kota Banda Aceh 171,80%. Sementara itu ada 3 Kabupaten yang tingkat keaktifan keluarga Remaja dalam Poktan BKR diatas 100% yaitu; Kabupaten Aceh Utara, Simeulue dan Nagan Raya sedangkan dibawah 100% (lihat lampiran) c. Bina Keluarga Lansia (BKL) Tujuan dari kegiatan ini antara lain untuk memudahkan akses informasi dan pelayanan program yang intinya adalah penyuluhan bagi keluarga agar pengetahuan dan ketrampilan dalam pengasuhan dan pengembangan tingkatan kualitas lansia. Sampai dengan Desember 2008 berdasarkan laporan dari Kab/Kota (laporan pengendalian lapangan F/I/Kab-Dal/08) telah terbentuk Bina Keluarga Lansia sebanyak 946 kelompok dengan jumlah keluarga yang menjadi anggota sebanyak 11.955 keluarga dan yang aktif dalam kelompok kegiatan sebanyak 8.437 keluarga atau 75,57% dari keluarga yang menjadi anggota kelompok BKL.
2. Peningkatan Kesejahteraan Keluarga Upaya peningkatan kesejahteraan keluarga dalam hal ini merupakan upaya pemberdayaan ekonomi keluarga dilakukan melalui kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS). Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut adalah dapat meningkatkan kemampuan keluarga dalam meningkatakan pendapatan keluarga guna memenuhi kebutuhan dasar keluarganya. Jumlah kelompok UPPKS sampai dengan Desember 2008 berdasarkan laporan pengendalian lapangan sebanyak 938 kelompok atau 125,07% dari sasaran Provinsi NAD sebanyak 750 kelompok, dan Kab/Kota keberadaan kelompok UPPKS nya di atas rata-rata Provinsi NAD yaitu; Subulussalam 750,00%, Aceh Tamiang 362,96%, Aceh Jaya 280% Nagan Raya 433,33%, Lhokseumawe 661,11%, Bireuen 487,50% Aceh Timur 328,95%, Pidie Jaya 160%, Simeulue 180%, Aceh Barat 146,15%, Aceh Utara 150,60%, sementara itu ada Kab/Kota telah mencapai 100% dari sasaran yang diberikan yaitu; Aceh Tengah 100%, Pidie 101,23%, Langsa 100%, dan Bener Meriah 100%, sedangkan Kab/Kota lainnya masih dibawah 100% dari sasaran adalah Gayo Lues 2,41%. Modal usaha UPPKS tersebut bersumber dari APBN, BRR dan dana APBK setempat. Berdasarkan laporan pengendalian lapangan ; pencapaian keluarga Pra-Sejahtera dan Keluarga Sejahtera –I yang berusaha sebanyak 10.647 keluarga atau 134,64% dari sasaran Provinsi NAD sebanyak 7.908 keluarga dan ada delapan Kab/Kota yang pencapaian sasaran diatas rata-rata Provinsi yaitu; Kabupaten Aceh Selatan 887,14%, Aceh Singkil 666,67%, Aceh Jaya 285,7%, Aceh Timur 248,76%, Simeulue 235,59%, Banda Aceh 194,94%, Bireun 159,01%, Lhokseumawe 137,43%, dan terendah tingkat partisipasi keluarga Pra-S dan KS-I dalam berusaha di Kabupaten Aceh Barat yang hanya 26,44% dari sasaran (lihat lampiran).
D. Program Penguatan Perkembangan Keluarga Kecil Berkualitas Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian sekaligus meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan keluarga berencana, kesehatan reproduksi dan Pemberdayaankeluarga di semua tingkatan wilayah serta untuk penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas kerja serta pengembangan kebijakan pembangunan keluarga berencana dan pengembangan keluarga sejahtera yang terintegrasi dengan kebijakan pembangunan kependudukan kearah yang lebih baik. Sasaran yang ingin dicapai adalah adanya peningkatan jumlah lembaga dan institusi pelayanan baik bidang keluarga berencana maupun dalam kegiatan pembangunan keluarga sejahtera oleh masyarakat secara mandiri, meningkatnya peran serta masyarakat dalam berbagai aspek pemberdayaan keluarga 1) Pengelola KB Kab/Kota Dengan adanya Peraturan Pemerintah (PP) No. 38 tahun 2007 tentang pembagian urusan Pemerintahan antara Pemerintahan Provinsi dan Pemerintahan Kab/Kota juga Peraturan Pemerintah (PP) No. 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat daerah (OPD) dijelasklan bahwa keluarga berencana dan keluarga sejahtera merupakan salah satu urusan wajib diantara 28 urusan wajib lainnya, dengan adanya PP tersebut sejak
awal 2008 di Provinsi NAD telah terjadi perubahan pengelolaan KB di Kab/Kota yaitu; 1. Yang telah ada Peraturan Daerah (Qanun) 22 Kab/Kota 2. Draf eksekutif 1 Kab/Kota (lihat lampiran) 2) Perkembangan petugas KB lapangan Setelah berlakunya otonomi daerah di Kab/Kota yang diikuti dengan penyerahan P3D pada akhir Desember 2003 termasuk personil (petugas lapangan) sampai dengan saat ini sangat berpengaruh terhadap kinerja program, baik kegiatan pembinaan maupun pelaporan pencapaian program, untuk mengantisipasi hal tersebut BKKBN Provinsi NAD telah berupaya mengrekrut tenaga relawan dan memberikan fasilitas lainnya baik melalui BRR maupun dari donor lainnya. Adapun keadaaan petugas lapangan sebagai berikut; No.
Kab/Kota
Jlh Kec.
Jlh Desa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Aceh Besar Pidie Aceh Utara Aceh Timur Aceh Tengah Aceh Barat Aceh Selatan Aceh Tenggara Banda Aceh Sabang Aceh Singkil Simeulue Bireuen Lhoksumawe Langsa Aceh Barat Daya Gayo Lues Aceh Jaya Nagan Raya Aceh Tamiang Bener Meriah Pidie Jaya Subulussalam Jumlah
23 22 27 21 14 11 16 16 9 2 10 8 17 4 5 9 11 6 13 12 7 8 5 276
604 730 856 492 271 321 247 386 90 18 119 143 576 68 51 132 136 172 242 209 232 222 71 6.388
Tenaga Lapangan KB P/PKB Relawan Jumlah 83 81 62 67 37 51 33 14 8 16 10 53 11 8 18 6 23 13 7 13 3 617
23 4 13 4 4 11 7 5 9 2 4 5 5 4 6 12 15 5 7 11 10 5 171
Ket.
106 85 75 71 41 11 58 38 23 10 20 10 58 16 12 24 12 21 28 20 18 23 8 788
3. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA Sebagai tindak lanjut untuk memperkuat pencapaian program KB Nasional antara Kepala BKKBN Pusat dengan Kepala BKKBN Provinsi telah dilakukan penandatanganan Kontrak Kinerja yang mengacu kepada upaya-upaya pencapaian RPJMN 2005-2009
sesuai peraturan presiden No. 7 tahun 2005 yang sejalan dengan visi dan misi Program KB Nasional yang terdiri dari delapan indikator sebagai sasaran kinerja yang meliputi; (1) Pencapaian Indikator Kinerja Peserta KB Baru (2) Pencapaian Peserta KB Baru Pria (3) Pusat Informasi dan Konsultasi Kespro Remaja (PIK KRR) (4) Kelompok UPPKS (5) Keluarga Pra Sejahtera dan KS-I yang aktif berusaha (6) Keluarga Balita yang aktif dalam kelopmok kegiatan BKB (7) Keluarga Remaja yang aktif dalam kelompok kegiatan BKR (8) Kelembagaan pengelola KB Kab/Kota. 1. Pencapaian Indikator Kinerja Peserta KB Baru Jumlah pencapaian indikator kinerja peserta KB Baru sampai dengan Desember 2008 secara persentase telah dicapai 132.475 peserta atau 100,09% dari PPM-PB 132.350 peserta. Bobot untuk capaian Indikator Kinerja peserPETA PENCAPAIAN PB TERHADAP PPM PB PER KAB/KOTA S/D DESEMBER 2008 ta KB Baru 50 point apabila terpenuhi 100%, namun karena dicapai 100,09% dikalikan bobot : Capaian Indikator Kinerja peserta KB Baru sampai dengan Desember sebesar 39,83 point. Belum terpenuhinya bobot tersebut disebabkan capaian Mix Kontrasepsi MOP dan IUD serta PIL belum tercapai 100% masing-masing Mix Kontrasepsi tersebut. Belum terpenuhinya peserta MOP masih kurangnya informasi 0 – 79,99 dan konseling kepada 80 - 89,99 calon-calon peserta 90 - 99,99 yang sementara ini ada =100 rumor apabila telah dilakukan operasi, alat Reproduksinya tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya disamping itu juga dukungan dana itu MOP belum mencukupi sesuai rate yang ada perkasus karena belum semua Kab/Kota mempunyai Dokter spesialis, dengan sendirinya mesti dibawakan ke tempat lain/keluar daerah setempat. Sabang
B. Aceh A. Besar
Pidie
Pidie Jaya
Bireun
Aceh Besar
Lhokseuma we
Aceh Utara
Aceh Timur
Langsa
Pidie Pidie Jaya
B. Meriah
Tamiang
A. Tengah
A. Jaya
A. Barat
G. Lues
Nagan Raya
Agara
Abdya
Simeulue
A. Selatan
Subulussalam
Singkil
%
%
%
%
Demikian juga halnya tentang peserta IUD, yang mana Tenaga Medis pemasangan IUD terbatas yang teah mengikuti pelatihan, sementara tenaga medis yang dilatih pada tahun 80-an pada umumnya telah purna bakti/pensiun, serta alat-alat medis sudah tidak layak pakai lagi. P ER B A N D IN G A N P EN CA P A IA N P B P ER M IX K O N TR A S EP SI, S.D D ESEM B ER (2 0 0 7 & 2 0 0 8) 63831
2007 2008
54771
55131 46375
9429 5150 1408
1683
IUD
134
302
2094
5
1054
6
MOW
M OP
KONDOM
IM PLANT
S UNTIKAN
P IL 3
2. Pencapaian Indikator Kinerja Peserta KB Baru Pria
PETA PENCAPAIAN TOTAL PB PRIA THD PPM PB PRIA PER KAB/KOTA S/D DESEMBER 2008 Sabang
B. Aceh A. Besar Pidie Pidie Jaya Bireun Lhokseuma we
Aceh Besar
Aceh Utara Aceh Timur
Pidie Pidie Jaya
Langsa
B. Meriah Tamiang
A. Tengah A. Jaya
A. Barat G. Lues
Nagan Raya
Abdya
Agara
Simeulue A. Selatan
Subulussalam
Singkil
0 – 79,99 % 80 - 89,99 % 90 - 99,99 % =100 %
Pencapaian KB Baru Pria secara persentase kedua mix kontrasepsi (MOP dan kondom) telah melampaui PPM-PB Pria 9.095 peserta yang pencapaian 9.434 peserta (103,73%), namun apabila dibobotkan jauh belum mencapai sasaran kinerja karena bobot mix kontrasepsi MOP 11 point sementara bobot mix kontrasepsi Kondom hanya 5 point atau keduanya berjumlah 16 point. Sementara Indikator Kinerja capaian mix kontrasepsi kondom telah terpenuhi 5 point, namun indikator kinerja capaian mix kontrasepsi MOP hanya 1,83 point yang berarti belum terpenuhi secara pembobotan sebanyak 9,17 point (lihat lampiran).
3. Pencapaian Indikator Kinerja PIK KRR
PETA % PIK KRR TERHADAP SASARAN 2008 PER KAB/KOTA S/D DESEMBER 2008
Sabang B. Aceh A. Besar Pidie Pidie Jaya Bireun Lhokseuma we
Aceh Besar
Aceh Utara Aceh Timur
Pidie Pidie Jaya
Langsa
B. Meriah Tamiang A. Tengah A. Jaya
A. Barat G. Lues
Nagan Raya
Abdya
Agara
Pencapaian indikator kinerja secara persentase telah melampaui sasaran Provinsi NAD sebanyak 67 buah sementara pencapaiannya 105 buah atau 156,72% dari sasaran. Bobot untuk capaian indikator kinerja PIK KRR 5 point yang berarti telah terpenuhi baik secara Provinsi maupun Kab/Kota. Sementara satu Kabupaten/Kota yaitu Kota Subulussalam memang tidak diberikan sasaran PIK KRR pada tahun 2008 (lihat lampiran).
Simeulue A. Selatan
Subulussalam
0 – 79,99 %
Singkil
80 - 89,99 % 90 - 99,99 % =100 %
4. Pencapaian Indikator Kinerja Keluarga Balita yang aktif dalam kegiatan BKB
PETA % ANGGOTA BKB AKTIF TERHADAP SASARAN 2008 S/D DESEMBER 2008 Sabang B. Aceh A. Besar Pidie Pidie Jaya Bireun Lhokseuma we
Aceh Besar
Aceh Utara Aceh Timur Langsa
Pidie Pidie Jaya B. Meriah
Tamiang A. Tengah A. Jaya
A. Barat G. Lues
Nagan Raya
Agara
Abdya
Simeulue A. Selatan
Subulussalam
Singkil
0 – 79,99 % 80 - 89,99 % 90 - 99,99 % =100 %
Pencapaian Indikator Kinerja Keluarga Balita yang aktif dalam kelompok BKB, secara Provinsi telah mencapai 34.989 keluarga atau 106,24% dari sasaran Provinsi NAD 32.933 sasaran. Bobot untuk pencapaian indikator kinerja Keluarga Balita yang aktif dalam kelompok kegiatan BKB 10 point dan hal ini secara Provinsi NAD telah terpenuhi, namun masih ada Kab/Kota yang belum terpenuhi dan terendah dari Kab/Kota lain yaitu Aceh Singkil 4,69 point (lihat lampiran).
5. Pencapaian Indikator Kinerja Keluarga Remaja yang aktif dalam Poktan BKR
PETA % ANGGOTA BKR AKTIF TERHADAP SASARAN 2008 PER KAB/KOTA S/D DESEMBER 2008 Sabang B. Aceh A. Besar Pidie Pidie Jaya Bireun Aceh Besar
Lhokseuma we
Aceh Utara Aceh Timur Langsa
Pidie Pidie Jaya B.Meriah
Tamiang
A. Tengah A. Jaya
A. Barat G. Lues
Nagan Raya
Agara
Abdya
Simeulue A. Selatan
Subulussalam
Singkil
Pencapaian Indikator Kinerja Keluarga Remaja yang aktif dalam poktan BKR secara Provinsi NAD telah mencapai 14.959 keluarga atau 150,61% dari sasaran Provinsi sebanyak 9.929 keluarga. Bobot capaian indikator kinerja keluarga remaja yang aktif dalam poktan BKR apabila telah terpenuhi 100% sebesar 10 point, hal ini telah terpenuhi namun masih ada Kab/Kota yang dalam capaian indikator kinerja dalam kegiatan tersebut hanya 2,24 point yang merupakan Kab/Kota terendah capaiannya yaitu Kota Sabang (lihat lampiran).
0 - 79,99 % 80 - 89,99
%
90 - 99,99 % =
100 %
6. Pencapaian indikator kinerja pembentukan kelompok UPPKS
PETA % KELOMPOK UPPKS THD SASARAN 2008 PER KAB/KOTA S/D DESEMBER 2008 Sabang B. Aceh A. Besar Pidie Pidie Jaya Bireun Lhokseuma we
Aceh Besar
Aceh Utara Aceh Timur
Pidie Pidie Jaya
Langsa
B. Meriah Tamiang
A. Tengah A. Jaya
A. Barat G. Lues
Nagan Raya
Agara
Abdya
Simeulue A. Selatan
Subulussalam
Singkil
0 - 79,99 % 80 - 89,99
%
90 - 99,99 % =
100 %
Pencapaian indikator kinerja pembentukan kelompok UPPKS secara Provinsi telah mencapai 938 kelompok atau 125,07% dari sasaran Provinsi NAD sebanyak 750 kelompok. Bobot capaian indikator kinerja pembentukan kelompok UPPKS sebesar 5 point telah terpenuhi dan juga masih ada Kab/Kota yang pembentukan kelompok UPPKS di bawah rata-rata Provinsi dan terendah di Kab/Kota yaitu Kabupaten Gayo Lues hanya 0,12 point (lihat lampiran).
7. Pencapaian indikator kinerja keluarga Pra Sejahtera dan KS-I yang berusaha
PETA % JUMLAH KPS-I ANGG. UPPKS BERUSAHA THD SASARAN 2008 PER KAB/KOTA S/D DESEMBER 2008 Sabang B. Aceh A. Besar Pidie Pidie Jaya Bireun Lhokseuma we
Aceh Besar
Aceh Utara Aceh Timur Langsa
Pidie Pidie Jaya B. Meriah
Tamiang A. Tengah A. Jaya
A. Barat G. Lues
Nagan Raya
Abdya
Agara
Simeulue A. Selatan
Subulussalam
Singkil
= 80 % 80,1 - 90
%
90,1 - 100 % > 100 %
Pencapaian indikator kinerja keluarga Pra Sejahtera dan KS-I yang berusaha dengan mengakses modal dari kelompok UPPKS secara Provinsi telah mencapai 10.647 keluarga atau 134,64% dari sasaran Provinsi NAD sebanyak 7.908 keluarga. Bobot capaian indikator kinerja keluarga Pra Sejahtera dan KS-I yang berusaha sebesar 10 point. Mengingat pencapaiannya telah tercapai 100% berarti capaian indikator kinerja dalam kegiatan tersebut telah terpenuhi, namun secara Kab/Kota masih terdapat capaian indikator kinerjanya dalam kegiatan tersebut di bawah rata-rata Provinsi dan Kab/Kota yang terendah yaitu Kabupaten Aceh Barat hanya 2,64% dari 10 point yang diharapkan (lihat lampiran).
8. Pencapaian Indikator Kinerja Kelembagaan SKPD-KB
PETA SEBARAN SKPD KB SESUAI DENGAN PP 41/2007 S/D DESEMBER 2008
Sabang B. Aceh A. Besar Pidie Pidie Jaya Bireun Lhokseuma we
Aceh Besar
Aceh Utara Aceh Timur Langsa
Pidie Pidie Jaya B. Meriah
Tamiang A. Tengah A. Jaya
A. Barat G. Lues Nagan Raya
Abdya
Agara
Simeulue A. Selatan
Subulussalam
Singkil
Belum ada SKPD Sudah ada SKPD
Pencapaian Indikator Kinerja Kelembagaan SKPD-KB Kab/Kota secara Provinsi telah dicapai 22 SKPD-KB Kab/Kota atau 95,65% dari 23 Kab/Kota yang ada di Provinsi NAD. Bobot Indikator Kinerja Kelembagaan SKPD-KB Kab/Kota sebesar 10 point apabila terpenuhi, namun sampai akhir Desember 2008 belum terpenuhi, hanya satu Kota Subulussalam yang masih merupakan draf eksekutif (lihat lampiran).
4. REALISASI KEUANGAN A. Alokasi Anggaran Tahun 2008 Alokasi anggaran tahun 2008 BKKBN Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam mendapat alokasi anggaran (APBN) sebesar Rp. 24.160.998.000,- (dua puluh empat milyar seratus enam puluh juta sembilan ratus sembilan puluh delapan ribu rupiah) dengan program kegiatannya sebagai berikut; 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Program kegiatan penerapan kepemerintahan yang baik = Rp. 8.142.424.000,Program kegiatan pengelolaan Sumber Daya Manusia = Rp. 1.867.425.000,Program kegiatan peningkatan sarana dan prasarana = Rp. 310.520.000,Program kegiatan keluarga berencana = Rp. 4.143.831.00,Program kegiatan Kesehatan Reproduksi Remaja = Rp. 939.100.00,Program kegiatan pengetahuan kelembagaan keluraga kecil berkualitas = Rp. 4.982.292.000,7. Program kegiatan ketahanan dan pemberdayaan keluarga = Rp. 2.423.473.000,8. Program kegiatan ADB-DHS = Rp. 1.351.933.000,B. Realisasi Anggaran Realisasi anggaran dari berbagai program kegiatan sebesar = Rp. 23.066.242.509 atau 95,47% dan totl alokasi anggaran = Rp. 24.160.998.000,Jumlah anggaran yang tidak terserap sebesar = Rp. 1.382.136.128,- atau 4,53% dari total anggaran seluruhnya. Adapun rincian anggaran yang tidak terserap tersebut sebagai berikut; 1. Belanja pegawai ; anggaran Rp. 7.402.287.000,- Terserap = Rp. 6.680.638.340,- (90,25%) - Sisa di KPPN sebesar = Rp. 721.648.660,- Setor ke kas Negara = Rp. 7.415.135,2. Belanja Barang ; Anggaran - Terserap - Sisa di KPPN sebesar - Setor ke kas Negara
Rp. 16.302.191.000,= Rp. 15.935.085.519,- (97,75%) = Rp. 367.107.481,= Rp. 279.965.502,-
3.
Rp. 191.520.000,= Rp. 185.520.000,- (96,87%) = Rp. 5.999.350,= Rp. –
Belanja Modal ; Anggaran - Terserap - Sisa di KPPN sebesar - Setor ke kas Negara
Tidak terserapnya anggaran tersebut 100% disebabkan; - Adanya sisa gaji dan biaya rutin - Adanya peserta latihan yang tidak semuanya hadir - Adanya kegiatan program yang belum maksimal - Pengembalian anggaran SSBP/SSBP yang dapat mempengaruhi persentase realisasi anggaran.
5. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan 1) Secara Provinsi pencapaian peserta KB Baru telah medapat sebanyak 132.475 atau 100,09% terhadap PPM-PB sebesar 132.350 peserta. Namun masih terdapat di Kab/Kota yang pencapaiannya di bawah 75% yaitu; Kabupaten Aceh Utara, Aceh Selatan, Sabang, Bireun, Langsa dan Singkil. 2) Pencapaian peserta KB Baru Pria terutama MOP secara Provinsi Kab/Kota belum mencapai sasaran. Hanya 5 peserta (16,67%) dari sasaran 30 peserta MOPyang diharapkan. 3) Penyerapan anggaran belum mencapai 100% dari total anggaran yang tersedia disebabkan sisa gaji, ada peserta pelatihan yang tidak hadir serta sisa pengadaan barang yang di setor ke kas negara. 4) Pembinaan poktan-poktan (BKB, BKR, BKL dan UPPKS). Peningkatan partisipasi keluarga sangat dipengaruhi oleh keberadaan petugas di lini lapangan.
2. Saran-saran 1) Untuk mencapai peserta KB Pria khususnya MOP biaya perkasus dapat ditingkatkan, karena dokter spesialis untuk pelayanan KB Pria tidak semua KB/Kota ada sehingga harus dibawa keluar daerah setempat. 2) Untuk peningkatan partisipasi keluarga dalam poktan-poktan (BKB, BKR, BKL dan UPPKS serta cakupan pelaporan) perlu penambahan petugas lapangan yang memadai. 3) Untuk meningkatkan pencapaian peserta KB IUD dan Implant perlu adanya peningkatan pelatihan dan mencukupi IUD Kit untuk provider yang telah dilatih. 4) Dalam pelaksanaan pelayanan KB-KS perlu penajaman segmentasi sasaran yang tepat baik masyarakat maupun peserta. 6. PENUTUP Demikian laporan kami dalam rangka evaluasi pencapaian program dan realisasi anggaran tahun 2008 yang fokusnya pada Kontrak Kinerja pencapaian Program KB Nasional semoga dapat menjadi bahan seperlunya, terima kasih.
Banda Aceh, Januari 2009 Kepala BKKBN Provinsi NAD
Drs. Nasrullah Jakfar, MA Nip. 380 006 509