KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
PENYELESAIAN KEWAJIBAN HIBAH/BANTUAN KEUANGAN KEPADA
DAERAH OTONOM BARU (DOB)
Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Integritas ● Profesionalisme ● Sinergi ● Pelayanan ● Kesempurnaan
1
OUTLINE
DASAR HUKUM PEMBENTUKAN DAERAH
PENDANAAN UNTUK DOB
PERMASALAHAN DOB
PMK NO. 215/PMK.07/2016
2
DASAR HUKUM PEMBENTUKAN DAERAH Undang-undang Pembentukan Daerah
s.d. 1998
UU 5/1974
Jumlah Daerah: 319
1999 s.d. 2006
2007 s.d. 2015 2007-2009
2012-2013
2014
2015
UU 22/1999
UU 32/2004
UU 32/2004
UU 32/2004
UU 23/2014
PP 129/2000
PP 78/2007
PP 78/2007
PP 78/2007
PP 78/2007
148 DOB
57 DOB
15 DOB
3 DOB
-- DOB
Jumlah Daerah: 467
Jumlah Daerah: 524
Jumlah Daerah 539
Jumlah Daerah 542
Jumlah Daerah 542
UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah PP 78/2007 tentang Tata Cara Pembentukan, Penghapusan, Dan Penggabungan Daerah
3
MEKANISME PEMBENTUKAN DAERAH UU Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah Pembentukan Daerah dilakukan melalui Mekanisme Daerah Persiapan dengan jangka waktu 3 tahun dan maksimal 5 tahun untuk Kepentingan Strategis Nasional.
Persyaratan Administrasi dan Persyaratan Dasar Kewilayahan Usulan Pembentukan Daerah Persiapan dinilai oleh Pemerintah Pusat Persyaratan Dasar Kapasitas Daerah dinilai oleh Tim Kajian Independen yang selanjutnya menjadi bahan pertimbangan Pemerintah Pusat. Pembentukan Daerah Persiapan ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah. Pemerintah Pusat melakukan Evaluasi Akhir kepada Daerah Persiapan Daerah Persiapan dengan Hasil Evaluasi Akhir yang dinyatakan Layak akan ditingkatkan statusnya menjadi Daerah Otonom Baru. Daerah Persiapan dengan Hasil Evaluasi yang dinyatakan Tidak Layak akan dicabut status Daerah Persiapannya dan dikembalikan ke Daerah Induk. 4
SUMBER PENDANAAN DAERAH PERSIAPAN UU Nomor 32 Tahun 2004 -- Hibah dari Daerah Induk / Bantuan Pendanaan dari Provinsi --- Dana Perimbangan (split Dana Alokasi Umum) --- Dana Alokasi Khusus Prasarana --
UU Nomor 23 Tahun 2014 PEMBENTUKAN DAERAH PERSIAPAN BERDASARKAN USULAN DAERAH
PEMBENTUKAN DAERAH PERSIAPAN KEPENTINGAN STRATEGIS NASIONAL
Bantuan pengembangan Daerah Persiapan yang bersumber dari APBN
Bagian pendapatan dari pendapatan asli Daerah Induk yang berasal dari Daerah Persiapan
Bantuan pendanaan yang bersumber dari APBN
Penerimaan dari bagian dana perimbangan Daerah Induk
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah di Daerah Persiapan
Sumber pendapatan lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Pendanaan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Persiapan yang dibentuk berdasarkan Usulan Daerah ditetapkan dalam APBD Induk 5
PERMASALAHAN DOB
6
PERMASALAHAN DOB TERKAIT HIBAH/BANTUAN KEUANGAN DAERAH INDUK DAN/ATAU PROVINSI
Dari 57 DOB pembentukkan tahun 2007 – 2009, masih ada 25 DOB yang belum selesai 100% pemberian Hibah/Bantuan Pendanaan dari Daerah Induk, Provinsi dan/atau Daerah Lainnya, baik yang sama sekali belum dibayarkan atau baru dibayarkan sebagian;
Dari 18 DOB pembentukkan tahun 2012 – 2014, masih ada 15 DOB yang belum selesai 100% pemberian Hibah/Bantuan Pendanaan dari Daerah Induk, Provinsi dan/atau Daerah Lainnya, baik yang sama sekali belum dibayarkan atau baru dibayarkan sebagian;
Daerah yang belum menyelesaikan kewajibannya, antara lain disebabkan adanya perbedaan persepsi antara daerah induk dan DOB terkait besaran, waktu pembayaran dan/atau bentuk hibah/bantuan pendanaan.
Kondisi tersebut membutuhkan penyelesaian melalui campur tangan Pemerintah;
7
HIBAH/BANTUAN KEUANGAN KEPADA DOB YANG BELUM SELESAI Kewajiban Induk
No 1. 2.
DOB Kab. Pidie Jaya Data Kota Subulussalam
Daerah Induk
Provinsi
Kewajiban Provinsi
Keterang an
Jumlah (Miliar)
Real. (Miliar)
Sisa (Miliar)
Jumlah (Miliar)
Real. (Miliar)
Sisa (Miliar)
Aceh
10
10
0
10
10
0
Data 2015
Kab. Aceh Singkil
Aceh
10
0
10
13,74
13,74
0
Data 2015
Kab. Pidie DOB
3.
Kab. Batubara
Kab. Asahan
Sumut
22,50
22,50
0
15
15
0
Data 2015
4.
Kab. Padang Lawas Utara
Kab. Tapanuli Selatan
Sumut
10
10
0
10
10
0
Data 2015
5.
Kab. Padang Lawas
Kab. Tapanuli Selatan
Sumut
10
7,5
2,5
10
0
10
Data 2015
6.
Kab. Empat Lawang
Kab. Lahat
Sumsel
10
10
0
20
20
0
Data 2015
7.
Kab. Pesawaran
Kab. Lampung Selatan
Lampung
10
10
0
10
10
0
Data 2015
8.
Kota Serang
Kab. Serang
Banten
10
10
0
10
10
0
Data 2015
9.
Kab. Bandung Barat
Kab. Bandung
Jabar
10
10
0
10
10
0
Data 2015
10.
Kab. Nagekeo
Kab. Ngada
NTT
10
10
0
10
10
0
Data 2015
11.
Kab. Sumba Tengah
Kab. Sumba Barat
NTT
10
10
0
10
10
0
Data 2015
12.
Kab. Sumba Barat Daya
Kab. Sumba Barat
NTT
10
10
0
10
10
0
Data 2015
13.
Kab. Manggarai Timur
Kab. Manggarai
NTT
10
10
0
10
10
0
Data 2015
14.
Kab. Kayong Utara
Kab. Ketapang
Kalbart
10
10
0
10
10
0
Data 2015
15.
Kab. Kubu Raya
Kab. Pontianak
Kalbar
10
10
0
10
10
0
Data 2015
16.
Kab. Tana Tidung
Kab. Bulungan
Kaltim
10
10
0
10
10
0
Data 2015
17.
Kab. Gorontalo Utara
Kab. Gorontalo
Gorontalo
10
10
0
10
10
0
Data 2015
18.
Kab. Konawe Utara
Kab. Konawe
Sulttra
10
8
2
10
10
0
Data 2015
19.
Kab. Buton Utara
Kab. Muna
Sultra
10
4
6
10
9
1
Data 2015
Data Kemenkeu sementara tahun 2015, yang dapat berubah berdasarkan konfirmasi/laporan penyelesaian dari Pemda
PENYELESAIAN KEWAJIBAN HIBAH/BANTUAN KEUANGAN KEPADA DOB Kewajiban Induk
No
DOB
Kewajiban Provinsi
Daerah Induk
Provinsi
Jumlah (Miliar)
Real. (Miliar)
Sisa (Miliar)
Jumlah (Miliar)
Real. (Miliar)
Sisa (Miliar)
Keterang an
20.
Kota Kotamobagu
Kab. Bolaang Mongondow
Sultra
10
10
0
7,5
5
2,5
Data 2015
21.
Kab. Minahasa Tenggara
Kab. Minahasa Selatan
Sultra
18
18
0
7,5
7,5
0
Data 2015
22.
Kab. Bol-Mong Utara
Kab. Bolaang Mongondow
Sultra
20
20
0
7,5
6
1,5
Data 2015
23.
Kab. Siau Tagulandang Biaro
Kab. Kep. Sangihe Talaud
Sultra
15
0
15
7,5
6
1,5
Data 2015
24.
Kota Tual
Kab. Maluku Tenggara
Maluku
10
10
0
10
0
10
Data 2016
25.
Kab. Mamberamo Raya
Kab. Sarmi
Papua
36
36
0
6
0
6
Data 2015
26.
Kab.Mamberamo Tengah
Kab. Jayawijaya
Papua
20
0
20
10
2,5
7,5
Data 2015
27.
Kab. Yalimo
Kab. Jayawijaya
Papua
20
0
20
10
0
10
Data 2015
28.
Kab. Lanny Jaya
Kab. Jayawijaya
Papua
20
0
20
10
0
10
Data 2015
29.
Kab. Nduga
Kab. Jayawijaya
Papua
20
0
20
10
0
10
Data 2015
30.
Kab. Puncak
Kab. Puncak Jaya
Papua
30
30
0
10
10
0
Data 2015
31.
Kab. Dogiyai
Kab. Nabire
Papua
40
40
0
10
10
0
Data 2015
32.
Kab. Labuhan Batu Selatan
Kab. Labuhan Batu
Sumut
22
0
22
10
4
6
Data 2016
33.
Kab. Labuhan Batu Utara
Kab. Labuhan Batu
Sumut
22
0
22
10
7
3
Data 2016
34.
Kab. Bengkulu Tengah
Kab. Bengkulu Utara
Bengkulu
12
12
0
11
11
0
Data 2015
35.
Kota Sungai Penuh
Kab. Kerinci
Jambi
14
14
0
11
11
0
Data 2016
36.
Kab. Lombok Utara
Kab. Lombok Barat
NTB
20
20
0
5
5
0
Data 2015
37.
Kab. Sigi
Kab. Donggala
Sulteng
20
20
0
7
7
0
Data 2015
38.
Kab. Toraja Utara
Kab. Tana Toraja
Sulsel
16
16
0
3,5
3,5
0
Data 2015
HIBAH/BANTUAN KEUANGAN KEPADA DOB YANG BELUM SELESAI No
DOB
Kewajiban Induk
Kewajiban Provinsi
Daerah Induk
Provinsi
Jumlah (Miliar)
Real. (Miliar)
Sisa (Miliar)
Jumlah (Miliar)
Real. (Miliar)
Sisa (Miliar)
Keterang an
39.
Kab. Bol-Mong Timur
Kab. Bolaang Mongondow
Sulut
10
6,75
3,25
7,5
7
0,5
Data 2015
40.
Kab. Bol-Mong Selatan
Kab. Bolaang Mongondow
Sulut
10
7,5
2,5
7,5
7
0,5
Data 2015
41.
Kab. Maluku Barat Daya
Kab. Maluku Teng-Barat
Maluku
16,5
0
16,5
17
0
17
Data 2015
42.
Kab. Buru Selatan
Kab. Pulau Buru
Maluku
17,5
10,75
6,75
17
0
17
Data 2015
43.
Kab. Kepulauan Anambas
Kab. Natuna
Kepri
5
5
0
15
0
15
Data 2015
44.
Kab. Nias Utara
Kab. Nias
Sumut
11,5
11,5
0
++
++
0
Data 2015
45.
Kab. Nias Barat
Kab. Nias
Sumut
7,5
7,5
0
++
++
0
Data 2015
46.
Kota Gunung Sitoli
Kab. Nias
Sumut
7,5
7,5
0
8
5,3
2,7
Data 2015
47.
Kab. Pringsewu
Kab. Tanggamus
Lampung
17
17
0
13
13
0
Data 2015
48.
Kab. Mesuji
Kab. Tulang Bawang
Lampung
17
17
0
13
13
0
Data 2017
49.
Kab. Tulang Bawang Barat
Kab. Tulang Bawang
Lampung
17
17
0
13
13
0
Data 2016
50.
Kota Tangerang Selatan
Kab. Tangerang
Banten
39,73
39,4
0,33
17,5
17,5
0
Data 2016
51.
Kab. Sabu Raijua
Kab. Kupang
NTT
8
8
0
8
8
0
Data 2015
52.
Kab. Pulau Morotai
Kab. Halmahera Utara
Maluku Utara
12,4
2,5
9,9
12,5
12,5
0
Data 2015
53.
Kab. Intan Jaya
Kab. Paniai
Papua
90
90
0
16
16
0
Data 2015
54.
Kab. Deiyai
Kab. Paniai
Papua
60
60
0
11
11
0
Data 2015
55.
Kab. Tambrauw
Kab. Sorong
Papua Barat
6
0
6
4,5
0
4,5
Data 2015
56.
Kab. Kepulauan Meranti
Kab. Bengkalis
Riau
++
++
0
10
10
0
Data 2015
57. Kab. Maybrat Kab. Sorong Papua Barat 6 ++ : UU Pembentukan DOB tidak mengatur jumlah besaran hibah/bantuan keuangan
0
6
11
0
11
Data 2015
Data Kemenkeu sementara tahun 2015, yang dapat berubah berdasarkan konfirmasi/laporan penyelesaian dari Pemda
PENYELESAIAN KEWAJIBAN HIBAH/BANTUAN KEUANGAN KEPADA DOB Kewajiban Induk
No
DOB
Daerah Induk
Kewajiban Provinsi
Provinsi
Jumlah (Miliar)
Real. (Miliar)
Sisa (Miliar)
Jumlah (Miliar)
Real. (Miliar)
Sisa (Miliar)
Keterang an
1.
Prov. Kalimantan Utara
Prov. Kalimantan Timur
Kaltim
295
335
0
300
325
0
Data 2016
2.
Kab. Pangandaran
Kab. Ciamis
Jabar
14,5
14,5
0
7,5
7,5
0
Data 2016
3.
Kab. Pesisir Barat
Kab. Lampung Barat
Lampung
15
15
0
13
10
3
Data 2016
4.
Kab. Manokwari Selatan
Kab. Manokwari
Papua Barat
13,933
0
13,933
11,5
11,5
Data 2015
5.
Kab. Pegunungan Arfak
Kab. Manokwari
Papua Barat
17,127
0
17,127
11,5
11,5
Data 2015
6.
Kab. Mahakam Ulu
Kab. Kutai Barat
Kaltim
80
12,9
67,10
540
267
273
Data 2016
7.
Kab. Malaka
Kab. Belu
NTT
14
6
8
8
6
2
Data 2015
8.
Kab. Mamuju Tengah
Kab. Mamuju
Sulbar
15,485
3
12,485
5
2
3
Data 2015
9.
Kab. Banggai Laut
Kab. Banggai Kepulauan
Sulteng
10
0
10
7
4
3
Data 2015
10.
Kab. Pulau Taliabu
Kab. Kepulauan Sula
Maluku Utara
45
15
30
20
1,7
18,3
Data 2015
11.
Kab. P A L I
Kab. Muara Enim
Sumsel
15
15
0
27,5
27,5
0
Data 2015
12.
Kab. Kolaka Timur
Kab. Kolaka
Sultra
8
6
2
10
10
0
Data 2015
13.
Kab. Morowali Utara
Kab. Morowali
Sulteng
17
1,25
15,75
7
4
3
Data 2015
14.
Kab. Konawe Kepulauan
Kab. Konawe
Sulteng
12
1,5
10,5
10
8
2
Data 2015
15.
Kab. Musi Rawas Utara
Kab. Musi Rawas
Sumsel
15
10
5 (pilkada)
27,5
27,5
0
Data 2016
16.
Kab. Muna Barat
Kab. Muna
Sultra
8
3
5
10
4
6
Data 2015
17.
Kab. Buton Tengah
Kab. Buton
Sultra
10,5
2,5
8
10
8
2
Data 2015
18.
Kab. Buton Selatan
Kab. Buton
Sultra
10,5
2,5
8
10
8
2
Data 2015
PENYELESAIAN KEWAJIBAN HIBAH/BANTUAN KEUANGAN KEPADA DOB PEMBENTUKAN PROVINSI Hibah Provinsi Induk
Dukungan Dana Kab./Kota Cakupan Provinsi Baru
APBD Provinsi DOB (Pasal 28 PP 78/2007) • Hibah Provinsi Induk • Dukungan Kab/ Kota Cakupan Provinsi Baru
PEMBENTUKAN KAB./KOTA Hibah Kab./Kota Induk
Penyelenggaraan Pemerintahan, dan
Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Pertama Kali
Bantuan Provinsi
APBD Kab./Kota DOB (Pasal 29 PP 78/2007) • Hibah Kab/Kota Induk • Bantuan Provinsi
•Besaran Kewajiban Hibah/Bantuan Pendanaan ditetapkan oleh UU Pembentukan Prov/Kab/Kota •Terdapat klausul Sanksi Pemotongan DAU bagi Daerah Induk/Provinsi yang tidak memenuhi kewajiban Hibah/Bantuan Pendanaan kepada DOB.
PMK Nomor 215/PMK.07/2015 Tata Cara Pemotongan DAU dan/atau DBH bagi Daerah Induk, Provinsi , dan/atau Daerah Lain Yang Tidak Memenuhi Kewajiban Hibah/Bantuan Pendanaan Kepada DOB dan Penyaluran Dana Hasil Pemotongan DAU dan/atau DBH kepada DOB
12
PENYELESAIAN KEWAJIBAN HIBAH/BANTUAN KEUANGAN KEPADA DOB
PMK Nomor 215/PMK.07/2015: Sebagai pengganti PMK 162/PMK.07 /2011 Tujuan: Meningkatkan efektifitas implementasi pemenuhan kewajiban Hibah/Bantuan Pendanaan Daerah Induk, Provinsi, dan/atau Daerah Lain kepada DOB. Pemotongan DAU dan/atau DBH dikenakan terhadap Daerah Pemberi Hibah/Bantuan yang tidak memenuhi kewajiban Pendanaan kepada DOB. Sebesar jumlah Hibah/Bantuan Pendanaan yang belum dibayarkan. Besaran dan jangka waktu pembayaran ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara Daerah Pemberi Hibah/Bantuan Pendanaan dengan DOB. Jika kesepakatan tidak tercapai, Menkeu berwenang menetapkan besaran dan jangka waktu pemotongan DAU dan/atau DBH. Pemotongan DAU dan/atau DBH dikenakan setelah berakhirnya jangka waktu kewajiban Hibah/Bantuan Pendanaan sesuai UU pembentukan DOB. Hasil pemotongan DAU dan/atau DBH akan disalurkan kepada DOB.
13
PMK 215/PMK.07/2015 Tata Cara Pemotongan DAU dan/atau DBH bagi Daerah Induk, Provinsi, dan/atau Daerah Lain Yang Tidak Memenuhi Kewajiban Hibah/Bantuan Pendanaan Kepada DOB dan Penyaluran Dana Hasil Pemotongan DAU dan/atau DBH kepada DOB
14
Dasar Hukum & Pokok Penganturan Dasar Hukum: •
PP 55/2005 tentang Dana Perimbangan
•
PP 78/2007 tentang Tata Cara Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Daerah
Pokok-Pokok Pengaturan: •
Ruang Lingkup
•
Besaran Pemotongan DAU dan/atau DBH
•
Tata Cara Pemotongan DAU dan/atau DBH
•
Tata Cara Penyaluran Dana Hasil Pemotongan DAU dan/atau DBH
•
Penatausahaan, Akuntansi, dan Pelaporan
•
Ketentuan Lain-lain
15
Ruang Lingkup
• Pemotongan DAU dan/atau DBH dikenakan terhadap Daerah Pemberi Hibah/Bantuan yang tidak memenuhi kewajiban Pendanaan kepada DOB. • Pemotongan DAU dan/atau DBH dikenakan setelah berakhirnya jangka waktu kewajiban Hibah/Bantuan Pendanaan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang mengenai pembentukan DOB. • Daerah Pemberi Hibah/Bantuan Pendanaan adalah Daerah Induk, Provinsi, dan/atau Daerah Lain yang memberikan Hibah/Bantuan Pendanaan kepada Daerah Otonom Baru.
16
Besaran Pemotongan DAU dan/atau DBH • Sebesar jumlah Hibah/Bantuan Pendanaan yang belum dibayarkan. • Besaran dan jangka waktu pembayaran hasil pemotongan ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara Daerah Pemberi Hibah/Bantuan Pendanaan dengan DOB yang dituangkan dalam Berita Acara. • Jika kesepakatan tidak tercapai, Menkeu berwenang menetapkan besaran dan jangka waktu pemotongan DAU dan/atau DBH dengan mempertimbangkan kapasitas frskal daerah.
17
Tatacara Pemotongan DAU dan/atau DBH •
Kepala DOB menyampaikan Surat Permintaan Penyelesaian Kewajiban Hibah/Bantuan Pendanaan: – Kepada Menkeu c.q. Dirjen Perimbangan Keuangan. – Tembusan kepada Mendagri. – Dilakukan setelah berakhirnya jangka waktu kewajiban Hibah/Bantuan Pendanaan sesuai UU pembentukan DOB. – Substansi Surat: • permintaan pemotongan DAU/DBH Daerah Pemberi Hibah/Bantuan Pendanaan. • besarnya tunggakan kewajiban Hibah/Bantuan Pendanaan, dan
• bukti realisasi penerimaan Hibah/Bantuan Pendanaan yang telah dilaksanakan.
•
Kemenkeu c.q. DJPK bersama Kemendagri melakukan pembahasan dengan Daerah Pemberi Hibah/Bantuan Pendanaan dan DOB
•
Hasil Pembahasan Berita Acara, yang memuat: – persetujuan pemotongan DAU dan/atau DBH – jumlah tunggakan kewajiban Hibah/Bantuan – besaran dan jangka waktu pembayaran hasil pemotongan DAU dan/atau DBH 18
Tatacara Pemotongan DAU dan/atau DBH • Sesuai Berita Acara, Dirjen PK a.n. Menkeu menerbitkan KMK Pemotongan DAU/DBH untuk Daerah Pemberi Hibah/Bantuan Pendanaan dan Penyaluran dana hasil pemotongan DAU/DBH untuk DOB.
• KMK menjadi dasar pelaksanaan: – Pemotongan DAU/DBH Daerah Pemberi Hibah/Bantuan Pendanaan. – Penyaluran Dana Hasil Pemotongan DAU/DBH kepada DOB.
• Pelaksanaan pemotongan DAU/DBH dilakukan oleh KPA Transfer ke Daerah dan Dana Desa sesuai dengan PMK mengenai pelaksanaan dan pertanggungjawaban TKDD. • Pelaksanaan pemotongan DAU/DBH dilakukan sesuai “SOP Transfer”.
19
Tatacara Penyaluran Hasil Pemotongan • Dana Hasil Pemotongan DAU/DBH dicatat menggunakan akun Penerimaan Transito Pengalihan Piutang. • Dana Hasil pemotongan DAU/DBH disalurkan dari RKUN ke RKU DOB • Pelaksanaan Penyaluran Hasil Pemotongan DAU/DBH dilakukan oleh KPA Dana Hasil pemotongan DAU/DBH.
20
PROSEDUR PENYELESAIAN KEWAJIBAN HIBAH/BANTUAN KEUANGAN KEPADA DOB Pemotongan DAU/DBH Daerah Induk/Provinsi & Penyaluran Hasil Pemotongan ke DOB Daerah Induk / Provinsi
DOB
Kemenkeu c.q. DJPK
Kemendagri
Kemenkeu c.q. Ditjen Perben
UU Pembentukan Daerah, telah diatur Kewajiban Hibah/Bantuan Pendanaan dari Daerah Induk/Provinsi kepada DOB
Pemenuhan Kewajiban Hibah/ Bantuan Pendanaan
Penerimaan Hibah/Bantuan Pendanaan
Batas waktu penyelesaian kewajiban sesuai UU
Selesai / Tidak
Ya
End
Tidak
Tembusan
Surat Permintaan Penyelesaian
Proses
Proses
PEMBAHASAN
Berita Acara Kesepakatan Penyelesaian Kewajiban Hibah/Bantuan Pendanaan
Penerimaan Hibah/Bantuan Pendanaan
Pemenuhan Kewajiban Hibah/ Bantuan Pendanaan
Supervisi / Pemantauan
Batas waktu penyelesaian kewajiban sesuai BA
Selesai / Tidak
Ya
End
Tidak Salinan KMK KMK Pemotongan DAU/DBH & Penyaluran Hasil Pemotongan
Salinan KMK
SP2D Penyaluran DAU/DBH Proses s.d terbit SPM Pemotongan DAU/ DBH oleh KPA Transfer Penerimaan DAU/ DBH (dengan potongan sesuai KMK) Dana Hasil Pemotongan dicatat pada Akun Penerimaan Transito Pengalihan Piutang
Penerimaan Hasil Pemotongan DAU/ DBH
Penyaluran Dana Hasil Pemotongan DAU/DBH oleh KPA Dana Hasil Pemo-tongan DAU/DBH
Proses s.d. terbit SPM SP2D Penyaluran Hasil Pemotongan DAU/DBH
Progress Berita Acara Yang Disepakati Daerah Induk dan DOB No.
Judul Berita Acara
Tanggal B.A.
Batas Waktu Penyelesaian
Tindak Lanjut
1.
Kesepakatan Penyelesaian Kewajiban Hibah Kab. Tulang Bawang Sebagai Daerah Induk Kepada Kab. Mesuji sebagai DOB
01-03-2016
Mulai April 2016 Berakhir Agustus 2016
S.d. Agustus 2016, Daerah Induk belum menyelesaikan kewajibannya BA Rekonsiliasi data penyelesaian pada 9 November 2016 KMK No. 99/KMK.07/2016 ttg Pemotongan DAU Kab. Tulang Bawang dan Penyaluran DHP DAU kepada Kab. Mesuji Pemotongan DAU bulan Januari 2017, dan penyaluran juga bulan Januari 2017
2.
Kesepakatan Penyelesaian Kewajiban Kab. Labuhanbatu Sebagai Daerah Induk Kepada Kab. Labuhanbatu Selatan dan Kab. Labuhanbatu Utara Sebagai DOB
14-05-2013
3 tahun (36 Bulan) Dimulai Januari 2014 Berakhir Desember 2016
S.d. Desember 2016, Daerah Induk belum menyelesaikan kewajibannya Bulan Maret 2017 akan dilakukan Rekonsiliasi data untuk proses pemotongan
3.
Kesepakatan Penyelesaian Kewajiban Hibah Kab. Buru Sebagai Daerah Induk Kepada Kab. Buru Selatan sebagai DOB
09-08-2016
berakhir Desember 2016
S.d. Desember 2016, belum ada keterangan Bulan Maret 2017 akan dilakukan Rekonsiliasi data untuk proses pemotongan
4.
Kesepakatan Penyelesaian Kewajiban Hibah Kab. Kepulauan Sula Sebagai Daerah Induk Kepada Kab. Pulau Taliabu sebagai DOB
09-08-2016
Tahap I pada APBDP 2016
BA Rekonsiliasi data penyelesaian pada 25 November 2016 Tahap I telah direalisasikan
5.
Jika sampai dengan batas akhir pembayaran sesuai BA, Daerah Induk masih belum
Kesepakatan Penyelesaian 06-10-2016 Tahap I pada APBD 2016 BA Rekonsiliasi data penyelesaian pada 15 menyelesaikan kewajibannya, Pemerintah akan memberlakukan ketentuan PMK No. Kewajiban Hibah Kab. Kerinci Tahap II pada APBDP 2016 November 2016 215/PMK.07/2016 Sebagai Daerah Induk Kepada Kota Tahap III pada APBD 2017 Tahap I, II dan III telah direalisasikan Sungai Penuh sebagai DOB seluruhnya 22
TERIMAKASIH
23