01235626789
7 1 77 3 30 03 6 3372 330
33 331 62 15 03 33 331 62 15
3 302 03 2 33 331 62 706 0 232 33 0333 !73 8 0333 0160 2 1 0 "#$#%&'&("#)#*+,+-+./ 012)+1/3+),+'&4/5161789 :12)1/6)1/314/;+<+$/;+)=&+$+4/51> ?1@1/ABC)+C'&/21>1(/A34/51A& D12)-1/5B%,8$8/E+%&+ F12&=&'/")+=&',+4/A>4/5>
3 30 03 6 3372 330 0333 32 30171 GHIG
LAPORAN HASIL PENELITIAN dan PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, dan HASIL PENGELOLAANNYA (Sesuai PP 20 Tahun 2005 atau Peraturan Menteri Negara Ristek No. 04/Kp/III/2007)
Identitas Perguruan Tinggi/Lembaga Penelitian dan Pengembangan Nama Perguruan Tinggi/Lembaga Penelitian dan Pengembangan
Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pimpinan
Aizirman Djusan
Alamat
Jalan Medan Merdeka Barat No. 9 Jakarta Telp/Fax : 021-3842526
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Identitas Kegiatan Judul
PENERAPAN GREEN COMPUTING DI PROVINSI JAWA BARAT (KESIAPAN PENERAPAN GREEN COMPUTING DI PROVINSI JAWA BARAT PERSPEKTIF DAN KESADARAN PENEREPAN GREEN COMPUTING DI LINGKUNGAN AKADEMISI, BISNIS DAN PEMERINTAHAN)
Abstraksi
Tujuan dari penelitian kualitatif ini untuk mengkaji bagaimana beberapa perguruan tinggi, sektor bisnis dan pemerintahan di Jawa Barat mengadopsi upaya komputasi hijau di lingkungannya. Penelitian dilaksanakan dengan pendekatan penggalian informasi melalui diskusi kelompok terarah dengan para penanggung jawab / pengelola infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Observasi singkat di lingkungan kerja juga dilakukan untuk melihat bagaimana penerapan riil dari komputasi hijau yang sedang dilaksanakan. Diketahui terdapat beberapa faktor yang berpengaruh dan menjadi pertimbangan pada pelaksanaan upaya komputasi hijau di setiap perguruan tinggi, sektor bisnis dan pemerintahan. Perbedaan perspektif dari ketiga elemen tersebut sangat terlihat terutama dari perbedaan kepentingan dan tujuan masing-masing instansi. Dari penelitian ini, diharapkan menjadi input bagi Kementerian Komunikasi dan Informatika agar memberikan langkah yang tepat untuk mensosialisasikan upaya komputasi yang ramah lingkungan baik di lingkungan perguruan tinggi, sektor bisnis dan pemerintahan maupun di masyarakat secara umumnya. Kata Kunci: upaya komputasi hijau, infrastruktur TIK, kinerja layanan TIK, kesadaran, efisiensi, universitas.
Tim Peneliti 1. Nama Koordinator/ Peneliti Utama (PU)
Dra. Haryati, M.I.Kom
2. Alamat Koordinator/PU
Jalan Pajajaran No. 88 Bandung
3. Nama Anggota Peneliti
Dr. Ir. H., Wawan Wardiana, M.T C. Suprapti D.T., SH, M. Si Drs., Mulyono Yalia Didit Praditya, ST, MT
1
Waktu Pelaksanaan
Februari – Oktober 2012
Publikasi
Telah diadakan seminar hasil penelitian sebagai upaya penelaahan (pembahasan) dari seluruh kegiatan penelitian pada tanggal 24 September 2012, di Kota Bandung.
2
Identitas Kekayaan Intelektual dan Hasil Litbang Ringkasan Kekayaan Intelektual •
Cara Alih Teknologi Publikasi pada jurnal ilmiah Publikasi akan dilaksanakan dengan membuat artikel ilmiah setelah seminar hasil penelitian dilaksanakan.
Ringkasan Hasil Penelitian dan Pengembangan 1. Hasil Penelitian dan Pengembangan Perkembangan penelitian yang saat ini dicapai telah adalah telah didapatnya hasil dari permasalahan yang teridentifikasinya dari permasalahan yang ada berupa laporan akhir hasil penelitian. Dari laporan penelitian tersebut didapatkan hasil analisa pelaksanaan penelitian sebagai berikut: •
Terdapat perbedaan perspektif yang memang mendasari dari sisi akademisi, bisnis dan pemerintahan dalam kesiapan penerapan green computing di Jawa Barat. Karakteristik dari masing-masing elemen memang mencerminkan bagaimana dinamika berjalan pada setiap instansi. Dari sisi akademisi, faktor pengambil kebijakan serta edukasi menjadi dua hal penting untuk penerapan green computing di perguruan tinggi. Adanya pengetahuan tentang green computing dirasakan dapat menimbulkan kesadaran bagi SDM di lingkungan perguruan tinggi, dapat memberikan input yang tepat bagi para pengelola infrastruktur TIK di perguruan tinggi untuk mendapatkan perangkat dengan performa yang baik serta mendukung efisiensi pengeluaran, serta input bagi pengambil kebijakan untuk mengarahkan infrastruktur TIK dan pemanfaatannya pada perguruan tinggi tersebut ke arah yang lebih ramah lingkungan.
•
Dari sektor bisnis, faktor profit merupakan hal mendasar yang menggerakkan dinamika suatu perusahaan. Faktor profit secara langsung berimbas pada pembentukan kebijakan maupun SOP yang mampu merubah habit dari SDM yang ada untuk berlaku sesuai dengan aturan tersebut. Perubahan habit dari SDM bukanlah hal yang sulit di sektor bisnis, adanya reward and punishment dirasakan dapat memaksa pembentukan habit berjalan dengan lancar. Tantangan yang ada di sektor bisnis adalah dari sisi infrastruktur, dimana infrastruktur TIK yang menjadi tulang punggung dari perusahaan yang bergerak di bidang TIK. Pemilihan infrastruktur dengan perhitungan biaya yang murah dan tidak mengorbankan performa kerja menjadi opsi bagi pelaku bisnis untuk memilih perangkat tersebut terlepas apakah perangkat tersebut sudah bisa dikatakan green atau belum. Concern akan green computing dari sektor bisnis diimbangi dari faktor profit. Sehingga bisa dikatakan bahwa selama tidak ada profit yang didapat dari implementasi green computing bisa jadi perusahaan tersebut tidak menerapkan langkahlangkah menuju green computing.
•
Dari sektor pemerintahan, faktor regulasi merupakan pendorong dari implementasi green computing. Dari pemerintah daerah sendiri sangat bergantung akan kebijakan dari pemerintah pusat dalam hal komputasi ramah lingkungan yang sebenarnya bisa dilakukan sendiri dengan inisiatif yang ada. Faktor regulasi yang bersifat top-down menjadi alasan banyaknya instansi pemerintah yang kurang berinisiatif dengan lebih menunggu adanya edaran dari pemerintah pusat tentang kebijakan komputasi ramah lingkungan. Selaku regulator pemerintah daerah juga merasakan perlunya edukasi bagi masyarakat serta lingkungan internal untuk menumbuhkan kesadaran penerapan green computing. Adanya himbauan dari atasan dirasakan tidak cukup bila tidak diikuti dengan komitmen dari seluruh SDM yang ada. Tidak adanya faktor profit and loss juga dirasakan menjadi penyebab minimnya kesadaran baik di tataran pelaksana maupun pengambil kebijakan untuk mengambil langkah efisiensi secara menyeluruh. Tidak dapat dipungkiri memang bahwa faktor kebijakan di lingkungan pemerintahan masih menjadi pedoman bagaimana SDM di dalamnya untuk bertindak.
•
Secara umum, bentuk kesadaran yang terlihat dari langkah penerapan green computing di Jawa Barat baik dari sektor akademisi, bisnis dan pemerintahan tidaklah jauh berbeda. Penghematan dari faktor infrastruktur TIK dilakukan oleh keseluruhan instansi dengan cara: efisiensi daya,
3
penerapan sistem yang less paper, penggunaan kembali perangkat yang usang (reuse), penggunaan monitor LCD, manajemen ruangan, penggunaan laptop sebagai upaya peningkatan kinerja dan mobilitas pegawai, dan juga komunikasi melalui e-mail. Sehingga dapat dikatakan bahwa bentuk kesadaran dari keseluruhan instansi memang tidak dilandasi dengan tujuan konsep green computing akan tetapi lebih pada efisiensi pengeluaran dari sisi infrastruktur. Senada dengan hal tersebut, didapatkan bahwa masih belum ada program khusus yang menerapkan konsep green computing pada semua elemen. •
Faktor edukasi menjadi satu-satunya faktor yang masuk ke dalam seluruh elemen yang dirasakan dapat membangun kesadaran dari SDM dan para pengambil keputusan. SDM pada sektor akademisi, bisnis dan terlebih pemerintahan dirasakan perlu mendapatkan pemahaman tentang green computing untuk mengiringi kebijakan yang nantinya ada. Adanya edukasi akan memudahkan penerapan regulasi karena masyarakat akan lebih mudah memahami mengapa dan bagaimana green computing dilakukan di lingkungannya. Adanya lembaga independen yang mengawal proses pembentukan dan implementasi kebijakan serta melakukan edukasi dirasakan perlu dibentuk sebagai upaya untuk mengkampanyekan konsep green computing di seluruh elemen masyarakat.
Pengelolaan 1. Sumber Pembiayaan Penelitian dan Mitra Kerja a. APBN
: Rp. 250.000.000,-
Pada kegiatan penelitian ini, dana bersumber dari kegiatan Program Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa (PKPP) dari Kementerian Riset dan Teknologi tahun 2012.
2. Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Penelitian a. Sarana
: kamera, laptop, tape recorder, printer, alat tulis kantor.
b. Prasarana
: jaringan internet, ruang pertemuan
3. Pendokumentasian Dokumentasi kegiatan penelitian sudah dilakukan dengan cara pencetakan berkas dan dokumentasi kegiatan penelitian (hardcopy) dan juga pada media penyimpanan digital (softcopy)
Jakarta, 27 September 2012 a.n. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika Kepala Puslitbang APTIKA IKP u.b. Kepala Bidang Perencanaan dan Kerjasama,
IRBAR SAMEKTO NIP. 19620919 198903 1 001
4