CYBER PUBLIC RELATIONS, SUDAH PERLUKAH ? Oleh : Rekno Sulandjari Dosen Hubungan Masyarakat Universitas Pandanaran
Abstrct There is sleeper effect in communications receive from source which thelistener regard as having low credibility. In some tests, time has tended to wash out the distrusted. Source and leave informations behind. The people that PRO want most in their audience are least likely to be there. This goes back to the cencorship of attention that the individual invokes. To accomplish attitude change, a suggestion for change must fitst be received and accepted. ‘Acceptance of the message’ is a critical factor in persuasive communication. The suggestion and persuasive communication of PRO are more likely to be accepted if it needs existing personality needs and drives. Change in attitude is more likely to occur if the suggestion is accompanied by other factors underlying belified and attitude. This refers to a changed environment which makes acceptance easier. A suggestions and persuasive communication that PRO doing in the cyber or we call it E-PR, coupled with face to face reinforcement, is more likely to be acceptance than a suggestion carried by either alone, other things being equal. Key Words : persuasive, communication, reinforcement
PENDAHULUAN Terdapat efek lamban pada komunikasi yang diterima dari komunikator yang dianggap oleh komunikan memiliki kadar keandalan yang rendah. Berdasarkan beberapa percobaan waktu cenderung akan meniadakan komunikator yang tidak dipercayai dan membiarkan informasi tertinggal. Calon konsumen yang dikehendaki oleh seorang PRO (Public Relations Officer) yang tersebar pada khalayak luas, sangat kecil kemungkinannya ada di sana. Ini akan membawa kembali pada pemeriksaan ulang perhatian yang dibutuhkan dan menjadi permintaan banyak orang. Saran dan komunikasi persuasive yang dilakukan oleh humas atau seorang PRO dan diperkuat dengan tatap muka, lebih besar kemungkinannya akan diterima secara konatif atau rohaniah daripada dilakukan sendiri-sendiri atau melalui saluran-saluran yang lain yang sama. Besar kemungkinan perubahan sikap pada khalayak akan terjadi apabila saran diikuti faktor-faktor lain yang mendasari kepercayaan dan sikap. Ini mengacu kepada perubahan lingkungan yang membuat penerimaan secara konatif lebih mudah. Saran dan komunikasi persuasive yang dilakukan oleh seorang petugas Public Relations Officer pada jaringan internet sering disebut sebagai cyber PR atau dikenal lebih membumi sebagai sebutan E-PR dan diperkuat dengan pertemuan tatap muka,lebih besar kemungkinannya diterima secara konatif atau rohaniah daripada dilakukan sendiri.
Dalam upayanya memenuhi fungsinya di jaman serba elektronik ini, seorang Humas dalam mempengaruhi opini publik dengan komunikasi dua arah timbal balik dengan mengoperasikan konsep atau filsafat bisnis dari manajemen menggunakan media yang sekarang sedang digandrungi khalayak ramai yaitu internet. Sedikitnya waktu yang tersedia dengan begitu banyaknya beban tanggung jawab yang ada, memaksa petugas Humas untuk biasa berperilaku sesuai tuntutan jaman PEMBAHASAN Dalam sistilaj Cyber PRO diartikan sebagai inisiatif seorang PRO untuk media internet sebagai sarana publikasinya. Namun demikian istilah di atas lebih populer lagi dengan sebutan Electronik Public Relations atau disingkat E-PR. Huruf e pada istilah E-PR sama seperti halnya e sebelum kata mail atau commerce yang mengacu pada media elektronik internet. Mengingat popularitas dan multifungsi dari media internet yang juga dapat dimanfaatkan oleh para pelaku PR untuk membangun brand dan memelihara trust. Sementara P adalah public di sini mengacu bukan sekedar publik namun pasar konsumen. Dan ini tidak mengacu hanya pada suatu jenis pasar konsumen namun berbagai pasar atau public audience. Karena dengan media internet mampu menjangkau khalayak dengan lebih mudah dan cepat, atau feedback (unpan balik) dapat juga dengan mudah dan cepat menjangkau kita. Mulai dari komunitas mikro atau niche market hingga hypermarket sekalipun. Sedangkan R singkatan dari relations yaitu hubungan yang harus dipupuk antara petugas Humas dengan public intern perusahaan atau karyawan dan manajemen, dan hubungan antara petugas Humas dengan public ekstern yaitu para calon konsumen dan para stakeholder perusahaan. Melalui media internet, hubungan yang bersifat one-to-one dapat dibangun dalam tempo yang cepat karena sifat internet yang interaktif yang interaktif berbeda dengan publik konvesional dimana ketika menjangkau mereka bersifat one-to-many. Itulah mengapa internet disebut sebagai media pembangun relations yang paling ampuh dan cepat serta luas. Mengingat e-PR dapat memanfaatkan media elektronik seperti Internet untuk membangun relations yang ampuh bagi suatu dunia bisnis antara bisnis perusahaan dengan public audiencenya, maka dengan membangun hubungan yang simultan one-to-one dapat tercapai dengan optimal karena sifatnya yang interaktif tersebut. Internet menuntut para pelaku PRO agar juga memanfaatkan media on line. Hal ini tidak dapat dihindari, mengingat banyaknya perusahaan yang sudah memiliki situs web atau bahkan sudah menggunakan email. Jika keberadaan perusahaan sudah diekspos melalui internet maka apapun yang akan disampaikan janganlah setengah-setengah karena akan berpengaruh besar pula terhadap persepsi public, akan mengikuti apa yang kita sampaikan atau bahkan mengabaikannya. Maka secara otomatis perusahaan akan menjadi bagian dari suatu media E-PR. Perbadaan lain dengan media selain internet, perusahaan akan mampu menyembunyikan identitasnya dan hanya produk saja yang diandalkan. Namun ketika sudah menggunakan media internet, walaupun sekedar berkomunikasi melalui e-mail - apalagi kalau sudah memiliki situs web – seperti apa perusahaan kita, karakter, reputasinya, dapat dilihat langsung oleh siapapun, mulai dari pelanggan, competitor, investor, wartawan dan bahkan musuh bisnis sekalipun. Jadi ketika sudah memutuskan menggunakan sarana on-line, sesuatu hal yang buruk bisa saja terjadi jika tidak maksimal menggunakan media on line yang satu ini.
MANFAAT CYBER PUBLIC RELATIONS Peran Public Relations melalui media internet memiliki peran yang lebih besar dan luas dibandingkan peran PR di dunia fisik. Dengan PR offline, seorang PRO bergantung pada seorang perantara yang disebut juga reporter / wartawan/ editor di dalam menyampaikan pesan-pesan korporat untuk ditayangkan di media cetak demi tujuan membangun citra perusahaan. Sehingga kita biasanya dihadapkan pada dua kemungkinan yang sering terjadi, yaitu : i.
ii.
Mengirimkan bahan pers release, pers conference, hak jawab atau sejenisnya pada seorang wartawan sambil berharap mereka tertarik dan berminat terhadap apa yang kita tulis sehingga mereka memuat hal tersebut di media cetaknya. Agar apa yang akan kita sampaikan benar-benar dibaca konsumen atau calon konsumen, dan harapan untuk dimuat tipis, terkadang kita mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk memuluskan rencana tersebut.
Sedangkan ketika kita sudah berketetapan untuk menggunakan media on-line sebagai sarana bisnis maka E-PR dapat melalui batas penghalang ini dan dapat secara langsung menyampaikan pesan-pesan, saran-saran dan komunikasi yang bersifat persuasive lainnya secara langsung kepada target publik. Di samping itu, terdapat juga manfaat atau potensipotensi besar lainnya yaitu : i.
ii.
iii.
iv.
v.
Komunikasi Konstan, karena sifat internet yang selalu on line selama 24 jam 7 hari, maka internet dapat dikategorikan atau digolongkan menjadi satpam atau sekretaris hidup yang tak bernyawa bagi perusahaan, dengan potensi target publik seluruh dunia. Respon yang cepat, internet memungkinkan perusahaan untuk merespon cepat dan serta merta terhadap semua permasalahan dan pertanyaan prospek maupun pelanggan yang mereka ingini jawabannya sesegera mungkin. Pasar global, internet telah memutus jurang pemisah geografis (kecuali psikologis) setelah kita terhubung dengan dunia online. Kita dapat langsung berkomunikasi dengan pasar di Arab Saudi, investor di Swedia dan mitra bisnis di California dengan biaya yang sangat terjangkau. Interaktif, umpan balik dapat segera diperoleh saat itu juga jika komunikator juga online tentunya feedback juga dapat diperoleh dari pelanggan atau pengunjung situs web kita, sehingga dengan demikian kita dapat mengetahui apa yang diinginkan mereka tanpa perlu memprediksikan atau menerka-nerkanya tanpa tahu kebenaran yang nyata. Komunikasi dua arah, tujuan utama aktivitas organisasi melalui E-PR dengan konsumennya akan tercapai melalui media ini. Two traffic communications ini akan membantu membangun hubungan yang kuat dan saling bermanfaat yang tidak dapat dilakukan langsung oleh media offline.
vi.
vii.
Hemat, PR dalam dunia fisik dianggap dapat lebih mempengaruhi pasar dan sekaligus membutuhkan biaya yang lebih sedikit dibandingkan dengan pengeluaran iklan. E-PR dapat membuat organisasi lebih hemat karena dengan EPR tidak membutuhkan Stationary maupun biaya cetak. Maka ketika media internet sangat murah dan dapat terjangkau kalangan manapun, bukan hal yang mustahil biaya E-PR jauh lebih murah lagi. Focus utama E-PR yaitu membidik media on line, misalnya media berita tradisional yang juga memiliki status on line yang terkenal dan publikasi yang berorientasi web baik untuk kalangan konsumen maupun bisnis (Bob Julius Onggo, 2004:6).
AKTIVITAS PUBLIC RELATIONS Perbedaan utama antara PR dengan iklan adalah iklan dimaksudkan untuk membujuk dengan tujuan menjual sesuatu sedangkan PR dimaksudkan untuk memberikan informasi dengan tujuan mendidik. Keduanya merupakan bentuk komunikasi yang berbeda dan masing-masingmempunyai aturan main sendiri, juga mempunyai tujuan yang berbeda dan sering ditujukan kepada orang yang berbeda pula (Frank Jefkins, 2007:2). Iklan ditujukan kepada target yang terbatas seperti distributor dan konsumen. Iklan terutama berhubungan dengan penjualan sehingga merupakan bagian dari pemasaran. Sementara PR mencakup sesuatu yang lebih luas, karena bisnis bukanlah sekedar menyangkut ususan penjualan semata. Maintenans atau pembinaan hubungan dengan pelanggan dan calon konsumen juga bukanlah suatu yang tak penting untuk dilakukan. Di samping jalinan yang selaras antara karyawan dan semua stakeholder perusahaan yang juga sangat dibutuhkan demi kelangsungan perusahaan atau organisasi itu sendiri. Dan salah satu aktivitas PR yang sangat penting adalah menyukseskan peluncuran sebuah iklan, baik perusahaan maupun iklan produk dan jasa yang dikeluarkan oleh perusahaannya itu. Iklan dan artikel editorial seringkali digunakan secara saling menunjang. Liputan pers membangkitkan minat awal pembaca dan kemudian iklan akan menanamkan pesan tersebut ayau bertindak sebagai pengingat. Dengan frekuensi iklan yang lebih sering muncul akan membantu mempertahankan dan menanamkan produk dan merk di benak konsumennya. Adapun manfaat dari kampanye PR dibandingkan iklan adalah masyarakat lebih cenderung mempercayai editorial atau kata pihak lain atau dalam bentuk edukasi dan publisitas daripada terhadap isi iklan. Pembaca juga akan lebih memberikan tanggapan atas suatu artikel daripada iklan. Dalam dunia maya surveymengatakan bahwa 95% pembaca lebih suka mengklik suatu artikel editorial daripada mengklik iklan banner. Dalam hal ini kolom per kolom dari tulisan artikel sangat berperan besar, baik yang ditaruh secara online maupun offline. Sehingga peran PROyang berhubungan denagn media sangatlah besar di sini karena jika mau bisa memanfaatkan 18.000 koran dan majalah online diseluruhdunia (Bob Julius Onggo.2004:8). Aktivitas lain PR selain penunjang bagi keluarnya sebuah iklan tertentu juga usaha menjalin hubungan dengan saling bertukar kartu nama atau informasi yang berkaitan dengan bidang kerjanya tentunya. Seringkegiatan ini disebut sebagai bentuk bagian dari
bisnis atau promosi. Yang dimaksud kartu nama di sini, yang diterima di seluruh dunia adalah business card. Dalam dunia maya kebanyakan dari mereka menyebutnya sebagai signature file (sig.file). sehingga sangatlah penting manakala seorang PRO memasukkan kartu nama elektronik di bagian akhir dari email, yang berfungsi sebagai alat identitas. Kata-kata dan kalimat dari signature file dibuat semenarik mungkin sehingga membangkitkan minat atau menggoda rasa ingin tahu para pembaca lain yang merupakan anggota komunitas online atau discussion list, sehingga memotivasinya untuk datang ke situs web. Cara agar signature file dapat memotivasi pengunjung online antara lain : i.
ii.
iii. iv.
Mienampilkan sig.file ketika seorang PRO terlibat di suatu diskusi di newsgroup (komunitas on line) sehingga ketika pendapat atau masukan kita dalam diskusi itu menarik, akan mengugah pihak lain untuk berkunjung ke situs web. Seperti halnya dalam penggunaan iklan, desain dan isi dari sig.file dapat dimanfaatkan untuk memposisikan bisnis perusahaan sebagai pengganti logo perusahaan Menggunakan sig.file dapatmembangkitkan reputasi dan kesan yang bagus, apalagi jika isi dari surat email mengandung hal yang informatif dan edukatif Akan meninggalkan kesan pada komunitas online bahwa PRO tersebut memiliki etika maya yang bagus
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai pengingat dalampenulisan sig.file yaitu antara lain : i. ii. iii. iv. v. vi. vii.
viii. ix. x.
Sebutkan informasi identitas secukupnya saja, tidak harus semua tertampilkan Singkat, tidak lebih dari delapan baris Tidak menyebut harga-harga produk tertentu Tidak menggunakan terlalu banyak simbol Tidak menyebut sederetan produk yang dijual dan atau jasa yang disewakan Tidak menulis nada penjualan secata langsung Kecuali jika akan diadakan acara tertentu maka bisa menampilkan nada penjualan secara tidak langsung seperti misalnya akan diadakannya aktivitas obral cepat melalui webdan sebagainya. Sampaikandan informasikan oleh-oleh atau booklet ataulaporan yang bagus dan menarik banyak minat orang Mengkomunikasikan satu event atau acara misalnya jika bekerja di suatu event organizer Memberitahukan tentang penghargaan, misalnya perusahaan telah mendapat sertifikat ISO atau sertifikasi tertentu, dan lain sebagainya
Dalam dunia online sangat tidak menyukai aktifitas promosi atau publisitas yang berkesan sangat terbuka. Dan sig.file merupakan satu-satunya media promosi yang tidak langsung yang dapat diterima di dunia komunitas online dan millis. Di bawah ini merupakan contoh sekaligus bentuk serta format kartunama elektronik (signature file) yang dapat disesuaikan dengan perusahaan dimana PRO tersebut beraktivitas :
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> Rekno Sulandjari Hp.08156537801 e-PublicRelations No.1 at Semarang Get more tips on how to promote Your tertiary educational institution website at: http://www.reknosondulting.com Or email me:
[email protected] >>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
KESIMPULAN Manusia adalah makhluk hidup yang suka berkelompok-kelompok dan hidup serta bergaul secara bergerombol. Itulah sebabnya mereka sering membentuk himpunan, grup, klub, asosiasi perkumpulan dan sejenisnya. Model seperti ini juga berlaku di dunia online. Menariknya teknologi internet telah mempermudah dan mempercepat perkembangan komunitas online. Komunitas online ini disebut juga sebagai online forum, newsgroup, web rings atau discussion group dan sebagainya. Karena setiap hari pasti muncul komunitas online yang baru, maka pekerjaan yang menantang bagi seorang E-PR adalah bagaimana menemukan dan bergabung dengan komunitas online yang cocok dan tepat. Jadi pertanyaan tentang sudah diperlukankah Cyber Public Relations merupakan pertanyaan retoris yang tak perlu mendapatkan jawaban. Karena memang di era serba elektronik kebutuhan akan hubungan dengan komunitas online tak dapat dielakkan lagi. Namun demikian terdapat sederetan tata krama bagi seorang PRO yang tidak tertulis dalam mengakses ataumenjalin komunitas onlinenya, di antaranya menghindari tulisan dengan huruf besar secara keseluruhan, menghindari mempromosikan iklan, siap memberikan kontribusi informasi yang bermutu, menghindari sarkastik, pembuatan subjekpesan dengan kata-kata yang singkat namun menggoda, menggunakan sig.file dalam setiap aktivitas online, menghindari spamming atau cross posting dan yang terakhir menjawab cercaan anggota komunitas online yang dapat merusak nama perusahaan dengan menyampaikan informasi yang edukatif. DAFTAR PUSTAKA -Drucker, Peter F.Classic Drucker.2006. Dari Sang Penemu Manajemen.Boston:Harvard Business School Corp. -Hartman, George M.2007 Seni Negosiasi: Tips Negosiasi Yang Gemilang. Jakarta:PT Gramedia PustakaUtama
-Julius Onggo, Bob.2004.E-PR Menggapai Publisitas di Era Interaktif Lewat Media Online.Yogyakarta:Penerbit ANDI Jefki8ns, Frank.2007.Public Relations untuk Bisnis. Jakarta:Binaman Presindo