Jl. TB Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560 INDONESIA Tel :+62 21 7883 9850 Direct : +62 21 7888 6410 Fax : +62 21 7883 0830 e-mail :
[email protected]
www.elnusa.co.id
PT Elnusa Tbk
Printed by Using Enviromental Friendly Materials
2009
Laporan Tahunan Annual Report
PT Elnusa Tbk
Creating Higher Performance Through Strategic Focus
Creating Higher Performance Through Strategic Focus
PT Elnusa Tbk
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
2009
Laporan Tahunan Annual Report
Clean - Respectful - Synergy
2009: Tahun Pertumbuhan Kinerja Berkelanjutan 2009: The Year of Sustainable Growth
Permintaan jasa hulu migas yang terus meningkat telah memacu pertumbuhan bisnis jasa inti Perseroan. Sebagai satu-satunya perusahaan nasional dibidang jasa hulu migas terintegrasi, Elnusa mampu mewujudkan pertumbuhan kinerja usaha yang meyakinkan. Melalui keunggulan kompetitifnya dengan kemampuan menyediakan solusi total bagi para pelanggan, di tahun 2009 Perseroan berhasil mencatatkan peningkatan penjualan bersih sebesar 44% menjadi Rp3,66 triliun dan pertumbuhan laba bersih yang melonjak sebesar 249% menjadi Rp466,23 miliar.
Laporan Tahunan Elnusa 2009
Penjualan Bersih Tumbuh 44% menjadi Rp3,66 triliun Laba Bersih Tumbuh 249% menjadi Rp466,23 miliar
Pengakuan Kompetensi Semakin dipercaya para pelanggan terkemuka di lingkup nasional maupun regional dengan perolehan kontrakkontrak baru
Net Sales Growth 44% into Rp3.66 trillion The ever increasing demand in oil and natural gas upstream services has spurred the growth of core service business of the Company. As a single national integrated upstream oil and gas services company,
Net Income Soared by 249% into Rp466.23 billion
Elnusa is well poised to carry out an encouraging growth in operational performance. Through its competitive advantage with the capability of providing total solution to the customers, in 2009 the Company was able to record net sales growth of 44% into Rp3.66 trillion and net income growth that soared by 249% into Rp466.23 billion.
Trusted competence Increasingly trusted by leading customers to gain new contracts agreements in the domestic and regional market
2009 Elnusa Annual Report
Strategi layanan jasa hulu migas terintegrasi (One-Stop-Service) yang mampu menyediakan solusi total merupakan faktor kunci peningkatan kinerja sekaligus menempatkan Elnusa pada posisi terdepan dalam industri jasa hulu migas terintegrasi di Indonesia. Keunggulan tersebut didukung oleh keahlian sumber daya dan pengalaman yang ekstensif dalam bidang QHSE, kualitas produk maupun ketepatan delivery dalam memenuhi standar internasional, yang menjadi prasyarat utama dalam industri jasa hulu migas di dunia. The integrated upstream oil and gas services strategy (One-Stop-Service), which enables the provision of total solution is the key factor in performance improvement as well as positions Elnusa as the avant-garde in the integrated upstream oil and gas industry in Indonesia. The advantage is supported by expertise of resources and extensive experience in QHSE aspect, product quality and timely delivery in fulfilling the international standard, which become the primary requirements in global oil and gas upstream services industry.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Komitmen Kami dalam Mengimplementasikan Langkah Strategis Guna Mewujudkan Peningkatan Nilai Perusahaan Fokus pada layanan jasa hulu migas terintegrasi yang didukung oleh peningkatan kompetensi, pengembangan keahlian dan teknologi, perluasan pangsa pasar, penerapan sistem manajemen risiko terpadu, optimalisasi manajemen aset operasional, pengembangan aliansi strategis, peningkatan kompetensi sumber daya manusia dan secara konsisten mengimplementasikan tata kelola dan komitmen pada standar keselamatan kerja. Our Commitment in Implementing the Strategic Steps to Deliver Value Creation of the Company Focusing on integrated oil and gas upstream services which are supported by competence enhancement, expertise and technological development, market share expansion, integrated risk management system, optimalization of asset utilization management, strategic alliance development, human reesources competence development as well as consistent implementation of good governance and commitment to the occupational safety standards.
Eteng A. Salam Direktur Utama President Director
Elnusa 2009 Annual Report
Daftar Isi Table of Contents IKHTISAR UTAMA HIGHLIGHTS
6 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights 7 Ikhtisar Operasional Operational Higlights 8 Peta Operasi Operational Map 10 Peristiwa Penting 2009 Significant Events 2009 12 Sertifikasi dan Award 2009 Certification and Award 2009 14 Ringkasan Aksi Korporasi 2009 Summary of Corporate Action 2009 17 Ikhtisar Kinerja Saham Stock Performance Overview 22 Kebijakan Dividen Dividen Policy
INFORMASI PERSEROAN COMPANY INFORMATION
24 Data Perseroan Company Information 25 Sejarah Perseroan Company History 27 Bidang Usaha Line of Business 31 Visi dan Misi Vision and Mission 32 Strategi Jangka Panjang Long Term Strategy 33 Struktur Kepemilikan Perseroan, Anak Perusahaan dan Afiliasi Shareholding Structure of the Company, Subsidiaries & Affiliates 34 Anak Perusahaan Subsidiaries 35 Perusahaan Afiliasi Affiliates 36 Komposisi Pemegang Saham Composition of Shareholders 37 Struktur Organisasi Organization Structure
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORTS
38 Laporan Komisaris Utama Report from President Commissioner
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT
57 Prinsip Dasar Basic Principles
46 Laporan Direktur Utama Report from President Director 55 Tanggung Jawab Laporan Tahunan 2009 Responsibility of Annual Report 2009
58 Penerapan GCG di Perseroan GCG Impelementation in the Company 61 Rapat Umum Pemegang Saham Annual Shareholders Meeting 62 Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Tasks and Responsibilities of the Board of Commissionners 63 Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Anggota Dewan Komisaris Meeting Frequency and level of Attendance of BoC Members 63 Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Tasks and Responsibilities of the Board of Directors 64 Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Anggota Direksi Meeting Frequency and level of Attendance of BoD Members 65 Program Pelatihan Anggota Direksi BoD Training Program 65 Laporan Komite Audit Audit Committee’s Report
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Tahunan 2009 ini kami rancang secara khusus agar pembaca dapat memahami lebih baik lagi tentang perkembangan usaha kami. This 2009 Annual Report has been designed in such a way for the readers to have a better understanding on our business progress.
68 Laporan Komite Nominasi & Remunerasi Nomination & Remuneration Committee’s Report 72 Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Remunerations for BoC & BoD 73 Auditor Independen Independent Auditor 73 Biro Admnistrasi Efek Stock Administration Bureau 74 Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary 87 Kebijakan dan Prosedur Perseroan Corporate Policy and Procedure 89 Pengendalian Risiko Perusahaan Corporate Risk Management 95 Pengawasan dan Pengendalian Internal Internal Control 97 Perkara Hukum Perseroan Corporate Legal Cases 97 Media Penyebaran Informasi Information Distribution Media
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS
98 Kondisi Makroekonomi Nasional 2009 National Macroeconomics Condition 2009 100 Prospek Perekonomian 2010 2010 Economic Prospects 101 Tinjauan Umum - Industri Hulu Migas Indonesia 2009 General Overview - Indonesian Upstream Oil & Gas Services Industry 2009 106 Pembahasan atas Kinerja Bisnis Business Performance Analysis 128 Pembahasan Atas Kinerja Keuangan Financial Performance Analysis
LAPORAN KEBERLANJUTAN SUSTAINABILITY REPORT
148 Laporan Sumber Daya Manusia Human Resources Report
INFORMASI TAMBAHAN ADDITIONAL INFORMATION
176 Profil Dewan Komisaris Profile of The Board of Commissionners
160 Laporan Tanggung Jawan Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Report 168 Laporan K3LL Health Safety & Environment Report
181 Profil Direksi Profile of The Board of Directors 186 Profil Komite Audit Profile of Audit Committee 188 Profil Komite Nominasi & Remunerasi Profile of Nomination & Remuneration Committee 190 Profil Sekretaris Perusahaan Profile of Corporate Secretary 191 Profil Direktur Utama Anak Perusahaan Profile of The Subsidiaries President Directors 197 Jaringan Perseroan Office Network 198 Referensi Terhadap Ketentuan Bapepam-LK mengenai Format Laporan Tahunan Reference to the Bapepam-LK Regulation on the Annual Report Format 211 Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement
Elnusa 2009 Annual Report
6
Ikhtisar Utama Highlights
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
In milions Rupiah, unless otherwise stated
Dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain URAIAN
2008*
2009
DESCRIPTION
2005*
2006*
2007*
1.296.372
1.877.981
2.103.690
Laba Kotor
277.896
348.637
398.745
394.874
543.028
Gross Profit
Laba Usaha
77.547
115.331
144.354
180.387
276.287
Income from Operations
STATEMENTS OF INCOME
LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Usaha
2.543.193 3.662.331
Operating Revenues
88.254
89.310
121.016
150.688
203.311
Depreciation
165.801
204.641
265.370
331.075
479.598
EBITDA
Beban Keuangan
23.595
38.732
42.392
58.987
92.958
Financing Cost
Laba Bersih
58.615
83.033
100.140
133.722
466.233
Net Income
5.838.500
5.838.500
5.838.500
7.298.500 7.298.500
Number of Shares Issued (thousand shares)
10
14
17
65
Net Income per Share (Rp)
652.741
835.284
994.492
1.619.482 2.548.026
Current Assets
Depresiasi EBITDA
Jumlah Saham Beredar (ribu lembar) Laba Bersih per Saham (Rp)
19
BALANCE SHEETS
NERACA Aktiva Lancar Aktiva Tetap - bersih Total Aktiva
633.516
702.095
836.185
1.294.400 1.413.322
Property & Equipment - net
1.548.293
1.808.610
2.159.405
3.317.816 4.210.421
Total Assets
1.163.382 1.661.190
Current Liabilities
624.978
Non - Current Liabilities
Kewajiban Lancar
595.022
736.231
918.095
Kewajiban Tidak Lancar
128.273
178.588
277.169
Total Kewajiban
723.295
914.819
1.195.264
Interest Bearing Debt
267.722
296.762
591.871
Ekuitas
809.063
879.408
948.901
Modal Kerja - bersih
57.719
99.053
76.397
Pengeluaran Modal
90.544
92.438
156.916
522.342
1.685.724 2.286.168
Total Liabilities
980.193
Interest Bearing Debt
917.461
1.613.833 1.909.678
Equity
456.100
886.836
Working Capital - net
577.558
241.046
Arus Kas Bersih dari Operasi
Capital Expenditure STATEMENTS OF CASH FLOWS
LAPORAN ARUS KAS 24.373
78.849
(142.145)
35.972
Arus Kas Bersih untuk Investasi
(68.526)
(29.307)
(126.713)
(549.049)
Arus Kas Bersih dari Pendanaan
72.372
12.038
218.748
807.249
288.389 Net Cash from Operating Activities 320.030
Net Cash used in Investments
114.663 Net Cash from Financing Activities FINANCIAL RATIO
RASIO KEUANGAN Margin Laba Operasi
6%
6%
7%
7%
8%
Operating Profit Margin
Margin Laba Bersih
5%
4%
5%
5%
13%
Net Profit Margin
13%
11%
13%
13%
13%
EBITDA Margin
110%
113%
108%
139%
153%
Current Ratio
Perputaran Total Aset
84%
104%
97%
77%
87%
Total Asset Turnover
Imbal Hasil Investasi
4%
5%
5%
4%
11%
Return on Investment
Imbal Hasil Ekuitas
7%
9%
11%
8%
24%
Return on Equity
Hutang/Ekuitas
0,33
0,34
0,62
0,57
0,51
Debt to Equity
Hutang/Total Aset
0,17
0,16
0,27
0,28
0,23
Debt to Total Asset
Margin EBITDA Rasio Lancar
Hutang/EBITDA
1,61
1,45
2,23
2,77
2,04
Debt to EBITDA
EBITDA/Beban Bunga
7,03
5,28
6,26
5,61
5,16
EBITDA to interest expense
Total Kewajiban/Ekuitas
0,89
1,04
1,26
1,04
1,20
Total Liabilities to Equity
Total Kewajiban/Aset
0,47
0,51
0,55
0,51
0,54
Total Liabilities to Assets
*Disajikan kembali *Restated
Elnusa Laporan Tahunan 2009
466
06
07
08
09
1.909
In billion Rupiah
In billion Rupiah
05
06
07
08
09
1.195
1.686
2.286
09
In billion Rupiah
915
08
Net Income
723
07
4.210
Dalam miliar Rupiah
3.317
Operating Income
2.159
Operating Revenues
1.808
LABA BERSIH
Dalam miliar Rupiah
1.548
LABA USAHA
Dalam miliar Rupiah
06
09
05
PENDAPATAN USAHA
05
08
134
07
1.613
06
100
05
948
09
83
3.662
08
879
2.544
07
59
2.104
06
809
1.878
05
276
09
180
08
144
07
115
06
77
05
1.296
Ikhtisar Utama Highlights
JUMLAH AKTIVA
JUMLAH KEWAJIBAN
JUMLAH EKUITAS
Total Assets
Total Liabilities
Total Equity
Dalam miliar Rupiah In billion Rupiah
Dalam miliar Rupiah In billion Rupiah
Dalam miliar Rupiah In billion Rupiah
Ikhtisar Operasional
(Dalam ribuan Rupiah)
Operational Highlight (In thousand Rupiah)
9%
690.572
862.810
29% Operating Revenue Contribution 2009
62%
2005
2006
Jasa Hulu Migas Terintegrasi Integrated Upstream Oil & Gas Services
2007
2008
2009
Jasa Hilir Migas Downstream Oil & Gas Services
Jasa Penunjang Hulu Migas Supporting Upstream Oil & Gas Services
Elnusa 2009 Annual Report
7
8
Ikhtisar Utama Highlights
Peta Operasi Operational Map
Geoscience Ser vices Drilling Ser vices Oilfield Ser vices
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Ikhtisar Utama Highlights
Elnusa 2009 Annual Report
9
10
Ikhtisar Utama Highlights
Peristiwa Penting 2009 Significant Event 2009
11 April
Januari
Februari
30
6
January
February
Perseroan melalui Divisi Geoscience Services mendapatkan proyek 2D land seismic di Suban Siarak dan South Bernai Benuang di wilayah Sumatera Selatan. January 30, 2009 The Company through its Geoscience Services Division won a 2D land seismic project in Suban Siarak and South Bernai Benuang in South Sumatera.
Perseroan tercatat tepat 1 Tahun sebagai Perusahaan Publik. February 6, 2009 The Company completed its first year as a Publicly Listed Company.
12
Perseroan melalui Divisi Drilling Services telah menyelesaikan proyek Integrated Drilling Services untuk Geothermal di Kamojang, Jawa Barat. Februari 12, 2009 The Company through its Drilling Services Division completed the Integrated Drilling Services for Geothermal project in Kamojang, West Java.
25
Perseroan melalui Divisi Geoscience Services mendapatkan proyek seismik darat (land seismic) 2D di area Randugunting, Blora, Jawa Tengah. February 25, 2009 The Company through its Geoscience Services Division won a land seismic project in Randugunting, Blora, Central Java.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Maret March
2
Perseroan melalui Divisi Geoscience Services mendapatkan proyek land seismic 3D di area Rengasdengklok. March 2, 2009 The Company through its Geoscience Services Division won a 3D land seismic project in the Rengasdengklok area.
April April
11
Modular Rig Super Modern berkapasitas 1600 HP tiba di lokasi proyek pemboran di Kalimantan Timur. April 11, 2009 a Super Modern Modular Rig with1600 HP-capacity arrived at the drilling project site in East Kalimantan.
Mei May
Juni June
5
3
May 5, 2009 The Company took part in the Indonesia Petroleum Association (IPA) exhibition.
June 3, 2009 The Company earned an OHSAS 18001 certificate from PT SGS for a 3-year period.
Perseroan berpartisipasi dalam eksebisi Indonesia Petroleum Association (IPA).
7
Perseroan melalui divisi Geosience Services mendapatkan penghargaan QHSE dari Nation/Loon Brunei untuk proyek 3D Land Seismic di wilayah Tutong Brunei Darussalam.
May 7, 2009 The Company through its Geosience Services division won a QHSE award from Nation/ Loon Brunei for the 3D Land Seismic project in Tutong, Brunei Darussalam.
22
Perseroan melalui divisi Oilfield Services mendapatkan proyek penyisipan pipa gas sejauh 20 km di Sumatera Selatan.
May 22, 2009 The Company through its Oilfield Services division won a 20-km gas pipe insertion project in South Sumatera.
Perseroan mendapatkan sertifikasi OHSAS 18001 dari PT SGS untuk masa 3 tahun.
30
Perseroan melakukan "Rearranging Business Portfolio" dengan melepas 49% saham Elnusa di Infomedia Nusantara.
June 30, 2009 The Company conducted a "Business Portofolio Rearranging" by divesting 49% of Elnusa's shares in Infomedia Nusantara.
Ikhtisar Utama Highlights
11
26 Juli
26 Agustus 12 Februari 9 September
26 Juli 07
5 Mei
22 November
07
30 Juni
3 Desember
5 Agustus
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
26
5
1
21
11
3
July
Perseroan, berhasil meraih peringkat kedua (Perak) untuk penghargaan Adhicipta Karya Perusahaan yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Insinyur Indonesia (PII) dalam rangka Ulang Tahun PII ke 57.
July 26, 2009 The Company, earned a second place (Silver) for the Adhicipta Karya Perusahaan award held by the Indonesian Association of Engineers (PII) to commemorate PII's 57th anniversary.
August
Kunjungan tim eksekutif dari Sudapet Ltd Sudan (perusahaan migas) dan Pertamina Hulu Energu dilanjutkan dengan melakukan tour ke divisi Elnusa Geoscience. August 5, 2009 a visit by the executive team of Sudapet Ltd Sudan (an oil and gas company) and Pertamina Hulu Energi was followed by a tour to the Elnusa Geoscience division.
9
Perseroan memperoleh ISO 9001:2008 untuk masa 3 (tiga) tahun mencakup aktivitas Geoscience, Drilling dan Oilfield. August 12, 2009 The Company earned ISO 9001:2008 for a three (3)year period which covered Geoscience, Drilling and Oilfield operations.
26
Kunjungan Menteri ESDM Bapak Purnomo Yusgiantoro ke Anak Perusahaan PT Patra Nusa Data (PND) dan PT Sigma Cipta Usaha (SCU). August 26, 2009 A visit by the Energy and Mineral Resource Minister Mr. Purnomo Yusgiantoro to Subsidiaries PT Patra Nusa Data (PND) and PT Sigma Cipta Usaha (SCU).
September
Perseroan melalui Divisi Geoscience Services memperoleh proyek seismik darat (land seismic) di area Suko Propinsi Jambi. September 1, 2009 The Company through its Geoscience Services Division won a seismic project in Jambi Province's Suko area.
9
Perseroan merayakan hari jadinya yang ke 40 Tahun dengan mengeluarkan tema "New Paradigm for Excellence Performance", dimana Perseroan berharap dapat berfokus pada Jasa Hulu Migas terintegrasi. September 9, 2009 The Company celebrated its 40th anniversary by publishing the theme "New Paradigm for Excellence Performance", in which the Company expected to focus on integrated Oil and Gas Upstream Services.
October
Perseroan melalui Divisi Geoscience Services memperoleh proyek seismik darat (land seismic) 2D untuk area Jambi Selatan. October 21, 2009 The Company through its Geoscience Services Division won a 2D land seismic project for the South Jambi area.
Nopember
December
Divisi Oilfield Services mendapatkan penghargaan pemenuhan standard HSE dari PT Medco E&P Indonesia. November 11, 2009 Oilfield Services Division won an award for HSE standards compliance from PT Medco E&P Indonesia
Perseroan berpartisipasi dalam Investor Summit bersamaan dengan pelaksanaan Public Expose.
22
Divisi Oilfield Services mendapatkan penghargaan sebagai mitra kerja terbaik dari Pertamina EP Region Jawa.
Pemboran titik pertama program Air Bersih pasca gempa Padang di Sumatera Barat. November 22, 2009 Drilling of the first spot for the Clean Water program following the earthquake in Padang, West Sumatera.
Desember December
23
December 23, 2009 The Company won an award at the Good Corporate Governance Award held by The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) and SWA Sembada magazinefor the "Company with Most Complate Documents" Category and for the "Most Trusted Company" Category with a score of 81,74, and was ranked among the The Best Top Ten for the Issuer category.
December 3, 2009 The Company took part in the Investor Summit which coincided with thePublic Expose proceedings.
10
December 10, 2009 Oilfield Services Division won an award for best working partner from Pertamina's Java Region EP.
23
Perseroan meraih penghargaan dalam ajang Good Corporate Governance Award yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) dan majalah SWA Sembada untuk Kategori "Perusahaan Kelengkapan Dokumen Terbaik" dan Penghargaan untuk Kategori "Perusahaan Terpercaya" dengan skor 81,74, dan termasuk dalam The Best Top Ten kategori Emiten.
Elnusa 2009 Annual Report
12
Ikhtisar Utama Highlights
Sertifikasi dan Penghargaan 2009 Certification and Awards 2009
01
01
25 Maret 2009 Anak Perusahaan Perseroan yaitu PT Sigma Cipta Utama memperoleh penghargaan dari Exxon Mobil dalam acara Global Contractor Safety Forum di Kuala Lumpur Malaysia.
02
25 March 2009 The Company’s subsidiary - PT Sigma Cipta Utama, obtained award from Exxon Mobil in the event of Global Contractor Safety Forum in Kuala Lumpur, Malaysia.
7 May 2009 The Company, through its Geoscience Services division, obtained occupational safety award from Nation Petroleum (Ltd) in relation to the 3D seismic project assignment in the area of Tutong – Brunei Darussalam.
02 03
03
3 Juni 2009 Perseroan telah memperoleh sertifikasi OHSAS 18001 meliputi pekerjaan-pekerjaan di Geoscience, Drilling dan Oilfield Services. 3 June 2009 The Company obtained OHSAS 18001certification conveying works in Geoscience, Drilling and Oilfield Services.
04
05
12 Agustus 2009 Perseroan memperoleh sertifikasi ISO 9001 meliputi pengerjaan di Geoscience, Drilling dan Oilfield Services. 12 August 2009 The Company obtained ISO 9001 certification conveying works on Geoscience, Drilling and Oilfield Services.
05
Laporan Tahunan Elnusa 2009
7 Mei 2009 Perseroan melalui divisi Geoscience Services telah memperoleh pernghargaan safety award dari Nation Petroleum (Ltd) sehubungan dengan pengerjaan proyek 3D seismic di wilayah Tutong - Brunei Darussalam.
04
28 Juli 2009 Perseroan memperoleh penghargaan Perak (Adhicipta Rekayasa) dalam ajang Persatuan Insiyur Indonesia (PII) award. 28 July 2009 The Company won Silver Award (“Adhicipta Rekayasa”) in the event of Indonesian Engineers Association (PII) Award.
Ikhtisar Utama Highlights
06
08
07
08
10 Desember 2009 Perseroan melalui divisi Oilfield Services telah memperoleh penghargaan sehubungan dengan penyediaan jasa migas dari Pertamina EP. 10 December 2009 The Company, through its Oilfield Services, obtained award in relation to provition of oil and gas services from Pertamina EP.
11 November 2009 Perseroan melalui divisi Oilfield Services telah memperoleh penghargaan keselamatan kerja dari Medco e&p Indonesia. 11 November 2009 The Company, through its Oilfield Services (OFS) division obtained Occupational Safety award from Medco E&P Indonesia.
18 August 2009 The Company, through its subsidiary – PT Sigma Cipta Utama (SCU), obtained endorsement from the Government of Tangerang Regency for its Occupational Safety and Health performance.
06
07
18 Agustus 2009 Perseroan melalui anak perusahaannya PT Sigma Cipta Utama (SCU) telah memperoleh pengesahan dari Pemerintah Kabupaten Tangerang sehubungan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
09
23 Desember 2009 Perseroan telah memperoleh penghargaan dari panitia the Indonesian Institute of Corporate Governance (IICG) sebagai the Most Trusted Company dan Atas Kelengkapan Dokumen Terbaik. 23 December 2009 The Company obtained award from the Indonesian Institute of Corporate Governance (IICG) as the Most Trusted Company, as well as on its Best Documentation Completeness.
09
2009 Elnusa Annual Report
13
14
Ikhtisar Utama Highlights
Ringkasan Aksi Korporasi 2009 Summary of Corporate Action 2009 Sejalan dengan strategi usaha jangka panjang Perseroan untuk fokus pada jasa hulu migas terintegrasi dan melakukan pengembangan bisnis yang lebih bersinergi dengan bisnis utama serta dalam rangka meningkatkan nilai perusahaan dimata para Pemegang Saham, maka selama tahun 2009 Perseroan telah melakukan beberapa tindakan Korporasi sebagai berikut :
In line with the Corporate long-term business strategy to focus on integrated oil and gas upstream services and carry out business development that is more synergized with the core business and to promote corporate values in the eyes of the Shareholders, throughout 2009 the Company has undertaken a number of Corporate actions as follows:
A. Divestasi Kepemilikan Saham Perseroan
A. Divestment ofthe company share holding
Perseroan berupaya terus untuk melakukan pembenahan struktur korporasi yang mendukung pertumbuhan tinggi Perseroan kedepan. Setelah melakukan penggabungan usaha (merger) beberapa Anak Perusahaan baik kedalam Perseroan selaku perusahaan induk (holding company) maupun kedalam Anak Perusahaan lainnya pada akhir tahun 2007, maka selanjutnya ditahun 2009 Perseroan melanjutkan program “rearranging business portfolio” dengan melakukan divestasi 2 (dua) Perusahaan Afiliasi, yaitu :
The corporation makes a continuous effor t for corporate restructuring that suppor ts the Company ’s high growth in the future. After merging a number of Subsidiaries either into the Company as the holding company or into another Subsidiar y in late 2007, in 2009 the Company subsequently continued with the “rearranging business por tfolio” program by divesting two (2) Affiliated Companies:
1. PT Infomedia Nusantara (IMN)
1. PT Infomedia Nusantara (IMN)
• IMN adalah Perusahaan Afiliasi Perseroan yang bergerak
•
• •
pada jasa layanan direktori telepon, contact center dan content, dimana Perseroan memiliki 49% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh di perusahaan tersebut. 51% saham lainnya dimiliki oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (Telkom). Perseroan menjual seluruh kepemilikan sahamnya di IMN (49%) yang berjumlah 205.800.000 lembar saham (termasuk didalamnya adalah 166.600.000 lembar saham dari peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor dalam IMN) dengan nilai nominal Rp500 per saham. Total nilai transaksi adalah sebesar Rp598.000.000.000 Penjualan dilakukan kepada PT Multimedia Nusantara (Metra), yaitu salah satu anak perusahaan Telkom yang memiliki kegiatan usaha jasa penyiaran televisi swasta sistem berlangganan dan multimedia. Tujuan dan manfaat dilakukannya transaksi adalah disamping untuk lebih fokus pada industri migas yang
49% Disvestasi 49% kepemilikan saham Perseroan di PT Infomedia Nusantara 49% Divestment of Company’s share ownership on PT Infomedia Nusantara
Elnusa Laporan Tahunan 2009
• IMN
•
was a Corporate Affiliate Company engaged in telephone directory, contact center and content service, in which the Company owned 49% of the entire subscribed and fully paid up shares at the company. The 51% remaining shares were owned by PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (Telkom). The Company sold its entire share ownership at IMN (49%) at a total of 205,800,000 shares (included 166.600.000 shares from the increase of capital stock, deposit and paid-up capital in IMN) with a nominal value of Rp500. per share. Total transaction value is Rp598,000,000,000.
• The sale was made to PT Multimedia Nusantara (Metra), a subsidiary of Telkom which had a subscription-based private television broadcast and multimedia service business activity. The objective and benefit of the transaction were, apart from to focus more on the oil and gas industry run by the
•
49% Disvestasi 49% kepemilikan saham Perseroan di PT Jabar Energi
49% Divestment of Company’s share ownership on PT Jabar Energi
Ikhtisar Utama Highlights
Perseroan konsisten untuk terus melanjutkan strategi fokus pada jasa hulu migas terintegrasi, diantaranya dengan melakukan program “rearranging business portfolio” yakni divestasi non core bisnis. The Company has consistently conducted the continuation of focus strategy on integrated oil and gas upstream services, which among others by implementing “rearranging business portfolio” program, specifically divestment of non-core business.
•
•
dijalankan Perseroan yang telah memiliki keunggulan kompetitif dan lebih fokus pada pengembangan core business Perseroan yang sesuai dengan visi dan misi Perseroan, divestasi IMN juga bertujuan untuk mendapatkan tambahan dana dalam rangka meningkatkan porsi ekuitas dari investasi yang dilakukan untuk aktifitas jasa hulu migas terintegrasi maupun pengelolaan lapangan migas. Karenanya, dana yang diperoleh Perseroan dari hasil penjualan tersebut direncanakan untuk dipergunakan dalam mewujudkan proyek-proyek yang fokus pada kompetensi Perseroan dan memperkuat kompetensi inti: • sekitar 35%, akan digunakan untuk memperkuat kompetensi inti di jasa hulu migas terintegrasi meliputi Geoscience Services, Drilling Services dan Oilfield Services; • sekitar 50% akan digunakan untuk investasi asset based di blok migas maupun asset based lainnya; • sekitar 10% akan digunakan untuk peningkatan modal kerja untuk mendanai proyek-proyek perseroan yang bersifat jangka pendek dan menengah; • sekitar 5% akan digunakan untuk memperkuat kapabilitas Anak Perusahaan yang mendukung kompetensi inti Perseroan. Berdasarkan Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 dan IX.E.2, divestasi tersebut merupakan Transaksi Afiliasi dan Material bagi Perseroan, sehingga proses divestasi dilakukan menurut peraturan tersebut diatas, dengan kronologi sebagai berikut :
•
Penilaian atas kisaran harga pasar wajar dan nilai transaksi dilakukan oleh penilai independen yaitu Martokoesoemo, Prasetyo dan Rekan (MPR). Dalam Laporan Opini Kewajaran, dinyatakan bahwa transaksi tersebut adalah Wajar. • Keterbukaan Informasi mengenai informasi ringkas rencana transaksi, diumumkan melalui surat kabar pada tanggal 2 Juni 2009.
•
•
Company which already had a competitive advantage and to focus more on developing the Company’s core business in line with the Corporate vision and mission, IMN divestment was also intended to raise additional fund to increase the equity portion of the investment made for integrated oil and gas upstream service and oil and gas field management activities. Therefore, the fund earned by the Company from the proceeds of the sale was planned to be used in realizing projects that would focus on the Corporate competence and strengthen core competence: • approximately 35% was to be used to strengthen core competence in integrated oil and gas upstream services which included Geoscience Services, Drilling Services and Oilfield Services; • approximately 50% would be used for asset-based investment in oil and gas blocks and other asset-based undertakings; • approximately 10% would be used to increase working capital to fund short- and medium-term corporate projects; • approximately 5% would be used to strengthen the capability of Subsidiaries that would support the Company’s core competence. Under Bapepam-LK Regulations No. IX.E.1 and IX.E.2, the divestment constituted an Affiliation and Material Transaction for the Company; as a result, the divestment process was undertaken in accordance with the above regulations, with the following timeline:
• Evaluation of the reasonable market price range and
•
transaction value was performed by the independent appraiser Martokoesoemo, Prasetyo and Partners (MPR). In the Fairness Opinion Report, stated that the transaction is Fair. Public disclosure on the brief outline of the planned transaction was announced on the newspapers on June 2, 2009.
Elnusa 2009 Annual Report
15
16
Ikhtisar Utama Highlights
•
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) persetujuan transaksi dilakukan pada 30 Juni 2009. • Penandatanganan Perjanjian Jual Beli saham IMN dilakukan pada tanggal 30 Juni 2009.
2. PT Jabar Energi (JBE)
• JBE adalah Perusahaan Afiliasi Perseroan yang didirikan • • • • •
untuk mengelola potensi Jawa Barat di bidang migas. Perseroan memiliki 49% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh di perusahaan tersebut. 51% saham lainnya dimiliki oleh PT Jasa Sarana, yaitu salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang memiliki kegiatan usaha dibidang transportasi, pengembangan wilayah, telematika dan energi. Walaupun JBE mengelola potensi migas, namun masih belum sejalan dengan visi misi Perseroan karena JBE sampai saat ini banyak bergerak dibidang infrastruktur dan EPC (Engineering, Procurement & Construction). Perseroan menjual seluruh kepemilikan sahamnya di JBE (49%) kepada PT Jasa Sarana yang berjumlah 49.000 lembar dengan nilai nominal Rp10.000 per saham dengan total nilai transaksi sebesar Rp490.000.000. Dana yang diperoleh dari hasil divestasi dipergunakan untuk meningkatkan kapabilitas operasional Perseroan. Transaksi penjualan saham ini tidak termasuk sebagai Transaksi Material maupun Transaksi Afiliasi.
B. Pembagian DIviden Interim
•
• •
•
Dalam rangka memaksimumkan nilai Perseroan dimata pemegang saham dan komitmen Perseroan dalam memberikan signal positif di pasar serta ditunjang oleh likuiditas perusahaan, pada akhir tahun 2009 Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan memutuskan untuk membagikan Dividen Interim Tahun Buku 2009. Perhitungan dividen dilakukan berdasarkan Laba Bersih Perseroan yang diperoleh dalam periode 9 bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 yang tercatat sebesar Rp492.544.000.000. Dividen Interim Tahun Buku 2009 yang dibayarkan sebesar Rp20. per saham, atau seluruhnya berjumlah Rp143.975.240.000. Dividen Interim Tahun Buku 2009 ini akan diperhitungkan dalam menetapkan Dividen final dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan untuk Tahun Buku 2009. Dividen Interim Tahun Buku 2009 telah dibayarkan secara tunai kepada seluruh pemegang saham yang berhak sesuai recording date tanggal 12 Januari 2010 dan dibayarkan pada tanggal 26 januari 2010.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
• Extraordinary General Meeting of Shareholders (RUPS LB) to approve the transaction was held on June 30, 2009.
• Signing of the IMN shares Sale and Purchase Agreement was conducted on June 30, 2009.
2. PT Jabar Energi (JBE)
• JBE
was a Corporate Affiliate Company established to manage the West Java potential in oil and gas. The corporation owned 49% of the entire subscribed and fully paid up shares in the company. The remaining 51% of the shares were owned by PT Jasa Sarana, a Region-owned Enterprise (BUMD) of the West Java Provincial Government which had business operations in transport, regional development, telematics and energy. While JBE managed oil and gas potential, it was not in line with the Corporate vision and mission since JBE had been largely engaged in infrastructure and EPC (Engineering, Procurement & Construction). The Company sold its entire share ownership at JBE (49%) to PT Jasa Sarana at a total of 49,000 shares with a nominal value of share Rp10,000 per share for a total transaction value of Rp490,000,000. The fund earned from the divestment would be used to increase the Company’s operational capability. This share sale transaction did not constitute a Material Transaction or Affiliate Transaction.
• • • • •
B. Interim Dividend Distribution
• To
maximize the Company’s value in the eyes of shareholders and the Company’s commitment in giving a positive signal in the market and supported by corporate liquidity, in late 2009 the Corporate Board of Directors and Board of Commissioners decided to distribute Interim Dividend for the 2009 Accounting Year. The dividend was calculated based on the Corporate Net Profits earned over the nine-month period ending on September 30, 2009 which was recorded at Rp492,544,000,000. The 2009 Accounting Year Interim Dividend was paid out at Rp20.- per share, or for a total of Rp143,975,240,000.This 2009 Accounting Year Interim Dividend would be calculated in determining the final Dividend in the Corporate Annual General Meeting of Shareholders for the 2009 Accounting Year. The 2009 Accounting Year Interim Dividend had been paid out in cash to all eligible shareholders according to the recording date on January 12, 2010 and paid out on January 26, 2010.
• •
•
Ikhtisar Utama Highlights
Ikhtisar Kinerja Saham Stock Performance Overview KRONOLOGI PENCATATAN SAHAM STOCK LISTING Chronology Tanggal Date
Tindakan Korporasi Corporate Action
Pre Corporate Action
Modal Dasar (Miliar) Equity (billion)
Modal Ditempatkan & Disetor Penuh (Miliar) Subscribed & Fully Paid Up Capital (billion)
Nilai Nominal Per Lembar Saham Nominal Value Per Stock
Jumlah Saham Beredar Total Stocks In Circulation
Rp750
Rp583,85
Rp500
1.167.700.000
9 Oktober 2007
Peningkatan Modal Dasar Equity Increase
Rp2.250
Rp583,85
Rp500
1.167.700.000
9 Oktober 2007
Pemecahan Nilai Nominal Saham (Stock Split) 1 : 5 1: 5 Stock Split
Rp2.250
Rp583,85
Rp100
5.838.500.000
6 Februari 2008
Initial Public Offering - IPO 20%1) Initial Public Offering - IPO 20% 1)
Rp2.250
Rp729,85
Rp100
7.298.500.000
13 Oktober 2008
Pembelian Kembali Saham – Buyback2) Buyback2)
Rp2.250
Rp729,85
Rp100
7.298.500.000
1. Perseroan mengeluarkan dan melepas 20% dari jumlah saham yang beredar setelah stock split, yaitu sebesar 1.460.000.000 lembar saham kepada publik melalui mekanisme IPO dan mencatatkan sahamnya di bursa efek Indonesia dengan kode perdagangan "ELSA". 2. Program buyback yang dilakukan dari tanggal 13 Oktober 2008 sampai dengan 12 Januari 2009, telah melakukan pembelian kembali 99.738.000 lembar saham dengan jumlah dana yang digunakan sebesar Rp14,73 milyar. Saham yang telah dibeli tersebut sampai saat ini masih disimpan sebagai Treasury Stock Perseroan untuk jangka waktu tidak lebih dari 3 tahun. 1. The Company issued and divested 20% of the total shares in circulation after the stock split, at 1,460,000,000 shares to the public through the IPO mechanism and list the shares at Indonesia Stock Excahnge under tick name "ELSA". 2. The buyback program carried out from October 13, 2008 to January 12, 2009 resulted in the buyback of 99,738,000 shares with a total fund used at Rp14.73 billion. The bought-back shares are still kept as Corporate Treasury Stock for a time frame of up to three years.
KINERJA SAHAM
STOCK PERFORMANCE
Tahun 2009 merupakan puncak krisis global dimana berbagai negara mencatatkan pertumbuhan ekonomi negatif. Indonesia menjadi salah satu dari sedikit negara yang mampu bertahan ditengah krisis global dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,2% ditopang oleh kuatnya konsumsi domestik.
2009 marked the peak of the global crisis in which countries posted a negative economic growth. Indonesia was one of the few countries that managed to survive amidst the global crisis with an economic growth of 4.2% supported by strong domestic consumption.
Perekonomian Indonesia yang kuat kemudian berimbas pada kinerja saham-saham di Bursa Efek Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang pada 2009 ditutup pada level 2.534 membukukan gain mencapai 80% dibanding IHSG pada penutupan tahun 2008, dan menjadi salah satu indeks berkinerja paling baik di dunia. Sektor pertambangan menjadi salah satu penopang kinerja IHSG di lantai bursa. Harga minyak mentah dunia yang secara bertahap menuju kelevel USD70/barel direspon dengan akumulasi saham-saham pertambangan oleh investor. Harga saham ELSA selama 2009 terus bergerak keatas dan mencetak gain sebesar 191% selama setahun. Kinerja ELSA bahkan jauh lebih tinggi (outperformed) dibanding kinerja IHSG.
Indonesia’s strong economy went on to make an impact on the performance of stocks in the Indonesia Stock Exchange. The Jakarta Composite Index (IHSG) which closed at 2534 in 2009 posted a gain of 80% compared to its 2008 figure, and was one of the best performing indexes in the world. The mining sector bolstered IHSG’s performance in the stock market. Investors responded to the global crude oil price’s gradual move towards USD70/barrel by accumulating mining shares. ELSA’s stock price throughout 2009 continued to move upward and posted a gain of 191% over the year, even outperforming the IHSG.
Elnusa 2009 Annual Report
17
18
Ikhtisar Utama Highlights
ELSA.JK 315
JKSE 2.483,75
200% 150% 100%
50%
0% 2009
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
2010
ELSA menutup tahun 2009 pada level Rp355. Kisaran harga selama setahun berada antara Rp114-420. Volume transaksi rata-rata 44,24 juta lembar per hari. Periode kuartal II-2009 (April-Juni 2009) merupakan periode volume transaksi saham Perseroan paling tinggi dalam setahun, mencapai 113,55 juta lembar saham per hari.
ELSA ended 2009 at Rp355. Its price throughout the year was in the Rp114-420 range. The average transaction volume was 44.24 million shares per day. The second quarter of 2009 (AprilJune 2009) saw the highest Corporate stock transaction volume for the year, at as high as 113.55 million shares per day.
Kapitalisasi pasar saham ELSA terus meningkat seiring dengan menguatnya harga saham di pasar. Kapitaliasi pasar saham Perseroan pada kuartal I-2009 senilai Rp1,25 triliun dan mencapai Rp2,56 triliun pada kuartal IV-2009. ELSA banyak memperoleh perhatian pasar selama periode 2009 atas kinerja keuangan yang solid, perolehan kontrak-kontrak jasa hulu migas terintegrasi yang berkelanjutan, aksi korporasi berupa divestasi anak perusahaan Infomedia Nusantara dan pembagian dividen interim, hingga rencana pelepasan 37,15% salah satu pemegang saham Perseroan. Ditopang oleh kinerja fundamental yang kuat, kapitalisasi pasar ELSA terus meningkat dan berada pada posisi 84 dari 400 lebih emiten yang listing di Bursa Efek Indonesia.
ELSA stock market capitalization continued to rise with the strengthening of stock prices in the market. The Corporate stock market capitalization in the first quarter of 2009 was Rp1,25 trillion and went as high as Rp2,56 trillion in the fourth quarter of 2009. ELSA drew a great deal of attention from the market during 2009 due to its solid financial performance, acquisition of sustainable integrated oil and gas upstream service contracts, corporate action in the form of subsidiary Infomedia Nusantara divestment and interim dividend distribution, to the planned divestment of 37.15% of one of the Corporate shareholders. Supported by a strong fundamental performance, ELSA’s market capitalization continued to rise and was ranked at 84 among more than 400 issuers listed at the Indonesian Stock Exchange.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Ikhtisar Utama Highlights
HARGA SAHAM PER TRIWULAN TAHUN 2008 – 2009 Stock Price per Quarter 2008 – 2009
Tertinggi Highest (Idr)
Terendah Lowest (Idr)
Penutupan Closing (Idr)
Volume Rata-Rata Harian (Lembar) Daily Average Volume (Shares)
Kapitalisasi Pasar (Idr) Market Capitalization (Idr)
Kuartal I – 08
550
260
370
75.667.691
2.700.445.000.000
Quarter I – 08
Kuartal II – 08
445
280
345
33.661.802
2.517.982.500.000
Quarter II – 08
Kuartal III – 08
355
150
200
11.102.595
1.459.700.000.000
Quarter III – 08
Kuartal IV – 08
165
106
117
11.004.535
853.924.500.000
Quarter IV – 08
Kuartal I – 09
177
114
174
25.770.720
1.252.584.588.000
Quarter I – 09
Kuartal II – 09
420
172
340
113.552.226
2.447.579.080.000
Quarter II – 09
Kuartal III – 09
385
300
355
23.063.331
2.555.560.510.000
Quarter III – 09
Kuartal IV – 09
360
280
355
12.122.410
2.555.560.510.000
Quarter IV – 09
Tren harga saham yang terus meningkat diiringi juga dengan meningkatnya likuditas di pasar. ELSA Rekomendasi analis-analis di pasar atas saham ELSA memberikan keyakinan bagi pelaku pasar untuk mengoleksi saham ELSA. 88% analis yang mengcover saham ELSA memberikan rating “Beli”.
The steadily rising stock price was also accompanied by increasing liquidity in the market. Analysts’ recommendations in the market for ELSA shares gave confidence to market players to collect ELSA shares. 88% of the analysts who covered ELSA shares gave a “Buy” rating.
Operasi "hydraulic workover unit" di laut Jawa. “Hydraulic workover unit” operation in the Java Sea
Elnusa 2009 Annual Report
19
20
Ikhtisar Utama Highlights
Harga Price
Volume Volume
Volume (Dalam juta) Volume (In million)
Harga 450
600
400
500
350
400
300 250
300
200
200
150 100
100
50
600
0 Jan-09
Feb-09
Mar-09
Apr-09
Mei-09
Jun-09
Jul-09
Ags-09
Sep-09
Oct-09
Nov-09
Dec-09
REKOMENDASI ANALIS
REKOMENDASI ANALIS Analysts’ Recommendation
13%
88%
Beli Buy Netral Neutral The following is the Corporate shareholder composition Per 31 December 2009
Berikut komposisi pemegang saham Perseroan Per 31 Desember 2009 Pemegang Saham
Jumlah Pemegang Saham Total Number of Shareholders
Jumlah Saham Total Shares
% Kepemilikan % of Ownership
Shareholder
Share Ownership Of 5% Or More
Kepemilikan Saham 5% atau Lebih PT Pertamina (Persero)
1
3.000.000.000
41,10
PT Pertamina (Persero)
PT Tri Daya Esta
1
2.711.565.890
37,15
PT Tri Daya Esta
Saham Treasury*
1
99.738.000
1,37
Treasury Stock
Dewan Komisaris & Direksi Perseroan
5
8.587.500
0,12
Corporate Board Of Commissioners And Board Of Directors
Kepemilikan Saham dibawah 5%
Share Ownership Below 5%
Masyarakat (masing-masing <5%)
10.516
1.478.608.610
20,26
Jumlah Total
10.519
7.298.500.000
100,00
Public (<5% Individually) Total Number
*Saham Treasury merupakan hasil program pembelian kembali (buy back) yang dilakukan Perseroan pada periode 13 Oktober 2008 - 12 Januari 2009. Treasury stock has been acquired by the Company during buy back program on 13 October 2008 - 12 January 2009.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Ikhtisar Utama Highlights
Komposisi kepemilikan saham masing-masing <5% sebagai berikut: Jan-09
Mar-09
Jun-09
Sep-09
The composition of the Corporate share ownership below <5% is as follows:
Des-09
Individu Asing Foreign Individuals Individual Domestik Domestic Individuals Reksadana Mutual Fund Badan Usaha Asing Foreign Business Entities Dana Pensiun Pension Fund Perseroan Terbatas Limited Liabilities Perusahaan Sekuritas Securities Company Koperasi & Yayasan Cooperative Union & Foundation Bank & Asuransi Bank & Insurance
Komposisi pemegang saham dibawah 5% per Desember 2009 sebagian besar dipegang oleh individu sebesar 79,5%. Meningkatnya kepemilikan oleh individu sekaligus mendorong kenaikan likuiditas perdagangan saham ELSA di pasar. Individu asing meningkatkan kepemilikan menjadi 1,4%. Kenaikan likuiditas perdagangan saham ELSA menjadikan saham ELSA secara 2 periode selama 2009 berturut masuk kedalam daftar saham unggulan LQ45 periode Februari 2009-Januari 2010.
The composition of the below-5% shareholders per December 2009 was mostly held by individuals at 79.5%. The increasing ownership by individuals also drove up the ELSA stock trade liquidity in the market. Foreign individuals increased their ownership to 1.4%. The rise in ELSA stock trade liquidity put ELSA shares for two consecutive periods in 2009 in the LQ45 list of high-performing stocks for the February 2009-January 2010 period.
Dari sisi institusi, kepemilikan dana pensiun sebesar 5,6%, reksadana 4,1%, koperasi & yayasan 3,8%, perseroan terbatas 2,4%, badan usaha asing 1,4%, perusahaan sekuritas 1,1%, dan bank & asuransi 0,5%.
From an institutional standpoint, retirement fund ownership held 5.6%, mutual fund 4.1%, cooperatives and foundations 3.8%, limited liability company 2.4%, foreign enterprise 1.4%, security companies 1.1%, and banks and insurance 0.5%.
79% Komposisi pemegang saham dibawah 5% per Desember yang dipegang oleh individu Composition of Individual Shareholders under 5%
1,4% Komposisi kepemilikan individu asing
1.4% Composition of foreign individual ownership
Elnusa 2009 Annual Report
21
22
Ikhtisar Utama Highlights
Kebijakan Dividen Dividend Policy Seluruh saham biasa atas nama yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk saham biasa atas nama yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, mempunyai hak yang sama dan sederajat termasuk hak atas pembagian dividen.
All registered regular shares which have been subscribed and fully paid up, including registered regular shares offered in this Public Offering, shall have the same and equal rights including the right to dividend distribution.
Perseroan merencanakan dan berusaha untuk membagikan dividen dalam bentuk uang tunai sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Besarnya dividen dikaitkan dengan keuntungan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan, dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan Perseroan dan tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.
The Company plans and seeks to distribute dividends in the form of cash at least once a year. The amount of dividend shall be tied to the Company’s profit in the relevant accounting year, without neglecting the Corporate soundness level and without prejudicing the right of the General Meeting of Corporate Shareholders to determine otherwise according to the provisions of the Corporate Articles of Association.
Dengan mengindahkan ketentuan-ketentuan di atas, Perseroan merencanakan dan berusaha untuk mempertahankan rasio pembayaran dividen sekitar 20% dari laba bersih konsolidasi Perseroan untuk setiap tahunnya.
With due regard to the above provisions, the Company plans and seeks to maintain a dividend payout ratio of approximately twenty percent of the consolidated net profit of the Company for the year.
Penentuan jumlah dan pembayaran dividen tersebut, akan bergantung pada rekomendasi dari Direksi Perseroan, namun tidak terdapat kepastian bahwa Perseroan akan dapat membayarkan dividen pada tahun ini ataupun pada tahuntahun mendatang. Keputusan Direksi dalam memberikan rekomendasi pembayaran dividen tergantung pada:
The dividend amount and payout determination shall depend on the recommendation of the Corporate Board of Directors; however, there is no certainty that the Corporate will be able to pay a dividend in this year or any subsequent years. In making a dividend payout recommendation, the Board of Directors shall consider the following:
• Rencana pengembangan Perseroan dan belanja modal; • Kondisi arus kas dan kebutuhan modal kerja Perseroan; • Kebijakan struktur permodalan Perseroan; • Laba bersih; • Pertimbangan kebijakan pada sektor industri yang sejenis.
• Company development plan and capital expenditure; • Cash flow state and working capital needs of the Company; • Capital structure policy of the Company; • Net profit; • Policy considerations in similar industrial sectors.
Dividen yang diterima pemegang saham yang berkebangsaan non-Indonesia akan mengikuti peraturan pajak di Indonesia.
The dividend received by non-Indonesian shareholders shall be subject to Indonesian tax regulations.
Kronologi Pembayaran Dividen
Dividend Payout Chronology
Perseroan membayar dividen tunai atas saham seperti yang diputuskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), sebagai berikut:
The Company shall pay a cash dividend on the shares as resolved by the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS), as follows:
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Ikhtisar Utama Highlights
Tahun Year
Tanggal Rupst Agms Date
Laba Bersih (Rp) Net Profit (Rp)
Tanggal Pembayaran Payout Date
Jumlah Dividen (Rp) Total Dividend (Rp)
Dividen Per Lembar Saham (Rp) Dividend Per Share (Rp)
Rasio Pembayaran Dividen1 Dividend Payout Ratio1
2007
15 Mei 2008
100.140.357.333
25 Juni 2008
20.028.071.466
2,74
20%
2008
6 Mei 2009
133.772.000.000
25 Juni 2009
26.754.400.000
3,72
20%
20092
-
492.544.000.000
26 Januari 2010
143.975.240.0003
20,00
29%
1. Rasio Pembayaran Dividen (Dividen Payout Ratio) dihitung dari jumlah dividen dibandingkan dengan Jumlah Laba Bersih tahun berjalan. 2. Merupakan Dividen Interim Tahun 2009, yang diputuskan oleh Rapat Direksi dan Dewan Komisaris tanggal 10 Desember 2009. Besaran dividen berdasarkan jumlah Laba Bersih Perseroan yang diperoleh dalam periode 9 bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2009. 3. Jumlah Dividen Interim tersebut akan diperhitungkan dalam pembayaran Dividen final tahun buku 2009. 1. Dividend Payout Ratio shall be calculated from the total dividend against the Total Net Profit of the current year. 2. Shall constitute the 2009 Interim Dividend, decided by the Meeting of the Board of Directors and Board of Commissioners on December 10, 2009. The dividend amount was based on the total Corporate Net Profit earned over a nine-month period ending on September 30, 2009. 3. The Total Interim Dividend shall be calculated in the final Dividend payout for the 2009 accounting year.
Operasi drilling rig di Cirebon Jawa Barat. Drilling rig operation in Cirebon West Java.
Elnusa 2009 Annual Report
23
24
Informasi Perseroan Company Information
Data Perseroan Company Information
• • • • • • • •
Perseroan merupakan satu-satunya perusahaan Nasional yang menyediakan Jasa Hulu Migas Terintegrasi dengan konsep “one stop service” di dan fokus pada kegiatan Seismic Services, Drilling Services & Oilfield Services; 40 tahun terbukti berpengalaman dalam industri Migas dan memiliki basis pelanggan yang kuat serta mendapat pengakuan dan penghargaan dari pelanggan nasional maupun internasional; Perseroan merupakan pemimpin pasar di beberapa bisnis jasa hulu Migas, dengan total kontrak baru yang didapat selama tahun 2009 sebesar USD140 juta. Perseroan membukukan profitabilitas tertinggi dalam 3 tahun terakhir, dimana Laba Bersih tercatat sebesar Rp466 miliar. Perseroan mendapat dukungan dari Pemegang Saham mayoritas baik dari segi manajemen maupun operasional. Perseroan juga menangani supporting upstream services (OCTG, data management, & fuel station management) yang mendukung Jasa Migas melalui Anak Perusahaan. Perseroan merupakan perusahaan Tbk dan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 6 Pebruari 2008 dengan kode transaksi perdagangan (“ELSA”). Pada akhir tahun 2009, saham ELSA di BEI dimiliki oleh 10.519 pemegang saham dengan harga saham mencapai Rp355 dengan nilai kapitalisasi pasar Rp6,81 miliar.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
• The Company is the only national company that provides • • • • • • •
Integrated Oil and Gas Upstream Services with a one-stop service concept and a focus on Seismic Services, Drilling Services & Oilfield Services activities; The Company has a proven 40 years of experience in the Oil and Gas industry and possesses a solid customer basis and recognition and accolades from national and international customers; The Company is the market leader in a range of upstream Oil and Gas service businesses, with a total of new contracts won in 2009 at USD140 million. The Company posted its highest profitability in the last three years, with a Net Profit recorded at Rp466 billion. The Company receives support from majority Shareholders both in management and operation. The Company also handles supporting upstream services (OCTG, data management, and fuel station management) that supports Oil and Gas Services through Subsidiaries. The Company is a Public company and has been listed at the Indonesian Stock Exchange since February 6, 2008 with a trade transaction code (“ELSA”). In late 2009, ELSA’s shares at BEI are owned by 10,519 shareholders with a share price of Rp355 and a market capitalization value of Rp6.81 billion.
Informasi Perseroan Company Information
PT Elnusa Tbk
Graha Elnusa Jl Tb Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560
Sejarah Perseroan Company History
1969
Perseroan didirikan di Jakarta dengan nama PT Electronika Nusantara berdasarkan Akta Pendirian No. 18 tanggal 25 Januari 1969 jo Akta Perubahan Anggaran Dasar No.10 tanggal 13 Februari 1969 di hadapan Notaris Tan Thong Kie SH, dan mendapatkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. J.A.5/18/24 tanggal 19 Februari 1969 yang kemudian diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 35, Tambahan No. 58 tanggal 2 Mei 1969.
The corporation was established in Jakarta under the name PT Electronika Nusantara pursuant to Deed of Incorporation No. 18 dated January 25, 1969 in conjunction with Deed of Amendment to the Articles of Association No. 10 dated February 13, 1969 before Notary Tan Thong Kie SH, and ratified with Decree of the Minister of Justice of the Republic of Indonesia No. J.A.5/18/24 dated February 19, 1969 which was later promulgated in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 35, Supplement No. 58 dated May 2, 1969.
Tanggal Penggantian Nama menjadi PT Elnusa: Date of Name Change into PT Elnusa : September 9 September 1969. 9, 1969. Pada awal berdirinya, Perseroan adalah sebagai Marine Electronics Workshop (pelayanan inspeksi, reparasi, instalasi dan perawatan peralatan komunikasi elektronik pelayaran).
At its inception, the Company was a Marine Electronics Workshop (inspection, repair, installation and maintenance services for maritime electronic communication equipment).
1971-1973
Perseroan mengawali kiprahnya sebagai pendukung operasi perusahaan induk, yaitu PT Pertamina, terutama memberikan pelayanan termasuk pemeliharaan dan perbaikan, di bidang peralatan komunikasi elektronik (cikal bakal PT Elnusa Rentrakom), peralatan navigasi dan sistem radar yang digunakan oleh kapal-kapal milik Pertamina maupun kapal-kapal minyak asing yang memiliki perjanjian kerjasama dengan BUMN Migas. Pada periode ini Perseroan melakukan pembangunan Integrated Oil Communication System (IOCS) Pertamina sebagai sistem jaringan komunikasi perminyakan terpadu.
The Company began its activity in supporting the operations of its holding company, PT Pertamina, specifically in providing services including maintenance and repair, in the area of electronic communication equipment (forerunner of PT Elnusa Rentrakom), navigation equipment and radar system used by Pertamina’s vessels and foreign oil vessels which had a cooperation agreement with BUMN Migas. In this period, The Company developed the Pertamina Integrated Oil Communication System (IOCS) as an integrated oil communication network system.
1972
Perseroan membentuk Divisi Seismic Data Processing The corporation formed a Seismic Data Processing (cikal bakal PT Elnusa Geosains) bermitra dengan Division (forerunner of PT Elnusa Geosains) in partnership Geophysical Service Inc. (GSI) with Geophysical Service Inc. (GSI)
1974
Perseroan membentuk Scientific Data Center yang The corporation formed a Scientific Data Center which memberikan jasa pelayanan simulasi reservoir dalam provided reservoir simulation service in oil and refinery bidang perminyakan dan optimalisasi proses kilang. process optimization.
1976
Untuk pertama kalinya, Perseroan menerbitkan Buku Petunjuk Telepon di lima kota, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta (cikal bakal PT Yellow Pages, yang kemudian menjadi PT Infomedia Nusantara).
1978-1982
Perseroan mendapatkan kepercayaan dalam pelaksanan The Company was entrusted with the implementation of the Mecca – Medina Telephone Expansion Project dan Mecca – Medina Telephone Expansion Project and a number beberapa proyek telekomunikasi di Arab Saudi. of telecommunication projects in Saudi Arabia.
1984
Mendirikan PT Elnusa Workover Hydraulic (kemudian bertukar nama menjadi PT Elnusa Workover Services, yang kemudian menjadi Divisi Oilfield Services). Pada tahun ini pula, nama Perseroan berubah menjadi PT ELNUSA
1986
Pembentukan PT Elnusa Multi Industri Komputer PT Elnusa Multi Industri Komputer was established (which (kemudian berganti nama menjadi PT Elnusa Telematika) later changed its name to PT Elnusa Telematika)
1987
Memasuki bisnis distribusi bahan bakar dalam negeri Entered the domestic fuel distribution (cikal bakal PT Elnusa Petrofin) (forerunner of PT Elnusa Petrofin)
1996
Menjadi Holding Company.
For the first time, the Company published a Telephone Directory in five cities: Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, and Yogyakarta (forerunner of PT Yellow Pages, which later became PT Infomedia Nusantara).
Established PT Elnusa Workover Hydraulic (which later changed its name to PT Elnusa Workover Services, eventually becoming the Oilfield Services Division). It was in this year that the Company changed its name to PT ELNUSA
business
Became a Holding Company.
Elnusa 2009 Annual Report
25
26
Informasi Perseroan Company Information
1997
Terdapat beberapa tindakan korporasi pada tahun ini, diantaranya adalah akuisisi PT Sigma Cipta Utama dan PT Sinar Riau Drillindo, pembentukan PT Patra Nusa Data, serta menjadi perusahaan terbuka (efektif) tetapi dengan status unlisted.
2002
Dalam rangka konsolidasi kedalam dan melakukan In a bid for internal consolidation and business process perbaikan proses bisnis, Perseroan memutuskan untuk improvement, the Company decided to revert into being menjadi perusahaan tertutup kembali. a private company.
2003
Perseroaan mulai masuk kedalam asset based dengan didapatkannya lapangan gas (PSC) di Bangkanai, Kalimantan Tengah dan membentuk Elnusa Bangkanai Energy Ltd.
2004
Membentuk PT Elnusa Drillling Services untuk Established PT Elnusa Drilling Services to strengthen the memperkuat kompetensi Perseroan dalam jasa Company’s competence in integrated drilling services. pemboran terintegrasi.
2005
Akuisisi PT Purna Bina Nusa, Perusahaan yang bergerak Acquired PT Purna Bina Nusa, a Company engaged in dalam jasa penguliran pipa untuk perminyakan. pipe threading services for the oil industry.
2007
Perseroan melakukan akuisisi 25% saham di Elnusa Tristar The Company acquired 25% of the shares in Elnusa Tristar Ramba Ltd. Ramba Ltd.
There were a number of corporate actions this year, such as the acquisition of PT Sigma Cipta Utama and PT Sinar Riau Drillindo, establishment of PT Patra Nusa Data, and becoming an (effectively) public if still unlisted company
The Company began to enter the asset-based business by acquiring an oil field (PSC) in Bangkanai, Central Kalimantan and establishing Elnusa Bangkanai Energy Ltd.
Disamping itu, Perseroan kembali melakukan restrukturisasi korporasi dan aktivitas bisnis dengan tujuan memposisikan diri sebagai perusahaan Migas pertama di Indonesia yang mampu menawarkan jasa Migas yang terintegrasi (integrated oil and gas services) dengan konsep “one stop service” di bidang pelayanan jasa hulu Migas. Empat anak perusahaan (PT Elnusa Geosains, PT Elnusa Oilfied Services, PT Sinarriau Drillindo dan PT Elnusa Drilling Services) yang menjadi tulang punggung bisnis jasa migas digabung ke dalam Perseroan, disamping penggabungan horisontal (PT Elnusa Telematika dan PT Elnusa Rentrakom kedalam PT Sigma Cipta Utama) yang mengukuhkan penunjang bisnis utama.
In addition, the Company undertook another corporate and business activity restructuring with the objective of positioning itself as the first Oil and Gas company in Indonesia that was capable of offering integrated oil and gas services with a one stop service concept in Oil and Gas upstream service. Four subsidiaries (PT Elnusa Geosains, PT Elnusa Oilfield Services, PT Sinarriau Drillindo and PT Elnusa Drilling Services) which formed the backbone of the oil and gas service business were absorbed into the Company, in addition to a horizontal merger (PT Elnusa Telematika and PT Elnusa Rentrakom into PT Sigma Cipta Utama) that reinforced the core business support.
Posisi baru ini membuat Perseroan semakin mantap memasuki bisnis jasa hulu migas terintegrasi. Bukan hanya di dalam negeri namun juga di luar negeri. Kepercayaan pelanggan, kompetensi, dan komitmen mengedepankan quality excellence serta pengalaman panjang mengarungi bisnis jasa migas menjadi modal utama Perseroan.
This new position strengthened the Company in entering the integrated oil and gas upstream service business not only domestically but also overseas. Customer confidence, competence, and commitment to put quality excellence to the fore and a long history in the oil and gas service business was a key capital for the Company.
2008
Perseroan kembali membuat perubahan positif saat Perseroan telah resmi menjadi Perusahaan Terbuka yang juga tercatat dalam Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 Pebruari 2008 dengan kode saham ELSA. Dengan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham, Perseroan yang sudah memfokuskan bisnis usaha ke Jasa Hulu Migas terintegrasi tersebut dapat memenuhi kebutuhan “equity capital” baik dalam pengembangan Anak Perusahaan maupun Pengembangan Usaha serta merealisasikan proyek-proyek yang bersifat asset based, disamping menjadikan Perseroan lebih profesional, transparan dan terpercaya serta good corporate governance dimata Publik.
The Company made another positive change when it officially became a Public Company which was also listed in the Indonesian Stock Exchange on February 6, 2008 with the stock code ELSA. By making an Initial Public Offering, the Company, which had already focused its core business on the integrated Upstream Oil and Gas Services, was able to meet its equity capital need both for Subsidiaries development and Business Development and realize asset-based projects; furthermore, it also made the Company more professional, transparent and trusted and a practitioner of good corporate governance in the public eye.
2009
Dalam rangka “Re-arranging business portfolio” untuk fokus pada jasa hulu migas terintegrasi dan melakukan pengembangan bisnis yang lebih bersinergi, Perseroan melakukan divestasi Perusahaan Afiliasi PT Infomedia Nusantara dan PT Jabar Energi.
In a bid for business portfolio rearranging to focus on integrated oil and gas upstream services and a more synergized business development, the Company divested its Affiliate Companies PT Infomedia Nusantara and PT Jabar Energi.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Informasi Perseroan Company Information
Bidang Usaha Line of Business Bisnis dan Kelompok Usaha Perseroan dapat dibagi dalam 4 (empat) kelompok usaha antara lain:
The Company’s Businesses and Business Groups can be divided into four (4) business group:
1. Integrated Upstream Oil & Gas Services ( Geoscience Services, Drilling Services & Oilfield Services) 2. Downstream Services 3. Upstream Oil and Gas Supporting Services 4. Asset Based (Management of Oil & Gas Field)
1. Integrated Upstream Oil & Gas Services ( Geoscience Services, Drilling Services & Oilfield Services) 2. Downstream Services 3. Upstream Oil and Gas Supporting Services 4. Asset Based (Management of Oil & Gas Field)
Tabel dari masing-masing kelompok usaha, kegiatan usaha dan aktivitas bisnis Perseroan sebagai berikut:
A table of each business group, business operation and business activity of the Company is given as follows:
Kelompok Usaha Business Group
Divisi/Anak Perusahaan Division/Subsidiary
Kepemilikan Saham Share Ownership
Jasa Hulu Migas Terintegrasi
Divisi Geoscience Services Geoscience Services Division
-
Integrated Upstream Oil and Gas Services
Divisi Drilling Services Drilling Services Division
Divisi Oilfield Services Oilfield Services Division
Jasa Penunjang Hulu Migas Upstream Oil and Gas Supporting Services
PT Purna Bina Nusa (PBN)
Kegiatan Usaha Business Operation
Jasa pengukuran data geofisika/seismik secara terintegrasi (integrated seismic services) Integrated geophysical/ seismic data measurement services (integrated seismic services) Jasa pemboran migas terintegrasi (integrated drilling services) Integrated oil and gas drilling services (integrated drilling services) Jasa produksi migas terintegrasi (integrated oilfield services) Integrated oil and gas production services (integrated oilfield services) 84,45% atau Jasa penguliran, 34,781 lembar perdagangan pipa saham, dengan nilai OCTG dan nominal Rp100.000 fabrikasi untuk per saham pemboran migas 84,45% or Threading service, 34,781 shares at a OCTG pipe trade and nominal value of fabrication for oil and Rp100,000 per share gas drilling
Aktifitas Bisnis Business Activity • Geodata acquisition land,Geodata acquistion marine, Geodata processing • Land geodata acquisition, marine geodata acquisition, Geodata processing
• Integrated Drilling Services (IDS), Drilling Rig, Reservoir Evaluation Service, Well service & testing • Integrated Drilling Services (IDS), Drilling Rig, Reservoir Evaluation Service, Well service and testing • Well services, Production Facility Enhancement • Well services, Production Facility Enhancement
• Pengolahan, pembuatan dan perbaikan alat-alat perminyakan • Menjalankan perdagangan umum, termasuk ekspor, interlokal dan lokal • Memberikan jasa dalam bidang minyak dan gas bumi yaitu OCTG dan penguliran pipa • Processing, manufacturing and repair of oil-related instruments • Conducting general trade, including export, inter-local and local trade • Providing service in oil and natural gas i.e. OCTG and pipe threading
Elnusa 2009 Annual Report
27
28
Informasi Perseroan Company Information
Kelompok Usaha Business Group
Divisi/Anak Perusahaan Division/Subsidiary
Kepemilikan Saham Share Ownership
Jasa Penunjang Hulu Migas
PT Patra Nusa Data (PND)
70% atau 14.000 lembar saham, dengan nilai nominal Rp30.000 per saham 70% or 14,000 shares, at a nominal value of Rp30,000 per share
Upstream Oil and Gas Supporting Services
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Kegiatan Usaha Business Operation Jasa perolehan, pengelolaan, pengolahan dan penyimpanan data eksplorasi produksi migas Oil and gas production exploration data acquisition, management, processing and storage services
Aktifitas Bisnis Business Activity • Studi detail, antara lain studi perencanaan, studi kelayakan, studi teknik, studi operasi dan studi desain/evaluasi • Pengadaan bahan, supervisi pemasangan instalasi peralatan, memberikan bantuan dan nasihat teknik dan operasi putar kunci; pembuatan sistem informasi dan progress pengelolaan data dengan komputer dan teknologi komputer • Peningkatan kualitas data dan alih media penyimpanan data, pengelolaan dan pemasyarakatan data, workstation, penanganan data navigasi dan positioning • Melayani konsultasi di bidang pengelolaan data • Memperoleh data dalam rangka penyelidikan umum • Detailed study, such as planning study, feasibility study, technical study, operation study and design/ evaluation study • Material procurement, equipment installation supervision, providing assistance and advice on turnkey technique and operation; creating an information system and data management progress by computer and computer technology • Data quality enhancement and data storage media transfer, data management and publication, workstation, navigation and positioning data handling • Providing consultation in data management • Acquiring data in general investigation
Informasi Perseroan Company Information
Kelompok Usaha Business Group
Divisi/Anak Perusahaan Division/Subsidiary
Kepemilikan Saham Share Ownership
JASA PENUNJANG HULU MIGAS
PT Sigma Cipta Utama (SCU) 99,98% atau 769.850 lembar saham, dengan nilai Upstream OIL AND nominal Rp100.000 GAS SUPPORTING per saham SERVICES 99.98% or 769,850 shares, at a nominal value of Rp100,000 per share
PT Patra Telekomunikasi Indonesia (PKM)
40% atau 8,000 lembar saham, dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham 40% or 8,000 shares, at a nominal value of Rp1,000,000 per share
Kegiatan Usaha Business Operation
Aktifitas Bisnis Business Activity
Jasa pengelolaan data Migas Jasa pembangunan sistem teknologi informasi terpadu Jasa telekomunikasi Oil and gas data management service Integrated information technology system development service Telecommunications service Jasa penyediaan jaringan, telekomunikasi satelit dan sistem komunikasi VSAT Network, satellite telecommunication and VSAT telecommunication system provision service
Main storage operation, Data re-masteringIT infrastructure, IT professional, Application & content services Radio konventional & trunking, AVTS dan NDB Main storage operation, Data re-mastering IT infrastructure, IT professionals, Application and content services, conventional and trunking radio, AVTS and NDB
• • • • • • • • • •
• • • • • • • • • •
Kegiatan jasa komunikasi satelit VOIP FOIP Pelayanan jaringan global Komunikasi radio Komunikasi data paket Internet provider Pemeliharaan peralatan telekomunikasi Konsultan bidang telekomunikas; Pengembangan jaringan telekomunikasi dan perencanaan pembangunan sarana prasarana telekomunikasi dan pemeliharaan jaringan. Satellite telecommunication service operations VOIP FOIP Global network service Radio communication Packet data communication Internet provider Telecommunication equipment maintenance Telecommunication consultant Telecommunication network development and telecommunication facilities and infrastructure development planning and network maintenance
Elnusa 2009 Annual Report
29
30
Informasi Perseroan Company Information
Kelompok Usaha Business Group JASA HILIR MIGAS OIL AND GAS
Divisi/Anak Perusahaan Division/Subsidiary PT Elnusa Petrofin (EPN)
DOWNSTREAM SERVICE
Pengelolaan Lapangan Migas Oil and Gas Field Management
Kepemilikan Saham Share Ownership
Kegiatan Usaha Business Operation
Aktifitas Bisnis Business Activity
99,93% atau 207.350 lembar saham, dengan nilai nominal Rp100.000 per saham 99.93% or 207,350 shares, at a nominal value of Rp100,000 per share
Jasa pengoperasian SPBU, Perdagangan (BBM industri, commodity chemical & specialty chemical) Depo dan Transportasi SPBU operation service, Trade (Industrial oil fuel, commodity chemicals & specialty chemicals) Depot and Transportation
• Jasa konstruksi/fabrikasi dan instalasi peralatan dalam bidang tidak terbatas pada instrumentasi tangki penimbun • Usaha dalam bidang industri petrokimia termasuk pencampuran (blending) bahan bakar • Usaha dalam bidang perdagangan dan distribusi BBM jenis premix, super TT serta BBM lainnya • Equipment construction/ fabrication and installation service in an unlimited range of areas in stockpile tank instrumentation • Ventures in the petrochemical industry including fuel blending • Ventures in the trade and distribution of premix, super TT and other fuel types
PT Elnusa Patra Ritel (EPR) 98,00% atau 1.470.000 lembar saham, dengan nilai nominal Rp100.000 per saham 98.00% or 1,470,000 shares, at a nominal value of Rp100,000 per share Elnusa Bangkanai Energy, 100% atau 50.000 Ltd (EBE) lembar saham, dengan nilai nominal USD1 per saham 100% or 50,000 shares, at a nominal value of USD1 per share Elnusa Tristar Ramba, Ltd 25% atau 25 lembar (ETRL) saham, dengan nilai nominal USD1 per saham 25% or 25 shares, at a nominal value of USD1 per share
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Non Aktif Non Active
Pengelolaan lapangan • Pengelolaan lapangan eksplorasi eksplorasi gas Blok gas Bangkanai, Kalimantan • Gas exploration field management Tengah (PSC) Management of the gas exploration field in Bangkanai Block, Central Kalimantan (PSC) Pengelolaan lapangan produksi minyak Blok Ramba, Sumatera Selatan (TAC) Management of oil production field in Ramba Block, South Sumatera (TAC)
• Pengelolaan lapangan produksi minyak • Oil production field management
Informasi Perseroan Company Information
Visi Menjadi perusahaan kelas dunia kebanggaan nasional, di bidang jasa hulu migas secara solusi total untuk memberikan nilai tambah optimal bagi stakeholder.
Vision
To become a world-class company and a national pride, in the area of oil and gas service as a comprehensive solution to provide optimum added value to stakeholders.
Misi
Mission
1. Memberikan jasa layanan bermutu tinggi secara terintegrasi (one stop services) untuk kepuasan dan loyalitas pelanggan, yang didukung oleh profesionalisme SDM, ketersediaan peralatan, penguasaan teknologi, continuous improvement dan pengembangan inovasi produk.
1. To provide an integrated high-quality service (one-stop service) for customer satisfaction and loyalty, supported by professional human resource, equipment availability, technological mastery, continuous improvement and product innovation development.
2. Melaksanakan seluruh kegiatan usaha berdasarkan kaidah good engineering practices dengan standar kelas dunia serta mewujudkan operation excellence melalui penerapan kaidah-kaidah QHSE (quality, health & safety environment) yang benar dan konsisten, sebagai realisasi keunggulan perusahaan.
2. To carry out the entire business operation based on the principles of good engineering practices with a world-class standard and to realize operation excellence through the correct and consistent application of QHSE (quality, health and safety environment) principles, as a realization of corporate excellence.
3. Meningkatkan pertumbuhan skala usaha secara berkesinambungan yang disertai dengan peningkatan kinerja finansial maupun non finansial.
3. To promote a sustainable growth of the business scale accompanied by improved financial and non-financial performance.
4. Meningkatkan nilai pemegang saham secara berkelanjutan, serta kesejahteraan maupun kesempatan untuk tumbuh kembang karyawan. Membina hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan dengan pemerintah, mitra kerja maupun masyarakat dimana perusahaan beroperasi.
4. To increase shareholder value in a sustainable manner, and welfare and growth opportunity for employees. To establish a harmonious and mutually beneficial relationship with the government, working partners and the community in which the company operates.
Elnusa 2009 Annual Report
31
32
Informasi Perseroan Company Information
Strategi Jangka Panjang Long Term Strategy
1. Fokus pada ciri keunggulan penyediaan jasa hulu migas terintegrasi. 2. Peningkatan kompetensi Perseroan di bidang seismic marine dan transition zone market. 3. Pengembangan keahlian dan teknologi untuk melakukan penetrasi usaha pada pasar pemboran sumur dalam dan lepas pantai. 4. Perluasan pangsa pasar dan diversifikasi konsumen yang beragam. 5. Akuisisi kontrak jangka panjang dengan sistem manajemen risiko yang terpadu. 6. Optimalisasi penggunaan aset operasional dan pengembangan aliansi strategis. 7. Memastikan implementasi dari praktek tata kelola dan komitmen pada standar keselamatan kerja. 8. Secara konsisten melakukan peningkatan kompetensi sumber daya manusia.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
1. Focus on excellence in providing integrated oil and gas upstream services. 2. Improved Corporate competence in the marine seismic and transition zone market. 3. Developing expertise and technology for a business penetration into the deep-well and offshore drilling market. 4. Market share expansion and consumer diversification. 5. Acquisition of long-term contracts with an integrated risk management system. 6. Optimization of operational asset utilization and strategic alliance development. 7. Ensured implementation of good governance and commitment to occupational safety standards. 8. Consistent promotion of human resource competence.
Informasi Perseroan Company Information
Struktur Kepemilikan Perseroan, Anak Perusahaan dan Afiliasi Shareholding Structure of the Company, Subdiaries and Affiliates
Yan Bosco Delima
Wahyu Budianto
50,00%
Kusyadi Kuyono
PT Jalur Persada Sentosa
Alok Adrianto
30,00%
50,00%
70,00%
Reni Dahlan
99,85%
PT Cakrawala Tata Sejahtera
0,15%
PT Grahalestari Selaras
1,20%
98,80%
Masyarakat & Lain-lain
PT Pertamina (Persero)
PT Tri Daya Esta 37,15%
41,10%
21,75%
PT Elnusa Tbk Geoscience Services Division
EBE
100,00%
EPN
25,00%
ETR
Note: Per December 31, 2009 EBE: Elnusa Bangkanai Energy Ltd ETR: Elnusa Tristar Ramba Ltd EPN: PT Elnusa Petrofin
Drilling Services Division
99,93%
98,00%
EPR
Oilfield Services Division
84,45%
PBN
70,00%
PND
99,98%
SCU
40,00%
PBN: PT Purna Bina Nusa EPR: PT Elnusa Patra Ritel PND: PT Patra Nusa Data PKM: PT Patra Telekomunikasi Indonesia
Elnusa 2009 Annual Report
PKM
33
34
Informasi Perseroan Company Information
Anak Perusahaan Subsidiaries
ANAK PERUSAHAAN PERSEROAN DENGAN KEPEMILIKAN > 50% COMPANY SUBSIDIARIES WITH A > 50% OWNERSHIP No
Nama Perusahaan Company Name
1
PT Purna Bina Nusa
2
Tahun Pendirian Established In
Kepemilikan Efektif Effective Ownership
Jakarta Jasa penguliran dan perdagangan pipa casing untuk pemboran Migas Pipe threading service and casing trade for Oil and Gas drilling
1982
84,45%
PT Elnusa Petrofin
Jakarta Jasa pengelolaan SPBU, Depot, Transportasi, dan perdagangan, BBM dan bahan kimia SPBU, Depot management and fuel and chemical transportation and trade service
1996
99,93%
3
PT Elnusa Patra Ritel
Jakarta Jasa pegelolaan SPBU, depot, transportasi dan perdagangan, BBM dan bahan kimia (saat ini sedang tidak aktif ) SPBU, Depot management and fuel and chemical transportaion and trade service (currently inactive)
1996
98,00%
4
PT Patra Nusa Data
Jakarta Pengolahan dan penyimpanandata eksplorasi dan produksi Migas Oil and gas exploration and production data processing and storage
1997
70,00%
5
PT Sigma Cipta Utama
Jakarta Jasa pengelolaan dan penyimpanandata migas serta jasa bidang Telematika Oil and gas data management and storage service and Telematics service
1980
99,98%
6
Elnusa Bangkanai Energy Ltd
British Pengelolaan lapangan eksplorasi di Virgin Blok Bangkanai, Kalimantan Tengah Islands Exploraiton field management in Bangkanai Block, Central Kalimantan
2003
100,00%
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Domisili Domicile
Kegiatan Pokok Core Activity
Informasi Perseroan Company Information
Perusahaan Afiliasi Affiliate
PERUSAHAAN AFILIASI PERSEROAN DENGAN KEPEMILIKAN < 50% COMPANY AFFILIATES WITH A < 50% OWNERSHIP No
Nama Perusahaan Company Name
Domisili Domicile
Kegiatan Pokok Core Activity
Tahun Pendirian Established In
Kepemilikan Efektif Effective Ownership
1
PT Patra Telekomunikasi Indonesia
Jakarta
Sistem komunikasi VSAT VSAT communication system
1995
40,00%
2
Elnusa Tristar Ramba Ltd
British Virgin Islands
Pengelolaan lapangan produksi minyak di Blok Ramba, Sumatera Selatan Oil production field management in Ramba block, South Sumatera
2007
25,00%
Operasi Well Testing Barge di Kalimantan Timur. Well Testing Barge operation in East Kalimantan.
Elnusa 2009 Annual Report
35
36
Informasi Perseroan Company Information
Komposisi Pemegang Saham Composition of Shareholders KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM PER 31 DECEMBER Shareholders composition per December 31 KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM
21,75%
37,15%
Publik Public PT Pertamina (Persero) 41,10%
PT Tri Daya Esta
Uraian Description
Nilai Nominal 100 Per Saham Nominal Value 100 Per Share Jumlah Saham Total Shares
Nominal (Rp) Nominal (Rp)
22.500.000.000
2.250.000.000.000
PT Pertamina (Persero)*
3.000.000.000
300.000.000.000
41,10
PT Tri Daya Esta*
2.711.565.890
271.156.589.000
37,15
Publik**
1.586.934.110
158.693.411.000
21,75
Jumlah modal ditempatkan dan disektor penuh Total issued and fullypaid-up capital
7.298.500.000
729.850.000.000
15.201.500.000
1.520.150.000.000
%
Modal ditempatkan dan disetor penuh pemegang saham Issued capital and shareholders’ fully paid up capital
Jumlah Saham dalam Portepel Total Portfolio of Shares
*PT Pertamina (Persero) dan PT Tri Daya Esta merupakan pemegang saham pengendali. **Pemegang saham publik terdiri dari pemegang saham dengan kepemilikan < 5%. *PT Pertamina (Persero) and PT Tri Daya Esta are controlling shareholder. **Public shareholders consist of shareholders with ownership < 5%.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Informasi Perseroan Company Information
Struktur Organisasi Organization Structure
Direktur Utama President Director Eteng A. Salam
Direktur Pengembangan Usaha Business Development Director M. Jauzi Arif
VP Corporate Secretary Heru Samodra
SVP Internal Audit & System Procedure Rony I. Maulana
VP Health & Safety Environment (HSE) Islam K. Djafar
VP Corporate Legal Imansyah Syamsoeddin
Direktur Operasi Operational Director Eddy Sjahbuddin
Direktur SDM & Umum HR & GA Director Lucy Sycilia
Direktur Keuangan Finance Director Santun Nainggolan
Deputy Director Operation Tris Sutisna
VP Strategic Planning & Portfolio Mgt Yogi Sukmana
VP Merger & Acquisition Sri Nirbito
VP New Venture Vacant
Deputy Director Geoscience Services Dipa Mulia
Deputy Director Drilling Services Edy Efendy
Deputy Director Oilfield Services Budhi N. Pangaribuan
VP Corporate Finance Bob ERp Boetarboetar
VP Accounting & Tax M. Zulkarnain
Information System Ahmad Azhad
VP Corporate HR Trivita Damayanti
VP Procurement& Corporate Services Rahmi Hafieda
VP Asset Mgt & Maintenance Haris Syahrudin
Elnusa 2009 Annual Report
37
38
Laporan Manajemen Management’s Report
Laporan Komisaris Utama Report from the President Commissioner
Waluyo Komisaris Utama President Commissioner
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Manajemen Management’s Report
Dewan Komisaris menggariskan beberapa kebijakan dan arahan kepada Direksi, diantaranya: fokus pada keunggulan kompetensi layanan jasa hulu migas terintegrasi, pengembangan pasar nasional maupun regional, pengembangan bisnis secara anorganik serta setrategi kemitraan dalam rangka pengelolaan risiko. The Board of Commissioners underscores several policies and directives to the Board of Directors, among others: focusing on integrated upstream oil and gas services competitive advantage, national or regional market development, anorganic business development and partnership strategy in the framework of risk management. Para Pemegang Saham yang kami hormati,
Dear Shareholders,
alam tahun 2009, telah terjadi pergantian anggota Dewan Komisaris, pergantian serta penambahan anggota Direksi PT Elnusa Tbk (“Perseroan”). Iin Arifin Takhyan selaku Komisaris Utama periode November 2006 – Mei 2009, Harry Triono selaku Komisaris periode Oktober 2007 – Mei 2009, telah berakhir masa jabatannya. Melalui keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 6 Mei 2009, Waluyo diangkat sebagai Komisaris Utama Perseroan, Soehandjono diangkat sebagai Komisaris Perseroan, sedangkan dalam jajaran Direksi, Santun Nainggolan diangkat menjadi Direktur Keuangan menggantikan Hendri S Suardi. Sementara melalui keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 30 Juni 2009, M. Jauzi Arif diangkat menjadi Direktur Pengembangan Usaha Perseroan, Lucy Sicilia diangkat menjadi Direktur SDM dan Umum Perseroan. Saya mewakili Dewan Komisaris Perseroan dengan ini menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Dewan Komisaris dan Direksi terdahulu atas pengawasan dan pengurusan Perseroan selama masa jabatan masing-masing. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Pemegang Saham atas kepercayaan yang telah diberikan kepada kami untuk mewakili Pemegang Saham dalam mengawasi jalannya Perseroan.
009 saw a change to the Board of Commissioners membership, change and addition of membership of the Board of Directors of PT Elnusa Tbk (“the Company”). Iin Arifin Takhyan as the President Commissioner for the November 2006 – May 2009 period, Harry Triono as Commissioner for the October 2007 – May 2009, had concluded their terms of office. With a resolution of the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMOS) on May 6, 2009, Waluyo was appointed as the President Commissioner of the Company; Soehandjono was appointed as a Commissioner of the Company; while in the Board of Directors, Santun Nainggolan was appointed as Finance Director to replace Hendri S Suardi. While with a resolution of the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMOS) on June 30, 2009. M. Jauzi Arif was appointed as the Business Development Director of the Company; Lucy Sicilia was appointed as the Human Resource and General Affairs of the Company. On behalf of the Corporate Board of Commissioners, I hereby extend my gratitude and highest appreciation to the previous Board of Commissioners and Board of Directors for their supervision and management of the Company during their respective terms of office. We also thank the Shareholders for their confidence in us to represent the Shareholders in supervising the running of the Company.
D
2
Elnusa 2009 Annual Report
39
40
Laporan Manajemen Management’s Report
Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan dan memberikan arahan serta nasihat kepada Direksi dalam pengelolaan dan pengurusan Perseroan untuk memastikan tercapainya target kinerja yang telah ditetapkan, sehingga mampu memberikan imbal jasa yang memuaskan bagi Pemegang Saham dan para stakeholder lainnya. Dalam melakukan mekanisme proses pengawasan dan pemberian arahan kepada Direksi, Dewan Komisaris melakukan rapat-rapat bersama Direksi maupun rapat-rapat internal Dewan Komisaris dengan Komite Audit maupun dengan Komite lainnya. Selama tahun 2009 Dewan Komisaris mengadakan 21 kali rapat, 13 kali rapat diantaranya dilakukan bersama Direksi. Rapat-rapat bisa merupakan rapat-rapat rutin untuk memantau kinerja secara periodik, dan rapat-rapat non-rutin bila ada permasalahan yang harus segera diambil keputusan dan hal-hal yang memerlukan tindak lanjut dengan segera. Dalam menetapkan agenda rapat, Dewan Komisaris menggunakan data-data dan informasi yang merupakan laporan rutin perusahaan, surat-surat masuk baik dari internal perusahaan (Direksi dan manajemen) maupun
The Board of Commissioners has the task of performing supervision and providing guidance and recommendations to the Board of Directors in the management and running of the Company to ensure the achievement of the set performance targets, so as to be able to provide a satisfactory return to the Shareholders and other stakeholders. In carrying out the mechanism of the supervision and guidance provision to the Board of Directors, the Board of Commissioners held meetings with the Board of Directors and internal meetings between the Board of Commissioners and the Audit Committee as well as other committees. Throughout 2009 the Board of Commissioners held 21 meetings, 13 of them with the Board of Directors. The meetings may have been routine meetings for periodic performance monitoring, and non-routine meetings when there were issues which required immediate decision and matters that required immediate action. In setting the meeting agenda, the Board of Commissioners used data and information that made up the company’s routine reports, direct and indirect incoming correspondence from both within the
Sebagaimana arahan Dewan Komisaris: Perseroan telah mengimplementasikan strategi fokus pada bisnis inti yakni layanan jasa hulu migas terintegrasi dengan melakukan divestasi PT Infomedia Nusantara. Hasil divestasi ini direncanakan untuk diinvestasikan kembali kepada bisnis inti.” "As directed by the Board of Commissioners, the Company has implemented focus strategy on core business that is integrated upstream oil and gas services by conducting divestment of PT Infomedia Nusantara. Proceeds of the divestment are aimed for reinvestment in the core business." external perusahaan baik langsung maupun tidak langsung, yang sebelumnya sudah melalui review/analisa oleh Komite-komite dibawah Dewan Komisaris maupun Konsultan/tenaga ahli yang ditunjuk. Selain mengadakan rapat-rapat, Dewan Komisaris juga melakukan inisiatif kunjungan lapangan untuk meninjau langsung proyek-proyek yang sedang berjalan.
company (Board of Directors and management) and outside the company, which had been subjected to a review/analysis by the Committees under the Board of Commissioners or the assigned Consultant/expert. In addition to holding meetings, the Board of Commissioners also initiated site visits to personally inspect ongoing projects.
Sebagai perangkat Dewan Komisaris, Komite Audit telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab serta kewenangannya sebagaimana tertuang dalam Piagam Komite Audit yang disetujui Dewan Komisaris. Dalam kerangka pencapaian target kinerja Perseroan, Komite Audit memberi masukan data dan informasi kepada Dewan Komisaris dari segi-segi kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, penerapan tatakelola perusahaan yang baik (GCG), penerapan manajemen resiko pada bidang operasi, keuangan dan investasi. Sedangkan Komite Nominasi & Remunerasi telah membantu Dewan Komisaris dalam pelaksanaan penetapan nominasi & remunerasi Direksi Perseroan melalui proses assessment and fit & proper test terhadap para kandidat secara profesional dan transparan.
As an instrument of the Board of Commissioners, the Audit Committee performed its tasks and responsibilities and authority as set out in the Audit Committee Charter approved by the Board of Commissioners. In the framework of achieving the Corporate performance targets, the Audit Committee provided data and information input to the Board of Commissioners from a standpoint of compliance with the prevailing laws and regulations, the application of good corporate governance (GCG), application of risk management in operation, finance and investment. The Nomination and Remuneration Committee, on the other hand, assisted the Board of Commissioners in determining the nominations and remunerations for the Corporate Board of Directors through an assessment and fit & proper test on candidates in a professional and transparent.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Manajemen Management’s Report
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan (RKAP 2009), Dewan Komisaris menggariskan beberapa kebijakan sebagai arahan kepada Direksi Perseroan dalam melaksanakan strategi bisnis, diantaranya :
To achieve the performance targets set in the Corporate Work Plan and Budget (RKAP 2009), the Board of Commissioners laid down a number of policies as a direction for the Corporate Board of Directors in carrying out the business strategy, such as:
1. Fokus pada keunggulan kompetensi dalam bidang usaha penyediaan layanan jasa hulu migas secara terintegrasi (integrated upstream oil and gas services) dan pada kegiatan usaha penunjangnya. 2. Melakukan pengembangan pasar baik nasional maupun regional dan pengembangan produk jasa baik land maupun marine serta diversifikasi bisnis khususnya sektor jasa hulu migas. 3. Meningkatkan portfolio dan pengembangan bisnis anorganik untuk memperoleh pendapatan yang berkelanjutan dengan melakukan akuisisi asset yang sudah produksi dengan besaran (size) yang sesuai dengan kemampun keuangan maupun teknis Perseroan, melalui studi dan kajian manajemen resiko secara komprehensif baik operasi, legal, keuangan, dan kompetensi sumber daya manusia. 4. Melakukan strategi kemitraan dalam rangka pengelolaan resiko baik untuk pendanaan maupun teknlogi (hardware/software) peralatan.
1. Focus on competitive advantage in integrated upstream oil and gas services and its supporting business activities. 2. National and regional market development and land and marine service product development as well as business diversification for the upstream oil and gas service sector in particular. 3. Portfolio enhancement and inorganic business development to earn sustainable revenue by acquiring productive assets of an appropriate size to the financial and technical capacity of the Company, through comprehensive studies and risk management assessments in the operation, legal affairs, finance, and human resource competence. 4. Partnership strategy in the context of risk management for both equipment funding and technology (hardware/software).
Dalam upaya untuk fokus dalam usaha berbasis pada kenggulan kompetensi, pada tanggal 30 Juni 2009 Perseroan telah melakukan divestasi non core business dengan melepas 49% kepemilikan saham Perseroan di PT Infomedia Nusantara. Selanjutnya hasil divestasi sebagaimana arahan Dewan Komisaris direncanakan untuk diinvestasikan kembali pada bisnis inti (core business). Disamping itu Perseroan juga masih memiliki bisnis jasa hilir dan property asset yang masih dapat dikembangkan.
In the effort to focus on businesses that were based on competitive advantage, on June 30, 2009 the Company performed a divestment of non-core businesses by divesting the Company’s 49% share ownership in PT Infomedia Nusantara. As per the direction from the Board of Commissioners, the proceeds of the divestment were earmarked for reinvestment in the core business. In addition, the Company also had downstream service businesses and property assets that could still be developed.
Kondisi makro ekonomi serta makro industri minyak dan gas bumi sangat berpengaruh pada pencapaian target kinerja Perseroan. Dalam tahun 2009, perekonomian Nasional terhindar dari dampak krisis keuangan global, dimana inflasi cukup rendah karena terjaganya pasokan kebutuhan pokok dan menurunnya harga BBM. Kondisi pasar keuangan yang likuid dimana perbankan terus meningkatkan portfolio kredit pada tingkat suku yang cenderung menurun akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan Perseroan. Kondisi makro industri minyak dan gas bumi juga sangat berpengaruh pada pencapaian target kinerja Perseroan. Sejak awal tahun 2009 harga minyak mentah mulai meningkat mulai dari USD41,9 per barel dan peningkatan terus berlanjut hingga pada akhir tahun rata-rata USD70 per barel. Pencapaian realisasi lifting minyak 2009 lebih baik dibanding tahun 2008. Pemerintah Indonesia terus mendorong Pertamina dan Oil Producer lainnya untuk meningkatkan aktifitas eksplorasi migas serta terus menarik investor untuk membuka wilayah-wilayah kerja baru.
The macro and microeconomic conditions of the oil and natural gas industry had a major impact on the achievement of the Company’s performance targets. In 2009, the National economy was spared from the impact of the global financial crisis, with inflation kept at a low rate thanks to the sustained supply of basic needs and lower fuel prices. The liquidity of the financial market, with banks continuing to increase their loan portfolios at a declining interest rate, would have a positive impact on the Company’s growth. The macroscopic conditions of the oil and natural gas industry also had a major impact on the achievement of the Company’s performance targets. Since early 2009, crude oil prices had begun to rise steadily from USD41.9 per barrel to a year-end average of USD70 per barrel. The 2009 achievement of realized oil lifting was better than in 2008. The Indonesian government continued to encourage Pertamina and other Oil Producers to increase their oil and gas exploration activities and to attract investors to open up new working areas.
Elnusa 2009 Annual Report
41
42
Laporan Manajemen Management’s Report
Dengan memanfaatkan situasi makro yang cukup kondusif tersebut pada layanan jasa hulu migas terintegrasi, Direksi Perseroan melaksanakan rencana kerja dan strategi bisnis dengan disertai strategi fokus menitikberatkan pada keunggulan mutu dan kualitas operasi (operation excellence), good engineering practices, penerapan Quality, Health, Safety and Environmental (QHSE). Untuk mewujudkan operation excellence serta pengembangan pasar dan produk. Sejak tahun 2008 pasca IPO lalu, setelah melalui review/analisa dan persetujuan Dewan Komisaris, Direksi Perseroan melakukan investasi peralatan-peralatan operasi dengan aplikasi teknologi terkini, yaitu pada peralatan-peralatan kegiatan survey seismik 3D baik land maupun marine, peralatan drilling services (diantaranya modular rig), peralatan oilfied services (snubbing rig, well testing barge) dan lain-lain. Disamping melaksanakan investasi dalam peralatan produksi, Dewan Komisaris juga mengingatkan pentingnya pengembangan kompetensi sumber daya manusia (human resources development) agar tidak terjadi gap kompetensi dengan adanya perkembangan teknologi dalam peralatan. Selain itu dalam rangka pencapaian target kinerja Perseroan, Dewan Komisaris juga memberikan arahan agar Direksi Perseroan menyempurnakan organisasi, bisnis proses serta system and procedure diantaranya penyempurnaan proses pengadaan barang dan jasa.
By capitalizing on the conducive macroscopic situation in the integrated upstream oil and gas services, the Corporate Board of Directors carried out a work plan and business strategy accompanied by a focus strategy that emphasized operation excellence, good engineering practices, and the application of Quality, Health, Safety and Environment (QHSE) principles to realize operation excellence and market and product development. Following the 2008 IPO, upon review/analysis and approval of the Board of Commissioners, the Corporate Board of Directors took out an investment in operating equipment with the most up-to-date technological applications, namely in land and marine 3D seismic survey equipment, drilling services equipment (such as modular rig), oilfield services
Kinerja Perseroan tahun buku 2009 berhasil lebih baik bila dibandingkan dengan kinerja tahun buku 2008, yaitu :
The Company’s performance for the 2009 accounting year has improved on that for the 2008 accounting year, namely:
1. Total Pendapatan Usaha mencapai Rp3,66 trilyun, 21% diatas rencana dalam RKAP dan tumbuh 44% dibanding tahun 2008. Pendapatan ini dikontribusi 62% dari jasa hulu migas, sisanya jasa hilir dan jasa penunjang hulu migas. Hal mana menunjukkan konsistensi Perusahaan fokus pada bisnis jasa hulu migas. 2. Profitabilitas Usaha, operating margin tumbuh 6% menjadi 7,5% sedangkan net profit margin tumbuh 142% menjadi 12,7% termasuk hasil divestasi kepemilikan 49% saham PT Infomedia Nusantara (IMN). Apabila tidak memperhitungkan divestasi IMN maka net profit margin ditahun 2009 tercatat sebesar 4,6%. Sedangkan EBITDA margin (earning before income tax, depreciation and amortization) sebesar 13%.
1. Total Business Earnings of Rp3.66 trillion, 21% higher than the plan in the RKAP and a 44% growth over the 2008 figures. 62% of these earnings were contributed by the upstream oil and gas services, the rest by downstream services and upstream oil and gas supporting services. This shows the Company’s consistent focus on the upstream oil and gas service business. 2. Business Profitability with an operating margin that grew to 6% became 7.5% and a net profit margin grew 142% became 12.7% including the proceeds from the divestment of the 49% share ownership in PT Infomedia Nusantara (IMN). Taking the IMN out of the calculation, the net profit margin is recorded at 4.6%. While the EBITDA (earning before income tax, depreciation and amortization) is recorded at 13%.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
equipment (snubbing rig, well testing barge) and so forth. In addition to the investment in production equipment, the Board of Commissioners also drew attention to the importance of human resource development to ensure that there would be no competence gap with the technological developments of the equipment. Furthermore, in the effort to achieve the Company’s performance targets, the Board of Commissioners also gave directions to the Corporate Board of Directors to fine-tune the organization, business process and systems and procedures such as the revision of the goods and service procurement process.
Laporan Manajemen Management’s Report
3. Imbal hasil kepada pemegang saham (dividen), yang diindikasikan melalui Imbal Hasil rata-rata Ekuitas (ROE), seiring dengan perbaikan kinerja perusahaan (tanpa memperhitungkan hasil divestasi IMN) maka ROE Perseroan meningkat dari 8% menjadi 10,3%. Apabila memperhitungkan hasil divestasi IMN maka ROE Perseroan meningkat menjadi 24%. Dengan ROE sebesar ini, Perseroan telah memberikan imbal hasil sementara (dividen interim) kepada pemegang saham sebesar Rp20 per lembar saham, total Rp143 Miliar atau 31% dari laba bersih. Pemberian imbal hasil ini kedepan diharapkan dapat terus dilakukan seiring dengan pengembangan bisnis yang lebih terfokus pada segmen jasa hulu migas yang lebih profitable.
3. The yield for the shareholders (dividend), as indicated by the average Return on Equity (ROE) of the Corporate Board of Directors, in line with the company’s improved performance (not taking into account the IMN divestment proceeds) grew from 8% to 10.3%. Taking the IMN divestment proceeds into calculation, the Corporate ROE rose to 24%. With such ROE, the Company had paid out an interim dividend to shareholders at Rp20 per share, total of Rp145 billion or 31% from net income. This dividend payout is expected to continue in the future in line with the business development that focuses more on the more profitable upstream oil and gas service segment.
Pencapaian-pencapaian positif tersebut diatas terutama disebabkan adanya peningkatan utilisasi peralatan produksi serta efisiensi proses bisnis di internal perusahaan.
The above positive achievements were largely due to the increased utilization of the production equipment and business process efficiency within the company.
Dewan Komisaris sangat menghargai komitmen Direksi beserta jajaran manajemen Perseroan dalam penerapan dan mengedepankan kaidah QHSE dengan memprioritaskan
The Board of Commissioners is profoundly appreciative of the commitment of the Corporate Board of Directors and the management in applying and putting forward the QHSE
Melihat indikator-indikator kinerja Perseroan tahun 2009 tersebut diatas yang menunjukkan peningkatan yang lebih baik bila dibandingkan tahun 2008, maka Dewan Komisaris merasa cukup puas dengan kinerja Direksi." "Considering the Company’s performance indicators in 2009 that showed better improvement than in 2008, the Board of Commissioners feels satisfied with the performance of the Board of Directors."
keselamatan dan kesehatan kerja diseluruh kegiatan operasi Perseroan yang saat ini memiliki 1.838 orang karyawan. Hal ini telah dibuktikan dengan pencapaian Zero Fatality dan Lost Time Injury (LTI) Frequency Rate in accident di tahun 2009 untuk total jam kerja lebih dari 21 juta manhours. Atas pencapaian prestasi dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja tersebut Perseroan telah mendapatkan beberapa penghargaan dari perusahaan migas baik nasional maupun internasional.
principles by prioritizing occupational safety and health in the entire Corporate operation, which currently employs 1,838 people. This has been proven by the achievement of Zero Fatality and Lost Time Injury (LTI) Frequency Rate in accident in 2009 for a total of over 21 million man hours. The Company has received a number of awards from national and international oil and gas companies for this achievement in Occupational Health and Safety.
Direksi dan manajemen Perseroan tetap konsisten menyisihkan dana untuk program kepedulian masyarakat (community development). Sebagian besar dana secara konsisten dialokasikan untuk menyelenggarakan program-program dengan konsep 3 (tiga) Fundamentals for better life bagi komunitas yaitu: kesehatan, pendidikan dan ekonomi. Disamping itu Perseroan juga tetap
The Corporate directors and management remain consistent in setting aside a fund for community development. The majority of the fund is consistently allocated to carry out programs with the three (3) Fundamentals for a better life concept for the community: health, education and economy. Furthermore, the Company also continues to allocate a portion
Elnusa 2009 Annual Report
43
44
Laporan Manajemen Management’s Report
mengalokasikan sebagian dana untuk disaster preparedness & recovery serta untuk aktifitas spiritual, dukungan program pemerintah dan untuk porsi lingkungan hidup yang aman dan sehat.
of its funds to disaster preparedness and recovery as well for spiritual activities, government program support and a safe and healthy environment.
Hal-hal positif tersebut diatas tentu tidak terlepas dari penerapan Sistem Tata Kelola Perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) yang ditandai dengan sistem pelaporan yang transparan, temuan-temuan Komite Audit maupun Internal Audit yang terus dipantau dan ditindaklanjuti oleh manajemen Perseroan. Lebih lanjut dalam ajang GCG Award yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) dan majalah SWA Sembada, Perseroan telah meraih dua penghargaan yaitu sebagai perusahaan terpercaya dengan skor 81,74 yang termasuk dalam the best top ten kategori emiten dan sebagai perusahaan dengan kelengkapan dokumentasi terbaik. Namun demikian Dewan Komisaris tetap memberikan pengarahan agar Direksi dan manajemen Perseroan terus melakukan peningkatan dan perbaikan dalam pengendalian internal terutama dalam aspek legal, pengelolan proyek, operasi, keuangan baik di Perseroan maupun di Anak Perusahaan.
The above positives certainly have much to do with the application of Good Corporate Governance (GCG) which was marked by a transparent reporting system, Audit Committee and Internal Audit findings that were constantly monitored and acted upon by the Corporate management. Subsequently, at the GCG Award held by The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) and SWA Sembada magazine, the Company won two awards: for the most trusted company with a score of 81.74 – among the best top ten for the issuer category – and as the company with the most comprehensive documentation. Nevertheless, the Board of Commissioners continues to give directions to ensure that the Corporate Board of Directors and management will continue to effect enhancements and improvements in internal control especially in the legal aspects, project management, operation, finance in both the Company and the Subsidiaries.
Melihat indikator-indikator kinerja Perseroan tahun 2009 tersebut diatas yang menunjukkan peningkatan yang lebih baik bila dibandingkan tahun 2008, maka Dewan Komisaris merasa cukup puas dengan kinerja Direksi, manajemen dan seluruh karyawan. Meskipun demikian Dewan Komisaris juga melihat masih ada hal-hal yang perlu perbaikan dan penyempurnaan, karena itu Dewan Komisaris secara konsisten mengarahkan dan meminta kepada Direksi Perseroan untuk melakukan perbaikan-perbaikan serta penyempurnaan atas hal-hal yang masih perlu peningkatan, diantaranya dalam:
In view of the Company’s 2009 performance indicators above which show an improvement over 2008, the Board of Commissioners is reasonably satisfied with the performance of the Board of Directors, the management and all employees. That said, the Board of Commissioners also observes matters that still require improvement and revision; to that effect, the Board of Commissioners consistently directs and requests the Corporate Board of Directors to carry out improvements and revisions for things that still require an enhancement, such as in:
• perencanaan investasi dan alternatif sumber pembiayaan • planning for investments and cheaper, alternative sources of funding, yang lebih murah, • pelaksanaan manajemen proyek (operation excellence, • project management implementation operation excellence, equipment utilization, budget control system), utilisasi peralatan, budget control system), • efisiensi internal business process (penyempurnaan system • internal business process efficiency (refinement of system •
operating procedure, sistem teknologi informasi secara umum, peningkatan kompetensi sumber daya manusia), perbaikan dan penyempurnaan dalam implementasi good corporate governance (GCG).
Elnusa Laporan Tahunan 2009
operating procedure, information technology system in general, promotion of human resource competence), improvements and revisions in the implementation of good corporate governance (GCG).
•
Laporan Manajemen Management’s Report
Akhir kata, selaku Komisaris Utama mewakili semua anggota Dewan Komisaris dan Komite mengucapkan terimakasih kepada Direksi dan segenap manajemen dan karyawan Perseroan atas segala upaya yang dilakukan dan keberhasilan yang telah dicapai. Dengan harapan agar tetap berusaha untuk mencapai kinerja yang lebih baik di masa yang akan datang. Kami juga mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang tinggi kepada semua pemegang saham atas kepercayaan dan dukungan selama tahun 2009. Segala puji dan syukur mari kita panjatkan kepada Tuhan yang maha kuasa, karena semua keberhasilan yang terjadi adalah berkat, rahmat dan ridhoNya.
Finally, as the President Commissioner and on behalf of all members of the Board of Commissioners and the Committee I would like to thank the Board of Directors and the entire management and employees of the Company for all of their effort and achieved success. We expect that they will continue to achieve a better performance in the future. We also thank and extend our great appreciation to all shareholders for their confidence and support throughout 2009. Let us offer our praises and gratitude to the Almighty God, since all of our successes have been thanks to His blessing and grace.
Hormat kami, Our sincerely,
Waluyo Komisaris Utama President Commissioner
Elnusa 2009 Annual Report
45
46
Laporan Manajemen Management’s Report
Laporan Direktur Utama Report from the President Director
Eteng A. Salam Direktur Utama President Director
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Manajemen Management’s Report
Strategi fokus yang dilakukan oleh Perseroan dalam jasa hulu migas terintegrasi merupakan langkah besar Perseroan yang telah direspon positif oleh pasar dalam kurun waktu relatif singkat. The conduct of focus strategy by the Company in integrated oil and gas upstream services has marked a remarkable step for the Company that is well responded by the market in a relatively short time. Para Pemegang Saham Yang Terhormat,
Dear Shareholders,
i tahun 2009 Perseroan telah melakukan strategi fokus dalam rangka meningkatkan profitabilitas dan pertumbuhan Perseroan sesuai dengan strategi jangka panjang Perseroan untuk fokus pada ciri keunggulan penyediaan jasa hulu migas terintegrasi. Perseroan memiliki kapasitas dan kompetensi untuk melakukan seluruh rangkaian kegiatan jasa hulu migas terintegrasi, dari mulai kegiatan survey seismik (Geoscience), pemboran (Drilling) dan pemeliharaan lapangan migas (Oilfield) yang mencakup pasar domestik dan luar negeri. Strategi fokus yang dilakukan oleh Perseroan dalam jasa hulu migas terintegrasi merupakan langkah besar Perseroan yang telah direspon positif oleh pasar dalam kurun waktu relatif singkat. Pada tanggal 6 Mei 2009 Perseroan telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa(RUPSLB) dengan salah satu hasil keputusan Rapat adalah penggantian Direktur Administrasi dan Keuangan dari Hendri S Suardi kepada Santun Nainggolan. Dalam hal pengembangan bisnis, Perseroan telah menetapkan strategi pengembangan bisnis melalui ekspansi ke pasar offshore, hal ini sejalan dengan pertumbuhan peluang migas di wilayah offshore, sehingga pasar offshore merupakan target
n 2009 the Company has carried out a focused strategy in the effort to increase Corporate profitability and growth in line with the long-term strategy of the Company to focus on excellence in the provision of integrated upstream oil and gas services. The Company possesses the capacity and competence to carry out an entire range of integrated upstream oil and gas service activities, from seismic survey (Geoscience), drilling, and oilfield maintenance, covering both the domestic and the international markets. The focused strategy undertaken by the Company in the integrated upstream oil and gas services constituted a major step by the Company, which had been met with a positive response by the market in a relatively short amount of time. On 6 May 2009 the Company held Extra Ordinary Shareholders Meeting which one of the resolution was the change of Administration and Finance Director from Hendri S Suardi to Santun Nainggolan. In business enhancement matter, the Company set its business development strategy through expansion to the offshore market, in line with the growing oil and gas opportunities in offshore areas, so that the offshore market constituted a development target for the Company as marked
D
I
Elnusa 2009 Annual Report
47
48
Laporan Manajemen Management’s Report
pengembangan Perseroan yang ditandai dengan mulainya pengerjaan proyek Transition Zone dan Marine. Dalam rangka menunjang eksekusi strategi tersebut Perseroan juga telah melakukan perubahan struktur organisasi di level Direksi dengan menambah 2 (dua) fungsi Direktur meliputi Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum yaitu Lucy Sycilia yang sebelumnya dirangkap oleh Direktur Keuangan dan fungsi Direktur Pengembangan yaitu M Jauzi Arif. Kelengkapan dari struktur Direksi Perseroan akan mempercepat proses Perseroan untuk berlari cepat dalam mencapai target pertumbuhan sehingga dapat meningkatkan nilai saham, seiring juga meningkatnya kesejahteraan karyawan, dan meningkatkan hubungan saling menguntungkan dengan pemerintah, mitra usaha dan masyarakat di mana Perseroan beroperasi.
by the commencement of the Transition Zone and Marine project execution. To support the execution of the strategy, the Company has also effected a structural change to the organization at the Director level by adding two (2) Directorial functions: the Director of Human Resource and General Affairs, Lucy Sycilia which had formerly been held concurrently by the Finance Director, and the Development Director M Jauzi Arif . The comprehensiveness of the Company’s Directorial structure will speed up the Company’s process to get on the fast track to the target growth so as to enhance the stock value, as well as to promote employee welfare, and promote a mutually beneficial relationship with the government, business partners and the community in which the Company operates.
Dari sisi investasi di sektor hulu migas diestimasikan di akhir tahun 2009 berada pada level USD11,8 miliar, angka tersebut menurun dari investasi aktual di tahun 2008 sebesar USD12,1 miliar, target investasi migas pemerintah di tahun 2009 adalah USD13,1 miliar. Di tahun 2009 terjadi pembalikan tren penurunan harga minyak dunia, termasuk harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Oil Price/ICP). Jika pada Desember tahun 2008 harga ICP sebesar US$ 38,5 per barel, maka di Desember 2009 ICP ditutup di level $ 75,58 per barel. Kenaikan di penghujung tahun karena dipengaruhi oleh kenaikan impor minyak bumi oleh China hingga mencapai 2,03 juta barel per hari. Konsumsi yang tinggi juga di tunjang oleh rendahnya temperatur di belahan bumi utara meliputi sebagian besar Eropa dan China.
Investment in the upstream oil and gas sector was estimated to be USD11.8 billion by the end of 2009, a decline from the 2008 actual investment of USD12.1 billion; the government’s oil and gas investment target for 2009 was USD13.1 billion. In 2009 there as a reversal of the downward trend for global oil prices, including the Indonesian Crude Oil Price (ICP). While the ICP price was at US$ 38.5 per barrel in December 2008, the ICP closed at $75.58 per barrel in December 2009. The rise at the end of the year was affected by the increased oil import by China to as much as 2.03 million barrels per day. The high consumption was also supported by the low temperatures in the northern hemisphere, including most of Europe and China.
Sementara itu Kondisi perekonomian di tahun 2009 tampak bahwa krisis ekonomi global pada perekonomian Indonesia dirasakan puncaknya ketika memasuki tahun 2009. Hal ini ditunjukan oleh penurunan nilai ekspor Indonesia sebesar 17,7% di bulan Januari 2009, krisis likuiditas (credit crunch) sektor perbankan semakin dirasakan dampaknya pada perekonomian nasional di awal tahun 2009. Sementara tahun 2009 pertumbuhan ekonomi mencatat angka 4,3% lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 5,2%. Investasi juga tumbuh melambat sebesar 3,5% , jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 13,7%.
In the meantime, the economic conditions in 2009 indicated that the global economic crisis to the Indonesian economy reached its peak going into 2009. This was evident by the decline in Indonesia’s export value by 17.7% in January 2009; the impact of a credit crunch in the banking sector being increasingly felt on the national economy in early 2009. Meanwhile, economic growth in 2009 was recorded at 4.3%, lower than in the same period of the previous year at 5.2%. Investment also slowed down at 3.5%, far lower than the 13.7% for the same period of the previous year.
Namun, ditahun 2009 secara keseluruhan masih merupakan tahun pertumbuhan bagi Perseroan. Dengan mencermati perubahan lingkungan bisnis serta menerapkan strategi dan inisiatif yang tepat, dan ditunjang komitmen kuat Perseroan terhadap pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik serta kegiatan sosial perusahaan yang berkesinambungan, maka pada penutupan tahun 2009 Perseroan tetap menunjukan eksistensinya dengan membukukan pertumbuhan 44%. Hal ini merupakan suatu prestasi yang patut disyukuri.
Overall, however, 2009 was still a growth year for the Company. By observing the changes in the business environment and applying the correct strategy and initiatives, and supported by the Company’s strong commitment to the implementation of good corporate governance and sustained social activities by the Company, the Company still showed its existence at the close of 2009 by posting a growth of 44%. This is a laudable achievement.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Manajemen Management’s Report
Tinjauan Tahun 2009
2009 Review
Perseroan, berdasarkan laporan keuangan yang telah diaudit di tahun 2009, telah mencatatkan lonjakan laba usaha bersih (net income) menjadi sebesar Rp466 miliar atau tumbuh 249% dibandingkan tahun 2008. Kenaikan laba bersih tersebut
The Company, based on the 2009 audited financial report, posted a jump in net income to Rp466 billion or up 249% from 2008. The rise in net income was in line with the 44% rise in business revenue from Rp2.5 trillion in 2008 to Rp3.6 trillion
Perseroan mencatatkan kenaikan pendapatan usaha sebesar 44% serta kenaikan laba usaha bersih sebesar 249% dibandingkan tahun 2008." "The Company records operating revenue growth of 44% along with the upsurge of net operating income by 249% compared to the year 2008."
seiring dengan kenaikan pendapatan usaha sebesar 44% dari Rp2,5 triliun ditahun 2008 menjadi Rp3,6 triliun ditahun 2009. Kontribusi pendapatan terbesar ditahun 2009 diperoleh dari pelaksanaan kontrak-kontrak baru dan carry over jasa bisnis hulu migas terintegrasi sebesar 62% dari total pendapatan Perseroan atau sebesar Rp2,26 triliun, dibandingkan tahun 2008 yaitu sebesar 67% atau sebesar Rp1,68 triliun. Adapun sisa pendapatan diperoleh dari jasa penunjang hulu migas, jasa hilir migas dan jasa telematika penunjang migas. Dari kegiatan jasa hulu migas terintegrasi kegiatan survei seismik yang dilakukan oleh Geoscience Services (GSC) merupakan penyumbang terbesar disegmen jasa hulu migas terintegrasi sebesar Rp1,2 triliun disusul kemudian oleh Drilling Services (EDS) yang berfokus pada jasa pemboran dan jasa penunjang pemboran, sebesar Rp551 miliar serta Oilfield Services (OFS) yang berkaitan dengan kegiatan perawatan sumur untuk meningkatkan produksi migas sebesar Rp465 miliar. Kinerja yang baik di tahun 2009 tidak terlepas dari strategi yang tepat yang dilakukan Perseroan berkenaan dengan integrasi business process pasca merger, peningkatan utilisasi aset produksi, dan upaya Perseroan untuk tetap fokus pada bisnis jasa hulu migas terintegrasi. Disamping itu lonjakan laba bersih yang sangat tinggi di tahun 2009 juga dikontribusikan oleh pendapatan Perseroan dari pelepasan kepemilikan 49% saham di PT Infomedia Nusantara sebesar Rp298 milyar bersih setelah pajak.
in 2009. The largest revenue contribution in 2009 was gained from the implementation of new contracts and carryover of the integrated upstream oil and gas business services at 63% of the total Corporate earnings or Rp2.26 trillion, compared to 67% or Rp1.68 trillion in 2008. The rest of the revenues were earned from downstream oil and gas supporting services, downstream oil and gas services and oil and gas supporting telematic services. From the integrated upstream oil and gas services, the seismic survey activity undertaken by Geoscience Services (GSC) was the largest contributor in the integrated upstream oil and gas service segment amounted to Rp1.2 trilion, followed by Drilling Services (EDS) which focused on drilling services and drilling support services, and Oilfield Services (OFS) related to well maintenance activities to increase oil and gas production amounted to Rp551billion. The good performance in 2009 had much to do with the right strategy undertaken by the Company with regard to postmerger business process integration, increased productive asset utilization, and the Company’s effort to keep its focus on the integrated upstream oil and gas service business. In addition, the extreme jump in net income in 2009 was also contributed by the Company’s earnings from the divestment of its 49% stake in PT Infomedia Nusantara at Rp298 billion net after tax.
Sejalan dengan target kinerja Perseroan tahun 2009, pencapaian baik dari sisi pendapatan usaha maupun laba bersih melampaui target yang telah ditetapkan. Walaupun masih diakui adanya kelemahan internal, namun kami terus melakukan perebaikan yang meliputi: perbaikan bisnis proses, perbaikan asset management, penyempurnaan sistem dan prosedur serta peningkatan kompetensi sumber daya manusia. Dari sisi ekternal masih terdapat beberapa kendala yang harus dihadapi diantaranya fluktuasi dan kecenderungan menurunnya harga minyak dunia serta meningkatnya persaingan usaha di jasa hulu migas.
In line with the Company’s performance target in 2009, achievements in both the operating revenue and net income surpassing the defined target. Even though we are still imposed with internal weakness, however we have been continually undergoing improvement schemes, encompassing: business process improvement, asset management improvement, upgrading systems and procedures, as well as human resources competence enhancement. From external aspect, several constraints are still abound, including fluctuation and declining trend of global oil price in addition to increasing business competition in the oil and gas upstream services.
Elnusa 2009 Annual Report
49
50
Laporan Manajemen Management’s Report
Kegiatan Operasi
Operational Activities
Dari sisi operasi selama tahun 2009 Perseroan telah mendapatkan kepercayaan dari para pelanggan untuk mengerjakan proyekproyek baru dan meneruskan proyek-proyek carry over dari tahun sebelumnya. Divisi Geoscience Services mendapatkan kontrakkontrak 3D/2D seismik baru meliputi proyek-proyek seismik darat (land seismic) di area Rengasdengklok, Suban Siarak, Bernai Benuang dan Randugunting, sementara untuk marine/transition zone seismic Perseroan mengerjakan proyek-proyek di area Kalimantan Timur dan Papua Barat. Disamping itu juga Perseroan melakukan proyekproyek carry over meliputi area Jambi, Sumatera Selatan dan Papua Barat. Proyek-proyek tersebut berasal dari pelanggan-pelanggan utama Perseroan meliputi Pertamina EP, Petrochina, Total E&P, BP, Petrochina dan Ranhill.
From an operational standpoint, throughout 2009 the Company has been given a vote of confidence by its customers to execute new projects and continue with carried-over projects from the previous year. The Geoscience Services Division won new 3D/2D seismic contracts including land seismic projects in the Rengasdengklok, Suban Siarak, Bernai Benuang and Randugunting areas, while in terms of marine/transition zone seismic projects the Company took on new projects in East Kalimantan and West Papua. Furthermore, the Company also undertook carried-over projects covering Jambi, South Sumatera and West Papua. The projects originated from the Company’s key customers: Pertamina EP, Petrochina, Total E&P, BP, Petrochina and Ranhill.
Sementara divisi Drilling Services telah mendapatkan proyekproyek baru dan carry over dari tahun sebelumnya untuk pengerjaan jasa integrated drilling services, integrated project management, well testing dan reservoir drilling evaluation untuk area-area di Palembang, Cirebon, Donggi-Sulawesi, dan Kalimantan Timur. Proyek-proyek tersebut berasal dari beberapa pelanggan utama Perseroan meliputi Pertamina EP, Odira, Vico, Pertamina Geothermal Energy dan Chevron. Divisi Drilling Services menandai tahun 2009 dengan dimulainya babak baru pemboran 1600 HP dengan kemampuan melakukan pemboran di kedalaman lebih dari 18.000 feet dengan mendatangkan rig super modern fully-automatic dibandingkan rig-rig konvensional. Divisi Oilfield Services (OFS) di tahun 2009 melakukan pengerjaan proyek-proyek well testing dan enhancement production facilities (EPF) baik proyek-proyek baru maupun carry over dari tahun sebelumnya. Area proyek meliputi wilayah-wilayah Kalimantan Timur, Sumatera dan Jawa untuk pelanggan-pelanggan utama OFS seperti Chevron, Total EP, Pertamina, Medco, Vico, Pertagas dan Star Energy.
On the other hand, the Drilling Services division won new projects and carried over projects from the previous years for integrated drilling services, integrated project management, well testing and reservoir drilling evaluation works for areas in Palembang, Cirebon, Donggi-Sulawesi, and East Kalimantan Timur. The projects originated from some of the Company’s key customers including Pertamina EP, Odira, Vico, Pertamina Geothermal Energy, and Chevron. The Drilling Services Division marked 2009 by turning over a new chapter of 1600 HP drilling with a drilling capacity of over 18,000 feet deep by bringing in fully automatic super-modern rigs compared to conventional rigs. The Oilfield Services (OFS) Division worked on well testing and enhancement production facilities projects in 2009, both new projects and carryovers from the previous years. The project areas included East Kalimantan, Sumatera and Java for the OFS’ key customers such as Chevron, Total EP, Pertamina, Medco, Vico, Pertagas, and Star Energy.
Aksi Korporasi
Corporate Action
Selama tahun 2009 Perseroan telah mencatatkan aksi korporasi yang penting dan menjadi bagian sejarah Perseroan yang sudah lebih hampir 40 tahun berkarya di sektor jasa hulu migas. Kami merasa perlu melakukan aksi korporasi sebagai bagian langkah strategis Perseroan dalam menyampaikan pesan ke pada pasar dan para investor bahwa Perseroan senantiasa berupaya memperbaiki diri untuk tumbuh dan mencapai target yang telah ditentukan.
During 2009 the Company recorded crucial corporate actions that became a part of the Company’s nearly forty years of work in the upstream oil and gas services. We felt the need to take the corporate actions as part of the Company’s strategic measures in conveying a message to the market and investors that the Company was constantly seeking to improve itself to grow and achieve the set targets.
Pada bulan Juni 2009 Perseroan telah melakukan strategi fokus pada bisnis utama dengan melakukan divestasi 49% kepemilikan saham di PT Infomedia Nusantara. Tujuan dilakukannya transaksi adalah untuk lebih fokus pada industri hulu migas yang dijalankan Perseroan yang telah memiliki keunggulan kompetitif dan lebih fokus pada pengembangan bisnis utama Perseroan
In June 2009 the Company undertook focused strategy on the core business by divesting its 49% stake in PT Infomedia Nusantara. The objective of the transaction was to focus more on the upstream oil and gas services run by the Company which already had a competitive advantage and to focus
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Manajemen Management’s Report
yang sesuai dengan visi dan misi Perseroan. Perseroan menjual seluruh kepemilikan sahamnya sebesar 49% di IMN yang berjumlah 205.800.000 lembar dengan nilai nominal Rp500 per saham dengan total nilai transaksi sebesar Rp598.000.000.000 sebelum pajak.
more on developing the Company’s core business in line with the Corporate vision and mission. The Company sold all of its 49% stake in IMN at 205,800,000 shares with a nominal value of Rp500.- per share for a total transaction value of Rp598,000,000,000.- before tax.
Masih ditahun yang sama, Perseroan melakukan rearranging business portfolio dengan melepaskan 49% kepemilikan saham di PT Jabar Energi (JBE). Walaupun JBE mengelola potensi migas, namun masih belum sejalan dengan visi misi Perseroan karena JBE sampai saat ini banyak bergerak dibidang infrastruktur dan EPC (Engineering, Procurement & Construction). Perseroan menjual seluruh kepemilikan sahamnya di JBE (49%) kepada PT Jasa Sarana yang berjumlah 49.000 lembar dengan nilai nominal Rp10.000 per saham dengan total nilai transaksi sebesar Rp490.000.000 sebelum pajak.
Also in the same year, the Company conducted a business portfolio rearranging by divesting its 49% stake in PT Jabar Energi (JBE). While JBE managed oil and gas potential, it was not in line with the Corporate vision and mission since JBE to date is largely engaged in infrastructure and EPC (Engineering, Procurement and Construction). The Company sold its entire stake in JBE (49%) to PT Jasa Sarana at 49,000 shares with a nominal value of Rp10,000 per share with a total transaction value of Rp490,000,000 before tax.
Pada bulan September 2009 Perseroan melakukan aksi korporasi lainnya dengan membagikan dividen interim ke para pemegang saham. Pembagian dividen interim ini sebagai bagian dari strategi Perseroan dalam memberikan signal positif ke pasar akan kinerja Perseroan. Dividen Interim Tahun Buku 2009 yang dibayarkan sebesar Rp20. per saham, atau seluruhnya berjumlah Rp143.975.240.000. Dividen Interim Tahun Buku 2009 ini akan diperhitungkan dalam menetapkan Dividen final dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan untuk Tahun Buku 2009.
In September 2009 the Company took another corporate action by paying out an interim dividend to the shareholders. This interim dividend payout was part of the Corporate strategy in giving a positive sign to the market on the Company’s performance. The 2009 Fiscal Year interim dividend was paid out at Rp20 per share, or a total of Rp143,975,240,000. This 2009 Fiscal Year interim dividend would be calculated in determining the final Dividend at the Annual General Meeting of Shareholders of the Company for the 2009 Fiscal Year.
Perseroan meraih penghargaan sebagai “Perusahaan dengan Kelengkapan Dokumentasi Terbaik” dan sebagai perusahaan “Terpercaya” dalam ajang GCG Award." "The company won awards as “the Company with the Most Comprehensive Documentation” and as a “Most Trusted” company at the GCG Award."
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Dalam perkembangan dan menjalankan roda bisnisnya sebagai salah satu perusahaan yang telah tercatat di Bursa Efek Indonesia, PT Elnusa Tbk mengikuti peraturan yang telah ditetapkan Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia. Demikian pula dalam tata kelola perusahaan yang baik, Perseroan berkomitmen untuk melaksanakan tata kelola perusahaan sesuai kaidah Good Corporate Governance (GCG). Perseroan menyadari bahwa kaidah tata kelola perusahaan yang baik adalah sarana utama meningkatkan kinerja perusahaan dan akuntabilitas kepada publik.
In its course and in running its business as a listed company in the Indonesian Stock Exchange, PT Elnusa Tbk abides by the regulation set forth by Bapepam-LK and the Indonesian Stock Exchange. Thus in terms of good corporate governance, the Company is committed to carrying out the corporate governance according to the Good Corporate Governance (GCG). The Company is aware that the principles of good corporate governance is a primary means of promoting corporate performance and public accountability.
Elnusa 2009 Annual Report
51
52
Laporan Manajemen Management’s Report
Untuk mengedepankan tata kelola yang baik dan berstandar dunia, perusahaan ini terus memperkuat kebijakan dan praktek tata kelola perusahaan, pengembangan dan penyempurnaan struktur pengendalian internal dan prosedur yang mampu menciptakan keseimbangan dan dapat dipertanggungjawabkan. Salah satu standarnya adalah kewenangan untuk mengawasi pengendalian internal perusahaan melalui Corporate Internal Audit dan Risk Management (CIARM). Komitmen dalam hal ini antara lain juga dengan keberadaan Audit Internal, Komite Audit dan Komite Nominasi dan Remunerasi.
To put forward a good, world-standard corporate governance, the company continues to strengthen its corporate governance policies and practices, develop and refine the internal control structure and procedure that can create a balance and is accountable. One of the standards is the authority to supervise the company’s internal control through Corporate Internal Audit and Risk Management (CIARM). Commitment on this matter is also indicated by the presence of Internal Audit, Audit Committee and Nomination and Remuneration Committee.
Di tahun 2009 Perseroan meraih dua penghargaan sekaligus adalam ajang Good Corporate Governance Award yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) dan majalah SWA , Perseroan meraih penghargaan sebagai “Perusahaan dengan Kelengkapan Dokumentasi Terbaik” dan sebagai perusahaan “Terpercaya” dengan skore 81,74 termasuk dalam the best top ten kategori emiten. Dalam ajang GCG award tersebut Perseroan menyampaikan makalah dengan judul “Good Corporate Governance dalam perspektif manajemen stratejik di PT Elnusa Tbk”.
In 2009 the Company won a total of two awards at the Good Corporate Governance Award organized by the Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) and SWA magazine, winning as “the Company with the Most Comprehensive Documentation” and as a “Most Trusted” company with a score of 81.74, placing it in the best top ten of the issuer category. At the GCG award, the Company presented a paper title “Good Corporate Governance from a strategic management perspective at PT Elnusa Tbk”.
Service Excellence dan PERBAIKAN YANG BERKELANJUTAN
Service Excellence and Continuous Improvement
Sebagai perusahaan jasa, service excellence merupakan hal penting untuk menjamin peningkatan berkesinambungan dan meraih prestasi demi prestasi. Perbaikan internal dilakukan Perseroan dari sisi human capital yang menjadi perhatian besar Perseroan, yaitu Sumber Daya Manusia (SDM). Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bisnis jasa migas, Perseroan dihadapkan pada kompetisi yang sangat ketat dalam hal kompetensi profesional serta pemanfaatan teknologi tinggi. Untuk itu Perseroan memerlukan SDM yang berkualitas. Competency Based Human Resources Management diterapkan Perseroan sebagai dasar setiap pengambilan keputusan di bidang SDM. Sistem ini digunakan antara lain untuk menentukan jenjang karir, penempatan posisi karyawan, reward and punishment.
As a service company, service excellence is a crucial issue to guarantee sustainable improvement and rake in achievement by achievement. The Company undertook internal improvement from a human capital point of view which was a major concern for the Company, i.e. Human Resource. As a company engaged in the oil and gas service business, the Company is faced with fierce competition in professional competence and advanced technology utilization. Therefore, the Company would require quality human resource. The Company applies Competency Based Human Resources Management as a basis for every decision making in Human Resources. This system is used among other things to determine the career path, employee assignment, reward and punishment.
Business process untuk menghasilkan layanan excellence kepada klien dilakukan dengan melakukan fine-tuning organization. Upaya tersebut diakui akan menunjang efisiensi dan efektivitas manajemen. Business process menjadikan pekerjaan lebih simple. Berbagai perbaikan yang dilakukan pada intinya akan mempengaruhi pula performa keuangan perusahaan dan kesiagaan berkompetisi di kancah lokal dan regional. Paduan dari baiknya sumber daya manusia dan rapinya internal business process, akan mempengaruhi kepuasan para pelanggan. Perseroan senantiasa terus meningkatkan kompetensi, kualitas, sumber daya manusia, dan kelengkapan peralatan. Pemain global adalah mitra bagi kami untuk dapat mensejajarkan diri sebagai world class services company.
The business process to produce service excellence to clients is done by fine-tuning the organization. It is recognized that the effort will support managerial efficiency and effectiveness. The business process will simplify the work. In essence, the improvements being made will in fact affect the company’s financial performance and readiness to compete at the local and regional level. A combination of good human resource and well-organized internal business process will influence customer satisfaction. The Company continues to promote competence, quality, human resource, and equipment comprehensiveness. Global players are partners to us in order to be able to stand as a world-class service company.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Manajemen Management’s Report
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan bagian yang tak terpisahkan dari bisnis perseroan. Dalam membudayakan gaya hidup berorientasi ramah lingkungan dan menjaga bumi hijau, Perseroan secara konsisten mengkampanyekan Go Green di lingkungan kantor dan sekitarnya. Bentuk kegiatan berupa penanaman pohon langka, penggunaan material environmental-friendly, hemat energi, hingga dukungan bagi akademisi dalam pengembangan energi alternatif.
Corporate Social Responsibility (CSR) is an inseparable part of the corporation’s business. In creating a culture of environmentallyfriendly lifestyle and keeping the earth green, the Company has consistently put up a Go Green campaign at the workplace and in its surroundings. The forms of activity include planting rare trees, using environmentally friendly material, saving energy, and giving support to academicians in developing alternative energy.
Bagi masyarakat yang masih membutuhkan uluran bantuan untuk perbaikan kualitas hidup, Perseroan mengembangkan programprogram multiplier effect untuk komunitas di sekitar kantor pusat tempat perseroan beroperasi. Bentuk kegiatan ini berorientasi pada Three Primary for Better Life mencakup pendidikan, ekonomi dan kesehatan. Bentuk kegiatan lain berupa Taman Belajar Elnusa, Beasiswa Terpadu, Sekolah TK Patra, Kewirausahaan Komunitas, program Ayo Sehat, Pendampingan Ekonomi, SMEday (Small and Medium Enterprise – Day) setiap pekan dan masih banyak lagi kegiatan yang diselenggarakan secara berkesinambungan.
For communities who still need assistance for an improved quality of life, the Company develops multiplier-effect programs for communities around the head office at which the corporation operations. The forms of these activities are oriented on Three Primary for Better Life which includes education, economy and health. Other forms of activity include Taman Belajar Elnusa (Elnusa Study Club), Integrated Scholarship, Patra Kindergarten, Community Entrepreneurship, the Ayo Sehat (Let’s Get Healthy) Program, Economic Facilitation, weekly SMEday (Small and Medium Enterprise – Day) and many more activities conducted in a continuous manner.
Perseroan juga memberikan perhatian besar untuk berpartisipasi membantu korban bencana alam di tanah air. Perseroan memiliki tim khusus Elnusa Emergency Response (EER) untuk bekerja bersama para relawan. Di kawasan bencana, Perseroan mengambil peran pada fase relief. Dengan alat drilling lengkap, EER melakukan pemboran dengan berbagai tingkat kesulitan, untuk membantu penyediaan air bersih. Di Sumatera Barat, Perseroan mendapatkan apresiasi dari berbagai NGO lokal dan internasional untuk kecepatan dan akurasi dalam boreholes drilling.
The Company also gives a great deal of attention to participate in helping natural disaster victims in the country. The Company has a Elnusa Emergency Response (EER) special team in place to work with volunteers. At the disaster area, the Company takes part in the relief phase. With a complete drilling equipment, EER would conduct drilling at various degrees of difficulty, to help provide clean water. In West Sumatera, the Company received an appreciation from local and international NGOs for its speed and accuracy in boreholes drilling.
Prospek di Masa Depan
Future Prospect
Tahun 2010 adalah tahun yang tepat bagi Perseroan untuk lebih meningkatkan kompetensi inti di bisnis jasa hulu migas, meliputi Geoscience, Drilling dan Oilfield Services. Di jasa layanan Geoscience, Perseroan merupakan market leader di pasar nasional pada segmen land seismic. Perseroan akan mengembangkan keunggulan kompetitif pada segmen marine seismic sebagai bagian dari strategi penetrasi pasar offshore. Di jasa pemboran terintegrasi (Integrated Drilling Services), Perseroan telah memiliki Modular Rig dengan teknologi terbaru yang disebut sebagai rig fully-automatic dibanding dengan rig konvensional yang umum berada di pasar. Sedangkan pada jasa pemeliharaan sumur dan lapangan migas terpadu (Integrated Oilfield Services), Perseroan menguasai pasar jasa Well Services (pemeliharaan sumur migas) di Indonesia, terutama hydraulic workover. Dengan berbekal pengalaman lebih dari 20 tahun dalam menangani pekerjaan tersebut, Perseroan merambah pada kompetensi di bidang teknik peningkatan produksi lanjut (Enhanced Oil Recovery). Ini adalah salah satu kekuatan di bidang product enhancement. Dengan penguatan kompetensi di bisnis inti, Perseroan berharap dapat meningkatkan baik penjualan maupun profitabilitas. Oleh karenanya perlu persiapan disegala lini termasuk kesiapan SDM.
2010 is the right year for the Company to further increase core competence in the upstream oil and gas service business, which includes Geoscience, Drilling, and Oilfield Services. In Geoscience services, the Company is the national market leader in the land seismic segment. The Company is going to develop the competitive advantage in the marine seismic segment as part of the offshore market penetration strategy. In the Integrated Drilling Services, the Company already owns a Modular Rig with the latest technology – called the fully-automatic rig – instead of the conventional rigs that are commonly found in the market. As for Integrated Oilfield Services, the Company controls the Well Services market (oil well maintenance) in Indonesia, especially hydraulic work over. Armed with over twenty years of experience in handling such work, the Company is branching out into competence in Enhanced Oil Recovery. This is one of the strengths in product enhancement. With competence strengthening in the core business, the Company expects to increase both its sales and profitability. Therefore, preparation in all areas, including human resource preparedness, will be required.
Elnusa 2009 Annual Report
53
54
Laporan Manajemen Management’s Report
Kita semua berharap perubahan ekonomi makro dunia kearah perbaikan akan mendorong belanja modal di sektor migas dan Pemerintah akan mampu memulihkan kondisi ekonomi nasional dengan kebijakan-kebijakan yang tepat. Pengalaman Perseroan selama lebih dari 40 tahun telah membuktikan keberhasilan untuk tetap tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan, bahkan dimasa-masa sulit. Dengan keyakinan yang sama Perseroan siap menghadapi tahun-tahun mendatang.
We all hope that any global macroeconomic change for the better will encourage capital spending in the oil and gas sector and that the Government will be able to restore the national economic conditions with the right policies. The Company’s over forty years of experience has proven to be a success for continued growth and development, even in tough times. With the same conviction, the Company is ready to face the coming years.
Apresiasi
Appreciation
Kerja keras manajemen dan karyawan Perseroan telah membuahkan pencapaian dan berbagai penghargaan dari para pelanggan utama dan lembaga-lembaga profesional di tahun 2009. Selama tahun 2009 beberapa pelanggan Perseroan juga telah memberikan penghargaan untuk kategori safety dan kinerja proyek. Nation Petroleum telah memberikan safety award atas pengerjaan proyek 3D seismic di Tutong, Brunei Darussalam, Medco Energy telah memberikan safety award atas pengerjaaan proyek Oilfield services di wilayah Sumatera, dan Pertamina EP telah memberikan penghargaan kepada Perseroan atas prestasinya dalam mendukung Pertamina EP dalam meningkatkan produksi migas di region Jawa. Sementara itu juga, Perseroan telah mendapatkan sertifikasi OHSAS 18001 dari PT SGS untuk masa 3 tahun mencakup lingkup kerja yang lebih luas meliputi geophysical data acquisition (marine dan land), drilling dan jasa terkait serta oilfield services. Pada bulan Juli 2009 Perseroan telah memperoleh penghargaan silver award dalam ajang Persatuan Insinyur Indonesia (PII) award dengan manampilkan makalah dengan judul “Inovasi Peningkatan Produksi Minyak Secara Eksponensial untuk Mendukung Target Produksi Nasional”, dan di bulan Desember 2009 Perseroan telah memperoleh penghargaan GCG award yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) dan Majalah Swa.
The hard work put in by the Company’s management and employees has resulted in achievements and a string of awards from key customers and professional institutions in 2009. Throughout 2009, some of the Company’s customers also gave awards for the safety and project performance categories. Nation Petroleum gave the Company the safety award for its performance of the 3D seismic project in Tutong, Brunei Darussalam; Medco Energy gave the safety award for its performance of the Oilfield services project in Sumatera, and Pertamina EP gave an award to the Company for its achievement in supporting Pertamina EP in boosting oil and gas production in the Java region. At the same time, the Company has received the OHSAS 18001 certificate from PT SGS for a three-year period that covers a broader scope of work including geophysical data acquisition (marine and land), drilling and related services and oilfield services. In July 2009 the Company won a silver award at the Association of Indonesian Engineers (PII) Awards by presenting a paper titled “Innovations for an Exponential Increase of Oil Production to Support the National Production Target”, and in December 2009 the Company won an award at the GCG awards organized by The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) and Swa magazine.
Atas semua pencapaian tersebut, kami ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dedikasi yang telah ditunjukan oleh para karyawan. Kami juga berterima kasih kepada Dewan Komisaris, para pemegang saham, mitra usaha, pemasok dan pelanggan atas kepercayaan yang telah diberikan. Dukungan Anda semua memberikan arti yang besar bagi keberhasilan Perseroan dalam mengarungi tahun-tahun yang penuh tantangan.
For all of those achievements, we would like to express our highest appreciation for the dedication shown by the employees. We also thank the Board of Commissioners, shareholders, business partners, vendors and customers for their confidence. Your support has given a very profound meaning for the Company’s success in coping with challenging years.
Hormat kami, Our sincerely,
Eteng A.Salam Direktur Utama President Director
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Manajemen Management’s Report
Tanggung Jawab Laporan Tahunan 2009 Responsibility for 2009 Annual Report Sesuai ketentuan Undang Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan No. X.K.6 lampiran Keputusan Ketua Bapepam No: KEP-134/ Bl/2006 tertanggal 7 Desember 2006, tentang laporan Tahunan.
In Compliance with the Law No. 40 year 2007 on Limited Company and Regulation No. X.K.6 Attachment of the Decision of the Chairman of Bapepam No. KEP-134/Bl/2006, dated 7th December 2006 on Annual Report.
Laporan Tahunan ini, berikut Laporan Keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab Manajemen PT Elnusa Tbk dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tandatangannya masing-masing dibawah ini.
This Annual Report and the accompanying Financial Statements and related financial information, are the responsibility of the Management of PT Elnusa Tbk and have been approved by members of Board of Commissioners and the Board of Directors whose signature appear below.
DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners
S. M. Hari Kustoro
Waluyo
Surat Indrijarso
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris utama President Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Anton Sugiono
Soehandjono
Komisaris Commissioner
Komisaris Commissioner
DIREKSI Board of Directors
Santun Nainggolan
Eteng A. Salam
Eddy Sjahbuddin
Direktur Keuangan Finance Director
Direktur Utama President Director
Direktur Operasi Operation Director
Lucy Sycilia
M. Jauzi Arif
Direktur SDM & Umum HR & GA Director
Direktur Pengembangan Usaha Business Development Director
Elnusa 2009 Annual Report
55
56
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Transparansi adalah keterbukaan mengemukakan informasi material dan relevan mengenai Elnusa kepada pihak yang berkepentingan. Transparency is the sincerity in expressing material and relevant information on Elnusa to the concerned parties.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Prinsip Dasar
Basic Principles
Dasar hukum atas penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau Good Corporate Governance (GCG) di Indonesia mengacu kepada Undang-Undang PT No. 40/2007 yang mengakomodir beberapa prinsip GCG seperti prinsip kesetaraan antar organ perusahaan; lebih memperjelas hak-hak masing-masing pemangku kepentingan; peran, hak dan kewajiban Direksi dan Dewan Komisaris lebih jelas; prinsip kolektivitas Dewan Komisaris; serta mengatur tentang keberadaan komisaris independen dan komisaris utusan.
The legal basis for the application of Good Corporate Governance (GCG) in Indonesia refers to Company Law Number 40/2007 which accommodates several GCG principles such as the principle of equality among company organs; further clarifying the respective rights of each shareholder; clearer role, rights and obligations of the Board of Directors and Board of Commissioners; the principle collectivity for the Board of Commissioners; and governs the existence of independent commissioners and delegated commissioners.
Memahami pentingnya pelaksanaan GCG, maka Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan telah menjadikan GCG sebagai bagian dari pengelolaan Perseroan melalui penerapan suatu sistem yang mencerminkan prinsip-prinsip keterbukaan informasi, akuntabilitas, kesetaraan dan tanggung jawab. Penerapan prinsip-prinsip GCG mampu menciptakan keunggulan bagi Perseroan dalam menghadapi persaingan dan memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan.
Understanding the importance of GCG implementation, the Corporate Board of Commissioners and Board of Directors have made GCG a part of the Corporate management through the application of a system that reflects the principles of disclosure, accountability, equality and responsibility. The application of GCG principles can create excellence for the Company in dealing with competition and providing added value to stakeholders.
Penerapan kelima prinsip GCG tersebut dapat dilihat dalam berbagai bidang kegiatan Perseroan, antara lain:
The application of the five principles of GCG is evident in various areas of Corporate activity, such as:
Transparansi
Transparency
Transparansi adalah keterbukaan mengemukakan informasi material dan relevan mengenai Perseroan kepada pihak yang berkepentingan. Perseroan menjamin akurasi informasi material menyangkut kinerja operasi dan kinerja keuangan, pengelolaan serta kepemilikan saham Perseroan dan informasi lain-lain yang penting.
Transparency is open disclosure of material and relevant information on the Company to stakeholders. The Company guarantees the accuracy of material information concerning the operational performance and financial performance, management and share ownership of the Company and other important information.
Perseroan memberikan informasi yang seluas-luasnya kepada publik dan pemegang saham, sesuai peraturan Bapepam – LK. Laporan diterbitkan secara berkala dan tepat waktu dalam dua bahasa (Indonesia dan Inggris) yang antara lain mencakup Laporan Keuangan Triwulanan, Laporan Keuangan Semesteran, Laporan Keuangan Tahunan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik, Laporan Tahunan, Laporan Eksplorasi dan Laporan Registrasi Pemegang Saham.
The Company provides the information as broadly as possible to the public and shareholders, in accordance with Bapepam-LK regulations. The report is published periodically and punctually in dual languages (Indonesian and English), covering among other things the Quarterly Financial Statement, Semiannual Financial Statement, Annual Financial Statement audited by a Public Accountant’s Office, Annual Report, Exploration Report and Shareholder Register Report.
Akuntabilitas
Accountability
Perseroan menerapkan prinsip akuntabilitas sebagai salah satu cara untuk mengatasi persoalan yang timbul karena adanya pembagian tugas (division of authority) antar organ di Perseroan serta mengurangi dampak dari agency problem yang timbul akibat perbedaan kepentingan antara pihak manajemen, pemegang saham dan stakeholders.
The Company applies the principle of accountability as a way of coping with issues that arise from the division of authority among organs in the Company and minimizing the impact of any agency problem that arises from conflicts of interest between the management, shareholders and stakeholders.
Bentuk dari penerapan prinsip akuntabilitas meliputi antara lain pelaporan Direksi kepada Dewan Komisaris mengenai
The application formats of the accountability principle include among other things the Board of Directors reporting to the Board
Elnusa 2009 Annual Report
57
58
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
rencana kerja anggaran tahunan, evaluasi bersama kinerja operasi dan keuangan, penyampaian laporan keuangan pada RUPS Tahunan, pembentukan Audit Internal dan penunjukan auditor eksternal.
of Commissioners regarding the annual budge work plan, joint evaluation of operational and financial performance, delivery of the financial statement at the Annual AGMS, establishment of Internal Audit and appointment of external audit.
Tanggung Jawab
Responsibilities
Perseroan memastikan pengelolaan perusahaan dengan mematuhi peraturan serta ketentuan yang berlaku sebagai cerminan tanggung jawab korporasi sebagai warga korporasi yang baik (good corporate citizen). Perseroan akan senantiasa mengupayakan kemitraan dengan semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam batas-batas peraturan perundang-undangan dan etika bisnis yang sehat.
The Company ensures the company’s management with due regard to the rules and regulations in place as a reflection of the corporation’s responsibility as a good corporate citizen. The Company will continue to seek partnerships with all stakeholders within the limits of the laws and regulations and strong business ethics.
Perseroan telah menyesuaikan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Perseroan dengan UU PT no 40/2007, selain itu melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) Perseroan terlibat langsung dalam berbagai kegiatan sosial yang terpusat pengembangan masyarakat, pendidikan, kesehatan dan bantuan korban bencana alam.
The Company has adjusted its Corporate Articles of Association/Bylaws to Company Law no. 40/2007; furthermore, through the Corporate Social Responsibility (CSR) program the Company is directly involved various social activities centered around community development, education, health, and disaster relief.
Kemandirian
Independence
Perseroan berupaya untuk mengelola perusahaan secara professional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/ tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsipprinsip korporasi yang sehat.
The Company seeks to manage the company in a professional manner without any conflict of interest and influence/pressure from any party that is not in compliance with the prevailing laws and regulations and the principles of sound corporation.
Dewan Komisari dan Direksi Perseroan memiliki pendapat yang independen dalam setiap keputusan yang diambil, namun dimungkinkan untuk mendapatkan saran dari konsultan independen, hukum, dan komite-komite untuk menunjang kelancarannya.
The Board of Commissioners and Board of Directors have independent opinions in every decision made, but are enabled to receive recommendations from independent consultants, legal consultants, and committees to support their smooth performance.
Kesetaraan
Equality
Perseroan menjamin perlakuan yang adil setara kepada setiap stakeholders dalam setiap aktivitas yang dilakukan dan selalu mengupayakan agar pihak-pihak yang berkepentingan dapat memahami hak dan kewajibannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
The Company guarantees fair and equal treatment to all stakeholders in every activity it undertakes and always makes an effort to ensure that stakeholders will be able to understand their rights and obligations according to the laws and regulations.
Penerapan GCG di Perseroan
GCG Application in the Company
Sebagai perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia Perseroan berkomitmen penuh mengembangkan dan menerapkan kebijakan serta praktek GCG yang sesuai dengan standar pasar modal dunia. Perseroan menyadari pentingnya prinsip-prinsip GCG sebagai alat untuk meningkatkan kinerja Perseroan dan akuntabilitas kepada publik.
As a listed company in the Indonesian Stock Exchange, the Company is fully committed to developing and applying GCG policies and practices that are in line with the global capital market standards. The Company realizes the importance of GCG principles as a tool to promote the Company’s performance and public accountability.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Perseroan telah secara terus menerus memperkuat kebijakan dan praktek tata kelola perusahaan, diantaranya dengan dibuatnya Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of Conduct), Piagam Audit Internal (Internal audit Charter), Panduan Tata Kelola Perusahaan (Board Manual), Peraturan Perusahaan, Pedoman dan Kebijakan Dasar Perusahaan, Standar Operasional Prosedur (SOP) serta membentuk satuan kerja audit internal, manajemen risiko, komite-komite yang bekerja dibawah pengawasan Dewan Komisaris meliputi komite audit dan komite nominasi dan remunerasi. Disamping itu, Perseroan juga telah memiliki subdepartemen khusus yang menangani GCG dan etika kerja dan bisnis. Perseroan senantiasa berkomitmen penuh untuk menjaga standar terbaik untuk tata kelola dan etika.
The Company has constantly reinforced the corporate governance policies and practices, such as by preparing a Code of Conduct, Internal audit Charter, Board Manual, Company Regulations, Company Guideline and Basic Policies, Standard Operating Procedure (SOP) and forming an internal audit work unit, risk management, committees working under the supervision of the Board of Commissioners include the audit committee and the nomination and remuneration committee. Furthermore, the Company also has a special sub-department that handles GCG and code of conduct. The Company remains fully committed to maintain the best standard for governance and ethics.
Di tahun 2009 Perseroan meraih dua penghargaan sekaligus adalam ajang Good Corporate Governance Award yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) dan majalah SWA, Perseroan meraih penghargaan sebagai “Perusahaan dengan Kelengkapan Dokumentasi Terbaik” dan sebagai perusahaan “Terpercaya” dengan skore 81,74 termasuk dalam the best top ten kategori emiten. Dalam ajang GCG award tersebut Perseroan menyampaikan makalah dengan judul “Good Corporate Governance dalam perspektif manajemen stratejik di PT Elnusa Tbk”.
In 2009 the Company won a total of two awards at the Good Corporate Governance Award event organized by the Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) and SWA magazine, the Company being awarded for “Company with the Most Comprehensive Documentation” and as a “Most Trusted” company with a score of 81.74 placing it among the best top ten for the issuer category. At the GCG award, the Company presented a paper with the title “Good Corporate Governance from a strategic management perspective at PT Elnusa Tbk”.
Pedoman dan Kebijakan Dasar Perusahaan
Company Guidelines and Basic Policies
Sebagai wujud dari komitmen bersama atas penerapan GCG, Perseroan menyusun Pedoman dan Kebijakan Dasar Perusahaan yang bertujuan menyediakan kerangka aturan dan acuan mengenai penyelenggaraan Perseroan yang baik sesuai dengan konsep GCG dengan efesien dan efektif di lingkungan Perseroan.
As a manifestation of the joint commitment for the GCG application, the Company has drafted Company Guidelines and Basic Policies that are intended to provide a regulatory framework and terms of reference on good Corporate governance according to the GCG concept in an efficient and effective manner within the Company.
Pedoman dan Kebijakan Dasar Perusahaan meliputi prinsipprinsip Good Corporate Governance, Organ Perusahaan, Standar Akuntansi dan Pengendalian Internal dan Kebijakan Perseroan.
The Company Guidelines and Basic Policies include the principles of Good Corporate Governance, Company Organ, Accounting Standard and Internal Control and Corporate Policies.
Board Manual GCG
GCG Board Manual
Board Manual merupakan kompilasi dari prinsip-prinsip hukum korporasi dan ketentuan Anggaran Dasar yang mengatur tata kerja Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. Board Manual merupakan hasil pengembangan dari berbagai peraturan yang berlaku bagi Perseroan dan praktik-praktik terbaik (best practices) Good Corporate Governance. Tujuan disusunnya Board Manual adalah untuk mempermudah kerja Dewan Komisaris dan Direksi dalam memastikan praktek GCG di Perseroan.
Board Manual is a compilation of the corporate legal principles and provisions of the Articles of Association that regulate the working procedures for the Corporate Board of Commissioners and Board of Directors. The Board Manual was developed out of the regulations that prevail for the Company and the best practices of Good Corporate Governance. The purpose of drafting this Board Manual is to facilitate the work of the Board of Commissioners and Board of Directors in ensuring GCG practice in the Company.
Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of Conduct)
Code of Conduct
Disusun guna memberikan nilai tambah terhadap Perseroan dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan sesuai dengan
Drafted to provide added value to the Company in achieving the targets set out in the RKAP and RJPP and the manners and
Elnusa 2009 Annual Report
59
60
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
RKAP dan RJPP serta cara dan media untuk mencapaianya. Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja telah disahkan melalui Surat Keputusan Direksi No. 086/EN/KPTS/000D/2007. Buku pedoman ini juga mengatur secara luas hubungan Perseroan dengan pegawai, pelanggan, pemasok, pemegang saham, pemerintah dan regulator, lingkungan, kreditur, investor, pesaing dan masyarakat sekitar.
media through which to achieve them. The Code of Conduct was ratified by Decision of Board of Directors No. 086/EN/ KPTS/000D/2007. This guidebook also governs broadly the Company’s relationship with employees, customers, suppliers, shareholders, the government and regulator, the environment, creditors, investors, competitors, and neighboring communities.
Code of Conduct Perseroan mencakup prinsip-prinsip dasar etika bisnis sebagai pedoman bagi seluruh pegawai yang mencakup beberapa aspek :
The Corporate Code of Conduct encompasses the basic principles of business ethics as a guideline for the entire employees which cover a number of aspects:
1. Etika Bisnis yy Hubungan dengan pegawai Perseroan; yy Hubungan dengan pelanggan ; yy Hubungan dengan pemegang saham ; yy Hubungan dengan pemerintah dan regulator ; yy Hubungan dengan lingkungan ; yy Hubungan dengan penyedia barang/jasa ; yy Hubungan dengan kreditur/investor ; yy Hubungan dengan pesaing ; yy Hubungan dengan masyarakat sekitar.
1. Business Ethics yy Relationship with Corporate employees; yy Relationship with customers; yy Relationship with shareholders; yy Relationship with the government and regulators; yy Relationship with the environment; yy Relationship with goods/service providers; yy Relationship with creditors/investors; yy Relationship with competitors; yy Relationship with neighboring communities.
2. Etika Kerja yy Tuntutan Perilaku Individu ; yy Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan perundangundangan ; yy Kerahasiaan Informasi ; yy Benturan kepentingan ; yy Pemberian dan penerimaan hadiah ; yy Anti penggelapan ; yy Melindungi aset perusahaan ; yy Keselamatan dan kesehatan kerja ; yy Menjaga citra perusahaan ; yy Ketepatan Pencatatan.
2. Work Ethics yy Individual Behavior Demands; yy Compliance with laws and regulations; yy Information Confidentiality; yy Conflict of interest; yy Gift giving and receiving; yy Anti-embezzlement; yy Protecting company assets; yy Occupational safety and health; yy Maintaining the company image; yy Documentation Accuracy.
Piagam Audit Internal
Internal Audit Charter
Disusun sebagai pedoman Audit Internal untuk dapat melaksanakan kewenangan, tugas dan tanggungjawabnya secara kompeten, independen dan dapat dipertanggungjawabkan. Piagam Audit Internal telah disahkan oleh Surat Keputusan Direksi No. 053/EN/KPTS/000D/2009.
Drafted as a guideline for Internal Audit to carry out its authorities, duties and responsibilities in a competent, independent and accountable manner. The Internal Audit Charter ratified by Decision of Board of Directors No. 053/EN/ KPTS/000D/2009.
Standard Operating Procedure (SOP)
Standard Operating Procedure (SOP)
SOP merupakan tata cara kerja atas kegiatan di perusahaan yang teratur, terukur, terstandar dan dilakukan secara konsisten sesuai dengan tujuan dan kebijakan perusahaan serta aturan yang berlaku. SOP tersebut disajikan dalam dokumen SOP yang berupa flow of process dan description, mencakup manual SAP, alat, IRISQ, maintenance dan lain sebagainya beserta formulir-formulir yang terkait.
SOP is a working procedure for activities in the company that are organized, measured, standardized and performed consistently in keeping with the objectives and policies of the company and prevailing rules. The SOP is presented in an SOP document in the form of flow of process and description, covering SAP manual, equipment, IRISQ, maintenance and so forth and the related forms.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Peraturan Perusahaan
Company Regulation
Peraturan Perusahaan PT Elnusa Tbk telah disahkan oleh Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja pada tanggal 7 Agustus 2008 No. B.667/ PHIJSK-PKKAD/PP&PKB/VIII/2008. Bagi Perseroan peraturan perusahaan memegang peran penting karena kepatuhan sebagai perusahaan terbuka dan aktivitas profesional perusahaan didedikasikan untuk dapat memberi nilai tambah bagi stakeholder.
The PT Elnusa Tbk Company Regulation was ratified by the Department of Manpower and Transmigration of the Republic of Indonesia, Directorate General of Industrial Relationship Facilitation and Manpower Social Service on August 7, 2008 No. B.667/PHIJSK-PKKAD/PP&PKB/VIII/2008. For the Company, the company regulation plays a key rule since compliance as a public company and the company’s professional activities are dedicated to providing added value to stakeholders.
Secara umum Peraturan Perusahaan memuat hak dan kewajiban karyawan dan perusahaan meliputi syarat-syarat kerja, tata tertib dan kondisi kerja untuk mendukung kinerja Perseroan.
In general, the Company Regulation contains the rights and obligations of the employees and company including the work terms, code of conduct and working conditions to support the Company’s performance.
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Structure
Struktur tata Kelola Perusahaan Perseroan terdiri dari organ utama meliputi Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi, serta organ pendukung terdiri atas komite-komite meliputi Komite Audit dan Komite Nominasi dan Remunerasi.
The Corporate Governance Structure of the Company consists of the primary organs which include the General Meeting of Shareholders (AGMS), Board of Commissioners and Board of Directors, and supporting organs consisting of committees including the Audit Committee and Nomination and Remuneration Committee.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Annual General Meeting of Shareholders (AGMS)
RUPS merupakan organ perusahaan yang memegang kekuasaan dan wewenang tertinggi. Kewenangan RUPS antara lain mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui perubahan Anggaran Dasar, menyetujui laporan tahunan dan menetapkan bentuk dan jumlah remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Selama tahun 2009 Perseroan telah melaksanakan 1 (satu) kali RUPS Tahunan pada tanggal 6 Mei 2009, dan 2 (dua) kali RUPS Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 6 Mei 2009 dan 30 Juni 2009. Keputusan penting yang ditetapkan dalam RUPS antara lain:
AGMS is the company organ with the highest power and authority. AGMS has such authorities as to appoint and discharge members of the Board of Commissioners and Board of Directors, evaluate the performance of the Board of Commissioners and Board of Directors, approve any amendment to the Articles of Association, approve annual report and determine the form and amount of remuneration for members of the Board of Commissioners and Board of Directors. In 2009 the Company held one (1) Annual AGMS on May 6, 2009, and two Extraordinary AGMS (EAGMS) on May 6, 2009 and June 30, 2009, respectively. The key decisions made in the AGMS include:
Perubahan struktur organisasi di level direksi dengan menambah fungsi Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum dan Direktur Pengembangan Usaha akan mempercepat proses pecapaian target pertumbuhan. Company management structure changers in directors level by adding functionality of Director Human Resources and General and Director Business Development will accelerate the procces of achieving growth targets.
Elnusa 2009 Annual Report
61
62
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
• Tanggal 6 Mei 2009 : Perseroan memperoleh persetujuan • atas (i) laporan tahunan 2008, (ii) laporan keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, (iii) pemberian wewenang kepada Direksi untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik independen dan menentukan besaran jasa audit, (iii) pengunaan laba bersih Perseroan, (iv) perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.
•
Tanggal 30 Juni 2009 : Perseroan memperoleh persertujuan atas (i) transaksi material pelepasan saham di Infomedia Nusantara, (ii) perubahan susunan Direksi Perseroan.
May 6, 2009: The Company was granted approval for (i) the 2008 annual report, (ii) the financial statement for the fiscal year ending December 31, 2009, (iii) the granting of authority to the Board of Directors to appoint an Independent Public Accountant Office and determine the amount of audit remuneration, (iii) use of the Company’s net profit, (iv) changes to the composition of the Corporate Board of Directors and Board of Commissioners.
• June 30, 2009: The Company was approved for (i) divestment material transaction at Infomedia Nusantara, (ii) changes to the composition of the Corporate Board of Directors.
Dewan Komisaris Tugas dan Tanggung Jawab
Board of Commissioners Tasks and Responsibilities
Dewan Komisaris berfungsi melakukan pengawasan secara umum dan atau khusus, memberikan nasehat kepada Direksi dalam menjalankan kepengurusan Perseroan, serta melakukan pemantauan terhadap efektifitas praktek GCG yang diterapkan Perseroan dan apabila perlu dapat melakukan penyesuaian sesuai dengan kebutuhan Perseroan. Susunan Dewan Komisaris berdasarkan Pasal 17 Anggaran Dasar Perseroan, yaitu terdiri dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris. Anggota Dewan Komisaris diangkat dalam RUPS untuk jangka waktu 3 tahun dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu. Anggota Dewan Komisaris saat ini terdiri dari 5 orang dengan jangka waktu pengangkatan dari tahun 2007-2010. Dua dari anggota komisaris adalah Komisaris Independen sebagaimana jumlah Komisaris Independen yang ditentukan dalam Surat Edaran Bapepam No. SE.03/PM/2000 dan Peraturan Pencatatan Efek Nomor 339/BEJ/07-2001 tgl 21 Juli 2001.
The Board of Commissioners serves to carry out general and or special supervision, gives advice to the Board of Directors in running the Company, and monitoring the effectiveness of the GCG practices carried out by the Company and if necessary may make adjustments according to the Company’s needs. The Board of Commissioners’ composition under Article 17 of the Corporate Articles of Association consists of one or more members of the Board of Commissioners. Board of Commissioners members are appointed at the AGMS for a three-year service term without prejudicing the AGMS’ right to discharge any of them at any time. At present the Board of Commissioners membership consists of five persons with an appointment period of 2007-2010. Two of the commissioners are Independent Commissioners as per the number of Independent Commissioners determined in Bapepam Circular Letter No. SE.03/PM/2000 and Stock Listing Regulation Number 339/BEJ/07-2001 dated July 21, 2001.
Susunan Dewan Komisaris per 31 Desember 2009, yaitu; 1. Waluyo (Komisaris Utama) 2. SM Hari Kustoro (Komisaris Independen) 3. Surat Indriarso (Komisaris Independen) 4. Anton Sugiono (Komisaris) 5. Soehandjono (Komisaris)
The composition of the Board of Commissioners per December 31, 2009 is as follows: 1. Waluyo (President Commissioner) 2. SM Hari Kustoro (Independent Commissioner) 3. Surat Indriarso (Independent Commissioner) 4. Anton Sugiono (Commissioner) 5. Soehandjono (Commissioner)
Berdasarkan Board Manual, Dewan Komisaris melakukan pembagian tugas diantara Dewan Komisaris yang dituangkan dalam risalah Komisaris, yaitu:
Based on the Board Manual, the Board of Commissioners divides the tasks among the Board of Commissioners as set out in the Commissioner’s summary:
No.
Dewan Komisaris Board of Commissioners
1.
Waluyo
2.
SM Hari Kustoro
3.
Surat Indriarso
4.
Anton Sugiono
5.
Suhandjono
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Bagian Pengawasan Areaof Supervision Pengembangan Usaha Business Development Operasi & Marketing Operation and Marketing Sistem Manajemen dan GCG serta merangkap Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi Management System and GCG and serving concurrently as Chairman of the Nomination and Remuneration Committee Keuangan dan Sumber Daya Manusia Finance and Human Resource Sosial, Politik dan Keamanan Social, Political and Security Affairs
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Koordinasi antar fungsi merupakan salah satu kunci keberhasilan pencapaian kinerja Perseroan. Coordination between function is one key to the successfull Company performance achievement.
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Anggota Dewan Komisaris
Meeting Frequency and level of attendance of Board of Commissioners Members
Selama tahun 2009, Dewan Komisaris menyelenggarakan 8 kali rapat dan berikut adalah tingkat kehadiran Dewan Komisaris:
Throughout 2009, the Board of Commissioners held eight meetings and the attendance level of the Board of Commissioners was as follows:
Nama Name Waluyo* S.M. Hari Kustoro Surat Indrijarso Anton Sugiono Soehandjono**
Jabatan Title
Rapat Internal Dewan Komisaris Board of Commissioners Internal Meeting
Komisaris utama President Commissioner Komisaris Independen Independent Commissioner Komisaris Independen Independent Commissioner Komisaris Commissioner Komisaris Commissioner
6 dari 8 8 dari 8 8 dari 8 5 dari 8 6 dari 8
Keterangan: * Menjabat sebagai Komisaris Utama pada bulan Mei 2009, non aktif pada bulan Oktober 2009 dan kembali menjabat Komisaris Utama Perseroan pada bulanDesember 2009. ** Menjabat sebagai Komisaris Perseroan pada bulan Mei 2009. * Served as President Commissioner in May 2009, stepped down in October 2009 and was reinstated as President Commissioner of the Company in December 2009. ** Served as Commissioner of the Company from May 2009.
Direksi Tugas dan Tanggung Jawab
The Board of Directors Tasks and Responsibilities
Direksi Perseroan bertanggung jawab penuh dalam pelaksanaan tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya meliputi pencapaian sasaran-sasaran jangka pendek yang tercantum dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan sasaran-sasaran jangka panjang yang tercantum dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP). Disamping itu bertanggung jawab atas pelaksanaan GCG dan sistem manajemen resiko secara konsisten. Direksi wajib
The Corporate Board of Directors has the full responsibility in the performance of its tasks for the interest of the Company in achieving the latter’s intent and objectives through the achievement of short-term targets set out in the Company Work Plan and Budget (RKAP) and long-term targets set out in the Company Long-Term Plan (RJPP). In addition, the Board of Directors is responsible for the consistent implementation of GCG and the risk management system. The Board of Directors
Elnusa 2009 Annual Report
63
64
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS.
must account for the performance of its tasks to the shareholders through the AGMS.
Direksi Perseroan terdiri atas 5 (lima) orang, yaitu 1 (satu) orang Direktur Utama dan 4 (empat) orang Direktur. Anggota Direksi di seleksi oleh komite Nominasi dan Remunerasi dan diangkat melalui RUPS, dengan masa jabatan masing-masing anggota 3 tahun per periode dan dapat diangkat kembali sesuai dengan keputusan RUPS.
The Corporate Board of Directors consists of five (5) people – one (1) President Director and four (4) Directors. The Directors were selected by the Nomination and Remuneration Committee and appointed by the AGMS, with a service term of three years per period for each members and may be reappointed under a AGMS resolution.
Susunan Direksi Perseroan per 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut: 1. Eteng A Salam (Direktur Utama) bertanggung jawab atas seluruh kegiatan operasional Perseroan. 2. Eddy Sjahbuddin (Direktur Operasi) bertanggung jawab atas pelaksanaan proyek-proyek. 3. Santun Nainggolan (Direktur Keuangan) bertanggung jawab atas keuangan, investasi dan teknologi informasi. 4. Muhammad Jauzi Arif (Direktur Pengembangan Usaha) bertanggung jawab atas pengembangan usaha. 5. Lucy Sycilia (Direktur Sumber Daya Manusia & Umum) bertanggung jawab atas pengembangan sumber daya manusia Perseroan, juga menangani procurement dan asset management.
The Composition of the Corporate Board of Directors per December 31, 2009 is as follows: 1. Eteng A. Salam (President Director) is in charge of the Company’s entire operations. 2. Eddy Sjahbuddin (Operations Director) is in charge of the projects’ implementation. 3. Santun Nainggolan (Finance Director) is in charge of finance, investment, and information technology. 4. Muhammad Jauzi Arif (Business Development Director) is in charge of business development. 5. Lucy Sycilia (Human Resource and General Affairs Director) is in charge of the Company’s human resource development, as well as procurement and asset management.
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Anggota Direksi
Meeting Frequency and Level of Attendance of the Board of Directors Member
Sepanjang tahun 2009, Direksi menyelenggarakan 45 kali rapat direksi dan berikut adalah tingkat kehadiran dalam Rapat Direksi
Throughout 2009, the Board of Directors held 45 directors’ meetings and the attendance at the Board of Directors meetings is given as follows:
Nama Name Eteng A. Salam Eddy Sjahbuddin Santun Nainggolan* M. Jauzi Arif** Lucy Sycilia***
Jabatan Title
Rapat Direksi Board Of Directors Meeting
Direktur Utama President Director Direktur Operasi Operations Director Direktur Keuangan Finance Director Direktur Pengembangan Usaha Business Development Director Direktur SDM & Umum HR and General Affairs Director
43 out of 45 43 out of 45 27 out of 45 25 out of 45 25 out of 45
Keterangan: *Menjabat sebagai Direktur Keuangan pada bulan Mei 2009 **Menjabat sebagai Direktur Pengembangan Usaha pada bulan Juni 2009 ***Menjabat sebagai Direktur SDM & Umum pada bulan Juni 2009
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Notes: *Served as Finance Director from May 2009 **Served as Business Development Director from June 2009 ***Served as HR & General Affairs Director from 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Selama tahun 2009 Direksi mengadakan rapat gabungan dengan Dewan Komisaris dengan perincian tingkat kehadiran sebagai berikut: Nama Name
Throughout 2009 the Board of Directors held joint meetings with the Board of Commissioners with the attendance level detailed below:
Jabatan Title
Rapat Gabungan Dewan Komisaris Dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors Joint Meeting
Komisaris utama President Commissioner Komisaris Independen Independent Commissioner Komisaris Independen Independent Commissioner Komisaris Commissioner Komisaris Commissioner Direktur Utama President Director Direktur Operasi Operations Director Direktur Keuangan Finance Director Direktur Pengembangan Usaha Business Development Director Direktur SDM & Umum HR and General Affairs Director
Waluyo* S.M. Hari Kustoro Surat Indrijarso Anton Sugiono Soehandjono** Eteng A. Salam Eddy Sjahbuddin Santun Nainggolan*** M. Jauzi Arif**** Lucy Sycilia*****
5 out of 13 12 out of 13 13 out of 13 8 out of 13 7 out of 13 12 out of 13 13 out of 13 7 out of 13 4 out of 13 4 out of 13
Keterangan *Menjabat sebagai Komisaris Utama pada bulan Mei 2009, non aktif pada bulan Oktober 2009 dan kembali menjabat Komisaris Utama Perseroan pada bulan Desember 2009. **Menjabat sebagai Komisaris Perseroan pada bulan Mei 2009. ***Menjabat sebagai Direktur Keuangan pada bulan Mei 2009. ****Menjabat sebagai Direktur Pengembangan Usaha pada bulan Juni 2009. *****Menjabat sebagai Direktur SDM & Umum pada bulan Juni 2009.
Note *Served as President Commissioner from May 2009, stepped down in October 2009 and was reinstated as President Commissioner of the Company in December 2009. **Served as Commissioner of the Company from May 2009. ***Served as Finance Director from May 2009. ****Served as Business Development Director from June 2009. *****Served as HR & General Affairs Director from 2009.
Program Pelatihan Direksi
Board of Directors Training Program
Selama tahun 2009 Perseroan telah memberikan pelatihan kepada Direksi untuk dapat meningkatkan kompetensi dan pengetahuan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan Perseroan. Berikut adalah daftar pelatihan/seminar yang diikuti oleh Direksi dan Dewan Komisaris.
Throughout 2009 the Company has provided training to the Board of Directors to promote its competence and knowledge on matters related to the Company. The following is a list of the trainings/seminars attended by the Board of Directors and Board of Commissioners.
Nama Name Lucy Sycilia
Jabatan Title Direktur SDM dan Umum HR and General Affairs Director
Program Pelatihan Training Program Training and Directorship Certification for Directors and Comissioner Training and Directorship Certification for Directors and Commissioner
Tanggal Pelatihan Training Date 15-16 Juli 2009 July 15-16, 2009
Penyelenggara Organizer LKDI LKDI
Komite-komite
Committees
Dalam kesehariannya Dewan Komisaris dibantu oleh 2 (dua) komite yaitu Komite Audit dan Komite Nominasi dan Remunerasi.
In its daily affairs the Board of Commissioners was assisted by two (2) committees: the Audit Committee and the Nomination and Remuneration Committee.
Laporan Komite Audit
Audit Committee Report
Komite Audit Perseroan merupakan perangkat Dewan Komisaris Perseroan didalam melakukan pengawasan dan memberikan nasihat atau saran kepada Direksi Perseroan dalam
The Corporate Audit Committee was an instrument of the Corporate Board of Commissioners in performing supervision and giving advice or recommendations to the Corporate Board of
Elnusa 2009 Annual Report
65
66
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
melaksanakan strategi dan pengelolaan perusahaan. Tugas dan tanggung jawab serta kewenangan Komite Audit diatur dalam Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter) yang secara periodik dinilai dan di evaluasi kecukupannya oleh Dewan Komisaris disesuaikan dengan persyaratan dan peraturan Bapepam-LK maupun Perundang-undangan yang berlaku agar fungsi komite audit dapat dilaksanakan secara optimal.
Directors in carrying out the corporate strategies and management. The tasks and responsibilities and authorities of the Audit Committee are regulated in the Audit Committee Charter which is periodically reviewed and evaluated for its adequacy by the Board of Commissioners in light of the Bapepam-KL requirements and regulations or the prevailing laws and regulations so that the audit committee’s function can be undertaken optimally.
Berdasarkan Piagam Komite Audit tersebut, tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah untuk memastikan efektifitas pelaksanaan tugas dari auditor eksternal atas keandalan Laporan Keuangan Perseroan, memastikan efektifitas sistem pengendalian internal perusahaan, memastikan efektifitas ketaatan manajemen dalam menerapkan peraturan perundangundangan yang berlaku termasuk ketentuan Bapepam-LK dan mengevaluasi resiko dari suatu kebijakan dan strategi yang ditetapkan oleh manajemen serta tugas-tugas khusus yang diminta Dewan Komisaris, setiap tahun dituangkan dalam Rencana Kerja Komite Audit (RKKA) yang harus mendapat persetujuan Dewan Komisaris.
Based on the Audit Committee Charter, the tasks and responsibilities of the Audit Committee are to ensure the effective implementation of the external auditor’s tasks on the reliability of the Corporate Financial Statement, ensuring the effectiveness of the company’s internal control system, ensuring the effectiveness of the management’s compliance in applying the prevailing laws and regulations including Bapepam-LK provisions and evaluating the risks of a policy and strategy set forth by the management as well as special tasks requested by the Board of Commissioners, which are set out annually in an Audit Committee Work Plan (RKKA) which must be approved by the Board of Commissioners.
Dalam RKKA Tahun 2009, Komite Audit Perseroan melaksanakan fungsi dan tugas yang meliputi: 1. Melakukan evaluasi dan penelaahan Laporan Keuangan Perseroan secara periodik untuk memperoleh keyakinan bahwa yy Laporan Keuangan telah sesuai dengan Prinsip-prinsip Akuntansi dan tidak terdapat salah saji yang materiil. yy Pencapaian Target Keuangan dan kecukupan pengungkapan informasi yang dapat mempengaruhi posisi keuangan perusahaan dan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. yy Nasihat dan rekomendasi Dewan Komisaris telah ditindak lanjuti. 2. Menilai pelaksanaan kegiatan audit serta hasil audit yang dilakukan oleh Internal Audit dan Auditor Eksternal/Kantor Akuntan Publik. 3. Mengkaji kompetensi dan Independensi dari Eksternal Auditor/Kantor Akuntan Publik dan merekomendasikan penunjukan Eksternal Auditor untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan kepada Dewan Komisaris yang akan disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). 4. Memberikan rekomendasi mengenai perbaikan sistem Pengendalian Manajemen Perusahaan serta pelaksanaannya. 5. Mengidentifikasi dan melaporkan hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris. 6. Melakukan review dan terhadap kebijakan dan strategi yang ditetapkan oleh Manajemen dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris. 7. Melaksanakan tugas-tugas khusus yang diminta Dewan Komisaris.
In the 2009 RKKA, the Corporate Audit Committee performed functions and tasks that included: 1. Performing a periodic evaluation and assessment of the Corporate Financial Statement to verify that yy The Financial Statement is in compliance with the Accounting Principles and does not contain any material misrepresentation. yy The achievement of Financial Targets and sufficient disclosure of information that may affect the company’s financial position and the timeliness of the financial report submission. yy The advice and recommendation of the Board of Commissioners have been acted upon. 2. Evaluating the implementation of audit activities and the audit result conducted by Internal Audit and External Auditor/ Public Accountant Office. 3. Assessing the competence and Independence of the External Auditor / Public Accountant Office and recommending the appointment of an External Auditor to audit the Corporate Financial Statement to the Board of Commissioners to be presented at the General Meeting of Shareholders (AGMS). 4. Giving recommendations on the improvement of the Corporate Management Control system and its implementation. 5. Identifying and reporting matters that require the attention of the Board of Commissioners. 6. Performing a review on the policies and strategies set forth by the Management and giving recommendations to the Board of Commissioners. 7. Performing any special tasks requested by the Board of Commissioners.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit selama tahun 2009: 1. Melakukan evaluasi Rencana Kegiatan Internal Audit Perseroan yang dituangkan dalam Program Kerja Audit Tahunan dalam rangka meningkatkan kualitas pengendalian internal dan kualitas proses bisnis internal perusahaan. 2. Melakukan review dan analisa atas Laporan Hasil Audit (LHA) internal disertai pembahasan rencana tindak lanjut atas temuan-temuan diantaranya: a. Laporan Special Audit Pengadaan Investasi Peralatan Operasi, diantaranya : • Peralatan Cementing Unit • Peralatan Modular Rig b. Special Audit terhadap akun pengambilan uang muka (panjar kerja) Operasional Perseroan. c. Laporan Hasil Audit Pelaksanaan Operasional Proyek-proyek, baik pada divisi services jasa hulu di Perseroan (Geoscience Services, Drilling Services dan Elnusa Drilling Services) maupun di Anak Perusahaan. 3. Melakukan pemantauan Program Implementasi GCG serta melakukan evaluasi tingkat kepatuhan perusahaan terhadap Peraturan Perundang-undangan yang berlaku melalui penelaahan Laporan Manajemen, Laporan Internal Audit, Manajemen Letter dari auditor eksternal (KAP). 4. Melakukan penelaahan pengembangan usaha dan investasi Perseroan dalam operasional Asset Based dalam bidang migas pada blok Bangkanai, blok Ramba dan blok Ramok Senabing serta rekomendasi tindak lanjut kepada Dewan Komisaris. 5. Melakukan review strategi dan program kerja pengembangan Informasi Teknologi Perseroan, serta memastikan berjalannya infrastruktur yang ada dengan memantau langsung prasarananya. 6. Bersama Internal Audit Perseroan melakukan proses penilaian dan seleksi Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk direkomendasikan kepada Dewan Komisaris dalam rangka penunjukkan auditor eksternal untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan Perseroan Konsolidasi maupun Anak Perusahaan. 7. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan audit yang dilakukan auditor eksternal (KAP) melalui program kerja, kecukupan dan kehandalan auditor yang ditugaskan serta memastikan laporan yang diterbitkan berkualitas dan disampaikan tepat waktu. 8. Melakukan peninjauan pelaksanaan operasi di lapangan, diantaranya kesiapan Modular Rig di Balikpapan, Workshop Operasi divisi OFS, sarana dan prasarana Manajemen Data Storage (SCU). 9. Melaksanakan tugas khusus yang diberikan Dewan Komisaris atas permasalahan yang terjadi dalam proses investasi peralatan Modular Rig serta memantau pelaksanaan penyempurnaan sistem dan prosedur proses bisnis internal khususnya proses pengadaan barang dan jasa.
Implementation of the Audit Committee’s Tasks and Responsibilities in 2009: 1. Performing an evaluation of the Corporate Internal Audit Activity Plan set out in the Annual Audit Work Program in the effort to promote the quality of the company’s internal control and internal business process. 2. Performing a review and analysis on the internal Audit Result Report (LHA) accompanied by a discussion of the follow-up plan for the findings such as: a. Special Audit Report on Operation Equipment Investment Procurement, including: • Cementing Unit Equipment • Modular Rig Equipment b. Special Audit on the Corporate Operation advance withdrawal account. c. Audit Result Report for the Project Operational Implementations, both in the upstream services division at the Company (Geoscience Services, Drilling Services and Elnusa Drilling Services) and at the Subsidiaries. 3. Performing a monitoring of the GCG Implementation Program and an evaluation of the company’s compliance with the prevailing Laws and Regulations through an assessment of the Management Report, Internal Audit Report, Management Letters from the external auditor (KAP). 4. Performing an assessment of the Company’s business development and investment in its Asset-based Operations in oil and gas at Bangkanai block, Ramba block and Ramok Senabing block as well as a follow-up recommendation to the Board of Commissioners. 5. Performing a review of the strategy and work program for the Corporate Information Technology development, and ensuring the operation of the existing infrastructure by directly monitoring the infrastructure. 6. Performing, along with the Corporate Internal Audit, an evaluation and selection of Public Accountant Offices (KAP) to be recommended to the Board of Commissioners in the appointment of an external auditor to perform an audit on the Consolidated Financial Statement of the Company or Subsidiaries. 7. Monitoring and evaluating the audit implementation carried out by the external auditor (KAP) through a work program, adequacy and reliability of the assigned auditors and ensuring that the published report will be of good quality and submitted in a timely manner. 8. Performing an inspection of the operational implementation at the sites, such as the readiness of the Modular Rig in Balikpapan, Operation Workshop for the OFS division, Data Storage Management (SCU) facilities and infrastructure. 9. Performing special tasks assigned by the Board of Commissioners on the issues that occurred in the investment of the Modular Rig equipment and monitoring the implementation of the internal business process system and procedure revision especially the goods and service procurement process.
Elnusa 2009 Annual Report
67
68
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Untuk menjaga independensi anggota, keanggotaan Komite Audit sejak tahun 2009 terdiri dari 5 orang, dua diantaranya merupakan Dewan Komisaris Independen dan tiga diantaranya dipiih dari kalangan profesional yang memiliki kemampuan dan kompetensi yang sesuai tugas dan tanggung jawab Komite Audit. Pada Mei 2009 salah seorang anggota mengundurkan diri, dan pada bulan Juli 2009 diangkat seorang anggota Komite Audit pengganti sehingga jumlah keanggotaan Komite Audit tetap 5 (lima) orang dengan susunan sebagai berikut:
For its independency, the Audit Committee membership since 2009 consists of five persons, two of them Independent Commissioners and three others are professionals that have competency suit to role and responsibility of Audit Committee. In May 2009 one of the members resigned, and in July 2009 a replacement Audit Committee member was appointed, so the Audit Committee membership was maintained at five (5) with the following composition:
No
Nama Name
Jabatan Title
1 2 3 4 5 6
Surat Indrijarso SM Hari Kustoro Farida Meutia Zainal Ariffin Anita Kentjanawati*) Bibin Busono**)
Ketua (merangkap anggota) Chairman (and concurrent member) Anggota Member Anggota Member Anggota Member Anggota Member Anggota Member
*Mulai Bulan Juli 2009 **Sampai dengan Bulan Mei 2009
*Effective July 2009 **Until May 2009
Frekuensi Rapat Komite Audit
Meeting Frequency Audit Committee
Sepanjang tahun 2009 Komite Audit mengikuti/mengadakan rapat sebanyak 29 kali. Rapat tersebut merupakan rapat Internal Komite Audit, Rapat dengan Internal Audit, Rapat dengan Eksternal Audit dan Rapat Internal Dewan Komisaris. Rapat tersebut diselenggarakan sesuai ketentuan tuntutan tugas dan tanggung jawab Komite Audit.
Throughout 2009 the Audit Committee attended/held 29 meetings. The meeting consisted of Audit Committee Internal meetings, meetings with Internal Audit, meetings with External Audit and Internal Meetings of the Board of Commissioners. The meetings were held in compliance with the demands of the tasks and responsibilities of the Audit Committee.
Tingkat kehadiran anggota Komite Audit selama tahun 2009, sebagai berikut :
Attendance of the Audit Committee throughout 2009 was as follows:
No
Nama Name
1 2 3 4 5 6
Surat Indrijarso SM Hari Kustoro Farida Meutia Zainal Ariffin Anita Kentjanawati* Bibin Busono**
*Mulai Bulan Juli 2009 **Sampai dengan Bulan Mei 2009
Laporan Komite Nominasi dan Remunerasi Pada awal tahun 2009 Komite Nominasi dan Remunerasi dibentuk sebagai penyempurnaan dari Komite Remunerasi yang sebelumnya telah dimiliki oleh perseroan. Fungsi pemilikan pengurus perseroan yang sebelumnya dilakukan sepenuhnya oleh Pemegang saham mayoritas, saat ini sudah dijalankan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi. Komite Nominasi merupakan salah satu organ Perseroan yang dibentuk untuk membantu pelaksana tugas-tugas Dewan Komisaris yang berkaitan dengan nominasi pengurus perseroan yang sangat direkomendasikan untuk dimiliki perseroan dalam rangka penguatan implementasi good
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Tingkat Kehadiran Attendance 29 out of 29 29 out of 29 29 out of 29 28 out of 29 8 out of 29 12 out of 29 *Effective July 2009 **Until May 2009
The Nomination and Remuneration Committee Report In early 2009 the Nomination and Remuneration Committee was established as a revision of the Remuneration Committee that the corporation had formerly had. The ownership function of the corporate management, which was formerly undertaken in full by the majority Shareholder, is now being run by the Nomination and Remuneration Committee. The Nomination Committee is a Corporate organ established to assist the implementation of Board of Commissioners tasks related to the nomination of corporate managers that are highly recommended to the corporation in the interest of
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
corporate governance dan memenuhi peraturan BapepamLK serta perundang-undangan yang berlaku sebagai perusahaan publik.
strengthening the good corporate governance implementation and fulfilling the Bapepam-KL regulation and the prevailing laws and regulations as a public company.
Komite Nominasi dan Remunerasi bertanggungjawab kepada Dewan Komisaris, susunan anggota Komite Nominasi dan Remunerasi dilaporkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dalam pelaksanaan tugasnya Komite Nominasi dan Remunerasi harus dapat bertindak secara kompeten, independen, professional, dan memiliki integritas yang baik. Karenanya keanggotaan komite ini terdiri dari anggota komisaris dan profesional yang memiliki kompetensi dibidang tersebut, dengan ketua Komite adalah salah satu anggota Komisaris.
The Nomination and Remuneration Committee reports to the Board of Commissioners; the membership composition of the Nomination and Remuneration Committee is reported to the General Meeting of Shareholders (AGMS). In the performance of its tasks, the Nomination and Remuneration Committee must be able to act in a competent, independent, professional manner and with a solid integrity. There for the membership of this committee consist of commissioneers and professionals that competent in the area, with the chairman is one of the Commissioners.
A. Tugas Terkait Dengan Nominasi 1. Menyusun pedoman seleksi, kualifikasi, dan prosedur nominasi yang transparan bagi calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. 2. Membantu Dewan Komisaris dalam memastikan bahwa calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang akan diusulkan baik dari dalam maupun dari luar perusahaan telah sesuai dengan kriteria seleksi dan prosedur nominasi yang ditetapkan. 3. Menyampaikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris, calon Direksi dan Dewan Komisaris yang akan diusulkan kepada RUPS. 4. Melakukan evaluasi dan rekomendasi terhadap calon anggota komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris. 5. Ikut serta dalam pemilihan Direksi Anak Perusahaan Perseroan atas calon yang telah diusulkan oleh Direksi Perseroan sesuai ketentuan dan mekanisme yang telah diatur oleh Perseroan.
A.Nomination-related Tasks 1. Preparing a guideline for the transparent selection, qualification, nomination procedure for candidate members of the Board of Commissioners and Board of Directors. 2. Assisting the Board of Commissioners in ensuring that the candidate members for the Board of Commissioners and Board of Directors to be recommended either from within or from outside are in compliance with the stipulated selection criteria and nomination procedure. 3. Making recommendations to the Board of Commissioners, candidates for the Board of Directors and Board of Commissioners to be nominated to the AGMS. 4. Performing evaluations and recommendations on the candidate members for any committee to be formed by the Board of Commissioners. 5. Taking part in the election of the Corporate Subsidiary Board of Directors on the candidates nominated by the Corporate Board of Directors pursuant to the conditions and mechanisms already set forth by the Company.
B. Tugas yang Terkait dengan Remunerasi 1. Mengembangkan sistem remunerasi beserta evaluasinya bagi Dewan Komisaris dan Direksi. 2. Melakukan perhitungan dan peninjauan remunerasi berdasarkan perkembangan skala usaha, perolehan pendapatan, aktiva perusahaan dan atau perubahan tingkat kompetisi dan atau benchmark/salary survey (meliputi antara lain market position, market movement, dan inflation rate) minimal 1 (satu) tahun untuk diajukan dalam RUPS. 3. Memastikan bahwa telah terdapat prosedur penggajian yang benar dan memuaskan terhadap informasi yang dikeluarkan oleh perseroan, termasuk laporan-laporan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi yang disampaikan baik kepada Pemegang Saham maupun Regulator.
B. Remuneration-related Tasks 1. Developing a remuneration system and its evaluation for the Board of Commissioners and Board of Directors. 2. Carrying out the remuneration calculation and review based on developments in the business scale, earning, assets of the company and or any change to the competence level and or benchmark/salary survey (including among other things the market position, market movement, and inflation rate) for at least one (1) year to be submitted at the AGMS. 3. Ensuring that there is a proper and satisfactory payroll procedure in place on the information issued by the corporation, including remuneration reports concerning the Board of Commissioners and Board of Directors that are submitted to the Shareholders or the Regulator.
Elnusa 2009 Annual Report
69
70
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
4. Mengusulkan sistem kompensasi, serta manfaat lainnya bagi Dewan Komisaris dan Direksi jika perseroan melakukan program pengurangan karyawan dalam rangka penyehatan kinerja perseroan atau program standarisasi kompetensi karyawan. 5. Mengusulkan remunerasi bagi anggota Komite yang dibentuk untuk Dewan Komisaris.
4. Recommending a system of compensation and other benefits for the Board of Commissioners and Board of Directors if the corporation takes on a redundancy program in the effort for corporate restructuring or employee competence standardization program. 5. Recommending the remuneration for the members of any Committee established for the Board of Commissioners.
C. Tugas Terkait dengan Penilaian Kinerja 1. Mengusulkan kepada Dewan Komisaris mengenai penetapan Key Performance Indicator (KPI) Direksi pada setiap awal tahun kerja. 2. Mengusulkan sistem evaluasi kinerja Dewan Komisaris dan komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk diputuskan dalam rapat Dewan Komisaris. 3. Memfasilitasi penilaian kinerja Direksi berdasarkan KPI atau sistem evaluasi lainnya untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris sebagai bahan evaluasi lebih lanjut.
C. Performance Evaluation-related Tasks 1. Making recommendations to the Board of Commissioners regarding the stipulation of Board of Directors Key Performance Indicators (KPI) at the start of every working year. 2. Recommending a performance evaluation system for the Board of Commissioners and any committees established by the Board of Commissioners to be decided in the Board of Commissioners meeting. 3. Facilitating performance evaluation on the Board of Directors based on the KPI or other evaluation system to be submitted to the Board of Commissioners as material for further evaluation.
D. Tugas Terkait Lainnya 1. Untuk pelaksanaan tugas khusus, jika dipandang perlu, Komite Nominasi dan Remunerasi dengan persetujuan dari Komisaris dapat meminta tim dari Sumber Daya Manusia (SDM) atau bagian lainnya di internal perseroan untuk melakukan penelitian ataupun penyelidikan terhadap masalah-masalah tertentu yang berpengaruh terhadap kinerja perseroan. Komite Nominasi dan Remunerasi harus mengkomunikasikan kepada Direksi dalam rangka pelaksanaan tugas ini.
D. Other Related Tasks 1. For the implementation of special tasks, if considered necessary, the Nomination and Remuneration Committee with the approval of the Board of Commissioners may request a team from Human Resources (HR) or other division within the corporation to conduct a research or investigation on certain issues that affect the company’s performance. The Nomination and Remuneration Committee must communicate with the Board of Directors in the performance of this task.
Elnusa telah dipercaya untuk memelihara lapangan produksi minyak lepas pantai laut Jawa.
Elnusa has been trusted to retain its off-shore oil production fields in the Java sea.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
2. Melakukan evaluasi dan pengawasan umum atas pelaksanaan sistem nominasi dan remunerasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan peraturan perundang-undangan. 3. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris tentang penyusunan dan penyempurnaan Piagam Komite Nasional dan Remunerasi secara berkala.
Rapat Komite Nominasi & Remunerasi Sepanjang tahun 2009, Komite Nominasi dan Remunerasi telah mengadakan 20 kali rapat. Rapat yang diadakan tersebut merupakan rapat internal komite, maupun rapat gabungan konsultan SDM eksternal dan rapat dengan Dewan Komisaris. Rapat tersebut diselenggarakan sesuai kebutuhan tuntutan tugas dan tanggung jawab. Tingkat kehadiran dan frekuensi masing-masing anggota adalah sebagai berikut: No 1 2 3 4
Nama Name Harry Triono Waluyo *) Lucy Sycilia **) Nur Witjaksono ***) *)
2. Perform evaluation and general supervision on the implementation of the nomination and remuneration system pursuant to the prevailing provisions, laws and regulations. 3. Giving input to the Board of Commissioners on the drafting and revision of the Nomination and Remuneration Committee Charter on a periodic basis.
Nomination and Remuneration Committee Meeting Throughout 2009, the Nomination and Remuneration Committee held 20 meetings. The meetings consisted of Committee internal meetings and joint meetings with eternal HR consultants and meetings with the Board of Commissioners. The meetings were held in keeping with the demands of the tasks and responsibilities. The attendance level and frequency of each member are given as follows:
Jabatan Title Ketua Chairman Ketua Chairman Anggota Member Anggota Member
Tingkat Kehadiran Attendance 18 out of 20 2 out of 20 13 out of 20 19 out of 20
Keterangan: *Harry Triono digantikan oleh Waluyo sejak 15 Mei 2009 sebagai Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi. **Lucy Sycilia diberhentikan dengan hormat dan digantikan oleh Trivita Damayanti sejak 11 Januari 2010. ***Nur Witjaksono digantikan oleh Rifa Syaerafi sejak 11 Januari 2010.
Note: *Harry Triono was replaced by Waluyo effective May 15, 2009 as the Chairman of the Nomination and Remuneration Committee. **Lucy Sycilia was honorably discharged and replaced by Trivita Damayanti effective January 11, 2010. ***Nur Witjaksono was replaced by Rifa Syaerafi effective January 11, 2010.
Program Kerja
Work Program
Kegiatan dan aktivitas penting yang terkait dengan KNR pada Periode tahun 2009 adalah sebagai berikut:
The key activities related to the NRC in the 2009 period were as follows:
1. Mengusulkan pembentukan Komite Nominasi sebagai organ perseroan yang membantu tugas-tugas Dewan Komisaris. Komite Nominasi dibentuk dan menjadi satu kesatuan dengan Komite Remunerasi yang sudah ada sebelumnya menjadi Komite Nominasi dan Remunerasi pada bulan Januari 2009. 2. Menyusun piagam Nominasi dan Remunerasi sebagai dokumen untuk memperjelas ruang lingkup serta tugas dan tanggung jawab Komite Nominasi dan Remunerasi dan ditetapkan oleh Dewan Komisaris pada bulan Maret 2009. Piagam Nominasi dan Remunerasi berisi kedudukan organisasi, ruang lingkup pekerjaan, tugas dan tanggung jawab, mutasi kerja, wewenang, aturan rapat, pelaporan dan kode etik Komite Nominasi dan Remunerasi. 3. Mengusulkan bentuk organisasi baru perseroan agar lebih efektif, transparan dan kompetitif terhadap persaingan dunia usaha kedepan. Diusulkan pembentukan Direktorat baru yang menangani fungsi Human Resource, Procurement, dan Asset Management pada bulan Maret 2009.
1. Recommended the establishment of a Nomination Committee as a corporate organ to assist the Board of Commissioners’ tasks. The Nomination Committee was established and merged with the pre-existing Remuneration Committee into the Nomination and Remuneration Committee in January 2009. 2. Drafted the Nomination and Remuneration charter as a document for clarifying the scope and tasks and responsibilities of the Nomination and Remuneration Committee and stipulated by the Board of Commissioners in March 2009. The Nomination and Remuneration Charter contained the organizational standing, scope of work, tasks and responsibilities, work transfers, authorities, rules of the meeting, reporting and code of conduct for the Nomination and Remuneration Committee. 3. Recommended a new format of the corporate organization to make it more effective, transparent and competitive for competition in the business world in the future. The Committee recommended the establishment of a new Directorate to handle the Human Resource, Procurement, and Asset Management functions in March 2009.
Elnusa 2009 Annual Report
71
72
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
4. Menyusun pedoman pelaksanaan nominasi dan seleksi pengurus perseroan serta memilih lembaga assessment center independen (eksternal) untuk melakukan fit & proper test bagi calon Direksi pada bulan Maret 2009. 5. Mengusulkan penetapan Remunerasi 2009 dan Tantiem 2008 bagi pengurus perseroan untuk Rapat Umum Luar Biasa Tahunan. 6. Melakukan nominasi dan seleksi calon Direksi Perseroan bersama-sama lembaga assessment independen dan Dewan komisaris. Calon Direksi diambil dari kandidat professional atau internal, karyawan perseroan dan professional dari luar perseroan yang diusulkan oleh pemegang saham mayoritas atau komisaris yang memenuhi persyaratan kriteria jabatan untuk Direksi Perseroan. 7. Mengusulkan peringkat 3 besar kandidat Direksi terpilih dari hasil nominasi seleksi pemegang saham mayoritas untuk disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dilakukan pada Juni 2009. 8. Membuat evaluasi Remunerasi Pengurus Perseroan berdasarkan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia No. PER-02/MBU/2009 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara. 9. Menyiapkan susunan anggota Komite Nominasi dan Remunerasi baru sehubungan dengan telah terjadinya mutasi pada anggota Komite Nominasi dan Remunerasi yang lama agar tugas dan tanggung jawab fungsi KNR dapat berjalan lancar.
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi tahun 2009 Dewan Komisaris dan Direksi menerima remunerasi yang terdiri atas gaji, tunjangan dan tantiem. Jumlah total remunerasi yang diterima oleh anggota Dewan Komisaris dilaporkan oleh Perseroan dalam RUPS tahunan. Remunerasi yang ditetapkan untuk Direksi direkomendasikan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi dan Komisaris serta dilaporkan dalam RUPS Tahunan. Adapun perincian jumlah remunerasi yang diberikan adalah sebagai berikut: No
1
2
Pengurus Position
Dewan Komisaris Board of Commissioners Direksi Board of Directors
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Gaji & Tunjangan (Termasuk Pajak) Salaries & Benefits (Including Tax) 2008 2009
4. Prepared a nomination implementation guideline and corporate management selection and selecting the independent (external) assessment center institution to conduct the fit & proper test for candidate Directors in March 2009. 5. Recommended the stipulation of the 2009 Remuneration and 2008 Tantiem for the corporate management for the Annual General Meeting of Shareholders. 6. Carried out the nomination and selection of candidate Directors of the Company together with the independent assessment institution and the Board of Commissioners. The candidate Directors were selected out of professional or internal candidates, employees of the corporation and professionals from outside the corporation who were recommended by the majority shareholders or commissioners who met the title criteria requirements for the Corporate Board of Directors. 7. Recommended the shortlist of top three candidate Directors out of the majority shareholder selection nomination result to be approved at the Extraordinary General Meeting of Shareholders (RUPSLB) held in June 2009. 8. Prepared an evaluation of the Corporate Management Remuneration pursuant to Regulation of the State Minister for State Enterprises of the Republic of Indonesia No. PER-02/ MBU/2009 concerning Guideline for the Stipulation of Income for the Board of Directors, Board of Commissioners and Supervisory Board of State Enterprises. 9. Prepared a new membership composition of the Nomination and Remuneration Committee with relation to the transfers among the former membership of the Nomination and Remuneration Committee to ensure the smooth implementation of the NRC’s tasks and responsibilities.
Remunerations for the BoD & BoC 2009 The Board of Commissioners and Board of Directors received a remuneration consisting of salaries, benefits and tantiems. The total remuneration received by Board of Commissioners members is reported by the Company at the annual GMS. The remunerations set for the Board of Directors is recommended by the Nomination and Remuneration Committee and Commissioners and reported at the Annual GMS. The breakdown of the remuneration amounts given is as follows:
Tantiem (Termasuk Pajak) Tantiem (Including Tax)
Jumlah Total
2008
2009
2.443
2.496
429
573
2.872
2008
3.069
2009
6.148
8.046
1.071
1.433
7.219
9.479
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Dalam penetapan remunerasi untuk Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan mengacu kepada Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor Per-02/MBU/2009 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris Dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara serta dengan tetap memperhatikan keadaan market competitiveness untuk level Jabatan Direksi dan Dewan Komisaris.
In determining the remuneration to the Board of Commissioners and Directors the Company pursuant to Minister of SOEs Number Per-02/MBU/2009 of Income Determination Guidelines Board, the Board of Commissioners and Board of Trustees of State Owned Enterprises and with due regard to market conditions for competitiveness Position level Directors and Board of Commissioners.
Penghasilan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS dengan mempertimbangkan faktor pendapatan, aktiva, kondisi dan kemampuan keuangan perusahaan, tingkat inflasi dan faktor-faktor lain yang relevan sebagaiman yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.
Members of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners’ income is set by the AGM to consider the factors of income, assets, financial condition and ability of the company, the rate of inflation and other factors relevant as stated in the specified in legislation.
Prosedur dalam peninjauan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris dilakukan sebagai berikut : 1. Komite Nominasi dan Remunerasi melakukan kajian remunerasi yang berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku serta mempertimbangkan hasil dari market survey untuk mendapatkan market competitiveness. 2. Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi mengusulkan hasil peninjauan remunerasi berdasarkan point 1 kepada Pemegang Saham mayoritas. 3. Penetapan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris berdasarkan hasil RUPS.
Procedures in reviewing the remuneration of Directors and Board of Commissioners are as follows: 1. Nomination and Remuneration Committee reviews the remuneration based on legislation as well as consideration of the results of market surveys to gain market competitiveness. 2. Chairman of the Nomination and Remuneration Committee proposes the review of remuneration based on points 1 to shareholders of the majority. 3. Determination of remuneration of Directors and Board of Commissioners based on the results of AGM.
Auditor Independen Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan tahun 2009 diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (izin KAP No. KEP-122/KM.5/2006) dengan total biaya sebesar Rp1.659.400.000 ( satu milyar enam ratus lima puluh sembilan juta empat ratus ribu rupiah) meliputi jasa audit Perseroan dan sebagian Anak Perusahaan. Tahun 2009 ini merupakan penugasan tahun ke 4 (empat) untuk KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja untuk melakukan audit terhadap Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan. Disamping Perseroan, Anak Perseroan yang juga diaudit oleh KAP ini adalah PT Elnusa Petrofin, PT Elnusa Patra Ritel, PT Sigma Cipta Utama, PT Patra Nusa Data, dan PT Purna Bina Nusa. Selain tugas audit Laporan Keuangan KAP ini tidak melakukan tugas-tugas audit lain dalam lingkungan Perseroan.
BIRO ADMINISTRASI EFEK (BAE) Perseroan telah menunjuk PT Datindo Entrycom sebagai biro administrasi efek yang bertugas melaksanakan pencatatan pemilikan efek Perseroan. PT Datindo Entrycom beralamat di Puri Datindo - Wisma Sudirman Jl. Jend. Sudirman Kav. 34-35 Jakarta.
Independent Auditor The Company’s Consolidated Financial Statements for the year 2009 was audited by Purwantono, Sarwoko & Sandjaja Public Accountant Firm (KAP License No. KEP-122/KM.5/2006) with a total fee of Rp1,659,400,000 (one billion six hundred fifty nin e million four hundred thousand Rupiah), covering audit services to the Company and part of its subsidiaries. The year 2009 marks the fourth year assignment for Purwantono, Sarwoko & Sandjaja Public Accountant Firm to render audit conduct of the Company’s Consolidated Financial Statements. Apart from the Company, several subsidiaries were also audited by this Public Accountant Firm, including PT Elnusa Petrofin, PT Elnusa Patra Ritel, PT Sigma Cipta Utama, PT Patra Nusa Data, and PT Purna Bina Nusa. Other than the audit conduct of the Financial Statements, this Public Accountant Firm did not render other audit services within the Company’s organization.
STOCK ADMINISTRATION BUREAU The company has appointed PT Datindo Entrycom as the stock administration bereau whose task is to record Company stock ownership. PT Datindo Entrycom address at Puri Datindo Wisma Sudirman Jl. Jend. Sudirman Kav. 34-35 Jakarta.
Elnusa 2009 Annual Report
73
74
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.I.4 tentang Penunjukan Sekretaris Perusahaan dan berdasarkan Surat Keputusan Direksi 102/EN/KPTS/000D/2009 Perseroan mengangkat Heru Samodra sebagai Sekretaris Perusahaan. Sekretaris Perusahaan berperan sebagai penghubung perusahaan dengan pihak eksternal terutama pemegang saham/investor, pemerintah, pihak otoritas pasar modal, media, dan pemangku kepentingan lainnya. Sekretaris Perusahaan mengupayakan komunikasi yang efektif dan transparan dengan pihak otoritas pelaku pasar modal dan media; serta keterbukaan informasi khususnya tentang transaksi material dan tindakan korporasi yang dilakukan Perseroan.
Pursuant to Bapepam Regulation No. IX.I.4 concerning Appointment of Corporate Secretary and under Decision of the Board of Directors 102/EN/KPTS/000D/2009 the Company appointed Heru Samodra as Corporate Secretary. The Corporate Secretary acts as a liaison between the company and external parties especially shareholders/ investors, the government, capital market authority, the media, and other stakeholders. the Corporate Secretary seeks effective and transparent communication with the capital market authority and the media; and information disclosure especially regarding material transaction and corporate actions taken by the Company.
Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab untuk memastikan kepatuhan Perseroan terhadap peraturan dan kebijakan pasar modal serta menyelenggarakan RUPS dan Paparan Publik untuk memaparkan kinerja Perseroan kepada pemangku kepentingan.
The Corporate Secretary is also responsible for ensuring the Company’s compliance with capital market regulations and policies and organizing AGMS and Public Exposés to elaborate the Company’s performance to stakeholders.
Aktivitas Hubungan Investor
Investor Relationship Activity
Perseroan senantiasa membangun hubungan dengan investor melalui penyelenggaraan kegiatan berkala seperti pertemuan dengan analis/investor dalam skala nasional maupun regional serta paparan publik, dan menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan peraturan Pasar Modal Indonesia seperti laporan keuangan, laporan tahunan, laporan pemegang saham tertentu, laporan eksplorasi dan paparan publik.
The Company continues to build a relationship with investors by organizing periodic activities such as meetings with analysts/ investors on a national and regional scale as well as public exposés, and by sharing matters related to the Indonesian Capital Market regulation such as financial statement, annual report, certain shareholder reports, exploration reports and public exposés.
Sepanjang tahun 2009, Perseroan telah menyelenggarakan berbagai kegiatan keterbukaan informasi sebagai berikut: yy Konferensi Pers sebanyak 2 kali; yy Paparan Publik sebanyak 1 kali; yy Pertemuan Analis sebanyak 20 kali; yy Laporan Keuangan sebanyak 4 kali; yy Laporan Tahunan sebanyak 1 kali; yy Siaran Pers sebanyak 8 kali; yy Forum Investor sebanyak 2 kali; yy Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebanyak 1 kali; yy Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebanyak 2 kali.
Throughout 2009, the Company organized a number of disclosure activities as follows: yy 2 Press Conferences; yy 1 Public Exposé; yy 20 Analyst Meetings; yy 4 Financial Statements; yy 1 Annual Report; yy 8 Press Releases; yy 2 Investor Forums; yy 1 Annual General Meeting of Shareholders; yy 2 Extraordinary General Meetings of Shareholders.
Selain kegiatan-kegiatan tersebut, Perseroan secara aktif menyelenggarakan kegiatan lain seperti pertemuan media, ulasan media dan promosi melalui media.
In addition to these activities, the Company actively organized other activities such as media meetings, media review and media promotion.
Perseroan telah memberikan akses seluas-luasnya kepada masyarakat Umum dan Investor untuk memperoleh informasi melalui situs Perseroan di www.elnusa.co.id. Situs ini memuat informasi terkini seperti pergerakan harga saham, aksi korporasi, laporan keuangan dan company guidance (triwulanan), bahan presentasi Perseroan ke publik dan kliping media mengenai pemberitaan Perseroan.
The Company has granted the broadest possible access to the General public and Investors to obtain information through the Company’s website at www.elnusa.co.id. This site contains the most up-to-date information such as share price movements, corporate actions, financial statements and (quarterly) company guidance, the Company’s presentation to the public and media clipping on Company coverage.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Daftar Korespondensi dengan Bapepam-LK dan PT Bursa Efek Indonesia: Tanggal Date 12 Januari 15 Januari 21 Januari 3 Februari 9 Februari 12 Februari 17 Februari
12 Maret 12 Maret 30 Maret 13 April 15 April 20 April
22 April 23 April
29 April
6 Mei
6 Mei 8 Mei
8 Mei
List of Correspondence with Bapepam-LK and PT Bursa Efek Indonesia:
Perihal Surat Subject of Correspondence Penyampaian Laporan Bulanan Tentang Aktivitas Eksplorasi Submission of Monthly Report on Exploration Activities Penyampaian Laporan Penggunaan Dana IPO Submission of Report on IPO Fund Utilization Penyampaian Laporan Final Pembelian Kembali Saham PT Elnusa Tbk Submission of Final Report on PT Elnusa Tbk Share Buyback Laporan Realisasi Pembelian Kembali Saham PT Elnusa Tbk Realization Report on PT Elnusa Tbk Share Buyback Keterbukaan Informasi Yang Perlu Diketahui Publik Disclosure of Public Information Penyampaian Laporan Bulanan Tentang Aktivitas Eksplorasi Submission of Monthly Report on Exploration Activities Penyampaian Informasi yang harus diketahui publik dan Penyampaian Press Release Submission of public information and Submission of Press Release Penggantian Sekretaris Perusahaan PT Elnusa Tbk Replacement of PT Elnusa Tbk Corporate Secretary Penyampaian Laporan Aktivitas Eksplorasi Bulan Februari 2009 Submission of Exploration Activity Report for February 2009 Penyampaian Press Release PT Elnusa Tbk Submission of PT Elnusa Tbk Press Release Penyampaian Laporan Aktivitas Eksplorasi Bulan Maret 2009 Submission of Exploration Activity Report for March 2009 Penyampaian Laporan Penggunaan Dana IPO Submission of Report on IPO Fund Utilization Konfirmasi Perseroan atas Penyampaian Laporan Keuangan The Company’s Confirmation on the Submission of Financial Statement Penyampaian Laporan Tahunan 2008 PT Elnusa Tbk Submission of PT Elnusa TBk’s 2008 Annual Report Penjelasan Atas Permintaan Konfirmasi Bursa Tentang Pemberitahuan Mengenai Perseroan Di Media Massa Explanation on Request for Stock Exchange Confirmation on Notice about the Company in the Mass Media Penyampaian Laporan Keuangan Interim per 31 Maret 2009 PT Elnusa Tbk Submission of PT Elnusa Tbk’s Interim Financial Statement per March 31, 2009 Konfirmasi Perseroan atas Keterlambatan Penyampaian Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum The Company’s Confirmation on the Delayed Submission of the Realization Report on the Initial Public Offering Fund Utilization Penyampaian Press Release PT Elnusa Tbk Submission of PT Elnusa Tbk Press Release Penyampaian Bukti Iklan Hasil RUPS-T & RUPS-LB PT Elnusa Tbk Submission of Advertisement Proof for PT Elnusa Tbk’s RUPS-T and RUPS-LB Results Jadwal Pembagian Dividen Tunai Final PT Elnusa Tbk Schedule of Final Cash Dividend Payout by PT Elnusa Tbk
Kepada To
Peraturan Regulation
BEI
No.III.3.1 & III.3.2
Bapepam-LK
No. X.K.4
Bapepam-LK
No.XI.B.3
Bapepam-LK
No.XI.B.3
Bapepam-LK & BEI
No.X.K.1
BEI
No.III.3.1 & III.3.2
Bapepam-LK
No.X.K.1
BEI
No.IX.I.4
BEI
No.III.3.1 & III.3.2
BEI
No. 1-E
BEI
No.III.3.1 & III.3.2
Bapepam-LK
No.X.K.4
Bapepam-LK
No.S-2814/BL/2009
BEI
No I.E-III.2
BEI No S-02049/BEI.PSJ/04-2009
BEI
No. I.E-III.1.1.2
Bapepam-LK
No.S-3467/BL/2009
BEI
No.X.K.1
Bapepam-LK
Kep-60/PM/1996
Bapepam-LK
No.X.K.1
Elnusa 2009 Annual Report
75
76
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggal Date 11 Mei 25 Mei
2 Juni
2 Juni
10 Juni 11 Juni 15 Juni
15 Juni
30 Juni 2 Juli
2 Juli
7 Juli 15 Juli 16 Juli 16 Juli
16 Juli 30 Juli
11 Agustus
Perihal Surat Subject of Correspondence Penyampaian Laporan Aktivitas Eksplorasi Bulan April 2009 Submission of Exploration Activity Report for April 2009 Pemberitahuan Rencana Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Elnusa Tbk Submission of Planned Implementation of Extraordinary General Meeting of Shareholders of PT Elnusa Tbk Keterbukaan Informasi Rencana Perseroan untuk Melaksanakan Penjualan Seluruh Saham Milik Perseroan dalam PT Infomedia Nusantara Disclosure of the Company’s Plan to Divest Its Entire Shares in PT Infomedia Nusantara Penyampaian Bukti Iklan Ringkasan Keterbukaan Informasi atas Transaksi Material PT Elnusa Tbk Submission of Advertisement Proof for Public Disclosure of the PT Elnusa Tbk’s Material Transactions Penyampaian Laporan Aktivitas Eksplorasi Bulan Mei 2009 Submission of Exploration Activity Report for May 2009 Penyampaian Bukti Surat Setoran Bukan Pajak PT Elnusa Tbk Submission of Proof of Non-Tax Return for PT Elnusa Tbk Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Elnusa Tbk Summons for Extraordinary General Meeting of Shareholders of PT Elnusa Tbk Penyampaian Bukti Iklan Penggilan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Elnusa Tbk Submission of Advertisement Proof for the Summons for Extraordinary General Meeting of Shareholders of PT Elnusa Tbk Penyampaian Press Release PT Elnusa Tbk Submission of PT Elnusa Tbk Press Release Keterbukaan Informasi PT Elnusa Tbk (“ELNUSA”) atas Transaksi Afiliasi Penjualan 49% PT Infomedia Nusantara (“IMN”) Public Disclosure of PT Elnusa Tbk (“ELNUSA”) on the Affiliate Transaction Sale of 49% Stake in 49% PT Infomedia Nusantara (“IMN”) Penyampaian Hasil Rapat Umum Pemegang Sahan Luar Biasa PT Elnusa Tbk Submission of the Result of PT Elnusa Tbk’s Extraordinary General Meeting of Shareholders Penyampaian Laporan Aktivitas Eksplorasi Bulan Juni 2009 Submission of Exploration Activity Report for June 2009 Bukti Setoran ke Kas Negara Proof of Deposit to State Treasury Penggantian Kepala Unit Audit Internal PT Elnusa Tbk Replacement of PT Elnusa Tbk’s Head of Internal Audit Unit Perubahan Susunan Anggota Komite Audit PT Elnusa Tbk Change in the Membership Composition of PT Elnusa Tbk’s Audit Committee Laporan Bulanan Regristrasi Pemegang Efek per 30 Juni 2009 Security Holder Register Monthly Report per June 30, 2009 Penyampaian Bukti Iklan Laporan Keuangan Tengah Tahunan per 30 Juni 2009 Submission of Advertisement Proof for the Mid-Year Annual Report per June 30, 2009 Penyampaian Laporan Aktivitas Eksplorasi Bulan Juli 2009 Submission of Exploration Activity Report for July 2009
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Kepada To
Peraturan Regulation
BEI
No.III.3.1 & III.3.2
Bapepam-LK
No. IX.I.1
Bapepam-LK
No. IX.E.1
Bapepam-LK
No. IX.E.2
BEI
No.III.3.1 & III.3.2
Bapepam-LK
No.X.K.1
Bapepam-LK
No.X.K.1
Bapepam-LK
No. IX.I.1
Bapepam-LK & BEI
No.X.K.1
Bapepam-LK & BEI
No. IX.E.1
Bapepam-LK
No. IX.I.1
BEI
No.III.3.1 & III.3.2
Bapepam-LK
No. S-5892/BL/2009
Bapepam-LK
No. IX.I.7
Bapepam-LK
No. IX.I.5
BEI
No. I-E
BEI
No. X.K.2
BEI
No.III.3.1 & III.3.2
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggal Date 8 September 7 Oktober
15 Oktober 19 Oktober
28 Oktober
29 Oktober 10 November 17 November 25 November 30 November
1 Desember
1 Desember 4 Desember 4 Desember 8 Desember 14 Desember
21 Desember
29 Desember
Perihal Surat Subject of Correspondence Penyampaian Laporan Aktivitas Eksplorasi Bulan Agustus 2009 Submission of Exploration Activity Report for August 2009 Penyampaian Laporan Aktivitas Eksplorasi Bulan September 2009 Submission of Exploration Activity Report for September 2009 Penjelasan atas Paparan Publik di Tahun 2009 Explanation of Public Exposé in 2009 Laporan Bulanan Regristrasi Pemegang Efek per 30 September 2009 Security Holder Register Monthly Report per September 30, 2009 Penyampaian Laporan Keuangan Interim per 30 September 2009 PT Elnusa Tbk Submission of PT Elnusa Tbk’s Interim Financial Statement per September 30, 2009 Penyampaian Revisi Press Release PT Elnusa Tbk Submission of Revised Press Release for PT Elnusa Tbk Penyampaian Laporan Aktivitas Eksplorasi Bulan Oktober 2009 Submission of Exploration Activity Report for October 2009 Pemberitahuan Rencana Paparan Publik tahun 2009 PT Elnusa Tbk Notice of Planned 2009 Public Exposé for PT Elnusa Tbk Penyampaian Materi Presentasi Paparan Publik tahun 2009 Submission of Presentation Material for the 2009 Public Exposé Laporan dan Penyampaian Bukti Iklan Pemberitahuan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Elnusa Tbk Report and Submission of Advertisement Proof on the Notice of Extraordinary General Meeting of Shareholders of PT Elnusa Tbk Laporan Bulanan Regristrasi Pemegang Efek per 31 Oktober 2009 Security Holder Register Monthly Report per October 31, 2009 Revisi Materi Presentasi Public Expose 2009 Revised Presentation Material for the 2009 Public Exposé Penyampaian Press Release PT Elnusa Tbk Submission of PT Elnusa Tbk’ Press Release Penyampaian Laporan Paparan Publik PT Elnusa Tbk Submission of Report on Pt Elnusa Tbk’s Public Exposé Penyampaian Laporan Aktivitas Eksplorasi Bulan November 2009 Submission of Exploration Activity Report for November 2009 Penyampaian Bukti Iklan Pemberitahuan Pembagian Dividen Interim Tahun Buku 2009 PT Elnusa Tbk Submission of Advertisement Proof for the Notice of PT Elnusa Tbk’s Interim Dividend Payout for the 2009 Fiscal Year Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek per 30 November 2009 Security Holder Register Monthly Report per November 30, 2009 Penyampaian Piagam Audit Internal PT Elnusa Tbk Submission of PT Elnusa Tbk’s internal Audit Charter
Kepada To
Peraturan Regulation
BEI
No.III.3.1 & III.3.2
BEI
No.III.3.1 & III.3.2
BEI BEI
No.S-05169/BEI. PSJ/10-1009 No. III.3.4 & No. III.3.5
Bapepam-LK
No. X.K.2
Bapepam-LK & BEI
No. X.K.1
BEI
No.III.3.1 & III.3.2
BEI
No. I.E-V
BEI
No. I.E-V.4
Bapepam-LK
No. IX.I.1
BEI
No. III.3.4 & No. III.3.5
BEI
No.X.K.1
Bapepam-LK & BEI
No.X.K.1
BEI
No. LE-V.4.4
BEI
No.III.3.1 & III.3.2
Bapepam-LK
No. IX.I.1
BEI
No. III.3.4 & No. III.3.5
Bapepam-LK
No. IX.I.7
Elnusa 2009 Annual Report
77
78
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Daftar Forum Investor tahun 2009 No Penyelenggara Organizer
Tema Theme
Tempat Place
1
Kendall Court
Kuala Lumpur Investor Forum
2
Bursa Efek Indonesia
Investor Summit and Capital Market Expo
Daftar Kunjungan/Rapat dengan Analis dan Manajer Investasi tahun 2009 Institusi Institution
No
List of Investor Forums in 2009 Waktu Time
KL Sentral, Kuala Lumpur Hotel Ritz Carlton, Jakarta
22 November 2009 2 - 3 Desember 2009
List of Visits/Meetings with Analysts and Investment Managers in 2009 Waktu Time
Negara Country
1
Danareksa Sekuritas
12 Februari 2009
Indonesia
2
Bahana Sekuritas
19 Februari 2009
Indonesia
3
Mandiri Sekuritas
19 Februari 2009
Indonesia
4
Syailendra Capital
11 Maret 2009
Indonesia
5
BNP Paribas
19 Mei 2009
Indonesia
6
Credit Suisse
25 Juni 2009
Indonesia
7
JP Morgan US
7 Agustus 2009
Indonesia
8
Bank Mandiri
5 November 2009
Indonesia
10
Pheim (Asset Management)
10 Desember 2009
Singapore
11
Trimegah Sekuritas
14 Desember 2009
Indonesia
12
Fidelity
16 Desember 2009
Singapore
13
UBS
16 Desember 2009
Indonesia
14
CDC
17 Desember 2009
Inggris
15
OSK Nusadana Securities Indonesia
21 Desember 2009
Indonesia
Pertemuan analis dan non deal road show: No Waktu Institusi Date Institution
Analyst meetings and non-deal road shows: Tempat Keterangan Place Description
1
30 April 2009
Dapen Telkom Bandung
Bandung
Non Deal Road Show
2
30 April 2009
Dapen IPTN
Bandung
Non Deal Road Show
3
30 April 2009
Dapen PT Pindad
Bandung
Non Deal Road Show
4
5 May 2009
Fortis Investment
Hotel Sultan, Jakarta
Analyst Meeting
5
5 May 2009
Indo Premier Securities
Hotel Sultan, Jakarta
Analyst Meeting
6
5 May 2009
CIMB - GK
Hotel Sultan, Jakarta
Analyst Meeting
7
5 May 2009
Kim Eng Securities
Hotel Sultan, Jakarta
Analyst Meeting
8
5 May 2009
Trimegah Securities
Hotel Sultan, Jakarta
Analyst Meeting
9
5 May 2009
BNI Securities
Hotel Sultan, Jakarta
Analyst Meeting
10
5 May 2009
Syailendra Capital
Hotel Sultan, Jakarta
Analyst Meeting
11
5 May 2009
Credit Suisse
Hotel Sultan, Jakarta
Analyst Meeting
12
5 May 2009
E Trading Securities
Hotel Sultan, Jakarta
Analyst Meeting
13
5 May 2009
Samuel Sekuritas
Hotel Sultan, Jakarta
Analyst Meeting
14
5 May 2009
Mandiri Sekurities
Hotel Sultan, Jakarta
Analyst Meeting
15
5 May 2009
Sinar Mas sekuritas
Hotel Sultan, Jakarta
Analyst Meeting
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Pertemuan analis dan non deal road show: No Waktu Institusi Date Institution
Analyst meetings and non-deal road shows: Tempat Keterangan Place Description
16
5 May 2009
Danareksa Sekuritas
Hotel Sultan, Jakarta
Analyst Meeting
17
5 May 2009
Bahana
Hotel Sultan, Jakarta
Analyst Meeting
18
5 May 2009
AAA
Hotel Sultan, Jakarta
Analyst Meeting
19
5 May 2009
Ciptadana Securities
Hotel Sultan, Jakarta
Analyst Meeting
20
12 May 2009
Dapen Antara
Jakarta
Non Deal Road Show
21
12 May 2009
Dapen Hutama karya
Jakarta
Non Deal Road Show
22
12 May 2009
Dapen BRI
Jakarta
Non Deal Road Show
23
12 May 2009
Dapen Bank Papua
Jakarta
Non Deal Road Show
24
12 May 2009
Dapenda
Jakarta
Non Deal Road Show
25
12 May 2009
Dapen Cardig Group
Jakarta
Non Deal Road Show
26
12 May 2009
Dapen RS Islam
Jakarta
Non Deal Road Show
27
12 May 2009
Dapen BNI
Jakarta
Non Deal Road Show
28
12 May 2009
Dapen Wika
Jakarta
Non Deal Road Show
29
12 May 2009
Dapen ASAP
Jakarta
Non Deal Road Show
30
12 May 2009
Dapen Krakatau Steel
Jakarta
Non Deal Road Show
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
12 May 2009 12 May 2009 12 May 2009 12 May 2009 5 August 2009 5 August 2009 5 August 2009 5 August 2009 5 August 2009 5 August 2009 5 August 2009 5 August 2009 5 August 2009 5 August 2009 5 August 2009 5 August 2009 5 August 2009 5 August 2009 5 August 2009 5 August 2009 5 August 2009 2 September 2009
Dapen LIA Dapen Perumnas Dapen St Carolus DPPK JiwasRaya Henan Putihrai securities Kim Eng Securities BNI Securities Mega Capital Indonesia E Trading Securities Indo Premier Securities Kresna Securitas UOB Kay Hian JP Morgan Danareksa Sekuritas Panin Sekuritas Mandiri Sekuritas Finan Corporindo Nusa Osk Nusadana Sekuritas Ciptadana Sekuritas Panca Global Sekuritas Sinar Mas Sekuritas Dana Pensiun RNI
Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Crown Plaza, Jakarta Crown Plaza, Jakarta Crown Plaza, Jakarta Crown Plaza, Jakarta Crown Plaza, Jakarta Crown Plaza, Jakarta Crown Plaza, Jakarta Crown Plaza, Jakarta Crown Plaza, Jakarta Crown Plaza, Jakarta Crown Plaza, Jakarta Crown Plaza, Jakarta Crown Plaza, Jakarta Crown Plaza, Jakarta Crown Plaza, Jakarta Crown Plaza, Jakarta Jakarta
Non Deal Road Show Non Deal Road Show Non Deal Road Show Non Deal Road Show Non Deal Road Show Analyst Meeting Analyst Meeting Analyst Meeting Analyst Meeting Analyst Meeting Analyst Meeting Analyst Meeting Analyst Meeting Analyst Meeting Analyst Meeting Analyst Meeting Analyst Meeting Analyst Meeting Analyst Meeting Analyst Meeting Analyst Meeting Non Deal Road Show
Elnusa 2009 Annual Report
79
80
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Hasil Riset Institusi Keuangan dan Sekuritas: No Nama Sekuritas Security Name
Tanggal Date
1 2 3 4 5 6
Valbury Asia Futures Bhakti Securities Mandiri Sekuritas BNI Securities UOB Kay Hian Securities Sinarmas Sekuritas
22 Mei 2009 26 Mei 2009 4 Juni 2009 10 Juli 2009 7 Agustus 2009 8 September 2009
7 8 9 10
Paramitra Alfa Danareksa Sekuritas Kim Eng Securities Trimegah Securities
2 Oktober 2009 7 Oktober 2009 12 Oktober 2009 21 Desember 2009
Perseroan sebagai satu-satunya penyedia jasa hulu migas terintegrasi mengadakan edukasi kepada para analis dalam bentuk seminar dengan tema Operational Workshop For Analyst meliputi presentasi pemahaman operasi untuk proses geoscience, drilling, oilfield services dan business development. Operational Workshop for Analyst: Tema Theme Tempat Place Operation Workshop for Analyst
Hotel Mulia
Waktu Time 10 September 2009
Aktifitas Komunikasi Korporat Total coverage Perseroan pada kurun waktu 2009 adalah 597 artikel dengan advertising value senilai Rp6.321.825.000 (enam milyar tiga ratus dua puluh satu juta delapan ratus dua puluh lima ribu Rupiah) dan PR value senilai Rp25.124.140.000 (dua puluh lima milyar seratus dua puluh empat juta seratus empat puluh ribu Rupiah). Advertising value merupakan besaran artikel yang dihitung melalui pendekatan biaya iklan, sedangkan PR value merupakan standar penghitungan di dunia kehumasan, menghitung usaha dari pihak Perseroan untuk memasukan berita dan atau foto disuatu media cetak.
Financial Institution and Security Research Results: Rekomendasi Target Harga Recommendation Price Target Buy-Initiate Buy-Initiate Netral-Update Buy-Iniatiate Not Rated Accumulate and Buy on Weakness below Rp330 Buy-Iniatiate Buy-Iniatiate Buy-Iniatiate Buy-Iniatiate
Rp450 Rp470 Rp350 Rp450 N.A Rp375 Rp450 Rp480 Rp430 Rp540
The Company as the sole provider of integrated oil and gas services provided an education to the analysts in the form of a seminar with the theme Operation Workshop for Analysts which covered a presentation on operational understanding of the geoscience, drilling, oilfield services and business development process. Operation Workshop for Analysts: Analis Analysts FSI Indonesia, Bank Mandiri, E-Trading Securities, Syailendra Capital, Danareksa Securities, Indo Premier, Kim Eng, Samuel, Finan Corporindo, Erdikha Securities, GMT Asset Management, Bina Artha Securities, Panin Sekuritas, Sinar Mas Sekuritas, Bahana Sekuritas, Panca Global Sekuritas, Madiri Sekuritas, Ciptadana Sekuritas, BNI Securities, Kresna Securities.
Corporate Communication Activities The total coverage of the Company in 2009 was 597 articles with an advertising value of six billion three hundred twenty one million eight hundred and twenty five thousand rupiah (Rp6,321,825,000) and a PR value worth twenty five billion one hundred and twenty four million one hundred and forty thousand Rupiah (Rp25,124,140,000). Advertising value is an article amount calculated through an advertising cost approach, while PR value is a calculation standard in the public relations world, calculating the Company’s effort to place news and or photographs in a print medium.
Selama tahun 2009 sebanyak 76% atau 456 artikel merupakan pemberitaan dengan tone positive, 22% atau 133 merupakan pemberitaan dengan tone neutral sisanya adalah tone negative. Dari total artikel yang dikumpulkan 87% merupakan artikel yang secara utuh membahas mengenai Perseroan.
Throughout 2009 76% or 456 articles were coverage with a positive tone, 22% or 133 coverage with a neutral tone and the rest with a negative tone. Of the total compiled articles, 87% were articles that exclusively discussed the Company.
Isu-isu mengenai kinerja dan prospek merupakan pesan kunci utama yang disampaikan kepada publik, hal ini diwujudkan
Issues on performance and prospects were the key messages conveyed to the public; this was realized by regularly organizing
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
dengan secara rutin melakukan kegiatan yang berhubungan dengan media seperti press conference, media gathering maupun distribusi press release. Efektifitas pemberitaan dengan pola ini bisa dilihat dari banyaknya liputan yang terbit (Media Workhshop, RUPSLB dan Investor summit). Harian Investor Daily merupakan harian yang terbanyak menurunkan artikel mengenai Perseroan dengan 68 liputan atau 18%, Bisnis Indonesia diperingkat kedua dengan 55 liputan atau 15% dan Kontan diperingkat ketiga dengan 41 liputan atauCOVERAGE 11% dari keseluruhan MONTHLY MEDIA TREND &artikel. AD VALUE
activities related to the media such as press conferences, media gatherings and press release distribution. The effectiveness of coverage with this pattern was evident from the amount of coverage published (Media Workshop, RUPSLB and Investor summit). Investor Daily was the newspaper that published the most number of articles about the Company with 68 pieces or 18%, Bisnis Indonesia ranked second with 55 pieces or 15% and Kontan placed third with 41 pieces or 11% of the total articles.
(in millions)
455.59 43
678.67
375.13
Jul
39
10
Mar
Oct
Nov
Dec
12
21
Feb
38
100
Jun
83.657
141
May
350.27
100
Apr
30
63
55.025
76.550
746.87
716.48
746.87
1.431
MONTHLY MEDIA COVERAGE TREND & AD VALUE (in millions Rupiah)
Aug
Sep
Coverage Ad Value
ANALYSIS BY MEDIA PENETRATION (2009)
ANALYSIS BY MEDIA PENETRATION (2009) 35% 63%
Newspaper Web based 1% 1%
No 1 2 3 4
Media Newspaper Magazine Tabloid Web based Total
Tabloid Magazine
Article
%
375 8 7 207 597
63 1 1 35 100
Elnusa 2009 Annual Report
81
82
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
ANALYSIS BY MEDIA PENETRATION - Top 5 Newspaper (2009)
ANALYSIS BY MEDIA PENETRATION - TOP 5 NEWSPAPER (2009)
3% 4% 11%
15%
No 1
Investor Daily Bisnis Indonesia Jakarta Globe Seputar Indonesia
49%
Kontan
18%
Lain-lain
Media
Article
(%)
Investor Daily
68
18
2
Bisnis Indonesia
55
15
3
Kontan
41
11
4
Jakarta Globe
15
4
5
Seputar Indonesia
13
3
6
Lain-lain
183
49
TOTAL
375
100
ANALYSIS BY MEDIA PENETRATION - Magazine (2009)
ANALYSIS BY MEDIA PENETRATION - MAGAZINE (2009) 13% 13%
37% 37%
No
Media
Trust Tempo Gatra Investor
Article
(%)
1
Trust
3
37
2
Tempo
3
37
3
Gatra
1
13
4
Investor
1
13
TOTAL
8
100
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Komunikasi kepada publik atas perkembangan kinerja Perseroan antara lain disampaikan melalui media cetak maupun media elektronik. Communication to the public on the progress of Company's performance, among other through print or electronic media.
ANALYSIS MEDIAPENETRATION PENETRATION - Tabloid (2009)(2009) ANALYSIS BY BY MEDIA - TABLOID
100%
No 1
Kontan
Media
Article
(%)
Kontan
7
100
TOTAL
7
100
ANALYSIS MEDIAPENETRATION PENETRATION - Top 5 Web basedBASED (2009) (2009) ANALYSIS BYBY MEDIA - TOP 5 WEB
18% 52% 12%
No
Media
Inilah.com okezone.com
8%
detik.com VIVAnews.com
8% 2%
Bisnis.com Lain-lain
Article
(%)
1
Inilah.com
38
18
2
Okezone.com
24
12
3
Detik.com
17
8
4
VIVAnews.com
16
8
5
Bisnis.com
5
2
Lain-lain
107
52
TOTAL
207
100
Elnusa 2009 Annual Report
83
84
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
ANALYSIS BY TONE (2009) ANALYSIS BY TONE(2009)
2% 22%
Positive Neutral Negative 76%
No
Media
Article
(%)
1
Positive
453
76
2
Neutral
133
22
3
Gatra
10
2
TOTAL
597
100
ANALYSIS BY BY STATUS ANALYSIS STATUS(2009) (2009)
9% 4%
Full story Part of Article Mentioned Only 87%
No
Media
Article
(%)
517
87
1
Full Story
2
Part of Article
26
4
3
Mentioned
54
9
597
100
TOTAL
Ditahun 2009 Korporat Komunikasi mengadakan workshop bagi para wartawan yang menulis disektor bisnis minyak dan gas dengan memberikan paparan mengenai bentuk umum bisnis di bidang minyak dan gas, dan peranan Perseroan sebagai penyedia jasa hulu migas terintegrasi. Perseroan menampilkan dua pembicara utama yaitu Direktur Operasi Eddy Sjahbuddin dan analis dari Danareksa Lisa Yulianingrum.
In 2009 the Corporate Communication held a workshop for journalists who covered the oil and gas sector by providing an exposé on the general forms of business in the oil and gas sector, and the Company’s role as the provider of integrated upstream oil and gas services. The Company presented two keynote speakers: Operations Director Eddy Sjahbuddin and Danareksa analyst Lisa Yulianingrum.
Elnusa 2009 Annual Report
85
86
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tema Theme
Waktu Time
Media Workshop: Oil and Gas
November 5, 2009
Tempat Place Grand Hotel Kemang
Wartawan Journalists Investor Daily, Kontan, Seputar Indonesia, Dow Jones, Vivanews, Berita baru.com, Bloomberg, Warta One, Indo Post, Oke Zone, Jakarta Globe, Rakyat Merdeka, Neraca, Financial, Warta Ekonomi.
Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi
Share Ownership of the Board of Commissioners and Board of Directors
Sesuai dengan ketentuan Bursa Efek Indonesia No. III.3.4 dan III. 3.5 Perseroan berkewajiban melaporkan registrasi pemegang saham Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. Berikut adalah kepemilikan saham Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan per 31 Desember 2009.
Pursuant to the Indonesian Stock Exchange provisions No. III.3.4 and III. 3.5 the Company is obligated to report the shareholder register for the Corporate Board of Commissioners and Board of Directors. The following is the share ownership of the Corporate Board of Commissioners and Board of Directors per December 31, 2009.
Nama Name 1. Waluyo 2. SM Hari Kustoro 3. Surat Indrijarso 4. Anton Sugiono 5. Soehandjono 6. Eteng A. Salam 7. Eddy Sjahbuddin 8. Santun Nainggolan 9. Lucy Sycilia 10. M. Jauzi Arif
Jabatan Position
Jumlah Lembar Saham Amount Share
Komisaris Utama President Commissioner Komisaris Independen Independent Commissioner Komisaris Independen Independent Commissioner Komisaris Commissioner Komisaris Commissioner Direktur Utama President Director Direktur Operasi Operating Director Direktur Keuangan Finance Director Direktur SDM & Umum HR & GA Director Direktur Pengembangan Usaha Business Dev. Director
0 0 0 1.664.500 0 2.446.000 3.014.500 0 598.000 864.500
Persentase Percentage 0 0 0 0,023 0 0,034 0,041 0 0,008 0,012
Transaksi Material
Material Transaction
Sebagaimana diatur dalam ketentuan Bapepam-LK IX. E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama selama tahun 2009 pihak Perseroan telah melaporkan ke BapepamLK, Bursa Efek Indonesia dan publik berkaitan dengan pelepasan saham di Infomedia. Perseroan telah mendapatkan persetujuan tertulis dari pihak kreditur dan para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham – Luar Biasa pada tanggal 30 Juni 2009.
As regulated in Bapepam-LK Provision IX. E.2 concerning Material Transaction and Core Business Change, throughout 2009 the Company has reported to Bapepam-LK, the Indonesian Stock Exchange, and the public with relation to the divestment of Infomedia. The Company has received a written approval from the creditors and shareholders at the Extraordinary General Meeting of Shareholders on June 30, 2009.
Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan
Affiliate Transaction and Conflict of Interest
Perseroan telah melaporkan transaksi pelepasan kepemilikan saham di PT Infomedia Nusantara sebagai transaksi afiliasi namun bukan merupakan transaksi benturan kepentingan seperti diatur dalam ketentuan Bapepam-LK IX. E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu. Perseroan telah mendapatkan persetujuan tertulis dari pihak kreditur dan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham – Luar Biasa pada tanggal 30 Juni 2009.
The Company has reported the PT Infomedia Nusantara divestment transaction as an affiliate transaction it did not constitute a conflict of interest transaction as regulated in Bapepam-LK Provision IX. E.1 concerning Affiliate Transaction and Conflict of Interest of Certain Transactions. The Company has received a written approval from the creditors and shareholders at the Extraordinary General Meeting of Shareholders on June 30, 2009.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Kebijakan dan Prosedur Perseroan
Corporate Policies and Procedures
Perubahan internal organisasi Perseroan menuntut adanya adaptasi terhadap struktur organisasi dan proses bisnis (Business Process) di lingkungan Perseroan. Berkenaan dengan hal tersebut maka untuk kelancaran dan kelangsungan operasi Perseroan, kebijakan dan prosedur atas proses bisnis yang ada di Perseroan perlu distandardisasikan dan disempurnakan.
Internal changes in the Company’s organization warranted an adaptation of the organizational structure and Business Process within the Company. With relation to this matter, the policies and procedures on the existing business process in the Company needed to be standardized and revised.
Pendekatan dalam menentukan proses bisnis berasal dari ketentuan pemangku kepentingan (stakeholder requirement) yang akan dijalankan oleh Perseroan sehingga dapat menghasilkan kepuasan para pemangku kepentingan. Perseroan telah menentukan bisnis inti pada jasa hulu migas terintegrasi (Integrated Upstream Oil & Gas Services) meliputi jasa-jasa di Geoscience, Drilling dan Oilfield Services. Identifikasi terhadap ketentuan pemangku kepentingan kemudian dirumuskan dalam rencana bisnis (business plan) Perseroan dan menjadi target pencapaian di semua lini mulai dari pra operasi, operasi dan pasca operasi. Sementara fungsi Shared Service atau Support menunjang kegiatan operasional Perseroan di setiap tahapan Operasi. Atas semua proses bisnis yang terjadi maka dibuat metode atau sistem yang menunjang serta proses pengendalian atau assurance.
An approach in determining the business process originated from the stakeholder requirement to be carried out by the Company so as to satisfy the stakeholders. The Company has determined the Integrated Upstream Oil and Gas Services as its core business, which included services in Geoscience seismic, Drilling and Oilfield Services. Identification of the stakeholders’ provisions was later formulated in a Corporate business plan and became the achievement target at all lines from pre-operation, operation and post-operation. The Shared Service or Support function, on the other hand, supported the Company’s operational activities at every stage of the Operation. A supporting method or system and control or assurance process was created for all business processes that took place.
Dalam gambar di bawah ini, dapat dilihat keterlibatan prosesproses yang ada dalam proses bisnis Perseroan, yang sekaligus merepresentasikan unsur organisasi yang mewakilinya :Di tahun 2009 dilakukan penyusunan kebijakan sebagai prinsip acuan (guiding principle) dalam kegiatan operasional Perseroan. Untuk mendukung aturan tersebut maka disusun prosedur Perseroan sebagai panduan dalam tata cara kerja atas kegiatan operasional Perseroan , yang teratur, terukur, terstandar dan dilakukan secara konsisten sesuai dengan tujuan, kebijakan serta aturan yang berlaku.
The drawing below shows the involvement of the existing processes in the Company’s business process, along with a representation of the organizational elements that represented them. In 2009 the policies that served as guiding principles in the Company’s operational activities were drafted. To support the rules, a Corporate procedure was prepared to serve as a guideline in the working procedure for the Company’s operation, which should be organized, measured, standardized and consistently applied according to the objectives, policies and rules in place.
Operasi pada hydraulic workover unit. Operation on hydraulic workover unit
Elnusa 2009 Annual Report
87
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Business Process INPUT
OPERATIONAL
CONTROL
STAKEHOLDERS REQUIREMENT
PROCESS
OUT PUT
INTEGRATED UPSTREAM OIL & GAS SERVICES AND BUSINESS DEVELOPMENT
STAKEHOLDERS SATISFACTION
ASSURANCE
PLANNING
PRE OPERATION
OPERATION
POST OPERATION
HUMAN RESOURCE
ASSET MANAGEMENT
PROCUREMENT
FINANCE
SYSTEM
88
SYSTEM
Kebijakan dan Prosedur yang telah/sedang disusun adalah sebagai berikut : Planning & Performance
Pre Operation
Operation
The Policies and Procedures that have been/are being drafted are as follows: Planning & Performance Investor Relations
Marketing Business Development Risk Management Operation Preparation Investment Operation - Geoscience Operation - Drilling Operation - Oilfield Operation - Support
Post Operation
Shared Service/Support
System
Assurance
Branch/Perwakilan
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Pengadaan ( Procurement ) Asset Management & Maintenance Human Resources Finance Accounting & Tax Corp. Services Property Management Communications Information System System & Procedure Legal & ContRact Administration Quality Assurance Health Safet & Environment Internal Audit Good Corporate Governance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Pengendalian Risiko Perusahaan
Corporate Risk Management
Risiko merupakan kekuatiran akan terjadinya peristiwa di masa depan yang dapat berdampak merugikan bagi pencapaian sasaran yang sudah ditetapkan Perseroan. Sebelum peristiwa yang dikuatirkan terjadi, manajemen Perseroan – melalui proses manajemen risiko – melakukan langkah-langkah antisipatif, baik untuk mengurangi probabilitas terjadinya, maupun untuk memitigasi dampaknya. Keberhasilan Perseroan mencapai sasaran tergantung antara lain pada seberapa baik kemampuan Perseroan mengelola risiko-risiko yang dihadapi. Sejalan dengan karakteristik dan proses bisnis yang dijalankan Perseroan, Perseroan menerapkan proses pengelolaan risiko pada dua level utama, yaitu level korporat (Enterprise Risk Management) dan level proyek (Project Risk Management). Di samping itu, karena proyek yang diambil oleh Perseroan dapat melibatkan investasi suatu alat, maka proses pengelolaan risiko juga mencakup kegiatan investment risk assessment.
Risk is a concern over a future event that may have an adverse impact on the achievement of the targets set by the Company. Before the event that is the cause of concern occurs, the Corporate management – through the risk management process – took anticipatory measures, both to minimize the probability of the occurrence, and to mitigate its impact. The Company’s success in achieving its targets would depend among other things on its ability to manage the risks it is facing. In line with the characteristics and business process carried out by the Company, the Company is applying a risk management process at two key levels: the corporate level (Enterprise Risk Management) and the project level (Project Risk Management). In addition, since the projects taken up by the Company may involve investment in an equipment, the risk management process should also include the activity of investment risk assessment.
Perseroan terus melakukan langkah penyempurnaan implementasi pengelolaan risiko pada tahun 2009 dengan strategi sebagai berikut:
The Company continues to carry out revision measures on for the risk management implementation in 2009 with the following strategy:
Penyempurnaan Pedoman Manajemen Risiko
Risk Management Guideline Revision
a. Sebagai pedoman dalam pengelolaan risiko, Perseroan terus menyesuaikan kebijakan dan prosedur pengelolaan risiko sesuai dengan perkembangan terkini. Pedoman manajemen risiko ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi Nomor: 090/EN/KPTS/D000/2008 tanggal 10 Juni 2008 sedang disempurnakan untuk disesuaikan dengan sistem aplikasi risk management software. b. Penyempurnaan pedoman manajemen risiko dilakukan sesuai kaidah sistem manajemen mutu, yang mencakup kebijakan, prosedur, dan instruksi kerja manajemen risiko. c. Untuk Enterprise Risk Management, proses manajemen risiko diawali dengan pendefinisian risk appetite dan risk tolerance oleh Board of Director. Pendefinisian ini menjadi aktivitas integral dalam proses perencanaan bisnis Perseroan baik perencanaan tahunan maupun perencanaan jangka panjang. d. Untuk Project Risk Management, proses manajemen risiko diawali dengan penghitungan risk premium yang dikuantifikasi dan dimasukkan sebagai salah satu komponen biaya proyek. Risk premium diperoleh melalui kegiatan penghitungan risiko inheren proyek dengan menggunakan project risk scoring (rating) template. e. Untuk proyek-proyek yang membutuhkan investasi alat baru, kajian risiko proyek dimasukkan sebagai salah satu content dari usulan investasi (feasibility study). Persetujuan investasi akan diberikan oleh Direksi atau Dewan Komisaris Perseroan, jika berdasarkan analisis risiko, Risk Management Unit merekomendasikan persetujuan untuk usulan investasi.
a. As a guideline in risk management, the Company continues to adapt the risk management policies and procedures to keep up with the latest developments. The risk management guideline stipulated by Decision of the Board of Directors Number: 090/EN/KPTS/D000/2008 dated June 10, 2008 is currently under revision to be adapted to the risk management software application system. b. Revision of the risk management guideline is carried out in accordance with the principles of risk management system, which covers risk management policies, procedures, and working instructions. c. For Enterprise Risk Management, the risk management process begins with the definition of risk appetite and risk tolerance by the Board of Directors. This definition becomes an integral activity in the Company’s business planning process in both the annual planning and long-term planning. d. For Project Risk Management, the risk management process begins with the calculation of risk premiums that are quantified and incorporated as a project cost component. Risk premium is obtained through an inherent risk calculation using a project risk scoring (rating) template. e. For projects that require an investment in new equipment, the project risk assessment is included as a content of the investment proposal (feasibility study). Investment approval will be granted by the Corporate Board of Directors or Board of Commissioners, if based on the risk analysis, the Risk Management Unit recommends an approval of the investment proposal.
Elnusa 2009 Annual Report
89
90
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Instalasi Perangkat Lunak Risk Management
Risk Management software installation
a. Untuk menunjang kelancaran arus informasi dan komunikasi risiko, Perseroan sejak akhir tahun 2008 mengimplementasikan perangkat lunak risk management. Meskipun jumlah user yang dibeli masih sangat terbatas, namun diharapkan dengan adanya perangkat lunak risk management, proses pengelolaan risiko menjadi melekat dalam kegiatan seharihari para risk owner. b. Sebagai bagian dari program implementasi risk management software, konsultan yang ditunjuk telah melaksanakan kegiatan board briefing kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, dan risk awareness training bagi para line managers. c. Sejak pertengahan tahun 2009, perangkat lunak risk management telah di aplikasikan ke dalam server Perseroan, dan telah menghasilkan risk profile awal korporat untuk laporan tanggal 31 Desember 2009.
a. To facilitate the flow of risk information and communication, the Company implemented a risk management software since 2008. Although the number of purchased users was very limited, it is expected that with the risk management software, the risk management process becomes inherent in the risk owner’s daily activities. b. As part of the risk management software implementation program, the appointed consultant has carried out the board briefing activity to the Corporate Board of Directors and Board of Commissioners, and risk awareness training for the line managers. c. Since mid-2009, the risk management software has been applied into the Corporate server, and has produced a preliminary corporate risk profile for the report dated December 31, 2009.
Secara umum Perseroan menghadapi risiko yang dapat dikelompokan kedalam 4 (empat) kategori utama yaitu risiko strategis, risiko operasional, risiko keuangan dan risiko kepatuhan.
In general the Company is dealing with risks that can be classified into four (4) main categories: strategic risk, operating risk, financial risk, and compliance risk.
Risiko Strategis
Strategic Risk
Risiko strategis adalah risiko yang disebabkan oleh adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Perseroan yang tidak tepat atau kurang responsifnya Perseroan terhadap perubahan eksternal. a. Persaingan usaha Perseroan adalah sebuah perusahaan yang bergerak terutama dalam bidang jasa hulu migas, yang menjalankan kegiatan usaha berbasis proyek. Untuk mempertahankan keberadaannya, Perseroan harus bersaing mendapatkan proyek melalui proses tender yang kompetitif. Dengan demikian, risiko kalah bersaing dalam tender mendapatkan proyek menjadi suatu eksposur inheren Perseroan. Untuk menghadapi risiko persaingan usaha ini, manajemen Perseroan terus berupaya mempertahankan dan meningkatkan kualitas layanan melalui perbaikan dari segi kualitas; health, safety dan environment (HSE), kompetensi sumberdaya manusia dan teknologi.
Strategic risk is a risk caused by the stipulation and implementation of inappropriate Corporate strategies and the Company’s lack of responsiveness to external changes. a. Business compettion The Company is a company engaged especially in upstream oil and gas services, running a project-based business activity. To survive, the Company must compete for projects through a competitive tender process. Therefore, the risk of losing a tender for a project is an inherent exposure for the Company. To cope with this business competition risk, the Corporate management continues to make the effort to maintain and promote service quality through improvements in quality, health, safety and environment (HSE), human resource competence and technology.
Health Environment & Safety serta risiko operasi merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam mewujudkan operation excellence. Health Environment & Safety and operational risk constitute as the essential elements in delivering operation excellence.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
b. Kemajuan teknologi Teknologi dalam bidang jasa hulu migas baik untuk kegiatan survey seismik, pemboran maupun pemeliharaan sumur migas terus berkembang dari waktu ke waktu. Kondisi ini mengharuskan Perseroan terus menyesuaikan teknologi yang digunakan agar tidak kalah bersaing dengan perusahaan sejenisnya. Salah satu teknologi yang telah digunakan untuk mempertahankan bahkan meningkatkan daya saing Perseroan adalah teknologi pemboran Modular Drilling Rig Services (MDRS) yang telah direalisasikan investasi dan utilisasinya dalam tahun 2009 pada proyek pemboran di Kalimantan. c. Ketepatan Pengambilan Proyek Kelangsungan usaha Perseroan sangat tergantung pada proyek yang ditangani, sehingga ketepatan pengambilan proyek menjadi pintu masuk utama diperolehnya keuntungan atau kerugian Perseroan. Kekuatiran suatu proyek yang diambil ternyata di kemudian hari akan mendatangkan kerugian dan masalah operasional lainnya, diantisipasi oleh manajemen Perseroan dengan menerapkan project risk rating, untuk mengukur risiko-risiko inheren dari proyek yang akan diambil untuk kemudian menghitung besaran risk premium yang harus disiapkan untuk mengantisipasi kerugian yang diakibatkan oleh terjadinya risiko.
b. Technological advances Technology in upstream oil and gas services for seismic survey, drilling or oilfield activities continues to develop from time to time. This condition requires the Company to keep up with the technology in use so as not to lose out to similar companies. One of the technologies used to maintain and even promote the Company’s competitiveness is the Modular Drilling Rig Services (MDRS) technology, the investment and utilization of which had been realized in 2009 in a drilling project in Kalimantan. c. Accurate Project Acquisition The Company’s business survival is highly dependent on the projects it handles, so the accurate acquisition of projects is a key point of entry for incurring a profit or loss to the Company. Concerns that an acquired project turns out to bring a loss and other operational issues in the future is anticipated by the Corporate management by applying a project risk rating, to measure the inherent risks of a project to be acquired to later calculate the amount of risk premium which should be prepared to anticipate any loss caused by the occurrence of the risk.
Risiko Operasional
Operational Risk
Risiko operasional adalah risiko yang terdapat dalam pelaksanaan kegiatan operasional sehari-hari, dapat terjadi baik di kegiatan jasa seismik, jasa pemboran, jasa perawatan sumur dan kegiatan eksplorasi & produksi.
Operational risk is a risk found in the day-to-day performance of operational activities; it may occur in seismic services, oilfield service and exploration and production activities.
a. Gangguan Kehumasan Gangguan kehumasan adalah gangguan dari masyarakat di sekitar lokasi proyek yang merasa terganggu dan atau dirugikan oleh kehadiran proyek di sekitar mereka. Akibat dari terjadinya gangguan kehumasan, suatu proyek bisa tertunda pelaksanaan dan penyelesaiannya, atau bahkan harus dihentikan. Untuk mengantisipasi risiko gangguan kehumasan ini, sebelum memulai pekerjaan proyek, manajemen proyek berkoordinasi dengan pihak pemilik pekerjaan melakukan pendekatan kepada Pemda setempat; sosialisasi kepada masyarakat; bekerjasama dengan aparat keamanan, tokoh masyarakat dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Selain itu, manajemen proyek juga menerapkan teknik pemetaan wilayah berdasarkan tingkat kerawanan tehadap gangguan kehumasan, dan memasukkan faktor gangguan kehumasan ke dalam perhitungan project risk rating. Sedangkan untuk memitigasi dampak risiko gangguan kehumasan, manajemen proyek mengenakan standby rate menjadi beban pemilik pekerjaan; memasukkan risk premium ke dalam perhitungan rugi/laba (profit/loss) proyek; dan menarik crew dari lapangan.
a. Public Relations Disruption Public relations disruption is a disruption by the community around the project site who feels disturbed or disadvantaged by the project’s presence around them. As a consequence of public relations disruption, a project may have its implementation and completion postponed, or even stopped. To anticipate this risk of public relations disruption, before commencing the project work, the project management in coordination with the project owner make an approach to the local Government; outreach to the community; work with security officers, community leaders and Non-Government Organizations (NGOs). Furthermore, the project management also applies an area mapping technique based on vulnerability to public relations disruption, and incorporates the public relations disruption factor into the project risk rating calculation. To mitigate the impact of the public relations disruption risk, on the other hand, the project management imposes a standby rate as a burden of the project owner; includes risk premium into the profit/loss calculation; and withdraws the crew from the site.
Elnusa 2009 Annual Report
91
92
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
b. Ketidakpastian Kondisi Lokasi Proyek Kondisi lokasi proyek mencakup antara lain posisi geografi, kondisi litologi, morfologi, sosiologi dan sebagainya, terutama pada proyek pekerjaan survei seismik. Akibat dari kondisi lokasi proyek yang tidak sesuai dengan asumsi awal adalah tertundanya pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan. Untuk mengantisipasi risiko kondisi lokasi proyek, manajemen proyek melakukan kegiatan scouting (survei lapangan secara detil, yang dilakukan sebelum mengikuti tender di pemilik pekerjaan). c. Perizinan Pada proyek pekerjaan survei seismik, akses untuk memasuki lokasi proyek ditentukan oleh diperolehnya perijinan baik dari pemerintah (departemen kehutanan, pemda), ataupun pihak pemilik area yang menjadi lokasi proyek. Masalah perijinan juga mencakup perijinan alih fungsi bahan peledak yang digunakan pada proyek pekerjaan survei seismik. Proses pengurusan dan perolehan perijinan memasuki lokasi proyek dan alih fungsi bahan peledak memang menjadi kewajiban pihak pemilik pekerjaan, namun jika perijinan dimaksud tidak siap pada waktu proyek hendak dimulai, dampaknya akan diderita oleh Perseroan. Untuk mengantisipasi dampak risiko perijinan, manajemen proyek memastikan bahwa proses perijinan menjadi kewajiban pemilik pekerjaan, dan berkoordinasi dengan pemilik pekerjaan memonitor proses perijinan. d. Kehilangan atau Pencurian Alat Proyek pekerjaan survei seismik memiliki karakteristik spesifik yaitu bahwa pekerjaan tersebut dilaksanakan pada area umum dan terbuka, sehingga rentan terjadi masalah gangguan kehumasan dan perijinan. Eksposur lain dari karakteristik tersebut adalah terjadinya kehilangan alat produksi jasa migas, terutama karena pencurian oleh pihak ketiga. Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya pencurian alat, manajemen proyek melakukan aktivitas pengendalian sama seperti pada risiko gangguan kehumasan, sedangkan untuk memitigasi dampak pencurian alat, manajemen proyek – melalui klausul kontrak – memindahkan kerugian tersebut menjadi beban subkontraktor yang bekerja menggunakan alat tersebut. e. Kecelakaan Kerja Kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang diderita oleh pekerja dapat berdampak pada kerugian Perseroan. Sebagai perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang khususnya hulu migas, salah satu karakteristik bisnisnya adalah penerapan standar keselamatan dan kesehatan kerja yang sangat keras dan hampir tidak ada toleransi.
b. Uncertainty about Project Site Conditions The project site conditions include among other things the geographical position, lithological condition, morphology, sociology etc., especially in seismic survey work projects. The consequence of a project site condition that does not match the initial assumption is the delay in project implementation and completion. To anticipate the project site condition risk, the project management performs scouting (detailed field survey, conducted before taking part in the tender at the project owner). c. Permits In a seismic survey work project, access into the project site is determined by the acquisition of permits from both the government (department of forestry, local government) and the owner of the area that constitutes the project site. Permit issues also include transfer of function permits for the explosives to be used in the seismic survey work project. The application and acquisition of permits to enter the project site and transfer of function of explosives are indeed the obligation of the project owner; if said permits are not ready by the time the project is about to commence, however, the Company will suffer from the impact. To anticipate the permit risk damage, the project management ensures that the permit process will be the obligation of the project owner, and will work with the project owner in monitoring the permit process. d. Equipment Loss or Theft Seismic survey work projects have the specific characteristics that the work is carried out in a public and open area, and thus vulnerable to public relations and permit issues. Another exposure of the characteristic is the loss of oil and gas service production equipment, especially due to theft by a third party. To anticipate any possible equipment theft, the project management carries out a control activity similar to that against the public relations disruption risk, while to mitigate the impact of equipment theft, the project management – through a contract clause – will assign the loss to the subcontractor who works using the equipment. e. Workplace Accident Workplace accidents and work-related illnesses suffered by workers may inflict a loss to the Company. As a service company engaged in the upstream oil and gas sector in particular, one of its business characteristics is the stringent and minimum-tolerance application of occupational safety and health standards.
Suatu peristiwa K3 yang terjadi dalam pelaksanaan pekerjaan jasa migas akan menurunkan reputasi Perseroan. Kejadian kecelakaan kerja sangat berpengaruh terhadap jalannya operasi. Perseroan menerapkan strategi transfer risiko melalui penerapan standar ISO 9001:2000 Sistem Manajemen Mutu dan ISO 18001:2007 OHSAS.
An OSH that occurs in the performance of an oil and gas service work will downgrade the Company’s reputation. Workplace accident occurrences have a major effect on the operation. The Company applies a risk transfer strategy through the application of the ISO 9001:2000 Quality Management System and ISO 18001:2007 OHSAS standards.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Risiko Keuangan
Financial Risk
Risiko keuangan adalah risiko yang disebabkan oleh masalahmasalah keuangan dan hubungannya dengan bagaimana perseroan mendanai kegiatan operasinya.
Financial risk is a risk caused by financial problems and related to how the corporation funds its operational activities.
a. Arus Kas Ketersediaan alat likuid yang setiap saat siap digunakan untuk membiayai kegiatan operasional merupakan hal yang krusial bagi Perseroan. Kekuatiran bahwa pada suatu titik waktu tertentu Perseroan menghadapi defisit arus kas sangat beralasan karena dua hal. Pada sisi arus kas masuk, karakteristik bisnis Perseroan yang berbasis proyek memungkinkan tertundanya arus kas masuk sampai tercapai kemajuan pekerjaan yang memenuhi syarat bagi Perseroan mengajukan permintaan pembayaran dari pemilik pekerjaan. Sedangkan pada sisi arus kas keluar, kebutuhan kas untuk membiayai operasional proyek sangat besar terutama untuk pengadaan alat dan material memenuhi kewajiban pembayaran kepada Perseroan atas jasa yang telah diserah terimakan, menjadi salah satu kekuatiran manajemen Perseroan. Untuk mengantisipasi kondisi ini, manajemen Perseroan memasukkan aspek kredibilitas calon pemberi kerja sebagai unsur yang dinilai pada saat pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak proyek baru. b. Pendanaan Dana yang dibutuhkan Perseroan terutama untuk membeli alat produksi jasa migas sangat besar, di samping karena faktor ketergantungan pada teknologi asing, juga faktor ketersediaan pemasok. Manajemen Perseroan telah menempuh beberapa cara untuk memenuhi kebutuhan dana ini, antara lain melakukan divestasi atas unit usaha Infomedia dalam tahun 2009. Langkah ini sekaligus membuktikan komitmen Perseroan untuk fokus pada bidang jasa migas terintegrasi. c. Nilai Tukar Tingkat risiko Perseroan terhadap fluktuasi nilai tukar terutama ditimbulkan oleh kewajiban hutang jangka panjang dan jangka pendek, piutang dan hutang, yang terutama dibayar melalui penarikan berdasarkan program pinjaman Pemerintah dan dinyatakan dalam Dolar AS dan Dolar Singapura. Sebagian dari kewajiban ini dikompensasi dengan kenaikan nilai piutang dalam mata uang asing. Informasi mengenai instrumen keuangan dan transaksi yang sensitif terhadap nilai tukar mata uang asing, termasuk kewajiban hutang dalam Dolar Amerika Serikat, dan Dolar Singapura serta hutang dan piutang Perusahaan adalah sebagai berikut:
a. Cash Flow The availability of a liquid instrument that is ready to use at any time to fund operational activities is a crucial matter for the Company. The concern that at a certain point in time the Company is faced with a cash flow deficit is highly justifiable for two things. On the incoming cash flow side, the Company’s project-based business characteristics enables the postponement of incoming cash flow until progress in the work is achieved that will qualify the Company to bill the project owner. On the outgoing cash flow side, on the other hand, the cash need to fund the project operation is enormous especially for the procurement of equipment and materials to fulfill the payment obligation to the Company for the services already handed over, is a concern for the Corporate management. To anticipate this condition, the Corporate management incorporates an aspect of potential employer credibility as an evaluated element in the decision making to accept or reject a new project. b. Funding The fund required by the Company especially to purchase oil and gas service production equipment is enormous, due to the supplier availability factor as well as dependence on foreign technology. The Corporate Management has taken a number of ways to meet this fund need, such as by divesting the Infomedia business unit in 2009. This measure also proved the Company’s commitment to focus on the integrated oil and gas service division. c. Exchange Rate The Company’s risk level to exchange rate fluctuation is particularly due to long-term and short-term debt liabilities, receivables and loans, which are mostly paid by collections on the base of Government’s loan program and in US Dollar and Singapore Dollar denominations. Part of these liabilities is compensated by the increase of receivables value in foreign exchange. Information on financial instrument and transaction that is vulnerable to foreign exchange rate value, including loan liabilities in US Dollar, Singapore Dollar and the Company’s loans and receivables are listed below:
Elnusa 2009 Annual Report
93
94
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Outstanding Balance as at December 31, 2009 Mata Uang Rp Equiv. Asing/ Foreign Currency in thousand Rp in million Aktiva Kas dan setara kas Dolar AS Dolas Singapura Puitang usaha Dolar AS Dolar SIngapura Puitang pembiayaan Dolar AS Puitang lain-lain Dolar AS Uang muka Dolar AS Piutang pihak hubungan istimewa Dolar AS Euro Aktiva lain-lain Dolar AS Dolar Singapura Kewajiban Pinjaman jangka pendek Dolar AS Hutang usaha Dolar AS Dolar Singapura Euro Hutang lain-lain Dolar AS Dolar Singapura Hutang pihak hubungan istimewa Dolar AS Dolar Singapura Uang muka pelanggan Dolar AS Biaya masih harus dibayar Dolar AS Kewajiban jangka panjang Dolar AS
49.643,33 1,29
466.647 9
53.424,45 37,49
502.189 251
571,00
5.368
1.063,18
9.994
2.000,00
18.800
488,84 242,50
4.595 3.276
2.514,74 1,39
23.639 9
Expected Maturity Date 2010
2012
2013
2014
Rp in million Assets Cash and cash equivalent US Dollar Singapore Dollar Trade receivables US Dollar Singapore US Dollar Finance lease receivables US Dollar Other receivables US Dollar Advances US Dollar Due from related paties US Dollar Euro Other assets US Dollar
Liabilities Short-term loans US Dollars Trade payables US Dollar Singapore Dollar Euro Other payables US Dollar Singapore Dollar Due to related parties
32.069,47
301.453
19.320,66 345,65 7,60
181.615 2.316 103
11,686 0,60
1.098 4
178,16 0,70
1.675 5
1.556,25
14.629
14.448,66
135.817
69.088,12
649.428 165.974 165.766
Informasi yang disajikan dalam tabel didasarkan pada kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca dan kurs tengah rata-rata Bank Indonesia selama tahun berjalan. Kurs pada tanggal 31 Desember 2009 pada asset dan kewajiban adalah sebesar Rp9.400. Tidak ada kepastian yang dapat diberikan bahwa asumsi tersebut benar untuk jangka waktu di masa mendatang. Asumsi tersebut serta informasi yang diuraikan dalam tabel dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk fluktuasi dan/atau depresiasi Rupiah dalam jangka waktu di masa mendatang.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
2011
US Dollar US Singapore Advances from customers US Dollars Advance from customers US Dollar Long-term liabilities 159.353
107.041
38.192
US Dollar
Information presented on the table is based on medium exchange rate of Bank Indonesia at the date of balance sheets and average medium exchange rate of Bank Indonesia during the year. Exchange rate at 31 December 2009 on assets and liabilities was Rp9,400. No assurance can be given that the assumption is accurate for a certain period in the future. The assumption and information as described on the table is influenced by several factors, including fluctuations in/or depreciation of Rupiah in a certain period in the future.
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Risiko Kepatuhan
Compliance Risk
Risiko kepatuhan adalah risiko yang berkaitan dengan aspek yuridis yang akan berdampak pada permasalahan hukum. Sebab terjadinya issue kepatuhan bersumber antara lain dari perubahan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Compliance risk is a risk related to the judicial aspect that will have an impact on legal issues, since compliance issues originate among other things from changes to the prevailing laws and regulations.
Pada akhir tahun 2009, ada dua momentum penting yang terjadi pada peraturan eksternal yang dapat berdampak pada semakin besarnya eksposur Perseroan terhadap risiko peraturan yaitu:
In late 2009, there were two key momentums that happened to the external regulations that may have an impact on the Company’s growing exposure to the regulation risk:
a. Perubahan Pedomaan Tata Kerja (PTK) 007 di BP Migas Perubahan tersebut mengharuskan adanya proses prakualifikasi untuk setiap tender yang dilaksanakan oleh perusahaan di bidang migas. Perubahan ini berdampak pada mundurnya beberapa proyek jasa hulu migas yang ditargetkan Perseroan akan dikerjakan pada akhir 2009 atau awal 2010.
a. Amendment to Working Procedure Guideline (PTK) 007 at BP Migas The amendment requires a prequalification process for every tender carried out by the company in the oil and gas field. This amendment results in the postponement of a number of upstream oil and gas service projects targeted by the Company to begin work in late 2009 or early 2010.
b. Undang-undang nomor 32 tahun 2009 Undang-undang tentang Perlindungan Lingkungan Hidup tersebut berdampak pada meningkatnya keterlibatan Perseroan terhadap risiko pinalti akibat kelalaian yang menimbulkan kerusakan lingkungan. Untuk memitigasi dampak risiko, manajemen proyek berupaya melakukan pendekatan kepada pemilik pekerjaan untuk memasukkan unsur risiko ke dalam harga proyek.
b. Law number 32 of 2009 The Law on Environmental Protection has an impact on the Company’s increased involvement to the penalty risk due to any negligence that results in environmental damage. To mitigate the risk impact, the project management seeks to approach the project owner to factor the risk element into the project price.
Pengawasan dan Pengendalian Internal
Internal Supervision and Control
Pedoman dan Kebijakan Dasar Perusahaan Perseroan mengenai GCG merekomendasikan agar perusahaan memiliki fungsi pengawasan internal sebagai bagian dari GCG dan juga praktik manajemen. Perseroan memandang Audit Internal sebagai salah satu fungsi pengendali dan pengawas internal untuk mendukung kegiatan operasional, keuangan dan manajemen menjadi lebih efektif dan efesien. Disamping pedoman tersebut, Departemen Keuangan Republik Indonesia melalui Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) yang telah memutuskan dan menetapkan keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, yaitu dengan diterbitkannya Keputusan No. Kep-496/ BL/2008 tanggal 28 Nopember 2008 dan ketentuan mengenai keputusan tersebut dimuat pada peraturan nomor IX.I.7.
The Company’s Basic Guideline and Policy on GCG recommend that the company have an internal supervision function as part of GCG as well as management practice. The Company regards Internal Audit as an internal control and supervisory function to support more effective and efficient operational, financial and managerial activities. In addition to the guideline, the Department of Finance of the Republic of Indonesia through the Capital Market and Financial Institution Supervisory Board (Bapepam and LK) which has decided and stipulated the decision of the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Board on the Establishment of and Guideline for the Preparation of Internal Audit Unit Charter, i.e. with the issuance of Decree No. Kep-496/BL/2008 dated November 28, 2008 and the provisions regarding this decision are contained in regulation number IX.I.7.
Internal Audit Perseroan menempatkan diri sebagai mitra auditee (pihak yang diaudit) dalam tujuan pencapaian sasaran Perusahaan. Aktivitas Internal Audit mencakup pengujian atas transaksi keuangan, compliance (ketaatan terhadap peraturan), serta pengujian terhadap sistem yang ada, proses dan operasi yang berjalan.
PT Elnusa’s Internal Audit positions itself as an auditee partner in the achievement of the Company’s targets. The Internal Audit activity includes testing on financial transactions, compliance, and testing on the existing system, ongoing processes and operations.
Elnusa 2009 Annual Report
95
96
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Saat ini ketua unit audit internal Perseroan dijabat oleh SVP Internal Audit & Quality Management yakni Rony I. Maulana. Struktur unit audit internal terdiri dari Operasional Audit, Quality Management, Risk Management dan Good Corporate Governance.
Currently the chairman internal audit unit of the Company is SVP Internal Audit & Quality Management: Rony I. Maulana. The structure of internal audit unit consist of Operasional Audit, Quality Management, Risk Management dan Good Corporate Governance.
Unit Audit Internal Perseroan juga telah menetapkan Piagam Audit Internal yang merupakan aturan perilaku bagi Internal Auditor dan prinsip-prinsip dasar pelaksanaan Internal Audit. Piagam Audit Internal tersebut disahkan oleh surat keputusan Direktur Utama pada tahun 2009 yang berisi: • Visi, misi dan strategi, • Struktur organisasi dan persyaratan Internal Audit, • Lingkup pekerjaan, tujuan, tugas dan tanggung jawab, • Strategi komunikasi.
Internal Audit Unit of the Company has resolved Internal Audit Charter which is a guidance for Internal Auditor and basic principles of Internal Audit implementation. The Internal Audit Charter was decided by Decree of President Director of the Company in 2009, consist of : • Vision, mision and strategy, • Organization structure and Internal Audit requirements, • Scope of work, objectives, task and responsibilities, • Communication strategy.
Tugas penting Audit Internal Perseroan adalah memastikan bahwa pengendalian internal Perusahaan telah berjalan dan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Dalam melaksanakan tugasnya, langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
One of key task of the Company Internal Audit is to ensure that the Company’s internal control is running properly and improves from year to year. In performing its tasks, Internal Audit has taken the following measures:
a. Menyusun Rencana Kerja Audit Tahunan (RKAT) pada setiap awal tahun berdasarkan analisis risiko yang dimiliki Perusahaan. RKAT ini disampaikan kepada Direksi dan Komite Audit untuk mendapatkan persetujuan; b. Melakukan pengujian terhadap pelaksanaan pengendalian internal dan manajemen risiko sesuai kebijakan yang dimiliki Perusahaan; c. Melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap auditee yang mencakup aspek pemasaran, operasi, keuangan, sumber daya manusia, pengadaan, teknologi informasi, dan kegiatan lainnya; d. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa; e. Memantau, menganalisis, dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan.
a. Preparing an Annual Audit Work Plan (RKAT) at the beginning of every year based on the risk analysis possessed by the Company. This RKAT is delivered to the Board of Directors and Audit Committee for approval; b. Performing a test on the implementation of internal control and risk management according to the policy in place at the Company; c. Perform an inspection and evaluation of the auditee which includes the aspects of marketing, operation, finance, human resource, procurement, information technology, and other activities; d. Giving corrective recommendations and objective information on the inspected activity; e. Monitoring, analyzing, and reporting the implementation of the corrective follow-up action.
Selama tahun 2009, telah dilakukan audit terhadap beberapa obyek audit sebagai berikut;
Throughout 2009, an audit was performed on a number of audit objects as follows;
a. Divisi Operasi Perseroan, yang mencakup pemeriksaan atas kesesuaian atas investasi yang telah dilakukan oleh Divisi tersebut dan pelaksanaan proses operasinya; b. Proyek-proyek yang berjalan di tahun tersebut yang memiliki nilai uang dan risiko yang relatif besar; c. Perusahaan-perusahaan yang menjadi Anak Perusahaan.
a. Operational Divisions of the Company, which included an inspection on the compliance with the investment made by the Division and the implementation of its operating process; b. Ongoing projects in the year which had a relatively large monetary value and risk; c. Companies that constituted the Company’s Subsidiaries.
Dari hasil pelaksanaan audit tersebut, Audit Internal bersamasama dengan auditee telah membahas hal-hal yang merupakan kelemahan untuk diberikan saran perbaikannya. Seluruh Laporan Hasil Audit beserta rekomendasinya disampaikan kepada Direksi dan Komisaris melalui Komite Audit. Laporan ini juga disampaikan kepada auditee untuk dapat dipergunakan sebagai bahan perbaikan
From the audit result, Internal Audit together with the auditee discussed the matters that constituted weaknesses for corrective recommendations. The entire Audit Result Report and its recommendations were delivered to the Board of Directors and Board of Commissioners through the Audit Committee. This report was also delivered to the auditee for use as corrective
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
baik aspek pengendalian internal, maupun proses dan aktivitasnya. Secara berkala Internal Audit melakukan pembahasan tentang hasil audit ini kepada Komite Audit.
material in the internal control aspect or the process and activity. Internal Audit periodically discussed this audit result with the Audit Committee.
Perkara Hukum Perseroan
Company’s Legal Cases
Perseroan sepanjang tahun 2009 mempunyai perkara hukum antara lain:
Throughout 2009, the Company had such legal cases as:
Gugatan Wanprestasi Perkara No. 555/Pdt.G/1998/PN.Jak-Sel. Perseroan, PT Hutama Karya dan PT Paranada Ekayasa sebagai Penggugat dan sebagai tergugat I: PT Mecona Perkasa, tergugat II: Ir Sri Mulyono, tergugat III: Jembo Cable Company. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menghukum PT Mecona Perkasa dan Ir. Sri Mulyono untuk membayar ganti rugi sebesar Rp4.300.000.000 Per 31 Desember Perkara ini telah berkekuatan Hukum tetap dengan ditolaknya Peninjauan Kembali dari Mahkamah Agung. Pada saat ini Perseroan dan penggugat lainnya akan melakukan proses eksekusi.
Default Lawsuit Case No. 555/Pdt.G/1998/PN.Jak-Sel. The Company, PT Hutama Karya and PT Paranada Ekayasa as Plaintiffs with respondent I: PT Mecona Perkasa, respondent II: Ir Sri Mulyono, respondent III: Jembo Cable Company. The District Court of South Jakarta penalized PT Mecona Perkasa and Ir. Sri Mulyono to pay a compensatory damage of Rp4,300,000,000 per December 31. This case has obtained permanent legal force with the rejection of Review from the Supreme Court. The Company and the other plaintiffs are currently about to undertake the execution process.
Gugatan Wanprestasi Perkara No. No. 554/Pdt.G/1998/PN.JakSel. Perseroan, PT Hutama Karya dan PT Paranada Ekayasa sebagai Penggugat dan PT Asuransi Parolamas sebagai Tergugat. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memutuskan menghukum Tergugat untuk membayar sejumlah Rp505.997.237,35 sebagai ganti rugi dan Rp2.023.988.909,40 sebagai Jaminan Pembayaran Uang Muka. Per 31 Desember 2009 Perkara ini telah berkekuatan hukum tetap dengan ditolaknya kasasi dari Pihak tergugat. Saat ini Perseroan dan penggugat lainnya akan melakukan proses eksekusi.
Default Lawsuit Case No. No. 554/Pdt.G/1998/PN.JakSel. The Company, PT Hutama Karya and PT Paranada Ekayasa as Plaintiffs and PT Asuransi Parolamas as Respondent. The District Court of South Jakarta decided to penalize the Respondent to pay Rp505,997,237.35 as compensation and Rp2,023,988,909. as an Advance Payment Guarantee. Per December 31, 2009 this Case has obtained permanent legal force with the continued rejection of the cassation from the Respondent. The Company and the other plaintiffs are currently about to undertake the execution process.
Media Penyebaran Informasi
Information Distribution Media
Dalam menjalankan komitmennya Perseroan mempunyai menyediakan pelayanam informasi dan kemudahan untuk mengaksesnya. Informasi ini terkait dengan stakeholders, termasuk Pemegang Saham disampaikan melalui news letter dan Laporan Tahunan (Annual Report). Disamping itu, Perseroan juga mempublikasikan kepada stakeholders seperti mitra kerja dan lembaga-lembaga terkait.
In carrying out its commitment the Company provides information service and convenient access to it. This information related to the stakeholders, including Shareholders, is conveyed through newsletters and Annual Reports. Furthermore, the Company also publishes the information to stakeholders such as working partners and related agencies.
Media penyebaran informasi Perseroan tersebut antara lain : yy FOCUS ELNUSA (newsletter) yy Website: www.elnusa.co.id yy Press Release yy Weekly Highlight yy Corporate Secretary ( Heru Samodra) yy Investor Relations (Tubagus Ali Akbar dan Fajriyah Usman) yy Corporate Communications (Hanny H Soemarno dan Rengga Jiwandana) yy (021) 7883 0850 ext 1645 yy SMS Service 0811 222 1969 yy E-mail:
[email protected]
The Company’s information distribution media include: yy FOCUS ELNUSA (newsletter) yy Website: www.elnusa.co.id yy Press Release yy Weekly Highlight yy Corporate Secretary ( Heru Samodra) yy Investor Relations (Tubagus Ali Akbar and Fajriyah Usman) yy Corp Communications (Hanny H Soemarno and Rengga Jiwandana) yy (021) 7883 0850 ext 1645 yy SMS Service 0811 222 1969 yy E-mail:
[email protected]
Elnusa 2009 Annual Report
97
98
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Pembahasan dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis
Kinerja fundamental Perseroan di tahun 2009 meningkat dengan cukup signifikan baik dari segi pendapatan usaha maupun laba bersih. The Company’s fundamental performance in 2009 increases significantly both from the aspect of operating revenue and net income.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Kondisi Makro Ekonomi Nasional Tahun 2009
National Macroeconomic Conditions in 2009
Kondisi makro ekonomi selama tahun 2009 diawali dengan tekanan dampak krisis global yang masih terasakan memasuki tahun 2009. Pada triwulan I, ekspor dan impor dalam PDB mengalami konstraksi yaitu masing-masing sebesar 19,1% dan 24,1%. Investasi juga mengalami perlambatan sebesar 3,5% jauh lebih rendah dibandingkan pertumbuhan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 13,7%. Di tahun 2009 angka pertumbuhan PDB dicatat pada level 4,3% lebih baik dibandingkan beberapa negara-negara Asia lain yang mengalami pertumbuhan yang kurang baik bahkan negative. Penyumbang terbesar dari pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah konsumsi swasta, investasi, konsumsi pemerintah dan ekspor bersih. Namun angka pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan tahun 2008 dimana Indonesia mencatat pertumbuhan PDB sebesar 5,2%.
The macroeconomic conditions in 2009 began with the impact of global crisis that was still palpable going into 2009. In the first quarter, export and import in GDP contracted by 19.1% and 24.1% respectively. Investment also slowed down by 3.5%, far lower than the year-onyear growth of the previous year at 13.7%. In 2009, the GDP growth was posted at 4.3%, better than other Asian countries which experienced less and even negative growth. The largest contributors to Indonesia’s economic growth was private consumption, investment, government consumption and net export. However, this growth rate was lower than in 2008, in which Indonesia posted a GDP growth of 5.2%.
Sementara nilai tukar Rupiah pada paruh pertama tahun 2009 berfluktuasi dengan kecenderungan menguat yang disebabkan oleh beberapa faktor baik eksternal maupun internal. Faktor eksternal tersebut antara lain adalah masuknya investasi asing di pasar domestik yang sejalan dengan menguatnya optimisme pemulihan perekonomian global dan peningkatan cadangan devisa Indonesia serta adanya dukungan kerjasama antar bank melalui Bilateral Currency Swap Agreement (BCSA). Sedangkan faktor internal adalah terjaganya kondisi sosial politik dengan berhasilnya proses pelaksanaan pemilu legislatif dan pemilihan presiden dan wakil presiden. Faktor lain yang perlu diperhatikan dalam penguatan Rupiah terhadap Dollar AS adalah kinerja ekspor tahun 2009 diatas USD95 miliar dan surplus neraca perdagangan sebesar USD21.07 miliar pada tahun 2009, hal ini menyebabkan cadangan devisa aman di level USD60 miliar. Nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar di akhir tahun 2009 ditutup pada level Rp9.400 per 1 Dollar AS, mengalami penguatan dibandingkan periode yang sama tahun lalu ditutup pada level Rp10.950.
The Rupiah exchange rate in the first half of 2009 fluctuated with a tendency to strengthen due to external and internal factors. The external factors included the influx of foreign investment into the domestic market along with growing optimism towards global economic recovery and Indonesia’s rising foreign reserve and inter-bank cooperation support through a Bilateral Currency Swap Agreement (BCSA). The internal factors included stable social and political conditions with a successful legislative general election and presidential and vice-presidential election. Another factor that needed to be taken into consideration in the strengthening of the Rupiah against the US dollar was the 2009 export performance of over USD95 billion and trade balance surplus of USD21.07 billion in 2009, which kept the foreign reserve at a secure USD60 billion. The Rupiah’s exchange value against the US dollar in late 2009 closed at Rp9,400 per 1 US dollar, stronger compared to the Rp10,950 for same period in the previous year.
04
05
06
07
08
1.129
1.087
1.017
969
1.004
09
949
03
1.183
TOTAL PRODUKSI MINYAK Total Oil Production
TOTAL PRODUKSI MINYAK BUMI INDONESIA (1000 bopd) Indonesia Crude Total Oil Production (1000 bopd) Indonesia
Elnusa 2009 Annual Report
99
100
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Laju inflasi pada tahun 2009 cenderung menurun, angka inflasi di akhir tahun 2009 ditutup pada level 2,78%. Rendahnya laju inflasi disebabkan oleh penurunan yang terjadi baik dari sisi fundamental maupun non-fundamental. Dari sisi fundamental disebabkan oleh terjagannya pasokan kebutuhan barang pokok dan penurunan harga BBM, juga meredanya tekanan eksternal sejalan dengan penguatan rupiah di tengah permintaan domestik yang masih lemah. Adapun dari sisi non fundamental, disebabkan oleh menurunnya harga-harga komoditi internasional.
The inflation rate tended to decline in 2009, closing at 2.78% by the end of 2009. The low inflation rate was due to a decline in both the fundamentals and non-fundamentals. From a fundamental standpoint, this was due to the maintained supply of basic commodities and a fuel price decrease, and a lower external pressure in line with the strengthening of the rupiah amidst the still-weak domestic demand. On the nonfundamental side, this was due to the decline in international commodity prices.
Ditahun 2009 kinerja IHSG menunjukan perbaikan setelah mengalami fase penurunan yang tajam dan fase dasar. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang pada tahun 2009 ditutup pada level 2.534 membukukan pertumbuhan sebesar 80%, dan menjadi salah satu indeks berkinerja paling baik di dunia. Sektor pertambangan menjadi salah satu penopang kinerja IHSG di lantai bursa. Harga minyak mentah dunia yang secara bertahap menuju kelevel USD70 per barel direspon dengan akumulasi saham-saham pertambangan oleh investor.
In 2009 IHSG’s performance showed an improvement after experiencing phases of shaRpdecline and bottoming out. The Composite Index (IHSG) which closed at 2,534 in 2009 posted a growth of 80%, and became one of the best-performing indexes in the world. The mining sector was a bolster for IHSG’s performance on the exchange floor. Investors responded to the global crude oil prices’ gradual move towards USD70 per barrel by accumulating mining stocks.
Kinerja pasar domestik yang terus membaik dikarenakan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tumbuh sebesar 4,3% dan Pemilu yang lancar dimulai dari anggota legislatif, presiden dan wakil presiden. Selama tahun 2009 terdapat 13 emiten baru yang melakukan IPO dengan menjual saham perdananya ke publik, angka ini lebih rendah dibanding tahun 2008 dimana terdapat 19 perusahaan melakukan go publik.
The steadily improving performance of the domestic market was due to Indonesia’s economic growth of 4.3% and smooth elections from the legislative election, presidential and vice presidential election. Throughout 2009 there were 13 new issuers who made an IPO by selling their initial stocks to the public, a lower figure than 2008 in which 19 companies went public.
Prospek Perekonomian Tahun 2010
2010 Economic Prospects
Memasuki tahun 2010, terdapat beberapa faktor yang perlu dicermati. Pertama, pergeseran ekonomi dunia ke negaranegara berkembang dan Asia seperti Brazil, Rusia, India dan China (BRIC). Kedua, angka pengangguran dan desifit anggaran Amerika Serikat yang masih tinggi. Ketiga, lonjakan harga minyak mentah dunia yang diikuti oleh komoditas lainnya. Keempat, FTA-ASEAN China yang sedikit banyak akan memberi tekanan pada industri manufaktur nasional. Kelima, stabilitas politik dan moneter yang masih terusik oleh isu-isu dalam negeri yang dipolitiasi (Capital Price, 2010).
Going into 2010, there are a number factors that need to be observed. The first is the global economic shift towards developing countries and Asia such as Brazil, Russia, India and China (BRIC). The second is the United States’ unemployment and budget deficit, which remain high. The third is the jump in global crude oil prices followed by other commodities. The fourth is the ASEAN-China FTA which would exert a certain pressure on the national manufacturing industry. The fifth is the political and monetary stability which is still undermined by politicized domestic issues (Capital Price, 2010).
Proyeksi terkini yang dilakukan oleh International Monetary Fund (IMF) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dunia akan meningkat dari -1,1% di tahun 2009 menjadi 3,1 % di tahun 2010. Perbaikan ekonomi akan tampak disegala bidang di tahun 2010.
The most recent projection made by the International Monetary Fund (IMF) stated that global economic growth would rise from -1.1% in 2009 to 3.1% in 2010. Economic improvement would be apparent in all areas in 2010.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Pertumbuhan positif ini telah dirasa selama triwulan kedua 2009 beberapa negara utama di dunia telah menunjukan kenaikan yang berarti. Signal positif tersebut menjadi lebih nyata di triwulan ketiga, dimana negara-negara seperti Jerman dan Prancis menjadi pemicu bagi pertumbuhan ekonomi yang positif setelah kejadian tahun 2008. Jepang juga telah mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 4,8% (y-o-y). Negara-negara ekonomi lain seperti Brazil, Rusia, India dan China (BRIC) telah menunjukan pembalikan pertumbuhan ekonomi yang sangat kuat. Hanya Amerika Serikat yang masih menunjukan tingkat ketidakpastian, angka pengganguran yang tinggi telah menekan angka pertumbuhan menjadi single digit sejak Oktober 2009. Tantangan terbesar di Amerika Serikat adalah bagaimana menarik dana likuiditas yang melimpah dan mengatur hutang yang besar.
This positive growth had been felt during the second quarter of 2009 with a number of key countries in the world having shown a significant increase. The positive signs were clearer in the third quarter, with countries such as Germany and France becoming the trigger for positive economic growth since the 2008 events. Japan also posted a positive growth of 4.8% (y-o-y). Other economies such as Brazil, Russia, India and China (BRIC) had shown a very strong reversal of economic growth. Only the United States still displayed a degree of uncertainty, with high unemployment keeping the growth rate down to a single digit since October 2009. The greatest challenge in the United States was how to attract the abundant liquidity fund and to structure its enormous debt.
Konsensus para ekonom dan analis memperkirakan bahwa perekonomian Indonesia di tahun 2010 akan lebih baik dibandingkan tahun 2009. Pemerintah Indonesia sendiri mengestimasikan pertumbuhan postif sebesar 5,5% di tahun 2010. Proyeksi ini masih memungkinkan mengingat pengalaman tahun 2009 yang menunjukan bahwa sumbersumber pertumbuhan ekonomi yakni konsumsi, investasi dan belanja pemerintah sempat mengalami masalah namun PDB Indonesia masih dapat tumbuh sebesar 4,3%.
The economists’ and analysts’ consensus predicted that Indonesia’s growth in 2010 was going to be better than in 2009. For its part, the Indonesian government estimated a positive growth of 5.5% in 2010. This projection was still likely given the 2009 experience which had shown that the sources of economic growth – consumption, investment and government spending – had been met with some problems but Indonesia’s GDP could nonetheless grow by 4.3%.
Tinjauan Umum – Industri Hulu Migas Indonesia 2009
General Overview – Indonesian Natural Oil and Gas Upstream Industries 2009
Rata-rata produksi minyak bumi Indonesia pada tahun 2009 sebesar 949 ribu barel per hari, tercapai 98,9% dari target pemerintah sebesar 960 ribu barel per hari. Penundaan proyek akibat krisis ekonomi global dan unplanned shutdown seperti gangguan cuaca, rusaknya fasilitas produksi, masalah kelistrikan, hingga pencurian menjadi penyebab utama tidak tercapainya target produksi minyak bumi. Meskipun demikian, pencapaian tersebut meningkat 2,6% dari tahun 2008 sebesar 925 ribu barel per hari. Kondisi sebaliknya justru terjadi pada produksi gas bumi, dimana produksi gas lebih tinggi dari target produksi yaitu 7.960 juta kaki kubik per hari. Gabungan produksi minyak dan gas bumi tahun 2009 mencapai sekitar 2,374 juta setara barel minyak. Realisasi produksi migas ini lebih tinggi dibandingkan realisasi produksi migas tahun lalu yang hanya sebesar 2,305 juta setara barel minyak.
The average production of Indonesian natural oil in 2009 was 949 thousand barrel per day, achieving 98.9% from the government’s target of 960 thousand barrel per day. Project postponement due to global economic crisis and unplanned shutdown such as disruption in weather, break down in production facilities, electricity problem, and the acts of theft, have become the main causes that the natural oil production target can not be fulfilled. However, the achievement increased 2.6% from 2008 of 925 thousand barrels per day. On the other hand, production of the natural gas exhibited higher level of production compared to the production target that is 7,960 million cubic feet per day. Combined production amount of natural oil and gas in 2009 reached around equivalent to 2.374 million oil barrel. Realization of oil and gas production is higher than the previous year production, which only amounted to equivalent to 2.305 million oil barrels.
Realisasi produksi minyak yang dibawah target turut menyebabkan target lifting minyak (produksi minyak terjual) tidak tercapai. Pada akhir tahun 2009, lifting minyak mencapai 949 barel per hari sedangkan targetnya 960 ribu barel per hari.
Realization of the oil production, which was under the target, caused the oil lifting target can not be achieved. At end of 2009, the oil lifting achieved 949 barrels per day, while the target is 960 thousand barrels per day.
Kendati tak mencapai target produksi sesuai APBN, pendapatan negara dari produksi minyak justru melebihi target dikarenakan rata-rata harga USDper barel yang lebih tinggi dibanding tahun
Even though it did not fulfill the target as set by the State National Budget (APBN), national income from oil production exactly surpassed the target due to higher USD price per barrel compared
Elnusa 2009 Annual Report
101
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
sebelumnya. Penerimaan negara tahun 2009 sebesar USD19,7 milyar (Rp235 triliun) atau melebihi target sebesar USD18,8 milyar (Rp230 triliun). Penerimaan tersebut lebih rendah dari realisasi tahun 2008 sekitar Rp350 triliun. Rata-rata penurunan Indonesian Crude Price (ICP) pada 2009 sebesar USD63 per barel, sedangkan tahun lalu rata-rata USD93 per barel.
to its preceding year. The state national income in 2009 was USD19.7 billion (equivalent to Rp235 trillion) or exceeding the set target of Rp18.8 billion (Rp230 trillion). The income was lower than realization in 2008 of Rp350 trillion. Average decrease of Indonesian Crude Price (ICP) in 2009 was USD63 per barrel compared to an average USD93 per barrel in the previous year.
Selama tahun 2009 harga minyak kembali pulih berada di kisaran USD40 – 80 per barel. Besar penurunan permintaan minyak pada 2009 yang mengakibatkan resesi ekonomi global, bersama-sama dengan peningkatan kapasitas produksi yang signifikan meskipun terjadi penundaan dalam proyek-proyek pembangunan yang baru, menyebabkan kapasitas produksi cadangan minyak mencapai tingkat tertinggi dalam hampir dua dasawarsa. Dari segi pasokan, tingkat ketidakpastian dalam permintaan minyak dan harga minyak membuat perusahaan minyak memotong investasi pada tahun 2009 - terutama dalam proyek-proyek dengan biaya produksi tertinggi - tapi perkiraan pada akhir tahun mengindikasikan kemungkinan peningkatan investasi kembali pada tahun 2010.
Throughout 2009 the oil price recovered to a level ranging from USD40 – 80 per barrel. While the volume of oil demand decreased in 2009 along with the global economic recession, reversely significant improvement in production capacity – even though postponement occurred in several new development projects, leading to highest record in oil reserve production capacity level within nearly two decades. From supply side, the uncertainty level in both oil price and demand caused oil companies to cut down their investments in 2009, especially on certain projects with high cost of production, even though end of the year prediction saw encouraging investment opportunities in 2010.
Perkembangan Harga Minyak (USD per barel) Oil Price Growth (USD per barrel)
BRENT
ICP 140 120 100 80 60 40 20
Nov-09
Sep-09
Jul-09
May-09
Mar-09
Jan-09
Nov-08
Sep-08
Jul-08
May-08
May-08
0 Jan-08
102
Menurut data BP Migas, terdapat 10 Kontrak Kontraktor Kerja Sama (KKKS) yang produksinya naik sepanjang tahun 2009 dan terdapat 14 Kontraktor KKKS yang produksinya melebihi target yang ditetapkan dalam APBN (rata-rata 107 persen, sebesar 8.315 bopd).
Based on BP Migas data, there are ten Production Sharing Contracts (PSC) whose production increased in 2009, along with 14 PSC contractors whose production exceeded the target set by the State National Budget (APBN) (an average of 107 percents, of 8,315 bopd).
Meski perolehan produksi tidak mencapai target, rasio pemboran cukup tinggi yakni mencapai 50% jika dibadingkan dengan rasio pemboran negara-negara lain yang mencapai 20% - 30%.
Even though production did not meet the target, the drilling ratio was sufficiently high to achieve 50% compared to drilling ratio experienced by other countries that range from 20 to 30 percent.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Peningkatan rasio pemboran ini terjadi karena sepanjang tahun 2009 telah dilakukan pemboran di 73 sumur eksplorasi yang 50 diantaranya telah dites dan ditemukan 33 sumur. Sedangkan pemboran sumur eksploitasi mencapai 969 sumur atau 16.7% lebih tinggi dibandingkan 2008 yang hanya 831 sumur. Sepanjang tahun 2009 telah ditandatangani tambahan 21 KKKS migas dan 13 KKKS Coal Bead Methane (CBM) sehingga total KKS 2009 menjadi 232 terdiri dari 64 KKKS produksi dan 168 KKKS eksplorasi.
The increase in drilling ratio is due to the fact that in 2009 drilling activity was carried out in 73 exploration wells, among which 50 wells had been tested and 33 969 wells and 33 wells were found. Whereas drilling activity of exploitation wells achieving 969 wells or 16.7 percent higher than in 2008 of only 831 wells. Throughout 2009 another 21 PCS in oil and gas were signed, along with 13 Coal Bed Methane (CBM) PCS to achieve a total of 232 PCS in 2009 conveying 64 PCS in production and 168 PCS in exploration.
Pada tahun 2009 investasi di sektor migas mengalami penurunan, dimana nilai investasi hanya mencapai USD10,87 milyar dari target sebesar USD15,15 milyar (71,76%) atau lebih rendah 12% dibandingkan tahun 2008 sebesar USD12,09 milyar. Realisasi tersebut berasal dari wilayah produksi USD9,97 milyar dan eksplorasi USD898 juta.
In 2009 investment in oil and gas experienced a decline, in which only USD10.87 billion investment was achieved from the set target of USD15.15 billion (71.76 percent), or 12 percent lower than in 2008 of USD12.09 billion. The realization is derived from production area of USD9.97 billion and exploration of USD898 million.
Ada beberapa permasalahan yang menjadi penghambat realisasi investasi tahun 2009 ini, yaitu (1) persoalan tumpang tindih lahan, (2) penerbitan berbagai peraturan dan kebijakan di tingkat daerah, (3) belum jelasnya aturan tentang pembatasan (capping) cost recovery, (4) kewajiban penerapan asas cabotage, (5) lamanya perijinan penggelaran pipa, (6) penerapan pajak dalam rangka impor, dan (7) ketentuan lingkungan hidup dalam UU No. 32/2009.
Several constraints in investment realization were encountered in 2009, which is (1) the problem of overlapping in fields, (2) the issuance of various new regulations and policies in regional level, (3) the obscurity of cost recovery capping, (4) obligation of the cabotage principle implementation, (5) prolonged period of permit for piping roll out, (6) incurrence of import related taxes, (7) further requirements on living environment as transcribed on Acts No. 32/2009.
Untuk soal lahan, misalnya, saat ini, lahan proyek 22 KKKS masih tumpang-tindih dengan areal hutan, baik hutan konservasi cagar alam, suaka margasatwa, taman nasional, taman wisata alam, maupun hutan produksi. Ada juga kasus lahan yang sama-sama digunakan untuk proyek lain.
For an example, for field area, at the present time there are 22 PCS projects which are overlapped with the forest areas, either natural preserve conservation forest, wildlife reserve, national park, natural tourism park, or productive forest. Another case is the field area which is overlapped and also being used for other project.
Soal perijinan daerah, rata-rata waktu yang diperlukan sejak penandatanganan KKKS hingga diterbitkannya izin kegiatan pertambangan di dalam kawasan hutan mencapai sekitar 546 hari. Rinciannya, 146 hari untuk pengurusan izin prinsip dan 500 hari untuk izin operasi. Soalnya, perizinan harus melewati Dinas Kehutanan Kabupaten, Bupati/Walikota, Dinas Kehutanan Provinsi,
On regional permit, in average the period required as of the signing of PCS to the issuance of mining activity permit in the forest areas covering around 546 days. The elaboration is, 146 days for principal permit clearance, and 500 days for operational permit. The process involves clearance through the Forestry Section of the Regency, Regent/City Mayor, Forestry Section of the Province, Governor, Ministry of Energy and Mineral
Kepuasan pelanggan menjadi prioritas bagi Perseroan. Customer satisfaction has become the priority for the Company.
Elnusa 2009 Annual Report
103
104
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Gubernur, Menteri ESDM, hingga Menteri Kehutanan. Berbelitnya rantai birokrasi ini turut berimbas pada membengkaknya biaya produksi dan operasional KKKS.
Resources, as well as the Ministry of Forestry. The complexity of bureaucratic red-tape has taken its toll to the expanding cost of PCS production and operation.
Asas cabotage juga menghambat karena banyak kapal canggih untuk kegiatan hulu migas seperti LNG terminal floating storage masih harus didatangkan dari mancanegara karena tidak ada dari dalam negeri yang mampu menyediakan.
The cabotage principle also concerns restriction as there are many modern ships for oil and gas upstream activities such as floating storage terminal LNG that should be imported from overseas countries, as there is no such provider in the country.
Prospek Tahun 2010 Kegiatan eksplorasi tahun 2010 diperkirakan mencapai 122 sumur. Rinciannya, 80 kegiatan eksplorasi migas konvensional dan 42 eksplorasi coal bed methane (CBM).
Prospect of 2010 The exploration activity in 2010 is estimated to achieve 122 wells, which consists of 80 conventional oil and gas activities, and 42 coal bed methane (CBM) exploration.
Target investasi sektor hulu migas tahun 2010 menurut BP Migas akan mencapai USD15.988 milyar yang dipicu dari peningkatan produksi migas. Investasi tersebut rencananya akan dialokasikan untuk pengerjaan wilayah kerja produksi sebesar USD13.628 milyar dan sisanya sebesar USD2.36 milyar untuk kegiatan eksplorasi.
Investment target of upstream oil and gas sector in 2010, according to BP Migas, will achieve an amount of USD15,988 billion, spurred by oil and gas production enhancement. The investment is planned to be allocated for production working areas of USD13,628 billion, and the remaining amount of USD2,36 billion is for exploration activities.
Untuk mengejar target itu, pemerintah akan mengeluarkan RPP soal alih fungsi kawasan hutan awal Februari ini yang mengizinkan aktivitas pertambangan di hutan. Selain itu, birokrasi pengurusan AMDAL (analisa mengenai dampak lingkungan) juga akan dipangkas menjadi 3 bulan. Untuk permasalahan cost recovery, Menteri Keuangan sudah menyetujui pembatalan pembatasan (capping) cost recovery.
To achieve the target, the Government is scheduled to issue RPP on the function alteration of forestry areas on the month of February, for the permit required to conduct mining activities in the forest areas. Apart from that, bureaucracy in environmental effect analysis (AMDAL) will also be reduced into three months. Whereas for cost recovery problem, approval on cancellation of cost recovery capping was granted by the Minister of Finance.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
STRUKTUR BISNIS Business Structure
JASA HULU MIGAS TERINTEGRASI Integrated Upstream Oil & Gas Services Divisi Geoscience Services Divisi Drilling Services Divisi Oilfield Services
JASA PENUNJANG HULU MIGAS Supporting Upstream Oil & Gas Services PT Patra Nusa Data PT Sigma Cipta Utama PT Purna Bina Nusa PT Patra Telekomunikasi Indonesia
JASA HILIR MIGAS Downstream Oil & Gas Services PT Elnusa Petrofin
PENGELOLAAN ASET LAPANGAN MIGAS Oil & Gas Field Asset Management Elnusa Bangkanai Energy, Ltd. Elnusa Tristar Ramba, Ltd.
PT Elnusa Patra Ritel
Elnusa 2009 Annual Report
105
106
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Pembahasan atas kinerja bisnis Bisnis Performance Analysis JASA HULU MIGAS TERINTEGRASI Integrated Upstream Oil & Gas Services
66% peningkatan pada Laba Usaha 66% increase in Operating Income
Seiring dengan kondisi pasar yang membaik di tahun 2009, segmen Jasa Hulu Migas menunjukkan peningkatan yang cukup baik. Pendapatan bersih naik 33% dan laba usaha naik 66% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
In line with improving market condition in 2009, the Upstream Oil & Gas Services sector displayed an encouraging raise. Net revenue increased 33% along with net income rise of 66% compared to its preceding year.
Elnusa menyediakan rangkaian jasa yang diperlukan untuk hulu migas yang dimulai dari pemetaan data dengan seismic, pemboran (drilling) dan jasa-jasa pendukung untuk pengelolaan lapangan migas. Jasa ini terintegrasi dan merupakan bisnis inti bagi Perseroan serta fokus pengembangan usaha dimasa yang akan datang. Perseroan saat ini memiliki tiga divisi operasi yang menjalankan jasa hulu migas, yaitu :
Elnusa provides a broad range of services required in upstream oil and gas services, commenced from seismic data mapping, drilling and other supporting services to manage oil and gas field. The service is integrated and becomes the core business of the Company as well as focus of business development in the future. The Company is currently having three operational divisions in charge of upstream oil and gas services, as follows:
Divisi Division
Bidang Scope of Work
Geoscience Services (GSC)
Integrated Geophysical Data Services: Seismic & Non Seismic Acquisition, Processing and Geology Geophysics Reservoir
Drilling Services (EDS)
Integrated Drilling Services: Wireline Logging Services, Cementing Services, Well Testing Services, Mud Logging Services
Oilfield Services (OFS)
Integrated Oilfield Services: Hydraulic Workover (HWO)/Snubbing Services, Wireline/Slickline Services, Coiled Tubing Services, Pumping Services, Production Facilities and Production Enhancement Services
Kontrak-kontrak utama yang diperoleh dan dikerjakan oleh tiga divisi diatas di tahun 2009 adalah sebagai berikut :
The main contracts obtained and carried out by the three divisions in 2009 is as follows:
Perusahaan
Tanggal Perjanjian
Nilai Kontrak
Periode Kontrak
Jenis Pekerjaan
Wilayah
Company
Agreement Date
Contract Value
Contract Period
Type Of Work
Area
USD4.989.800
6 bulan
3D Seismic Data Land
Suko, Sumatera
USD5.450.560
7 bulan
2D Seismic Data Land
Jambi, Sumatera
20 bulan
3D Seismic Data Land
USD19.728.993
18 bulan
3D & 2D Seismic Data Land Jabung, Sumatera
USD 4.064.755
6 bulan
2D Seismic Data Marine
Amborip VI
USD4.075.493 +
6 bulan
3D Seismic Eksplorasi
Randegan Utara, Jawa Barat
Geoscience Services Division Petrochina Intl Jabung Ltd
01-Sep-09
Ranhil Jambi, Inc.
15-Apr-09
Pertamina EP
02-Mar-09
Petrochina Intl Jabung Ltd
19-Agust-08
Conoco Phillips
25-Jun-08
USD16.437.206 + IDR 183.403.607.610
Pertamina EP
19-Mei-08
Total E&P Indonesie
13-Mei-09
USD35.627.300
12 bulan
BP Berau, Ltd.
28-Apr-09
USD53.311.452
12 bulan
BP Berau, Ltd.,
04-Agust-08
USD28.389.260
12 bulan
Elnusa Laporan Tahunan 2009
IDR 44.924.000.000
8 hari
3D seismic zona transisi 3D Western Berau appraisal seismic survey 3D/2D seismic survey marine
Rengasdengklok Jawa Barat
Central Tunu Papua West Berau
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Perusahaan
Tanggal Perjanjian
Nilai Kontrak
Periode Kontrak
Jenis Pekerjaan
Wilayah
Company
Agreement Date
Contract Value
Contract Period
Type Of Work
Area
Bunga Mas Int’l Comp.
25-Agust-08
USD5.475.390
9 bulan
2D survey seismic
Lahat, Sumatera Selatan
Loon Brunei, Ltd.
01-Mar-08
USD15.361.292
8 bulan
3D seismic data
Tutong, Brunei
Japex Buton, Ltd.
15-Sep-08
USD7.734.778
3 bulan
2D Seismic Data Land
Buton, Sulawesi Tenggara
Provident Indonesia Energy LLC.
09-Jan-08
USD3.650.035
6 bulan
3D Seismic Data Land
Tarakan, Kalimantan Timur
19 Nov 2008
USD7.143.216
12 bulan
Penyediaan Jasa Semi IPM Kamojang
22-Sep-08
USD46.680.000
36 bulan
Modular Rig 1500 HP Services
Kalimantan
Pertamina EP REG JAWA
13-Okt-09
USD4.999.994
24 bulan
Jasa EWLPP
Jawa
Pertamina UBEP Tanjung
01-Sep-08
USD4.404.727
30 bulan
Wireline Services
Tanjung
Pertamina Geothermal Energy
08-Sep-09
USD8.275.116
6 bulan
Pengadaan casing Proyek Karaha Bodas dan Geothermal Sungai Penuh Kotamobagu
Pertamina Geothermal Energy
10-Feb-09
USD4.535.625
7 bulan
Pengadaan casing pemboran Geothermal
Lahendong, Lumutbalai dan Ulubelu
PT Chevron Pacific Indonesia
22-Agust-08
USD17.930.300
12 bulan
Jasa Mud Engineering
Duri, Riau
Drilling Services Division Pertamina Geothermal Energy Virginia Indonesia Company LLC
Oilfield Services Division Total E&P Indonesie
03-Apr-09
USD1.307.880
24 bulan
Offloading Equipment Rental and Services
Kalimantan Timur
Pertamina EP Reg Jawa
21-Feb-08
USD4.492.000
24 bulan
Pemeliharaan Sumur
Jawa Barat
Hydraulic Workover Unit Services Call Out Snubbing Services Hydraulic Workover Unit Services
Chevron
10-Jan-09
USD1.975.476
3 bulan
Total E&P Indonesie
13-Apr-09
USD1.900.782
15 bulan
Chevron
07-Jan-09
USD1.964.026
3 bulan
Pertamina Gas
22-Mei-09
IDR 15.516.658.768
12 bulan
Pemasangan/Penyisipan
Sumatra Selatan
IDR 63.627.625.250
15 bulan 7 hari
Pembangunan Relokasi Pipa
Porong, Jatim
6 bulan
Coil Tubing
Kalimantan Timur
Pertamina Gas
21 Nov 2008
Virginia Indonesia Company LLC
14-Jul-09
USD1.634.336
Kalimantan Timur Kalimantan Timur Kalimantan Timur
Elnusa 2009 Annual Report
107
108
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Sedangkan ringkasan kapasitas dan utilisasi peralatan operasi di tiga divisi tersebut di tahun 2009 adalah sebagai berikut:
Whereas summary of capacity and operational equipment utilization in the three divisions in 2009 explains as follows:
2008
2009
Capacity
Capacity
Capacity Growth
Utility
Geoscience Services Division Seismic acquisition capacity
10 crew land
10 crew land
69%
-
1 crew transition zone
1 crew transition zone
JO with CGGVeritas
-
1 crew marine
1 crew marine
JO with Bergen Oilfield Services AS
-
2D data collection (km) 3D data collection (km2)
1.595
3.310
-
2.208
2.780
-
25%
2D data processing (km)
4.820
3.280
-
-31%
3D data processing (km2) Drilling Services Division
4.315
3.355
-
-22%
Drilling Services
Reservoir and Drilling Evaluation
Well Service and Testing
3 active drilling rig
3 active drilling rig
1 drilling rig on maintenance
2 drilling rig on maintenance
12 crew mud logging
15 crew mud logging
8 unit H2S 1 crew LMP 14 crew logging
107%
50%
25%
-
-
97%
25%
9 unit H2S
83%
12%
1 crew LMP
100%
-
15 crew logging
64%
7%
2 crew cementing
3 crew cementing
81%
50%
2 crew downhole testing
4 crew downhole testing
25%
100%
1 crew surface testing
3 crew surface testing
25%
200%
9 active hydraulic workover rig
9 active hydraulic workover rig
94%
-
5 crew portable wireline
5 crew portable wireline
100%
-
Oilfield Services Division Well Services
3 working barge
3 working barge
2 testing barge
2 testing barge
1 LCT boat
1 LCT boat
Pada tahun 2009, jumlah capex yang dikeluarkan oleh jasa ini sebesar Rp214,4 miliar yang dipergunakan untuk peningkatan kapasitas operasi dan perbaikan peralatan.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
85%
-
-
In 2009, the capex amount spent by this services sector was Rp214.4 billion for the purpose of improving the operational capacity as well as equipment repair.
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Berdasarkan pencapaian operasi diatas, maka ringkasan kinerja segmen jasa hulu migas terintegrasi pada tahun 2009 adalah sebagai berikut:
Based on the above operational achievement, performance of the integrated upstream oil and gas services sector in 2009 can be summarized as the following:
Jasa Hulu Migas Terintegrasi Integrated Upstream Oil & Gas 2008 Pendapatan Usaha Beban Pokok Pendapatan Usaha Laba Kotor Beban Usaha
2009
%
1.681.622
2.280.298
36
Operating Revenues
(1.398.399)
(1.853.372)
33
Cost Of Operating Revenues
283.223
426.962
51
Gross Profit
(146.774)
(200.342)
36
Operating Expense
Laba (Rugi) Usaha
136.449
222.584
66
Operating Income (Loss)
Laba (Rugi) Sebelum Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
152.136
654.956
331
Income (Loss) Before Income Benefit (Expense)
Laba (Rugi) Bersih
133.772
466.233
249
Net Income (Loss)
Marjin Laba Kotor
16.8
18.7
11
Gross Profit Margin
Marjin Laba Kewajiban
8.1
9.9
22
Operating Profit Margin
Marjin Laba Bersih
8.0
20.4
155
Net Profit Margin
Jumlah Aktiva
3.104.178
3.705.436
19
Total Asset
Jumlah Kewajiban
1.513.176
1.795.758
19
Total Liabilities
Ekuitas
1.613.833
1.909.678
18
Equity
531.604
214.367
-60
Capital Expenditure
Pengeluaran Modal
Elnusa 2009 Annual Report
109
110
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
JASA PENUNJANG HULU MIGAS Supporting Upstream Oil & Gas Services
9% peningkatan pada Pendapatan Usaha Bersih 9% Increase in Operating Revenue
Jasa Penunjang Hulu Migas membukukan pencapaian yang cukup baik, meskipun industri hulu migas mengalami penurunan dan terjadinya pembenahan proses bisnis anak perusahaan, didukung juga oleh pencapaian yang sangat baik pada perusahaan asosiasi PKM.
Supporting Upstream Oil & Gas Services recorded a good achievement, despite the decline in upstream oil & gas services and business process consolidation measures in its subsidiary companies, which was contributed by outstanding achievements in PKM associated companies.
Pada segmen jasa penunjang hulu migas, Perseroan mengelola 3 anak perusahaan dan1 perusahaan asosiasi, yaitu:
In the supporting upstream oil and gas services sector, the Company manages 3 subsidiaries and 1 associated companies, which are: Bidang Scope of Work
Anak Perusahaan Subsidiary Company
Perolehan dan pengolahan data migas Oil & Gas Data Management Penyimpanan data migas Oil & Gas Data Storage Penguliran dan perdagangan pipa casing OCTG Threading & trading OCTG pipe Jasa pelayanan komunikasi melalui satelit VSAT communication system
PT Patra Nusa Data (PND) PT Sigma Cipta Utama (SCU) PT Purna Bina Nusa (PBN) PT Patra Telekomunikasi Indonesia (PKM)
PT Patra Nusa Data (PND)
PT Patra Nusa Data (PND)
Kepemilikan saham pada PND adalah sebagai berikut:
Share Ownership on PND: 31 Desember 2008 31 December 2008
Nilai Nominal Per Saham Rp30.000 Nominal Value Per Share Rp30.000
Jumlah Saham Amount of Share
Nominal (Rp) Nominal (Rp)
Modal Dasar
80.000
2.400.000.000
Modal Ditempatkan & Disetor Pemegang Saham Capital Stock Placement & Paid-up Capital by the Shareholders 1. PT Elnusa Tbk 2. PT Kreasindo Resources Indonesia
14.000 6.000
420.000.000 180.000.000
Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor Penuh Total Deposit Stock and Fully Paid-up Capital
20.000
600.000.000
Jumlah Saham dalam Portepel Total Shares in Portfolios
60.000
1.800.000.000
Susunan pengurusnya adalah:
31 Desember 2009 31 December 2009 %
Jumlah Saham Amount Of Share
Nominal (Rp)
%
80.000
2.400.000.000
70.00 30.00
14.000 6.000
420.000.000 180.000.000
70.00 30.00
100.00
20.000
600.000.000
100.00
60.000
1.800.000.000
Composition of the management board:
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Direksi Board of Directors
Komisaris Utama President Commissioner : M. Teguh Pamudji Komisaris Commissioner : Bambang H. Soewandi Komisaris Commissioner
: A. Edy Hermantoro
Komisaris Commissioner
: Heru Samodra
Direktur Director: Muhammad Zakie
Elnusa 2009 Annual Report
111
112
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Kapasitas alat produksi di tahun 2009 adalah sebagai berikut :
Production equipment capacity in 2009:
Jenis Pekerjaan Type of Work
Kapasitas Produksi Production Capacity 2008
2009
Data Processing & Study
Seismic Pre-stack Repro Seismic Post-stack Repro Study
2.000 km 60.000 km -
3.000 km 60.000 km 2
Data Remastering
Vectorisasi Seismik (Line) Well Remastering (Well)
7.000 line 1.200 well
15.000 line 2.500 well
Storage Data Management
Physical Digital
1.000 m2 26 tb
1.600 m2 26 tb
Summary of Operational Performance.
Ringkasan kinerja operasi adalah sebagai berikut : Jenis Pekerjaan Type of Work
Pencapaian Achievement 2008
Data Collecting
Seismic Well
Data Remastering
Vectorisasi Data Well Remastering
Data Management
Physical data Storage Digital data Storage
Prospect Evaluation & Data Enhacement
Reprocessing Seismic
Pre-Stact Repro Post-Stack Repro
Hydrocarbon Prospect Evaluation
2009
410.000 km 810 well
60.000 km 333 well
12.473 line 1.654 well
10.500 line 2.600 well
100% 45%
40% 57%
6 km 49.654 km
3.100 km 68.000 km 5 block
Pengembangan software dan sistem yang dilakukan selama tahun 2009 adalah melakukan perbaikan versi untuk software DAVAL, pembuatan software DTSS untuk pemantauan speculative survey dan perbaikan INAMETA. Di tahun 2009, jumlah capex yang dikeluarkan oleh PND adalah Rp11,8 miliar untuk pembelian software, hardware dan gedung storage.
The conduct of software and system development in 2009 is by rendering version improvement on DAVAL software, building up DTSS software for speculative survey monitoring and INAMETA improvement. In 2009, total capex amount spent by PND was Rp11.8 billion for the purchase of software, hardware and storage building.
Tahun 2009, PND juga meningkatkan jumlah koleksi data dari pengalihan data terbuka pemerintah yang berada di Pertamina dan data-data terbuka dari proses relinquishment serta terminasi KKKS. Dengan peningkatan koleksi data yang dikelola maka PND membantu pemerintah dalam kegiatan pemasyaratakan dan pemanfaatan data.
In 2009, PND also improved the amount of data collection from the Government open data transfer available in Pertamina, and open data from PCS relinquishment and termination. With the increase of data collection management, therefore PND has assisted the Government in its data socialization and utilization.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
PT Sigma Cipta Utama (SCU)
PT Sigma Cipta Utama (SCU)
Kepemilikan saham pada SCU adalah sebagai berikut:
Share Ownership on SCU: 31 Desember 2008 31 December 2008
Nilai Nominal Per Saham Rp100.000 Nominal Value per Share Rp100.000
Jumlah Saham Amount Of Share
Modal Dasar Capital Stock
Nominal (Rp) Nominal (Rp)
820.000
82.000.000.000
369.850 150
36.985.000.000 15.000.000
Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor Penuh Total Deposit Stock and Fully Paid-up Capital
370.000
37.000.000.000
Jumlah Saham dalam Portepel Total Shares in Portfolios
450.000
45.000.000.000
Modal Ditempatkan & Disetor Pemegang Saham Deposit & Paid-up Capital by the Shareholders 1. PT Elnusa Tbk 2. Ir. Sakti Tamat
31 Desember 2009 31 December 2009 %
Jumlah Saham Amount Of Share
Nominal (Rp) Nominal (Rp)
820.000
82.000.000.000
99.96 0.04
769.850 150
76.985.000.000 15.000.000
100.00
770.000
77.000.000.000
50.000
5.000.000.000
%
99,98 0,02 100,00
Pada Desember 2009 terjadi peningkatan modal disetor oleh Perseroan sebesar Rp4 miliar yang merupakan konversi atas hutang menjadi ekuitas (debt to equity swap).
On December 2009 the Company increased the paid capital to an amount of Rp4 billion, which was a conduct of debt to equity swap.
Susunan pengurusnya adalah:
Composition of the management board:
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Direksi Board of Directors
Komisaris Utama President Commissioner: Santun Nainggolan Komisaris Commissioner : Indriyati Komisaris Commissioner : Samsoedin
Direktur Director : Baskoro
Kapasitas alat-alat produksi SCU ditahun 2009 adalah sebagai berikut :
SCU production equipment capacity in 2009 consists of the following:
Jenis Pekerjaan Type Of Work
Pencapaian Achievement 2008
Manajemen Data Data Management
Tekonologi Informasi Information Technology
• Tanah 19.000 m2 di BSD + storage 7.919 m2 • 19.000 m2 land area in BSD + Storage of 7.919 m2 • Katalog Software berbasis web dan GIS (ROC@T) • Web base and GIS (ROC@T) • Peralatan Data Management • Management Data Tools • •
Telekomunikasi Telecommunication
• • • • • •
2009 • Tanah 19.000 m2 di BSD + storage 11. 000 m2 • 19.000 m2 land area in BSD + Storage of 11.000 m2 • • • • •
Katalog Software berbasis web dan GIS (ROC@T) Web based and GIS (ROC@T) Peralatan Data Management Management Data Tools Peralatan DRC (DRC Room, Rak, UPS, AC Precision, FO Cable) • DRC Tools (DRC Room,Racks,UPS,AC Precision,FO Cable) Server 31 unit, pc 3.114 unit notebook • Server 17 unit, PC 1.117 unit notebook 239 unit, 266 unit, printer 315 unit, setich 22 unit printer 304 unit, setich 13 unit Server 31 units, PC 3.114 units, Notebook • Server 17 Units, PC 1.177 Units, Notebook 239 units, 266 Units, Printer 315 Units, Stitch 22 Printer 304 Units, Stitch 13 Units Units Radio konvensional 61 unit • Radio konvensional 61 unit Conventional radio: 61 units • Conventional radio: 61 units Radio trunking 356 unit • Radio trunking 356 unit Radio trunking 356 Units • Radio trunking 356 Units • AVTS 7 unit dan NDB 4 unit AVTS 7 unit dan NDB 4 unit AVTS: 7 Units, and NDB 4 Units. • AVTS: 7 Units, and NDB 4 Units.
Elnusa 2009 Annual Report
113
114
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Ringkasan kinerja operasi SCU di tahun 2009 dibandingkan dengan tahun 2008 adalah sebagai berikut:
SCU Operation Performance in 2009 compared to the year 2008 can be summarized as follows:
Jenis Pekerjaan Type Of Work
Pencapaian Achievement 2008
2009
Manajemen Data Data Management
Main Storage Data Remastering Project Base
41 klien/clients 15 klien/clients 6 proyek/projects
50 klien/clients 50 klien/clients 8 Proyek/projects
Tekonologi Informasi Information Technology
IT Insfrastructure IT Profesional Application & Content Services
15 proyek/projects 12 proyek/projects 7 proyek/projects
9 proyek/projects 15 proyek/projects 4 proyek/projects
Telekomunikasi Telecommunication
Radio konventional & Trunking, AVTS dan NDB
12 klien/clients
12 klien/clients
Di tahun 2009, jumlah capex yang dikeluarkan oleh SCU adalah Rp12,7 miliar untuk pembelian peralatan operasi pada 3 unit bisnisnya.
In 2009, the capex amount disbursed by SCU was Rp12.7 billion for the purchase of operational equipments in its three business units.
PT Purna Bina Nusa (PBN)
Pt Purna Bina Nusa (Pbn)
Kepemilikan saham pada PBN adalah sebagai berikut:
Share Ownership on PBN is as follows: 31 Desember 2008 31 December 2008
Nilai Nominal Per Saham Rp100.000 Nominal Value Per Share Rp100,000
Jumlah Saham Amount of Share
Nominal (Rp) Nominal (Rp)
Modal Dasar Capital Stock
45.000
4.500.000.000
Modal Ditempatkan & Disetor Pemegang Saham Deposit & Paid-up Capital by the Shareholders 1. PT Elnusa Tbk 2. PT Multi Guna Laksindo 3. Anas Mappe Siri
34.781 6.321 68
3.478.100.000 631.200.000 6.800.000
41.161
4.116.100.000
3.839
383.900.000
Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor Penuh Total Deposit Stock and Fully Paidup Capital Jumlah Saham dalam Portepel Total Shares in Portfolios
Susunan pengurusnya adalah: Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama President Commissioner: Eddy Sjahbuddin Komisaris Commissioner: Wisaksono Trisulo Saat ini kapasitas produksi PBN sebesar 60.000 MT/tahun dalam industri threading plant di Indonesia. Total kapasitas terpasang 325.000 MT/tahun dengan perbandingan 2x total pasar industri threading di Indonesia yaitu sebesar 10.000 MT/tahun.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
31 Desember 2009 31 December 2009 %
Jumlah Saham Amount of Share
Nominal (Rp) Nominal (Rp)
%
45.000
4.500.000.000
84.50 15.33 0.17
34.781 6.312 68
3.478.100.000 631.200.000 6.800.000
84,50 15,33 0,17
100.00
41.161
4.116.100.000
100,00
3.839
383.900.000
Composition of the management board is as follows: Direksi Board of Directors Direktur Director: Pri Azman Syanif
At present PBN production capacity is 60,000 MT/year in the threading plant industry in Indonesia. Total installed capacity is 325,000 MT/year with the ratio of 2 x total threading industry market in Indonesia of 10,000 MT/year.
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Penguliran pipa OCTG sebagai salah satu jasa penunjang hulu migas memberikan nilai tambah bagi bisnis inti Perseroan. OCTG pipe threading, one of our oil and gas upstream supporting services, has provided addedvalue to the Company’s core business.
PBN dimiliki oleh Perseroan sebesar 84,45% dan melakukan kegiatan usaha penguliran dan perdagangan pipa casing (OCTG) serta fabrikasi yang berlokasi di pulau Batam. Proses penguliran PBN dilakukan dengan mempergunakan mesin-mesin pengulir yang memiliki kapasitas produksi hingga saat ini mencapai 60.000 metrik ton/tahun. Mesin-mesin pengulir tersebut dapat memproduksi ulir dari ukuran terkecil (2 3/8”) sampai ukuran terbesar (30”). Selain itu, PBN juga memiliki fasilitas penyimpanan berupa storage yard seluas sekitar 7 hektar untuk mendukung proses kegiatan tersebut.
PBN is owned by the Company with 84.45% equity, and conduct the activity of casing pipe threading and trading (OCTG), as well as fabrication that is located in the Batam island. The PBN threading process is carried out by utilizing threading machineries with current production capacity of 60,000 metric tons/year. The threading machineries are capable of producing thread from the smallest size ( 2 3/8”) to the largest size of 30”. Apart from that, PBN also possesses storage facitlity in the form of 7 hectares storage yard to support the activity chain process.
Kapasitas operasi PBN ditahun 2009 adalah sebagai berikut:
PBN Operational capacity in 2009 is as follows:
Jenis Pekerjaan Type Of Work
Threading
Pencapaian Achievement
Capaity Actual • Thread Only • Thread, Cpl & Prot
Trading
2 3/8” - 13 3/8” 16” - 30”
Aktivitas fabrikasi yang dilakukan di tahun 2009 adalah sebagai berikut:
2008
2009
60.000 MT
60.000 MT
7.595 9.409
11.744 4.026
17.004
15.770
3.919 307 4.226
4.573 2.273 6.846
Fabrication activities carried out in 2009 is as follows:
• 3 modul oil processing unit untuk FPSO milik Wasco • 3 modules of oil processing units for FPSO owned by Wasco Technologies (pemakai Petrobras Brasil). Technologies (user of Petrobras Brazilian). • Modifikasi 11 unit gas compressor untuk penyaluran gas alam • Modification of 11 units of gas compressor for natural gas distribution dari lapangan gas milik Wasco Technologies (pemakai GSI).
from gas field owned by Wasco Technologies (user of GSI).
Elnusa 2009 Annual Report
115
116
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
• Pembuatan
•
•
•
Electrical House (E House) untuk modul oil proccessing unit FPSO milik Wasco Technologies (pemakai Siemens). General Fabrication: steel structure, pembuatan pressure vessel, pekerjaan rolling, painting, welding dll, milik perusahaan fabrikator di Batam.
Construction of Electrical House (E House) for FPSO unit of oil processing module owned by Wasco Technologies (user of Siemens). General Fabrication: steel structure, pressure vessel construction, rolling, painting, and welding, owned by fabricating company in Batam.
PT Patra Telekomunikasi Indonesia (PKM)
PT Patra Telekomunikasi Indonesia (PKM)
Share Ownership on PKM is as follows:
Kepemilikan saham pada PKM adalah sebagai berikut:
31 Desember 2008 31 December 2008 Nilai Nominal Per Saham Rp1.000.000 Nominal Value Per Share Rp1,000,000
31 Desember 2009 31 December 2009
Jumlah Saham Amount Of Share
Nominal (Rp) Nominal (Rp)
80.000
80.000.000.000
8.000 8.000 4.000
8.000.000.000 8.000.000.000 4.000.000.000
40.00 40.00 20.00
8.000 8.000 4.000
8.000.000.000 8.000.000.000 4.000.000.000
40,00 40,00 20,00
Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor Penuh Total Deposit Stock and Fully Paid-up Capital
20.000
20.000.000.000
100.00
20.000
20.000.000.000
100,00
Jumlah Saham dalam Portepel Total Shares in Portfolios
60.000
60.000.000.000
60.000
60.000.000.000
Modal Dasar Capital Stock Modal Ditempatkan & Disetor Pemegang Saham Deposit & Paid-up Capital by the Shareholders 1. PT Elnusa Tbk 2. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk 3. PT Tanjung Mustika
Dewan Komisaris Board Of Commissioners
Nominal (Rp) Nominal (Rp)
80.000
80.000.000.000
%
Direksi Board Of Directors Direktur Utama President Director: Moch. Bachrum Direktur Pemasaran & Pengembangan Marketing & Dev. Director: Paulus Tjahjono Direktur Operasi Operational Director: Budi Hardono Direktur Administrasi & Keuangan Adm & Finance Director: Dina Arifani
PKM memiliki dua layanan utama, yang pertama adalah penyedia jasa jaringan telekomunikasi dan yang kedua adalah penyedia jasa instalasi. Pada tahun 2009, realisasi jumlah node stasiun bumi yang dioperasikan sebanyak 1.444 node untuk melayani Telkomsel Divre VI, Telkomsel, Pertamina, Pertamina Geothermal Energy, perbankan (BRI, BTN), BP Berau, Karya Megah Adijaya, Premier Oil Natuna Sea BV, PPS Mall GTC Tanjung Bunga Makasar, Sekolah Dian Harapan Makasar, Wiryadika Utama (belum termasuk jumlah node proyek USO Telkomsel dan kerjasama Wartelsat dengan Telkom Divre VI). Saat ini Patrakom menyewa sebanyak 6 transponder dengan lebar bandwidth 220,68 Mhz dari berbagai satelit, masing-masing Telkom 1, Telkom 2, Apstar VI, dengan tingkat utilisasi diatas rata-rata sebesar 99,037% (target utilisasi 97%). Untuk ketersediaan jaringan produk yang ditawarkan ke pada pelanggan service avaibility mencapai rata-rata 99,76%. (target availability 99,70%).
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Jumlah Saham Amount Of Share
Composition of the management board is as follows:
Susunan pengurusnya adalah: Komisaris Utama President Commissioner: Sarwoto Komisaris Commissioner: Susilo Komisaris Commissioner: Sutikno Widjaja Komisaris Commissioner: Yogi Sukmana
%
PKM operates two main services, which are telecommunication network service provider, and installation service provider, In 2009, realization of earth station node amount operated was 1,444 nodes to serve Telkomsel Divre VI, Telkomsel, Pertamina, Pertamina Geothermal Energy, banking institutions (BRI, BTN), BP Berau, Karya Megah Adijaya, Premier Oil Natuna Sea BV, PPS Mall GTC Tanjung Bunga Makassar, Dian Harapan School – Makassar, Wiryadika Utama (excluding the amount of nodes from USO Telkomsel projects and cooperation with Wartelsat and Telkom Divre VI). Todate, Patrakom leases 6 transponders offering 220.68 Mhz bandwidth from various satellites, which is Telkom 1, Telkom 2, Apstar VI, with utilization rate of above 99.037% level (beyond the set utilization target of 97%). For the product network availability offered to the customers, its service availability achieved an average of 99.76% (target availability is 99.70%).
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Penyediaan jasa telekomunikasi berasal dari pengoperasian node The telecommunication service provision comes from the Earth stasiun Bumi yang realisasinya selama tahun 2009 adalah sebagai station node operation, with the realization in 2009 as follows: berikut: Realisasi 2008 Realisasi 2009 Sistem 2008 Realization 2009 Realization System (Node) (Node) VSAT - SCPC 361 392 Radio Link 18 16 Wartelsat 107 107 VSAT - IP 51 929 VSAT - IT 133 LC - MPLS 248 107 Telkomsel USO 325 Total 918 1,876 Sementara jasa instalisasi berasal dari instalasi node stasiun Bumi yang realisasinya selama tahun 2009 adalah sebagai berikut: Sistem System
Whereas installation service is derived from Earth station Node installation, with the realization in 2009 as follows:
Realisasi 2008 2008 Realization (Node)
VSAT - SCPC
204
Radio Link VSAT - IP
Realisasi 2009 2009 Realization (Node) 186
12
1
-
1.165
VSAT - IT
75
-
LC - MPLS
107
78
Total
398
1.400
Dari sisi realibilitas layanan, PKM mampu mencapai service availability 99,7% sedikit diatas service availability yang dijanjikan kepada pelanggan sebesar 99,65% dan setara dengan standar ISO yang sebesar 99,7%. Berikut ini adalah rincian service availability PKM:
From the aspect of service reliabilities, PKM has successfully managed 99.7% service availability level, slightly above the level of service availability offered to the customers of 99.65%, and equal to the ISO standard of 99.7%. The following elaborates service availability of PKM:
Rata-Rata 2008 Average Of 2008 (Node)
Rata-Rata 2009 Average Of 2009 (Node)
VSAT - SCPC
99,8
99,8
Radio Link
99,8
99,8
VSAT - IP
99,6
99,5
VSAT - IT
99,3
LC - MPLS
99,8
99,5
Total
99,7
99,7
Sistem System
Di tahun 2009, jumlah capex yang dikeluarkan oleh PKM adalah Rp46,95 milyar yang dipergunakan untuk investasi stasiun bumi dan peralatan telekomunikasi.
In 2009, the amount of capex disbursed by PKM was Rp46.95 billion, which was utilized for investment in earth stations as well as telecommunication equipments.
Elnusa 2009 Annual Report
117
118
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
The following table summarizes the performance of Supporting Upstream Oil and Gas Services Sector throughout 2009.
Tabel berikut ini merupakan ringkasan kinerja segmen Jasa Penunjang Hulu Migas selama tahun 2009.
Jasa Penunjang Hulu Migas Supporting Upstream Oil & Gas Services 2008 Pendapatan Usaha Beban Pokok Pendapatan Usaha Laba Kotor Beban Usaha
2009
%
318.708
347.865
9
Operating Revenues
(229.709)
(273.563)
19
Cost of Operating Revenues
88.999
74.302
-17
Gross Profit
(52.192)
(50.239)
-4
Operating Expenses
Laba (Rugi) Usaha
36.807
24.063
-35
Income (Loss) from Operations
Laba (Rugi) Sebelum Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
31.834
3.035
-90
Income (Loss) Before Tax Benefit (Expense)
Laba (Rugi) Bersih
19.360
(711)
-104
Net Income (Loss)
Marjin Laba Kotor
27.9%
21.4%
-23
Gross Profit Margin
Marjin Laba Usaha
11.5%
6.9%
-40
Operating Profit Margin
Marjin Laba Bersih
6.1%
-0.2%
-103
Net Profit Margin
Jumlah Aktiva
346.752
327.123
-6
Total Assets
Jumlah Kewajiban
274.756
239.214
-12
Total Liabilities
Ekuitas
73.996
87.909
19
Equity
Pengeluaran Modal
42.495
24.528
-42
Capital Expenditures
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
JASA HILIR MIGAS Downstream Oil & Gas Services
566% peningkatan pada Laba Bersih 566% increase on Net Income
Jasa Hilir Migas pada tahun 2009 telah mampu melakukan transformasi bisnis dan mendukung kinerja anak perusahaan Perseroan lainnya. Kelompok bisnis ini telah berhasil membukukan pencapaian yang baik dengan peningkatan laba bersih sebesar 566% menjadi Rp15,2 miliar.
Downstream Oil & gas Services in 2009 was able to implement business transformation and back up the performance of other Company’s subsidiaries. The business Group has effectively managed satisfactory achievement by net income increase of 566% to an amount of Rp15.2 billion.
Segmen ini dikelola oleh 2 anak perusahaan, yaitu:
The sector is operated by our two subsidiaries, as follows:
Anak Perusahaan Subsidiary
Bidang Scope of Work
PT Elnusa Petrofin (EPN)
Perdagangan dan distribusi bahan bakar dan pelumas Trading and distribution of fuel and lubricants
PT Elnusa Patra Ritel (EPR)
Distribusi bahan bakar dan pelumas (saat ini kondisi tidak aktif ) Distribution of fuel and lubricants (currently inactive)
PT Elnusa Petrofin (EPN)
PT Elnusa Petrofin (EPN)
Share ownership on EPN is a follows:
Kepemilikan saham pada EPN adalah sebagai berikut:
31 Desember 2008 31 December 2008 Nilai Nominal Per Saham Rp1.000.000 Nominal Value Per Share Rp1,000,000 Modal Dasar Authorized Capital Modal Ditempatkan & Disetor Pemegang Saham Issued & Shareholders’ Paid-up Capital 1. PT Elnusa Tbk 2. Yayasan Tabungan Hari Tua Karyawan Elnusa Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor Penuh Total Issued & Fully Paid-up Capital Jumlah Saham dalam Portepel Total Portfolio of Shares
Jumlah Saham Amount of Share
Nominal (Rp) Nominal (Rp)
350.000
35.000.000.000
87.350 150
8.735.000.000 15.000.000
87.500
8.750.000.000
262.500
26.250.000.000
31 Desember 2009 31 December 2009 %
Jumlah Saham Amount of Share
Nominal (Rp) Nominal (Rp)
%
350.000
35.000.000.000
99,83 0,17
207.350 150
20.735.000.000 15.000.000
99,93 0,07
100,00
207.500
20.750.000.000
100,00
142.500
14.250.000.000
Kompetensi Perseroan pada bisnis jasa hilir Migas merupakan kompetensi yang telah dibangun guna melengkapi bisnis inti Perseroan. With an insurance, the Company definitely can avoid a total loss from happening on its assets because it has a right of an indemnification claim.
Elnusa 2009 Annual Report
119
120
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Pada Desember 2009 telah terjadi konversi hutang EPN menjadi ekuitas yang berasal dari Perseroan sebesar Rp12 miliar.
On December 2009, EPN carried out the conduct of debt to equity swap from the Company amounted to Rp12 billion.
Susunan pengurusnya adalah:
Composition of the management board is as follows:
Dewan Komisaris Board of Commisisoners Komisaris Utama President Commissioner: Muhammad Jauzi Arif Komisaris Commissioner: Edith Sundari Nasution Komisaris Commissioner : K. Denni Wisnuwardani
Direksi Board of Directors Direktur Utama President Director: Susetiadi Direktur Operasi & Marketing Operation & Marketing Dir: Maryadi Direktur Administrasi & Keuangan Adm. & Finance Dir: Lasmen Situmorang
EPN bergerak di bidang penyediaan, pemasaran, penyimpanan dan distribusi khususnya untuk produk dan jasa minyak dan gas di Indonesia. Dalam bisnis transportasi EPN menjadi pemain utama dengan Patra Niaga sebagai kompetitor, memiliki wilayah operasi di luar Pulau Jawa dengan market share EPN sebesar 45%.
EPN operates in the field of supplies, marketing, storage and distribution especially for oil and gas products and services in Indonesia. In transportation sector, EPN performs as the main player, in face of Patra Niaga as competitor, possesses operational region outside Java island with EPN market share of 45%.
EPN pada tahun 2009 ini mulai menjalankan bisnis pengelolaan Depo swasta sebagai handling agent. Pengelolaan depo swasta ini dijalankan dengan sistem VHS (Vendor Held Stock). EPN mengelola 5 depo dengan total throughput 20.700 KL/bulan.
As of 2009, EPN commenced operating private depo management as handling agent. This private depo management was carried out by utilizing VHS (Vendor Held Stock) system. EPN manages 5 depos with total throughput of 20,700 KL/month.
Hingga tahun 2009 jumlah SPBU di Jabodetabek adalah 720 unit dengan720 unit dengan brand Pertamina sebanyak 675 unit. Dari jumlah 675 unit, sebanyak 22 unit adalah SPBU COCO (milik Pertamina, operator Pertamina) sedangkan sisanya 653 unit adalah SPBU DODO (milik swasta/ perorangan, operator swasta/ perorangan). EPN menjadi operator 6 unit dari 653 unit milik swasta tersebut.
Up to the year 2009 the quantity of oil stations in Jabodetabek area was 720 units with 720 units, out of which 675 units leveraging Pertamina brand. Out of 675 units, 22 units are oil stations of COCO (owned by Pertamina, an operator of Pertamina) whereas the remaining 653 units belong to DODO (private business/ individuals, private operator/individuals. EPN becomes the operator of 6 units out of private owned 653 units.
Bisnis trading meliputi BBM industri, specialty chemial dan commodity chemical. Khusus untuk bisnis BBM industri, konsumsi BBM secara ekonomi adalah 21 juta KL dengan komposisi 20,16 juta KL untuk BBM Pertamina dan 0,84 juta KL adalah BBM Non Pertamina dipasok oleh Shell, Petronas dan AKR. EPN bersama dengan PT Patra Niaga merupakan agen yang ditunjuk oleh Pertamina.
The trading business conveys of fuel industry, specialty chemical and commodity chemical. Exclusive for fuel industry business, the economic fuel consumption is 21 million KL, comprises of 20.16 million KL for Pertamina fuel, and 0.84 million KL is Non-Pertamina fuel, supplied by Shell, Petronas and AKR. EPN and PT Patra Niaga both are the appointed agent by Pertamina.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Operasi yang dilakukan selama tahun 2009 adalah sebagai berikut: Jenis Pekerjaan Type Of Work
Transportasi BBM Fuel Transportation
Kelola mobil tangki BBM PSO dengan Pola Cost & Fee Manages PSO fuel tanks under Cost & Free Scheme Kelola mobil tangki BBM PSO dengan Pola All In Manages PSO fuel tanks under All-in Scheme Kelola angkutan BBMK sistem tarif (Rp/KL/KM) Manages tariff-system BBMK transportaton (Rp/KL/KM) Menyewakan mobil tangki milik sendiri ke Pertamina (sewa mobil tanki) Renting Company’s owned fuel tanks to Pertamina (fuel tanks rental)
Depo
SPBU petrol Station
Trading
Jasa pengelolaan SPBU Petrol Station management services Kelola SPBU milik sendiri Managing own’s petrol stations Specialty Chemical : 1. Scale inhibitor 2. Corrosion inhibitor 3. Demulsifier 4. Reverse demulsifier 5. Water clarifier 6. Antifoulant 7. Antimony compound
Commodity Chemical: 1. Drilling mud 2. Polymer gel 3. Power Fuel 4. Pelumas BBM Industri Fuel Industry: 1. High Speed Diesel 2. Marine Fuel Oil 3. Industrial Diesel Oil
Operation conducted throughout 2009 is as follows: Kapasitas 2008 Capacity 2008
Kapasitas 2009 Capacity 2009
176 unit units
299 unit units
492 unit units
492 unit units
6 unit units
6 unit units
26 unit mobil tangki BBM 26 units of fuel tanks
28 unit mobil tangki BBM 10 unit mobil tangki LPG 28 units of fuel tanks 10 units of LPG tanks.
Penggunaan instalasi depo Semper untuk penyaluran BBM/BBMK Utilization of Semper depo installation for Fuel/BBMK distribution
Kelola VHS di depo milik: VHS management in the depos owned by: PT Timah PT Arutmin PT Lontar Lalyrus
Outsourcing tenaga kerja Depo Cikampek Outsourcing manpower of Depo Cikampek Pekerjaan handling agent Depo Belinyu Handling agent of Depo Belinyu 8 SPBU petrol stations 1 SPBN petrol station 1 SPDN petrol station 2 SPBU petrol stations
10 SPBU petrol stations 1 SPBN petrol station 1 SPDN petrol station 2 SPBU petrol stations
Pelanggan Customers: Pertamina EP ; Sangata, Reg. Jawa Pertamina UP ; UP IV Cilacap, UP V Balikpapan, UP VI Balongan TAC Pertamina ; PAN Petalahan KPS ; Total E&P Indonesie, Chevron Pacific Indonesia, Kondur Petroleum, SEMCO Pelanggan Customers: 1. PT Elnusa Tbk. div. Drilling Services 2. PT Elnusa Tbk. div. Geoscience 3. Pertamina UPMS III Pelanggan : Industri, Marine dan Ritel Customer: Industrial, Marine & Retail Wilayah pasar Market areas: Jakarta & Surabaya
Pelanggan Customers: Pertamina EP ; Sangata, Reg. Jawa Pertamina UP ; UP III Plaju, UP V Balikpapan, UP VI Balongan TAC Pertamina ; PAN Petalahan KPS ; Total E&P Indonesie, Chevron Pacific Indonesia, Kondur Petroleum, Exxon Mobil Pelanggan Customers: 1. PT Elnusa Tbk. div. Drilling Services 2. PT Elnusa Tbk. div. Geoscience 3. CV. Mandiri 4. Koperasi Patra Pelanggan : Industri, Marine dan Ritel Customer: Industrial, Marine & Retail Wilayah pasar: Seluruh Indonesia Market areas: Entire the country.
Elnusa 2009 Annual Report
121
122
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Di tahun 2009, jumlah capex yang dikeluarkan oleh EPN adalah Rp3,46 milyar yang dipergunakan untuk peningkatan kapasitas transportasi BBM.
In 2009, the capex amount disbursed by EPN was Rp3.46 billion proceeded for the improvement of fuel transportation capacity.
PT Elnusa Patra Ritel (EPR)
PT Elnusa Patra Ritel (EPR)
Kepemilikan saham pada EPR adalah sebagai berikut:
Share ownership on EPS is as follows: 31 Desember 2008 31 December 2008
Nilai Nominal Per Saham Rp1.000 Nominal Value Per Share Rp1,000
Jumlah Saham Amount of Share
Nominal (Rp) Nominal (Rp)
Modal Dasar Authorized Capital
5.000.000
5.000.000.000
1.470.000 30.000 1.500.000
1.470.000.000 30.000.000 1.500.000.000
3.500.000
3.500.000.000
Modal Ditempatkan & Disetor Pemegang Saham Issued & Shareholders’ Paid-up Capital 1. PT Elnusa Tbk 2. Yayasan Tabungan Hari Tua Karyawan Elnusa Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor Penuh Total Issued & Fully Paid-up Capital Jumlah Saham dalam Portepel Total Portfolio of Shares
Susunan pengurusnya adalah:
31 Desember 2009 31 December 2009 %
98.00 2.00 100.00
Jumlah Saham Amount of Share
Nominal (Rp) Nominal (Rp)
5.000.000
5.000.000.000
1.470.000 30.000 1.500.000
1.470.000.000 30.000.000 1.500.000.000
3.500.000
3.500.000.000
%
98,00 2,00 100,00
Management Board of the Company conveys of the following:
Dewan Komisaris Board Of Commissioner
Direktur Director
Muhammad Jauzi Arif
Susetiadi
Sejak 1 Juli 2005, EPR sudah tidak lagi melakukan kegiatan usaha sebagai pengelola SPBU. Pengelolaan SPBU seluruhnya telah diserahkan kepada EPN.
As of 1 July 2005, EPR had no longer conducted operation of oil stations management, and subsequently the entire oil station management was transferred to EPN.
Selama tahun 2009, EPR hanya memperoleh pendapatan dari bagian keuntungan atas pengelolaan 1 SPBU di Cikampek yang dilakukan oleh EPN.
During the year 2009, EPR only received revenues from profit sharing on the operation of one oil station in Cikampek rendered by EPN.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Berdasarkan kinerja operasi tersebut diatas, maka ringkasan hasil kinerja segmen Jasa Hilir Migas selama tahun 2009 adalah sebagai berikut:
Based on the above operational performance, the Oil and Gas Downstream Services performance results in 2009 can be summarized as follows:
Jasa Hilir Migas Downstream Oil & Gas Services
Pendapatan Usaha Beban Pokok Pendapatan Usaha Laba Kotor Beban Usaha Laba (Rugi) Usaha Laba (Rugi) Sebelum Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Laba (Rugi) Bersih Marjin Laba Kotor Marjin Laba Usaha Marjin Laba Bersih Jumlah Aktiva Jumlah Kewajiban Ekuitas Pengeluaran Modal
2008
2009
%
579.671 (550.056) 29.615 (22.559) 7.056 4.946
1.099.775 (1.045.774) 54.001 (26.061) 27.940 22.533
90 90 82 16 296 356
2.282
15.200
566
Operating Revenues Cost of Operating Revenues Gross Profit Operating Expenses Income (Loss) from Operations Income (Loss) Before Income Tax Benefit (Expense) Net Income (Loss)
5,1% 1,2% 0,4%
4,9% 2,5% 1,4%
-4 11 3
Gross Profit Margin Operating Profit Margin Net Profit Margin
153.051 124.697 5.523 3.459
406.139 373.853 32.286 2.151
165 200 485 -38
Total Assets Total Liabilities Equity Capital Expenditures
Salah satu kompetensi pada bisnis jasa hilir migas yakni manajemen SPBU telah menempatkan Perseroan melalui anak perusahaan sebagai salah satu perusahaan terpercaya dalam bidang ini. One of the core competences of oil and gas upstream services business, which is fuel station management, has positioned the Company through its Subsidiary, as one of the most trusted companies in its business sector.
Elnusa 2009 Annual Report
123
124
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
PENGELOLAAN ASET LAPANGAN MIGAS Oil & Gas Field Asset Management Perseroan mempunyai 1 anak perusahaan yang mengelola lapangan gas dan 1 perusahaan asosiasi yang mengelola lapangan minyak. No
1
Nama Blok Name of The Block Bangkanai
The Company has one subsidiary to run the management operation of gas fields, and one associated company to manage the oil fields.
Masa Akhir Kontrak Partisipasi Expire Date of Contract Participation
PSC 2033
50,01%
Mitra Partners
Luas (m2) Width (m2)
Nama Name
Partisipasi Participation
Mitra Energi Bangkanai Ltd. Bangkanai Petroleum (L) Bhd.
34,99% 15,00%
2
Ramba
TAC 2010
60,00%
Talisman (Sumatera) Ltd.
40,00%
4.534
Operator
Keterangan Description
Elnusa Bangkanai Energy Ltd. (EBE)
Eksplorasi Lapangan gas Gas Field Exploration
Elnusa Tristar Ramba Ltd. (ETR)
Eksploitasi Lapangan Minyak Gas Field Exploration
Elnusa Bangkanai Energy Ltd. (EBE)
Elnusa Bangkanai Energy Ltd. (EBE)
EBE dimiliki 100% oleh Perseroan dengan direktur J.J. Pattinasarany. Kegiatan usaha EBE adalah aktivitas eksplorasi dan eksploitasi. Struktur permodalan berdasarkan share certificate EBE yang diterbitkan pada tanggal 4 Desember 2003, modal dasar EBE adalah sebesar USD50.000 yang terbagi atas 50.000 saham masing-masing ber nilai USD1 dan seluruh saham dimiliki oleh Perseroan. Melalui perjanjian farm in agreement yang ditandatangani pada bulan Oktober 2004, Perseroan menjual 49% kepemilikannya dari blok/wilayah kerja yang dimiliki kepada Mitra Energi Bangkanai (“MEB”) dan pada tanggal 25 April 2006, Bangkanai Petroleum Berhad membeli 15% kepemilikan atas blok/ wilayah kerja yang dimiliki oleh MEB.
EBE is 100 percent or wholly owned by the Company, in which the director function is served by J.J. Pattinasarany. EBE operational activities encompass exploration and exploitation operations. The capital structure based on EBE share certificate EBE issued at 4 December 2003, the capital stock of EBE is totaling to USD50,000, divided into 50,000 shares with the value of USD1 per share and the whole equities are wholly owned by the Company. Through the farm in agreement signed on October 2004, the Company sold 49% of its ownership on the Company’s blocks/working areas to Mitra Energi Bangkanai (“MEB”), and on 25 April 2006, Bangkanai Petroleum Berhad bought 15% of its ownership on MEB’s blocks/working areas.
Proposal POD Perseroan telah disetujui berdasarkan surat BPMIGAS No.:492/BP00000/2006-S1 tanggal 25 Agustus 2006 berjudul “Persetujuan POD Pertama Lapangan Kerendan”. Pengembangan lapangan Kerendan membutuhkan 7 sumur terdiri atas 2 sumur yang telah ada dan pengembangan 5 sumur baru; 4 sumur akan mulai berproduksi pada tahun 2008 yang terdiri atas 2 sumur baru serta 2 sumur yang telah ada saat ini, sisa 3 sumur akan mulai berproduksi pada tahun 2017, 2018 dan 2022 menggunakan fasilitas pengolahan gas dengan kapasitas 20 MMSCFD.
Company’s POD Proposal was duly approved based on BP MIGAS letter No.:492/BP00000/2006-S1, dated 25 August 2006 concerning “First POD Agreement on Kerendan Field”. The development of Kerendan field requires 7 wells, consisted of 2 existing Wells and the development of new 5 wells; 4 wells commenced their production in 2008 that comprises of 2 new wells and 2 existing Wells, whereas the remaining 3 wells will start to produce in the year 2017, 2018 and 2022, utilizing 20 MMSCFD capacity gas processing facilities.
Permohonan perpanjangan pengalihan tersebut diajukan dengan surat No.EBE.161/XI/2008 tanggal 3 November 2008. Perpanjangan ini disetujui oleh BPMIGAS dengan surat No.0615/BP00000/2009/S1 tanggal 26 Juni 2009 mengenai Pengalihan Komitmen Pasti Kontrak Tahun ke-3 ke kontrak tahun ke-Blok Bangkanai, Kalimantan. Pada tahun ke-6 perusahaan masih belum bisa melaksanakan komitmen
Request for extending the alteration was forwarded through the Company’s letter No.EBE.161/XI/2008 dated 3 November 2008. The extensión was approved by BP MIGAS with its letter No.0615/ BP00000/2009/S1 dated 26 June 2009 concerning The Alteration of Contract Year 3 Fixed Commitment to Contract Year X of Blok
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
pasti sehingga Perseroan mengajukan permohonan perpanjangan pengalihan di tahun ke-7 (tahun 2010). Permohonan perpanjangan pengalihan tersebut diajukan dengan surat No.EBE.111/XI/2009 tanggal 18 November 2009. Atas permohonan perpanjangan pengalihan ini belum mendapat jawaban dari BPMIGAS. Manajemen berkeyakinan bahwa permohonan perpanjangan pengalihan komitmen pasti di tahun ke-7 (2010) akan mendapat persetujuan dari BPMIGAS di tahun 2010.
Bangkanai, Kalimantan. On the 6th Year, the Company had not been able to fulfill the fixed commitment, therefore the Company proposed the alteration extensión to the 7th year (2010). Request to alteration renewal was proposed by letter No.EBE.111/XI/2009 dated 18 November 2009. Todate no reply has been received from BP MIGAS on the alteration renewal request. The management realizes that the request for fixed commitment alteration renewal in the 7th year (2010) will obtain approval from BP MIGAS accordingly in 2010.
Sampai dengan akhir tahun keenam (2009), ternyata ada beberapa Komitmen Pasti yang belum terlaksana. Untuk memenuhi komitmen tersebut, EBE pada tanggal 18 November 2009 telah mengajukan permohonan pengalihan Komitmen Pasti ke tahun 2010 dan telah disetujui oleh BP Migas melalui surat No. 0066/BPA0000/2010/S1 tanggal 11 Maret 2010, dan telah mengajukan rencana kerja dan anggaran tahun 2010 (Work Program and Budget/WP&B) dan telah disetujui oleh BP Migas pada tanggal 3 November 2009.
Until the sixth year (2009), several Fixed Commitments were not realized. To fulfill the commitment, EBE on 18 November 2009 submitted request for Fixed Commitment alteration to the year 2010, and was approved by BP Migas as stated on their letter No. 0066/BPA0000/2010/S1 dated 11 March 2010, and EBE subsequently forwarded Work Program and Budget/WP&B Year 2010 and duly approved by BP Migas on 3 November 2009.
Pada tanggal 2 Desember 2009, EBE melakukan pemutusan terhadap Farm-In Agreement yang membatalkan pengalihan working interest kepada MEB dan BPB, dan EBE kembali menjadi pemilik 100% working interest atas Blok Bangkanai. MEB dan BPB menolak mengakui pemutusan. Melalui surat No.0040/BPE0000/2010/S0 tanggal 4 Februari 2010, BP Migas meminta EBE untuk menyelesaikan perbedaan pendapat tersebut.
On 2 December 2009, termination was conducted by EBE to FarmIn Agreement which cancelled their working interest alteration to MEB and BPB, and made EBE to be the proprietor of 100% working interest on Blok Bangkanai. MEB and BPB both decline to admit the termination. Through letter No.0040/BPE0000/2010/S0 dated 4 February 2010, appeal has been made by BP Migas to EBE to settle the disagreement.
Elnusa Tristar Ramba Ltd. (ETR)
Elnusa Tristar Ramba Ltd. (ETR)
ETR merupakan badan usaha yang dibentuk oleh konsorsium Perseroan dan Tristar Global Holdings Company berdasarkan hukum British Virgin Islands pada tanggal 3 Juli 2007 dan telah mendapatkan Certificate of Corporate Affairs dengan No. Perusahaan 1415114 diterbitkan oleh registration of Corporate Affairs British Virgin Island pada tanggal yang sama. Pembentukan badan usaha ini berkaitan dengan transaksi akuisisi lapangan minyak Blok Ramba (TAC) melalui mekanisme pembelian 100% saham Conocophillips Ramba Ltd. (“CPRL”) oleh ETR. Transaksi akuisisi Blok Ramba ini baru saja terjadi pada tanggal 14 September 2007, dimana kedudukan CPRL nantinya akan digantikan oleh ETR sebagai pengelola lapangan Blok Ramba. Kegiatan usaha ETR yang dijalankan saat ini adalah melakukan aktivitas pengelolaan dan pengoperasian Blok Ramba eks CPRL dimana ETR berperan sebagai operator.
ETR is a business entity established by the Company’s consortium and Tristar Global Holdings Company, based on legal requirements of British Virgin Islands on 3 July 2007, which have obtained Certificate of Corporate Affairs with the Company Establishment 1415114 issued by the registration of Corporate Affairs British Virgin Island on the same date. The establishment of this business corporation is related to the acquisition transaction of Blok Ramba oil field (TAC) through the mechanism of 100% Conocophillips Ramba Ltd. (“CPRL”) shares purchase by ETR. The acquisition transaction was only occurred on 14 September 2007, in which the upcoming position of CPRL will be substituted by ETR that conducts the managerial function of the Block Ramba field. Operational activities carried out by ETR todate is handling managerial as well as operational accomplishments of ex CPRL Block Ramba, in which ETR functioning as the operator.
Elnusa 2009 Annual Report
125
126
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Berdasarkan Register of Members tanggal 3 Juli 2007, pemegang saham ETR terdiri dari:
Based on Registers of Members dated 3 July 2007, composition of ETR shareholders conveys of:
PT Tristar Ramba Ltd
Elnusa Tristra Ramba Ltd 31 Desember 2008 31 December 2008
Nilai Nominal Saham Usd1 Nominal Value Per Share Usd1 Modal Dasar Authorized Capital
Jumlah Saham Amount of Shares 50.000
Modal Ditempatkan & Disetor Pemegang Saham Issued & Shareholders’ Paid-up Capital 1. PT Elnusa Tbk 2. Tri star Global Holding Co. Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor Penuh Total Issued & Fully Paid-up Capital Jumlah Saham dalam Portepel Total Portfolio of Shares
25 75 100
Nominal (Usd)
%
Jumlah Saham Amount of Shares 50.000
50.000
25 75 100
49.900
31 Desember 2009 31 December 2009
49.900
25,00 75,00 100,00
Nominal (Usd)
25 75 100 49.900
50.000
25 75 100
Jabatan Occupation
49.900
Nama Name Franciscus Dewana Darmapuspita Aditya Wisnuwardana Seky Soeryadjaya Bambang Nugroho Muhammad Jauzi Arif
Direktur Utama President Director Direktur Director Direktur Director Direktur Director
Blok ini memiliki lapangan minyak yang berproduksi yaitu Ramba, Bentayan,Tempino, Mangunjaya, Kluang dan Tanjung Laban. Realisasi total produksi selama tahun 2009 adalah mencapai 3.932 bopd, mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2008 sebesar 4.384 bopd. Produksi ini dihasilkan dari 9 sumur.
The Block owns productive oil fields, that consist of Ramba, Bentayan,Tempino, Mangunjaya, Kluang and Tanjung Laban. Realization of total production in 2009 recorded at 3,932 bopd, experienced a decline compared to the year 2008 of 4,384 bopd. The production is extracted from 9 wells.
Tipe Pekerjaan Type of Work
Rencana 2009 Plan 2009
Realisasi 2009 Realization 2009
Keterangan Description
Radial drilling
4 sumur/well
3 sumur/well
Lapangan Ramba Ramba field
6 sumur/well
2 sumur di Lapangan Bentayan 2 wells in Bentayan Field 4 sumur di Lapangan Tanjung Laban 4 wells in Tanjung Laban Field
5 sumur/well
Pada tanggal 10 Maret 2010, Perseroan menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (CSPA) dengan Eurorich Group Ltd. (Eurorich), British Virgin Islands. Berdasarkan CSPA tersebut, seluruh kepemilikan saham Perseroan di ETR akan dijual ke Eurorich dengan harga jual sebesar USD1 juta setelah semua persyaratan terpenuhi selambat-lambatnya selama 60 (enam puluh) hari setelah tanggal tersebut di atas. Hal ini membuat Perseroan tidak mengakui bagian laba atas ETR di tahun 2009.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
25,00 75,00 100,00
Composition of the management board is as follows:
Susunan pengurusnya adalah sebagai berikut:
Workover
%
On 10 March 2010, the Company signed CSPA agreement with Eurorich Group Ltd. (Eurorich), British Virgin Islands. Based on the CSPA, the entire Company’s stakes on ETR will be sold to Eurorich at selling price levcl of USD1 million after all the requirmeents have been fulfilled at the latest within 60 (sixty) days after the date of signing. This corporate action eventually leads to the exclusion of the income on ETR by the Company in 2009.
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Tabel berikut ini merupakan ringkasan kinerja segmen Pengelolaan Asset Lapangan Migas pada tahun 2009 yang dikonsolidasi oleh Perseroan yaitu berasal dari EBE.
The following table summarizes the performance of Oil & Gas Field Asset Management sector in 2009 consolidated by the Company, which is from EBE.
Pengelolaan Asset Lapangan Migas Oil & Gas Field Asset Management
2008
2009
%
Beban Usaha
(95)
(1.163)
1.124
Operating Expenses
Laba (Rugi) Usaha
(95)
(1.163)
1.124
Income (Loss) from Operations
(460)
(2.668)
480
Income (Loss) Before Tax Benefit (Expense)
Laba (Rugi) Sebelum Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
(460)
(2.668)
480
Net Income (Loss)
Jumlah Aktiva
Laba (Rugi) Bersih
20.719
31.565
52
Total Assets
Jumlah Kewajiban
21.128
34.338
63
Total Liabilities
(409)
(2.773)
578
Equity
Ekuitas
Operasi Hydraulic Workover di lepas pantai.
Elnusa 2009 Annual Report
127
128
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Pembahasan atas Kinerja Keuangan Financial Performance Analysis
Pembahasan dan analisis berikut mengacu pada Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan hasil dari proses audit yang dilakukan oleh KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja yang diselesaikan pada 24 Maret 2010 untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2009 yang disajikan dalam buku Laporan Tahunan ini. Laporan Keuangan Konsolidasian ini disajikan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum (PSAK Indonesia) dan peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan. Mata uang pelaporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah. Dalam analisa ini nilai rupiah dinyatakan dalam satuan jutaan.
The following discussion and analysis is based on the Company’s Consolidated Financial Statements, resulted from the audit process conducted by Purwantono, Sarwoko & Sandjaja Public Accountant Firm duly accomplished on 24 March 2010 for the years ended at 31 December 2008 and 2009 as presented on this Annual Report. This Consolidated Financial Statements have been prepared in accordance with the Indonesian Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) or “PSAK Indonesia”and regulations from the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) No. VIII.G.7 on The Guidance of Financial Statements Presentation. Denomination for the consolidated financial statements is in Rupiah. In this analysis Rupiah value is stated in millions.
Kinerja Laba Rugi (Dalam jutaan Rupiah)
Profit and Loss Statement (In millions Rupiah) 2008
Pendapatan Usaha Beban Pokok Pendapatan Usaha Laba Kotor Beban Usaha Laba Usaha EBITDA Beban lain-lain Laba Sebelum Pajak Beban Pajak Penghasilan Hak Minoritas Laba Bersih
%
2.543.913 (2.149.039) 394.874 (214.487) 180.387 330.644 (6.857) 173.530 (33.503) (6.255) 133.772
100,0 -84,5 15,5 -8,4 7,1 13,0 -0,3 6,8 -1,3 -0,2 5,3
2009
%
%
3.662.331 (3.119.303) 543.028 (266.741) 276.287 478.439 392.495 668.782 (199.289) (3.260) 466.233
100,0 -85,2 14,8 -7,3 7,5 13,1 10,7 18,3 -5,4 -0,1 13
44 45 38 24 53 45 -5.824 285 495 -48 249
Pendapatan usaha Perseroan meningkat 44% dari Rp2,5 triliun di tahun 2008 menjadi Rp3,6 triliun di tahun 2009 karena peningkatan kapasitas operasi yang dilakukan dengan investasi alat. Peningkatan pendapatan terbesar Perseroan diperoleh dari kenaikan pendapatan dari segmen jasa hilir migas sebesar 90% dan diikuti oleh jasa hulu migas terintegrasi sebesar 36%. Jasa hulu migas terintegrasi masih menempati kontribusi tertinggi dari total pendapatan yaitu sebesar 62%.
The Company’s operating profit increased 44% from Rp2.5 trillion in 2008 into Rp3.6 trillion in 2009, due to operational capacity improvement carried out through equipment investment. The largest Company’s revenue growth is derived from revenue increase from downstream oil and gas services sector by 90% and followed by integrated upstream oil and gas services sector by 36%. Integrated upstream oil and gas services managed to retain its highest contribution from total revenue of 62%.
(Dalam jutaan Rupiah)
Pendapatan Usaha Jasa Hulu Migas Terintegrasi Jasa Hilir Migas Jasa Penunjang Hulu Migas Eliminasi Jumlah
(In milions Rupiah)
2008
%
2009
%
%
Operating Revenues
1.681.622 579.671 318.708 (36.088) 2.543.913
66 23 13 -1 100
2.280.298 1.099.775 347.865 (65.607) 3.662.331
62 30 9 -2 100
36 90 9 82 44
Integrated upstream oil and gas services Downstream oil and gas services Upstream oil and gas supporting services Elimination Total
1. Jasa Hulu Migas Terintegrasi Kelompok ini dioperasikan oleh 3 divisi operasi, yaitu Divisi Geoscience Services (GSC), Divisi Drilling Services (EDS) dan Divisi Oilfield Services (OFS). Pengakuan pendapatan pada kelompok ini dilakukan pada saat jasa yang bersangkutan telah diberikan.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Operating Revenues Cost of Operating Revenues Gross Profit Operating Expenses Operating Profit EBITDA Other Expense Income Before Tax Income Tax Expense Minority Interest Net Income
1. Integrated Upstream Oil and Gas Services This group is operated by 3 operational divisions, consists of Geoscience Services Division (GSC), Drilling Services Divison (EDS) and Oilfield Services Division (OFS). Acknowledgment on the revenue of this group is conducted at the time the respected service has been delivered.
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Kontribusi terbesar pendapatan usaha dari kelompok ini berasal dari GSC dengan kontribusi sebesar 54,4%. Pertumbuhan pendapatan sebesar 36% dari jasa ini berasal dari pertumbuhan dari pendapatan GSC, EDS dan OFS masing-masing sebesar 52%, 12% dan 32%. Pertumbuhan yang signifikan dari jasa hulu migas terintegrasi ini diperoleh dari peningkatan aktivitas eksplorasi di tahun 2009, seiring dengan program pemerintah untuk meningkatkan produksi migas nasional.
The largest operating revenue contribution from this group comes from GSC with 54.4% contribution. Revenue growth of 36% from this service is derived from revenue increase of GSC, EDS and OFS respectively by 52%, 12% and 32%. This significant growth of the integrated upstream oil and gas services is due to the increasing exploration activities in 2009, commensurate with the Government program to raise the national oil and gas production. (In milions Rupiah)
(Dalam jutaan Rupiah)
Jasa Hulu Migas Terintegrasi Integrated Upstream Oil and Gas Services GSC EDS OFS EBM Jumlah
2008
%
2009
%
%
813.530 490.511 352.821 24.760 1.681.622
48,4 29,2 21,0 1,5 100,0
1.240.573 550.682 465.150 23.893 2.280.298
54,4 24,1 20,4 1,0 100,0
52 12 32 -4 36
2. Jasa Penunjang Hulu Migas Jasa kelompok ini diperoleh dari 3 anak perusahaan, yaitu PT Purna Bina Nusa (PBN), PT Patra Nusa Data (PND) dan PT Sigma Cipta Utama (SCU), serta 1 perusahaan asosiasi yaitu PT Patra Telekomunikasi Indonesia (PKM). Untuk 3 anak perusahaan yaitu PBN, PND dan SCU diakui pendapatannya oleh Perseroan pada pendapatan usaha total karena kepemilikan Perseroan yang mayoritas, sedangkan untuk 1 perusahaan asosiasi yaitu PKM diakui sebesar porsi laba (rugi) bersih dari perusahaan afiliasi karena kepemilikan minoritas Perseroan. Pengakuan pendapatan pada kelompok ini bergantung pada jenisnya, yaitu untuk pekerjaan jasa penyimpanan diakui selama masa perjanjian jasa penyimpanan, pekerjaan perdagangan penunjang hulu migas diakui pada saat barang telah dikirim kepada pelanggan, sedangkan pekerjaan jasa penunjangnya diakui pada saat jasa tersebut telah diberikan.
2. Supporting Upstream Oil and Gas Services Beneficiary services of this group is obtained from the 3 subsidiary companies, including PT Purna Bina Nusa (PBN), PT Patra Nusa Data (PND) and PT Sigma Cipta Utama (SCU), as well as 1 associated company - PT Patra Telekomunikasi Indonesia (PKM). For the three subsidiaries, PBN, PND and SCU, the Company acknowledged their total operating revenue due to the Company’s majority stake, whereas for one associated company – PKM, the Company acknowledged its portion of net profit (loss) from the affiliated company due to the minority stake of Company’s ownership. Acknowledgement of the revenue on this group is dependant on the type, which is for storage services to be acknowledged as long as the period agreement of the storage services, and trading on oil and gas upstream supporting services to be acknowledged at the time the goods have been delivered to the customers, whereas for the supporting services to be acknowledged at the time the respected services have been delivered.
(Dalam jutaan Rupiah)
(In milions Rupiah)
Jasa Penunjang Hulu Migas Supporting Upstream Oil and Gas Services
2008
%
2009
%
PND SCU PBN Jumlah
113.669 98.875 106.164 318.708
35,7 31,0 33,3 100
90.740 96.564 160.561 347.865
26,1 27,8 46,2 100
3. Jasa Hilir Migas Jasa hilir migas Perseroan didapat dari 2 anak perusahaan, yaitu PT Elnusa Petrofin (EPN) dan PT Elnusa Patra Ritel (EPR). Pengakuan pendapatan terbagi atas jasa dan perdagangan, dimana untuk pendapatan jasa diakui pada saat jasa tersebut telah diberikan dan pendapatan dari perdagangan hilir migas diakui pada saat barang telah dikirim kepada pelanggan.
% -20 -2 51 9
3. Oil and Gas Downstream Services The Company’s downstream oil and gas services is gained from the 2 companies, consisted of PT Elnusa Petrofin (EPN) and PT Elnusa Patra Ritel (EPR). Acknowledgement of the revenue on this group is divided to services and trading, which is revenue of services to be acknowledged as long has been given and revenue of trading on oil and gas downstream to be acknowledged at the time the goods have been delivered to the customers.
Elnusa 2009 Annual Report
129
130
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Peningkatan pendapatan usaha sebesar 90% di EPN disebabkan transformasi bisnis yang dilakukan, dimana tahun 2008 dikontribusikan dari ritel bahan bakar dan di tahun 2009 kontribusi pendapatan EPN terbesar berasal dari trading BBM industri dan pengelolaan depo.
Operating revenue increase of 90% in EPN was driven by its conduct of business transformation, in which in 2008 was contributed by retail fuel business, and in 2009 the largest EPS contribution obtainable from the trading of industrial fuel and depo management.
(Dalam jutaan Rupiah)
Jasa Hilir Migas Oil and Gas Downstream Services EPN EPR Jumlah
(In milions Rupiah)
2008
%
2009
%
%
579.672 579.672
100,0 0,0 100
1.099.655 120 1.099.775
100,0 0,0 100
90 N/A 90
Komposisi pendapatan usaha berdasarkan segmen pelanggan adalah sebagai berikut :
Composition of operating revenue based on customer sector is described below: (In milions Rupiah)
(Dalam jutaan Rupiah)
Pendapatan Usaha Pelanggan eceran Kontrak Bagi Hasil PT Pertamina EP PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Gas PT Pertamina Geothermal Energy Perusahaan Swasta Instansi Pemerintah Eliminasi Jumlah
2008
%
2009
%
%
345.117
13,6
186.524
5,1
-46
Retail customer
918.128 612.268 237.543 1.017 19.854 435.474 10.600 (36.088) 2.543.913
36,1 24,1 9,3 0,0 1 17,1 0,4 -1,4 100,0
553.691 990.492 301.161 134.687 154.593 1.394.783 12.007 (65.607) 3.662.331
15,1 27,0 8,2 3,7 4,2 38,1 0,3 -1,8 100,0
-40 62 27 13144 679 220 13 82 44
Production Sharing Contract PT Pertamina EP PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Gas PT Pertamina Geothermal Energy Private Company Government Institution Elimination Total
Beban Pokok Pendapatan
Cost of Operating Revenue
(Dalam jutaan Rupiah)
(In millions Rupiah)
Beban Pokok
2008
%
2009
Perdagangan dan Distribusi Penjualan Manufaktur
363.555 92.886
14,3 3,7
1.692.598 2.149.039
66,5 84,5
Pendapatan Jasa Jumlah
Operating Revenues
%
%
Cost Of
762.060 146.359
20,8 4,0
110 58
Trading and Distribution Sales Manufactur
2.210.884 3.119.303
60,4 85,2
31 45
Contractual Services Total
Beban pokok pendapatan meningkat 45% dibandingkan tahun sebelumnya dari Rp2,15 triliun di tahun 2008 menjadi Rp3,1 triliun di tahun 2009. Sumber peningkatan terbesar berasal dari peningkatan beban atas perdagangan dan distribusi yang signifikan. Hal ini terjadi karena pertumbuhan pendapatan usaha yang berasal jasa hilir migas yang signifikan yaitu BBM industri, perdagangan speciality chemical dan commodity chemical.
Cost of operating revenue increased 45% compared to the previous year amount of Rp2.15 trillion in 2008 into Rp3.1 trillion in 2009. The largest source of increase was due to the significant rise in trading and distribution expenses. This is due to the significant growth of operating revenue from downstream oil and gas services, covering industrial fuel, and trading of speciality chemical and commodity chemical.
Beban Usaha
Operating Expenses
Beban usaha meningkat 24% dari Rp214 miliar di tahun 2008 menjadi Rp266 miliar di tahun 2009. Peningkatan biaya ini berasal dari peningkatan beban umum dan administrasi, yaitu biaya asuransi dan biaya iklan dan promosi. Untuk beban penjualan terjadi efisiensi yang cukup besar sekitar 2% secara total.
Operating expenses increased 24% from Rp214 billion in 2008 into Rp266 billion in 2009. The rise of expenses was due to the increase of general and administration expenses, comprises of insurance expenses and promotional and advertising expenses. With regard to sales expenses, a substantial efficiency was achieved at around 2% in total.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
(In milions Rupiah)
(Dalam jutaan Rupiah)
Beban Penjualan
2008
%
2009
%
%
Selling Expenses
Representasi dan sumbangan
2.956
0,12
1.093
0,03
-63
Representation and donation
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan
3.724
0,15
3.077
0,08
-17
Salaries, wages and employees’ benefits
Transportasi dan perjalanan dinas
818
0,03
430
0,01
-47
Transportation and travelling
Iklan dan promosi
732
0,03
552
0,02
-25
Advertising and promotions
Lain-lain
1.233
0,05
4.113
0,11
234
Others
Jumlah
9.463
0,37
9.265
0,25
-2
Total
Beban Umum dan Administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan
2008
%
2009
%
%
General and Administration Expenses
120.229
4,7
129.094
3,5
7
Salaries, wages and employees' benefits
Jasa teknik dan profesional
13.350
0,5
31.693
0,9
137
Technical and professional fees
Penyusutan dan amortisasi
14.846
0,6
17.235
0,5
16
Depreciation and amortization
Penyisihan piutang ragu-ragu
9.823
0,4
14.050
0,4
43
Provision for doubtful accounts
Sewa
9.551
0,4
11.839
0,3
24
Rent
Utilitas
9.316
0,4
11.662
0,3
25
Utilities
Asuransi
1.107
0,0
11.199
0,3
912
Insurances
Transportasi dan perjalanan dinas
6.220
0,2
6.489
0,2
4
Transportation and travelling
Penurunan nilai aset tetap
-
0,0
4.065
0,1
N/A
Impairment of property and equipment
Perlengkapan kantor
3.520
0,1
4.050
0,1
15
Office supplies
Representasi dan sumbangan
2.031
0,1
3.658
0,1
80
Representation and donation
Pos dan telekomunikasi
4.246
0,2
2.875
0,1
-32
Postage and telecommunication
Iklan dan promosi
732
0,0
2.247
0,1
207
Advertising and promotions
Fasilitas kantor
2.890
0,1
2.104
0,1
-27
Office facilities
Pelatihan dan seminar
1.314
0,1
1.750
0,0
33
Training and seminar
826
0,0
1.371
0,0
66
Projects
Persediaan usang
1.441
0,1
55
0,0
-96
Provision for inventory obsolence
Lain-lain
3.582
0,1
2.040
0,1
-43
Others
205.024
8,1
257.476
7,0
26
Total
Proyek
Jumlah
Peningkatan biaya asuransi disebabkan oleh Perseroan yang telah mengasuransikan persediaan barang dagangan, aset tetap dan properti investasi, dengan rincian sebagai berikut :
The insurance expenses increase was caused by the Company’s conduct of insuring the inventories of goods sold, fixed assets and investment properties, with the following details:
• Persediaan
• Inventories of goods sold were insured with a coverage value
•
• Fixed assets were insured against all risks with coverage
barang dagangan diasuransikan dengan nilai pertanggunan sebesar Rp3 miliar pada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) dan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia. Persediaan barang kebutuhan proyek yang berada di gudang milik Perseroan termasuk dalam perlindungan asuransi bersamasama dengan aset tetap, sementara yang berada di lokasi proyek termasuk dalam perlindungan Combined Liability Insurance. Aset tetap diasuransikan atas semua risiko dengan nilai pertanggungan sekitar Rp456,2 miliar dan USD162,2 juta pada beberapa perusahaan asuransi. Asuransi bangunan juga mencakup persediaan barang kebutuhan proyek yang berada di gudang milik Perseroan.
of Rp3 billion at PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) dan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia. Stock inventory of projects available in the Company’s own storage, including mutual insurance coverage with the fixed assets, whereas those available in project locations included in the Combined Liability Insurance protection.
value of around Rp456.2 billion and USD162.2 million in several insurance companies. Building insurance also covered stock inventory of the projects available in the Company’s owned storages.
Elnusa 2009 Annual Report
131
132
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
• Properti
investasi diasuransikan atas semua risiko dengan nilai pertanggungan Rp34,5 miliar pada PT Tugu Pratama Indonesia.
• Investment properties insured against all risks with coverage value of Rp34.5 billion at PT Tugu Pratama Indonesia.
Laba Usaha dan Marjin Usaha
Operating Income and Profit Margin
Hasil dari uraian beberapa hal diatas menyebabkan terjadi peningkatan laba usaha Perseroan dari Rp180,4 miliar di tahun 2008 menjadi Rp276,3 miliar di tahun 2009 atau sebesar 53%. Marjin laba usaha juga mengalami peningkatan dari 7,1% menjadi 7,5% di tahun 2009.
Results from the above elaboration on several matters led to the increase of Company’s operating income from Rp180.4 billion in 2008 into Rp276.3 billion in 2009 or 53%. Operating profit margin also experienced an increase from 7.1% into 7.5% in 2009.
Pendapatan (Beban) Lain-lain
Other Revenue (expenses) (In milions Rupiah)
(Dalam jutaan Rupiah)
Penghasilan (Beban) Lain-Lain
2008
%
2009
%
Beban keuangan
(58.987)
-2,3
(92.958)
Beban pajak
(20.328)
-0,8
(26.308)
15.402
0,6
(30.818)
-1,2
Laba atas penjualan aktiva tetap Rugi selisih kurs - bersih Penghasilan bunga
%
Other Income (Charges)
-2.5
58
Financing cost
-0.7
29
Tax expenses
(1.101)
0.0
-107
Gain on sale of assets
43.063
1.2
-240
Loss on foreign exchange
12.472
0,5
20.014
0.5
60
Interest income
Rupa-rupa bersih
4.719
0,2
(27.835)
-0.8
-690
Other charges
Laba penjualan penyertaan saham
7.715
0,3
437.825
12.0
N/A
Gain on sale of investment
Bagian atas laba bersih
Equity in net earnings
perusahaan asosiasi
62.968
2,5
39.795
1.1
-37
of associated companies
Jumlah
(6.857)
-0,3
392.495
10.7
-5,824
Total
Pada pendapatan lain-lain terjadi peningkatan yang signifikan dari penjualan PT Infomedia Nusantara pada tanggal 30 Juni 2009 kepada PT Multimedia Nusantara dengan laba penjualan sebesar Rp437,2 miliar dari nilai jual sebesar Rp598 miliar, dan penjualan PT Jabar Energi pada tanggal 2 Desember 2009 kepada PT Jasa Sarana dengan laba penjualan sebesar Rp535,3 juta dari nilai jual sebesar Rp490 juta.
Significant increase occured on other revenue from the divestment of PT Infomedia Nusantara on 30 June 2009 to PT Multimedia Nusantara, with sales income of Rp437.2 billion from the sales value of Rp598 billion, and divestment of PT Jabar Energi on 2 December 2009 to PT Jasa Sarana with sales income of Rp535.3 million from the sales value of Rp490 million.
Selain itu, pendapatan lain-lain yang diperoleh dari bagian laba bersih perusahaan asosiasi didapat dari:
Apart from that, other revenue from net income portion of the associated companies was derived from:
(Dalam jutaan Rupiah)
(In milions Rupiah)
Laba Bersih Asosiasi Net income of the associated companies
2008
%
2009
%
%
IMN PKM JBE ETR Jumlah
54.229 2.001 (137) 6.875 62.968
86% 3% 0% 11% 100%
36.570 3.460 (235) 39.795
92% 9% -1% 0% 100%
-33% 73% 72% N/A -37%
Laba bersih asosiasi yang diakui atas IMN untuk tahun 2009 untuk penyertaan sampai dengan Juni 2009.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
The acknowledged net income of the associated company on IMN for the year 2009 for the participation until June 2009.
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Untuk beban lain-lain peningkatan terbesar terjadi pada beban keuangan karena penambahan hutang dari pinjaman sindikasi dan perbankan lainnya untuk investasi alat dan modal kerja, sedangkan pengurangan terbesar berasal dari laba selisih kurs yang berubah 240% karena apresiasi Rupiah terhadap Dolar AS.
For other expenses the largest increase experienced on the financial expenses due to the addition of debts from syndicated loans and other banking institutions for the investment of equipment and working capital, whereas the largest deduction came from difference of exchange rate which changed 240% due to the appreciation of Rupiah against US Dollar.
Laba Sebelum Pajak dan Marjin Laba Sebelum Pajak
Income Before Tax and Profit Margin Before Tax
Laba sebelum pajak meningkat signifikan dari Rp173,5 miliar di tahun 2008 menjadi Rp668,8 miliar di tahun 2009 yang disebabkan laba penjualan penyertaan saham sebesar Rp437,8 miliar. Jika laba tersebut dikeluarkan maka peningkatan terjadi sebesar 33% menjadi sebesar Rp231 miliar.
Income before tax increased significantly from Rp173.5 billion in 2008 into Rp668.8 billion in 2009, that was due to income from stock divestment of Rp437.8 billion. Providing exclusion of the income, it caused an increase of 33% into a total of Rp231 billion.
Beban Pajak Penghasilan
Income Tax Expenses
Beban pajak penghasilan meningkat sebesar 494% dari Rp33,5 miliar menjadi Rp199,3 miliar di tahun 2009 sejalan dengan peningkatan laba sebelum pajak karena penjualan penyertaan saham dan peningkatan perolehan laba dari operasi.
Income tax expenses increased 494% from Rp33.5 billion into Rp199.3 billion in 2009 commensurate with the increase of income before tax due to divestment of participatory stocks and increase of proceedings from operating income.
Hak Minoritas Atas Laba Bersih Anak Perusahaan Dikonsolidasi
Minority Interest on Net Income of Consolidated Subsidiaries
Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan dikonsolidasi menurun menjadi Rp3,26 miliar atau 52% dari Rp6,25 miliar, terbesar dari penurunan kinerja pada kelompok jasa penunjang migas (dimana Perseroan menjadi pemegang saham mayoritas).
Minority interest on consolidated net income of subsidiary companies degraded into Rp3.26 billion or 52% from Rp6.25 billion, the largest amongst performance decline in the oil and gas supporting services (in which the Company becomes the majority shareholders).
Laba Bersih dan Marjin Laba Bersih
Net Income and Profit Margin
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka laba bersih meningkat 248% dari Rp133,7 miliar di tahun 2008 menjadi Rp466,2 miliar di tahun 2009. Marjin laba bersih turut meningkat dari 5,3% di tahun 2008 menjadi 12,7% di tahun 2009.
Based on the above matters, net income increased 248% from Rp133.7 billion in 2008 into Rp466.2 billion in 2009. Net profit margin also increased from 5.3% in 2008 into 12.7% in 2009.
Informasi keuangan yang telah dilaporkan yang mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi
Financial information which has reported as an extraordinary and rare event.
Di tahun 2009 Perseroan telah melaporkan transaksi yang mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi berupa pelepasan kepemilikan Perseroan di PT Infomedia Nusantara kepada PT Multimedia Nusantara. Para pemegang
In the year 2009 the Company reported transactions containing extraordinary and rare events such as the release of company ownership in PT Infomedia Nusantara to PT Multimedia Nusantara. The shareholders agreed to
Pendapatan Usaha Perseroan meningkat sebesar 44% dari tahun lalu seiring dengan peningkatan kapasitas dan utilisasi alat produksi. The Company’s Operating Revenue increases 44% from the previous year commensurate with the improving capacity and production equipment utilization.
Elnusa 2009 Annual Report
133
134
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
saham Perseroan menyetujui untuk melepas saham sebanyak 105.800.000 saham dengan nilai jual Rp 598 Miliar. Laba Perseroan sebesar Rp437,3 miliar di catat sebagai bagian dari ”Penghasilan Lain-lain – Laba Penjualan Penyertaan Saham” pada Laporan Laba Rugi Konsolidasi tahun 2009.
sell its stock of 105,800,000 shares with a trading value of Rp 598 billion. Company Earnings amounted to Rp437, 3 billion recorded as part of "Other Income - Gain on sale of Investment Shares" in the Consolidated Income Statement in 2009.
Dampak Perubahan Harga Terhadap Penjualan, Pendapatan Bersih Perusahaan atau Laba Operasi Perusahaan
Impact of Price Changes on Company’s Sales, Net Income or Operating Profit Companies
Selama tahun 2009 tidak terdapat perubahan harga yang signifikan yang telah mempengaruhi penjualan, pendapatan bersih ataupun laba operasi perusahaan.
During the year 2009 there were no significant price changes that have affected the company's net sales, revenues or operating profit.
Kinerja Aktiva
Assets Performance
Pada tahun 2009, total aktiva konsolidasi meningkat signifikan sebesar 27% dari Rp3,3 triliun menjadi Rp4,2 triliun. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan aktiva lancar yang meningkat 57% karena peningkatan kas yang diterima dan persediaan.
In 2009, total consolidates assets increased significantly by 27% from Rp3.3 trillion into Rp4.2 trillion. The achievement was mostly due to the increase of current assets which raised 57% as a result of the improvement of cash revenue and inventories. (In milions Rupiah)
(Dalam juta Rupiah)
AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha - bersih Piutang lain -lain Persediaan Uang muka Pajak pertambahan nilai dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka Jumlah aktiva lancar Aset tetap Properti investasi Aktiva lain-lain Total Aktiva
2008
%
2009
%
%
401.120 779.325 41.195 74.609 181.097 133.334 8.802 1.619.482 1.213.210 81.190 401.851 3.315.733
12,1 23,5 1,2 2,3 5,5 4,0 0,3 48,8 36,6 2,4 12,1 100
1.124.202 75.000 848.743 41.757 83.800 200.118 167.648 6.758 2.548.026 1.332.583 80.739 29.073 4.210.421
26,7 1,8 20,2 1,0 2,0 4,8 4,0 0,2 60,5 31,6 1,9 5,9 100
180 N/A 9 1 12 11 26 -23 57 10 -1 -38 27
CURRENT ASSETS Cash and equivalents Short-term investment Trade receivables-net Other receivables Inventories Advances Prepaid value added taxes Prepaid expenses Total current assets Property & equipment Investment property Other assets Total Assets
Aktiva lancar Perseroan meningkat 57% menjadi Rp2,5 triliun, terutama disebabkan oleh peningkatan kas dan setara kas sebesar 180% dan pajak pertambahan nilai dibayar dimuka sebesar 26%, dimana kontribusi kas dan setara kas dan pajak pertambahan nilai dibayar dimuka terhadap total aktiva masing-masing sebesar 26,7% dan 4%. Saldo kas yang meningkat ini disebabkan beberapa proyek dan pekerjaan yang operasinya masih berjalan diantara akhir tahun 2009 sampai dengna awal tahun 2010 sehingga masih memerlukan modal kerja operasi dan belum digunakannya hasil divestasi perusahaan asosiasi yang dimiliki Perseroan sebelumnya.
The Company’s current assets increased 57% into Rp2.5 trillion, mostly due to the increase of cash and cash equivalent of 180% and pre-paid value-added tax of 26%, in which contribution of cash and cash equivalent and pre-paid value-added tax againsttotal assets was respectively 26.7% and 4%. The increase of cash balance was caused by running operation of several projects and assignments, from end of year 2009 to early 2010, requiring operating working capital and the fact that divestment proceedings.
Pada akhir tahun 2009 dan 2008, komposisi kas dan setara kas dalam mata uang asing masing-masing sebesar 35% dan 69% terutama
By end of 2009 dan 2008, composition of cash and cash equivalent in foreign exchange was respectively 35% and 69%,
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
dalam Dolar AS dan Dolar Singapura. Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing pada tahun tersebut mempengaruhi nilai dari kas dan setara kas Perseroan. Ringkasan kas dan setara kas Perseroan adalah sebagai berikut:
mostly in US Dollar and Singapore Dollar. The fluctuation of Rupiah exchange rate against foreign denominations during the year had affected the value of cash and cash equivalent of the Company. Summary of cash and cash equivalent of the Company is as follows.
(Dalam jutaan Rupiah)
(In milions Rupiah)
2008
2009
%
Kas Rupiah
Cash 3.231
2.822
-13
Indonesian Rupiah
Dolar AS
-
31
N/A
US Dollar
Dolar Singapura
-
2
N/A
Singapore Dollar
Bank Rupiah Dolar AS Dolar Singapura
Bank 91.104
224.724
147%
Indonesian Rupiah
196.877
418.206
112%
US Dollar
105
7
-93%
Setara Kas
Singapore Dollar Cash equivalents
Rupiah
33.153
Dolar AS
76.650
505.000
1423
Indonesian Rupiah
48.410 -37 US Dollar The largest composition of other current assets was trade Komposisi aktiva lancar lainnya yang paling besar adalah piutang receivables, which even though in 2009 only increased by usaha yang meskipun besaran di tahun 2009 hanya meningkat 9% from the year 2008, however the composition in 2009 sebesar 9% dari tahun 2008, tetapi komposisi di tahun 2009 achieved 20.2% from total assets. In view of maturity date mencapai 20,2% terhadap total aktiva. Jika melihat dari analisa analysis of the operating receivables therefore most of umur piutang usaha maka sebagian besar masih berada dibawah them were below 32 days, which is 70.2% in 2008 and 89.4% 31 hari, yaitu tahun 2008 sebesar 70,2% dan tahun 2009 sebesar in 2009, described as follows: 89,4%, dengan detil sebagai berikut: (In milions Rupiah)
(Dalam jutaan Rupiah)
<31 hari
2008
%
2009
%
%
547.448
70,2
758.752
89,4
39
<31 days
31 - 60 hari
68.771
8,8
23.881
2,8
-65
31 - 60 days
61 - 90 hari
60.432
7,8
18.360
2,2
-70
61 - 90 days
35.764
4,6
14.444
1,7
-60
91 - 180 days
> 180 hari
91 - 180 hari
114.967
14,8
85.327
10,1
-26
> 180 days
penyisihan piutang ragu-ragu
(48.057)
-6,2
(52.021)
-6,1
8
Allowance for doubtful accounts
Jumlah
779.325
100
848.743
100
9
Total
Berdasarkan penelaahan atas keadaan akun masing-masing piutang pada akhir tahun, Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp52 miliar pada tahun 2009 yang meningkat 8% dibandingkan tahun lalu tersebut adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.
Based on the review of each operating receivable account condition at end of the year, the management concluded that the allocation of doubtful accounts of Rp52 billion in 2009, which increased 8% compared to the preceding year, is sufficient for covering the probability of losses on the unsettlement of the operating receivables.
Piutang usaha ini digunakan oleh Perseroan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari beberapa bank.
These operating receivables are used by the Company as collaterals on loan facility obtainable from several banking institutions.
Elnusa 2009 Annual Report
135
136
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Aktiva per segmen adalah sebagai berikut:
Assets per segment is as follows:
(Dalam jutaan Rupiah)
(In milions Rupiah)
Aktiva Jasa Hulu Migas Terintegrasi Jasa Hilir Migas Jasa Penunjang Hulu Migas Pengelolaan Lapangan Migas Eliminasi Total Aktiva
2008
2009
%
3.104.178 153.051 346.752 20.719 (306.884) 3.317.816
3.705.436 406.139 327.123 31.565 (259.842) 4.210.421
19 165 -6 52 -15 27
Kinerja Kewajiban dan Ekuitas
Assets Integrated upstream oil and gas services Downstream oil and gas services Upstream oil and gas supporting services Oil and gas asset management Elimination Total Assets
Liabilities and Equity Performance
(Dalam jutaan Rupiah)
(In milions Rupiah)
2008
%
2009
%
%
KEWAJIBAN LANCAR Pinjaman jangka pendek Hutang usaha Hutang lain-lain Hutang pajak Uang muka pelanggan Biaya masih harus dibayar Pendapatan ditangguhkan Kewajiban jangka panjang jatuh tempo Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban jangka panjang Kewajiban tidak lancar lainnya Jumlah Kewajiban Hak minoritas EKUITAS Saldo laba ditahan Ekuitas TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS
CURRENT LIABILITIES 351.376 301.598 37.240 103.967 37.125 224.823 3.020 104.233
10,6 9,1 1,1 3,1 1,1 6,8 0,1 3,1
329.203 532.293 41.655 173.841 38.032 360.368 5.160 180.638
7,8 12,6 1,0 4,1 0,9 8,6 0,1 4,3
-6 76 12 67 2 60 71 73
Short-term loans Trade payables Other payables Taxes payables Advances from customers Accrued expenses Deferred income Current maturities of long term debts
1.163.382
35,1 1.661.190
39,5
43
461.852 60.490 1.685.724 18.259
13,9 476.754 1,8 148.224 50,8 2.286.168 0,6 14.575
11,3 3,5 54,3 0,3
3 145 36 -20
476.977 1.613.833 3.317.816
14,4 772.480 48,7 1.909.678 100,0 4.210.421
18,3 45,4 100
62 18 27
Current Liabilities NON-CURRENT LIABILITIES Long term liabilities Other non-current liabilities Total Liabilities Minority interest EQUITY Retained earnings Equity TOTAL LIABILITIES & EQUITY
Kewajiban Perseroan pada tahun 2009 meningkat 36% yang dipicu oleh kenaikan kewajiban lancar yaitu, peningkatan hutang usaha sebesar 76%, peningkatan pendapatan ditangguhkan sebesar 71% dan peningkatan kewajiban jangka panjang jatuh tempo sebesar 73%. Peningkatan kewajiban tidak lancar sebagian besar berasal dari peningkatan hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dalam hal ini adalah hutang dividen kas interim tahun buku 2009.
The Company’s liabilities in 2009 increased 36% driven by the increase of current liabilities, such as increase of trade payable of 76%, increase of deferred revenue of 71% and increase of mature long-term liabilities of 73%. The increase of non-current maturities of long term debts were mostly from increase of loan from the related parties, in this case interim cash dividend loan for the fiscal year 2009.
Peningkatan kewajiban jangka panjang sebesar 16% berasal dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk Divisi Syariah dan Nantixis Perancis untuk peningkatan kapasitas alat. Selain hal-hal diatas, terjadi pula peningkatan kewajiban dari anak perusahaan yaitu dari PT Bank Muamalat Indonesia Tbk untuk modal kerja bisnis transportir EPN. Perseroan juga mempunyai hutang sewa dengan PT HewlettPackard Finance Indonesia dan PT Orix Indonesia Finance untuk pembelian komputer, kendaraan serta mesin dan peralatan.
The increase of long-term liabilities of 16% was from PT Bank Danamon Indonesia Tbk Sharia Division and Nantixis – France, for improving the equipment capacity. Apart from the above matters, there was increasing liabilities from the subsidiary company, which was from PT Bank Muamalat Indonesia Tbk for EPN working capital in transportation business. The Company aslso had leasing loan with PT Hewlett-Packard Finance Indonesia and PT Orix Indonesia Finance for the purchase of computers, vehicles as well as machineries and equipments.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Rincian kewajiban berbunga Perseroan adalah sebagai berikut:
Details of Company’s interest incurred liabilities are described below:
(Dalam jutaan Rupiah)
(In millions Rupiah)
2008
Sindikasi
%
602.107
2009
%
61,0
599.464
65,3
%
-0.4
Danamon
208.532
21,1
137.404
15,0
-34
Natixis
106.847
10,8
68.261
7,4
-36
BNI
28.640
2,9
29.304
3,2
2
Ch inatrust
12.468
1,3
16.970
1,8
36
-
0,0
22.729
2,5
N/A
6.935
0,7
2.592
0,3
-63
Deautshe Bank Muamalat Bukopin Sewa Pembiayaan Jumlah
-
0,0
319
0,0
N/A
21.066
2,1
40.418
4,4
92
986.595
100
917.461
100
-7
Komposisi pinjaman jangka pendek dalam mata Dolar AS untuk akhir tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar 91% dan 92%, sedangkan untuk komposisi pinjaman jangka panjang untuk akhir tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar 98% dan 99%. Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing pada tahun tersebut mempengaruhi nilai dari kas dan setara kas Perseroan. Ringkasan kewajiban Perseroan pada bank dan leasing company adalah sebagai berikut:
Composition of short-term liabilities in US Dollar denomination at end of 2009 and 2008 was respectively 91% and 92%, whereas composition of long-term liabilities at end of 2009 and 2008 was respectively 98% and 99%. Fluctuation of Rupiah exchange rate to foreign currencies during the year had affected the value of cash and cash equivalent of the Company. Summary of the Company’s liabilities in bank and leasing company is as follows:
(In millions Rupiah)
(Dalam jutaan Rupiah)
2008
2009
%
Pinjaman Jangka Pendek Rupiah Dolar AS
Short-Term Liabilities 27.750
27.750
0
323.626
301.453
-7
Pinjaman Jangka Panjang Rupiah Dolar AS
Indonesian Rupiah USD Dollar Long-term Liabilities
4.881
7.826
60
Indonesian Rupiah
561.205
628.500
12
USD Dollar
Dari keseluruhan pinjaman jangka panjang pada tahun 2009 maka pembayaran yang dijadwalkan pada tahun 2010, 2011, 2012, 2013 dan 2014 adalah Rp165,9 miliar, Rp165,8 miliar, Rp159,3 miliar, Rp107 miliar dan Rp38,2 miliar.
From the overall long-term liabilities in 2009, the scheduled settlement for the year 2010, 2011, 2012, 2013 and 2014 is respectively amounted to Rp165.9 billion, Rp165.8 billion, Rp159.3 billion, Rp107 billion, and Rp38.2 billion.
Walaupun terjadi peningkatan hutang, namun neraca Perseroan masih tergolong sehat, dengan tingkat leverage yang masih konservatif dan arus kas yang masih cukup memadai.
Eventhough the loan increased, however the Company’s balance sheets was regarded as sound along with a conservative level of leverage and sufficient cash flow.
Elnusa 2009 Annual Report
137
138
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Ringkasan kewajiban per segmen adalah sebagai berikut:
Summary of liability per segment is as follows:
(Dalam jutaan Rupiah)
Kewajiban Jasa Hulu Migas Terintegrasi Jasa Hilir Migas Jasa Penunjang Hulu Migas Pengelolaan Lapangan Migas Eliminasi Total Kewajiban
(In millions Rupiah)
2008
2009
%
Liabilities
1.513.176 124.697 272.756 21.128 (246.033) 1.685.724
1.795.758 373.853 239.214 34.338 (156.995) 2.286.168
19 200 -12 63 -36 36
Integrated upstream oil and gas services Downstream oil and gas services Upstream oil and gas supporting services Oil and gas asset management Elimination Total Liabilities
Jumlah ekuitas meningkat sebesar Rp295,8 miliar atau 18% dari Rp1,6 triliun di tahun 2008 terutama disebabkan dengan peningkatan laba bersih Perseroan sebesar Rp466,2 miliar yang diimbangi dengan dividen tunai sebesar Rp170,8 miliar. Dividen tunai tersebut berasal dari :
Total equity increased Rp295.8 billion or 18% from Rp1.6 trillion in 2008 which was mostly due to the increase of Company’s net income of Rp466.2 billion, compensated by cash dividend amount of Rp170.8 billion. The cash dividend was gained from:
• Pembagian dividen kas dari laba bersih tahun buku 2008 • Cash dividend distribution from net income of the fiscal •
berdasarkan RUPS Tahunan dan Luar Biasa yang diaktakan dengan Akta Notaris Aulia Taufani, SH (pengganti Notaris Sutjipto, SH, MKn), No. 28 tanggal 6 Mei 2009 sejumlah Rp26,8 miliar. Pembagian dividen kas interim tahun buku 2009 berdasarkan Rapat Direksi dan Komisaris tanggal 10 Desember 2009 sebesar Rp144 miliar.
Pada bulan 13 Oktober 2008 sampai dengan 13 Januari 2009, Perseroan melakukan buy back saham (treasury stock) yang tercatat di BEI sebanyak 99.738.000 saham dengan harga perolehan sebesar Rp14,72 miliar.
•
year 2008 based on the Annual and Extraordinary GMS, duly acted by the Notarial Deed of Aulia Taufani, SH (substitute of Notary Sutjipto, SH, MKn), No. 28 dated 6 May 2009 amounted to Rp26.8 billion. Distribution of interim cash dividend for the fiscal year 2009, based on the Board of Directors and Commissioners’ meeting on 10 December 2009 amounted to Rp144 billion.
On 13 October 2008 up to 13 January 2009, the Company conducted shares buy back saham (treasury stock) registered at the Indonesian Stock Exchange (IDX) amounted to 99,738,000 shares, with the proceedings price of Rp14.72 billion.
Jasa penunjang hulu migas: operasi jasa data manajemen. Oil and gas upstream supporting services: management data service operation.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Modal Kerja
Working Capital
Modal kerja bersih merupakan selisih antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar, dimana pada tahun 2008 modal kerja bersih sebesar Rp456,1 miliar dan meningkat 94% pada tahun 2009 menjadi Rp886,8 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan peningkatan persediaan dan kas dan setara kas, sehingga membuat peningkatan aktiva lancar sebesar 57% tetapi kewajiban lancar hanya meningkat sebesar 43%.
Net working capital is the balance between current assets and current liabilities, in which in 2008 recorded net working capital of Rp456.1 billion and increased 94% in 2009 into Rp886.8 billion. The increase was mostly due to the increase of inventory, as well as cash and cash equivalent, that supported the increase of current assets by 57% whereas the current liabilities only raised by 43%.
Likuiditas dan Sumber Pendanaan
Liquidity and Source of Finance
Berdasarkan analisa risiko yang dilakukan terhadap Perseroan, maka faktor penting dalam penentuan likuiditas adalah jenis proyek yang sedang berjalan, lamanya perputaran piutang usaha dan perputaran hutang usaha, serta strategi dalam aktivitas pendanaan. Kebutuhan proyek untuk jenis perdagangan umumnya jauh lebih besar dari jenis jasa migas lainnya.
Based on the risk analysis conducted by the Company, the primary factor in defining liquidity is the type of ongoing project, duration of trade receivables turn-over, and operating loan turn-over, as well as strategy in financing activities. Project requirements for trading business is commonly higher compared to other oil and gas services.
Untuk menjaga likuiditas tetap baik di masa mendatang, Perseroan tetap mengandalkan aktivitas operasi untuk ketersediaan kas internal dan didukung oleh pendanaan eksternal dari perbankan dan pasar modal.
To maintain the sound liquidity level in the future, the Company consistently relies on the operational activities for internal cash availability and to be supported by external financing from banking institutions and capital market.
Perseroan selalu memerlukan pendanaan untuk membiayai proyek-proyeknya, untuk itu Perseroan senantiasa mengandalkan ketersediaan kas internal dan arus kas masuk dari kegiatan operasi. Namun, jika tidak dapat dicukupi dari internal maka Perseroan mencari sumber pendanaan dari eksternal yaitu dari perbankan atau institusi keuangan lainnya.
The Company always requires financing for the purpose of funding the projects, and therefore the Company continuously relies on the internal cash availability and cash inflow from operational activities. However, if the requirements can not be fulfilled by internal resources then the Company will search for external financing resources, both from banking or other financial institutions.
Sumber pendanaan Perseroan pada tahun 2009 berasal dari: 1. Kas yang berasal dari operasi sebesar Rp761,1 miliar 2. Penerimaan atas penjualan aset tetap dan properti investasi sebesar Rp603,5 miliar 3. Penerimaan pinjaman dari bank sebesar Rp358 miliar 4. Penerimaan dividen dari perusahaan asosiasi sebesar Rp32,5 miliar.
The Company’s fund resources in 2009 derives from: 1. Cash from operational activity of Rp761.1 billion. 2. Proceedings from sales of fixed assets and invetsment properties of Rp603.5 billion. 3. Loan from banks amounted to Rp358 billion. 4. Proceedings from the associated company’s dividends of Rp32.5 billion.
Jika dilihat dari dilihat dari sumber pendanaan dan rasio hutang pada kondisi 31 Desember 2009, Perseroan masih memiliki ruang yang cukup untuk memperoleh tambahan pinjaman, baik untuk barang modal maupun modal kerja. Namun demikian, hal tersebut dilakukan dengan prinsip kehati-hatian.
Considering the financial resources and loan ratio at the condition of 31 December 2009, the Company is still having ample opportunities in obtaining additional loans, either for capital goods or working capital. However, it should be conducted by upholding the principles of prudency.
Untuk mengoptimalkan struktur permodalan yang ada maka Perseroan mempunyai beberapa kebijakan yaitu : • Rasio hutang berbunga terhadap EBITDA berkisar 3,5 – 5 kali • Rasio debt service coverage minimum 1,1 kali • Rasio hutang terhadap ekuitas maksimum 2 kali
In optimalizing the existing capital structure the Company subsequently holds several policies as the following: • ratio of interest incurred debt to EBITDA of around 3.5 - 5 times • minimum ratio of debt service coverage of 1.1 time • maximum ratio of debt to equity of 2 times
Elnusa 2009 Annual Report
139
140
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Kinerja Arus Kas
Cash Flow Performance
Dalam jutaan Rupiah
(In milions Rupiah)
2008
2009
%
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Penerimaan dari Pelanggan Pembayaran pada pemasok Pembayaran beban keuangan Pembayaran pajak Kas Bersih dari Aktivitas Operasi Arus Kas dari Aktivitas Investasi Penerimaan dividen Penerimaan penjualan aktiva Pembelian aset tetap Lain-lain Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Penerimaan hutang dari bank Penerimaan dari penawaran umum saham perdana Pembayaran hutang Pembayaran dividen kas Pembayaran lain-lain Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan
Cash Flow from Operating Activies 2.350.772 (2.219.019) (58.987) (36.794) 35.972
3.586.090 (3.000.756) (92.958) (203.987) 288.389
53% 35% 58% 454% 702%
25.909 27.191 (577.558) (24.591) (549.049)
32.538 603.538 (241.046) (75.000) 320.030
26% 2120% -58% 205% -158%
Cash received from customers Cash paid to suppliers Payment for financing costs Payment for taxes Net Cash used in Operation Activities Cash Flow from Investing Activies Proceeds from cash dividend Proceeds from sale in assets Acquisition of property and equipment Others Net Cash used in Investment Activities
2008 895.374 565.958
2009 357.971 -
% -60% N/A
Cash Flow from Financing Activies Proceeds from bank loans Proceeds from IPO of shares
(569.783) (16.958) (67.342) 807.249
(288.837) (54.085) 99.614 114.663
-49% 219% -248% -86%
Payment of loans Payment of cash dividends Other payments Net Cash used in Operation Activities
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Penerimaan dari Operasi di tahun 2009 meningkat signifikan sebebesar 702% dari Rp35,9 miliar di tahun 2008 menjadi Rp288,4 miliar di tahun 2009. Peningkatan ini diperoleh dari peningkatan penerimaan dari pelanggan sebesar 53%, namun peningkatan pembayaran pada pemasok hanya meningkat 35% dan peningkatan pembayaran beban keuangan sebesar 58%, serta pembayaran pajak sebesar 454%. Perbaikan arus kas operasi ini didapat dari perbaikan proses bisnis Perseroan secara berkelanjutan dan dukungan sistem IT yang memadai.
Cash Flow from Operational Activity Operating revenue in 2009 increased significantly by 702% from Rp35.9 billion in 2008 into Rp288.4 billion in 2009. The raise was derived from revenue increase from customers of 53%, however the increase in payment to suppliers only grew by 35%, and the increase in financial expenses payment was 58%, whereas the tax payment was 454%. Improvement of the operating cash flow was obtained from the Company’s continuing business process improvement and adequate supports of the IT system.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi di tahun 2009 sebesar Rp320 miliar atau meningkat sebesar 158% dari tahun sebelumnya. Hal ini terutama disebabkan oleh
Cash Flow and Investment Activities Net cash flow obtained from investment activities in 2009 was Rp320 billion or increased 158% from its preceding year. This was particularly due to earnings increase of asset sales by 2120%, which was mostly derived from divestment revenue of
peningkatan penerimaan penjualan aktiva sebesar 2,120% yang terutama disebabkan pendapatan dari divestasi atas
Monitoring atas pencapaian kinerja merupakan kegiatan yang dilakukan secara berkala untuk memastikan tercapainya target kinerja.
Monitoring on performance achievement is a regular conduct of activity to ensure the accomplishment of performance target.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
PT Infomedia Nusantara dan PT Jabar Energi. Peningkatan lainnya adalah penerimaan dividen dari perusahaan asosiasi juga meningkat 26% yang diperoleh dari dividen PT Infomedia Nusantara sebesar Rp32,5 miliar.
PT Infomedia Nusantara and PT Jabar Energi. Another increase was dividend earnings from the associated companies which also rose by 26%, gained from PT Infomedia Nusantara dividends amounted to Rp32.5 billion.
Selain kas dan bank, Perseroan juga menginvestasikan sebagian kecil dari kelebihan kasnya dalam bentuk deposito berjangka pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Saldo total investasi jangka pendek pada akhir tahun 2009 sebesar Rp75 miliar.
Apart from cash and bank, the Company also invested a small part of its excessive cash in the form of time deposit in PT Bank Mandiri (Persero) Tbk and PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Total balance of short-term investment at end of 2009 was Rp75 billion.
Pada tahun 2009 terjadi penurunan pembelian aset tetap yang disebabkan asas kehati-hatian yang dianut oleh Perseroan karena perubahan ekonomi global. Ringkasan belanja modal investasi adalah sebagai berikut:
In 2009 the fixed asset purchase declined due to the implementation of prudent policy by the Company in face of global economic changes. Summary of the investment capital expenditure is as follows: (In milions Rupiah)
Dalam jutaan Rupiah
Belanja Modal Jasa Hulu Migas Terintegrasi Jasa Hilir Migas Jasa Penunjang Hulu Migas TOTAL BELANJA MODAL
2008
2009
%
531.604 3.459 42.495 577.558
214.367 2.151 24.528 241.046
-60 -38 -42 -58
Capital Expenditure Integrated upstream oil and gas services Downstream oil and gas services supporting upstream oil and gas services TOTAL CAPITAL EXPENDITURE
Pembelian aset tetap pada Jasa Hulu Migas di tahun 2009 terdiri dari konstruksi modular rig dan peralatan pendukung lainnya dari IDM International Ltd., dan beberapa pemasok lainnya. Selain itu juga untuk pembelian peralatan seismic dan testing barge. Belanja modal untuk Jasa Hilir Migas diperuntukkan bagi peningkatan kapasitas usaha transportasi, sedangkan untuk Jasa Penunjang Hulu Migas adalah untuk peningkatan kapasitas operasinya melalui pembelian prasarana operasi dan peralatannya.
Fixed assets purchase on Upstream oil and gas services in 2009 consisted of rig modular construction and other supporting equipments from IDM International Ltd., and several other suppliers. Besides that, it was also for the purchase of seismic equipments and testing barge. Capital expenditure for Oil and Gas Downstream Services was utilized for transportation operation capacity improvement, whereas for Oil and Gas Upstream Supporting Services was for the purchase of operational infrastructure as well as its equipments.
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Pada tahun 2009 terjadi perubahan signifikan pada aktivitas pendanaan, dimana hanya terjadi sedikit penambahan sumber dana yang bersumber dari perbankan yang diimbangi dengan pembayaran hutangnya. Arus kas keluar yang dipergunakan untuk pembayaran hutang adalah:
Cash Flow from Funding Activity In 2009 significant changes existed on funding activity, in which only few incremental fund resources derived from banking institutions occured that was compensated by its loan settlement. Cash flow disbursement for loan settlement consisted of:
yy Hutang bank sebesar Rp269,5 miliar yy Hutang sewa pembiayaan sebesar Rp19,4 miliar
yy Bank loan amounted to Rp269.5 billion. yy Finance leasing loan of Rp19.4 billion.
Selain itu, berdasarkan RUPS Tahunan dan Luar Biasa Tahun Buku 2008 yang diaktakan dengan Akta Notaris Aulia Taufani, SH (pengganti Notaris Sutjipto, SH, MKn), No. 28 tanggal 6 Mei 2009 ditetapkan dividen kas sejumlah Rp26,8 miliar dan berdasarkan Rapat Direksi dan Komisaris tanggal 10 Desember 2009 ditetapkan pembagian dividen interim sebesar Rp144 miliar yang baru sebagian dibayarkan untuk pemegang saham minoritas. Historis pembayaran dividen Perseroan pada 3 tahun terakhir adalah sebagai berikut:
Apart from that, based on the Annual and Extraordinary GMS for the Fiscal Year 2009, as acted by the Notary Deed of Aulia Taufani, SH (substitute of Notary - Sutjipto, SH, MKn), No. 28 dated 6 May 2009, cash dividend of Rp26,8 billion was determined and based on the Board of Directors and Commissioners’ meeting on 10 December 2009, an interim dividend distribution amounted to Rp144 billion, which was paid in partial to the minority shareholders. The chronicle of the Company’s dividend payment during the last three years are described below:
Elnusa 2009 Annual Report
141
142
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
(Dalam jutaan Rupiah)
(In million Rupiah)
Dividen kas (Jutaan Rp) Rasio pembayaran dividen Dividen kas per saham (Rp)
2007
2008
%
20.028 20% 2,74
26.754 20% 3,72
34 0 36
Cash dividend (in Million Rp) Dividend payout ratio Cash dividend per share
Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum
Realization of IPO proceed utilization
Pada awal tahun 2008, Perseroan melakukan suatu aksi korporasi yaitu Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan mencatatkan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham ELSA, efektif mulai tanggal 6 Pebruari 2008.
In early 2008, the Company did a corporate action to hold an initial public offering (IPO) by listing its shares in the Indonesia Stock Exchange (IDX) with ELSA as the stock code, effective initiated on the 6 February, 2008.
Sebelum melakukan penawaran umum perdana saham tersebut. Perseroan melakukan peningkatan Modal Dasar dari Rp750 miliar menjadi Rp2,25 triliun, pemecahan nominal saham (stock split) 1 : 5 atau dari Rp500 per lembar saham menjadi Rp100 per lembar saham serta peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh dari Rp583,85 miliar menjadi Rp729,85 miliar. Penawaran umum perdana saham dilakukan sebanyak 20% saham dari enlarged capital atau 1.460.000.000 lembar saham, sehingga total lembar saham setelah IPO menjadi 2.798.500.000.
Before conducting the Initial Public Offering, the Company increased its Authorized Capital from Rp750 billion to Rp2.25 trillion, executed nominal stock split of 1:5 or from Rp500/share to Rp100/share and increased Fully and Paid Up Capital from Rp583.85 to Rp729 billion. The common offered was as much as 20% of the enlarged capital, or 1,460,000,000 shares, therefor the total shares post IPO is 2,789,500,000.
Harga Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan adalah Rp400 per lembar saham sehingga nilai dana hasil penawaran umum yang dihasilkan adalah sebagai berikut :
The share price in the initial public offering was Rp400/share so that the IPO proceed is as follows: (In billion Rupiah)
(Dalam miliar Rupiah)
Jumlah Hasil Penawaran Umum IPO Proceed
Biaya Penawaran Umum IPO Fee
Hasil Bersih IPO Proceed - Net
584,00
17,69
566,30
Setelah pelaksanaan Penawaran Umum Perdana saham dan mengacu pada butir 2 Peraturan Bapepam X.K.4, Perseroan telah melaporkan rincian penggunaan dana kepada Bapepam-LK secara berkala setiap tiga bulanan , yaitu mulai dari posisi per 31 Maret 2008, dan terakhir adalah posisi per 31 Maret 2009.
After the implementation of the Initial Public Offering, the Company has reported the details of the use of proceed to Bapepam-LK periodically, in every three months starting in position per March 31 2008, and ending in position per march 31 2009.
Pada posisi per 30 Maret 2009, Dana hasil penawaran umum tersebut telah seluruhnya terealisasi dan secara umum tidak terdapat perubahan realisasi penggunaan dana dibandingkan dengan rencana penggunaan dana dalam prospektus. Hal tersebut juga telah dilaporkan kepada Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia.
At the position per March 31 2009, utilization of the IPO proceed has been realized and generally there has not been any change of the IPO proceed utilization compared to the plans for IPO proceed realization in the prospectus. These matters have also been reported to Bapepam-LK and Indonesia Stock Exchange. (In billion Rupiah)
(Dalam miliar Rupiah)
Modal Kerja Perseroan
Pinjaman untuk Pengembangan dan Perluasan Aktivitas Usaha Anak Perusahaan
Pembayaran Sebagian Hutang
Pembelian Barang Modal
Total Rencana Penggunaan Dana
Total Realisasi Penggunaan Dana
Sisa Dana Hasil Penawaran Umum
25%
25%
15%
15%
7%
7%
53%
52%
Rencana
Realisasi
Rencana
Realisasi
Rencana
Realisasi
Rencana
Realisasi
Rencana
Realisasi
141.58
143.90
84.95
84.88
39.64
40.29
300.14
297.23
566.30
566.30
0
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
• Perseroan mempergunakan Rp143,90 miliar dana IPO untuk • The Company used Rp143.90 billion of the IPO proceed for modal kerja, dimana hal tersebut sesuai dengan persentase rencana penggunaannya (25%); Dalam rangka pinjaman untuk pengembangan dan perluasan aktivitas usaha Anak Perusahaan, Perseroan telah mempergunakan Rp84,88 miliar atau 15% dari dana IPO. Pinjaman tersebut diberikan kepada: • Elnusa Bangkanai Energy Ltd dalam rangka persiapan eksplorasi dan eksploitasi senilai Rp1,52 miliar • PT Elnusa Petrofin untuk modal kerja operasi sebesar Rp24,0 miliar • PT Sigma Cipta Utama dalam rangka perluasan storage, investasi radio trunking dan modal kerja operasi senilai Rp59,36 miliar Apabila dana pinjaman diatas telah dikembalikan kepada Perseroan, maka akan digunakan untuk modal kerja Perseroan.
•
working capital, which was set adequate with the percentage of the utilization plan (25%); In scope of loan for development and expansion of business activities of subsidiaries, the Company had used Rp84.88 billion or 15%from the IPO proceed. The loan was given to: • Elnusa Bangkanai Energy Ltd for the preparation of exploration and exploitation, mounted Rp1.52 billion • PT Elnusa Petrofin for operational working capital of Rp24.0 billion • PT Sigma Cipta Utama for storage expansion, radio trunking investment and operational and operational working capital, worth of Rp59.36 billion When the loan funds have been returned to the Company, it will be used for working capital of the Company. The Company has also occupied 7% of the IPO proceed or Rp46.29 billion for the payment of debts to: • Sercel Nantes, France worth USD1,978,651 • PT Hewlett Packard Finance Indonesia worth USD2,473,065 And purchase of capital expenditure, namely: • Seismic survey equipments, worth Rp37.18 billion • Drilling equipments, worth Rp132.73 billion • Oilfield services equipments, worth Rp126.87 billion
•
• Perseroan juga telah mempergunakan 7% dana IPO atau Rp40,29 • miliar untuk pembayaran sebagian hutang kepada :
• Sercel Nantes, Perancis senilai USD1.978.651 • PT Hewlett Packard Finance Indonesia senilai USD2.473.065
• Dan pembelian barang modal , yaitu :
•
Ikatan Material Untuk Investasi Barang Modal 1. Perjanjian Pemberian Fasilitas Kredit dalam Dollar AS secara Sindikasi dengan PT Bank Central Asia Tbk (”BCA”), PT Bank Chinatrust Indonesia, PT Bank International Indonesias Tbk, PT Bank Mizuho Indonesia dan PT Bank Rabobank International Indonesia, dengan BCA sebagai agen fasilitas, penjaminan dan penampunyan serta arranger pada tanggal 16 Juli 2008. Perjanjian tersebut dijaminkan dengan tanah, jaminan fidusia atas mesin dan peratalan dan pengalihan secara bersyarat hak atas rekening operasional dan rekening penampungan. 2. Perjanjian pemberian fasilitas pembiayaan Murabahah dalam Dollar AS dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk pada tanggal 11 Juni 2008 dan akan berakhir pada Desember 2014. Perjanjian tersebut dijamin dengan fidusia atas kontrak pembelian oil rig, tagihan asuransi, piutang dan oil rig berikut peralatannya serta cessie atas rekening Debt Service Reserve Account yang berhubungan dengan proyek yang dibiayai dengan fasilitas pembiayaan ini. 3. Perjanjian perolehan fasilitas kredit dalam Dollar AS dari Natixis Perancis untuk pembelian peralatan seismik dari Sercel SA (pemasok) pada tanggal 29 Juli 2008 dan 5 September 2008 dengan fasilitas kredit selama 5 tahun. Perjanjian tersebut membuat Perseroan menjaminkan aset yang berkaitan dengan perjanjian kredit ini. 4. Perjanjian perolehan fasilitas pembiayaan musyarakah (sampai dengan 4 Juni 2010) dan murabahah (Juni 2007 s.d. September
Material Commitment Related To Capital Goods Investment 1. Agreement on Syndicated Loan Facility with PT Bank Central Asia Tbk (”BCA”), PT Bank Chinatrust Indonesia, PT Bank International Indonesia Tbk, PT Bank Mizuho Indonesia and PT Bank Rabobank International Indonesia, with BCA as the agent of facility, collaterals, escrow and trusteeship and arranger on 16 July 2008. The agreement was collateralized by land properties, fiducial guarantee on machineries and equipments, and unreserved alteration of proprietorship on operational account and escrow account. 2. Agreement on Murabahah finance facility from PT Bank Danamon Indonesia Tbk on 11 June 2008, which will be due on December 2014. The agreement was collateralized by fiducial guarnatee on purchase contract of oil rigs, insurance collection, receivables and oil rigs and its equipments as well as cessie on Debt Service Reserve Account related to the project under the financial facility. 3. Agreement on Loan Facility Proceedings from Natixis France, for the purchase of seismic equipments from Sercel SA (vendor) on 29 July 2008 and 5 September 2008 under 5-year loan facility. The agreement therefore engaged the Company to collateralize assets related to the loan agreement. 4. Agreement on proceedings from musyarakah financing facility (until 4 June 2010) and murabahah (June 2007 to September
• peralatan survei seismik senilai Rp37,18 miliar • peralatan pemboran senilai Rp133,18 miliar • peralatan oilfield services senilai Rp126,87 miliar
Elnusa 2009 Annual Report
143
144
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
2012) dalam Rupiah dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Divisi Syariah kepada EPN dengan jaminan aset kendaraan (7 truk tangki dan 3 truk) yang dibiayai dengan fasilitas murabahah, tanah dengan SHGB No. 280 dan 281 atas nama EPR, tanah Perseroan, piutang dan persediaan. 5. Perjanjian perolehan fasilitas pinjaman modal kerja dan kredit dalam Dollar AS dari Bank Chinatrust pada bulan Juni 2007 kepada PBN dan berjangka waktu 5 tahun, dijaminkan dengan tanah dan bangunan milik PBN, mesin-mesin yang dibiayai dengan fasilitas kredit tersebut dan deposito berjangka. 6. Perjanjian perolehan fasilitas pembiayaan murabahah dalam Rupiah dari PT Bank Muamalat Indonesia Tbk pada bulan Desember 2009 untuk pembiayaan modal kerja dalam rangka memperoleh 3 unit truk tangki LPG 8 Mton dan 7 unit truk tangki LPG 15 Mton. Fasilitas ini dijaminkan dengan aset tersebut diatas dan piutang sehubungan dengan penyewaan truk tangki tersebut.
2012) from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Sharia Division to EPN with the collaterals of vehicle assets (7 oil tanks and 3 trucks) financed under murabahah facility, land properties bearing SHGB No. 280 and No. 281 on behalf of EPR, the Company’s land properties, receivables and inventories. 5. Agreement on proceedings from working capital loan and loan from Bank Chinatrust on June 2007 to PBN with the period of 5 years, collateralized with PBN’s pwned land properties and buildings, machineries financed under this loan facility and time deposit. 6. Agreement on proceedings of murabahah financing facility from PT Bank Muamalat Indonesia Tbk on December 2009 to finance the working capital reuired for acquiring 3 units of LPG 8 Mton tank, and 7 units of LPG
Kebijakan Akuntansi yang Signifikan dan Penggunaan Estimasi
Significant Accounting Policy and Estimation
1. Persediaan Sebelum 1 Januari 2009, persediaan dicatat berdasarkan PSAK No. 14 yang dikeluarkan pada tahun 1994. Efektif tanggal 1 Januari 2009, Perseroan menerapkan PSAK No. 14 (Revisi 2008). Meskipun demikian, perubahan ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi.
15 Mton tank. The facility was collateralized by the above mentioned assets and receivables related to the rental of those tank trucks.
1. Inventories Prior to 1 January 2009, inventories recorded in accordance with the Indonesian GAAP (PSAK) No. 14 year 1994. Effective as of 1 January 2009, the Company applied PSAK No. 14 (Revision 2008). However, the changes do not impose significant effect to the consolidated financial statements.
2. Aset Tetap Efektif tanggal 1 Januari 2008 Perseroan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007) tentang Aset Tetap yang menggantikan PSAK No. 16 (1994) tentang Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain dan PSAK No. 17 (1994) tentang Akuntansi Penyusutan. Perseroan telah melakukan revaluasi aset tetap sebelum penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) dan memilih metode biaya, sehingga dianggap sebagai biaya perolehan. Saldo selisih nilai revaluasi aset tetap yang masih dimiliki pada saat penerapan pertama kali yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca konsolidasi tahun 2007 telah direklasifikasi ke saldo laba pada tahun 2008.
2. Fixed Assets Effective as of 1 January 2008, the Company applied Indonesian GAAP (PSAK) No. 16 (Revision 2007) concerning Fixed Asstes to replace PSAK No. 16 (1994) concerning Fixed Assets and Other Assets, and PSAK No. 17 (1994) concerning Accountancy on Depreciation. The Company has conducted fixed asset revaluation accordingly prior to the implementation of PSAK No. 16 (Revision 2007) and has chosen the cost method, so it is regarded as cost of proceedings. Balance of fixed asset revaluation value differences available during the first implementation is represented as part of equity in the consolidated balance sheets year 2007 have been reclassified into income balance for the year 2008.
3. Sewa Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 (Revisi 2007) tentang Sewa menggantikan PSAK No. 30 (1990) tentang Akuntansi Sewa Guna Usaha. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Jika suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi maka sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
3. Rental Effective as of 1 Janaury 2008, PSAK No. 30 (Revision 2007) concerning Rental to replace the requirements of PSAK No. 30 (1990) conmcerning Accountancy of Leasing. Due to the revised PSAK, rental that substantially alters the entire risk and benefit in relations to the assets ownership is classified as leasing finance. If a rental is classified as operation rent than the rent does not substantially alter the entire risk and benefit in relations to the asset ownership.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
4. Properti Investasi Efektif tanggal 1 Januari 2008 Perseroan menerapkan PSAK No. 13 (Revisi 2007) tentang Properti Investasi yang menggantikan PSAK No. 16 (1994) tentang Akuntansi untuk Investasi. Perseroan telah memilih model biaya sehingga nilai revaluasi properti investasi tersebut dianggap sebagai biaya perolehan. Saldo selisih nilai revaluasi properti investasi yang masih dimiliki pada saat penerapan pertama kali yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca konsolidasi tahun 2007 telah direklasifikasi ke saldo laba pada tahun 2008.
4. Invetsment Properties Effective as of 1 January 2008, the Company implemented Indonesian GAAP (PSAK) No. 13 (Revision 2007) concerning Investment Properties to alter PSAK No. 16 (1994) concerning Accountancy on Investment, the Company has chosen the cost method thereby the investment properties revaluation value is regarded as the cost of proceedings. Balance of investment property value differences available during the first implementation is represented as part of equity in the consolidated balance sheets year 2007 was duly reclassified into balance of income for the year 2008.
5. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan Manajemen membuat taksiran dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi. Oleh karena terdapat risiko yang melekat dalam suatu estimasi, maka hasil sebenarnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin didasarkan pada jumlah yang berbeda dari taksiran tersebut.
5. The Use of Estimation The consolidated financial statements have been prepared in accordance with the generally accepted accounting principles requires the management to conduct estimation and assumption that affect the amount reported in the consolidated financial statements. Since built-in risk exists in the estimation, therefore the actual results will be reported in the future which may differs from the amount stated on the estimate.
Informasi Material Sesudah Tanggal Laporan Auditor
Subsequent Material Information After The Auditor Reporting Date
Proyek Drilling
Drilling Projects
Terkait dengan proyek drilling dengan VICO, pada 23 Desember 2009 Perseroan menerima surat tentang klaim penali sebesar USD2,4 juta atas keterlambatan melakukan spud the first well. Untuk itu, pada 11 Januari 2010 Perseroan sudah menyampaikan penjelasan bahwa keterlambatan disebabkan kejadian diluar kendali Perseroan dan dikategorikan force majeure. Sampai dengan saat ini, Perseroan masih melakukan negosiasi untuk menyelesaikan klaim penalti tersebut.
In relation to the drilling project with VICO, on 23 December 2009 the Company received penalty claim of USD2.4 million on the delay of spud the first well conduct. For the case, on 11 January 2010 the Company conveyed clarification that the delay was due emergencies beyond the Company’s control and categorized as force majeure. Up to now, negotiation process is being undertaken by the Company for the settlement of the penalty claim.
TAC Ramok Senabing
Ramok Senabing TAC
Perseroan mengadakan perjanjian pembelian saham dengan Tradewinds Oil and Gas International Ltd. (”TOGI”) pada tanggal 21 Juli 2008 untuk membeli seluruh kepemilikan saham TOGI pada Gulfstream Resources Ramok Senabing Ltd. (”GRRS”) dengan harga pembelian sebesar USD5,6 juta. Pada tanggal 25 Juli 2008 telah dibayarkan uang muka sebesar USD2,1 juta. Pada tanggal 7 Oktober 2008, Perseroan menovasikan perjanjian tersebut pada EPR. Pada saat yang sama, EPR juga mengadakan perjanjian jual beli dengan PT Mustika Arumsari dan Andi Rachmanudin Noor untuk membeli seluruh kepemilikan mereka pada PT Radiant Ramok Senabing (”RRS”) sebesar USD7,3 juta. GRRS dan RRS memiliki 40% dan 60% participating interest pada TAC Ramok
The Company conducted stock purchase agreement with Tradewinds Oil and Gas International Ltd. (“TOGI”) on 21 July 2008 for purchasing the entire stocks of TOGI at the Gulfstream Resources Ramok Senabing Ltd. (“GRRS”) with the purchase price of USD5.6 million. On 25 July 2008 an advance payment of USD2.1 million was made. On 7 October 2008, the Company renewed the agreement to EPR. At the same time, EPR also conducted transaction agreement with PT Mustika Arumsari and Andi Rachmanudin Noor to purchase their entire ownership in PT Radiant Ramok Senabing (“RRS”) amounted to
Elnusa 2009 Annual Report
145
146
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
Senabing. Setelah transaksi jual beli tersebut, EPR memiliki 100% participating interest pada TAC, dimana 20% akan dialihkan pada TIGO sesuai dengan perjanjian jual beli GRRS. Penyelesaian kedua transaksi tersebut akan dilakukan setelah terpenuhinya semua persyaratan yang dinyatakan secara tertulis oleh EPR dan penjual dengan harga penyelesaian yang akan dinyatakan dalam settlement statement. Berdasarkan surat pernyataan tanggal 20 Maret 2010, TOGI setuju untuk mengembalikan uang muka sejumlah USD2 juta (setelah dikurangi USD85 ribu) selambatlambatnya 45 hari sejak tanggal tersebut.
USD7.3 million. GRRS and RRS owns 40% and 60% participating interest on TAC, in which 20% will be transferred to TIGO in accordance with GRRS transaction agreement. Settlement of both transactions will be conducted after the fulfillment of all the requirements as stated in writing by EPR and seller with the payment price will be stated on the settlement statement. Based on the statement letter dated 20 March 2010, TOGI agreed to return the advance payment of USD2 million (after deducted by USD85 thousand) at least within 45 days after the statement date.
Elnusa Bangkanai Energy, Ltd.
Elnusa Bangkanai Energy, Ltd.
EBE berdasarkan Kontrak Bagi Hasil tanggal 30 Desember 2003 diberikan hak 30 tahun untuk mengeksplorasi, mengembangkan dan memproduksi migas di Blok Bangkanai. Pada tanggal 1 Oktober 2004, EBE menandatangani Farm-In Agreement dengan Mitra Energia Bangkanai Ltd. (”MEB”) dan setuju untuk mengalihkan 49% working interest atas Blok Bangkanai dan bertindak sebagai operator untuk jangka waktu 3 tahun pertama. Berdasarkan perjanjian tersebut disetujui bahwa akhir tahun ketiga kontrak (2007), terdapat opsi untuk membentuk Joint Operation Company yang sahamnya dimiliki EBE dan MEB masing-masing 50,01% dan 49,99%. MEB akan menanggung biaya sehubungan dengan pelaksanaan PSC untuk 3 tahun kontrak pertama dan memenuhi komitmen eksplorasi. Penunjukan EBE sebagai operator dan Farm-In Agreement telah disetujui oleh Dirjen Migas dalam surat No. 14286/23/DJM.E/2004 tanggal 6 Desember 2004.
EBE – based on Production Sharing Contract dated 30 December 2003 – was given 30 years rights to explore, develop and produce oil and gas in Block Bangkanai. On 1 October 2004, EBE signed Farm-in Agreement with Mitra Energia Bangkanai Ltd. (“MEB”) and agreed to transfer 49% working interest on Block Bengkanai and perform as operator for the first three years period. Based on the agreement it was approved that by end of the third year contractual agreement (2007), there will be an option to establish a Joint Operation Company whose shares owned by EBE and MEB, each respectively 50.01% and 49.99%. MEB will be in charge of expenses related to the PSC implementation for the first 3 year contract and fulfill the exploration commitment. The appointment of EBE as operator and Farm-in Agreement was duly approved by the Director General for Oil and Gas, pursuant letter No. 14286/23/DJM.E/2004 dated 6 December 2004.
Pada tanggal 25 Agustus 2006, MEB mengalihkan 15% working interest atas Blok Bangkanai kepada Bangkanai Petroleum (L) Bhd. (”BPB”), Malaysia. Pada tahun 2007, EBE menyerahkan 0,99% working interest atas Blok Bangkanai kepada MEB sesuai Farm-In Agreement.
On 25 August 2006, MEB transferred its 15% working interest on Block Bangkanai to Bangkanai Petroleum (L) Bhd. (“BPB”), Malaysia. In 2007, EBE transferred 0.99% of its working interest on Block Bangkanai to MEB in accordance with the Farm-in Agreement.
Berdasarkan PSC, EBE melakukan Komitmen Pasti terhadap sejumlah pekerjaan selama 3 tahun. Akhir tahun ketiga (2006), Komitmen Pasti belum seluruhnya terlaksana sehingga EBE mengajukan untuk mengalihkan ke tahun berikutnya. Pengalihan Komitmen Pasti ke tahun 2007, 2008 dan 2009 masing-masing telah disetujui oleh BP Migas melalui surat No. 719/BP00000/2006-S1 tanggal 29 Desember 2006, surat No. 0741/BP00000/2007/S1 tanggal 21 November 2007 dan surat No. 0615/BP00000/2009/S1 tanggal 26 Juni 2009.
Based on PSC, EBE conducted Fixed Commitment on the entire works for 3 years. End of the third year (2006), the Fixed Commitment have not been fully executed, therefore EBE proposed to alter to the next year. The transfer of Fixed Commitment to the year 2007, 2008 and 2009 has been respectively approved by BP Migas, pursuant to letter No. 719/BP00000/2006-S1 dated 29 December 2006, letter No. 0741/ BP00000/2007/S1 dated 21 November 2006, and letter No. 0615/ BP00000/2009/S1 dated 26 June 2009.
Komitmen Pasti yang belum terlaksana sampai dengan akhir tahun keenam (2009) adalah pembangunan 2 buah sumur eksplorasi. Berdasarkan PSC, kegagalan memenuhi Komitmen Pasti mengakibatkan EBE dinyatakan default oleh BP Migas, PSC
The Fixed Commitment, which has not been fulfilled until end of the sixth year (2009), is the development of 2 exploration wells. Based on the PSC, the failure to fulfill the Fixed Commitment causes EBE was found default by BP Migas, PSC was cancelled
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis
dibatalkan dan EBE dikenakan sanksi denda senilai Komitmen Pasti yiang belum dilaksanakan tersebut. Pada tanggal 18 November 2009, EBE telah mengajukan permohonan pengalihan Komitmen Pasti ke tahun 2010 dan telah disetujui BP Migas melalui surat No.0066/BPA0000/2010/S1 tanggal 11 Maret 2010. Untuk mendukung hal tersebut, Perusahaan telah mengajukan rencana kerja dan anggaran (Work Program and Budget/WP&B) tahun 2010 yang disetujui BP Migas tanggal 3 November 2009. Pada tanggal 2 Desember 2009, EBE melakukan pemutusan FarmIn Agreement, membatalkan pengalihan working interest kepada MEB dan BPB. EBE kembali menjadi pemilik 100% working interest atas Blok Bangkanai. MEB dan BPB menolak mengakui pemutusan tersebut. BP Migas melalui surat tanggal 4 Februari 2010 meminta EBE untuk menyelesaikan pendapat tersebut.
and EBE was subject to penalty sanction to an amount of the unfulfilled Fixed Commitment. On 18 November 2009, EBE proposed request to alter Fixed Commitment to the year 2010, and duly approved by BP Migas pursuant to letter No. 0066/ BPA0000/2010/S1 dated 11 March 2010. To support the case, the Company has proposed Annual Work Plan & Budget (WP&B) year 2010, which was approved by BP Migas on 3 November 2009. On 2 December 2009, EBE conducted termination on Farm-in Agreement, cancelled the working interest transfer to MEB and BPB. EBE returns back to become the owner of 100% working interest on Block Bangkanai. MEB and BPB refused to acknowledge the termination. BP Migas pursuant to letter dated 4 February 2010 had requested EBE to settle the dispute.
Elnusa 2009 Annual Report
147
148
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
Laporan Sumber Daya Manusia Human Resources Report
Perubahan organisasi Perseroan menuju organisasi yang lebih efektif, tangkas dan optimal pada dasarnya telah dilakukan sejak proses merger terjadi dengan lebih mengutamakan terhadap business process dan fungsi masing-masing unit kerja terhadap pencapaian visi organisasi. The Company’s conduct of organizational changes into a more effective, energetic and optimum organization has been taking place since the merger process by prioritizing the business process and function of each working-unit toward the achievement of our shared-vision. Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
Sepanjang tahun 2009, Perseroan melakukan konsolidasi dan pembenahan organisasi secara menyeluruh melalui kajian organisasi yang dilakukan dengan melibatkan konsultan eksternal. Kajian tersebut meliputi kajian terhadap organisasi Elnusa, efektifitas kegiatan fungsi operasional dan penunjang (shared services), serta kajian terhadap pembentukan direktorat yang menangani fungsi human resources, procurement, asset management secara fokus.
Throughout 2009, the Company undertook a comprehensive consolidation and restructuring of its organization through an organizational assessment that was done by involving external consultants. The assessment included an assessment of Elnusa’s organization, effectiveness of operational and supporting activities (shared services), and an assessment of the establishment of directorates that would handle human resources, procurement, asset management in a focused manner.
Hasil kajian tersebut diterapkan dalam organisasi baru yang efektif berlaku per 30 Juni 2009 setelah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perseroan. Melalui organisasi baru ini, diharapkan perusahaan semakin fokus dalam mencapai visi dan misi Perseroan.
The result of the assessment was applied to the new organization effective June 30, 2009 upon approval by the Extraordinary General Meeting of the Company Shareholders. It is expected that with this new organization, the company will become more focused on achieving the corporate vision and mission.
Perubahan organisasi Perseroan menuju organisasi yang lebih efektif, tangkas dan optimal pada dasarnya telah dilakukan sejak proses merger terjadi dengan lebih mengutamakan terhadap business process dan fungsi masing-masing unit kerja terhadap pencapaian visi organisasi.
The changes to the Corporate organization towards a more effective, skillful and optimum organization has essentially been undertaken since the merger process with a greater priority given to the business process and functions of each work unit towards the achievement of the organization’s vision.
Dalam upaya mendukung tuntutan bisnis, Perusahaan berusaha untuk melakukan pembenahan dan perbaikan organisasi
In the effort to support the demands of the business, the Company seeks to carry out restructuring and improvement of
Elnusa 2009 Annual Report
149
150
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
agar lebih kompetitif terhadap persaingan dunia usaha. Penempatan fungsi shared service (supporting) pada tiap Divisi operasi terus dikuatkan agar proses bisnis dapat berjalan lebih efektif dan proses pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan lebih cepat.
the organization to make it more competitive in the business world. The assignment of a shared service (supporting) function to each operational Division continues to be strengthened so that the business process can run more effectively and the decision making process can be done more quickly.
Perusahaan telah melakukan sejumlah perbaikan dan pengembangan di bidang Sumber Daya Manusia di sepanjang tahun 2009 antara lain berupa :
The Company has carried out a number of improvements and developments in Human Resource throughout 2009 such as:
1. Pengkajian dan pembenahan atas fungsi-fungsi dalam organisasi untuk mendukung kegiatan operasi, antara lain pembenahan pengelolaan human resources, finance, information system, procurement, asset management dan maintenance.
1. Assessment and restructuring of functions in the organization to support operational activities, such as restructuring the management of human resources, finance, information system, procurement, asset management and maintenance.
2. Pembenahan atas pengelolaan karyawan terkait dengan status karyawan melalui identifikasi posisi-posisi pekerjaan outsourcing (non core). Pembenahan status karyawan dan pekerjaan core business yang bertujuan agar proses kerja menjadi lebih efektif dan focus dengan tetap mengacu pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
2. Restructuring of employee management related to the employees’ status through the identification of outsourcing (non-core) positions. Restructuring of the employee status and core business work was intended to make the work process more effective and focused while still adhering to the prevailing laws and regulations.
3. Di bidang pengembangan, telah disusun Profil Kompetensi berupa pengetahuan, skill/keahlian baik teknis maupun non teknis yang dipersyaratkan di setiap bidang/fungsi kerja. Profil kompetensi ini digunakan sebagai dasar untuk memetakan level kompetensi karyawan untuk melihat kebutuhan pengembangan terkait dengan tuntutan kompetensi yang dipersyaratkan dengan level kompetensi yang dimiliki karyawan.
3. In terms of development, a Competence Profile has been prepared in the form of knowledge, technical and non-technical skill/expertise required in every area/ work function. This competence profile will be used as a basis for mapping the employees’ competence level to look at the development needs related to the required competence demands with the competence level possessed by the employees.
4. Penyusunan Learning Directory sebagai kurikulum yang digunakan untuk program pelatihan dan pengembangan karyawan sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratan di tiap bidang/fungsi kerja.
4. The preparation of a Learning Directory as a curriculum used for the employee training and development program in line with the competence required at each work area/function.
Karyawan merupakan aset penting dalam memenuhi tuntutan kualitas layanan jasa hulu Migas terintegrasi bagi pelanggan. Employee is a valuable asset in fulfilling the quality demand of integrated oil and gas upstream services to the customers.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
5. Pengembangan konsep talent management melalui assessment kompetensi karyawan dan kinerja karyawan untuk mengidentifikasi karyawan potensial (talent pooling), termasuk sebagai salah satu data pendukung untuk kepentingan promosi, penempatan karyawan dan data pendukung suksesi.
5. The development of the talent management concept through the assessment of staff competence and staff performance to identify potential employees (talent pooling), including to serve as supporting data for the interest of promotion, staff assignment and succession supporting data.
6. Penyusunan, evaluasi dan perbaikan secara menyeluruh terhadap proses bisnis, Kebijakan SDM dan Prosedur Kerja SDM.
6. Drafting, evaluation and comprehensive improvement of the business process, HR Policies and HR Work Procedures.
7. Dimulainya penyusunan Blueprint Human Resources sebagai acuan untuk perencanaan stratejik dan rencana kerja SDM yang selaras dengan rencana bisnis hingga 5 (lima) tahun ke depan.
7. The commencement of the Human Resources Blueprint drafting as a reference for HR strategic planning and work plan that is in line with the business process for the next five (5) years.
Seluruh kegiatan dan kebijakan sumber daya manusia senantiasa dilakukan evaluasi dari waktu ke waktu sesuai kebutuhan organisasi dan bisnis untuk meningkatkan standar kualitas dalam pengelolaan SDM
The entire human resource activities and policies are constantly evaluated from time to time according to the needs of the organization and business to promote the quality standard in HR management.
PROFIL SDM Jumlah Karyawan
HR PROFILE Number of Employees
Sampai dengan 31 Desember 2009, karyawan Perseroan dan Anak Perusahaan berjumlah 1.838 karyawan, terdiri dari 1.251 karyawan Perseroan dan 587 karyawan anak perusahaan.
As of December 31, 2009, the Company and Subsidiaries had a total of 1,838 employees, consisting of 1,251 Company employees and 587 subsidiary employees.
Tabel dibawah ini menguraikan rincian karyawan Perseroan dan Anak Perusahaan berdasarkan posisinya :
The table below gives a breakdown of the Company and Subsidiary employees by rank:
No.
Jenjang Jabatan
Perseroan Company
Anak Perusahaan Subsidiary
Total
Level Position
%
SCU
PND
EPN
PBN
EBE
5
2
1
3
1
1
13
1
Directors
2 Deputi Director & Vice President
18
0
0
18
1
Deputi Director & Vice President
3 Senior Manager
29
5
3
4
4
1
46
3
Senior Manager
4 Manager/Setara Manager
59
18
7
14
7
4
109
6
Manager/Equiv. to manager
5 Jr. Manager/Setara Jr. Manager
118
8
5
2
133
7
Jr. Manager/Equiv. to manager
6 Supervisor
363
64
14
55
26
5
527
29
Supervisor
7 Staff
659
81
42
66
127
17
992
54
Staff
1.251
178
67
142
170
30
1.838
100
TOTAL
1 Direktur
JUMLAH
Elnusa 2009 Annual Report
151
152
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
Di bawah ini merupakan data jumlah karyawan dari tahun 2005 sampai dengan 2009. Tahun 2007 karyawan Perseroan mengalami peningkatan tajam, hal ini di sebabkan adanya penggabungan usaha (merger) 4 (empat) Anak Perusahaan Perseroan ke dalam organisasi Perseroan. Headcount Perseroan Anak Perusahaan Total
Dec 2008
Headcount
Dec 2009
1.206
1.251
Company
594
587
Subsidiary
1.800
1.838
Total
Komposisi Karyawan berdasarkan Jenjang Pendidikan Dibandingkan dengan tahun 2008 terjadi perubahan jumlah karyawan berdasarkan tingkat pendidikan, terutama pada kelompok pendidikan SLTA mengalami penurunan dengan data seperti di bawah ini. No. Jenjang Pendidikan Level Education
The following is the employee headcount from 2005 to 2009. 2007 saw a shaRpincrease in the number of Company employees, due to a merger of four (4) Subsidiaries into the Company organization.
Employee Composition by Education Level Compared to 2008, there was a change in the number of employees by education level; in particular, the high school graduate group saw a decline with the following data.
Perseroan Company 31 Dec 2008
1 Pasca Sarjana (S2/S3) Post Graduate
%
Perseroan Company 31 Dec 2009
%
82
7
93
7
2 Sarjana (S1) Bachelor
579
48
602
48
3 Sarjana Muda (D3/D2/D1) Diploma
154
13
189
15
4 SLTA ≤ Senior Hight School
391
32
367
29
Total
1.206
Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenjang Usia Dibandingkan dengan tahun 2008, terjadi penurunan pada kelompok usia 46 tahun ke atas, sementara pada kelompok usia 30 tahun ke bawah terjadi kenaikan terbesar. No. Jenjang Usia Age Interval
1.251
Staff Composition by Age Compared to 2008, there was a decline in the 46 and over age group, while the 30 and under age group saw the largest increase.
Perseroan Company 31 Dec 2008
%
Perseroan Company 31 Dec 2009
%
1 20 - 25 tahun/year
99
8
120
10
2 26 - 30 tahun/year
254
21
264
21
3 31 - 35 tahun/year
218
18
222
18
4 36 - 40 tahun/year
217
18
226
18
5 41 - 45 tahun/year
160
13
177
14
6 46 - 50 tahun/year
136
11
134
11
7 51 - 56 tahun/year
122
10
108
9
1.206
100
1.251
100
Total
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
Produktivitas Sdm
HR PRODUCTIVITY
Produktivitas terhadap pertumbuhan laba usaha berbanding jumlah karyawan pada tahun 2009 mengalami kenaikan dibandingkan pada tahun 2008. Hal ini dapat dilihat dari naiknya rasio pendapatan usaha dibandingkan dengan jumlah karyawan dan laba usaha atau laba bersih dibandingkan dengan jumlah karyawan.
Productivity in terms of business revenue growth against the number of employees rose in 2009 compared to 2008. This is evident from the increase in business revenue ratio versus number of employees with and the business profit or net profit versus number of employees.
Berikut informasi produktivitas SDM pada tahun 2008 – 2009 : Komponen
The following is the HR productivity information in 2008 – 2009: Pertumbuhan Growth (%)
Component
Satuan Unit
2008
2009
Pendapatan Usaha/Jumlah Karyawan
Rp Miliar
1,41
1,99
34
Operating Income/Total Employees
Beban Usaha/Jumlah Karyawan
Rp Miliar
0,11
0,14
6
Operating Expenses/Total Employees
Laba Usaha/Jumlah Karyawan
Rp Miliar
0,10
0,15
47
Net Income / Total Employees
Laba Bersih/Jumlah Karyawan
Rp Miliar
0,07
0,34
27
Net Income / Total Employees
Peningkatan kompetensi SDM dilakukan sejalan dengan pengembangan bisnis Perseroan. HR competence enhancement is carried out in paralel with the Company’s business development.
Elnusa 2009 Annual Report
153
154
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
Pengembangan Sdm
HR DEVELOPMENT
Perseroan menyadari peranan penting Human Capital Development sebagai mitra strategis manajemen dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan usaha Perseroan. Karena itu, Perseroan mengimplementasikan pengelolaan pengembangan sumber daya manusia yang berbasiskan terhadap kebutuhan bisnis, competency dan target kinerja.
The Company is aware of the important role of human capital development as the management’s strategic partner in realizing the vision, mission and business objective of the Company. Therefore, the Company implements the management of human capital development that is based on business needs, competency and performance targets.
Program peningkatan kualitas sumber daya manusia telah dilakukan secara konsisten untuk mendapatkan sumber daya manusia yang kompeten dan berkualitas serta memperkaya pemikiran-pemikiran karyawan dan mempercepat terciptanya budaya kinerja yang lebih profesional sejalan dengan tuntutan dan persaingan dunia usaha di bidang jasa industri migas.
The human resource quality enhancement program has been carried out consistently to acquire competent and high-quality human resource and to enrich the employees’ ideas and speed up the creation of a more professional performance culture in line with the business demands and competition in the area of oil and gas industry service.
Sebagai dasar pengembangan kompetensi, Perusahaan telah menyusun Profil Kompetensi berupa pengetahuan, skill/keahlian baik teknis maupun non teknis yang dipersyaratkan di setiap bidang/fungsi kerja. Profil kompetensi ini digunakan sebagai dasar untuk memetakan level kompetensi karyawan untuk melihat kebutuhan pengembangan terkait dengan tuntutan kompetensi yang dipersyaratkan dengan level kompetensi yang dimiliki karyawan.
As a basis for competence development, the Company has drafted a Competence Profile in the form of knowledge, technical and non-technical skill/expertise required in every area/work function. This competence profile will be used as a basis for mapping the employees’ competence level to look at the development needs related to the required competence demands with the competence level possessed by the employees.
Berdasarkan Profil Kompetensi tersebut, telah disusun Learning Directory sebagai kurikulum yang digunakan untuk program pelatihan dan pengembangan karyawan sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratan di tiap bidang/ fungsi kerja.
Based on the Competence Profile, a Learning Directory has been prepared to serve as a curriculum used for the employee training and development program in line with the competence required at each work area/function.
Pola program learning & development untuk meningkatkan kompetensi karyawan baik dalam hal peningkatan kompetensi teknis, kompetensi manajerial maupun sertifikasi diwujudkan dengan program learning & development yang terpadu dan berkesinambungan. Dalam hal ini semua karyawan mendapatkan kesempatan yang sama untuk pengembangan kompetensinya.
The learning and development program scheme to promote staff competence in terms of technical competence, managerial competence or certification is realized with an integrated and sustainable learning and development program. In this matter the whole employees get equal opportunity for their competency development.
Pengembangan sumber daya manusia merupakan pendorong bagi terciptanya operation excellence. Human resources development is the prime driver in delivering operation excellence.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
Program pengembangan SDM Elnusa diimplementasikan sejalan dengan kebutuhan bisnis dan upaya untuk memenuhi kompetensi yang dipersyaratkan dalam rangka mendukung pencapaian target kerja dan tujuan Perusahaan melalui program-program pelatihan dan pengembangan yang dikelola oleh Perusahaan.
The Elnusa HR Development program was implemented in line with business needs and the effort to meet the required competence in order to support the achievement of work targets and Company objectives through training and development programs managed by the Company.
Di tahun 2009, pendidikan dan pelatihan karyawan difokuskan kepada: 1. Pengembangan dan peningkatan kompetensi teknis bisnis inti perusahaan di bidang jasa migas dalam bentuk Elnusa Petroleum School untuk menghasilkan SDM yang memiliki kompetensi teknis migas yang berkualitas dan memenuhi kebutuhan tuntutan bisnis migas. 2. Mengurangi kesenjangan kompetensi karyawan melalui program pelatihan dan pengembangan yang berkualitas baik in-house maupun public training.
In 2009, staff education and training focused on: 1. Technical competence development and promotion for the company’s core business in oil and gas service in the form of Elnusa Petroleum School to produce human resource that possesses a good quality technical competence in oil and gas and meets the requirements for oil and gas business demands. 2. Minimizing the gap in staff competence through good quality training and development programs, both in-house and public training.
Program-program tersebut dibagi ke dalam :
The programs were divided into:
1. Elnusa Petroleum School yaitu program pelatihan yang dikembangkan secara komprehensif untuk memenuhi dan meningkatkan kompetensi teknis di bidang migas. Program ini terdiri dari :
1. Elnusa Petroleum School, a training program developed comprehensively to fulfill and promote technical competence in oil and gas. This program consists of:
a. Mandatory Training Program, yaitu pelatihan yang berkaitan dengan persyaratan suatu pekerjaan baik di bidang operation maupun support yang wajib diikuti oleh karyawan sesuai dengan fungsi pekerjaan dan kepangkatannya.
a. Mandatory Training Program, i.e. training that is related to the requirements of a job whether in operation or support which is mandatory for the staff according to their work function and rank.
Pelatihan yang bersifat mandatory tersebut dapat berupa mandatory certification yaitu pelatihan yang membutuhkan sertifikasi yang diwajibkan oleh institusi pemerintah di bidang migas nasional maupun institusi lain yang terkait dengan bisnis migas, maupun mandatory non certification yaitu pelatihan untuk mengembangkan kompetensi teknis yang bersifat wajib namun tidak memerlukan sertifikasi dari lembaga tertentu.
The mandatory training may be a mandatory certification, i.e. training that requires a certification mandated by a government agency in the national oil and gas sector or other institutions related to the oil and gas business, or mandatory non-certification, i.e. mandatory training to develop a technical competence but does not require any certification from a given institution.
Training mandatory tersebut dilakukan baik di dalam maupun di luar negeri, seperti yang telah dilakukan untuk 10 orang engineer yang dikirim ke Sercel, Perancis untuk mengikuti pelatihan alat 428 XL selama 4 (empat) minggu terkait dengan kebutuhan terhadap penguasaan teknologi untuk mengoperasikan alat-alat baru sesuai dengan tuntutan perkembangan bisnis perusahaan.
The mandatory training was conducted locally and overseas, as was the case with the ten engineers sent to Sercel, France to attend a four-week training for the 428 XL instrument related to the need for technological mastery to operate new equipment in line with the demands for company business developments.
Training mandatory ini telah dilaksanakan sebanyak 328 Hari pelaksanaan training (dalam satu hari kerja memungkinkan terdapat beberapa pelaksanaan training secara paralel) dengan jumlah peserta training sebanyak 1.157 Orang selama Tahun 2009.
This mandatory training took place over a total of 328 days of training (where it was possible to conduct several parallel training sessions within one day) for 1,157 training participants in 2009.
Elnusa 2009 Annual Report
155
156
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
b. Technical Training Program, yaitu pelatihan yang terkait dengan kompetensi teknis pendukung suatu jabatan sesuai dengan fungsi pekerjaan dan kepangkatannya.
b. Technical Training Program, which is training related to supporting technical competence for a position in line with the work function and rank.
Training technical ini telah dilaksanakan sebanyak 388 Hari pelaksanaan training dengan jumlah peserta training sebanyak 1.513 Orang selama Tahun 2009. Pada tahun 2009 telah dilaksanakan Seismic School di Divisi Geoscience Service sebagai bagian dari pelaksanaan Technical Training Program. Namun demikian dalam Seismic School tersebut diberikan pula beberapa materi yang bersifat soft skill (non technical), dengan pertimbangan bahwa terdapat kebutuhan yang tinggi untuk mengembangkan aspek-aspek soft skill di lapangan seperti Leadership, Interpersonal Skill dan People Management. Seismic School ini dilaksanakan sebanyak 10 Hari per kelas.
This technical training was carried out over 388 days of training to a total of 1,513 training participants in 2009. in 2009, Seismic School was undertaken at the Geoscience Service Division as part of the Technical Training Program implementation. However, some materials on soft skills (non-technical skills) were also given at the Seismic School, with the consideration that there was a high demand for developing the soft-skill aspects in the field such as Leadership, Interpersonal Skill and People Management. This Seismic was done over a period of 10 days per class.
c. Managerial Training Program & General (Non Core) Training Program, yang dimaksud dengan Managerial Training Program adalah pelatihan yang bersifat manajerial yang berkaitan dengan soft skill sesuai dengan fungsi pekerjaan dan kepangkatannya, sedangkan General (Non Core) Training Program adalah segala bentuk pembelajaran untuk menambah pengetahuan umum dan secara langsung tidak terkait dengan persyaratan suatu jabatan atau kompetensi suatu jabatan tertentu (misalnya seminar kondisi krisis keuangan global, corporate valuation dll).
c. Managerial Training Program & General (Non Core) Training Program - Managerial Training Program refers to training of a managerial nature related to soft skills according to the relevant work functions and ranks, while General (Non Core) Training Program is all forms of learning to enhance general knowledge and is not directly related to the requirements for a title or competence for any particular title (such as seminars on global financial crisis conditions, corporate valuation etc.).
Training managerial dan general (non core) ini telah dilaksanakan sebanyak 41 Hari pelaksanaan training dengan jumlah peserta training sebanyak 193 Orang untuk training managerial serta 125 Hari pelaksanaan training dengan jumlah peserta training sebanyak 863 Orang untuk training general (non core).
This managerial and general (non-core) training was done over 41 days of training execution to a total of 193 participants for the managerial training and over 125 days of training execution to a total of 863 participants for the general (non-core) training.
d. Secara keseluruhan Elnusa Petroleum School telah melaksanakan 882 Hari pelaksanaan training dengan jumlah peserta training sebanyak 3.726 Orang selama Tahun 2009 dengan Mandays sebanyak 7,11 Hari, yakni satu orang di PT Elnusa Tbk mendapatkan pelatihan selama Tahun 2009 sebanyak 7,11 hari.
d. Overall, the Elnusa Petroleum School has conducted 822 days of training execution to a total of 3,726 participants in 2009 with 7.11 Man days, i.e. one person at PT Elnusa Tbk received 7.11 days of training throughout 2009.
2. Regular Training Program baik berupa in-house training program maupun public training yang berfokus pada kebutuhan pemenuhan kompetensi di luar kompetensi yang dapat dikembangkan melalui Elnusa Petroleum School.
2. Regular Training Programs in the form of in-house training program and public training that focused on the need to meet competence beyond the competences that could be developed through the Elnusa Petroleum School.
Di tahun 2009, in house training program yang diadakan mencapai 183 kelas, dimana 32 kelas di antaranya merupakan training bersertifikasi. Jumlah peserta untuk in house training mencapai 3.011 orang.
3. Learning Directory merupakan Panduan Kompetensi dan Pelatihan yang diperuntukkan untuk karyawan PT Elnusa Tbk baik dari
Elnusa Laporan Tahunan 2009
In 2009, the conducted in-house training program amounted to 183 classes, 32 of them certified training. 3,011 participants took part in the in-house training.
3. Learning Directory was a Competence and Training Guide designated for PT Elnusa Tbk employees from Operation
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
Operasi maupun dari Korporat. Learning Directory telah disusun dengan pembagian Level Jabatan, Departemen dan Jenis Pelatihan yang dibuat sesuai dengan kebutuhan dari karyawan. Sehingga kebutuhan setiap karyawan dalam memenuhi Kompetensi akan terfasilitasi dari Learning Directory ini dalam jangka waktu yang cukup lama.
and Corporate. The Learning Directory has been prepared with a division by Title Level, Department and Training types being prepared according to the staff’s needs. That way, each employee’s need in meeting the Competence would be facilitated from this Learning Directory over a reasonable period of time.
Selama tahun 2009, Elnusa telah mengalokasikan dana pelatihan dan pengembangan sebesar Rp4,624 miliar di luar biaya perjalanan dinasnya. Rata-rata alokasi biaya pelatihan per seluruh karyawan adalah sebesar Rp3,7 juta. Adapun total peserta pelatihan selama tahun 2009 adalah 3.726 orang.
Throughout 2009, Elnusa allocated Rp4,624 billion for training and development fund, excluding the business travel expenses. The average training cost allocation per all employees was Rp3,7 million. In total there were 3,726 training participants in 2009.
Total realisasi investasi pelatihan dan pengembangan tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar 36.2% dibandingkan pada tahun 2008 menunjukkan komitmen perusahaan terhadap pelatihan dan pengembangan yang berkelanjutan.
The total training and development investment realization for 2009 saw a 36.2% increase compared to 2008, an indication of the company’s commitment to continuous training and development.
Di samping pendidikan dan pelatihan, program pengembangan karyawan juga dilakukan melalui pelaksanaan mutasi (promosi dan rotasi) dimana untuk tahun 2009 telah dilakukan sebanyak 128 orang. Sedangkan total jumlah recruitment mencapai 184 orang yang terdiri atas rekrutmen melalui program pro-hire dan fresh graduate. Jumlah tersebut di luar jumlah rekrutmen untuk karyawan project base yang bersifat temporer dan jangka pendek.
In addition to education and training, the staff development program was also conducted through the implementation of transfers (promotion and rotation) which was done for 128 persons in 2009. The total number of recruits, on the other hand, was 184 consisting of recruitments through the pro-hire program and fresh graduates. This figure excludes the number of recruits for projectbased employees that are temporary and short-term in nature.
Di sepanjang tahun 2009, Perusahaan telah menetapkan dasar-dasar pengembangan konsep talent management melalui assessment kompetensi karyawan dan kinerja karyawan untuk mengidentifikasi karyawan potensial (talent pooling), termasuk sebagai salah satu data pendukung untuk kepentingan promosi, penempatan karyawan dan data pendukung suksesi.
Throughout 2009, the Company has laid down the basis for developing the talent management concept through staff competence and staff performance assessment to identify potential staff (talent pooling), including as supporting data for the purpose of promotion, staff assignment and succession supporting data.
Hingga akhir 2009 telah dilakukan assessment baik untuk kebutuhan promosi maupun pengembangan terhadap karyawan di level manajerial maupun supervisor. Di tahun mendatang kegiatan tersebut akan terus dilanjutkan sekaligus akan dikembangkan Development Program untuk karyawan potensial, di samping identifikasi suksesor untuk posisi-posisi yang bersifat kritikal dan strategis baik manajerial maupun spesialis.
By the end of 2009, assessment was performed for both promotional and developmental needs on the staff at the managerial and supervisor levels. In the next year, the activity will continue and a Development Program will be developed at the same time for potential employees, in addition to successor identification for critical and strategic posts at the managerial and specialist level.
Di masa mendatang, Perseroan berupaya mengembangkan Knowledge Management sebagai bagian dari pengembangan SDM, yaitu berupa sarana untuk menyampaikan ide, konsep dan informasi yang dapat diakses oleh seluruh karyawan, termasuk sarana untuk mendokumentasikan informasi dan pengetahuan yang dimiliki oleh Perusahaan.
In the future, the Company seeks to develop Knowledge Management as part of HR development, in the form of facilities for sharing ideas, concepts and information that can be accessed by the entire staff, including facilities for documenting the information and knowledge possessed by the Company.
Elnusa 2009 Annual Report
157
158
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
Pengelolaan Hubungan Industrial
INDUSTRIAL RELATIONSHIP MANAGEMENT
Dalam kaitannya dengan program pengelolaan SDM, Corporate HR bersama dengan Serikat Pekerja Elnusa (SPE) sebagai partner telah melakukan beberapa kegiatan seperti memfasilitasi pertemuan Pengurus dengan Anggota Serikat Pekerja Elnusa dalam rangka pembentukan pengurus baru.
In relation with the HR management program, the Corporate HR together with the Elnusa Workers’ Union (SPE) as a partner carried out a number of activities such as facilitating a meeting between the Management and Members of the Elnusa Workers’ Union to establish a new managing board.
Corporate HR juga telah melakukan beberapa kali kunjungan ke lokasi-lokasi seperti Proyek Divisi EDS VICO Badak – Kalimantan dan Duri Pekanbaru, PRoyek Divisi OFS di Balikpapan, Palembang dan Cirebon dan Proyek Divisi Geoscience di Rengasdengklok Jawa Barat. Kunjungan tersebut dikhususkan untuk sosialisasi kebijakankebijakan baru Perusahaan, sosialisasi struktur organisasi baru dan juga dalam rangka mengetahui aspirasi langsung dari karyawan pada proyek-proyek yang ada di Elnusa.
Corporate HR also made a number of visits to such site as the EDS VICO Division Project in Badak, Kalimantan and Duri Pekanbaru, the OFS Division Project in Balikpapan, Palembang and Cirebon and the Geoscience Division Project in Rengasdengklok, West Java. The visits were specifically made for disseminating the Company’s new policies, the new organizational structure and to directly identify the aspirations of employees at Elnusa’s projects.
Corporate HR di tahun 2009 juga menjalin hubungan dengan instansi pemerintah seperti Dinas Tenaga Kerja Pusat dan Daerah, Pemda setempat dan secara berkala mengadakan pelatihan dan sharing knowledge yang berkenaan dengan perundang-undangan ketenagakerjaan terkait dengan hubungan industrial.
In 2009 Corporate HR also established a relationship with government agencies such as the National and Local Manpower Service, local Government and conducted periodic training and knowledge sharing related to the manpower laws and regulations in the context of industrial relationship.
Perusahaan mengatur kembali dan memperjelas status karyawan dan pengelolaannya dengan melakukan pendataan ulang tentang status tersebut dengan kriteria karyawan PWT, PWTT, Outsourcing dan Tenaga Ahli/Konsultan. Hal tersebut diikuti pula dengan penyelesaian status outsourcing karyawan di Divisi OFS Balikpapan dengan tercapainya hasil penyelesaian yang kondusif.
The Company rearranged and clarified the employees’ status and its management through a re-inventory of the status with the employee criteria of PWT, PWTT, Outsourcing and Expert/Consultant. This was also followed by the settlement of employees’ outsourcing status at the Balikpapan OFS Division with the achievement of a favorable settlement.
Dengan operasi welltesting barge di Kalimantan Timur Well testing barge operation in East Kalimantan.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
Penghargaan Terhadap Karyawan
APPRECIATION TO EMPLOYEES
Di tahun 2009, Perusahaan megadakan program pemilihan Karyawan Excellent sebagai salah satu upaya untuk menghargai karyawan atas pencapaian kinerja maupun sikap positif dalam bekerja untuk menumbuhkan performance based culture sekaligus sebagai satu satu bentuk dukungan manajemen terhadap prinsip pengelolaan SDM sebagai Human Capital Asset.
In 2009, the Company held an Excellent Employee contest as an effort to appreciate employees for performance achievements and positive attitude at work to cultivate a performance-based culture as well as a form of management support for the principle of HR management as a human capital asset.
Perusahaan telah melakukan pemilihan Karyawan Excellent pada bulan September 2009 melalui indikator penilaian berupa intellectual capability, emotional capability, social capability, virtual capability, adversity capability dan health capability.
The Company held the Excellent Employee contest in September 2009 through evaluation indicators such as intellectual capability, emotional capability, social capability, virtual capability, adversity capability and health capability.
Berdasarkan kriteria tersebut 25 orang karyawan dinyatakan memenuhi kualifikasi untuk diusulkan sebagai kandidat Karyawan Excellent untuk diseleksi lebih lanjut melalui Tim Panel dan pooling pemilihan oleh karyawan dengan hasil akhir terpilih 3 orang Karyawan Excellent untuk tahun 2009.
Based on the criteria, 25 employees were declared eligible for nomination as Excellent Employee candidates for further selection through the Panel Team and election polling by employees, with the final result of three Excellent Employees being elected for 2009.
Sistem Informasi Sdm
HR INFORMATION SYSTEM
Di tahun 2009, Corporate HR melalui media HRIS terus melakukan update data secara berkesinambungan dan memberikan informasi seputar kebijakan, kondisi perusahaan, kegiatan-kegiatan olahraga, sosial serta informasi lainnya yang dapat diakses oleh manajemen dan seluruh karyawan.
In 2009, Corporate HR through the HRIS medium continued to update data continuously and shared information related to policies, company conditions, sports activities, social events and other information that can be accessed by the management and all employees.
Sejalan dengan perkembangan kebutuhan informasi SDM yang semakin komplek dalam bagian proses pengambilan suatu keputusan manajemen maka diperlukan suatu sistim informasi SDM yang lebih reliable.
In line with the growing need for HR information that is increasingly complex in the management decision making process, a more reliable HR information system is required.
Hal ini diwujudkan Perseroan dengan mengimplementasikan Human Resources Information System (HRIS) yang berbasiskan web melalui Portal HR untuk pemenuhan kebutuhan informasi secara internal maupun secara external kepada karyawan Perseroan. Data terkait dengan Uraian Jabatan, Profil Kompetensi dan Learning Directory telah diupload ke dalam HRIS dan dapat diakses oleh karyawan untuk kebutuhan pengelolaan SDM lebih lanjut.
The Company created this by implementing a web-based Human Resources Information System (HRIS) through the HR portal to meet internal and external needs for information to the Corporate employees. Data related to Job Description, Competence Profile and Learning Directory have been uploaded into the HRIS and can be accessed by employees to accommodate the need for further HR management.
Melalui Employee Self Service Application, karyawan dapat mengakses informasi data pribadinya serta melakukan pembaharuan data setiap saat apabila diperlukan.
Through Employee Self Service Application, employees can access their personal information and update the data at any time as needed.
Elnusa 2009 Annual Report
159
160
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Report Kepedulian sosial terhadap komunitas dan lingkungan menunjukkan komitmen Perseroan untuk turut serta meningkatkan kualitas sosial maupun lingkungan dimana Perseroan berada. Social care to the community and environment exhibits the Company’s commitment to take role in social and environmental quality improvement in which the Company operates.
Pandangan Perseroan terhadap tanggung jawab sosial perusahaan meliputi seluruh kegiatan bisnis yang secara masif menjadi koridor dari setiap langkah Perseroan, yaitu clean, respectful, synergy. Nilai-nilai tersebut diimplementasikan di seluruh lini, menjadi sebuah kebersamaan bagi bisnis berkelanjutan. Perseroan menerjemahkannya ke berbagai aktivitas yang built-in dengan kegiatan operasi, kepekaan sosial dalam misi kemanusiaan serta visi hijau bersama gerakan dunia untuk menjaga bumi.
The Company’s view on corporate social responsibility includes all massive business activities serving as the corridor of every measure taken by the Company, namely clean, respectful, synergy. These values are implemented in all lines creating togetherness for sustainable business. The Company translates these values into various activities built-in the operational activities, social sensitivity in mission for humanity as well as green vision along with the global earth protection movement.
Data Singkat Pelaksanaan CSR Perseroan – Tahun 2009 Summary of Data on the Implementation of the Company’s CSR –2009 Jenis kegiatan Type of activities
Sifat kegiatan Characteristic of activities Lokasi (propinsi) Location (province)
Biaya Cost Proporsi Proportion
Elnusa Laporan Tahunan 2009
1. Visi hijau Green vision 2. Pemberdayaan melalui 3 kebutuhan dasar (ekonomi, pendidikan, kesehatan)Empowerment through 3 fundamentals (economy, education, health) 3. Kebudayaan Culture - Berkelanjutan Sustainable - Tanggap darurat dan kegiatan insidentil Emergency response and incidental activities 1. Sumatera Barat West Sumatra 2. Jambi 3. Sumatera Selatan South Sumatra 4. Kalimantan Timur East Kalimantan 5. Jawa Barat West Java 6. DKI Jakarta 7. Banten 8. Jogjakarta Rp2.466.264.369 Sustainable 24% Non-sustainable 72% Emergency Response 4%
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
Dalam implementasi kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan, Perseroan menyelenggarakan kegiatan dengan memfokuskan pada aspek implementasi: I. Komunitas, dan II. Lingkungan hidup
In conducting corporate social responsibility activities, the Company organizes several activities by focusing on the aspect of implementation: I. Community, and II. Environment
I. Komunitas
I. Community
Komunitas merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan yang mengindikasikan keselarasan antara pertumbuhan usaha (sustainable growth) dengan tingkat perbaikan lingkungan sekitarnya. Penanganan komunitas berorientasi pada pemberdayaan melalui 3 kebutuhan dasar untuk peningkatan hidup yang lebih baik (Three Fundamentals for a Better Life), yaitu: 1. Ekonomi 2. Pendidikan 3. Kesehatan Kegiatan yang bersifat berlanjut dengan konsep Community Development (Comdev) diselenggarakan di sekitar Kantor Pusat, Graha Elnusa, Cilandak Jakarta Selatan. Sementara untuk kawasan di sekitar wilayah operasi dilakukan dalam bentuk nonsustainable disesuaikan dengan rentang waktu pekerjaan. 1. Ekonomi Penanganan komunitas dari aspek ekonomi dilakukan Perseroan dengan model-model berikut: 1. SME Day, adalah lokasi usaha setiap hari Jumat di kawasan Graha Elnusa Jakarta. Pedagang kecil dan menengah secara rutin memperoleh manfaat dari fasilitas tersebut. 2. Pengembangan Usaha Mikro, yaitu pendampingan untuk pencapaian tingkat ekonomi yang lebih baik. Total manfaat bagi masyarakat hingga November 2009 sebesar Rp848.379.850. Jumlah penerima manfaat sebanyak 174 KK atau 690 Jiwa.
Community is a part of corporate social responsibility indicating a harmony between business growth (sustainable growth) and the rate of rehabilitation of its surrounding environment. Community management is oriented to empowerment through Three Fundamentals for a Better Life, namely as follows: 1. Economy 2. Education 3. Health Sustainable activities are conducted around the Head Office area, Graha Elnusa, Cilandak South Jakarta by applying the concept of Community Development (Comdev). On the other hand, activities in around operational areas are conducted in the form of non-sustainable activities which are adjusted to the timeframe of work. 1. Economy The Company administers Community management from the economic aspect by adopting the following models: 1. SME Day is a business location opened on every Friday in Graha Elnusa area, Jakarta. Small and medium-scale traders regularly benefit from this facility. 2. Micro Business Development, namely assistance provided in order to achieve a better economic level. Total benefits allocated for the community until November 2009 amounted to Rp848,379,850 with total beneficiaries of 174 Family Head or 690 People.
Rp2,46 miliar 24% Dana yang telah dikeluarkan Perseroan untuk program CSR.
Funds that have been issued by the Company for the CSR program.
Proporsi dana CSR untuk program berkelanjutan. The proportion of CSR funds for ongoing programs.
Elnusa 2009 Annual Report
161
162
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
2. Pendidikan Penanganan komunitas dari aspek pendidikan dilakukan Perseroan dengan pendekatan (1) Pembinaan Berlanjut, dan (2) Pembinaan Temporer. Pembinaan Berlanjut meliputi program Beasiswa Terpadu (BEST), Taman Belajar Elnusa (TBE), dan TK Patra VII: 1. BEST didedikasikan untuk pelajar dari kalangan keluarga kurang mampu akan tetapi memiliki potensi yang dapat dikembangkan. Beasiswa diberikan dalam bentuk pendidikan karakter dengan bimbingan keagamaan, outbound training, Bahasa Inggris dan try out test. Sejak program berjalan hingga Desember 2009 total penerima manfaat BEST berjumlah 219 siswa dengan kemampuan akademis yang baik dari 45 siswa Sekolah Dasar, 57 siswa SLTP dan 117 siswa SLTA se- Jabodetabek. 2. TBE adalah layanan pendidikan gratis berbasis ketahanan mental spiritual untuk anak-anak dan remaja. Kegiatan diselenggarakan intensif setiap hari kerja untuk pembentukan generasi muda yang tangguh dan berkarakter. Operasional TBE dilaksanakan oleh Yayasan Baitul Hikmah Elnusa dalam bentuk Taman Pendidikan Al Quran, Taman Kanak-kanak Islam dan Bimbingan Belajar. Kegiatan pendidikan ini telah diakreditasi Pemerintah. Sejak pertama kali diselenggarakan sampai dengan Desember 2009 total penerima manfaat sebanyak 1.607 siswa. 3. TK Patra VII dikelola oleh Persatuan Wanita Patra (PWP) dengan fasilitas pendidikan profesional. Melalui program ini, Perseroan memberikan kesempatan yang sama bagi anak-anak keluarga tidak mampu untuk mengecap pendidikan pra sekolah. TK berlokasi di Jl. Albesia Raya Blok A No. 6 dan 7, Cipinang. Investasi sosial dari Perseroan berupa gedung sekolah berlantai dua.
2. Education The Company organizes community management from the aspect of education by adopting the approach of (1) Sustainable Development and (2) Temporary Development. Sustainable Development includes Integrated Scholarship (BEST) program, Elnusa Learning Cent (Taman Belajar Elnusa/TBE), and Patra VII Kindergarten: 1. BEST is dedicated to students from less fortunate families showing potentials which may be developed. The scholarship is provided in the form of character education by giving religious counseling, outbound training, English training and try-out test. Since the program commenced until December 2009, a total of 219 students with a high level of academic competence has received BEST comprising 45 Elementary School students, 57 Junior High School students and 117 High School students throughout Jabodetabek. 2. TBE is a free education service based on mental and spiritual resilience for children and teenagers. Intensive activities are conducted every day to establish a strong young generation of a good character. TBE is managed by Baitul Hikmah Elnusa Foundation in the form of Taman Pendidikan Al Quran (Al Quran Learning Center), Islamic Kindergarten and Mentoring. These education activities have received the Government’s accreditation. From its first opening until December 2009, the total beneficiaries of the program reached up to 1,607 students. 3. Patra VII Kindergarten is managed by Patra Women Association (Persatuan Wanita Patra/PWP) with professional education facilities. Through this program, the Company offers an equal opportunity for the children from lessfortunate families to receive pre-school education. The kindergarten is located in Jl. Albesia Raya Block A No. 6 and 7, Cipinang. The Company made a social investment in the form of two-storey school building.
Harmonisasi antara Perseroan dan masyarakat disekitar operasi Perseroan merupakan unsur penting bagi kelancaran operasi dalam pencapaian target kinerja. Harmonization between the Company and the community around its operational areas is imperative in ensuring smooth operation to achieve the performance target.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
Pembinaan Temporer meliputi Praktek Kerja Lapangan (PKL), Kerja Magang, Aksi Kreatif, Beasiswa Khusus dan Bina Prestasi Olahraga: 1. PKL, merupakan kesempatan bagi siswa-siswa yang bersekolah di sekitar wilayah operasi untuk turut secara praktis dalam pekerjaan proyek. PKL terutama di lokasilokasi pekerjaan pemboran (drilling), dengan rentang waktu 3 sampai 6 bulan. 2. Kerja Magang, termasuk penelitian, terbuka bagi mahasiswa dari universitas di dalam negeri maupun dari luar negeri. Dalam tahun 2009, Perseroan telah memberikan kesempatan magang dan penelitian bagi 66 mahasiswa Indonesia dan 2 mahasiswa dari University of Gotland, Swedia. 3. Aksi Kreatif, mendapat dukungan dari Perseroan berupa sponsorship dan fasilitas peningkatan pengetahuan bagi mahasiswa, alumni dan guru. Dalam Tahun 2009, Perseroan mendukung aksi kreatif mahasiswa UI (Jambore Bakti Sosial 2009), ITB (Dies Emas), Universitas Padjadjaran (Ekspedisi Geologi), Ikatan Alumni ITB, mahasiswa UGM (Studi Ekskursi), Workshop Guru seIndonesia (Smart Ekselensia), dan aksi kreatif komunitas siswa tunagrahita. 4. Beasiswa Khusus diberikan temporer bagi siswa/i yatim/ piatu/dhuafa yang dibina oleh 4 mitra sosial Perseroan dengan total penerima manfaat sekitar 500 siswa. Siswa berprestasi mendapat dukungan hingga menyelesaikan jenjang Perguruan Tinggi (UI dan Al Azhar). 5. Bina Prestasi Olahraga merupakan fasilitas dari Perseroan di Kantor Pusat dan kantor cabang. Di Balikpapan, Perseroan memberikan fasilitas olahraga futsal dan Turnamen Futsal bagi masyarakat daerah sekitar operasi. Klub “Elnusa Football Club” di Balikpapan merupakan klub berprestasi yang disegani. Di Jakarta, Tahun 2009 Perseroan mendukung tim PT Elnusa Tbk. mengikuti pertandinganpertandingan persahabatan antar perusahaan.
Temporary Development includes Field Work Practice (Praktek Kerja Lapangan/ PKL), Internship Work, Creative Action, Special Scholarship and Sport Achievement Development: 1. PKL, is an opportunity for students attending schools around the operational areas to be involved in practical work at the project. PKL is mainly conducted in the locations of drilling work within a period of 3 to 6 months. 2. Internship Work, including research is opened for the students of domestic or foreign universities. In 2009, the Company gave an opportunity for engaging in internship and performing research for 66 Indonesian students and 2 students of the University of Gotland, Sweden. 3. Creative Action, obtains the Company’s support in the form of sponsorship and facilities for improving the knowledge for the students, alumni and teachers. In 2009, the Company supported the creative action of UI students (the 2009 Social Service Jamboree/Jambore Bakti Sosial 2009), ITB (Golden Dies), University of Padjadjaran (Geology Expedition), Alumni Association of ITB, the students of UGM (Excursion Study), Workshop for Teachers throughout Indonesia (Smart Excellence) and creative action of mentally retarded student community. 4. Special Scholarship is temporarily provided for motherless/ fatherless/unfortunate students assisted by 4 social partners of the Company with total beneficiaries of around 500 students. High achiever students are supported until they graduate from the University (UI and Al Azhar). 5. Sport Achievement Development is a facility provided by the Company at the Head and branch offices. In Balikpapan, the Company provides futsal sport facilities and holds a Futsal Tournament for the people around the operational areas. The “Elnusa Football Club” is a famous club with a high performance in Balikpapan. In2009, the Company supported the PT Elnusa Tbk. team in Jakarta to participate in friendship matches between companies.
3. Kesehatan Penanganan komunitas dari aspek kesehatan diselenggarakan dalam bentuk: 1. Pos Sehat yaitu layanan kesehatan cuma-cuma, dilaksanakan 3 bulan sekali untuk Pengobatan Umum, Pengobatan Gigi, Paket Gizi Ibu dan Balita. Pada tahun 2009, program diselenggarakan 4 kali dengan total penerima manfaat lebih dari 1.600 pasien. 2. Forum Posyandu dibentuk guna mendukung program pemerintah bagi kesehatan ibu dan anak. Forum diadakan setiap bulan, beranggotakan 10 Posyandu yang tersebar di kelurahan Cilandak Barat dan Cilandak Timur, Jakarta Selatan.
3. Health Community management from the health aspect is administered in the form of: 1. Medical Post, namely free medical services provided on a quarterly basis for General Medical Treatment, Dental Care, Nutrition Package for Mother and Under 5 Children. In 2009, the program was held for 4 times with the total beneficiaries of more than 1,600 patients. 2. Integrated Service Post Forum is established to support the government’s program for mother and children’s health. This forum is held on an annually basis consisting of 10 member Posyandu spread in Cilandak Barat and Cilandak Timur Sub-districts, South Jakarta.
Elnusa 2009 Annual Report
163
164
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
4. Kebudayaan Selain pembinaan komunitas bagi masyarakat sekitar operasi, Perseroan memberikan perhatian khusus terhadap aspek kebudayaan. Bentuk aktivitasnya meliputi: 1. Hari Batik yaitu penggunaan pakaian batik sebagai pakaian kerja setiap hari Jumat, terlebih setelah batik dikukuhkan oleh UNICEF sebagai kebudayaan asli Indonesia. 2. Friend of Lontar yaitu sebutan bagi Perseroan dari Yayasan Lontar, sebuah lembaga nirlaba beranggotakan para pecinta budaya Indonesia yang konsisten mendukung upaya-upaya pelestarian warisan budaya nasional. Pada Tahun 2009 Perseroan mendukung pementasan seni wayang kulit “The Bima Series” yang diinisiasi oleh komunitas tersebut. Perseroan juga menggunakan karya masterpiece “The Writing Traditions of Indonesia” sebagai corporate gift untuk tamu-tamu khusus. 3. Pentas Seni Tradisional yaitu bentuk apresiasi Perseroan terhadap seni budaya kekayaan bangsa. Pada Tahun 2009, Perseroan mementaskan seni angklung dari AWI (Angklung Web Institute). 4. Budaya masyarakat religi mendapat dukungan Perseroan berupa kerja sama liputan pada tahun 2009 yaitu mata acara “Khazanah” Trans TV dan “Spiritual CEO” TV One. Liputan-liputan terkait intensitas kegiatan yang beragam dan semarak di Masjid Baitul Hikmah Elnusa.
4. Cultural In addition community development for the people around the operational areas, the Company also has a special interest in the cultural aspect in which the form of activities conducted includes as follows: 1. Batik Day, namely the use of batik clothing as work attire on every Friday, particularly after UNICEF declared batik as Indonesian original culture. 2. Friend of Lontar is a name given to the Company by Lontar Foundation, a non-profit institution consisting of the devotees of Indonesian culture as its members who consistently support the efforts to preserve national culture heritage. In 2009, the Company sponsored a wayang kulit (leather puppet) performance titled “The Bima Series” which was initiated by the community. The Company also uses the masterpiece work of “The Writing Traditions of Indonesia” as a corporate gift for special guests. 3. Traditional Art Show is a form of the Company’s appreciation to the nation’s cultural art asset. In 2009, a Company did an angklung art show from AWI (Angklung Web Institute). 4. The Company also supports the community religious culture in the form of cooperation in producing television coverage in 2009, namely for “Khazanah” show in Trans TV and “Spiritual CEO” show in TV One. The coverage included the intensity of various and colorful activities conducted in Baitul Hikmah Elnusa Mosque.
5. Perlindungan Konsumen Perseroan memberikan perhatian besar terhadap pelanggan dengan menyediakan secara khusus departemen Operation Excellence dibawah Direktorat Operasi. Pelanggan, sebagai konsumen dari jasa yang disediakan oleh Perseroan, diberikan jalur langsung untuk pengaduan melalui akses www.elnusa.co.id pada menu contact, sub menu Customer Service.
5. Customer Protection The Company provides special attention to the customers by providing one dedicated department named “Operation Excellence” under the Customer Operation Directorate. The customers, as consumer of the services rendered by the Company, to be provided with a direct channel for complaint through the access of www.elnusa.co.id under the contact menu, sub menu: Customer Service.
Untuk layanan pengaduan melalui email, customer dapat langsung mengakses
[email protected] yang dipublikasikan secara luas pada media komunikasi dan marketing tools. Perseroan melakukan program peningkatan layanan kepada customer secara berkala. Biaya dialokasikan dari Direktorat Operasi.
For complaint service through email, customer can directly access
[email protected] which has been broadly published through communication medium as well as marketing tools. The Company carries out programe to increase regular services to customer. The cost will be allocated to Operation Department.
II. LINGKUNGAN HIDUP
II. ENVIRONMENT
Penghijauan merupakan kegiatan sentral dalam rangka Go Green yang diinisiasi Perseroan secara formal pada tanggal 9
Tree planting is a central activity in the context of Go Green movement formally initiated by the Company on September
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
September 2009. Bentuk kegiatan adalah: 1. Tanam Pohon Langka yang dilakukan oleh Direksi dan Manajemen Perseroan untuk 9 jenis spesies khas Indonesia, yang merupakan pepohonan langka yang dicanangkan diadopsi secara berkelanjutan oleh Perseroan.
9, 2009. The form of this activity is as follows: 1. Rare Tree Planting performed by the Company’s Board of Directors and Management includes 9 unique species found in Indonesia in which the Company proclaims to continuously adopt these rare trees.
Berikut daftar 9 (sembilan) pohon langka yang ditanam oleh Perseroan;
Below if the list of 9 (nine) rare trees planted by the Company;
No
Nama Pohon Langka, Spesies Name of Rare Tree, Species
1 2 3 4 5 6 7 8 9
KEPEL, Stelechocorpus burahol MANGGIS, Gabcinia mangostana L GANDARIA, Bouea Macrophylla SALAM, Syzygium polycanthum, W CEREMAI, Phyllathus acidus L PALA, Myristica Fragrans Houtt SIRSAK, Annona muricata SAWO DUREN, Chrysophyllum cainito BUNI, Antidesma bunius 2. Kompetisi Hijau, merupakan dukungan bagi pemerintah daerah Kota Jakarta Selatan dalam penyediaan tanaman untuk menghijaukan kota. Perseroan juga mendukung Kecamatan Cilandak Timur – lokasi domisili kantor pusat Graha Elnusa – untuk meraih prestasi sebagai kawasan hijau. 3. Workshop Tanaman Obat, diselenggarakan untuk menjadi manfaat bagi komunitas di sekitar Graha Elnusa. Kegiatan diawali dengan benchmark ke daerah kawasan hijau di Cilandak Barat, program pendampingan dan implementasi untuk mengarah pada program lanjut berupa green community.
2. Green Competition is a support for the regional government of South Jakarta Municipality in the provision of plants for greening the city. The Company also supports Cilandak Timur District where the head office of Graha Elnusa is domiciled to win an award as a green area. 3. Medicinal Plant Workshop was held for the benefit of the community around Graha Elnusa. The activity began by setting the green area in Cilandak Barat as the benchmark of the workshop. It was then followed with assistance and implementation programs directed at creating an advance program in the form of green community.
Elnusa 2009 Annual Report
165
166
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
Perubahan Iklim disikapi Perseroan dengan implementasi: 1. Go Green. Diaplikasikan secara built-in dalam kegiatan bisnis Perseroan. Program dimulai dari gaya hidup ramah lingkungan, pemilihan material yang dapat mengurangi dampak pencemaran udara, uji emisi, dan kampanye reuse, reduce, recycle. 2. Jakarta Green Office 2009. Merupakan ajang kompetisi antar komunitas kantor/perusahaan di kawasan DKI Jakarta. Perseroan bergabung sebagai observer, mulai mengimplementasikan tata cara menuju green office dan berpartisipasi dalam komunitas “Jakarta Green Office”. 3. Energi Terbarukan. Merupakan bentuk perhatian Perseroan terhadap pengembangan energi alternatif untuk mengurangi efek pemanasan global dari penggunaan energi industri ekstraktif. Perseroan mendukung kegiatan pengembangan Energi Tenaga Angin yang diinisiasi oleh Teknik Fisika ITB. Sebagai pilot project, implementasi energi diterapkan untuk penyediaan listrik di lokasi pasca bencana gempa bumi, di Pangalengan, Jawa Barat.
The Company’s responses to climate change are implemented through the following programs: 1. Go Green program. It is build in with the Company’s business activities. The program begins with the application of an eco-friendly lifestyle, the selection of materials which reduce the impact of air pollution, emission test and reuse, reduce, recycle campaign. 2. Jakarta Green Office 2009 is a competition between office/company communities in DKI Jakarta areas. The Company joins this competition as an observer and starts to implement procedures for establishing a green office and participate in “Jakarta Green Office” community. 3. Renewable Energy is a form of Company’s concern on the development of alternative energy to minimize the effect of global warming by using the energy from extractive industry. The Company sponsors the Wind Power Energy development activities initiated by the Physical Engineering Division of ITB. As a pilot project, this energy project is applied in Pangalengan, West Java at the location formerly hit by earthquake for providing electricity supply.
Untuk aktivitas pengelolaan lingkungan termasuk didalamnya aspek kesehatan lingkungan dan keselamatan kerja Perseroan telah memperoleh berbagai sertifikat. Kesiapsiagaan Bencana merupakan bentuk antisipasi Perseroan terhadap terjadinya bencana alam maupun bencana akibat perubahan iklim, khususnya di wilayah Indonesia. Bentuk kesiap siagaan yang dilaksanakan Perseroan adalah: 1. Safety Drilling. Berupa latihan keselamatan bagi seluruh tenaga kerja Perseroan, baik yang bertugas di lokasi rawan bencana dan beresiko terhadap keselamatan jiwa maupun bagi tenaga kerja di Kantor Pusat. 2. Elnusa Emergency Response (EER). Tim yang dibentuk sejak Tahun 2006 ini memfasilitasi gerak cepat Perseroan dalam melakukan aksi kemanusiaan di lokasi (1) bencana alam kategori nasional, (2) bencana alam dengan radius sampai dengan 10 km dari lokasi operasi atau Kantor Pusat, atau (2) dimana tenaga kerja Perseroan berdomisili. Pada Tahun 2009 EER menurunkan tim pada kejadian: a. Bencana Banjir, terjadi di kawasan Jakarta Selatan akibat meluapnya Sungai Krukut. Perseroan memfasilitasi lokasi evakuasi, penyediaan fasilitas dapur umum, makanan siap santap, fasilitas perbaikan tanggul, serta pemulihan. Total penerima manfaat (beneficiaries) sekitar 1.700 jiwa. b. Bencana Situ Gintung, terjadi di kawasan Ciputat, Tangerang, Banten. Perseroan berpartisipasi dalam mobilisasi pengungsi dan program relief melalui bantuan siap guna (makanan, pakaian, fasilitas kebersihan dan fasilitas kesehatan). Total penerima manfaat (beneficiaries) sekitar 750 jiwa.
For environmental management activities which include health environmental aspect and company safety have been awarded recognitions.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Disaster Preparedness is a form of Company’s action to anticipate natural disasters or climate change impacts, particularly in Indonesia regions. The form of preparedness applied by the Company is as follows: 1. Safety Drilling. It is rescue training provided for all the Company’s employees both those serving in disasterprone locations which risk the safety of their life and those working at the Head Office. 2. Elnusa Emergency Response (EER). The team established since 2006 facilitates the Company’s quick response in performing an act for humanity at the location of (1) national category natural disaster, (2) natural disaster within the radius of 10 km from the operational location or the Head Office or (2) natural disaster occurred at the place of domicile of the Company’s employees. In 2009, EER assigned its team to the following incidents: a. Flood disaster hitting South Jakarta areas due to the overflow of Krukut River. The Company facilitated the evacuation location, provided public kitchen facilities, ready-to-eat meals, dam renovation and rehabilitation facilities for a total of around 1,700 beneficiaries. b. Situ Gintung Disaster hitting Ciputat areas, Tangerang, Banten. The Company participated in mobilizing the refugees and relief program by providing ready-touse assistance (food, clothes, sanitation and medical facilities) for a total of around 750 beneficiaries.
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
c. Gempa bumi Jawa Barat, Perseroan berpartisipasi dalam aksi emergency, mobilisasi pengungsi dan bantuan siap guna (makanan, pakaian, fasilitas kebersihan dan fasilitas kesehatan). Kawasan yang menjadi lokasi operasi EER adalah Tasikmalaya, Ciamis, Garut dan Pangalengan. Total penerima manfaat (beneficiaries) sekitar 800 jiwa. d. Gempa Bumi Sumatera Barat, dengan kawasan terparah di Kabupaten Pariaman. Perseroan berpartisipasi pada fase emergency dengan mitra lembaga kemanusiaan nasional. Pada fase relief, Perseroan menyediakan temporary shelter dan secara khusus mengoperasikan program “Water for Survivor” dalam rentang waktu 3 bulan. Program tersebut adalah pengeboran sumur (boreholes drilling di 21 lokasi pengungsi dan rawan air bersih di kawasan pasca bencana. Program dengan menggunakan perangkat Jacro 150 Drilling System direkomendasi WASH Cluster UNICEF, yang selanjutnya menjadi bentuk aksi kemitraan Perseroan bersama beberapa lembaga kemanusiaan internasional. Total beneficiaries sekitar 22.000 jiwa. Selain dari dana Perseroan kegiatan kemanusiaan tersebut didukung donasi dari Direksi, Manajemen serta karyawan PT Elnusa Tbk. hingga total mencapai Rp197.140.487.
c. Earthquake in West Java, the Company participated in the emergency action, the mobilization of refugee and ready-to-use assistance (food, clothes, sanitation and medical facilities). Areas designated as the operational location of EER included Tasikmalaya, Ciamis, Garut and Pangalengan. The total beneficiaries of this program were around 800 people. d. West Sumatra Earthquake in which Pariaman Regency was the most severely hit area. The Company participated in the emergency phase in partnership with the national humanity agency. In the relief phase, the Company provided temporary shelters and specifically operated a “Water for Survivor” program for the period of 3 months. This program included boreholes drilling in 21 refugee and clean water-prone locations in post-disaster areas. The program employed Jacro 150 Drilling System equipments recommended by WASH Cluster UNICEF, which subsequently became a form of partnership action between the Company and several international humanity agencies with a total of around 22,000 beneficiaries. In addition to Company’s funds, the humanity activities also received donation from the Board of Directors, the Management and employees of PT Elnusa Tbk. with a total donation reaching up to Rp197,140,487.
Desa Binaan Elnusa
Elnusa Assisted Village
Desa Binaan Elnusa hadir sejak Tahun 2006. Hingga tahun 2009 desa yang mengantarkan PT Elnusa Tbk. meraih Penghargaan Madya 2008 dari Menteri Negara Perumahan Rakyat RI ini, telah menjadi lokasi benchmark maupun kunjungan wisata sosial bagi berbagai komunitas dan perusahaan nasional maupun internasional. Desa Binaan Elnusa secara mandiri telah menjadi komunitas contoh dalam tata kelola sosial kemasyarakatan. Desa Binaan Elnusa berada di Dusun Kedaton Kidul, Pleret, Bantul, Jogjakarta. Secara penuh kemudian menjadi kawasan recovery yang menjadi perhatian Perseroan pasca gempa bumi Jogjakarta-Jateng. Perseroan sebagai inisiator dari segmen korporat bersama lembaga kemanusiaan ACT menggalang kebersamaan bersama donatur dari lembaga-lembaga nasional maupun internasional hingga terwujud total rumah tahan gempa sebanyak 147 unit dalam masa 1 tahun. Selepas masa intensif pemulihan fisik, ekonomi dan sosial, dalam tahun 2009 Perseroan secara temporer bekerja sama dengan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) untuk peningkatan kualitas desa secara terpadu untuk diimplementasikan secara berlanjut mulai tahun berikutnya. Total penerima manfaat (beneficiaries) di desa tersebut sebanyak 1.030 jiwa.
Elnusa Assisted Village has been established since 2006. Until 2009, the village which had earned PT Elnusa Tbk. the 2008 Madya Award from the State Minister of Public Housing of the Republic of Indonesia had served as the benchmark location and social tourism destination for various communities and national or international companies. Elnusa Assisted Village has independently designated as a model of social management community. Elnusa Assisted Village is located in Kedaton Kidul Hamlet, Pleret, Bantul, Jogjakarta. It will then be completely designated as a recovery area drawing the attention of the Company in the aftermath of the JogjakartaCentral Java earthquake. The Company as the initiator of joint corporate segment with the organization for humanity, ACT built a sense of togetherness with the donators from national and international institutions so that within 1 year, a total of 147 units of earthquake resistant houses was constructed. After the end of the intensive period of physical, economic and social recovery, the Company temporarily engaged in cooperation with the Indonesia Volunteer Community (Masyarakat Relawan Indonesia/ MRI) in 2009 to improve the village quality in an integrated manner for continuous implementation in the following year. The total beneficiaries in the said village reached 1,030 people.
Aktivitas pengelolaan lingkungan seluruhnya bersifat berkelanjutan. Biaya atas aktivitas tersebut termasuk pada 24% dari dana yang dikeluarkan Perseroan yaitu Rp591,9 juta.
The whole environmental management activities are naturally sustainable. Cost incurred include 24% from Company expenditure of Rp591.9 million.
Elnusa 2009 Annual Report
167
168
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
Laporan Kinerja Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan (K3LL) Health Safety & Environment Report Sebagai perusahaan yang bergerak dan fokus pada jasa hulu migas, Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan (K3LL) atau biasa disebut Health Safety and Environment (HSE) merupakan hal yang harus menjadi prioritas dalam pekerjaan. Hal tersebut dikarenakan resiko pekerjaan dalam industri tersebut yang cukup besar, baik terhadap pekerja, pihak lain maupun lingkungan di daerah operasional, seperti misalnya terjadi semburan liar (blow out) maupun pencemaran lingkungan. Karyawan support yang bekerja didalam ruang kantor pun tidak serta merta terlepas dari resiko operasional, karena itu ruang lingkup sosialisasi maupun pelaksanaan K3LL juga mencakup seluruh personil dan lingkungan baik yang berada didaerah operasional maupun kantor pusat.
As a company engaged and focused on upstream oil and gas services, Occupational Health, Safety and Environment (HSE) should be a priority at work. This is due to the significant occupational risks in the industry, be they to the worker, other parties or the environment at the operational area, such as blowout or environment pollution. The support staff working in the office is not safe from operational risks either; therefore, the scope of HSE information dissemination and implementation encompasses the entire personnel and environment both in the operational areas and at the head office.
Sampai saat ini, Perseroan menempatkan aspek K3LL sebagai prioritas utama dalam melakukan aktivitasnya untuk mendukung dan mencapai lingkungan kerja yang aman bagi karyawan, mitra kerja dan pihak-pihak yang berkepentingan. Perseroan menyadari bahwa aspek K3LL merupakan salah satu elemen yang sangat penting dan tidak terpisahkan dalam kriteria penentuan tingkat kualifikasi, kapabilitas dan performa perusahaan.
To date, the Company has placed the HSE aspects as a main priority in conducting its activities to support and achieve a safe working environment for employees, working partners and stakeholders. the Company is aware that the HSE aspect is a vital and integral element in the criteria for determining the qualification, capability and performance level of the company.
Perseroan menetapkan target yang dicanangkan di setiap aktivitasnya yaitu : 1. Tidak ada kecelakaan yang berakibat fatal, 2. Rate kecelakaan yang berakibat hilangnya hari kerja (Lost Time Injury Rate atau LTIR) sama dengan atau kurang dari (<) 0.4, dan 3. Tidak berdampak negatif pada lingkungan.
The Company has set targets in each of its activities: 1. Zero fatal accidents, 2. Lost Time Injury Rate (LTIR) equal to or less than (<) 0.4, and 3. No negative impact on the environment.
Untuk mencapai target tersebut,selama tahun 2009 Perseroan telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan program proaktif baik di lingkungan operasional maupun non operasional. Kinerja K3LL Perseroan ditahun 2009 juga diukur berdasarkan 2 indikator utama yaitu Leading (Pro-active) Indicator dan Lagging (Re-active) Indicator.
To achieve these targets, in 2009 the Company undertook a number of efforts to promote proactive programs in the operational and non-operational environment. The Company’s HSE performance in 2009 was also measured by two key indicators: Leading (Pro-active) Indicator and Lagging (Reactive) Indicator.
Leading/Proaktif Indicator
Leading/Pro-active Indicator
Merupakan upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan, termasuk di dalamnya adalah melakukan identifikasi bahaya beserta pengendalian yang harus dilakukan. Program proaktif melalui:
These are the efforts carried out to prevent accidents, including hazard identification and management which must be done. The pro-active program through:
•
• Management Tour
Management Tour Merupakan suatu kegiatan dimana manajemen Perseroan berkunjung ke daerah operasional untuk meninjau implementasi aspek K3LL selama kegiatan operasional berlangsung. Hal ini dinilai sangat penting, disamping untuk mereview secara teknis implementasi K3LL, juga membangun suasana bahwa manajemen Perseroan dan divisi juga menempatkan dan berkomitmen penuh terhadap K3LL sebagai prioritas utama dalam pencapaian kinerja operasional.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
An activity in which the Corporate management makes a visit to an operational area to inspect the implementation of the HSE aspect over the course of the operation. This is deemed crucial; in addition to effecting a technical review of the HSE implementation, it also builds the sense that the Corporate management and divisions also place and fully commit to HSE as main priority in achieving the operational performance.
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
Selama tahun 2009, telah dilakukan 92 kali Management Tour, mulai dari level Vice President sampai dengan Deputi Director maupun General Manager operasi untuk meninjau dan mereview pelaksanaan K3LL di 86 proyek operasi Perseroan.
• Internal Audit dan Inspeksi
Throughout 2009, 92 Management Tours were conducted, from the Vice President level to Deputy Director and General Manager of the operation to inspect and review the HSE implementation in 86 operation projects of the Company.
•
Internal audit dilaksanakan minimum 1 kali untuk setiap project sedangkan inspeksi dilakukan secara berkala pada setiap proyek. Hal tersebut tertuang pada Rencana departemen HSE Perseroan. Selain proyek, inspeksi dilakukan juga di kantor pusat di Gedung Graha Elnusa dan Workshop Elnusa. Inspeksi ini dilakukan tiap 2 minggu sekali dan khusus untuk inspeksi Gedung Graha Elnusa dilakukan bersama dengan Departemen Building Management.
Internal Audit and Inspection Internal audit was performed at least once for each project, while inspection was performed periodically on each project. This was set out in the Corporate HSE department plan. Other than on the projects, inspection was also performed at the head office at Graha Elnusa Building and Workshop Elnusa. This inspection was conducted every two weeks and the inspection of the Graha Elnusa Building in particular was performed together with the Building Management Department.
Pada tahun 2009, Internal Audit dan inspeksi tersebut telah dilakukan secara total sebanyak 8.185 kali di 86 proyek operasi Perseroan, yaitu diantaranya adalah di proyek Rengasdengklok, Karang Agung, Ciamis, Jambi, Cepu, Pendopo, seluruh warehouse/workshop maupun di kantor pusat Graha Elnusa.
In 2009, the Internal Audit and inspections were conducted for a total of 8,185 times at 86 operation projects of the Company, such as at the projects in Rengasdengklok, Karang Agung, Ciamis, Jambi, Cepu, Pendopo, all warehouses/ workshops and at the Graha Elnusa head office.
• Training and Drill Response
Setiap lokasi dan penugasan pekerjaan pasti memiliki masalah, profil resiko maupun kebutuhan pelatihan K3LL yang spesifik. Karena itu semua karyawan baru, karyawan yang dipindahkan ke lokasi operasi atau penugasan kerja
•
Training and Drill Response Every work site and assignment would have its issues, risk profile or specific HSE training need. Therefore, all new employees, transfers to an operation site or new assignments should be subjected to an HSE review for their assignment.
Keunggulan kompetensi dalam kaitan dengan HSE merupakan modal utama Perseroan untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Our competitive advantage in HSE signifies an essential capital for the Company in fulfilling the customers’ satisfaction.
Elnusa 2009 Annual Report
169
170
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
baru harus menerima tinjauan K3LL bagi penugasan mereka. Hal ini dimaksud agar semua karyawan memahami prinsip K3LL dan mengikuti prosedur K3LL yang ditentukan. Kegiatan tersebut meliputi training yang bersifat wajib mengacu pada standar kompetensi, beberapa training yang terkait dengan K3LL yang dilakukan di tahun 2009 adalah :
This was intended to ensure that all employees would understand the HSE principle and comply with the set HSE procedure. The activities included mandatory training that referred to the competence standard; the HSE-related training conducted in 2009 included:
1. HSE orientation program untuk karyawan di kantor pusat. Di dalam HSE Orientation program, HSE officer memberikan induksi (pengarahan) mengenai masalah HSE kepada karyawan baru di Perseroan. Hal ini dimaksudkan agar para karyawan baru tersebut mengerti dasar dan prinsip kesehatan dan keselamatan kerja minimal dilingkungan kantor pusat.
1. HSE orientation program for employees at the head office. At the HSE Orientation program, the HSE officer gives an induction (directions) on HSE issues to new employees at the Company. This is intended to ensure that the new employees understand the minimum basics and principles of occupational health and safety within the head office.
2. Basic Safety Training Program pelatihan ini yang wajib diikuti oleh semua pegawai Elnusa, terutama menjadi bekal untuk ke lapangan. Basic Safety Training meliputi Fire Fighthing Training dan First Aid Training. Untuk karyawan yang akan mengunjungi lapangan di perairan/laut harus mendapatkan Sea Survival Training.
2. Basic Safety Training This training program, mandatory for all Elnusa employees, was especially given to equip employees for the site. Basic Safety Training includes Fire Fighting Training and First Aid Training. Employees who are going to make a visit to a maritime/marine site must receive a Sea Survival Training.
Untuk mencatat data pribadi karyawan mengenai aktifitas dan kontribusi pada kegiatan K3LL, Perseroan juga menerbitkan dan mendistribusikan “Paspor K3LL” kepada seluruh karyawan. Data yang tercatat dalam Paspor K3LL tersebut mencerminkan keterlibatan masing-masing karyawan dalam K3LL dan komitmen pada peningkatan yang terus menerus. Dengan paspor tersebut, karyawan mapun Perseroan dapat dengan mudah menelusuri data pribadi (termasuk nomor kontak darurat, informasi medis, status vaksinasi), catatan orientasi dan pelatihan pribadi serta kursus K3LL yang diikuti, partisipasi dalam Tim pencegahan kecelakaan, pencapaian, penghargaan dan kontribusi K3LL serta kontak informasi tanggap darurat.
To record the employees’ personal data on their activity and contribution to the HSE activity, the Company also publishes and distributes an “HSE Passport” to all employees. The data recorded in the HSE Passport reflects each employee’s involvement in HSE and their commitment to continuous improvement. With the passport, both the employees and the Company will be able to easily trace personal data (including emergency contact number, medical information, vaccination status), orientation and personal training records and HSE courses taken, participation in an accident prevention Team, HSE achievements, awards and contributions and emergency response contact information.
Selama tahun 2009, Actual Training & Drill Response yang telah dilakukan kepada 266 orang dengan 745.614 jam training.
During 2009, Actual Training and Drill Response was conducted on 266 persons with 745,614 hours of training.
• Hazard Management Process
• Hazard Management Process
Dicapai dengan cara melibatkan seluruh level karyawan dalam melakukan pengelolaan bahaya di seluruh area/lokasi kerja melalui program HIRADC (Hazard Identification Risk & Determining Control), Job Safety Analysis dan Program Hazard Observation Card (HOC).
This was achieved by involving all employee levels in carrying out hazard management in all working areas/ sites through the HIRADC (Hazard Identification Risk & Determining Control) program, Job Safety Analysis and Hazard Observation Card (HOC) Program.
HOC merupakan kartu pelaporan Safe, Unsafe, dan Near Miss yang terjadi di lokasi kerja Operasi Perseroan dan Graha Elnusa. HOC baik yang berasal dari lokasi operasi maupun
HOC is a report card for the Safe, Unsafe and Near Miss incidents that occur at the Company’s Operation work sites and Graha Elnusa. The HOCs, be they originated from
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
an operational site or the head office, are collected and reported on a weekly basis and correction efforts will be taken on issues and complaints.
kantor pusat dikumpulkan dan dilaporkan setiap minggu serta dilakukan upaya-upaya perbaikan atas hal-hal yang disampaikan ataupun dikeluhkan.
The issues revealed in the reporting card are divided into five observation types: • Human Behavior • Personal Protective Equipment • Tool & Equipment • Work Environment • Document System
Hal yang disampaikan dalam kartu pelaporan tersebut terbagi menjadi lima jenis observasi,p–– yaitu mengenai : • Perilaku Pekerja (Human Behaviour) • Alat Pelindung Diri (Personal Protective Equipment) • Perkakas dan Alat Kerja (Tool & Equipment) • Lingkungan Kerja (Work Environment) • Sistem Dokumen (Document System)
Selama tahun 2009, HOC yang disampaikan oleh karyawan adalah sebanyak 5.731 buah, yang sebagian besar disampaikan oleh karyawan Divisi Perseroan.
In 2009, 5,731 HOCs were submitted by the employees, the majority of them submitted by Corporate Division employees.
Dari total semua HOC yang disampaikan tersebut, jenis observasi mengenai Human Behaviour (Perilaku Pekerja) serta keadaan observasi yang “Unsafe” adalah materi yang paling banyak disampaikan.
Of the entire submitted HOCs, observation on Human Behavior and observation of unsafe conditions made up the most frequently shared material.
Document System 3% Human Behaviour 37%
Unsafe 4380 Near Miss 33
Personal Effective 15% Total Equipment 25%
Safe 1318
Working Environment 20%
• Program Kampanye HSE
Program publikasi HSE merupakan strategi Perseroan untuk berbagi informasi, memperkenalkan resiko yang mungkin terjadi di sekitar tempat kerja serta meningkatkan kesadaran dan kepedulian serta tanggung jawab HSE mengenai bahaya tersebut kepada semua pekerja. Bentuk program kampanye tersebut dapat berbentuk buletin, Info HSE, poster, rambu HSE, HSE audio visual.
• HSE Campaign Program
The HSE publication program was a Company strategy for sharing information, introducing possible risks around the workplace and promoting HSE awareness and concern and responsibility on the hazards to all employees. The campaign program may take the form of bulletins, HSE Info, posters, HSE signs, HSE audiovisuals.
Elnusa 2009 Annual Report
171
172
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
Publikasi K3LL yang diterbitkan pada tahun 2009 diantaranya adalah mengenai hal-hal dibawah ini : Kesehatan Health Keselamatan Safety
Lingkungan Environment
Flu Babi Smoking Hazard Flu Burung Don’t Stand Under The Load (Crane) Evakuasi Gempa (1 &2) Road Safety Cacat Produksi pada Fall Protection Equipment baru Kerusakan pada “Man Ridding” Winch Always Think “Domino Effect” Emergency Exit Mudik Aman Tabung Gas Global Warming
Selain kampanye dalam bentuk yang telah disebutkan diatas, Perseroan juga melakukan sosialisasi kebijakan dan pernyataan mengenai K3LL yang telah disusun oleh departemen HSE kepada seluruh manajemen dan karyawan. Kebijakan yang telah disusun sampai dengan tahun 2009 sebagai dasar pijakan implementasi K3LL tersebut diantaranya adalah : • • • • • • •
The HSE Publication published in 2009 involved such matters as:
Kebijakan K3LL Pernyataan Kesehatan Pernyataan Keselamatan Pernyataan Lingkungan Kebijakan Minuman Keras dan Obat Terlarang Kebijakan Transportasi, dan Kebijakan Lifting
Swine Flu Smoking Hazard Avian Flu Don’t Stand Under The Load (Crane) Earthquake Evacuation (1 &2) Road Safety Production Defects in the new Fall Protection Equipment Damage in the new “Man Ridding” Winch Always Think “Domino Effect” Emergency Exit Safe Holiday Travel Gas Tank Global Warming
In addition to the above campaign formats, the Company also undertook the dissemination of HSE policies and declarations drafted by the HSE department to the entire management and employees. The drafted policies up to 2009 as the foundation of HSE implementation included: • • • • • • •
HSE Policies Health Declaration Safety Declaration Environment Declaration Alcohol and Drug Policy Transportation Policy, and Lifting Policy
Kesadaran akan pentingnya mematuhi standar keselamatan kerja akan berimplikasi pada terciptanya budaya kerja yang mengutamakan faktor HSE. Awareness on the significance of fulfilling the occupational safety will encourage the creation of working culture that prioritizes the HSE factor.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
Lagging/Reaktif Indicator
Lagging/Re-active Indicator
Mengacu kepada International Association Oil & Gas Producer (OGP), Report No. 419, May 2009, Perseroan mengukur Safety Performance Indicator (SPI) dalam penerapan sistem manajemen HSE yang telah dijalankan. Parameter SPI yang dijadikan acuan kinerja HSE perusahaan adalah :
Referring to the International Association Oil & Gas Producer (OGP) Report No. 419, May 2009, the Company measures the Safety Performance Indicator (SPI) in the application of the HSE management system already in place. The SPI parameters being used as a reference for corporate HSE performance include:
• Fatal Incident Rate (FIR) yaitu jumlah kecelakaan fatal per 100.000.000 (seratus juta) jam; • Loss Time Injury Frequency Rate (LTIFR) yaitu jumlah hilangnya hari kerja karena cedera (kematian + kasus hilangnya hari kerja) per 1.000.000 (satu juta) jam bekerja; • Total Recordable Injury Rate (TRIR), yaitu jumlah cedera yang tercatat (kematian + kasus hilangnya hari kerja + kasus pembatasan hari kerja + kasus perawatan medis) per 1.000.000 (satu juta) jam bekerja.
• Fatal Incident Rate (FIR), the total number of fatal accidents per 100,000,000 (one hundred million) hours; • Loss Time Injury Frequency Rate (LTIFR) i.e. the total lost man days due to injury (fatalities + lost time injuries) per 1,000,000 (one million) man hours; • Total Recordable Injury Rate ( TRIR), i.e. the total recorded injuries (fatalities + lost time injuries + restricted works + medical treatments) per 1,000,000 (one million) man hours.
Berdasarkan pencapaian kinerja K3LL Perseroan selama tahun 2009, dengan paparan jam kerja total 22.589.088 man hours, tercatat bahwa tingkat FIR dan LTIFR yang dicapai oleh Perseroan adalah zero, sedangkan untuk TRIR adalah 0.12. Jika dibandingkan dengan hasil survey OGP, dapat dilihat bahwa kinerja K3LL Perseroan tergolong sangat baik dengan pencapaian yang jauh dibawah rata-rata perusahaan migas khususnya kontraktor jasa migas. Hal ini mencirikan suatu kinerja K3LL Perseroan yang tinggi dan merupakan prestasi yang patut dibanggakan.
Based on the Company’s HSE performance achievement in 2009, over a total of 22,589,088 man hours, it was recorded that the FIR and LTIFR achieved by the Company was zero, while the TRIR was 0.12. Compared to the OGP survey result, it was evident that the Company’s HSE performance was excellent with far lower figures than the average oil and gas companies especially oil and gas service contractors. This indicates a high level of HSE performance by the Company and a proud accomplishment.
2,47 2,23
0,56 0,12
OGP Standard Kinerja Perseroan Company Performance
Selain dari indikator tersebut diatas, Perseroan juga menilai pencapaian implementasi K3LL dari beberapa hal lainnya, mulai dari kasus yang ringan sampai yang berakibat fatal, sebagai berikut :
Apart from the above indicators, the Company also evaluated HSE implementation achievement from a number of other items, from minor to fatal cases, as follows:
• FAC (First Aid Case atau kasus P3K saja) • MTC (Medical Treatment Case atau kasus penanganan medis) • RWC (Restricted Work Case atau kasus kerja terbatas/ pengalihan kerja) • LTI (Lost Time Injury atau kasus hilangnya hari kerja) • FAT (Fatality atau kasus kematian/meninggal)
• FAC (First Aid Case) • MTC (Medical Treatment Case) • RWC (Restricted Work Case) • LTI (Lost Time Injury) • FAT (Fatality)
Elnusa 2009 Annual Report
173
0
LT
I
I
FIT
0 C
46
71
60
2008
2009
C FAC
C FAC
39
6
MT
12
RW
RW
C
2
MT
0
FIT
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
LT
174
Bagan piramida dibawah ini menggambarkan komparasi jumlah kasus yang dihadapi Perseroan dalam hal K3LL pada tahun 2008 dan 2009. Terlihat bahwa pada tahun 2009, kasus K3LL secara umum relatif berkurang dari tahun sebelumnya atau secara total kasus, pada tahun 2009 terjadi penurunan 10% dari tahun 2008.
The pyramid chart below provides a comparison of the number of cases faced by the Company in HSE matters in 2008 and 2009. It is shown that the HSE cases for 2009 were relatively fewer than the previous year; the total number of cases for 2009 was 10% lower than for 2008.
Melalui berbagai upaya perbaikan dan pengendalian yang dilakukan, Perseroan berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya. Pemenuhan standar K3LL selalu diterapkan pada setiap jenjang kegiatan, mulai dari awal hingga akhir pelaksanaan kegiatan. Pemilihan mitra kerja, orientasi lokasi, penyiapan perlengkapan kerja, program pelatihan K3LL dan monitoring secara teratur melalui inspeksi/audit dilakukan secara intensif. Sistem komunikasi dipelihara dan diselenggarakan dengan baik melalui pertemuan berkala, mulai dari lini manajemen atas (top management) hingga pelaksana/ kru di lapangan ataupun melalui sistem informasi teknologi untuk update informasi kegiatan. Hal ini dilakukan tidak lain adalah untuk meningkatkan cara kerja yang lebih aman dari hari ke hari.
Through the various corrective and control efforts it has undertaken, the Company seeks to keep up and increase its performance. HSE standard compliance is consistently applied at each activity phase, from the beginning to the end of activity implementation. Working partner selection, site orientation, work equipment preparation, HSE training program and regular monitoring through inspections/audits are done intensively. The communication system is maintained and organized properly through regular meetings, from the top management to the operators/crew at the sites or through the information technology system for activity updates. This is undertaken for the purpose of promoting a safer way to work from day to day.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
Sebagai bukti komitmen Perseroan akan penerapan K3LL dilingkungan operasional maupun non operasional, selain sertifikasi ISO 9001:2000 yang telah didapatkan Perseroan pada tahun 2008, Perseroan juga telah dinyatakan lulus dan mendapatkan sertifikasi OHSAS 18001:2007 dari PT SGS Indonesia pada tahun ini. OHSAS 18001 merupakan standar penerapan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang dibuat oleh beberapa lembaga sertifikasi dan lembaga standarisasi kelas dunia, salah satunya adalah dari PT SGS Indonesia. Sertifikasi OHSAS ini pun mencakup seluruh aktifitas Perseroan dari semua Divisi maupun pengelolaan gedung kantor pusat.
As proof of the Company’s commitment to HSE application in the operational and non-operational environment, in addition to the ISO 9001:2000 certification already earned by the Company in 2008, the Company is also declared to have qualified for OHSAS 18001:2007 certification from PT SGS Indonesia this year. OHSAS 18001 is the occupational health and safety management application standard prepared by a number of certification institutes and world-class standardization institutions, among them PT SGS Indonesia. This OHSAS certification encompasses the entire Corporate activities from all Divisions and the management of the head office building.
Elnusa 2009 Annual Report
175
176
Informasi Tambahan Additional Information
Profil Dewan Komisaris Profile of the Board of Commissioners
WALUYO Komisaris Utama President Commissioner Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak Mei 2009. Mendapat gelas Sarjana dari Teknik Mesin Universitas Trisakti dan gelar Magister Manajemen dari Sekolah Tinggi Manajemen Prasetya Mulya. Saat ini sedang mengambil program doktoral di Universitas Indonesia. Memulai karir di BP Indonesia/Arco Indonesie, Staf Maintenance & Engineering, dan Gas Operations Down Stream Manager (1975 – 1996), Project Control & Business Manager (1998 – 1999), Production Down Stream Asset Manager (1999), Senior manager of HSE (1999 – 2002), keterlibatan pada Deputy Vice President of HR & Administration (2002 – 2003), Vice President Business Ethics and Assurance (2003 – 2004), Deputi Bidang Pencegahan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) (2004 – 2007), Direktur Umum & SDM PT Pertamina (Persero) (2008 – 2009), dan dilantik menjadi Direktur Umum dan aset PT Pertamina (Persero) terhitung mulai tanggal 5 Februari 2009. He has been serving as a Commissioner of the Company since May 2009. He earned a Bachelor’s degree in Mechanical Engineering from Trisakti University and a Master’s degree in Management from the Prasetya Mulya Management College. He is currently pursuing a doctoral program at the University of Indonesia. He began his career at BP Indonesia / Arco Indonesie, as Maintenance & Engineering Staff, and Gas Operations Downstream Manager (1975 – 1996), Project Control & Business Manager (1998 – 1999), Production Downstream Asset Manager (1999), Senior manager of HSE (1999 – 2002), involved in Deputy Vice President of HR and Administration (2002 – 2003), Vice President of Business Ethics and Assurance (2003 – 2004), Deputy of Prevention at the Corruption Eradication Commission (KPK) (2004 – 2007), Director of General Affairs and Human Resources at PT Pertamina (Persero) (2008 – 2009), and appointed as Director of General Affairs and Assets of PT Pertamina (Persero) effective February 5, 2009.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Informasi Tambahan Additional Information
S.M Hari Kustoro Komisaris Independen Independent Commissioner Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2004, dan dilantik menjadi Komisaris Independen pada tahun 2007. Meraih gelar kesarjanaan di Jurusan Teknik Perminyakan ITB (1978) dan Fakultas Ekonomi UI (1986). Sejak tahun 1979 memulai karir di PT Pertamina (Persero) dengan beberapa jabatan diantaranya: Kepala Teknik Produksi Pangkalan Brandan–UEP (1990-1993), Kepala Sub Dinas Proyek Loan Usaha Baru Direktorat EP (1993-1995), Kepala Sub Dinas Patungan Direktorat EP (1995-1996), Kepala Sub Urusan Patungan Usaha Baru Direktorat EP (1996-2000), General Manager–JOBP Seaunion (2000-20003), Senior Manager Produksi Direktorat Hulu (20032004), Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) (2004-2006) dan Komisaris Utama Perseroan (2004-2006). He has been serving as a Commissioner of the Company since 2004, and was appointed as Independent Commissioner in 2007. He earned a Bachelor’s degree in Oil Engineering from ITB (1978) and a Bachelor’s degree from the University of Indonesia School of Economics (1986). He began his career at PT Pertamina (Persero) in 1979 with a number of titles such as: Head of Production Engineering in Pangkalan Brandan-UEP (1990-1993), Head of the New Business Loan Project Sub-Service in the EP Directorate (1993-1995), Head of the Joint Venture Sub-Service in the EP Directorate (19951996), Head of the New Business Joint Venture Affairs in the EP Directorate (1996-2000), General Manager–JOBP Seaunion (2000-20003), Senior Manager of Production in the Upstream Directorate (2003-2004), Upstream Director of PT Pertamina (Persero) (2004-2006) and President Commissioner of the Company (2004-2006).
Elnusa 2009 Annual Report
177
178
Informasi Tambahan Additional Information
Surat Indrijarso Komisaris Independen Independent Commissioner Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2007, dan dilantik menjadi Komisaris Independen pada tahun 2007. Meraih gelar sarjana di Jurusan Teknik Kimia Universitas Diponegoro (1984), dan memperoleh gelar Master of ScienceChemical and Gas/Petrolium Engineering (1990) serta Ph.D Chemical and Gas / Petrolium Engineering (1994) dari University of Salford, Inggris. Memulai karir di Proyek Gas Natuna, antara lain sebagai Koordinator Studi atas bentuk distribusi gas dan struktur, komposisi dan pembangunan dari suatu Konsorsium para pembeli gas (1995-1998), Analis Industri dan Ketua Kelompok Penilaian Industri Minyak dan Gas Bumi di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) (1985-1998), Koordinator Tim Kerja dalam Kebijakan Produksi dan Distribusi BBM, Asisten Inspektur Jenderal Teknologi dan Industri Strategis di Bina Graha (1998-2000). Kepala Sub Bagian Kesehatan dan Masalah Sosial–Sekretarariat Kabinet (2000-2004), Kepala Bagian Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup–Sekretariat Kabinet (2004-2006), Kepala Biro Perindustrian, Perdagangan dan Sumber Daya–Sekretariat Kabinet (2006-sekarang). He has been serving as a Commissioner of the Company since 2004, and was appointed as Independent Commissioner in 2007. He earned a Bachelor’s degree in Chemical Engineering from Diponegoro University (1984), and a Master of Science degree in Chemical and Gas/Petroleum Engineering (1990) as well as a Ph.D. in Chemical and Gas/ Petroleum Engineering (1994) from the University of Salford, England. He began his career at the Natuna Gas Project, among other things as the Study Coordinator on the forms of gas distribution and structure, composition and development of a Consortium of gas buyers (1995-1998), Industrial Analyst and Chairman of the Oil and Natural Gas Industry Assessment Group at the Technology Assessment and Application Agency (BPPT) (1985-1998), Coordinator of the Working Team in Oil Fuel Production and Distribution Policies, Assistant Inspector General in Strategic Technology and Industry at Bina Graha (1998-2000), Head of the Health and Social Issues Sub-Division – Cabinet Secretariat (2000-2004), Head of the Energy, Natural Resource and Environment Division – Cabinet Secretariat (2004-2006), Head of the Industry, Trade and Resources Bureau – Cabinet Secretariat (2006-present).
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Informasi Tambahan Additional Information
ANTON SUGIONO Komisaris Commissioner Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2004. Meraih gelar Sarjana di Jurusan Teknik Sipil, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta (1982) dan memperoleh gelar Master of Business Administration dari Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI) Jakarta pada tahun 1985. Posisi yang pernah dijabat antara lain adalah Assistant to General Manager PT Tifa Arum Reality (1982-1986), General Manager Retail Division PT Mantrust/PT Borsumij Wehry Indonesia (Trading and Investment Company) (1987-1991), President Director PT Bina Puri Lestasi (PT Duta Graha Indah Group) (1992-sekarang), President Director PT Bajradaya Sentarnusa (1995-sekarang). He has been serving as a Commissioner of the Company since 2004. He earned a Bachelor’s degree in Civil Engineering, Gajah Mada University, Yogyakarta (1982) and a Master of Business Administration degree from IPMI (the Management Development Institute of Indonesia), Jakarta (1985). The positions that he has held include Assistant to General Manager at PT Tifa Arum Reality (1982-1986), General Manager of Retail Division at PT Mantrust/PT Borsumij Wehry Indonesia (Trading and Investment Company) (1987-1991), President Director of PT Bina Puri Lestasi (PT Duta Graha Indah Group) (1992-present), President Director of PT Bajradaya Sentarnusa (1995-present).
Elnusa 2009 Annual Report
179
180
Informasi Tambahan Additional Information
SOEHANDJONO Komisaris Commissioner Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak bulan Mei 2009. Meraih gelar sarjana Hukum dari Universitas Airlangga (1966) dan mengikuti pendidikan LEMHANAS, KRA – XXIV, Lembaga Pertahanan Nasional 1991, dan berbagai pendidikan dan pelatihan, terakhir Pembentukan Jaksa Angkatan ke IV, Kejaksaan Agung 1968 – 1969. Memulai karir sejak tahun 1967 khususnya di bidang hukum dan kejaksaan, dengan jabatan terakhir di Kejaksaan sebagai pelaksana harian (Plh). Jaksa Agung Muda Pembinaan (1999). Selain berprofesi sebagai Advokat / Konsultan Hukum, juga pernah menjabat sebagai Komisaris PT Danareksa (Persero), (2004-2009). Terakhir Kepangkatan sebagai Jaksa Utama golongan IV/e, dan telah menerima beberapa tanda jasa kehormatan, antara lain Tanda Kehormatan Satya Lencana Karya Satya 30 tahun (1998). He has been serving as a Commissioner of the Company since May 2009. He earned a Bachelor of Law degree from Airlangga University (1966) and attended LEMHANAS, KRA-XXIV education, the National Defense Institute 1991, and various education and training, most recently Establishment of Fourth Batch of State Attorneys, Attorney General’s Office 1968 – 1969. He began his career in 1967 specifically in law and state attorney affairs, with the most recent title at the State Attorney’s Office as the person-in-charge for daily affairs (Plh) of the Facilitation Junior Attorney General (1999). In addition to having a profession of Lawyer/Legal Consultant, he also served as a Commissioner for PT Danareksa (Persero), (2004-2009). He last held a Rank of Senior State Attorney grade IV/e, and has been awarded a number of honorary awards, such as Satya Lencana Karya Satya for 30 years of service (1998).
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Informasi Tambahan Additional Information
Profil Direksi Perseroan Profile of the Board of Directors
ETENG A. SALAM Direktur Utama President Director Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2007. Meraih gelar sarjana di Jurusan Teknik Perminyakan Institut Teknologi Bandung (1978), dan mengikuti pendidikan SUSPIMIGAS Angkatan XIII (1995) dan kursus singkat Angkatan (KSA) IX LEMHANNAS (2001). Memulai karir sebagai Exploitation Engineer, beberapa jabatan penting di BPPKA (BP Migas) dan GM di Daerah Operasi EP dan terakhir sebagai Deputi Direktur Bidang Hulu dan Pjs. Direktur Hulu (1978 – 2003), Direktur Pengembangan dan SDM Pertamina (2003 -2004). Jabatan selain di lingkungan Pertamina meliputi Komisaris PT Elnusa Workover Service (2002 – 2007), anggota Komite Manajemen Bersama PT Bumi Siak Pusako – Pertamina Hulu (2002 – 2003), Ketua Dewan Pengawas Dana Pensiun Pertamina (2003 – 2004), Presiden Komisaris PT Patra Jasa & PT Perta Medika, Komisaris PT Pertamina EP ( 2006 – 2007). He has been serving as the President Director of the Company since 2007. He earned a bachelor’s degree at the Petroleum Engineering Department of the Bandung Institute of Technology (1978), and attended the 13th Batch of SUSPIMIGAS education (1995) and a brief course of the 9th Batch (KSA) at LEMHANNAS (2001). He began his career as Exploitation Engineer , some important positions in BPPKA (BP Migas) and GM in the operating area and Deputy Director of EP and acting Director of EP (1978 – 2003), Director of Development and Human Resources Pertamina (2003-2004). Other positions within Pertamina include Commissioner of PT Pertamina Workover Service (2002 – 2007), member of Management Committee together with PT Bumi Siak Pusako – Pertamina Hulu (2002 – 2003), Head of Supervisory Board of Pertamina Pension Fund (2003 – 2004), President Commissioner PT Patra Jasa and PT Perta Medika, Commissioner of PT Pertamina EP (2006 – 2007).
Elnusa 2009 Annual Report
181
182
Informasi Tambahan Additional Information
SANTUN NAINGGOLAN Direktur Director Menjabat sebagai Direktur Keuangan Perseroan sejak bulan Mei 2009. Meraih gelar sarjana di Jurusan Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (1982). Memulai karier sebagai Marketing, Government Relationship Manager PT Usaha Sistem Informasi Jaya (IBM Indonesia) (1982 – 1988), Technology Planning Subdivision Manager PT Bank Negara Indonesia (1988 – 1989), AVP – Business Development, Loan Operations Consumer Banking Group (1989 – 1991), President Director PT Wartaartha (1991 – 1994), Corporate Finance Director PT Pentasena Arthasentosa (1994 – 1997), President Director Sempati Air (1996 – 1997), Chief Executive Officer (CEO) Asia Market Invesments Ltd (1997 – 2000) dan Director PT Pentasena Arthasentosa (2000 – 2009). He has been serving as the Finance Director of the Company since May 2009. He earned a bachelor’s degree in Mechanical Engineering from the Bandung Institute of Technology (1982). He began his career as Marketing, Government Relationship Manager at PT Usaha Sistem Informasi Jaya (IBM Indonesia) (1982 – 1988), Technology Planning Subdivision Manager at PT Bank Negara Indonesia (1988 – 1989), AVP – Business Development, Loan Operations Consumer Banking Group (1989 – 1991), President Director at PT Wartaartha (1991 – 1994), Corporate Finance Director at PT Pentasena Arthasentosa (1994 – 1997), President Director at Sempati Air (1996 – 1997), Chief Executive Officer (CEO) at Asia Market Investments Ltd (1997 – 2000) and Director of PT Pentasena Arthasentosa (2000 – 2009).
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Informasi Tambahan Additional Information
EDDY SJAHBUDDIN Direktur Director Menjabat sebagai Direktur Operasi Perseroan sejak tahun 2004. Meraih gelar sarjana di jurusan Teknik Geologi , Institut Teknologi Bandung (1986) dan memperoleh gelar Magister Management di University of Kentucky (USA) dan Universitas Gajah Mada (1998). Memulai karir sebagai Researcher di BPPT (1986-1989). Pada tahun 1989 bergabung dengan Pertamina. Memulai karirnya sebagai ahli geologi operasi pemboran Pertamina di UEP I pangkalan Brandan Sumbagut (1989-1991), ahli Evaluasi Geologi Prospek Eksplorasi UEP I Sumbagut (1991-1993). Kembali ke Pertamina Pusat sebagai Ahli Utama Evaluasi Eksplorasi Migas Divisi Planning & Portfolio Management (PPM) Direktorat EP Pertamina (1996-2000), Kepala Sub Dinas Investasi Eksplorasi Direktorat EP Pertamina (2000-2001) dan menjadi Manager Perencanaan Eksplorasi Divisi New Venture Direktorat Hulu Pertamina (20012002). Sejak tahun 2002-2004 sebagai Manager Perencanaan Jasa Eksplorasi Direktorat EP Pertamina. He has been serving as the Operations Director of the Company since 2004. He earned a bachelors degree in Geological Engineering, Bandung Institute of Technology (1986) and a Master’s degree in Management at the University of Kentucky (USA) and Gajah Mada University (1998). He began his career as a Researcher at BPPT (1986-1989). He joined Pertamina in 1989, beginning his career as a Pertamina drilling operation geologist at UEP I Pangkalan Brandan, Northern Sumatera (1989-1991), Exploration Prospect Geological Evaluation Expert at UEP I, Northern Sumatera (1991-1993). He returned to the Pertamina Head Office as the Oil and Gas Exploration Evaluation Senior Expert at the Planning & Portfolio Management (PPM) Division, EP Directorate Pertamina (1996-2000), Head of the EP Directorate Exploration Investment Sub-Service (2000-2001) and became a New Venture Division Exploration Planning Manager at the Upstream Directorate of Pertamina (2001-2002). In 2002-2004 he served as the Exploration Service Planning Manager at Pertamina’s EP Directorate.
Elnusa 2009 Annual Report
183
184
Informasi Tambahan Additional Information
MUHAMMAD JAUZI ARIF Direktur Director Menjabat sebagai Direktur Pengembangan Usaha Perseroan sejak bulan Juni 2009. Meraih gelar sarjana Tehnik Geologi di Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta (1985) dan mendapat gelar Master pada bidang International Business Management Prasetya Mulya Business School (2000). Memulai karir pada tahun 1986 sebagai Engineer pada bagian Geodata Processing hingga Manager Marketing GDP di PT Elnusa Geoscience hingga tahun 2001, menjabat sebagai Direktur PT Golden Geosains, suatu Joint Venture Company antara PT Elnusa Geoscience dan Fairfield Industries (2003 – 2004), Direktur Operasi PT Elnusa Geoscience (2005 – 2007), dan Deputy Director Divisi Geoscience Services (2008 – 2009). He has been serving as the Business Development Director of the Company since June 2009. He earned a Bachelor’s degree in Geological Engineering from Yogyakarta’s National Development University (1985) and a Master’s degree in International Business Management from Prasetya Mulya Business School (2000). He began his career in 1986 as an Engineer in Geodata Processing up to GDP Marketing Manager at PT Elnusa Geoscience until 2001, served as a Director at PT Golden Geosains, a joint venture company between PT Elnusa Geoscience and Fairfield Industries (2003 – 2004), Operations Director at PT Elnusa Geoscience (2005 – 2007), and Deputy Director of the Geoscience Services Division (2008 – 2009).
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Informasi Tambahan Additional Information
LUCY SYCILIA Direktur Director Menjabat sebagai Direktur SDM dan Umum Perseroan sejak bulan Juni 2009. Meraih gelar Sarjana dari Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor (1990) dan gelar Magister Management dari Sekolah Tinggi Bisnis dan Management Labora (1992). Saat ini sedang menyelesaikan S2 Master Business Administration – Magister Management di Universitas Gajah Mada jurusan Human Resources. Memulai karir sebagai Manager Marketing PT Honorindo Cemerlang (Moderngroup, tahun 1990 – 1992), General Manager Human Resources & General Affairs PT Infomedia Nusantara (1992 – 2000), Senior Manager Corporate HR Development PT Elnusa (2000 – 2004), Director Human Resources & General Affair PT Infomedia Nusantara (2004 – 2008), dan VP Corporate Human Resources PT Elnusa Tbk (2008 – 2009). She has been serving as the HR and General Affairs Director of the Company since June 2009. She earned a Bachelor’s degree in Agricultural Engineering from the Bogor Institute of Agriculture (1990) and a Master’s degree in Management from the Labora Business and Management College (1992). She is currently pursuing a Master’s degree in Business Administration – Master of Management at Gajah Mada University’s Human Resources Department. She began her career as Marketing Manager of PT Honorindo Cemerlang (Moderngroup, 1990 – 1992), General Manager of Human Resources & General Affairs at PT Infomedia Nusantara (1992 – 2000), Senior Corporate Manager of HR Development at PT Elnusa (2000 – 2004), Director of Human Resources & General Affairs at PT Infomedia Nusantara (2004 – 2008), and Corporate VP of Human Resources at PT Elnusa Tbk (2008 – 2009).
Elnusa 2009 Annual Report
185
186
Informasi Tambahan Additional Information
Profil Komite Audit Perseroan Audit Committee Profile
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Informasi Tambahan Additional Information
SURAT INDRIJARSO Ketua merangkap anggota Head as well as a member Juga menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan. Menjadi Ketua merangkap anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2007. He also serves as an Independent Commissioner of the Company. He has been serving as Chairman and member of the Corporate Audit Committee since 2007.
S.M. HARI KUSTORO Anggota member Juga menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan. Menjadi anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2007. He also serves as an Independent Commissioner of the Company. He has been serving as a member of the Corporate Audit Committee since 2007.
Karirnya dimulai sebagai Programer Divisi Data Center PT Elnusa (1975), General Affair Manager Divisi Data Center (1985-1994), Direktur PT Elnusa Schlumberger LI (1994-1996), Direktur Keuangan PT Elnusa Geosains (1996-1997), Direktur PT Sigma Cipta Utama (1997-2001), VP Corporate Secretary Perseroan (2001-2004), dan Sekretaris Dewan Komisaris Perseroan (2004-sekarang). She served as a audit committee since 2004. She completed her under graduate education at the ITB MIPA Faculty (1974), earned a Master’s degree in Management at the Prasetya Mulya Management Institute (1994). She began her career as a Data Center Division Programmer at PT Elnusa (1975), Data Center Division General Affairs Manager (1985-1994), Director of PT Elnusa Schlumberger LI (1994-1996), Finance Director of PT Elnusa Geosains (1996-1997), Director of PT Sigma Cipta Utama (1997-2001), VP Corporate Secretary (2001-2004), and Secretary of the Corporate Board of Commissioners (2004-present).
ANITA KENTJANAWATI Anggota member
ZAINAL ARIFFIN Anggota member
Menjadi anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2009. Pendidikan S1 diselesaikan di Fakultas Teknik Industri ITB (1985), kuliah paruh waktu (Fall) di Parkland College, Champaign Illinois USA, dan master di bidang Akuntansi dan Keuangan, University of Illinois, Urbana, USA (1997).
Menjadi anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2004 Pendidikan terakhir diselesaikan di Institut Ilmu Keuangan (1972). Karirnya dimulai sebagai Auditor di kantor DJPKN, Bandung (1972-1976), Kepala Seksi Pengawas Kehutanan Perkebunan Gula dan Tembakau Wilayah DJPKN Jakarta (1976-1983), Kepala BPKP Propinsi Sumatra Barat (1994-1997), Kepala Perwakilan BPKP Propinsis Sulawasi selatan (1997-1998) dan Direktur Pengawasan Usaha Perminyakan Deputy V BPKP (1998-2001).
Karirnya dimulai sebagai sistem analis di Departemen Pekerjaan Umum (1985 – 1987), antara tahun 1988 – 2004 bekerja di British Petroleum dengan posisi terakhir sebagai Senior Contract Specialist di Departemen Supply Chain Management, Procurement Officer di World Bank (2005 – 2006), Manager Supply Management di Premier Oil Natuna Sea B.V. (2007) dan Staf Ahli Direktur Umum dan SDM bidang Pengadaan PT Pertamina (Persero) ( 2008 – sekarang).
He has been serving as a member of the Corporate Audit Committee since 2004. He last completed his education at the Financial Science Institute (1972). He began his career as an Auditor at the DJPKN office, Bandung (1972-1976), Head of the DJPKN Region Sugar and Tobacco Estate Forestry Inspector Section, Jakarta (1976-1983), Head of the West Sumatra Provincial BPKP (1994-1997), Head of the South Sulawesi Provincial BPKP Representative (1997-1998) and Director of Deputy V Oil Business Supervision of BPKP (1998-2001).
FARIDA MEUTIA Anggota member Menjadi anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2004. Pendidikan S1 diselesaikan di Fakultas MIPA ITB (1974), Magister Management di Institut Manajemen Prasetya Mulya (1994).
She has been serving a member of the Corporate Audit Committee since 2009. She completed her undergraduate education at the Industrial Engineering Faculty of ITB (1985) pursued a part-time university course (Fall) at Parkland College, Champaign, Illinois, USA, and earned a Master’s degree in Accounting and Finance, University of Illinois, Urbana, USA (1997). She began her career as a system analyst at the Department of Public Works (1985 – 1987), worked at British Petroleum between 1988 – 2004 with a most recent position as Senior Contract Specialist at the Supply Chain Management Department, Procurement Officer at the World Bank (2005 – 2006), Supply Management Manager at Premier Oil Natuna Sea B.V. (2007) and Expert Staff to the General Affairs and Human Resource Director in Procurement at PT Pertamina (Persero) (2008 – present).
Elnusa 2009 Annual Report
187
188
Informasi Tambahan Additional Information
Profil Komite Nominasi dan Remunerasi Nomination and Remuneration Committee Profile
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Informasi Tambahan Additional Information
Waluyo Ketua Head
Rifa Syaerafi Anggota Member
Menjadi anggota Komite Nominasi & Remunerasi Perseroan sejak tahun 2009 dan saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan.
Menjadi anggota Komite Nominasi & Remunerasi sejak tahun 2010, dan saat ini sebagai Senior Manager Compensation & Benefit di Perseroan. Meraih gelar Sarjana Statistik dari Fakultas Matematik dan IPA Universitas Padjajaran (1997).
He has been serving as a member of the Corporate Nomination and Remuneration Committee since 2009 and is also serving as the President Commissioner of the Company.
Trivita Damayanti Anggota Member Menjadi anggota Komite Nominasi & Remunerasi sejak tahun 2010, dan saat ini menjabat sebagai VP Corporate HR di Perseroan. Meraih gelar Sarjana dari Universitas Indonesia (1989) dan gelar Master of Business Administration dari Victoria University of Technology, Australia (1995). Memulai karir sebagai Administration Head di PT Binawan Praduta (1988-1990), selanjutnya sebagai Section Head HRD PT Dwimajaya Utama (1990-1992), O ffice Manager PT Bakrie Nusantara International PTE, Ltd (1994-1996), HR Manager PT Air Liquide indonesia (1996-1999), HR Manager PT Schering-Plough Indonesia Tbk (1999-2001), Senior HR Manager PT Cadbury Indonesia (2001-2002), General HR Manager PT Goodyear Indonesia Tbk (2002-2006), HR Director Asia PT Capsugel Indonesia – Pfizer Corp(2006-2008) dan Direktur Pengembangan Organisasi di Danone Aqua (2008-2009).
Memulai karir di Coca-Cola Amatil Indonesia sebagai Compensation & Benefit (C&B) Coordinator (1997- 2000), C&B Supervisor Darya-Varia Group (2000-2001), HRIS PT Bursa Efek Jakarta (2001), C&B Manager DHL Indonesia (2001-2005) dan Senior HR Manager Goodyear Indonesia (2005-2008). Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 2008. He has been serving as a member of the Corporate Nomination and Remuneration Committee since 2010 and is currently serving as the Compensation and Benefit Senior Manager of the Company. He earned his Bachelor’s degree in Statistics from the Faculty of Mathematics and Natural Sciences at Padjadjaran University (1997). He began his career at Coca-Cola Amatil Indonesia as Compensation & Benefit (C&B) Coordinator (1997- 2000), C&B Supervisor at Darya-Varia Group (2000-2001), HRIS at PT Bursa Efek Jakarta (2001), C&B Manager at DHL Indonesia (20012005) and Senior HR Manager at Goodyear Indonesia (20052008). He joined the Company in 2008.
She has been serving as a member of the Corporate Nomination and Remuneration Committee since 2010 and is currently serving as the HR Corporate VP at the Company. She earned her Bachelors degree from the University of Indonesia (1989) and Master of Business Administration degree from the Victoria University of Technology, Australia (1995). She began her career as the Administration Head at PT Binawan Praduta (1988-1990), then as HRD Section Head at PT Dwimajaya Utama (1990-1992), Office Manager at PT Bakrie Nusantara International PTE, Ltd (1994-1996), HR Manager at PT Air Liquide Indonesia (1996-1999), HR Manager at PT ScheringPlough Indonesia Tbk (1999-2001), Senior HR Manager at PT Cadbury Indonesia (2001-2002), General HR Manager at PT Goodyear Indonesia Tbk (2002-2006), HR Director Asia at PT Capsugel Indonesia – Pfizer Corp (2006-2008) and Organization Development Director at Danone Aqua (2008-2009).
Elnusa 2009 Annual Report
189
190
Informasi Tambahan Additional Information
Profil Sekretaris Perseroan Corporate Secretary Profile
Heru Samodra VP Corporate Secretary Menjabat kembali sebagai VP Corporate Secretary sejak tahun 2009. Mendapatkan gelar Sarjana dari Institut Pertanian Bogor dengan spesialisasi Sosial Ekonomi Pertanian (1983) dan gelar MBA dari Indonesian Institute for Management Development - IPMI (1987). Memulai karir di Asean Aceh Fertilizer, Aceh utara sebagai Asisten Direktur Komersial (1984). Mengikuti program Management Training Bank Duta (1987-1988) yang diselenggarakan di Union Bank of Switzerland (UBS) Singapore, sampai diangkat menjadi Chief of Foreign Exchange Department (Forex). Kemudian bekerja di ING (Internationale Nederlanden Indonesia Bank) Jakarta (1992-1993) dan Bank PDFCI (1993-1999), Jakarta terakhir sebagai Vice President – Treasury dan Internasional Banking, selanjutnya bekerja di Bank Danamon (2000). Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 2000, sebagai GM Treasury, kemudian VP Corporate Treasury (2002), VP Corporate Finance (20032004), VP Corporate Finance & Corporate Planning (2005-2007), VP Corporate Secretary (2008), VP Corporate Finance (2009) dan kembali menjabat sebagai VP Corporate Secretary sejak Juni 2009. He was reinstated as the Corporate Secretary VP in 2009. He earned a Bachelor’s degree from the Bogor Institute of Agriculture with a specialization in Agricultural Social and Economic Affairs (1983) and an MBA from the Indonesian Institute for Management Development - IPMI (1987). He began his career at the ASEAN Aceh Fertilizer, North Aceh as the Commerce Assistant Director (1984). He attended a Bank Duta Management Training program (1987-1988) held at the Union Bank of Switzerland (UBS) Singapore, until he was appointed as Chief of Foreign Exchange Department (Forex). He subsequently worked at the Jakarta ING (Internationale Nederlanden Indonesia Bank) (19921993) and Bank PDFCI (1993-1999), Jakarta most recently as the Vice President of Treasury and International Banking, then worked at Bank Danamon (2000). He joined the Company in 2000 as Treasury GM, and later Corporate Treasury VP (2002), Corporate Finance VP (20032004), Corporate Finance & Corporate Planning VP (2005-2007), Corporate Secretary VP (2008), Corporate Finance VP (2009) and was reinstated as Corporate Secretary VP in June 2009.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Informasi Tambahan Additional Information
Profil Direktur Utama Anak Perusahaan Subsidiary’s President Director Profile
PRI AZMAN SYANIF Direktur Director PT Purna Bina Nusa Menjabat sebagai Direktur PT Purna Bina Nusa sejak tahun 2009. Meraih gelar Sarjana di Jurusan Teknik Geologi, Universitas Gadjah Mada (1984). Memulai karir di PT Elnusa sebagai Seismologist (1984-1986), Party Chief GDA (1986-1993) dan Operation Supervisor GDA (1994-1995). Pernah menjabat sebagai Kepala Field Operation Support (1996-2001) dan Manager Operasi SDA (2001-2003) di PT Elnusa Geoscience kemudian menjabat sebagai GM Geodata Land (2004-2009) di PT Elnusa Tbk. He has been serving a the Director of PT Purna Bina Nusa since 2009. Earned his Bachelor’s degree in Geological Engineering from Gadjah Mada University (1984). He began his career at PT Elnusa as a Seismologist (1984-1986), GDA Party Chief (1986-1993) and GDA Operation Supervisor (1994-1995). He has served as Head of Field Operation Support (1996-2001) and Natural Resource Operation Manager (20012003) at PT Elnusa Geoscience then as Land Geodata GM (20042009) at PT Elnusa Tbk.
Elnusa 2009 Annual Report
191
192
Informasi Tambahan Additional Information
SUSETIADI Direktur Utama President Director PT Elnusa Petrofin Menjabat sebagai Direktur Utama PT Elnusa Petrofin sejak tahun 2007. Meraih gelar Sarjana dari Jurusan Teknik Geologi, Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran, Yogyakarta (1987) dan gelar Magister Manajemen dari Institut Pengembangan Indonesia, Jakarta (1993). Memulai karir di PT Elnusa sebagai Seismologist (1988-1993), Manager Corporate Marketing (1994-1996) dan GM Koperasi Elnusa (1996-1999). Pernah menjabat sebagai Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum (2000-2002) dan Direktur Sumber Daya Manusia dan Teknologi Informasi (2003-2004) di PT Infomedia Nusantara. Kembali ke PT Elnusa sebagai VP Corporate HR (20042005) dan VP Corporate HR & Asset Management (2006-2007). He has been serving as the President Director of PT Elnusa Petrofin since 2007. He earned his Bachelor’s degree in Geological Engineering from the Veteran National Development University (UPN Veteran), Yogyakarta (1987) and Master’s degree in Management from the Indonesian Development Institute, Jakarta (1993). He began his career at PT Elnusa as a Seismologist (1988-1993), Corporate Marketing Manager (1994-1996) and Koperasi Elnusa GM (1996-1999). He has served as the Human Resource and General Affairs Director (2000-2002) and Human Resource and Information Technology Director (2003-2004) at PT Infomedia Nusantara. He returned to PT Elnusa as Corporate HR VP (2004-2005) and Corporate HR and Asset Management VP (2006-2007).
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Informasi Tambahan Additional Information
MUHAMMAD ZAKIE Direktur Director PT Patra Nusa Data Menjabat sebagai Direktur PT Patra Nusa Data sejak tahun 2009. Meraih gelar Sarjana dari Jurusan Fisika Institut Teknologi Bandung (1985) dan gelar Magister dari Prasetiya Mulya Business School bidang studi International Marketing (2000). Memulai karir sebagai Project Leader Seismic Refraction Survey untuk Hydro Power Plant kerjasama antara ITB, PLN dan World Bank (1984-1985). Mulai bergabung dengan PT Elnusa Geosains sebagai Seismic Field Engineer of Geodata Acquisition hingga menjabat sebagai Operation and Marketing Director (19862004). Pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Sinar Riau Drilindo (2004-2008), Direktur Utama PT Elnusa Drilling Services (2004-2008), VP Operation & Service Excellence (2008-2009) dan Komisaris PT Patra Nusa Data (2008-2009).
He has been serving as the Director of PT Patra Nusa Data since 2009. He earned his Bachelor’s degree in Physics from the Bandung Institute of Technology (1985) and a Master’s degree in International Marketing from the Prasetiya Mulya Business School (2000). He began his career as the Seismic Refraction Survey Project Leader for a Hydro Power Plant, a collaboration between ITB, PLN and the World Bank (1984-1985). He first joined PT Elnusa Geosains as Seismic Field Engineer of Geodata Acquisition until he finally served as Operation and Marketing Director (1986-2004). He had served as President Director of PT Sinar Riau Drilindo (2004-2008), President Director of PT Elnusa Drilling Services (2004-2008), Operation and Service Excellence VP (2008-2009) and Commissioner of PT Patra Nusa Data (2008-2009).
Elnusa 2009 Annual Report
193
194
Informasi Tambahan Additional Information
BASKORO Direktur Director PT Sigma Cipta Utama Menjabat sebagai Direktur PT Sigma Cipta Utama sejak Juni 2009. Mendapatkan gelar Sarjana Elektro dari Institut Teknologi Bandung (1981). Memulai karir sebagai programmer, analyst, system engineer dan koordinator proyek di berbagai pekerjaan sistem informasi dan telekomunikasi (1981-1989), membangun Seismic Data Processing Center untuk Teknosif Sdn Bhd di Kuala Lumpur (1992), Software & System Engineer and Operation Supervisor di Elnusa Seismic Data Processing Center, di Mobil Oil Seismic Data Processing Center dan di Pertamina Dedicated Exploration & Production Data Processing Center (1989-1995), Kepala Unit Operasi Workstation PT Elnusa Geosains dan sebagai anggota Tim Perencanaan Pertamina R&D Center serta Koordinator Tim Pekerjaan Manajemen Data Migas Nasional dan pendirian PT Patra Nusa Data 91995-1997), GM PT Patra Nusa Data (1997-2000), Direktur utama PT Patra Nusa Data (2002-2004) dan pernah menjabat sebagai VP Telematika & Inovasi Produk Perseroan (2004-2008) dan Direktur Direktori PT Infomedia Nusantara (20082009). He has been serving as Director of PT Sigma Cipta Utama since June 2009. He earned his Bachelor’s degree in Electronic Engineering from the Bandung Institute of Technology (1981). He began his career at as a programmer, analyst, system engineer and project coordinator in various information and telecommunications system works (1981-1989), developing a Seismic Data Processing Center for Teknosif Sdn Bhd in Kuala Lumpur (1992), Software and System Engineer and Operation Supervisor at Elnusa’s Seismic Data Processing Center, at Mobil Oil’s Seismic Data Processing Center and at Pertamina’s Dedicated Exploration and Production Data Processing Center (1989-1995), Head of the Workstation Operation Unit of PT Elnusa Geosains and a member of the Pertamina R&D Center Planning Team as well as Coordinator of the National Oil and Gas Data Management Work Team and the establishment of PT Patra Nusa Data (1995-1997), GM of PT Patra Nusa Data (1997-2000), President Director of PT Patra Nusa Data (2002-2004) and served as Telematics and Product Innovation VP of the Company (2004-2008) and Directory Director of PT Infomedia Nusantara (2008-2009).
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Informasi Tambahan Additional Information
J.J. Pattinasarany Direktur Director Elnusa Bangkanai Energy, Ltd Menjabat sebagai Direktur Elnusa Bangkanai Energy, Ltd sejak 2007. Mendapatkan gelar Sarjana bidang Fisika dari Universitas Padjajaran (1982) dan Magister Management dari LPPM (2002). Memulai k arir sebagai Field Seismologist Geodata Acq. PT Elnusa Geoscience (1982-1988), selanjutnya menjadi Project Manager Geodata Acq. PT Elnusa Geoscience (1988 – 1992), Manager Geodata Acquisition PT Elnusa Geoscience (1992 – 1996), Manager Marketing PT Elnusa Geoscience (1996 – 1998), Dir. Mkt. & Operation PT Timor Nusa Adipermata (1998 – 2001), Direktur Marketing PT Elnusa Geoscience (2001 – 2002), Direktur Geodata Acquisition PT Elnusa Geoscience (2002 – 2003) dan Direktur Utama PT Elnusa Geoscience (2003 – 2007). He has been serving as Director of Elnusa Bangkanai Energy, Ltd since 2007. He earned a Bachelor’s degree in Physics from Padjajaran University (1982) and a Master’s degree in Management from LPPM (2002). He began his career as a Field Seismologist in Geodata Acquisition at PT Elnusa Geoscience (1982-1988), then Geodata Acquisition Project Manager at PT Elnusa Geoscience (1988 – 1992), Geodata Acquisition Manager at PT Elnusa Geoscience (1992 – 1996), Marketing Manager at PT Elnusa Geoscience (1996 – 1998), Marketing and Operation Director at PT Timor Nusa Adipermata (1998 – 2001), Marketing Director at PT Elnusa Geoscience (2001 – 2002), Geodata Acquisition Director at PT Elnusa Geoscience (2002 – 2003) and President Director at PT Elnusa Geoscience (2003 – 2007).
Elnusa 2009 Annual Report
195
196
Informasi Tambahan Additional Information
Mochammad Bachrum Direktur Director PT Patra Telekomunikasi Indonesia Menjabat sebagai Direktur Utama PT Patra Telekomunikasi Indonesia sejak Februari 2008. Meraih gelar kesarjanaan di Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1981 dan memperoleh gelar Master of Business Administration dari Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI) tahun 1990. Mengawali karir sebagai Kepala Teknisi PT LEN-LIPI (1979-1981) dan Electrical & Instrumentation Services Superintendent PT Stanvac Indonesia (1981-1984). Pernah menjabat sebagai Direktur Operasi PT Petro Utama Teknik (1984-1989), Manager Pemasaran dan Pengembangan Usaha PT Patra Utama (1987-1991), Manager Pengembangan Usaha PT Elnusa Workover Services (19921996), Direktur Administrasi dan Keuangan PT Inspektindo Pratama (1992-1996), Manager Pengembangan Usaha Korporat PT Elnusa (1996-2000), GM Operasi dan Pengembangan Usaha PT Elnusa Rentrakom (2000-2002), Direktur PT Elnusa Rentrakom (2002-2004) dan Direktur Direktori PT Infomedia Nusantara (Agustus 2004Februari 2008) selaku penerbit Yellow Pages. He has been serving as President Director of PT Patra Telekomunikasi Indonesia since February 2008. He earned his Bachelor’s degree in Electronics Engineering from the Bandung Institute of Technology (ITB) in 1981 a Master of Business Administration degree from the Indonesian Management Development Institute (IPMI) in 1990. He began his career as the Head of Technicians at PT LEN-LIPI (1979-1981) and Electrical and Instrumentation Services Superintendent at PT Stanvac Indonesia (1981-1984). He served as the Operations Director at PT Petro Utama Teknik (1984-1989), Marketing and Business Development Manager at PT Patra Utama (1987-1991), Business Development Manager at PT Elnusa Workover Services (1992-1996), Administration and Finance Director at PT Inspektindo Pratama (1992-1996), Corporate Business Development Manager at PT Elnusa (1996-2000), Operation and Business Development GM at PT Elnusa Rentrakom (2000-2002), Director of PT Elnusa Rentrakom (2002-2004) and Directory Director of PT Infomedia Nusantara (August 2004-February 2008) as the publisher of Yellow Pages.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Informasi Tambahan Additional Information
Office Network Head Office: PT ELNUSA TBK - HEADQUARTERS Graha Elnusa Building 16th Floor Jl. TB Simatupang Kav. 1 B Jakarta 12560 INDONESIA Phone : 62-21-78830850 (Hunting) Facsimile : 62-21-7883 0883 62-21-7883 0907 Homepage : http://www.elnusa.co.id Email :
[email protected] Divisions: GEOSCIENCE SERVICES DIVISION Graha Elnusa Building 13th-14th Floor Jl. TB Simatupang Kav. 1 B Jakarta 12560 INDONESIA PO BOX 1790 / JKS 12017 Phone : 62-21-7883 0866 Facsimile : 62-21-7883 1072 Email :
[email protected] DRILLING SERVICES DIVISION Graha Elnusa Building 6th Floor Jl. TB Simatupang Kav.1B Jakarta 12560 INDONESIA PO BOX 1790 /JKS 12017 Phone : 62-21-7884 5505 (Hunting) Ext. 0600 : 62-21-7884 5504 (Direct) Facsimile : 62-21-7884 5507 Email :
[email protected]
OILFIELD SERVICES DIVISION Head Office: Graha Elnusa Building 8th Floor Jl. TB Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560 INDONESIA Phone : 62-21-7883 1210 (Hunting) Ext. 0828 : 62-21-78843 0850 Ext. 0828-32 Facsimile : 62-21-7883 1209 E-mail :
[email protected] Balikpapan Branch : Jl. Mulawarman No. 91, Batakan Balikpapan 76116-East Kalimantan Indonesia Phone : 62-542-770139, 770169 Facsimile : 62-542-770230 Email :
[email protected] Cirebon Branch: Jl. Moh. Toha No. 59 Kebon Baru Kejaksaan, Cirebon 45124 INDONESIA Phone : 62-231-207 258 Facsimile : 62-231-207 258 E-mail :
[email protected] Subsidiaries : PT Purna Bina Nusa Head Office & Factory Jl.Tenggiri No. 2 Batu Ampar, Batam Island, INDONESIA Phone : 62-0778-412152, 412156 Facsimile : 62-0778-412151 E-mail :
[email protected]
Jakarta Office Jl. Iskandarsyah Raya No. 106 Jakarta 12160 INDONESIA Phone : 62-21-7399162, 7205487 Facsimile : 62-21-7222205 E-mail : purbinsa@ indosat.net.id
PT ELNUSA BANGKANAI ENERGY Ltd, Graha Elnusa Building 7th Floor Jl. TB Simatupang Kav 1 B Jakarta 12560 INDONESIA Phone : 62-21-7884 1201 Facsimile : 62-21-7818 432
PT ELNUSA PETROFIN Graha Elnusa Building 12th Floor Jl. TB Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560 INDONESIA Phone : 62-21-7883 0860 (Hunting) : 62-21-7883 0850 Hotline Service : 62-21-7883 0860 Facsimile : 62-21-7883 0853 Email :
[email protected]
Affiliates : PT PATRA TELEKOMUNIKASI INDONESIA JI. Pringgondani II No. 33 - Alternatif Cibubur Depok 16954 Telepon : (62-21) 845-4040 Faksimili : (62-21) 845-7610 e-mail:
PT ELNUSA PATRA RITEL Graha Elnusa Building Jl. TB Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560 INDONESIA Phone : 62-21-7883 0860 Facsimile : 62-21-7884 0055 PT SIGMA CIPTA UTAMA Graha Elnusa Building 2nd Floor Jl. TB Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560 INDONESIA Phone : 62-21-78830856 Facsimile : 62-21-78830857 Homepage : http://www.scu.co.id : http://www.elnusatelematika.co.id
Kwarnas Building, 17th Floor Jl. Medan Merdeka Timur No. 6 Jakarta 10110 INDONESIA Phone : 62-21-3521915 Facsimile : 62-21-3502120 Homepage E-mail
: www.patrakom.co.id :
[email protected] [email protected]
PT ELNUSA TRISTAR RAMBA Ltd, Wisma 46, 21st Floor, Kota BNI Jl. Jenderal Sudirman Kav 1 Jakarta 10220 INDONESIA
Tekno I Blok B5-B7 Sektor XI Taman Tekno BSD –Tangerang 15314 Banten INDONESIA Phone : 62-21-75871955 Facsimile : 62-21-7871933 Homepage : http://www.scu.co.id
PT PATRA NUSA DATA Head Office : Graha Elnusa Building 5th Floor Jl. TB Simatupang Kav 1 B Jakarta 12560 INDONESIA Phone : 62-21-7816 770 to 73 Facsimile : 62-21-7816 775 Website : http://www.patranusa.com Email :
[email protected]
Taman Tekno Sektor XI Blok G2/1 BSD, Tangerang 15314 INDONESIA Phone : 62-21-7588 2510 Facsimile : 62-21-7588 2511 Website : www.patranusa.com Email :
[email protected]
Elnusa 2009 Annual Report
197
198
Informasi Tambahan Additional Information
Referensi Terhadap Ketentuan Bapepam-LK mengenai Format Laporan Tahunan Reference to the Bapepam-LK Regulation on the Annual Report Format Dalam penyusunan Laporan Tahunan 2009, selain merujuk kepada ketentuan Undang Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas serta Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-134/BI/2006 tanggal 7 Desember 2006 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan Bagi Emiten atau Perusahaan Publik, Perseroan juga memberikan uraian penjelasan sesuai dengan kriteria penilaian untuk Annual Report Award 2009. Kriteria penilaian dalam Annual Report Award 2009 tersebut dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2 %. 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 5%. 3. Laporan Dewan Komisaris dan Direksi: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 5%. 4. Profil Perusahaan: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 8%. 5. Analisa dan pembahasan manajemen atas kinerja manajemen: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 25%. 6. Good Corporate Governance: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 30%. 7. Informasi keuangan: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 20%. 8. Lain-lain seperti: • Praktik good corporate governance yang melebihi kriteria (maks + 5%) seperti: a. Menyajikan informasi remunerasi direksi dan komisaris secara rinci pada saat perusahaan lainnya belum melakukan hal tersebut. b. Menyampaikan laporan berkelanjutan (sustainability report/CSR) secara terpisah. • Praktik bad corporate governance yang tidak diatur dalam kriteria (maks -5%) seperti: a. Perkara penting sedang dihadapi oleh perusahaan, anggota direksi atau anggota komisaris yang sedang menjabat yang tidak diungkapkan dalam Laporan Tahunan. b. Ketidakpatuhan dalam penyampaian SPT. Berikut adalah daftar penyesuaian uraian Laporan Tahunan 2009 Perseroan yang disesuaikan dengan kriteria Annual Report Award 2009 : Kriteria Annual Report Award 2009 Kriteria
Penjelasan
Laporan Tahunan 2009 Perseroan Check List
Keterangan
I. Umum 1
Laporan Tahunan disajikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar dan dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa Inggris.
√
Perseroan telah menyajikan Laporan Tahunan 2009 dalam 2 (dua) bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dengan baik dan benar.
2
Laporan Tahunan dicetak pada kertas yang berwarna terang agar mudah dibaca dan jelas.
√
Perseroan telah mencetak Laporan Tahunan pada kertas yang berwarna terang sehingga mudah dibaca dan jelas.
3
Laporan Tahunan mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas.
Nama Perusahaan dan tahun Annual Report ditampilkan di : 1. Sampul muka, 2. Samping, 3. Belakang dan 4. Setiap halaman.
√
Perseroan telah mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas pada : 1. Sampul muka, 2. Samping, 3. Belakang dan 4. Setiap halaman.
4
Laporan Tahunan ditampilkan di website Perusahaan.
Laporan Tahunan disajikan pada website Perusahaan minimal untuk 2 tahun.
√
Perseroan telah menyajikan Laporan Tahunan di website Perseroan (www.elnusa.co.id) untuk 3 tahun terakhir, yaitu 2007, 2008 dan 2009.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Informasi Tambahan Additional Information
Kriteria Annual Report Award 2009 Kriteria
Penjelasan
Laporan Tahunan 2009 Perseroan Check List
Keterangan
II. Ikhtisar Data Keuangan Penting 1
Informasi keuangan dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 5 (lima) tahun.
Informasi memuat antara lain: 1. Penjualan/pendapatan Usaha, 2. Laba (rugi) Kotor, 3. Laba (rugi) Usaha, 4. Laba (rugi) Bersih, 5. Laba (rugi) Bersih per Saham.
√ √ √ √ √
Bab Ikhtisar Utama - hal 6. Bab Ikhtisar Utama - hal 6. Bab Ikhtisar Utama - hal 6. Bab Ikhtisar Utama - hal 6. Bab Ikhtisar Utama - hal 6.
Informasi keuangan dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 5 (lima) tahun.
Informasi memuat antara lain: 1. Modal kerja bersih, 2. Jumlah investasi, 3. Jumlah aset, 4. Jumlah kewajiban, 5. Jumlah ekuitas.
√ √ √ √ √
Bab Ikhtisar Utama - hal 6. Bab Ikhtisar Utama - hal 6. Bab Ikhtisar Utama - hal 6. Bab Ikhtisar Utama - hal 6. Bab Ikhtisar Utama - hal 6.
3
Informasi keuangan dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 5 (lima) tahun.
Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan industri perusahan.
√
Bab Ikhtisar Utama - hal 6.
4
Laporan Tahunan wajib memuat informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik Informasi harga saham sebelum perubahan permodalan terakhir wajib disesuaikan dalam hal terjadi antara lain karena pemecahan saham, dividen saham, dan saham bonus.
Informasi memuat: 1. Harga saham tertinggi, 2. Harga saham terendah, 3. Harga saham penutupan, 4. Jumlah saham yang diperdagangkan untuk setiap triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada).
√ √ √ √
Bab Ikhtisar Utama - hal 19. Bab Ikhtisar Utama - hal 19. Bab Ikhtisar Utama - hal 19. Bab Ikhtisar Utama - hal 19.
Laporan Tahunan wajib memuat informasi jumlah obligasi atau obligasi konvertibel yang diterbitkan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir.
Informasi memuat: 1. Jumlah obligasi/obligasi konversi yang beredar, 2. Tingkat bunga, 3. Tanggal jatuh tempo, 4. Peringkat obligasi.
X
Dalam 2 tahun terakhir, Perseroan tidak memiliki atau tidak menerbitkan obligasi maupun obligasi konvertibel.
2
5
X X X
III. Laporan Dewan Komisaris dan Direksi 1
2
Laporan Dewan Komisaris.
Laporan Direksi.
Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Penilaian kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan. 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi. 3. Komite-komite yang berada dibawah pengawasan Dewan Komisaris. 4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris (jika ada). Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Kinerja perusahaan mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendalakendala yang dihadapi perusahaan. 2. Prospek usaha. 3. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik yang telah dilaksanakan oleh perusahaan. 4. Perubahan komposisi Direksi (jika ada).
√
Bab Laporan Manajemen - hal 42-44. Bab Laporan Manajemen - hal 41.
√ Bab Laporan Manajemen - hal 40. √ Bab Laporan Manajemen - hal 39. √
√
√ √
Bab Laporan Manajemen - hal 49 - 51.
Bab Laporan Manajemen - hal 53. Bab Laporan Manajemen - hal 51. Bab Laporan Manajemen - hal 47
√
Elnusa 2009 Annual Report
199
200
Informasi Tambahan Additional Information
Kriteria Annual Report Award 2009 Kriteria 3
Tanda tangan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.
Penjelasan Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri 2. Pernyataan bahwa Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan. 3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya 4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari ybs dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari ybs.
Laporan Tahunan 2009 Perseroan Check List
Keterangan
√
Bab Laporan Manajemen - hal 55.
√
Bab Laporan Manajemen - hal 55.
√
Bab Laporan Manajemen - hal 55.
X
Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi menandatangani pernyataan pertanggungjawaban atas Laporan Tahunan 2009.
√
Bab Informasi Perseroan - hal 25.
IV. Profil Perusahaan 1
Nama dan alamat perusahaan.
2
Riwayat singkat perusahaan.
Mencakup antara lain: tanggal/ tahun pendirian, nama dan perubahan nama perusahaan jika ada.
√
Bab Informasi Perseroan - hal 25.
3
Bidang usaha.
Meliputi jenis produk dan atau jasa yang dihasilkan.
√
Bab Informasi Perseroan - hal 27.
4
Struktur Organisasi.
Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan.
√
Bab Informasi Perseroan - hal 37.
5
Visi dan Misi Perusahaan.
Mencakup hal-hal sebagai berikut: 1. Penjelasan tentang visi perusahaan. 2. Penjelasan tentang misi perusahaan.
√
Bab Informasi Perseroan - hal 31. Bab Informasi Perseroan - hal 31.
6
7
Identitas dan riwayat hidup singkat Informasi memuat antara lain: anggota Dewan Komisaris. 1. Nama. 2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain). 3. Umur. 4. Pendidikan. 5. Pengalaman kerja. Identitas dan riwayat hidup singkat Informasi memuat antara lain: anggota Direksi. 1. Nama. 2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain). 3. Umur. 4. Pendidikan. 5. Pengalaman kerja
Elnusa Laporan Tahunan 2009
√
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Bab Informasi Tambahan - hal 176-180. Bab Informasi Tambahan - hal 176-180. Bab Informasi Tambahan - hal 176-180. Bab Informasi Tambahan - hal 176-180. Bab Informasi Tambahan - hal 176-180.
Bab Informasi Tambahan - hal 181-185. Bab Informasi Tambahan - hal 181-185. Bab Informasi Tambahan - hal 181-185. Bab Informasi Tambahan - hal 181-185. Bab Informasi Tambahan - hal 181-185.
Informasi Tambahan Additional Information
Kriteria Annual Report Award 2009 Kriteria 8
9
10
11
12
13
Jumlah Karyawan (komparatif 2 tahun) dan deskripsi pengembangan kompetensinya (misal: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan).
Komposisi pemegang saham.
Daftar Anak Perusahaan dan atau Perusahaan Asosiasi.
Kronologis pencatatan saham;
Penjelasan Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi. 2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan. 3. Pelatihan karyawan yang telah dan akan dilakukan. 4. Adanya persamaan kesempatan kepada seluruh karyawan. 5. Biaya yang telah dikeluarkan. Mencakup antara lain: 1. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham. 2. Direktur dan komisaris yang memiliki saham. 3. Pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham masing-masing kurang dari 5%. Informasi memuat antara lain : 1. Nama Anak Perusahaan/ Perusahaan Asosiasi. 2. % Kepemilikan saham. 3. Keterangan tentang bidang usaha Anak Perusahaan atau Perusahaan Asosiasi. 4. Keterangan status operasi perusahaan anak atau perusahaan asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi). Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan saham. 2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah saham. 3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku. 4. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan.
Kronologis pencatatan Efek lainnya. Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan efek lainnya. 2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya. 3. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku. 4. Nama Bursa dimana efek lainnya perusahaan dicatatkan. 5. Peringkat efek. Nama dan alamat lembaga dan atau Informasi memuat antara lain: profesi penunjang pasar modal. 1. Nama dan alamat BAE 2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik. 3. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek.
Laporan Tahunan 2009 Perseroan Check List
Keterangan
√
Bab Laporan Keberlanjutan - hal 151.
√
Bab Laporan Keberlanjutan - hal 152.
√
Bab Laporan Keberlanjutan - hal 155-157.
√
Bab Laporan Keberlanjutan - hal 154
√
Bab Laporan Keberlanjutan - hal 157.
√
Bab Informasi Perseroan - hal 20 dan 36.
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 86.
√
Bab Informasi Perseroan - hal 20 dan 36.
√
Bab Informasi Perseroan - hal 27-30 dan 34-35.
√ √
Bab Informasi Perseroan - hal 27-30 dan 34-35. Bab Informasi Perseroan - hal 27-30 dan 34-35.
√
Bab Informasi Perseroan - hal 27-30 dan 34-35.
√ √
Bab Ikhtisar Utama - hal 17. Bab Ikhtisar Utama - hal 17.
√
Bab Ikhtisar Utama - hal 17.
√
Bab Ikhtisar Utama - hal 17.
X
Perseroan tidak melakukan tindakan korporasi
X
lainnya (selain IPO ditahun 2008) yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya.
X X
Perseroan hanya mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia.
X √ √
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 73. Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 73.
X
Selama tahun 2009, Perseroan tidak melakukan pemeringkatan atas efek Perseroan.
Elnusa 2009 Annual Report
201
202
Informasi Tambahan Additional Information
Kriteria Annual Report Award 2009 Kriteria 14
15
16
Akuntan Perseroan.
Penghargaan dan sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional.
Penjelasan Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah periode akuntan telah melakukan audit laporan keuangan tahunan perusahaan. 2. Jumlah periode Kantor Akuntan Publik telah melakukan audit laporan keuangan tahunan perusahaan. 3. Besarnya fee audit. 4. Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa financial audit. Informasi memuat antara lain: 1. Nama penghargaan. 2. Tahun perolehan. 3. Badan pemberi penghargaan. 4. Masa berlaku
Nama dan alamat anak perusahaan dan atau kantor cabang atau kantor perwakilan (jika ada).
Laporan Tahunan 2009 Perseroan Check List
Keterangan
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 73.
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 73.
√ √
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 73. Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 73.
√ √ √ √
Bab Ikhtisar Utama - hal 12-13. Bab Ikhtisar Utama - hal 12-13. Bab Ikhtisar Utama - hal 12-13. Bab Ikhtisar Utama - hal 12-13.
√
Bab Informasi Tambahan - hal 197.
√ √ √ √
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 106-127. Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 106-127. Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 106-127. Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 106-127.
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 134-136.
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 136-138.
√ √ √
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 128-130. Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 130-132. Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 132-133.
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 141
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 135
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 139
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 139
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 139
V. Analisa dan Pembahasan Manajamen atas Kinerja Perusahaan 1
2
3
4
Tinjauan operasi per segmen usaha. Memuat uraian mengenai: 1. Produksi / kegiatan usaha. 2. Penjualan/ pendapatan usaha. 3. Profitabilitas. 4. Peningkatan/ penurunan kapasitas produksi untuk masing-masing segmen usaha. Uraian atas kinerja keuangan Perusahaan.
Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai: 1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan jumlah aset. 2. Kewajiban lancar, kewajiban tidak lancar, dan jumlah kewajiban. 3. Penjualan/pendapatan usa. 4. Beban usaha. 5. Laba/Rugi bersih.
Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar hutang dan tingkat kolektibilitas piutang Perseroan.
Penjelasan tentang : 1. Kemampuan membayar hutang. 2. Tingkat kolektibilitas piutang.
Bahasan tentang struktur modal (capital structure), kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policies), dan tingkat likuiditas perusahaan (liquidity).
Penjelasan atas: 1. Struktur modal (capital structure). 2. Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policies). 3. Tingkat likuiditas perusahaan (liquidity).
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Informasi Tambahan Additional Information
Kriteria Annual Report Award 2009 Kriteria 5
Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal.
Penjelasan Penjelasan tentang: 1. Tujuan dari ikatan tersebut. 2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut. 3. Mata uang yang menjadi denominasi. 4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait.
Laporan Tahunan 2009 Perseroan Check List
Keterangan
√ √
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 143-144. Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 143-144.
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 143-144.
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 143-144.
6
Bahasan dan analisis tentang Ada atau tidak ada informasi keuangan yang telah pengungkapan. dilaporkan yang mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi.
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 133-134
7
Uraian tentang komponenkomponen substansial dari pendapatan dan beban lainnya, untuk dapat mengetahui hasil usaha perusahaan.
Ada atau tidak ada pengungkapan.
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 132-133.
8
Jika laporan keuangan Ada atau tidak ada mengungkapkan peningkatan pengungkapan. atau penurunan yang material dari penjualan atau pendapatan bersih, maka wajib disertai dengan bahasan tentang sejauh mana perubahan tersebut dapat dikaitkan antara lain dengan, jumlah barang atau jasa yang dijual, dan atau adanya produk atau jasa baru.
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 134 Tidak terjadi peningkatan maupun penurunan yang material dari penjualan atau pendapatan bersih, sehingga tidak terdapat uraian mengenai hal tersebut dalam laporan keuangan audit maupun laporan tahunan.
9
Bahasan tentang dampak Ada atau tidak ada perubahan harga terhadap pengungkapan. penjualan atau pendapatan bersih perusahaan serta laba operasi perusahaan selama 2 (dua) tahun atau sejak perusahaan memulai usahanya, jika baru memulai usahanya kurang dari 2 (dua) tahun.
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 134
10
Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan.
Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan resiko usaha di masa mendatang.
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 145-146.
11
Uraian tentang prospek usaha perusahaan.
Uraian mengenai prospek perusahaan sehubungan dengan industri, ekonomi secara umum dan pasar internasional serta dapat disertai data pendukung kuantitatif jika ada sumber data yang layak dipercaya.
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 100-104
12
Uraian tentang aspek pemasaran.
Uraian tentang pemasaran atas produk dan jasa perusahaan, antara lain meliputi pangsa pasar.
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 106-127.
13
Pernyataan mengenai kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir.
Memuat uraian mengenai: 1. Besarnya deviden untuk masing-masing tahun 2. Besarnya Payout Ratio
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen – hal 141142 dan Bab Ihktisar Utama – hal 22.-23. Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen – hal 141142 dan Bab Ihktisar Utama – hal 22.-23.
√
Elnusa 2009 Annual Report
203
204
Informasi Tambahan Additional Information
Kriteria Annual Report Award 2009 Kriteria 14
15
16
Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum.
Penjelasan Memuat uraian mengenai: 1. Total perolehan dana. 2. Rencana penggunaan dana. 3. Rincian penggunaan dana, dan 4. Saldo dana. 5. Tanggal persetujuan RUPS atas perubahan penggunaan dana (jika ada). 6. Dalam hal dana hasil penawaran umum telah habis dipergunakan, harus ada pernyataan mengenai hal tersebut.
Informasi material mengenai Memuat uraian mengenai: investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi 1. Tujuan dilakukannya transaksi. atau restrukturisasi hutang/modal. 2. Nilai transaksi atau jumlah yg direstrukturisasi. 3. Sumber dana. Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan transaksi dengan pihak afiliasi.
Memuat uraian mengenai: 1. Nama pihak yang bertransaksi 2. Sifat hubungan afiliasi 3. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi; 4. Realisasi transaksi pada periode berjalan. Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan
Laporan Tahunan 2009 Perseroan Check List
Keterangan
√ √ √ √ √
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal142-143 Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal142-143 Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal142-143 Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal142-143 Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal142-143
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal142-143
√ √
Bab Ikhtisar Utama- hal 14-16. Bab Ikhtisar Utama- hal 14-16.
√
Bab Ikhtisar Utama- hal 14-16 (Perseroan mengungkapkan informasi mengenai divestasi perusahaan afiliasi).
√ √ √
Bab Ikhtisar Utama- hal 14-15. Bab Ikhtisar Utama- hal 14-15. Bab Ikhtisar Utama- hal 14-15.
√
Bab Ikhtisar Utama- hal 14-15. (Divestasi salah satu perusahaan afiliasi merupakan transaksi afiliasi dan material, tetapi bukan merupakan transaksi benturan kepentingan. Hal tersebut juga diungkap dalam Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 79).
17
Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan.
Memuat uraian perubahan peraturan pemerintah dan dampaknya terhadap perusahaan
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 99-104.
18
Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi.
Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan.
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 144-145.
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 62.
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 65.
√ √
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 63 dan 65. Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 63 dan 65.
VI. Good Corporate Governance 1
Uraian Dewan Komisaris.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Uraian memuat antara lain: 1. Uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris. 2. Pengungkapan prosedur penetapan dan besarnya remunerasi anggota Dewan Komisaris. 3. Frekuensi pertemuan. 4. Tingkat kehadiran Dewan Komisaris dalam pertemuan.
Informasi Tambahan Additional Information
Kriteria Annual Report Award 2009 Kriteria 2
3
4
5
Uraian Direksi.
Komite Audit.
Komite Nominasi.
Komite Remunerasi.
Penjelasan Uraian memuat antara lain: 1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masingmasing anggota Direksi. 2. Pengungkapan prosedur penetapan dan besarnya remunerasi anggota Direksi. 3. Frekuensi pertemuan. 4. tingkat kehadiran anggota Direksi dalam pertemuan. 5. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi. Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota Komite Audit. 2. Uraian tugas dan tanggung jawab. 3. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite Audit. 4. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit. 5. Independensi anggota Komite Audit. Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota Komite Nominasi. 2. Independensi anggota Komite Nominasi. 3. Uraian tugas dan tanggung jawab. 4. Uraian pelaksanaan kegiatan Komite Nominasi. 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite Nominasi. Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota Komite Remunerasi. 2. Independensi anggota Komite Remunerasi. 3. Uraian tugas dan tanggung jawab. 4. Uraian pelaksanaan kegiatan Komite Remunerasi. 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite Remunerasi.
Laporan Tahunan 2009 Perseroan Check List
Keterangan
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 63-64.
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 65.
√ √
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 64-65. Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 64-65.
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 65.
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan hal 68 dan Bab Informasi Tambahan - hal 184-186.
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 66.
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 68.
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 67
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 68.
√
Perseroan memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi. Bab Informasi Tambahan - hal 188-189.
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 69.
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 68-71.
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 71-72.
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 71.
√
Perseroan memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi. Bab Informasi Tambahan - hal 188-189.
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 69.
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 68-71.
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 71-72.
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 71.
Elnusa 2009 Annual Report
205
206
Informasi Tambahan Additional Information
Kriteria Annual Report Award 2009 Kriteria 6
7
8
9
10
11
12
Komite-komite lain yang dimiliki oleh perusahaan.
Penjelasan Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain. 2. Independensi anggota komite lain. 3. Uraian tugas dan tanggung jawab. 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain. 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain.
Uraian mengenai kebijakan penetapan remunerasi bagi Direksi yang dikaitkan dengan kinerja perusahaan.
Mencakup antara lain: 1. Prosedur penetapan remunerasi tertuang dalam SOP. 2. Indikator kinerja untuk mengukur performance Direksi.
Uraian tugas dan Fungsi Sekretaris Perusahaan
Mencakup antara lain: 1. Nama dan riwayat jabatan singkat Sekretaris Perusahaan 2. Uraian pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan
Uraian mengenai unit Audit Internal. Mencakup antara lain: 1. Nama ketua unit Audit Internal. 2. Struktur unit Audit Internal. 3. Piagam unit Audit Internal. 4. Uraian pelaksanaan tugas. Uraian mengenai manajemen risiko Mencakup antara lain: perusahaan. 1. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan (misalnya risiko yang disebabkan oleh fluktuasi kurs atau suku bunga, persaingan usaha, pasokan bahan baku, ketentuan negara lain atau peraturan internasional, dan kebijakan pemerintah). 2. Upaya untuk mengelola risiko tersebut. Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan terutama mengenai komitmen perusahaan terhadap perlindungan konsumen.
Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan terutama mengenai “community development program” yang telah dilakukan
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Pembentukan Pusat Pengaduan Konsumen. 2. Program peningkatan layanan kepada konsumen. 3. Biaya yang telah dikeluarkan. Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Mitra Usaha binaan Perusahaan 2. Program pengembangan pendidikan 3. Program perbaikan kesehatan 4. Program pengembangan seni budaya 5. Biaya yang telah dikeluarkan
Laporan Tahunan 2009 Perseroan Check List
Keterangan
X
Perseroan tidak memiliki Komite lain dibawah Dewan Komisaris, selain Komite Audit dan Komite Nominasi dan Remunerasi.
X X X X
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 72-73
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 72-73
√
Bab Informasi Tambahan - hal 74.
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 74-86.
√ √ √ √
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 95 Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 96 Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 60 & 96 Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 95-96.
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 90-95.
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 90-95.
√
Bab Laporan Berkelanjutan - hal 164.
√
Bab Laporan Berkelanjutan - hal 164.
√
Bab Laporan Berkelanjutan - hal 164.
√ √
Bab Laporan Berkelanjutan - hal 161. Bab Laporan Berkelanjutan - hal 162.
√ √
Bab Laporan Berkelanjutan - hal 163. Bab Laporan Berkelanjutan - hal 164.
√
Bab Laporan Berkelanjutan - hal 150.
Informasi Tambahan Additional Information
Kriteria Annual Report Award 2009
13
14
Kriteria
Penjelasan
Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan terutama aktivitas lingkungan.
Mencakup antara lain informasi tentang 1. Aktivitas pelestarian lingkungan. 2. Aktivitas pengelolaan lingkungan. 3. Sertifikasi atas pengelolaan lingkungan. 4. Biaya yang telah dikeluarkan.
Perkara penting yang sedang dihadapi oleh Emiten atau Perusahaan Publik, Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang sedang menjabat.
Mencakup antara lain: 1. Pokok perkara/gugatan. 2. Posisi kasus. 3. Status penyelesaian perkara/ gugatan. 4. Pengaruhnya terhadap kondisi keuangan perusahaan.
15
Akses informasi dan data perusahaan.
Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui website, media massa, mailing list, bulletin dsb.
16
Etika perusahaan.
Memuat uraian antara lain: 1. Keberadaan code of conduct. 2. Isi code of conduct. 3. penyebaran code of conduct kepada karyawan dan upaya penegakannya. 4. pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture) yang dimiliki perusahaan.
Laporan Tahunan 2009 Perseroan Check List
Keterangan
√ √
Bab Laporan Berkelanjutan - hal 164-167. Bab Laporan Berkelanjutan - hal 164-167.
√
Bab Laporan Berkelanjutan - hal 164-167.
√
Bab Laporan Berkelanjutan - hal 164-167.
√ √ √
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 97. Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 97. Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 97.
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 97.
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 97.
√ √ √
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 59-60. Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 59-60. Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 59-60.
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 59-60.
VII. Informasi Keuangan 1
Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan.
Kesesuaian dengan peraturan Bapepam No. VIII.G.11 tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan.
√
Bab Laporan Keuangan Konsolidasi – hal 212
2
Opini akuntan atas laporan keuangan.
Kesesuaian dengan SPAP-IAI.
√
Laporan Auditor Independen
3
Deskripsi Auditor Independen di Opini.
Deskripsi memuat tentang : 1. Nama & tanda tangan. 2. Tanggal Laporan audit.. 3. No. ijin KAP (jika ada).
√ √ √
Laporan Auditor Independen
Laporan keuangan yang lengkap.
Memuat secara lengkap unsurunsur laporan keuangan: 1. Neraca 2. Laporan laba rugi 3. Laporan perubahan ekuitas 4. Laporan arus kas 5. Catatan atas laporan keuangan
√ √ √ √ √
Bab Laporan Keuangan Konsolidasi – hal 1-3 Bab Laporan Keuangan Konsolidasi – hal 4 Bab Laporan Keuangan Konsolidasi – hal 5 Bab Laporan Keuangan Konsolidasi – hal 6-7 Bab Laporan Keuangan Konsolidasi – hal 8-100
√
Bab Laporan Keuangan Konsolidasi – hal 77-79
4
5
Perbandingan tingkat profitabilitas. Uraian mengenai perbandingan laba/rugi usaha tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.
Elnusa 2009 Annual Report
207
208
Informasi Tambahan Additional Information
Kriteria Annual Report Award 2009 Kriteria 6
7
8
Penyajian Laporan Arus Kas.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi.
Transaksi dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Penjelasan Memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. Penggunaan metode langsung (direct method). 2. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. 3. Pengungkapan aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas. 4. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan atau pengeluaran kas kepada pelanggan (customer), karyawan, pemasok, dan pembayaran pajak selama tahun berjalan pada aktivitas operasi. 5. Penyajian penambahan dan pembayaran hutang jangka panjang serta dividen pada aktivitas pendanaan. Meliputi sekurang-kurangnya: 1. Konsep dasar penyajian laporan keuangan. 2. Pengakuan pendapatan dan beban. 3. Penilaian investasi. 4. Penilaian dan metode penyusutan aset tetap. 5. Dasar perhitungan laba per saham. Hal-hal yang harus diungkapkan antara lain: 1. Rincian jenis transaksi, nama pihak yang memiliki hubungan istimewa, dan jumlah piutang dan atau hutang yang terkait. 2. Dirinci jumlah masing-masing pos aset, kewajiban, penjualan dan pembelian (beban) kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa beserta persentasenya terhadap total aset, kewajiban, penjualan dan pembelian (beban). 3. Penjelasan transaksi yang tidak berhubungan dengan kegiatan usaha utama dan jumlah hutang / piutang sehubungan dengan transaksi tersebut. 4. Sifat hubungan, jenis dan unsur transaksi hubungan istimewa. 5. Kebijakan harga dan syarat transaksi serta pernyataan apakah penerapan kebijakaan harga dan syarat tersebut sama dengan kebijakan harga dan syarat untuk transaksi dengan pihak ketiga.
Laporan Tahunan 2009 Perseroan Check List
Keterangan Bab Laporan Keuangan Konsolidasi – hal 6-7
√ √
√ √
√
√
Bab Laporan Keuangan Konsolidasi – hal11-28
√ √ √ √
√
√
√
√ √
Bab Laporan Keuangan Konsolidasi – hal 35-37
Informasi Tambahan Additional Information
Kriteria Annual Report Award 2009 Kriteria 9
10
11
Penjelasan
Pengungkapan yang Berhubungan Hal-hal yang harus diungkapkan dengan Perpajakan. selain Jenis dan Jumlah Hutang Pajak : 1. Rekonsiliasi antara beban (penghasilan) pajak dengan hasil perkalian laba akuntansi dengan tarif yang berlaku dengan mengungkapkan dasar perhitungan tarif pajak yang berlaku. 2. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini 3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi telah sesuai dengan SPT. 4. Rincian aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disajikan pada neraca untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aset atau kewajiban pajak tangguhan yang diakui pada neraca. 5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak. Aset & Kewajiban Dalam Mata Uang Hal-hal yang harus diungkapkan: Asing. 1. Rincian aset dan kewajiban dalam mata uang asing serta ekuivalennya dalam rupiah, 2. Posisi neto dari aset dan kewajiban dalam mata uang asing. 3. Rincian kontrak valuta berjangka dan equivalen dalam rupiah. 4. Kebijakan manajemen resiko mata uang asing. 5. Apabila lindung nilai tidak dilakukan, alasan untuk tidak melakukannya. Perkembangan Terakhir Standar Hal-hal yang harus diungkapkan: Akuntansi Keuangan dan Peraturan 1. Penjelasan mengenai standar Lainnya. akuntansi keuangan dan peraturan baru yang diterapkan dan mempengaruhi aktivitas perusahaan. 2. Dampak penerapan standar akuntansi keuangan dan peraturan baru tersebut.
Laporan Tahunan 2009 Perseroan Check List
√
Keterangan
Bab Laporan Keuangan Konsolidasi – hal 56-60
√ √ √
√
√
Bab Laporan Keuangan Konsolidasi – hal 97-98
√ √ √ √
√
Bab Laporan Keuangan Konsolidasin – hal 25-28
√
Elnusa 2009 Annual Report
209
210
Informasi Tambahan Additional Information
Kriteria Annual Report Award 2009 Kriteria 12
Komitmen dan Kontinjensi.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Penjelasan Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Untuk perikatan berupa perjanjian sewa, keagenan dan distribusi, bantuan manajemen, teknis, royalti dan lisensi memuat uraian tentang pihakpihak yang terkait, periode berlakunya perikatan, dasar penentuan kompensasi dan denda, jumlah beban atau pendapatan pada periode pelaporan, dan pembatasanpembatasan lainnya. 2. Untuk perikatan berupa Kontrak/perjanjian yang memerlukan penggunaan dana di masa yang akan datang, seperti: pembangunan pabrik, perjanjian pembelian, ikatan untuk investasi, dsb. memuat uraian tentang pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian, periode berlakunya perikatan, nilai keseluruhan, mata uang, dan bagian yang telah direalisasi. 3. Untuk pemberian jaminan/ garansi memuat uraian tentang pihak-pihak yang dijamin dan yang menerima jaminan, yang dipisahkan antara pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak ketiga untuk pihak yang dijamin, latar belakang dikeluarkannya jaminan, periode berlakunya jaminan, nilai jaminan. 4. Perkara/sengketa hukum dengan mengungkapkan pihak-pihak yang terkait, jumlah yang diperkarakan, serta latar belakang, isi dan status perkara dan pendapat hukum (legal opinion). 5. Untuk peraturan pemerintah yang mengikat perusahaan seperti: masalah lingkungan hidup, diungkapkan uraian singkat tentang peraturan dan dampaknya terhadap perusahaan.
Laporan Tahunan 2009 Perseroan Check List √
√
√
√
√
Keterangan Bab Laporan Keuangan Konsolidasi– hal 63-94
Informasi Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement
Elnusa 2009 Annual Report
211
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement
PT Elnusa Tbk dan anak perusahaan/ and subsidiaries Laporan keuangan konsolidasi beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008/ Consolidated financial statements with independent auditors’ report years ended December 31, 2009 and 2008
2009 Elnusa Annual Report
213
214
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGALTANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008
Daftar Isi
Table of Contents
Laporan Auditor Independen
Halaman/ Page
Halaman/ Page
Neraca Konsolidasi …………………………………...
1-3
Laporan Auditor Independen Laporan Laba Rugi Konsolidasi …………… …........ 217-219 4 Neraca Konsolidasi........................................ Laporan Laba Rugi Konsolidasi..................... Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi ………...... 2205 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi....... 221 Laporan Arus Kas Konsolidasi …………………….... 6-7 Laporan Arus Kas Konsolidasi....................... 222-223 Catatan Atas LaporanKeuangan Keuangan Konsolidasi …….. 224-316 8-100 Catatan Atas Laporan Konsolidasi.
Independent Auditors’ Report ………………………..... Consolidated Balance Sheets
Independent Auditors’ Report ………………….. Consolidated Statements of Income ...............................Consolidated Balance Sheets .....................Consolidated Statements ………Consolidated Statements of Changesof in Income Equity .......Consolidated Statements of Changes in Equity …………….. Consolidated Statements of Cash Flows ..............Consolidated Statements of Cash Flows .…… Notes to the Consolidated Financial Financial Statements ........Notes to the Consolidated Statements
***************************
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement
2009 Elnusa Annual Report
215
Laporan Tahunan Elnusa 2009
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Except Par Value Per Share)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal Per Saham) Catatan/ Notes
2009
2008
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha - bersih Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp52.021 dan Rp48.057 masing-masing pada tahun 2009 dan 2008 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Piutang sewa pembiayaan yang jatuh tempo dalam satu tahun Piutang lain-lain - pihak ketiga Persediaan - setelah dikurangi penyisihan persediaan usang sebesar Rp1.017 dan Rp1.441 masing-masing pada tahun 2009 dan 2008 Uang muka Pajak pertambahan nilai dibayar di muka Biaya dibayar di muka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan - bersih Piutang sewa pembiayaan jangka panjang Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp4.297 pada tahun 2009 Penyertaan saham - bersih Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp1.086.455 dan Rp885.655 masing-masing pada tahun 2009 dan 2008 dan penurunan nilai sebesar Rp4.065 pada tahun 2009 Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp9.791 dan Rp9.340 masing-masing pada tahun 2009 dan 2008 Aset lain-lain
ASSETS 1.124.202 75.000
2d,2q,3,28 2d,4 2e,2q,5, 14,18,28,31
375.173 473.570
401.120 -
381.451
Third parties - net of allowance for doubtful accounts of Rp52,021 and Rp48,057 in 2009 and 2008, respectively
8.644 33.113
2f,7 2j,2q, 6,28,31 2q,28
83.800 200.118
2g,8, 14,18 2q,9,26e,28
74.609 181.097
Related parties Current maturities of finance lease receivables Other receivables - third parties Inventories - net of allowance for inventories obsolescence of Rp1,017 and Rp1,441 in 2009 and 2008, respectively Advances
167.648 6.758
2h
133.334 8.802
Prepaid value added taxes Prepaid expenses
1.619.482
Total Current Assets
2.548.026
38.148 15.509
20.673 45.375
1.332.583
80.739 129.368
2r,16 2j,2q, 6,28,31
2e,2f,2q,7,28 2c,10
2i,2j,2k, 11,14,18
2l,12, 14,18 2i,2m,2n, 2q,13,16, 18,25,28
397.874
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Short-term investments Trade receivables - net
11.202 29.993
2.083
NON-CURRENT ASSETS Deferred tax assets - net Finance lease receivables net of current maturities
28.159 198.782
Due from related parties net of allowance for doubtful accounts of Rp4,297 in 2009 Investments in shares of stock - net
33.923
Property and equipment - net of accumulated depreciation of Rp1,086,455 and Rp885,655 in 2009 and 2008, respectively, and 1.213.210 impairment of Rp4,065 in 2009 Investment property - net of accumulated depreciation of Rp9,791 and Rp9,340 in 2009 and 2008, 81.190 respectively 140.987 Other assets
Jumlah Aset Tidak Lancar
1.662.395
1.698.334
Total Non-Current Assets
JUMLAH ASET
4.210.421
3.317.816
TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlam pir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of the consolidated financial statements.
1 2009 Elnusa Annual Report
217
218
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued) December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Except Par Value Per Share)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal Per Saham) Catatan/ Notes
2009
2008
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Pinjaman jangka pendek Hutang usaha Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang lain-lain - pihak ketiga Hutang pajak Uang muka pelanggan Biaya masih harus dibayar Pendapatan ditangguhkan Kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang bank Hutang sewa pembiayaan Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa Kewajiban jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang bank Hutang sewa pembiayaan Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan Jumlah Kewajiban Tidak Lancar Jumlah Kewajiban HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
LIABILITIES AND EQUITY 329.203 298.216 234.077 41.655 172.841 39.032 360.368 5.160 165.974 14.664
2q,14,18,28 2q,15,28
351.376
2f,7 2q,28 2r,16 2q,28 2q,17,28 2n
25.387 37.240 103.967 37.125 224.823 3.020
2q,18,28 2j
1.661.190
2f,2q, 7,28
116.083
88.332 15.901
Related parties Other payables - third parties Taxes payable Advances from customers Accrued expenses Deferred income Current maturities of long-term debts Bank loans Finance lease payables
1.163.382
Total Current Liabilities NON-CURRENT LIABILITIES
19.581
Due to related parties
2j
437.335 24.517
2p,25
40.909
Long-term debts - net of current maturities Bank loans Finance lease payables Estimated liabilities for employees’ benefits
624.978
522.342
Total Non-Current Liabilities
2.286.168
1.685.724
Total Liabilities
18.259
MINORITY INTERESTS IN NET ASSETS OF CONSOLIDATED SUBSIDIARIES
470.352 6.402
2q,18,28
32.141
14.575
2b
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlam pir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of the consolidated financial statements.
2 Laporan Tahunan Elnusa 2009
276.211
CURRENT LIABILITIES Short-term loans Trade payables Third parties
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued) December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Except Par Value Per Share)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal Per Saham)
Catatan/ Notes
2009 EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham Modal dasar 22.500.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 7.298.500.000 saham Tambahan modal disetor - bersih Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Jumlah ekuitas sebelum dikurangi saham yang diperoleh kembali Saham yang diperoleh kembali pada harga perolehan - 99.738.000 saham
729.850 419.958
1b,19 19
1.810
2b,20
301
2b
28.526 743.954
19
1.924.399
2008 EQUITY Share capital - Rp100 par value per share Authorized 22,500,000,000 shares Issued and fully paid 729.850 7,298,500,000 shares 419.958 Additional paid-in capital - net Differences arising from restructuring transactions among 1.810 entities under common control Differences arising from foreign currency translation (41) of financial statements Retained earnings 21.838 Appropriated 455.139 Unappropriated Total equity before treasury stock
1.628.554
(14.721)
2v,19
(14.721)
Treasury stock at cost 99,738,000 shares
Ekuitas - Bersih
1.909.678
1.613.833
Equity - Net
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
4.210.421
3.317.816
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlam pir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of the consolidated financial statements.
3 2009 Elnusa Annual Report
219
220
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Except Basic Earnings Per Share)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Laba Bersih Per Saham Dasar)
Catatan/ Notes
2009
2008
PENDAPATAN USAHA
3.662.331
2f,2o,7,21
2.543.913
OPERATING REVENUES
BEBAN POKOK PENDAPATAN USAHA
3.119.303
2f,2o, 7,22,25
2.149.039
COST OF OPERATING REVENUES
394.874
GROSS PROFIT
LABA KOTOR
543.028
BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi
9.265 257.476
Jumlah Beban Usaha LABA USAHA
2f,2o, 7,23,25
OPERATING EXPENSES 9.463 205.024
Selling General and administrative
266.741
214.487
Total Operating Expenses
276.287
180.387
INCOME FROM OPERATIONS
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN 437.825
10,26f
7.715
Laba (rugi) selisih kurs - bersih Penghasilan bunga
43.063 20.014
2q
(30.818) 12.472
Laba (rugi) penjualan aset tetap dan properti investasi - bersih Beban pajak Beban keuangan Rupa-rupa - bersih
(1.101) (26.308) (92.958) (27.835)
2i,11,12 2r,16 14,18,24
15.402 (20.328) (58.987) 4.719
OTHER INCOME (CHARGES) Gain on sale of investment in shares of stock Gain (loss) on foreign exchange - net Interest income Gain (loss) on sale of property and equipment and investment property - net Tax expenses Financing costs Others - net
Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih
352.700
(69.825)
Other Income (Charges) - Net
62.968
EQUITY IN NET EARNINGS OF ASSOCIATED COMPANIES - NET
173.530
INCOME BEFORE INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE)
Laba penjualan penyertaan saham
BAGIAN ATAS LABA BERSIH PERUSAHAAN ASOSIASI BERSIH LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
39.795 668.782
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Tahun berjalan Tangguhan
(203.514) 4.225
Beban Pajak Penghasilan - Bersih
(199.289)
LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
2c,10
2r,16
469.493
(33.503)
Income Tax Expense - Net
140.027
(3.260)
2b
466.233 65
2t,29
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlam pir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
(6.255)
INCOME BEFORE MINORITY INTERESTS IN NET EARNINGS OF CONSOLIDATED SUBSIDIARIES MINORITY INTERESTS IN NET EARNINGS OF CONSOLIDATED SUBSIDIARIES
133.772
NET INCOME
19
BASIC EARNINGS PER SHARE
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of the consolidated financial statements.
4 Laporan Tahunan Elnusa 2009
(36.692) 3.189
INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE) Current Deferred
-
729.850
-
2b
19
-
19
729.850
2b
19
-
2i,2l 19 2v,19
-
419.958
-
-
419.958
-
-
438.000 (18.042)
Tambahan Modal Disetor Bersih/ Additional Paid-in Capital - Net
-
-
-
-
-
(261.996) -
-
261.996
5
1.810
-
-
1.810
-
-
-
1.810
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Differences Arising from Restructuring Transactions among Entities under Common Control
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlam pir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
Saldo 31 Desember 2009
Cadangan umum Laba bersih Dividen kas Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
Saldo 31 Desember 2008
Reklasifikasi selisih nilai revaluasi aset tetap dan properti investasi ke saldo laba Cadangan umum Saham yang diperoleh kembali Laba bersih Dividen kas Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
146.000 -
19
583.850
Saldo 1 Januari 2008
Penerbitan saham melalui penawaran umum saham perdana Biaya emisi saham
Catatan/ Notes
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Share Capital
Selisih Nilai Revaluasi Aset Tetap dan Properti Investasi/ Revaluation Increment in Property and Equipment and Investment Property
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
301
342
-
(41)
(79)
-
-
38
Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan/ Differences Arising from Foreign Currency Translation of Financial Statements
743.954
-
(6.688) 466.233 (170.730)
455.139
-
261.996 (5.007) 133.772 (19.998)
-
84.376
Belum Ditentukan Penggunaannya/ Unappropriated
(14.721)
-
-
(14.721)
-
(14.721) -
-
-
Saham yang Diperoleh Kembali pada Harga Perolehan/ Treasury Stock at Cost
1.909.678
342
466.233 (170.730)
1.613.833
(79)
(14.721) 133.772 (19.998)
584.000 (18.042)
948.901
Ekuitas - Bersih/ Equity - Net
Balance as of December 31, 2009
Appropriation for general reserves Net income Cash dividends Differences arising from foreign currency translation of financial statements
Balance as of December 31, 2008
Issuance of shares through initial public offering Stock issuance cost Reclassification of revaluation increment in property and equipment and investment property to retained earnings Appropriation for general reserves Treasury stock Net income Cash dividends Differences arising from foreign currency translation of financial statements
Balance as of January 1, 2008
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of the consolidated financial statements.
28.526
-
6.688 -
21.838
-
5.007 -
-
16.831
Telah Ditentukan Penggunaannya/ Appropriated
Saldo Laba/Retained Earnings
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement
2009 Elnusa Annual Report
221
222
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) Catatan/ Notes
2009 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan kontraktor Pembayaran kas kepada karyawan Kas yang dihasilkan dari operasi Penerimaan penghasilan bunga Pembayaran beban keuangan Pembayaran pajak Pembayaran atas aktivitas operasi lainnya - bersih Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
3.586.090
21
(2.306.175) (518.783)
Pembelian aset tetap Penempatan deposito berjangka investasi jangka pendek
290.626 12.472 (58.987) (36.794)
(195.812)
(171.345)
288.389
35.972
32.538
10
574 4.229 598.735
11 12 10
(241.046)
11
(75.000)
4
Uang muka penyertaan saham
-
Penambahan penyertaan saham
-
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan hutang bank Pembayaran untuk: Hutang bank Hutang sewa pembiayaan Penerimaan (pembayaran) hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pembayaran dividen kas Penurunan kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya Pembelian saham yang diperoleh kembali Penerimaan dari penawaran umum saham perdana - bersih
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES 2.350.772 Cash received from customers Cash paid to suppliers (1.668.260) and contractors (391.886) Cash paid to employees
761.132 20.014 (92.958) (203.987)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dividen kas dari perusahaan asosiasi Penerimaan atas penjualan: Aset tetap Properti investasi Penyertaan saham
2008
10
320.030
14,18
(269.485) (19.352)
14,18 18
103.988 (54.085) (4.374) -
(23.839) (14.721)
19
Net Cash Provided by (Used in) Investing Activities
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES 895.374 Proceeds from bank loans Payments of: (535.028) Bank loans (34.755) Finance lease payables (28.782) (16.958)
13
Net Cash Provided by Operating Activities
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from cash dividends received from associated 25.909 companies Proceeds from sale of: 2.855 Property and equipment 24.336 Investment property Investment in shares of stock Acquisition of (577.558) property and equipment Placements of time deposits short-term investments Advance for investment (19.234) in shares of stock Addition in investment (5.357) in shares of stock
(549.049)
357.971
Cash provided by operations Receipts from interest income Payments for financing costs Payments for taxes Payments for other operating activities - net
Proceeds (payments) of due to related parties Payments of cash dividends Decrease in restricted cash and cash equivalents
565.958
Purchases of treasury stock Proceeds from initial public offering of shares - net
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
114.663
807.249
Net Cash Provided by Financing Activities
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
723.082
294.172
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
401.120
3
106.948
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
1.124.202
3
401.120
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlam pir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of the consolidated financial statements.
6 Laporan Tahunan Elnusa 2009
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued) Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
Catatan/ Notes
2009
2008
AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS Transfer aset tetap ke piutang sewa pembiayaan
14.848
-
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlam pir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
ACTIVITIES NOT AFFECTING CASH FLOWS Transfer of property and equipment to finance lease receivables
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of the consolidated financial statements.
7 2009 Elnusa Annual Report
223
224
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
1.
UMUM a.
GENERAL a.
Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum
Establishment of the General Information
Company
and
PT Elnusa Tbk (Perusahaan) didirikan dengan nama PT Electronika Nusantara pada tanggal 25 Januari 1969 berdasarkan Akta Notaris Tan Thong Kie, S.H., No. 18 tanggal 25 Januari 1969 jo Akta Notaris No. 10 tanggal 13 Februari 1969 oleh notaris yang sama. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. J.A.5/18/24 tanggal 19 Februari 1969 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 35, Tambahan No. 58 tanggal 2 Mei 1969. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan Anggaran Dasar terakhir kali berdasarkan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H. (pengganti Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn.) No. 29 tanggal 6 Mei 2009 yang meliputi antara lain perubahan mengenai pengeluaran saham, Rapat Umum Pemegang Saham, pengangkatan, pemberhentian, tugas dan wewenang direksi dan dewan komisaris serta pembagian dividen. Perubahan Anggaran Dasar ini telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan diterima dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHUAH.01.10-08671 tanggal 25 Juni 2009.
PT Elnusa Tbk (the “Company”) was established under the original name of PT Electronika Nusantara on January 25, 1969 based on Notarial Deed No. 18 dated January 25, 1969 of Tan Thong Kie, S.H., as amended by Notarial Deed No. 10 dated February 13, 1969 of the same notary. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. J.A.5/18/24 dated February 19, 1969, and was published in Supplement No. 58 of the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 35 dated May 2, 1969. The Articles of Association has been amended several times, the latest amendments by Notarial Deed No. 29 dated May 6, 2009 of Aulia Taufani, S.H. (substitute notary of Sutjipto, S.H., M.Kn.) concerning, among others, amendments on issuance of shares, Shareholders’ General Meeting, appointment, resignation, duties and authorities of directors and board of commissioners, and distribution of dividend. These amendments in the Articles of Association have been registered to the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia with Register No. AHUAH.01.10-08671 dated June 25, 2009.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan bergerak dalam bidang jasa, perdagangan, pertambangan, pembangunan dan perindustrian. Perusahaan berdomisili di Graha Elnusa Lt. 16, Jl. T.B. Simatupang Kav. 1B, Jakarta Selatan dan mulai beroperasi secara komersial pada bulan September 1969. Saat ini, Perusahaan beroperasi dalam bidang jasa hulu migas dan penyertaan saham pada Anak perusahaan dan perusahaan asosiasi yang bergerak dalam berbagai bidang usaha, yaitu jasa dan perdagangan penunjang hulu migas, jasa dan perdagangan hilir migas, jasa pengolahan dan penyimpanan data migas, pengelolaan aset lapangan migas dan jasa telekomunikasi. Perusahaan juga beroperasi dalam bidang penyediaan barang dan jasa kepada Anak perusahaan dan perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa serta penyediaan dan pengelolaan ruang perkantoran.
In accordance with the Company’s Articles of Association, the scope of its activities is to provide services, trading, mining, construction and industry. The Company is domiciled at Graha Elnusa Fl. 16, Jl. T.B. Simatupang Kav. 1B, South Jakarta and started its commercial operations in September 1969. Currently, the Company is engaged in upstream oil and gas services and investing in shares of stock in Subsidiaries and associates that are engaged in several industries, such as upstream oil and gas support services and trading, downstream oil and gas services and trading, oil and gas data management and storage services, oil and gas field asset management and telecommunication services. The Company also provides goods and services to its Subsidiaries and related parties and providing and managing office spaces.
8 Laporan Tahunan Elnusa 2009
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
1.
UMUM (lanjutan) b.
GENERAL (continued) b.
Penawaran Umum Saham
Public Offering of Shares
Pada tanggal 25 Januari 2008, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan menerbitkan Surat Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana Perusahaan sebanyak 1.460.000.000 saham. Pada tanggal 6 Februari 2008, saham Perusahaan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran perdana sebesar Rp400 (Rupiah penuh) per saham. c.
On January 25, 2008, the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency issued the Effective Statement Letter in accordance with the Company’s Initial Public Offering of its 1,460,000,000 shares. On February 6, 2008, the Company’s shares have been listed in the Indonesia Stock Exchange at an initial offering price of Rp400 (full amount) per share.
c.
Karyawan, Direksi dan Komisaris
Employees, Directors and Commissioners
Pada tanggal 31 Desember 2009, susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Direktur Operasi Direktur Keuangan Direktur SDM dan Umum Direktur Pengembangan Usaha
As of December 31, 2009, the composition of the Company’s boards of commissioners and directors are as follows:
Waluyo Anton Sugiono Soehandjono Sahap Manuntun Hari Kustoro Surat Indrijarso Eteng Ahmad Salam Eddy Sjahbuddin Santun Nainggolan Lucy Sycilia Muhammad Jauzi Arif
Pada tanggal 31 Desember 2008, susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Direktur Pengembangan Direktur Operasi Direktur Keuangan
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Directors President Director Operation Director Finance Director HR and General Affairs Director Business Development Director
As of December 31, 2008, the composition of the Company’s boards of commissioners and directors are as follows:
Iin Arifin Takhyan Harry Triono Anton Sugiono Sahap Manuntun Hari Kustoro Surat Indrijarso Eteng Ahmad Salam Eteng Ahmad Salam Eddy Sjahbuddin Hendri S. Suardi
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Directors President Director Development Director Operation Director Finance Director
9 2009 Elnusa Annual Report
225
226
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
1.
UMUM (lanjutan) c.
GENERAL (continued) c.
Karyawan, Direksi dan Komisaris (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2009, susunan komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota Anggota Anggota
As of December 31, 2009, members of the Company’s audit committee are as follows:
Surat Indrijarso Sahap Manuntun Hari Kustoro Zainal Ariffin Farida Meutia Anita Kencanawati
Pada tanggal 31 Desember 2008, susunan komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota Anggota Anggota
2.
Chairman Member Member Member Member
As of December 31, 2008, members of the Company’s audit committee are as follows:
Surat Indrijarso Sahap Manuntun Hari Kustoro Zainal Ariffin Farida Meutia Bibin Busono
Chairman Member Member Member Member
Sekretaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah Heru Samodra.
The Corporate Secretary of the Company as of December 31, 2009 and 2008 is Heru Samodra.
Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai 1.838 karyawan (1.331 karyawan tetap dan 507 karyawan kontrak) dan 1.800 karyawan (1.335 karyawan tetap dan 465 karyawan kontrak) masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (tidak diaudit).
The Company and Subsidiaries have 1,838 employees (1,331 permanent employees and 507 contract employees) and 1,800 employees (1,335 permanent employees and 465 contract employees) as of December 31, 2009 and 2008 (unaudited), respectively.
Gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada direksi dan komisaris Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sebesar Rp16,0 miliar dan Rp12,3 miliar masing-masing untuk tahun 2009 dan 2008.
Salaries and other compensation benefits paid to the Company’s and Subsidiaries’ directors and commissioners amounted to Rp16.0 billion and Rp12.3 billion in 2009 and 2008, respectively. 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a.
Employees, Directors and Commissioners (continued)
Dasar Penyajian Konsolidasi
Laporan
a.
Keuangan
Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK).
OF
Basis of Statements
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Consolidated
Financial
The consolidated financial statements are prepared in accordance with generally accepted accounting principles in Indonesia that are covered by Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) issued by Indonesian Institute of Accountants (IAI) and by the regulations of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (BAPEPAM-LK).
10 Laporan Tahunan Elnusa 2009
SUMMARY POLICIES
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a.
b.
Dasar Penyajian Laporan Konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
Keuangan
ACCOUNTING
Basis of Consolidated Statements (continued)
Financial
Laporan keuangan konsolidasi terlampir, kecuali laporan arus kas konsolidasi, disusun dengan dasar akrual dan berdasarkan konsep biaya historis, kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar harga yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih dan penyertaan saham tertentu yang dicatat dengan metode ekuitas.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared using the accrual basis and based on historical cost concept, except for inventories that are valued at the lower of cost or net realizable values and certain investments which are presented using equity method.
Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah.
The reporting currency used in consolidated financial statements Indonesian Rupiah.
Laporan arus kas konsolidasi, disajikan dengan menggunakan metode langsung (direct method), menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are presented using the direct method by classifying the receipts and disbursements of cash and cash equivalents into operating, investing and financing activities. b.
Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan yang dimiliki atau dikendalikan oleh Perusahaan, secara langsung dengan kepemilikan saham lebih dari 50,00%. Berikut adalah rincian Anak perusahaan:
Nama Anak Perusahaan/ Name of Subsidiaries
Kegiatan Usaha/ Principal Activity
the is
Principles of Consolidation The consolidated financial statements include the accounts of the Company and the following Subsidiaries, whereby the Company directly owns or controls more than 50.00% of the voting shares. The details of Subsidiaries are as follows:
Domisili/ Domicile
Tahun Perolehan/ Pendirian/ Year of Acquisition/ Incorporation
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership 2009 %
2008 %
Jumlah Aset/Total Assets 2009
2008
PT Sigma Cipta Utama (SCU)
Manajemen data, teknologi informasi dan telekomunikasi/ Data management, information technology and telecommunications
Jakarta
1980
99,98
99,96
115.595
144.774
PT Purna Bina Nusa (PBN) (Catatan 26g/ Note 26g)
Jasa penguliran, perdagangan dan pabrikasi pipa/ Pipe threading services, trading and manufacturing
Batam
1982
84,50
84,50
148.410
117.833
PT Elnusa Petrofin (EPN)
SPBU, depo, transportasi dan perdagangan BBM dan bahan kimia/ Retail gas station, fuel storage, oil and chemicals distribution and trading
Jakarta
1996
99,93
99,83
385.840
128.819
PT Elnusa Patra Ritel (EPR)
SPBU migas/Retail gas station
Jakarta
1996
98,00
98,00
20.299
24.232
PT Patra Nusa Data (PND) (Catatan 26f/ Note 26f)
Jasa perolehan dan pengelolaan data eksplorasi dan produksi migas/ Oil and gas exploration and production data acquisition and management services
Jakarta
1997
70,00
70,00
63.118
84.645
Elnusa Bangkanai Energy Ltd. (EBE)
Eksplorasi dan produksi migas/ Oil and gas exploration and production
British Virgin Islands
2003
100,00
100,00
31.565
20.719
11 2009 Elnusa Annual Report
227
228
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
b.
Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan) Untuk tujuan konsolidasi, akun-akun EBE, Anak perusahaan yang berdomisili di British Virgin Islands, dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan dasar sebagai berikut: Akun-akun aset dan kewajiban
Akun-akun ekuitas Akun-akun laba rugi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Principles of Consolidation (continued) For consolidation purposes, the accounts of EBE, a Subsidiary domiciled in British Virgin Islands, are translated into Rupiah on the following basis:
-
Kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca/ Middle rate published by Bank Indonesia at balance sheet date Kurs historis/ Historical rate Kurs tengah rata-rata Bank Indonesia selama tahun berjalan/ Average rate published by Bank Indonesia during the year
Kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca dan kurs tengah rata-rata Bank Indonesia selama tahun berjalan yang digunakan adalah sebagai berikut:
Asset and liability accounts
Equity accounts Profit and loss accounts
The middle rate at balance sheets date and average exchange rate during the year as published by Bank Indonesia are as follows:
Rupiah Penuh/Rupiah (Full Amount) Aset dan Kewajiban/ Assets and Liabilities
Laba Rugi/ Profit and Loss
31 Desember 2009/ 31 Desember 2008/ 31 Desember 2009/ 31 Desember 2008/ December 31, 2009 December 31, 2008 December 31, 2009 December 31, 2008 1 Dolar AS
9.400
10.950
10.356
9.757
1 US Dollar
Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing akun neraca dan laporan laba rugi Anak perusahaan yang dimiliki secara langsung oleh Perusahaan disajikan sebagai akun “Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan” pada bagian Ekuitas di neraca konsolidasi.
The resulting difference from the translation of the balance sheet accounts and profit and loss accounts of a directly-owned Subsidiary is presented as “Differences Arising from Foreign Currency Translation of Financial Statements” account under the Equity section in the consolidated balance sheets.
Semua saldo akun dan transaksi yang signifikan antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi.
All significant intercompany accounts and transactions are eliminated.
Bagian kepemilikan pemegang saham minoritas atas aset bersih Anak perusahaan disajikan sebagai akun “Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi” pada neraca konsolidasi. Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu Anak perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam ekuitas Anak perusahaan. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, dibebankan kepada pemegang saham mayoritas, kecuali
The proportionate shares of the minority shareholders in net assets of the Subsidiaries are reflected as “Minority Interests in Net Assets of Consolidated Subsidiaries” account in the consolidated balance sheets. When the cumulative losses applicable to minority shareholders of the Subsidiaries exceed their interests in the equities of the Subsidiaries, the excess is temporarily absorbed by the majority shareholders, except
12 Laporan Tahunan Elnusa 2009
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
c.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)
ACCOUNTING
Principles of Consolidation (continued)
terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutup kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada periode selanjutnya, Anak perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan pada pemegang saham mayoritas dapat ditutup.
when the minority shareholders have the obligation and the ability to absorb the excess of related cumulative losses incurred. Subsequent profits earned by a Subsidiary under such circumstances that are applicable to the minority shareholders are allocated to the majority shareholders of the Company to the extent of the minority interests’ share in losses that have been previously absorbed by the majority shareholders.
Berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, selisih antara biaya perolehan/penerimaan atas aset bersih yang diperoleh dan/atau dijual dengan nilai buku sehubungan dengan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat dan disajikan sebagai akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” pada bagian Ekuitas di neraca konsolidasi.
In accordance with SFAS No. 38 (Revised 2004), “Accounting for Restructuring Among Entities under Common Control”, the difference between the transfer price of acquired and/or sold net assets and the book value in the restructuring transactions between entities under common control is recorded and presented as “Differences Arising from Restructuring Transactions among Entities Under Common Control” account under the Equity section in the consolidated balance sheets. c.
Penyertaan Saham Penyertaan saham yang dimiliki Perusahaan sebesar 20,00% sampai 50,00% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Penyertaan tersebut adalah sebagai berikut:
Nama Perusahaan Asosiasi/ Name of Associate
Investments in Shares of Stock Investments in shares of stock in which the Company maintains ownership interest of 20.00% to 50.00%, are accounted for under the equity method. These investments are as follows:
Kegiatan Usaha/ Principal Activity
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership 2009
2008
Didirikan dan Mulai Beroperasi Tahun/ Year of Incorporation and Start of Operation
PT Patra Telekomunikasi Indonesia
Sistem komunikasi VSAT/ VSAT communication system
40,00%
40,00%
1995/1996
Elnusa Tristar Ramba Ltd., British Virgin Islands
Eksplorasi dan produksi migas/ Oil and gas exploration and production
25,00%
25,00%
2007/2007
PT Infomedia Nusantara (Catatan 10/Note 10)
Layanan direktori telepon, contact center dan content/ Directory services, contact center and contents
-
49,00%
1984/1984
PT Jabar Energi (Catatan 10/Note 10)
Usaha di bidang keenergian/ Energy related business
-
49,00%
2006/2006
13 2009 Elnusa Annual Report
229
230
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
d.
e.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
Penyertaan Saham (lanjutan)
Investments in Shares of Stock (continued)
Dengan metode ekuitas, penyertaan dinyatakan sebesar biaya perolehannya dan ditambah atau dikurangi dengan bagian atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi dalam jumlah yang sesuai dengan persentase kepemilikan Perusahaan atau Anak perusahaan sejak tanggal perolehan serta dikurangi dengan penerimaan dividen kas, kecuali untuk penyertaan pada Elnusa Tristar Ramba Ltd., British Virgin Islands, sebesar 25,00%, dimana pengakuan bagian atas laba bersihnya didasarkan pada kondisi sebagaimana diatur dalam perjanjian (Catatan 10).
Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Company’s or Subsidiaries’ share in the net earnings or losses of the investees since date of acquisition less cash dividend received, except for the investment in Elnusa Tristar Ramba Ltd., British Virgin Islands, with 25.00% ownership, whereby the recognition of equity in net earnings is based on the conditions as stipulated in the agreement (Note 10).
Penyertaan saham lainnya dengan persentase kepemilikan kurang dari 20,00% disajikan sebesar biaya perolehan (cost method).
Other investments in shares of stock with ownership interest of less than 20.00% are accounted for under the cost method. d.
Setara Kas dan Investasi Jangka Pendek
Cash Equivalents Investments
and
Short-term
Call deposit dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.
Call deposits and time deposits with maturities of 3 (three) months or less at the time of placement and not pledged as collateral for loans are classified as “Cash Equivalents”.
Deposito berjangka dengan jangka waktu lebih dari 3 (tiga) bulan tapi tidak melebihi 1 (satu) tahun sejak tanggal penempatan diklasifikasikan sebagai “Investasi Jangka Pendek”.
Time deposits with maturities of more than 3 (three) months but not exceed 1 (one) year at the time of placement are classified as “Shortterm Investments”. e.
Penyisihan Piutang Ragu-ragu Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan dan dinyatakan berdasarkan hasil penelaahan berkala terhadap kolektibilitas piutang masingmasing pelanggan.
f.
ACCOUNTING
Transaksi dengan Pihak-pihak Mempunyai Hubungan Istimewa
Allowance for Doubtful Accounts Allowance for doubtful accounts is determined and provided based on periodic review of the status of the receivable accounts for each customer.
f.
yang
Transactions with Related Parties
Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dicatat dan diungkapkan sesuai dengan PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
Transactions with related parties are recorded and disclosed in accordance with SFAS No. 7, “Related Party Disclosures”.
Transaksi antara Perusahaan dan Anak perusahaan dengan Badan Usaha Milik Negara/Daerah dan perusahaan-perusahaan lain yang dimiliki/dikendalikan negara/daerah, tidak diperhitungkan sebagai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Transactions between the Company and Subsidiaries with the state and region owned/controlled entities are not considered as transactions with related parties.
14 Laporan Tahunan Elnusa 2009
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa (lanjutan) Seluruh transaksi signifikan dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam Catatan 7.
g.
h.
with
Related
Parties
All significant transactions with related parties are disclosed in Note 7. g.
Persediaan
Inventories
Sebelum tanggal 1 Januari 2009, persediaan dicatat berdasarkan PSAK No. 14 yang dikeluarkan pada tahun 1994. Efektif tanggal 1 Januari 2009, Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan PSAK No. 14 (Revisi 2008), “Persediaan”, yang menggantikan PSAK No. 14 (1994), “Persediaan”. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi.
Prior to January 1, 2009, inventories were recorded based on SFAS No. 14 issued in 1994. Effective January 1, 2009, the Company and Subsidiaries have applied SFAS No. 14 (Revised 2008), “Inventories”, which supersedes SFAS No. 14 (1994), “Inventories”. The adoption of this revised SFAS did not result in a significant effect on these consolidated financial statements.
Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak.
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the moving-average method.
Penyisihan untuk persediaan usang disajikan untuk mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersih berdasarkan hasil penelaahan berkala terhadap kondisi fisik persediaan.
Allowance for inventory obsolescence is provided to reduce the carrying value of inventories to their net realizable value based on the periodic review of the physical condition of the inventories. h.
Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama masa manfaat masing-masing biaya.
i.
Transactions (continued)
ACCOUNTING
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized using the straight-line method over the periods benefited.
i.
Aset Tetap Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”. Perusahaan dan Anak perusahaan telah melakukan revaluasi aset tetap sebelum penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) dan memilih model biaya, maka nilai revaluasi aset tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) dan biaya perolehan tersebut adalah nilai pada saat PSAK No. 16 (Revisi 2007) diterapkan. Saldo selisih nilai revaluasi aset tetap yang masih dimiliki pada saat penerapan pertama kali PSAK No. 16 (Revisi 2007) yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca konsolidasi tahun 2007 telah direklasifikasi ke saldo laba pada tahun 2008.
Property and Equipment Effective January 1, 2008, the Company and Subsidiaries have applied SFAS No. 16 (Revised 2007), “Fixed Assets”, which supersedes SFAS No. 16 (1994), “Fixed Assets and Other Assets”, and SFAS No. 17 (1994), “Accounting for Depreciation”. The Company and Subsidiaries had previously revalued their property and equipment before the application of SFAS No. 16 (Revised 2007) and have chosen the cost model, thus, the revalued amount of property and equipment is considered as deemed cost and the cost is the value at the time SFAS No. 16 (Revised 2007) is applied. The balance of revaluation increment in property and equipment that still exist at the first time application of SFAS No. 16 (Revised 2007) as presented under equity section in the 2007 consolidated balance sheet have been reclassified to retained earnings in 2008.
15 2009 Elnusa Annual Report
231
232
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
Aset Tetap (lanjutan)
ACCOUNTING
Property and Equipment (continued)
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang tidak disusutkan) dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya.
Property and equipment is stated at cost less accumulated depreciation (except for land which is not depreciated) and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of the property and equipment when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the property and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in consolidated statements of income as incurred.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut:
Depreciation is calculated based on straightline method over the estimated useful lives of the assets as follows: Tahun/ Years
Bangunan, prasarana dan instalasi Mesin dan peralatan Perabotan dan perlengkapan kantor Alat transportasi Konstruksi baja
4 - 20 2 - 10 2-5 2-5 10
Buildings, improvements and installations Machinery and equipment Office furniture, fixtures and equipment Transportation equipment Steel constructions
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of property and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in profit and loss in the year the asset is derecognized.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditinjau ulang, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
The asset’s residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end.
Semua biaya yang terjadi sehubungan dengan perolehan hak atas tanah ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan tanah sebagai bagian dari “Aset Lain-lain” dalam Aset Tidak Lancar pada neraca konsolidasi. Biaya tersebut, yang meliputi antara lain, biaya perizinan, biaya survei dan pengukuran lokasi, biaya notaris dan pajakpajak yang berhubungan dengan perolehan tanah tersebut, diamortisasi selama masa hak atas tanah yang bersangkutan.
All incidental costs incurred in relation with the acquisitions of landrights are deferred and presented separately from the main acquisition costs of the landrights as part of “Other Assets” under Non-current Assets in the consolidated balance sheets. Such costs, which include, among others, legal fees, area survey and remeasurement fees, notary fees, and related taxes are amortized over the legal terms of the related landrights.
16 Laporan Tahunan Elnusa 2009
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
Aset Tetap (lanjutan) Nilai aset harus dikaji ulang atas kemungkinan penurunan pada nilai wajarnya yang disebabkan oleh peristiwa atau perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatat aset mungkin tidak dapat dipulihkan. Penurunan nilai aset diakui sebagai biaya tahun berjalan.
j.
ACCOUNTING
Property and Equipment (continued) Asset values are reviewed for any impairment and possible writedown to fair values whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying values of the assets may not be fully recovered. Impairment of assets is recognized as a charge to current operations.
j.
Sewa
Lease
Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa” menggantikan PSAK No. 30 (1990), “Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.
Effective January 1, 2008, SFAS No. 30 (Revised 2007), “Leases” supersedes SFAS No. 30 (1990), “Accounting for Leases”. Based on SFAS No. 30 (Revised 2007), the determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset. Under this revised SFAS, leases that transfer substantially to the lessee all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as finance leases.
Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Moreover, leases which do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as operating leases.
Perusahaan dan Anak perusahaan sebagai lessee
Company and Subsidiaries as lessees
i)
i)
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Perusahaan dan Anak perusahaan mengakui aset dan kewajiban dalam neraca konsolidasi pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Sewa kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi konsolidasi.
Based on SFAS No. 30 (Revised 2007), under a finance lease, the Company and Subsidiaries shall recognize assets and liabilities in the consolidated balance sheets at amounts equal to the fair value of the leased property or, if lower, the present value of the minimum lease payments, each determined at the inception of the lease. Minimum lease payments shall be apportioned between the finance charge and the reduction of the outstanding liability. The finance charge shall be allocated to each period during the lease term so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rents shall be charged as expenses in the periods in which they are incurred. Finance charges are reflected in the consolidated statements of income.
17 2009 Elnusa Annual Report
233
234
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
Sewa (lanjutan) Perusahaan dan Anak perusahaan sebagai lessee (lanjutan)
Lease (continued) Company and (continued)
Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan dan Anak perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. ii)
ACCOUNTING
Subsidiaries
as
lessees
Capitalised leased assets (presented under the account of property and equipment) are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the assets and the lease term, if there is no reasonable certainty that the Company and Subsidiaries will obtain ownership by the end of the lease term.
Dalam sewa operasi, Perusahaan dan Anak perusahaan mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
ii)
Under an operating lease, the Company and Subsidiaries recognized lease payments as an expense on a straightline basis over the lease term.
Perusahaan dan Anak perusahaan sebagai lessor
Company and Subsidiaries as lessors
i)
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Perusahaan dan Anak perusahaan mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di neraca sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan penghasilan pembiayaan. Pengakuan penghasilan pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih Perusahaan dan Anak perusahaan sebagai lessor dalam sewa pembiayaan.
i)
Based on SFAS No. 30 (Revised 2007), under a finance lease, the Company and Subsidiaries shall recognize assets held under a finance lease in its balance sheets and present them as a receivable at an amount equal to the net investment in the lease. Lease payment receivable is treated as repayment of principal and finance income. The recognition of finance income shall be based on a pattern reflecting a constant periodic rate of return on the Company’s and Subsidiaries’ net investment in the finance lease.
ii)
Dalam sewa menyewa biasa, Perusahaan dan Anak perusahaan mengakui aset untuk sewa operasi di neraca konsolidasi sesuai sifat aset tersebut. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa. Sewa kontinjen, apabila ada, diakui sebagai pendapatan pada periode terjadinya. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan atas dasar garis lurus selama masa sewa.
ii)
Under an operating lease, the Company and Subsidiaries shall present assets subject to operating leases in the consolidated balance sheets according to the nature of the asset. Initial direct cost incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized over the lease term on the same basis as rental income. Contingent rents, if any, are recognized as revenue in the periods in which they are earned. Lease income from operating leases shall be recognized as income on a straight-line basis over the lease term.
Penyusutan aset yang diperoleh melalui sewa pembiayaan dihitung dengan menggunakan metode dan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan yang diterapkan untuk aset tetap dengan kepemilikan langsung (Catatan 2i).
Depreciation of assets acquired under finance leases is computed using the same method and estimated useful lives applied to similar property and equipment account acquired under direct ownership (Note 2i).
18 Laporan Tahunan Elnusa 2009
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
Aset Dalam Penyelesaian Aset dalam penyelesaian (disajikan sebagai bagian dari “Aset Tetap”) dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Perusahaan mengkapitalisasi biaya pinjaman sesuai dengan PSAK No. 26, “Biaya Pinjaman”.
l.
ACCOUNTING
Construction in Progress Construction in progress (presented under “Property and Equipment”) is stated at cost. The accumulated costs are reclassified to the appropriate property and equipment account when construction is completed and the asset is ready for its intended use. The Company capitalizes borrowing cost in accordance with SFAS No. 26, “Borrowing Costs”.
l.
Properti Investasi
Investment Property
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan PSAK No. 13 (Revisi 2007), “Properti Investasi”, yang menggantikan PSAK No. 13 (Revisi 1994), “Akuntansi untuk Investasi”. Perusahaan dan Anak perusahaan telah melakukan revaluasi properti investasi sebelum penerapan PSAK No. 13 (Revisi 2007) dan memilih model biaya, maka nilai revaluasi properti investasi tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost). Saldo selisih nilai revaluasi properti investasi yang masih dimiliki pada saat penerapan pertama kali PSAK No. 13 (Revisi 2007) yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca konsolidasi tahun 2007 telah direklasifikasi seluruhnya ke saldo laba pada tahun 2008.
Effective January 1, 2008, the Company and Subsidiaries have applied SFAS No. 13 (Revised 2007), “Investment Property”, which supersedes SFAS No. 13 (Revised 1994), “Accounting for Investment”. The Company and Subsidiaries had previously revalued their investment property before the application of SFAS No. 13 (Revised 2007) and have chosen the cost model, thus, the revalued amount of investment property is considered as deemed cost. The balance of revaluation increment in investment property that still exist at the initial application of SFAS No. 13 (Revised 2007) as presented under equity section in the 2007 consolidated balance sheet have been reclassified to retained earnings in 2008.
Properti investasi terdiri dari tanah, bangunan prasarana dan instalasi, yang dikuasai Perusahaan dan Anak perusahaan untuk disewakan atau untuk mendapatkan keuntungan dari kenaikan nilai atau keduaduanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk biaya transaksi dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang tidak disusutkan) dan rugi penurunan nilai. Jumlah tercatat termasuk bagian biaya penggantian properti investasi yang ada pada saat terjadinya biaya, jika kriteria pengakuan terpenuhi; dan tidak termasuk biaya harian penggunaan properti investasi.
Investment property consists of land, buildings, improvements and installations, which are held by the Company and Subsidiaries to earn rentals or for capital appreciation or both, rather than for use in the production or supply of goods or services or for administrative purposes or sale in the ordinary course of business. Investment property is stated at cost including transaction costs less accumulated depreciation (except for land which is not depreciated) and impairment losses. The carrying amount includes the cost of replacing part of an existing investment property at the time that cost is incurred if the recognition criteria are met; and excludes the costs of day to day servicing of an investment property.
Penyusutan bangunan, prasarana dan instalasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset antara 4 (empat) sampai dengan 20 (dua puluh) tahun.
Depreciation of buildings, improvements and installations are computed using the straightline method based on the estimated useful lives of the assets between 4 (four) to 20 (twenty) years.
19 2009 Elnusa Annual Report
235
236
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l.
Properti Investasi (lanjutan)
Investment Property (continued)
Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.
Investment property is derecognized when either it has been disposed of or when the investment property is permanently withdrawn from use and no future benefit is expected from its disposal. Any gains or losses on the retirement or disposal of an investment property are recognized in profit or loss in the year of retirement or disposal.
Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau selesainya pembangunan atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.
Transfers to investment property are made when, and only when, there is a change in use, evidenced by the end of owner occupation, commencement of an operating lease to another party or completion of construction or development. Transfers from investment property are made when, and only when, there is a change in use, evidenced by commencement of owner occupation or commencement of development with a view to sale.
Untuk transfer dari properti investasi ke aset yang digunakan dalam operasi, Perusahaan dan Anak perusahaan menggunakan metode biaya pada tanggal perubahan penggunaan. Jika aset yang digunakan Perusahaan menjadi properti investasi, Perusahaan mencatat aset tersebut sesuai dengan kebijakan aset tetap sampai dengan saat tanggal terakhir perubahan penggunaannya.
For a transfer from investment property to asset used in operations, the Company and Subsidiaries used the cost method at the date of change in use. If the asset used by the Company becomes an investment property, the Company accounts for such asset in accordance with the policy stated under property and equipment up to the date of change in use. m. Intangible Assets
m. Aset Tidak Berwujud Biaya sehubungan dengan perolehan piranti lunak komputer ditangguhkan dan diamortisasi selama 10 (sepuluh) tahun. n.
ACCOUNTING
Cost incurred in relation to the acquisition of software is deferred and amortized over 10 (ten) years. n.
Pendapatan Ditangguhkan Pendapatan atas proyek dengan sistem kontrak sewa dibukukan dalam akun “Pendapatan Ditangguhkan” sebesar nilai kontrak dan diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu kontrak. Biaya yang timbul sehubungan dengan proyek tersebut diakumulasikan dalam akun “Beban Proyek Tangguhan” yang disajikan sebagai bagian dari “Aset Lain-lain” dalam Aset Tidak Lancar pada neraca konsolidasi dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktu kontrak.
Revenue from contract project are recorded as “Deferred Income” at the amount of contract value and recognized as income over the term of the contract. Costs incurred in connection with the projects are accumulated in “Deferred Project Costs” which are presented as part of “Other Assets” under Non-current Assets in the consolidated balance sheets and amortized over the term of the project.
20 Laporan Tahunan Elnusa 2009
Deferred Income
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) o.
p.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
ACCOUNTING
Revenue and Expense Recognition
Pendapatan dari jasa hulu migas terintegrasi, jasa hilir migas, jasa penunjang hulu migas dan jasa telematika penunjang jasa migas dan non-migas diakui pada saat jasa yang bersangkutan telah diberikan. Pendapatan dari perdagangan hilir migas dan perdagangan penunjang hulu migas diakui pada saat barang telah dikirim kepada pelanggan. Pendapatan dari jasa penyimpanan diakui selama masa perjanjian jasa penyimpanan. Semua kerugian yang telah diketahui atau yang dapat diantisipasi dari kontrak dilaporkan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Klaim untuk kompensasi tambahan diakui selama tahun diselesaikannya klaim tersebut.
Revenue from integrated oil and gas services, downstream oil and gas services, upstream oil and gas support services is recognized when the related services are rendered. Revenue from downstream oil and gas trading and upstream oil and gas support trading is recognized when the goods are delivered to the customers. Revenue from storage services is recognized over the term of the service agreements. All known or anticipated losses on any contracts are reflected in consolidated statement of income for the current year. Claims for additional compensation are recognized during the year when such claims are resolved.
Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses are recognized as incurred. p.
Dana Pensiun dan Kesejahteraan Karyawan
Pension Plans and Retirement Benefits
Perusahaan dan Anak perusahaan mencatat penyisihan untuk imbalan kerja karyawan sesuai dengan Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (UU No. 13/2003). Berdasarkan UU No. 13/2003, perusahaan-perusahaan diharuskan untuk membayar uang pesangon, penghargaan masa kerja dan penggantian hak kepada karyawan apabila persyaratan yang ditentukan pada UU No. 13/2003 terpenuhi.
The Company and Subsidiaries recognize provision for employee service entitlements in accordance with Law No. 13 Year 2003 regarding Labor (Law No. 13/2003). Under Law No. 13/2003, companies are required to pay separation, gratuity and compensation benefits to their employees if the conditions specified in Law No. 13/2003 are met.
Perusahaan dan Anak perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk karyawan tetap tertentu yang memenuhi syarat yang dikelola oleh Dana Pensiun Elnusa (Dapenusa) atau program pensiun iuran pasti untuk karyawan tetap tertentu lainnya yang dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI. Sumber dana pensiun berasal dari iuran Perusahaan dan Anak perusahaan dan karyawan masing-masing sebesar 22,50% dan 7,50% dari upah pokok pensiun karyawan.
The Company and Subsidiaries have defined benefit plans covering certain qualified permanent employees which is managed by Dana Pensiun Elnusa (Dapenusa) or defined contributory retirement plans for other certain qualified permanent employees which are managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI. Contributions to pension plans are funded by the Company and Subsidiaries and their employees at 22.50% and 7.50%, respectively, of the basic pension income of employees.
Sejak tanggal 1 April 1996, Perusahaan tidak lagi memberikan kontribusi kepada Dapenusa, karena manajemen berpendapat bahwa jumlah aset Dapenusa untuk program pensiun telah melebihi kewajiban aktuaria Perusahaan. Pada saat ini, Perusahaan dan Anak perusahaan masih memberikan kontribusi iurannya yang dikelola oleh DPLK BNI.
Starting April 1, 1996, no contribution has been paid by the Company to Dapenusa, since the management believes that the plan assets has exceeded its actuarial liabilities. Currently, the Company and Subsidiaries are still contributing funds which are managed by DPLK BNI.
21 2009 Elnusa Annual Report
237
238
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) p.
q.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p.
Dana Pensiun dan Kesejahteraan Karyawan (lanjutan)
ACCOUNTING
Pension Plans and Retirement Benefits (continued)
Selain program pensiun di atas, Perusahaan menyelenggarakan program tunjangan hari tua dalam bentuk pesangon (“Program Tabel Besar”) yang mencakup seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat yang diberikan pada akhir masa kerja. Perusahaan telah membentuk yayasan untuk mengelola pesangon tersebut dengan nama Yayasan Tabungan Hari Tua Karyawan Elnusa. Pesangon tersebut dibayar berdasarkan upah tetap dan lamanya karyawan bekerja. Sumber dana pesangon berasal dari iuran Perusahaan sebesar 22,50% dari upah pokok pensiun dan 12,50% dari upah tetap. Mulai Juni 2008, Perusahaan membayar pendanaan pesangon sebesar Rp1,0 miliar per bulan.
Aside from the benefit plans as mentioned above, the Company also provides a lumpsum benefit payment (called “Big Table Program”) for all qualified permanent employees at the end of the employees’ service period. The Company has established a foundation, Yayasan Tabungan Hari Tua Karyawan Elnusa to manage the separation benefits. Separation benefits are determined based on the employees’ fixed income and length of services. Separation benefit contributions are funded by the Company at 22.50% of the employee’s basic pension income and 12.50% from fixed income. Starting June 2008, the Company has contributed to the separation benefit fund amounting to Rp1.0 billion per month.
Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”, untuk mengakui kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan sesuai UU No. 13/2003. Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), perhitungan kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan berdasarkan UU No. 13/2003 ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar antara 10,00% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dan 10,00% dari nilai wajar aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan.
The Company and Subsidiaries apply SFAS No. 24 (Revised 2004), “Accounting for Employee Benefits”, to recognize the aforesaid employees’ benefits liability in accordance with Law No. 13/2003. Under SFAS No. 24 (Revised 2004), the calculation of estimated liability of employees’ benefits based on the Law No. 13/2003 is determined using the projected unit credit actuarial method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting year exceeded the greater of 10.00% of the present value of the defined benefit obligation and 10.00% of the fair value of plan assets at the date. Actuarial gains or losses are recognized on the straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. q.
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca konsolidasi, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi selisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan, kecuali untuk kapitalisasi laba atau rugi kurs yang timbul dari pinjaman yang digunakan untuk mendanai aset tertentu.
Transactions
and
Transactions involving foreign currencies are recorded in Indonesian Rupiah amounts at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At consolidated balance sheets date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to Rupiah to reflect the rates of exchange prevailing at such date. Any resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current year, except for capitalized foreign exchange gains or losses arising from borrowings used to finance qualifying assets.
22 Laporan Tahunan Elnusa 2009
Foreign Currency Balances
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) q.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q.
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing (lanjutan)
Foreign Currency Balances (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, kurs yang digunakan Perusahaan dan Anak perusahaan masing-masing adalah sebagai berikut:
r.
s.
Transactions
and
As of December 31, 2009 and 2008, the exchange rates used by the Company and Subsidiaries are as follows:
2009 Dolar AS ($AS1) Dolar Singapura ($Sin1) Euro Eropa (€1)
ACCOUNTING
2008
9.400 6.699 13.510
10.950 7.608 15.432
r.
Pajak Penghasilan
US Dollar (US$1) Singapore Dollar (Sin$1) European Euro (€1)
Income Tax
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas beda temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan fiskal pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa yang akan datang, seperti akumulasi rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sebesar jumlah yang kemungkinan dapat direalisasi.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the current year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan dihitung pada tarif pajak yang diharapkan untuk diterapkan pada tahun ketika aset direalisasi atau hutang diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca konsolidasi. Aset dan kewajiban pajak tangguhan dari masing-masing perusahaan disajikan dalam jumlah bersih pada neraca konsolidasi.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the assets is realized or the liability is settled, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the consolidated balance sheets date. The deferred tax assets and liabilities of each entity are shown at the applicable net amounts in the consolidated balance sheets.
Perubahan atas kewajiban pajak dicatat pada saat hasil ketetapan pemeriksaan diterima atau jika ada pengajuan keberatan atau banding oleh Perusahaan dan Anak perusahaan, pada saat hasil dari keberatan atau banding tersebut telah ditetapkan oleh pengadilan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if objected or appealed against by the Company and Subsidiaries, when the results of the objection or appeal is decided by the court.
s.
Informasi Segmen Pelaporan segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha, sementara segmen sekunder adalah segmen kelompok pelanggan.
Segment Information Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements. The primary format in reporting segment information is based on business segments while secondary segment information is based on customer segments.
23 2009 Elnusa Annual Report
239
240
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
t.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
Informasi Segmen (lanjutan)
Segment Information (continued)
Segmen usaha adalah komponen Perusahaan dan Anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa, baik produk atau jasa individual atau sebagai suatu kelompok produk atau jasa dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
A business segment is a distinguishable component of the Company and Subsidiaries that is engaged in providing products or services for individual or a group of related products or services and that is subject to risks and returns that are different from those of other business segments.
Segmen kelompok pelanggan adalah komponen Perusahaan dan Anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada kelompok pelanggan tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada kelompok pelanggan lain.
A customer segment is a distinguishable component of the Company and Subsidiaries that is engaged in providing products or services within a particular customer environment and that is subject to risks and returns that are different from those of components operating in other customer environments.
Pendapatan dan beban antar segmen dialokasikan atas dasar segmen usaha.
Inter-segment revenues and expenses are allocated on the basis of business segment. t.
Laba Bersih per Saham Dasar Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih konsolidasi tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar pada tahun yang bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun 2009 dan 2008 masing-masing sejumlah 7.198.762.000 dan 7.130.538.249 saham, setelah memperhitungkan efek dari saham yang diperoleh kembali pada tahun 2008 (Catatan 19 dan 29).
u.
ACCOUNTING
Basic earnings per share are computed by dividing consolidated net income for the current year with the weighted-average number of outstanding shares during the year. The weighted-average number of shares outstanding in 2009 and 2008 are 7,198,762,000 and 7,130,538,249 shares, respectively, after considering the effect of treasury stock in 2008 (Notes 19 and 29).
u.
Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat taksiran dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi. Karena terdapatnya risiko melekat dalam suatu estimasi, hasil sebenarnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin didasarkan pada jumlah yang berbeda dari taksiran tersebut.
Use of Estimates The preparation of consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may be based on amounts that differ from those estimates.
24 Laporan Tahunan Elnusa 2009
Basic Earnings per Share
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) v.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) v.
Saham yang Diperoleh Kembali Perusahaan menerapkan metode biaya untuk saham yang diperoleh kembali, dimana jumlah bruto dari biaya yang dikeluarkan untuk membeli saham tersebut disajikan sebagai pengurang pada sisi ekuitas neraca konsolidasi. Ketika saham yang diperoleh kembali tersebut diterbitkan kembali atau dijual sebesar nilai perolehan, maka akun pengurang ekuitas dikreditkan sebesar nilai perolehan, selanjutnya kelebihan dari biaya perolehan tersebut akan dikreditkan pada akun tambahan modal disetor dan kekurangannya akan dibebankan pada laba ditahan.
Treasury Stock The Company applied the cost method for treasury stock, whereby the gross cost of the shares reacquired is charged to a contra equity account in the consolidated balance sheets. When the treasury stock are reissued or resold at cost, the contra equity account is credited; the proceeds in excess of cost are credited to the paid-in-capital account; and any deficiency is charged to retained earnings.
w. Derivative Instruments
w. Instrumen Derivatif Setiap instrumen derivatif (termasuk derivatif melekat) dicatat sebagai aset atau kewajiban dalam neraca konsolidasi dan diakui sebesar nilai wajar masing-masing kontrak. Perubahan nilai wajar instrumen derivatif harus dibukukan pada usaha tahun berjalan, kecuali untuk lindung nilai tertentu yang memungkinkan laba atau rugi instrumen derivatif saling hapus dengan aset atau kewajiban yang dilindungi dalam laporan laba rugi konsolidasi. Setiap entitas diharuskan untuk melakukan dokumentasi, merancang dan menilai efektivitas atas transaksi yang diperlakukan sebagai akuntansi lindung nilai. Semua instrumen derivatif tidak dirancang sebagai aktivitas lindung nilai untuk tujuan akuntansi. x.
ACCOUNTING
Every derivative instrument (including embedded derivatives) is recorded in the consolidated balance sheets as either asset or liability and measured at fair value for each contract. Changes in derivative fair value are recognized in current earnings unless specific hedges allow derivative gains and losses to offset related results on the hedged item in the consolidated statement of income. An entity must formally document, designate and assess the effectiveness of transactions that meet hedge accounting. All of derivative instruments are not designated as hedging instruments for accounting purposes.
x.
Standar yang Telah Dikeluarkan tetapi Belum Berlaku Efektif
Standards Issued but Not Yet Effective
Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi tetapi belum berlaku efektif diantaranya adalah sebagai berikut:
Accounting Standards issued by Financial Accounting Standards Board (DSAK) up to the date of completion of the consolidated financial statements but not yet effective are summarized below, among others:
Berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010
Effective on or after January 1, 2010
-
-
PSAK No. 26 (Revisi 2008), “Biaya Pinjaman”, menentukan biaya Pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut.
PSAK No. 26 (Revised 2008), “Borrowing Costs”, prescribes the borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset form part of the cost of that asset.
25 2009 Elnusa Annual Report
241
242
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) x.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) x.
Standar yang Telah Dikeluarkan tetapi Belum Berlaku Efektif (lanjutan)
ACCOUNTING
Standards Issued but Not Yet Effective (continued)
Berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010 (lanjutan)
Effective on (continued)
-
PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan.
-
PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”, contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed.
-
PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item nonkeuangan.
-
PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities, and some contracts to buy or sell non-financial items.
-
PPSAK No. 1, “Pencabutan PSAK No. 32: Akuntansi Kehutanan, PSAK No. 35: Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi, dan PSAK No. 37: Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol”, berlaku untuk semua entitas yang menerapkan PSAK No. 32, PSAK No. 35, dan PSAK No. 37.
-
PPSAK No. 1, “Revocation of PSAK No. 32: Accounting for Forestry Enterprises, PSAK No. 35: Accounting for Revenues from Telecommunication Services, and PSAK No. 37: Accounting for Toll Road Operations”, applicable for all entities that apply PSAK No. 32, PSAK No. 35 and PSAK No. 37.
-
PPSAK No. 2, “Pencabutan PSAK No. 41: Akuntansi Waran dan PSAK No. 43: Akuntansi Anjak Piutang”, berlaku untuk semua entitas yang menerapkan PSAK No. 41 dan PSAK No. 43.
-
PPSAK No. 2, “Revocation of PSAK No. 41: Accounting for Warrants, and PSAK No. 43: Accounting for Factoring”, applicable for all entities that apply PSAK No. 41 and PSAK No. 43.
-
PPSAK No. 3, “Pencabutan PSAK No. 54: Akuntansi Restrukturisasi Utang Piutang Bermasalah”, berlaku untuk semua entitas yang menerapkan PSAK No. 54.
-
PPSAK No. 3, “Revocation of PSAK No. 54: Accounting for Troubled Payable/Receivable Restructuring”, applicable for all entities that apply PSAK No. 54.
-
PPSAK No. 5, “Pencabutan ISAK No. 6: Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing”.
-
PPSAK No. 5, “Revocation of ISAK No. 6: Interpretation of Paragraphs 12 and 16 of PSAK No. 55 (1999) on Embedded Derivative Instruments in Foreign Currency”.
or
after
January
Berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011
Effective on or after January 1, 2011
-
-
PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”, menetapkan dasardasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.
26 Laporan Tahunan Elnusa 2009
1,
2010
PSAK No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”, prescribes the basis for presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity's financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities.
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) x.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) x.
Standar yang Telah Dikeluarkan tetapi Belum Berlaku Efektif (lanjutan)
ACCOUNTING
Standards Issued but Not Yet Effective (continued)
Berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan)
Effective on (continued)
-
PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”, memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode.
-
PSAK No. 2 (Revised 2009), “Statement of Cash Flows”, requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statement of cash flows which classifies cash flows during the period from operating, investing and financing activities.
-
PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
-
PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, shall be applied in the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent and in accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associates when separate financial statements are presented as additional information.
-
PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
-
PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”, segment information is disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates.
-
PSAK No. 12 (Revisi 2009), “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama”, akan diterapkan untuk akuntansi bagian partisipasi dalam ventura bersama dan pelaporan aset, kewajiban, penghasilan dan beban ventura bersama dalam laporan keuangan venturer dan investor, terlepas dari struktur atau bentuk yang mendasari dilakukannya aktivitas ventura bersama.
-
PSAK No. 12 (Revised 2009), “Interests in Joint Ventures”, shall be applied in accounting for interests in joint ventures and the reporting of joint venture assets, liabilities, income and expenses in the financial statements of venturers and investors, regardless of the structures or forms under which the joint venture activities take place.
-
PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi Pada Entitas Asosiasi”, akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam entitas asosiasi. Menggantikan PSAK No. 15 (1994), “Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi”, dan PSAK No. 40 (1997), “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”.
-
PSAK No. 15 (Revised 2009), “Investments in Associates”, shall be applied in accounting for investments in associates. Supersedes PSAK No. 15 (1994), “Accounting for Investments in Associates”, and PSAK No. 40 (1997), “Accounting for Changes in Equity of Subsidiaries/Associates”.
or
after
January
27 2009 Elnusa Annual Report
1,
2011
243
244
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) x.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) x.
Standar yang Telah Dikeluarkan tetapi Belum Berlaku Efektif (lanjutan)
ACCOUNTING
Standards Issued but Not Yet Effective (continued)
Berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan)
Effective on (continued)
-
PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”, menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.
-
PSAK No. 25 (Revised 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”, prescribes the criteria for selecting and changing accounting policies, together with the accounting treatment and disclosure of changes in accounting policies, changes in accounting estimates and corrections of errors.
-
PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, menetapkan prosedurprosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.
-
PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, prescribes the procedures applied to ensure that assets are carried at no more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized.
-
PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”, bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
-
PSAK No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”, aims to provide that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.
-
ISAK No. 9, “Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa”, diterapkan terhadap setiap perubahan pengukuran atas aktivitas purna-operasi, restorasi atau kewajiban yang serupa yaitu diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap sesuai PSAK No. 16 dan sebagai kewajiban sesuai PSAK No. 57.
-
ISAK No. 9, “Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities”, applies to changes in the measurement of any existing decommissioning, restoration or similar liability recognised as part of the cost of an item of property, plant and equipment in accordance with PSAK No. 16 and as a liability in accordance with PSAK No. 57.
-
ISAK No. 12, “Pengendalian Bersama Entitas (PBE): Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer”, berkaitan dengan akuntansi venturer untuk kontribusi nonmoneter ke PBE dalam pertukaran dengan bagian partisipasi ekuitas PBE yang dicatat baik dengan metode ekuitas atau konsolidasi proporsional.
-
ISAK No. 12, “Jointly Controlled Entities (JCE): Non-Monetary Contributions by Venturers”, deals with the venturer's accounting for non-monetary contributions to a JCE in exchange for an equity interest in the JCE accounted for using either the equity method or proportionate consolidation.
Perusahaan dan Anak perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Pernyataan, Interpretasi dan Pernyataan Pencabutan yang direvisi dan baru tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasi.
after
January
1,
2011
The Company and Subsidiaries are presently evaluating and have not yet determined the effects of these revised and new Statements, Interpretations and Revocation Statements on the consolidated financial statements.
28 Laporan Tahunan Elnusa 2009
or
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
3.
KAS DAN SETARA KAS Kas dan setara kas terdiri dari:
CASH AND CASH EQUIVALENTS Cash and cash equivalents consist of:
2009
2008
Kas Rupiah Dolar AS ($AS3.300) Dolar Singapura ($Sin325)
2.822 31 2
3.231 -
Cash on hand Rupiah US Dollar (US$3,300) Singapore Dollar (Sin$325)
Jumlah kas
2.855
3.231
Total cash on hand
Bank Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Syariah Mega Indonesia PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1,0 miliar) Sub-jumlah Dolar AS PT Bank Central Asia Tbk ($AS31.265.479 dan $AS10.600.606 masing-masing pada tahun 2009 dan 2008) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ($AS9.845.849 dan $AS2.571.527 masing-masing pada tahun 2009 dan 2008) PT Bank Danamon Indonesia Tbk ($AS1.113.632 dan $AS289.393 masing-masing pada tahun 2009 dan 2008) PT Bank Mega Tbk ($AS580.608 dan $AS509.229 masing-masing pada tahun 2009 dan 2008) PT Bank CIMB Niaga Tbk ($AS571.964 dan $AS57.943 masing-masing pada tahun 2009 dan 2008) PT Bank Chinatrust Indonesia ($AS544.644 dan $AS522 masing-masing pada tahun 2009 dan 2008) Deutsche Bank AG ($AS240.616 dan $AS250.523 masing-masing pada tahun 2009 dan 2008) PT Bank Internasional Indonesia Tbk ($AS200.146 dan $AS127.755 masing-masing pada tahun 2009 dan 2008)
153.344 47.482 13.317 6.000 1.255
38.803 10.380 175 15.639 153
1.021
21.117
105
2.794
2.200
2.043
224.724
91.104
293.896
116.077
92.551
28.158
10.468
3.169
5.458
5.576
5.376
634
5.120
6
2.262
2.743
1.881
1.399
Cash in banks Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Syariah Mega Indonesia PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Others (below Rp1.0 billion each) Sub-total US Dollar PT Bank Central Asia Tbk (US$31,265,479 and US$10,600,606 in 2009 and 2008, respectively) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$9,845,849 and US$2,571,527 in 2009 and 2008, respectively) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (US$1,113,632 and US$289,393 in 2009 and 2008, respectively) PT Bank Mega Tbk (US$580,608 and US$509,229 in 2009 and 2008, respectively) PT Bank CIMB Niaga Tbk (US$571,964 and US$57,943 in 2009 and 2008, respectively) PT Bank Chinatrust Indonesia (US$544,644 and US$522 in 2009 and 2008, respectively) Deutsche Bank AG (US$240,616 and US$250,523 in 2009 and 2008, respectively) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (US$200,146 and US$127,755 in 2009 and 2008, respectively)
29 2009 Elnusa Annual Report
245
246
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
3.
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 2009 Bank (lanjutan) Dolar AS (lanjutan) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. ($AS6.106 dan $AS3.525.156 masing-masing pada tahun 2009 dan 2008) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1,0 miliar) ($AS120.986 dan $AS46.981 masing-masing pada tahun 2009 dan 2008) Sub-jumlah
2008
Setara kas Call deposit dan deposito berjangka Rupiah PT Bank Mega Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Syariah Mega Indonesia PT Bank Internasional Indonesia Tbk Sub-jumlah Dolar AS PT Bank Central Asia Tbk ($AS5.000.000) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ($AS150.000) PT Bank Muamalat Indonesia Tbk ($AS2.000.000) Sub-jumlah
38.601
1.137
514
418.206
196.877
Sub-total
7
105
Singapore Dollar (Sin$960 and Sin$13,827 in 2009 and 2008, respectively)
642.937
288.086
Total cash in banks
228.000 150.000 25.000 15.000 12.000 -
4.037 10.000 19.000
Cash equivalents Call deposits and time deposits Rupiah PT Bank Mega Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Syariah Mega Indonesia PT Bank Internasional Indonesia Tbk
430.000
33.037
47.000
54.750
1.410
-
-
21.900
48.410
76.650
Bank garansi Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jumlah setara kas Jumlah
Cash in banks (continued) US Dollar (continued) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. (US$6,106 and US$3,525,156 in 2009 and 2008, respectively) Others (below Rp1.0 billion each) (US$120,986 and US$46,981 in 2009 and 2008, respectively)
57
Dolar Singapura ($Sin960 dan $Sin13.827 masing-masing pada tahun 2009 dan 2008) Jumlah bank
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
Sub-total US Dollar PT Bank Central Asia Tbk (US$5,000,000) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$150,000) PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (US$2,000,000) Sub-total
-
116
Bank guarantees Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
478.410
109.803
Total cash equivalents
1.124.202
401.120
Total
Bank dan setara kas ditempatkan pada bank pihak ketiga.
Cash in banks and cash equivalents are deposited in third party banks.
Rincian suku bunga tahunan call deposit dan deposito berjangka berdasarkan jenis mata uang adalah sebagai berikut:
The annual interest rates of the above call deposits and time deposits based on their currency denomination are as follows:
2009 Rupiah Dolar AS
2008
6,00 - 14,00 1,00 - 6,00
30 Laporan Tahunan Elnusa 2009
13,00 - 14,00 3,75 - 6,00
Rupiah US Dollar
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 4.
4.
INVESTASI JANGKA PENDEK Investasi jangka pendek terdiri dari:
Short-term investments consist of: 2009
2008
Deposito berjangka - Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
50.000
-
25.000
-
Time deposits - Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Jumlah
75.000
-
Total
Suku bunga tahunan deposito berjangka yang ditempatkan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk adalah sebesar 8,50%, sementara nisbah bagi hasil deposito berjangka yang ditempatkan di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk adalah sebesar 90,00%. 5.
SHORT-TERM INVESTMENTS
The annual interest rate of time deposit placed in PT Bank Mandiri (Persero) Tbk amounted to 8.50%, while the revenue sharing for time deposit placed in PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk amounted to 90.00%.
5.
PIUTANG USAHA Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut:
The details of trade receivables are as follows:
2009 Pihak ketiga Difakturkan PT Total E&P Indonesie PT Lingga Perdana Chevron Indonesia Company, Amerika Serikat PT Indo Thai Fishery Value PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry PT United Shipping Organization Husky Oil North Sumbawa Ltd., Kanada JOB Pertamina - Petrochina East Java PT Trans Power Marine JOB Pertamina - Golden Spike TAC Pertamina - Putra Batumandi Petroleum BP Berau Ltd., Amerika Serikat Provident Indonesia Energy LLC, Amerika Serikat Petrochina International Jabung Ltd., Cina KSO Pertamina EP - Formasi Sumatera Energy Bunga Mas International Company, Amerika Serikat TAC Pertamina - Pilona Petro Tanjung Lontar PT Dhiva Inter Sarana Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5,0 miliar) Sub-jumlah
TRADE RECEIVABLES
2008
45.111 17.916
22.494 -
15.973 8.636
16.609 -
8.250 8.238
-
8.005 7.270 5.796 3.551
2.616 5.063
3.518
6.244
38
25.149
-
23.220
-
17.794
-
11.771
-
6.669
-
6.020 6.016
146.121
93.178
278.423
242.843
Third parties Billed PT Total E&P Indonesie PT Lingga Perdana Chevron Indonesia Company, United States of America PT Indo Thai Fishery Value PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry PT United Shipping Organization Husky Oil North Sumbawa Ltd., Canada JOB Pertamina - Petrochina East Java PT Trans Power Marine JOB Pertamina - Golden Spike TAC Pertamina - Putra Batumandi Petroleum BP Berau Ltd., United States of America Provident Indonesia Energy LLC, United States of America Petrochina International Jabung Ltd., China KSO Pertamina EP - Formasi Sumatera Energy Bunga Mas International Company, United States of America TAC Pertamina - Pilona Petro Tanjung Lontar PT Dhiva Inter Sarana Others (below Rp5.0 billion each) Sub-total
31 2009 Elnusa Annual Report
247
248
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 5.
5.
PIUTANG USAHA (lanjutan) 2009 Pihak ketiga (lanjutan) Belum difakturkan Virginia Indonesia Company LLC, Amerika Serikat PT Total E&P Indonesie PT BP Indonesia PT Odira Energy Karang Agung Petrochina International Jabung Ltd., Cina JOB Pertamina - Petrochina East Java Chevron Indonesia Company, Amerika Serikat BP Berau Ltd., Amerika Serikat Japex Buton Ltd., Jepang Nations Petroleum Brunei Ltd., Siprus JOB Pertamina - Lekom Maras Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5,0 miliar)
TRADE RECEIVABLES (continued) 2008
32.219 28.502 16.902 11.061
20 38.123 -
8.896 7.977
1.265 8.170
7.241
18.955
27 -
32.226 19.478 17.903 7.829
35.946
42.696
148.771
186.665
Jumlah pihak ketiga Penyisihan piutang ragu-ragu
427.194 (52.021)
429.508 (48.057)
Pihak ketiga - bersih
375.173
381.451
Sub-jumlah
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 7) Difakturkan PT Pertamina EP PT Pertamina Gas PT Pertamina (Persero) PT Patra Logistik PT Geosains (dahulu PT Golden Geosains) PT Petrindo Nusa Persada (dahulu PT Patraindo Nusa Pertiwi) PT Patra Trading PT Patra Niaga Koperasi Karyawan Elnusa PT Pertamina Geothermal Energy Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500,0 juta) Sub-jumlah Belum difakturkan PT Pertamina EP PT Pertamina Geothermal Energy PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Gas PT Patra Niaga PT Petrindo Nusa Persada (dahulu PT Patraindo Nusa Pertiwi) Koperasi Karyawan Elnusa Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500,0 juta) Sub-jumlah
Sub-total Total third parties Allowance for doubtful accounts Third parties - net Related parties (Note 7) Billed PT Pertamina EP PT Pertamina Gas PT Pertamina (Persero) PT Patra Logistik PT Geosains (formerly PT Golden Geosains) PT Petrindo Nusa Persada (formerly PT Patraindo Nusa Pertiwi) PT Patra Trading PT Patra Niaga Koperasi Karyawan Elnusa PT Pertamina Geothermal Energy Others (below Rp500.0 million each)
109.700 29.294 28.735 2.415
147.283 9.300 66.137 2.434
2.345
2.345
1.987 1.451 1.190 957 216
1.559 1.356 1.088 362 43.328
1.475
1.227
179.765
276.419
149.257 90.033 32.464 19.639 1.095
92.926 266 26.639 164
729 451
750 547
137
163
Unbilled PT Pertamina EP PT Pertamina Geothermal Energy PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Gas PT Patra Niaga PT Petrindo Nusa Persada (formerly PT Patraindo Nusa Pertiwi) Koperasi Karyawan Elnusa Others (below Rp500.0 million each)
293.805
121.455
Sub-total
32 Laporan Tahunan Elnusa 2009
Third parties (continued) Unbilled Virginia Indonesia Company LLC, United States of America PT Total E&P Indonesie PT BP Indonesia PT Odira Energy Karang Agung Petrochina International Jabung Ltd., China JOB Pertamina - Petrochina East Java Chevron Indonesia Company, United States of America BP Berau Ltd., United States of America Japex Buton Ltd., Japan Nations Petroleum Brunei Ltd., Cyprus JOB Pertamina - Lekom Maras Others (below Rp5.0 billion each)
Sub-total
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 5.
5.
PIUTANG USAHA (lanjutan) 2009
TRADE RECEIVABLES (continued) 2008
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 7) (lanjutan) Jumlah pihak yang mempunyai hubungan istimewa
473.570
397.874
Total related parties
Bersih
848.743
779.325
Net
Related parties (Note 7) (continued)
Analisa umur piutang usaha berdasarkan tanggal faktur penjualan adalah sebagai berikut:
The aging analysis of trade receivables based on sales invoice date are as follows:
2009
2008
Pihak ketiga Kurang dari 31 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 180 hari Lebih dari 180 hari
341.736 9.725 8.979 8.390 58.364
283.806 26.579 27.142 19.849 72.132
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
427.194 (52.021)
429.508 (48.057)
Bersih
375.173
381.451
Net
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 7) Kurang dari 31 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 180 hari Lebih dari 180 hari
417.016 14.156 9.381 6.054 26.963
263.642 42.192 33.290 15.915 42.835
Related parties (Note 7) Less than 31 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 180 days More than 180 days
Jumlah
473.570
397.874
Total
Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
Third parties Less than 31 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 180 days More than 180 days Total Allowance for doubtful accounts
The details of trade receivables currencies are as follows:
2009
based
on
2008
Rupiah Dolar AS ($AS53.424.450 dan $AS59.314.611 masing-masing pada tahun 2009 dan 2008) Dolar Singapura ($Sin37.491 $Sin22.860 masing-masing pada tahun 2009 dan 2008)
398.324
177.713
502.189
649.495
251
174
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
900.764 (52.021)
827.382 (48.057)
Bersih
848.743
779.325
Rupiah US Dollar (US$53,424,450 and US$59,314,611 in 2009 and 2008, respectively) Singapore Dollar (Sin$37,491 and Sin$22,860 in 2009 and 2008, respectively) Total Allowance for doubtful accounts Net
33 2009 Elnusa Annual Report
249
250
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 5.
5.
PIUTANG USAHA (lanjutan) Mutasi penyisihan sebagai berikut:
piutang
ragu-ragu
adalah
The movements of allowance for doubtful accounts are as follows:
2009
6.
TRADE RECEIVABLES (continued)
2008
Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Selisih kurs Penghapusan piutang Pemulihan penyisihan piutang ragu-ragu
48.057 8.572 (4.328) (280) -
36.410 Beginning balance 9.823 Provision during the year 2.923 Foreign exchange differences (1.096) Write-off of receivables (3) Reversal of allowance for doubtful accounts
Saldo akhir tahun
52.021
48.057
Ending balance
Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari beberapa bank (Catatan 14 dan 18).
Trade receivables are pledged for the credit facilities obtained from several banks (Notes 14 and 18).
Berdasarkan penelaahan atas keadaan akun masing-masing piutang pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.
Based on the review of the status of the individual receivable accounts at the end of the year, the management believes that the above allowance for doubtful accounts is adequate to cover any possible losses that may arise from the noncollection of trade receivables. 6.
PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN
FINANCE LEASE RECEIVABLES
SCU dan EPN mempunyai beberapa perjanjian sewa pembiayaan untuk peralatan komputer dan truk tangki dengan PT Pertamina (Persero), PT Pertamina EP, PT Pertamina Hulu Energi dan kelompok usaha Chevron.
SCU and EPN have several lease agreements for computer equipment and tank trucks with PT Pertamina (Persero), PT Pertamina EP, PT Pertamina Hulu Energi and Chevron business group.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo piutang sewa pembiayaan masing-masing adalah $AS571,0 ribu dan Rp18,8 miliar atau keseluruhan setara dengan Rp24,2 miliar, dan $AS651,3 ribu dan Rp6,2 miliar atau keseluruhan setara dengan Rp13,3 miliar, dengan jadwal penerimaan sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian sewa adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2009 and 2008, the balances of finance lease receivables amounted to US$571.0 thousand and Rp18.8 billion or a total equivalent to Rp24.2 billion, and US$651.3 thousand and Rp6.2 billion or a total equivalent to Rp13.3 billion, respectively, with a minimum lease receipt schedule under the lease agreements as follows:
2009 Sampai dengan satu tahun Lebih dari satu tahun sampai dengan tiga tahun Lebih dari tiga tahun
2008
16.928
11.945
Less than a year
12.931 17.029
2.296 -
More than a year until three years More than three years
Jumlah Penghasilan bunga yang belum jatuh tempo
46.888 (22.735)
14.241 (956)
Total Amount applicable to interest
Nilai sekarang dari penerimaan minimum Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
24.153 (8.644)
13.285 (11.202)
Present value of the minimum receipts Current maturities
Bagian jangka panjang
15.509
2.083
34 Laporan Tahunan Elnusa 2009
Long-term portion
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 7.
7.
SALDO, TRANSAKSI DAN SIFAT HUBUNGAN DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
SIGNIFICANT TRANSACTIONS ACCOUNTS WITH RELATED PARTIES
AND
Perusahaan dan Anak perusahaan, dalam kegiatan usaha yang normal melakukan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, terutama yang berhubungan dengan transaksi penjualan, pembelian dan keuangan, yang dilakukan pada harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga.
The Company and Subsidiaries, in their regular conduct of business have engaged in transactions with related parties principally consisting of sales, purchases and financing transactions with the same price, requirements and conditions as if the transactions are conducted with third parties.
Rincian transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan jumlah Rp1,0 miliar atau lebih adalah sebagai berikut:
The details of transactions with related parties with amounts of Rp1.0 billion or above are as follows:
2009 Pendapatan usaha: PT Pertamina EP PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Geothermal Energy PT Pertamina Gas Elnusa Tristar Ramba Ltd., British Virgin Islands PT Patra Niaga PT Petrindo Nusa Persada (dahulu PT Patraindo Nusa Pertiwi) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1,0 miliar)
2008
990.492 301.161 154.593 134.687
611.176 237.543 19.854 1.957
5.038 3.507
1.297
851
1.722
Operating revenues: PT Pertamina EP PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Geothermal Energy PT Pertamina Gas Elnusa Tristar Ramba Ltd., British Virgin Islands PT Patra Niaga PT Petrindo Nusa Persada (formerly PT Patraindo Nusa Pertiwi)
1.325
1.158
Others (below Rp1.0 billion each)
1.591.654
874.707
Total
Pembelian: PT Pertamina (Persero) Koperasi Karyawan Elnusa PT Patra Niaga PT Patra Logistik
709.783 24.088 11.817 -
343.538 30.552 577 35
Purchases: PT Pertamina (Persero) Koperasi Karyawan Elnusa PT Patra Niaga PT Patra Logistik
Jumlah
745.688
374.702
Total
Jumlah
Jumlah pendapatan usaha dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah masingmasing sebesar 43,46% dan 34,38% dari jumlah pendapatan usaha konsolidasi pada tahun 2009 dan 2008, sedangkan jumlah pembelian dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah masing-masing sebesar 20,36% dan 14,73% dari jumlah pendapatan usaha konsolidasi pada tahun 2009 dan 2008.
Total operating revenues derived from related parties accounted for about 43.46% and 34.38% from total consolidated operating revenues in 2009 and 2008, respectively, while purchases from related parties accounted for about 20.36% and 14.73% from total consolidated operating revenues in 2009 and 2008, respectively.
Rincian saldo atas transaksi di luar usaha pokok dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
The outstanding balances of non-trade transactions with related parties as of December 31, 2009 and 2008 are as follows:
35 2009 Elnusa Annual Report
251
252
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 7.
7.
SALDO, TRANSAKSI DAN SIFAT HUBUNGAN DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) 2009 Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Aset tidak lancar): PT Patra Telekomunikasi Indonesia PT Perta Insana PT Pertamina (Persero) Muhammad Jauzi Arif PT Petrindo Nusa Persada (dahulu PT Patraindo Nusa Pertiwi) PT Patra Logistik Syaiful Huda Yogi Sukmana Koperasi Karyawan Elnusa PT Nusakontrindo Widyatama Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500,0 juta)
SIGNIFICANT ACCOUNTS (continued)
TRANSACTIONS AND WITH RELATED PARTIES
2008
5.604 4.297 3.276 2.400
5.604 4.987 3.742 2.400
1.982 1.813 1.800 1.800 929 786
2.274 3.274 1.800 1.800 823 786
283
669
Due from related parties (Non-current assets): PT Patra Telekomunikasi Indonesia PT Perta Insana PT Pertamina (Persero) Muhammad Jauzi Arif PT Petrindo Nusa Persada (formerly PT Patraindo Nusa Pertiwi) PT Patra Logistik Syaiful Huda Yogi Sukmana Koperasi Karyawan Elnusa PT Nusakontrindo Widyatama Others (below Rp500.0 million each)
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
24.970 (4.297)
28.159 -
Total Allowance for doubtful accounts
Bersih
20.673
28.159
Net
60.000 54.231 1.407
17.497 1.591
Due to related parties (Non-current liabilities): PT Pertamina (Persero) PT Tri Daya Esta PT Tugu Pratama Indonesia
445
493
116.083
19.581
Hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Kewajiban tidak lancar): PT Pertamina (Persero) PT Tri Daya Esta PT Tugu Pratama Indonesia Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500,0 juta) Jumlah
Ringkasan sifat dari hubungan dan jenis transaksi yang signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
No.
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa/ Name of Related Party
Others (below Rp500.0 million each) Total
The summary of the nature of relationship and significant transaction with related parties are as follows:
Sifat Hubungan Istimewa/ Nature of Relationship
Jenis Transaksi/ Nature of Transaction
1.
PT Pertamina (Persero)
Pemegang saham Perusahaan/ Shareholder
Penjualan jasa, pembelian barang dagangan dan hutang dividen/ Sales of services, purchases of merchandise inventories and dividends payable
2.
PT Tri Daya Esta
Pemegang saham Perusahaan/ Shareholder
Hutang dividen/ Dividends payable
3.
Koperasi Karyawan Elnusa
Pemegang saham Perusahaan/ Shareholder
Sewa dan pembelian peralatan, pemasok fasilitas kantor dan hutang dividen/ Rentals and purchases of equipment, supplies of office facilities and dividends payable
36 Laporan Tahunan Elnusa 2009
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 7.
7.
SALDO, TRANSAKSI DAN SIFAT HUBUNGAN DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
No.
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa/ Name of Related Party
SIGNIFICANT ACCOUNTS (continued)
TRANSACTIONS AND WITH RELATED PARTIES
Sifat Hubungan Istimewa/ Nature of Relationship
Jenis Transaksi/ Nature of Transaction
4.
PT Pertamina EP
Perusahaan afiliasi/ Affiliate
Penjualan jasa/ Sales of services
5.
PT Pertamina Gas
Perusahaan afiliasi/ Affiliate
Penjualan jasa/ Sales of services
6.
PT Pertamina Geothermal Energy
Perusahaan afiliasi/ Affiliate
Penjualan barang dan jasa/ Sales of goods and services
7.
PT Patra Niaga
Perusahaan afiliasi/ Affiliate
Sewa ruangan dan pembelian barang dagangan/ Rentals of building space and purchase of merchandise inventories
8.
PT Patra Logistik
Perusahaan afiliasi/ Affiliate
Sewa bangunan dan transaksi keuangan/ Rentals of building and financing transaction
9.
PT Perta Insana
Perusahaan afiliasi/ Affiliate
Transaksi keuangan/ Financing transaction
10.
PT Petrindo Nusa Persada (dahulu/formerly PT Patraindo Nusa Pertiwi)
Perusahaan afiliasi/ Affiliate
Sewa tanah dan bangunan/ Rentals of land and building
11.
PT Nusakontrindo Widyatama
Perusahaan afiliasi/ Affiliate
Penjualan jasa/ Sales of services
12.
PT Tugu Pratama Indonesia
Perusahaan afiliasi/ Affiliate
Jasa asuransi/ Insurance services
13.
Elnusa Tristar Ramba Ltd., British Virgin Islands
Perusahaan asosiasi/ Associate
Penjualan jasa/ Sales of services
14.
PT Patra Telekomunikasi Indonesia
Perusahaan asosiasi/ Associate
Sewa satelit dan piutang dividen/ Satellite rental and dividends receivable
15.
Muhammad Jauzi Arif, Yogi Sukmana dan/and Syaiful Huda
Manajemen Perusahaan/ Members of the Management of the Company
Penjualan saham PT Geosains/ Sales of shares of stock in PT Geosains
37 2009 Elnusa Annual Report
253
254
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 8.
8.
PERSEDIAAN Persediaan terdiri dari:
INVENTORIES Inventories consist of:
2009
2008
Barang kebutuhan proyek Barang dagangan Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku
78.710 3.231 2.124 578 174
69.351 2.853 2.893 441 512
Jumlah Penyisihan persediaan usang
84.817 (1.017)
76.050 (1.441)
Bersih
83.800
74.609
Mutasi penyisihan sebagai berikut:
persediaan
usang
adalah
Project materials Merchandise inventories Finished goods Work in process Raw materials Total Allowance for inventories obsolescence Net
The movements of allowance for inventories obsolescence are as follows:
2009
2008
Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Penjualan persediaan usang
1.441 (424)
1.441 -
Beginning balance Provision during the year Sale of obsolescence inventories
Saldo akhir tahun
1.017
1.441
Ending balance
Persediaan barang kebutuhan proyek terutama merupakan suku cadang milik Perusahaan yang digunakan dalam proyek.
Project materials represent mainly spare parts owned by the Company to be used in projects.
Persediaan barang dagangan adalah milik EPN sedangkan persediaan barang jadi, barang dalam proses dan bahan baku merupakan persediaan milik PBN.
Merchandise inventories are owned by EPN, while finished goods, work in process and raw materials are owned by PBN.
Persediaan barang dagangan digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (Catatan 14 dan 18).
Merchandise inventories are secured to bank loans (Notes 14 and 18).
Pada tanggal 31 Desember 2009, beberapa persediaan barang dagangan telah diasuransikan dengan nilai pertanggungan sebesar Rp3,0 miliar pada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) dan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, pihak ketiga. Persediaan barang kebutuhan proyek yang berada di gudang milik Perusahaan termasuk dalam perlindungan asuransi bersama-sama dengan aset tetap (Catatan 11), sementara yang berada di lokasi proyek termasuk dalam perlindungan Combined Liability Insurance.
As of December 31, 2009, certain merchandise inventories are covered by insurance at a total coverage amounting to Rp3.0 billion with PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) and PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, third parties. Project materials located in the Company’s warehouses are included in the insurance coverage along with property and equipment (Note 11), while those inventories located in project areas are included in the Combined Liability Insurance coverage.
Manajemen berpendapat bahwa asuransi tersebut telah memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul atas persediaan yang dipertanggungkan. Persediaan lainnya tidak diasuransikan karena menurut pendapat manajemen persediaan tersebut bersifat tidak mudah terbakar (terbuat dari bahan metal) dan manajemen melakukan upaya pengamanan yang memadai sehingga mengurangi kemungkinan adanya pencurian.
The management believes that the insurance coverage are adequate to cover possible losses arising from the insured inventories. Other inventories are not insured since the management believes that such inventories are not easily flameable (made from metal) and the related controls on inventories are already in place in order to reduce the possibility of theft.
38 Laporan Tahunan Elnusa 2009
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 9.
9.
UANG MUKA Uang muka terdiri dari:
ADVANCES Advances consist of:
2009
2008
Panjar kerja kebutuhan proyek Panjar kerja operasi Uang muka penyertaan saham (Catatan 26e) Lain-lain
152.018 24.574
98.332 54.621
18.800 4.726
22.830 5.314
Advances for projects Advances for operations Advances for investment in shares of stock (Note 26e) Others
Jumlah
200.118
181.097
Total
Panjar kerja kebutuhan proyek dan operasi terutama merupakan uang muka untuk pembelian dan sewa peralatan, suku cadang, bahan bakar dan biaya operasi lainnya untuk beberapa proyek antara lain proyek PT Pertamina (Persero); Virginia Indonesia Company LLC (VICO), Amerika Serikat; PT Total E&P Indonesie; Petrochina International Jabung Ltd., Cina; Marathon International Petroleum Indonesia Ltd., Amerika Serikat; BP Berau Ltd., Amerika Serikat; dan PT Pertamina Geothermal Energy.
Advances for projects and operations mainly represent advances to suppliers to purchase and rent equipment, spare parts, fuels and other operating costs for specific projects, such as project with PT Pertamina (Persero); Virginia Indonesia Company LLC (VICO), United States of America; PT Total E&P Indonesie; Petrochina International Jabung Ltd., China; Marathon International Petroleum Indonesia Ltd., United States of America; BP Berau Ltd., United States of America; and PT Pertamina Geothermal Energy. 10. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK
10. PENYERTAAN SAHAM Rincian penyertaan saham adalah sebagai berikut:
The details of investments in shares of stock are as follows: 2009
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Akumulasi Bagian atas Laba (Rugi) Bersih Perusahaan Asosiasi - Bersih/ Accumulated Equity in Net Earnings (Losses) of Nilai Tercatat/ Biaya Perolehan/ Associated Carrying Cost Companies - Net Value
Penyertaan saham Perusahaan Metode ekuitas PT Patra Telekomunikasi Indonesia Elnusa Tristar Ramba Ltd., British Virgin Islands Metode biaya PT Margaraya Jawa Tol PT Patra Teknik (dahulu PT Elnusa Petro Teknik) PT Bhakti Patra Nusantara
40,00
8.000
28.409
36.409
25,00
1
6.875
6.876
16,87
31.952
-
31.952
4,30 10,00
1.567 960
-
1.567 960
Under cost method PT Margaraya Jawa Tol PT Patra Teknik (formerly PT Elnusa Petro Teknik) PT Bhakti Patra Nusantara
42.480
35.284
77.764
Total
500 23
-
500 23
Investments by EPN in shares of stock Under cost method PT Petroleum Lima PT Elnusa Prima Elektrika
523
-
523
Total
Jumlah Penyertaan saham melalui Anak perusahaan (EPN) Metode biaya PT Petroleum Lima PT Elnusa Prima Elektrika Jumlah Penyisihan kerugian atas penyertaan saham PT Margaraya Jawa Tol PT Bhakti Patra Nusantara Bersih
Investments by the Company in shares of stock Under equity method PT Patra Telekomunikasi Indonesia Elnusa Tristar Ramba Ltd., British Virgin Islands
20,00 7,50
(31.952) (960) 10.091
35.284
(31.952) (960)
Provision for possible losses on investments in shares of stock in PT Margaraya Jawa Tol PT Bhakti Patra Nusantara
45.375
39 2009 Elnusa Annual Report
Net
255
256
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
10. INVESTMENTS (continued)
10. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan)
IN
SHARES
OF
STOCK
2008
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Akumulasi Bagian atas Laba (Rugi) Bersih Perusahaan Asosiasi - Bersih/ Accumulated Equity in Net Earnings (Losses) of Nilai Tercatat/ Biaya Perolehan/ Associated Carrying Cost Companies - Net Value
Penyertaan saham Perusahaan Metode ekuitas PT Infomedia Nusantara PT Patra Telekomunikasi Indonesia Elnusa Tristar Ramba Ltd., British Virgin Islands PT Jabar Energi Metode biaya PT Margaraya Jawa Tol PT Patra Teknik (dahulu PT Elnusa Petro Teknik) PT Bhakti Patra Nusantara
49,00 40,00
19.600 8.000
25,00 49,00
1 490
16,87
31.952
-
31.952
4,30 10,00
1.567 960
-
1.567 960
Under cost method PT Margaraya Jawa Tol PT Patra Teknik (formerly PT Elnusa Petro Teknik) PT Bhakti Patra Nusantara
62.570
168.601
231.171
Total Investments by EPN in shares of stock Under cost method PT Petroleum Lima PT Elnusa Prima Elektrika
Jumlah Penyertaan saham melalui Anak perusahaan (EPN) Metode biaya PT Petroleum Lima PT Elnusa Prima Elektrika
20,00 7,50
Jumlah Penyisihan kerugian atas penyertaan saham PT Margaraya Jawa Tol PT Bhakti Patra Nusantara
137.078 24.948 6.875 (300)
6.876 190
500 23
-
500 23
523
-
523
(31.952) (960)
Bersih
156.678 32.948
Investments by the Company in shares of stock Under equity method PT Infomedia Nusantara PT Patra Telekomunikasi Indonesia Elnusa Tristar Ramba Ltd., British Virgin Islands PT Jabar Energi
30.181
Rincian bagian atas laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi terdiri dari:
168.601
(31.952) (960)
Total Provision for possible losses on investments in shares of stock in PT Margaraya Jawa Tol PT Bhakti Patra Nusantara
198.782
Net
The details of equity in net earnings (losses) of associated companies are as follows:
2009
2008
PT Infomedia Nusantara PT Patra Telekomunikasi Indonesia PT Jabar Energi Elnusa Tristar Ramba Ltd., British Virgin Islands
36.570 3.460 (235)
54.229 2.001 (137)
-
6.875
PT Infomedia Nusantara PT Patra Telekomunikasi Indonesia PT Jabar Energi Elnusa Tristar Ramba Ltd., British Virgin Islands
Bersih
39.795
62.968
Net
PT Infomedia Nusantara (IMN)
PT Infomedia Nusantara (IMN)
IMN bergerak dalam bidang jasa layanan informasi dalam bentuk buku petunjuk telepon, media elektronik dan contact center, content serta segmen data. Pada tahun 2009 dan 2008, Perusahaan memperoleh dividen kas dari IMN masing-masing sebesar Rp32,5 miliar dan Rp25,9 miliar.
IMN is engaged in activities related to information services under phone directory services, electronic media and contact center, contents and data segment. In 2009 and 2008, the Company earned cash dividends from IMN, which amounted to Rp32.5 billion and Rp25.9 billion, respectively.
40 Laporan Tahunan Elnusa 2009
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
10. INVESTMENTS (continued)
10. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan)
IN
SHARES
OF
STOCK
PT Infomedia Nusantara (IMN) (lanjutan)
PT Infomedia Nusantara (IMN) (continued)
Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham Diluar Rapat (Sirkuler) IMN tanggal 27 Mei 2009 yang diaktakan dalam Akta Notaris Sjaaf De Carya Siregar, S.H., No. 10 tanggal 5 Juni 2009, para pemegang saham IMN memutuskan untuk membagikan dividen saham yang berasal dari kapitalisasi saldo laba sebesar Rp170,0 miliar atau sebanyak 340.000.000 saham dengan nilai nominal Rp500 (Rupiah penuh) per saham dimana sebanyak 166.600.000 saham dialokasikan untuk Perusahaan dengan jumlah nilai nominal sebesar Rp83,3 miliar. Dengan demikian, setelah pembagian dividen saham tersebut, jumlah saham IMN yang dimiliki Perusahaan adalah sebanyak 205.800.000 saham dengan jumlah nilai nominal sebesar Rp102,9 miliar.
In accordance with the Circular Shareholders Meeting of IMN dated May 27, 2009, the minutes of which were notarized under Notarial Deed No. 10 dated June 5, 2009 of Sjaaf De Carya Siregar, S.H., IMN shareholders decided to distribute share dividends through capitalization of retained earnings, which amounted to Rp170.0 billion or representing 340,000,000 shares with nominal value of Rp500 (full amount) per share of which 166,600,000 shares were allocated to the Company with a total nominal value of Rp83.3 billion. Accordingly, after the share dividends, the total IMN shares owned by the Company was 205,800,000 shares with total nominal value of Rp102.9 billion.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2009 yang diaktakan dalam Akta Notaris Sutjipto, S.H., No. 247, para pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk menjual seluruh penyertaan saham Perusahaan sebanyak 205.800.000 saham pada IMN dengan nilai jual sebesar Rp598,0 miliar kepada PT Multimedia Nusantara, yang dilakukan berdasarkan akta jual beli saham yang diaktakan dalam Akta Notaris Sjaaf De Carya Siregar, S.H., No. 25 pada tanggal yang sama. Laba penjualan saham sebesar Rp437,3 miliar dicatat sebagai bagian dari “Penghasilan Lain-lain - Laba Penjualan Penyertaan Saham” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2009.
In accordance with the Company’s Shareholders’ Extraordinary General Meeting held on June 30, 2009, the minutes of which were notarized under Notarial Deed No. 247 of Sutjipto, S.H., the Company’s shareholders agreed to sell all its investment of 205,800,000 shares in IMN at the selling price of Rp598.0 billion to PT Multimedia Nusantara, which was effected based on the deed of sale and purchase of shares agreement as notarized under Notarial Deed No. 25 on the same date of Sjaaf De Carya Siregar, S.H. The related gain on sale of shares amounted to Rp437.3 billion is recognized as part of “Other Income - Gain on Sale of Investment in Shares of Stock” in the 2009 consolidated statement of income.
PT Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakom)
PT Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakom)
Patrakom didirikan berdasarkan Akta Notaris Koesbiono Sarmanhadi, S.H., M.H., No. 100 tanggal 28 September 1995. Saham Patrakom dimiliki Perusahaan sebesar 40,00%, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk sebesar 40,00% dan PT Tanjung Mustika sebesar 20,00%. Patrakom bergerak dalam bidang perencanaan, pengadaan, pengembangan, pengoperasian, pemeliharaan prasarana dan fasilitas jaringan dan sistem komunikasi VSAT serta jasa telekomunikasi. Pada tahun 2008, Perusahaan memperoleh dividen kas dari Patrakom sebesar Rp1,9 miliar. Pada tahun 2009, tidak ada dividen kas yang dibagikan oleh Patrakom.
Patrakom was established based on Notarial Deed No. 100 dated September 28, 1995 of Koesbiono Sarmanhadi, S.H., M.H., with share ownerships held by the Company at 40.00%, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk at 40.00% and PT Tanjung Mustika at 20.00%. Patrakom is engaged in activities related to planning, supplying, developing, operating, maintaining utilities and network facilities and VSAT communication systems and telecommunication services. In 2008, the Company earned cash dividend from Patrakom, which amounted to Rp1.9 billion. In 2009, there is no cash dividend distributed by Patrakom.
41 2009 Elnusa Annual Report
257
258
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
10. INVESTMENTS (continued)
10. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan)
IN
SHARES
OF
STOCK
PT Jabar Energi (JE)
PT Jabar Energi (JE)
Pada tanggal 23 Februari 2006, berdasarkan Akta Notaris A. Budy Prihastyanti Surjaningsih, S.H., M.H., No. 2, Perusahaan melakukan penyertaan saham pada JE sebesar Rp245,0 juta atas kepemilikan 49,00%. JE bergerak dalam bidang jasa pertambangan minyak, gas bumi dan panas bumi, industri pengilangan minyak, pengolahan gas bumi dan industri barang-barang dari hasil pengilangan minyak bumi, perdagangan besar dan eceran khusus bahan bakar dan minyak pelumas, angkutan dengan saluran pipa, ketenagalistrikan, gas dan pengadaan energi alternatif pengganti minyak bumi. Pada tanggal 2 Desember 2009, penyertaan saham pada JE telah dijual kepada PT Jasa Sarana dengan harga nominal, yaitu sebesar Rp490,0 juta. Laba penjualan saham tersebut adalah sebesar Rp535,3 juta dan dicatat sebagai bagian dari “Penghasilan Lain-lain - Laba Penjualan Penyertaan Saham” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2009.
On February 23, 2006, based on the Notarial Deed No. 2 of A. Budy Prihastyanti Surjaningsih, S.H., M.H., the Company acquired the shares of stock in JE representing 49.00% equity interest at Rp245.0 million. JE is engaged in oil, gas and geothermal mining, oil exploration industry, gas production and other products from oil exploration, trading of fuel and lubricant oil products, transportation with pipe, electricity, gas and other alternative energy supplies. On December 2, 2009, the investment in JE was sold to PT Jasa Sarana at par value of Rp490.0 million. The related gain on sale of such shares amounting to Rp535.3 million is recognized as part of “Other Income - Gain on Sale of Investment in Shares of Stock” in the 2009 consolidated statement of income.
Elnusa Tristar Ramba Ltd. (ETRL), British Virgin Islands
Elnusa Tristar Ramba Ltd. (ETRL), British Virgin Islands
Pada tanggal 25 Mei 2007, Perusahaan mengadakan perjanjian jual beli saham (Share Sale and Purchase Agreement/SSPA) dengan ConocoPhillips Indonesia Holding Ltd. (COPI), British Virgin Islands, dimana Perusahaan setuju untuk membeli seluruh kepemilikan saham COPI pada ConocoPhillips Ramba Ltd. (CPRL), Bermuda, dengan harga $AS20,0 juta dimana akan dilakukan penyesuaian sesuai dengan perhitungan modal kerja (working capital) yang telah disepakati dan dituangkan dalam “Settlement Statement”. Berdasarkan SSPA tersebut, CPRL memiliki 60,00% participating interest pada Kontrak Bantuan Teknis/Technical Assistance Contract di Blok Ramba, Sumatera Selatan (TAC Ramba).
On May 25, 2007, the Company has entered into a Share Sale and Purchase Agreement (SSPA) with ConocoPhillips Indonesia Holding Ltd. (COPI), British Virgin Islands, whereby the Company agreed to buy all COPI’s shares in ConocoPhillips Ramba Ltd., (CPRL), Bermuda, at a purchase price of US$20.0 million, which will be adjusted according to the final calculation of the agreed Actual Working Capital amount as stated in the Settlement Statement. Based on the SSPA, CPRL shall own 60.00% participating interest in the Technical Assistance Contract located in Ramba Block, South Sumatera (TAC Ramba).
TAC Ramba merupakan TAC antara Pertamina dengan Asamera (South Sumatra) Ltd. tertanggal 27 April 1989 dengan jangka waktu selama 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tanggal 16 Oktober 1990.
TAC Ramba represents TAC between Pertamina and Asamera (South Sumatra) Ltd. dated April 27, 1989, with period covering 20 (twenty) years since October 16, 1990.
Berdasarkan perjanjian tertanggal 25 Mei 2007 antara Perusahaan dan TriStar Global Holdings Corporation (TriStar), British Virgin Islands, Perusahaan setuju untuk mengalihkan semua hak dan menovasikan seluruh kewajiban Perusahaan yang terdapat pada perjanjian SSPA kepada TriStar dan pada “Closing date” untuk menjual atau
In accordance with the agreement dated May 25, 2007, by the Company and TriStar Global Holdings Corporation (TriStar), British Virgin Islands, the Company agreed to transfer all of its rights and novate all of its obligations included in the SSPA to TriStar and, at closing date, to sell or
42 Laporan Tahunan Elnusa 2009
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
10. INVESTMENTS (continued)
10. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan)
IN
SHARES
OF
STOCK
Elnusa Tristar Ramba Ltd. (ETRL), British Virgin Islands (lanjutan)
Elnusa Tristar Ramba Ltd. (ETRL), British Virgin Islands (continued)
mengalihkan seluruh hak kepemilikan Perusahaan pada CPRL sehubungan dengan pembiayaan untuk pembayaran modal kerja dan pengeluaran barang modal (pre-operating cost) sebelum pendirian perusahaan dalam bentuk kerjasama operasi (joint venture company/JVCO). JVCO yang akan dibentuk akan dimiliki oleh TriStar sebesar 75,00% dan Perusahaan sebesar 25,00%, dimana seluruh porsi kepemilikan Perusahaan pada JVCO dijaminkan pada TriStar. Dalam perjanjian ini juga dinyatakan bahwa semua pendapatan yang telah dan akan diperoleh dari JVCO dan CPRL berdasarkan TAC dan perjanjian kerjasama dan atau kontrak lainnya akan terlebih dahulu digunakan untuk membayar TriStar sampai dengan dilunasinya jumlah keseluruhan harga pembelian ditambah dengan tambahan biaya dan internal rate of return (IRR) sebesar 20,00% dari seluruh jumlah tersebut. Penerimaan bersih selanjutnya (setelah dikurangi dengan kebutuhan modal kerja/ pembentukan cadangan yang dipersyaratkan) akan dibagi secara pro rata di antara pemilik JVCO.
transfer all of its equity interest in the capital of CPRL in relation with funding working capital and capital expenditures (pre-operating cost) prior to the establishment of a joint venture company (JVCO). The established JVCO will be owned 75.00% by TriStar and 25.00% by the Company, whereby all of the Company’s interest in the capital of JVCO shall be pledged to TriStar. The agreement also stated that all the revenues received and will be received from JVCO and CPRL under the TAC and the operating agreement and/or other contracts shall be paid first to TriStar until it is able to recover the aggregate of the purchase price, additional expenses and an internal rate of return (IRR) of 20.00% calculated on the sum of the purchase price and additional expenses. Thereafter, such net proceeds (after deducting working capital/reserve requirements) will be paid pro rata to the shareholders of JVCO.
Berdasarkan surat Perusahaan tertanggal 2 Juli 2007 dan surat COPI tertanggal 4 Juli 2007, Perusahaan dan COPI setuju untuk mengubah beberapa hal, diantaranya pihak pembeli saham CPRL yang semula adalah Perusahaan berubah menjadi Elnusa Tristar Ramba Ltd. (ETRL), British Virgin Islands. ETRL adalah JVCO/perusahaan yang didirikan pada tanggal 3 Juli 2007 dengan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar $AS100,0 dan dimiliki oleh TriStar dan Perusahaan, masing-masing sebesar 75,00% dan 25,00%.
Based on the Company’s letter dated July 2, 2007 and COPI’s letter dated July 4, 2007, the Company and COPI agreed to amend certain terms, among others, the buyer of CPRL, which was initially the Company, shall become Elnusa Tristar Ramba Ltd. (ETRL), British Virgin Islands. ETRL is a JVCO/company established on July 3, 2007 with issued and fully paid share capital of US$100.0 and is owned by TriStar and the Company at the percentage of ownership of 75.00% and 25.00%, respectively.
Berdasarkan Perjanjian “Closing and Amendment” tertanggal 13 September 2007 oleh dan antara Perusahaan, TriStar dan ETRL, semua pihak telah menyetujui beberapa hal diantaranya: (1) “Closing date” yang disebutkan dalam SSPA diubah dari tanggal 1 Juli 2007 menjadi 14 September 2007; (2) Jika disetujui oleh COPI, Perusahaan menyetujui bahwa harga pembelian saham yang harus dibayarkan ke COPI dikurangi dengan (a) nilai persediaan yang merupakan cost recovery dan atau sebaliknya tidak dapat dialokasikan oleh COPI, (b) sejumlah tertentu atas piutang pajak pertambahan nilai (PPN), (c) seluruh saldo kas dari tanggal 1 Januari 2007 sampai dengan “Closing date”; (3) Perusahaan menyetujui pada saat “Closing date” menjaminkan seluruh kepemilikan sahamnya di ETRL kepada kreditur yang memberikan pinjaman kepada TriStar.
Based on the Closing and Amendment Agreement dated September 13, 2007, by and between the Company, TriStar and ETRL, all parties agreed on certain matters, among others: (1) The Closing date as defined in the SSPA shall be extended from July 1, 2007, to September 14, 2007; (2) If agreed by COPI, the Company agreed that the purchase price payable to COPI shall be reduced by (a) amount of inventory which represents the cost recovery and/or otherwise can not be properly allocated by COPI, (b) certain amount of value added tax (VAT) receivables, (c) all cash balance from January 1, 2007 up to the Closing date; (3) The Company shall, at Closing date, pledged all of its share ownership in ETRL to the lenders who provide funding to TriStar.
43 2009 Elnusa Annual Report
259
260
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
10. INVESTMENTS (continued)
10. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan)
IN
SHARES
OF
STOCK
Elnusa Tristar Ramba Ltd. (ETRL), British Virgin Islands (lanjutan)
Elnusa Tristar Ramba Ltd. (ETRL), British Virgin Islands (continued)
Pada tanggal 20 September 2007, ETRL dan CPRL mengadakan perjanjian penggabungan usaha dimana ETRL dan CPRL sepakat bahwa seluruh usaha, aset, operasi, kontrak, hak, kewajiban dan karyawan CPRL akan dialihkan kepada ETRL, dimana ETRL sebagai perusahaan penerus kegiatan usaha (surviving company). Lebih lanjut, ETRL dan CPRL sepakat bahwa ETRL akan menjadi operator TAC Ramba.
On September 20, 2007, ETRL and CPRL entered into a merger agreement whereby ETRL and CPRL agreed that the entire business, assets, operations, contractual undertakings, rights, liabilities and employees of CPRL shall be transferred to ETRL, such that ETRL shall be the surviving company. Furthermore, ETRL and CPRL agreed that ETRL shall be the operator of TAC Ramba.
Pada tanggal 21 September 2007, TriStar telah melakukan pelunasan pembayaran ke COPI atas pembelian saham CPRL dan disepakati sebagai tanggal “Closing date”.
On September 21, 2007, TriStar had settled the payment to COPI for the purchase of CPRL’s shares and this date was then agreed as the Closing date.
Perusahaan mencatat bagian atas laba bersih ETRL dalam laporan keuangan konsolidasi berdasarkan hasil operasi ETRL yang disesuaikan dengan jumlah pemenuhan kewajiban kepada Tristar di atas.
The Company has recognized the equity in net earnings of ETRL in the consolidated financial statements based on the operation result of ETRL which has been adjusted by the amount of liability to Tristar above.
Pada tanggal 10 Maret 2010, Perusahaan menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (CSPA) dengan Eurorich Group Ltd. (Eurorich), British Virgin Islands. Berdasarkan CSPA tersebut, seluruh kepemilikan saham Perusahaan di ETRL akan dijual ke Eurorich dengan harga jual sebesar $AS1,0 juta setelah semua persyaratan terpenuhi selambat-lambatnya selama 60 (enam puluh) hari setelah tanggal tersebut di atas.
On March 10, 2010, the Company entered into Conditional Sale and Purchase Agrement (CSPA) with Eurorich Group Ltd. (Eurorich), British Virgin Islands. Based on the CSPA, all the Company’s share ownership in ETRL will be sold to Eurorich at a selling price of US$1.0 million after all precedent conditions are fully met at the latest of 60 (sixty) days after the above-mentioned date.
PT Margaraya Jawa Tol (Margaraya)
PT Margaraya Jawa Tol (Margaraya)
Penyertaan saham pada Margaraya merupakan penyertaan saham yang dilakukan berdasarkan perjanjian dengan PT Tri Daya Esta (TDE), PT Jasa Marga (Persero) (Jasa Marga) dan Margaraya tertanggal 3 September 1997. Margaraya didirikan untuk membangun dan mengoperasikan jalan tol tertentu di Surabaya dan dimiliki oleh TDE dan Jasa Marga masing-masing 95,00% dan 5,00%. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan memperoleh 19,50% dari kepemilikan TDE pada Margaraya yang terdiri dari 16.159.408 saham dengan harga pembelian Rp16,2 miliar. Selanjutnya, pada tahun 2003, Margaraya mengeluarkan saham baru dan Perusahaan hanya mengambil bagian sebesar Rp15,8 miliar yang terdiri dari 15.793.000 saham sehingga kepemilikan Perusahaan pada Margaraya terdilusi dari 19,50% menjadi 16,87%.
Investment in Margaraya represents an investment made through an agreement dated September 3, 1997 with PT Tri Daya Esta (TDE), PT Jasa Marga (Persero) (Jasa Marga) and Margaraya. Margaraya was established to construct and operate certain toll roads in Surabaya of which TDE and Jasa Marga had equity interest of 95.00% and 5.00%, respectively. Under the agreement, the Company acquired 19.50% of TDE’s equity interest in Margaraya which consisted of 16,159,408 shares for a total consideration of Rp16.2 billion. Subsequently, in 2003, Margaraya issued new shares in which the Company subscribed 15,793,000 shares which amounted to Rp15.8 billion that resulted to the dilution of the Company’s equity interest in Margaraya from 19.50% to 16.87%.
44 Laporan Tahunan Elnusa 2009
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
10. INVESTMENTS (continued)
10. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan)
IN
SHARES
OF
STOCK
PT Margaraya Jawa Tol (Margaraya) (lanjutan)
PT Margaraya Jawa Tol (Margaraya) (continued)
Sehubungan dengan kondisi ekonomi, kegiatan Margaraya ditunda sehingga terdapat ketidakpastian apakah Margaraya dapat meneruskan usahanya. Oleh karenanya, Perusahaan membentuk penyisihan kemungkinan kerugian atas seluruh penyertaan saham pada Margaraya.
Due to the effect of economic condition, the operations of Margaraya have been postponed indefinitely; therefore, there is uncertainty whether Margaraya could continue its operations. Accordingly, the Company recognized a provision for possible losses on the full amount of its investment in Margaraya.
Pada tanggal 19 Juli 2007, Margaraya bersama dengan Pemerintah Republik Indonesia cq. Departemen Pekerjaan Umum telah menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) yang merupakan amandemen dari Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan yang telah ditandatangani pada tanggal 28 Agustus 1997.
On July 19, 2007, Margaraya and the Government of Republic of Indonesia through the Department of Public Works entered into Toll Road Business Agreement (PPJT) which is the amendment of the “Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan” which was signed on August 28, 1997.
Pada tanggal 23 Desember 2009, para pemegang saham Margaraya melakukan Kesepakatan Bersama dimana Margaraya setuju untuk mengeluarkan saham baru yang akan diambil oleh Jasa Marga dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) (PP) sehingga kepemilikan saham Jasa Marga dan PP masing-masing akan menjadi 55,00% dan 20,00%, bergantung kepada Uji Tuntas dari segi hukum, finansial, teknis dan lalu lintas yang akan dilakukan terhadap Margaraya. Apabila hasil Uji Tuntas tersebut positif, maka Jasa Marga dan PP akan menjadi pemegang saham dengan proporsi tersebut di atas.
On December 23, 2009, the shareholders of Margaraya entered into a Mutual Agreement where Margaraya agreed to issue new shares to be acquired by Jasa Marga and PT Pembangunan Perumahan (Persero) (PP) so that share ownership of Jasa Marga and PP will become 55.00% and 20.00%, respectively, subject to the legal, financial, technical and traffic Due Diligence to be performed on Margaraya. If the results of Due Diligence shall be positive, Jasa Marga and PP will become shareholders with the share proportion as stated above.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, pembangunan jalan tol belum dimulai karena tanah yang direncanakan untuk pembangunan jalan tol tersebut masih dimiliki oleh masyarakat dan belum dibebaskan oleh pemerintah.
Until the date of completion of the consolidated financial statements, the construction of the toll road has not yet been started because the land of the proposed toll road is still owned by the public and subject to expropriation by the government.
11. PROPERTY AND EQUIPMENT
11. ASET TETAP Aset tetap terdiri dari:
Property and equipment consist of: 2009 Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balance
Harga Perolehan Kepemilikan Langsung Tanah Bangunan, prasarana dan instalasi Mesin dan peralatan Perabotan dan perlengkapan kantor Alat transportasi Konstruksi baja
206.159
-
-
-
206.159
252.136 1.037.699
15.539 137.518
157 5.118
29.338 304.983
296.856 1.475.082
45.440 15.846 131.177
1.154 1.268 22.197
100 354 -
2.655 17.023 92.498
49.149 33.783 245.872
Cost Direct Ownership Land Buildings, improvements and installations Machinery and equipment Office furniture, fixture and equipment Transportation equipment Steel constructions
Sub-jumlah
1.688.457
177.676
5.729
446.497
2.306.901
Sub-total
45 2009 Elnusa Annual Report
261
262
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
11. PROPERTY AND EQUIPMENT (continued)
11. ASET TETAP (lanjutan) 2009 Saldo Awal/ Beginning Balance Harga Perolehan (lanjutan) Kepemilikan Langsung (lanjutan) Aset Kerjasama Operasi Sewa Alat transportasi Mesin dan peralatan Aset Dalam Penyelesaian Bangunan, prasarana dan instalasi Mesin dan peralatan Jumlah Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung Bangunan, prasarana dan instalasi Mesin dan peralatan Perabotan dan perlengkapan kantor Alat transportasi Konstruksi baja Sub-jumlah Sewa Alat transportasi Mesin dan peralatan Jumlah Akumulasi Penyusutan
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balance
6.550
Cost (continued) Direct Ownership (continued) Joint Operation Assets
(1.531) -
844 50.583
Leases Transportation equipment Machinery and equipment
-
(39.040) (408.193)
7.034 51.191
Construction in Progress Buildings, improvements and installations Machinery and equipment
5.729
(2.267)
2.423.103
Total Cost
6.550
-
-
2.375 50.583
-
-
30.244 320.656
15.830 138.728
2.098.865
332.234
125.993 607.648
14.413 155.765
139 3.470
36.922 8.962 84.917
3.475 1.687 13.983
91 354 -
864.442
189.323
4.054
1.191 20.022
182 12.647
-
885.655
202.152
4.054
-
4.065
-
Penurunan Nilai Kepemilikan Langsung Mesin dan peralatan Nilai Buku
Penambahan/ Additions
-
17.598
140.267 777.541
3.698 (17.598)
40.306 13.993 81.302
Accumulated Depreciation Direct Ownership Buildings, improvements and installations Machinery and equipment Office furniture, fixture and equipment Transportation equipment Steel constructions
1.053.409
Sub-total
377 32.669
Leases Transportation equipment Machinery and equipment
2.702
1.086.455
Total Accumulated Depreciation
-
4.065
Impairment Direct Ownership Machinery and equipment
1.332.583
Net Book Value
3.698 (996) -
1.213.210
2008 Saldo Awal/ Beginning Balance Harga Perolehan Kepemilikan Langsung Tanah Bangunan, prasarana dan instalasi Mesin dan peralatan Perabotan dan perlengkapan kantor Alat transportasi Konstruksi baja Sub-jumlah
Aset Dalam Penyelesaian Bangunan, prasarana dan instalasi Mesin dan peralatan Jumlah Harga Perolehan
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balance Cost Direct Ownership Land Buildings, improvements and installations Machinery and equipment Office furniture, fixture and equipment Transportation equipment Steel constructions
198.958
7.201
-
-
206.159
241.549 722.489
1.571 195.278
50 7.187
9.066 127.119
252.136 1.037.699
49.435 17.617 131.177
614 4.143 -
3.760 5.914 -
1.361.225
208.807
16.911
135.336
1.688.457
Sub-total
6.550
-
-
-
6.550
Joint Operation Assets
2.375 82.549 788
-
31.966 788
-
2.375 50.583 -
Leases Transportation equipment Machinery and equipment Office equipment
Aset Kerjasama Operasi Sewa Alat transportasi Mesin dan peralatan Perlengkapan kantor
Penambahan/ Additions
(849) -
45.440 15.846 131.177
2.323 49.084
36.131 400.351
119 -
(8.091) (128.779)
30.244 320.656
Construction in Progress Buildings, improvements and installations Machinery and equipment
1.504.894
645.289
49.784
(1.534)
2.098.865
Total Cost
46 Laporan Tahunan Elnusa 2009
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
11. PROPERTY AND EQUIPMENT (continued)
11. ASET TETAP (lanjutan) 2008 Saldo Awal/ Beginning Balance Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung Bangunan, prasarana dan instalasi Mesin dan peralatan Perabotan dan perlengkapan kantor Alat transportasi Konstruksi baja
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balance
114.190 506.685
11.848 106.814
45 5.851
39.562 12.918 71.037
2.623 1.958 13.880
3.729 5.914 -
(1.534) -
36.922 8.962 84.917
Accumulated Depreciation Direct Ownership Buildings, improvements and installations Machinery and equipment Office furniture, fixture and equipment Transportation equipment Steel constructions
744.392
137.123
15.539
(1.534)
864.442
Sub-total
703 20.433 415
488 12.646 -
13.057 415
1.191 20.022 -
Leases Transportation equipment Machinery and equipment Office equipment
Jumlah Akumulasi Penyusutan
765.943
150.257
29.011
885.655
Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku
738.951
1.213.210
Net Book Value
Sub-jumlah Sewa Alat transportasi Mesin dan peralatan Perlengkapan kantor
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
-
(1.534)
125.993 607.648
Depreciation is charged as follows:
2009
2008
Beban Pokok Pendapatan Usaha Beban Usaha
185.481 16.671
136.739 13.518
Cost of Operating Revenues Operating Expenses
Jumlah
202.152
150.257
Total
Mesin dan peralatan sebagian besar merupakan peralatan pengeboran rig, liquid mud plant, peralatan hidrogen sulfida, peralatan mud logging, peralatan cementing, logging truck, surface testing unit, snubbing rig, portable wireline, barge dan peralatan seismik. Konstruksi baja sebagian besar merupakan peralatan utama pengeboran rig seperti draw work dan mast stand.
Machinery and equipment consist mainly of drilling rig, liquid mud plant, hydrogen sulfide equipment, mud logging unit, cementing unit, logging truck, surface testing unit, snubbing rig, portable wireline, barge and seismic equipment. Steel constructions consist mainly of main parts of drilling rig such as draw work and mast stand.
Pada tanggal 31 Desember 2009, aset dalam penyelesaian merupakan biaya pembangunan gedung serta mesin dan peralatan terutama dalam bentuk rig, testing barge dan peralatan cementing. Dinilai dari sudut pandang keuangan, persentase penyelesaian aset dalam penyelesaian berkisar antara 5,00% sampai dengan 90,00%.
As of December 31, 2009, construction in progress represents costs of building and machinery and equipment mainly for rig, testing barge and cementing unit. From the financial point of view, the percentage of completion of the construction in progress ranged from 5.00% to 90.00%.
Penambahan aset tetap pada tahun 2009 terdiri dari modular rig dan peralatan pendukung lainnya dari IDM International Ltd., Siprus, dan beberapa pemasok lainnya sehubungan dengan diperolehnya proyek jasa Modular Drilling Rig dari VICO (Catatan 9 dan 26a). Modular rig tersebut mulai beroperasi pada bulan November 2009. Selain itu, Perusahaan juga melakukan pembelian peralatan seismik dan testing barge.
Additions in property and equipment in 2009 consist of modular rig and other supporting equipment from IDM International Ltd., Cyprus, and other suppliers in accordance with the Modular Drilling Rig services project from VICO (Notes 9 and 26a). The modular rig has started its operation in November 2009. In addition, the Company also purchased seismic equipment and testing barge.
47 2009 Elnusa Annual Report
263
264
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
11. PROPERTY AND EQUIPMENT (continued)
11. ASET TETAP (lanjutan) Pada tahun 2009 dan 2008, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi sebagai bagian dari harga perolehan aset tetap masing-masing sebesar Rp12,0 miliar dan Rp2,7 miliar dengan tingkat kapitalisasi masing-masing sebesar 3,85% dan 1,87%.
In 2009 and 2008, the borrowing costs capitalized as part of the acquisition cost of property and equipment amounted to Rp12.0 billion and Rp2.7 billion, respectively, with capitalization rate of 3.85% and 1.87%, respectively.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 10 Januari 2001 yang diaktakan dengan Akta Notaris Drs. Soegeng Santosa, S.H., No. 22 tanggal 21 Februari 2001, para pemegang saham menyetujui melepas tanah milik Perusahaan untuk wakaf seluas 2.100 m² kepada Yayasan Baitul Hikmah. Perusahaan telah melakukan pelepasan hak atas tanah, namun sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, sertifikat tanah belum dibalik nama atas nama Yayasan Baitul Hikmah.
In the Shareholders’ Extraordinary General Meeting held on January 10, 2001, the minutes of which were notarized under Notarial Deed No. 22 dated February 21, 2001, of Drs. Soegeng Santosa, S.H., the shareholders agreed to donate the Company’s land of 2,100 square meters (sqm) to Yayasan Baitul Hikmah. The Company has disposed its right on the land. However, as of the date of completion of the consolidated financial statements, the related certificate of ownership of the land has not yet been transferred to the name of Yayasan Baitul Hikmah.
Berdasarkan perjanjian kerjasama operasi (KSO) antara Perusahaan dan PT Light Instrumenindo (LI) tanggal 20 Mei 2002, tanah milik Perusahaan berlokasi di Jl. Pegangsaan Dua, Jakarta Utara, seluas 20.815 m² digunakan sebagai penyertaan pada kerjasama dalam bentuk bangun, kelola dan serah (BOT) selama 25 (dua puluh lima) tahun dengan LI sebagai investor sekaligus pengelola. Berdasarkan perjanjian KSO, di atas tanah tersebut investor harus membangun sports club dan town houses (sarana bisnis), dimana keuntungan bersih setelah dipotong pajak atas pengelolaan sarana bisnis tersebut akan dibagi sebesar 40,00% dan 60,00% masing-masing untuk Perusahaan dan LI. Pada akhir masa perjanjian, LI akan menyerahkan tanah berikut semua bangunan di atasnya kepada Perusahaan. Nilai tercatat tanah sebesar Rp8,3 miliar dicatat sebagai “Aset Kerjasama Operasi”. Setelah perjanjian KSO berakhir pada tanggal 19 Mei 2027, Perusahaan berkewajiban untuk menyerahkan tanah seluas 4.440 m² kepada Pemerintah untuk kepentingan fasilitas umum dan sosial dengan nilai sebesar Rp1,8 miliar. Oleh karenanya, Perusahaan mengakui jumlah tersebut sebagai kerugian dan membebankannya pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2005. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, pembangunan fisik sarana bisnis tersebut secara keseluruhan baru mencapai sekitar 44,00%.
In the joint operation agreement (JOA) between the Company and PT Light Instrumenindo (LI) dated May 20, 2002, the Company’s land located in Jl. Pegangsaan Dua, North Jakarta representing 20,815 sqm was used as joint investment in the form of Built Operate Transfer (BOT) scheme for a period of 25 (twenty five) years with LI as the investor and operator. Under this agreement, the investor should build sports club and town houses (business facilities), whereby the net proceeds after tax from business facilities operation will be shared at 40.00% and 60.00% for the Company and LI, respectively. At the end of the agreement period, LI will transfer the land including all the buildings above the land to the Company. The related carrying value of the landright of Rp8.3 billion is recorded as “Joint Operation Assets”. Upon the conclusion of the JOA on May 19, 2027, the Company is obliged to transfer a portion of the land representing 4,440 sqm or Rp1.8 billion to the Government for the general and social purposes. Accordingly, the Company realized this amount as loss and charged to the 2005 consolidated statement of income. As of the date of completion of the consolidated financial statements, the percentage of completion on the construction of the business facilities is about 44.00% completed.
Hak kepemilikan atas tanah Perusahaan dan Anak perusahaan merupakan Hak Guna Bangunan yang memiliki sisa hak secara legal berkisar antara 2 (dua) sampai dengan 30 (tiga puluh) tahun. Manajemen berkeyakinan bahwa hak tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut.
The related landrights of the land owned by the Company and Subsidiaries are in the form of “Hak Guna Bangunan” which have remaining terms ranging from 2 (two) to 30 (thirty) years. The management believes that these landrights can be renewed/extended upon their expiration.
48 Laporan Tahunan Elnusa 2009
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
11. PROPERTY AND EQUIPMENT (continued)
11. ASET TETAP (lanjutan) Aset tetap digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dari beberapa bank (Catatan 14 dan 18).
Property and equipment are used as collateral for the loans obtained from several banks (Notes 14 and 18).
Pada tanggal 31 Desember 2009, beberapa aset tetap telah diasuransikan atas semua risiko dengan nilai pertanggungan sekitar Rp456,2 miliar dan $AS162,2 juta pada PT Tugu Pratama Indonesia, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dan PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk, PT Asuransi Umum Mega, PT Asuransi Jasa Indonesia, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Sinar Mas dan PT Kurnia Insurance Indonesia, pihak ketiga. Asuransi bangunan juga mencakup persediaan barang kebutuhan proyek yang berada di gudang milik Perusahaan (Catatan 8). Manajemen berpendapat bahwa jumlah tersebut telah memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul atas aset yang dipertanggungkan.
As of December 31, 2009, certain property and equipment are covered by insurance against all risks at a total coverage amounting to Rp456.2 billion and US$162.2 million with PT Tugu Pratama Indonesia, a related party, and PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk, PT Asuransi Umum Mega, PT Asuransi Jasa Indonesia, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Sinar Mas and PT Kurnia Insurance Indonesia, third parties. Property insurances also covered the project materials located in the Company’s warehouses (Note 8). The management believes that the insurance coverage are adequate to cover possible losses arising from the insured assets.
Penurunan nilai aset tetap merupakan selisih antara nilai buku dengan nilai wajar aset tetap berupa peralatan radio trunking berdasarkan kajian manajemen. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset tetap lebih lanjut.
Impairment of property and equipment represents the difference between the net book values and fair values of radio trunking equipment based on management appraisal. The management believes that there is no further impairment of property and equipment. 12. INVESTMENT PROPERTY
12. PROPERTI INVESTASI Properti investasi merupakan tanah, bangunan, prasarana dan instalasi milik Perusahaan yang disewakan kepada pihak ketiga dan/atau ditahan untuk mendapatkan keuntungan dari kenaikan nilai. Rincian dari properti investasi adalah:
Investment property represents land, buildings, improvements and installations owned by the Company which are rented to third parties and/or held for capital appreciation. The details of investment property are: 2009
Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
Saldo Akhir/ Ending Balance
Pengurangan/ Deductions
Harga Perolehan Tanah Bangunan, prasarana dan instalasi
13.100
-
-
13.100
Cost Land Buildings, improvements and installations
Jumlah Harga Perolehan
90.530
-
-
90.530
Total Cost
Akumulasi Penyusutan Bangunan, prasarana dan instalasi
9.340
451
-
9.791
Accumulated Depreciation Buildings, improvements and installations
80.739
Net Book Value
Nilai Buku
77.430
-
81.190
-
77.430
49 2009 Elnusa Annual Report
265
266
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
12. INVESTMENT PROPERTY (continued)
12. PROPERTI INVESTASI (lanjutan)
2008 Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Saldo Akhir/ Ending Balance
Harga Perolehan Tanah Bangunan, prasarana dan instalasi
32.506
-
19.406
13.100
Cost Land Buildings, improvements and installations
Jumlah Harga Perolehan
110.956
-
20.426
90.530
Total Cost
Akumulasi Penyusutan Bangunan, prasarana dan instalasi
13.722
949
5.331
9.340
Accumulated Depreciation Buildings, improvements and installations
Nilai Buku
97.234
81.190
Net Book Value
78.450
-
1.020
77.430
Pada tahun 2009 dan 2008, beban penyusutan masing-masing sebesar Rp451,0 juta dan Rp949,0 juta seluruhnya dialokasikan ke “Beban Usaha” pada laporan laba rugi konsolidasi. Pada tahun 2009 dan 2008, tidak ada transfer dari aset tetap ke properti investasi.
In 2009 and 2008, depreciation amounting to Rp451.0 million and Rp949.0 million, respectively, is charged to “Operating Expenses” in the consolidated statements of income. In 2009 and 2008, there was no transfer from property and equipment to investment property.
Tanah seluas 35.100 m² dengan nilai buku sebesar Rp5,0 miliar berlokasi di Pulorida, Desa Lebak Gede, Kecamatan Pulo Merak, Kabupaten Serang, Provinsi Banten masih atas nama PT Pertamina (Persero).
Land with a total area of 35,100 sqm and a book value of Rp5.0 billion located in Pulorida, Desa Lebak Gede, Kecamatan Pulo Merak, Kabupaten Serang, Banten Province is still in the name of PT Pertamina (Persero).
Pada tahun 2008, tanah Perusahaan seluas 17,7 hektar berikut dermaga yang terletak di Kupang Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dijual kepada Direktorat Jenderal Sarana Pertahanan Departemen Pertahanan Republik Indonesia dengan harga Rp31,9 miliar. Nilai buku tanah dan dermaga pada saat dijual masingmasing adalah sebesar Rp1,0 miliar dan Rp14,1 miliar. Laba penjualan sebesar Rp13,9 miliar dicatat sebagai bagian dari “Penghasilan Lain-lain - Laba (Rugi) Penjualan Aset Tetap dan Properti Investasi” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2008. Pada tahun 2009 dan 2008, Perusahaan telah menerima seluruh pembayaran kas masingmasing sebesar Rp4,2 miliar dan Rp24,3 miliar (setelah memperhitungkan PPN sebesar Rp2,9 miliar dan PPh sebesar Rp435,0 juta).
In 2008, the land owned by the Company totalling 17.7 hectares including the port in West Kupang, East Nusa Tenggara Province, were sold to the Directorate General of Defense Facility of the Department of Defense of the Republic of Indonesia at Rp31.9 billion. The net book values of land and port at the time of sale amounting to Rp1.0 billion and Rp14.1 billion, respectively. The related gain on sale amounted to Rp13.9 billion is recognized as part of “Other Income - Gain (Loss) on Sale of Property and Equipment and Investment Property” in the 2008 consolidated statement of income. In 2009 and 2008, the Company had received all cash proceeds from sale amounting to Rp4.2 billion and Rp24.3 billion, respectively (after calculation of VAT amounting to Rp2.9 billion and income tax amounting to Rp435.0 million).
Properti investasi digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank (Catatan 14 dan 18).
Investment property are used as collateral for the bank loan (Notes 14 and 18).
Pada tanggal 31 Desember 2009, beberapa properti investasi telah diasuransikan atas semua risiko dengan nilai pertanggungan sekitar Rp34,5 miliar pada PT Tugu Pratama Indonesia, pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Manajemen berpendapat bahwa asuransi tersebut telah memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul atas aset yang dipertanggungkan.
As of December 31, 2009, certain investment property are covered by insurance against all risks at a total coverage amounting to Rp34.5 billion with PT Tugu Pratama Indonesia, a related party. The management believes that the insurance coverage are adequate to cover possible losses arising from the insured assets.
50 Laporan Tahunan Elnusa 2009
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
13. OTHER ASSETS
13. ASET LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2009
Tagihan restitusi pajak penghasilan (Catatan 16) Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya (Catatan 18 dan 25a) Barang konsumsi tahan lama - bersih Beban proyek tangguhan - bersih Lain-lain - bersih Jumlah
2008
65.376
84.463
25.243 17.095 13.300 8.354
29.616 5.336 12.310 9.262
Claims for tax refund (Note 16) Restricted cash and cash equivalents (Notes 18 and 25a) Long life consumables - net Deferred project costs - net Others - net
129.368
140.987
Total
Beban proyek tangguhan merupakan beban yang dikeluarkan sebelum dimulainya proyek secara komersial atau beban-beban sehubungan dengan proyek-proyek yang memiliki periode pekerjaan lebih dari 1 (satu) tahun, yang mencakup biaya peralatan, biaya instalasi, biaya pengiriman dan biaya pelatihan untuk membiayai proyek tersebut. Beban tersebut diamortisasikan selama jangka waktu proyek.
Deferred project costs represent costs that were incurred before the commercial production or expenses related to the projects that can be completed more than 1 (one) year such as equipment cost, installation cost, delivery cost and training cost to finance the projects. These costs are amortized over the project period.
Aset lain-lain - Lain-lain terutama merupakan aset tidak berwujud - bersih dalam bentuk software dan license, aset yang tidak digunakan dalam usaha dan beban tangguhan hak atas tanah - bersih.
Other assets - Others represent mainly net intangible assets such as software and license, assets not used in operation and deferred cost of landrights - net. 14. SHORT-TERM LOANS
14. PINJAMAN JANGKA PENDEK Pinjaman jangka pendek merupakan kredit modal kerja yang diperoleh Perusahaan dan Anak perusahaan dengan rincian sebagai berikut:
Short-term loans represent working capital loans obtained by the Company and Subsidiaries from the following banks:
2009 Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Divisi Usaha Syariah Dolar AS Pinjaman sindikasi ($AS27.473.869 dan $AS22.431.060 masing-masing pada tahun 2009 dan 2008) PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Divisi Syariah ($AS3.995.599 dan $AS4.448.116 masing-masing pada tahun 2009 dan 2008) PT Bank Chinatrust Indonesia ($AS600.000) Deutsche Bank AG Letters of Credit (L/C) ($AS2.075.686) Jumlah
2008
27.750
27.750
258.254
245.620
37.559
48.707
5.640
6.570
-
22.729
Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Sharia Business Division US Dollar Syndicated loan (US$27,473,869 and US$22,431,060 in 2009 and 2008, respectively) PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Sharia Division (US$3,995,599 and US$4,448,116 in 2009 and 2008, respectively) PT Bank Chinatrust Indonesia (US$600,000) Deutsche Bank AG Letters of Credit (L/C) (US$2,075,686)
329.203
351.376
Total
51 2009 Elnusa Annual Report
267
268
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
14. SHORT-TERM LOANS (continued)
14. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Divisi Usaha Syariah (BNI)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Sharia Business Division (BNI)
Pada bulan Juni 2007, EPN memperoleh fasilitas pembiayaan Musyarakah dari BNI dengan jumlah maksimum sebesar Rp21,6 miliar. Fasilitas ini digunakan untuk mengambil alih pinjaman EPN dari PT Bank Niaga Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk serta untuk modal kerja. Pada tanggal 31 Desember 2007, jumlah yang telah direalisasi EPN adalah sebesar Rp21,6 miliar yang terdiri dari Rp10,6 miliar dan Rp11,0 miliar dengan nisbah bagi hasil untuk BNI masingmasing sebesar 8,33% dan 8,61% dari EBITDA. Pada bulan Maret 2008, EPN telah melunasi sebagian pinjaman tersebut sebesar Rp18,0 miliar dan memperpanjang sisa pinjaman sejumlah Rp3,6 miliar sampai dengan bulan Juni 2009 dengan nisbah bagi hasil untuk BNI sebesar 2,82%-3,30% dari EBITDA.
In June 2007, EPN obtained the Musyarakah financing facility from BNI with a maximum facility of Rp21.6 billion. The facility is used to take over the EPN’s loans from PT Bank Niaga Tbk and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk and for working capital purposes. As of December 31, 2007, the total facility realized by EPN amounted to Rp21.6 billion representing Rp10.6 billion and Rp11.0 billion with revenue sharing for BNI of 8.33% and 8.61%, respectively, from EBITDA. In March 2008, EPN had partially settled the loan amounting to Rp18.0 billion and has extended the remaining loan amounting to Rp3.6 billion until June 2009 with revenue sharing for BNI of 2.82%3.30% from EBITDA.
Pada tanggal 5 Juni 2008, EPN memperoleh fasilitas pembiayaan Musyarakah dari BNI sebesar Rp3,1 miliar dan berjangka waktu 1 (satu) tahun dengan nisbah bagi hasil untuk BNI sebesar 2,21% dari EBITDA.
On June 5, 2008, EPN obtained Musyarakah financing facility from BNI amounting to Rp3.1 billion which is payable in 1 (one) year with revenue sharing for BNI of 2.21% from EBITDA.
Pada tanggal 23 Desember 2008, EPN memperoleh fasilitas pembiayaan Musyarakah dari BNI sebesar Rp21,0 miliar dan berjangka waktu 1 (satu) tahun dengan nisbah bagi hasil untuk BNI sebesar 19,22% dari EBITDA.
On December 23, 2008, EPN obtained Musyarakah financing facility from BNI amounting to Rp21.0 billion which is payable in 1 (one) year with revenue sharing for BNI of 19.22% from EBITDA.
Pada tanggal 26 Oktober 2009, EPN menggabungkan serta memperpanjang fasilitas Musyarakah yang telah diterima sebelumnya dari BNI sebesar Rp27,8 miliar dan berjangka waktu 7 (tujuh) bulan hingga 4 Juni 2010 dengan nisbah bagi hasil untuk BNI sebesar 18,65% dari EBITDA.
On October 26, 2009, EPN combined and extended the Musyarakah financing facilities which have been received from BNI amounting to Rp27.8 billion which is payable in 7 (seven) months until June 4, 2010, with revenue sharing for BNI of 18.65% from EBITDA.
Fasilitas pembiayaan tersebut di atas dijamin dengan aset (kendaraan) yang dibiayai dengan fasilitas Murabahah (Catatan 11 dan 18), tanah dengan SHGB No. 280 dan 281 atas nama EPR senilai Rp3,8 miliar dan tanah milik Perusahaan senilai Rp14,0 miliar, piutang dari PT Pertamina (Persero) (Pertamina) senilai Rp27,8 miliar, piutang di luar Pertamina senilai Rp262,2 juta dan $AS36,1 ribu, persediaan BBM senilai Rp200,0 juta serta persediaan BBM industri, bahan kimia gas, pelumas, aditif dan suku cadang senilai Rp4,2 miliar.
The above facilities are secured by assets (vehicles) financed by Murabahah facility (Notes 11 and 18), EPR’s land with HGB Certificates No. 280 and 281 amounting to Rp3.8 billion and the Company’s land of Rp14.0 billion, receivables from PT Pertamina (Persero) (Pertamina) amounting to Rp27.8 billion, receivables (excluding Pertamina’s receivables) amounting to Rp262.2 million and US$36.1 thousand, gasoline inventories amounting to Rp200.0 million; and industrial gasoline, gas chemicals, lubricants, additives and spare parts inventories amounting to Rp4.2 billion.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo pembiayaan yang diperoleh EPN dari BNI sebesar Rp27,8 miliar.
As of December 31, 2009 and 2008, the outstanding balance of EPN’s financing facilities obtained from BNI amounted to Rp27.8 billion.
52 Laporan Tahunan Elnusa 2009
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
14. SHORT-TERM LOANS (continued)
14. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) Pinjaman Sindikasi
Syndicated Loan
Seperti dijelaskan dalam Catatan 18, pada tanggal 10 Oktober 2006, Perusahaan bersama-sama dengan PT Elnusa Geosains, PT EWS Oilfield Services dan PT Elnusa Drilling Services (Anak perusahaan yang menggabungkan diri dengan Perusahaan pada tahun 2007) dan SCU bersama PT Elnusa Telematika (Anak perusahaan yang menggabungkan diri dengan SCU pada tahun 2007) memperoleh fasilitas kredit berupa pinjaman sindikasi dengan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sebagai agen fasilitas dan penjaminan.
As disclosed in Note 18, on October 10, 2006, the Company, PT Elnusa Geosains, PT EWS Oilfield Services and PT Elnusa Drilling Services (Subsidiaries that merged into the Company in 2007), SCU and PT Elnusa Telematika (a Subsidiary that merged into SCU in 2007) obtained syndicated credit facilities with PT Bank Central Asia Tbk (BCA) as the facility and underwriting agent.
Saldo pinjaman sindikasi pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 merupakan saldo Fasilitas Kredit Sindikasi Tranche A (Catatan 18).
The outstanding balance of syndicated loan as of December 31, 2009 and 2008 represents Syndicated Credit Facility Tranche A (Note 18).
PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Divisi Syariah (Danamon)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Sharia Division (Danamon)
Pada tanggal 11 Juni 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Mudharabah dan bank garansi (kafalah) dari Danamon, sebagai berikut:
On June 11, 2008, the Company obtained financing facilities from Danamon in the form of Mudharabah and bank guarantee (kafalah) facilities, as follows:
Mudharabah Fasilitas Mudharabah dengan jumlah maksimum sebesar $AS4,5 juta dengan pembagian keuntungan dari laba bersih sebesar 89,30% dan 10,70% masing-masing untuk Perusahaan dan Danamon serta mengacu pada tingkat pengembalian sebesar SIBOR + 2,75% per tahun. Fasilitas ini digunakan untuk modal kerja Perusahaan dengan jangka waktu 12 (dua belas) bulan dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 11 Juni 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo pokok pinjaman atas fasilitas tersebut masingmasing sebesar $AS3,9 juta atau setara dengan Rp37,6 miliar dan $AS4,4 juta atau setara dengan Rp48,7 miliar.
Mudharabah The Mudharabah facility with a maximum facility of US$4.5 million with revenue sharing system of 89.30% and 10.70% from net income for the Company and Danamon, respectively, and with reference to the expected return rate at SIBOR + 2.75% per year. The facility is used for the Company’s working capital purposes with term of facility of 12 (twelve) months, which has been extended until June 11, 2010. As of December 31, 2009 and 2008, the loan principal balances of this facility amounted to US$3.9 million or equivalent to Rp37.6 billion and US$4.4 million or equivalent to Rp48.7 billion, respectively.
Bank garansi (kafalah) Fasilitas bank garansi (kafalah) dengan jumlah maksimum sebesar $AS7,0 juta yang dikenakan biaya (ujrah) sesuai kesepakatan serta denda sebesar 2,00% per tahun atas bank garansi yang belum dilunasi. Fasilitas tersebut digunakan untuk penerbitan jaminan pelaksanaan (performance bond) dan jaminan tender (bid bond). Jangka waktu fasilitas ini adalah 12 (dua belas) bulan sejak tanggal 11 Juni 2008 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 11 Juni 2010.
Bank guarantee (kafalah) The bank guarantee (kafalah) with a maximum facility of US$7.0 million which is subject to a fee (ujrah) according to the agreement and a penalty fee of 2.00% per annum from the outstanding bank guarantees. This facility is used for issuance of performance bond and bid bond. The term of facility is 12 (twelve) months from June 11, 2008, which has been extended until June 11, 2010.
53 2009 Elnusa Annual Report
269
270
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
14. SHORT-TERM LOANS (continued)
14. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Divisi Syariah (Danamon) (lanjutan)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Sharia Division (Danamon) (continued)
Bank garansi (kafalah) (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan telah menggunakan fasilitas bank garansi sebesar $AS4,7 juta atau setara dengan Rp43,9 miliar dan Rp51,1 miliar, namun belum dicairkan oleh pemegang bank garansi.
Bank guarantee (kafalah) (continued) As of December 31, 2009 and 2008, the Company has used the bank guarantee facility amounting to US$4.7 million or equivalent to Rp43.9 billion and Rp51.1 billion, which has not been withheld by the beneficiary of the bank guarantee.
Kedua fasilitas pembiayaan tersebut di atas dijamin dengan jaminan yang sama dan adanya pembatasan yang sama dengan fasilitas pembiayaan Murabahah yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 18).
The above financing facilities are secured with the same collaterals and same restrictive covenants as stated in the Murabahah facility obtained from the same bank (Note 18).
PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust)
PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust)
Pada tanggal 30 Juni 2008, PBN memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari Bank Chinatrust sebesar $AS600,0 ribu dan berjangka waktu 1 (satu) tahun. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga tahunan masing-masing sebesar 7,75% hingga 10,66% dan 7,23% hingga 9,65% pada tahun 2009 dan 2008. Pada bulan November 2009, fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang sampai dengan 30 Juni 2010. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan milik PBN yang juga dijadikan jaminan atas fasilitas kredit lain yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 18).
On June 30, 2008, PBN obtained a working capital loan from Bank Chinatrust amounting to US$600.0 thousand and is payable in 1 (one) year. This loan bears annual interest ranging from 7.75% to 10.66% and from 7.23% to 9.65% in 2009 and 2008, respectively. In November 2009, this loan has been extended until June 30, 2010. This loan is secured with PBN’s lands and buildings which are also the collaterals for other credit facilities obtained from the same bank (Note 18).
Deutsche Bank AG Letters of Credit (L/C)
Deutsche Bank AG Letters of Credit (L/C)
Pada tanggal 19 Februari 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dalam bentuk Letters of Credit (L/C) dengan fasilitas maksimum sebesar $AS5,0 juta dari Deutsche Bank AG, Jakarta. Selanjutnya, pada tanggal 8 Februari 2008, fasilitas pinjaman ini telah berubah menjadi dalam bentuk L/C, bank garansi, bid bonds dan performance bonds dengan perubahan fasilitas maksimum dari $AS5,0 juta menjadi $AS10,0 juta. Fasilitas ini jatuh tempo pada tanggal 30 Oktober 2009 tetapi telah diperpanjang secara otomatis untuk 12 (dua belas) bulan. Pada tanggal 31 Desember 2008, fasilitas yang telah digunakan sebesar $AS2,1 juta atau setara dengan Rp22,7 miliar.
On February 19, 2007, the Company obtained Letters of Credit (L/C) facility with a maximum limit of US$5.0 million from Deutsche Bank AG, Jakarta, used for working capital purposes. Furthermore, on February 8, 2008, this facility was changed into L/C, bank guarantees, bid bonds and performance bonds facility with the maximum facility changed from US$5.0 million to US$10.0 million. This facility has matured on October 30, 2009 but has been automatically extended for another 12 (twelve) months. As of December 31, 2008, the facility used amounted to US$2.1 million or equivalent to Rp22.7 billion.
54 Laporan Tahunan Elnusa 2009
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
15. TRADE PAYABLES
15. HUTANG USAHA Akun ini merupakan hutang yang timbul dari pembelian bahan baku dan/atau jasa yang digunakan dalam usaha. Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
This account represents liabilities arising from purchases of materials and/or services used in operations with details as follows:
2009 Pihak ketiga Regency Steel Asia Pte. Ltd., Singapura Compagnie Generale de Geophysique, Perancis PT Dahana (Persero) Wavefield Inseis ASA, Norwegia PT Artha Wicaksana Rajasa IDM International Ltd., Siprus World Oil Tools Inc., Kanada PT Mega Buana Lestari Wavefield Inseis Singapore Pte. Ltd., Singapura PT Budi Gunawan Mas PT Kenari Indah Perdana PT Universal Respati Turbine Engineering PT Schlumberger Geophysics Nusantara Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5,0 miliar) Sub-jumlah
2008 Third parties Regency Steel Asia Pte. Ltd., Singapore Compagnie Generale de Geophysique, France PT Dahana (Persero) Wavefield Inseis ASA, Norway PT Artha Wicaksana Rajasa IDM International Ltd., Cyprus World Oil Tools Inc., Canada PT Mega Buana Lestari Wavefield Inseis Singapore Pte. Ltd., Singapore PT Budi Gunawan Mas PT Kenari Indah Perdana PT Universal Respati Turbine Engineering PT Schlumberger Geophysics Nusantara
70.959
-
11.891 11.042 10.885 10.380 9.258 6.762 5.850
22.165 636 42.337 7.676 -
2.882 733 337
10.010 13.455 7.201
75
11.448
-
11.912
157.162
149.371
298.216
276.211
222.145
2.196
4.702 3.558 1.097 -
4.702 8.780 7.142 694
2.575
1.873
Sub-jumlah
234.077
25.387
Sub-total
Jumlah
532.293
301.598
Total
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 7) PT Pertamina (Persero) PT Geosains (dahulu PT Golden Geosains) Koperasi Karyawan Elnusa PT Pertamina Retail PT Patra Logistik Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500,0 juta)
Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
Others (below Rp5.0 billion each) Sub-total Related parties (Note 7) PT Pertamina (Persero) PT Geosains (formerly PT Golden Geosains) Koperasi Karyawan Elnusa PT Pertamina Retail PT Patra Logistik Others (below Rp500.0 million each)
The details of trade payables based on currencies are as follows:
2009
2008
Rupiah Dolar AS ($AS19.320.664 dan $AS14.669.404 masing-masing pada tahun 2009 dan 2008) Dolar Singapura ($Sin345.651 dan $Sin7.200 masing-masing pada tahun 2009 dan 2008) Mata uang asing lainnya
348.259
140.218
181.615
160.630
2.316 103
55 695
Rupiah US Dollar (US$19,320,664 and US$14,669,404 in 2009 and 2008, respectively) Singapore Dollar (Sin$345,651 and Sin$7,200 in 2009 and 2008, respectively) Other foreign currencies
Jumlah
532.293
301.598
Total
55 2009 Elnusa Annual Report
271
272
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 16. HUTANG PAJAK, ASET PAJAK TANGGUHAN
DAN
16. TAXES PAYABLE, DEFERRED TAX ASSETS AND LIABILITIES
KEWAJIBAN
Hutang pajak terdiri dari:
Taxes payable consist of: 2009
Taksiran hutang pajak penghasilan Pasal 29 (setelah dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka) Tahun berjalan Tahun sebelumnya Pajak penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pajak Pertambahan Nilai Lain-lain Jumlah
2008
101.374 124
10.586 564
1.527 11.704 3.821 10.484 316 43.349 142
1.606 18.472 5.606 306 292 66.312 223
Estimated income tax payable Article 29 (net of prepaid income tax) Current year Previous years Income taxes Article 4 (2) Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Value Added Tax Others
172.841
103.967
Total
Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan seperti disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi dan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income before income tax benefit (expense) as shown in the consolidated statements of income and estimated taxable income for 2009 and 2008, are as follows:
2009
2008
Laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi
668.782
173.530
Laba Anak perusahaan sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan
(22.326)
(36.319)
646.456 (17.205)
137.211 (16.924)
Laba Perusahaan sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan Penghasilan sewa Beban yang terkait dengan penghasilan sewa Beda temporer: Penyisihan piutang ragu-ragu Penyusutan Sewa Penyisihan imbalan kerja karyawan Beda tetap: Laba penjualan penyertaan saham Beban pajak Representasi, jamuan, sumbangan dan lain-lain Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Penghasilan bunga yang pajaknya bersifat final Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi Biaya emisi saham
11.261
9.206
10.783 4.507 4.349 (10.140)
10.215 1.427 8.143 670
57.275 14.922
4.617 15.570
13.391
5.965
395
6.033
(19.632)
(16.269)
(39.795) -
(62.968) (18.042)
56 Laporan Tahunan Elnusa 2009
Income before income tax benefit (expense) per consolidated statements of income Income of Subsidiaries before income tax benefit (expense) Income of the Company before income tax benefit (expense) Rent income Expenses related to rent income Temporary differences: Provision for doubtful accounts Depreciation Lease Provision for employees’ benefits Permanent differences: Gain on sale of investment in shares of stock Tax expenses Representation, entertainment, donations and others Salaries, wages, and employees’ benefits Interest income already subjected to final tax Equity in net earnings of associated companies Stock issuance costs
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 16. HUTANG PAJAK, ASET DAN PAJAK TANGGUHAN (lanjutan)
16. TAXES PAYABLE, DEFERRED TAX ASSETS AND LIABILITIES (continued)
KEWAJIBAN 2009
2008
Penghasilan kena pajak Akumulasi rugi fiskal tahun lalu
676.567 -
84.854 (16.646)
Taksiran penghasilan kena pajak
676.567
68.208
Taxable income Cumulative tax losses in prior year Estimated taxable income
Penyesuaian atas jumlah taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan akan dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan Kantor Pajak. Perusahaan telah menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan (SPT) untuk tahun pajak 2008 ke Kantor Pajak. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, Perusahaan belum menyampaikan SPT untuk tahun pajak 2009 ke Kantor Pajak.
The adjustment to the Company’s estimated taxable income is subject to the tax assessment from the Tax Office. The Company had submitted its Annual Corporate Income Tax (SPT) for 2008 to the Tax Office. As of the date of completion of the consolidated financial statements, the Company has not yet submitted its SPT for 2009 to the Tax Office.
Perhitungan beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
The income tax expense calculation is as follows:
2009 Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan Anak perusahaan
2008 Estimated taxable income Company Subsidiaries
676.567 50.268
68.208 54.272
726.835
122.480
Beban pajak penghasilan - tahun berjalan Perusahaan Anak perusahaan
189.439 14.075
20.462 16.230
Income tax expense - current Company Subsidiaries
Jumlah beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi
203.514
36.692
Income tax expense per consolidated statements of income
90.335 13.473
81.497 7.737
Less prepaid income tax Company Subsidiaries
103.808
89.234
Total prepaid income tax
99.104 2.270
10.586
Estimated income tax payable - Article 29 Company Subsidiaries
101.374
10.586
Total
Taksiran tagihan restitusi pajak penghasilan Perusahaan Anak perusahaan
1.668
61.035 2.093
Estimated claims for tax refund Company Subsidiaries
Jumlah
1.668
63.128
Total
Jumlah
Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka Perusahaan Anak perusahaan Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka Taksiran hutang pajak penghasilan - Pasal 29 Perusahaan Anak perusahaan Jumlah
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, rincian tagihan restitusi pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
Total
The detail of claims for tax refund as of December 31, 2009 and 2008 are as follows:
57 2009 Elnusa Annual Report
273
274
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 16. HUTANG PAJAK, ASET DAN PAJAK TANGGUHAN (lanjutan)
16. TAXES PAYABLE, DEFERRED TAX ASSETS AND LIABILITIES (continued)
KEWAJIBAN 2009
Perusahaan 2007 2008 Anak perusahaan 2006 2007 2008 2009 Jumlah
2008
61.035
8.512 61.035
580 2.093 1.668
72 12.751 2.093 -
Company 2007 2008 Subsidiaries 2006 2007 2008 2009
65.376
84.463
Total
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, tagihan restitusi pajak penghasilan disajikan sebagai bagian dari “Aset Lain-lain - Tagihan Restitusi Pajak Penghasilan” dalam Aset Tidak Lancar pada neraca konsolidasi (Catatan 13).
As of December 31, 2009 and 2008, claims for tax refund are presented as part of “Other Assets - Claims for Tax Refund” under Non-current Assets in the consolidated balance sheets (Note 13).
Manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi terdiri dari komponen sebagai berikut:
Income tax benefit (expense) per consolidated statements of income consist of:
2009
2008
Tahun berjalan Tangguhan
(203.514) 4.225
(36.692) 3.189
Current Deferred
Bersih
(199.289)
(33.503)
Net
Pada tahun 2009 dan 2008, Perusahaan dan beberapa Anak perusahaan menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat Tagihan Pajak (STP) dari Kantor Pajak untuk beberapa tahun pajak. Berdasarkan SKP dan STP tersebut, Perusahaan dan Anak Perusahaan dikenakan tambahan pajak untuk beberapa pasal dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp26,3 miliar dan Rp20,3 miliar pada tahun 2009 dan 2008, yang disajikan sebagai bagian dari “Beban Lain-lain” pada laporan laba rugi konsolidasi.
In 2009 and 2008, the Company and some Subsidiaries received several Tax Assessment Letters (SKP) and Tax Collection Letters (STP) from the Tax Office for certain fiscal years. Based on the SKP and STP, the Company and Subsidiaries are subject to additional tax for several articles with total amount of Rp26.3 billion and Rp20.3 billion in 2009 and 2008, respectively, which are presented as part of “Other Charges” in the consolidated statements of income.
SKP yang diterima Perusahaan dan Anak perusahaan diantaranya adalah SKPLB PPN No. 00082/407/07/051/09 tanggal 10 November 2009 untuk periode fiskal Desember 2007 sebesar Rp10,4 miliar, SKPKB PPN No. 00009/277/07/ 051/09 tanggal 15 September 2009 untuk tahun fiskal 2007 sebesar Rp6,3 miliar, SKPKB PPN No. 00138/207/06/051/09 tanggal 31 Agustus 2009 untuk tahun fiskal 2006 sebesar Rp2,2 miliar, SKPKB PPh Badan No. 00018/206/06/051/09 tanggal 31 Agustus 2009 untuk tahun fiskal 2006 sebesar Rp1,0 miliar, SKPLB PPN No. 00038/407/08/051/09 tanggal 29 April 2009 untuk periode fiskal Januari sampai September 2008 sebesar Rp85,9 miliar dan SKPKB PPN No. 00096/207/06/051/08 tanggal 5 September 2008 untuk tahun fiskal 2006 sebesar Rp3,5 miliar.
The SKP received by the Company and Subsidiaries, among others, SKPLB VAT No. 00082/407/07/051/09 dated November 10, 2009 for December 2007 amounted to Rp10.4 billion, SKPKB VAT No. 00009/277/07/ 051/09 dated September 15, 2009 for 2007 amounted to Rp6.3 billion, SKPKB VAT No. 00138/207/06/051/09 dated August 31, 2009 for 2006 amounted to Rp2.2 billion, SKPKB Corporate Income Tax No. 00018/206/ 06/051/09 dated August 31, 2009 for 2006 amounted to Rp1.0 billion, SKPLB VAT No. 00038/407/08/051/09 dated April 29, 2009 for January until September 2008 amounted to Rp85.9 billion and SKPKB VAT No. 00096/207/06/051/08 dated September 5, 2008 for 2006 amounted to Rp3.5 billion.
58 Laporan Tahunan Elnusa 2009
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) KEWAJIBAN
16. TAXES PAYABLE, DEFERRED TAX ASSETS AND LIABILITIES (continued)
Berdasarkan SKPKB No. 00035/203/05/051/07 tanggal 30 Mei 2007, PT Elnusa Geosains, Anak perusahaan yang menggabungkan diri dengan Perusahaan pada tahun 2007, dikenakan tambahan PPh 23 sebesar Rp9,9 miliar. Atas pengenaan tambahan pajak tersebut, Perusahaan mengajukan surat keberatan kepada Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk sejumlah Rp7,1 miliar pada tanggal 23 Juli 2007. Pada tanggal 27 Maret 2008, keberatan Perusahaan ditolak oleh DJP. Selanjutnya, pada tanggal 25 Juni 2008, Perusahaan mengajukan banding ke Pengadilan Pajak. Pengadilan Pajak memutuskan untuk menerima seluruhnya permohonan banding tersebut melalui surat No. Put. 18324/PP/M.XIII/12/2009 tanggal 16 Juni 2009. DJP kemudian mengajukan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung atas keputusan banding dari Pengadilan Pajak tersebut. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, Mahkamah Agung belum mengeluarkan keputusan atas peninjauan kembali tersebut.
Based on SKPKB No. 00035/203/05/051/07 dated May 30, 2007, PT Elnusa Geosains, a Subsidiary that merged into the Company in 2007, had been imposed with an additional income tax article 23 amounting to Rp9.9 billion. On the imposition of the additional tax, the Company sent an objection letter dated July 23, 2007 to the Directorate General of Taxes (DGT) amounting to Rp7.1 billion. On March 27, 2008, the objection was rejected by the DGT. Furthermore, on June 25, 2008, the Company filed an appeal to the Tax Court. The Tax Court decided to accept this appeal through its letter No. Put. 18324/PP/M.XIII/12/2009 dated June 16, 2009. The DGT then filed a reappeal to the Supreme Court on the appeal decision from the Tax Court. As of the date of completion of the consolidated financial statements, the Supreme Court has not yet issued a decision on the re-appeal.
Pada bulan Agustus 2009, PBN menerima beberapa STP untuk tahun pajak 2004, 2005, 2006, 2007 dan 2008 dari DJP dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp7,0 miliar. Pada tanggal 24 Agustus 2009, PBN mengajukan keberatan ke DJP untuk sejumlah Rp6,6 miliar dan telah ditolak oleh DJP pada tanggal 22 Februari 2010. Selanjutnya, pada tanggal 22 Maret 2010, PBN mengajukan gugatan ke Pengadilan Pajak untuk sejumlah Rp5,7 miliar. Sisa tagihan pajak sebesar Rp1,3 miliar telah dibebankan sebagai biaya pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2009. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, Pengadilan Pajak belum mengeluarkan keputusan atas gugatan tersebut.
In August 2009, PBN received several STPs for 2004, 2005, 2006, 2007 and 2008 from the DGT totalling Rp7.0 billion. On August 24, 2009, PBN sent an objection letter to the DGT for Rp6.6 billion and was rejected by the DGT on February 22, 2010. Furthermore, on March 22, 2010, PBN filed a lawsuit to the Tax Court for Rp5.7 billion. The remaining tax bills of Rp1.3 billion have been recognized as expenses in the 2009 consolidated statement of income. As of the date of completion of the consolidated financial statements, the Tax Court has not yet issued a decision on the lawsuit.
Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan diubah untuk keempat kalinya dengan Undangundang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28,00% untuk tahun fiskal 2009 dan 25,00% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Perusahaan mencatat dampak perubahan tarif pajak tersebut masingmasing sebesar Rp0,7 miliar dan Rp4,6 miliar sebagai bagian dari beban pajak pada laporan laba rugi konsolidasi.
In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding Income Tax has been amended for the fourth time with Law No. 36 Year 2008. The amended Law stipulates changes in corporate income tax rate from a marginal tax rate to a single rate of 28.00% for fiscal year 2009 and 25.00% for fiscal year 2010 onwards. The Company recorded the impact of the changes in tax rates which amounted to Rp0.7 billion and Rp4.6 billion, respectively, as part of tax expense in the consolidated statements of income.
16. HUTANG PAJAK, ASET DAN PAJAK TANGGUHAN (lanjutan)
59 2009 Elnusa Annual Report
275
276
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) KEWAJIBAN
16. TAXES PAYABLE, DEFERRED TAX ASSETS AND LIABILITIES (continued)
Rincian aset dan kewajiban pajak tangguhan seperti yang disajikan dalam neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:
The details of deferred tax assets and liabilities as shown in the consolidated balance sheets are as follows:
16. HUTANG PAJAK, ASET DAN PAJAK TANGGUHAN (lanjutan)
2009 Aset pajak tangguhan - bersih Perusahaan Piutang Aset tetap Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan Sewa Jumlah
Deferred tax assets - net Company Receivables Property and equipment Estimated liabilities for employees’ benefits Leases
11.182 9.194
9.412 8.801
4.776 3.123
7.311 2.035
28.275
27.559
9.873
6.364
Subsidiaries
38.148
33.923
Deferred tax assets - net
Anak perusahaan Aset pajak tangguhan - bersih
2008
Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan tersebut dapat dipulihkan kembali di masa yang akan datang.
Total
The management believes that the above deferred tax assets can be fully realized in the future.
17. ACCRUED EXPENSES
17. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR Biaya masih harus dibayar terdiri dari:
Accrued expenses represent accruals for: 2009
2008
Jasa sub-kontrak Beban proyek Sewa Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Jasa profesional Bunga Perizinan Asuransi Fasilitas kantor Pemeliharaan Cadangan biaya sosial Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500,0 juta)
131.385 79.069 73.576 31.010 6.855 5.491 2.338 2.200 1.400 1.334 82
114.173 40.474 38.995 7.259 2.905 3.644 205 489 277 1.779
25.628
14.623
Sub-contract services Project expenses Rent Salaries, wages and employees’ benefits Professional fees Interests Permits Insurances Office facilities Maintenance Social reserve allowances Others (below Rp500.0 million each)
Jumlah
360.368
224.823
Total
60 Laporan Tahunan Elnusa 2009
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
18. LONG-TERM LIABILITIES
18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Rincian kewajiban jangka panjang adalah sebagai berikut:
The details of long-term liabilities are as follows:
2009 Hutang bank Dolar AS Pinjaman sindikasi ($AS36.580.087 dan $AS32.314.513 masing-masing pada tahun 2009 dan 2008) PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Divisi Syariah ($AS18.188.660 dan $AS8.100.188 masing-masing pada tahun 2009 dan 2008) Natixis, Perancis ($AS11.366.695 dan $AS6.233.858 masing-masing pada tahun 2009 dan 2008) PT Bank Chinatrust Indonesia ($AS726.336 dan $AS949.824 masing-masing pada tahun 2009 dan 2008) Rupiah PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Divisi Usaha Syariah PT Bank Bukopin Tbk
2008
343.853
353.844
170.973
88.697
106.847
68.261
Bank loans US Dollar Syndicated loan (US$36,580,087 and US$32,314,513 in 2009 and 2008, respectively) PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Sharia Division (US$18,188,660 and US$8,100,188 in 2009 and 2008, respectively) Natixis, France (US$11,366,695 and US$6,233,858 in 2009 and 2008, respectively)
6.828
10.400
6.935
2.592
890 -
1.554 319
PT Bank Chinatrust Indonesia (US$726,336 and US$949,824 in 2009 and 2008, respectively) Rupiah PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Sharia Business Division PT Bank Bukopin Tbk
Jumlah hutang bank Hutang sewa pembiayaan
636.326 21.066
525.667 40.418
Total bank loans Finance lease payables
Sub-jumlah
657.392
566.085
Sub-total
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Hutang bank Hutang sewa pembiayaan
165.974 14.664
88.332 15.901
Less current maturities: Bank loans Finance lease payables
Jumlah bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
180.638
104.233
Total current maturities
Bagian jangka panjang Hutang bank Hutang sewa pembiayaan
470.352 6.402
437.335 24.517
Long-term portions Bank loans Finance lease payables
Jumlah
476.754
461.852
Total
61 2009 Elnusa Annual Report
277
278
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
18. LONG-TERM LIABILITIES (continued)
18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Pinjaman Perusahaan:
Company’s loans:
Pinjaman Sindikasi
Syndicated Loan
Berdasarkan Akta Notaris Drs. Soegeng Santosa, S.H., M.H., No. 6 tanggal 10 Oktober 2006, No. 15 tanggal 27 September 2007 dan No. 1 tanggal 3 Januari 2008, Perusahaan bersama-sama dengan PT Elnusa Geosains, PT EWS Oilfield Services dan PT Elnusa Drilling Services (Anak perusahaan yang menggabungkan diri dengan Perusahaan pada tahun 2007) dan SCU bersama PT Elnusa Telematika (Anak perusahaan yang menggabungkan diri dengan SCU pada tahun 2007) memperoleh fasilitas kredit sindikasi dengan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sebagai agen fasilitas dan penjaminan. Fasilitas kredit tersebut dalam bentuk pinjaman kas (cash loan) dengan fasilitas maksimum sebesar Rp464,9 miliar dan Rp56,0 miliar (Fasilitas Kredit Sindikasi Lama). Selain itu, Perusahaan juga memperoleh fasilitas pinjaman non-kas (non-cash loan) sebesar Rp400,0 miliar dalam bentuk Letter of Credit (L/C), Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN), Bank Garansi (BG) dan Stand-By Letter of Credit (SBLC). Fasilitas pinjaman non-kas ini dapat digunakan sampai dengan tanggal 16 Juli 2010.
Based on Notarial Deeds No. 6 dated October 10, 2006, No. 15 dated September 27, 2007, and No. 1 dated January 3, 2008 of Drs. Soegeng Santosa, S.H., M.H., the Company, PT Elnusa Geosains, PT EWS Oilfield Services and PT Elnusa Drilling Services (Subsidiaries that merged into the Company in 2007), SCU and PT Elnusa Telematika (a Subsidiary that merged into SCU in 2007) obtained a syndicated loan facility with PT Bank Central Asia Tbk (BCA) as the facility and security agent. The credit facility represents cash loan with a maximum facility of Rp464.9 billion and Rp56.0 billion (Old Syndicated Loan Facility). Furthermore, the Company also obtained non-cash loan facility amounting to Rp400.0 billion in the form of Letters of Credit (L/C), Domestic L/C, Bank Guarantee (BG) and Stand-By Letters of Credit (SBLC). The non-cash loan facility can be used until July 16, 2010.
Berdasarkan Akta Notaris Ratih Gondokusumo Siswono, S.H., No. 8 tanggal 16 Juli 2008, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pemberian Fasilitas Kredit Secara Sindikasi (Perjanjian Sindikasi) dengan PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Bank Chinatrust Indonesia, PT Bank Internasional Indonesia Tbk, PT Bank Mizuho Indonesia dan PT Bank Rabobank International Indonesia, dengan BCA bertindak sebagai agen fasilitas, penjaminan dan penampungan serta arranger. Fasilitas kredit sindikasi ini terbagi dalam 3 tranche, yaitu:
Based on Notarial Deed No. 8 dated July 16, 2008 of Ratih Gondokusumo Siswono, S.H., the Company entered into a Syndicated Credit Facility Agreement with PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Bank Chinatrust Indonesia, PT Bank Internasional Indonesia Tbk, PT Bank Mizuho Indonesia and PT Bank Rabobank International Indonesia, with BCA as facility, security and collecting agent and arranger. This syndicated credit facility is divided into 3 tranches, as follows:
Tranche A Tranche A merupakan fasilitas Time Loan (Kredit Modal Kerja) dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar $AS27,5 juta. Fasilitas kredit ini berjangka waktu 1 (satu) tahun dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 16 Juli 2010. Fasilitas ini digunakan untuk pelunasan kredit modal kerja dari Fasilitas Kredit Sindikasi Lama dan tambahan modal kerja serta dikenakan bunga sebesar 2,75% di atas SIBOR, yaitu berkisar antara 7,37% sampai dengan 8,38% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo pokok pinjaman atas fasilitas kredit Tranche A masing-masing sebesar $AS27,5 juta atau setara dengan Rp258,3 miliar dan $AS22,4 juta atau setara dengan Rp245,6 miliar.
Tranche A Tranche A represents Time Loan facility (working capital loan) with a maximum facility of US$27.5 million. The credit facility is payable in 1 (one) year and has been extended until July 16, 2010. This facility is used to pay the working capital loan from the Old Syndicated Loan Facility and for additional current working capital that bears annual interest at 2.75% above SIBOR with rates ranging from 7.37% to 8.38%. As of December 31, 2009 and 2008, the loan principal balances of Tranche A credit facility amounted to US$27.5 million or equivalent to Rp258.3 billion and US$22.4 million or equivalent to Rp245.6 billion, respectively.
62 Laporan Tahunan Elnusa 2009
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
18. LONG-TERM LIABILITIES (continued)
18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Pinjaman Perusahaan: (lanjutan)
Company’s loans: (continued)
Pinjaman Sindikasi (lanjutan)
Syndicated Loan (continued)
Tranche B Tranche B merupakan fasilitas Kredit Investasi dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar $AS22,5 juta. Fasilitas kredit ini berjangka waktu 5 (lima) tahun. Fasilitas ini digunakan untuk pelunasan fasilitas kredit term loan/installment loan dari Fasilitas Kredit Sindikasi Lama dan sisa fasilitas kredit lama yang belum ditarik akan digunakan untuk pengembangan usaha serta dikenakan bunga sebesar 3,00% di atas SIBOR, yaitu berkisar antara 7,62% sampai dengan 8,63% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo pokok pinjaman atas fasilitas kredit Tranche B masing-masing sebesar $AS16,1 juta atau setara dengan Rp151,6 miliar dan $AS20,6 juta atau setara dengan Rp225,8 miliar.
Tranche B Tranche B represents Investment Credit facility with a maximum facility amounting to US$22.5 million. The credit facility is payable in 5 (five) years. This facility is used to pay the term/installment loan from the old syndicated loan facility and the remaining balance of the Old Syndicated Loan Facility will be used for business development that bears annual interest at 3.00% above SIBOR with rates ranging from 7.62% to 8.63%. As of December 31, 2009 and 2008, the loan principal balances of Tranche B credit facility amounted to US$16.1 million or equivalent to Rp151.6 billion and US$20.6 million or equivalent to Rp225.8 billion, respectively.
Tranche C Tranche C merupakan fasilitas Kredit Investasi dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar $AS45,0 juta. Fasilitas kredit ini berjangka waktu 5 (lima) tahun dengan masa tenggang 1 (satu) tahun. Fasilitas ini digunakan untuk pengembangan usaha dan dikenakan bunga sebesar 3,00% di atas SIBOR, yaitu berkisar antara 7,62% sampai dengan 8,63% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo pokok pinjaman atas fasilitas kredit Tranche C masing-masing sebesar $AS20,5 juta atau setara dengan Rp192,3 miliar dan $AS11,7 juta atau setara dengan Rp128,1 miliar.
Tranche C Tranche C represents Investment Credit facility with a maximum facility amounting to US$45.0 million. The credit facility is payable in 5 (five) years with grace period of 1 (one) year. This facility is used for business development that bears annual interest at 3.00% above SIBOR with rates ranging from 7.62% to 8.63%. As of December 31, 2009 and 2008, the loan principal balance of Tranche C credit facility amounted to US$20.5 million or equivalent to Rp192.3 billion and US$11.7 million or equivalent to Rp128.1 billion, respectively.
Perjanjian kredit tersebut mensyaratkan Perusahaan untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut:
The related credit agreement provides covenants for the Company to mantain certain financial ratios, as follows:
-
Perputaran piutang tidak lebih dari 150 (seratus lima puluh) hari. Perputaran persediaan tidak lebih dari 90 (sembilan puluh) hari. Rasio hutang berbunga terhadap EBITDA maksimum 5 (lima) kali untuk 2 (dua) tahun pertama dan maksimum 3,5 (tiga setengah) kali untuk tahun selanjutnya. Rasio debt service coverage minimum 1,1 kali.
-
Rasio hutang terhadap ekuitas maksimum 3 (tiga) kali.
-
-
-
-
-
Accounts Receivable Period shall not exceed 150 (one hundred and fifty) days. Inventory Period shall not exceed 90 (ninety) days. Interest Bearing Debt to EBITDA Ratio shall not exceed 5 (five) times for first 2 (two) years and shall not exceed 3.5 (three and a half) times for next years. Debt Service Coverage Ratio shall be at least 1.1 times. Debt to Equity Ratio shall not exceed 3 (three) times.
63 2009 Elnusa Annual Report
279
280
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
18. LONG-TERM LIABILITIES (continued)
18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Pinjaman Perusahaan: (lanjutan)
Company’s loans: (continued)
Pinjaman Sindikasi (lanjutan)
Syndicated Loan (continued)
Perjanjian kredit tersebut Perusahaan untuk: -
-
-
-
juga
mensyaratkan
The credit agreement also requires the Company to:
Menyampaikan kepada BCA laporan hasil penilaian dari penilai independen atas obyek jaminan setiap 2 (dua) tahun sekali. Menempatkan dalam rekening penampungan (escrow account) seluruh pendapatan yang berasal dari kegiatan operasional yang dibiayai dengan fasilitas kredit ini. Menjaga saldo minimum pada rekening penampungan sebesar 2 (dua) kali kewajiban bunga berikutnya dan 1 (satu) kali angsuran pokok Tranche B dan Tranche C periode berikutnya (Catatan 13). Menjaga jumlah maksimum saldo pinjaman Tranche A sebesar 70,00% dari nilai piutang usaha lancar berdasarkan laporan piutang usaha lancar 3 (tiga) bulanan sebelumnya. Mempertahankan PT Pertamina (Persero) sebagai pemegang saham terbesar, kecuali dengan persetujuan anggota sindikasi. Setiap 3 (tiga) bulan, menyerahkan laporan perkembangan proyek yang dibiayai dengan fasilitas kredit ini.
-
Submit to BCA the independent appraisers’ report for collateral assets every 2 (two) years.
-
Place in the escrow account, all revenues derived from operating activities financed with this credit facility.
-
Maintain the minimum balance on the escrow account of 2 (two) times of the next interest obligations and 1 (one) time of the principal repayment Tranche B and Tranche C loans for the next period (Note 13). Maintain the maximum number of Tranche A loan balance of 70.00% of the value of current trade receivables based on a report of current trade receivables 3 (three) months before. Maintain PT Pertamina (Persero) as the largest shareholder, except with the approval of syndicate members. Every 3 (three) months, submit a report on the development of projects that are financed with this credit facility.
-
-
Fasilitas kredit ini dijamin dengan:
This credit facility is secured by:
-
-
Land with a total value up to Rp478.0 billion.
-
Fiduciary guarantee on machine and equipment with a total value up to US$125.0 million. Fiduciary transfer of balance in escrow and operational account.
-
Tanah dengan nilai penjaminan sampai dengan Rp478,0 miliar. Jaminan fidusia atas mesin dan peralatan dengan nilai penjaminan sampai dengan $AS125,0 juta. Pengalihan secara bersyarat hak atas rekening operasional dan rekening penampungan.
-
Perjanjian tersebut memuat beberapa pembatasan bagi Perusahaan, antara lain untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak-pihak berikut.
The agreement contains several covenants for the Company, among others, not to conduct the following actions without the written approval from the following parties.
Dari Bank Sindikasi:
From Syndicated Banks:
-
-
Reduction in authorized share capital. Merger, acquisition, spin-off, liquidation or divestment in any form.
-
Change status of institution, articles association, and/or main shareholders.
-
Melakukan pengurangan modal dasar. Melakukan peleburan, penggabungan, akuisisi, pemisahan, pembubaran, likuidasi maupun divestasi dalam bentuk apapun. Mengubah status kelembagaan, anggaran dasar, dan/atau pemegang saham utama.
64 Laporan Tahunan Elnusa 2009
of
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
18. LONG-TERM LIABILITIES (continued)
18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Pinjaman Perusahaan: (lanjutan)
Company’s loans: (continued)
Pinjaman Sindikasi (lanjutan)
Syndicated Loan (continued)
Dari Bank Mayoritas:
From Majority Banks:
-
-
Pay or pay off the loan to shareholder which is subordinated to the debt.
-
Issue corporate guarantee. Sell or transfer the Company’s assets with more than market value of Rp10.0 billion. Obtain loan, credit, lease, or any other financing facilities from other parties, except for Other Allowable Payable according to the Syndicated Agreement and change the credit plafond from Other Allowable Payable.
-
-
Membayar atau melunasi pinjaman kepada pemegang saham yang disubordinasikan terhadap hutang. Menerbitkan corporate guarantee. Menjual atau mengalihkan harta kekayaan Perusahaan melebihi nilai pasar Rp10,0 miliar. Memperoleh fasilitas pinjaman, kredit, sewa, atau pembiayaan lainnya dari pihak lain, kecuali untuk Hutang Lain Yang Diperbolehkan menurut Perjanjian Sindikasi dan merubah plafond kredit dari Hutang Lain Yang Diperbolehkan. Melakukan pembelanjaan modal untuk investasi apabila hal tersebut dapat mengakibatkan cash shortage. Memberikan pinjaman kepada Anak perusahaan dengan nilai lebih dari Rp35,0 miliar baik dalam satu atau beberapa transaksi.
-
-
Make capital expenditures for investment if it can result in cash shortage.
-
Grant loan to Subsidiaries with a value of over Rp35.0 billion in each or several transactions.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Divisi Syariah (Danamon)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Sharia Division (Danamon)
Pada tanggal 11 Juni 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Murabahah dari Danamon dengan fasilitas maksimum sebesar $AS20,0 juta. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan perolehan 1 (satu) unit oil rig berikut perlengkapannya. Fasilitas ini akan berakhir pada bulan Desember 2014. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo fasilitas Murabahah yang telah digunakan oleh Perusahaan masing-masing sebesar $AS29,3 juta (termasuk marjin Murabahah sebesar $AS9,3 juta) dan $AS12,4 juta (termasuk marjin Murabahah sebesar $AS4,3 juta).
On June 11, 2008, the Company obtained Murabahah, a financing facility, from Danamon with a maximum facility amounting to US$20.0 million. This facility is used for the purchase of 1 (one) unit of oil rig and its related equipment. This facility will mature in December 2014. As of December 31, 2009 and 2008, the loan balances of Murabahah facility that have been used by the Company amounted to US$29.3 million (including Murabahah margin which amounted to US$9.3 million) and US$12.4 million (including Murabahah margin which amounted to US$4.3 million), respectively.
Semua fasilitas pembiayaan dari Danamon dijamin dengan fidusia atas kontrak pembelian oil rig, tagihan (klaim) asuransi, piutang dan oil rig berikut peralatannya serta cessie atas rekening Debt Service Reserve Account (DSRA) yang berhubungan dengan proyek yang dibiayai dengan fasilitas pembiayaan ini.
All financing facilities from Danamon are secured by fiduciaries of oil rig purchase contract, insurance claim, receivable and oil rig with its equipment and cessie of Debt Service Reserve Account (DSRA) related to the project financed by this facility.
Berdasarkan perjanjian fasilitas pembiayaan, terdapat beberapa pembatasan terhadap Perusahaan, diantaranya untuk tidak melakukan transaksi berikut sebelum memperoleh persetujuan tertulis dari Danamon:
Based on the financing facility agreement, there are some restrictions on the Company, among others, not to conduct the following transactions before obtaining the written approval from Danamon:
65 2009 Elnusa Annual Report
281
282
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
18. LONG-TERM LIABILITIES (continued)
18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Pinjaman Perusahaan: (lanjutan)
Company’s loans: (continued)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Divisi Syariah (Danamon) (lanjutan)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Sharia Division (Danamon) (continued)
-
-
-
-
-
-
Mengadakan perubahan sifat dan kegiatan usaha Perusahaan. Melakukan merger atau akuisisi. Menjual atau dengan cara lain (seperti mengalihkan hak atau menyewakan) sebagian atau seluruhnya aset bergerak maupun tidak bergerak Perusahaan, dengan berpedoman pada peraturan BAPEPAM-LK, kecuali untuk menjalankan usaha normal. Menjaminkan aset Perusahaan yang telah dijaminkan kepada Danamon dengan cara apapun kepada pihak lain sebagaimana dinyatakan dalam perjanjian. Mengadakan perjanjian yang dapat menimbulkan kewajiban Perusahaan untuk membayar kepada pihak ketiga, kecuali untuk menjalankan usaha normal. Memberikan jaminan Perusahaan. Memberikan pinjaman kepada Anak perusahaan dengan jumlah keseluruhan melebihi $AS15,0 juta.
-
Change the Company’s nature and business activities. Conduct merger or acquisition. Sell or in other way (such as rent or transfer of right) all or part of the Company’s assets whether movable or non-movable assets according to BAPEPAM-LK regulation, except for normal business transactions.
-
Guarantee the Company’s assets which are related to this agreement in any other ways to other parties, as stated in the agreement.
-
Enter into agreement which may result in Company’s liabilities to third parties, except for normal business transaction.
-
Issue corporate guarantee. Grant loan to Subsidiaries with a value over US$15.0 million.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo pokok pinjaman atas fasilitas Murabahah masingmasing sebesar $AS18,2 juta atau setara dengan Rp171,0 miliar dan $AS8,1 juta atau setara dengan Rp88,7 miliar.
As of December 31, 2009 and 2008, the loan principal balances of Murabahah facility amounted to US$18.2 million or equivalent to Rp171.0 billion and US$8.1 million or equivalent to Rp88.7 billion, respectively.
Natixis, Perancis
Natixis, France
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari Natixis, Perancis, untuk pembelian peralatan seismik dari Sercel S.A., Perancis, (pemasok) sebagai berikut:
The Company obtained a credit facility from Natixis, France, for the purchase of seismic equipment from Sercel S.A., France, (a supplier) as follows:
-
Pada tanggal 29 Juli 2008, dengan jumlah fasilitas kredit sebesar $AS4,5 juta (termasuk premi asuransi kredit sebesar $AS238,3 ribu) dan dikenakan bunga tahunan sebesar 3,69%. Jangka waktu fasilitas kredit ini adalah 5 (lima) tahun dimana angsuran pokok dan bunga dibayarkan setiap 6 (enam) bulan sekali.
-
On July 29, 2008, with the amount of credit facility of US$4.5 million (including credit insurance premium amounting to US$238.3 thousand) and bears annual interest at 3.69%. The term of this credit facility is 5 (five) years in which the principal and interest are payable semi-annually.
-
Pada tanggal 5 September 2008, dengan jumlah fasilitas kredit sebesar $AS2,2 juta (termasuk premi asuransi kredit sebesar $AS116,7 ribu) dan dikenakan bunga tahunan sebesar 4,08%. Jangka waktu fasilitas kredit ini adalah 5 (lima) tahun dimana angsuran pokok dan bunga dibayarkan setiap 6 (enam) bulan sekali.
-
On September 5, 2008, with the amount of credit facility of US$2.2 million (including credit insurance premium amounting to US$116.7 thousand) and bears annual interest at 4.08%. The term of this credit facility is 5 (five) years in which the principal and interest are payable semi-annually.
66 Laporan Tahunan Elnusa 2009
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
18. LONG-TERM LIABILITIES (continued)
18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Pinjaman Perusahaan: (lanjutan)
Company’s loans: (continued)
Natixis, Perancis (lanjutan)
Natixis, France (continued)
-
Pada tanggal 2 Maret 2009, dengan jumlah fasilitas kredit sebesar $AS3,4 juta (termasuk premi asuransi kredit sebesar $AS182,4 ribu) dan dikenakan bunga tahunan sebesar 3,07%. Jangka waktu fasilitas kredit ini adalah 5 (lima) tahun dimana angsuran pokok dan bunga dibayarkan setiap 6 (enam) bulan sekali.
-
On March 2, 2009, with the amount of credit facility of US$3.4 million (including credit insurance premium amounting to US$182.4 thousand) and bears annual interest at 3.07%. The term of this credit facility is 5 (five) years in which the principal and interest are payable semi-annually.
-
Pada tanggal 22 Mei 2009, dengan jumlah fasilitas kredit sebesar $AS4,1 juta (termasuk premi asuransi kredit sebesar $AS143,9 ribu) dan dikenakan bunga tahunan sebesar 3,57%. Jangka waktu fasilitas kredit ini adalah 3 (tiga) tahun dimana angsuran pokok dan bunga dibayarkan setiap 6 (enam) bulan sekali.
-
On May 22, 2009, with the amount of credit facility of US$4.1 million (including credit insurance premium amounting to US$143.9 thousand) and bears annual interest at 3.57%. The term of this credit facility is 3 (three) years in which the principal and interest are payable semi-annually.
Perjanjian kredit tersebut mensyaratkan Perusahaan untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut:
The credit agreement provides covenants for the Company to maintain certain financial ratios, as follows:
-
Rasio hutang berbunga terhadap EBITDA maksimum 3,5 (tiga setengah) kali. Rasio debt service coverage minimum 1,1 kali.
-
Rasio hutang terhadap ekuitas maksimum 2 (dua) kali.
-
-
-
Interest Bearing Debt to EBITDA Ratio shall not exceed 3.5 (three and a half). Debt Service Coverage Ratio shall be at least 1.1. Debt to Equity Ratio shall not exceed 2 (two).
Perjanjian tersebut memuat beberapa pembatasan bagi Perusahaan, antara lain untuk tidak melakukan hal-hal berikut:
The agreement contains several covenants for the Company, among others, not to conduct the following actions:
-
-
-
-
Menjual, transfer atau melepaskan sebagian atau seluruh aset Perusahaan dengan atau tanpa pertimbangan serta tidak melakukan kewajiban dengan pihak ketiga yang dapat mempengaruhi minimal 10,00% pendapatan dan/atau 20,00% dari ekuitas. Menjaminkan aset Perusahaan yang berkaitan dengan perjanjian kredit ini. Tanpa persetujuan tertulis dari Natixis, melakukan perubahan anggaran dasar, tempat domisili Perusahaan serta tujuan dan kegiatan usaha Perusahaan. Tanpa persetujuan tertulis dari Natixis, melakukan penggabungan usaha atau restrukturisasi Perusahaan.
-
-
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo fasilitas kredit tersebut masing-masing sebesar $AS11,4 juta atau setara dengan Rp106,8 miliar dan $AS6,2 juta atau setara dengan Rp68,3 miliar.
Sell, transfer or dispose of all or any part of the Company’s assets with or without consideration and not to undertake obligations with third parties which may affect the minimum 10.00% of the revenues and/or 20.00% of its own equity. Guarantee the Company’s assets related to this agreement. Without the written consent of Natixis, change the articles of association, registered office, objects and business of the Company. Without the written consent of Natixis, enter into merger or restructuring of the Company.
As of December 31, 2009 and 2008, the loan balances amounted to US$11.4 million or equivalent to Rp106.8 billion and US$6.2 million or equivalent to Rp68.3 billion, respectively.
67 2009 Elnusa Annual Report
283
284
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
18. LONG-TERM LIABILITIES (continued)
18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Pinjaman Anak perusahaan:
Subsidiaries’ Loans:
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Divisi Usaha Syariah (BNI)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Sharia Business Division (BNI)
Pada bulan Juni 2007, EPN memperoleh fasilitas pembiayaan Murabahah dari BNI dengan fasilitas maksimum sebesar Rp7,87 miliar. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan perolehan 7 (tujuh) unit truk tangki dan 3 (tiga) unit truk.
In June 2007, EPN obtained a Murabahah financing facility from BNI with a maximum facility amounting to Rp7.87 billion. This facility is used to finance the purchase of 7 (seven) units of tank trucks and 3 (three) units of trucks.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, EPN telah merealisasi pembiayaan perolehan 1 (satu) unit truk tangki seharga Rp1,7 miliar yang harus dicicil selama 60 (enam puluh) bulan sampai dengan bulan September 2012 dengan marjin keuntungan untuk BNI sebesar 8,25% per tahun dan 3 (tiga) unit truk seharga Rp1,6 miliar yang harus dicicil selama 36 (tiga puluh enam) bulan sampai dengan bulan Juni 2010 dengan marjin keuntungan untuk BNI sebesar 8,50% per tahun. Fasilitas pembiayaan ini dijamin dengan jaminan yang sama untuk fasilitas pembiayaan Musyarakah (Catatan 14).
Until December 31, 2009, EPN has availed the facility to finance the purchase of 1 (one) unit of tank truck at Rp1.7 billion and is payable for 60 (sixty) monthly installments up to September 2012 with a profit margin for BNI amounting to 8.25% per year and 3 (three) units of trucks at Rp1.6 billion and payable for 36 (thirty six) monthly installments up to June 2010 with a profit margin for BNI amounting to 8.50% per year. This facility is collaterized by the same collaterals for Musyarakah financing facility (Note 14).
Lebih lanjut, perjanjian pinjaman tersebut membatasi EPN untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BNI diantaranya dalam hal:
Furthermore, the loan agreement restricted EPN, not to conduct the following transactions before obtaining the written approval from BNI, among others:
-
-
-
Melakukan merger, akuisisi, konsolidasi dengan perusahaan lain. Menjual, menyewakan, mengalihkan semua atau bagian terbesar dari hartanya, kecuali untuk kegiatan bisnis yang lazim. Melakukan investasi/penyertaan pada dan dengan pihak lain. Memindahtangankan usaha/barang modal/menyewakan perusahaan atau usaha yang dibiayai dengan pokok pembiayaan kepada pihak ketiga. Menerima pinjaman dan atau pembiayaan dari pihak lain, kecuali pinjaman dan/atau pembiayaan tersebut diterima dalam rangka transaksi dagang yang berkaitan langsung dengan usaha. Mengambil lease dari perusahaan leasing. Mengubah sifat atau luas lingkup usaha.
-
Mengubah kepemilikan saham mayoritas.
-
-
-
Make investment in and with other parties.
-
Transfer the business/capital goods/lease the companies or business that are funded with the loans to third parties.
-
Receive loans or financing from other parties, except the loans and/or financing are received within the framework of trade transaction directly related to the business.
-
Obtain lease from a leasing company. Change the nature or extent of scope of the business. Change the majority shares ownership.
As of December 31, 2009 and 2008, the outstanding balance of EPN’s loans to BNI amounted to Rp889.9 million and Rp1.6 billion, respectively.
68 Laporan Tahunan Elnusa 2009
-
-
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo pinjaman EPN kepada BNI masing-masing sebesar Rp889,9 juta dan Rp1,6 miliar.
Conduct merger, acquisition, consolidation with other companies. Sell, rent, transfer all or most of the assets, unless for common business activities.
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
18. LONG-TERM LIABILITIES (continued)
18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Pinjaman Anak perusahaan: (lanjutan)
Subsidiaries’ Loans: (continued)
PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust)
PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust)
Pada bulan Juni 2007, PBN menandatangani perjanjian kredit dengan Bank Chinatrust dengan fasilitas sebesar $AS1,5 juta. Fasilitas kredit ini berjangka waktu 5 (lima) tahun. Sesuai dengan perjanjian tersebut, Bank Chinatrust memberikan fasilitas pinjaman sebagai berikut:
In June 2007, PBN entered into a loan agreement with Bank Chinatrust with a facility amounting to US$1.5 million. The term of the loan facility is 5 (five) years. Based on the related loan agreement, Bank Chinatrust grants the following facilities:
-
-
-
-
Fasilitas kredit Sight Letters of Credit (L/C) sebesar $AS1,4 juta untuk pembiayaan pembelian mesin-mesin baru Fasilitas kredit General Term Loan I sebesar $AS1,2 juta dengan bunga sebesar 8,50% per tahun yang digunakan untuk melunasi L/C pembiayaan pembelian mesin-mesin baru tersebut Fasilitas kredit General Term Loan II sebesar $AS282,8 ribu dengan bunga sebesar 8,50% per tahun untuk mengambil alih (take over) pinjaman PBN dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk
-
-
Sight Letters of Credit (L/C) facility amounting to US$1.4 million to finance the purchases of new machines General Term Loan I credit facility amounting to US$1.2 million with annual interest at 8.50%. The loan will be used for the payment of L/C to finance the purchases of new machines General Term Loan II credit facility amounting to US$282.8 thousand with annual interest at 8.50%. The loan will be used to take over PBN’s loan from PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Fasilitas kredit yang diperoleh dari Bank Chinatrust di atas dijamin dengan tanah dan bangunan milik PBN, mesin-mesin yang dibiayai dengan fasilitas kredit tersebut dan deposito berjangka sebesar 12,50% dari setiap pembukaan L/C.
The above credit facilities obtained from Bank Chinatrust are secured with PBN’s land and building, machinery purchased through this credit facility and time deposits equivalent to 12.50% for each L/C opening.
Lebih lanjut, perjanjian pinjaman tersebut membatasi PBN untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Chinatrust diantaranya dalam hal:
Furthermore, the loan agreement restricted PBN not to conduct the following transactions before obtaining the written approval from Bank Chinatrust, among others:
-
-
-
-
-
Mengadakan penjualan, pemindahtanganan atau melepaskan hak atas harta kekayaannya. Memperoleh pinjaman dari pihak lain. Melakukan merger, akuisisi atau menjual baik sebagian maupun seluruh perusahaan atau kekayaannya. Membayar dividen atau membayar kembali kepada para pemegang saham, pinjamanpinjaman yang sekarang telah dan di kemudian hari akan diberikan oleh para pemegang saham. Menyewakan, meminjamkan, menjaminkan, menjual atau dengan cara lain melepaskan barang jaminan yang dijaminkan kepada Bank Chinatrust. Mengadakan perubahan Anggaran Dasar dan susunan anggota dewan direksi dan komisaris. Melakukan investasi pada perusahaan lain atau pada bidang usaha lainnya.
-
Sell, transfer or dispose the right over its assets. Obtain loans from other parties. Conduct merger, acquisition or sell a part or the entire company or its assets.
-
Pay dividends or pay back to the shareholders, the loans that currently and in the future will be given by the shareholders.
-
Rent, lend, pledge, sell or otherwise release the collateral guaranteed to Bank Chinatrust.
-
Change the Articles of Association and the compositon of board of directors and commissioners. Make investment in other companies or business sectors.
-
69 2009 Elnusa Annual Report
285
286
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
18. LONG-TERM LIABILITIES (continued)
18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Pinjaman Anak perusahaan: (lanjutan)
Subsidiaries’ Loans: (continued)
PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust) (lanjutan)
PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust) (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo pinjaman PBN pada Bank Chinatrust masingmasing adalah sebesar $AS726,3 ribu atau setara dengan Rp6,8 miliar dan $AS949,8 ribu atau setara dengan Rp10,4 miliar.
As of December 31, 2009 and 2008, the outstanding balance of PBN’s loan to Bank Chinatrust amounted to US$726.3 thousand or equivalent to Rp6.8 billion and US$949.8 thousand or equivalent to Rp10.4 billion, respectively.
PT Bank Bukopin Tbk (Bank Bukopin)
PT Bank Bukopin Tbk (Bank Bukopin)
Pada bulan Oktober 2006, PT Elnusa Rentrakom (RKM), Anak perusahaan yang menggabungkan diri dengan SCU pada tahun 2007, memperoleh pinjaman dari Bank Bukopin dengan fasilitas sebesar Rp1,0 miliar dan dikenakan bunga sebesar 10,05% per tahun yang digunakan untuk pembiayaan pembelian peralatan VHF Radio Marine atas proyek PT Total E&P Indonesie. Pinjaman ini berjangka waktu 3 (tiga) tahun sampai dengan bulan Oktober 2009. Pinjaman ini dijamin dengan peralatan yang dibiayai lengkap dengan dokumen aslinya, beberapa peralatan “Trunking Radio Komunikasi Dua Arah” yang merupakan aset tetap RKM dan tagihan kepada Perusahaan atas kontrak dengan ConocoPhillips Indonesia Inc. Ltd., Amerika Serikat.
In October 2006, PT Elnusa Rentrakom (RKM), a Subsidiary that merged into SCU in 2007, obtained a loan from Bank Bukopin with a facility amounting to Rp1.0 billion and the loan bears annual interest at 10.05% which was used to purchase VHF Radio Marine equipment for its project with PT Total E&P Indonesie. The loan is payable in 3 (three) years until October 2009. The loan is secured by the financed equipment accompanied by the original document of ownership of the equipment referred to above, several “Two-Way Trunking Radio” equipment which constitute RKM’s property and equipment and receivables of the Company for the contract with ConocoPhilips Indonesia Inc. Ltd., United States of America.
Pada bulan Juli 2007, RKM memperoleh pinjaman dari Bank Bukopin dengan fasilitas sebesar Rp500,0 juta dan dikenakan marjin sebesar 8,67% per tahun. Pinjaman ini digunakan untuk pembiayaan pembelian peralatan AHTS Navigation Positioning Services berdasarkan proyek dari Kodeco Energy Co., Ltd. (Kodeco), Korea dan berjangka waktu 20 (dua puluh) bulan sampai dengan bulan Maret 2009. Pinjaman ini dijamin dengan tagihan kepada Kodeco.
In July 2007, RKM obtained a loan from Bank Bukopin with a facility amounting to Rp500.0 million and a margin of 8.67% per year. This loan is used to purchase AHTS Navigation Positioning Services based on the project with Kodeco Energy Co., Ltd. (Kodeco), Korea and is payable in 20 (twenty) months until March 2009. The loan is secured by receivables from Kodeco.
Pada tanggal 31 Desember 2008, pinjaman RKM dari Bank Bukopin secara keseluruhan adalah sebesar Rp318,9 juta. Pinjaman ini telah dilunasi pada bulan Oktober 2009.
As of December 31, 2008, RKM’s loan obtained from Bank Bukopin amounted to Rp318.9 million. This loan was settled in October 2009.
PT Bank Muamalat)
PT Bank Muamalat)
Muamalat
Indonesia
Tbk
(Bank
Pada bulan Desember 2008, EPN memperoleh fasilitas pembiayaan Murabahah dari Bank Muamalat dengan fasilitas maksimum sebesar Rp10,0 miliar. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan modal kerja dalam rangka memperoleh 3 (tiga) unit truk tangki LPG 8 Mton dan 7 (tujuh) unit truk tangki LPG 15 Mton. Sejak tahun 2009, truk tangki tersebut disewakan kepada PT Pertamina (Persero) .
Indonesia
Tbk
(Bank
In December 2008, EPN obtained the Murabahah financing facility from Bank Muamalat with a maximum facility amounting to Rp10.0 billion. This facility was used to finance working capital in order to acquire 3 (three) units of LPG tank trucks of 8 Mtons and 7 (seven) units of LPG tank trucks of 15 Mtons. Since 2009, these tank trucks were rented to PT Pertamina (Persero).
70 Laporan Tahunan Elnusa 2009
Muamalat
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
18. LONG-TERM LIABILITIES (continued)
18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Pinjaman Anak perusahaan: (lanjutan) PT Bank Muamalat Muamalat) (lanjutan)
Indonesia
Subsidiaries’ Loans: (continued) Tbk
(Bank
PT Bank Muamalat Muamalat) (continued)
Indonesia
Tbk
(Bank
Pada bulan Desember 2008, EPN memperoleh fasilitas pembiayaan Murabahah dari Bank Muamalat dengan fasilitas maksimum sebesar Rp10,0 miliar. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan modal kerja dalam rangka memperoleh 3 (tiga) unit truk tangki LPG 8 Mton dan 7 (tujuh) unit truk tangki LPG 15 Mton. Sejak tahun 2009, truk tangki tersebut disewakan kepada PT Pertamina (Persero) .
In December 2008, EPN obtained the Murabahah financing facility from Bank Muamalat with a maximum facility amounting to Rp10.0 billion. This facility was used to finance working capital in order to acquire 3 (three) units of LPG tank trucks of 8 Mtons and 7 (seven) units of LPG tank trucks of 15 Mtons. Since 2009, these tank trucks were rented to PT Pertamina (Persero).
Fasilitas pembiayaan ini dijamin dengan 3 (tiga) unit truk tangki LPG 8 Mton dan 7 (tujuh) unit truk tangki LPG 15 Mton yang dibiayai dari fasilitas pembiayaan tersebut dan piutang dari PT Pertamina (Persero) sebesar Rp21,6 miliar yang timbul sehubungan dengan penyewaan truk tangki tersebut.
This financing facility is secured by 3 (three) units of LPG tank trucks of 8 Mtons and 7 (seven) units of LPG tank trucks of 15 Mtons financed from this loan facility and receivables from PT Pertamina (Persero) amounting to Rp21.6 billion related to the rental of the tank trucks.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, EPN telah menerima pembiayaan sebagai berikut:
As of December 31, 2009, EPN has received the following financing facilities:
-
-
In December 2008 amounted to Rp3.9 billion which is payable for 60 (sixty) monthly installments up to December 2013 with a profit margin for Bank Muamalat of Rp1.3 billion.
-
In January 2009 amounted to Rp4.6 billion which is payable for 60 (sixty) monthly installments up to January 2014 with a profit margin for Bank Muamalat of Rp1.5 billion.
-
In March 2009 amounted to Rp4.1 billion which is payable for 60 (sixty) monthly installments up to March 2014 with a profit margin for Bank Muamalat of Rp1.4 billion.
-
-
Pada bulan Desember 2008 sebesar Rp3,9 miliar yang harus dicicil selama 60 (enam puluh) bulan sampai dengan bulan Desember 2013 dengan marjin keuntungan untuk Bank Muamalat sebesar Rp1,3 miliar. Pada bulan Januari 2009 sebesar Rp4,6 miliar yang harus dicicil selama 60 (enam puluh) bulan sampai dengan bulan Januari 2014 dengan marjin keuntungan untuk Bank Muamalat sebesar Rp1,5 miliar. Pada bulan Maret 2009 sebesar Rp4,1 miliar yang harus dicicil selama 60 (enam puluh) bulan sampai dengan bulan Maret 2014 dengan marjin keuntungan untuk Bank Muamalat sebesar Rp1,4 miliar.
Perjanjian pinjaman tersebut membatasi EPN untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Muamalat diantaranya dalam hal:
The loan agreement restricted EPN, not to conduct the following transactions before obtaining the written approval from Bank Muamalat, among others:
-
-
-
Mengadakan konsolidasi atau merger. Mengajukan dan/atau mendapatkan fasilitas pembiayaan baru dari pihak lain. Mengadakan perubahan pada susunan pemegang saham, dewan direksi dan komisaris. Melakukan pembagian keuntungan yang melebihi jumlah 10,00% dari keuntungan yang diperoleh. Melakukan investasi baru. Memindahkan hak atas barang yang sudah dijaminkan kepada Bank Muamalat.
-
Conduct consolidation or merger. Apply and/or obtain new facilities from other parties. Change the composition of shareholders, boards of directors and commissioners.
-
Share more than 10.00% of the profit earned.
-
Make new investments. Transfer the right on assets that have been pledged to Bank Muamalat.
71 2009 Elnusa Annual Report
287
288
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
18. LONG-TERM LIABILITIES (continued)
18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Pinjaman Anak perusahaan: (lanjutan) PT Bank Muamalat Muamalat) (lanjutan)
Indonesia
Subsidiaries’ Loans: (continued) Tbk
(Bank
PT Bank Muamalat Muamalat) (continued)
Indonesia
Tbk
(Bank
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo hutang EPN ke Bank Muamalat masing-masing sebesar Rp6,9 miliar dan Rp2,6 miliar.
As of December 31, 2009 and 2008, the total outstanding loan balance of EPN to Bank Muamalat amounted to Rp6.9 billion and Rp2.6 billion, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan dan Anak perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan dan pembatasan sesuai dengan perjanjian pinjaman.
As of December 31, 2009, the Company and Subsidiaries have complied with all the requirements and covenants in accordance with the loan agreements.
Pada tanggal 31 Desember 2009, jadwal pembayaran Perusahaan dan Anak perusahaan atas pinjaman bank jangka panjang adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2009, the payment schedule of the Company’s and Subsidiaries’ long-term bank loans is as follows:
Tahun
Setara dengan Rupiah/ Equivalent in Rupiah
Year
2010 2011 2012 2013 2014
165.974 165.766 159.353 107.041 38.192
2010 2011 2012 2013 2014
Jumlah
636.326
Total
72 Laporan Tahunan Elnusa 2009
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
18. LONG-TERM LIABILITIES (continued)
18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Hutang Sewa Pembiayaan
Finance Lease Payables
Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai perjanjian sewa pembiayaan dengan PT HewlettPackard Finance Indonesia dan PT Orix Indonesia Finance untuk pembelian komputer, kendaraan serta mesin dan peralatan. Jangka waktu sewa adalah 2 (dua) sampai dengan 4 (empat) tahun. Hutang tersebut dijamin dengan aset sewa terkait.
The Company and Subsidiaries have finance lease commitments with PT Hewlett-Packard Finance Indonesia and PT Orix Indonesia Finance for purchases of computers, vehicles, machine and equipment. The lease terms are between 2 (two) to 4 (four) years. The related obligations are secured by related lease assets.
Hutang sewa pembiayaan dikenakan bunga antara 8,00% sampai dengan 17,00% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo hutang sewa pembiayaan adalah $AS2,2 juta dan Rp139,0 juta atau keseluruhan setara dengan Rp21,1 miliar, dengan jadwal pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian sewa adalah sebagai berikut:
Finance lease payables bear interest ranging from 8.00% to 17.00% per year. As of December 31, 2009, the balances of finance lease payables amounted to US$2.2 million and Rp139.0 million or a total equivalent to Rp21.1 billion with a minimum lease payment schedule under the lease agreements as follows:
Setara dengan Rupiah/ Equivalent in Rupiah Sampai dengan satu tahun Lebih dari satu tahun sampai dengan tiga tahun
15.821
Less than a year
6.531
More than a year until three years
Jumlah Bunga yang belum jatuh tempo
22.352 (1.286)
Total Amount applicable to interest
21.066 (14.664)
Present value of the minimum payments Current maturities
Nilai sekarang dari pembayaran minimum Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang
6.402
Long-term portion
73 2009 Elnusa Annual Report
289
290
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
19. SHARE CAPITAL
19. MODAL SAHAM Rincian pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, setelah dikurangi saham yang diperoleh kembali sebanyak 99.738.000 saham adalah sebagai berikut:
The details of share ownership as of December 31, 2009 and 2008, net of the treasury stock of 99,738,000 shares are as follows: 2009
Pemegang Saham PT Pertamina (Persero) PT Tri Daya Esta
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
3.000.000.000 2.711.565.890
41,67% 37,67
Jumlah/ Amount
Shareholder
300.000 271.157
PT Pertamina (Persero) PT Tri Daya Esta
Komisaris Anton Sugiono
1.664.500
0,02
166
Commissioner Anton Sugiono
Direksi Eteng Ahmad Salam Eddy Sjahbuddin Lucy Sycilia Muhammad Jauzi Arif
2.446.000 3.014.500 598.000 864.500
0,03 0,04 0,01 0,01
245 301 60 86
Directors Eteng Ahmad Salam Eddy Sjahbuddin Lucy Sycilia Muhammad Jauzi Arif
1.478.608.610
20,55
147.861
Jumlah saham beredar Saham yang diperoleh kembali pada harga perolehan
7.198.762.000
100,00%
719.876
Total outstanding shares
99.738.000
9.974
Treasury stock at cost
Jumlah
7.298.500.000
729.850
Total
Lain-lain (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%)
Others (ownership below 5% each)
2008
Pemegang Saham PT Pertamina (Persero) PT Tri Daya Esta
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
3.000.000.000 2.711.565.890
41,67% 37,67
Jumlah/ Amount
Shareholder
300.000 271.157
PT Pertamina (Persero) PT Tri Daya Esta
Komisaris Iin Arifin Takhyan Harry Triono Anton Sugiono
1.849.500 1.664.500 1.664.500
0,03 0,02 0,02
185 166 166
Commissioners Iin Arifin Takhyan Harry Triono Anton Sugiono
Direksi Eteng Ahmad Salam Eddy Sjahbuddin Hendri S. Suardi
2.446.000 2.939.000 2.219.000
0,03 0,04 0,03
245 294 222
Directors Eteng Ahmad Salam Eddy Sjahbuddin Hendri S. Suardi
1.474.413.610
20,49
147.441
Jumlah saham beredar Saham yang diperoleh kembali pada harga perolehan
7.198.762.000
100,00%
719.876
Total outstanding shares
99.738.000
9.974
Treasury stock at cost
Jumlah
7.298.500.000
729.850
Total
Lain-lain (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%)
74 Laporan Tahunan Elnusa 2009
Others (ownership below 5% each)
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
19. SHARE CAPITAL (continued)
19. MODAL SAHAM (lanjutan) Berdasarkan Rapat Direksi dan Komisaris pada tanggal 10 Desember 2009, Perusahaan memutuskan untuk membagikan dividen kas interim tahun buku 2009 sebesar Rp143,9 miliar kepada pemegang saham yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 12 Januari 2010.
Based on the Board of Directors and Commissioners meeting held on December 10, 2009, the Company decided to distribute the 2009 interim cash dividends of Rp143.9 billion to shareholders whose names are listed in the Register of Shareholders as of January 12, 2010.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa yang diaktakan dengan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H. (pengganti Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn.), No. 28 tanggal 6 Mei 2009, para pemegang saham antara lain memutuskan:
In the Shareholders’ Annual and Extraordinary General Meeting, the minutes of which were notarized under Notarial Deed No. 28 dated May 6, 2009, of Aulia Taufani, S.H. (substitute notary of Sutjipto, S.H., M.Kn.), the shareholders agreed, among others, on the following:
-
-
-
Pembagian dividen kas dari laba bersih tahun buku 2008 sejumlah Rp26,8 miliar. Pencadangan dari laba bersih tahun 2008 sebagai cadangan umum sebesar Rp6,7 miliar.
-
Distribution of cash dividend amounting to Rp26.8 billion from the 2008 net income. Appropriation of the 2008 net income amounting to Rp6.7 billion for general reserves.
Pada tanggal 12 Oktober 2008, Perusahaan menyampaikan ke BAPEPAM-LK dan Bursa Efek Indonesia (BEI) informasi mengenai rencana perolehan kembali saham Perusahaan yang diterbitkan dan tercatat di BEI. Perolehan kembali saham (treasury stock) tersebut dilakukan selama tanggal 13 Oktober 2008 sampai dengan tanggal 13 Januari 2009. Pada tanggal 31 Desember 2008, jumlah saham yang telah diperoleh kembali adalah sejumlah 99.738.000 saham dengan harga perolehan sebesar Rp14,7 miliar. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, tidak ada perubahan atas saham yang diperoleh kembali.
On October 12, 2008, the Company informed BAPEPAM-LK and Indonesia Stock Exchange (BEI) regarding the Company’s plan to repurchase the Company’s shares (as treasury stock), which are issued and registered in BEI. The repurchase period is from October 13, 2008 until January 13, 2009. As of December 31, 2008, total treasury stock consist of 99,738,000 shares with a repurchase price amounting to Rp14.7 billion. As of the date of completion of the consolidated financial statements, there is no further change in the treasury stock balance.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa yang diaktakan dengan Akta Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn., No. 115 tanggal 15 Mei 2008, para pemegang saham antara lain memutuskan:
In the Shareholders’ Annual and Extraordinary General Meeting, the minutes of which were notarized under Notarial Deed No. 115 dated May 15, 2008, of Sutjipto, S.H., M.Kn., the shareholders agreed, among others, on the following:
-
-
-
Pembagian dividen kas dari laba bersih tahun buku 2007 sejumlah Rp20,0 miliar. Pencadangan dari laba bersih tahun 2007 sebagai cadangan umum sebesar Rp5,0 miliar.
-
Distribution of cash dividend amounting to Rp20.0 billion from the 2007 net income. Appropriation of the 2007 net income amounting to Rp5.0 billion for general reserves.
75 2009 Elnusa Annual Report
291
292
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
20. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI
20. DIFFERENCES ARISING FROM RESTRUCTURING TRANSACTIONS AMONG ENTITIES UNDER COMMON CONTROL
Saldo akun ini timbul dari selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali sebagai berikut:
This account represents the differences arising from restructuring transactions among entities under common control as follows: Jumlah/ Amount
Pembelian saham PBN Pembelian saham PT Elnusa Rentrakom dan PND Penjualan saham PT Elnusa Rekabina
729 (792) 1.873
Jumlah
1.810
Purchase of PBN’s shares Purchase of PT Elnusa Rentrakom and PND’s shares Sale of PT Elnusa Rekabina’s shares Total
Pada tanggal 15 Juni 2005, Perusahaan mengakuisisi 50,59% saham PBN dengan harga Rp8,6 miliar dari PT Patra Niaga. Nilai buku aset bersih PBN pada saat akuisisi adalah sebesar Rp9,3 miliar. Selisih sebesar Rp728,9 juta dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari Ekuitas pada neraca konsolidasi.
On June 15, 2005, the Company acquired 50.59% share ownership in PBN for Rp8.6 billion from PT Patra Niaga. At the time of acquisition, the carrying value of the investment in PBN amounted to Rp9.3 billion. The difference of Rp728.9 million was recognized as “Difference Arising from Restructuring Transactions among Entities under Common Control” and presented under Equity section in the consolidated balance sheets.
Pada tanggal 7 April 2000, Perusahaan mengakuisisi 98,00% saham PT Elnusa Rentrakom, Anak perusahaan yang menggabungkan diri dengan SCU pada tahun 2007, dan 82,00% saham PND masing-masing dengan harga Rp343,0 juta dan Rp184,5 juta dari PT Patra Niaga. Selisih lebih antara harga beli dengan nilai buku aset PT Elnusa Rentrakom dan PND sebesar Rp791,5 juta dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari Ekuitas pada neraca konsolidasi.
On April 7, 2000, the Company acquired 98.00% share ownership in PT Elnusa Rentrakom, a Subsidiary that merged into SCU in 2007, and 82.00% share ownership in PND for Rp343.0 million and Rp184.5 million, respectively, from PT Patra Niaga. The excess of the acquisition costs of investment over the carrying values of the investment in PT Elnusa Rentrakom and PND amounting to Rp791.5 million was recognized as “Difference Arising from Restructuring Transactions among Entities under Common Control” and presented under Equity section in the consolidated balance sheets.
Berdasarkan Akta Notaris Ny. Pudji Redjeki Irawati, S.H., No. 174 tanggal 21 Desember 1999, Perusahaan menjual seluruh penyertaan di PT Elnusa Rekabina (490 saham) kepada PT Patra Niaga dengan harga Rp147,0 juta. Selisih antara nilai tercatat penyertaan saham dengan harga jual sebesar Rp1,9 miliar dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari Ekuitas pada neraca konsolidasi.
In accordance with Notarial Deed of Ny. Pudji Redjeki Irawati, S.H., No. 174 dated December 21, 1999, the Company sold all of its equity interest in PT Elnusa Rekabina (representing 490 shares) to PT Patra Niaga for Rp147.0 million. The difference between the carrying value of the investment with the sale price amounting to Rp1.9 billion was recognized as “Difference Arising from Restructuring Transactions among Entities under Common Control” and presented under Equity section in the consolidated balance sheets.
76 Laporan Tahunan Elnusa 2009
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
21. OPERATING REVENUES
21. PENDAPATAN USAHA Rincian pendapatan usaha adalah sebagai berikut:
The details of operating revenues are as follows:
2009 Jasa dan Perdagangan Migas Jasa hulu migas terintegrasi Jasa dan perdagangan hilir migas Jasa dan perdagangan penunjang hulu migas Sub-jumlah Jasa Telematika Penunjang Jasa Migas dan Non-Migas Manajemen data, teknologi informasi dan telekomunikasi
2008
2.280.298 1.099.775
1.681.622 579.671
160.561
106.164
3.540.634
2.367.457
187.304
212.544
Jumlah Eliminasi
3.727.938 (65.607)
2.580.001 (36.088)
Jumlah
3.662.331
2.543.913
Pendapatan usaha dari PT Pertamina EP masingmasing sebesar Rp990,5 miliar (27,05%) dan Rp611,2 miliar (24,02%) pada tahun 2009 dan 2008 melebihi 10,00% dari pendapatan usaha konsolidasi.
Jumlah biaya produksi Barang dalam proses Saldo awal Pembelian Saldo akhir Beban pokok produksi dari usaha manufaktur
Total Elimination Total
The details of cost of operating revenues are as follows:
2009
Beban pokok penjualan dari usaha manufaktur Bahan baku yang digunakan Tenaga kerja langsung Beban pabrik tidak langsung
Telematic Services for Supporting Migas and Non-Migas Services Data management, information technology and telecommunication
22. COST OF OPERATING REVENUES
Rincian beban pokok pendapatan usaha adalah sebagai berikut:
Beban pokok penjualan dari usaha perdagangan dan distribusi
Sub-total
The revenues from PT Pertamina EP amounting to Rp990.5 billion (27.05%) and Rp611.2 billion (24.02%) in 2009 and 2008, respectively, constitute above 10.00% of consolidated operating revenues.
22. BEBAN POKOK PENDAPATAN USAHA
Beban pokok penjualan dari usaha perdagangan dan distribusi Persediaan awal Pembelian Persediaan akhir Beban tidak langsung dari divisi distribusi
Oil and Gas (Migas) Services and Trading Integrated upstream migas services Downstream migas services and trading Upstream migas support services and trading
2008
2.853 744.380 (3.231)
5.175 349.434 (2.853)
18.058
11.799
Cost of sales - trading and distributions operations Beginning inventories Purchases Ending inventories Overhead expenses from distribution division
762.060
363.555
Cost of sales - trading and distributions operations
19.551 1.112 10.660
45.413 1.441 13.323
Cost of goods sold - manufacturing operations Raw materials used Direct labor Overhead
31.323
60.177
Total production cost
376 17.221 (441)
Work in process Beginning balance Purchases Ending balance
441 4.672 (578) 35.858
77.333
Cost of goods manufactured
77 2009 Elnusa Annual Report
293
294
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 22. BEBAN POKOK (lanjutan)
PENDAPATAN
22. COST OF OPERATING REVENUES (continued)
USAHA 2009
2008
Beban pokok penjualan dari usaha manufaktur (lanjutan) Barang jadi Saldo awal Pembelian Saldo akhir
2.893 109.732 (2.124)
1.603 16.843 (2.893)
Cost of goods sold - manufacturing operations (continued) Finished goods Beginning balance Purchases Ending balance
Beban pokok penjualan dari usaha manufaktur
146.359
92.886
Cost of goods sold - manufacturing operations
Beban pokok pendapatan jasa Jasa sub-kontrak Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Sewa Penyusutan dan amortisasi Bahan pembantu yang digunakan Bahan bakar Transportasi dan perjalanan dinas Perbaikan dan pemeliharaan Mobilisasi dan demobilisasi Jasa profesional Fasilitas kantor Pos dan telekomunikasi Lain-lain
546.726 376.732 331.077 186.076 168.921 158.625 58.325 51.351 50.985 48.137 47.228 11.995 174.706
531.836 260.515 157.540 135.842 94.197 161.961 57.534 55.669 41.792 20.524 38.309 11.148 125.731
Cost of contractual services rendered Sub-contract services Salaries, wages and employees’ benefits Rent Depreciation and amortization Additional materials used Fuel Transportation and travelling Repairs and maintenance Mobilization and demobilization Professional services Office facilities Postage and telecommunication Others
Beban pokok pendapatan jasa
2.210.884
1.692.598
Cost of contractual services rendered
Jumlah
3.119.303
2.149.039
Total
Pembelian dari PT Pertamina (Persero) masingmasing sebesar Rp709,8 miliar (19,38%) dan Rp343,5 miliar (13,50%) pada tahun 2009 dan 2008 melebihi 10,00% dari pendapatan usaha konsolidasi (Catatan 7).
The purchases from PT Pertamina (Persero) amounting to Rp709.8 billion (19.38%) and Rp343.5 billion (13.50%) in 2009 and 2008, respectively, constitute above 10.00% of consolidated operating revenues (Note 7). 23. OPERATING EXPENSES
23. BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut:
The details of operating expenses are as follows: 2009
Beban penjualan Perizinan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Representasi dan sumbangan Iklan dan promosi Transportasi dan perjalanan dinas Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500,0 juta) Sub-jumlah
2008 3.373 3.077 1.093 552 430
92 3.724 2.956 732 818
740
1.141
9.265
9.463
78 Laporan Tahunan Elnusa 2009
Selling expenses Permits Salaries, wages and employees’ benefits Representation and donations Advertising and promotions Transportation and travelling Others (below Rp500.0 million each) Sub-total
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
23. OPERATING EXPENSES (continued)
23. BEBAN USAHA (lanjutan) 2009 Beban umum dan administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Jasa teknik dan profesional Penyusutan dan amortisasi Penyisihan piutang ragu-ragu Sewa Utilitas Asuransi Transportasi dan perjalanan dinas Penurunan nilai aset tetap (Catatan 11) Perlengkapan kantor Representasi dan sumbangan Pos dan telekomunikasi Iklan dan promosi Fasilitas kantor Pelatihan dan seminar Proyek Penyisihan persediaan usang Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500,0 juta) Sub-jumlah Jumlah
2008
129.094 31.693 17.235 14.050 11.839 11.662 11.199 6.489
120.229 13.350 14.846 9.823 9.551 9.316 1.107 6.220
4.065 4.050 3.658 2.875 2.247 2.104 1.750 1.371 55
3.520 2.031 4.246 732 2.890 1.314 826 1.441
2.040
3.582
257.476
205.024
266.741
214.487
General and administrative expenses Salaries, wages and employees’ benefits Technical and professional fees Depreciation and amortization Provision for doubtful accounts Rent Utilities Insurances Transportation and travelling Impairment of property and equipment (Note 11) Office supplies Representation and donations Postage and telecommunication Advertising and promotions Office facilities Training and seminars Projects Provision for inventory obsolescence Others (below Rp500.0 million each) Sub-total Total
24. FINANCING COSTS
24. BEBAN KEUANGAN Rincian beban keuangan adalah sebagai berikut:
The details of financing costs are as follows:
2009
2008
Beban bunga Beban administrasi bank
73.361 19.597
48.363 10.624
Interest expenses Bank charges
Jumlah
92.958
58.987
Total
25. DANA PENSIUN KARYAWAN a.
DAN
25. PENSION PLAN AND RETIREMENT BENEFITS
KESEJAHTERAAN
Program manfaat pesangon dan penghargaan masa kerja
a.
Perusahaan telah memiliki program pensiun manfaat pasti dan iuran pasti. Sebagai tambahan atas program pensiun tersebut, Perusahaan dan Anak perusahaan menyisihkan imbalan kerja karyawan sesuai dengan ketentuan UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Program dana hari tua Perusahaan (“Program Tabel Besar”) dikelola oleh Yayasan Tabungan Hari Tua Karyawan Elnusa (YHTE).
Separation and service entitlement benefits program The Company has a defined benefit plan and defined contribution plan. In addition to this pension plan, the Company and Subsidiaries have provided estimated liability for the employees’ benefits to cover the benefits required under the Law No. 13 Year 2003 regarding Labor. The Company’s retirement benefit program (Big Table Program) is managed by Yayasan Tabungan Hari Tua Karyawan Elnusa (YHTE).
79 2009 Elnusa Annual Report
295
296
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 25. DANA PENSIUN DAN KARYAWAN (lanjutan) a.
25. PENSION PLAN AND RETIREMENT BENEFITS (continued)
KESEJAHTERAAN
Program manfaat pesangon dan penghargaan masa kerja (lanjutan)
a.
Separation and service entitlement benefits program (continued)
Jumlah setoran kepada program pensiun iuran pasti yang dibebankan pada beban pokok pendapatan usaha dan beban usaha masingmasing sebesar Rp13,1 miliar dan Rp16,0 miliar pada tahun 2009 dan 2008.
Total contribution to defined contribution plan charged to cost of operating revenues and operating expenses were amounted to Rp13.1 billion and Rp16.0 billion in 2009 and 2008, respectively.
Perhitungan aktuarial atas beban imbalan kerja untuk tahun 2009 dan 2008 dilakukan oleh PT Eldridge Gunaprima Solution, aktuaris independen, dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” berdasarkan laporannya masing-masing tertanggal 19 Januari 2010 dan 17 Februari 2009. Berikut adalah asumsi-asumsi penting yang digunakan dalam laporan aktuaris independen tersebut:
The actuarial computations of employees’ benefit expenses for 2009 and 2008 were performed by PT Eldridge Gunaprima Solution, an independent actuary, using the Projected Unit Credit method based on its reports dated January 19, 2010 and February 17, 2009, respectively. The significant assumptions used by the actuary in its reports are as follows:
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian Umur pensiun Tingkat pensiun dipercepat
Tingkat pengunduran diri
: 10,50% pada tahun 2009 dan 12,00% pada tahun 2008/ 10.50% per annum in 2009 and 12.00% per annum in 2008 : 7,00% per tahun / 7.00% per year : Tabel Kematian Indonesia II/ Indonesian Mortality Table II : 56 tahun / 56 years old : 1,00% per tahun untuk karyawan dengan klasifikasi usia 46 - 55 tahun/ 1.00% per year for employees whose age is between 46 - 55 years old : 5,00% per tahun untuk karyawan yang berusia 25 tahun dan berkurang secara linier menjadi 1,00% pada usia 46 tahun/ 5.00% per year for employees at the age of 25 which will decrease linearly to 1.00% at the age of 46
Jumlah kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan Perusahaan dan Anak perusahaan yang dilaporkan dalam neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:
: :
Discount rate Salary increase rate
: :
Mortality rate Retirement age
:
Accelerated retirement rate
:
Resignation rate
Total estimated liability for employees’ benefits of the Company and Subsidiaries recognized in the consolidated balance sheets are as follows:
2009
2008
Nilai kini kewajiban Nilai wajar aset program
(75.558) 38.891
(53.131) 36.345
Present value of obligations Fair value of plan assets
Status pendanaan Kerugian (keuntungan) aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui (non-vested) Aset tidak diperkenankan dampak pembatasan aset
(36.667)
(16.786)
Funded status
1.229
(27.876)
3.851
4.111
Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan
(554)
(358)
Unrecognized actuarial loss (gain) Unrecognized past service cost (non-vested) Assets not permitted effect of asset limitations
(32.141)
(40.909)
Estimated liabilities for employees’ benefits
80 Laporan Tahunan Elnusa 2009
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 25. DANA PENSIUN DAN KARYAWAN (lanjutan) a.
25. PENSION PLAN AND RETIREMENT BENEFITS (continued)
KESEJAHTERAAN
Program manfaat pesangon dan penghargaan masa kerja (lanjutan)
a.
Beban imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut:
The details of employees’ benefit expenses recognized in the consolidated statements of income are as follows:
2009 Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi biaya jasa lalu Kerugian aktuarial yang belum diakui Ekspektasi pengembalian aset program Efek batasan aset program Amortisasi kerugian aktuarial yang belum diakui Iuran karyawan Pengakuan segera keuntungan tahun berjalan Kelebihan pembayaran imbalan kerja
Separation and service entitlement benefits program (continued)
2008 5.900 4.260 158 11
4.298 8.420 242 50
(4.219) 196
(3.558) 128
(1.690) 630
476 648
278 261
Beban imbalan kerja karyawan
5.785
(177) 256 10.783
Current service costs Interest costs Amortization of past service cost Unrecognized actuarial loss Expected return on plan assets Effect of plan assets limitations Amortization of unrecognized actuarial loss Employee contribution Recognition of vested gain for current year Overpayment of employee benefits Employees’ benefit expense
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, dana pesangon yang telah disisihkan oleh Anak perusahaan yang belum dikelola oleh lembaga pengelola dana pesangon masingmasing adalah sebesar Rp550,0 juta dan Rp1,5 miliar, disajikan sebagai bagian dari “Aset Lain-lain - Kas dan Setara Kas yang Dibatasi Penggunaannya” dalam Aset Tidak Lancar pada neraca konsolidasi (Catatan 13). Pada tahun 2008, sebagian besar pengelolaan dana pesangon telah dialihkan kepada dan dikelola oleh YHTE.
As of December 31, 2009 and 2008, the separation funds that have been provided by Subsidiaries, which have not yet been managed by a separation fund management institution amounting to Rp550.0 million and Rp1.5 billion, respectively, are presented as part of “Other Assets - Restricted Cash and Cash Equivalents” under Non-current Assets in the consolidated balance sheets (Note 13). In 2008, most of the funds have been transferred to and managed by YHTE.
Mutasi saldo kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan Perusahaan dan Anak perusahaan pada tahun 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
The movements of estimated liabilities for employees’ benefits in 2009 and 2008 are as follows:
2009
2008
Saldo awal tahun Beban imbalan kerja karyawan tahun berjalan Realisasi pembayaran manfaat pesangon tahun berjalan Kontribusi iuran yang telah disetorkan tahun berjalan Penyesuaian tahun-tahun sebelumnya
(40.909)
(46.650)
(5.785)
(10.783)
13.241 153
16.173 (562)
Contribution during the year Adjustment of previous years
Saldo akhir tahun
(32.141)
(40.909)
Balances at end of year
1.159
913
Balances at beginning of year Employees’ benefit expense during the year Payments of benefits in current year
81 2009 Elnusa Annual Report
297
298
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 25. DANA PENSIUN DAN KARYAWAN (lanjutan) b.
25. PENSION PLAN AND RETIREMENT BENEFITS (continued)
KESEJAHTERAAN
Dana pensiun
b.
Pension plan
Perusahaan dan Anak perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk karyawan tetap tertentu yang memenuhi syarat yang dikelola oleh Dana Pensiun Elnusa (Dapenusa) atau program pensiun iuran pasti untuk karyawan tetap tertentu lainnya yang saat ini dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI. Sumber dana pensiun berasal dari iuran Perusahaan dan Anak perusahaan dan karyawan masing-masing sebesar 22,50% dan 7,50% dari upah pokok pensiun karyawan.
The Company and Subsidiaries have defined benefit plans covering certain qualified permanent employees which are managed by Dana Pensiun Elnusa (Dapenusa) or defined contributory retirement plans for other certain qualified permanent employees which are currently managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI. Contributions to pension plans are funded by the Company and Subsidiaries and their employees at 22.50% and 7.50%, respectively, of basic pension income of employees.
Sejak tanggal 1 April 1996, Perusahaan tidak lagi memberikan kontribusi kepada Dapenusa, karena manajemen berpendapat bahwa jumlah aset Dapenusa untuk program pensiun telah melebihi kewajiban aktuaria Perusahaan. Pada saat ini, Perusahaan dan Anak perusahaan masih memberikan kontribusi iurannya untuk dikelola oleh DPLK BNI.
Starting April 1, 1996, no contribution has been paid by the Company to Dapenusa, since the management believes that the plan assets has exceeded its actuarial liabilities. Currently, the Company and Subsidiaries still contributed funds to be managed by DPLK BNI.
Perhitungan aktuarial atas program pensiun untuk tahun 2009 dan 2008 dilakukan oleh PT Eldridge Gunaprima Solution, aktuaris independen, dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” berdasarkan laporannya masing-masing tertanggal 19 Januari 2010 dan 17 Februari 2009. Berikut adalah asumsi-asumsi penting yang digunakan dalam laporan aktuaris independen tersebut:
The actuarial computations of the pension plan for 2009 and 2008 were performed by PT Eldridge Gunaprima Solution, an independent actuary, using the Projected Unit Credit method based on its reports dated January 19, 2010 and February 17, 2009, respectively. The significant assumptions used by the actuary in its reports are as follows:
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian Umur pensiun Tingkat pensiun dipercepat
Tingkat pengunduran diri
: 10,50% pada tahun 2009 dan 12,00% pada tahun 2008/ 10.50% per annum in 2009 and 12.00% per annum in 2008 : 7,00% per tahun / 7.00% per year : Tabel Kematian Indonesia II/ Indonesian Mortality Table II : 56 tahun / 56 years old : 1,00% per tahun untuk karyawan dengan klasifikasi usia 46 - 55 tahun/ 1.00% per year for employees whose age is between 46 - 55 years old : 5,00% per tahun untuk karyawan yang berusia 25 tahun dan berkurang secara linier menjadi 1,00% pada usia 46 tahun/ 5.00% per year for employees at the age of 25 which will decrease linearly to 1.00% at the age of 46
82 Laporan Tahunan Elnusa 2009
: :
Discount rate Salary increase rate
: :
Mortality rate Retirement age
:
Accelerated retirement rate
:
Resignation rate
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 25. DANA PENSIUN DAN KARYAWAN (lanjutan) b.
25. PENSION PLAN AND RETIREMENT BENEFITS (continued)
KESEJAHTERAAN
Dana pensiun (lanjutan)
b.
Posisi dana pensiun adalah sebagai berikut:
The status of the pension plan is as follows:
2009 Nilai wajar aset dana pensiun Nilai kini kewajiban akhir tahun Status pendanaan Kerugian aktuarial yang belum diakui Aset tidak diperkenankan dampak pembatasan aset Aset dana pensiun
Pension plan (continued)
2008
115.132 (63.430)
116.130 (63.059)
51.702 3.598
53.071 3.598
(51.702)
(53.071)
3.598
3.598
Aset dana pensiun terutama terdiri dari deposito berjangka, saham, obligasi, reksadana, Surat Utang Negara (SUN), penempatan langsung, tanah dan bangunan.
Fair value of plan assets Present value of obligations at end of year Funded status Unrecognized actuarial loss Assets not permitted effect of asset limitations Pension plan assets
Assets under the pension plan consist mainly of time deposits, shares, bonds, mutual funds, government bonds, direct placements, land and buildings.
DAN
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Perusahaan dan Anak perusahaan mengadakan beberapa penjanjian penting, diantaranya adalah sebagai berikut:
The Company and Subsidiaries have entered into certain significant agreements as follows:
26. PERJANJIAN KONTINJENSI
Perusahaan/ Company PT Pertamina EP/ PT Pertamina EP
PENTING,
KOMITMEN
Tanggal Perjanjian/ Date of Agreement
Nilai Kontrak/ Contract Value
Periode Kontrak/ Contract Period
Jenis Pekerjaan/ Type of Work
13 Oktober 2009/ October 13, 2009
$AS4.999.994/ US$4,999,994
2 (dua) tahun/ 2 (two) years
Jasa Electric Wireline Logging, Perforation & Data Processing (EWLPP)/ Electric Wireline Logging, Perforation & Data Processing (EWLPP) services
22 Mei 2009/ May 22, 2009
Rp16.868/ Rp16,868
3 (tiga) tahun/ 3 (three) years
Jasa operasional pengelolaan data eksplorasi dan produksi (fisik dan digital) serta maintenance software aplikasinya/ Operational services for management of exploration and production data (physical and digital) and its application software maintenance
83 2009 Elnusa Annual Report
299
300
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
Perusahaan/ Company PT Pertamina EP (lanjutan)/ PT Pertamina EP (continued)
KOMITMEN
Tanggal Perjanjian/ Date of Agreement
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
DAN
Nilai Kontrak/ Contract Value
Periode Kontrak/ Contract Period
Jenis Pekerjaan/ Type of Work
2 Maret 2009/ March 2, 2009
$AS16.437.206 dan Rp183.404/ US$16,437,206 and Rp183,404
614 (enam ratus empat belas) hari/ 614 (six hundred and fourteen) days
Penyelidikan seismik 3D di Rengasdengklok L&O dan Rengasdengklok Timur, Jawa Barat/ 3D seismic exploration in Rengasdengklok L&O and East Rengasdengklok, West Java
1 September 2008/ September 1, 2008
$AS4.404.727/ US$4,404,727
2 (dua) tahun 6 (enam) bulan/ 2 ( two) years and 6 (six) months
Jasa pengadaan wireline/ Wireline procurement services
12 Agustus 2008/ August 12, 2008
$AS4.997.011/ US$4,997,011
2 (dua) tahun/ 2 (two) years
Jasa EWLPP dengan penyediaan material & jasa lainnya untuk pemboran 8 sumur minyak & 68 sumur workover di Bunyu/ EWLPP services with material supplies and other services for drilling of 8 oil wells and 68 workover wells in Bunyu
3 Juli 2008/ July 3, 2008
Rp33.468/ Rp33,468
3 (tiga) tahun/ 3 (three) years
Jasa pembenahan dan pengelolaan data eksploitasi & produksi terpadu di Region Sumatera/ Integrated services for improvement and management of exploitation and production data in Sumatera Region
19 Mei 2008/ May 19, 2008
$AS4.075.493 dan Rp44.924/ US$4,075,493 and Rp44,924
188 (seratus delapan puluh delapan) hari/ 188 (one hundred and eighty eight) days
Penyelidikan seismik 3D di Randegan Utara, Jawa Barat/ 3D seismic exploration in North Randegan, West Java
31 Maret 2008/ March 31, 2008
$AS15.872.552/ US$15,872,552
2 (dua) tahun/ 2 (two) years
Jasa EWLPP pada sumur eksplorasi di Sumatera/ EWLPP services on exploration well in Sumatera
84 Laporan Tahunan Elnusa 2009
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
Perusahaan/ Company
KOMITMEN
Tanggal Perjanjian/ Date of Agreement
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
DAN
Nilai Kontrak/ Contract Value
Periode Kontrak/ Contract Period
Jenis Pekerjaan/ Type of Work
PT Pertamina EP (lanjutan)/ PT Pertamina EP (continued)
Februari 2008/ February 2008
$AS4.492.000/ US$4,492,000
2 (dua) tahun/ 2 (two) years
Jasa pemeliharaan sumur produksi dan fasilitas operasi produksi x-ray field/ Maintenance services of production well and operational facilities x-ray field
PT Pertamina Geothermal Energy/ PT Pertamina Geothermal Energy
8 September 2009/ September 8, 2009
$AS8.275.116/ US$8,275,116
6 (enam) bulan/ 6 (six) months
Pengadaan casing untuk proyek Geothermal Sungai Penuh, Karaha Bodas dan Kotamobagu (Paket D)/ Procurement of casing for Geothermal Sungai Penuh project, Karaha Bodas and Kotamobagu (Package D)
10 February 2009/ February 10, 2009
$AS4.535.625/ US$4,535,625
7 (tujuh) bulan/ 7 (seven) months
Pengadaan casing untuk pemboran di area Geothermal Lahendong, Lumutbalai dan Ulubelu (Paket A)/ Procurement of casing for drilling projects in Lahendong, Lumutbalai and Ulubelu Geothermal area (Package A)
19 November 2008/ November 19, 2008
$AS7.143.216/ US$7,143,216
1 (satu) tahun/ 1 (one) year
Penyediaan jasa semi Integrated Project Management di Area Geothermal Kamojang, Jawa Barat/ Supply of Semi Integrated Project Management services in Geothermal Area of Kamojang, West Java
1 September 2009/ September 1, 2009
$AS4.989.800/ US$4,989,800
6 (enam) bulan/ 6 (six) months
3D land seismic data acquisition di Suko, Sumatera/ 3D land seismic data acquisition in Suko, Sumatera
19 Agustus 2008/ August 19, 2008
$AS19.728.993/ US$19,728,993
2 (dua) tahun/ 2 (two) years
3D & 2D land seismic acquisition/ 3D & 2D land seismic acquisition
Petrochina International Jabung Ltd., Cina/ Petrochina International Jabung Ltd., China
85 2009 Elnusa Annual Report
301
302
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
Perusahaan/ Company
KOMITMEN
Tanggal Perjanjian/ Date of Agreement
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
DAN
Nilai Kontrak/ Contract Value
Periode Kontrak/ Contract Period
Jenis Pekerjaan/ Type of Work
Virginia Indonesia Company LLC, Amerika Serikat/ Virginia Indonesia Company LLC, United States of America
14 Juli 2009/ July 14, 2009
$AS1.634.336/ US$1,634,336
6 (enam) bulan/ 6 (six) months
Coiled tubing/ Coiled tubing
22 September 2008/ September 22, 2008
$AS46.680.000/ US$46,680,000
3 (tiga) tahun/ 3 (three) years
Jasa modular rig 1500 HP/ Modular rig 1500 HP services
PT Pertamina Gas/ PT Pertamina Gas
18 Mei 2009/ May 18, 2009
Rp18.055/ Rp18,055
1 (satu) tahun/ 1 (one) year
Pemasangan/ penyisipan pipa minyak di Tempino, Plaju, Sumatera Bagian Selatan/ Installment of oil pipe in Tempino, Plaju, Southern Sumatera
November 2008/ November 2008
Rp63.692/ Rp63,692
1 (satu) tahun 3 (tiga) bulan/ 1 (one) year and 3 (three) months
Pembangunan relokasi pipa gas di Porong/ Construction of gas pipe relocation in Porong
13 Mei 2009/ May 13, 2009
$AS35.627.300/ US$35,627,300/
1 (satu) tahun/ 1 (one) year
3D transition zone seismic survey di Central Tunu/ 3D transition zone seismic survey in Central Tunu
13 April 2009/ April 13, 2009
$AS1.900.782/ US$1,900,782/
1 (satu) tahun 3 (tiga) bulan/ 1 (one) year and 3 (three) months
Call out snubbing services/ Call out snubbing services
3 April 2009/ April 3, 2009
$AS1.307.880/ US$1,307,880
2 (dua) tahun/ 2 (two) years
Offloading equipment rental and services/ Offloading equipment rental and services
28 April 2009/ April 28, 2009
$AS53.311.452/ US$53,311,452
1 (satu) tahun/ 1 (one) year
3D Western Berau appraisal seismic survey di Papua/ 3D Western Berau appraisal seismic survey in Papua
4 Agustus 2008/ August 4, 2008
$AS28.389.260/ US$28,389,260
1 (satu) tahun/ 1 (one) year
3D/2D West Berau exploration seismic survey (marine acquisition)/ 3D/2D West Berau exploration seismic survey (marine acquisition)
PT Total E&P Indonesie/ PT Total E&P Indonesie
BP Berau Ltd., Amerika Serikat/ BP Berau Ltd., United States of America
86 Laporan Tahunan Elnusa 2009
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
Perusahaan/ Company
KOMITMEN
Tanggal Perjanjian/ Date of Agreement
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
DAN
Nilai Kontrak/ Contract Value
Periode Kontrak/ Contract Period
Jenis Pekerjaan/ Type of Work
Ranhill Jambi Inc., Amerika Serikat/ Ranhill Jambi Inc., United States of America
15 April 2009/ April 15, 2009
$AS5.450.560/ US$5,450,560
7 (tujuh) bulan/ 7 (seven) month
Seismic data acquisition services 2D land di Jambi, Sumatera/ Seismic data acquisition services 2D land in Jambi, Sumatera
Chevron Indonesia Company, Amerika Serikat/ Chevron Indonesia Company, United States of America
7 dan 10 Januari 2009/ January 7 and 10, 2009
$AS3.939.502/ US$3,939,502
3 (tiga) bulan/ 3 (tiga) months
Hydraulic workover unit services/ Hydraulic workover unit services
Japex Buton Ltd., Jepang/ Japex Buton Ltd., Japan
15 September 2008/ September 15, 2008
$AS7.734.778/ US$7,734,778
3 (tiga) bulan/ 3 (three) months
2D seismic data acquisition/ 2D seismic data acquisition
Bunga Mas International Company, Amerika Serikat/ Bunga Mas International Company, United States of America
25 Agustus 2008/ August 25, 2008
$AS5.475.390/ US$5,475,390
9 (sembilan) bulan/ 9 (nine) months
Survei seismik 2D/ 2D seismic survey
PT Chevron Pacific Indonesia/ PT Chevron Pacific Indonesia
22 Agustus 2008/ August 22, 2008
$AS17.930.300/ US$17,930,300
1 (satu) tahun/ 1 (one) year
Jasa mud engineering/ Mud engineering services
ConocoPhillips (Amborip VI) Ltd., Amerika Serikat/ ConocoPhillips (Amborip VI) Ltd., United States of America
25 Juni 2008/ June 25, 2008
$AS4.064.755/ US$4,064,755
6 (enam) bulan/ 6 (six) months
2D marine seismic acquisition services/ 2D marine seismic acquisition services
Loon Brunei Ltd., Brunei Darussalam/ Loon Brunei Ltd, Brunei Darussalam
1 Maret 2008/ March 1, 2008
$AS15.361.292/ US$15,361,292
8 (delapan) bulan/ 8 (eight) months
3D seismic data acquisition di Tutong, Brunei/ 3D Seismic Data Acquisition in Tutong, Brunei
Provident Indonesia Energy LLC, Amerika Serikat/ Provident Indonesia Energy LLC, United States of America
9 Januari 2008/ January 9, 2008
$AS3.650.035/ US$3,650,035
6 (enam) bulan/ 6 (six) months
3D seismic acquisition onshore di Blok Tarakan/ 3D seismic acquisition onshore in Tarakan Block
87 2009 Elnusa Annual Report
303
304
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) DAN
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Selain beberapa perjanjian di atas, Perusahaan dan Anak perusahaan juga memiliki perjanjian penting, komitmen dan kontinjensi sebagai berikut:
In addition to the agreements above, the Company and Subsidiaries have also entered into significant agreements, commitments and contingencies as follows:
a.
Pada tanggal 23 Desember 2009, Perusahaan menerima surat dari VICO sehubungan dengan klaim penalti sebesar $AS2,4 juta atas keterlambatan Perusahaan melakukan tajak pada sumur pertama (spud the first well) dengan modular rig pada area operasi VICO (Catatan 9 dan 11). Pada tanggal 11 Januari 2010, Perusahaan telah menyampaikan surat tanggapan terhadap surat VICO tersebut dimana manajemen menyampaikan penjelasan bahwa keterlambatan tersebut disebabkan oleh kejadian di luar kendali Perusahaan yang dapat dikategorikan sebagai keadaan kahar (force majeure). Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, Perusahaan dan VICO masih melakukan negosiasi untuk menyelesaikan klaim penalti ini.
a.
On December 23, 2009, the Company received a letter from VICO in relation to the penalty claim of US$2.4 million due to the delay to spud the first well using modular rig in VICO operational area by the Company (Notes 9 and 11). On January 11, 2010, the Company responded to this letter from VICO whereby the management has explained that the late delivery was caused by events beyond the Company’s control that can be categorized as force majeure. As of the date of completion of the consolidated financial statements, the Company and VICO are still negotiating for the resolution of this penalty claim.
b.
Pada bulan April 2009, EPN menandatangani perjanjian agen khusus jual beli BBM dengan Pertamina dimana EPN bertanggung jawab untuk membeli BBM dari Pertamina untuk disalurkan ke wilayah Unit Pemasaran yang ditetapkan oleh Pertamina. Berdasarkan perjanjian, EPN berhak mendapatkan potongan harga flat dari harga pembelian ke Pertamina. Perjanjian ini berlaku selama 5 (lima) tahun yang akan berakhir pada tanggal 20 Oktober 2013.
b.
In April 2009, EPN signed an agreement as a special agent for the purchase and sale of BBM with Pertamina whereas EPN is responsible to purchase BBM from Pertamina to be distributed to the areas of Marketing Units determined by Pertamina. Based on the agreement, EPN is entitled to a flat discount on the purchase price to Pertamina. This agreement is valid for 5 (five) years which will end on October 20, 2013.
c.
Pada tanggal 29 Januari 2009, EPN menandatangani perjanjian joint operation pembangunan dan pengoperasian Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) yang terletak di Depo Plumpang Semper No. 999, Plumpang, Jakarta Utara, yang merupakan tanah yang dikuasai EPN, dengan PT Usaha Bersama Komunitas (UBK). Pembangunan SPBE tersebut menjadi tanggung jawab UBK dan dalam pengoperasian SPBE tersebut, UBK wajib membayar kompensasi sewa tanah kepada EPN sebesar Rp250,0 juta per tahun. Atas pengelolaan dan pengoperasian SPBE, diberlakukan biaya jasa manajemen sebesar 2,00% dari laba kotor serta pembagian keuntungan masing-masing sebesar 40,00% dan 60,00% untuk EPN dan UBK.
c.
On January 29, 2009, EPN signed a joint operation agreement on the development and operation of Liquid Petroleum Gas Station (SPBE) located in Depo Plumpang Semper No. 999, Plumpang, North Jakarta, which is controlled by EPN, with PT Usaha Bersama Komunitas (UBK). The development of SPBE is the responsibility of UBK and in the operation of the SPBE, UBK is obliged to pay compensation for the land rental to EPN amounting to Rp250.0 million per year. On the SPBE’s management and operation, there will be management fee imposed amounting to 2.00% of gross profit and profit sharing of 40.00% and 60.00% for EPN and UBK, respectively.
26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
KOMITMEN
88 Laporan Tahunan Elnusa 2009
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) DAN
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, SPBE tersebut masih dalam tahap pembangunan dan belum mulai beroperasi. Perjanjian ini berjangka waktu 5 (lima) tahun sejak dikeluarkannya izin operasional SPBE oleh Pertamina.
As of December 31, 2009, the SPBE is still in the development stage and has not started its operation. This agreement is valid for 5 (five) years since the issuance of SPBE operational license by Pertamina.
26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
d.
e.
KOMITMEN
Perusahaan mengadakan transaksi yang dinamakan “Cancellable Forward Transaction” (CFT) dan “Target Redemption Forward Transaction” (TRF) masing-masing berdasarkan “Trade Confirmation” tanggal 23 Juli 2008 dan 26 Agustus 2008. Disamping itu, pada tanggal 24 September 2008, Perusahan juga menandatangani “Master Agreement” yang diterbitkan oleh International Swap Dealers Association, Inc (ISDA Master Agreement).
d.
The Company entered into transactions called Cancellable Forward Transaction (“CFT”) and Target Redemption Forward Transaction (“TRF”) based on Trade Confirmations dated July 23, 2008 and August 26, 2008, respectively. In addition, the Company also signed a Master Agreement issued by International Swap Dealers Association, Inc (“ISDA Master Agreement”) dated September 24, 2008.
Berdasarkan “Trade Confirmation” tersebut, Perusahaan diharuskan untuk menyerahkan sejumlah uang dalam Dolar AS selama kurun waktu tertentu berdasarkan kurs yang telah diperjanjikan.
Based on these Trade Confirmations, the Company shall deliver certain amount of money in US Dollar over the period of time based on the predetermined rate.
Pada bulan Februari 2009, Perusahaan dengan pihak lainnya tersebut telah sepakat untuk menyelesaikan transaksi tersebut diatas dengan kesepakatan yang dapat diterima oleh kedua belah pihak.
In February 2009, the Company and the counterparty agreed to settle the above transactions through the agreement accepted by both parties.
Berdasarkan kesepakatan tersebut di atas, tidak terdapat keuntungan atau kerugian dan piutang atau kewajiban yang harus dicatat oleh Perusahaan dalam laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 maupun untuk tahun buku yang akan datang.
Based on the above agreement, there is no gain or loss and receivable or payable recorded by the Company in the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2008 and the years thereafter.
Pada tanggal 21 Juli 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian pembelian saham (Share Purchase Agreement/SPA) dengan Tradewinds Oil and Gas International Ltd. (TOGI), Amerika Serikat, dimana Perusahaan setuju untuk membeli seluruh kepemilikan saham TOGI pada Gulfstream Resources Ramok Senabing Ltd. (GRRS), Siprus, dengan harga pembelian sebesar $AS5,6 juta. Pada tanggal 25 Juli 2008, Perusahaan telah membayar uang muka sebesar $AS2,1 juta. Pada tanggal 7 Oktober 2008, berdasarkan Perjanjian Novasi SPA GRRS (Novation of SPA GRRS) antara Perusahaan, EPR dan TOGI, Perusahaan menovasikan seluruh hak dan kewajiban Perusahaan yang tercantum dalam SPA kepada EPR.
e.
On July 21, 2008, the Company entered into a Share Purchase Agreement (SPA) with Tradewinds Oil and Gas International Ltd. (TOGI), United States of America, whereby the Company agreed to buy all TOGI’s shares in Gulfstream Resources Ramok Senabing Ltd. (GRRS), Cyprus, at the purchase price of US$5.6 million. On July 25, 2008, the Company paid the deposit of US$2.1 million. On October 7, 2008, based on Novation of SPA GRRS dated October 7, 2008, entered by the Company, EPR and TOGI, the Company novated all of its rights and obligations in the SPA to EPR.
89 2009 Elnusa Annual Report
305
306
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) DAN
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Pada tanggal 7 Oktober 2008, EPR juga mengadakan perjanjian jual beli (Sale and Purchase Agreement) dengan PT Mustika Arumsari (MA) dan Andi Rachmanudin Noor (Andi) dimana EPR setuju untuk membeli seluruh kepemilikan saham MA dan Andi pada PT Radiant Ramok Senabing (RRS) dengan harga pembelian sebesar $AS7,3 juta. MA dan Andi masing-masing memiliki 90,00% dan 10,00% kepemilikan saham di RRS.
On October 7, 2008, EPR also entered into a Sale and Purchase Agreement with PT Mustika Arumsari (MA) and Andi Rachmanudin Noor (Andi) whereby EPR agreed to buy all MA and Andi’s shares in PT Radiant Ramok Senabing (RRS) at a purchase price of US$7.3 million. MA and Andi own 90.00% and 10.00% shares, respectively, in RRS.
GRRS dan RRS masing-masing memiliki 40,00% dan 60,00% participating interest pada Kontrak Bantuan Teknis/Technical Assistance Contract (TAC) Ramok Senabing yang terletak di Prabumulih, Sumatera Selatan. Setelah transaksi jual beli saham tersebut, EPR akan memiliki 100,00% participating interest pada TAC, dimana 20,00% akan dialihkan kepada TOGI sesuai dengan SPA GRRS.
GRRS and RRS own 40.00% and 60.00% participating interest, respectively, in the Technical Assistance Contract (TAC) Ramok Senabing which is located in Prabumulih, South Sumatera. After the sale and purchase transactions, EPR will own 100.00% participating interest in TAC, of which 20.00% shall be transferred to TOGI in accordance with SPA GRRS.
Penyelesaian kedua transaksi jual beli saham tersebut akan dilakukan setelah terpenuhinya semua persyaratan yang dinyatakan secara tertulis oleh EPR dan Penjual dan dengan harga penyelesaian yang akan dinyatakan dalam “Settlement Statement”. Berdasarkan Surat Pernyataan tanggal 20 Maret 2010, TOGI setuju untuk mengembalikan uang muka tersebut sejumlah $AS2,0 juta (setelah dikurangi $AS85,0 ribu) selambat-lambatnya 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal tersebut.
The completion of both shares sale and purchase transactions will take place following the satisfaction of all precedent conditions which shall be confirmed in writing by EPR and Vendors and with the final settlement price to be stated in Settlement Statement. Based on the Statement Letter dated March 20, 2010, TOGI agreed to return the above deposit of US$2.0 million (after deducting US$85.0 thousand) at the latest 45 (forty five) days since that date.
26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
KOMITMEN
f.
Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 27 Juni 2008, Perusahaan menjual 12,00% kepemilikan sahamnya di PND kepada Yayasan Pertambangan dan Energi dengan harga jual sebesar Rp12,4 miliar. Perusahaan mengakui laba penjualan saham sebesar Rp7,6 miliar sebagai bagian dari “Penghasilan Lain-lain - Laba Penjualan Penyertaan Saham” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2008.
f.
Based on the Share Sale and Purchase Agreement dated June 27, 2008, the Company sold its 12.00% share ownership in PND to Yayasan Pertambangan dan Energi at the selling price of Rp 12.4 billion. The Company recognized the related gain on sale of shares amounting to Rp 7.6 billion as part of “Other Income - Gain on Sale of Investment in Shares of Stock” in the 2008 consolidated statement of income.
g.
Berdasarkan beberapa Perjanjian Jual Beli Saham seluruhnya tertanggal 7 Mei 2008, Perusahaan membeli 31,05% kepemilikan saham di PBN dari pemegang saham yang telah ada di PBN dengan harga keseluruhan sebesar Rp5,1 miliar. Setelah pembelian saham ini, kepemilikan saham Perusahaan di PBN meningkat menjadi 84,50%.
g.
Based on several Share Sale and Purchase agreements all dated May 7, 2008, the Company purchased 31.05% share ownership in PBN from its existing shareholders with the purchase price of Rp5.1 billion. After the purchase of shares, the Company’s ownership in PBN increased to become 84.50%.
90 Laporan Tahunan Elnusa 2009
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
KOMITMEN
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
DAN
h.
Pada tahun 2008, EPN menandatangani beberapa perjanjian dengan PT Pertamina (Persero) (Pertamina) mengenai pengelolaan mobil tangki di beberapa wilayah antara lain Medan, Kertapati, Teluk Kabung Padang, Sei Siak, Jambi, dan Dumai. Berdasarkan perjanjian tersebut, EPN akan menerima biaya pengelolaan operasional sejumlah tarif tertentu yang bergantung pada volume bahan bakar minyak yang diangkut. Perjanjian tersebut berakhir pada bulan Desember 2009 dan telah diperpanjang sampai dengan Desember 2010.
h.
In 2008, EPN signed several agreements with PT Pertamina (Persero) (Pertamina) on the management of fuel transportation vehicles in several areas, among others, Medan, Kertapati, Teluk Kabung Padang, Sei Siak, Jambi and Dumai. Based on the agreements, EPN will receive operational costs at certain tariff rates whereby the amounts will depend on the volume of fuel transported. The agreements ended in December 2009 and had been extended until December 2010.
i.
Pada bulan Desember 2006 sampai dengan Juni 2007, EPN menandatangani beberapa perjanjian dengan Pertamina mengenai pekerjaan pengelolaan dan pemeliharaan mobil tangki angkutan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Bahan Bakar Khusus (BBK) di beberapa wilayah antara lain Medan, Jakarta, Semarang, Tegal, Malang, Camplong, Banyuwangi, Bali, Balikpapan, Banjarmasin, Samarinda, Pontianak dan Dumai. Berdasarkan perjanjian tersebut, EPN akan menerima sejumlah marjin dari biaya pengelolaan operasional kendaraan yang telah disepakati dalam perjanjian tersebut yang berkisar antara 2,50% hingga 10,00% bergantung pada kategori biaya pengelolaan operasional kendaraan. Pada bulan Juni 2009, EPN mengadakan tambahan perjanjian yang sama dengan Pertamina untuk wilayah Instalasi Makassar, Pare-pare dan Bitung dengan marjin 8,00%. Perjanjian tersebut di atas telah berakhir, kecuali untuk wilayah Bali, Balikpapan, Banjarmasin, Samarinda, Pontianak, Makassar, Pare-pare dan Bitung yang akan berakhir pada berbagai tanggal antara tanggal 31 Desember 2009 sampai dengan tanggal 28 Februari 2011.
i.
In December 2006 until June 2007, EPN signed several agreements with Pertamina on management and maintenance of Oil Fuel (BBM) and Special Fuel (BBK) transportation vehicles in several areas, among others, Medan, Jakarta, Semarang, Tegal, Malang, Camplong, Banyuwangi, Bali, Balikpapan, Banjarmasin, Samarinda, Pontianak and Dumai. Based on the agreements, EPN will receive some margins from vehicles operation management fees as agreed in the agreement in the range of 2.50% to 10.00% depending on the category of operational costs for vehicles management. In June 2009, EPN signed additional agreements of same nature with Pertamina for the areas of Makassar, Parepare and Bitung Installation with margins of 8.00%. The above agreements had expired, except for those agreements in Bali, Balikpapan, Banjarmasin, Samarinda, Pontianak, Makassar, Pare-pare and Bitung, which will end in various dates from December 31, 2009 until February 28, 2011.
j.
Pada bulan Desember 2006, PT Patra Logistik (PL) mengajukan klaim kepada SCU atas service charge gedung yang digunakan oleh SCU untuk menyimpan data migas milik PT Pertamina EP (Pertamina EP). Service charge yang diklaim adalah untuk tahun 2003 sampai dengan 2006 sebesar Rp6,1 miliar. Berdasarkan kajian hukum yang dilakukan oleh manajemen, selama periode tahun 2003 sampai dengan 2007, tidak ada perjanjian tertulis antara SCU dan PL yang mengatur pemakaian ruangan yang digunakan untuk penyimpanan data migas milik Pertamina EP tersebut. Pada tahun 2008, SCU mengakui kewajiban diestimasi sebesar Rp1,1 miliar atas rugi yang mungkin timbul dari klaim tersebut.
j.
In December 2006, PT Patra Logistik (PL) claimed from SCU service charge for the building used by SCU to store its oil and gas data owned by PT Pertamina EP (Pertamina EP). The claimed service charge was from 2003 until 2006 which amounted to Rp6.1 billion. Based on the legal research conducted by the management, during the period from 2003 to 2007, there was no written agreement between SCU and PL that governs the use of the rooms used to store the said oil and gas data owned by Pertamina EP. In 2008, SCU recognized an estimated liability of Rp1.1 billion for potential loss on claims.
91 2009 Elnusa Annual Report
307
308
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) k.
KOMITMEN
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
DAN
Pada bulan Januari 2005 sampai dengan September 2005, EPN menandatangani beberapa perjanjian dengan Pertamina mengenai pengangkutan BBM dan BBK di beberapa wilayah antara lain Medan, Palembang, Jakarta, Semarang dan Surabaya. Berdasarkan perjanjian tersebut, EPN akan menerima sejumlah tarif tertentu yang bergantung pada jarak tempuh kendaraan. Kecuali untuk wilayah Jakarta dan Semarang yang perjanjiannya telah berakhir masing-masing pada tanggal 1 Desember 2005 dan 30 Juni 2007, perjanjian lainnya masih berlaku dan akan berakhir pada berbagai tanggal antara tanggal 31 Maret 2010 sampai dengan tanggal 31 Desember 2010.
k.
Di samping itu, EPN mengadakan perjanjian sewa pakai mobil tangki dengan Pertamina pada berbagai tanggal sejak tanggal 11 September 2006 sampai dengan 31 Maret 2009 di beberapa wilayah antara lain Jakarta, Palembang, Semarang dan Surabaya. Berdasarkan perjanjian tersebut, EPN akan menerima tarif sewa tetap setiap bulannya atas sewa mobil tangki tersebut dari Pertamina bergantung pada jenis, ukuran dan umur kendaraan. Perjanjian tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tanggal 15 Januari 2010 sampai dengan 22 Desember 2018. l.
In addition, EPN entered into agreements on the rental of transportation vehicles with Pertamina on several dates from September 11, 2006 until March 31, 2009 covering several areas, among others, Jakarta, Palembang, Semarang and Surabaya. Based on the agreements, EPN will receive fixed rental rates each month on the rental of the transportation vehicles from Pertamina whereby the amounts depend on the type, size and life of the vehicles. The agreements will end on several dates from January 15, 2010 until December 22, 2018.
EBE merupakan kontraktor Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) berdasarkan perjanjian Kontrak Bagi Hasil (Production Sharing Contract/PSC) tanggal 30 Desember 2003 untuk jangka waktu 30 (tiga puluh) tahun yang memberikan hak kepada EBE untuk mengeksplorasi, mengembangkan dan memproduksi minyak dan gas di Blok Bangkanai, Kalimantan Tengah.
l.
Selanjutnya, pada tanggal 1 Oktober 2004, EBE menandatangani Farm-In Agreement dengan Mitra Energia Bangkanai Ltd. (MEB), Republik Mauritius. Berdasarkan perjanjian, EBE setuju untuk mengalihkan 49,00% working interest atas Blok Bangkanai dan bertindak sebagai operator untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun pertama. Berdasarkan perjanjian tersebut juga disetujui bahwa pada akhir tahun ketiga kontrak (2007), terdapat opsi untuk membentuk Joint Operation Company
EBE represents the contractor of Oil and Gas Upstream Regulator and Implementing Agency (BP Migas) based on the Production Sharing Contract (PSC) dated December 30, 2003 for a period of 30 (thirty) years which grants EBE the rights to explore, develop and produce oil and gas in Bangkanai Block, Central Kalimantan.
Furthermore, on October 1, 2004, EBE entered into a Farm-In Agreement with Mitra Energia Bangkanai Ltd. (MEB), Republic of Mauritius. Based on the agreement, EBE agreed to transfer 49.00% working interest in Bangkanai Block and shall act as operator for the first 3 (three) years. Further, under the terms of the agreement, the parties also agreed that at the end of the third contract year (2007), there shall be an option to establish a Joint Operation Company with
92 Laporan Tahunan Elnusa 2009
In January 2005 until September 2005, EPN signed several agreements with Pertamina on transportation services of BBM and BBK in several areas, among others, Medan, Palembang, Jakarta, Semarang and Surabaya. Based on such agreements, EPN will receive certain tariff rates whereby the amounts depend on the distance. Except for Jakarta and Semarang in which the agreement had ended on December 1, 2005 and June 30, 2007, respectively, the other agreements are still valid and will end in various dates from March 31, 2010 until December 31, 2010.
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) DAN
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
yang sahamnya dimiliki oleh EBE dan MEB masing-masing 50,01% dan 49,99%. MEB akan menanggung semua biaya sehubungan dengan pelaksanaan PSC untuk 3 (tiga) tahun kontrak pertama dan akan memenuhi komitmen eksplorasi seperti yang disebutkan dalam PSC. Penunjukan EBE sebagai operator dan Farm-In Agreement telah disetujui oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi dalam surat No. 14286/23/DJM.E/ 2004 tanggal 6 Desember 2004.
50.01% and 49.99% share ownership by EBE and MEB, respectively. MEB will bear all expenses in connection with the operation of the PSC for the first 3 (three) contract years and will fulfill all exploration commitments as stipulated in the PSC. The appointment of EBE as operator and the Farm-In Agreement were approved by the Director General of Oil and Gas in his letter No. 14286/23/DJM.E/ 2004 dated December 6, 2004.
Pada tanggal 25 Agustus 2006, MEB mengalihkan 15,00% working interest atas Blok Bangkanai kepada Bangkanai Petroleum (L) Bhd. (BPB), Malaysia. Pada tahun 2007, EBE menyerahkan 0,99% working interest atas Blok Bangkanai kepada MEB sesuai dengan Farm-In Agreement.
On August 25, 2006, MEB transferred its 15.00% working interest in Bangkanai Block to Bangkanai Petroleum (L) Bhd. (BPB), Malaysia. In 2007, EBE transferred its 0.99% working interest in Bangkanai Block to MEB in accordance with the Farm-In Agreement.
Berdasarkan PSC, EBE harus melaksanakan sejumlah pekerjaan selama 3 (tiga) tahun pertama yang disebut Komitmen Pasti. Pada akhir tahun ketiga (2006), Komitmen Pasti belum seluruhnya terlaksana sehingga EBE mengajukan permohonan pengalihan ke tahun berikutnya. Pengalihan Komitmen Pasti ke tahun 2007, 2008 dan 2009 masing-masing telah disetujui oleh BP Migas melalui surat No. 719/BP00000/2006-S1 tanggal 29 Desember 2006, surat No. 0741/BP00000/2007/S1 tanggal 21 November 2007 dan surat No. 0615/BP00000/2009/S1 tanggal 26 Juni 2009.
Based on the PSC, EBE should perform a number of activities for the first 3 (three) contract years, known as Firm Commitments. At the end of the third year (2006), some Firm Commitments were not fulfilled so EBE sent a request for extension for another year. The extensions of the Firm Commitments to 2007, 2008 and 2009 had been approved by BP Migas in its letter No. 719/BP00000/2006-S1 dated December 29, 2006, letter No. 0741/BP00000/2007/S1 dated November 21, 2007, and letter No. 0615/BP00000/2009/S1 dated June 26, 2009, respectively.
Sampai dengan akhir tahun keenam (2009), Komitmen Pasti yang belum terlaksana adalah pembangunan 2 (dua) buah sumur eksplorasi senilai kurang lebih $AS10,0 juta. Berdasarkan PSC, kegagalan memenuhi Komitmen Pasti dapat mengakibatkan EBE dinyatakan default oleh BP Migas, PSC dibatalkan, dan EBE dikenakan sanksi denda senilai Komitmen Pasti yang belum dilaksanakan tersebut. Pada tanggal 18 November 2009, EBE telah mengajukan permohonan pengalihan Komitmen Pasti ke tahun 2010 dan telah disetujui oleh BP Migas melalui surat No. 0066/BPA0000/2010/S1 tanggal 11 Maret 2010. Untuk memenuhi komitmen tersebut di atas, Perusahaan telah mengajukan rencana kerja dan anggaran (Work Program and Budget/WP&B) tahun 2010 yang telah disetujui oleh BP Migas pada tanggal 3 November 2009.
Until the end of the sixth year (2009), the remaining unfulfilled Firm Commitments is the development of 2 (two) exploration wells with an approximate value of US$10.0 million. Based on the PSC, the failure to fulfill the Firm Commitments could result in EBE to be declared as default by BP Migas, the PSC shall be cancelled, and EBE shall be imposed with a penalty amounting to the value of the unfulfilled Firm Commitments. On November 18, 2009, EBE sent a request for the extension of the Firm Commitments to 2010 and had been approved by BP Migas through its letter No. 0066/BPA0000/2010/S1 dated March 11, 2010. To fulfill the above commitments, the Company submitted the 2010 Work Program and Budget (WP&B); which was approved by BP Migas on November 3, 2009.
26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
KOMITMEN
93 2009 Elnusa Annual Report
309
310
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) DAN
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Pada tanggal 2 Desember 2009, EBE melakukan pemutusan terhadap Farm-In Agreement, membatalkan pengalihan working interest kepada MEB dan BPB, dan EBE kembali menjadi pemilik 100,00% working interest atas Blok Bangkanai. MEB dan BPB menolak mengakui pemutusan tersebut. BP Migas melalui surat tertanggal 4 Februari 2010 meminta EBE untuk menyelesaikan perbedaan pendapat tersebut.
On December 2, 2009, EBE declared the termination of the Farm-In Agreement, cancelled the transfer of working interest to MEB and BPB, and EBE reacquired its 100.00% working interest in Bangkanai Block. However, MEB and BPB have not accepted this termination. BP Migas through its letter dated February 4, 2010 asked EBE to resolve this dispute.
m. Pada bulan Maret 1998, PND menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Dirjen Migas) untuk pengelolaan dan pemasyarakatan data minyak dan gas bumi. Perjanjian ini didasari atas Surat Keputusan Dirjen Migas No. 176.K/702/D.DJM/1997 tanggal 24 November 1997 tentang penunjukan PND sebagai pelaksana pengelolaan dan pemasyarakatan data eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 15 (lima belas) tahun sejak tanggal 10 Maret 1998. Pada bulan November 2000, PND dan Dirjen Migas menandatangani perjanjian tambahan yang menyatakan bahwa Dirjen Migas memperoleh 15,00% dari hasil pengelolaan dan pemasyarakatan data yang diperoleh PND.
m. In March 1998, PND entered into a Cooperation Agreement with the Director General of Oil and Gas (Dirjen Migas) to manage and socialize the oil and gas data. This agreement was based on the Dirjen Migas’ Decision Letter No. 176.K/702/D.DJM/1997 dated November 24, 1997, regarding the appointment of PND as the executor of oil and gas exploration and exploitation data management and socialization. This agreement is valid for 15 (fifteen) years starting from March 10, 1998. In November 2000, PND and the Dirjen Migas signed an additional agreement which stated that the Dirjen Migas received 15.00% share from the proceeds of data management and socialization obtained by PND.
Selanjutnya pada tanggal 4 Januari 2007, PND bersama dengan Dirjen Migas dan Pusat Data dan Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral (PUSDATIN) menandatangani Amandemen Perjanjian Kerjasama dan tambahan perjanjian tersebut di atas. Dalam amendemen perjanjian tersebut disebutkan bahwa Dirjen Migas mengalihkan seluruh hak dan kewajibannya kepada PUSDATIN. PUSDATIN akan memperoleh 5,00% hingga 15,00% dari penghasilan PND yang diperoleh dari pengelolaan dan pemasyarakatan data dan disetorkan ke Kas Negara dalam bentuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Amandemen Perjanjian Kerja Sama ini akan berlaku sampai dengan tanggal 10 Maret 2018.
Furthermore, on January 4, 2007, PND together with the Dirjen Migas and the Central Data and Information of Energy and Mineral Resources (PUSDATIN) signed the Amendment on the Cooperation Agreement and supplemental agreement. The amended agreement stated that the Dirjen Migas transferred all of its rights and obligations to PUSDATIN. PUSDATIN will receive 5.00% to 15.00% share from the proceeds of data management and socialization obtained by PND which shall be paid to the State Treasury as Non-tax State Revenues (PNBP). The Amendment Letter on the Cooperation Agreement will be valid until March 10, 2018.
26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
KOMITMEN
94 Laporan Tahunan Elnusa 2009
Jumlah Pendapatan Usaha Beban Pokok Pendapatan Usaha Laba Kotor Beban Usaha Laba (Rugi) Usaha Bagian Atas Laba (Rugi) Bersih Perusahaan Asosiasi Laba (Rugi) Sebelum Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Laba (Rugi) Bersih Jumlah Aset Jumlah Kewajiban Ekuitas Pengeluaran Modal Beban Penyusutan
Pendapatan Usaha Eksternal Antar segmen
2009
(2.759) (2.257) 148.410 128.891 19.519 23 4.390
-
(235)
654.956 466.233 3.705.436 1.795.758 1.909.678 214.367 180.437
160.561 146.909 13.652 9.502 4.150
157.531 3.030
2.280.298 1.853.372 426.926 200.342 226.584
2.275.854 4.444
Jasa Hulu Migas Terintegrasi/ Integrated Upstream Oil and Gas Services
22.533 15.200 406.139 373.853 32.286 2.151 1.830
-
1.099.775 1.045.774 54.001 26.061 27.940
1.060.517 39.258
Jasa dan Perdagangan Hilir Migas/ Downstream Oil and Gas Services and Trading -
95
(2.668) (2.668) 31.565 34.338 (2.773) -
-
1.163 (1.163)
Pengelolaan Aset Lapangan Migas/ Oil and Gas Field Asset Management
5.794 1.486 178.713 110.323 68.390 24.505 15.946
40.030
187.304 126.654 60.650 40.737 19.913
168.429 18.875
(9.074) (11.761) (259.842) (156.995) (117.422) -
-
(65.607) (53.406) (12.201) (11.064) (1.137)
(65.607)
Eliminasi/ Elimination
668.782 466.233 4.210.421 2.286.168 1.909.678 241.046 202.603
39.795
3.662.331 3.119.303 543.028 266.741 276.287
3.662.331 -
Konsolidasi/ Consolidated
Total Operating Revenues Cost of Operating Revenues Gross Profit Operating Expenses Income (Loss) from Operations Equity In Net Earnings (Loss) of Associated Companies Income (Loss) Before Income Tax Benefit (Expense) Net Income (Loss) Total Assets Total Liabilities Equity Capital Expenditures Depreciation Expenses
Operating Revenues External Inter-segments
2009
The Company’s and Subsidiaries’ business segments are as follows:
Segmen usaha Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sebagai berikut: Manajemen Data, Teknologi Informasi dan Telekomunikasi/ Data Management, Information Technology and Telecommunication
Business Segment
Segmen Usaha
Jasa dan Perdagangan Penunjang Hulu Migas/ Upstream Oil and Gas Support Services and Trading
The Company and Subsidiaries classify and evaluate their financial information into 2 (two) major reportable segments, which are the business segment as the primary segment and the customer group segment as the secondary segment.
27. SEGMENT INFORMATION
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perusahaan dan Anak perusahaan mengklasifikasikan dan mengevaluasi informasi keuangan ke dalam 2 (dua) pelaporan segmen utama, yaitu segmen usaha sebagai segmen primer dan segmen kelompok pelanggan sebagai segmen sekunder.
27. INFORMASI SEGMEN
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement
2009 Elnusa Annual Report
311
Laporan Tahunan Elnusa 2009
Jumlah Pendapatan Usaha Beban Pokok Pendapatan Usaha Laba Kotor Beban Usaha Laba (Rugi) Usaha Bagian Atas Laba (Rugi) Bersih Perusahaan Asosiasi Laba (Rugi) Sebelum Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Laba (Rugi) Bersih Jumlah Aset Jumlah Kewajiban Ekuitas Pengeluaran Modal Beban Penyusutan
Pendapatan Usaha Eksternal Antar segmen
2008
Segmen Usaha (lanjutan)
27. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
106.164 94.854 11.310 9.458 1.852 (1.055) (356) 117.833 96.057 21.776 2.949 4.423
(137)
152.136 133.772 3.104.178 1.513.176 1.613.833 531.604 133.676
106.164 -
1.681.622 1.398.399 283.223 146.774 136.449
1.676.040 5.582
Jasa Hulu Migas Terintegrasi/ Integrated Upstream Oil and Gas Services
Jasa dan Perdagangan Penunjang Hulu Migas/ Upstream Oil and Gas Support Services and Trading
4.946 2.282 153.051 124.697 5.523 3.459 2.784
-
579.671 550.056 29.615 22.559 7.056
570.514 9.157
Jasa dan Perdagangan Hilir Migas/ Downstream Oil and Gas Services and Trading
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
-
96
(460) (460) 20.719 21.128 (409) -
6.875
95 (95)
Pengelolaan Aset Lapangan Migas/ Oil and Gas Field Asset Management
32.889 19.716 228.919 176.699 52.220 39.546 10.323
56.230
212.544 134.855 77.689 42.734 34.955
191.195 21.349
Manajemen Data, Teknologi Informasi dan Telekomunikasi/ Data Management, Information Technology and Telecommunication
(14.926) (21.182) (306.884) (246.033) (79.110) -
-
(36.088) (29.125) (6.963) (7.133) 170
(36.088)
Eliminasi/ Elimination
Business Segment (continued)
173.530 133.772 3.317.816 1.685.724 1.613.833 577.558 151.206
62.968
2.543.913 2.149.039 394.874 214.487 180.387
2.543.913 -
Konsolidasi/ Consolidated
27. SEGMENT INFORMATION (continued)
Operating Revenues External Inter-segments
2008
Total Operating Revenues Cost of Operating Revenues Gross Profit Operating Expenses Income (Loss) from Operations Equity In Net Earnings (Loss) of Associated Companies Income (Loss) Before Income Tax Benefit (Expense) Net Income (Loss) Total Assets Total Liabilities Equity Capital Expenditures Depreciation Expenses
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
312 InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
27. SEGMENT INFORMATION (continued)
27. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Segmen Kelompok Pelanggan
Customer Group Segment
Berikut ini adalah alokasi pendapatan usaha Perusahaan dan Anak perusahaan berdasarkan kelompok pelanggan:
The following are the Company’s and Subsidiaries’ operating revenues allocation based on customer grouping:
2009
2008
Pelanggan eceran/masyarakat Pelanggan perusahaan/instansi PT Pertamina EP Kontrak Bagi Hasil PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Geothermal Energy PT Pertamina Gas Instansi pemerintah Perusahaan swasta
186.524
345.117
990.492 553.691 301.161 154.593 134.687 12.007 1.394.783
612.268 918.128 237.543 19.854 1.017 10.600 435.474
Jumlah Eliminasi
3.727.938 (65.607)
2.580.001 (36.088)
Konsolidasi
3.662.331
2.543.913
Aset tidak dapat dialokasikan berdasarkan kelompok pelanggan karena tidak ada aset yang bersifat khusus untuk kelompok pelanggan tertentu.
Total Elimination Consolidated
The assets can not be allocated based on customer group segment since there are no assets allocated for specific customer group segment.
28. MONETARY ASSETS AND FOREIGN CURRENCIES
28. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan dan Anak perusahaan memiliki aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
LIABILITIES
IN
As of December 31, 2009, the Company’s and Subsidiaries’ assets and liabilities denominated in foreign currencies are as follows:
Mata Uang Asing/ Foreign Currency Aset Dolar AS Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Piutang sewa pembiayaan yang jatuh tempo dalam satu tahun Piutang lain-lain - pihak ketiga Uang muka Piutang sewa pembiayaan jangka panjang Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa Aset lain-lain Dolar Singapura Kas dan setara kas Piutang usaha - pihak ketiga Aset lain-lain Euro Eropa Piutang pihak hubungan istimewa
Retail/public customers Company/institutional customers PT Pertamina EP Production Sharing Contract PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Geothermal Energy PT Pertamina Gas Government institutions Private companies
Setara Rupiah/ Equivalent in Rupiah
49.643.329
466.647
23.883.560
224.505
29.540.890
277.684
393.368 1.063.181 2.000.000
3.698 9.994 18.800
177.627
1.670
488.838 2.514.740
4.595 23.639
1.285 37.491 1.386
9 251 9
242.500
3.276
Assets US Dollar Cash and cash equivalents Trade receivables Third parties Related parties Current maturities of finance lease receivables Other receivables - third parties Advances Finance lease receivables net of current maturities Due from related parties Other assets Singapore Dollar Cash and cash equivalents Trade receivables - third parties Other assets European Euro Due from related parties
97 2009 Elnusa Annual Report
313
314
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
28. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES FOREIGN CURRENCIES (continued)
28. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING (lanjutan) Mata Uang Asing/ Foreign Currency Aset (lanjutan) Jumlah Aset Dolar AS Dolar Singapura Euro Eropa Kewajiban Dolar AS Pinjaman jangka pendek Hutang usaha Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang lain-lain - pihak ketiga Hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa Uang muka pelanggan Biaya masih harus dibayar Kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun: Hutang bank Hutang sewa pembiayaan Kewajiban jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Hutang bank Hutang sewa pembiayaan Dolar Singapura Hutang usaha - pihak ketiga Hutang lain-lain - pihak ketiga Hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa Euro Eropa Hutang usaha - pihak ketiga Jumlah Kewajiban Dolar AS Dolar Singapura Euro Eropa
109.705.533 40.162 242.500
Setara Rupiah/ Equivalent in Rupiah
1.031.232 269 3.276
Assets (continued) Total Assets US Dollar Singapore Dollar European Euro Liabilities US Dollar Short-term loans Trade payables Third parties
32.069.468
301.453
19.154.207
180.050
166.457 116.858
1.565 1.098
178.157 1.556.251 14.448.659
1.675 14.629 135.817
17.428.923 1.545.229
163.832 14.525
49.432.855 681.108
464.669 6.402
345.651 600
2.316 4
700
5
7.600
103
Due to related parties European Euro Trade payables - third parties
136.778.172 346.951 7.600
1.285.715 2.325 103
Total Liabilities US Dollar Singapore Dollar European Euro
253.366
Net Liabilities
Kewajiban Bersih
Jika aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2009 dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah transaksi yang dipublikasikan Bank Indonesia pada tanggal 24 Maret 2010, maka kewajiban moneter - bersih akan menurun sebesar Rp7,4 miliar.
Related parties Other payables - third parties Due to related parties Advances from customers Accrued expenses Current maturities of long-term liabilities: Bank loans Finance lease payables Long-term liabilities - net of current maturities: Bank loans Finance lease payables Singapore Dollar Trade payables - third parties Other payables - third parties
If the monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as of December 31, 2009, shall be converted to Rupiah amount using the middle rate as published by Bank Indonesia at March 24, 2010, the net monetary liabilities will decrease by Rp7.4 billion.
98 Laporan Tahunan Elnusa 2009
IN
Informasi Tambahan Additional Information Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
29. REKONSILIASI LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
29. RECONCILIATION OF BASIC EARNINGS PER SHARE
Berikut adalah rekonsiliasi perhitungan laba bersih per saham dasar pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008:
The reconciliation of basic earnings per share calculation as of December 31, 2009 and 2008 is as follows:
2009 Laba bersih tahun berjalan Jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh (termasuk efek saham yang diperoleh kembali)
2008
466.233
133.772
Net income for the year
7.199
7.131
Weighted-average number of shares issued and fully paid (including effect of treasury stock)
65
19
Basic earnings per share
Laba bersih per saham dasar
30. ECONOMIC CONDITIONS
30. KONDISI EKONOMI Kondisi perekonomian Indonesia telah dan akan terus dipengaruhi oleh kejadian-kejadian pasar global yang baru saja terjadi. Kondisi ini dikarakteristikkan dengan rentannya nilai mata uang dan suku bunga, dan juga pergerakan nilai saham di pasar-pasar saham, yang dapat berakibat negatif pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Perkembangan dan pemulihan kondisi ekonomi tersebut tergantung pada kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan-kebijakan lainnya yang telah dan akan ditempuh oleh Pemerintah Indonesia dan pihak lainnya, suatu tindakan yang berada di luar kendali Perusahaan dan Anak perusahaan.
The economic conditions in Indonesia have been and will continue to be affected by the recent global market events. This condition is characterized by volatility in currency values and interest rates, as well as volatility in share prices in the stock markets which could negatively impact the economic growth in Indonesia. Improvement and recovery of the economy depends on the fiscal, monetary and other measures that are being undertaken or will be taken by the Indonesian Government and other parties, actions that are beyond the control of the Company and Subsidiaries.
31. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
31. REKLASIFIKASI AKUN Untuk menyesuaikan dengan penyajian tahun 2009, beberapa akun pada neraca konsolidasi tahun 2008 telah direklasifikasi dengan rincian sebagai berikut:
To conform with the 2009 presentation, certain accounts in the 2008 consolidated balance sheets have been reclassified as follows:
Dilaporkan Sebelumnya/ As Previously Reported Piutang usaha Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Piutang sewa pembiayaan yang jatuh tempo dalam satu tahun Piutang sewa pembiayaan jangka panjang
Direklasifikasi/ As Reclassified
388.583
381.451
404.027
397.874
-
11.202
-
2.083
Trade receivables Third parties Related parties Current maturities of finance lease receivables Finance lease receivables net of current maturities
99 2009 Elnusa Annual Report
315
316
InformasiKeuangan TambahanKonsolidasi Additional Information Laporan Consolidated Financial statement The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 32. PENYELESAIAN KONSOLIDASI
LAPORAN
32. COMPLETION OF THE FINANCIAL STATEMENTS
KEUANGAN
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang diselesaikan pada tanggal 24 Maret 2010.
The management is responsible for the preparation of these consolidated financial statements that were completed on March 24, 2010.
100 Laporan Tahunan Elnusa 2009
CONSOLIDATED