Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) http://www.simpopdf.com
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Praktek Pembiayaan Murabahah Praktek pembiayaan Murabahah di Bank Muamalat Indonesia berpanduan pada DSN-MUI dan PSAK. 1. Akuntansi Syariah Murabahah (PSAK 102) dan DSN-MUI. Murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan penjual harus mengungkapkan biaya perolehan barang tersebut kepada pembeli.(PSAK 102). Ketentuan
Harga pokok
Murabahah
(Fatwa DSN :
04/DSN-
MUI/IV/2000) ; Bank menjual barang kepada nasabah (pemesan) dengan harga jual senilai harga beli plus keuntungannya, bank harus memberitahu secara jujur “harga pokok barang” kepada nasabah berikut biaya yang diperlukan.
a) Aset Murabahah. saat perolehan, diakui sebagai persediaan sebesar biaya perolehan Pengukuran aset murabahah setelah perolehan ·
jika murabahah pesanan mengikat : dinilai sebesar biaya perolehan dan jika terjadi penurunan nilai aset karena usang, rusak atau kondisi lainnya sebelum diserahkan ke nasabah,
43
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) http://www.simpopdf.com 44
penurunan nilai tersebut diakui sebagai beban dan mengurangi nilai asset. ·
jika murabahah tanpa pesanan atau murabahah pesanan tidak mengikat : dinilai berdasarkan biaya perolehan atau nilai bersih yang dapat direalisasi, mana yang lebih rendah dan jika nilai bersih yang dapat direalisasi lebih rendah dari biaya perolehan, maka selisihnya diakui sebagai kerugian.
b) Uang Muka Murabahah. Ø Bank dibolehkan meminta nasabah untuk membayar uang muka saat menandatangani kesepakatan awal pemesanan (fatwa no 4) Ø harus dibayarkan oleh nasabah kepada bank, bukan kepada pemasok (papsi) Ø Jika akad dibatalkan nasabah: nasabah harus memberikan ganti rugi kepada LKS dari uang muka tsb, Jika uang muka lebih kecil dari kerugian LKS dapat meminta tambahan kepada nasabah, Jika
uang muka lebih besar dari kerugian => LKS harus
mengembalikan kelebihannya kepada nasabah Ø Jika akad dilaksanakan: “keuntungan murabahah” didasarkan pada porsi harga barang yang dibiayai oleh bank, menjadi bagian pelunasan piutang murabahah (tidak diperkenankan sebagai pembayaran angsuran). c) Potongan Murabahah (psak 102, prgf 26-27) Ø Potongan pelunasan piutang murabahah :
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) http://www.simpopdf.com 45
ü melunasi tepat waktu atau lebih cepat dari waktu yang disepakati, diakui sebagai pengurang keuntungan murabahah. ü dapat dilakukan dengan menggunakan salah satu metode berikut: a. diberikan pada saat pelunasan, yaitu penjual mengurangi piutang murabahah dan keuntungan murabahah; atau b. diberikan setelah pelunasan, yaitu penjual menerima pelunasan
piutang
dari
pembeli
dan
kemudian
membayarkan potongan pelunasannya kepada pembeli. Ketentuan
potongan
pelunasan
(Fatwa
DSN
No:
23/DSN-
MUI/III/2002) 1. Jika nasabah melakukan pelunasan pembayaran tepat waktu atau lebih cepat dari waktu yang disepakati, LKS boleh memberikan potongan dari kewajiban pembayaran, dengan syarat tidak diperjanjian dalam akad 2. Besarnya potongan, diserahkan pada kebijakan dan pertimbangan LKS
B. Contoh Kasus Pembiayaan Murabahah. Bank Muamalat Indonesia, Tbk menerima pesanan barang Bpk Sulaiman di Kerawang, berupa Mobil Xenia.
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) http://www.simpopdf.com 46
Atas pesanan tersebut Bank Muamalat Indonesia pada tanggal 05 April 2004 membeli barang kebutuhan Sulaiman dari dealer Daihatsu dengan data-data sebagai berikut: Nama Barang
: Daihatsu Xenia
Harga barang
: Rp. 120.000.000,-- (seratus dua puluh juta rupiah).
Penyerahan
: dealer Daihatsu
Pembayaran
: dilakukan setelah barang diterima di kantor Bank
Diskon
: 5% dari harga barang
Lainnya
: dibayar ongkos pengiriman dari dealer sampai kantor Bank Muamalat Indonesia beban lainnya sebesar Rp.5.000.000 (lima juta rupiah)
Pada tanggal 5 April 2004 Bank Muamalat Indonesia menyetujui permohonan Sulaiman dengan kesepakatan sebagai berikut: Nama barang
: Mobil Daihatsu Xenia
Harga pokok
: Bank Muamalat Indonesia menyampaikan sesuai perhitungan yang dilakukan dan Sulaiman memahami
Keuntungan
: setara dengan 10% pa (sesuai keputusan ALCO)
Uang muka
: Rp. 17.000.000 (tujuh belas juta rupiah)
Penyerahan
: Bank Muamalat Indonesia
Pembayaran
: diangsur secara merata selama 5 tahun
Biaya administrasi: Rp. 10.000.000 (sepuluh juta) Biaya notaris
: Rp. 5.000.000 (lima juta rupiah)
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) http://www.simpopdf.com 47
Denda keterlambatan
: Rp. 300.000 (seratus ribu) setiap 1 bulan keterlambatan
Jawab: Perhitungan pembiayaan murabahah
Harga barang
Rp. 120.000.000
Diskon 5% x 120.000.000
Rp.
6.000.000
-------------------- Harga barang setelah diskon
Rp. 114.000.000
Ongkos angkut sd Kantor Bank
Rp.
5.000.000
-------------------- + Harga pokok barang
Rp. 119.000.000
Uang Muka Nasabah
Rp. 17.000.000 --------------------- Rp. 102.000.000
Keuntungan : (10% x 5 tahun) x Rp. 102.000.000 = Rp. 51.000.000
Pembiayaan Murabahah
Harga pokok barang
Rp. 119.000.000
Keuntungan disepakati
Rp. 51.000.000 -------------------- +
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) http://www.simpopdf.com 48
Harga jual disepakati
Rp. 170.000.000
Uang muka nasabah
Rp. 17.000.000 -------------------- -
Sisa kewajiban nasabah
Rp. 153.000.000
Angsuran : 153.000.000 / 5 tahun = 30.600.000 Porsi angsuran Pokok :
Rp. 20.400.000
Margin
Rp. 10.200.000
:
Jurnal sehubungan transaksi tersebut :
a. Pembelian mobil Xenia dari dealer dan pembayaran ongkos angkut barang sampai kantor (1) Pembelian barang Dr. Persediaan Cr. Rekening dealer / kas
Rp. 114.000.000 Rp. 114.000.000
(2) Pembayaran ongkos angkut barang sampai kantor bank Dr.
Persediaan
Cr.
Kas
Rp. 5.000.000 Rp. 5.000.000
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) http://www.simpopdf.com 49
b. Penerimaan uang muka dari Sulaiman Dr.
Kas
Cr.
Uang Muka Nasabah
Rp. 17.000.000 Rp. 17.000.000
c. Persetujuan akad dan penyerahan barang ke Sulaiman (1) Penyerahan barang (akad murabahah) Dr. Piutang Murabahah
Rp.170.000.000
Cr.
Margin Murabahah Ditangguhkan
Rp. 51.000.000
Cr.
Persediaan
Rp. 119.000.000
(2) Uang muka dari nasabah Dr. Uang muka Nasabah Cr.
Rp. 17.000.000
Piutang Murabahah
Rp. 17.000.000
d. Penerimaan fee administrasi dan biaya notaris (1) Penerimaan fee administrasi murabahah Dr. Kas dari Rekening nasabah
Rp. 10.000.000
Cr. Pendapatan fee admin murabahah
Rp. 10.000.000
(2) Biaya notaris Dr. Kas dari rekening nasabah Cr. Rekening notaris
Rp. 5.000.000 Rp. 5.000.000
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) http://www.simpopdf.com 50
e. Penerimaan pembayaran angsuran tahun pertama (1) Dr. Kas
Rp. 30.600.000
Cr. Piutang Murabahah
Rp. 30.600.000
(2) Dr. Margin Murabahah Ditangguhkan Rp. 10.200.000 Cr. Pendapatan Margin Murabahah
Rp. 10.200.000
f. Penerimaan pembayaran angsuran tahun kedua (1) Dr. Kas
Rp. 30.600.000
Cr. Piutang Murabahah
Rp. 30.600.000
(2) Dr. Margin Murabahah Ditangguhkan Rp. 10.200.000 Cr. Pendapatan Margin Murabahah
Rp. 10.200.000
g. Penerimaan pembayaran angsuran tahun ke tiga (1) Dr. Kas
Rp. 30.600.000
Cr. Piutang Murabahah
Rp. 30.600.000
(2) Dr. Margin Murabahah Ditangguhkan Rp. 10.200.000 Cr. Pendapatan Margin Murabahah
Rp. 10.200.000
h. Penerimaan angusuran tahun ke empat yang telah jatuh tempo tetapi belum dibayar dan dibayar bersama-sama angsuran tahun kelima (saat pelunasan kewajibannnya) (1) Tunggakan angsuran tahun ke4 (jatuh tempo tetapi belum dibayar) (a) Dr. Piutang Murabahah JT Cr. Piutang Murabahah
Rp. 30.600.000 Rp. 30.600.000
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) http://www.simpopdf.com 51
(b) Dr. Margin Murabahah Ditangguhkan Rp. 10.200.000 Cr. Pendapatan Margin Murabahah
Rp. 10.200.000
(2) Penerimaan denda Dr. Kas dari Rekening nasabah
Rp. 3.600.000
Cr. Rek Dana Kebajikan
Rp.3.600.000
Perhitungan : 12 x Rp. 300.000 = Rp. 3.600.000
i. Penerimaan pelunasan angsuran yang tertunggak dan bank memberikan potongan sebesar 50% dari margin yang belum jatuh tempo dan belum diterima. (1) Pembayaran anguran tahun ke empat Dr. Kas
Rp. 30.600.000
Cr. Piutang Murabahah JT
Rp. 30.600.000
(2) Pembayaran angsuran ke lima (a) Dr. Kas
Rp. 30.600.000
Cr. Piutang Murabahah (b) Dr. Margin Murabahah Ditangguhkan Cr. Pendapatan Margin Murabahah (c) Dr. Beban Potongan Cr. Kas dari Rekening nasabah
Rp. 30.600.000 Rp. 10.200.000 Rp. 10.200.000 Rp. 5.100.000 Rp. 5.100.000
Perhitungan : 50% dari margin yang belum diterima : 50% x Rp. 10.200.0000 = Rp. 5.100.000
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) http://www.simpopdf.com 52
C. Perhitungan Pembiayaan Murabahah dengan Sistem Musyarakah Dengan data yang sama seperti pada kasus pembiayaan Murabahah diatas, penulis akan menghitung pembiayaan murabahah tersebut dengan menggunakan sistem musyarakah. Porsi awal nasabah (Dp Nasabah)
Rp.17.000.000,00
Porsi awal BMI
Rp. 102.000.000,00
Harga Jual Mobil
Rp. 119.000.000,00
Rate Margin Sewa
Rp. 42,35%
Harga Sewa (tahun)
Rp. 43.200.000,00
Angsuran Pokok (tahun)
Rp. 20.400.000,00
Jangka Waktu Pembiayaan (tahun)
5 tahun
Tabel 1.2 Tabel Pembiayaan Mobil Dengan Akad Musyarakah thn
Sewa
angsuran Pokok
angsuran/thn
rasio porsi Nasabah
rasio porsi bank
Porsi Nasabah
porsi bank
14,28%
85,72%
17.000.000
102.000.000
1
43.200.000 20.400.000
63.600.000
31,43%
68,57%
37.402.000
81.598.000
2
34.557.000 20.400.000
54.957.000
48,57%
51,43%
57.798.000
61.202.000
3
25.919.000 20.400.000
46.319.000
65,71%
34,29%
78.195.000
40.805.000
4
17.281.000 20.400.000
37.681.000
82,85%
17,15%
98.591.000
20.409.000
29.330.000
100%
0%
119.000.000
5
8.930.000
20.400.000
129.887.000
Sumber : Hasil Pengolahan Data
-
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) http://www.simpopdf.com 53
Penjelasan rumus akad musyarakah diatas : 1. Porsi awal nasabah adalah Dp yang dibayar oleh nasabah. Jumlah uang yang disertakan nasabah dalam pembelian asset tersebut diharapkan oleh bank syariah sebesar 14,28% dari total harga aset. Dana nasabah merupakan besaran kepemilikan nasabah terhadap aset tersebut. Jumlahnya = Rp. 17.000.000,00 2. Porsi awal bank syariah adalah jumlah uang yang disertakan bank syariah dalam kerjasama pembelian aset. Dana tersebut merupakan besaran pembiayaan yang diberikan bank syariah kepada nasabah. Besaran dana bank syariah merupakan porsi kepemilikan bank syariah atas aset yaitu 85,72%. Jumlahnya = Rp. 102.000.000,00 3. Harga jual mobil (Rp.119.000.000,00) adalah total harga aset yang menjadi objek kerjasama pembelian antara bank syariah dan nasabah. Harga ini tidak ada kenaikan harga dari bank syariah ke nasabah. 4. Rate margin sewa (42,35%) adalah besaran persentase sewa atas aset yang dimiliki bank syariah yang menjadi keuntungan bank syariah dengan asumsi porsi bagi hasil bank 60%. Dengan perhitungan harga sewa mobil Rp. 200.000/hari dikali 30 hari dikali 12 bln dikali 60% dibagi Rp. 102.000.000 (porsi kepemilikan bank). Karena bank syariah menginginkan sewa adalah rate margin yang dapat mengcover biaya-biaya dan risiko-risiko yang timbul akibat dari pembiayaan. 5.
Harga sewa / angsuran sewa (Rp.43.200.000) adalah cicilan sewa yang dibayar oleh nasabah dari hasil investasi musyarakah (penyewaan mobil).
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) http://www.simpopdf.com 54
Besaran sewa dihitung dari Rp. 102.000.000,00 dikali 42,35% (rate margin sewa). Harga sewa akan terus menurun setiap tahunnya sesuai dengan penambahan porsi kepemilikan nasabah. 6. Angsuran pokok adalah cicilan yang dibayar oleh nasabah dari nilai yang dibayar oleh bank syariah sebesar Rp.102.000.000,00. besarnya cicilan berasal dari Rp.102.000.000,00 dibagi 5 tahun = Rp. 20.400.000,00. nilai ini bersifat tetap selama 5 tahun. 7. Angsuran pertahun adalah besarnya angsuran yang harus dibayar nasabah setiap tahun. Ini merupakan penjumlahan dari harga sewa yang harus dibayar pertahun + dengan angsuran pokok yang wajib dipenuhi oleh nasabah setiap tahun. Misal, sewa sebesar Rp.43.200.000,00, sedangkan angsuran pokok sebesar Rp.20.400.000,00 maka angusran pertahun adalah (Rp.43.200.000 + Rp.20.400.000,00 = Rp.63.600.000,00). Jadi angsuran pertahun adalah Rp.63.600.000,00. 8. Rasio kepemilikan nasabah tahun pertama adalah besarnya modal nasabah yang dibayarkan dibagi dengan harga barang. (Rp.17.000.000,00 / Rp 119.000.000,00 = 14,28% ). Jadi rasio awal kepemilikan nasabah adalah sebesar 14,28%. Rasio kepemilikan nasabah akan bertambah setiap tahunnya sesuai dengan penambahan angsuran pokok. 9. Rasio kepemilikan nasabah tahun ke-2 adalah besarnya modal nabasah yang dibayarakan ditambah dengan angsuran pokok pertahun ditambah dengan porsi sewa nasabah, kemudian dibagi dengan harga barang. Misal, besarnya kontribusi
nasabah
sebesar
Rp.17.000.000,00,
angsuran
pokok
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) http://www.simpopdf.com 55
Rp.20.400.000,00, porsi sewa nasabah adalah 42,35% sementara harga barang sebesar Rp.119.000.000,00 maka (Rp.17.000.000,00 + Rp.20.400.000,00 + 42,35% / Rp.119.000.000,00 = 31,43%. 31,43% adalah porsi kepemilikan nasabah ditahun ke-2. ditahun ke-3 dan seterusnya mengikuti pola tersebut. 10. Jangka Waktu Pembiayaan merupakan jangka waktu kerjasama dalam pembiayaan yang telah disepakati bersama.
Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) http://www.simpopdf.com
56