Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.12/25/DPM tanggal 30 Agustus 2010 -------------------------------------------------------------------------------------------------Maret 2008
Lampiran-1 CONTOH PERHITUNGAN JANGKA WAKTU SBIS Contoh perhitungan jangka waktu SBIS berikut: Tanggal lelang Tanggal setelmen hasil lelang Tanggal setelmen SBIS jatuh waktu
3 (tiga) bulan dengan data sebagai : : :
11 Agustus 2010 11 Agustus 2010 10 November 2010
Agustus 2010 Minggu 1 8 15 22 29
Senin Selasa 2 3 9 10 16 17 23 24 30 31
Rabu Kamis Jum’at 4 5 6 11 12 13 18 19 20 25 26 27
Tanggal lelang dan
Sabtu 7 14 21 28
Awal perhitungan jangka waktu SBIS
tanggal setelmen SBIS
November 2010 Minggu 7 14 21 28
Senin Selasa 1 2 8 9 15 16 22 23 29 30
Rabu Kamis Jum’at 3 4 5 10 11 12 18 19 17 24 25 26
Sabtu 6 13 20 27
Jatuh Waktu SBIS
SBIS dengan jangka waktu 3 bulan dinyatakan dalam hari, dihitung dari tanggal 12 Agustus 2010 (satu hari sejak tanggal setelmen) sampai dengan tanggal jatuh waktu 10 November 2010 atau 91 (sembilan puluh satu) hari.
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.12/25/DPM tanggal 30 Agustus 2010 -------------------------------------------------------------------------------------------------Maret 2008
Lampiran-2
CONTOH PEMBATALAN TRANSAKSI DAN PERHITUNGAN SANKSI
Contoh-1: BUS “A” pada hari lelang mengikuti 2 (dua) lelang SBIS masing-masing lelang SBIS berjangka waktu 1 bulan dan 3 bulan dengan status penyelesaian Setelmen Dana atas hasil lelang SBIS yang dimenangkan sebagai berikut : Jenis lelang
SBIS 1 bulan SBIS 3 bulan
Lelang yang dimenangkan (Rp.miliar) 50 75
Status setelmen sampai dengan cut-off warning Complete Settlement pending karena saldo Rekening Giro tidak cukup
• Pembatalan hasil lelang SBIS dihitung 1 (satu) kali untuk lelang SBIS 3 bulan. • Perhitungan sanksi kewajiban membayar adalah 0,01 % x Rp75 miliar = Rp7.500.000,00 Sesuai SE, sanksi kewajiban membayar sebesar 0,01% (satu per sepuluh ribu) dari nilai nominal transaksi SBIS yang dibatalkan; paling sedikit sebesar Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dan paling banyak sebesar Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) untuk setiap pembatalan; maka BUS “A” dikenakan sanksi kewajiban membayar sebesar Rp 10.000.000,00
Contoh-2...
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.12/25/DPM tanggal 30 Agustus 2010 -------------------------------------------------------------------------------------------------Maret 2008
Contoh-2: BUS “A” pada hari lelang mengikuti 2 (dua) lelang SBIS masing-masing lelang SBIS berjangka waktu 1 bulan dan 3 bulan dengan status penyelesaian Setelmen Dana atas hasil lelang SBIS yang dimenangkan sebagai berikut : Jenis Lelang
SBIS 1 bulan
Lelang yang dimenangkan (Rp.miliar) 50
SBIS 3 bulan
75
Status setelmen sampai dengan cut-off warning Settlement pending karena saldo Rekening Giro tidak cukup Settlement pending karena saldo Rekening Giro tidak cukup
• Pembatalan transaksi lelang SBIS dihitung 2 (dua) kali yaitu untuk lelang SBIS 1 bulan dan lelang SBIS 3 bulan. • Untuk pembatalan transaksi SBIS 1 bulan, Bank dikenakan sanksi kewajiban membayar sebesar : 0,01 % x Rp50 miliar = Rp5.000.000,00 Sesuai SE, sanksi kewajiban membayar sebesar 0,01% (satu per sepuluh ribu) dari nilai nominal transaksi SBIS yang dibatalkan; paling sedikit sebesar Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dan paling banyak sebesar Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) untuk setiap pembatalan; maka BUS “A” dikenakan sanksi kewajiban membayar sebesar Rp10.000.000,00 • Untuk pembatalan transaksi SBIS 1 bulan, Bank dikenakan sanksi kewajiban membayar sebesar : 0,01 % x Rp75 miliar = Rp7.500.000,00 Sesuai SE, sanksi kewajiban membayar sebesar 0,01% (satu per sepuluh ribu) dari nilai nominal transaksi SBIS yang dibatalkan; paling sedikit sebesar Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dan paling banyak sebesar Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) untuk setiap pembatalan; maka BUS “A” dikenakan sanksi kewajiban membayar sebesar Rp 10.000.000,00 • Total sanksi kewajiban membayar yang dikenakan pada BUS “A” : Rp10.000.000,00 + Rp10.000.000,00 = Rp20.000.000,00
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.12/25/DPM tanggal 30 Agustus 2010 -------------------------------------------------------------------------------------------------Maret 2008
Lampiran-3
CONTOH PERHITUNGAN IMBALAN
Contoh -1 Tanggal lelang Jangka waktu SBIS Tanggal setelmen Tanggal Jatuh Waktu Tingkat diskonto SBI 3 bulan
: : : : :
11 Agustus 2010 3 bulan (91 hari) 11 Agustus 2010 10 November 2010 6,5 % (Lelang SBI dengan metode Fixed Rate Tender)
Nominal SBIS yang dimenangkan BUS “A” sebesar Rp.1.000.000.000,00, maka besarnya imbalan yang diterima BUS “A” pada saat SBIS jatuh waktu adalah sebesar Rp16.430.555,56 dengan rincian perhitungan sebagai berikut : Nominal SBIS 3 bulan yang dimenangkan BUS “A” Tingkat Imbalan Besarnya imbalan yang diterima BUS “A” pada saat SBIS jatuh waktu Jumlah yang diterima BUS “A” pada saat SBIS jatuh waktu adalah sebesar nilai nominal + imbalan SBIS
Rp1.000.000.000,00 6,5% [Rp1.000.000.000,00 x (91/360) x 6,5%] = Rp16.430.555,56 Rp1.016.430.555,56
Contoh-2...
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.12/25/DPM tanggal 30 Agustus 2010 -------------------------------------------------------------------------------------------------Maret 2008
Contoh-2 Tanggal lelang Jangka waktu SBIS Tanggal setelmen Tanggal Jatuh Waktu RRT tk. diskonto SBI 3 bulan
: : : : :
11 Agustus 2010 3 bulan (91 hari) 11 Agustus 2010 10 November 2010 6,55 % (Lelang SBI dengan metode Variable Rate Tender)
Nominal SBIS yang dimenangkan BUS “A” sebesar Rp1.000.000.000,00, maka besarnya imbalan yang diterima BUS “A” pada saat SBIS jatuh waktu adalah sebesar Rp16.556.944,44 dengan rincian perhitungan sebagai berikut :
Nominal SBIS 3 bulan yang dimenangkan BUS “A” Tingkat Imbalan SBIS 3 bulan (= RRT tk. diskonto hasil lelang SBI 3 bulan) Besarnya imbalan yang diterima BUS “A” pada saat SBIS jatuh waktu Jumlah yang diterima BUS “A” pada saat SBIS jatuh waktu adalah sebesar nilai nominal + imbalan SBIS
Rp1.000.000.000,00 6,55%
[Rp1.000.000.000,00 x (91/360) x 6,55%] = Rp16.556.944,44 Rp1.016.556.944,44