Contents Visi, Filosofi Design, & Tim
3
Selected Projects Dash
4
Vistas of the Universe
5
Tango on the Bay
6
Urban Percolate
7
The Landmark(et)
8
Cassablanca Market
9
Bank Indonesia - Solo
10
Nurul Hidayah Mosque
11
Mulyo’s House
12
Bukittinggi Town House
13
Aie’s House
14
Edi’s House
15
Sarumpun Aua
16
Bandung Handcraft Gallery
17
RUSUNAWA
18
Gedebage Social Housing
19
2
Visi, Filosofi Desain, & Tim Visi
Filosofi Desain
Tim
Kami percaya bahwa setiap orang berhak mendapatkan kualitas ruang dan desain yang baik untuk kehidupan mereka.
Arsitektur adalah proses berkesinambungan dan dialog antara arsitek, klien, konteks lingkungan dan kontraktor untuk menghasilkan arsitektur yang baik. Oleh karena itu kami percaya bahwa setiap proyek adalah special, sehingga untuk menghasilkan solusi terbaik kita harus benar-benar memahami masalah secara mendalam dengan menggabungkan pemikiran inovatif berdasarkan pengetahuan yang ada menjadi konsep yang spesifik yang pada akhirnya berkembang sesuai dengan karakteristik khusus masing-masing proyek.
Tim Kami terdiri dari para professional yang berdedikasi dengan pengalaman arsitektur international yang beragam. Diantara proyek tersebut adalah Mixed-use development, hunian bertingkat tinggi dan rendah, perkantoran, perhotelan dan healthcare.
Kami juga percaya bahwa alam selalu menawarkan inspirasi untuk memecahkan masalah dalam proses desain. Seringkali solusi yang ditawarkan sangat khas dan sederhana tapi sudah teruji untuk jangka waktu yang lama.
M. Rizal Hamdani
Bermula dari pengalaman kami menggeluti dunia arsitektur secara global di Singapura, kami merasa bahwa saat ini arsitektur sangat terkonsentrasi di kota besar dan bersumber di sekitar perputaran uang. Membuat perbedaan dan jarak antara negara maju dan negara berkembang, area perkotaan dan pedesaan, kaya dan miskin. Utopia ini pada prosesnya memancing kami dengar pertanyaan: dengan pengalaman, pengetahuan yang kita dapatkan dari salah satu negara maju yang teratur, dan terencana dengan baik, bagaimana kita bias membawa semua pengalaman dan pengetahuan yang didapat ke negara kita tercinta dan lingkungan asal, Indonesia? Seberapapun kecilnya kontribusi kita ke masyarakat kami percaya bahwa itu akan membuat dampak besar dalam perjalanan waktu jika kita melakukannya secara konsisten. Sebagai arsitek, kami memahami bahwa cara terbaik untuk berkontribusi adalah dengan menawarkan pengalaman dan pengetahuan kami kepada anda, teman-teman, kolega dan keluarga untuk mencapai mimpi mendapatkan kualitas ruang dan desain yang baik untuk sisa hidup Anda.
Asep Darmana Fredo Marino Refano Citra
Salah satu analogi kami dalam berarsitektur adalah pohon, obyek yang memiliki daya tarik tersendiri. Sebuah pohon merupakan objek yang usang, tua dan tipikal meskipun demikian tetap memiliki keindahan, kesederhanaan yang luar biasa kuat.
3
Dash
“Paris Champagne Bar”
Paris France
Terletak di tepi Sungai Seine, bar sampanye ini merupakan atraksi publik baru di Paris. Terinpirasi dari arsitektur yang diam dan hening, pengunjung bisa menikmatinya dari jauh namun tetap memiliki privasi dan eksklusivitas yang dipertahankan pada bagian dalam bar. Fasad lengkung merupakan bahasa yang berasal dari fluiditas badan air disekitar lahan yang terinfiltrasi secara harmonis dengan jalur pejalan kaki dengan tetap memaksimalkan pandangan ke arah Pont Des Arts Dash, merepresentasikan kesederhanaan dan intervensi yang minim kepada lingkungan yang ada. Untuk mewujudkan gradasi yang halus dengan konteks, ubin promenade yang ada digunakan kembali sebagai material atap. Berada di lahan yang sempit, struktur tempurung memberikan manfaat dari bentangnya yang lebar dengan site konstruksi yang sederhana. Struktur shell ini juga mengakomodasi bahasa arsitektur dengan massa bangunan yang melengkung dan mengalir. Perpanjangan atap disesuaikan sampai titik tertentu untuk merespon cuaca pada musim panas, namun tanpa menghalangi kebutuhan cuaca dan panas pada musim dingin. VIP lounge merupakan fitur yang unik pada bar ini. VIP lounge sebagai area yang lebih privat diterjemahkan dalam bentuk boat/ perahu yang dapat berlayar sepanjang sungai Seine untuk menawarkan pengalaman yang berbeda dalam menikmati champagne.
4
Vistas of the Universe
Sydney, New South Wales Australia
“Sydney Container Vacation House”
MASSING – Berada tepat di tepian tebing menghadap langsung ke arah Pantai Bondi dan Samudera Pasifik, orientasi dari bangunan memainkan peranan yang penting dalam proses desain. Setiap kamar dibentuk oleh sebuah kontainer yang berukuran empat puluh feet yang ditempatkan secara dinamis dengan sudut-sudut yang berbeda untuk mencapai pengalaman yang berbeda dalam menikmati pemandangan alam. SITE KONTEKS – Mempertimbangkan konteks lahan yang berada di area perumahan, bangunan sengaja didesain berada di bawah level jalan sehingga tidak menghalangi bangunan sekitarnya untuk mendapatkan view yang sama. Kolam infinity didesain dengan level tertentu untuk membantu site menyatu dengan laut di sekitarnya. Hal ini diperkuat dengan penempatan kontainer secara mengambang di atas kolam renang.
Sydney, New South Wales Australia
ZONING – Area servis seperti gudang, ruang utility dan laundry ditempatkan di area utara banguna dekat dengan entrance dimana area bersama diselipkan di antara kamar tidur tidak hanya secara horizontal tetapi juga secara vertical. Susuna ini akan menciptakan ruang interaksi diantara penghuni. Kamar tidur utama ditempatkan di area paling privat jauh dari area BBQ dan pintu masuk yang merupakan salah satu sumber kebisingan. KONTROL LINGKUNGAN PASIF – Ketinggian struktur baja yang signifikan menciptakan area bersama diantara container yang memudahkan bukaan jendela. Secara tidak langsung hal ini juga mendorong ventilasi silang dan kontrol dari bangunan-bangunan yang bersebelahan. Balkoni dimunculkan di bagian barat sebagai bagian dari setiap kamar tidur untuk membantu mengurangi teriknya sinar matahari sore tanpa mengorbankan view yang ada. Orientasi dari setiap kontainer secara bertahap dimiringkan menjauh dari utara dengan bukaan yang minimum dibagian barat laut juga sebagai respon terhadap cahaya matahari, khususny pada musim-musim panas.
In collaboration with Melly Wong
5
Tango on the Bay
“New contemporary art museoum”
Buenos Aires Argentina
Bagaimana cara menciptakan tengaran/ landmark tepat di sebelah situs bersejarah yang terkenal secara harmonis tanpa menciptakan persaingan diantara keduanya? Dikelilingi oleh objek - objek penting di terusan Rio de Plata seperti Puente de La Mujer dan La Fragata Sarmiento, secara natural site merupakan simpul aktifitas urban area. Untuk mendorong dan mempermudah arus pedestrian ke arah tepi sungai Rio de Plata massa bangunan sengaja diangkat untuk memberikan ruang hijau dan area publik sebagai bagian dari pertunjukan outdoor dari museum. Sebagai bentuk penghargaan kepada konteks warisan lokal, bentukan dasar persegi dari bangunan sekitar diaplikasikan kembali ke dalam massa bangunan museum. Volume atrium yang tinggi membagi massa bangunan menjadi dua, menghasilkan ruangan yang saling berhadapan sekaligus mengundang sinar matahari masuk ke dalam ruang-ruang tertentu di sekitar museum menciptakan sensasi ruang-ruang yang berbeda di dalam museum.
In collaboration with Melly Wong
6
Urban Percolate
Buenos Aires Argentina
KONTEKS – mempertahankan fungsi awal tapak sebagai urban node dan laluan dengan merancang sebuah bangunan yag dapat di infiltrasi oleh pejalan kaki yang juga merespon keberadaan dua tengaran; La Fragata Sarmiento dan Puente De La Mujer. Kedua tengaran tersebut merupakan daya tarik yang sebelumnya telah ada di tapak, Museum didesain sedemikian rupa sehingga dapat menjadi bingkai bagi kedua tengaran tersebut tanpa mengurangi akses bagi pejalan kaki. BUDAYA – Tango dan desain bergaris pada bendera negara yang merupakan dua ciri khas yang seringkali diidentikan negara Argentina, digunakan sebagai dasar peracangan massa bangunan. Gagasan tersebut diterjemahkan ke dalam bentuk massa bangunan yang saling berpautan, dinamis dan berlapis sebagai bentuk representasi dari corak bendera negara Argentina. POLA – terisnpirasi dari pola-pola traditional anyaman tangan Amerika Selatan, ekstarksi dari pola-pola tersebut diterjemahkan pada pola muka bangunan. Hal tersebut juga merupakan manifestasi dari semangat lokalitas pada gagasan-gagasan baru.
7
The Landmark(et)
“The Square, as a physical space, shelters a rich oral and intangible tradition - Juan Goytisolo, on Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity.”
Cassablanca Morocco
Landmarket / pasar adalah, tempat dimana beragam kegiatan jual beli, kebudayaan dan aktivitas sehari-hari terjadi. Tidak hanya melayani kebutuhan pasar secara konvensional namun juga sebagai landmark dari kota Casablanka, titik simpul masyarakat lokal dan turis. MASSING - Struktur segitiga merupakan pilihan desain yang natural di dalam lahan yang juga berbentuk segitiga ini. Struktur bangunan sengaja dipisahkan dari bangunan sekitarnya untuk menjaga kekuatan bangunan sekaligus menciptakan gang diantara bangunan yang juga merupakan karkter ruang-ruang yang khas di Cassablanca, Maroko. Titik tertinggi dari bangunan ini adalah 12m, lebih rendah dari bangunan sekitarnya sehingga meminimalisir kehadirannya dari sekitar namun di sisi lain juga menonjolkannya bangunan dari sekitarnya. ZONING - Secara umum ruang-ruang di dalam pasar dibagi menjadi dua bagian, area pasar, dan fungsi tambahan. Fungsi tambahan terdiri dari kafe, pusat informasi, toilet, dan area pembuangan yang ditempatkan disebelah gang dibagian selatan lahan. Di bagian tengah adalah dimana aktivitas pasar utama terjadi. STALL DESAIN - Terdapat dua tipe dari kios untuk menampung jenis barang-barang yang berbeda. Untuk bumbu, buah/sayuran dan bunga yang mengambil tempat di tengah-tangah pasar, kios portable yang dapat dibongkar pasang merupakan bentuk yang tepat. Ketika tidak digunakan kios bisa berubah fungsi menjadi tempat duduk yang bisa dipindahkan menyesuaikan kegiatan di dalam pasar. Kios lipat digunakan untuk daging, makanan seafood dan area ikan untuk menyediakan platform yang kuat dan kaku untuk mewadahi beban yang relatif lebih berat. Kios menempel ke dinding dan bisa dilipat untuk membebaskan ruang ketika pasar sedang tidak digunakan.
8
Cassablanca Market Square “We Shop, We Meet, We Dine...”
Cassablanca Morocco
POLA – terinspirasi dari pola-pola tradisional Maroko dan mengangkat gagasan bagaimana pola-pola tradisional berawal dari bentukan geometri sederhana yang pada akhirna dapat berkembang menjadi pola-pola yang tampak rumit namun tetap berkarakter. KONTEKS PERKOTAAN – bangunan didesain sedemikian rupa dimana pejalan kaki dapat mengakses bangunan dari berbagai arah yang mencerminkan bahwa sebagai ruang publik terdapat kemudahan akses bagi pejalan kaki dari berbagai arah PENCAHAYAAN ALAMI – bedasarkan pada letak tapak secara geografis, cahaya matahari akan banyak bersinar dari arah selatan, dengan demikian wilayah servis diletakan di bagian selatan tapak. Wilayah fungsi utama terletak di bagian utara tapak. Dalam kasus kali ini, cahaya matahari tidak sepenuhnya dihindari namun cahaya matahari berlebihan juga tidak diinginkan. KEBERLANJUTAN DAN MATERIAL – material utama yang digunakan berasal dari tanah yang dipadatkan sedemikan rupa sehingga dapat pula digunakan sebagai struktur dinding penahan beban. Metoda pemadatan tanah ini dikenal oleh masyarakat Maroko dan seringkali diguanakan sebagai struktur utama rumah-rumah tradisional Maroko yang dikenal dengan sebutan “Tabut”.
9
Bank Indonesia - Solo
“using Solo ornamental design as art object, applying modern architecture with respect for rich heritage and culture”
Solo, Jawa Tengah Indonesia
Kantor Bank Indonesia Solo dirancang sebagai latar belakang Bank Indonesia heritage. Bangunan yang merupakan salah satu bangunan bersejarah penting bagi Solo . Salah satu warisan tradisional yang berharga dari Solo adalah " batik " dan nilai penting dari yang Bank Indonesia heritage adalah dua landasan yang digunakan untuk mengeksplorasi Kantor Bank Indonesia Solo. Unsur feminis dari batik dan garis yang kuat dari Bank Indonesia heritage adalah kombinasi yang baik sebagai ide dasar untuk latar belakang Bank Indonesia heritage. Konsep Eksterior 1. Vegetasi untuk membuat iklim mikro Desain vegetasi untuk sirkulasi udara , jumlah vegetasi dapat membantu untuk membuat kondisi udara di daerah lebih nyaman. 2. Pemilihan material Pemilihan bahan sehingga dapat membantu kolaborasi daerah tua dan daerah baru Bank Indonesia . 3. Reduce - Reuse - Recycle Ini adalah metode berarti untuk limbah dari vegetasi & air hujan, dan penggunaan sensor cahaya untuk lampu jalan. Konsep Interior 1. Menggunakan desain seni hias Solo sebagai objek arsitektural. 2. Potensi budaya ornamen Solo untuk hiasan estetika 3. Menerapkan arsitektur modern dengan menghormati warisan yang kaya budaya 4. Gaya arsitektur modern dengan nilai budaya Solo.
In collaboration with Reza Aryandi & Morian Saspriatnadi
10
Nurul Hidayah Mosque “The glory as the old days”
Cikatubang, Tasikmalaya, Jawa Barat Indonesia
Sebagai masjid utama di daerah Cikatubang , keberadaan bangunan ini menjadi penting . Masjid ini bukan hanya tempat untuk beribadah tetapi juga sebagai pemersatu masyarakat dari berbagai daerah di sekitar Cikatubang . Banyak kenangan telah dibuat oleh lingkungan ini yang perlu diteruskan sebagai nilai yang luhur untuk daerah ini . Masjid saat ini tidak lagi segar seperti baru , mengkilap seperti pada kenangan orang-orang , dan berdiri kuat sebagaimana mestinya . Melihat kenyataan ini, masyarakat tergerak untuk memulihkan bangunan untuk melanjutkan nilai-nilai yang telah dicapai di dalamnya , dan berharap sekali lagi bisa menjadi pemberi nilai tambah ke daerah ini seperti kejayaan dulu kala. Dengan pertimbangan tersebut , kami percaya bahwa konsep kuat, sederhana , dan modern untuk masjid baru ini adalah konsep utama dalam merancang renovasi bangunan ini. Ekspresi kolom yang kuat , dan pencampuran bahan modern, mudah-mudahan dapat memberikan mesjid ini terasa lebih modern dan menambah juga keeksistesiannya. Dengan ekspresi yang lebih agresif namun tetap stabil , mudah-mudahan akan memberikan semangat yang baru bagi masyarakat.
11
Mulyo’s House
Cimahi, Jawa Barat Indonesia
Proyek ini merupakan proyek renovasi. Struktur utama rumah telah dibangun beberapa tahun silam, namun proses konstruksi terhenti. Luas bangunan lebih kurang 280 m2, 3 kamar tidur, berlokasi di pinggiran kota Cimahi. Pada awalnya, klien membangun rumah ini sebagai rumah akhir pekan, karena keluarga klien bertempat tinggal di luar kota Cimahi. Pada tahun 2009, klien memutuskan untuk melanjutkan proses konstruksi dan berharap dapat meningkatkan kualitas desain rumah dan menambahkan beberapa ruangan serta fungsi yang belum terwadahi sebelumnya. Pendekatan desain yang dilakukan adalah mengusahakan sesedikit mungkin mengubah struktur utama bangunan. Perencanaan ruang dalam di sesuaikan, tangga menuju lantai atas rumah di desain ulang agar lebih sesuai dengan perencanaan ruang yang baru. Perencanaan ulang terbanyak dlakukan di lantai dua bangunan, ruang-ruang di lantai tersebut di rancang ulang sepenuhnya. Salah satu fungsi tambahan ialah teras di lantai atas yang pada awalnya daerah tersebut merupakan hanya atap dari beranda di lantai dasar. Pengadaan teras tersebut mewadahi kebutuhan klien untuk memiliki tempat untuk bercengkrama dan duduk-duduk menikmati udara luar.
In collaboration with Hersanti E.R
12
Bukittinggi Town House
Bukittinggi, Sumatra Barat Indonesia
Klien merupakan salah satu developer di Bukittinggi yang berencana mengembangkan perumahan tipe townhouse yang diperuntukan untuk kalangan menengah. Mempertimbangkan luasan area yang terbatas untuk peruntukan bangunan yang luas, bangunan didesain menjadi dua lantai untuk menyediakan innercourt/ taman di tengah bangunan yang bisa dinikmati semua pengguna di dalam semua ruangan di dalam rumah.
13
Aie’s House
Ciputat, Jakarta Indonesia
Rumah ini berlokasi di Ciputat, Jakarta. Klien adalah seorang profesional yang bekerja di industri pertambangan batu bara. Menyadari bagaimana industri pertmabangan batu bara dieksploitasi secara besar-besaran yang juga berkontribusi terhadap pemanasan global. Klien bermimpi untuk memiliki rumah dengan konsumsi energi yang rendah tanpa mengorbankan fungsi bangunan. Beberapa strategi yang diterapkan diantaranya, ventilasi natural, pencahayaan alami, pemanfaatan kembali air hujan untuk kolam renang, toilet dan penyiraman tanaman. Serta strategi sumur resapan untuk mengurangi resiko banjir ketika musim hujan.
14
Edi’s House
Padang, Sumatra Barat Indonesia
Diperuntukan untuk keluarga dengan 3 anak. Rumah ini merupakan rumah pertama mereka yang dibangun menggunakan jasa arsitek. Berlokasi di daerah perumahan di Padang, dengan luas lahan 15.5x17m2. Dengan 3 anak yang terdiri dari remaja dan balita, klien ingin agar kegiatan anak anak dapat diawasi sepanjang waktunya. Terinspirasi dari hal tersebut kami menawarkan konsep ruang keluarga sebagai pusat ruangan di dalam rumah, sehingga setiap kegiatan dan ruang-ruang yang ada langsung terkoneksi langsung ke ruang keluarga.
15
Sarumpun Aua
Bukittinggi, Sumatra Barat Indonesia
Terletak di tepi bukit menghadap Ngarai Sianok, Bukittinggi. Proyek ini didesain untuk menampung kebutuhan resort mewah di wilayah Sumatera Barat. Terdiri dari 14 unit yang menawarkan pemandangan langsung ke arah tebing. Konsep: 1.Transformasi dari arsitektur Minangkabau 2.Sustainability a. Solusi teknologi : Solar energy, pemanfaatan kembali air hujan untuk kebutuhan drainase. b. Solusi arsitektural : Ventilasi silang, pengoptimalan sinar matahari, meminimalkan koefesien dasar bangunan.
16
Bandung Handcraft Gallery
“Gallery for West Java’s handcraft product promotion and information”
Jl. Ir. H. Juanda, Bandung, Jawa Barat Indonesia
TUJUAN DESAIN - Tujuan Galeri Kerajinan Bandung adalah sebagai tempat untuk mempromosikan dan memberikan informasi tentang kerajinan dari Jawa Barat , memperbaiki masalah di Jawa Barat Craft Center ( JCC ). Dalam rangka memberikan informasi dan promosi, harus ada ruang untuk menampung produk kerajinan tersebut. Galeri Kerajinan Bandung akan digunakan sebagai tempat pendidikan dan tempat rekreasi juga, jadi ada daerah lokakarya dan perpustakaan, daerah plaza, panggung untuk pertunjukan, toko suvenir, dan kafe . TANTANGAN DALAM DESAIN 1. Bangunan dengan banyak fungsi dalam lahan yang kecil 2. Merancang sesuatu ruang yang menarik sehingga dapat menciptakan kegiatan untuk mengundang orang-orang lain untuk datang 3. Merancang fungsi dan tempat untuk sepanjang waktu ( siang dan malam ) 4. Desain harus merespon lingkungan dan kebiasaan orang. Wisatawan asing, artis, kolektor, dan desainer, terutama dari Asia dan Eropa mulai mencari produk kerajinan dari di Jawa Barat, Indonesia. Kerajinan seniman dari di Jawa Barat membutuhkan tempat yang dapat menampung mereka untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk mereka kepada dunia. Bangunan saat ini yang dimaksudkan untuk mengakomodasi produk kerajinan tidak benar-benar sukses . Banyak orang tidak pernah benar-benar tahu bangunan yang ada sebagai pusat tempat kerajinan . melihat kenyataan ini, seniman membutuhkan tempat baru dengan konsep dan ide baru untuk membawa produk mereka “go public”. Berdasarkan hal-hal tersebut, proyek ini, Galeri Kerajinan Bandung, mencoba untuk memperbaiki kondisi saat ini. Dengan fungsi utama yang sama sebagai pusat promosi kerajinan dan informasi dari di Jawa Barat, Bandung Kerajinan Gallery juga memberikan beberapa fungsi baru seperti area rekreasi sebagai ide segar untuk mengundang orang. Dengan fungsi-fungsi tambahan, diharapkan orang akan tertarik untuk datang ke Galeri Kerajinan Bandung.
17
RUSUNAWA
“Low cost housing project for lower to middle class”
Jl. Terminal Sadang Serang, Bandung, Jawa Barat Indonesia
Pemerintah telah memperkenalkan ide rusunawa semenjak dahulu kala untuk memberikan solusi bagi kelas menengah ke bawah sebagai pilihan yang lebih baik bagi mereka untuk tinggal. Karena itu harus terjangkau dan efektif, ada beberapa pengaturan dalam proyek ini digunakan untuk dasar merancang rusunawa. Yang pertama adalah anggaran harus minimal sehingga orang miskin mampu untuk tinggal di sana. Yang kedua biaya pemeliharaan harus rendah, dan ketiga harus memiliki ruang sosial/ ruang umum bagi penghuni untuk berinteraksi dan bersosialisasi . Mencoba untuk mengakomodasi dan mengkombinasikan persyaratan dan kondisi yang diberikan di lapangan, merupakan tantangan yang unik di setiap proyek. Beberapa masalah pada perancangan rusunawa ini adalah; menampung fasilitas umum yang layak dan ruang komunal bagi mereka untuk bersosialisasi di ruang kecil dan terbatas; menampung orang-orang dari latar belakang yang berbeda; desain bangunan yang efektif dan efisien dalam rangka menekan biaya pembangunan dan biaya pemeliharaan; konteks lokal yang perlu ditangani dalam desain rusunawa; dan aksesibilitas , sehingga orang bisa menjangkau dengan mudah . Kadang-kadang dengan mengetahui permasalahan dengan baik, akan memicu beberapa ide yang mungkin bisa membantu untuk menyelesaikannya permasalahan secara menyeluruh. Dalam hal ini proyek rusunawa, komponen dasar rumah harus diakomodasi seperti kamar mandi, dapur, ruang utilitas, kamar tidur, dan ruang tamu . Dalam hal blok bangunan, untuk memaksimalkan area, akan hanya didesign 1 blok . Namun masalah dengan 1 blok adalah bangunan bisa sangat besar dan masif. Untuk menanggulangi masalah itu, salah satu solusinya adalah dengan bermain dengan fasad untuk melunakkan tampilan bangunan. Atap Rusunawa yang digunakan adalah atap tropis, sebagai respon terhadap lingkungan. Lantai dasar adalah area yang berharga, tetapi seringkali tidak nyaman untuk warga menetap karena terlalu umum dan ramai. Itulah sebabnya lantai dasar telah diubah untuk ruang terbuka sebagai ruang komunal.
18
Gedebage Social Housing
Bandung, Jawa Barat Indonesia
Terletak di daerah pengembangan baru di pinggiran kota Bandung , kompleks perumahan ini memiliki tujuan untuk mengintegrasikan kelas ekonomi menengah & menengah ke bawah dalam suatu kompleks perumahan dan menciptakan komunitas warga yang kuat serta hidup berdampingan dengan harmonis. Area bersama ditempatkan terbentuk oleh komposisi dari setiap blok perumahan. Kararkterisitik dari area ini adalah ukuran yang besar untuk menunjang berbagai aktivitas warga, teduh dikarenakan bayang-bayang bangunan sekitar, namun tetap mendapat cahaya alami yang cukup. Fasad bangunan terbentuk dari balkon-balkon yang dimiliki tiap unit. Terdiri dari kaca dengan nuansa warna yang berbeda. Setiap unit ditandai oleh jendela-jendela yang lebar membuka ke teras atau balkon tergantung pada orientasi tiap unit pada bangunan.
19
+65 9327 7407
[email protected] www.studiotypical.com