Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
|A
B|
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
Dr. M. Saekan Muchith, S.Ag., M.Pd.
VISI KEPEMIMPINAN STAIN KUDUS BERBASIS FILOSOFI LAUT
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kudus 2017 Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
|i
VISI KEPEMIMPINAN STAIN KUDUS BERBASIS FILOSOFI LAUT
Ukuran Buku Jumlah Halaman
: 16 cm X 24 cm : 142 halaman
Penulis : Dr. M. Saekan Muchith, S..Ag., M.Pd. Gambar Kulit: Muhamad Muchlisin Diterbitkan oleh: STAIN Kudus
ii |
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
PENGANTAR
S
astrawan Jahiliyah bernama Afwah Audi1 mengatakan “manusia akan senantiasa bertindak anarkhis jika tidak ada orang orang mulia diantara mereka, Dan tidak ada orang orang mulia jika yang berkuasa adalah orang orang bodoh diantara mereka“. Kata mutiara ini dapat diambil makna bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara ketenangan dan ketentraman masyarakat atau komunitas dengan kualitas seorang pemimpin. Hanya dengan pemimpin yang berkualitas yang bisa mengarahkan, membimbing masyarakat atau komunitasnya un tuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kualitas pemimpin dilihat dari 3 aspek yaitu aspek kecer dasan intelektual (kognitif ), kecerdasan sikap kepribadian (afek tif ) dan kecerdasan mekanik (psikomotorik). Ketiga kecerdasan2 akan muncul melalui kejelasan visi dan misi yang dituangkan da lam bentuk dokumen atau naskah sehingga dapat diamati dan diukur secara obyektif dan rasional. Visi dan misi menjadi bingkai 1 Lihat kitab Imam Al Mawardi “Ahkam Sulthaniyah”, Sistem pemerintahan Islam (2015), Pengantar KH. Hafidz Abdurrahman, Penerbit Al Azhar Press. Nama lengkap Afwah Audi adalah Shila Ibnu Amr ibn Malik, dari suku Bani Aud. Afwah Audi adalah penyair dari negara Yaman di zaman jahiliyah. Ia diberi ju lukan al Afwah (si mulut). Ia termasuk ahli hikmah dan ahli syair yang sangat terkemuka di zamannya. Ia meninggal dunia sekitar tahun 50 SM. 2 Kecerdasan tidak hanya yang bernuansa akal, rasional atau kognitif, semua yang dimiliki manusia bagian dari kecerdasan. Tony Buzan dalam buku Brain Child: Cara Pintar membuat Anak menjadi Pintar menjelaskan, ada be berapa kecerdasan anak antara lain: Kecerdasan Logika, Kecerdasan Artimatik, Kecerdasan Lingusitik, Kecerdasan Kinestetik, Kecerdasan Kultural, Kecerdasan Interpersonal dan Kecerdasan Anterpersonal. Tetapi masih banyak yang salah kaprah bahwa cerdas hanya dilihat dari aspek hal hal yang sifatnya matematik dan logis. Sedangkan yang bernuansa seni dianggap tidak bagian dari kecer dasan.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
| iii
untuk mencapai cita cita yang harus dicapai melalui kemampuan pemimpin dalam memberdayakan semua potensi yang dimiliki. Ada tiga teori kepemimpinan yaitu, Pertama, teori keturunan yang mengatakan bahwa keberhasilan seorang pemimpin diten tukan oleh nasab atau taqdir. Teori ini lebih mengarah kepada sikap “pasrah ing pandum” atau vatalistik sehingga menyebab kan pemimpin kurang kreatif dalam melakukan proses kepemim pinan. Kedua, Teori sosial yang mengatakan bahwa keberhasilan seorang pemimpin disebabkan oleh kemampuan dalam melaku kan komunikasi dan berinteraksi diantara sesama manusia. Teori ini menekankan kepada setiap pemimpin harus mampu membe rikan dorongan atau motivasi kepada siapapun agar bisa aktif dan kreatif dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya yang diberikan. Ketrampilan memberi motivasi dan keteram pilan berkomunikasi menjadi kunci utama keberhaislans eorang pemimpin. Ketiga, teori politik yang mengatakan bahwa keber hasilan seorang pemimpin adalah yang memiliki kemampuan menyesuaikan dengan didnamika, perkembangan dan aspirasi masyarakat. Pemimpin yang sukses yang memiliki kemampuan antisipasi dan memiliki pikiran jauh ke depan (visioner) dalam membawa lembaga yang dipimpin. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus satu-satu nya Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri di wilayah pantura Jawa Tengah bagian timur memiliki tugas dan tanggung jawab yang sangat banyak dan sekaligus merupakan beban yang sangat berat. Dikatakan sangat banyak karena harus mengembangkan dan sekaligus mengaplikasikan keilmuan Islam agar masyarakat benar benar marasakan kehadiran STAIN Kudus sebagai pergu ruan tinggi keagamaan. Keilmuan Islam menyangkut berbagai bidang seperti pendidikan, ekonomi, psikologi, antropologi, ma najemen, lingkungan, kesehatan dll. Karena di dalam agama Islam mengatur berbagai aspek kehidupan mulai manusia bangun tidur sampai tidur lagi, sejak manusia lahir sampai manusia meninggal atau masuk liang lahat. Inilah tantangan ilmu keIslaman yang harus dikembangkan oleh STAIN Kudus. Selain beban yang ba nyak, STAIN Kudus juga memiliki beban yang sangat berat, kare na memiliki peran dan tanggung jawab mensosialisasikan ten iv |
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
tang agama Islam agar Islam diyakini, dipahami dan diaplikasikan ke dalam sistem kehidupan sosial. Agama tidak hanya sebagai keyakinan atau dogma saja tetapi Islam juga sebagai sistem ke hidupan. Konsekeunsinya setiap pemeluk agama harus mengeta hui dan memahami secara utuh tentang Islam. STAIN Kudus harus bisa memberikan pemahaman secara utuh tentang bagaimana beragama Islam yang baik dan benar. Peran inilah yang disebut peran dakwah Islamiyah. Dengan kata lain, STAIN Kudus memiliki peran ganda yang harus berjalan sekaligus yaitu perang pengem bangan ilmu keIslaman sekaligus berperan dakwah Islam3. Kompleksnya peran dan tanggung jawab yang dimiliki STAIN Kudus maka secara otomatis diperlukan sosok atau karakteris tik seorang pemimpin yang mumpuni baik dari aspek keilmuan maupun aspek manajerial atau kepemimpinan. Kualitas keilmuan dan manajerial dapat dilihat seperti apa rumusan visi kepemim pinan yang disusun. Visi misi yang baik adalah yang memiliki basis teori atau filosofi yang tepat dalam artian sesuai dengan karakter lembaga yang dipimpin. STAIN Kudus sebagai perguru an tinggi, harus mampu mengembangkan dan memberi solusi atas problem keilmuan dan sekaligus memberikan solusi problem keberagamaan masyarakat perlu didukung dengan filosofi visi kepemimpinan yang sesuai dengan “fitrah” STAIN Kudus. Buku ini mengurai tentang visi kepemimpinan STAIN Kudus masa depan berbasis filosofi laut. Mengapa laut dijadikan lan dasan filosofi visi kepemimpinan? Karena antara laut dan STAIN Kudus memiliki relevansi makna yang harus dikembangkan secara sinergis, artinya pemimpin di STAIN Kudus sangat tepat jika meng ambil atau menginspirasikan dari sifat sifat yang dimiliki laut. Esensi dakwah adalah proses memberi pemahaman tentang cara cara beragama Islam yang sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat. Dakwah Islam di Indonesia harus menyesuaikan cara fikir dengan karakter atau kultur bangsa Indonesia. Sejarah Islam menjelaskan bahwa tidak ada sejarah mana pun yang mengatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia dilakukan dengan cara kekerasan atau perang. Oleh sebab itu dakwah Islam di Indonesia harus bertujuan melahirkan cara fikir, sikap dan perilaku yang santun, damai, toleransi serta demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dakwah Islam di Indonesia harus mendukung eksistensi negara Indonesia berdasarakan Panca sila, Undang Undang dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI. 3
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
|v
Laut memiliki 8 (delapan) sifat yang sangat tepat dijadikan inspirasi untuk mengembangkan lembaga dan melahirkan kua litas pemimpin dan semua warga yang dipimpin. Secara umum laut memiliki wilayah sangat luas dan memiliki kedalam air sa ngat dalam. Sifat ini sangat relevan dengan karakteristik STAIN Kudus sebagai lembaga pendidikan tinggi juga harus membim bing, membina dan mengajarkan ilmu pengetahuan yang luas dan mendalam bagi lulusannya. Luas berarti menyangkut berbagai aspek kehidupan yaitu lulusan dari STAIN Kudus harus memiliki wawasan yang luas ten tang Islam dan kehidupan. Jika lulusan hanya memiliki wawasan keilmuan yang sempit maka Islam tidak akan bisa diposisikan se bagai rahmatan lil’alamiin4. Mendalam, artinya lulusan dari STAIN Kudus harus memiliki keilmuan yang matang dalam artian benar benar memiliki pengetahuan yang komprehensif dan mampu di aplikaiskan kedalam kehidupan sosial. Delapan sifat laut ini dijadikan landasan untuk menjelaskan visi STAIN Kudus masa depan yaitu “mewujudkan STAIN Kudus bermutu dan Bermanfaat untuk menjadi Rujukan umat dalam penyelesaian problem umat Islam”. Delapan sifat yang ada dalam laut sangat mendukung terwujudkan visi STAIN Kudus yang ditan dai dengan tiga hal yaitu Bermutu dalam artian selalu taat aturan, bermanfaat dalam artian mampu memberikan pengaruh positif kepada dirinya sendiri dan orang lain, rujukan umat dalam artian menjadi contoh atau uswah masyarakat dalam hal pengembang an keilmuan dan dakwah Islam. Delapan sifat yang dimiliki laut akan dijelaskan di dalam buku ini yang terdiri dari 5 (lima) bab dan disusun Bab I berisi Pendahuluan Sejarah STAIN Kudus, Pendidikan Islam dan Pendi Rahmatan lil’alamiin mengandung makna setiap orang khususnya umat Islam haarus bisa melahirkan cara fikir, sikap dan perilaku yang damai, rukun, tidak menakutkan atau mengkhawatirkan. Islam sebagai agama damai harus bisa ditegakkan di Indonesia dengan cara sikap dan perilaku pluralis. Ti dak ada perintah dalam alqur’an ataupun hadis untuk mendirikan negara Islam atau negara khilafah, yang diperintahkan adalah melahirkan masyarakat atau pemerintahan yang berbudaya atau beradab. Oleh sebab itu organisasi, komu nitas, lembaga yang menolak pancasila sebagai dasar negara untuk mengganti dengan khilafah harus dilarang dan dihapus dari bumi Indonesia. 4
vi |
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
dikan Keagamaan, Karakteristik ilmu PTAI, Islam dalam Pandangan STAIN Kudus, Filosofi Lautan atau Samudera. Bab II Realitas STAIN Kudus yang terdiri dari Apa dan Siapa STAIN Kudus, Dasar Hukum, Dasar Pokok, Fungsi dan Tujuan, Visi dan Misi STAIN Kudus, Pola Ilmiah Pokok (PIP), Profil Lulusan, Kebijakan Umum STAIN Kudus, Rencana Strategis STAIN Kudus, Capaian Kinerja STAIN Kudus. Bab III tentang Visi Misi Kepemimpinan STAIN Kudus Periode 20172021 yang terdiri dari Visi Kepemimpinan, Misi Kepemimpinan, Makna Misi, Progam Peningkatan Mutu, Visi Misi dan Filosofi Laut, Relevansi dengan Visi Misi Pendidikan Islam Kementeri an Agama Republik Indonesia 2015-2019. Bab IV Teori Laut dan Pengembangan STAIN Kudus yang terdiri dari Pengertian Teori Laut, Teori Laut dan Visi Kepemimpinan STAIN Kudus, Manajemen dan Kepemimpinan STAIN Kudus, STAIN dan Manajemen Human Capital, Perilaku Organisasi dan Mutu STAIN Kudus. Bab V ten tang Filosofi Laut dalam Kepemimpinan STAIN Kudus, yang terdiri dari Kepemimpinan STAIN Kudus dan Apliaksi Filosofi Laut dalam Kepemimpinan STAIN Kudus. Selesainya buku ini, tidak terlepas dari peran pihak pihak lain baik dari internal keluarga maupun dari ekstrnal yaitu teman teman dosen STAIN Kudus dan teman teman oraganisasi Nah dlatul Ulama, Majelis Alumni IPNU dan Ikatan Alumni PMII Kudus, serta dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kudus. Saya sampaikan terima kasih yang tak terhingga khususnya kepada isteri tercinta Nur Kholida, S.Ag, dan anak-anakku Fajrul Affi Zaidan Al Kannur dan Fauzul Abid Libasuttawa Al Kannur, atas segala dukungan dan pengertiannya sehingga buku ini dapat diselesaikan sesuai de ngan target yang ditelah ditentukan. Penulis membuka pintu selebar lebarnya terhadap saran, kritik dan masukan dari pihak manapun, sebagai bahan evaluasi dan perbaikan buku ini. Penulis sadar bahwa manusia tidak bisa lepas dari khilaf, sehingga buku ini disadari masih banyak keku rangan akibat keterbatasan yang dimiliki penulis. Terima kasih. Kudus, Mei 2017 Penulis M. Saekan Muchith Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
| vii
viii |
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
DAFTAR ISI HALAMAN COVER ................................................................................... HALAMAN PUBLIKASI ........................................................................... PENGANTAR .............................................................................................. DAFTAR ISI .................................................................................................
i ii iii ix
BAB I PENDAHULUAN .......................................................... 1 A. Sejarah Lahirnya STAIN Kudus .................................................... 1 B. Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan ................ 7 C. Karakteristik Ilmu PTKI ................................................................. 11 D. Islam dalam Pandangan STAIN Kudus .................................... 16 E. Filosofi Lautan/Samudera ........................................................... 22 BAB II REALITAS STAIN KUDUS ............................................ A. Apa dan Siapa STAIN Kudus ....................................................... B. Dasar Hukum ................................................................................... C. Tugas Pokok, Fungsi dan Tujuan ................................................ D. Visi dan Misi STAIN Kudus ............................................................ E. Pola Ilmiah Pokok (PIP) .................................................................. F. Profil Lulusan .................................................................................... G. Kebijakan Umum STAIN Kudus ................................................. H. Rencana Strategis STAIN Kudus ................................................. I. Capaian Kinerja STAIN Kudus .....................................................
25 25 28 29 30 31 35 38 40 45
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
| ix
BAB III VISI, MISI KEPEMIMPINAN CALON KETUA STAIN KUDUS PERIODE 2017 - 2021 ...................................... 69 A. Visi Kepemimpinan ........................................................................ 70 B. Misi Kepemimpinan ....................................................................... 73 C. Makna Misi ...................................................................................... 74 D. Program Peningkatan Mutu ...................................................... 75 E. Visi, Misi dan Teori Laut (Oceans Theory) ............................... 79 F. Relevansi dengan Visi, Misi Pendidikan Islam 2015 - 2019 84 BAB IV TEORI LAUT DAN PENGEMBANGAN STAIN ............ 87 A. Pengertian Teori Laut ................................................................... 87 B. Teori Laut dalam Visi Kepemimpinan STAIN .......................... 92 C. Manajemen dan Kepemimpinan STAIN ................................ 94 D. STAIN dan Manajemen Human Capital ................................. 108 E. Perilaku Organisasi dan Mutu STAIN Kudus ......................... 117 BAB V FILOSOFI LAUT DALAM KEPEMIMPINAN STAIN KUDUS ...................................................................... 131 A. Kepemimpinan yang Efektif ....................................................... 134 B. Implementasi Filosofi Laut ......................................................... 138 BIODATA PENULIS ................................................................................ 141
x|
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
BAB I PENDAHULUAN
A. Sejarah Lahirnya STAIN Kudus
S
ekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus dapat dikatakan satu satunya perguruan tinggi agama Islam negeri di wilayah pantai utara (pantura) Jawa Tengah bagian timur1 yang memiliki nilai strategis dari perspektif sosiologis. Artinya STAIN Kudus menjadi harapan besar bagi masyarakat pantura Jawa Tengah bagian timur dalam hal aka demik2 dan dakwah Islamiyah3. Eksistensi STAIN Kudus tidak dapat terlepas dari sejarah berdirinya Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri di Indonesia
1 Istilah Pantura (Pantai Utara) lebih kepada sebutan bersifat sosiologis atau antropologis yang menggambarkan posisi wilayah atau daerah yang berdekatan dengan laut dan pantai utara. Mayoritas masyarakat menyebut pantura diawali dari wilayah Indramayu Jawa Barat sampai pulau Madura. Sedangkan Pantura Jawa Tengah bagian timur di tandai dengan 8 (delapan) kabupaten yaitu Kabupatan De mak, Kudus, Jepara, Pati, Grobogan, Rembang, Blora dan Tuban. Dapat dikatakan bahwa posisi STAIN Kudus di dalam wilayah 8 (delapan) Kabupaten tersebut. 2 Peran akademik mengandung makna bahwa STAIN Kudus sebagai salah satu perguruan tinggi keagamaan Islam negeri harus mampu mengembangkan dan memberikan inovasi dalam bidang keilmuan sehingga ilmu ilmu yang dikem bangkan mampu menjadi landasan untuk menyelesaikan problem umat Islam khususnya dan problem masyarakat pada umumnya. STAIN Kudus tidak boleh menjadi menara gading yang hanya dianggap “sakral” saja tetapi tidak memiliki kontribusi nyata dalam penyelesaian problem masyarakat. 3 Peran dakwah Islam mengandung makna bahwa STAIN Kudus memiliki tugas dan tanggung jawab untuk memberikan informasi dan pemahaman kepada masyarakat khususnya umat Islam dalam hal pengetahuan dan pemahaman ter hadap agama Islam. Hakekat dakwah Islam adalah bagaimana memahamkan Islam kepada umat Islam sehingga tidak terjadi kesalah pahaman terhadap norma atau ajaran Islam.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
|1
yaitu Institut Agama Islam Negeri. Di samping itu, keberadaan IAIN sendiri tidak terlepas dari pasang surutnya perjuangan Islam di Indonesia terutama dalam bidang dakwah Islamiyah. Sejarah telah mencatat bahwa kerajaan Islam yang pertama di pulau Jawa berada di Demak, yang dikenal dengan kerajaan Islam Demak. Bersamaan dengan kejayaan Kerajaan Islam tersebut hidup sejumlah Wali yang cukup tersohor dan sangat berjasa dalam penyiaran dan pengembangan agama Islam di Nusantara, khususnya di Pulau Jawa, lebih khusus lagi di kawasan utara Jawa Tengah bagian timur. Di antara sejum lah Wali tersebut ada 9 (sembilan) orang yang terkenal dan dua di antara mereka ada di Kudus, yaitu Ja’far Shodiq (Sunan Kudus) dan Raden Umar Said (Sunan Muria). Hal ini mengan dung makna bahwa Pantura Jawa tengah bagian timur secara historis pernah menjadi pusat pengkajian dan penyebaran agama Islam. Pada waktu pemerintahan Republik Indonesia berpu sat di Yogyakarta tahun 1949, Pemerintah mendirikan pergu ruan Tinggi yang diberi nama Universitas Gajah Mada yang semula adalah perguruan tinggi swasta, yang diperuntukan untuk golongan nasional. Sedangkan untuk golongan Islam didirikan Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) yang diambilkan dari Fakultas Agama Universitas Islam Indonesia yang nota benenya juga adalah perguruan tinggi swata. Pada tahun 1960 PTAIN di Yogyakarta dan Akademi Di nas Ilmu Agama (ADIA) di Jakarta digabung menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN), dengan nama al-Jami’ah al-Islami yah al-Hukumiyah. IAIN yang semula hanya ada di Yogyakar ta, kemudian berkembang menjadi 14 IAIN yang tersebar di seluruh Indonesia. Pada tahun 1963 Yayasan Kesejahteraan Daerah (YKD) Kudus mendirikan Perguruan Tinggi Ilmu Ekonomi yang seka rang menjadi Universitas Muria Kudus, dan Perguruan Tinggi Agama Islam yang kemudian menjadi Fakultas Tarbiyah yang secara operasional menginduk kepada IAIN Sunan Kalijaga. Kemudian pada tahun 1969 berdiri juga Fakultas Ushuluddin. 2|
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
Dalam perkembangannya, pada tanggal 6 April 1970 berdasar kan Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 30 Tahun 1970 Fakultas Ushuluddin dinegerikan. Bersamaan dengan itu pula Fakultas Tarbiyah ditarik ke IAIN Walisongo Semarang dan Fa kutas Ushuluddin tetap di Kudus sebagai Fakultas D aerah dari IAIN Walisongo Semarang. Kemudian para dermawan, seper ti BAPENI, Pemerintah Daerah, tokoh agama dan masyarakat serta industri rokok memberikan tanah wakaf untuk fakultas daerah ini. Proses perkembangan berikutnya tepatnya tahun 1992 keluar Keputusan Menteri Agama Nomor 170 Tahun 1992 yang merelokasi Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo di Kudus ke Surakarta. Selanjutnya dengan pertimbangan kebijaksanaan Rektor IAIN Walisongo Semarang di Kudus diberi ijin membu ka jurusan Perbandingan Agama yang merupakan salah satu jurusan dari Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang. Sambil tetap menjalankan fungsinya sebagai sebuah lembaga pendidikan Fakultas Ushuluddin Kudus (yang telah direlokasi). Pada tanggal 23 Agustus 1996 keluar surat edaran dari Dirjen BINBAGA Islam Nomor : EIII/OT.00/A2/1804/1996 tentang Penyiapan Bahan untuk Penataan Kelembagaan, yang ditujukan kepada Rektor dan Dekan Fakultas Daerah (di luar induk) di seluruh Indonesia yang berisi perintah kepada seluruh Dekan Fakultas Daerah untuk menyiapkan bahan-ba han sebagai dokumen awal Rencana Pendirian Sekolah Tinggi yang berisi : 1. 2. 3. 4.
Proposal Pendirian IAIN/Sekolah Tinggi Rencana Induk Pengembangan dan Master Plan Statuta IAIN/Sekolah Tinggi Naskah Akademik
Surat edaran tersebut merupakan tantangan dan seka ligus peluang bagi IAIN Walisongo di Kudus untuk berkem bang menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus. Tugas pertama yang harus dipersiapkan oleh Panitia yaitu mempersiapkan semua naskah yang diminta oleh Dirjen BINBAGA Islam sebagaimana tersebut di atas. Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
|3
Pada tanggal 26 Nopember 1996, keluar surat dari Dir jen BINBAGA Islam Departemen Agama RI yang berisi jawaban terhadap proposal perubahan Fakultas Ushuluiddin menjadi STAIN Kudus dengan merujuk surat dari Dirjen DIKTI DEPDIK BUD Nomor : 2909/p/T/96, yang intinya berisi Persetujuan Pe rubahan 37 Fakultas Daerah menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri yang diantaranya STAIN Kudus Jawa Tengah yang menduduki urutan 14. Tentunya, berita tersebut merupakan berita yang sangat menggembirakan bagi civitas akademika Fakultas Ushuluddin Kudus. Melalui proses akademik, birokrasi dan konsulta si akhirnya usaha yang dilakukan pimpinan IAIN Walisongo di Kudus saat itu membuahkan hasil yaitu Pada bulan Maret 1997 keluar keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1997 tentang Pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri. Selanjutnya disusul Keputusan Menteri Agama ten tang Struktur Organisasi STAIN Kudus dan SK Menteri Agama Nomor 383 Tahun 1997 tentang Kurikulum STAIN dan secara teknis, keluar Surat Dirjen BINBAGA Islam Departemen Agama RI Nomor E/136/1997 yang mengatur tentang Alih Status dari Fakultas Daerah menjadi STAIN4. Pada tahun 1997 awal mula berdirinya STAIN Kudus memiliki 3 (tiga) jurusan yaitu jurusan Tarbiyah dengan pro gram studi Pendidikan Agama Islam (PAI), jurusan Syariah dengan program studi Ahwal Syakhsyiyyah (AS) dan jurusan Ushuluddin dengan program studi Tafsir Hadis. Lima tahun kemudian, tepatnya tahun 2002 bertambah dua progam studi baru yaitu program studi Ekonomi Islam dan program studi Sub Judul Lahirnya Sejarah STAIN Kudus, mayoritas diambil dari buku Pe doman Akademik yang diterbitkan setiap tahun. Penulis mendapat tugas tamba han sebagai Wakil Ketua I Bidang Akademik secara ex officio menjadi penanggu ng jawab penulisan dan revisi Buku Pedoman Akademik setiap tahun, sehingga penulis juga ikut menulis atau memberi kontribusi penulisan dan penerbitan Buku Pedoman Akademik tersebut. Buku pedoman Akademik ini dijadikan landasan ci vitas akademika dalam menjalankan tugas atau hak dan kewajiban sehingga harus ditaati oleh seluruh civitas akademika STAIN Kudus. Selain dicetak secara fisik (printing), juga diupload di Website STAIN Kudus: www.stainkudus.ac.id. 4
4|
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI). Bertambahnya pro gram studi Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) maka secara otomatis menambah satu Jurusan yaitu Jurusan Dakwah. Pada tahun 2002 itulah STAIN Kudus memiliki 4 (empat) jurusan dengan 5 (lima) program studi. Pada tahun 2008, STAIN Kudus bertambah 1 (satu) pro gram studi untuk jurusan Tarbiyah yaitu program studi Pen didikan Bahasa Arab (PBA) dan 1 (satu) program studi untuk jurusan Syariah yaitu manajemen Bisnis Syariah (MBS). Ber tambahnya program studi MBS berimplikasi kepada perubah an jurusan Syariah yang awalnya bernama Jurusan Syariah menjadi Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam. Pada tahun 2008 STAIN Kudus memiliki empat jurusan dan 7 (tujuh) program Studi. Pada tahun 2012, bertambah 3 (tiga) program studi baru yaitu program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtida iyah (PGMI) dan Pendidikan Guru Raudlatul Athfal (PGRA) untuk jurusan Tarbiyah serta program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) untuk jurusan Dakwah dan Komunikasi. Dalam kurun waktu 5 (lima) tahun tepatnya tahun 2012, STAIN Kudus memiliki 10 (sepuluh) program studi. Para pimpinan terus melakukan pembenahan dan pengembangan kelem bagaan dengan cara mengajukan izin pengelolaan program magister (S2). Proses pendirian Program Pascasarjana (S2) diawali dengan pembentukan Tim pengajuan program pas casarjana (S2) yang ditunjuk sebagai Ketua tim adalah Dr. Mukhamad Saekan Muchith, S.Ag, M.Pd. Sebagai ketua tim, saya bekerja bersama teman-teman untuk melakukan proses pendirian program pascasarjana, Alhamdulillah pada tahun 2013, STAIN Kudus mendapat izin penyelenggaraan program pascasarjana yaitu program studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) dan Manajemen Ekonomi Syariah (MES). Mulai tahun 2013 inilah, STAIN Kudus menyelenggarakan program sarjana (S1) dan program pascasarajana (S2). Dengan demi kian, mulai tahun 2013 STAIN Kudus memiliki 12 program stu di yang terdiri dari 10 (sepuluh) program studi jenjang sarjana (S1) dan 2 (dua) program studi jenjang pascasarjana (S2). Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
|5
Pada posisi penulis (Mukhamad. Saekan Muchith) menjadi wakil ketua bidang akademik yang secara otomatis bertanggung jawab atau sebagai penjaga gawang pengem bangan akademik maka sehari harinya selalu melakukan koordinasi dan kerjasama dengan semua unit dan pimpinan di bawahnya untuk terus melakukan pengembangan kelem bagaan yang ditandai dengan penambahan program studi baru. Mengapa pilihannya penambahan program studi baru?, karena salah satu ukuran kualitas kampus dilihat dari banyak nya izin penyelenggaraan program studi baik di tingkat sarja na (S1) maupun jenjang pascasarjana (S2). Selama 4 (empat) tahun yaitu tahun 2014 sampai 2017 tepatnya pada bulan April STAIN Kudus telah memiliki 29 pro gram studi yang terdiri dari 265 program studi jenjang Sarjana (S1) dan 36 (tiga) program studi jenjang pascasarjana. Banyaknya program studi baik ditingkat sarjana (S1) maupun jenjang pascasarjana (S2) dapat dikatakan sebagai peluang dan sekaligus sebagai tantangan Artinya STAIN Kudus harus bisa membuktikan sebagai kampus yang ber kualitas baik dari aspek input, proses dan out put sehingga akan semakin memperoleh kepercayaan dari masyarakat baik kepercayaan dalam pengembangan akademik atau keilmuan maupun kepercayaan dalam dakwah Islamiyah. Pengembang 5 Jurusan Tarbiyah (1) Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) (2) Pendidikan Ba hasa Arab (PBA) (3) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) (4) Pendidikan Guru Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) (5) Tadris Bahasa Inggris (6) Tadris IPS (7) Tadris IPA (8) Tadris Matematika (9) Tadris Biologi (10) Bimbingan dan Konseling Islam (BKI). Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam (11) Prodi Ahwal al Syasksyiyyah (AS) (12) Ekonomi Syariah (13) Manejemen Bisnis Syariah (14) Hukum Ekonomi Syariah (15) Manajemen Zakat dan Wakaf (16) Akuntansi Syariah (17 Perbankan Syariah . Ju rusan Ushuluddin (18) Prodi Al Qur’an dan Tafsir (IQT) (19) Ilmu Hadis (20) Tasawuf dan Psikoterapi (21) Aqidah dan Filsafat Islam. Jurusan Dakwah dan Komunikasi (22) Prodi Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) (23) Komunikasi dan Penyiaran Is lam (24) Manajemen Dakwah (25) Pengembangan Masyarakat Islam (26) Pemikiran Politik Islam. 6 Untuk Program Pascasarjana (S2) (27) Prodi Magister Manajemen Pendidikan Islam (28) Magister Ekonomi Syariah (29) Magister Ilmu Syariah.
6|
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
an akademik dan dakwah Islamiyah bagi STAIN Kudus ibarat dua sisi mata uang logam yang tidak mungkin dipisahkan karena dua sisi selalu memiliki keterkaitan secara fungsional. Artinya salah satu peran hilang makan akan berpengaruh ke pada eksistensi STAIN Kudus.
B. Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Berbicara tentang STAIN Kudus tidak bisa lepas dari ke beradaan tentang pendidikan agama dan keagamaan. STAIN Kudus secara langsung maupun tidak langsung memiliki ke terkaitan dengan pendidikan agama dan keagamaan. STAIN Kudus merupakan bagian atau contoh dari pendidikan agama yang juga memiliki dengan pendidikan keagamaan. Dilihat dari nomenklatur-nya, sudah dapat dibayang kan pengertiannya. Pendidikan agama dan pendidikan keagamaan dapat dikatakan sebuah proses pendidikan yang memiliki kekhususan mengajarkan ilmu pengetahuan yang berbasis agama. Indonesia memiliki enam agama yang diakui negara, dengan demikian, pendidikan agama dan pendidikan keagamaan mencakup enam agama yang ada di Indoensia yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu. Tu lisan ini akan mengulas ilmu yang berkaitan dengan agama Islam. Oleh sebab itu ruanglingkup kajian buku ini khusus kepada pendidikan agama dan pendidikan keagamaan yang konteks agama Islam. Pendidikan agama adalah pendidikan yang mem berikan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian dan ketrampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agamanya, yang dilaksanakan sekurang kurangnya melalui mata pelajaran/mata kuliah pada semua jalur, jenjang dan jenis pendidikan7. Sedangkan pendidikan keagamaan ada lah pendidikan yang mempersiapakan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pe Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 55 tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan pendidikan keagamaan, pasal 1 ayat 1. 7
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
|7
ngetahuan tentang ajaran agama dan/atau menjadi ahli ilmu agama dan mengamalkan ajaran agama8. Pendidikan agama dan keagamaan memiliki banyak target yang harus diwujudkan melalui proses pembelajaran. Setidakanya menyangkut beberapa hal sebagai berikut: Pertama, aspek transendental. Ilmu didalam pendi dikan agama dan pendidikan keagamaan harus memberikan bimbingan dan/atau arahan kepada peserta didik untuk me mahami dan menghayati keagungan Allah swt dan memiliki kemampuan atau ketrampilan untuk mengimplementasikan nilai-nilai keagungan Allah swt kedalam realitas kehidupan masyarakat. Kesadaran yang bersifat transendental, tidak cukup hanya bersifat formal ritual melainkan kesadaran terse but bersifat transendental tranformatif. Dengan kata lain tar get yang perlu diraih di dalam pendidikan agama dan pen didikan keagamaan adalah melahirkan profil lulusan yang memiliki kepribadian atau karakter intelektual transendental dan humanisme transformatif. Artinya kualitas intelektualnya atau cara fikir mengarah kepada kesadaran memahami ke beradaan Sang Ilahi (Allah swt) sedangkan sikap perilakunya yang menjunjung tinggi nilai nilai kemanusiaan dapat diim plementasikan kedalam realitas kehidupan masyarakat. Kedua, aspek rasional. Aspek rasional didasarkan asumsi bahwa manusia pada hakekatnya adalah mahluk yang berfikir (homosapien), manusia juga dikatakan sebagai makh luk haus terhadap intelektual (homo intelectual couriosity). Dalam pandangan Ernest Cassier yang disadur Suriasumantri (2005) menjelaskan bahwa manusia lebih suka dengan sim bol simbol yang dimaksudkan mampu mempercepat proses perkembangan potensi rasional, sehingga manusia juga
Peraturan pemerintah (PP) Nomor 55 tahun 2007 tentang Pendidikan gama dan Pendidikan Keagamaan Pasal 1 ayat 2. PP ini menandakan pentingnya A eksistensi pendidikan agama dan pendidikan keagamaan bagi bangsa Indonesia. STAIN Kudus bagian dari pendidikan agama yang memiliki tugas dan tanggung jawab mengemban amanah pengembangan keilmuan, sikap kepribadian dan so sial bagi umat Islam khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya. 8
8|
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
disebut mahluk simbol (animal symbolicum)9. Aspek rasional menjadi lebih urgensial tatkala didasarkan pada ayat yang pertama kali turun kepada Rasulullah saw, dimana ayat terse but mengharuskan manusia harus mengoptimalkan peran rasionya dalam melihat fenomena yang terjadi di dalam dunia atau lingkungan sekitarnya. Ilmu di dalam pendidikan agama dan pendidikan keagamaan harus mampu menjelaskan berbagai persoalan agama dan sosial secara rasional, artinya lulu san pendidikan agama dan keagamaan mampu memberikan penjelasan atau argumentasi yang dapat diterima menurut kaidah akal masyarakat secara umum. Agama dan realitas atau problem manusia perlu penjelasan yang bersifat rasional, sehingga solusi problematikanya akan mudah ditemu kan. Kebenaran secara rasional setidaknya ada tiga macam (a) kebenaran rasional korespondensi; jika kebenaran itu sesuai dengan kenyataan itu sendiri. (b) kebenaran konsistensi atau biasa disebut koherensi; manakala kebenaran itu sesuai den gan pernyataan atau kebenaran yang telah diakui atau diucap kan sebelumnya. Ada konsistensi antara apa yang dikatakan sebelumnya dengan pernyataan seterusnya. (c) kebenaran pragamatis: jika kebenaran tersebut benar benar memiliki manfaat atau faedah didalam kehidupan masyarakat.10 Ketiga, aspek moral/etika. Aspek moral di dalam pen didikan agama dan pendidikan keagamaan didasarkan atas hadits tentang tujuan diutuskannya Rasulullah kedunia ada lah untuk membina atau menyempurnakan sikap, perilaku (ahlaq) manusia. Artinya pendidikan agama dan pendidikan keagamaan merupakan salah satu sarana untuk melanjutkan misi Rasulullah dalam mengembangkan misi Islam dimuka bumi. M. Quraisy Shihab11 menjelaskan bahwa telah terdapat tokoh dalam sejarah Islam yang masuk kategori kelompok Jujun S Suriasumantri (2005), Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer, Sinar Harapan, Jakarta. 10 Harol H Titus (1987), Living Issue in Philosopy (terj), Bulan Bintang, Bandung Jawa Barat. 11 M. Quraisy Shihab (2011), Membaca Sirah Nabi Muhamamd SAW: Dalam Sorotan Al Qur’an dan Hadis Hadis Shahih, Lentera Hati Tengerang, Jakarta. 9
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
|9
moralis yaitu Amir bin Dzarf, Aktsam bin Shaifi bin Rabah dan Zubair bin Abi Salma. Mereka bertiga memiliki sikap dan pendirian yang sangat baik dalam konteks kehidupan ber masyarakat. Etika dan sikap terlihat dari kesediaannya un tuk menerima kritik atau saran dalam menjalani kehidupan. Salah satu pendapat atau sikap yang patut menjadi teladan dari Aktsam bin Shaifi bin Rabah “Usiaku kini telah lanjut, kelemahanpun telah menyentuhku, maka jika kamu mene mukan sesuatu yang baik dariku, maka ikutilah dan jika selain dari itu maka luruskanlah”. Ini menandakan adanya kesediaan mengakui kekurangan yang ada dalam dirinya. Pendidikan agama dan pendidikan keagamaan harus mampu mendidik dan melahirkan profil lulusannya memiliki kualitas sikap dan kepribadiannya secara utuh. Keempat, aspek teknologi12. Allah swt telah member ikan kebebasan kepada manusia untuk melakukan segala aktivitas yang positif asalkan manusia itu memiliki kekuatan. Dalam firman-Nya dijelaskan “Hai jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintas) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan”. (QS. Ar Rahman: 33). Allah swt juga telah mengga riskan bahwa diantara manusia itu diciptakan berbeda jenis kelamin, berbeda suku, kelompok yang dimaksudkan untuk saling mengenal atau ta’aruf. (Qs. Al Hujarat: 13)13. 12 Teknologi memiliki makna tidak hanya bersifat fisik, melainkan bersifat non fisik (psikologis), hal ini didasarkan makna tehnologi lebih banyak mengandung nilai praktis dan aplikatif baik yang berkaitan dengan ilmu pengatahuan dan juga sikap kepribadian. Aspek teknologi dalam pendidikan agama mengandung mak na bahwa pendidikan agama seperti STAIN Kudus harus mampu melahirkan cara fikir atau pemahaman yang praktis, aplikatif sehingga dapat dijadikan landasan untuk menyelesaikan problematika umat Islam khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya. QS Ar Rahman menggambarkan pentingnya umat Islam memiliki kekuatan baik secara fisik, non fisik (ilmu dan sikap kepribadian) agar mampu men jadi umat yang terhormat diantara bangsa bangsa lain. 13 QS Al Hujaraat ini mengandung makna bahwa Allah menciptakan mah luknya tidak mungkin sama dalam hal apapun. Oleh sebab itu umat Islam harus memiliki kesadaran dan kemampuan untuk saling menghormati dan menghargai satu dengan lainnya walaupun berbeda suku, agama, kelompok, ras atau warna kulit. STAIN Kudus sebagai bagian dari pendidikan agama harus mampu melahir kan lulusan yang memiliki pemahaman dan ketrampilan karakteristik pluralis agar
10 |
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
Kekuatan yang tercantum di dalam surah Ar rahman dan saling mengenal dalam surah al hujarat mengandung makna perlunya sarana teknologi atau alat yang canggih se hingga memudahkan untuk menemukan kekuatan dan memudahkan sarana untuk melakukan perkenalan atau ko munikasi. Kekuatan mengandung makna pengetahuan dan juga produk pengetahuan yang menjadikan manusia mam pu melakukan berbagai aktivitas atau menembus angkasa. Kekuatan bisa berarti produk ilmu berupa tehknologi yang canggih yang memudahkan dan mempercepat aktivitas manusia dalam mencapai cita cita. Ta’aruf atau kemampuan mengenal antara satu dengan lainnya juga diperlukan sara na atau alat yang memudahkan antar manusiaa melakukan perkenalan. Dua ayat tersebut mengandung pentingnya materi atau ilmu di dalam pendidikan agama dan pendidikan ke agamaan yang lebih mengedepankan sarana teknologi. Kon sekuensinya lulusan dari pendidikana agama dan pendidikan keagamaan harus mampu melahirkan profil lulusan yang memiliki kesediaan dan kemampuan menggunakan atau melahirkan teknologi yang dapat mempermudah dan mem percepat cita cita yang ingin dicapai.
C. Karakteristik Ilmu PTAI Menurut Thomas Khun14, Ilmu akan berkembang sesuai dengan derajat perkembangan ilmu pengetahuan, teknolo mampu mewajudkan misi Islam sebagai agama yang selalu membawa kedamaian, kenyamanan, keamanan dan kasih sayang (rahmatan lil’alamiin). 14 Thomas S Khun (1970), The Structure of scientific Revolution, Chicago, The University of Chicago Press. Buku Ini menggambarkan proses perjalanan suatu ilmu pengetahuan yang mampu memberikan manfaat untuk pembangunan masyarakat. Konsekuensinya ilmu pengetahuan harus benar-benar berangkat dari problem dan untuk menyelesaikan problem kehidupan. STAIN Kudus sebagai salah satu lembaga pendidikan agama harus benar benar mampu menunjukkan ilmu pengetahuan yang dihasilkan oleh STAIN benar-benar aplikatif dalam kehidupan sosial. Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
| 11
gi dan budaya masyarakat. Pergeseran atau perubahan ilmu pengetahuan ditentukan oleh pergeseran gelombang yang tidak mampu menjawab atau merespon tentangan zaman (anomaly). Ilmu tumbuh dan berkembang diawali atau diiringi oleh proses yang sifatnya sosial dan problematik bahkan sua sana yang aneh. Melalui suasana yang aneh itulah ilmu akan berkembang atau berubah secara optimal. Dengan demikian, ilmu pengetahuan harus mampu menjawab tantangan zaman dan harus sesuai dengan situasi dan kondisi perkembangan sosial budaya. Pendidikan agama dan pendidikan keagamaan harus mampu menjawab tantangan dan pergeseran ilmu pengeta huan dan budaya masyarakat. Problem masyarakat bersifat kompleks dalam arti menyangkut berbagai aspek kehidupan, mulai dari aspek yang bersifat norma keagamaan, sampai per soalan yang bersifat teknologi, ekonomi dan budaya. Oleh sebab itu jika dilihat dari aspek tujuannya, tujuan atau target yang dimiliki pendidikan agama dan pendidikan keagamaan berbeda jika dibandingkan dengan pendidikan umum atau non pendidikan agama dan pendidikan keagamaan. Perbe daan tersebut dapat dilihat dari tujuan atau target yang ingin dicapai. Pendidikan agama dan pendidikan keagamaan tidak hanya mengajarkan materi materi yang bersifat logika atau eksakta saja tetapi harus juga mengajarkan materi atau ilmu yang bersifat sosial keagamaan. Pendidikan agama dan pen didikan keagamaan juga tidak hanya melahirkan lulusan yang cerdas tetapi juga harus memiliki kesadaran atau komitmen tinggi dalam menjalankan nilai nilai agama yang diyakininya (Islam). Artinya semua materi atau ilmu/pelajaran harus diar ahkan selain untuk mewujudkan kecerdasan (intelektual/ra sionalitas) juga dimaksudkan untuk mewujudkan kesadaran menjalankan nilai nilai agama (transandental). Ilmu didalam lembaga pendidikan Islam dan pen didikan keagamaan harus mampu menjelaskan berbagai fenomena sosial yang ada ditengah tengah masyarakat. Oleh 12 |
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
sebab itu materi yang disampaikan harus selalu berkaitan dengan berbagai informasi diberbagai bidang ilmu penge tahuan. Seperti yang dikonsepkan KH. Sahal Mahfudh dalam buku “Fiqh Sosial” karya Jamal Makmur Asmani15. KH. Sahal mengharapkan bahwa fiqh tidak hanya bersifat normatif for malistik yang akhirnya kaku tidak fleksibel dalam menjawab tantangan problematika sosial. Fiqh dalam kaca mata KH. Sahal Mahfudh harus lebih bersifat fleksibel yang mampu merespon atau menjawab berbagai problematika umat Islam. Fiqh akan benar benar mampu berjalan dengan paradigm Sosial seperti di gagas KH. Sahal Mahfudh tentunya tidak cukup hanya berisi muatan muta ketentuan hukum secara tekstual atau normatif, melainkan harus juga berisi kajian atau fenomena sosial diluar tekstual/normatif, seperti fenomena psikologi, sosiologi, bah kan memuat materi ilmu matematika, fisika, biologi dll. Muhtarom HM dalam tulisannya berjudul “Pendidikan Islam di Tengah Pergumulan Budaya Kontemporer” yang dimuat didalam Jurnal Internasional IAIN Walisongo Sema rang Jawa Tengah Tahun 2008 mengurai secara panjang lebar bahwa pendidikan Islam tidak cukup hanya membimbing tumbuhnya kualitas kecerdasan, melainkan juga harus mela hirkan proses long life education dalam artian harus mampu memberikan kesejahteraan bagi dirinya maupun orang lain. Pendidikan Islam harus mampu memberikan penjelasan se cara utuh tentang kaidah fiqh “al muhafadhatu ala al qodimi al shalih wa al akhdzu bi al jadid al ashlah” (mempertahankan nilai nilai lama yang masih memiliki nilai positif /baik dan mengambil nilai-nilai baru yang lebih baik). Kedua contoh di atas yang dipaparkan penulis meng gambarkan bahwa ilmu di dalam pendidikan agama dan pen didikan keagamaan memiliki perbedaan dengan ilmu yang diajarkan di lembaga pendidikan non pendidikan agama. Materi atau ilmu di dalam pendidikan agama dan pendidikan keagamaan selalu berkaitan dengan materi atau ilmu di luar Jamal Makmur Asmani (2007), Fiqh Sosial, Kiai Sahal Mahfuth: Antara Konsep dan Implementasi, Khalista, Surabaya, Jawa Timur. 15
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
| 13
dirinya (ilmu itu sendiri), sedangkan ilmu di dalam pendidikan umum hanya berkaitan dengan ilmu yang ada di dalam ilmu itu sendiri. Contohnya, materi IPA atau materi Matematika un tuk memberikan pemahaman siswa terhadap ilmu IPA atau Matematika cukup dijelaskan materi yang ada di dalam ilmu IPA atau Matematika, tanpa dijelaskan dengan ilmu lainnya siswa sudah bisa memahami. Tetapi ilmu Fiqh, Al Qur’an atau tafsir, agar siswa lebih memahami materi Fiqh, Al Qur’an atau tafsir harus juga memahami ilmu di luar fiqh dan tafsir, se perti ilmu sosiologi, psikologi, antropologi. Bahkan ilmu fiqh yang berkaitan dengan pembagian harta waris (mawaris) ha rus juga mempelajari ilmu Matematika. Dalam mempelajari al-Qur’an atau tafsir diharuskan memahami asbababun nuzul ayat, artinya setiap orang yang mempelajari ilmu al-qur’an atau tafsir mutlaq memahami ilmu psikologi dan sosiologi. Contoh lain, pada saat umat Islam memahami pelajaran Fiqh kusus sub pokok bahasan sholat, pada saat memahami arti “khusuk”, maka “khusuk” akan lebih mudah dipahami jika membaca atau belajar ilmu psikologi. Inilah menunjukkan bahwa karakteristik ilmu yang diajarkan di dalam pendidikan agama dan pendidikan ke agamaan sangat berbeda dengan materi atau ilmu yang di ajarkan di dalam lembaga pendidikan umum atau pendidikan selain pendidikan agama dan pendidikan keagamaan. Dapat dikatakan bahwa karakteristik ilmu atau materi di dalam pen didikan agama dan keagamaan bersifat “multi-interaktif, yaitu interaksi atau keterkaitan ilmu di dalam pendidikan agama dan pendidikan keagamaan tidak hanya di dalam dirinya sendiri melainkan juga menyangkut materi diluar dirinya, se dangkan materi atau ilmu yang diajarkan di luar pendidikan agama dan pendidikan keagamaan atau pendidikan umum bersifat “mono-interaktif” yaitu keterkaitannya hanya dengan materi yang ada di dalam ilmu itu sendiri. Karakter ilmu Pendidikan Tinggi Agama Islam (PTAI), bersifat zig zag, yaitu selalu bersinggungan dengan ilmu lain nya seperti ilmu eksakta, ilmu sosial seperti, ilmu psikologi, ilmi sosiologi, ilmu antropologi, ilmu humaniora seperti kaji 14 |
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
an wanita, dan ilmu terapan seperti manajemen. Karakteristik Ilmu PTAI dapat dilihat dari gambar dibawah ini:
Ilmu Eksak
Ilmu Terapan
Ilmu PTAI
Ilmu Sosial
Ilmu Humaiora
Gambar ini menunjukkan bahwa ilmu PTAI akan dapat dipahami oleh orang lain jika dibantu dengan ilmu lain. Islam akan mudah dipahami pemeluknya atau diluar pemeluknya jika di jelaskan dari berbagai aspek. Implikasinya memori ilmu ilmu yang lintas disiplin tersimpan di alam bawah sadar yang akhirnya lulusan dari PTAI memiliki kemampuan dan kete rampilan hidup yang luwes, kreatif dan inovatif. Bahkan ada yang mengatakan “serba bisa “, hal ini dapat dibuktikan ba nyaknya lulusan dari PTAI yang menjalankan peran tidak se lalu sama dengan disiplin ilmu yang ditekuni pada saat kuliah di S1. Ketidaksesuaian antara disiplin ilmu dengan job peker jaan bukan berarti mis match tetapi itu merupakan kenis cayaan akibat karakteristik ilmu yang dipelajari di lingkungan Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
| 15
PTAI. Ilmu agama memiliki ruanglingkup sangat luas yang mengakibatkan siapapun yang belajar ilmu agama akan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang bervariatif atau “serba bisa”.
D. Islam Dalam Pandangan STAIN Kudus16 Islam adalah agama yang agung/tinggi yang harus dijaga keagungannya oleh para pemeluknya. Islam akan se lalu menjelma sebagai agama penyelamat bagi semua alam (rahmatan lil’alamiin). Konsekuensinya Islam harus ditata atau dikelola secara optimal agar Islam benar benar eksis mampu menjawab segala problematika kehidupan masyarakat. Islam dalam prosesnya dibesarkan atau dikembangkan dengan berbagai macam sarana, diantaranya melalui munculnya ber bagai lembaga keagamaan yang memiliki tujuan menyebar kan atau mensyiarkan pesan pesan yang ada di dalam agama Islam. Lembaga keagamaan inilah memiliki fungsi melakukan kajian, penyebaran dan pengembangan agama baik dari as pek ritual, sosial maupun kultural. Dari sini dapat dikatakan bahwa lembaga keagamaan yang ada di Indonesia ini memiliki peran sangat dominan da lam rangka pengembangan dan penyebaran atau dakwah Islam. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa semakin baik kualitas lembaga keagamaan akan membawa kebaikan ag ama Islam. Sebaliknya rendahnya mutu lembaga keagamaan akan berimplikasi kepada rendahnya atau buruknya agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus salah satu lembaga pendikan keagamaan yang memiliki tugas dana STAIN Kudus memiliki unggulan keilmuan yang disebut Pola Ilmiah Pokok (PIP) bernama Islam Transformatif yaitu cara fikir atau cara pandang terhadap Is lam dengan mengedepankan semangat untuk melakukan aplikasi nilai nilai yang terkandung dalam agama Islam. Islam Transformatif bukan aliran atau madzhab melainkan cara berfikir terhadap agama Islam yang menghendaki perlunya pergeseran dari tekstual menuju kontekstual, dari semangat hanya mengkoleksi hafalan menjadi semangat mengaplikasikan apa yang dihafal dan yang diketahui, pergeseran dari sekedar kesalehan/kualitas individu menuju kesalehan sosial atau kolektif. 16
16 |
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
tanggung jawab melakukan penyebaran, pengembangan dan pengkajian ilmu ilmu ke Islaman. Sebagai perguruan ting gi agama Islam, STAIN Kudus sedikitnya memiliki tiga fungsi, antara lain: Pertama, fungsi akademik, yaitu memiliki tugas dan tanggung jawab mempelajari, mengembangkan dan meng kaji masalah masalah keilmuan secara optimal melalui tri dhar ma perguruan tinggi. Kedua, fungsi dakwah, yaitu memiliki tugas dan tanggung jawab menyebarkan dan mengembang kan nilai nilai Islam kepada masyarakat, agar Islam b enar be nar dipahami secara optimal baik sebagai keyakinan maupun sebagai sistem kehidupan masyarakat. Ketiga, fungsi peng abdian masyarakat, yaitu memiliki tugas dan tanggung jawab memberikan solusi alternatif atas segala problem yang dimili ki masyarakat pada umumnya dan umat Islam khususnya. STAIN Kudus sebagai pendidikan tinggi Islam akan se lalu tampil terdepan dalam menjelaskan dan merumuskan konsep Islam yang ideal untuk sistem kehidupan bangsa dan negara. Sampai disini dapat dikatakan bahwa STAIN Kudus mempunyai tugas dan tanggung jawab yang tidak ringan berkaitan dengan bidang kajiannya yang lebih spesifik, yaitu pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan, teknolo gi, dan seni yang bernafaskan Islam. Pada umumnya masyarakat Indonesia berharap bah wa keberadaan STAIN Kudus dapat memenuhi dua harapan sekaligus. Pertama, harapan yang terkait dengan eksisten sinya sebagai lembaga keilmuan. Sebagai lembaga keilmuan ia dituntut untuk dapat memenuhi tugas-tugas pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan ilmu penge tahuan agama Islam serta pengabdian kepada masyarakat. Kedua, harapan yang terkait erat dengan kelembagaan se bagai lembaga pendidikan agama Islam. Sebagai lembaga keagamaan STAIN Kudus dituntut untuk memenuhi misi dak wah dan pengembagan masyarakat Islam. Satu kenyataan obyektif, bahwa sebagian besar dari masyarakat Indonesia menuntut pelaksanaan pengembang Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
| 17
an ilmu pengetahuan agama dan ilmu pengetahuan dan tek nologi dan atau seni yang bernafaskan nilai-nilai keislaman. Tuntutan tersebut tidak bisa dihindarkan dalam rangka men cerdaskan kehidupan bangsa, maka kehadiran STAIN Kudus yang, mengembangkan ilmu-ilmu keislaman secara terpadu dengan ilmu-ilmu moderen merupakan keniscayaan. STAIN Kudus adalah Membangun dan memberdayakan ilmu-ilmu agama Islam transformatif dengan mengintegrasi kan dan menginternalisasikan ketangguhan dan keanggu nan karakter moral, kesalehan nurani/spiritual dan ketajaman nalar /emosional untuk mewujudkan masyarakat madani. Ada tiga hal yang perlu dicapai terkait dengan visi : Pertama, terciptanya/atau terwujudnya koneksi ilmu penge tahuan yang ada di STAIN Kudus. Kedua, kualitas lulusan yang ditandai dengan keanggunan karakter, kesalehan kepribadi an, ketajaman konseptual dan ketiga, mampu mewujudkan kualitas masyarakat yang berbudaya (madani). Berdasarkan rumusan visi tersebut, dapat dikatakan bahwa STAIN Kudus memiliki tujuan utama mengembangkan ilmu keIslaman yang dilakukan dengan mengoptimalkan seluruh potensi sehing ga melahirkan tatanan sistem masyarakat berbudaya atau masyarakat madani. Target STAIN Kudus bukan membentuk atau mendirikan negara Islam, melainkan membentuk tata nan sistem kehidupan yang berbudaya (madani). Persyaratan agar tidak memiliki keyakinan untuk mendirikan negara Islam harus dimulai dari cara fikir yang kontekstual bukan cara fikir yang testualis atau normatif. Selain visi yang telah ditentukan, STAIN Kudus juga me rumuskan misi yang dimaksudkan untuk mengejawantahkan visi yang telah ditentukan. Misi STAIN Kudus adalah menye lenggarakan Tri Dharma PT yang Islami dan berkualitas guna mewujudkan insan akademik yang cakap dan saleh, berak hlak mulia, dengan menumbuhkembangkan etos ilmu, etos kerja, dan etos pengabdian yang tinggi serta berpartisipasi aktif dalam memberdayakan segenap potensi masyarakat. Konsekuensi logis dari misi tersebut, semua civitas akademika 18 |
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
harus memiliki tiga etos atau kinerja yang mampu diwujud kan secara integratif yaitu: a. Etos Ilmu yaitu semua civitas akademika dan para lulusan/ alumni harus memiliki semangat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya ilmu ilmu keIslaman sehingga mampu menghadapi berbagai persoalan dlaam kehidupan sosial. b. Etos kerja, seluruh civitas akdemika dan para lulusan harus memiliki motivasi kerja yang optimal sehingga menghasil kan produktivitas yang unggul dan kompetitif di lingkun gan kerja masing masing. c. Etos pengabdian, yaitu seluruh civitas akademika dan para lulusan/alumni harus memiliki komitmen untuk melakukan pelayanan kepada masyarakat sebagai bagian dari panggilan sebagai ilmuwan, praktisi maupun insan beragama yang disa dari sebagai bagian dari amar ma’ruf dan nahi mungkar atau dakwah Islam. Rumusan dan implementasi visi dan misi ternyata ma sih belum cukup. Kualitas proses maupun hasil atau lulusan juga harus ditentukan oleh pola ilmiah pokok atau semacam unggukan keilmuan yang menjadi pusat kajian untuk melahir kan profil lulusan yang sesuai harapan. Oleh sebab itu keber hasilan visi dan misi yang telah ditetapkan STAIN Kudus, perlu didukung dengan Pola Ilmiah pokok (PIP) yang dimaksudkan untuk mendorong agar kualitas lulusan STAIN Kudus sesuai dengan harapan. Pola llmiah Pokok Sekolah Tinggi adalah membumikan nilai-nilai keIslaman, dengan mengembangkan keilmuan Is lam yang transformatif, mengedepankan perubahan dari teks ke dalam konteks, perubahan dari pemikiran ke dalam aksi, dan perubahan dari individu ke dalam kehidupan sosial. Is lam Transformatif ditandai dengan tiga pergeseran. Pertama; kesediaan untuk melakukan pergeseran dari teks ke konteks. Kedua, kesediaan untuk melakukan pergeseran dari teori ke aksi, dan ketiga, kesediaan untuk melakukan pergeseran dari kesalehan individual ke kesalehan sosial. Artinya profil umat Islam dan seluruh civitas akademika STAIN Kudus tidak cukup Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
| 19
hanya dalam batas teori, tekstual dan kesalehan individual. Tiga sikap itu harus bergeser menuju aksi, konstekstual dan kesalehan sosial. Lebih jelasnya terlihat dalam diagram se bagai berikut: Islam Normatif Teori Tekstual Individual
Islam Transformatif (STAIN Kudus) Dari Teori - Ke Aksi Dari Tekstual – Ke Kontekstual Dari Individual - Ke Sosial
Visi, misi, tujuan dan PIP tersebut bercita-cita ingin menjadikan STAIN Kudus sebagai motor penggerak perubah an dari masyarakat berkembang menuju masyarakat religi us yang moderen. Pembentukan masyarakat religius yang moderen selalu diikuti oleh proses transformasi sosial, yang menandai suatu perubahan dari masyarakat yang potensi keberagamaannya kurang berkembang menuju masyarakat maju yang dapat mengaktualisasikan potensi keberagamaan nya secara optimal dalam konteks masyarakat multikultural. Di era global sekarang ini, transformasi itu berjalan dengan sangat cepat yang kemudian mengantarkan pada masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge based society). Di dalam masyarakat berbasis pengetahuan, peranan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat dominan. Masyarakat wilayah Pantura Jawa Tengah Bagian Timur umumnya indeks teknologinya masih rendah dan belum se cara optimal memanfaatkan Iptek sebagai penggerak utama (prime mover) perubahan masyarakat. Oleh karena itu STAIN Kudus memfasilitasi peningkatan indeks teknologi tersebut, dengan menggeser dan mengembangkan keilmuan Islam yang bukan hanya sebuah ajaran yang berada di dalam diri (saleh individual), melainkan ajaran yang integral menyatu di luar diri (saleh sosial) dengan arus kesadaran diri dan denyut kehidupan masyarakat yang multikultural, serta bermanfaat bagi seluruh kehidupan manusia, tanpa membedakan golon gan, etnis dan agama. Disamping itu, juga melakukan transfer teknologi yang 20 |
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
biasanya terjadi melalui investasi sumberdaya manusia (human invesment). Dengan demikian, kebijakan pendidikan di STAIN Kudus harus selalu sejalan dengan kebijakan investasi, yang ditempuh melalui tiga jalur transformasi: Pertama, Transformasi diri (self transformation) terwu judnya tanggungjawab dan pemahaman secara kritis dan re flektif terhadap diri dan orang lain, Kedua, Transformasi pendidikan (educational transformation), yang menuntut penalaran kritis terhadap semua as pek pengajaran yang berpusat pada mahasiswa (student centered), dan Ketiga, Transformasi masyarakat (transformation of society), yang secara proaktif mendorong peran serta mas yarakat menerapkan dan menumbuhkembangkan kekuatan beragama, nilai keragaman (diversity), keadilan, dan ke bersamaan. Berdasarkan rumusan tersebut, dapat disimpulkan bahwa profil umat Islam yang ideal tidak cukup hanya memi liki cara fikir tekstualis, memiliki teori dan hanya memiliki ke salehan secara individual. Islam menurut STAIN Kudus yang dirumuskan dengan nama Islam Tranformatif adalah adanya profil kesediaan dan kesadaran dari umat Islam minimal civi tas akdemika untuk melakukan pergeseran dan perubahan cara fikir tekstual berganti menjadi cara fikir kontekstual. Men gapa harus bergeser? Karena cara fikir yang bersifat tekstual akan melahirkan cara fikir hitam putih, normatif sehingga mu dah melahirkan klaim kebenaran. Merasa dirinya paling benar, merasa dirinya paling ideal sehingga mudah mengkafirkan atau menyalahkan orang lain. Selain bergeser dari cara fikir tekstualis menjadi kontekstual, umat Islam yang ideal harus juga melakukan pergeseran dari teori ke aksi. Artinya umat Islam tidak cukup hanya memiliki atau mengkoleksi ilmu pengetahuan yang hanya sebatas di hafal dan dipahami. Ilmu yang dihafal atau diyakini harus dilaksanakan kedalam realitas kehidupan. Oleh sebab itu profil umat Islam yang ideal adalah orang yang Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
| 21
mampu mengaplikasikan apa yanag diketahui dan diyakini kedalam realitas kehidupan masyarakat. Dengan kata lain, umat Islam tidak cukup hanya pandai memberi nasehat, teta pi mampu memberi nasehat dan juga pandai melaksanakan seperti apa yang dinasehatkan. Selanjutnya, profil umat Islam yang ideal menurut STAIN Kudus adalah mampu melakukan bergeseran dari kes alehan individual menjadi kesalehan sosial. Artinya umat Islam tidak cukup baik (saleh) personal atau pribadinya saja, umat Islam harus saleh secara kolektif yaitu jika menjadi seorang pemimpin juga harus mampu menciptakan kesejahteraan dan kedamaian bagi seluruh manusia minimal yang dipimpin.
E. Filosofi Lautan/Samudera M. Quraisy Shihab17 menjelaskan Al-Qur’an secara jelas memberikan peluang kepada manusia untuk menikmati kekayaan laut. Dari 6.236 ayat dalam al Qur’an sedikitnya ada 32 ayat yang membicarakan tentang laut dalam berbagai di mensinya; Laut memiliki makna tentang kedalaman atau ke luasan ilmu yang dimiliki Tuhan. Kedalaman dan luasnya ilmu yang di miliki Tuhan juga mengandung pelajaran pentingnya manusia untuk mengembangkan ilmu yang sedalam dalam nya. Laut juga menunjukan luasnya berbagai ragamnya isi yang ada di lautan. Ada binatang yang besar sampai yang paling kecil, binatang yang membahayakan sampai dengan yang tidak membahayakan, binatang yang memiliki harga jual mahal sampai yang harganya murah. Hal ini menunjuk kan bahwa lautan memiliki perbedaan yang disebabkan be ragamnya penghuni lautan tersebut. Laut juga menandakan suatu tempat yang penuh resiko jika tidak memiliki bekal ketrampilan karena banyak tekanan gelombang ombak yang bisa menerpa dan datang stiap saat tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu. M. Quraisy Shihab (1997), Wawasan Al Qur’an, Penerbit; Mizan, bandung Jawa Barat. 17
22 |
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
Terlepas dari semua itu laut memiliki manfaat yang sangat besar bagi umat manusia hidup didunia. Laut menjadi wilayah yang sangat tepat untuk mendapatkan inspirasi atau pelajaran untuk membangun karakter masyarakat. Laut dapat memberikan banyak manfaat kepada manusia, hal ini sesuai dengan firman Allah SWT “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan”. (QS. Al Baqarah : 164). Laut juga menjadi lahan yang semua isinya disediakan untuk manusia yang harus diolah untuk kemanfaatan manu sia dalam kehidupannya. Apa yang berasal dari laut menjadi diperbolehkan di makan (halal) bagi manusia bahkan airnya pun juga menjadi suci dan mensucikan. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT “Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu) agar kamu dapat memakan daripadanya da ging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karuniaNya, dan supaya kamu bersyukur”. (QS. An-Nahl : 14). Laut juga menjadi sarana untuk mencari atau mendapatkan kebahagiaan bagi semua manusia, Artinya dengan laut manusia akan mampu mendapatkan semua yang diinginkan asalkan dilakukan dengan aturan dan ketentuan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain manusia akan baha gia jika melakukan segala seuatu berdasarkan aturan, etika dan norma yang berlaku. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT “Allahlah yang menundukkan lautan untukmu supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya dengan seizin-Nya, dan supaya kamu dapat mencari sebagian karunia-Nya dan mudah-mudahan kamu bersyukur”. (QS. Al Jatsiyah : 12). Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
| 23
Laut dapat dijadikan sarana untuk mengetahui ten tang kekuasaan Tuhan sebagai Sang Pencipta alam dan isinya. Dengan sering memperhatikan apa yang terjadi di dalam lautan maka akan semakin dekat dan paham tentang eksistensi Tuhan sebagai Sang pencipta dan yang memiliki semua kekuatan dan kekuasaan. Hal ini sesuai dengan firman Allah “Tuhan-mu adalah yang melayarkan kapal-Kapal di lautan untukmu, agar kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyayang terhadapmu”. (QS. Al Isra’ : 66). Banyaknya makna dan banyaknya simbol yang dimiliki laut, sangat tepat dijadikan bahan untuk berfikir dan bersikap dalam membangun karakter masyarakat. STAIN Kudus se bagai perguruan tinggi agama Islam negeri memiliki kedekat an dan kesesuaian dengan filosofi yang dimiliki laut. Tentang kedalaman, keanekaragaman, keluasan wilayah dan banyak nya problem atau ombak yang selalu terjadi di laut. Filosofi laut sangat tepat dijadikan bahan atau pa radigma membangun kemajuan suatu perguruan tinggi yang secara substantif kampus selalu menjunjung tinggi ke anekaragaman, yang harus mengkaji kedalam suatu ilmu pe ngetahuan dan kampus juga harus memiliki cara pan dang yang luas dalam mensikapi semua problem kehidupan masya rakat. Laut juga akan banyak memberikan manfaat untuk manusia, begitu juga kampus khususnya STAIN Kudus harus bertekad atau berkomitmen untuk selalu memberikan manfaat bagi masyarakat atau bangsa Indonesia pada umum nya dan umat Islam pada khususnya. Di sinilah titik singgungnya pentingnya filosofi lautan digunakan sebagai paradigma memimpin suatu perguruan tinggi, karena secara karakteristik antara laut dan perguruan tinggi memiliki banyak kesamaan.
24 |
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
BAB II REALITAS STAIN KUDUS
A. Apa dan Siapa STAIN KUDUS
S
TAIN Kudus dapat dikatakan satu satunya Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) diwilayah Pantai Utara (Pantura) bagian timur Jawa Tengah yang lokasinya dikelilingi oleh 7 (tujuh) kabupaten yaitu kabupaten Kudus, Kabupaten Jepara, Kabupaten Demak, Kabupaten Pati, Kabu paten Grobogan, Kabupaten Rembang, Kabupaten Blora dan juga kabupaten Tuban Jawa Timur. Awal mula keberadaan STAIN Kudus diilhami oleh pemikiran dan perjuangan mendakwahkan Islam di wilayah jawa khususnya dan Indonesia umumnya, yang secara umum dapat dikatakan bahwa keberhasilan perlu didukung oleh lembaga pendidikan Tinggi yang memiliki kekhususan peng kajian masalah pengembangan keilmuan dan solusi alterna tif masalah masalah umat Islam. STAIN Kudus memiliki lokasi wilayah geografis yang tidak dapat terlepas dari sejarah ber dirinya Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri di Indonesia yaitu Institut Agama Islam Negeri. Diawali dari perjuangan para raja raja Islam tempo dulu dan perjuangan para wali Allah yang di kenal dengan perjuangan dakwah Islam walisongo menguatkan argumen bahwa di perlukannya berdirinya sebuah lembaga yang kuat untuk mengembangkan epistimologi dan karangka ilmu Is lam yang mampu menjawab berbagai tantangan masyarakat Indonesia umumnya dan umat Islam khususnya.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
| 25
Dilihat dari aspek geografis, STAIN Kudus memiliki dua tokoh pejuang Islam yang memiliki kredibilitas keilmuan, dan moral yang tidak bisa diragukan lagi yaitu Ja’far Shodiq (Su nan Kudus) dan Raden Umar Said (Sunan Muria). Dua tokoh ini memiliki sikap dan perilaku yang layak dijadikan panutan dan inspirasi pengembangan STAIN Kudus. Kedalaman ilmu keIslaman, kematangan dalam menghadapi problematika masyarakat, dan kegigihan dalam mendakwahkan Islam patut dicontoh dan menjadi rujukan bagi civitas akademika STAIN Kudus. Kata “Kudus” yang didepan kata STAIN mengandung dua makna yaitu pertama, Kudus menandakan nama wilayah atau kota yang terkenal dengan kota kretek dan kota jenang. kedua, Kudus menandakan adanya semangat perjuangan dari dua tokoh Islam yaitu Sunan Kudus dan Sunan Muria. STAIN Kudus memiliki tiga fungsi yang dinamakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri dari Pertama, Pendi dikan dan pengajaran, kedua, penelitian dan ketiga pengab dian kepada masyarakat. Pendidikan dan pengajaran adalah proses pengem bangan keilmuan melalui interaksi antara dosen dan maha siswa yang dilaksanakan dalam tempat dan kurun waktu yang telah ditentukan. Penelitian adalah proses pengembangan ilmu yang dilakukan seorang dosen ataupun mahasiswa baik perseoran gan dan/atau kolektif (bersama-sama) didukung dengan data akurat (valid dan reliabel) yang diperoleh dari lokasi peneli tian. Pengabdian kepada masyarakat adalah proses sosial isasi atau implementasi teori kedalam kehidupan masyarakat agar masyarakat memiliki kemampuan menghadapi prob lematika kehidupannya. Berdasarkan Tri Dharma tersebut, maka STAIN Kudus secara umum memiliki dua peran dan tanggung jawab, yaitu: a. Peran dan tanggung jawab keilmuan; STAIN Kudus harus memiliki komitmen dalam proses pengembangan teori 26 |
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
keIslaman dan mengaplikasikan teori kedalam kehidupan masyarakat dengan target masyarakat memiliki kemam puan, pengetahuan dan ketrampilan hidup (lifeskill) secara optimal. b. Peran dan tanggung jawab dakwah Islamiyah; STAIN Kudus harus memiliki misi menyebarkan dan memperkuat kuali tas tauhid bagi masyarakat Islam sehingga masyarakat benar benar memiliki kepribadian Islam secara utuh dan komprehensif. Bagian dari proses optimalisasi peran dan tanggung jawab, maka STAIN Kudus memiliki visi dan keunggulan ilmu yang bernama Islam Transformatif yaitu pola pikir yang men jadikan kepribadian civitas akademika lebih humanis, damai, santun dan menjunjung tinggi nilai nilai demokrasi. Nilai nilai Islam tidak cukup hanya di ucapkan (di lesan) saja, tetapi nilai nilai Islam harus mampu diaplikasikan yang akhirnya menjadi filosofi kehidupan (Way of life) bagi semua umat Islam. Islam Transformatif ditandai dengan tiga pergeseran. Pertama; kesediaan untuk melakukan pergeseran dari teks ke konteks. Kedua, kesediaan untuk melakukan pergeseran dari teori ke aksi, dan ketiga, kesediaan untuk melakukan pergeser an dari kesalehan individual ke kesalehan sosial. Artinya profil umat Islam dan seluruh civitas akademika STAIN Kudus tidak cukup hanya dalam batas teori, tekstual dan kesalehan indi vidual. Tiga sikap itu harus bergeser menuju aksi, konstekstual dan kesalehan sosial. Lebih jelasnya terlihat dalam diagram sebagai berikut:
Islam Normatif Teori Tekstual Individual
Islam Transformatif Dari Teori - Ke Aksi Dari Tekstual – Ke Kontekstual Dari Individual - Ke Sosial
STAIN Kudus memiliki semboyan dalam menjalankan tugas dan fungsinya yaitu “Bermutu” dan “Bermanfaat”. Semboyan ini harus menjadi semangat seluruh civitas akade mika dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Bermutu lebih Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
| 27
mengarah kepada kepatuhan atas ketentuan dan peraturan yang telah ditetapkan. Seluruh civitas akademika dalam men jalankan tugas dan fungsinya harus selalu memperhatikan etika, aturan dan ketentuan yang berlaku baik dalam konteks agama, maupun sosial. Yang harus diperhatikan tidak cukup hanya etika dan peraturan agama saja, melainkan juga harus memperhatikan etika, peraturan dan perundang-undang an yang berlaku dalam kehidupan berbangsa dan bernega ra. Bermanfaat mengandung makna atau konsekuensi, apa yang dilakukan seluruh civitas akademiak STAIN Kudus harus memiliki pengaruh atau dampak positif untuk dirinya mau pun orang lain (masyarakat). Dimanapun tempatnya para ci vitas akademika dan/atau alumni harus selalu memberikan pengaruh positif bagi dirinya sendiri maupun orang lain (ma syarakat).
B. Dasar Hukum 1. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Undang Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendi dikan Tinggi 3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi. 4. Keputusan Presiden RI Nomor 11 Tahun 1997 tentang Pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kudus. 5. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 295 Tahun 1997 ten tang Organisasi dan Tata Cara Kerja Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kudus. 6. Keputusan Dirjen BINBAGA Islam Departemen Agama RI Nomor : E/136/1997 tentang Alih Status dari Fakultas Daer ah menjadi STAIN. 7. Keputusan Menteri Agama No. 88 Tahun 2008 tentang Statuta Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kudus 8. Keputusan Menteri Agama Nomor 40 tahun 2013 tentang Organisasi dan tatakerja STAIN Kudus. 28 |
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
C. Tugas Pokok fungsi dan Tujuan 1. Tugas Pokok STAIN Kudus adalah melaksanakan Pendi dikan Tinggi dan Penelitian serta Pengabdian kepada Masyarakat di bidang pengetahuan Agama Islam, teknolo gi dan/atau kesenian yang bernafaskan Islam sesuai visi Is lam Tranformatif dengan tetap memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku. 2. STAIN Kudus mempunyai fungsi a. Penyusunan dan perumusan konsep kebijaksanaan dan perencanaan program untuk mewujudkan mutu manajerial; b. Penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran Ilmu Pengetahuan Agama Islam dan teknologi serta kese nian yang bernafaskan Islam Transformatif; c. Pelaksanaan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu Pengetahuan Agama Islam dan teknologi serta kesenian yang bernafaskan Islam Transformatif; d. Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat; e. Pelaksanaan pembinaan kemahasiswaan; f. Pelaksanaan, pembinaan civitas akademika; g. Pelaksanaan kerjasama dengan Perguruan Tinggi dan/ atau lembaga-lembaga lain; h. Pelaksanaan pengendalian dan pengawasan kegiatan; i. Pelaksanaan penilaian prestasi dan proses penyeleng garaan kegiatan serta penyusunan laporan; j. Pelaksanaan kegiatan administrasi;18 3. Tujuan STAIN Kudus : a. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masya rakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembang 18 Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 88 Tahun 2008 tentang STATUTA STAIN Kudus dan juga selalu disadur di dalam Buku Pedoman Akademik STAIN Ku dus yang terbit setiap tahun.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
| 29
kan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan agama Islam dan teknologi serta seni yang bernafaskan Islam; b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu penge tahuan agama Islam dan teknologi serta seni yang ber nafaskan Islam; dan mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.19
D. Visi dan misi STAIN Kudus Visi dan Misi merupakan cita-cita dari warga dan sivitas akademika untuk membawa STAIN Kudus ke arah yang diing inkan dengan tetap mengacu kepada visi dan misi Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama RI. Keputusan Menteri Agama Nomor 88 Tahun 2008 tentang Statuta Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kudus, visi STAIN Kudus adalah “membangun dan memberda yakan ilmu-ilmu agama Islam dengan mengintegrasikan dan menginternalisasikan ketangguhan dan keanggunan karakter moral, kesalehan, nurani/kesalehan spriritual dan ketajaman nalar/emosional untuk mewujudkan ma syarakat madani”20. Sedangkan misi STAIN Kudus adalah “menyelenggarakan Tridharma Perguruan Tinggi yang Islami dan berkua litas guna mewujudkan insan akademik yang cakap dan saleh, berakhlak mulia, dengan menumbuhkembangkan etos ilmu, etos kerja dan etos pengabdian yang tinggi 19 Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 88 Tahun 2008 tentang STATUTA STAIN Kudus dan juga selalu disadur di dalam Buku Pedoman Akademik STAIN Ku dus yang terbit setiap tahun. 20 Visi dan misi ini berdasarkan Peraturan menteri Agama (PMA) nomor 88 tahun 2008 tentang Statuta STAIN Kudus. Sampai sekarang STAIN Kudus secara ad ministratif dan birokrasi menggunakan Statuta PMA nomor 88 tahun 2008. Sudah 9 (Sembilan ) tahun Statuta belum berubah, sehingga visi misi yang ada di dalam Statuta sudah kurang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya. Oleh sebab itu pimpinan STAIN bersama senat akademik melakukan review visi misi sehingga visi dan misi sekarang ada sedikit perbedaan dengan rumusan visi misi yang tercantum di dalam Statuta PMA Nomor 88 tahun 2008.
30 |
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
serta berpartisipasi aktif dalam memberdayakan potensi masyarakat”. 21 Perjalanannya selanjutnya dari ke tahun ke tahun, visi dan misi STAIN Kudus tersebut berkembang dan mengalami penyesuaian serta penyempurnaan sehingga sejak tahun 2016 visi dan misi STAIN Kudus disempurnakan menjadi: “Menjadi kampus terkemuka dan unggul dalam pengembangan ilmu keIslaman dengan berbasis paradigma Islam Transformatif dengan mengintegrasikan dan menginternalisasikan ketangguhan dan keanggunan karakter moral, kesalehan nurani/spiritual dan ketajaman nalar/emosional untuk mewujudkan masyarakat madani.”22 Sedangkan Misinya adalah “Menyelenggarakan Tri Dharma PT yang berbasis paradigma Islam Transformatif guna mewujudkan insan akademik yang cakap dan saleh, berakhlak mulia, dengan menumbuh kembangkan etos ilmu, etos kerja, dan etos pengabdian yang tinggi serta berpartisipasi aktif dalam memberdayakan segenap potensi masyarakat.”23
E. Pola Ilmiah Pokok (PIP) Pola Ilmiah Pokok (PIP)24 merupakan unggulan bidang keilmuan yang diharapkan menjadi perhatian dan penekanan seluruh sivitas akademika dalam proses pembelajaran dan 21 Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 88 Tahun 2008 tentang STATUTA STAIN Kudus dan juga selalu disadur di dalam Buku Pedoman Akademik STAIN Ku dus yang terbit setiap tahun. 22 Visi ini hasil kajian dan perbaikan visi misi yang tercantun dalam PMA no mor 88 tahun 2008. Perubahan visi misi dilakukan dengan berbagai cara melalui Diskusi dosen, FGD bersama stakeholders dan mengundang para pakar di bidang nya masing masing. 23 Visi misi ini hasil perbaikan atau evaluasi dari pimpinan STAIN Kudus yang dilakukan mulai tahun 2014 sampai 2015. Perbaikan atau revisi misi didasarkan atas dinamika dan perkembangan masyarakat yang mengharuskan melakukan pe nyesuaian visi misi. Mulai tahun 2016, visi misi STAIN Kudus berbeda dengan yang tertera di dalam PMA Nomor 88 Tahun 2008 tentang STATUTA STAIN Kudus. 24 Pola ilmiah Pokok (PIP) merupakan unggulan keilmuan yang dijadikan lan dasan berfikir civitas akademika dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab serta program program yang ada di STAIN Kudus. PIP menjadi roh semua aktivitas civitas akademika STAIN Kudus.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
| 31
semua kegiatan STAIN Kudus. Sejak tahun 2007, Pola Ilmiah Pokok STAIN Kudus adalah Islam Transformatif, yaitu pola atau cara fikir dalam memahami agama Islam yang ditandai de ngan tiga pergeseran25, yaitu: Pertama, Pergeseran dari teori ke aksi, dalam artian seluruh lulusan dan civitas akademika STAIN Kudus tidak cukup hanya memiliki pikiran atau konsep saja melainkan harus memiliki aksi atau tindakan yang nyata dan bermanfaat untuk masyarakat. Kedua, Pergeseran dari teks ke konteks, dengan mak sud seluruh lulusan dan sivitas akademika STAIN Kudus tidak cukup hanya memiliki pemahaman yang bersifat tekstual kog nitif melainkan harus memiliki pemahaman yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang berkembang di tengah-tengah masyarakat. Ketiga, Pergeseran dari individu ke sosial, dengan pengertian bahwa seluruh lulusan dan civitas akademika STAIN Kudus tidak cukup hanya saleh secara individu melain kan harus saleh secara sosial, artinya kebaikan yang dimiliki tidak hanya didalam dirinya sendiri melainkan juga harus ber implikasi kepada elemen lain yang bersifat organisasi atau lembaga. Pola Ilmiah Pokok (PIP) STAIN Kudus diharapkan mam pu melahirkan profil lulusan atau alumni yang sesuai den gan dinamika perkembangan zaman. Alumni STAIN tidak cukup hanya memiliki pengetahuan yang sifatnya kognitif melainkan harus mampu memiliki perilaku yang tepat baik secara individual maupun sosial. Pertama, pergeseran dari cara fikir tekstualis menuju cara fikir kontekstua lis. Kedua, pergeseran dari tradisi menghafal teori berganti membiasakan (tradisi) mengamalkan apa yang dihafalkan. Ketiga, pergeseran dari karakteristik kesalehan yang sifatnya pribadi berganti menjadi karakteristik kesalehan yang bersifat sosial (kolektif/komunitas). Artinya Umat Islam yang baik tidak hanya berfikir tektualis, memiliki tradisi mengkoleksi/meghafal teori dan kesalehan individual. Umat Islam yang ideal menurtu cara pandang Islam Transformatif adalah yang memiliki cara fikir kontekstual dalam melihat fenomena sosial, memiliki tradisi mengaplikasikan apa yang diketahui dan memiliki karakteristik kesalehan sosial/komunitas. 25
32 |
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
Sarana sosialisasi unggulan keilmuan atau PIP dilaku kan dengan berbagai cara antara lain: Pertama, melalui acara ospek dan matrikulasi ma hasiswa baru yang dilaksanakan setiap tahun ajaran baru. Sebanyak ± 2.200 mahasiswa baru STAIN Kudus baik maha siswa program sarjana (S1) maupun mahasiswa pascasarjana (S2) di bekali Islam Transformatif yang notabenenya sebagai unggulan keilmuan bagi STAIN Kudus. Tujuannya agar seluruh mahassiwa baru mulai mengenal sehingga pada saat pekulia han mereka sudah memahami apa Islam Transformatif. Islam Transformatif secara resmi di atur dalam Statuta STAIN Kudus nomor 88 tahun 2008 yang harus dipahami, dihayati dan di aplikasikan seluruh civitas akademika baik selama menempuh studi di kampus maupun setelah lulus dari pergruuan tinggi tersebut. Kedua, Melalui berbagai workshop baik internal STAIN Kudus maupun pada saat workshop dengan para stakehold er lainya. Misalnya pada saat workshop dengan guru PAI Kab. Kudus, pada tanggal 24-25 Agustus 2013. Workshop dengan Guru Madrasah Kab. Jepara yang dilaksankaan pada tanggal 1 Septemebr 2013, Workshop dengan organisasi sosial kea gamaan kerjasama dengan IPNU Cabang Jepara yang dilak sanakan pada tanggal 8 dan 14 September 2013. Workshop dengan organisasi sosial keagamaan kerjasama STAIN Kudus dengan IPNU Cabang Kudus yang dilaksanakan antara bulan September dan Oktober 2013. Dan juga workshop tentang PTK kerjasama dengan Dewan Pendidikan Kab. Grobogan. Ketiga, melalui muatan kurikulum yang diajarkan da lam proses pembelajaran. Islam Transformatif di desain se cara integral dengan kurikulum sehingga semua mata kuliah memiliki misi untuk menyampaikan atau menjelaskan ten tang Islam transformatif. Islam Transformatif adalah sebuah doktrin atau salah satu bentuk kepribadian civitas akademika STAIN Kudus yang mampu menampilkan sosok agama secara tepat, santun da mai anti anarkhis dan radikalisme. Islam transformatif ditandai Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
| 33
dengan adanya perubahan atau pergeseran dalam tiga hal, yaitu: Pertama, profil lulusan STAIN Kudus harus mampu melakukan pergeseran dari teks ke konteks, artinya civitas akademik STAIN Kudus tidak cukup hanya memiliki pengeta huan secara teoritis atau tekstualis. Karena pemahaman yang tekstualis akan melahirkan keberagamaan yang monoton, literalis dan akhirnya berfikir dan bersikap atau berperilaku berdasarkan asas hitam putih. Oleh sebab itu lulusan STAIN Kudus harus mampu berfikir secara kontekstual dalam artian mampu memiliki cara pandang yang relevan dengan dinami ka atau tuntutan zaman, ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya. Kedua, profil lulusan STAIN Kudus harus mampu melakukan pergeseran dari teori ke aksi, yaitu civitas akade mika atau lulusan STAIN Kudus tidak cukup hanya memiliki khazanah ilmu yang bersifat teoritik saja, tetapi ilmu yang di miliki harus benar benar mampu di aplikasikan kedalam ke hidupan bermasyarakat, dengan kata lain profil lulusan STAIN Kudus tidak boleh hanya omong saja, tetapi harus benar be nar memiliki karya nyata dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ketiga, profil lulusan STAIN Kudus juga harus mampu melakukan pergeseran dari individu ke sosial, yaitu lulusan STAIN Kudus tidak boleh hanya memiliki kesalehan sebatas individunya saja, tetapi kesalehan harus bersifat sosial atau kolektif, misalnya pada saat para lulusan STAIN Kudus men duduki posisi penting atau jabatan maka harus benar-benar mampu menjelma sebagai uswatun hasanah atau contoh yang baik dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya. Banyaknya permasalahan bangsa dan agama dalam kehidupan akhir-akhir ini seperti, mudah tawuran, kekerasan yang mengatasnamakan agama, korupsi, penindasan, kemiskinan, semua ini contoh nyata umat Islam belum memi liki pergeseran dalam memahami nilai nilai agama. Pengha 34 |
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
yatan dan pemahaman agama baru sebatas teori, yang ber sifat tekstualis sehingga hanya bermanfaat sebatas individu saja. Dengan pemahaman Islam Transformatif maka persoalan bangsa dan agama di Indonesia akan dapat di kurangi secara evolutif, sampai mencapai tatanan kehidupan yang damai, santun, baldatun thoyyibatun warobun ghofuur. Ketiga pergeseran itu wajib di pahami dan mampu dilaksanakan oleh seluruh civitas akademika STAIN Kudus, oleh sebab itu mulai masuk pertama kali para mahasiswa baru ha rus diberi bekal tentang pengertian, apa dan bagaimana Islam Transformatif, sehingga nanti setelah mengikuti perkuliahan mereka tinggal melakukan pengembangan atau pendalaman tentang Islam Transformatif.
F. Profil Lulusan Kebijakan akademik STAIN Kudus diarahkan kepada terwujudnya: 1) Lulusan yang berkualitas secara akademik dan/atau profesional di bidang ilmu agama, teknologi, dan kebudayaan Islam serta yang bermanfaat bagi masyarakat; 2) Lulusan yang mampu mengembangkan dan menyebar luaskan ilmu agama, teknologi, dan kebudayaan Islam bagi kemaslahatan masyarakat. Kemampuan akademik menunjuk pada pengembangan dan menciptakan ilmu agama, sedang kemampuan profesional menunjuk pada menerapkan ilmu agama dalam praksis kehidupan. Dengan demikian lulusann ya diharapkan memiliki keunggulan komparatif dan kompeti tif, memiliki nilai tawar di pasar kerja, serta berkesanggupan untuk bekerjasama. Untuk itu program belajar-mengajar se lalu diukur dengan keberhasilan pengaktualisasian potensi akademik yang tampak dari sikap; kemandirian, kreativitas, entrepreneurship dan tanggung jawab, pembudayaan aka demik yang bebas dan bertanggung jawab, kritis, kreatif, dan proaktif. Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
| 35
Profil lulusan tersebut diilustrasikan dengan singkatan R E L I E F26 (pembebasan – dari kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan), yang terdiri atas: 1. Religius (berkepribadian sebagai muslim Indonesia dan berpengetahuan ilmu-ilmu keIslaman). Lulusan dari STAIN Kudus harus memiliki kepribadian Muslim Indonesia, bu kan muslim yang ada di Indonesia. Muslim Indonesia berarti semua cara fikir, sikap dan perilaku selalu disesuaikan dengan kultur bangsa Indonesia, sesuai dengan falsafah negara Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Muslim yang ada di Indonesia mengandung mak na seorang muslim yang memiliki cara fikir, sikap dan per ilaku serta cara dakwah Islam menyesuaikan dengan bu daya atau tradisi negara lain seperti Arab Saudi, Iran, Mesir, Syiria. Sehingga model dakwah Islamnya cenderung keras, anarkhis yang menjadikan citra Islam tidak bisa diterima oleh masyarakat Indonesia. 2. Leader (adaptif, tanggap terhadap lingkungan, proaktif, motivator, dan mampu bekerjasama). Leader atau pemi mpin seperti di dalam makna leader, sangat sesuai den gan teori laut yang menjadi basis kepemimpinan di STAIN Kudus. Pemimpin yang mengambil inpsirasi dari teori laut akan selalu memiliki daya tahan kuat terhadap berbagai persoalan yang muncul, memiliki kearifan dalam melihat dan menyelesaikan persoalan, dan selalu memiliki cara fikir luas dan lintas disiplin. Dengan karakteristik pemim pin seperti itu maka STAIN Kudus akan cepat mencapai tujuan sebaagi kampus yang bermutu dan bermanfaat se hingga menjadi rujukan umat Islam dalam menyelesaikan problem kehidupan. 3. Innovator (mampu memprediksi dan tanggap terhadap perubahan yang akan terjadi, serta menghasilkan gagasan dan pengembangan baru). Innovator mengandung mak Profil lulusan ini disusun oleh Dr. A.H. Kahar Utsman, M.Pd. (alm), Pembantu Ketua I STAIN Kudus Periode 2006 - 2009 dan 2009 - 2012 (wafat tanggal 31 Maret 2012). Profil lulusan ini dipublikasikan di dalam buku Pedoman Akademik STAIN Kudus yang terbit setiap tahun dan juga ditulis di dalam beberapa dokumen aka demik STAIN Kudus. 26
36 |
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
na sangat relevan dengan karakter laut yang memiliki ombak atau gelombang tidak pernah berhenti. Pemimpin yang ideal selalu melakukan perubahan atau inovasi da lam membangun dan mengembangkan lembaga sehing ga akan terwujud tujuan yang telah ditentukan. Sebagai ketua STAIN Kudus masa depan harus selalu melakukan perubahan dalam berbagai sektor mulai dari hal hal kecil sampai hal yang besar, dari inovasi yang sederhana sampai inovasi yang sempurna. 4. Educator (mampu menjadi agent of change dan menja di motor penggerak dalam pengembangan masyarakat menuju kondisi yang lebih berbudaya). Pemimpin sebagai agen perubahan dalam artian mampu menjadi inspirasi atau idola atau contoh masyarakat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Educator juga memiliki relevansi dengan teori laut dimana, karekteristik laut se lalu mendominasi daratan karena luasnya mencapai 71 % dibanding luas daratan. Mayoritas luasnya lautan menan dakan bahwa laut menajid contoh atau rujukan manusia dalam kehidupan. 5. Professional (bekerja sesuai dengan prinsip, pengemban gan berdasar prestasi, dan menjunjung tinggi kode etik). Profesional memiliki konsekeunsi adanya seperangkat pengetahuan dan ketrampilan (kompetensi) yang dimili ki setiap orang sehingga mampu mengerjakan tugasnya sesuai dengankarakter jenis tugas yang dibebankan. Pro fesional tidak selalu identik dengan kesesuain materi atau gaji, profesional juga mengandung makna layanan atau kualitas pelayanan yang diberikan kepada orang lain. Pro fesional identik dengan ahli, mahir dan lihai dalam men jalankan pekerjaan dans ekaligus mampu menyelesaikan semua problem yang muncul.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
| 37
G. Kebijakan Umum STAIN Kudus27 Sebagai salah satu PTKIN di bawah Kementerian Agama RI, kebijakan umum pengembangan STAIN Kudus mengacu kepada kebijakan umum Kementerian Agama RI sehingga arah kebijakan STAIN Kudus cenderung merupakan pengejawantahan secara teknis dari kebijakan Kementerian Agama RI. Selama kepemimpinan Ketua STAIN Kudus periode 2013-2017, terdapat 3 (tiga) tujuan strategis yang ingin dica pai sebagaimana tercantum dalam rencana strategis, visi dan misi, yaitu: a. Meningkatkan pemerataan akses, mutu dan relevansi pen didikan tinggi STAIN Kudus; b. Meningkatkan kualitas pendidikan tinggi STAIN Kudus; dan c. Melakukan penguatan otonomi penyelenggaraan pendi dikan STAIN Kudus. Untuk mencapai tujuan strategis tersebut, berdasar kan renstra, visi dan misi yang telah ditetapkan, arah kebija kan pengembangan STAIN Kudus terdiri atas: a. Kebijakan umum bidang akademik 1. Pengembangan kualitas akademik ditempuh melalui: a) Pengembangan sistem dan peningkatan kualitas penerimaan mahasiswa baru; b) Pengembangan program beasiswa: beasiswa bidik misi, beasiswa prestasi, beasiswa tahfidz al-qur’an dsb; c) Peningkatan program bidik misi mahasiswa; d) Pengembangan program studi sesuai dengan ke butuhan masyarakat, disertai peningkatan kompe 27 Naskah kebijakan umum STAIN Kudus ini juga ditulis di dalam dokumen akademik STAIN Kudus termasuk dokumen borang akreditasi STAIN Kudus dan laporan akhir kepemimpinan Ketua STAIN Kudus Periode 2013 - 2017.
38 |
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
tensi lulusan berdasarkan bidang ilmu yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja; e) Peningkatan keahlian dan keterampilan lulusan; f ) Preservasi program studi-program studi yang lang ka peminat sebagai bentuk preservasi ilmu Islam; g) Pengembangan pendidikan dan pelatihan kewirau sahaan yang terintegrasi di dalam mata kuliah, den gan menjalin kerjasama dengan dunia usaha/dunia industri; h) Peningkatan kualitas pembelajaran; i) Peningkatan penjaminan mutu penyelenggaraan pendidikan melalui akreditasi program studi dan akreditasi institusi; j) Peningkatan kualitas mutu kerjasama internasional k) Meningkatkan kualitas fungsi kelas internasional. 2. Penguatan budaya akademik ditempuh melalui : a) Peningkatan kualitas penelitian, jurnal dan peng abdian masyarakat; b) Penguatan kerjasama perguruan tinggi baik ting kat nasional dan internasional; c) Penyediaan anggaran seminar, lokakarya, kebe basan mimbar akademik, penerbitan jurnal dan majalah ilmiah. b. Kebijakan umum bidang non akademik 1. Pengembangan bidang tata kelola, administrasi dan keuangan a) Peningkatan kualitas pengelolaan penyelengga raan pendidikan dengan melakukan penguatan terhadap ketertiban administrasi dan manajemen organisasi berdasarkan ketentuan peraturan per undang-undangan yang berlaku; b) Pengembangan dan peningkatan kualitas layanan de ngan merintis pengembangan layanan berbasis elek tronik dalam rangka menuju e-university goverment. Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
| 39
2. Pengembangan Ketenagaan (Dosen dan tenaga kependidikan) a) Peningkatan kualitas dosen dan tenaga kependi dikan melalui pendidikan dan pelatihan; b) Memberikan kesempatan kepada dosen dan tena ga kependidikan untuk melakukan kreasi dan ino vasi dalam rangka penyelenggaraan layanan pen didikan. 3. Pengembangan Sarana dan Prasarana a) Pengembangan lahan kampus b) Pengembangan ruang kuliah
H. Rencana Strategis STAIN Kudus28 Untuk mencapai kualitas pelaksanaan Tri Dharma Per guruan Tinggi yang terdiri atas pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, maka dukung an perencanaan yang komprehensif dan fleksibel merupakan kata kunci keberhasilan. Rencana strategis Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kudus mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Sebagai pedoman untuk penyelenggaraan dan pengem bangan STAIN Kudus kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan. Rencana Strategis ini bukanlah merupakan pedoman yang statis, melainkan dinamis. Artinya, rencana tersebut dapat ditinjau ulang dan dievaluasi secara periodic untuk menye suaian terhadap segala perkembangan. 2. Sebagai pedoman dalam penyusunan perencanaan seka ligus bahan dasar dalam penilaian perencanaan sesuai dengan perubahan dan perkembangan yang diperkirakan berpengaruh secara signifikan terhadap penyelenggaraan dan pengembangan STAIN Kudus. 28 Naskah Rencana Strategis STAIN Kudus ini juga ditulis di dalam dokumen akademik STAIN Kudus termasuk dokumen borang akreditasi STAIN Kudus dan laporan akhir kepemimpinan Ketua STAIN Kudus Periode 2013 - 2017.
40 |
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
3. Sebagai sarana kebijakan untuk mengarahkan dan meng koordinasikan unit-unit kerja di lingkungan STAIN Kudus dalam menjalankan program kerja dan kegiatan sesuai visi, misi dan tujuan STAIN Kudus; 4. Sebagai acuan utama atau pedoman bagi unit-unit kerja di lingkungan STAIN Kudus untuk menyusun, mengimple mentasikan dan mengevaluasi rencana dan program kerja kegiatan. Selama kepemimpinan Ketua STAIN Kudus periode 2013-2017, Rencana Strategis (Renstra) STAIN Kudus dua kali periode Renstra yaitu Renstra STAIN Kudus periode 2009-2014 dan Renstra STAIN Kudus periode 2015-2019. Sasaran Renstra STAIN Kudus 2009-2017 adalah sebe gai berikut: a. Meningkatnya standar isi dan standar kompetensi lulusan; b. Meningkatnya proses belajar mengajar berbasis kompe tensi; c. Meningkatnya keterampilan akademik tenaga pengajar; d. Meningkatnya sarana, prasarana dan kelembagaan kepen didikan; e. Meningkatnya kualitas dan kuantitas model-model pene litian; f. Meningkatnya kualitas penulisan dan publikasi karya il miah Dosen; g. Meningkatnya kualitas pengabdian kepada masyarakat; h. Meningkatnya networking baik dalam maupun luar negeri; i. Meningkatnya kegiatan nalar akademik mahasiswa; j. Meningkatnya kualitas kegiatan minat dan bakat maha siswa; k. Meningkatnya kualitas kegiatan pengabdian mahasiswa; l. Meningkatnya kesejahteraan mahasiswa; m. Meningkatnya kualitas layanan administrasi akademik, ke mahasiswaan dan alumni; Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
| 41
n. Meningkatnya kualitas tenaga non-kependidikan; o. Meningkatnya kualitas layanan perpustakaan; p. Meningkatnya kualitas layanan komputerisasi sistem infor masi akademik; q. Meningkatnya kualitas layanan komputerisasi sistem eval uasi program studi; r. Meningkatnya kualitas layanan penjaminan mutu; s. Meningkatnya kualitas dosen; t. Meningkatnya kualitas tenaga non-kependidikan; dan u. Meningkatnya layanan pengguna jasa pendidikan Adapun program STAIN Kudus selama kurun waktu 2009-2014 adalah sebagai berikut: 1. Program Peningkatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendi dikan; 2. Program Peningkatan Kualitas Proses Belajar Mengajar; 3. Program Peningkatan Kualitas Tenaga Pengajar; 4. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kependi dikan; 5. Program Peningkatan Kualitas Penelitian; 6. Program Peningkatan Penulisan dan Publikasi Karya Ilmi ah Dosen; 7. Program Peningkatan Kualitas Pengabdian Masyarakat; 8. Program Peningkatan Networking, baik dalam maupun luar negeri; 9. Program Peningkatan Kualitas Kegiatan Nalar Akademik Mahasiswa; 10. Program Peningkatan Kualitas Kegiatan Minat dan Bakat Mahasiswa; 11. Program Peningkatan Kualitas Pengabdian Mahasiswa; 12. Program Peningkatan Kualitas Kesejahteraan Mahasiswa; 42 |
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
13. Program Peningkatan Layanan Administrasi Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni; 14. Program Pengingkatan Layanan Administrasi Kependi dikan; 15. Program Peningkatan Layanan Perpustakaan; 16. Program Peningkatan Teknologi Informasi Akademik; 17. Program Peningkatan Layanan Evaluasi Program Studi; 18. Program Peningkatan Kualitas Layanan Mutu Lulusan; 19. Program Peningkatan Mutu Dosen; 20. Program Peningkatan Kualitas Tenaga Non Kependidikan; dan 21. Program Peningkatan Layanan Pengguna Jasa P endidikan. Sasaran Renstra STAIN Kudus 2015-2019 adalah se bagai berikut: 1. Meningkatnya pemerataan akses, mutu dan relevansi pendidikan tinggi agama; 2. Meningkatnya standar isi dan standar kompetensi lulusan; 3. Meningkatnya kualitas proses belajar mengajar berbasis kompetensi; 4. Meningkatnya relevansi dan daya saing pendidikan ting gi; 5. Meningkatnya sarana dan prasarana pendidikan; 6. Meningkatnya kualitas dan kuantitas model-model pene litian; 7. Meningkatnya kualitas penulisan dan publikasi karya il miah dosen; 8. Meningkatnya kualitas jurnal yang terakreditasi secara na sional dan internasional (terindex scopus); 9. Meningkatnya kualitas pengabdian kepada masyarakat; 10. Meningkatnya networking dengan lembaga pendidikan, dunia usaha dan dunia industri dalam maupun luar negeri Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
| 43
tingkat nasional dan internasional; 11. Meningkatnya kegiatan nalar akademik mahasiswa; 12. Meningkatnya akses dan partisipasi mahasiswa terhadap kompetensi, lomba, olimpiade, seminar dan pengembang an bakat tingkat nasional maupun internasional; 13. Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi umum, akademik dan kemahasiswaan; 14. Meningkatnya kualitas layanan perpustakaan; 15. Meningkatnya kualitas layanan data dan informasi pendi dikan; 16. Meningkatnya kualitas layanan penjaminan mutu penye lenggaraan pendidikan; 17. Meningkatnya kualitas mutu dan kompetensi dosen; 18. Meningkatnya mutu dan kompetensi tenaga kependi dikan. Adapun program STAIN Kudus 2015-2017 sebagaima na tertuang dalam renstra adalah sebagai berikut: 1. Program Penyediaan Beasiswa Mahasiswa; 2. Program Peningkatan Kualitas Pelaksanaan Kurikulum Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI); 3. Program Peningkatan Kualitas Proses Belajar Mengajar; 4. Program Peningkatan Keahlian dan Ketrampilan Lulusan yang Bersertifikat untuk Memperpendek Masa Tunggu Bekerja (Job Seeking Period); 5. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kependi dikan; 6. Program Peningkatan Kualitas Penelitian; 7. Program Peningkatan Penulisan dan Publikasi Karya Ilmi ah Dosen; 8. Peningkatan Kualitas Jurnal melalui Akreditasi Jurnal di Tingkat Nasional dan Internasional; 44 |
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
9. Program Peningkatan Kualitas Pengabdian Masyarakat; 10. Program Peningkatan Networking baik Dalam maupun Luar Negeri; 11. Program Peningkatan Kualitas Kegiatan Nalar Akademik Mahasiswa; 12. Program Peningkatan Akses dan Partisipasi Mahasiswa terhadap Kompetisi, Lomba, Olimpiade, Seminar dan Pengembangan Bakat Mahasiswa Tingkat Nasional mau pun Internasional; 13. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Administrasi Pendidikan; 14. Program Peningkatan Layanan Perpustakaan; 15. Program Peningkatan Kualitas Layanan Data dan Informa si melalui Penggunaan Teknologi Informasi Pendidikan; 16. Program Peningkatan Layanan Penjaminan Mutu Pendi dikan; 17. Program Peningkatan Mutu dan Kompetensi Dosen melalui Sertifikasi, Peningkatan Kemampuan Bahasa Asing dan Partisipasi dalam Kegiatan Forum Imiah Tingkat Nasional dan Internasional; 18. Program Peningkatan Kualitas dan Kompetensi Tenaga Kependidikan melalui Pendidikan, Pelatihan Ketrampilan dan Workshop.
I. Capaian Kinerja STAIN Kudus29 Selama kepemimpinan Ketua STAIN Kudus periode 2013-2017 STAIN Kudus telah mengalami berbagai perkem bangan dengan beberapa capaian kinerja. Capaian kinerja se lama tahun 2013-2017 dibagi dalam dua kategori yaitu (1) Ca paian kinerja bidang akademik yang menyangkut Tri Dharma 29 Naskah Capaian Kinerja STAIN Kudus ini juga ditulis di dalam dokumen aka demik STAIN Kudus termasuk dokumen borang akreditasi STAIN Kudus dan laporan akhir kepemimpinan Ketua STAIN Kudus Periode 2013 - 2017.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
| 45
Perguruan Tinggi; dan (2) Capaian kinerja bidang non akade mik yang menyangkut manajemen organisasi, keuangan, ke mahasiswaan, ketenagaan dan sarana prasarana pendidikan. 1. Capaian Kinerja Bidang Akademik a. Pengembangan sistem dan peningkatan kualitas penerimaan mahasiswa baru; Dari tahun 2013 -2017, sistem penerimaan mahasiswa baru dilaksanakan melalui: •• SPAN-PTKIN yaitu merupakan sistem penerimaan mahasiswa baru STAIN Kudus melalui Seleksi Presta si Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri yang diselenggarakan secara nasional dan serempak serta dikoordinatori oleh Kementeri an Agama RI. •• UM-PTKIN merupakan sistem penerimaan ma hasiswa baru STAIN Kudus melalui Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri yang diselenggarakan secara nasional dan serempak serta dikoordinatori oleh Kementerian Agama RI. •• Jalur Mandiri merupakan sistem penerimaan maha siswa baru STAIN melalui ujian yang diselenggara kan secara mandiri oleh STAIN Kudus. Berdasarkan system penerimaan mahasiswa baru terse but, dapat diketahui perkembangan penerimaan ma hasiswa baru pada tahun 2013-2017 sebagai berikut:
46 |
No
Tahun Akademik
1. 2.
2012/2013 2013/2014
Jumlah Pendaf Diterima tar 1.745 1.656 3.336 2.267
Daftar Ulang 1.555 2.152
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
No
Tahun Akademik
3. 4. 5.
2014/2015 2015/2016 2016/2017
Jumlah Pendaf Diterima taran 4.970 2.383 7.210 2.401 7.301 2.621
Daftar Ulang 2.295 2.003 2.329
Tabel: Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) STAIN Kudus tahun 2013-2017
Grafik: Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) STAIN Kudus tahun 2013-2017 b. Perkembangan jumlah mahasiswa STAIN Kudus Dalam kurun waktu 2013-2017, perkembangan jumlah mahasiswa STAIN Kudus menunjukkan kemajuan yang sangat signifikan. Hal ini merupakan indikator positif bahwa STAIN Kudus semakin diminati dan dipercaya masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan tinggi Islam di wilayah Pantura Timur Jawa Tengah.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
| 47
Tabel Jumlah Mahasiswa STAIN Kudus Tahun 2013-2017 NO
1
2
3
4
JURUSAN
PROGRAM STUDI
1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) 2 PENDIDIKAN BAHASA ARAB (PBA) TARBIYAH 3 PENDIDIKAN GURU MI (PGMI) PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA 4 DINI (PIAUD) SUB TOTAL 1 EKONOMI SYARI'AH (ES) MANAJEMEN BISNIS SYARI'AH 2 SYARI'AH DAN (MBS) EKONOMI ISLAM 3 AHWAL SYAKHSHIYYAH (AS) 4 ZAKAT & WAKAF (ZW) SUB TOTAL 1 ILMU ALQUR'AN DAN TAFSIR (IQT) 2 ILMU AQIDAH (IA) USHULUDDIN 3 ILMU HADIS (IH) 4 AKHLAK TASAWUF (AT) SUB TOTAL 1 BIMBINGAN DAN KONSELING KOMUNIKASI DAN PENYIARAN 2 DAKWAH DAN ISLAM (KPI) KOMUNIKASI 3 MANAJEMEN DAKWAH ISLAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT 4 ISLAM SUB TOTAL SUB TOTAL MAHASISWA S.1 PENDIDIKAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM 1 PASCA SARJANA (MPI) 2 EKONOMI SYARI'AH (ES) (S.2) SUB TOTAL MAHASISWA S.2 JUMLAH TOTAL MAHASISWA STAIN KUDUS
2012/ 2013/ 2014/ 2015/ 2016/ 2013 2014 2015 2016 2017 2.314 3.132 3.164 3.227 3.396 420 533 537 584 640 138 296 520 727
2.734 840
69
137
205
255
3.872 1.308
4.134 1.556
4.536 1.658
5.018 1.757
277
530
794
1.008
1.158
306
398 9 2.245 249 15
264 423
406 45 2.801 274 51 22 23 370 483
401 71 3.138 334 81 45 53 513 587
425 100 3.440 371 166 67 82 686 651
8
53
88
186
1.423 177
177 303
37 34 303 4.637
4.637
431 6.812
536 7.841
675 8.862
837 9.981
120
226
357
392
37 157
59 285
85 442
84 476
6.969
8.126
9.304
10.457
Grafik Jumlah Mahasiswa STAIN Kudus 2012/2013 s.d 2016/2017
48 |
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
c. Pengembangan program beasiswa Selama tahun 2013-2017 penyediaan beasiswa kepada mahasiswa STAIN Kudus sebagaimana tercantum da lam tabel di bawah ini: No
Jenis Beasiswa
2013
2014
2015
2016
2017
1
Beasiswa Bidik Misi
20
30
100
195
290
2
Beasiswa Prodi Langka Peminat
30
30
40
3
Beasiswa Miskin
500
415
450
-
-
4
Beasiswa Ber prestasi Akademik
450
450
509
150
143
5
Beasiswa Ber prestasi Tahfidz Qur’an
40
40
50
29
29
6
Beasiswa Ber prestasi Bahasa Asing
80
80
100
1120
1045
1249
Jumlah
-
16
-
-
374
478
d. Pengembangan program studi sesuai dengan kebu tuhan masyarakat, disertai peningkatan kompetensi lulusan berdasarkan bidang ilmu yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja; Selama tahun 2013-2017 STAIN Kudus telah melakukan pengembangan program studi berdasarkan bidang ilmu yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan pasar kerja.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
| 49
Grafik Perkembangan Jumlah Program Studi STAIN Kudus Tahun 2013-2017
Adapun rincian perkembangan jumlah program studi tersebut adalah sebagai berikut:
Tahun 2013
50 |
Program Studi Awal
Jurusan
Jenjang
1. Pendidikan Agama Islam (PAI)
Tarbiyah
S.1
2. Ahwal Syakhsiyyah (AS)
Syari’ah
S.1
3. Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Tarbiyah
S.1
4. Manajemen Bisnis Syari’ah Syari’ah (MBS)
S.1
5. Pendidikan Islam Anak Usia Tarbiyah Dini (PIAUD)
S.1
6. Manajemen Zakat dan Wakaf (MZW)
Syari’ah
S.1
7. Ilmu Aqidah (IA)
Ushuluddin
S.1
8. Komunikasi dan Penyiaran Is Dakwah lam (KPI)
S.1
9. Ekonomi Syari’ah (ES)
S.2
Syari’ah
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
Tahun 2013
2014 2015
Program Studi baru
2017
Jenjang
10. Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IQT) Ushuluddin
S.1
11. Ekonomi Syari’ah (ES)
Syari’ah
S.1
12. Bimbingan Konseling Islam Dakwah (BKI)
S.1
13. Pendidikan Guru Madrasah Tarbiyah Ibtidaiyah (PGMI)
S.1
14. Manajemen Pendidikan Islam
Tarbiyah
S.2
15. Ilmu Hadis (IH)
Ushuluddin
S.1
16. Akhlak Tasawuf (AT)
Ushuluddin
S.1
17. Manajemen Dakwah
Dakwah
S.1
Masyarakat Dakwah
S.1
18. Pengembangan Islam 2016
Jurusan
19. Pemikiran Politik Islam
Dakwah
S.1
20. Tadris IPA
Tarbiyah
S.1
21. Akuntansi Syari’ah
Syari’ah
S.1
22. Bimbingan Konseling Islam
Tarbiyah
S.1
23. Hukum Ekonomi Syari’ah
Syari’ah
S.1
24. Tadris IPS
Tarbiyah
S.1
25. Tadris Bahasa Inggris
Tarbiyah
S.1
26. Perbankan Syari’ah
Syari’ah
S.1
27. Tadris Biologi
Tarbiyah
S.1
28. Tadris Matematika
Tarbiyah
S.1
29. Magister Ilmu Syariah
Syari’ah
S.2
e. Peningkatan penjaminan mutu penyelenggaraan pen didikan melalui akreditasi program studi dan akreditasi institusi; Sampai dengan tahun 2017 data akreditasi Program Studi pada STAIN Kudus adalah sebagai berikut:
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
| 51
Adapun 10 (sepuluh) program studi baru yang ijinnya turun pada tahun 2016 rencananya diajukan proses akreditasinya pada tahun 2018 atau 2019. Untuk akreditasi institusi, STAIN Kudus masih memper oleh nilai C, dan pada bulan Mei tahun 2017 ini rencana diajukan kembali proses akreditasinya. 52 |
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
f. Perkembangan kurikulum Dalam rangka pengembangan kurikulum, STAIN Kudus melakukan evalusi kurikulum setiap 5 (lima) tahun sekali. Sejak berdiri tahun 1997, perkemban gan kurikulum STAIN Kudus telah mengalami perkembangan sebanyak 4 (empat) kali yaitu : (a) Kurikulum 1998; (b) Kurikulum 2003; (c) Kurikulum 2008; dan (d) Kurikulum 2013. Diskusi atau evaluasi kurikulum didasarkan ke bijakan pimpinan STAIN yang tertuang dalam Surat Keputusan Ketua STAIN Kudus tahun 2008. Sedangkan peninjauan atau penggantian kurikulum dengan ku run waktu 5 (lima) tahun didasarkan atas keputusan ketua Senat tahun 1998, yang sampai sekarang masih dianggap relevan dan dikuatkan lagi melalui keputu san senat tahun 2012. STAIN Kudus telah melaksanakan proses perencanaan, pelaksanaan, pengembangan dan pemutakhiran kurikulum secara periodik yang dilaksanakan di masing-masing jurusan dan program studi. Setiap tahun jurusan melaporkan proses peren canaan, pelaksanaan, pengembangan dan pemutakhi ran kurikulum kepada Ketua STAIN melalui Wakil ketua bidang akademik STAIN Kudus). Sampai dengan tahun 2017 sebagian besar kurikulum pada program studi di lingkungan STAIN Kudus sudah berbasis KKNI (Kurikulum Kualifikasi Na sional Indonesia). g. Perkembangan budaya akademik Penyebaran ilmu pengetahuan dan informasi yang sangat pesat di era digital ini telah mendorong STAIN Kudus tidak hanya terfokus dalam proses pe mindahan ilmu pengetahuan (transfer of knowledge), namun juga berperan aktif dalam membangun bu daya akademik. Budaya akademik di STAIN Kudus di Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
| 53
harapkan dapat membuat segenap sivitas akademika menjadi melek literacy melalui sarana teknologi infor masi. Dengan melek literacy, semangat pola ilmiah dari teaching university ke arah research university akan se makin menguat. Capaian penguatan budaya akademik STAIN Kudus periode 2013-2017 adalah sebagai berikut: 1) Penyusunan roadmap penelitian dan pengabdian masyarakat 2013 – 2018 dengan hasil sebagai beri kut : 2013 2014 2015
2016
2017
2018
54 |
Capacity Building (Restrukturisasi Lemba ga) Sinkronisasi (regulasi dan penggalian po tensi sumber daya) Empowering (pemberdayaan SDM, sum ber dana dan sumber daya lainnya da lam pengelolaan penelitian, pengabdian pada masyarakat dan mengakreditasikan jurnal ilmiah berbasis pada OJS (Open Journal System) Establishing (kemandirian dalam bidang penelitian, pengembangan pola peng abdian pada masyarakat yang terbaru kan dan jurnal ilmiah yang terakreditasi/ bereputasi di tingkat nasional maupun internasional) Transformasi (menjadi rujukan bagi per guruan tinggi lainnya dalam bidang pe nelitian, pengabdian pada masyarakat dan penerbitan jurnal ilmiah) Excellent (unggul dalam menghasilkan karya penelitian dan pengabdian pada masyarakat dibandingkan perguruan tinggi lainnya. adanya Jurnal ilmiah yang terakreditasi, bereputasi dan terindeks scopus Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
2) Akreditasi Jurnal STAIN Kudus Dalam dua tahun terakhir, tahun 2015 dan 2016 STAIN Kudus telah berhasil memperoleh akreditasi nasional terhadap 5 (lima) jurnalnya. a) Tahun 2015 Melalui Surat Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor No 2/E/KPT/2015 tentang Hasil Akreditasi Ter bitan Berkala Periode II Tahun 2015, Jurnal dari STAIN Kudus yang mendapatkan nilai akreditasi B adalah: •• Jurnal ADDIN yang diterbitkan oleh P3M STAIN Kudus. b) Tahun 2016 Berdasarkan Surat Kementerian Riset, Teknolo gi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor No 1130/E5.2/TU/2016 tentang Hasil Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah Cetak Periode I Tahun 2016, maka beberapa jurnal STAIN Ku dus memperoleh akdresitasi B yaitu: •• Koseling Religi : Jurnal Prodi Bimbingan Kon seling Islam terbitan Program Studi BKI Juru san Dakwah STAIN Kudus; •• Iqtishadia yang diterbitkan oleh Jurusan Syari’ah dan Ekonomi Islam STAIN Kudus; •• Edukasia : Jurnal Penelitian pendidikan Islam yang diterbitkan oleh Program Studi PAI Ju rusan Tarbyah STAIN Kudus; dan •• Palastren : Jurnal Studi Gender yang diterbit kan oleh Pusat Studi Gender STAIN Kudus 3) Open Journal System dan Rumah Jurnal STAIN Ku dus Sejak tahun 2012, sebenarnya STAIN Kudus sudah memberlakukan Open Juornal System (OJS) hanya saja saat itu masih menggunakan aplikasi Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
| 55
OJS lama dan terbatas pada salah satu program studi tertentu. Namun pada tahun 2016 sistem OJS di STAIN Kudus sudah diberlakukan untuk semua jenis jurnal. Open Juornal System (OJS) didefinisikan sebagai “peer-reviewed journals available online, whether or not they are also available in conven tional, printed form” atau dengan kata lain artikel dari jurnal akan dimuat setelah melalui saringan dari kalangan para ilmuan (peer review) tanpa mempedulikan apakah jurnalnya tersedia atau ti dak tersedia dalam bentuk cetak. Bagi STAIN Kudus, Open Jurnal System (OJS) ini diwadahi dengan sebuah situs yang diberi nama dengan “Rumah Jurnal” yang dapat diakses secara gratis melalui alamat http://journal.stainkudus. ac.id. Jurnal-jurnal tersebut Antara lain adalah: •• ADDIN30 •• JURNAL PENELITIAN •• QIJIS (Qudus International Journal of Islamic Studies) •• PALASTREN Jurnal Studi Gender31 •• Edukasia : Jurnal Penelitian Pendidikan Islam32 •• Arabia •• ELEMENTARY •• ThufuLA: Jurnal Inovasi Pendidikan Guru Raud hatul Athfal
Pada tahun 2015 bulan agustus, terakreditasi dari Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dengan nilai B. 31 Pada tahun 2016 terakreditasi dari Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dengan nilai B 32 Pada tahun 2016, terakreditasi dari Kementerian Riset dan Pendidikan Ting gi (Kemenristekdikti) dengan nilai B. 30
56 |
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
•• IQTISHADIA Jurnal Kajian Ekonomi dan Bisnis Islam33 •• YUDISIA : Jurnal Pemikiran Hukum dan Hukum Islam •• BISNIS : Jurnal Bisnis dan Manajemen Islam •• ZISWAF : Jurnal Zakat dan Wakaf •• HERMENEUTIK •• FIKRAH •• ESOTERIK •• Riwayah : Jurnal Studi Hadis •• KONSELING RELIGI Jurnal Bimbingan Konseling Islam34 •• AT-TABSYIR: Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam •• Community Development : Jurnal Pengemban gan Masyarakat Islam •• TADBIR : Jurnal Manajemen Dakwah •• Equilibrium: Jurnal Ekonomi Syariah •• QUALITY •• LIBRARIA: Jurnal Perpustakaan 4) Perkembangan Pengabdian Kepada Masyarakat Pengabdian kepada masyarakat yan dilaku kan baik yang dilakukan oleh dosen maupun ma hasiswa melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) sejak tahun 2013 dilakukan dengan metode PAR (Participatory Action Research) namun mulai akhir tahun 2016 dan awal tahun 2017, metode pengab dian kepada masyarakat mulai dilakukan dengan 33 Pada tahun 2016, terakreditasi dari Kementerian Riset dan Pendidikan Ting gi (kemenristekdikti) nilai B 34 Pada tahun 2016, terakreditasi dari kementerian Riset dan Pendidikan Ting gi (kemenristekdikti) dengan nilai B
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
| 57
menggunakan metode ABCD (Asset-Based Community Development), sebuah pendekatan pengem bangan masyarakat sebagai jejaring potensi yang luar biasa karena pada hakekatnya ma-syarakat memiliki aset sosial, ekonomi maupun budaya. Konsepnya adalah membangun kapasistas masya rakat untuk membangun dan menguatkan aset yang dimiliki masyarakat. 5) Perkembangan Penelitian •• Tahun 2013 s.d 2015 Pada tahun ini penelitian ditekankan kepada: ¾¾ Penelitian Kebijakan Pengembangan Lem baga ¾¾ Penelitian pengembangan keilmuan ¾¾ Penelitian Penguatan Program Studi ¾¾ Penelitian Evaluasi Program ¾¾ Penelitian evaluasi pembelajaran ¾¾ Penelitian penguatan program studi berba sis mata kuliah. •• Tahun 2016 dan 2017 Pada tahun 2016 dan 2017 penelitian dosen di lingkungan STAIN Kudus dikategorikan menja di: Tahun 2016 : Penelitian Pemula sebanyak 66 Judul dan penelitian Madya sebanyak 5 judul Tahun 2017 : Penelitian Pemula sebanyak 66 Judul dan penelitian Madya sebanyak 5 judul
58 |
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
2. Capaian Kinerja Bidang Non Akademik a. Pengembangan bidang tata kelola, administrasi dan keuangan Tata kelola merupakan struktur dan proses yang dibuat berdasarkan keputusan organisasi yang meliputi seluruh pimpinan STAIN Kudus. Berdasarkan Keputusan Menteri Agama No 40 tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja STAIN Kudus, organ penge lola STAIN Kudus terdiri atas : Ketua dan Wakil Ketua, Jurusan, Pascasarjana, Pusat dan Unit Pelaksana Teknis. Selama kurun waktu tahun 2013-2017 pengem bangan tata kelola, administrasi dan keuangan STAIN Kudus telah menghasilkan beberapa capaian diantara nya adalah: 1) Capaian Kinerja atas audit kinerja yang dilakukan oleh Itjen Kementerian Agama RI pada tahun 2016 dengan hasil : ¾¾ Nilai SPI (Sistem Pengendalian Intern) : 93,3 ¾¾ Nilai Kinerja
: 82,9
2) Beberapa layanan berbasis online di antaranya ada lah layanan akademik terpadu, layanan Beban Kerja Dosen (BKD), SKP, regristasi. 3) Saldo nihil dari beberapa pemeriksaan baik dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI. b. Perkembangan sumber daya manusia (dosen dan tena ga kependidikan/pegawai) 1) Dosen STAIN Kudus Sebagai salah satu perguruan tinggi yang berfungsi sebagai produsen utama sumberdaya manusia, STAIN Kudus senantiasa dituntut mening katkan kualitas penyelenggaraan pendidikan ting ginya agar mampu mengambil peran dalam pem bangunan nasional. Untuk meningkatkan kualitas Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
| 59
pendidikan tinggi tersebut, dosen merupakan kom ponen penting sebagai pendidik utama dan ilmu wan yang mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknolo gi dan seni melalui tri dharma perguruan tinggi. Tabel Dosen STAIN Kudus 2017 Status Dosen Jabatan Fungsional Dosen No. & Kualifikasi PendiTetap PNS CPNS dikan Bukan PNS A
Jabatan Fungsional :
1
Asisten Ahli
40
2
Lektor
54
3
Lektor Kepala
4
Guru Besar/Profesor
TOTAL
B
Kualifikasi Pendidikan
1
S2/Profesi/Sp-1
2
S3/Sp-2
40
TOTAL
130
Jumlah Total
60
100
54
36
36
0
0
60
190
60
150
130
90
40
60
190
Dengan mengacu kepada beberapa peraturan per undang-undangan tentang dosen maka dosen STAIN Kudus wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat dosen, sehat jasmani dan ro hani serta memiliki kualifikasi yang dipersyaratkan oleh STAIN Kudus. 2) Tenaga Kependidikan (Pegawai) STAIN Kudus Tenaga kependidikan (pegawai) STAIN Ku dus diharapkan dapat menjadi lebih profesional dan terampil serta menguasai pekerjaan sesuai dengan tupoksinya masing-masing. Oleh karena itu 60 |
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
peningkatan kualitas pegawai ditempuh dengan kebijakan memberikan ijin studi lanjut, mengikut sertakan pegawai untuk mengikuti diklat dan pela tihan. Pola karier pegawai sebagaimana yang dia tur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku merupakan pedoman dalam meningkat kan kualitas SDM STAIN Kudus Tabel Jumlah Tenaga Kependidikan/Pegawai STAIN Kudus sampai dengan tahun 2017
c. Perkembangan Prasarana dan Sarana Pendidikan Dalam kurun waktu tahun 2013-2017 perkem bangan sarana prasarana STAIN Kudus meliputi: 1) Perkembangan lahan STAIN Kudus Secara keseluruhan STAIN Kudus memiliki lahan seluas 66.524 m2 dengan luas bangunan se luas 24.630 m2. Lahan STAIN Kudus tersebut ber ada pada 2 (dua) lokasi yang terletak di desa Conge Ngembalrejo Kudus. Untuk lokasi lahan STAIN Ku dus yang berada di sebelah barat jalan disebut dengan istilah lahan kampus barat seluas 13.692 m2 dan untuk lokasi lahan STAIN Kudus terletak di se belah timur jalan yang disebut dengan lahan kam pus timur seluas 52.832 m2. Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
| 61
Pengembangan luas lahan STAIN Kudus masih terus diupayakan, terutama untuk pengem bangan lahan kampus timur. Sampai dengan saat ini STAIN Kudus masih dalam proses pendekatan kepada masyarakat untuk melakukan pengem bangan lahan di luar area kedua lahan yang sudah dimiliki. Dilihat dari sisi sertipikat tanahnya, dua lo kasi lahan STAIN Kudus tersebut terdiri atas: 1) Ser tifikat tanah wakaf seluas 14.862 m2; 2) Sertifikat hak pakai atas nama Kementerian Agama seluas 49.197 m2; dan 3) Sertifikat hal milik yang masih da lam proses balik nama menjadi sertifikat hak pakai Kementerian Agama seluas 2.465 m2. a) Lahan Kampus Barat Lahan dengan luas 13.692 m2 ini merupakan lokasi kampus STAIN Kudus sejak awal berdiri dengan status tanah wakaf. Gambar Denah Lahan Kampus Barat
b) Lahan Kampus Timur Lahan kampus timur seluas 52.832 m2 merupa kan lahan pengembangan STAIN Kudus dengan 62 |
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
status tanah bersertipikat tanah wakaf dan ser tipikat hak pakai Kementerian Agama. Peta Lahan Kampus Timur
2) Perkembangan Gedung dan Ruang Kuliah Ruang kuliah STAIN Kudus tersebar pada 21 gedung dengan total luas yaitu 11.198 m2. Jumlah keseluruhan ruang kuliah STAIN Kudus adalah 106 ruang kuliah, dimana yang 89 ruang kuliah tersebar pada 16 gedung kuliah dan 17 ruang kuliah masih menempati gedung-gedung yang sebenarnya per untukannya bukan untuk ruang kuliah, yaitu ge dung kearsipan (4 ruang), gedung kantor jurusan (4 ruang), gedung kantor dosen (2 ruang), gedung laboratorium mikro teaching (3 ruang) dan gedung laboratorium ibadah dan muamalah (4 ruang). Rin cian tentang ruang kuliah STAIN Kudus dapat di lihat dalam table berikut ini.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
| 63
Tabel Ruang Kuliah STAIN Kudus adalah sebagai berikut:35 No
Nama Ruang Kuliah
Gedung
Jml Ruang
Kapasitas
1.
Ruang Kuliah A1, A2, Gedung Kuliah A A3, A4, A5, A6
6
40 orang
2.
Ruang Kuliah B1, B2, B3 Gedung Kuliah B
3
40 orang
3.
Ruang Kuliah C1, C2, Gedung Kuliah C C3,
3
40 orang
4.
Ruang Kuliah D1, D2, Gedung Kuliah D D3
3
40 orang
5.
Ruang Kuliah E1, E2
Gedung Kuliah E
2
40 orang
6.
Ruang Kuliah F1, F2, F3, Gedung Kuliah F F4, F5, F6
6
40 orang
7.
Ruang Kuliah G1, G2, Gedung Kuliah G G3, G4, G5, G6
6
40 orang
8.
Ruang Kuliah H1, H2, Gedung Kuliah H H3
3
40 orang
9.
Ruang Kuliah I1, I2, I3, Gedung Kuliah I I4, I5
5
40 orang
10. Ruang Kuliah J1, J2, J3, Gedung Kuliah J J4, J5, J6
6
40 orang
11. Ruang Kuliah K1, K2, K3, Gedung Kuliah K K4, K5, K6
6
40 orang
12. Ruang Kuliah L1, L2, L3, Gedung L4 Sarjana
Pasca
4
40 orang
13. Ruang Kuliah M1, M2, Gedung Labora M3 torium
3
40 orang
14. Ruang Kuliah N1, N2, Gedung N3, N4 pan
Kearsi
4
40 orang
15. Ruang Kuliah O1, O2, Gedung Labora O3, O4 torium Ibadah & Muamalah
4
40 orang
16. Ruang Kuliah P1, P2, Gedung P3, P4 Jurusan
4
40 orang
Kantor
35 Mulai Maret 2017, STAIN Kudus mendapat bantuan pembangunan gedung Kuliah terpadu dari Dana SBSN. Pembangunan gedung baru terdiri dari 4 (empat) ruang untuk perpustakaan jurusan, Ruang kelas/kuliah sebanyak 30 ruang kelas, 1 (satu) Ruang kerja Dosen dan 2 (dua) ruang untuk kuliah umum. Pembangunan akan selesai bulan desember 2017. Untuk perkuliahan tahun akademik 2016/2017 semester genap ruang kuliah sudah bertambah 30 ruang menjadi 136 ruang kelas/ kuliah.
64 |
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
Jml Ruang
Kapasitas
17. Ruang Kuliah Q1, Q2, Gedung Kuliah Q Q3, Q4, Q5, Q6
6
40 orang
18. Ruang Kuliah R1, R2, R3, Gedung Kuliah R R4, R5, R6, R7, R8, R9, R10, R11, R12
12
40 orang
19. Ruang Kuliah S1, S2, S3, Gedung Kuliah S S4, S5, S6, S7, S8, S9
9
40 orang
20. Ruang Kuliah T1, T2, T3, Gedung Kuliah T T4, T5, T6, T7, T8, T9
9
40 orang
21. Ruang Kuliah U1 dan Gedung Kuliah U2 Inter-nasional
2
40 orang
Jumlah
106
No
Nama Ruang Kuliah
Gedung
840 orang
Gambar salah satu Gedung Kuliah STAIN Kudus
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
| 65
Gambar salah satu ruang kuliah STAIN Kudus :
3) Pembangunan prasarana fisik pada Tahun 2013 s/d 2017 Pada masa bhakti Ketua STAIN Kudus periode 20132017 telah dilakukan beberapa pengembangan prasarana fisik pendidikan berupa:
66 |
No
Tahun
Jenis Pembangunan Fisik
1.
2013
a. Pengembangan lahan kampus seluas 2610 m2 b. Pembangunan gedung Laboratorium Ibadah dan Muamalah seluas 2.502 m2 c. Pembangunan gedung Pascasarjana seluas 576 m2 d. Pembangunan halaman parkir Gedung Kantor Jurusan (Kampus Barat) seluas 422 m2 e. Pembangunan jalan paving block kam pus Timur (mulai depan Ma’had Al-Ja mi’ah sampai dengan Gedung Pascasa rjana) seluas 516 m2 f. Pembangunan Pos Keamanan Kam pus Timur (Depan pintu masuk Ma’had Al-Jami’ah) seluas 16 m2
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
No
Tahun
Jenis Pembangunan Fisik
2.
2014
a. Pengembangan Lahan kampus seluas 2050 m2 b. Pembangunan Gedung Kuliah (Gedung R) seluas 1042 m2
3.
2015
a. Pembangunan Gedung Kuliah Jurusan Tarbiyah seluas 730 m2 b. Pembangunan Gedung Kuliah Jurusan Syari’ah seluas 730 m2 c. Pembangunan Gedung Kuliah Kelas In ternasional seluas 230 m2 d. Pembangunan prasarana lingkungan gedung kelas internasional seluas 646 m2 e. Pembangunan Toilet Mahasiswa (Toilet dan tempat wudhu di sebelah gedung laboratorium Ibadah dan Muamalah) seluas 43 m2
4.
2016
a. Penyelesaian Pembangunan Gedung Kuliah Jurusan Syari’ah seluas 730 m2 (mangkrak tahun 2015) b. Pembuatan sekat ruang kaca pimpinan.
5
2017
a. Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu seluas 4693 m2. Gedung ini dibangun melalui anggaran SBSN TA 2017. Pada saat masa jabatan Ketua STAIN Kudus periode 2013-2017 habis (bulan Mei 2017) pembangunan gedung ini sudah mulai dilaksanakan dan bulan April 2017 dilakukan pele takan batu pertama. Pembangunan ge dung ini akan selesai pada akhir tahun 2017. b. Pembangunan Prasarana Lingkungan Gedung Kuliah Terpadu Pembangunan ini belum dilaksanakan prosesnya pada saat habis masa jabatan Ketua periode 2013-2017.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
| 67
4) Pengembangan Sarana Pendidikan pada tahun 2013 s/d 2017 Pada tahun 2013-2017 STAIN Kudus mengembang kan sarana pendidikan diantaranya adalah: No Tahun
68 |
Jenis Pembangunan Fisik
1.
2013
a. Pengembangan sarana koleksi perpus takaan. b. Penambahan perangkat pengolah data dan komuniasi sebanyak 281 unit c. Penambahan peralatan dan fasilitas per kantoran sebanyak 935 unit
2.
2014
a. Penambahan perangkat pengolah data dan komuniasi sebanyak 32 unit b. Penambahan peralatan dan fasilitas per kantoran sebanyak 928 unit
3.
2015
a. Penambahan sarana koleksi perpus takaan; b. Penembahan perangkat pengolah data sebanyak 37 unit; c. Pengadaan Alat Peraga Kesenian Prodi PGMI dan PIAUD; d. Pengadaan Stasiun Radio (Lab KPI) se banyak 1 unit; e. Penambahan Peralatan dan Fasilitas Ruang Kuliah sebanyak 988 unit; f. Pengadaan sistem aplikasi perbankan un tuk laboratoratorium prodi ES;
4.
2016
Penambahan sarana pendidikan sebenarnya telah direncanakan akan tetapi karena ke bijakan pemotongan anggaran, maka pada tahun ini tidak ada penambahan sarana pen didikan.
5
2017
a. Pengadaan Meubelair b. Pengadaan Buku Perpustakaan Poin a dan b dilaksanakan prosesnya pada saat habis masa jabatan Ketua periode 20132017
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
BAB III VISI, MISI KEPEMIMPINAN CALON KETUA STAIN KUDUS PERIODE 2017- 2021
W
illiam N Dunn36 seorang pakar kebijakan publik menjelaskan bahwa keberhasilan seorang pe mimpin ditentukan oleh sejauhmana arah kon sep atau pikiran yang dimiliki dalam merespon situasi dan kondi si yang dihadapi. Arah pemikiran akan menuntut menuju tujuan yang dicita citakan. Arah dan konsep atau pola pikir biasa disebut sebagai visi dan misi. Visi dan misi dapat dijadikan salah satu instrumen atau alat ukur untuk mengetahui sebara besar jauh kualitas personal, sosial dan manajerial serta keberhasilan seorang pemimpin da lam menjalankan tugas dan fungsinya. Visi dan misi juga dapat dijadikan sarana untuk mengetahui gambaran secara umum ten tang karakter kepemimpinan yang akan dilakukan. Visi yang baik adalah yang bersifat rasional, empiris dan obyektif dalam artian apa yang dipikirkan dapat dibenarkan menurut kacamata atau pertimbangan akal rasional, sesuai dengan realitas yang ada di sekitarnya baik dalam kurun waktu sekarang dan di masa men datang atau relevan dengan dinamika masyarakat serta apa yang dikonsepkan benar benar sesuai dengan apa yang terjadi (tidak mengada ada). 36 William N Dunn (1981), Public Policy Analysis : An Introduction, By Pren tice-Hall, Inc, Englewood Cliff New York.. William N Dunn adalah seorang profesor dalam bidang kebiajkan publik dari Universitas Pittsburgh. Pada tahun 1964 lulus sarjana muda (BA) dari University of California dalam bidang Political Science. Pada tahun 1966 meraih gelar Master (MA) dari kampus yang sama dalam bidang yang sama. Dan gelar PhD diraih pada tahun 1969 dalam bidang Government and International Relation, Claremont Graduate School and university centre.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
| 69
A. Visi Kepemimpinan Mewujudkan STAIN Kudus kampus bermutu dan ber manfaat sehingga menjadi rujukan utama dalam penyelesa ian problem umat Islam37. Visi ini ditekankan kepada tiga hal utama yaitu: 1. Bermutu38 adalah semua proses yang dilakukan selalu sesuai dengan ketentuan atau regulasi yang ditetapkan. Bagi STAIN Kudus ketentuan atau regulasi setidaknya me nyangkut dua hal yaitu regulasi yang ditentukan menurut agama yang diyakini (Islam) dan regulasi yang ditentukan oleh pemerintah (negara). Sebagai Aparatur Sipil Nega ra (ASN) dilingkungan Kementerian Agama harus selalu memiliki kesadaran dan komitmen untuk menjalankan semua regulasi secara tertib yang dilandasi oleh semangat menjalankan nilai nilai agama Islam (ibadah). Jika dua hal itu berjalan secara beriringan maka akan melahirkan sikap, perilaku dan hasil yang optimal dan tidak akan menyele weng dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya 37 Visi tersebut di landasi oleh asumsi bahwa STAIN Kudus sebagai pergu ruan tinggi agama Islam memiliki tugas dan tanggung jawab mengembangkan ilmu pengetahuan dan menyelesaikan problem umat Islam. Perguruan Tinggi ti dak boleh hanya berfungsi mengembangkan ilmu dan melahirkan produk ilmu ilmu melalui penelitian tetapi justru ada yang paling penting bagaimana Perguru an Tinggi selalu hadir di saat masyarakat memiliki problem kehidupannya. Suatu perguruan tinggi harus mampu menjadikan dirinya sebagai rujukan masyarakat pada saat masyarakat mengalami kesulitan atau kebingungan dalam kehidupan. STAIN Kudus sebagai perguruan tinggi agama selain menjalankan fungsi keilmuan dalam artian mengembangkan ilmu melalui penelitian juga harus mampu mem berikan bantuan dan solusi keagamaan dan kemasyarakatan. Artinya semua pro duk keilmuan berupa karya ilmiah, hasil penelitian harus benar benar berdasarkan realitas problem kehdupan masyarakat. 38 Mutu memiliki makna yang bervariasi dalam artian masing masing tokoh/ pakar memiliki pemahaman atau konsep yang berbeda-beda. JM Juran memiliki pandangan mutu adalah sesuai dengan harapan pelanggan (stakeholders). Philip B Crosby, mutu adalah segala sesuatu yang bisa mencukup kebutuhan para peng guna (stakeholders). Edwadr Deming, mutu adalah proses yang sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Pada dasarnya mutu adalah zero defect artinya ke giatan yang berusaha seoptimal mungkin untuk tidak ada kesalahan atau cacat. Visi ini mengandung makna seluruh civitas akademika STAIN Kudus dalam men jalankan tugas dan tanggung jawabnya harus berusaha untuk tidak melakukan kesalahan sekecil apapun.
70 |
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
walau sekecil apapun. Bermutu dapat dikatakan perilaku tertib dan disiplin, karena dengan modal tertib dan disiplin semua pekerjaan akan dapat diselesaikan secara tuntas. Hal ini sesuai firman Allah SWT “Maka tetapkanlah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan juga orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampui batas” (QS. Huud: 112). Hadis yang diriwayatkan dari Ibnu Umar Radhiallahu ‘anhu, ia berkata “ Rasulullah sholallahu alaihi wasalam memegang pundaku lalu berkata: jadilah engkau di dunia ini seakan akan sebagai pengembara atau orang asing, lalu Ibnu Umar berkata : jika engkau di waktu sore, jangan menunggu waktu pagi, dan jika engkau di waktu pagi ja ngan menunggu waktu sore, pergunakanlah waktu sehat mu sebelum datang sakitmu dan pergunakan waktumu sebelum datang waktu matimu”. (HR. Bukhari). 2. Bermanfaat39 adalah apa yang dilakukan seluruh civitas akademika STAIN Kudus mampu memberikan pengaruh/ dampak positif bagi diri sendiri maupun orang lain (ma syarakat). Pentingnya memberi manfaat bagi umat Islam sangat penting, karena salah satu tolak ukur manusia yang baik atau ideal adalah yang bisa memberikan manfaat ke pada dirinya sendiri dan orang lain. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt “ jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri “ (QS. Al Isra : 7). Dan juga dikuatkan dengan hadis yang mengatakan bah wa “ Sebaik baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain”. 3. Rujukan utama menyelesaikan problem umat adalah STAIN Kudus mampu menjadi perhatian atau pijakan semua mas Banyak yang masih salah persepsi bahwa manfaat seakan akan hanya di lihat dari aspek materi (harta). Manfaat dalam visi ini adalah setidaknya memiliki empat hal (a) manfaat dari aspek ilmu pengetahuan. (b) manfaat dari aspek materi (harta). (c) manfaat dari aspek tenaga atau kehlian/keterampilan (profesi) (d) man faat dari aspek sikap dan perilaku. Sebagai civitas akademika STAIN Kudus harus memiliki komitmen bahwa kempat hal tersebut harus memberikan pengaruh/ dampak positif bagi dirinya atau orang lain. Artinya apa yang dimiliki oleh semua civitas akademika STAIN Kudus harus mampu memberikan nilai tambah atau pen garuh positif bagi dirinya sendiri dan juga bagi orang lain. 39
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
| 71
yarakat pada saat menghadapi problem yang dihadapi. Dengan kata lain STAIN Kudus menjadi tempat untuk ber tanya, mencari solusi atas semua persoalan yang dihadapi masyarakat pada umumnya dan umat Islam khususnya. Artinya STAIN Kudus Harus bisa menjadi contoh (uswah) di mata masyarakat /bangsa Indonesia pada umumnya dan umat Islam khususnya. Uswah akan dapat diperoleh jika STAIN Kudus selalu melakukan sesuai dengan kreteria aturan (mutu) dan mampu memberikan nilai tambah yang positif (manfaat) baik untuk dirinya ataupun orang lain. Hal ini sesuai dengan firman Allah “Sesungguhnya dalam diri Rasul itu terdapat suri tauladan yang baik bagimu y aitu bagi orang orang yang mengharap rahmat Allah dan ke datangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah SWT.” (QS. Al Ahzab : 21). STAIN Kudus sebagai satu-satu nya Perguruan Tinggi Keagamaan di wilayah pantura jawa tengah bagian timur harus mampu menjadi lembaga yang selalu diikuti dan menjadi panutan masyarakat. Urgensi STAIN Kudus menjadi panutan dapat dilihat dari tugas dan tanggung jawab yang dimiliki yang bernama Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri dari Pendidikan dan peng ajaran40, penelitian41 dan pengabdian kepada masyarakat42. Ketiga tugas tersebut mengharuskan selalu berkaitan de ngan orang lain/masyarakat. Sehingga apa yang dilakukan STAIN Kudus secara evolutif akan menjadi magnet, idola, panutan bagi masyarakat. Dengan demikian, Visi misi un tuk menjadikan STAIN Kudus sebagai rujukan sangat ra sional, simpel dan keniscayaan bagi setiap pemimpin yang 40 Proses pengembangan ilmu pengetahuan yang dilakukan melalui per temuan atau interaksi dengan mahasiswa baik dalam suasana formal ataupun in formal yang didasarkan dengan kesadaran dan perencanaan tertentu. Pendidikan dan pengajaran tidaka harus di dalam suatu ruangan yang formal, tetapi bisa di manapun asalkan dilakukan dengan penuh kesadaraan dan perencanaan yang sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 41 Melakukan pengembangan ilmu pengetahuan melalui cara cara yang ber sifat rasional, empiris dan obyektif yang dipublikasikan dalam jurnal yang memiliki kreteria ilmiah. 42 Proses mengimplementasikan ilmu pengetahuan kepada orang lain (mas yarakat) dengan tujuan masyarakat memiliki kemampuan untuk menghadapi atau menyelesaikan problem kehidupan yang dimiliki.
72 |
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
akan memimpin STAIN Kudus di masa mendatang khusus nya periode 2017-2021.
B. Misi43 Kepemimpinan 1. Menyelenggarakan proses pendidikan, pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang taat asas dan aturan. Misi ini dimaksudkan untuk mencapai ru musan visi tentang terwujudnya STAIN Kudus yang bermu tu. Mutu akan dapat diraih dimulai dari komitmen dan ke sediaan untuk selalu taat kepada aturan agama dan aturan sosial atau aturan birokrasi. 2. Meningkatkan hasil guna pendidikan dan pembelajaran, penelitian serta pengabdian masyarakat yang bisa dira sakan lebih positif bagi civitas akademika dan stakehlders. Misi ini dimaksudkan untuk mencapai rumusan visi STAIN Kudus yang bermanfaat. Kemanfaatan bagi STAIN Kudus akan dapat dicapai jika semua produk baik pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat selalu ditingkat kan. 3. Mengoptimalkan pelayanan akademik dan manaje rial dengan mengedepanan semangat pengabdian sehingga tercapai kampus yang mampu menjawab persoalan umat. Misi ini dimaksudkan untuk mencapai visi tentang STAIN Kudus menjadi rujukan untuk menyelesaikan problem umat dari aspek pelayanan. STAIN Kudus akan mampu menjadi rujukan masyarakat jika diawali dari kualitas pe layanan (excellent service) dari semua aparatur STAIN Ku dus. 4. Mengembangkan mutu kelembagaan berbasis Teknologi Informasi untuk memudahkan akses ilmu pengetahuan dan teknologi bagi civitas akademika dan stakeholders Misi merupakan penjabaran secara kongkrit atas visi yang nantinya akan dijabarkan kedalam program kerja. Dengan kata lain program kerja yang disusun didasarkan misi yang disusun oleh seorang pemimpin. Setiap misi bisa menjadi beberapa jenis program kerja. Empat misi yang saya rumuskan itu menggambar kan arah atau runag lingkup program kerja yang akan saya lakukan selama empat tahun ketika menjadi ketua STAIN Kudus periode 2017-2021. 43
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
| 73
secara optimal. Misi ini dimaksudkan untuk mencapai visi tentang STAIN Kudus sebagai rujukan untuk menyele saikan persoaan umat melalui optimalisasi lembaga dalam memanfaatkan sarana teknologi informasi. Teknologi in formasi menjadi sangat penting dalam mewujudkan eksis tensi STAIN Kudus sebagai kampus yang bisa membantu semua problem masyarakat.
C. Makna Misi 1. Menyelenggarakan proses pendidikan, pembelajar an, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang taat asas dan aturan akan mudah tercapai jika didukung de ngan ketersediaan berbagai regulasi atauran teknis seperti Standar Operating Prosedur (SOP)44. Oleh sebab itu harus disusun secara lengkap dan sempurna semua perangkat pendukung seperti kebijakan akademik, pedoman ke giatan dan standar operating prosedur disemua unit dan semua jenis kegiatan. 2. Meningkatkan hasil guna pendidikan dan pembelajar an, penelitian serta pengabdian masyarakat yang bisa dirasakan lebih positif bagi civitas akademika dan stakeholders dimaksudkan proses mendorong, memberi ke sempatan dan memberikan bukti nyata kepada penggu na STAIN Kudus sehingga apa yang dilakukan oleh civitas akademika STAIN Kudus benar benar ada pengaruh positif (manfaat) bagi kehidupan masyarakat. Hal ini berimplikasi kepada konsep mutu menurut pandangan JM Juran45 bah 44 Standard Operating Procedure (SOP) bagi saya merupakan dokumen per tama dan utama untuk mengetahui atau mengukur kinerja baik personal mau pun unit. Oleh sebab itu SOP menjadi sangat penting di setiap lembaga termasuk STAIN Kudus. Semua kegiatan apapun harus memiliki SOP sehingga akan mudah untuk mengetahui kekurangan dan kelebihannya. Hal ini sesuai dengan visi yang saya rumuskan menjadi STAIN Kudus bermutu dan bermanfaat sehingga mampu menjadi rujukan masyarakat dalam menyelesaikan problem umat. 45 Pendapat JM Juran di kutip oleh Jerome S Arcaro (2006) Pendidikan berbasis Mutu (terj), Pustaka Pelajar Yogyakarta. Lembaga Pendidikan yang bermutu adalah yang selalu memperhatikan aspek sosial dalam artian mampu memberikan lulusan atau produk yang sesuai dengan harapan masyarakat (stakeholders).
74 |
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
wa mutu adalah didasarkan kepada kepuasan pelanggan. Ukuran atau indikator hasil guna proses pendidikan dan pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat di lihat dari kepuasan atau kecocokan stakeholders terhadap apa yang dihasilkan oleh STAIN Kudus. 3. Mengoptimalkan pelayanan akademik dan manaje rial dengan mengedepankan semangat pengabdian sehingga tercapai kampus yang mampu menjawab persoalan umat, dimaksudkan bahwa STAIN Kudus sebagai satu satunya Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri yang ada di wilayah pantura Jawa Tengah bagian timur harus bisa menjadi ru jukan atau tumpuhan harapan umat Islam (uswah/contoh) dalam menghadapi problematika kehidupan, mulai dari problem individual atau personal, problem sosial dan juga problem kelembagaan STAIN Kudus. Pelayanan manajerial dimaksudkan apa yang dilakukan oleh civitas akademika STAN Kudus harus memiliki kesan positif bagi masyarakat. 4. Mengembangkan mutu kelembagaan berbasis Teknologi Informasi untuk memudahkan akses ilmu pengetahuan dan teknologi bagi civitas akademika dan stakeholders secara optimal, dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa STAIN Kudus sebagai salah satu perguruan tinggi Islam harus bisa memberikan kemudahan akses informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat sehingga STAIN Kudus benar benar mampu sebagai sumber informa si dan sumber penyelesaian problem umat. STAIN Kudus sebagai kampus keagamaan harus mampu menjadi tem pat mengadu, mencari solusi tentang berbagai persoalan keilmuan dan persoalan sosial budaya bagi masyarakat.
D. Program Peningkatan Mutu Rumusan Visi dan Misi harus dikuatkan dengan ber bagai program kerja yang nyata atau operasional sehingga visi dan misi dapat tercapai secara cepat dan tepat. Sebagai Calon ketua STAIN Kudus periode 2017-2021, maka saya rumuskan program peningkatan mutu kelembagaan sebagai berikut: Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
| 75
1. Meningkatkan Sandar Mutu di semua unit yang ada di lingkungan STAIN Kudus. Hal ini dilakukan dengan cara : a. Mengembangkan organisasi Pusat Penjaminan Mutu atau P2M dengan membuka unit atau bidang penjami nan mutu internal ( tahun 2017- 2018)46 b. Mengirim pelatihan atau kursus kepada para dosen tentang pelatihan penjaminan mutu ( tahun 2017) c. Mengadaan diklat khusus bagi para dosen dan pimpinan tentang strategi dan tehnis pelaksanaan dan evaluasi mutu internal. ( tahun 2017-2018) d. Melengkapi dan menyempurnakan Standard Operating Procedure (SOP) dan pedoman semua kegiatan di STAIN Kudus. ( tahun 2017-2018) 2. Mengembangkan kualitas akademik dan Sumber Daya Manusia bagi dosen dan karyawan. Hal ini dilakukan de ngan cara: a. Mendorong atau memberi fasilitas kepada para dok tor untuk memperoleh jabatan guru besar dengan cara mengirim atau memberi kesempatan untuk short course ke luar negeri dengan hasil karya ilmiah yang bisa dipublikasikan jurnal internasional terindeks sco pus. (mulai tahun 2018) b. Memberi insentif kepada para dosen yang memiliki karya ilmiah bereputasi. (Mulai tahun 2018) c. Mewujudkan 50 % dosen STAIN Kudus bergelar Doktor dan 10 % dosen bergelar profesor. (tahun 2021)47 46 Pusat Penjaminan Mutu (P2M) bagi STAIN Kudus tidak cukup hanya lemba ga yang bertugas menyusun dan melaksanakan SOP yang ada, P2M harus mampu menjadi lembaga atau unit yang mampu mengaudit semua kegiatan sehingga apa yang dilaksanakan oleh semua unit dan personal benar benar sesuai dengan harapan yaitu visi bermutu dan bermanfaat. Kalau pada saat sekarang P2M masih belum banyak yang dilakukan maka mulai tahun depan jika saya terpilih menjadi ketua STAIN Kudus akan segera saya lakukan pembenahan dengan cara menam bah kewenangan P2M sebagai lembaga audit internal yang profesional. 47 Sampai bulan desember 2016, jumlah dosen STAIN yang bergelar Doktor (lulus S3) baru mencapai angka 21 % yaitu jumlah dosen yang berpendidikan Dok tor 40 orang dari jumlah dosen sebanyak 190 dosen. Dosen STAIN Kudus terdiri dari Dosen tetap PNS sebanyak 130 orang dan dosen tetap bukan PNS sebanyak
76 |
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
d. Mewujudkan 30 % karyawan STAIN Kudus bergelar Ma gister sesuai dalam bidangnya. ( tahun 2021) 3. Meningkatkan mutu kelembagaan yang mampu men jawab problem masyarakat. Hal ini dilakukan dengan cara: a. Mempercepat transformasi kelembagaan menjadi UIN48, karena hanya dengan UIN bisa memperlebar mandate untuk memberi dan menyelesaikan problem umat Islam. Tantangan dan problem umat Islam tidak akan mampu dijawab hanya dengan status kelem bagaan STAIN atau IAIN. ( tahun 2020) b. Membuka program penyelenggaraan program Profesi Pendidikan (PPG) untuk jurusan Tarbiyah dan Profesi advokat (Jurusan Syariah) serta Profesi Akuntan (untuk Jurusan Ekonomi Islam)49. (tahun 2019) c. Membuka kelas internasional sebagai kelas unggulan yang memiliki kemampuan dalam metodologi pene litian, ketrampilan bahasa asing secara baik dan be nar sehingga mampu menghadapi globalisasi. (tahun 2018) 60 orang. (sumber laporan tahunan ketua STAIN Kudus periode 2013-2017). Angka prosentase ini menurut saya masih perlu dikembangkan secara cepat, menurut hitungan saya, jumlah Doktor di suatu perguruan tinggi minimal mencapai ang ka 30 %. Dan yang bergelar Profesor minimal 10 % dari jumlah keseluruhn dosen. Hal ini didasarkan asumsi bahwa STAIN Kudus harus selalu meningkatkan kualitas keilmuan yang tidak cukup yang bersifat normatif, tetapi semua ilmu harus aplikatif (transformatif ). Secara akademik, dosen yang bergelar doktor dan profesor yang memiliki peluang besar untuk melahirkan ilmu yang aplikatif untuk kepentingan masyarakat. 48 Problem umat Islam dan masyarakat sangat luas yang bersifat multidi mensional dalam artian menyangkut disiplin ilmu yang bervariasi. Secara kelem bagaan, UIN diberi kewenangan bisa membuka semua disiplin ilmu pengetahuan sehingga dengan UIN secara normatif, akan bisa mengembangkan semua ilmu di berbagai bidang kehidupan masyarakat. Jika hanya STAIN dan IAIN, maka umat Is lam sangat terbatas dalam mengembangkan ilmu yang berimplikasi terbatas juga dalam membantu penyelesaian problem umat Islam. Jika hanya STAIN maka visi saya untuk menjadi rujukan penyelesaian problem umat Islam tidak akan tercapai. Transformasi menjadi UIN menajdi pilihan yang tidak bisa di tawar tawar lagi. 49 Pembukaan atau penyelenggaraan program profesi akan memperkuat dan mempercepat STAIN Kudus manjadi kampus yang menjadi rujukan atau contoh (uswah) bagi masyarakat dalam menyelesaikan problematika keheidupannya. Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
| 77
d. Memiliki jurnal ilmiah terakreditasi nasional minimal 50 % dan memiliki jurnal ilmiah terindeks scopus minimal 2 jurnal50. (tahun 2019). e. Meningkatkan pengelolaan jurnal ilmiah terakreditasi nasional dan internasional. (setiap saat) f. Melakukan digitalisasi semua produk karya ilmiah dan hasil pengabdian masyarakat yang dihasilkan civitas akademika STAIN Kudus. (mulai tahun 2017). 4. Meningkatkan Mutu Lulusan yang kompeten dan pro fesional dalam mengaplikasikan teori dalam lapangan pekerjaan dan mampu melaksanakan dakwah Islam se hingga terwujud sistem kehidupan masyarakat yang mo derat, santun dan damai. Hal ini dilakukan dengan cara : a. Meningkatkan standar mutu proses seleksi peneri maan calon mahasiswa baru. (mulai tahun akademik 2017/2018) b. Melengkapi sarana prasarana pembelajaran berbasis Teknologi Informasi seperti e-learning. (tahun 2018) c. Menyusun dan mengembangkan kurikulum yang mampu menumbuhkan krativitas lulusan dalam ke hidupan sosial. ( tahun 2019) d. Melengkapi sumber belajar (referensi) yang berbahasa Indonesia dan Berbahasa Asing. (tahun 2018) e. Mengoptimalkan pembinaan alumni dengan cara mengembangkan organisasi alumni disetiap wilayah kabupaten (tahun 2018) f. Menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga stakeholders sebagai tempat magang para mahasiswa. (ta hun 2018) g. Memberikan bekal/pelatihan tentang kesiapan meng hadapi lapangan pekerjaan kepada alumni sebelum Sampai bulan april 2017, STAIN Kudus memiliki /mengelola jurnal dengan Open Jurnal System (OJS) sebanyak 23 jurnal yang teraakreditasi nasional 5 jur nal dan yang mendapat bantuan dari kemenang pendampingan menuju jurnal terindeks scopus ada 2 (dua) jurnal. Untuk memacu percepatan perkembangan kampus agar menjadi rujukan masyarakat harus minimal 50 % dari jumlah jurnal harus terakreditasi dan 10 % dari jumlah jurnal harus terindeks scopus. 50
78 |
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
melaksanakan wisuda sarjana dan pascasarjana. (mulai calon wisudawan bulan oktober 2017) 5. Meningkatkan kualitas kerjasama ditingkat nasional dan internasional untuk menuju kelas/kampus internasional. Hal ini dilakukan dengan langkah langkah sebagai berikut: a. Kerjasama dalam bidang penelitian dosen dengan lembaga ditingkat nasional dan internasional. (tahun 2018) b. Kerjasama dalam bidang pengabdian masyarakat de ngan lembaga ditingkat nasional dan internasional. (tahun 2018) c. Mengirim para dosen STAIN Kudus menjadi dosen tamu di berbagai perguruan tinggi di luar negeri baik melalui biaya dari kementerian agama maupun dari dana DIPA STAIN Kudus. (mulai tahun 2019) d. Mengirim mahasiswa menjadi volunteer ke berbagai lembaga di luar negeri. (mulai tahun 2019) e. Menghadirkan dosen tamu dari berbagai perguruan tinggi di luar negeri menjadi dosen tamu di STAIN Ku dus. (mulai tahun 2017) f. Mensosialisasikan visi, misi dan program kerja melalui media massa cetak dan elektronik tingkat lokal Jawa Tengah dan nasional. (mulai tahun 2017)
E. Visi Misi dan Teori Laut (Oceans Theory) Melaksanakan visi dan misi serta program kerja harus didasarkan pada filosofi dan teori yang di susun oleh pemim pin. Tanpa adanya teori yang melandasi maka visi dan misi ser ta program kerja akan terasa kering, ibarat masakan “kurang sedap” pada saat dinikmati atau dirasakan. Visi misi yang te lah saya rumuskan menjadikan STAIN Kudus kampus bermutu dan bermanfaat untuk menjadi rujukan menyelesaikan pro blem umat, didasarkan atau dilandasi oleh teori laut/samudra (oceans theory). Artinya dalam membangun dan mengem bangkan serta memimpin STAIN Kudus didasarkan dengan teori laut/samudra. Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
| 79
Setiap pemimpin yang hebat selalu memiliki unggu lan keilmuan atau unggulan program yang dijadikan inspirsi untuk menggerakkan semua elemen yang dipimpin. Setiap pemimpin dikenal dari unggulan keilmuan atau unggulan bi rokrasi yang menjadi semboyan selama memimpin. Misalnya Presiden Afrika Selatan Nelsen Mandela memiliki semboyan “Politik Apartheid”, Presiden India yang meninggal tahun 1948 Mahatma Gandhi memiliki semboyan Ahimsa (bersatu, berda mai dan bersaudara). Presiden Indonesia Pertama Ir. Soekar no memiliki teori politik “Nasakom”. Presiden Indonesia ke 2 H. Soeharto, memiliki pemikiran politik Demokrasi Pancasila. Presiden Indonesia sekarang Ir. H. Joko Widodo memiliki sem boyan Nawacita. Para pemimpin perguruan tinggi atau para ilmuwan juga memiliki banyak teori yang mampu menjadi inspirasi masyarakat pada umumnya dan civitas akademika khususn ya. Sebut saja KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) memiliki is tilah atau unggulan keilmuan “Pribumisasi Islam”. Prof. Dr. Nur Cholis Madjid dikenal dengan “Islam Yes, Partai Islam No”. Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj (Ketua Umum PBNU) memiliki istilah atau keunggulan keilmuan “Islam Nusantara”. Prof. Dr. Mukti Ali memiliki teori “Scientific Cum Doktriner”, Prof. Dr. H. Amin Abdullah memiliki teori keilmuan “Jaring laba-laba”. Prof. Dr. Imam Suprayogo memiliki teori keilmuan “Pohon Ilmu”. Dan masih banyak tokoh lainnya yang tidak mungkin saya sebut semuanya di buku ini. Jika terpilih menjadi ketua STAIN Kudus periode 20172021 maka saya akan menjadikan teori keilmuan bernama “Teori Lautan” sebagai basis menjalankan kepemimpinan dan manajerial untuk mengembangkan masa depan STAIN Kudus. Relevansi rumusan visi, misi dan program kerja yang sya ru muskan dengan teori lautan atau teori samudra dapat diliaht dari delapan aspek sebagai berikut: Pertama, Kampus STAIN Kudus ibarat sebuah lautan atau samudara yang memiliki wilayah sangat luas. Artinya semua civitas akademika STAIN Kudus harus memiliki wa 80 |
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
wasan atau cara pandang yang luas dan bersifat multi disiplin ilmu pengetahuan. Menafsirkan atau memberi pemahaman agama kepada masyarakat harus dilihat dari berbagai dimensi (multidisipliner). Jangan sampai agama hanya dilihat dari satu perspektif atau satu pendekatan. Jika agama hanya dilihat dari satu aspek /satu pendekatan maka hanya akan melahir kan cara fikir tekstual dan normatif yang ujung ujungnya la hir radikalisme dan anarkhisme sehingga citra Islam sebagai agama rahmatan lil ’alamiin menjadi hilang. Kekerasan dan radikalisme muncul ke permukaan lebih banyak disebabkan oleh cara pandang atau cara fikir terhadap norma atau ayat al Qur’an dan hadis. Semakin kontekstual dalam memahami ayat maka semakin besar peluang untuk melahirkan perilaku yang santun, damai, toleran dan demokrasi, sebaliknya se makin tekstualis dalam memahami ayat maka peluang besar melahirkan gerakan dan perilaku anarkhis, radikalis dan ke kerasan atau criminal. Kedua, Kampus STAIN Kudus ibarat lautan/samudra yang memiliki air sangat banyak dan dalam. Artinya Civitas akademika STAIN Kudus harus memiliki ilmu yang mendalam dan komprehensif. Semua dosen dan lulusan harus memiliki penguasaan keilmuan sesuai masing masing kompetensinya secara utuh dan komprehensif. Ilmu yang dikembangkan oleh STAIN Kudus tidak boleh setengah setengah atau setengah matang. Apa yang di lakukan harus benar benar sempurna menurut kacamata teori akademik dan rasional. Ketiga, Kampus STAIN Kudus ibarat Lautan atau sa mudera yang isinya terdiri dari beraneka macam ikan dan je nis binatang lainnya. Artinya semua orang atau civitas akade mika STAIN Kudus harus memiliki kesadaran dan pemahaman bahwa STAIN Kudus ini di dalamnya ada berbagai macam ragam pemikiran, disiplin ilmu, latar belakang organisasi so sial, berbagai macam pemikiran madzhab. Walaupun lautan itu memiliki berbagai macam jenis binatang tetapi lautan ti dak pernah mendengar ada konflik antar binatang. Artinya walaupun Kampus STAIN Kudus memiliki berbagai macam dan ragam perbedaan maka tidak boleh melahirkan konflik Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
| 81
diantara civitas akademika STAIN Kudus. Kita memiliki falsafah Ikhtilaafu ummati rahmatun (perbedaan itu harus melahirkan kebaikan untuk semua). Keempat, Kampus STAIN Kudus ibarat lautan atau samudera yang selalu memiliki ombak secara terus menerus mulai dari ombak yang besar sampai yang kecil. Artinya semua civitas akademika STAIN Kudus harus secara terus menerus ti dak boleh berhenti melakukan perkembangan dan perubah an (inovasi) mulai dari perubahan yang kecil sampai yang be sar, inovasi dari yang simple/sederhana sampai yang rumit/ mendetail, perubahan dari yang biasa biasa saja sampai yang monumental. Ombak ibarat dinamika atau inovasi. Jika lautan tidak pernah berhenti dari ombak maka STAIN Kudus juga ti dak boleh berhenti melakukan inovasi (dinamika). Kelima, Kampus STAIN Kudus ibarat lautan atau samudera siapapun yang akan berlayar masuk ke lautan harus menyesuaikan suasana dan arah ombak. Jika melawan arah ombak maka akan celaka. Artinya civitas akademika STAIN Kudus harus memiliki keyakinan dan kesadaran setiap men jalankan tugas dan tanggung jawabnya harus selalu mem perhatikan aturan dan regulasi. Siapapun yang tidak sesuai dengan regulasi atau aturan maka akan celaka. Menyesuaikan arah ombak sama dengan memperhatikan atau berpegang teguh kepada aturan /regulasi yang ada. Siapapun orangnya mulai dari pucuk pimpinan sampai staf terendah jika tidak menyesuaikan dengan regulasi atau taat asa maka akan ce laka atau gagal. Keenam, Kampus STAIN Kudus ibarat lautan atau samudera yang apapun yang diambil dari dalam lautan atau samudera statusnya menjadi halal/sah/boleh. Artinya semua civitas akademika STAIN Kudus harus mampu menjalankan tugas dan tanggung jawabnya yang mampu mencetak atau merubah mahasiswa yang tidak cerdas menjadi cerdas, dari mahasiswa yang tidak paham ilmu keIslaman menjadi paham ilmu keIslaman, dari mahasiswa yang sikap perilakunya ku rang ideal menjadi ideal, mahasiswa yang awalnya tidak rajin 82 |
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
beribadah menjadi rajin dan taat beribadah, mahasiswa yang awalnya tidak bisa membaca dan menulis Al qur’an menjadi lancar membaca dan mampu menulis al Qur’an. Sejelek apa pun selama bersedia masuk menjadi civitas akademiak STAIN Kudus akan menjadi orang yang baik dan bermanfaat untuk dirinya dan orang lain. Dengan kata lain apa yang dilakukan oleh civitas akademika STAIN Kudus selalu memberikan pe ngaruh atau dampak positif untuk semua orang (bermanfaat). Ketujuh, Kampus STAIN Kudus ibarat lautan atau samudera yang selalu menghubungkan antar wilayah, nega ra bahkan benua. Di manapun wilayah selalu ada laut, di seti ap kabupaten hampir semuanya memiliki laut. Setiap negara pasti memiliki laut. Artinya sebagai pemimpin STAIN Kudus di masa depan harus selalu hadir atau ada disetiap peristiwa51, kegiatan dan juga memiliki ketrampilan jaringan kerjasama tidak hanya lokal tetapi internasional. Selalu ada dan selalu hadir seperti hanya hadirnya lautan di setiap wilayah. Kedelapan, Kampus STAIN Kudus ibarat lautan yang memiliki wilayah lebih luas dibanding daratan. Dalam per spektif ilmu bumi, luas lautan mencapai 71% sedang luas da ratan hanya 29%. Hal ini dapat dilihat banyaknya ayat al Qur’an yang menjelaskan tentang bahr atau laut sebanyak 32 kali sedangkan yang menyebut barr (daratan) sebanyak 13 kali. Artinya sebagai pemimpin STAIN Kudus harus bisa membawa STAIN Kudus dalam semua percaturan kehidupan sosial baik di tingkat lokal, nasional dan internasional. Semua peristiwa dalam dalam kehidupan harus didominasi oleh STAIN Kudus. Hal ini mengandung implikasi bahwa STAIN Kudus harus sela lu hadir dan mengambil peran mayoritas kegiatan di tengah tengah masyarakat. Jika hal itu dilaksanakan maka STAIN Ku dus akan mampu menjadi rujukan (uswah) masyarakat dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan penyelesaian pro blem umat Islam. Sebagai pemimpin perguruan tinggi, harus selalu mengetahui secara detail semua persoalan yang terjadi, sehingga bisa menjadi inspirasi melakukan inovasi bagi bawahannya/stafnya. Pemimpin atau ketua STAIN Kudus selalu mengetahui dan sekaligus memberi solusi atas semua problem yang ada di kampus STAIN Ku dus. 51
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
| 83
F. Relevansi Dengan Visi Misi Pendidikan Islam 20152019 Visi dan misi pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri harus relevan dengan visi misi Direktorat Jen deral Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indone sia52. STAIN Kudus bagian dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia maka apa yang dirumuskan harus singkron atau sesuai dengan visi dan misi yang dirumuskan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. Visi Pendidikan Islam 2015-2019 adalah “Terwujudnya Pendidikan Islam yang Unggul, Moderat dan Menjadi Rujukan Dunia dalam Integrasi Ilmu Agama, Pengetahuan dan Tek nologi”. Adapun rumusan misinya adalah: 1. 2. 3. 4.
Meningkatkan akses Pendidikan Islam yang merata Meningkatkan mutu Pendidikan Islam Meningkatkan relevansi dan daya saing Pendidikan Islam Meningkatkan tatakelola Pendidikan Islam yang baik. Rumusan visi dan misi Direktorat Jenderal Pendi dikan Islam 2015-2019 mengarah kepada pentingnya kualitas (mutu) sehingga akan tercapai sebagai pusat perhatian atau tujuan dunia dalam pengembangan ilmu ilmu keIslaman dan tenknologi bagi Pendidikan Islam di bawah pembinaan dan tanggung jawabnya. Visi yang dirumuskan sangat relevan dengan tuntutan atau dinamika perkembangan zaman yang kiat menuntut adanya profesionalaisme dan kualitas secara utuh bagi semua lembaga dan/atau semua orang. Rumusan visi dan misi yang dimiliki Pendidikan Islam kementerian agama Republik Indonesia tidak akan berarti apa apa jika tidak diikuti oleh lembaga pendidikan di bawahnya. 52 http://pendis.kemenag.go.id diunduh pada tanggal 04 Mei 2017. Visi dan misi Pendidikan Islam harus menjadi landasan atau inspirasi semua PTKIN (UIN, IAIN, STAIN yang ada di Indonesia agar visi dan misi yang telah ditetapkan akan mudah tercapai. Perlunya mengkaitkan antara Visi dan Misi STAIN Kudus dengan Direktorat jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama karena antara Direktorat jenderal Pendidikan Islam dengan STAIN Kudus bagian yang tidak boleh dipisah kan baik dari aspek birokrasi ataupun pengembangan keilmuan.
84 |
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
Artinya apa yang dilakukan oleh pimpinan lembaga pendi dikan Islam dilingkungan Kementerian Agama harus mem perhatikan atau mengacu kepada substansi visi misi yang telah ditentukan. Secara umum dapat dikatakan bahwa arah pengem bangan dan kepemimpinan Pendidikan Islam kementerian Agama RI adalah memiliki sumber daya Manusia (SDM) dan output yang kompetitif yaitu memiliki daya tahan dan ke hidupan di tengah-tengah masyarakat yang memiliki prob lem sangat complicated. Pendidikan Islam harus hadir di te ngah-tengah kerasnya tantangan dan sengitnya persaingan (kompetisi) dengan bidang lainnya. Pendidikan Islam yang nota benenya sebagai pemilik ilmu keagamaam dan keIslam an harus mampu menunjukkan bahwa ilmu ilmu keIslaman itu mampu memberikan solusi atau menjawab tantangan/ problem kehidupan sosial. Tingginya semangat dan komitmen Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama perlu segera di respons dengan rumusan visi dan misi masing-masing pimpinan PT KIN. Visi dan Misi yang saya rumuskan “Mewujudkan STAIN Kudus Bermutu dan Bermanfaat sehingga Menjadi Rujukan Utama dalam Penyelesaian Problem Umat Islam” memiliki relevansi atau keterkaitan sangat nyata dan jelas, bahkan keterkaitannya bersifat fungsional. Artinya keberha silan visi dan misi di STAIN Kudus akan mendukung percepa tan terwujudnya visi dan misi Direktorat Jenderal Pendidikan Islam kementerian Agama RI, sebaliknya kegagalan visi dan misi di STAIN Kudus akan berpengaruh secara signifikan dan menghambat tercapainya visi dan misi Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia. Selanjutnya tercapainya atau terwujudnya visi dan misi Direk torat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI akan memudahkan dan semakin lancarnya pelaksanaan visi, misi dan program kerja di STAIN Kudus. Relevansi antara Visi Misi Pendidikan Islam dengan visi misi STAIN Kudus dapat dilihat dari beberapa persepktif; Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
| 85
Pertama, memiliki kesamaan untuk menjadikan lemba ga sebagai pusat rujukan atau bisa dikatakan sebagai contoh, model (uswah) bagi masyarakat. Pendidikan Islam kementeri an Agama menjadikan dirinya sebagai rujukan pengemban gan ilmu keIslaman dan teknologi sedangkan STAIN Kudus menghendaki rujukan dalam penyelesaian problem umat Is lam. Artinya dapat dikatakan visi dan misi STAIN Kudus bagian yang tidak bisa dipisahkan. Kedua, Prasyarat mencapai rumusan visi dan misi baik Pendidikan Islam dan STAIN Kudus adalah kualitas mutu. Tan pa diawali dari kinerja yang bermutu maka visi yang ditentu kan tidak akan pernah bisa tercapai. Artinya, Pendidikan Islam Kementerian Agama dan STAIN Kudus memiliki kesamaan komitmen untuk mewujudkan mutu baik mutu input, proses dan output. Ketiga, Konsekuensi untuk mencapai rumusan visi dan misi diperlukan karakter kepemimpinan yang visioner, inovatif, konsisten dan berjiwa pluralistic. Karena ketercapa ian lembaga sebagai model/uswah harus dilakukan dengan kepemimpinan yang visioner dan inklusif yang dilambangkan dengan teori lautan/samudera. Artinya teori lautan/samudera yang digagas di STAIN Kudus juga mampu dijadikan landasan kepemimpinan di Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Ke menterian Agama Republik Indonesia.
86 |
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
BAB IV TEORI LAUT DAN PENGEMBANGAN STAIN STAIN KUDUS A. Pengertian Teori Laut
T
eori memiliki makna yang berbeda beda, dian tara ahli atau pakar ilmu pengetahuan. Teori di maksudkan sebagai cara pandang, pendapat atau aturan untuk melaksanakan sesuatu53. Teori juga dimak sudkan sebagai basis pijakan untuk melakukan dan menga takan sesuatu agar mampu eksis dalam kehidupan54. Ada juga yang mengatakan bahwa teori adalah elemen atau unsur uta ma dalam melakukan suatu perbuatan55. Ada juga yang me ngatakan bahwa teori adalah basis melakukan perbuatan atau ucapan yang dianggap suatu mitos sehingga mampu menjadi pendorong atau motivasi56. Dapat dikatakan teori adalah serangkaian asumsi atau pikiran yang dijadikan landasan untuk melakukan suatu ke giatan. Setiap aktivitas tidak pernah lepas dengan teori. Hanya kadang kadang yang melakukan aktivitas tidak mengetahui atau tidak menyadari kalau dirinya telah melakukan suatu per kataan atau perbuatan yang berdasarkan teori. Contoh sederhana, setiap orang yang mengetahui seseorang memiliki rumah bagus, punya mobil bagus, se Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI). Lihat Charles Lemert (1993), Social Theory : The multicultural and Classic Readings, Oxford: Westview Press. 55 Lihat Walter L Wallace (1971), The Logic of Science in Sociology, Hawthorne, New York: Adline de Gruyter. 56 Lihat Robert N Bellah (1976), Axiology : The Science of Values, Amster dam-atlanta, GA Rodopi. 53 54
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
| 87
lalu berpakaian bagus, kemana-mana memakai emas dan berlian secara spontan orang tersebut dikategorikan orang kaya. Setiap orang yang memiliki atau mengetahui anak di dik mampu mengerjakan ulangan/tes dan selalu memperoleh nilai 9 (Sembilan) bahkan 10 (sepuluh) setiap ujian, maka anak tersebut dikatakan sebagai siswa yang cerdas atau pin tar. Spontanitas menjustifikasi sebagai orang kaya dan siswa pinter atau cerdas secara sadar atau tidak sadar dipengaruhi oleh suatu teori yang bernama positivisme atau kognitivisme. Karena jika menggunakan teori behavioristik akan berbeda dalam kesimpulan atau justifikasi. Disinilah bukti bahwa teori itu mempengaruhi cara fikir dan sikap seseorang57. Oleh sebab itu setiap pemimpin harus memiliki teori dalam menjalankan tugas kepemimpinannya. Teori laut atau samudera harus menjadi kristalisa si atau mewarnai semua aktivitas kepemimpinan di STAIN Kudus. Teori laut diartikan cara fikir atau cara pandang ter hadap fenomena yang dimiliki lautan atau samudera. Hal ini didasarkan asumsi bahwa semua yang diciptakan Allah SWT pasti memiliki atau menyimpan makna yang dapat dijadikan pegangan manusia dalam menjalani proses kehidupan yang baik selama di dunia dan akherat. Perintah membaca (iqra) yang terkandung dalam 5 (lima) ayat58 pertama kali turun kepada Nabi Muhamad SAW 57 Teori Kognitisme atau positivism mengatakan bahwa kebenaran itu adalah apa yang dapat dilihat secara kasat mata (empirick), kebenaran itu didasarkan oleh simbol simbol yang dapat diketahui secara empirik oleh manusia. Dengan kata lain, kebenaran adalah apa yang terlihat atau yang kelihatan secara empirik oleh manusia. Sedangkan teori behaviorisme berpendapat bahwa kebenaran itu bukan terletak pada apa yang terlihat melainkan terletak pada proses atau perilaku yang sesuai dengan aturan yang ada baik aturan sosial maupun agama. Ciri ciri orang kaya tidak dilihat dari simbol simbol kepemiilikan secara fisik atau materi melainkan dilihat seperti apa proses untuk mencapai semua kekayan atau simbol yang dimili ki. Siswa yang cerdas atau pinter bukan dilihat dari berapa nilai atau hasil yang raih melainkan bagaimana proses untuk meraih nilai atau angka yang dimiliki. 58 Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah Yang maha pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaran kalam, Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahui. (QS. Al Alaq : 1-5).
88 |
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
mengandung perintah kepada umat manusia untuk men getahui dan menemukan semua makna yang ada di dalam realitas sekitar kita. Umat Islam harus bisa mengambil hik mah dari semua ciptaan Allah, karena semua ciptaan Allah pasti ada manfaatnya59 untuk kehidupan manusia. Teori laut merupakan kerangka atau bingkai seorang pemimpin dalam menjalankan proses kepemimpiann atau kerjasama untuk mencapai tujuan. Proses menjalankan kerjasama atau proses kepemimpinan, seorang ketua STAIN Kudus harus memperha tikan hal hal yang tersimpan di dalam lautan atau samudera, sedikitnya ada 8 (delapan) hal sebagai berikut: Pertama, Lautan atau samudara diakui atau tidak memiliki wilayah sangat luas. Artinya setiap pemimpin dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya harus memili ki wawasan atau cara pandang yang luas dan bersifat multi disiplin ilmu pengetahuan. Ketua STAIN Kudus masa depan harus memiliki cara pandang multi disiplin yaitu menguasai berbagai perspektif dalam melihat dan menyelesaikan perso alan yang dihadapi. Memahami tentang cara beragama juga harus dilakukan dengan pendekatan atau cara pandang multi perspektif agar melahirkan sikap dan perilaku yang snatun dan damai bukan melahirkan sikap dan perilaku radikal dan anarkhis, intoleran serta tidak demokrasi. Kedua, Lautan atau samudera yang memiliki air san gat banyak dan dalam. Artinya setiap pemimpin harus memi liki ilmu yang mendalam dan komprehensif. Sebagai ketua STAIN Kudus di masa depan harus memiliki ilmu pengeta huan tentang kepemimpinan, manajerial dan ilmu keIslaman yang mendalam dan luas agar mampu menjadi personal yang mampu mewakili STAIN Kudus baik dalam konteks keilmuan (akademik) maupun administratif (managerial). 59 Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan : “Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?. Dengan perumpamaan itu banyak yang disesatkan Allah swt dan dengan perumpamaan itu pula banayak yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang orang fasik (QS. Al Baqaraah : 26).
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
| 89
Ketiga, Lautan atau samudera memiliki isi yang ber aneka ragam dan berbeda beda dalam hal jenis dan karak ternya. Pemimpin harus memiliki kesadaran bahwa yang dipimpin selalu memiliki perbedaan dalam hal banyak aspek, seperti perbedaan jenis kelamin, perbedaan suku, ras, warna kulit, perbedaan latar belakang kehidupan, latar belakang so sial, perbedaan organisasi sosial, perbedaan madzhab dalam beragama dan lain-lain. Ketua STAIN Kudus masa depan harus memiliki kemampuan memahami dan memposisikan stafnya yang memiliki perbedaan atau beragam. Memiliki kemam puan memberikan tugas dan tanggung jawab yang sesuai dengan karakter bawahannya. Keempat, Lautan atau samudera selalu memiliki om bak secara terus menerus mulai dari ombak yang besar sam pai yang kecil. Setiap pemimpin harus memiliki kesadaran dan pengetahuan untuk terus menerus selalu melakukan perubahan atau inovasi. Ketua STAIN Kudus masa depan ti dak boleh berhenti melakukan perubahan atau inovasi dalam bidang akademik, birokrasi dan kemahasiswaan. Jika dilihat dari tugas pokok dan fungsi, Ketua STAIN Kudus tidak boleh berhenti melakukan inovasi dalam bidang pendidikan peng ajaran, dalam bidang penelitian dan dalam bidang peng abdian masyarakat. Kelima, Implikasi dari sifat lautan yang selalu ada om bak baik ombak kecil ataupun besar, maka setiap orang yang akan berlayar harus mengikuti atau sesuai dengan irama atau iklim yang terjadi di lautan. Jika bertentangan atau tidak sesuai maka akan celaka. Setiap pemimpin harus selalu menyesaikan atau berdasarkan aturan /regulasi yang ada. Jika pemimpin dalam menjalankan tugas manajerialnya tidak menyesuaikan dengan regulasi yang ada maka akan terjadi pelanggaran dan kekacauan. Ketua STAIN Kudus masa depan harus selalu ber komitmen selalu menyesuaikan dengan regulasi yang ada. Pertama dan utama yang harus diperhatikan atau menjadi pegangan adalah regulasi. Jika haraus melakukan kebijaksa naan atau kompromi maka landasan utama kompromi harus mengacu kepada regulasi yang berlaku. 90 |
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
Keenam, Lautan atau samudera memiliki karakteristik apapun yang diambil dari dalam lautan atau samudera sta tusnya menjadi halal/sah/boleh. Status halal/boleh berarti bersifat positif atau berdampak positif bagi dirinya sendiri ataupun orang lain. Setiap pemimpin harus memiliki kemam puan melakukan hal hal yang berpengaruh dan berdamapak positif bagi dirinya maupun orang lain. Ketua STAIN Kudus masa depan harus memiliki kemampuan dan komitmen un tuk melakukan langkah langkah menajerial yang selalu ber pengaruh positif bagi civitas akademika sendiri maupun bagi para pengguna (stakeholders). Ketujuh, Lautan atau samudera selalu menghubung kan antar wilayah, negara bahkan benua. Dimanapun wilayah selalu ada laut, di setiap kabupaten hampir semuanya memi liki laut. Setiap negara pasti memiliki laut. Artinya setiap pe mimpin harus selalu hadir atau ada disetiap peristiwa60, kegiat an dan juga memiliki ketrampilan jaringan kerjasama tidak hanya lokal tetapi internasional. Selalu ada dan selalu hadir seperti hanya hadirnya lautan disetiap wilayah. Ketua STAIN Kudus masa depan harus mampu menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga baik lokal, nasional maupun internasional. Kedelapan, Lautan atau samudera memiliki wilayah lebih luas dibanding daratan. Dalam perspektif ilmu bumi, luas lautan mencapai 71% sedang luas daratan hanya 29 %. Hal ini dapat dilihat banyaknya ayat al Qur’an yang men jelaskan tentang bahr atau laut sebanyak 32 kali sedangkan yang menyebut barr (daratan) sebanyak 13 kali. Artinya se tiap pemimpin harus bisa membawa lembaga yang dipimpin kedalam semua percaturan kehidupan sosial baik ditingkat lokal, nasional dan internasional. Semua peristiwa dalam ke hidupan harus didominasi oleh STAIN Kudus. STAIN Kudus harus menjadi ikon masyarakat kapan saja, dimana saja dan Sebagai pemimpin perguruan tinggi, harus selalu mengetahui secara detail semua persoalan yang terjadi, sehingga bisa menjadi inspirasi melakukan inovasi bagi bawahannya/stafnya. Pemimpin atau ketua STAIN Kudus selalu mengetahui dan sekaligus memberi solusi atas semua problem yang ada di kampus STAIN Ku dus. 60
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
| 91
dalam hal apapun juga. Dengan demikian, STAIN Kudus akan selalu diingat dan dikenang oleh masyarakat Indonesia pada umumnya dan umat Islam khususnya. Hal ini mengandung im plikasi bahwa STAIN Kudus harus selalu hadir dan mengambil peran mayoritas kegiatan di tengah tengah masyarakat. Jika hal itu dilaksanakan maka STAIN Kudus akan mampu menjadi rujukan (uswah) masyarakat dalam pengembangan ilmu pen getahuan dan penyelesaian problem umat Islam.
B. Teori Laut dalam Visi Kepemimpinan STAIN Seperti yang dijelaskan di awal, teori harus menjadi lan dasan atau bingkai dalam menjalankan suatu kegiatan. Teori laut akan menjadi landasan atau bingkai dalam menjalankan kepemimpinan di STAIN Kudus. Dimana letak relevansinya te ori laut dalam kepemimpinan STAIN Kudus? Karakteristik laut yang seperti apa yang menjadi rujukan dengan visi kepemi mpinan STAIN Kudus. Ada 8 (delapan) sifat atau karakter yang dimiliki lautan atau samudera yang terbagi dalam dua hal yaitu : pertama, tiga sifat laut akan menjadi rujukan pelaksanaan visi kepemi mpinan dan 5 sifat menjadi inspirasi karakter pemimpin di STAIN Kudus. Visi Kepemimpinan
Sifat Laut/Samudra
Bermutu (tertib aturan)
Setiap orang yang akan berla yar harus selalu menyesuaikan dengan arah ombak atau ge lombang. (tertib dengan situa si kondisi/aturan) Bermanfaat (berpengaruh Semua Isi lautan selalu Halal, positif bagi dirinya dan Sah, boleh dimakan berarti orang lain). baik untuk dimakan bagi ma nusia. (berakibat baik untuk di makan/ pengaruh positif ). 92 |
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
Visi Kepemimpinan
Sifat Laut/Samudra
Rujukan Penyelesaian Pro blem Umat Islam (selalu dikenal, dikenang dan dib utuhkan)
Laut selalu mendominasi da ratan, karena laut lebih luas (71%) dari pada daratan (29%). Implikasinya dimana-mana ada laut sehingga semua orang mengenal dan tidak bisa meng hindari laut. (dikenal, dikenang setiap orang/ rujukan semua orang).
Sifat laut lainnya 5 (lima) lainnya menjadi inspirasi karakteristik seorang pemimpin, antara lain: 1. Pemimpin harus berwawasan lintas sektor atau multi di siplin, interdisipliner. Hal ini diimhami dari sifat laut yang sangat luas sehingga menyangkut berbagai aspek ke hidupan masyarakat. 2. Pemimpin harus memiliki ilmu pengetahuan yang menda lam atau komprehensif. Hal ini diilhami dari sifat Laut yang memiliki kedalaman air sangat dalam tidak bisa diketahui berapa kedalaman laut tersebut. 3. Pemimpin harus bisa menghargai dan mengelola perbe daan yang dimiliki oleh bawahannya. Hal ini dilhami dari sifat laut yang didalamnya atau isinya beraneka ragam ikan dan jenis binatang lainnya. 4. Pemimpin harus selalu melakukan inovasi dan pengem bangan terus menerus tidak boleh berhenti. Hal ini diilha mi dari sifat laut yang selalu memiliki gelombang atau om bak dari yang kecil sampai ombak yang besar. Laut tidak pernah berhenti ombak dan gelombang.Pemimpin yang baik harus memiliki sifat tidak mau berhenti untuk melaku kan perubahan atau inovasi. 5. Pemimpin harus memiliki jaringan kuat dengan elemen atau lembaga lainnya. Hal ini diilhami dari sifat laut yang menghubungkan antar wilayah, kota, negara bahkan benua. Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
| 93
C. Manajemen dan Kepemimpinan STAIN Manajemen dan kepemimpinan dua istilah yang se ring di sepadankan atau disamakan dalam mengelola suatu lembaga. Dilihat dari bahasa memiliki perbedaan yang esen sial dan berimplikasi pada makna dan proses kegiatan disuatu lembaga. Setiap lembaga selalu ada aktivitas menejemen dan aktifitas kepemimpinan. Para ahli dan ilmuwan manajemen memberikan batasan yang berbeda beda walaupun esensi nya adalah sama. Manajemen adalah suatu kegiatan atau serangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan agar efektif dan efisien61. Manajemen adalah segenap proses penyelenggaraan dalam setiap usaha kerjasama sekelompok manusia disuatu lembaga untuk mencpai tujuan62. Manajemen juga didefi nisikan sebagai proses pengelolaan suatu lembaga untuk menapai tujuan yang telah ditetapkan63. Manajemen ada sebagian yang mengatakan sebagai proses pengelolaan suatu kegiatan untuk menapai tujuan yang telah ditentukan. Artinya manajemen adalah memiliki ruang lingkup sumber daya manusai dan sumberdaya materi al. Manajemen ada juga yang mengartikan dalam arti sempit yaitu kemamapuan mewujudkan ketertiban administrasi atau tata usaha yang mengatur ketertiban kegiatan dan barang ba rang secaar fisik. Berdasarkan rumusan tersebut maka dapat diambil makna bahwa manajemen adalah proses mengelola, men gatur, mengembangkan suatu lembaga yang meliputi aspek 61 Lihat Mulyani Nurhadi (1983), Manajemen Personalia, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. 62 Lihat The Liang Gie (2000), Administrasi Perkantoran Moderen, Penerbit, Liberty, Yogyakarta. 63 Lihat Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana (2008), Manajemen Pendidikan, Aditya media Bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas neg eri Yogyakarta (UNY), Yogyakarta.
94 |
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
manusia dan aspek material barang ataupun benda. Manajer berarti orang yang melakukan pengelolaan terhadap keterti ban manusia dan material yang ada di lembaganya sehingga mudah mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kepemimpinan berbeda dengan manajemen karena kepemimpinan lebih menekankan pada aktivitas menggera kan atau memberi motivasi orang lain agar dapat menjalan kan tugas dan perannya secara optimal sesuai yang telah di tentukan. Suharsimi Arikunto memberikan gambaran panjang lebar tentang kaitan antara manajemen dan kepemimpinan dimana secara umum dapat dikatakan bahwa kepemimpinan adalah bagaimana kemampuan atau ketrampilan seseorang untuk menggerakan dan memberi motivasi orang lain agar memiliki kemampuan inovatif dan kreativitas dalam menca pai tujuan yang ditentukan64. Kepemimpinan lebih merujuk kepada karakter atau sifat kepribadian seseorang dalam mengaktifkan/menggera kan orang lain. Aspek yang dituju, berbeda dengan manaje men. Obyek manajemen menyangkut semua aspek baik fisik dan non fisik, manusia dan non manusia (material), sedang kan kepemimpinan aspeknya menyangkut manusia (SDM) dengan berbagai karakter psikologinya. Akhirnya melahirkan teori kepemimpinan diantaranya teori kepribadian65, teori ra sional66 dan teori sosial politik67. 64 Suharsimi Arikunto (1993), Organisasi dan Administrasi Pendidikan Tek nologi dan Kejuruan, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta. 65 Keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh bakat bawaan atau keturunan, Artinya pemimpin yang berkualitas jika memiliki keturunan kemim pin yang hebat juga. Kecerdasan dan kepandaian dalam memimpin disebabkan oleh kecerdasan nenek moyangnya atau nasab keturunannya. Hal ini sesuai de ngan Hadis dalam memilih jodoh haarus mempertimbangkan aspek kecantikan, kekayaan, keturunan dan agama, menurut istilah jawa memilih jodoh berdasarkan bibit, bebet dan bobot. 66 Keberhasilan seorang pemimpin tidak ditentukan oleh nasab atau ketu runannya, melainkan lebih ditentukan oleh kecerdasan pribadi dalam menye suaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat yang dipimpin. Hal ini membe narkan suatu asumsi bahwa keberhasilan seorang pemimpin di masa orde lama belum tentu berhasil memimpin masa sekarang. Dan begitu juga sebaliknya. 67 Keberhasilan seorang pemimpin lebih ditentukan oleh kemampuan seseo
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
| 95
Ketua STAIN Kudus masa depan harus memiliki ke mampuan tidak hanya sebagai pemimpin melainkan juga harus memiliki ketrampilan sebagai seorang manajer. Artinya, STAIN Kudus di masa mendatang akan berkembang secara pesat jika semua aspek di kembangkan secara optimal den gan mempertimbangkan dinamika yang ada di tengah ten gah masyarakat. Selain itu juga harus dikembangkan dengan mempertimbangkan kesesuaian atau kecocokan orang lain dalam artian memperoleh dukungan yang signifikan dari bawahan. Sehebat apapun atau secerdas apapun seorang pemimpin jika tidak memperoleh dukungan dari orang lain secaar signifikan maka akan terjadi kegagalan. Kepemimpinan efektif mengarahkan dan mempenga ruhi perilaku semua unsur dalam institusi perguruan tinggi mengikuti nilai, norma, etika, dan budaya organisasi yang disepakati bersama serta mampu membuat keputusan yang tepat dan cepat. Kepemimpinan mampu memprediksi masa depan, merumuskan dan mengartikulasi visi yang realistik, kredi bel, serta mengkomunikasikan visi ke depan yang menekan kan pada keharmonisan hubungan manusia dan mampu menstimulasi secara intelektual dan arif bagi anggota untuk mewujudkan visi organisasi, serta mampu memberikan arah an, tujuan, peran, dan tugas kepada seluruh unsur dalam ins titusi perguruan tinggi. Dalam menjalankan fungsi kepemim pinan dikenal kepemimpinan operasional, kepemimpinan organisasi, dan kepemimpinan publik. Kepemimpinan operasional berkaitan dengan kemam puan menjabarkan visi, misi ke dalam kegiatan operasional institusi perguruan tinggi. Kepemimpinan organisasi berkait an dengan pemahaman tata kerja antar unit dalam organisasi institusi perguruan tinggi dan dalam sistem pendidikan tinggi nasional. Kepemimpinan publik berkaitan dengan kemam puan menjalin kerjasama dan menjadi rujukan bagi publik. rang untuk memperoleh dukungan dari masyarakat atau orang lain. Hal ini yang sering digunakan dalam politik bangsa Indonesia khususnya dalam menduduki ja batan wakil rakyat dan jabatan publik seperti Presiden, Gubernur, Bupati/Walikota, kepala desa sampai kepada tingkat terendah ketua RW dan RT.
96 |
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
Jelaskan pola dan kinerja kepemimpinan institusi per guruan tinggi, mencakup informasi tentang kepemimpinan operasional, organisasi, dan publik Kepemimpinan di STAIN Kudus dilihat dari kualitas kinerja dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga) macam, yaitu : kepemimpinan operasional, kepemimpinan organisasi, dan kepemimpinan publik68. Ketiga jenis kepemimpinan telah dilaksanakan secara optimal di STAIN Kudus. 1. Kepemimpinan Operasional Kepemimpinan operasional dimaksudkan untuk menyelenggarakan atau mengoperasionalkan Sekolah Tinggi supaya mencapai visi, misi dan tujuan sebagaima na dicantumkan dalam Statuta. Selanjutnya, maka disusun dan ditetapkanlah dokumen yang berisi tentang kegia tan-kegiatan yang mengarah pada pencapaian visi, misi dan tujuan tersebut dalam jangka panjang, menengah dan pendek. Sebagai pegangan atau landasan masing masing unit dalam menjabarkan visi, misi dan tujuan, maka telah disusun Rencana Strategis (Renstra). Renstra dijabarkan ke dalam Rencana Operasional (Renop) atau Rencana Kerja Tahunan (RKT) setiap tahun. Melalui RKT inilah sangat jelas arah dan target serta tahapan yang harus dilakukan setiap unit dalam menyusun program kerja. Oleh sebab itu, setiap unit dalam menyusun program kerja atau anggaran harus memperhatikan RKT yang telah ditentukan oleh pimpinan STAIN Kudus. Langkah selanjutnya untuk memastikan bahwa visi, misi dan tujuan benar benar dapat dijabarkan dalam ke giatan masing masing unit, maka STAIN Kudus melakukan rapat evaluasi program kerja setiap tiga bulan (evaluasi tri wulan), yaitu setiap tiga bulan semua unit diundang untuk melakukan rapat evaluasi tentang program kegiatan. 68 Pengertian dan penjelasan tentang ketiga jenis kepemimpinan di STAIN Kudus, juga ditulis di dokumen akademik STAIN Kudus, termasuk di dalam borang akreditasi dan dokumen laporan akhir kepemimpinan Ketua STAIN Kudus Periode 2013-2017.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
| 97
2. Kepemimpinan Organisasi Kepemimpinan organisasi, dimaksudkan untuk melakukan sinkronisasi dan koordinasi antar unit yang ada di STAIN Kudus agar semua kebijakan dan program kerja dapat berjalan secara optimal, efektif dan efisien. Dalam melaksanakan kepemimpinan, STAIN Kudus melak sanakan forum brainstorming yaitu forum yang dihadiri oleh pimpinan yang dilakukan secara rutin selama kurang lebih 1 sampai 2 jam yang membahas berbagai persoalan kepemimpinan dan organisasi STAIN Kudus. Forum itu dilaksanakan setiap hari Jum’at sore menjelang jam kerja selesai, jam 15.00 – 17.00. Forum brainstorming diikuti oleh ketua, para waket, para kajur, kabag AUAK, kepala P3M dan kepala P2M. Dalam rangka mengefektifkan kebijakan, maka di STAIN Kudus memiliki empat 4 (macam) jenis rapat, yaitu : a. Rapat senat yaitu rapat yang diikuti oleh anggota senat sebanyak 14 orang yang membahas dan memutuskan kebijakan normatif ditingkat STAIN Kudus, selanjutnya akan diterjemahkan atau dijabarkan melalui pelaksa naan kebijakan ketua STAIN. Rapat pimpinan yaitu ra pat yang diikuti oleh pimpinan yang terdiri dari Ketua, para Wakil Ketua, para Kajur, Kabag, Kepala P3M dan Kepala P2M. Materi rapat pimpinan memiliki tiga ke wenangan (a) membahas materi yang telah diputus kan oleh rapat senat atau menterjemahkan keputusan senat (b) menyusun kebijakan yang akan dilaksanakan melalui surat keputusan Ketua STAIN Kudus. (c) mem bahas mekanisme promosi dan sanksi jika diperlukan. b. Rapat pejabat yaitu rapat yang diikuti semua pejabat non struktural maupun pejabat struktural yang ada di STAIN Kudus. Rapat ini memiliki dua agenda, pertama sosialisasi tentang rencana kebijakan dan juga menye rap berbagai aspirasi, saran dan masukan tentang pola manajerial yang ada di STAIN Kudus. c. Rapat koordinasi/pembinaan yaitu rapat yang diikuti semua tenaga pendidik dan kependidikan yang ada di 98 |
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
STAIN Kudus. Materi rapat koordinasi/pembinaan men yangkut penyampaian berbagai kebijakan yang baru baik kebijakan internal STAIN maupun kebijakan yang disusun oleh kementerian agama pusat atau kebijakan politik lainnya. Melalui berbagai jenis rapat ini, akan terwujud kea maan pandang atau kesamaan persepsi diantara sesama pimpinan, antara pimpinan dan pejabat serta diantara staf dengan pejabat dan pimpinan. Akhirnya optimalisasi pro gram kerja akan benar benar dapat diwujudkan. 3. Kepemimpinan Publik Kepemimpinan publik dapat menjadi cerminan pengakuan publik atas kredibilitas sivitas akademika STAIN Kudus. Sampai saat ini STAIN Kudus mendapatkan keberterimaan publik (public acceptance and recognition) yang baik. Ini ditandai dengan semakin meningkatnya ani mo masyarakat yang terus meningkat dari tahun ke tahun yang mendaftar di STAIN Kudus, dari berbagai propinsi di Indonesia. Efektivitas kepemimpinan publik STAIN Kudus juga ditunjukkan oleh peningkatan kerja sama STAIN Kudus, baik dengan mitra dari dalam maupun luar negeri. Sejum lah kerjasama dalam negeri bahkan telah membawa hasil konkrit. Di antaranya kerjasama dengan : a. Lembaga Pengembangan dan Profesi Guru (LPPG) Ka bupaten Kudus dan PT. Djarum Kudus dalam melak sanakan program pengabdian masyarakat berupa Pendidikan dan Pelatihan Guru MI, MTs dan MA se- Kabupaten Kudus. b. PT. Djarum Kudus kerjasama dalam bentuk pemberian beasiswa studi S-1. c. Forum Peduli Pengembangan Madrasah Swasta (FP PMS) Kabupaten Kudus, kerjasama dalam bentuk pem berian masukan terkait lulusan yang dibutuhkan ma drasah. Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
| 99
d. Madrasah (MI, MTs, MA) se Kudus kerjasama dalam bidang praktikum (PPL) Jurusan Tarbiyah e. Pengadilan Agama Kudus dan Pengadilan Negeri Ku dus, kerjasama dalam bidang praktikum (PPL) Jurusan Syari’ah f. Lembaga Keuangan (perbankan dan koperasi) di Ku dus, kerjasama dalam bidang praktikum (PPL) Jurusan Syari’ah Prodi Ekonomi Islam g. IKA Unnes, kerjasama dalam bidang pendidikan h. IKA PMII, kerjasama dalam bidang pemberdayaan generasi muda i. ISNU Kudus, kerjasama dalam pemberdayaan majlis ta’lim dan jam’iyah keagamaan. Islam sangat menjunjung tinggi tentang penting nya kepemimpinan69, karena kepemimpinan memiliki makna sangat besar dalam mewujudkan Islam sebgai ag ama yang baik, agama yang memberi rahmat dan agama yang agung. Kehebatan Islam di mata manusia sangat tergantung dari karakteristik para pemimpin dalam men jalankan tugas dan tanggung jawabnya. STAIN Kudus se bagai lembaga pendidikan Islam mengharuskan perlunya pemimpin yang ideal dalam kacamata Islam maupun kaca mata birokrasi. Sistem Pengelolaan STAIN Kudus dilaksanakan dengan beberapa tahapan, yaitu70; 1. Planning (Perencanaan) Perencanaan disusun dan dirumuskan dalam 3 (tiga) jenjang yaitu Rencana Pengembangan Jangka Pan 69 Pentingnya kepemimpinan dalam Islam dapat dilihat dari eksistensi Mu hammad sebagai Rasul dapat dijadikan contoh atau tauladan kepada semua manusia. Sesuai dengan Firman Allah QS Al Ahzab ayat 21 “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah suri tauladan yang baik bagimu yaitu bagi orang orang yang mengharap rahmat Allah dan datangnya hari kiamat dan banyak menyebut Allah“. Ayat ini menunjukkan bahwa kepemimpinan dalam pandangan Islam mendapat posisi sangat tinggi dan utama, karena Rasulullah sebagai utusan Allah yang bertugas mendakwahkan Islam kepada manusia diposisikan sebagai pemim pin yang profesional dalam artian bisa dijadikan panutan bagi siapapun tidak ha nya untuk umat Islam. 70 Dokumen borang akreditasi institusi Tahun 2017
100|
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
jang (RPJP), Rencana Pengembangan Jangka Menengah (RPJM) dan Rencana Tahunan. Penyusunan perencanaan Pengembangan STAIN Kudus mengacu UU nomor 25 Ta hun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Na sional, dimana dalam pengembangan perencanaan STAIN Kudus memerlukan koordinasi dan pengaturan untuk lebih mengharmoniskan dan menyelaraskan pengemba ngan, baik pengembangan tingkat institusi, Jurusan/Pro gram Pascasarjana/ program studi dan unit lain setingkat di lingkungan STAIN Kudus dengan periode 20 Tahun dija barkan dalam RPJM dengan periode 5 Tahunan. Di bidang anggaran, penyusunan perencanaan di dasarkan pada evaluasi hasil kinerja program tahun sebe lumnya, sehingga ketika menyusun anggaran tahun ber jalan benar-benar diarahkan untuk membiayai program kegiatan institusi yang berkaitan dengan pengukuran ki nerja institusi. Perencanaan anggaran ini terdapat dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L). 2. Organizing (pengorganisaian) Pengorganisasian ini diawali dari komitmen untuk melaksanakan Organisasi dan Tata Kerja (Ortaker) STAIN Kudus dan juga Statuta STAIN Kudus. Di dalam dua pera turan tersebut secara jelas diatur tatakerja yang sinergis di antara unit satu dengan lainnya. Perpustakaan, P2M, UPB, Pusat informasi /UTIPD dan P3M dalam melaksanakan tu gasnya bertanggung jawab kepada ketua melalui wakil ketua bidang akademik. Jika unit tersebut, berkonsultasi kepada ketua, maka disarankan harus terlebih dahulu ke pada wakil ketua I, agar apa yang dilaksanakan oleh unit tersebut diketahui oleh wakil ketua I sebagai atasnya. Jurusan bertanggung jawab kepada ketua, hubung an antara jurusan dengan wakil ketua STAIN bersifat koor dinatif. Oleh sebab itu,Ketua STAIN dalam mengambil keputusan yang menyangkut jurusan selalu melibatkan atau berkoordinasi dengan para wakil ketua sesuai dengan kewenangannya. Jika menyangkut masalah akademik, Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
|101
melibatkan atau berkoordinasi dengan wakil ketua I, jika menyangkut personalia dan keuangan maka berkoordina si dengan wakil ketua II dan jika menyangkut mahasiswa maka berkoordinasi dengan wakil ketua III. Unit layanan di lingkungan STAIN di bawah koordi nasi Kabag administrasi umum, akademik, dan keuangan. Oleh sebab itu, jika ada persoalan di tingkat unit maka Ket ua menyarankan berkoordiansi dengan kabag sebelum ke pada ketua STAIN. Hal ini dimaksudkan agar semua prob lem yang ada di masing masing unit selalu diketahui secara detail oleh Kabag. Kabag sebagai atasan kasubag yang membawahi semua unit layanan harus memiliki konsep manajerial tentang pencapaian kualitas program kegiatan yang dilaksanakan di masing masing unit layanan. Efek tivitas dalam organisasi manajerial tersebut dituangkan dalam bentuk Standar Operating Prosedur (SOP) STAIN Kudus. Dokumen SOP tersebut terlihat secara jelas peran dan tanggung jawab masing masing unit, baik tanggung jawab vertikal maupun horisontal. Kepemimpinan di STAIN Kudus juga dilaksanakan dengan cara pemberdayaan semua staf atau personalia yang ada di STAIN Kudus, artinya pemimpin harus mampu membagi semua pekerjaan kepada semua personil atau staf agar semua staf memiliki tugas yang jelas setiap hari. Salah satu indikator organisasi yang sehat dilihat dari se berapa besar staf itu memiliki kejelasan tugas dan tanggu ng jawab sehari-hari. Semua staf yang ada di STAIN Kudus telah memiliki uraian tugas dan tanggung jawab sendiri sendiri, sehingga setiap hari semua staf melaksanakan tugas sesuai dengan tupoksi masing masing. Semua staf telah memiliki catatan Sasaran Kinerja pegawai (SKP) yaitu sebuah dokumen yang berisi rincian tugas yang harus dilaksanakan setiap hari. Semua pega wai akan dinilai berdasarkan SKP yang telah disusun yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kualitas staf 102|
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
dapat dilihat dari hasil penilaian melalui SKP. SKP disusun berdasarkan job deskripsi masing masing staf yang ada di setiap unit. Sehingga setiap staf memiliki kejelasan tugas dan fungsinya sehari hari sebagai staf di STAIN Kudus. 3. Staffing (Pengelolaan Pegawai) Pengelolaan Kepegawaain di bawah kepemimpin an langsung Waka II,dan dilaksanakan oleh BAUK pada Ba gian Kepegawaian. Pelaksanaan Manajemen kepegawaian dilandasi selain Statuta STAIN Kudus, Ortaker dan juga Peraturan Ketua STAIN Kudus tentang rincian tugas Ba gian dan Sub bagian pada Jurusan, Program Pascasarjana, Lembaga, UPT di lingkungan STAIN Kudus. Pengelolaan kepegawaian diarahkan pada peningkatan kompetensi, kinerja dan produktivitas, jabatan, dan karir serta kepuas an baik tenaga pendidik (dosen) maupun tenaga kependi dikan. 4. Leading (Kepemimpinan) Kepemimpinan yang dilaksanakan di STAIN Ku dus mengacu pada organisasi tata kerja dalam Statuta STAIN Kudus, di mana setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan STAIN Kudus dalam melaksanakan tugasnya wajib: a. Menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkro nisasi, baik di lingkungan masing-masing satuan or ganisasi di lingkungan STAIN Kudus maupun dengan instansi lain di luar STAIN Kudus sesuai dengan tugas masing-masing, b. Mematuhi pedomandan petunjuk teknis Direktur Jen deral Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama, c. Mengawasi bawahannya masing masing dan apa bila terjadi penyimpangan supaya mengambil lang kah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, d. Mengikuti, mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing, Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
|103
e. Menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya, f. Bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasi kan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan. 5. Controlling (Pengawasan dan Pengendalian) Pengawasan dan pengendalian internal di sam ping dilakukan pengawasan internal oleh masing-masing pimpinan unit dalam bentuk kegiatan monitoring pelak sanaan program juga dilakukan sistem pengendalian in ternal di bidang akademik dan non-akademik yang dilak sanakan oleh Pusat Penjaminan Mutu (P2M) dan Badan Audit Internal. Islam membagi tipologi pemimpin antara lain, pemimpin jahat atau jelek, pemimpin yang bisa menjadi contoh atau mendemonstrasikan dan pemimpin yang pro fesional/inspiratif. Pemimpin dikategorikan jahat apa bila memiliki kebiasaan menukar kebaikan dengan keburukan, membiarkan anakbuahnya atau bawahanya melakukan kesalahan bahkan sengaja melakukan skenario agar bawa hannya melakukan kesalahan sehingga mudah diberi sanksi atau pemecatan. Seperti Firman Allah “Tidaklah kamu memperhatikan orang orang yang menukar nik mat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya kedalam lembah kebinasaan. Yaitu neraka Jahanam, mereka masuk kedalamnya dan itulah seburuk buruk tempat kediaman”. (QS. Ibrahim : 28-29). Pemimpin dikategorikan pemimpin demonstratif atau uswah jika memiliki kemampuan atau kesanggupan untuk memberikan contoh kepada yang dipimpin dalam melakukan kebaikan. Sebelum melakukan segaal sesuatu pemimpin tersebut memberikan contoh terlebih dahu lu. Pemimpin yang tidak akan melakukan sesuatu yang dirinya sendiri tidak melakukan. Seperti Firman Allah swt “Mengapa kamu suruh orang lain mengerjakan kebak tian, sedangkan kamu melupakan diri kewajibanmu 104|
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
sendiri, padahal kamu membaca al kitab, maka tidaklah kamu berfikir?” (QS. Al Baqarah : 44). Pemimpin di kategorikan profesional atau inspiratif jika pemimpin tersebut memiliki karakter yang dilakukan oleh Rasulullah saw. Seperti Firman Allah swt “Maka dise babkan rahmat Allah lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kami bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari se kelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkan ampun bagi mereka, dan bermusyawarohlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apa bila kamu telah membulatkan tekad, maka bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang orang yang berta wakkal kepada-Nya”. (QS Ali Imran : 159). Manajemen dan kepemimpinan ibarat dua sisi mata uang logam dimana satu sisi adalah aktivitas manajemen dan satu sisinya lagi aktivitas kepemimpinan. Tidak mungkin menghilangkan salah satu diantara dua. Ibarat uang logam ti dak mungkin dihilangkan salah satu sisinya. Artinya sebenar nya menejemen dan kepemimpian dikatakan memiliki persa maan itu bisa, tetapi dikatakan memiliki perbedaan juga bisa. Tetapi sebenarnya lebih banyak unsure kesamaan antara ma najemen dan kepemimpinan. Keberhasilan menejemen dan kepemimpinan ditentukan oleh tiha hal yaitu aspek manusia, aspek tugas atau tanggung jawab dan aspek lingkungan. Ke berhasilan aktivitas manajemen dna kepemimpinan dapat dii lustrasikan dalam gambar dibawah ini71: 71 Tiga dimensi diilhami oleh bukunya Suharsimi Arikunto (1993), Organisasi dan Administrasi Pendidikan, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Unsur pertama, Ma nusia meliputi unsur pimpinan disemua level dan staf atau karyawan yang memi liki kreativitas, inovasi dan kecerdasan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Keberhasilan menejerial dan kepemimpinan diperlukan sosok manusia yang kreatif, aktif dan inovatif. Konsekeunsinya pemimpin harus mampu mem bimbing, membina agar sumberdaya manusia memiliki kreativitas dan inovasi dalam menjalankan tugasnya. Unsur kedua, Tugas/tanggung jawab. Keberhasilan dalam menejemen dan kepemimpinan selain faktor manusia juga ada faktor ke jelasan tugas dan tanggung jawab. Tugas yang diberikan kepada staf harus jelas wilayah dan kewenangannya. Artinya job division dan job description harus jelas. Pemimpin harus mampu memberikan inspirasi dalam penyusunan job division
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
|105
Ketiga dimensi atau unsur tersebut tidak bisa diting galkan, saling terkait dan berpengaruh (interaktif ) dan fung sional. Konsekuensinya pemimpin di lembaga seperti di STAIN Kudus harus mampu mensingkronkan ketiga unsur tersebut dengan cara atau tehnik yang tepat. Ketiga unsur itulah melahirkan berbagai macam mo del kepemimpinan antara lain : Pertama, Model Personal-Situasional. Model atau cara melaksanakan proses kepemimpinan yang dilakukan dengan cara menyesuaikan kondisi masing masing personal dengan suasana yang dihadapi atau sedang dialami. Pemimpin harus mengetahui dan memahami secara cermat tentang kondisi masing masing personal. Jika sudah dapat diketahui situa si kondisi personalnya maka tugas yang diberikan juga akan sukses. Artinya keberhaislan seorang pemimpin ditentukan sejauhmana kemampuan memilih atau mengetahui karakter masing masing personal dengan situasi yang dialami saat itu. Kedua, Model kontingensi. Yaitu cara menjalankan proses kepemimpinan yang dilakukan dengan cara menye suaikan dengan situasi dan kondisi sosial masyarakat. Per bedaannya dengan model personal situasional dan model dan job description di lembaga yang dipimpin. Unsur ketiga, lingkungan. Lingkun gan yang nyaman dan aman bagi karyawan menjadikan faktor keberhasilan dalam proses menejemen dan kepemimpinan. Seorang pemimpin harus mampu meng kondisiskan lingkungan kerja dan lingkungan sosial yang aman dan nyaman bagi seluruh anggota dilembaga yang dipimpin.
106|
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
kontingensi adalah model personal situasional ditekankan pada situasi yang dialami masing masing personal sedangkan model kontingensi ditekankan pada kesesuaian dengan situ asi sosial kemasyarakatan atau situasi dinamika ilmu pengeta huan, teknologi dan budaya. Ketiga, Model Grid. Yaitu proses melaksanakan proses kepemimpinan yang dilakukan dengan menekankan pada dua aspek yaitu aspek hasil atau peroduk yang dihasilkan oleh bawahan dan menekankan perhatiannya kepada kemanu siaan. Artinya pemimpin yang baik menurut model ini adalah yang memiliki kemampuan memberi penghargaan atau per hatian kepada setiap karyawan yang mampu memberikan ha sil yang sesuai harapan. Dilihat dari perspektif kompetensi seorang manajer memiliki konsekuensi sangat luas, oleh sebab itu manajer ha rus mampu bersikap dan bertindak dengan beberapa hal se bagai berikut: 1. Manajer bekerja melalui perantara orang lain. 2. Manajer bertangung jawab dan juga dapat meminta per tanggung jawaban dari bawahan 3. Manajer harus mampu menetapkan skala prioritas peker jaan yang akan dilaksanakan 4. Manajer harus memiliki kemmapun berfikir analitis dan konseptual 5. Manajer harus mampu bertindaks ebaagi penengah (me diator). 6. Manajer merupakan seorang politisi yaitu memiliki banyak jaringan dengan berbagai lembaga 7. Manajer ibarat seorang diplomat yaitu mampu bertindak sebagai juru runding jika sewaktu waktu muncul perma salahan. 8. Manajer adalah sebaagi symbol lembaag atau organiasasi yang dipimpin 9. Manajer harus mampu membuat keputusan di saat yang sulit72 Lebih detail bisa dilihat dalam buku J Winardi (2009), Manajemen Perilaku Organisasi, Kencana Prenada Media Group, Jakarta. 72
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
|107
Teori laut atau samudera dalam konteks manajemen dan kepemimpinan di STAIN Kudus akan menjadi arah atau bingkai dalam mengelola, memberdayakan dan juga member dayakan Sumberdaya Manusia (SDM) dan juga Sumberdaya Material (SDMt). Baik proses manajemen dan kepemimpinan diperlukan cara fikir, sikap dan perilaku yang didasarkan pada 8 (delapan) sifat yang dimiliki oleh lautan atau samudera. Karakteristik yang dimiliki seorang manager juga sama den gan karakteristik yang dimiliki seorang pemimpin. Perbedaan nya terletak pada obyek yang dituju atau di kembangkan. Manajer obyeknya hal hal yang berbentuk benda material dan juga manusia dan bahkan lingkungan yang sifatnya tidak Nampak seperti iklim, suasana psikologi manusia. Sedangkan obyek kepemimpinan dikhususnya pada persoalan manusia dengan berbagai karakter yang dimiliki baik yang bersifat fisik maupun non fisik (psikologi).
D. STAIN dan Manajemen Human Capital Berbicara manejemen memiliki ruang lingkup atau lokus kajian sangat luas. Diantaranya adalah tentang human capital. Persoalan human capital memiliki peran sangat besar dalam mewujudkan kualitas suatu lembaga atau organisa si. Human Capital yang diterjemahkan dalam bahasa bebas adalah modal manusia yaitu potensi atau energy yang dimi liki oleh manusia yang bisa di berikan kepada lembaga atau organisasi. Sejauhmana manusia atau staf bisa berbuat yang terbaik untuk tempat bekerja merupakan esensi dari human capital73. Sub judul tentang Human Capital secara substansi lebih banyak diambil dari buku Human capital Management: Achieving Added value Through People Karya Angela Baron & Michael Armstrong, diterjemahkan oleh Lilian Juwono, (2013) Penerbit, PPM Management, Jakarta. Buku ini bercerita panjang lebar ten tang manejemen Human capital dalam suatu perusahaan. Buku ini relevan untuk dijadikan bahan atau inspirasi dalam mengelola dan mengembangkan lemba ga STAIN Kudus yang nota benenya sebuah perguruan tinggi yang harus selalu melakukan motivasi kepada civitas akademika untuk memiliki berbagai potensi sehingga bisa di berikan kepada STAIN Kudus secara optimal. Eksistensi seorang pemimpin STAIN Kudus masa depan dilihat dari perspektif Manajemen Human 73
108|
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
Manajemen human capital di maksudkan upaya un tuk memberi bimbingan, menggerakkan, memotivasi, men dorong dan memberdayakan manusia dalam mencapai keah lian dan ketrampilan secara optimal sehingga orang tersebut dapat memberikan atau bekerja secara optimal untuk lem baga atau organisasi tempat mereka bekerja. Human capital menekankan pada nilai tambah yang dapat diberikan dari staf kepada lembaga. Setiap hari seiring dengan bertambahnya bulan dan tahun atau semakin lamanya masa kerja, staf harus semakin baik dan semakin efektif peran dan hasil yang dapat diberikan kepada lembaga. Secara rinci dan tehnis didefinisikan, human capital adalah sesuatu atau sumber daya yang tidak terwujud (tidak kelihatan) yang diberikan kepada lembaga yang meliputi, in telegensia, keterampilan, kedisiplinan, motivasi, tanggung jawab dan komitmen. Artinya sejauhmana staf atau bawah an mampu memberikan potensi yang tidak terwujud kepada lembaga sehingga mampu dicapai tujuan yang telah ditetap kan. Human capital biasanya akan berkembang dengan sendi ri (alamiah) atau direncanakan untuk dikembangkan melalui pengalaman, pelatihan dan pendidikan studi lanjut. Unsur di dalam human capital setidaknya ada tiga hal yang saling berkaitan secara fungsional yaitu ; Pertama, Intellectual Capital yaitu potensi yang ber kaitan dengan kecerdasan intelektual berupa pengetahuan, ketrampilan, kemampuan bersikap dan berperilaku dan ke mampuan melakukan inovasi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Manajemen human capital berarti ber kaitan bagaimana mendorong, mengoptimalkan sekaligus mengukur kualitas intellectual capital yang diperoleh dan seberapa besar intellectual capital diberikan atau dikontri busikan kepada lembaga. Capital harus memiliki seni dan tehnis menggerakkan dan mengoptimalkan po tensi baik bersifat kecerdasan intelektual (kognitif ), kecerdasan kepribadian (afek tif ) dan kecerdasan mekanik (psikomotorik) agar semua civitas akademika STAIN Kudus benar benar bekerja secara efektif dan efisien. Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
|109
Kedua, Social Capital yaitu potensi yang berkaitan dengan kerjasama atau komunikasi dengan pihak pihak lain sehingga menghasilkan pengetahuan dan ketrampilan yang bisa di berikan kepada lembaga. Social capital meliputi sua sana hubungan antar manusia, prosedur dan iklim yang me mungkinkan semua manusia atau staf bisa mengembangkan potensi yang dimiliki, regulasi normatif yang mempermudah pengembangan potensi staf, suasana kepemimpinan yang diciptakan oleh pemimpin utama dalam membina, mem bimbing dan mengevaluasi (mengukur) kinerja staf dilingkun gan kerjanya. Ketiga, Organization capital yaitu potensi yang mun cul dari lembaga yang dapat menyebabkan manusia atau staf bisa mengembangkan dan mengaktualisasikan potensinya secara optimal kepada lembaga. Organization capital meli puti aturan, Standar Operating Prosedur (SOP), dan petunjuk teknis kegiatan yang menjadikan staf atau karyawan berse mangat untuk mengembangkan semua potensi dan member ikan seluruh potensinya untuk kepentingan lembaga. Ketiga unsur dalam human capital dapat diilustrasikan dalam gambar di bawah ini:
110|
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
Ada dua hal penting yang tidak boleh dilupakan da lam menejemen human capital yaitu bagaimana memberi dorongan atau semangat dan membimbing serta membina agar semua potensi staf bisa dikembangkan secara optimal dan kedua berkaitan dengan bagaimana menilai kinerja atau menilai kualitas dalam memberikan kontribusi kepada lem baga.
Manajemen human capital bagi STAIN Kudus masa depan menjadi sangat penting, karena ada keterbatasan ra sio dari aspek kuantitatif. Keterbatasan itu jika dikejar dengan penamabahan tenaga atau pegawai sangat sulit karena ada nya kebijakan moratorium penerimaan pegawai dari pemerin tah pusat. Ada solusi mengangkat tenaga non PNS tetapi dari aspek regulasi belum mendukung secara optimal sehingga tidak bisa merekrut dosen non PNS secara optimal. Salah satu alternatif yang dapat ditempuh dilakukan melalui manajemen human capital yang menekankan upa ya secara serius untuk memberikan motivasi, bimbingan dan pembinaan agar semua pegawai dan dosen memiliki ke Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
|111
sadaran untuk menambah pengalaman, pengetahuan dan ketrampilan melalui pendidikan dan pelatihan atau cara lain sehingga setelah selesai mendapatkan pengalaman dan pen didikan akan memiliki kontribusi yang berlipat yang dapat diberikan kepada STAIN Kudus. Manajemen human capital bisa meningkatkan kinerja berlipat dalam artian secara fisik dikerjakan 1 (satu) orang tetapi secara kualitas pekerjaan itu sama dikerjakan oleh 2 atau tiga orang. Mengapa demikian? Karena pegawai tersebut memiliki pengetahuan, pengalaman dan ketrampilan yang sangat efektif untuk menyelesaikan tu gas tugas yang diberikan dari lembaga. Dilihat dari rasio dosen : mahasiswa masih perlu diopti malkan, idelnya rasio dosen : mahasiswa adalah 1 : 30-40, teta pi kenyataan di STAIN Kudus rasio dosen : mahasiswa 1 : 5674 mahasiswa. Tingginya rasio dosen : mahasiswa hanya akan cepat tercapai secara kienrja jika dilakukan melalui manaje men human capital. Pemimpin STAIN Kudus masa depan ha rus mampu mempraktikan manajemen human capital secara efektif dan efisien agar semua kekurangan pekerjaan dapat diselesaikan. Implementasi manajemen human capital dilakukan dengan cara memberikan motivasi kepada semua pegawai dan dsoen untuk mengembangkan dan menambah pengala man dan ketrampilan agar memiliki nilai tambah dalam men jalankan tugas dan tanggung jawabnya di lembaga STAIN Ku dus. Langkah teknis dilakukan dengan hal hal sebagai berikut: 1. Mendukung secara penuh studi lanjut dosen kejenjang S3 dengan mengarahkan sesuai dengan linieritas kompetensi keilmuannya. 2. Mendukung secara penuh semua dosen untuk mengikuti kompetensi penelitian dan pengabdian masyarakat di 74 Rasio dosen : mahasiswa di dasarkan jumlah mahasiswa sampai tahun aka demik 2016/2017 berjumlah 10.457 (sepuluh ribu enam raratus) di bagi jumlah dosen 190 maka ditemukan angka 55,7 (dibulatkan menjadi 56. Rasio 1:56 terma suk sangat tinggi, sehingga memerlukan energi yang lebih dari semua dosen da lam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai dosen. Jika para dosen ti dak memiliki bekal pengalaman dan keterampilan yang optimal, maka tugas-tugas dosen akan sulit dicapai dengan optimal.
112|
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
lembaga luar STAIN Kudus. 3. Mendukung secara penuh mengirim dosen dan pegawai ke forum forum pendidikan dan pelatihan dalam kurun waktu singkat yang dilaksanakan di luar STAIN Kudus. 4. Mendukung secara penuh kepada dosen dan pegawai yang ingin mengikuti kursus kursus sesuaid engan kompe tensi keilmuan yang dimiliki. 5. Mendukung secara penuh ide ide kreatif yang dimiliki atau muncul dari para dosen dan pegawai sehingga akan mela hirkan tambahan pengetahuan dna apengalaman serta ketrampilan bagi dosen dan pegawai. 6. Memberi penghargaan kepada dosen dan pegawai yang memiliki prestasi yang telah dilakukan. 7. Mencipakan iklim persaudaraan dan kekeluargaan dianta ar semua civitas akademika STAIN Kudus sehingga tercapai kekompakan, persatuan diantara semua dosen dan pega wai serta mahasiswa STAIN Kudus. 8. Mendukung secara penuh semua kreasi minat dan bakat mahasiswa. 9. Mengirim mahasiswa mengikuti ajang kompetisi dalam bidang ilmu pengetabuan, seni dan budaya. 10. Menyediakan sarana prasaran yang efektif untuk pengem bangan pengetahuan, pengalaman dan ketrampilan dosen dan mahasiswa. 11. Memberi penghargaan kepada mahasiswa yang memiliki prestasi. 12. Menyusun kebijakan yang memungkinkan para maha siswa melakukan magang diberbagai lembaga/perusahan baik di dalam maupun diluar negeri. 13. Menyusun kebijakan mengoptimalkan adanya jaringan kerjasama yang memungkinkan untuk melakukan tukar menukar dosen dan mahasiswa dengan lembaga di luar negeri. Program peningkatan kompetensi manajerial ini diarahkan untuk mewujudkan Visi STAIN Kudus. Peningkatan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan pada dasarnya untuk memenuhi job analysis, job discription, dan job spesiVisi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
|113
fication yang diatur dalam Statuta dan Ortaker STAIN Kudus sehingga pola dan arah penanganan kompetensi mejadi fokus, efisien dan efektif antara lain melalui pelatihan kepemi mpinan, pengelolaan administrasi umum, pengelolaan keuan gan, pengelolaan komputer dan teknologi informasi, maupun mengirimkan studi lanjut pada program pascasarjana. STAIN Kudus memiliki komitmen untuk selalu mening katkan kompetensi manajerial bagi semua pimpinan dimas ing masing unit. Peningkatan kompetensi manajerial ini di maksudkan agar pelaksanaan program disemua unit benar benar berjalan secara efektif dan efisien. Peningkatan kom petensi manajerial tidak hanya kepada pimpinan atau peja bat non-stukrutural dan pejabat struktural, melainkan juga kepada pimpinan yang menduduki jabatan fungsional seperti dosen dan pustakawan yang dimiliki STAIN Kudus. Peningkatan kompetensi manajerial dilakukan dengan beberapa cara, antara lain: 1. Diklat Pimpinan (Diklat Pim) 2. Mengirim delegasi kepada para pimpinan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) Sistem Pengendaian In ternal Pemerintah (SPIP) 3. Mengirim delegasi untuk mengikuti diklat penjaminan mutu. 4. Mengirim diklat kepegawaian 5. Diklat Administrasi Umum (ADUM) 6. Pelatihan pengadaan barang dan jasa 7. Diklat peningkatan kompetensi dosen Selain mengirimkan delegasi mengikuti kegiatan un tuk meningkatkan kompetensi manajerial, STAIN Kudus juga melaksanakan program kegiatan yang diarahkan untuk mem bekali peningkatan kompetensi manajerial bagi pimpinan, dosen dan pegawai. Program yang telah dilaksanakan antara lain: 1. Pelatihan Dosen muda atau dosen pemula, yaitu salah satu bentuk pelatihan yang memberikan bekal pengeta 114|
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
2.
3.
4.
5.
6.
huan dan keterampilan kepada para dosen mudah dalam melaksanakan tugas fungsionalnya sebagai dosen. Materi ini meliputi tugas pokok sebagai dosen yaitu pelaksanaan atau efektivitas Tri Dharma PT, yang meliputi pendidikan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Pela tihan ini dilaksanakan setiap ada dosen baru. Pelatihan/Workshop kepegawaian, yaitu salah satu ben tuk kegiatan yang dimaksudkan untuk memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan kepada para pimpinan da lam hal mengelola administrasi kepegawaian (tenaga pen didik dan kependidikan). Pelatihan/Workshop SPIP bagi pimpinan dan staf di lingkungan STAIN Kudus. Diklat ini dimaksudkan agar para pimpinan memahamai secara utuh tentang pelaksanaan pengendalian internal pemerintahan. Training Motivasi tentang kiat sukses sebagai pemimpin. Menghadirkan motivator dari Semarang bernama Sugi yanto. Dihadiri oleh seluruh pimpinan dan pengurus Unit Kemahasiswaan. Pelatihan Personil keamanan (satpam), yang dimaksudkan untuk memberi bekal pengetahuan dan keterampilan ke pada personil keamanan dan ketertiban kampus. Materi yang disampaikan secara umum ada dua hal, pertama ma teri tentang etika menjaga ketertiban kampus dan yang kedua tata cara menjaga keamanan lingkungan kampus. Nara sumber dari internal STAIN Kudus dan dari polres Ku dus dan polsek kecamatan Bae. Rapat khusus, yaitu forum rapat yang materi membahas masalah masalah atau problematika yang ada di masing masing unit. Rapat khusus diikuti oleh pimpinan (Ketua, Waket, Kabag dan pimpinan serta staf di setiap unit), misal nya pimpinan dengan unit keuangan, agenda yang diba has membicarakan berbagai problem dan mencari solusi tentang persoalan diunit keuangan. Rapat khusus ini dilak sanakan setiap tiga bulan sekali, bergantian antara unit yang ada di STAIN Kudus. Melalui berbagai kegiatan ini menunjukkan bahwa
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
|115
STAIN Kudus memiliki komitmen tinggi dalam mewujudkan dan/atau mengoptimalkan kinerja, khususnya kompetensi manajerial bagi pimpinan di tingkat tertinggi sampai tingkat terendah. Kegiatan atau forum tersebut menjadi wadah pen dalaman materi manajerial bagi para pemimpin. Semua kebijakan itu dilakukan untuk menciptakan situasi dan kondisi yang memungkinan terwujudnya tam bahnya pengetahuan, pengalaman dan ketrampilan para pegawai STAIN Kudus sehingga mampu meningkatkan kiner janya dalam melakukan kontribusinya kepada lembaga/STAIN Kudus. Inilah esensi dari Manajemen Human Capital. Teori laut dalam konteks manajemen human capital ter letak pada bagaimana kemampuan seorang pemimpin mam pu memberikan kesadaran, pengetahuan dan ketrampilan da lam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya harus selalu sesuai dengan ketentuan atau regulasi yang telah ditetapkan. Sebagai karyawan selama bekerja harus memperhatikan dan sekaligus menyesuaikan dengan arah atau ketentuan ombak yang ada di lautan. Ukuran kinerja atau kontribusi karyawan kepada lembaga juga didasarkan dengan regulasi yang jelas dan operasional. Penyusunan SOP75 dan regulasi semua ke giatan merupakan amanah dari pentingnya teori lautan da lam konteks manajemen dan kepemimpinan di STAIN Kudus. Selain memperhatikan arah ombak atau gelombang, setiap yang berlayar di tengah lautan harus dibekali dengan sarana atau alat yang lengkap, memiliki kecanggihan yang sempurna sehingga mampu menahan deras atau tingginya ombak yang ada ditengah tengah lautan. Dalam konteks ma najemen human capital ini, selain memberikan kesadaran 75 SOP berisi langkah langkah tehnis tentang kegiatan sehingga dapat diketa hui seperti apa sifat atau karakter serta jenis pekerjaan setiap kegiatan. SOP dijadi kan sarana atau instrumen untuk mengetahui tolak ukur atau keberhasilan jenis pekerjaan tertentu. Dengan SOP akan mudah dilakukan evaluasi dan tindak lanjut atas semua kekurangan atau kelemahan semua jenis pekerjaan yang dilakukan. SOP juga dapat dijadikan salah satu tolak ukur mengetahui seberapa besar mutu yang telah dicapai oleh lembaag /STAIN Kudus. Oleh sebab itu SOP semua jenis kegiatan harus disiapkan secara sempurna.
116|
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
untuk menghargai atau menyesuaikan dengan regulasi, juga harus ditanamkan perlunya semua karyawan memiliki ket rampilan dan keahlian yang optimal sehingga bisa menyele saikan semua tugas dan tanggung jawabnya yang diberikan dan juga mampu menyelesaikan semua problematika yang dihadapi selama menjalankan tugasnya di lembaga tempat bekerja.
E. Perilaku Organisasi Dan Mutu STAIN Kudus Perilaku organisasi adalah suatu disiplin ilmu pengeta huan yang mempelajari atau menyelidiki pengaruh yang di miliki oleh individu, kelompok dan struktur terhadap perilaku dalam organisasi yang bertujuan menerapkan ilmu pengeta huan guna meningkatkan daya saing dan efektifitas kinerja baik yang bersifat personal maupun organisasi atau kelem bagaan. Dengan kata lain, perilaku organisasi adalah studi tentang perilaku tingkat individu dan tingkat kelompok da lam suatu organisasi serta dampaknya terhadap kinerja baik kinerja secara individual, kelompok maupun organisasi76. Perilaku organisasi menunjukkan bahwa di dalam lingkungan kerja suatu organisasi atau lembaga terdapat keragaman dan perbedaan yang tidak mungkin di hindari. Bahkan suatu perbedaan itu suatu hal yang pasti ada di lingkungan kerja. Setiap organisasi atau lembaga pasti selalu memiliki sumber daya yang berwarna warni dan aneka ragam perbedaan baik dari aspek jenis kelamin, usia, latar belakang pendidikan. Dari aspek pskikologis juga terdapat perbedaan tentang motivasi, orientasi kerja (tujuan), cara fikir dan cara pandang terhadap makna dan hasil suatu pekerjaan. Perilaku organisasi menandakan bahwa filosofi lautan/ samudera menjadi kenyataan karena memiliki filosofi yang sesuai dengan laut yang didalamnya juga beraneka ragam he Stephen P Robbins dan Timothy A Judge (2008), Perilaku Organisasi : Organization Behavior, Penerbit salemba Empat, Jakarta. 76
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
|117
wan atau binatang lautan. Perilaku organisasi menjadi penting dipelajari dan di aplikasikan oleh setiap pemimpin karena perilaku organisa si merupakan cara untuk mengetahui secara detail atau rin ci karakteristik sikap dan perilaku masing masing individu, karakteristik bagaimana individu melakukan komunikasi den gan lainnya dan juga bagaimana individu melakukan respons terhadap lembaga atau organisasi. Studi terhadap perilaku menjadi sangat penting da lam konteks manajemen modern karena pengetahuan secara mendetail tentang persoalan sikap kepribadian dan perilaku akan sangat menentukan keberhasilan seorang manajer dan juga seorang pemimpin perusahaan atau lembaga. Pentingnya seorang manajer atau pemimpin memiliki ketrampilan manajemen perilaku organisasi didasarkan asum si bahwa setiap manajemen harus memiliki beberapa keahlian (skills) setidaknya dalam tiga hal77, yaitu : 1. Keahlian tehnis yaitu kemampuan menerapkan pengeta huan dan keahlian khusus. Pengetahuan dan ketrampilan khusus ini menyangkut hal hal tehnis dalam pekerjaan dan juga hal hal tehnis yang berkaitan dengan persoalan ma nusia. 2. Keahlian Personal yaitu kemampuan untuk bekerjasama, memahami dan memotivasi orang lain baik secaar indivi du maupun kelompok 3. Keahlian Konseptual yaitu kemampuan mental untuk mengenal dan mendiagnosis situasi situasi yang rumit. Keberhasilan tentang perilaku organisasi tidak bisa hanya ditentukan oleh satu disiplin saja melainkan harus di dukung juga oleh beberapa disiplin ilmu pengetahuan yang lain. Hal ini disebabkan oleh ruang lingkup perilaku organisasi sangat kompleks dan menyangkut berbagai situasi dan karak ter. Disiplin ilmu yang mendukung terapainya perilaku orga nisasi adalah imu psikologi, psikologi sosial, sosiologi, antro Ibid , hal: 8-9
77
118|
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
pologi dan ilmu ilmu keislaman. Ilmu psikologi adalah ilmu yang mempelajari atau be rusaha mengukur, menjelaskan dan mengubah perilaku se seorang atau mahluk lainnya termasuk hewan atau binatang, sehingga ada juga psikologi hewan, psikologi perkembangan, psikologi pendidikan, psikologi hukum. Ilmu psikologi sosial adalah ilmu yang berusaha me madukan konsep yang berasal dari psikologi dan sosiologi serta fokus pengaruh seseorang terhadap lainnya. Artinya psi kologi sosial lebih menitik beratkan bagaimana mengetahui atau mengukur kualitas jaringan atau kerjasama hubungan antara satu dengan lainnya. Dengan kata lain untukmengeta hui sejauhmana kualitas respon seseorang terhadap apa yang datang kepada dirinya. Ilmu sosiologi adalah ilmu yang mempelajari atau mengetahui aktivitas manusia kepada lingkungan disekitar nya dan juga kultur atau budaya yang dimiliki. Ilmu sosiolo gi menekankan bagaaimana manusia memiliki pengetahuan dan ketrampilan mengetahui secara detail bagaimana seha rusnya berbuat atau bertindak kepada lingkungan dan tradisi yang ada. Manusia ayang selalu mengetahui dan memahami serta menghargai tradisi atau budaya yang ada di dalam ke hidupan dirinya adalah memiliki penegetahuan secaar utuh tentang sosiologi, sebaliknya jika ada seseorang yang tidak mau peduli kepada tradisi dan budaya kehidupannya maka dikategorikan tidaka memiliki pengetahuan dana pemaha man tentang ilmu sosiologi. Ilmu antropologi adalah ilmu yang mempelajari ten tang apa itu manusia dan beberapa aktivitas yang dilaksanakan dalam kehidupan sehari hari. Ilmu antropologi disebut juga dengan ilmu studi kemasyarakatan, karena obyek kajian me nyangkut persoalan persoalan yang berkaitan dengan meng urai simbol simbol yang ada di tengah tengah masyarakat dan mengurai mengapa manusia melakukan aktivitas seperti yang telah dilakukan. Perilaku organisasi sangat memerlukan ilmu bantu Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
|119
tersebut, artinya sebagai seorang pemimpin atau manajer ha rus memiliki pengetahuan dan pemahaman serta ketrampilan tidak hanya bidang manajemen saja tetapi juga harus me ngetahui dan memahami wawasan ilmu lainnya. Perilaku or ganisasi akan mengurai, menjelaskan, menilai dan memberi solusi tentang apa yang dialami setiap manusia dan apa yang sebaiknya dilakukan oleh manusia baik untuk dirinya, orang lain dan juga untuk lembaga atau organisasi. Perilaku organisasi STAIN Kudus harus di ketahui oleh pimpinan agar pada saat mengambi keputusan organisasi hasilnya efektif dana efisien, tepat guna dan tepat sasaran. STAIN Kudus sebagai perguruan tinggi keagamaan Islam memiliki problem yang sangat luas dan menuntut seorang pemimpin harus cekatan dan terampil menyelesaikan atau mengurai permasalah yang ada. Keberhasilan dalam menyele saikan permasalahan akan mudah dilakukan jika mengetahui secara detail apa, siapa dan seperti apa karakter, sikat dan per ilaku masing masing orang atau masing masing personal yang ada di lembaga STAIN Kudus. Karakteristik di awali dari karakteristik lembaga atau or ganisasi STAIN Kudus. Secara akademik STAIN Kudus memiliki tugas dan tanggung jawab mengembangkan akademik da lam artian menjelaskan, menemukan, menganalisis dan me ngevaluasi ilmu penegtahuan melalui cara cara atau kaidah ilmiah dan juga dipublikasikan di media ilmiah seperti jurnal dan buku. Selain tugas akademik, STAIN Kudus juga memiliki tugas dan tanggung jawab dakwah Islam yaitu memberikan informasi atau memberi pemahaman tentang Islam kepada masyarakat luas. Terdapat perbedaan yang signifikan, dalam tugas dan tanggung jawab STAIN Kudus sebagai pengembangan Aka demik (keilmuan) dan dakwah Islamiyah. Pengembangan ak ademik (keilmuan) jenjang Sarjana (S1) memiliki 4 (empat) ciri utama dan untuk program pascasarjana (S2) memiliki 3 ciri uta ma78. Ciri utama progam Sarjana (S1) adalah sebagai berikut: Rumusan keilmuan masing masing jenjang diatur dalam kreteria Kuriku
78
120|
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
Pertama, mengaplikasikan bidang keahlian dengan memanfaatkan teknologi informasi serta memiliki kemam puan melakukan adaptasi dengan lingkungannya. Keilmuan yang dimiliki tidak cukup hanya dihafal tetapi harus di aplikasikan kedalam kehidupan sosial. Aplikasi ilmu juga harus di dukung dengan teknologi informasi sehingga ilmu yang di miliki mudah disosialisasikan kepada masyarakat. Hal penting dari keilmuan yang dimiliki dari STAIN Kudus harus memiliki daya adaptatif yang tinggi, yaitu lulusan dan berikut ilmunya harus memiliki kemampuan melakukan menyesuaian dengan lingkungannya masing masing. Kedua, mampu menguasai konsep dan teori sesuai bidang keilmuannya sehingga mampu menyelesaikan pro blem secara prosedural. Keilmuan yang di kembangkan ti dak hanya diaplikasikan tetapi keilmuan yang dimiliki haarus mampu menjadi landasan untuk menyelesaikan persoalan se cara sistematis atau prosedural. Ketiga, mampu mengambil keputusan yang tepat ber dasarkan analisis informasi dan data yang akurat sehingga memiliki jiwa kemandirian baik secara pribadi maupun kelom pok. Keilmuan yang dikembangkan oleh STAIN Kudus harus selalu akurat, valid dan reliabel karena keilmuan itu akan dija dikan bahan untuk menyelesaikan semua problem yang ada di dalam dirinya sendiri dan juga masyarakat atau orang lain. Keempat, bertanggung jawab terhadap pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pekerjaan ter tentu. Keilmuan atau profil yang bertanggung jawab adalah yang memiliki konsistensi atas sikap dan perilaku. Konsistensi dapat dilihat dari aspek norma dan substantif. Konsistensi se cara normatif berarti ada kesesuaian dengan norma yang telah lum berdasarkan Kerangka Kerja Nasional Indonesia (KKNI), dimana jenjang sarjana pada level 6 (enam) sedangkan jenjang pascasarjana (S2) pada level 8 (delapan) de ngan beberapa kreteria yang telah ditentukan. Keempat ciri utama keilmuan dan profil lulusan jenjang Sarjana (S1) bersifat komprehensif yang bermakna satu de ngan lainnya harus selalu saling terkait walaupun tercapainya tidak bersifat penjen jangan dalam artian keberhaislan kreteria pertama tidak harus menjadi landasan untuk mencapai kreteria kedua, dan kreteria kedua bukan berarti keberhasilan dari kreteria pertama dan seterusnya. Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
|121
ditentukan, sedangkan konsistensi secara substantive adalah ada kesesuaian antara ucapan dan tindakan yang dilakukan. Sedangkan kreteria keilmuan dan profil pascasarjaan (S2) ditandai dengan tiga cirri utama sebagai berikut: Pertama, memiliki kemampuan mengembangkan ilmu pengetahuan dan informasi melalui research (penelitian)79. Artinya apa yang di lakukan atau dikembangkan serta yang ditemukan adalah informasi yang diperoleh melalui proses penelitian, tidak hanya common sense. Kedua, mampu menyelesaikan persoalan dalam dirinya dan orang lain (masyarakat) dengan pendekatan interdisiplin80 (antar disiplin ilmu pengetahuan). Hal ini didasarkan asumsi bahwa semua problem yang terjadi dalam kehidupan sela lu menyangkut berbagai aspek keilmuan atau biasa disebut kompleks. Tidak mungkin satu persoalan hanya satu dimensi keilmuan, karena permasalahan sosial bersifat kompleks. Ketiga, memperoleh pengakuan baik ditingkat lokal, nasional dan internasional. Pengakuan akan dapat dimiliki jika memiliki kemampuan dan ketrampilan yang utuh dan optimal. Artinya keilmuan dan ketrampilan yang dimiliki be nar benar optimal dalam bidangnya masing masing dengan dilandasi wawasan lintas sektor. Berdasarkan rumusan tersebut, pengembangan ke ilmuan memiliki standard atau kriteria yang jelas dan terukur. Oleh sebaba itu dalam pengemebangan keilmuan harus di dasarkan standard keilmuan yang telah dirumuskan. Pemim pin atau manajer perguruan tinggi (STAIN Kudus) haarus me 79 Penelitian tidak selalu dilakukan dengan cara prosedur penelitian ilmiah seperti menulis skripsi, tesis dan desertasi. Penelitian di sini dimaksudkan proses yang dilakukan harus sesuai dengan kaidah ilmiah minimal : Rasional, Obyektif dan empiris. Rasional adalah informasi ilmu pengetahuan dapat diterima menurut logi ka mayoritas manusia. Obyektif artinya informasi keilmuan benar benar berdasar kan kebenaran atau fakta. Dan empiris adalah informasi keilmuan benar benar se suai dengan peristiwa yang terjadi ditengah tengah masyarakat. 80 Hal ini relevan dengan karakteristik ilmu PTAI yang memiliki karakter lin tas disiplin atau interdisiplin. Ilmu yang dikembangkan di PTAI selalu memerlukan dukungan dari ilmu lainnya, ilmu agama seperti fiqh, tafsir, hadis, aqidah ahlaq ti dak akan bisa lepas dari ilmu lainnya seperti psikologi, sosiologi, antropologi, IPA dll.
122|
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
ngetahui secara detal karakter dan perkembangan keilmuan yang ada di dalam wacara keilmuan akademik. Sedangkan tanggung jawab dakwah Islamiyah dapat dipahami suatu proses memberikan pemahaman kepada masyarakat pada umumnya dan khsususnya umat Islam ten tang cara mengetahui, memahami dan mengamalkan nilai nilai agama Islam. Dakwah Islamiyah memiliki target semua umat Islam hatus memiliki kesadaran yang utuh tentang apa itu agama Islam dana bagaimana mengamalkan nilai nilai agama yang diyakini. Dakwah Islamiyah belum ada kreteria yang jelas tentang apa dan bagaimana yang dilakukan. Oleh sebab itu sebagai pimpinan perguruan tinggi (STAIN Kudus) harus mampu merumuskan sendiri kreteria dakwah Islamiyah yang efektif dan efisien dalam mengembangkan dan menye barkan ajaran Islam. Kreteria umum dalam dakwah Islamiyah adalah dakwah Islamiyah yang dilakukan harus sesuai dengan konteks bangsa Indonesia81. Inilah karakteristik dalam pengembangan ilmu dan dakwah Islamiyah yang dimiliki perguruan tinggi termasuk STAIN Kudus. Setiap pemimpin atau pengelola STAIN Kudus harus mengetahui secara detail tentang karakteristik tersebut sehingga tidak ada salah langkah dalam melakukan pengelo laan dan pengembangan kampus di masa mendatang. Perilaku organisasi juga dimaksudkan mengetahui tentang karakteristik masing masing staf (manusia) yang ada di lembaga atau organisasi. STAIN Kudus sebagai perguruan tinggi memiliki tenaga pendidik dan tenaga kependidikan 81 Dakwah bagi masyarakat Indonesia harus mengacu kepada sejarah ma suknya Islam ke Indonesia. Ada tiga teori yang berbicara tentang masuknya Islam ke Indonesia. Pertama, Teori Arab Saudi yang mengatakan Islam masuk ke Indo nesia pada abat ke 7 M dan dilakukan dengan tiga cara yaitu perdamaian, per dagangan, dan pernikahan. Kedua, Teori Gujarat mengatakan Islam masuk ke Indonesia pada abat ke 11 dan dilakukan dengan cara damai, perdagangan dan pernikahan. Ketiga, teori Iran mengatakan Islam masuk ke Indonesia pada abat ke 13 dan dilakukan dengan tiga cara: Perdamaian, pernikahan dan perdagangan. Ke tiga teori tidak ada yang mengatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia dengan kekerasan. Dakwah Islamiyah di Indonesia harus dilakukan dengan cara santun, da mai, demokrasi, toleransi dana menguatkan sistem negara berdasarkan Pancasila dan NKR, bukan sebaliknya.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
|123
yang bervariasi baik dalam hal latar belakang keilmuan, latar belakang sosial, latar belakang ideology organisasi dan bah kan latar belakang madzhab yang dianut untuk menjalankan nilai nilai atau norma agama. Jika dilihat dari tipologi personal atau pribadi dapat diketahui 4 (empat) tipologi manusia yaitu : Pertama, orang yang memiliki kemampuan/kesadaran berfikir positif (ting gi) dan komitmen atau kesediaan untuk keberja juga positif (tinggi). Tipologi orang ini disebut Profesional. Kedua, Orang yang memiliki kemampuan/kesadaran berfikir positif (tinggi) tetapi komitmen atau kesediaan beekrja negative (rendah). Ti pologi orang ini disebut : Kritikus. Ketiga, Orang yang memiliki kemampuan/kesadaran berfikir negatif (rendah) tetapi memi liki komitmen atau kesediaan beekrja tinggi. Tipologi orang ini disebut : Pekerja. Keempat, orang yang memiliki kemampuan/ kesadaran berfikir negatif (rendah) dan memiliki komitmen atau kesediaan bekerja juga negatif (rendah). Tipologi orang ini disebut : Acuh Tak Acuh. Dilihat dari perspektif hukum Islam82, manusia memi liki 5 (lima) karakter antara lain: Pertama, manusia Wajib yai tu jika kehadirannya selalu menyelesaikan masalah. Artinya setiap manusia datang semua persoalan atau problem dapat diselesaikan, sebaliknya jika mereka tidak ada maka persoalan makin bertamabah dan tidak bisa diselesaikan. Manusia wa jib adalah kehadirannya sangat di inginkan dan ketidak had irannya tidak diinginkan. Jika tidak hadir akan menyebabkan orang lain menderita atau memiliki beban. Kedua, manusia Sunah yaitu manusia yang memiliki karakter menjadikan semua persoalan menjadi nyaman. Seti ap kali mereka datang suasana atau persoalan menjadi nya man dan jelas. Kehadirannya orang Sunah dapat menjelaskan dan mengurai masalah walaupun kadang kadang belum ten tu dapat diselesikan secara tuntas. Setiap mereka ada suasana 82 Ilmu Fiqh (hukum Islam) tidak boleh hanya dijadikan inspirasi untuk me ngetahui status hukum tentang boleh atau tidak boleh yang berimplikasi kepada dosa dan pahala dengan hasil akhir surga atau neraka. Ilmu Fiqh harus bisa dijadi kan inspirasi untuk melahirkan kepribadian manusia yang ideal,
124|
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
menjadi nyaman dan indah tetapi jika mereka tidak datang suasana menjadi kurang nyaman. Manusia Sunah kehadiran nya di harapkan dan kepergiannya di sesalkan. Ketiga, manusia makruh adalah manusia yang sering menciptakan kegadauan atau gangguan. Artinya jika mereka datang, justru menambah beban orang lain, sebaliknya jika mereka tidak ada beban bagi orang lain atau organisasi tidak bertambah. Orang Makruh kehadirannya tidak diharapkan justru kedatangannya di sesalkan. Keempat, manusia Mubah yaitu manusia yang tidak diperhitungkan atas kehadiran dan ketidak hadirannya. Arti nya mereka datang juga tidak akan berpengaruh kepada or ganisasi/lembaga, sebaliknya mereka tidak datang juga tidak berpengaruh apa apa kepada oraganisasi/lembaga. Orang Mubah kehadiran dan ketidak hadirannya tidak diharapkan dan juga tidak disesalkan. Kelima, manusia haram adalah manusia yang setiap kali ada selalu menambah pertengkaran atau perselisihan karena suasana menjadi panas dan konflik. Sebaliknya jika mereka tidak ada, suasana menjadi indah dan tanpa konflik. Manusia haram setiap ucapan, sikap dan tindakan selalu men yakitkan atau menyinggung orang lain. Orang tipologi haram kehadirannya tidak diinginkan dan ketidakhadirannya sangat ditunggu tunggu. Artinya orang haram tidak boleh hadir da lam setiap kegiatan. Dilihat dari perspektif ilmu nahwu sharaf83, manusia juga memikliki beberapa tipologi, sebagai berikut: Pertama, Manusia Fiil yaitu manusia yang selalu memiliki pekerjaan atau kesibukan yang jelas. Dimanapun berada manusai ini se lalu memiliki fungsi atau peran yang jelas untuk menfaat bagi dirinya dan orang lain. Ilmu nahwu Sharaf tidak cukup hanya dijadikan sebagai ilmu alat untuk mengetahui dan memahami tata cara berbahasa Arab. Ilmu di dunai ini termasuk ilmu nahwu memiliki makna yang harus di ketahui dan dijadikan inspirasi dalam membangun kepribadian manusia. Ilmu nahwu akan lebih bermakna jika dijadikan bahan renungan dan refleksi dan sekaligus inspirasi untuk membangun karakter atau kepribadian manusia. 83
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
|125
Kedua, Manusia Fail yaitu orang yang rajin dan kreatif jika diberi tugas dan tanggung jawab. Mereka selalu amanah jika diberi tugas mulai dari tugas yang dianggap kecil atau sepele sampai tugas yang dianggap besar atau berat. Arti nya setiap kali di beri tugas dan tanggung jawab tidak pernah mengecewakan orang yang memberi amanah. Ketiga, Manusia Mubtada. Dalam ilmu nahwu mubta da posisinya selalu di depan atau awal kalimat. Orang yang berkarakter mubtada adalah orang yang memiliki keinginan dan kemampuan memposiskan sebagai contoh bagi orang lain. Manusia Mubtada selalu memberi inspirasi kepada orang lain untuk melakukan hal hal yang positif, manausia mubta da selau menajdi panutan atau pemimpin bagi orang lain dan kepemimpinannya selalu dikehendaki orang lain. Keempat, manusia Khabar yaitu manusia yang setiap saat memiliki kesadaran untuk menerima, mengembangkan informasi yang akurat untuk pengembangan kepribadainnya. Manusia Khabar adalah yang selalu hadir dengan informasi yang menarik bagi orang lain. Pengetahuan tentang karakter atau tipologi manusia yang nota benenya bagian dari perilaku organisasi dimak sudkan untuk meningkatkan kualitas dalam proses dan hasil, kualitas pribadi ataupun lembaga. Perilaku organisasi STAIN Kudus diharapkan untuk meningkatkan kualitas (mutu) baik yang bersifat personal maupun kelembagaan sehingga dapat dicapai tujuan yang telah ditetapkan. Mutu di STAIN Kudus dilakukan dengan beberapa langkah kebijakan yang terdiri dari kebijakan mutu, standar mutu dan prosedur mutu yang harus dilaksanakan oleh civitas akademika STAIN Kudus atas dorongan pemimpin atau ketua STAIN Kudus. Oleh sebab itu ketua STAIN Kudus masa depan harus memiliki kemampuan dalam hal manajemen perilaku organisasi dan juga mampu menyusun konsep dan aplikasi mutu kelembagaan84.
Dokumen laporan akhir kepemimpinan Ketua STAIN Kudus Periode 20132017 dan dokumen borang akreditasi STAIN Kudus. 84
126|
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
1. Kebijakan Mutu STAIN Kudus sebagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri mempunyai komitmen dan konsisten untuk memberikan layanan yang dapat memenuhi atau melebi hi kebutuhan dan harapan dari stakeholder. STAIN Kudus juga secara aktif meningkatkan kualitas melalui program yang memungkinkan setiap civitas akademika untuk men jalankan tugas mereka dengan benar setiap saat. Sistem manajemen mutu STAIN Kudus dirancang untuk menja min pemeliharaan kualitas produk melalui evaluasi, ins peksi, dan verifikasi proses pada semua tahap. 2. Unit Pelaksana Penjaminan Mutu Unit pelaksana penjaminan mutu secara institusi di bawah tanggung jawab STAIN Kudus. Pelaksana teknisnya diserahkan kepada Pusat Penjaminan Mutu (P2M) STAIN Kudus. Secara organisatoris, P2M diberi kewenangan untuk merencanakan, melaksanakan, dan melakukan monitoring mutu di lingkungan STAIN Kudus. Dalam melaksanakan tu gasnya, P2M berkoordinasi dengan Wakil Ketua I. P2M, dalam menjalankan tugasnya, membentuk komisi yang akan melaksanakan penjaminan mutu di unit atau pusat, yang disebut dengan gugus penjaminan mutu. Karena keterbatasan personal, maka pelaksana gugus penjaminan mutu meminjam personal yang sudah ada di masing-masing unit atau pusat tersebut. 3. Standar Mutu Dokumen mutu disusun dan dikendalikan oleh Pusat Penjaminan Mutu (P2M), sehingga semua elemen, mulai tingkat institusi maupun tingkat yang paling bawah yaitu program studi dan unit dalam melaksanakan kegia tan akademik, mengunakan standar dokumen yang sama. Semua dokumen disusun secara demokratis karena dalam perumusannya melibatkan semua perwakilan program studi, sehingga dokumen sudah mengakomodasi kebutu han masing-masing program studi. Dokumen disusun ber dasarkan semangat visi dan misi STAIN Kudus, baik itu mu Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
|127
lai dokumen Kebijakan Mutu, Sasaran dan Rencana Mutu, Standar Mutu, Manual Mutu, Prosedur Mutu, dan Formulir Mutu. Mapping proses yang dijalankan STAIN Kudus di rumuskan secara komprehensif mulai dari Visi-Misi STAIN Kudus kemudian diterjemahkan dalam aktivitas bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat serta didukung oleh supporting system pendidikan, baik itu bidang kemahasiswaan, keuangan, sa rana prasarana, kerjasama, kepegawaian, dan yang cukup penting adalah bidang sistem informasi. Karena ke depan semua pelaksanaan penjaminan mutu harapannya secara integrasi dikembangkan melalui sistem informasi manaje men. 4. Prosedur mutu, meliputi : a. Standar Akademik b. Peraturan Akademik Bidang Pendidikan dan Pengaja ran, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat c. Kebijakan Akademik d. Manual Mutu Akademik e. Panduan Akademik f. Manual Prosedur Pengembangan Kurikulum Silabi dan SAP g. Manual Prosedur Penentuan Pembimbing Akademik dan Pembimbingan h. Manual Prosedur Tracer Studi i. Manual Prosedur Kebebasan Akademik 5. Sedangkan tentang SOP yang diberlakukan, sebagai beri kut : a. SOP Penjaminan Mutu di Tingkat STAIN Kudus b. SOP Penilaian Kinerja c. SOP Pembinaan SDM d. SOP Penelitian bagi Dosen e. SOP Pengabdian Masyarakat 128|
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
f. SOP Penghargaan kepada Tenaga Pendidik dan tenaga Kependidikan g. SOP Penghargaan kepada Mahasiswa h. SOP Penulisan Skripsi dan Tesis i. SOP Praktik Profesi Lapangan (PPL) j. SOP Kuliah Kerja Nyata (KKN) k. SOP Penerimaan Calon Mahasiswa Baru l. SOP Bimbingan dan Ujian Skripsi m. SOP Penjaminan Mutu Internal n. SOP Pembelajaran o. SOP Diskusi/Seminar/ Pelatihan/ Workshop p. SOP Pembinaan Kemahasiswaan q. SOP Jaringan Kerjasama Prosedur dan SOP ini digunakan sebagai pijakan atau landasan untuk melaksanakan program kegiatan bagi civitas akademika STAIN Kudus. SOP masih perlu didukung dengan beberapa kode etik agar kinerja tenaga pendidik dan kependidikan benar benar sesuai dengan visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan STAIN Kudus. Selain SOP, STAIN Kudus juga memiliki beberapa kode etik yang ha rus dijadikan sarana mewujudkan etika dalam bekerja dan pengembangan ilmu di STAIN Kudus. Perilaku organisasi tidak hanya mengetahui perilaku atau karakter masing masing individual, melainkan juga men getahui iklim komunikasi sosial dan iklim kelembagaan. Per ilaku organisais dapat dilihat dari gambar di bawah ini85:
85 Gambar itu menunjukkan bahwa Perilaku Organisasi adalah merupakan suatu kesatuan yang tidak boleh dipisahkan satu dengan lainnya agar mutu baik input, proses dan output dapat dicapai secara optimal.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
|129
Tingkat Individual
• Motivasi, cara fikir • Orientasi kerja
Tingkat Kelompok
• cara Komunikasi • Hubungan antar individu
Tingkat Organisasi
• Sistem /aturan • Cara kepemimpinan
Setiap individu dalam suatu organisasi menentukan kualitas kerja kelompok dan organisasi atau lembaga. Pemi mpin yang baik harus dengan teliti mengetahui karakteristik setiap individunya sehingga akan tepay untuk melakukan pembinaan agar tercapai kinerja sesuai yang diharapkan. Jika perilaku individunya baik, memiliki peluang besar menyebab kan kualitas hubungan sosial atau perilaku kelompok. Seh ingga pada akhirnya menyebabkan kualitas secara organisasi atau lembaga. Ketua atau pemimpin STAIN Kudus di masa depan, harus mampu mengetahui dan sekaligus member motivasi atau membina masing masing individu baik tenaga pendidik (dosen) maupun tenaga kependidikan (selain dosen) sehing ga akan terwujud komunikasi atau iklim sosial yang baik yang akhirnya visi dan misi serta program kerja yang dirumuskan oleh ketua STAIN Kudus bisa tercapai.
130|
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
BAB V FILOSOFI LAUT DALAM KEPEMIMPINAN STAIN KUDUS
S
etiap manusia adalah pemimpin dan setiap pemim pin pasti akan di mintai pertanggung jawabannya atas apa yang telah dipimpinya. Mu lai pemimpin tingkat terendah sampai pemimpin paling atas tidak akan lepas dari pertanggung jawaban baik didunia sam pai besok di akherat nanti. Secara umum pemimpin dikate gorikan dalam tiga hal yaitu Pemimpin Formal86, Non Formal87 dan Informal88, dimana semua jenis pemimpin juga selalu dimintai bertanggung jawabnya. Sebelum di mintai pertang gung jawabnya, pemimpin juga di harus memiliki visi atau arah kemana mau membawa lembaga atau organisasi yang dipimpin. Visi yang baik adalah yang memiliki landasan atau filosofi sehingga visi dan program kebijakannya menjadi mu dah dicapai dan mudah juga di evaluasi atau diukur tingkat keberhasilannya. Pemimpin yang akan membawa perkembangan dan kemajuan STAIN Kudus dituntut memiliki landasan visi dan misi yang cocok dengan sifat atau karakter STAIN Kudus se bagai salah satu lembaga pendidikan tinggi berbasis ilmu Kepemimpinan yang ada dilembaga formal memiliki aturan regulasi yang jelas, semua tata kerjanya atau tata kelola lembaga sudah jelas. Seperti di sekolah, kampus termasuk STAIN Kudus, di perusahaan milik negara ataupun milik swasta. 87 Kepemimpinan yang ada di organisasi sosial keagamaan seperti organi sasi sosial dan organisasi sosial keagamaan seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muham amdiyah, Organisasi kepemudaan, Organisasi Kemahasiswaan dan juga pondok pesantren dan jam’iyyah sosial dan pengajian yang ada di masyarakat. 88 Kepemimpinan di dalam konteks keluarga yaitu bagaimana membim bing dan mendidik keluarganya sehingga tercipta kreteria keluarga yang sakinah, mawadah warrahmah. 86
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
|131
keIslaman. Filosofi laut menjadi sangat relevan dijadikan lan dasan filosofi dalam mengembangkan kualitas STAIN Kudus di masa mendatang yang tantangan dan problemnya semakin komplek yang menuntut kecerdasan sang “nahkoda” STAIN Kudus. Sebagai lembaga pendidikan Islam, STAIN Kudus memiliki beberapa problem sebagai berikut: Pertama, problem kultural yaitu cara fikir atau cara pandang terhadap STAIN Kudus yang sempit dan klasik. Arti nya masih banyak elemen masyarakat yang memiliki cara fikir atau cara pandang hanya sekedar lembaga yang men gajarkan baca tulis al Qur’an, lembaga yang mendidik hanya masalah masalah normatif keagamaan yang ujung ujungnya ibadah dan kehidupan akherat. Lembaga yang hanya mence tak lulusan yang pandai membaca alqur’an, sebagai muba ligh atau kiai, pembicara di forum forum pengajian. Lembaga yang melahirkan lulusan yang bekerja di sektor lembaga kea gamaan seperti kantor kementerian agama (kemenag). Bah kan tidak sedikit yang memiliki pemahaman bahwa belajar di STAIN Kudus lebih banyak ibadah yang tidak perlu dengan biaya yang mahal atau tinggi. Kedua, Problem sosial yaitu akibat dari cara fikir no mor satu, maka akhirnya lulusan atau siapapun yang bekerja di lembaga pendidikan Islam seperti STAIN Kudus diposisikan pada level nomor kedua (second class). Personal di lembaga pendidikan Islam seperti STAIN Kudus dipandang sebelah mata, disepelekan sehingga kurang menjadi perhatian atau menjadi pusat perhitungan oleh elemen lain diluar pendi dikan Islam atau diluar STAIN Kudus. Ketiga, Problem akademik/keilmuan yaitu sampai se karang STAIN Kudus dihadapkan dengan perdebatan tentang issu issu dikhtomi ilmu pengetahuan89 dimana masih selalu diperdebatkan semua produk yang dihasilkan dari STAIN Ku 89 Tokoh atau pemikir Islam yang pantas disebut tokoh dikhotomi adalah Is lamil Raji Al Faruqi di Jaffa Palestina 12 januari 1921 yang memiliki konsep atau teori “Islamisasi Ilmu Pengetahuan”.
132|
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
dus tentang apakah sudah sesuai dengan Islam atau belum/ tidak. Berbicara tentang pendidikan maka perdebatannya apakah ini pendidikan Islam atau pendidikan barat, berbicara ekonomi juga masih diperdebatkan apakah sudah ekonomi sesuai syariat Islam atau masih seperti ekonomi barat (liberal). Model atau pendekatan kepemimpinan berdasarkan filosofi laut secara umum diambil nilai nilai umum dari laut se bagai berikut: Pertama, nilai keihlasan yang diambil dari nilai bahwa laut selalu membasahi setiap orang yang dekat dengan laut tanpa harus diminta atau diharapkan. Setiap orang yang meminta atau tidak jika dekat dengan laut pasti akan basah. Pemberian air kepada setiap orang yang mendekat dengan laut dapat dianggap sebagai bagian dari keihlasan. Pemimpn jika memberi sesuatu harus tidak pernah pamrih diminta atau tidak diminta seorang pemimpin harus selalu memberi. Kedua, Nilai tidak pernah putus asa atau konsisten diambil dari fenomena ombak yang tidak pernah berhenti mengarah ke tepi laut diwaktu siang dan malam. Ombah laut tidak mengenal waktu, kapan saja, dalam bentuk apapun juga. Fenomena itu dapat dijadikan inspirasi seorang pemimpin ti dak boleh putus asa melakukan tindakan untuk membimbing, membina kepada siapapun. Tidak mudah berhenti gara gara ada masalah yang kecil atau sepele. Sebesar apapun masalah harus dihadapi dengan serius dan ulet sehingga akan memi liki solusi yang ideal. Pemimpin harus selalu konsisten antara rumusan keputusan rapat dan tindakan atau program yang dirumuskan. Ketiga, Nilai Kesetiaan dapat diambil dari fenomena laut memiliki ombak yang tidak pernah membasahi selain bi bir pantai. Laut tidak pernah mau mengganggu selain pinggir laut atau pantai. Hal ini bisa dianggap sebagai bentuk kese tiaan. Oleh sebab itu pemimpin yang baik yang setiap dengan bawahannya dan juga setiap kepada program program yang telah ditetapkan. Pemimpin harus setiap menjalankan apa yang telah dirumuskan. Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
|133
A. Kepemimpinan Yang efektif Filosofi Laut dalam proses kepemimpinan dimaksud kan untuk menghasilkan kepemimpinan yang efektif dan efisien yaitu proses kepemimpinan yang mampu menghasil kan sesuatu yang bermanfaat bagi lembaga dan pihak pi hak lain dan dilaksanakan dalam suasana yang nyaman dan menyenangkan dengan tetap berpegang kepada regulasi yang ada. Dapat dikatakan bahwa kepemimpinan dikatakan efektif jika proses kepemimpinan mampu menghasilkan se suatu yang bermanfaat atau bernilai positif bagi lembaga sendiri ataupun bagi pengguna (stakeholders). Kepemimpinan di katakan efisien jika proses kepemimpinan dilakukan de ngan suasana yang aman, nyaman dan mendukung terlak sanakanya kinerja yang tinggi. Gary Yukl90 menjelaskan setidaknya ada tiga ciri yang dapat dikategorikan sebagai Kepemimpinan yang efektif yaitu; Pertama, Beorientasi tugas. Pemimpin yang efektif ti dak akan mengulang pekerjaan yang sama dengan bawahan nya, melainkan yang mengkordinasikan dan memberikan inspirasi kepada bawahan sehingga bawahan benar benar memiliki kinerja yang baik untuk menjalankan tugas yang diberikan. Pemimpin dikatakan efektif jika mampu bertin dak sebagai contoh yang baik dalam menjalankan tugas dan pekerjaannya kepada semua bawahan. Kedua, Berorientasi kepada hubungan. Pemimpin dika takan efektif jika mampu menjadi mediator atau perantara sesama bawahannya sehingga di antara bawahan mampu bekerjasama secara optimal yang akhirnya mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pemimpin dalam konteks ini harus bertindak sebagai penengah atau ibarat sebagai hakim yang adil kepada semua bawahannya. Pemimpin yang efek tif dalam ciri ini, tidak boleh melakukan diskriminasi kepada semua bawahannya. 90 Gary Yukl (2007), Kepemimpinan Dalam Organisasi (edisi kelima), terj, Judul asli “Leadership In Organization”, State University of New York at Albany, Alih bahasa Budi Supriyanto, Penerbit. PT Indeks, Jakarta.
134|
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
Ketiga, Memiliki sifat partisipatif. Pemimpin dikatakan efektif jika sering memberikan masukan atau informasi kepa da bawahan tentang kekurangannya sehingga bawahannya segera melakukan perbaikan dan tidak ada pengulangan ter hadap kesalahan yang dilakukan walaupun kesalahan sekecil apapun. Filosofi Laut dalam kepemimpinan dimaksudkan un tuk meningkatkan efektifitas dan efisensi proses kepemim pinan yang dilaksanakan Ketua STAIN Kudus di masa yang akan datang. Dengan 8 (delapan) sifat laut yang dipaparkan di bab sebelumnya akan dapat menjadi “lokomotif” dan “daya dobrak” untuk mempercepat laju perkembangan STAIN Kudus yang secara fisik dan kuantitatif sudah tidak layak dalam posi si sebagai sekolah tinggi dan sudah seharusnya menjadi IAIN bahkan menjadi Universitas Islam Negeri (UIN). Laut yang jelas menjadi sumber kehidupan manusia di dunia tanpa melihat jenis kelamin, asal usul agama, suku, ras, dan kelompok sangat tepat juga dijadikan inspirasi dalam memimpin perguruan tinggi agama seperti STAIN Kudus. Ada kesamaan antara STAIN Kudus dengan sifat yang dimiliki laut, antara lain: Pertama, STAIN Kudus sebagai perguruan tinggi aga ma Islam selalu berkomitmen untuk mentaati semua aturan dan regulasi yang ada. Karena dengan taat dan patuh kepada regulasi akan mempermudah dan mempercepat tercapainya tujuan yang ditetapkan. Dengan kata lain, ketertiban terhadap ketentuan menjadi pegangan utama bagi STAIN Kudus. Hal ini sejalan dengan karakter laut dimana siapapun yang akan ber layar di dalam lautan harus mentaati arah atau suasana om bak atau gelombang. Tidak boleh melawan arus ombak atau menentang gelombang. Jika melawan arus gelombang maka akan celaka. Artinya STAIN Kudus dan laut sama sama memi liki komitmen mentaati dan patuh kepada ketentuan. Hanya dengan komitmen seperti itulah akan melahirkan STAIN Ku dus sebagai kamus yang bermutu. Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
|135
Kedua, STAIN Kudus sebagai perguruan tinggi agama Islam negeri harus mengajarkan atau mendidik mahasiswa memiliki wawasan ilmu pengetahuan yang luas menyangkut berbagai aspek kehidupan dan juga harus mendalam dalam artian benar benar kompetensi dibidangnya. Hal ini sesuai dengan sifat laut yang sangat luas dan memiliki air yang sa ngat dalam. Kedalaman air laut dan luasnya wilayah lautan sama dengan fungsi STAIN Kudus yang harus mengajarkan dan mengembangkan berbagai ilmu keagamaan sampai memiliki kompetensi ilmu yang tepat dan dapat dijadikan sa rana untuk menjalani kehidupan dilapangan pekerjaan. Ketiga, STAIN Kudus sebagai perguruan tinggi agama Is lam negeri selalu memiliki tugas dan tanggung jawab melaku kan perubahan atau inovasi secara terus menerus tanpa hen ti sedetikpun. Perubahan atau inovasi dalam bidang ilmu agama dan dakwah Islam tidak boleh berhenti dilaksanakan oleh seluruh civitas akademika STAIN Kudus. Semangat atau komitmen selalu melakukan perubahan sama dengan tidak pernah berhentinya laut melakukan gerakan berupaa gelom bang mulai dari gelombang kecil sampai gelombang besar. Laut tidak akan pernah mau berhenti dari gerakan air atau ge lombang walau pagi, siang, sore dan malam hari. Tidak peduli panas hujan, angin atau berawan, gelombang ombak lauta tidak pernah bisa berhenti. Keempat, STAIN Kudus memiliki mahasiswa, karyawan dan dosen yang memiliki perbedaan dari aspek jenis kelamin, usia, latar belakang pendidikan, latar belakang ekonomi dan latar belakang sosial. Bahkan juga berbeda dari cara fikir ter hadap nilai nilai keagamaan. STAIN Kudus sebagai kampus tidak mungkin menghindari keanekaragaman yang ada. Hal ini sesuai dengan realitas laut yang isinya terdiri dari berbagai jenis hewan yang berbeda beda dari aspek ukuran, karak ter dan lain sebagainya. Laut tidak bisa menolak keaneka ragaman yang ada di dalam isinya, begitu juga STAIN Kudus tidak mungkin bisa menolak keanekaragaman penghuninya baik mahasiswa, karyawan ataupun dosen. 136|
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
Kelima, STAIN Kudus memiliki tujuan mendidik dan membimbing mahasiswa supaya mampu berubah baik kecer dasan intelektualnya (kognitif ), kecerdasan sikap kepribadian (afektif ) dan kecerdasan mekanik (pskimotorik). Artinya target utama STAIN Kudus adalah mewujudkan lulusan yang mam pu memberi manfaat untuk dirinya dan orang lain atau ma syarakat. Hal ini sesuai dengan sifat laut bahwa apapun yang berasal dari laut, semua isi laut menjadi halal, baik dan dibe narkan oleh agama dan sosial. Sifat halal, baik dan baik iden tik dengan sikap lulusan yang mampu melahirkan manfaat untuk dirinya dan orang lain. Artinya STAIN Kudus dan laut sama sama memiliki sifat yang sama yaitu sama sama mela hirkan kebaikan dan kemanfaatan untuk dirinya dan orang lain. Hanya dengan komitmen seperti itulah STAIN Kudus akan mampu mewujudkan sebagai kampus yang bermanfaat. Keenam, STAIN Kudus sebagai satu satunya perguru an tinggi agama Islam negeri di wilayah pantura jawa tengah bagian timur selalu berusaha untuk menjadi panutan/contoh, rujukan atau perhatian seluruh masyarakat. Konsekuensinya STAIN Kudus harus ada disetiap kegiatan masyarakat, STAIN Kudus harus hadir disetiap peristiwa yang ada di tengah ten gah masyarakat. Hal ini sama dengan sifat yang dimiliki laut bahwa lautan selalu ada di setiap wilayah baik kabupaten/ kota, propinsi, negara bahkan benua. Disetiap negara pasti memiliki laut yang menghubungkan antar negara dan benua. Ini menandakan bahwa laut itu mendominasi semua wilayah, artinya laut dan STAIN Kudus memiliki sifat yang sama yaitu menjadi rujukan, perhatian bagi semua masyarakat. Berdasarkan beberapa sumsi di atas, maka kepemim pinan di STAIN Kudus khususnya untuk pemimpin masa de pan akan sangat efektif jika dilandaskan pada filosofi lautan atau samudera.
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
|137
B. Implementasi Filosofi Laut Sesuai unggulan keilmuan STAIN Kudus yang dikenal dengan Pola Ilmiah Pokok (PIP) bernama Islam transformatif menekankan pada tiga pergeseran yaitu pergeseran dari cara fikir tekstualis menuju cara fikir kontekstualis, pergeseran dari semangat mengoleksi teori menuju semangat untuk mengim plementasikan teori dan pergeseran dari kualitas kesalehan individual menuju kesalehan sosial. Sesuai rumusan ciri Islam transformatif yang kedua, maka semua teori harus diimplementasikan secara nyata se hingga teori yang dimiliki benar benar memberi manfaat un tuk semuanya. Filosofi laut yang digagas ini tidak hanya untuk koleksi melainkan disusun dengan tujuan untuk diaplikasikan kedalam proses kepemimpinan sehingga visi yang masih ber sifat teori benar benar menjadi landasan aksi atau implemen tasi kepemimpinan. Implementasi filosofi laut dilakukan dengan 3 (tiga) ma cam yaitu melalui strategi kepemimpinan, melalui Pendekat an kepemimpinan dan melalui metode kepemimpinan. Strategi secara umum dapat dijabarkan suatu pross atau cara untuk mencapai tujuan dengan memberdayakan semua elemen untuk mencapai tujuan. Strategi menyang kut banyak aspek yang harus disatukan atau diberdayakan. Kepemimpinan yang mendasarkan filosofi laut harus mem berdayakan semua elemen untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan91. STAIN Kudus adalah milik bersama (negara), secara otomatis dikelola dengan kebersamaan baik kebersamaan yang bersifat horisontal (sesama internal STAIN Kudus) mau 91 Lihat KH. Timotius (2016), Kepemimpinan dan pengikutnya Teori dan Perkembangannya, Penerbit, ANDI Ofset, Yogyakarta. Didalam pembelajaran active learning dikenal dengan strategi inquiry learning, Discovery Learning. Ada juga strategi PAIKEM yang terdiri dari Pembelajaran Aktif Inovatif Kreat if, Efektif dan Menyenangkan). Untuk model pembelajaran CTL (Contextual Teaching Learning) dikenal dengan Strategi Community. Dalam pembelajaarn IPA dikenal dengan Strategi Brbasis Masalah. Dan masih banyak nama strategi pembelajaran yang lain.
138|
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
pun kebersamaan secara vertikal (hubungan antara STAIN Kudus dengan kemenag Pusat). Kebersamaan yang dibangun tidak atas dasar kebersamaan karena kesamaan kepentingan (politik) melainkan kebersamaan yang berdasar atas nor ma, sistem, regulasi atau prosedur. Artinya Kebersaman lebih banyak didasarkan pertimbanagn rasa kemanusiaan (human isme), tetapi jika pertimbangan kemanusiaan hanya didasar kan kesamaan kepentingan maka akan melahirkan strategi politik. Oleh sebab itu untuk mengaplikasikan filosofi laut dalam kepemim pinan, maka strategi yang tepat menggu nakan strategi “Humanisme Prosedural”. Yaitu dalam memba ngun STAIN Kudus mutlak perlu dibangun atas dasar kekeluar gaan, kebersamaan, pertimbangan kemanusiaan tetapi tidak boleh meninggalkan aturan, norma yang berlaku (prosedur). Inilah yang membedakan strategi kepemimpinan di organisasi politik dengan di organisasi formal milik negara seperti STAIN Kudus. Delapan sifat yang dimiliki laut akan mampu diraih dan akan mempengaruhi sistem kepemimpinan di STAIN Ku dus jika menggunakan strategi Humanis Prosedural. Kebersa maan dengan cara mengakomodir keinginan semua pihak ci vitas akademiak STAIN Kudus tetapi tetap berlandaskan pada regulasi yang berupa norma, aturan baik yang berlaku tingkat nasional maupun aturan internal STAIN Kudus. Strategi tanpa didukung dengan pendekatan tidak akan bermakna apa apa. Oleh sebab itu strategi Humanisme Prosedural didukung dengan pendekatan kepemimpinan. Pendekatan adalah seperangkat asumsi yang dijadikan lan dasan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Pendekatan ma sih bersifat teoritis, karena memuat sekumpulan teori atau asumsi yang menjadi dasar melakukan suatu kegiatan92. Di dalam pembelajaran dikenal banyak pendekatan. Dalam Pembela jaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di kenal dengan pendekatan Rasional, Filo sofis, Pembiasaan, Fungsional. Dalam pembelajaran selain PAI dikenal dengan istilah Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA), Pendekatan Kompetensi, Pendekatan Prosedur Pengembangan Sistem Instuksional (PPSI), dan pendeka tan ketrampilan Proses. 92
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
|139
Asumsi yang mendasai tercapainya filosofi laut dalam kepemimpinan adalah bahwa suksesnya proses kepemim pinan di STAIN Kudus ditentukan oleh sejauhmana pemimpin tersebut mampu mengintegrasikan semua komponen yang ada di STAIN Kudus menjadi satu pemikiran, satu sikap dan satu tindakan yaitu untuk membesarkan dan mewujudkan STAIN Kudus yang bermutu dan bermanfaat untuk menjadi ru jukan umat dalam menyelesaikan persoalan umat Islam. Maka dari itu pendekatan yang digunakan dalam melaksanakan kepemimpinan berbasis filosofi laut dengan pendekatan In tegratif93. Pendekatan tidak akan efektif jika tidak didukung de ngan metode kepemimpinan. Metode lebih praktis atau lebih tehnis jika dibanding dengan pendekatan. Metode adalah cara atau langkah yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Metode akan memuat beberapa langkah tehnis dan lebih operasional/ kongkrit. Metode kepemimpinan STAIN Kudus masa depan ti dak hanya ditentukan oleh satu atau dua metode. Melainkan ditentukan oleh metode yang bervariasi tergantung jenis atau sifat materi, sarana dan tujuan yang akan dicapai. 94Maka dari itu metode kepemimpinan akan menggunakan berbagai ma cam metode yang sesuai dengan situasi kondisi, sesuai jenis program dan sesuai dengan tujuan yang akan di capai. Civitas akademika STAIN Kudus memiliki banyak potensi yang harus di sinergikan untuk membangun kekuatan di masa depan. Hal ini juga didasarkan filosif lautan bahwa laut memiliki isi yang beraneka ragam. Keanekaragaman itu harus di sinergikan agar menjadi kekuatan yang positif untuk mewujudkan visi dan misi STAIN Kudus masa depan. 94 Dalam proses pembelajaran di kenal berbagai macam metode se perti, metode ceramah, tanya jawab, diskusi, penugasan, demontrasi, bermain peran (role playing), metode uswah dll. Dalam kepemimpinan metode disa makan dengan gaya kepemimpinan, maka ketika berbicara metode berarti sama dengan gaya kepemimpinan, antara lain otoriter, demokrasi, kharismatik, normatif, diplomatis. Metode kepemimpinan di STAIN Kudus berbasis filosofi laut akan menggunakan berbagai macam metode yang sesuai dengan arah, tujuan yang ingin dicapai. Hal ini didasarkan asumsi bahwa tidak ada metode yang baik dan tepat, tidak ada metode yang tidak baik dan tidak tepat. Semua metode baik dan semua metode juga tidak baik. Baik buruknya metode diten tukan oleh jenis materi, tujuan, kesiapan denagn staf dan kesesuaian dengan kemampuan pemimpin itu sendiri. 93
140|
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
BIODATA PENULIS Dr. M. Saekan Muchith, S.Ag, M.Pd. Lahir di Kota Ukir dan Kota Bumi Kartini Jepara Jawa Tengah, tepatnya Desa Klepu RT 12/ RW 01 Kecamatan Keling. Putra ke 4 (empat) dari Pasangan Bapak H. Abdul Muchith (alm) dan Ibu Hj. Rukati (alm). Jenjang Pendidikan SD di selesaikan di SD negeri 2 Dela Klepu, kemudian melanjutkan di MTS Sunan Muri Desa Kelet (tetangga desa Klepu). Madrasah Aliyah (MA) diseleasiakn di MA Filial Kendal (sekarang MAN 2 Jepara). Studi jenjang Sarjana (S1) diselesaikan di Fakultas Tarbiyah Unissula Semarang lulus tahun 1994. Gelar Magister (S2) dalam bidang Administrasi Pendidikan diperoleh dari IKIP (sekarang UPI) Bandung pada tahun 1998. Gelar Doktor bidang Manajemen Pendidikan diperoleh dari Uni versitas Negeri Semarang (Unnes) tahun 2011. Sejak kecil aktif di organisasi di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU) dimulai dari aktif di IPNU ranting di desa kelahirannya, kemudian dilanjutkan aktif di pengurus Wilayah IPNU JawaTengah pada tahun1994-1997 dan 1997-2000. Organisasi intra kampus yang diikuti adalah Sekretaris Umum Senat Mahasiswa Fakultas Tarbiyah Unissula Semarang, dilanjutkan sebagai Ketua Umum Senat Mahasiswa Fakultas Tarbiyah Unissula Semarang. Organisa si ditingkat Universitas menjabat sebagai Wakil Sekretaris Senat Mahasiswa Unissula. Organisasi ekstra kampus sebagai Ketua PMII Komisariat Unissula, dilanjutkan Sekretaris PMII Kota Semarang. Dan Ketua Umum Forum Komunikasi Mahasiswa (FKM) Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta Se Jawa Tengah. Jabatan dalam organisasi yang masih diikuti adalah (1) Ketua Komisi Dakwah dan Politik MUI Kudus (2) Sekretaris Maje Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
|141
lis Alumni IPNU Jawa Tengah (3) Ketua Umum Ikatan Alumni PMII Unissula semarang (4) ketua umum Ikatan Alumni PMII Kabupaten Kudus. (5) Dewan Pakar Tassamuh Kudus. Pengalaman berkunjung Keluar Negeri (1) Malaysia ta hun 2011 di IIUM (2) Kuwait tahun 2013 di Kuwait University (3) Inggris tahun 2013 di Durham University (4) Belanda, Perancis, Spanyol, Turki di Sakkarya University. (5) Australia tahun 2014, di Malbourne University. Hasil Penelitian yang telah dilaksanakan (1) Tahun 2010, Persepsi Pedagang Pasar Kudus terhadap Pembangunan Pasar Moderen, sumber daya, sendiri (2) Tahun 2013 Membumikan Islam Sosial Peneliti, sumber daya DIPA STAIN (3) Tahun 2014, Inspiring Teacher, biaya DIPA STAIN (4) Tahun 2015 Kualitas Kepuasan Pelayanan STAIN Kudus, sumber biaya DIPA STAIN Pengalaman karya Ilmiah yang dihasilkan dalam bentuk Buku (1) Tahun 2008 Judul Pembelajaran Kontekstual, penerbit Ra sail Semarang (2) Tahun 2009 judul Pendidikan Tanpa Kenyataan, penerbit Unnes Press Semarang (3) Tahun 2011 Judul Islam benar Benar Agama Sosial, penerbit Idea Press (4) Tahun 2012 Judul Model Pembinaan Pengawas di Lingkungan Kementerian Agama, pener bit Idea Pres (5) Tahun 2013 Judul Pelajar dalam Bahaya, Penerbit Idea Press Yogyakarta (5) Tahun 2013 : Islam benar Benar Agama Sosial, Idea Press. (6) Proses Finishing berjudul Manajemen Mutu Pendidikan Islam. Karya ilmiah Jurnal yang dihasilkan (1) Tahun 2016 Judul Radikalisme dalam Dunia Pendidikan, ADDIN Jurnal terakreditasi (2) Tahun 2015 Karakteristik Ilmu Pendidian Islam, Jurnal Edukasia, Jurnal terakreditasi. (3) Tahun 2016 Ideologi Kemanusiaan dalam Pendidikan Islam, Edukasi, Jurnal Terakreditasi. Makalah Presentasi Forum internasional (1) Tahun 2013 Judul makalah “Education and Islamic Bank, Narasumber, Interna tional Confrerence di Durham University Inggris. (2) Tahun 2014 Judul makalah “Phenomenon of Islamic Education in Indonesia, nara sumber International Conference di Malaysia. (3) Tahun 2015 Judul Makalah “Microcredit Customer Satisfaction: an analytical Srtudy of Islamic Microfinance in Indonesia”, Nara sumber International Con ference di Sakkaria University Turki. 142|
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut
b|
Visi Kepemimpinan STAIN Kudus Berbasis Filosofi Laut