Kingdom News 22 April 2012
Constant Cravings By Gwen Smith, Girlfriends in God Devotional, April 13, 2012 Psalm 90:14, NIV “Satisfy us in the morning with your unfailing love, that we may sing for joy and be glad all our days.” A friend of mine is hypoglycemic. Before he was diagnosed, he had one compelling symptom. He was constantly thirsty. Now the crazy thing was, the more water he drank, the thirstier he became. It defies logic. As you live out your faith, you will have a similar insatiable thirst and hunger for God. The more you ask for His daily help, the more you will want it. But know this, friend, you will not be fully satisfied or quenched until you are in His presence. In his book, Come Thirsty, Max Lucado writes: You’re acquainted with physical thirst. Stop drinking and see what happens. Coherent thoughts vanish, skin grows clammy, and vital organs shut down. Deprive your body of necessary fluid, and it will tell you. Deprive your soul of spiritual water, and it will tell you. Dehydrated hearts send desperate messages. Snarling tempers. Waves of worry. Growing guilt and fear. Hopelessness. Resentment. Loneliness. Insecurity. But you don’t have to live with a dehydrated heart. God invites you to treat your thirsty soul as you would treat your physical thirst. Just visit the WELL and drink deeply. Here on earth, hunger and thirst never end. Just because you ate breakfast this morning doesn’t mean you won’t have a grumbly tummy at lunchtime. And when you eat lunch, that doesn’t cover you for the next three days. You need to eat again and again. The spiritual parallels here are as rich as a piece of Ghirardelli cheesecake from the Cheesecake Factory. (Great restaurant, by kingdomnews 02
the way!) A three-course meal of worship, prayer, and a sermon on Sunday morning doesn’t nourish your body with the spiritual calories you need for an entire week. Not by a long stretch. We were designed in the image of God, for God. We were made to worship. To respond to the glory of God. To know Him. Continually. Daily. Without ceasing. I don’t know about you, but hunger affects my judgment. If I dare go to the grocery store while I’m hungry, my cart will usually contain extra food items I wouldn’t normally purchase. Are you smellin’ what I’m cookin’ here? If I’m hungry when I arrive at a dinner party, I’ll more than likely eat the mother lode of appetizers (especially if there is dip involved). When we are spiritually hungry, the same truth applies. We have a tendency to compromise our judgment and set aside our convictions. We grumble and complain about our lives. We look to other people and other stuff to meet our needs. BEING SPIRITUALLY THIN IS SO NOT IN! Look around! Spiritually hungry people are everywhere. Just turn on your television, pick up a magazine, or go to an online chatroom. People are desperately trying to fill their hunger hole…trying to find happiness and satisfaction in things, status, and people. Now, if you dare, look even closer to home. Look at your PTA meetings, boardrooms, Little League fields, and malls. And, if you’re really brave, look in the mirror. Each one of us sees a hungry woman staring us in the face. It is really important to turn to the Bread of Life at the first inkling of hunger pains. Go to Him with your needs and give Him your burdens. Jesus said: “Come to me, all you
weeklydevotional
who are weary and burdened, and I will give you rest” (Matthew 11:28). He wants to meet you at the point of your need. God gave you an open invitation to come to Him when He said through the prophet Isaiah: “Come, all who are thirsty, come to the waters; and you who have no money, come, buy and eat!” (Isaiah 55:1a, NIV). Each time we connect with God throughout the day, our souls are nourished. Sometimes we just need a small spiritual meal. Sometimes our needs are greater. In those moments, we
are invited by our compassionate God to sit down to a great big dinner. How are you handling your constant cravings? Let’s Pray: Dear God, Thank You for the invitation to come, eat, drink, and be satisfied in You. You are all that I need, and more than enough. I pray that You will bear the weight of the burdens on my heart today, and ask that You would fill my soul with Your rest. Finally, please increase my cravings for You, Lord – so that you can be glorified in and through my life. In Jesus’ Name, Amen
alpukat dan benalu Suatu hari, sebatang pohon Alpukat menikmati sejuknya udara sore. Tiba-tiba keasyikannya terusik oleh sapaan sebutir biji Benalu yang diterbangkan angin kian kemari. “Selamat sore, Alpukat,” sapa Benalu. “Oh, kamu Benalu, selamat sore juga,” balas Alpukat. “Wah Alpukat, sekarang kamu sudah besar, ranting-rantingmu banyak, daunmu lebat, buahmu besar,” puji Benalu. “Iya Benalu, itu karena akar-akar saya banyak dan rajin menghisap sari makanan dari dalam tanah,” kata Alpukat dengan bangga. Benalu melanjutkan, “Hampir sepanjang hari saya diterbangkan angin, rasanya badan saya capek sekali. Bolehkah saya beristirahat di salah satu rantingmu, untuk semalam saja?” Tanpa pikir panjang Alpukat langsung mengabulkan permohonan Benalu. “Jangankan 1 Benalu kecil, 50 pun saya masih tidak terasa,” pikir Alpukat. Sejak itu Benalu tinggal di pohon Alpukat dan tanpa disadari oleh Alpukat, Benalu semakin hari semakin besar dan bertambah banyak. Suatu hari Alpukat melihat tubuhnya sudah kurus kering. Saat itulah Alpukat sadar
bahwa Benalu sudah merugikan dirinya. Lalu Alpukat memutuskan untuk menyuruh benalu meninggalkan tubuhnya. “Alpukat, semua akar-akar saya sudah tertancap dalam tubuhmu. Jadi jangan pernah bermimpi kalau saya akan memenuhi permintaanmu”, kata Benalu sambil tertawa. Semakin hari Alpukat semakin kurus dan akhirnya mati karena Benalu terus menghisap makanan dari tubuh Alpukat tanpa belas kasihan. Banyak orang yang bertindak seperti Alpukat ini. Waktu dosa-dosa kecil datang menggoda dan hadir dengan segala daya tariknya, mereka tidak langsung menolaknya. Mereka pikir, “Ah itu hanya dosa kecil saja, tidak akan mempengaruhi iman saya. Saya akan tetap rajin berdoa.” Terbukti bahwa setiap orang yang meremehkan dosa kecil sekalipun, akan terjerat oleh dosa yang lebih besar lagi. Satu hal yang harus kita ingat, kalau hari ini kita melakukan satu dosa kecil, dosa tersebut makin lama akan menjadi besar dan melahirkan dosa-dosa lain karena salah satu sifat dosa adalah melahirkan dosa lainnya!
“Growing up is a certain matter, but to be MATURE is a DECISION.” ~ Felix Harianto 03 kingdomnews
weeklydevotional
bersorak-sorai senantiasa Testimony written by Dede Panetta Hari Minggu lalu kita mendengar Firman Tuhan oleh hambaNya, Ps. Darren Earl untuk kita bersorak-sorai/sing senantiasa. Di kala kita senang maupun dalam pergumulan, kita harus “memaksa” jiwa kita untuk tetap bergantung kepada Tuhan kita Yesus Kristus. Beberapa waktu lalu ketika keluarga dekat kami sedang memerlukan dana untuk membiayai barang-barang keperluan rumah tangga, mereka punya satu pilihan yang pasti yaitu menunda sampai waktu yang tidak ditentukan. Di satu sisi mereka belajar untuk tetap tenang, tidak berhutang sanasini untuk sesuatu yang mereka rasa kurang begitu penting. Tapi di sisi lain, mereka terlampau percaya kalau mereka adalah anak-anak yang dicintai oleh Bapa di surga. Mereka berseru dan bernyanyi “Dia buka jalan, saat tiada jalan. Dengan kasih dan kuasaNya, Dia buka jalan bagi kami.” Mereka terus senandungkan sampai diri mereka meyakini teks lagu ini menjadi nyata. Tak selang beberapa lama, mereka mendapat gaji bulanan yang sama dengan bulan-bulan sebelumnya. Namun ada yang berbeda dari biasanya, ada sejumlah tambahan komisi yang lumayan jumlahnya yang tidak disangka-sangka. Puji Tuhan! “Allah mengerti, Allah peduli, segala persoalan yang kita hadapi. Tak akan pernah ditinggalkannya, kubergumul sendiri, s’bab Allah peduli.” Sungguh dahsyat bukan Bapa kita di surga! Marilah kita bersorak-sorai senantiasa supaya kita bisa meraih janji-janji Tuhan dalam kehidupan kita masing-masing. Haleluya! Bagaimana sudah yakin belum? Satu kesaksian lagi? Keluarga saya lumayan kingdomnews 04
suka bernyanyi. Ayah saya kalau ada acara pernikahan ataupun acara-acara keluarga, pasti suka disuruh nyanyi. Ibu saya pun suka latihan menyanyi untuk kur sebuah organisasi dengan teman-teman sebayanya. Kesenangan untuk bernyanyi ini menurun ke kayak-kakak saya. Sedangkan dari kecil saya kurang suka bernyanyi, di sekolah waktu disuruh nyanyi di depan kelas, saya sangat tidak percaya diri dan suara saya terdengar sumbang. Pengalaman-pengalaman seperti ini yang kurang baik di waktu kecil, membuat pandangan-pandangan palsu tentang jati diri saya yang sebenarnya. Bila ada kesempatan untuk saya bernyanyi di depan umum misalnya di gereja, otak saya sudah berpikir kalau saya pasti tidak bisa. Padahal setiap kita punya kemampuan untuk belajar sesuatu yang baru, walau mungkin prosesnya agak lebih lama dari kebanyakan orang. Ingatkah apa topik kita di artikel ini? Bersorak-sorai! Melalui orang-orang di sekitar saya, khususnya di gereja, saya belajar untuk bersorak-sorai. Dimulai dari sering mendengarkan lagu-lagu rohani sampai mulai diajak jadi pelayan Tuhan untuk memuji Tuhan di hari Minggu. Karena semakin sering saya melakukannya, saya semakin terbiasa untuk bersorak-sorai dimanapun saya berada. Dan yang saya percaya, kata-kata yang keluar dari mulut saya itu sangat berkuasa. Lagu-lagu yang saya nyanyikan itu bisa membangun saya ataupun membuat iman saya makin terpuruk. Jadi jika saya bisa, Anda pasti bisa dimampukan! Tidak perlu jadi pemuji Tuhan di mimbar, jadilah pemuji Tuhan di tempat saudara berdiri. Tuhan memberkati!
weeklydevotional
renungan singkat
A
da dua orang ibu memasuki toko pakaian dan ingin membeli baju. Ternyata pemilik toko yang menjual sedang “bad mood” sehingga tidak melayani dengan baik, tidak sopan dan mukanya cemberut. Ibu pertama jengkel menerima layanan yang buruk seperti itu. Yang mengherankan, ibu kedua tetap enjoy bahkan bersikap sopan pada si penjual. Ibu pertama bertanya, “Mengapa Ibu bersikap sopan pada penjual yang menyebalkan itu?” Lantas dijawab, “Kenapa aku harus mengizinkan dia menentukan sikapku dalam bertindak? Kitalah penentu atas hidup kita, bukan orang lain.” “Tapi ia melayani kita dengan buruk!” bantah Ibu pertama. “Itu masalah dia. Kalau dia mau bad mood, tidak sopan, melayani dengan buruk, toh dia yang akan rugi. Kalau kita sampai terpengaruh berarti kita membiarkan dia mengatur dan menentukan hidup kita, padahal kita yang bertanggung jawab atas diri kita,” jelas Ibu kedua. Tindakan kita kerap dipengaruhi oleh tindakan orang lain. Kalau orang memperlakukan kita buruk, kita juga akan membalasnya dengan hal yang buruk. Kalau orang tidak sopan, kita akan lebih tidak sopan lagi. Kalau orang lain pelit pada kita, kita yang semula pemurah tiba-tiba jadi pelit kalau harus berurusan dengan orang tersebut. Kalau direnungkan, sebenarnya betapa tidak arifnya tindakan kita kalau untuk berbuat baik saja harus menunggu orang lain baik dulu. Pemenang kehidupan adalah orang yang tetap sejuk di tempat yang panas, tetap manis di tempat sangat pahit, tetap merasa kecil meskipun telah menjadi besar, dan tetap tenang di tengah badai yang paling hebat. KEBAHAGIAAN adalah pilihan kita, bukan karena ditentukan oleh apapun.
BELAJAR TENTANG ARTI KEJUJURAN Matius 5:37 “Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan, katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari jahat.” Suatu hari, tiga orang murid SMA bolos beberapa pelajaran pada pagi hari. Mereka bertiga kemudian masuk ke sekolah tatkala jam istirahat dengan diam-diam membaurkan diri dengan teman-temannya yang lain. Celakanya, perbuatan mereka diketahui oleh guru piket sehingga mereka bertiga dipanggil ke kantor. “Mengapa kalian masuk
terlambat?” tanya sang guru. “Bus yang kami tumpangi tadi kempes bannya, Pak sehingga kami harus menunggu lama sekali.” Jawab seorang murid sesuai dengan kesepakatan mereka bersama. Dengan perasaan yang lega mereka melihat gurunya tersenyumsenyum dan berkata, “Wah sayang sekali kalau begitu. Coba kalian bertiga ambil kertas selembar dan sebuah pensil. Sekarang duduk dan tuliskanlah ban sebelah mana yang tadi kempes.” Ketiga orang murid itu bingung dan saling berpandangan sebab mereka tidak sempat menyepakatinya. 05 kingdomnews
weeklydevotional
Manusia melihat di depan mata namun Tuhan melihat hati, oleh sebab itu jangan cobacoba tidak jujur padaNya. Mungkin kepada manusia kita bisa berbohong namun kepada
Tuhan tidak dan ingatlah bahwa bangkai itu pasti akan tercium baunya sehingga akhirnya satu persatu murid terbongkarlah kebohongannya.
SELF reflection Alkisah, ada seorang pria muda yang mengalami stres berat karena bisnisnya gagal. Ia pergi ke rumah seorang tua bijak kenalannya untuk minta nasehat. “Semua yang saya rintis dari awal, lenyap seketika. Uang tabungan saya menguap begitu saja! Hidup ini tidak ada artinya lagi, habislah saya.” Pemuda itu tertunduk lesu. Orang tua itu lalu mendengarkan semua keluh kesah si pemuda dengan tenang. Lalu, dengan lembut ia bertanya, “Apakah Anda masih bisa melihat? Apakah tangan dan kaki Anda masih bisa digerakkan?” “Bisa.” “Apakah Anda masih bisa berpikir?” “Bisa.” “Kalau begitu, kamu belum habis! Masih tersisa begitu banyak aset-aset berharga yang produktif.”
Lalu ia bertanya lagi kepada si pemuda yang mulai menyadari kekeliruannya. “Ketika Anda dilahirkan, apakah sudah mempunyai uang?” “Tidak.” “Apakah Anda akan membawa uang ke liang kubur?” “Tidak!” “Jadi tidak ada yang habis kan,” lanjut sang orang tua bijak dengan yakin. Sahabat luar biasa, saat kita menghadapi kemunduran ataupun kerugian yang pahit, tidak usah merasa semua telah habis. Hidup itu penuh dengan perubahan dan harapan selalu milik orang yang optimis! Mari berjuang kembali dengan semangat baru, keyakinan baru, strategi baru. Kesuksesan pasti bisa diraih kembali. Success is OUR right.
“Growing up is a matter of TIME, Maturity is a matter of HEART” ~ Felix Harianto
be MATURE! Hebrew 5:14 “But solid food is for the mature, who by constant use have trained themselves to distinguish good from evil.” (NIV) Yohanes 8:32 “Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.” kingdomnews 06
infogereja
ABOUT US... INDONESIAN SUNDAY SERVICE
Ibadah Raya, 10.00 AM • Grand Park Hotel, Ballroom Level 4
YOUTH SERVICE
Every Saturday, 05.00 PM • Grand Park Hotel, Ballroom Level 4 • Ervita +65 8173 9355
CHILDREN’S CHURCH
Every Sunday, 10.30 AM • Grand Park Hotel • Alink +65 90664130
KOMUNITAS MESIANIK (KM) Every 1st and 3rd Friday, 07.30 PM KM Abraham di kediaman Pak Benny & Ibu Helen Ibu Helen+65 9628 3796 (East Coast) Every Friday, 07.30 PM KM John the Baptist Lenny +65 9457 7470 (Toa Payoh)
KM Daniel Ervita +65 8173 9355 (Braddell) KM David Sumarto +65 9144 6605 (Tiong Bahru) KM Joshua Ernita +65 9722 8333 (Orchard) KM Joseph Alink +65 90664130 (Orchard)
WOMEN GATHERING
Every 2nd and 4th Thursday, 10.30 AM 18 Newton Rd #23-03 (kediaman Ibu Linda) • Ferdi +65 8510 7534
PRAYER MEETING
Every Saturday, 12.00 PM • Novena Tower, 27 Moulmein Rise, #09-29 • Ida +65 9234 9771
Web: www.rocksg.org • Email:
[email protected] • Tel: (+65) 6251 5378 ROCK MINISTRY SINGAPORE COVERED BY: Charis Christian Church
How to get us... Grand Park hotel
270 Orchard Road, Singapore 238857 nearest MRT: Orchard MRT (exit A - Tangs/Lucky Plaza) Somerset MRT (exit B - 313)
Good things are meant to be shared!
Digital version (softcopy) of this Kingdom News is now available for download Visit our website or email us to get your copy and bless your loved ones now. 07 kingdomnews