PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Daftar Isi/Table of Contents
Halaman/ Page Surat Pernyataan Direksi atas Laporan Keuangan Konsolidasi PT Asuransi Bintang Tbk dan Anak Perusahaan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009/ A Copy of the Directors’ Statement on the Consolidated Financial Statements of PT Asuransi Bintang Tbk and Its Subsidiary for the Years Ended December 31, 2010 and 2009 Laporan Auditor Independen/Independent Auditors’ Report
1
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - As of December 31, 2010 and 2009 and for the years then ended Neraca Konsolidasi/Consolidated Balance Sheets
3
Laporan Laba Rugi Konsolidasi/Consolidated Statements of Income
5
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi/Consolidated Statements of Changes in Equity
6
Laporan Arus Kas Konsolidasi/Consolidated Statements of Cash Flows
7
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi/Notes to Consolidated Financial Statements
8
Lampiran I/Attachment I: Neraca Induk Perusahaan/Balance Sheets - Parent Company Only
i.1
Lampiran II/Attachment II: Laporan Laba Rugi Induk Perusahaan/Statements of Income - Parent Company Only
i.2
Lampiran III/Attachment III: Laporan Perubahan Ekuitas Induk Perusahaan/Statements of Changes in Equity - Parent Company Only
i.3
Lampiran IV/Attachment IV: Laporan Arus Kas Induk Perusahaan/Statements of Cash Flows - Parent Company Only
i.4
Lampiran V/Attachment V: Pendapatan, Beban dan Hasil Underwriting Induk Perusahaan/Underwriting Revenues, Expenses and Income - Parent Company Only
i.5
Lampiran VI/Attachment VI: Analisis Kekayaan Diperkenankan Induk Perusahaan/Analysis of Admitted Assets - Parent Company Only
i.6
Lampiran VII/Attachment VII: Perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas Induk Perusahaan/Solvency Margin Calculation Parent Company Only
i.7
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Neraca Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Consolidated Balance Sheets December 31, 2010 and 2009
2010
Catatan/ Notes
Rp '000
2009 Rp '000
ASET Investasi Deposito berjangka Efek ekuitas diperdagangkan Efek tersedia untuk dijual Efek ekuitas Efek hutang Unit penyertaan reksadana Properti investasi Penyertaan lain Jumlah Investasi Kas dan setara kas Piutang premi Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 2.201.510 ribu pada tahun 2010 Rp 1.036.357 ribu pada tahun 2009 Piutang reasuransi - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 94.628 ribu pada tahun 2010 Piutang lain-lain - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 2.354.350 ribu pada tahun 2010 dan Rp 2.279.878 ribu pada tahun 2009 Biaya dibayar dimuka Aset pajak tangguhan Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 19.054.262 ribu pada tahun 2010 dan Rp 20.766.772 ribu pada tahun 2009 Aset tidak berwujud Aset lain-lain Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga JUMLAH ASET
ASSETS
31.545.561 3.274.878 3.043.515 24.046.160 30.737.136 417.900
2i,4,36,37 2d,2j
2g
93.065.150 3.652.892 11.967
2d,2h,2i,5,36,37 2d,2k,6,37 2e,35
66.292.246
2.648.345 19.376.459 885.470 28.692.119 417.900
Investments Time deposits Trading equity securities Available-for-sale marketable securities Equity securities Debt securities Mutual funds Investment properties Other investments
85.094.752
Total Investments
29.794.712 3.279.747
4.485.878 -
44.093.013
16.563.702
2d,2k,7,37
3.423.433
4.916.272 8.293.130 19.445.234
2d,2i,8,36,37 2l 2v,32
3.623.719 2.586.115 11.014.264
28.090.159 1.871.928
2m,2p,9,29 2n,10,29
27.685.504 2.941.602
2e,2i,35,36,37
675.616 1.230.017
424.850 973.870 243.601.400
186.853.913
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
Cash and cash equivalents Premiums receivable Related party Third parties - net of allowance for doubtful accounts of Rp 2,201,510 thousand in 2010 Rp 1,036,357 thousand in 2009 Reinsurance receivables - net of allowance for doubtful accounts of Rp 94,628 thousand in 2010 Other receivables - net of allowance for doubtful accounts of Rp 2,354,350 thousand in 2010 and Rp 2,279,878 thousand in 2009 Prepaid expenses Deferred tax assets Property and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 19,054,262 thousand in 2010 and Rp 20,766,772 thousand in 2009 Intangible asset Other assets Related party Third parties TOTAL ASSETS
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-3-
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Neraca Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 (Lanjutan)
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Consolidated Balance Sheets December 31, 2010 and 2009 (Continued)
2010
Catatan/ Notes
Rp '000
2009 Rp '000
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Hutang klaim Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Estimasi klaim retensi sendiri Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Premi belum merupakan pendapatan Hutang reasuransi Hutang komisi Hutang pajak Biaya masih harus dibayar Uang muka premi jangka panjang Hutang lain-lain Jumlah kewajiban HUTANG SUBORDINASI HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN
LIABILITIES AND EQUITY
1.300 3.174.853 12.394 15.563.809 37.317.266 31.752.308 5.833.388 752.753 8.185.141 22.904.810 19.892.307
2d,2r,11,37 2e,35 2d,2r,12,37 2e,35 2q,13 2d,14,37 2d,15,37 2v,16,32 2u,17,31,36,37 18 2d,19,36,37
145.390.329 6.574.420
25.593
2d,2i,20,36,37
2c,21
11.576.095 23.692.556 16.339.894 3.325.003 1.257.764 8.277.435 11.139.517 13.419.960
LIABILITIES Claims payable Related party Third parties Estimated own retention claims Related party Third parties Unearned premiums Reinsurance payables Commissions payable Taxes payable Accrued expenses Deferred premium income Other liabilities
96.115.531
Total Liabilities
2.275 7.085.032
3.478.000
25.395
SUBORDINATED LOANS MINORITY INTEREST IN NET ASSETS OF A SUBSIDIARY
EKUITAS
EQUITY
Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar - 320.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 174.193.236 saham Tambahan modal disetor Biaya emisi saham Keuntungan (kerugian) belum direalisasi atas penurunan nilai wajar efek tersedia untuk dijual Saldo laba (Defisit) Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Jumlah Ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
22 23 2o
87.096.618 50.000 (740.706)
2i,4
(1.632.044)
24
4.260.404 (1.799.285)
Capital stock - Rp 500 par value Authorized - 320,000,000 shares Issued and paid-up 174,193,236 shares Additional paid-in capital Stock issuance costs Unrealized gain (loss) on change in fair value of available-for-sale marketable securities Retained Earnings (Deficit) Appropriated Unappropriated
91.611.058
87.234.987
Total Equity
243.601.400 0
186.853.913
87.096.618 50.000 (740.706)
67.448 4.260.404 877.294
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-4-
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Laba Rugi Konsolidasi Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 and 2009
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Consolidated Statements of Income For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
Catatan/ Notes
2010 Rp '000 PENDAPATAN USAHA Pendapatan underwriting Pendapatan premi Premi bruto Premi reasuransi Penurunan (kenaikan) premi belum merupakan pendapatan Pendapatan premi - bersih Beban underwriting Beban klaim Klaim bruto Klaim reasuransi Kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri
Rp '000
2e,2q,25,35 168.247.460 (84.057.829)
3.234.087
72.666.411
59.951.585
2e,2r,26,35 105.684.085 (81.835.404)
Jumlah beban underwriting Hasil underwriting
39.004.477
Total underwriting expenses
33.223.176
20.947.108
Underwriting income
18.643.577
Income from investments - net
39.590.685
Net Operating Revenues
43.662.446
OPERATING EXPENSES
(4.071.761)
LOSSES FROM OPERATIONS
6.334.185
48.661.797
RUGI USAHA
(9.104.436) 3.387.237
RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
(5.717.199)
BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK Pajak kini Pajak tangguhan Bersih
LABA PER SAHAM DASAR (Rupiah penuh)
Underwriting expenses Claims expense Gross claims Reinsurance claims Increase (decrease) in estimated own retention claims
39.443.235
BEBAN USAHA
LABA BERSIH
Net premium income
Net claims expense Net commission expense
39.557.361
HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN
(12.498.851)
OPERATING REVENUES Underwriting revenues Premium income Gross premiums Reinsurance premiums Decrease (increase) in unearned premiums
25.018.111 13.986.366
Pendapatan Usaha - bersih
LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN
155.564.044 (118.047.082)
2.944.105 26.792.786 12.650.449
PENGHASILAN LAIN-LAIN - BERSIH
145.090.967 (88.373.469)
(11.523.220)
Beban klaim-bersih Beban komisi-bersih
Hasil investasi - bersih
2009
2s,27
2i,2j,4,28
2t,29
2d,30
1.537.655
OTHER INCOME - NET
(2.534.106)
LOSSES BEFORE INCOME TAX
36.994 (8.430.970)
31.200 (6.202.040)
TAX EXPENSE (BENEFIT) Current tax Deferred tax
(8.393.976)
(6.170.840)
Net
2.676.777
3.636.734
2v,32
(198)
2c,21
2.676.579
15
(107) 3.636.627
2w,33
173.173 15
21
INCOME BEFORE MINORITY INTEREST IN NET INCOME OF A SUBSIDIARY MINORITY INTEREST IN NET INCOME OF A SUBSIDIARY NET INCOME BASIC EARNINGS PER SHARE (In full Rupiah)
173.173 21
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-5-
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009
Modal Disetor/ Capital Stock Rp '000
Saldo per 1 Januari 2009
87.096.618
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Consolidated Statements of Changes in Equity For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid-in Capital Rp '000
Keuntungan (kerugian) Belum Direalisasi atas Perubahan Nilai Wajar Efek Tersedia Dijual-bersih/ Saldo Laba (Defisit)/ Unrealized Gain (Loss) Biaya Emisi on Changes in Retained Earnings (Deficit) Saham/ Fair Value of Belum Stock Available-forTelah Ditentukan Ditentukan Issuance Sale Marketable Penggunaannya/ Penggunaannya/ Costs Securities - net Unappropriated Appropriated Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000
50.000
(740.706)
(5.098.150)
3.466.106
Keuntungan belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual
-
-
-
Laba tahun berjalan
-
-
-
50.000
(740.706)
(1.632.044)
1.699.492
Saldo per 31 Desember 2009
87.096.618
Keuntungan belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual
-
-
-
Laba tahun berjalan
-
-
-
Saldo per 31 Desember 2010
87.096.618
50.000
(740.706)
-
4.260.404
-
-
4.260.404
-
67.448
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
4.260.404
(5.435.912)
Jumlah Ekuitas/ Total Equity Rp '000
80.132.254
Balance as of January 1, 2009
3.466.106
Unrealized gain on changes in fair value of available-for-sale marketable securities
3.636.627
3.636.627
Net income for the year
(1.799.285)
87.234.987
-
Balance as of December 31, 2009
1.699.492
Unrealized gain on changes in fair value of available-for-sale marketable securities
2.676.579
2.676.579
Net income for the year
877.294
91.611.058
-
Balance as of December 31, 2010
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-6-
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Arus Kas Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari: Premi Klaim reasuransi Lain-lain Pembayaran untuk: Klaim Premi reasuransi Pegawai Komisi Beban usaha Pajak Beban lain-lain Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pencairan deposito Penerimaan hasil investasi Hasil penjualan efek Hasil penjualan aset tetap Hasil penjualan properti investasi Pembelian aset tetap Pembelian efek Penempatan deposito Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman subordinasi
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Consolidated Statements of Cash Flows For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
2010
2009
Rp '000
Rp '000
185.020.239 68.646.171 5.367.207
138.104.484 125.789.062 8.510.943
(133.174.927) (68.473.516) (27.381.189) (11.900.703) (14.117.436) (2.419.778) (4.562.728)
(154.374.964) (99.571.231) (22.956.104) (12.481.707) (8.916.783) (4.481.328) (11.598.632)
(2.996.660)
(41.976.260)
237.067.398 3.590.849 2.323.786 2.194.221 (2.992.986) (4.462.700) (238.703.467)
213.623.426 15.252.009 9.144.602 777.271 20.405.725 (1.846.243) (1.584.500) (214.470.397)
(982.899)
3.247.750
41.301.893
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from: Premiums Reinsurance claims Others Cash paid to/for: Claims Reinsurance premiums Employees Commissions Operating expenses Taxes Other expenses Net Cash Used in Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from matured time deposits Investment income received Proceeds from sale of marketable securities Proceeds from sale of property and equipment Proceeds from sale of investment properties Acquisitions of property and equipment Acquisitions of marketable securities Placements in time deposits
Net Cash Provided by (Used in) Investing Activities
-
CASH FLOWS FROM A FINANCING ACTIVITY Proceeds from subordinated loans EFFECT OF FOREIGN EXCHANGE RATE CHANGES ON CASH AND CASH EQUIVALENTS
PENGARUH PERUBAHAN KURS MATA UANG ASING ATAS KAS DAN SETARA KAS
(101.176)
(17.675)
PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(832.985)
(692.042)
NET DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
4.485.878
5.177.920
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA PADA AKHIR TAHUN
3.652.892
4.485.878
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-7-
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 1.
Umum a.
1.
Pendirian dan Informasi Umum
General a.
Establishment and General Information
PT Asuransi Bintang Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta notaris Raden Meester Soewandi, No. 63 pada tanggal 17 Maret 1955. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/40/6 tanggal 5 Mei 1955, didaftarkan pada Pengadilan Negeri Jakarta dengan No. 1077 tanggal 16 Mei 1955, dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 84, Tambahan No. 1083 tanggal 21 Oktober 1955. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir berdasarkan akta No. 09 tanggal 3 Juni 2010, dari Ny. Poerbaningsih Adi Warsito S.H., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan susunan pengurus Perusahaan. Akta tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan tertanggal 9 Agustus 2010 Nomor AHU-AH.01.10-20202 tahun 2010.
PT Asuransi Bintang Tbk (the Company) was established on March 17, 1955 based on Notarial Deed No. 63 of Raden Meester Soewandi. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. J.A.5/40/6 dated May 5, 1955, registered at the Jakarta District Court under registration No. 1077 dated May 16, 1955, and published in Supplement No. 1083 to State Gazette No. 84 dated October 21, 1955. The Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 09 dated June 3, 2010 of Ny. Poerbaningsih Adi Warsito S.H., public notary in Jakarta, regarding the changes in composition of the Company’s management. The amendment of the Articles of Association has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-AH.01.10-20202 year 2010 dated August 9, 2010.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan usaha di bidang asuransi kerugian dan reasuransi baik konvensional maupun dengan prinsip syariah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company is engaged in general insurance and reinsurance business both in conventional and Syariah principles that is in line with existing regulations.
Perusahaan telah memperoleh izin usaha sebagai perusahaan asuransi kerugian dari Departemen Keuangan Republik Indonesia cq Direktorat Jenderal Moneter Dalam Negeri dengan Surat Keputusan No. Kep-6648/MD/1986 tanggal 13 Oktober 1986. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Maret 1955.
The Company obtained its license to operate as a general insurance company from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia through the Directorate General of Monetary Affairs in its Decision Letter No. Kep-6648/MD/1986 dated October 13, 1986. The Company started its commercial operations in March 1955.
Perusahaan mendapatkan ijin pembukaan kantor cabang dengan prinsip Syariah sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-025/KM.10/2007 tanggal 19 Pebruari 2007.
The Company has obtained its license to open branch office with Syariah principle based on Decision Letter of Minister of Finance No. KEP-025/KM.10/2007 dated February 19, 2007.
Perusahaan berkantor pusat di Jl. R.S. Fatmawati No. 32, Jakarta. Perusahaan memiliki sepuluh (10) kantor cabang, satu (1) unit bisnis Syariah, satu (1) kantor perwakilan dan enam (6) kantor penjualan yang terletak di beberapa kota di Indonesia.
The Company’s head office is located at Jl. R.S. Fatmawati No. 32, Jakarta. The Company has ten (10) branches, one (1) Syariah business unit, one (1) representative office and six (6) sales offices which are located in various cities in Indonesia.
-8-
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 1.
Umum (Lanjutan) b.
1.
Penawaran Umum Efek Perusahaan
General (Continued) b.
Public Offering Shares
of
the
Company’s
Pada tanggal 6 Oktober 1989, Perusahaan memperoleh Surat Izin Emisi Saham dari Menteri Keuangan Republik Indonesia No SI-061/SHM/MK.10/1989 untuk melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak 1 juta saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham.
On October 6, 1989, the Company obtained Stock Issuance Permit No. SI-061/SHM/MK.10/1989 from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia for the public offering of one million shares with Rp 1,000 par value per share.
Kebijakan Perusahaan yang dapat mempengaruhi efek yang diterbitkan (corporate action) sejak penawaran umum perdana sampai dengan tanggal 31 Desember 2010, adalah sebagai berikut:
The summary of the Company’s corporate actions from the date of its initial public offering up to December 31, 2010, is as follows:
Tanggal/ Date
17 November 1989/ November 17, 1989
13 Oktober 1997/ October 13, 1997
1 November 2000/ November 1, 2000
29 September 2006/ September 29, 2006
Keterangan/ Description
Jumlah saham Ditempatkan dan beredar/ Accumulated number of shares issued and outstanding
Nilai nominal per saham (nilai penuh)/ Par value per share (in full amount)
Jumlah saham sebelum penawaran saham perdana/ Number of shares before public offering
3.600.000
Memperoleh Surat Persetujuan atas permohonan Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia untuk mencatatkan dan memperdagangkan satu juta saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham/ Initial public offering of one million shares with Rp 1,000 par value per share in Indonesia Stock Exchange
4.600.000
1.000
23.000.000
500
80.499.994
500
141.575.662
500
Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 per saham dan pengeluaran enam saham bonus dengan nilai nominal Rp 500 per saham untuk setiap dua saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham/ Stock split of the par value from Rp 1,000 to Rp 500 per share and distributed six bonus shares with nominal value of Rp 500 per share for each two shares with nominal value of Rp 1,000 per share Saham bonus dengan ketentuan lima saham bonus untuk setiap dua saham yang beredar, seluruh saham beredar telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia/ Bonus shares which entitled each shareholder to receive five new shares for every two shares, all of the issued shares were listed in Indonesia Stock Exchange Saham bonus sebanyak 61.075.668 saham, seluruh saham beredar telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia/ Bonus shares totaling to 61,075,668 shares, all of the issued shares were listed in Indonesia Stock Exchange
-9-
-
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 1.
Umum (Lanjutan) b.
Penawaran (Lanjutan)
1. Umum
Efek
Perusahaan
Tanggal/ Date 12 Desember 2006/ December 12, 2006
General (Continued) b.
Keterangan/ Description
Anak perusahaan yang Dikonsolidasikan
Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan
Company’s
Nilai nominal per saham (nilai penuh)/ Par value per share (in full amount)
174.193.236
500
As of December 31, 2010, all of the Company’s shares totaling to 174,193,236 shares are listed in the Indonesia Stock Exchange. c.
Consolidated Subsidiary The Company has ownership interest of 99.83% as of December 31, 2010 and 2009 in PT Bintang Graha Loka (the Subsidiary). The Subsidiary is domiciled in Jakarta and engaged in building management business. It started its commercial operations in 2005 and rents out office buildings to the Company. The total assets (before elimination) of the Subsidiary amounted to Rp 15,396,566 thousand and Rp 15,282,341 thousand as of December 31, 2010 and 2009, respectively.
Perusahaan mempunyai bagian kepemilikan sebesar 99,83% per 31 Desember 2010 dan 2009 pada PT Bintang Graha Loka. Anak perusahaan berdomisili di Jakarta dan bergerak di bidang pengelolaan penyewaan gedung perkantoran. Anak perusahaan beroperasi komersial pada tahun 2005 dan menyewakan gedung perkantoran kepada Perusahaan. Jumlah aset (sebelum eliminasi) anak perusahaan masing-masing sebesar Rp 15.396.566 ribu dan Rp 15.282.341 ribu per 31 Desember 2010 dan 2009. d.
the
Jumlah saham Ditempatkan dan beredar/ Accumulated number of shares issued and outstanding
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dengan ketentuan setiap pemegang tujuh saham lama mempunyai dua HMETD dimana 1 HMETD berhak untuk membeli 1 saham baru dengan harga Rp 500. Jumlah saham Hasil Penawaran Umum yang terealisasi sebanyak 32.617.574 saham/ The Pre-Emptive Rights entitled each shareholder to receive two Pre-Emptive rights for every seven shares held with each Pre-Emptive right entitled the stockholders to buy one share at a price of Rp 500. The number of shares increased by 32,617,574 shares as a result of Limited Public Offering
Pada tanggal 31 Desember 2010, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 174.193.236 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia. c.
Public Offering of Shares (Continued)
d.
Pada tanggal 31 Desember 2010, susunan pengurus Perusahaan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan tanggal 3 Juni 2010 yang didokumentasikan dalam Akta No. 09 dari Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:
Commissioners, Employees
Directors,
At December 31, 2010, based on a resolution of the Stockholders’ Meeting held on June 3, 2010, as documented in Notarial Deed No. 09 of Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., public notary in Jakarta, the Company’s management consists of the following:
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Presiden Komisaris Komisaris
: :
Komisaris Independen
:
Shanti L. Poesposoetjipto Andrus Roestam Moenaf Petronius Saragih Salusra Satria Windrarta
- 10 -
and
: :
President Commissioner Commissioners
:
Independent Commissioners
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 1.
Umum (Lanjutan) d.
1.
Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan (Lanjutan)
General (Continued) d.
Commissioners, Directors, Employees (Continued) Directors
Direksi Presiden Direktur Direktur
: :
Zafar D. Idham Reniwati Darmakusumah Hastanto S.M. Widodo
Perusahaan memiliki Komite Audit yang terdiri dari:
Ketua Anggota
: :
: :
: :
President Director Directors
The Company has established an Audit Committee which is composed of the following:
Salusra Satria Munir M. Ali Arfandi Rifai
Sesuai dengan rekomendasi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui suratnya No: U-245/DSN-MUI/IX/2006 tertanggal 29 September 2006, maka Perusahaan memiliki Dewan Syariah yang terdiri dari:
Ketua Anggota
and
: :
Chairman Members
Based on the recommendation from Majelis Ulama Indonesia (MUI) in its Letter No. U-245/DSN-MUI/IX/2006 dated September 29, 2006, the Company has established a Syariah Committee composed of the following:
Karnaen Perwataatmadja Ahmad Munif Suratmaputra Amin Musa
: :
Chairman Members
Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan (tidak diaudit) adalah 233 karyawan tahun 2010 dan 293 karyawan tahun 2009.
The Company had an average total number of employees (unaudited) of 233 in 2010 and 293 in 2009.
Jumlah gaji dan tunjangan yang dibayar atau diakru untuk komisaris dan direksi masing-masing sebesar Rp 3.195.843 ribu tahun 2010 dan Rp 4.285.642 ribu tahun 2009.
The aggregate salaries and benefits paid to or accrued by the Company for all commissioners and directors amounted to Rp 3,195,843 thousand in 2010 and Rp 4,285,642 thousand in 2009.
Direksi telah menyelesaikan laporan keuangan konsolidasi PT Asuransi Bintang Tbk dan anak perusahaan pada tanggal 18 Maret 2011 dan bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasi tersebut.
The Directors had completed the consolidated financial statements of PT Asuransi Bintang Tbk and its subsidiary on March 18, 2011 and are responsible for the consolidated financial statements.
- 11 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting a.
Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasi
2.
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies a.
Consolidated Financial Statements Preparation and Measurement
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yakni Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau Bapepam dan LK No. VIII.G.7 tanggal 13 Maret 2000 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” untuk perusahaan publik.
The consolidated financial statements have been prepared using accounting principles and reporting practices generally accepted in Indonesia such as the Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and the regulations of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 dated March 13, 2000, regarding “Guidelines on Preparation and Disclosures of Financial Statements of Issuers or Publicly Listed Companies”. Such consolidated financial statements are an English translation of the Company and its subsidiary’s statutory report in Indonesia, and are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasi ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasi ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.
The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies. The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp). Kecuali dinyatakan secara khusus, angkaangka adalah dalam ribuan Rupiah.
The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (Rupiah). Unless otherwise stated, all figures presented in the consolidated financial statements are stated in thousands of Rupiah.
- 12 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) b.
Penerapan Pernyataan Akuntansi Keuangan Revisi
Standar
2.
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) b.
Adoption of Revised Statements of Financial Accounting Standards
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK revisi berikut:
The Company and its subsidiary have adopted the following revised PSAKs effective January 1, 2010 and have applied these standards prospectively:
(1)
PSAK 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, yang berisi persyaratan pengungkapan instrumen keuangan dan kriteria informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan diterapkan berdasarkan klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, yakni aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian bunga, dividen, keuntungan dan kerugian yang terkait; dan situasi tertentu dimana saling hapus aset dan kewajiban keuangan diizinkan. PSAK ini juga mewajibkan pengungkapan atas, antara lain, informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan kebijakan akuntansi atas instrumen keuangan. Standar ini menggantikan PSAK 50 “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”.
(1)
PSAK 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”, which contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This PSAK also requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the accounting policies applied to those instruments. This standard superseded PSAK 50, “Accounting for Certain Investments in Securities”.
(2)
PSAK 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, yang menetapkan dasar-dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan kontrak-kontrak pembelian atau penjualan instrumen non-keuangan. PSAK ini menjelaskan di antaranya definisi derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penentuan kriteria lindung nilai. Standar ini menggantikan PSAK 55 (Revisi 1999) “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Lindung Nilai”.
(2)
PSAK 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, which establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This PSAK provides the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others. This standard superseded PSAK 55 (Revised 1999), “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”.
Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi pada tanggal 1 Januari 2010 yang disusun berdasarkan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006), tidak terdapat penyesuaian transisi atas jumlahjumlah yang sebelumnya telah dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi tanggal 31 Desember 2009.
- 13 -
In preparing the consolidated balance sheet as of January 1, 2010 which was prepared based on PSAK 50 (Revised 2006) and PSAK 55 (Revised 2006), there were no transition adjustments made to the amounts reported previously in the consolidated financial statements as of December 31, 2009.
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) b.
Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Revisi (Lanjutan)
(3)
2.
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) b.
PSAK 108 “Akuntansi Asuransi Syariah” yang berisi perlakuan akuntansi untuk transaksi syariah sesuai dengan akad yang digunakan entitas dan mengakui pendapatan premi dan beban klaim sebagai akumulasi dana tabarru.
(3)
Penerapan standar ini tidak memiliki dampak material terhadap laporan keuangan Perusahaan.
c.
Prinsip-prinsip Konsolidasi
Adoption of Revised Statements of Financial Accounting Standards (Continued) PSAK 108 “Accounting for Syariah Insurance” which contains the accounting treatment for syariah insurance transaction that recognized based on the contract used by the entity and recognize premium income and claim expenses as accumulated of tabarru fund. The adoption of this standard has no material impact on the Company and its subsidiary’s consolidated financial statements.
c.
Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan, dimana Perusahaan memiliki lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung, hak suara di anak perusahaan dan dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari anak perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari aktivitas anak perusahaan tersebut. Sebuah anak perusahaan tidak dikonsolidasikan apabila sifat pengendaliannya adalah sementara karena anak perusahaan tersebut diperoleh dengan tujuan akan dijual kembali dalam waktu dekat; atau jika ada pembatasan jangka panjang yang mempengaruhi kemampuan anak perusahaan untuk memindahkan dananya ke Perusahaan.
The consolidated financial statements include the financial statements of the Company and its subsidiary wherein the Company has direct or indirect ownership interest of more than 50% of the voting rights of the subsidiary’s capital stock or is able to govern the financial and operating policies of an enterprise so as to benefit from its activities. A subsidiary is excluded from consolidation when the control in such subsidiary is intended to be temporary because the subsidiary is acquired and held exclusively with a view to its subsequent disposal in the near future; or when the subsidiary operates under long-term restrictions which significantly impair its ability to transfer funds to the Parent Company.
Dalam hal pengendalian terhadap anak perusahaan dimulai atau diakhiri suatu periode tertentu, maka hasil usaha anak perusahaan yang diperhitungkan ke dalam laporan keuangan konsolidasi hanya sebatas hasil pada saat pengendalian tersebut mulai diperoleh hingga saat pengendalian atas anak perusahaan itu berakhir.
When an entity either began or ceased to be controlled during the year, the results of operations of that entity are included in the consolidated financial statements only from the date that the control commenced up to the date that the control ceased.
Saldo dan transaksi termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha.
Intercompany balances and transactions, including unrealized gains or losses on intercompany transactions, are eliminated to reflect the financial position and the results of operations of the Company and its subsidiary as one business entity.
- 14 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) c.
d.
Prinsip-prinsip Konsolidasi (Lanjutan)
2.
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) c.
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Apabila anak perusahaan menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda dari kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi, maka dilakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan tersebut.
The consolidated financial statements are prepared using uniform accounting policies for like transactions and events in similar circumstances. If a subsidiary’s financial statements are prepared using accounting policies other than those adopted in the consolidated financial statements, appropriate adjustments are made to its financial statements.
Hak minoritas atas laba bersih dan ekuitas anak perusahaan dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas laba bersih dan ekuitas anak perusahaan tersebut sesuai dengan persentase kepemilikan pemegang saham minoritas pada anak perusahaan tersebut.
Minority interest represents the minority stockholders’ proportionate share in the net income and equity of the subsidiary which is not wholly owned, which is presented based on the percentage of ownership of the minority stockholders in the subsidiary.
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
d.
Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan. e.
Principle of Consolidation (Continued)
Transaksi Hubungan Istimewa
Foreign Currency Transactions and Balances The books of accounts of the Company and its subsidiaries are maintained in Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date as published by Bank Indonesia. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
e.
Transactions with Related Parties
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah:
Related parties consist of the following:
1.
Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries, dan fellow subsidiaries);
1.
Companies that, through one or more intermediaries, control or are controlled by, or are under common control with, the Company (including holding companies, subsidiaries, and fellow subsidiaries);
2.
Perusahaan asosiasi;
2.
Associated companies;
- 15 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) e.
Transaksi Hubungan Istimewa (Lanjutan)
2.
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) e.
Transactions (Continued)
with
Related
Parties
3.
Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);
3.
Individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the Company that gives them significant influence over the Company, and close family members of such individuals (close family members are those who can influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the Company);
4.
Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang perseorangan tersebut; dan
4.
Key management personnel, that is, those persons having authority and responsibility for planning, directing and controlling the activities of the Company, including commissioners, directors and managers of the Company and close family members of such individuals; and
5.
Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaanperusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.
5.
Companies in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (3) or (4) or over which such person is able to exercise significant influence. These include companies owned by commissioners, directors or major stockholders of the Company, and companies that have a common member of key management with that of the Company.
Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi.
- 16 -
All transactions with related parties, whether or not done under similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) f.
g.
Penggunaan Estimasi
2.
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) f.
Use of Estimates
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
The preparation of consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates.
Estimasi dan asumsi yang digunakan tersebut ditelaah kembali secara terusmenerus. Revisi atas estimasi akuntansi diakui dalam periode yang sama pada saat terjadinya revisi estimasi atau pada periode masa depan yang terkena dampak.
Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected.
Informasi mengenai ketidakpastian yang melekat pada estimasi dan pertimbangan yang mendasari dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasi, dijelaskan pada Catatan 3 atas laporan keuangan konsolidasi.
Information about significant areas of estimation uncertainty and critical judgments in applying accounting policies that have significant effect on the amounts recognized in the consolidated financial statements are described in Note 3 to the consolidated financial statements.
Properti Investasi
g.
Investment Properties
Properti investasi diukur sebesar biaya perolehan, termasuk biaya transaksi, setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai. Jumlah tercatat termasuk biaya penggantian untuk bagian tertentu dari properti investasi yang telah ada pada saat beban terjadi, jika kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari properti investasi.
Investment properties are measured at cost, including transaction costs, less accumulated depreciation and any impairment loss. The carrying amount includes the cost of replacing part of an existing investment property at the time that cost is incurred if the recognition criteria are met; and excludes the costs of day-to-day servicing of an investment property.
Properti investasi disusutkan menggunakan metode garis lurus sepanjang estimasi masa manfaatnya selama dua puluh (20) tahun.
Investment properties are depreciated using the straight line method over the estimated useful life of dua puluh (20) years.
Properti investasi dihentikan pengakuannya (dikeluarkan dari neraca) pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.
Investment properties are derecognized when either they have been disposed of or when the investment property is permanently withdrawn from use and no future economic benefit is expected from it disposal. Any gains or losses on the retirement or disposal of an investment property are recognized in the consolidated statement of income in the year of retirement or disposal.
- 17 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) g.
Properti Investasi (Lanjutan)
2.
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) g.
Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau berakhirnya konstruksi atau pengembangan. Trans fer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.
h.
Kas dan Setara Kas
Transfers are made to investment properties when, and only when, there is a change in use, evidenced by ending of owner-occupation, commencement of an operating lease to another party or ending of construction or development. Transfers are made from investment properties when, and only when, there is a change in use, evidenced by commencement of owner-occupation or commencement of development with a view to sale. Any gains or losses arising from transfer to investment properties are recognized in the consolidated statement of income in the year of transfer. h.
Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya. i.
Cash and Cash Equivalents Cash consists of cash on hand and in banks. Cash equivalents are short-term, highly liquid investments that are readily convertible to known amounts of cash with original maturities of three months or less from the date of placements, and which are not used as collateral and are not restricted.
i.
Instrumen Keuangan
Investment Properties (Continued)
Financial Instruments
Tanggal
Accounting Policies January 1, 2010
Effective
Sebagaimana dijelaskan pada Catatan 2b, Perusahaan dan anak perusahaan telah menerapkan kebijakan akuntansi berikut berdasarkan PSAK 50 dan 55 yang berlaku efektif 1 Januari 2010:
As discussed in Note 2b, and its subsidiary have following accounting accordance with PSAK 50 effective January 1, 2010:
the Company adopted the policies in and PSAK 55
Perusahaan dan anak perusahaan mengakui aset keuangan atau kewajiban keuangan pada neraca konsolidasi, jika dan hanya jika, Perusahaan dan anak perusahaan menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang lazim atas instrumen keuangan diakui pada tanggal penyelesaian.
The Company and its subsidiary recognize a financial asset or a financial liability in the consolidated balance sheet when it becomes a party to the contractual provisions of the instrument. All regular way purchases and sales of financial instruments are recognized on the settlement date.
Kebijakan Akuntansi 1 Januari 2010
Efektif
- 18 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) i.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
2.
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) i.
Tanggal
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies January 1, 2010 (Continued)
Effective
Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal kewajiban keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, termasuk biaya transaksi.
Financial instruments are recognized initially at fair value, which is the fair value of the consideration given (in case of an asset) or received (in case of a liability). The fair value of the consideration given or received is determined by reference to the transaction price or other market prices. If such market prices are not reliably determinable, the fair value of the consideration is estimated as the sum of all future cash payments or receipts, discounted using the prevailing market rates of interest for similar instruments with similar maturities. The initial measurement of financial instruments, except for financial instruments at fair value through profit and loss (FVPL), includes transaction costs.
Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau kewajiban keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif.
Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issue of financial liability and they are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest rate method.
- 19 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) i.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
2.
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) i.
Tanggal
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies January 1, 2010 (Continued)
Effective
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan dan anak perusahaan mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Effective interest rate method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability and allocating the interest income or expense over the relevant period by using an interest rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the instruments or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial instruments. When calculating the effective interest, the Company and its subsidiary estimate future cash flows considering all contractual terms of the financial instruments excluding future credit losses and includes all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate.
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan adalah jumlah aset keuangan atau kewajiban keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih.
Amortized cost is the amount at which the financial asset or financial liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest rate method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus any reduction for impairment.
- 20 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) i.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
2.
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) i.
Tanggal
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies January 1, 2010 (Continued)
Effective
Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Perusahaan dan anak perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan kewajiban lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan.
The classification of the financial instruments depends on the purpose for which the instruments were acquired and whether they are quoted in an active market. At initial recognition, the Company and its subsidiary classify their financial instruments in following categories: financial assets at FVPL, loans and receivables, held-to-maturity (HTM) investments, available for sale (AFS) financial assets, financial liabilities at FVPL and other financial liabilities; and, where allowed and appropriate, reevaluate such classification at every reporting date.
Penentuan Nilai Wajar
Determination of Fair Value
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal neraca konsolidasi adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya. Dalam hal nilai wajat tidak dapat ditentukan dengan andal menggunakan teknik penilaian, maka investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga dinyatakan pada biaya perolehan setelah dikurangi penurunan nilai.
The fair value of financial instruments traded in active markets at the balance sheet date is based on their quoted market price or dealer price quotations (bid price for long positions and ask price for short positions), without any deduction for transaction costs. When current bid and asking prices are not available, the price of the most recent transaction is used since it provides evidence of the current fair value as long as there has not been a significant change in economic circumstances since the time of the transaction. For all other financial instruments not listed in an active market, except investment in unquoted equity securities, the fair value is determined by using appropriate valuation techniques. Valuation techniques include net present value techniques, comparison to similar instruments for which market observable prices exist, options pricing models, and other relevant valuation models. In the absence of a reliable basis for determining fair value, investments in unquoted equity securities are carried at cost, net of any impairment.
- 21 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) i.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
2.
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) i.
Tanggal
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies January 1, 2010 (Continued)
Effective
Laba/Rugi Hari ke-1
Day 1 Profit/Loss
Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Perusahaan dan anak perusahaan mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan laba rugi konsolidasi, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masingmasing transaksi, Perusahaan dan anak perusahaan menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai.
Where the transaction price in a nonactive market is different from the fair value of other observable current market transactions in the same instrument or based on a valuation technique whose variables include only data from observable market, the Company and its subsidiary recognize the difference between the transaction price and fair value (a Day 1 profit/loss) in the consolidated statement of income, unless it qualifies for recognition as some other type of asset. In cases where the data is not observable, the difference between the transaction price and model value is only recognized in the consolidated statement of income when the inputs become observable or when the instrument is derecognized. For each transaction, the Company and its subsidiary, determine the appropriate method of recognizing the “Day 1” profit/loss amount.
Aset Keuangan
Financial Assets
(1)
(1)
Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi meliputi aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki untuk diperdagangkan apabila aset keuangan tersebut diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat.
- 22 -
Financial Assets at FVPL
Financial assets at FVPL include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at FVPL. Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term.
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) i.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
2.
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) i.
Tanggal
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies January 1, 2010 (Continued)
Effective
Aset Keuangan (Lanjutan)
Financial Assets (Continued)
(1)
(1)
Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi (Lanjutan)
Financial Assets (Continued)
at
FVPL
Aset keuangan ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat pengakuan awal jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
Financial assets may be designated at initial recognition at FVPL if the following criteria are met:
a)
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul dari pengukuran aset atau pengakuan keuntungan dan kerugian karena penggunaan dasar-dasar yang berbeda; atau
a)
the designation eliminates or significantly reduces the inconsistent treatment that would otherwise arise from measuring the financial assets or recognizing gains or losses on them on a different basis; or
b)
aset tersebut merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, kewajiban keuangan, atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan; atau
b)
the assets are part of a group of financial assets, financial liabilities or both which are managed and their performance evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy; or
c)
Instrumen keuangan tersebut memiliki derivatif melekat, kecuali jika derivatif melekat tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas, atau terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa analisis, bahwa pemisahan derivatif melekat tidak dapat dilakukan.
c)
the financial instruments contain an embedded derivative, unless the embedded derivative does not significantly modify the cash flows or it is clear, with little or no analysis, that it would not be separately recorded.
- 23 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) i.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
2.
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) i.
Tanggal
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies January 1, 2010 (Continued)
Effective
Aset Keuangan (Lanjutan)
Financial Assets (Continued)
(1)
(1)
(2)
Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi (Lanjutan)
Financial Assets (Continued)
at
FVPL
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat pada neraca konsolidasi pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga, sedangkan pendapatan dividen dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-lain sesuai dengan persyaratan dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut telah ditetapkan.
Financial assets at FVPL are recorded in the consolidated balance sheet at fair value. Changes in fair value are recognized directly in the consolidated statement of income. Interest earned is recorded as interest income, while dividend income is recorded as part of other income according to the terms of the contract, or when the right of payment has been established.
Pada tanggal 31 Desember 2010, kategori ini meliputi investasi Perusahaan pada efek ekuitas yang diperdagangkan.
As of December 31, 2010, this category includes the Company’s investments in trading equity securities.
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual.
- 24 -
(2)
Loans and Receivables Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They are not entered into with the intention of immediate or short-term resale and are not classified as financial assets at FVPL, HTM investments or AFS financial assets.
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) i.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
2.
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) i.
Tanggal
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies January 1, 2010 (Continued)
Aset Keuangan (Lanjutan)
Financial Assets (Continued)
(2)
(2)
(3)
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang (Lanjutan)
Effective
Loans and Receivables (Continued)
Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, dikurangi penyisihan penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi konsolidasi. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi.
After initial measurement, loans and receivables are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method, less allowance for impairment. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees and costs that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is included as part of interest income in the consolidated statement of income. The losses arising from impairment are recognized in the consolidated statement of income.
Pada tanggal 31 Desember 2010, kategori ini meliputi kas dan setara kas, piutang lain-lain, dan aset lainlain (piutang karyawan) yang dimiliki oleh Perusahaan dan anak perusahaan.
As of December 31, 2010, the Company and its subsidiary’s cash and cash equivalents, other accounts receivable, and other assets (employee loan) are included in this category.
Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dan manajemen Perusahaan dan anak perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Perusahaan atau anak perusahaan menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule) dan harus direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual.
- 25 -
(3)
HTM Investments HTM investments are quoted nonderivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities for which the Company and its subsidiary’s management has the positive intention and ability to hold to maturity. When the Company or its subsidiary sells or reclassifies other than an insignificant amount of HTM investments before maturity, the entire category would be tainted and reclassified as AFS financial assets.
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) i.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
2.
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) i.
Tanggal
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies January 1, 2010 (Continued)
Aset Keuangan (Lanjutan)
Financial Assets (Continued)
(3)
(3)
(4)
Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (Lanjutan)
Effective
HTM Investments (Continued)
Setelah pengukuran awal, investasi ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, setelah dikurangi penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi konsolidasi. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat penghentian pengakuan dan penurunan nilai dan melalui proses amortisasi menggunakan metode bunga efektif.
After initial measurement, these investments are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method, less impairment in value. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is included as part of interest income in the consolidated statement of income. Gains and losses are recognized in the consolidated statement of income when the HTM investments are derecognized and impaired, as well as through the amortization process using the effective interest rate method.
Pada tanggal 31 Desember 2010, kategori ini meliputi deposito berjangka yang dimiliki Perusahaan dan anak perusahaan.
As of December 31, 2010, the Company and its subsidiary’s time deposits are included in this category.
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain. Aset keuangan ini diperoleh dan dimiliki untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan dapat dijual sewaktuwaktu untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau karena perubahan kondisi ekonomi.
- 26 -
(4)
AFS Financial Assets AFS financial assets are those which are designated as such or not classified in any of the other categories. They are purchased and held indefinitely and may be sold in response to liquidity requirements or changes in market conditions.
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) i.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
2.
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) i.
Tanggal
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies January 1, 2010 (Continued)
Aset Keuangan (Lanjutan)
Financial Assets (Continued)
(4)
(4)
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (Lanjutan)
Effective
AFS Financial Assets (Continued)
Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar. Komponen hasil (yield) efektif dari surat berharga hutang tersedia untuk dijual serta dampak penjabaran mata uang asing (untuk surat berharga hutang dalam mata uang asing) diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Laba atau rugi yang belum direalisasi yang timbul dari penilaian pada nilai wajar atas aset keuangan tersedia untuk dijual tidak diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi, melainkan dilaporkan sebagai laba atau rugi bersih yang belum direalisasi pada bagian ekuitas dalam neraca konsolidasi dan laporan perubahan ekuitas konsolidasi.
After initial measurement, AFS financial assets are subsequently measured at fair value. The effective yield component of AFS debt securities, as well as the impact of translation on foreign currencydenominated AFS debt securities, is reported in the consolidated statement of income. The unrealized gains and losses arising from the fair valuation of AFS financial assets are excluded from the consolidated statement of income and are reported as net unrealized gains and losses on AFS financial assets in the equity section of the consolidated balance sheet and in the consolidated statement of changes in equity.
Apabila aset keuangan dilepaskan, atau dihentikan pengakuannya, maka laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi langsung diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Jika Perusahaan dan anak perusahaan memiliki lebih dari satu jenis surat berharga yang sama, maka diterapkan dasar masuk pertama keluar pertama (first-in, first out basis). Bunga yang diperoleh dari aset keuangan tersedia untuk dijual diakui sebagai pendapatan bunga yang dihitung berdasarkan suku bunga efektif. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai aset keuangan juga diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi.
When the financial asset is disposed of, the cumulative gains or losses previously recognized in equity is recognized in the consolidated statement of income. When the Company and its subsidiary hold more than one investment in the same security, these are deemed to be disposed of on a first-in, first-out basis. Interest earned on holding AFS financial assets are reported as interest income using the effective interest rate. The losses arising from impairment of such financial assets are also recognized in the consolidated statement of income.
Pada tanggal 31 Desember 2010, kategori ini meliputi investasi Perusahaan pada efek ekuitas dan efek hutang yang tersedia untuk dijual serta investasi penyertaan lain.
As of December 31, 2010, the category includes the Company’s investments in available-for-sale equity and debt securities and other investment.
- 27 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) i.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
2.
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) i.
Tanggal
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies January 1, 2010 (Continued)
Aset Keuangan (Lanjutan)
Financial Assets (Continued)
(4)
(4)
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (Lanjutan) Karena nilai wajarnya tidak dapat ditentukan secara andal, maka investasi Perusahaan dan anak perusahaan dalam saham pada PT Asuransi Maipark sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 4f dinyatakan pada biaya perolehan.
AFS Financial Assets (Continued)
In the absence of a reliable basis for determining the fair value, the Company and its subsidiary’s investment in shares of stock of PT Asuransi Maipark enumerated in Note 4f is carried at cost.
Kewajiban Keuangan
Financial Liabilities
(1)
(1)
(2)
Kewajiban Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi
Effective
Financial Liabilities at FVPL
Kewajiban keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini apabila kewajiban tersebut merupakan hasil dari aktivitas perdagangan atau transaksi derivatif yang tidak dimaksudkan sebagai lindung nilai, atau jika Perusahaan dan anak perusahaan memilih untuk menetapkan kewajiban keuangan tersebut dalam kategori ini.
Financial liabilities are classified in this category if these result from trading activities or derivative transactions that are not accounted for as accounting hedges, or when the Company and its subsidiary elect to designate a financial liability under this category.
Perubahan dalam nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi.
Changes in fair value are recognized directly in the consolidated statement of income.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan anak perusahaan tidak memiliki kewajiban keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
As of December 31, 2010, the Company and its subsidiary have not classified any financial liabilities at FVPL.
Kewajiban Keuangan Lain-lain
(2)
Kategori ini merupakan kewajiban keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
- 28 -
Other Financial Liabilities This category pertains to financial liabilities that are not held for trading or not designated at FVPL upon the inception of the liability.
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) i.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
2.
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) i.
Tanggal
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies January 1, 2010 (Continued)
Effective
Kewajiban Keuangan (Lanjutan)
Financial Liabilities (Continued)
(2)
(2)
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (Lanjutan)
AFS Financial Assets (Continued)
Kewajiban keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga efektif atas premi, diskonto dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Other financial liabilities are recognized initially at fair value and are subsequently carried at amortized cost, taking into account the impact of applying the effective interest rate method of amortization (or accretion) for any related premium, discount and any directly attributable transaction costs.
Pada tanggal 31 Desember 2010, kategori ini meliputi biaya masih harus dibayar, hutang lain-lain dan hutang subordinasi yang dimiliki oleh Perusahaan dan anak perusahaan.
As of December 31, 2010, the Company and its subsidiary’s accrued expenses, other liabilities and subordinated loans are included in this category.
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Offsetting of Financial Instruments
Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca konsolidasi jika, dan hanya jika, Perusahaan dan anak perusahaan saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan.
Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated balance sheet if, and only if, there is a currently enforceable right to offset the recognized amounts and there is intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Impairment of Financial Assets
Pada setiap tanggal neraca, manajemen Perusahaan dan anak perusahaan menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.
The Company and its subsidiary’s management assesses at each balance sheet date whether a financial asset or group of financial assets is impaired.
- 29 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) i.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan) Penurunan (Lanjutan) (1)
Nilai
Aset
2.
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) i.
Tanggal
Keuangan
Aset Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies January 1, 2010 (Continued) Impairment (Continued) (1)
of
Financial
Effective
Assets
Assets Carried at Amortized Cost
Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
The management first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the management determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and that group of financial assets is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss, is or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas aset dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun penyisihan. Jumlah kerugian yang terjadi diakui di laporan laba rugi konsolidasi.
If there is objective evidence that an impairment loss on loans and receivables or held to maturity investments carried at amortized cost has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate (i.e., the effective interest rate computed at initial recognition). The carrying amount of the asset shall be reduced either directly or through the use of an allowance account. The amount of loss is charged to the consolidated statement of income.
- 30 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) i.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan) Penurunan (Lanjutan) (1)
Nilai
Aset
2.
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) i.
Tanggal
Keuangan
Aset Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi (Lanjutan)
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies January 1, 2010 (Continued) Impairment (Continued) (1)
Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas penyisihan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut. (2)
Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan tidak diukur pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa.
- 31 -
of
Financial
Effective
Assets
Assets Carried at Amortized Cost (Continued) If, in a subsequent year, the amount of the impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed. Any subsequent reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of income, to the extent that the carrying value of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date.
(2)
Assets Carried at Cost
If there is an objective evidence that an impairment loss has been incurred on an unquoted equity instrument that is not carried at fair value because its fair value cannot be reliably measured, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset.
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) i.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan) Penurunan (Lanjutan) (3)
Nilai
Aset
2.
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) i.
Tanggal
Keuangan
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies January 1, 2010 (Continued) Impairment (Continued) (3)
of
Financial
Effective
Assets
AFS Financial Assets
Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi, dikeluarkan dari ekuitas dan dan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laporan laba rugi konsolidasi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi (harus diakui melalui ekuitas). Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas.
In case of equity investments classified as AFS, assessment of any impairments would include a significant or prolonged decline in the fair value of the investments below its cost. Where there is evidence of impairment, the cumulative loss measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognized in the consolidated statement of income is removed from equity and recognized in the consolidated statement of income. Impairment losses on equity investments are not reversed through the consolidated statement of income. Increases in fair value after impairment are recognized directly in equity.
Dalam hal instrumen hutang dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai ditelaah berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga tetap diakru berdasarkan suku bunga efektif asal yang diterapkan pada nilai tercatat aset yang telah diturunkan nilainya, dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi konsolidasi. Jika, pada tahun berikutnya, nilai wajar instrumen hutang meningkat dan peningkatan nilai wajar tersebut karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan melalui laporan laba rugi konsolidasi.
In the case of debt instruments classified as AFS, impairment is assessed based on the same criteria as financial assets carried at amortized cost. Interest continues to be accrued at the original effective interest rate on the reduced carrying amount of the asset and is recorded as part of interest income in the consolidated statement of income. If, in subsequent year, the fair value of a debt instrument increased and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in the consolidated statement of income, the impairment loss is reversed through the consolidated statement of income.
- 32 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) i.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan) Penghentian Pengakuan Kewajiban Keuangan (1)
2.
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) i.
Tanggal
Aset
dan
Aset Keuangan
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies January 1, 2010 (Continued)
Effective
Derecognition of Financial Assets and Liabilities (1)
Financial Assets
Aset keuangan (atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika:
Financial asset (or, where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when:
a.
Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;
a.
the rights to receive cash flows from the asset have expired;
b.
Perusahaan dan anak perusahaan tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau
b.
the Company and/or its subsidiary retains the right to receive cash flows from the asset, but has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; or
c.
Perusahaan dan/atau anak perusahaan telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
c.
the Company and/or its subsidiary has transferred its rights to receive cash flows from the asset and either (i) has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (ii) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
- 33 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) i.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) i.
Tanggal
Penghentian Pengakuan Aset Kewajiban Keuangan (Lanjutan) (1)
2.
dan
Aset Keuangan (Lanjutan)
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies January 1, 2010 (Continued)
Derecognition of Financial Assets and Liabilities (Continued) (1)
Ketika Perusahaan dan/atau anak perusahaan telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan dan/atau anak perusahaan. (2)
Kewajiban Keuangan
- 34 -
Financial Assets (Continued) Where the Company and/or its subsidiary has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a pass-through arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Company and/or its subsidiary’s continuing involvement in the asset. Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Company and/or its subsidiary could be required to repay.
(2)
Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya jika kewajiban keuangan tersebut berakhir, dibatalkan atau telah kadaluarsa. Jika kewajiban keuangan tertentu digantikan dengan kewajiban keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan kewajiban keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan kewajiban keuangan awal. Pengakuan timbulnya kewajiban keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat kewajiban keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi.
Effective
Financial Liabilities A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged, cancelled or has expired. Where an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability. The recognition of a new liability and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statement of income.
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) i.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
2.
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) i.
Financial Instruments (Continued)
Kebijakan Akuntansi Sebelum Tanggal 1 Januari 2010
Accounting Policies January 1, 2010
Piutang
Receivables
Piutang dinyatakan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu. Piutang yang tidak dapat ditagih dihapuskan.
Accounts receivable are stated at net realizable value, after providing an allowance for doubtful accounts. Accounts receivable deemed uncollectible are written off.
Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan berdasarkan penelaahan terhadap masingmasing akun piutang pada akhir tahun.
Allowance for doubtful accounts is provided based on a review of the status of the individual receivable account at the end of the year.
Investasi
Investments
Investasi pada efek yang nilai wajarnya tersedia
Investments in securities with readily determinable fair values
Investasi pada efek yang nilai wajarnya tersedia dapat berupa investasi dalam efek hutang dan efek ekuitas, digolongkan dalam kelompok sebagai berikut:
Investments in securities for which fair value is readily available consist of investments in debt securities and equity securities which are classified based on management’s intention at acquisition as follows:
(a)
(a)
Diperdagangkan
Prior
to
Trading
Termasuk dalam kelompok ini adalah efek yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali dalam waktu dekat, yang biasanya ditunjukkan dengan frekuensi pembelian dan penjualan yang sering. Efek ini dimiliki dengan tujuan untuk menghasilkan laba dari perbedaan harga jangka pendek.
Investments in securities for trading consist of securities purchased and owned for resale in the near future. Securities for trading usually show a very high frequency of purchases and sales. These securities are owned with the objective of obtaining profit from short-term price differences.
Investasi efek diperdagangkan disajikan sebesar nilai wajar. Laba dan rugi belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajar disajikan dalam laba rugi tahun berjalan.
Investments in trading securities are stated at fair values. Unrealized gains or losses from increase or decrease in fair values are reflected in the current operations.
- 35 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) i.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
2.
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) i.
Financial Instruments (Continued)
Kebijakan Akuntansi Sebelum Tanggal 1 Januari 2010 (Lanjutan)
Accounting Policies Prior January 1, 2010 (Continued)
Investasi (Lanjutan)
Investments (Continued)
Investasi pada efek yang nilai wajarnya tersedia (Lanjutan)
Investments in securities with readily determinable fair values (Continued)
(b)
(b)
Tersedia untuk dijual Investasi dalam efek tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari kenaikan atau penurunan nilai wajar diakui langsung dalam ekuitas sampai pada saat efek tersebut dijual atau telah terjadi penurunan nilai. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas, diakui dalam laba rugi tahun berjalan.
to
Available-for-sale Investments in available-for-sale securities are stated at fair value. Gains or losses arising from increase or decrease in fair values are recognized directly in equity until the security is disposed of or is determined to be impaired, at which time, the cumulative gains or losses previously recognized in equity are included in the current operations.
Unit penyertaan reksadana
Mutual funds
Unit penyertaan reksadana disajikan sebesar nilai aset bersih. Kenaikan atau penurunan nilai aset bersih unit penyertaan reksadana disajikan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
Investments in mutual funds are stated at net asset value. Gains or losses arising from increase or decrease in net asset value of mutual funds are reflected in the current operations.
Penyertaan Saham
Investment in shares of stock
Investasi dalam bentuk penyertaan saham dengan persentase kepemilikan kurang dari 20% dicatat dengan menggunakan metode biaya.
Investments in shares of stock with ownership interest of less than 20% are accounted for using the cost method.
Menurut metode biaya, investasi dicatat sebesar biaya perolehan. Investor mengakui penghasilan hanya sebatas distribusi laba (dividen, kecuali dividen saham) yang diterima yang berasal dari laba bersih yang diakumulasikan oleh perusahaan asosiasi setelah tanggal perolehan. Penerimaan dividen yang melebihi laba tersebut dipandang sebagai pemulihan investasi dan dicatat sebagai pengurangan terhadap biaya investasi.
Under the cost method, an investor records its investment in the investee at cost. The investor recognizes income only to the extent that it receives profit distribution (dividends, except stock dividends) from the accumulated net profits of the investee arising subsequent to the date of acquisition by the investor. Dividends received in excess of such profits are considered as a recovery of investment and are recorded as a reduction from the cost of the investment.
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
When there is a permanent decline in value of investments, the carrying amount of the investments is written-down to recognize a permanent decline in value of the individual investments, and the amount of write-down is charged directly to current operations.
- 36 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) j.
Hasil Investasi
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) j.
Income from Investment
Penyertaan Saham (Lanjutan)
Investment in shares of stock (Continued)
•
Efektif tanggal 1 Januari 2010, pendapatan bunga diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi menggunakan metode suku bunga efektif. Sebelum 1 Januari 2010, hasil investasi dari deposito berjangka dan obligasi diakui atas dasar proporsi waktu dan tingkat bunga yang berlaku.
•
•
Penghasilan dividen diakui bila hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan. Keuntungan atau kerugian kurs mata uang asing yang berkaitan dengan deposito berjangka dicatat sebagai bagian dari hasil investasi. Keuntungan atau kerugian dari penjualan saham diakui pada saat transaksinya.
•
•
•
k.
2.
Piutang
•
•
k.
Effective January 1, 2010, interest income is recognized in the consolidated financial statements using the effective interest rate method. Prior to January 1, 2010, interest income from investments in time deposits and debt securities is recognized on a time proportion basis, based on principal outstanding and prevailing interest rates. Dividend income is recognized when the stockholders’ right to receive payment is established. Gains or losses on foreign exchange differences on investments are presented as part of income from investments. Gains or losses on sale of securities are recognized at the time of the transaction.
Receivables
Piutang premi meliputi tagihan premi kepada tertanggung/agen/broker sebagai akibat transaksi asuransi. Dalam hal Perusahaan memberikan potongan premi kepada tertanggung, maka potongan tersebut langsung dikurangkan dari piutang preminya.
Premiums receivable consist of receivables from policyholders/agents/ brokers resulting from an insurance transaction. In conditions where the Company gives premium discount to policyholders, the discount is reduced directly from the related premium receivables.
Piutang reasuransi tidak boleh dikompensasikan dengan hutang reasuransi, kecuali apabila kontrak reasuransi menyatakan adanya kompensasi. Apabila dalam kompensasi tersebut timbul saldo kredit, maka saldo tersebut disajikan pada kelompok kewajiban sebagai hutang reasuransi.
Reinsurance receivables cannot be offset against reinsurance payables, unless the reinsurance contract specifically allows for the right of offset. If a credit balance arises from the offsetting of the reinsurance receivables and payables, this balance is presented in the liability section as reinsurance payable.
Perusahaan dan anak perusahaan menelaah penurunan piutang secara berkala. Jika ada bukti obyektif bahwa piutang tersebut menurun, Perusahaan dan anak perusahaan mengurangi nilai tercatat piutang sebesar yang dapat dipulihkan dan mengakui rugi penurunan nilai dalam laporan laba rugi. Perusahaan dan anak perusahaan mengumpulkan bukti obyektif bahwa terdapat penurunan nilai piutang dengan menggunakan proses yang diterapkan untuk aset keuangan atas biaya yang diamortisasi.
The Company and its subsidiary assess their receivables for impairment on a regular basis. If there is objective evidence that these receivables are impaired, the Company and its subsidiary reduce the carrying amounts of the receivables to their recoverable amounts and recognize that impairment loss in the statement of income. The Company and its subsidiary gather the objective evidence that a receivable is impaired using the same process adopted for financial assets held at amortized cost.
- 37 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) k.
Piutang (Lanjutan)
2.
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) k.
Rugi penurunan nilai tersebut juga dihitung mengikuti metode yang sama yang digunakan untuk aset keuangan yang dijelaskan pada catatan 2i. l.
Biaya Dibayar Di Muka
The impairment loss is also calculated following the same method used for financial assets described in Note 2i.
l.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. m.
Aset Tetap
Receivables (Continued)
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
m.
Property and Equipment
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai dan tidak disusutkan.
Property and equipment, except land, are carried at cost, excluding day-to-day servicing, less accumulated depreciation and any impairment in value. Land is stated at cost, less any accumulated impairment loss, and not depreciated.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.
The initial cost of property and equipment consists of its purchase price, including import duties and taxes and any directly attributable costs in bringing the property and equipment to its working condition and location for its intended use.
Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
Expenditures incurred after the property and equipment have been put into operations such as repairs and maintenance costs, are normally charged to operations in the year such costs are incurred. In situations where it can be clearly demonstrated that the expenditures have resulted in an increase in the future economic benefits expected to be obtained from the use of the property and equipment beyond its originally assessed standard of performance, the expenditures are capitalized as additional costs of property and equipment. Depreciation is computed on a straight-line basis over the property and equipment’s useful lives as follows:
Bangunan/Buildings Perabot dan peralatan kantor/ Office equipment, furniture and fixtures Kendaraan bermotor/Vehicles
15 Tahun/Years 8 Tahun/Years 5 Tahun/Years
- 38 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) m.
n.
Aset Tetap (Lanjutan)
2.
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) m.
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.
The carrying values of property and equipment are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be recoverable.
Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya.
When each major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the item of property and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. Such major inspection is capitalized and amortized over the next major inspection activity.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.
An item of property and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. When assets are sold or retired, the cost and related accumulated depreciation and any impairment loss are eliminated from the accounts. Any gains or loss arising from derecognition of property and equipment (calculated as the difference between the net disposal proceeds, if any, and the carrying amount of the item) is included in the consolidated statement of income in the year the item is derecognized.
Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.
The asset’s residual values, useful lives and depreciation method are reviewed and adjusted if appropriate, at each financial year end.
Aset Tidak Berwujud
n.
Biaya Emisi Saham
o.
Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang akun tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.
- 39 -
Intangible Asset Costs incurred on the acquisition of computer software and software service fee are deferred and are amortized using the straight-line method.
Biaya yang dibayarkan atas biaya perolehan piranti lunak komputer, ditangguhkan dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus. o.
Property and Equipment (Continued)
Stock Issuance Costs Stock issuance costs are presented as part of equity and are not amortized.
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) p.
q.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
2.
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) p.
Impairment of Non-Financial Assets
Manajemen menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset pada tanggal neraca dan kemungkinan penyesuaian ke nilai yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) apabila terdapat keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tersebut.
An assessment by management of the asset value is made at each balance sheet date to determine whether there is any indication of impairment of any asset and possible write-down to its recoverable amount whenever events or changes in circumstances indicate that the asset value may not be recoverable.
Nilai aset yang dapat diperoleh kembali dihitung berdasarkan nilai pakai atau harga jual neto, mana yang lebih tinggi.
An asset’s recoverable amount is computed as the higher of the asset’s value in use and its net selling price.
Kerugian penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Di lain pihak, pemulihan penurunan nilai diakui apabila terdapat indikasi bahwa penurunan nilai tersebut tidak lagi terjadi.
An impairment loss is recognized only if the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount. On the other hand, a reversal of an impairment loss is recognized whenever there is an indication that the asset is not impaired anymore.
Penurunan (pemulihan) nilai aset diakui sebagai beban (pendapatan) pada laba rugi tahun berjalan.
The amount of impairment loss (reversal of impairment loss) is charged to (credited in) the current year’s operations.
Pengakuan Pendapatan Premi
q.
Premium Income Recognition
Premi dari kontrak asuransi dan reasuransi diakui sebagai pendapatan sesuai periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Premi dari polis bersama diakui sebesar pangsa premi Perusahaan. Premi hak reasuradur diakui sebagai premi asuransi selama periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diperoleh.
Premiums on insurance and reinsurance contracts are recognized as revenue over the policy contract period in proportion to the insurance coverage provided. Premium from coinsurance is recognized as income based on the Company’s proportionate share in the premium. Premium due to reinsurance company is recognized as reinsurance premium during the period of reinsurance contract in proportion to the insurance coverage received.
Premi belum merupakan pendapatan dihitung secara agregatif dengan menggunakan persentase sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 yaitu 40% dari premi neto.
Unearned premiums are computed in aggregate using percentage in accordance with the Decision Letter of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 424/KMK.06/2003, which is 40% of own retention premiums.
Kenaikan atau penurunan premi belum merupakan pendapatan adalah selisih antara premi belum merupakan pendapatan periode berjalan dan periode lalu.
The increase or decrease in unearned premiums represents the difference of the balances of unearned premiums between the current and the prior year.
- 40 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) q.
r.
Pengakuan Pendapatan Premi (Lanjutan)
2.
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) q.
Premium (Continued)
Income
Recognition
Perusahaan mereasuransikan sebagian risiko atas akseptasi pertanggungan yang diperoleh kepada perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi. Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi sesuai periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diberikan. Pembayaran atau kewajiban atas transaksi reasuransi retrospektif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar kewajiban yarg dibukukan sehubungan kontrak reasuransi tersebut.
The Company reinsured part of its total accepted risk to other insurance and reinsurance companies. The premium paid to the reinsurer or the insurer’s share in the premium on prospective reinsurance transaction is recognized as reinsurance premium (contra premium account) over the reinsurance contract period in proportion to the insurance coverage provided. A payment or obligation for retrospective reinsurance transaction is recognized as reinsurance receivable from the reinsurer in the amount equivalent to the payment made or recorded liability in relation to the reinsurance contract.
Pendapatan premi menunjukkan jumlah premi bruto, dikurangi premi reasuransi dan kenaikan atau penurunan premi belum merupakan pendapatan.
Premium income represents gross premiums, reduced by reinsurance premiums and increase or decrease in unearned premiums.
Beban Klaim
r.
Claims Expense
Klaim meliputi klaim disetujui (settled claim), klaim dalam proses penyelesaian termasuk estimasi klaim yang terjadi namun belum dilaporkan dan beban penyelesaian klaim. Klaim tersebut diakui sebagai beban pada saat timbulnya kewajiban untuk memenuhi klaim. Bagian klaim reasuradur diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan periode pengakuan beban klaim. Hak subrogasi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat realisasi.
Claims expense consist of settled claims, claims in process including estimated claims incurred but not yet reported and claim settlement expenses. Claims are recognized as expenses when incurred and liabilities arise due to claims. The portion of claims recovered from reinsurers are recorded and recognized as a deduction from the claims expense in the same period as the claims expense are recognized. Subrogation rights are recognized as deduction from claims expense upon realization.
Jumlah klaim dalam proses penyelesaian (estimasi klaim retensi sendiri) dihitung berdasarkan estimasi kerugian retensi sendiri dari klaim masih dalam proses penyelesaian pada tanggal neraca, termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan. Perubahan dalam estimasi klaim retensi sendiri diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada periode terjadinya perubahan. Kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri adalah selisih antara klaim retensi sendiri tahun berjalan dan tahun lalu.
Claims in process (estimated own retention claims) are computed based on own retention share of the claims in process at the balance sheet date, including claims incurred but not yet reported. The changes in estimated own retention claims are recognized in the consolidated statements of income at the time of change. The increase or decrease in estimated own retention claims represents the difference between the estimated own retention claims for the current year and the prior year.
- 41 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) r.
Beban Klaim (Lanjutan)
2.
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) r.
Beban klaim menunjukkan jumlah klaim bruto, dikurangi klaim reasuransi, dan kenaikan atau penurunan estimasi klaim retensi sendiri. s.
Komisi
Claims expense represents gross claims, reduced by reinsurance claims and increase or decrease in estimated own retention claims. s.
Komisi diberikan pada pialang asuransi, agen dan perusahaan asuransi lain sehubungan dengan penutupan pertanggungan dicatat sebagai beban komisi. Sedangkan komisi yang diperoleh dari transaksi reasuransi dicatat sebagai pengurang beban komisi, dan diakui pada saat terjadinya. Dalam hal jumlah komisi yang diperoleh lebih besar dari jumlah beban komisi, maka selisih tersebut disajikan sebagai pendapatan komisi neto dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. t.
Beban Usaha
t.
Imbalan Kerja
Commission Commissions due to insurance brokers, agents and other insurance companies relating to insurance coverage are recorded as commission expense when incurred, whereas commission obtained from reinsurance transactions are recorded as deduction from commission expense and recognized when earned. If commission income is greater than commission expense, the difference is presented as income in the consolidated statements of income.
Beban usaha dan beban lain-lain diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
u.
Claim Expenses (Continued)
Operating Expenses Operating and other expenses are recognized when incurred (accrual basis).
u.
Employee Benefits
Imbalan Kerja Jangka Pendek
Short-term employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, bonus, tunjangan hari raya dan iuran jaminan sosial. Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak terdiskonto sebagai kewajiban pada neraca konsolidasi setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar, dan sebagai beban pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
Short-term employee benefits are in the form of wages, salaries, bonuses, holiday allowances and social security (Jamsostek) contribution. Short-term employee benefits are recognized at its undiscounted amount as a liability, after deducting any amount already paid, in the consolidated balance sheets and as an expense in the consolidated statements of income.
Imbalan Pasca Kerja
Post-employment benefits
Imbalan pasca-kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit.
Post-employment benefits are an unfunded defined-benefit plans which amounts are determined based on years of service and salaries of the employees at the time of pension. The actuarial valuation method used to determine the present value of defined-benefit reserve, related current service costs and past service costs is the Projected Unit Credit.
- 42 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) u.
v.
Imbalan Kerja (Lanjutan)
2.
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) u.
Employee Benefits (Continued)
Imbalan Pasca Kerja(Lanjutan)
Post-employment benefits (Continued)
Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Beban jasa lalu dan keuntungan atau kerugian aktuarial bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan, hingga manfaat menjadi hak karyawan.
Current service costs, interest costs, vested past service costs, effects of curtailments and settlements (if any) are charged directly to current operations. Past service costs which are not yet vested and actuarial gains or losses for working (active) employees are amortized during the employees’ average remaining years of service, until the benefits become vested.
Imbalan kerja jangka panjang lainnya
Other long-term employee benefits
Imbalan kerja jangka panjang lainnya merupakan cuti berimbalan jangka panjang. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, keuntungan atau kerugian aktuarial, dan beban jasa lalu diakui pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Cadangan imbalan kerja jangka panjang lainnya disajikan bersih sebesar nilai kini kewajiban imbalan pasti.
Other long-term post-employment benefits consists of long-term paid leave. The actuarial valuation method used to determine the present value of definedbenefit reserve, related current service costs and past service costs is the Projected Unit Credit. Current service costs, interest costs, and past service costs are charged directly to current operations. Other long-term postemployment benefits reserve is presented at the present value of defined-benefit obligations net of fair value of plan assets (if any).
Pajak Penghasilan
v.
Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban serta akumulasi rugi fiskal. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, dan manfaat pajak dari saldo rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinan timbulnya laba fiskal dan besar kemungkinan perbedaan temporer dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to the differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases and the carryforward tax benefit of unused tax losses (fiscal losses). Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and carryforward tax benefit of unused fiscal losses to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences and carryforward tax benefit of unused fiscal losses can be utilized.
- 43 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) v.
w.
Pajak Penghasilan (Lanjutan)
2.
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) v.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at balance sheet date. Deferred tax is charged to or credited in the consolidated statements of income, except when it relates to items charged to or credited directly in equity, in which case the deferred tax is also charged to or credited directly in equity.
Nilai tercatat aset pajak tangguhan ditinjau kembali pada tanggal neraca dan nilai tercatat tersebut diturunkan apabila laba fiskal tidak mungkin memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua aset pajak tangguhan. Penurunan tersebut harus disesuaikan kembali apabila besar kemungkinan laba fiskal memadai untuk kompensasi tersebut.
The carrying amount of a deferred tax asset is reviewed at each balance sheet date and is reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow the benefit of part or all of that deferred tax assets to be utilized. Any such reduction is reversed to the extent that it becomes probable that sufficient taxable income would be available.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca konsolidasi, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated balance sheets, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
Laba per saham
w.
Informasi Segmen
Earnings Per Share Basic earnings per share is computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the year.
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar tahun yang bersangkutan. x.
Income Tax (Continued)
x.
Segment Information
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen Perusahaan adalah segmen usaha, sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.
Segment information is prepared using the accounting principles adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements. The primary reporting segment information is based on business segments, while the secondary reporting segment information is based on geographical segments.
Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
A business segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in producing an individual product or service or a group of related products or services and that is subject to risks and returns that are different from those of other business segments.
- 44 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) x.
2.
Informasi Segmen (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) x.
Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. y.
A geographical segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing products or services within a particular economic environment and that is subject to risks and returns that are different from those of components operating in other economic environments.
Kejadian Setelah Tanggal Neraca
y.
Kejadian-kejadian yang terjadi setelah tanggal neraca yang menyediakan informasi mengenai posisi keuangan Perusahaan dan anak perusahaan pada tanggal neraca sehingga perlu dilakukan penyesuaian, jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan konsolidasi. Kejadian-kejadian setelah tanggal neraca yang tidak memerlukan penyesuaian, apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi. 3.
Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen atas Instrumen Keuangan
Segmen Information (Continued)
Events After the Consolidated Balance Sheet Date Post year-end events that provide additional information about the Company and its subsidiary’s financial position at the date of the balance sheet (adjusting events), if any, are reflected in the consolidated financial statements. Post year-end events that are not adjusting events are disclosed in the notes to consolidated financial statements when material.
3.
Management Use of Estimates, Judgments and Assumptions on Financial Instruments
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasi.
Management believes that the following represent a summary of the significant estimates, judgment and assumptions made that affected certain reported amounts and disclosures in the consolidated financial statements.
Nilai Wajar Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan
Fair Value of Financial Assets and Financial Liabilities
Efektif tanggal 1 Januari 2010, prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan kewajiban keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi dan pertimbangan akuntansi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.
Effective January 1, 2010, generally accepted accounting principles in Indonesia require that certain financial assets and financial liabilities be carried at fair value, which requires the use of accounting estimates and judgment. While significant components of fair value measurement are determined using verifiable objective evidence (i.e. foreign exchange rates, interest rates), the timing and amount of changes in fair value, would differ using a different valuation methodology.
Nilai wajar aset keuangan dan kewajiban keuangan diungkapkan pada Catatan 36.
The fair value of financial assets and financial liabilities are set out in Note 36.
- 45 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 3.
Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen atas Instrumen Keuangan (Lanjutan)
3.
Management Use of Estimates, Judgments and Assumptions on Financial Instruments (Continued)
Aset Keuangan yang Tidak Memiliki Kuotasi Harga di Pasar yang Aktif
Financial Assets Not Quoted in Active Market
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan anak perusahaan mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi, antara lain, apakah aset tersebut memiliki atau tidak memiliki kuotasi harga di pasar yang aktif. Evaluasi tersebut juga mencakup apakah kuotasi harga suatu aset keuangan di pasar yang aktif, merupakan kuotasi harga yang tersedia secara reguler, dan kuotasi harga tersebut mencerminkan transaksi di pasar yang aktual dan terjadi secara reguler dalam suatu transaksi wajar.
Effective January 1, 2010, the Company and its subsidiary classify financial assets by evaluating, among others, whether the asset is quoted or not in an active market. Included in the evaluation on whether a financial asset is quoted in an active market is the determination on whether quoted prices are readily and regularly available, and whether those prices represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang
Allowance for Impairment of Receivables
Cadangan kerugian penurunan nilai (penyisihan piutang ragu-ragu) dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang. Pada setiap tanggal neraca Perusahaan dan anak perusahaan secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih). Jumlah cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan.
Allowance for impairment (allowance for doubtful accounts) is maintained at a level considered adequate to provide for potentially uncollectible receivables. The Company and its subsidiary assesses specifically at each balance sheet date whether there is objective evidence that a financial asset is impaired (uncollectible). The level of allowance is based on past collection experience and other factors that may affect collectibility such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtor or significant delay in payments.
Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah penyisihan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah cadangan kerugian penurunan nilai (penyisihan piutang ragu-ragu) yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.
When there is objective evidence of impairment, the amount and timing of collection is estimated based on historical loss experience. Provisions are made for accounts specifically identified to be impaired. Accounts are written off when management believes that the financial asset cannot be collected or realized after exhausting all efforts and courses of action. An evaluation of the receivables, designed to identify potential charges to the allowance, is performed on a continuous basis throughout the year. The amount and timing of recorded allowance for impairment (provision for doubtful accounts) for any period would therefore differ based on the judgments or estimates made.
- 46 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 4.
Investasi a.
4.
Deposito berjangka
a. 2010 Rp '000
Rupiah PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank International Indonesia PT Bank UOB Buana PT Bank Panin Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Rabobank International Indonesia PT Bank DKI Jumlah Dolar Amerika Serikat (Catatan 37) PT Bank CIMB Niaga Tbk Citibank, N.A. Jakarta PT Bank Mega Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jumlah Euro (Catatan 37) Citibank, N.A. Jakarta Jumlah Deposito Berjangka Tingkat bunga per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat Euro
Investments Time deposits
2009 Rp '000
2.868.850
1.150.000
2.250.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 1.700.000 1.604.800 809.200 750.000 250.000
2.850.000 7.854.800 3.750.000 850.000 850.000
100.000 -
100.000 750.000
16.332.850
18.154.800
10.699.290 2.355.642 986.458 867.631
9.541.000 1.023.373 733.200
14.909.021
11.297.573
303.690
342.339
31.545.561
29.794.712
5,25% - 12,75% 0,10% - 1,50% 0,2% - 0,35%
5,00% - 12,75% 0,37% - 4,25% 0,35% - 2,00%
Rupiah PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank International Indonesia PT Bank UOB Buana PT Bank Panin Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Rabobank International Indonesia PT Bank DKI Subtotal U.S. Dollar (Note 37) PT Bank CIMB Niaga Tbk Citibank, N.A. Jakarta PT Bank Mega Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Subtotal Euro (Note 37) Citibank, N.A. Jakarta Total Time Deposits Interest rates per annum Rupiah U.S. Dollar Euro
Deposito berjangka merupakan penempatan dana untuk jangka waktu satu sampai dua belas bulan.
Time deposits represent short-term time deposits placements with maturities of one to twelve months.
Deposito berjangka pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 yang menjadi bagian dari dana jaminan adalah sebagai berikut:
Time deposits as of December 31, 2010 and 2009 which are part of the required guarantee fund are as follows:
- 47 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 4.
Investasi (Lanjutan) a.
4.
Deposito berjangka (Lanjutan)
Investments (Continued) a.
2010 Rp '000
Time deposits (Continued)
2009 Rp '000
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rupiah Dolar Amerika Serikat PT Bank Bukopin Tbk
1.169.800 701.298 600.000
969.800 733.200 800.000
Jumlah
2.471.098
2.503.000
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rupiah U.S. Dollar PT Bank Bukopin Tbk Total
Dana jaminan disimpan pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, pihak ketiga, sebagai bank kustodian.
This guarantee fund is maintained by PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, third party, as the custodian bank.
Pada tanggal 17 April 2009, PT Bank IFI dilikuidasi dan izin usahanya dicabut oleh Bank Indonesia. Pada tanggal tersebut, Perusahaan memiliki deposito berjangka pada bank tersebut sebesar US$ 440.413. Perusahaan mengakui deposito tersebut dalam akun “Piutang Lain-lain” (Catatan 8), Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, telah dibentuk cadangan atas tidak tertagihnya piutang tersebut masing-masing sebesar Rp 2.214.354 ribu dan Rp 2.139.885 ribu. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan yang dibentuk adalah memadai untuk menutup kerugian akibat tidak tertagihnya piutang tersebut.
On April 17, 2009, PT Bank IFI was liquidated and its license was revoked by Bank of Indonesia. As of that date, the Company has time deposits in that bank amounting to US$ 440,413. the Company reclassified these time deposits as “Other receivables” (Note 8). As of December 31, 2010 and 2009, the Company established an allowance for doubtful accounts on that receivable amounting to Rp 2,214,354 thousand and Rp 2,139,885 thousand, respectively. Management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover possible losses from such uncollectible receivables.
Jumlah investasi Deposito berjangka pada 31 Desember 2010 dan 2009, di usaha program Asuransi Syariah masing-masing sebesar Rp 1.410.000 ribu dan Rp 5.160.000 ribu (Catatan 40).
Time deposits as of December 31, 2010 and 2009 in Syariah Insurance program amounted to Rp 1,410,000 thousand and Rp 5,160,000 thousand (Note 40).
- 48 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 4.
Investasi (Lanjutan) b.
4.
Efek ekuitas diperdagangkan - nilai wajar
Investments (Continued) b.
Trading equity securities - at fair value 2010 Nilai Wajar/ Fair Value Rp '000
Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi/ Unrealized Gain (Loss) Rp '000
Jumlah Saham/ Total Shares *
Nilai Perolehan/ Cost Rp '000
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk PT International Nickel Tbk PT PP London Sumatra Indonesia Tbk PT Bumi Resources Tbk PT Multipolar Tbk PT Aneka Tambang Tbk PT Timah (Persero) Tbk PT Bank Danamon Tbk PT Media Nusantara Citra Tbk PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk PT Energi Mega Tbk PT Surabaya Agung Tbk PT Bank Artha Graha Tbk
210.000 67.500 20.000 60.000 1.080.000 32.500 35.000 12.501 250.000 74.500 12.500 10.000 375
1.984.500 246.376 167.000 145.500 63.720 71.500 70.000 56.880 52.500 43.210 2.413 1.130 28
1.669.500 329.063 257.000 181.500 324.000 79.625 96.250 71.255 235.000 29.055 1.550 1.040 40
(315.000) 82.687 90.000 36.000 260.280 8.125 26.250 14.375 182.500 (14.155) (863) (90) 12
Jumlah/Total
1.864.876
2.904.757
3.274.878
370.121
* Dalam nilai penuh/in full number of shares 2009 Jumlah Saham/ Total Shares *
Nilai Perolehan/ Cost Rp '000
Nilai Wajar/ Fair Value Rp '000
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk PT International Nickel Tbk PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk PT PP London Sumatra Indonesia Tbk PT Bumi Resources Tbk PT Wijaya Karya (Persero) Tbk PT Multipolar Tbk PT Aneka Tambang Tbk PT Timah (Persero) Tbk PT Bank Danamon Tbk PT Media Nusantara Citra Tbk PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk PT Energi Mega Tbk PT Surabaya Agung Tbk PT Bank Artha Graha Tbk
210.000 67.500 12.500 20.000 60.000 425.000 1.440.000 32.500 35.000 12.501 250.000 74.500 12.500 10.000 375
1.449.000 130.275 86.250 58.500 54.600 93.500 72.000 35.425 37.800 38.753 38.500 19.370 1.050 1.900 19
1.984.500 246.375 215.625 167.000 145.500 138.125 84.960 71.500 70.000 56.880 52.500 43.210 2.413 1.130 29
Jumlah/Total
2.662.376
2.116.942
3.279.747
Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi/ Unrealized Gain (Loss) Rp '000 535.500 116.100 129.375 108.500 90.900 44.625 12.960 36.075 32.200 18.127 14.000 23.840 1.363 (770) 10 1.162.805
* Dalam nilai penuh/in full number of shares
Biaya perolehan efek ekuitas untuk diperdagangkan sebesar Rp 2.904.757 ribu pada tanggal 31 Desember 2010 dan Rp 2.116.942 ribu pada tanggal 31 Desember 2009. Nilai wajar efek ekuitas diperdagangkan didasarkan pada harga pasar efek ekuitas yang tercatat pada tanggal neraca. Keuntungan (kerugian) belum direalisasi akibat perubahan nilai wajar efek sebesar Rp 370.121 ribu pada tahun 2010 dan Rp 1.162.805 ribu pada tahun 2009 dicatat sebagai bagian dari “Hasil Investasi - bersih” (Catatan 28).
- 49 -
As of December 31, 2010 and 2009, the cost of trading equity securities amounted to Rp 2,904,757 thousand and Rp 2,116,942 thousand, respectively. The fair values of trading equity securities were based on the quoted market price at balance sheet dates. Unrealized gain (loss) resulting from changes in value of equity securities in 2010 and 2009 amounted to Rp 370,121 thousand and Rp 1,162,805 thousand, respectively, which is reported as part of “Income from investments - net” (Note 28).
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 4.
Investasi (Lanjutan) c.
4.
Investments (Continued)
Efek tersedia untuk dijual - nilai wajar
c.
Available-for-sale (AFS) securities - at fair value
marketable
Equity Securities
Efek Ekuitas
2010 Jumlah Saham/ Total Shares *
Nilai Perolehan/Cost
Nilai Wajar/Fair Value
Rp '000
Rp '000
Keuntungan (Kerugian) yang belum direalisasi/ Unrealized Gain (Loss) Rp '000
PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk PT Millenium Pharmacon International Tbk
1.426.500 552.910 200.000
3.564.615 59.912 50.000
2.724.615 304.100 14.800
(840.000) 244.188 (35.200)
Jumlah/Total
2.179.410
3.674.527
3.043.515
(631.012)
* Dalam nilai penuh/in full number of shares
2009 Jumlah Saham/ Total Shares *
Nilai Perolehan/Cost
Nilai Wajar/Fair Value
Rp '000
Rp '000
Keuntungan (Kerugian) yang belum direalisasi/ Unrealized Gain (Loss) Rp '000
PT Lautan Luas Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk PT Millenium Pharmacon International Tbk
1.959.500 1.426.500 552.910 75.000
1.097.320 3.564.614 59.914 50.000
1.469.625 1.012.815 157.579 8.326
372.305 (2.551.799) 97.665 (41.674)
Jumlah/Total
4.013.910
4.771.848
2.648.345
(2.123.503)
* Dalam nilai penuh/in full number of shares
Efek Hutang
Debt Securities 2010
Obligasi Pemerintah Th 2007 FR0045 Government Bond Year 2007 FR0045 Sukuk Ijarah Indosat II/07 Sukuk Ijarah PLN II 2007 Sukuk Ijarah BLTA Th 2007 Perdana PLN IX Seri B Th 2007 Indofood Sukses Makmur Sukuk Ijarah Summarecon II/08 Summarecon Agung II 08 ObIigasi Pemerintah Th 2005 FR 0046 Government Bond Year 2005 FR0046 Lontar Papyrus I tahun 2000 Seri B Obligasi Negara Republik Indonesia ORI003/ Indonesian Retail Bond ORI 003 Obligasi Pemerintah Th 2007 FR0056 Government Bond Year 2007 FR0056 Lontar Papyrus I tahun 2000 Seri A Surat Berharga Syariah Negara IFR0007
Tanggal Jatuh Tempo/ Maturity Date
Rating
15 Mei/May 2037 29 Mei/May 2014 10 Juli/July 2017 5 Juli/July 2012 10 JuIi/July 20I7 15 Mei/May 2012 25 Juni/June 2013 25 Juni/June 2013
AAA idAA(sy)+ IdAa2 idAA(sy)+ Aa2id IdAA+ idAidA-
I5 JuIi/July 2023 1 Oktober/October 2017
Nilai Perolehan/ Cost Rp '000
Nilai Wajar/ Fair Value Rp '000
Keuntungan (Kerugian) belum direalisasi/ Unrealized Gain (Loss) Rp '000
4.189.500 2.000.000 2.000.000 1.999.000 1.000.000 999.500 998.500 998.500
5.000.000 1.965.160 1.750.000 1.975.000 1.048.000 1.030.000 1.013.500 1.045.000
810.500 (34.840) (250.000) (24.000) 48.000 30.500 15.000 46.500
AAA idD
979.000 500.000
1.071.500 500.000
92.500 -
12 September/September 2011
AAA
499.500
505.000
5.500
15 September/September 2026 1 Oktober/October 2014 15 Januari/January 2025
AAA idD AAA
5.009.200 175.000 2.000.000
4.967.500 175.500 2.000.000
23.347.700
24.046.160
Jumlah/Total
- 50 -
(41.700) 500 698.460
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 4.
Investasi (Lanjutan) c.
4.
Efek tersedia untuk dijual - nilai wajar (Lanjutan)
Investments (Continued) c.
Available-for-sale (AFS) marketable securities - at fair value (Continued) Debt Securities (Continued)
Efek Hutang (Lanjutan)
2009
Obligasi Pemerintah Th 2007 FR0045 Government Bond year 2007 FR 0045 Sukuk Ijarah Indosat II/07 Sukuk Ijarah PLN II 2007 Sukuk Ijarah BLTA Th 2007 Perdana PLN IX Seri B Th 2007 Tunas Financindo IV 2007 Seri C Indofood Sukses Makmur Sukuk Ijarah Summarecon II/08 Summarecon Agung II 08 PTPN V, 2003 ObIigasi Pemerintah Th 2005 FR 0046 Lontar Papyrus I tahun 2000 Seri B Obligasi Negara Republik Indonesia ORI003/ Indonesian Retail Bond ORI 003 Obligasi Negara Republik Indonesia ORI002/ Indonesian Retail Bond ORI 002 Lontar Papyrus I tahun 2000 Seri A
Keuntungan (Kerugian) belum direalisasi/ Unrealized Gain (Loss) Rp '000
Tanggal Jatuh Tempo/ Maturity Date
Rating
Nilai Perolehan/ Cost Rp '000
15 Mei/May 2037 29 Mei/May 2014 10 Juli/July 2017 7 Juli/July 2012 10 JuIi/July 20I7 22 Pebruari/February 2010 15 Mei/May 2012 25 Juni/June 2013 23 Juni/June 2013 12 Nopember/November 2010 I5 JuIi/July 2023 1 Oktober/October 2017
AAA idAA(sy)+ IdAAA (sy)Aa2id IdAIdAA+ idA-(sy) idAIdA AAA idD
4.189.500 2.000.000 2.000.000 1.999.000 1.000.000 1.000.000 999.500 998.500 998.500 997.500 979.000 500.000
5.000.000 1.965.159 1.750.000 1.996.000 1.000.000 987.300 995.000 1.013.500 1.004.000 1.000.000 923.000 500.000
810.500 (34.841) (250.000) (3.000) (12.700) (4.500) 15.000 5.500 2.500 (56.000) -
12 September/September 2011
AAA
499.500
490.000
(9.500)
28 Maret/March 2010 1 Oktober/October 2014
AAA idD
499.000 225.000
502.500 250.000
3.500 25.000
18.885.000
19.376.459
491.459
Jumlah/Total
Nilai Wajar/ Fair Value Rp '000
Biaya perolehan efek tersedia dijual sebesar Rp 27.022.227 ribu pada tanggal 31 Desember 2010 dan Rp 23.656.848 ribu pada tanggal 31 Desember 2009.
As of December 31, 2010 and 2009, the cost of available for sale marketable securities amounted to Rp 27,022,227 thousand and Rp 23,656,848 thousand, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2010, keuntungan (kerugian) belum direalisasi akibat penurunan nilai wajar efek tersedia dijual sebesar Rp 67.448 ribu dan Rp (1.632.044) ribu tahun 2009, disajikan dalam kelompok ekuitas di neraca konsolidasi.
As of December 31, 2010, the net unrealized gain (loss) on the change in fair value of AFS securities amounted to Rp 67,448 thousand and Rp (1,632,044) thousand in 2009, which is presented under equity section of the consolidated balance sheets.
Tingkat bunga efek hutang pada tahun 2010 dan 2009 masing-masing berkisar antara 9,69 % sampai 9,28%. Pemeringkat efek hutang independen adalah PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
The debt securities bear interest ranging from 9.69 % to 9.28% per annum in 2010 and 2009, respectively. Independent rating agent for debt securities is PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
- 51 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 4.
Investasi (Lanjutan) c.
4.
Efek tersedia untuk dijual - nilai wajar (Lanjutan)
Investments (Continued) c.
Available-for-sale (AFS) marketable securities - at fair value (Continued)
Efek Hutang (Lanjutan)
Debt Securities (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, yang menjadi dana jaminan adalah sebagai berikut:
The debt securities as of December 31, 2010 and 2009 which are part the required guarantee fund are as follows: 2010 Rp '000
Obligasi Pemerintah tahun 2007 - FR0045 Government Bond Year 2007 - FR0045 Obligasi Pemerintah tahun 2005 - FR0046 Government Bond Year 2005 - FR0046 Obligasi Pemerintah tahun 2007 - FR0056 Government Bond Year 2007 - FR0056 Jumlah/Total
d.
2009 Rp '000
5.000.000
5.000.000
1.071.500
923.000
4.967.500
-
11.039.000
5.923.000
Dana jaminan ini disimpan pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, pihak ketiga, sebagai bank kustodian.
This required guarantee fund, is maintained by PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, third party, as the custodian bank.
Saldo Investasi - Efek hutang pada 31 Desember 2010 pada usaha program Asuransi Syariah adalah sebesar Rp 2.000.000 ribu (Catatan 40).
As of December 31, 2010, debt securities equivalents in Syariah Insurance program amounted to Rp 2,000,000 thousand (Note 40).
Unit penyertaan reksadana - nilai aset bersih
d.
Investments in units of mutual funds at net asset value
Pada tanggal 31 Desember 2009 unit penyertaan reksadana HPAM premium-1 sebesar Rp 885.470 ribu berbentuk campuran dengan manajer investasi PT Henan Putihrai.
On December 31, 2009 investment in units of mutual funds of HPAM premium-1 amounted Rp 885,470 thousand earned mixed income with PT Henan Putihrai as investment manager.
Biaya perolehan unit penyertaan reksadana pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 798.155 ribu. Kenaikan nilai aset bersih unit penyertaan reksadana sebesar Rp 87.315 ribu pada tanggal 31 Desember 2009 (Catatan 28).
As of December 31, 2009, the cost of mutual funds amounted to Rp 798,155 thousand. The increase in net asset value of units in mutual funds amounted to Rp 87,315 thousand as of December 31, 2009 (Note 28).
Perusahaan telah menjual seluruh investasi ini pada tahun 2010.
The Company has investment in 2010.
- 52 -
sold
all
of
this
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 4.
Investasi (Lanjutan) e.
4.
Properti investasi
Investments (Continued) e.
Investment properties
Per 31 Desember 2010 dan 2009, properti investasi merupakan tanah dan bangunan seluas 22.282 meter persegi dan 921 meter. Properti investasi tersebut milik erusahaan yang berlokasi di beberapa kota di Indonesia. Sebagian properti investasi disewakan kepada pihak ketiga.
As of December 31, 2010 and 2009, investment properties represent parcels of land and buildings measuring 22,282 square meters and 921 square meters, respectively. The investment properties owned by the Company are located in various cities in Indonesia. Portion of the investment properties is being leased out to third parties.
Properti investasi tersebut dinyatakan sebesar nilai wajarnya, yang ditentukan berdasarkan laporan KJJP Suwendho Rinaldy dan Rekan, penilai independen, dengan laporan penilaian terakhirnya tertanggal 6 Januari 2011. Metode yang digunakan oleh penilai untuk menentukan nilai wajar properti investasi adalah Metode Perbandingan Data Pasar dimana nilai properti ditentukan atas dasar perbandingan terhadap transaksi jual beli yang baru saja terjadi ataupun harga penawaran atas properti disekitarnya.
The investment properties are carried at fair value based on valuation report of KJJP Suwendho Rinaldy dan Rekan, independent appraiser, dated January 6, 2011. The method used for determining the fair value was “Comparison Market Data Method”, a method wherein the fair value is arrived at through comparison with the price of the most recent sale or purchase transaction or offer price of property in the same area.
Rekonsiliasi jumlah tercatat investasi adalah sebagai berikut:
Reconciliation of the carrying amount of investment properties are as follows:
properti
2010 Rp '000
2009 Rp '000
Saldo awal tahun Penjualan Keuntungan bersih atau penyesuaian ke nilai wajar (Catatan 28)
28.692.119 -
45.762.329 (18.615.084)
2.045.017
1.544.874
Saldo akhir tahun
30.737.136
28.692.119
Balance at beginning of year Sale of investment properties Gain on change in fair value (Note 28) Balance at end of year
Pendapatan sewa properti investasi yang diakui selama tahun 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar Rp 23.368 ribu dan Rp 232.485 ribu yang dilaporkan sebagai bagian dari “Hasil investasi - bersih” (Catatan 28).
Rental income generated from the investment properties recognized in 2010 and 2009 amounted to Rp 23,368 thousand and Rp 232,485 thousand, respectively, which is reported as part of “Income from investments - net” (Note 28).
Pada tanggal 2 Desember 2009, Perusahaan menjual properti investasi yang terletak di Jalan Majapahit No. 30 kepada PT Artha Jaya Mandiri sebesar Rp 20.405.725 ribu. Keuntungan dari penjualan properti tersebut sebesar Rp 770.355 ribu dicatat pada “Hasil investasi - bersih” setelah dikurangi pajak pengalihan hak atas tanah dan bangunan yang bersifat final sebesar Rp 1.020.286 ribu (Catatan 28).
On December 2, 2009, the Company sold its investment property located in Jalan Majapahit No. 30 to PT Artha Jaya Mandiri for Rp 20,405,725 thousand. Gain on sale of investment properties amounted to Rp 770,355 thousand, reported as part of “Income from investments-net” net of final tax paid by the Company amounting to Rp 1,020,286 thousand (Note 28).
- 53 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 4.
Investasi (Lanjutan) e.
4.
Properti investasi (Lanjutan)
Investments (Continued) e.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, bangunan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Sinar Mas - pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masingmasing sebesar Rp 1.055.000 ribu. f.
Penyertaan Lain - Metode Biaya
Investment properties (Continued) As of December 31, 2010 and 2009, building is insured with PT Asuransi Sinar Mas, a third party, against losses from fire and other possible risks for Rp 1,055,000 thousand, in each year.
f.
Other Investment - Cost Method
Akun ini merupakan penyertaan saham pada PT Asuransi Maipark dengan jumlah penyertaan sebesar Rp 417.900 ribu yang terdiri dari 4.179 saham (0.93% kepemilikan) masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
This account represents investment in shares of stock of PT Asuransi Maipark amounting to Rp 417,900 thousand consisting of 4,179 shares (0.93% ownership interest) as of December 31, 2010 and 2009.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 39/2008 tentang perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah No. 73/1992 dan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 pasal 36 ayat 1, jumlah dana jaminan adalah sebesar 20% dari modal setor minimum yang dipersyaratkan ditambah 1% dari premi neto yang selanjutnya diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 158/PMK.010/2008 tanggal 28 Oktober 2008 dimana dana jaminan bagi perusahaan asuransi kerugian adalah jumlah yang lebih besar antara 20% dari modal sendiri yang dipersyaratkan dan hasil penjumlahan 1% dari premi neto dengan 0,25% dari premi reasuransi. Perusahaan telah memenuhi ketentuan mengenai besarnya dana jaminan tersebut diatas, yang terdiri dari deposito berjangka (Catatan 4a) dan investasi dalam efek hutang (Catatan 4c).
In accordance with Government Regulation No. 39/2008 regarding the second amendment of Government Regulation No. 73/1992, and article 36, paragraph 1 of the Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 424/KMK.06/2003, the required total guarantee fund is equivalent to 20% of the minimum required paid-up capital stock plus 1% of the net premium earned. The regulation has been amended through Regulation of Minister of Finance No. 158/PMK.010/2008 dated October 28, 2008, stating that the guarantee fund is equivalent to 20% of required capital plus 1% of net premium plus 0.25% of reinsurance premium. The Company’s total gurantee fund is already in compliance with such statutory requirements, which consist of time deposits (Note 4a) and debt securities (Note 4c).
- 54 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 5.
Kas dan Setara Kas
5. 2010 Rp '000
Cash and Cash Equivalents 2009 Rp '000
Kas Rupiah Dolar Amerika Serikat (Catatan 37) Lain-lain (Catatan 37)
476.099 36.270 -
195.310 65.038 55.330
Cash on hand Rupiah U.S. Dollar (Note 37) Others (Note 37)
Jumlah kas
512.369
315.678
Total cash on hand
Bank Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri Syariah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk Bank Muamalat Indonesia Citibank, NA., Jakarta PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 20.000 ribu)
1.619.042 240.727 203.858 157.750 132.720 103.072 50.527 41.389
1.257.286 576.747 436.689 83.120 24.548 10.208 282.062
29.470
58.051
77.528
143.767
2.656.083
2.872.478
318.927 114.145 51.368
123.519 127.765 46.438
Jumlah
484.440
297.722
Jumlah Bank
3.140.523
3.170.200
Jumlah Dolar Amerika Serikat (Catatan 37) PT Bank CIMB Niaga Tbk Citibank, NA., Jakarta PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Cash in banks Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri Syariah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk Bank Muamalat Indonesia Citibank, NA., Jakarta PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Others (each account below Rp 20,000 thousand) Subtotal U.S. Dollar (Note 37) PT Bank CIMB Niaga Tbk Citibank, NA., Jakarta PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Subtotal Total cash in banks
Deposito berjangka PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank DKI Syariah
-
500.000 500.000
Jumlah Deposito berjangka
-
1.000.000
Total time deposits
4.485.878
Total
Jumlah
3.652.892
Saldo Kas dan Setara Kas pada 31 Desember 2010 dan 2009, pada usaha program Asuransi Syariah masing-masing adalah sebesar Rp 1.242.422 ribu dan Rp 462.892 ribu (Catatan 40).
- 55 -
Time deposit PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank DKI Syariah
As of December 31, 2010 and 2009, cash and cash equivalents in Syariah Insurance program amounted to Rp 1,242,422 thousand and Rp 462,892 thousand, respectively (Note 40).
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 6.
Piutang Premi a.
6.
Berdasarkan Tertanggung dan Asuradur
a.
2010 Rp '000
b.
By Insured and Ceding Company
2009 Rp '000
Pihak hubungan istimewa (Catatan 35) Pihak ketiga
11.967 73.648.510
48.106.031
Related party (Note 35) Third parties
Jumlah Pembayaran premi yang belum dirinci Penyisihan piutang ragu-ragu
73.660.477 (5.154.754) (2.201.510)
48.106.031 (2.976.661) (1.036.357)
Total Unmatched premium payments Allowance for doubtful accounts
Bersih
66.304.213
44.093.013
Net
Berdasarkan Umur
b. 2010 Rp '000
c.
Premiums Receivable
By Age
2009 Rp '000
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo 1 - 60 hari Lebih dari 60 hari
48.990.569
9.670.482
11.125.799 13.544.109
29.883.227 8.552.322
Not yet due Past due 1 - 60 days Over 60 days
Jumlah
73.660.477
48.106.031
Total
Pembayaran premi yang belum dirinci Penyisihan piutang ragu-ragu
(5.154.754) (2.201.510)
(2.976.661) (1.036.357)
Unmatched premium payments Allowance for doubtful accounts
Bersih
66.304.213
44.093.013
Net
Berdasarkan Mata Uang
c. 2010 Rp '000
By Currency
2009 Rp '000
Rupiah Dolar Amerika Serikat (Catatan 37) Lainnya (Catatan 37)
62.594.744 10.052.195 1.013.538
43.751.100 4.090.149 264.782
Rupiah U.S Dollar (Note 37) Others (Note 37)
Jumlah
73.660.477
48.106.031
Total
Pembayaran premi yang belum dirinci Penyisihan piutang ragu-ragu
(5.154.754) (2.201.510)
(2.976.661) (1.036.357)
Unmatched premium payments Allowance for doubtful accounts
Bersih
66.304.213
44.093.013
Net
Perubahan dalam penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
The changes of allowance for doubtful accounts are as follows:
2010 Rp '000
2009 Rp '000
Saldo awal tahun Penambahan (Catatan 29)
1.036.357 1.165.153
1.036.357 -
Balance at beginning of the year Provisions (Note 29)
Saldo akhir tahun
2.201.510
1.036.357
Balance at end of year
- 56 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 6.
7.
Piutang Premi (Lanjutan)
6.
Premiums Receivable (Continued)
Berdasarkan evaluasi terhadap kolektibilitas saldo masing-masing piutang premi, manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang raguragu atas piutang premi memadai untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang tersebut.
Based on the review of the status of individual premium receivable account, management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover possible losses from uncollectible premiums receivable.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.
Management also believes that there are no significant concentrations of credit risk premiums receivable from third parties.
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila dilaksanakan dengan pihak ketiga (Catatan 35).
Transactions with a related party were done under terms and conditions similar to those done with third parties (Note 35).
Per 31 Desember 2010 dan 2009, piutang premi diperkenankan merupakan piutang premi berumur kurang dari 60 hari masingmasing sebesar Rp 60.116.368 ribu dan Rp 39.553.709 ribu.
As of December 31, 2010 and 2009, admitted premiums receivable representing premiums receivable with age of less than 60 days amounted to Rp 60,116,368 thousand and Rp 39,553,709 thousand, respectively.
Saldo Piutang premi pada 31 Desember 2010 dan 2009, pada usaha program Asuransi Syariah masing-masing adalah sebesar Rp 27.574.145 ribu dan Rp 19.831.990 ribu (Catatan 40).
As of December 31, 2010 and 2009, premiums receivable in Syariah Insurance program amounted to Rp 27,574,145 thousand and Rp 19,831,990 thousand, respectively (Note 40).
Piutang Reasuransi a.
7.
Berdasarkan Tertanggung dan Asuradur
a.
2010 Rp '000 Pihak ketiga Asuradur luar negeri Labuan Re - Miller Insurance Willis (Singapore) Pte. Ltd. AON Re Gerling Global Asia Net Transatlantic Kite Warrant & Will Swiss Reinsurance Company Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 20.000 ribu) Jumlah
Reinsurance Receivables By Insured and Ceding Company
2009 Rp '000
2.819.610 1.936.516 183.918 92.287 55.779 41.390 23.085 -
195.525 22.348 96.085 41.390 85.245
17.353
18.240
5.169.938
458.833
- 57 -
Third parties Foreign ceding company Labuan Re - Miller Insurance Willis (Singapore) Pte. Ltd. AON Re Gerling Global Asia Net Transatlantic Kite Warrant & Will Swiss Reinsurance Company Others (each account below Rp 20,000 thousand) Subtotal
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 7.
Piutang Reasuransi (Lanjutan) a.
7.
Berdasarkan Tertanggung dan Asuradur (Lanjutan)
a.
2010 Rp '000 Pihak ketiga (Lanjutan) Asuradur dalam negeri PT Reasuransi International Indonesia Tbk PT Tugu Reasuransi Indonesia PT Maskapai Reasuransi Indonesia Badan Pengelola Pusat Data Asuransi Nasional PT Asuransi Maipark PT Nasional Reasuransi PT Asuransi Lippo General PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Adira Dinamika Allianz Ind PT Tugu Pratama Indonesia PT China Insurance Indonesia Jaya Cipta Rembaka Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50.000 ribu) Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih
b.
1.317.206 1.098.924 1.040.536 498.534
1.081.728 246.036 244.274 350.245
415.353 196.248 124.467 65.761 59.474 58.893
433.785 86.879 53.309 -
198.321
139.840
11.488.392
2.964.600
(94.628) 16.563.702
Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih
c.
3.423.433
Total
Net
By Age
2009 Rp '000 747.974
7.517.837 6.576.189
250.988 2.424.471
16.658.330
3.423.433
(94.628)
-
Not yet due Past due 1 - 60 days Over 60 days Total Allowance for doubtful accounts
3.423.433
c. 2010 Rp '000
Net
By Currency
2009 Rp '000
Rupiah Dolar Amerika Serikat (Catatan 37) Lainnya (Catatan 37)
14.535.564 2.051.863 70.903
1.816.223 1.530.937 76.273
Rupiah U.S. Dollar (Note 37) Others (Note 37)
Jumlah
16.658.330 (94.628)
3.423.433 -
Total
Bersih
16.563.702
3.423.433
Net
- 58 -
Company
Allowance for doubtful accounts
2.564.304
Berdasarkan Mata Uang
Ceding
Third parties (Ccntinued) Local ceding company PT Reasuransi International Indonesia Tbk PT Tugu Reasuransi Indonesia PT Maskapai Reasuransi Indonesia Badan Pengelola Pusat Data Asuransi Nasional PT Asuransi Maipark PT Nasional Reasuransi PT Asuransi Lippo General PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Adira Dinamika Allianz Ind PT Tugu Pratama Indonesia PT China Insurance Indonesia Jaya Cipta Rembaka Others (each account below Rp 50,000 thousand)
-
b.
16.563.702
and
2009 Rp '000
222.816 105.688 -
2010 Rp '000
Jumlah
By Insured (Continued)
3.220.166 1.533.870 1.660.639
Berdasarkan Umur
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo 1 - 60 hari Lebih dari 60 hari
Reinsurance Receivables (Continued)
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 7.
Piutang Reasuransi (Lanjutan)
7.
Perubahan dalam penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
The changes of allowance for doubtful accounts are as follows:
2010 Rp '000 Saldo awal tahun Penambahan (Catatan 29) Saldo akhir tahun
8.
Reinsurance Receivables (Continued)
2009 Rp '000
94.628
-
Balance at beginning of the year Provisions (Note 29)
94.628
-
Balance at end of year
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 piutang reasuransi yang dikompensasi dengan hutang reasuransi jumlahnya masing-masing sebesar Rp 11.157.751 ribu dan Rp 3.291.563 ribu (Catatan 14).
As of December 31, 2010 and 2009, reinsurance receivables amounting to Rp 11,157,751 thousand and Rp 3,291,563 thousand, respectively, have been compensated against reinsurance payables (Note 14).
Per 31 Desember 2010 dan 2009, piutang reasuransi diperkenankan merupakan piutang reasuransi berumur kurang dari 60 hari masingmasing sebesar Rp 10.082.140 ribu dan Rp 998.962 ribu.
As of December 31, 2010 and 2009, admitted reinsurance receivables representing reinsurance receivables with age of less than 60 days amounted to Rp 10,082,140 thousand and Rp 998,962 thousand, respectively.
Saldo Piutang reasuransi pada 31 Desember 2010 dan 2009, pada usaha program Asuransi Syariah masing-masing adalah sebesar Rp. 5.639.221 ribu dan nihil (catatan 40).
As of December 31, 2010 and 2009, reinsurance receivable in Syariah Insurance program amounted to Rp 5,639,221 thousand and nil (Note 40).
Piutang Lain-lain
8.
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2010 Rp '000
Deposito berjangka pada Bank IFI (Catatan 4) Tagihan atas biaya polis Piutang hasil investasi Piutang Marsudung Piutang pegawai Lainnya Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih
Other Receivables
2009 Rp '000
4.139.885 503.638 433.790 139.993 106.447 1.946.869
4.139.885 354.518 270.044 139.993 98.420 900.737
7.270.622 (2.354.350)
5.903.597 (2.279.878)
4.916.272
3.623.719
- 59 -
Time deposits in Bank IFI (Note 4) Receivable on policy expenses Receivable on investment income Receivable from Marsudung Employee receivable Others Total Allowance for doubful account Net
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 8.
Piutang Lain-lain (Lanjutan)
8.
Other Receivables (Continued)
Perubahan dalam penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: 2010 Rp '000
The changes of allowance for doubtful accounts are as follows: 2009 Rp '000
Saldo awal tahun Penambahan (Catatan 29)
2.279.878 74.472
2.279.878
Balance at beginning of the year Provisions (Note 29)
Saldo akhir tahun
2.354.350
2.279.878
Balance at end of year
Saldo Piutang lain-lain pada 31 Desember 2010 dan 2009, pada usaha program Asuransi Syariah masing-masing adalah sebesar Rp 1.149.388 ribu dan Rp 640.612 ribu (Catatan 40).
9.
Aset Tetap
As of December 31, 2010 and 2009, other receivable in Syariah Insurance program amounted to Rp 1,149,388 thousand and Rp 640,612 thousand (Note 40).
9.
1 Januari/ January 1 , 2010 Rp '000
Property and Equipment
Perubahan selama tahun 2010/ Changes during 2010 Penambahan/ Pengurangan/ Additions Deductions Rp '000 Rp '000
31 Desember/ December 31 , 2010 Rp '000
Biaya perolehan: Tanah Bangunan
18.906.417 10.637.354
Perabot dan peralatan kantor Kendaraan bermotor
12.573.985 6.334.520
1.165.881 1.813.081
(434.010) (3.866.831)
13.305.856 4.280.770
At cost: Land Buildings Office equipment, furniture and fixtures Vehicles
Jumlah
48.452.276
2.992.986
(4.300.841)
47.144.421
Total
5.534.380
803.193
Perabot dan peralatan kantor Kendaraan bermotor
10.575.233 4.657.159
954.038 620.972
(414.967) (3.675.746)
11.114.304 1.602.385
Accumulated depreciation: Buildings Office equipment, furniture and fixtures Vehicles
Jumlah
20.766.772
2.378.203
(4.090.713)
19.054.262
Total
Nilai Buku
27.685.504
28.090.159
Net Book Value
Akumulasi penyusutan: Bangunan
1 Januari/ January 1 , 2009 Rp '000
14.024
-
-
Perubahan selama tahun 2009/ Changes during 2009 Penambahan/ Pengurangan/ Additions Deductions Rp '000 Rp '000
18.906.417 10.651.378
6.337.573
31 Desember/ December 31 , 2009 Rp '000
Biaya perolehan: Tanah Bangunan
18.906.417 10.633.522
-
Perabot dan peralatan kantor Kendaraan bermotor
11.903.819 6.937.822
905.111 937.300
(234.945) (1.540.602)
12.573.985 6.334.520
At cost: Land Buildings Office equipment, furniture and fixtures Vehicles
Jumlah
48.381.580
1.846.243
(1.775.547)
48.452.276
Total
Akumulasi penyusutan: Bangunan
4.731.887
802.493
Perabot dan peralatan kantor Kendaraan bermotor
9.776.117 5.268.758
1.011.043 615.386
(211.927) (1.226.985)
10.575.233 4.657.159
Accumulated depreciation: Buildings Office equipment, furniture and fixtures Vehicles
Jumlah
19.776.762
2.428.922
(1.438.912)
20.766.772
Total
Nilai Buku
28.604.818
27.685.504
Net Book Value
3.832
- 60 -
-
-
18.906.417 10.637.354
5.534.380
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 9.
Aset Tetap (Lanjutan)
9.
Property and Equipment (Continued)
Beban penyusutan adalah Rp 2.378.203 ribu dan Rp 2.428.922 ribu masing-masing untuk tahun 2010 dan 2009 (Catatan 29).
Depreciation expense charged to operations amounted to Rp 2,378,203 thousand in 2010 and Rp 2,428,922 thousand in 2009 (Note 29).
Penjualan aset tetap adalah sebagai berikut :
Details of sale of property and equipment as follows :
2010 Rp '000
are
2009 Rp '000
Harga jual Nilai buku
2.194.221 210.128
777.271 336.636
Selling price Book value
Keuntungan penjualan (Catatan 30)
1.984.093
440.635
Gain on sale (Note 30)
Perusahaan dan anak perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jakarta, Bandung, Yogjakarta, Semarang, Surabaya, Denpasar dan Medan dengan Hak Milik dan Hak Guna Bangunan berjangka waktu dua puluh tahun, dari tahun 1990 sampai tahun 2030. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
The Company and its subsidiary own several parcels of land located in Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Semarang, Surabaya, Denpasar and Medan with Ownership Rights (Hak Milik) and Building Use Right (Hak Guna Bangunan) for a term of twenty years ranging from 1990 to 2030. The management believes that there will be no difficulty in the extension of the landrights since all the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Seluruh aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan kepada PT Asuransi Sinar Mas, pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 35.719.340 ribu dan US$ 21.772 di tahun 2010 dan Rp 27.506.878 ribu dan US$ 20.499 di tahun 2009. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
All property and equipment, except land, are insured with PT Asuransi Sinar Mas, third party, against fire, theft and other possible risks for Rp 35,719,340 thousand and US$ 21,772 in 2010, and Rp 27,506,878 thousand and US$ 20,499 in 2009. The management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tersebut per 31 Desember 2010 dan 2009.
Management believes that there is no impairment in values of the aforementioned property and equipment as of December 31, 2010 and 2009.
Saldo aset tetap pada 31 Desember 2010 dan 2009, pada usaha program Asuransi Syariah masing-masing adalah sebesar Rp 7.591.501 ribu dan Rp 5.662.753 ribu (Catatan 40).
As of December 31, 2010 and 2009, property and equipment in Syariah Insurance program amounted to Rp 7,591,501 thousand and Rp 5,662,753 thousand, respectively (Note 40).
- 61 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 10.
Aset Tidak Berwujud
10.
Akun ini merupakan biaya perolehan perangkat lunak (S2010 Next G) dengan jumlah Rp 4.278.693 ribu. Pada bulan Oktober 2008 sistem S2010 Next G mulai diimplementasikan di beberapa cabang secara bertahap dan pada akhir tahun 2009 telah diimplementasikan pada seluruh cabang. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, akumulasi amortisasi yang dibentuk adalah Rp 2.406.765 ribu dan Rp 1.337.091 ribu (Catatan 29).
11.
This account represents costs incurred for the acquisition of computer software (S2010 Next G) which amounted to Rp 4,278,693 thousand. In October 2008, the Company started to implement the system in several branches and has fully implemented by the end of 2009. As of December 31, 2010 and 2009, the balance of accumulated amortization amounted to Rp 2,406,765 thousand and Rp 1,337,091 thousand, respectively (Note 29).
Hutang Klaim a.
11.
Berdasarkan Tertanggung
Pihak ketiga PT Serasi Auto Raya PT Insani Bara Perkasa PT Indoragam Nusajaya PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Saseka Gelora Finance PT Bank Central Asia Tbk CV Aroma Merk Wangi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk PT Axle Asia Toko Tunas Baru PT CCM Agripharma PT Permata Birama PT Tigaraksa Satria Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 100.000 ribu)
Jumlah
b.
Claims Payable a.
2010 Rp '000 Pihak hubungan istimewa (Catatan 35) PT Samudera Indonesia Tbk
Intangible Asset
By Insured Party
2009 Rp '000
1.300
2.275
808.002 555.053 300.000 255.988 122.795 113.111 -
145.095 1.673.100 1.387.669 1.136.987 620.791 181.383 142.593 119.944 101.420
1.019.904
1.576.050
3.174.853
7.085.032
3.176.153
7.087.307
Berdasarkan Jenis Asuransi
b. 2010 Rp '000
Related party (Note 35) PT Samudera Indonesia Tbk Third parties PT Serasi Auto Raya PT Insani Bara Perkasa PT Indoragam Nusajaya PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Saseka Gelora Finance PT Bank Central Asia Tbk CV Aroma Merk Wangi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk PT Axle Asia Toko Tunas Baru PT CCM Agripharma PT Permata Birama PT Tigaraksa Satria Others (each account below Rp 100,000 thousand)
Total
By Type of Insurance Policy
2009 Rp '000
Kendaraan bermotor Pengangkutan Kebakaran Rekayasa Aneka Rangka kapal
1.467.515 712.081 565.666 316.241 113.262 1.388
1.102.548 318.079 5.598.696 30.528 36.068 1.388
Motor vehicles Marine cargo Fire Engineering Miscellaneous Hull
Jumlah
3.176.153
7.087.307
Total
- 62 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 11.
Hutang Klaim (Lanjutan) c.
11. Claims Payable (Continued)
Berdasarkan Mata Uang
c. 2010 Rp '000
2009 Rp '000
Rupiah Dolar Amerika Serikat (Catatan 37) Lainnya (Catatan 37)
2.488.406 685.545 2.202
6.818.758 266.584 1.965
Rupiah U.S. Dollar (Note 37) Others (Note 37)
Jumlah
3.176.153
7.087.307
Total
Saldo Hutang klaim pada 31 Desember 2010 dan 2009, pada usaha program Asuransi Syariah masing-masing adalah sebesar Rp 808.002 ribu dan Rp 620.791 ribu (Catatan 40). 12.
As of December 31, 2010 and 2009, claims payable in Syariah Insurance program amounted to Rp 808,002 thousand and Rp 620,791 thousand, respectively (Note 40).
Estimasi Klaim Retensi Sendiri a.
By Currency
12.
Berdasarkan Tertanggung
a. 2010 Rp '000
Pihak hubungan istimewa (Catatan 35) PT Samudera Indonesia Tbk Pihak ketiga PT Patra Hilton Mr. Jauw Khiong Tjung PT Adi Putro Wirasejati PT Bank Mandiri Tbk PT Arbe Chemindo PT Pluit Propertindo PT Artha Jaya Samudera Mr. Lee Son Hong PT Purindo Ilufa PT Telekomunikasi Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Reckitt Benckiser Indonesia PT Trisakti Purwosari Makmur PT Ampel Jaya PT Saseka Gelora Finance Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan PT Masaji Tatanan Container PT Casa Java Furniture Lyman Grup Agro PT Autorama Euroasia PT Artha Jaya Samudera Bank Mandiri Cabang Padang Lapan Bank Mandiri QQ Priority Banking PT Oberoi Hotel Bali PT Koba Tin PT Feng Tay Bpk. Thio Herry Ibu Carmelita Agustin QQ Hamdani Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 100.000 ribu) Jumlah Jumlah
Estimated Own Retention Claims
12.394 1.225.132 819.000 595.903 528.453 313.056 308.000 300.000 299.133 252.840 220.000 195.000 168.465 165.954 158.500 138.200 125.376 118.872 115.781 108.696 -
By Insured Party
2009 Rp '000 220.000 108.696 355.555 300.000 289.619 238.833 237.629 202.000 136.347 110.000 110.000
9.407.448
9.267.416
15.563.809
11.576.095
15.576.203
11.576.095
- 63 -
Related party (Note 35) PT Samudera Indonesia Tbk Third parties PT Patra Hilton Mr. Jauw Khiong Tjung PT Adi Putro Wirasejati PT Bank Mandiri Tbk PT Arbe Chemindo PT Pluit Propertindo PT Artha Jaya Samudera Mr. Lee Son Hong PT Purindo Ilufa PT Telekomunikasi Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Reckitt Benckiser Indonesia PT Trisakti Purwosari Makmur PT Ampel Jaya PT Saseka Gelora Finance Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan PT Masaji Tatanan Container PT Casa Java Furniture Lyman Grup Agro PT Autorama Euroasia PT Artha Jaya Samudera Bank Mandiri Cabang Padang Lapan Bank Mandiri QQ Priority Banking PT Oberoi Hotel Bali PT Koba Tin PT Feng Tay Bpk. Thio Herry Ibu Carmelita Agustin QQ Hamdani Others (each account below Rp 100,000 thousand) Subtotal Total
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 12.
Estimasi Klaim Retensi Sendiri (Lanjutan)
b.
13.
12. Estimated (Continued)
Berdasarkan Mata Uang
b.
Own
Retention
Claims
By Currency
2010 Rp '000
2009 Rp '000
Rupiah Dolar Amerika Serikat (Catatan 37) Lainnya (Catatan 37)
14.541.684 1.034.519 -
10.575.522 999.220 1.353
Rupiah U.S. Dollar (Note 37) Others (Note 37)
Jumlah
15.576.203
11.576.095
Total
Dalam estimasi klaim retensi sendiri ini termasuk estimasi atas klaim yang terjadi namun belum dilaporkan sebesar masing-masing Rp 3.036.598 ribu dan Rp 2.726.772 ribu pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
Estimated own retention claims included incurred but not yet reported claims amounting to Rp 3,036,598 thousand and Rp 2,726,772 thousand as of December 31, 2010 and 2009, respectively.
Saldo Estimasi Klaim Retensi Sendiri pada 31 Desember 2010 dan 2009, pada usaha program Asuransi Syariah masing-masing adalah sebesar Rp 2.494.685 ribu dan Rp 1.438.682 ribu (Catatan 40).
As of December 31, 2010 and 2009, estimated own retention claims in Syariah Insurance program amounted to Rp 2,494,685 thousand and Rp 1,438,682 thousand, respectively (Note 40).
Premi Belum Merupakan Pendapatan
13.
Unearned Premiums
2010 Rp '000
2009 Rp '000
Kendaraan bermotor Kebakaran Pengangkutan Aneka Rekayasa Rangka kapal
20.227.924 6.548.053 4.138.931 4.128.738 2.139.913 133.707
15.309.394 2.302.628 4.057.517 1.625.205 371.815 25.997
Motor vehicles Fire Marine cargo Miscellaneous Engineering Hull
Jumlah
37.317.266
23.692.556
Total
Saldo Premi belum merupakan pendapatan pada 31 Desember 2010 dan 2009, pada usaha program Asuransi Syariah masing-masing adalah sebesar Rp 10.882.293 ribu dan Rp 7.585.070 ribu (Catatan 40).
- 64 -
As of December 31, 2010 and 2009, unearned premiums in Syariah Insurance program amounted to Rp 10,882,293 thousand and Rp 7,585,070 thousand, respectively (Note 40).
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 14.
Hutang Reasuransi a.
14.
Berdasarkan Reasuradur
a. 2010 Rp '000
Reasuradur luar negeri Willis Singapore Pte Limited (Singapura) Hannover Re (Malaysia) Miller Insurance Labuan Asianet Ins & Reins Brokers Ltd (Thailand) Gerling Global Reins Group Swiss ReUnion (Singapura) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 100.000 ribu) Jumlah Reasuradur dalam negeri PT Reasuransi Internasional Indonesia PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk PT Tugu Reasuransi Indonesia PT Asuransi Adira Dinamika PT Nasional Reasuransi Pool Asuransi Gempa bumi Badan Pengelola Pusat Data Asuransi Nasional Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 100.000 ribu) Jumlah Jumlah
b.
Reinsurance Payables By Insurance Company
2009 Rp '000
20.749.095 1.723.536 1.421.643
6.131.755 413.267
814.978 713.636 152.655
816.207 713.636 153.546
222.362
185.151
25.797.905
8.413.562
1.717.523
2.203.494
1.094.352 792.601 639.366 490.702 295.391
1.609.353 2.046.928 2.612 874.370
157.321
413.269
767.147
776.306
5.954.403
7.926.332
31.752.308
16.339.894
Berdasarkan Umur
b. 2010 Rp '000
Subtotal Local reinsurer PT Reasuransi Internasional Indonesia PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk PT Tugu Reasuransi Indonesia PT Asuransi Adira Dinamika PT Nasional Reasuransi Pool Asuransi Gempa bumi Badan Pengelola Pusat Data Asuransi Nasional Others (each account below Rp 100,000 thousand) Subtotal Total
By Age
2009 Rp '000
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo 1 - 60 hari Lebih dari 60 hari
9.828.616
3.196.949
2.333.096 19.590.596
4.613.402 8.529.543
Jumlah
31.752.308
16.339.894
- 65 -
Foreign reinsurer Willis Singapore Pte Limited (Singapore) Hannover Re (Malaysia) Miller Insurance Labuan Asianet Ins & Reins Brokers Ltd (Thailand) Gerling Global Reins Group Swiss ReUnion (Singapore) Others (each account below Rp 100,000 thousand)
Not yet due Past due 1 - 60 days Over 60 days Total
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 14.
Hutang Reasuransi (Lanjutan) c.
15.
14. Reinsurance Payables (Continued)
Berdasarkan Mata Uang
c.
By Currency
2010 Rp '000
2009 Rp '000
Rupiah Dolar Amerika Serikat (Catatan 37) Lainnya (Catatan 37)
24.763.258 6.522.880 466.170
13.514.616 2.612.636 212.642
Rupiah U.S. Dollar (Note 37) Others (Note 37)
Jumlah
31.752.308
16.339.894
Total
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 hutang reasuransi yang dikompensasi dengan piutang reasuransi jumlahnya masing-masing sebesar Rp 11.157.751 ribu dan Rp 3.291.563 ribu (Catatan 7).
As of December 31, 2010 and 2009, reinsurance payables amounting to Rp 11,157,751 thousand and Rp 3,291,563 thousand, respectively, have been compensated against reinsurance receivables (Note 7).
Saldo Hutang Reasuransi pada 31 Desember 2010 dan 2009, pada usaha program Asuransi Syariah masing-masing adalah sebesar Rp 2.843.286 ribu dan Rp 826.537 ribu (Catatan 40).
As of December 31, 2010 and 2009, reinsurance payables in Syariah Insurance program amounted to Rp 2,843,286 thousand and Rp 826,537 thousand, respectively (Note 40).
Hutang Komisi a.
15.
Berdasarkan Jenis Asuransi
a. 2010 Rp '000
b.
Commissions Payable By Type of Insurance Policy
2009 Rp '000
Kebakaran Kendaraan bermotor Pengangkutan Rekayasa Aneka
1.793.299 1.614.669 575.449 536.112 1.313.859
1.331.130 1.034.015 437.896 23.965 497.997
Fire Motor vehicles Marine cargo Engineering Miscellaneous
Jumlah
5.833.388
3.325.003
Total
Berdasarkan Mata Uang
b. 2010 Rp '000
By Currency
2009 Rp '000
Rupiah Dolar Amerika Serikat (Catatan 37) Lainnya (Catatan 37)
4.180.485 1.617.954 34.949
2.778.598 529.576 16.829
Rupiah U.S. Dollar (Note 37) Others (Note 37)
Jumlah
5.833.388
3.325.003
Total
Saldo Hutang Komisi pada 31 Desember 2010 dan 2009, pada usaha program Asuransi Syariah masing-masing adalah sebesar Rp 222.585 ribu dan Rp 154.647 ribu (Catatan 40).
- 66 -
As of December 31, 2010 and 2009, commissions payable in Syariah Insurance program amounted to Rp 222,585 thousand Rp 154,647 thousand, respectively (Note 40).
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 16.
Hutang Pajak
16.
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2010 Rp '000
17.
Taxes Payable
2009 Rp '000
Pajak penghasilan Pasal 4 ayat 2 Pasal 21 Pasal 23 dan 26 Pajak Pertambahan Nilai
628.998 100.959 22.796
7.800 1.037.175 191.464 21.325
Income tax Article 4 paragraph 2 Article 21 Articles 23 and 26 Value Added Tax
Jumlah
752.753
1.257.764
Total
Besarnya pajak penghasilan terhutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak (self-assessment). Berdasarkan Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 mengenai Perubahan Ketiga atas Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Kantor Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak dalam jangka waktu 5 tahun (dari sebelumnya 10 tahun) setelah terhutangnya pajak, dengan beberapa pengecualian, sedangkan untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya ketetapan tersebut berakhir paling lama pada akhir tahun pajak 2013.
The filing of tax returns is based on the Company and its subsidiary’s own calculation of tax liabilities (self assessment). Based on the third amendment of the General Taxation Provisions and Procedures No. 28 Year 2007, the time limit for the tax authorities to assess or amend taxes was reduced from 10 to 5 years, subject to certain exceptions, since the tax became payable and for year 2007 and prior years, the time limit will end at the latest on fiscal year 2013.
Jumlah Hutang pajak pada 31 Desember 2010 dan 2009, di usaha program Asuransi Syariah adalah sebesar Rp 76.269 ribu dan Rp 58.794 ribu (Catatan 40).
As of December 31, 2010 and 2009, taxes payable in Syariah Insurance program amounted to Rp 76,269 thousand and Rp 58,794 thousand, respectively (Note 40).
Biaya Masih Harus Dibayar
17.
Akun ini terdiri dari:
Accrued Expenses This account consists of:
2010 Rp '000
2009 Rp '000
Kewajiban imbalan pasca kerja (Catatan 31) Lainnya
7.601.236 583.905
7.787.400 490.035
Long-term employee benefits obligation (Note 31) Others
Jumlah
8.185.141
8.277.435
Total
Saldo Biaya masih harus dibayar pada 31 Desember 2010 dan 2009, pada usaha program Asuransi Syariah masing-masing adalah sebesar Rp 22.443 ribu dan Rp 15.153 ribu (Catatan 40).
- 67 -
As of December 31, 2010 and 2009, accrued expenses in Syariah Insurance program amounted to Rp 22,443 thousand and Rp 15,153 thousand, respectively (Note 40).
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 18.
Uang Muka Premi Jangka Panjang
18.
Akun ini merupakan pendapatan premi diterima dimuka untuk polis dengan periode pertanggungan lebih dari 1 (satu) tahun, setelah dikurangi komisi. 19.
Hutang Lain-lain
This account represents advance premiums received for insurance coverage with periods of more than one (1) year, after deducting commissions. 19.
Akun ini terdiri dari:
Deferred Premium Income
Other Liabilities This account consists of:
2010 Rp '000
2009 Rp '000
Dana tabarru Hutang dividen Hutang ke asuransi jiwa Hutang lain-lain
13.988.507 60.436 408.551 5.434.813
9.144.149 60.436 24.722 4.190.653
Jumlah
19.892.307
13.419.960
Berdasarkan Mata Uang Asing:
Tabarru fund Dividend payable Life insurance payable Other payables Total
By Currency: 20010 Rp '000
2009 Rp '000
Rupiah Dolar Amerika Serikat (Catatan 37) Lainnya (Catatan 37)
19.691.792 200.419 96
13.333.770 86.010 180
Rupiah U.S. Dollar (Note 37) Others (Note 37)
Jumlah
19.892.307
13.419.960
Total
Saldo hutang lain-lain pada 31 Desember 2010 dan 2009, pada usaha Program Asuransi Syariah masing-masing sebesar Rp 1.859.014 ribu dan Rp 610.586 ribu (Catatan 40).
As of December 31, 2010 and 2009, other liabilities in Syariah Insurance Program amounted to Rp 1,859,014 thousand and Rp 610,586 thousand, respectively (Note 40).
Saldo dana tabarru pada 31 Desember 2010 dan 2009, pada usaha Program Asuransi Syariah masing-masing sebesar Rp 13.988.636 ribu dan Rp 9.144.149 ribu (Catatan 40).
As of December 31, 2010 and 2009, Tabarru fund in Syariah Insurance Program amounted to Rp 13,988,636 thousand and Rp 9,144,149 thousand, respectively (Note 40).
- 68 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 20.
21.
Hutang Subordinasi
20.
Subordinated Loans
Berdasarkan Akta notaris No. 26 dan 27 tanggal 30 Desember 2008 dari notaris Tetty Herawati Soebroto, S.H., M.H., notaris publik di Jakarta, Perusahaan memperoleh pinjaman subordinasi dari PT Srihana Utama dan PT Ngrumat Bondo Utomo pemegang saham, masing-masing sebesar US$ 270.000 dan US$ 100.000.
Based on Notarial Deed No. 26 and 27 dated December 30, 2008 of Tetty Herawati Soebroto, S.H., M.H., public notary in Jakarta, the Company obtained subordinated loans from PT Srihana Utama and PT Ngrumat Bondo Utomo, shareholders, amounting to US$ 270,000 and US$ 100,000, respectively.
Berdasarkan Akta notaris No. 112 dan 113 tanggal 30 Desember 2010 dari notaris Tetty Herawati Soebroto, S.H., M.H., notaris publik di Jakarta, Perusahaan memperoleh pinjaman subordinasi dari PT Ngrumat Bondo Utomo dan PT Srihana Utama pemegang saham, masingmasing sebesar Rp 1.000.000.000 dan US$ 250.000.
Based on Notarial Deed No. 112 and 113 dated December 30, 2010 of Tetty Herawati Soebroto, S.H., M.H., public notary in Jakarta, the Company obtained subordinated loans from PT Ngrumat Bondo Utomo and PT Srihana Utama, shareholders, amounting to Rp 1,000,000,000 and US$ 250,000, respectively.
Pinjaman Subordinasi tersebut digunakan untuk memperbaiki tingkat solvabilitas Perusahaan.
The proceeds from subordinated loans were used to improve the Company’s solvency margin.
Pinjaman ini merupakan pinjaman tanpa jaminan dan dikenakan tingkat bunga yang tidak melebihi 20% dari tingkat bunga rata-rata deposito berjangka.
Subordinated loans are unsecured with interest rate of not more than 20% of average interest rate per annum of time deposit.
Hak Minoritas atas Aset Bersih dan Laba Anak Perusahaan
21.
Minority Interest in Net Assets and Net Income of a Subsidiary
Akun ini merupakan hak pemegang saham minoritas PT Bintang Graha Loka anak perusahaan, dengan rincian sebagai berikut :
The minority stockholders’ interest in the net assets and net income of PT Bintang Graha Loka, a subsidiary, are as follows :
Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan
Minority Interest in Net Assets of a Subsidiary
2010 Rp '000
2009 Rp '000
Modal saham Saldo laba
25.000 593
25.000 395
Capital stock Retained earnings
Jumlah
25.593
25.395
Total
Hak Minoritas atas Laba Anak Perusahaan
Minority Interest in Net Income of a Subsidiary
Hak minoritas atas laba anak perusahaan sebesar Rp 198 ribu dan Rp 107 ribu pada tahun 2010 dan tahun 2009.
Minority interest in net income of subsidiary amounted to Rp 198 thousand and Rp 107 thousand in 2010 and 2009, respectively.
- 69 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 22.
Modal Saham
22.
Susunan pemegang saham Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut :
Pemegang Saham PT Srihana Utama PT Warisan Kasih Bunda PT Ngrumat Bondo Utomo PT Dana Harta Keluarga Ny. Liliansari Loedin PT Berkah Capital PT Pangestu Investa Tn. Aang Batara WP P SH Tn. Andrus Roestam Moenaf Tn. Ir Suliyanto Tn. Robby Jonosewojo Ny. Elisabeth Jonosewojo Tn. Frans Jonosewojo Ny. Johana Jonosewojo PT Phillip Securities Indonesia Lain-lain (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 0,5%) Jumlah
Pemegang Saham PT Srihana Utama PT Warisan Kasih Bunda PT Ngrumat Bondo Utomo PT Dana Harta Keluarga Ny. Liliansari Loedin PT Berkah Capital PT Pangestu Investa Tn. Aang Batara WP P SH Tn. Andrus Roestam Moenaf Tn. Ir Suliyanto Tn. Robby Jonosewojo Ny. Elisabeth Jonosewojo Tn. Frans Jonosewojo Ny. Johana Jonosewojo PT Phillip Securities Indonesia Lain-lain (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 0,5%) Jumlah
Capital Stock The composition of the Company’s stockholders as of December 31, 2010 and 2009 is as follows:
2010 Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership %
Jumlah Modal Disetor/ Total Paid-up Capital Stock Rp '000
60.014.639 36.661.944 35.651.082 10.271.204 5.008.194 3.208.047 2.701.928 2.049.573 1.853.127 1.544.259 1.191.572 1.191.572 1.191.572 1.191.572 929.963
34,45 21,05 20,47 5,90 2,88 1,84 1,55 1,18 1,06 0,89 0,68 0,68 0,68 0,68 0,53
30.007.319 18.330.972 17.825.541 5.135.602 2.504.097 1.604.023 1.350.964 1.024.786 926.563 772.129 595.786 595.786 595.786 595.786 464.982
9.532.988
5,48
4.766.496
174.193.236
100,00
87.096.618
2009 Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership %
Jumlah Modal Disetor/ Total Paid-up Capital Stock Rp '000
60.014.639 36.661.944 35.115.823 10.271.204 5.008.194 3.208.047 2.701.928 2.049.573 1.853.127 1.543.759 1.191.572 1.191.572 1.191.572 1.191.572 929.963
34,45 21,05 20,16 5,90 2,88 1,84 1,54 1,18 1,06 0,89 0,68 0,68 0,68 0,68 0,53
30.007.319 18.330.972 17.557.912 5.135.602 2.504.097 1.604.023 1.350.964 1.024.786 926.563 771.880 595.786 595.786 595.786 595.786 464.982
10.068.747
5,78
5.034.374
174.193.236
100,00
87.096.618
Jumlah Saham/ Number of Shares
Jumlah Saham/ Number of Shares
- 70 -
Shareholders PT Srihana Utama PT Warisan Kasih Bunda PT Ngrumat Bondo Utomo PT Dana Harta Keluarga Ny. Liliansari Loedin PT Berkah Capital PT Pangestu Investa Tn. Aang Batara WP P SH Tn. Andrus Roestam Moenaf Tn. Ir Suliyanto Tn. Robby Jonosewojo Ny. Elisabeth Jonosewojo Tn. Frans Jonosewojo Ny. Johana Jonosewojo PT Phillip Securities Indonesia Others (each below 0.5% ownership) Total
Shareholders PT Srihana Utama PT Warisan Kasih Bunda PT Ngrumat Bondo Utomo PT Dana Harta Keluarga Ny. Liliansari Loedin PT Berkah Capital PT Pangestu Investa Tn. Aang Batara WP P SH Tn. Andrus Roestam Moenaf Tn. Ir Suliyanto Tn. Robby Jonosewojo Ny. Elisabeth Jonosewojo Tn. Frans Jonosewojo Ny. Johana Jonosewojo PT Phillip Securities Indonesia Others (each below 0.5% ownership) Total
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 23.
Tambahan Modal Disetor
23. 2010 Rp '000
Penambahan modal disetor atas penawaran umum perdana Pembagian saham bonus pada tahun 1997 (Catatan 1)
2009 Rp '000
6.950.000
6.950.000
(6.900.000)
(6.900.000)
Jumlah
24.
50.000
Saldo Laba Ditentukan Penggunaannya
50.000
24.
Akun ini merupakan jumlah kumulatif bagian laba yang disediakan untuk dana cadangan yang ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan telah diaktakan terakhir No. 104 tanggal 30 Mei 2007, dari Ny. Poerbaningsih Adi Warsito S.H., Notaris di Jakarta. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 saldo laba ditentukan penggunaannya masing-masing sebesar Rp 4.260.404 ribu. 25.
Additional Paid-in Capital
Pendapatan Premi
Additional paid-in capital during the initial public offering Distribution of bonus shares in 1997 (Note 1) Total
Appropriated Retained Earnings This account represents the cumulative amount of appropriation for general reserve which was approved based on the General Meeting of Shareholders, an documented in Notarial Deed No. 104 dated May 30, 2007 of Ny. Poerbaningsih Adi Warsito S.H., public notary in Jakarta. As of December 31, 2010 and 2009, the appropriated retained earnings amounted to Rp 4,260,404 thousand.
25.
Premium Income
2010
Premi Bruto/ Gross Premiums Rp '000 Kebakaran Kendaraan bermotor Pengangkutan Rekayasa Rangka kapal Aneka Jumlah
Premi Reasuransi/ Reinsurance Premiums Rp '000
Penurunan (Kenaikan) Premi Belum Merupakan Pendapatan/ Decrease (Increase) in Unearned Premiums Rp '000
Pendapatan Premi - Bersih/ Net Premium Income Rp '000
82.073.272 33.963.062 14.884.761 17.749.315 1.505.727 18.071.323
(57.418.032) (4.661) (1.897.873) (13.259.881) (1.170.939) (10.306.443)
(4.268.170) (2.818.409) (114.550) (1.768.098) (107.710) (2.446.283)
20.387.070 31.139.992 12.872.338 2.721.336 227.078 5.318.597
Fire Motor vehicles Marine cargo Engineering Hull Miscellaneous
168.247.460
(84.057.829)
(11.523.220)
72.666.411
Total
- 71 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 25.
Pendapatan Premi (Lanjutan)
25. Premium Income (Continued) 2009
Premi Bruto/ Gross Premiums Rp '000 Kebakaran Kendaraan bermotor Pengangkutan Rekayasa Rangka kapal Aneka Jumlah
26.
Premi Reasuransi/ Reinsurance Premiums Rp '000
Penurunan (Kenaikan) Premi Belum Merupakan Pendapatan/ Decrease (Increase) in Unearned Premiums Rp '000
Pendapatan Premi - Bersih/ Net Premium Income Rp '000
85.317.901 27.912.551 14.608.242 5.052.071 52.676 12.147.526
(72.071.899) (1.242.599) (1.891.031) (3.701.268) (9.466.672)
3.506.783 (1.110.887) 739.414 328.522 39.066 (268.811)
16.752.785 25.559.065 13.456.625 1.679.325 91.742 2.412.043
Fire Motor vehicles Marine cargo Engineering Hull Miscellaneous
145.090.967
(88.373.469)
3.234.087
59.951.585
Total
Beban Klaim
26.
Claims Expense
2010
Klaim Bruto/ Gross Claims Rp '000 Kendaraan bermotor Kebakaran Pengangkutan Rekayasa Rangka kapal Aneka Jumlah
Klaim Reasuransi/ Reinsurance Claims Rp '000
Kenaikan (Penurunan) Estimasi Klaim Retensi Sendiri/ Increase (Decrease) in Estimated Own Retention Claims Rp '000
Beban Klaim Bersih/ Net Claims Expense Rp '000
12.423.015 80.795.956 2.891.675 4.549.834 24.870 4.998.735
(40.668) (74.120.996) (3.190.445) (4.483.295)
555.179 678.829 422.285 832.398 170.276 285.138
12.937.526 7.353.789 3.313.960 2.191.787 195.146 800.578
Motor vehicles Fire Marine cargo Engineering Hull Miscellaneous
105.684.085
(81.835.404)
2.944.105
26.792.786
Total
- 72 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 26.
Beban Klaim (Lanjutan)
26. Claim Expenses (Continued) 2009
Klaim Bruto/ Gross Claims Rp '000
27.
Klaim Reasuransi/ Reinsurance Claims Rp '000
Kenaikan (Penurunan) Estimasi Klaim Retensi Sendiri/ Increase (Decrease) in Estimated Own Retention Claims Rp '000
Beban Klaim Bersih/ Net Claims Expense Rp '000
Kendaraan bermotor Kebakaran Rekayasa Pengangkutan Rangka kapal Aneka
12.208.043 133.132.980 5.741.774 3.883.240 82.727 515.280
(1.536.345) (114.714.991) (1.591.177) (204.569)
572.224 (9.734.474) (908.894) (2.340.998) 4.426 (91.135)
11.243.922 8.683.515 3.241.703 1.542.242 87.153 219.576
Motor vehicles Fire Engineering Marine cargo Hull Miscellaneous
Jumlah
155.564.044
(118.047.082)
(12.498.851)
25.018.111
Total
Beban Komisi - Neto
27.
Beban Komisi/ Commission Expense Rp '000
2010 Pendapatan Komisi/ Commission Income Rp '000
Net Commission Expense Beban Komisi Bersih/ Net Commission Expense Rp '000
Pengangkutan Kebakaran Kendaraan bermotor Rangka kapal Rekayasa Aneka
18.218.463 9.576.850 2.564.100 519 3.999.427 2.463.450
(9.981.824) (5.258.975) (4.449) (5.602.449) (3.324.663)
8.236.639 4.317.875 2.559.651 519 (1.603.022) (861.213)
Marine cargo Fire Motor vehicles Hull Engineering Miscellaneous
Jumlah
36.822.809
(24.172.360)
12.650.449
Total
Beban Komisi/ Commission Expense Rp '000
2009 Pendapatan Komisi/ Commission Income Rp '000
Kebakaran Kendaraan bermotor Pengangkutan Rekayasa Aneka
18.001.637 7.795.158 2.582.666 933.090 1.464.882
(10.524.524) (3.708.883) (8.747) (511.823) (2.037.090)
Jumlah
30.777.433
(16.791.067)
- 73 -
Beban Komisi Bersih/ Net Commission Expense Rp '000 7.477.113 4.086.275 2.573.919 421.267 (572.208) 13.986.366
Fire Motor vehicles Marine cargo Engineering Miscellaneous Total
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 28.
Hasil Investasi - Bersih
28. 2010 Rp '000
Keuntungan penilaian properti investasi Bunga efek hutang Bunga deposito berjangka panjang Keuntungan penjualan efek Efek ekuitas Reksadana Keuntungan yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek diperdagangkan Dividen Keuntungan (kerugian) bersih selisih kurs atas investasi Penghasilan sewa Keuntungan penjualan properti Laba dari kenaikan nilai aset bersih unit penyertaan reksadana Pendapatan investasi lain-lain Jumlah
29.
1.544.874 1.712.668 868.179
863.763 210
11.042.727 1.098.045
370.121 136.618
1.162.805 375.065
114.780 23.368 -
Umum dan Administrasi Gaji dan upah Listrik, telepon dan air Penyusutan dan amortisasi (Catatan 9 dan 10) Jasa profesi Perbaikan dan perawatan Sewa Cadangan piutang ragu-ragu (Catatan 6, 7 dan 8) Imbalan pasca kerja (Catatan 31) Pelatihan Perjalanan dinas Cetakan kantor Asuransi Lainnya Jumlah Jumlah
(451.740) 232.485 770.355
-
87.315 200.799
6.334.185
18.643.577
29. 2010 Rp '000
Jumlah
2009 Rp '000
2.045.017 1.848.457 931.851
Beban Usaha
Pemasaran Promosi Penelitian dan pengembangan Lainnya
Income from Investments - Net
Unrealized gain on change in fair value of trading securities Dividends Gain (loss) on foreign exchange differences on investments Rental income Gain on sale of investment properties Gain on Increase in net asset value of units in mutual funds Income from other investments Total
Operating Expenses
2009 Rp '000
2.246.058 168.488 820.166
805.451 135.808 645.196
3.234.712
1.586.455
27.381.189 3.478.701
24.685.505 2.265.904
3.447.876 2.757.130 1.823.764 1.356.009
3.498.595 1.555.754 1.906.647 839.998
1.334.253 630.477 595.773 480.195 624.286 204.359 1.313.073
2.279.878 2.057.659 897.547 470.213 440.109 201.565 976.617
45.427.085
42.075.991
48.661.797
43.662.446
- 74 -
Gain on change in fair value of investment properties Interest income from debt securities Interest income from time deposits Gain on sale of marketable securities Equity securities Mutual funds
Marketing Advertising Research and development Others Subtotal General and Administrative Salaries and employees' benefits Utilities Depreciation and amortization (Notes 9 and 10) Professional fee Repairs and maintenance Rent Provision for doubtful accounts (Notes 6,7 and 8) Long-term employee benefits (Note 31) Training Travel Office supplies Insurance Others Subtotal Total
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 30.
Penghasilan Lain-lain - Bersih
30.
Akun ini dari sebagian besar adalah laba selisih kurs mata uang asing. 2010 Rp '000
31.
Other Income – Net This account mainly pertains to gain on foreign exchange.
2009 Rp '000
Pendapatan ongkos polis Penjualan aset tetap Keuntungan (kerugian) kurs Lain-lain
1.022.616 1.984.093 131.937 248.591
1.011.960 440.635 (92.342) 177.402
Policy Income Gain on sale of property and equipment Foreign exchange gain (loss) Others
Jumlah
3.387.237
1.537.655
Total
Imbalan Kerja
31.
Kewajiban imbalan kerja terdiri dari:
Employee Benefits The long-term employee benefit obligation consists of:
2010 Rp '000
2009 Rp '000
Imbalan pasti pasca-kerja Imbalan jangka panjang lainnya
7.242.992 358.244
7.301.847 485.553
Defined post-employement benefits Other long-term employee benefits
Jumlah
7.601.236
7.787.400
Total
Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap. Program pensiun dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Bank Negara Indonesia. Kontribusi yang dibayar oleh Perusahaan sebesar 5% sampai 15% tergantung pada masa kerja karyawan ditambah tunjangan pajak sebesar 0,5% dari gaji pokok sedangkan kontribusi karyawan adalah sebesar 5% dari gaji pokok. Kontribusi iuran kepada DPLK sejumlah masing-masing Rp 777.963 ribu dan Rp 882.439 ribu pada 2010 dan 2009 disajikan sebagai bagian dari akun “Beban usaha” dalam laporan laba rugi konsolidasi.
The Company established a defined contributory pension plan covering all of its permanent employees. The pension plan is managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Bank Negara Indonesia. Contributions of the Company amounted to 5% - 15% of employees’ basic salary, depending on employees’ working period plus tax allowance of 0.5%, while employees’ contributions amounted to 5% of employees’ basic salary. Pension contributions to DPLK charged to operations amounted to Rp 777,963 thousand and Rp 882,439 thousand in 2010 and 2009, respectively, and presented as part of “Operating expenses” in the consolidated statements of income.
Imbalan pasca kerja
Post-employment benefits
Selain program pensiun iuran pasti Perusahaan juga membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan peraturan yang berlaku, Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 184 dan 234 karyawan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 and 2009.
In addition to contributory pension plan, the Company also provides post-employment benefits for its qualified employees in accordance with Law No. 13/2003. The number of employees entitled to the benefits is 184 and 234 as of December 31, 2010 and 2009, respectively.
- 75 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 31.
Imbalan Kerja (Lanjutan)
31.
Employee Benefits (Continued)
Program pensiun
Pension plan
Beban imbalan kerja yang diakui di laporan laba rugi adalah:
Long-term employee benefit expense recognized in the consolidated statements of income is as follows:
2010 Rp '000 Beban jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu Kerugian aktuarial Efek Kuirtailmen Jumlah
1.084.068 997.886 146.480 52.411 (1.672.317) 608.528
Kewajiban imbalan kerja di neraca konsolidasi diuraikan pada “Biaya yang masih harus dibayar” adalah sebagai berikut :
Nilai kini kewajiban tanpa pendanaan Kerugian aktuarial belum diakui Biaya jasa lalu belum diakui Jumlah
2009 Rp '000 832.838 911.120 146.480 1.890.438
2009 Rp '000
9.390.072 (1.773.531) (373.549)
9.659.729 (1.751.605) (606.277)
7.242.992
7.301.847
2010 Rp '000 Saldo awal Beban tahun berjalan (Catatan 29) Pembayaran manfaat
7.301.847
Saldo akhir
7.242.992
608.528 (667.383)
- 76 -
Total
The amounts included in the consolidated balance sheets as part of “Accrued expenses“ account are as follows :
2010 Rp '000
Mutasi kewajiban bersih di neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:
Current service cost Interest cost Past service cost Actuarial Loss Curtailment effect
Present value of unfunded obligation Unrecognized actuarial losses Unrecognized past service cost Total
Movements in the net liability recognized in the consolidated balance sheets are as follows : 2009 Rp '000 7.148.472 1.890.438 (1.737.063) 7.301.847
Balance at beginning of the year Post-employment benefits expense during the year (Note 29) Payments made during the year Balance at end of the year
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 31.
Imbalan Kerja (Lanjutan)
31.
Employee Benefits (Continued)
Imbalan pasca kerja (Lanjutan)
Post-employment benefits (Continued)
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Sienco Aktuarindo Utama. Asumsi utama dalam laporannya yang bertanggal 14 Februari 2011 yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:
The cost of providing post-employment benefits is calculated by an independent actuary, PT Sienco Aktuarindo Utama. The assumptions used in its latest report dated February 14, 2011 are as follows:
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian Tingkat kecacatan
8.9% tahun 2010 dan 10.70% tahun 2009 8.9% for 2010 and 10.70% for 2009 8% CSO 1980 1% tingkat mortalita 1% of mortality rate
Tingkat pengunduran diri
Tingkat pensiun normal
Discount rate Salary increment rate Mortality rate Disability rate Resignation rate
1% di usia 20 tahun menurun secara proporsional hingga 0% di usia 55 tahun 1% at 20 years old and proportionately decline to 0% at 55 years old
di usia 55 tahun/ at 55 years old
Normal retirement rate
Imbalan kerja jangka panjang lainnya
Other long-term employee benefits
Berdasarkan perjanjian kerja bersama Perusahaan, karyawan memperoleh cuti besar setelah lima tahun bekerja. Karyawan memperoleh sepuluh hari cuti ditambah satu bulan gaji.
Based on the Company’s policy, the employees are entitled to special leave after five years working period, wherein, the employees are entitled to ten days leave and one month salary.
Beban imbalan kerja jangka panjang lainnya yang diakui di laporan laba rugi konsolidasi adalah:
Other long-term employee benefits expense recognized in the consolidated statements of income is as follows:
2010 Rp '000 Beban jasa kini Biaya bunga Kerugian (Keuntungan) aktuarial Jumlah
2009 Rp '000
194.188 43.969 (216.208)
97.110 49.138 20.973
21.949
167.221
- 77 -
Current service cost Interest cost Actuarial loss (gain) Total
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 31.
Imbalan Kerja (Lanjutan) Imbalan kerja (Lanjutan)
jangka
31. panjang
lainnya
Other long-term (Continued)
Mutasi kewajiban bersih di neraca konsolidasi adalah sebagai berikut: 2010 Rp '000 Saldo awal Beban tahun berjalan (Catatan 29) Pembayaran manfaat Saldo akhir
Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian Tingkat kecacatan Tingkat pengunduran diri
Tingkat pensiun normal
32.
500.633
21.949 (149.258)
167.221 (182.301)
358.244
485.553
Balance at beginning of the year Long-term employee benefits expense during the year (Note 29) Payments made during the year Balance at end of the year
The cost of providing other long-term postemployee benefits is calculated by an independent actuary, PT Sienco Aktuarindo Utama. The assumptions used in its latest report dated February 14, 2011 are as follows:
8.9% tahun 2010 dan 10.70% tahun 2009 8.9% for 2010 and 10.70% for 2009 8% CSO 1980 1% tingkat mortalita 1% of mortality rate
di usia 55 tahun/ at 55 years old
32.
Discount rate Salary increment rate Mortality rate Disability rate Resignation rate
1% di usia 20 tahun menurun secara proporsional hingga 0% di usia 55 tahun 1% at 20 years old and proportionately decline to 0% at 55 years old
Beban (penghasilan) pajak Perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari:
benefits
2009 Rp '000
485.553
Pajak Penghasilan
employee
Movements in the net liability recognized in the consolidated balance sheets are as follows :
Perhitungan imbalan kerja jangka panjang lainnya dihitung oleh aktuaris independen PT Sienco Aktuarindo Utama. Asumsi utama dalam laporannya yang bertanggal 14 Februari 2011 yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut: Tingkat diskonto
Employee Benefits (Continued)
Normal retirement rate
Income Tax The tax expense (benefit) of the Company and its subsidiary consists of the following:
2010 Rp '000
2009 Rp '000
Pajak kini - Pajak final anak perusahaan Pajak tangguhan - Perusahaan
36.994 (8.430.970)
31.200 (6.202.040)
Current tax - Final tax of the subsidiary Deferred tax - The Company
Jumlah
(8.393.976)
(6.170.840)
Total
- 78 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 32.
Pajak Penghasilan (Lanjutan)
32.
Income Tax (Continued)
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan akumulasi rugi fiskal adalah sebagai berikut :
A reconciliation between losses before tax per consolidated statements of income and accumulated fiscal losses is as follows:
2010 Rp '000
2009 Rp '000
Rugi sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Laba sebelum pajak anak perusahaan
(5.717.199) (155.911)
(2.534.106) (95.146)
Losses before tax per consolidated statements of income Income before tax of a subsidiary
Rugi sebelum pajak Perusahaan
(5.873.110)
(2.629.252)
Losses before tax of the Company
Perbedaan temporer: Penyusutan Penyisihan piutang ragu-ragu Imbalan pasca-kerja Keuntungan penjualan aset tetap Amortisasi beban ditangguhkan Estimasi klaim retensi sendiri
248.180 1.334.253 (186.164) (3.911) 309.826
337.842 2.279.878 138.296 187.253 3.193 (757.503)
1.702.184
2.188.959
Bersih Perbedaan tetap : Kenaikan yang belum direalisasi atas nilai wajar efek di perdagangkan Sumbangan, hadiah, jamuan dan representasi Penyusutan Kenaikan yang belum direalisasi atas nilai aset bersih reksadana Kegiatan sosial karyawan Premi belum merupakan pendapatan Penghasilan dikenakan pajak final: Bunga Keuntungan penjualan efek Penghasilan sewa Keuntungan penjualan properti investasi Kenaikan yang belum direalisasi atas nilai wajar dari investasi properti Laba penjualan aset tetap Lain-lain Bersih
(370.121)
(1.162.805)
328.061 143.283
237.518 143.353
97.137 534.367
(87.315) 148.799 865.935
(2.780.308) (863.973) (23.368) -
(2.580.847) (12.140.772) (232.485) (770.355)
(2.045.017) (430.175)
(1.544.874) 806.995
424.990
Temporary differences: Depreciation Allowance for doubtful accounts Post-employment benefits Gain on sale of property and equipment Amortization of deferred charges Estimated own retention claims Net Permanent differences: Unrealized gain on change in fair value of trading securities Donation, gift, entertainment and representation Depreciation Unrealized gain on change in net asset value of units in mutual funds Employees' social acitivities Unearned premiums Income subjected to final tax : Interest income Gain on sale of securities and mutual fund Rental income Gain on sale of investment properties Unrealized gain on change in fair value of investment properties Gain on sale of property and equipment Others
(4.985.124)
(16.316.853)
Net
Rugi fiskal tahun berjalan Rugi fiskal tahun-tahun sebelumnya 2005 2006 2007 2009
(9.156.050)
(16.757.146)
(5.846.886) (28.230.833) (16.757.146)
(375.069) (5.846.886) (28.230.833) -
Fiscal losses - current year Prior years' fiscal losses 2005 2006 2007 2009
Akumulasi rugi fiskal
(59.990.915)
(51.209.934)
Accumulated fiscal losses
Tidak terdapat beban pajak kini karena Perusahaan masih mengalami rugi fiskal.
- 79 -
The Company has no current tax expense since the Company was in fiscal loss position.
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 32.
Pajak Penghasilan (Lanjutan)
32.
Income Tax (Continued)
Pajak Kini (Lanjutan)
Current Tax (Continued)
Menurut peraturan pajak, rugi fiskal dapat diakumulasi dan dikompensasikan dengan laba kena pajak dalam periode lima tahun sejak terjadinya kerugian fiskal.
According to tax regulations, fiscal losses can be carried forward and applied against the taxable income immediately within a period of five years after such fiscal losses were incurred.
Rugi fiskal Perusahaan tahun 2009 sesuai dengan Pemberitahuan (SPT) Tahunan yang disampaikan Perusahaan kepada Kantor Pelayanan Pajak.
The fiscal lossess of the Company in 2009 is in accordance with the corporate income tax returns filed with the Tax Service Office.
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian aset dan kewajiban pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:
The details of the Company’s deferred tax assets and liabilities are as follows:
1 Januari 2009/ January 1, 2009 Rp '000 Aset pajak tangguhan: Rugi fiskal Estimasi klaim retensi sendiri Penyisihan piutang ragu-ragu Kewajiban imbalan pasca-kerja Aset tetap Beban ditangguhkan Jumlah Kewajiban pajak tangguhan: Properti investasi Aset pajak tangguhan - bersih
Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi/ Credited (charged) to consolidated statement of income for the year Rp '000
31 Desember 2009/ December 31, 2009 Rp '000
Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi/ Credited (charged) to consolidated statement of income for the year Rp '000
31 Desember 2010/ December 31, 2010 Rp '000
8.613.197 871.069 259.089 1.912.277 432.107 178
(1.620.892) (189.376) 569.969 34.574 131.274 798
6.992.305 681.693 829.058 1.946.851 563.381 976
8.005.424 77.455 333.563 (46.541) 62.045 (976)
14.997.729 759.148 1.162.621 1.900.310 625.426 -
Deferred tax assets: Fiscal losses Estimated own retention claims Allowance for doubtful accounts Long-term employee benefits obligation Property and equipment Deferred charges
12.087.917
(1.073.653)
11.014.264
8.430.970
19.445.234
Total
7.275.693 4.812.224
(7.275.693) 6.202.040
11.014.264
Pada bulan September 2008, Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang “Pajak Penghasilan” direvisi melalui penerbitan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008. Undang-undang revisi tersebut mengatur perubahan tarif pajak penghasilan badan, dari sebelumnya tarif progresif menjadi tarif tunggal sebesar 28% untuk tahun pajak 2009 dan sebesar 25% untuk tahun pajak 2010 dan seterusnya. Perusahaan telah menghitung dampak perubahan tarif pajak tersebut dalam perhitungan aset dan kewajiban pajak tangguhan 31 Desember 2009 dan membukukannya sebagai bagian dari beban (penghasilan) pajak.
- 80 -
8.430.970
19.445.234
Deferred tax liabilities: Investment properties Deferred tax assets - net
In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” has been revised with Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate income tax rate from progressive tax rates to a flat rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards. The Company has recorded the impact of the changes in tax rates in the calculation of the deferred tax assets and liabilities as of December 31, 2009 as part of tax expense (benefit).
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 32.
Pajak Penghasilan (Lanjutan)
32. Income Tax (Continued)
Pajak Tangguhan (Lanjutan)
Deferred Tax (Continued)
Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang berasal dari akumulasi rugi fiskal dapat digunakan pada tahun mendatang.
Management believes the deferred tax assets derived from accumulated fiscal losses will be recovered in the future years.
Rekonsiliasi antara manfaat (beban) pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the total tax expense (benefit), and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax of the Company is as follow:
2010 Rp '000
2009 Rp '000
Rugi sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Laba sebelum pajak anak perusahaan
(5.717.199) (155.911)
(2.534.106) (95.146)
Losses before tax per consolidated statements of income Income before tax of a subsidiary
Rugi sebelum pajak Perusahaan
(5.873.110)
(2.629.252)
Losses before tax of the Company
Taksiran beban pajak dengan tarif pajak yang berlaku
(1.468.278)
(736.191)
Pengaruh pajak atas beda tetap menurut fiskal: Kenaikan yang belum direalisasi atas nilai wajar efek di perdagangkan Sumbangan, hadiah, jamuan dan representasi Penyusutan Kenaikan yang belum direalisasi atas nilai aset bersih reksadana Kegiatan sosial karyawan Premi belum merupakan pendapatan Penghasilan dikenakan pajak final Bunga Keuntungan penjualan efek Penghasilan sewa Keuntungan penjualan properti investasi Kenaikan yang belum direalisasi atas nilai wajar dari investasi properti Laba penjualan aktiva tetap Lain-lain
Tax benefits at the applicable tax rate Tax effects of permanent differences: Unrealized gain on change in fair value of trading securities Donation, gift, entertainment and representation Depreciation Unrealized gain on change in net asset value of units in mutual funds Employees' social activities Unearned premiums Income subjected to final tax Interest income Gain on sale of marketable securities Rental income Gain on sale of property investments Unrealized gain on change in fair value of investment properties. Gain on sale of property and equipment Others
(92.530)
(325.585)
82.015 35.821
66.505 40.139
24.284 133.592
(24.448) 41.664 242.462
(695.077) (215.993) (5.842) -
(722.637) (3.399.416) (65.096) (215.699)
(511.254) (107.544) 106.248
(432.565) 225.957
Bersih
(1.246.281)
(4.568.719)
Net
Subjumlah
(2.714.558)
(5.304.910)
Subtotal
Pengaruh perubahan tarif pajak penghasilan Penyesuaian pajak tangguhan
(5.716.412)
568.383 (1.465.513)
Effect of change in tax rate Adjustment on deferred tax
Beban (manfaat) pajak Perusahaan Anak perusahaan
(8.430.970) 36.994
(6.202.040) 31.200
Total tax expense (benefit) The Company Subsidiary
Jumlah manfaat pajak
(8.393.976)
(6.170.840)
Total tax benefit
-
- 81 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 33.
34.
Laba Per Saham
33.
Earnings Per Share
Perhitungan laba per saham didasarkan pada data sebagai berikut :
The calculation of basic earnings per share is as follows:
Laba bersih untuk perhitungan laba per saham dasar pada tahun 2010 dan 2009 sebesar Rp 2.676.579 ribu dan Rp 3.636.627 ribu.
Net income for the computation of basic earnings per share in 2010 and 2009 amounted to Rp 2,676,579 thousand and Rp 3,636,627 thousand, respectively.
Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar untuk perhitungan laba per saham dasar adalah 174.193.236 saham masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
As of December 31, 2010 and 2009, the weighted average number of shares outstanding for the computation of basic earnings per share is 174,193,236 shares.
Perusahaan tidak menghitung laba per saham dilusian karena Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif.
The Company did not calculate diluted earnings per share since there were no potentially dilutive ordinary shares.
Fasilitas Kredit
34.
Credit Facilities
Berdasarkan perjanjian kredit No. 291/GMA/JKT/03, dan 290/GMA/JKT/03 tanggal 31 Maret 2003, serta No. 169/FAT/JKT/06 tanggal 18 April 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank CIMB Niaga Tbk.
The Company has obtained credit facilities No. 291/GMA/JKT/03 and 290/GMA/JKT/03 dated March 31, 2003 and No.169/FAT/JKT/06 dated April 18, 2006 from PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Fasilitas kredit ini telah mengalami perubahan beberapa kali dan yang terakhir berdasarkan Perjanjian Kredit tanggal 31 Maret 2010. Fasilitas ini terdiri dari fasilitas pinjaman (on revolving basis) sebesar Rp 5.000.000 ribu, fasilitas kredit pertukaran mata uang asing sebesar Rp 5.000.000 ribu dan fasilitas bank garansi sebesar Rp 500.000 ribu dan fasilitas tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2011. Fasilitas pinjaman (on revolving basis) dijamin dengan deposito berjangka di bank yang sama sebesar 100% dari jumlah fasilitas yang digunakan, fasilitas kredit pertukaran mata uang asing dijamin dengan sebesar 100% dari nilai nominal transaksi forward dan fasilitas bank garansi yang ditempatkan dalam deposito berjangka / cash collateral sebesar 100% dari nilai nominal bank garansi.
These credit facilities have been amended several times and the latest were dated March 31, 2010. These facilities consist of revolving credit facility amounting to Rp 5,000,000 thousand, foreign exchange facility amounting to Rp 5,000,000 thousand and bank guarantee facility amounting to Rp 500,000 thousand and these facilities will mature on March 31, 2011. The revolving credit facility is secured by deposits with the same bank equivalent to 100% of the amount of facility used, foreign exchange facility is secured by 100% from nominal amount of forward transaction, and the bank guarantee facility is secured by cash collateral equivalent to 100% of nominal value of the bank guarantee.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, fasilitas kredit tersebut belum digunakan oleh Perusahaan.
As of December 31, 2010 and 2009, the Company has not used any of these credit facilities.
- 82 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 35.
Sifat dan Transaksi Hubungan Istimewa
35.
Nature of Relationship and Transactions with Related Parties
Sifat Hubungan Istimewa
Nature of Relationship
Perusahaan yang sebagian pemegang saham dan pengurus atau manajemennya sama dengan Perusahaan yaitu PT Samudera Indonesia Tbk.
PT Samudera Indonesia Tbk has partly the same stockholders and management as the Company and its subsidiary.
Transaksi Hubungan Istimewa
Transactions with Related Parties
Jumlah/Amount 2010 2009 Rp '000 Rp '000 Piutang premi PT Samudera Indonesia Tbk
Premiums receivable PT Samudera Indonesia Tbk
-
0,005
424.850
675.616
0,174
0,362
Other assets Employees loan
Hutang klaim PT Samudera Indonesia Tbk
1.300
2.275
0,009
0,002
Claims payable PT Samudera Indonesia Tbk
Estimasi klaim retensi sendiri PT Samudra Indonesia Tbk
12.394
Premi bruto PT Samudera Indonesia Tbk
477.367
Klaim bruto PT Samudera Indonesia Tbk
132.621
Aset lain-lain Pinjaman karyawan
11.967
Persentase Terhadap Jumlah Aset/Kewajiban/ dan Pendapatan/Beban Percentage to Total Assets/ Liabilities and to Respective Total Revenues/Expenses 2010 2009 % %
-
0,080
5.705
-
Transaksi dengan pihak hubungan istimewa dilaksanakan dengan persyaratan yang normal seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga.
- 83 -
-
0,284
0,125
Estimated own retention claims PT Samudera Indonesia Tbk
-
0,004
-
Gross premiums PT Samudera Indonesia Tbk Gross claims PT Samudera Indonesia Tbk
Transactions with related parties were done under similar terms and conditions as those done with third parties.
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 36.
Nilai Wajar Aset dan Kewajiban Keuangan
36.
Fair value of Financial Assets and Liabilities
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh dari kuotasi harga atau model arus kas diskonto.
Fair value is defined as the amount at which the financial instruments could be exchanged in a current transaction between knowledgeable, willing parties in an arm’s length transaction, other than in a forced sale or liquidation. Fair values are obtained from quoted prices, discounted cash flows model, as appropriate.
Berikut adalah nilai tercatat dan estimasi nilai wajar atas aset dan kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010:
The following table sets forth the carrying amounts and estimated fair values of Company and its subsidiary’s financial assets and liabilities as of December 31, 2010:
Nilai Tercatat/ Carrying Amount Rp '000 Aset Keuangan Investasi Kas dan setara kas Piutang lain-lain Aset lain-lain (piutang karyawan)
Estimasi Nilai Wajar/Estimated Fair Values Rp '000
62.328.014 3.652.892 4.916.272 424.850
62.328.014 3.652.892 4.916.272 424.850
Financial Assets Investments Cash and cash equivalents Other receivables Other assets (employee loan)
Jumlah Aset Keuangan Kewajiban Keuangan Biaya masih harus dibayar Hutang lain-lain Hutang Subordinasi
71.322.028
71.322.028
8.185.141 19.892.307 6.574.420
8.185.141 19.892.307 6.574.420
Total Financial Assets Financial Liabilities Accrued expenses Other payables Subordinated Loan
Jumlah Kewajiban Keuangan
34.651.868
34.651.868
Total Financial Liabilities
Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh Perusahaan dan anak Perusahaan untuk melakukan estimasi atas nilai wajar setiap kelompok instrumen keuangan.
The following methods and assumptions were used by the Company and its subsidiary to estimate the fair value of each class of financial instrument.
Aset dan kewajiban keuangan dengan periode 12 bulan atau kurang
Financial assets and liabilities with terms of 12 months or less
Sehubungan dengan sifat transaksi jangka pendek pada akun-akun diatas, nilai tercatat aset dan kewajiban keuangan mendekati estimasi nilai wajarnya.
Due to the short term nature of the transactions of the accounts above, the carrying amounts of the these financial assets and financial liabilities approximate the estimated fair market values.
Aset Keuangan yang tidak memiliki Aset Keuangan Kuotasi Harga di Pasar yang Aktif
Financial Asset Not Quoted in Active Market
Investasi yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar yang aktif berupa penyertaan saham pada PT Asuransi Maipark termasuk dengan persentase kepemilikan dibawah 20% dan nilai wajarnya tidak dapat ditentukan dengan andal, maka dicatat pada harga perolehan
Unquoted investment in shares of stock of PT Asuransi Maipark included in investments above, with percentage of ownership of less than 20% and the fair value cannot be reliably measured are carried at cost.
- 84 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 37.
Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan
37.
Financial Risk Management Objectives and Policies
Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Perusahaan dan anak perusahaan adalah risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Perusahaan dan anak perusahaan dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Perusahaan dan anak perusahaan.
The main risks arising from the Company and its subsidiary’s financial instruments are interest rate risk, foreign exchange risk, credit risk and liquidity risk. The operational activities of the Company and its subsidiaries are managed in a prudent manner by managing those risks to minimize potential losses.
Risiko Suku Bunga
Interest Rate Risk
Risiko terhadap suku bunga merupakan risiko nilai wajar atau arus kas masa datang dari instrumen keuangan yang berfluktuasi akibat perubahan tingkat suku bunga pasar. Pada saat ini Perusahaan dan anak Perusahaan tidak memiliki eksposur dalam kaitan dengan kewajiban keuangan yang ada.
Interest rate risk is the risk that fair value or future cash flows of financial instruments fluctuate due to changes in market interest rates. At this time the Company and its subsidiary don’t have interest rate exposure relating to financial liabilities.
Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas aset dan kewajiban keuangan konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan yang terkait risiko suku bunga:
The following table sets out the carrying amount, by maturity, of the Company and its subsidiary’s consolidated financial assets and liabilities that are exposed to interest rate risk:
Rata-rata Suku Bunga Efektif/ Average Effective Interest Rate %
Jatuh Tempo dalam Satu Tahun/ Within One Year Rp '000
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 2/ In the 2 nd Year Rp '000
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 3/ In the 3 rd Year Rp '000
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 4/ In the 4th Year Rp '000
Jatuh Tempo lebih dari 4 tahun/ More than 4 years Rp '000
-
-
-
-
3.005.000 -
2.058.500 -
2.140.660 -
16.337.000 -
-
-
-
-
Jumlah/ Total Rp '000
Aset/Assets Bunga Mengambang/Floating Rate Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents Bunga Tetap/Fixed Rate Investasi /Investment - Deposito / time deposits - Efek Hutang /Debt securities Piutang Lain-Lain/Other receivables
6,5 - 7
3.140.523
5.25 & 1,5 8,37 7,75
31.545.561 505.000 4.916.272
1,08 - 2,95
6.574.420
3.140.523
31.545.561 24.046.160 4.916.272
Kewajiban/Liabilities Bunga Mengambang/Floating Rate Subordinated Loan
6.574.420
Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing
Foreign Exchange Risk
Risiko terhadap nilai tukar mata uang asing merupakan risiko nilai wajar atau arus kas masa datang dari aset dan kewajiban moneter akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Transaksi utama Perusahaan dan anak perusahaan dilakukan dalam mata uang rupiah Indonesia dan eksposure terhadap risiko nilai tukar mata uang asing terutama timbul dari transaksi dalam mata uang Dolar Amerika Serikat.
Foreign exchange rate risk is a risk that the fair value or future cash flows of monetary assets and liabilities will fluctuate due to changes in foreign currency exchange rates. The Company and its subsidiary’s principal transactions are carried out in Indonesian Rupiah and its exposure to foreign exchange risk arise primarily with respect to United States Dollar accounts.
- 85 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 37.
Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan)
37.
Financial Risk Management Objectives and Policies (Continued)
Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing (Lanjutan)
Foreign Exchange Risk (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
As of December 31, 2010 and 2009, the Company and its subsidiary had monetary assets and liabilities in foreign currencies as follow:
31 Desember/ December 31 2010 Mata uang Ekuivalen Asing/ Rupiah Equivalent in Foreign Currencies Rupiah Rp '000
31 Desember/ December 31 2009 Mata uang Ekuivalen Asing/ Rupiah Foreign Equivalent in Currencies Rupiah Rp '000
Aset Deposito berjangka Kas dan setara kas
Piutang premi
Piutang reasuransi
Piutang lain-lain Jumlah Aset
Assets USD EUR USD JPY SGD GBP MYR EUR CHF THB USD EUR AUD JPY SGD SFR MYR GBP CAD HKD CHF USD SGD JPY GBP EUR CHF MYR AUD USD
1.658.216 25.401 57.915 1.118.029 49.904 27.198 1.201.306 3.144 896 980 168 228.213 7.043 100.462 624 83 103 237.671
14.909.021 303.690 520.710 10.052.195 596.647 248.656 132.492 21.949 8.598 2.858 2.338 2.051.863 49.165 11.080 8.674 993 991 2.136.897 31.058.817
- 86 -
1.201.869 25.340 38.591 209.115 2.150 550 2.300 280 90 1.503 435.122 11.148 5.749 375.674 1.335 15 74 1.039 3.341 446 162.866 7.234 143.274 621 140 101 315 22 75.693
11.297.573 342.339 362.760 21.267 14.403 8.314 6.319 3.784 819 424 4.090.149 150.610 48.476 38.206 8.941 41 1.118 9.284 4.050 4.056 1.530.937 48.460 14.571 9.386 1.891 917 864 184 711.517 18.731.660
Time deposits Cash and cash equivalents
Premiums receivable
Reinsurance receivables
Other receivables Total Assets
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 37.
Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan) Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing (Lanjutan)
37.
Financial Risk Management Objectives and Policies (Continued) Foreign Exchange Risk (Continued)
31 Desember/ December 31 2010 Mata uang Ekuivalen Asing/ Rupiah Foreign Equivalent in Currencies Rupiah Rp '000
31 Desember/ December 31 2009 Mata uang Ekuivalen Asing/ Rupiah Foreign Equivalent in Currencies Rupiah Rp '000
Kewajiban Hutang Klaim
Estimasi klaim retensi sendiri Hutang reasuransi
Hutang komisi
Hutang lain-lain
Hutang Subordinasi
Liabilities USD GBP EUR SGD USD EUR USD EUR MYR JPY SGD AUD GBP NOK USD EUR JPY AUD SGD SFR SKR GBP MYR HKD USD EUR JPY USD
76.248 128 36 115.062 725.490 33.026 10.457 186.082 1.432 914 134 60 179.953 1.244 69.945 439 553 243 643 50 210 22.291 8 620.000
685.545 1.771 431 1.034.519 6.522.880 394.853 30.490 20.523 9.998 8.353 1.862 91 1.617.954 14.875 7.714 4.011 3.861 2.329 856 690 613 200.419 96 5.574.420
28.360 43 196 106.300 100 277.940 11.186 9.614 132.448 1.957 862 77 60 56.338 186 64.769 8 1.057 23 3 185 9.150 10 442 370.000
266.584 652 1.313 999.220 1.353 2.612.636 151.117 26.412 13.470 13.106 7.269 1.171 97 529.576 2.517 6.587 64 7.077 352 8 224 86.010 135 45 3.478.000
Jumlah Kewajiban
16.139.153
8.204.995
Aset bersih
14.919.664
10.526.665
- 87 -
Claims payable
Estimated own retention claims Reinsurance payables
Commissions payable
Other liabilities
Subordinated loans Total Liabilities Net Assets
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 37.
Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan)
37.
Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing (Lanjutan) . Per 31 Desember 2010 dan 2009, kurs konversi yang digunakan Perusahaan adalah sebagai berikut: Mata Uang
Poundsterling Inggris (GBP) Euro (EUR) Franc Swiss (CHF) Dolar Australia (AUD) Dolar Amerika Serikat (USD) Dolar Kanada (CAD) Dolar Singapura (SGD) Ringgit Malaysia (MYR) Kroner Norwegia (NOK) Dolar Hongkong (HKD) Baht Thailand (THB) Yen Jepang (JPY)
Financial Risk Management Objectives and Policies (Continued) Foreign Exchange Risk (Continued) The conversion rates used by the Company as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
2010 Rp
2009 Rp
13.893,80 11.955,79 9.600,14 9.142,51 8.991,00 8.986,97 6.980,61 2.915,85 1.528,49 1.155,44 298,66 110,29
15.114,27 13.509,69 9.087,41 8.431,81 9.400,00 8.935,80 6.698,52 2.747,14 1.624,76 1.212,19 282,03 101,70
Foreign Currency
Great Britain Poundsterling (GBP) Euro (EUR) Switzerland Franc (CHF) Australian Dollar (AUD) U.S. Dollar (USD) Canadian Dollar (CAD) Singapore Dollar (SGD) Malaysian Ringgit (MYR) Norwegia Krona (NOK) Hongkong Dollar (HKD) Thailand Baht (THB) Japanese Yen (JPY)
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko bahwa Perusahaan dan anak perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak lawan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan. Perusahaan dan anak perusahaan mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk pelanggan individu dan memantau eksposur terkait dengan batasanbatasan tersebut.
Credit risk is the risk that the Company and its subsidiary will incur a loss arising from the customer, client or other party who failed to meet their contractual obligations. There is no significant concentration of credit risk. The Company and its subsidiary manage and control credit risk by setting limits of acceptable risk for individual customers and monitor the exposure associated with these restrictions.
Perusahaan dan anak perusahaan melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Perusahaan dan anak perusahaan memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang ragu-ragu.
The Company and its subsidiary conduct business relationships only with recognized and credible third parties. The Company and its subsidiary have a policy to go through customer credit verification procedures. In addition, the amount of receivables are monitored continuously to reduce the risk for doubtful accounts.
- 88 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 37.
Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan)
37.
Financial Risk Management Objectives and Policies (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
Berikut adalah eksposur neraca konsolidasi yang terkait risiko kredit pada tanggal 31 Desember 2010:
The table below shows consolidated balance sheet exposures related to credit risk as of December 31, 2010:
Jumlah Bruto/ Gross Amounts Rp' 000 Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Efek ekuitas diperdagangkan Dimiliki hingga jatuh tempo Deposito berjangka Tersedia untuk dijual Efek Ekuitas Efek Hutang Investasi lain-lain Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan Setara Kas Piutang lain-lain Aset lain-lain (pinjaman pegawai) Jumlah
Jumlah Neto/ Net Amounts Rp' 000
3.274.878
3.274.878
31.545.561
31.545.561
3.043.515 24.046.160 417.900
3.043.515 24.046.160 417.900
3.140.523 7.270.622 424.850
3.140.523 4.916.272 424.850
72.739.159
70.384.809
Fair value through profit and Loss-trading equity securities Held to maturity investments Time Deposits Available for sale Equity Securities Debt Securities Other investments Loans and receivables Cash and cash equivalents Other receivables Other assets (employee loan) Total
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Perusahaan tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi kewajibannya.
Liquidity risk is a risk arising when the cash flow position of the Company and its subsidiary is not enough to cover the liabilities which become due.
Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Perusahaan dan anak perusahaan dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo hutang, dan terusmenerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.
In the management of liquidity risk, management monitors and maintains a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Company and its subsidiary’s operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. Management also regularly evaluates the projected and actual cash flows, including loan maturity profiles, and continuously assess conditions in the financial markets for opportunities to obtain optimal funding sources.
- 89 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 37.
Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan)
37.
Financial Risk Management Objectives and Policies (Continued)
Risiko Likuiditas (Lanjutan)
Liquidity Risk (Continued)
Kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan untuk mengurangi eksposure terhadap risiko likuiditas yang dihadapi Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagi berikut:
The following policies and procedures have been established to mitigate the Company and its subsidiary’s exposures to liqudity risk:
(1)
(1)
Menerapkan hirarki kebutuhan penggunaan dari pengelolaan investasi dan operasional perusahaan sebagai berikut: • •
•
• • •
(2)
Alokasi pada pemenuhan ketentuan dana jaminan dan ketentuan modal kerja Pementukan dana cadangan untuk pembayaran klaim, premi reasuransi dan cadangan pembayaran klaim atas klaim polis jangka panjang Membentuk dana cadangan untuk mengamankan kebutuhan cash flow dan kegiatan operasional Perusahaan dan anak perusahaan Melakukan investasi pada saham pada saat ketiga kebutuhan di atas telah terpenuhi Taat kebijakan administrasi portofolio investasi Lebih berhati hati dalam melakukan transaksi investasi
•
Allocation for guarantee fund and required working capital
•
Establish reserved fund to pay current claims, reinsurance premiums and claims on deferred premium income Create reserved fund to secure future cash flow requirements in relations to the Company and its subsidiary’s operations Invest in marketable securities once all the previous requirements have been funded Prudent administration of investment portfolios. Being careful in investment transactions
•
• • •
Pedoman ditetapkan untuk mengatur alokasi aset, struktur batasan portofolio dan profil jatuh tempo aset untuk memastikan ketersediaan dana yang cukup untuk memenuhi kewajiban kontrak Asuransi dan investasi, jika ada. <= 1 tahun/ <= 1 year Rp'000
Improve investment policy by implementing proper hierarchy on fund usage as follows:
(2)
1-2 tahun/ 1-2 years Rp'000
Guidelines are in place for asset allocation, portfolio limit structures and maturity profiles of assets in order to ensure that sufficient fundings are available to meet insurance and investment contract obligation, if any. 3-5 tahun/ 3-5 years Rp'000
Aset/Assets Investasi /Investment - Deposito /Time deposits - Efek Ekuitas diperdagangkan/Trading Equity Securities - Efek Ekuitas/ Equity Securities - Efek Hutang /Debt securities - Investasi lain-lain/Other Investments Kas dan setara kas /Cash and cash equivalents Piutang Lain-Lain/Other receivables Aset Lain-Lain (Pinjaman Karyawan)/ Other Assets (Employee Loan)
31.545.561 3.274.878 3.043.515 505.000 417.900 3.652.892 4.916.272 302.544
84.111
38.195
Jumlah/ Total
47.658.562
3.089.111
4.199.160
Kewajiban/ Liabilities Biaya yang masih harus dibayar/ Accrued expenses Hutang lain-lain/Other payables Hutang Subordinasi/Subordinated Loan
8.185.141 19.892.307 6.574.420
-
-
Jumlah/ Total
34.651.868
-
-
- 90 -
3.005.000 -
4.199.160 -
> 5 tahun/ > 5 years Rp'000
16.337.000 -
Jumlah/ Total Rp'000
31.545.561 3.274.878 3.043.515 24.046.160 417.900 3.652.892 4.916.272
Nilai Tercatat/ As Reported Rp'000
31.545.561 3.274.878 3.043.515 24.046.160 417.900 3.652.892 4.916.272
424.850
424.850
71.322.028
71.322.028
-
8.185.141 19.892.307 6.574.420
8.185.141 19.892.307 6.574.420
-
34.651.868
34.651.868
16.337.000
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 38.
Informasi Segmen
38.
Segment Information
Segmen usaha
Business segment
Untuk tujuan pelaporan manajemen, saat ini Perusahaan dibagi dalam lima kelompok segmen yaitu segmen asuransi kebakaran, segmen asuransi kendaraan bermotor, segmen asuransi pengangkutan, segmen rekayasa dan segmen lain-lain, yang meliputi rangka kapal dan aneka. Segmen tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Perusahaan.
For management reporting purposes, the Company and its subsidiary are currently organized into lines of business, namely, fire insurance, motor vehicle insurance, marine cargo insurance, engineering and others. These lines of business are the basis on which the Company and its subsidiary report their primary segment information. 2010
Kebakaran/ Fire Rp '000 PENDAPATAN Premi bruto HASIL Hasil segmen Hasil investasi yang tidak dapat dialokasikan Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan
Kendaraan Bermotor/ Motor Vehicle Rp '000
Pengangkutan/ Marine Cargo Rp '000
Rekayasa/ Engineering Rp '000
Lain-lain/ Others *) Rp '000
Jumlah/ Total Rp '000
82.073.272
33.963.062
14.884.761
17.749.315
19.577.050
168.247.460
8.715.456
15.642.815
1.321.739
2.132.571
5.410.595
33.223.176
-
-
-
-
-
6.334.185
REVENUES Gross premiums RESULTS Segment results Unallocated income from investments - net
-
-
-
-
-
(48.661.797)
Laba usaha Penghasilan lain-lain yang tidak dapat dialokasikan
-
-
-
-
-
(9.104.436)
-
-
-
-
-
3.387.237
Unallocated other income - net
Rugi sebelum pajak Pajak penghasilan Laba sebelum hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan
-
-
-
-
-
(5.717.199) 8.393.976
Losses before tax Tax benefit - net
-
-
-
-
-
2.676.777
-
-
-
-
-
(198)
Income before minority interest in net income of a subsidiary Minority interest in net income of a subsidiary
Laba bersih
-
-
-
-
-
2.676.579
INFORMASI LAINNYA ASET Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan Aset pajak tangguhan Lain-lain
27.414.427 -
33.134.688
4.312.040
-
-
8.111.667 -
35.029.543 -
28.706.397
7.670.663
17.345.986 -
-
-
10.250.822 -
Total
Net income
10.234.212 -
19.445.234 133.837.358
ASSETS Segment assets Unallocated assets Deferred tax assets Others
243.601.400
Total
90.318.808
91.891.636 752.753 52.745.940 145.390.329
Pengeluaran modal Penyusutan dan amortisasi
*)
Losses from operations
OTHER INFORMATION
Total KEWAJIBAN Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan Hutang pajak Lain-lain
Unallocated operating expenses
2.992.986 3.447.876
Akun lain-lain terdiri dari rangka kapal dan aneka.
- 91 -
*)
LIABILITIES Segment liabilities Unallocated liabilities Taxes payable Others Total Capital expenditures Depreciation and amortization
Other accounts consist of hull and others.
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 38.
Informasi Segmen (Lanjutan)
38. Segment Information (Continued)
Segmen usaha (Lanjutan)
Business segment (Continued) 2009
Kebakaran/ Fire Rp '000 PENDAPATAN Premi bruto HASIL Hasil segmen Hasil investasi yang tidak dapat dialokasikan Beban usaha yang tidak dapat dialokasikan Laba usaha Penghasilan lain-lain yang tidak dapat dialokasikan
Kendaraan Bermotor/ Motor Vehicle Rp '000
Pengangkutan/ Marine Cargo Rp '000
Rekayasa/ Engineering Rp '000
Lain-lain/ Others *) Rp '000
Jumlah/ Total Rp '000
85.317.901
27.912.551
14.608.242
5.052.071
12.200.202
145.090.967
(66.805)
10.228.868
9.340.465
(1.426.180)
2.870.760
20.947.108
REVENUES Gross premiums
-
-
-
-
-
18.643.577
RESULTS Segment results Unallocated income from investments - net
-
-
-
-
-
(43.662.446)
Unallocated operating expenses
-
-
-
-
-
(4.071.761)
Losses from operations
-
-
-
-
-
1.537.655
Unallocated other income - net
Rugi sebelum pajak Pajak penghasilan Laba sebelum hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan
-
-
-
-
-
(2.534.106) 6.170.840
Losses before tax Tax benefit - net
-
-
-
-
-
3.636.734
-
-
-
-
-
(107)
Income before minority interest in net income of a subsidiary Minority interest in net income of a subsidiary
Laba bersih
-
-
-
-
-
3.636.627
INFORMASI LAINNYA ASET Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan Aset pajak tangguhan Lain-lain
OTHER INFORMATION
16.031.815 -
22.679.163
3.685.420
-
1.113.843
-
-
4.006.206 -
Total KEWAJIBAN Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan Hutang pajak Lain-lain
27.553.271 -
22.212.952
6.657.142
-
1.394.254
-
-
Total Pengeluaran modal Penyusutan dan amortisasi
*)
Net income
4.203.236 -
11.014.264 128.323.202
ASSETS Segment assets Unallocated assets Deferred tax assets Others
186.853.913
Total
47.516.447
1.257.764 32.836.912
LIABILITIES Segment liabilities Unallocated liabilities Taxes payable Others
96.115.531
Total
62.020.855
1.846.243 3.498.595
Akun lain-lain terdiri dari rangka kapal dan aneka.
- 92 -
*)
Capital expenditures Depreciation and amortization
Other accounts consist of hull and others.
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 38.
Informasi Segmen (Lanjutan)
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended 38. Segment Information (Continued)
Segmen geografis
Geographical segment
Perusahaan dan anak perusahaan beroperasi di empat wilayah geografis utama. Bisnis asuransi berlokasi di Jakarta, Bandung, Medan dan lainnya, usaha persewaan gedung kantor berlokasi di Jakarta.
The Company and its subsidiary’s operations are located in four principal geographical areas. Insurance businesses are in Jakarta, Bandung, Medan and others, while office building for lease is located in Jakarta.
Pendapatan berdasarkan pasar
Revenue by geographical market
Berikut ini adalah jumlah pendapatan Perusahaan dan anak perusahaan berdasarkan pasar geografis :
The following tables show the distribution of the Company and its subsidiary’s revenue by geographical market :
Pendapatan berdasarkan pasar geografis/ Revenue by geographical market 2010 2009 Rp '000 Rp '000
Pasar Geografis
Jakarta Medan Bandung Lain-lain Jumlah
88.516.424 14.238.223 11.093.586 54.399.227
71.098.031 14.947.109 11.295.051 47.750.776
168.247.460
145.090.967
Geographical Market
Jakarta Medan Bandung Others Total
Berdasarkan wilayah geografis
By geographical area
Nilai tercatat aset segmen berdasarkan wilayah geografis atau lokasi aset tersebut.
The following tables show the carrying amount of segment assets by geographical area in which the assets are located.
Nilai tercatat aset segmen/ Carrying amount of segment assets *) 2010 2009 Rp '000 Rp '000
Penambahan aset tetap/ Additions to property and equipment 2010 2009 Rp '000 Rp '000
Jakarta Medan Bandung Lain-lain
152.963.076 8.360.184 4.047.500 58.785.406
80.296.606 65.948.182 5.927.057 23.667.804
1.198.097 64.260 174.768 1.555.861
1.236.485 58.527 43.724 507.507
Jakarta Medan Bandung Others
Jumlah
224.156.166
175.839.649
2.992.986
1.846.243
Total
*)
tidak
Aset segmen tangguhan.
termasuk
aset
pajak
- 93 -
*)
Segment assets exclude deferred tax assets.
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 39.
Informasi Penting Lainnya a.
39.
Kontrak Reasuransi
Other Significant Information a.
Reinsurance Contracts
Dalam rangka manajemen risiko atas pertanggungan asuransi yang bernilai besar dan mempunyai risiko khusus, Perusahaan mengadakan kontrak reasuransi baik yang bersifat proporsional maupun non proporsional dengan beberapa perusahaan asuransi dan reasuransi dalam negeri dan luar negeri. Program reasuransi untuk tahun 2010 adalah sebagai berikut:
For purposes of risk management on significant amount of insurance coverage and special risk coverage, the Company entered into proportional as well as nonproportional reinsurance contracts with some local and foreign insurance and reinsurance companies. Reinsurance programs for 2010 are as follows:
1.
1.
Program treaty
reasuransi
Jenis Pertanggungan
Kebakaran Rupiah Dolar Amerika Serikat Kendaraan bermotor Rupiah Dolar Amerika Serikat Kecelakaan Rupiah Dolar Amerika Serikat Rekayasa Rupiah Dolar Amerika Serikat
proporsional
Proportional program
Program treaty untuk setiap kerugian dan risiko/ Treaty program for each loss and risk Retensi/ Luar Negeri/ Dalam Negeri/ Retention Local Foreign Rp '000 Rp '000 Rp '000
18.000.000 1.800.000
10.080.000 1.008.000
-
61.920.000 6.192.000
-
-
treaty
Jumlah/ Total Rp '000
90.000.000 9.000.000 -
8.000.000 800.000
4.480.000 448.000
27.520.000 2.752.000
40.000.000 4.000.000
4.000.000 400.000
2.240.000 224.000
13.760.000 1.376.000
20.000.000 2.000.000
reinsurance
Type of Insurance
Fire Rupiah U.S. Dollar Motor Vehicle Rupiah U.S. Dollar General Accident Rupiah U.S. Dollar Engineering Rupiah U.S. Dollar
* Dalam Dolar Amerika Serikat dan jumlah penuh/In U.S. Dollar in full amount
2.
Program reasuransi non proporsional excess of loss
Jenis Pertanggungan Kebakaran Rupiah Dolar Amerika Serikat Rekayasa Rupiah Dolar Amerika Serikat Kecelakaan Rupiah Dolar Amerika Serikat Kendaraan Bermotor Rupiah Dolar Amerika Serikat Pengangkutan Rupiah Dolar Amerika Serikat Bencana Alam Rupiah Dolar Amerika Serikat Huru Hara Rupiah Dolar Amerika Serikat
2.
Non - proportional treaty reinsurance program - excess of loss
Program excess of loss untuk setiap kerugian dan setiap risiko/ Excess of loss program for each loss and risk Retensi/ Luar Negeri/ Dalam Negeri/ Jumlah/ Retention Local Foreign Total Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 2.000.000 200.000
3.360.000 336.000
12.640.000 1.264.000
18.000.000 1.800.000
2.000.000 200.000
420.000 42.000
1.580.000 158.000
4.000.000 400.000
2.000.000 200.000
1.260.000 126.000
4.740.000 474.000
8.000.000 800.000
2.000.000 200.000
-
-
2.000.000 200.000
2.000.000 200.000
2.250.000 225.000
15.750.000 1.575.000
20.000.000 2.000.000
2.000.000 200.000
3.360.000 336.000
12.640.000 1.264.000
18.000.000 1.800.000
2.000.000 200.000
6.960.000 696.000
341.040.000 34.104.000
350.000.000 35.000.000
* Dalam Dolar Amerika Serikat dan jumlah penuh/In U.S. Dollar in full amount
- 94 -
Type of Insurance Fire Rupiah U.S. Dollar Engineering Rupiah U.S. Dollar General Accident Rupiah U.S. Dollar Motor Vehicle Rupiah U.S. Dollar Marine Cargo Rupiah U.S. Dollar Natural Perils Rupiah U.S. Dollar Riot Rupiah U.S. Dollar
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 39.
Informasi Penting Lainnya (Lanjutan) b.
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended 39. Other Significant Information (Continued)
Analisis Kekayaan dan Perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas
b.
Assets Analysis Solvency Margin
and
Calculation
of
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, Perusahaan setiap saat wajib memenuhi tingkat solvabilitas yang dihitung dengan menggunakan pendekatan Risk Based Capital (RBC). Perusahaan setiap saat wajib memenuhi tingkat solvabilitas minimum sebesar 120% dari risiko kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari deviasi dalam pengelolaan kekayaan dan kewajiban. Tingkat solvabilitas dihitung dengan mengurangi seluruh kewajiban (kecuali pinjaman subordinasi) dari kekayaan yang diperkenankan.
Based on Deed No. 424/KMK.06/2003 dated September 30, 2003 of The Minister of Finance of the Republic of Indonesia, the Company is required to fulfill a solvency margin limit which is calculated using the Risk Based Capital Approach (RBC). The Company has to meet at all times a solvency margin of at least 120% of risk of loss that might arise from deviation of assets and liabilities management. Solvency margin is calculated by deducting all liabilities (except for subordinated loans) from admitted assets.
Batas tingkat solvabilitas minimum dihitung dengan mempertimbangkan kegagalan pengelolaan kekayaan, ketidakseimbangan antara proyeksi arus kekayaan dan kewajiban, ketidakseimbangan antara nilai kekayaan dan kewajiban dalam setiap jenis mata uang, perbedaan antara beban klaim yang terjadi dan beban klaim yang diperkirakan, ketidakcukupan premi akibat perbedaan hasil investasi yang diasumsikan dalam penetapan premi dengan hasil investasi yang diperoleh, ketidakmampuan pihak reasuradur untuk memenuhi kewajiban membayar klaim dan deviasi lainnya yang timbul dari pengelolaan kekayaan dan kewajiban.
Minimum solvency margin is calculated by considering unsuccessful assets management, imbalance between projected flows of assets and liabilities, imbalance between assets and liabilities value in each currency, the differences between claims expense incurred and estimated claims expense, insufficient premium as a result of differences between investment income assumed in determining premiums and investment income earned, inability of reinsurer to pay claims and other deviations arising from assets and liabilities management.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 rasio pencapaian solvabilitas yang dihitung sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 adalah masingmasing sebesar 192,75% dan 240,08%.
As of December 31, 2010 and 2009, solvency margin ratios which were calculated based on Deed No. 424/KMK.06/2003 of The Minister of Finance of the Republic of Indonesia were 192.75% and 240.08%, respectively.
Perhitungan analisis kekayaan dan batas tingkat solvabilitas Perusahaan disajikan dalam Lampiran VI dan VII.
The computations of minimum solvency margin limit and analysis of admitted assets are presented in Attachment VI and VII.
- 95 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 39.
Informasi Penting Lainnya (Lanjutan) c.
39. Other Significant Information (Continued)
Rasio Keuangan
c. 2010 %
Rasio investasi terhadap cadangan teknis dan hutang klaim retensi sendiri Rasio premi neto terhadap premi bruto Rasio premi neto terhadap modal sendiri Rasio premi langsung terhadap premi tidak langsung Rasio beban pendidikan dan pelatihan terhadap biaya pegawai dan pengurus
2009 %
168,56 53,65 88,49
223,02 43,14 55,38
9.051,48
5.541,98
1,26
1,94
Rasio beban pendidikan dan pelatihan terhadap biaya pegawai dan pengurus pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 di bawah batasan (5%) yang ditetapkan oleh Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003.
40.
Financial Ratios
Aset, Kewajiban dan Hasil Usaha Program Asuransi Syariah Pada tanggal 19 Februari 2007, Perusahaan telah memperoleh ijin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia untuk mendirikan kantor cabang dengan prinsip Syariah. Cabang Asuransi Syariah PT Asuransi Bintang Tbk menggunakan akad wakalah bil ujroh dimana kontribusi peserta dikelola oleh cabang Asuransi syariah yang bertindak sebagai operator. Untuk tujuan pelaporan keuangan, aset dan kewajiban gabungan cabang syariah serta hasil usaha operator syariah digabung dalam laporan keuangan Perusahaan.
- 96 -
Investments ratio to technical reserve and own retention claims Net premiums to gross premiums ratio Net premiums to equity ratio Indirect premium to direct premium ratio Training and education expense to personnel expense ratio
Training and education expense to personnel expense ratios as of December 31, 2010 and 2009 were under the limit (5%) required by Decree No. 424/KMK.06/2003 of The Minister of Finance of the Republic of Indonesia.
40.
Assets, Liabilities and Results of Operations of Syariah Insurance Program On February 19, 2007, the Company obtained the license from Minister of Finance of Republic of Indonesia to establish Syariah Principle Branch Office. PT Asuransi Bintang Tbk Syariah Branch Office, use & aqad wakalah bil ujroh, which the participant’s contributions are managed by Syariah Insurance branch as operator. For purposes of financial reporting, assets and liabilities of Syariah branch and results of operations of Syariah are included in the consolidated financial statements.
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 40.
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
Aset, Kewajiban dan Hasil Usaha Program Asuransi Syariah (Lanjutan)
40. Assets, Liabilities and Results of Operations of Syariah Insurance Program (Continued)
Aset, kewajiban dan hasil usaha program Asuransi Syariah adalah sebagai berikut :
Assets, liabilities and results of operations of Syariah Insurance Program are as follows:
2010 Rp '000 Aset Investasi Deposito berjangka Efek Hutang Kas dan setara kas Piutang premi Piutang reasuransi Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan Piutang lain-lain Aset lain-lain JUMLAH ASET Kewajiban Penyisihan kontribusi yang belum menjadi hak Hutang klaim Klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan Hutang reasuransi Hutang komisi Hutang pajak Biaya yang masih harus dibayar Hutang lain-lain
2009 Rp '000
1.410.000 2.000.000 1.242.422 27.574.145 5.639.221
5.160.000 462.892 19.831.990 -
7.591.501 1.149.388 2.659.642
5.662.753 640.612 302.142
49.266.319
32.060.389
Assets Investment Time deposits Debt Securities Cash and cash equivalents Premiums receivables Reinsurance receivables Property and equipment - net Other receivables Other assets TOTAL ASSETS Liabilities
10.882.293 808.002
7.585.070 620.791
Unearned contribution reserves Claims payables
2.494.685 2.843.286 222.585 76.269 22.443 1.859.014
1.438.682 826.537 154.647 58.794 15.153 610.586
Claim incured but not yet reported Reinsurance payables Commissions payables Taxes payable Accrued expenses Other liabilities
Jumlah Kewajiban
19.208.576
11.310.260
Dana Tabarru'
13.988.636
9.144.149
Ekuitas Modal disetor Saldo laba (rugi) tahun lalu
12.574.608 3.494.500
10.467.200 1.138.780
Equity Capital stock Retained earnings (Deficit)
Jumlah ekuitas
16.069.108
11.605.980
Total equity
JUMLAH KEWAJIBAN, DANA TABARRU' DAN EKUITAS
49.266.319
32.060.389
TOTAL LIABILITIES, TABARRU' FUND AND EQUITY
- 97 -
Total Liabilities Tabarru' fund
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 40.
Aset, Kewajiban dan Hasil Usaha Program Asuransi Syariah (Lanjutan)
40. Assets, Liabilities and Results of Operations of Syariah Insurance Program (Continued)
Laporan Surplus Underwriting Dana Tabarru’
PENDAPATAN ASURANSI Kontribusi bruto Pendapatan pengelolaan operasi asuransi (ujrah) Bagian reasuransi Perubahan kontribusi yang belum menjadi hak Jumlah pendapatan asuransi
Statements of Underwriting Surplus Tabarru’
2010 Rp'000
2009 Rp'000
40.421.551
22.039.249
(10.011.867) (3.473.738)
(4.547.003) (1.401.026)
1.195.731
(98.337)
INSURANCE REVENUE Gross contribution Operator's remuneration for managing insurance operation (ujrah) Reinsurance share Changes in unearned contribution reserves
28.131.677
15.992.883
24.687.137
15.861.909
(5.685.394) 4.353.226
(794.792) (2.333.895)
INSURANCE EXPENSES Claim paid Recovered claims from reinsurers and other parties Technical reserve expenses
Jumlah beban asuransi
23.354.969
12.733.222
Total insurance expenses
Surplus Neto Asuransi
4.776.708
3.259.661
84.724
81.064
(16.945)
(16.213)
Pendapatan investasi neto
67.779
64.851
Surplus Underwriting Dana Tabarru'
4.844.487
3.324.512
Underwriting Surplus of Tabarru' Fund
BEBAN ASURANSI Pembayaran klaim Klaim yang ditanggung reasuransi dan pihak lain Beban penyisihan teknis
Hasil investasi
Beban pengelolaan portofolio investasi
Total insurance revenues
Net Surplus from Insurance Operations Investment Income Operator's remuneration for managing investment portfolio Net investment income
Laporan Perubahan Dana Tabarru'
Surplus underwriting dana tabarru' Distribusi ke peserta Distribusi ke pengelola
4.844.487 -
3.324.512 -
Statements of Changes in Tabarrru' Fund Distribution to policy holder Distribution to shareholders
Surplus yang tersedian untuk dana tabarru' Saldo awal
4.844.487 9.144.149
3.324.512 5.819.637
Retained Surplus for Tabarru' fund Beginning balance
13.988.636
9.144.149
Ending balance
Saldo akhir
- 98 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 40.
Aset, Kewajiban dan Hasil Usaha Program Asuransi Syariah (Lanjutan)
40. Assets, Liabilities and Results of Operations of Syariah Insurance Program (Continued)
Laporan Laba Rugi
Statement of Income 2010 Rp'000
PENDAPATAN Pendapatan pengelolaan operasi asuransi (ujrah) Pendapatan pengelolaan portofolio investasi dana peserta Pendapatan investasi
2009 Rp'000 REVENUE Operator's remuneration for managing insurance operation (ujrah) Operator's remuneration for managing investment portfolio Investment income
10.011.867
4.547.003
16.945 421.661
16.213 83.239
10.450.473
4.646.455
Total revenues
BEBAN Beban komisi Beban usaha
4.560.120 3.662.215
1.998.599 1.461.688
EXPENSES Commission expenses Operational expenses
Jumlah beban
8.222.335
3.460.287
Total expenses
LABA USAHA
2.228.138
1.186.168
INCOME FROM OPERATIONS
127.582
4.045
2.355.720
1.190.213
Jumlah pendapatan
PENDAPATAN LAIN-LAIN - BERSIH LABA SEBELUM ZAKAT DAN PAJAK ZAKAT
-
LABA SEBELUM PAJAK
-
2.355.720
BEBAN PAJAK LABA BERSIH
-
2.355.720
Laporan Perubahan Ekuitas
INCOME BEFORE ZAKAH AND TAX ZAKAT
1.190.213
-
OTHER INCOME - NET
INCOME BEFORE TAX TAX (EXPENSE)
1.190.213
NET INCOME
Statements of Changes in Equity
Modal Saham/ Capital Stock Rp'000
Saldo Laba (Defisit)/ Retained Earnings (Deficit) Rp'000
Saldo per 1 Januari 2009
2.000.000
(51.433)
1.948.567
Balance as of January 1, 2009
Penambahan modal disetor
8.467.200
-
8.467.200
Paid in capital
1.190.213
1.190.213
Net income during the year
1.138.780
11.605.980
Laba bersih tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2009 Penambahan modal disetor Laba bersih tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2010
10.467.200 2.107.408
-
12.574.608
Jumlah pendapatan premi cabang Asuransi Syariah adalah sebesar Rp 40.421.551 ribu dan Rp 22.039.249 ribu masing-masing tahun 2010 dan 2009 yang terbagi untuk jenis asuransi kebakaran, kendaraan bermotor dan kecelakaan diri dan kesehatan (aneka).
- 99 -
Jumlah Ekuitas/ Total Equity Rp'000
Balance as of December 31, 2009
2.107.408
Paid in capital
2.355.720
2.355.720
Net income during the year
3.494.500
16.069.108
Balance as of December 31, 2010
The premium income from Syariah Insurance Branch amounting to Rp 40,421,551 thousand and Rp 22,039,249 thousand in 2010 and 2009, respectively, consists of fire, vehicle, personal accident and health insurance coverages.
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 41.
Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru
41.
Prospective Accounting Pronouncements
Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK). Standar-standar akuntansi keuangan tersebut akan berlaku efektif sebagai berikut:
The Indonesian Institute of Accountants has issued the following revised financial accounting standards (PSAK) and interpretations (ISAK). These standards will be applicable to financial statements as follows:
Periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011
Periods beginning January 1, 2011
PSAK
PSAK
1.
PSAK 1 (Revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan
1.
PSAK 1 (Revised 2009), Presentation of Financial Statements
2.
PSAK 2 (Revisi 2009): Laporan Arus Kas
2.
PSAK 2 (Revised 2009), Statements of Cash Flows
3.
PSAK 3 (Revisi 2010), Laporan Keuangan Interim
3.
PSAK 3 (Revised 2010), Interim Financial Reporting
4.
PSAK 4 (Revisi 2009): Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri.
4.
PSAK 4 (Revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements
5.
PSAK 5 (Revisi 2009): Segmen Operasi.
5.
PSAK 5 Segments
6.
PSAK 7 (Revisi 2010), Pengungkapan Pihak-Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa
6.
PSAK 7 (Revised 2010), Related Party Disclosures
7.
PSAK 8 (Revisi 2010), Kejadian Setelah Periode Pelaporan
7.
PSAK 8 (Revised 2010), Events After the Reporting Period
8.
PSAK 12 (Revisi 2009): Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama
8.
PSAK 12 (Revised 2009), Investments in Joint Ventures
9.
PSAK 15 (Revisi 2009): Investasi Pada Entitas Asosiasi
9.
PSAK 15 (Revised 2009), Investments in Associates
10. PSAK 19 (Revisi 2010), Aset Tidak Berwujud
10.
PSAK 19 Assets
(Revised
2010),
Intangible
11. PSAK 22 (Revisi 2010), Kombinasi Bisnis
11.
PSAK 22 (Revised Combination
2010),
Business
12. PSAK 23 (Revisi 2010), Pendapatan
12.
PSAK 23 (Revised 2010), Revenues
13. PSAK 25 (Revisi 2009): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
13.
PSAK 25 (Revised 2009), Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors
- 100 -
(Revised
on
or
2009),
after
Operating
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 41.
Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru (Lanjutan)
41.
Prospective (Continued)
Accounting
Pronouncements
Periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011 (Lanjutan)
Periods beginning on January 1, 2011 (Continued)
PSAK (Lanjutan)
PSAK (Continued)
14. PSAK 48 (Revisi 2009): Penurunan Nilai Aset
14.
PSAK 48 (Revised 2009), Impairment of Assets
15. PSAK 57 (Revisi 2009): Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi
15.
PSAK 57 (Revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets
16. PSAK 58 (Revisi 2009): Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
16.
PSAK 58 (Revised 2009), Non-Current Assets Held for Sale and Discontinued Operations
ISAK
ISAK
1.
ISAK 7 (Revisi 2009): Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus
1.
ISAK 7 (Revised 2009), ConsolidationSpecial Purpose Entities
2.
ISAK 9: “Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa”
2.
ISAK 9, Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similiar Liabilities
3.
ISAK 10: Program Loyalitas Pelanggan
3.
ISAK 10, Customer Loyalty Program
4.
ISAK 11: Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik
4.
ISAK 11, Distribution of Non-Cash Assets to Owners
5.
ISAK 12: Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer
5.
ISAK 12, Jointly Controlled EntitiesNonmonetary Contributions by Venturers
6.
ISAK 14 (2010), Biaya Situs Web
6.
ISAK 14 (2010), Website Cost
7.
ISAK 7 (2010), Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai
7.
ISAK 17 (2010), Interim Reporting and Impairment
after
Financial
Periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012
Periods beginning January 1, 2012
PSAK
PSAK
1.
PSAK 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing
1.
PSAK 10 (Revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates
2.
PSAK 18 (Revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Punakarya
2.
PSAK 18 (Revised 2010), Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans
3.
PSAK 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja
3.
PSAK 24 Benefits
4.
PSAK 46 (Revisi 2010), Akuntansi Pajak Penghasilan
4.
PSAK 46 (Revised 2010), Accounting for Income Taxes
- 101 -
(Revised
on
or
or
after
2010), Employee
PT ASURANSI BINTANG Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended
PT ASURANSI BINTANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut 41.
Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru (Lanjutan)
41.
Prospective (Continued)
Accounting
Periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012
Periods beginning January 1, 2012
PSAK (Lanjutan)
PSAK (Continued)
5.
PSAK 50 (Revisi Keuangan: Penyajian
6.
PSAK 60, Pengungkapan
2010),
Instrumen
Pronouncements
on
or
Instrumen
5.
PSAK 50 (Revised 2010), Instrument: Presentation
Keuangan:
6.
PSAK 60, Disclosures
ISAK
Financial
after
Financial
Instruments:
ISAK
1.
ISAK 13 (2010), Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri
1.
ISAK 13 (2010), Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation
2.
ISAK 15, PSAK 24 Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya
2.
ISAK 15, PSAK 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their interaction
3.
ISAK 20, Pajak Penghasilan-Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham
3.
ISAK 20, Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders
Perusahaan dan anak perusahaan masih mengevaluasi dampak PSAK dan ISAK di atas dan dampak terhadap laporan keuangan konsolidasi dari PSAK dan ISAK tersebut belum dapat ditentukan.
********
- 102 -
The Company and its subsidiary are still evaluating the effects of these revised PSAKs and ISAKs and have not yet determined the related effects on the consolidated financial statements.
PT ASURANSI BINTANG Tbk Lampiran I : Neraca - Induk Perusahaan 31 Desember 2010 dan 2009
PT ASURANSI BINTANG Tbk Attachment I : Balance Sheets - Parent Company December 31, 2010 and 2009
2010
2009
Rp '000
Rp '000
ASET Investasi Deposito berjangka Efek ekuitas untuk diperdagangkan Efek tersedia untuk dijual Efek ekuitas Efek hutang Unit penyertaan reksadana Tanah dan bangunan Investasi saham pada anak perusahaan Penyertaan lain Jumlah Investasi Kas Piutang premi Piutang reasuransi Piutang lain-lain Biaya dibayar dimuka Aset pajak tangguhan Aset tetap-setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 16.838.502 ribu tahun 2010 dan Rp 18.939.404 ribu pada tahun 2009 Aset tidak berwujud Aset lain-lain JUMLAH ASET
ASSETS
31.545.561 3.274.878
29.794.712 3.279.747
3.043.515 24.046.160 30.737.136 11.929.739 417.900
2.648.345 19.376.459 885.470 28.692.119 11.952.539 417.900
Investments Time deposits Trading equity securities Available-for-sale marketable secuirites Equity securities Debt securities Mutual funds Investment properties Investment in shares of stock of a subsidiary Other investments
104.994.889
97.047.291
Total Investments
3.312.506 66.304.213 16.563.702 4.907.473 8.164.836 19.445.234
2.969.933 44.093.013 3.423.433 3.614.885 2.586.115 11.014.264
16.721.127 1.871.929 1.398.722
17.272.747 2.941.602 1.905.632
Cash Premiums receivable Reinsurance receivables Other receivables Prepaid expenses Deferred tax assets Property and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 16,838,502 thousand in 2010 and Rp 18,939,404 thousand in 2009 Intangible asset Other assets
243.684.631
186.868.915
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Hutang klaim Estimasi klaim retensi sendiri Premi belum merupakan pendapatan Hutang reasuransi Hutang komisi Hutang pajak Biaya masih harus dibayar Uang muka premi jangka panjang Hutang lain-lain Jumlah kewajiban HUTANG SUBORDINASI
TOTAL ASSETS
LIABILITIES AND EQUITY
3.176.153 15.576.203 37.317.266 31.752.308 5.833.388 726.044 8.320.669 22.904.811 19.892.311
7.087.307 11.576.095 23.692.556 16.339.894 3.325.003 1.234.366 8.341.230 11.139.517 13.419.960
LIABILITIES Claims payable Estimated own retention claims Unearned premiums Reinsurance payables Commissions payable Taxes payable Accrued expenses Deferred premium income Other liabilities
145.499.153
96.155.928
Total liabilities
6.574.420
3.478.000
SUBORDINATED LOANS
EKUITAS
EQUITY
Modal saham - nominal Rp 500 per saham Modal dasar - 320.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 174.193.236 saham Tambahan modal disetor Biaya emisi saham Keuntungan (kerugian) belum direalisasi atas penurunan nilai wajar efek tersedia untuk dijual Saldo laba (defisit) Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Jumlah Ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
67.448
(1.632.044)
4.260.404 877.294
4.260.404 (1.799.285)
Capital stock - Rp 500 par value Authorized - 320,000,000 shares Issued and paid-up 174,193,236 shares Additional paid-in capital Stock issuance costs Unrealized gain (loss) on decline in fair value of available-for-sale marketable securities Retained Earnings (deficit) Appropriated Unappropriated
91.611.058
87.234.987
Total Equity
243.684.631
186.868.915
87.096.618 50.000 (740.706)
- i.1 -
87.096.618 50.000 (740.706)
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
- i.2 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk Lampiran II : Laporan Laba RugiInduk Perusahaan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009
PT ASURANSI BINTANG Tbk Attachment II; Statements of IncomeParent Company For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
2010
2009
Rp '000
Rp '000
PENDAPATAN USAHA
OPERATING REVENUES
Pendapatan underwriting Pendapatan premi Premi bruto Premi reasuransi Penurunan premi belum merupakan pendapatan
Underwriting revenues Premium income Gross premiums Reinsurance premiums Decrease in unearned premiums
Pendapatan premi - bersih Beban underwriting Beban klaim Klaim bruto Klaim reasuransi Penurunan estimasi klaim retensi sendiri
168.247.460 (84.057.829) (11.523.220)
145.090.967 (88.373.469) 3.234.087
72.666.411
59.951.585
Net premium income Underwriting expenses Claims expense Gross claims Reinsurance claims Decrease in estimated own retention claims
105.684.085 (81.835.404) 2.944.105
155.564.044 (118.047.082) (12.498.851)
Beban klaim-bersih Beban komisi-bersih
26.792.786 12.650.449
25.018.111 13.986.366
Net claims expense Net commission expense
Jumlah beban underwriting
39.443.235
39.004.477
Total underwriting expenses
Hasil underwriting Hasil investasi
33.223.176 6.311.385
20.947.108 18.565.898
Underwriting income Income from investments Net Operating Revenues
Pendapatan Usaha Bersih
39.534.561
39.513.006
(48.610.349)
(43.559.051)
(9.075.788)
(4.046.045)
3.321.397
1.480.632
RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
(5.754.391)
(2.565.413)
LOSS BEFORE INCOME TAX
PENGHASILAN PAJAK
(8.430.970)
(6.202.040)
TAX BENEFIT
2.676.579
3.636.627
NET INCOME
15
21
BEBAN USAHA RUGI USAHA PENGHASILAN LAIN-LAIN - BERSIH
LABA BERSIH LABA PER SAHAM DASAR(Rupiah penuh)
- i.3 -
OPERATING EXPENSES LOSS FROM OPERATIONS OTHER INCOME - NET
BASIC EARNINGS PER SHARE (in full Rupiah)
PT ASURANSI BINTANG Tbk Lampiran III : Laporan Perubahan EkuitasInduk Perusahaan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009
Saldo per 1 Januari 2009
PT ASURANSI BINTANG Tbk Attachment III : Statements of Changes in EquityParent Company For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
Modal Disetor/ Capital Stock
Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid-in Capital
Biaya Emisi Saham/ Stock Issuance Costs
Keuntungan (Kerugian) Belum Direalisasi atas Perubahan Nilai Wajar Efek Tersedia Dijual - bersih/ Unrealized Gain (Loss) on Changes in Fair Value of Available-forSale Marketable Securities - net
Rp '000
Rp '000
Rp '000
Rp '000
87.096.618
50.000
(740.706)
Keuntungan belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual
-
-
-
Laba tahun berjalan
-
-
-
Saldo per 31 Desember 2009
87.096.618
50.000
-
-
-
Laba tahun berjalan
-
-
-
Saldo per 31 Desember 2010
87.096.618
50.000
(740.706)
Rp '000
(5.098.150)
3.466.106 -
(740.706)
Keuntungan belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual
Saldo Laba (Defisit)/ Retained Earnings (Deficit) Belum Telah Ditentukan Ditentukan Pengunaannya/ Penggunaannya/ Unappropriated Appropriated
4.260.404
67.448
- i.3 -
(5.435.912)
Rp '000
80.132.254
Balance as of January 1, 2009
-
-
3.466.106
Unrealized gain on changes in fair value of available-for-sale marketable securities
-
3.636.627
3.636.627
Net income for the year
(1.799.285)
87.234.987
(1.632.044)
1.699.492
Rp '000
Jumlah Ekuitas/ Total Equity
4.260.404
Balance as of December 31, 2009
-
-
1.699.492
Unrealized gain on changes in fair value of available-for-sale marketable securities
-
2.676.579
2.676.579
Net income for the year
877.294
91.611.058
4.260.404
Balance as of December 31, 2010
PT ASURANSI BINTANG Tbk Lampiran IV : Laporan Arus KasInduk Perusahaan Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari: Premi Klaim reasuransi Lain-lain Pembayaran untuk: Klaim Premi asuransi Pegawai Beban usaha Komisi Pajak Beban lain-lain Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pencairan deposito Penerimaan hasil investasi Hasil penjualan efek Hasil penjualan aset tetap Hasil penjualan properti investasi Pembelian aset tetap Pembelian efek Penempatan deposito Kas bersih diperoleh dari aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman subordinasi PENGARUH PERUBAHAN KURS MATA UANG ASING ATAS KAS KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS
PT ASURANSI BINTANG Tbk Attachment IV : Statements of Cash FlowsParent Company For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
2010
2009
Rp '000
Rp '000
185.020.239 68.646.171 5.061.001
138.104.484 125.789.062 8.452.772
(133.174.927) (68.473.516) (27.381.189) (14.117.436) (11.900.703) (2.344.619) (4.434.434)
(154.374.964) (99.571.231) (22.956.104) (8.874.647) (12.481.707) (4.481.328) (11.879.279)
(3.099.413)
(42.272.942)
237.067.398 3.525.010 2.323.786 2.194.221 (1.648.836) (4.462.700) (238.703.467) 295.412
3.247.750
213.623.426 15.252.009 9.144.602 777.271 20.405.725 (1.846.243) (1.584.500) (214.470.397) 41.301.893
-
(101.176)
(17.675)
342.573
(988.724)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from: Premiums Reinsurance claims Others Cash paid to/for: Claims Reinsurance premium Employees Operating expenses Commissions Taxes Other expenses Net cash used in operating activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from matured time deposits Investment income received Proceeds from sale of marketable securities Proceeds from sale of property and equipment Proceeds from sale of investment properties Acquisitions of property and equipment Acquisitions of marketable securities Placements in time deposits Net cash provided by investing activities CASH FLOWS FROM A FINANCING ACTIVITY Proceeds from subordinated loans EFFECT OF FOREIGN EXCHANGE RATE CHANGES IN CASH NET INCREASE (DECREASE) IN CASH
KAS PADA AWAL TAHUN
2.969.933
3.958.657
CASH AT BEGINNING OF YEAR
KAS PADA AKHIR TAHUN
3.312.506
2.969.933
CASH AT END OF YEAR
- i.4 -
PT ASURANSI BINTANG Tbk Lampiran V : Pendapatan, Beban dan Hasil UnderwritingInduk Perusahaan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009
Kebakaran/ Fire Rp '000
PT ASURANSI BINTANG Tbk Attachment V : Underwriting revenues, Expenses and IncomeParent Company For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
Kendaraan Bermotor/ Pengangkutan/ Rangka Kapal/ Motor Vehicle Marine Cargo Hull Rp '000
Rp '000
Rp '000
Rekayasa/ Engineering
Aneka/ Miscellaneous
Rp '000
Rp '000
Jumlah/Total 2010 2009 Rp '000
Rp '000
Pendapatan underwriting Pendapatan premi Premi bruto Premi reasuransi Penurunan (Kenaikan) premi belum merupakan pendapatan Pendapatan premi - bersih
Underwriting revenues
82.073.272 (57.418.032)
33.963.062 (4.661)
14.884.761 (1.897.873)
1.505.727 (1.170.939)
17.749.315 (13.259.881)
18.071.323 (10.306.443)
168.247.460 (84.057.829)
(4.268.170)
(2.818.409)
(114.550)
(107.710)
(1.768.098)
(2.446.283)
(11.523.220)
3.234.087
20.387.070
31.139.992
227.078
2.721.336
5.318.597
72.666.411
59.951.585
12.872.338
145.090.967 (88.373.469)
Beban underwriting Beban klaim Klaim bruto Klaim reasuransi Kenaikan (Penurunan) estimasi klaim retensi sendiri
Premium income Gross premiums Reinsurance premiums Decrease (Increase) in unearned premiums Net premium income Underwriting expenses
80.795.956 (74.120.996)
12.423.015 (40.668)
2.891.675 -
24.870 -
4.549.834 (3.190.445)
4.998.735 (4.483.295)
105.684.085 (81.835.404)
155.564.044 (118.047.082)
Claims expense Gross claims Reinsurance claims Increase (Decrease) in estimated own retention claims
678.829
555.179
422.285
170.276
832.398
285.138
2.944.105
(12.498.851)
7.353.789
12.937.526
3.313.960
195.146
2.191.787
800.578
26.792.786
25.018.111
Pendapatan (beban) komisi Pendapatan komisi Beban komisi
5.258.975 (9.576.850)
4.449 (2.564.100)
9.981.824 (18.218.463)
(519)
5.602.449 (3.999.427)
24.172.360 (36.822.809)
16.791.067 (30.777.433)
Commission income (expense) Commission income Commission expense
Beban komisi-bersih
(4.317.875)
(2.559.651)
(8.236.639)
(519)
1.603.022
861.213
(12.650.449)
(13.986.366)
Net commission income (expense)
Jumlah beban (pendapatan) underwriting
11.671.664
15.497.177
11.550.599
195.665
588.765
(60.635)
39.443.235
39.004.477
Total underwriting expenses (income)
8.715.406
15.642.815
1.321.739
31.413
2.132.571
33.223.176
20.947.108
Underwriting income (loss)
Beban klaim bersih
Hasil underwriting
- i.5 -
3.324.663 (2.463.450)
5.379.232
Net claims expense
PT ASURANSI BINTANG Tbk Lampiran VI : Analisis Kekayaan Diperkenankan Induk Perusahaan Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009
PT ASURANSI BINTANG Tbk Attachment VI : Analysis of Admitted Assets Parent Company For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
2010 Kekayaan Belum Dibukukan/ Non-ledger Assets Rp '000
Kekayaan tidak Diperkenankan/ Non-admitted Assets Rp '000
31.545.561 3.274.878
-
-
3.043.515 24.046.160 30.737.136
-
(10.420.159)
3.043.515 24.046.160 20.316.977
11.929.739 417.900
-
(2.189.150) -
9.740.589 417.900
104.994.889
-
(12.609.309)
92.385.580
Total investments
3.312.506 66.304.213 16.563.702 433.790
-
(6.187.845) (6.481.562) -
3.312.506 60.116.368 10.082.140 433.790
Cash Premiums receivable Reinsurance receivables Other receivables Property and equipment - net of accumulated depreciation Other assets
Kekayaan Dibukukan/ Recorded Assets Rp '000 Investasi Deposito berjangka Efek ekuitas untuk diperdagangkan Efek tersedia untuk dijual Efek ekuitas Efek hutang Tanah dan bangunan lnvestasi saham pada anak perusahaan Penyertaan lain Jumlah investasi Kas Piutang premi Piutang reasuransi Piutang lain-lain Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan Aset lain-lain Jumlah kekayaan
Kekayaan Diperkenankan/ Admitted Assets Rp '000
31.545.561 3.274.878
Investments Time deposits Trading equity securities Available for sale marketable securities Equity securities Debt securities Investment properties Investment in shares of stock of a subsidiary Other investments
16.721.127 35.354.404
22.962.835 -
(17.684.254) (35.354.404)
21.999.708 -
243.684.631
22.962.835
(78.317.374)
188.330.092
Kekayaan Dibukukan/ Recorded Assets
Kekayaan Belum Dibukukan/ Non-ledger Assets
Kekayaan tidak Diperkenankan/ Non-admitted Assets
Kekayaan Diperkenankan/ Admitted Assets
Rp '000
Rp '000
Rp '000
Rp '000
29.794.712 3.279.745
-
-
2.648.345 19.376.460 885.470 28.692.119
-
(10.314.660)
2.648.345 19.376.460 885.470 18.377.459
11.952.539 417.900
-
(3.181.710) -
8.770.829 417.900
97.047.290
-
(13.496.370)
83.550.920
Total investments
2.969.933 44.093.013 3.423.434 286.791
-
(4.539.304) (2.424.472) -
2.969.933 39.553.709 998.962 286.791
Cash Premiums receivable Reinsurance receivables Other receivables Property and equipment - net of accumulated depreciation Other assets
Total assets
2009
Investasi Deposito berjangka Efek ekuitas untuk diperdagangkan Efek tersedia untuk dijual Efek ekuitas Efek hutang Unit penyertaan reksadana Tanah dan bangunan lnvestasi saham pada anak perusahaan Penyertaan lain Jumlah investasi Kas Piutang premi Piutang reasuransi Piutang lain-lain Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan Aset lain-lain Jumlah kekayaan
29.794.712 3.279.745
17.272.747 21.775.707
19.453.884 -
(14.282.406) (21.775.707)
22.444.225 -
186.868.915
19.453.884
(56.518.259)
149.804.540
- i.6 -
Investments Time deposits Trading equity securities Available for sale marketable securities Equity securities Debt securities Mutual funds Investment properties Investment in shares of stock of a subsidiary Other investments
Total assets
PT ASURANSI BINTANG Tbk Lampiran VII: Perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas Induk Perusahaan Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009
Tingkat Solvabilitas Kekayaan yang diperkenankan Kewajiban Jumlah tingkat solvabilitas Batas tingkat solvabilitas minimum Kegagalan pengelolaan kekayaan Kekayaan dan kewajiban dalam setiap jenis mata uang Beban klaim yang terjadi dan beban klaim yang diperkirakan Resiko reasuradur Batas tingkat solvabilitas minimum Kelebihan batas Tingkat Solvabilitas Rasio Pencapaian Solvabilitas
PT ASURANSI BINTANG Tbk Attachment VII : Solvency Margin Calculation Parent Company For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
2010
2009
Rp '000
Rp '000
188.330.092 131.510.517
149.804.540 87.633.870
56.819.575
62.170.670
9.652.445 51.099
7.815.790 51.739
17.672.055 2.102.494
15.325.187 2.702.993
29.478.093
25.895.709
Minimum solvency margin
27.341.482
36.274.961
Excess of Solvency Margin
192,75%
- i.7 -
240,08%
Solvency Margin Admitted Assets Liabilities Solvency Margin Minimum Solvency Margin Unsuccessful asset management Currency mismatch Claims incurred and claim settlement expense Reinsurance risk
Solvency Ratio Attained