Dokter (Dr.) from UNIVERSITAS INDONESIA Master of Public Health (MPH): HARVARD-USA Doctor of Science (DSc): JOHNS HOPKINS-USA Post Doctoral in Statistics: UNIV of MICHIGAN-USA
Current Activities: Indonesian Public Health Association, President, for 3rd period consecutive Health Professions Coalition for Anti Smoking (KPK-AR), Chairman National Expert Panel on TB, Health Policy Spesialist
Dept of Health Policy & Administration, UI, Past Chairman; Advice & examine more
than 200 PhD dissertations in medicine, dentistry, nursing, public health, regional planning, and social sciences Committee on Hospital Research Ethics – Premier Hospital Networks, Expert Panel Komnas Penelitian & Pengkajian Penyakit Infeksi (PINERE) Litbangkes Kemenkes,, Expert Panel Kemenkes National Health Research Committee – Kemenkes, Expert Panel World Federation of Public Health Assocs (WFPHA) Panel on Oral Health Development, Expert Member Year 2015 Recipient of APACPH Award for Public Health Excellence Achivement in Asia Pacific Region
Menkes & Jajarannya Indeks Keluarga Sehat sebagai ukuran keerhasilan
Academician-Businees-Govt for PH Empowerment Angka Stunting yang tidak membaik dalam decade terakhir Peran profesi kesmas untuk tingkatkan IKS Rekrutmen dan placement nakes tidak merokok
Menkeu How can you let children suffer from chronic nutrition
then stunting damage Pembangunan itu bukan saja soal uang tetapi terpenting adalah kualitas program bersumber SDM berkualitas (sebagai agent of change)s
KEMISKINAN & NCD Meningkatnya •faktor risiko personal & lingkungan •Diet tdk seimbang Menurunnya : • akses ke pengetahuan & informasi • kemampuan mengakses pelayanan
NCD
.
.
Menurunnya: • kualitas hidup • produktivitas • kemampuan adaptasi • tabungan keluarga • Meningkatnya hutang, ketergantungan
.
POVERTY 70% perokok aktif adalah orang miskin dan 71% keluarga di Indonesia memiliki pengeluaran untuk rokok (Muchny, 2012)
NCDs Fiscal crisis Flu pandemic Food crisis Infectious disease Probabilitas
ECOSOC/UNESCWA/WHO Western Asia Ministerial Meeting, (Doha, Qatar, 10-11 May 2009)
http://www.weforum.org/pdf/globalrisk/globalrisks09/global_risks_2009.pdf
Tk Keparahan ( US$)
Oil and gas price spike Retrenchment from globalization Asset price collapse
Bukan Sekedar… Common Preventable Risk Factors (2000)
Sumber:Epidemiol 2000 ; 28 : 399–406.
Diperkirakan 46% dari total perokok di ASEAN Diperkirakan 4,8% dari total perokok di dunia
(WHO, Report on Global Tobacco Epidemic,2008)
Konsumsi rokok secara signifikan dapat meningkatnya morbiditas dan mortalitas baik penyakit menular maupun tidak menular.
Kematian akibat penyakit dengan faktor risiko utama rokok mencapai sebesar 190.260 (100.680 laki-laki dan 89.580 Perempuan) pada tahun 2010 atau 521 jiwa per hari.*
*Kosen 2011 Disampaikan Pada 15th World Conference Tobacco or Health 2012
Total kerugian ekonomi akibat konsumsi rokok pada tahun 2010 mencapai 245,4 T rupiah; jumlah tersebut lebih dari empat kali lipat pendapatan negara dari cukai rokok. *
Kerugian tersebut meliputi biaya kesehatan dan perawatan serta biaya produktifitas yang hilang akibat cacat dan kematian
*Kosen 2011 Disampaikan Pada 15th World Conference Tobacco or Health 2012
Sudden infant death syndrome (SIDS)
Infeksi Saluran Pernapasan
Perlambatan pertumbuhan jaringan paru
Memperberat serangan asma
Infeksi saluran telinga
Perlambatan kemampuan belajar (umur 6-16th)
Stres psikis dengan kemungkinan rawat psikiatri pada usia dewasa 6 tahun kemudian CDC, 2006; McIntyre & Carter, 2008; Hamer 2010; Brunst, 2012
“Membunuh Indonesia. Konspirasi Global Penghancuran Kretek“ Penulis: Abhisam DM, Hasriadi Ary, Miranda Harlan Penyunting: Abhisam DM Penerbit: Kata Kata Terbit: Desember 2011
Merokok mengurangi resiko Parkinson Perokok lebih kuat & cepat sembuh dari serangan jantung dan stroke Merokok mengurangi resiko penyakit susut gusi yang parah Merokok mencegah asma dan penyakit karena alergi lainnya Nikotin membunuh kuman penyebab tuberculosis (TBC) Merokok mencegah kanker kulit yang langka Merokok mengurangi resiko terkena kanker payudara Nitrat Oksida dalam nikotin mengurangi radang usus besar Efek transdermal nikotin pada kinerja kognitif (berpikir) penderita Down Syndrome Merokok baik bagi ibu hamil untuk mencegah hipertensi di masa kehamilan dan penularan ibu-anak infeksi Helicobacter pylori
“Indonesia Bebas Rokok Tahun 2025”
1.
Membangun norma & budaya anti rokok dikalangan profesi kesehatan
2.
Mewujudkan setiap anggota profesi kesehatan untuk dapat melakukan edukasi bahaya rokok dan konseling berhenti merokok
3.
Memasukan status merokok pasien dan keluarganya dalam rekam medik
4.
Mengadvokasi lembaga pendidikan tenaga kesehatan untuk tidak menerima calon mahasiswa & Dosen perokok.
5.
Membangun jejaring dengan pemerintah, swasta maupun lembaga masyarakat untuk perluasan kegiatan anti rokok
6.
Melakukan advokasi peraturan perundangan terkait pengendalian rokok.
1.
Relevan terhadap pencapaian derajat kesehatan masyarakat
2.
Terbuka (inklusif) terhadap organisasi profesi kesehatan lainnya untuk terlibat didalam koalisi
3.
Koalisi bersifat egaliter yang memiliki tanggungjawab kebersamaan dan kemandirian masing-masing organisasi profesi
4.
Koalisi bersifat dinamis untuk mencapai cita-citanya
5.
Koalisi bertujuan sebagai mitra pemerintah & pemangku kepentingan lainnya untuk misi kesehatan
6.
Memandang perokok sebagai korban dan/atau bagian dari situasi sosial yang perlu terus menerus mendapatkan edukasi, pendampingan dan advokasi.
1. 2. 3. 4. 5.
Tidak menerima sponsor dari industri rokok atau yang terkait Pengurus organisasi anggota koalisi tidak memiliki kebiasaan merokok Menerapkan Kawasan Tanpa Rokok di setiap kegiatan dan fasilitas organisasi profesi Senantiasa mengembangkan citra anti rokok dalam setiap situasi Aktif dalam berbagai kegiatan anti rokok untuk hidup lebih sehat.
IAI IAKMI IBI IDI PDGI PPNI
Strategic Thinking Leadership Profesi
Hubungan Dg Pengguna Kes
Aktivis OP Untuk TC Program Kegiatan Prom-prev anti rokok
KINERJA SUKSES Prom-Prev Anti-rokok
Informasi terkait Pajak Pajak Rokok & Pemanfaatannya
PROFIL KONTEKSTUAL LINGKUNGAN OP
Komunikasi politik kesehatan yang semakin dikuatkan Formal & informal memelihara jalur komunikasi yang tak terputus Mendeteksi pemangku kepentingan di dalam birokrat melalui analisis stakeholder (analisis peran & kepentingan) Pengurus OP yang sinergistik antara birokrat & PT kesehatan Formulasi struktur civil society yang paling efektif dan tidak perlu OP didepan dipanggung bila memang belum efektif
OP terlibat langsung dan tidak langsung dalam proses perencanaan dan anggaran sector kesehatan secara persisten Melalui pengurus OP yang terlibat langsung dan/atau “jejaring” IAKMI dalam perencanaan dan penganggaran (Jejaring Asmara – Jejaring Aspirasi Masyarakat Sehat-Sejahtera) Memelihara jejaring yang strategis dalam perencanaan dan penganggaran kesehatan Dinkes – Bappeda – Forum SKPD - dll
OP mampu menjelaskan evidence tentang kebutuhan kesehatan individu, keluarga, masyarakat terkait dengan upaya prom-prev anti rokok Survei kesehatan oleh dinkes, PT, OP lain Policy briefs and advocacies Peran dinkes prov di era desentralisasi (yang baru) menjadi strategis untuk mendorong kabko OP perlu mengawal peran strategis ini
OP memiliki tim TC yang miliki kompetensi yang cukup Kapasitas perencanaan dan manajemen kegiatan Kapasitas advokasi dan politik kesehatan Kapasitasi jejaring dengan semua pemangku kepentingan Memanfaatkan pemangku kepentingan strategis sebagai “Jejaring Asmara” dan/atau KPK-AR Teman OP – anggota luar biasa dll PT kesehatan amat penting utk imaji kaum berpengetahuan yang independen dan Birokrat yang sangat akses trhadap Dana Pajak Rokok Sustainabilitas menjadi penting (pengurus yang visioner)
OP mampu mendesain program-kegiatan prom-prev anti rokok Mulai dari KTR, dan regulasi lain yang strategis (!) Forum2 advokasi yang efektif baik langsung maupun tak langsung dan aman dari risiko jabatan MoU dengan PT kesehatan untuk Tri-dharma PT terkait TC Diklat profesi yang menempatkan TC sbg isyu kesmas terpenting Pemanfaatan pers dan media komunikasi Pedoman peran dan fungsi pengurus IAKMI dan “jejaring Asmara AR” Jejaring OP untuk menemukan best practices antar pengda dan Badan Pengendalian Merokok
Komunikasi yang efektif didalam dan diluar IAKMI Pers Media social Forum2 TCSC seperti Bali Jejaring OP untuk menemukan best practices antar pengda dan Badan Pengendalian Merokok didalam OP
Indikator sukses adalah Tersusunnya KTR dan regulasi lain Kelompok media yang gencar untuk hidup sehat tidak merokok Dll Posisi social politis OP menjadi semakin strategis
M I R A C L E
MENGELOLA KEBIJAKAN DAN PROGRAM KESEHATAN INOVASI SEBAGAI KUNCI DAN PARADIGMA SEHAT REAL TIME DATA UNTUK MEMBANGUN KEPUTUSAN2 BANGKES APPRENTICING, MENJADI PEMBELAJAR UTK YANG TERBAIK COMMUNITARIAN, MEMAHAMI DAN MELAYANI SELURUH KEBUTUHAN PEMANGKU KEPENTINGAN LEADING, MEMIMPIN MENUJU BUDAYA KELUARGA SEHAT MELALUI JEJARING KERJA EFEKTIF EDUKASI SEMUA UNTUK KELUARGA MAMPU MANDIRI