CIVED ISSN 2302-3341 Vol. 3, Nomor 1, Maret 2015
547
HUBUNGAN MINAT SISWA BEKERJA DI DUNIA INDUSTRI DENGAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN GAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN SISWA KELAS XI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI 1 PADANG Randhi Ardian1, Nurhasan Syah2, Risma Apdeni2 Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FT Universitas Negeri Padang E-mail:
[email protected] Abstract This research is a quantitative correlation of research which purpose to find out how much the relationship of variables between the student’s interest to work in the Industry with Learning Outcomes of Building Construction Drawing Course. The population in this research were all students of class XI Building Drawing Engineering Department at SMK Negeri 1 Padang 2014/2015 school year, as many as to 57 people. The sampling technique used is total sampling which entire class XI student of Building Design Engineering Department as many as 57 students. The research instrument used was a questionnaire. Students learning outcomes in Building Construction Drawing Course are below minimum completeness criteria as much as 66.67% on TGB A class XI and as much as 56.67% in class XI TGB B. Based on the analysis of research result, a correlation coefficient rcount of 0.234 in in the low category and significance value of ρ (0.04) is smaller than α (alpha) (0.05) or ρ = 0.04 < α = 0.05 so that H0 is rejected. This means that there is a significant relationship between students’ insterest to work in the industry with the learning outcomes of Building Construction Drawing Course of class XI student of Building Drawing Engineering Department at SMK Negeri 1 Padang. Keywords: Interests, Work, Industry, Learning Outcomes, Building Construction Design
*
Alumni Prodi Pend. Teknik Bangunan FT UNP 2013 Dosen Teknik Sipil FT UNP *** Dosen Teknik Sipil FT UNP **
kejuruan masih belum sesuai dengan yang
A. Pendahuluan Dunia
Indonesia,
diharapkan oleh pihak dunia usaha. Di satu
khususnya pendidikan menengah kejuruan,
pihak perkembangan teknologi di DUDI
masih
dengan
maju dengan begitu pesat, sedangkan di
dunia usaha dan dunia industri (DUDI),
pihak lain kemajuan sistem pendidikan
yakni
pendidikan
mengalami kemampuan
di
kesenjangan lulusan
pendidikan
Randhi Ardian
548
menengah
kejuruan
kurang
dapat
mengimbangi kemajuan tersebut.
dapat memenuhi jabatan yang sesuai dalam bidang industri atau perusahaan. Dengan
Menurut Undang-Undang No. 20 tahun
demikian
dapat
dikatakan
bahwa
2003 pasal 15 tentang Sistem Pendidikan
pendidikan sekolah menengah kejuruan
Nasional, pendidikan kejuruan merupakan
merupakan
pendidikan menengah yang mempersiapkan
menghasilkan lulusan yang berkualitas
peserta didik untuk dapat bekerja dalam
yang siap berkerja di dunia kerja/industri.
bidang
Kualitas
tertentu.
Sekolah
Menengah
pendidikan
lembaga
khusus
pendidikan
untuk
dalam
Kejuruan (SMK) sebagai salah satu bagian
meningkatkan mutu lulusannya agar dapat
dari
yang
memenuhi tuntutan pekerjaan di dunia
diselenggarakan oleh pemerintah berperan
usaha dan industri dapat dilihat dari
untuk menyiapkan tenaga kerja
yang
kesiapan anak didiknya, baik dari segi
berkualitas, yang memiliki keterampilan
mental, kemampuan (pengetahuan) maupun
sesuai dengan bidang masing-masing pada
keterampilan dalam memasuki dunia kerja
tingkat
tersebut.
lembaga
yang
pendidikan
dijalani.
Lulusan
SMK
diharapkan dapat memasuki dunia lapangan kerja, bekerja di dunia industri/perusahaan
SMK sebagai lembaga pendidikan sampai
dan mengembangkan sikap profesional
saat
sesuai dengan bidang masing-masing.
kesulitan
ini
banyak
mengalami
dalam
berbagai
mengembangkan
Undang-Undang
profesionalisme lulusan yang sesuai dengan
No.20 tahun 2003 pasal 15 bahwa SMK
harapan dunia kerja dan industri. Hal ini
diutamakan untuk menyiapkan siswa agar
terbukti dengan banyak pihak terutama
dapat
industri.
dunia industri yang merasa tidak puas
Perencanaan pendidikan kejuruan tidak bisa
terhadap mutu lulusan SMK sehingga
dilepaskan dari masalah ketenagakerjaan
banyak terjadi penggangguran pada lulusan
khususnya dalam kebutuhan tenaga kerja.
kejuruan. Tingkat penganggurannya dapat
Himbauan
dilihat pada tabel berikut :
Ditegaskan
dalam
memasuki
dunia
pemerintah
perusahaan/industri
untuk
kepada sanggup
menciptakan lapangan kerja bila dikaitkan dengan tujuan SMK menunjuk kesesuaian, yakni untuk menghasilkan tenaga kerja kejuruan dan teknologi tingkat menengah yang terampil, terlatih dan terdidik yang
CIVED ISSN 2302-3341 Vol. 3, Nomor 1, Maret 2015
549
Tabel 1. Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tahun Februari 2013-2014 di Provinsi Sumatera Barat Februari Agustus Februari Agustus No Tingkat Pendidikan 2013 2013 2014 2014 1 Sekolah Menengah Atas 19.948 17.474 19.024 13.987 1 Sekolah Menengah Kejuruan 5.135 20.228 11.211 16.915 2 Diploma I/II/III 7.344 10.861 5.749 8.783 3 Universitas 9.383 12.915 9.678 12.834 Total 41.810 61.478 45.662 52.519 Sumber: BPS Ketenagakerjaan Provinsi Sumatera Barat Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa masih
banyak
tingkat
(C3-004)
kelas
pengangguran
Bangunan meliputi:
terutama pada lulusan menengah kejuruan.
1. Menggambar
XI
Teknik
proyeksi
Gambar bangunan
Berdasarkan hal yang disampaikan di atas
(gambar denah, potongan, tampak)
tentang tuntutan agar siswa siap untuk
2. Menggambar konstruksi kosen dan
memasuki dunia industri, berarti siswa betul–betul
dituntut
untuk
menguasai
materi yang dipelajari di sekolah dan
daun pintu/jendela 3. Menggambar kosntruksi pondasi 4. Menggambar
berusaha untuk dapat menerapkannya pada
konstruksi
lantai
keramik dan dinding
saat bekerja di dunia industri. SMK
5. Menggambar konstruksi plafon
mengajarkan keterampilan dalam berbagai
6. Menggambar konstruksi pondasi
bidang keahlian, salah satunya adalah
7. Menggambar
program
keahlian
Teknik
Gambar
konstruksi
dinding
penahan
Bangunan. Pada program keahlian ini siswa
(Sumber: Silabus Teknik Gambar
dilatih
Bangunan)
tentang
ilmu
menggambar
konstruksi bangunan, menggambar dengan perangkat lunak dan menggambar desain
Berdasarkan dari materi pelajaran di
interior dan eksterior mulai dari dasar
atas
sampai hasil akhirnya sehingga siswa
pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan
tersebut memiliki bekal yang cukup untuk
sangat berguna sebagai bekal pengetahuan
bersaing di dunia industri setelah lulus
dan keterampilan untuk bisa bekerja di
nantinya.
dunia industri. Oleh karena itu para siswa
Pembelajaran
pada
kelompok
dapat
disimpulkan
bahwa
mata
mata
diharapkan dapat memperoleh hasil belajar,
pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan
keterampilan dan pengetahuan yang baik agar bisa bekerja di dunia industri nantinya.
Randhi Ardian
550
Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi
bagus karena tingginya persaingan dapat
hasil belajar, yaitu faktor internal seperti
memicu untuk meningkatkan kemampuan
motivasi, minat, bakat, perhatian dan faktor
mereka. Namun di sisi lain, dengan
eksternal seperti faktor keluarga, sekolah,
semakin tingginya tingkat persaingan dapat
dan masyarakat (Slameto, 2010: 180).
juga membuat minat siswa tersebut untuk
Minat adalah salah satu faktor untuk
bekerja di dunia industri menjadi rendah.
mencapai hasil belajar yang baik. Slameto
Dengan rendahnya minat mereka tersebut
(2010:180-181) juga mengemukakan “cara
akan
yang paling efektif untuk meningkatkan
semangat belajar dan pada akhirnya hasil
minat pada suatu subyek yang baru adalah
belajarnya juga akan rendah.
dengan menggunakan minat-minat siswa yang telah ada”. Minat, keinginan atau kemauan siswa
berdampak
kepada
rendahnya
Dari hasil observasi yang dilakukan di SMK Negeri 1 Padang pada tanggal 21 Mei 2014, terlihat beberapa fenomena seperti
untuk bekerja di dunia industri dipengaruhi
kurangnya
ketertarikan
oleh banyak faktor diantaranya adalah
mengikuti
pembelajaran
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
praktik, tidak mengumpulkan tugas tepat
internal merupakan faktor yang berasal dari
waktu,
dari dalam diri siswa seperti keinginan,
mengabaikan peringatan guru. Dari hasil
kemampuan, bakat, tingkah laku, intelejensi
wawancara
dan sebagainya. Sedangkan faktor eksternal
sebagian siswa kelas XI Jurusan Teknik
merupakan faktor yang berada di luar siswa
Gambar Bangunan di SMKN 1 Padang,
seperti dorongan dari orang tua, guru,
terlihat bahwa minat siswa untuk bekerja di
teman, lingkungan dan lainnya.
dunia industri masih rendah, hal ini
Dengan semakin banyaknya peminat
sering
merupakan
keluar
yang
siswa teori masuk
dilakukan
masalah
yang
dalam maupun kelas, dengan
perlu
SMK akan menimbulkan dampak yang
diperhatikan. Masih banyak yang belum
positif di mana para lulusannya akan dapat
memikirkan bagaimana kelanjutan masa
mengisi lowongan pekerjaan di dunia
depan mereka, ragu untuk bekerja karena
industri. Namun juga akan menimbulkan
persaingan yang ketat, keterbatasan dalam
dampak negatif seperti tingginya persaingan
lowongan kerja dan ingin melanjutkan
untuk mendapatkan pekerjaan di dunia
kuliah. Sementara minat merupakan salah
industri nantinya. Tingkat persaingan akan
satu faktor yang turut mempengaruhi siswa
semakin meningkat dan ketat di zaman
untuk bekerja setelah lulus.
globalisasi seperti saat ini. Di satu sisi itu
CIVED ISSN 2302-3341 Vol. 3, Nomor 1, Maret 2015
551
Tabel 2. Persentase Rata-rata Nilai Mata pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan Siswa Kelas XI TGB Tahun Ajaran 2014/2015 Kelas XI TGB A XI TGB B Ket Jumlah Siswa Jumlah (%) Jumlah Siswa Jumlah (%) Nilai ≥ 75 9 33,33% 13 43,33% Nilai < 75 18 66,67% 17 56,67% Total 27 100% 30 100% Sumber: Guru Mata pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan SMKN 1 Padang Kemudian berdasarkan informasi
(2009:37) mengatakan “bahwa hasil belajar
yang didapat dari Tata Usaha (TU) Jurusan
adalah kemampuan yang diperoleh anak
Teknik Gambar Bangunan di SMKN 1
setelah melalui kegiatan belajar. Belajar itu
Padang, masih banyak siswa kelas XI
sendiri
Teknik
yang
seseorang yang berusaha untuk memperoleh
mata
suatu bentuk perubahan perilaku yang
pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan
relatif menetap”. Dapat disimpulkan bahwa
(C3-004),
hasil belajar adalah tolok ukur yang utama
Gambar
memperoleh
Bangunan
nilai di
rendah
bawah
pada
nilai
Kriteria
merupakan
suatu
proses
dari
Ketuntasan Minimal. Pada pembelajaran
untuk mengetahui
mata
seseorang melalui proses kegiatan belajar
pelajaran
Gambar
Konstruksi
Bangunan ini nilai minimal ketuntasan yang
mengetahui
harus dicapai adalah 75 (tujuh puluh lima).
kompetensi.
dan
keberhasilan belajar memahami
suatu
Seperti yang terlihat pada tabel di
Menurut Kamus Umum Bahasa
atas, persentase siswa yang nilainya tidak
Indonesia (Badudu-Zain,1994:899) minat
mencapai KKM sebanyak 66,67% pada
adalah
kelas XI TGB A dan 56,67% pada kelas XI
memperhatikan atau melakukan sesuatu”.
TGB
dan
Muhibbin Syah (2012:152) menjelaskan
keterampilan siswa dalam mata pelajaran
bahwa “secara sederhana, minat (interest)
Gambar Konstruksi Bangunan ini sangat
berarti kecenderungan dan kegairahan yang
penting bagi siswa sebagai salah satu bekal
tinggi atau keinginan yang besar terhadap
untuk dapat bekarja di dunia industri
sesuatu”. Dapat disimpulkan bahwa minat
nantinya.
adalah
B.
Padahal
pengetahuan
Menurut Nana Sudjana (2011:22) hasil belajar adalah “kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya”.
Mulyono
“perhatian;
suatu
rasa
keinginan
ketertarikan
untuk
atau
kecenderungan terhadap suatu hal atau kegiatan yang berasal dari dalam dirinya tanpa ada paksaan.
Randhi Ardian
552
Berdasarkan dari permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
B. Metode Penelitian Populasi
dalam
mengetahui apakah terdapat hubungan dan
kuantitatif
seberapa besar hubungan antara minat
seluruh siswa kelas XI Teknik Gambar
siswa bekerja di dunia industri dengan hasil
Bangunan di SMK Negeri 1 Padang
belajar mata pelajaran Gambar Konstruksi
tahun
Bangunan siswa kelas XI Teknik Gambar
sampling
Bangunan di SMK Negeri 1 Padang. Untuk
sampel total dengan jumlah 57 siswa.
mengetahui
hubungan
Pengumpulan data dilakukan dengan
tersesbut di atas maka analisisnya sebagai
melalui kuesioner (angket). Kuesioner
berikut :
ini berisi pernyataan yang berhubungan
seberapa
besar
1. Deskripsi Data ∑
Ket : Xi = jumlah nilai data ke-i n = banyak data b) Standar Deviasi
Ket : S
(∑ )²
= Standar Deviasi
∑y
= jumlah data ke-i
n
= banyak data
c) Uji Korelasi rxy=
(∑
2014/2015.
yang
digunakan
adalah
Teknik adalah
industri siswa kelas XI Teknik Gambar
Rata-rata =
∑
ajaran
ini
dengan minat siswa bekerja di dunia
a) Rata-rata
S=
korelasional
penelitian
) (∑ ).(∑ )
{ ∑ ² (∑ )²}.{ .∑ ² (∑ )²}
Keterangan : rxy = Koefisien korelasi X = skor masing-masing responden variabel X Y = skor masing-masing responden variabel Y N = jumlah responden
Bangunan di SMKN 1 Padang. Ratarata nilai ujian akhir siswa dari semua kelompok Konstruksi
mata
pelajaran
Bangunan
Gambar (C3-004)
digunakan sebagai data untuk hasil belajar siswa. Teknik analisis data pada penelitian ini terdiri dari deskripsi data, uji persyaratan analisis dan uji analisis korelasi. C. Hasil dan Pembahasan a. Hasil Penelitian Dari deskripsi data yang dilakukan dengan menggunakan SPSS, didapat output untuk kedua variabel sebagai berikut:
CIVED ISSN 2302-3341 Vol. 3, Nomor 1, Maret 2015
553
Tabel 3. Deksripsi Data Minat Siswa Bekerja di Dunia Industri dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan. Minat Siswa Bekerja di Dunia Industri N
Valid
Missing Mean Median Mode Std. Deviation Minimum Maximum Sum
Hasil Belajar Mata Pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan
57
57
0 168.77 171.00 171.00 21.28 107.00 202.00 9620.00
0 75.31 75.00 50.00 10.13 50.00 92.89 4292.83
(Sumber : Output SPSS 17) Tabel 4. Rata-rata Analisis Derajat Pencapaian Variabel X Minat Siswa Bekerja di Dunia Industri Derajat Variabel Indikator Rata-rata DP Pencapaian Minat Sikap (afeksi) terhadap pekerjaan 82,92% siswa Kebutuhan terhadap pekerjaan 79,45% bekerja di Perasaan senang 75,70% 75,23% dunia Kecenderungan hati 71,58% (Termasuk industri dalam kategori Pekerjaan yang menarik 82,39% cukup) Upah yang baik 72,98% Prospek atau karir kerja 76,49% Lingkungan Kerja 70,39% Hasil analisis untuk derajat pencapaian
dalam kategori rendah. Berdasarkan dari
pada variabel (X) minat bekerja di industri
hasil analisis didapat nilai ρ signifikansi
untuk 8 indikator didapat sebagai berikut:
lebih kecil dari tingkat α yang digunakan
Pada uji persyaratan analisis terdapat dua pengujian yaitu uji normalitas dan linearitas. Setelah diolah dengan SPSS diperoleh data berdistribusi secara normal dan data berpola linear. Pada uji korelasi, dilakukan pengukuran koefisien korelasi yang dianalisis dengan SPSS dan didapat nilai koefisien rhitung = 0,234 dan termasuk
(yaitu 0,05) atau 0,04 < 0,05, sehingga H0 ditolak. Artinya terdapat hubungan yang signifikan antara minat siswa bekerja di dunia industri dengan hasil belajar Gambar Konstruksi Bangunan. b. Pembahasan Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mengetahui apakah terdapat hubungan dan seberapa besar hubungan minat
Randhi Ardian
554
siswa bekerja di dunia industri dengan
Dengan demikian diyakini bahwa variabel
hasil
bebas yaitu minat siswa bekerja di dunia
belajar
Bangunan
Gambar
siswa
kelas
Konstruksi XI
Teknik
industri berhubungan secara signifikan
Gambar Bangunan SMK Negeri 1
dengan hasil belajar mata pelajaran Gambar
Padang.
Konstruksi Bangunan.
Data minat siswa bekerja di dunia
D. Kesimpulan dan Saran
industri diperoleh melalui angket yang
Dari hasil penelitian ini, dapat
telah disebarkan kepada 57 responden
disimpulkan bahwa minat siswa untuk
siswa kelas XI TGB. Secara umum
bekerja di dunia industri termasuk
minat siswa bekerja di dunia industri
dalam kategori cukup. Hasil analisis
masuk dalam kategori cukup baik, di
juga menunjukkan bahwa terdapat
mana
responden
hubungan yang positif dengan arah
variabel minat siswa bekerja di dunia
korelasi satu arah antara minat siswa
industri yang telah dianalisis sebesar
bekerja di dunia industri dengan hasil
75,23%. Hasil belajar siswa pada mata
belajar Gambar Konstruksi Bangunan,
pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan
dengan koefisien korelasi sebesar rhitung
masih banyak yang tidak memenuhi
= 0,234 dan termasuk dalam kategori
ketuntasan minimal, pada kelas XI TGB
rendah. Berdasarkan hasil analisis,
A yang hasil belajarnya tidak memenuhi
hipotesis H0 ditolak. Artinya terdapat
ketuntasan minimal sebanyak 66,67%
hubungan yang signifikan antara minat
dan pada kelas XI TGB B sebanyak
siswa bekerja di dunia industri dengan
56,67%. Lebih dari setengah hasil
hasil
belajar siswa rendah, hal ini perlu
Bangunan. Hasil belajar mata pelajaran
menjadi perhatian oleh guru untuk
Gambar
meningkatkan minat dan hasil belajar
dipengaruhi oleh minat siswa bekerja
siswa.
di dunia industri sebesar 5,47% dan
Hasil
derajat
analisis
pencapaian
data
dan
pengujian
hipotesis menunjukkan bahwa hipotesis
belajar
Gambar
Konstruksi
Konstruksi Bangunan
selebihnya dipengaruhi oleh faktor lainnya.
yang diterima adalah hipotesis (Ha) dan
Berdasarkan hasil penelitian ini,
hipotesis yang mengatakan tidak terdapat
maka peneliti menyarankan kepada
kontribusi minat siswa bekerja di dunia
guru
industri dengan hasil belajar mata pelajaran
Konstruksi Bangunan di SMK Negeri 1
Gambar Konstruksi Bangunan (H0) ditolak.
Padang
mata untuk
pelajaran terus
Gambar berupaya
CIVED ISSN 2302-3341 Vol. 3, Nomor 1, Maret 2015 meningkatkan
minat
siswa
untuk
bekerja di dunia industri. Caranya
555
Nurhasan Syah, M.Pd. dan Pembimbing II Risma Apdeni, ST., MT.
dengan memberikan informasi dan pengetahuan segala hal tentang bekerja di dunia industri atau melakukan kunjungan industri yang nantinya akan berguna sebagai bekal untuk bekerja di dunia industri. Kemudian bagi siswa agar lebih bersungguh-sungguh lagi belajar khususnya pada mata pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan dan mencari
tahu
hal-hal
yang
perlu
dipersiapkan untuk bekerja di dunia industri
setelah
lulus
dari
SMK
nantinya.
DAFTAR PUSTAKA Badudu-Zain. (1994). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Muhibbin Syah. (2012). Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers. Mulyono Abdurrahman. (2009). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Nana Sudjana. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Slameto. (2010). Belajar dan FaktorFaktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Catatan: artikel ini disusun berdasarkan skripsi penulis dengan Pembimbing I Dr.