CIVED ISSN 2302-3341 Vol. 3, Nomor 1, Maret 2015
529
HUBUNGAN ANTARA HARAPAN SISWA (STUDENT EXPECTATION) TERHADAP GURU MATA PELAJARAN ILMU STATIKA DAN TEGANGAN DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BATU DAN BETON SMK NEGERI 5 PADANG TAHUN AJARAN 2014/2015. Michael Sulaiman Halawa¹, Bahkri², Rusnardi Rahmat Putra³ ¹²³Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil FT UNP Jln. Prof. Dr. Hamka Air Tawar Padang 25131 INDONESIA e-mail¹:
[email protected] ABSTRACT The purpose of the research is knowing the relation between student expectations for teachers with student learning achievment in science subjects statics and voltage class X program expertise Stone and Concrete Engineering SMK N 5 Padang 2014/2015. This research is descriptive correlational. The number of samples in this study were 27 students, the selection of the sample using total sampling technique for a student population of just 27 students. Data were collected through questionnaires student expectations and learning outcomes data through documentation of the midterm results of class X program expertise Stone and Concrete Construction Engineering. Test requirements analysis using normality test, linearity and correlation test. The analytical method used is simple regression correlation analysis. The results of of research that there is a positive correlation between student expectation of student learning achievment, evidenced r hit price (0.889) greater than r tab (0.381). The coefficient of determination indicates that the contribution to the student learning achievment for 79%. It can be said that influence student expectation and students learning achievment are very high. Keywords: Students Expectation, Student Learning Achievment
*
Alumni Prodi Pend. Teknik Bangunan FT UNP 2013 Dosen Teknik Sipil FT UNP *** Dosen Teknik Sipil FT UNP **
A. Pendahuluan Kemampuan mengajar guru sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Untuk mendapatkan hasil belajar yang baik, maka guru harus menunjukkan karakter dan
kompetensi yang baik dimata siswa. Wina Sanjaya
(2008:22)
mengatakan
bahwa
“dalam mengoptimalkan peran guru dalam proses pembelajaran maka guru disini harus menjadi
pengelola,
sebagai
pengelola
pembelajaran (learning manager), guru
Michael Sulaiman Halawa
530
Tabel 1. Persentase Hasil Ulangan Harian Siswa Kelas X TKBB Interval Banyak Siswa Persentase 60 – 64 5 18,5 65 – 69 7 25,9 70 – 74 8 29,6 75– 79 4 14,8 80 – 84 3 11,1 Total 27 100 % Sumber: Guru mata pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan berperan
dalam
Kategori Kurang Cukup Lebih dari Cukup Baik Baik Sekali
menciptakan
iklim
interval 70 – 74 sebanyak 8 siswa,
memungkinkan
siswa
masuk dalam kategori lebih dari cukup .
belajar secara nyaman”. Jadi selama
Selain dari susahnya pemahaman siswa
proses
guru
terhadap mata pelajaran ilmu statika dan
mempunyai peran penting dan harus
tegangan, ada sebagian siswa yang
menampilkan
mengatakan bahwa kurang menyukai
belajar
yang
belajar
mengajar,
kelakuan
baik
dalam
menjalankan perannya, karena siswa
cara
mempunyai harapan tertentu terhadap
kurang baik, harapan siswa belum
proses pembelajaran yang diberikan.
diakomodir oleh guru mata pelajaran
Dari hasil observasi yang dilakukan oleh
tersebut, namun ada juga siswa yang
peneliti pada siswa kelas X Teknik
menyukai cara mengajar guru
Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri
pelajaran
5 Padang, bahwa salah satu mata
merasa diperhatikan oleh guru. Dari
pelajaran produktif yang ada yaitu Ilmu
sebagian besar siswa yang mengatakan
Statika dan Tegangan merupakan mata
mata pelajaran tersebut sulit dipahami,
pelajaran
ada
yang
sebagian
siswa
mengajar guru, persepsi siswa
mata
tersebut, dikarenakan siswa
beberapa
siswa
yang
merasa
mengatakan bahwa, pelajaran tersebut
pelajaran tersebut mudah dipahami dan
sulit untuk dipahami sehingga hasil
mampu menghasilkan nilai yang baik.
belajar tidak memuaskan. Hasil belajar pada
ulangan
diberikan,
terjadi
X
Teknik
karena
Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri
tujuan.
5 Padang.
mengungkapkan secara umum “harapan
kelas
yang
suatu
ajaran
pada
kesempatan
adalah
tahun
2014/2015
harian
Harapan perilaku
untuk
Riduwan
tercapainya (2005:265)
Dari tabel diatas terlihat bahwa
dapat diartikan sebagai suatu keyakinan
sebagian besar nilai siswa berada pada
sementara pada diri seseorang bahwa
CIVED ISSN 2302-3341 Vol. 3, Nomor 1, Maret 2015
531
suatu tindakan tertentu akan diikuti oleh
Sudjana (1991:3) mengatakan “Hasil
hasil atau tindakan berikutnya”. Dari
belajar siswa pada hakikatnya adalah
defenisi tersebut dapat diartikan bahwa
perubahan tingkah laku. Tingkah laku
harapan adalah keinginan, atau tindakan
sebagai hasil belajar dalam pengertian
yang diinginkan oleh seseorang, atau
yang luas mencakup bidang kognitif,
tujuan tertentu.
afektif
dan
psikomotoris”.
Dari
Harapan siswa terhadap guru
pendapat tersebut dapat dikemukakan
adalah keinginan, atau tindakan yang
bahwa hasil belajar merupakan semua
diinginkan oleh siswa terhadap guru agar
perubahan
dapat
psikomotorik
menumbuhkan
ketertarikan
belajar
minat siswa
dan dalam
Adapun
beberapa
sebagai
afektif
dan
akibat
dari
proses belajar mengajar.
mempelajari materi yang diberikan oleh gurunya.
kognitif,
Salah satu mata diklat produktif
harapan
adalah Ilmu Statika dan Tegangan. Ilmu
siswa terhadap guru mata pelajaran Ilmu
Statika dan Tegangan ialah ilmu tentang
Statika dan Tegangan adalah:
semua benda yang bergerak tetap atau
1. Mudah menyerap materi pelajaran
statis, merupakan
yang diberikan oleh guru.
bidang bagian ilmu
mekanika teknik disebut juga ilmu
2. Guru menjelaskan materi pelajaran secara baik.
keseimbangan gaya, dimana pada mata diklat
statika
bangunan
3. Guru menghargai siswa.
masalah-masalah
4. Guru mengelola kelas dengan baik.
menghitung pengaruh gaya-gaya yang
5. Guru memiliki sikap disiplin.
bekerja
6. Guru memberikan pekerjaan rumah
menghitung kekuatan suatu penampang
(PR)
sesuai
dengan
kemampuan
siswa.
akibat
statika
dipelajari
pada gaya
diantaranya
suatu yang
bangunan, bekerja
dan
menghitung momen primer. Semakin
7. Guru berkomunikasi dengan baik.
terpenuhinya harapan siswa terhadap
8. Guru
guru,
menilai
siswa
secara
professional. Kegiatan
maka
siswa
akan berpersepsi
baik dan berdampak pada hasil belajar belajar
merupakan
siswa
dalam pembelajaran.
Indikator
kegiatan yang paling pokok di sekolah,
dari hasil belajar siswa adalah siswa
hal ini berarti bahwa kegiatan belajar
mampu
akan sangat mempengaruhi hasil atau
menguasai
materi
output dari proses pendidikan. Nana
disampaikan
guru
menerima, memahami, yang
dan telah
serta memberikan
Michael Sulaiman Halawa
532
hasil pembelajaran atau mutu hasil
keadaan masing-masing variabel. Untuk
belajar yang baik pula.
mengetahui
gambaran
data
secara
umum maka data disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi, selanjutnya
B. Metodologi Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yang bertujuan untuk
mengetahui
ada
disajikan dalam skor mean (nilai ratarata) dan standar deviasi.
tidaknya
Analisis data dalam penelitian
hubungan antara harapan siswa terhadap
ini
guru dengan hasil belajar siswa pada
sederhana. Untuk dapat menggunakan
mata
dan
analisis korelasi terdapat persyaratan
tegangan kelas X SMK Negeri 5
yang harus dipenuhi. Uji normalitas
Padang
dalam
pelajaran tahun
ilmu
statika
ajaran
2014/2015.
menggunakan
penelitian
analisis
korelasi
bertujuan
untuk
Penelitian ini akan dilaksanakan pada
menguji asumsi data sampel berasal dari
semester ganji tahun ajaran 2014/2015,
populasi
bertempat di SMK Negeri 5 Padang.
membentuk
Validitas di atas diuji dengan rumus
linearitas untuk mengetahui apakah
product moment, uji ini dilakukan
hubungan variabel (X) dan variabel (Y)
dengan melihat korelasi/skor masing-
bersifat linear atau tidak, dan untuk
masing item. Reabilitas menunjuk pada
mengetahui apakah model pengolahan
pengertian apakah sebuah instrumen
data yang digunakan cocok dengan
dapat mengukur sesuatu yang diukur
model penelitian. Menurut Sudjana
secara konsisten dari waktu ke waktu.
(2003:331) “Uji linieritas dimaksudkan
Pada
penulis
untuk menguji linier tidaknya data yang
menggunakan rumus Alpa Cronbach.
dianalisis”. Untuk mengetahui keeratan
Setelah
kepada
hubungan
antara
kedua
variabel
responden lalu dikumpul kembali, maka
digunakan
rumus
korelasi
product
dapat dilakukan pemeriksaan terhadap
moment Untuk menguji keberartian
angket yang telah terisi secara benar.
nilai korelasi.
uji
reabilitas
angket
Pemeriksaan
ini,
disebarkan
ini
bertujuan
yang
mendekati
distribusi
atau
normal.
Uji
untuk
mengetahui apakah seluruh angket telah
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
terisi sesuai dengan yang diharapkan oleh
peneliti.
dilakukan
Analisis
untuk
deskriptif
menggambarkan
Deskripsi data penelitian menggambarkan data dari jawaban responden mengenai
CIVED ISSN 2302-3341 Vol. 3, Nomor 1, Maret 2015
533
Tabel 2. Kriteria Interpretasi Skor, Frekuensi dan Persentase Harapan Siswa Interval 50 - 69 70 - 89 90 - 109 110 - 129 130 - 150
Banyak siswa 5 6 6 7 3 Total
Persentase 18,5 22,22 22,22 25,92 11,1 100 %
Kategori
Tidak Diharapkan (TD) Kurang Diharapkan (KD) Cukup Diharapkan (CD) Diharapkan (D) Sangat Diharapkan (SD)
Gambar 1. Histogram Distribusi Frekuensi Harapan Siswa
Tabel 3. Pengkategorian Variabel Harapan Siswa No
Kategori
Interval
Jumlah siswa
Persentase
1
Rendah
< 90
11
40,74 %
2
Tinggi
> 90
16
59,25 %
Jumlah
27
100 %
siswa. Berikut kriteria interpretasi skornya hubungan harapan siswa dengan hasil belajar
Ilmu
Statika
Tegangan.
Diagram di atas menunjukan
Deskripsi data berikut menggambarkan
bahwa data variabel harapan siswa
jawaban
paling banyak terletak pada interval
responden
dan
berdasarkan interval:
mengenai
harapan
110 - 129 dengan frekuensi 7 peserta
Michael Sulaiman Halawa
534
Tabel 4. Kriteria Interpretasi Skor, Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Interval 57 - 62 63 – 68 69 – 74 75 – 80 81 – 100 Total
Banyak Siswa 8 6 9 3 1 27
Persentase 29,62 22,22 33,33 11,11 3,70 100
Kategori Kurang Cukup Lebih dari Cukup Baik Baik Sekali
Gambar 2. Histogram Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Tabel 5. Pengkategorian Variabel Hasil Belajar Siswa No
Kategori
Interval
Jumlah siswa
Persentase
1
Rendah
< 67
13
48,14
2
Tinggi
≥ 67
14
51,85
27
100%
Jumlah
didik atau sebanyak 25,92%, sedangkan
sedangkan 40,74% memiliki harapan yang
data paling sedikit terletak pada interval
rendah.
130 - 150 dengan frekuensi sebanyak 3 peserta didik atau 11,1 %. Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sebesar 59,25 % siswa memiliki harapan yang cukup tinggi terhadap guru mata pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan,
Deskripsi data berikut menggambarkan hasil
belajar
siswa.
Berikut
kriteria
interpretasi skornya berdasarkan interval: Histogram
di
atas
menunjukan
bahwa data variabel hasil belajar siswa
CIVED ISSN 2302-3341 Vol. 3, Nomor 1, Maret 2015
535
paling banyak terletak pada interval 69 - 74
0,889) untuk menguji hipotesis r hitung
dengan frekuensi 9 peserta didik atau
dikonsultasikan dengan r tabel produc
sebanyak 33,33 % sedangkan data paling
moment. Dengan memeriksa nilai tabel r
sedikit terletak pada interval 81 - 100
produc momen dapat diketahui bahwa taraf
dengan frekuensi sebanyak 1 peserta didik
signifikan signifikasi 5 % diperoleh r tabel
atau 3,70 %. Dari tabel diatas dapat
0,381.
disimpulkan bahwa sebesar 48,14% siswa
Perbadingan r hitung dengan r tabel
masuk dalam kategori nilai yang rendah,
pada taraf signifikasi 5 % maupun 1% lebih
sedangkan sebasar 51,85% masuk dalam
besar dibandingkan dengan r tabel (0,889 >
kategori nilai tinggi.
0,381) dengan demikian Hipotesis Nol (Ho)
Dari hasil analisis harapan siswa
ditolak dan Hipotesis Alternatif (Ha)
dengan metode Lilliefors diperoleh T max
diterima.
sebesar 0,2786, sedangkan T tabel (pada
terdapat hubungan positif antara harapan
taraf 0,05) sebesar 1,70329. Maka T max <
siswa terhadap guru mata pelajaran Ilmu
T tabel, sehingga Ho diterima dapat
Statika dan Tegangan dengan hasil belajar
disimpulkan bahwa data harapan siswa
siswa kelas X Teknik Konstruksi Batu dan
berdistribusi normal. Sedangkan data hasil
Beton SMK Negeri 5 Padang.
Dapat
disimpulkan
bahwa
belajar siswa diperoleh T max sebesar
Hasil analisis menunjukkan bahwa
0,4034, sedangkan T tabel (pada taraf 0,05)
sumbangan harapan siswa terhadap hasil
sebesar 1,70329. Maka T max < T tabel,
belajar sebesar 79 %. Dapat dikatakan
sehingga Ho diterima dapat disimpulkan
bahwa pengaruh harapan siswa terhadap
bahwa data harapan siswa berdistribusi
hasil belajar sangat tinggi. Artinya variabel
normal.
harapan
siswa
sangat
memberikan
Berdasarkan hasil analisis, diperoleh
kontribusi terhadap hasil belajar siswa
nilai F(tc) sebesar 1,278, sedangkan F tabel
sebesar 79 % dan sisanya 21 % ditentukan
F(tc) lebih kecil dari F tabel maka dapat
bahwa hasil belajar siswa paling banyak
pada tabel distribusi dengan angka df dari output
diketahui
3,47.
Karena
nilai
oleh variabel lain. Hasil
penelitian
menunjukkan
hubungan
terletak pada kategori tinggi dengan 14
linear antara variabel Harapan Siswa (X)
siswa atau sebanyak 51,85 %, sedangkan
dengan variabel Hasil Belajar (Y).
harapan siswa menunjukkan angka yang
disimpulkan bahwa terdapat
Berdasarkan hasil analisis diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,889 (r hit =
tinggi terhadap guru mata pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan sebesar 59,25 %.
Michael Sulaiman Halawa
536
Dalam
penelitian
ini
dapat
dinyatakan bahwa terdapat hubungan antara harapan siswa dengan hasil belajar Ilmu
Teknik
Konstruksi
Batu
dan
Beton SMK Negeri 5 Padang. b. Sebagian
besar
hasil
belajar
Statika dan Tegangan. Variabel yang dipilih
belajar siswa kelas X Teknik
pada variabel bebas yaitu harapan siswa
Konstruksi Batu dan Beton SMK
dapat mempengaruhi variabel hasil belajar
Negeri 5 Padang ditentukan oleh
Ilmu Statika dan Tegangan sebesar 79%
harapan siswa terhadap guru
sedangkan sisanya 21% ditentukan oleh
mata pelajaran Ilmu Statika dan
variabel lain, dengan demikian variabel
Tegangan.
bebas (Y) sangat berhubungan dengan variabel terikat (Y).
a. Saran bagi guru.
Makna dari hasil analisis korelasi tersebut
2. Saran
menunjukkan
seorang
guru
selalu
semakin
menciptakan kondisi yang baik
tinggi harapan siswa maka semakin baik
dalam proses belajar mengajar,
pula hasil belajar yang didapatkannya
sehingga nantinya siswa akan
karena harapan siswa terhadap guru dapat
terus tertarik dan antusias dalam
mempengaruhi
proses
mengikuti proses pembelajaran.
pembelajarannya. Jadi, jika harapannya
Dengan meningkatkan keaktifan
siswa terpenuhi, maka siswa akan belajar
belajar
dengan tenang, semangat, dan penuh
pembelajaran, diharapkan siswa
motivasi. Sebaliknya, jika harapannya tak
mampu meningkatkan prestasi
terpenuhi, maka proses belajarnya akan
belajarnya.
terhambat,
atau
bahwa
Sebagai
kelancaran
akan
siswa
dalam
proses
menimbulkan
kekecewaan bagi siswa. b. Bagi guru dan siswa Agar menjadi evaluasi untuk
D. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan a. Hasil
menciptakan komunikasi yang koefisien
menunjukkan
bahwa
korelasi
harmonis dan sinergis.
semakin
tinggi harapan siswa terhadap
Catatan:
guru maka semakin tinggi pula
berdasarkan skripsi penulis dengan:
hasil belajar siswa kelas X
Pembimbing I
Artikel
Drs. Bahkri, M.Sc
ini
disusun
CIVED ISSN 2302-3341 Vol. 3, Nomor 1, Maret 2015 Pembimbing II Rusnardi Rahmat Putra, Ph. D. Eng. Daftar Pustaka: (1)Wina Sanjaya, (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Media Group.
537
(2)Riduan, (2005). Metoda Dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta. Nana Sudjana. (1992). Metode Statistika. Bandung: Tarsito