Celoteh Anak Rumput – Seri 1
CELOTEH ANAK RUMPUT (Kumpulan Artikel dan Esai)
Haderi Idmukha
Haderi Idmukha
0
PNBB - 2012
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
Celoteh Anak Rumput – Seri 1 (Kumpulan Esai) Penulis Haderi Idmukha
PNBB E-Book #6 www.proyeknulisbukubareng.com
[email protected]
Tata Letak dan Desain Tim Pustaka Hanan Penerbit Digital Pustaka Hanan Publikasi Pustaka E-Book Informasi: www.pustaka-ebook.com
[email protected]
©2012 Lisensi Dokumen E-book ini dapat disebarkan secara bebas untuk tujuan non-komersial (nonprofit) dan tidak untuk diperjualbelikan, dengan syarat tidak menghapus atau merubah sedikitpun isi, atribut penulis dan pernyataan lisensi yang disertakan.
Haderi Idmukha
1
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
Pengantar Segala puji bagi Allah yang mengajarkan manusia dengan qalam. Shalawat dan salam saya sanjungkan kepada Nabi akhir zaman, Muhammad Shallallaahu 'alaihi wasallam. Kumpulan tulisan ini saya beri judul “Celoteh Anak Rumput”. Merupakan seri pertama dari tiga seri, berupa kumpulan artikel dan esai yang pernah dipublikasikan di harian Banjarmasin Post dan Facebook. Ada apa dengan anak rumput? Saya menggunakan istilah ini, karena menyadari bahwa saya hanyalah rakyat jelata, orang pinggiran yang coba berceloteh lewat tulisan. Lagi pula, saya hanyalah seorang pembelajar menulis (penulis pemula), ibarat pohon, saya hanyalah anak rumput yang baru tumbuh. Namun, walau begitu, saya berharap ada hikmah yang bisa diambil dan ada manfaat yang bisa dipetik dari celotehan saya ini. Kepada Pak Heri Cahyo, saya ucapkan terima kasih karena sudah membukakan jalan bagi member PNBB (Proyek Nulis Buku Bareng) untuk mengaktualisasikan diri melalui komunitas ini dan menjalin kerja sama dengan Pustaka Ebook (www.pustaka-ebook.com). Begitu pula ucapan terima kasih kepada Mbak Evyta Ar yang berkenan bekerja sama dengan PNBB sekaligus memfasilitasi penerbitan karya member PNBB dalam bentuk E-book, sehingga bakat kami yang tergabung di PNBB bisa tersalurkan. Tak lupa juga kepada teman-teman yang tergabung di PNBB saya mengucapkan terima kasih, karena dari teman-teman lah saya terinspirasi dan termotivasi menulis. Semoga PNBB semakin Berjaya, dan semoga semangat kita terus terpacu untuk menghasilkan karya terbaik. Karena saya ini anak rumput yang baru belajar tumbuh, maka tegur sapa teman, sahabat dan para guru selalu saya harapkan. Amuntai, Kalimantan Selatan, Januari 2012 Haderi Idmukha
Haderi Idmukha
2
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
Daftar Isi Pengantar Daftar Isi 1. Celoteh dan Renungan tentang Diri Berpikir Positif Ujian Apa Lagi? Hidup Lebih Bermakna Mengambil Tuntunan dari Tontonan Menyambut Kegembiraan Introspeksi Diri Investasi Akhirat 2. Celoteh tentang Kesehatan Menyoal Layanan Publik Rumah Sakit Pengalaman Pertama bermalam di Rumah Sakit Salut Buat Pak Direktur Orang Miskin, Dilarang Sakit? Berpantang Jangan Berprasangka Buruk Jangan Marah Kanker Obat Ajaib dari Lebah Sehat, Sembuh dan Awet Muda dengan Propolis dan Melia Biyang Pengobatan dengan Bekam Sehat dengan Sunnah Rasul (Bekam dan Ruqyah) Rahasia Awet Muda Menyikapi Sakit Tentang Penulis Tentang PNBB
Haderi Idmukha
3
2 3 4 5 6 9 10 12 13 14 16 17 19 24 27 30 31 33 36 39 43 49 54 56 59 62 63
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
~1~ Celoteh dan Renungan tentang Diri
Haderi Idmukha
4
PNBB - 2012
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
Berpikir Positif (Ringkasan Materi) Senin, tanggal 3 Mei 2010, aku meluncur dengan Zupiter Z ke Banjarmasin, untuk mengikuti Sosialisasi Pengembangan Prestasi, minat dan Bakat siswa Madrasah Tingkat Nasional yang diadakan oleh Kementerian Agama Pusat. Tiba di Hotel Batara, Pasar Lama Banjarmasin, sekitar pukul 14.00 WIT, dilanjutkan dengan check-in peserta, menyerahkan surat tugas dan gambar, serta mengisi biodata. Aku bertemu A. Humaidi Lc. di lobi hotel dan ternyata kami memang sekamar, satu orang lagi temanku bernama Jamrani dari Kandangan utusan MA. Pendidikan Islam Perigi. Pukul 16.00 WIT pembukaan, setelah shalat Maghrib makan malam, pukul 19.30 WIT masuk materi “Proses Pembentukan Prestasi, Minat dan Bakat serta Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya” yang disampaikan oleh Dr. Maman Kh, M.Si. Sebelumnya, Bapak Agung Wisnuwardana memberikan motivasi kepada peserta dengan mengajak bertepuk tangan dan kiat-kiat jitu lainnya. Aku sangat senang dengan penampilan beliau yang energik dan penuh semangat, suara beliau lantang, aku menyukai cara beliau. Ini perlu aku contoh. Berlanjut pada materi yang disampaikan Bapak Maman. Materinya dapat saya simpulkan begini. Pada intinya untuk meraih prestasi harus ada konsep diri yang positif. Bakat bukan dari faktor hereditas, tapi tergantung pada persepsi diri, yang dibangun dari kepercayaan pada diri sendiri bahwa aku mampu, aku bisa, aku harus berhasil. Semua itu diistilahkan dengan berpikir positif, yang dalam istilah agama disebut husnuzhan, ditunjang dengan himmah (keinginan) yang kuat. Setiap manusia memiliki potential power, potensi luar biasa. Adapun tiga potensi tersebut yaitu akal, kebutuhan jasmani, dan naluri. Naluri dibagi lagi kepada naluri beragama, naluri mempertahankan diri,
Haderi Idmukha
5
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
dan naluri melestarikan keturunan. Bercermin kepada tokoh Islam seperti Ibnu Sina yang di usia 10 tahun sudah hafal Al-qur’an dan di usia 17 tahun sudah menjadi dokter yang mapan, begitu juga dengan Arrazi dan tokoh lainnya yang sangat berjasa dalam dunia ilmu pengetahuan, ternyata pendorong utama adalah aspek spiritual, naluri beragama. Mereka mempelajari fenomena atau fakta yang ada justru untuk meningkatkan dan menemukan unsur kekuasaan Allah di balik apa yang mereka amati, bukan motivasi pragmatis.
Ujian Apa Lagi? Di zaman Nabi Isa ‘Alaihissalam, ada seorang hamba Allah yang mendapat ujian Allah. Ia buta, lumpuh karena stroke dan menderita penyakit kusta, sehingga ia dikucilkan dari masyarakat. Dalam munajatnya ia berdoa, “Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah menghindarkan aku dari cobaan yang ditimpakan pada makhlukMu yang lain.” Nabi Isa ‘Alaihissalam pun bertanya kepadanya, “Ujian apa lagi yang dihindarkan darimu sehingga engkau bersyukur?” Kita bisa membayangkan, betapa berat ujian yang dihadapi hamba Allah tersebut, buta, lumpuh dan ditimpa penyakit kusta, dikucilkan dari pergaulan masyarakat, tapi mengapa ia mampu bersyukur, dan apa yang ia syukuri? Dari jawabannya kita tahu, ternyata ia mensyukuri apa yang diberikan Allah dalam hatinya, yang banyak tidak diberikan pada orang lain, yaitu ma’rifat kepada Allah. “Dengan ma’rifat kepada Allah lah aku bisa menyukuri apa yang ada pada diriku,” ujarnya. Nabi Isa ‘Alaihissalam pun membenarkan perkataannya, sehingga Nabi Isa ‘Alaihissalam berkenan menyentuh orang tersbut. Dengan izin Allah, hamba Allah itu sembuh dan menjadi manusia yang tampan dan pengikut nabi Isa Haderi Idmukha
6
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
‘Alaihissalam yang setia dalam berdakwah. Ajaib, memang ajaib. Bagi orang beriman, semua adalah kebaikan, ketika ia diberi nikmat ia bersyukur itulah kebaikan baginya, dan ketika ditimpa kesusahan, iapun bersabar, itulah kebaikan baginya. Andai, seminggu atau sehari saja kita merasakan tuli dan kebutaan, betapa susah dan gelapnya hidup ini. Kita akan merindukan indahnya cuaca pagi, indahnya pemandangan, merdunya kicauan burung, alunan musik dan suara tangisan bayi, indah dan mesranya rayuan kekasih. Lalu bagaimana dengan mereka yang sejak lahir mengalami hal yang sedemikian? Lantas apakah harus mengumpat bahwa Tuhan tidak adil, dan terus menyalahkan diri sendiri? Tidak, Allah Maha Adil menciptakan makhluNya. Bukankah segala musibah atau ujian berupa kesusahan, termasuk ujian terkecil seperti tertusuk duri, adalah penghapus dosa. Bersyukur kita diciptakan Allah tanpa cacat. Namun, janganlah berputus asa lantaran cacat yang kita sandang. Jangan sampai dengan ujian sedikit saja kita sudah ingin mengakhiri hidup ini, dan menuduh Tuhan tidak adil. Syukuri nikmat yang ada, hargailah kesempatan hidup yang diberikan Allah kepada kita. Hidup ini memang ujian. Kalau kita benar dalam mengambil sikap, tentunya akan berbuah kebahagian, dan bila salah, kita akan menuai kesengsaraan. Helen Keller seorang yang buta dan tuli, ia tidak menyerah dengan keadaan. Ia sadar bahwa dirinya buta dan tuli, dan disadari betul itulah yang sudah diberikan Tuhan padanya, lantas apakah dengan begitu ia tidak mampu berbuat dan memberikan manfaat untuk diri dan orang lain? Tidak, ia menggali potensi dirinya, bahwa ia masih diberikan kemampuan berbicara, ia tidak menyerah dengan keadaan, ia berusaha menjadikan dirinya bermanfaat buat orang lain, ia pun menjadi motivator bagi orang yang senasib dengannya. Membangkitkan semangat hidup dirinya dan orang lain, dan ia mayakinkan dirinya dan orang-orang yang senasib bahwa mereka mampu berbuat dan bukan menjadi beban orang Haderi Idmukha
7
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
lain. Halnya dengan kita yang diberi kesempurnaan jasmani, ketika ditimpa suatu kesusahan hidup, lantas buru-buru ingin mengakhiri hidup. Lalu apa kurangnya diri kita dibanding dengan Helen Keller? Adakah kesengsaraan yang kita alami melebihi apa yang menimpa hamba Allah di zaman Nabi Isa ‘Alaihissalam itu? Kita bisa melihat, mendengar, bisa bicara, bisa berjalan, bahkan diberikan harta yang berlimpah, lalu mengapa semuanya tidak bisa mengusir kegundahan? Ternyata ujian tidak hanya berupa kesusahan, kesenangan pun adalah ujian Tuhan. Salah menyikapi kesenangan justru berujung dengan kesusahan dan kesengsaraan berkepanjangan. Banyak kasus orang yang bunuh diri, padahal dilihat dari penghidupan materi, tidak kekurangan bahkan berlimpah, lalu mengapa hal itu bisa terjadi? Salah dalam mengambil sikaplah jawabannya. Ketika diberi kesenangan, lupa daratan, lupa bersyukur. Kelebihan harta digunakan untuk berfoya-foya, dan harta lahiriyah ternyata tidak membuatnya mendekat kepada Tuhan, bahkan menjauhkan dirinya dari Tuhan. Itulah bala terbesar dalam hidup, harta kesenangan dunia membuat dirinya celaka dan menanggung kesengsaraan yang berkekalan. Dengan mengenal siapa pencipta kitalah yang akan membawa kepada pengambilan sikap yang benar, sehingga ketika kita diberi nikmat bisa bersyukur, dan ketika ditimpa kesusahan bisa bersabar, sehingga dalam kesusahan kita pun bersyukur karena dengan kesusahan itu Allah mempersiapkan ampunan, yang tidak didapat dengan cara ibadah yang lain. Wallahua`lam.
Haderi Idmukha
8
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
Hidup Lebih Bermakna Waktu terus bergulir, detik menjadi menit, menit menjadi jam. Hari menjadi minggu, minggu berganti bulan, dan bulan pun berganti tahun, dan waktu pun terus berputar, tak pernah berhenti. Usia pun terus bertambah, seiring perputaran tahun. Namun, pada hakikatnya umur tidaklah bertambah, malah semakin berkurang menuju ajal yang sudah ditentukan. Namun, kita pun tidak pernah diberitahu kapan ajal kita akan datang. Dan biarlah tetap menjadi rahasia Allah. Dengan begitu, ada hikmah agar manusia bisa membaca dan belajar dari masa-masa yang sudah dilewati. Dan berusaha memperbaiki diri di masa mendatang. Begitulah ajal dirahasiakan agar manusia tidak terjebak pada ketakutan, sehingga dunia ini terus berwarna. Andai ajal dibukakan untuk semua orang, mungkin tidak ada yang bersemangat berdagang, bekerja, jalanan akan sepi, semua orang akan merenungi dirinya, semua orang akan menyibukkan dirinya beramal di atas sajadah. Itulah di antara hikmahnya mengapa ajal dirahasiakan. Agar kita terus bersemangat menjalani hidup ini. Namun, masih sangat kita sayangkan, dengan dirahasiakannya ajal itu justru membuat orang lupa diri, seolah hidup ini tidak akan pernah berakhir. Pergantian tahun bukannya dijadikan ajang untuk merenungi kehidupan yang sudah dijalani, tetapi justru dijadikan ajang berfoya-foya dan perbuatan mubadzir. Lihat saja ketika pergantian tahun Masehi, pesta kembang api menghabiskan dana yang tidak sedikit. Apa positifnya? Barangkali hanya sekadar hiburan sesaat agar nafsu terpuaskan. Begitukah Islam mengajarkan merayakan pergantian tahun? Kalau pergantian tahun Hijriyah mengadopsi cara-cara pergantian tahun Masehi, seperti pesta kembang api, sungguh sangat naïf. Islam tidak
Haderi Idmukha
9
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
mengajarkan kemubadziran. Islam mengajarkan agar kita merenung. Kita disunnahkan puasa, dan memperbanyak amal ketika di akhir tahun dan di awal tahun, agar kehidupan kita akan lebih bermakna di masa yang akan datang. Kebermaknaan itulah yang perlu kita apungkan dalam pergantian tahun Hijriyah tahun ini. Mari kita tanya diri masing-masing, apakah dengan pesta kembang api itu membuat hidup kita akan lebih bermakna? Atau tanyakan hati nurani kita bermakna positifkah sudah yang kita lakukan? Kalau tidak menurut hati nurani, lebih baik kita tinggalkan. Semoga dengan renungan seperti itu, pergantian tahun Hijriyah tahun ini akan lebih bermakna bagi kita. Selamat tahun baru 1433 H.
Mengambil Tuntunan dari Tontonan Menonton sinetron yang ditayangkan RCTI, semisal “Anugerah”, tokoh utamanya Nabila dan Fandi. Sebagai tokoh sentral sepertinya banyak derita yang menerpa Nabila. Sampai saat ini, cinta Nabila dan Fandi belum bisa bersatu ke jenjang pernikahan. Ada saja halang rintangnya. Dari Alexa, Herman, dari ayahnya sendiri, dari Tante Hera, ibu tirinya Fandi. Akankah Nabila dan Fandi akan bisa bersatu? Penasaran? Terus ikuti sinetronnya! Begitu pula dengan sinetron “Putri yang Tertukar” dengan tokoh utama Amira, sampai saat ini cintanya dengan Rizki belum bisa bersatu. Ada saja penghalang cinta mereka, baik dari orang yang dendam maupun orang yang dengki kepadanya. Entah sudah episode ke berapa sinetron ini juga belum berakhir. Ada rasa bosan juga nih ngikutinya, karena kelamaan, tidak habis-habis, ada saja cerita yang dimunculkan. Tapi mungkin itulah kelebihan penulis naskah ceritanya, bebas berkreasi. Kalau ditulis terus tanpa bermaksud mengakhiri cerita, tentu sinetron itupun akan terus
Haderi Idmukha
10
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
berlanjut. Begitulah hak penulis. Mencermati dua sinetron ini, kita dapat mengambil pelajaran, paling tidak ada pesan yang terselip yang ingin disampaikan. Atau paling tidak kita bisa menangkap pesan itu, walau berbeda dari tujuan pembuatan sinetron itu sendiri, setidaknya ada sisi posistif yang bisa kita jadikan pelajaran untuk kita renungkan, bukan hanya sekadar hiburan, atau mengisi kekosongan waktu saja. Di antara pesan yang bisa kita renungkan, bahwasanya kehidupan tidak sunyi dari cobaan. Apakah dengan cobaan itu kita bisa bertahan, mampu bersabar dan berhasil lulus menghadapi ujian itu? Yang bersabar dan terus berusaha mengatasi kesulitan itu, pastinya akan mendapat kegembiraan, karena setiap ada kesusahan di situ pasti ada kemudahan. Dunia tidak luput dari manusia-manusia yang bersifat dengki dan dendam, sehingga ia pun terus berusaha menyakiti musuh-musuhnya. Dia akan mengakak tersenang ketika melihat musuhnya berkalang kesusahan. Dan ia akan sangat benci ketika melihat musuhnya sedikit saja mendapat kenikmatan dan kesuksesan. Ia pun kasak-kusuk mencari cara bagaimana menghalangi musuhnya mendapatkan kebahagiaan. Pikiran dan tenaganya terus diperas untuk menjatuhkan lawannya. Segala cara ditempuhnya, dari kata-kata cibiran, kata ancaman, sampai pada fitnah. Ia pun tak segan mengeluarkan uang yang banyak untuk membayar orang lain demi menuntaskan dendam dan rasa dengkinya. Begitulah, sinetron mengangkat sebagian sisi kehidupan manusia dengan berbagai corak ragamnya. Antara kebaikan dan keburukan akan terus berlanjut dan saling berperang sampai kehidupan ini berakhir. Siapakah pemenangnya? Kebaikan? Atau Keburukan? Atau kita berada dipihak mana? Renungkanlah!
Haderi Idmukha
11
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
Menyambut Kegembiraan Keberhasilan dalam menjalankan ibadah puasa patut dirayakan, dan kita sambut dengan kegembiraan. Gembira karena kita berhasil menjalankan perintah Allah dengan baik. Gembira karena memandang karunia-karunia Allah yang diberikan kepada kita. Gembira karena meyakini janji-janji Allah bagi yang berhasil mengisi Ramadhan dengan berbagai macam ibadah. Gembira karena kita akan menyandang gelar Fitrah. Menurut Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam, ada dua kegembiraan yang akan diperoleh orang yang berpuasa, yaitu kegembiraan saat ia berbuka puasa/hari lebaran dan kegembiraan saat bertemu dengan Tuhannya. Menyikapi kegembiraan ini hendaknya jangan sampai terjebak pada hal-hal yang justru mengurangi kesucian atau fitrah yang kita sandang. Misalnya dengan melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat bahkan terkesan mubadzir, seperti merayakan hari raya fitrah dengan membunyikan petasan, membakar kembang api, yang mungkin sisi positifnya hanya sebagai hiburan bagi anak-anak kecil. Makan dan minum berlebihan, seolah sebagai balas dendam karena selama satu bulan makan dan minum tidak bebas. Menyinggung soal sikap konsumtif menjelang lebaran, selama dalam batas kewajaran, tidak lah dipersoalkan. Masih wajar kalau orang tua menyenangkan anaknya dengan membelikan pakaian baru sesuai dengan kemampuan, bahkan memakai pakaian baru adalah sesuatu yang baik. Masih wajar kalau kita merayakan lebaran dengan saling memberi atau berbagi aneka makanan atau kue kepada tetangga, sambil diiringi ucapan selamat dan saling memaafkan. Yang tidak wajar, kalau dalam berbelanja keperluan lebaran terkesan dipaksakan sampai pinjam uang (berutang) pada orang lain. Dan yang paling tidak wajar, kalau kegembiraan itu diwujudkan dengan
Haderi Idmukha
12
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
melanggar hukum Allah dengan pesta minuman keras. Teringat cerita khalifah Sayyidina Umar ra yang mengurungkan niatnya berutang ke baitul maal. Waktu itu anaknya datang menangis ingin dibelikan baju baru. Anaknya menangis karena habis diejek temantemannya karena memakai baju tambalan. Untuk itu beliau harus berutang ke baitul maal dan berjanji akan mengembalikan pinjaman dengan memotong gaji bulan depan. Namun, dijawab oleh bendahara dengan pertanyaan “Apakah Tuan yakin umur Tuan akan sampai bulan depan?” Mendengar pertanyaan itu Sayyidina Umar ra menangis dan urung membelikan pakain baru untuk anaknya. Semoga puasa dan ibadah kita semua diterima Allah SWT, dan mendapat titel fitrah kesucian. Dan kesan Ramadhan sebagai bulan pengendalian diri akan terus berlanjut di bulan-bulan berikutnya. Amin.
Introspeksi Diri Tak seorangpun mampu melawan Kuasa dan Kehendak Allah. Kalau Allah menghendaki sesuatu, jadi! maka terjadilah. Bencana alam pun terjadi, mulai bencana banjir di Wasior, tsunami di Mentawai, dan bencana gunung merapi di Yogyakarta. Musibah beruntun itu tidak sedikit memakan korban, baik jiwa, harta dan tempat tinggal. Dan tidak sedikit pula masyarakat yang merasakan dampaknya, dari segi kesehatan, ekonomi, rasa takut dan trauma. Mencermati peristiwa tersebut, ada sebagian kalangan yang menyorot dari segi ilmiah dan ada juga dari sisi spiritualitas. Dalam hal ini kita ambil sisi hikmah dari kedua pandangan tersebut. Kalau mencermati dari segi ilmiah, berarti menghajatkan kepada
Haderi Idmukha
13
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
semua komponen bangsa ini untuk meberdayakan ilmu pengetahuan dan teknologi sekaligus menguasainya untuk mengantisipasi bencana yang akan datang, karena katanya negara ini cecara geografis memang rawan bencana. Mencermati dari sisi spiritualitas, menuntut kita semua untuk introspeksi, apa gerangan kesalahan bangsa ini, sehingga Allah menimpakan musibah yang beruntun? Apakah bangsa ini memang sengaja mengundang kemurkaan Allah? Setiap musibah, adakalanya sebagai ujian bagi orang beriman dan saleh, ada kalanya sebagai teguran, agar kita semua kembali ke jalan Allah, ada kalanya sebagai azab dari Allah. Semua itu menunjukkan kemahakuasaan dan qahharnya Allah, dan sekaligus menunjukkan Maha Pengasih dan Penyayangnya Allah kepada hambaNya. Dan menunjukkan bahwa kita hambaNya yang begitu lemah dan selalu berhajat kepada Allah. Allah yang menimpakan musibah sebenarnya sudah memberikan solusi, namun, mungkin kita sudah melupakannya. Apakah itu? Istighfar. Ya, Indonesia harus beristighfar. Simaklah Firman Allah di bawah ini, “Tetapi Allah tidak akan menghukum mereka, selama engkau (Muhammad) berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan menghukum mereka, sedang mereka (masih) memohon ampunan”. (Q.S Al Anfal :33)
Investasi Akhirat Kecenderungan manusia selalu ingin menambah harta kekayaan. Ia berpikir, bagaimana caranya menambah penghasilan? Bagaimana usahanya bisa maju? Apa yang harus ditempuh untuk memperluas usaha? Siapa saja yang harus dihubungi untuk menunjang usahanya? Kemana saja barang atau jasanya harus dipasarkan? Dan berbagai pikiran lainnya demi Haderi Idmukha
14
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
menambah harta yang ia miliki. Kecenderungan seperti ini yang dimanfaatkan pihak tertentu (di luar jalur perbankan) dengan memberikan tawaran-tawaran keuntungan yang besar. Orang yang punya modal mau menginvestasikan uangnya. Bagi yang tidak punya uang, ia rela pinjam di Bank, atau jual persawahan dan lain sebagainya untuk berinvestasi karena mengingat keuntungan yang dijanjikan tadi. Ketika keuntungan sebagaimana yang dijanjikan sudah dinikmati dan mengalir dengan lancar. Nafsu terus memanggil untuk menambah modal yang sudah ditanam. Bahkan, terus berusaha untuk menarik simpati teman-teman yang lain untuk ikut berinvestasi. Tiba pada giliran, keuntungan yang selama ini diterima mulai macet. Para pemodal mulai resah, jangan-jangan kita tertipu. Dan pada kenyataannya memang demikian, modal yang ditanam tidak bisa ditarik lagi. Nasi sudah jadi bubur. Inilah nasib yang menimpa para investor kasus Vousher dan Lihan. Cukup sudah kasus Vousher dan Lihan menjadi pelajaran bagi kita semua, marilah kita syukuri harta yang ada, nafkahkan di jalan Allah agar mendapatkan keberkahan di dunia dan balasan yang besar di akhirat. Berusahalah secara wajar, hilangkan dari pikiran kita, cara mendapatkan kekayaan secara pintas (menipu), karena urusan harta muka-belakang ditanya, awalnya ditanya, darimana harta didapat? Dan belakangnya ditanya, kemana harta dibelanjakan? Dan berhati-hatilah terhadap tawaran-tawaran yang tidak wajar. Oleh karena itu, mari kita menginvestasikan harta untuk mendapatkan keuntungan yang tak akan pernah rugi, yaitu investasi akhirat. Sebagaimana firman Allah, “Sesungguhnya orang-orang yang membaca Kitab Allah, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan harta yang Kami berikan secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan (berinvestasi di jalan Allah), mereka itulah orang-orang yang mengharapkan perdagangan yang tak akan pernah rugi.
Haderi Idmukha
15
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
~2~ Celoteh tentang Kesehatan
Haderi Idmukha
16
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
Menyoal Layanan Publik Rumah Sakit Memposisikan diri sebagai pelayan publik (pamong), bagi sebagian orang seakan menjadi suatu beban, bahkan dianggap menghinakan diri, merendahkan harga diri. Apabila seorang yang bekerja di Instansi pemerintah, atau menduduki suatu jabatan seolah dia yang harus dilayani, dihormati dan disanjung (pangrih). Oleh karena itu jika ada yang berurusan dengannya, orang lain harus mengiba padanya, menghormat padanya, seolah terlalu mahal harga senyuman, dan seolah akan turun harga dirinya jika dia yang menyapa duluan. Kata-kata yang keluar dari mulutnya adalah kata-kata ketus dan pedas didengar. Kalau demikian adanya, bukannya kemuliaan dan penghormatan yang ia dapat, tapi rasa benci yang justru menurunkan harga dirinya sendiri. Lalu apa susahnya kalau kita memposisikan diri sebagai pamong, pelayan, bukan pangrih. Ketika publik yang mengahajatkan layanan kita, siapapun orangnya, yang kayakah, yang miskinkah, orang desa atau orang kotakah, orang berpendidikan, atau orang yang bodoh sekalipun, dengan senyum si pamong akan lembut berkata, “ Pak, Bu, apa yang bisa saya bantu?” Si Publik pun mengutarakan maksudnya, begini, begitu, tanpa rasa beban. Lalu si Pamong pun melayani dengan sigap seolah melayani rajanya sendiri. Si Publik lega dan merasa puas, dan beberapa kali mengucapkan terima kasih, dan bahkan mungkin akan mencium tangan si Pamong karena ia sebagai Publik dilayani dan diperlakukan layaknya tamu agung, padahal ia hanya rakyat jelata yang miskin. Mengapa orang bisa memposisikan dirinya sebagai pamong? Karena ia berkeyakinan bahwa bekerja bukan hanya sekadar mencari uang, Ia yakin rezeki Allah yang memberi. Baginya, kerja bukan untuk memuaskan dan menyenangkan hati atasan, tapi ia bekerja untuk mencari ridha Allah, kerja untuk menambah bekal amal, walau sekecil apapun termasuk senyum yang ia berikan pada orang yang datang mengarapkan bantuan dan pertolongannya. Kalau keyakinan seperti ini tertanam dalam jiwa-jiwa yang bekerja Haderi Idmukha
17
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
di Instansi pemerintah maupun perusahaan, bisa dipastikan kinerjanya akan dapat dibanggakan, yang tentunya akan menunjang produktifitas yang tinggi, baik hasil secara fisik maupun hasil dari kepuasan publik yang dilayani. Kita ambil contoh layanan yang tidak bersentuhan langsung dengan publik, ia tidak harus berkomonikasi langsung dengan publik, tapi dampaknya akan berdampak pada publik adalah cleaning service. Pekerjaan ini adalah pekerjaan mulia, jika si pekerja ini menyadari betul bahwa yang ia lakukan adalah bagian dari keimanan, dan apa yang ia lakukan adalah bagian dari ibadah, dan hasilnya akan dirasakan dan dinikmati orang lain. Jika ia melakukannya dengan kesadaran yang demikian, bekerja dengan niat ibadah, maka ia akan mendapatkan pahala pekerjaannya, dan juga pahala lantaran menyenangkan dan membuat orang lain merasa nyaman. Kalau kita meneliti kecil-kecilan, mengapa keadaan WC atau kamar mandi di rumah sakit, misalnya, ada yang mampet. Ternyata penyebabnya karena selokan pembuangan air limbah yang jarang dibersihkan, sehingga selokan yang ada menimbulkan bau yang kurang sedap. Lalu apakah tugas cleaning service hanya sebatas mengepel lantai saja, tidak sampai pada tugas membersihkan selokan. Kalau memang demikian, solusinya harus mencari tenaga khusus lagi yang khusus memperhatikan kamar mandi dan WC serta selokan yang ada di rumah sakit tersebut, untuk hasil layanan publik yang sempurna. Hal itu baru layanan kebersihan, lalu bagaimana dengan layanan perawat dan dokter serta kru rumah sakit lainnya? Tentu saja ini berkaitan dengan karakter diri masing-masing. Layanan publik di rumah sakit, hampir bisa dirasakan oleh mereka yang menggunakan askeskin atau pegawai yang menggunakan askes, kurang mendapat respon yang menyenangkan. Walau demikian bukan berarti layanan publik yang ada di rumah sakit harus menyerah dengan karakter yang kurang baik, sehingga menurunkan kinerja dan melemahkan hasil layanan yang diharapkan. Oleh Haderi Idmukha
18
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
karena itu karakter pamong yang bekerja secara ikhlas dan didasari untuk ibadah perlu digalakkan. Untuk menggalakkannya, harus dimulai dari pimpinannya sebagai teladan, bahkan bisa dijadikan sebagai program inti dari layanan publik yang ada di rumah sakit. Tidak hanya rumah sakit, instansi pemerintah lainnya pun harus memperhatikan hal demikian, kalau memang berniat dan berkeinginan memperbaiki kinerja layanan demi kepuasan masyarakat. Mulai dari pemerintah daerah sampai instansi di bawahnya. Namun, instansi rumah sakit nampaknya cukup mewakili instansi layanan publik yang lain, karena instansi inilah yang sangat banyak bersentuhan dengan masyarakat. Mari kita kembali pada karakter bangsa kita, karakter katimuran, karakter yang murah senyum, dan suka melayani orang lain seperti melayani diri sendiri. semoga layanan publik, ke depan akan lebih baik, amin.
Pengalaman Pertama Bermalam di Rumah Sakit Ahad, suhu badan anak kami Khairatunnisa terasa panas. Kami beranggapan terkilir lantaran terjatuh. Ternyata memang benar. Hari Sabtu, kata kakaknya, Muhammad Radhi, adik Nisa terjatuh dari sepeda. Gimana ceritanya? Biasanya Nisa main sepeda sendirian saja, tanpa membonceng kakaknya. Rupanya waktu itu kakaknya Muhammad Radhi ikut membonceng di belakang. Namanya saja anak-anak suka bermain, Radhi mendorong dengan kakinya begitu kencang sehingga adiknya tidak punya keseimbangan, dan akhirnya jatuh ke lantai. Setelah mengetahui bahwa Nisa terjatuh seperti itu dari
Haderi Idmukha
19
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
kakaknya, langsung saja dibawa ke tukang pijat. Benar saja, bahu kanan dan punggung sebalah kanan terkilir. Biasanya setelah diurut atau dipijat dan diberi minum paracetamol sirup suhu badannya akan dingin, normal kembali, tapi ternyata tidak ada perubahan. Hari Seninnya dibawa lagi ke tukang pijat, ternyata masih ada yang tertinggal, yaitu pada bagian leher sebelah kanan. Dirasa sudah cukup dan kemungkinan tidak ada lagi yang tertinggal, sambil diberikan obat penurun panas dan kompres demam kami berharap panasnya bisa turun. Rupanya sampai hari Rabu panasnya belum juga sembuh, dan ditambah dengan sembelit. Sorenya langsung dibawa ke rumah mantri Apar untuk berobat. Nisa diberi puyer yang langsung dicampur ke dalam botol sirup. “Sepulang nanti, langsung saja diminumkan obatnya, satu sendok makan, dan jangan lupa sebelumnya dikocok dulu,” kata mantri. Sebelumnya tidak ada komentar, apa nama penyakitnya, sang mantri setelah memeriksa langsung saja meracik obat untuk diberikan pada Nisa. Setelah tiba di rumah langsung saja obat itu diminumkan kepada Nisa. Oeek, obat yang diminum Nisa langsung dimuntahkannya. Rupanya ia merasakan pahitnya obat tersebut. Akhirnya Nisa jera alias trauma minum obat tersebut. Ya bagaimana lagi ya caranya, susahnya memberikan minum obat pada anak kecil. Kalau begitu besok kita bawa saja ke puskesmas, kata isteri saya. Keesokan harinya, tepatnya hari Kamis, kami membawa Nisa yang masih berumur dua tahun sepuluh bulan itu ke puskesmas Sungai Malang. Puskesmas Sungai Malang ini termasuk puskesmas percontohan di kota Amuntai, yang pelayanannya bisa diandalkan dan memuaskan. Setibanya di sana, saya langsung menyerahkan kartu berobat dan membayar uang administrasi dua ribu rupiah. Langsung saja setelah pengadministrasian selesai, Nisa kami bawa ke poli anak. Nisa pun diperiksa, ditimbang berat badannya, sepuluh setengah kilo. Terjadi dialog untuk mengetahui waktu berlangsungnya panas, ditanyakan bagaimana makannya, kemudian ditanyakan pula bagaimana BABnya. Setelah dilakukan pencatatan jejak kasus pasien, kami diberikan resep untuk diserahkan pada petugas apotek. Setelah menunggu beberapa lama, obat yang berupa puyer pun Haderi Idmukha
20
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
diserahkan pada kami lengkap dengan petunjuk cara meminumnya yaitu tiga kali sehari. Akhirnya kami pulang. Setiba di rumah, langsung saja obat diberikan pada Nisa. Bagaimana caranya? Nisa begitu shock kalau meminum obat yang pahit. Solusinya puyer dicampur dengan Sirup Marjan, supaya terasa manis, alhamdulillah berhasil meminumkannya, tanpa dimuntahkan lagi. Obat pun terus diberikan sampai hanya tersisa satu bungkus puyer. Panasnya pun mulai berangsur turun. Namun, Nisa masih mengeluhkan sakit perut dan kepala. Kalau mau tidur ia meminta supaya perutnya dipegangi. Dan tinjanya agak kecoklatan, padahal tidak makan coklat. Ada apa lagi nih, kok ada keluhan baru? Ambil keputusan hari ini Senin, 26 September 2011, saya kembali membawa Nisa ke Puskesmas. Ternyata setelah dicek panasnya masih tinggi, padahal menurut perasaan kita suhu badannya sudah tidak panas lagi. Pihak puskesmas langsung memberikan surat rujukan ke Rumah sakit. Saya menelepon ibunya untuk memberitahukan bahwa Nisa dirujuk ke rumah sakit. Tiba di rumah sakit, kami langsung membuat kartu berobat dan menyerahkan surat rujukan dari puskesmas, serta membayar uang administrasi empat ribu rupiah. Surat rujukan dan blangko andiministrasi pun langsung kita bawa ke poli anak. Cukup lama juga menunggu, sudah jam sembilan dokternya belum datang di ruangan poli anak, mungkin masih menangani pasien yang lain atau ada urusan yang lain lagi, saya kurang tahu, yang jelas kami yang paling lama menunggu, karena kami yang pertama datang. Beberapa menit kemudian dokternya pun muncul, rupanya beliau sebetulnya sudah datang, namun, sebelumnya harus memeriksa pasien anak. Dengan bekal surat rujukan tadi dan sedikit dialog dengan dokter, anak kami disarankan untuk menjalani rawat inap, karena anak Bapak ini diduga terserang penyakit tipes. Ya, baiklah kalau begitu. Dokter menuliskan resep obat, dan selanjutnya kami disuruh menuju ruang inap untuk pasien anak-anak. Setelah menyerahkan berkas tadi kepada petugas di ruang jaga pasien anak, Nisa langsung diberikan infus. Di ruang tindakan, mamanya tidak berani melihat pemasangan infus dan pengambilan Haderi Idmukha
21
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
sampel darah. Selanjutnya, saya disuruh membawa sampel darah ke ruang laboraturium dan minta status ke ruang UGD. Yaps, langsung saja berangkat ke labor, sebelum hasil labnya diketahui, saya menuju ruang UGD untuk meminta status. Setiba di sana, ditanya, mana surat pengantarnya, weleh-weleh, terpaksa harus balik lagi ke ruang jaga, lumayan juga jaraknya, cukup bikin ngos-ngosan yang punya penyakit asma. Setelah minta surat pengantar yang memang tidak diserahkan pihak yang jaga tadi, saya kembali ke ruang UGD, nah baru diberi. Apa sih status? Soalnya baru pertama sih mengurus rawat inap. Oh rupanya map yang berisi rekam jejak kasus mengenai penyakit pasien dan obat yang diberikan serta administrasi lainnya. Setelah mendapatkan status yang dimaksud, saya kembali menuju ruang inap, sebelumnya singgah dulu di ruang lab untuk mengambil hasilnya, rupanya belum selesai, menunggu sebentar, akhirnya saya dipanggil untuk menyelesaikan uang administrasi lebih dahulu. Saya pun menerima kwitansi dengan angka 67.500 yang harus saya selesaikan di ruang loket pembayaran, tempatnya berseberangan dengan lab, untung saja jaraknya tidak jauh. Ketika menuju loket tersebut, sudah ada tiga orang yang mengantri, saya langsung menyerahkan kwitansi dan uang seratus ribu, dan duduk di kursi yang sudah disediakan bersama mereka yang lain. Waktu itulah saya mendengar keluhan dari Bapak yang duduk di samping saya, petugasnya katanya terkesan lamban. Saya hanya senyum-senyum saja, ih ternyata nama anak saya yang dipanggil duluan, sementara yang lain pada melongo, aneh juga ya. Petugas menyebutkan besaran uang yang harus saya bayar, lalu kata saya duitnya sudah saya serahkan tadi seratus ribu. Oh iya katanya, lalu memencet kalkulator untuk menghitung kembaliannya. Uang kembalian dan dua halaman kwitansi pun saya terima, satu untuk saya simpan dan satunya lagi diserahkan pada petugas lab. Saya tidak tahu lagi apa yang akan dikatakan Bapak tadi pada saya, mungkin ini keberuntungan bagi saya. Setelah menyerahkan bukti pembayaran, hasil lab pun saya
Haderi Idmukha
22
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
terima tanpa penjelasan apa-apa dari pihak lab. Terimakasih Bu. Saya melanjutkan langkah menuju ruang jaga pasien anak, dan menyerahkan hasil lab dan status yang saya bawa. Ada sedikit penjelasan dari petugas tentang hasil lab, katanya negatif Pak, tapi kemungkinan negatif ini dikarenakan sebelumnya sudah pernah berobat dan minum antibiotik. Oh, begitu. Setelah keluar ruangan, saya dipanggil lagi untuk dimintai keterangan nama pasien, umur, alamat. Weleh-weleh, padahal itu sudah ada di status. Setelah selesai menjawab pertanyaan, saya langsung menuju ruang inap anak saya, tepatnya di ruang kelas II no 2, tidak jauh dari ruang jaga para suster. Setibanya di ruang itu, anak saya langsung menangis minta gendong, tidak mau sama mamanya. Memang si bungsu ini akrab sama ayahnya. Waktu terus bergulir, istri saya harus pulang ke rumah untuk menyiapkan barang keperluan menginap di rumah sakit, sekaligus sebelum ke rumah mampir dulu ke apotek Seri Mulia di samping kantor pos Amuntai untuk menebus obat. Oo, Iya, mengenai ruang inap yang kami tempati, maklum saja, namanya saja kelas II, fasilitasnya tentu saja tidak selengkap kelas I, apalagi kelas VIP. Syukur alhamdulillah di ruangan itu ada dua dipan, dua lemari menyimpan makanan, satu WC yang airnya mengalir baik. Namun, sedikit ada yang mengganjal, punya satu kipas angin, tapi tidak berfungsi, terpaksa deh, memakai kipas angin yang digerakkan dengan tangan sendiri, hehehe. Anak saya sekamar dengan pasien muntaber yang berumur empat bulan yang berasal dari Lampihung kab. Balangan. Mereka menginap sudah dua malam. Semua ruangan pasien anak ini penuh. Mungkin sekarang lagi musim penyakit.
Haderi Idmukha
23
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
Salut Buat Pak Direktur Hari kedua rawat inap anak saya, Khairatunnisa, Selasa 27 September 2011, terasa semakin rawan. Mengapa? Hari pertama saja, beberapa jam setelah masuk kamar rawat inap, terdengar di kamar sebelah jerit tangis bayi. Sang ibu sangat cemas melihat anaknya yang berumur lima bulan berubah membiru lantaran sesak nafas. Ibu itu menangis memeluk anaknya, tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Tolong, panggilkan suster, perawat!... Perawat datang memeriksa kondisi sang bayi. Sang bayi harus mendapat asupan oksigen. Wah, ternyata oksigennya habis. Sementara ibu sang bayi terus berada dalam kecemasan. Para perawat sibuk mencarikan di mana tabung oksigen yang masih berisi. Akhirnya ketemu juga, alhamdulillah sang bayi masih bisa terselamatkan. Kawan sekamar, hari Selasa itu sudah tidak sabar lagi untuk diizinkan membawa pulang anaknya. Ternyata belum diizinkan oleh dokter. Namun, ia tetap ngotot. Ya, apa boleh buat. Semoga saja di rumah bisa dirawat dan bisa sembuh, amin. Hari kedua ini, perawat mengecek suhu tubuh Nisa sudah normal, yaitu 36 derajat Celcius dan perutnya sudah tidak terasa sakit. Sekitar jam 9 dokter memeriksa kondisi Nisa, tidak ada komentar dari beliau, berbicara pun tidak. Mungkin karakter beliau seperti itu. Namun, dokter masih memberikan resep tambahan untuk ditebus di hari yang kedua ini. Pada hari pertama obat yang ditebus Rp. 285.000, dan di hari kedua Rp. 195.000. Menjelang zuhur, saya menuju mushalla Assyifa komplek Rumah sakit. Kami shalat Zuhur berjama’ah. Selanjutnya sang imam menyampaikan ta`lim. Beliau membahas tentang taqwa. Artinya menurut beliau takut. Takut ini ada tiga istilah yang ditemukan dalam Al Qur`an. Yang pertama, taqwa. Yang kedua khauf, dan yang ketiga musfiqun.
Haderi Idmukha
24
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
Saya terus menyimak pembicaraan beliau. Taqwa, dalam artian takut kepada Allah karena mengingat kebesaran Allah. Ini yang harus kita masukkan dalam hati kita, kata beliau. Kata beliau tak mungkin dalam hati kita ada dua rasa takut. Apabila orang itu takut kepada Allah, ia tidak akan takut pada manusia. Apabila takut pada manusia, ia akan berani pada Allah. Takut yang kedua, disebut khauf. Menurut beliau khauf ini berkaitan erat dengan rasa takut kalau dalam beramal tidak diterima oleh Allah, selanjutnya takutnya tidak diterima amal itu akan melahirkan musfiqun, yaitu takut dengan siksa Allah. Kita bekerja adalah untuk mengumpulkan amal, kata beliau. Makanya, baik sebagai perawat, dokter dan petugas Rumah sakit lainnya, hendaknya orientasi kita adalah untuk memperbanyak amal ibadah. Kalau dapat gaji atau honor itu adalah bonus di dunia. Murah senyum, melayani pasien dengan sungguh-sungguh, semua itu dilakukan atas dasar takut pada Allah, dalam rangka ibadah kepada Allah. Semuanya bukan untuk orang lain, tapi untuk diri kita sendiri. Kalau kita sudah memiliki tiga rasa takut itu, kita akan mendapat keberuntungan atau kemenangan. Keberuntungan dan kemenangan itu bukan untuk diri orang lain, tapi untuk diri kita sendiri. Al Qur`an menggambarkan dua istilah tentang keberuntungan ini. Pertama, Falah, yaitu orang yang beruntung mendapatkan ganjaran pahala di akhirat dan mendapat balasan surga. Yang kedua, faizun, yaitu keberuntungan, atau kemenangan terhindarnya dari marabahaya di dunia. Salut buat beliau yang menyampaikan tausiyah. Penasaran, siapa beliau? Setelah bubar, saya bertanya pada kenalan saya yang ada di rumah sakit ini, siapa beliau? Katanya, beliau adalah Direktur Rumah sakit ini. Mendengar itu, bertambah kekaguman saya. Langsung saja setelah beliau keluar dari mushalla saya hampiri dan saya utarakan kekaguman pada beliau. “Salut buat Bapak,” kata saya. Sambil berjalan, kami berbincang Haderi Idmukha
25
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
dengan penuh keakraban. Selanjutnya kami pun berpisah. Saya berandai, andai saja semua petugas yang ada di rumah sakit ini seperti beliau, tentu para pasien tidak akan banyak mengeluh atas pelayanan rumah sakit, terutama bagi mereka yang menggunakan Askes untuk pegawai negeri, dan askeskin bagi masyarakat miskin. Mereka yang menggunakan fasilitas Askes terkesan dilayani seadanya, bahkan ada saja yang mencak-mencak dan marah. Saya berandai lagi seandainya dia mendengar ceramahnya Pak Direktur, mungkin kesadarannya akan tanggungjawab akan tergugah, yang tentunya akan mendapatkan ganjaran pahala yang besar. Melayani masyarakat miskin dan menyenangkan mereka adalah ladang amal yang luar biasa, jika dibandingkan dengan pelayanan terhadap orang kaya. Namun semua itu terpulang memang pada karakter masing-masing dan keikhlasan kita. Saya teringat dengan kakak ipar saya yang rawat inap di rumah sakit Banjarmasin, lantaran sakit kencing manis yang beliau derita. Karena beliau menggunakan Askes, ternyata beliau mendapat pelayanan kurang sopan, seolah diperlambat kalau mengurus apa saja. Akhirnya beliau bamamai, memarahi petugas tersebut. “Saya ini berobat bukannya tidak bayar, saya bayar setiap bulan. Setiap bulan gaji saya dipotong, selama hampir dua puluh tahun saya tidak pernah menggunakan askes ini, baru kali ini saya berobat ke rumah sakit.” Terus terang saya sangat mendukung, dengan apa yang Bapak Direktur lakukan. Sayangnya, hal itu masih terbatas pada petugas yang memiliki kesadaran untuk shalat zuhur berjamaah saja. Namun, saya yakin dengan kesan pertama saya ini, beliau tentu memberikan penyadaranpenyadaran semacam itu pada setiap kesempatan yang lain. Sekali lagi salut buat Pak Direktur. Oya, soal anak kami, Alhamdulillah kami bisa diizinkan pulang pada hari ketiga, hari Rabu. Alhamdulillah anak kami sudah disembuhkan oleh Allah.
Haderi Idmukha
26
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
Orang Miskin, Dilarang Sakit? Pengobatan alternatif seperti bekam adalah solusi murah bagi yang tak punya uang, karena tukang bekam tidak memasang target berapa yang harus dibayar oleh pasien. Kalau memasang target bayaran berarti bukan menjalankan sunnah Nabi lagi. Begitu kata Adi saat saya berbekam dengannya. Sejatinya berobat atau hanya sekadar menjaga kesehatan adalah bagian dari ikhtiar yang memang dianjurkan, kalau sakit hendaknya berobat. Ketika berobat, apakah melalui bekam atau meminum obat, perlu diingat bahwa yang menyembuhkan adalah Allah. Ke arah itulah hendaknya pandangan hati kita, karena dengan sehat kita akan lebih mudah beribadah kepada Allah. Mengapa pengobatan cara Rasulullah sangat dianjurkan? Karena menjaga agar tauhid kita tidak tergelincir pada kemusyrikan. Berobat ke dokter saja bisa tergelincir dari ketauhidan, karena lupa pada Tuhan yang Maha Menyembuhkan, seolah dokterlah yang hebat. Apalagi berobat dengan cara-cara yang menyalahi aqidah dan sunnah, seperti berobat ke dukun. Dunia kesehatan dan pengobatan pada dasarnya untuk menolong sesama. Dasar inilah pijakan pengobatan berdasarkan sunnah Rasul. Kalau ada pasien, atau yang minta pertolongan, maka tolongi dulu, soal bayaran itu belakangan. Ingin rasanya setiap rumah sakit seperti ini. Namun kenyataannya, kebanyakan ketika ada pasien yang seharusnya mendapat penanganan secepatnya jadi terlantar karena belum ada yang menjamin biaya administrasinya. Mengedepankan urusan bisnis itulah yang kita rasakan saat ini ketika kita berobat di rumah sakit. Namun, barangkali tidak salahnya kita bermimpi suatu saat ada rumah sakit yang benar-benar bernuansa Sunnah Rasul. Yang dikedepankan adalah menolong sesama, bukan keuntungan finansial yang menjadi prioritas.
Haderi Idmukha
27
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
Saya bingung sendiri, ketika tetangga saya masuk rumah sakit harus menebus obat yang setiap hari berganti, belum habis obat yang pertama diharuskan lagi menebus obat yang lain, sementara obat yang pertama masih banyak dan tidak boleh diminum lagi. Apa ini sebagai bahan uji coba, atau jangan-jangan benar seperti yang dibilang orang sama saya bahwa itu akal-akalan dokter saja sebagai wujud kerjasama dengan apotek, untuk sama-sama diuntungkan. Entahlah. Keuntungan seperti itukah yang lebih dipentingkan, sehingga dengan mudahnya mengorbankan rasa kemanusiaan kita sendiri? Sementara keuntungan akhirat lebih kekal. Sayang seribu sayang. Pengobatan yang seharusnya menjunjung tinggi kemanusiaan untuk menolong sesama harus terkontaminasi dengan keinginan nafsu sesaat yang tak kekal. Barangkali ada yang berkata, wajar saja Pak orang harus memikirkan keuntungan secara finansial, karena untuk mendapatkan gelar dokter atau menjadi perawat dan bisa bekerja di rumah sakit sudah menghabisakan biaya yang tidak sedikit. Begitulah kalau orientasi sudah pada perhitungan untung rugi, bukan untuk ibadah pengabdian kepada Allah. Untuk mendapatkan keuntungan finansial sebanyak-banyaknya, pihak rumah sakit tidak segan-segan menakut-nakuti pasien dan keluarga pasien. Kalau sudah timbul rasa kepanikan, berapa pun biaya akan diusahakan. Kalau bagi orang kaya, mungkin tidak jadi masalah, tinggal mengambilnya lewat ATM, sudah beres urusan. Tapi, bagi si miskin? Mereka harus mengurut dada dulu, kemana mencari uang untuk biayanya. Ada seorang anak kecil yang kecelakaan, kata Adi si tukang bekam. Ia divonis harus secepatnya dioperasi, kalau tidak ia akan kehilangan daya ingat. Biaya operasi tentu saja mahal. Oleh pihak keluarga biaya terlalu berat. Pihak rumah sakit mengajukan pilihan, pilih apakah lebih baik kehilangan uang jutaan rupiah atau harus melihat anak kehilangan akalnya?
Haderi Idmukha
28
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
Untung saja kata Adi, ada teman yang baik hati yang bekerja di rumah sakit itu memberikan solusi. Katanya, suruh anak itu makan jambu merah, kalau ia bisa memakan jambu merah itu dan tidak merasakan sakit ketika memamahnya, berarti tidak ada keluhan pada otaknya, dan bisa saja dibawa pulang. Ternyata benar saja, jambu yang diberikan pada anak itu habis dimakan. Kalau begitu bisa saja dibawa pulang dan tanpa harus memikirkan operasi dengan biaya yang mahal. Ketika sudah pulang itu, memang si anak mengeluhkan sakit di kepalanya, terutama bila ia terkena panas matahari. Solusinya ditawarkanlah penyembuhan dengan cara bekam. Benar saja, ternyata ada penggumpalan darah saja. Dengan bekam, rasa sakit di kepala si anak kecil tadi sudah tidak dirasakan lagi. Begitulah si anak penjaja kue itu bisa sehat dan bisa bermain lagi tanpa keluhan pada kepalanya. Soal biaya, kata Adi tidak dipikirkan, yang penting menolong. Namun, katanya sering ibu sang anak memberikan sekantong plastk kecil kue yang ia jajakan. Begitulah pengobatan cara Rasul, menerima pemberian sesuai kemampuan dan keikhlasan orang yang memberi. Coba saja kita bayangkan, andai saja ibu penjaja kue tadi punya uang banyak, barangkali akan mengambil pilihan mengoperasi anaknya, karena takut sang anak akan gila, mana ada orang tua yang tega melihat anaknya gila. Dan andai saja tidak diberikan solusi oleh teman Adi tadi, sang ibu barangkali akan utang sana utang sini, atau barangkali menggadaikan rumah atau tanah persawahannya, karena didera rasa cemas dan ketakutan terhadap sesuatu yang akan menimpa anaknya. Ya begitulah seolah-olah orang miskin dilarang sakit. Kalau tak mampu membayar biaya rumah sakit, jangan sakit dong! Memangnya sakit bisa ditolak? Memangnya kita yang mengatur? Siapa juga yang mau sakit, ya gak? Tetapi, Orang sakit itu ada hikmahnya juga lho. Supaya ada pekerjaan dokter. Kalau sehat semua lalu apa lagi yang dikerjakan dokter dan pihak rumah sakit? Haderi Idmukha
29
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
Semoga dunia pengobatan bisa kembali pada sunnah Rasul yang lebih mengedepankan pada usaha memberikan pertolongan dalam bingkai kasih sayang dan kemanusiaan, berlandaskan tujuan untuk ibadah kepada Allah. Amin. Wallahua`lam.
Berpantang Saya pernah menderita sinusitis sebelah kiri. Pipi sebelah kiri dekat hidung terasa sakit, sampai pada kepala bagian kiri atas. Kalau sujud waktu shalat, sakitnya minta ampun. Alhamdulillah bisa diobati dengan daun Langgundi. Entah mengapa kalau saya terlalu sering mengkonsumsi Mie instant, ditambah minuman bersoda campur susu dan es, sinusitis yang saya derita kambuh lagi. Tulisan ini bukan bermaksud menjatuhkan suatu produk, tetapi hanya sebagai sarana berbagi pengalaman, bahwa itulah pengalaman saya. Artinya sebagai pelajaran bagi saya sendiri, bahwa saya harus berpantang. Ini berarti boleh jadi pengalaman saya ini tidak berlaku untuk orang lain. Namun, paling tidak kita mendapat hikmah bahwa berpantang adalah salah satu cara termudah untuk menghindari penyakit. Penasaran dengan penyakit yang saya derita, saya berselancar di internet, apa sih sinusitis itu? Seberapa berbahaya penyakit ini dan apa penyebabnya? Saya buka satu diantara beberapa makalah di www.blogdokter.net/2008/01/30/sinusitis/. Ternyata, sinusitis disebabkan oleh virus, bakteri dan jamur. Lalu bagaimana dengan kesimpulan saya yang mengatakan bahwa sinusitis yang saya derita disebabkan oleh makanan atau minuman,
Haderi Idmukha
30
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
terutama mie instant dan minuman energi yang mengandung soda? Kesimpulan saya itu hanya berdasarkan pengalaman apa yang saya rasakan. Apabila terlalu sering mengkonsumsi mie instan atau minuman energi, sinusitis bisa kambuh. Berarti makanan dan minuman itu menjadi pantangan bagi saya. Dan apabila saya langgar ternyata memang penyakit itu datang menimpa saya. Lalu apa hubungannya? Padahal penyebab dasarnya adalah virus, jamur, bakteri? Oh, ternyata virus, jamur dan bakteri penyebab suatu penyakit ini kalau sudah bercokol di tubuh kita, lalu kita mengkonsumsi makanan dan minuman yang banyak mengandung pengawet dan penyedap, maka virus dan bakteri itu akan mudah berkembang karena ia menemukan pemicunya. Setiap saat kita tidak bisa terhindar dari virus, bakteri, dan jamur. Namun, yang bisa kita usahakan adalah mengurangi pemicu berkembangnya kuman penyakit itu dengan menjaga pola makan. Hindari atau kurangi makanan yang mengandung penyedap yang berlebihan, pengawet, dan zat lain yang berbahaya buat kesehatan. Pengalaman saya, sinusitis bisa disembuhkan dengan cara bekam, mengkonsumsi Propolis, dan menghirup air larutan daun Langgundi melalui hidung (gurah hidung), istilah Banjar “Bahihiyutan”. Tiga cara pengobatan tersebut, saya lakukan semuanya. Namun, yang terpenting adalah berpantang.
Jangan Berprasangka Buruk Membaca ayat Al-qur’an surah Al Hujrat ayat 12, “ Hai orangorang yang beriman, jauhi kebanyakan prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka adalah dosa….
Haderi Idmukha
31
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
Setiap dosa biasanya berpengaruh pada hati dan fisik. Karena hati dan fisik saling memengaruhi. Menurut Ustadz Danu, prasangka buruk ada kaitannya dengan pikiran, pikiran ada kaitannya dengan kepala, setiap kejelekan identik dengan sebelah kiri (ashhabusyimal). Maka dapat disimpulkan bahwa prasangka buruk akan berakibat sakit kepala pada bagian sebelah kiri. Di samping akibat pada fisik, prasangka buruk (berpikir negatif) juga akan berakibat pada hati, yaitu timbulnya rasa malas beribadah. Syekh Imam Sufian Ast Tsauri ditegur oleh Allah, dengan jalan beliau tidak bisa melaksanakan shalat tahajjud selama kurang lebih tujuh bulan, padahal biasanya beliau setiap malam dapat melaksanakan shalat Tahajjud. Beliau introspeksi, apa gerangan dosa yang beliau lakukan sehingga beliau begitu berat untuk bangun malam melaksanakan tahajjud? Selanjutnya beliau mendapat ilham, teringat pada suatu saat, ketika masuk masjid mendapati ada seorang laki-laki berdoa sambil berurai air mata. Terbetik dalam hati Imam Sufian Ats Tsauri, bahwa lakilaki ini menangis hanya pengen disebut khusyu’ saja. Sebagaimana perkataan beliau yang kita kutip dalam kitab Awariful Maarif, “Aku tidak dapat melaksanakan qiyamul lail selama tujuh bulan karena suatu dosa yang aku lakukan.” Ditanyakan, “Dosa apa gerangan yang engkau lakukan (seolah tak percaya karena beliau termasuk ulama besar).” Lalu beliau menjawab, “Suatu saat aku melihat seorang laki-laki sedang menangis. Aku berkata dalam hati orang ini pura-pura saja menangis supaya dikatakan khusyuk.” Masya Allah, sebab berprasangka seperti itu, imam Sufian tidak mampu melaksanakan Tahajjud. Sebaliknya, kita dianjurkan untuk berprasangka baik, husnuzhan, berbaik sangka (berpikir positif) kepada sesama manusia, lebih-lebih husnuzhan kepada Allah. Dalam hadits Qudsi disebutkan, bahwa kata Allah: Aku sesuai dengan sangkaan hambaku. Saya pernah diberikan nasehat oleh KH. Sam`ani ketika saya Haderi Idmukha
32
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
ziarah ke tempat beliau di Banjarmasin. Saya bermaksud menjadikan beliau sebagai orang tua angkat, setelah beliau restui saya sebagai anak angkat dunia akhirat. Saya meminta nasihat beliau. Beliau berkata: Bersangka baiklah, niscaya Allah akan membukakan ilmu-ilmu yang lain. Wallahua`lam.
Jangan Marah ان فى الجسد مضغة اذا صلحت صلح الجسد كله واذا فسدت فسدالجسد كله اال وهً القلب
Artinya: Sesungguhnya di dalam tubuh ada segumpal daging, bila baik maka baiklah semua tubuh, dan apabila rusak maka rusaklah semua tubuh, ketahuilah ialah yang disebut hati. (Al-Hadits) Mencermati hadits tersebut, apabila hati kita baik, maka batang tubuhpun akan baik, sehat. Apabila rusak, maka rusak pula batang tubuh. Dapat kita pahami, apabila ada suatu penyakit yang menimpa batang tubuh kita, dapat kita tanyakan pada diri kita sendiri apa kekurangan kita, bagaimana keadaan hati kita. Kenyataan membuktikan, kebanyakan orang yang menderita stroke, darah tinggi, kencing manis, kanker, tumor dan penyakit-penyakit berat lainnya, orang itu hampir bisa dipastikan memiliki sifat pemarah, jengkel, kesal terhadap orang lain, yang kesemuanya bersumber pada hati. Menyaksikan tayangan Bengkel Hati yang diasuh oleh Ustadz Danu setiap pagi Minggu dan Senin di MNC TV, sungguh memantapkan kandungan hadits tersebut. Dalam dunia kesehatan, barangkali sangat susah dicerna oleh akal, para dokter jelas-jelas akan menyatakan bahwa penyakit itu Haderi Idmukha
33
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
disebabkan oleh bakteri, virus, jamur. Namun, kalau kita cermati lebih mendalam dengan keimanan, hal yang dikemukakan oleh Ustadz Danu dapat kita cerna dengan hadits di atas. Dan keyakinan kita mengatakan bahwa virus, bakteri dan jamur itu sendiri adalah makhluk yang diciptakan Allah sebagai penyebab penyakit. Dengan kasih sayang Allah, kita diberi teguran berupa sakit agar kita kembali ke jalanNya. Karena dalam pandangan Allah, marah yang ada pada hati kita, sudah merupakan suatu kesalahan, dan setiap kesalahan adalah suatu dosa. Ada di antara jamaah yang mengeluhkan sakit mata. Matanya sebelah kanan tidak bisa melihat. Sudah puluhan juta habis untuk biaya operasi, namun mata pun tidak kunjung sembuh. Ketika konsultasi dengan Ustadz Danu, beliau bertanya tentang pekerjaan orang itu, dijawab sebagai manajer sebuah perusahaan. Pertanyaan pun dilanjutkan. Biasanya mata itu berhubungan dengan pandangan, apakah anda sebagai pimpinan bila diberikan masukan (pandangan/pendapat) oleh bawahan anda, sering meremehkan dan menolak, walaupun menolaknya di dalam hati tidak diucapkan. Ia menjawab: “ya, ustadz.” Penyebabnya sudah diketahui, tinggal berjanji untuk merubah sifat yang suka meremehkan dan menolak pandangan orang lain walaupun dalam hati (tidak diutarakan), kemudian meminta ampun atas kesalahan yang dilakukan selama ini. Setelah berjanji ingin berubah dan menyadari kesalahan serta memohon ampun kepada Allah, ternyata dalam waktu itu juga penglihatan orang tersebut berangsur mulai dikembalikan oleh Allah. Puji syukur kepada Allah pun meluncur dari mulut orang tersebut. Begitu pula dengan masalah perut, maag juga disebabkan karena kita sering menolak nasehat orang lain. Ini ada hubungannya dengan makanan fisik. Lambung menolak makanan yang masuk, seperti halnya nasihat adalah makanan batin. Karena seringnya menolak makanan batin (nasihat dari istri/suami), akhirnya berpengaruh pada lambung yang juga menolak makanan yang masuk ke dalamnya. Solusinya istighfar kepada Haderi Idmukha
34
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
Allah dan berusaha menerima nasihat dari siapapun datangnya selama nasihat itu baik. Bagaimana dengan kanker payudara? Menurut penelitian Ustadz Danu, biasanya penderita itu sering menyimpan jengkel kepada suami atau orang tua dan itu berlangsung lama. Solusinya jangan jengkel sama suami atau orang tua, mohon ampun pada Allah dan minta maaf pada suami jika selama ini sering menyimpan jengkel. Jangan tinggalkan shalat lima waktu, tambah dengan shalat tahajjud, terus mohon kesembuhan kepada Allah. Bagaimana dengan kanker rahim? Rahim ada kaitannya dengan keluarga, anak. Berarti kalau sakit di rahim, ada kasalahan menurut pandangan Allah terhadap keluarga terutama anak, biasanya sering marah terhadap anak. Solusi kalau memberikan teguran atau nasihat pada anak, jangan diiringi rasa jengkel dan marah, nyantai aja. Istighfar, shalat tahajjud, dan mohon kesembuhan. Kencing manis. Tipikal orang yang menderita kencing manis biasanya kalau menyuruh orang lain, pokoknya harus dituruti. Bila orang yang disuruh tidak sanggup melaksanakan, ia pun marah. Solusinya coba santai saja dalam menyuruh orang lain, menyuruh anak atau istri. Istighfar, rubah kebiasaan yang menurut pandangan Allah hal semacam itu adalah sebuah kesalahan. Shalat tahajjud serta mohon kesembuhan. Tipikal orang yang menderita paru-paru, biasanya sering dan mudah tersinggung. Orang yang mudah tersinggung besar kemungkinan akan mendapat teguran Allah sakit paru-paru. Solusinya jangan mudah tersinggung, nyantai saja, tanggapi omongan orang dengan hati dingin, tidak perlu tersinggung. Ini hanya sebagian penyakit yang saya kemukakan, masih banyak penyakit fisik yang disebabkan hati kita. Jadi apapun penyakit yang kita derita, solusinya introspeksi dan mohon ampun kepada Allah, karena setiap penyakit yang ditimpakan kepada kita adalah akibat kesalahan kita, dan Allah ingin memberikan pahala sabar dan menghapuskan segala dosa melalui sakit, dan akan mengangkat derajat kita di sisi Allah. Haderi Idmukha
35
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
Ungkapan tersebut, untuk introspeksi diri sendiri, bukan untuk menilai orang lain. Apabila kita melihat orang lain sakit, janganlah kita berprasangka bahwa orang itu banyak dosa. Sekali lagi ini hanya untuk diri sendiri, bukan untuk menilai orang lain. Terlebih kalau yang sakit itu ulama. Bukankah Nabi Ayyub ‘alaihissalam juga pernah sakit? Sakit beliau bukan lantaran dosa, tetapi untuk menguji keimanan dan meningkatkan derajat dan juga sebagai hujjah bagi orang lain, bahwa walau sakit tetap beribadah kepada Allah.
Kanker Selasa, 8 Februari 2011, kami mendapat kesempatan mengikuti penyuluhan tentang penyakit kanker, yang dilaksanakan oleh Yayasan Peduli Kanker Indonesia. Latar belakang penyuluhan ini didasarkan pada semakin meningkatnya penderita penyakit kanker sesuai data sebagian Rumah Sakit besar di Indonesia. Sementara itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan jumlah penderita mencapai lebih dari tujuh juta jiwa (untuk kanker payudara) per tahun. Mengingat hal tersebut, saya juga tertarik untuk berbagi apa yang saya dengar, dan sedikit yang saya ketahui yang sempat saya catat. Memang kalau kita mendengar penyakit kanker, bayangan kita adalah kematian. Parahnya, penyakit ini baru terdeteksi kalau kita sudah terjangkit kanker yang berada pada stadium akhir, yang sudah sulit disembuhkan. Pasalnya tidak lain, karena kita menganggap rasa sakit yang mungkin muncul di kepala, sakit yang ada di perut adalah sakit biasa, dan sering diabaikan. Biasanya cukup mengkonsumsi obat pereda rasa sakit saja. Ternyata sakit yang kita derita tak kunjung sirna, selalu datang mendenda.
Haderi Idmukha
36
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
Gejala awal memang ada, tetapi sering tidak disadari. Kalau sudah parah, baru kita mengetahui bahwa kita mengidap penyakit kanker. Itu pun bagi orang-orang yang peduli kesehatan dan kelas ekonomi atas yang mampu dan mau memeriksakan diri ke rumah sakit secara rutin. Gejala awal yang perlu kita waspadai adalah, bila BAB tidak tuntas, feses berubah warna dari yang biasanya, sesak nafas, batuk kering berkepanjangan. Bila hal ini kita rasakan, segera periksakan diri ke dokter atau rumah sakit. Proses tahap yang kedua apabila dirasakan adanya benjolan, biasanya di daerah belakang telinga, leher dan ketiak. Proses ketiga yaitu yang disebut terjadinya tumor, pembengkakan atau adanya benjolan. Tumor ini ada yang jinak dan ada yang ganas. Tumor ganas inilah yang disebut dengan kanker. Proses terjadinya kanker cukup lama, sekitar 15 sampai 25 tahun baru terdeteksi. Hampir semua orang memiliki bibit kanker di dalam tubuh. Namun, selama 15 atau 25 tahun, bibit itu berproses tergantung dengan pemicunya. Jika bibit kanker itu tidak dikeluarkan, bahkan kita sering mengkonsumsi makanan atau minuman yang memicu perkembangannya, besar kemungkinan kanker itu akan tumbuh pesat. Bila sudah demikian berarti kita sudah mengidap penyakit yang membahayakan jiwa kita. Kanker yang sering menyerang yaitu kanker payudara, kanker leher rahim, kanker dinding rahim (benjolan kista), kanker indung telur, kanker prostat, kanker paru-paru, kanker darah dan kanker tulang belakang. Untuk mendeteksi kanker ini perlu dilakukan tes mamugrafi yang sudah ada di rumah-rumah sakit besar di Indonesia, namun masih terbatas. Bisa juga kita lakukan sendiri dengan cara tes sadari. Khusus untuk kanker payudara, hendaknya dilakukan tes sadari paling kurang sebulan sekali, seminggu sebelum menstruasi. Yaitu dengan cara memperhatikan diri kita sendiri di depan cermin setelah kita mandi. Amati keseimbangan payudara, bila tidak seimbang perlu diwaspadai, Haderi Idmukha
37
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
raba secara perlahan dan tekan perlahan, bila ada benjolan perlu segera periksakan diri ke dokter. Raba bawah ketiak sebelah kiri dengan tangan kanan dan bawah ketiak sebelah kanan dengan tangan kiri, bila ada benjolan perlu diwaspadai. Dan bila ada bintik merah hendaknya jangan digaruk, segera perikasakan diri ke dokter. Penyebab atau pemicu kanker yaitu; Pertama, faktor keturunan berperan sekitar 70%. Dua, lingkungan yang tercemar radikal bebas; asap kenderaan bermotor, asap rokok bagi perokok pasif. Ketiga, faktor makanan yang mengandung zat karsinogen; penyedap rasa, pengawet dan pengenyal makanan seperti formalin, zat pewarna yang mengandung zat merkuri, termasuk pemerah bibir, netrusamen yang terdapat pada minyak goreng yang sudah tiga kali pakai, dan ikan bakar. Untuk mengecek kandungan zat merkuri pada pemerah bibir, bisa kita lakukan dengan mengoleskannya ke uang logam yang kuning, apabila terjadi perubahan warna secara cepat menjadi kebiruan, maka cepat ganti saja lipstik yang kita gunakan, karena banyak mengandung zat pemicu kanker. Mencegah lebih baik dari mengobati. Kata-kata bijak ini akan terus berlaku. Oleh karena itu hendaknya kita kurangi makanan yang mengandung karsinogen yang ada pada penyedap rasa. Solusinya biasa kita kurangi atau bahkan bisa kita ganti dengan gula pasir dan garam saja. Menjaga kebersihan dan berolah raga secara teratur. Mengkonsumsi buah-buahan dan sayur yang mengandung anti oksidan yang tinggi seperti pada buah strawberi, anggur hijau, apel hijau, sayur brokoli, pare, sawi hijau, wortel, tomat, termasuk tempe mentah (jamur putih yang ada pada tempe kandungan anti oksidannya cukup tinggi). Hal tersebut cukup ampuh dalam membantu mencegah timbulnya penyakit kanker. Yang tak kalah penting adalah meninggalkan kebiasaan merokok. Kita semua sudah maklum bahwa rokok banyak mengandung zat berbahaya bagi kesehatan tubuh kita. Tak perlulah kita bahas masalah hukumnya, apakah makruh atau haram. Yang pasti merokok berbahaya. Haderi Idmukha
38
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
Tidak hanya membahayakan diri sendiri, bahkan sangat membahayakan orang lain yang berada di dekat kita, yaitu perokok pasif yang terhisap asap rokok yang ada di ujung rokok yang menyala tanpa filter apapun. Oleh karena itu, kalaupun kita belum bisa berhenti merokok, hendaknya menghindari merokok di tempat-tempat umum. Kasihanilah dan hargailah mereka yang tidak merokok. Kalau kita mengikuti pengajian Ustadz Danu di MNCTV, penyebab kanker apa pun ada kaitannya dengan kesehatan jiwa atau hati kita, penyebabnya yaitu kebiasaan marah, baik marah yang keluar, atau jengkel (marah yang tersimpan) yang berlangsung lama. Solusi yang beliau tawarkan yaitu mohon ampun kepada Allah, tahajjud. Dari uraian di atas, ada baiknya kita menggabungkan keduanya, yaitu perlu kita waspadai penyebab yang datang dari luar, dan jangan kita abaikan faktor yang ada dalam diri, sehingga terwujud kesehatan fisik dan mental. Semoga manfaat. Amin.
Obat Ajaib dari Lebah ُ ش َج َِر َو ِم َّما ٌَ ْع ِر َّ ال ُب ٌُوتاَ َومِنََ ال َِ ن ا َّت ِخذِي مِنََ ا ْل ِج َب َِ َك إِلَى ال َّن ْح َِل أ ََ َوأَ ْو َحى َر ُّب ِّ ُث ََّم ُكلًِ مِن ُك َل-٨٦- ََشون َ ج مِن ُب ُطونِ َها ََ ِاس إِنََّ فًِ َذل ك َِ ش َرابَ ُّم ْخ َتلِفَ أَ ْل َوا ُن َُه فٌِ َِه شِ َفاء لِل َّن َُ س ُب َل َ َر ِّبكَِ ُذلُلَ ٌَ ْخ ُر َِ ال َّث َم َرا ُ ًِاسلُك ْ ت َف َ -٨٦- ََآل ٌَةَ لِّ َق ْومَ ٌَ َتف َّك ُرون Artinya: Dan Tuhan-mu mengilhamkan kepada lebah, “Buatlah sarang di gunung-gunung, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia, kemudian makanlah dari segala (macam) buahbuahan lalu tempuhlah jalan Tuhan-mu yang telah dimudahkan (bagimu).” Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berpikir. (An Nahal : 68-69) Haderi Idmukha
39
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
Kalau kita perhatikan kata syarabun, minuman, ayat di atas menggunakan kata nakirah tidak memakai alif lam, ini menunjukkan pernyataan yang bersifat umum. Artinya apapun yang keluar dari perut lebah bisa dijadikan minuman, yang tidak terbatas pada madunya saja, tetapi masih banyak produk lebah yang lain, seperti pollen, royal jeli, dan propolis, yang bermanfaat bagi pengobatan dan kesehatan manusia. Bahkan sengatan lebah juga bermanfaat bagi kesehatan. Ini yang baru kita ketahui, barangkali masih banyak produk lebah yang belum kita ketahui. Yang jelas semua ini menunjukkan kebesaran Allah bagi kita yang memang benar-benar mau perpikir dan menyakininya. Yakin bahwa Allah yang memberikan keistimewaan dan khasiat yang dihasilkan oleh lebah. Disamping itu, tentu ada pelajaran yang berharga yang dapat kita ambil. Di antara pelajaran itu adalah:
Kepatuhan lebah melaksanakan apa yang diilhamkan oleh Allah Ketika lebah mematuhi yang diilhamkan kepadanya untuk membuat sarang, memakan makanan yang baik dan menempuh jalan Tuhan yang dimudahkan, jadilah dirinya sangat memberikan manfaat buat dirinya, anaknya, bahkan bermanfaat bagi manusia. Begitu juga kita sebagai manusia yang diberikan kelebihan berupa akal, tentu tingkah laku lebah ini bisa memberikan inspirasi bahwa ketika kita mau dan tunduk dengan ketentuan Allah yang sudah ditentukan dalam agama, jadilah kita manusia-manusia yang bisa memberikan manfaat buat diri kita sendiri, buat keluarga dan manfaat bagi orang lain. Sungguh benar, Sabda Nabi: sebaik-baik kamu adalah orang yang banyak memberikan manfaat bagi orang lain.
Makanan lebah adalah yang baik-baik Makanan yang dikonsumsi lebah adalah makanan yang baik-baik, makanan yang berada di atas pohon, bukan makanan yang berada di Haderi Idmukha
40
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
bawah dan kotor. Ketika ia mengambil sari pati bunga yang dihisapnya, bukan hanya sekadar mengambil, tetapi ia pun memberi. Yakni berperan sebagai perantara perkawinan antara putik jantan dan putik betina bunga yang dihisapnya sehingga menghasilkan buah. Luar biasa, sungguh pelajaran bagi orang yang mau berpikir. Ketika kita makan makanan yang halal lagi baik, akan sangat bermanfaat bagi kita dan orang lain. Hal ini dipertegas dengan riwayat Imam Syafi`i, ketika beliau berkunjung ke tempat guru beliau Imam Malik. Ketika disuguhi makanan, Imam Syafi`i makan dengan lahapnya, sehingga anak Imam malik bertanya pada ayahnya, apa benar beliau itu ulama besar, kok makannya seperti itu. Rasa penasaran anak Imam Malik terjawab ketika hal itu disampaikan kepada beliau. Beliau menjawab: Saya yakin apa yang dimiliki orang shaleh pasti kehalalannya, dan akan menjadi obat bagi yang memakannya, sehingga aku dengan lahapnya memakan hidangan yang disuguhkan kepadaku. Bahkan orang-orang yang shaleh, orang-orang muqarrabin, kekasih Allah, dengan memandang mereka sudah menjadi sebab hilangnya rasa gundah gulana yang ada dalam hati. Dan dengan sentuhan tangannya orang bisa sembuh dari penyakit.
Lebah tidak berbuat zalim Ketika lebah membuat sarang di atas pohon, ia tidak pernah mematahkan sebilah ranting sekalipun. Ini berarti lebah tidak merusak, tidak menzalimi orang lain. Bahkan ia memberikan manfaat yang banyak buat orang lain.
Kepatuhan terhadap pemimpin Lebah memiliki satu orang ratu, Ratu (lebah betina) sebagai koordinator tertinggi. Dan lebah-lebah yang lain sangat mematuhi dan Haderi Idmukha
41
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
menghormati sang ratu lebah. Apabila kepemimpinan yang adil dan kepatuhan rakyatnya terhadap pemimpin berjalan dengan baik, tentu kesejahteraan yang berlimpah akan diperoleh. Perhatikanlah, madu yang disediakan untuk anak-anak lebah melebihi apa yang dibutuhkan anaknya, sehingga kesejahteraan berupa madu dan produk lainnya pun dapat dimanfaatkan oleh manusia, ini satu hal yang luar biasa.
Multi Guna Karena makanan yang dimakannya adalah makanan yang baik, maka yang dikeluarkannyapun yang baik-baik pula, yang mampu memerikan manfaat buat manusia, sebagai obat.
Kebihan Propolis Dibandingkan dengan produk lebah yang lain, seperti madu, jelli dan pollen yang berkhasiat sebagai obat, propolis di samping sebagai penyembuhan, juga berfungsi untuk mengeluarkan racun, virus, bakteri dan jamur penyebab penyakit yang bersarang di tubuh kita, walau berada pada sel yang terkecil. Cara kerja propolis dalam tubuh kita, ia membersihkan dan menghilangkan dulu sebab-sebab penyakit, setelah habis dikeluarkannya, ia baru bekerja menambal dan memperbaiki jaringan-jaringan sel yang rusak. Propolis dapat mengobati berbagai macam penyakit. Coba kita perhatikan potongan ayat di atas, fihi syifaun, lagi-lagi kalimat ini menggunakan kata-kata nakirah (umum), ini berarti bisa jadi obat apa saja. Artinya dari penyakit yang ringan, sampai pada penyakit yang berat, kanker, tumor, stroke, dan sebagainya.
Haderi Idmukha
42
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
Sehat, Sembuh dan Awet Muda dengan Propolis dan Melia Biyang Kesehatan adalah nikmat yang besar yang diberikan Allah kepada kita. Namun, kita sering lupa bahwa kesehatan itu nikmat yang diberikan Allah yang perlu kita rawat dan kita jaga. Pantas dan wajar kalau Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam mengingatkan kita dengan sabdanya: Dua hal yang sering dilupakan orang, yaitu nikmat sehat dan waktu lapang. Ketika kita ditimpakan suatu penyakit, baru kita menyadari betapa berarti dan mahalnya nikmat sehat. Begitupula ketika kita dilanda kesibukan, kita baru menyadari betapa berharganya waktu lapang, namun sering kita abaikan dan kita lupakan. Sehat adalah modal utama. Dengan sehat kita bisa berusaha mencari nafkah, dengan modal sehat kita akan mudah beribadah. Jadi jangan sia-siakan nikmat sehat yang diberikan Allah. Mari kita jaga kesehatan tubuh kita.
Pola Makan Banyak faktor yang menyebabkan kesehatan kita terganggu. Di antaranya pola makan kita sendiri yang berlebih-lebihan. Ini sudah diingatkan oleh Allah, “Makan dan minumlah, jangan berlebihan.” Rasul juga mengingatkan, “perut adalah sarangnya penyakit.” Dari segi kesehatan, tubuh kita hanya memerlukan minyak dalam ukuran dua sendok makan. Namun apa yang kita konsumsi, mulai dari kue, gorengan-gorengan lainnya, bahkan sampai makanan yang mengandung kadar minyak (lemak) tinggi masuk dalam perut kita, karena minyak yang kita konsumsi berlebih dari apa yang dibutuhkan, sehingga memicu perkembangan penyakit seperti Kolesterol, lemak dalam darah, dan lainya.
Haderi Idmukha
43
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
Belum lagi minyak yang dipakai untuk menggoreng ikan atau bahan makanan lainnya sudah dipakai beberapa kali, sehingga warnanya berubah hitam (minyak kelanjar), Ini sangat membahayakan kesehatan kita sendiri. Idealnya minyak goreng yang kita pakai hanya dua atau tiga kali, selebihnya kita pakai minyak yang baru. Minyak kelanjar inilah yang memicu pertumbuhan bakteri, virus, dan racun yang sudah ada dan mengendap dalam tubuh kita. Bila sudah demikian timbullah yang disebut tumor, kanker, dan penyakit-penyakit lain yang membahayakan kita. Yang tidak kalah berbahaya adalah makanan yang dimasak dengan bakar-bakaran. Ikan bakar, ayam bakar, apalagi sampai membakar rumah, hehehe. Lebih berbahaya lagi ikan atau ayam bakar biasanya ada gosong-gosongnya. Gosongnya itulah yang sangat berbahaya, karena dapat memicu kanker. Radikal bebas yang dihasilkannya sama dengan mengkonsumsi seribu batang rokok. Berikutnya, makanan yang kita konsumsi, rasanya tidak lengkap kalau tidak diberi penyedap rasa. Maaf, kalau kita mau perhatikan bagaimana paman tukang bakso ketika memberikan penyedap berupa vetsin atau penyedap lainnya, hooh mengerikan, sampai satu sendok untuk satu mangkok. Weleh, weleh... nyadar ga sih, kita sudah mengkonsumsi pemicu berkembangnya kanker dalam tubuh kita. Minuman yang mengandung alkohol, minuman keras, minuman yang memabukkan sudah jelas dilarang dalam agama. Hal ini tidak diragukan lagi bahayanya. Tentu saja hikmah dilarangnya itu jelas ada kaitannya dengan kesehatan. Rokok, bagi pecandu rokok, tidak lengkap rasanya kalau sehabis makan tidak menyulut rokok, tidak gagah rasanya kalau ngobrol sama teman tidak sambil mengepulkan asap rokok. Tidak fresh rasanya beraktivitas tanpa ditemani rokok. Wadrooh, itulah uniknya kita, sudah tahu bahaya rokok, masih juga doyan ama rokok. Sekali kecanduan, ya …. seterusnya deh, tidak bisa nyetop lagi. Kalau sudah batuk darah dan paru-paru sudah bolong-bolong, baru nyadar Haderi Idmukha
44
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
dan baru berupaya menghentikan ngerokok. Ini yang saya alami sendiri, batuk darah dan paru-paru bolong. Alhamdulillah bisa berhenti merokok sampai sekarang, dan alhamdulillah dengan pengobatan selama enam bulan, bisa disembuhkan. (jara kada, hehehe) Makanan instan, makanan yang banyak mengandung bahan pengawet dan zat pewarna serta penyedap rasa perlu juga kita waspadai, karena kalau berlebihan dan terlalu sering mengkonsumsinya sangat berbahaya, karena zat - zat itu sebenarnya tidak dibutuhkan tubuh kita, bahkan menjadi sumber dan pemicu penyakit yang berbahaya.
Polusi dan Radiasi Polusi udara akibat asap kendaraan juga ikut andil dalam mempengaruhi kesehatan kita. Belum lagi udara yang kita hirup sudah bercampur dengan virus, bakteri, dan lain sebagainya. Susahnya, kita sudah tidak bisa lagi menghindari polusi udara, apalagi yang berada di perkotaan. Fasilitas teknologi, komputer, HP, Televisi, dengan radiasi yang ditimbulkannya juga ikut menyumbang terhadap penurunan daya tahan tubuh kita. Bagi yang hidup tergantung dengan fasilitas ini, jelas tidak bisa dihindarkan lagi. Karena itu perlu imunitas tubuh yang sangat tinggi.
Propolis dan Melia Biyang Mencegah lebih baik daripada mengobati. Pernyataan ini seratus persen benar. Untuk mencegah dan menekan perkembangan virus, bakteri dan jamur diperlukan daya tahan tubuh yang kuat. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh kita yang masih sehat ini diperlukan asupan makanan yang berkualitas. Anda bisa menggunakan Produk PT. Melia Nature Indonesia.
Haderi Idmukha
45
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
Ada dua produk yang ditawarkan, yaitu Melia Propolis dan Melia Biyang. Sebagai asupan makanan yang berkualitas untuk meningkatkan daya tahan tubuh, satu tetes Melia Propolis kandungan bioflavonoid nya setara dengan mengkonsumsi 500 biji jeruk. Luar biasa, Masya Allah Tabarakallah, Allah ilhamkan kepada lebah (wanyi) untuk membuat sarang, dan dalam sarang lebah itulah terkandung zat yang disebut Propolis, yang ia kumpulkan dari bahan bunga, daun-daun muda dan kulit tumbuhan, lalu ia campur dengan liur dan lilin lebah. Subhanallah, propolis yang dihasilkan lebah ini sangat besar manfaatnya bagi kesehatan tubuh manusia, dari mencegah penyakit sampai menyembuhkan penyakit. Allah yang memberikan keistimewaan, dengan propolis yang mengandung bioflavonoid dapat mengeluarkan virus, racun, jamur dan bakteri penyebab penyakit yang ada dalam tubuh kita. Ini yang disebut kalangan kesehatan dengan detoksifikasi. Kalau kita mengkonsumsi Melia Propolis ini, ia mampu bekerja mendeteksi penyebab penyakit yang berada di dalam sel yang terkecil sekalipun, karenanya apabila terjadi perubahan rasa dalam tubuh kita, yang sebelumnya belum pernah kita rasakan, atau sakit yang kita rasakan sebelumnya bertambah sakit, ini berarti propolis sudah mulai beraksi mengeluarkan racun, virus, bakteri dan jamur yang ada dalam tubuh kita. Kalau segala penyebab penyakit yang ada dalam tubuh kita sudah dikeluarkan, selanjutnya propolis akan bekerja memulihkan jaringanjaringan sel kita yang rusak, ini yang disebut proses penyembuhan. Ternyata, satu lagi kita membuktikan kebesaran Allah, bahwa dari perut lebah keluar minuman berbagai warna yang menjadi obat bagi manusia. Allah tidak menyebutkan obat darah tinggi, atau struk, tetapi obat secara umum. Ini berarti umum, semua penyakit tidak terkecuali.
Haderi Idmukha
46
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
ُ َال ُبٌُوتاَ َومِنََ ال َّشجَ َِر َو ِممَّا ٌَعْ ِر َِّ ُث ََّم ُكلًِ مِن ُك-٨٦- ََشون ل َِ ن ا َّت ِخذِي مِنََ ْال ِجب َِ َل أ َِ ْك إِلَى ال َّنح ََ َوأَ ْوحَ ى رَ ُّب ُ ج مِن ب َّ َك َِ ُطو ِنهَا َشرَ ابَ م ُّْخ َتلِفَ أَ ْل َوا ُن َُه فٌِ َِه شِ َفاء لِل َّن َُ ل رَ بِّكَِ ُذلُلَ ٌ َْخ ُر ََ ت َفاسْ لُكًِ ُس ُب َِ الثمَرَ ا َ ِاس إِنََّ فًِ َذل -٨٦- ََآلٌَةَ لِّ َق ْومَ ٌَ َت َف َّكرُون Artinya: Dan Tuhan-mu mengilhamkan kepada lebah, “Buatlah sarang di gunung-gunung, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia, kemudian makanlah dari segala (ma-cam) buah-buahan lalu tempuhlah jalan Tuhan-mu yang telah dimudahkan (bagimu).” Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berpikir. (An Nahal : 68-69) Ternyata produksi lebah tidak hanya madu. Tetapi juga yang lainnya, berupa pollin, royal jelli dan propolis. sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Bahkan, propolis melebihi tiga produk lebah lainnya (madu, pollen, Royal Jelli). Tiga produk itu punya efek penyembuhan saja, tetapi tidak mengeluarkan penyebab penyakitnya. Namun dengan mengkonsumsi propolis, semua penyebab berupa virus, bakteri, jamur akan diikat dan dikeluarkannya melalui keringat, air kencing, dan buang air besar, sekaligus penyembuhan.
Kandungan Propolis
Bioflavonoid, satu tetesnya setara dengan 500 biji jeruk Meneral (14 macam, terutama zat besi dan seng) Protein (16 jenis asam amino) Vitamin (A, B, Kompliks, C, D, E) Glukosa Minyak Esensial Zat Nutrisi penting lainnya.
Haderi Idmukha
47
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
Cara menggunakan atau mengonsomsi propolis sangatlah mudah, sediakan sekitar seperempat cangkir air putih, teteskan propolis ke dalam air itu 3 atau 5 tetes, guyangkan agar menyatu dengan air, langsung diminum. Semakin sedikit airnya semakin baik. Minumlah sekitar 30 menit sebelum makan. Lakukan 3 kali sehari. Untuk luka, bisa langsung dioles pada bagian luka. Produk yang kedua yang ditawarkan adalah Melia Biyang, yaitu produk kesehatan yang diambil dari susu sapi awal yang bermanfaat untuk mengembalikan dan memperkuat daya ingat, menambah stamina fisik dan mental, meningkatkan kemampuan seks, mempercepat kesembuhan dan imunitas tubuh, menguatkan tulang, mengembalikan warna rambut dan pertumbuhannya, dan merangsang fungsi organ vital; otak, jantung, limpa pancreas, hati dan ginjal.
Kandungan Melia Biyang
Kolostrum (susu awal sapi)
Asam amino
Vitamin B1, B2, B3, B6, B9
Kalsium
ُ َام لَعِ ْبرَ ةَ ُّنسْ قٌِ ُكم ِّممَّا فًِ ب -٨٨- ََار ِبٌن َِ ٌُطو ِن َِه مِن َب َِ َوإِنََّ لَ ُك َْم فًِ األَ ْنع ِ ْن َفرْ ثَ َودَمَ لَّبَناَ َخالِصاَ سَآئِغاَ لِل َّش Dan sungguh, pada hewan ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami Memberimu minum dari apa yang ada dalam perutnya (berupa) susu murni antara kotoran dan darah, yang mudah ditelan bagi orang yang meminumnya. (An-Nahl: 66) Kalau kita perhatikan Suarah An-Nahal ayat 66 di atas, ternyata hewan ternak seperti sapi benar-benar dapat kita jadikan pelajaran, artinya ada manfaat bagi manusia. Apa yang dapat kita manfaatkan? Ternyata di samping dagingnya dapat kita jadikan bahan makanan, namun Haderi Idmukha
48
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
lebih dari itu, susu murni dan susu awal sapi mengandung zat yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia.
Cara mengonsomsi Melia Biyang Semprotkan ke bawah lidah 3 kali semprot 2 kali sehari, sebelum tidur dan sesudah bangun tidur. Anda ingin sehat dan awet muda, silahkan mengkonsumsi Melia Propolis dan Melia Biyang.
Pengobatan dengan Bekam Membaca kolom fikrah yang diasuh oleh KH. Husin Naparin, Lc, MA yang ada di harian Banjarmasin Post, Jumat 28 Januari 2011, dengan judul Bekam, beliau menyetir beberapa hadits Nabi yang menganjurkan kita untuk berbekam. Menurut beliau hadits ini jarang dikemukakan para juru dakwah dalam peringatan Isra’ Mi’raj, padahal hadits itu berkaitan dengan perjalanan Rasul ketika Isra’ Mi’raj.
Mari kita perhatikan hadits yang dimaksud: “Tidaklah aku berjalan melewati sekumpulan Malaikat pada malam aku diisra’kan, melainkan mereka semua mengatakan kepadaku: Wahai Muhammad, kamu harus berbekam” ( H.R Tirmidzi) Hadits di atas adalah anjuran Malaikat kepada Nabi, adapun hadits yang menganjurkan bekam untuk umat beliau ditemukan pada hadits lain yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud, bahwa Rasul mengatakan: Malaikat juga berkata “Perintahkan umatmu wahai Muhammad untuk berbekam”.
Haderi Idmukha
49
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
Bekam adalah cara mengeluarkan darah kotor yang kemungkinan besar sudah bercampur dengan virus, bakteri, atau racun dari permukaan kulit tubuh. Biasanya secara tradisional menggunakan botol yang dimasukkan api ke dalam botol tersebut, lalu permukaannya ditempelkan ke kepala bagian belakang yang sebelumnya sudah dicukur. Sekarang sudah ada cara bekam modern dengan peralatan yang steril. Dengan adanya hadits tersebut, dapat dipahami bahwa bekam adalah bagian dari sunnah Nabi. Bahkan menurut penulis Kolom Fikrah, hadits mengenai bekam ini lebih dari empat puluh hadits. Mengingat bekam adalah bagian sunnah nabi, saya tertarik untuk mencobanya. Dengan niat mengikuti sunnah Nabi, Senin tanggal 31 Januari 2011, sekitar jam sepuluh saya pergi ke pasar Amuntai untuk berbekam. Ternyata, tukang cukur sekaligus tukang bekam tidak datang, karena waktu itu kota Amuntai diguyur hujan. Waktu itu cuma ada satu orang tukang cukur yang datang. Menurut hemat saya, lebih baik saya bercukur dulu (bergundul), dibikin botak. Hari berikutnya, Selasa, 1 Februari 2011, sekitar pukul 13.45 saya pergi lagi ke pasar Amuntai. Setelah sampai, saya parkir kendaraan, kemudian langsung menyusuri anak tangga menuju lantai atas. Ih ternyata Bapak H. Aran sedang berkemas menyimpan peralatan cukurnya. Saya hampiri beliau, dan saya utarakan maksud untuk berbekam. Perlu juga saya ceritakan disini, bekam yang saya pilih adalah bekam secara tradisonal dengan peralatan sederhana. Terus terang saja, baru kali ini saya mencoba berbekam. Pengalaman pertama, rada-rada takut juga. Untuk menghilangkan was-was ini saya yakinkan saja, bahwa ini sunnah Rasul, pasti punya hikmah yang banyak bagi saya. Saya dipersilahkan duduk di kursi. Bismillah, saya ucapkan, tak lupa berniat berbekam untuk mengikuti sunnah Rasul lillah. Bapak H. Aran mulai menyiapkan peralatan bekamnya, yang terdiri dari pisau cukur, botol kaca bekas minyak rambut, satu gelas air, minyak gas, dan pelapah rumbiya yang sudah kering dan dipotong beberapa bagian sekitar 2 cm, pencetus api, kain untuk melap darah. Haderi Idmukha
50
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
Setelah semuanya dipersiapkan, beliau mulai mengikis rambut bagian belakang kepala saya, walau sebelumnya saya sudah bergundul (botak), untuk memposisikan botol yang akan ditempelkan di daerah tersebut. Pelapah rumbiya dicelupkan ke minyak gas, dan dimasukkan ke dalam botol kemudian pemantik api pun sudah dinyalakan dan diarahkan ke pelapah yang ada dalam botol, setelah menyala langsung ditempelkan ke kepala saya. Api yang dalam botol langsung padam, dan tersedutlah bagian kepala yang ditempeli botol tersebut, hingga membentuk benjolan. Kepala, leher dan bahu saya diurut, dipijat. Itu tahapan pertama, sekitar lima menit botol dilepaskan. Tahap kedua yaitu mengulang tahapan pertama, ini dimaksudkan untuk mengurangi rasa sakit ketika dilukai. Setelah dirasa cukup botol pun dilepaskan. Tahap ketiga yaitu melukai bagian kepala yang sudah benjol, dengan menggunakan ujung pisau cukur yang sangat tajam. Terasa, beliau mulai mengencang daging kepala yang sudah benjol tadi, terasa tiupan dingin dari mulut beliau, entah apa yang dibaca beliau saya tidak tahu, tek, satu mata luka sudah berhasil dilakukan, tek…, tek,… tek,… tek, …tek,…. Enam titik mata luka sudah berhasil dilakukan. Tahap keempat, yaitu melakukan penyedotan darah dengan botol yang sudah dimasukkan api ke dalamnya, botol langsung ditempelkan. Sekitar sepuluh menit botol dilepaskan, dan beliau perlihatkan kepada saya. Darah yang keluar berupa gumpalan darah hitam sekitar seperampat botol bekam. Selanjutnya beliau bersihkan botol tersebut dengan air yang sudah dipersiapkan. Pembekaman diulang sekali lagi, setelah habis darah hitamnya dan tidak keluar lagi, botolpun dilepaskan. Kemudian bekas luka dilap dengan kain yang sudah disiapkan. Selanjutnya, untuk menutup bekas luka, beliau usapkan sambil menekan dengan jari sambil mulut beliau meniup kearah luka, entah apa yang beliau baca saya tidak tahu. Alhamdulillah proses bekam sudah selesai. Berapa ongkos yang dikeluarkan, ih ternyata kata beliau kalau orang lain biasanya duapuluh ribu rupiah, tapi untuk kamu lima belas ribu saja, saya keluarkan recehan lima ribuan dua lembar dan recehan ribuan Haderi Idmukha
51
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
lima lembar, ternyata dua ribu beliau kembalikan untuk ongkos minum, katanya. Jadi, saya cuma membayar tiga belas ribu rupiah saja. Dikatakan, kalau sudah pernah mencoba berbekam, bisa ketagihan. Sebenarnya tidak jadi masalah, justru semakin baik, karena bekam adalah sunnah nabi, berarti semakin banyak pahala sunnah yang kita dapatkan, apalagi sangat positif ditinjau dari segi kesehatan. Ternyata berdasarkan hasil penelitian, bekam sangat efektif menyembuhkan berbagai penyakit, terutama untuk menormalkan aliran darah, karena biasanya penyakit yang menyerang kita disebabkan tidak normalnya aliran darah karena tersumbat darah kotor. Dengan normalnya darah, semua organ tubuh kita pun akan normal, alias sembuh dari penyakit yang kita derita. Sinusitis, lever, gangguan penglihatan dan lainnya dapat disembuhkan dengan bekam. Bahkan sampai 72 macam penyakit. Subhanallah, Allahlah yang menyembuhkan. Untuk lebih menguatkan keyakinan dan pemahaman kita tentang bekam ini, mari kita cermati lagi hadits-hadits Rasulullah berikut ini. "Sebaik-baik pengobatan yang kalian lakukan adalah Al Hijamah(bekam)" (HR.Ahmad) “Kesembuhan itu ada pada 3 (tiga) hal, dengan minum madu, pisau hijamah (bekam), dan kay (besi panas). Tetapi aku melarang umatku menggunakan kay" (HR. Muslim) "Setiap penyakit itu ada obatnya. Jika obat yang tepat jatuh pada penyakit, dengan izin Allah penyakit itu pasti sembuh" (HR. Muslim) “Kalaulah dalam sesuatu dari apa yang kalian pergunakan untuk berobat adalah baik, maka itu adalah ber-bekam/hijamah” (HR. Abu Daud) Thomas W. Anderson telah menulis sebuah buku berjudul 100 Diseases Treated by Cupping Methode. Beberapa di antara penyakit yang berespon cukup baik dengan Terapi bekam adalah Lemah Syahwat, Kanker Payudara Stadium 4, Asam Urat, Tidak punya anak, Tumor Otak, Haderi Idmukha
52
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
Hipertensi/Darah Tinggi, Tekanan Darah Rendah, Jantung, Hiperuricemia (Gout/Pirai), Hiperkolesterolemia, Stroke, Parkinson, Epilepsy, Migrain, Vertigo, Gagal Ginjal, Varises, Wasir (hemoroid), dan semua keluhan sakit (Rematik, Ischialgia/Sciatica, nyeri pinggang bawah), penyakit darah (leukemia, thalasemia), Tinnitus, Asma, Alergi, penyakit sistim imun (SLE, HIV), Infeksi (Hepatitis, elefantiasis), Glaukoma, Insomnia, Enuresis/mengompol, mania, skizofren dan trans (gangguan sihir/jin), dan lainnya. Begitu juga bekam untuk kesuburan (fertilitas) dan kecantikan (menghilangkan jerawat, komedo, vertiligo, menurunkan berat badan, dan lainnya). Imam asy-Syuyuthi menukil pendapat Ibnu Umar, bahwa berbekam dalam keadaan perut kosong itu adalah paling baik karena dalam hal itu terdapat kesembuhan. Maka disarankan bagi yang hendak berbekam untuk tidak makan-makanan berat 2-3 jam sebelumnya. Dari Abu Hurairah radhiallaahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa berbekam pada hari ke-17, 19 dan 21 (tahun Hijriyah), maka ia akan sembuh dari segala macam penyakit.” (Shahih Sunan Abu Dawud, II/732, karya Imam al-Albani). Dari Anas bin Malik radhiallaahu 'anhu, dia bercerita: ” Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam biasa berbekam di bagian urat merih (jugular vein) dan punggung. Ia biasa berbekam pada hari ke-17, ke-19, dan ke-21.” (HR, Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad, sanad shahih). Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata : “Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda: ‘Berbekamlah pada hari ke-17 dan ke-21, sehingga darah tidak akan mengalami hipertensi yang dapat membunuh kalian’.” (Kitab Kasyful Astaar ‘an Zawaa-idil Bazar, karya al-Haitsami (III/388). Ibnu Sina di dalam kitabnya Al-Qaanun mengatakan: “Diperintahkan untuk tidak berbekam di awal bulan karena cairan-cairan tubuh kurang aktif bergerak dan tidak normal, dan tidak diakhir bulan karena bisa jadi cairan-cairan tubuh mengalami pengurangan. Oleh karena itu diperintahkan melakukan bekam pada pertengahan bulan ketika cairan-cairan tubuh bergolak keras dan mencapai puncak penambahannya
Haderi Idmukha
53
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
karena bertambahnya cahaya di bulan”. Bekam dengan cara isapan binatang linta, terkuak dari pengobatan yang dikembangkan oleh Ibnu Sina.
Sehat dengan Sunnah Rasul (Bekam dan Ruqyah) Hari ini, tanggal 15 Oktober 2011, saya menyaksikan Siraman Qalbu di MNCTV. Ustadz Arifin Ilham dan ustadz lainnya mengulas cara pengobatan yang disunnahkan Rasulullah, yaitu dengan cara bekam dan ruqyah. Hari ini bertepatan dengan lahirnya asosiasi Bekam Seluruh Indonesia. Kebetulan sekali tanggal 17 Zulqa`dah, Rasul menganjurkan tanggal tersebut bagus untuk berbekam. Saya berniat hari ini berbekam untuk mengikuti sunnah beliau. O, iya, Selain tanggal 17, kita bisa juga memilih tanggal 19 dan 21 bulan qamariyah untuk berbekam. Hal ini sesuai anjuran Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam. Setelah tiba di ponpes Darul ulum, saya tanya kepada Mahyuni, teman sesama guru, di mana rumah tukang bekam modern? Setelah diberikan alamat dan rute perjalanan yang harus saya tempuh, ya kira-kira satu kilo dari ponpes, tepatnya di belakang Madrasah Ibtidaiyah Ghurfatul Ulum. Saya pun berangkat ke sana. Ya, kebetulan hari ini tidak ada jam mengajar. Ya, tidak sulit mencari rumahnya, hanya bertanya sekali rumah tukang bekam pun saya temukan. “Maaf Bu, rumah Adi Sungo dimana yah?” “O, itu di sana yang ada seng hijaunya itu”. Ya cuma lima puluh meter saja lagi rumahnya pun sudah kelihatan. Setelah tiba di sana, ternyata sudah ada dua pasien yang ditanganinya. Ya, menunggu giliran lah dulu. Selama menunggu, saya banyak bertanya. Orang kencing manis bisa juga ya dibekam, katanya bisa dan memang bisa untuk kesembuhan kencing manis. Biasanya katanya bekam penyedotan darah pertama itu
Haderi Idmukha
54
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
bercampur lender kekuningan, ini katanya penyebab tidak berfungsinya pankreas yang menetralisir kadar gula. Nah untuk penyedotan kedua darahnya biasanya sudah tidak bercampur lagi, namun tetap mengental hitam. Lalu saya tanya lagi, kalau orang ingin mendapatkan keturunan bisa juga dilakukan terapi bekam ini? Ya bisa. Itu harus suami istri yang dibekam. Kalau perempuan yang berbekam apa tidak menimbulkan fitnah? Oh itu, kalau yang mau dibekam perempuan, yang membekam juga harus perempuan, yaitu istri saya sendiri. Katanya lagi melanjutkan, biasanya orang yang lambat mendapatkan keturunan itu, bisa disebabkan dari pihak suami kekurangan hormon, dan itu bisa dideteksi dari putih kuku ibu jari, kalau putihnya hampir tidak ada, boleh jadi itu penyebabnya, dengan cara bekam akan menormalkan kembali hormon kelaki-lakian dan memperkuat daya ereksinya. Kalau untuk sang istri biasanya kalau haid terasa sakit, itu disebut singgugut, harus disembuhkan dulu singgugutnya kalau mau mendapatkan keturunan. Dengan cara bekam ternyata merupakan solusi yang cukup manjur, katanya. Sambil menangani dua pasien, dia terus bercerita, saya menyimak dengan serius. Ya, hitung-hitung menambah keimanan dengan Sunnah Nabi, penyembuhan dengan bekam. Anak saya ini Pak, ia menunjuk anaknya yang berumur dua tahun lebih, ketika dia berumur dua tahun saya bekam kepalanya. Kok bisa, apa tidak berbahaya? Hikmahnya untuk kecerdasan dan daya tahan tubuhnya Pak. Subhanallah. Lalu menyinggung soal biaya, ia tidak masang target berapa yang harus dibayar. Ya sesuka rela berdasarkan keikhlasan dan kemampuan masing-masing. Kalau memasang target itu bukan sunnah Nabi lagi, katanya. Oya Pak saya juga disini praktik gurah. Oh.., lalu apa bahan yang dimasukkan ke dalam hidung tersebut? Katanya, santan, pala, jahe dan cabe rawet lima biji. Memang agak repot membuatnya. Mengingat itu, saya bercerita tentang keluhan saya waktu mengidap sinusitis, gurah yang saya lakukang dengan menggunakan daun Langgundi, dan pohonnya alhamdulillah ada di tanam di tempat saya, Ceritaku. Ya kalau begitu, nanti saya minta Pak Ya insyaallah nanti saya Haderi Idmukha
55
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
bawakan, dan bisa ditanam di sini. Soalnya pohonnya mudah saja tumbuh, tinggal ditancapkan saja ke tanah. Nah, tiba giliran saya berbekam. Saya mengambil posisi tengkurap. Sebenarnya keluhan saya ada pada kepala, sering sakit kepala, tapi tidak ada salahnya, saya juga mencoba dibekam di belakang, untuk menambah stamina. Sekitar satu jam saya sudah selesai dibekam. Ya ini bekam yang kedua yang pernah saya lakukan. Sebelumnya pernah menggunakan jasa bekam tradisional tanggal 1 Februari 2011. Oya, yang belum pernah mencoba, tidak ada salahnya mencoba terapi penyembuhan dengan cara bekam ini. Dijamin tidak sakit kok. Ingatkan kita menghidupkan sunnah Rasul. Dan tentu saja semua kesembuhan ini tidak terlepas dari izin Allah. Mengenai ruqyah Islami, bisa digunakan untuk kesembuhan penyakit fisik dan penyakit lantaran ada gangguan jin. Ruqyah yang digunakan adalah doa dan ayat-ayat al-qur’an, seperti surah Al Fatihah yang sudah masyhur dipraktikkan oleh para sahabat. Tentu saja hal ini berkaitan dengan keyakinan dan kesucian hati yang membacanya. Wallaua`lam.
Rahasia Awet Muda Dalam sebuah hikayat, Raja Sulaiman mendapat air suci ma`al hayat yang dihadiahkan oleh Raja Jin. Air itu berkhasiat membuat orang yang meminumnya awet muda dan panjang umur. Raja Sulaiman minta pendapat para menteri tentang air yang ia dapatkan itu, apakah ia minum atau tidak. Semua menteri menyarankan Raja Sulaiman harus meminumnya, karena khasiatnya luar biasa. Namun, ada satu yang menyarankan agar Raja Sulaiman jangan
Haderi Idmukha
56
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
meminumnya, yaitu seekor Landak, dengan alasan, kalau Raja Sulaiman meminum air suci ma`al hayat itu, akan hidup selamanya dan tetap awet muda, apalah artinya semua itu kalau Raja Sulaiman hanya hidup seorang diri, sementara istri yang dicintai, anak keturuannya semua mati, tinggallah Raja Sulaiman seorang diri. Raja Sulaiman akhirnya menerima saran Landak, yang menurut hemat Raja Sulaiman ada benarnya juga. Barangkali kalau kita yang mendapat air suci ma`al hayat itu langsung saja meminumnya tanpa berpikir panjang, karena kita akan hidup selamanya, dan tetap awet muda. Karena panjang umur dan awet muda adalah dambaan semua orang. Walaupun hal tersebut menjadi dambaan semua orang, namun bukan berarti tidak ada persoalan yang mengiringi. Persoalan yang mendasar adalah apakah dengan panjang umur itu dapat digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat, untuk kepentingan hidup di akhirat atau tidak. Panjang umur adalah nikmat yang wajib kita syukuri dengan menggunakannya untuk beribadah kepada Allah, bukan sebaliknya digunakan untuk bermaksiat kepada Allah, sungguh beruntung kata Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam orang yang diberi umur panjang dan baik pula amalnya, sebaliknya celaka orang yang diberi panjang umur, namun buruk amalnya. Seiring bertambahnya usia, berarti kita berjalan ke arah penuaan. Wajah yang tadinya kencang, kini mulai keriput, rambut yang tadinya hitam kini mulai memutih. Tenaga kini melemah, mudah sakit-sakitan. Penglihatan sudah tidak normal lagi. Pendengaranpun rada-rada tuli. Gigi sudah mulai copot satu persatu. Suara pun mulai bergetar, tidak sejernih dulu lagi. Siapapun orangnya, kalau panjang umur pasti menjumpai penuaan dan akan berjumpa pula dengan kematian. Dua hal inilah yang tidak ada obatnya, kalau ajal sudah tiba tak mungkin lagi bisa diobati, begitu pula dengan penuaan. Namun, kita sering mendengar perkataan orang begini: “Bapak ini umurnya sudah tua, kok terlihat masih muda”. Dari perkataan itu kita bisa Haderi Idmukha
57
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
maklum yang namanya umur tidak mungkin berkurang, berarti orang tersebut bisa dibilang awet muda. Seiring bertambahnya usia kita, hormon pertumbuhan manusia semakin berkurang. Pada usia 60 tahun volume Hormon Pertumbuhan hanya tinggal 25% jika dibandingkan dengan usia 21 tahun. Padahal hormon itulah yang sangat kita butuhkan untuk memperbaharui sel-sel tubuh kita yang rusak, sehingga dengan berkurangnya hormon pertumbuhan itu otomatis ia tidak mampu lagi berkerja secara optimal memperbaiki sel-sel tubuh kita, seperti keriput pada wajah tidak bisa dihindari lagi, kerja organ tubuh yang fital seperti jantung, pangkreas, hati dan ginjal tidak berfungsi secara optimal lagi. Ini yang menyebabkan kita menjadi tua. Di samping berkurangnya hormon pertumbuhan, pola hidup yang tidak sehat juga turut ambil bagian dalam mempercepat proses penuaan. Karena pola hidup yang tidak sehat, seperti jarang olah raga, kurang memperhatikan kebersihan, sering mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung pengawet, penyedap, pewarna, dan makanan cepat saji, merupakan pupuk yang sangat ampuh bagi berkembangnya bakteri, virus dan jamur, di tubuh kita, sehingga bibit penyakit yang sudah ada tumbuh menjadi penyakit yang sangat berbahaya. Karena satu kali kita terserang penyakit, merupakan sumbangan besar bagi penuaan dini.
Ada di antara orang yang berusaha memperlambat proses penuawaan dengan cara menyuntikkan hormon pertumbuhan setiap enam bulan sekali, dengan biaya yang sangat mahal, satu kali suntik enam juta rupiah. Kalau yang lebih murah dan dapat dijangkau, ada tidak? Ternyata ada, yaitu dengan mengonsomsi Melia Biyang. Bukan menyuntikkan hormon, tetapi merangsang kelenjer pituitary yang ada di otak untuk terus memproduksi hormon pertumbuhan, walaupun sudah di usia tua, sehingga terjadi perbaikan sistem metabolisme tubuh, regenerasi sel, dan pengembalian usia biologis, meningkatkan aktivitas seksual serta stamina, Haderi Idmukha
58
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
daya tahan tubuhpun akan bertambah. Caranya? Yaitu dengan menyemprotkan Milia Biyang ke bawah lidah, di mana sel syaraf yang berada di bawah lidah itu terhubung ke otak, dan di otak itulah Kelenjar Pituitary berada. Dengan begitu Kelenjar tersebut akan terangsang untuk terus berproduksi menghasilkan hormon pertumbuhan. Cara yang lebih mudah dan bahkan hampir tanpa biaya, ada? Ada juga sih. Ketika saya menjumpai mereka yang sudah tua, yang kelihatannya di usia mereka yang sudah tua itu masih belum kelihatan tua, rambut mereka beruban, bahkan tenaga mereka masih kuat menarik gerubak yang bermuatan cukup berat. Secara iseng saya bertanya, Apa sih rahasianya, apakah ada amaliah yang harus dibaca? Ternyata apa jawab mereka? Simpel saja, yaitu membiasakan mandi setelah bangun tidur sebelum azan subuh berkumandang. Kemungkinan ini, secara ilmiah atau ditinjau dari sudut medis dan kesehatan, perlu dibuktikan lebih lanjut. Mengapa mandi sebelum shalat subuh bisa membuat orang awet muda? Bagi para ilmuan mungkin pertanyaan ini bisa dikembangkan lebih jauh sehingga menjadi khazanah pengetahuan yang manfaat.
Menyikapi Sakit Jum’at pagi saya pergi ke puskesmas Sungai Malang Amuntai, setelah menyerahkan kartu berobat untuk dicatat sebagai kelengkapan administrasi. Saya menunggu. Ternyata layanan pun terhenti karena jam setengah sembilan pihak puskesmas harus melaksanakan rapat. Ada di antara pengunjung yang ngomel mestinya masyarakat dulu dilayani, kalau sudah selesai baru adakan rapat. Ya, memang seharusnya begitu. Namun, kita tidak tahu, mungkin karena memang mendesak sehingga harus
Haderi Idmukha
59
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
dilaksanakan pada jam kerja seperti itu. Berbicara masalah sakit, tentu setiap orang pasti pernah merasakannya. Baik sakit ringan maupun yang cukup berat, penyakit menular atau tidak menular. Namun perlu kita ingat bahwa apapun penyakitnya, ambil saja penyakit menular, penyakitnyakah yang menular dengan sendirinya atau ada yang menularkan, ternyata ini adalah ujian keimanan pada kita. Penyakit adalah makhluk yang diciptakan Allah, dan yang menularkan bukan penyakit, tapi Allahlah yang membuat penyakit itu menular, bukan kuasa penyakit itu sendiri. Kalau kita ditimpa penyakit, berarti itulah takdir Tuhan yang harus kita jalani dengan penuh kerelaan dan bersabar. Namun, kita tetap dituntut berusaha agar bisa sembuh dengan jalan berobat. Bersabar dan ikhtiar dalam berobat itulah yang dinilai sebagai rangkaian ibadah. Dan ketika ikhtiar telah disempurnakan dan mendapat kesembuhan, kita tetap ingat bahwa Allahlah yang menyembuhkan. Bukan dokter dan bukan pula obat yang kita minum. Penyadaran ketauhidan semacam ini yang perlu kita jaga, karena salah-salah kita akan tergelincir dan jatuh pada perbuatan syirik, dan syirik adalah bid`ah yang sangat berbahaya. Ketika sakitpun kita bisa lupa bahwa itulah yang harus kita jalani sebagai takdir Tuhan, karena sekeras apapun usaha manusia tidak akan mampu menghindar dari takdir Tuhan. Begitu pula jika seseorang sudah ditetapkan Tuhan sebagai orang yang sukses atau memiliki kerajaan, sekeras apapun usaha untuk menghalanginya, tidak akan mampu juga membatalkan kehendakNya. Allahlah yang memuliakan orang yang Dia kehendaki, dan Dia pulalah yang menghinakan orang yang Dia kehendaki. Berkaitan dengan penyakit tadi, secara hakikat memang Allahlah yang menimpakan penyakit pada kita, namun secara adab kita mengakui barangkali ada kesalahan sehingga Allah memberikan teguran berupa sakit tadi. Atau Allah memang hendak menguji keimanan kita dengan kesabaran. Sungguh kita pun tidak bisa bersabar tanpa pertolongan darinya. Teringat doa Nabi Ayyub ‘alaihissalam. Ketika beliau sakit, beliau Haderi Idmukha
60
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
berkata, “Hai Tuhanku, sungguh aku ditimpa kemudharatan, dan Engkaulah yang Maha Pengasih dan Penyayang.” Beliau tentu secara hakikat tahu bahwa Allah yang menguji dan menimpakan penyakit itu pada beliau, namun secara adab sebagai hamba, beliau tidak serta merta mengatakan bahwa Engkaulah ya Allah yang menimpakan penyakit ini padaku, tapi beliau mengatakan Ya Rabb aku ditimpa kemudharatan. رب انً مسنً الضر وانت ارحم الراحمٌن Bayangkan asalnya kaya, punya anak banyak, semuanya diambil Tuhan, bahkan beliau ditimpakan suatu penyakit, namun beliau tetap sabar dan husnuszhan dengan Tuhan dengan doa yang beliau panjatkan di atas. Pernah ditanya oleh istrinya, mengapa tuan tidak meminta kesembuhan. Beliau menjawab, “Aku malu meminta karena sudah banyak nikmat yang diberikan Allah kepada ku ketimbang penyakitku ini,” subhanallah. Pernah saya berkunjung ke rumah Guru yang sedang sakit. Beliau berkata kepada saya begini, “Kita ini Haderi lah, kalau sakit masih mengadu pada manusia, tapi kalau para wali itu, mereka mengadu cuma pada Allah. Dan kalau pun mereka membeli obat, dia bilang bukan untuk dirinya tapi untuk orang lain.” Semoga bermanfaat, yang benar dari Allah, kesalahan adalah kebodohan saya sendiri.
*** Berlanjut ke Seri 2 ***
Haderi Idmukha
61
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
Tentang Penulis Haderi Idmukha adalah anak pertama dari pasangan suami istri Ideris dan Hamdanah. Lahir di Amuntai, 15 Agustus 1973. Sarjana Fakultas Tarbiyah, IAIN Antasari Banjarmasin, ini memulai pendidikan dasarnya di SDN Karya Sejati (SDN Garunggang), melanjutkan ke MTsN Amuntai dan MAN 1 Amuntai. Aktivitas sehari-harinya adalah Guru pada Ponpes Darul Ulum Amuntai Kalimantan Selatan. Dua hari menjelang ulang tahunnya yang ke-38, alhamdulillah ia bisa mewujudkan mimpinya, menerbitkan buku perdananya dengan judul “Mudah Menulis Cerpen” (2011) terbitan LeutikaPrio. Tidak berselang lama, ia kembali menerbitkan buku dengan judul “Sekarang Saatnya, Belajar Menulis dengan Menulis” (2011). Ayah dari tiga orang anak ini berdomisili di Jalan Amuntai-Tanjung, Desa Panangkalaan RT 4 nomor 46, kec. Amuntai Utara, Kab. Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan. Kode Pos 71471. Suami dari Lailawati, S.Ag ini dalam mengembangkan kemampuan menulisnya, ia juga aktif di PNBB (Proyek Nulis Buku Bareng), sebuah komunitas menulis dan menerbitkan buku. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran pembaca terkait tulisantulisannya. Untuk menghubungi penulis, anda bisa menggunakan sarana berikut: Facebook: Haderi Idmukha http://www.facebook.com/profile.php?id=100000718449566 Email:
[email protected] HP: 085248787982
Haderi Idmukha
62
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
Tentang PNBB PNBB Bagiku - Mamane Kirana -
Akhir Juni 2011 yang lalu, saya menepati janji dengan seorang teman di Malang (Mbak Asriana Kibtiyah) yang saya temukan dalam FB, sambil menyelam minum air, sekalian saya coba hubungi temanteman yang suka menulis, yang berada di Malang. Gayung bersambut, bertemulah saya pada waktu itu dengan beberapa teman baru di dunia maya secara riil. Bersama Pakde Cahyo, Ust. Halimi, Mas Erryk sekeluarga, Mbak Ira, Mbak Henu, Mbak Choirun Nisa, Mbak Osya, Mbak Faricha, dll. Mbak Ana tampil sebagai tuan rumah, membuka kopdar tersebut, kemudian masing-masing memperkenalkan diri. Masukan dari ust. Halimi sangat mengesankan saya. Dari survey yang dilakukan oleh teman beliau di Madinah, andil umat muslim dalam tulismenulis masih dalam persentase yang memprihatinkan bila dibanding penduduk dunia. “Mengapa kita tak mengambil peluang tersebut untuk syiar?” tanya beliau saat itu, yang langsung saya setujui dalam hati dan menyimpannya dalam memori. Walau saya pribadi rada canggung dalam kopdar tersebut, tetapi keramahan teman-teman baru sungguh mengesankan, penuh persahabatan dan senyuman. Kalau tak salah, saya menemukan teman-teman baru di jejaring maya ini ketika sepulang dari Jakarta untuk suatu keperluan. Sepulang dari pertemuan tersebut, saya mulai add teman-teman yang menurut anggapan saya sudah mumpuni dalam menulis. Dimulai dari add Pak Heri Cahyo dan setengah memaksa untuk senantiasa ditag tulisan-tulisan beliau ke note saya, dengan alasan ingin belajar menulis dan istilahnya pengen meguru. Semula niatan saya ingin menulis sebagai persiapan andaikata Haderi Idmukha
63
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
suatu saat saya tak lagi diizinkan berkegiatan di luar rumah, saya masih mampu mengerjakan sesuatu yang diharapkan masih berbau manfaat, minimal bagi diri saya, keluarga, mudah-mudahan orang lain juga merasakan manfaatnya, insyaAllah. Aamiin. Lantas saya add juga teman-temannya Pakde Cahyo dan temanteman baru waktu ke Jakarta yang memiliki hobi sama. Berselang beberapa bulan kemudian, ketika membuka lapak saya di FB, tiba-tiba muncul grup PNBB dengan sendirinya. Semula saya tak mengerti mengapa bisa ada di lapak saya dan dengan maksud apa. Maklum perkara teknologi memang saya akui jauh dari yang disebut pinter. Tetapi dengan mempelajari sejenak, pahamlah saya yang membuat adalah Bapak Kepsek di sekolah menulis maya, dan beliau memasukkan saya sebagai salah satu murid di kelas maya tersebut. Merasa tak keberatan dan senang mendapatkan banyak teman dengan canda dan rusuhnya yang khas, akhirnya saya keterusan setiap buka FB, didahulukan buka lapak sekolah PNBB dan ikut menyimak dan menikmati candaan teman-teman, sesekali saya ikut nimbrung ngasih komen. Dari pertemanan maya, sedikit demi sedikit saya mempelajari karakter teman-teman yang rata-rata tanggap dan ringan tangan, suka menolong, terutama membantu kerepotan kepsek seperti mengedit dll, dengan senang hati, seperti mas Erryk, Ugan Abrar, Mbak Ratu Marfu’ah, Mbak Siti Zumaroh, Uda Hazil, Mas Aditya, Mas Bambang Ikbal, Mbak Evyta, Mas Akung dan yang lainnya yang tak mungkin saya sebutkan satu persatu dengan jumlah peserta ratusan. Belum lagi jika ada yang curhat, selalu saja beramai-ramai berusaha memberi masukan. Juga jika ada yang tak dimengerti dan ditanyakan di lapak PNBB, umumnya si penanya mendapatkan berbagai masukan yang menggembirakan, termasuk saya. Beragam daerah, beragam pulau, beragam agama, beragam suku bangsa tak menghalangi minat dalam belajar menulis, layaknya Bhinneka Tunggal Ika hehe. Bahkan bukan hanya menulis, saya juga bisa mendapatkan manfaat yang lain, terutama masalah teknologi dalam level sederhana mulai saya dapatkan sedikit demi sedikit. Haderi Idmukha
64
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
Hanya saja dalam membuka lapak PNBB, kalau tak hati-hati bisa lupa daratan tak ingat lautan, heboh sangat kata orang Melayu. Apalagi jika Om Akung Krisna yang gaul mulai menulis yang gokil, alamat deh kaya orang gimana gitu yang membaca komen-komen tulisan beliau hehe. Nah sebagai akibatnya, agenda saya yang sudah dijadwalkan seringkali kocarkacir hehehe. Karena itu saya termasuk murid yang sering membolos dengan terpaksa dan tak diniatkan membolos, hanya masalah ketidakberdayaan untuk tak merasa asyik. Dan saya tidak menyarankan teman-teman lain mengikuti jejak saya yang kurang terpuji. Sekalipun sering membolos, saya adalah murid yang patuh dan rajin ngerjain PR (:P), sekalipun jarang dapat pertamax. Untuk itu saya pribadi sangat berterima kasih kepada Pakde Heri Cahyo yang memprakarsai adanya PNBB dan telah memasukkan saya sebagai salah satu anggota sekaligus murid. Mudah-mudahan hal tersebut dihitung sebagai amal beliau kelak. Aamiin wa Jazakallah.
Informasi Komunitas Facebook Group: Proyek Nulis Buku Bareng http://www.facebook.com/groups/proyeknulisbukubareng/
[email protected] Website: www.proyeknulisbukubareng.com
Haderi Idmukha
65
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012
Celoteh Anak Rumput – Seri 1
PNBB - 2012