Media elektronikmenjadikan tayangan persoalan sosial —perilaku agresif, destruktif, keruntuhan akhlak, dan bencana— sebagai bisnis perindustrian mereka. Dengan pengemasan sedemikian rupa, lengkap dengan iklan-iklan yang menjadi sponsor, tayangan itu tak lagi kita persoalkan sebagai urusan moral yang mencemaskan, malah sebaliknya menjadi tontonan asyik dan seru di sela-sela minum kopi sambil makan cemilan. Puisi-esai dengan kredonya, relevan dengan situasi saat ini di mana seolah tak ada lagi batas antara dunia nyata dan dunia maya. Dengan pengeksplisitan faktafakta dalam catatan kaki, Puisi Esai seolah hendak menyadarkan bahwa ”Persoalan-persoalan itu nyata, betul-betul terjadi di depan mata kita, bukan di dunia maya! (sehingga perlu penanganan yang nyata juga)”.[] Nenden Lilis Aisyah, penyair, cerpenis, dosen UPI
Penari Cinta Anak Koruptor
Agus R. Sarjono, Ketua Juri Lomba Menulis Puisi Esai
Kumpulan Puisi Esai
Yang segera terasa dari Lomba Menulis Puisi Esai adalah beragam-nya tema. Aku lirisnya pun beragam: anggota punk, penari erotis, pramugara, anak koruptor yang galau, koruptor yang bahagia, pengagum presiden yang kecewa, orang Kubu, masyarakat terasing, tokoh sejarah nasional dan lokal, sosok pemberitaan, pencuri coklat, pembunuh keji, santri korban pelecehan, pelaku mistik, orang kota yang ingin bunuh diri, etnis minoritas merangkap pelaku transgender, warga Tionghoa Singkawang yang “dijual” ke Taiwan, buruh tani, TKW, pemain band, politisi, perusuh, dll. Hal ini menunjukkan bahwa puisi esai telah membuka katup tematik berbagai urusan Indonesia yang selama ini tidak pernah mengemuka dan jarang –jika bukan “tabu”— disuarakan dalam puisi konvensional. Kebhinekaan Indonesia yang selama ini tidak begitu terlihat, tiba-tiba muncul dengan penuh warna.[]
Penari Cinta Anak Koruptor Kumpulan Puisi Esai Alex R. Nainggolan Baiq Ratna Mulyaningsih Carolina Betty Tobing Chairunnisa Damhuri Muhammad Huzer Apriansyah
Pengantar
Nenden Lilis Aisyah Ilustrasi
Diyanto
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR Kumpulan Puisi Esai Alex R. Nainggolan Baiq Ratna Mulyaningsih Carolina Betty Tobing Chairunnisa Damhuri Muhammad Huzer Apriansyah
KUMPULAN PUISI ESAI
1
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR Kumpulan Puisi Esai © Jurnal Sajak Hak cipta dilindungi undang-undang. All right reserved. Editor Jamal D. Rahman Pengantar Nenden Lilis Aisyah Ilustrasi Diyanto Disain Sampul & Reka Letak Andi Espe Cetakan ke-1, Januari 2013 164 hlm. 13 x 18,5 cm ISBN 978-602-17438-3-6
Diterbitkan pertama kali oleh PT JURNAL SAJAK INDONESIA Jl. Bhineka Permai Blok T No. 6 Mekarsari, Depok, Indonesia Telp/Faks. 021-8721244 Email:
[email protected]
2
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Daftar Isi Pengantar: Alun Biduk Puisi Esai di Laut Zaman Nenden Lilis Aisyah
5
Elegi Gadis Penari Damhuri Muhammad
31
Protes Dari Timur Baiq Ratna Mulyaningsih
47
Cinta Tanpa Batas Carolina Betty Tobing
71
Sebuah Episode Bunuh Diri Alex R. Nainggolan
91
Jangan Panggil Aku Kubu! Huzer Apriansyah
113
Janji Anak Koruptor Chairunnisa
135
Biodata Penulis
163
KUMPULAN PUISI ESAI
3
4
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Alun Biduk Puisi Esai di Laut Zaman Nenden Lilis Aisyah
K
aitan sastra dengan persoalan sosial kerap menjadi pembahasan polemis dari masa ke masa. Kaum strukturalis, misalnya, cenderung “unhappy” jika sastra dihubung-hubungkan dengan persoalan sosial. Sastra, menurut mereka memiliki tujuan dan keberadaannya sendiri yang tidak perlu dihubung-hubungkan dengan persoalan di luar teks, termasuk persoalan sosial.1 Di pihak lain, kaum realisme sosialis, antara lain meyakini bahwa sastra mencerminkan kehidupan (proses sosial) dan hendaknya menggambarkan hal tersebut. Bahkan di Rusia, setelah kemenangan komunis pada revolusi 1917, pencerminan itu disimplikasi menjadi paham politik di atas estetik, yakni tuntutan agar sastra berpihak pada perjuangan kelas dan cita-cita partai. Akan tetapi, di antara pendapat-pendapat yang muncul, di tengah tarik-menarik penolakan dan dukungan hadirnya persoalan sosial dalam karya sastra,
1 Lihat pernyataan Renne Wellek dan Austin Warren dalam Theory of Literature (Harcourt Brace Javanovich, 1977).
KUMPULAN PUISI ESAI
5
ada atau tak adanya dukungan itu dalam berkarya, pada hakikatnya sastrawan tidak bisa terlepas atau melepaskan diri dari kenyataan sosial. Sejauh apapun ia berpaling, ia tetap bertumpu pada kenyataan tersebut. Sebagai pembuktian, berbagai aliran sastra yang berkembang di jagat ini, pada dasarnya merupakan respon terhadap persoalan sosial yang terjadi (termasuk di dalamnya aliran yang dengan tegas menyatakan seni untuk seni, l’art pour l’art). Sebagai contoh, munculnya aliran romantisme, formalisme, simbolisme, realisme, dan naturalisme dalam kesusastraan Prancis, tidak terlepas dari situasi sosial-politik negeri itu pada abad 19 yang mengalami beberapa kali pergantian pemerintahan. Pemerintahanpemerintahan tersebut, yang pada mulanya sangat memperhatikan aspirasi rakyat, lambat laun berubah menjadi otoriter dan membatasi kebebasan individu dan pers. Perubahan-perubahan pemerintahan dari liberal ke monarki dan kembali lagi ke liberal harus ditebus dengan jatuhnya banyak korban di pihak rakyat. Goncangan-goncangan politik dan sosial tersebut berdampak besar pada kehidupan masyarakat Prancis. Isi dan estetika kesusastraan Prancis abad 19 merupakan respon dan gaung dari goncangan-goncangan itu.2 2
6
Mengenai hal ini dideskripsikan dengan bagus oleh Ida Sundari Husen tentang perkembangan Kesusastraan Prancis dalam buku Mengenal Pengarang-Pengarang Prancis dari Abad ke Abad (Grasindo, 2011).
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Begitu pula di Jerman. Friedrich Nietzsche (18441900), filsuf dan sastrawan besar Jerman yang pemikirannya berpengaruh banyak pada gerakan eksistensialisme dan nihilisme, yang karya-karya puisinya tak lepas dari pandangannya (melukiskan “keterasingan” manusia), merupakan respon terhadap kenyataan sosial, yakni kondisi masyarakat modern yang berada dalam jurang hilangnya tuntunan nilai-nilai kebijaksanaan, kemanusiaan, dan moralitas akibat teknologi dan industri. Puisi-puisi Nietzsche pun mencerminkan responnya dalam menentang rasionalisme abad 19 dan kedangkalan moral kelas menengah.3 Terkait dengan “kodrat” bahwa sastrawan tidak bisa berpaling dari kepeduliannya terhadap kondisi sosial, banyak sudah cara dan bentuk yang digunakan sastrawan untuk mengungkapkan keterlibatan, keprihatinan, gugatan, protes, dan kritik terhadap masalah-masalah sosial. Dalam puisi, persoalan-persoalan itu dikemukakan dengan cara dan bentuk, mulai dari ironi, satire, sarkasme, parodi, hingga pamflet. 3
Tentang pergulatan filosofis Nietzsche merespon situasi sosial masyarakat modern yang melingkupi zamannya dapat dibaca antara lain uraian Harold H. Titus, dkk. dalam buku Living Issues in Philosophy (Wadsworth Publishing Company, 1979). Dapat juga dibaca uraian-uraian tentang pengaruh pemikiran Nietzsche pada puisi dan penyair-penyair setelahnya pada buku puisi Nietzsche Syahwat Keabadian yang dieditori dan diterjemahkan oleh Berthold Damshäuser dan Agus R. Sarjono (Komodo Books, 2010). Lihat juga Antologi Puisi Jerman pada Abad ke-20, Kau Datang Padaku, terjemahan Berthold Damshäuser dan Ramadhan K.H. (Balai Pustaka, 1994).
KUMPULAN PUISI ESAI
7
Kini, di antara cara-cara dan bentuk-bentuk tersebut, perpuisian Indonesia kembali didenyutkan oleh kemunculan gagasan dan gerakan baru yang dikenal dengan puisi-esai. Gagasan yang dicetuskan doktor yang juga penulis, peneliti, jurnalis, dan aktivis sosial Denny JA, yang kemudian disambut Jurnal Sajak ini, ternyata mendapat apresiasi luas dari berbagai kalangan.4 Kemunculan gagasan dan terjadinya sambutan ini tampaknya memang tak lepas dari kondisi zaman. Seperti telah kita saksikan dari masa ke masa, munculnya suatu bentuk dalam estetika sastra selalu bertemali dengan keadaan dan semangat zaman. Sebagai contoh, pembebasan dari bentuk dan isi puisi lama yang kemudian mengambil estetika aliran romantik dalam perpuisian Pujangga Baru berkausalitas dengan tantangan saat itu dalam perjuangan membebaskan diri dari –dalam istilah Saini KM— kolektivisme masyarakat lama, yang dilingkupi adat istiadat, menuju masyarakat baru (kebebasan individu dan pencarian identitas nasional). Tantangan zaman ini berubah di masa Chairil Anwar yang tidak memperlihatkan lagi kebimbangan antara tradisi lama dan baru. Masa dalam periode Angkatan 45 ini sudah memperlihatkan jiwa yang teguh dalam 4
8
Lihat respon pembaca terhadap buku puisi-esai Atas Nama Cinta karya Denny J.A. dalam www.puisi-esai.com dan HITS di web buku puisi tersebut yang dalam waktu satu bulan mencapai satu juta (Denny JA, Jurnal Sajak nomor 3 Tahun II, 2012).
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
revolusi menuju kemerdekaan. Oleh karena itu, bentuk puisinya pun lebih bercorak ekspresionistis yang penuh vitalitas dengan bahasa yang “meradang-menerjang”. Lahirnya bentuk-bentuk estetika baru akibat keadaan zaman pun terjadi dalam perpuisian Indonesia tahun 1970-an. Bagi generasi yang hidup tahun 1970-an, tentu masih segar dalam ingatan bagaimana gemuruh dan gelisahnya masa itu: sebuah masa yang secara global manghadapi transisi budaya, dan secara politik nasional baru keluar dari transisi pergantian kekuasaan (dari Orde Lama ke Orde Baru). Selain menghadapi transisi, masa ini menghadapi krisis moralitas, krisis kehancuran lingkungan alam, krisis di bidang hukum, merajalelanya kebudayaan massa, membabibutanya teknologi yang cenderung mengasingkan manusia dari sifat-sifat humanisnya, ditambah lagi dengan penguasa yang mulai represif dan mengalami distorsi moral. Contoh dari krisis-krisis yang saat itu merupakan isu penting, dalam bidang politik misalnya masalah korupsi, dan dalam bidang moral misalnya menjamurnya night club, sex bebas, dan obat terlarang. Karya-karya sastra yang muncul saat itu merupakan reaksi dan perlawanan terhadap apa yang terjadi di masa itu. Peristiwa, perasaan, gejolak politik dan budaya yang bertumpuk dan carut marut saat itu, seolah tak bisa dipadankan dengan kata-kata biasa. Tak mengherankan apabila kemudian pada karya sastra masa ini muncul KUMPULAN PUISI ESAI
9
estetika yang keluar dari estetika konvensional yang mapan. Eksperimentasi dan inovasi yang melompat jauh dari estetika karya sastra sebelumnya menjadi ciri penting masa ini. Hal ini terjadi, baik pada puisi, prosa, maupun drama. Dalam bidang puisi muncul berbagai gerakan sastra, seperti puisi mbeling, puisi bebas (yang dipelopori oleh mahasiswa aktivis GAS ITB di Bandung), puisi konkrit, puisi mantra, dan lain-lain. Puisi-puisi tersebut, selain tidak lagi menggunakan bahasa puisi yang mapan digunakan saat itu, juga keluar dari bahasa verbal, yakni dengan menggunakan media berupa benda-benda. Itu semua dilakukan karena media dan estetika seperti itulah yang dianggap dapat mewakili gagasan dan perasaan mereka dalam menggugat situasi zaman saat itu. Inovasi estetika yang terjadi pada era 1970-an itu bukanlah estetika yang dicari-cari dan artifisial, tapi mengakar dari jiwa zaman itu. Oleh karena mengakar, estetika semacam itu mendapat pengikut luas dan menjadi wawasan estetika masa itu. Pengaruh zaman dengan persoalan sosialnya yang berbeda-beda terhadap pengucapan puisi, sebetulnya tidak hanya terjadi secara kolektif seperti digambarkan di atas. Setiap individu penyair yang mengemukakan persoalan yang berbeda, akan mengalami perubahan dalam pengucapannya. Sebagai contoh, Taufiq Ismail telah menulis sajak sejak 1950-an hingga sekarang. Dalam rentang waktu lebih dari setengah abad tersebut, 10
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
penyair terkemuka Indonesia ini sudah menggali berbagai masalah, mulai dari masalah-masalah individu, religi, hingga persoalan-persoalan sosial. Masalahmasalah tersebut sudah jelas mengalami bentuk pengucapan yang berbeda karena hal-ihwalnya berbeda. Akan tetapi, dari satu kategori permasalahan pun, yakni permasalahan sosial, kita dapat menemukan perubahan bentuk pengucapan penyair. Dalam hal ini, kita bisa meng-ambil perbandingan yang dilakukan Kuntowijoyo5 ketika membahas puisi-puisi Taufiq Ismail dalam Malu Aku Jadi Orang Indonesia (MAJOI). Kuntowijoyo membandingkan cara pengungkapan Taufiq Ismail dalam Kumpulan Puisi Tirani dan Benteng (TB) dengan kumpulan MAJOI. Kuntowijoyo menyatakan: … dalam TB terasa sekali keterlibatan penyair dengan peristiwa sehingga hasilnya adalah lukisan yang cermat tentang demonstrasi, teriakan-teriakan, kematian, karangan bunga, dan prosesi jenazah. Caranya bersajak adalah membangun imaji-imaji visual sehingga seolaholah peristiwa terpampang di depan mata…. Lukisan semacam itu tidak ada lagi dalam buku ini (MAJOI-pen). Imaji visual yang begitu kuat menggambarkan perlawanan mahasiswa 1966 sudah digantikan imaji konseptual.
5
Lihat kata pembuka Kuntowijoyo, “Jika Penyair Menghayati Sejarah” dalam Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia, Seratus Puisi Taufiq Ismail (Yayasan Ananda, 2005).
KUMPULAN PUISI ESAI
11
Begitu pula jika kita membaca puisi-puisi penyair terkemuka Indonesia lainnya, W.S. Rendra, antara lain lewat bukunya Balada Orang-Orang Tercinta, Empat Kumpulan Sajak, Blues untuk Bonie, Sajak-Sajak Sepatu Tua, hingga Potret Pembangunan dalam Puisi, misalnya. Kita akan menemukan bentuk pengungkapan yang berbeda-beda dalam mendedahkan masalah, mulai dari renungan-renungan kemanusiaan hingga protesnya terhadap yang anti kemanusiaan (ktirik sosial politiknya). Kita akan menemukan bentuk-bentuk liris-imajis, naratif, retoris, dan lain-lain. Di sini terlihat bahwa penyair selalu merasa perlu mencari bentuk pengungkapan yang dapat menampung kebutuhan pengucapannya dari perhatiannya akan persoalan yang berbeda-beda. Hal yang sama dapat kita temukan pada puisi-puisi Sapardi Djoko Damono yang berisi perenungan-perenungan individualnya akan kehidupan, antara lain dalam Kumpulan Duka-mu Abadi, Akuarium, Perahu Kertas, dan Hujan Bulan Juni dengan sajak-sajak bernuansa sosialnya dalam Ayat-Ayat Api, dari yang cenderung liris-imajis sekaligus prosais menjadi lugas dan naratif seperti yang dapat kita rasakan pada puisi “Dongeng Marsinah” atau “Tentang Mahasiswa yang Mati 1996”. Jika diurutkan, tentu perubahan-perubahan pengucapan yang dilakukan penyair seperti itu akan sangat banyak dan panjang. Yang jelas, pada umumnya, ketika penyair mengangkat isu sosial, maka pemilihan komu12
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
nikasi dalam bahasa publik akan lebih terasa mewarnai puisi-puisi mereka. Dapat kita rasakan misalnya, bagaimana penuhnya imaji dan metafor dalam sajaksajak religi Acep Zamzam Noor pada kumpulan Di Luar Kata dengan pemilihan gaya retoris yang lebih mudah dipahami publik dalam Dongeng dari Negeri Sembako. Gaya retoris berupa ironi-ironi cerdas yang kental mewakili dan merefleksikan perasaan dan pengalaman publik, dengan gaya yang berbeda, sangat terasa pula dalam kumpulan puisi Suatu Cerita dari Negeri Angin dari penyair Indonesia yang secara internasional dianggap menonjol saat ini: Agus R. Sarjono. *** Dengan gambaran yang memperlihatkan latar belakang kondisi zaman yang memunculkan bentuk pengucapan tertentu seperti terlihat di atas, tak mengherankan jika saat ini muncul gagasan bentuk pengucapan yang diistilahkan dengan puisi-esai. Dari berbagai uraian tentang puisi-esai yang saya baca, dapat saya simpulkan, puisi-esai pada intinya adalah suatu bentuk pengucapan yang dipilih untuk menggambarkan, memberi pemahaman, dan merefleksikan isu sosial berdasarkan fakta dengan cara yang mengetarkan hati, yakni dengan mengeksplorasi sisi batin manusia melalui puisi. Jadi, dalam hal ini ada penggabungan antara fakta dan fiksi. Dapat dikatakan KUMPULAN PUISI ESAI
13
bahwa fakta itu sendiri yang berisi permasalahan dan peristiwa-peristiwa sosial merupakan isi yang dikemukakan, sementara puisi adalah sarana pengucapan fakta itu, sekaligus isi, yang diramu sedemikian rupa dari fakta, untuk menyentuh hati dan nurani pembaca. Dengan demikian, kita dapat menangkap bahwa tujuan dari gagasan dan gerakan puisi-esai lebih pada fungsi puisi untuk membumikan masalah-masalah sosial agar lebih direfleksi dengan kaca mata batin. Oleh karena itu, puisi-esai tidak menuntut eksplorasi bahasa di wilayah estetik. Bahasa tersebut justru diharapkan merupakan bahasa yang mudah dipahami publik dan dengan pemanfaatan aspek-aspek puisi dapat menggetarkan hati. Selain itu, agar pembaca puisi-esai menyadari bahwa yang dikemukakan dalam puisi tersebut bukan fiksi melainkan fakta, penulis puisi-esai harus mencantumkan catatan kaki. Sebagai sebuah gagasan yang kemudian diwujudkan menjadi gerakan, penggagas dan penggerak puisiesai telah merumuskan semacam kredo atau manifesto, yaitu bahwa puisi-esai: 1) mengeksplorasi sisi batin individu yang sedang berada dalam sebuah konflik sosial; 2) menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Semua perangkat bahasa seperti metafora, analogi, dan sebagainya justru bagus untuk dipilih. Namun diupayakan agar mereka yang berpendidikan 14
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
sekolah menengah pun dapat memahami dengan cepat pesan yang hendak disampaikan dalam puisi. Prinsip puisi-esai, semakin sulit puisi itu dipahami publik luas, semakin buruk puisi itu sebagai medium komunikasi penyair dan dunia di luarnya; 3) puisi-esai adalah fiksi. Boleh saja puisi-esai itu memotret tokoh ril yang hidup dalam sejarah. Namun, realitas itu diperkaya dengan aneka tokoh fiktif dan dramatisasi. Yang dipentingkan oleh puisiesai adalah renungan dan kandungan moral yang disampaikan lewat sebuah kisah, bukan semata potret akurat sebuah sejarah; 4) puisi-esai tidak hanya lahir dari imajinasi penyair tapi hasil riset minimal realitas sosial. Ia merespon isu sosial yang sedang bergetar di komunitas sosial apapun itu. Walau puisi-esai itu fiksi, tapi ia diletakkan dalam setting sosial yang benar; dan 5) puisi-esai berbabak dan panjang. Pada dasarnya puisi-esai itu adalah drama atau cerpen yang dipuisikan. Dalam puisi-esai, selayaknya tergambar dinamika karakter pelaku utama atau perubahan sebuah realitas sosial.6 Upaya dan keinginan menghadirkan bentuk pengungkapan seperti diutarakan dalam kredo di atas, dalam 6
Denny J.A, “Puisi Esai, Apa dan Mengapa?”, Jurnal Sajak, Nomor 3, Tahun II, 2012).
KUMPULAN PUISI ESAI
15
kondisi Indonesia seperti kita lihat dan rasakan bersama saat ini, dapat dipahami. Bagaimana tidak. Masyarakat kita saat ini seolah telah mengalami banalitas dalam menghadapi persoalan-persoalan sosial. Sebagai contoh, lihatlah peristiwa-peristiwa berupa mayat terpotongpotong ditemukan dalam kardus atau kantong plastik, bapak menggauli anak kandungnya sendiri, istri memotong kelamin suaminya, anak membunuh orang tuanya, penduduk (dari mulai pelajar hingga anggota parlemen) gemar tawuran, korupsi dilakukan para pejabat dengan enteng, kaum sesama agama saling menyerang dengan kekerasan, pesawat jatuh, kapal tenggelam, kereta-kereta melenceng dari rel, kampung dan kota terkepung banjir, atau sebaliknya dilanda kekurangan air, hilir-mudik mengisi berita-berita di media massa hampir setiap hari. Peristiwa-peristiwa semacam itu saat ini cenderung ditanggapi dengan “EGP” —Emang Gue Pikirin. Bahkan media elektronik, televisi, misalnya, telah menjadikan tayangan-tayangan persoalan sosial berupa perilaku agresif, destruktif, keruntuhan akhlak, dan bencana ini sebagai bisnis perindustrian mereka. Dengan pengemasan sedemikian rupa, lengkap dengan iklaniklan yang menjadi sponsor, tayangan-tayangan itu tak lagi kita persoalkan sebagai urusan moral yang mencemaskan, malah sebaliknya menjadi hiburan di sela-sela aktivitas dan rutinitas sehari-hari. Bagaimana 16
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
tidak. Tayangan-tayangan atau bacaan-bacaan yang sarat permasalahan sosial yang akut itu malah menjadi tontonan atau bacaan yang asyik, menarik, dan seru di sela-sela minum kopi sambil makan cemilan. Urusan-urusan moral dan sosial itu memang kemudian mendapat tanggapan: diperbincangkan dalam talk show, dianalisis dalam kolom-kolom opini, dan sejenisnya. Akan tetapi, semua itu lebih banyak berputar di sekitar wilayah kognisi, sementara sisi afeksi dilupakan. Selain dapat dipahami dan relevan dengan kondisi di atas, puisi-esai dengan kredonya ini pun dapat kita rasakan relevan dengan situasi saat ini di mana seolah tak ada lagi batas antara dunia nyata dan dunia maya. Bagaimana tidak. Orang zaman sekarang dapat merasakan punya kekayaan, punya suami, punya istri seperti yang diingini, dan melakukan hubungan seks hanya lewat games yang bertebaran di internet. Di zaman yang diistilahkan Denny JA dengan zaman facebook dan twitter, orang pun semakin asosial, dalam arti persentuhan batin dalam hubungan sosial yang nyata semakin langka dan kering. Dalam kondisi ini, puisi-esai, dengan pengeksplisitan fakta-fakta dalam catatan kaki seolah hendak menyadarkan bahwa, “persoalan-persoalan itu nyata, lho! Betul-betul terjadi di depan mata kita, bukan di dunia maya! (sehingga perlu penanganan yang nyata juga)”. Sementara upaya untuk menyentuh dan menyadarkan kembali aspek batin KUMPULAN PUISI ESAI
17
dilakukan dengan memanfaatkan daya sentuh puisi yang mengajak pembaca masuk mengidentifikasi diri ke dalam jiwa tokoh yang mengalami permasalahan sosial itu sehingga merasakan empati. Apakah dengan puisi saja tidak cukup? Taufiq Ismail, Rendra, Remy Silado, Wiji Thukul, dan masih banyak lagi, menyatakan kepedulian sosial di dalam puisi-puisi mereka. Dalam puisi-puisi tersebut, menurut saya terdapat esai juga. Bedanya, dalam puisi-puisi tersebut esai tentang fakta-fakta dan masalah-masalah sosial itu dibiarkan muncul sendiri dalam kepala pembaca sesuai dengan tafsiran masing-masing. Adapun dalam puisi-esai, esai itu dieksplisitkan dan diurai. Penggerak puis-esai, dalam pemahaman saya, tampaknya menghendaki agar fakta-fakta itu tegas dan konkret sehingga tidak mengambang. Dengan demikian, pembaca menyadari persoalan sosial itu dalam fokus yang jelas dan nyata. Hal ini, sekali lagi, memang sesuai dengan niat pencetus dan penggerak puisi-esai, yang — dalam tafsiran saya— lebih menekankan implikasi puisiesai pada fungsinya bagi pembaca7. Penekanan fungsi puisi-esai ini bagi pembaca tersebut menjadikan perbedaan dalam tujuan kehadiran puisi-esai
7
Tafsiran saya ini salah satunya berangkat dari pernyataan Denny JA (penggagas puisi-esai) dalam buku Atas Nama Cinta (Renebook, 2012): “Seni sepenuhnya milik masyarakat, bukan hanya milik elit sastrawan.”
18
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
dengan kehadiran bentuk puisi lain yang juga muncul sebagai respon terhadap kondisi sosial-politik, misalnya puisi konkrit dan puisi bebas pada tahun 1970-an. Para pelaku puisi bebas dan puisi konkrit menggunakan media berupa benda-benda untuk menyatakan gagasan dan perasaan mereka karena bahasa verbal dianggap tidak mampu memadankan apa yang tengah bergolak dan dirasakan.8 Dalam kaitan ini, tampak bahwa para pelaku puisi tersebut lebih berorientasi —meminjam istilah Abrams— pada segi ekspresif (pada dirinya sendiri sebagai pencipta) daripada kepada masyarakat. *** Di depan telah dikemukakan bagaimana munculnya bentuk pengucapan baru di suatu zaman pada dasarnya dilahirkan oleh zaman itu sendiri. Munculnya bentuk pengucapan puisi-esai pun, dengan penjelasan saya tentang relevansi puisi-esai di tengah kondisi sosial masyarakat Indonesia yang saya kemukakan di atas, saya kira juga demikian. Kegelisahan penggagas dan penggerak puisi-esai bukan hanya merupakan kegelisahannya pribadi, namun kegelisahan kita pada umumnya. Kegelisahan itu kini telah dijembatani dengan alternatif 8
Mengenai latar belakang munculnya Gerakan Puisi Bebas oleh para aktivis GAS ITB dan Puisi Konkrit di TIM, dapat dibaca hasil penelitian Nenden Lilis A. dalam “Kebijakan Kebudayaan di Masa Orde Baru” (kerja sama LIPI dan The Ford Foundation, 2001).
KUMPULAN PUISI ESAI
19
berupa puisi-esai. Sejauhmana puisi-esai dapat menjadi jalan keluar dari persoalan yang melingkupi (dan mengakar menjadi jiwa masa kini), tentu masih kita tunggu. Sebagai perbandingan dari hal ini, kita dapat mengingat lagi apa yang terjadi sebelumnya dalam kesusastraan Indonesia terkait dengan masalah kehadiran fakta dalam fiksi ini. Seperti kita ketahui bersama, sebelumnya di masa Orde Baru, muncul estetika penulisan cerpen dengan melakukan pembocoran fakta lewat fiksi. Salah seorang pengarang yang memulainya adalah Seno Gumira Ajidarma, antara lain lewat cerpen-cerpennya yang kemudian terkumpul dalam Saksi Mata (Bentang, 1994). Terkait dengan hal itu, Seno pun menulis semacam kredo dalam buku Ketika Jurnalis Dibungkam, Sastra Harus Bicara.9 Dalam cerpen-cerpennya pada kumpulan Saksi Mata, Seno menghadirkan suatu cerita yang alur cerita dan tokoh-tokohnya fiktif. Akan tetapi, beberapa
9
Dalam buku Ketika Jurnalisme Dibungkam, Sastra Harus Bicara (Bentang, 1997), Seno Gumira Ajidarma antara lain menulis,” Ketika jurnalisme dibungkam, sastra harus bicara. Karena bila jurnalisme bicara dengan fakta, sastra bicara dengan kebenaran. Fakta-fakta bisa diembargo, dimanipulasi, atau ditutup dengan tinta hitam, tapi kebenaran muncul dengan sendirinya, seperti kenyataan. Jurnalisme terikat oleh seribu satu kendala, sastra hanyalah kejujurannya sendiri. Buku satra bisa dibredel, tetapi kebenaran dan kesusastraan menyatu bersama udara, tak tergugat dantak tertahankan. Menutupi fakta adalah tindakan politik, menutupi kebenaran adalah tindakan paling bodoh yang bisa dilakukan manusia di muka bumi....”
20
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
bagian dari cerita tersebut diberi catatan kaki yang merujuk pada peristiwa faktual. Dalam cerpen “Misteri Kota Ningi” misalnya, Seno menceritakan tentang seorang petugas sensus yang ditugaskan untuk mendata jumlah penduduk di kota Ningi. Namun, petugas itu keheranan karena setiap hari penduduk kota itu berkurang. Di lain pihak, di kota itu muncul orang-orang tidak kelihatan yang beraktivitas seperti pada umumnya manusia seiring dengan berkurangnya penduduk kota itu. Pada cerpen tersebut terdapat angka-angka jumlah penduduk Ningi, dan untuk data angka-angka tersebut disertakan catatan kaki berupa sumber angka-angka itu yang merujuk pada sumber-sumber tulisan tentang Timor Timur. Beberapa peristiwa pun dirujuk kepada catatan kaki yang sumbernya berupa berita tentang pelanggaran HAM di Timtim. Kita akan memahami maksud dari bentuk pengucapan yang dilakukan Seno di atas jika tahu konteks atau latar belakang kondisi saat itu. Latar belakang yang membuat penulis melakukan hal itu adalah sikap represif dan intimidatif penguasa Orde Baru terhadap kebebasan berpendapat. Pers dibungkam, dan jika berani membuka fakta yang dapat mengancam status quo penguasa, tak segan-segan dibredel. Sastrawan, yang terpanggil untuk membukakan kebenaran, tentu tak akan menyerah pada kondisi ini. Seno menemukan jalan untuk menyuarakannya kepada masyarakat lewat cerpen. KUMPULAN PUISI ESAI
21
Sebuah penyiasatan yang cerdas dalam memberikan fakta yang benar kepada masyarakat sekaligus aman dari pencekalan yang dilakukan penguasa. Apa yang dilakukan Seno itu kemudian menjadi isu dalam penciptaan cerpen-cerpen Indonesia di masa tersebut. Penghadiran fakta dalam karya sastra pada masa Orde Baru seperti dilakukan Seno Gumira Ajidarma merupakan strategi atau penyiasatan menghindari sensor pemerintah dalam upaya dapat tetap menyampaikan fakta yang sebenarnya kepada publik. Sementara puisi-esai yang juga menuntut penghadiran fakta dalam bangunan sastra (puisi) justru lahir di tengah kondisi masyarakat yang sebaliknya, yakni masyarakat yang terbuka, nyaris tanpa sensor. hal ini tentu merupakan sesuatu yang menarik untuk dianalisis lebih lanjut. Menarik juga untuk mempertanyakan, mengapa pada kondisi represif dan terbungkam bentuk yang dipilih untuk menyiasati kondisi tersebut berupa cerpen? Sementara untuk kondisi yang serba telanjang dan terbuka saat ini yang dipilih justru puisi? Gerakan puisi-esai baru lahir dan masih bayi sehingga untuk menemukan jawaban yang memadai dari pertanyaan-pertanyaan dan kepenasarankepenasaran di atas masih perlu menunggu waktu. *** 22
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Sekarang, marilah kita simpan dulu kepenasarankepenasaran yang menggelitik itu. Hadirnya puisi-puisi esai yang ditulis masyarakat dari berbagai kalangan tentu lebih menggelitik. Bagaimanakah tulisan mereka dalam menerjemahkan manifesto/platform puisi-esai, akan dibahas berikut ini. Terdapat enam puisi-esai yang akan kita baca bersama di sini, yakni karya Alex R. Nainggolan, Baiq Ratna Mulyaningsih, Carolina Betty Tobing, Chairunnisa, Damhuri Muhammad, dan Huzer Apriansyah. Membahagiakan membaca tulisan mereka. Membahagiakan dalam arti dari tulisan mereka kita jadi memiliki optimisme bahwa masih banyak masyarakat yang peduli dan merasakan keprihatinan terhadap berbagai masalah sosial. Mereka jeli dalam mengetengahkan persoalan itu. Kejelian ini tak akan terjadi jika mereka tidak terlibat dengan masalah-masalah di masyarakat. Alex R. Nainggolan dengan karyanya “Sebuah Episode Bunuh Diri” menyoroti permasalahan budaya massa dan dunia industri yang seringkali menindas sisi-sisi humanisme. Artis seringkali dieksploitasi demi mengeruk keuntungan sebesar-besarnya tanpa mengindahkan kebutuhankebutuhan manusiawinya. Akibatnya, banyak artis yang akhirnya depresi dan tidak bahagia dengan segala kemewahan yang mengelilinginya, hingga melakukan bunuh diri. Berlainan dengan Alex, Baiq Ratna Mulyaningsih KUMPULAN PUISI ESAI
23
lewat karyanya “Protes dari Timur” mengajak pembaca berefleksi mengenai diskriminasi dalam program pembangunan pemerintah Indonesia terhadap masyarakat Papua. Alih-alih disejahterakan, kekayaan tanah (khususnya tambang) masyarakat Papua malah dikeruk, yang ternyata bukan dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat. Puisi Carolina Betty Tobing, “Cinta Tanpa Batas” mengkritisi permasalahan adat Tapanuli dalam hal diskriminasi gender sehingga merugikan kaum perempuan. Adapun Chairunnisa pada puisinya “Janji Anak Koruptor” menggugat kebobrokan moralitas masyarakat kita berupa semakin membudayanya perilaku serakah, curang, dan tidak jujur. Sementara itu, Damhuri Muhammad, dengan karyanya berjudul “Elegi Gadis Penari” mengemukakan keprihatinannya pada semakin maraknya prostitusi di kalangan pelajar dan remaja. Berbeda dengan persoalan-persoalan di atas yang sudah banyak kita ketahui, Huzer Apriansyah pada karyanya “Jangan Panggil Kami Kubu” mengangkat persoalan yang tidak banyak mendapat perhatian masyarakat, yakni permasalahan yang dirasakan Orang Rimba di pedalaman Sumatera yang kian tersisih oleh pembangunan dan industri yang mengeksploitasi alam (hutan). Pendeskripsian permasalahan ini membuka mata kita yang selama ini tertutup dari hal tersebut. 24
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Setiap karya dari keenam penulis itu memang memiliki daya sentuh dan daya gugah yang berbedabeda. Alex R. Nainggolan terasa kental dalam segi bahasa, namun aspek alur cerita yang dapat membawa pembaca masuk pada sisi psikologis tokoh kurang tergali. Kekayaan pandangan penulis tentang persoalan yang diangkat pun kurang muncul karena aspek yang diketengahkan mengenai problema batin tokoh Pedro terlalu ditekankan pada perasaannya tentang kekasihnya (Rina) yang mencintainya dengan suci, bukan cinta artifisial karena tergiur kepopuleran dan kekayaan tokoh Pedro. Padahal banyak sisi-sisi lain bisa ditinjau, misalnya eksploitasi yang dilakukan produser, tuntutantuntutan masyarakat yang kerap hanya menjadikannya sebagai objek, pemberitaan-pemberitaannya di media massa, dan lain-lain. Baiq Ratna cukup berhasil menghidupkan tokoh Mahesa yang merasakan diskriminasi dan ketidakadilan pemerintah pusat pada rakyat Papua melalui penggambaran perasaan-perasaan tokoh Mahesa mengenai diskriminasi itu, misalnya tatkala Mahesa merasa heran dengan bentuk sekolah di pulau Jawa, yang dilihatnya dari gambar di buku, yang kontras dengan sekolahnya yang hanya bertiang bambu dan beratapkan anyaman daun kelapa. Atau, melalui penggambaran bagaimana perjuangan tokoh Mahesa yang begitu sulit untuk sampai di sekolah karena fasilitas jalan dan lainnya KUMPULAN PUISI ESAI
25
belum dibangun Kontras-kontras yang dirasakan Mahesa dari apa yang diserapnya melalui bacaan tentang Papua yang dijuluki Pulau Surga sementara pada kenyataan yang dilihat dan dirasakan Mahesa masyarakatnya hidup dengan penuh kesulitan, menjadi ironi-ironi yang menarik yang menimbulkan sentuhansentuhan batin bagi pembaca. Akan tetapi, pada beberapa bagian, seperti pada larik-larik: Mengaku merdeka/ Tapi sebenarnya masih terjajah// Mengaku Bhineka Tunggal Ika/ Namun kenyataannya terpisah// yang cenderung verbal dan eksplisit dalam menyampaikan protes, agak mengurangi daya sentuh yang tengah dibangun. Sorotan Carolina Betty Tobing tentang diskriminasi gender dalam adat Tapanuli yang dijalin dalam kisah cinta dan pernikahan yang dihadapi tokoh Maria dapat membawa pembaca pada suasana haru. Kesadaran tokoh ayah dan ibu Maria setelah melihat penderitaan Maria akibat memaksakan aturan adat pun dari segi plausibilitas alur cerita terasa wajar sehingga pesan moral yang ditimbulkannya tidak terasa dipaksakan. “Janji Anak Koruptor” yang ditulis Chairunnisa melalui perjalanan psikologis tokoh Arif sebagai korban dari kejahatan korupsi yang dilakukan ayahnya cukup menggugah. Peristiwa yang dialami tokoh Arif ini terjalin dengan persoalan hilangnya moralitas di dunia pendidikan yang demi menjaga “citra”, menghalalkan kecurangan dan kelicikan. Daya gugah itu sebetulnya 26
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
bisa terus dijaga secara apik jika penulis tidak terjebak pada moralitas yang disintesakan dalam pernyataan kognitif seperti pada larik berikut: Sekolah kini tak beda dengan industri ijazah/ Semua hanya berorientasi pada nilai dan status/ Bukan pendidikan atau moral//. Lalu bagaimana dengan masalah maraknya prostitusi remaja/pelajar yang digelisahkan Damhuri Muhammad dalam “Elegi Gadis Penari”? Ceritanya sebetulnya klise. Namun, fakta-fakta yang ditulis dalam catatan kaki terasa kuat menopang kisah itu sehingga begitu padu menohok kesadaran pembaca. Selanjutnya, Huzer Apriansyah tidak masuk melalui personalitas dan sisi batin seorang tokoh dalam menggambarkan kepedihan nasib Orang Rimba di hutanhutan di Sumatera, tetapi mengambil perasaan Orang Rimba secara umum. Cara ini membuat pembaca mengerti dan memahami persoalan yang dihadapi Orang Rimba, tapi kurang dapat masuk secara mendalam pada sisi psikologisnya yang dapat menggugah emosi. Begitulah pandangan saya secara garis besar terhadap enam puisi-esai di atas. Secara umum keenam puisi itu memang telah memberi daya sentuh, namun agak kurang greget karena permasalahan sosial yang dikemukakan baru sebatas deskripsi inderawi, belum dipertajam oleh ketajaman pandangan penulisnya, atau dalam istilah John Fowles, belum memberikan dunia
KUMPULAN PUISI ESAI
27
alternatif. Pada beberapa puisi, kecuali pada puisi Damhuri Muhammad, fakta berupa catatan kaki kurang diberdayakan sebagai unsur yang justru merupakan kekuatan puisi-esai. Bahkan, ada beberapa catatan kaki yang justru merupakan opini, bukan fakta. Meskipun demikian, penghadiran persoalan-persoalan sosial yang sering luput dari perhatian kita itu, memperkaya kesadaran kita. Sekali lagi, puisi-esai baru lahir. Para penulisnya tentu masih meraba-raba bentuk. Pada saatnya nanti, jika puisi-esai ini mendapat respon yang luas, bukan tidak mungkin akan terdapat berbagai nuansa variasi puisi-esai dari platform yang semula dirumuskan. Tanda-tanda ke arah tersebut sudah membayang dalam enam puisi-esai yang sudah dibahas. Namun, sekali lagi, kita masih menunggu waktu. Apa yang saya kemukakan di atas itu pun hanya salah satu cara pandang saja. Selebihnya, pandangan Anda, Pembaca, yang memperkayanya.
28
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Elegi Gadis Penari Puisi Esai Damhuri Muhammad
KUMPULAN PUISI ESAI
29
30
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Elegi Gadis Penari
Setahun lalu, ia dara perawan bercita-cita ingin jadi penari kerap ia berkhayal membayangkan tropi-tropi tertata rapi di atas rak kayu dalam kamar mungilnya sebagai hadiah atas prestasinya menjuarai perlombaan menari kelak tropi-tropi itu akan dipersembahkannya untuk ibu yang belum yakin anak perempuannya pandai menari namun hingga kini, gadis belia itu tak pernah meraih tropi meski masih tetap menari sepanjang malam angannya senantiasa menari-nari membayangkan raut muka para lelaki yang berkenan menikmati lenggang-lenggok tariannya bukan di atas panggung, tapi di ranjang hotel berbintang
KUMPULAN PUISI ESAI
31
Karin namanya, nama yang ringkas seringkas jeda waktu saat paman Joel menebas kegadisannya malam itu, tante Mariani sedang dinas luar kota paman Joel meminta Karin mengerik punggungnya masuk angin, katanya setelah angin di dalam badan paman Joel dikeluarkan lelaki bongsor itu belum izinkan Karin keluar kamar ah, barangkali masih ada yang perlu dikeluarkan lagi bila tidak, tentu paman Joel masih kurang enak badan masih pusing tujuh keliling Karin patuh saja, ia gadis polos yang penurut utamanya sejak paman Joel mengajaknya tinggal di kota dan bersekolah di sana pertama kali paman Joel merangkulnya, Karin menjerit ketakutan gemetar dan menggigil sekujur badan perempuan itu lantas paman Joel mendekapnya, membelai-belai meraba-raba setiap lekuk tubuhnya Karin pun mendesah ketagihan
32
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Tak berselang lama selepas malam celaka itu tiba-tiba Karin jatuh sakit badannya terasa lemas kepalanya terasa pusing-pusing perutnya mual, ia muntah-muntah tiga hari Karin absen ke sekolah tiga minggu ia telat datang bulan Keparat. Pergi kau dari rumah ini! bentak tante Mariani Saya biayai sekolahmu, tapi kau tidur dengan suamiku Perempuan tak tahu malu! bergegas Karin membuntal pakaian bersegera ia angkat kaki meninggalkan kenangan yang sulit terlupa termasuk kenangan tentang gemerincing bunyi koin seratus perak yang terpelanting ke lantai saat paman Joel menggelumang tubuhnya ***
KUMPULAN PUISI ESAI
33
Setahun lalu, perempuan muda pemalu itu siswi kelas tiga SMU rambutnya lurus, panjang sepinggang dikepang dua, diikat pita merah kesumba beberapa hari sebelum Ujian Akhir Nasional kursi tempat duduknya kosong ditinggalkannya gelak tawa teman-teman kelas saat mengejek gaya mengajar ibu Sumiyati guru bidang studi PPKN yang gagap dan suaranya terdengar seperti keluar dari lubang hidung dilupakannya pula sanjungan pak guru Chusnanto pengajar matematika yang tidak bakal keluar kelas sebelum meninggalkan setumpuk soal geometri sebagai pekerjaan rumah Kamu cantik, tapi pemalas katanya setelah mengoreksi PR Karin yang tak pernah selesai dikerjakannya separuh saja, itupun hampir semuanya salah Karin memang tidak suka pelajaran berhitung baginya, matematika hanya bikin pening kepala dan kening berkerut ia hanya menggemari pelajaran kesenian, lebih-lebih seni tari
34
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Dijualnya giwang emas hadiah ulang tahun dari paman Joel juga jam tangan warna kuning keemasan pemberian tante Mariani beban di perutnya kian berat, karena itu mesti segera dikeluarkan Jangan cemas, Nak, ini masih muda. Beruntung anak cepat datang kemari bujuk dukun beranak meredakan kegelisahan Karin *** Setahun lalu, Karin masih mengenakan seragam putih berlogo OSIS di saku depan rok warna abu-abu muda, sepatu hitam bahu kanannya menyandang tas berisi buku-buku pelajaran kini, Karin juga menyandang tas di bahu kanan isinya bukan buku-buku pelajaran lagi tapi pernak-pernik peralatan bersolek lipstick, eyes shadow, parfum import, tisu dan tak ketinggalan; alat-alat kontrasepsi1
1
Tujuh remaja berumur 13-16 tahun di Kelurahan Manggarai, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, masuk dalam jaringan prostitusi yang dimotori
KUMPULAN PUISI ESAI
35
Karin disebut-sebut sebagai barang baru setidaknya baru datang dari jauh para lelaki kota ini ramah dan murah senyum om Alex, lelaki pertama menghadiahi Karin sebuah telpon genggam model terbaru penghargaan atas kelincahan Karin menari lagi-lagi, bukan menari di atas pentas tapi di kasur empuk VIP Room sebuah penginapan kelas atas
tetangga mereka, Dede. Dede menghubungkan remaja ini dengan pemesan. Jun, orangtua K, yang juga menjadi korban, mengaku tak tahu persis hal yang membuat anaknya masuk dalam lingkaran itu. Jun menduga putri pertamanya itu terseret dalam pergaulan dengan teman-teman sebayanya di kampung tersebut. Terjunnya remaja ke dunia prostitusi bukan hanya di Manggarai. Ria (16) mengaku sudah dua tahun terjun ke dunia pelacuran. “Dibilang malu, ya malu. Tapi, dari (melacur) itu saya dapat uang. Bisa beli baju, sabun mandi yang wanginya enak, terus ngerasain tidur di hotel bagus juga, lho,” kata Ria yang tinggal di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Seperti remaja pada umumnya, Ria tampil modis, energik, dan ceria dengan celana jeans ketat model pensil, sepatu kanvas, dan baju kaus pas di badan. Ria mengaku, ia menjajakan diri sejak umur 13 tahun. Pengalaman pertama menemani lelaki hidung belang itu ternyata tidak terlalu buruk baginya. “Sakit memang, tetapi orangnya baik. Dia sempat beberapa kali bertemu lagi dengan saya setelah pertemuan pertama. Yang terakhir, dia ngasih 1 juta. Banyak banget. Langsung dibeliin HP,” tutur Ria lagi. (“Prostitusi Remaja di Kampung Ibukota,” harian Kompas, 27 Januari 2011).
36
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Suatu malam, Karin kedatangan tamu lelaki kekar dan berkepala cepak tampangnya sangar meski tak berseragam dinas kabarnya ia teman dekat om Alex setelah menindih tubuh Karin ia pergi saja tanpa permisi sekadar mengucapkan terimakasih pun tidak pula Jika mau dibayar, minta saja pada bapak Alex! gertak lelaki cepak itu, beringas Jangan macem-macem! Saya ini anggota. Alat negara! ancamnya lagi Karin diam saja. Tak ingin ia berdebat dengan lelaki pelit itu2 Iya, tapi kelamin saya bukan kelamin negara, Pak! umpat Karin dalam hati ***
2
Enam remaja putri yang dipaksa melayani pria hidung belang, diamankan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kepri dan LSM Gerakan Anti Trafiking (GAT) dari penginapan Kusuma Jaya, Pelita, Batam, Minggu (4/12). Mereka mengaku pernah melayani delapan anggota DPRD Batam. Terkuaknya keberadaan enam remaja ini, merupakan lanjutan dari upaya membongkar jaringan prostitusi yang melibatkan pelajar dan remaja perempuan. Enam remaja yang diamankan KPAID adalah Ln (16), Jn (17), Dl (17), Uk (18), Tn (16), serta Krz (15). Mereka berasal dari Batubesar, Kecamatan Nongsa. Keenam remaja putri itu mengaku pernah melayani sembilan anggota DPRD Batam, tapi tak dibayar. “Kami masih ingat wajah
KUMPULAN PUISI ESAI
37
Kini, Karin tinggal di rumah cukup mewah, tak jauh dari pusat kota ditemani bu Onah, pembantu yang mengurusi makannya mencuci pakaian dan segala tetek bengek kebutuhan Karin termasuk memijiti tubuh Karin yang letih sepulang bekerja hidupnya lebih mapan dari keluarga tante Mariani dan paman Joel yang sudah lama ia tinggalkan, meski sukar ia lupakan Setiap akhir pekan, Karin selalu kedatangan tamu lelaki seusia ayahnya lelaki yang selalu saja lupa bahwa ia juga punya anak perempuan seusia Karin
mereka. Kalau bertemu lagi sama anggota Dewan itu, saya pasti ingat,” kata Tn, Uk, dan Jn. “Mereka cuma ngasih pil, tapi tak bayar. Mereka main tinggal saja”. Tn, Uk, dan Jn melayani delapan anggota DPRD Batam di ruang VIP Diskotik Planet di Nagoya Newtown. Awalnya, rombongan anggota Dewan yang berjumlah sembilan orang tersebut, membawa Tn, Uk, serta Jn, dari penginapannya di Kusuma Jaya Pelita untuk menemani mereka. Setelah ngobrol 15 menit, sembilan orang tersebut mengajak ke foodcourt makan bersama. Selesai makan ketiga ABG diajak ke diskotik. Di diskotik ketiga ABG ini diberi pil ekstasi. Mereka pun tak sadarkan diri. Setelah itu mereka dibawa ke kamar hotel. Setelah digilir sembilan orang, ketiga ABG ini hanya diberi lembaran kertas kosong dan ditinggal begitu saja dalam kamar dalam keadaan acak-acakan. (“Enam ABG Digarap Delapan Anggota DPRD”, JPNN.com, Selasa 6 Desember 2011).
38
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Karin menyebut tamunya itu ayah, tepatnya: ayah angkat sementara lelaki itu menyebut Karin: anak angkat sesekali ayah angkat itu mengajak Karin berlibur ke Singapura mereka bermalam di penginapan elit milik lelaki itu di sana Karin menari lagi bukan di pentas, tapi di atas gundukan perut gendut ayah angkatnya Siang saya ayahmu, tapi kalau malam saya kekasihmu goda lelaki itu sembari meremas-remas pinggul Karin Akan saya penuhi semua permintaanmu, sebab saya ayahmu tapi penuhi pula permintaan saya, karena saya juga kekasihmu, bujuknya lagi Iya, Pak! Siang saya anakmu, tapi kalau malam saya istrimu! batin Karin, menggerutu Sebenarnya Karin kurang cocok dan tak seiya sekata dengan lelaki itu pikirannya terlalu maju, karena terlalu banyak membaca buku
KUMPULAN PUISI ESAI
39
gaya hidupnya terlalu mewah bahkan caranya bercumbu pun Karin tidak suka terlalu formal, barangkali tapi tentu saja Karin harus seiya sekata dengan uangnya dengan segala macam fasilitas yang disediakannya lagi pula di kota asing ini Karin tak punya siapa-siapa begitu pun di sana, di tanah asalnya ia sudah kehilangan ibu, ayah, adik-adik paman Joel dan tante Mariani kehilangan teman-teman sekolah bahkan kerap kehilangan dirinya sendiri setelah menenggak bergelas-gelas Tequilla Semestinya Karin berterimakasih pada lelaki itu pernah dikatakannya, jika boleh menyembah selain Tuhan akan diberhalakannya lelaki seusia ayahnya itu akan dijadikannya sebagai Tuhan kedua Gasaklah tubuhku, nikmati sepuasmu! hanya dengan cara begini aku bisa berbakti pada Bapak, ungkap Karin, tulus.
40
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Aku bukan saja kekasihmu, tapi juga budakmu yang bisa kau perdaya kapan saja, ulang Karin lagi Ssssst… Kau bukan budak saya, kau bebas pergi ke mana saja tapi, begitu saya merindukanmu, saya harap kau bersegera datang balas lelaki itu Saya menyayangimu seperti saya menyayangi anak perempuan saya. Tapi, saya juga mencintaimu seperti saya mencintai istri saya *** Ah, andai saja lelaki itu benar-benar ayah kandung Karin tentu perempuan itu tak perlu memuja-muja ayah angkat berkali-kali ia menyebut kata ayah berkali-kali pula Karin kehilangan selera entah kenapa, Karin selalu melihat rona wajah ayah di sepasang mata nakal lelaki itu nyaris pada setiap pergumulan mereka Karin merasa menelentang di bawah tindihan ayah ayah kandungnya sendiri
KUMPULAN PUISI ESAI
41
Akhir-akhir ini kau agak dingin, ada apa denganmu sayang? Sakit? tanya ayah angkat itu penuh perhatian tampak seperti mencemaskan keadaan Karin Kau bosan dengan suasana rumah ini? Apa kita perlu ke pantai atau ke hutan? Saya ingin kau hangat lagi, seperti pertama kali kita melakukannya Karin hanya diam rasanya tak mungkin ia jujur menjawab tanya-tanya lelaki itu kehangatan? Karin tak pernah menikmati kehangatan saat mengangkang di bawah tindihannya yang dirasakan perempuan itu tak lebih dari sekadar ketersiksaan batinnya seperti menghentak-hentak, hatinya seolah ingin memekik tapi Karin meredamnya, dibayangkannya ia sedang memeluk tubuh ayah dan dinikmatinya sandiwara itu ah, kalau saja Karin masih bisa menangis tentu ia akan meratap sekuat-kuatnya, sejadi-jadinya sejak terusir dari rumah paman Joel, Karin tak mampu menangis lagi
42
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
mungkin tangis Karin jatuh ke dalam ke dalam sebuah liang, jauh di lubuk hatinya, dan menggenang di sana Karin tak pernah tahu sudah seberapa dalam genangan tangisnya kini *** Setahun lalu, Karin perempuan perawan usai jam sekolah ia tak langsung pulang ke rumah karena Karin ikut latihan menari untuk persiapan mengikuti lomba menari antar SMU di kotanya paman Joel ngomel-ngomel, katanya tidak baik anak gadis kelayapan Karin ingin memenangkan perlombaan itu meraih tropi penghargaan dari bapak walikota kini, Karin tak mungkin lagi meraih tropi, meski masih tetap menari angannya tiada henti menari dan menari membayangkan senyum puas lelaki seusia ayahnya tatkala membelai, mengelus-elus, dan meraba-raba setiap persendian tubuhnya
KUMPULAN PUISI ESAI
43
lagi-lagi, bukan menari di atas panggung tapi meliuk-liukkan tubuh ramping itu di bawah selangkangan ayah angkatnya menggeliat-geliat seperti cacing kepanasan menjilat-jilat serupa kucing kehausan.
Jakarta, 2012
44
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Protes Dari Timur Puisi Esai Baiq Ratna Mulyaningsih
KUMPULAN PUISI ESAI
45
46
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Protes dari Timur
1 Ditatapnya bendera yang berkibar Badannya tegak, memberi hormat Sambil bernyanyi mulutnya bergetar Menyanyikan lagu dengan penuh khidmat Hari ini tanggal 17 Agustus Artinya sudah 57 tahun bangsa ini Merdeka Hari ini tanggal 17 Agustus Berarti sudah 57 tahun Negara ini Ada Ia masih tegak berdiri dibawah tiang bendera Menatap kibaran sang Saka Lambang kemerdekaan negara Simbol perjuangan bangsa Anak itu Mahesa namanya Putra Papua asli Baru Empat belas tahun usianya Namun telah mampu hidup mandiri KUMPULAN PUISI ESAI
47
Hari ini ia berdiri entah untuk keberapa kalinya Ditengah lapangan bersama teman – temannya Menghadiri upacara yang tak pernah ia mengerti maknanya Ia hanya mengikuti formalitas saja Usia mungkin cuma empat belas tahun saja Namun visinya jauh kedepan Tak habis pikir ia Apakah upacara yang dianggap sakral ini hanya mainan Sudah jelas dalam sebuah lagu kemerdekaan1 ia membaca Sang Merah putih tak boleh diturunkan Tapi mengapa dalam upacara Di pagi hari ia dinaikkan Lalu Di sore hari ia diturunkan
1
Lagu yang dimaksud adalah “Berkibarlah Benderaku”, dimana dalam liriknya tertulis: Siapa berani menurunkan engkau Serentak rakyatmu membela Sang merah putih yang perwira Berkibarlah selama-lamanya. Sumber: http://www.organisasi.org/musik/lirik_lagu_wajib_nasional.
48
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Apakah ini gambaran kemerdekaan Indonesia yang sesungguhnya? Mengaku merdeka Tapi sebenarnya masih terjajah Mengaku Bhinneka Tunggal Ika Namun kenyataannya terpisah Ya inilah aku, Mahesa sang Putra Papua Ya inilah aku, Mahesa seorang remaja papua Ya inilah aku, Mahesa bersama kritikku terhadap Indonesia
2 Di rumahnya yang sederhana Di persiapkan semua peralatan sekolahnya Semua dimasukkan dalam tas plastik hitam… Jam masih menunjukkan pukul lima Namun bagi Mahesa Ini adalah jam berangkat sekolah Benar, ini adalah jam berangkat sekolah
KUMPULAN PUISI ESAI
49
Berkilo kilo jarak sekolah dan rumahnya Berat rasa sebenarnya Namun tak ada pilihan yang tersisa “Demi mengejar mimpi,” semangat Mahesa Jalanan yang dilalui bak medan perang Berbatu, tak ada bentuk Perih kaki menginjak karang Harus dilewati walau sakit tertusuk Bagi orang kota Sepatu itu biasa Tapi bagi Mahesa Sepatu itu luar biasa Pernah sepasang ia punya Namun telah hancur, dimakan usia Jalan air begitu tenang Namun menyimpan sejuta bahaya Harus mampu berenang Jika sayang nyawa
50
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Sampan memang membantu2 Namun, berenang wajib hukumnya Pernah Suatu waktu Berto, Jatuh tercebur dari sampannya Tenggelam seperti batu Tak tertolong, kehilangan nyawa Sesulit inikah menuntut ilmu itu Sebahaya inikah menunutut ilmu Andai di desa kami ada jalan bagus Andai di desa kami punya jembatan bagus Rintih Mahesa dalam hati
3 Sekolah … Baginya adalah tempat yang indah Bagi Edo, Albert, dan Mahona pun sama Sekolah itu adalah tempat yang penuh makna
2
Sebagaimana yang diceritakan dan ditulis dalam bentuk foto esai pada http:/ /hobiakwn.blogspot.com/2012/01/photo-essay_04.html. Terlihat jelas bagaimana perjuangan dari anak – anak Indonesia yang ingin memperoleh pendidikan, dalam kumpulan foto tersebut diperlihatkan pula bagaimana seorang anak papua harus menyebrang dengan sampan untuk dapat sampai di sekolahnya.
KUMPULAN PUISI ESAI
51
Saking cintanya dengan sekolah Mahesa pernah menginap disana Tak pulang kerumah Karena cinta Pernah Mahesa melihat Disebuah buku pelajaran yang ada di sekolah Sebuah gedung besar persegi empat Bertuliskan “Sekolah” Sempat tak percaya Dicarinya gambar lain Dibuku berbeda pula Hasilnya sama “sekolah” itu ternyata… Itulah pertama kalinya Mahesa mengetahui bentuk sekolah Rupa sekolah di tanah Jawa di Bali, di Kalimantan, di Aceh Begitu berbeda dengan tanah Papua Ditatapnya anyaman daun kelapa di atasnya Ya, inilah atap sekolah kami Dirabanya bambu penopang di sampingnya Ya, inilah tiang penahan sekolah kami 52
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Duduk merenung ia Tak habis pikir ia Mengapa sekolah mereka yang di luar Begitu istimewa? Mengapa sekolah mereka yang di luar Begitu mewah? Ini tidak adil! Protes Mahesa dalam hati
4 Mahesa anak yang cerdas Semua pelajaran ditangkapnya dengan cepat Tak pernah ia ketinggalan kelas Semua guru menganggapnya hebat Nilainya bagus Hampir mendekati sempurna Prilakunya pun halus Banyak yang ingin menjadikannya sahabat Tapi Pintar saja tidak bisa membuatnya hidup layak Ramah saja tidak bisa menghilangkan sepi Sopan tidak bisa mengusir sesak
KUMPULAN PUISI ESAI
53
Mahesa pantas mendapat beasiswa Suatu hari gurunya berkata Mahesa bergembiralah Kamu mendapat hadiah Dari Dinas Pendidikan Berupa dana pendidikan Tak terlukiskan kesenangan Mahesa Membayangkan hadiah yang akan diterimanya Waktu terus berlalu Hari berganti minggu Minggu berganti bulan Namun Yang ditunggu tak kunjung tiba Mahesa masih menunggu Ia yakin, hadiah itu akan segera datang Gurunya pasrah dan tampak ragu Karena tahun telah berganti sekarang Bersabarlah, Nak Mungkin itu bukan rezekimu
54
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Mereka yang di atas telah menyunat rezekimu, Nak3 Korupsi itulah nama yang merampok hakmu Wahai para elit di sana Cukuplah kalian berperang tahta Sadarkah kalian bahwa perilaku itu hanya akan melahirkan makhluk kanibal bernama korupsi? Wahai para elit disana Tahukah kalian perilaku kalian yang berebut kekuasaan itu hanya melahirkan derita hanya melahirkan kesengsaraan dan membunuh semangat anak didikku Jerit Guru Mahesa dalam hati
3
Penyelewengan dana atau korupsi menjadi momok di negara ini. Penyakit ini telah menyebar dari ujung ke ujung negara, sebagaimana yang banyak diberitakan dalam media online Indonesia, di antaranya: http:// news.okezone.com/read/2012/06/18/339/649495/redirect dan http:// www.lenterapapuabarat.om/front/index.php?option=com_ content& view= article&id=616:kasus-dugaan-korupsi-44-anggota-dpr-papua-baratmakin-tak-jelas&catid=40:papua-barat&Itemid=27.
KUMPULAN PUISI ESAI
55
5 Kutu buku adalah julukan Mahesa selalu haus Ia membaca Dimana ada buku disana pasti ada Mahesa Sampai banyak orang mengira Mahesa kerasukan roh baca Semua buku dilahapnya Tak pandang bulu Semua ilmu diserapnya Karena ia selalu haus akan ilmu Sejarah dan bisnis adalah kegemarannya Kedua bidang itu yang utama Dengan belajar sejarah Ia bisa mengetahui kisah Dengan belajar bisnis Ia bisa sukses Itulah Mahesa Berkat buku saja Wawasannya menjadi terbuka Raganya mungkin berada di Papua Tapi pikirannya menjelajahi seluruh dunia Itulah Mahesa 56
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Membaca buku adalah hobi Sekaligus kebutuhan bagi Mahesa Walaupun terkadang harus menggigit jari Karena terbatasnya buku di Papua Banyak hal baru Yang didapatnya dari buku Yang membuatnya harus berpikir Yang membuatnya mampu melihat dari sisi luar Pernah ia tertegun Karena membaca sebuah tulisan Papua itu pulau surga Hasil tambangnya begitu kaya Keindahan alamnya Begitu menarik untuk dijadikan objek wisata Semua orang pasti ingin kesana Sungguh beruntungnya orang Papua karena hidup di dalam pulau surga Bingung Ragu Bimbang Membisu
KUMPULAN PUISI ESAI
57
Matanya menerawang menyusuri langit Berusaha mencari jawaban Benarkah itu? Faktakah itu? Papua itu pulau surga Tapi mengapa jalan di tempatku tak rata? Mengapa tak ada jembatan di tempatku? Mengapa tak ada fasilitas layak di tempatku? Hasil tambangnya begitu kaya Tapi mengapa rakyatnya begitu menderita? Mengapa kelaparan di mana–mana? Mengapa orang miskin masih ada? Sungguh beruntungnya orang Papua karena hidup didalam pulau surga Sungguh beruntungnya orang Papua karena hidup didalam pulau surga berulang kali dibacanya tulisan itu namun tak juga dimengerti maknanya dimanakah letak pulau surga itu? Yang katanya berada di Papua?
58
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Heran Tak habis pikir ia Banyak sekali tulisan Mengatakan papua itu surga Alamnya mungkin indah Seperti di surga Tapi masyarakatnya hidup susah Seperti di neraka Tak Tak Tak Tak
kenal listrik kenal elektronik kenal gadget kenal internet
Apakah itu surga? Apakah itu pulau yang kaya raya? Apakah itu pulau wisata? Sungguh definisi surga dan kaya itu kini telah berubah
6 Papua memang punya tambang besar Emas Lebar Luas
KUMPULAN PUISI ESAI
59
Tapi itu hanya untuk orang luar Berpuluh tahun lamanya tambang dikeruk Berpuluh tahun pula hasilnya dibawa keluar Penduduk pribumi hanya dijadikan budak Demi kepentingan bangsa luar4 Padahal faktanya Tanah adalah milik asli Papua Lalu mengapa Hasil bumi Papua yang melimpah-ruah dibawa ke Amerika? Padahal faktanya Tuan tanah yang sebenarnya adalah rakyat Papua Tapi mengapa Rakyat Papua malah menjadi budak di tanahnya? Padahal faktanya Orang luar merusak Papua Tapi mengapa Pemerintah Indonesia membiarkannya?
4
Hasil tambang Papua dibawa keluar negeri bukanlah cerita lama, banyak opini maupun fakta yang berbicara, salah satu yang paling detail dituliskan di media online ini: http://kabarnet.wordpress.com/2010/11/09/ternyatanegara-as-dibangun-dari-emas-papua/.
60
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Investasi Pembukaan lapangan kerja Adalah alasan basi Untuk melegalkan perbuatan nista mereka Sebuah pikiran liar muncul Apakah benar Indonesia sudah merdeka? Ataukah Papua itu bukan bagian dari Indonesia?
7 Rumah Mahesa di tepi bukit Terpencil memang, namun nyaman Seringkali, datang orang yang disebut bapaknya sahabat Kadang datang sendiri, tapi tak jarang datang puluhan Sahabat bapaknya adalah sekumpulan pemuda Yang sering membawa senjata Yang sering mengatakan merdeka! Yang sering datang sambil terluka Inilah harga untuk kebebasan Tak murah memang Tapi inilah namanya perjuangan Yang kelak akan membuat kami menang
KUMPULAN PUISI ESAI
61
Selalu itu jawaban mereka Ketika Mahesa bertanya Belum mengerti ia maksudnya Namun satu yang dipahaminya Mereka itu adalah orang-orang hebat Yang mau berjuang demi cita-cita Berani mati, tak kenal sakit Hingga berhasil menggapai asa Dari mereka Mahesa mendengar cerita Dari mereka Mahesa mendengar fakta Tentang kehidupan disana Tentang kehidupan lain di Papua Fakta yang tidak diketahuinya Yang sulit ia percaya Mayoritas rakyat Papua hidup miskin Selalu kekurangan makanan Selalu kesulitan mencari kerja Setidaknya itu yang diketahui Mahesa Tapi kata sahabat bapak Ada juga warga Papua yang berkelimpahan Yang hidup Bak raja kecil dalam kerajaan Yang hidup Bak bos besar perusahaan 62
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Siapa mereka? Tanya Mahesa Yang satu bekerja atas nama pemerintah Yang mengaku sebagai petugas masyarakat Yang tak mau disebut bersalah Ketika menyunat dana masyarakat Memang tidak semua begitu Tapi, setitik nila telah merusak sebelanga susu Yang satu lagi, bekerja atas nama orang asing Bersama dengan pihak luar merusak Papua Demi sumberdaya berbuat “bising” Mengeksplorasi alam Papua Untuk kemudian dibawa ke negeri asing Tak bisa dipersalahkan memang Karena hidup itu perlu bersaing Lalu di mana posisi masyarakat pribumi? Tak berwujud di tanah sendiri Hanya menjadi pion Yang digerakkan demi tujuan kekuasaan Sahabat bapak begitu ingin merdeka KUMPULAN PUISI ESAI
63
Kami ingin menikmati bumi kami Ujarnya Kami siap mati! Ujarnya
8 Bulan agustus kembali datang Membawa suasana kemerdekaan Mahesa seorang pelajar menengah atas sekarang Lebih tegar dan bersahaja Upacara bendera Sekarang punya banyak arti baginya Karena Bukan hanya merah putih saja di hatinya Warna lain pun ada Dunia sekarang terlihat tak sama Sebagaimana hidup Yang tak selalu hitam dan putih saja Masih ada kelabu, sekalipun redup Waktu telah mendidiknya Menjadi sosok tangguh Yang bisa melihat dari sudut berbeda Yang berjiwa besar dan berhati teguh
64
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Banyak warna yang telah dilihatnya Tak ada beda Organisasi Papua Merdeka5 Atau Indonesia Semua sama Hanya saja Kini Ia melihat Indonesia sedikit berbeda baginya
5
Seperti yang dituliskan di http://www.reocities.com/, nama Organisasi Papua Merdeka atau OPM adalah nama yang diberikan oleh pemerintah Republik Indonesia pada setiap organisasi atau faksi baik di Irian Jaya maupun di luar negeri yang dipimpin oleh putra-putra Irian Jaya pro-Papua Barat dengan tujuan untuk memisahkan atau memerdekakan Irian Jaya (West Papua) lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Nama OPM pertama kali diperkenalkan di Manokwari pada tahun 1964, yaitu pada saat penangkapan pimpinan “Organisasi dan Perjuangan menuju Kemerdekaan Papua” Terianus Aronggear dan kawan-kawannya oleh pihak keamanan dan mengajukan mereka ke depan pengadilan. Nama itu juga semakin populer yaitu pada saat meletusnya pemberontakan bersenjata yang dipimpin oleh Permenas Ferry Awom pada tahun 1965 di Manokwari, serta berbagai pemberontakan atau aksi militer sporadis lainnya di berbagai wilayah di Irian Jaya. Dalam proses pemeriksaan baik oleh militer, polisi, dan jaksa, para pemimpin pemberontakan menerima baik nama OPM yang diberikan oleh para pemeriksa (Pemerintah Indonesia) sebab menurut mereka nama itu tepat, singkat, mudah diingat dan dipopulerkan bila dibandingkan dengan nama organisasi yang mereka bentuk dan berikan itu, yang panjang dan sulit diingat.
KUMPULAN PUISI ESAI
65
Indonesia itu kini seperti hanya milik orang Jawa Indonesia itu kini seperti hanya milik orang Sumatera Tak ada tempat lagi untuk orang Papua Karena itu Tak berhak bagi orang Papua untuk meminta kepada Indonesia Yah Papua adalah anak tiri Indonesia6 Indonesia kini terlihat sebagai wadah saja Tempatnya memijakkan kaki, meminjam nama Tak ada lagi mimpi maju bersama Indonesia Sekalipun ada, hanya sebatas mimpi biasa Mimpinya kini adalah bersama Papua Membangun Papua Menjadi negara Yang benar–benar merdeka
6
Rakyat Papua menjadi budak di tanah sendiri dan selalu menjadi anak tiri, begitulah yang sering diberitakan dalam media. Tak terhitung berapa banyak yang sudah dituliskan, di antaranya: http://sosbud.kompasiana.com/2010/ 10/08/wajar-jika-papua-ingin-merdeka/ dan http:// hankam.kompasiana.com/2011/08/06/mengapa-papua-ingin-merdeka/.
66
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Mimpinya kini Mengantarkan Papua Menuju negara demokrasi Yang tanpa diskriminasi Berat memang Tapi inilah tekadku Melanjutkan Yang bapak dan sahabatnya lakukan Tak ada lagi keraguan Karena inilah perjuangan Ya Inilah aku, Mahesa Sang Putra Papua Sindir Mahesa kepada Indonesia
KUMPULAN PUISI ESAI
67
68
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Cinta Tanpa Batas Puisi Esai Carolina Betty T obing Tobing
KUMPULAN PUISI ESAI
69
70
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Cinta Tanpa Batas
1 Para undangan memenuhi gedung Tawa membahana Wangi parfum tercium hidung Pesta. Maria duduk di pelaminan Reynold bersanding di sampingnya Bibir terus menyunggingkan senyuman Sesekali mereka beradu tatapan mata “Aku mencintaimu” Reynold berbisik di telinga Maria dengan nada romantis “Aku pun begitu” Maria tersenyum tipis Hari itu pernikahan mereka Berjanji setia hingga tak berdenyut nadi Perceraian tidak diijinkan agama Mereka adalah dua yang menjadi satu, sampai mati
KUMPULAN PUISI ESAI
71
2 Senja digantikan pekat malam Maria terpekur Meringkuk dalam diam Kristal bening menetes, pandangan menjadi kabur Mereka tahu apa? Menduga bahwa Maria berbahagia? Ya, secara kasat mata Tak tahu setiap malam tumpah air mata Maria dan Reynold punya anak dua Rachel nama anak pertama mereka Cantik, dengan mata bulat bagai bola Sehat, tak kurang satu apa “Perempuan?” Dahi Reynold berkernyit Saat itu Maria baru saja melahirkan Rachel “Ya, perempuan,” jawab Suster, berjalan keluar kamar lalu menutup pintu yang berderit Reynold melengos, memainkan ponsel Rachel, si bayi yang masih merah, tidur tenang di samping Maria Reynold bergeming, memberengut 72
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Maria terlalu lemah untuk bertanya, “kenapa?” Ia memilih untuk memandangi Rachel yang terbungkus selimut Seminggu kemudian, Maria keluar rumah sakit Reynold masih saja menutup mulut Maria akhirnya bertanya, “kenapa?”, setengah menuntut Dan apa yang didengarnya begitu pahit. “Memangnya perempuan bisa jadi penerus marga?” Reynold balik bertanya, ketus Reynold adalah anak tunggal Terlahir dari keluarga Tapanuli Tak mempunyai keturunan laki-laki adalah janggal Laki-laki menjadi penerus marga, titik tak terkecuali1 Kehadiran Rachel tak disyukuri “Berdoa saja semoga anak kedua kita laki-laki,” kata Maria lirih Reynold tak menggubris Maria merasa sangat sedih Sungguh miris 1
Dalam adat Tapanuli/ Batak, anak laki-laki adalah penerus marga. Bagi keluarga yang masih sangat kental adatnya, mempunyai anak laki-laki adalah hal yang sangat penting. Tidak jarang ini menjadi pemicu masalah dalam keluarga yang tidak memiliki anak laki-laki.
KUMPULAN PUISI ESAI
73
Setahun berikutnya, Maria hamil lagi Belum apa-apa, Reynold memperingati Katanya, “kali ini harus laki-laki” Maria langsung mawas diri Saat kehamilan memasuki bulan ke lima Reynold mengajak Maria untuk USG, agar tahu kelamin si jabang bayi Dan hasilnya membuat Maria terkesima Perempuan, duh Gusti Reynold menjadi dingin Mertuanya pun sinis Tak ada lagi hari-hari manis Keharmonisan bagai tertiup angin
3 Dulu Maria mempunyai seorang pacar Namanya Indra Tiga tahun saling mencinta, bertukar kelakar Lalu mereka berniat untuk menikah menyatukan cinta
74
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Orangtua Maria mengajukan syarat Indra diminta memberikan mahar Jumlahnya tujuh puluh lima juta Tidak termasuk biaya pesta Dan tidak bisa ditawar “Kamu adalah sarjana,” kata ibunya Semakin tinggi pendidikan, semakin mahal mahar2 “Nominal itu harus disanggupi Indra” Ibu berubah menjadi sangar Ayah Maria seorang raja adat Tapanuli asli Indra adalah anak seorang bekas pejabat Tapi hidupnya sudah tak mewah lagi. Ayah Indra kurus kering Penyakit menggerogoti tubuh Semakin lama semakin genting Harta habis demi menyelamatkan sang ayah, agar tidak rubuh
2
Wanita Tapanuli/ Batak yang akan dilamar/ dinikahi akan semakin mahal harga maharnya jika pendidikan dan gelarnya juga tinggi.
KUMPULAN PUISI ESAI
75
Permintaan orangtua Maria membuat Indra gundah Ia mencintai Maria Tapi ternyata tak cukup hanya cinta Akhirnya ia pasrah Indra tak bisa menyanggupi mahar Orangtua Maria murka “Putuskan Indra,” kata mereka Maria tak sanggup untuk tetap tegar “Kami akan mencari laki-laki lain untuk kamu,” tandas Ayah Maria, tajam Seakan cinta semudah itu untuk dialihkan Tak peduli dengan hati Maria yang lebam Tapi itu sudah menjadi keputusan Maria dan Indra dipisahkan Nyeri tak terhingga Terlalu banyak kenangan Tak akan mudah untuk lupa Reynold diperkenalkan Kaya raya, tinggi pendidikan Cukup tampan Meyakinkan
76
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Konon, ayah Reynold dan ayah Maria berteman akrab saat muda dulu Tak sengaja mereka bertemu saat sedang makan malam di restoran Lalu obrolan beralih tentang sudah berapa banyak cucu Ternyata sama-sama belum punya besan Maka tercetuslah rencana Maria dan Reynold, ada baiknya dijodohkan “Menikahlah dengan Reynold,” suara ibu Maria terdengar seperti perintah Tidak bisa tidak Maria tidak kuasa untuk menyanggah Padahal ingin rasanya berteriak Begitulah Maria akhirnya menikah Bukan karena bergairah Tapi karena tidak lagi mempunyai arah
KUMPULAN PUISI ESAI
77
4 Maria tidak pernah menceritakan masalah rumah tangganya pada orangtua Ia lebih memilih untuk memalsukan tawa Berpura-pura bahagia Padahal semua hanya dusta Reynold pun seperti aktor kawakan Mesra dan memanjakan Maria di depan mertua Lalu diam tak peduli jika mereka sudah tidak ada Mengenaskan Maria didera rasa sepi Ia selalu ditinggal pergi Rumah besar dan mewah tak lagi berarti Bukan itu yang ia cari Apalah gunanya materi? Rachel dan Maryam tumbuh besar Namun Reynold hanya mementingkan diri sendiri Peran sebagai suami dan ayah, ia tak sadar Menikah tanpa cinta Rumah tangga yang tak kuat pondasi Suami yang tidak mensyukuri Memikirkannya saja membuat Maria nyaris gila
78
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Beberapa kali Maria pernah tergoda untuk mengakhiri hidup Tapi wajah Rachel dan Maryam melintas di pelupuk Dua bidadari kecilnya itu masih butuh hangatnya peluk Jika teringat kenyataan itu, Maria hanya bisa menangis tertelungkup Reynold tidak pernah lagi meminta haknya sebagai suami Mereka pisah ranjang Sampai akhirnya Maria memergoki Ada perempuan mengirim pesan ke ponsel Reynold, “Hai Sayang.” Maria enggan bertanya Berlagak tidak tahu Ia malah mati rasa Tak lagi seperti tertusuk kalbu Maria membiarkan Reynold berpikir bahwa perselingkuhannya tak tertangkap Rachel dan Maryam masih butuh orangtua yang lengkap Silahkan saja Reynold menduakan Maria sudah tidak mengharapkan
KUMPULAN PUISI ESAI
79
Hidup dalam sandiwara Maria melakukannya dengan baik Ingatannya kerap melayang pada Indra Dan itulah yang membuat airmatanya selalu menitik Dari teman sewaktu kuliah dulu Maria mendengar berita Indra sudah menikahi seorang wanita cantik nan lugu Lantas hidup berbahagia Maria masih mencintai Indra Bahkan, waktu tak mampu menggerus rasa Tapi apa daya Semua tak lagi sama Penderitaan Maria berlipat ganda Terpaksa mempertahankan rumah tangga Indra masih merajai hatinya Sungguh tersiksa Maria sering menyesali takdir Kenapa ia harus lahir sebagai anak keturunan Tapanuli Lihat apa yang sekarang terjadi Ia lemah sampai di titik nadir
80
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
5 Seperti bom waktu yang pasti meledak Perselingkuhan Reynold akhirnya mencuat ke permukaan “Aku punya perempuan lain, dan dia hamil,” Reynold berkata tanpa beban Tentu saja berita itu kemudian merebak Ayah dan Ibu Maria meradang marah Ayah dan Ibu Reynold berkilah Pertengkaran tak terbendung lagi Masing-masing pihak membela diri Terungkaplah semua Bahwa Reynold berselingkuh karena Maria tidak bisa memberikan keturunan laki-laki Ayah dan Ibu Maria merasa terhina Mulut mereka mengeluarkan banyak maki “Ceraikan Reynold.” Mata ibu Maria nyalang berapi-api Emosinya tersulut, tak terkendali Ayah Maria menghembuskan asap rokoknya berkali-kali Tampak sibuk dengan pikirannya sendiri
KUMPULAN PUISI ESAI
81
Ibu Maria menyalahkan Maria. “Kenapa dari dulu tidak pernah bercerita?” Maria tertawa pedih, tersirat lara. ”Untuk apa?” jawabnya “Kami orangtuamu,” ibu Maria mendelik “Saya hanya ingin terlihat bahagia,” Maria menjawab dengan suara seperti tercekik Ya, untuk apa bercerita Maria sudah terbiasa memendam Enam tahun pernikahan membuat nelangsa Dirinya remuk redam Akhirnya pertahanan Maria ambruk Topeng yang dipakainya selama ini robek, hancur oleh kelebat ingatan tentang semua kesedihan Ia menangis meraung, jiwanya mengamuk Ayah dan Ibu Maria ketakutan Maria kembali ke rumah orangtuanya Rachel dan Maryam dibawa serta Reynold dan orangtuanya tak berkata apa-apa Mereka diam seribu bahasa
82
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Perceraian diurus Tubuh Maria menjadi kurus Pipinya tirus Seperti tak terurus Maria dirawat di rumah sakit Batinnya begitu terpukul Semua yang dipendamnya terasa mengigit Menyakitkan, seperti ditikam benda tumpul. “Saya tak pernah mencintai Reynold,” Maria menatap nanar ibu dan ayahnya “Maafkan Ayah dan Ibu,” ibu Maria tak kuasa menahan tangis Penyesalan terdengar jelas dalam nada suara Tak menyangka hidup Maria begitu tragis
6 Maria mendapat selentingan kabar Istri Reynold melahirkan seorang anak laki-laki Tapi mempunyai kekurangan di panca indera dengar Tuli
KUMPULAN PUISI ESAI
83
Reynold mengirim pesan ke ponsel Maria, mengajak berjumpa Katanya ingin meminta maaf Reynold merasa bahwa yang terjadi terhadap anaknya adalah karma Ganjaran atas apa yang dulu pernah diperbuatnya karena khilaf. Maria menolak, tidak mau Reynold sempat bersikukuh Ayah dan ibu Maria yang kemudian maju Tidak mengijinkan Maria disentuh. Ayah dan ibu Reynold juga berusaha mengambil hati, berlaku manis Mengirimi baju dan boneka untuk Rachel dan Maryam Tentu saja tidak ada satupun yang digubris Maria menyimpan barang-barang itu dalam gudang yang temaram “Jangan memutus tali silaturahmi,” Reynold menelepon, sepertinya mulai kesal “Kamu mau apa? Kembali pada saya? Atau meminta anak-anak?” Maria membalas ringan
84
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Rachel dan Maryam bahkan tidak pernah menanyakan di mana sekarang ayah mereka tinggal Terbukti, Reynold tidak meninggalkan kesan “Saya ingin bertemu kamu,” Reynold bersikeras “Saya tidak. Kalau mau bertemu anak-anak, silahkan,” Maria juga bertahan. Bagaimanapun juga, hubungan orangtua dan anak tidak bisa lepas Tapi Maria sudah tidak mau bertemu Reynold Bahkan tidak mau untuk sekadar bertatapan Reynold dan orangtuanya tidak mempunyai hak untuk memaksa Perceraian sudah resmi Hak asuh anak diserahkan pada Maria Maria memegang kendali Pertemuan Reynold–Rachel–Maryam akhirnya terjadi Laki-laki itu menjemput di depan pagar Maria mengintip dari balik terali Badan Reynold sudah tidak lagi kekar
KUMPULAN PUISI ESAI
85
7 Satu tahun sudah Maria hidup menjanda Membesarkan Rachel dan Maryam sebagai orangtua tunggal Kedua putrinya sehat dan pintar, membuat bangga Suatu saat nanti Reynold pasti menyesal Maria mencoba berdamai dengan masa lalu Memaafkan kedua orangtuanya Ia ingin memulai hidup baru Mengenyahkan segala duka Hanya ada satu yang masih belum sirna Perasaan terhadap Indra Mungkin banyak yang tidak percaya, tapi ini nyata Terkadang Maria berharap Semesta mempertemukannya lagi dengan belahan hati Ingin sekali bersidekap Sambil menyatukan jemari Namun Maria tahu itu tak mungkin terjadi Indra sudah ada yang memiliki Biar saja Maria sendiri yang menjaga hati Terus merawat perasaan suci 86
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Cintanya pada Indra adalah cinta tanpa batas Cinta yang sejak dulu tak juga tuntas Cinta yang tak pamrih mengharap balas “Kamu tidak ingin menikah lagi?” Suatu malam, ibu Maria bertanya hati-hati Maria menggeleng, “Hati saya sudah terpatri.” “Terhadap apa? Siapa?” mata wanita itu awas mengamati “Saya masih mencintai Indra,” jawab Maria, menguatkan diri Ayah dan Ibu Maria terperanjat Paras Maria memancarkan sorot luka, seakan tersayat “Daridulu sampai sekarang, perasaan saya tidak berubah,” suara Maria terdengar berat Sinar matanya kosong menatap lantai, lekat Ayah dan ibu Maria tidak lagi berani berkata Penyesalan dan kata maaf berkali-kali mereka nyatakan Andai dulu tak tergiur harta dan kasta Pasti sekarang Maria hidup tidak tertekan Ayah Maria mengundurkan diri menjadi raja adat Menyadari bahwa hidup tak melulu soal pangkat Yang terpenting adalah jiwa dan raga sehat KUMPULAN PUISI ESAI
87
Maria tetap melanjutkan hidup Setiap malam ia mengirimkan sejumput doa Untuk Indra, tempatnya melabuhkan cinta yang tak kunjung redup Agar bahagia dimanapun berada.
Ini adalah kisah cinta Yang sempat singgah pada dua anak manusia.
88
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Sebuah Episode Bunuh Diri Puisi Esai Alex R. Nainggolan
KUMPULAN PUISI ESAI
89
90
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Sebuah Episode Bunuh Diri
ia menggapai-gapai malam malam yang telanjang kenangan yang remang tapi ia tahu perpisahan itu saat jasadnya mesti menghilang ketika tubuhnya tercerai saat suara cuma bisik yang sayup-sayup sampai roh yang tercerai di jantung malam yang buram di kelindan temaram di kerlip kota yang dingin maut seperti menjadi hal yang biasa ajal yang terpenggal sebuah hidup yang gagal bukankah asik dikenang saat usia masih muda?
KUMPULAN PUISI ESAI
91
ia mengingat barisan angka segalanya kembali gelap tiba-tiba berhenti di deretan: 27 *** suatu ketika, Pedro membuka cahaya pagi bangun dari mimpi dan ujung daun belum tersentuh matahari segumpal embun masih bertahan dalam diam ia mengkhayalkan alangkah bahagia memasuki lembah kematian tubuh yang mendadak dingin lalu detak jantung bergerak semakin pelan ah, wajahku masih cukup rupawan biarkanlah para penggemar mengenangku di saat aku jaya ketika aku masih penuh dengan daya cipta di sana, penggemarku ribuan apa yang kuperbuat senantiasa jadi acuan 92
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
aku menjelma ikon yang hidup di kepala mereka dan aku harus selalu tampil sempurna tak boleh cacat apalagi berkarat bila perlu operasi sana dan sini sekadar memperbaiki bentuk tubuh atau wajah agar kerap tampil serupa dewa tapi mengapa aku selalu merasa hampa? ia meraba dadanya ada sesak yang terus berenang hidup serupa ada di menara gading sepi dan terasing1 Pedro seperti mencari-cari sesuatu ketika segalanya telah dimiliki uang yang mungkin tak membuatnya miskin selama tujuh turunan deposito di berbagai macam Bank 1
Baca juga sajak Chairil Anwar, sajak yang ditulis menjelang kematiannya, “Derai-Derai Cemara”. Sajak ini lebih merupa kesia-siaan, pemaknaan terhadap kehidupan yang soliter. Saya kutip bait terakhir: hidup hanya menunda kekalahan tambah terasing dari cinta sekolah rendah dan tahu, ada yang tetap tidak diucapkan sebelum pada akhirnya kita menyerah. Dikutip dari Chairil Anwar, Aku Ini Binatang Jalang, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, 1993, halaman 83.
KUMPULAN PUISI ESAI
93
bagaimana rasanya menjalani kematian? ia meraba-raba layaknya seorang buta benaknya seperti kabut yang gelap pandangannya kelabu ia ingin sekali menggapai langit ketujuh mungkin bertemu bidadari; atau apakah aku mesti menjerat kepalaku menggantung diri dengan sehelai handuk?2 agar ajal seperti duduk menjemput? sehelai tubuh yang tergantung mengayun atau mungkin aku mesti mengacungkan sepucuk pistol lantas menembakkannya ke kepalaku ah, betapa kepalaku yang dipenuhi pikiran-pikiran hebat
2
Simak bagaimana artis Korea Jung Da Bin bunuh diri. Jung Da Bin bukan hanya populer di Korea tapi juga di Taiwan. Namun aktris cantik ini bunuh diri di apartemen kekasihnya dengan menggantung diri dengan handuk di kamar mandi. Jung Da Bin tewas 10 Februari 2007, hanya beberapa minggu sebelum ulang tahunnya yang ke-27. Da Bin yang pernah membintangi video klip Baek Jiyoung ‘Sarang Ahn Hae’ itu diduga depresi berat sampai akhirnya memutuskan mengakhiri hidup. Sumber: http:// anehdidunia.blogspot.com/2012/06/artis-korea-yang-bunuhdiri.html#ixzz1ys3Y2Sy8.
94
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
atau perlukah ia sekadar menyayat nadinya? hingga darah mengucur dari urat menelusup di gaung sadar yang gemetar sembari membayangkan daun yang uzur gugur menjadi coklat rapuh hambur dalam setiap tambur tiba-tiba dadanya berdebur setiap kali ia mengngat catatan umur hari-harinya yang mendadak lamur langit berputar-putar bayangan yang menghitam Pedro merasakan debar yang panjang terasa ada yang menerawang melintasi igaunya menciptakan ruang yang lintang-pukang jauh di pangkal sadarnya ia berlari mengacaukan debarnya sendiri ah, ia merasa waras tidak sakit jiwa tapi, “I hate myself and I want to die,”3 KUMPULAN PUISI ESAI
95
maut terasa menjelma raut yang sekejap menjemput bagai sepotong rumput yang seketika tercabut Pedro teringat Kurt Cobain4 ia melihat ke atas hanya cemas yang luas langit penuh dengan gemintang Pedro ingin sekali punya sayap terbang melayang ia ingin menjelma jadi kumbang menerjang hingga hilang ia kepingin memeluk bintang ia ingin masuk ke dalam remang
3
4
Sebuah catatan yang dibuat oleh Kurt Cocain, vokalis dan gitaris grup musik Nirvana, sebelum menembak kepalanya dengan sepucuk pistol. Band Nirvana merupakan grup musik yang legendaris dekade 1990-an. Beberapa lagunya termasuk deretan hits. Sumber: Musiklopedia. Kurt Donald Cobain atau yang lebih dikenal dengan nama Kurt Cobain lahir tanggal 20 Februari 1967 merupakan penyanyi dan musisi dari Amerika Serikat yang lahir di Aberdeen, Washington, AS. Ia merupakan gitaris dan juga vokalis serta pembentuk grup band grunge, Nirvana. Kurt Cobain dikenal sebagai sosok yang pendiam, tempramen dan juga emosional. Rasa frustrasi dan depresi yang sering ia alami-lah yang membuat dia terjun ke dunia musik. Bahkan suatu ketika, Kurt Cobain pernah mengajak Axl Rose (vokalis Guns N Roses) untuk berduel di atas panggung. Kurt Cobain sangat membenci hidupnya dan selalu merasa frustrasi. Dia pernah mengatakan, “I hate myself and I want to die”. Rasa kebencian dan
96
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
ratusan wajah berkemah di kepalanya ada perempuan yang cantik ada laki-laki yang alay5 “tapi aku ingin menjadi diriku sendiri,” gumam Pedro “bukan seperti kalian!” umpatnya kesal *** telah dilaluinya masa remaja yang penuh luka saat ia kehilangan tawa dihimpit kemiskinan yang mendera frustrasinya lah yang membuat dia masuk ke dunia musik. Dia ingin menuangkan ungkapan rasa frustrasi tersebut ke dalam lagu dan musik yang keras dan kemudian dikenal dengan musik grunge. Kegilaannya membuat dia digilai oleh fans fanatiknya di seluruh dunia. Kurt Cobain menjadi simbol musik grunge yang akan selalu dikenang oleh penggemar musik, khususnya penggemar band Nirvana. Mungkin tidak banyak yang mengetahui seluk-beluk kehidupan sang legenda. Ia akhirnya ditemukan tewas tahun 1994. Selama ini diketahui bahwa penyebab kematiannya adalah karena bunuh diri. Shotgun ditemukan di dekat jenazahnya. Namun, penyebab kematiannya yang sebenarnya hingga saat ini masih hangat dibicarakan, terutama oleh fans fanatiknya. Kematian sang legenda diikuti dengan bunuh diri massal yang dilakukan oleh penggemar fanatiknya sebagai rasa empati terhadap sang legenda. Sumber: http://artofthinking2.blogdetik. com /2012/01/14/kurt-cobain-legenda-yang-gila/. 5
Sebuah julukan bagi pria metroseksual saat ini. Seorang lelaki yang dianggap tampil berlebihan (diambil dari istilah gaul anak-anak masa kini).
KUMPULAN PUISI ESAI
97
ia ingat bagaimana mesti berbagi lauk satu telur dibagi lima anggota keluarga ia ingat ketika mesti menunggak bayaran sekolah dan wajah guru yang menghardiknya, “sudah kere, belagu lagi!” saat itu, segalanya nampak begitu sayat kebahagiaan yang mahal sesak di dadanya yang tak kunjung tamat di mana orang miskin tak pernah layak buat apapun tapi ia bersikeras ia bisa dan mampu *** bilangan tahun berulang Pedro tampil dengan maksimal mendadak ia menjelma jadi artis yang laris manis dengan banyak order 98
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
tampil serba trendi jadwal yang padat uang yang bergelimang dunia yang gemilang namanya menjadi terang semua orang memujanya apa yang diperbuat pasti ditiru ia menjadi rekam jejak bagi orang-orang yang haus hiburan Pedropun menuai ketenaran bagi dirinya ya, ia begitu terkenal kini namanya ada di mana-mana dunia hiburan begitu memburunya bahkan saat ia tidur sekalipun ada yang membuatnya menjadi sebuah film *** di malam-malam yang panjang selebihnya sunyi ia merasa hidupnya cuma sekadar lintasan peristiwa yang tak berbekas
KUMPULAN PUISI ESAI
99
betapa ia sering mengigau sendiri terbangun dari tidur di antara sadar akan mimpi buruk yang membelenggunya sesekali ia berkaca ia merasa banyak kerut luka yang membuncah dari dada di malam-malam yang sunyi sempat ia berpikir tentang Rina perempuannya di masalalu yang kerap menemaninya saat ia miskin dan tak punya apa-apa apa artinya ia mengenal banyak perempuan cantik kali ini? untuk apa ia meregut wangi parfum dari Angelina, Britney, atau Lady Gaga jika nyatanya ia tetap sendiri para perempuan yang kini dikenalnya, tak ada yang serupa Rina mereka semua semu palsu tak lagi kukuh
100
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Pedro terdiam sendiri ia merasa depresi pulang dini hari dikerumuni sepi meski sehabis jingkrak di ruangan yang penuh dentum musik berjoget sampai waktu hambur pun saat ia melayang dengan menenggak puluhan butir obat penenang tapi ia merasa dirinya cuma bayang yang meradang apa artinya hidup? sekejap ia merasa tersia-sia6
6
Kasus bunuh diri di Indonesia belakangan ini dinilai cukup memprihatinkan karena angkanya cenderung meningkat sehingga perlu mendapat perhatian serius pemerintah, kata seorang sumber. “Kasus bunuh diri menempati satu dari 10 penyebab kematian di setiap negara,” kata Ketua Lembaga Kajian dan Pencegahan Bunuh Diri (LKPBD) Kunang-kunang Al Qodir Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Wiranata Adi, di Sleman, Jumat. Menurut dia, bunuh diri merupakan satu dari tiga penyebab utama kematian pada kelompok umur 15 hingga 44 tahun dan nomor dua untuk kelompok 10 hingga 24 tahun. Ia mengatakan, WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia pada 2010 melaporkan angka bunuh diri di Indonesia mencapai 1,6 hingga 1,8 per 100.000 jiwa.
KUMPULAN PUISI ESAI
101
“Angka itu bisa jadi masih lebih besar lagi mengingat fenomena bunuh diri adalah gunung es, yang tampak hanya puncaknya sementara yang tertutup dan ditutupi sesungguhnya lebih besar lagi,” katanya. Ia mengatakan, dengan semakin majunya peradaban manusia melalui berbagai teknologi ternyata manusia mengalami kerentanan menghadapi diri sendiri maupun lingkungan yang akhirnya bermuara pada tindakan bunuh diri. “Kenyataan ini dibuktikan dengan peningkatan angka bunuh diri yang meningkat secara signifikan. Perkiraan WHO memperkirakan pada 2020 angka bunuh diri secara global menjadi 2,4 per 100.000 jiwa dibandingkan 1,8 per 100.000 jiwa pada 1998,” katanya. Wiranata mengatakan, fenomena bunuh diri sudah ada sejak masa purba dan terus berkembang hingga sekarang. Fenomena bunuh diri terjadi di mana-mana dan di semua lapisan masyarakat. “Model dan caranya terus mengalami perkembangan dan itu sangat memprihatinkan,” katanya. Ia mengatakan pula, LKPBD Kunang-kunang Al Qodir, didukung beragam profesi dan lintas disiplin ilmu. “Selain kalangan akademisi dari berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta, LKPBD Kunang2 juga didukung para tokoh dari lintas agama,” katanya. Dengan memperhatikan pentingnya pembahasan perilaku bunuh diri dalam budaya modern kehidupan manusia saat ini, banyak lembaga formal dan nonformal tingkat internasional telah memperlihatkan peningkatan perhatian secara signifikan selama empat dekade ini, katanya. Ia mengatakan, berbagai pendekatan disiplin keilmuan telah diterapkan tetapi belum memberikan hasil positif dalam menurunkan angka bunuh diri. Kajian bunuh diri sudah banyak dilakukan dengan pendekatan ilmu kedokteran jiwa, psikologi, sosiologi, biologi, agama, filsafat, hukum, budaya, sejarah, politik, ekonomi, klimatologi, kimia, bahkan sampai merambah dunia mistis. “Namun sayangnya di Indonesia perhatian pemerintah maupun elemen lain terhadap masalah tersebut masih sangat terbatas atau bahkan bisa dibilang hampir tidak ada,” katanya. Sumber: “Memprihatinkan, Kasus Bunuh Diri di Indonesia” dalam http://www.republika.co.id/berita/nasional/ umum/12/06/01/m4y5uz-memprihatinkan-kasus-bunuh-diri-di-indonesia. Diakses Jum’at, 1 Juni 2012.
102
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
tiba-tiba, di malam yang diam ia merasa hampa ah, betapa dirinya cuma ingin hidup dengan hal yang biasa sebagaimana cintanya dulu kepada Rina cinta yang sederhana yang tak perlu gelimang harta Rina— yang baginya begitu sempurna tanpa parfum yang menusuk hidungnya tanpa hiasan lipstik atau perona merah di pipi tapi ia begitu cantik baginya semestinya dulu sekali mereka menikah berdiam di rumah berbenah menata taman kecil di pekarangan dengan kelebat anak kecil yang berlarian di dalamnya tapi itu semua tak terjadi Rina menghilang sembari berucap, “kau telah jauh berubah. bukan Pedro yang kukenal sekian tahun lalu.” KUMPULAN PUISI ESAI
103
syahdan, ia seorang yang periang. lelaki yang tegak memandang langit dan bumi. bahkan saat ia beranjak dewasa, saat ditumbuhi pelbagai rambut di sekujur tubuh—yang tak ditemuinya semasa bayi. lalu tahuntahun tumbuh. hujan dan kemarau riang bertemu. tahun-tahun berulangan, begitu juga hari. orangorang terus bertambah banyak. banyak melahirkan. banyak bayi yang menangis. banyak bayi yang mati. dan menelusup di genangan mimpi buruk. ia telah berubah sebagaimana juga kota lalu batinnya tersentak ternyata Rina tak bahagia melihatnya kini saat ia memiliki banyak uang seperti yang dibilang orang tuanya dulu jika harta bukan jaminan membuat bahagia sebuah kenyataan yang pahit padahal di luar sana banyak orang yang memuja Pedro yang mengidolakan dirinya tapi sayang bukan Rina bukan Rina perempuan yang ditemuinya dulu ia tak lagi dipuja
104
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
sesal merambah dan berkecambah seperti ilalang memanjang dan ia merindukan dirinya dulu yang miskin dan kumuh ketika ia masih tinggal di gang yang sempit menghimpit saat ia hidup di sebuah rumah petak kecil tapi memunyai banyak kawan saat ia asik mengenali tabiat setiap orang dan percakapan terasa begitu berarti jejalan kampung kumuh rumah-rumah bilik yang padat ketika hujan datang akan bergumul bersama banjir ia mengenangnya di kamar luasnya sendirian sebuah televisi flat dengan channel beragam dan pendingin ruangan yang sejuk ruangan yang harum betapa ia tak memiliki pikat di mata Rina seketika matanya basah
KUMPULAN PUISI ESAI
105
ia merindukan jalan-jalan di rumahnya dulu yang sesak memadat ia merindukan setiap sudut saat berjalan dengan Rina genggaman tangannya percakapan yang sederhana ihwal gerimis yang berguguran gerimis yang membasahi rambut panjang Rina tanpa payung kini di kamarnya yang luas ia bersenandung lirih sebuah bait pedih ia nyanyikan “hidup sederhana. enggak punya apa-apa tapi banyak cinta” 7 *** suatu pagi saat napasnya tersengal temaram igau yang galau bayangan matahari yang menyala tak tersentuh pada kelenjar kulitnya
7
Dikutip dari lirik lagu grup musik Slank. Judul lagunya “Seperti Para Koruptor”.
106
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
hanya risau yang kacau berkicau di jejak akal memadat di kepala aroma marijuana masih menggema ditambah sedikit aroma vodka seketika Pedro muntah hembusan napasnya terasa begitu lemah seperti dimasuki labirin cemas yang panas ia berkaca cermin tak lagi retak hanya rekaman yang pudar ah, betapa ia ingin sekali membelah wajahnya sendiri! ia berkaca di cermin yang tak retak butir peluh keringat dingin sengal kesakitan menembus debar dadanya mengusap kelebat akalnya tak ada siapa-siapa di sini hanya masalalu yang keras dan tubuhnya yang dipenuhi cemas
KUMPULAN PUISI ESAI
107
tak ada Rina, perempuan masalalunya di usianya yang 27 ia teringat klub 27 8 orang yang memilih mati di umur itu ia genggam sepucuk pistol ia tembakkan dan ajalpun terpenggal namun tangannya tak lagi mengepal
8
Iya, 27 tahun adalah usia ideal untuk mati. Huh? Jangan terburu-terburu kelojotan terjengkang ke belakang lalu menuduh saya sebagai sosok yang menyarankan mengakhiri hidup lebih cepat alias segera bunuh diri. Oh, tidak. Saya adalah sosok yang mencintai hidup. To me, to commit suicide is stupid. Plain stupid. Namun sebagian rock star rupanya kurang sependapat. Lihat Kurt Cobain. Atau Jimi Hendrix. Atau Jim Morrisson. Ketiganya mangkat ketika menginjak usia 27 tahun, umur yang menurut perspektif normal justru dikategorikan “produktif”, sedang segar-segarnya untuk bergiat melakoni hidup. Nah, fenomena ganjil wafat di usia 27 yang banyak terjadi pada musisi rock ini oleh pengamat subkultur diistilahkan dengan “27 Club”— sebagian menjuluki sebagai “Forever 27 Club”. Kongsi pemberi nama “27 Club” tadinya hanya memasukkan para rock star yang meninggal di antara tahun 1969 dan 1971 sebagai “anggota tetap” klub tersebut semisal Brian Jones (meninggal di tahun 1969) atau Janis Joplin (1970). Namun di pertengahan 1990-an, Kurt Cobain —yang bunuh diri pada 1994, mungkin atas pertimbangan peran gigantiknya terhadap “pop culture”, karena kontribusi eksesifnya pada kemaslahatan rock ‘n’ roll— dianugerahi kehormatan: diangkat menjadi warga permanen 27 Club (Cobain pasti amat bahagia akhirnya diajak bergabung sebab menurut buku Heavier Than Heaven, saudara perempuan Cobain bilang
108
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
rasa sakit itu sebentar lagi bakal tamat, gumam Pedro sudah aku akan berhenti di titik nadir ini gejolak yang melonjak hanya bayangan Rina betapa perempuan itu selalu saja cantik di pandangan matanya ia seperti berada dalam kembara melayang terbang tinggi meski sepenuhnya ia sempat sadar bila ia tak pernah memiliki sayap seketika ia merasa begitu ringan lebih ringan dari bulu kapas yang tertiup angin dan Rina terbayang lagi gelap yang lindap tubuhnya yang pengap terjerembab bahwa saat remaja Kurt Donald Cobain pernah bercita-cita masuk 27 Club…). Penyebab kematian masing-masing rock star bersumber dari faktor beragam. Sebagian besar, You Betcha, dikarenakan overdosis narkotika dan zat adiktif serta konsumsi alkohol berlebih. Sumber: http:// jurukunci4.blogspot.com/2012/06/27-club-misteri-kematian-musisidiusia.html.
KUMPULAN PUISI ESAI
109
ia mengingat kata-kata di buku yang pernah dibacanya di suatu tempat barangkali agak asing berbahagialah mereka yang mati muda9 Pedro telah mati dengan lubang peluru yang membundar di pelipisnya hanya bayangan Rina tumbuh merupa cahaya
Poris Plawad, Juli-Agustus 2012
9
Dari catatan harian Soe Hok Gie, yang telah dibukukan —dan sempat teringat. Saya pernah membacanya, tapi luput mengingat buku tersebut diterbitkan oleh penerbit mana.
110
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Jangan Panggil Kami Kubu! Puisi Esai Huzer Apriansyah
KUMPULAN PUISI ESAI
111
112
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Jangan Panggil Kami Kubu!
Sebuah tangis tak berairmata Kala duka tak lagi terkata Bukan karena airmata telah mongering Bukan pula karena duka telah terlalu sering kepedihan bersemayam terlalu dalam Izinkan kutulis kisah kami, kawan! Kawan, bayangkan! Mereka sebut kami pencuri Padahal merekalah yang mencuri rumah kami1 Mereka sebut kami tak beradab Sesungguhnya merekalah barbar
1
Rumah bagi orang rimba adalah rimba (hutan). Rimbalah yang kemudian membentuk identitas kultural dan personal mereka. Orang rimba hidup di hutan dataran rendah Sumatera, mereka tersebar di Sumatera Selatan, Jambi dan Riau. Sebaran terbesar adalah di Jambi (KKI Warsi, 1999). Faktanya, hutan sebagai rumah orang rimba semakin berkurang. Hilangnya ruang hidup orang rimba khususnya di Jambi dimulai ketika program transmigrasi.
KUMPULAN PUISI ESAI
113
Saat kami memilih jalan hidup dengan adat dan kebiasaan Mereka panggil kami kubu!!2 Kawan, kautahu? Kata itu membunuh kami membunuh harapan dan masa depan kami Kawan, kautahu? Kata itu mengubur kami dalam pilu sepanjang zaman tersisih dan dihinakan Kawan, kautahu? Kata itu menyemai luka dalam membuat kami enggan berteman Kawan kautahu? Kata itu melahirkan jarak antara kami dan kalian
2
Kubu adalah sebutan yang diberikan oleh urang beheru (orang di luar Orang Rimba), terutama masyarakat Melayu. Kubu secara etimologis bermakna kelompok, namun kemudian kubu mengalami peyorasi menjadi jorok, terbelakang, hutam, tidak beradab dan berbagai pelabelan buruk lainnya. Bahkan dalam masyarakat Melayu, kerap kita mendengar umpatan “Dasar kubu!” untuk mengekspresikan keburukan seseorang.
114
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Lalu, mereka panggil kami sanak3 Tapi tahukah, kata itu tak bisa menghapus luka dalam kami. Kawan, kau tahu? Kata itu hanya pemanis di bibir karena sejatinya mereka tetap memandang kami sembari mencibir Kata itu hanya pemoles ucapan karena sebenarnya mereka menatap kami setengah hati Sederhana saja! Jangan panggil kami kubu atau sanak Bukankah tiap dari kami punya nama4 seperti kalian Biarkan pula kami hidup merdeka di tanah kami ***
3
Sebutan sanak disematkan oleh orang Melayu di Suamtera Selatan dan Jambi sebagai sebutan yang lebih halus bagi Orang Rimba.
4
Nama Orang Rimba terbilang unik, karena memiliki ciri khusus. Sebagai contoh, Bedingin, Beteguh, Tembuku, Pengidai, Kemetan, Besanggul Bungo, nama-nama tersebut menurut Antropolog Oyvind Sandbukt sangat dipengaruhi oleh kosmologi kehidupan mereka dan relasi mereka dengan alam (dalam diskusi di Jambi, Juli 2012).
KUMPULAN PUISI ESAI
115
Bermula dari tanah kembali ke tanah Begitulah sejatinya kita semua, iyakan kawan? Menjalarlah resah manakala tanah kami dirampas paksa Kehidupan tanpa tanah adalah cinta tanpa rasa Tanah adalah identitas5 Tak sekedar tempat singgah Melainkan pembentuk jiwa sekaligus anugerah Jangan salahkan jika kami marah Manakala tanah kamidirebut paksa Tak perlu kalian merasa lebih perkasa Hanya karena kami hidup terpisah Kami bukan tak bisa melawan6 Bukan pula tak mampu berperang Hanya memilih cara yang tenang Begitulah seharusnya kehidupan 5
Menurut Astra Marahalim (2011), identitas kultural dan personal Orang Rimba sangat dipengruhi oleh hutan di mana penanda yang ada dalam kehidupan keseharian Orang Rimba juga ikut dipengaruhi oleh realitas yang mengitari mereka terutama hutan.
6
Konflik antara Orang Rimba dan perusahaan banyak terjadi di daerah Jambi dan Riau. Laporan KKI-Warsi (2010) paling tidak menyebutkan ada sekitar 10 kasus besar yang melibatkan korporasi terutama perusahaan HTI (Hutan Tanaman Industri) dan pemegang Hak Guna Usaha berupa perusahaan sawit.
116
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Catat!! Semua ada batasnya Ada masa dimana kami mengasah parang Dan bersiap perang Sungguh, berhentilah mengangkangi hak kami atas tanah7 Kawan, sampaikan ini pada dunia! *** Coba bayangkan, kawan! Identitas kami porak poranda oleh label yang dipaksakan Tanah kami luluh lantak oleh keserekahan atas nama pembangunan Kami hidup dengan identitas yang kami sendiri malu menggunakan Kami hidup di tanah-tanah yang tak sanggup kami pertahankan
7
Orang Rimba menyebut hutan dataran rendah di Jambi khususnya sebagai tanah nenek moyang mereka terutama di daerah Air Hitam, Sarolangun. Kini kawasan tersebut telah diproteksi melalui SK Menteri Kehutanan yang menjadikan kawasan hidup Orang Rimba sekitar 80 ribu hektar sebagai Taman Nasional Bukit Dua Belas (TNBD).
KUMPULAN PUISI ESAI
117
Bahkan kami tak mengenal apa itu masa depan. Kawan, coba bayangkan! Kau bisa menyebut dengan mudah dirimu sebagai orang Palembang Robert, temanmu bisa berkata aku orang Batak Tyas, temanmu dengan bangga berkata aku orang Jawa Andi Chaniago, temanmu lainnya berkata Aku orang Minang Zainal, temanmu dengan lantang berujar Aku orang Melayu Riau Rahmat, bosmu itu bisa bilang Aku orang sunda Tapi kami… Tak dengan kepala tegak kami sebut identitas sebagai Orang Rimba Jujur saja ada malu, ada resah, ada rasa takut Memang kau pernah berujar Banggalah menjadi Orang Rimba Karena kami berbeda Itu tak mudah kawan Sekian lama dihinakan Sepanjang zaman disingkirkan Membuat kami ragu akan identitas kami 118
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Kawan, coba bayangkan! Pernah ketika kecil kami pergi ke pasar dusun Anak-anak kecil mengejar kami Berteriak “Wong kubu… wong kubu… wong kubu” Tatapan-tatapan asing menghujam hati kami Bertanya pada orang tua kami setelah kejadian itu Mengapa kami dilihat begitu rendah Mengapa kami diperlakukan sedemikian hina Mereka tak berkata-kata Selain kemarahan yang membuncah Pernah pula suatu ketika Kami membawa tiga ambung8 durian Kau pernah sendiri merasakan, bukan? Bagaimana sulit dan berbahanya mencari durian di hutan Kepala kami dipertaruhkan menghadang durian Kala malam dan angin kencang datang kami tetap harus berjaga Jika tidak, luputlah durian itu dimakan beruang
8
Ambung adalah sebutan Orang Rimba untuk keranjang yang biasanya menjadi alat utama Orang Rimba dalam membawa barang-barang. Bagi perempuan, biasanya ambung dibopong di belakang dengan tali dilekatkan di kepala sedangkan bagi laki-laki tali pegangannya diletakkan di bahu.
KUMPULAN PUISI ESAI
119
Satu persatu durian kami kumpulkan Bukan hanya aku, tapi adikku, induk dan bepak Setelah cukup banyak kami bawa durian itu ke pasar dusun Kau tahu kan, kawan? Jaraknya bukan sekilo dua, mungkin sepuluh kilo kami harus berjalan Bepakku membawa satu ambung, induk satu dan aku satu.9 Empat atau lima jam kami harus berjalan Setiba di pasar Orang-orang menyerbu Mengambil satu persatu durian kami Kami hanya terdiam Ada di antara mereka yang melempar uang ribuan Satu dua melempar limaribuan Selebihnya mereka hanya memandang kami lalu pergi
9
Bepak, berarti ayah atau bapak; induk, berarti ibu. Bahasa Rimba memiliki kedekatan dengan Bahasa Melayu.
120
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Tiga ambung durian kami tumpas kurang dari satu jam Tiga lembar lima ribuan dan sekitar sepuluh lembar ribuan Ya, itu saja! Kawan, bisa kau bayangkan itu? Bepakku tak bisa berkata-kata, karena tak mengerti bahasa dan juga angka Kami hanya menerima Oh ya, kawan Pernah pula kami memberanikan diri singgah di rumah orang dusun Meminta air minum dan sedikit kudapan Sebuah piring plastik buruk berlubang dan gelas dari canting bekas puan10 Itulah yang mereka sajikan Kamipun duduk di dekat kandang ayam Bagi kami itu biasa Karena puluhan tahun dihinakan membuat kami lupa apa itu martabat
10
Bermakna susu.
KUMPULAN PUISI ESAI
121
Kawan, Waktu semakin laju dan dunia telah berubah Kau pernah bercerita tentang manusia yang sudah menggapai bulan Kau pun berkisah tentang besi besar yang bisa terbang mengahantar kita kemanapun Kau kisahkan juga betapa banyak yang terjadi di dunia ini Kawan, kau adalah mata dan telinga kami Jangan pernah berhenti mengabarkan kisah-demi kisah Karena semua terlalu sulit kami pahami Meski dunia terus bergerak Hidup kami masih terserak Nafas hidup kami adalah adat Impian kami adalah menjadi bermartabat Cukup sudah perusahaan memerkosa hak kami Rimba kami berganti belantara sawit Sungai-sungai tak lagi Tanahpun merekah Jika tiba saatnya Kami akan menghunus parang Tak peduli harus berhadapan dengan moncong senapan Katakan pada dunia, kawan! *** 122
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Kawan, sampaikan kepada dunia Kami memakai cawot11 Bukan karena kami tak mampu membeli pula bukan karena tak menngerti Kami beradaptasi dengan ruang hidup kami Segala sesuatu lebih mudah jika kami pakai cawot Berburu, mencari ikan dan juga mencari buah Kami nampak keras Bukan karena kami membenci pula bukan karena ingin disegani Mulut kami terkunci karena bahasa yang sulit dimengerti Kami memungut biji sawit atau pinang Bukan kami mencuri pula bukan kami tak menghormati Karena begitulah yang kami tahu apa yang ada di alam adalah milik bersama Pemilik bisa mendapat lebih tapi bukan berarti yang lain tak boleh mengambil
11
Cawot adalah kain yang dililitkan di antara paha, hanya dipakai oleh lakilaki dan berfungsi seperti celana dalam. Orang Rimba biasanya hanya menggunakan cawot dan tidak berbaju.
KUMPULAN PUISI ESAI
123
Kami menjual lahan Bukan karena kami tak peduli tapi kami dikhianati Banyak janji yang dibisikkan pada kami Kawan, sampaikan kepada dunia! Jangan bunuh kami dengan membunuh identitas kami Berhenti pula menguras ruang kami Apa tak cukup mereka menggarami luka hati kami? Apa belum cukup melihat kami sekarat di rumah kami yang luluh lantak? Kawan sampaikan kepada dunia! *** Kini, sebagian kami hidup di bawah tandan-tandan sawit Hutan tak ada, buruanpun makin sedikit Kini, sekian puluh tahun sudah negeri kita merdeka Kami masih sekedar memperjuangkan identitas belaka Kami tak mau begitu saja menyerah Seperti dulu pernah kau kata Kalau bukan kami siapa lagi yang mengubah nasib orang rimba 124
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Masa depan mulai nampak meski samar Masa depan mulai tercium meski jauh Kini, kami bersekolah bukan lagi karena disuruh karena kami mau Angka dan kata telah kami akrabi Kalaulah ada kesedihan yang kuceritakan Bukan karena mencari simpati Kalaulah ada semacam ancaman Bukan karena kami tak takut mati Kawan, kutulis ini karena kita berkawan! *Sebuah jawaban Sahabat! Bukan mendramatisir tapi sungguh airmataku bergulir Membaca tiap kalimat yang kau ukir Tak sanggup ku membayangkan Lukamu sungguh tak terkatakan Pilumu sungguh dalam
KUMPULAN PUISI ESAI
125
Kata-kata kubu di banyak tempat di Pulau Swarnadwipa12 menjadi olok-olok Bukan hanya mereka akupun begitu Maafkan aku Bahkan mungkin aku satu di antara sekian yang menyorakimu “orang kubu…”13 Sekali lagi maafkan aku. Kami diwarisi kebencian dan kecurigaan Kamipun mewarisinya kepada generasi berikut Semua ini telah tali temali Menjadi kekuatan yang melukai Kita kubur itu sebagai hantu di masa lalu ***
12 13
Sebutan lain untuk Pulau Sumatera. Robert Aritonang, dalam “Verifikasi Berbagai Sebutan Terhadap Etnis Orang Rimba” (1999), mengatakan bahwa sebutan kubu adalah sebutan yang tidak diinginkan oleh Orang Rimba karena maknanya mengalami pergeseran yang kemudian menciptakan pelabelan yang buruk terhadap Orang Rimba. Sedangkan sebutan Orang Rimba adalah sebutan yang lahir dari Orang Rimba sendiri. Orang Rimba menyebut diri mereka sebagai Orang Rimba.
126
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Dengarkan aku, sahabat! Dunia memang tak selalu indah dan menakjubkan Bukan hanya orang rimba yang berpuluh tahun dinistakan Ada Orang Hutan di Riau Orang Asmat di Papua Orang Binggi di Sulawesi sebagian kecil Dayak di Kalimantan dan masih banyak lagi Jangan merasa sendiri! Perjuangan kalian, adalah perjuang menahun Butuh kesabaran dan senjata baru Bukan lagi beliung14 atau parang Tapi ilmu pengetahuan Kalian yang harus menjadi mata dan telinga Kalian yang harus menuliskan sejarah kalian Bukan orang lain Kisah panjang kalian Adalah sebuah kemuliaan Bukan sesuatu yang patut dinistakan 14
Sejenis kapak yang digunakan oleh Orang Rimba untuk menebang pohon.
KUMPULAN PUISI ESAI
127
Dengarkan aku, sahabat! Dunia tak akan pernah ramah kepada kalian Selama sejarah tentang kalian dituliskan orang beharu15 Membaca dan menulis itu memang membosankan pun tak menghasilkan uang langsung Tapi, percayalah hanya ini senjata kita mengubah keadaan Dunia terlalu pongah untuk memahami kita Kitalah yang harus memaksa dunia mengerti kita Aku tak bisa berandai berada di posisi kalian Mungkin aku sudah menyerah kalah Atau mengubur diri dari kenyataan Tapi kalian tidak Masih berdiri tegak Meski dunia tak bersahabat Kalian merdeka dengan cara sendiri Kalian adalah bentuk antitesa kemapanan antitesa kesombongan antitesa kemunafikan
15
Sebutan dilekatkan oleh Orang Rimba untuk orang di luar mereka.
128
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Kalian adalah kejujuran adalah cinta adalahketeguhan Dengarkan aku, sahabat! Menuliskan aksara bukan perkara susah Mengukir angka bisalah dicoba Namun memahatkan cinta perkara yang tak mudah Sekian lama terbuang dan disingkirkan Membuat kalian lupa cara mencintai diri Dipandang sebelah mata dan dikucilkan Mencipta ruang hampa dalam makna persahabatan Kepentingan adalah keabadian Begitu logika setelah sekian lama menjadi korban keserakahan Hari ini, kita mengeja lagi kata persahabatan Setelah lama terbuang dari ingatan Karena susah sungguh menaruh percaya pada dunia luar Kutahu bukan kalian tak mau berkawan Tapi dunia yang kadang tak mau mengulurkan tangan
KUMPULAN PUISI ESAI
129
Dengarkan aku, sahabat Tiap abjad yang mengalir dari mulut kalian16 Tiap baris kalimat yang hadir dari pena kalian Adalah harapan Jangan berhenti mengeja aksara Jangan berhenti menuliskan apa saja Pahat mimpi-mimpi itu di atas tanah leluhur kalian Ukir masa depan meski kehidupan tak akan pernah menjadi mudah Dengarkan aku, sahabat! Membaca pesan-pesanmu Membuatku kembali hidup Tersadar betapa banyak yang harus kita lakukan Kita tak boleh berhenti berharap Segelap apa pun malam Bukankah keesokannya matahari akan hadir
16
Kini mulai banyak anak-anak Rimba yang bersekolah, baik sekolah formal di SD-SD atau SMP bahkan sudah ada yang SMA. Banyak pula yang mengikuti pendidikan baca, tulis, hitung seperti yang diselenggarakan KKI Warsi. Penulis adalah salah satu fasilitator pendidikan untuk Orang Rimba.
130
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Begitulah harapan Sehingga percayalah seperih apapun memperjuangkan harapan Selalu akan lebih baik dari mengaku kalah dalam gelapnya masa depan Tak ada kata-kata lagi yang bisa kugoreskan Hanya penggalan-penggalan celoteh yang kuserakkan Bukan untuk menjanjikan kalian masa depan yang lebih baik Karena semua yak bisa kita pastikan Namun paling tidak kita memelihara harapan Dengarkan aku, sahabat! Akan kukatakan pada dunia untuk berhenti memanggil kalian kubu! karena kalian memiliki nama yang juga bermakna doa **** *Pada Dunia Sepenggal canda bulan kepada bintang Dalam dekapan lembut malam Bukan wajah kekasih yang terbayang Melainkan resah yang menghujam
KUMPULAN PUISI ESAI
131
Menatap senyum sebaris kesedihan Menyapa rasa lelah segaris harapan Entah dimana perjalanan bermuara Menggoreskan impian di tanah retak yang kini membara Mata bor sang empunya uang menghujam Merengguk tiap kemungkinan uang bersemayam Akar-akar sawit ditancapkan dalam-dalam Sejauh mata memandang tandan-tandan sempoyongan Menanggung kepongahan dan kerakusan Entah sampai kapan tanah retak nan rapuh Mampu menanggung beban… Jangan rebut rumah mereka Berhentilah mengangkangi kemerdekaan mereka Sungguh berhentilah!
Jambi, 25 Agustus 2012
132
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Janji Anak Koruptor Puisi Esai Chairunnisa
KUMPULAN PUISI ESAI
133
134
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Janji Anak Koruptor
1 Setiap berangkat sekolah, Arif pamit pada ayah-ibu Setiap akan ulangan, Arif minta doa pada ayah-ibu Setiap makan malam, Arif berkumpul dengan ayah-ibu Tapi itu dulu, sebelum ayahnya menjalani kehidupan di penjara Kini, Arif hanya berdua dengan ibu Menjalani kerasnya kehidupan Menghadapi pahitnya cercaan masyarakat Menghindari derasnya hasrat membalas cercaan mereka Arif masih menyimpannya rapi dalam memori Saat ayah dituduh korupsi Saat ayah diseret ke pengadilan Saat ayah terpaksa menjadi napi Saat masyarakat memandang ayah dengan jijik
KUMPULAN PUISI ESAI
135
Nyanyian-nyanyian penghinaan menggema Memenuhi udara Mengejek perilaku ayahnya Menyesakkan hati Arif dan ibunya Kata-kata kebencian berseliweran dari mulut masyarakat Berlalu-lalang dari satu media ke media lain Namun bermuara pada satu orang; Ayah Arif Korupsi pajak yang dilakukan sang ayah tak termaafkan Milyaran rupiah telah masuk rekening Bersalin rupa menjadi mobil, rumah, dan tanah Dinikmati oleh Arif sekeluarga Ampuni aku, ayahku, dan ibuku, ya Allah! Aku takkan berbuat dosa yang sama yang ayahku perbuat! Aku takkan korupsi! Aku akan selalu berbuat jujur! Aku takkan menipu atau mencurangi orang lain! Janji Arif pada Tuhannya terucap khidmat di hati Berharap dosa keluarganya diampuni Berharap api neraka bisa mereka jauhi Agar kelak hanya kehidupan surga yang mereka jalani
136
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
2 Tak ada lagi mobil mewah Tak ada lagi rumah megah Yang tersisa hanya gubuk kecil yang murah Tempat Arif dan ibunya tinggal berdua Tak ada lagi teman yang menyapa dan minta traktir Tak ada lagi gadis-gadis yang menaksir Yang tersisa hanya cercaan dan umpatan Kata-kata yang membuat Arif terpojokkan Padahal, dulu Arif dikagumi Menjadi anak populer di SMA-nya Menjadi pemuda idaman bagi para gadis Menimbulkan rasa iri bagi pemuda lain Dulu, mobil sport dan motor balap menjadi kebanggaannya Gadget mewah dan arloji mahal setia menemaninya Parfum impor dari Eropa memancarkan aura maskulin dirinya Kini, semua harta telah disita Tinggal rasa malu yang tersisa
KUMPULAN PUISI ESAI
137
Tak ada sahabat yang sudi menemani Tak ada gadis yang rela mencintai Semua serempak mencercanya Semua kompak menjauhinya “Anak koruptor!” “Semua yang dimilikinya adalah barang haram!”1 “Semua hartanya hasil merampok rakyat!” “Berteman dengannya berarti kecipratan dosanya!” Ampuni aku, ya Allah! Aku tak tahu harta yang kugunakan dulu haram Aku tak tahu ayahku mendapatkannya dari korupsi Aku tak tahu rakyat menderita akibat perbuatan ini Terkadang, terlintas rasa benci pada ayahnya Ayah yang materialistis, korup, licik, dan curang Ayah yang membuat hidupnya sengsara Ayah yang membuatnya merasa malu
1
Cacian semacam ini pernah dirasakan oleh Farkhana Putri. Sumber: Farkhana Putri and Her Tough Years (majalah Gogirl! edisi 83/Desember 2011). Farkhana Putri yang merupakan anak dari As’ad Syam (mantan bupati Muarojambi yang kini masuk Lembaga Pemasyarakatan Jambi dengan tuduhan korupsi proyek PLTD) sering dihina teman-teman di sekolahnya. Ia bercerita, “Yang paling bikin aku nangis, waktu ada senior yang bilang kalau semua barang dan apa yang aku makan itu haram, hasil ngerampok uang rakyat. Padahal, waktu itu status ayah juga masih belum jelas.”
138
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Meskipun ayahnya sempat membahagiakannya Memanjakannya dengan harta Tapi Arif tak menyangka ayahnya telah korupsi Meninggalkan aib dan nista bagi keluarganya Namun bagaimanapun, koruptor itu tetap ayahnya Hapuslah segala dosaku, ya Allah! Aku berjanji takkan menjadi ayah yang korup Aku berjanji akan menghidupi anak-anakku kelak dengan harta halal Aku berjanji akan membanggakan anak-anakku Dan tidak mempermalukan mereka Di setiap sujud terakhir, doanya selalu terucap Permohonan maaf pada Tuhannya tak pernah berhenti Pengharapan akan jiwa yang suci selalu tertanam Perbuatan dan pemikiran buruk ia singkirkan Aku memang anak koruptor Tapi aku tak pernah meminta ayah untuk korupsi Aku tak pernah tahu persis apa yang ayah perbuat Aku tak pernah mendambakan harta yang haram
KUMPULAN PUISI ESAI
139
Tak ada yang ingin terlahir sebagai anak koruptor Tak ada anak yang ingin ayahnya berbuat dosa Tak ada anak yang menyemangati ayahnya untuk korupsi Salahkah aku jika memiliki ayah yang terlanjur korup? Perkataan masyarakat telah banyak melukainya Mengiris-iris perasaannya Sikap masyarakat telah sering menyakitinya Menyisakan luka dalam yang menganga di hatinya Beruntung, luka itu tak terinfeksi virus dendam
3 Hari itu Arif berkunjung ke penjara Menengok ayahanda tercinta Sekaligus memohon doa menjelang ujian Agar ia bisa lulus sempurna Para napi menyambut Arif dengan ejekan Memandangnya dengan kehinaan Sebagian bahkan meludahinya Tapi Arif telah kebal, berbekal benteng kesabaran
140
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Ayah, Doakan aku agar mampu melalui ujian Doakan aku agar dilimpahi kecerdasan dan konsentrasi Doakan aku agar lulus dengan baik “Ayah selalu mendoakanmu, Nak!” “Meski dari dalam penjara, doa ayah selalu terucap.” “Meski ayah seorang koruptor, Tuhan Maha Pengampun.” “Tuhan Maha Kuasa untuk mengabulkan doa kita!” “Belajarlah yang rajin.” “Jadilah anak baik dan jauhi maksiat.” “Jangan tiru ayahmu yang kotor ini, Nak!” Tak ada istilah bimbel bagi Arif kini Tak ada les khusus untuk persiapan ujian Ia tak memiliki uang sebanyak dulu Ia juga tak kuat menghadapi perkataan teman-teman bimbel Belajar di sekolah dan di rumah dengan serius Ditambah doa kedua orang tua Diyakininya cukup untuk membuatnya lulus ujian Lagipula, Arif memang selalu juara kelas
KUMPULAN PUISI ESAI
141
4 Menjelang ujian nasional Di tempat Arif sekolah, sebuah SMA terkenal Guru-guru berceramah tentang cara mencontek massal Kehadiran pengawas tak jadi soal Karena uang telah menjadi modal Untuk membuat mulut mereka tersumpal2 Nurani Arif terlukai Mendengar rencana curang pihak sekolah Melihat gelagat licik para guru dan siswa Tak bisakah kita berbuat jujur? “Arif, kamu harus berbagi jawaban dengan temanmu!” “Sebagai ranking satu, kamu harus bisa diandalkan!” “Sebagai siswa cerdas, kamu pasti bisa mengerjakan semuanya!” “Kamu tidak boleh pelit!” “Kamu tidak ingin temanmu ada yang tidak lulus, kan?”
2
http://malangraya.web.id/2009/04/18/awas-pengawas-un-rawan-disuap/. Tidak ada yang mengatakan bahwa ada uang sogokan untuk pengawas. Namun pada kenyataannya, para pengawas (Tim Pemantau Independen) menerima uang yang disebut uang transport atau uang saku dari sekolah tempat mereka mengawas. Padahal TPI sudah menerima komisi sendiri. Uang transport itu diberikan oleh sekolah dengan tujuan agar para pengawas memberikan kelonggaran pada sekolah, tidak mengawas dengan terlalu ketat.
142
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Berbagai bujuk rayu terucap dari mulut para guru Berharap Arif mau menjadi ‘sumber’ contekan Tapi Arif hanya diam Hatinya masih terpagari janji untuk tak berbuat curang “Kita mencontek demi kebaikan semua.” “Demi kelulusan kalian!” “Kita tidak salah! Yang salah adalah sistem pendidikan!” “Tidak adil jika kelulusan hanya ditentukan oleh UN.” “Relakah kalian jika pendidikan tiga tahun kalian gugur karena UN?” Berbagai alasan menjadi tameng menghalalkan contek massal3 Berbagai doktrin disebarkan untuk menumbuhkan kecurangan Berbagai dalil dikerahkan untuk melegalkannya Melegalkan contek massal, melegalkan kelicikan dan penipuan
3
http://edukasi.kompas.com/read/2011/04/26/14382462/Seto.UN.dan. Pembenaran. Mencontek. UN menyangkut kredibilitas dan gengsi, sehingga segala upaya akan dilakukan untuk menjaga nama baik. Akibatnya, penyelenggaraan un banyak melanggar etika, jauh dari kejujuran. Gara-gara un, mereka membenarkan mombocorkan soal dan mencontek. Ini sangat jauh dari semangat dan tujuan meningkatkan mutu pendidikan.
KUMPULAN PUISI ESAI
143
Mereka takut jika siswa-siswanya tak lulus Takut menahan malu Takut ditegur kepala dinas dan walikota Takut diwawancarai wartawan Takut orang tua siswa mengamuk Takut kalah oleh sekolah lain yang melakukan contek massal Takut kepala sekolah dan gurunya dipecat Takut akreditasi sekolah menurun Tapi mereka tidak takut Tuhan Mereka tidak takut dosa dan neraka
5 Seminggu sebelum ujian nasional Para siswa dan guru mengaji massal Tak lupa menjalankan shalat lima waktu Ditambah shalat sunat dan berbagai doa Guru Agama memimpin acara spiritual Berharap agar semua berjalan lancar Berdoa supaya semua siswa mampu mengerjakan soal-soal Berdoa agar semua siswa bisa lulus dengan baik
144
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Hati Arif terguncang kaget Melihat ironi dua kutub perilaku para pendidik Berani-beraninya mereka berdoa Untuk kelancaran konspirasi pendidikan yang busuk Berani-beraninya mereka bersimpuh di hadapan Tuhan Setelah merencanakan kelicikan yang dilarang agama Berani-beraninya mereka membaca Al-Fatihah4 Di setiap rakaat shalat wajib dan sunat Tapi mengingkari ajaran yang terkandung di dalamnya Berani-beraninya mereka minta ditunjuki jalan yang lurus Tapi masih melaksanakan kebusukan berjamaah Seandainya pun mereka tak mampu mengerjakan UN, Masih ada Tuhan yang bisa dimintai tolong Namun mereka lebih memilih meyakini jalan kecurangan Daripada meyakini pertolongan Tuhan yang Maha Berkuasa
4
Dalam 2 ayat terakhir surat Al Fatihah bermakna: (5) Tunjukilah kami jalan yang lurus. (6) Yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Surat Al Fatihah dibaca oleh setiap Muslim dalam setiap rakaat shalat. Sehingga, dalam satu hari setiap Muslim membaca minimal 17 kali surat Al Fatihah. Namun, pada saat UN, para siswa justru melakukan contek massal yang melenceng dari jalan lurus tersebut. Mereka malah berada di jalan sesat yang dimurkai.
KUMPULAN PUISI ESAI
145
Atheiskah mereka?5 Tak percayakah mereka pada Tuhan yang dimintai pertolongan? Tak yakinkah mereka pada doa yang mereka ucapkan? Tak yakinkah mereka bahwa Tuhan ada di samping mereka? Mengamati setiap perilaku baik dan buruk mereka Untuk apa berdoa jika tak yakin bahwa Tuhan akan mengabulkanNya? Untuk apa meminta pada Tuhan jika masih menjalankan laranganNya? Untuk apa menganut agama jika tak percaya pada pertolongan Tuhan? Namun hati Arif tetap teguh pada pendiriannya Menjulang tegak di atas janjinya pada Tuhan Melawan segala pemikiran sesat di sekolahnya
5
Hampir setiap siswa di Indonesia yang akan menjalani UN akan berdoa, meminta agar bisa lulus UN. Bahkan, sekolah-sekolah secara khusus menggelar doa bersama. Namun, pada kenyataannya, mereka seperti tidak percaya pada Tuhannya; tidak percaya pada doa yang mereka ucapkan. Pada saat ujian, mereka tetap mencontek, seolah tidak yakin bahwa Tuhan akan menolong dan memberikan kelancaran.
146
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Aku memang hanya seorang anak koruptor Tapi aku sudah insyaf, tak mau lagi korup atau curang Kumohon ampun atas segala dosa dan kesalahanku Kumohon ampun atas segala dosa dan kesalahan orang tuaku Aku takkan mencoreng janjiku pada Tuhan Aku takkan berbuat hal yang salah dan dosa lagi
6 Satu waktu Arif mendatangi seorang gurunya Segenap tekad dikerahkan Segudang keberanian ia gelontorkan Untuk sekadar bertanya pada beliau, Bukankah mencontek itu dosa? Bukankah mencontek itu haram? “Kita semua tahu mencontek itu tidak benar.” “Tapi ini keadaan darurat.” “Ini semua demi kelulusan kamu dan temantemanmu.” “Lagipula, sekolah lain pun melakukan hal sama.” Jawaban gurunya sungguh tak memuaskan hati Sudah habiskah manusia jujur di sekolah ini? KUMPULAN PUISI ESAI
147
Arif bertanya-tanya dalam hati Sepintas rasa pesimis berhembus Namun ia tak yakin Ia berharap masih ada orang-orang jujur di sekolahnya Keberaniannya ia kerahkan lagi Untuk bertanya pada teman-temannya, Bukankah mencontek itu dosa? Bukankah mencontek itu haram? “Tahu apa kau soal dosa, anak koruptor?” “Tahu apa kau soal haram, pemakan uang rakyat?” Hati Arif kembali terluka Mendengar jawaban teman-temannya Arif mencoba menjelaskan pemikirannya Mencontek itu haram hukumnya Nilai-nilai dalam ijazah hasil mencontek pun haram statusnya Jika ijazah itu digunakan untuk mencari kerja, Maka gaji dan hasil dari pekerjaan itu pun haram Maukah kalian memakan uang haram karena ijazah hasil mencontek? Maukah kalian berlumur dosa seumur hidup? Lagipula, tak sadarkah kalian dampak buruk mencontek bagi bangsa ini? 148
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
“Tak usah menceramahi kami soal mencontek!” “Ceramahi saja ayahmu yang korup itu!” “Tak usah memberi tahu kami bahwa mencontek itu haram!” “Beri tahu saja ayahmu bahwa harta hasil korupsi itu haram!” Jawaban teman-teman Arif begitu pedas Bisa-bisanya mereka menghina ayahku Padahal mereka juga sama-sama licik dan curang Bisa-bisanya mereka mencerca para koruptor Padahal kelakuan mereka juga tak kalah korup Bisa-bisanya mereka merasa jijik pada koruptor Padahal mereka juga calon-calon koruptor6 Bisa-bisanya mereka berkata ‘go to hell’ pada koruptor Padahal dosa mereka juga melimpah; Menjadikan mereka pemegang golden tiket ke neraka Rasa kesal bercokol di dalam hati Arif Namun Arif masih bertahan dan bersabar Menghindari amarah yang muncul
6
http://edukasi.kompasiana.com/2012/06/14/mendidik-calon-koruptor/. Mencontek dianggap bukan hal berat. Pelanggaran-pelanggaran berat seperti tawuran atau pelecehan dianggap berat dan dihukum. Tapi, kebiasaan mencontek dibiarkan, padahal, efeknya akan terus menerus terbawa hingga tua. Kebiasaan mencontek akan bermuara pada korupsi.
KUMPULAN PUISI ESAI
149
7 Banyak orang menilai contek-mencontek adalah wajar7 Contek-mencontek sudah menjadi tradisi Contek-mencontek tak perlu dianggap masalah Tapi, tidak demikian bagi Arif Ia berteguh hati untuk menjadi orang jujur Menebus dosa dan kesalahan orang tuanya Yang sempat tidak jujur Tak ada lagi yang bisa dipercaya oleh Arif Hanya Allah yang dipercayainya Hanya Allah yang menyelimutinya dengan kekuatan Dengan keteguhan, agar ia tetap tegak mempertahankan prinsipnya Meski badai kebusukan bertiup kencang
7
http://edukasi.kompasiana.com/2011/04/07/budaya-mencontek-dalam-un/ Karena contek-mencontek telah dikenal sejak di bangku SD dan dilakukan banyak orang, hal tersebut dianggap wajar dan tidak salah. Selain itu, UN yang dianggap berat dan tidak adil menjadi alasan lain untuk menghalalkan tindak contek.
150
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Hatiku sakit, ya Allah! Arif mengingat hinaan teman-temannya Saat ia berusaha menegakkan kejujuran Untuk mengingatkan Bahwa mencontek sama hinanya dengan korupsi Kuatkan hatiku untuk memperjuangkan kebenaran, ya Allah! Sadarkan mereka bahwa menontek itu salah dan dosa… Air matanya menetes di sela-sela doa Ampuni segala dosaku, ya Allah! Arif sadar betul Kepahitan dan kesakitan yang ia rasakan Adalah azab, hukuman di dunia Akibat memakan harta yang haram Hasil korupsi yang dilakukan ayahnya Mencontek itu haram! Aku mengingatkan teman-temanku Agar mereka tak terjebak azab Agar tak dihukum di dunia seperti yang kurasakan Salahkah aku jika mengingatkan mereka? Apakah anak koruptor tak memiliki hak berbicara? Tak berhak memberitahu dan mengingatkan tentang kebajikan?
KUMPULAN PUISI ESAI
151
8 Sekolah kini tak beda dengan industri ijazah Semua hanya berorientasi pada nilai dan status Bukan pendidikan atau moral Sekolah kini tak beda dengan peternakan koruptor Murid-murid diprogram untuk kecurangan Mereka dikloning dengan benih-benih kelicikan Dipupuk dengan prinsip-prinsip penuh kebusukan Disirami pemikiran pragmatis ala iblis Disemai dalam kandang penuh dosa Hingga kelak menghasilkan generasi korup Generasi yang menggerogoti bangsanya sendiri Hingga hancur, terpuruk, dan punah Sekolah seharusnya menjadi tempat mendidik Tempat menumbuhkan ilmu Tempat penanaman moral mulia Tempat penghapusan kebodohan Tempat menghilangkan perilaku buruk Agar kelak bangsa kita terbebas dari kebobrokan Bukan malah menjadi bangsa yang semakin bobrok
152
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Bimbingan dan pengayaan menjelang ujian Hanya sekadar formalitas Try out setiap minggu Hanya sekadar main-main Karena pada akhirnya, mencontek-lah yang dilaksanakan
9 Dua hari menjelang Ujian Nasional Arif kembali menghimpun keberanian Untuk mendatangi gurunya Untuk menolak rencana busuk sekolah Meski rasa takut melintas di pikirannya Takut diusir seperti siswa jujur di Surabaya8 Orang yang dianggap salah karena menegakkan kejujuran
8
http://www.tribunnews.com/2011/06/11/sebelum-un-sd-gadel-surabayabikin-simulasi-contekan. Seorang siswa SDN Gadel 2 Surabaya beserta keluarganya pernah diusir dari kampung Gadel karena sang ibu, Ny. Siami, melaporkan contek massal yang terjadi di sekolah anaknya. Sang anak, Al, yang merupakan juara kelas, diplot untuk menjadi sumber contekan yang akan membagikan jawaban kepada teman-temannya. Ny. Siami tidak bisa menerima kecurangan tersebut dan melaporkannya kepada Dinas Pendidikan dan berbicara ke media. Warga kampung Gadel menuduh Ny. Siami telah mencemarkan nama baik sekolah dan tidak punya hati nurani hingga pantas diusir.
KUMPULAN PUISI ESAI
153
Saya tidak bisa menjadi ‘sumber’ contekan, Pak! Tanggung jawabnya terlalu besar Saya tidak sanggup Gurunya kecewa dengan keputusan Arif Tapi, sekolah masih memiliki rencana cadangan Yaitu membeli bocoran soal atau bocoran jawaban Untuk disebarkan saat ujian Meskipun ada kemungkinan jawaban salah Karena itu, mereka tetap berusaha membujuk Arif Guru-guru pun kembali mengumpulkan para siswa Menceramahi mereka tentang rencana tambahan Antisipasi seandainya ‘sumber contekan’ tak bekerja sesuai rencana Teknis mencontek dijelaskan secara mendetil Agar para siswa bisa lulus Arif ikut berkumpul saat ‘ceramah’ Ia merasa terasing Di tengah-tengah kumpulan Manusia-manusia yang menyetujui kebusukan Yang mengandalkan kecurangan Untuk kelulusan ujian Yang menyetujui maksiat Untuk selembar ijazah 154
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Arif hanya bisa berdoa Jauhkan aku dari perbuatan curang, Ya Allah Jauhkan aku dari setan Yang menghembuskan kebusukan pada manusia Jauhkan aku dari manusia-manusia Yang terbelenggu pengaruh setan
10 Selesai ceramah ‘metode mencontek’ Para siswa kembali berdoa bersama Lalu mereka diperbolehkan pulang Di tengah perjalanan menuju rumah Di sebuah jalan yang sepi Enam orang teman Arif mencegatnya Arif tidak tahu apa yang akan mereka lakukan Wajah mereka tampak murka “Sombong sekali kamu, anak koruptor!” “Mentang-mentang kamu ranking satu!” “Kamu tidak mau berbagi jawaban ujian dengan temanmu?!”
KUMPULAN PUISI ESAI
155
Seorang teman tidak akan menyebutku sombong Atau mengataiku ‘anak koruptor’ Arif berusaha tidak marah Namun ia juga tidak suka jika selalu dihina “Kamu dendam kepada teman-temanmu, hah!? Karena kami selalu menyebutmu ‘anak koruptor’? Karena kami selalu menghina ayahmu yang korup itu, hah? Sekarang kamu membalasnya dengan tidak berbagi jawaban!” Ini bukan masalah dendam Ini adalah masalah prinsip Setiap orang berhak memiliki dan menegakkan prinsipnya “Mentang-mentang kamu pintar!” “Kamu menolak memberi contekan.” “Kamu tidak menyetujui contek massal.” “Kamu menyebut contek massal adalah dosa.” “Dasar sok alim!” “Jadi anak koruptor saja sombong!!”
156
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Aku memang anak koruptor Tapi aku tidak ingin menjadi korup atau curang Lagipula, bukankah sekolah sudah menyiapkan rencana lain Untuk membantu kelulusan kalian? “Koruptor tidak akan peduli pada orang lain.” “Ia hanya akan mempedulikan dirinya dan keluarganya.” “Anak koruptor seperti dia akan mewarisi sifat ayahnya.” “Lihat saja, ia tak peduli pada temannya!” “Ia tak peduli jika temannya tak bisa menjawab soal ujian!” “Ia tak akan peduli jika ada temannya yang tidak lulus ujian!” Jangan membawa-bawa ayahku! Lulus atau tidak lulus semua bergantung pada kalian! Jika lulus, berarti kalian telah berusaha dengan baik Jika tidak lulus, berarti itu adalah akibat kalian sendiri! Kalian tidak mau berusaha atau belajar! Kalian tidak mau meyakini kemampuan kalian sendiri! Kalian malah mengandalkan contekan! Lagipula, mencontek itu sama busuknya dengan korupsi! Jadi, tak usah menghina ayahku jika perbuatan kalian juga hina!9
KUMPULAN PUISI ESAI
157
Seorang dari mereka menampar wajah Arif Arif menangkisnya, membela diri Namun teman-temannya yang lain ikut ribut Semua menyerang Arif Tak peduli Arif mengerang kesakitan Pukul sana, pukul sini Tonjok kanan, tonjok kiri Tendang bawah, tendang atas Arif tak sanggup melawan enam orang Tiba-tiba Arif kehilangan rasa sakitnya Ia tidak merasakan apa-apa lagi Semua yang dilihatnya berwarna biru Lalu sirna dalam gelap
9
http://www.unpad.ac.id/archives/13045. Dalam sebuah acara deklarasi Gerakan Mahasiswa Padjadjaran Antikorupsi, para perwakilan mahasiswa menyatakan diri untuk tidak melakukan tindakan yang berkaitan dengan korupsi, termasuk menyatakan gerakan menolak untuk mencontek. Fungsional KPK Deputi Pencegahan Direktorat Bidang Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat, Yudi Purnomo ikut hadir dalam acara tersebut. Menurutnya, mencontek dalam ujian merupakan tindakan tak terpuji layaknya korupsi. ”Mencontek adalah usaha untuk mendapatkan nilai yang bagus dengan cara yang curang. Sama halnya dengan koruptor yang menghalalkan cara untuk kaya, tapi dengan cara yang curang,” tegas Yudi.
158
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
11 Telinga Arif mendengar suara tangisan perempuan Hidungnya mencium aroma obat-obatan Perlahan matanya terbuka Arif segera menyadari ia sedang berbaring di rumah sakit Ibunya yang sedang menangis terlihat di sampingnya Ibu, kenapa menangis? Jangan menangis, Bu Ibunya segera memeluk Arif Hatinya bahagia setelah tiga hari menunggu Puteranya sadar dari koma “Siapa yang tega membuatmu begini, Rif?” “Siapa yang menghajarmu hingga babak belur?” “Kita laporkan pada polisi!” Tidak usah, Bu Aku bahagia masih bisa hidup Dan melihat ibu di sampingku
KUMPULAN PUISI ESAI
159
Arif tahu, meski tak melapor, Polisi akan mengusut kasus ini Karena melibatkan siswa SMA favorit Tapi, ia tak terlalu peduli soal itu Ia sudah merasa cukup bahagia “Lalu bagaimana dengan ujianmu, Rif?” Ibunya khawatir Arif tak lulus Masih ada ujian susulan, Bu Jawab Arif menenangkan ibunya Alhamdulillah Terima kasih ya, Allah Kau membuatku sakit Koma berhari-hari Hingga aku meninggalkan ujian Hingga aku bisa menghindari contek massal Terima kasih, ya Allah Arif merasa bahagia karena doanya dikabul Ia dijauhkan dari perbuatan curang Meski kini ia harus berbaring di rumah sakit Ia senang meski harus mengikuti ujian susulan Ujian susulan sendirian Lebih baik daripada ujian bersama Yang dinodai contek massal
160
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Alhamdulillah Engkau telah menjauhkanku dari kumpulan orangorang zalim Engkau telah membimbingku menepati janjiku Agar tak berbuat curang Sekali lagi, terima kasih, ya Allah. ***
KUMPULAN PUISI ESAI
161
162
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Biodata Penulis Alex R. Nainggolan, lahir di Jakarta, 16 Januari 1982. Menyelesaikan studi di FE Universitas Lampung, Jurusan Manajemen. Tulisannya berupa cerpen, puisi, esai, dan tinjauan buku dimuat di Horison, Jurnal Sajak, Kompas, Republika, Jurnal Nasional, Suara Pembaruan, Media Indonesia, Jawa Pos, Seputar Indonesia, dan lain-lain. Beberapa karyanya juga dimuat juga dalam sejumlah antologi. Buku kumpulan cerita pendeknya, Rumah Malam di Mata Ibu (2012). Beberapa kali memenangkan lomba penulisan artikel, sajak, cerpen, dan karya ilmiah. Bekerja di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Baiq Ratna Mulyaningsih, tinggal di Seganteng, Dodokan, Gerung Selatan, Lombok Barat. Carolina Betty Tobing, tinggal di Taman Meruya Ilir, Jakarta Barat. Menulis buku Tentang Sebuah Nama, Natasha (2012), 4 Dozen Roses, Aku Mencintaimu Tanpa Syarat (2012). Chairunnisa, tinggal di Gang Rawasalak Kebon Kembang, Gunung Puyuh, Sukabumi, Jawa Barat. Pendidikan Lulusan S1 Pendidikan Bahasa Inggris STKIP Pasundan, Cimahi, Jawa Barat. KUMPULAN PUISI ESAI
163
Damhuri Muhammad, menulis di berbagai media. Juga editor sejumlah buku. Tinggal di Jl. KH A Dahlan V, Kukusan, Depok, Jawa Barat. Huzer Apriansyah, aktif sebagai fasilitator pendidikan Orang Rimba. Tinggal di Nerada Estate, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.
164
PENARI CINTA ANAK KORUPTOR
Media elektronikmenjadikan tayangan persoalan sosial —perilaku agresif, destruktif, keruntuhan akhlak, dan bencana— sebagai bisnis perindustrian mereka. Dengan pengemasan sedemikian rupa, lengkap dengan iklan-iklan yang menjadi sponsor, tayangan itu tak lagi kita persoalkan sebagai urusan moral yang mencemaskan, malah sebaliknya menjadi tontonan asyik dan seru di sela-sela minum kopi sambil makan cemilan. Puisi-esai dengan kredonya, relevan dengan situasi saat ini di mana seolah tak ada lagi batas antara dunia nyata dan dunia maya. Dengan pengeksplisitan faktafakta dalam catatan kaki, Puisi Esai seolah hendak menyadarkan bahwa ”Persoalan-persoalan itu nyata, betul-betul terjadi di depan mata kita, bukan di dunia maya! (sehingga perlu penanganan yang nyata juga)”.[] Nenden Lilis Aisyah, penyair, cerpenis, dosen UPI
Penari Cinta Anak Koruptor
Agus R. Sarjono, Ketua Juri Lomba Menulis Puisi Esai
Kumpulan Puisi Esai
Yang segera terasa dari Lomba Menulis Puisi Esai adalah beragam-nya tema. Aku lirisnya pun beragam: anggota punk, penari erotis, pramugara, anak koruptor yang galau, koruptor yang bahagia, pengagum presiden yang kecewa, orang Kubu, masyarakat terasing, tokoh sejarah nasional dan lokal, sosok pemberitaan, pencuri coklat, pembunuh keji, santri korban pelecehan, pelaku mistik, orang kota yang ingin bunuh diri, etnis minoritas merangkap pelaku transgender, warga Tionghoa Singkawang yang “dijual” ke Taiwan, buruh tani, TKW, pemain band, politisi, perusuh, dll. Hal ini menunjukkan bahwa puisi esai telah membuka katup tematik berbagai urusan Indonesia yang selama ini tidak pernah mengemuka dan jarang –jika bukan “tabu”— disuarakan dalam puisi konvensional. Kebhinekaan Indonesia yang selama ini tidak begitu terlihat, tiba-tiba muncul dengan penuh warna.[]
Penari Cinta Anak Koruptor Kumpulan Puisi Esai Alex R. Nainggolan Baiq Ratna Mulyaningsih Carolina Betty Tobing Chairunnisa Damhuri Muhammad Huzer Apriansyah
Pengantar
Nenden Lilis Aisyah Ilustrasi
Diyanto