CATEGORY MANAGEMEMENT PROCESS DI PT. SOFTEX INDONESIA Defi Norita dan Katon Utomo Teknik Industri Universitas Mercubuana Jakarta e-mail:
[email protected] ABSTRAK Dalam upaya mendukung perkembangan binis retail, PT. Softex Indonesia sebagai perusahaan pelopor pembuat pembalut wanita pertama di Indonesia turut berperan serta dalam usaha para retailer/pengecer untuk menumbuhkankembangkan bisnis ritel/eceran dalam hal penyediaan barang yang tepat untuk kategori produk barang pembalut wanita, popok bayi dan popok dewasa melalui category management process yang berpusat pada pelanggan dalam bisnis retail modern. Category management process yang dilakukan oleh PT. Softex Indonesia adalah erat kaitannya dengan penentuan produk yang tepat untuk dijual oleh riteler modern, bagaimana para riteler menawarkan produk pada suatu segmen tertentu yang merupakan sasaran pasarnya. Pokok permasalahan yang akan dibahas oleh penulis yaitu Category Management Process untuk kategori produk popok bayi di PT. Softex Indonesia. Tujuan pembuatan jurnal laporan kerja praktek ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai Category Management Process yang dilakukan oleh oleh PT. Softex Indonesia pada kategori popok bayi dan manfaat bagi para riteler untuk pelanggannya Kata Kunci: Category Management Process. ABSTRACT PT. Softex Indonesia as a pioneer of sanitary napkin product manufacturing in Indonesia is actively support to each retailer to grow their business. Customer centric in Category Management Process which focused to right product to offer to each customer is one of our support to the modern retailers. Category management process in PT. Softex Indonesia and its relation to the right product to offered to each customer within its segmented market goal will be subjected to baby diapers product The report objective is represent of category management process in PT. Softex Indonesia subjected to baby diapers product category and its benefit to retailer and their customer. Keywords: Category Management Process.
1. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Bisnis ritel atau eceran mengalami perkembangan cukup pesat, ditandai dengan semakin banyaknya bisnis ritel tradisional yang mulai membenahi diri menjadi bisnis ritel modern maupun munculnya bisnis ritel modern yang baru. Perubahan dan perkembangan kondisi pasar juga menuntut peritel untk mengubah paradigma lama pengelolaan ritel tradisional menuju paradigma pengelolaan ritel mod-
ern. Pengelolaan ritel modern tentunya membutuhkan dukungan infrastruktur yang memadai terutama kebutuhan teknologi, pengelolaan manajemen yang tepat dan dukungan dari para pemasoknya dalam hal penyediaan barang-barang dagangan yang ketiganya harus dikelola dengan baik untuk menghadapi persaingan usaha yang semakin ketat. Usaha yang dibutuhkan untuk dapat bersaing dalam hal pemenuhan kebutuhan konsumen adalah pada penyediaan barang yang tepat, harga yang bersaing, penataan barang yang terstruktur dan program pro-
Jurnal Ilmiah PASTI Volume VI Edisi 1 – ISSN 2085‐5869
129
mosi yang berkesinambungan yang kesemuanya tercakup dalam bauran pemasaran yang digunakan sebagai salah satu strategi untuk mencapai tujuan pemasaran dalam pasar sasaran pelanggan pengguna. Dalam upaya mendukung perkembangan binis retail tersebut, PT. Softex Indonesia sebagai perusahaan pelopor pembuat pembalut wanita pertama di Indonesia turut berperan serta dalam usaha para retailer/pengecer untuk menumbuhkankembangkan bisnis ritel/eceran dalam hal penyediaan barang yang tepat untuk kategori produk barang pembalut wanita, popok bayi dan popok dewasa melalui category management process yang berpusat pada pelanggan dalam bisnis retail modern. Rumusan Masalah Category management process yang dilakukan oleh PT. Softex Indonesia adalah erat kaitannya dengan penentuan produk yang tepat untuk dijual oleh riteler modern, bagaimana para riteler menawarkan produk pada suatu segmen tertentu yang merupakan sasaran pasarnya. Untuk itu dalam penelitian ini pokok permasalahan yang akan dibahas oleh penulis yaitu Category Management Process untuk kategori produk popok bayi di PT. Softex Indonesia. Pembatasan Masalah a. b.
c.
Category Management Process yang terfokus pada pelanggan. Lingkup pengamatan dilakukan pada Departemen Sales di Divisi Trade Marketing PT. Softex Indonesia Kategori produk yang diangkat adalah kategori popok bayi
Tujuan Penulisan Tujuan pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai Category Management Process yang dilakukan oleh oleh PT. Softex Indonesia pada kategori popok bayi dan manfaat bagi para riteler untuk pelanggannya Gambaran Umium Perusahaan Sejarah Singkat Perusahaan PT. Softex Indonesia merupakan suatu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang penyediaan barang-barang konsumen. Berdiri pada tahun 1976, PT. Softex
130
Indonesia merupakan salah satu pelopor pembuat produk pembalut wanita pertama di Indonesia dengan produksi awal pembalut wanita merk Softex Polybags dan pembalut wanita bersalin merk Desly. PT. Softex Indonesia didirikan pertama kali dengan lokasi pertama di area Jakarta Barat dan dengan semakin berkembangnya perusahaan, pada tahun 1981 hingga saat ini PT. Softex Indonesia telah berpindah lokasi ke Kompleks Industri Gajah Tunggal – Tangerang. Dengan visi perusahaan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan misi perusahaan untuk menyediakan produk dan jasa kesehatan serta perawatan pribadi yang lengkap, berkualitas tinggi dan bernilai sesuai tahap kehidupan konsumen, guna memperbaiki kesejahteraan sekaligus meningkatkan kualitas hidup keluarga Indonesia khususnya, dan semua orang di belahan dunia lain, saat ini dan untuk generasi mendatang pada umumnya, PT. Softex Indonesia terus mewujudkannya dalam nilai-nilai perusahaan yang bertekad membuat dan memasarkan berbagai produk kesehatan dan perawatan pribadi yang bermanfaat bagi konsumen, menghargai partisipasi setiap individu dalam menjalankan usaha perusahaan, Menghormati, mendukung dan bekerja sama sebagai sebuah tim global, dan dengan penuh tanggung jawab untuk memuaskan hati semua pihak (pemegang saham, karyawan, pemasok, distributor, agen penjualan dan konsumen) yang terlibat dalam kegiatan perusahaan, serta memiliki semangat antusiasme kerja yang tinggi untuk mendorong inovasi, nilai-nilai pelanggan, dan sasaran perusahaan, melalui proses perbaikan yang berkesinambungan. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Struktur Organisasi menunjukkan hubungan antara fungsi-fungsi serta wewenang dan tanggung jawab setiap anggota organisasi yang memikul tugas dalam menyelesaikan pekerjaan yang saling berhubungan. Semua perusahaan dapat maju dan berkembang dengan baik bila semua elemen-elemen yang ada di dalam perusahaan tersebut berfungsi dengan baik, dapat saling bekerja sama antara satu bagian atau departemen yang satu dengan yang lainnya. Untuk itu suatu perusahaan harus mempunyai struktur organisasi yang ideal agar tujuan perusahaan dapat tercapai sesuai dengan hal yang telah ditentukan.
Jurnal Ilmiah PASTI Volume VI Edisi 1 – ISSN 2085‐5869
Selain struktur organisasi yang ideal, organisasi perusahaan juga harus didukung dengan sumber daya manusia yang baik yaitu dengan menempatkan tenaga kerja yang professional. Untuk itulah struktur organisasi sangat menentukan di dalam membantu kelancaran pengelolaan suatu perusahaan. Berikut ini adalah uraian mengenai struktur organisasi yang ada di divisi penjualan PT. Softex Indonesia: Struktur Organisasi 1. Head of Sales 2. Regional Sales Manager Modern Trade a. Key Account Manager b. Area Account Manager 3. Regional Sales Manager General Trade a. Area Sales Manager b. Area Account Manager 4. Trade Mareketing Manager a. Category Manager b. Commercial Analyst
hasilkan oleh perusahaan dan hubungan dengan untuk ritel tradisional. b. Area Account Manager Bertanggung jawab atas penjualan dan pendistribusian produk yang dihasilkan oleh perusahaan dan hubungannya dengan para distributor untuk ritel modern. 4. Trade Marketing Manager Bertanggung jawab atas pelaksanaan program pendukung penjualan a. Category Manager Bertanggung jawab atas pelaksanaan program pendukung penjualan pada ritel modern b. Commercial Analyst Bertanggung jawab atas pengolahan data pelaksanaan program pendukung penjualan Bagan Struktur Organisasi Divisi Sales
Ruang lingkup kerja dan tanggung jawab masing-masing bagian 1. Head of Sales Bertanggung jawab atas penjualan dan pendistribusian produk yang dihasilkan oleh perusahaan serta hubungannya dengan pelanggan. Kegiatan Usaha Perusahaan 2. Regional Sales Manager Modern Trade Bertanggung jawab atas penjualan dan pendistribusian produk yang dihasilkan oleh perusahaan untuk ritel modern dan hubungannya dengan distributornya. a. Key Account Manager Bertanggung jawab atas penjualan dan pendistribusian produk yang dihasilkan oleh perusahaan dan hubungannya dengan para peritel modern. b. Area Account Manager Bertanggung jawab atas penjualan dan pendistribusian produk yang dihasilkan oleh perusahaan dan hubungannya dengan para distributor untuk ritel modern. 3. Regional Sales Manager General Trade Bertanggung jawab atas penjualan dan pendistribusian produk yang dihasilkan oleh perusahaan untuk ritel tradisional dan hubungannya dengan distributornya a. Area Sales Manager Bertanggung jawab atas penjualan dan pendistribusian produk yang di-
PT. Softex Indonesia mengkhusukan diri sebagai produsen produk kesehatan dan perawatan pribadi yang berkualitas, terjangkau dan berinovasi dari waktu ke waktu serta bertekad untuk menembus pasar global. Selain untuk memenuhi kebutuhan akan produk kesehatan dan perawatan pribadi untuk konsumen dalam negeri, PT. Softex Indonesia juga memasarkan produknya ke pasar international diantaranya untuk pasar Asia Tenggara, Oceania dan Pasific, Timur Tengah dan Afrika. Secara garis besar PT. Softex Indonesia menghasilkan empat kategori produk yaitu pembalut wanita, popok bayi, popok dewasa dan tissue basah dengan berbagai merk unggulan sebagai berikut:
NO 1 2 3 4
Kategori Produk Pembalut Wanita Popok Bayi Popok Dewasa Tissue Basah
Merk Softex, V Class Sweety, Happy Nappy Confidence Sweety, Softies
Jurnal Ilmiah PASTI Volume VI Edisi 1 – ISSN 2085‐5869
131
2. TINJAUAN PUSTAKA Supply Chain Management Category Management secara umum merupakan salah satu penerapan dari Efficient Consumer Response (ECR) yaitu suatu strategi yang diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 1991 oleh para riteler dan manufaktur besar untuk menjawab permasalahan dalam hal rantai pasokan fast moving consumer goods (produk-produk konsumsi), tingkat persaingan antar manufaktur produk konsumsi dan peritel. Definisi dari Category Management yang paling mendekati dalam pembahasan ini adalah seperti yang dikemukakan oleh Christian Dussart sebagai berikut: “Category Management is above all a marketing of the retailer, conceived within the framework of a partnership between manufacturer and a retailer. It is very often determined by the supplier, and applies to a product category, its internal dynamics and potential developments. The final objective is togenerate additional sales and to reduce costs at the same time, especially, but not only, those of the customer, that is to say those of the retailer. (Dussart, 1996a)” “Category Management merupakan suatu usaha pemasaran dari para riteler dan secara mendalam terdapat kerangka kerja kemitraan antara produsen dan riteler. Seringkali dalam pelaksanaanya ditentukan oleh para pemasok untuk suatu jenis kategori produk yang berpotensi dikembangkan oleh para pelakunya, dengan tujuan akhir untuk meningkatkan penjualan dan menurunkan biaya dalam waktu yang bersamaan. (Dussart, 1996a)” Pelaksanaan category management dimulai oleh industri pengolahan makanan dengan fokus utama untuk meningkatkan margin keuntungan. Saat ini category management telah diterapkan dibanyak sektor industri manufaktur produk konsumsi, namun dalam lingkup pelaksanannya, industri ritel adalah yang paling relevan Definisi “Category management is a process that involves managing product categories as business units and customizing them on a store-by-store basis to satisfy customer needs” (Nielsen, 1992) “Category management merupakan suatu proses dalam pengelolaan kategori pro-
132
duk sebagai suatu unit bisnis tersendiri dan disesuaikan kembali berdasarkan keberadaan toko untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya” (Nielsen, 1992) “A flexible organizational approach that focuses supplier/distributor and wholesaler/retailer attention on the impact every product has on a category’s overall profit picture. All functions that affect the category’s P and L (i.e. space, price, promotion, cost, etc.) are place under the control of a single manager” (IDDA, 1993a) “Suatu pendekatan organisasi yang fleksibel terdiri dari pemasok dan riteler yang berfokus pada keuntungan setiap kategorinya. Seluruh fungsi yang berdampak pada keuntungan atau kerugian dalam suatu kategori (dalam hal ketersedian tempat pajang barang, harga jual, promosi dan harga beli barang) dikelola oleh seorang manager kategori.” (IDDA, 1993a) “More specifically for a retailer, CM means determining pricing, merchandising, promotions and products mix based on a category goals, the competitive environment and consumer behaviour” (open quotation from the Center for Retail management, Northwestern University, 1993; FMI, 1995) “Bagi para riteler, category management merupakan suatu upaya penentuan harga, pemajangan barang, program promosi dan ketersedian produk berdasarkan target penjualan per kategori, tingkat persaingan dan perilaku konsumen (open quotation from the Center for Retail management, Northwestern University, 1993; FMI, 1995) “Category management is a distributor/ supplier process of managing categories as strategic business units, producing enhanced business results by focusing on delivering consumer value.” (Joint Industry Report on Efficient Consumer Response, 1995) “Category Management merupakan usaha pemasok dalam mengelola suatu kategori produk sebagai unit bisnis strategis yang menguntungkan dengan berfokus pada nilai untuk para pelanggannya.” (Joint
Jurnal Ilmiah PASTI Volume VI Edisi 1 – ISSN 2085‐5869
Industry Report on Efficient Consumer Response, 1995) “Category management is a method whereby vendor and retailer team up to manage their mutual product categories on a store by store basis.” (Joseph, 1996: The Category Management Guidebook). “Category management merupakan suatu metode dimana pemasok dan riteler bekerja sama dalam mengelola suatu kategori produk disesuaikan kebutuhan toko.” (Joseph, 1996: The Category Management Guidebook). Category Management Process Seperti halnya Efficient Consumer Response (ECR) yang telah disebutkan sebelumnya ataupun kerangka kerja strategis lainnya, terdapat beberapa proses alternatif dan kerangka kerja dalam category management. Pendekatan pada promosi yang efektif atau pemilihan produk yang tepat dapat dihubungkan langsung sebagai suatu category management. Namun demikian, suatu proses kerja yang lebih terperinci telah dikembangkan tidak hanya sebatas pada kerangka strategis namun hingga pada tingkat pelaksanaan dari category management itu sendiri. Delapan langkah dari category management process.
Category Definition
Category Review
Category Role
Delapan langkah dalam category management process telah diadopsi sebagai bagian dari kerangka kerja Efficient Consumer Response (ERP) dan dapat dipertimbangkan sebagai suatu kunci dalam pelaksanaan category management. Category Definition Langkah pertama dari category management process adalah mendefinisikan suatu kategori produk pada segmentasi dan masing-masing sub ketgori dengan jelas serta pendefinisian proses pengambilan keputusan untuk membeli dari konsumen untu suatu kategori. Category Role Langkah kedua merupakan penetapan suatu peran untuk masing-masing kategori yang ada dalam hubungannya degan riteler, pemasok dan pasar. Secara umum hal ini dapat dilihat dari sisi konsumen dan sisi riteler. Tidak ada satupun kategori produk yang secara otomatis melekat, penetapan peran suatu kategori adalah bergantung pada tujuan strategis dan kebutuhan konsumen. Category Role “Destination” Menentukan dimana saya berbelanja dan kapan saya akan berbelanja
“Routine” Menetukan peran untu suatu kategori produk untuk produk yang rutin untuk dibeli pada saat berbelanja di toko.
Category Assessment
Category Scorecard
Category Strategies
Category Tactics
Implementation
“Occasional” Penentuan kategori produk untuk produk yang kadang-kadang dibeli atau pembelian dilakukan pada saat tertentu (seperti pada hari raya/liburan) “Convenience” Merupakan sesuatu yang impulse, kategori ini tidak dijadikan alasan orang untuk pergi berbelanja
Keterangan Produk akan dibeli secara berkala, selektif dan sangat memperhatikan harga serta loyalitas terhadap suatu produk sangat kuat Produk yang dibeli merupakan produk konsumsi yang rutin dibeli setiap kali berbelanja, sangat memperhatikan “value” dan loyalitas terhadap suatu produk di atas rata-rata Dibeli hanya pada waktu-waktu tertentu dan sangat dipengaruhi oleh kenyamanan konsumen dan riteler
Produk yang dibeli akan sangat diipengaruhi oleh kenyamanan, loyalitas terhadap suatu produk sangat rendah.
Jurnal Ilmiah PASTI Volume VI Edisi 1 – ISSN 2085‐5869
133
Category Assesment Pada langkah ini, penilaian terhadap suatu kategori produk akan lebih terperinci hingga ke masing-masin item produk yang dijual pada suatu toko ritel. Analisa terhadap kategori produk didasarkan atas informasi yang tersedia dan bertalian erat dengan konsumen, pemasok dan pasar. Penilaian dilakukan untuk menjawab pertanyaan penting mengenai siapa, mengapa, kapan, bagaimana dan dimana barang-barang ditempatkan dalam suatu kategori produk akan dibeli. Analisa terhadap kontribusi margin penjualan dan tingkat pengembalian investasi dalam gross margin dapat dilakukan untuk menentukan performansi suatu kategori produk terhadap total kategori. Hasil analisa yang didapatkan dalam category assessment dapat membantu dalam pengamabilan keputusan pada tahap category management process selanjutnya.
Implementation Dalam tahap ini, langkah demi langkah dalam category management process telah dilakukan, implementasi berfokus pada siapa, kapan dan bagaimana taktik yang telah dibuat dapat dilaksanakan dan sangat erat kaitannya dengan penggunaan sumber daya, periode pelaksanaan dan serangkaian tanggung jawab pada pengerjaannya. Category Review Sementara category management dilakukan, peninjauan secara berkala harus dilakukan, penilaian dan penyesuaian dapat bersamaan dilakukan dan beberapa proses yang telah berjalan baik dapat diteruskan. 3. HASIL DAN PEMABAHASAN Category Management Process di PT. Softex Indonesia
Category Scorecard Tujuan dalam proses ini adalah untuk melakukan pengukuran kualitatif dan kuantitatif dibandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya untuk melakukan perbaikan atau penyesuaian yang diperlukan dalam rencana bisnis. Secara umum, pengukuran dilakukan terhadap pangsa pasar, pendapatan penjualan dan tingkat keuntungan. Category Strategies Untuk setiap kategori produk, rencana pemasaran, pasokan barang dan strategi pada untuk toko ritel dan kategori produk di dalamnya harus ditentukan dan dikembangkan. Strategi ini umumnya meliputi perencanaan untuk meningkatkan jumlah ataupun nilai transaksi belanja, peningkatan kontribusi keuntungan, cash flow generator ataupun aspek lainnya dalam lingkup pemasaran konsumen. Category Tactics Setelah strategi ditetapkan, rencana yang lebih terperinci terhadap suatu kategori produk sangat diperlukan. Taktik yang biasa dijalankan adalah pemilihan produk yang dapat dijual, penentuan harga, pengaturan pemajangan barang dan program promosi penjualan termasuk didalamnya adalah pengelolaan ketersediaan barang.
134
PT. Softex Indonesia sebagai salah satu pelopor pembuat produk pembalut wanita serta kategori produk unggulan lainnya seperti popok bayi, popok dewasa dan tissue basah popok bayi melakukan category management process dalam bisnis prosesnya sebagai salah satu strategi untuk memasarkan produknya dan sebagai bentuk dukungan terhadap para distributor dan riteler. Definisi Kategori Produk Popok Bayi PT. Softex Indonesia Kategori popok bayi dapat didefiniskan sebagai suatu produk dari olahan kertas dan material penyerap cairan lainya yang dirangkai secara hiegienis dibuat untuk menyerap cairan urine bayi dan digunakan sekali pakai dengan kapasitas daya serap cairan tertentu, didesain dengan postur tubuh bayi agar bayi merasa nyaman dan aman ketika digunakan. Kategori produk popok bayi ini termasuk didalamnya adalah popok bayi terbuka (open tape diapers), popok bayi bentuk celana (training pants diapers, dan popok bayi lembaran (baby pad diapers). Karakteristik dari popok bayi itu sendiri adalah nyaman, aman dan berdaya serap tinggi dan dapat digunakan pada bayi yang baru lahir hingga balita.
Jurnal Ilmiah PASTI Volume VI Edisi 1 – ISSN 2085‐5869
Category Role Popok Bayi Popok bayi sering dipertimbangkan sebagai destination category pada toko ritel dan hal ini sering menjadi pertimbangan para pembelinya dalam pemilihan tempat untuk membeli produk tersebut bagi para orang tua yang memiliki anak balita atau usia dibawahnya. Namun demikian popok bayi dapat juga diperlakukan sebagai sesuatu yang rutin yang dapat dibeli ketika seseorang telah berada di dalam toko dan melakukan kegiatan berbelanja. Dengan menentukan peran dalam kategori produk popok bayi sebagai tujuan atau sesuatu yang rutin untuk dibeli ketika berbelanja, PT. Softex Indonesia telah menyiapkan produk yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang membeli produk popok bayi pada Toko ritel dengan pemilihan produk yang tepat dan harga bersaing dibandingkan toko ritel lainnya akan memperbesar peluang untuk menarik pelanggannya untuk datang ke toko mereka.
Pembuatan Kerangka Kerja Category Management Process Dengan melakukan category assessment unruk membuat suatu penilaian yang lebih terperinci, berdasarkan data-data yang didapatkan dari Nielsen dalam market overview setiap bulannya dan laporan penjualan dari para distributor, penyesuaian pada tahap category tactic dapat dilakukan secara berkala dan penyesuaian pada tahap implementasi akan lebih tepat pada sasaran yang dituju seperti ditunjukkan pada gambar sebagai berikut:
Produk Popok Bayi PT. Softex Indonesia Pasar untuk produk popok bayi kebanyakan adalah sama, sebagaimana telah didefinisikan di awal, kategori popok bayi terdiri dari popok bayi terbuka berperekat (open tape diapers), popok bayi bentuk celana (training pants diapers, dan popok bayi lembaran (baby pad diapers). Gambar dibawah menunjukkan pohon pengambilan keputusan dalam membeli suatu produk popok bayi. Seperti terlihat dalam gambar tersebut, popok bayi terbagi dalam 3 (tiga) grup produk yaitu Open (tipe perekat), Pants (tipe celana) dan Pad (tipe lembaran). Sruktur dalam gambar tersebut menunjukkan keputusan konsumen untuk membeli produk popok bayi dengan segment/atribut yang telah kita tentukan sebelumnya.
Gambar Pada langkah ini, penilaian terhadap suatu kategori produk akan lebih terperinci hingga ke masing-masin item produk yang dijual pada suatu toko ritel. Analisa terhadap kategori produk didasarkan atas informasi yang tersedia dan bertalian erat dengan konsumen, pemasok dan pasar. Penyesuaian taktik dalam kerangka kerja pada program promosi penjualan (promotion), pemilihan produk yang tepat (assortment), standarisasi pemajangan barang (planogram), serta pemanfaatan ruang pajang yang tersedia (shelves) akan menjadikan produk yang ditawarkan lebih bernilai. Hasil Implementasi dari Penyesuaian Secara umum ketika pertanyaan mengenai apakah kategori popok bayi dalam toko ritel merupakan kategori yang penting bagi toko ritel, semua jawaban dari para responden adalah “Ya”. Responden menyadari bahwa kategori popok bayi merupakan salah satu penarik konsumen untuk datang ke toko mereka untuk membeli popok bayi dan membeli produk dalam kategori lainnya seperti makanan bayi ataupun keperluan keluarganya. Pembeli kategori produk bayi dikelompokkan sebagai pembeli yang
Jurnal Ilmiah PASTI Volume VI Edisi 1 – ISSN 2085‐5869
135
mempunyai daya beli tinggi dan cenderung untuk membelanjakan uangnya pada toko ritel untuk membeli produk lainnya. Pada pertanyaan mengenai tingkat keuntungan dalam penjualan kategori produk popok bayi, para responden memberikan penilaian yang terbagi menjadi dua, yaitu tingkat keuntungan yang rendah dan tempat pemajangan yang terbatas karena produk popok bayi memiliki dimensi yang cukup besar. Namun demikian para responden juga melakukan penilaian, bahwa kompetitor langsung pada toko ritel mereka juga melakukan penilaian yang sama sehingga perubahan tidak dapat dilakukan untuk kategori produk popok bayi dalam hal peningkatan margin keuntungan. Promotion (Promosi Penjualan) Ketika pertanyaan mengenai promosi penjualan yang terbaik yang dapat dilakukan oleh toko ritel diajukan, mayoritas responden menyebutkan promosi turun harga dan iklan merupakan jenis promosi yang terbaik, mereka menilai bahwa konsumen sangat sensitive terhadap harga jual produk. Assortment (Pemilihan Produk) Jawaban responden mengenai pemilihan produk yang harus dijual ditoko hampir serupa, mereka menekankan pada variasi merk dan ukuran produk yang harus disediakan oleh toko ritel. Planogram (Standarisasi Pemajangan Barang) Kepentingan para pemasok untuk menempatkan produk mereka dengan penempatan produk pada rak yang sering dikunjungi oleh konsumen dan ukuran berapa banyak space tersedia untuk pemilik merk menempatkan produknya membuat para riteler kesulitan dalam menentukan standar pajangan barang yang sesuai dengan target konsumen mereka. Shelving (Ketersedian Rak Pajang) Tingkat perputaran penjualn produk yang tinggi untuk popok bayi mengharuskan peritel untuk menyediakan rak pajang dan gudang toko yang mencukupi, namun demikian dimensi produk yang besar dari popok bayi akan memakan banyak rak pajang dan space guadang yang tersedia sehingga re-
136
komendasi dari pemasok adalah pengaturan pengiriman dan pemajangan barang dengan tingkat kekerapan yang disesuaikan. Category Review Berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh pemasok, riteler dan riset pemasaran yang dilakukan oleh Nielsen, peninjauan atas suatu kategori dapat dilakukan dengan frekuensi yang berbeda-beda periodenya. Dalam hal produk kategori popok bayi, peninjauan kategori dilakukan bulanan untuk menghindari kerugian akibat kesalahan membaca situasi pasar yang ada. 4. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Dalam upaya mendukung perkembangan binis peritel, PT. Softex Indonesia sebagai perusahaan pelopor pembuat pembalut wanita pertama di Indonesia turut berperan serta dalam usaha para retailer/pengecer untuk menumbuhkankembangkan bisnis ritel/eceran dalam hal penyediaan barang yang tepat untuk kategori produk barang pembalut wanita, popok bayi dan popok dewasa melalui category management process yang berpusat pada pelanggan dalam bisnis retail modern. 2. Category Management Process pada PT. Softex Indonesia merupakan suatu Kerangka Kerja yang komprehensif dari awal pendefinisian produk kategori hingga review atas kategori tersebut dilakukan. 3. Penyesuaian kerangka kerja proses yang dilakukan adalah untuk menjawab perubahan yang terus menerus terjadi dalam siatuasi bisnis dengan tingkat persaingan yang tinggi. Penyesuaian dilakukan untuk men-antispasi kerugian akibat kesalahan membaca siatuasi serta untuk menentukan rencana aksi yang tepat untuk peningkatan keuntungan yang maksimal bagi para pemasok, riteler dan konsumennya. Saran 1. Category Management Process yang dilakukan oleh PT. Softex Indonesia memerlukan kecukupan data dan informasi untuk melakukan analisa terhadap siatuasi pasar yang dihadapi. Hal ini
Jurnal Ilmiah PASTI Volume VI Edisi 1 – ISSN 2085‐5869
memerlukan dukungan penuh dari pihak manajemen untuk dapat berkolaborasi dengan peritel dan pihak lainnya dalam hal kerjasama penyediaan data dan infoirmasi yang dibutuhkan 2. Trade Marketing Division dalam lingkup pekerjaannya akan selalu mendukung usaha-usaha perbaikan untuk peningkatan keuntungan para pemangku kepentingan termasuk kepada para konsumen pengguna produk untuk mendapatkan produk yang sama di toko ritel melalui proses review yang dilakukan. 3. PT. Sotex Indonesia dalam hal ini department penjualan hendaknya melakukan perbaikan terus-menerus berdasarkan temuan yang terdapat dari hasil analisa.
DAFTAR PUSTAKA Aastrup, J., Grant, D.B. & Bjerre, M. (2007). Value creation and category management through retailer-supplier relationships International Review of Retail, Distribution and Consumer Research,17 (5), 523-541. Aastrup, J., Kotzab, H., Grant, D.B., Teller, C. & Bjerre, M. (2008). A model for structuring efficient consumer response measures. International Journal of Retail & Distribution Management, 36 (8), 590-606. Dussart, C. (1998). Category management: Strengths, limits and developments. European Management Journal, 16 (1), 50-62.
Jurnal Ilmiah PASTI Volume VI Edisi 1 – ISSN 2085‐5869
137