CATATAN MONEV WORKSHOP Standar Setting Bidan 7 – 8 Mei 2012 Catatan Kegiatan
Secara umum kegiatan berlangsung lancar walaupun pada saat memulai cara terdapat beberapa peserta yang datang terlambat dan terdapat 1 peserta yang hanya diperkenankan untuk menjadi observer oleh fasilitator karena peserta tersebut baru mengikuti workshop pada pukul 21.00 disebabkan undangan yang baru di terima pada pukul 12.00 di hari H pelaksanaan
Presentasi peserta yang hadir pada acara ini cukup baik. Karena walaupun terdapat peserta yang datang terlambat namun kehadiran peserta hanya 93 % , hal ini sangat disayangkan oleh ibu Jumiarni selaku ketua AIPKIND dengan berpesan pada peserta yang hadir untuk segera memberikan konfirmasi kehadiran agar apabila tidak dapat hadir maka undangan dapat diberikan pada institusi lain mengingat acara ini penting untuk dilakukan
Sharing pengalaman mengenai standar setting bidan dengan tim UKDI berjalan aktif dan peserta tampak antusias dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan yang ada serta denggan penjelasan yang memuaskan dari fasilitator peserta memahami mengenai judges dan kebanyakan peserta bersedia untuk menjadi judges
Masih belum mendapat kesepakatan mengenai kriteria judges pada peserta, karenanya hal tersebut perlu diskusi lebih lanjut.
Output workshop sudah tercapai karena Menurut fasilitator, peserta yang hadir sudah memahami secara komprehensif mengenai standar setting bidan walaupun pada item tertentu seperti item analysis dan borderline masih terdapat kekurangan dan diperlukan banyak latihan
MONITORING
EVALUASI
REKOMENDASI
ASPEK INPUT Peserta Pertemuan
1. Peserta
yang
hadir
merupakan 1. Keragaman
asal
institusi
perwakilan dari institusi yang berasal
diskusi
dari poltekkes dan non poltekkes.
dalam memandang 1 topik dapat dinilai
Dengan demikian maka keragaman
dari berbagai sisi . Walaupun sejak awal
pendapat dapat memberikan masukan
sudah disepakati agar peserta yang
yang
datang untuk “melepas” almamater
berarti
dalam
penyusunan
standar setting
berlangsung
membuat
hangat
karena
namun pada awal pertemuan masih terdapat ungkapan tersebut sehingga fasilitator
dan
peserta
saling
mengingatkan kembali komitment awal.
2. Acara
berlangsung
tepat
waktu 2. Terdapat peserta yang berasal dari
berdasarkan jadwal yang ditentukan
UNPAD baru mengikuti workshop pada
dengan kehadiran 93 % peserta dan
pukul 21.00 karena undangan baru
terdapat 1 institusi yang datang
disampaikan pada pukul 12.00 hari
terlambat
pelaksanaan
diperkenankan
sehingga
hanya
untuk
menjadi
dan
peserta
tersebut
membutuhkan waktu untuk mengurus
observer. Pada umumnya hanya 3
surat
institusi
Mengingat pentingnya workshop sangat
yang
tidak
menghadiri
kegiatan ini.
tugas
karena
mendadak.
dianjurkan untuk tidak memberikan undangan secara mendadak sehingga peserta
yang
akan
datang
dapat
mempersiapkan diri dengan baik dan hal serupa tidak terjadi lagi ASPEK PROSES 1. Diskusi berlangsung hangat dan aktif, 1. Keragaman peserta yang berasal dari namun hingga akhir acara belum
institusi poltekkes dan non poltekkes
Proses
mencapai kesepakatan final kriteria
membuat
Diskusi
judges
dengan beragam sudut pandang, namun
diksusi
berjalan
hangat
kelemahannya masih terdapat peserta yang
menganggap bahwa kriteria
judges yang diberikan hanya dapat diwakili oleh dosen yang berasal dari poltekkes dengan “tingginya” kriteria yang diusulkan. Dalam hal ini diperlukan ketegasan
dari
mengingatkan
fasilitator
kembali
untuk
kesepakatan
awal bahwa setiap peserta yang datang untuk “meninggalkan” nama institusinya dan diperlukan keinginan peserta untuk menahan diri agar tercapai kesepakatan yang
adil
dan
untuk
kepentingan
bersama
2. Agar dapat memperoleh hasil dan 2. Metode diskusi dengan membagi
penilaian
terhadap
judges
dapat
peserta menjadi 4 kelompok dimana
maksimal maka metode pendampingan
masing-masing kelompok didampingi
fasilitator pada setiap kelompoknya
oleh 1 orang fasilitator. Namun pada
merupakan hal yang penting untuk
hari kedua terdapat 1 kelompok yang
dilakukan.
tidak didampingi fasilitator karena fasilitator
ybs
harus
kembali
ke
institusinya ASPEK OUTPUT Output Pertemuan
1. Output kegiatan sosialisasi tercapai 1. Presentasi
serta
diberikan
diskusi
dengan baik dengan pemahaman
kelompok
peserta tentang konsep dan metode
fasilitator merupakan metode yang
standard setting sebagai metode
sangat baik sehingga peserta dapat
penentuan batas lulus peserta uji
memahami dengan baik.
kompetensi profesi
yang
proses
oleh
2. Berdasarkan hasil kuesioner yang 2. Diperlukan dibagikan
pada
peserta
tentang
dengan
terdapat
tindak
menyatakan
belum
peserta siap
yang namun
sebagian besar peserta menyatakan
lebih
lanjut
untuk mendiskusikan kriteria judges,
kesiapan peserta menjadi judges, beberapa
pertemuan
terpilihnya lanjutnya
menjadi adalah
judges
pelatihan
khusus judges agar setiap judges siap dan berkompeten
siap menjadi judges
3. Kriteria judges berdasarkan persepsi fasilitator
masih
penyempurnaan
dalam karena
3. Memerlukan
diskusi
lebih
lanjut
tahap
mengenai hal tersebut agar standar
peserta
setting dengan metode angoff dapat
belum mencapai titik kesepakatan
segera dilaksanakan dengan baik
final mengenai kriteria tersebut
Dalam rangka menjaring feedback peserta untuk mengevaluasi beberapa aspek substansi dan teknis dari pelaksanaan workshop, tim monev telah menyebarkan kuesioner berupa tingkat persepsi kepada seluruh peserta workshop. Dari 37 kuesioner yang disebarkan kepada peserta, 37 kuesioner terkumpul kembali untuk selanjutnya diolah dan dianalisis. Tingkat persepsi dinilai terhadap parameter substansi dan teknis sesuai dengan yang tertera pada tabel di bawah ini, dengan skala likert 1 – 4, dimana angka 1 menunjukkan keadaan (saat ini) yang paling tidak sesuai dengan yang diharapkan dan angka 4 menunjukkan keadaan (saat ini) yang paling sesuai dengan yang diharapkan.
A. ASPEK SUBTANSI 1.
Standar setting merupakan tahapan yang krusial dalam sistem asessmen
1 2 3 4
2.
Tujuan dan manfaat standard setting telah dipahami oleh semua 1 2 3 4 stakeholders
3.
Metode standar setting sudah dapat dipahami dengan jelas
1 2 3 4
4. Definisi borderline sudah dapat dipahami dengan jelas
1 2 3 4
5. Penentuan Nilai Batas Lulus (NBL) sudah dapat dipahami dengan jelas
1 2 3 4
6. Kriteria judges standar setting sudah disepakati bersama
1 2 3 4
7. Fasilitator dapat menyampaikan materi dengan baik dan sangat jelas
1 2 3 4
8. Waktu yang disediakan dalam workshop standard setting ini memadai
1 2 3 4
9. Materi pelatihan relevan dan mudah dipahami
1 2 3 4
B. ASPEK TEKNIS 10. TOR kegiatan memberi gambaran yang jelas terkait target yang hendak 1 2 3 4 dicapai 11. Metode pelaksanaan workshop standard setting efektif
1 2 3 4
12. Output workshop ini telah sesuai dengan target yang hendak dicapai
1 2 3 4
13. Responsiveness pelayanan yang diberikan oleh panitia memuaskan
1 2 3 4
14. Kenyamanan tempat pelaksanaan workshop menunjang produktivitas 1 2 3 4 pelaksanaan standard setting Pertanyaan 1. Menurut anda, apakah metode standar setting yang dinilai paling ideal untuk menghasilkan NBL uji kompetensi bidan 2. Menurut Anda, apakah kriteria ideal untuk menjadi judges standard setting Bidan ini ? Apakah Anda sudah siap menjadi judges ? 3. Bagaimana tindak lanjut dari pelatihan standar setting bidan ini ? Usul/ saran
Dari 37 kuesioner yang kembali, berikut adalah hasil rekapitulasi dari tingkat persepsi peserta terhadap pelaksanaan workshop Standar Setting Bidan
40
35
35 30 23
25 20
17
15
11 9
10 5
19
25
20 17
19 19 19 16 16 13
12
26
25
11
2 0
0
1
D
E
3 0
1
1
2
G
H
I
J
CUKUP SESUAI SESUAI
15 10
10
0
1
1
0
K
L
M
N
8 5
22
20 17
11
TIDAK SESUAI
26
SANGAT SESUAI
0 A
B
C
F
Berdasarkan grafik persepsi peserta bahwa Standar setting merupakan tahapan yang krusial dalam sistem asessmen, terdapat 35 orang yang berpendapat bahwa standar setting sudah sangat sesuai dan hanya terdapat 2 orang yang berpendapat sudah sesuai. Dengan demikian peserta yang hadir sepakat standar setting merupakan metode yang tepat dalam sistem assesmen.
Pada tingkat pemahaman dapat dilihat pada point E mengenai pemahaman peserta mengenai Nilai Batas Lulus terdapat 23 orang yang mengatakan sudah sesuai dan 13 orang mengatakan sangat sesuai namun terdapat 1 orang peserta yang beranggapan hanya cukup sesuai. Pada persepsi peserta mengenai kesepakatan Kriteria judges standar setting terdapat 25 peserta mengatakan sudah sesuai dan 8 orang mengatakan sangat sesuai namun terdapat 3 peserta yang mengatakan cukup sesuai, berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan kriteria judges yang telah disepakati masih memerlukan tahap penyempurnaan yang harus mencakup kesepakatan bersama.
Hampir semua parameter teknis dinilai dengan sesuai dan sangat sesuai oleh peserta. Proses kegiatan berlangsung efektif dan lancar sehingga waktu pelaksanaan yang dijadwalkan selesai tepat waktu dengan Output yang baik.
Hasil evaluasi dan rekomendasi yang diberikan oleh assisten monev terhadap kegiatan ini, diharapkan dapat menjadi input bagi tim pokja pada khususnya, dalam melakukan standar setting bidan. Dengan dilaksanakannya workshop standar setting bidan, diharapkan hasilnya nanti dapat menjadi feedback bagi setiap institusi yang terlibat untuk meningkatkan kualitas lulusannya dengan menerapkan standar setting dalam institusi
Jakarta, 18- 19 April 2012
Ayu Anggaritno Proboningdyah Asisten Monev Program Proyek HPEQ