Lampiran I
:
KEPUTUSAN KABUPATEN Nomor : Tanggal :
KOMISI PEMILIHAN UMUM NGANJUK 09/Kpts/KPU-Kab-014.329801/2012 7 Mei 2012
PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PENDAFTARAN, PENELITIAN DAN P E N E T A P A N P A S A N G A N C A L O N D A R I P A R T A I P O L IT IK A T A U G A B U N G A N PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN NGANJUK TAHUN 2012
I.
PENDAHULUAN 1. Tahapan pencalonan pada Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Nganjuk Tahun 2012 terdiri dari beberapa kegiatan yang wajib dilaksanakan penyelenggara dan dipenuhi oleh peserta Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Nganjuk Tahun 2012. 2. Kegiatan tahapan pencalonan Bupati dan Wakil Bupati meliputi: a. pengumuman pendaftaran pasangan bakal calon; b. pendaftaran pasangan bakal calon dan pemenuhan persyaratan pencalonan dengan menggunakan formulir yang telah ditentukan; c. penelitian terhadap surat pencalonan beserta lampirannya, meliputi penelitian kelengkapan dan keabsahan administrasi pencalonan, serta k la r ifik a s i p a d a in s ta n s i y a n g b e r w e n a n g ; d. penetapan dan pengumuman pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati yang memenuhi persyaratan pencalonan; e. pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon Bupati dan W a k il B u p a ti. 3. Pedoman teknis ini disusun sebagai pedoman bagi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Nganjuk, Pimpinan Partai Politik atau Gabungan Partai P o litik y a n g a k a n m e n g a ju k a n p a s a n g a n c a lo n d a la m ta h a p a n p e n c a lo n a n pada Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Nganjuk Tahun 2012.
II.
TUJUAN Agar tahapan pencalonan pada Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Nganjuk Tahun 2012 dari Partai Politik atau Gabungan Partai P o litik b e r ja la n s e s u a i d e n g a n k e te n tu a n p e r a tu r a n p e r u n d a n g - u n d a n g a n y a n g b e r la k u .
III.
KETENTUAN UMUM 1. Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, selanjutnya d is in g k a t P e m ilu K a d a a d a la h P e m ilu B u p a ti d a n W a k il B u p a ti K a b u p a te n Nganjuk Tahun 2012 sebagai sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat di Kabupaten Nganjuk untuk memilih pasangan Bupati dan Wakil Bupati masa jabatan 2013-2018 yang diselenggarakan secara langsung, umum, b e b a s , r a h a s ia , ju ju r d a n a d il b e r d a s a r k a n P a n c a s ila d a n U n d a n g Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Partai Politik adalah Partai Politik Peserta Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilu Anggota Dewan Perwaklan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan P e r w a k ila n R a k y a t D a e r a h . 3. Gabungan Partai Politik adalah gabungan dua atau lebih Partai Politik peserta Pemilu Anggota DPRD Kabupaten Nganjuk tahun 2009 yang secara bersama-sama bersepakat mencalonkan 1 (satu) pasangan calon Bupati d a n W a k il B u p a ti K a b u p a te n N g a n ju k . 4. Pimpinan Partai Politik adalah Ketua dan Sekretaris Partai Politik atau sebutan pimpinan lainnya, atau para Ketua dan para Sekretaris Gabungan P a r ta i p o litik tin g k a t K a b u p a te n N g a n ju k s e s u a i d e n g a n k e w e n a n g a n berdasarkan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Partai Politik yang b e rs a n g k u ta n . 5. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Nganjuk Tahun 2012, selanjutnya disebut pasangan calon adalah peserta Pemilu Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Nganjuk Tahun 2012, yang diusulkan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang telah memenuhi persyaratan. 6. Tim Pelaksana Kampanye, selanjutnya disebut Tim Kampanye adalah tim yang dibentuk oleh Pasangan Calon bersama-sama Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang didaftarkan ke KPU Kabupaten bersama d e n g a n p e n d a fta r a n p a s a n g a n c a lo n y a n g b e r tu g a s d a n b e r w e n a n g membantu penyelenggaraan kampanye serta bertanggungjawab atas pelaksanaan teknis penyelenggaraan kampanye. 7. Penelitian Administratif Persyaratan Bakal Pasangan Calon Peserta Pemilu Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Nganjuk adalah pemeriksaan terhadap bukti tertulis yang berkaitan dengan keabsahan pemenuhan persyaratan pasangan calon menjadi peserta Pemilu Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Nganjuk Tahun 2012 yang bersifat formal. IV .
PERSYARATAN ADMINISTRASI BAKAL PASANGAN CALON 1. Bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Nganjuk adalah Warga Negara Republik Indonesia yang memenuhi syarat: a. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; b. setia kepada Pancasila sebagai Dasar Negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta Pemerintah; c. berpendidikan sekurang-kurangnya Sekolah Lanjutan Tingkat Atas atau s e d e r a ja t; d. berusia paling rendah 25 (dua puluh lima) tahun pada saat pendaftaran; e. sehat jasmani dan rohani berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan menyeluruh dari Tim Pemeriksa Kesehatan; f. tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan keputusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) ta h u n a ta u le b ih ;
g. tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempuyai kekuatan hukum tetap; h. mengenal daerahnya dan dikenal oleh masyarakat di daerahnya; i. menyerahkan daftar kekayaan pribadi dan bersedia diumumkan; j. tidak sedang memiliki tanggungan hutang secara perseorangan dan/atau secara badan hukum yang menjadi tanggung jawabnya yang merugikan keuangan negara; k . tid a k s e d a n g d in y a ta k a n p a ilit b e r d a s a r k a n p u tu s a n p e n g a d ila n y a n g telah mempuyai kekuatan hukum tetap; l. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atau bagi yang belum mempuyai NPWP wajib mempunyai bukti pembayaran pajak; m. menyerahkan daftar riwayat hidup lengkap yang memuat antara lain riwayat pendidikan dan pekerjaan serta keluarga kandung, suami atau is te r i; n. belum pernah menjabat sebagai Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah selama 2 (dua) kali masa jabatan dalam masa jabatan yang sama, di daerah yang sama atau di daerah lain; dan o . tid a k d a la m s ta tu s s e b a g a i P e n ja b a t K e p a la D a e r a h . 2. Ketentuan berkenaan dengan syarat pendidikan sebagaimana dimaksud p a d a a n g k a 1 h u r u f c a d a la h s e b a g a i b e r ik u t: a. Paling rendah SLTA atau sederajat, bakal pasangan calon wajib melampirkan: 1) fotokopi ijazah yang dilegalisasi oleh sekolah yang bersangkutan; a ta u 2) fotokopi Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) yang dilegalisasi oleh s e k o la h y a n g b e r s a n g k u ta n ; a ta u 3) fotokopi surat keterangan berpendidikan sederajat SLTA yang dibuktikan dengan surat tanda tamat belajar yang dilegalisasi oleh in s ta n s i y a n g b e r w e n a n g y a itu D in a s P e n d id ik a n N a s io n a l d a n / a ta u Kantor Kementerian Agama di tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota (di wilayah lembaga pendidikan itu berada); 4) fotokopi ijazah/STTB, SD, SLTP atau sederajat yang telah dilegalisasi oleh lembaga pendidikan yang berwenang. b. Dalam hal pasangan calon mencantumkan riwayat pendidikan di atas SLTA atau sederajat, pasangan calon wajib menyertakan: 1) Fotokopi ijazah Perguruan Tinggi Negeri yang dilegalisasi oleh Dekan Fakultas atau Program Studi bersangkutan atau oleh pimpinan Perguruan Tinggi Negeri yang bersangkutan; atau 2) fotokopi ijazah Perguruan Tinggi Swasta yang dilegalisasi oleh pimpinan Perguruan Tinggi Swasta yang bersangkutan; 3) apabila perguruan tinggi negeri atau swasta tempat calon berkuliah telah berganti nama, maka legalisasi dapat dilakukan pimpinan perguruan tinggi negeri atau swasta baru tersebut disertai surat keterangan bahwa telah terjadi perubahan nama perguruan tin g g in y a ;
4 ) a p a b ila p e r g u r u a n tin g g i s w a s ta t e m p a t c a lo n k u lia h tid a k beroperasi lagi, maka legalisasi dapat dilakukan oleh Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (KOPERTIS) atau Koordinator Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (KOPERTAIS) di wilayah perguruan tinggi s w a s ta itu b e r a d a ; 5) fotokopi ijazah SLTA, SLTP, dan SD atau sederajat yang telah dilegalisasi oleh lembaga pendidikan yang berwenang. c . D a la m h a l s e k o la h te la h tid a k a d a la g i a ta u te la h b e r g a b u n g d e n g a n sekolah lain, maka fotokopi ijazah/STTB harus dilegalisasi oleh Dinas Pendidikan N a s io n a l a ta u Kementerian Agama Provinsi/Kabupaten/Kota tempat sekolah dimaksud pernah berdiri. d . D a la m h a l ija z a h b a k a l c a lo n k a r e n a s e s u a tu d a n la in h a l tid a k d a p a t ditemukan atau hilang, maka calon dapat menyertakan surat k e te r a n g a n p e n g g a n ti ija z a h d a r i s e k o la h b e r s a n g k u ta n y a n g d ile g a lis a s i o le h Dinas P e n d id ik a n N a s io n a l a ta u Kementerian Agama Provinsi/Kabupaten/Kota tempat sekolah dimaksud pernah berdiri. e. Dalam hal ijazah/STTB bakal calon karena sesuatu dan lain hal tidak dapat ditemukan atau hilang, sedangkan sekolah tempat calon bersekolah tidak beroperasi lagi, maka calon dapat menyertakan surat k e te r a n g a n p e n g g a n ti ija z a h y a n g d ik e l u a r k a n o le h D in a s P e n d id ik a n Nasional atau Kementerian Agama Provinsi/Kabupaten/Kota tempat sekolah dimaksud pernah berdiri. f. Dalam hal ijazah/STTB yang diperoleh dari sekolah Indonesia di luar negeri, maka fotokopi ijazah/STTB harus dilegalisasi oleh kepala s e k o la h y a n g b e r s a n g k u ta n d a n / a ta u D ir e k tu r J e n d e r a l M a n a je m e n P e n d id ik a n D a s a r d a n M e n e n g a h , D e p a r te m e n P e n d id ik a n N a s io n a l. g. Dalam hal ijazah/STTB yang diperoleh dari sekolah asing di indonesia dan sekolah internasional, maka fotokopi ijazah/STTB harus dilegalisasi oleh kepala sekolah yang bersangkutan dan/atau Direktur J e n d e r a l M a n a je m e n P e n d id ik a n D a s a r d a n M e n e n g a h , D e p a r te m e n P e n d id ik a n N a s io n a l. h . A p a b ila te r d a p a t p e n g a d u a n a ta u la p o r a n te n ta n g k e ti d a k b e n a r a n ijazah/STTB bakal pasangan calon di semua jenjang pendidikan, kewenangan atas laporan tersebut diserahkan kepada Pengawas Pemilu d a n k e p o lis ia n , s a m p a i d e n g a n te r b itn y a p u tu s a n P e n g a d ila n y a n g te la h memperoleh kekuatan hukum tetap. i. A p a b ila p u tu s a n P e n g a d ila n te n ta n g k e tid a k b e n a r a n ija z a h c a lo n sebagaimana dimaksud pada huruf h telah memperoleh kekuatan hukum tetap, keabsahan ijazah/STTB yang digunakan bakal pasangan c a lo n p a d a s a a t p e n d a fta r a n c a lo n d in y a ta k a n tid a k b e r la k u , d a n calon yang bersangkutan dinyatakan tidak lagi memenuhi syarat. 3. Ketentuan berkenaan dengan syarat sehat rohani dan jasmani berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan menyeluruh dari Tim Pemeriksa Kesehatan sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf e adalah sebagai berikut:
a. pemeriksaan kesehatan menyeluruh hanya dilakukan oleh Tim Dokter P e m e r ik s a K h u s u s d a r i d a n d ila k u k a n d i r u m a h s a k it u m u m pemerintah berdasarkan rekomendasi pengurus IDI setempat, yang d itu n ju k o le h K P U k a b u p a te n s e r ta m e n g a c u k e p a d a p a n d u a n te k n is p e n ila ia n k e m a m p u a n r o h a n i d a n ja s m a n i s e b a g a im a n a d a la m n o ta k e s e p a h a m a n a n ta r a K P U k a b u p a te n d e n g a n p e n g u ru s I k a ta n D o k te r I n d o n e s ia s e te m p a t; b . p e m e r ik s a a n k e m a m p u a n s e h a t ja s m a n i d a n r o h a n i d ila k u k a n s e b e lu m m a s a p e n d a fta r a n b a k a l p a s a n g a n c a lo n d a n b ia y a p e m e r ik s a a n d ib e b a n k a n k e p a d a b a k a l p a s a n g a n c a lo n ; c. hasil pemeriksaan disampaikan oleh Tim Dokter Pemeriksa Khusus k e p a d a K P U K a b u p a te n N g a n ju k s e b a g a i p e m b u k tia n k e b e n a r a n k e le n g k a p a n p e r s y a r a ta n c a lo n ; d . h a s il p e m e r ik s a a n b e r s ifa t fin a l, y a itu tid a k d im u n g k in k a n la g i u n tu k dilakukan pemeriksaan yang sama di rumah sakit yang sama atau di r u m a h s a k it la in s e b a g a i p e m b a n d in g . 4. Pemenuhan persyaratan calon Bupati dan Wakil Bupati sebagaimana dimaksud dalam angka 1 dan 2 dilengkapi dengan bukti: a. Surat pernyataan yang dibuat dan ditandatangani oleh calon sendiri sebagai bukti pemenuhan syarat calon meliputi: 1) bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; 2 ) s e tia k e p a d a P a n c a s ila s e b a g a i D a s a r N e g a r a , U n d a n g - U n d a n g Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta Pemerintah; 3) mengenal daerahnya dan dikenal oleh masyarakat di daerahnya; 4) belum pernah menjabat sebagai Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah selama 2 (dua) kali masa jabatan dalam masa jabatan yang sama; dan 5 ) tid a k d a la m s ta tu s s e b a g a i P e n ja b a t K e p a la D a e r a h . b. Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Kemampuan sehat Jasmani dan Rohani yang ditandatangani oleh Tim Pemeriksa Kesehatan dari Rumah Sakit yang ditetapkan oleh KPU Kabupaten Nganjuk atas rekomendasi dari Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. c. Surat Keterangan Bertempat Tinggal dalam Wilayah Negara Kesatuan R e p u b lik I n d o n e s ia , d a r i L u r a h / K e p a la D e s a a ta u s e b u ta n la in n y a y a n g wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal calon dan fotokopi KTP. d. Surat Tanda Terima Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dari instansi yang berwenang memeriksa laporan harta k e k a y a a n p e n y e le n g g a r a N e g a r a u n tu k k e p e r lu a n p e n c a lo n a n k e p a la daerah dan wakil kepala daerah dari Komisi Pemberantasan Korupsi (K P K ). e. Surat keterangan tidak sedang memiliki tanggungan hutang secara perseorangan dan/atau secara badan hukum yang menjadi tanggung jawabnya yang merugikan keuangan negara, dari pengadilan negeri yang wilayah hukumnya meliputi tempat tinggal calon.
f. Surat keterangan tidak sedang dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, dari Pengadilan Niaga/Negeri yang wilayah hukumnya meliputi tempat tin g g a l c a lo n . g . S u r a t k e te r a n g a n tid a k s e d a n g d ic a b u t h a k p ilih n y a b e r d a s a r k a n putusan pengadilan yang telah mempuyai kekuatan hukum tetap, dari pengadilan negeri yang wilayah hukumnya meliputi tempat tinggal c a lo n . h. Fotokopi kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama calon, tanda terima penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi atas nama calon, untuk masa 5 (lima) tahun terakhir atau sejak calon menjadi wajib pajak, dan tanda bukti tidak mempunyai tunggakan pajak dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tempat calon yang bersangkutan terdaftar. i. Daftar riwayat hidup masing-masing bakal calon dibuat dan d ita n d a ta n g a n i o le h b a k a l c a lo n y a n g b e r s a n g k u ta n d a n d i k e ta h u i o le h pimpinan partai politik atau gabungan partai politik. j. Surat keterangan tidak pernah dipidana penjara karena melakukan tindak pidana makar berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dari pengadilan negeri yang wilayah hukumnya meliputi tempat tinggal calon. k. Fotokopi KTP yang masih berlaku. l. Fotokopi Ijasah/Surat Tanda Tamat Belajar (STTB), yang dilegalisasi o le h in s ta n s i y a n g b e r w e n a n g . m . S u r a t k e te r a n g a n tid a k p e r n a h d ip id a n a p e n ja r a b e r d a s a r k a n p u tu s a n pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan hukuman pidana 5 (lima) tahun atau lebih dari pengadilan negeri di wilayah hukumnya meliputi tempat tinggal calon. n. Pasfoto bakal calon yang terbaru ukuran 4 cm x 6 cm berwarna dan hitam putih masing-masing 4 (empat) lembar, sesuai dengan ciri khas y a n g b e r s a n g k u ta n d a n d a la m b e n tu k s o ftc o p y . 5. Terhadap bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Nganjuk yang p e r n a h d ip id a n a p e n ja r a b e r d a s a r k a n p u tu s a n p e n g a d ila n y a n g te la h memperoleh kekuatan hukum yang tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih, ketentuan angka (3) huruf (m) tidak berlaku, dengan ketentuan wajib memenuhi s y a r a t b e r s ifa t k u m u la tif, y a itu : a. Surat keterangan dari Lembaga Permasyarakatan yang menyatakan bahwa bakal calon yang bersangkutan telah selesai menjalankan p id a n a p e n ja r a , b e r d a s a r k a n p u tu s a n p e n g a d ila n y a n g te la h memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih,
d e n g a n k e te n tu a n w a k tu b a k a l c a l o n y a n g b e r s a n g k u ta n s e le s a i menjalani pidana penjara sampai dengan dimulainya jadwal waktu pendaftaran pasangan calon sebagaimana dimaksud pasal 58 huruf f Undang-Undang No 12 Tahun 2008, paling singkat 5 (lima) tahun, yang dibuktikan dengan surat keterangan d a ri K ep a l a L em b a ga Permasyarakatan yang bersangkutan. b. Bakal calon yang bersangkutan telah selesai menjalani masa hukuman sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun sebelum hari pendaftaran bakal pasangan calon dimulai. c. Surat keterangan dari pimpinan surat kabar, yang menyatakan bahwa bakal calon yang bersangkutan telah membuat pernyataan secara terbuka dan jujur sebagai mantan narapidana yang dimuat pada surat kabar lokal/nasional, yang disertai pemuatan (klipping) pernyataan te rs e b u t. d. Surat Keterangan Catatan Kepolisian yang menyatakan bahwa yang bersangkutan bukan sebagai pelaku kejahatan yang berulang-ulang d a r i K e p o lis ia n p a li n g r e n d a h s e tin g k a t R e s o r t. 6. Terhadap pemenuhan syarat calon belum pernah menjabat sebagai Kepala Daerah atau Wakil Kepala Daerah selama 2 (dua) kali masa jabatan dalam jabatan yang sama, dibuktikan dengan keputusan pelantikan dalam jabatan Kepala Daerah atau Wakil Kepala Daerah yang menyatakan bahwa calon yang bersangkutan belum pernah menjabat secara berturut-turut atau tidak berturut-turut di daerah yang sama atau di daerah lain, dengan k e te n tu a n : a. perhitungan 2 (dua) kali masa jabatan dihitung berdasarkan jumlah pelantikan dalam masa jabatan yang sama, yaitu masa jabatan pertama selama 5 (lima) tahun penuh dan masa jabatan kedua paling sedikit 2½ (d u a s e te n g a h ) ta h u n , d a n s e b a lik n y a ; b. dalam jabatan yang sama sebagaimana yang dimaksud pada huruf a, adalah jabatan Bupati dengan Bupati, jabatan Wakil Bupati dengan Wakil Bupati; c. ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b berlaku u n tu k : 1 ) ja b a ta n B u p a ti/ W a k il B u p a ti y a n g d ip ilih seca ra la n g s u n g melalui pemilihan umum, dan yang diangkat oleh DPRD Kabupaten; 2) jabatan Bupati/Wakil Bupati karena perubahan nama Kabupaten. V.
P E R S Y A R A T A N D U K U N G A N B A K A L P A S A N G A N C A L O N P A R T A I P O L IT IK A T A U G A B U N G A N P A R T A I P O L IT IK 1. Dalam hal bakal pasangan calon diajukan oleh Gabungan Partai Politik, harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Bagi Partai Politik yang memiliki kursi di DPRD Kabupaten Nganjuk, penghitungan pemenuhan persyaratan dilakukan dengan cara menjumlahkan perolehan kursi gabungan Partai Politik tersebut dan menghitung/menetapkan jumlah kursi paling rendah 15% (lima belas per seratus) dikalikan dengan jumlah kursi di DPRD Kabupaten N g a n ju k . b. Bagi Partai Politik yang memiliki kursi di DPRD Kabupaten Nganjuk dengan Partai Politik yang tidak memiliki kursi di DPRD Kabupaten Nganjuk dilakukan dengan cara menjumlahkan perolehan suara gabungan partai politik tersebut dan menghitung/menetapkan jumlah suara paling rendah 15% (lima belas per seratus) dikalikan dengan akumulasi suara sah partai politik di seluruh daerah pemilihan anggota DPRD. c. Bagi Partai Politik yang tidak memiliki kursi di DPRD Kabupaten Nganjuk dilakukan dengan cara menjumlahkan perolehan suara sah gabungan Partai Politik tersebut dan menghitung/menetapkan jumlah suara paling rendah 15% (lima belas per seratus) dikalikan dengan akumulasi suara sah partai politik diseluruh daerah pemilihan anggota DPRD. d . D a la m hal P a rt a i P o litik a ta u Gabungan P a r ta i P o litik mengusulkan bakal pasangan calon menggunakan ketentuan perolehan paling sedikit 15% (lima belas perseratus) dari jumlah kursi DPRD Kabupaten Nganjuk sebagaimana angka 1 huruf a, apabila hasil bagi jumlah kursi DPRD Kabupaten Nganjuk yang bersangkutan menghasilkan angka pecahan, perolehan 15% (lima belas perseratus) dihitung dengan pembulatan ke atas. 2. Untuk Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Nganjuk Tahun 2012, Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang dapat mengajukan bakal pasangan calon harus memenuhi persyaratan sebagai b e r ik u t: a. Memperoleh kursi pada Pemilu Anggota DPRD Kabupaten Nganjuk Tahun 2009 paling rendah 15% (lima belas per seratus) dari jumlah 50 (lima puluh) kursi yaitu 8 (delapan) kursi hasil Pemilihan Umum A n g g o ta D P R D K a b u p a t e n N g a n ju k T a h u n 2 0 0 9 ;a ta u b. Memperoleh suara sah pada Pemilu Anggota DPRD Kabupaten Nganjuk tahun 2009 paling rendah 15% (lima belas per seratus) dari akumulasi perolehan suara sah sebanyak 539.629 (lima ratus tiga puluh sembilan ribu enam ratus dua puluh sembilan) suara sah yaitu 8 0 .9 4 4 (d e la p a n p u lu h r ib u s e m b ila n r a tu s e m p a t p u lu h e m p a t) s u a r a sah hasil Pemilihan Umum Anggota DPRD Kabupaten Nganjuk Tahun 2009. 3. Gabungan Partai Politik yang mengajukan bakal pasangan calon dapat merupakan: a. gabungan Partai Politik yang memiliki kursi di DPRD Kabupaten N g a n ju k ;
b. gabungan Partai Politik yang memiliki kursi di DPRD Kabupaten Nganjuk dengan partai politik yang tidak memiliki kursi di DPRD K a b u p a te n N g a n ju k ; a ta u c. gabungan Partai Politik yang tidak memiliki kursi di DPRD Kabupaten N g a n ju k . 4. Data Perolehan kursi dan suara sah partai politik dalam Pemilu Anggota DPRD Kabupaten Nganjuk Tahun 2009 adalah sebagaimana tercantum dalam KPU Kabupaten Nganjuk Berita Acara Nomor: 2 7 8 / 1 7 5 / K P U / V / 2 0 0 9 ta n g g a l 1 6 M e i 2 0 0 9 te n ta n g P e n e ta p a n H a s il P e m ilih a n U m u m , P e r o le h a n K u r s i P a r ta i P o litik P e s e r ta P e m ilih a n U m u m dan Penetapan Calon Terpilih Anggota DPRD Kabupaten Nganjuk Tahun 2009 5 . P e n d a fta r a n p a s a n g a n c a lo n d ila k s a n a k a n d e n g a n k e te n tu a n s e b a g a i b e r ik u t: a . p a rta i p o litik at au gabungan p a rta i p o litik mendaftarkan 1 (satu) bakal pasangan calon;
hanya
dapat
b . b a k a l p a s a n g a n c a l o n y a n g te la h d id a f ta r k a n o le h P a r ta i P o litik a ta u G a b u n g a n P a r ta i P o litik , tid a k b o le h d id a fta r k a n la g i o le h P a r ta i Politik atau Gabungan Partai Politik lainnya; c. partai politik atau gabungan partai politik yang sudah mengajukan bakal pasangan calon dan sudah menandatangani kesepakatan pengajuan bakal pasangan calon, tidak boleh menarik dukungan; d. apabila partai politik atau gabungan partai politik sebagaimana dimaksud p a d a huruf c menarik dukungan terhadap bakal pasangan c a lo n y a n g d id u k u n g , P a r ta i P o litik a ta u G a b u n g a n P a r ta i P o litik dianggap tetap mendukung bakal pasangan calon tersebut; e. dalam pelaksanaan proses penjaringan bakal pasangan calon, dilakukan secara demokratis dan tra n s p a ra n sesuai dengan mekanisme yang berlaku di Partai Politik atau Gabungan Partai P o litik y a n g b e r s a n g k u ta n ; f. proses penetapan nama bakal pasangan calon, Partai Politik atau Gabungan Partai Politik wajib memperhatikan pendapat dan tanggapan dari masyarakat. V I.
TATA CARA PE NDAFTARAN BAKAL PASANGAN P O L IT IK A T A U G A B U N G A N P A R T A I P O L IT IK
CALON
PARTAI
1. KPU Kabupaten mengumumkan pendaftaran Bakal Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Nganjuk melalui media cetak dan elektronik selama 2 (dua) hari. 2. Partai Politik atau Gabungan Partai Politik mendaftarkan bakal pasangan calon kepada KPU Kabupaten Nganjuk pada pukul 08.00. WIB sampai dengan 16.00. WIB kecuali pada hari terakhir masa penyerahan dokumen dukungan pada pukul 08.00 WIB sampai dengan 24.00. WIB.
3. KPU Kabupaten menerima berkas pendaftaran bakal pasangan calon dari Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang bersangkutan dan mencatat dalam buku registrasi: a. Partai politik/gabungan partai politik yang mengajukan; b. Nomor dan tanggal keputusan dewan pimpinan pusat partai politik beserta nama Ketua Umum dan Sekretaris Jendral yang berwenang mengesahkan kepengurusan dewan pimpinan partai politik tingkat kabupaten; c. Nomor dan tanggal keputusan dewan pimpinan daerah/wilayah partai politik beserta nama Ketua dan Sekretaris yang berwenang mengesahkan kepengurusan dewan pimpinan partai politik tingkat kabupaten; d. nama bakal pasangan calon; e. hari, tanggal dan waktu penerimaan; f. alamat dan nomor telepon bakal pasangan calon. 4. Partai politik atau gabungan partai politik dalam mendaftarkan bakal pasangan calon wajib menyerahkan surat pencalonan yang ditandatangani oleh pimpinan partai politik atau para pimpinan partai politik yang b e r g a b u n g , y a itu K e tu a d a n S e k r e ta r is p a r ta i p o litik a ta u p a r a K e tu a d a n para Sekretaris partai politik atau sebutan lain yang bergabung, dengan menggunakan formulir Model B-KWK.KPU PARTAI POLITIK, dengan ketentuan nama lengkap bakal pasangan calon ditulis sama dengan nama lengkap bakal pasangan calon sebagaimana tercantum dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP). 5. Pendaftaran Bakal Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati dari Partai Politik atau Gabungan Partai Politik disertai dengan nama-nama Tim Kampanye dan Rekening Khusus Dana Kampanye dilakukan paling lama 7 (tujuh) hari, terhitung sejak pengumuman pendaftaran bakal pasangan c a lo n . 6. Berkas Pencalonan Bakal Pasangan calon dibuat dalam 3 (tiga) rangkap, 1 (s a tu ) r a n g k a p b e r k a s a s li d a n 2 (d u a ) r a n g k a p b e r k a s fo to k o p i y a n g dilegalisir serta dimasukkan ke dalam 3 (tiga) map, masing-masing nama bakal pasangan calon dan nama Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang mengusulkan ditulis dengan huruf kapital. 7. Berkas pencalonan sebagaimana dimaksud pada angka 6 di atas adalah sebagaimana terlampir dalam contoh formulir pencalonan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dari Partai Politik sebagaimana terlampir dalam Lampiran II Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 tahun 2011 tentang Tata Cara Pencalonan Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati yang meliputi: a. formulir Surat Pencalonan (Model B-KWK.KPU PARTAI POLITIK); b. formulir Surat Pernyataan Kesepakatan bersama antar Partai Politik Peserta Pemilihan Umum dalam Pencalonan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati (Model B1-KWK.KPU PARTAI POLITIK);
c. formulir surat pernyataan Partai Politik dan/atau gabungan Partai Politik tidak akan menarik pencalonan atas pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati (Model B2-KWK.KPU PARTAI POLITIK); d. formulir Surat Pernyataan Kesediaan Menjadi Calon Bupati dan Wakil Bupati (Model B3-KWK.KPU PARTAI POLITIK); e. formulir surat pernyataan tidak akan mengundurkan diri sebagai Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati (Model B4-KWK.KPU PARTAI POLITIK); f. formulir surat pernyataan Kesanggupan Mengundurkan Diri dari J a b a ta n P im p in a n / A n g g o ta D P R , D P D , d a n D P R D , P e r u s a h a a n S w a s ta , Perusahaan Milik Negara/Daerah, Yayasan, Advokat dan Kuasa Hukum atau Profesi Bidang Lain (Model B5-KWK.KPU PARTAI POLITIK); g. formulir Surat Pernyataan Pemberhentian sebagai Anggota KPU, K P U P r o v in s i, a ta u K P U K a b u p a te n / K o ta a ta u A n g g o ta B a w a s lu , Panwaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota (Model B6-KWK.KPU PARTAI POLITIK); h. formulir Surat Pernyataan Tidak Aktif dalam Jabatan sebagai Pimpinan DPRD, DPD, DPRD (Model B7-KWK.KPU PARTAI POLITIK); i. formulir Surat Pemberitahuan kepada Pimpinan DPR, DPD, dan DPRD bagi anggota DPR, DPD, DPRD yang mencalonkan diri (Model B8KWK.KPU PARTAI POLITIK); j. formulir Surat Pernyataan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (Model BB- KWK.KPU PARTAI POLITIK); k. formulir Surat Pernyataan Setia kepada Pancasila sebagai Dasar Negara, Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta Pemerintah (Model BB1-KWK.KPU PARTAI POLITIK); l. formulir Surat Pernyataan Mengenal Daerah dan Dikenal oleh Masyarakat di Daerahnya (Model BB2-KWK.KPU PARTAI POLITIK); m. formulir Surat Pernyataan Belum Pernah Menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Selama Dua Kali Masa Jabatan yang sama (Model BB3KWK.KPU PARTAI POLITIK); n. formulir Surat Pernyataan Tidak Dalam Status sebagai Penjabat Kepala Daerah (Model BB4-KWK.KPU PARTAI POLITIK); o. formulir Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Kemampuan Rohani dan Jasmani (Model BB5-KWK.KPU PARTAI POLITIK); p. formulir Surat Keterangan Tempat Tinggal dalam Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia meliputi tempat tinggal calon dan fotokopi KTP (Model BB6- KWK.KPU PARTAI POLITIK); q. formulir Keterangan Tidak Memiliki Tanggungan Utang (Model BB7KWK.KPU PARTAI POLITIK); r. formulir S u ra t K e te ra n g a n Tidak Sedang D in y a ta k a n P a ilit (Model BB8- KWK.KPU PARTAI POLITIK);
s. formulir Surat Keterangan Tidak Sedang dicabut Hak Pilihnya dan Tidak Pernah dijatuhi Pidana Penjara 5 (lima) Tahun atau Lebih, Tidak Melakukan Tindak Pidana Makar (Model BB9-KWK.KPU PARTAI POLITIK); t. formulir Daftar Riwayat Hidup Calon Bupati/Wakil Bupati (Model BB10-KWK.KPU PARTAI POLITIK); u. formulir Surat Pernyataan P engunduran Diri dari dan Tidak Aktif dalam Jabatan Negeri Bagi PNS, Anggota TNI dan Anggota Kepolisian RI, yaitu surat pernyataan yang bersangkutan tidak aktif dalam jabatan struktural atau jabatan fungsional yang disampaikan kepada atasan langsungnya untuk diketahui (Model BB11-KWK.KPU PARTAI POLITIK); v. surat Pemberitahuan Kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur untuk Bupati dan Wakil Bupati yang mencalonkan diri sebagai bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Nganjuk Tahun 2012; w. surat pemberitahuan kepada Bupati melalui Camat bagi kepala desa yang mencalonkan diri sebagai bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Nganjuk Tahun 2012; x. fotokopi Ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar mulai SD, SMP, SMA, atau s e d e r a ja t, S a r ja n a , P a s c a S a r ja n a d a n D o k to r y a n g te la h d ile g a lis a s i oleh instansi yang berwenang sebagaimana bukti pemenuhan syarat c a lo n ; y. surat Tanda Terima Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dari instansi yang berwenang memeriksa laporan harta k e k a y a a n p e n y e le n g g a r a N e g a r a u n tu k k e p e r lu a n p e n c a lo n a n k e p a la daerah dan wakil kepala daerah dari Komisi Pemberantasan Korupsi (K P K ); z. fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama calon, tanda terima penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak, dan tanda bukti tidak mempunyai tunggakan pajak dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tempat calon yang bersangkutan te r d a fta r ; aa. fotokopi KTP yang masih berlaku; b b . p a s fo to te r b a r u u k u r a n 4 c m x 6 c m b e r w a r n a d a n h ita m p u tih masing-masing 4 (empat) lembar dan dalam bentuk softcopy; cc. daftar Tim Kampanye mulai tingkat Kabupaten sampai tingkat Kecamatan/Desa/Kelurahan yang ditandatangani oleh bakal pasangan c a lo n . d d . y a n g d ita n d a ta n g a n i o le h p a s a n g a n c a lo n (M o d e l A B - K W K - K P U ) ; ee. naskah visi, misi dan program dari bakal pasangan calon secara te r tu lis ;
ff. s a lin a n S u r a t K e p u tu s a n K e p e n g u r u s a n P a r ta i P o litik tin g k a t K a b u p a te n y a n g d i ta n d a ta n g a n i K e tu a Umum d a n S e k r e ta ri s Jenderal atau sebutan lainnya dari Dewan Pimpinan Pusat atau sebutan lainnya dari partai politik pendukung yang masih berlaku. 8. 9.
Memeriksa kelengkapan administrasi sebagaimana dimaksud dalam angka Memberikan tanda bukti penerimaan pendaftaran sebagai bakal pasangan calon dari Partai Politik atau Gabungan Partai Politik.
1 0 . P a d a s a a t p e n d a fta r a n , b a k a l p a s a n g a n c a lo n h a r u s h a d ir d a n tid a k dapat diwakilkan. Apabila salah seorang atau keduanya dari bakal pasangan calon tidak hadir, pendaftaran yang disampaikan tidak diterima/ditolak, kecuali ketidakhadiran tersebut disebabkan halangan yang tidak dapat dihindari yang dibuktikan berdasarkan surat keterangan d a r i p ih a k y a n g b e r w e n a n g . 11. KPU Kabupaten dapat menolak pendaftaran, apabila bakal pasangan calon ternyata tidak memenuhi ketentuan jumlah kursi paling rendah atau jumlah suara sah paling rendah sebagaimana dimaksud dalam angka V.2, dengan mengembalikan berkas pendaftaran bakal pasangan c a lo n k e p a d a P a r ta i P o litik a ta u G a b u n g a n P a r ta i P o litik u n t u k d ip e r b a ik i dan/atau dilengkapi selama masa pendaftaran. V II.
PENELITIAN PERSYARATAN ADMINISTRASI DAN DUKUNGAN CALON OLEH KPU KABUPATEN 1. KPU Kabupaten memeriksa berkas kelengkapan administrasi sebagaimana dimaksud dalam angka VI.6. dan memberikan tanda bukti penerimaan p e n d a fta r a n s e b a g a i b a k a l p a s a n g a n c a lo n . 2 . V e r ifik a s i d ila k u k a n te r h a d a p k e le n g k a p a n d a n k e a b s a h a n b e r k a s administrasi surat pencalonan dan persyaratan calon paling lama 7 (tujuh) hari setelah berakhirnya masa pendaftaran. 3. Apabila ditemukan keganjilan atau dugaan ketidakbenaran dokumen yang diajukan, KPU Kabupaten melakukan klarifikasi kebenaran dokumen tersebut, dengan ketentuan setiap klarifikasi disertai berita acara hasil klarifikasi yang diketahui oleh instansi yang berwenang. 4. KPU Kabupaten memberitahukan secara tertulis kepada pasangan calon mengenai jenis berkas yang belum lengkap atau tidak memenuhi syarat d a n a la s a n n y a . 5. Pasangan calon melakukan perbaikan dan penambahan kelengkapan b e r k a s h a n y a te r h a d a p b e r k a s y a n g d in y a ta k a n tid a k le n g k a p d a n tid a k memenuhi syarat. 6. Pasangan calon dilarang mengubah/membongkar/menyesuaikan kembali dokumen persyaratan calon dan pencalonan yang telah dinyatakan memenuhi syarat.
7. Apabila beberapa nama pasangan calon berdasarkan hasil verifikasi dinyatakan telah memenuhi syarat administrasi, Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang bersangkutan dilarang mengubah atau memindahkan du kungan, s e rta d ila r a n g mengubah komposisi kepengurusan partai politiknya setelah dinyatakan memenuhi syarat administrasi. 8 . A p a b ila p eru b a h a n k o m p o s is i dukungan d a n / a ta u p eru b a h a n kepengurusan pimpinan partai politik dilakukan setelah dukungan dinyatakan memenuhi syarat, maka perubahan tersebut tidak berpengaruh te r h a d a p p e r s y a r a ta n p e n c a lo n a n . 9. Hasil penelitian diberitahukan secara tertulis kepada calon partai politik dengan tembusan pimpinan partai politik atau gabungan partai politik yang mengusulkan paling lama 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal penutupan pendaftaran pasangan calon, dengan ketentuan: a. Pemberitahuan v e r ifik a s i meliputi u n su r-u n s u r b e rk a s yang d iv e r ifik a s i, status berkas apakah memenuhi syarat atau tidak, s ta tu s b erk a s apakah le n g k a p a ta u tid a k , dan a la s a n ketidakpemenuhan syarat berkas tersebut menurut ketentuan p e ra tu ra n p e ru n d a n g -u n d a n g a n ; b. Apabila pasangan calon Partai Politik atau Gabungan Partai Politik belum memenuhi syarat atau ditolak karena tidak memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam angka VI.6., Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang mengajukan calon diberi kesempatan untuk melengkapi dan/atau memperbaiki surat pencalonan beserta persyaratan pasangan calon atau mengajukan pasangan calon baru paling lama 7 (tujuh) hari sejak diterimanya surat pemberitahuan hasil p e n e litia n p e r s y a r a ta n o le h K P U P r o v in s i. 10. Apabila dalam penelitian berkas pencalonan ditemukan kepengurusan ganda partai politik tingkat Kabupaten Nganjuk yang masing-masing kepengurusan mengajukan bakal pasangan calon, KPU Kabupaten meneliti terkait keabsahan kepengurusan partai politik tersebut dengan cara melakukan klarifikasi langsung kepada pengurus partai politik di tin g k a t p u s a t y a n g b e r s a n g k u ta n , d e n g a n k e te n tu a n s e ti a p k la r ifik a s i d is e r ta i B e r ita A c a r a H a s il K la r ifik a s i. 1 1 . A p a b ila te r d a p a t k e p e n g u r u s a n g a n d a p a r ta i p o litik d i tin g k a t p u s a t, maka keabsahan kepengurusan pusat partai politik tersebut mendasarkan kepada Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tentang Pengesahan Kepengurusan Partai Politik Tingkat Pusat. 1 2 . D a la m h a l k e p e n g u r u s a n p a r ta i p o litik tin g k a t K a b u p a te n N g a n ju k bersifat sementara sebagai Pelaksana Harian dan/atau Pelaksana Tugas (Plh/Plt), maka dukungan Partai Politik tersebut dapat dinyatakan sah sepanjang kepengurusannya mendapat pengesahan dari Pengurus Partai P o litik tin g k a t p u s a t.
V III.
PERBAIKAN PERSYARATAN ADMINISTRASI DAN DUKUNGAN PASANGAN C A L O N D A N P E N E L IT IA N U L A N G O L E H K P U K A B U P A T E N 1. Pasangan calon yang diajukan oleh partai politik atau gabungan partai politik dapat memperbaiki dan/atau melengkapi surat pencalonan, syarat calon, dan/atau mengajukan calon baru selama masa perbaikan berdasarkan pemberitahuan KPU Kabupaten, dengan ketentuan: a . D a la m b e r k a s s u r a t p e n c a lo n a n y a n g d ia ju k a n o le h p a r ta i p o litik a ta u g a b u n g a n p a r ta i p o litik y a n g b e r s a n g k u ta n , p e r b a ik a n h a n y a w a jib dilakukan terhadap dokumen status pimpinan partai politik yang tidak memenuhi syarat; b. Apabila perbaikan sebagaimana dimaksud pada huruf a dilakukan terhadap dokumen status pimpinan partai politik yang mengajukan pasangan calon yang telah memenuhi syarat, perbaikan tersebut d in y a ta k a n tid a k b e r la k u ; c. Dalam masa perbaikan dan/atau melengkapi surat pencalonan, syarat c a lo n , d a n / a ta u m e n g a ju k a n c a lo n b a r u , b a k a l p a s a n g a n c a lo n tid a k dibenarkan menambah dukungan partai politik, apabila ternyata partai politik tersebut tidak menggunakan haknya untuk mengajukan dan/atau mendukung pasangan calon pada masa pendaftaran; d. Penambahan dukungan partai politik atau gabungan partai politik h a n y a d a p a t d ila k u k a n te r h a d a p p a r ta i p o litik a ta u g a b u n g a n p a r ta i politik yang pada masa penelitian berkas pengajuan pasangan calon dinyatakan tidak memenuhi syarat; e. Apabila perbaikan sebagaimana dimaksud pada huruf a tidak dilakukan sampai dengan batas akhir perbaikan, tetapi masih memenuhi ketentuan 15% (lima belas perseratus) persyaratan jumlah a k u m u la s i s u a r a s a h a ta u k u r s i D P R D , b e r k a s s u r a t p e n c a lo n a n tersebut dinyatakan memenuhi syarat; f. Apabila partai politik jenjang di atasnya melakukan pergantian pimpinan partai politik yang mengajukan pasangan calon, sedangkan pada saat verifikasi status pimpinan partai politik tersebut telah memenuhi syarat, usulan pergantian pimpinan p a r ta i p o litik tersebut tidak mempengaruhi pemenuhan syarat administrasi. 2. KPU Kabupaten melakukan penelitian ulang tentang kelengkapan dan/atau perbaikan persyaratan calon sebagaimana dimaksud dalam angka VI.6. dan memberitahukan hasil penelitian tersebut paling lama 14 (empat belas) hari kepada pimpinan Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang mengusulkannya, dengan ketentuan: a. KPU Kabupaten hanya berkewajiban melakukan penelitian terhadap berkas yang dinyatakan belum lengkap/tidak memenuhi syarat;
b. KPU Kabupaten tidak melakukan penelitian kembali terhadap berkas yang dalam penelitian tahap pertama telah dinyatakan lengkap atau memenuhi syarat, kecuali memperoleh rekomendasi dari Panwas atau mendapat laporan tertulis dari masyarakat yang memuat masalah yang je la s , b u k ti te r la m p ir s e r ta p e la p o r d a n id e n tita s k e p e n d u d u k a n p e la p o r te r la m p ir d a la m la p o r a n n y a . 3. Apabila hasil penelitian ulang berkas calon sebagaimana dimaksud pada angka 2 tidak memenuhi syarat dan ditolak oleh KPU Kabupaten, Partai Politik atau Gabungan Partai politik, tidak dapat lagi mengajukan p a s a n g a n c a lo n . IX .
PENETAPAN PENGUMUMAN DAN PENGUNDIAN PASANGAN CALON 1. Berdasarkan hasil penelitian, KPU Kabupaten menetapkan nama-nama pasangan calon yang memenuhi syarat sebagai peserta Pemilu Bupati dan Wakil Bupati paling sedikit 2 (dua) pasangan calon yang dituangkan d a la m B e r ita A c a r a p e n e ta p a n p a s a n g a n c a lo n . 2. Pasangan calon yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam angka 1, diumumkan secara luas paling lama 7 (tujuh) hari sejak penetapan nama-nama pasangan calon yang memenuhi syarat. 3. Terhadap pasangan calon yang telah ditetapkan dan diumumkan, selanjutnya dilakukan undian secara terbuka untuk menetapkan nomor u r u t p a s a n g a n c a lo n . 4. Pengundian nomor urut pasangan calon sebagaimana dimaksud dalam angka 3, dilaksanakan dalam rapat pleno terbuka KPU Kabupaten dihadiri oleh pasangan calon, perwakilan partai politik atau gabungan partai politik yang mengusulkan pasangan calon, panitia pengawas pemilu, media massa dan tokoh masyarakat. 5. Dalam pengundian nomor urut pasangan calon sebagaimana dimaksud d a la m a n g k a 3 a p a b ila te r d a p a t p a s a n g a n c a lo n y a n g b e r h a la n g a n h a d ir , undian nomor urut pasangan calon yang bersangkutan dapat dilakukan oleh Ketua dan/atau salah satu Anggota KPU Kabupaten. 6 . P a s a n g a n c a lo n y a n g m e n g h a d ir i r a p a t p le n o K P U K a b u p a te n sebagaimana dimaksud dalam angka 3 membubuhkan tanda tangan pada rancangan daftar calon sebagai bukti bahwa pasangan calon telah menyetujui penulisan nama dan foto yang telah diserahkan. 7. Nama pasangan calon pada daftar calon dan surat suara, adalah nama pasangan calon yang tercantum dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP). 8. Nomor urut dan nama-nama pasangan calon yang telah ditetapkan dalam rapat pleno KPU Kabupaten sebagaimana dimaksud dalam angka 3, disusun dalam daftar pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati oleh K P U K a b u p a te n d a n d itu a n g k a n d a la m B e r ita A c a r a P e n e ta p a n P a s a n g a n C a lo n .
9.
Berita acara penetapan pasangan calon sebagaimana dimaksud dalam angka 8 menjadi lampiran yang tidak terpisahkan dari Keputusan KPU Kabupaten atau tentang Penetapan Nomor Urut Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati. 10. Setelah penetapan dan pengumuman pasangan calon sebagaimana dimaksud dalam angka 3, partai politik atau gabungan partai politik d ila r a n g m e n a r ik c a lo n n y a d a n / a ta u p a s a n g a n c a lo n d a n / a ta u s a la h s e o r a n g d a r i p a s a n g a n c a lo n d ila r a n g m e n g u n d u r k a n d ir i. 11. Partai politik atau gabungan partai politik yang menarik calonnya d a n / a ta u p a s a n g a n c a lo n d a n / a ta u s a la h s e o r a n g d a r i p a s a n g a n calonnya mengundurkan diri, partai politik atau gabungan partai politik yang mencalonkan tidak dapat mengusulkan pasangan calon pengganti. 12. Pasangan calon dari partai politik atau gabungan partai politik yang menarik calonnya dan/atau pasangan calon, dan/atau salah seorang dari pasangan calonnya mengundurkan diri sebagaimana dimaksud dalam angka 1, dinyatakan gugur sebagai peserta Pemilihan Bupati dan Wakil B u p a ti K a b u p a te n N g a n ju k , d a n d ib e r ita h u k a n k e p a d a p a r ta i p o litik atau gabungan partai politik serta diumumkan kepada masyarakat. 13. Pasangan calon yang dinyatakan gugur sebagaimana dimaksud dalam angka 12, tidak mengubah nomor urut pasangan calon yang telah d ite ta p k a n . 14. Partai politik atau gabungan partai politik dilarang menarik calonnya dan/atau pasangan calonnya serta pasangan calon atau salah seorang dari pasangan calon dilarang mengundurkan diri terhitung sejak d i te ta p k a n s e b a g a i p a s a n g a n c a lo n o le h K P U K a b u p a te n . 15. Apabila partai politik atau gabungan partai politik menarik calonnya sebagaimana dimaksud dalam angka 14, partai politik yang mengajukan calon tidak dapat mengusulkan calon pengganti. 16. Dalam hal salah satu calon atau pasangan calon meninggal dunia sejak penetapan calon sampai pada saat dimulainya hari kampanye, p a r ta i p o litik a ta u g a b u n g a n p a r ta i p o litik y a n g p a s a n g a n c a lo n n y a meninggal dunia dapat mengusulkan pasangan calon pengganti paling lama 3 (tiga) hari sejak pasangan calon meninggal dunia. 17. KPU Kabupaten melakukan p e n e l itia n persyaratan administrasi pasangan calon pengganti sebagaimana dimaksud pada angka 16 dan menetapkan paling lama 4 (empat) hari terhitung sejak tanggal p e n d a fta r a n . 18. Dalam hal salah satu calon atau pasangan calon meninggal dunia sejak penetapan calon sampai pada saat dimulainya hari kampanye sehingga jumlah pasangan calon kurang dari 2 (dua) pasang, KPU Kabupaten membuka kembali pendaftaran pengajuan pasangan calon paling lama 10 (sepuluh) hari.
19. Dalam hal salah satu calon atau pasangan calon meninggal dunia pada saat dimulainya kampanye sampai hari pemungutan suara dan masih terdapat 2 (dua) pasangan calon atau lebih, tahapan pelaksanaan Pemilu Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Nganjuk dilanjutkan dan pasangan calon yang meninggal dunia tidak dapat diganti serta dinyatakan gugur. 20. Dalam hal salah seorang atau pasangan calon partai politk atau gabungan partai politik meninggal dunia pada saat dimulainya kampanye sampai hari pemungutan suara sehingga calon kurang dari 2 (dua) pasangan calon, tahapan pelaksanaan Pemilu Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Nganjuk ditunda paling lama 60 (enam puluh) hari. 21. Partai politik atau gabungan partai politik yang pasangan calonnya meninggal dunia sebagaimana dimaksud dalam angka 20, mengusulkan pasangan calon pengganti paling lama 7 (tujuh) hari sejak pasangan calon meninggal dunia. 22. KPU Kabupaten melakukan penelitian persyaratan administrasi usulan pasangan calon pengganti sebagaimana dimaksud dalam angka 21 dan menetapkan paling lama 21 (dua puluh satu) hari terhitung sejak p e n d a fta r a n p a s a n g a n c a lo n p e n g g a n ti. 23. Dalam hal salah seorang pasangan calon berhalangan tetap setelah pemungutan suara putaran pertama sampai dimulainya hari pemungutan suara putaran tahap kedua, tahapan pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Nganjuk ditunda paling lama 30 (tiga puluh) h a r i. 2 4 . P a r ta i p o litik a ta u g a b u n g a n p a r ta i p o litik y a n g p a s a n g a n c a lo n n y a berhalangan tetap, mengusulkan pasangan calon pengganti paling lama 3 (tiga) hari sejak pasangan calon berhalangan tetap sebagaimana dimaksud dalam angka 23 dan KPU Kabupaten melakukan penelitian persyaratan administrasi dan menetapkan pasangan calon pengganti paling lama 4 (empat) hari terhitung sejak pendaftaran pasangan calon p e n g g a n ti. 2 5 . D a la m h a l a d a g u g a ta n te r h a d a p p e n e ta p a n p a s a n g a n c a lo n p a d a Pengadilan Tata Usaha Negara dan telah diputus berdasarkan keputusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap membatalkan Keputusan K P U K a b u p a te n te n ta n g p e n e ta p a n p a s a n g a n c a lo n p e s e r ta P e m ilu B u p a ti d a n W a k il B u p a ti K a b u p a te n N g a n ju k , m a k a K P U K a b u p a te n h a r u s melaksanakan amar/putusan Pengadilan Tata Usaha Negara tersebut. 26. KPU Kabupaten melaksanakan amar/putusan Pengadilan Tata Usaha N e g a r a s e b a g a im a n a d im a k s u d a n g k a 2 5 , d e n g a n k e te n tu a n ; a . p a s a n g a n c a lo n y a n g te la h d ila k u k a n p e n g u n d ia n n o m o r u r u t s e b e lu m n y a , te ta p d e n g a n n o m o r u r u t y a n g s a m a ; b. pengundian nomor urut pasangan calon hanya diperlakukan terhadap p a s a n g a n c a lo n s e b a g a im a n a d ite ta p k a n d a la m a m a r / p u tu s a n Pengadilan Tata Usaha Negara, apabila jumlah pasangan calon yang dinyatakan memenuhi syarat sebagai peserta Pemilu Bupati dan Wakil B u p a ti le b ih d a r i s a tu p a s a n g a n c a lo n d a n d im u la i s e te la h n o m o r u r u t te r a k h ir p a s a n g a n c a lo n s e b e lu m n y a ;
c . a p a b ila p a s a n g a n c a lo n y a n g d in y a ta k a n m e m e n u h i s y a r a t s e b a g a i p e s e r ta P e m ilu B u p a ti d a n W a k il B u p a ti h a n y a s a tu p a s a n g a n c a lo n m a k a n o m o r u r u t p a s a n g a n c a lo n y a n g b e r s a n g k u ta n d ite m p a tk a n s e te la h n o m o r u r u t te r a k h ir p a s a n g a n c a lo n y a n g te la h d ila k u k a n p e n g u n d ia n n o m o r u r u t s e b e lu m n y a ; 27. Apabila sampai dengan batas akhir pendaftaran pasangan calon ternyata hanya ada 1 (satu) pasangan calon atau tidak ada sama sekali pasangan calon yang mendaftar, maka KPU Kabupaten membuka kembali pendaftaran pasangan calon berdasarkan Keputusan ini. 2 8 . A p a b ila d a r i h a s il p e m e r ik s a a n p e m e n u h a n s y a r a t p e n g a ju a n c a lo n d a n syarat calon, teryata tidak ada pasangan calon yang memenuhi syarat a ta u h a n y a 1 (s a tu ) p a s a n g a n c a lo n y a n g m e m e n u h i s y a r a t, K P U Kabupaten membuka kembali pendaftaran pasangan calon berdasarkan Keputusan ini, kecuali terhadap pasangan calon yang dinyatakan ditolak. 29. K P U K a b u p a t e n m e m b u k a k e m b a l i p a n d a f t a r a n p a s a n g a n c a l o n sebagai m a na dimaksud dalam angka 27 dan angka 28, terlebih d a hul u me ny a mp a i k a n p e nund a a n t a h a p a n p e n c a l o n a n s e b a g a i m a n a dim aks ud dalam pa sal 149 Peraturan P em erintah N o m or 6 Tah u n 2 00 5 s e b a g a i m a n a d iu b a h t e r a k h ir d e n g a n P e r a t u r a n P e me r i n t a h N o m o r 4 9 T a h u n 2 0 0 8 d e n g a n m e la m p ir k a n r a n c a n g a n k e p u t u s a n K P U Kabupaten tentang perubahan tahapan, program dan jadwal Pemilu Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Nganjuk. 30. K P U K a b u p a t e n m e n y a m p a i k a n p e n u n d a a n t a h a p a n , p r o g r a m d a n jadwal sebagaimana dimaksud dalam angka 30 kepada pemangku kepentingan. 3 1 . U n t u k m e m p e r c e p a t p r o s e s v e r i fi k a s i a d m i n i s t r a s i d a n v e r i fi k a s i f a k t u a l serta untuk menjamin akurasi hasil verifikasi penetapan calon perseorangan menjadi peserta Pemilu Bupati dan Wakil Bupati, KPU K a b u p a t e n d a p a t m e m a n f a a t k a n j a ri n g a n d a n s a r a n a t e k n o l o g i y a n g t e r s e d i a.
X.
KETENTUAN PENUTUP Pedoman Teknis ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila ada hal-hal yang belum diatur akan diatur kemudian.
Ditetapkan di Pada tanggal
: Nganjuk : 7 Mei 2012 Ketua
Drs. J U W A H I R