m
LEMBAR DISPOSISI / CATATAN DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN KEHUMASAN PROVINSI DKI JAKARTA
Indek: ..(P.~\:?.lif.':\\'.':"
.
Tanggal Masuk
: .. i).!J!..()'t..!.:J;()I?'-
..
Kode
: ..?~1?
..
: ..f\JJ?:... ~:t'
Hal/isi Ringkas
:cg;;;~;~~~~~~f~:~~~::::::::::::::::::::::::::::·::::: Tgl.lNomor Sural
:
Asa I
:
.1~.jL.\i .. ~0.f;./ .7'0.0./::: .o.~.4 ("
.
r;;.<,j\::>!i.<<)~r.
..
Dileruskan I kepada :
Inslruksi Iinformasi :
1. Sekrelaris 2. Kabid Media Massa
t;I; .J..
wt t. . 'Vt'-
I
3. Kabid Informasi
\t'¥
Pubiik
t..
4. Kabid SIM 5. Kabid Infraslruktur
.-1. ~
~
~, ~W
Perangkat Lunak 6. Kabid Infraslruklur
I'
(j.
t. w-",J...' ~V\l'
~ ~ ~~ O\U' ~'Q-.
Perangkat Keras 7. Kabid POSTEL
'?~~ /(l~ • ~ l:f"
-1
"J \)MtJ
~:~~::~ ~igUn~ka~ ..h.~~apSegera ..dik~~b~II~~n............~ _ <1 • Coret yang tidak perlu , "t'lr I) 'ro.""IJ.. '\(,' ,
(jo'l.~
• ...
....
m ~
'"/"
KARTU
KENDALl
Kode
No. Urut
Tgl@/M: Dari / Kepada .)
Indek Periharl lsi ringkas
Tgl. Srt.
Lampiran:
No. Srt. Pengolah
Diteruskan
Disimpan
Keterangan :
.) Caret yang tidak perlu
Lembar kesatu
~~ .. ~ '•
-
.•
I Kode
·No.Uru!
015454
I
p
Tg!. Sura!
}
14JULl2015
BAPPEOA PROV OKI JAKARTA
OARI
KEPADA : GUBERNUR PROVINSI OKI JAKARTA Rlngkasan sural I dispesisi
Wakil Gubernur
OISAMPAIKAN LAPORAN MENGIKUTI INTERNATIONAL OPEN OATA CONFERENCE 01 OTTAWA ATAS PERHAT1AN BAPAK OIUCAPKAN TERIMA KASIH, MOHON AAAHAN BAPAK SELANJUTNYA ------------------------------------------------------------------------------------KI
'0J' \~I~ao-.L 'I,P bJ-Zt ft,.~ LabL ~'~ Ct~
!
(?~4~
ISekrelaris Daerah 0 IDeputi Gubernur Bidang : 0 Asls!en: IPemerinlahan 0 I Adm. & Keuangan 0 IPembangunan LH 0 IPerekenemian 0 Iinspekieral 0 IKesra 0 IB P K A D D I Bappeda 0 &
Iwalikela:
0
i Bupati
i
Kepulauan Sedribu
I I
i
0 0
i)E --
----
.. ,
..
'
•
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
NOTA DINAS
Kepada Yth.
015454
, Gubernur Provinsi DKI Jakarta
Dari
Kepala Bappeda Provinsi DKI Jakarta
Nomor.
180/ - 084-G
Sifat
Penting
Lampiran
1 (satu) berkas
Hal
Laporan Mengikuti International Open Data Conference di Ottawa
Menindaklanjuti Surat Tugas No. 447/-084.6 tanggal 8 Mei 2015, saya telah menghadiri 1nternational Open Data Conference di. Ottawa, Kanada. Staf pendamping atas nama Sonti Pangaribuan tidak dapat hadir karena keterlambatan ijin perjalanan dinas dari Pemerintah RI. Sehubungan dengan hal tersebut, perkenankan saya melaporkan hal-hal sebagai berikut. 1.
Konferensi Internasional Data Terbuka (International Open Data ConferencellODC) adalah pertemuan global bagi para praktisi data terbuka untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan. The 3rd International Open Data Conference diadakan Ottawa, Kanada dan diselenggarakan oleh Pemerintah' Kanada, IDRC bersama-sama dengan dan Bank Dunia dengan tema "Mengaktifkan Revolusi Data".
2.
Ada beberapa poin kunci yang dibahas dalam konferensi tersebut. . a.
Dampak sosial dan ekonomi dari data terbuka. Dalam konferensi tersebut adalah hal utama yang dibahas adalah mengenai identifikasi kisah sukses dan mengukur dampak ekonomi dari data yang terbuka. Sebuah penelitian dari McKinsey & Co yang menyatakan bahwa data terbuka memiliki nilai ekonomi lebih dari 3 Triliun dolar per tahun disebut berkali-kali oleh peserta. Mereka mencobc;l untuk melihat apakah hal tersebut juga terjadi di daerah mereka. Menariknya, diskusi mengenai model bisnis yang layak untuk inovasi sipil dengan menggunakan data terbuka sebagian besar berakhir dengan pertanyaan
b. .Diskusi bipolar antara negara maju dan negara berkembang.
tJ.J1;-
,
.
..
,
Terbuka sebagian besar disajikan dari tingkat kota. Kota Edmonton, Kanada, menampilkan solusi mereka untuk memprediksi dan mencegah tindak pidana di
"Open Kota: Part 2" Session. Mereka menggunakan berbagai sumber data' 'seperti data lampu-Iampu kota, data penggunaan lahan, data populasi, kepadatan dan berbagai sumber lainnya. Menggunakan algoritma canggih dan
overlay datase, mereka berhasil mengidentifikasi penyebab insiden kriminal dan bagaimana untuk mencegahnya. e.
Kisah sukses dan solusi. Konferensi ini menyoroti beberapa kisah sukses, tetapi tidak memberikan satu solusi untuk semua. Para peserta tidak diharapkan mencari solusi dalam konferensi seperti ini, sebaliknya mereka harus mengambil pelajaran dari kisah sukses orang lain dan mencoba untuk menerapkan serta menyesuaikannya dalam kondisi danpermasalahan mereka sendiri untuk menciptakan solusi yang kontekstual. Mereka diharapkan akan dapat menciptakan solusi untuk ,
.
permasalahan mereka yang dapat mereka paparkan sebagai keberhasilan mereka di konferensi tahun depan sebagai kisah sukses. 3.
Pad a pertemuan tersebut, Jakarta menjadi salah satu pembicara pada beberapa sesi, yaitu pada:
a. Leader's Summit Pada sesi ini, Jakarta menjadi salah satu panelis bersama-sama dengan Enrique Zapata B. Perez (Direktur Inovasi Pelayanan Publik, Kantor Presiden Meksiko), Stephen Walker (Direktur Eksekutif Manajemen Informasi dan Open
Government, Sekretariat Dewan Bendahara, Kanada) , Radu Puchiu (State Secretary, Rumania), Richard Bon Moya (Under Secretary, Department of Budget and Management, Filipina) dan Katherine Townsedn (Special Assistant for Engagement, USAID). b.
Open Cities: Local Data Revolution' Pad a sesi ini, Jakarta menjadi pembicara bersama-sama dengan Harout Chitilian (Anggota Dewan dan Wakil Ketua Komite Eksekutif Kota Montreal,' Kanada), Amen Ra Mashariki (Chief Data Analytics, City of New York) dan Guillermo Moncecchi (Deputi Menteri Industri, Energi, dan Pertambangan Uruguay). Sesi ini membicarakan mengenai dampak data terbuka yang dirasakan secara langsung di tingkat kota atau daerah. Pada kesempatan itu, Jakarta menyampaikanperkembangan Open Data di Jakarta. Beberapa hal yang disampaikan oleh Jakarta adalah: - Sudah ada peraturan mengenai data terbuka di Jakarta. - Adanya keinginan dari Gubernur sebagai pimpinan tertinggi di Jakarta untuk mendorong data terbuka.
.. . , ,
. - Tersedianya data dari berbagai sektor. - Adanya dukungan untuk memberi pelatihan kepada pegawai tentang cara membersihkan dan mempublikasikan data. - Para' Civil Society Organization (CSO) memberi dukungan besar terhadap gerakan data terbuka di Jakarta, seperti dukungan pembiayaan, keahlian, konsultasi, pelatihan dan lain-lain.
c.
Cities Working Lunch
Merupakan pertemuan/diskusi makan siang yang diikuti oleh para perwakilan pemerintah, diantaranya dari Edmonton, Montreal, Toronto, Ottawa, Quito, Jakarta, New York City, Helsinki, Tampare, Vantaa, City of Oulo, dan sejumlah perwakilan dari CSO. 4.
Dari pertemuan tersebut dapat dipelajari beberapa halseperti: a.
Keuntungan dari adanya peraturan tentang Data Terbuka.
b.
Perlunya memperoleh data apa saja yang tersedia sebagai data awal.
c.
Perlunya mengadakan pelatihan kepada masyarakat, pegawai pemerintah dan komunitas lainnya mengenai pentingnya data terbuka.
d.
Perlunya harmonisasi dan standarisasi data.
e.
Perlunya
memiliki
inisiatif
kota
terbuka
atau
aktivitas
lainnya
untuk
mempromosikan Data Terbuka. f.
Perlunya melibatkan masyarakat secara aktif dan jangan hanya menunggu inisiatif dari mereka.
g.
Perlunya mempercepat proses, mendefenisikan masalah, dan bekerja sama dengan pemilik masalah untuk memperoleh solusi.
5.
h.
Perlunya mengkontekskan data untuk menghindari kesalahpahaman.
i.
Perlunya mengorganisir kelompok-kelompok data terbuka.
j.
Perlunya membangun kolaborasi dan kemitraan dengan berbagai pihak.
Sementara itu, tantangan yang pad a umumnya dihadapi dalam mendorong Gerakan Data Terbuka adalah: a.
Pemberian insentif kepada sektorswasta, kalangan pengusaha,dan pihakpihak laln yang mau membuka datanya.
b.
Menemukan sumber daya untuk mendorong gerakan data terbuka.
c. .Mengukur keberhasilan Data Terbuka. d.
Proses procurement.
e.
Peraturan kepemilikan (privacy) yang keta!.
f.
Kesulitasn menegakkan hukum, untuk mendukung Data Terbuka.
g.
Kesulitan melibatkan berbagai pemangku kepentingan yang tepa!.
h.
Fokus pada pemerintah dan pelayanan publik sebagai pengguna data terbuka.
..
..
Ada dua kelompok utama pembahasan dalam konferensi: diskusi mengenai open data di negara maju dan di negara berkembang. Karakteristik tantangan dan peluang antara dua kelompok ini terpolarisasi, meskipun sebagian besar adalah tentang dampak dari data terbuka. Di negara-negara berkembang, data terbuka merupakan bagian dari inisiatif transparansi, sedangkan di negaranegara 'maju, data terbuka dianggap sebagai salah satu cara untuk membawa nilai tambah ekonomi. Infrastruktur data terbuka tetap menjadi tantangan besar ·bagi sebagian besar negara-negara berkembang. Dengan demikian ruang untuk peningkatan kualitas dan kuantitas data yang dikeluarkan oleh negaranegara berkembang masih sangat terbuka. Kualitas data yang rendah juga menyebabkan kurangnya kepercayaan pada penggunaan data yang. dipublikasikan. Sebaliknya, sebagian besC!r negaranegara maju sudah memiliki irifrastruktur yang baik untukmenghasilkan data berkualitas tinggi. Tantangan utama adalah kepemilikan data, yakni masih adanya
perlawanan
dari
lembaga
yang
menghasilkan
data.
Mereka
menganggap data sebagai aset yang sangat bernilai dan hanya untuk dikonsumsi secara internal. c.
Kerjasama internasional dan platform kolaborasi. Diskusi dan gerakan data terbuka pada umumnya masih dalam konteks lokal. Perlu untuk menempatkan diskusi dan gerakan ini dalam konteks global. Oleh· ·karena itu, konferensi data terbuka seperti IODC sangat penting. Dengan alasan ini, Duta Besar Spanyol di Kanada mengumumkan The 4th International Open Data Conference yang akan diselenggarakan di Madrid, Spanyol pada Oktober 2016. Para peserta yang berasal dari berbagai organisasl Juga mengambil upaya dalam menciptakan kolaborasiinternasional melalui platform online. The Open Data Enterprise memetakan kasus penggunaan Data Terbuka dari seluruh dunia melalui Open Data Impact Map, yaitu sebuah platform online dimana setiap orang dapat melaporkan penggunaan data terbuka yang terjadi di wilayah mereka. The GovLab menciptakah Jaririgan Inovator (the Network of Innovators), sebuah platform online yang mElncoba untuk mengidentifikasi praktisi dan pemimpin Data Terbuka dari seluruh dunia. Peserta dari negaranegara Asia seperti Korea, Taiwan, Singapura mengambil inisiatif untuk ·membentuk Asian Open Data Partnership.
d.
Highlights di tingkat kota. Implementasi di tingkat kota merupakan salah satu puncak dari konferensi. Di sebagian besar negara, data mentah terletak di bagian bawah hirarki pemerintah . .Dalam beberapa sesi, highlights dari kasus penggunaan Data
, ...
i.
Tingkat melek data (data literacy) yang
masih belum tinggi, sehingga perlu
menyediakan pelatihan bagi berbagai pihak. 6.
Kesimpulan. Open Data Jakarta sudah berada pad a jalur yang benar sesuai dengan Gerakan, .) Open Data dan perkembangannya sang at pesat khususnya sejak tahun 2014.
7.
Saran a.
Jakarta perlu mendorong gerakan data terbuka secara berkesinambungan dalam rangka memantapkan transparansi Pemerintah Provinsi OKI Jakarta. Meningkatnya transparasi akan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah Provinsi OKI Jakarta, yang pad a gilirannya juga akan meningkatkan partisipasi publik dalam pembangunan Jakarta.
b.
Jakarta perlu mengikuti dan/atau melaksanakah pertemuan internasional seperti 'International Open Data tersebut guna berbagi ide dan pengalaman serta untuk menciptakan networking dengan kota-kota lain, serta meningkatkan .penerapan inovasi-inovasi baru.
Oemikian laporan ini saya sampaikan. Atas perkenan Bapak, saya ucapkan terima kasih dan mohon arahan selanjutnya.
Jakarta,
m
'y
Juli 2015
~~
:,\p..~ PROY/o\{S;:~
lli
a
'PiF~canaan Pembangunan
~KIJakarta
usumawati §Eli 0429 1986 032003 Tembusan 1. Wakil Gubernur Provinsi OKI Jakarta 2. Sekretaris Oaerah Provinsi OKI Jakarta. 3. Kepala Biro KOH dan KLN Setdaprov. OKI Jakarta
V