Catatan CatatanFinancial atas atas laporan laporan keuangan keuangan konsolidasi konsolidasi terlampir terlampir terlampirmerupakan merupakan merupakanbagian bagian bagianyang yang yangtidak tidak tidakterpisahkan terpisahkan terpisahkandari dari darilaporan laporan laporankeuangan keuangan keuangansecara secara secarakese kes keseluruhan eluruhan luruhan PT. Pacific Strategic Tbk dankonsolidasi Anak Perusahaan
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi Untuk periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan
Saldo 31 Desember 2009
Modal ditempatkan dan disetor
Tambahan modal disetor Agio Saham
Saldo laba
Jumlah Ekuitas
56,009,500,000
75,435,934
44,915,803,096
101,000,739,031
Dividen
-
-
-
-
Laba bersih tahun berjalan
-
-
9,797,222,386
9,797,222,386
Saldo 31 Desember 2010
56,009,500,000
75,435,934
54,713,025,483
110,797,961,417
Dividen
-
-
-
-
Laba bersih tahun berjalan
-
-
3,161,472,563
3,161,472,563
56,009,500,000
75,435,934
57,874,498,046
113,959,433,981
Saldo 31 Maret 2011
Catatan atas Catatan Catatan laporan Catatan atas atas keuangan laporan laporan ataskeuangan laporan terlampir keuangan keuangan keuangan merupakan konsolidasi konsolidasi terlampir bagian terlampir terlampir merupakan yang merupakan merupakan tidak bagian terpisahkan bagian bagian yangberakhir tidak yang dari laporan terpisahkan tidak terpisahkan keuangan dari laporan dari secara laporan keuangan keseluruhan keuangan secara secara keseluruhan kes keseluruhan eluruhan Tabel berikut merupakan ikhtisar data penting perseroan untuk tahun yang pada tanggal 31 Desember 1996, 1995, dan
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
4
PT. Pacific Strategic Financial Tbk dan Anak Perusahaan Laporan Posisi Keuangan ( Neraca ) Konsolidasian Per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 ( Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain ) Catatan
31 Maret 2011
31 Desember 2010
Aset Kas dan setara kas Deposito pada lembaga Kliring dan Penjaminan Piutang lembaga kliring dan penjaminan Piutang nasabah Portofolio efek - setelah ditambah (dikurangi) keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi Efek beli dengan janji jual kembali Piutang lain-lain Beban dibayar di muka Pajak dibayar di muka Penyertaan saham Aset pajak tangguhan Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp9,750,781,773,- pada tanggal 31 Maret 2011, dan Rp8,933,838,825,pada tanggal 31 Desember 2010 Aset lain-lain Jumlah Aset
2k, 5 6 2m, 8 2m, 9
5,303,852,614 477,819,824 5,557,246,000 33,448,750,430
8,316,271,784 471,444,242 13,314,517,500 11,697,257,357
2n, 7 2p, 10 11 2s, 12 2u, 13 2o, 14 2u, 23
116,263,550,000 1,600,000,000 325,899,407 257,056,185 356,818,521 587,000,000 3,559,807,113
128,345,500,000 11,100,000,000 964,016,654 273,099,779 1,146,018,897 587,000,000 3,534,277,646
6,911,089,494 393,623,360
7,591,059,542 448,767,757
175,042,512,948
187,789,231,158
2q, 15 16
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
PT. Pacific Strategic Financial Tbk dan Anak Perusahaan
1
Laporan Posisi Keuangan ( Neraca ) Konsolidasian Per 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 ( Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain ) Catatan
31 Maret 2011
31 Desember 2010
Liabilitas dan Ekuitas Kewajiban Hutang lembaga kliring dan penjaminan Hutang nasabah Beban masih harus dibayar Kewajiban imbalan pasca kerja Hutang pajak Hutang Lain-lain
2m, 17 2m, 18 2s, 19 20 2u, 22 21
5,053,979,000 7,221,877,810 43,142,685 2,760,875,139 288,695,031 -
12,358,068,000 13,419,664,712 393,157,226 2,760,875,139 1,384,974,027 1,114,973,548
15,368,569,666
31,431,712,652
56,009,500,000
56,009,500,000
75,435,934 57,874,498,047
75,435,934 54,713,025,482
113,959,433,981
110,797,961,417
45,714,509,301
45,559,557,089
Jumlah Ekuitas
159,673,943,282
156,357,518,506
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas
175,042,512,948
187,789,231,158
Jumlah Liabilitas
Ekuitas Modal Dasar 180.000.000 saham seri A per dengan nilai nominal Rp. 400, 1.520.380.000,- saham seri B dengan nilai nominal Rp. 100,- per saham Pada 31 Maret 2011 dan 2010 Ditempatkan dan disetor penuh 140,023,750 saham per 31 Maret 2011 dan 2010
23
Tambahan modal disetor - agio saham Saldo laba Jumlah Kepentingan non pengendalian
2d
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
PT. Pacific Strategic Financial Tbk dan Anak Perusahaan Laporan Laba-Rugi Komprehensif Konsolidasian
2
Untuk periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 ( Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain ) Catatan Pendapatan Usaha Komisi dari transaksi perantara pedagang efek Pendapatan atas transaksi pendapatan tetap Keuntungan atas perdagangan efek - terealisasi Keuntungan (kerugian) atas perdagangan efek - belum terealisasi Bunga pendanaan nasabah Laba error trading Komisi penjamin emisi efek Jasa penasehat keuangan Jasa agen penjualan
2s, 24 2s, 25 2s, 26 2s, 27
31 Maret 2011
31 Maret 2010
519,017,999 1,145,089,326 301,750,000
1,444,070,636 548,726,801 222,500,000
3,928,050,000 (1,566,281,807) 12,839,388 10,175,600 235,461,803 8,286,019
3,100,376,500 648,322,523 (382,655) 263,670,000 63,186,850
4,594,388,328
6,290,470,655
625,995,663 816,942,948 687,115,530 233,095,800
571,615,610 910,532,125 744,075,208 211,071,000
Jumlah Beban Usaha
2,363,149,941
2,437,293,943
Laba Usaha
2,231,238,387
3,853,176,712
1,105,650,622 772,463
161,732,159 146,422,610
Jumlah Pendapatan lain-lain
1,106,423,085
308,154,769
Laba Sebelum Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
3,337,661,472
4,161,331,481
Pajak Kini Pajak Tangguhan
(46,766,165) 25,529,467
56,259,261
Jumlah Beban Pajak Penghasilan
(21,236,698)
56,259,261
3,316,424,774
4,217,590,742
Pendapatan komprehensif lain
-
-
JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
-
-
3,316,424,774
4,217,590,742
(154,952,211)
(1,845,924,998)
3,161,472,563
2,371,665,744
23
17
2s, 28 2s, 29 2s, 30 2s, 31 2s, 32
Jumlah Pendapatan Usaha Beban Usaha Gaji dan tunjangan Penyusutan Aset tetap Administrasi dan umum Sewa
2s 2s 2s, 33 2s
Pendapatan (Beban) Lain-Lain Bunga dan jasa giro Pendapatan lain-lain
2s, 34
Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
Laba Setelah Manfaat Pajak Penghasilan
LABA BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN Kepentingan non pengendali Laba Bersih Laba bersih per saham dasar
2s, 35
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
3
PT. Pacific Strategic Financial Tbk dan Anak Perusahaan Laporan Arus Kas Konsolidasi Untuk periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Maret 2010
4
( Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain ) 31 Maret 2011
31 Maret 2010
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Penerimaan komisi perantara pedagang efek Penerimaan komisi penjamin emisi Penerimaan dari pendapatan transaksi pend. tetap (fixed income) Penerimaan (pembayaran) atas perdagangan portofolio efek Penerimaan dari jasa penasehat keuangan Penerimaan dari jasa agen penjualan Penerimaan (pembayaran) operasi lainnya Pembayaran gaji dan tunjangan Penerimaan ( pembayaran )bunga Penerimaan (pembayaran) pajak
519,017,999 10,175,600 1,145,089,326 211,750,000 235,461,803 8,286,019 (3,558,379,803) (625,995,663) (1,566,281,807) (353,844,785)
1,444,070,636 263,670,000 548,726,801 (889,739,500) 63,186,850 (1,289,929,332) (571,615,610) 648,322,523 199,429,638
Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Operasi
(3,974,721,311)
416,122,006
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Pembelian Aset tetap (136,972,900) (64,540,901) Penempatan deposito pada lembaga penyimpanan dan penyelesaian (6,375,582) Penerimaan bunga deposito dan jasa giro 1,105,650,622 161,732,159 Penyertaan Saham atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan 962,302,140 dari laporan keuangan secara KasCatatan Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Investasi 97,191,258 Kenaikan Kas dan Setara Kas
(3,012,419,171)
513,313,264
Saldo Kas dan Setara Kas Awal Tahun
8,316,271,784
13,676,019,935
Saldo Kas dan Setara Kas Akhir Tahun
5,303,852,613
14,189,333,199
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
5
PT. PSF Tbk dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasi Per 31 Maret 2011 (Dalam Rupiah) Pan Inter
Pac Cap
Pac Cap Inv.
Pacific Finance
Konsol
d
k
NRC Konsol
Aktiva Kas dan setara kas Deposito pada lembaga kliring dan penjaminan Piutang lembaga kliring dan penjaminan Piutang nasabah Portofolio efek Beban dibayar di muka Pajak dibayar di muka Piutang lain-lain Penyertaan saham Aktiva pajak tangguhan Aktiva tetap - setelah di kurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp. dan Rp. masing-masing pada tanggal 31 Maret 2011 Promissory Note Aktiva lain-lain Jumlah Aktiva
65,364,683
61,835,362 1,235,280,370 46,039,500,000 2,254,086,900
3,880,398,763 477,819,824 5,557,246,000 7,848,750,430 76,081,550,000 146,390,925 47,117,138 931,722,538 587,000,000 1,151,863,170
578,530,837
5,578,161,366
754,397,291
1,082,000,000 88,266,598,152
274,181,840 102,562,201,994
37,441,520 32,018,786,836
36,950,000,000
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
Pan Inter
Pac Cap
308,089,167
50,000,000
25,600,000,000 4,832,000,000 110,665,260 247,866,021 128,327,577
4,303,852,614 477,819,824 5,557,246,000 33,448,750,430 117,863,550,000 257,056,185 356,818,521 2,167,002,908 46,626,500,000 3,534,277,646 6,911,089,494 1,393,623,360 222,897,586,982
A1 4 2
1,841,103,501 46,039,500,000
25,529,467
4,303,852,614 477,819,824 5,557,246,000 33,448,750,430 117,863,550,000 257,056,185 356,818,521 325,899,407 587,000,000 3,559,807,113 6,911,089,494 1,393,623,360 175,042,512,948
Pac Cap Inv.
Kewajiban dan Ekuitas Kewajiban Hutang lembaga kliring dan penjaminan Hutang Bank Hutang nasabah Beban masih harus dibayar Hutang pajak Imbalan Pasca Kerja Hutang lain-lain Hutang kepada pemegang saham Hutang sewa guna usaha Jumlah Kewajiban
5,053,979,000
21,385,735 429,216,140 1,364,317,690
7,221,877,810 43,142,685 233,653,099 1,621,392,716 16,351,598
33,656,197 710,266,284 460,434,213
1,814,919,565
14,190,396,908
1,204,356,694
5,053,979,000 7,221,877,810 43,142,685 288,695,031 2,760,875,139 1,841,103,501 17,209,673,167
R1
R1
-
E4 E4
46,103,491,602
1,841,103,501
5,053,979,000 7,221,877,810 43,142,685 288,695,031 2,760,875,139 (0) 15,368,569,666
Kewajiban Pajak Tangguhan Hak minoritas atas aktiva bersih anak perusahaan
388,982,301
Ditempatkan dan disetor penuh 2.800.475.000 saham dan 280.000.000 saham per 31 Maret 2011
56,009,500,000
50,512,000,000
26,000,000,000
Tambahan modal disetor - agio saham Laba Ditahan Laba Tahun Berjalan Jumlah Ekuitas
75,435,934 27,460,394,961 2,906,347,692 86,451,678,587
37,532,441,929 327,363,157 88,371,805,086
4,757,245,683 57,184,458 30,814,430,141
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
88,266,598,152 (0)
102,562,201,994 (0)
32,018,786,835 (0)
50,000,000
4,814,430,141
132,571,500,000 75,435,934 69,750,082,573 3,290,895,307 205,687,913,814 222,897,586,981
E4
76,562,000,000
E4
15,426,039,390 154,952,211
388,982,301
94,398,606,871
94,373,077,404
56,009,500,000
(25,529,467) 1
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara
(0)
(0)
(0) 116,790,452,633
PT. PSF Tbk dan Anak Perusahaan
1
45,714,509,301
75,435,934 54,713,025,484 3,161,472,563 113,959,433,981 175,042,512,947 1
Laporan Laba-Rugi Konsolidasi Yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2011 (Dalam Rupiah) Pan Inter Pendapatan Usaha Komisi dari transaksi perantara pedagang efek Komisi penjamin emisi Pend. Atas jasa penasehat keuangan Jasa Agen Penjual Keuntungan (kerugian) atas perdagangan efek - terealisasi Keuntungan (kerugian) atas perdagangan efek - belum terealisasi Laba (rugi) eror trading Komisi Atas Trk Pend. Tetap Bunga pendanaan nasabah Pend. Atas Jasa agen Penjualan Jumlah Pendapatan Usaha
Pac Cap
Pac Cap Inv.
519,017,999 10,175,600 235,461,803 (400,000) 3,220,000,000
(297,850,000)
600,000,000
(491,950,000) 12,839,388 1,145,089,326 21,692,048 8,286,019
1,200,000,000 (1,587,973,855)
LR Konsol 519,017,999 10,175,600 235,461,803 301,750,000 3,928,050,000 12,839,388 1,145,089,326 (1,566,281,807) 8,286,019
519,017,999 10,175,600 235,461,803 301,750,000 3,928,050,000 12,839,388 1,145,089,326 (1,566,281,807) 8,286,019
3,219,600,000
927,300,380
447,487,948
4,594,388,328
-
-
4,594,388,328
625,995,663 816,942,948 687,115,530 233,095,800
Beban Usaha Gaji dan tunjangan Kesejahteraan karyawan Penyusutan aktiva tetap Administrasi dan umum Imbalan Pasca Kerja Sewa
14,336,346
423,833,317
187,826,000
219,024,167 94,188,559
541,409,407 555,730,890
56,509,374 37,196,082
122,430,540
110,665,260
625,995,663 816,942,948 687,115,530 233,095,800
Jumlah Beban Usaha
327,549,072
1,643,404,154
392,196,716
2,363,149,941
2,363,149,941
55,291,233
2,231,238,387
2,231,238,387
1,090,163,983
1,189,875
1,105,650,622
1,105,650,622
69,113
703,350
772,463
772,463
14,296,764
1,090,233,096
1,893,225
1,106,423,085
1,106,423,085
2,906,347,692
374,129,322
57,184,458
3,337,661,472
3,337,661,472
57,184,458
(46,766,165) A1 (46,766,165) 3,290,895,307
Laba (Rugi) Usaha Pendapatan (Beban) Lain-Lain Bunga, deposito dan jasa giro
2,892,050,928 14,296,764
Laba (rugi) selisih kurs Pendapatan lain-lain Jumlah Pendapatan Lain-lain Laba (Rugi) Sebelum Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Denda pajak Pajak kini Manfaat (beban) pajak tangguhan Jumlah Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Laba (Rugi) Bersih
(716,103,774)
(46,766,165) 2,906,347,692
(46,766,165) 327,363,157
Hak Minoritas Atas (Laba) Rugi Anak Perusahaan Laba (Rugi) Bersih
E3 2,906,347,692
327,363,157
57,184,458
2
(154,952,211)
25,529,467
(46,766,165) 25,529,467 (21,236,698) 3,316,424,774 (154,952,211) 3,161,472,563
Laba (rugi) usaha per saham Laba (rugi) bersih per saham Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
2
PT. Pacific Strategic Financial Tbk dan Anak Perusahaan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 Serta Posisi Keuangan pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
Umum a. Pendirian Perusahaan PT. Pacific Strategic Financial, Tbk ("Perusahaan") d/h bernama PT. Pan Pacific International, Tbk didirikan di Jakarta pada tanggal 22 Februari 1989 berdasarkan akta No. 57 dari Notaris Arianny Lamoen Redjo. S, SH, dengan nama PT. Citramas Securindo. Akta ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-3432.HT.01.01.TH.1989 tanggal 19 April 1989 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia nomor 92, Tambahan Berita Negara nomor 3064 tanggal 17 November 1989. Kemudian Perusahaan merubah nama menjadi PT Artha Pacific Securities berdasarkan akta no. 3 tanggal 3 Juli 2000 dibuat dihadapan Sukawati Sumadi, SH Notaris di Jakarta dan mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan perundang-undangan RI berdasarkan Surat Keputusan no. C-18074 HT.01.04.TH.2000 tanggal 16 Agustus 2000. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir dengan akta Notaris P. Sutrisno A. Tampubolon,S.H.,M.Kn. nomor 47 tanggal 14 Juni 2004, mengenai pengeluaran saham baru dan perubahan anggaran dasar Perusahaan. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor C-15242 HT.01.04.TH.2004 tanggal 18 Juni 2004.
Sesuai dengan maksud dan tujuan pada anggaran dasarnya, ruang lingkup Perusahaan adalah menjalankan usaha selaku Perusahaan Efek. Perusahaan telah mendapatkan ijin operasional dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam), yaitu sebagai Perantara Perdagangan Efek dengan surat Keputusannya No. KEP-180/PM/1992 tertanggal 10 April 1992 dan sebagai Penjamin Emisi Efek dengan surat Keputusannya No. KEP-04/PM/PEE/2001 tertanggal 7 Desember 2001. Pada tanggal 25 Nopember 2002, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. S-2514/PM/2002 untuk melakukan Penawaran Umum Perdana. Penawaran Umum Perdana ini terdiri dari 80.000.000 (delapan puluh juta) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp.200 (dua ratus rupiah) setiap saham dan harga penawaran Rp.210 (dua ratus sepuluh rupiah) per saham dan sejumlah 80.000.000 (delapan puluh juta) Waran Seri I yang diterbitkan menyertai saham biasa atas nama yang ditawarkan kepada publik. Waran Seri I diberikan secara cumacuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar penjatahan Penawaran Umum yang dilakukan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada tanggal penjatahan. Setiap pemegang 1 (satu) saham memperoleh 1 (satu) Waran Seri I dimana setiap 1 (satu) Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham baru Perusahaan yang dikeluarkan dari portepel dengan nilai nominal Rp.200 (dua ratus rupiah), setiap sahamnya dengan harga pelaksanaan sebesar Rp. 210 (dua ratus sepuluh rupiah) setiap saham.
Kemudian dengan Akta Notaris Mardiah Said, SH nomor 10 tanggal 15 Oktober 2004 Perusahaan mengganti nama menjadi PT. Artha Pacific Internasional, Tbk dan mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-26169 HT.01.04.TH.2004 tanggal 20 Oktober 2004 serta pengesahan dari Ketua Bapepam . Berdasarkan akta Notaris Mardiah Said, SH no. 9 tanggal 15 Oktober 2004 Perusahaan telah melakukan perubahan kegiatan usaha dari Perusahaan Efek menjadi Perusahaan Investasi, mengembalikan ijin usaha sebagai perantara pedagang efek dan penjamin emisi efek kepada Bapepam, melakukan transaksi material dengan mendirikan anak perusahaan baru yang melakukan kegiatan usaha sebagai perusahaan efek bernama PT Artha Pacific Sekuritas (sekarang PT Pacific Capital) bekerja sama dengan Richard Husseiy, dimana Perusahaan melakukan penyetoran modal sebesar Rp. 30.000.000.000,- atau 60% dan Richard Husseiy sebesar Rp. 20.000.000.000,- atau 40%. Perusahaan melakukan penyetoran tunai sebesar Rp. 29.488.000.000,- dan inbreng berupa saham PT Bursa Efek Jakarta sebesar Rp. 512.000.000,- sedangkan penyetoran modal Richard Husseiy dilakukan secara tunai.
Kemudian berdasarkan akta penegasan pemindahan hak-hak atas saham PT. Pacific Capital No. 25 tanggal 9 Juni 2009 dibuat dihadapan Yulia, SH Notaris di Jakarta, Richard Husseiy telah menjual saham-sahamnya kepada PT. Pan Pacific Investama. Dengan akta no. 9 tanggal 29 Juni 2006 dibuat dihadapan Mardiah Said, SH Notaris di Jakarta dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Perundangundangan dengan Surat Keputusan no. C-19940 HT.01.04 TH.2006 tanggal 7 Juli 2006, perusahaan kembali mengalami perubahan nama menjadi PT Pan Pacific International, Tbk. Perubahan terakhir berdasarkan akta No. 03 dan 04 tanggal 3 Nopember 2010 dibuat dihadapan Mahendra Adinegara, SH, M.Kn Notaris di Jakarta, perusahaan kembali mengalami perubahan anggaran dasar, merubah nama menjadi PT.Pacific Strategic Financial,Tbk. Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan melalui Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-60990.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010. Perusahaan berdomisili di Jakarta dan berkantor di Sona Topas Tower, Lt. 18 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 26, Jakarta 12920 dan beroperasi secara komersil sejak tahun 1989.
6
PT. Pacific Strategic Financial Tbk dan Anak Perusahaan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 Serta Posisi Keuangan pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
Umum - ( lanjutan ) b. Susunan pengurus Berdasarkan Akta Notaris Eko Putranto,SH Nomor 6 tanggal 11 Juni 2010 di Jakarta, susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2011 adalah sebagai berikut : Komisaris Komisaris utama Komisaris independen
: Wiyana : Haswanto Pramita Abadi
Direksi Direktur utama Direktur
: Triadi Pramita Abadi : Mardianto Tjahja
Berdasarkan Akta Notaris P.Sutrisno A.Tampubolon,SH Nomor 40 tanggal 19 Juni 2009 di Jakarta, susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut : Komisaris Komisaris utama Komisaris independen
: Wiyana : Emiyulia
Direksi Direktur utama Direktur
: Thomas Hindarto : Mardianto Tjahja
c. Anak Perusahaan PT. Pacific Capital Investment (Anak Perusahaan) didirikan berdasarkan akta notaris Fathiah Helmi S.H. No. 13 tanggal 06 Juni 2002. Anggaran dasar Perusahaan ini kemudian diubah dengan akta notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 71 tanggal 25 Juni 2002 mengenai perubahan susunan pengurus Perusahaan. Akta ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-12853 HT.01.01.TH.2002 tanggal 12 Juli 2002. Nama Perusahaan Bidang Usaha Didirikan Pemilikan saham Jumlah aset per 31 Maret 2011 Jumlah aset per 31 Desember 2010
: PT. Pacific Capital Investment : Kegiatan Perusahaan Efek : 6 Juni 2002 : 99.90% : 32,018,786,836 : 32,625,363,525
PT. Pacific Capital (Anak Perusahaan) didirikan berdasarkan akta Notaris Mardiah Said S.H. No. 13 tanggal 21 Oktober 2004. Akta ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-27916 HT.01.01.TH.2004 tanggal 8 November 2004. Nama Perusahaan Bidang Usaha Didirikan Pemilikan saham Jumlah aset per 31 Maret 2011 Jumlah aset per 31 Desember 2010
: PT. Pacific Capital : Kegiatan Perusahaan Efek : 21 Oktober 2004 : 60.00% : 102,562,201,994 : 116,790,452,633
PT. Pacific Multi Finance (Anak Perusahaan) didirikan berdasarkan akta Notaris Humberg Lie,SH. No. 55 tanggal 17 Nopember 2010. Nama Perusahaan Bidang Usaha Didirikan Pemilikan saham Jumlah aset per 31 Desember 2010
: PT. Pacific Multi Finance : Kegiatan Jasa Pengelolaan Keuangan dan lembaga Pembiayaan : 17 Nopember 2009 : 99.00% : 50,000,000
7
PT. Pacific Strategic Financial Tbk dan Anak Perusahaan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 Serta Posisi Keuangan pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
Ikhtisar kebijakan akuntansi a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi Perusahaan menetapkan kebijakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan dengan menggunakan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 42 tentang "Akuntansi Perusahaan Efek" yang berlaku efektif 1 Januari 1998, serta prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan keuangan disusun berdasarkan prinsip harga perolehan (historical cost ), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut dan mengikuti prinsip kesinambungan (going concern ). Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas tersebut dikelompokan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan serta disajikan secara terpisah antara kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto, kecuali transaksi yang memenuhi kriteria seperti disebutkan dibawah ini disajikan menurut arus kas bersih : 1)
Penerimaan dan pengeluaran kas untuk kepentingan para pelanggan, arus kas lebih mencerminkan aktivitas pelanggan daripada aktivitas Perusahaan; dan
2)
Penerimaan dan pengeluaran kas untuk pos-pos dengan perputaran cepat, dengan volume transaksi yang besar, dan dengan jangka waktu singkat (maturity short).
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah mata uang Rupiah. b. Prinsip konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan pemilikan lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung. Saldo dan transaksi termasuk keuntungan/ kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar Perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan sebagai satu kesatuan usaha. c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Pembukuan perusahaan diselenggarakan dalam Mata Uang Rupiah, transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian periode yang bersangkutan. d. Transaksi dengan Pihak - Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan No. 7 yang dimaksud dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut : 1).
Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermedieries), mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries).
2).
Perusahaan asosiasi (associated company ).
3).
Perorangan yang memiliki, baik langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan keluarga dekat adalah mereka yang diharapkan dapat mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor).
4).
Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orangorang tersebut.
5).
Perusahaan dimana suatu kepentingan substantial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh orang yang diuraikan dalam 3) dan 4) atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas Perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaanperusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.
Seluruh transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga dan persyaratan normal sebagaimana dilakukan dengan pihak di luar hubungan istimewa, diungkapkan dalam laporan keuangan.
8
PT. Pacific Strategic Financial Tbk dan Anak Perusahaan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 Serta Posisi Keuangan pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
Ikhtisar kebijakan akuntansi - (lanjutan) e. Aset dan Kewajiban Keuangan Perusahaan telah menerapkan kebijakan akuntansi berikut berdasarkan PSAK 50 dan 55 yang berlaku efektif 1 Januari 2010 : Perusahaan mengakui aset keuangan atau kewajiban keuangan pada neraca, jika dan hanya jika, Perusahaan menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang lazim atas instrumen keuangan diakui pada tanggal penyelesaian. Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal kewajiban keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, termasuk biaya transaksi. Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau kewajiban keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif. Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan dan anak perusahaan mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan adalah jumlah aset keuangan atau kewajiban keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih. Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan kewajiban lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan.
Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal neraca adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya. Dalam hal nilai wajar tidak dapat ditentukan dengan andal menggunakan teknik penilaian, maka investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga dinyatakan pada biaya perolehan setelah dikurangi penurunan nilai.
9
PT. Pacific Strategic Financial Tbk dan Anak Perusahaan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 Serta Posisi Keuangan pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
Ikhtisar kebijakan akuntansi - (lanjutan) e. Aset dan Kewajiban Keuangan Aset Keuangan 1. Aset Keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi meliputi aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki untuk diperdagangkan apabila aset keuangan tersebut diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat. Derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Aset keuangan ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat pengakuan awal jika memenuhi kriteria sebagai berikut : a. Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul dari pengukuran aset atau pengakuan keuntungan dan kerugian karena penggunaan dasar-dasar yang berbeda; atau b. Aset tersebut merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, kewajiban keuangan, atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan; atau c. Instrumen keuangan tersebut memiliki derivatif melekat, kecuali jika derivatif melekat tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas, atau terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa analisis, bahwa pemisahan derivatif melekat tidak dapat dilakukan. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat pada neraca pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi. Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga, sedangkan pendapatan dividen dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-lain sesuai dengan persyaratan dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut telah ditetapkan. 2. Pinjaman yang diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual. Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, dikurangi penyisihan penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi. Pinjaman yang diberikan dan piutang disajikan sebagai aset lancar jika akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal neraca, jika tidak, maka disajikan sebagai aset tidak lancar.
3. Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dan manajemen Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Perusahaan menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule ) dan harus direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual. Setelah pengukuran awal, investasi ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, setelah dikurangi penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat penghentian pengakuan dan penurunan nilai dan melalui proses amortisasi menggunakan metode bunga efektif.
10
PT. Pacific Strategic Financial Tbk dan Anak Perusahaan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 Serta Posisi Keuangan pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi - (lanjutan) e. Aset dan Kewajiban Keuangan Aset Keuangan 4. Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain. Aset keuangan ini diperoleh dan dimiliki untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan dapat dijual sewaktu-waktu untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau karena perubahan kondisi ekonomi. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar. Komponen hasil (yield ) efektif dari surat berharga hutang tersedia untuk dijual serta dampak penjabaran mata uang asing (untuk surat berharga hutang dalam mata uang asing) diakui dalam laporan laba rugi. Laba atau rugi yang belum direalisasi yang timbul dari penilaian pada nilai wajar atas aset keuangan tersedia untuk dijual tidak diakui dalam laporan laba rugi, melainkan dilaporkan sebagai laba atau rugi bersih yang belum direalisasi pada bagian ekuitas dalam neraca dan laporan perubahan ekuitas. Aset keuangan tersedia untuk dijual disajikan sebagai aset lancar jika akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal neraca, jika tidak, maka disajikan sebagai aset tidak lancar. Apabila aset keuangan dilepaskan, atau dihentikan pengakuannya, maka laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi langsung diakui dalam laporan laba rugi. Jika Perusahaan memiliki lebih dari satu jenis surat berharga yang sama, maka diterapkan dasar masuk pertama keluar pertama (first-in, first out basis ). Bunga yang diperoleh dari aset keuangan tersedia untuk dijual diakui sebagai pendapatan bunga yang dihitung berdasarkan suku bunga efektif. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai aset keuangan juga diakui dalam laporan laba rugi.
Kewajiban Keuangan 1. Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Kewajiban keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini apabila kewajiban tersebut merupakan hasil dari aktivitas perdagangan atau transaksi derivatif yang tidak dimaksudkan sebagai lindung nilai, atau jika Perusahaan memilih untuk menetapkan kewajiban keuangan tersebut dalam kategori ini. Perubahan dalam nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi. 2. Kewajiban Keuangan Lain-Lain Kategori ini merupakan kewajiban keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan lain-lain, jika subtansi perjanjian kontraktual mengharuskan Perusahaan untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika kewajiban tersebut diselesaikan melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan. Komponen instrumen keuangan yang diterbitkan yang terdiri dari komponen kewajiban dan komponen ekuitas harus dipisahkan, dimana komponen ekuitas merupakan bagian residual dari keseluruhan instrumen keuangan setelah dikurangi nilai wajar komponen kewajiban pada tanggal penerbitan. Setelah pengakuan awal, komponen kewajiban diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Dampak penjabaran atas kewajiban keuangan dalam mata uang asing diakui dalam laporan laba rugi.
Kewajiban keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (akresi) berdasarkan suku bunga bunga efektif atas premi, diskonto dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
11
PT. Pacific Strategic Financial Tbk dan Anak Perusahaan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 Serta Posisi Keuangan pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi - (lanjutan) f.
Instrumen Keuangan Derivatif Derivatif melekat dipisahkan dari kontrak utama dan dicatat sebagai derivatif jika seluruh kondisi berikut terpenuhi : a. Karakteristik ekonomi dan risiko dari derivatif melekat tidak berkaitan erat dengan karakteristik ekonomi dan risiko dari kontrak utama. b. Instrumen terpisah yang memiliki persyaratan yang sama dengan derivatif melekat memenuhi definisi sebagai derivatif; c. Instrumen campuran atau instrumen yang digabungkan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Derivatif yang berdiri sendiri dan derivatif melekat yang dipisahkan diklasifikasikan sebagai aset atau kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, kecuali derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Pada pengakuan awal, instrumen derivatif diukur pada nilai wajar pada tanggal transaksi derivatif terjadi atau dipisahkan, dan selanjutnya diukur pada nilai wajar. Derivatif disajikan sebagai aset apabila nilai wajarnya positif, dan disajikan sebagai kewajiban apabila nilai wajarnya negatif. Laba atau rugi dari perubahan nilai wajar derivatif langsung diakui dalam laporan laba rugi. Manajemen menelaah apakah derivatif melekat harus dipisahkan dari kontrak utamanya pada saat pertama kali Perusahaan menjadi salah satu pihak dari kontrak tersebut. Penelaahan kembali dilakukan apabila terdapat perubahan syarat-syarat kontrak yang mengakibatkan modifikasi arus kas secara signifikan.
g. Reklasifikasi Aset Keuangan Perusahaan tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan. Perusahaan tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan total nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut; 1. dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali dimana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut; 2. terjadi setelah Perusahaan telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Perusahaan telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau 3. terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Perusahaan, tidak berulang dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Perusahaan. Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada keuntungan atau kerugian akumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi Perusahaan.
h. Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca jika, dan hanya jika, Perusahaan saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan. Dalam hal terdapat kesepakatan induk untuk menyelesaikan secara neto (master netting agreements ), aset dan kewajiban yang terkait tidak dapat disajikan saling hapus dalam neraca. i.
Penurunan Nilai Aset Keuangan Pada setiap tanggal neraca, manajemen Perusahaan menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.
12
PT. Pacific Strategic Financial Tbk dan Anak Perusahaan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 Serta Posisi Keuangan pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi - (lanjutan) i.
Penurunan Nilai Aset Keuangan 1. Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas aset dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui di laporan laba rugi. Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas penyisihan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut. 2. Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan tidak diukur pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. 3. Aset keuangan tersedia untuk dijual Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi, dikeluarkan dari ekuitas dan dan diakui dalam laporan laba rugi. Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi (harus diakui melalui ekuitas). Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas. Dalam hal instrumen hutang dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai ditelaah berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga tetap diakui berdasarkan suku bunga efektif asal yang diterapkan pada nilai tercatat aset yang telah diturunkan nilainya, dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi. Jika, pada tahun berikutnya, nilai wajar instrumen hutang meningkat dan peningkatan nilai wajar tersebut karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan melalui laporan laba rugi.
j.
Penghentian Pengakuan Aset dan Kewajiban Keuangan 1. Aset Keuangan Aset keuangan (atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika sebagai berikut : a. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir. b. Perusahaan tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan, atau; c. Perusahaan telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
13
PT. Pacific Strategic Financial Tbk dan Anak Perusahaan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 Serta Posisi Keuangan pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi - (lanjutan) j.
Penghentian Pengakuan Aset dan Kewajiban Keuangan 1. Aset Keuangan Ketika Perusahaan telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan. 2. Kewajiban Keuangan Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya jika kewajiban keuangan tersebut berakhir, dibatalkan atau telah kadaluarsa. Jika kewajiban keuangan tertentu digantikan dengan kewajiban keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan kewajiban keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan kewajiban keuangan awal. Pengakuan timbulnya kewajiban keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat kewajiban keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi.
k. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas meliputi kas, bank dan investasi jangka pendek yang sangat likuid, yang segera dapat dikonversikan ke sejumlah kas tertentu dan memiliki resiko perubahan nilai yang tidak signifikan. l.
Penyisihan piutang ragu - ragu Perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan hasil penelaahan terhadap akun piutang masing-masing nasabah pada akhir tahun.
m. Transaksi efek 1.
Transaksi pembelian dan penjualan efek baik untuk nasabah maupun untuk sendiri diakui pada saat timbulnya perikatan atas transaksi efek.
2.
Pembelian efek untuk nasabah di catat sebagai piutang nasabah dan hutang LKP, sedangkan penjualan efek dicatat sebagai piutang LKP dan hutang nasabah.
3.
Pembelian efek untuk sendiri dicatat sebagai persediaan portofolio efek dan hutang, sedangkan penjualan efek dicatat sebagai piutang dan mengurangi jumlah tercatat portofolio efek serta mengakui keuntungan atau kerugian atas penjualan efek tersebut.
4.
Pada tanggal penyelesaian, kegagalan untuk menyelesaikan transaksi pembelian efek dicatat sebagai gagal terima dan disajikan di neraca sebagai kewajiban, sedangkan kegagalan untuk menyelesaikan transaksi penjualan efek dicatat sebagai gagal serah dan disajikan sebagai aset.
5.
Penerimaan dana dari nasabah pemilik rekening dalam rangka pembelian efek, pembayaran dan penerimaan atas transaksi pembelian dan penjualan efek untuk nasabah pemilik rekening di catat sebagai rekening nasabah. Saldo dana pada rekening nasabah disajikan di neraca sebagai kewajiban, sedangkan kekurangan dana pada rekening nasabah disajikan sebagai aset.
n. Portofolio efek Portofolio efek yang dimiliki perusahaan terdiri dari portofolio efek hutang, ekuitas dan unit penyertaan reksadana.Investasi pada portofolio efek hutang dan ekuitas dinilai sesuai dengan klasifikasi efek yang bersangkutan sebagai berikut :
2.
1.
Efek hutang dan ekuitas untuk diperdagangkan dinyatakan berdasarkan harga pasar. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) harga pasar dilaporkan dalam laporan laba (rugi) konsolidasian tahun berjalan.
2.
Efek hutang untuk dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi (ditambahkan) dengan amortisasi premi (diskonto). Penurunan nilai secara permanen dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi-(lanjutan)
14
PT. Pacific Strategic Financial Tbk dan Anak Perusahaan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 Serta Posisi Keuangan pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) o. Penyertaan Saham Penyertaan saham dengan kepemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia serta dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan. p. Transaksi Jual Efek dengan Janji Beli Kembali / Beli Efek dengan Janji Jual Kembali Transaksi jual efek dengan janji beli kembali (repo) dan transaksi beli efek dengan janji jual kembali (reverse repo) merupakan transaksi pembelian (penjualan) efek dengan jaminan efek tersebut. Perlakuan akuntansi untuk transaksi ini adalah sebagai berikut : 1.
Efek yang dijual dengan janji untuk dibeli kembali (repo) diakui sebagai kewajiban repo sebesar harga pembelian kembali dikurangi beban bunga yang belum direalisasi. Beban bunga yang belum direalisasi yang merupakan selisih antara harga jual dan harga pembelian kembali, diakui sebagai beban sesuai dengan jangka waktu sejak efek dijual hingga dibeli kembali.
2.
Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) diakui sebagai piutang reverse repo sebesar harga penjualan kembali dikurangi pendapatan bunga yang belum direalisas, yang merupakan selisih antara harga beli dan harga penjualan kembali, diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu sejak efek dibeli hingga dijual kembali.
q. Aset tetap Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Efektif tanggal 1 Januari 2008, perusahaan menerapkan PSAK No.16 (Revisi 2007), "Aset Tetap" yang menggantikan PSAK No.16 (1994), Aset Tetap dan Lain-lain" dan PSAK No.17 (1994), "Akuntansi Penyusutan". Berdasarkan standar ini, suatu entitas harus memilih antara model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap. Perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Penerapan standar yang telah direvisi ini tidak memiliki pengaruh terhadap laporan keuangan konsolidasian perusahaan. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, dikurangi akumulasi penyusutannya. Penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method)I, berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut : Komputer dan telekomunikasi Partisi Peralatan kantor Kendaraan
: 25% per tahun : 25% per tahun : 25% per tahun : 20% per tahun
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan dalam perhitungan laba-rugi pada saat terjadinya, pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar yang meningkatkan produktivitas atau menambah masa manfaat ekonomis aset, akan dikapitalisasi. aset dalam penyelesaian akan dimasukkan kedalam kelompok aset tetap dan disusutkan setelah aset tersebut selesai, aset yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam perhitungan laba rugi yang bersangkutan.
r.
Sewa guna usaha Transaksi sewa guna usaha di golongkan sebagai sewa guna usaha dengan hak opsi ("capital lease") sesuai dengan pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 30 tentang "Akuntansi Sewa Guna Usaha" yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia, apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :
2.
1)
Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untuk membeli aset yang disewa guna usahakan pada akhir masa sewa guna usaha dengan harta yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa guna usaha.
2)
Seluruh pembayaran berkala ditambah dengan nilai sisa mencakup pengembalian biaya perolehan aset yang disewa guna usahakan serta bunganya, sebagai keuntungan perusahaan sewa guna usaha (full payout lease).
3)
Masa sewa guna usaha minimum 2 (dua ) tahun.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi-(lanjutan)
15
PT. Pacific Strategic Financial Tbk dan Anak Perusahaan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 Serta Posisi Keuangan pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) r.
Sewa guna usaha Jika salah satu dari kriteria tersebut diatas tidak terpenuhi, maka transaksi sewa guna usaha dikelompokan sebagai transaksi sewa guna usaha biasa (operating lease). Aset sewa guna usaha dengan hak opsi (disajikan sebagai bagian dari aset tetap) dinyatakan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi ) yang harus dibayar pada akhir masa sewa usaha. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus ("straight line method") berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset sewa guna usaha.
s. Pengakuan pendapatan dan beban
t.
1.
Pendapatan dari jasa pengelolaan investasi dan jasa penasehat investasi diakui pada saat jasa diberikan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak.
2.
Keuntungan (kerugian) dari perdagangan efek meliputi keuntungan (kerugian) yang timbul dari penjualan efek dan keuntungan (kerugian) akibat kenaikan (penurunan) harga pasar portofolio efek.
3.
Jasa penjaminan emisi efek diakui pada saat aktivitas penjaminan emisi secara substansi telah selesai dan jumlah pendapatan telah dapat ditentukan.
4.
Pendapatan komisi perantara pedagang efek dan jasa lainnya diakui berdasarkan tanggal transaksi.
5.
Pendapatan dividen dari portofolio efek diakui pada saat emiten mengumumkan pembayaran dividen.
6.
Biaya yang timbul sehubungan proses penjaminan emisi diakumulasi dan dibebankan pada saat pendapatan penjaminan emisi diakui. Dalam hal kegiatan penjaminan emisi tidak diselesaikan dan emisi efek dibatalkan, maka biaya penjaminan emisi tersebut dibebankan pada periode berjalan.
7.
Biaya yang terjadi sehubungan dengan kegiatan pengelolaan investasi dan penasehat investasi dibebankan pada saat terjadinya.
8.
Beban lainnya diakui sesuai dengan manfaatnya pada periode yang bersangkutan (accrual basis).
Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan persediaan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Biaya perolehan meliputi biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut serta membawanya ke lokasi dan kondisi sekarang. Perusahaan melakukan penyisihan persediaan usang dan rusak berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir periode.
u. Perpajakan 1.
Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban (liability). Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.
2.
Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi.
v. Laba per saham Laba usaha dan laba bersih per saham di hitung dengan membagi laba usaha dan laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang dari jumlah saham Perusahaan yang beredar pada periode yang bersangkutan. w. Transaksi dengan mata uang asing Pembukuan Perusahaan dan Anak Perusahaan, diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing yaitu Dolar Amerika Serikat dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, seluruh aset dan kewajiban moneter dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dijabarkan ke dalam rupiah dengan menggunakan nilai kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Selisih yang timbul akibat penjabaran tersebut dicatat sebagai laba atau rugi tahun berjalan.
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi-(lanjutan)
16
PT. Pacific Strategic Financial Tbk dan Anak Perusahaan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 Serta Posisi Keuangan pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) x. Kesejahteraan Karyawan Pada tahun 2003, Pemerintah mengeluarkan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan sebagaimana disebutkan dalam pasal 156 dimana dalam hal pemutusan hubungan kerja, pengusaha diwajibkan membayar uang pesangon dan atau uang penghargaan masa kerja dan uang pengganti hak yang seharusnya diterima. Akrual atas kewajiban ini ditentukan berdasarkan estimasi dari pihak manajemen. 3.
Instrumen Keuangan Klasifikasi instrumen Keuangan Rincian kebijakan akuntansi penting dan metode yang diterapkan (termasuk kriteria untuk pengakuan, dasar pengukuran, dan dasar pengakuan pendapatan dan beban) untuk setiap klasifikasi aset keuangan, kewajiban dan instrumen ekuitas diungkapkan dalam catatan 2. Klasifikasi aset keuangan pada tanggal 31 Maret 2011 adalah sebagai berikut : Tidak memiliki Kuotasi Harga di Pasar aktif dan Nilai wajarnya tidak dapat diakui dengan andal
Pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi Ditetapkan Kelompok untuk Diukur Diperdagangkan Pada Nilai Wajar
Pinjaman yang diberikan dan Piutang
Jumlah
-
-
-
5,303,852,614
5,303,852,614
116,263,550,000 116,263,550,000
-
-
477,819,824 5,557,246,000 33,448,750,430 393,623,360 45,181,292,228
477,819,824 116,263,550,000 5,557,246,000 33,448,750,430 587,000,000 393,623,360 162,031,842,228
Kas dan Setara Kas Deposito Berjangka yang dibatasi penggunaannya Portofolio efek Piutang LKP Piutang Nasabah Penyertaan Saham Aset Lain-lain
Jumlah
-
587,000,000 587,000,000
Pada tanggal 31 Desember 2010, nilai wajar aset keuangan tidak berbeda material dengan nilai tercatatnya, Biaya dan pajak dibayar di muka tidak diklasifikasi sebagai aset keuangan berdasarkan PSAK 55 (Revisi 2006). Klasifikasi kewajiban keuangan pada tanggal 31 Maret 2011 adalah sebagai berikut : Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi Hutang LKP Hutang Nasabah Biaya yang masih harus dibayar Hutang lain-lain Jumlah
Biaya Perolehan yang diamortisasi
Jumlah
-
5,053,979,000 7,221,877,810 43,142,685 -
5,053,979,000 7,221,877,810 43,142,685 -
-
12,318,999,495
12,318,999,495
Pada tanggal 31 Desember 2010, nilai wajar kewajiban keuangan tidak berbeda material dengan nilai tercatatnya, Hutang pajak tidak diklasifikasi sebagai aset keuangan berdasarkan PSAK 55 (Revisi 2006).
4.
Kebijakan dan Tujuan Manajemen Resiko Keuangan
17
PT. Pacific Strategic Financial Tbk dan Anak Perusahaan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 Serta Posisi Keuangan pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Perusahaan telah mendokumentasikan kebijakan manajemen resiko keuangannya. Kebijakan yang ditetapkan merupakan strategi bisnis secara menyeluruh dan filosofi manajemen resiko. Keseluruhan strategi manajemen resiko Perusahaan ditujukan untuk meminimalkan pengaruh ketidakpastian yang dihadapi dalam pasar terhadap kinerja keuangan Perusahaan. Perusahaan beroperasi di dalam negeri dan menghadapi berbagai resiko keuangan termasuk modal, harga pasar, suku bunga, kredit, dan likuiditas. a. Resiko Modal Perusahaan mengelola modal ditujukan untuk memastikan kemampuan perusahaan melanjutkan usaha secara berkelanjutan dan memaksimumkan imbal hasil kepada pemegang saham melalui optimalisasi saldo hutang dan ekuitas. Untuk memelihara atau mencapai struktur modal yang optimal, perusahaan dapat menyesuaikan jumlah pembayaran deviden, pengurangan modal, penerbitan saham baru atau membeli kembali saham beredar, mendapatkan pinjaman baru atau menjual aset untuk mengurangi pinjaman. Perusahaan juga diwajibkan untuk memelihara persyaratan minimum modal kerja bersih, seperti yang disebutkan dalam peraturan Bapepam-LK No.V.D.5 dan peraturan Bapepam-LK No.X.E.1 yang antara lain, menentukan Modal Kerja Bersih Disesuaikan untuk perusahaan efek yang beroperasi sebagai perantara perdagangan efek, manajer investasi, dan penjamin emisi sebesar Rp. 25,2 Miliar, jika hal ini tidak dipantau atau disesuaikan, dapat mengakibatkan berbagai sanksi mulai dari denda sampai dengan penghentian sebagian atau seluruh kegiatan usaha. Perusahaan telah memenuhi persyaratan Modal Kerja Bersih Disesuaikan pada tanggal 31 Maret 2011, juga telah memenuhi persyaratan ketentuan modal disetor sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No.153/PMK.010/2010 tentang kepemilikan saham dan permodalan perusahaan efek.
b. Resiko Harga Pasar Eksposur perusahaan terhadap resiko harga pasar terutama muncul dari counterparty yang gagal memenuhi kewajibannya atau melalui kesalahan perdagangan dan kesalahan lainnya. Dalam transaksi perdagangan di bursa, Peusahaan bertindak sebagai prinsipal dan kemudian menovasi kontrak tersebut ke nasabah, kegagalan nasabah menerima perdagangan akan menyebabkan Perusahaan terkena resiko harga pasar. Perusahaan tidak memiliki eksposur resiko konsentrasi yang signifikan untuk setiap investasi. c. Resiko Suku Bunga Resiko suku bunga arus kas adalah resiko arus kas di masa datang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Nilai wajar resiko suku bunga adalah resiko nilai wajar instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Perusahaan dihadapkan pada berbagai resiko terkait dengan fluktuasi suku bunga pasar. Aset dan kewajiban keuangan yang berpotensi terpengaruh resiko suku bunga terutama terdiri dari; deposito berjangka, piutang dan hutang marjin, perdagangan hutang jatuh tempo dan pinjaman dari lembaga keuangan. Perusahaan memonitor perubahan suku bunga pasar untuk memastikan suku bunga Perusahaan sesuai dengan pasar. Perusahaan belum melakukan lindung nilai yang efektif untuk pinjaman yang suku bunganya mengambang.
d. Resiko Kredit Perusahaan memiliki kebijakan kredit untuk menetapkan batas kredit nasabah dan memantau saldonya secara berkelanjutan. Kualitas kredit dinilai setelah mempertimbangkan posisi keuangan dan pengalaman masa lalu pelanggan. Perusahaan akan membentuk suatu penyisihan yang merupakan estimasi kerugian yang terjadi dalam akun piutang premi. Penyisihan digunakan untuk mencatat kerugian atas penurunan nilai suatu akun kecuali, jika Perusahaan merasa yakin bahwa tidak ada pemulihan yang mungkin terjadi terhadap tagihan tersebut. Pada saat itu, aset keuangan dianggap tidak tertagih dan beban penyisihannya dihapuskan atas nilai tercatat dari aset keuangan. e. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas timbul jika Perusahaan mengalami kesulitan dalam mendapatkan sumber pendanaan. Manajemen Risiko likuiditas berarti menjaga kecukupan saldo kas dan bank. Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan pengawasan proyeksi dan arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo aset dan kewajiban keuangan.
5.
Kas dan setara kas
18
PT. Pacific Strategic Financial Tbk dan Anak Perusahaan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 Serta Posisi Keuangan pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Akun ini terdiri dari :
31 Maret 2011
Kas Bank : Rupiah PT. Bank CIMB Niaga,Tbk PT. Bank Central Asia,Tbk PT. Bank Mandiri (Persero).Tbk PT. Bank Capital PT. Bank Victoria,Tbk PT. Bank Sinar Mas Dolar Amerika Serikat PT. Bank Central Asia,Tbk PT. Bank Mandiri (Persero),Tbk Jumlah 6.
31 Desember 2010
1,052,828,500
52,868,000
3,404,286,940 167,285,301 498,496,288 168,831,738 3,527,121 1,769,000
6,321,224,614 1,419,384,966 297,930,004 204,787,236 3,591,761 -
6,827,725
6,960,895 9,524,308
5,303,852,614
8,316,271,784
Deposito Lembaga Kliring dan Penjaminan Akun ini merupakan deposito berjangka pada PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia ('KPEI") Tbk, yang digunakan sebagai jaminan penyelesaian transaksi harian kepada PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia ('KPEI") Tbk, sehubungan dengan perdagangan efek melalui Bursa Efek Indonesia ("BEI").
7.
Portofolio efek Akun ini terdiri dari :
31 Maret 2011
Efek bersifat ekuitas Perusahaan PT. Polaris Investama, Tbk Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi
7.
31 Desember 2010 -
-
16,330,000,000 10,120,000,000
16,330,000,000 6,900,000,000
2,380,000,000 1,425,000,000 493,850,000 46,289,693,548
Anak Perusahaan PT. Pacific Capital PT. Bank Bukopin, Tbk PT. Bumi Resources, Tbk PT. Elnusa, Tbk PT. Polaris Investama, Tbk Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi PT. Bank Capital Indonesia, Tbk PT. Bank Bumi Arta, Tbk Jasa Marga (Persero) PT. Pan Brothers, Tbk PT. Polaris Investama, Tbk PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi
(7,006,993,548)
3,400,000,000 1,425,000,000 493,850,000 45,279,693,548 (6,515,043,548) -
J u m l a h - dipindahkan
97,031,550,000
67,313,500,000
27,000,000,000
Portofolio efek - (lanjutan)
19
PT. Pacific Strategic Financial Tbk dan Anak Perusahaan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 Serta Posisi Keuangan pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Akun ini terdiri dari :
31 Maret 2011
Jumlah - pindahan Anak Perusahaan PT. Pacific Capital Investment PT. Evergreen Invesco, Tbk PT. Polaris Investama, Tbk Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi Efek bersifat hutang Perusahaan Obligasi Berlian Laju Tanker IV 2009 B Obligasi Bakrie Telkom I Th.2007 Anak Perusahaan Obligasi Berlian Laju Tanker IV 2009 B Obligasi Bakrie Telkom I Th.2007
Jumlah
8.
31 Desember 2010
97,031,550,000
67,313,500,000
2,328,737,589 903,262,411
25,000,000,000 2,328,737,589 (296,737,589)
9,000,000,000 1,500,000,000
9,000,000,000 2,500,000,000
2,000,000,000 3,500,000,000
15,000,000,000 7,500,000,000
116,263,550,000
128,345,500,000
Piutang lembaga kliring dan penjaminan Akun ini merupakan tagihan kepada PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) sehubungan dengan transaksi jual efek yang dilakukan oleh Perusahaan.
9.
Piutang nasabah Akun ini merupakan piutang yang timbul dari transaksi perdagangan efek dengan nasabah, dengan rincian sebagai berikut: 31 Maret 2011
31 Desember 2010
Pihak ketiga: Saldo masing-masing lebih atau sama dengan 5% kurang dari 5%
32,065,474,005 1,383,276,425
10,782,126,916 915,130,442
Jumlah
33,448,750,430
11,697,257,357
Perusahaan tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu karena pihak manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang nasabah tersebut dapat ditagih, dan mempunyai jaminan yang cukup untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya rekening nasabah. 10. Beli Efek Dengan Janji Jual Kembali (Reverse Repo) Akun ini merupakan efek ekuitas yang dibeli perusahaan dengan perjanjian untuk menjual kembali kepada pemilik efek pada tanggal tertentu dengan harga jual yang telah disepakati.
Akun ini terdiri dari :
31 Maret 2011
31 Desember 2010
Efek untuk diperdagangkan : Beli Efek dengan Janji jual Kembali ( Reverse Repo )
1,600,000,000
11,100,000,000
Jumlah
1,600,000,000
11,100,000,000
10. Beli Efek Dengan Janji Jual Kembali (Reverse Repo) - (lanjutan)
20
PT. Pacific Strategic Financial Tbk dan Anak Perusahaan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 Serta Posisi Keuangan pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Dengan Perincian sebagai berikut : Per 31 Maret 2011 Anak Perusahaan Tanggal Jumlah Saham Perolehan PT. Pacific Capital Investment IIKP 9,100,000 01-Jun-10
Jual Kembali 31-May-11
Jumlah
Harga 1,600,000,000 1,600,000,000
Per 31 Desember 2010 Anak Perusahaan Tanggal Jumlah Saham PT. Pacific Capital PLAS 4,800,000 PLAS 1,000,000 PLAS 900,000 PLAS 5,800,000 PT. Pacific Capital Investment IIKP 9,100,000
Perolehan
Jual Kembali
01-Dec-10 04-Dec-10 08-Dec-10 14-Dec-10
01-Jun-11 04-Jun-11 08-Jun-11 14-Jun-11
3,000,000,000 500,000,000 500,000,000 3,000,000,000
01-Jun-10
31-May-11
4,100,000,000
Jumlah
Harga
11,100,000,000
11. Piutang Lain -lain Akun ini terdiri dari
31 Maret 2011
31 Desember 2010
Piutang Lain-lain
325,899,407
964,016,654
Jumlah
325,899,407
964,016,654
12. Beban dibayar di muka Akun ini terdiri dari
31 Maret 2011
31 Desember 2010
Sewa Parkir Asuransi dibayar di muka Lain-lain
233,095,800 5,000,000 7,710,385 11,250,000
233,095,800 22,500,000 12,103,979 5,400,000
Jumlah
257,056,185
273,099,779
13. Pajak dibayar di muka Akun ini terdiri dari
31 Maret 2011
31 Desember 2010
PPN Masukan PPh Pasal 21 PPh Pasal 25 PPh Pasal 23
257,601,273 15,783,924 82,648,791 784,533
1,146,018,897 -
Jumlah
356,818,521
1,146,018,897
-
14. Penyertaan saham Penyertaan saham pada PT. Bursa Efek Jakarta merupakan salah satu persyaratan sebagai anggota bursa, dinyatakan sebesar biaya perolehan.
21
PT. Pacific Strategic Financial Tbk dan Anak Perusahaan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 Serta Posisi Keuangan pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Penyertaan saham pada PT. Bursa Efek Jakarta merupakan salah satu persyaratan sebagai anggota bursa, dinyatakan sebesar biaya perolehan. 15. Aset tetap 31 Maret 2011 Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Nilai perolehan Kepemilikan langsung Komputer dan telekomunikasi Peralatan kantor Kendaraan Partisi Jumlah
2,398,515,052 4,889,884,525 6,799,457,514 2,437,041,275
17,140,000 9,832,900 110,000,000
16,524,898,366
136,972,900
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
2,415,655,052 4,899,717,425 6,909,457,514 2,437,041,275 16,661,871,266 Saldo Akhir
Akumulasi penyusutan Kepemilikan langsung Komputer dan telekomunikasi Peralatan kantor Kendaraan Partisi
3,319,365,470 2,106,705,070 1,804,888,012 1,702,880,273
37,735,568 342,162,839 360,086,666 76,957,875
Jumlah Nilai buku
8,933,838,825 7,591,059,542
816,942,948
3,357,101,038 2,448,867,909 2,164,974,678 1,779,838,148 -
9,750,781,773 6,911,089,494
31 Desember 2010 Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Nilai perolehan Kepemilikan langsung Komputer dan telekomunikasi Peralatan kantor Kendaraan Partisi
3,275,598,610 4,920,122,022 10,689,402,500 2,437,041,275
1,561,593,942 4,600,000 208,000,000 -
2,438,677,500 34,837,497 4,097,944,986 -
2,398,515,052 4,889,884,525 6,799,457,514 2,437,041,275
Jumlah
21,322,164,407
1,774,193,942
6,571,459,983
16,524,898,366
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Akumulasi penyusutan Kepemilikan langsung Komputer dan telekomunikasi Peralatan kantor Kendaraan Partisi Jumlah Nilai buku
3,183,414,674 1,005,534,137 326,996,131 1,388,676,519
135,950,796 1,141,254,065 1,989,451,998 314,203,754
40,083,132 511,560,117 -
3,319,365,470 2,106,705,070 1,804,888,012 1,702,880,273
5,904,621,461 15,417,542,946
3,580,860,613
551,643,249
8,933,838,825 7,591,059,542
16. Aset lain-lain
22
PT. Pacific Strategic Financial Tbk dan Anak Perusahaan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 Serta Posisi Keuangan pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Maret 2011 31 Desember 2010
Akun ini terdiri dari : Piutang karyawan Piutang bunga Jaminan lainnya Lain-lain
194,479,040 31,237,500 167,906,820
Jumlah
393,623,360
130,465,300 318,302,457 448,767,757
17. Hutang lembaga kliring dan penjaminan Merupakan kewajiban Perusahaan kepada pihak PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia akibat perhitungan penyelesaian (settlement) transaksi beli efek yang dilakukan oleh Perusahaan. 18. Hutang nasabah Akun ini merupakan kewajiban yang timbul dari transaksi perdagangan efek yang dilakukan Perusahaan dengan nasabah, dengan rincian sebagai berikut:
31 Maret 2011
31 Desember 2010
Pihak ketiga: Saldo masing-masing lebih atau sama dengan 5% kurang dari 5%
5,242,641,025 1,979,236,785
11,122,261,200 2,297,403,512
Jumlah
7,221,877,810
13,419,664,712
19. Beban masih harus dibayar
Akun ini terdiri dari :
31 Maret 2011
31 Desember 2010
Beban transaksi *} Telepon
35,164,300 7,978,385
385,390,029 7,767,197
Jumlah
43,142,685
393,157,226
*)
Akun ini merupakan beban transaksi yang masih harus dibayar Perusahaan kepada Bursa Efek Indonesia atas transaksi efek yang dilakukan oleh nasabah dan Perusahaan.
20. Kewajiban Imbalan Pasca Kerja **) Pada tahun 2003, pemerintah mengeluarkan UU No.13 tentang ketenagakerjaan terutama pasal 156 mengenai "Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Kerugian di Perusahaan", yang mengharuskan Perusahaan untuk membayar uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian kepada karyawan dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja pada kondisi seperti yang dinyatakan dalam surat keputusan tersebut. 31 Maret 2011
31 Desember 2009
Kewajiban Imbalan Pasca Kerja
2,760,875,139
2,760,875,139
Jumlah
2,760,875,139
2,760,875,139
21. Hutang Lain-lain
23
PT. Pacific Strategic Financial Tbk dan Anak Perusahaan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 Serta Posisi Keuangan pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Maret 2011 31 Desember 2010 Hutang Lain - lain
-
1,114,973,548
Jumlah
-
1,114,973,548
22. Perpajakan Manfaat ( beban ) pajak penghasilan perusahaan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut : 31 Maret 2011 Pajak Kini Manfaat ( beban ) pajak tangguhan Jumlah
31 Desember 2010
25,529,467
855,287,546
25,529,467
855,287,546
Pajak kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dengan laba kena pajak tahun yang berakhir pada tanggal - tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut : 31 Maret 2011 Laba ( rugi ) sebelum taksiran pajak penghasilan menurut laporan laba rugi
31 Desember 2010
3,337,661,472
10,725,783,932
(431,313,780)
(4,065,072,981)
2,906,347,692
6,660,710,951
Rugi ( laba ) anak perusahaan sebelum taksiran pajak penghasilan bersih Laba ( rugi ) sebelum taksiran pajak penghasilan - Induk perusahaan
31 Maret 2011 Perbedaan Temporer kesejahteraan karyawan - Unrealized Gain(loss) efek Penyusutan aset tetap Jumlah perbedaan temporer
31 Desember 2010
(3,219,600,000)
92,274,590 (6,900,000,000) 390,638,331
(3,219,600,000)
(6,417,087,079)
54,756,042 (14,296,763)
40,459,279
269,196,875 (756,134,032) (241,500,000) 390,000,000 256,887,915 6,091,750 3,000,000 2,750,000 (69,707,492)
(3,179,140,721)
(6,486,794,571)
NIHIL
173,916,380
-
-
NIHIL
173,916,380
Perbedaan Permanen Penyusutan Pendapatan bunga deposito dan jasa giro Pendapatan fixed Income Laba - rugi realisasi Laba - rugi penjualan aset Beban PPh Ps 21 Pajak Beban lain - lain Jumlah Perbedaan Permanen Jumlah koreksi fiskal Laba kena pajak Kompensasi kerugian Laba kena pajak setelah kompensasi
22. Perpajakan lanjutan
24
PT. Pacific Strategic Financial Tbk dan Anak Perusahaan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 Serta Posisi Keuangan pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Pajak Kini 31 Maret 2011
31 Desember 2010
Taksiran Pajak Penghasilan Badan 10% 15% 30%
X X X -
21,739,548
27,755,650
322,077,575
27,755,650
343,817,123
27,755,650 27,755,650
316,436,270 27,755,650
-
21,739,548
Taksiran PPh badan ( Lebih ) Kurang bayar anak Perusahaan
27,755,650
5,641,305
Taksiran PPh Badan
27,755,650
316,061,473
Jumlah Taksiran Pajak Penghasilan Perusahaan Jumlah taksiran pajak penghasilan anak perusahaan Jumlah Taksiran Pajak Penghasilan Bersih Pajak dibayar di muka PPh ps 25 Perusahaan PPh ps 25 anak Perusahaan Jumlah pajak dibayar di muka Taksiran PPh badan ( Lebih ) Kurang bayar Perusahaan
d Pajak Tangguhan Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Rincian dari aset dan kewajiban pajak tangguhan perusahaan per 31 Maret 2011, dan 2010 adalah :
31 Maret 2011
31 Desember 2010
Taksiran penghasilan ( beban ) pajak tangguhan Induk Perusahaan Penyusutan aset tetap Kesejahteraan karyawan
6,844,505 -
33,649,609 11,534,324
Anak Perusahaan Penyusutan aset tetap Kesejahteraan karyawan
18,684,962 -
408,466,088 328,673,666
25,529,467
782,323,687
-
Jumlah Taksiran Penghasilan ( Beban ) Pajak Tangguhan
Pengaruh pajak atas beda temporer yang signifikan antara pelaporan komersial dan pajak fiskal adalah sebagai berikut : 31 Maret 2011
31 Desember 2010
Aset ( kewajiban ) Pajak Tangguhan Saldo Awal aset Pajak tangguhan Pajak tangguhan tahun berjalan Aset ( kewajiban ) Pajak Tangguhan - Bersih
-
22. Perpajakan lanjutan
25
3,534,277,646 25,529,467
2,751,953,959 782,323,687
3,559,807,113
3,534,277,646
PT. Pacific Strategic Financial Tbk dan Anak Perusahaan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 Serta Posisi Keuangan pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Maret 2011 31 Desember 2010 Pajak masih harus dibayar 7,117,950
PPh pasal 21 PPh pasal 23 PPh pasal 4 ( 2 ) PPh pasal 25 PPh transaksi penjualan saham PPN Keluaran PPh Ps 29 anak perusahaan PPh Ps 29 Induk Perusahaan Pajak Levy
190,059,731 47,457,204 44,060,146
Jumlah
288,695,031
29,409,095 11,066,526 21,964,525 32,376,208 210,650,523 906,011,672 18,622,223 21,739,548 133,133,707 1,384,974,027
23. Modal Saham
Susunan pemegang saham pada 31 Maret 2011, adalah sebagai berikut : Jumlah Saham
Nama pemegang saham
69,000,000 15,684,000 55,339,750 140,023,750
PT. Pan Pacific Investama Aswin Wirawan Masyarakat Jumlah
% Kepemilikan 49.28% 11.20% 39.52% 100%
Susunan pemegang saham pada 31 Desember 2010, adalah sebagai berikut : Jumlah Saham
Nama pemegang saham
69,000,000 15,923,500 55,100,250 140,023,750
PT. Pan Pacific Investama Aswin Wirawan Masyarakat Jumlah
31 Maret 2011 Agio saham *) Biaya emisi **) Saldo
% Kepemilikan 49.28% 11.37% 39.35% 100%
31 Desember 2010
800,000,000 (724,564,066)
800,000,000 (724,564,066)
75,435,934
75,435,934
Penawaran Umum Perdana sejumlah 80.000.000 saham dengan harga Rp. 210,- Untuk nominal Rp. 200,*)
Akun ini merupakan selisih kenaikan nilai saham Perusahaan atas Penawaran Umum Saham Perdana kepada masyarakat ( Initial Public Offering) dengan nilai nominal saham sebesar Rp. 200,- per lembar menjadi Rp. 210,- per lembar.
**) Akun ini merupakan biaya yang berkaitan dengan penerbitan efek ekuitas Perusahaan. Biaya ini mencakup jasa dan komisi yang dibayarkan kepada penjamin emisi, lembaga dan profesi penunjang pasar modal, biaya percetakan dokumen, pernyataan pendaftaran, biaya pencatatan efek ekuitas di bursa efek, dan biaya promosi. Sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam No. 06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000. 24. Komisi perantara pedagang efek Akun ini merupakan komisi yang diperoleh dari aktivitas perantara pedagang efek ekuitas.
26
PT. Pacific Strategic Financial Tbk dan Anak Perusahaan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 Serta Posisi Keuangan pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 Akun ini merupakan komisi yang diperoleh dari aktivitas perantara pedagang efek ekuitas.
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. Pendapatan atas Transaksi Pendapatan Tetap Akun ini merupakan komisi yang diperoleh dari aktivitas perantara perdagangan obligasi 26. Keuntungan (kerugian) perdagangan efek yang terealisasi Akun ini merupakan realisasi keuntungan (kerugian) dari transaksi perdagangan efek bersifat ekuitas dan hutang. 27. Keuntungan (kerugian) portofolio efek yang belum direalisasi Akun ini merupakan keuntungan (kerugian) perdagangan efek ekuitas dan hutang yang belum direalisasi, karena perbedaan antara harga perolehan dengan harga pasar yang terdiri dari : 31 Maret 2011
31 Maret 2010
Efek ekuitas
3,928,050,000
3,100,376,500
Jumlah
3,928,050,000
3,100,376,500
28. Bunga Pendanaan Nasabah Akun ini merupakan pendapatan bunga perusahaan atas keterlambatan pembayaran nasabah. 29. Laba ( Rugi ) Error Trading Akun ini merupakan pencatatan transaksi laba ( rugi ) atas kesalahan transaksi yang dilakukan oleh Perusahaan 30. Jasa penjaminan emisi Akun ini merupakan pendapatan dari aktivitas Perusahaan sebagai penjaminan emisi efek. 31. Jasa penasehat keuangan Akun ini merupakan pendapatan sehubungan dengan kegiatan Perusahaan sebagai penasehat keuangan. 32. Jasa atas agen penjualan Akun ini merupakan untuk mencatat pendapatan atas jasa sebagai agen penjualan. 33. Beban Administrasi dan Umum Akun ini terdiri dari 31 Maret 2011
31 Maret 2010
Informasi dan telekomunikasi Listrik dan Air Percetakan dan perlengkapan kantor Transportasi dan perjalanan dinas Pemeliharaan inventaris Profesional Fee Representasi dan sumbangan Komisi Administrasi Perijinan Bunga Biaya Transaksi Asuransi Pajak Lain-lain
167,722,292 7,381,500 28,145,045 62,070,253 8,764,800 99,158,164 900,000 203,481,841 15,628,272 18,139,000 48,359,683 12,539,300 4,393,594 9,622,787 809,000
170,855,483 7,277,500 19,510,190 44,772,196 10,653,900 97,950,000 800,000 349,673,570 8,541,548 4,474,490 13,391,612 2,065,712 5,453,519 4,133,139 4,522,350
Jumlah
687,115,530
744,075,208
34. Pendapatan bunga dan jasa giro
27
PT. Pacific Strategic Financial Tbk dan Anak Perusahaan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 Serta Posisi Keuangan pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Akun ini untuk mencatat pendapatan bunga atas efek beli dengan janji jual kembali dan jasa giro 35. Laba per saham Pada tanggal 10 Desember 1999, Ikatan Akuntan Indonesia mengeluarkan PSAK 56 tentang Laba Per Saham. PSAK 56 efektif berlaku untuk penyajian laporan keuangan yang berakhir 31 Desember 2000. Laba usaha dan laba bersih Laba usaha dan laba bersih untuk tujuan penghitungan laba per saham (pembilang) adalah sebagai berikut : 31 Maret 2011 Laba usaha Laba bersih
2,231,238,387 3,161,472,563
31 Maret 2010 3,853,176,712 2,371,665,744
Jumlah saham Perubahan nilai nominal saham merupakan penambahan jumlah saham tanpa disertai perubahan sumber daya, oleh karena itu, untuk tujuan perhitungan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar, perubahan nilai nominal saham dianggap sudah terjadi pada awal periode dari laporan keuangan. Jumlah saham berdasarkan rata-rata tertimbang saham beredar (penyebut) untuk tujuan penghitungan laba per saham dasar setelah disesuaikan dengan perubahan nilai nominal saham menjadi Rp. 400 per saham untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 sejumlah 140,023,750 lembar saham. 36. Informasi segmen usaha Laporan keuangan konsolidasi terdiri dari laporan keuangan PT.Pacific Strategic Financial,Tbk, PT.Pacific Capital Investment dan PT. Pacific Capital (anak perusahaan). Informasi yang menyangkut segmen usaha perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari : 31 Maret 2011
31 Maret 2010
a. Laba ( rugi ) usaha PT.Pacific Strategic Financial, Tbk PT Pacific Capital Investment PT Pacific Capital
2,892,050,928 55,291,233 (716,103,774)
(401,872,171) 126,341,313 4,128,707,570
Jumlah
2,231,238,387
3,853,176,712
31 Maret 2011 b
Laba ( rugi ) bersih PT.Pacific Strategic Financial, Tbk PT Pacific Capital Investment PT Pacific Capital
2,906,347,692 57,184,458 327,363,157
(345,563,124) 336,233,771 4,226,920,095
Jumlah
3,290,895,307
4,217,590,742
31 Maret 2011 c
31 Maret 2010
31 Desember 2010
Jumlah Aset PT.Pacific Strategic Financial, Tbk PT Pacific Capital Investment PT Pacific Capital
88,266,598,152 32,018,786,836 102,562,201,994
77,583,763,819 31,046,763,337 250,520,430,998
Jumlah
222,847,586,982
359,150,958,154
37. Standar Akuntansi Baru
28
PT. Pacific Strategic Financial Tbk dan Anak Perusahaan Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 Serta Posisi Keuangan pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sampai dengan penyelesaian laporan keuangan Perusahaan tetapi belum efektif adalah sebagai berikut: Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: a. PSAK 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan” menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain. b. PSAK 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas” memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode. c. PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi” informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. d. PSAK 25 (Revisi 2009) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan” menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi dan koreksi kesalahan. e. PSAK 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Aset” menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui. f.
PSAK 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi” bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
g. PSAK 58 (Revisi 2009) “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan” bertujuan untuk mengatur akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual, serta penyajian dan pengungkapan operasi dihentikan. Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari PSAK revisi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan.
38. Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang diselesaikan pada tanggal 28 April 2011
29
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
haan") d/h bernama PT. Pan Pacific International, Tbk didirikan di Jakarta pada tanggal 22 Februari 1989 Lamoen Redjo. S, SH, dengan nama PT. Citramas Securindo. Akta ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman No. C2-3432.HT.01.01.TH.1989 tanggal 19 April 1989 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik a nomor 3064 tanggal 17 November 1989. Kemudian Perusahaan merubah nama menjadi PT Artha Pacific Juli 2000 dibuat dihadapan Sukawati Sumadi, SH Notaris di Jakarta dan mendapat persetujuan dari Menteri sarkan Surat Keputusan no. C-18074 HT.01.04.TH.2000 tanggal 16 Agustus 2000. Anggaran dasar erubahan. Perubahan terakhir dengan akta Notaris P. Sutrisno A. Tampubolon,S.H.,M.Kn. nomor 47 tanggal baru dan perubahan anggaran dasar Perusahaan. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri ndonesia nomor C-15242 HT.01.04.TH.2004 tanggal 18 Juni 2004.
garan dasarnya, ruang lingkup Perusahaan adalah menjalankan usaha selaku Perusahaan Efek. Perusahaan ua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam), yaitu sebagai Perantara Perdagangan Efek dengan surat gal 10 April 1992 dan sebagai Penjamin Emisi Efek dengan surat Keputusannya No. KEP-04/PM/PEE/2001
n memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. S-2514/PM/2002 Penawaran Umum Perdana ini terdiri dari 80.000.000 (delapan puluh juta) Saham Biasa Atas Nama dengan ap saham dan harga penawaran Rp.210 (dua ratus sepuluh rupiah) per saham dan sejumlah 80.000.000 tkan menyertai saham biasa atas nama yang ditawarkan kepada publik. Waran Seri I diberikan secara cumaaham baru yang namanya tercatat dalam daftar penjatahan Penawaran Umum yang dilakukan oleh Penjamin an. Setiap pemegang 1 (satu) saham memperoleh 1 (satu) Waran Seri I dimana setiap 1 (satu) Waran Seri I membeli 1 (satu) saham baru Perusahaan yang dikeluarkan dari portepel dengan nilai nominal Rp.200 (dua pelaksanaan sebesar Rp. 210 (dua ratus sepuluh rupiah) setiap saham.
aid, SH nomor 10 tanggal 15 Oktober 2004 Perusahaan mengganti nama menjadi PT. Artha Pacific n dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-26169 erta pengesahan dari Ketua Bapepam .
o. 9 tanggal 15 Oktober 2004 Perusahaan telah melakukan perubahan kegiatan usaha dari Perusahaan Efek an ijin usaha sebagai perantara pedagang efek dan penjamin emisi efek kepada Bapepam, melakukan rusahaan baru yang melakukan kegiatan usaha sebagai perusahaan efek bernama PT Artha Pacific Sekuritas engan Richard Husseiy, dimana Perusahaan melakukan penyetoran modal sebesar Rp. 30.000.000.000,- atau 0.000.000,- atau 40%. Perusahaan melakukan penyetoran tunai sebesar Rp. 29.488.000.000,- dan inbreng Rp. 512.000.000,- sedangkan penyetoran modal Richard Husseiy dilakukan secara tunai.
indahan hak-hak atas saham PT. Pacific Capital No. 25 tanggal 9 Juni 2009 dibuat dihadapan Yulia, SH ual saham-sahamnya kepada PT. Pan Pacific Investama.
at dihadapan Mardiah Said, SH Notaris di Jakarta dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Perundang40 HT.01.04 TH.2006 tanggal 7 Juli 2006, perusahaan kembali mengalami perubahan nama menjadi PT Pan
3 dan 04 tanggal 3 Nopember 2010 dibuat dihadapan Mahendra Adinegara, SH, M.Kn Notaris di Jakarta, anggaran dasar, merubah nama menjadi PT.Pacific Strategic Financial,Tbk. Perubahan tersebut telah an Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-60990.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal
antor di Sona Topas Tower, Lt. 18 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 26, Jakarta 12920 dan beroperasi secara
30
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
omor 6 tanggal 11 Juni 2010 di Jakarta, susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2011 adalah
pubolon,SH Nomor 40 tanggal 19 Juni 2009 di Jakarta, susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31
haan) didirikan berdasarkan akta notaris Fathiah Helmi S.H. No. 13 tanggal 06 Juni 2002. Anggaran dasar kta notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 71 tanggal 25 Juni 2002 mengenai perubahan susunan pengurus Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-12853
an berdasarkan akta Notaris Mardiah Said S.H. No. 13 tanggal 21 Oktober 2004. Akta ini telah disahkan oleh blik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-27916 HT.01.01.TH.2004 tanggal 8 November 2004.
didirikan berdasarkan akta Notaris Humberg Lie,SH. No. 55 tanggal 17 Nopember 2010.
31
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
dan menyusun laporan keuangan dengan menggunakan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku efektif 1 Januari 1998, serta prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. sip harga perolehan (historical cost ), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain ansi masing-masing akun tersebut dan mengikuti prinsip kesinambungan (going concern ).
n menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan
alam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan serta disajikan secara terpisah antara kelompok utama bruto, kecuali transaksi yang memenuhi kriteria seperti disebutkan dibawah ini disajikan menurut arus kas
untuk kepentingan para pelanggan, arus kas lebih mencerminkan aktivitas pelanggan daripada aktivitas
uk pos-pos dengan perputaran cepat, dengan volume transaksi yang besar, dan dengan jangka waktu singkat
n keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan pemilikan lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak ntungan/ kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar Perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan dan Anak Perusahaan sebagai satu kesatuan usaha.
am Mata Uang Rupiah, transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dicatat ya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk al tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian periode
No. 7 yang dimaksud dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut :
ebih perantara (intermedieries), mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian r (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries).
sung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara kat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan keluarga dekat adalah mereka yang diharapkan dapat rangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor).
yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-
gan substantial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh orang yang ap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas Perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaanwan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan n kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.
nyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga dan persyaratan normal ubungan istimewa, diungkapkan dalam laporan keuangan.
32
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
tansi berikut berdasarkan PSAK 50 dan 55 yang berlaku efektif 1 Januari 2010 :
ewajiban keuangan pada neraca, jika dan hanya jika, Perusahaan menjadi salah satu pihak dalam ketentuan atau penjualan yang lazim atas instrumen keuangan diakui pada tanggal penyelesaian.
iukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau . Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan erimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada biaya transaksi.
at diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau kewajiban keuangan, dak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi en menggunakan metode suku bunga efektif.
ng digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan an bunga atau beban bunga selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat enerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan h nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan dan dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa epan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian
gan atau kewajiban keuangan adalah jumlah aset keuangan atau kewajiban keuangan yang diukur pada saat , ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung ponya, dan dikurangi penurunan untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih.
kan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut saat pengakuan awal, Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset i laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan ng diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan kewajiban lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali nggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan.
agangkan di pasar aktif pada tanggal neraca adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang erakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan a transaksi.
terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga, nik penilaian.
present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, an model penilaian lainnya. Dalam hal nilai wajar tidak dapat ditentukan dengan andal menggunakan teknik tas yang tidak memiliki kuotasi harga dinyatakan pada biaya perolehan setelah dikurangi penurunan nilai.
33
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
ar melalui laporan laba rugi meliputi aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang tuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki gan tersebut diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat. Derivatif juga diklasifikasikan cuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif.
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat pengakuan awal jika memenuhi kriteria sebagai berikut :
atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul dari untungan dan kerugian karena penggunaan dasar-dasar yang berbeda; atau
ri kelompok aset keuangan, kewajiban keuangan, atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi n manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan; atau
ki derivatif melekat, kecuali jika derivatif melekat tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas, atau a analisis, bahwa pemisahan derivatif melekat tidak dapat dilakukan.
jar melalui laporan laba rugi dicatat pada neraca pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga, sedangkan pendapatan dividen dicatat sebagai bagian dari syaratan dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut telah
ah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi ak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual.
ng diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, ya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan n bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam kibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi. Pinjaman yang diberikan dan piutang disajikan sebagai aktu 12 bulan setelah tanggal neraca, jika tidak, maka disajikan sebagai aset tidak lancar.
lah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh m kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule ) dan harus direklasifikasi ke kelompok tersedia
kur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, setelah dikurangi penurunan nilai. memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang ga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi. Keuntungan laporan laba rugi konsolidasi pada saat penghentian pengakuan dan penurunan nilai dan melalui proses fektif.
34
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
pakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen peroleh dan dimiliki untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan dapat dijual sewaktu-waktu untuk memenuhi an kondisi ekonomi.
n tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar. Komponen hasil (yield ) efektif dari surat berharga hutang baran mata uang asing (untuk surat berharga hutang dalam mata uang asing) diakui dalam laporan laba rugi. ng timbul dari penilaian pada nilai wajar atas aset keuangan tersedia untuk dijual tidak diakui dalam laporan ba atau rugi bersih yang belum direalisasi pada bagian ekuitas dalam neraca dan laporan perubahan ekuitas.
kan sebagai aset lancar jika akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal neraca, jika tidak, maka
dihentikan pengakuannya, maka laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi Jika Perusahaan memiliki lebih dari satu jenis surat berharga yang sama, maka diterapkan dasar masuk basis ). Bunga yang diperoleh dari aset keuangan tersedia untuk dijual diakui sebagai pendapatan bunga yang Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai aset keuangan juga diakui dalam laporan laba rugi.
m kategori ini apabila kewajiban tersebut merupakan hasil dari aktivitas perdagangan atau transaksi derivatif nilai, atau jika Perusahaan memilih untuk menetapkan kewajiban keuangan tersebut dalam kategori ini.
gan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur
u komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang n laba rugi, diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan lain-lain, jika subtansi perjanjian kontraktual erahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika kewajiban tersebut aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan. Komponen instrumen dari komponen kewajiban dan komponen ekuitas harus dipisahkan, dimana komponen ekuitas merupakan en keuangan setelah dikurangi nilai wajar komponen kewajiban pada tanggal penerbitan. Setelah pengakuan iaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi tersebut ang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga n keuangan dalam mata uang asing diakui dalam laporan laba rugi.
akuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, tisasi (akresi) berdasarkan suku bunga bunga efektif atas premi, diskonto dan biaya transaksi yang dapat
35
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
atif melekat tidak berkaitan erat dengan karakteristik ekonomi dan risiko dari kontrak utama.
elekat yang dipisahkan diklasifikasikan sebagai aset atau kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar ebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Pada pengakuan awal, instrumen derivatif diukur if terjadi atau dipisahkan, dan selanjutnya diukur pada nilai wajar.
ajarnya positif, dan disajikan sebagai kewajiban apabila nilai wajarnya negatif. Laba atau rugi dari perubahan ran laba rugi.
at harus dipisahkan dari kontrak utamanya pada saat pertama kali Perusahaan menjadi salah satu pihak dari ukan apabila terdapat perubahan syarat-syarat kontrak yang mengakibatkan modifikasi arus kas secara
lasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui tersebut dimiliki atau diterbitkan.
set keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun dua klasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan tidak signifikan dibandingkan dengan total nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau
endekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali dimana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh keuangan tersebut;
eroleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau dipercepat; atau
ada di luar kendali Perusahaan, tidak berulang dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Perusahaan.
miliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau an dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada keuntungan kui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi Perusahaan.
ng hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca jika, dan hanya jika, Perusahaan saat ini memiliki hak aling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk jibannya secara simultan. Dalam hal terdapat kesepakatan induk untuk menyelesaikan secara neto (master g terkait tidak dapat disajikan saling hapus dalam neraca.
36
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
unan nilai telah terjadi atas aset dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki an tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang ung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang n dan jumlah kerugian yang terjadi diakui di laporan laba rugi.
gian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai suaian atas penyisihan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai gi, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan ebut.
an penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih n nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di
mpok tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya anjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung an nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi, dalam laporan laba rugi. Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan lalui ekuitas). Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas.
mpok tersedia untuk dijual, penurunan nilai ditelaah berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan rtisasi. Bunga tetap diakui berdasarkan suku bunga efektif asal yang diterapkan pada nilai tercatat aset yang agai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi. Jika, pada tahun berikutnya, nilai wajar instrumen wajar tersebut karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka penurunan kan melalui laporan laba rugi.
k menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung kewajiban kontraktual untuk arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu
a untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan i) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, an atas aset keuangan tersebut.
37
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan n tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset besar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk ansfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari harus dibayar kembali oleh Perusahaan.
annya jika kewajiban keuangan tersebut berakhir, dibatalkan atau telah kadaluarsa. Jika kewajiban keuangan uangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, al atas ketentuan kewajiban keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap ban keuangan awal. Pengakuan timbulnya kewajiban keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat aru diakui dalam laporan laba rugi.
nvestasi jangka pendek yang sangat likuid, yang segera dapat dikonversikan ke sejumlah kas tertentu dan ifikan.
agu-ragu berdasarkan hasil penelaahan terhadap akun piutang masing-masing nasabah pada akhir tahun.
fek baik untuk nasabah maupun untuk sendiri diakui pada saat timbulnya perikatan atas transaksi efek.
tat sebagai piutang nasabah dan hutang LKP, sedangkan penjualan efek dicatat sebagai piutang LKP dan
t sebagai persediaan portofolio efek dan hutang, sedangkan penjualan efek dicatat sebagai piutang dan efek serta mengakui keuntungan atau kerugian atas penjualan efek tersebut.
n untuk menyelesaikan transaksi pembelian efek dicatat sebagai gagal terima dan disajikan di neraca sebagai uk menyelesaikan transaksi penjualan efek dicatat sebagai gagal serah dan disajikan sebagai aset.
milik rekening dalam rangka pembelian efek, pembayaran dan penerimaan atas transaksi pembelian dan rekening di catat sebagai rekening nasabah. Saldo dana pada rekening nasabah disajikan di neraca sebagai na pada rekening nasabah disajikan sebagai aset.
dari portofolio efek hutang, ekuitas dan unit penyertaan reksadana.Investasi pada portofolio efek hutang dan ang bersangkutan sebagai berikut :
erdagangkan dinyatakan berdasarkan harga pasar. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat aporkan dalam laporan laba (rugi) konsolidasian tahun berjalan.
uh tempo dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi (ditambahkan) dengan amortisasi premi rmanen dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan.
38
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
g dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia serta dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan unan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan gi konsolidasian tahun berjalan.
li (repo) dan transaksi beli efek dengan janji jual kembali (reverse repo) merupakan transaksi pembelian . Perlakuan akuntansi untuk transaksi ini adalah sebagai berikut :
ibeli kembali (repo) diakui sebagai kewajiban repo sebesar harga pembelian kembali dikurangi beban bunga yang belum direalisasi yang merupakan selisih antara harga jual dan harga pembelian kembali, diakui sebagai ejak efek dijual hingga dibeli kembali.
kembali (reverse repo) diakui sebagai piutang reverse repo sebesar harga penjualan kembali dikurangi alisas, yang merupakan selisih antara harga beli dan harga penjualan kembali, diakui sebagai pendapatan ek dibeli hingga dijual kembali.
nyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
enerapkan PSAK No.16 (Revisi 2007), "Aset Tetap" yang menggantikan PSAK No.16 (1994), Aset Tetap dan Penyusutan". Berdasarkan standar ini, suatu entitas harus memilih antara model biaya atau model revaluasi as aset tetap. Perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi r yang telah direvisi ini tidak memiliki pengaruh terhadap laporan keuangan konsolidasian perusahaan.
an, dikurangi akumulasi penyusutannya. Penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan metode garis iran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut :
an dalam perhitungan laba-rugi pada saat terjadinya, pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar yang masa manfaat ekonomis aset, akan dikapitalisasi. aset dalam penyelesaian akan dimasukkan kedalam aset tersebut selesai, aset yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap rjadi dilaporkan dalam perhitungan laba rugi yang bersangkutan.
ebagai sewa guna usaha dengan hak opsi ("capital lease") sesuai dengan pernyataan Standar Akuntansi una Usaha" yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia, apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :
psi untuk membeli aset yang disewa guna usahakan pada akhir masa sewa guna usaha dengan harta yang mulainya perjanjian sewa guna usaha.
bah dengan nilai sisa mencakup pengembalian biaya perolehan aset yang disewa guna usahakan serta ahaan sewa guna usaha (full payout lease).
dua ) tahun.
39
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
dak terpenuhi, maka transaksi sewa guna usaha dikelompokan sebagai transaksi sewa guna usaha biasa
kan sebagai bagian dari aset tetap) dinyatakan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha nilai sisa (harga opsi ) yang harus dibayar pada akhir masa sewa usaha. Penyusutan dihitung dengan e method") berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset sewa guna usaha.
estasi dan jasa penasehat investasi diakui pada saat jasa diberikan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak.
ngan efek meliputi keuntungan (kerugian) yang timbul dari penjualan efek dan keuntungan (kerugian) akibat rtofolio efek.
pada saat aktivitas penjaminan emisi secara substansi telah selesai dan jumlah pendapatan telah dapat
ng efek dan jasa lainnya diakui berdasarkan tanggal transaksi.
ek diakui pada saat emiten mengumumkan pembayaran dividen.
s penjaminan emisi diakumulasi dan dibebankan pada saat pendapatan penjaminan emisi diakui. Dalam hal esaikan dan emisi efek dibatalkan, maka biaya penjaminan emisi tersebut dibebankan pada periode berjalan.
n kegiatan pengelolaan investasi dan penasehat investasi dibebankan pada saat terjadinya.
manfaatnya pada periode yang bersangkutan (accrual basis).
rolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan persediaan ditentukan dengan meliputi biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut serta membawanya ke lokasi dan nyisihan persediaan usang dan rusak berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir
mlah tercatat aset dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan gguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.
nsasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mpensasi.
tung dengan membagi laba usaha dan laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang dari jumlah saham bersangkutan.
an, diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang gan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, seluruh aset dan merika Serikat dijabarkan ke dalam rupiah dengan menggunakan nilai kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank an tersebut dicatat sebagai laba atau rugi tahun berjalan.
40
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
n Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan sebagaimana disebutkan dalam pasal 156 ja, pengusaha diwajibkan membayar uang pesangon dan atau uang penghargaan masa kerja dan uang al atas kewajiban ini ditentukan berdasarkan estimasi dari pihak manajemen.
ang diterapkan (termasuk kriteria untuk pengakuan, dasar pengukuran, dan dasar pengakuan pendapatan dan ajiban dan instrumen ekuitas diungkapkan dalam catatan 2.
011 adalah sebagai berikut :
set keuangan tidak berbeda material dengan nilai tercatatnya,
ewajiban keuangan tidak berbeda material dengan nilai tercatatnya,
41
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
manajemen resiko keuangannya. Kebijakan yang ditetapkan merupakan strategi bisnis secara menyeluruh dan manajemen resiko Perusahaan ditujukan untuk meminimalkan pengaruh ketidakpastian yang dihadapi dalam
hadapi berbagai resiko keuangan termasuk modal, harga pasar, suku bunga, kredit, dan likuiditas.
memastikan kemampuan perusahaan melanjutkan usaha secara berkelanjutan dan memaksimumkan imbal alisasi saldo hutang dan ekuitas. Untuk memelihara atau mencapai struktur modal yang optimal, perusahaan viden, pengurangan modal, penerbitan saham baru atau membeli kembali saham beredar, mendapatkan rangi pinjaman.
a persyaratan minimum modal kerja bersih, seperti yang disebutkan dalam peraturan Bapepam-LK No.V.D.5 antara lain, menentukan Modal Kerja Bersih Disesuaikan untuk perusahaan efek yang beroperasi sebagai stasi, dan penjamin emisi sebesar Rp. 25,2 Miliar, jika hal ini tidak dipantau atau disesuaikan, dapat da sampai dengan penghentian sebagian atau seluruh kegiatan usaha.
dal Kerja Bersih Disesuaikan pada tanggal 31 Maret 2011, juga telah memenuhi persyaratan ketentuan modal angan No.153/PMK.010/2010 tentang kepemilikan saham dan permodalan perusahaan efek.
a pasar terutama muncul dari counterparty yang gagal memenuhi kewajibannya atau melalui kesalahan transaksi perdagangan di bursa, Peusahaan bertindak sebagai prinsipal dan kemudian menovasi kontrak erima perdagangan akan menyebabkan Perusahaan terkena resiko harga pasar.
us kas di masa datang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Nilai wajar instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Perusahaan dihadapkan suku bunga pasar.
nsi terpengaruh resiko suku bunga terutama terdiri dari; deposito berjangka, piutang dan hutang marjin, an dari lembaga keuangan. Perusahaan memonitor perubahan suku bunga pasar untuk memastikan suku usahaan belum melakukan lindung nilai yang efektif untuk pinjaman yang suku bunganya mengambang.
enetapkan batas kredit nasabah dan memantau saldonya secara berkelanjutan. Kualitas kredit dinilai setelah galaman masa lalu pelanggan.
n yang merupakan estimasi kerugian yang terjadi dalam akun piutang premi.
an atas penurunan nilai suatu akun kecuali, jika Perusahaan merasa yakin bahwa tidak ada pemulihan yang ada saat itu, aset keuangan dianggap tidak tertagih dan beban penyisihannya dihapuskan atas nilai tercatat
ngalami kesulitan dalam mendapatkan sumber pendanaan. Manajemen Risiko likuiditas berarti menjaga mengelola risiko likuiditas dengan pengawasan proyeksi dan arus kas aktual secara terus menerus serta wajiban keuangan.
42
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Kliring Penjaminan Efek Indonesia ('KPEI") Tbk, yang digunakan sebagai jaminan penyelesaian transaksi ia ('KPEI") Tbk, sehubungan dengan perdagangan efek melalui Bursa Efek Indonesia ("BEI").
43
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
njaminan Efek Indonesia (KPEI) sehubungan dengan transaksi jual efek yang dilakukan oleh Perusahaan.
aksi perdagangan efek dengan nasabah, dengan rincian sebagai berikut:
agu-ragu karena pihak manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang nasabah tersebut dapat ditagih, dan mungkinan tidak tertagihnya rekening nasabah.
ahaan dengan perjanjian untuk menjual kembali kepada pemilik efek pada tanggal tertentu dengan harga jual
44
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
erupakan salah satu persyaratan sebagai anggota bursa, dinyatakan sebesar biaya perolehan.
45
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) erupakan salah satu persyaratan sebagai anggota bursa, dinyatakan sebesar biaya perolehan.
46
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia akibat perhitungan penyelesaian (settlement) transaksi beli efek yang
nsaksi perdagangan efek yang dilakukan Perusahaan dengan nasabah, dengan rincian sebagai berikut:
sih harus dibayar Perusahaan kepada Bursa Efek Indonesia atas transaksi efek yang dilakukan oleh nasabah
UU No.13 tentang ketenagakerjaan terutama pasal 156 mengenai "Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja hargaan Masa Kerja dan Ganti Kerugian di Perusahaan", yang mengharuskan Perusahaan untuk membayar rja dan ganti kerugian kepada karyawan dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja pada kondisi seperti but.
47
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
ntuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut :
hasilan menurut laporan laba rugi dengan laba kena pajak tahun yang berakhir pada tanggal - tanggal 31 ebagai berikut :
48
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
uh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan Rincian dari aset dan kewajiban pajak tangguhan perusahaan per 31 Maret 2011, dan 2010 adalah :
49
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
aham dengan harga Rp. 210,- Untuk nominal Rp. 200,-
am Perusahaan atas Penawaran Umum Saham Perdana kepada masyarakat ( Initial Public Offering) dengan mbar menjadi Rp. 210,- per lembar.
engan penerbitan efek ekuitas Perusahaan. Biaya ini mencakup jasa dan komisi yang dibayarkan kepada ng pasar modal, biaya percetakan dokumen, pernyataan pendaftaran, biaya pencatatan efek ekuitas di bursa tusan Ketua Bapepam No. 06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000.
vitas perantara pedagang efek ekuitas.
50
vitas perantara pedagang efek ekuitas.
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
vitas perantara perdagangan obligasi
n) dari transaksi perdagangan efek bersifat ekuitas dan hutang.
gangan efek ekuitas dan hutang yang belum direalisasi, karena perbedaan antara harga perolehan dengan
51
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
ndonesia mengeluarkan PSAK 56 tentang Laba Per Saham. PSAK 56 efektif berlaku untuk penyajian laporan
ngan laba per saham (pembilang) adalah sebagai berikut :
bahan jumlah saham tanpa disertai perubahan sumber daya, oleh karena itu, untuk tujuan perhitungan jumlah ai nominal saham dianggap sudah terjadi pada awal periode dari laporan keuangan.
saham beredar (penyebut) untuk tujuan penghitungan laba per saham dasar setelah disesuaikan dengan er saham untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 sejumlah 140,023,750 lembar saham.
n keuangan PT.Pacific Strategic Financial,Tbk, PT.Pacific Capital Investment dan PT. Pacific Capital (anak usaha perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari :
52
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
53
PERHITUNGAN CADANGAN PESANGON PAN PACIFIC CADANGAN PESANGON 2009
PACIFIC CAPITAL 336,941,549
496,656,549
MUTASI 2010
92,274,590
1,124,736,168
SALDO 2010
429,216,139
1,621,392,718
PACIFIC CAPITAL INV
PACIFIC CAPITAL INV
JUMLAH
316,359,854
1,149,957,952
393,906,431
1,610,917,189
710,266,285
-
2,760,875,141
-
#REF! #REF!
Perhitungan PPh Badan Tahun 2010
PAN
LABA ( RUGI ) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
6,660,710,953
APAM 1,114,998,338
Perbedaan Temporer : Penyusutan aktiva tetap Unrealized Gain(loss) efek Cadangan Pesangon
390,638,331 (6,900,000,000) 92,274,590
187,542,003 (763,000,000) 393,906,431
Sub Jumlah
(6,417,087,079)
(181,551,566)
Perbedaan Tetap: Beban Atas Objek Final dan Non Objek Telekomunikasi Biaya Bensin, Parkir, Tol (KEP-220/PJ./2002) Penyusutan HP & Mobil Mewah & Kendaraan (KEP-220/PJ./2002) 269,196,875 L/R Penjualan aktiva 256,887,915 Laba (Rugi ) Relaisasi 390,000,000 Pemeliharaan Kendaraan Entertainment Sumbangan Pengobatan Pajak 3,000,000 Biaya PPh 21 6,091,750 Pendapatan fixed Income (241,500,000) Pendapatan Jasa Giro & Tabungan (756,134,032) Lain-lain
92,113,076 179,133,072 (85,504,866) 200,000 70,596,050 (132,137,500) (158,452,420)
2,750,000
Sub Jumlah
(69,707,492)
(34,052,588)
Laba Kena Pajak Kompensasi Laba Kena Pajak Setelah Kompensasi
173,916,382 173,916,382
899,394,184 899,394,184
21,739,548
112,424,273
PPh Terutang Dikurangi pajak dibayar di muka: Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 25 Jumlah Pajak Dibayar Dimuka Pajak Penghasilan PPh (lebih) Kurang Bayar
0.125
=====>
115,894,088 115,894,088 (3,469,815)
9,863,365 CATATAN : -
Minta rekap aktiva tetap, karena ada penambahan dan penjualaan aktiva, berserta harga jualnya
PC
APAM
PC
2,906,105,247
6,660,711,954
1,114,998,338
2,906,105,247
1,830,740,541 4,114,803,548 1,124,736,168
48,829,791
23,442,750
457,685,135
7,070,280,258
477,568,680 4,568,549 114,442,591 138,541,667 (1,258,120,548) 29,318,918 27,869,218 80,931,237 6,706,751 (5,474,128,895) (3,430,898,214) 125,772,757 (9,157,427,292) 818,958,212 818,958,212 209,653,302
cek, ada atau nggak
ta harga jualnya
PAN
200,541,182 9,112,120
11,534,324 60,364,115 569,681,756 4,568,549 114,442,591 586,871,614 171,383,049 (868,120,548) 29,318,918 27,869,218 80,931,237 9,906,751 76,687,800 (5,847,766,395) (4,345,484,666) 128,522,757 (9,261,187,371) 1,892,268,779 1,892,268,779 343,817,123
49,238,304 72,681,054 569,681,756 4,568,549 114,442,591 317,674,739 (85,504,866) (1,258,120,548) 29,318,918 27,869,218 80,931,237 6,906,751 70,596,050 (5,606,266,395) (3,589,350,634) 125,772,757 (9,191,479,880) 1,718,352,397 1,718,352,397 322,077,575
281,184,042 738,869,177
341,956,670
Adj. Piutang 412,749,650 Bunga Pendanaan Nasabah
412,749,650
132,137,500 2,991,737,175
bunga obligasi (final) total income
2,085,540,550
total cost
0
92,113,076
Percentage