REDAKSI (021) 57901023 (021) 70642362
MARKETING Iklan: (021) 70643688 Sirkulasi: 0811887123
SELASA, 5 APRIL 2011
R E F E R E N S I B I S N I S T E R P E R C AYA
TAHUN XXVI No. 8687 TERBIT 28 Halaman
www.bisnis.com
INDEKS SAHAM
JBA-25
4 April 2011
IHSG 3,700.05 ▼ 7.44 (0.20%) BISNIS-27 324.10 ▼ 0.64 (0.20%) Hang Seng 24,150.58 ▲ 348.68 (1.46%) KLSE 1,555.48 ▲ 0.10 (0.01%) *) Data 1 April 2011
Nikkei 9,718.89 ▲ 10.50 (0.11%) STI 3,140.62 ▲ 20.15 (0.65%) DJIA*) 12,376.72 ▲ 56.99 (0.46%) FTSE*) 6,009.92 ▲ 101.16 (1.71%)
3.591,52
3.700,05
LQ45
BISNIS-27 662,50
642,14 312,74 29/3
324,10 30/3
KURS TENGAH VALAS
IHSG
4 April 2011
30.435,46
29.760,25
31/3
1/4
4/4
EUR 12.343,45 ▲ 25,16 (0,20%) GBP 13.990,10 ▲ 43,76 (0,31%) HKD 1.115,54 ▼ 2,53 (0,23%) JPY (100) 10.313,40 ▼ 87,93 (0,85%)
SGD 6.883,14 ▼ 12,78 (0,19%) USD 8.676,00 ▼ 23,00 (0,26%) AUD 9.014,06 ▲ 26,15 (0,29%) THB 286,97 ▼ 0,38 (0,13%)
Euro/Rp US$/Rp 12.343,45
12.262,19
8.712,00 8.676,00 29/3 30/3 31/3
1/4
4/4
Kurs Bea Masuk 4–10 April 2011. Rp8.715,00/US$
Capital inflow kerek rupiah Aksi profit taking investor domestik dorong pelemahan indeks OLEH ANGGI OKTARINDA & ARIF GUNAWAN S. Bisnis Indonesia
BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO
AREA BARU: Presdir PT Bakrie Telecom Tbk Anindya
Novyan Bakrie mendengarkan pertanyaan wartawan dalam sebuah acara di Jakarta, belum lama ini. Perusahaan tersebut siap menggelar layanan Internet TV sebagai area baru, menyusul penetrasi operator telekomunikasi itu pada layanan broadband dan cloud computing. • Internet TV Hal. i3
NAVIGASI Pebisnis Jepang pesimistis: Pelaku usaha
Jepang, khususnya dari industri manufaktur, pesimistis terhadap bisnis di negara itu selama beberapa bulan ke depan. (Hal. 3)
SMF emisi obligasi Rp1 triliun: PT Sarana
Multigriya Finansial berencana menerbitkan dua seri obligasi senilai Rp1 triliun. (Hal. 5)
TAJUK
P
emerintah tengah memvalidasi proyek infrastruktur. Lagi-lagi, kemajuannya sebatas di atas kertas. Kondisi begini harus disetop. Masyarakat perlu pembangunan riil, bukan sekadar perbaikan indikator makro. (Hal. 11)
Kebijakan Turki:
Kebijakan perdagangan Turki cenderung merugikan Indonesia. (Hal. 6)
Investasi tekstil:
Investasi di industri tekstil dan produk tekstil diproyeksikan mencapai US$400 juta pada tahun ini. (Hal. 8)
HD Finance lepas saham 29,8%: PT HD Finance siap melepas 29,87% saham ke publik dengan nilai nominal saham perdana Rp200Rp250 per saham. (Hal. f2) Rekor tertinggi minyak: Ketegangan di Timur Tengah dan Afrika Utara memicu harga minyak mentah menyentuh rekor tertingginya dalam 30 bulan terakhir. (Hal. f8)
Eskalasi proyek: Pengusaha siap mengaju-
kan eskalasi proyek untuk menghindari kerugian akibat melambungnya harga barang konstruksi tersebut. (Hal. i1)
Telkom ingin diproteks: PT Telkom Tbk
akan meminta perlindungan pemerintah terkait dengan perkembangan teknologi long term evolution. (Hal. i3)
JAKARTA: Nilai tukar rupiah dalam penutupan perdagangan kemarin mencapai level Rp8.663 atau menembus rekor terkuatnya sejak 2007 yang didorong oleh derasnya aliran dana masuk (capital inflows) ke dalam pasar keuangan di dalam negeri. Rupiah pada penutupan perdagangan kemarin ditutup pada level Rp8.663 per dolar AS menguat 33 poin atau 0,38% dibandingkan dengan posisi 1 April yang sebesar Rp.8.696 per dolar AS. Pada Jumat pekan lalu, rupiah hanya menguat 12 poin atau 0,14%. Posisi terkuat rupiah dalam 4 tahun terakhir tersebut dicapai kala investor di pasar modal hanya mencetak pembelian bersih (net buy) senilai Rp243,65 miliar dari total nilai transaksi harian Rp4,52 triliun. Sebagai perbandingan pada 1 April, foreign net buy justru mencapai Rp630 miliar dari nilai transaksi harian Rp6,13 triliun. Direktur Riset Ekonomi Kebijakan Moneter Bank Indonesia Perry Warjiyo menilai faktor utama yang mendorong penguatan rupiah tetap sama yakni besarnya capital inflows ke saham di dalam negeri yang didorong faktor global, regional, dan domestik. Pendapat Perry itu juga dibenarkan oleh Kepala Mandiri Sekuritas Destry Damayanti. Bahkan dia memprediksi rupiah berpeluang menguat lebih lanjut. Apalagi Bank Indonesia kemungkinan besar tidak akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat. Sinyalemen itu seiring dengan pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang meminta bank sentral menjaga kestabilan tingkat suku bunga. “Saya prediksi kondisi ini akan terus berlangsung ke depan. Saya melihat masih ada peluang pergerakan ke level yang lebih kuat,” kata Destry kepada Bisnis. Kondisi terkini itu juga pernah diungkapkan Johanna Chua, Managing Director Chief Asia Pacific Economist dan Head of Asia Pacific Economic and Market Analysis Citigroup dalam seminar tahunan Citi Indonesia Economic and Political Outlook 2011 baru-baru ini.
Layak investasi Dia menilai peluang Indonesia meraih peringkat layak investasi tahun ini membesar sehingga pasar Indonesia menarik bagi investor global di tengah gejolak
“B
Rp5.900 E-MAIL:
[email protected] [email protected] [email protected]
Nilai tukar rupiah semakin perkasa, dan untuk pertama kalinya dalam 4 tahun terakhir. Kondisi ekonomi global dan regional yang tidak menentu telah mendorong investor asing masuk ke pasar modal yang memberikan imbalan yang masih menarik. Akankah ini terus berlangsung?
Perdagangan saham harian oleh investor asing
12.650
(Rp triliun)
(Rp triliun)
Beli
Beli Bersih
4/4/2011
1,52
1,76
243,64
1/4/2011
1,68
2,31
625,73
31/3/2011
1,79
2,74
950,64
Sesi perdagangan
12.500
Jual
(Rp miliar)
30/3/2011
1,23
1,39
161,73
29/3/2011
1,37
1,27
-100,92
28/3/2011
0,78
0,98
0,199
9.500
Pergerakan rupiah
Rp8.663 8500
2008
2009
2010
2011
3700,047 3500 3000 2500 2000
Pergerakan IHSG
1500
1111,390 2008
2009
2010
Sumber: PT Bursa Efek Indonesia
politik di Timur Tengah dan pemulihan ekonomi Eropa dan Amerika Serikat. Ada lima faktor yang menentukan peringkat tersebut, yakni external public debt, domestic public debt, risiko politik, infrastruktur, dan financial debt. “Variabel dengan pengaruh terbesar adalah jumlah external public debt. Jumlah external public debt di Indonesia saat ini menurun, sehingga memperbesar peluang meraih investment grade,” ujarnya. Pandangan ini menunjukkan Indonesia akan menjadi pasar yang potensial bagi investor, membuat mereka lebih berminat untuk masuk ke pasar ketika peringkat investment grade dicapai. Namun, di tengah-tengah rupiah yang perkasa, indeks harga saham gabungan (IHSG) kemarin melemah 0,21% (7,44 poin) ke level 3.700,05, menyusul aksi ambil untung (profit taking) investor domestik di tengah aksi beli masif pemodal global. Akibatnya, indeks bursa sepanjang tahun berjalan melemah 0,09% dibandingkan dengan posisi awal tahun 3.703,51. Pekan lalu, IHSG untuk pertama kali melampaui posisi pembukaan
2011
1000
BISNIS/MAHER/HUSIN PARAPAT
awal tahun tersebut pada level penutupan 3.707,49. Dari total nilai transaksi harian Rp4,52 triliun, investor asing membukukan net buy senilai Rp243,65 miliar. Sebanyak 122 saham naik, 91 turun, dan 106 lainnya stagnan. Lima indeks sektoral di PT Bursa Efek Indonesia tercatat melemah, tetapi empat lainnya masih menguat yaitu sektor properti (0,55%), perdagangan (0,52%), pertambangan (0,36%), dan industri dasar (0,3%). Analis riset PT Panin Sekuritas Tbk Purwoko Sartono mengatakan koreksi bursa tersebut terjadi karena aksi ambil untung semata, di tengah pembelian bersih investor asing merespons sentimen positif bursa regional. “Sentimen positif dari bursa regional gagal mendorong indeks. Kami menilai aksi ambil untung masih berada dalam tahap wajar mengingat indeks sepanjang pekan lalu telah menguat.” Mayoritas bursa Asia tercatat menguat sehingga IHSG menjadi satu-satunya bursa di kawasan ini yang melemah. Indeks Shanghai melejit 5,67%, Hang Seng melesat 1,46%, Nikkei-225 naik 0,11%, Straits Times Singapura menguat 0,69%.
Beberapa saham yang kemarin diburu investor dan menahan koreksi indeks bursa adalah PT Adaro Energy Tbk dengan penguatan 3,3%, PT United Tractors Tbk tumbuh 2,8%, PT Indo Tambangraya Megah Tbk menguat 2,91%, dan PT Astra Otoparts Tbk melesat 10,84%. Sebaliknya, saham yang terkena aksi ambil untung hingga memimpin pelemahan IHSG adalah PT Astra International Tbk dengan koreksi sebesar 2,5%, disusul PT Bank Central Asia Tbk (-1,41%), PT Unilever Indonesia Tbk (-1,62%), dan PT Bumi Resources Tbk (-2,26%).
Pasar ekspor Berkaitan dengan rupiah yang semakin perkasa, Wasekjen Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Franky M. Sibarani dan Ketua Dewan Hortikultura Indonesia Benny Kusbini mengakui industri berbasis bahan baku dari dalam negeri dan menjual produknya untuk pasar ekspor terkena dampak dari kondisi rupiah. “Biaya produksi kan dihitung dalam rupiah sehingga ketika rupiah menguat, otomatis mereka mengalami pengurangan margin,” tuturnya. Dia melanjutkan pelaku usaha
pada dasarnya menginginkan kestabilan mata uang rupiah sehingga memudahkan eksportir dalam menghitung biaya produksinya. Dari kondisi ini, tambah Franky, importir produk jadi dan bahan baku untuk produk yang dijual di dalam negeri sangat diuntungkan. “Nilai tukar sebesar Rp9.000 itu sudah ideal bagi kita.” Menurut Benny, pemerintah harus mengerem penguatan tersebut. Pemerintah, jelasnya, bisa mencontoh apa yang dilakukan Vietnam dengan mendevaluasi mata uangnya. “Saya baru kembali dari Vietnam. Pemerintah negeri itu cepat mengambil tindakan terhadap kondisi penguatan mata uangannya.” Bagi pelaku industri berbasis sumber daya alam dan pertambangan, lanjut Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Fadhil Hasan, tidak akan memberikan dampak terhadap kinerja ekspor, terutama yang berbasis sumber daya alam dan pertambangan. (MARIA Y. BENYAMIN/YUSRAN YUNUS /MARTIN SIHOMBING/FIRMAN HIDRANTO) (anggi.oktarinda@bisnis.
co.id/
[email protected])
Penagih utang, teror & obral kartu kredit OLEH HENDRI T. ASWORO Wartawan Bisnis Indonesia
Eceran:
Banjir hot money
AGI ANDA YANG MEMILIKI MASALAH DALAM MENAGIH UTANG ANDA, SILAHKAN HUBUNGI SAYA MR. X DI 081190****. KAMI BERPENGALAMAN DALAM MENAGIH UTANG SEJAK 1999” Informasi dalam huruf kapital dikutip sesuai aslinya. Hanya nama dan nomor telepon yang disamarkan. Publikasi tersebut terpampang dalam sebuah selebaran yang tertempel di ruang publik di kawasan Jakarta Selatan. Model ‘jualan’ seperti itu tidak hanya terpampang pada selebar-
an di tembok penjuru kota. Bila kita berselancar di dunia maya, dengan menulis ‘hubungi kami jasa penagihan utang’ sedikitnya akan ada 4.170 iklan. Target jasa untuk korporasi dan individu. Ada yang memberi embel-embel penawaran tanpa kekerasan, pendekatan persuasif, harga cuma-cuma hingga Rp1 juta per penagihan. Perusahaan yang berbadan hukum lebih profesional, dengan menyampaikan spesifikasi ikatan kontrak. Profesi jasa penagih utang atau debt collector belakangan menjadi buah bibir. Orang yang memiliki profesi itu pun sering dipandang kasar dan tak bermartabat. Pekerjaannya, banyak disebut intim dengan kekerasan.
Stigma ini kian melekat sejak mencuat kasus penagihan utang salah satu nasabah Citibank cabang Indonesia menelan korban. Seperti diketahui, Sekjen Partai Pemersatu Bangsa (PPB) Irzen Octa, 50, tewas saat memproses penagihan kartu kredit di kantor bank yang berpusat di Amerika Serikat itu. Korban pada Selasa, pekan lalu, mendatangi kantor Citibank Menara Jamsostek untuk melunasi tagihan kartu kredit yang membengkak. Menurut korban, tagihan kartu kredit Rp48 juta, tetapi pihak bank menyatakan tagihan mencapai Rp100 juta. Selanjutnya, korban dibawa ke suatu ruangan dan ‘diinterogasi’ oleh tiga tersangka, sebelum
tewas. Belakangan, pihak kepolisian menetapkan jumlah tersangka menjadi empat orang. Citibank, selaku pemakai jasa layanan penagihan, mengklaim memiliki dan mematuhi kode etik yang ketat terkait dengan proses penagihan utang, dimana seluruh agensi yang mewakili harus patuh dalam berinteraksi dengan nasabah. Bank asing itu pun siap membuktikan melalui proses hukum. *** Sebut saja Robert. Dia memilih mengundurkan diri dari Citibank. Meskipun bekerja back office, sebagai debt collection, dia merasa tak kuat dengan tuntutan pekerjaan. Peningkatan grade penagi-
han keterlambatan utang cukup menyita beban psikologisnya. Di industri perbankan atau lembaga keuangan nonbank, keterlambatan pembayaran utang ditangani oleh tim internal atau debt collection. Ada klasifikasi tim keterlambatan mulai dari 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan hingga 6 bulan. Lepas dari 6 bulan biasanya dikategorikan macet. Penagihan diserahkan kepada debt collector sebagai eksekutor lapangan. Namun, menurut Budi, keterlambatan 2 bulan dan 3 bulan saja terkadang memakai debt collector. • Bersambung ke Hal. 2
• Penagih tak leluasa Hal. 4
MAKROEKONOMI
2
Penyerapan utang masih rendah
DINAMIKA BPK serahkan hasil audit
JICA tetap jadi pengucur pinjaman terbanyak
JAKARTA: Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) akan menyerahkan ikhtisar hasil audit kepada DPR atas laporan keuangan 736 lembaga pemerintahan sepanjang semester II/2010 atau naik 39% dari realisasi audit paruh pertama tahun sebelumnya 528 institusi. Kepala Biro Humas dan Luar Negeri BPK Bahtiar Arif mengatakan laporan yang akan diserahkan itu merupakan hasil audit keuangan berbagai institusi pemerintah pusat dan daerah sepanjang semester II/ 2010. “Untuk laporan audit konsolidasi sepanjang 2010, kami akan menyerahkan pada Mei. Dalam laporan hasil audit yang akan kami serahkan besok [Selasa, 5 April] akan diketahui berbagai opini yang diberikan kepada laporan keuangan berbagai instansi yang kami audit,” ujarnya di Jakarta kemarin. (BISNIS/BPJ)
OLEH BAMBANG P. JATMIKO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kementerian PPN/Bappenas mencatat realisasi penyerapan utang untuk pembiayaan program, proyek, dan utang terusan (sub loan agreement/ SLA) sepanjang 2010 hanya 77,5% atau US$5,5 miliar dari total fasilitas yang dialokasikan US$7,08 miliar.
Kurs bea masuk Rp8.715/US$ BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Kurs rupiah sebagai dasar pelunasan bea masuk yang berlaku untuk periode 4-10 April 2011 ditetapkan sebesar Rp8.715,00/US$ atau menguat dibandingkan dengan level pada pekan sebelumnya Rp8.720/ US$
Bisnis Indonesia, Selasa, 5 April 2011
Penetapan kurs rupiah itu berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 189/KM.1/2011 tertanggal 4 April 2011 dan berlaku sebagai dasar pelunasan bea masuk, pajak pertambahan nilai barang dan jasa, pajak penjualan atas barang mewah, pajak ekspor, dan pajak penghasilan. (LUZ)
Direktur Pendayagunaan Pendanaan Pembangunan Kementerian PPN/Bappenas Benny Setiyawan mengatakan rendahnya penyerapan itu disebabkan oleh masalah ‘klasik’ di antaranya pembebasan tanah. “Masalah pembebasan tanah menjadi penghambat rendahnya realisasi serapan utang untuk proyek. Sementara itu, yang lainnya adalah terhambatnya pengadaan barang dan jasa di kementerian atau lembaga,” ujarnya di Jakarta kemarin. Benny mengatakan Kementerian Perencanaan Pembangunan
US$7,75 miliar atau Nasional/Badan Peren50,3% dari total yang canaan Pembangunan Posisi outstanding utang dialokasikan sebesar Nasional akan terus luar negeri pemerintah (US$ miliar) US$15,41 miliar. mengingatkan kemente2009 2010 28 Februari 2011 Pinjaman untuk rian dan lembaga untuk SLA terserap hanya lebih memaksimalkan Bilateral*) 41,27 40,77 42,52 sebesar US$2,82 miserapan anggaran baik Multilateral**) 21,53 21,41 23,02 liar atau 54% dari untuk program, proyek yang disediakan sebemaupun SLA. Komersial***) 2,15 2,98 3,1 sar US$24,46 miliar. Penyerapan pinjaman Suppliers***) 0,07 0,06 0,06 asing yang rendah tersebut tidak hanya merugiPinjaman program Lain-Lain***) 0 0 0 kan pembangunan kareBenny melanjutkan Total 65,02 68,1 68,7 na proyek tidak terekJapan International sekusi, tetapi juga mengCooperation Agency Keterangan: *Termasuk pinjaman semi komersial haruskan pemerintah (JICA) merupakan **Beberapa yang masuk semi konsesional membayar bunga dan lembaga yang paling ***Pinjaman komersial komitmen utang. besar memberikan Sumber: Ditjen Pengelolaan Utang, Kementerian Keuangan Data dari Bappenas pinjaman. Lembaga menunjukkan total sepembiayaan dari Jedan lembaga untuk lebih maksirapan untuk proyek terpang itu berkontribusi catat yang terendah sebesar mal menyerap dana yang telah 44,3% dari total pinjaman. US$2,41 miliar atau sekitar 66,9% dialokasikan dari utang pada Bank Dunia memberikan kondari total pinjaman yang dialoka- tahun ini,” lanjut Benny. tribusi sebesar 22,9% dan disusul Secara kumulatif sejak 2006, Pembangunan Asia (Asia Devesikan untuk sektor itu US$3,60 total serapan utang untuk berba- lopment Bank/ADB) memberikan miliar sepanjang tahun lalu. Sementara itu, serapan untuk gai program, proyek dan SLA kontribusi sekitar 9%. Pinjaman SLA selama 2010 sebesar US$847 hanya berada di level 58,9%. Dari yang berasal dari bilateral lain juta atau 68,6% dari total utang total utang yang dialokasikan kontribusinya sebesar 7,9%, yang disiapkan sebesar US$1,23 sebesar hingga US$24,46 miliar, sedangkan pinjaman yang dipermiliar. Serapan tertinggi dicatat tercatat yang terserap hanya sebe- oleh dari multilateral 2,2%. oleh pembiayaan untuk program sar US$14,4 miliar. “Penyerapan pinjaman program Utang untuk pelaksanaan prog- terbilang yang paling maksimal pemerintah yang mencapai US$2,24 miliar atau 100% dari ram terserap sebesar US$3,83 karena pinjaman program umummiliar atau 100% dari yang dialo- nya tidak menutut persyaratan dana yang disiapkan. “Kami setiap triwulan akan kasikan. Adapun, penyerapan yang berat dan cenderung mudah selalu mengingatkan kementerian pembiayaan proyek hanya dipenuhi dibandingkan dengan
persyaratan dalam pinjaman proyek. Setiap tahun selalu 100% penyerapannya,” tegasnya. Tahun ini, pemerintah mencari pinjaman luar negeri sebesar US$6,3 miliar atau setara dengan Rp63 triliun untuk menutupi defisit anggaran 2011. Deputi Bidang pendanaan Kementerian PPN/Bappenas Wismana Adi Suryabrata baru-baru ini mengungkapkan dana pinjaman luar negeri tersebut dikategorikan dalam dua hal. “Ada pinjaman proyek dan ada pinjaman program. Nilainya mencapai US$6,3 miliar,” ungkap Wismana. Dia memaparkan pinjaman proyek pada 2011 mencapai US$4,2 miliar atau setara dengan Rp39 triliun. Utang tersebut akan diperuntukkan membiayai proyek-proyek strategis pemerintah yang mencakup sektor energi dan kelistrikan. “Proyek-proyek itu menjadi prioritas untuk pembiayaan pinjaman. Sementara alokasi untuk kementerian/lembaga mencapai US$2,8-US$2,9 miliar. Kementerian Pekerjaan Umum memperoleh porsi yang besar yakni US$1 miliar atau setara dengan Rp10 triliun. Memang yang paling besar,” ujar Wismana. (bambang.
[email protected])
Kurs bea masuk 4—10 April 2011 Mata uang
4—10 Apr. 28 Mar.—3 Apr.
Dolar AS Dolar Australia Dolar Brunei Dolar Kanada Yuan China Kroner Denmark Euro Dolar Hong Kong Rupee India Poundsterling Inggris Yen Jepang (100) Won Korea Dinar Kuwait Ringgit Malaysia Kyat Myanmar Kroner Norwegia Rupee Pakistan Peso Filipina Riyal Saudi Arabia Dolar Selandia Baru Dolar Singapura Rupee Sri Lanka Kroner Swedia Franc Swiss Baht Thailand
8.715,00 8.955,53 6.904,34 8.925,87 1.328,41 1.646,84 12.280,96 1.118,21 194,70 13.962,96 10.608,97 7,85 31.399,75 2.879,56 1.357,48 1.556,47 102,22 200,75 2.323,83 6.578,95 6.906,35 78,97 1.369,88 9.472,57 287,53
8.720,20 8.845,25 6.902,39 8.913,63 1.329,43 1.657,36 12.359,49 1.118,62 194,23 14.152,19 10.768,87 7,78 31.483,99 2.877,37 1.358,29 1.566,68 102,08 200,99 2.325,25 6.480,16 6.903,26 79,02 1.381,13 9.618,57 288,37
(-/+) -5,20 110,28 1,95 12,24 -1,02 -10,52 -78,53 -0,41 0,47 -189,23 -159,90 0,07 -84,24 2,19 -0,81 -10,21 0,14 -0,24 -1,42 98,79 3,09 -0,05 -11,25 -146,00 -0,84
STOK PANGAN:
Seorang petani membawa karung berisi gabah hasil panen, di Sidoarjo, Jawa Timur, belum lama ini. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa memperkirakan deflasi bisa terjadi sampai 2 bulan ke depan karena stok pangan nasional masih sangat mencukupi.
Sumber: Kementerian Keuangan
BISNIS/WAHYU DARMAWAN
26 BUMN janji percepat pembangunan ekonomi OLEH IRSAD SATI & LINDA T. SILITONGA Bisnis Indonesia
JAKARTA: Sebanyak 26 badan usaha milik negara skala besar menyatakan komitmennya untuk menanamkan investasi sebesar Rp836 triliun sebagai bagian dari keikutsetertaan perusahaan berpelat merah tersebut dalam rencana induk percepatan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI). Menteri BUMN Mustafa Abubakar menyebutkan dari 26 BUMN tersebut yang menyumbang investasi terbesar adalah Pertamina, Telkom, Bank BRI, Mandiri, BNI, BTN, dan Antam. “Presiden minta harus difokuskan pada 26 BUMN besar yang memiliki andil rata-rata 96%,”
kata Mustafa seusai melakukan pemaparan komitmen investasi BUMN pada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Presiden, kemarin. Dia menjelaskan pascaretreat di Istana Bogor yang dipimpin Presiden Yudhoyono beberapa waktu lalu, 26 BUMN berkomitmen untuk berinvestasi Rp836 triliun yang akan direalisasikan mulai 2011 hingga 2014. Komitmen perusahaan pelat merah tersebut diproyeksikan mampu menyediakan lapangan kerja bagi 6,6 juta tenaga kerja di dalam negeri. Adapun, 26 BUMN yang menyatakan komitmennya adalah Pertamina, PLN, Telkom, BRI, Mandiri, Pusri, BNI,Bulog, PGN, Garuda Indonesia, Krakatau Steel, Semen Gresik, Jamsostek,
Taspen, Antam, Timah, Bukit Asam, Askes, BTN, PPA, Wijaya Karya, Adikarya, PTPN III, PTPN IV, Pegadaian, dan KA Indonesia. Mustafa mengatakan keikutsertaan BUMN berskala besar itu akan membawa pengaruh besar terhadap pembangunan nasional melalui koridor ekonomi yang ditetapkan pemerintah. Dia menuturkan Presiden menilai pemaparan itu sudah komprehensif dan mesti disampaikan dalam forum yang lebih besar. Mustafa melanjutkan alokasi investasi juga akan diarahkan untuk memacu pembangunan di luar Jawa, sehingga porsinya berimbang dengan Jawa. “Lebih diperhatikan lagi Indonesia bagian Timur, terutama dalam sarana prasarana transportasi dalam konektivitas.” Sebagian
BUMN tersebut, kata Mustafa, saat ini sudah merealisasikan komitmennya di beberapa wilayah seperti PLN dan Pertamina di Halmahera. Kementerian Koordinator Perekonomian dalam situs resminya menyebutkan strategi penyusunan masterplan itu tiga elemen utama yaitu pengembangan enam koridor ekonomi, memperkuat konektivitas nasional, dan mempercepat kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi nasional untuk mendukung pengembangan program utama. Koridor ekonomi Indonesia itu diharapkan menjadi mesin pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja yang dapat mendorong perubahan positif bagi pengembangan wilayah. Regulator menjamin koridor
ekonomi itu tidak diarahkan pada kegiatan eksploitasi dan ekspor sumber daya alam, tetapi lebih pada penciptaan nilai tambah dengan aktor utama sektor swasta dalam kegiatan hilirisasi. Koridor ekonomi itu juga tidak diarahkan untuk menciptakan konsentrasi ekonomi di daerah tertentu, tetapi lebih kepada pembangunan ekonomi yang beragam dan inklusif dengan harapan seluruh wilayah di Tanah Air berkembang sesuai dengan potensinya masing-masing. Pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 menyatakan guna mencapai target pertumbuhan ekonomi 7,7% pada 2014 dibutuhkan investasi untuk menyediakan infrastruktur senilai Rp1.923 triliun.
langsung perusahaan jasa penagih utang, walaupun saat ini mengikuti UU PT dan di bawah naungan asosiasi kartu kredit. Dia tak menolak jika ada regulator yang mengaturnya. Misalnya, di bawah binaan kepolisian atau Bank Indonesia. Bank sentral sendiri saat ini masih sebatas mengimbau bank agar berhati-hati dalam menggunakan jasa debt collector dalam menagih utang dan mengkaji sebuah aturan yang lebih ketat.
Mau tak mau kesan prudent, sebagai ciri utama dari praktik perbankan hilang. Saking agresifnya, kadang nasabah dikejar ‘habis-habisan’ hingga telepon rumah, broadcast pesan singkat, hingga panggilan telepon genggam secara bertubitubi. Lalu, kualitas nasabah macam apa dari praktik jualan semacam ini? Seolah-olah, jebakan utang memang diciptakan oleh penerbit kartu, sehingga praktik penagihan dengan bumbu ancaman dan teror menjadi subur. Jelas, ada praktik yang tidak sehat di sini. Semua tercengang ketika korban telah jatuh. Irzen bukan korban pertama, karena sejak kasusnya menjadi sorotan media, puluhan korban telah berbicara bagaimana mereka diperlakukan oleh para penagih utang. Tentu saja, para penagih utang bekerja atas order bankbank penerbit kartu kredit. Apakah ini tujuan para pelaku bisnis perbankan yang bekerja berdasarkan asas kepercayaan? Semoga tidak. (HERY TRIANTO)
Penagih utang, teror & obral kartu kredit (Sambungan dari Hal. 1) “Kami hanya menagih melalui telepon untuk keterlambatan 1-3 bulan. Selanjutnya, dijemput oleh debt collector. Biasanya belum ada kekerasan fisik, hanya digertak atau dibentak-bentak. Kami tahu karena korban biasanya protes ke kami,” katanya. Utang yang ditagih sebenarnya sudah hapus buku. Biasanya bank sudah memberikan pencadangan dan melakukan write off. “Kalau dapat ditagih syukur, kalau nggak dapat tak masalah. Tapi, komisi besar, karena biasanya bank mengambil pokok saja,” tuturnya. Robert mengutarakan utang yang diserahkan kepada debt collector biasanya bernilai puluhan hingga ratusan juta rupiah, terutama dari debitur kartu kredit. “Kalau Rp1 juta–Rp2 juta saja tidak ditagih. Biasanya yang besar-besar itu,” jelasnya. Menurut dia, tunggakan piutang itu biasanya muncul dari debitur yang memiliki rekam jejak bermasalah. Namun, sambungnya, tetap diberi fasilitas kredit atau kartu kredit, karena dinilai sudah membayar utang
sebelumnya. *** Erick R. Telussa adalah pemilik PT Bareta Indojasa. Berkantor di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, perusahaan itu melayani jasa penagihan piutang perusahaan terhadap perusahaan lain dan perorangan, outsourcing tenaga penagih hingga layanan penagihan individu. Berbekal akta notaris dan izin PT dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, menurut Erick perseroan beroperasi secara legal sejak 2003. Bareta memiliki 300 karyawan tetap. Namun, Erick belakangan turut merasakan dampak dari kasus penagihan utang salah satu nasabah Citibank. “Pengaruh pada masyarakat pemakai kartu kredit merasa besar kepala, polisi dan media menyorot ke kita,” katanya. Dia mengklaim pekerja penagih utang yang legal tak melakukan kekerasan. Sepengetahuannya, kasus Citibank melibatkan individu atau kelompok tertentu, bukan PT, meskipun
Citibank mengklaim memakai agen resmi. “Semula kerja di PT, terus ada performance dirangkul oleh bank.” Erick menyampaikan Bareta memiliki aturan tegas bagi karyawan yang menjalankan tugas. Jika melanggar aturan, risiko ditanggung pribadi. Perusahaan itu mengklaim melakukan pendekatan secara persuasif. “Kami tanya kira-kira debitur maunya seperti apa. Kalau kekerasan kami tidak setuju. Artinya pressure ada, tapi secara lisan. Fisik nggak ada. Bahkan kalau di kami kalau pun debitur juga mengarah ke kontak fisik, bagaimana kami harus menghindar kontak fisik itu,” tuturnya. Debt collector pun, menurut dia, memilih-milih dalam menagih utang. Pasalnya ada beberapa kriteria nasabah yang memang tidak mampu membayar utang karena masalah ekonomi. Hal itu lain dengan debitur yang sengaja mengemplang utang. Meskipun begitu, Erick menyadari belum ada regulator yang menjadi pengatur secara
*** Sekarang, perhatikan bagaimana cara penerbit kartu kredit beraksi, menghujani para nasabah dan calon nasabah untuk bergabung. Tak ada pandang bulu, cukup fotokopi KTP, dalam seminggu atau dua minggu kartu kredit baru dikirimkan. Lagi-lagi, ini bukan karyawan organik penerbit kartu kredit yang kebanyakan adalah bank. Para pemasar ini adalah pihak ketiga, perusahaan rekanan yang ditunjuk dan bekerja berdasarkan target setoran, berapa nasabah baru yang bisa direkrut.
(
[email protected])
Redenominasi rupiah diatur di luar RUU Mata Uang BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Kementerian Keuangan mengharapkan redenominasi rupiah perlu diatur dalam undang-undang tersendiri terpisah dari Rancangan Undang-undang Mata Uang yang saat ini masih digodok pemerintah bersama DPR. Menteri Keuangan Agus D. W. Martowardojo mengatakan redenominasi rupiah perlu dibahas dan dikoordinasikan Bank Indonesia dan pemerintah dengan melibatkan DPR. “Redenominasi perlu diatur dalam UU sendiri,” ujar Agus dalam rapat kerja antara Kementerian Keuangan dan Kementerian Hukum dan HAM bersama Komisi XI dalam pengambilan keputusan tingkat pertama untuk RUU Mata Uang, kemarin. Dalam penyampaian pendapatnya mengenai RUU tersebut, Agus mencatat dua substansi yang krusial yaitu penandatanganan rupiah kertas dan redenominasi mata uang domestik itu. Agus menuturkan penyusunan RUU Mata Uang sudah cukup lama dimulai yaitu sejak 2007. Pemerintah, sambungnya, menyadari pentingnya landasan hukum yang lebih kokoh untuk mata uang pada masa datang. Menkeu menjelaskan substansi penandatanganan uang tersebut perlu keikutsertaan pemerintah dalam karena mata uang selain sebagai alat pengukur nilai, juga menjadi simbol negara. “Jadi pemerintah pantas ikut menandatanganinya.” Pada kesempatan itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR Harry Azhar Azis mengata-
kan perubahan nilai satuan rupiah bukan saja wilayah moneter, melainkan juga menyangkut aspek sosial dan politik. Rapat kerja pembahasan RUU Mata Uang yang dijadwalkan berlangsung sejak pukul 14.00 WIB itu terlambat sejam karena anggota DPR berselisih mengenai ketidakhadiran menteri hukum dan HAM pada saat itu. Pekan lalu, Harry mengatakan DPR menginginkan transparansi terkait dengan pembelian bahan baku untuk mata uang. Bank Indonesia yang selama ini memiliki kewenangan dalam hal tersebut dinilainya tidak pernah transparan. “Tugas BI mengawasi dan mengendalikan inflasi bukan membeli bahan kertas untuk uang. Sebaiknya fungsi [pembelian bahan baku uang] itu diserahkan ke BUMN. Saya tidak sependapat kalau BUMN tidak mampu untuk hal itu,” ujar Wakil Ketua Komisi XI DPR itu. Menurut dia, wewenang untuk membuat kriteria bahan uang, daya tahan uang kertas tetap dipegang BI. Akan tetapi, fungsi pembelian bahan uang sesuai dengan kriteria tersebut sebaiknya diserahkan kepada BUMN. Harry melanjutkan urusan keamanan tetap menjadi wilayah BI dan badan pemberantasan uang palsu. Dia menjelaskan Menkeu yang mewakili pemerintah menginginkan ikut membubuhkan tanda tangan di uang kertas. Pada saat ini, ujarnya, enam fraksi di Komisi XI DPR menyetujui rencana tersebut, sedangkan tiga fraksi lainnya menolak. (10/AGUST SUPRIADI)
EKONOMI GLOBAL
Bisnis Indonesia, Selasa, 5 April 2011
KANAL Cadangan devisa Mesir turun DUBAI: Cadangan devisa Mesir menyusut untuk bulan ketiga pada Maret ke level terendah dalam lebih dari 3 tahun karena kondisi ekonomi memburuk akibat pergolakan politik yang melengserkan Presiden Hosni Mubarak dari kedudukannya. Berdasarkan data bank sentral Mesir di situs resminya, kemarin, cadangan devisa berkurang menjadi US$30,1 miliar dari bulan sebelumnya US$33,3 miliar. Catatan Maret adalah yang terendah sejak September 2007. Mubarak mundur dari tahtanya pada 11 Februari. Krisis politik terparah dalam 3 dekade menyebabkan para turis kembali ke negara asal sedangkan kalangan perusahaan memangkas produksi. (BLOOMBERG/DEA)
Zapatero tak calonkan diri MADRID: Perdana Menteri Spanyol Jose Luis Rodriguez Zapatero tidak akan mencalonkan diri kembali sebagai penguasa negara itu, sehingga diperkirakan upaya pemerintah untuk mengurangi defisit anggaran dan membangun kembali kepercayaan investor akan terkendala. Zapatero pada 2 April mengumumkan tidak akan mengincar jabatan Perdana Menteri untuk yang ketiga kalinya. Pernyataan PM berusia 50 tahun itu memaksa partainya, Partai Sosialis, memilih kandidat baru sebelum pemilu Maret 2012. “Politik menjadi lebih sulit. Telah banyak dana mengalir ke Spanyol, tetapi kinerja ekonomi pada pekan lalu mulai memburuk. Saya perkirakan terus seperti itu,” jelas Stuart Thomson, Fund Manager dari Ignis Asset Management. (BLOOMBERG/DEA)
ConocoPhillips incar akuisisi LONDON: ConocoPhillips, perusahaan energi terbesar ketiga di Amerika Serikat, tengah mengincar perusahaan eksplorasi minyak bawah laut sebagai target akuisisi. “Kami mengincar prospek bawah laut di Afrika Barat dan sedang bernegosiasi mengenai eksplorasi sejumlah blok di Pantai Angola. Kami juga tengah mencari asetaset minyak di AS, Kanada, Eropa Timur, dan China,” tutur Chief Executive Officer (CEO) ConocoPhillips Jim Mulva seperti dikutip Financial Times, kemarin. Dia mengungkapkan perusahaan akan meningkatkan belanja modal sebesar US$2,5 miliar pada tahun ini dari rencana semula US$13,5 miliar untuk mencari berbagai peluang yang bagus, khususnya di Teluk Meksiko. (BLOOMBERG/DEA)
3
Pelaku usaha Jepang pesimistis Radiasi nuklir tekan indeks keyakinan bisnis BLOOMBERG
kuartal IV/2006
25
TOKYO: Pelaku usaha Jepang, khususnya dari industri manufaktur, pesimistis terhadap perkembangan bisnis di negara itu selama beberapa bulan ke depan setelah gempa terparah sejak Perang Dunia II pada 11 Maret memukul perekonomian. Hal tersebut tecermin dari survei Tankan yang dirilis bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ), kemarin. Indeks sentimen untuk kinerja kuartalan di antara perusahaan manufaktur besar mengalami penurunan ke level minus 2 pada Juni dari 6 pada Maret 2011. Minus 2 merupakan angka terendah dalam 1 tahun terakhir. Hasil survei mempertegas pukulan terhadap indeks sentimen perusahaan sewaktu kerusakan di pabrik dan kurangnya pasokan listrik yang membatasi produksi. Angka negatif menandakan tingkat pesimisme lebih besar daripada optimisme. Penurunan indeks keyakinan di tambah Tokyo Electric Power Co yang masih kesulitan menghentikan sebaran radiasi pada instalasi nuklir yang rusak akibat gempa. Namun, Naoki Iizuka, Ekonom Senior Mizuho Securities Co di Tokyo, optimistis berkurangnya tingkat kepercayaan tidak akan seburuk saat krisis keuangan global, sewaktu indeks Tankan turun tajam ke rekor terendah minus 58. “Hasil survei tidak merefleksikan seberapa buruk sebenarnya sentimen korporasi Jepang. Produk domestik bruto [PDB] akan terkontraksi signifikan pada kuartal I dan II, jadi sentimen mungkin akan buruk untuk beberapa saat,” jelasnya, beberapa saat setelah laporan itu dirilis.
kuartal II/2011
-2
20 2 110 0 --10
Perkembangan indeks keyakinan bisnis Jepang
--20
Kuartal I/2005 s/d kuartal II/2011
--30 --40 --50 kuartal I/2009
-60
-58
2006 2007 2008 2009 Sumber: Bloomberg Ket: Angka negatif menunjukkan pesimistis dan positif menunjukkan optimistis
Yen diperdagangkan 84,17 per dolar AS pada pukul 11:12 waktu Tokyo, kemarin. Indeks Nikkei 225 naik 0,7% menjadi 9.778,28. Dalam survei itu, BOJ menyatakan angka yang dicapai tidak kuat karena hanya 2.618 responden yang merespons setelah gempa mengguncang, sedangkan survei sebelumnya sebanyak 7.998 responden ikut berpartisipasi. Data sebelumnya mencatat indeks di posisi 6 hingga 31 Maret dari 5 pada Desember. Sentimen selama krisis keuangan global merosot ke level terendah sejak 1974. Ekonom Nomura Securities Co dan RBS Securities Japan Ltd memproyeksi PDB akan mengalami kontraksi pada kuartal berjalan, meski laju penurunannya tidak akan mencapai rekor seperti 2009. Radiasi nuklir juga ikut menekan indeks keyakinan para pelaku industri mengusul bertambahnya negara yang melarang impor dari Jepang. Jenis barang yang mendapatkan perlakuan pengawasan ketat terhadap radiasi nuklir juga meningkat.
Hentikan impor Dari Beijing, perusahaan-perusahaan China menghentikan pesanan baru untuk impor produk besi dari Negeri Sakura. Perusahaan itu juga
2010
2011 BISNIS/MAHER
memblokir sejumlah kargo yang telah dikirim karena khawatir akan radiasi nuklir. “China adalah pembeli terbesar kedua produk logam dari Jepang. China tidak lagi melakukan pemesanan segera setelah masalah radiasi terdeteksi dan hampir semua kargo dari Jepang dilarang masuk, kecuali ada garansi dari pihak ketiga,” papar Zhao Ziyi, analis dari Umetal.com. Umetal adalah pemilik H&C S Holdings Pte Ltd yang merupakan pedagang kepingan logam (scrap) asal Singapura. Harga logam scrap anjlok setelah gempa 11 Maret meningkatkan suplai di Jepang. Negara pemilik ekonomi terbesar ketiga di dunia itu merupakan eksportir scrap terbesar kedua di dunia setelah AS. Kekhawatiran mengenai radiasi dari rusaknya instalasi nuklir Fukushima Dai-Ichi milik Tokyo Electric Power Co juga telah mengganggu ekspor produk susu dan sayuran. “Bila kondisi instalasi nuklir tidak berubah, Jepang akan kesulitan mengekspor scrap. Keseimbangan suplai dan permintaan akan makin longgar dan China juga kemungkinan mengalihkan pembelian ke AS dan Rusia,” kata Shinya Yamada, analis Credit Suisse AG. (DEA) (
[email protected])
Citigroup tambah investasi di Asia BLOOMBERG
HONG KONG: Citigroup Inc berencana menggelontorkan tambahan investasi sebesar US$2 miliar untuk unit perbankan konsumen di Asia dalam 3 tahun mendatang seiring dengan upaya memodernisasi cabang dan perluasan layanan ke kelas menengah. Pada 24 Maret, Head of Consumer Banking Citigroup untuk Amerika Manuel Medina-Mora menyebutkan perusahaan akan investasi US$3 miliar-US$4 miliar untuk operasional unit konsumen, terutama di pasar negara berkembang untuk 2-3 tahun mendatang. “Sekitar separuh dari investasi tersebut kemungkinan disalurkan ke Asia,” ungkap seorang sumber yang mengetahui rencana itu dan tidak bersedia disebutkan namanya karena informasi tersebut belum diumumkan perusahaan secara resmi. Citigroup, HSBC Holdings Plc, dan Standard Chartered Plc merupakan bank-bank global yang tengah melakukan ekspansi di Asia, kawasan dengan pertumbuhan ekonomi dan penciptaan kekayaannya melampaui AS dan Eropa. Usaha bank konsumen di Asia mendongkrak naik pendapatan Citigroup pada tahun lalu sebanyak 52% hingga mencapai US$2,17 miliar, sekaligus menjadikan unit ini sebagai penyumbang laba terbesar kedua bagi bank yang berbasis di New York itu. “Peluang [di Asia] sangat besar. Tren ini akan terus berlanjut. Kelas menengah terus tumbuh, konsentrasi orang-orang kaya meningkat dan konsumsi juga terus tumbuh,” tutur Jonathan Larsen, Head of
Consumer Banking Citigroup untuk Asia Pasifik, pekan ini. Asia berkontribusi 46% dari total pendapatan Unit Consumer Banking Citigroup pada 2010. Menurut Larsen, kawasan ini akan mendapat porsi investasi yang signifikan, tetapi dia tidak mau memberikan besarannya secara spesifik.
Tambah cabang Citigroup juga akan meluncurkan layanan phone banking 24 jam dan mengonversi lebih banyak outlet menjadi cabang yang memakai peralatan konferensi jarak jauh (teleconference) dan iPad merek Apple Inc untuk memamerkan layanan online. Sebagai bagian dari rencana, Citigroup telah menambah jam buka di cabang-cabang sejumlah negara, seperti Hong Kong. Seorang sumber menaksir pendirian satu cabang seperti itu membutuhkan biaya sekitar US$1 juta. “Citigroup berencana mengubah seluruh 720 cabang di Asia Pasifik menjadi smart branch,” ujar sumber itu. Saat ini, smart branch yang telah beroperasi berjumlah 720 outlet. Berdasarkan data Bloomberg, laba Citigroup dari Asia meningkat hingga US$4,6 miliar pada 2010, kontributor laba terbesar pada periode ini. HSBC dan Standard Chartered juga mendapat porsi laba terbanyak dari kawasan yang sama. Bank Pembangunan Asia (ADB) pernah memprediksi jumlah konsumen di kelompok negara berkembang Asia akan membelanjakan US$32 triliun pada 2030, jauh lebih tinggi dari kondisi akhir 2008 yang mencapai US$4,3 triliun. (DEA)
ASURANSI & PEMBIAYAAN
Bisnis Indonesia, Selasa, 5 April 2011
5
PROTEKSI Tifa emisi obligasi JAKARTA: PT Tifa Finance menuntaskan penerbitan dua seri surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) senilai Rp40 miliar pada pekan lalu. Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, perseroan menerbitkan MTN dalam bentuk seri A dan seri B masingmasing senilai Rp20 miliar dengan tenor 370 hari. Jatuh tempo MTN tersebut, yaitu tahun depan. Data itu menunjukkan perseroan telah menggunakan jasa PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas sebagai pengatur penerbitan efek yang dipasarkan melalui metode penawaran terbatas tersebut. Kupon surat utang itu sebesar 11% per tahun dan dibayarkan setiap 3 bulan kepada investor. Perseroan yang dipimpin Suwinto Johan itu berencana menggunakan dana aksi korporasi itu guna mendukung ekspansi pembiayaan perseroan. Perseroan mengandalkan pendanaan dari perbankan dan modal sendiri selama ini. (BISNIS/IAA)
PENAWARAN SAHAM: Direktur Corporate Finance PT Makinta Securities Harry Kurniawan (kiri) berbincang dengan Direktur Utama PT HD Finance Tbk Hariono (kedua kiri), Direktur Tobing Parali (kedua kanan) dan Direktur Leonardi Suryajaya, seusai paparan publik dalam rangka penawaran umum perdana saham PT HD Finance Tbk di Jakarta, kemarin. Perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor itu mengincar dana hingga Rp115 miliar. BISNIS/DEDI GUNAWAN
Referensi premi didukung JAKARTA: PT Lippo General Insurance Tbk (Lippo Insurance) mendukung penerapan referensi unsur premi murni pada lini usaha asuransi kendaraan bermotor oleh regulator. Presiden Direktur Lippo Insurance Agus Benjamin belum lama ini mengatakan perseroan menilai kebijakan tersebut positif bagi perkembangan industri perasuransian. Berdasarkan referensi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, premi kendaraan bermotor kategori II dengan nilai pertanggungan Rp150 juta hingga Rp300 juta mengalami perubahan. Lippo Insurance mengalami kenaikan premi sebesar 28% menjadi Rp319,2 miliar pada 2010. Asuransi kendaraan bermotor berkontribusi hingga 16% atau Rp52,54 miliar dari total premi itu. (BISNIS/19)
Suzuki Finance perkuat kinerja JAKARTA: PT Suzuki Finance Indonesia memperkuat kinerja pembiayaan dengan mengincar target pembiayaan baru (booking) senilai Rp3 triliun. General Manager Sales Suzuki Finance Yenanto belum lama ini mengatakan target pembiayaan baru tersebut meningkat sebesar 50% dari realisasi yang dibukukan pada tahun lalu sebesar Rp2 triliun. Target itu, tuturnya, ekuivalen dengan pembiayaan bagi 700.000 unit, atau naik 34,61% dari penyaluran pembiayaan pada tahun lalu, yaitu 520.000 unit. (BISNIS/IAA)
SMF emisi obligasi Rp1 triliun Kupon surat utang dipatok hingga 8,8% OLEH IRVIN AVRIANO Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) berencana menerbitkan dua seri obligasi senilai Rp1 triliun guna mendukung penyaluran pembiayaan perumahan. Direktur Utama SMF Erica Soeroto mengatakan rencana penerbitan obligasi itu berjaminan kredit pemilikan rumah (KPR), sehingga risiko gagal bayar ditanggung bank penyalur kredit rumah. Struktur itu juga dirancang agar investor terbebas dari risiko. “Dana dari penerbitan obligasi berbasis KPR itu akan kami salurkan dalam bentuk pemberian pinjaman guna pembiayaan perumahan kepada lem-
baga keuangan lain,” ujarnya kepada Bisnis, kemarin. Rencana penerbitan dua seri obligasi bernilai masing-masing Rp500 miliar tersebut, terkait dengan penerbitan obligasi SMF seri IV/2011 senilai Rp463 miliar pada akhir bulan lalu. Jumlah penerbitan efek utang itu lebih rendah dari target awal senilai Rp500 miliar akibat permintaan kupon dari investor yang tinggi. Berdasarkan keterbukaan informasi PT Kustodian Sentral Efek Indonesia pada akhir pekan lalu, kupon obligasi tranche A perseroan yang bertenor 12 bulan ditetapkan pada level 8,4% dan tranche B yang bertenor 24 bulan sebesar 8,8%. Besaran nilai penerbitan masing-masing tranche efek utang tersebut, yaitu Rp378 miliar dan Rp85 miliar. Kupon untuk tranche A lebih tinggi dari kisaran yang ditawarkan perseroan kepada ca-
Asuransi kesehatan topang kinerja Bumida BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Laba PT Asuransi Umum Bumiputera 1967 (Asuransi Bumida) naik sebesar 2,02% menjadi Rp16,76 miliar pada 2010 ditopang oleh penguatan kontribusi asuransi kesehatan. Perolehan premi bruto tumbuh 9,16% dari Rp302,91 miliar pada 2009 menjadi Rp330,67 miliar. Kontribusi premi terbesar berasal dari asuransi kesehatan hingga 45%. Sisanya, yaitu kontribusi dari produk asuransi kecelakaan diri, penjaminan proyek (surety bond), dan marine cargo. Jalur distribusi premi terbesar, yaitu grup Bumiputera yang memiliki mitra kerja tersebar luas di Indonesia. Selanjutnya, korporasi, baik pemerintah maupun swasta, pialang dan perbankan. Direktur Teknik Asuransi Bumida Joko Hananto mengatakan kenaikan laba yang cenderung tipis itu disebabkan oleh hasil investasi perseroan yang tidak mencapai target, meskipun mengalami surplus. Beban usaha mengalami kenaikan sebesar 10,8% menjadi Rp100,85 miliar pada 2010 dari Rp91,01 miliar pada 2009. Kenaikan beban usaha
itu turut memengaruhi perolehan laba perseroan. Berdasarkan laporan keuangan perseroan, hasil pengelolaan risiko (underwriting) naik 9% dari Rp105,25 miliar menjadi Rp96,54 miliar pada 2010. Adapun, klaim bruto meningkat menjadi Rp167,28 miliar atau naik 11,69% dari Rp149,77 miliar pada 2009. “Klaim beberapa produk asuransi, seperti marine hull dan kesehatan meningkat, tetapi kenaikan klaim seimbang dengan pendapatan,” ujar Joko kepada Bisnis, pekan lalu. Hasil investasi pada 2010 mencapai Rp16,42 miliar dari total investasi Rp230,56 miliar. Hasil investasi itu meningkat 21,77% dari 2009, yaitu Rp189,33 miliar. Unit penyertaan reksa dana berkontribusi hingga 45,29% atau sebesar Rp104,43 miliar. Perseroan meningkatkan investasi pada unit penyertaan reksa dana hingga 74,56% menjadi Rp104,43 miliar pada 2010 dari Rp59,82 miliar pada 2009. Kontribusi portofolio investasi lainnya, yaitu deposito berjangka sebesar 34,85% atau Rp80,35 miliar, saham 16,88% atau Rp38,93 miliar, dan obligasi sebesar 1,57% atau
Rp3,63 miliar. “Kami ingin tumbuh konservatif, sehingga hanya menargetkan pertumbuhan premi sebesar 10% atau Rp478 miliar,” ujar Joko. Direktur Pemasaran Bumida S.G. Subagyo mengatakan perseroan fokus membenahi kualitas bisnis guna mencapai target pertumbuhan 10% pada 2011. Guna mencapai rencana itu, perseroan berencana menambah kantor pemasaran di Tegal, Jawa Tengah dan Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Bumida yang kini memiliki sekitar 1.200 agen menargetkan penambahan agen sebanyak 1.000 agen pada tahun ini. Pertumbuhan produk penjaminan proyek (surety bond) berkontribusi sebesar 10% pada 2010, terkait dengan peningkatan kontra bank garansi. Kontra bank garansi Bumida cenderung diminati pemilik proyek skala besar, seperti BUMN, sedangkan surety bond diminati pemilik proyek skala menengah di luar Jakarta. Perseroan juga membatasi bisnis asuransi angkutan laut pada tahun ini, karena dinilai tidak terlalu memuaskan bagi perseroan. (19)
Pembahasan Rancangan Undang-Undang BPJS difinalkan BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Pimpinan DPR dan delapan menteri segera memfinalkan pembahasan RUU Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), menyusul kebuntuan rencana tersebut. Hal ini disampaikan oleh Ketua Panitia Khusus RUU BPJS Ahmad Nizar Shihab kepada Bisnis, kemarin. Sebanyak delapan menteri tersebut, yaitu Menteri Keuangan, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Menteri Sosial, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi,. Selanjutnya, Menteri Kesehatan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Menteri BUMN. “Kami berharap pemerintah menentukan sikap dalam rapat yang akan digelar sebelum parlemen memasuki masa reses pada 8 April,” kata Ahmad.
Panitia khusus RUU BPJS memberikan batas waktu hingga akhir Maret kepada pemerintah guna melanjutkan pembahasan RUU BPJS. Apabila pemerintah memutuskan untuk melanjutkan pembahasan RUU BPJS, pansus akan meminta perpanjangan waktu. Namun, apabila pemerintah berkukuh tidak bersedia, pansus akan melapor kepada Badan Musyawarah DPR, pimpinan DPR, dan paripurna bahwa pembahasan telah selesai. Wakil Ketua Pansus RUU BPJS Surya Chandra Surapatya mengatakan pimpinan pansus menghadap pimpinan DPR mulai kemarin hingga akhir Maret 2011. Pimpinan DPR diharapkan memanggil pemerintah untuk menentukan sikap atas RUU BPJS. “Setelah pertemuan ini, pansus akan menghadap pimpinan DPR berbekal bahan dari rapat dengar pendapat. Kami berharap akan memperoleh jawaban tentang RUU BPJS,” ujar Surya.
Adapun, sejumlah substansi yang menyebabkan alotnya pembahasan RUU BPJS tersebut, meliputi bentuk BPJS tunggal atau majemuk, RUU BPJS sebatas penetapan atau sekaligus pengaturan, dan pelaksanaan SJSN berdasarkan program atau segmentasi. Menurut anggota Komisi XI dari Fraksi Golkar Endang Agustini Syarwan Hamid, pansus mengalami dinamika pelik dengan pemerintah, meskipun semua anggota fraksi menyetujui RUU BPJS. Dia mengusulkan pansus agar segera bertanya ke pemerintah guna menindaklanjuti RUU BPJS. Anggota pansus dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan RUU BPJS Okky Asokawati berpendapat tuntutan KAJS itu memacu anggota pansus merealisasikan RUU BPJS. Hal itu dinilai sebagai suara rakyat yang wajar, karena letih menghadapi pemerintah yang tidak memprioritaskan kesejahteraan rakyat, terutama pelayanan kesehatan. (19)
Kinerja keuangan PT Sarana Multigriya Finansial per 30 Juni (Rp triliun) Jumlah aset Jumlah kewajiban Pendapatan Laba bersih Sumber: Laporan keuangan
2009 1,31 0,01 0,06 0,04
2010 2,14 0,75 0,05 0,03
BISNIS/MAHER
lon investor pada awal masa penawaran obligasi yang diperkirakan sekitar 7,19%-8,19%. Adapun, penetapan kupon tranche B masih berada pada kisaran awal yang ditawarkan pada level 7,83%-8,83%. Perseroan dibantu PT Danareksa Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) sebagai wali amanat dalam penerbitan efek utang itu. Erica mengatakan dasar penetapan besaran penerbitan dan besaran kupon obligasi itu adalah risiko kecil yang diberikan kepada
investor karena berjaminan KPR. “Obligasi SMF berbeda, karena memiliki jaminan KPR. Obligasi itu layak dengan tingkat kupon yang ditetapkan SMF.” Rencana penerbitan obligasi berbasis KPR lanjutan, tutur Erica, bergulir setelah perusahaan dipastikan mendapatkan tambahan penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp1 triliun dari pemerintah. Rencana penambahan PMN oleh pemerintah itu telah disahkan DPR pada akhir pekan lalu. Dia menjelaskan penambahan PMN itu tidak mengubah target pemberian pinjaman pembiayaan perumahan yang sudah ditetapkan sebesar Rp1,15 triliun, karena hal itu sudah memasukkan potensi penambahan modal dari pemerintah. Menurut Erica, perusahaan memprediksi penambahan modal dari PMN tersebut akan direalisasikan pada pertengahan tahun ini, atau setelah penerbitan peraturan pemerintah yang akan
mendukung keputusan DPR itu. Terkait dengan PMN itu, penyaluran pinjaman untuk pembiayaan SMF diperkirakan bisa meningkat menjadi Rp2,4 triliun per tahun. Dana yang dialirkan ke sektor perumahan ditargetkan mencapai Rp22,6 triliun hingga 2015. Kepastian tambahan PMN tersebut dikantongi SMF pada akhir pekan lalu setelah Komisi VI DPR merestui rencana tersebut bersama dengan tambahan PMN dan penerusan pinjaman anak usaha (subsidiary loan agreement/SLA) lain. Adapun, PMN dan SLA tersebut ditujukan bagi beberapa BUMN dan akan dialokasikan dalam APBN-P 2011. Parlemen juga mengesahkan pemberian PMN senilai Rp1,5 triliun bagi PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia dan sebesar Rp2 triliun bagi PT Asuransi Kredit Indonesia dan Jaminan Kredit Indonesia. (
[email protected])
NIAGA & JASA
6
Bisnis Indonesia, Selasa, 5 April 2011
Pemulangan WNI/TKI overstayers telan Rp37,2 miliar JAKARTA: Pemerintah harus menyiapkan dana anggaran sebesar Rp37,2 miliar untuk memulangkan 5.000 orang warga negara Indonesia dan tenaga kerja Indonesia (WNI/TKI) overstayers (kelebihan izin tinggal) di Arab Saudi. Menurut Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh. Jumhur Hidayat, sebanyak 5.000 orang itu merupakan WNI/TKI overstayers yang direncanakan pulang pada fase I dari target pemulangan 50.000 orang selama 2011. Selama kuartal I/2001 dipulangkan 2.073 orang WNI/TKI overstayers, dan sisanya 2.927 orang direncanakan kembali dengan kapal laut milik Pelni KM Labobar yang akan tiba di Indonesia pada 3 Mei 2011. Pemulangan ini butuh dana Rp24,53 miliar, sedangkan pemulangan sebelumnya menggunakan pesawat udara butuh Rp5,02 miliar.
Data pemulangan WNI/TKI overstayers dari Arab Saudi selama 2011 Keterangan Total WNI/TKI overstayers Pemulangan fase I - Gelombang I-VI via udara - Gelombang VII via laut Pemulangan fase II & III
Orang 50.000 5.000 2.073 2.927 45.000
Sumber: Kemenakertrans, BNP2TKI dan diolah, 2011.
BISNIS/TRI/MAHER
KUOTA Hotel Sahid naikkan laba JAKARTA: PT Hotel Sahid Jaya International Tbk sepanjang tahun lalu berhasil menaikkan laba bersih hingga 94% menjadi Rp17,8 miliar, berkat kontribusi sektor makanan dan minuman serta peningkatan okupansi kamar. Sektor makanan dan minuman memberikan konstribusi hingga 43% dari pendapatan Hotel Sahid, yang pada tahun lalu meningkat 23,8% menjadi Rp123,9 miliar. Direktur Keuangan PT Hotel Sahid Jaya International (HSJI) Tbk M. Nurdin mengatakan kondisi itu banyak didukung oleh inisiatif dan perubahan yang dilakukan manajemen “Berbagai inisiatif berkesinambungan berdampak pada peningkatan pendapatan F&B [food and beverages] dan peningkatan okupansi kamar hotel Sahid Group,” ujarnya, akhir pekan lalu. Okupansi hotel yang dikelola grup ini meningkat 60%, seiring dengan selesainya tahap pertama renovasi Hotel Grand Sahid Jaya pada pertengahan 2010. (BISNIS/TRI)
PROGRAM PENDIDIKAN : (Dari
kiri) Managing Director Putera Sampoerna Foundation (PSF) Nenny Soemawinata dan Wakil Menteri Perdagangan Amerika Serikat Francisco J. Sanchez berbicara dengan Mendiknas Mohammad Nuh serta Dubes Amerika Serikat Scot A. Marciel pada acara Access America Higher Education Forum di Jakarta, kemarin. Pertemuan itu bertema Advancing US – Indonesia Higher Education Exchanges and Partnerships yang dihadiri 75 perwakilan universitas AS. Sejak didirikan pada 2001, PSF telah menyalurkan lebih dari 34.000 beasiswa. BISNIS/KELIK TARYONO
Kebijakan Turki rugikan Indonesia Pemerintah tidak melindungi industri nasional OLEH NATALINA KASIH WASIYATI, MARIA Y. BENYAMIN & MARTIN SIHOMBING Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kebijakan perdagangan Turki cenderung merugikan Indonesia, sehingga pemerintah diminta untuk mengangkat isu itu saat Presiden Republik Turki Abdullah Gül didampingi istrinya Hayrünnisa Gül tiba di Jakarta kemarin. Hal itu dikemukakan oleh sejumlah kalangan yang disampaikan kemarin. Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat, misalnya, mengatakan Turki secara agresif telah mengenakan bea masuk antidumping (BMAD) dan bea masuk tindakan pengamanan (BMTP) atau safeguard atas produk Indonesia guna mengamankan industri dalam negerinya. Forum Komunikasi Asosiasi Industri Nasional, dalam surat
PROGRAM PENDIDIKAN:
Presdir PT Amerta Indah Otsuka Yoshihiro Bando (kiri) bersama Artis dan penyanyi Sherina Munaf, mendengarkan pertanyaan wartawan di Jakarta, kemarin. Produsen minuman pengganti ion tubuh Pocari Sweat itu memperkenalkan program Satu Hati Cerdaskan Bangsa 2011 sekaligus peluncuran situs lagu, untuk mengajak anak muda bantu pendidikan anak kurang mampu.
dumping diajukan oleh organisasi bukan industri. Ini keliru. Padahal, produk kita belum terbukti merugikan industri domestiknya tetapi produk kita tersebut sudah dikenakan bea masuk sementara,” katanya. Dengan pengenaan BMTPS dan BMAD yang cukup tinggi, lanjut Ade, produk Indonesia menjadi tidak berdaya saing untuk masuk ke pasar Turki. Hal tersebut di satu sisi merugikan Indonesia karena Turki merupakan pintu masuk bagi produk Indonesia ke Eropa Timur dan Eropa Barat. Forum mengatakan ketika Turki agresif menerapkan BMAD terhadap produk Indonesia, sebaliknya praktik dumping dalam ekspor tepung terigu Turki ke Indonesia—sebagaimana investigasi Komisi Anti Dumping Indonesia yang tertuang pada rekomendasi Menteri Perdagangan kepada Menteri Keuangan dengan surat No. 2017/M. DAG/12/2009 tertanggal 31 Desember 2009 agar mengenakan BMAD terhadap impor tepung gandum/terigu dengan HS 1101.00.10.00—tetapi sampai
saat ini Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur hal ini belum juga terbit. Padahal, sudah menjadi keputusan untuk disetujui dalam rapat pleno antarkementerian di BKF (Badan Kebijakan Fiskal) pada Juli 2010.
Iktikad baik Ratna Sarie Loppies, Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia, mengungkapkan agresivitas Turki tersebut sangat berbanding terbalik dengan Pemerintah Indonesia. Kendati telah disuarakan oleh industri dalam negeri, pemerintah tidak juga menunjukkan iktikad baik untuk melindungi industri dalam negeri. Dia mencontohkan produk tepung terigu Turki yang membanjiri pasar domestik dan terbukti merugikan industri dalam negeri, namun hingga saat ini belum juga dikenakan BMAD. Ratna mengungkapkan Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) telah merekomendasikan pengenaan BMAD atas terigu impor dari Turki kepada Menteri
Brunei butuh 8.368 pekerja asing OLEH R. FITRIANA Bisnis Indonesia
BISNIS/ENDANG MUCHTAR
kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kemarin, memandang, sebagai anggota WTO, Turki terbukti sepenuhnya tidak mematuhi rambu yang telah disepakati dalam perjanjian WTO. Untuk itu, Presiden diminta agar kebijakan perdagangan Turki dibicarakan bersama Presiden Turki. Turki sebagai negara yang paling banyak dan aktif mengenakan bea masuk anti Dumping dimana kebijakan itu kemudian menjadi hambatan perdagangan khususnya kepada produk Indonesia. Saat ini Turki mengenakan 58 HS number produk Indonesia telah dikenakan penerapan bea masuk antidumping dan safeguard. Bahkan, kata Ade, Turki tidak segan-segan mengenakan bea masuk tindakan pengamanan sementara (BMADS) selama masa investigasi hanya untuk mencegah kerugian yang lebih dalam bagi industri dalam negerinya, sebelum hasil penyelidikannya usai. “Langkah yang ditempuh oleh Turki tidak sesuai dengan WTO. Tuduhan lonjakan impor atau
JAKARTA: Kalangan pelaksana penempatan tenaga kerja Indonesia swasta (PPTKIS) dapat memanfaatkan kebutuhan di Brunei Darussalam terhadap 8.368 orang tenaga kerja asing dari berbagai bidang keterampilan pada tahun ini. Saat ini, dari kebutuhan sebanyak itu ternyata baru sekitar 10% terpenuhi, sehingga membuka peluang bagi calon TKI untuk sektor perminyakan, konstruksi jalan tol dan pelabuhan udara, manufaktur, dan sektor jasa. Menurut Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh. Jumhur Hidayat, negara itu membutuhkan tenaga formal relatif banyak. “Kebutuhan tenaga kerja di Brunei dapat dimanfaatkan oleh PPTKIS guna mengurangi proporsi TKI informal, khususnya PLRT [penata laksana rumah tangga] yang tinggi,” ujarnya seusai melepas 60 orang TKI formal dari PT Windu Sarana Development, kemarin.Dia menjelaskan kelompok berlatih berbasis masyarakat (KBBM) di kantongkantong TKI pun dapat dimanfaat-
Pekerja Indonesia di Brunei Darussalam per Februari 2011 (Orang) Keterangan
Jumlah
Total jumlah WNI*) Jumlah TKI - PRLT - Sopir pribadi - Sektor perhotelan - Sektor Perminyakan - Profesional - Sopir perusahaan - Sektor perkebunan - Sektor industri - Anak buah kapal - Sektor kesehatan/perawat - Sektor lain
51.391 49.802 16.525 3.562 3.037 1.041 924 366 231 118 79 11 23.908
Sumber: KBRI di Brunei Darussalam, BNP2TKI dan diolah, 2011 Ket: Jumlah WNI, termasuk TKI.
BISNIS/MAHER
kan oleh PPTKIS sebagai basis rekrutmen calon TKI. BNP2TKI juga dapat memperluas rekrutmen melalui program bursa kerja luar negeri (BKLN) yang ada di berbagai kota hingga kecamatan tertentu yang dibentuk dengan melibatkan pihak swasta atau kelompok
masyarakat. Jumhur mencontohkan upaya aktif penjajagan langsung juga dilakukan untuk perluasan pasar TKI formal ke sejumlah negara potensial, baik di Asia Pasifik, Timur Tengah, Eropa, dan Afrika, termasuk ke Amerika Serikat. “Penempatan ini merupakan langkah lanjut dari temu bisnis para stakeholders [pemangku kepentingan] TKI dengan agen penempatan pekerja asing di Brunei Darussalam yang baru-baru ini di Yogyakarta,” jelasnya. Sementara itu, jumlah TKI yang kini bekerja di Brunei Darussalam sesuai dengan data Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) setempat per Februari 2011 tercatat sebanyak 49.802 orang. Dari jumlah tersebut, paling banyak masih ditempatkan oleh pekerja PLRT dengan sebanyak 16.525 orang, disusul para sopir pribadi sekitar 3.562 orang, sedangkan pekerja formal bidang perminyakan mencapai 1.041 orang. Secara keseluruhan, jumlah warga negara Indonesia di negara itu ada sebanyak 51.391 orang atau mencapai 10% dari jumlah penduduk Brunei Darussalam yang terdata sebanyak 500.000 orang.
AS berharap mahasiswa asal RI meningkat OLEH ALGOOTH PUTRANTO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Amerika Serikat (AS) mengincar peningkatan jumlah pelajar Indonesia untuk studi di negara itu, dengan aktif menggelar pameran pendidikan yang diikuti 55 sekolah serta lebih dari 75 universitas dan akademi di sejumlah kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan. “Pasar Indonesia bagi industri pendidikan di Amerika sangat signifikan, kami berharap jumlah [mahasiswa Indonesia] tersebut meningkat pada masa mendatang,” ujar Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Scot A. Marciel, di Jakarta, pekan lalu. AS menggelar pameran pendidikan pada 3 April 2011 di Ballroom Sampoerna Strategic Square, Jl. Jenderal Sudirman. Untuk pameran pendidikan tersebut, AS menggandeng
Access Education Beyond runan tajam pada 2006Perkembangan mahasiswa asing (Access), sebuah lemba2007, mahasiswa Indodi Amerika Serikat & di Indonesia ga bimbingan pendidiknesia ke Amerika sempat an internasional anak Tahun Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa meningkat pada 2007Asing Indonesia AS di usaha bisnis sosial Putera 2008 namun kembali di AS di AS Indonesia Sampoerna Foundation turun 2,4% pada periuntuk program persiapan ode 2008-2009. 1994/95 2,6% 11.872 215 bagi pelajar yang ingin Sampai saat ini 1995/96 2,8% 12.820 170 melanjutkan pendidikan Indonesia merupakan 1996/97 2,7% 12.461 209 tinggi ke seluruh dunia salah satu dari 20 nega1997/98 2,8% 13.282 182 dan kemitraan antar insra teratas asal maha1998/99 2,5% 12.142 201 1999/00 2,2% 11.300 189 titusi pendidikan tinggi. siswa asing di AS. Pada 2000/01 2,0% 11.625 213 Dengan potensi ekonoperiode 2008-2009 In2001/02 2,0% 11.614 52 mi saat ini, pelajar Indonesia menempati 2002/03 1,8% 10.432 26 donesia ke negeri Paman posisi 17 negara asal 2003/04 1,6% 8.880 24 Sam semestinya bisa bagi siswa yang belajar 2004/05 1,4% 7.760 28 mencapai 15.000 orang ke Amerika Serikat se2005/06 1,3% 7.575 57 dari hanya 7.000-an pelatelah Hong Kong 2006/07 1,3% 7.338 132 2007/08 1,2% 7.692 74 jar Indonesia sejak 2004. dengan 8.329 orang. 2008/09 1,1% 7.509 n/a Setiap tahun, lebih dari Scot mengakui terjadi 1,7 juta lulusan SMA dan penurunan pelajar IndoSumber: Institute of International Education, 2010 70.000 mahasiswa Indonesia dalam 10 tahun ternesia mendaftarkan diri akhir, hal serupa terjadi di universitas luar negeri. pada masa 1980-an dan 1990- pada pelajar Amerika Serikat Namun, minat pelajar an dan memuncak pada tahun yang belajar di Indonesia. “CuIndonesia ke AS semakin turun 1997-1998 dengan 13.282 kup memalukan kalau saat ini sejak 2006/07, setelah menik- mahasiswa. hanya sekitar puluhan atau ratumati pertumbuhan yang stabil Setelah mengalami penu- san pelajar AS yang belajar di
Indonesia.” Dia menyatakan pihak AS menemukan alasan penurunan jumlah pelajar kedua negara akibat informasi salah yang beredar luas. Sulitnya mendapatkan visa pelajar menjadi alasan utama pelajar Indonesia belajar ke Amerika Serikat. “Soal kesulitan visa, kami jamin itu informasi salah. Kami bisa pastikan visa pelajar ke Amerika Serikat tidak dipersulit,” ujarnya. Sementara itu, lanjut dia, informasi yang terlalu sedikit tentang Indonesia membuat pelajar Paman Sam tidak melirik Indonesia sebagai tempat menuntut ilmu. “Alasan utama kami ingin meningkatkan jumlah pelajar Indonesia ke AS karena pelajar dari kedua negara dapat mempelajari Indonesia. Ini merupakan jalan terbaik bagi mereka yang mencari pemahaman [akan AS],” jelasnya.
Perdagangan Mari Elka Pangestu untuk selanjutnya dikenakan BMAD oleh Kementerian Keuangan sejak Desember 2009. Namun, keputusan itu belum keluar juga. Asosiasi Produsen Terigu Indonesia (Aptindo) memperkirakan potensi kerugian akibat keterlambatan pengenaan bea masuk antidumping (BMAD) terhadap terigu impor dari Turki mencapai Rp228 miliar pada 2010. Anggota Forum Komunikasi Asosiasi Industri Nasional Franky M. Sibarani menegaskan pemerintah tidak fokus melindungi industri di Tanah Air karena lamban dalam menerapkan tindakan pengamanan perdagangan (safeguards) dan antidumping di tengah kondisi industri domestik yang semakin terpuruk. Franky menegaskan pemerintah terkesan kurang berani dalam mengambil tindakan tegas atas produk impor yang masuk ke dalam negeri, meski kerugian yang ditimbulkan sudah terbukti melalui hasil penyelidikan dari otoritas terkait. (lina.kasih@bisnis. co.id/
[email protected]/
[email protected])
Impor China kian mengkhawatirkan OLEH MARIA Y. BENYAMIN Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pelaku usaha mengkhawatirkan lonjakan impor barang jadi dari China di pasar domestik kendati menilai kenaikan impor dari negara itu berkorelasi positif terhadap pertumbuhan industri di dalam negeri, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengakui di satu sisi, kenaikan impor bahan baku penolong serta barang modal dari China mengindikasikan pertumbuhan yang positif terhadap industri dalam negeri. Bahan baku dan penolong serta barang-barang modal dari China yang tergolong cukup murah, menurut dia, mencatat permintaan yang cukup tinggi oleh industri dalam negeri untuk proses produksi. “Tapi harus diingat, pada saat yang sama, terjadi lonjakan impor barang jadi juga. Dua-duanya terjadi. Di satu sisi mendorong pertumbuhan industri dalam negeri tapi di sisi lain juga memukul industri domestik,” kata Sofjan kepada Bisnis, kemarin. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor dari China pada periode Januari-Februari tahun ini mencapai US$3,35miliar atau naik 17,42% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang hanya sekitar US$2,85 miliar. Impor bahan baku dan penolong mengalami lonjakan impor yang paling tinggi sebesar 25% selama Januari-Februari tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu. Beberapa jenis barang kelompok bahan baku dan penolong adalah makanan dan minuman untuk industri, bahan baku untuk industri, bahan bakar motor, dan suku cadang & perlengkapan barang modal dan alat angkutan.
Sementara itu, impor barang-barang konsumsi mencatat kenaikan cukup signifikan dalam periode yang sama sebesar 18% dan impor barang-barang modal mengalami kenaikan nilai impor sebesar 5%. Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Deddy Saleh mengatakan kenaikan nilai impor untuk golongan bahan baku dan penolong serta barang-barang modal tersebut mengindikasikan pertumbuhan industri dalam negeri untuk memproduksi output baik bagi pasar dalam negeri maupun pasar ekspor. Dia mengakui impor barang konsumsi juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Namun, peningkatan tersebut, menurut dia, tidak perlu dikhawatirkan karena peran impor barang konsumsi terhadap total impor dari China hanya 11% selama Januari-Februari tahun ini. “Peran terbesar masih didominasi oleh bahan baku dan penolong dan barang-barang modal masingmasing sebesar 57% dan 32%. Dua kelompok barang itu kan digunakan di dalam negeri untuk produksi industri domestik yang tidak saja ditujukan untuk pasar domestik saja tetapi juga pasar ekspor,” jelasnya, pekan lalu.
Dampak ACFTA Deddy menambahkan kinerja ekspor nonmigas ke China selama periode Januari-Februari 2011 yang mencapai US$2,34 miliar atau naik 17,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, sebetulnya mengonfirmasi manfaat ACFTA. Implementasi liberalisasi tarif dalam kerangka kerja sama perdagangan bebas Asean China, menurut dia, telah memberikan dampak positif bagi ekspor nonmigas Indonesia.
Bisnis Indonesia, Selasa, 5 April 2011
7
PERBANKAN
4 BJBR
BBRI
1.260
BBTN 5.800
10 1.210
1.700 50
5.350
29/3 30/3 31/3
1/4
4/4
SDRA
29/3 30/3 31/3
1/4
MEDIASI Mandiri perkuat mikro BALIKPAPAN: Bank Mandiri Area Balikpapan mengincar ekspansi kredit mikro sebesar Rp85 miliar pada tahun ini dibandingkan dengan perolehan tahun lalu sebesar Rp54 miliar. Penetapan target ini seiring dengan penyaluran kredit mikro Bank Mandiri Area Balikpapan pada Juni 2009 hingga Desember 2010 naik sebesar 58% mencapai Rp88,7 miliar. Pencapaian tersebut seiring dengan pembentukan klaster mikro yang dimulai pada Juni 2009. Kepala Pelayanan Kredit Mikro Bank Mandiri Area Balikpapan Arif Badri kemarin mengatakan peningkatan jumlah penyaluran kredit ini disebabkan oleh pembentukan klaster mikro yang dimulai pada Juni 2009. Klaster mikro merupakan unit yang khusus melayani permintaan kredit mikro dari nasabah Bank Mandiri, yaitu kredit usaha mikro dan kredit serba guna mikro.
4/4
20
JAKARTA: PT Bank Permata Tbk menargetkan pertumbuhan pembiayaan syariah lebih dari 50% dari total pembiayaan 2010 sebesar Rp1,45 triliun. Achmad Kusna Permana, Head of Syariah Banking Bank Permata, mengatakan pembiayaan tahun ini diperkirakan mencapai Rp2,4 triliun-Rp2,5 triliun. “Target kami untuk growth 50% karena memang masih kecil. Apabila BI [Bank Indonesia] menargetkan [pertumbuhan] 50%-55%, kalau kami tidak mencapai angka itu, akan tertinggal, market share dapat mengecil,” ujarnya akhir pekan lalu. Menurutnya, Permata Syariah memiliki banyak potensi pembiayaan, antara lain pembiayaan multifinance kendaraan bermotor, sektor usaha kecil dan menengah (UKM), kepemilikan rumah serta aset konsumer. (BISNIS/13)
BCA genjot dana 15% JAKARTA: PT Bank Central Asia Tbk menargetkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 12%-15% dari saat ini sekitar Rp277 triliun. Direktur BCA Suwignyo Budiman mengatakan seiring pertumbuhan DPK, nasabah baru diperkirakan bertambah 10%-15% dari total saat ini yang hampir mencapai 9 juta nasabah yang didorong oleh pertumbuhan tabungan harapan (Tahapan) BCA yang diperkirakan tumbuh 12%-15%. “Porsi DPK kami saat ini 52% adalah tabungan tahapan, 24% giro, dan 24% lagi deposito. Porsinya dari tahun ke tahun kurang lebih sama,” ujarnya akhir pekan lalu. (BISNIS/13)
520
196
29/3 30/3 31/3
1/4
4/4
AMAG
10 495
24/ 2 912/ 3 26/ 3 012/ 3 30/ 3 112/ 3 5/1 /1 4
46// 14
PNLF 142
5
29/3 30/3 31/3
4/4
JAKARTA: Sejumlah bank masih percaya diri sistem manajemen risiko yang mereka bangun bekerja dengan baik untuk mengantisipasi pembobolan (fraud), tetapi tak sedikit juga yang mulai serius dalam memperketat pengawasan internal.
Halim Alamsyah
The Hong Kong and Shanghai Banking (HSBC) Indonesia dan PT Bank Central Asia Tbk (BCA), misalnya, mengklaim sudah memiliki sistem pengamanan yang cukup baik sehingga tak menyiapkan antisipasi khusus saat kasus pembobolan tengah marak. “Kami sudah memiliki risk management tersendiri, apalagi proses yang dijalankan dalam perusahaan sangat ketat serta telah teruji selama ratusan tahun, di Indonesia sendiri sudah 127 tahun dan belum pernah mengalami fraud,” ujar Wawan Salum, Retail Banking Director HSBC Indonesia. Menurut dia, selama ini HSBC telah menerapkan sistem kehati-hatian yang ditunjang oleh pengawasan berganda, tetapi dia enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai sistem itu. Dia menambahkan HSBC adalah salah satu dari lima bank global yang berhasil melewati krisis pada 1998 tanpa meninggalkan persoalan yang berarti. Hal yang sama diungkapkan oleh Suwignyo Budiman, Direktur BCA. Dia mengklaim selama ini BCA telah memiliki manajemen risiko yang baik dan sistem keamanan berlapis. “Apa lagi yang perlu ditingkatkan? Sistem kami sudah baik dan tidak perlu ada yang perlu ditingkatkan saya kira.” Sementara itu Direktur Utama BNI Gatot M. Soewondo mengaku meski telah menerapkan antisipasi keamanan transaksi yang rumit dan berlapis, pihaknya sedang memperbaiki sistem tersebut agar semakin sulit ditembus pihak yang tidak bertanggung jawab. Sebelumnya BNI menggagalkan per-
cobaan penggelapan uang sehingga BNI terhindar dari ke h i l a n g a n dananya. “Kami tidak pernah ke h i l a n g a n uang, sistem kami yang berhasil menangkap dan menggagalkan upaya kejahatan, telah
teruji,” ujarnya. Gatot menjelaskan sebaik apa pun sistem yang telah diterapkan, semuanya bergantung pada sumber daya manusia (SDM) sehingga sistem perekrutan harus diperketat agar didapat karyawan terbaik dan bertanggung jawab. Dia menambahkan apabila nasabah terugikan karena kejahatan karyawan perseroan, BNI akan mengganti semua kerugian agar tidak kehilangan kepercayaan nasabah. Senior Corporate Executive PT Bank OCBC NISP Faisal Firdaus memastikan pembobolan dana nasabah tidak terjadi di bank yang dikelolanya karena manajemen akan meningkatkan pengawasan internal. Dia mengatakan perseroan memiliki Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) yang bertugas mengaudit setiap transaksi. “Jika ada yang mencurigakan, seperti pemindahan dana nasabah oleh orang dalam, akan bisa dideteksi lebih dini,” tuturnya, di Surabaya, kemarin. Saat ini OCBC NISP juga menerapkan sistem rotasi secara berkala. Tujuannya adalah untuk mendeteksi human error sekaligus sebagai mekanisme pengawasan. Sementara itu, Komite Kebijakan Perbankan BUMN berencana membahas peningkatan pengamanan empat bank BUMN untuk mencegah adanya kenakalan oknum yang dapat merugikan nasabah. Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan masalah pengamanan perbankan itu akan lebih baik jika dibicarakan bersama Komite Kebijakan Perbankan sebagai virtual holding dari empat bank BUMN yang ada
1 166
29/3 30/3 31/3
1/4
4/4
BI: Selain supervisi lemah, nasabah terlalu percaya bankir BISNIS INDONESIA
500
5 133
1/4
WOMF 176
Antisipasi fraud, pengawasan diperketat
(BISNIS/22)
Permata Syariah tumbuh 50%
PNIN 200
1.570
Bisnis Indonesia, Selasa, 5 April 2011
yakni PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, BNI dan PT Bank Tabungan Negara Tbk. “Hari ini [kemarin] bank-bank BUMN juga bertemu dengan Bareskrim Polri untuk identifikasi masalah itu. Sejauh ini pengamanan memang sudah cukup bagus, tetapi memang lebih baik itu dibahas bersama Komite Kebijakan Perbankan, merumuskan masalah pengamanan dan kemungkinan kenakalan,” ujarnya
Supervisi atasan Adapun Bank Indonesia menilai sejumlah kasus pembobolan bank yang melibatkan dana nasabah belakangan disebabkan kelemahan internal, terutama supervisi atasan. Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah mengatakan ada beberapa kelemahan yang telah diidentifikasi bank sentral yakni terkait internal proses di bank. Berdasar hasil pengawasan, semua terkait pengawasan, yang meliputi tidak optimalnya supervisi atasan, terkait standard operating procedure (SOP). “Juga terkait kolusi di antara pegawai,” katanya saat jumpa pers di Markas Besar Kepolisian, kemarin. BI, kata Halim, juga menyoroti tentang penyempurnaan aturan, baik di bank maupun regulasi BI, a.l. perlu diterapkannya suatu cek dan ricek yang lebih ketat. Semisal dalam proses hubungan antara nasabah dan pegawai bank. “Selain itu, juga ada sebuah iklim yang menjadikan sebuah kebiasaan nasabah yang terlalu percaya pada bankir. Hal itu sering dimanfaatkan pegawai bank,” tambahnya. Halim menjelaskan kesalahan terjadi pada sejumlah bank yang seharusnya mengendalikan risiko dengan mencadangkan sedikitnya 15% dari pendapatan kotor. “Namun, sejumlah bank hanya memenuhi, rata-rata 2%-3% [dari pendapatan kotor].” Belakangan kasus pembobolan perbankan menjadi kasus yang tengah hangat ditangani kepolisian menyusul terbongkarnya kasus Malinda Dee, pegawai Citibank, yang memindahkan dana nasabah ke rekening pribadi. (21/13/GITA ARWANA CAKTI) (
[email protected])
480
29/3 30/3 31/3
1/4
4/4
Besaran suku bunga dasar kredit (SBDK) dipajang di kantor PT Bank Rakyat Indonesia Tbk di Jakarta, pekan lalu. Kewajiban mengumumkan SBDK diharapkan memicu persaingan antarperbankan, karena nasabah jadi mengetahui harga kredit masing-masing bank. BISNIS/DEDI GUNAWAN
BTPN akan terbitkan obligasi Rp2,5 triliun OLEH RAYDION SUBIANTORO & M. MUNIR HAIKAL Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) berencana menerbitkan obligasi senior senilai total Rp2,5 triliun dalam 2 tahun mendatang menggunakan skema aturan pendaftaran sendiri (self registration). BTPN sekaligus menjadi emiten pertama yang memiliki rencana menerbitkan obligasi di bawah skema tersebut. Aturan self registration baru diterbitkan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) pada Desember tahun lalu itu yang memungkinkan perusahaan untuk mendaftarkan program obligasi secara berkelanjutan hingga mencapai nilai yang dipatok.
Aturan itu diterbitkan untuk memberikan kemudahan bagi emiten dalam melakukan penawaran umum atas efek bersifat utang dan/atau sukuk secara bertahap. Sebelumnya obligasi tidak bisa diterbitkan secara berkala atau berkelanjutan, tetapi harus sesuai dengan nilai yang dipatok atau sesuai yang didaftarkan. Dengan kata lain, emiten yang ingin menerbitkan obligasi tidak harus melakukan pendaftaran berkalikali. Direktur BTPN Anika Faisal mengatakan perseroan akan menggelar penerbitan obligasi senior untuk mendukung ekspansi kredit. ‘Namun, penerbitan obligasi tidak akan kami lakukan sekali saja. Pencarian dana sebesar maksimal Rp2,5 triliun akan di-
lakukan selama 2 tahun ke depan,” ujarnya kemarin. Dia menjelaskan penerbitan obligasi tersebut untuk mengatur keseimbangan antara sumber pendanaan yang bersifat jangka pendek dan ekspansi kredit yang tenornya panjang (maturity mismatch). Dihubungi terpisah, Kabiro Pemeriksa Keuangan Perusahaan Sektor Riil Bapepam-LK Anis Baridwan mengatakan setiap emiten boleh saja menerbitkan obligasi menggunakan skema self registration asalkan memenuhi persyaratan yang berlaku. Dia juga menuturkan bahwa skema self registration itu terbukti disambut positif emiten, seiring dengan rencana BTPN tersebut. “Setiap emiten silakan saja menggunakan skema self registration sejauh bisa memenuhi per-
syaratan. Ya, berarti aturan itu disambut positif karena BTPN berminat menggunakan skema tersebut,” jelasnya. Lembaga pemeringkat Fitch Ratings kemarin telah mengumumkan penetapan peringkat nasional AA-(idn) terhadap rencana pencarian dana eksternal senilai Rp2,5 triliun oleh BTPN. Selain itu, Fitch juga menetapkan peringkat ekspektasi AA- (idn) terhadap rencana penerbitan obligasi IV 2011, yang merupakan emisi obligasi pertama yang masuk program pencarian dana. Wakil Direktur Utama BTPN Ongki Wanadjati Dana mengatakan perseroan akan menerbitkan obligasi senilai Rp500 miliar hingga Rp1 triliun pada kuartal II atau kuartal III tahun ini. Dia mengatakan saat ini perseroan masih memperhatikan
waktu penerbitan obligasi tersebut merujuk kepada masa berlaku obligasi selama 2 tahun yang diatur oleh Bapepam-LK. “Saat ini ada peraturan Bapepam-LK, kalau mengajukan [obligasi] bisa berlaku 2 tahun sehingga harus memperhatikan timing. Kalau ditanya berapa besar, juga harus melihat timing yang cocok, antara Rp500 miliar sampai Rp1 triliun. Kalau sekarang baru dikerjakan selesainya sekitar kuartal II-III tahun ini,” ujarnya. Menurut dia, kemungkinan terbesar obligasi tersebut akan ditangani oleh sekuritas yang sebelumnya pernah bekerja sama dengan BTPN. “Kemungkinan besar dengan sekuritas yang sama tahun lalu, ada tiga, CIMB, Indo Premier, satu lagi saya lupa,” katanya. (13)
29/3 30/3 31/3
1/4
4/4
Penagih utang tak leluasa lagi BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Bank Indonesia akan memperketat aturan tentang penggunaan perusahaan subkontrak dalam penagihan tunggakan kartu kredit kepada nasabah. Namun, bank sentral tidak bisa melarang penggunaan jasa penagihan oleh bank. “Ini tidak bisa kami larang karena perusahaan pihak ketiga juga digunakan dari berbagai pelayanan bank,” ujar Deputi Gubernur Bank Indonesia S. Budi Rochadi, kemarin. Dia mengatakan pihaknya akan segera membuat aturan baru yang memperketat penggunaan perusahaan outsourcing dalam penagihan kartu kredit. Menurut dia, aturan ini bertujuan untuk melindungi kepentingan nasabah. “Kami akan perketat aturannya bukan hanya dalam penagihan tetapi juga penggunaan pihak ketiga. Ini bertujuan agar nasabah tidak dirugikan,” jelasnya. Menurut dia, pembahasan aturan ini tidak akan memakan waktu lama sehingga akan segera dikeluarkan. “Kalau aturan dalam sistem pembayaran itu biasanya cepat.” Budi menambahkan bank sentral juga akan menjadi faktor penilai uji kelayakan bagi manajemen bank apabila masih melakukan kekerasan dalam penagihan kredit. Menurut dia, setiap nasabah bisa melaporkan kepada bank sentral apabila menerima tindakan kekerasan dari penagih utang (debt collector). “Mereka bisa melaporkan
ke polisi karena itu ranah tindak pidana atau melaporkan ke BI.” Meski demikian, dia mengatakan, sangat sedikit laporan nasabah yang masuk ke bank sentral terkait dengan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh penagih utang. Sejauh ini, bank sentral sudah membuat aturan yang melarang setiap bank untuk menggunakan kekerasan dalam melakukan penagihan tunggakan kartu kredit.
Kekerasan Langkah bank sentral memperketat aturan ini dilakukan menyusul tewasnya Sekretaris Jenderal Partai Pemersatu Bangsa Irzen Octa di kantor Citibank saat hendak menyelesaikan utang kartu kredit, pekan lalu. Irzen diduga tewas setelah dianiaya penagih utang yang disewa Citibank. General Manager Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) Steve Marta memberikan pernyataan senada. Menurut dia AKKI akan membuat standardisasi penagihan kartu kredit. “Kita sepakat akan berikan arahan atau standardisasi cara-cara penagihan tersebut. Kami juga mau mengimbau, kalau sampai ada masalah, itu sebaiknya pemegang kartu langsung menghubungi bank. Karena yang bisa menyelesaikan hanya pemegang kartu dan bank itu sendiri,” ujarnya Menurut dia, selama ini industri kartu kredit belum mengatur SOP (standard operational procedure) terkait dengan penagihan kartu kredit. (20)
ICB Bumiputera intensif garap UMKM OLEH AFRIYANTO Bisnis Indonesia
PUBLIKASI BUNGA:
0
JAKARTA: PT Bank ICB Bumiputera Tbk menargetkan penyaluran kredit kepada UMKM sebesar Rp400 miliar pada tahun ini, lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi penyaluran selama kurun 1,5 tahun (September 2009–Februari 2011). Direktur Bisnis Bank ICB Bumiputera Hartono Jap mengatakan peningkatan target penyaluran kredit itu akan dibarengi dengan penambahan jumlah nasabah. “Dalam kurun 1,5 tahun terakhir kami telah menyalurkan kredit kepada 1.553 nasabah UMKM [usaha mikro kecil dan menengah] senilai Rp250 miliar. Untuk tahun ini [12 bulan] kami targetkan tumbuh menjadi Rp400 miliar,” ujarnya pekan lalu. Dalam 5 tahun ke depan, lanjutnya, ICB Bumiputera membidik penyaluran kredit UMKM mencapai Rp2 triliun. Menurut dia, porsi terbesar kredit UMKM selama 1,5 tahun itu didominasi oleh industri rumahan dan pedagang pasar. Porsi kredit UMKM Bank ICB Bumiputera relatif masih kecil, hanya 4% dari total kredit perseroan. Namun ke depannya, perseroan akan menggenjot kredit UMKM ini. Sektor ini akan didorong untuk menjadi sumber utama penyaluran kredit perseroan. “Dalam 5 tahun ke depan diharapkan UMKM akan mendominasi hingga 50% dari total kredit
perseroan, disusul sektor komersial 20%, serta korporasi dan konsumer masing-masing 10%. Guna mencapai target pertumbuhan kredit usaha kecil, perseroan berencana mengembangkan unit layanan di wilayah Palembang, Makasar, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur. Saat ini perseroan mengoperasikan 55 unit layanan yang tersebar di Bali, Semarang, Surabaya, Medan, Bandung, Bogor, Jogyakarta, dan Solo. Menurut Hartono, layanan kredit UMKM Bank ICB Bumiputera memang didominasi oleh wilayah di luar Jakarta, karena di wilayah ini potensi industri rumahan dan pedagang pasar sangat besar. Untuk meningkatkan layanan terhadap sektor UMKM, perseroan tetap berkomitmen untuk memperbaiki infrastruktur, khususnya di bidang SDM melalui pelatihan baik secara internal maupun eksternal. Hartono mengakui bahwa persaingan memperebutkan kredit di sektor usaha kecil cukup ketat. Namun di sisi lain, potensi pasarnya masih sangat luas. “Kami tetap optimistis pertumbuhan kredit usaha kecil Bank ICB Bumiputera tetap membaik, meskipun inflasi diperkirakan meningkat” ujarnya. ICB Bumiputera merupakan bank yang dimiliki oleh investor ICB Financial Group Holdings AG. Hingga Desember 2010, bank ini mengelola aset Rp8,65 triliun dan laba Rp12,16 miliar.
OTOMOTIF
Bisnis Indonesia, Selasa, 5 April 2011
9
Pasar otomotif Jerman tumbuh 11,3% FRANKFURT: Penjualan kendaraan bermotor di Jerman pada Maret 2011 dilaporkan mencapai 887.621 unit, tumbuh 11,3% dibandingkan dengan penjualan pada bulan yang sama tahun lalu. Selama bulan lalu, penjualan mobil penumpang dilaporkan mencapai 327.921 unit, lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya yaitu 224.426 unit. Di segmen kendaraan komersial, sepanjang bulan lalu penjualan bus di Jerman mencapai 372 unit, sementara truk sebanyak 25.768 unit dan trailer mencapai 29.791 unit. Kecuali bus yang melorot 18,1%, pasar mobil di Jerman sepanjang bulan lalu mengalami pertumbuhan penjualan dengan besaran yang bervariasi.
Penjualan mobil penumpang di Jerman pada 2011
Januari
211.056
Februari
224.426
Maret
327.921
Sumber: Bloomberg
BISNIS/HUSIN PARAPAT
TRANSMISI
STANDAR GLOBAL DAIHATSU: Seorang te-
naga pemasaran memberikan informasi kepada calon konsumen di ruang pamer Astra International-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) cabang Cibubur, Depok, seusai peresmiannya, pekan lalu. Hingga akhir tahun ini, Daihatsu berencana memiliki 180 outlet, 110 di antaranya akan mengimplementasikan standar global Daihatsu.
ATPM non-Jepang siap genjot penjualan Persaingan pasar masih ketat OLEH FAJAR SIDIK Bisnis Indonesia
Chevy rilis Malibu JAKARTA: Chevrolet terus memperkokoh posisinya di industri otomotif dunia, dengan segera merilis All New Chevrolet Malibu yang akan dijual di 100 negara. Setelah memperkenalkan model New Chevrolet Colorado secara global pada ajang Bangkok International Motor Show pekan lalu, General Motors Corps segera merilis All New Chevrolet Malibu yang secara global akan ditampilkan pada ajang Shanghai Auto Show 2011, dirilis secara live pada 18 April 2011, serta dipamerkan dalam New York International Auto Show, 23 April hingga 1 Mei mendatang. Malibu terbaru ini melengkapi line up GM lainnya seperti Cruze, Volt, Sonic/Aveo, dan Spark, di mana model-model ini diharapkan mampu berkompetisi dengan empat merek mobil terbesar di dunia. (BISNIS/ELH)
Penjualan Tata tumbuh 11% MUMBAI: Pabrikan otomotif asal India Tata Motors kemarin mengumumkan penjualannya selama Maret 2011 tumbuh 11% secara year-on-year menjadi 83.363 unit. Dari total angka tersebut, penjualan di pasar dalam negeri India dilaporkan tumbuh 9% menjadi 77.431 unit, angka tersebut merupakan akumulasi penjualan di segmen komersial dan kendaraan penumpang. Khusus di segmen kendaraan komersial, manajemen perusahaan itu mengungkapkan penjualan kendaraan low commercial mencapai 26.416 unit, sementara di segmen medium dan premiun sebanyak 23.337 unit. (BLOOMBERG/TRD)
JAKARTA: PT Astra Honda Motor (AHM) optimistis dapat memperkuat posisi di segmen skuter matik (skutik) dengan menambah varian Honda Scoopy di pasar. Grup Astra itu menargetkan penjualan skutik tersebut sebanyak 25.000 unit per bulan. Senior General Manager Sales Division AHM Sigit Kumala mengatakan perusahaan tersebut telah menambah dua varian warna baru Honda Scoopy guna memenuhi permintaan dan memberikan pilihan yang lebih beragam kepada konsumen. “AHM sangat serius menggarap segmen skutik. Langkah ini [penambahan varian warna] diharapkan dapat mendongkrak penjualan Honda di segmen skutik,” ujarnya kemarin. Penambahan warna Honda Scoopy, yakni biru dan merah, diyakini dapat memperkuat posisi sebagai sepeda motor unik di pasar domestik. Peluncuran warna baru diharapkan dapat menyegarkan produk Scoopy di pasar. Dengan adanya penyegaran warna, Honda Scoopy saat ini memiliki lima varian warna yaitu Classic White, Retro Pink, Vintage Violet, Candy Red, dan Sugar Blue. Kendati memasarkan dua warna baru, model ini dipatok pada harga sebelumnya Rp13,55 juta (on the road DKI Jakarta), di mana dengan harga ini, diharapkan dapat terjual 25.000 unit per bulan. “Kami yakin bahwa penyegaran warna tersebut akan lebih menarik minat masyarakat untuk mengikuti tren ‘Scoopy Fever’ saat ini”, ujar Yusuke Hori, President Director AHM, dalam siaran pers yang diterima Bisnis, kemarin. Pada 2006, saat pertama kali AHM masuk ke segmen ini, pangsa pasar skutik di pasar motor nasional mencapai 8,3% atau 371.166 unit. Dalam kurun waktu 4 tahun, pangsa pasarnya melonjak menjadi 45,64% atau 3.376.536 unit pada 2010.
Penjualan mobil non-Jepang (unit)
Indonesia masih sesuai dengan rencana dan siap menggenjot penjualan,” kata dia. Hartanto menyampaikan untuk penjualan mobil KIA sampai akhir Maret 2011 belum terjadi kenaikan yang signifikan karena perusahaan masih berkonsentrasi melakukan konsolidasi dan penguatan modal untuk mendongkrak penjualan pada tahun ini yang ditargetkan mencapai 10.000 unit.
ATPM Januari Februari Total JAKARTA : Agen tunggal pemegang merek (ATPM) Hyundai 334 454 788 Kia 174 302 476 mobil non-Jepang siap Proton 129 68 197 menggenjot penjualan mobil Chevrolet 356 476 832 Ford 882 922 1.804 di Indonesia, menyusul terjadinya gangguan pasokan Sumber: Gaikindo kendaran bermotor dan Masih ketat suku cadang dari Jepang telah lama bekerja sama,” ujarnya beNamun demikian, katanya, peryang belum pulih pascalum lama ini. saingan pasar otomotif masih akan gempa dan tsunami. Jongkie menyampaikan pasar pen- ketat karena produsen mobil Jepang
Presdir Hyundai Motor Indonesia Jongkie Sugiarto mengatakan pihaknya siap menggenjot penjualan yang trennya terus meningkat sehngga penjualan selama 3 bulan sampai dengan akhir Maret diperkirakan bisa menembus angka 1.500 unit. Menurut dia, produsen mobil non Jepang termasuk Hyundai tidak memiliki ketergatungan pasokan komponen kendaraan dari Jepang sehingga hampir tidak ada gangguan yang berarti dan proses produksi mobil terus berjalan sesuai dengan rencana ekspansi penjualan tahun ini. “Hyundai hampir seluruh komponennya diproduksi di Korea Selatan, dan hanya sebagian kecil saja yang dipasok dari Jepang sehingga kalaupun ada persoalan produksi di Jepang, kami masih bisa menutupinya dengan memanfaatkan produsen dan pemasok komponen yang lain yang
AHM terus perkuat posisi di segmen skutik OLEH ELVANI HARIFANINGSIH Bisnis Indonesia
BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO
Untuk pertama kalinya, pada tahun ini penjualan kategori skutik melampaui kategori bebek. Berdasarkan data AISI periode Januari–Februari, kontribusi penjualan kategori skutik terus menguat hingga mencapai 627.179 unit atau 49% dari pasar nasional, dibandingkan kategori bebek yang pada periode sama mencapai 547.664 unit atau 42,8%. Seiring dengan komitmen AHM dalam menggarap pasar skutik, penguatan pada kategori skutik diikuti oleh penguatan penjualan skutik Honda, yang berhasil mendominasi penjualan dengan jumlah 328.978 unit atau 52,45% dari total pasar skutik di Tanah Air. Pencapaian ini turut disumbangkan oleh kontribusi Honda Scoopy sebesar 13% dari total skutik Honda. Di sisi lain, hal tersebut juga memaksa AHM untuk menaikkan kapasitas produksinya secara bertahap. Executive Vice President Director AHM Johannes Loman mengatakan pada awal Januari memutuskan menaikkan kapasitas produksi bulanan Honda Scoopy menjadi 25.000 unit dari sebelumnya yang hanya 14.000 unit per bulan, untuk memenuhi permintaan yang tinggi terhadap model motor skutik.
Target Ducati Secara terpisah, PT Supermoto Indonesia, distributor resmi sepeda motor Ducati di Indonesia, mematok target penjualan motor premium pada 2011 sebanyak 100 unit. Presiden Direktur PT Supermoto Indonesia A. S. Nugroho mengatakan pada tahun ini perusahaan itu akan memfokuskan penetrasi pasar otomotif nasional menyusul peluncuran produk terbaru Ducati Diavel yang didesain secara khusus untuk pasar Asia-Pasifik. “Penetrasi pasar produk motor Ducati di market nasional memang belum lama, tepatnya baru tahun lalu. Pada 2011 ini manajemen mematok target penjualan 100 unit,” ujarnya baru-baru ini. (K22)
jualan mobil akan meningkat lebih cepat memasuki kuartal kedua terutama untuk memenuhi pasokan menjelang Lebaran pada pertengahan tahun dan Natal menjelang akhir tahun yang biasanya permintaan melonjak. Hal serupa disampaikan Direktur Pemasaran PT KIA Mobil Indonesia Hartanto Sukmono. Menurut dia, sejauh ini tidak ada gangguan yang berarti terhadap produksi mobil di Korea Selatan karena pasokan komponen tidak tergantung ke Korsel dan lebih banyak menggunakan lokal konten. Menurut dia, potensi penjualan pada kuartal kedua akan meningkat lebih tinggi yang didukung dengan pasokan mobil rakit dan komponen yang stabil dari Korea Selatan sehingga permintaan pasar yang meningkat optimistis dapat dipenuhi. “Korea Selatan tidak ada masalah, masih dalam kondisi normal sehingga pasokan mobil dan penjualan di
juga memiliki pasokan komponen yang cukup dari sejumlah negara kawasan seperti Thailand termasuk penggunaan komponen dari konten lokal yang semakin besar. Sementara itu, sebagian pabrik otomotif di Jepang hingga kemarin masih belum beroperasi secara normal. Hampir 1 bulan pascabencana, menurut laporan Bloomberg News, Daihatsu Motor Co masih menutup dua pabrik kendaraan dan suku cadang miliknya yang berlokasi di Osaka dan Kyoto, hingga 8 April. Honda Motor Co. juga menutup dua pabrik kendaraan miliknya. Akan tetapi, mulai kemarin perusahaan ini telah membuka kembali pabrik yang memproduksi suku cadang untuk pabrik Honda di luar Jepang, serta mulai membuka pabrik di Prefektur Saitama dan Mie pada 11 April 2011. (ELVANI HARIFANINGSIH) (fajar.
[email protected])
Denso targetkan tumbuh 20% BISNIS INDONESIA
BANDUNG: PT Denso Sales Indonesia—distributor resmi air conditioner (AC) dan busi merek Denso—menargetkan penjualan produk tumbuh sekitar 20% pada 2011. Target itu dipatok seiring dengan pesatnya pertumbuhan industri otomotif di Tanah Air. Hidehiko Kitagawa, President Director PT Denso Sales Indonesia, mengatakan penjualan produk AC dan busi sepanjang 2010 cukup bagus terlihat dari adanya pertumbuhan dibandingkan dengan 2009. “Pasarnya masih bagus, baik untuk dalam negeri ataupun ekspor. Penjualan kami secara keseluruhan pada tahun lalu terhitung tinggi,” ujarnya di sela-sela kunjungannya ke PT Frigia Airconditioning di Bandung, kemarin. Diperkirakan, total penjualan Denso Sales Indonesia sepanjang 2010 mencapai US$1 miliar, di mana sekitar US$200 juta berasal dari penjualan AC mobil. Dia mengatakan kontribusi penjualan AC terhitung tinggi karena harga jualnya yang lebih mahal dibandingkan dengan produk lain buatan Denso.
“Bencana tsunami dan gempa Jepang juga ternyata tidak memengaruhi penjualan. Pabrik Denso di Jepang terletak di wilayah yang tidak terlalu terkena imbas bencana itu,” katanya. Bambang Wiyono, Direktur PT Denso Sales Indonesia, menambahkan peluang untuk meningkatkan penjualan masih terbuka selama industri otomotif terus tumbuh. Denso memproduksi sekitar 40.000 unit AC mobil dan 4 juta busi setiap bulannya. Dari jumlah tersebut, sekitar 50% untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, sedangkan sisanya ekspor ke beberapa negara seperti Australia, Taiwan, Thailand, dan Singapura. “Produksi busi dan kompresor AC sudah di Indonesia. Kondisi ini membuat pasokan tetap aman walaupun terjadi bencana di Jepang,” katanya. Bambang mengatakan pihaknya berencana untuk menambah pabrik baru pada 2012 untuk meningkatkan kapasitas produksi. Namun dia tidak memerinci nilai investasi dan produk apa yang akan dibuat oleh Denso di pabrik baru itu nantinya. (K35)
MANUFAKTUR
8
Bisnis Indonesia, Selasa, 5 April 2011
Produksi baja nirkarat global tumbuh 7,7% JAKARTA: Produksi baja nirkarat (stainless steel) global diperkirakan naik menjadi 8,8 juta ton pada kuartal I tahun ini, tumbuh 7,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dan 12% lebih tinggi dari kuartal IV tahun lalu. Menurut laporan Macquarie Group Ltd, lebih dari 60% nikel digunakan untuk membuat baja nirkarat. Produksi stainless steel di Amerika Serikat menuju rekor tertinggi, naik sekitar 40% dari kuartal keempat. Macquarie juga mengungkapkan peningkatan produksi baja antikarat itu yang diproyeksikan mencapai 16% di China kemungkinan Kuartal IV/2010 terlalu rendah.
8,1
Produksi baja nirkarat global Kuartal I/2011
8,8
(juta ton)
PENJUALAN NAIK 20%: Presiden Direktur
PT Denso Sales Indonesia Hidehiko Kitagawa (kanan) didampingi Presdir PT Frigia Airconditioning Sonny Aziz (kiri) meninjau ruang penyimpanan air conditioner (AC) di Frigia Airconditioning Bandung, Jawa Barat, kemarin. Denso Sales Indonesia, distributor resmi AC dan busi merek Denso, menargetkan penjualan naik 20% pada 2011 seiring dengan pertumbuhan industri otomotif. BISNIS/ARMIN ABDUL JABBAR
Investasi tekstil capai US$400 juta Insentif program restrukturisasi mesin dinilai tak efektif
Sumber: Macquarie Group Ltd, diolah BISNIS/HL/HUSIN PARAPAT
AKSELERASI Pemerintah diminta koordinasi JAKARTA: Pemerintah diminta segera turun tangan untuk melindungi lima sektor industri yang kian terancam akibat pemberlakuan perjanjian perdagangan bebas AseanChina (ACFTA), dengan meningkatkan koordinasi dan memberikan kemudahan kredit. Anggota Komisi VI DPR Emil Abeng mengatakan berdasarkan masukan dan telaah di Panitia Kerja Daya Saing DPR, lima sektor industri tersebut yakni elektronik, furnitur, logam dan produk logam, permesinan, serta tekstil dan produk tekstil. "Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian perlu meningkatkan koordinasi dalam membuat kebijakan untuk mengurangi dampak negatif ACFTA," katanya kemarin. (BISNIS/JAO)
OLEH RUDI ARIFFIANTO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Investasi di industri tekstil dan produk tekstil diproyeksikan mencapai US$400 juta pada tahun ini apabila pemerintah memberikan fasilitasi yang konkret untuk mendorong realisasi investasi itu. Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat Usman mengatakan beberapa rencana investasi, seperti pabrik pemintalan benang dan garmen di Jawa Barat dan Jawa Tengah, sudah siap direalisasikan. “Rencana itu menunjukkan iklim investasi di Tanah Air sudah membaik dan investasi
sedang mengarah ke Indonesia. Seharusnya Indonesia welcome agar investasi itu benar-benar konkret dan jangan menutup diri,” katanya kemarin. Menurut dia, investasi baru akan datang dari dalam dan luar negeri, terutama perusahaanperusahaan yang sudah beroperasi di Indonesia. “Ekspansi dilakukan di sektor pemintalan dan garmen, seperti rencana investasi dari Korea Selatan di Jawa Barat.” Berdasarkan catatan API, tuturnya, rencana investasi TPT yang sudah masuk dan terdaftar pada tahun ini mencapai US$400 juta, di antara yang terbesar berasal dari Grup Indorama dan South Pacific Viscose. Selain dua perusahaan tersebut, beberapa perusahaan lain juga akan berekspansi dalam skala kecil dengan nilai investasi US$5 juta—US$10 juta. Mengenai harga kapas, Ade mengatakan penurunan harga ko-
moditas itu dari US$4,2 per kg ma jagung dan kedelai. Indikasi menjadi US$4 per kg untuk pengi- dari konversi itu sudah terjadi saat ini,” katanya. riman Juli bersifat sementara. Hanya saja, lanjut Ade, harga Penurunan tersebut lebih disebabkan oleh penurunan permin- kapas bisa kembali naik apabila taan. “Kemungkinan harga kapas dalam perkembangannya petani akan naik lagi karena fluktuasi kapas menunjukkan ketidakpuaslebih disebabkan oleh perminta- an terhadap harga yang terjadi. an dan pasokan.” Ade memperkiInsentif minim “Insentif 10% rakan penurunan Dalam perkemuntuk program bangan lain, Setajam harga kapas dunia terjadi pada restrukturisasi kretaris Jenderal Agustus. Bahkan, API Ernovian G. dia memproyeksi- permesinan tidak Ismy mengeluhkan harga kapas kan minimnya inakan efektif.” akan anjlok ke lesentif untuk progvel US$2,5 per kg karena paso- ram restrukturisasi permesinan. kan melimpah. Menurut dia, dari 10% potong“Karena permintaan kapas an harga yang diperoleh, industri naik, menjadikan banyak petani hanya menikmati 1%—2% podi wilayah utara khatulistiwa tongan tersebut, karena sisa inmengalihkan lahan pertaniannya sentif justru masuk ke pos biaya dari pangan ke kapas. Kalau administrasi. Bahkan, dengan betidak hati-hati, pada periode itu lum disetujuinya revisi Permenkapas akan turun drastis tetapi keu No. 241/2010 untuk bahan harga pangan melonjak, teruta- baku nonpangan dan permesin-
an, industri justru menambah biaya 5% dan pembuatan dokumen senilai 1%. “Pemberian insentif 10% untuk program restrukturisasi permesinan tidak akan efektif karena pelaku usaha TPT terkena potongan untuk biaya administrasi, biaya impor mesin akibat PMK 241 sebesar 5%, dan biaya pembuatan dokumen 1%. Insentif yang diterima industri hanya 1%,” ungkapnya. Direktur Tekstil dan Aneka Ditjen Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian Budi Irmawan mengatakan industri memang tidak mendapatkan insentif berupa potongan 10% secara utuh karena pengenaan biaya administrasi negara, seperti PPN dan PPh. Namun, menurut dia, nilai potongan biaya administrasi hanya 1,5% sehingga pelaku usaha TPT masih menerima potongan 8,5%. (
[email protected])
BASF berharap pada pasar Asia Pasifik BISNIS INDONESIA
Beberapa waktu lalu, wartawan Bisnis Gung Panggodo S. mengikuti konferensi pers tahunan BASF di Ludwigshafen, Jerman. Pada acara itu sekaligus meninjau kantor pusat BASF dan mengikuti perkembangan teknologi di perusahaan kimia terbesar dunia tersebut. Berikut laporannya.
M
ungkin kita asing dengan nama Badischen Anilin & Soda Fabrik. Namun bila menyebutkan BASF, yang teringat di benak kita adalah produk pita kaset yang terkenal dengan penghargaan musik BASF Award yang dilaksanakan beberapa tahun lalu. Padahal, Badischen Anilin & Soda Fabrik adalah nama asli dari perusahaan kimia terbesar di dunia yang berkantor pusat di Jerman itu. Saat ini, BASF menghasilkan beragam produk mulai dari petrokimia, plastik dan karet, produk berdaya guna seperti untuk otomotif, alas kaki, hingga peralatan kerja. Produsen kimia raksasa ini juga memberikan jasa solusi untuk berbagai keperluan, seperti konstruksi, agribisnis, minyak dan gas, serta jenis produk lainnya. Bahkan, BASF sudah tidak lagi memproduksi pita kaset yang dulu sangat terkenal di Indonesia. Peran dan fungsinya sudah kian menghilang dan digantikan oleh perangkat dan teknologi digital. Produk-produk kimia mengalami perkembangan yang sangat pesat, dan rasanya sulit memisahkan kehidupan ini dengan produk atau bahan kimia. Sejak bangun tidur hingga tidur kembali, kita akan berhubungan dengan produk kimia mulai dari produk pembersih badan, alas kaki, peralatan kantor, mobil, dan lain-lain. Keterikatan dan ketergantungan kehidupan manusia dengan produk kimia memberikan peluang bisnis yang besar bagi BASF, sehingga keberadaan dan peran produsen kimia asal Jerman itu kian berkibar. “Kinerja yang dicapai BASF pada tahun lalu sungguh menggembirakan. Kami bertekad terus memperkuat bisnis kimia, bahkan 2011 dicanangkan sebagai tahun internasional untuk produk kimia,” ujar Jurgen
Kinerja BASF
Hambrecht, Chairman pada periode 2011-63,87 of the Board of 2015 akan mencapai Executive Directors 2,3 miliar euro. (miliar euro) BASF SE, pada acara Ekspansi itu mencakup 50,69 2009 press conference tahuproduksi lokal, riset nan di Ludwigshafen, dan pengembangan, 2010 Jerman, balum lama pusat-pusat teknik, laini. boratorium aplikasi Pernyataan yang pelanggan, serta fasilidisampaikan oleh tas lainnya. orang nomor satu di “Kami menjadikan BASF, yang akan mengIndonesia sebagai basis akhiri karier gemilanginovasi pusat teknik nya pada Mei menuntuk pencampuran datang ini, tentu produk-produk kimia dengan alasan yang [dispersion] seperti 17,4 kuat. bahan campuran cat,” 14,6 Sepanjang tahun ujarnya. 11,13 7,38 lalu, BASF berhasil Ketika ditanya perin4,96 4,55 membukukan pendacian nilai investasi 1,41 1,54 patan operasional sebeBASF di Indonesia, sar 7,761 miliar euro Brudermueller mengPenjualan EBITDA* Laba bersih Earnings per EBITDA dengan nilai penjualan aku tidak ingat angka Ket: *) EBITDA: earnings before interest, tax, share** margin (%) mencapai 63,873 miliar depreciation and amortization , **) dalam euro pastinya. Namun, lanBISNIS/HUSIN PARAPAT Sumber: BASF euro. Kinerja ini berjutnya, negara-negara sumber dari berbagai di Asia seperti Indivisi usaha yang ada di seluruh donesia memiliki populasi yang sendiri sesuai dengan perkemdunia berasal dari empat wilayah bangan kebutuhan dari kawasan banyak dan memiliki pertumbuhkerja, yaitu Eropa, Amerika an ekonomi yang tinggi, sehingga tersebut. Utara, Asia Pasifik, serta zona keberadaannya memiliki posisi Amerika Selatan, Afrika, dan yang penting bagi BASF. Asia Pasifik tertinggi Timur Tengah. “Asia Pasifik menjadi pasar Hambrecht mengemukakan Pada tahun lalu, BASF mengproduk kimia terbesar secara glopenjualan BASF di Asia Pasifik ambil langkah strategis ini untuk sepanjang tahun lalu mencatat bal dan kami berharap pertummendongkrak pertumbuhan bispertumbuhan tertinggi dibanding- buhan ekonomi di kawasan ini nisnya dengan mengakuisisi akan terus berlanjut,” jelasnya. kan dengan kawasan lainnya. Cognis, produsen human nutriDi Indonesia, BASF memiliki Pertumbuhan di kawasan ini tion yang berkantor pusat di basis produksi untuk dispersion mencapai 46% dengan nilai 11,6 Jerman. produk polimer yang berlokasi di miliar euro, khususnya didorong Pengambilalihan perusahaan Cengkareng, Jakarta Barat, dan oleh bisnis kimia. senilai 3,1 miliar euro ini guna Merak, Banten. Adapun pabrik di Pertumbuhan penjualan pun memperkuat posisi BASF di bisterjadi pada semua segmen bisnis Cikarang diperuntukkan bagi nis pharma excipients. Proses produk-produk pencampuran yang digarap oleh perusahaan akuisisi ini mencakup fasilitas bahan baku bangunan seperti manufaktur itu. Dalam mata produksi Cignis di Eropa, Asia, uang lokal pertumbuhan penjual- semen. Penjualan produk BASF Amerika Utara, dan di Indonesia pada tahun lalu teran tersebut tercatat 35%. Amerika Selatan, terma- Bagian pertama “Pendapatan operasional catat 360 juta euro. suk perusahaan Cognis dari dua tulisan BASF dari kawasan terseBrudermueller menegaskan yang berlokasi di but mencatat rekor dengan BASF berkukuh akan merealisasiCimanggis, Bogor, kan strategi jangka panjang di nilai 1,3 miliar euro atau Indonesia. Asia Pasifik, yang didorong oleh naik 768 juta euro dibandingkan Dengan akuisisi tersebut, BASF dengan pencapaian tahun sebepertumbuhan yang fantastis atas menjadi perusahaan terkemuka permintaan pasar produk yang lumnya. Asia Pasifik akan semadi bisnis produk bahan-bahan dihasilkan. kin memberikan kontribusi yang kimia untuk keperluan sehariBASF berencana membangun stabil bagi bisnis BASF secara glohari (personal care igredients). dua proyek utama. Di Malaysia, bal,” ujarnya. Langkah tersebut semakin memBASF dan Petronas akan membaSecara keseluruhan, penjualan perkuat posisi BASF sebagai proBASF masih didominasi oleh pen- ngun proyek patungan senilai 1 dusen produk bernilai tambah miliar euro yang akan menghasiljualan dari kawasan Eropa yang untuk home care, human nutrikan produk kimia. Di China, permencapai 35,2 miliar euro atau tion, dan pharma excipients. tumbuh 16%. Penjualan dari bis- usahaan itu menggandeng SiSalah satu keunggulan yang nopec menggarap proyek eksnis kimia dari Eropa mencapai menopang kinerja BASF menjadi plorasi di Nanjing dengan 19,4 miliar euro. Bila dibandingkinclong adalah banyaknya jenis kan dengan 2009, pencapaian ini investasi US$1 miliar. produk yang dihasilkan, sehingga meningkat 32,2%. “Sejalan dengan strategi perusahaan 2020, BASF mengharap“Pertumbuhan ini menunjukperusahaan kimia ini tidak terkan bisa menjadi pemasok utama gantung pada satu produk terten- kan bisnis BASF tetap berkembagi pertumbuhan industri di bang di tengah kondisi krisis tu saja. kawasan tersebut, termasuk otoVariasi produk yang dihasilkan yang menimpa negara-negara di motif, konstruksi, pengemasan, Eropa,” ujar Hambrecht. membuat perusahaan ini bisa Martin Brudermueller, Member cat dan bahan pelapis cat, serta bertahan dan terus maju mengfarmasi,” ujar Brudermueller. of Directors BASF, mengemukaingat setiap negara atau wilayah kan total investasi di Asia Pasifik kerja memiliki karakteristis ter(
[email protected])
HUKUM BISNIS
10
Bisnis Indonesia, Selasa, 5 April 2011
KLAUSUL David ajukan bukti tambahan JAKARTA: David Tobing, penggugat yang memerkarakan penggunaan logo Garuda di kostum kaus tim nasional sepak bola Indonesia, menyerahkan sejumlah bukti tambahan untuk menguatkan gugatannya. Dalam persidangan kemarin, David menghadirkan enam bukti tertulis a. l berupa kaus timnas berlogo Garuda, dan sejumlah artikel yang menunjukkan adanya penyalahgunaan lambang negara dalam penggunaan logo Garuda di kaus timnas. “Ada enam bukti tambahan yang kami hadirkan,” katanya di PN Jakarta Pusat, kemarin. Menurut dia, dari sejumlah bukti itu menunjukkan bahwa PT Nike Indonesia yang merupakan tergugat V berperan besar dalam menyebarkan produk berlogo Garuda di sejumlah negara. Dalam kesempatan yang sama, PT Nike Indonesia menyerahkan duplik kepada majelis hakim. Dalam dupliknya, Nike menilai gugatan David tidak beralasan, selain tidak kompeten untuk mengajukan gugatan itu. Sebelumnya, David menggugat Presiden, Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Pemuda dan Olahraga, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), dan PT Nike Indonesia, berturut-turut sebagai tergugat I hingga tergugat V. David berpendapat bahwa penggunaan Garuda sebagai kostum timnas sepak bola melanggar ketentuan Pasal 57 Huruf d UU No. 24/2009 tentang Bendera, Bahasa, Lambang Negara, dan Lagu Kebangsaan. (BISNIS/07)
Gugatan CIMB Niaga berlanjut JAKARTA: Gugatan perlawanan perkara perdata PT Bank CIMB Niaga Tbk terhadap Siti Maskayah terkait dengan pelaksanaan eksekusi sita sertifikat tanah memasuki agenda duplik dari terlawan. Perkara bermula dari gugatan perlawanan yang dilakukan CIMB Niaga terhadap penetapan eksekusi atas putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan objek sertifikat tanah di wilayah Cilandak Jakarta Selatan, dengan luas 782 meter2. “Ini adalah sengketa nasabah dan bank, terdapat dua sertifikat yang menyangkut satu objek, pelawan menggugat objek tersebut, padahal sertifikat yang dimiliki pelawan sudah dikatakan batal,” ujar Misrad, kuasa hukum Siti Maskayah, kepada Bisnis beberapa waktu lalu seusai sidang di PN Jakarta Selatan. Pembatalan sertifikat pelawan, ungkapnya, telah dilakukan pada tahap pengadilan, Mahkamah Agung (MA)dan peninjauan kembali (PK) di MA. Adapun sertifikat yang dimiliki oleh terlawan telah disahkan oleh pengadilan. Eksekusi telah dilaksanakan, sementara objek tanah telah dikosongkan dan juga telah dikuasai terlawan. Mahendra Ishartono, kuasa hukum CIMB Niaga, menolak memberikan komentar mengenai duplik yang disampaikan terlawan. “Nanti saja komentarnya.” (BISNIS/17)
LIM merasa kurang diperhatikan PALANGKARAYA: Pengusaha asing asal Hong Kong pemilik PT Longfair Iron Mining (LIM) merasa gugatan perdatanya terhadap PT Mentaya Iron Ore Mining (MIOM) selaku tergugat I dan Seno Saden sebagai tergugat II kurang diperhatikan Pengadilan Negeri Sampit, Kalimantan Tengah, yang menggelar sidang perkara tersebut. “Kami menilai ada ketidakseimbangan dalam proses pengadilan yang sekarang sedang berjalan, di mana persidangan tidak membahas hal-hal yang berkenaan dengan masalah hukum, meski sangat jelas inti permasalahannya [yaitu] pembayaran kompensasi dari tergugat kepada PT LIM selaku penggugat sebesar US$3.289.250,” kata salah satu manajemen PT LIM Jason Chen, Minggu. Menurut dia, PT LIM merasa dirugikan karena sudah dua kali PT MIOM menggugat PT LIM tetapi kemudian mengundurkan diri atau membatalkan kasus-kasus pengadilan yang menyebabkan PT LIM harus membayar biaya hukum. (ANTARA)
GUGATAN PEMBATALAN MEREK: Seorang pejalan kaki melintas di depan papan iklan jam tangan produksi Casio di Tokyo, Jepang, belum lama ini. Perusahaan asal Jepang Casio Computer Co Ltd mengajukan gugatan pembatalan merek Edifice yang terdaftar atas nama pengusaha lokal K. Bing Ciptadi. BLOOMBERG/ROBERT GILHOOLY
Sidang keberatan Pfizer & Dexa tertunda MA belum tetapkan PN yang tangani kasus kartel obat BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Persidangan mengenai upaya keberatan yang diajukan PT Pfizer Indonesia dan PT Dexa Medica terkait dengan vonis KPPU dalam kasus kartel obat hipertensi masih tertunda. Pasalnya, hingga saat ini Mahkamah Agung (MA) belum mengeluarkan surat ketetapan yang menunjuk pengadilan mana yang akan memeriksa perkara itu. Anggota Divisi Litigasi Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Berla Wahyu Pratama mengatakan sampai saat ini pihaknya masih menunggu surat ketetapan dari MA tersebut. Menurut dia, KPPU telah mengajukan permohonan penggabungan persidangan atas perkara tersebut sejak 2 bulan yang lalu. “Kalau berdasarkan UU, MA harus mengeluarkan surat ketetapan 30 hari setelah permohonan. Tapi itu semua kan kewenangan MA sepenuhnya, kami hanya bisa menunggu,” ujarnya kepada Bisnis, kemarin.
Permohonan penggabungan persidangan itu, jelasnya, diajukan dengan mengacu Perma No.3/2005 tentang Tata Cara Pengajuan Upaya Hukum Keberatan terhadap Putusan KPPU yang mana terdapat beberapa pelaku usaha yang mengajukan upaya hukum keberatan melalui beberapa pengadilan yang berbeda. “Dalam surat permohonan ke MA, kami meminta [agar diperiksa] di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat,” ujarnya. Permohonan penggabungan persidangan ini dilakukan untuk menghindari terjadinya putusan pengadilan yang berbeda. Meskipun ada upaya hukum, lanjut Berla, KPPU tetap berkeyakinan putusan lembaga persaingan itu telah tepat dan berdasarkan alat bukti yang cukup. Namun, dia mengaku tetap menyerahkan sepenuhnya pada proses hukum yang tengah berjalan. “Upaya keberatan ini kan menjadi hak terlapor. Kami akan mengikuti proses hukum yang ada,” katanya.
Segera terbit Kuasa hukum Pfizer Indonesia, Ignatius Andi, mengatakan tertundanya pemeriksaan keberatan tersebut merupakan hal yang biasa mengingat perkara yang ditangani MA banyak. Kendati demikian, dia berha-
rap surat ketetapan itu segera diterbitkan. “Kami hanya bisa menunggu, tapi harapannya upaya keberatan ini dapat segera disidangkan,” katanya. Selain itu, dia mengharapkan dengan diajukannya upaya keberatan ini, pengadilan negeri dapat memeriksa seluruh dokumen dan bukti lebih teliti. “Kami berharap keadilan karena pada faktanya tidak terjadi kartel dalam bisnis klien kami,” ujarnya. Seperti diketahui, PT Pfizer Indonesia dan PT Dexa Medica mengajukan upaya hukum keberatan melalui dua pengadilan yang berbeda, yakni Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan Pengadilan Negeri Palembang. Upaya keberatan tersebut dilakukan PT Pfizer Indonesia dan PT Dexa Medica karena menilai putusan KPPU tidak beralasan. PT Pfizer Indonesia dan PT Dexa Medica mengklaim telah mentaati peraturan, ketentuan, dan etika bisnis dalam menjalankan usahanya. Sebelumnya, KPPU menyatakan kelompok usaha Pfizer dan PT Dexa Medica melakukan pelanggaran UU No. 5/1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat terkait dengan perkara kartel obat antihipertensi atau darah tinggi. (07)(
[email protected])
Casio perkarakan merek Edifice BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Perusahaan asal Jepang Casio Keisanki Kabushiki Kaisha atau Casio Computer Co Ltd (Casio), mengajukan gugatan pembatalan merek Edifice yang terdaftar atas nama pengusaha lokal K. Bing Ciptadi. Dalam persidangan perdana di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat kemarin, penggugat juga menyertakan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual pada Kementerian Hukum dan HAM sebagai tergugat II. Casio melalui kuasa hukumnya, Gracia Natalie Hartono, mengatakan merek Edifice yang terdaftar atas nama tergugat memiliki persamaan pada pokoknya dengan merek yang dimiliki kliennya. Adanya persamaan tersebut, lanjutnya, menyebabkan pendaftaran merek Edifice oleh kliennya di Indonesia ditolak Ditjen HaKI. Berdasarkan UU Merek, jelasnya, persamaan pada pokoknya yaitu antara lain memiliki persamaan bentuk, tulisan, bunyi, elemen dan penampilan.
“Penolakan permintaan pendaftaran merek Edifice berdasarkan adanya persamaan pada pokoknya dengan Merek Daftar No. IDM000182671 yang terdaftar atas nama tergugat tertanggal 30 Oktober 2008,” katanya. Natalie menjelaskan merek Edifice yang digunakan penggugat untuk desain Edifice dan Edifice (logo) merupakan merek terkenal serta telah terdaftar di sejumlah negara a.l. Uni Emirat Arab, Argentina, dan Australia sejak 1999. Dia menilai pendaftaran merek Edifice oleh tergugat didasarkan pada iktikad tidak baik yaitu membonceng ketenaran merek milik kliennya. Rencananya, Casio akan mendaftarkan merek Edifice untuk melindungi jenis barang a.l. jam tangan elektronik, arloji dan lonceng elektronik. Sementara itu, kuasa hukum K. Bing Ciptadi, Tigor Tampubolon, mengatakan pihaknya berharap sengketa tersebut dapat berujung pada perdamaian. Namun, lanjutnya, pihaknya akan mengikuti proses hukum yang ada sebelum perdamaian itu tercapai. (07)
Ratu Kharisma vs Bank Swadesi masuk tahap pembuktian BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Sengketa antara PT Ratu Kharisma dan PT Bank Swadesi Tbk memasuki tahap pembuktian dari saksi ahli serta replik dari penggugat pada sidang 13 April mendatang. Seperti diketahui, Ratu Kharisma mengajukan dua gugatan kepada Bank Swadesi terkait dengan tindakan lelang yang dilakukan bank tersebut terhadap The Cozy Villas milik Ratu Kharisma. “Gugatan pertama telah memasuki tahap keterangan saksi ahli dari penggugat, sementara gugatan kedua telah memasuki tahap replik dari penggugat juga. Semua akan dilakukan pada sidang 13 April mendatang,” ujar Budi Adya-
na, kuasa hukum Ratu Kharisma, saat dihubungi Bisnis, kemarin. Saksi ahli yang akan didatangkan, ungkapnya, berasal dari Bank Indonesia (BI) pusat. Hal ini disebabkan saksi ahli yang sebelumnya didatangkan dari BI Denpasar tidak dapat menjawab keseluruhan pertanyaan dari majelis hakim. Dalam perkara yang telah sampai pada tahap saksi ahli ini, jelasnya, pihaknya tetap bersikukuh bahwa Bank Swadesi telah melakukan perbuatan melawan hukum terkait dengan perselisihan utang yang terjadi antara penggugat dan tergugat. Ketika perhitungan utang antara kedua belah pihak belum selesai, Bank Swadesi sudah melakukan tindakan lelang.
Dia menambahkan untuk gugatan yang telah sampai pada tahap replik, penggugat tetap bersikukuh menolak permohonan lelang yang dilakukan oleh Bank Swadesi. Budi beralasan pada 2009 terjadi penurunan wisatawan ke Bali. Saat itu Ratu Kharisma telah mengajukan restrukturisasi tetapi tidak diindahkan oleh Bank Swadesi. Pihak bank, sambungnya, sebelum melakukan tindakan lelang seharusnya melakukan pembinaan terhadap debiturnya. Salah satu caranya adalah dengan melakukan restrukturisasi.
tumorang, menolak memberikan keterangan lebih lanjut terkait dengan perkara ini. Alasannya, menurut dia, perkara ini telah dilimpahkan dari Bank Swadesi pusat ke Bank Swadesi di Bali. Sebelumnya, Ratu Kharisma melayangkan dua gugatan ke Bank Swadesi yaitu gugatan perbuatan melawan hukum pada 24 Mei 2010 dan gugatan perlawanan atas rencana lelang pada 16 September 2010. Perkara bermula dari tindakan lelang yang dilakukan Bank Swadesi terhadap The Cozy Villas milik Ratu Kharisma. Vila tersebut dilelang pada saat sedang disewakan kepada Lao Tze Sengan atau Tolak komentar Dihubungi secara terpisah, kua- dikenal dengan Wiiliam, investor sa hukum Bank Swadesi, Sitor Si- berkebangsaan Malaysia.
Ruang ini disediakan untuk informasi kegiatan perusahaan Anda. Bagi yang berminat dapat menghubungi : Telp. (021) 5790 1023 ext. 532 dengan Sdr. Hafiz, Faks. (021) 5790 1024 - 21 atau e-mail :
[email protected]
Perjanjian sewa dengan akte notaris No. 113 tanggal 31 Juli 2008 seharusnya baru akan berakhir pada 18 Juli 2015 dengan kontrak senilai US$800.000. Bank Swadesi melakukan pelelangan dikarenakan Ratu Kharisma sebagai pemilik vila terlibat utang yang belum terselesaikan. Lelang dilakukan pada 11 Februari 2011 melalui Balai Lelang di Gedung Keuangan Negara. Ratu Kharisma mengaku mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah akibat lelang itu. Sejumlah tamu yang telah menjadwalkan kedatangannya ke vila tersebut, melakukan pembatalan karena takut pada saat menginap di sana akan dilakukan penyitaan. (17)
OPINI
Selasa, 5 April 2011
Infrastruktur ‘kura-kura’
P
emerintah melakukan validasi proyekproyek infrastruktur yang ditargetkan rampung pada semester ini, sebagai bagian yang mengawali penyusunan masterplan percepatan pembangunan ekonomi. Validasi dimaksud meliputi kesiapan tanah, rencana pola pembiayaan, serta total kebutuhan investasi. Sejumlah jenis infrastruktur yang diprioritaskan dalam proses validasi ini di antaranya penyediaan air, jalan, dan kelistrikan. Pelaksanaan validasi itu sekilas seolah-olah merupakan satu tahapan maju dari upaya memacu penyediaan infrastruktur. Harus menggunakan kata “seolah-olah”, karena faktanya validasi semacam ini tidak secara konkret mencerminkan kemajuan dari fase menuju perealisasian infrastruktur. Mari kita lakukan kilas balik atas langkah penyediaan infrastruktur sepanjang 6 tahun belakangan. Sekitar 10 hari setelah bencana raksasa berupa tsunami menerjang wilayah Nanggroe Aceh Darussalam dan Pulau Nias (Sumatra Utara) pada 26 Desember 2004, pemerintah mengundang banyak pihak baik pemerintah berbagai negara sahabat maupun lembaga-lembaga internasional nonpemerintah untuk memacu penyediaan infrastruktur di Indonesia. Digelarlah Infrastructure Summit untuk mewujudkan infrastruktur yang bukan sebatas memulihkan kondisi Aceh dan Nias yang luluh lantak dihantam gempa dan gelombang tsunami, melainkan juga prasarana yang tersebar di berbagai wilayah Tanah Air. Sayangnya, selama 2 tahun sejak forum itu digelar, praktis tidak terdapat progres konkret. Lalu digelarlah ajang serupa, kembali untuk menjaring investor di bidang infrastruktur dengan skema public-private partnership. Kenyataannya, lagi-lagi perealisasian proyek infrastruktur berjalan layaknya kura-kura. Begitu lambat, nyaris tidak bergerak. Tidak cukup dengan kedua forum itu, mengawali masa kerja Kabinet Indonesia Bersatu II, pada 2009 digelar lagi pertemuan guna mengoordinasikan upaya pemberangusan berbagai kendala pembangunan termasuk di sektor infrastruktur. Yang terjadi berikutnya kembali pembahasan lebih di atas kertas daripada fakta konkret bahwa infrastruktur betul-betul dibangun. Harus diakui bahwa ada infrastruktur skala besar yang berhasil diwujudkan. Sebutlah Jembatan Suramadu di Jawa Timur serta sebagian kecil ruas jalan tol di Jawa Barat. Namun, infrastruktur bukan hanya soal jalan. Rencana pembangunan pembangkit 10.000 MW tersendat. Kondisi tak jauh berbeda dialami program pembangunan rumah susun sederhana milik, penjaringan investor air bersih, ataupun pembangunan pelabuhan di berbagai wilayah. Menyimak fakta itu, sudah saatnya menghentikan pembahasan infrastruktur semata-mata di atas kertas agar pemerintah terlihat bekerja. Masyarakat menanti infrastruktur yang sesungguhnya, bukan cuma rencana dan wacana yang memperlihatkan “seolah-olah” bekerja. Kita perlu pembangunan riil, bukan sekadar perbaikan indikator makro.
TAJUK UTAMA
Arah industri asuransi pascagempa Jepang Perusahaan asuransi terimpit premi reasuransi OLEH MUNAWAR KASAN Pengajar di Sekolah Tinggi Manajemen Asuransi Trisakti
Perusahaan asuransi dunia mulai mengestimasi kerugian akibat gempa di Jepang.
R
aksasa reasuransi dunia, Munich Re memperkirakan rugi lebih dari US$2,1 miliar. Juga Swiss Re yang memprediksi menderita kerugian hingga US$ 1,2 miliar. Nilai ini hanya estimasi awal yang didasarkan pada catastrophe modeling (estimasi dengan pemodelan komputer). Berdasarkan perhitungan AIR Worldwide, total kerugian asuransi (insured losses) berkisar US$14,5 miliar-US$34,6 miliar. Nilai ini belum termasuk kerusakan akibat tsunami dan radiasi reaktor nuklir. Versi EQECAT, kerugian asuransi ditaksir lebih rendah, yakni sebesar US$ 12-25 miliar.
• The Asahi Simbun, 2 April
Memperbaiki kesalahan
T
elah ditemukan bukti baru bahwa ternyata pemerintah negara bagian mulai memahami kesalahan yang mereka perbuat selama dekade 1990-an ketika menghukum anak-anak layaknya orang dewasa, bukan memasukkan mereka kedalam sistem hukum khusus anak. Jaksa penuntut berpendapat bahwa hukuman yang kejam akan melindungi masyarakat dari kekerasan atau para penjahat muda. Namun, kenyataan yang terjadi adalah kebanyakan kaum muda yang mendekam di penjara dihukum bukan atas dasar pelanggaran kekerasan. Sebagian yang lain justru ditangkap tanpa alasan yang jelas. Sebuah penelitian telah membuktikan bahwa para kaum muda ini menjadi korban kekerasan atau pemerkosaan di tangan para tahanan dewasa. Mereka cenderung menjadi lebih jahat dibandingkan dengan tahanan yang ditahan di penjara khusus anak-anak. • International Herald Tribune, 3 April
Badai topan Yasi dan banjir di Australia, gempa di Selandia Baru, serta gempa dan tsunami di Jepang telah mencatat kerugian asuransi lebih dari US$37,5 miliar. Belum selesai menghitung kerugian, gempa mengguncang Myanmar. Namun, kemungkinan kerugian asuransi di Myanmar tidak terlalu besar karena rendahnya penetrasi asuransi di negara itu. Tiap tahun ada kecenderungan naiknya jumlah bencana dan jumlah kerugian asuransi. NatCatSERVICE-Munich Re menghitung, bencana alam meningkat sebanyak 900 peristiwa pada 2009 menjadi 950 pada 2010. Demikian juga kerugian asuransi, naik dari sekitar US$22 miliar menjadi sekitar US$37 miliar. Dalam 30 tahun terakhir, rata-rata ada 615 bencana alam dengan kerugian asuransi sekitar US$23 miliar. Meskipun klaim besar hanya terjadi di sejumlah negara, industri asuransi adalah industri yang saling terkoneksi secara
global karena adanya sistem reasuransi (mengasuransikan kembali). Kerugian besar di suatu negara dirasakan perusahaan reasuransi dunia, khususnya perusahaan reasuransi Eropa yang menguasai sekitar 60% premi reasuransi dunia. Berdasarkan pengalaman, setelah ada klaim besar, industri asuransi global akan memasuki masa hardening market. Hal ini ditandai dengan naiknya premi asuransi dan reasuransi. Pascabadai Katrina, Wilma, dan Rita di AS dan sekitarnya dengan kerugian asuransi mencapai US$ 96,27 miliar, premi reasuransi global langsung melonjak. Kenaikan premi reasuransi ini dipicu keinginan perusahaan reasuransi butuh recovery. Mereka butuh mengamankan pencapaian target laba yang tergerus. Hari-hari ini kita saksikan beberapa perusahaan reasuransi dunia sudah mulai pesimis terhadap pencapaian target laba 2011. Saat perpanjangan reasuransi otomatis (treaty) adalah momen yang digunakan untuk menaikkan premi reasuransi. Sebagian besar perpanjangan dilakukan awal tahun. Namun bagi yang
“
VERBATIM
”
“Menjadi tidak efektif.” Wakil Ketua KPK M. Jasin tentang dampak pengurangan kewenangan Komisi Pemberantasan Korupsi yang mungkin muncul dalam RUU Tipikor.
“Mengandung unsur monopoli.” Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto tentang tata niaga berbagai produk seperti gula dan minyak.
Surat-surat harus dilengkapi dengan identitas pribadi
Penderitaan rakyat dan kegembiraan wakilnya Keprihatian yang dirasakan rakyat terkesan hanya bayangan semu yang dirasakan wakil rakyat, tanpa disadari atau pun disadari secara langsung wakil rakyat selama ini hanya menjadikan rakyat komoditas politik kepentingan mereka. Berbagai kisah yang di lukiskan dalam keprihatinan kehidupan rakyat. Kisah gedung miring belum hilang dari ingatan kita, bagaimana wakil rakyat mengusulkan anggaran Rp1, 8 triliun untuk perbaikan gedung. Begitu hebatnya para wakil rakyat hingga apapun dilakukan untuk mendapatkan perhatian dari rakyat di negeri ini, ternyata bukan sebatas gedung miring saja yang di usulkan wakil rakyat, usulan pemberian anggaran aspirasi kepada anggota DPR sebesar Rp15 miliar sungguh menyakitkan perasaan rakyat Indonesia. Betapa tidak, kehidupan rakyat Indonesia yang sedang membangun harus melihat bagaimana kehidupan para wakilnya yang menghambur-hamburkan uang rakyat dengan mengatas namakan aspirasi rakyat. Pemerintah saat ini menganjurkan agar masyarakat dan lembaga pemerintahan untuk berhemat, apa lagi jika angaran yang didapatkan dari APBN digunakan untuk tujuan yang bermanfaat. Namun, anjuran pemerintah ternyata tak berlaku bagi wakil rakyat yang nota bene kumpulan badut-badut politik. Rencana pembangunan gedung baru DPR terus bergulir. Agung Hendrawan Ketua Karang Taruan Rw 09 Rt 08/09 Kebon Jeruk Jakarta
belum diperpanjang tahun ini, ada kemungkinan segera terkena dampak kenaikan premi reasuransi. Umumnya tidak semua lini bisnis asuransi yang terimbas kenaikan premi. Jenis asuransi yang terkena dampak besar oleh gempa dan banjir seperti asuransi harta benda, asuransi marine, asuransi kecelakaan diri, atau asuransi jiwa, mungkin akan naik premi reasuransinya. Perusahaan reasuransi juga pasti tidak semena-mena menaikkan premi reasuransi kepada perusahaan asuransi dengan rekam jejak bagus dalam seleksi risiko.
Efek ke Indonesia Tanpa harus menunggu perhitungan akhir 9 bulan mendatang, sudah terlihat bahwa kerugian reasuransi global cukup tinggi hingga triwulan I/2011. Ketergantungan terhadap reasuransi global sangat tinggi. Sehingga industri asuransi Indonesia bisa terkena dampak kenaikan premi reasuransi. Namun, konsumen asuransi tidak perlu khawatir. Kenaikan premi reasuransi tak berarti otomatis kenaikan premi untuk konsumen. Di tengah persaingan ketat industri asuransi di Indonesia, aksi banting harga (tarif premi) akan menahan laju kenaikan premi asuransi. Efek tak langsung juga bisa merebak ke industri asuransi Indonesia. Bila ekonomi makro terganggu akibat proses pemulihan Jepang yang lama, aktivitas pembanggunan infrastruktur, ekspor-impor, dan aktivitas ekonomi lain juga terkena imbas. Selanjutnya bisa berdampak pada turunnya permintaan asuransi. Perusahaan asuransi akan terimpit. Di satu sisi bisa terkena kenaikan premi reasuransi, tetapi di sisi lain tak mudah menaikkan premi kepada konsumen. Untuk mencapai target, yang perlu dilakukan adalah lebih disiplin dalam seleksi risiko (prudent underwriting), efisiensi, membuat produk/pasar baru, dan memaksimalkan hasil investasi.
Indonesia (JIBI). Apabila lebih dari 1 minggu artikel yang diterima belum diterbitkan tanpa pemberitahuan lain dari redaksi, penulis berhak mengirimkannya ke media lain. Setiap tulisan yang dimuat merupakan pendapat pribadi penulis.
Setiap artikel yang dikirim ke redaksi hendaknya diketik dengan spasi ganda maksimal 5.000 karakter, disertai riwayat hidup (curriculum vitae) singkat tentang diri penulis. Artikel yang masuk merupakan hak redaksi Bisnis Indonesia dan dapat diterbitkan di media lain yang tergabung dalam Jaringan Informasi Bisnis
K
TAJUK TAMU
Asuransi gempa di Jepang memiliki skema yang berbeda dengan negara lain. Skemanya dibagi dalam asuransi rumah tinggal dan objek komersial. Untuk asuransi rumah tinggal dijamin oleh perusahaan asuransi dan reasuransi lokal, sedangkan untuk objek komersial dijamin oleh perusahaan lokal dan reasuransi internasional. Dalam bencana alam, tidak hanya perusahaan asuransi lokal yang terkena klaim. Perusahaan reasuransi global turut menanggung. Pada klaim gedung WTC AS pada 11 September 2001, perusahaan reasuransi menanggung sekitar 60% kerugian asuransi. Demikian juga kerugian asuransi akibat beberapa badai di AS dan sekitarnya pada 2005, perusahaan reasuransi membayar porsi 45% klaim. Hingga bulan ketiga tahun 2011, beberapa bencana besar terjadi.
BISNIS/HUSIN PARAPAT
Bantuan internasional omunitas internasional mulai menawarkan bantuan dalam upaya penanganan bencana di pembangkit listrik tenaga nuklir di Fukushima. Terdapat sebuah ketidakpercayaan dari komunitas internasional dalam penanganan krisis nuklir ini oleh Jepang. Sebuah bantuan internasional sedang dibangun untuk menjawab kekhawatiran ini. Sepertinya, Fukushima akan terus beroperasi untuk jangka waktu yang lama. Tentunya, pemerintah dan Tokyo Electric Power Co yang mengoperasikan situs nuklir ini harus menerima bantuan internasional. Jepang harus menggunakan tenaga ahli asing. Kerja sama dengan AS yang memiliki pengetahun luar biasa mengenai nuklir sangat krusial. Selain menawarkan bantuan tenaga ahli, AS juga memutuskan untuk mengirim unit militer untuk mengatasi masalah polusi radioaktif. Prancis yang bergantung pada kekuatan nuklir telah mengirim peralatan khusus dan pakaian serta masker khusus dalam jumlah yang besar.
11
PEMBACA MENULIS
Ancaman ketahanan pangan Saat ini ekonomi mulai membaik. Kehidupan masyarakat pun sudah tenang kembali, tetapi upaya menjaga keadaan tersebut bukan hal mudah. Berbagai program pemerintah saat ini terus digalakan di antaranya program ketahanan pangan dan pengurangan pengangguran sebagai bagian dari program kerja prioritas pada 2011-2012. Program ketahanan pangan diawali dengan gerakan surplus beras menjadi 10 juta ton per tahun yang dimulai tahun ini. Salah satu program yang menjadi inisiatif baru adalah program surplus beras 10 juta ton yang dimulai gerakannya tahun ini. Program prioritas lain adalah mengenai strategi pengurangan pengangguran pada 2011 dan 2012 menjadi 1 juta orang per tahun. Tahun lalu pemerintah menekan jumlah pengangguran setelah mencapai pertumbuhan ekonomi 6,1% dan menciptakan lapangan kerja untuk 3,3 juta orang. Secara pribadi saya berharap program tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat dan dapat membawa negeri ini mampu bersaing dengan negara lain. Ketahanan pangan merupakan tulang punggung kehidupan bangsa mana pun di dunia, sedangkan pengangguran merupakan ancaman yang harus dapat dihindarkan dan dicegah. Reyvansyah Jl. Cideng Timur Rt 05/06 No 7A Jakarta
Gaji PNS dan gejolak harga barang Situasi perekonomian dalam negeri, seka-
rang dan bulan-bulan ke depan, mungkin sungguh-sungguh tidak kondusif bagi rakyat kebanyakan di seluruh pelosok negeri. Akibat isu pembatasan konsumsi BBM bersubsidi, para spekulan beraksi menimbun BBM, mengakibatkan sejumlah kota dan desa mengalami kekurangan stok BBM. Faktor lain penyebab ketidaknyamanan rakyat adalah masih tingginya harga beberapa komoditas kebutuhan pokok masyarakat. Situasi seperti ini diperkirakan berlangsung cukup lama karena pemerintah belum memberi kepastian tentang kebijakan subsidi BBM. Faktor harga bahan pangan pun dipastikan bakal mengeskalasi ketidaknyamanan. Seperti diketahui, pemerintah memastikan kenaikan gaji pegawai negeri sipil (PNS), TNI/Polri, dan pensiunan akan cair mulai 1 April 2011. Kalau faktor kenaikan gaji PNS itu dikawinkan dengan rencana pemerintah membatasi konsumsi BBM bersubsidi, pasar memiliki alasan yang lebih dari cukup untuk menaikkan harga barang. Pembatasan konsumsi BBM bersubsidi biasanya ditafsirkan kenaikan harga BBM. Pertanyaannya adalah siapa yang paling menderita akibat ekses kenaikan gaji PNS dan rencana membatasi konsumsi BBM bersubsidi? Tentu saja masyarakat non-PNS yang gajinya tidak naik. Untuk melindungi warga non-PNS, pemerintah harus all out. Misalnya stok beras harus terjaga untuk mencegah spekulasi harga. Kelangkaan beras di pasar harus dihindari. Sangat penting adalah distribusi raskin yang lebih merata. Semoga pemerintah juga peduli pada nasib masyarakat nonPNS. Devi Yustiana Jl. Ciranjang No. 17, Kebayoran Baru Jakarta
Kritik, saran, dan komentar bisa disampaikan melalui surat ke redaksi Bisnis Indonesia atau e-mail:
[email protected]
Pemimpin Umum: Dr. H. Sukamdani S. Gitosardjono. Wakil Pemimpin Umum: Ahmad Djauhar. Pemimpin Perusahaan: Soebronto Laras. Wakil Pemimpin Perusahaan: Haryadi B. Sukamdani. Pemimpin Redaksi: Arief Budisusilo. Wakil Pemimpin Redaksi: Linda Tangdialla. Sekretaris Redaksi: M. Syahran W. Lubis. Redaktur Pelaksana: Abraham Runga Mali, Chamdan Purwoko, Gung Panggodo Supryanto, Inria Zulfikar. Redaktur: Afriyanto, Aprilian Hermawan, Budi Prakarsa, Djony Edward, Eries Adlin, Firman Hidranto, Firman Wibowo, Hery Lazuardi, Hery Trianto, Ismail Fahmi, Lahyanto Nadie, Martin Sihombing, M. Rochmad Purboyo, M. Sarwani, M. Yunan Hilmi, Rustam Agus, Setyardi Widodo, Sutarno, Suwantin Oemar, Wisnu Wijaya, Zufrizal. Tim Pengembangan Redaksi: Adhitya Noviardi, Y. Bayu Widagdo. Manajer Sekretariat Redaksi: Indyah Sutriningrum. Asisten Redaktur: Andry T. Kurniady, Aprika Rani Hernanda, Arif Pitoyo, Bambang Supriyanto, Bastanul Siregar, Elsya Refianti, Erna Sari Ulina Girsang, Fahmi Achmad, Gajah Kusumo, Hendra Wibawa, Junaidi Halik, Lutfi Zaenudin, Moh. Fatkhul Maskur, Muhammad Munir Haikal, Nana Oktavia Musliana, Rahayuningsih, Sylviana Pravita R.K.N., Taufik Wisastra, Tomy Sasangka, Tri Dirgantara Pamenan, Yayan Indrayana, Yeni H. Simanjuntak, Yusran Yunus. Staf Redaksi: Achmad Aris, Agust Supriadi, Algooth Putranto, Anggi Oktarinda, Anugerah Perkasa, Arif Gunawan Sulistiyono, Arif Novianto Yuwono, Asep Dadan Muhanda, Bambang P. Jatmiko, Berliana Elisabeth, Dewi Astuti, Diena Lestari, Elvani Harifaningsih, Erwin Tambunan, Fajar Sidik, Fita Indah Maulani, Gita Arwana Cakti, Hendri T. Asworo, Herry Suhendra, Hilda Sabri Sulistyo, Irsad, Irvin Avriano, John A. Oktaveri, Linda Teti Silitonga, Maria Yuliana B., Mia Chitra Dinisari, M. Tahir Saleh, Mulia Ginting Munthe, Natalina Kasih Wasiyati, Nurbaiti, Nurudin Abdullah, Rahmayulis Saleh, Ratna Ariyanti, Raydion, Reni Efita Hendry, R. Fitriana, Roni Yunianto, Rudi Ariffianto, Sepudin, Siti Nuraisyah Dewi, Stefanus Arief Setiaji, Theresia Diyah Wulandari, Tularji, Yusuf Waluyo Jati. Perwakilan: Bali: Samantha Ardiansyah (Koordinator Bali). Bandung: Asep Mh. Mulyana (Manajer), Hilman Hidayat (Asisten Redaktur), Muhammad Sufyan. Makassar: M. Noor Korompot (Manajer), Kwan Men Yon (Asisten Redaktur), Siti Munawaroh (Koordinator Balikpapan). Medan: Melvin A. Sebayang (Manajer), Master Sihotang. Semarang: Edy Barlianto (Manajer), Endot Brilliantono, Rahmat Sujianto. Surabaya: Galih Prakoso (Manajer), Marlina A. Jobs (Asisten Redaktur), Bambang Sutedjo (Koordinator Malang), Dwi Wahyuni, Wahyu Darmawan. Batam & Pekanbaru: Suyono Saputra (Manajer). Foto: Dedi Gunawan, Endang Muchtar, Kelik Taryono, Yayus Yuswoprihanto. Artistik: Adi Purdiyanto, Tutun Purnama. Ekonom/ Kepala Bisnis Indonesia Intelligence Unit: Rofikoh Rokhim. Manajer Produksi: Andri Trisuda. Manajer Media Digital: Deriz Syahpatria Syarief. Penerbit: PT Jurnalindo Aksara Grafika, Direksi: Lulu Terianto (Direktur Utama), Ahmad Djauhar, Endy Subiantoro, Alamat Kantor: Wisma Bisnis Indonesia, Lt. 5-8, Jl. KH Mas Mansyur No. 12A, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat 10220. Telepon: (021) 57901023 (hunting). Faks. redaksi: (021) 57901025, Pemasaran: (021) 57901024. Perusahaan: (021) 57901028. Rekening bank: PT Jurnalindo Aksara Grafika, BCA cab. Wisma Asia 084-303.757-4; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank Mandiri cab. Wisma Bisnis Indonesia 121-009.009999-9; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank BNI ($) cab. Kramat 10528868. Kantor Perwakilan: Jawa Timur, Jl. Opak No. 01 Surabaya, Tel. (031) 5670748, Fax. (031) 5675853. Malang, Pertokoan Sarangan Jl. Sarangan No. 1 a Malang, Telp. (0341) 402727, (0341) 480630, Fax (0341) 402728. Denpasar Jl. Suli No. 119 Blok B-3 Denpasar 80233 Telp. 0361-7446604, Fax. (0361) 261067. Jawa Tengah, Jl. Sompok Baru No. 79 Semarang, Telp. (024) 8442852, Fax. (024) 8454527. Jawa Barat, Jl. Buah Batu No. 46B, Bandung 40261 Telp. (022) 7321627, 7321637, 7321698, Fax (022) 7321680. Sumatra Utara, Kompleks Istana Bisnis Center, Medan Maimun Jl. Brigjend. Katamso No. 6, Medan, Telp. (061) 4554121/4553035 Fax: (061) 4553042. Riau, Jl. Pepaya No. 42, P. Karam Sukajadi, Pekanbaru 28127. Telp. (0761) 7048307, Fax (0761) 40335. Batam, Kompleks Ruko Mahkota Raya Blok C No.8 Batam Centre - Batam Telp: (0778) 748 3156 / Fax (0778) 748 3154, Indonesia Timur, Jl. Metro Tanjung Bunga Mall GTC Makassar GA-9 No. 16, Telp: (0411) 8114203 Fax: (0411) 8114253. Balikpapan, Balikpapan Superblock, Jl. Jend. Sudirman Stal Kuda Blok A/18, Balikpapan Telp. (0542) 7213507, Fax. (0542) 7213508. Harga langganan: P. Jawa Rp117.000/bulan, luar Jawa Rp117.000/bulan. Tarif iklan: Display Rp35.000/mm kolom, berwarna Rp52.000/mm kolom, iklan laporan keuangan Rp21.000/mm kolom, berwarna Rp34.000/mm kolom, baris Rp19.000/minimum 3 baris. ISSN 0215-2045. Surat izin: SK Menpen No; 017/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985, 4 Desember 1985, Anggota SPS No. 116/1985/11/A/2002, terbit 7 kali seminggu. Wartawan Bisnis Indonesia selalu dibekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima atau meminta imbalan apa pun dari nara sumber berkaitan dengan pemberitaan.
FINANSIAL Bisnis Indonesia, Selasa, 5 April 2011
Pertanian
Industri dasar
Pertambangan
2.121,71
3.216,00 28,58
2.091,30
11,51
29/3 30/3 31/3 1/4
4/4
29/3 30/3 31/3 1/4
1.000,00 1,20
3.155,41
379,62 4/4
Industri konsumsi
Aneka industri
396,48
16,67
4/4
29/3 30/3 31/3 1/4
1.085,68 4/4
195,12
29/3 30/3 31/3 1/4
1,06 189,57
4/4
29/3 30/3 31/3 1/4
Keuangan
760,78
5,45
965,44
29/3 30/3 31/3 1/4
Infrastruktur
Properti
1.098,37
0,25 742,19
4/4
29/3 30/3 31/3 1/4
29/3 30/3 31/3 1/4
838,48 2,53
472,59 4/4
Manufaktur
491,04 1,86
465,26 4/4
Perdagangan
484,40
29/3 30/3 31/3 1/4
5,22 815,26
4/4
29/3 30/3 31/3 1/4
4/4
Pendapatan emiten BUMN naik 6,81% Mustafa ingin perusahaan negara memanfaatkan pasar modal
REKOMENDASI Reliance Securities
K
ami melihat hari ini IHSG masih berpotensi melanjutkan pelemahan. Kisaran pergerakan 3.670–3.730. Saham-saham yang perlu dicermati adalah ASII, KLBF, HRUM kami rekomendasikan sell.
e-Trading Securities
P
ada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan bergerak d ikisaran 3.651–3.734 dengan saham–saham yang dapat diperhatikan a.l. INDY, UNTR, dan ADRO.
Sinarmas Sekuritas
P
ergerakan indeks hari ini masih akan dibayangi oleh aksi profit taking serta pergerakan bursa regional. Saham-saham yang dapat diperhatikan UNTR, ADRO, EXCL, MEDC.
DISCLAIMER Keputusan untuk melakukan transaksi jual, beli atau investasi saham lainnya sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Perusahaan pialang yang membuat rekomendasi saham dan harian Bisnis Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil, dengan mengacu pada rekomendasi saham di kolom ini. Dalam melakukan investasi, pembaca membuat penilaian independen.
OLEH GITA ARWANA CAKTI, LINDA T. SILITONGA & IRSAD SATI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Perolehan pendapatan 18 perusahaan BUMN Tbk selama 2010 hanya tumbuh sekitar 6,81% atau belum mencapai target pertumbuhan Kementerian BUMN yakni 15% pada tahun lalu. Meskipun pendapatan hanya naik tipis, laba perusahaan BUMN yang mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun lalu naik sekitar 22,86% atau lebih dari target Kementerian BUMN sebesar 15%. Total pendapatan 18 perusahaan BUMN Tbk selama tahun lalu naik 6,81% menjadi Rp313,6 triliun dari Rp293,61 triliun selama 2009. Adapun, laba bersih perusahaan BUMN tersebut melonjak 22,86% menjadi Rp55,49 triliun dari Rp45,17 triliun. Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan cukup puas dengan perolehan laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaanperusahaan tersebut meskipun pertumbuhan pendapatan tidak sesuai dengan target. “Pertumbuhan laba itu karena
buhan pendapatanperusahaan-perusaKinerja emiten milik negara (Rp triliun) nya,” ujar Pardohaan tersebut melaLaba bersih Pendapatan muan. kukan efisiensi, 2010 2009 2010 2009 Berdasarkan lapordan penerapan Telekomunikasi Indonesia Tbk 11,54 11,40 68,63 67,67 Bank Rakyat Indonesia Tbk 11,47 7,31 50,18 38,65 an keuangan perusaGCG. Saya rasa perBank Mandiri Tbk 9,37 7,19 42,87 38,26 haan BUMN yang tumbuhan laba Perusahaan Gas Negara Tbk 6,24 6,23 19,76 18,02 dihimpun oleh tim yang cukup besar Bank Negara Indonesia Tbk 4,10 2,49 26,24 24,03 Bisnis Indonesia Initu menunjukkan Semen Gresik Tbk 3,63 3,33 14,34 14,39 telligence Unit (BIIU), pertumbuhan yang PT Bukit Asam Tbk 2,01 2,73 7,91 8,95 tipisnya pertumbuhpositif. Untuk penAneka Tambang Tbk 1,68 0, 60 8,74 8,71 an pendapatan seidapatan yang haJasa Marga Tbk 1,19 0, 99 4,31 3,63 Krakatau Steel Tbk 1,06 0, 49 14,86 16,91 ring dengan terjadinya naik tipis, Timah Tbk 0, 95 0, 31 8,34 7,71 nya penurunan penmungkin karena seBank Tabungan Negara Tbk 0, 91 0, 49 7,56 6,31 dapatan dari enam makin ketatnya Garuda Indonesia Tbk 0, 50 1,02 19,53 17,87 perusahaan. persaingan dengan Wijaya Karya Tbk 0, 28 0, 19 6,02 6,59 Pendapatan PT Seperusahaan lainPembangunan Perumahan Tbk 0, 20 0, 16 4,40 4,20 men Gresik Tbk tunya.” ungkapnya. Adhi Karya Tbk 0, 19 0, 16 5,67 7,71 run 0,3%, PT TamTahun ini, MustaKimia Farma Tbk 0, 14 0, 62 3,18 2,85 Indofarma Tbk 0,01 0, 02 1,05 1,12 bang Batu Bara Bukit fa menghendaki Total 55,49 45,17 313,60 293,60 Asam Tbk tergerus manajemen emiten Sumber: Laporan keuangan emiten, Bisnis Indonesia Intelligence Unit, 2011 11,61%, PT Krakatau BUMN mampu Steel Tbk terkoreksi mencapai target 12,16%, PT Wijaya pertumbuhan laba Pendapatan Karya Tbk turunr dan pendapatan sePertamina 444,85 Kinerja BUMN PLN 8,62%, PT Adhi Karbesar 20%. 163,76 Non-emiten Pupuk Sriwidjaja 33,38 ya Tbk anjlok Kementerian Sumber: Kementerian BUMN, 2011 26,44%, dan PT IndoBUMN masih terus (Rp triliun) BISNIS/T. PURNAMA farma Tbk terpangkas mengkaji besaran dividen masing-masing perusa- yang diberikan oleh Kementerian 6,8%. Dari 18 perusahaan itu, hanya haan BUMN, termasuk dividen BUMN yakni 20% juga masih dilihat realistis. Namun, Pardo- dua perusaempat bank BUMN. Analis Recapital Securities Par- muan sendiri menargetkan per- haan BUMN domuan Sihombing menilai per- tumbuhan 18 perusahaan peme- yang mentumbuhan laba yang terjadi pada rintah itu bisa naik sekitar 15%. c a t a t k a n “Saya sih targetkan 15% baik penurunan tahun lalu disebabkan oleh adanya efisiensi atau penjualan aset untuk top line maupun bottom laba yakni dari perusahaan melihat tipisnya line. Kalau BUMN targetkan 20% PTBA sekipertumbuhan pendapatan BUMN juga masih realistis asalkan diim- tar 26,35% bangi dengan strategi bisnis yang dan PT Gayang ada. Adapun target pertumbuhan kuat untuk mendukung pertum- ruda Indo-
BISNIS/ARMIN ABDUL JABBAR
NAIKKAN PLAFON KREDIT: Seorang karyawati melayani nasabah di salah satu kantor cabang Bank OCBC NISP di Bandung, Jawa Barat, kemarin. PT Bank OCBC NISP
Tbk berkomitmen untuk menaikkan plafon kredit komersial dari Rp5 miliar menjadi Rp10 miliar.
Penggunaan fasilitas intraday melonjak BISNIS INDONESIA
JAKARTA: PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) mencatat total penggunaan dana talangan pembayaran efek atau fasilitas intraday hingga akhir Maret 2011 sebesar Rp3,30 triliun, naik signifikan 34,01% dibandingkan dengan capaian Februari senilai Rp2,46 triliun. Kepala Divisi Operasional, Kliring dan Penyelesaian KPEI, Antonius Herman Azwar mengatakan pencapaian transaksi tertinggi harian hingga akhir Maret 2010 sebesar Rp271,26 miliar dan transaksi harian terendah hingga akhir Maret 2010 sebesar Rp17,79 miliar. “Lonjakan tersebut karena jumlah hari pada tiap bulan perdagangan mengalami perbedaan. Pada Februari sebanyak 17 hari atau rata-rata tercatat Rp144,94 miliar, sedangkan Maret mencapai 22 hari atau rata-rata tercatat Rp150,09 miliar,” ujarnya, kemarin. Intraday merupakan penyempurnaan Continous Settlement System yang mulai meluncur pada 5 Agustus 2010. Hingga 10 Maret 2011, total nilai fasilitas intraday mencapai Rp17,1 triliun. Sepanjang triwulan I-2011, dana talangan pembayaran efek tertinggi
yang dikeluarkan KPEI terjadi pada Januari lalu mencapai Rp2,56 triliun atau memiliki rata-rata harian pada bulan itu sebesar Rp159,87 miliar. Penggunaan fasilitas intraday tersebut tercatat terbesar sejak lembaga itu memperoleh fasilitas pinjaman dari perbankan. Associate Vice President Unit Head Corporate Communication KPEI, Swasti Kartikaningtyas mengatakan untuk tahun ini, fasilitas intraday yang diperoleh KPEI ditargetkan menjadi Rp1,79 triliun per hari, setelah PT Bank Central Asia Tbk bersedia menyiapkan dana pinjaman senilai Rp300 miliar. Ke depannya, fasilitas intraday yang dapat dimanfaatkan oleh anggota bursa (AB) mulai tahun ini mampu bertambah. Penambahan tersebut dimungkinkan dengan penambahan sindikasi dari empat bank yang sudah bekerja sama dengan KPEI. “Tahun lalu rata-rata penggunaan fasilitas intraday sebesar Rp123 miliar per hari sejak diperkenalkan pertama kali pada Agustus 2010,” jelasnya. Pada 2010, fasilitas intraday melalui KPEI ini sebesar Rp1,49 triliun yang bersumber dari tiga bank yakni PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank
Permata Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk. Besar pinjaman yang diberikan Bank Mandiri Rp1 triliun, Bank Permata Rp200 miliar, Bank CIMB Niaga Rp290 miliar. Meski nilai fasilitas intraday yang dapat dimanfaatkan anggota bursa cukup besar, dia mengaku rata-rata penggunaan dana talangan itu masih tergolong kecil. Sepanjang Januari 2011, nilai dana talangan yang dimanfaatkan oleh anggota bursa rata-rata di kisaran Rp120 miliar per hari. Fasilitas intraday hingga triwulan I-2011 mencapai Rp8,32 triliun. Di mana rata-rata bulanan penggunaan intraday sekitar Rp2,77 triliun. Hal tersebut, jelas Antonius, karena pengembangan sistem baru yang disebut eCLEARS, untuk mendukung kelancaran proses penyelesaian transaksi bursa dengan konsep continuous settlement. Metode ini akan mempercepat proses penyelesaian transaksi bursa, meningkatkan likuiditas transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan mampu menghitung eksposur risiko lebih akurat. Sementara itu, BEI mencatatkan nilai kapitalisasi pasar terhadap 426 emiten tercatat hingga akhir Maret 2010 tembus Rp3.279,8 triliun. (15)
nesia Tbk yang hampir 50%.
Komitmen investasi
Mustafa menyebutkan BUMN berkomitmen untuk investasi sebesar Rp836 triliun yang akan direalisasikan mulai 2011 hingga 2014, yang akan menyerap 6,6 juta orang pekerja di dalam negeri. “Ini semua [26 BUMN atas dasar pendapatan] andilnya dalam pendapatan adalah 90,4%. Dari segi laba bersih 92,8%, dari segi aset 92,5% dan ekuitas 88,7%,” katanya. Di sisi lain, Kementerian BUMN berencana mengadakan pertemuan dengan Bapepam-LK untuk membahas konsep pelepasan saham perdana (initial public offering/IPO) perusahaan BUMN. “Ada lima perusahaan BUMN yang sudah tercatat sahamnya di bursa yang berhasil masuk dalam 10 besar peraih laba terbesar selama 2010,” jelasnya. (gita.arwana@
bisnis.co.id/
[email protected]. id/
[email protected])
12
Varia
Selasa, 5 April 2011
KRONIKA Cirus rekayasa jawaban ke DPR JAKARTA: Panja Pemberantasan Mafia Hukum dan Perpajakan Komisi III DPR menuding jaksa Sinaga beserta tiga jaksa lainnya merekayasa jawaban mereka saat memberikan keterangan demi kepentingan pribadi terkait dengan kasus mafia pajak Gayus Cirus Sinaga Tambunan. Tudingan rekayasa itu dilontarkan oleh Ketua Komisi III DPR Benny K. Harman kemarin setelah Cirus dan tiga rekannya memberikan pernyataan yang saling bertolak belakang. (BISNIS/JAO)
Mantan sekjen Depkes dibui JAKARTA: Pengadilan Tindak Pidana Korupsi memvonis mantan Sekjen Departemen Kesehatan Sjafii Ahmad selama 3,3 tahun serta denda Rp100 juta atau subsider 3 bulan kurungan karena terbukti korupsi pengadaan alat rontgen portable pada 2007. Ketua Majelis Hakim Jupriadi menegaskan Sjafii terbukti melanggar Pasal 3 UU No. 31/1999 tentang Pemberantasan Tipikor. Dia dianggap memperkaya diri sendiri dalam proyek pengadaan alat rontgen portable tersebut. BISNIS/YUW)
Sekar Indosiar tuntut keadilan JAKARTA: Serikat Karyawan (Sekar) Indosiar menuntut keadilan untuk mendapatkan kembali hak-hak mereka sebagai karyawan. Sekjen Sekar Yanri Silitonga mengatakan saat ini 22 karyawan yang memutuskan bertahan untuk tidak menandatangani pensiun dini, nasib mereka digantung oleh manajemen Indosiar. Padahal berdasarkan keputusan PN Jabar tanggal 18 Januari 2011, Hakim Ketua Jannes Aritonang berpendapat Sekar mampu membuktikan pokok gugatannya. (BISNIS/21)
30 Rekening Malinda diblokir Keterlibatan dalam kasus pencucian uang diteliti BISNIS INDONESIA
Kejahatan perbankan yang berhasil diidentifikasi Polri selama 2003-2010
JAKARTA: Polri memblokir 30 rekening dari berbagai bank yang digunakan tersangka pembobol Citibank Inong Malinda Dee (MD) untuk menampung hasil kejahatannya. Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Badan Reserse dan Kriminal Polri Brigjen Arief Sulistyo mengungkapkan dari 30 rekening tersebut, salah satu rekening atas nama tersangka telah dibuka oleh kepolisian dengan total nilai Rp11 miliar. “Rekening lain masih diblokir dan masih proses izin untuk dibuka,” ujar di Jakarta, kemarin. Dia menjelaskan tindak pidana perbankan pada kasus tersebut menggunakan modus operandi memalsukan atau menggunakan slip yang sudah ditandatangani oleh pemilik rekening. “Kemudian yang bersangkutan mentransfer uang rekening, di antaranya ke rekening pribadi dan atau dialihkan pada sejumlah rekening perusahaan yang menurut dugaan sementara kami adalah fiktif.” Menurut Arief, hingga kini hanya tiga nasabah yang melapor dan bersedia dilakukan pemeriksaan. Teridentifikasi tersangka Malinda menangani beberapa nasabah, tetapi data lengkapnya masih menunggu audit dari Citibank. Kepolisian, lanjutnya, akan mengecek perilaku per transaksi dari sejumlah rekening nasabah.
Kasus
Dana (Rp miliar)
Pembobolan Mandiri Pembobolan Taspen Mandiri
Malinda Dee
Upaya pembobolan BNI Upaya pembobolan BRI Pembobolan Citibank Kredit fiktif BII Penipuan Bank Panin Pembobolan Danamon Pembobolan BPR Pembobolan Bank Victoria
18,7 110 4,5 226 17 – 20 3,6 2,5 3,0 7,0 7,0
Tahun
Penyelesaian
2010 2007
Dua tersangka dibekuk Tersangka AF buron, dana selamat Rp90 miliar Berhasil digagalkan Pelaku teridentifikasi Tersangka MD diproses Tersangka DCB dibekuk & HA buron RWA, Kacab. Panin ditahan RN, Head Teller Danamon diduga terlibat Melibatkan orang dalam SS, Kepala Cabang Bank Victoria diamankan
2010 2009 2010 2010 2010 2008 2007 2003–2007
Diduga, satu nasabah tidak Sumber: Data Satuan Fiskal Moneter dan Devisa (Fismondev) Ditjen Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya diolah BISNIS/HUSIN PARAPAT hanya mempunyai satu rekenra, lanjutnya, transfer uang dari dah dibuktikan dengan data aliing saja, tetapi pemeriksaan ini Rp10 miliar. Nasabah kedua, dari transaksi sejumlah rekening atas nama tiga ran transaksi rekening dengan masih memerlukan waktu. Berdasarkan rekapitulasi se- 13 Agustus 2009 hingga 30 korban digunakan untuk menci- uang muka sebanyak US$46.000. Kedua mobil Ferrari tersangka, mentara kepolisian dari tiga nasa- Desember 2010 kepolisian sudah cil mobil mewah merek Hummer bah tercatat kerugian Rp16.06 mili- menarik sedikitnya Rp4,7 miliar 2010 atas nama Adi dengan uang Scuderia dan California, atas ar. Perinciannya adalah, nasabah dan US$10.000 atau setara de- muka sebesar Rp310 juta. “Te- nama Malinda sendiri juga dibeli pertama, tanpa menyebut nama ngan total kerugianRp4,8 miliar. rinci, mobil tersebut dibayar dari dengan cara mencicil dengan uang muka masing-masing Rp1,6 nasabah, dari transaksi 6 Januari “Sementara pada nasabah ketiga rekening nasabah ketiga.” Mobil mewah kedua, merek miliar dan US$55.000. 2010 hingga 23 Desember 2010, yang terekam sejak 9 Juni 2010, Berkaitan dengan kepemilikan Mercedes Benz jenis 350 tahun rekening yang sudah ditarik Rp6,3 tercatat kerugian Rp311,2 juta.” Berdasarkan analisis sementa- 2010, yang juga tercatat dan su- apartemen, papar Aref, Malinda miliar dan US$514.500 atau setara juga membelinya dengan cara kredit. Apartemen ini mungkin disewakan. Untuk memudahkan penyidiOLEH YUSUF WALUYO JATI kan, Polri sudah melakukan koorpercayaan penuh (privilege) ke- kanisme kontrol internal di Bisnis Indonesia dinasi dengan Pusat Pelaporan pada karyawannya guna me- bank tersebut tidak jalan,” ujar dan Analisis Transaksi Keuangan. Pengurus Harian YLKI Tulus nangkap para nasabah kakap. Sementara itu, kuasa hukum “Secara teknis, apakah pega- Abadi di Jakarta, kemarin. JAKARTA: Yayasan Lembaga Oleh karena dia meliha prakMalinda, Halapancas SimanjunKonsumen Indonesia menilai wai bank senior masih pantas tak menegaskan jumlah kerugian kasus pembobolan Citibank diberi privilege berlebihan? Pri- tik layanan nasabah prima dayang melibatkan tersangka vilege yang terlalu berlebihan lam private banking tmelangCitibank maupun nasabahnya Inong Malinda Dee (MD) meru- akan menimbulkan hubungan gar Pasal 4 UU No. 8/1999 tenmasih belum jelas. “Namun, jika pakan imbas dari kebijakan pri- nasabah dengan karyawan se- tang Perlindungan Konsumen mengacu dan teridentifikasi Rp17 vate banking, di mana institusi buah bank terlalu erat. Ini sa- karena menimbulkan diskrimimiliar, maka sejumlah barang bank terlalu memberikan ke- ngat tidak sehat. Terlebih, me- nasi bagi nasabah kecil. yang disita melebihi cukup.” (21)
Imbas dari private banking
(
[email protected])
Khadafi kirim utusan untuk jajaki damai AP
LONDON: Seorang utusan khusus Libia berada di Eropa kemarin untuk mengupayakan negosiasi dengan koalisi internasional guna mengakhiri pertumpahan darah di Libia yang terus terjadi antara pasukan pemberontak dan aparat yang masih setia pada Khadafi. Utusan senior khusus Libia yang tengah berada di Eropa itu dijadwalkan akan mengadakan negosiasi dengan Turki dan Malta. Deputi Menlu Libia Abdul Ati al-Obeidi mengatakan kepada perdana menteri Yunani bahwa Khadafi sangat menginginkan pertumpahan darah tersebut segera berakhir. Obeidi tiba di Athena Senin dan dijadwalkan akan mengadakan dialog terbuka dengan komunitas internasional. Menurut salah satu pejabat Yunani, Libia menginginkan diadakannya penyelesaian politis karena solusi militer yang melibatkan dukungan negara Barat dirasa tidak memungkinkan. “Utusan khusus Libia menekankan bahwa Libia memiliki intensi untuk bernegosiasi. Solusi militer bukan merupakan sebuah pilihan di sini,” ujar salah seorang pejabat Yunani setelah kunjungan yang dilancarkan oleh Obeidi. “Sekarang kami harus melihat apakah mungkin proses negosiasi tersebut tercipta, sebuah proses politik yang memungkinkan diskusi nasional,” ujar
Gregory Delavekouras, juru bicara menteri luar negeri Yunani pada radio Yunani, NET. Walaupun menawarkan negosiasi, Libia tidak terlihat berinisiatif untuk mengakhiri perang yang tengah berlangsung di kota minyak, Brega di mana para pasukan Khadafi terus menerus membombardir warga sipil. Perdana Menteri Yunani, George Papandreou telah berbicara melalui telepon dengan para pejabat di Tripoli beserta para pejabat teras di Qatar, Turki dan Inggris dalam 2 hari terakhir. Yunani memiliki hubungan bilateral dengan Khadafi dalam waktu yang cukup lama. Namun, menteri luar negeri Italia, Franco Frattini yang telah mengadakan pertemuan dengan para pejabat Yunani menolak usulan dari utusan khusus Libia dengan menyatakan bahwa Khadafi harus berhenti tanpa mengelaborasi lebih lanjut. Sang menteri luar negeri menyatakan bahwa pesan tersebut tidak “kredibel.” Dalam perkembangan lain, dua anak pemimpin Libia Moammar Khadafi mengusulkan transisi ke demokrasi konstitusional yang akan mencakup penggeseran ayah mereka dari kekuasaan. New York Times melaporkan seorang pejabat Libia yang minta dirahasiakan jati dirinya memberikan penjelasan singkat mengenai rencana itu. Transaksi tersebut akan dipelopori oleh salah seorang putra Khadafi, Seif al-Islam elKhaddafi. (T02/ISMAIL FAHMI)
Gedung baru DPR berujung ke pengadilan OLEH JOHN ANDI OKTAVERI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Seluruh anggota DPR yang menyetujui pembangunan gedung baru senilai Rp1,16 triliun digugat di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat melalui gugatan warga negara (citizen law suit). Para penggugat terdiri dari dua orang yakni FX Arief Poyuono sebagai karyawan badan usaha milik negara (BUMN) dan Adi Partogi Singal Simbolon sebagai calon advokat yang didukung oleh kuasa hukum dari Lembaga Advokasi Hukum Indonesia Raya atau Laskar Gerindra. “Gugatan resmi didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat,” kata kuasa hukum dua penggugat, Habiburokhman seusai mendaftarkan gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, kemarin. Habib yang juga Ketua DPP Bidang Advokasi Gerindra menyebutkan partainya merasa perlu memfasilitasi gugatan tersebut karena Gerindra bukanlah semata-mata Partai Politik peserta pemilu, melainkan juga partai politik yang hidup di tengah-tengah rakyat.. Menurut dia, Gerindra memandang pembangunan gedung baru DPR DPR sudah sangat meresahkan rakyat dan
oleh karenanya harus ditolak. Dia mengakui gugatan tersebut didaftarkannya di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Habib menambahkan pengajuan gugatan tersebut merupakan amanat dari Ketua Dewan Pembinan Partai Gerindra Prabowo Subianto. “Kami mendapat tugas mengajukan gugatan mewakili warga negara. Partai Gerindra sejak awal menolak.” Sementara itu, PKS juga akan menyampaikan kepada pimpinan DPR dan pimpinan fraksi bahwa PKS menolak pembangunan gedung baru DPR. Keputusan itu akan disampaikan dalam rapat konsultasi ddengan DPR dan para ketua fraksi di DPR. Menurut ketua Fraksi PKS, Mustafa Kamal, sikap PKS sejak awal sudah jelas menolak pembangunan gedung baru karena dinilai tidak efisien. “Batal ya batal saja. PKS dari awal menolak gedung baru. Justru PKS yang paling awal keberatan dengan pertimbangan perpindahan ibu kota, efisiensi dan sebagainya,” Dia menambah meski menolak sejak lama, namun karena alasan kesetiakawanan, akhirnya PKS menyetujui pembangunan gedung baru yang disetujui mayoritas fraksi di DPR itu.
Isi di luar tanggung jawab percetakan PT Aksara Grafika Pratama
DATA EMITEN & FINANSIAL
Bisnis Indonesia, Selasa, 5 April 2011
f5
BURSA EFEK INDONESIA, 4 APRIL 2011 (SAMBUNGAN DARI HAL. F4) Nama saham
Kurs Trd. Ttg.
Sbl.
Ptp.
▲/ ▼ (poin)
Transaksi Volume Nilai
PER
Jual
Minat Volume Beli
Nama saham
MTSM ....... Metro Realty Tbk............................................... 860 ............1.070 .........1.070 .........1.070 .......210....................1.000 ...................1.070.000 .........39,25 ...................- .........................- ................- ......................RALS ........ Ramayana Lestari Sentosa Tbk.......................780 ..............790 ...........780 ...........790 ......... 10...............631.000 ............. 494.415.000 ............15,8 .............790 ........... 315.000 ..........770 .........123.000 RIMO......... Rimo Catur Lestari Tbk.......................................50 .................53 .............50 .............. 51 ............1............1.736.000 ............... 87.626.500 .......... -1,28 ............... 50 ............107.000 ................- ......................SKYB ........ Skybee Tbk ......................................................... 540 ....................- .................- .......... 540 ............-.............................- ................................... - ......... 16,62 .............540 ................7.000 ...........510 ........ 100.000 SONA........ Sona Topas Tourism Industry Tbk.................1.700 ....................- .................- .........1.700 ............-.............................- ................................... - ...........8,72 ............1.710 ................1.000 .......1.300 ...........10.000 TKGA ........ Toko Gunung Agung Tbk ...................................250 ....................- .................- ...........250 ............-.............................- ................................... - ..........-2,57 ...................- .........................- ..........250 ..........94.000 TRIO ......... Trikomsel Oke Tbk...............................................610 ..............630 ...........600 ...........630 ........ 20..............352.500 ............. 216.230.000 ..........13,72 .............630 ............ 80.000 ......... 600 .......... 79.000
Nama
Sebelum
Perubahan
%
Frekuensi
Volume
Nilai (Rp)
1 .........AALI .............Astra Agro Lestari Tbk. ........................................... 22.900 .................22.500 .................... -400.....................-1,75 ..................526 ............................ 661.500 ................14.985.975.000 2 ........ADRO............Adaro Energy Tbk. ....................................................... 2.275 ................... 2.350 .........................75.................... 3,30 .............. 3.282 ...................... 84.109.000 ...............193.774.750.000 3 ........ANTM ...........Aneka Tambang (Persero) Tbk. .................................2.325 ...................2.300 ....................... -25....................-1,08 ................1.275 .......................13.429.500 ...............30.875.450.000 4 ........ASII ...............Astra International Tbk. ...........................................57.900 .................56.450 .................. -1.450...................-2,50 ...............2.105 .........................3.091.000 ...............177.100.525.000 5 ........BBCA ............Bank Central Asia Tbk. .................................................7.100 ....................7.000 ......................-100..................... -1,41 ................. 1.141 ........................6.428.500 ................. 45.161.700.000 6 ........BBNI .............Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. ....................3.950 ................... 3.950 ...........................0.......................... 0 ................. 825 .......................19.703.000 ................. 77.997.162.500 7 ........BBRI .............Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk......................5.850 ...................5.800 .......................-50...................-0,85 ................1.977 .....................40.822.500 ............ 238.276.900.000 8 ........BDMN ...........Bank Danamon Indonesia Tbk. ..................................6.450 ...................6.450 ...........................0.......................... 0 ................. 650 .........................3.783.000 ................ 24.361.375.000 9 ........BMRI.............Bank Mandiri (Persero) Tbk. ......................................6.850 ...................6.850 ...........................0.......................... 0 ..............2.409 .......................59.163.000 ............ 405.869.275.000 10.......BNGA............Bank CIMB Niaga Tbk. .................................................1.820 ..................... 1.810 ........................ -10...................-0,55 ...................216 .........................1.640.500 ................. 2.972.855.000 11 ........BNII...............Bank Internasional Indonesia Tbk. .............................. 630 .......................620 ........................ -10.................... -1,59 ...................107 .........................1.896.000 ................... 1.182.365.000 12 .......EXCL.............XL Axiata Tbk. ..............................................................5.600 ...................5.600 ...........................0.......................... 0 .................. 190 .........................4.991.000 ................27.960.275.000 13 .......GGRM ...........Gudang Garam Tbk. .................................................. 40.950 .................40.950 ...........................0.......................... 0 .................. 747 ............................724.500 ............... 29.693.700.000 14.......INCO .............International Nickel Indonesia Tbk. ..........................4.775 ....................4.725 .......................-50....................-1,05 ................. 602 .........................5.061.000 ................ 23.895.187.500 15 .......INDY .............Indika Energy Tbk. ....................................................... 3.975 ....................4.075 .......................100.................... 2,52 ...............1.069 ...................... 15.238.000 ...............61.580.500.000 16 .......INTP..............Indocement Tunggal Prakasa Tbk. ......................... 16.600 .................. 16.700 .......................100.................... 0,60 ................. 856 ........................4.234.500 ...............70.925.425.000 17 .......ITMG .............Indo Tambangraya Megah Tbk. ...............................48.100 .................49.500 ................... 1.400......................2,91 ................1.932 ........................ 2.764.000 .............. 135.813.450.000 18.......JSMR............Jasa Marga (Persero) Tbk. .........................................3.450 ....................3.475 .........................25.....................0,72 ................. 999 ....................... 24.741.500 ..............86.485.600.000 19 .......KLBF.............Kalbe Farma Tbk. ......................................................... 3.475 ...................3.500 .........................25.....................0,72 ................. 843 ........................9.964.000 ..............34.406.500.000 20......LSIP ..............PP London Sumatra Indonesia Tbk. .........................2.350 ................... 2.325 ....................... -25....................-1,06 ..................535 .........................7.069.500 ................. 16.347.787.500 21 .......PNBN............Bank Pan Indonesia Tbk. ...............................................1.170 ......................1.160 ........................ -10...................-0,85 ....................28 ........................... 225.500 ......................262.165.000 22......PTBA ............Tambang Batubara Bukit AsamTbk.........................21.950 .................22.450 ......................500.................... 2,28 ............... 1.533 ........................ 4.709.500 .............105.082.350.000 23 ......SMCB............Holcim Indonesia Tbk. .................................................1.980 ...................2.000 .........................20.......................1,01 .................508 .......................... 5.116.000 ..................10.174.355.000 24 ......SMGR ...........Semen Gresik (Persero) Tbk. .....................................9.550 ...................9.600 ........................ 50.................... 0,52 ..................732 ........................5.343.500 ................51.287.500.000 25......TINS..............Timah (Persero) Tbk.................................................... 2.750 ....................2.675 ........................-75....................-2,73 ..................734 ...................... 16.836.500 ..............45.304.850.000 26 ......TLKM ............Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk................. 7.300 ....................7.300 ...........................0.......................... 0 ................1.091 ....................... 8.566.000 ...............62.385.525.000 27 ......UNTR ............United Tractors Tbk................................................... 21.450 .................22.050 ......................600....................2,80 ..............3.084 .........................9.501.000 ............ 208.926.875.000
MFMI......... Multifiling Mitra Indonesia Tbk. .......................245 ..............250 ...........245 ...........245 ............-...............103.500 ...............25.360.000 ...........16,91 .............250 ............ 94.000 ..........245 ............ 5.000 Jenis transaksi
Volume
Jumlah
Frekuensi
Sumber: Data dari PT BEI diolah kembali oleh Stock Watch * Saham yang IPO
Transaksi Perdagangan................................................2.543.746.000 ............3.795.255.687.000 ...............102.701 Transaksi perdagangan saham non reguler .................499.192.640 ................718.753.200.875 .....................547 Total Saham ................................................. 3.042.938.640...... 4.514.008.887.875 ..........103.248 Transaksi perdagangan waran reguler............................ 42.791.500 ...................... 2.129.127.000 ....................1.165 Total perdagangan waran .....................................42.791.500................2.129.127.000 ............... 1.165 Total perdagangan (4/04/2011)......................3.085.730.140........ 4.516.138.014.875 .......... 104.413
Volume
Value
20 SAHAM PENCETAK GAIN
20 SAHAM PENCETAK LOSS
20 PIALANG TERAKTIF
Stock Prev Close
Stock
Code Freq
Volume
Value
Prev Close
Volume
Value
Indeks
31-03-11 01-04-11
04-04-11
Asia Tenggara Jakarta Composite Index (IHSG)........ 3,678.67 ......3,707.49 ...3,700.05 Kuala Lumpur Composite Index ...........1,545.13 ......1,555.38 ....1,555.48 Strait Times Index (Singapura)............3,105.85 ......3,120.47 ....3,140.62 SET (Bangkok) ........................................1,047.48 ......1,064.35 ....1,078.66 PSEi (Manila)...........................................4,055.14 ......4,129.54 ...4,209.43
Asia & Pasifik Nikkei-225 (Tokyo) ..................................9,755.10 .....9,708.39 ....9,718.89 Hang Seng (Hong Kong) ....................23,527.52 ...23,801.90 ..24,150.58 Kospi (Seoul) ...........................................2,106.70 ........2,121.01 .....2,115.87 Shanghai ................................................... 2,928.11 .......2,967.41 ..........Libur Taipei ...................................................... 8,683.30 ......8,705.13 .... 8,705.13 BSE Sensex-30 (Mumbay) ................. 19,445.22 ... 19,420.39 ....19,701.73 All Ordinary ............................................4,928.60 .... 4,954.60 ...4,984.70 NZX 50 (Wellington) .............................3,439.85 ......3,452.14 ....3,459.51
Amerika DJIA.........................................................12,319.73 ....12,376.72 ..................-
Indeks penutupan saham per sektor di BEI 4 April 2011.
Indeks
31-03-11 01-04-11
04-04-11
Sektor
S&P 500 Index .......................................1,325.83 .......1,332.41 ..................Nasdaq Composite Index ...................... 2,781.07 .....2,789.60 ..................S&P/TSX Comp (Toronto) ......................14,116.10 ......14,130.15 ..................Meksiko Bolsa Index ............................37,440.51 ....37,775.07 ..................Brazil Bovespa Index .........................68,586.70 ..69,268.29 ..................-
Eropa FTSE-100 (London) ...............................5,908.76 .....6,009.92 ..................CAC-40 (Paris)........................................3,989.18 .....4,054.76 ..................DAX Index (Frankfurt) ............................ 7,041.31 ........7,179.81 ..................IBEX-35 (Spanyol) ................................10,576.50 ....10,729.90 ..................FTSE MIB Index (Milan) .......................21,727.44 .....21,967.77 ..................AEX-Index (Amsterdam) .........................365.62 ........369.45 ..................OMX-30 (Stockholm) ..............................1,134.87 .......1,145.60 ..................Micex Index (Moskow) ............................1,813.59 ..... 1,843.43 ..................-
Timur Tengah & Afrika DFM General Index (Dubai) ..................1,556.04 ....................- ...................FTSE/JSE Top-40 (Johannesburg) ..29,037.48 ....29,175.56 ..................-
Suku Bunga Da a K ed
Bank
MTSM ...........860.......1,070 ...................1,000 .................. 1,070,000
INDS............9,100....8,000 ...............29,000 ............236,550,000
YU..........6,994 ............ 246,175,000 .......... 777,757,609,500
BHIT................176..........179 ......169,637,500 .........30,186,811,000
SRSN...............54...........66 ......27,880,500 ..........1,778,630,500
BAYU .............330.........295 .......73,599,500 ......24,389,672,500
CS ...........8,014 ...............144,189,516 .........686,949,575,700
MIRA...............195..........199 ........81,310,000 ..........16,211,785,500
HMSP .....26,500...30,750 .............229,000 ........6,594,550,000
PLIN..........2,200.....2,000 ................21,500 ..............43,500,000
DB ..........4,696 .............198,212,500 ...........582,152,910,000
ADRO ........2,275.....2,350 .......84,109,000 ......193,774,750,000
ULTJ............1,030........1,160 ...........1,937,500 ..........2,107,895,000
BAEK........2,600.....2,400 ..................2,000 .................4,950,000
DX ............6,132 ..............129,473,518 ........532,460,826,540
UNTR.......21,450..22,050 ..........9,501,000 ...208,926,875,000
AUTO.......14,300...15,850 .............829,500 .......12,924,075,000
LPPF..........2,700.....2,550 .....................500 ...................1,275,000
ZP ..........5,953 ............165,576,500 .........496,013,435,000
BUMI..........3,325.....3,250 .....130,359,500 ...425,662,487,500
DEWA ..............60...........65 ......185,014,000 ........11,653,663,500
MBAI.........17,950....17,000 ..................6,000 .............102,950,000
KZ ...........3,188 ............124,590,500 .......484,093,866,500
BMRI.........6,850.....6,850 ........59,163,000 ...405,869,275,000
MLIA .............380..........410 ...................1,500 ....................605,000
KBLI.................90...........86 ...............44,500 .................3,853,500
YP .........22,133 .............341,012,000 ........320,909,469,000
ASII ..........57,900..56,450 ..........3,091,000 ......177,100,525,000
TMPO ...............76...........82 .............574,500 ...............46,857,000
INDR ..........2,475.....2,375 ...............177,500 ............424,437,500
AK........... 2,951 ..............56,276,644 .........309,393,332,300
UNVR ......15,450...15,200 .........5,228,000 ........79,861,150,000
DUTI..........2,050.....2,200 ............298,000 ...........585,850,000
AMRT .......2,850.....2,750 ..................4,500 ................12,375,000
ML...........4,767 ...............83,145,000 ........268,320,904,000
BBRI .........5,850.....5,800 ......40,822,500 ...238,276,900,000
ASIA ................57.............61 .......21,878,000 ..........1,323,769,000
GEMA ...........305.........295 ...............25,000 ..................7,375,000
PD .........14,746 ............267,695,422 ..........257,100,266,500
ITMG ........48,100..49,500 .........2,764,000 .....135,813,450,000
ROTI............2,775.....2,950 ..............817,500 ........2,387,562,500
BNBR...............66...........64 .......82,189,000 .........5,333,516,000
EP ..........3,487 ............351,353,402 ...........247,292,590,100
AISA...............810........ 820 .......14,285,500 ........11,692,540,000
SSTM ............250.........265 ............302,000 ................77,705,000
TGKA ............680........660 .................13,500 .................8,820,000
RX ..........2,590 ..............49,997,300 ............243,311,742,500
CPIN...........2,025.....2,000 ......20,049,500 .......39,742,567,500
SIAP.................69............73 ..................2,000 ......................144,500
NIPS...........3,600.....3,500 ..................4,000 ................13,950,000
BK ..........2,939 ..............68,647,500 ...........231,897,749,000
CNKO..............125..........126 ......100,610,500 .......12,541,052,000
VOKS ............520.........550 ...............46,500 ................24,195,000
TINS...........2,750.....2,675 .......16,836,500 .....45,304,850,000
CC ..........4,223 ............130,598,500 ............213,144,551,000
BJBR ..........1,270......1,260 .......43,779,500 ........54,917,770,000
RBMS ..............87........... 92 ..........3,514,000 ..............311,803,500
ASII ..........57,900..56,450 ..........3,091,000 ......177,100,525,000
DR ..........4,987 ............135,280,500 .........184,096,286,500
DEWA ..............60...........65 ......185,014,000 ........11,653,663,500
KOIN ................161..........170 .............225,500 ...............37,628,000
SDRA............205........200 ..........12,211,000 .........2,446,416,500
OD..........5,784 ........... 108,455,500 ...........178,215,562,500
PTBA .......21,950..22,450 .........4,709,500 ...105,082,350,000
APLI...............100..........105 ..........2,136,500 ...............219,197,000
ETWA..............215..........210 ..................2,000 ....................420,000
NI............ 7,368 ............135,934,000 ...........161,265,953,000
DOID ............1,150........1,150 ......58,790,500 .....68,287,645,000
SMMA.........1,830.......1,920 ...............82,500 .............155,850,000
BUDI .............220..........215 ..................2,500 ......................537,500
KK ............7,610 ............127,680,500 ............159,174,225,000
PGAS .........3,875.....3,850 .......22,314,000 .......85,593,100,000
TOWR ......10,200....10,700 ...............54,500 ...........558,800,000
SGRO.........3,300.....3,225 ...........1,037,000 .........3,358,837,500
BW .......... 1,963 ............ 48,084,500 ......... 145,945,295,000
ANTM ........2,325.....2,300 ........13,429,500 .....30,875,450,000
KIAS.................83........... 87 ...........1,210,500 .............103,698,500
BFIN...........3,325.....3,250 ................77,500 .............249,162,500
KI.............3,180 ...........223,962,000 .........145,899,859,000
K ed R e
N
R
20
% pe ahun
K ed Konsums KPR
N
Mu a Be aku
M O
M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M
A
N
m m m m M
m R M M
Keterangan: a. Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) ini belum memperhitungkan komponen premi risiko yang besarnya tergantung dari penilaian bank terhadap risiko masing-masing debitur. Dengan demikian, besarnya suku bunga kredit yang dikenakan kepada debitur belum tentu sama dengan SBDK (dicantumkan untuk publikasi yang dilakukan melalui papan pengumuman di setiap kantor Bank, halaman utama website dalam hal bank memiliki website, dan surat kabar). b. Dalam Kredit Konsumsi non KPR tidak termasuk penyediaan dana melalui kartu kredit dan kredit tanpa agunan (dicantumkan untuk publikasi yang dilakukan melalui papan pengumuman di setiap kantor Bank, halaman utama website dalam hal bank memiliki website, dan surat kabar). c. Informasi SBDK yang berlaku setiap saat dapat dilihat pada publikasi di setiap kantor Bank dan/atau website Bank dalam hal bank memiliki website (dicantumkan hanya untuk publikasi yang dilakukan melalui surat kabar).
Bagi bank yang ingin menampilkan SBDK dapat mengirimkan data ke : 1. Email:
[email protected],
[email protected], dan
[email protected]. 2. Fax: 021-5790 1025 SUKU BUNGA DEPOSITO 3 Bulan
6 Bulan
12 Bulan
Kurs Transaksi
Mata uang
Nilai
Beli Rp
Code
Kurs uang kertas asing
Jual Rp
Beli Rp
Jual Rp
Dolar Australia................................. 1 ............8.967,10 .......9.060,78 ........... 8.492,41 ........ 9.535,70 Dolar Brunei ..................................... 1 ...........6.846,15 ....... 6.919,84 ...........6.483,74 ........7.282,54 Dolar Kanada ................................... 1 ..........8.962,83 ...... 9.054,00 .......... 8.488,37 ....... 9.528,56 Franc Swiss....................................... 1 ............ 9.337,01 .......9.432,06 ...........8.842,74 ........9.926,44 Yuan Cina .......................................... 1 .............1.317,47 ........1.330,60 ..........................- .......................Kronor Denmark .............................. 1 ............1.646,76 .........1.664,12 ............1.559,59 .......... 1.751,35 Euro ................................................... 1 ........ 12.280,44 .....12.406,27 .......... 11.630,36 ...... 13.056,53 Pound Inggris ................................... 1 .......... 13.919,85 .....14.060,26 .......... 13.182,98 .......14.797,22 Dolar Hongkong ............................... 1 .............1.109,94 ...........1.121,14 ..............1.051,18 .......... 1.179,90 Yen Jepang ..................................100 .........10.259,06 ......10.367,42 ............ 9.715,98 .......10.910,82 Won Korea ........................................ 1 ................... 7,94 ...............8,03 ..........................- .......................Ringgit Malaysia .............................. 1 ..........2.852,94 ...... 2.883,27 ..........................- .......................Kronor Norwegia ............................. 1 ............1.574,42 ........1.590,97 .............1.491,07 ......... 1.674,36 Dolar Selandia Baru ........................ 1 ..........6.640,50 ...... 6.708,40 .......... 6.288,98 .........7.060,01 Kina Papua Nugini ........................... 1 ...........3.307,30 ...... 3.580,02 ............ 3.132,23 ......... 3.767,67 Peso Philipina .................................. 1 ................199,19 ...........201,25 ..........................- .......................Kronor Swedia ................................. 1 ............ 1.371,82 ....... 1.388,38 ............1.299,20 ...........1.461,15 Dolar Singapura ............................... 1 ...........6.846,15 ....... 6.919,84 ...........6.483,74 ........7.282,54 Baht Thailand ................................... 1 ..............285,29 ...........288,61 ............... 270,19 ............303,74 Dolar AS ............................................ 1 ..........8.633,00 ........8.719,00 ............8.176,00 .........9.176,00
1 Bulan
3 Bulan
6 Bulan
12 Bulan
Berlaku
Date
Close ▲/ ▼
Value
Code
AGRO-W.........5/25/2011.........36 .......-2 .......103,048,500 BACA-W ...........7/11/2012.........65 ........0 ............................ 0 BAPA-W ...........1/11/2013.........28 ........0 ............................ 0 BCIP-W......... 12/10/2012........129 ........0 ..........34,314,000 BIPI-W .............2/11/2013.......... 21 ........0 ..........17,409,500 BMSR-W ........11/15/2013.............1 ........0 ............................ 0 BRMS-W......... 12/7/2012........105 ........-1 .......275,373,500 BSIM-W ........12/14/2015....... 180 .......-3 ........134,770,000 BUDI-W ...........7/10/2012.........86 ........0 ............................ 0 BVIC-W ............6/21/2011.........69 ........0 ............................ 0 BVIC-W2 .........7/10/2013......... 70 ........11 ................. 35,000 CKRA-W .........1/26/2013........175 ........0 ............................ 0 DILD-W...........4/12/2012.........62 ........0 ...........21,613,000 ELTY-W...........1/25/2012.........29 ........0 ........181,808,500 ENRG-W ..........1/14/2013......... 27 ......... 1 ......308,754,000 FREN-W ........... 1/5/2016.........24 ......... 1 ........... 2,279,000 GREN-W ..........7/15/2013.......... 13 ........0 .......... 10,881,500 INDX-W ...........6/15/2012.............1 ........0 ............................ 0 INVS-W............ 5/8/2015....6,100 ........0 ............................ 0 IPOL-W ............7/10/2013.........65 ........ 5 ......505,962,500
Close ▲/ ▼
Date
Value
KARK-W ..........4/13/2011..........10 ........0 ............................ 0 KBLV-W2 ........ 5/3/2013........510 ....-90 ...............255,000 KBRI-W .............7/2/2011............3 ........0 ............ 1,649,000 KBRI-W2........12/5/2013.........69 ........0 ............................ 0 KOIN-W ............ 4/8/2011.............1 ........0 ............................ 0 LAPD-W ........... 4/8/2011.......... 51 ........0 ............................ 0 META-W .........7/26/2013....... 180 .......-2 ......... 18,000,000 MIRA-W2 .......11/25/2011.............1 ........0 ............................ 0 MLPL-W..........4/12/2013......... 79 ........-1 ........ 213,787,500 PBRX-W ........... 1/2/2013...... 425 .......10 .......... 16,742,500 POOL-W........... 7/11/2014.............1 ........0 ............................ 0 RODA-W .........1/26/2013..........111 ........ 7 ............ 1,692,500 SMMA-W4 ....... 7/9/2013.... 1,270 ........0 ............................ 0 TBLA-W............7/13/2011.......265 ........0 ............................ 0 TRAM-W ...........9/9/2011.......435 ........0 ............................ 0 UNSP-W2 ......2/12/2013........103 ........-1 ............ 5,150,000 WEHA-W .......5/28/2012.........50 ......... 1 .................25,000 WINS-W.........11/30/2012.........62 ........ 2 .......275,576,500 Jumlah ...............................................2,129,127,000
Bank
O/N
7 Hari
1 Bln
3 Bln
6 Bln
12 Bln
Bank OCBC NISP, Tbk ......................................6,25000 ......6,40000 ..... 6,50000 ..... 6,70000 ...... 6,90000 ..... 7,00000 Bank Of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd, ...............6,35000 ...... 6,55000 ......7,00000 ..... 7,20000 .......7,50000 ......7,70000 Bank Panin Indonesia .....................................6,20000 ......6,50000 ......7,00000 ..... 7,00000 .......7,00000 ..... 7,00000 Bank Permata Tbk ............................................6,25000 ......6,45000 ......6,75000 .....6,90000 ........7,10000 ..... 7,20000 Bank Rakyat Indonesia ....................................6,25000 ......6,50000 ..... 6,80000 ..... 7,00000 .......7,05000 ...... 7,15000 Bank Tabungan Negara....................................6,20000 ......6,40000 ..... 6,60000 .... 6,80000 ...... 6,90000 ..... 7,00000 Bank UOB Buana ..............................................6,20000 ......6,48000 ..... 6,90000 ..... 7,20000 .......7,30000 ..... 7,50000 Deutsche Bank AG............................................6,30000 ......6,45000 ......7,00000 ..... 7,20000 .......7,35000 ..... 7,50000 JP Morgan Chase Bank ...................................6,25000 ......6,50000 ..... 6,80000 ..... 7,00000 .......7,25000 ..... 7,50000 Standard Chartered Bank ...............................6,40000 ......6,50000 ......7,00000 ..... 7,30000 .......7,50000 ......7,70000
m
m w N Y M
JIBOR Jibor Rp Suku Bunga Terendah(%) ...............................6,20000 ......6,40000 ..... 6,50000 ..... 6,70000 ...... 6,90000 ..... 7,00000 Suku Bunga Tertinggi(%) ................................6,35000 ...... 6,55000 ......7,00000 ..... 7,25000 .......7,50000 ......7,75000 Suku Bunga Rata-rata(%) ............................... 6,26200 ...... 6,48240 ..... 6,84600 ..... 7,04200 .......7,22000 ......7,37800
Suku Bunga Depos to Bu an 6 00
3 Bu an
6 Bu an
2 Bu an
6 00
6 00
6 00
Be aku 0
0 20 0
Jibor US$ Suku Bunga Terendah(%) ................................0,18000 ...... 0,24000 ..... 0,28000 .....0,40000 ...... 0,55000 .... 0,80000 Suku Bunga Tertinggi(%) ................................0,28000 ...... 0,35000 ..... 0,40000 ..... 0,70000 ....... 1,00000 ..... 1,40000 Suku Bunga Rata(%) .............................................0,21111 .......0,29556 ...... 0,36778 .....0,52444 .......0,68333 ..... 0,99833 PENJAMINAN LPS 15 Januari 2011-14 Mei 2011 (dalam %)
Nama bank
Valas
1 Bulan
3 Bulan
6 Bulan
12 Bulan
Bank Chinatrust .................................................................. EUR ........................2,00.......................2,00...................... 1,75 ...........................1,75 Bank BRI ............................................................................... EUR .........................0,75........................ 1,00......................1,00 ..........................1,00 Bank Kesawan ...................................................................... Sin$........................0,50.......................0,50.....................0,50 .........................0,50 Bank Mestika........................................................................ Sin$.........................0,75........................0,75..................... 0,75 ......................... 0,75 Bank CIMB Niaga................................................................. Sin$........................0,05........................ 0,10.....................0,25 .........................0,25 EUR ........................ 0,25....................... 0,25.....................0,35 .........................0,45 Aus$ ...................... 3,00....................... 3,00.....................3,00 .........................3,00 Bank Central Asia................................................................ SGD ......................... 1,25........................ 1,25......................1,25 .......................... 1,25 EUR ......................... 1,00........................ 1,00......................1,00 ..........................1,00 JPY ........................0,00.......................0,00.....................0,00 .........................0,00 AUD........................2,50.......................2,50.....................2,50 .........................2,50 GBP ......................... 1,50........................ 1,50......................1,50 ..........................1,50 Bank Int’l Indonesia ............................................................ Yen .......................... 0,10........................ 0,10......................0,10 .......................... 0,10 Pound ..................... 1,00........................ 1,00......................1,00 ..........................1,00 Aus$ ......................2,50........................2,75.....................2,50 .........................2,50 Sin$........................ 0,25....................... 0,25.....................0,25 .........................0,25 EUR ........................ 0,25.......................0,50.....................0,50 .........................0,50 Bank Mutiara ........................................................................ Sin$........................ 0,25....................... 0,25.....................0,25 .........................0,25
SUKU BUNGA ANTARBANK
Berlaku
Bank BNI Tbk ..........................................................................5,50/1,25 ...................5,50/1,25 ................6,00/1,25 ..................6,25/1,25 ................ 27/01/10 Bank BTPN ....................................................................................... 7,00 ............................ 7,00 ......................... 7,00 ........................... 7,00 ................ 01/11/09 Bank Bukopin..........................................................................6,00/1,50 ...................6,25/1,50 ................6,50/1,50 .................. 6,75/1,50 ............... 21/05/10 Bank Bumi Arta ...................................................................... 7,00/1,00 ................... 7,00/1,00 ................ 7,00/1,00 .................. 7,00/1,00 ................ 14/07/10 Bank Central Asia Tbk .........................................................5,00/0,20 ..................5,25/0,20 ...............5,50/0,20 ..................5,75/0,35 ............... 01/09/10 Bank Chinatrust Indonesia...................................................5,00/1,00 ...................5,00/1,00 ................5,00/1,00 ..................5,00/1,00 ............... 14/04/10 Bank CIMB Niaga Tbk............................................................5,50/1,00 ................... 5,75/1,25 ................6,00/1,25 ..................6,25/1,50 ................22/02/11 Bank Danamon Tbk .............................................................. 5,25/0,25 ..................5,50/0,25 ...............6,00/0,25 .................6,00/0,25 ............... 01/03/10 Bank DKI ..................................................................................6,50/1,50 ...................6,50/1,50 ................ 6,75/1,50 .................. 6,75/1,50 ............... 28/01/10 Bank ICB Bumiputera............................................................ 7,00/0,75 ................... 7,00/1,00 .................7,00/1,25 ...................7,00/1,75 .................21/02/11 Bank Int’l Indonesia Tbk ....................................................... 5,75/0,75 ...................5,75/0,75 ................ 5,75/0,75 ..................5,75/0,75 .............. 22/02/10 Bank Jabar Banten ................................................................6,50/1,50 ...................6,50/1,50 ................6,50/1,50 .................. 6,75/1,50 ............... 01/09/10 Bank Jasa Jakarta.......................................................................... 7,00 ............................ 7,00 ......................... 7,00 ........................... 7,00 .............. 07/09/09 Bank Jateng.....................................................................................6,25 ............................6,50 ......................... 6,75 ........................... 7,00 ................23/02/11 Bank Kesawan ........................................................................ 5,75/0,75 ...................5,75/0,75 ................ 5,75/0,75 ..................5,75/0,75 ................ 17/06/10 Bank Mandiri .......................................................................... 5,25/0,25 ..................5,25/0,25 ................5,75/0,25 .................6,00/0,50 ................ 01/10/10 Bank Maspion .........................................................................7,25/5,50 .................. 7,25/5,50 ................7,25/5,50 ................. 7,25/5,50 .................16/02/11 Bank Mayapada Tbk ..............................................................6,50/1,50 ...................6,50/1,50 ................ 6,75/1,50 .................. 6,75/1,50 ............... 25/01/10 Bank Mayora ....................................................................................6,00 .......................... M
Kurs transaksi dan kurs uang kertas asing Bank Indonesia pada 4 April 2011.
R
Tingkat suku bunga deposito berjangka Rp/US$ pada 4 April 2011 (% per tahun). 1 Bulan
04/04
TRANSAKSI WARAN 4 APRIL 2011
N
Non KPR
N
Nama bank
KURS VALUTA
Sumber: Bank Indonesia
Nama bank
P me Lend ng Ra e bebe apa bank d ndone a pada Ap
K ed Ko po as
K
01/04
Sumber: BEI
SUKU BUNGA DASAR KREDIT
N
31/03
Gabungan ...............3.678,674 .....3.707,487.....3700.047 Pertanian..................2.127,728 .....2.150,298.........2121.714 Pertambangan......3.162,205 ....3.204,497......3216.003 Industri Dasar ...........389,198 ........395,275........396.478 Aneka Industri ........1.001,727 ......1.016,668........999.996 Ind Konsumsi...........1.106,573 .......1.103,816......1098.367 Properti.......................194,239 ........194,055............195.115 Infrastruktur.............758,353 .........761,030...........760.78 Keuangan ..................482,764 .......486,259.......484.397 Perdagangan...........484,402 ........488,501.........491.035 Manufaktur ...............836,907 .......843,696........838.475 LQ 45..........................659,054 .......665,007.......662.504 JII...................................514,921 ........521,049..........518.819 MBX..........................1.048,899 ......1.057,736......1055.852 DBX ............................ 550,244 .......552,285.......550.305 Kompas 100.............. 851,883 .......858,824.......855.554 BISNIS-27...................321,398 ........324,746.........324.102 Pefindo25 Index......377,644 ........379,983.........381.784 Sri-Kehati Index........192,307 ........194,208.........193.066
Sumber: Bloomberg
M O
Value
BAYU .............330.........295 .......73,599,500 ......24,389,672,500
INDEKS SAHAM
Perkembangan indeks bursa global hingga 4 April 2011.
M N m
Volume
Sumber: BEI
INDEKS BURSA GLOBAL
A
Volume
7.Lainnya
Sumber: BEI
No
Minat Volume Beli
Jual
BHIT.......... Bhakti Investama Tbk......................................... 176 ...............180 ............ 175 ............179 ...........3........169.637.500 ..........30.186.811.000 ...........15,71 .............. 179 ........ 7.166.000 ...........178 ....6.998.000 BMTR........ Global Mediacom Tbk. ...................................... 840 ..............850 ...........820 ...........830 ........ -10...........7.088.500 .......... 5.918.370.000 .........18,49 .............830 ..........382.500 ......... 820 ......1.739.500 BNBR........ Bakrie & Brothers Tbk.........................................66 ................ 66 .............64 .............64 ..........-2.........82.189.000 .......... 5.333.516.000 .......... -7,95 ............... 65 ..... 35.727.000 ............64 . 189.431.500 BRMS........ Bumi Resources Minerals Tbk ..........................710 ..............720 ...........700 ............710 ............-..........21.891.000 .......15.542.890.000 ..................- ..............710 ........2.961.000 ..........700 ....5.438.000 MLPL ........ Multipolar Tbk.....................................................260 ..............265 ...........255 ...........260 ............-.........12.432.500 .........3.226.522.500 ............0,71 .............260 ........1.636.500 ..........255 .... 5.750.500 PLAS ........ Polaris Investama Tbk..................................... 1.010 .............1.010 ......... 1.010 ......... 1.010 ............-................ 90.500 ................91.405.000 .........116,41 ...........1.020 ............. 77.500 ........ 1.010 ...........57.000 POOL ........ Pool Advista Indonesia Tbk..............................565 ....................- .................- ...........565 ............-.............................- ................................... - ............3,41 ...................- .........................- ................- ......................-
20 SAHAM TERAKTIF Stock Prev Close
Penutupan
PER
6.Perusahaan Investasi
ABBA........ Mahaka Media Tbk. .............................................199 ..............205 ............196 ............197 ..........-2................54.500 .................10.737.500 ......272,66 ..............197 .............35.000 ...........196 ...........16.500 EMTK ........ Elang Mahkota Teknologi Tbk ....................... 1.390 ........... 1.460 ........ 1.390 ......... 1.410 ........ 20..............628.500 ............880.030.000 .........16,84 ..........1.440 .................. 500 ........ 1.410 ............ 2.000 FORU ........ Fortune Indonesia Tbk ........................................99 ...............102 ............100 .............101 ...........2................ 55.000 ................. 5.556.000 ............7,78 ..............103 ................1.500 ............101 ...........31.500 IDKM ......... Indosiar Karya Media Tbk ................................870 ............. 880 ...........830 ...........870 ............-...........3.796.000 .......... 3.281.245.000 .......212,44 ............ 880 ...........237.000 ..........870 .........143.500 JTPE ......... Jasuindo Tiga Perkasa Tbk ...........................1.540 ........... 1.550 ........1.540 ........1.540 ............-........... 1.895.000 ..........2.919.880.000 ............ 7,21 .......... 1.540 ...........195.000 ....... 1.530 ........227.500 LPLI .......... Star Pacific Tbk ..................................................235 ..............240 ...........230 ...........230 ..........-5...........2.925.000 .............695.297.500 ...........0,82 .............235 .............29.500 ..........230 ..... 3.198.500
Kode
Transaksi Volume Nilai
ASGR ........ Astra Graphia Tbk ..............................................670 ..............700 ...........670 .......... 680 ......... 10...........5.829.500 ......... 3.994.275.000 ............7,75 .............690 ........1.264.500 ..........670 ....... 1.011.000 CENT ........ Centrin Online Tbk. ............................................155 ....................- .................- ............155 ............-.............................- ................................... - .........12,44 .............. 178 .................. 500 ................- ......................DNET ........ Dyviacom Intrabumi Tbk...................................320 ....................- .................- ...........320 ............-.............................- ................................... - ......... 46,16 ...................- .........................- ................- ......................ITTG .......... Leo Investments Tbk .......................................... 95 ................ 95 .............90 .............94 ...........-1.............. 376.500 ...............34.075.500 .........16,04 ............... 94 .................. 500 ............ 92 ................500 LMAS ........ Limas Centric Indonesia Tbk .............................50 ....................- .................- .............50 ............-.............................- ................................... - ...........4,94 ............... 50 ...........501.000 ................- ......................MTDL ........ Metrodata Electronics Tbk ................................120 ............... 123 .............119 .............121 ............1............7.518.000 .............. 910.301.000 ........... 7,55 ...............121 ............ 82.000 ...........120 ......1.616.000
4.Advertising, Printing & Media
No.
▲/ ▼ (poin)
Ptp.
5.Jasa Komputer & Perangkatnya
ANTA ........ Anta Express Tour & Travel Service Tbk. .....250 ....................- .................- ...........250 ............-.............................- ................................... - ........88,58 .............250 ...............2.000 ..........205 ............ 2.000 BAYU ........ Bayu Buana Tbk ................................................330 ..............355 ...........285 ...........295 ....... -35........ 73.599.500 .......24.389.672.500 ..........19,47 .............295 .............25.000 ..........290 ........597.000 BUVA ........ Bukit Uluwatu Villa Tbk......................................410 ..............430 ............410 ............415 ...........5...........9.076.000 .........3.825.560.000 .........36,77 ..............415 ...........156.000 ...........410 .......1.617.000 FAST ......... Fast Food Indonesia Tbk ..............................10.000 ....................- .................- ......10.000 ............-.............................- ................................... - ......... 20,41 ........10.500 ............ 30.000 ................- ......................GMCW ....... Grahamas Citrawisata Tbk. ............................. 860 ....................- .................- .......... 860 ............-.............................- ................................... - ..................- ...................- .........................- ................- ......................HOME ....... Hotel Mandarine Regency Tbk .........................100 ...............108 ............100 ............100 ............-.................59.000 .................6.364.000 ........45,46 ..............105 ..............10.000 .............91 ..........25.000 ICON ......... Island Concepts Indonesia Tbk .......................470 ....................- .................- ...........470 ............-.............................- ................................... - ........-116,01 ...................- .........................- ................- ......................INPP ......... Indonesian Paradise Property Tbk. .................179 ....................- .................- ............179 ............-.............................- ................................... - ..........55,91 ..............180 ..........300.000 ................- ......................JSPT ......... Jakarta Setiabudi Internasional Tbk. .............630 ....................- .................- ...........630 ............-.............................- ................................... - ......... 13,64 ...................- .........................- ..........620 ............ 5.000 MAMI ........ Mas Murni Indonesia Tbk....................................50 ....................- .................- .............50 ............-.............................- ................................... - ........86,46 ............... 50 ......13.999.500 ................- ......................MAMIP...... Mas Murni Tbk (Preferen) ................................ 600 ....................- .................- .......... 600 ............-.............................- ................................... - ............0,19 ...................- .........................- ................- ......................PANR ........ Panorama Sentrawisata Tbk .............................147 ...............148 ............146 ............147 ............-...............152.000 ...............22.328.000 ........ 48,73 ..............147 ...............2.500 ...........146 .......... 87.500 PDES......... Destinasi Tirta Nusantara Tbk .........................187 ...............187 ............187 ............187 ............-...................5.000 .....................935.000 ........40,45 .............205 ..........290.000 ...........187 ........265.000 PGLI .......... Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk. .......... 81 ....................- .................- .............. 81 ............-.............................- ................................... - ..................- ...................- .........................- ............ 53 ..........25.000 PJAA......... Pembangunan Jaya Ancol Tbk ........................770 ..............790 ........... 740 ...........790 ........ 20...................4.000 ..................3.035.000 .........10,48 .............780 ..............16.500 ..........750 ...........12.500 PLIN.......... Plaza Indonesia Realty Tbk ..........................2.200 .......... 2.050 .......2.000 .......2.000 .....-200................. 21.500 .............. 43.500.000 .........47,69 .........2.000 ................1.000 ........1.700 ............ 5.000 PNSE ........ Pudjiadi & Sons Tbk........................................2.375 ....................- .................- ........2.375 ............-.............................- ................................... - ...........9,34 ...................- .........................- ................- ......................PSAB ........ Pelita Sejahtera Abadi Tbk...............................450 ....................- .................- ...........450 ............-.............................- ................................... - ..................- ...................- .........................- ................- ......................PSKT......... Pusako Tarinka Tbk. ..........................................700 ....................- .................- ...........700 ............-.............................- ................................... - ..................- ...................- .........................- ................- ......................PTSP......... Pioneerindo Gourmet International Tbk........385 ............. 400 ...........365 .......... 400 ..........15...................3.500 ................... 1.310.000 .............5,6 ............ 400 ................1.500 ......... 380 ............. 1.500 SHID ......... Hotel Sahid Jaya International Tbk. ................810 ..............830 ...........790 ............810 ............-............1.353.500 ............. 1.100.110.000 ........ 50,97 ..............810 ...........180.000 ......... 800 ........262.500 SMMT ....... Eatertainment International Tbk ..................2.175 ....................- .................- .........2.175 ............-.............................- ................................... - ..................- ...................- .........................- ................- ......................-
Perdagangan saham anggota Indeks BISNIS-27, 4 April 2011.
Kurs Ttg. Trd.
MNCN ....... Media Nusantara Citra Tbk ..............................960 ..............970 ...........940 ...........950 ........-10.............9.113.500 .........8.672.345.000 ..........17,98 .............950 ..........363.000 ......... 940 ...... 1.271.000 SCMA........ Surya Citra Media Tbk................................... 3.950 ..........4.000 ........3.950 ....... 3.950 ............-..................19.000 ...............75.900.000 ......... 14,32 .........4.000 .............36.000 ...... 3.900 ..........32.000 TMPO........ Tempo Intimedia Tbk. ...........................................76 ................84 ..............76 .............82 ...........6.............. 574.500 ...............46.857.000 .............11,11 ............... 82 ..............13.000 ............80 ..........411.500
3.Restoran, Hotel & Pariwisata
INDEKS BISNIS-27
Sbl.
Volume
Sukubunga antarbank di Jakarta (Jakarta Interbank Offered Rate) pada 4 April 2011. Bank
O/N
7 Hari
1 Bln
3 Bln
6 Bln
12 Bln
B,P,D, Jawa Barat Banten................................6,30000 ......6,45000 ......6,70000 .... 6,80000 .......7,00000 ..... 7,25000 B,P,D, Jawa Timur .............................................6,20000 ......6,40000 ..... 6,50000 .....6,50000 ......6,50000 .... 6,50000 B,P,D, Riau ..........................................................6,25000 ......6,48000 ......6,75000 ..... 7,00000 ........ 7,15000 ..... 7,25000 B,P,D, SUMSEL Dan BABEL ............................6,30000 ......6,50000 ..... 6,90000 ..... 7,00000 .......7,25000 ..... 7,50000 Bank ANZ Panin ................................................6,30000 ...... 6,55000 ..... 6,85000 .......7,15000 .......7,20000 ..... 7,35000 Bank Bukopin.....................................................6,35000 ......6,50000 ..... 6,90000 .......7,15000 .......7,45000 ..... 7,55000 Bank Central Asia Tbk .....................................6,25000 ......6,50000 ..... 6,90000 ..... 7,20000 .......7,40000 .....7,50000 Bank CIMB Niaga ..............................................6,20000 ......6,45000 ......6,75000 .....6,85000 .......7,05000 ..... 7,35000 Bank Commonwealth .......................................6,20000 ......6,45000 ......7,00000 ..... 7,00000 ........ 7,15000 .....7,40000 Bank Danamon Indonesia................................6,25000 ......6,50000 ..... 6,90000 .......7,15000 .......7,35000 ..... 7,50000 Bank DBS Indonesia .........................................6,30000 ...... 6,55000 ..... 6,85000 ..... 7,05000 ........ 7,15000 ..... 7,20000 Bank HSBC .........................................................6,30000 ......6,60000 ..... 6,90000 ..... 7,25000 .......7,50000 ......7,75000 Bank Internasional Indonesia .........................6,20000 ......6,45000 ..... 6,85000 .....6,95000 ........7,10000 ..... 7,25000 Bank Mandiri......................................................6,30000 ...... 6,55000 ......7,00000 ..... 7,25000 .......7,50000 ......7,75000 Bank Mega .........................................................6,20000 ......6,50000 ......6,75000 .....6,95000 .......7,20000 ..... 7,35000 Bank Mizuho Indonesia....................................6,35000 ......6,45000 ..... 6,90000 ..... 7,20000 .......7,45000 ..... 7,65000 Bank Negara Indonesia 1946..........................6,25000 ......6,45000 ..... 6,90000 .......7,10000 .......7,25000 ..... 7,35000
Rupiah ..........................................................................................................................................................................................7,00 Dolar AS ......................................................................................................................................................................................2,75 BPR (Rp) .................................................................................................................................................................................... 10,25 SIBOR US$ (01 Apr’11) ................................................... 0,25156 .......0,28556 ...... 0,30733 .....0,46306 ........ 0,61722 .......0,78417 SIN$ (01 Apr’11) .................................................. 0,31250 .......0,37500 ...... 0,43750 ..... 0,56250 .......0,67556 .......0,76180 SWAP (Sin$, 01 Apr’11) ..................................... 0,25505 .......0,27552 ...... 0,27023 ..... 0,39626 ........0,55178 ......0,70739 Libor ($ 01 Apr’11) ............................................. 0,24295 .......0,27250 .......0,30100 ..... 0,45950 ........0,61825 ......0,78525 EURO
3 MG
1 Bln
2 Bln
3 Bln
5 Bln
6 Bln
8 Bln
9 Bln
10 Bln
12 Bln
Euribor (21 Feb’11) .........0,822....0,864 .....0,955 ........1,079 .......1,250........1,353 ....1,480 ...... 1,546 ....... 1,608 ...........1,731 Euribor (22 Feb’11) ........0,822....0,863 .....0,956 ....... 1,082 .......1,255....... 1,360 ....1,486 .......1,553 .........1,613 ..........1,739 Euribor (23 Feb’11) ........0,826....0,863 .... 0,958 ....... 1,087 .......1,260........1,367 .... 1,494 ...... 1,562 ........1,620 ..........1,748 Euribor (24 Feb’11) ....... 0,828....0,862 .... 0,958 .......1,088 ........ 1,261.........1,371 .... 1,497 ...... 1,564 ........1,624 ..........1,752 Euribor (25 Feb’11) ........0,832.... 0,867 .... 0,960 ....... 1,092 ....... 1,269........1,377 .... 1,506 .......1,575 ........1,635 ..........1,765 Euribor (28 Feb’11) ........0,832.... 0,867 .... 0,958 ....... 1,094 ....... 1,273........1,379 .... 1,509 .......1,579 ........1,638 ..........1,767 Euribor (01 Mar’11) ........0,833.... 0,867 .... 0,960 ....... 1,096 ....... 1,275....... 1,382 ..... 1,512 ...... 1,582 ....... 1,642 ..........1,773 Euribor (02 Mar’11) ........0,831....0,865 .... 0,958 ....... 1,095 ....... 1,276........ 1,381 ..... 1,513 ...... 1,584 ....... 1,644 ..........1,775 Euribor (03 Mar’11) ...... 0,845....0,869 .... 0,960 ....... 1,098 .......1,280....... 1,385 ..... 1,516 ...... 1,590 ........1,649 ......... 1,780 Euribor (04 Mar’11) ...... 0,882.... 0,897 .......1,016 .........1,162 .......1,366........1,475 .... 1,628 ........1,712 ........ 1,778 ......... 1,924 Euribor (07 Mar’11) ...... 0,895....0,904 ......1,025 .........1,172 ....... 1,375....... 1,487 .... 1,643 ....... 1,723 ........ 1,789 ......... 1,938 Euribor (08 Mar’11) .......0,905.... 0,905 ......1,030 ........ 1,180 .......1,383........1,493 .... 1,649 ....... 1,732 ........ 1,797 ......... 1,946 Euribor (09 Mar’11) .......0,897.... 0,902 ......1,027 .........1,179 .......1,383....... 1,494 .... 1,652 ....... 1,736 ........ 1,801 ......... 1,950 Euribor (10 Mar’11) ....... 0,888.... 0,897 ......1,026 .........1,175 .......1,382.........1,491 ..... 1,651 ....... 1,735 ........ 1,801 ......... 1,949 Euribor (11 Mar’11)..........0,878.... 0,893 ......1,022 .........1,173 .......1,380....... 1,489 .... 1,647 ........ 1,731 ........1,798 .........1,944 Euribor (14 Mar’11) ........0,872.... 0,892 ......1,023 ......... 1,174 ....... 1,377....... 1,487 .... 1,646 .......1,728 ........ 1,796 .........1,940 Euribor (15 Mar’11) ....... 0,860....0,887 .......1,019 .........1,167 .......1,364........1,474 .... 1,629 .......1,708 ........ 1,775 .......... 1,913 Euribor (16 Mar’11) ........0,853....0,887 .......1,021 .........1,170 .......1,368........1,477 ..... 1,631 ........1,710 ........ 1,776 .......... 1,915 Euribor (17 Mar’11)........ 0,846....0,887 .......1,021 .........1,170 ........ 1,371........1,478 .... 1,632 ........1,710 ........ 1,775 .......... 1,913 Euribor (18 Mar’11) ....... 0,846....0,890 ......1,023 .........1,172 ....... 1,373........1,479 ..... 1,631 ......... 1,711 ........ 1,779 .......... 1,916 Euribor (21 Mar’11) ....... 0,847.... 0,892 ......1,027 .........1,179 .......1,380....... 1,488 .... 1,643 ....... 1,724 ........ 1,793 ......... 1,930 Euribor (22 Mar’11) ...... 0,846.... 0,897 ......1,032 ........ 1,185 .......1,387....... 1,496 .... 1,654 ....... 1,735 ....... 1,804 ......... 1,945 Euribor (23 Mar’11) ...... 0,850.... 0,902 ......1,037 ..........1,191 .......1,390........ 1,501 .... 1,658 ....... 1,740 ....... 1,807 ......... 1,949 Euribor (24 Mar’11) .......0,859..... 0,912 ..... 1,045 .........1,197 .......1,394....... 1,506 .... 1,663 ....... 1,744 .........1,813 ......... 1,953 Euribor (25 Mar’11) ...... 0,864..... 0,919 ......1,053 ....... 1,203 ........1,401.........1,513 .....1,670 ....... 1,752 ........ 1,818 ......... 1,962 Euribor (28 Mar’11) .......0,870.... 0,932 ..... 1,062 ........ 1,210 ........1,410.........1,521 .....1,679 ....... 1,760 ....... 1,828 .......... 1,971 Euribor (29 Mar’11) ...... 0,882.... 0,948 ......1,073 ........ 1,219 ........1,416.........1,531 .... 1,690 ....... 1,770 ....... 1,838 .........1,980 Euribor (30 Mar’11) .......0,892.... 0,960 ..... 1,084 .........1,231 .......1,426........ 1,541 .....1,700 .......1,782 ....... 1,848 ......... 1,992 Euribor (31 Mar’11).........0,902.... 0,968 ......1,092 ........1,239 ........1,431....... 1,546 .....1,704 .......1,785 ....... 1,852 ......... 1,996 Euribor (01 Apr’11)..........0,910....0,984 ........1,101 ........1,249 ........1,441....... 1,556 ......1,715 ....... 1,797 ....... 1,866 ......... 2,013
KORPORASI
Bisnis Indonesia, Selasa, 5 April 2011
f3
Adu efisien Antam vs Inco Dividen Inco diproyeksi Rp2,67 triliun OLEH ARIF GUNAWAN S. Wartawan Bisnis Indonesia
Keduanya menggeluti bisnis nikel, sama-sama membukukan kinerja positif tahun lalu. Namun, pertumbuhan efisiensi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mengungguli PT International Nickel Indonesia Tbk (Inco).
M
eski pendapatan Inco tumbuh 60% dan melibas Antam yang hanya naik 0,39% tahun lalu, tidak demikian halnya dengan pos laba bersih. Lonjakan laba bersih anak usaha Vale ini tercatat 145%, tidak cukup mengimbangi kenaikan laba bersih Antam yang mencapai 178,5%. Pada ujungnya, margin laba bersih Antam melesat 177,42%, jauh melampaui margin laba bersih Inco yang hanya 53,01%. Margin laba bersih BUMN ini pun melonjak 177,42% menjadi 19,25%, jauh lebih tinggi dari lompatan margin Inco yang hanya 53,01%. Di sisi lain, margin laba kotor Antam yang biasa digunakan untuk mengukur efisiensi perseroan juga meningkat 19,6% dari 13,8% menjadi 33,4%. Analis PT JP Morgan Securities Indonesia Stevanus Juanda mencatat Inco tahun lalu telah berupaya meningkatkan efisiensinya, dengan menjalankan program pengalihan (konversi) fasilitas pengering dari bahan bakar minyak (BBM) menjadi batu bara. Namun sayang, keuntungan dari efisiensi tidak bisa dibukukan pada tahun lalu karena proyek tersebut belum selesai dan nilai efisiensinya pun berpotensi lebih kecil dari perkiraan se-
PT Aneka Tambang Tbk Akun Pendapatan (Rp miliar) Laba bersih (Rp miliar) EPS (Rp) DPS (Rp) Yield dividen (%) ROE (%) PER (x) PBV (x) EV/EBITDA (x)
2008 9.592 1.368 143 57 4,7 16,3 18 9,1 12,4
Kinerja keuangan & saham 2009 2010 8.711 8.745 604 1.663 63 175 25 68 2,1 3,1 7,5 18,8 29,9 16,8 5,6 4,1 18,2 10,6
2011* 2012* 8.694 9.119 1.388 1.546 145 162 58 65 3,3 3,9 13,6 13,8 13,8 13,8 3,2 2,7 7,7 8,3
Sumber: PT Kresna Securities (2011)
PT International Nickel Indonesia Tbk
Akun Pendapatan (US$ juta) Laba bersih (US$ juta) EPS ($) DPS ($) Yield dividen (%) ROE (%) PER (x) PBV (x) EV/EBITDA (x)
2008 1.312 359 0,04 0,02 4,3 24,7 14,7 3,5 9,1
2009 2010 761 1.276 170 437 0,02 0,04 0,01 0,03 2 6,4 11 26,8 31 12,1 3,3 3,1 16,4 7,4
2011* 1.272 455 0,05 0,05 8,5 27 11,6 3,1 7,1
2012* 1.305 365 0,04 0,04 6,6 21,6 14,5 3,1 8,6
Sumber: PT JP Morgan Securities Indonesia (2011)
Keterangan: *Proyeksi; EPS: laba per saham; DPS: dividen per saham; ROE: pengembalian dari ekuitas; PER: rasio harga terhadap laba per saham; PBV: rasio harga terhadap nilai buku; EV/EBITDA: rasio nilai perusahaan terhadap laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi.
Data efek Kode saham Rekomendasi Harga Kapitalisasi pasar Target harga
INCO Overweight Rp4.725* Rp46,95 triliun* Rp4.775
ANTM Beli Rp2.300 Rp21,94 triliun Rp2.550
Sumber: PT JP Morgan Securities Indonesia & PT Kresna Securities (2011)
Pergerakan saham
2.725 2.125 2.376
Keterangan: *Per 4 April 2011
5200
PT International Nickel el Indonesia TTbk bk
5000
2500
Rp4.725 Rp4.7
Rp2.300
PT Aneka Tambang Tbk
5.150 4.425 4.850
Sumber: Bloomberg
4400
2100 15 Okt
15 Nov
15 Des 14 Jan ‘11 14 Feb 15 Mar 31 Mar
4600
15 Okt
15 Nov
15 Des 14 Jan ‘11
14 Feb
15 Mar 31 Mar BISNIS/T. PURNAMA
mula. Semula, manajemen Inco mengumumkan proyek konversi pengering tersebut akan berujung pada penghematan US$0,1 hingga US$0,2 per pon, berdasarkan asumsi harga minyak mentah sebesar US$66 per barel dan harga batu bara US$49 per ton. “Biaya terbaru dan jangka waktu program ini belum diperbarui, tetapi kami mengasumsikan biaya proyek tersebut akan berkisar US$100 juta dan selesai pada 2012,” tutur Stevanus dalam laporan riset per 23 Maret. Mengacu pada proyeksi J.P. Morgan terhadap harga minyak mentah dunia pada 2013 sebesar US$120 per barel dan harga batu bara US$110 per ton, selisih penghematan kedua komoditas diperkirakan hanya US$10 per ton, lebih rendah dari perkiraan
EKSPOSE SMGR minta dividen dikurangi JAKARTA: Manajemen PT Semen Gresik Tbk (SMGR) mengusulkan agar besaran dividen yang dibayarkan tahun ini turun hingga di bawah 50% dari total perolehan laba bersih perseroan sepanjang 2010. Besarnya kebutuhan dana investasi untuk penyelesaian dua pabrik baru di Tuban, Jawa Timur dan Tonasa, Sulawesi Selatan menjadi alasan perseroan mengusulkan pengurangan pembayaran dividen pada tahun ini. Pembangunan dua pabrik itu menelan biaya investasi hingga US$594 juta atau sekitar Rp5,14 triliun. Pencarian pendanaan dari pinjaman dan penerbitan obligasi dinilai justru akan membebani perseroan. Pada tahun lalu, perseroan membagikan dividen sebesar 55% atau senilai Rp1,83 triliun dari laba bersih sepanjang 2009 sebesar Rp3,33 triliun. Agung Wiharto, Head of Investor Relation Semen Gresik, kemarin mengatakan perseroan telah memiliki perhitungan berapa dividen yang akan dibayarkan kepada pemegang saham tahun ini yakni maksimal 50% dari perolehan laba bersih tahun lalu sebesar Rp3,63 triliun. (BISNIS/ACA)
Win Success tambah saham JAKARTA: Win Success Development Ltd (KARK) menambah kepemilikan sahamnya di PT Dayaindo Resources International Tbk menjadi 19,41%, setelah sebelumnya memangkas kepemilikan hingga di kisaran 6%. PT UOB Kay Hian Securities menyatakan kliennya atas nama Win Success Development Ltd telah mengubah kepemilikan saham tersebut berdasarkan data PT Kustodian Sentra Efek Indonesia (KSEI) pada 29 Maret 2011. “Kepemilikan saham KARK per 28 Maret 2011 tercatat sebanyak 1,25 miliar atau 6,47%, berubah per 29 Maret 2011 menjadi 3,75 miliar atau 19,41%,” tutur Direktur Utama UOB Kay Hian Securities Himawan Gunadi dan Direktur UOB Kay Hian Securities Cheng Kim Chuan, dalam keterangan resminya kemarin. (BISNIS/AGS)
Laba Surya Semesta melonjak JAKARTA: Laba bersih konsolidasi PT Surya Semesta Internusa Tbk sepanjang tahun lalu tercatat Rp115,6 miliar, naik 556,8% dibandingkan dengan Rp17,6 miliar pada 2009. Berdasarkan siaran pers yang diterima Bisnis kemarin, perolehan laba bersih tersebut terutama didorong oleh melonjaknya penjualan lahan industri, pertumbuhan jasa konstruksi, dan jasa perhotelan. Pendapatan usaha konsolidasi perseroan naik 14% menjadi Rp1,69 triliun pada 2010 dari sebelumnya Rp1,48 triliun. Pada tahun ini, perseroan menargetkan perolehan pendapatan tumbuh 30,2% menjadi Rp2,2 triliun. (BISNIS/18)
semula US$17 per ton. Kondisi berbeda dialami oleh Antam yang membukukan efisiensi pada tahun lalu, disumbang dividen dari anak usaha yang mencapai Rp268 miliar, sehingga laba bersih 2010 naik melampaui konsensus pasar. Analis PT Kresna Securities Mardesiana mencatat margin laba bersih perusahaan pelat merah ini naik mengikuti kuatnya kenaikan margin laba kotor dan margin laba operasi, serta penghematan sebesar Rp225,5 miliar. “Penghematan tersebut sebagian berasal dari keputusan manajemen mengurangi aktivitas transaksi emas,” komentarnya dalam laporan riset per 1 Maret. Penjualan akhir 2010, lanjutnya, memang relatif datar pada angka Rp8,8 triliun dan semata
diuntungkan oleh kenaikan produksi dan rerata harga jual tahun lalu masing-masing 49% dan 48%. Kondisi ini diperkirakan berlanjut karena suplai global belum berimbang. Kuatnya bisnis nikel tersebut cukup untuk mengimbangi penurunan kontribusi bisnis emas yang menjadi target penghematan perseroan. Kontribusi nikel tercatat naik menjadi 69%, mengembalikan posisinya dari tahun lalu sebesar 44%. “Kontribusi emas melemah mengikuti keputusan manajemen mengurangi transaksi emas, guna meminimalisir potensi risiko dari fluktuasi harga emas dunia. Kontribusi emas melemah lebih dari 45% dengan harga jual melonjak sekitar 26%,” tutur Mardesiana. Namun, lanjutnya, bisnis emas berpotensi tumbuh sekitar
6% secara tahunan menyusul pengoperasian tambang emas baru Cibaliung. Harga emas juga akan terus menguat mengikuti kondisi ekonomi yang tidak pasti. Mardesiana memperkirakan rata-rata harga emas US$1.250 per troy ons tahun ini dibandingkan dengan posisi 2010 sebesar US$1.227,5 per troy ons. Kontribusi emas diperkirakan membaik menjadi Rp2,6 triliun tahun ini. Secara umum, Mardesiana memperkirakan pendapatan bisnis nikel akan stabil di kisaran Rp6 triliun karena harga ratarata nikel diperkirakan menguat menjadi US$22.250 per ton pada tahun ini.
Kejutan dari Inco Namun, JP Morgan menilai Inco memiliki kejutan sendiri bagi investor dengan pembagian dividen lebih besar dari perkiraan. Kas bersih perusahaan asing ini diprediksi US$500 juta pada kuartal I/2011 dengan pembayaran dividen US$300 juta (Rp2,67 triliun), atau Rp272 per saham. Analisis historis mengindikasikan rasio pembayaran dividen Inco relatif stabil yakni berkisar 65%-75% dari posisi kas net bersih. Perseroan akan melangsungkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) untuk mengesahkan pembagian dividen pada Mei 2011. “Kami yakin pengumuman dividen pada 13 April bisa menjadi katalis harga saham. Laba bersih kuartal I/2011 bisa menjadi kejutan karena pasar mengestimasikan hanya US$86 juta dari laba bersih, dibandingkan dengan perkiraan kami sebesar US$147 juta,” ujar Stevanus. Di sisi lain, saham Antam dengan kelebihan fundamentalnya kini ditransaksikan pada PER sebesar 15,1 kali pada 2011, atau masih lebih rendah dari INCO sebesar 18,4 kali dan juga rerata industri sebesar 15,5 kali. (
[email protected])
Samudera Indonesia butuh dana US$44 juta OLEH RAYDION SUBIANTORO Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Samudera Indonesia Tbk, emiten di sektor pelayaran, tengah mencari kucuran dana dari bank sekitar US$44 juta atau senilai Rp476,16 miliar untuk pengadaan empat unit kapal pengangkut peti kemas, guna mempertajam penetrasi di pasar kiriman ke India dan China. Strategi itu merupakan salah satu tindak lanjut dari membaiknya kinerja bisnis perseroan sepanjang tahun lalu, dengan membukukan laba Rp67,7 miliar, setelah membukukan rugi bersih Rp15,63 miliar pada tahun sebelumnya. Direktur Samudera Indonesia Asmari Herry Prayitno mengatakan pihaknya sedang bernegosiasi dengan sejumlah bank lokal dan asing untuk mempermulus rencana pengadaan armada. “Total pada tahun ini kami mendatangkan enam unit kapal kontainer. Pada awal tahun sudah datang dua unit, sisanya yakni empat unit menyusul [saat sudah ada kucuran dana dari bank],” jelasnya kemarin. Dia menuturkan kapalkapal itu dibeli dari tangan kedua, sehingga pengadaannya bisa lebih cepat untuk melayani pengiriman peti kemas ke China dan India. Berdasarkan laporan keuangan 2010, Samudera Indonesia masih mempu-
nyai utang bank jangka pendek per 31 Desember 2010 sebesar Rp444,77 miliar, atau meningkat 5,42% dibandingkan dengan posisi 31 Desember 2009. Sepanjang tahun lalu, emiten dengan kode saham SDMR itu membukukan pendapatan usaha Rp4,33 miliar, naik 1,66% dibandingkan dengan Rp4,26 miliar pada 2009. Perolehan laba bersih perseroan pada tahun lalu juga ditopang oleh turunnya beban operasional sebesar 3,12% menjadi Rp347,68 miliar dari sebelumnya Rp359,09 miliar. Namun, untuk tahun ini, Asmari memperkirakan beban operasional akan meningkat akibat lonjakan harga jual minyak dunia yang menembus lebih dari US$100 per barel akibat krisis politik di Afrika dan Timur Tengah. Dia mengatakan biaya bahan bakar untuk kapal (bungker) saat ini sudah mencapai US$600 per ton, atau meningkat 30% hingga 40% dibandingkan dengan kondisi normal. “Dampak dari melonjaknya harga minyak dunia adalah membengkaknya biaya operasional kami mencapai 20%,” paparnya. Direktur Umum Samudera Indonesia Iryanto H. Hutagaol mengatakan pada tahun ini perusahaan optimistis kembali mencetak laba, menyusul perekonomian regional yang terus membaik.
BURSA
f2 PREDIKSI
Tekanan ke indeks hanya sementara OLEH INDRA Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit
JAKARTA: Indeks harga saham gabungan (IHSG) akhirnya terkena profit taking setelah pada perdagangan pekan kemarin, indeks berhasil menguat. Tertekannya indeks masih bersifat teknikal dan hanya berlangsung sementara. Dalam penutupan kemarin, indeks melemah 0,20% ke level 3.700,05. Sementara itu, indeks BISNIS-27 terjerembap 0,20% ke level 324,10. Namun, perjalanan indeks diprediksi masih akan diwarnai sentimen laporan keuangan dari beberapa emiten yang belum dirilis. Selain itu faktor BI Rate yang akan diumumkan pada minggu ini juga menjadi sentimen positif lainnya bagi pergerakan indeks. Deflasi Maret sebesar 0,32% membuat pergerakan indeks minggu ini akan kembali menguat. Berbeda dengan beberapa asumsi itu, Research Analyst PT eTrading Securities Wisnu Karto menilai penguatan IHSG dalam tiga hari terakhir sudah mencapai titik resisten dan diprediksi mulai melemah besok. “Kemungkinan IHSG akan bergerak melemah mulai besok. Namun, itu hanya sementara atau dalam jangka pendek saja,” ujarnya. Pelemahan IHSG besok, menurut Wisnu terutama akan didorong oleh aksi profit taking dari sejumlah investor asing yang bermain dalam jangka pendek. Selain itu, dia menambahkan sektor perbankan kemungkinan berpotensi tekan laju indeks. (18)
PORTOFOLIO Astra Otopart bantah delisting JAKARTA: Produsen komponen otomotif, PT Astra Otopart Tbk membantah pemberitaan terkait rencana delisting dari Bursa Efek Indonesia. Kabar tersebut kian kencang terdengar, sehingga memengaruhi pergerakan harga saham dengan kode AUTO. Direktur Astra Otopart Robby Sani menegaskan jika hal tersebut tidak benar. “Astra Otopart tidak ada rencana delisting,” ujarnya, kepada Bisnis, kemarin. Perseroan saat ini fokus terhadap pembukaan kesempatan kerja sama dengan pabrikan merek mobil asal Jepang di Indonesia untuk pengadaan suku cadang yang tidak bisa dipasok dari negara itu. (BISNIS/15)
Bisnis Indonesia, Selasa, 5 April 2011
HD Finance IPO, lepas saham 29,8% Makinta Sekuritas proses lagi IPO 3 perusahaan OLEH IRVIN AVRIANO A Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT HD Finance, perusahaan jasa pembiayaan kendaraan bermotor roda dua, siap melepas 29,87% saham ke publik dengan nilai nominal saham perdana Rp200-Rp250 per saham untuk memperoleh dana hingga Rp115 miliar. Direktur Utama PT HD Finance Hariono mengatakan dana IPO itu akan digunakan untuk membiayai rencana ekspansi perseroan berupa pembiayaan kendaraan bermotor dan mengembangkan infrastruktur teknologi informasi perseroan. “Dari total dana yang diperoleh, sebanyak 80% akan digu-
nakan tahun ini. Sisanya ningkatkan jumlah plafon pada 2012,” ujarnya kemapinjaman. Namun, dia tidak Rencana IPO PT HD Finance Tbk rin. menyebutkan jumlah pinPencatatan di bursa 10 Mei Dalam rangka IPO, HD jaman yang dijajaki dengan Book building 4 April-5 April Finance telah menunjuk PT kedua bank BUMN tersebut. Masa penawaran 29 April-3 Mei Makinta Se cu rities. Selain itu, tuturnya, bebeLembaga pembiayaan itu rapa bank lain seperti Saham dilepas 460 juta saham (29,87%) berencana melakukan Standard Chartered Bank Harga perdana Rp200-Rp250/saham roadshow ke beberapa kota Plc, PT Bank NISP Tbk, dan Target dana Rp100 miliar-Rp115 miliar dalam rangka IPO tersebut. PT Bank UOB Buana Tbk, Penggunaan dana 85%-pembiayaan Tahun ini, HD Finance juga berencana didekati un15%-infrastruktur IT membidik penyaluran pemtuk menjadi kreditur persebiayaan baru (booking) roan yang membiayai sepeda Sumber: HD Finance, diolah BISNIS/T. PURNAMA senilai Rp1 triliun, memotor khusus merek asal ningkat 33,33% dari prediksi Hariono. Jepang tersebut. Berkaitan dengan pinjaman nilai yang dibukukan pada 2010 Selain menggarap HD Finance, sekitar Rp750 miliar. Target book- perbankan, dia menjelaskan, per- Makinta Securities berencana seing tahun ini tersebut setara de- seroan masih memiliki plafon gera menggarap tiga perusahaan ngan penyaluran pinjaman seba- pinjaman perbankan yang belum yang akan melakukan IPO denyak 75.000 unit sepeda motor, terpakai sebesar Rp500 miliar ngan target perolehan dana mennaik sebesar 50% dari prediksi dari total plafon yang tersedia capai Rp400 miliar. pencapaian pada tahun lalu seba- hingga saat ini Rp1,2 triliun. Menurut Direktur Keuangan nyak 50.000 unit. Makinta Securities Harry Kurnia“Dana untuk penyaluran pem- Ajukan pinjaman wan, dua dari perusahaan tersebiayaan baru akan kami ambil Perseroan saat ini mengajukan but bergerak di bidang jasa, sedari perbankan dan dari dana pinjaman kepada PT Bank mentara satu perusahaan bergepenawaran umum perdana (ini- Mandiri Tbk dan PT Bank Rakyat rak di bidang manufaktur. tial public offering/IPO),” ujar Indonesia Tbk (BRI) untuk meSalah satu perusahaan itu ada-
lah perusahaan transportasi bahan kimia, PT Sidomulyo Selaras. “Untuk Sidomulyo sekarang sudah proses di Bapepam [Badan Pengawas Pasar Modal], sementara yang lain mungkin bisa terlaksana pada kuartal III. Kita targetkan sampai akhir tahun, total proceed bisa sampai Rp400 miliar,” ujarnya. Harry menambahkan pihaknya menginginkan proses IPO dari ketiga perusahaan tersebut dapat terlaksana secepatnya. Namun, waktu pelaksanaan tergantung dari kesiapan emiten, proses regulasi di Bapepam LK dan Bursa Efek Indonesia, serta animo investor. Dia menjelaskan, sepanjang tahun lalu tidak ada proses IPO dari calon emiten yang digarap oleh pihaknya. Baru tahun ini, tambahnya, Makinta kembali menangani proses IPO dari perusahaan yang ingin melantai di bursa. (18) (irvin.
[email protected])
Pan Brothers incar akuisisi usaha garmen OLEH AFRIYANTO Bisnis Indonesia
TANGERANG: PT Pan Brothers Tbk tengah mengincar beberapa perusahaan sebagai target akuisisi guna memperbesar skala usaha perseroan, sekaligus menggapai obsesi menjadi brand holder di kawasan Asia. Sekretaris Perusahaan PT Pan Brothers Tbk Iswar Deni mengatakan perusahaan yang menjadi target akuisisi tersebut adalah yang bidang usahanya sangat prospektif tetapi tidak dikelola oleh manajemen yang baik. “Akuisisi ini merupakan bagian dari strategi kami untuk mengembangkan skala usaha dan menjadi pemain yang disegani di industri tekstil, khususnya garmen,” ujarnya pekan lalu. Perseroan, lanjutnya, tidak mau hanya sebagai tukang jahit yang membuat pakaian untuk merek-merek orang lain. Suatu saat perseroan ingin menjadi brand holder [punya merek sendiri], setidaknya untuk kawasan Asia. Namun, Deni belum bersedia mengungkapkan identitas perusahaan yang akan menjadi target akuisisi tersebut. Untuk mewujudkan hal itu, perseroan menjalankan strategi akuisisi secara simul-
tan dengan memperluas lingkup usaha ke sektor desain pakaian. Selama ini desain pakaian masih berasal dari pihak pemesan. “Nantinya kami tidak hanya menerima order jahit pakaian, tetapi juga menawarkan desainnya kepada pemesan.” Desain pakaian ini akan dibentuk sendiri oleh perseroan dengan merekrut para desainer muda, dan tidak melalui kerja sama dengan perusahaa desain yang sudah ada. Menurut dia, akuisisi yang pernah dilakukan perseroan telah membuahkan hasil positif. Contohnya adalah akuisisi terhadap PT Pancaprima Ekabrothers yang kini memberikan kontribusi lebih besar ketimbang induk usahanya, yaitu 60% dari total pendapatan konsolidasi Pan Brothers. Tahun lalu Pan Brothers membukukan pendapatan konsolidasi US$157 juta, meningkatkan dibandingkan dengan perolehan 2009 sebesar US$153 juta. “Adapun untuk tahun ini kami menargetkan pertumbuhan penjualan 1,5 kali lipat [menjadi sekitar US$235,5 juta],” tuturnya. Baru-baru ini perseroan juga telah merampung akuisisi terhadap dua perusahaan yakni perusahaan agen pembelian (buying agent) Hollit dan satu perusahaan garmen di Solo.
BISNIS/ENDANG MUCHTAR
INDEKS MELEMAH: Sejumlah karyawan mengamati perdagangan saham melalui monitor di salah satu kantor sekuritas di Jakarta, kemarin. Mengakhiri perdagangan awal pekan, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis 7,440 poin (0,21%) ke level 3.700,047.
Arwana incar fasilitas diskon pajak OLEH ACHMAD ARIS Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Arwana Citramulia Tbk, salah satu produsen keramik nasional, mengincar fasilitas diskon pajak penghasilan sebesar 5% pada 2 tahun mendatang sehingga diharapkan memperbesar perolehan laba bersih perseroan yang saat ini memiliki margin sebesar 9,5%. Sekretaris Perusahaan PT Arwana Citramulia Tbk Rudy Sujanto mengatakan untuk mengejar target tersebut perseroan tengah mendekati para pemegang saham asing agar bersedia melepas sebagian porsi kepemilikan sahamnya di perseroan. “Kebanyakan publik yang pegang saham Arwana adalah asing di mana yang kepemilikannya di atas 5% itu masih di atas 50%,” katanya kepada Bisnis kemarin. Merujuk pada Pasal 17 Ayat 2 (b) UU No. 36/2008 tentang PPh, emiten dapat memperoleh diskon PPh badan sebesar 5% dari tarif normal yang berlaku apabila porsi kepemilikan saham publiknya mencapai 40% dari jumlah keseluruhan saham yang disetor diperdagangkan di
bursa efek di Indonesia. Selain itu, saham beredar di publik tersebut harus dimiliki paling sedikit oleh 300 pihak. Tarif PPh badan yang berlaku saat ini adalah 25% sehingga bila emiten mendapatkan fasilitas pajak tersebut maka tarif PPh badan yang dikenakan hanya sebesar 20%. Menurut Rudy, mayoritas pemegang saham publik Arwana berstatus institusi mengakibatkan proses mendapatkan fasilitas diskon pajak ini tidak bisa direalisasikan dalam waktu dekat. Kemungkinan perseroan baru bisa mendapatkan fasilitas tersebut dalam 2 tahun mendatang. “Mereka itu kebanyakan institusi, jadi harus berkonsultasi dulu di internal mereka. Jadi perlu waktu,” jelasnya. Berdasarkan laporan kepemilikan efek perseroan kepada otoritas bursa per 28 Februari 2011, sebesar 60,43% saham emiten berkode ARNA itu dimiliki oleh asing dengan perincian Credit Suisse AG Singapore sebesar 29,83%, HSBC-Fund Services Clients A/C 500 sebesar 13,29%, UBS AG Singapore Non-Treaty Omnibus Account sebesar 17,31%, dan asing lainnya sebesar 20,55%.
DATA REKSA DANA
f6 Nama /jenis Reksadana
Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir
(Rp)
(%)
(%)
Nama /jenis Reksadana
(%)
Reksa Dana OSK Nusadana Alpha Sector Rotation...................................................................1.028,48........................5,42..........................-- ..........................-Rencana Cerdas......................................................................................................................................9.989,77........................5,02..................23,83 ...................19,03 Schroder Dana Prestasi Plus...........................................................................................................20.757,27...........................4,11...................21,95 ..................18,96 Syailendra Equity Opportunity Fund ...............................................................................................2.493,23........................3,50...................31,83 ..................27,92 Trim Syariah Saham ..............................................................................................................................1.085,70........................5,85...................13,42 ..................13,42
Bisnis Indonesia, Selasa, 5 April 2011
Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir
(Rp)
(%)
(%)
Nm
n
R
n
N
Rp
(%)
Saham
Campuran Nilai aktiva bersih dan hasil investasi berbagai reksa dana hingga 4 April 2011
Nama /jenis Reksadana
Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir
•• KUSTODIAN BANK CIMB NIAGA Pendapatan Tetap
(Rp)
(%)
(%)
(%)
Bahana Dana Infrastruktur.................................................................................................................6.343,99........................3,89....................11,46 .....................8,16 Bahana Dana Selaras ............................................................................................................................5.440,31........................2,93...................17,50 ..................14,03 BNP Paribas Dana Investa (D/H Fortis Dana Investa)...............................................................2.409,30.........................4,21...................19,27 ..................16,35 BNP Paribas Equitra ( D/H Fortis Equitra )....................................................................................2.947,83.........................1,52....................6,63 ...................2,44 BNP Paribas Pesona (D/H Fortis Pesona) ..................................................................................18.385,80........................4,09...................21,52 ...................17,64 Batavia Dana Dinamis..........................................................................................................................4.810,34.........................4,01....................14,51 ...................13,94 Cipta Balance...........................................................................................................................................1.259,63..........................3,31...................16,70 ....................12,17 Cipta Syariah Balance.............................................................................................................................1.318,77........................3,43...................15,37 ...................15,37 Citragold....................................................................................................................................................1.892,69........................2,63....................11,23 .....................7,96 Dana Selaras Dinamis .........................................................................................................................2.658,53........................3,59...................15,65 ..................12,80 First State Ind. Balanced Fund ............................................................................................................2.011,00........................2,05.....................7,75 ....................3,52 Garuda Satu .............................................................................................................................................4.832,15.........................1,82......................3,91 ....................0,33 Mandiri Investa Aktif ..............................................................................................................................2.758,71........................3,88...................13,53 ....................11,28 Mandiri Investa Syariah Berimbang ................................................................................................2.375,85........................2,32......................8,17 ....................6,02 Manulife Dana Campuran II ..................................................................................................................1.941,87..........................3,31..................13,88 ..................12,45 Pratama Berimbang ( D/H Platinum Berimbang ) .......................................................................2.676,72.........................3,27...................18,69 ...................16,92 Premier Citra Optima.............................................................................................................................2.221,91........................3,60.....................8,31 ....................4,06 Rd BNP Paribas Pro Balance.............................................................................................................1.044,64........................4,20..........................-- ..........................-Rd BNP Paribas Spektra (D/H Fortis Spektra)...............................................................................1.149,04..........................4,17...................15,33 ....................11,94 Reksa Dana Batavia Prima Ekspektasi..........................................................................................2.635,80..........................4,12.................20,86 .................20,86 Reksa Dana CIMB-Principal Balanced Growth............................................................................2.450,55........................3,43.....................11,74 ....................9,26 Reksa Dana CIMB-Principal UGM Balanced...................................................................................1.560,65..........................3,14....................9,62 ......................7,19 Reksa Dana GMT Dana Fleksi.............................................................................................................1.905,08..........................1,87...................19,92 ...................17,55 Reksa Dana Guru.....................................................................................................................................1.307,95........................2,94....................4,88 ....................3,33 Reksa Dana Maestroberimbang .......................................................................................................3.565,06........................3,09..................12,50 .....................11,10 Reksa Dana OSK Nusadana Kombinasi Maxima ..........................................................................1.536,54........................3,22...................16,27 ..................14,54 Reksa Dana Panin Dana Bersama.....................................................................................................4.162,79.........................7,25...................52,61 .................48,89 Reksa Dana PNM Syariah ....................................................................................................................3.168,80........................2,65.....................7,67 ...................4,54 Reksa Dana Prima.....................................................................................................................................978,95.........................0,77......................7,19 .....................6,13 Reksa Dana Si Dana Batavia Cpi ........................................................................................................1.329,31........................3,99.................20,20 ....................8,75 Reksa Dana Syariah Batasa Kombinasi..............................................................................................723,94........................2,34...................-3,97 ...................-3,97 Schroder Dana Terpadu II ....................................................................................................................2.391,05........................2,62...................13,45 ...................10,67 Schroder Providence Fund .................................................................................................................2.493,20........................3,46...................19,57 ...................19,57 Schroder Syariah Balanced Fund .......................................................................................................1.494,10.........................1,86...................10,39 ....................8,22 Semesta Dana Maxima........................................................................................................................4.831,84........................3,58..................33,36 ..................30,72 Syailendra Balance Opportunity Fund ............................................................................................1.568,60........................2,43.................22,86 .................22,86 Trim Kombinasi 2.....................................................................................................................................1.338,31........................2,90...................10,95 ...................10,95 Trim Syariah Berimbang........................................................................................................................1.592,18........................6,53..................16,00 ..................16,00
Pasar Uang Bahana Dana Likuid..............................................................................................................................1.000,00........................0,25....................4,25 ....................4,25 Mandiri Investa Pasar Uang ...............................................................................................................1.000,00........................0,48....................5,95 ....................5,95 Manulife Dana Kas II.............................................................................................................................1.000,00........................0,32......................3,61 .....................3,61 Mrs Cash Kresna....................................................................................................................................1.000,00........................0,42....................4,78 ....................4,78 NISP Dana Siaga....................................................................................................................................1.000,00.........................0,41....................5,42 ....................5,42 Reksa Dana PNM Puas ........................................................................................................................1.000,00........................0,42....................4,92 ....................4,92 Schroder Dana Likuid...........................................................................................................................1.000,00........................0,39....................4,92 ....................4,92
Saham
Terproteksi BNP Paribas Kapital II (D/H Fortis Kapital II) (31/03/11) ..............................................................1.073,81.........................1,65....................8,28 .....................6,15 BNP Paribas Kapital V (D/H Fortis Kapital V) (31/03/11).............................................................1.164,28.........................3,73...................13,28 ..................12,44 BNP Paribas Kapital VI (D/H Fortis Kapital VI) (31/03/11) ..........................................................1.153,02..........................4,17...................13,45 .....................11,19 BNP Paribas Kapital VIII (D/H Fortis Kapital VIII) (31/03/11).....................................................1.022,09........................0,03..........................-- ..........................-CIMB Islamic Sukuk I Syariah (25/03/11) .......................................................................................1.044,90..........................1,24....................6,80 ....................5,22 CIMB Islamic Sukuk II Syariah (10/03/11) .........................................................................................1.018,09..........................1,57..........................-- ..........................-CIMB- Principal CPF CB I (18/03/11) ..................................................................................................1.014,50........................0,37..........................-- ..........................-CIMB-Principal CPF IX (14/03/11) ......................................................................................................1.024,36..........................0,17....................8,22 ......................7,15 CIMB-Principal CPF VI (14/03/11) ......................................................................................................1.024,62..........................0,17....................8,40 .....................7,32 CIMB-Principal CPF VIII (15/03/11) ....................................................................................................1.035,47..........................1,96....................9,20 .....................7,03 CIMB-Principal CPF X (08/03/11) ........................................................................................................986,79........................0,64..........................-- ..........................-CIMB-Principal CPF XI (28/03/11) ....................................................................................................1.006,48........................0,64..........................-- ..........................-Danareksa Proteksi Melati Optima XIII (23/03/11)........................................................................1.000,15........................0,82....................9,23 ....................7,05 Danareksa Proteksi Melati Optima XV (09/03/11) ........................................................................1.008,51........................0,84....................9,42 .....................7,23 Mandiri Capital Protected Income Fund 6 (31/03/11) ..................................................................1.038,38.........................0,76.....................6,41 ...................5,88 Mandiri Capital Protected Income Fund 7 (31/03/11)...................................................................1.026,53........................0,87......................7,74 ....................7,20 Mandiri Investa Terproteksi Pendapatan Berkala 3 (31/03/11).................................................1.020,52.........................0,77..........................-- ..........................-Mandiri Investa Terproteksi Pendapatan Berkala 6 (31/03/11)...................................................1.012,75.........................0,78..........................-- ..........................-Mandiri Investasi Terproteksi Seri 2 (31/03/11) ...............................................................................996,83........................0,68..........................-- ..........................-Mandiri Protected Income Fund Dollar (USD) (31/03/11)..................................................................1,1412........................0,89.....................6,78 ....................6,78 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 16 (31/03/11) ....................................................1.006,71........................0,63.....................7,90 ....................2,25 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 19 (31/03/11) ...................................................1.030,08........................2,09..........................-- ..........................-Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 2 (31/03/11)....................................................1.008,03........................0,86.....................11,19 ..................10,63 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 4 (31/03/11)......................................................1.015,03........................0,80....................9,53 ....................9,53 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 8 (31/03/11).......................................................994,84.........................0,79.....................9,67 ....................9,67 RDT Mandiri Terpro Dana Pdpt Bk Seri 18 (31/03/11) ....................................................................1.014,73........................0,69..........................-- ..........................-RDT OSK Nusadana Capital Protected Fund II (09/03/11)..........................................................1.007,79........................0,80....................9,50 ....................8,95 Syailendra Capital Protected Fund 1 (31/03/11) .............................................................................1.289,98........................0,82....................11,43 ....................11,43 Syailendra Capital Protected Fund 2 (31/03/11)(*) .......................................................................1.060,45..........................1,03...................14,65 ..................14,65 Trim Terproteksi Lestari 3 (31/03/11).................................................................................................1.219,87........................0,84...................14,02 ..................14,02
Campuran
• KUSTODIAN CITIBANK Pendapatan Tetap
BNP Paribas Obligasi Plus (d/h Fortis Obligasi Plus) .......................................................................1.257,39 ...................5,39...................15,57 ....................4,56 BNP Paribas Prima Asia USD...................................................................................................................0,9830 ...................0,06..........................-- ..........................-BNP Paribas Prima II (d/h Fortis Prima II)...........................................................................................1.486,15 ...................4,55...................13,72 ....................11,49 BNP Paribas Prima USD .............................................................................................................................0,9709 ...................0,23..........................-- ..........................-BNP Paribas Rupiah Plus II (d/h Fortis Rupiah Plus II)....................................................................1.226,61 .....................2,31.....................7,97 ....................6,90 CIMB-Principal Income Fund A .................................................................................................................1.731,12 ....................2,51....................8,95 ....................7,86 Danareksa JS Optima ................................................................................................................................1.286,31 ...................2,65..................10,64 ...................8,45 Danareksa Melati Dollar ................................................................................................................0,1539797329 ...................0,27.....................2,31 ....................0,79 Danareksa Melati Dollar (Rp)..................................................................................................................1.335,92 .........................--..........................-- ..........................-Danareksa Melati Pendapatan Tetap ...................................................................................................1.053,04 ....................1,83..........................-- ..........................-Danareksa Melati Pendapatan Tetap II................................................................................................1.070,47 ....................7,05..........................-- ..........................-Danareksa Melati Platinum Dollar AS....................................................................................0,9726589894 .....................0,16..........................-- ..........................-Danareksa Melati Platinum Dollar AS (Rp) .......................................................................................8.438,78 .........................--..........................-- ..........................-Danareksa Melati Premium Dollar ..............................................................................................1,1196898253 ...................0,22....................4,29 .....................1,22 Danareksa Melati Premium Dollar (Rp)...............................................................................................9.714,42 .........................--..........................-- ..........................-MRS BOND KRESNA.................................................................................................................................1.323,39 .....................1,98..................14,43 ....................9,95 Mandiri Investa Dana Pendapatan Optimal 2....................................................................................1.006,76 ...................0,50..........................-- ..........................--
Pasar Uang
Pasa uang Saham
• KUSTODIAN BNI
Pendapatan Tetap
Campu an
MNC Dana Likuid (d/h Big Dana Likuid Satu) ................................................................................1.528,39.........................0,70....................9,80 ....................9,80 MNC Dana Syariah (d/h Big Dana Muamalah)...............................................................................1.665,64.........................0,51....................12,31 ....................12,31 Nikko Kalbar Fund ....................................................................................................................................958,32.......................-0,95.....................1,26 .....................1,26
Terproteksi AAA Reksa Premium Proteksi V (31/03/11)......................................................................................1.019,41........................0,43..........................-- ..........................-AAA Reksa Premium Proteksi VI (31/03/11) ..................................................................................1.025,94........................0,62..........................-- ..........................-AAA Reksa Premium Proteksi VII (31/03/11) .................................................................................1.003,45..............................--..........................-- ..........................-AIM TRUST MONARCH (31/03/11).......................................................................................................1.125,79........................0,67.....................8,77 ....................8,77 Cipta Proteksi II (31/03/11) ...................................................................................................................1.003,62..............................--..........................-- ..........................-Gani Proteksi 1 (31/03/11)........................................................................................................................1.127,29........................0,69....................8,93 ....................8,93 Gani Proteksi 2 (31/03/11) ......................................................................................................................1.126,27........................0,84....................9,22 ....................9,22 Gani Proteksi 3 (31/03/11) .....................................................................................................................1.077,66........................0,57..........................-- ..........................-HPAM Proteksi Dollar-1 (31/03/11) ..........................................................................................................1,0193........................0,29..........................-- ..........................-HPAM Proteksi-2 (31/03/11).....................................................................................................................1.011,71........................0,45..........................-- ..........................-Lautandhana Proteksi Dollar (31/03/11) ...............................................................................................1,0190........................0,29..........................-- ..........................-Lautandhana Proteksi VII (31/03/11).................................................................................................1.023,89........................0,39..........................-- ..........................-Lautandhana Proteksi VIII (31/03/11) ................................................................................................1.012,49.........................0,61..........................-- ..........................-Si Dana Proteksi Batavia XI (31/03/11)................................................................................................1.153,81.........................0,75......................9,13 ......................9,13 Si Dana Proteksi Batavia XII (31/03/11).............................................................................................1.146,96..........................0,71....................8,82 ...................8,82 Si Dana Proteksi Batavia USD I (31/03/11).........................................................................................1,0989........................0,48....................6,07 ....................6,07 Si Dana Proteksi Batavia USD II (31/03/11)..........................................................................................1,1057.........................0,51....................6,47 ....................6,47 Trim Syariah Terproteksi Prima II (31/03/11) ...................................................................................1.255,01...........................1,41.....................7,34 ....................7,34
Pasa Uang Te p o eks
Penyertaan Terbatas RDPT Dhanawibawa Eksklusif Terbatas I (04/02/11) .......................................................5.679.316.444,19 ................-0,08..........................-- ..........................--
• KUSTODIAN BRI
Pendapatan Tetap
ITB-Niaga .................................................................................................................................................1.872,93.........................2,21....................8,22 ....................5,82
Saham Mnc Dana Ekuitas (D/H Big Bhakti Ekuitas)...................................................................................2.311,62........................2,95...................30,41 ..................30,41 Hpam Ultima Ekuitas 1 ..........................................................................................................................1.292,52........................0,33...................25,18 ...................25,18 Campuran Reksadana Kresna Optimus................................................................................................................2.833,18........................3,87...................82,13 ...................82,13 IPB Syariah ...............................................................................................................................................2.166,16........................0,99...................12,65 ..................12,65 Mnc Dana Kombinasi (D/H Big Bhakti Kombinasi) ....................................................................1.448,54..........................1,67.................20,88 .................20,88 Hpam Premium-1 ....................................................................................................................................1.042,23........................2,62....................3,53 ......................1,73 Pasar Uang DPLK Bri Pasar Uang ...........................................................................................................................1.729,86.........................0,73....................9,29 ....................9,29 DPLK Bri Fix ..............................................................................................................................................1.361,51..........................0,91....................11,65 ....................11,65
• KUSTOD AN HSBC Pendapa an Te ap Saham
ndeks
Campu an
Penye aan Te ba as
• KUSTOD AN BANK DANAMON Saham Pasa Uang Campu an Te p o eks
Exchange T aded Fund ETF Te p o eks
• KUSTOD AN DBS NDONES A Campu an
Pasa Uang Te p o eks
Saham BNP Paribas Infrastruktur Plus (d/h Fortis Infrastruktur Plus) ..................................................2.264,76 .....................5,18..................21,54 ...................17,67 BNP Paribas Solaris (d/h Fortis Solaris) ..............................................................................................1.672,96 ...................5,38.................23,48 ..................18,64 Dana Ekuitas Prima ...................................................................................................................................3.314,98 ....................4,78...................19,69 ..................12,03 Danareksa Mawar......................................................................................................................................6.558,74 ...................3,54...................24,41 .................22,56 Danareksa Mawar Agresif........................................................................................................................1.044,72 ...................3,88...................13,83 ....................9,96 Danareksa Mawar Fokus 10 ........................................................................................................................1.401,17 ...................3,80...................31,07 ...................27,14 Danareksa Mawar Komoditas 10 .............................................................................................................1.031,72 ...................2,37..........................-- ..........................-Danareksa Mawar Konsumer 10 ............................................................................................................1.066,67 ...................4,85..........................-- ..........................-First State IndoEquity Peka Fund..........................................................................................................1.234,44 ....................4,01....................17,93 ..................13,30 NISP Indeks Saham Progresif ................................................................................................................1.582,78 ....................4,14..................18,68 ..................16,33 Schroder 90 Plus Equity Fund ...............................................................................................................1.326,27 ....................4,77..........................-- ..........................--
Terproteksi
Campuran Bahana Quant Strategy.............................................................................................................................1.081,00 ...................3,80....................7,80 ....................4,63 Danareksa Anggrek ..................................................................................................................................4.607,42 ...................4,03..................12,08 ....................10,41 Danareksa Anggrek Fleksibel.................................................................................................................3.010,57 ...................3,39...................18,47 ....................16,14 Danareksa Syariah Berimbang.............................................................................................................4.646,49 ....................4,31....................16,19 ..................14,46 MRS FLEX KRESNA ..........................................................................
• KUSTODIAN BII
Pendapatan Tetap
• KUSTOD AN BANK MEGA
Campuran
Saham
Pasar Uang
Terproteksi
Terproteksi
Campu an
• KUSTODIAN BANK PERMATA
Te p o eks
Saham
Mncapital Nusantara Saham...............................................................................................................1.478,57........................3,06....................6,39 .................-12,94 Schroder Indo Equity Fund...................................................................................................................1.450,81........................6,05..................25,76 ..................25,76
Campuran Ins Dana Kombinasi ..............................................................................................................................1.288,09........................0,57...................12,05 ..................12,05 Nikko Bumn Plus........................................................................................................................................1.451,71..........................5,13.....................17,61 ....................17,61 Terproteksi Batavia Proteksi Majapahit USD (22/03/11)........................................................................................1,0189.........................0,51....................0,85 ..........................-Batavia Proteksi Sriwijaya (28/03/11)................................................................................................1.149,07..........................0,17....................0,06 ....................0,06 Batavia Proteksi Utama 1 (31/03/11) .................................................................................................1.049,38........................0,62....................3,84 ....................0,03 Batavia Proteksi Utama 5 (31/03/11).................................................................................................1.015,92.........................0,75....................0,87 .....................0,01 Lautandhana Proteksi Syariah 1 (31/03/11)........................................................................................1.191,92........................0,84......................3,18 ....................0,03 Mandiri Capital Protected Income Fund 4 (31/03/11) ..................................................................1.028,25...........................0,2...................-2,08 ..................-0,02 NISP Proteksi Income Plus I (31/03/11)............................................................................................1.289,95........................0,85....................3,07 ....................0,03 NISP Proteksi Income Plus VIII (31/03/11) .......................................................................................1.029,14.........................0,41.....................1,56 .....................0,01 NISP Proteksi Income Plus IX (31/03/11).........................................................................................1.007,68..............................--..........................-- ..........................--
Penyertaan Terbatas
• KUSTODIAN DEUTSCHE BANK Pendapatan Tetap Bahana Investasi Abadi........................................................................................................................1.370,62..........................1,76.....................7,35 .....................4,19 BNP Paribas Rupiah Plus ( D/H Fortis Rupiah Plus)...................................................................1.503,70........................0,25.....................5,21 .....................4,17 First State Ind. Bond Fund .................................................................................................................2.066,28........................3,44....................9,68 ....................5,38 GMT Dana Kencana ...............................................................................................................................1.207,60..............................--..........................-- ..........................-GMT Dana Obligasi Plus .....................................................................................................................2.024,54...........................1,19..................23,32 .................23,32 GMT Dana Pasti 2...................................................................................................................................1.379,08........................0,80.....................11,61 .....................11,61 Maestrodollar..................................................................................................................................................1,341........................0,28.....................4,77 .....................1,69 Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II....................................................................................................985,12.........................2,77......................9,91 .....................9,91 Mandiri Investa Dana Syariah................................................................................................................1.581,71.........................0,76.....................8,74 ....................6,33 Mandiri Investa Dana Utama ...............................................................................................................1.170,64..........................1,96.....................11,51 ....................9,30 Mandiri Investa Keluarga ........................................................................................................................1.112,69........................0,45......................7,14 ....................5,02 Manulife Obligasi Negara Indonesia II..............................................................................................1.353,30........................3,68....................9,63 ....................8,26 Manulife Obligasi Unggulan...................................................................................................................1.579,41........................3,64......................7,15 .....................5,81 Manulife Pendapatan Bulanan II.........................................................................................................1.079,51..........................1,22.....................6,61 ....................5,27 Mr Dollar (USD) ...........................................................................................................................................1,8757........................-4,15....................-0,01 ....................-1,99 Panin Dana Utama Plus 2.....................................................................................................................1.501,20........................2,66....................9,55 ....................9,55 PNM Dana Sejahtera II...........................................................................................................................1.214,45..........................1,95....................5,83 ....................5,83 Reksa Dana PNM Amanah Syariah..................................................................................................1.540,62........................0,54....................8,36 ....................6,22 Schroder Dana Andalan II...................................................................................................................1.040,04........................0,45....................3,34 ....................2,82 Schroder Dana Mantap Plus ...............................................................................................................2.561,52..........................4,19..................13,84 ....................11,59 Schroder Dana Mantap Plus II............................................................................................................1.569,05........................3,63....................12,16 ....................9,94 Schroder Dana Obligasi Ekstra ..........................................................................................................1.264,55........................0,37....................6,52 .....................4,41 Schroder USD Bond Fund (USD)............................................................................................................1,2392..........................0,31....................4,87 ....................4,87
Saham Bahana Dana Prima.............................................................................................................................11.594,59........................4,56...................17,08 ...................13,62 BNP Paribas Ekuitas (D/H Fortis Ekuitas ) ...................................................................................13.516,68........................5,07...................21,62 ..................16,90 BNP Paribas Maxi Saham ( D/H Fortis Maxi Saham ) .................................................................1.325,24........................4,53...................21,36 ....................17,78 Batavia Dana Saham.........................................................................................................................38.235,29..........................4,15....................17,23 ...................14,92 Batavia Dana Saham Agro ...................................................................................................................1.170,88........................3,28...................16,98 ...................11,84 Batavia Dana Saham Optimal..............................................................................................................1.755,33.........................4,91....................21,13 ..................16,36 Batavia Dana Saham Syariah ............................................................................................................1.465,48........................2,90....................10,41 ....................8,22 Cipta Syariah Equity ..............................................................................................................................1.342,90.........................4,51..................18,55 ..................18,55 Dana Pratama Ekuitas ( D/H Platinum Saham ) .........................................................................5.848,24........................3,46...................19,80 ...................18,01 First State Indoequity Sectoral Fund .................................................................................................4.117,70........................4,20...................18,87 ....................14,21 First State Indoequity Value Select Fund ........................................................................................1.221,65........................4,02..................14,20 .....................9,72 GMT Dana Ekuitas.................................................................................................................................2.479,42..........................5,16..................21,68 ..................21,68 Mandiri Investa Atraktif Syariah.........................................................................................................1.184,27.........................2,61.....................11,12 ....................8,65 Mandiri Investa UGM .............................................................................................................................2.179,20..........................4,12...................20,61 ...................17,93 Manulife Dana Saham ...........................................................................................................................9.031,25..........................3,13.....................18,11 ..................16,63 Panin Dana Maksima ..........................................................................................................................51.406,76.........................7,95..................72,35 .................68,93 Phinisi Dana Saham...............................................................................................................................16.140,17.........................3,75..................18,04 ..................16,56 Pratama Saham .......................................................................................................................................3.837,13........................4,02..................21,84 ...................19,43 Rd Mandiri Investa Ekuitas Dinamis ................................................................................................1.062,64..............................--..........................-- ..........................-Reksa Dana Axa Citradinamis..........................................................................................................3.492,99........................3,35..................12,60 ....................11,20 Reksa Dana CIMB-Principal Equity Aggressive ...........................................................................2.746,33........................3,58......................13,11 ..................10,60 Reksa Dana CIMB-Principal Islamic Equity Growth Sy...............................................................1.363,59........................2,24...................10,94 ..................10,94 Reksa Dana Grow-2-Prosper..............................................................................................................2.069,38........................5,23..................25,70 ..................20,75
• KUSTODIAN BANK MANDIRI Penye aan Te ba as
Pendapatan Tetap Campuran
Terproteksi Exchange Traded Fund (ETF) Indeks
• KUSTODIAN BCA Pendapatan Tetap
Dana Obligasi Stabil .............................................................................................................................2.165,43 ........................1,46 ..................10,87 ...................8,76 Danareksa Gebyar Indonesia II .........................................................................................................1.429,18 .......................3,49 ...................5,95 ...................4,95 Net Dana Gemilang ................................................................................................................................1.123,97 ........................0,78 ....................9,70 ...................8,70 Nikko Gebyar Indonesia Dua ..............................................................................................................1.428,14 ........................4,21 .................10,86 ...................9,50 Nikko Indah Nusantara Dua ..............................................................................................................1.425,05 ........................1,49 .................14,88 .................13,80 Nikko Tron Dua ......................................................................................................................................1.324,85 .......................0,64 ...................8,47 ....................7,93 Panin Gebyar Indonesia II .................................................................................................................1.454,48 .......................5,35 .....................8,71 ...................7,38 Prestasi Gebyar Indonesia II ..............................................................................................................1.553,73 .......................4,36 ..................12,67 .................10,55
Campuran
• KUSTOD AN STANDARD CHARTERED BANK Pendapatan Tetap
Rp
%
%
%
Net Dana Flexi .........................................................................................................................................1.174,95 .......................4,55 ...................9,56 ...................8,56 Optima Fleksi ...........................................................................................................................................1.108,10 .......................0,66 ..................13,29 .................10,03 Optima Seimbang (03/06/10) ...............................................................................................................136,63 .............................--.................-86,21 ................-87,49 Panin Dana Unggulan ........................................................................................................................4.342,53 ........................8,19 .................47,42 ................44,95
Terproteksi Danareksa Proteksi Dinamis Fleksibel (31/03/2011)..................................................................1.282,84 ........................-0,11....................9,43 ...................9,43 IDR Regular Dividend Plan I (31/03/2011).....................................................................................1.288,28 ........................0,14 ....................6,91 ....................6,91 IDR Regular Income Plan I (04/03/2011) ......................................................................................1.358,64 .........................0,16 ....................7,55 ....................7,55 Proteksi Mahanusa Dana Traana (25/03/2011)...............................................................................973,52 .....................-0,84....................-3,41 ...................-4,41 Samuel Dana Obl Terproteksi (31/03/2011) .......................................................................................725,81 ........................0,78 .................-15,99 .................-16,83 Terproteksi Net Dana Proteksi I (31/03/2011)................................................................................1.573,75 .........................1,25 ..................12,96 ..................12,96 Terproteksi Net Dana Proteksi II (31/03/2011)..............................................................................1.494,76 ..........................1,14 ....................11,79 ...................11,79 Terproteksi Net Dana Proteksi III (31/03/2011) ............................................................................1.394,58 ..........................1,15 .................12,46 .................12,46
K
m
Data dapat dikirim ke
[email protected],
[email protected] dan fax No. 021-57901025. Bisnis Indonesia tidak memungut biaya apa pun untuk publikasi data Insurance dan Reksa Dana. .
h un
H 30 h
h
%
n
m hun R h
%
h h
%
DATA EMITEN
f4
Bisnis Indonesia, Selasa, 5 April 2011
BURSA EFEK INDONESIA, 4 APRIL 2011 Nama saham
Sbl.
Kurs Trd. Ttg.
Ptp.
▲/ ▼ (poin)
Transaksi Volume Nilai
PERTANIAN P
w
T n m nP n n
2P AA W O
un n A A W A
m m
m w
A
m A
m m
m
m
PERTAMBANGAN P
m n nB uB A O A A A O N m A M m AN WA m H w O M m O H M H m M m M A m A O 2P A N M
A m
N O N 4P N O H M
&G
Bum
m M
M
3P AN M A
M
m m n n M ny
A
Jual
Minat Volume Beli
Nama saham
Sbl.
Volume
m n nL A m M Om
m
m&Mn
N m m n nB u
nny
u n
M
M m
M A
N O
w A A
N A N 5P A A A NA NA N A O A MA
m
wN m W
m
A m
A
m
&K m n A m A m A
w
w
m
M m
A 6P nT n N A MA N M
m H m
7 K yu & P n m
m
h nny M
8 Pu & K AW N N
m W
A MA M
m
A
m
w m
ANEKA INDUSTRI O m
A A O AM
A A
MA N N MA A N A M M
M M N
n K m n nny O
m
2T A M A O N N
m
A
m A m m
&G m n m A m
H N A W M M M A
H
O
m
w m
A
H m
A M O
N N 3A AA MA MM 4K
M O
M N K m
A
m m MW
M m m
m O 5E n N N 6 L nny A A A N M M OH M
M
M M
A
N
O
M
A
M
m
m
M m M m N
M m
HM m
m
Jual
Minat Volume Beli
Volume
INFRASTRUKTUR, UTILITAS, DAN TRANSPORTASI
1.Bank AGRO........... Bank Agroniaga Tbk. ...................................................... 169...................170 ...............165 .............. 166 ................-3...............533.500...................... 89.183.000 ............50,66..................167 ................ 25.500 ............. 166 ............210.500 BABP ........... Bank ICB Bumiputera Tbk .............................................. 155........................- ....................- ...............155 ..................-.............................-..........................................- ............ 27,53..................155 ................. 16.500 .............. 101 ..............27.500 BACA ........... Bank Capital Indonesia Tbk............................................. 114........................- ....................- ................114 ..................-.............................-..........................................- .............21,98...................116 ...................5.500 ............. 105 ..............47.000 BAEK ........... Bank Ekonomi Raharja Tbk. ...................................... 2.600..............2.600 ..........2.400 ..........2.400 ...........-200................... 2.000........................4.950.000 .............21,43.............2.600 ...................... 500 ........ 2.400 ................2.500 BBCA ........... Bank Central Asia Tbk.................................................. 7.100................7.150 ..........6.900 .......... 7.000 ............-100...........6.428.500............... 45.161.700.000 ............20,98............. 7.000 ........... 1.894.500 .........6.950 ...........492.500 BBKP ........... Bank Bukopin Tbk ...........................................................680..................700 ............. 680 ............. 700 ...............20......... 33.770.500..............23.207.075.000 ............... 11,17.................700 ..........13.373.000 ............ 690 .........3.155.000 BBNI ............ Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. ....................3.950..............4.000 ..........3.900 ..........3.950 ..................-.......... 19.703.000................77.997.162.500 ..............17,78............. 3.950 ...................11.000 ......... 3.925 .............115.500 BBNP ........... Bank Nusantara Parahyangan Tbk ............................1.300........................- ....................- ...........1.300 ..................-.............................-..........................................- ..............11,58.......................- .............................- .................. - ..........................BBRI ............ Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. .................... 5.850.............. 5.950 ...........5.750 ..........5.800 .............-50........40.822.500...........238.276.900.000 ...............7,98.............5.800 ........... 5.779.000 ......... 5.750 ...........783.500 BBTN ........... Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk .....................1.680.................1.710 ...........1.660 ........... 1.700 ...............20..........24.661.000..............41.563.590.000 ............. 17,59................1.710 ...........3.704.000 .......... 1.700 ........2.235.000 BCIC............. Bank Mutiara Tbk .............................................................. 50........................- ....................- ................50 ..................-.............................-..........................................- .............15,08.......................- .............................- .................. - ..........................BDMN .......... Bank Danamon Indonesia Tbk. ................................. 6.450..............6.550 ..........6.400 ..........6.450 ..................-............3.783.000...............24.361.375.000 ............ 18,64.............6.450 ..............502.000 ........ 6.400 ............164.000 BEKS ........... Bank Pundi Indonesia Tbk. ............................................. 152...................154 ...............150 .............. 154 .................2.................84.500...................... 12.870.500 ............. -2,97..................154 ....................1.500 ............. 152 ............. 20.000 BJBR ........... Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan B Tbk1.270 .............. 1.280 ...........1.240 ...........1.260 .............. -10......... 43.779.500...............54.917.770.000 .............13,59.............. 1.260 .......... 11.393.500 ..........1.250 ........3.629.500 BKSW........... Bank Kesawan Tbk ..........................................................690..................700 ............. 680 .............680 .............. -10....................7.500....................... 5.200.000 .........1977,89.................690 ................. 10.000 .................. - ..........................BMRI ............ Bank Mandiri (Persero) Tbk ...................................... 6.850.............. 6.950 ..........6.800 ..........6.850 ..................-..........59.163.000.......... 405.869.275.000 .............. 16,71.............6.850 ............4.931.000 ........ 6.800 ....... 2.984.500 BNBA........... Bank Bumi Arta Tbk ........................................................ 143...................148 ...............143 .............. 144 .................. 1............... 410.000......................59.935.000 ............... 12,3..................145 ....................1.000 .............144 .................1.000 BNGA........... Bank CIMB Niaga Tbk ..................................................1.820...............1.840 ............1.790 ............1.810 .............. -10............1.640.500................2.972.855.000 ..............17,67...............1.810 ................131.500 ..........1.800 ...........682.500 BNII .............. Bank Internasional Indonesia Tbk. ..............................630................. 640 ...............610 ............. 620 .............. -10............1.896.000..................1.182.365.000 ............ 74,94.................620 ................ 62.000 ............. 610 ...........546.000 BNLI............. Bank Permata Tbk ........................................................1.790............... 1.820 ............1.780 ...........1.820 ...............30...............227.500................... 412.050.000 .............16,33..............1.820 .................23.000 .......... 1.790 ................3.000 BSIM ............ Bank Sinarmas Tbk.........................................................380..................390 ............. 380 ............. 380 ..................-...............336.500................... 128.800.000 .....................-.................385 ...............231.500 ............380 ............810.000 BSWD........... Bank Swadesi Tbk ...........................................................600........................- ....................- .............600 ..................-.............................-..........................................- .............13,82.......................- .............................- .................. - ..........................BTPN ........... Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk................ 2.450.............. 2.525 .......... 2.475 ..........2.500 .............. 50...............330.000...................822.625.000 .............. 3,35.............2.500 ...............126.000 .........2.475 ...............13.000 BVIC............. Bank Victoria International Tbk. .................................... 151...................155 ...............155 ...............155 .................4.......................500.............................. 77.500 .................5,9..................152 ................. 16.000 ..............147 .................1.000 INPC ............ Bank Artha Graha Internasional Tbk..............................93....................96 ................92 ................95 .................2...................17.500......................... 1.637.000 .............. 9,05...................94 ...................2.500 ................91 ................6.000 MAYA ........... Bank Mayapada Internasional Tbk...............................900........................- ....................- .............900 ..................-.............................-..........................................- ............... 16,9................ 950 ...................5.000 ............900 ............. 26.000 MCOR .......... Bank Windu Kentjana International Tbk. .....................145........................- ....................- .............. 145 ..................-.............................-..........................................- .............21,57..................159 ...................... 500 ............. 145 ........ 1.000.000 MEGA........... Bank Mega Tbk ..............................................................3.100........................- ....................- ...........3.100 ..................-.............................-..........................................- ................ 11,6.............. 3.100 ....................1.500 .........3.000 ................2.000 NISP............. Bank OCBC NISP Tbk .................................................. 1.440...............1.480 ...........1.400 ...........1.440 ..................-................... 3.500........................4.960.000 .............31,28..............1.430 ................ 25.500 ..........1.340 .................1.500 PNBN........... Bank Pan Indonesia Tbk ............................................... 1.170.................1.170 ............ 1.160 ............1.160 .............. -10...............225.500....................262.165.000 .............18,37................1.170 ................... 7.500 ...........1.160 .............. 15.000 SDRA ........... Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk .............................205..................205 ...............199 .............200 ................-5............12.211.000................2.446.416.500 ...............7,65.................205 .......... 5.436.000 ............200 ........2.754.500 2.Lembaga Pembiayaan ADMF........... Adira Dinamika Multi Finance Tbk. .......................... 11.200..............11.600 ...........11.150 ......... 11.600 ............400.................... 1.500........................ 17.125.000 ................. 7,9............. 11.700 ....................1.000 ..........11.100 ................... 500 BBLD ........... Buana Finance Tbk .........................................................400................. 405 .............400 .............405 .................5.................80.000..................... 32.032.500 ....................11..................410 .................76.500 ............405 ................9.000 BFIN............. BFI FinanceIndonesia Tbk ..........................................3.325...............3.325 ..........3.200 ..........3.250 ..............-75..................77.500.................... 249.162.500 ..............6,82............. 3.250 ................. 41.000 .........3.200 .............. 10.000 BPFI ............. Batavia Prosperindo Finance Tbk ................................. 192........................- ....................- ...............192 ..................-.............................-..........................................- .................7,4................ 200 ................42.000 ..............192 ................ 7.500 CFIN............. Clipan Finance Indonesia Tbk .......................................600...................610 ............. 580 .............600 ..................-........... 2.457.500................. 1.471.380.000 ............... 7,79..................610 ............... 761.000 ............600 .........1.369.500 DEFI ............. Danasupra Erapacific Tbk ............................................630........................- ....................- ............. 630 ..................-.............................-..........................................- ............20,08.......................- .............................- .............475 ............. 50.000 INCF............. Indocitra Finance Tbk. .................................................3.150........................- ....................- ........... 3.150 ..................-.............................-..........................................- ................-3,2.......................- .............................- .................. - ..........................MFIN ............ Mandala Multifinance Tbk ............................................485...................510 ............. 485 .............500 ................15.............. 386.500.....................192.787.500 ..............5,65................ 500 ................. 41.500 ............ 495 .................1.500 TRUS ........... Trust Finance Indonesia Tbk .........................................360........................- ....................- ............. 360 ..................-.............................-..........................................- .................7,4.......................- .............................- .................. - ..........................VRNA........... Verena Multi Finance Tbk .............................................. 130...................133 ...............130 ...............130 ..................-...............593.000...................... 77.792.500 ..............5,06...................131 ................ 50.000 ............. 130 ............130.000 WOMF .......... Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. ..............................500................. 500 ............. 490 .............500 ..................-............... 166.000.......................82.167.500 ...............7,25................ 500 .................23.000 ............ 495 .............. 15.500 3.Perusahaan Efek AKSI............. Majapahit Securities Tbk ...............................................100........................- ....................- .............. 100 ..................-.............................-..........................................- .............33,74.......................- .............................- .................. - ..........................HADE ........... HD Capital Tbk .................................................................. 50....................50 ................50 ................50 ..................-................... 6.000...........................300.000 ............43,25...................50 .......... 3.450.000 .................. - ..........................KREN ........... Kresna Graha Sekurindo Tbk .........................................740..................740 ..............720 ..............730 .............. -10.............. 596.500.....................437.185.000 ..............11,29.................730 ..............222.500 .............720 ...........243.000 OCAP ........... Onix Capital Tbk .............................................................. 325........................- ....................- ..............325 ..................-.............................-..........................................- .....................-.......................- .............................- .................. - ..........................PANS ........... Panin Sekuritas Tbk ......................................................1.160................ 1.180 ............ 1.150 ............1.160 ..................-...............223.500....................259.310.000 .............. 3,49............... 1.160 ...................... 500 ...........1.150 ............. 38.500 PEGE............ Panca Global Securities Tbk ..........................................150........................- ....................- .............. 150 ..................-.............................-..........................................- .............. 5,55..................175 ................. 12.500 ............. 150 ............125.000 RELI ............. Reliance Securities Tbk .................................................500........................- ....................- .............500 ..................-.............................-..........................................- ..............11,84.................520 ...............100.000 ............500 ...........523.000 TRIM ............ Trimegah Securities Tbk...................................................97.................... 97 ................95 ................95 ................-2.................20.000..........................1.901.000 .............21,65................... 97 ...................9.500 ...............95 ...............31.000 YULE ........... Yulie Sekurindo Tbk ..........................................................58........................- ....................- ................58 ..................-.............................-..........................................- ............65,02................... 78 ...................... 500 ...............55 ............. 25.000 4.Asuransi ABDA ........... Asuransi Bina Dana Arta Tbk .......................................640................. 640 ..............570 .............640 ..................-.................43.000......................25.785.000 ..................3,1................ 640 ................. 12.000 ............ 590 ................... 500 AHAP........... Asuransi Harta Aman Pratama Tbk. ............................ 120...................120 ...............120 .............. 120 ..................-.................53.000....................... 6.360.000 ...............11,18..................125 ...................... 500 ............. 120 ............. 34.500 AMAG .......... Asuransi Multi Artha Guna Tbk .....................................137...................142 ...............138 .............. 142 .................5............ 1.078.000....................150.923.000 ............... 3,14..................142 ................ 22.500 .............140 ............. 34.000 ASBI............. Asuransi Bintang Tbk .....................................................305........................- ....................- ............. 305 ..................-.............................-..........................................- .............-5,23.................370 ...................4.000 .................. - ..........................ASDM........... Asuransi Dayin Mitra Tbk .............................................. 780........................- ....................- ............. 780 ..................-.............................-..........................................- .............10,58................ 900 ...................5.000 ............600 ................... 500 ASJT............ Asuransi Jasa Tania Tbk................................................420........................- ....................- ............. 420 ..................-.............................-..........................................- ...............7,66.......................- .............................- .................. - ..........................ASRM .......... Asuransi Ramayana Tbk ............................................. 1.400........................- ....................- ...........1.400 ..................-.............................-..........................................- ..............8,87..............1.650 ....................1.000 ..........1.050 .................1.000 LPGI ............. Lippo General Insurance Tbk ......................................1.500...............1.500 ...........1.490 ...........1.500 ..................-................... 9.000...................... 13.490.000 ............... 4,16..............1.500 ................. 15.500 ..........1.490 ................... 500 MREI ............ Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. ......................... 700........................- ....................- ............. 700 ..................-.............................-..........................................- .............. 6,32.................700 ...................5.000 ............650 ................5.000 PNIN ............ Panin Insurance Tbk .......................................................510..................520 ............. 500 ............. 520 ................10...........2.344.000................. 1.182.855.000 .............. 3,83.................520 ..............265.000 ............. 510 ...........422.000 PNLF............ Panin Financial Tbk .........................................................175...................177 ...............175 ...............176 .................. 1...........8.426.000................ 1.484.576.000 ...............5,79.................. 176 ...............182.000 ..............175 ........ 2.184.500 5.Lainnya APIC ............ Pan Pacific International Tbk ...................................... 230..................240 ..............235 ............. 240 ................10............... 681.000......................161.190.000 ............... 1,03.................240 ...............129.000 .............235 ................ 7.500 ARTA ........... Arthavest Tbk .................................................................. 365........................- ....................- ..............365 ..................-.............................-..........................................- .......... 152,22.......................- .............................- .............275 ................2.000 BCAP ........... Bhakti Capital Indonesia Tbk ........................................630........................- ....................- ............. 630 ..................-.............................-..........................................- ..................25.................630 ...................11.500 .............475 ................2.500 GSMF ........... Equity Development Investment Tbk. ...........................85........................- ....................- ................85 ..................-.............................-. M m O m M
m
m
A
PERDAGANGAN, JASA, DAN INVESTASI
INDUSTRI BARANG KONSUMSI
2R M HM M A 3F m A NA A
PER
1.Properti & Real Estate APLN ........... Agung Podomoro Land Tbk .......................................... 325..................335 ..............325 ..............335 ................10.........20.934.000.................6.927.457.500 ............28,39.................335 ...........6.597.000 ............ 330 ........ 9.891.500 ASRI ............ Alam Sutera Realty Tbk.................................................285..................290 ............. 280 ............. 285 ..................-...........12.707.000...............3.604.852.500 .............16,47.................285 .........10.493.500 ............280 .........9.707.500 BAPA ........... Bekasi Asri Pemula Tbk .................................................250........................- ....................- ............. 250 ..................-.............................-..........................................- ..............11,28.................245 ...................... 500 .................. - ..........................BCIP............. Bumi Citra Permai Tbk................................................... 230..................235 ..............230 ............. 230 ..................-............1.425.500...................334.990.000 .............14,82.................235 .............1.153.000 ............ 230 ............881.500 BIPP............. Bhuwanatala Indah Permai Tbk ..................................... 50........................- ....................- ................50 ..................-.............................-..........................................- ...........-22,24...................50 ...........7.255.500 .................. - ..........................BKDP ........... Bukit Darmo Property Tbk .............................................127...................127 ...............124 ...............125 ................-2...........3.866.000...................483.673.500 ......... -351,42..................125 ............2.165.500 ..............124 .........2.134.000 BKSL............ Sentul City Tbk .................................................................104...................105 ...............103 .............. 104 ..................-............5.837.000...................602.493.000 .........304,36................. 104 .......... 6.685.000 ............. 103 .......... 406.000 BSDE ........... Bumi Serpong Damai Tbk ..............................................840................. 840 .............. 810 ............. 830 .............. -10............4.166.500................ 3.416.650.000 ..............44,8................ 830 ..............882.000 ............820 ............. 95.500 CKRA ........... Citra Kebun Raya Agri Tbk .............................................275........................- ....................- ..............275 ..................-.............................-..........................................- ..........-638,5.......................- .............................- .................. - ..........................COWL........... Cowell Development Tbk ................................................. 116....................117 ................115 ................116 ..................-............ 1.479.000.......................171.129.500 .............. 5,57...................117 ............. 400.000 ...............116 ........... 276.500 CTRA ........... Ciputra Development Tbk.............................................. 365.................. 375 ..............365 ..............370 .................5...........8.863.000................3.300.607.500 ............. 21,75.................370 ..............506.500 ............ 365 ........2.057.500 CTRP ........... Ciputra Property Tbk ......................................................370..................385 ..............365 ............. 380 ................10...........12.319.000................4.705.670.000 .............15,04.................385 ............1.089.000 ............380 ........ 1.568.500 CTRS ........... Ciputra Surya Tbk ........................................................... 570................. 580 ..............570 ..............570 ..................-................123.500.....................70.480.000 .............12,94................ 580 ...............192.500 .............570 ..............77.500 DART ........... Duta Anggada Realty Tbk ...............................................172...................173 ................171 ...............172 ..................-...............148.000...................... 25.351.500 .................11,9..................172 ...............129.000 ...............171 .........1.555.500 DILD............. Intiland Development Tbk ............................................ 335..................335 ..............330 ..............335 ..................-............9.726.500................3.225.770.000 ..............8,89.................335 .......... 3.650.500 ............ 330 .........1.495.000 DUTI............. Duta Pertiwi Tbk ......................................................... 2.050.............. 2.225 ........... 1.950 ..........2.200 .............150.............. 298.000.................. 585.850.000 .............15,24............. 2.225 ...................4.500 .........2.200 ..............27.500 ELTY ............ Bakrieland Development Tbk.........................................140....................141 ...............138 .............. 140 ..................-......... 40.819.500................5.698.977.500 .............31,27...................141 ...........5.265.000 .............140 .......11.538.000 EMDE ........... Megapolitan Developments Tbk.................................... 123...................124 ...............122 ...............123 ..................-........... 2.778.000.................... 339.921.500 ............. 17,29..................123 ............1.322.000 ............. 122 ...........504.500 FMII .............. Fortune Mate Indonesia Tbk ........................................... 90........................- ....................- ................90 ..................-.............................-..........................................- ........... -30,74.......................- .............................- .................. - ..........................GMTD........... Gowa Makassar Tourism Development Tbk. ..............660........................- ....................- ............. 660 ..................-.............................-..........................................- ..............2,43.......................- .............................- .................. - ..........................GPRA ........... Perdana Gapura Prima Tbk ............................................ 119....................118 ................115 ................117 ................-2.................39.500....................... 4.560.000 .............. 8,78...................118 ...................9.000 ...............117 .............. 21.000 JIHD............. Jakarta International Hotels & Developme Tbk........800........................- ....................- .............800 ..................-.............................-..........................................- ............30,04................ 830 .................37.500 ............. 610 ...............17.500 JRPT............ Jaya Real Property Tbk ................................................1.160.................1.160 ............ 1.160 ............ 1.160 ..................-.......................500...........................580.000 .............12,04.............. 1.250 ............... 176.000 ...........1.160 ............. 24.500 KIJA............. Kawasan Industri Jababeka Tbk .................................. 120...................122 ................118 .............. 120 ..................-........ 38.630.000................4.656.837.000 ............. 24,17..................120 ........... 1.566.500 ...............119 ............714.000 KPIG ............ Global Land Development Tbk......................................540..................550 ............. 550 ............. 550 ................10.......................500........................... 275.000 ............24,62.................550 .................33.000 ............540 .............. 15.000 LAMI ............ Lamicitra Nusantara Tbk ................................................186........................- ....................- .............. 186 ..................-.............................-..........................................- ...............11,21...................191 ....................1.500 ............. 186 ............257.500 LCGP............ Laguna Cipta Griya Tbk ................................................... 50..................... 51 ................50 ................50 ..................-........ 66.826.500................ 3.342.516.500 ............84,75...................50 .......... 5.443.500 .................. - ..........................LPCK ........... Lippo Cikarang Tbk .........................................................500..................530 ............. 500 ............. 520 ...............20................187.500.......................97.810.000 ..............5,54.................520 ................ 99.500 ............. 510 ..............111.000 LPKR ........... Lippo Karawaci Tbk ........................................................630................. 640 ...............610 ............. 630 ..................-.........47.665.000.............29.928.660.000 ............25,94.................630 ...........17.916.000 ............ 620 ........7.588.000 MDLN........... Modernland Realty Ltd. Tbk.......................................... 230..................235 ..............225 ..............235 .................5................371.000.....................85.290.000 ............116,74.................235 .............. 457.000 ............ 230 ............196.500 MKPI ............ Metropolitan Kentjana Tbk........................................ 2.800........................- ....................- ......... 2.800 ..................-.............................-..........................................- .............10,99.......................- .............................- .................. - ..........................OMRE .......... Indonesia Prima Property Tbk ...................................... 165........................- ....................- ...............165 ..................-.............................-..........................................- ............... 5,31..................215 ...................2.000 ..............126 ............. 25.000 PTRA ........... New Century Development Tbk..........................................-........................- ....................- ................... - ..................-.............................-..........................................- .....................-.......................- .............................- .................. - ..........................PUDP ........... Pudjiadi Prestige Tbk. ....................................................380..................380 ..............375 ............. 380 ..................-.................36.500...................... 13.692.500 ............24,24................ 380 ..................13.500 .............375 ..............79.500 PWON .......... Pakuwon Jati Tbk............................................................880................. 880 ..............870 .............880 ..................-...........3.500.000................ 3.060.315.000 ............ 37,43................880 ..............972.000 ............ 870 ......... 1.001.500 PWSI ............ Panca Wiratama Sakti Tbk ...............................................61........................- ....................- .................61 ..................-.............................-..........................................- ..............-0,41.......................- .............................- .................. - ..........................RBMS........... Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. ..................................87.................... 92 ................85 ................92 .................5............3.514.000.....................311.803.500 .............64,14...................92 ................127.000 ...............89 ........ 1.083.500 RDTX ........... Roda Vivatex Tbk ..........................................................2.100........................- ....................- ...........2.100 ..................-.............................-..........................................- ..............3,04.......................- .............................- ..........2.100 ............100.000 SIIP .............. Suryainti Permata Tbk ......................................................89........................- ....................- ................89 ..................-.............................-..........................................- ........... -77,28.......................- .............................- .................. - ..........................SMDM .......... Suryamas Dutamakmur Tbk .......................................... 122...................136 ...............122 ...............127 .................5........... 8.753.000...................1.143.281.000 ............62,36..................127 ...............156.500 ..............126 ............541.500 SMRA .......... Summarecon Agung Tbk. .............................................1.120.................1.130 ............ 1.120 ............ 1.130 ................10...............758.500...................849.675.000 ............33,63................1.130 ................ 34.500 ...........1.120 .............115.500 2.Konstruksi Bangunan ADHI ............ Adhi Karya (Persero) Tbk .............................................840................. 840 ............. 830 .............840 ..................-...........2.380.000..................1.992.215.000 ...............7,99................840 ..............668.000 ............830 ........... 697.500 DGIK ............ Duta Graha Indah Tbk ......................................................127...................128 ...............124 ...............126 .................-1............... 718.000......................90.297.500 .............12,65..................126 ................. 14.500 ............. 125 ...........298.500 JKON ........... Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk....................850................. 850 .............800 .............850 ..................-.............. 200.000....................165.000.000 .............21,64................ 850 ...................5.000 ............800 ............100.000 PTPP............ PP (Persero) Tbk ............................................................. 720..................720 ...............710 ..............720 ..................-........... 7.343.000............... 5.240.025.000 ............. 17,29.................720 ............. 1.917.000 ............. 710 .........1.943.000 SCBD ........... Danayasa Arthatama Tbk..............................................500........................- ....................- .............500 ..................-.............................-..........................................- .....................-.................620 ...................... 500 .................. - ..........................SSIA............. Surya Semesta Internusa Tbk .....................................1.100................ 1.100 ...........1.090 ............1.100 ..................-.................113.000....................123.660.000 ..............22,5............... 1.100 ................ 93.500 ..........1.090 ...........258.000 TOTL ............ Total Bangun Persada Tbk ........................................... 255..................255 ............. 250 ..............255 ..................-................199.000.....................50.240.000 ............. 10,77.................255 ...............615.500 ............ 250 ...........286.000 WIKA............ Wijaya Karya (Persero) Tbk............................................670..................690 ............. 660 .............680 ................10............4.027.000................2.729.825.000 .............14,32................ 680 .............. 763.500 .............670 ........ 2.861.500
M N O A MMA
M
M n n & M num n A A W A A A A A M A AO m A A N M M O N O
Transaksi Volume Nilai
KEUANGAN
m
m N
m w
▲/ ▼ (poin)
1.Energi LAPD ........... Leyand International Tbk .............................................. 189...................190 ...............185 .............. 190 .................. 1................721.000....................135.880.500 ...........123,59..................190 ..............200.500 .............188 ............. 52.000 PGAS ........... Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk....................3.875...............3.925 ..........3.800 ..........3.850 ............. -25..........22.314.000..............85.593.100.000 .............14,92.............3.850 ............1.874.500 .........3.825 .......2.866.000 2.Jalan Tol, Pelabuhan, Bandara & Sejenisnya CMNP .......... Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. ........................ 1.170................ 1.180 ............ 1.160 ............ 1.160 .............. -10..........28.351.000.............33.094.240.000 .............. 3,62................1.170 ........... 2.901.000 ...........1.160 ........1.484.000 JSMR ........... Jasa Marga (Persero) Tbk .........................................3.450.............. 3.525 ..........3.400 .......... 3.475 ...............25.......... 24.741.500............86.485.600.000 ............... 19,8.............3.500 ..............650.500 ......... 3.475 ........... 867.000 META ........... Nusantara Infrastructure Tbk....................................... 270..................270 ..............265 ..............270 ..................-........... 2.007.000...................533.345.000 ......... -123,27.................270 ...........1.440.500 ............ 265 ...........558.000 3.Telekomunikasi BTEL ............ Bakrie Telecom Tbk ........................................................ 365..................365 ..............355 ..............365 ..................-......... 18.366.000.................6.614.722.500 ............52,47.................365 ...........9.492.500 ............ 360 ......24.739.000 EXCL............ XL Axiata Tbk .............................................................. 5.600..............5.650 ..........5.550 ..........5.600 ..................-............4.991.000..............27.960.275.000 .............16,48..............5.700 ................46.500 .........5.650 .............. 51.000 FREN ........... Mobile-8 Telecom Tbk ...................................................... 50....................50 ................50 ................50 ..................-.......................500..............................25.000 .............-4,22...................50 ...... 186.268.000 .................. - ..........................INVS............. Inovisi Infracom Tbk ....................................................6.900...............7.000 ..........6.850 ..........6.850 .............-50.............. 430.000.................2.961.975.000 ........... 98,85...............7.100 ....................1.000 .........6.850 ..............29.000 ISAT ............. Indosat Tbk .................................................................. 5.400..............5.500 ..........5.250 ..........5.300 ............-100........... 3.224.000................. 17.167.775.000 ..............44,5.............5.300 ..............558.000 .........5.250 ............377.000 TLKM ........... Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. ...............7.300...............7.350 ...........7.250 .......... 7.300 ..................-...........8.566.000.............62.385.525.000 .............12,36..............7.300 ........... 2.051.000 ......... 7.250 ...........958.000 4.Transportasi APOL ........... Arpeni Pratama Ocean Line Tbk .................................. 120........................- ....................- .............. 120 ..................-.............................-..........................................- .............-0,54.......................- .............................- .................. - ..........................BLTA ............ Berlian Laju Tanker Tbk ..................................................370.................. 375 ..............360 ..............375 .................5...........11.395.500.................4.193.325.000 ........... -10,05.................375 ........... 9.188.500 .............370 .......4.094.500 CMPP........... Centris Multipersada Pratama Tbk..............................240........................- ....................- ............. 240 ..................-.............................-..........................................- .............-5,06.................285 ................. 10.000 .............180 ................... 500 GIAA ............ Garuda Indonesia (Persero) Tbk...................................540..................550 ..............530 .............540 ..................-..........16.092.500.................8.670.150.000 ...................12.................550 .........10.682.500 ............540 .......4.050.500 HITS ............. Humpuss Intermoda Transportasi Tbk........................ 365........................- ....................- ..............365 ..................-.............................-..........................................- .......... -26,46.................370 ...................4.000 .............335 ................5.000 IATA ............. Indonesia Air Transport Tbk ........................................... 50........................- ....................- ................50 ..................-.............................-..........................................- .............-6,02...................50 ...........2.867.000 .................. - ..........................INDX............. Indoexchange Tbk ............................................................. 115........................- ....................- ................115 ..................-.............................-..........................................- .............. 29,6.......................- .............................- .................. - ..........................MIRA............ Mitra International Resources Tbk ............................... 195..................205 ...............195 .............. 199 .................4...........81.310.000.................16.211.785.500 .............-0,66................ 200 ............1.033.500 ............. 199 ........9.972.000 RAJA ........... Rukun Raharja Tbk ..........................................................810..................820 ..............760 .............800 .............. -10................... 5.000........................3.950.000 ...........947,31................ 800 .................23.000 .............760 ............. 25.500 RIGS............. Rig Tenders Indonesia Tbk. ...........................................690........................- ....................- ............. 690 ..................-.............................-..........................................- ..................9,1.................690 ................. 51.000 .............670 ................6.500 SAFE............ Steady Safe Tbk ................................................................ 115........................- ....................- ................115 ..................-.............................-..........................................- ...............1,88...................110 ...................5.500 .................. - ..........................SMDR........... Samudera Indonesia Tbk ........................................... 3.800...............3.875 ..........3.800 .......... 3.875 ...............75................... 6.500......................24.812.500 .............13,62.............3.900 ...................4.000 ......... 3.875 ................... 500 TMAS ........... Pelayaran Tempuran Emas Tbk ......................................179...................177 ...............176 ...............177 ................-2.................20.000.........................3.537.500 ..............-1,47..................182 ...................... 500 ..............177 ..............97.500 TRAM........... Trada Maritime Tbk. .......................................................590..................590 ............. 580 .............580 .............. -10..........13.873.500.............. 8.046.680.000 ..............56,11.................590 ...........3.294.000 ............580 .........1.234.500 WEHA .......... Panorama Transportasi Tbk ........................................... 196...................196 ...............195 .............. 195 .................-1.............. 690.000....................134.650.000 ...........327,79..................195 ...............123.500 ............. 194 ............156.500 WINS............ Wintermar Offshore Marine Tbk ..................................375..................385 ..............370 ............. 380 .................5............4.577.000................. 1.725.672.500 ............. 12,72................ 380 ........... 1.855.500 .............375 ..............117.000 ZBRA ........... Zebra Nusantara Tbk ....................................................... 50........................- ....................- ................50 ..................-.............................-..........................................- ..............-1,87...................50 ................54.500 .................. - ..........................5.Konstruksi non bangunan INDY ............ Indika Energy Tbk ........................................................ 3.975............... 4.100 ...........3.975 ..........4.075 .............100..........15.238.000............. 61.580.500.000 ............20,52..............4.100 ..............985.500 .........4.075 ............881.000 RINA ............ Katarina Utama Tbk ......................................................... 64........................- ....................- ................64 ..................-.............................-..........................................- ............ -4,54.......................- .............................- .................. - ..........................TBIG............. Tower Bersama Infrastructure Tbk...........................2.250..............2.250 ..........2.200 ..........2.225 ............. -25........... 6.783.500..............15.093.200.000 .............31,03.............2.250 ...............591.500 .........2.225 ............140.000 TOWR........... Sarana Menara Nusantara Tbk ................................10.200.............10.700 .........10.200 .........10.700 ............500.................54.500..................558.800.000 .......... 109,22............10.700 ...................... 500 ....... 10.300 ................3.000 TRUB ........... Truba Alam Manunggal Engineering Tbk.......................57....................58 ................56 ................58 .................. 1........128.587.000..................7.331.705.500 ............26,02...................58 ........ 21.888.000 ...............57 .........14.711.000
W m m N
m
N A WA
Ptp.
5.Peralatan Rumah Tangga KDSI............. Kedawung Setia Industrial Tbk ..................................... 192...................195 ................191 .............. 195 .................3................313.000........................60.119.500 ................7,61..................194 ...................2.500 ..............193 ................3.500 KICI .............. Kedaung Indah Can Tbk .................................................200..................200 ............. 200 .............200 ..................-.......................500............................100.000 ..............8,47................ 200 ...................... 500 ............. 130 ................5.500 LMPI ............ Langgeng Makmur Industri Tbk. .................................220..................225 ..............220 ..............225 .................5................ 118.000..................... 26.365.000 ..............81,21.................225 ................ 36.500 ............ 220 ...........478.000
INDUSTRI DASAR DAN KIMIA S m n N m M H m M m 2K m P n&K AM A m A NA Aw m A m A m A m A M A M OO 3 L m & S n ny A A A AM A m M ON M N w NA A m m MA m W W A ON M H N O M 4Km
Kurs Trd. Ttg.
PROPERTI DAN REAL ESTAT
O m MA MA A N 3P n n W M A M 4P n n O 5 L nny
PER
m
m m m m m
m 4K m &B n K M O M M A M M m N
u n Rum h T n
P AM A A M
n nB B n P A M m m A M m
A M H MA N H A NA N A ON
H
A
M N M O A
M M A M
m
M A A M N WA O W O 2P A A A AM A O H O ON MA M M A
w m
A
M
A
u
M
m
A w
W M W O n nE n A H w A m A A H M M M
A
m A m
m m
• Bersambung ke Hal. f5
DATA OBLIGASI & UNITLINKED
Bisnis Indonesia, Selasa, 5 April 2011
INDONESIA BOND PRICING AGENCY (IBPA) - IGSYC
f7
PERHIMPUNAN PEDAGANG SURAT UTANG NEGARA (HIMDASUN) Informasi perdagangan Surat Utang Negara (SUN) oleh anggota Himdasun pada 4 April 2011
INDONESIA GOVERNMENT SECURITIES YIELD CURVE BPA GB T 37 89
R
BPA GB C 6 6344
+0 8679
P
BPA GB E 79489
+0 6624
11
Seri
0 0920 A
10
%
95
Y ELD
9 85 8 75 7
B n hm
un %
M %
%
6
Ap
Ap
Ob g %
m
N g
R
H
M
W
A
& u u N g
R
%
M %
A
A
A
%
p
O O O O O
M p Ag Ag b b b
Sumber: www.ibpa.co.id
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI KORPORASI Daftar seluruh transaksi Obligasi Korporasi yang dilaporkan melalui BEI pada 4 April 2011 Bond Name
Trade Date
Price Vol. (Bio) Value *) IDR
Yield
Coupon Rating
(Bio) IDR
Bank Danamon I Tahun 2007 Seri B ..................................................30-Mar-11......102,550 ................4..........4,1020 ..... 0,0000 ...... 10,6000 ...........idAA+ Obligasi Berlian Laju Tanker IV Tahun 2009 Seri B ........................ 04-Apr-11......100,000 ...............15.......15,0000 ....15,4830 ...... 15,5000 ...............idAObligasi Berlian Laju Tanker IV Tahun 2009 Seri C ........................ 04-Apr-11......102,000 ............. 80.......81,6000 .... 15,4289 ...... 16,2500 ...............idAObligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 .............. 04-Apr-11......105,800 ...............10.......10,5800 .... 10,5582 ....... 11,8500 ...........idAA+ Bank Victoria II Tahun 2007 ................................................................ 04-Apr-11......102,650 ................2.........2,0530 ..... 9,0846 ...... 12,0000 ....BBB+(idn) Medco Energi Internasional II Tahun 2009 Seri A .......................... 04-Apr-11......104,350 ................5..........5,2175 ......9,4828 .......13,3750 ............idAAObligasi Subordinasi II Bank NISP Th. 2008 .................................... 04-Apr-11.......101,500 ..............20......20,3000 ....10,2400 .........11,1000 .............idAA Bank Panin II Tahun 2007 Seri B ........................................................ 04-Apr-11......102,300 ................ 3.........3,0690 ......8,7200 .......10,7500 .............idAA Obligasi Subordinasi Bank Panin III Tahun 2010 .............................. 04-Apr-11...... 100,950 ................5.........5,0475 ....10,3000 ...... 10,5000 ............idAASukuk Ijarah Indosat II Tahun 2007 ................................................... 04-Apr-11.......102,750 ................ 3.........3,0825 ..... 0,0000 ........0,0000 .... idAA+(sy) Obligasi Summarecon Agung II Tahun 2008 .................................... 04-Apr-11......106,040 ................5.........5,3020 ...... 11,0016 ....... 14,1000 ................idA Obligasi Astra Sedaya Finance X Tahun 2009 Seri E .......................01-Apr-11.......107,500 ................2..........2,1500 .......7,0249 ...... 14,9000 .............idAA Bank Sulut IV Tahun 2010 ......................................................................01-Apr-11...... 103,450 ...............15.........15,5175 .....10,9750 ...... 12,0000 ...............idAObligasi Subordinasi Bank Mega Tahun 2007 ....................................01-Apr-11......100,680 ...............14.......14,0952 ......11,3539 ....... 11,5000 ...........A(idn) Summit Oto Finance III Tahun 2009 Seri C ........................................01-Apr-11......108,500 ................2..........2,1700 .......9,5341 ...... 15,2500 ............idAAObligasi IV Adhi Tahun 2007 ...............................................................................-...... 102,350 ................. -.....................- ..................- ....... 11,0000 ...............idAAdira Dinamika Multi Finance II Thn 2006 Seri C ...........................................-......102,200 ................. -.....................- ..................- ......14,6000 ...........idAA+ Adira Dinamika Multi Finance III Thn 2009 Seri B ..........................................-....... 104,150 ................. -.....................- ..................- .......13,5500 ...........idAA+ Adira Dinamika Multi Finance III Thn 2009 Seri C ..........................................-......100,000 ................. -.....................- ..................- ......14,6000 ...........idAA+ Adira Dinamika Multi Finance IV Tahun 2010 Seri A ......................................-......100,000 ................. -.....................- ..................- ........ 7,6000 ...........idAA+
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI PEMERINTAH Daftar seluruh transaksi Obligasi Pemerintah yang dilaporkan melalui BEI pada 4 April 2011 Bond Name
Trade Date
Price
Volume
Value *)
Yield
Coupon
(Bio) IDR (Bio) IDR
Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0036 ..............................................31-Mar-11 ............121,100 ........29,78 ..............36,0636............ 0,0000 ..........11,5000 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri FR0016 ...................................................31-Mar-11 ......... 102,550 ........75,00 ............... 76,9125............ 0,0000 .........13,4500 Obligasi Negara Th. 2003 Seri FR0023 .............................................. 04-Apr-11 ..........107,350 ..........5,48 ................ 5,8924.............6,3385 ..........11,0000 Obligasi Negara Th. 2004 Seri FR0026 ............................................. 04-Apr-11 .......... 112,300 ....... 53,65 ..............60,2490............. 7,0003 ..........11,0000 Obligasi Negara Th. 2005 Seri FR0027 .............................................. 04-Apr-11 ..........108,735 ...........15,11 ...............16,4309............. 6,9536 ..........9,5000 Obligasi Negara Th. 2005 Seri FR0028 ............................................. 04-Apr-11 .......... 113,000 .......40,00 ............. 45,2000............ 0,0000 .........10,0000 Obligasi Negara Th.2005 Seri FR0030 .............................................. 04-Apr-11 .......... 115,000 ..........3,00 ................3,4500............ 0,0000 ......... 10,7500 Obligasi Negara Th.2005 Seri FR0031 ................................................ 04-Apr-11 ......... 120,250 ......... 57,16 .............. 68,7397............ 0,0000 ..........11,0000 Obligasi Negara Th.2006 Seri FR0033 ............................................... 04-Apr-11 ............111,283 .......80,00 ..............89,0266.............6,2303 .........12,5000 Obligasi Negara Th.2006 Seri FR0035 ............................................... 04-Apr-11 .........134,000 ....... 32,00 .............42,8800.............. 8,1967 .........12,9000 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0038 ............................................. 04-Apr-11 .......... 121,000 ..........5,00 ................6,0500..............7,8572 ..........11,6000 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0040 ............................................. 04-Apr-11 .......... 118,250 ...........1,50 ..................1,7738............. 8,7485 ..........11,0000 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0042 ............................................. 04-Apr-11 ............111,250 ......100,00 .............. 111,2500.............8,9097 .........10,2500 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0045 ............................................. 04-Apr-11 .........102,500 ..........5,00 ................. 5,1250............. 9,4877 ...........9,7500 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0046 ............................................. 04-Apr-11 .........108,000 ..........0,25 ................ 0,2700.............9,0600 ..........9,5000 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0047 .............................................. 04-Apr-11 ......... 109,000 ....... 20,00 .............. 21,8000............. 8,9532 .........10,0000 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0048 ............................................. 04-Apr-11 ..........107,900 ....... 20,00 .............. 21,5800............ 0,0000 ..........9,0000 Obligasi Negara RI Seri FR0050 .......................................................... 04-Apr-11 ...........109,100 ..........5,00 ................5,4550............. 9,5535 .........10,5000 Obligasi Negara RI Seri FR0052 .......................................................... 04-Apr-11 ............111,650 ........27,90 ................. 31,1515............ 0,0000 .........10,5000 Obligasi Negara RI Seri FR0053 .......................................................... 04-Apr-11 ...........101,750 ..........0,40 ................ 0,4070............ 0,0000 ..........8,2500 Obligasi Negara RI Seri FR0054 .......................................................... 04-Apr-11 ......... 103,500 ............1,18 ...................1,2213................9,1155 ..........9,5000 Obligasi Negara RI Seri FR0055 .......................................................... 04-Apr-11 ......... 100,550 ........ 10,00 ...............10,0550..............7,2493 ........... 7,3750 Obligasi Negara RI Seri FR0056 .......................................................... 04-Apr-11 ...........98,750 ........ 10,00 ................ 9,8750..............8,5210 ...........8,3750 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri FR0017 ................................................... 04-Apr-11 .........106,000 ........ 10,00 .............. 10,6000.............8,3039 .......... 13,1500 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri FR0018 .................................................. 04-Apr-11 .......... 108,150 .........17,50 ............... 18,9263............ 6,4000 ...........13,1750 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri FR0019 .................................................. 04-Apr-11 .......... 115,000 ...........1,00 .................. 1,1500..............6,7620 .........14,2500 Obligasi Pem. Th. 2002 Seri VR0022 ................................................. 04-Apr-11 ........... 101,015 .......42,85 ..............43,2849............. 0,2392 ...........6,3697 SBSN RI Seri IFR-0006 .......................................................................... 04-Apr-11 .........106,000 ..........5,00 ................5,3000.............9,5600 ..........0,0000 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI003 ............................. 04-Apr-11 ..........101,000 ..........3,00 ................ 3,0300.............. 7,0374 ..........9,4000 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI004 ............................ 04-Apr-11 .......... 101,350 ..........0,65 ................0,6588..............7,9933 ..........9,5000 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI005 ............................. 04-Apr-11 ..........109,750 ..........0,50 ................0,5488..............7,0879 ..........11,4500 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI006 ............................. 04-Apr-11 ..........102,750 ..........0,60 ................. 0,6165............... 7,2174 .......... 9,3500 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI007 ............................. 04-Apr-11 .......... 101,250 ..........0,55 ................ 0,5569..............7,3706 ...........7,9500 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20120209 ......................... 04-Apr-11 ...........95,204 ........ 21,42 ...............20,4014.............5,9500 ..........0,0000 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20120309 ......................... 04-Apr-11 ........... 94,768 ......100,00 ...............94,7676.............5,9800 ..........0,0000 Sukuk Negara Ritel Seri SR-001 ........................................................... 04-Apr-11 ......... 103,250 ..........0,30 ................0,3098...............8,1773 ..........0,0000 Sukuk Negara Ritel Seri SR-002 .......................................................... 04-Apr-11 .......... 101,900 ..........0,25 ................0,2548..............7,5925 ..........0,0000 Sukuk Negara Ritel Seri SR-003 .......................................................... 04-Apr-11 .......... 101,250 ...........1,30 ...................1,3163............. 7,6646 ..........0,0000 Obligasi Negara Th.2006 Seri FR0034 ............................................... 01-Apr-11 ..........133,250 ........18,50 ...............24,6513............ 0,0000 ........ 12,8000 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0044 .............................................. 01-Apr-11 ............111,350 ...........1,56 ................... 1,7371............ 0,0000 .........10,0000 Obligasi Negara Th. 2003 Seri FR0022 ..............................................................- .........102,500 .................- ............................ -.........................- .........12,0000 Obligasi Negara Th. 2004 Seri FR0025 .............................................................- .........102,460 .................- ............................ -.........................- .........10,0000 Obligasi Negara Th. 2005 Seri FR0032 .............................................................- ......... 138,200 .................- ............................ -.........................- .........15,0000 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0037 ..............................................................- ...........119,750 .................- ............................ -.........................- .........12,0000 Obligasi Negara Th. 2006 Seri FR0039 .............................................................- ......... 122,550 .................- ............................ -.........................- .......... 11,7500 Obligasi Negara Th. 2007 Seri FR0043 .............................................................- ............111,350 .................- ............................ -.........................- .........10,2500
M
INSURANCE LINKED
Kupon
Jatuh Tempo
Beli
Bond Name
Trade Date
Price
0 /04/
Be
Jua
Be
Jua
mm mm mm
0 04 Be
Jua
Beli
Jual
Beli
Bond ID
Maturity
M
M
0 /04/
High
M
Vol. (Bio)
Value
IDR
(Bio) IDR
Yield
Coupon
Rating
....12,5000 ............. A(idn) .....13,2500 ............. A(idn) .....13,9000 .................. idA .... 15,0000 .................. idA ....12,0000 .................. idD ....12,5000 .................. idD .... 10,3500 ............... idAA .... 10,3000 ............... idAA .... 14,9000 ............... idAA ......9,0000 ............... idAA ....10,0000 ............... idAA ....10,4000 ............... idAA .....10,7500 ............... idAA .... 10,9000 ............... idAA
Low
Last
Freq.
Tot. Vol.
Tot. Val.*)
(Bio) IDR
(Bio) IDR
0 /04/
20/0 /
9/0 /
0 /04/
3 /03/
04/04/
0 /04/
0 /04/
3 /03/
m
PT Asu ans Mega L e W
M m M
3 /03/ M M M
m
PT Asu ans J wa Recap a
M
0 /04/
Jua
3 /03/
Be
m m
Be
Has nves as %
0 /04/
Equ ty L e ndones a m
3 /03/
Jua
m m m
M
0 /04/
Jua
Be
30 Ha e akh
Tahun e akh
3 /03/
M
m m
M
Price
ASDF10E ................................................................02-Apr-12 ............107,500 .......... 107,490 ..........107,500 ............. 2 ....................4,00 ......................4,2998 BDMN01B ...............................................................19-Apr-12 ...........102,550 ..........102,550 ......... 102,550 ...............1 ....................4,00 ....................... 4,1020 BLTA04B ...............................................................28-Mei-12 ...........100,000 ..........100,000 .........100,000 ............. 3 ..................45,00 ................... 45,0000 BLTA04C ...............................................................28-Mei-14 ...........102,000 ..........102,000 .........102,000 ............. 2 ................ 160,00 .................. 163,2000 BMRI01 .....................................................................11-Des-16 ...........106,000 ..........105,500 .........105,800 ............. 5 ..................45,00 .....................47,5525 BSLT04 ..................................................................09-Apr-15 ...........103,450 ..........103,450 ......... 103,450 ...............1 ...................15,00 ...................... 15,5175 BVIC02A ................................................................ 21-Mar-12 ...........102,850 ..........102,650 ......... 102,650 ............. 3 ....................6,00 ....................... 6,1650 FR0023 ..................................................................15-Des-12 ............107,350 ..........106,500 ..........107,350 ..............7 ..................70,85 .....................75,9328 FR0023 ..................................................................15-Des-12 ...........105,420 ..........105,420 ......... 105,420 ............. 2 .................167,60 ................... 176,6759 FR0026 ..................................................................15-Okt-14 ............ 112,300 ...........112,250 .......... 112,300 ............. 4 ..................70,62 ..................... 79,3061 FR0027 ..................................................................15-Jun-15 ............108,760 ..........106,000 ..........108,740 ...........23 .................410,07 ..................444,1065 FR0027 ..................................................................15-Jun-15 ...........105,380 ..........105,380 ......... 105,380 ...............1 ................ 341,20 ..................359,5426 FR0028 ................................................................... 15-Jul-17 ............ 113,500 ...........110,000 .......... 113,000 ...........24 .................605,15 ...................683,1582 FR0030 ..................................................................15-Mei-16 ............ 115,000 ...........114,000 .......... 115,000 ............. 4 ..................50,42 .....................57,6075 FR0031 .................................................................15-Nop-20 ............121,600 ............119,750 ......... 120,250 ............ 17 ................ 418,03 ................. 506,3248 FR0033 ................................................................. 15-Mar-13 ............. 111,280 ...........110,890 ............111,280 ............. 2 ..................85,67 ......................95,3141 FR0034 ..................................................................15-Jun-21 ............133,750 .......... 133,250 ..........133,250 ............. 2 ...................91,50 .................. 122,2888 FR0035 .................................................................15-Jun-22 ...........134,300 ..........134,000 ......... 134,000 ............. 3 ................... 70,21 .....................94,0981 FR0036 ............................. R A R R R R M R R R R R A R R R R R N A R N R N R N R N R N M R M M A M A N M OR
m M
PT AJ Sequ s L e
m
W W W W W
Terendah
Daftar ringkasan transaksi obligasi yang dilaporkan melalui BEI pada 4 April 2011
04/04/
K
0 /04/ m m m m m
Tertinggi
RINGKASAN TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI
PT Asu ans Taka u Ke ua ga
m
M
M
Jual
M
m
3 /03/
3 /03/
..... 11,5000 ........................... 13,4500 ........................... 10,6000 .............idAA+ .... 15,5000 .................idA.... 16,2500 .................idA..... 11,8500 .............idAA+ ....12,0000 ......BBB+(idn) ..... 11,0000 ............................ 11,0000 .............................9,5000 ...........................10,0000 ............................10,7500 ............................ 11,0000 ...........................12,5000 ........................... 12,9000 ............................ 11,6000 ............................ 11,0000 ........................... 10,2500 ............................. 9,7500 .............................9,5000 ...........................10,0000 .............................9,0000 ........................... 10,5000 ........................... 10,5000 .............................8,2500 .............................9,5000 ..............................7,3750 .............................8,3750 .............................13,1500 ............................. 13,1750 ........................... 14,2500 .............................6,3696 ............................ 0,0000 ............................13,3750 .............. idAA.......11,1000 ............... idAA ......9,4000 .............................9,5000 ............................ 11,4500 .............................9,3500 ............................. 7,9500 ............................10,7500 ............... idAA ....10,5000 .............. idAA..... 0,0000 ...... idAA+(sy) ..... 14,1000 .................. idA ..... 0,0000 ............................ 0,0000 ............................ 0,0000 ............................ 0,0000 ............................ 0,0000 ........................... 14,9000 ............... idAA ....12,0000 .................idA....12,8000 ...........................10,0000 ............................ 11,5000 ............. A(idn) .... 15,2500 .............. idAA..... 11,0000 .................idA....14,6000 .............idAA+ .... 13,5500 .............idAA+ ....14,6000 .............idAA+ ......7,6000 .............idAA+ ......8,2500 .............idAA+ ......8,7000 .............idAA+ ......9,0000 .............idAA+ ......9,2500 .............idAA+ ....14,5000 ........BBB(idn)
M
Be
m
m
Harga
Total volume terakhir
Obligasi TPJ I Tahun 2008 Seri B ...................................................................- .....100,287 ................ - .....................- .................. Obligasi TPJ I Tahun 2008 Seri C ....................................................................- ......98,565 ................ - .....................- .................. Apexindo Pratama Duta II Tahun 2009 Seri A .............................................- .....107,000 ................ - .....................- .................. Apexindo Pratama Duta II Tahun 2009 Seri B ..............................................- ......105,100 ................ - .....................- .................. Obligasi APOL II Tahun 2008 Seri A ..............................................................- ......24,000 ................ - .....................- .................. Obligasi APOL II Tahun 2008 Seri B ...............................................................- .... 100,000 ................ - .....................- .................. Obligasi Astra Sedaya Finance VIII Tahun 2007 Seri G ..............................- .... 100,000 ................ - .....................- .................. Obligasi Astra Sedaya Finance IX Tahun 2008 Seri F .................................- ......101,350 ................ - .....................- .................. Obligasi Astra Sedaya Finance X Tahun 2009 Seri D ..................................- .....103,870 ................ - .....................- .................. Obligasi Astra Sedaya Finance XI Tahun 2010 Seri B ..................................- .... 100,500 ................ - .....................- .................. Obligasi Astra Sedaya Finance XI Tahun 2010 Seri C ..................................- .....100,487 ................ - .....................- .................. Obligasi Astra Sedaya Finance XI Tahun 2010 Seri D .................................- ......101,250 ................ - .....................- .................. Obligasi Astra Sedaya Finance XI Tahun 2010 Seri E ..................................- ..... 101,000 ................ - .....................- .................. Obligasi Astra Sedaya Finance XI Tahun 2010 Seri F ..................................- ......105,150 ................ - .....................- .................. -
Rating
M
3 03
Jua
m
0 /04/
Coupon
M
M
AJ Manu e ndones a
M M M M M
m
m m m m m m m
0 /04/
(Bio) IDR
Sun L e F nanc a ndones a
A anz L e ndones a
M
IDR
Yield
PT MAA L e Assu ance
3 /03/
m
m
Value
M M M M
3 /03/
m
3 /03/
Trade Date
M
m
m
Vol. (Bio)
M
0 /04/
0 /04/
Volume transaksi terakhir
Bond Name
Obligasi Negara Th, 2006 Seri FR0036 ........................................31-Mar-11 .......121,100 ........29,78 ...... 36,0636 ......0,0000 Obligasi Pem, Th, 2002 Seri FR0016 .............................................31-Mar-11 .... 102,550 ....... 75,00 ........76,9125 ......0,0000 Bank Danamon I Tahun 2007 Seri B ..............................................30-Mar-11 .... 102,550 ......... 4,00 ..........4,1020 ......0,0000 Obligasi Berlian Laju Tanker IV Tahun 2009 Seri B .................... 04-Apr-11 .... 100,000 ........15,00 .......15,0000 .....15,4830 Obligasi Berlian Laju Tanker IV Tahun 2009 Seri C .................... 04-Apr-11 .... 102,000 .......80,00 .......81,6000 .....15,4289 Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 .......... 04-Apr-11 .... 105,800 ........10,00 .......10,5800 .....10,5582 Bank Victoria II Tahun 2007 ............................................................ 04-Apr-11 .... 102,650 ......... 2,00 .........2,0530 ......9,0846 Obligasi Negara Th, 2003 Seri FR0023 ........................................ 04-Apr-11 ..... 107,350 ......... 5,48 .........5,8924 ...... 6,3385 Obligasi Negara Th, 2004 Seri FR0026 ....................................... 04-Apr-11 ......112,300 .......53,65 ...... 60,2490 .......7,0003 Obligasi Negara Th, 2005 Seri FR0027 ........................................ 04-Apr-11 .....108,735 ...........15,11 ....... 16,4309 .......6,9536 Obligasi Negara Th, 2005 Seri FR0028 ....................................... 04-Apr-11 ......113,000 .......40,00 ......45,2000 ......0,0000 Obligasi Negara Th,2005 Seri FR0030 ........................................ 04-Apr-11 ......115,000 ......... 3,00 .........3,4500 ......0,0000 Obligasi Negara Th,2005 Seri FR0031 .......................................... 04-Apr-11 .....120,250 .........57,16 .......68,7397 ......0,0000 Obligasi Negara Th,2006 Seri FR0033 ......................................... 04-Apr-11 .......111,283 .......80,00 ...... 89,0266 ...... 6,2303 Obligasi Negara Th,2006 Seri FR0035 ......................................... 04-Apr-11 .... 134,000 .......32,00 ......42,8800 ........8,1967 Obligasi Negara Th, 2006 Seri FR0038 ....................................... 04-Apr-11 ..... 121,000 ......... 5,00 ........ 6,0500 ....... 7,8572 Obligasi Negara Th, 2006 Seri FR0040 ....................................... 04-Apr-11 ......118,250 .......... 1,50 ...........1,7738 .......8,7485 Obligasi Negara Th, 2007 Seri FR0042 ....................................... 04-Apr-11 .......111,250 ..... 100,00 .......111,2500 ...... 8,9097 Obligasi Negara Th, 2007 Seri FR0045 ....................................... 04-Apr-11 .... 102,500 ......... 5,00 ..........5,1250 .......9,4877 Obligasi Negara Th, 2007 Seri FR0046 ....................................... 04-Apr-11 ....108,000 ......... 0,25 .........0,2700 ......9,0600 Obligasi Negara Th, 2007 Seri FR0047 ........................................ 04-Apr-11 .... 109,000 .......20,00 .......21,8000 .......8,9532 Obligasi Negara Th, 2007 Seri FR0048 ....................................... 04-Apr-11 .....107,900 .......20,00 .......21,5800 ......0,0000 Obligasi Negara RI Seri FR0050 .................................................... 04-Apr-11 ......109,100 ......... 5,00 .........5,4550 .......9,5535 Obligasi Negara RI Seri FR0052 .................................................... 04-Apr-11 .......111,650 ........27,90 ..........31,1515 ......0,0000 Obligasi Negara RI Seri FR0053 .................................................... 04-Apr-11 ......101,750 ......... 0,40 .........0,4070 ......0,0000 Obligasi Negara RI Seri FR0054 .................................................... 04-Apr-11 .... 103,500 ............1,18 ...........1,2213 .........9,1155 Obligasi Negara RI Seri FR0055 .................................................... 04-Apr-11 .... 100,550 ........10,00 ....... 10,0550 ....... 7,2493 Obligasi Negara RI Seri FR0056 .................................................... 04-Apr-11 ...... 98,750 ........10,00 .........9,8750 .......8,5210 Obligasi Pem, Th, 2002 Seri FR0017 ............................................. 04-Apr-11 .... 106,000 ........10,00 .......10,6000 ...... 8,3039 Obligasi Pem, Th, 2002 Seri FR0018 ............................................ 04-Apr-11 ......108,150 .........17,50 ........18,9263 ......6,4000 Obligasi Pem, Th, 2002 Seri FR0019 ............................................ 04-Apr-11 ......115,000 .......... 1,00 ...........1,1500 .......6,7620 Obligasi Pem, Th, 2002 Seri VR0022 ........................................... 04-Apr-11 .......101,015 .......42,85 ...... 43,2849 .......0,2392 SBSN RI Seri IFR-0006 .................................................................... 04-Apr-11 .... 106,000 ......... 5,00 ........ 5,3000 ......9,5600 Medco Energi Internasional II Tahun 2009 Seri A ...................... 04-Apr-11 .... 104,350 ......... 5,00 .......... 5,2175 ...... 9,4828 Obligasi Subordinasi II Bank NISP Th, 2008 ................................ 04-Apr-11 ..... 101,500 .......20,00 ......20,3000 .....10,2400 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI003 ....................... 04-Apr-11 ..... 101,000 ......... 3,00 .........3,0300 ........7,0374 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI004 ...................... 04-Apr-11 ......101,350 ......... 0,65 ........ 0,6588 ....... 7,9933 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI005 ....................... 04-Apr-11 .....109,750 ......... 0,50 ........ 0,5488 .......7,0879 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI006 ....................... 04-Apr-11 .....102,750 ......... 0,60 ..........0,6165 .........7,2174 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI007 ....................... 04-Apr-11 ......101,250 ......... 0,55 .........0,5569 ....... 7,3706 Bank Panin II Tahun 2007 Seri B .................................................... 04-Apr-11 .... 102,300 ......... 3,00 .........3,0690 ...... 8,7200 Obligasi Subordinasi Bank Panin III Tahun 2010 .......................... 04-Apr-11 .....100,950 ......... 5,00 .........5,0475 .....10,3000 Sukuk Ijarah Indosat II Tahun 2007 ............................................... 04-Apr-11 .....102,750 ......... 3,00 .........3,0825 ......0,0000 Obligasi Summarecon Agung II Tahun 2008 ................................ 04-Apr-11 .... 106,040 ......... 5,00 .........5,3020 .......11,0016 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20120209 ................... 04-Apr-11 ......95,204 ........21,42 .......20,4014 ...... 5,9500 Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN20120309 ................... 04-Apr-11 ...... 94,768 ..... 100,00 ....... 94,7676 ......5,9800 Sukuk Negara Ritel Seri SR-001 ..................................................... 04-Apr-11 .....103,250 ......... 0,30 ........ 0,3098 ........8,1773 Sukuk Negara Ritel Seri SR-002 .................................................... 04-Apr-11 ......101,900 ......... 0,25 ........ 0,2548 ....... 7,5925 Sukuk Negara Ritel Seri SR-003 .................................................... 04-Apr-11 ......101,250 .......... 1,30 ...........1,3163 .......7,6646 Obligasi Astra Sedaya Finance X Tahun 2009 Seri E .................. 01-Apr-11 .....107,500 ......... 2,00 ..........2,1500 ....... 7,0249 Bank Sulut IV Tahun 2010 ................................................................. 01-Apr-11 .....103,450 ........15,00 .........15,5175 ..... 10,9750 Obligasi Negara Th,2006 Seri FR0034 ......................................... 01-Apr-11 .....133,250 ........18,50 ........24,6513 ......0,0000 Obligasi Negara Th, 2007 Seri FR0044 ........................................ 01-Apr-11 .......111,350 .......... 1,56 ............1,7371 ......0,0000 Obligasi Subordinasi Bank Mega Tahun 2007 ............................... 01-Apr-11 .... 100,680 ........14,00 ....... 14,0952 ...... 11,3539 Summit Oto Finance III Tahun 2009 Seri C ................................... 01-Apr-11 ....108,500 ......... 2,00 ..........2,1700 ........9,5341 Obligasi IV Adhi Tahun 2007 ............................................................................- .....102,350 ................ - .....................- .................. Adira Dinamika Multi Finance II Thn 2006 Seri C ........................................- .... 102,200 ................ - .....................- .................. Adira Dinamika Multi Finance III Thn 2009 Seri B .......................................- ......104,150 ................ - .....................- .................. Adira Dinamika Multi Finance III Thn 2009 Seri C .......................................- .... 100,000 ................ - .....................- .................. Adira Dinamika Multi Finance IV Tahun 2010 Seri A ...................................- .... 100,000 ................ - .....................- .................. Adira Dinamika Multi Finance IV Tahun 2010 Seri B ....................................- .... 100,000 ................ - .....................- .................. Adira Dinamika Multi Finance IV Tahun 2010 Seri C ....................................- ......100,012 ................ - .....................- .................. Adira Dinamika Multi Finance IV Tahun 2010 Seri D ....................................- .... 100,200 ................ - .....................- .................. Adira Dinamika Multi Finance IV Tahun 2010 Seri E ....................................- .... 100,200 ................ - .....................- .................. Obligasi Aneka Gas Industri I Tahun 2008 ....................................................- .....102,950 ................ - .....................- .................. -
PT AXA L e ndones a
Commonwea h L e
Transaksi terakhir
Daftar seluruh transaksi obligasi yang dilaporkan melalui BEI pada 4 April 2011
PT P uden a L e Assu ance
M
Harga transaksi terakhir
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI
0 /04/
04/04/
Yield penutupan
Sumber: HIMDASUN
Ha ga pe un
M M
Harga penutupan
Jual
ZC3........................................ 0 ..................... 11/20/2012 .............. 89.058............. 89.192 .............. 89.125 ............................. 7.331 .................................64.50 ............................29-Feb-08 ........................... 105 ...................................140 ........................... 64.50 .............. 64.50 ZC5........................................ 0 ......................2/20/2013 ............... 88.196.............88.351 ............. 88.274 ........................... 6.862 ....................................0.00 ............................29-Feb-08 ................................ - ........................................- .............................. 0.00 .................0.00 FR16 ............................... 13.45 ........................8/15/2011 ..............102.817.......... 102.847 ............102.832 ............................5.370 ..................................93.94 .............................31-Oct-08 ................................ 5 ..................................... 10 ............................ 93.94 ............... 93.75 FR17 .................................13.15 ........................1/15/2012 .............. 105.107........... 105.185 .............105.146 ........................... 6.220 ..................................94.97 ........................... 26-Nov-08 ................................8 ...................................... 8 ............................ 94.97 .............. 94.00 FR18 .............................. 13.175 ....................... 7/15/2012 ..............108.105.......... 108.233 .............108.169 ........................... 6.390 ................................104.90 ..............................2-Sep-08 ................................ 9 ...................................... 9 .......................... 104.90 ............. 104.90 FR19 ...............................14 1/4 .......................6/15/2013 ............... 115.155............115.355 .............115.255 ...........................6.640 .................................115.05 ...............................1-Sep-09 ...............................10 .................................... 20 ............................115.05 .............. 115.00 FR20 ............................14.275 ..................... 12/15/2013 ............... 117.810............ 118.010 .............. 117.910 ...........................6.860 .................................119.80 ................................7-Apr-10 ...............................10 .................................... 20 ........................... 119.80 ............... 119.75 FR22 .................................... 12 ........................9/15/2011 ..............102.491...........102.535 .............102.513 ........................... 6.095 ................................106.35 .............................. 19-Apr-10 ................................ 3....................................... 6 .......................... 106.35 ............. 106.00 FR23 ..................................... 11 ..................... 12/15/2012 ...............107.182...........107.282 ............ 107.232 ............................ 6.410 ............................... 108.50 .............................. 19-Apr-10 ................................ 7 ..................................... 14 ...........................108.50 .............108.45 FR25 ....................................10 ...................... 10/15/2011 .............. 101.925............101.976 ..............101.951 ............................ 6.158 .................................104.10 ..............................21-Jun-10 ................................ 2 ...................................... 4 ........................... 104.10 .............104.00 FR26 ..................................... 11 ..................... 10/15/2014 ............... 112.061.............112.361 ...............112.211 ............................ 7.027 ................................. 93.60 ............................. 11-Mar-09 ................................ 3 ...................................... 6 ............................93.60 ............... 93.57 FR27 ...............................9 1/2 ...................... 6/15/2015 ...............108.101...........108.401 .............108.251 .............................7.180 ................................104.45 ...............................3-Mar-10 ................................4 ...................................... 9 .......................... 104.45 .............104.40 FR28 ....................................10 ....................... 7/15/2017 ................ 112.811............... 113.111 .............. 112.961 ............................ 7.378 ................................106.25 ...............................5-Mar-10 ...............................10 .................................... 20 .......................... 106.25 ............. 106.20 FR30 .............................10 3/4 .......................5/15/2016 ...............114.519.............114.919 .............. 114.719 ............................ 7.247 .................................110.28 .................................7-Jan-10 ...............................10 .................................... 20 ........................... 110.28 ............... 110.20 FR31 ...................................... 11 ..................... 11/15/2020 ..............121.055............121.555 .............121.305 ............................7.805 .................................112.85 ................................ 6-Apr-10 ...............................10 .................................... 20 ........................... 112.85 ............... 112.80 FR32 .................................... 15 ....................... 7/15/2018 .............140.496.......... 140.996 ............ 140.746 ............................7.600 ................................ 135.25 ............................. 25-Mar-10 ................................ 5 ..................................... 10 ...........................135.25 .............. 135.20 FR33 ..............................12 1/2 .......................3/15/2013 .............. 110.593............110.785 .............110.689 ........................... 6.539 ...................................111.78 ................................ 9-Jun-10 ................................ 9 .................................... 20 .............................. 111.78 ................. 111.75 FR34 ................................ 12.8 .......................6/15/2021 .............. 134.137...........134.637 ............134.387 ............................7.835 ................................ 126.25 ................................ 8-Apr-10 ............................. 50 ...................................100 ...........................126.25 .............. 126.00 FR35 .................................12.9 ......................6/15/2022 ............ 134.484.......... 134.984 ............134.734 ............................. 8.114 ................................. 90.50 ...............................3-Mar-09 ..............................20 .................................... 80 ............................90.50 ............... 90.40 FR36 ...............................11 1/2 .......................9/15/2019 ............. 122.949.......... 123.449 ............. 123.199 ............................ 7.708 ................................103.80 ............................ 27-May-09 ...............................10 .................................... 20 .......................... 103.80 ...............103.75 FR37..................................... 12 ......................9/15/2026 ............. 127.456........... 127.956 .............127.706 ............................8.703 ................................. 114.70 .............................14-Sep-07 ...............................10...................................... 10 .............................114.70 ...............114.70 FR38 ............................... 11.60 ...................... 8/15/2018 .............. 121.867...........122.367 .............. 122.117 .............................7.616 .................................115.00 ............................... 12-Jan-10 ..............................20 .................................... 20 ........................... 115.00 ............... 115.00 FR39 ..............................11 3/4 ......................8/15/2023 ............. 124.476........... 124.976 ............ 124.726 ...........................8.480 ................................. 95.00 ...............................4-Sep-08 ................................ 2 ...................................... 4 ............................95.00 ................94.90 FR40 ..................................... 11 ......................9/15/2025 ............. 118.860..............119.110 .............118.985 ........................... 8.669 ................................103.45 ............................23-Oct-09 ..............................20 .................................... 40 .......................... 103.45 ............. 103.40 FR42 ..............................10 1/4 ...................... 7/15/2027 ............... 111.322.............111.822 .............. 111.572 ...........................8.888 ................................103.65 .............................. 12-Apr-10 ...............................10 ..................................... 10 .......................... 103.65 ............. 103.65 FR43 ..............................10 1/4 ...................... 7/15/2022 ..............114.656.............115.156 .............114.906 ............................ 8.196 ................................ 107.05 ................................7-Apr-10 ...............................15 .................................... 30 ...........................107.05 ..............107.00 FR44 ....................................10 ......................9/15/2024 ................ 110.911...............111.411 ................ 111.161 ...........................8.583 ................................100.05 ...............................9-Mar-10 ...............................15 .................................... 50 .......................... 100.05 ............... 99.75 FR45 .............................. 9 3/4 ......................5/15/2037 ..............101.822.......... 102.322 ............102.072 ............................9.532 ..................................97.50 .............................. 13-Apr-10 ...............................10 .....................................35 ...........................107.50 ............... 97.50 FR46 ...............................9 1/2 ...................... 7/15/2023 ............ 108.348..........108.848 ........... 108.598 ........................... 8.363 .................................82.00 .............................24-Jul-08 ...............................10 .................................... 20 ........................... 82.00 ................81.50 FR47 ....................................10 ..................... 2/15/2028 .............109.245.......... 109.495 ............109.370 ............................ 8.913 ................................ 103.95 ..............................21-Jun-10 ................................4 ...................................... 8 ...........................103.95 ..............103.92 FR48 ..................................... 9 .......................9/15/2018 ..............107.277............107.777 ............ 107.527 ............................7.653 .................................101.00 ................................7-Apr-10 ................................. 1 ...................................... 3 ........................... 101.00 ............. 100.90 FR49 ..................................... 9 .......................9/15/2013 ............ 104.866.......... 105.066 ............104.966 ............................6.755 .................................95.80 .............................18-Jun-09 ...............................10 .................................... 20 ............................95.80 ............... 95.75 FR50 ............................. 10 1/2 ...................... 7/15/2038 ..............109.219............109.319 ............109.269 ............................9.537 ..................................97.05 ............................. 22-Feb-10 ............................. 50 ...................................100 ............................ 97.05 ............... 97.00 FR51 ................................11 1/4 ...................... 5/15/2014 ................111.789........... 112.085 .............. 111.937 ............................ 6.910 ................................. 94.50 ............................26-Feb-09 ................................8 ......................................12 ............................94.50 ............... 93.70 FR52 ............................. 10 1/2 ..................... 8/15/2030 ...............112.144............112.394 .............112.269 .............................9.135 ................................102.50 .............................. 5-May-10 ...............................10..................................... 40 ......................... 104.80 ............ 102.45 FR53 ...............................8 1/4 ....................... 7/15/2021 .............102.892...........102.992 ............102.942 ............................7.825 .......................................... - ............................................. - ............................... - ....................................... - .................................... - ....................... FR54 ...............................9 1/2 ....................... 7/15/2031 ..............103.514...........103.764 ............103.639 ..............................9.101 .......................................... - ............................................. - ............................... - ....................................... - .................................... - ....................... FR55 .............................. 7 3/8 .......................9/15/2016 .............100.326...........100.576 .............100.451 ............................ 7.272 .......................................... - ............................................. - ............................... - ....................................... - .................................... - ....................... FR56 ..............................8 3/8 ......................9/15/2026 ..................98.111..............98.211 ............... 98.161 ............................ 8.591 ................................106.85 ............................... 11-Oct-10 ................................ 5...................................... 10 ......................... 106.85 ............. 106.75 VR17 ........................................- .......................6/25/2011 ............. 100.074.......... 100.634 ........... 100.354 ........................... 6.347 ................................. 99.87 .............................17-Mar-08 ..............................39......................................39 .............................99.87 .............. 99.87 VR18 ........................................- .................... 10/25/2012 ............. 100.074.......... 100.634 ........... 100.354 ........................... 6.347 ................................. 99.00 ............................22-Aug-07 ..............................30..................................... 30 .............................99.00 .............. 99.00 VR19 ........................................- .................... 12/25/2014 ............ 100.000..........100.000 ........... 100.000 ............................6.370 ................................. 99.80 ............................ 14-Mar-08 ...............................91...................................... 91 .............................99.80 ............. 99.80 VR20.......................................- ..................... 4/25/2015 ............ 100.000..........100.000 ........... 100.000 ............................6.370 ..................................99.33 .............................18-Feb-08 ............................ 198................................... 396 ............................. 99.33 .............. 99.27 VR21 ........................................- ..................... 11/25/2015 ............. 100.376.......... 100.532 ........... 100.454 ............................ 6.341 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR22 .......................................- ......................3/25/2016 ..............100.381...........100.537 ........... 100.459 ............................ 6.341 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR23 .......................................- .................... 10/25/2016 ..............100.381...........100.537 ........... 100.459 ............................ 6.341 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR24 .......................................- ......................2/25/2017 .............100.387.......... 100.593 ........... 100.490 ........................... 6.339 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR25 .......................................- ......................9/25/2017 ............. 100.818.......... 100.965 ........... 100.892 ............................ 6.313 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR26 .......................................- .......................1/25/2018 ..............100.310.......... 100.429 ............100.370 ........................... 6.346 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR27 .......................................- ...................... 7/25/2018 ................ 99.811............. 99.916 .............99.864 ............................6.378 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR28 .......................................- ..................... 8/25/2018 .............. 99.280.............99.414 ............. 99.347 ............................ 6.412 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR29 .......................................- ......................8/25/2019 .............. 99.280.............99.414 ............. 99.347 ............................ 6.412 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR30 .......................................- .................... 12/25/2019 .............. 99.280.............99.414 ............. 99.347 ............................ 6.412 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR31 ........................................- ..................... 7/25/2020 ...............99.674............99.843 ..............99.759 ........................... 6.385 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... -
% A
10 5
65
Post Trade
Kuotasi
Y
% A
A
Pre Trade
PT Asu ans J wa John Hancock
M m
0 /04/
PT BN L e nsu ance
04/04/
Jua
Be
0 /04/
Jua
Be
3 /03/
m
PT A J Cen a As a Raya
M m m m
m
0 /04/
3 /03/
0 /04/
3 /03/
04/04/
3 /03/
28/03/
25/03/
0 /04/
3 /03/
0 /04/
3 /03/
0 /04/
3 /03/
M
m
PT Av s Assu ance
0 /04/
3 /03/
PT AXA F nanc a ndones a Ma
L n Ma m m
0 /04/
3 /03/ m m M
m M M M M
m m
M
M m
Ln Pu
M m
PT AJ Bum As h Jaya
m
JS L NK J WASRAYA 0 /04/
AXA Mand F nanc a Se v ces
Be
Jua
0 /04/
3 /03/
m
M
3 /03/
Be
Jua
0 /04/
Jua
3 /03/
Be
Jua
Be
PT Asu ans C GNA M
M
M m
m
m m m m m m
m
PT Asu ans J wa S na mas
PT G ea Eas e n L e ndones a
WM
PT ACE L e Assu ance
0 /04/
M
m
3 /03/
Gene a
M
ndones a
mm m m
m
m
PT Pan n L e A A F NANC AL d/h A G L FE
04/04/
0 /04/
m
0 /04/
m
3 /03/ m
M M m
M
M
M
M
M
M
m m m
C MB Sun L e
m
M .
3 /03/
m
WM
m
m m
0 /04/
WM
m m m m m m
m
30/03/
29/03/
m
f8 Yen(100)/Rp
13.990,10
12.343,45
87,93
30/ 3
13.929,31 31/ 3
1/ 4
4/ 4
29/ 3
30/ 3
25,16
1/ 4
4/ 4
29/ 3
30/ 3
TOKYO: Harga karet reli ke level tertinggi dalam lebih sepekan yang dipicu oleh kenaikan harga minyak ke level tertinggi 30 bulan. Kenaikan harga minyak akan meningkatkan biaya produksi karet sintetis dan mendorong prospek permintaan karet untuk produksi ban. “Harga minyak naik tinggi, menopang harga karet,” tutur Hiroyuki Kikukawa, manajer umum pada IDO Securities Co. di Tokyo, seperti dikutip Bloomberg, kemarin.
1/ 4
4/ 4
29/ 3
30/ 3
590
(US$ cent/kg)
550
450
Sumber: Bloomberg
350 15 Des 14 Jan ‘11 14 Feb
15 Mar 31 Mar
Kontrak berjangka karet pengiriman September naik 4,1% menjadi 444.7 yen per kilogram, setara US$5.284 per metrik ton, tertinggi sejak 23 Maret 2011 di Tokyo Commodity Exchange dan ditutup pada 444,1 yen. Kontrak terakhir ini turun 0,5% pekan lalu, penurunan pertama dalam 3 pekan. Di Shanghai Futures Exchange, kontrak berjangka karet pengiriman September turun 0,7% menjadi 34.635 yuan, setara US$5.290 per ton pada 1 April 2011. BISNIS /YUS/T. PURNAMA
FLUKTUASI Kontrak pangan menguat CHICAGO: Harga sejumlah kontrak komoditas pangan naik dipimpin oleh kenaikan harga kontrak jagung karena kekhawatiran terhadap pasokan global. Harga kontrak jagung untuk pengiriman Mei naik sebesar 1,2% menjadi US$7,445 per bushel. Itu adalah harga tertinggi untuk kontrak teraktif jagung pada bursa Chicago Board of Trade sejak Juli 2008. Jagung mencetak harga tertingginya di level US$7,9925 per bushel pada 27 Juni 2008. Selain itu harga kontrak gandum untuk pengiriman Mei naik sebesar 1,3% menjadi US$7,695 per bushel pada Chicago Board of Trade, sebelum diperdagangkan pada level US$7,67 per bushel pada pukul 11:37 waktu Singapura. Dalam setahun terakhir, harga kontrak tersebut telah naik sebesar 64%. Adapun, harga kontrak kedelai untuk pengiriman Mei naik 0,5% menjadi US$14,01 per bushel di Chicago setelah sebelumnya naik sebesar 0,7%. Bijih minyak tersebut telah naik 50% dalam setahun terakhir.
3.425,00
4/ 4
29/ 3
1/ 4
4/ 4
29/ 3
1,22
30,00
104,79
30/ 3
31/ 3
1/ 4
4/ 4
29/ 3
8.065,00
30/ 3 31/ 3
1/ 4
4/ 4
29/ 3
30/ 3
1/ 4
31/ 3
4/ 4
Instabilitas Timteng bakal pangkas pasokan mencapai 76 sen pada tahun lalu. Menurut Kurtubi, pengamat perminyakan mengatakan pada tahun ini terdapat banyak faktor yang dapat mendorong minyak mengalami kenaikan harga lebih tinggi. Di antara faktor tersebut adalah persoalan geopolitik di negara-negara penghasil minyak di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara yang dapat memangkas pasokan serta pemulihan ekonomi global yang dapat mendorong kenaikan permintaan. “Libia belum menunjukkan tanda-tanda penyelesaian. Saudi Arabia masih punya risiko terkena krisis serupa. Selain itu masih ada risiko politik dari Nigeria. Seluruh persoalan tersebut berisiko memengaruhi pasokan minyak sehingga dapat mendorong kenaikan harga,” katanya kepada Bisnis, kemarin.
JAKARTA: Ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara yang belum mereda memicu harga minyak mentah menyentuh rekor tertingginya dalam 30 bulan terakhir. Sinyal pemulihan ekonomi AS juga ikut mendorong spekulasi kenaikan permintaan bahan bakar di negara konsumen minyak terbesar di dunia tersebut. Harga kontrak berjangka minyak naik 0,7% ke level tertinggi dalam 30 bulan setelah laporan keuangan AS pada 1 April menunjukkan lapangan pekerjaan di negara itu naik lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi sejumlah ekonom. Harga kontrak minyak mentah untuk pengiriman Mei naik 80 sen menjadi US$108,74 pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange kemarin. Itu adalah level harga tertinggi sejak 24 September 2008. Pekan lalu harga minyak naik 2,4% didorong oleh aksi peperangan di Libia yang dapat mengancam terpangkasnya pasokan minyak dari negara produsen ketiga terbesar di dunia itu. Sepanjang tahun lalu, harga tersebut naik sebesar 28%. Sementara itu, harga kontrak minyak mentah brent untuk penyelesaian Mei naik 45 sen (0,4%) menjadi US$119,15 per barel pada bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London. Pada pekan lalu kontrak tersebut naik sebesar US$3,11 atau 2,7%. Kontrak brent yang menjadi acuan Eropa diperdagangkan lebih tinggi US$10,73 per barel di atas harga kontrak berjangka West Texas Intermediate (WTI) yang menjadi harga acuan di AS. Perbedaan harga kontrak bulan depan di bursa London dan New York sempat mencapai rekor US$19,54 per barel pada 21 Februari menyusul kekacauan yang menyebar di Timur Tengah dan Afrika Utara. Rata-rata perbedaan harga antara kedua jenis kontrak
Jonathan Baratt, managing director Commodity Broking Service Pty di Sydney mengatakan pasar masih khawatir terhadap situasi yang berkembang di Libia meskipun kekhawatiran itu tidak terlalu tinggi. Di samping itu, lanjutnya, data ekonomi AS memberikan gambaran positif. Sejak protes anti-pemerintah Libia dimulai pada 15 Februari lalu, harga minyak di bursa New York telah naik 28%. Aksi tersebut telah menyebabkan terpangkasnya 2/3 pasokan minyak dari negara tersebut. Mark Pervan, kepala riset komoditas pada Australia & New Zealand Banking Group Ltd di Melbourne menambahkan pemilihan umum yang akan segera berlangsung di Nigeria turut menambah kekhawatiran terhadap pasokan minyak. Nigeria, produsen utama minyak di Afrika akan melangsungkan pemilihan umum sepekan lebih lambat dari rencana setelah voting untuk memilih anggota parlemen pada 2 April lalu berakhir kacau. Attahiru Jega, Kepala Komisi Pemilihan Nasional Independen Nigeria mengatakan pemilihan parlemen yang telah dijadwalkan ulang akan berlangsung pada 9 April. Sementara itu, pemilihan umum presiden akan berlangsung pada 16 April. (
[email protected])
(US$ (U (US$/ S$/ $// ba b barel)) arel) l)))
108,27 10
15 Nov
95
108,27 82,91 92,7
Sumb S Sumber: ber: Bloomberg
15 Okt
15 Des
BISNIS/DEDI GUNAWAN
RUPIAH MENGUAT: Seorang karyawan PT Bank Negara Indonesia Tbk menghitung uang di ruangan Cash Center, Jakarta, kemarin. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di Rp8.660 per dolar AS dibandingkan dengan penutupan akhir pekan lalu di Rp8.690 per dolar AS.Sementara indeks harga saham gabungan ditutup melemah tipis 7,440 poin (0,21%) ke level 3.700,047.
Pasar khawatir
Pergerakan harga minyak
(BLOOMBERG/ANO)
8.290,00
32,00 3.311,00
30/ 3 31/ 3
Olein BBJ (Rp/kg)
107,94
10,80 1.416,00
1/ 4
31/ 3
OLEH ANGGI OKTARINDA Bisnis Indonesia
Pergerakan harga karet
15 Nov
1.117,03 31/ 3
WTI NYMEX (US$ per bl)
KLCE (RM per ton)
Minyak sentuh rekor tertinggi
Harga karet terdongkrak
15 Okt
2,53
12.262,19 31/ 3
CPO
CBT Gold (US$/troy ounce) 1.428,10
1.115,54
43,76
10.664,17
Emas
HK$/Rp
Euro/Rp
Pound/Rp
10.313,40
29/ 3
Komoditas
Selasa, 5 April 2011
14 Jan ‘11
14 Feb
85
15 Mar
31 Mar BISNIS/T. PURNAMA
Harga kontrak CPO terdongkrak BLOOMBERG
KUALA LUMPUR: Harga kontrak minyak kelapa sawit terdongkrak naik mengikuti kenaikan harga minyak kedelai. Hal itu dipicu oleh laporan Pemerintah AS yang menunjukkan petani di negara itu akan memangkas tanaman biji minyak yang digunakan sebagai substitusi minyak untuk memasak. Harga kontrak minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) naik 1,7% menjadi 3.383 ringgit atau setara dengan US$1.118 per metrik ton dan diperdagangkan pada level 3.360 ringgit pada pukul 15:40 kemarin di Kuala Lumpur. Kontrak berjangka tersebut turun 12% sepanjang kuartal pertama tahun ini, penurunan terburuk dalam lebih dari 2 tahun. Berdasarkan data Departemen Pertanian AS (US Department of Agriculture/ USDA), petani akan memangkas area tanaman kedelai sebesar 1% menjadi 76,609 juta hektare atau sekitar 31 juta hektare. Pasokan kedelai negara itu pada 1 Maret turun 1,7% dari posisi pada tahun sebelumnya menjadi 1,249 miliar bushel, yang merupakan level terendah sejak 2003. Nilai tanaman kedelai di AS pada tahun lalu mencapai US$38,9 miliar. Laporan Philip Futures Pte mengemukakan harga minyak kelapa sawit mendapat isyarat dari harga minyak kedelai setelah laporan USDA yang menunjukkan
ketatnya pasokan. “Proyeksi penanaman dan pasokan di bawah ekspektasi, memicu kembali kekhawatiran tentang pengetatan persediaan tanaman tua,” katanya kemarin. Harga kontrak berjangka kedelai untuk pengiriman Mei naik 38,25 sen (2,8%) menjadi US$14,1025 per bushel. Harga komoditi tersebut melonjak 50% pada tahun lalu didorong oleh rekor permintaan terhadap pasokan AS dari China. Harga minyak kedelai untuk periode sama naik 2,6% menjadi 58,78 sen per pound dan diperdagangkan sedikit berubah di level 58,77 sen pada perdagangan terakhir. Veeresh Hiremath, kepala analis pada Karvy Comtrade Ltd mengatakan laporan Pemerintah AS telah meningkatkan kekhawatiran pasokan kedelai dan minyak kedelai akan berakhir ketat dan memberikan dorongan kepada pasar. “Permintaan dapat meningkat pada bulan ini,” katanya. Harga CPO juga dipengaruhi oleh kenaikan harga minyak. Harga minyak mentah naik ke level tertinggi dalam 30 bulan di bursa New York didorong oleh kekhawatiran konflik di Libia. Kontrak CPO untuk pengiriman September pada Dalian Commodity Exchange naik 0,9% mendekati 9.260 yuan atau setara dengan US$1.414 per ton. Adapun kontrak paling aktif CME Group Inc, yakni kontrak Juni naik 0,9% menjadi US$1.109 per barel pada pukul 15:26 waktu Singapura. (ANGGI OKTARINDA)
KOMODITAS KUALA LUMPUR
NEW YORK
Harga crude palm oil (CPO) di Kuala Lumpur Commodity Exchange (KLCE) pada penutupan 4 April 2011 (beli/jual): Bln
Ttp
Prb
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
CPO (RM/ton):
Bln
Ttp
Prb (%)
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
Crude Oil (US$/barel):
Apr11 ..................3.425,00 .......... +32,00........... 3.200,00 ..........................-............... 101 ......3.393,00 Mei11...................3.395,00 ...........+35,00.............3.150,00 .......... 3.518,00............1.817 ......3.360,00 Jun11 ..................3.382,00 ..........+42,00............3.335,00 .........3.440,00.........9.008 ......3.340,00 Jul11.....................3.374,00 ...........+41,00............................ - ......... 3.390,00............3.171 ...... 3.333,00 Ags11 ...................3.370,00.......... +46,00............................ - ..........................-..............421 ......3.324,00
SINGAPURA Prb
Ttg
Heating Oil Futr (US$/galon):
Natural Gas Futr (US$/MMBtu):
Harga karet di Singapore Commodity Exchange (Sicom) pada penutupan 4 April 2011 sebagai berikut: Ttp
Mei11 ................ 107,94 ..............+1,22 .........108,30 ......... 108,50 ...... 264.394 ............106,72 Jun11 ............... 108,50 ..............+1,26 .........108,63 ..........109,00 ..........90.747 ............107,24 Jul11 ................ 108,94 ..............+1,23 ..........107,25 ..........109,55 ...........37.183 ............. 107,71 Ags11 ................. 109,17 ...............+1,18 ......... 107,44 ...........115,00 ...........17.970 ............ 107,99 Mei11 ................313,45 ............ +2,20 ......... 312,95 ..........314,40 ..........31.585 .............311,25 Jun11 ................314,52 ..............+2,19 ......... 312,42 ..........316,86 ..........15.256 ............312,33 Jul11 .................315,65 ..............+2,19 ......... 313,00 .....................- .......... 6.072 ........... 313,46 Ags11 ................316,87 .............+2,24 ........306,00 .....................- ...........3.339 ........... 314,63
Sumber: Bloomberg
Bln
Harga berbagai komoditas energi pada penutupan 1 April 2011 di New York Mercantile Exchange (NYMEX) dan New York Board of Trade (NYBOT), sebagai berikut:
Trd
Vol.
Pntp Sbl
Mei11.........................593,30................+15,60 ........... 585,00 ............599,00 ................15 ...........577,70 Jun11 ........................580,00................+12,30 ........... 558,00 .........................- .................. - ...........567,70 Jul11...........................576,70................+13,00 ............552,00 .........................- .................. - .......... 563,70 Ags11 ........................568,30................+10,30 ............532,00 .........................- .................. - ......... 558,00
TSR20 (US$cent/kg): Mei11..........................521,40................ +17,40 .............516,00 ............ 521,40 .............. 101 .........504,00 Jun11 .........................521,20.................+17,20 ........... 520,40 ........... 520,50 .............. 20 .........504,00 Jul11...........................521,50................+16,80 ............520,00 ............523,00 ................10 ..........504,70 Ags11 ........................520,80................+15,50 .............518,00 .........................- .................2 ......... 505,30
Sumber: Bloomberg
Mei11 .................4.362 ...........-0.027 ...........4.332 ...........4.342 .......108.847 .............4.389 Jun11 ................. 4.437 ............-0.021 .......... 4.355 ...........4.502 .........26.336 ............ 4.458 Jul11 ...................4.515 ............-0.018 .......... 4.427 ........... 4.532 .........25.620 .............4.533 Ags11 .................4.554 ............-0.012 ........... 4.415 ........... 4.700 .......... 15.232 ............ 4.566
Ttp
Prb
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
TOKYO
Harga jual logam mulia di Jakarta, belum termasuk PPN 10% dan ongkos pembuatan:
Harga beberapa komoditas di bursa berjangka Tokyo pada penutupan 4 April 2011 sebagai berikut:
PT Aneka Tambang Emas Murni (4 April).........Rp410.000/gram Perak Murni (4 April) ....... Rp10.720.000/kg
BBJ Informasi Perdagangan Bursa Berjangka Jakarta, pada 4 April 2011
Kontrak Berjangka Harian di BBJ
ASIA Harga lada di pasar Asia pada 1 April 2011 sebagai berikut:
Ttp
Prb
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
Jagung (US$c/bushel):
Kedelai (US$c/bushel): Mei11...................1.393,75 ............-16,50 .........1.394,00 ...........1.394,00 ..............113.285 .......1.410,25 Jul11...................1.404,25 ............ -16,75 .........1.396,00 ............. 1.411,00 ..............64.885 ...... 1.421,00 Ags11 ................ 1.404,50 ............ -14,75 ..........1.324,25 ...........1.409,00 .................5.345 .......1.419,25 Sep11 ..................1.397,00 ............. -9,25 ...........1.135,00 ...........1.423,00 .................3.497 .....1.406,25
Bungkil Kedelai (US$/ton): Mei11.................... 360,90 .............-9,80 ............362,50 ..............364,90 ..............46.892 .........370,70 Jul11..................... 366,20 .............-8,90 .............367,00 ..............376,00 ..............26.065 ..........375,10 Ags11 ....................367,20 .............-8,30 ............350,00 ..............378,50 ................. 2.730 ........375,50 Sep11 ....................367,00 ................-7,10 ............363,50 ..............378,50 ....................1.981 ..........374,10
Sumber: Bloomberg
Prb
Ttg
Trd
Vol
Pntp Sbl
Kakao (Pound/ton): Mei11..........................1.947 ...................+32..............1.946 ................1.947 ..............6.575..................1.915 Jul11...........................1.950 ...................+34..............1.950 .................1.951 ............. 6.436..................1.916 Sep11 .........................1.965 ...................+35..............1.963 ............... 1.965 ..............3.575.................1.930 Des11 .........................1.983 ...................+38..............1.979 ............... 1.982 ................ 2.115.................1.945
Gula Putih (US$/ton): Mei11.......................713,20 ................+1,50...........712,60 .............713,20 ..............4.235................711,70 Ags11 .....................663,20 ............... +4,70......... 662,60 ...........663,20 ...................139............ 658,50 Okt11........................647,10 ............... +4,70.........646,00 ...........648,60 .................498............642,40 Des11 .................... 636,60 ................+7,60..........635,50 ............637,50 ...................159.............629,00
Sumber: Bloomberg
Bulan
Volume
TSBJFX .................... DEC 11 ................................PALN= Penyaluran Amanat Luar Negeri SPA= Sistem Perdagangan Alternatif
Harga beberapa komoditas di ICDX pada penutupan 4 April 2011.
Bulan
Ttp
Bln
Prb
Ttp
Prb (%)
Ttg
Trd
Vol
Pntp Sbl
Karet (yen/kg) : Apr11................. 460,00...........+17,00 ............454,40 ............460,00.....................9 ..............443,00 Mei11..................459,60..........+15,60 ............454,30 ............460,00....................21 ............. 444,00 Jun11 ................454,80........... +13,10 ............454,30 ............455,40...................76 ................441,70
Apr11................................9.349,25 .........................-70,75 Mei11................................9.355,50 .........................-70,75 Jun11 ...............................9.359,50 .........................-69,75 Jul11.................................9.366,00 ........................-68,50 Ags11 ...............................9.370,50 ........................-69,00
Emas (yen/kg):
Apr11..............3.868,00..........+19,00 ..........3.812,00 .........3.875,00.................251 ..........3.849,00 Jun11 ............. 3.870,00.........+23,00 ..........3.818,00 ........ 3.878,00.................126 ...........3.847,00 Ags11 .............3.869,00.........+22,00 .........3.849,00 .........3.875,00.................321 ...........3.847,00
Alumunium (US$/metric ton): Apr11................................2.607,00 ..........................-17,50 Mei11..................................2.617,00 .........................-18,00 Jun11 ...............................2.627,00 ...........................-17,75 Jul11................................ 2.638,50 ..........................-17,50 Ags11 ..............................2.646,50 ..........................-17,25
Sumber: Bloomberg
Bln
Alumunium Alloy (US$/metric ton):
Ttp
Prb
Jul11.................................2.394,25 .........................+27,75 Ags11 ..............................2.400,50 ........................+27,50
Apr11................................ 2.367,00 .........................-10,00 Mei11................................2.363,50 .........................-10,00 Jun11 ...............................2.360,00 .........................-10,00 Jul11..................................2.357,75 .........................-10,00 Ags11 ................................2.355,75 .........................-10,00
Nikel (US$/metric ton): Apr11.............................25.586,00 .....................-500,00 Mei11.............................25.593,00 .....................-500,00 Jun11 ............................25.602,00 ......................-497,00
Seng (US$/metric ton):
Timah Hitam (US$/metric ton):
Apr11................................2.383,50 ....................... +32,25 Mei11...............................2.384,00 ....................... +32,25 Jun11 ...............................2.387,00 .......................+28,50
Apr11................................ 2.763,00 .......................+22,50 Mei11................................. 2.719,00 ......................... +4,50
Bln
Ttp
Prb
Jun11 ...............................2.705,00 ..........................+3,50 Jul11.................................2.696,00 ...........................+1,50 Ags11 ...............................2.690,00 ...........................+1,50
Timah (US$/metric ton): Apr11..............................31.582,00 ......................-226,00 Mei11...............................31.587,00 ......................-225,00 Jun11 .............................31.583,00 ......................-225,00 Jul11................................31.578,00 ......................-225,00 Sumber: Bloomberg
TENDER CPO • Astra Agro Lestari 4 April 2011 Penjual
Lokasi pabrik
Kualitas barang
Volume (ton)
Nama barang
Pembeli
Harga penyerahan
Lokasi penyerahan
Tanggal
Paket Riau Dumai ....................Dumai ..................................FFA Max 5% ........2.000 .............. CPO .................. SMART ..........8.510,00..................FOB Dumai .....................................12 Apr 2011 Total Paket Riau...............................................................2.000 Paket Medan Belawan.................Medan .................................FFA Max 5% ........1.000................ CPO .................. SMART ..........8.510,00..................FOB Belawan................................. 08 Apr2011 Total Paket Medan ...........................................................1.000 Paket Jambi SAL.........................Bungo Tebo/Bangko .......FFA Max 5% ........1.000................ CPO .................. SDS................8.376,00..................FOB Talang Duku ..........................13 Apr 2011 Total Paket Jambi............................................................1.000
ICDX
LONDON
Ttp
Volume
Sumber: BBJ
Harga berbagai komoditas kelompok soft commodity dan energi pertambangan pada penutupan 1 April 2011 di London International Financial Futures Exchange (LIFFE) dan International Petroleum Exchange (IPE) sebagai berikut: Bln
Bulan
Transaksi PALN Produk
Spot ............24,240.60 .............+97.75........................-............................-......................-.........24,142.85 Apr11 ........... 25,053.00 .........+459.00.......25,110.00..........25,120.00..........10,348....... 24,594.00 Mei11............25,442.00 ..........+461.00.....25,487.00........ 25,500.00............4,359.........24,981.00 Jun11 .............25,721.00 .........+440.00.......25,761.00........25,800.00.................261........ 25,281.00
Sumber: Bloomberg
Mei11.................... 736,00 ..........+42,75 ............732,50 ..............732,50 .............226.103 ........693,25 Jul11......................743,00 .........+42,00 ............735,00 ..............735,00 .............169.392 .........701,00 Sep11 ....................681,50 ..........+26,25 ............ 670,25 .............680,00 ..............29.084 ........655,25 Des11 ....................637,50 ...........+12,25 ............632,25 ..............632,25 .............106.327 ........625,25
Harga
HKJ50 .....................APR 11 .........................907 HKJ5U .....................APR 11 ............................52 KRJ35 ......................JUN 11 .........................534 KRJ5U .....................JUN 11 ............................24 HKK50 .................................- ...................... 5639
Gandum (US$c/bushel): Mei11.....................759,50 ..............-3,75 ............750,00 ..............766,50 ..............62.828 ........ 763,25 Jul11..................... 796,00 ..............-3,25 .............787,00 ..............795,50 .................31.130 ........799,25 Sep11 ...................834,25 ..............-3,75 ............828,25 .............834,00 .................5.465 .......838,00 Des11 ...................863,50 ............. -3,00 ...........868,00 ..............875,00 ............... 10.960 .......866,50
Bulan Penyelesaian
OLE ...........................APR 11 ......................8290 OLE ...........................MAY 11 ....................... 8215 OLE ...........................JUN 11 .......................7970 OLE ............................JUL 11 ...................... 7950 OLE ...........................AUG 11 ...................... 7940 OLE ............................SEP 11 ........................7910 OLE10 .......................APR 11 ......................8290 OLE10 .......................MAY 11 ....................... 8215 OLE10 .......................JUN 11 .......................7970
Produk
Bln
Tembaga (US$/metric ton):
Sumber: Antam
Transaksi OTC Melalui SPA
Sumber: Bloomberg
Lada (Rupee India/Kuintal):
Transaksi futures berbagai komoditas kelompok soft commodity pada penutupan 1 April 2011 di Chicago Board of Trade (CBoT) sebagai berikut: Bln
Apr11 ............. 1.428,10 ............-10,80 .......1.419,80 ......1.440,00 ............ 5.318 ........1.438,90 Mei11 ............1.428,40 ............-10,90 ..... 1.422,60 ......1.434,40 ...............958 ........1.439,30 Jun11 ............ 1.428,90 .............-11,00 ......1.428,90 ....... 1.431,20 ....... 158.628 ........ 1.439,90 Ags11 ............1.430,30 .............-11,00 ..... 1.420,00 ...... 1.435,00 ............ 1.096 .........1.441,30
Bln
CHICAGO
LONDON Harga berbagai komoditas logam pada penutupan 1 April 2011 di London Metal Exchange (LME), sebagai berikut:
Komoditas
Gold 100 oz Futr (US$/Troy oz): RSS3 (US$cent/kg):
HARGA EMAS & PERAK
Pntp
Vol.
CPO - CPOTR (Rp/Kg) (4 April 2011) April, 2011................................9,860 ...................0 Mei, 2011 ...................................9,790 ...................4 Juni, 2011.................................. 9,745 ............1,437 Juli, 2011 .................................. 9,685 ............. 442 August, 2011 ........................... 9,685 ...................0 September, 2011 .................... 9,685 ...................0 Emas - GOLDGR (Rp/gr) (1 April 2011) April, 2011...........................399,500 ..................14 Mei, 2011 ............................404,400 ...................5 Juni, 2011...........................404,600 ................... 3 Juli, 2011 ............................404,500 ...................4 Agustus, 2011 ...................404,400 ...................0 September, 2011 ...............403,700 ................ 20 Oktober, 2011 .....................403,700 ...................0
Sumber: ICDX Keterangan: *Harga tidak termasuk PPn 10%
Paket Timur SRL.........................Mamuju ...............................FFA Max 5% ........2.000 .............. CPO .................. SIP .................8.325,00..................FOB Cenoki.....................................16 Apr 2011 Tg. Bakau ..............Mamuju ...............................FFA Max 5% ........2.000 .............. CPO .................. SIP .................8.325,00..................FOB Tg. Bakau ...............................14 Apr 2011 Kumai.....................Kotawaringin.....................FFA Max 5% ........2.000 .............. CPO .................. MSM ............. 8.400,00..................FOB Bumiharjo..............................13 Apr 2011 Total Paket Timur ............................................................6.000 Grand Total CPO ..............................................................10.000
• KPB Nusantara 4 April 2011 Produsen
Volume (ton)
Mutu
Penyerahan
Pembeli
Harga (Rp/kg)
PTPN I ............................500.......................... Max 5%........................Franco PP Medan.................................SMART........................8.483,00 PTPN III ........................1.000.......................... Max 5%........................Franco PT SAN Blwn...........................SMART........................8.483,00 PTPN IV .......................1.000.......................... Max 5%........................Franco PT SAN Blwn...........................SMART........................8.483,00 PTPN IV ..................... 2.000.......................... Max 5%........................Fr PP Sktr Mdn/Blwn/KT ..................SMART........................8.483,00 PTPN V....................... 2.000.......................... Max 5%........................Franco PT SAN Dumai........................SMART........................8.483,00 PTPN VI .........................500.......................... Max 5%........................Loco PKS Bunut...................................SDS ..............................8.262,00 PTPN VI .........................500.......................... Max 5%........................Loco PKS T. Lebar ...............................WD ................................ 8.249,00 PTPN VI .........................500.......................... Max 5%........................Loco PKS Ophir....................................WD ................................8.300,00 PTPN VII ......................1.000.......................... Max 5%........................Fob Panjang...........................................MM................................8.333,00
INFRASTRUKTUR Bisnis Indonesia, Selasa, 5 April 2011
BUMI
ADRO 2.275
PGAS
75
29/03 30/03 31/03 01/04 04/04
29/03 30/03 31/03 01/04 04/04
Dana rekonstruksi Mentawai Rp486 miliar JAKARTA: Pemerintah bersiap masuk ke tahap rehabilitasi dan rekonstruksi pascatsunami Mentawai pada Mei dan ditargetkan selesai 2013. Dana yang sudah disetujui untuk kegiatan ini sekitar Rp486,4 miliar dari Rp1,16 triliun yang dianggarkan. Doddy Ruswandi, Plt Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), mengatakan saat ini pemerintah sudah membangun hunian sementara (huntara) sebanyak 1.393 unit untuk 2.072 KK di Mentawai. Sementara tahun ini tengah dibangun sebanyak 679 huntara lagi sebagai hunian tetap. "Mereka akan tinggal di huntara ini sekitar 1-2 tahun, sampai masa rehabilitasi dan rekonstruksi selesai," kata Doddy, kemarin.
Hunian sementara yang dibangun di Mentawai (unit)
410
Pagai Utara
450
Sipora Selatan
516
Pagai Selatan BISNIS/YR/ADI PURDIYANTO
Sumber: BNPB
PONDASI RUU Lahan masih belum jelas JAKARTA: Percepatan proyek infrastruktur oleh pemerintah hingga saat ini masih banyak mengalami kendala. Salah satunya yakni kejelasan pengadaan lahan yang belum kunjung ditetapkan penerbitan RUU Lahan yang sudah dibahas sejak tahun lalu. Bahkan, RUU yang direncanakan disahkan pertengahan 2011 itu, hingga saat ini dikhawatirkan bakal molor karena masih adanya pembahasan dan kesepakatan yang belum dicapai. Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Deddy Supriadi Priatna mengatakan kepastian tentang aturan hukum pengadaan lahan, kemungkinan besar baru akan bisa ditemukan titik terangnya pada 6 hingga 7 bulan ke depan. “Sambil menunggu UU-nya diterbitkan, secara simultan kami juga menyiapkan PP-nya, jadi bisa diterbitkan bersamaan dan diterapkan secepatnya terutama untuk proyek-proyek infrastruktur yang diprioritaskan pemerintah tahun ini,” ujarnya, akhir pekan lalu. (BISNIS/MCD)
Kadin inginkan kebijakan fiskal JAKARTA: Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendesak pemerintah segera mengeluarkan kebijakan fiskal dan moneter seperti insentif maupun penurunan suku bunga, sehingga dapat merangsang badan usaha di sektor infrastruktur untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Kadin juga meminta pemerintah untuk merealisasikan dan mendorong percepatan konektivitas dengan skema public private partnership, sehingga swasta dapat berkontribusi besar membangun percepatan infrastruktur di Indonesia. Salah satunya dengan memberi perpanjangan masa konsesi. Menurut Ketua Umum Kadin Suryo B. Sulisto, semakin banyak proyek yang dibiayai swasta semakin ringan beban pemerintah sementara infrastruktur akan terus berkembang. Namun demikian, dia berharap pemerintah dapat memberikan proyek yang menguntungkan kepada swasta sedangkan proyek berat dan jangka panjang ditangani oleh pemerintah. (BISNIS/12)
‘Tata ulang permukiman kumuh’ JAKARTA: Pemerintah diminta menata ulang permukiman padat penduduk seiring dengan berbagai kasus kebakaran yang marak di berbagai wilayah ibukota. Anggota Komisi V DPR Yudi Widiana Adia menyatakan penataan permukiman padat, bisa dilakukan dengan membangun menara rumah susun (rusun) atau model yang lebih sederhana, seperti bangunan dua lantai, yang terdiri dari delapan hingga 10 pintu untuk menampung delapan atau 10 keluarga. “Intinya bagaimana penataan penggusuran sehingga warga masih tetap tinggal di kawasan itu,” kata Yudi, dalam siaran persnya, kemarin. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah perbaikan sistem pemipaan serta ketersediaan hidran dan polder atau penampung air. “Polder dibutuhkan minimal di setiap lingkungan yang dihuni 50 keluarga. Jalur dan tempat evakuasi juga wajib disediakan.” (BISNIS/GAK)
1Infrastruktur 5 April 2011b.indd 1
TINS
ELSA
ANTM
MEDC
2.350
3.250 75
3.275
BORN
3.850 3.800
25
29/03 30/03 31/03 01/04 04/04
2.675
1.640 20
1.640
2.600
29/03 30/03 31/03 01/04 04/04
310
295 75
10
29/03 30/03 31/03 01/04 04/04
2.900
2.300
29/03 30/03 31/03 01/04 04/04
2.250
25
29/03 30/03 31/03 01/04 04/04
50
2.825 29/03 30/03 31/03 01/04 04/04
Pembahasan Pengusaha bersiap Rusun ajukan eskalasi proyek RUU tertunda Regulasi tata niaga bahan bangunan belum ada
OLEH ANUGERAH PERKASA Bisnis Indonesia
OLEH MIA CHITRA DINISARI Bisnis Indonesia
Belanja konstruksi nasional
JAKARTA: Pengusaha siap mengajukan eskalasi (penyesuaian nilai kontrak) proyek, untuk menghindari kerugian akibat melambungnya harga barang konstruksi tersebut. Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Erwin Aksa mengatakan saat ini kenaikan harga bahan bangunan sudah mencapai 20%, sehingga banyak pengusaha yang sudah mulai harus menutupi biaya yang membengkak, atau mempercepat pelaksanaan proyek karena kekhawatiran makin melambungnya harga ke depannya. “Yang paling merugi adalah pengusaha yang meneken kontrak dengan harga yang mepet, sehingga ketika kenaikan harga terjadi mereka harus menanggung risiko tersebut. Jika kenaikan ini terus terjadi sudah saatnya pengusaha melakukan eskalasi harga untuk menghindari rugi atau terkendalanya pelaksanaan proyek,” ujar Erwin pada Bisnis, kemarin. BPS merilis harga bahan konstruksi di Tanah Air hingga Maret 2011 naik sebesar 0,46% dibandingkan dengan April 2011. Angka tersebut diperkirakan kembali naik karena dipengaruhi oleh harga minyak yang masih berpotensi meningkat. Dia menjelaskan kenaikan harga barang konstruksi itu selain dipicu oleh kenaikan harga energi seperti minyak, juga kurangnya suplai barang di lapangan, sehingga diharapkan agar stok bahan konstruksi itu sendiri tetap terpenuhi. Kepala Badan Pembinaan (BP) Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum Bambang Goeritno mengakui saat ini kenaikan harga bahan konstruksi di lapangan terus terjadi.
(Rp triliun)
184
170
164,9
204
Pemerintah Nasional 57,2 35,4
36,5
35,9
2008
2009
2010
Sumber: PU, AKI, diolah
2011 BISNIS/ADI PURDIYANTO
Hal itu, sulit dihindari karena dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti kenaikan harga minyak, besi, dan baja yang merupakan komponen utama dalam bahan konstruksi. “Kenaikan ini belum permanen dan mungkin saja bisa turun ke depannya.” Untuk mengantisipasi kenaikan tersebut, katanya, pemerintah berencana memangkas biaya-biaya yang tak diperlukan untuk menutupi kebutuhan harga konstruksi itu, serta melakukan pengawasan lebih ketat pada ketersediaan barang. Meski terjadi kenaikan harga, Bambang juga mengimbau agar kontraktor tidak menurunkan kualitas bangunannya yang dapat merugikan pihak lain, dan juga memicu tingkat kerusakan yang lebih cepat dari usia proyek yang seharusnya.
Bahan bangunan Sebelumnya, AKI menilai ketentuan mengenai tata niaga bahan bangunan mendesak untuk diatur menyusul tingginya sensitivitas kenaikan komoditas tersebut terhadap fluktuasi harga minyak dunia yang berpengaruh pada industri konstruksi di Tanah Air. Ketua Asosiasi Kontraktor Indonesia
(AKI) Sudarto mengatakan akibat belum adanya regulasi yang mengatur tentang tata niaga bahan bangunan, harga komoditas tersebut sepenuhnya terbentuk oleh mekanisme pasar. Kondisi itu, lanjut dia, mendorong sensitivitas harga komoditas tersebutterhadap adanya gejolak pasar. Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Gunaryo mengatakan regulasi khusus yang mengatur tata niaga bahan bangunan memang belum ada, karena selama ini upaya pemerintah masih sebatas menjaga ketersediaan komoditas tersebut di pasaran. Dia menuturkan untuk membuat suatu regulasi yang khusus mengatur barang-barang tertentu, diperlukan kajian yang lengkap dan mendalam termasuk konsekuensi dan dampak yang ditimbulkan jika barang tersebut diatur perdagangannya. “Regulasi yang khusus mengatur itu memang belum ada, karena pemerintah masih fokus pada upaya penyediaan barang-barang tersebut di pasaran, sehingga pembentukan harganya ditentukan oleh mekanisme pasar.” (NATALINA KASIH WASIYATI)
[email protected])
(mia.chi-
JAKARTA: Pembahasan RUU Rumah Susun (Rusun) tertunda akibat belum adanya kesepakatan antarinstansi pemerintah dalam memanfaatkan tanah negara untuk penyediaan rusun bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Sedikitnya ada empat persoalan menyebabkan tertundanya penyelesaian pembahasan RUU Rumah Susun (Rusun) yang sedianya diselesaikan pada 8 April 2011 atau sebelum masa reses. Salah satunya adalah pada penggunaan barang milik negara untuk penyediaan rusun. Ketua Komisi V DPR RI Yasti Soepredjo Mokoagow mengatakan Panitia Kerja masih melakukan pembahasan tentang RUU tersebut, terutama terkait dengan bagaimana penyediaan rusun untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Dalam rapat tersebut, sambungnya, berkembang kuat upaya untuk melakukan terobosan hukum. “Belum sinkronnya pemerintah yakni Kementerian Perumahan Rakyat, Kementerian Pekerjaan Umum serta Badan Pertanahan Nasional semakin memerlukan waktu tambahan untuk melakukan pembahasan yang lebih mendalam demi kesempurnaan undang-undang,” ujarnya kepada Bisnis di Jakarta, kemarin. Yasti menuturkan pembahasan yang alot terjadi pada pendayagunaan ba-
rang milik negara berupa tanah dan tanah wakaf sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Selain itu, sambungnya, persoalan bukti kepemilikan satuan rumah susun, benda bersama serta bagian bersama juga menjadi hal yang masih diperdebatkan di Panitia Kerja tersebut.
Sebelum reses Panita Kerja DPR RI sedianya menargetkan untuk menyelesaikan pembahasan RUU Rusun itu pada 8 April 2011 atau sebelum masa reses yakni 9 April 2011-8 Mei 2011. Namun dengan adanya sejumlah masalah yang perlu dibahas, kemungkinan penyelesaian itu akan molor. Yasti menambahkan persoalan lainnya adalah tentang lembaga pengawas atau pembinaan rusun, terutama untuk hunian bersubsidi bagi MBR, sedangkan lainnya adalah pengaturan tentang Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (PPPSRS). Menpera Suharso Monoarfa mengatakan pembahasan tersebut telah dimulai dengan melibatkan unsur pemerintah baik Kemenpera, Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Hukum dan HAM. Lebih lanjut Suharso menjelaskan apabila pembahasan RUU Rusun dapat berjalan lancar, tidak hanya membantu kinerja program Kemenpera saja tapi juga seluruh pemangku kepentingan.
ORI segera panggil Badan Pertanahan Nasional OLEH ANUGERAH PERKASA Bisnis Indonesia
JAKARTA: Ombudsman Republik Indonesia (ORI) segera memanggil Badan Pertanahan Nasional (BPN) pada pekan depan untuk mengklarifikasi semua persoalan terkait dengan buruknya pelayanan publik lembaga itu di sektor agraria. Anggota ORI Muhammad Khoirul Anwar mengatakan pi-
haknya tengah menyusun jadwal permintaan klarifikasi lembaga tersebut terkait dengan buruknya pelayanan BPN selama ini. Pada tahun lalu, ORI menerima 96 laporan masyarakat terkait dengan buruknya pelayanan BPN di seluruh Indonesia. “Kami sudah menjadwalkan untuk mengklarifikasi semua laporan yang disampaikan. Rencana pemanggilan dilakukan pada pekan depan, karena pada
minggu-minggu ini jadwal masih padat,” kata Khoirul kepada Bisnis di Jakarta, kemarin. Dia mengungkapkan tujuan pemanggilan itu tak hanya terkait dengan satu kasus saja, tetapi juga keseluruhan tentang pelayanan publik yang telah diadukan ke ORI. ORI sendiri pernah mengirimkan surat rekomendasi ke BPN, namun hingga kini belum direspons. Data ORI mencatat dari 1154
laporan yang diadukan ke ORI sepanjang tahun lalu, buruknya kinerja pemerintah daerah menempati urutan pertama yakni 354 laporan (31,13%), kepolisian 241 laporan (21,20%), lembaga pengadilan 155 laporan (13,63%) dan BPN sebanyak 96 laporan (8,44%). Anggota Komisi II DPR RI dari PDIP Yassona H.Laoly mengatakan BPN telah gagal dalam menyelesaikan banyaknya sengketa
pertanahan. “Sejak periode DPR RI tahun lalu, Komisi II DPR sudah sangat keras mengritik BPN, khususnya menyelesaikan konflik pertanahan,” kata Yassona di Jakarta, kemarin. Dia menilai tingkat penyelesaian sengketa agraria oleh lembaga tersebut sangat rendah. Oleh karena itu, papar Yasonna, otoritas agraria tersebut perlu melakukan perbaikan kinerja.
Proyek Aetra jadi model KPS ANTARA
JAKARTA: Kementerian Pekerjaan Umum (PU) akan menjadikan proyek air bersih PT Aetra Air Tangerang sebagai model bagi proyek sejenis ke depan dalam format kerjasama pemerintah dan swasta (KPS). “Yang bagus, kayak Aetra di Tangerang itu, bisa jadi contoh bagi proyek air bersih lainnya dalam format KPS,” kata Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, seperti dikutip Antara, akhir pekan lalu. Djoko menegaskan model-model percepatan pembangunan infrastruktur dengan tingkat keberhasilan semacam Aetra, juga akan diterapkan pada bentuk atau bidang pembangunan infrastruktur lainnya seperti jalan tol. “Untuk jalan tol, kita harapan percepatan pembangunan pada Cikampek–Palimanan bisa jadi contoh bagi ruas tol lainnya,” katanya. Djoko membenarkan bahwa proyek Aetra yang dikerjakan oleh PT Aetra Air Tangerang adalah hasil tender pada 2007 dengan konsesi selama 25 tahun dan air baku yang dimanfaatkan adalah Sungai Cisadane dengan kapasitas 900 liter per detik. Oleh karena itu, tegasnya, pemerintah sesuai dengan Peraturan Presiden No. 13/2010 tentang Kerjasama Pemerintah
dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur menyediakan sejumlah dukungan dan insentif kepada swasta. Kepala Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM), Kementerian PU, Rachmat Karnadi membenarkan adanya dukungan pemerintah dalam konteks percepatan pembangunan infrastruktur itu, khususnya untuk proyek-proyek air bersih. Setidaknya, kata dia, ada dua macam dukungan, jika investor swasta berminat dalam proyek air bersih yakni subsidi selisih harga air kepada masyarakat dan dana talangan dari PT Penjaminan Infrastuktur Indonesia (PPI) jika harga air yang seharusnya diterima oleh investor, belum diterima dari perusahaan daerah air minum (PDAM). “Model pertama adalah selisih harga air, misalnya, harga yang harus dijual ke konsumen Rp4.000 per meter kubik, tetapi karena dianggap terlalu mahal, maka pemerintah memberi subsidi Rp2.000 agar terjangkau oleh masyarakat dan model kedua adalah murni dana talangan jika investor belum menerima dari PDAM,” katanya. Namun, tegasnya, untuk mendapatkan dukungan tersebut, investor swasta harus mengikuti skema Perpres No. 13/2010, bukan secara bisnis biasa dengan PDAM atau lainnya.
04/04/2011 21:17:56
ENERGI
i2
Bisnis Indonesia, Selasa, 5 April 2011
Produksi batu bara Barito Utara naik MUARA TEWEH: Produksi batu bara di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, terus mengalami peningkatan kendati menghadapi sejumlah kendala dan hingga Maret 2011 mencapai 713.619,47 metrik ton. "Jumlah itu merupakan produksi 13 investor pemegang izin kuasa pertambangan," kata Kabid Pengawasan Tambang Dinas Pertambangan dan Energi Barito Utara Juni Rantetampang kemarin. Dia menyebutkan produksi batu bara di kabupaten pedalaman Kalteng itu masih menghadapi kendala angkutan karena selama ini mengandalkan transportasi di Sungai Barito. Angkutan tambang batu bara sering terhenti akibat kedalaman Sungai Barito yang menurun hingga tidak bisa dilayari tongkang dan kapal besar. "Kalau debit air naik atau di atas normal, kapal tidak bisa melewati jembatan Hasan Basri Muara Teweh karena bisa tersangkut."
Produksi batu bara di Barito Utara (metrik ton)
2009
2.036.892,83 ANTARA/ILHAM NESABANA
EKSPLORASI Tambang ganggu hutan Mangar BALIKPAPAN: Pemerintah Kota Balikpapan melaporkan kepada Kepolisian Daerah Kalimantan Timur adanya aktivitas eksplorasi dan eksploitasi batu bara yang merambah Kawasan Hutan Lindung Sungai Manggar oleh pemegang kuasa pertambangan asal Kabupaten Kutai Kartanegara. Kepala Badan Pengelola Hutan Lindung Sungai Wain dan Sungai Manggar (BPHLSWSM) Purwanto mengatakan telah menyerahkan permasalahan ini kepada Polda Kaltim untuk diselesaikan. “Kami telah melapor ke Polda dan telah ditindaklanjuti dengan melakukan penangkapan,” ujar Purwanto kepada Bisnis kemarin. Badan Pengelola Hutan Lindung Sungai Wain dan Sungai Manggar untuk pertama kali dibentuk dengan SK Wali Kota Balikpapan. Badan ini merupakan perwujudan yang terintegrasi untuk pengelolaan kawasan hutan lindung tersebut dengan melibatkan semua pihak terkait. (Bisnis/22)
ICP Maret capai US$113 per barel JAKARTA : Harga ratarata minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) berdasarkan perhitungan Formula ICP pada bulan Maret mencapai US$113,07 per barel, naik US$9,76 per barel dari rata-rata ICP bulan Februari US$103,31 per barel. Adapun harga Minas/ SLC mencapai US$114,16 per barel, naik US$9,19 per barel dari US$104,97 per barel pada Februari 2011. “Peningkatan tersebut sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah utama di pasar internasional,”ungkap kata Tim Harga Minyak Indonesia seperti dikutip dari situs Kementerian ESDM kemarin. Perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan Maret 2011 jika dibandingkan Februari, diantaranya harga minyak jenis WTI (Nymex) mencapai US$102,98 per barel, naik US$13,24 per barel dari US$89,74 per barel. Selanjutnya harga minyak Brent (ICE) US$114,67 per barel, naik US$10,64 per barel dari US$104,03 per barel. Sementara itu, harga minyak Tapis (Platts) US$120,50 per barel, naik US$12,74 per barel dari US$107,76 per barel. Kemudian Basket OPEC mencapai US$109,77 per barel, naik US$9,48 per barel dari US$100,29 per barel. Peningkatan harga minyak di antaranya disebabkan kelanjutan instabilitas kawasan Afrika Utara terutama di Libia serta di kawasan Timur tengah terutama di Su-
Ketua STT PLN Supriadi Legino (kiri) memberikan penjelasan kepada Presdir PT Aditec Cakrayasa Rawono Sosrodimulyo (kedua kiri), Direktur Operasi Jawa-Bali PLN IGN Adyana (kedua kanan) dan Dirut PT Indonesia Power Djoko Hastowo seusai penandatanganan kerja sama tentang peningkatan kompetensi dan keahlian mahasiswa STT PLN di Jakarta, kemarin. Kerja sama tersebut melibatkan 18 mitra di lingkungan PLN.
1.146.801 2010
OLEH AGUST SUPRIADI Bisnis Indonesia
KERJA SAMA PENDIDIKAN PLN:
riah, Yaman, Bahrain, Iran dan Irak. Instabilitas di kawasan-kawasan itu terus meningkatkan kekhawatiran pasar atas terganggunya pasokan minyak dari kawasan tersebut. “Pasar terus khawatir meski Arab Saudi mengklaim telah meningkatkan pasokan minyaknya untuk mengganti kehi langan hingga 1,6 juta barel per hari.” Meningkatnya harga minyak dunia bulan Maret 2011 juga disebabkan oleh naiknya aktivitas spekulasi di pasar perdagangan berjangka minyak mentah NYMEX. Ini terjadi akibat volatilitas harga minyak yang tinggi serta kekhawatiran terganggunya pasokan yang diindikasikan dengan kontrak jual beli minyak mencapai rekor tertinggi sebesar 268.622 kontrak pada awal Maret. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Depkeu Bambang Brodjonegara mengatakan pemerintah pasti akan mengusulkan perubahan asumsi makro yang tercantum dalam APBN 2011, a.l. harga minyak mentah Indonesia (ICP) dan target produksi (lifting) minyak. Akan tetapi, angka absolut perubahannya masih diperhitungkan sambil memantau perkembangan terakhir indikator-indikator makro sebelum rapat pembahasan APBN Perubahan dijadwalkan. “Kalau lifting minyak akan kami lihat effort terakhir yang dilakukan oleh BP Migas untuk bisa m eninggikannya. Kalau ICP hari ini bisa saja di atas US$100 per barel, tapi kan yang kami lihat rata-rata tahunan," tuturnya. (14)
BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO
‘Kebakaran kilang harus diusut’ Kerugian Pertamina bisa capai Rp600 miliar OLEH NURBAITI, IRSAD SATI & LINDA T. SILITONGA Bisnis Indonesia
JAKARTA: Komisi VII DPR meminta pemerintah melakukan investigasi secara menyeluruh atas kebakaran tiga tangki di refinery unit IV Cilacap. Ketua Komisi VII DPR Teuku Riefky Harsya berharap pemadaman kebakaran tangki di kilang refinery unit IV Cilacap bisa dilakukan lebih cepat agar dampaknya tidak meluas. Menurut dia, sekalipun dampak kebakaran tersebut bagi ketersediaan BBM di dalam negeri tidak terlalu signifikan, tetap harus dilakukan investigasi secara menyeluruh terhadap penyebab kebakaran tersebut. “Pertamina perlu meningkatkan standar keamanan dan keselamatan operasi untuk menghindari kecelakaan-kecelakaan seperti ini. Pemerintah, BPH Migas dan Pertamina juga di-
minta menjaga ketersediaan BBM bagi kebutuhan masyarakat, khususnya di daerah yang selama ini dipasok dari Kilang Cilacap,” katanya kemarin. Sementara itu, anggota Komisi VII Satya W. Yudha mengatakan kejadian kebakaran tangki ini dapat dijadikan momentum bagi pemerintah untuk memperbaiki bisnis hilir Pertamina yang masih amburadul. Dia menengarai beberapa kebijakan sektor hilir Pertamina termasuk yang rawan terjadinya kerugian keuangan negara. “Saatnya sektor hilir ini diperbaiki kalau pemerintah mau. Ini saat yang tepat.” Anggota Komisi VII M. Romahurmuziy berpendapat sebagai perusahaan dengan moto world class company, kebakaran yang sudah beberapa kali terjadi di Kilang Cilacap menjadi peristiwa yang sangat memalukan bagi Pertamina. Peristiwa kebakaran ini mengulangi kejadian serupa pada Kilang Plumpang dan Balongan. Bila nantinya penyelidikan menunjukkan penyebab kebakaran itu karena mechanical error atau human error, Pertamina harus mengevaluasi seluruh standar
Cilacap
Kapasitas pengolahan CDU* kilang minyak Ekspansi Balongan Pertamina (barel per hari)
Bojonegara
340.000
3 0 300.000 3 0 300.000
Balikpapan
260.000
Dumai
170.000
Balongan Plaju
125.000 110.000
Kasim, Jayapura
10.000
Sumber: Pertamina
*CDU: Crude Distillation Unit
operasional prosedur keselamatan kerja. “Kebakaran ini menunjukkan keteledoran, pengabaian, dan ketidakseriusan pengelolaan untuk sebuah instalasi vital yang memasok 34% kebutuhan nasional atau sekitar 60% kebutuhan Jawa. Kami akan panggil Pertamina,” ujar dia. Menurut dia, aparat kepolisian dan pemadam kebakaran harus
BISNIS/ILHAM NESABANA
segera mengungkap faktor kebakaran serta mengumumkannya kepada publik. Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh mengungkapkan pengaruh kebakaran terhadap proses produksi di Cilacap itu relatif terbatas, hanya 3% karena tangki yang terbakar merupakan tangki komponen, bu-
kan tangki produk. Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan pemerintah belum memutuskan segera menggantikan tangki minyak yang berusia tua di seluruh kilang di dalam negeri untuk mencegah hal yang tidak diinginkan. Dia mengatakan pada dasarnya tangki minyak yang sudah tua bukan berarti tidak bisa dipakai. PT Pertamina (Persero) menyatakan akan menggunakan terminator canon foam untuk memadamkan kebakaran yang masih terjadi di tangki 31-T7 di kilang Refinery Unit IV Cilacap. VP Coporate Communication Pertamina Mochamad Harun mengatakan Terminator Canon Foam yang memiliki daya lontar hingga 3.500 galon/menit atau lebih tinggi dari standar normal ini. Pengamat perminyakan Kurtubi memperkirakan kerugian akibat kebakaran tiga tangki di refinery unit IV Cilacap mencapai Rp600 miliar, termasuk pembelian foam serta biaya untuk membangun tangki baru. (14/APRILIAN HERMAWAN) (ibeth.nurbaiti@bisnis.
co.id/
[email protected]/linda.
[email protected])
Kenaikan harga premium opsi paling tepat OLEH AGUST SUPRIADI Bisnis Indonesia
BISNIS/PAULUS TANDI BONE
KEBUTUHAN LISTRIK: Pekerja memasang lampu
penerangan jalan dengan sistem tenaga Matahari di Makassar, Sulawesi Selatan, kemarin. Indonesia membutuhkan sekitar 80.000 MW listrik sampai 2025 atau untuk memenuhi kebutuhan tersebut, diperlukan tambahan tenaga listrik sebanyak 3.000 MW setiap tahunnya.
JAKARTA: Badan Kebijakan Fiskal meyakini selisih harga antara premium dan pertamax yang terlalu besar akan menimbulkan migrasi pengguna BBM bersubsidi meningkat dan untuk opsi yang dianggap tepat untuk mengatasinya adalah menaikkan harga premium. Seperti diketahui, kenaikan harga minyak dunia membuat harga pertamax di dalam negeri ikut terkoreksi dan sempat menembus level Rp8.700 per liter. Dengan demikian, selisih harganya dengan harga premium yang Rp4.500 per liter semakin melebar. “Kalau migrasi [pengguna pertamax ke premium], menurut saya pasti terjadi selama beda harga keduanya jauh. Kuncinya kalau tidak mau migrasi ya harganya didekatkan. Harga yang premium dong [dinaikkan]. Tapi ini bukan posisi [pemerintah], hanya pendapat,” ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal Bambang Brodjonegoro seusai rapat kerja tertutup dengan Badan Anggaran DPR dan PT Perusahaan Listrik Negara, kemarin. Menyangkut anjuran penghapusan pajak pertambahan nilai (PPN) atas pertamax, Bambang mengata-
kan itu rumit untuk dilakukan karena jenis pajak tersebut hanya mengenal satu tarif untuk semua komoditas, yakni 10%, sementara untuk kebijakan PPN ditanggung pemerintah juga tidak direkomendasikan untuk dikenakan atas pertamax karena kebijhakan fiskal tersebut hanya untuk minyak goreng. “Pertamax itu intinya barang nonsubsidi. Jadi jauhkanlah dari subsidi. Lalu, secara hukum memang berat, tidak gampang mengubah PPN atau menghilangkan PPN dari pertamax. Jadi kemungkinan menurut saya masih jauh untuk dikaji ke arah sana.” Dalam dokumen tertulis laporan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa pada sudang kabinet terbatas di Istana Bogor, 14 Maret 2011, terungkap empat opsi kombinasi pengendalian BBM bersubsidi. Pertama, pengaturan konsumsi sekaligus penjatahan BBM bersubsidi menggunakan alat deteksi radio frecuency identification atau kendaraan pribadi wajib menggunakan pertamax. Kedua, pengaturan penggunaan diimbangi dengan menaikkan harga premium sebesar Rp2000 per liter. BBM bersubsidi hanya diberikan bagi pengguna kendaraan pe lat kuning, roda dua/
tiga, dan kendaraan umum, sedangkan taksi dan kendaraan pribadi menggunakan premium dengan harga Rp6.500 per liter. Ketiga, penyesuaian harga BBM (premium naik jadi Rp6.500 per liter) diikuti dengan pemberian subsidi langsung menggunakan alat kendali kartu prabayar. Teknisnya, premium harga baru dikonsumsi oleh semua jenis kendaraan, tetapi khusus pengguna kendaraan plat kuning, roda dua/tiga, dan angkutan umum akan diberikan subsidi langsung via perbankan. Keempat, pengaturan pengguna BBM bersubsidi sekaligus menyubsidi pertamax dengan mematok harga maksimalnya di level Rp7.500 per liter. “Semua simulasi sudah banyak, tinggal keputusan besarnya,” jelas Bambang Selain subsidi BBM yang berpotensi membengkak, Kepala BKF mengatakan telah dibahas bersama Badan Anggaran DPR dan PLN mengenai kemungkinan penambahan subsidi listrik sekitar Rp14,82 triliun pada tahun ini. Hal itu bisa terjadi jika sejumlah kegiatan produksi listrik tidak tercapai, a.l. pasokan batu bara dan gas ke pembangkit-pembangkit listrik terhambat, pelaksanaan proyek pembangkit listrik 10.000 MW terlambat.
PLN butuh tambahan subsidi OLEH NURBAITI Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mengindikasikan tahun ini diperlukan penambahan subsidi listrik sebesar Rp14,82 triliun. Direktur Bisnis dan Manajemen Risiko PLN Murtaqi Syamsuddin mengatakan pengajuan penambahan subsidi listrik merupakan wewenang pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan. Namun, PLN hanya mengindikasikan penambahan subsidi terutama karena keterlambatan pasokan gas. “Kita sudah indikasikan, penambahan subsidi lebih karena
keterlambatan pasokan gas, kedua karena naiknya harga batu bara serta hal-hal lainnya,” ujarnya ketika ditemui seusai menghadiri rapat badan anggaran dan PLN yang digelar tertutup kemarin. Anggota Komisi VII DPR Satya W. Yudha yang juga menghadiri rapat tertutup tersebut mengatakan penambahan subsidi listrik memang belum disetujui. Namun, sebelum itu dikabulkan PLN harus terus melakukan efisiensi seperti yang dijanjikan. “Tapi ini belum [resmi mengajukan], ini baru menjajaki. Kita ingin PLN ada efisiensi dulu, minta tambahan subsidi tapi jangan lupa mereka kan pernah
pernah janji mau efisiensi.”
Diskon tarif Pada bagian lain, PLN terus melakukan inovasi dalam bisnisnya tahun ini. Kepala Divisi Niaga PLN Benny Marbun mengatakan salah satu caranya adalah dengan mengajak pelanggan industri dan pelanggan bisnis dengan daya 200 kVA ke atas untuk bekerjasama mengatur pemakaian listrik. “Kedua kelompok pelanggan ini yang diajak bekerjasama karena kedua kelompok pelanggan inilah yang dapat menggeser aktivitasnya dari malam hari ke tengah malam hingga pagi hari,”
jelas Benny dalam siaran pers. Dia menjelaskan bagi pelanggan industri maupun pelanggan bisnis yang mengurangi pemakaian pada waktu beban puncak (pukul 18.00-22.00 WIB) atau menaikkan pemakaian pada tengah malam hingga pagi hari, insentif diberikan berupa harga listrik yang lebih murah 20-50% dari harga listrik sebelumnya. ”Bagi pelanggan industri yang mengoperasikan genset untuk mengurangi listrik PLN pada WBP, maka selisih biaya bahan bakar akibat menjalankan genset tersebut akan diganti PLN.” Menurut Benny, saat ini beban sistem ketenagalistrikan Jawa-
Bali pada waktu beban puncak mencapai 18.500 MW, sedangkan pada tengah malam hingga pagi hari hanya sekitar 14.000 MW. Perbedaan beban sekitar 4.500 MW ini menjadikan sistem ketenagalistrikan Jawa-Bali tidak beroperasi optimal. Pasalnya, untuk melayani beban pada waktu beban puncak, PLN harus menyediakan pembangkit lebih dari 18.500 MW. “Sedangkan pada tengah malam hingga pagi hari tidak semua pembangkit tersebut terpakai secara optimal, dan karenanya efisiensinya menjadi rendah,” imbuhnya. (14)
TEKNOLOGI INFORMASI
Bisnis Indonesia, Selasa, 5 April 2011
i3
INOVASI
Menanti Gmail Motion OLEH GOMBANG NAN CENGKA Kontributor Bisnis Indonesia
P
ada awalnya adalah lelucon 1 April dari Google. Pada tanggal tersebut raksasa Internet ini memiliki tradisi panjang merilis berbagai lawakan untuk merayakan April Mop. Dari sekian banyak lelucon, salah satu lelucon yang diumumkan Google pada 1 April 2011 adalah Gmail Motion. Menurut situs webnya, produk bohongbohongan ini memperkenalkan fitur untuk mengendalikan aplikasi web Gmail menggunakan gerakan tubuh manusia dengan bantuan webcam dan teknologi pelacakan spasial yang dipatenkan. Berbagai aksi pada Gmail seperti menulis e-mail baru, menjawab, meneruskan, dan menyimpan dikaitkan dengan gerakan-gerakan tertentu. Sebagai ganti menggunakan tetikus atau papan ketik, pengguna tinggal menggerakkan tubuh sesuai aksi yang diinginkan. Karena tanggal pengumumannya dan fitur ini kelihatan mengada-ada, banyak orang yang dengan cepat menebak dengan tepat bahwa ini hanya April Mop. Namun, para pengembang pada Mixed Reality Lab Institute for Creative Technologies (ICT) University of Southern California berpikir bahwa ini merupakan gagasan bagus. Mixed Reality Lab adalah laboratorium yang meneliti teknik dan teknologi interaksi komputer dengan manusia. Mereka dengan cepat membuat implementasi teknologi ini persis seperti yang dideskripsikan Google. Perbedaannya, bila Google menyebut Gmail Motion memanfaatkan webcam, implementasi dari ICT ini memanfaatkan Kinect, yakni pelacak gerakan dari Microsoft. Microsoft Kinect pada awalnya dimaksudkan sebagai pengendali permainan untuk Xbox 360, konsol permainan dari Microsoft. Namun, sejak diluncurkan pada tahun lalu, produk ini mengundang perhatian banyak penggemar peranti keras untuk mengutak-atiknya untuk keperluan lain di antaranya untuk komputer pribadi. Didorong oleh antusiasme pehobi, Microsoft akhirnya merilis pustaka peranti lunak Kinect untuk para pengembang komputer pribadi. Bagi peneliti pada Mixed Reality Lab, penggunaan Kinect sebagai alternatif antarmuka untuk peranti lunak bukan yang pertama. Sebelumnya mereka juga sudah memamerkan pengendalian World of Warcraft (yang tidak dirancang untuk dimainkan dengan Kinect) menggunakan produk Microsoft tersebut. Implementasi Gmail Motion sendiri mungkin hanya lelucon tambahan, tetapi ini juga mendemonstrasikan kemungkinan lebih lanjut interaksi manusia dengan komputer.
PASAR PRINTER:
Seorang penjaga mengatur deretan printer yang dipamerkan di sebuah pusat belanja di Jakarta, kemarin. Penjualan printer pada tahun ini diprediksi mencapai 2,7 juta unit atau meningkat sekitar 17% dibandingkan dengan penjualan tahun lalu sebanyak 2,3 juta unit. BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO
Telkom ingin diproteksi dari LTE Regulator kaji potensi gangguan terhadap jaringan satelit OLEH ARIEF NOVIANTO & JUNAIDI HALIK Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk akan meminta perlindungan pemerintah terkait dengan perkembangan teknologi long term evolution (LTE) yang berpotensi menimbulkan gangguan terhadap jaringan satelit yang digunakan pada stasiun bumi. Head of Corporate Communication Telkom Eddy Kurnia mengatakan potensi gangguan itu karena LTE merupakan broadband (pita lebar) terestrial yang memiliki kemampuan jauh lebih kuat daripada teknologi extended C-band sebagai jaringan microwave sehingga kalah kuat ketika terjadi rebutan frekuensi. “Semuanya masih dalam tahap rencana [meminta proteksi]. Pada saatnya nanti pasti akan didiskusikan terlebih dahulu, bentuknya nanti seperti apa belum bisa dijelaskan sekarang. Tunggu saja perkembangannya,” ujar kepada Bisnis kemarin. LTE merupakan teknologi layanan data generasi keempat (4G) dengan broadband yang implementasinya dapat mengguna-
hadap jaringan satelit kan frekuensi hingga Prediksi pasar broadband di Indonesia Telkom. 3,5 GHz. (juta pelanggan) “Sampai sekarang Kehadiran teknologi masih dibahas dan tersebut pada frekuen- Pengguna Internet 58,7 kajian belum diputussi 3,5 GHz diperkirakan. [Dengan potensi kan bakal menggang70 gangguan yang munggu eksistensi jaringan kin ditimbulkan] itu extended C-band yang Pengguna HSDPA 2011 lah perlunya dilakudigunakan pada stasi2012 11,6 kan pengkajian deun bumi Telkom un24,7 ngan harapan seandaituk koneksi satelit nya itu menjadi regupada frekuensi 3,5 Pengguna jaringan tetap lasi, sudah mewadahi GHz—7 GHz. 4,2 berbagai kepentingMenurut Eddy, 6 an,” ujarnya. penggunaan teknologi LTE di Indonesia me- Pasar komputer mang dimungkinkan Belum dibatasi 8,4 bakal berpengaruh terGatot menambah9,5 hadap jaringan satelit kan Kemenkominfo Telkom meski dam- Pasar smartphone belum akan membatapaknya diperkirakan si uji coba teknologi 11 tidak terlalu besar. LTE yang mulai dila11,9 Kondisi itu, paparkukan operator selaBISNIS/ADI PURDIYANTO nya, disebabkan oleh Sumber: IDC, PT Telkom Tbk, dan NSN Market Intelligence ma dalam batas-batas area implementasi tertentu dan tidak diLTE yang akan berbeda dengan Indonesia belum diputuskan komersilkan untuk layanan pearea stasiun bumi. Dalam hal ini, meski ada beberapa operator tele- langgan. LTE sebagai jaringan layanan komunikasi yang sudah melakuSelain itu, paparnya, kementeridata bagi konsumen akan diim- kan uji coba. annya juga belum membatasi Dia menegaskan pembahasan masuknya gadget yang mengplementasikan di area perkotaan, sedangkan jaringan satelit di mengenai implementasi teknolo- adopsi teknologi LTE ke Indonesia, gi terbaru itu hingga kini juga termasuk chipset untuk ponsel pinpinggiran kota. “Sebetulnya tidak terlalu ber- belum melibatkan Telkom meng- tar (smartphone) dan PC tablet pengaruh [terhadap jaringan sa- ingat pengaturannya murni yang sudah banyak dikembangkan telit Telkom], tetapi nantinya merupakan kewenangan regula- di sejumlah negara. kami akan tetap mengupayakan tor meski pada saatnya nanti “Kami belum ada peluang unpengaturan [implementasinya] BUMN itu juga dilibatkan. tuk itu [pembatasan]. Untuk gadMenurut Gatot, pembahasan get berteknologi LTE juga tidak dengan baik,” tegas Eddy. Kepala Pusat Informasi dan yang dilakukan oleh regulator ada larangan masuk ke IndoHumas Kementerian Komunikasi saat ini dipastikan sudah menca- nesia,” tegas Gatot. dan Informatika Gatot S. Dewa kup masalah teknis implementasi Pemerintah masih mempertimBroto mengungkapkan kebijakan LTE, termasuk potensi gangguan bangkan frekuensi pada pita 700 mengenai implementasi LTE di yang mungkin ditimbulkan ter- MHz, 2,6GHz, penataan ulang
Bakrie Telecom segera gelar Internet TV
KLIK
OLEH RONI YUNIANTO Bisnis Indonesia
Axis rilis program baru JAKARTA: PT Natrindo Telepon Seluler (Axis) meluncurkan program promosi yang diklaim baru pertama kali dilakukan secara nasional dan sangat menarik bagi pengguna telekomunikasi di Indonesia. Dalam program Ditelpon Hadiah Jutaan Rupiah itu yang berlangsung hingga awal Juni 2011 itu, Axis akan memberikan miliaran rupiah sebagai hadiah kepada para pelanggannya. Dalam hal ini, siapa pun yang membeli kartu perdana Axis ataupun menggunakan nomor Axis selama masa promosi itu memperoleh kesempatan memenangkan jutaan rupiah uang tunai setiap minggu yang jumlahnya senilai dengan nomor kartu prabayar Axis yang digunakan, cukup dengan mengisi ulang pulsa dan tetap menggunakan kartu Axis. “Pelanggan selalu menjadi bagian penting dari usaha kami. Ditelpon Hadiah Jutaan Rupiah adalah program baru yang fantastik dan memberikan penghargaan bagi pelanggan dengan cara yang belum pernah kita lihat di Indonesia,” tutur Chief Marketing Officer Axis Eric Mallia dalam siaran pers kemarin. (BISNIS/JHA)
JAKARTA: PT Bakrie Telecom Tbk siap menggelar layanan Internet TV sebagai area baru, menyusul penetrasi operator telekomunikasi itu pada layanan broadband (pita lebar) dan cloud computing (komputasi awan). Anindya Novyan Bakrie, Presiden Direktur Bakrie Telecom, mengatakan perusahaannya siap membidik peluang potensi dari lisensi mobilitas penuh yang segera dimilikinya. “Industri seluler nasional banyak menggembar-gemborkan konvergensi, tetapi kami boleh bangga lebih dahulu melakukan eksekusi,” ujarnya baru-baru ini. Menurut dia, sejumlah potensi tersebut mencakup rencana untuk mengonversi TV menjadi personal computer (PC), memasuki layanan berbasis teknologi generasi keempat (4G), konten, serta broadband dan cloud computing. “Bayangkan jika seluruh TV [80 juta unit] di Indonesia dapat dikonversi menjadi PC dengan harga sepertiga dari PC,” ujarnya. Anindya optimistis kompetisi di sektor telekomunikasi Indonesia ke depan bukan lagi karena faktor dominasi atau operator besar yang akan mengalahkan
operator lebih kecil, tetapi persaingan dimenangkan oleh operator yang lebih cepat melakukan eksekusi. “Kami tahu saingan kami besar, tetapi dengan dukungan tim jaringan, kecepatan, layanan termurah, dan penyederhanaan, kami yakin bisa sampai ke sana,” tegasnya. Dia menambahkan teknologi 4G akan berada pada semua platform sehingga tidak ada lagi koneksi yang lambat ataupun naik-turun. Rencana itu akan masuk dalam bagian strategi Bakrie 2.0 yang didukung Bakrie Network sebagai penyedia fiber optic, broadband nirkabel, dan layanan managed service. Anindya dalam paparan visi Bakrie Telecom, Media, and Technology (BakrieTMT 2015) yang akan menyinergikan lini bisnis telekomunikasi (BTEL), media (Viva Group), dan teknologi (BConn dan Bnet) mengalokasikan total investasi yang disiapkan mulai tahun ini sampai dengan 2015 dengan nilai sebesar Rp5 triliun. Dari alokasi tersebut, Rp 100 miliar akan dialokasikan mulai tahun ini untuk pemberdayaan pengusaha baru telematika di seluruh Indonesia, khususnya bagi yang ingin beralih menjadi technopreneur seperti Google dan Facebook dalam 3 tahun hingga 5 tahun ke depan.
Pasar TI mengarah ke smartphone dan PC tablet OLEH ARIEF NOVIANTO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pasar teknologi informasi (TI) di Indonesia pada tahun ini diperkirakan mengarah pada ponsel pintar dan komputer tablet seiring dengan harga kedua perangkat itu yang semakin murah dan terjangkau oleh berbagai kalangan. Director & Country Manager Qualcomm Indonesia Harry K.
Nugraha mengatakan proyeksi pasar itu juga mengacu pada semakin tingginya minat masyarakat terhadap koneksi Internet melalui perangkat mobile untuk layanan data, termasuk jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter. “Tahun ini adalah tahunnya smartphone [ponsel pintar] dan PC tablet. Sekarang banyak smartphone yang dijual di bawah Rp1,5 juta, sedangkan PC tablet juga
banyak dijual di bawah Rp3 juta,” ujarnya pekan lalu. Harry menambahkan smartphone dan PC tablet yang berkembang saat ini, terutama yang menggunakan sistem operasi Android cenderung sudah dilengkapi dengan fitur-fitur menarik dan berbagai penyesuaian yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. ”Bahkan, keberadaannya juga didukung dengan chipset yang
memiliki kemampuan makin kuat dan mampu mendukung berbagai aplikasi untuk memudahkan penggunaannya oleh konsumen,” katanya. Harry menjelaskan kemampuan itu di antaranya terdapat pada smartphone dan PC tablet yang menggunakan chipset Qualcomm, di mana satu chipset dapat dipakai untuk dua sistem operasi sekaligus dan telah mengintegrasikan modem dan prosesor.
pada 1800 MHz, dan kemungkinan menggunakan 2,3 GHz untuk LTE. Sementara itu, Presiden Direktur PT Ericsson Indonesia Mats Otterstedt mengatakan investasi dan nilai ekonomis akan menjadi pertimbangan operator dalam menyediakan layanan data antara dua pilihan, yakni WiMax dan LTE. “Lihatlah berapa banyak operator WiMax di dunia saat ini dan bagaimana perbandingan investasi di LTE, kemudian dari pertimbangan skala ekonominya. Bagi penyedia terminal, berapa biaya jika menanam modal di WiMax untuk memproduksi dongle dan terminal lainnya, lalu juga dari fleksibilitas frekuensinya,” ujarnya kepada Bisnis belum lama ini. Saat ini, Ericsson sudah mendapatkan lima kontrak besar LTE yaitu tiga proyek di AS dan dua lainnya di Finlandia dan Jepang. Vendor itu saat ini masih menjalankan workshop yang melibatkan pengembang konten, operator, dan regulator. Sementara itu, Ben Verwaayen, Chief Executive Officer AlcatelLucent, menjelaskan setidaknya ada dua skenario penggelaran LTE di dunia, yakni terkait dengan ketersediaan frekuensi dan biaya frekuensi. “Teknologi 2G memang untuk suara, 3G lebih mudah untuk data, dan 4G adalah kemampuan membawa video. LTE atau 4G menjadi pilihan tepat untuk masa depan,” ujarnya. (
[email protected]/
[email protected])
TRANSPORTASI & LOGISTIK
i4
Proyek Kalibaru masih jadi rebutan
MULTIMODA Angkutan overload disorot
Pelindo II dapat mandat dari rapat Wapres
BANDUNG: Pemerintah didesak untuk menertibkan angkutan dengan muatan berlebih untuk menekan tingginya kerusakan infrastruktur jalan. Setijadi, Kepala Logistics & Supply Chain Center (Logic) Universitas Widyatama Bandung, mengatakan ketentuan batas toleransi nol atas kelebihan muatan hendaknya diberlakukan secara baik dengan dibarengi pemantauan. “Ketentuan itu [batas toleransi nol] mendesak untuk diberlakukan. Jangan lupa itu juga harus dibarengi dengan pemantauan dari pemerintah,” katanya kepada Bisnis pekan lalu. (BISNIS/K30)
OLEH TULARJI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Badan Otoritas Pelabuhan (BOP) tetap akan membuka lelang investor proyek pelabuhan Kalibaru pada Mei 2011 setelah rencana induk Pelabuhan Teluk Jakarta diterbitkan bulan ini.
AirAsia siapkan 2 Airbus A320 BISNIS INDONESIA
BANDUNG: Maskapai AirAsia mengalokasikan dua unit Airbus A320 untuk melayani rute via Bandara Husein Sastranegara Bandung. Dirut PT Indonesia AirAsia Dharmadi mengemukakan pesawat tersebut akan mendarat perdana di Bandara Husein Sastranegara hari ini dari Jakarta. “Pesawat dijadwalkan mulai melayani konsumen pada 15 April 2011,” katanya Minggu malam. Pesawat berkapasitas 180 penumpang ini akan melayani rute BandungKualalumpur sebanyak dua kali penerbangan setiap hari, dan Bandung-Singapura sekali sehari. Sebelumnya, AirAsia mengoperasikan Boeing 737-300 dengan kapasitas penumpang 148 orang. Rencana pendaratan pesawat berukuran cukup besar seperti Airbus A320 ini sejalan dengan renca-
Bisnis Indonesia, Selasa, 5 April 2011
na penyelesaian penebalan lapisan aspal landasan pacu Bandara Husein Sastranegara sepanjang 1,6 km. Eko Diantoro, GM Bandara Husein Sastranegara PT Angkasa Pura II, mengemukakan pengerjaan penebalan landasan telah dilakukan sejak Januari 2011. “Pengerjaan penebalan landasan ditargetkan rampung sebelum 15 April 2011,” ujarnya. Dia mengatakan penebalan landasan sebetulnya bisa selesai lebih cepat. Akan tetapi, penyelesaian tersebut terganjal masalah cuaca. “Landasan pacu yang dipertebal harus dalam kondisi kering,” katanya. Manajemen AirAsia, Kepala Cabang Angkasa Pura II Bandung, dan Komandan Lanud Husen Sastranegara pada Minggu sore, 03 April, bertemu dengan Gubernur Jabar untuk membicarakan rencana AirAsia itu. (K45)
Padahal arahan Wakil Presiden Boediono pada pertemuan 8 Maret 2011 menyebutkan pengembangan terminal Kalibaru tahap I dapat dilakukan oleh PT Pelindo II tanpa proses tender dalam koridor peraturan perundangan yang berlaku. Kepala BOP Pelabuhan Tanjung Priok Sahat mengatakan rencana lelang investor tersebut tidak berubah. “Ini sesuai dengan arahan Ditjen Perhubungan Laut dan UU No. 17 tahun 2008 tentang Pelayaran,” katanya kepada Bisnis kemarin. Dia menjelaskan lelang akan dilakukan setelah proses pembuatan master plan (rencana induk) pelabuhan di kawasan Teluk Jakarta dan sekitar selesai
diteken oleh Menteri Perhubungan Freddy Numberi. Menurut dia, dalam 2 minggu ke depan, master plan tersebut diperkirakan sudah diteken oleh Menhub. “Setelah master plan di teken, pihaknya akan mempersiapkan dokumen lelangnya,” katanya. Sahat menambahkan ketentuan pemberian konsesi kepada Badan Usaha Pelabuhan (BUP) sesuai dengan UU No. 17 tahun 2008 tentang Pelayaran dilakukan melalui mekanisme pelelangan. “Saya tidak tahu hasil rapat itu [rapat dengan Wapres]. Kami memberikan konsesi berdasarkan hasil pelelangan sesuai dengan UU Pelayaran. Karena UU bilang begitu, ya kami mengikuti UU. Kondisinya masih seperti itu,” ujarnya. Sebelumnya, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Sunaryo mengatakan pada awal April ini, master plan pengembangan Pelabuhan di kawasan Teluk Jakarta dan sekitarnya diteken Menteri Perhubungan Freddy Numberi. Setelah ditandatangani, katanya, instansinya melalui Badan Otoritas Pelabuhan segera menyiapkan dokumen tender investor Kalibaru.
Arahan Wapres terkait proyek Pelabuhan Kalibaru pada 8 Maret 2011 1. Pengembangan terminal Kalibaru tahap I dapat dilakukan oleh PT Pelindo II (Persero) tanpa proses tender dalam koridor perundangundangan yang berlaku. 2. Kajian hukum atas peraturan perundang-undangan (PP No. 61 tahun 2009 tentang Kepelabuhanan) agar disiapkan oleh konsultan hukum independen. 3. Kesiapan PT Pelindo II untuk melaksanakan pengembangan Terminal Kalibaru tahap I baik secara finansial maupun operasional agar dituangkan di dalam dokumen. Sumber: Kompilasi data
“Setelah dokumen tender itu selesai, tender segera dilakukan. Jika bisa, tidak perlu menunggu hingga Mei 2011,” ujarnya.
Rapat Wapres Sementara itu, berdasarkan dokumen yang diterima Bisnis, Wakil Presiden Boediono pernah memberikan arahan dalam rapat yang digelar pada 8 Maret 2011 tentang Pengembangan Terminal Kalibaru, Tanjung Priok. Rapat tersebut dihadiri oleh Menteri Perhubungan Freddy Numberi, Menteri BUMN Mustafa Abubakar, Deputi Bidang Infrastruktur Bappenas, Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang & Jasa Pemerintah, dan
Direktur Utama PT Pelindo II R.J Lino. Dalam dokumen itu disebutkan arahan Wapres dalam pertemuan tersebut antara lain pengembangan terminal Kalibaru, tahap I dapat dilakukan oleh PT Pelindo II (Persero) tanpa proses tender dalam koridor peraturan perundangan yang berlaku. Menanggapi hasil rapat itu, Sahat menjelaskan pihaknya menjalankan prosedur pelelangan untuk memberikan konsesi kepada BUP sesuai dengan UU Pelayaran. “Kami hanya menjalankan amanat Ditjen Perhubungan Laut dan UU Pelayaran,” tegasnya. Sebelumnya, manajemen PT
Pelindo II optimistis dapat memulai pembangunan pelabuhan di kawasan utara Kalibaru senilai Rp8,8 triliun pada Mei 2011 menyusul keluarnya restu dari Kemenhub awal April. Direktur Utama PT Pelindo II R. J. Lino mengatakan izin itu dikeluarkan karena kawasan Kalibaru berada di area operasi PT Pelindo. “Izin itu keluar berdasarkan UU No. 17 tahun 2008 tentang Pelayaran. Selain itu, berdasarkan master plan 2007,” katanya. Dia menjelaskan setelah izin itu keluar, perseroannya langsung mempersiapkan Amdal yang sekarang terpaksa ditunda akibat persinggungan kewenangan. “Amdal butuh waktu juga, setidaknya hingga Juni.” Rencananya, katanya, awal semester II tahun ini, pihaknya sudah bisa membuka tender konstruksi dan pertengahan 2013 bisa dioperasikan. “Pembangunan pelabuhan di kawasan itu sudah molor 6 bulan dari target awal Desember 2010,” tegasnya. Pembangunan pelabuhan di kawasan utara Kalibaru, katanya, bersifat sangat mendesak karena pertumbuhan arus peti kemas melalui pelabuhan internasional dalam setahun terakhir sangat tinggi. (
[email protected])
Nasib izin terbang Mandala ditentukan investor baru OLEH BERLIANA ELISABETH S. Bisnis Indonesia
JAKARTA: Izin rute Mandala Airlines dicabut sedangkan izin terbangnya dibekukan sementara, karena hingga kini maskapai yang berhenti beroperasi itu belum juga dapat investor baru. Edward Alexander Silooy, Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan, mengatakan manajemen Mandala terakhir kali melapor ke Kementerian Perhubungan sepekan lalu. Pada laporan terakhir itu be-
lum ada perkembangan mengenai investor yang sudah menyatakan kesiapannya meminang Mandala. “Kami belum dapat laporan bahwa manajemen Mandala sudah menggandeng investor baru,” katanya kepada Bisnis kemarin. Dia menambahkan maskapai berkode penerbangan RI itu mengajukan perpanjangan waktu untuk izin terbang agar tidak dicabut. “Karena belum dapat investor itulah, mereka minta perpanjangan waktu lagi untuk izin terbang,
sedangkan untuk izin rutenya otomatis dicabut karena sudah kedaluwarsa,” katanya. Edward mengatakan jika memang Mandala nantinya dapat investor baru, akan secepatnya diproses untuk bisa selesaikan masalah pembekuan izin terbangnya. “Kalau sekarang, mereka tidak bisa terbang karena memang tidak punya pesawat,” tutur Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan itu. Mandala menghentikan operasional layanan penerbangan mulai 13 Januari tahun ini setelah
seluruh armadanya ditarik pihak lessor atau perusahaan penyewaan pesawat. Terkait dengan perizinan Mandala, Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Herry Bakti Singayudha Gumay mengatakan izin terbang Mandala saat ini telah hangus bersamaan dengan ditariknya seluruh pesawat. Izin rute juga telah kedaluwarsa, karena maskapai tersebut sudah tidak terbang lebih dari 45 hari. Herry menambahkan Mandala saat melapor menyatakan keingin-
annya untuk bermitra dengan perusahaan penerbangan, baik dari dalam maupun luar negeri. Hingga Desember 2010, Mandala melayani 16 rute penerbangan domestik di antaranya Balikpapan—Banjarmasin, Balikpapan—Yogyakarta, Batam—Padang, Denpasar—Yogyakarta, Jakarta—Balikpapan, Jakarta—Surabaya, dan Medan—Pekanbaru. Mandala juga melayani empat rute penerbangan luar negeri yakni Jakarta—Hong Kong, Jakarta—Macau, Jakarta—Singapura, dan Balikpapan—Singapura.
DATA KAPAL PENETAPAN RENCANA ALOKASI TAMBAT KAPAL DAN KEGIATAN BONGKAR MUAT PELABUHAN TANJUNG PRIOK PERIODE 4 - 5 APRIL 2011
RENCANA SANDAR KAPAL Vessel
Pelayaran/Agen
ETA
ETD
Jakarta International Container Terminal (JICT) MARINA STAR1 ...........................MERATUS ..............................4-Apr...............5-Apr STX DALIAN ................................STX PAN OCEAN .................4-Apr...............5-Apr L AMANDA...................................WHL........................................4-Apr...............5-Apr ATLANTIC TRADER ...................HMM .......................................4-Apr...............5-Apr UNI POPULAR.............................EVER ......................................5-Apr...............6-Apr LINTAS MAHAKAM ....................WSP........................................5-Apr...............6-Apr LINTAS NUSANTARA ................IFL...........................................5-Apr...............6-Apr MASOVIA .....................................STX PAN OCEAN .................5-Apr...............6-Apr WANA BHUM...............................RCL.........................................5-Apr...............6-Apr TMS JADE....................................TMS ........................................5-Apr...............6-Apr FOREVER PROSPERITY............SDL.........................................5-Apr...............6-Apr CAPE FRANKLIN........................CMA........................................6-Apr...............7-Apr TS SINGAPORE...........................TS LINE..................................6-Apr...............7-Apr CAPE NORMAN ..........................CSCL ......................................6-Apr...............7-Apr CARAKA JNIII-25.......................CTP.........................................6-Apr...............7-Apr MEAD PEARL..............................MSL ........................................6-Apr...............7-Apr CAPE FERROL ............................MSL ........................................6-Apr...............7-Apr KOTA HARTA...............................PIL ..........................................6-Apr...............7-Apr KMTC QINGDAO..........................KMTC......................................6-Apr...............7-Apr SINAR SUMBA ............................SI.............................................6-Apr...............7-Apr APL MINNEAPOLIS....................APL.........................................7-Apr ...............8-Apr ER PEARTH .................................COSCO ...................................7-Apr ...............8-Apr FE YUN HE ..................................COSCO ...................................8-Apr...............9-Apr CAPE FRIO...................................IAL ..........................................8-Apr...............9-Apr SANTA FELICITA ........................K'LINE ....................................8-Apr...............9-Apr TMS JADE....................................TMS ........................................8-Apr...............9-Apr HENRY SCHULTE .......................WHL........................................8-Apr...............9-Apr HANSA CENTURY ......................WHL........................................8-Apr...............9-Apr APL SEATTLE .............................APL.........................................9-Apr...............10-Apr WESTERDIEK ..............................MSL ........................................9-Apr...............10-Apr ACX CRYSTAL.............................NYK ........................................9-Apr...............10-Apr KOTA RANCAK............................PIL ..........................................9-Apr...............10-Apr AMAZON RIVER .........................RCL.........................................9-Apr...............10-Apr SINAR SABANG..........................SI.............................................9-Apr...............10-Apr MEDCORAL..................................CMA........................................10-Apr .............11-Apr
Nama kapal bendera
Pelayaran agen
PBM
Rencana
No
Sandar Tgl/Jam-Mnt
KADE
Pelabuhan Asal
Rencana Tujuan
keluar Tgl/Jam-Mnt
Luar Negeri GREEN ACE. MV..................................................PULAU LAUT .PT......................................................................... - ...........................04/04/11-17:00.........................UTPK.I.UTARA.................................................HONGKONG.....................................................HONGKONG.........................................................06/04/11 01:00 XUTRA BHUM. MV*...........................................BINTIKA BANGUNUSA.PT....................................................... - ...........................05/04/11-16:00.........................UTPK.I.UTARA.................................................SYDNEY/AUSTRALIA...................................MELBOURNE/AUSTRALIA...........................06/04/11 12:00 STRAITS VOYAGER. MV..................................NYK LINE INDONESIA .PT....................................................... BKJ ...........................05/04/11-05:00.......................Car Terminal 2.................................................SINGAPORE.....................................................SINGAPORE.........................................................05/04/11 21:00 EISHUN.MV............................................................ADMIRAL LINES PT..................................................................... BKJ ...........................04/04/11-20:30.......................Car Terminal 2.................................................PORT KELANG/MALAYSIA......................YOKOHAMA/JEPANG.....................................05/04/11 03:00
Dalam Negeri: KOTA NABIRE. MV*...........................................PANDE ANUGERAH DEWATA. PT........................................ MKS ..........................04/04/11-13:00.........................KADE 003.........................................................MAKASSAR/U.PANDANG.........................KUMAI/KALTENG..............................................05/04/11 08:00 GLOBAL MARINA. MT*....................................SURI ADIDAYA KAPUAS.PT.................................................... TO01 ..........................04/04/11-10:30.........................KADE 004.........................................................PONTIANAK....................................................PONTIANAK........................................................05/04/11 23:59 SINAR ENDE. KM EX.SEJS ............................SAMUDERA SHIPPING SEVICES PT................................... PNP ...........................04/04/11-01:30 ........................DERMAGA 004.PNP....................................BANJARMASIN/KALSEL..........................JAKARTA..............................................................05/04/11 08:00 A N D A. MV**......................................................CARAKA TIRTA PERKASA.PT............................................... MTIN .........................04/04/11-15:00.........................KADE 009.........................................................BANJARMASIN/KALSEL..........................BANJARMASIN/KALSEL..............................05/04/11 16:00 HOSIM 101. TK^^..................................................KRESNA TIRTA ABADI.PT....................................................... WCS ..........................04/04/11-03:00.......................KADE WALIJAYA ...........................................MANGGAR........................................................MANGGAR............................................................05/04/11 08:00 HOSIM 102. TK^^................................................KRESNA TIRTA ABADI.PT....................................................... WCS ..........................04/04/11-03:00.......................KADE WALIJAYA ...........................................MANGGAR........................................................MANGGAR............................................................05/04/11 08:00 SUMBER JAYA 89. TK*....................................ARMADA SAMUDRA PERSADA. PT................................... WCS ..........................04/04/11-15:00.........................KADE WALIJAYA ...........................................BELITUNG.........................................................BELITUNG.............................................................05/04/11 16:00 UMSINI KM.............................................................PELNI PT.......................................................................................... - ...........................05/04/11-14:00.........................KADE TP/106...................................................KIJANG ..............................................................MAKASSAR/U.PANDANG.............................05/04/11 17:00 SAHABAT. KM* Ex=LEV2=.............................BUKIT MERAPIN NUSANTARA LINES. PT...................... TO02 ........................05/04/11-22:00 .......................KADE 107...........................................................PANGKAL BALAM........................................PANGKAL BALAM............................................06/04/11 02:00 LASKAR PELANGI.KM.....................................PRIMA VISTA PT........................................................................... TO02 ........................05/04/11-11:00..........................KADE 107...........................................................PONTIANAK....................................................PONTIANAK........................................................05/04/11 22:59 BJL-I.KM=Ex.SEN8=..........................................PELNI PT.......................................................................................... TO02 ........................05/04/11-01:30.........................KADE 107...........................................................PANGKAL BALAM........................................PANGKAL BALAM............................................05/04/11 08:00 SRIKANDI LINE. MV*........................................BUKIT MERAPIN NUSANTARA LINES. PT...................... TO02 ........................05/04/11-18:00.........................KADE 107...........................................................PANGKAL BALAM........................................PANGKAL BALAM............................................05/04/11 21:00 GAS NURI ARIZONA.MT .................................EKANURI INDRA PRATAMA .PT........................................... EN ..............................04/04/11-06:00.......................EKANURI KJ4.................................................TELUK SEMANGKA.....................................TELUK SEMANGKA.........................................06/04/11 14:00 GRAND ATLANTIS.BG^^.................................BANGUN PUTRA REMAJA PT............................................... TABP ........................04/04/11-16:00.........................CURAH KERING KALI JAPAT..................PANJANG .........................................................PANJANG.............................................................05/04/11 18:00 AB KIM 250 NO.333. BG*...............................LAJU LINTAS BAHARI PT........................................................ MPM ..........................04/04/11-22:00.......................CURAH KERING KALI JAPAT..................PONTIANAK....................................................PONTIANAK........................................................05/04/11 23:00 BATU LICIN. TK*..................................................BANGUN PUTRA REMAJA PT............................................... MTIN .........................04/04/11-16:30.........................DOK INGGOM...................................................PANJANG .........................................................PANJANG.............................................................05/04/11 23:59 ALKEN PESONA. KM*......................................ALKAN ABADI PELAYARAN.................................................. TO02 ........................04/04/11-15:30.........................KADE 101............................................................PANTOLOAN ...................................................PANTOLOAN.......................................................05/04/11 16:00
Pindah Sandar: A Y U 6. LCT*........................................................A Y U. PELAYARAN.PT*........................................................... JCGI ..........................04/04/11-11:00..........................B P.........................................................................PONTIANAK....................................................BIRINGKASSI/INA.............................................04/04/11 16:00 AYU 48. LCT*.......................................................A Y U. PELAYARAN.PT*........................................................... SAKB ........................04/04/11-11:00..........................KADE 001L........................................................MUNTOK............................................................KENDARI...............................................................04/04/11 17:00 MERATUS SPIRIT 2. KM^...............................MERATUS LINE.PT...................................................................... MISA .........................04/04/11-17:00.........................UTPK I BARAT.................................................MAKASSAR/U.PANDANG.........................MAKASSAR/U.PANDANG.............................05/04/11 05:00
(K1)
Bisnis Indonesia, Selasa, 5 April 2011
PP kapal khusus segera terbit JAKARTA: Peraturan Pemerintah (PP) yang mengatur khusus kapal penunjang kegiatan lepas pantai (offshore) kelompok C guna menunjang kegiatan survey seismik, pengeboran dan kostruksi minyak dan gas lepas pantai terbit pekan ini. Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Sunaryo mengatakan telah merampungkan harmonisasi revisi PP No.20/2010 tentang Angkutan di Perairan sehingga diharapkan aturan tersebut terbit sebelum 7 April 2011. Dia menjelaskan saat ini aturan tersebut tinggal diteken oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. “Mudahmudahan sebelum 7 April ini bisa terbit. Proses harmonisasi sudah selesai,” katanya kepada Bisnis, kemarin.
Status kebutuhan dan ketersediaan kapal tertentu Kegiatan Survei Pengeboran Kontruksi offshore Penunjang operasi Pengerukan jenis hopper Salvage Sumber: Kemenhub
Status Belum mencukupi Belum mencukupi Belum mencukupi Belum mencukupi Tidak tersedia Belum mencukupi BISNIS/K1/ADI PURDIYANTO
TRANSIT Biaya tambahan agar dirumuskan JAKARTA: Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) meminta pemerintah segera merumuskan kebijakan pengenaan biaya tambahan atas kapal tertentu berbendera asing yang belum tersedia di Indonesia dan beroperasi di perairan dalam negeri. Johnson W. Sutjipto, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat INSA, menegaskan pihaknya mendukung penerbitan kebijakan tersebut mengingat kesempatan bagi kapalkapal khusus berbendera asing untuk menggunakan bendera Merah Putih semakin besar. “Inisiatif pemerintah itu berdampak positif bagi industri pelayaran nasional,” katanya kepada Bisnis kemarin. Apalagi, dia mengungkapkan operator kapal pelayaran dalam negeri mulai pesimistis dapat memenuhi regulasi asas cabotage menyusul tak kunjung terbitnya aturan revisi Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.241/2010. Johnson mengatakan setiap hari jumlah kapal yang dibeli pengusaha pelayaran nasional dan tertahan di luar negeri semakin bertambah. (BISNIS/AJI)
TRANSPORTASI & LOGISTIK
i5
Kadin: Pangkas waktu tunggu pelabuhan 14 Pelabuhan jadi target efisiensi OLEH BERLIANA ELISABETH S. & TULARJI Bisnis Indonesia
tianak, Banjarmasin, Sorong dan Jayapura. “Sudah waiting time lama, produktivitas rendah,” ujarnya. Dia menjelaskan di Pelabuhan BanJAKARTA: Kementerian Perjarmasin, waiting time kapal sangat parah hubungan diminta fokus mem- karena kapasitas dermaganya sangat terbenahi buruknya tingkat waktu batas, gudang barang tidak buka 24 jam tunggu (waiting time) kapal di dan produktivitas TKBM rendah yakni hanya 350.000 ton per hari. 14 pelabuhan internasional Kondisi yang berbeda dialami kapal-kayang dimasukkan ke dalam pal yang melayani Sorong dan Jayapura. kerangka kerja Asean Di dua pelabuhan itu, selain waiting time tinggi dan produktivitas rendah, kapal Connectivity 2015. yang melayani rute ke dua pelabuhan itu terpaksa menaikkan tarif hingga dua kali Waktu tunggu kapal yang memuat lipat. Melihat kondisi itu, Kadin mendesak produk-produk strategis seperti beras, pupuk, dan semen di pelabuhan interna- agar pembangunan infrastruktur kepelasional tersebut sangat buruk, bahkan wait- buhanan tidak ditunda. “Di 14 pelabuhan ing time di sebagian pelabuhan ada yang tersebut, yang aman dari sisi waiting time dan produktivitas hanya Tanjung Priok, mencapai 14 hari. Tanjung Perak, dan BeWakil Ketua Komite lawan, Makassar.” Tetap Bidang Logistk Waiting time 14 pelabuhan dan Intermoda Kamar yang disiapkan untuk Asean Dagang dan Industri Operasi 24 jam Connectivity 2015 (Kadin) Anwar Sata meSementara itu, Kengatakan selain pelamenhub menegaskan Pelabuhan Waiting time buhan utama yakni Tansetelah mengoperasikan (hari) jung Priok, Tanjung Pelayanan 24 jam dan 7 rak, Belawan dan Mahari di empat pelabuhBelawan 3 Dumai 3 kassar, waiting time an, otoritas transportasi Palembang 7 kapal di 10 pelabuhan itu menargetkan dapat Panjang 10 masih buruk. menambahnya menjadi Tanjung Priok 2 Menurut dia, buruk14 pelabuhan. Tanjung Emas 2 nya waiting time kapal Ke-14 pelabuhan terTanjung Perak 2 tersebut dipicu oleh konsebut ditargetkan dapat Pontianak 4 disi infrastruktur dermaberoperasi selama 24 Banjarmasin 14 Balikpapan 10 ga yang terbatas dan kijam dan 7 hari sebelum Makassar 3 nerja tenaga kerja bong2015 atau saat berlangBitung 3 kar muat (TKBM) yang sungnya Asean ConnecSorong rendah dan diperparah tivity. Jayapura dengan pelabuhan yang Wakil Menteri Perhutidak beropersi 24 jam Sumber: Kadin, diolah bungan (Wamenhub) nonstop. Bambang Susantono Dia menjelaskan waitmengatakan kementeriing time kapal yang memuat produk- an akan menggenjot sedikitnya 14 pelaproduk strategis di pelabuhan utama rata- buhan siap beroperasi 24 jam selama 7 rata 1-2 hari. “Kalau di pelabuhan lainnya hari seminggu sebelum 2015. ”Yang kami rata-rata 3 hari, bahkan tidak sedikit yang siapkan 14 pelabuhan untuk bisa berope10 hari hingga 14 hari,” katanya kepada rasi 24 jam,” katanya. Bisnis, kemarin. Dia menambahkan ke-14 pelabuhan itu Menurut dia, dari 14 pelabuhan terse- masuk ke dalam program Asean Connecbut, yang memilik tingkat waiting time 1-3 tivity 2015 dan termasuk bagian dari 47 hari adalah Belawan, Dumai, Tanjung pelabuhan di Asia Tenggara yang akan Priok, Tanjung Emas, Tanjung Perak, Bi- terhubung satu sama lain. tung dan Makassar. Namun, katanya, instansinya harus Sementara pelabuhan dengan tingkat berkoordinasi dengan Tim National Single waiting time hingga mencapai 5 hari—14 Window (NSW). (berliana.elisabeth@bisnis. hari adalah Palembang, Panjang, Pon- co.id/
[email protected])
BISNIS/WAHYU DARMAWAN
CARI PEMBIAYAAN: Seorang pekerja membersihkan dinding gedung bertingkat di
dekat logo PT Garuda Indonesia Tbk, di Surabaya, Jawa Timur, kemarin. PT Garuda Indonesia Tbk bersiap menggelar tender untuk mendapatkan fasilitas pembiayaan leasing 20 unit pesawat jenis Airbus 330-200 dan Boeing 777 untuk ekspansi rute ke berbagai negara.
Arus barang di pelabuhan diminta diperketat BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Pelaku usaha di Pelabuhan Priok mengusulkan agar diterapkan masa berlaku terhadap dokumen surat perintah pengeluaran barang (SPPB) untuk impor di Pelabuhan Tanjung Priok yang diterbitkan oleh Bea dan Cukai di Pelabuhan. Widijanto, Ketua Komite Tetap Kepabeanan dan Perpajakan Impor Ekspor Kadin DKI Jakarta, mengatakan akibat tidak adanya masa berlaku terhadap dokumen pengeluaran barang impor tersebut, selama ini menjadi pemicu kecenderungan pemilik barang sengaja menumpuk kargonya di dalam pelabuhan. “Kecenderungan pemilik barang yang sudah mengantongi SPPB sengaja menumpuk kargonya di dalam pelabuhan, padahal kondisi ini menyebabkan yard occupancy ratio di lapangan penumpukan tinggi,” katanya kepada Bisnis kemarin. Karena itu, tegas dia, perlu ada aturan main yang lebih tegas a.l. dengan diterapkan masa berlaku dokumen tersebut. Dengan batasan waktu, maka pemilik barang tidak akan menumpuk barangnya berlama-lama di pelabuhan. Dia mengungkapkan terdapat beberapa alasan pemilik barang tidak segera mengeluarkan barang atau peti kemas impornya dari dalam pelabuhan, a.l. importir bersangkutan tidak memiliki fasilitas gudang di luar pelabuhan atau barang
tersebut belum diperlukan untuk segera dilempar ke pasar. Selain itu, tambah Widijanto, menumpuk peti kemas di pelabuhan dianggap lebih murah dibandingkan dengan harus sewa atau berinvestasi menyiapkan fasilitas gudang sendiri. Dia mengungkapkan peti kemas impor yang sudah mengantongi dokumen SPPB tidak diperkenankan untuk dilakukan pindah lokasi penumpukan atau over brengen. Manajemen Pelabuhan Tanjung Priok sendiri telah melarang penumpukan peti kemas kosong di kawasan lini 1 sebagai upaya memperlancar arus bongkar muat pelabuhan. General Manager Pelabuhan Tanjung Priok Cipto Pramono mengatakan sesuai aturan pihaknya tidak memperkenankan peti kemas kosong ditumpuk di dalam area lini 1 Pelabuhan Tanjung Priok. “Aturannya memang tidak boleh ada peti kemas kosong ditumpuk di lini satu. Mungkin yang dimaksud itu peti kemas kosong setelah kegiatan bongkaran. Kami tegaskan peti kemas kosong tidak boleh berlama-lama menumpuk di dalam pelabuhan, tetapi harus segera keluar,” ujarnya kepada Bisnis kemarin. Sementara itu, Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tanjung Priok Rachmat Subagio mengimbau pemilik barang impor yang sudah mengantongi SPPB agar segera mengeluarkan barangnya dari pelabuhan. (K1)
AGRIBISNIS & WIRAUSAHA
i6 JAKARTA: Pemberian dana Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (Pugar) Rp96 miliar kepada 70.000100.000 kelompok petani garam diperkirakan meningkatkan produksi garam sebanyak 200.000 ton atau 16,6% pada tahun ini.
Dana Pugar Rp96 miliar diyakini bisa pacu produksi garam
Sudirman Saad, Dirjen Kelautan, Pesisir, dan PulauPulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan, mengungkapkan produksi garam akan naik menjadi 1,4 juta ton dibandingkan dengan produksi pada 2009 sebanyak 1,2 juta ton. Produksi garam pada 2010 turun drastis karena anomali cuaca.
Produksi garam di Tanah Air 2009
1,2
2010
0,03
Sumber: berbagai sumber, diolah
2011
1,4*
Ket: * )Prediksi BISNIS/SEP/ILHAM NESABANA
Bisnis Indonesia, Selasa, 5 April 2011
Industri kayu rakyat dipacu Kayu di luar Jawa dijual Rp200.000 per m3 OLEH ERWIN TAMBUNAN Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kementerian Kehutanan memfokuskan industri kayu rakyat berbasis hutan tanaman dengan program rehabilitasi hutan seluas 2,5 juta hektare hingga 2014. “Kemenhut fokus mengembangkan industri kayu rakyat berbasis hutan tanaman agar industri bisa menyerap kayu dari hutan rakyat,” kata Menhut Zulkifli Hasan seusai menandatangani kesepakatan penanaman dengan Perum Pegadaian, Soksi dan Karang Taruna, kemarin. Program rehabilitasi tanaman diarahkan pada pengembangan hutan kemasyarakatan (HKM) seluas 2 juta ha dan hutan desa
seluas 500.000 ha. Pengembangan hutan tanaman rakyat (HTR) dan kebun bibit rakyat (KBR) sudah berkembang pesat. Target tahun ini dikembangkan 10.000 unit KBR, sedangkan tahun depan bertambah 15.000 unit KBR. Selama ini industri kayu baru berkembang di Pulau Jawa, sedangkan di Kalimantan, Sumatra, dan Sulawesi belum ada pabrik. “Masyarakat masih bingung mau dijual ke mana hasil mereka. Kalaupun ada yang bisa dijual hanya laku murah sekitar Rp200.000 per m3,” ujar Menhut. Dia mengingatkan agar pengusaha industri kayu di luar Jawa tidak membeli kayu hasil tanaman rakyat Rp200.000 per m3 apa pun jenis kayunya. Harga pembelian kayu sangat murah itu tidak mendukung program pemerintah untuk menumbuhkan minat masyarakat mengembangkan hutan tanaman rakyat.
Pertumbuhan industri kayu rakyat di Jawa, katanya, menunjukkan angka yang menggembirakan. Produksi kayu hutan rakyat di Jawa telah mencapai 15 juta m3 per tahun. Pengembangan KBR di luar Pulau Jawa difokuskan untuk pengembangan bibit rakyat. Yang terpenting sekarang ini adalah ketersediaan bibit karena diyakni minat tanam masyarakat tinggi. Untuk merealisasikan target itu, katanya, Kemenhut membuat program menanam 1 miliar pohon dengan angka realisasi tanam sebesar 1,3 miliar pohon pada 2010 dari target 1 miliar pohon. Pada tahun ini diharapkan penanaman hingga 1,5 miliar pohon. Direktur Jenderal Bina Pengelolaan DAS dan Perhutanan Sosial Harry Santoso mengatakan laju deforestasi menurun sebanyak 1,08 juta ha per tahun dari lahan kritis hutan 30 juta ha.
Selain itu, pemerintah juga mengedepankan pembangunan HTR dengan mengalokasikan lahan seluas 5,4 juta ha di delapan provinsi dan 102 kabupaten. Program HTR diproyeksikan selesai pada 2017 diharapkan mampu menyerap 360.000 kepala keluarga. Jika setiap keluarga beranggotakan empat jiwa, diperkirakan program HTR mampu mengentaskan kemiskinan 1,5 juta orang di dalam dan di sekitar hutan.
Dukungan masyarakat Ketua Umum Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi) Ade Komarudin memberikan apresiasi terhadap kinerja kementerian kehutanan yang sungguh-sungguh melakukan berbagai terobosan pelestarian hutan. “Kami kira apa yang dilakukan pemerintah harus mendapat dukungan semua elemen
masyarakat tentang gerakan penghijauan dan budaya menanam pohon,” ujarnya seusai MoU antara Soksi, Karang Taruna Indonesia, dan Perum Pegadaian dengan Menhut tentang Rehabilitasi Lahan dan Pemberdayaan Masyarakat kemarin. Menurut Ade, upaya pelestarian hutan tidak hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga harus melibatkan ormas dan seluruh komponen masyarakat. Dia menjelaskan untuk restorasi ekosistem Soksi sudah melakukan kerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan pada Juli 2010. Salah satu hasilnya adalah kesepakatan untuk membentuk sekretariat bersama Indonesia-Korea Green Partnership untuk kegiatan pelestarian dan peyelamatan lingkungan hidup, termasuk pelestarian hutan. (BAMBANG SUPRIYANTO) (
[email protected])
Investasi jangkar & kepak sayap Rajawali di Merauke OLEH RUSTAM AGUS Wartawan Bisnis Indonesia
D
ari balik jendela pesawat terlihat jelas luasnya hamparan tanah kosong, diselingi aliran beberapa sungai besar yang meliuk-liuk layaknya ular di tengah rerumputan. Berbeda dengan topografi berbukit dan pegunungan di berbagai belahan Papua lain, Kabupaten Merauke memang lebih dikenal memiliki lahan datar sangat luas yang mencapai 1,2 juta hektare. Tentu saja potensial untuk perkebunan. Karena itu sejak 2007, Pemkab Merauke mulai gencar menawarkan peluang tersebut dengan mencanangkannya sebagai tahun investasi bagi Merauke. Sejak saat itu pula kalangan usaha swasta makin berlomba mendapatkan alokasi lahan untuk berbagai rencana investasinya terutama perkebunan, tanaman pangan, dan pemanfaatan kayu. Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD ) dan perizinan Kabupaten Merauke mencatat tak kurang dari 46 calon investor sudah mengantongi izin lokasi dari bupati. Bahkan satu diantaranya berupa penanaman modal asing yang dirintis China Gate Agriculture. Sebanyak 16 calon investor diantaranya telah menindaklanjuti perizinan ke tingkat yang lebih tinggi yakni ke pemerintah provinsi guna mendapatkan rekomendasi gubernur dan ke pemerintah pusat menyangkut izin prinsip pelepasan lahan. Namun dalam perkembangannya, hanya 10 calon investor yang tercatat menunjukkan keseriusan merintis investasi dengan membuka kantor
JAKARTA
perwakilan di seputar Merauke. Ke- 10 calon investor itu mencakup empat rencana investasi untuk perkebunan kelapa sawit, empat rencana investasi untuk perkebunan tebu, dan dua usaha pemanfaatan kayu. Boleh jadi, Pemkab Merauke tak puas dengan calon investor yang hanya membidik lahan luas hanya untuk investasi perkebunan dan pemanfaatan kayu. Setahun kemudian, diluncurkan kebijakan pengembangan padi yang dikemas khusus dalam program Merauke Integrated Rice Estate (MIRE). Dalam berbagai wacana yang terus berkembang, pemerintah pusat melalui sejumlah menteri lantas mengusulkan agar tidak hanya mencakup peluang investasi tanaman pangan dan perkebunan (food) tetapi juga di sektor energi. Akhirnya, masih pada tahun yang sama, keseluruhan peluang investasi tersebut ditawarkan dalam satu paket yang disebut dengan program Merauke Integrated Food and Energy Estate (MIFEE) hingga kini. Sejumlah investor besar terlihat menyambut tawaran itu sekaligus membidik lahan-lahan luas Merauke. Sebut saja Grup Medco, Grup Artha Graha, Grup Bangun Tjipta, Grup, Grup Rajawali, Hardaya, dan masih banyak lainnya. Awalnya hamparan lahan yang ditawarkan kepada setiap investor masih dalam hitungan sangat luas hingga ratusan ribu hektare. Seiring perkembangan penataan dan berbagai hasil survei yang dilakukan lantas program MIFEE dirumuskan lebih komprehensif. Peluang investasi yang ditawarkan ditata dalam rumusan pelepasan lahan yang mengikuti tahapan pengembangan MIFEE jangka
Tahapan pengembangan MIFEE Jangka
Klaster
Luas (ha)
Pendek (2011-2014) Menengah (2015-2019) Panjang (2020-2025)
I,II,III, IV V, VI, VII, VIII IX, X
228.022 632.504 227.076
Rekomendasi MIFEE jangka pendek Klaster
Luas areal (ha)
I II III IV
44.339 50.140 80.717 52.926
Sumber: BKPMD Kab. Merauke
pendek, menengah , dan jangka panjang. Lahan yang dilepas juga diatur dalam klaster-klaster pengembangan investasi itu sendiri. Dalam jangka pendek (20112014), keseluruhan luas lahan yang dilepas mencapai 423.251 ha yang terbagi dalam empat klaster industri. Hitungan paling akhir, setelah dikurangi kawasan hutan lindung, areal permukiman, lahan keramat, dan sebagainya, luas lahan yang akan dilepas ke investor untuk jangka pendek hanya sekitar 228.000 ha. “Ya… itu revisi terakhir sebagai areal lahan yang telah clear and clean,” ujar Freddy Puturuhu, Kabid promosi investasi BKPMD Kabupaten Merauke. Kini, lanjut dia, tinggal keseriusan investor yang mendapat jatah areal dalam jangka pendek tersebut untuk segera merealisasikan komitmennya.
Industri jangkar Jika disimak, dengan sarana dan infrastruktur yang minim,
tentu butuh biaya mahal untuk merintis investasi di Merauke. Sebaliknya, Merauke tentu butuh investasi yang bersifat jangkar yang kehadirannya kelak jadi penopang bagi ragam investasi lanjutan di hilirnya (downstream industry). Karena itu peluang investasi perkebunan tebu dan industri gula memang strategis untuk ditawarkan lewat MIFEE. Investasi yang satu ini juga bisa berperan menjadi induk bagi pengembangan industri lainnya. Apalagi nantinya, kehadiran pabrikpabrik gula yang ditopang dengan perkebunan tebu skala besar di Merauke selaras dengan program pemerintah untuk merevitalisasi industri gula nasional. Dengan ketersediaan bahan baku tebu yang melimpah kelak, pabrikan tak hanya mampu menghasilkan gula krital putih siap konsumsi dalam jumlah besar tetapi juga produk turunan lainnya (molasses) seperti ethanol untuk bahan baku energi, bahan baku makanan seperti bumbu masak, pemanis, kosmetik dan bahan baku berbagai produk turunan lainnya. Dengan begitu, lebih mudah bagi hadirnya industri energi, industri pangan, industri peternakan yang memanfaatkan bahan baku pakan yang melimpah dari kebun tebu, hingga industri pupuk berbahan baku alami (pupuk kandang). Seiring berkembangnya berbagai industri tersebut, tentu mengerek
mahal itu tentu didasari perhitungan cermat dan matang. “Ya…..investasi industri gula ini masih Jayapura menjanjikan delta margin keuntungan yang cukup besar,” tutur FS Heru Priyono, General Manager Agriculture Papua Projects Grup Rajawali. Selain memiliki lahan datar yang luas dan subur, lanjutnya, agroklimat Merauke juga hampir sama dengan Jawa yakni ada perbedaan tegas antara musim panas dan hujan seperti dikehendaki tanaman Merauke tebu. “Pokoknya kondisi Merakui mirip Jawa karena di peta memang satu garis. Karena itu kami yakin dengan investasi ini,” ujar Heru. pertumbuhan sektor transportasi Untuk menanganinya, Rajawali baik udara, laut, maupun darat serta Corp membentuk dua anak ragam bisnis dan jasa lainnya. perusahaan yakni PT Cendrawasih Tak pelak berbagai peluang Jaya Mandiri (CJM) yang mendapat investasi infrastruktur di seputar alokasi 22.145 ha dan PT Karyabumi Merauke ikut menjanjikan. Pada Papua (KBP) seluas 15.650 ha. akhirnya, roda perekonomian Papua Kedua areal itu dalam satu secara keseluruhan akan terus hamparan di distrik Kurik dan berkembang. distrik Malind yang dekat Sungai Sampai di sini, tawaran MIFEE Biyan. atas peluang investasi perkebunan “Karenanya, selain membangun tebu dan industri gula memang pas. perkebunan tebu dan pabrik gula, Apalagi konon kabarnya, asal-usul kami juga siap bekerja sama tanaman tebu dari tanah Papua. mengembangkan pelabuhan di Sayangnya, sejauh ini baru Grup muara sungai,” kata Heru yang juga Rajawali yang serius bermaksud Direktur CJM. merealisasi peluang investasi Pada akhirnya, MIFEE memang perkebunan itu. Meski baru saja menuntut komitmen serius calon mengantongi izin prinsip pelepasan lahan, Rajawali telah merintis kebun investor atas peluang yang diberikan Pemkab Merauke. pembibitan tebu sejak tahun lalu Kerja sama harmonis diperlukan di lahan sewa milik masyarakat demi terwujudnya impian bersama. transmigran. Keseriusan Rajawali Corp merintis Izakod bekai izakod kai, satu hati satu tujuan. (
[email protected]) investasi jangkar yang tergolong
PULAU IRIAN JAYA
MOBIL DISEWAKAN
BENGKEL
ABSENSI SIDIK JARI
PROPERTI APARTEMEN
DANA TUNAI
INDEKOS
KURSUS KARTU KREDIT
AGEN PROPERTY
MONEY CHANGER
EKSPEDISI
RUANG USAHA PAKAIAN
AHLI WC
BIRO JASA
MESIN-MESIN
FILTER AIR
MOBIL DICARI
KULIT ANTENA
RUMAH DIJUAL
HEWAN QURBAN MOBIL DIJUAL TELEPON
REGIONAL Bisnis Indonesia, Selasa, 5 April 2011
KIJA
APLN
120
CTRP
335 0
124 31/ 3
1/ 4
4/ 4
Nilai ekspor melalui DKI tumbuh 0,21%
29/ 3 30/ 3
1/ 4
4/ 4
JAKARTA: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor melalui DKI Jakarta sepanjang Februari 2011 mencapai US$3,477 miliar atau tumbuh 0,21% dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Kepala BPS DKI Jakarta Agus Suherman mengatakan kenaikan itu dipicu situasi keamanan dan iklim usaha yang kondusif di Indonesia sehingga berdampak positif kepada pertumbuhan ekonomi Ibu Kota. Secara kumulatif, menurut dia, nilai ekspor pada Januari-Februari 2011 melalui DKI Jakarta juga meningkat 25,24% atau menjadi US$6,948 miliar ketimbang periode sama tahun lalu. Namun, Agus menyatakan nilai ekspor produk DKI Jakarta sepanjang Januari 2011 hanya mencapai US$784,22 juta atau merosot 6,49% dibandingkan dengan Desember 2010 yang mencapai US$838,64 juta.
Nilai e ksp melal or DKI J ui a (US$ karta miliar )
ari Febru 1 201
77 3,4
Sumber: BPS DKI Jakarta
ari Janu 2011
70 3,4
BISNIS/HWI/ILHAM NESABANA
NUSANTARA
31/ 3
1/ 4
4/ 4
1/5/41
4/6/41
10 1.190
29/ 3 30/ 3
31/ 3
1/ 4
4/ 4
29/ 3 30/ 3
31/ 3
1/ 4
4/ 4
BALIKPAPAN: Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Kalimantan Timur (Kaltim) akan menambah stok beras minimal 7.000 ton dengan menyerap produksi lokal menyusul kekurangan stok sebesar 26.600 ton pada tahun ini. Kepala Bulog Divre Kaltim Sugiatna mengatakan bulan ini pihaknya berencana membeli beras produksi lokal dari Kabupaten Penajam Pasir Utara (PPU), Paser, dan Kutai Kartanegara (Kukar).
25
29/ 3 30/ 3
100 4.050
31/ 3
1/ 4
4/ 4
29/ 3 30/ 3
31/ 3
1/ 4
4/ 4
Tarif KRL Commuter Line dibahas Kemenhub nilai KCJ belum berkoordinasi OLEH HENDRA WIBAWA Bisnis Indonesia
Perbandingan tarif KRL Jabodetabek (Rp/pernumpang)
JAKARTA: PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ), anak usaha PT Kereta Api Indonesia, segera membahas tarif baru kereta rel listrik (KRL) Commuter Line dengan Kementerian Perhubungan.
Rute Bogor-Jakarta Kota Bekasi-Jakarta Kota Manggarai-Serpong
Sekretaris Perusahaan KCJ Makmur Syaheran mengatakan langkah itu setelah perusahaan memaparkan rencana pengoperasian sekaligus penetapan tarif baru KRL Commuter Line yang berhenti di setiap stasiun mulai 1 Juli 2011. “Tarif KRL Commuter Line akan kami koordinasikan dengan Kemenhub. Kita harus duduk bareng membahasnya karena sejak 2002 tarif KRL tak pernah naik,” katanya kemarin. Menurut dia, pembahasan tarif dengan Kemenhub, selaku regulator, sebatas menyamakan persepsi tentang komponen tarif
KRL Ekonomi AC
KRL Commuter Line*
5.500 4.500 5.500
9.000 8.000 8.000
Keterangan: *) Akan berlaku 1 Juli 2011 Sumber: PT KAI & PT KAI Commuter Jabodetabek
KRL Commuter Line yang berstatus nonsubsidi. Makmur memaparkan pihaknya telah menetapkan tarif KRL Commuter Line relasi Jakarta Kota-Bogor sebesar Rp9.000 per penumpang, Jakarta Kota-Bekasi Rp8.000 per penumpang dan Manggarai-Serpong Rp8.000 per penumpang. “Penetapan itu mengacu pemahaman bahwa KRL Commuter
BISNIS/ILHAM NESABANA
Line itu kereta nonpenugasan yang kewenangannya operator [KCJ].” Sampai dengan saat ini, dia menyatakan pihaknya masih mensosialisasikan pengoperasian KRL Commuter Line kepada masyarakat dengan tarif lebih mahal ketimbang tarif KRL ekonomi AC yang disubsidi pemerintah. Sajauh ini, Makmur mengung-
kapkan pihaknya telah menerima banyak respons dari publik yang sebagian tidak mempersoalkan tarif KRL Commuter Line kendati meminta peningkatan kapasitas angkut. “Beragam tanggapan penumpang. Ada beberapa lintas yang tak mempersoalkan harga, tetapi mempersoalkan kapasitas,” kata dia. Untuk memacu dukungan publik, Makmur menambahkan pihaknya akan menawarkan tarif diskon bagi penumpang yang rutin memanfaatkan KRL Commuter Line secara rutin. Pemberian tarif diskon KRL Commuter Line, imbuh dia, layaknya tarif reduksi untuk kartu trayek bulanan (KTB) atau abodemen KRL yang selama ini berlaku tiap bulan. “Kita pakai e-ticketing seperti smart card untuk mengurangi antrean pembelian tiket di stasiun,” tegas dia.
Harus koordinasi Sementara itu, Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Tundjung Inderawan mengimbau KCJ mengoordinasikan pemberlakuan
tarif KRL Commuter Line terlebih dahulu sebelum disampaikan kepada publik. “Tentunya perlu dibicarakan dengan pemerintah dahulu soal tarif KRL Commuter Line,” kata Tundjung. Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub Bambang S. Ervan mengatakan juga mempertanyakan penetapan tarif KRL Commuter Line yang dibuat KCJ yang berlaku mulai 1 Juli. “Kami akan lihat dulu standarnya seperti apa, karena jangan sampai membingungkan masyarakat luas,” katanya. Selama ini, Bambang menjelaskan tarif KRL Jabodetabek kelas ekonomi ditetapkan oleh pemerintah dengan tarif KRL ekonomi terjauh sebesar Rp2.000 per penumpang sedangkan KRL ekonomi AC rute terjauh Rp5.500 per penumpang. Bila mengacu Keputusan Menteri Perhubungan (Kepmenhub) No. KM 35/2010 yang ditunda pelaksanaannya, dia menyatakan tarif KRL ekonomi AC jarak Bogor-Jakarta Kota/Tanah Abang ditetapkan Rp7.000 dari Rp5.500. (
[email protected])
Pusat diminta menjamin BBG OLEH NURUDIN ABDULLAH Bisnis Indonesia
BISNIS/ANDI RAMBE
GEDUNG KAMPUS ROBOH: Sejumlah harga mengamati gedung kampus Akademi Kebidanan Senior yang roboh di Jalan Jamin Ginting Padang Bulan, Medan, Sumatra Utara, kemarin. Robohnya bangunan perguruan tinggi tersebut
diduga karena luapan Sungai Babura yang mengikis fondasi gedung bertingkat itu. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi Minggu malam itu, tetapi ribuan mahasiswa terganggu kegiatan belajarnya.
Bulog Kaltim prioritaskan beras lokal BISNIS INDONESIA
4.075
3.375
Akses Jalan Dr Satrio ditutup JAKARTA: Pemprov DKI Jakarta akan menutup akses Jalan Dr Satrio menuju Kampung Melayu selama 3 bulan untuk memperlancar pembangunan fondasi tiang jembatan layang nontol Kampung MelayuTanah Abang. Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono mengatakan penutupan Jalan Dr Satrio sepanjang 70 m itu akan dimulai 12 April setelah pemasangan rambu lalu lintas tuntas seluruhnya. Menurut dia, Pemprov DKI bersama Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya menyediakan delapan jalur alternatif bagi kendaraan bermotor dan angkutan umum dari dan menuju akses jalan itu. Kedelapan jalur alternatif itu antara lain Jalan Medan Merdeka Barat-Bundaran Air Mancur-Kebon Sirih-Tugu Tani-Taman Suropati dan Jalan HR Rasuna Said. Kedua, Jalan Medan Merdeka Barat-Bundaran Air Mancur- Jalan MH ThamrinJalan Wahid Hasyim-Jalan HR Rasuna Said. (BINSIS/TDW)
INDY 3.475
4 193
24/ 29/123 26/ 30/123 30/ 31/123
JSMR
1.160
0 330
29/ 3 30/ 3
CMNP 199
10 365
31/ 3
MIRA 335
10 330
29/ 3 30/ 3
DILD 380
Selama kualitas yang beras dari ketiga daerah di Kaltim itu cukup bagus, menurut dia, pihaknya lebih mengutamakan produksi lokal ketimbang produksi impor. “Bulan ini kita rencanakan untuk melakukan pembelian beras lokal dari PPU, Paser dan juga Kutai Kartanegara,” ujarnya, kemarin. Sugiatna menuturkan pihaknya akan menaikkan lagi penyerapan beras petani hingga mencapai 10.000 ton beras jika memungkinkan untuk memenuhi sekitar 25% dari jumlah kebu-
tuhan stok beras Bulog Divre Kaltim. Pada tahun ini, kebutuhan beras Bulog Divre Kaltim mencapai 40.000 ton dengan sebanyak 13.400 ton dipenuhi dari pasokan impor dari Vietnam.
Kebijakan impor Sesuai kebijakan pemerintah, kekurangan stok sebesar 26.600 ton beras di Kaltim akan dipenuhi dari pasokan impor, penambahan beras produksi lokal Kalimantan, dan tambahan suplai dari Pulau Jawa dan Sulawesi. Selama ini, tutur dia, Bulog
Divre Kaltim mengandalkan pasokan dari dua daerah di luar Kalimantan yakni Jawa dan Sulawesi. “Selama ini, stok beras Bulog Divre Kaltim sebagian besar berasal dari Sulawesi Selatan dan Jawa Timur,” tutur Sugiatna. Sesuai dengan Instruksi Presiden No. 7/2009, imbuh dia, harga beras Bulog ditetapkan sebesar Rp5.060 per kg atau meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya Rp4.600 per kg. Dari harga itu, imbuh Sugiatna, petani telah mendapatkan untung karena biaya produksi
masih di bawah harga. Sampai dengan saat ini, Bulog memiliki standar dalam membeli beras dari petani, yakni medium dengan kadar air maksimal 14% dan tingkat kerusakan atau beras patah maksimal 20%. Selain itu, derajat sosok beras kategori medium itu minimal 90%. Alasannya, tegas dia, dengan standar tersebut beras dapat disimpan dalam gudang penyimpanan dalam waktu yang lama. Beras yang disimpan Bulog, papar dia, sebagian besar digunakan untuk memenuhi kebutuhan beras bagi rakyat miskin. (22)
JAKARTA: Pemprov DKI Jakarta diminta mendesak pemerintah pusat memberi jaminan ketersediaan bahan bakar gas (BBG) untuk operasional bus Transjakarta. Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran) Darmaningtyas mengatakan pengembangan jaringan jalan dan armada bus Transjakarta sulit direalisasikan secara optimal jika tidak didukung ketersediaan pasokan BBG. “Pemprov DKI harus terus mendesak pemerintah pusat agar menjamin pasokan BBG untuk angkutan umum, khususnya busway yang dijadikan sebagai satu prioritas program untuk mengatasi masalah kemacetan lalu lintas,” katanya kemarin. Dia menjelaskan pemerintah pusat dapat memaksa PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) memasok kebutuhan BBG bagi angkutan umum, di Ibu Kota. Selain itu, lanjut dia, Pemprov DKI harus menambah jumlah stasiun pengisian bahan bakar gas SPBG guna memperbaiki operasional busway di DKI. Selama ini, bus Transjakarta harus pergi jauh dan
antre cukup lama untuk mengisi BBG sehingga berpotensi mengganggu pelayanannya akibat jarak waktu kedatangan dan keberangkatan armada semakin panjang. Menurut Darmaningtyas, pengembangan jaringan bus Transjakarta menjadi salah satu prioritas dari program pilihan yang ditetapkan Wapres Boediono untuk mengatasi kemacetan lalu lintas dan transportasi yang semakin parah di Jakarta. Sementara itu, Sekretaris Dinas Perhubungan DKI Jakarta Hasbi Hasibuan mengatakan kinerja Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta Busway masih rendah karena penambahan armada belum terimbangi peningkatan jumlah SPBG. “Akibatnya armada sering antre saat mengisi bahan bakar gas,” ujar dia. Idealnya, ungkap dia, setiap koridor busway tersedia minimal satu unit SPBG tidak seperti saat ini seluruh armada yang berjumlah 524 unit hanya dilayani enam unit SPBG. Selama ini, armada bus Transjakarta melayani 10 koridor dengan mengangkut penumpang sekitar 330.000 orang per hari. Jumlah armada tersebut akan ditingkatkan menjadi sekitar 781 unit bus pada 2016.
IKM Jabar dipacu kuasai pasar otomotif BISNIS INDONESIA
BANDUNG: Pemprov Jawa Barat mendorong industri kecil dan menengah (IKM) menguasai pasar suku cadang dan komponen otomotif secara nasional. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar Ferry Sofwan mengatakan dorongan itu bertujuan memenuhi kebutuhan produk suku cadang dan komonen otomotif yang cenderung tumbuh setiap tahunnya. Sampai dengan saat ini, menurut dia, total jumlah kepemilikan sepeda motor di Jabar hingga pertengahan 2010 telah mencapai 7,3 juta unit. “Belum lagi pemilik mobil. Hal ini membuka peluang usaha bagi pelaku IKM suku cadang dan komponen otomotif untuk lebih memperluas pasar produknya,” katanya kemarin.
Beberapa IKM suku cadang dan komponen otomotif di Jabar, ungkap dia, telah menduduki posisi tingkat (grade) kedua atau menjadi subkontrak pabrikan sepeda motor. Namun, Ferry menegaskan masih cukup banyak pelaku IKM yang kompetensinya masuk kategori tingkat ketiga dan keempat. IKM masuk kategori tingkat ketiga telah menghasilkan produk suku cadang dengan presisi tinggi tetapi masih membutuhkan bantuan pemasaran. “Sementara untuk grade empat masih harus ditingkatkan kualitas produk maupun pemasarannya,” ujar dia.
Sentra IKM Sentra IKM suku cadang dan komponen otomotif di Jabar tersebar di tiga kawasan yaitu Cisaat Kabupaten Sukabumi, Citeureup
Kabupaten Bogor, dan Kota Bandung. Sentra IKM jenis produk itu terbesar berada di Cisaat Kabupaten Sukabumi. Pada ketiga sentra IKM itu, Disperindag Jabar mendirikan Balai Pelayanan dan Pengamanan (BPP) IKM yang memberikan pelayanan produksi seperti penyediaan mesin bubut dari model ngan tarif relatif murah dan diputuskan dalam SK Gubernur Jabar. “Kalau dibandingkan dengan tarif jasa oleh pihak swasta, jelas akan lebih murah,” tuturnya. Ferry mengemukakan Disperindag Jabar memberikan pelatihan kepada sejumlah pelaku IKM setiap tahunnya. Pelatihan itu antara lain pelatihan manajemen produksi bersih dengan tujuan hasil produksi industri mendekati sempurna. “Ada juga pelatihan untuk men-
dongkrak kemampuan IKM dalam memproduksi barang sesuai dengan standar berlaku,” ungkap dia. Sebelumnya, perajin suku cadang klaster otomotif dan industri di jabar berpotensi merugi akibat kenaikan harga bahan baku karet dalam beberapa bulan terakhir. Agus Fuzy, Ketua Forum IKM Jabar, mengatakan saat ini perajin harus membayar bahan baku karet kasar sebesar Rp50.000 per kg atau naik 233% dibandingkan dengan sebelumnya. Menurut dia, perajin IKM di Jabar memproduksi suku cadang otomotif dan industri seperti engine mounting, karpet mobil dan karet lapis mesin industri. Sebagian sudah menandatangani kontrak kerja sama pengadaan barang dengan perusahaan lain sejak 2010. (K45)
i7
Bisnis Indonesia, Selasa, 5 April 2011
BAHAN BANGUNAN
TEKNIK
RUPA - RUPA
PERANTI KERJA
PERJALANAN
RUPA - RUPA
SEMINAR & WORKSHOP
BAHAN BANGUNAN