60 Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA BIDAN YANG MEMILIKI PRAKTEK MANDIRI/ CALON RESPONDEN
Assalamualaikum Wr.Wb/ Salam Sejahtera Dengan Hormat, Nama Saya Dwi Annisa Purba, sedang menjalani pendidikan di Program DIV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saya sedang melakukan penelitian yang berjudul ” Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Bidan Praktek Mandiri (Bpm) Dalam Menerapkan 58 Langkah Asuhan Persalinan Normal (Apn) Di Wilayah Kerjapuskesmas Kecamatan Siantar Marihat Tahun 2014.” Angka kematian ibu merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan salah satu target yang telah di tentukan dalam tujuan pembangunan millennium yaitu tujuan ke 5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi ¾ resiko jumlah kematian ibu (Bappenas, 2009, hal 1). Asuhan persalinan normal adalah dengan menerapkan asuhan persalinan yang bersih, aman, tepat waktu dan alamiah serta melakukan bounding attachment ( Depkes 2010).Untuk itu di upayakan program pelatihan para bidan dan ibu- ibu hamil. jika bidan kompeten di bidangnya, sedikitnya 50 persen perdarahan akibat persalinan bisa di cegah. Pelatihan ini dengan adanya Asuhan Persalinan Normal (APN) bagi para bidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi bidan praktek mandiri (bpm) dalam menerapkan 58 langah asuhan persalinan normal (apn) pada pertolongan persalinan.
Universitas Sumatera Utara
61 Parisipasi responden dalam penelitian ini bersifat sukarela dan tanpa paksaan. Setiap data yang ada dalam penelitian ini akan di rahasiakan dan digunakan untuk kepentingan peneliti. Untuk penelitian ini responden tidak akan dikenakan biaya apapun. Bila responden membutuhkan penjelasan, maka dapat menghubungi saya: Nama
: Dwi Annisa Purba
Alamat
: Jln.Dr.Mansyur No.80A Medan
No.Hp
: 082365807955 Terimakasih saya ucapkan kepada responden yang telah berpartisipasi dalam
penelitian ini.
Medan, 2014
Peneliti
Universitas Sumatera Utara
62 LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONSENT)
Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
:
Umur
:
Alamat
:
Telp/HP
:
Setelah mendapat penjelasan dari penelitian tentang peneliti “Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Bidan Praktek Mandiri (BPM) Dalam Menerapkan 58 Langkah Asuhan Persalinan Normal Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Siantar Marihat Tahun 2014”. Maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia ikut serta dalam penelitian tersebut.
Demikian surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.
Pematangsiantar,
(
2013
)
Universitas Sumatera Utara
63 Lampiran 2 KUESIONER PENELITIAN Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Bidan Praktek Mandiri (Bpm) Dalam Menerapkan 58 Langkah Asuhan Persalinan Normal (Apn) Di Wilayah Kerjapuskesmas Kecamatan Siantar Marihat Tahun 2014.” No. responden: …………………..( Di isi oleh peneliti) A.Petunjuk Pengisian: 1. Berikut adalah pertanyaan tentang pengetahuan bidan 2. Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih pernyataan yang benar menurut saudari. Berilah tanda “” pada salah satu kolom dibawah ini 3. Apabila saudari mempunyai alternative pilihan pada kolom lain maka berikan tanda “” yang baru dan berikan tanda “#” pada kolom yang salah.
No
Pertanyaan
1
Pengisian partograf dimulai pada saat fase laten pembukaan 1 cm Nyeri pinggang dan mules terus menerus adalah tanda dan gejala inpartu Lima benang merah dalam asuhan persalinan sangat perlu dilakukan kepada klien yang ingin bersalin Pemeriksaan dalam pada ibu mau bersalin dilakukan setiap 3 jam sekali Usaha yang paling efektif dalam menolong persalinan adalah mencuci tangan di air mengalir dan mempersiapkan semua peralatan yang telah disterilisasi Penggunaan alat pelindung diri adalah salah satu pencegahan infeksi Keluarnya lendir dan darah merupakan tanda dan gejala kala II
2
3
4
5
6
7
Benar
salah
Skor
Universitas Sumatera Utara
64 8
9
10
11 12
13
14
15 16 17
18
19
20
Indikasi dilakukan amniotomi jika pembukaan lengkap, kepala didasar panggul dan tidak teraba bagian terkecil janin Penahanan perineum kurang kuat dapat menyebabkan perineum robek Tarikan ringan pada kedua sisi kepala bayi ke arah atas adalah untuk melahirkan bahu posterior Apabila terjadi gawat janin maka episotomi tidak boleh dilakukan Persalinan pada primigravida perlu dirujuk jika tetap tidak lahir dalam 120 menit Yang harus segera terjadi pada kala III persalinan adalah pelepasan plasenta Mempalpasi abdomen dilakukan pada kala III persalinan guna memastikan bahwa tidak adanya bayi kedua Suntikan oksitosin diberikan untuk merangsang kontraksi rahim Plasenta yang terlepas dari dinding uterus karena ibu meneran Saat uterus berkontraksi, tali pusat ditarik dengan tangan kanan sementara tangan kiri menekan uterus kearah dorsokranial Pada saat PTT, tali pusat terlihat memendek dan tidak terasa adanya pelepasan plasenta, ibu tidak perlu meneran untuk melahirkan plasenta Jika plasenta tidak lepas setelah melakukan peregangan tali pusat selama 15 menit, yang dilakukan adalah menyuntikkan oksitosin ke 2 Uterus lembek bukanlah gejala atonia uteri
Universitas Sumatera Utara
65 B. Petunjuk Pengisian: 1. Berikut adalah kuesioner tentang sikap bidan 2. Jawablah pertanyaan dengan memilih pernyataan sesuai dengan sikap yang saudari miliki berkaitan dengan 58 langkah asuhan persalinan normal. Berilah tanda “”pada kolom dibawah ini. Keterangan: a. S
= Sangat Setuju
b. KS
= Kurang Setuju
c. TS
= Tidak Setuju
3. Apabila anda mempunyai alternative pilihan pada kolom yang lain maka berikan tanda “” yang baru dan berikan tanda “#” pada kolom yang salah
No
Pertanyaan
1
Bagi saya, penerapan 58 langkah APN secara menyeluruh dan berurutan pada saat menolong persalinan adalah pekerjaan terlalu mudah untuk diterapkan Anda akan memberikan pertolongan persalinan sesuai standar APN jika imbalan sesuai Menolong persalinan sesuai dengan protab APN tidak akan mencegah AKI dan AKB Bagi saya, pemeriksaan dalam selalu dilakukan setiap 4 jam sekali Bagi saya, tidak perlu mengajarkan cara mengedan dan melakukan komunikasi setiap melakukan tindakan Bagi saya memisahkan sampah kering dan basah dalam pencegahan infeksi sangat perlu dilakukan Bagi saya, jika pembukaan serviks sudah lengkap tetapi ketuban belum pecah sebaiknya ditunggu sampai ketuban Pecah Bagi saya, dilakukannya episiotomi karena adanya gawat janin Bagi saya, jika dikatakan bahwa meneran dengan berlebihan dan disertai dengan tenaga yang kuat akan beresiko terhadap robeknya
2
3
4 5
6
7
8 9
S
KS
TS
Universitas Sumatera Utara
66 perineum 10
11
12
13
14
15
Bagi saya, saat menolong persalinan bidan selalu menggunakan alat yang steril (direbus selama 20 menit) Bagi saya, memandikan bayi segera setelah lahir tidak akan mengakibatkan hipotermi pada bayi Bagi saya, setelah bayi lahir segera dilakukan pengeringan pada seluruh tubuh kecuali kedua tangan Bagi saya, inisiasi dini melalui skin to skin dilakukan minimal 30 menit segera setelah bayi lahir Bagi saya, tetes/salep mata selalu diberikan kepada bayi setelah 1 jam kelahiran Bagi saya, alkohol tidak perlu lagi digunakan untuk disenfektan
Universitas Sumatera Utara
67 C. Petunjuk Pengisian 1.
Berikut adalah kuesioner tentang motivasi bidan
2.
Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih pernyataan yang benar
menurut
saudari. Berilah salah satu tanda “” pada kolom dibawah ini. 3.
Apabila saudari mempunyai alternative pilihan pada kolom yang lain maka berikan tanda “” yang baru dan berikan tanda “#” pada kolom yang salah No 1
2 3
4
5 6
7
8
9
10
Pertanyaan Melakukan asuhan persalinan sesuai dengan protab APN merupakan tanggung jawab seorang bidan Menolong persalinan sesuai dengan protab APN tidak akan mencegah AKI dan AKB Anda akan memberikan pertolongan persalinan sesuai standar APN jika imbalan sesuai Menjadi seorang bidan merupakan suatu kebanggaan karena menolong 2 orang nyawa oleh karena itu anda lebih disiplin melaksanakan asuhan persalinan sesuai dengan protab APN Masyarakat lebih mengindahkan cara persalinan dahulu daripada secara APN Apabila masyarakat senang terhadap cara kerja anda maka anda akan lebih meningkatkan pelayanan sesuai dengan standar APN Fasilitas APN sangat susah dan mahal untuk diperoleh dan tidak ada barang substitusi yang sesuai Pelayanan sesuai protab APN saya terapkan apabila masyarakat telah mampu untuk menerimanya setelah saya beri penjelasan Pekerjaan sebagai bidan tidak dapat membina hubungan baik dengan masyarakat jika terus menerus cara pelayanan mengikuti penemuan-penemuan terbaru Perkerjaan sebagai bidan memerlukan pengetahuan yang up to date karena setiap tahun ada penemuan-penemuan terbaru contohnya perbaharuan protab APN
Benar
Salah
Skor
Universitas Sumatera Utara
68 D. Format 58 Langkah pada Pertolongan Persalinan Normal Berdasarkan Standar Asuhan Persalinan Normal Kriteria Penilaian: Nilai 2 : Jika setiap langkah dikerjakan dengan benar dan tepat dan tanpa ragu-ragu sesuai dengan urutan Nilai 1 : Jika setiap langkah dikerjakan tetapi tidak sesuai dengan urutan Nilai 0 : Jika setiap langkah tidak dikerjakan
No 1
Kegiatan I.
Skor
Melihat Tanda dan Gejala Kala Dua
2
Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan kala dua • Ibu mempunyai dorongan kuat untuk meneran • Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rektum dan vaginanya • Perineum menonjol • Vulva dan sfingter ani membuka II. Menyiapkan Pertolongan Persalinan
3
Memastikan kelengkapan alat dan obat-obatan esensial untuk persalinan. Mematahkan ampul oksitosin 10 unit dan menempatkan tabung suntik steril sekali pakai di dalam partus set. Memakai celemek plastik
4
5 6
7
8
9
10
Melepaskan semua perhiasan yang dipakai dibawah siku, mencuci kedua tangan denga sabun dan air bersih yang mengalir dan mengeringkan tangan dengan handuk satu kali pakai/pribadi yang bersih. Memakai sarung tangan DTT pada tangan kanan yang akan digunakan untuk pemeriksaan dalam. Menyedot oksitosin ke dalam tabung suntuk (dengan memakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril) dan meletakkan kembali dipartus set/wadah DTT atau steril tanpa mengontaminasi tabung suntik. III. Memastikan Pembukaan Lengkap dan Keadaan Janin Baik Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati-hati dari depan dengan menggunakan kapas atau kasa yang dibasahi air DTT, jika mulut vagina, perineum atau anus terkontaminasi oleh kotoran ibu, bersihkan dengan seksama dengan cara menyeka dari depan ke belakang. Membuang kapas atau kasa yang terkontaminasi dalam wadah yang benar. Mengganti sarung tangan jika terkontaminasi (meletakkan kedua sarung tangan tersebut dengan benar ke dalam larutan dekontaminasi) Dengan menggunakan teknik aseptik, untuk melakukan pemeriksaan dalam guna memastikan pembukaan serviks sudah lengkap. • Bila pembukaan sudah lengkap sedangkan ketuban belum pecah lakukan amniotomi. Mendekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5% dan kemudian melepaskannya dalam keadaan terbalik serta merendamnya dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit. Mencuci kedua tangan (seperti di atas). Memeriksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi berakhir untuk memastikan DJJ dalam batas normal (120-160x/menit). • Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ tidak normal • Mendokumentasikan hasil-hasil pemeriksaan DJJ dan semua hasil-hasil asuhan yang diberikan pada partograf
Universitas Sumatera Utara
69 11
14
Menyiapkan Ibu dan Keluarga untuk Membantu Proses Pimpinan Meneran Memberitahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik. Membantu ibu berada dalam posisi yang nyaman dan sesuai keinginannya. • Menunggu ibu hingga ada keinginan untuk meneran • Melanjutkan pemantauan kesehatan dan kenyaman ibu serta janin sesuai dengan pedoman persalinan aktif dan mendokumentasikan temuan-temuan • Menjelaskan kepada anggota keluarga bagaimana mereka dapat mendukung dan memberikan semangat kepada ibu saat ibu mulai meneran. Meminta keluarga untuk membantu ibu dalam menyiapkan posisi untuk meneran (pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia nyaman) Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran : • Membimbing ibu untuk meneran saat ibu ada keinginan utuk meneran • Mendukung dan member semangat atas usaha ibu untuk meneran • Membantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai keinginannya (tidak meninta ibu untuk berbaring terlentang) • Menganjurkan ibu untuk beristirahat di antara kontraksi • Menganjurkan keluarga untuk memberikan dukungan dan semangat pada ibu • Mengajurkan asupan cairan per oral • Menilai DJJ setiap kontraksi uterus selesai • Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi meneran dalam 120 menit (2 jam) untuk primipara atau 60 menit (1 jam) untuk multipara maka segera rujuk V. Persiapan Pertolongan Kelahiran Bayi
15
Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, letakkan handuk bersih di atas perut ibu untuk mengeringkan bayi Meletakkan kain segi tiga dibawah bokong ibu
16
Membuka tutup partus set
17
Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan
18
VI.
19
Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain, letakkan tangan lain dikepala bayi dan lakukan tekanan yang lembut dan tidak menghambat kepala bayi. Membiarkan kepala lahir dengan perlahanlahan. Menganjurkan ibu untuk meneran perlahan-lahan atau bernafas pendek-pendek. • Jika ada mekonium dalam cairan ketuban, segera hisap mulut dan hidung bayi dengan penghisap Dee Lee steril atau bola karet penghisap yang baru dan bersih Dengan lembut menyeka mulut, muka dan hidung bayi dengan kasa atau kain bersih Memeriksa ada lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi, kemudian meneruskan segera proses kelahiran bayi: • Jika tali pusat melilit janin dengan longgar, lepaskan lewat bagian atas kepala bayi • Jika tali pusat melilit janin dengan erat, mengklemnya du dua tempat dan memotongnya Menunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan
12
13
20
21 22
23
IV.
Menolong Kelahiran Bayi
Setelah kepala bayi melakukan putar paksi luar, tempatkan kedua tangan secara biparietal pada kepala bayi. Mengajurkan ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut menariknya ke arah bawah dank e arah luar sehingga bahu anterior muncul dibawah arcus pubis dan kemudian menarik lembut ke arah atas dan keluar untuk melahirkan bahu posterior. Setelah kedua bahu lahir, menelusurkan tangan mulai kepala bayi
Universitas Sumatera Utara
70
24
25
26
27 28 29
30
31
32
33 34
yang berada dibagian bawah kearah perineum, membiarkan bahu dan lengan posterior lahir ke tangan tersebut. Mengendalikan kelahiran siku dan tangan bayi saat melewati perineum, gunakan lengan bagian bawah untuk menyangga tubuh bayi saat dilahirkan. Menggunakan tangan anterior (bagian atas) untuk mengendalikan siku dan tangan anterior bayi saat keduanya lahir. Setelah tubuh dan lengan lahir, menelusurkan tangan yang adadi atas (anterior) dari punggung ke arah kaki bayi untuk menyangganya saat punggung bayi dan kaki lahir. Memegang kedua mata kaki bayi dan dengan hati-hati membantu kelahiran kaki bayi. VII. Penanganan Bayi Baru Lahir Menilai bayi dengan cepat, dengan menjawab 3 pertanyaan. Sambil melakukan penilaian bayi diletakkan diatas perut ibu • Apakah bayi menangis kuat? • Apakah bayi bernafas tanpa kesulitan? • Apakah bayi bergerak aktif? Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Ganti handuk basah dengan handuk/kain yang kering dan membiarkan bayi diatas perut ibu. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi kedua dalam uterus. Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus berkontraksi dengan baik VIII. Penatalaksanaan Manajemen Aktif Kala III Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10 unit IM (intra muscular) di 1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi sebelum menyuntikkan oksitosin. Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali perut distal (ibu) dan jepit kembali tali pusat pada 2 cm dari klem pertama. Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut bayi) dan lakkan pengguntingan tali pusat di antara dua klem tersebut. Mengikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi kemudian melingkarkan kembali benang tersebut dan mengikatnya dengan simpul kunci pada sisi lainnya. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan memasang topi dikepala bayi. IX. Peregangan Tali Pusat Terkendali Memindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
35
36
37
Meletakan satu tangan di atas kain yang ada di perut ibu, tepat di atas tulang pubis dan menggunakan tangan ini untuk melakukan palpasi kontraksi dan menstabilkan uterus. Memegang tali pusat dan klem dengan tangan yang lain. Saat uterus berkontraksi, regangkan tali pusat dengan tangan kanan. Sementara tangan kiri menekan uterus dengan berhati-hati secara dorsokranial. Jikan plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik hentikan PTT dan tunggu hingga kontraksi berikutnya. • Jika uterus tidak berkontraksi meminta keluarga untuk melakukan rangsangan puting susu Melakukan peregangan dan dorongan dorsokranial hingga plasenta terlepas, minta ibu meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian kea rah atas, mengikuti poros jalan lahir (tetap lakukan tekanan dorsokranial) • Jika tali pusat bertambah panjang pindahkan klem sejauh 10 dari vulva • Jika plasenta tidak keluar setelah melakukan PTT selama 15 menit Ulangi pemberian oksitosin 10 unit IM Mengosongkan kandung kemih Memita keluara untuk melakukan rujukan Mengulangi PTT selama 15 menit berikutnya Merujuk ibu jika plasenta tidak lahir dalam 30 menit
Universitas Sumatera Utara
71 38
39
40
41 42
43 44
45 46 47 48 49
50 51
52 53
54 55
Jika plasenta terlihat pada introitus vagina, melanjutkan kelahiran plasenta dengan menggunakan kedua tangan. Memegang plasenta dengan kedua tangan dan dengan hati-hati memutar plasenta searah jarum jam hingga selaput ketuban terpilin. Dengan lembut dan perlahan melahirkan selaput ketuban tersebut. • Jika selaput ketuban robek, memakai sarung tangan DTT dan memeriksa vagian dan serviks ibu dengan seksama. Menggunakan jari-jari tangan atau klem atau prosef steril untuk melepaskan selaput ketuban yang tertinggal Setelah plasenta dan selaput ketuban lahir lakukan masase. Meletakkan telapak tangan di fundus dan melakukan masase dengan melingkar denga lembut hingga uterus berkontraksi Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel pada ibu maupun janin dan selaput ketuban untuk memastikan bahwa kotiledon, selaput ketuban lengkap dan utuh. Meletakkan plasenta di kantong plastik atau ditempat khusus • Jika uterus tidak berkontraksi setelah dilakukan masase selama 15 detik segera lakukan tindakan yang sesuai Mengevaluasi adanya laserasi vagina dan perineum yang menyebabkan perdarahan aktif dan segera menjahitnya X. Melakukan Prosedur Pasca Persalinan Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak tejadi perdarahan Membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit di dada ibu paling sedikit 1 jam Setelah 1 jam, lakukan penimbangan/pengukuran bayi. Beri tetes mata antibiotika profilaksis dan vitamin K1 1 mg intramuscular dipaha kiri anterolateral Setelah 1 jam pemberian vitamin K1 berikan suntikan Hepatitis B dipaha kanan anterolateral Melanjutkan pemantauan kontraksi dan pencegahan perdarahan pervaginam Mengajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama 1 jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama 1 jam kedua pasca persalinan Memeriksa kembali untuk memastikan bayi bernafas bayi bernafas dengan baik Menempatkan semua peralatan bekas pakai kedalam larutan klorin ,5% untuk dekontaminasi (10 menit). Cuci dan bilas peralatan setelah didekontaminasi. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ketempat sampah yang sesuai Membersihkan ibu dengan menggunakan air DTT. Membersihkan sisa cairan ketuban, lender dan darah. Bantu ibu mmakai pakaian bersih dan kering. Memastikan ibu merasa nyaman dan beritahu keluarga untuk membantu apabila ibu ingin minum Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan 0,5%
56
Membersihkan sarung tangan didalam larutan klorin 0,5% melepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalikdan merendamnya dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit
57
Mencuci tangan dengan sabun di air mengalir
58
Melengkapi partograf
Universitas Sumatera Utara
72
Universitas Sumatera Utara
73
Universitas Sumatera Utara
74
Universitas Sumatera Utara
75
Universitas Sumatera Utara
76
Universitas Sumatera Utara
77
Universitas Sumatera Utara
78
Universitas Sumatera Utara
79 Lampiran 5
Universitas Sumatera Utara
80 Lampiran 6
Universitas Sumatera Utara
81 Lampiran 7 DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi Nama Tempat dan Tanggal Lahir Agama / Suku Nama Ayah Nama ibu Status Alamat
: Dwi Annisa Purba : Serbalawan, 19 juni 1991 : Islam / Batak Simalungun : Alm.Hamdan Purba : Aslina Tarigan : Belum Menikah : Huta Bandar Selamat Kecamatan Dolok Batu Nanggar Kabupaten Simalungun
Pendidikan Formal Tahun 2013 – 2014 Tahun 2009 – 2012
Tahun 2006 – 2009 Tahun 2003 – 2006 Tahun 1997 – 2003 Tahun 1996 – 1997
: Tamat Dari Pendidikan D IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara : Tamat Dari D III Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan Program Study Kebidanan Pematangsiantar : Tamat Dari SMA Negeri 1 Dolok Batu Nanggar : Tamat Dari SMP Negeri 1 Dolok Batu Nanggar : Tamat Dari SD Negeri No. 091590 Dolok Batu Nanggar : Tamat Dari TK Muhammadiyah Serbalawan
Universitas Sumatera Utara