BUSINESS PLAN (RENCANA BISNIS) KERAJINAN TEMPURUNG KELAPA KELOMPOK MASYARAKAT PESISIR LAHING DALAWAN
Submitted by:
PT. Osana International Indonesia
BUSINESS PLAN (RENCANA BISNIS) KERAJINAN TEMPURUNG KELAPA KELOMPOK MASYARAKAT PESISIR LAHING DALAWAN
Penanggung Jawab : Dra. Melva Nababan Direktur Utama PT. Osana Internasional Indonesia
Tim penyusun : Zulhamsyah Imran, S.Pi, MSi, PhD Dr. Ir. Amiruddin Tahir, MSc Benny Osta Nababan, S.Pi, M.Si Muhammad Qustam Sahibuddin Iriani, S.Pi. Patrick Sullivan, MA Azhar Ishaq, SPi. Widaryanti, S.Pi, MM Nur Simanjuntak Mimin Kustini, SE
KATA PENGANTAR Pada saat ini perkembangan dunia usaha semakin memasuki persaingan yang sangat tinggi. Perencanaan yang baik diperlukan dalam menjalankan setiap usaha yang akan dilakukan untuk menjamin manajemen usaha yang teratur, sehingga target yang ingin dicapai dapat terpenuhi. Business Plan ini merupakan perencanaan usaha dari setiap aspek utama dan aspek pendukung berdirinya usaha “Kerajinan Tempurung Kelapa” KMP Lahing Delawan. Setiap aspek mulai dari latar belakang usaha, personil yang terlibat dalam usaha, proses produksi, keunggulan produk yang dihasilkan, dan peluang bisnis dan pemasaran dari produk yang dihasilkan diuraikan dalam Business Plan ini. Semoga dengan adanya Business Plan ini, usaha Kerajinan Tempurung Kelapa yang dilakukan oleh KMP Lahing Delawan dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan target yang ingin dicapai, sehingga kesuksesan dapat diraih.
Berau, Desember 2016
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN 1. PENDAHULUAN .............................................................................................. 1 1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1 1.2. Personil ..................................................................................................... 2 1.3. Produksi .................................................................................................... 2 1.4. Keunggulan produk .................................................................................. 7 2. PELUANG BISNIS DAN PEMASARAN ......................................................... 9 2.1. Peluang Bisnis .......................................................................................... 9 2.2. Target Pasar .............................................................................................. 9 2.3. Persaingan Produk .................................................................................. 10 2.4. Strategi Promosi ..................................................................................... 10 2.5. Kemitraan Usaha .................................................................................... 10 3. ANALISIS KEUANGAN (LABA DAN RUGI) .............................................. 12 3.1. Investasi .................................................................................................. 12 3.2. Biaya Tetap ............................................................................................. 13 3.3. Biaya Operasional .................................................................................. 13 3.4. Analisis usaha KMP Lahing Dalawan .................................................... 14 3.5. Analisis Cash Flow KMP Lahing Dalawan ........................................... 16 4. PENUTUP ......................................................................................................... 18
DAFTAR TABEL Tabel 1 Identifikasi persaingan produk KMP Lahing Dalawan............................ 10 Tabel 2 Investasi KMP Lahing Dalawan .............................................................. 12 Tabel 3 Biaya Tetap KMP Lahing Dalawan ......................................................... 13 Tabel 4 Biaya operasional KMP Lahing Dalawan ................................................ 13 Tabel 5 Analisis Usaha KMP Lahing Dalawan .................................................... 14
DAFTAR GAMBAR Gambar 1Struktur Organisasi Kelompok Lahing Dalawan .................................... 2 Gambar 2 Tahapan usaha kerajinan tempurung kelapa KMP Lahing Dalawan ..... 3 Gambar 3 Proses pengupasan kulit kelapa. ............................................................. 4 Gambar 4 Pemotongan pola dari tempurung kelapa ............................................... 4 Gambar 5 Tahap penghalusan permukaan tempurung ............................................ 5 Gambar 6 Perakitan kerajinan tempurung kelapa ................................................... 5 Gambar 7 Finishing dengan vernis ......................................................................... 6 Gambar 8 Finishing dengan brasso padat ............................................................... 6 Gambar 9 Contoh hasil produksi............................................................................. 8
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Rumah produksi / tempat KMP Lahing Dalawan ............................. 19 Lampiran 2 Bahan baku tempurung kelapa yang digunakan KMP Lahing Dalawan ................................................................................ 20 Lampiran 3 Peralatan yang digunakan dalam produksi KMP Lahing Dalawan ... 21 Lampiran 4 Proses pembuatan souvenir KMP Lahing Dalawan .......................... 22 Lampiran 5 Hasil kerajinan cinderamata/souvenir KMP Lahing Dalawan .......... 23
1. PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Keinginan Kelompok Masyarakat Pesisir (KMP) Lahing Dalawan untuk mengembangkan usaha tersebut sangat antusias. Berdasarkan alasan tersebut, maka tujuan yang diharapkan dari kegiatan usaha yaitu mengatur manajemen sebuah usaha bisnis yang dijalankan. Manajemen usaha yang teratur akan mudah mencapai titik kesuksesan usaha bisnis tersebut, mengkomersilkan bisnis baru untuk mendapatkan kepercayaan konsumen maupun menarik investor untuk mendapatkan modal guna kelancaran usaha. Adanya kepercayaan dan pembinaan (MoU) dengan perusahaan, sebab kerjasama dengan perusahaan diperlukan untuk kelangsungan sebuah usaha bisnis, serta meningkatkan omset. Apabila sebuah usaha memiliki business plan yang bagus, maka akan lebih mudah untuk meningkatkan penjualan, sehingga omset yang dihasilkan bisa maksimal. Untuk mendukung usaha yang dilaksanakan, maka jenis produk yang dipasarkan oleh kelompok masyarakat pesisir Lahing Dalawan adalah kerajinan tempurung kelapa. Kerajinan tempurung kelapa ini sangat bagus untuk di tekuni karena bisa membantu perekonomian keluarga. Jika usaha ini serius dikerjakan tidak menutup kemungkinan akan berkembang menjadi usaha yang besar. Tempurung kelapa memiliki karakteristik khusus yang potensial untuk dimanfaatkan sebagai material produk pakai, antara lain kekuatan, keawetan, ketahanan terhadap air, serta ciri khas tampilan visual yang indah. Maka dari itu upaya pemanfaatan limbah kelapa berupa bagian tempurung telah diusahakan saat ini adalah sebagai bahan kerajinan. Banyak ragam produk yang bisa dihasilkan dari tempurung kelapa sepertivas bunga, lampu tidur, gantungan kunci, mangkok, teko, gelas dan lainnya. Bahkan sekarang tempurung kelapa bukan hanya dibuat produk pajangan ataupun hiasan tapi sudah merambah ke produk fashion contoh tas, dompet, bross, jepit rambut, liontin dan sebagainya. Kerajinan tempurung kelapa di Pulau Derawan saat ini masih belum sepenuhnya diterima di pasaran yang lebih luas karena teknik produksi yang masih tradisional. Oleh karena itu, KMP Lahing Dalawan terus berusaha untuk dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produk kerajinan tempurung. Salah satu cara adalah menggunakan peralatan pendukung yang lebih modern, sehinga mempercepat proses pembuatan kerajinan tempurung kelapa supaya dapat bersaing dengan produk – produk kerajinan sejenis dari luar daerah. Seiring dengan meningkatnya para wisatawan yang berkunjung ke Pulau Derawan, maka souvenir / cinderamata untuk dibawa pulang para wisatawan makin banyak diminati. Tempurung kelapa yang bisa diolah menjadi berbagai macam cinderamata merupakan salah satu yang banyak diminati dan mempunyai nilai jual yang bagus. Oleh karena itu, KMP Lahing Dalawan memilih usaha kerajinan tempurung kelapa karena yakin dengan usaha ini bisa meningkatkan taraf hidup serta kesejahteraan bagi anggota KMP Lahing Dalawan khususnya dan masyarakat Pulau Derawan pada umumnya.
1
1.2.
Personil KMP Lahing Dalawan terdiri dari 5 orang yang terdiri dari 1 orang ketua, 1 orang sekretaris, 1 orang bendahara dan 2 orang anggota kelompok yang disajikan dalam Gambar 1. Tugas masing-masing personil KMP Lahing Dalawan antara lain: Ketua bertugas sebagai motor penggerak anggota KMP Lahing Dalawan, baik mengatur sekretaris, bendahara maupun anggota Sekretaris bertugas mencatat kegiatan administrasi KMP Lahing Dalawan Bendahara bertugas mencatat dan melakukan transaksi keuangan KMP Lahing Dalawan Anggota bertugas membantu ketua, sekretaris dan bendahara dalam melaksanakan kegiatan kelompok. Selain menjalankan tugas berdasarkan struktur di atas, masing-masing orang / personil di KMP Lahing Dalawan secara bersama-sama melakukan usaha kerajinan tempurung kelapa.
Ketua Khasanul Arif
Sekretaris Yuliani
Bendahara Neni
Anggota 1 Yulianti
Anggota 2 Ida Norsanti
Gambar 1 Struktur Organisasi Kelompok Lahing Dalawan
1.3.
Produksi Usaha kerajinan tempurung ini merupakan usaha pengembangan dari kerajinan yang sudah ada sebelumnya. Usaha kerajinan sebelumnya dikerjakan menggunakan bahan baku kerang dan kulit penyu. Hal ini sangat merugikan keberlanjutan sumberdaya alam yang dilindungi tersebut, karena pemanfaatan penyu sendiri merupakan perbuatan melanggar hukum. Hal ini yang menjadikan sulit bersaing karena bahan baku sulit diperoleh dan harga jual yang tinggi. Selain itu, masuknya produk-produk kerajinan dari luar daerah dengan ragam bentuk yang lebih menarik dan harga lebih murah. Oleh karena itu, diputuskan untuk mengembangkan kegiatan kerajinan dengan bahan baku tempurung kelapa. Pembuatan produk kerajinan tempurung kelapa yang dilakukan KMP Lahing Dalawan tidak harus dikerjakan pada satu tempat. Pembagian kerja dilakukan agar para pekerja tidak terbatasi oleh waktu, karena sebagian anggota kelompok kerja KMP Lahing Dalawan adalah ibu – ibu rumah tangga. Karena ada beberapa tahapan proses produksi, maka dilakukan pembagian tugas sesuai dengan tahapan. Pembagian tugas tersebut misalkan 1 orang bertugas mengupas kulit kelapa, 1 orang bertugas membuat pola, 2 orang mengamplas dan
2
1 orang lagi finishing.Sehingga setiap anggota KMP Lahing Dalawan dapat membagi waktu dan bertanggung jawab sesuai dengan tugasnya masing – masing. A. Bahan baku Ketersediaan bahan baku kerajinan tempurung kelapa di Pulau Derawan cukup memadai tapi tidak menutup kemungkinan jika suatu saat nanti banyak para pengrajin tempurung kelapa akan menjadi susah di dapat di Pulau Derawan. Jika pada suatu saat kekurangan bahan baku tempurung kelapa di Pulau Derawan dalam produksi kerajinan, ketersediaan bahan baku tempurung kelapa masih dapat dipenuhi dari pulau – pulau di sekitar Pulau Derawan. Bahan baku yang digunakan sebagai bahan baku kerajinan oleh KMP Lahing Dalawan adalah tempurung kelapa tua dan tempurung kelapa muda. Keduanya merupakan bahan baku utama yang digunakan dalam produk kerajinan. Tempurung kelapa tua mempunyai warna hitam atau coklat tua, sedangkan tempurung kelapa muda mempunyai warna coklat muda atau putih. Kedua jenis tempurung tersebut jika dipadukan dan diolah menjadi kerajinan akan menjadi sesuatu produk yang menarik. Bahan baku kerajinan tempurung kelapa saat ini diperoleh dengan cara membeli ke penduduk sekitar di Pulau Derawan dengan kisaran harga Rp.1.000,00/butir sampai Rp 3.000/butir tergantung ketersediaan. Untuk tempurung kelapa muda dapat diperoleh dengan cara mencari dari sisa penjual kelapa muda. B. Proses Produksi Proses produksi kerajinan tempurung kelapa terdiri dari beberapa tahapan. Tahapan-tahapan dalam membuat kerajinan tempurung kelapa ini disajikan dalam Gambar 2. Pengupasan
Pemotongan Pola
Pengamplasan
Perakitan
Finishing Gambar 2 Tahapan usaha kerajinan tempurung kelapa KMP Lahing Dalawan
3
Secara lebih jelas, tahapan-tahapan pada Gambar 1 dideskripsikan sebagai berikut : 1. Pengupasan / pemisahan kulit kelapa dengan tempurung. Proses pengupasan dilakukan dengan cara manual yaitu dengan menggunakan parang. Setelah terpisah dari kulit, kemudian tempurung dibelah dan dipisahkan dari daging buahnya. Proses pengupasan / pemisahan kulit kelapa dengan tempurung disajikan pada Gambar 3.
Gambar 3 Proses pengupasan kulit kelapa. 2. Pemotongan pola. Tempurung yang sudah bersih dari isi buah kelapa kemudian dibuat pola untuk di potong menggunakan gergaji besi atau gergaji plywood. Proses pemotongan poladari tempurung kelapa disajikan pada Gambar 4.
Gambar 4 Pemotongan pola dari tempurung kelapa
4
3. Pengamplasan / penghalusan. Pengamplasan kami lakukan dengan beberapa tahap, yaitu : (1) untuk produk yang akan divernis pengamplasan dimulai dari amplas nomer 60, 240, dan 400 sedangkan (2) untuk produk yang akan di poles dengan menggunakan brasso cair / padat, amplas yang digunakan yaitu dari amplas nomer 60, 240, 400, 600 dan1000. Proses Pengamplasan / penghalusan tempurung kelapa disajikan pada Gambar 5.
Gambar 5 Tahap penghalusan permukaan tempurung 4. Perakitan Setiap produk yang dihasilkan ada yang perlu dirakit dan ada juga yang dapat langsung di proses akhir / finishing. Seperti gantungan kunci setelah di amplas bisa langsung divernis atau digosok dengan brasso. Tapi untuk produk teko, gelas atau lampu tidur perlu adanya perakitan terlebih dahulu. Dalam proses perakitan untuk menyatukan kedua bagian menggunakan Lem Korea / Lem G. Alasan penggunaan lem korea/lem G ini karena prosesnya cepat kering. Proses perakitan tempurung kelapa disajikan pada Gambar 6.
Gambar 6 Perakitan kerajinan tempurung kelapa
5
5. Finishing Agar hasil akhir produk bisa terlihat lebih menarik ada 2 cara yang dilakukan : a. Pengecatan denganvernis. Pengecatan dengan vernis dilakukan dengan cara mengkuaskan verniske permukaan tempurung kelapa menggunakan kuas. Penggunaan kuas karena KMP Lahing Dalawan belum memiliki alat semprot cat dengan kompressor. Untuk meningkatkan kualitas dan dapat bersaing di masa datang maka alat semprot cat dengan kompressor ini perlu diadakan. Proses pengecatan dengan vernis disajikan pada Gambar 7.
Gambar 7 Finishing dengan vernis b. Pemolesan dengan brasso. Finishing dengan poles brasso memberikan kesan antik dan alami, dan menjaga kandungan zat kimia untuk jenis produk yang di pakai untuk tempat makanan / minuman. Proses pemolesan dengan brasso disajikan pada Gambar 8.
Gambar 8 Finishing dengan brasso padat 6
Anggota KMP Lahing Dalawan tidak semuanya mempunyai keahlian dalam proses produksi tempurung kelapa. Harapan anggota KMP Lahing Dalawan adalah lebih fokus pada peningkatan keterampilan dan kreatifitas anggota. Sehingga target pendapatan pada tahun pertama masih difokuskan untuk pengembalian modal usaha. Dengan peningkatan mutu dan variasi bentuk produk, diharapkan tahun kedua dapat memperoleh keuntungan. 1.4.
Keunggulan produk Selama ini, produksi yang sudah dihasilkan belum bisa memenuhi pasar luar daerah, bahkan produk-produk luar daerah yang masuk ke Pulau Derawan sebagai cinderamata / souvenir pada wisatawan yang datang. Hal ini terjadi karenakurangnya alat dalam proses pembuatan. Dengan adanya program bantuan pemerintah untuk pengembangan usaha ini, diharapkan dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi kerajinan tempurung kelapa sehingga dapat bersaing dengan produk dari luar daerah yang masuk ke Pulau Derawan. Untuk menghadapi persaingan di pasar tersebut, maka produk yang akan dipasarkan harus mempunyai keunggulan tertentu. Keunggulan utama produk ini antara lain : 1. Memiliki nilai artistik yang tinggi, 2. Merupakan upaya pemanfaatan bahan sisa, 3. Kekuatan dan keindahannya bertahan lama, 4. Harga terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. 5. Dapat diproduksi dalam jumlah banyak karena ketersediaan bahan baku. 6. Dapat diproduksi secara berkelanjutan karena bahan baku yang digunakan merupakan renewable resources (sumberdaya terbarukan) yang selalu ada di Pulau Derawan. Sejauh ini, produk yang dihasilkan KMP Lahing Dalawan adalah kerajinan tempurung yang sederhana namun bernilai jual sebagai barang souvenir / cinderamata khas Pulau Derawan (Gambar 9). Produk-produk yang dihasilkan oleh KMP Lahing Dalawan antara lain : 1. Gantungan Kunci Berbagai macam gantungan kunci yang berbentuk biota laut seperti penyu, ikan hiu, lumba – lumba, dan lain-lain. Gantungan kunci tersebut ada yang dengan finising memakai pernis juga hanya dengan penghalusan dengan braso (Gambar 9a). 2. Teko dan Cangkir Kesan antik yang dihasilkan produk KMP Lahing Dalawan yaitu teko dan cangkir, karena dalam proses finishing-nya tidak menggunakan vernis tapi dengan proses penghalusan dan pemolesan sehingga aman di gunakan untuk minuman, karena bebas dari bahan kimia (Gambar 9b). 3. Lampu Tidur dan Vas Bunga Produk lampu tidur dan vas bunga ini dapat menjadi hiasan meja atau hiasan sudut ruangan agar lebih terkesan artistik (Gambar 9c dan Gambar 9d).
7
a. Gantungan kunci
b. Teko dan cangkir
c. Vas bunga
d. Lampu tidur
Gambar 9 Contoh hasil produksi
8
2. PELUANG BISNIS DAN PEMASARAN 2.1.
Peluang Bisnis Sejumlah peluang telah teridentifikasi supaya dapat mendukung kegiatan usaha dimana peluang-peluang tersebut bisa merupakan kekuatan dan juga bisa menjadi kelemahan bagi eksistensi dan pengembangan kegiatan usaha. Kekuatan yang dimiliki dari aspek sumber daya alam adalah adanya sumber daya kelautan dan perikanan yang melimpah dan beraneka ragam, sedangkan kelemahannya adalah bahan baku tersedia, namun belum dikelola dengan baik dan benar. Dalam hal ini kelemahannya pada pemanfaatan yang belum optimal untuk menjadi produk yang berkualitas dan bermutu, sehingga dapat diterima di pasar, memiliki daya saing sehingga dapat meningkatkan penghasilan. Kelebihan pada aspek sumber daya manusia adalah sumberdaya manusia yang produktif, tenaga kerja yang banyak dan murah, adanya etos kerja yang tinggi. Sedangkan kelemahan SDM adalah keterampilan, kreativitas, dan inovasi dari kelompok masyarakat pesisir masih sangat rendah, minimnya pengetahuan tentang pengolahan, diversifikasi produk. Dari aspek pemasaran, yang menjadi kendala adalah sarana dan prasarana transportasi kurang memadai, sangat jauh, tidak terjangkau dengan akses darat, belum dikenalnya produk kerajinan ini secara luas. Hal-hal yang mungkin dapat dikembangkan, yaitu sosialisasi produk ke hotel-hotel dan toko perhiasan serta butik yang berada di kota Kabupaten Berau dan sekitarnya, serta dapat dijadikan oleh-oleh untuk para pendatang yang akan pulang ke daerahnya baik melalui jalur udara, laut maupun darat. 2.2.
Target Pasar Dalam hal pemasaran, untuk sementara ini KMP Lahing Dalawan hanya menjual kepada para wisatawan yang datang ke Pulau Derawan. Hal ini terjadi karena keterbatasan alat produksi, menyebabkan jumlah produk dan kualitas mutu yang dihasilkan juga terbatas sehingga tidah bisa memenuhi pasar yang lebih luas. Setelah adanya bantuan pemerintah, KMP Lahing Dalawan dapat melakukan pembelian alat – alat produksi kerajinan tempurung kelapa, sehingga KMP Lahing Dalawan memiliki harapan untuk pemasaran lebih luas sampai ke luar daerah. Bahkan tidak tertutup kemungkinan, pemasaran dapat sampai ke luar negeri melalui jaringan wisatawan mancanegara yang datang karena terkesan dengan produk kerajinan tempurung kelapa yang dihasilkan KMP Lahing Dalawan. Dengan berkembangnya teknologi, KMP Lahing Dalawan dapat memanfaatkan promosi pemasaran melalui media – media sosial di internet. KMP Target Lahing Dalawan tidak hanya membidik pasar dalam negeri tapi mencoba ke pasar luar negeri. Target pemasaran tidak hanya perorangan yang meminati produk tempurung kelapa ini tapi juga instansi atau hotel – hotel untuk menghiasi ruangan, bahkan rumah makan atau café dapat mulai menggunakan produk tempurung kelapa sebagai tempat menyajikan menu mereka. Beberapa pihak yang sudah dihubungi KMP Lahing Dalawan dan siap untuk membantu memasarkan produk – produk kerajinan kami antara lain :
9
1. Diskoperindag (Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan) Kabupaten Berau. 2. Dinas Pariwisata Kabupaten Berau. 3. LSM Biota Laut Berau (BLB). 4. LSM Profauna Berau. Guna mendukung kelancaran kegiatan pemasaran usaha kerajinan tempurung kelapa diatas, maka berdasarkan pengamatan segmen (kelompok) pasar yang ada, target pasar dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu : 1. Target pasar utama (potensial) dengan profil target adalah pasar nasional, hotel, toko perhiasan dan butik. 2. Target pasar pendukung, dengan target profil pasar antara lain : pasar lokaldan pasar tradisional, pedagang eceran di lokasi wisata Pulau Derawan dan di pelabuhan Tanjung Batu. 2.3.
Persaingan Produk Dalam memasarkan suatu produk, tentu saja ada pesaing. Namun pesaing tidak menghasilkan produk sejenis berbahan baku dasar tempurung kelapa. Sesuai hasil identifikasi, terdapat dua pesaing utama dengan kekuatan dan kelemahan tersendiri yang disajikan dalam Tabel 1. Tabel 1 Identifikasi persaingan produk KMP Lahing Dalawan No Nama Pesaing Kekuatan Pesaing Kelemahan Pesaing 1. Kerajinan Kulit Kerang Telah dikenal luas Jumlah terbatas 2. Kerajian dari luar daerah Harga relatif murah Bukan khas daerah 2.4.
Strategi Promosi Strategi yang akan dilakukan dalam mendukung kegiatan pemasaran adalah promosi langsung dan promosi tidak langsung. Untuk itu dilakukan promosi penjualan dengan cara produk dijual di rumah produksi dan dititip ke semua penginapan dan home stay yang terdapat di Pulau Derawan untuk dijual.Selain itu, membuat stand display di kawasan bandara udara Kalimarau Kabupaten Berau jika bandara tersebut telah beroperasi. Kegiatan promosi lain yang dilakukan adalah membuat iklan, antara lain melalui pemuatan artikel promosi yang dimuat pada laman blog sehingga dapat dikenal secara luas. Produk yang harganya relatif murah namun berkualitas seperti gantungan kunci dapat diberikan secara gratis kepada penginapan dan home stay yang ada untuk digunakan sebagai gantungan kunci kamar sebagai salah satu bentuk promosi. Selain itu, KMP Lahing Dalawan juga dapat melakukan penjualan sebagai produk khas Pulau Derawan melalui toko-toko online yang sudah terkenal dan memiliki jaringan nasional dan internasional seperti www.tokopedia.com, www.bukalapak.com, www.lazada.com, www.bibli.com, www.olx.co.id, dan sebagainya. 2.5.
Kemitraan Usaha Menjalin mitra kerjasama adalah cara yang sangat penting untuk mencapai keberhasilan. Selama ini, upaya mencari mitra usaha belum pernah dilakukan karena keterbatasan jumlah produk dan kualitas mutu yang dihasilkan serta lemahnya modal usaha. Dengan adanya bantuan pemerintah yang diterima melalui
10
JFPR yang disalurkan Kementerian Kelautan dan Perikanan dapat digunakan sebagai salah satu cara dalam upaya mencari mitra usaha terutama dalam upaya penjualan produk.
11
3. ANALISIS KEUANGAN (LABA DAN RUGI) KMP LAHING DALAWAN Analisis laba rugi terdiri dari komponen biaya dan penerimaan, dimana komponen biaya input yang digunakan untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan tujuan produksi. Sedangkan komponen penerimaan yang diperoleh dari penjualan hasil produksi. Penerimaan yang dihasilkan yang dapat terdiri dari produk berdasarkan rasa dan ukuran yang dijual. Selama ini, KMP Lahing Dalawan sudah melakukan produksi dengan menggunakan peralatan sederhana untuk menghasilkan produk kerajinan tempurung kelapa, namun produk dan pemasarannya juga terbatas. Business plan ini juga dapat digunakan untuk mengukur perubahan produksi dan penerimaan yang diterima KMP Lahing Dalawan setelah mendapatkan Bantuan Pemerintah. Harapannya adalah Bantuan Pemerintah yang diberikan oleh JFPR (Japan Fund for Poverty Reduction) dapat secara signifikan memberikan peningkatan produksi yang secara langsung akan meningkatkan pendapatan kelompok dan pada akhirnya peningkatan kesejahteraan anggota yang merupakan masyarakat itu sendiri. 3.1.
Investasi Investasi yang dibutuhkan untuk usaha kerajinan tempurung kelapa KMP Lahing Dalawan sebesar Rp. 20.000.000,-. Investasi ini terdiri dari 10 item, yang membutuhkan biaya investasi di atas 1 juta rupiah dan dibawah 1 juta rupiah. Investasi yang di atas 1 juta rupiah yaitu table saw, scroll saw, bor duduk, gerinda, mini grinder, gerinda tangan, genset dan kompresor mini. Modal investasi yang cukup besar ini dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kapasitas dan frekuensi produksi. Oleh karena itu, JFPR menyalurkan bantuan melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam bentuk bantuan pemerintah. Secara rinci investasi yang dibutuhkan oleh KMP Lahing Dalawan disajikan dalam Tabel 2.
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tabel 2 Investasi KMP Lahing Dalawan Uraian Jumlah Satuan Harga Jumlah Table Saw merk Wipro 2 Unit 2.700.000 5.400.000 Scroll saw merk Wipro 1 Unit 2.700.000 2.700.000 Bor duduk merk Wipro 1 Unit 2.500.000 2.500.000 Gerinda duduk merk Wipro 1 Unit 1.800.000 1.800.000 Mini Grinder merk Wipro 1 Unit 1.200.000 1.200.000 Gerinda tangan merk Maktec 1 Unit 1.000.000 1.000.000 Bor tangan merk Maktec 1 Unit 700.000 700.000 Genset listrik 1000 watt merk 1 Unit 2.500.000 2.500.000 Yamaha Kompresor mini merk Lakoni 1 Unit 1.700.000 1.800.000 Sprayer cat 1 Unit 400.000 400.000 Sub Total Investasi 20.000.000
12
3.2.
Biaya Tetap Biaya tetap merupakan biaya rutin yang dikeluarkan yang diperhitungkan setiap tahunnya. Pada KMP Lahing Dalawanterdiri dari 3 item biaya tetap, dengan total biaya tetap yang dibutuhkan sebesar Rp.15.643.333,- yang terdiri dari penyusutan per tahun, biaya listrik dan biaya transportasi. Penyusutan per tahun digunakan untuk pengembalian investasi yang mengalami penyusutan dibagi umur teknisnya. Biaya listrik dalam hal ini adalah untuk operasional genset dalam hal menghasilkan listrik yang digunakan untuk operasional mesin-mesin produksi kerajinan tempurung kelapa. Biaya transportasi digunakan untuk pembelian kebutuhan operasional sekaligus untuk membawa hasil produksi ke lokasi pemasaran. Secara rinci biaya tetap KMP Lahing Dalawandisajikan dalam Tabel 3.
No 1 2 3
Tabel 3 Biaya Tetap KMP Lahing Dalawan Uraian Jumlah Satuan Harga Penyusutan per tahun 1 Paket 6.643.333 Biaya Listrik (Genset) 12 Bulan 450.000 Biaya Transportasi 12 Bulan 300.000 Sub Total Biaya Tetap
Jumlah 6.643.333 5.400.000 3.600.000 15.643.333
3.3.
Biaya Operasional Biaya kebutuhan modal kerja merupakan biaya operasional untuk melakukan produksi cinderamata / souvenir dari kerajinan tempurung kelapa. Dalam melakukan produksi setahun dibutuhkan biaya operasional sebesar Rp.22.300.000,- yang terdiri dari 17 item. Biaya produksi terbesar adalah untuk pembelian kelapa, dimana dibutuhkan kelapa sebanyak 1.600 butir setiap tahun dengan jumlah biaya untuk pembelian kelapa setiap tahunnya sebesar Rp.4.800.000,-. Secara rinci biaya-biaya untuk operasional produksi cinderamata / souvenir dari tempurung kelapa KMP Lahing Dalawan disajikan dalam Tabel 4. Tabel 4 Biaya operasional KMP Lahing Dalawan No Keterangan Jumlah Satuan Harga 1 Kelapa 1.600 Butir 3.000 2 Amplas roll no 60 100 Meter 10.000 3 Amplas roll no 240 100 Meter 10.000 4 Amplas roll no 400 100 Meter 10.000 5 Amplas roll no 600 100 Meter 5.000 6 Amplas roll no 1000 100 Meter 5.000 7 Mata bor 1 mm 80 Pcs 6.000 8 Mata bor 2 mm 40 Pcs 8.000 9 Mata bor 5 mm 40 Pcs 10.000 10 Lem korea 8 Dos 400.000 11 Batu langsol (Brasso padat) 20 Pcs 65.000 12 Kuas 1 inci 20 Pcs 10.000 13 Pernis 40 Kaleng 65.000
Jumlah 4.800.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 500.000 500.000 480.000 320.000 400.000 3.200.000 1.300.000 200.000 2.600.000
13
No Keterangan 14 Tinner A 15 Gantungan Kunci 16 Mata gergaji untuk tabel saw 17 Mata gergaji untuk scroll saw
Jumlah 40 8
Satuan Kaleng Pack
Harga 35.000 250.000
Jumlah 1.400.000 2.000.000
8
Pcs
150.000
1.200.000
Lusin 50.000 Sub Total Biaya Variabel
400.000 22.300.000
8
3.4.
Analisis usaha KMP Lahing Dalawan Pada Tabel 5 analisis usaha dibawah ini, menunjukkan bahwa keuntungan yang diterima per tahun sebesar 95,86 juta rupiah atau keuntungan per bulan yang diterima sebesar 7,99 juta rupiah. Nilai R/C yang diperoleh sebesar 3,53 artinya penerimaan kotor yang diterima dapat menutupi 3,53 kali dari total biaya yang dikeluarkan atau dari 1 rupiah yang dikeluarkan untuk total biaya maka memperoleh penerimaan sebesar 3,53 rupiah. BEP (nilai rupiah) sebesar 17,08 juta rupiah yang artinya Break Even Point dalam bentuk mata uang (BEP rupiah) terjadi saat penerimaan sebesar 17,08 juta rupiah, sehingga di atas 17,08 juta rupiah sudah merupakan keuntungan. Untuk BEP unit (pcs) sebanyak 394 pcs yang artinya Break Even Point dalam bentuk volume produksi cinderamata terjadi saat jumlah produksi sebanyak 394 pcs, sehingga lebih dari 394 pcs sudah merupakan keuntungan. PP (payback period) dari kegiatan KMP Lahing Dalawan sebesar 0,21 artinya periode lunas pengembalian dari seluruh biaya yang dikeluarkan dalam waktu satu tahun 3 bulan. Nilai ROI sebesar 479,28 persen yang artinya keuntungan bersih yang dihasilkan dari usaha pembuatan cinderamata sebesar 479,28 persen dari seluruh biaya yang dikeluarkan. Secara rinci analisis usaha KMP Lahing Dalawan disajikan dalam Tabel 5 Tabel 5 Analisis Usaha KMP Lahing Dalawan No A 1 2 3 4 5 6 B. 1 2 3 4 5 6
Keterangan Penerimaan Lampu tidur Teko Gelas Gantungan kunci Asbak Mangkok es Total penerimaan Biaya Investasi Tabel saw wipro Scroll saw wipro Bor duduk wipro Gerinda duduk wipro Mini grinder wipro Gerinda tangan maktec
Jumlah
Satuan
300 Buah 300 Buah 480 Buah 3.600 Buah 720 Buah 720 Buah 6.120 Unit/Set 2 1 1 1 1 1
Unit Unit Unit Unit Unit Unit
Harga
Jumlah
75.000 75.000 20.000 5.000 50.000 35.000
22.500.000 22.500.000 9.600.000 18.000.000 36.000.000 25.200.000 133.800.000
2.700.000 2.700.000 2.500.000 1.800.000 1.200.000 1.000.000
5.400.000 2.700.000 2.500.000 1.800.000 1.200.000 1.000.000
14
7 8 9 10 C 1 2 3
C 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
D E 1 2 3 4 5 6
Bor tangan maktec 1 Unit 700.000 Genset listrik 1000 watt 1 Unit 2.500.000 Kompresor mini lakoni 1 Unit 1.800.000 Sprayer cat 1 Unit 400.000 Total biaya investasi Biaya Tetap Penyusutan per tahun 1 Paket 6.643.333 Biaya Listrik (Genset) 12 Paket 450.000 Biaya Transportasi 12 Paket 300.000 Total Biaya Tetap Total Biaya Tetap/unit produksi Biaya variabel Kelapa 1.600 Butir 3.000 Amplas roll no 60 100 Meter 10.000 Amplas roll no 240 100 Meter 10.000 Amplas roll no 400 100 Meter 10.000 Amplas roll no 600 100 Meter 5.000 Amplas roll no 1000 100 Meter 5.000 Mata bor 1 mm 80 Buah 6.000 Mata bor 2 mm 40 Buah 8.000 Mata bor 5 mm 40 Buah 10.000 Lem korea 8 Dos 400.000 Batu langsol (Brasso 20 Buah 65.000 padat) Kuas 1 inci 20 Buah 10.000 Pernis 40 Kaleng 65.000 Tinner A 40 Kaleng 35.000 Gantungan Kunci 8 Pack 250.000 Mata gergaji untuk 8 Buah 150.000 tabel saw Mata gergaji untuk 8 Lusin 50.000 scroll saw Total Biaya Variabel Total Biaya variabel per unit produksi Total Biaya Totak Biaya per unit Analisis Usaha Keuntungan Rp R/C Rasio BEP Rp BEP Pcs PP Tahun ROI %
700.000 2.500.000 1.800.000 400.000 20.000.000 6.643.333 5.400.000 3.600.000 15.643.333 2.556 4.800.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 500.000 500.000 480.000 320.000 400.000 3.200.000 1.300.000 200.000 2.600.000 1.400.000 2.000.000 1.200.000 400.000 22.300.000 3.644 37.943.333 6.200 95.856.667 3,53 17.079.506 394 0,21 479,28
15
3.5.
Analisis Cash Flow KMP Lahing Dalawan Analisis cash flow dengan menggunakan interest rate yang digunakan sebesar 13% per tahun yang mengacu suku bunga pinjaman Bank BRI di Kabupaten Berau. Lama analisiscash flow diasumsikan selama 5 tahun. Berdasarkan analisis cash flow dari kegiatan pembuatan cinderamata maka diperoleh nilai NPV sebesar 322,60 juta rupiah. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan KMP Lahing Dalawan selama 5 tahun memberikan keuntungan bersih setelah dikurangi discount rate sebesar 13% adalah sebesar 322,60 juta rupiah. Net B/C yang diperoleh sebesar 17,39 yang artinya setiap 1 rupiah yang digunakan untuk kegiatan pembuatan cinderamata selama 5 tahun, maka akan diperoleh keuntungan bersih sebesar 17,39 rupiah. Sedangkan nilai IRR sebesar 507,00 persen memberikan informasi bahwa usaha kegiatan KMP Lahing Dalawan selama 5 tahun memberikan pengembalian usaha sebesar 507,00 persen. Artinya dengan suku bunga pinjaman bank sebesar 13% dari Bank BRI, usaha KMP Lahing Dalawan dapat mengembalikan pinjaman dan masih menguntungkan. Secara lebih jelas analisis cash flow ini disajikan dalam Tabel 6. Tabel 6. Analisis Cash Flow KMP Lahing Dalawan Uraian INFLOW Lampu tidur Teko Gelas Gantungan kunci Asbak Mangkok es Total INFLOW OUTFLOW Tabel saw wipro Scroll saw wipro Bor duduk wipro Gerinda duduk wipro Mini grinder wipro Gerinda tangan maktec Bor tangan maktec Genset listrik 1000 watt Kompresor mini lakoni Sprayer cat Total Investasi Biaya tetap Listrik Transportasi Total biaya tetap Biaya Variabel Buah kelapa Amplas roll no 60 Amplas roll no 240
Tahun 0
-
1
2
3
4
5
22.500.000 22.500.000 9.600.000 18.000.000 36.000.000 25.200.000
22.500.000 22.500.000 9.600.000 18.000.000 36.000.000 25.200.000
22.500.000 22.500.000 9.600.000 18.000.000 36.000.000 25.200.000
22.500.000 22.500.000 9.600.000 18.000.000 36.000.000 25.200.000
22.500.000 22.500.000 9.600.000 18.000.000 36.000.000 25.200.000
133.800.000
133.800.000
133.800.000
133.800.000
133.800.000
5.400.000 2.700.000 2.500.000
5.400.000 2.700.000 2.500.000
1.800.000
1.800.000
1.200.000
1.200.000
1.200.000
1.000.000
1.000.000
1.000.000
700.000
700.000
700.000
2.500.000 1.800.000 400.000 20.000.000
-
2.900.000
12.400.000
2.900.000
-
-
5.400.000 3.600.000 9.000.000
5.400.000 3.600.000 9.000.000
5.400.000 3.600.000 9.000.000
5.400.000 3.600.000 9.000.000
5.400.000 3.600.000 9.000.000
4.800.000 1.000.000 1.000.000
4.800.000 1.000.000 1.000.000
4.800.000 1.000.000 1.000.000
4.800.000 1.000.000 1.000.000
4.800.000 1.000.000 1.000.000
-
16
Amplas roll no 400 Amplas roll no 600 Amplas roll no 1000 Mata bor 1 mm Mata bor 2 mm Mata bor 5 mm Lem korea Batu langsol (Brasso padat) Kuas 1 inci Pernis Tinner A Gantungan Kunci Mata gergaji untuk tabel saw Mata gergaji untuk scroll saw Total biaya variabel Total Biaya Operasional TOTAL OUT FLOW Net Benefit
Dsicount Factor 13 % PV Net Benefit/Tahun NPV NET B/C IRR
1.000.000 500.000 500.000 480.000 320.000 400.000 3.200.000
1.000.000 500.000 500.000 480.000 320.000 400.000 3.200.000
1.000.000 500.000 500.000 480.000 320.000 400.000 3.200.000
1.000.000 500.000 500.000 480.000 320.000 400.000 3.200.000
1.000.000 500.000 500.000 480.000 320.000 400.000 3.200.000
1.300.000
1.300.000
1.300.000
1.300.000
1.300.000
200.000 2.600.000 1.400.000 2.000.000
200.000 2.600.000 1.400.000 2.000.000
200.000 2.600.000 1.400.000 2.000.000
200.000 2.600.000 1.400.000 2.000.000
200.000 2.600.000 1.400.000 2.000.000
1.200.000
1.200.000
1.200.000
1.200.000
1.200.000
400.000
400.000
400.000
400.000
400.000
-
22.300.000
22.300.000
22.300.000
22.300.000
22.300.000
-
31.300.000
31.300.000
31.300.000
31.300.000
31.300.000
20.000.000
31.300.000
34.200.000
43.700.000
34.200.000
31.300.000
-20.000.000
102.500.000
99.600.000
90.100.000
99.600.000
102.500.000
1,000
0,885
0,783
0,693
0,613
0,543
20.000.000
90.707.965
78.001.410
62.443.820
61.086.545
55.632.893
322.601.734
17,39 507,00
3.6.
Analisis Sensitifitas Tujuan dilakukan analisis sentifitas adalah untuk mengetahui seberapa sensitif terjadinya perubahan nilai analisis usaha akibat adanya perubahan output maupun input. Perubahan output biasanya digunakan penurunan harga jual atau penurunan jumlah produksi. Perubahan input biasanya digunakan kenaikan harga variabel. Pada analisis sensitifitas, analisis usaha diskenariokan sampai mencapai nilai paling minim yaitu keuntungan sama dengan nol (π = 0), nilai R/C sama dengan satu (R/C = 1), dan return of investment sama dengan nol (ROI = 0). Pada analisis sensitifitas kegiatan pembuatan cenderamata dan souvenir KMP Lahing Dalawan dilakukan pada skenario berkurangnya jumlah produksi souvenir. Dari skenario tersebut menghasilkan analisis usaha paling minimum yaitu pada saat jumlah produksi souvenir berkurang menjadi 1.489 pcs atau sebesar 75,67 persen akan menyebabkan keuntungan sama dengan nol, R/C sama dengan satu dan ROI sama dengan nol. Dari skenario penurunan jumlah produksi, kegiatan KMP Lahing Dalawan tidak sensitif terhadap penurunan jumlah produksi.
17
4. PENUTUP Usaha kerajinan cinderamata / souvenir di Pulau Derawan dengan bahan baku tempurung kelapa merupakan sesuatu yang baru, dimana selama ini produksi cinderamata / souvenir KMP Lahing Dalawan masih menggunakan kulit kerang dan kulit penyu yang tidak ramah terhadap konservasi (melanggar hukum). Perubahan penggunaan bahan baku ini karena ketersediaan tempurung kelapa yang cukup berlimpah di sekitar Pulau Derawan dan pulau-pulau sekitar Pulau Derawan,sehingga tidak perlu khawatir kekurangan stok bahan baku utama. Usaha cinderamata / souvenir KMP Lahing Dalawan merupakan usaha yang pernah dilakukan masyarakat Pulau Derawan, namun masih sangat sederhana dimana produksi yang dilakukan masih secara manual. Pangsa pasar yang tersedia masih terbuka luas, dimana selama ini hasil produksi hanya untuk memenuhi permintaan wisatawan baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara yang datang ke Pulau Derawan. Hal ini terjadi karena ketidakmampuan KMP Lahing Dalawanyang terbatas. Bantuan pemerintah yang diberikan ini mampu meningkatkan kapasitas produksi dan meningkatkan kualitas mutu, yang sebelumnya dilakukan secara manual sehingga jumlah yang dihasilkan terbatas dan produk yang dihasilkan juga masih terlihat kasar. Pasar yang terpenuhi pun masih di Pulau Derawan, artinya pangsa pasar dan peluang pasar yang tersedia masih cukup luas. Banyak strategi pemasaran yang dapat dilakukan KMP Lahing Dalawan untuk meningkatkan jangkauan pemasaran, baik keluar daerah, ke seluruh nusantara bahkan pemasaran internasional dengan memanfaatkan jaringan internet dan wisatawan mancanegara yang datang. Untuk keberlanjutan usaha, KMP Lahing Delawan perlu mendapatkan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kapasitas SDM seperti pelatihan desain supaya model yang dihasilkan tidak monoton, pelatihan pemasaran, pelatihan manajemen keuangan dan kelompok, pelatihan packaging supaya produk yang dihasilkan bernilai jual yang lebih tinggi dapat masuk ke retail atau toko souvenir yang sudah memiliki nama. Berdasarkan analisis keuangan yaitu analisis usaha tahunan dan analisis cashflow menunjukkan bahwa usaha cinderamata / souvenir tempurung kelapa oleh KMP Lahing Dalawan merupakan usaha yang menjanjikan dan menguntungkan anggota kelompok. Bantuan pemerintah dari JFPR ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan setiap anggota kelompok sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga anggota KMP dan pada akhirnya dapat menurunkan tingkat kemiskinan yang terjadi di masyarakat Kecamatan Maratua.
18
Lampiran 1. Rumah produksi / tempat KMP Lahing Dalawan
19
Lampiran 2. Bahan baku tempurung kelapa yang digunakan KMP Lahing Dalawan
20
Lampiran 3. Peralatan yang digunakan dalam produksi KMP Lahing Dalawan
21
Lampiran 4. Proses pembuatan souvenir KMP Lahing Dalawan
22
Lampiran 5. Hasil kerajinan cinderamata/souvenir KMP Lahing Dalawan
23