UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA SISWA KELAS VII MATA PELAJARAN IPS EKONOMI DI SMPN 1 LOPOK TAHUN AJARAN 2012/2013
BURHANUDDIN
A. PENDAHULUAN Aktivitas pada dasarnya diartikan sebagai kegiatan atau perbuatan yang dilakukan seseorang. Aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar yang berorientasi pada pandangan ilmu jiwa yaitu pandangan ilmu jiwa lama dan modern. Menurut pandangan ilmu jiwa lama, aktivitas didominasi oleh guru sedangkan menurut pandangan ilmu jiwa modern, aktivitas didominasi oleh siswa (Sudirman,2001:93). Serangkaian
kegiatan
dilakukan
merupakan
aktivitas
yang
menggerakkan seseorang bertingkah laku. Tingkah laku yang ada pada diri seseorang mencerminkan seseorang berbuat sesuatu untuk melakukan perbuatan yang ingin dicapai,ini berarti dengan mengetahui aktivitas perbuatan seseorang kita dapat mengetahui intensitas perbuatan yang dilakukan. Dengan banyak melakukan aktivitas belajar memungkinkan siswa untuk giat belajar sehingga apa yang diinginkan memungkinkan untuk tercapai dan guru bisa tahu seberapa besar pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Manusia dalam kehidupan dewasa ini tidak dapat memenuhi 1
kebutuhannya tanpa bantuan orang lain, baik kebutuhan biologis, kebutuhan ekonomis, maupun kebutuhan penting lainnya. Manusia didalam memenuhi kebutuhannya, sering mengadakan hubungan atau memerlukan bantuan orang lain. Tanpa bantuan orang lain yang bersangkutan tidak berarti sama sekali. Oleh karena itu, manusia cenderung hidup secara berkelompok atau berorganisasi, sebagai upaya memenuhi kebutuhannya (Hamzah, 2007: 2). Kecenderungan manusia untuk saling membantu atau pemenuhan kebutuhan untuk berkelompok ini bertanda bahwa manusia memiliki keterbatasan dan bahkan sangat terbatas ( Limited ). Mengingat begitu pentingnya upaya meningkatkan aktivitas belajar seorang anak, perlu adanya dorongan dari orang tua dan guru. Seorang guru sangatlah berperan penting kerena selain didikan yang diterima dari orang tua, Sekolah merupakan awal dari kesuksesan seorang anak yaitu mendapatkan didikan dan Ilmu dari seorang guru. Guru adalah tenaga pendidik yang memberikan
sejumlah ilmu pengetahuan kepada anak didik disekolah.
Sedangkan anak didik adalah orang yang dengan sengaja datang kesekolah, orang tuanyalah yang memasukannya untuk dididik agar menjadi orang yang berlilmu pengetahuan di kemudian hari. Kepercayaan orang tua anak diterima oleh guru dengan kesadaran dan penuh keikhlasan. Begitu banyak metode–metode yang diterapkan seorang guru untuk meningkatkan aktivitas belajar seorang anak , diantaranya metode ceramah, metode diskusi, metode kuantum, metode tanya jawab, metode demonstrasi, metode simulasi, dan masih banyak lagi metode – metode lainnya. Dewasa ini pendidikan kita menjadi sorotan tajam terutama yang berkaitan dengan aktivitas belajar peserta didik. Meskipun berbagai upaya 2
yang telah dilakukan, namum sorotan itu masih tetap banyak muncul. Memang kita sadari bahwa begitu banyak anak datang kesekolah hanya mencatat materi yang diajarkan dan mendengar apa yang disampaikan, yang membuat ruangan terasa mati karena tidak ada respon atau timbal balik dari peserta didik, gejala lain anak didik yang kurang senang menerima pelajaran dari guru tidak harus terjadi, oleh karena itu akan menghambat proses belajar mengajar, disinilah diperlukan peran seorang guru, bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang mampu mendorong anak didik untuk senang dan gairah belajar. Salah satu indikator aktivitas belajar adalah dengan mengganti metode yaitu menggunakan metode tanya jawab. Umumnya tiap kegiatan belajar-mengajar selalu ada tanya jawab. Belajar pada hakekatnya adalah bertanya dan menjawab pertanyaan. Bertanya dapat dipandang sebagai refleksi dari keingintahuan setiap individu, sedangkan menjawab pertanyaan
mencerminkan kemampuan seseorang
dalam berfikir (Wina sanjaya, 2006:166). Karena itu metode tanya jawab sangat penting, sebab melalui pertanyaan -pertanyaan guru dapat membimbing dan mengarahkan peserta didik untuk menemukan setiap materi yang dipelajarinya. Metode tanya jawab adalah metode yang tertua dan banyak digunakan dalam proses pendidikan, baik dilingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah (Syaiful Bahri, 2010:94-95). Dalam suatu pembelajaran yang produktif kegiatan bertanya sangatlah berguna untuk menggali informasi tentang aktivitas dan kemampuan siswa dalam penguasaan materi pelajaran, dapat membangkitkan peserta didik untuk
3
belajar, dapat merangsang keingintahuan seorang anak terhadap sesuatu dan dapat membimbing peserta didik untuk menemukan dan menyimpulkan sesuatu. Seorang guru diharapkan mempunyai pemahaman, penguasaan dan mampu menerapkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam metode tanya jawab, baik itu sejenis teknik maupun prosedur. Dari keterangan diatas, peneliti memiliki dugaan bahwa dalam menggunakan metode pembelajaran tanya jawab dapat berpengaruh pada tinggi rendahnya aktivitas belajar siswa berdasarkan pengamatan tersebut diatas peneliti tertarik untuk meneliti masalah ini ke dalam skripsi dengan judul
“Upaya
Meningkatkan
Aktivitas
Belajar
siswa
Dengan
Menggunakan Metode Tanya Jawab Pada Siswa Kelas VII Mata Pelajaran IPS Ekonomi di SMPN 1 LOPOK Tahun Ajaran 2012/2013”. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan
uraian
masalah
diatas
maka
peneliti
dapat
mengidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Aktivitas belajar pada siswa kelas VII di SMPN I LOPOK pada mata pelajaran IPS ekonomi masih sangat rendah. 2. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru masih kurang tepat karena tidak disesuaikan dengan materi pembelajaran. Dari uraian masalah diatas disebabkan karena adanya pengaruh dari faktor eksternal dan faktor internal siswa maupun guru. Faktor eksternal meliputi dari segi perhatian guru, suasana kelas, metode-metode yang diberikan, sarana dan prasarana belajar disekolah. Faktor internal meliputi kebutuhan psikologis, adanya rasa takut dan malu dalam diri siswa untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat, kebutuhan akan kebersamaan. Oleh 4
karena itu untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa, peneliti perlu menggunakan metode tanya jawab. B. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan tentang pembatasan masalah yang telah diuraikan diatas, maka permasalahan dalam penelitian adalah “Apakah metode Tanya jawab dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VII mata pelajaran ekonomi di SMPN 1 LOPOK tahun ajaran 2012/2013 ?” C. KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Hasil penelitian terdahulu yang relevan dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang posisi dan kelayakan penelitian tentang aktivitas belajar siswa dengan menggunakan metode tanya jawab, selain itu pula untuk memberikan gambaran tentang perbedaan fokus masalah dan hasil dari penelitian. Berikut ini adalah penelitian terdahulu yang dipandang relevan dengan penelitian sebagai berikut: 1.
Menurut Rahmiyanti
(2008) dengan
judul penelitian “Upaya
Meningkatkan aktivitas Siswa Dengan menggunakan Metode Tanya Jawab Siswa
SDN 13
Makasar Tahun Ajaran
2005/2006”.
Menerangkan bahwa metode Tanya jawab dapat menggarahkan siswa untuk mau belajar dan berani bertanya. Disisi lain dapat mengubah siswa baik tingkah laku pada dirinya sendiri, dalam bentuk keterampilan baru maupun dalam bentuk sikap dan nilai positif. Dalam penelitiannya menggunakan teknik observasi dan tes. 2.
Menurut Budiman Firmansyah (2010) dengan judul penelitian 5
“Penggunaan Metode Tanya Jawab Dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Al-Qura,an Hadist”. Menerangkan bahwa
penerapan menggunakan metode Tanya
meningkatkan
aktivitas
belajar siswa.
jawab dapat Dalam penelitian
ini menggunakan penelitian studi kasus dengan melekukan penelitian dan observasi dikelas pendidikan Agama Islam yang mempelajari materi sholat dengan memanfaatkan media gambar. 3.
Menurut Nani puspita sari (2010) Dengan judul Penelitian “penerapan metode Tanya jawab untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran PPKN kelas V SDN 5 Malang. Menerangkan bahwa menggunakan metode tanya jawab
dapat meningkatkan aktivitas
belajar siswa pada pelajaran PPKN. Dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi dan lembar tes. Perbedaan penelitian terdahulu diatas
adalah penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Budiman Firmansyah (2010) tentang penerapan metode Tanya jawab dalam meningkatkan aktivitas siswa pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadist. Terdapat perbedaan yaitu menggunakan penelitian studi kasus dengan melakukan penelitian dan observasi dikelas Pendidikan Agama Islam yang mempelajari materi sholat dengan memenfaatkan media gambar. Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu diatas adalah dalam teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik observasi dan lembar tes. Berdasarkan hasil dari penelitian diatas yang menggunakan metode pembelajaran tanya jawab diharapkan pada penelitian ini 6
dengan metode Tanya jawab pada mata pelajaran ekonomi dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa seperti penelitian sebelumnya yang relevan. B. Landasan Teori 1. Pengertian Aktivitas Dalam arti sehari-hari aktivitas merupakan kegiatan, perbuatan yang nenggerakkan seseorang bertingkah laku. Beberapa pendapat menurut para ahli tentang aktivitas adalah sebagai berikut: a. Menurut Sudjana (2009:105), aktivitas belajar adalah seluruh aktivitas siswa dalam proses belajar, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis. b. Menurut Sudirman (2001:93), aktivitas adalah prinsip yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar yang berorientasi pada pandangan ilmu jiwa. c. Menurut Anonim (2002:25), aktivitas adalah kegiatan dalam proses belajar mengajar untuk mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diamati. d. Menurut Oemar Hamalik (2001:34), aktivitas belajar adalah proses atau kegiatan
yang dilakukan
untuk
mencapai
pengetahuan,
keterampilan, nilai dan sikap. 2 .Jenis-jenis Aktivitas belajar Menurut Oemar Hamalik (2001:171) atau aktivitas siswa di sekolah antara lain:
7
menggolongkan kegiatan
a. Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya, membaca, melihat gambar-gambar (gambar demonstrasi), dan mengamati eksprimen. b. Oral activities atau kegiatan oral, melisputi menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi dan interupsi. c. Listening activities atau kegiatan mendengar sebagai contoh uraian, percakapan, diskusi, musik dan pidato. d. Writing activities atau kegiatan menulis, meliputi kegiatan menulis cerita, karangan, laporan, angket dan menyalin. e. Drawing activities atau kegiatan menggambar, meliputi menggambar, membuat grafik, peta atau diagram. f. Motor activities atau kegiatan metric, meliputi kegiatan melakukan percobaan, membuat konstruksi, bermain, berkebun, atau bergerak. g. Mental activities atau kegiatan mental, meliputi menanggapi, mengingat, atau memecahkan soal. h. Emotional activities atau kegiatan emosional, misalnya menaruh minat, merasa bosan, gembira, tenang dan bersemangat.
3. Faktor- fator yang mempengaruhi aktivitas belajar
Menurut Surdiman (2008:45), faktor yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan aktivitas belajar. Faktor-faktor itu adalah perhatian,
8
pengamatan, tanggapan, fantasi, ingatan, berfikir, baka tdan motif. Secara rinci faktor-faktor tersebutdapatdiuraikan sebagai berikut: a) perhatian Perhatian adalah keaktipan jiwa yang diarahkan kepada sesuatu obyek, baik didalam maupun di luardirinya. b) pengamatan Pengamatan adalah cara mengenal duiariil, baik dirinya sendiri maupun lingkungan dengan segenap pancaindra. c) tanggapan Tanggapan adalah gambaran ingatan dari pengamatan, dalam mana obyek yang telah diamati tidak lagi bera dadalam ruang dan waktu pengamatan. Jadi, jika proses pengamatan sudah berhenti , dan hanya tingga lkesankesannya saja. Tanggapan itu akan memiliki pengaruh terhadap prilaku belajar setiap siswa (Sardiman, 2008:45). d) fantasi Fantasi adalah sebagai kemampuan jiwa untuk membentuk tanggapantanggapan atau bayangan-bayang baru. Dengan kekuatan fantasi manusia dapat melepaskan diri keadaan yang dihadapinya dan menjangkau kedepannya. e) ingatan Ingatan (memori) ialah kekuatan jiwa untuk menerima, menyimpan dan memproduksi kesan-kesan. Jadiadatigaunsurdalamperbuataningatan, ialah : menerimakesan-kesan, menyimpan, dan mereproduksikan.
9
f) bakat Bakat adalah salah satu kemampuan manusia untuk melakukan suatu kegiatan dan sudah ada sejak manusia itu ada. g) berfikir Berfiki radalah merupakan aktivitas mental untuk dapat merumuskan pengertian, mensintesis dan menarik kesimpulan (Sardiman, 2008:46). h) motif Motif adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan.
4.Pengertian Metode Tanya Jawab Metode adalah pelicin jalan pengajaran menuju tujuan. Tujuan dirumuskan agar anak didik memiliki keterampilan tertentu, maka metode yang digunakan harus disesuaikan dengan tujuan. Antara metode dengan tujuan jangan bertolak belakang, artinya metode harus menunjang pencapaian tujuan pengajaran. Bertanya dapat dipandang sebagai refleksi dari keingintahuan setiap individu, sedangkan menjawab pertanyaan mencerminkan kemampuan seseorang dalam berfikir. Beberapa pendapat mengenai metode tanya jawab menurut para ahli: a.Menurut Mulyasa (2003: 115), metode tanya jawab merupakan cara penyajian
bahan
ajar dalam bentuk
pertanyaan-pertanyaan
yang
memerlukan jawaban untuk mencapai tujuan. Pertanyaan bisa muncul dari
10
guru, bisa juga dari peserta didik, demikian halnya jawaban yang muncul bisa dari guru maupun dari peserta didik. b. Menurut Syaiful Bahri, dkk (2010: 94), metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. c. Menurut Saiful Bahri, dkk (2010: 95), metode tanya jawab adalah metode tertua dan banyak digunakan dalam proses pendidikan, baik dilingkungan keluarga, masyarakat, maupun sekolah. 5. Kelebihan Metode Tanya Jawab Menurut Mulyasa (2003: 116) kelebihan metode Tanya jawab adalah sebagai berikut: a. Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun ketika itu siswa sedang ribut, yang mengantuk kembali tegar dan hilang kantuknya. b. Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir, termasuk daya ingatan. c. Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat. 6. Kekurangan Metode Tanya Jawab Menurut Saiful Bahri (2012: 97) kekurangan metode Tanya jawab adalah sebagai berikut:
11
a. Siswa merasa takut, apabila guru kurang dapat mendorong siswa untuk berani, dengan menciptakan suasana yang tidak tegang, melainkan akrab. b. Tidak mudah membuat partanyaan-partanyaan yang sesuai dengan tingkat berfikir dan mudah dipahami siswa c.
Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang.
d. Dalam jumlah siswa yang banyak, tidak mungkin cukup waktu untuk memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada setiap siswa. Menurut teori Online Borneo (2005) mengungkapkan bahwa dalam pembelajaran dan dalam penggunaan metode mengajar dalam kelas tidak hanya guru yang berbicara seperti metode ceramah melainkan mencakup pertanyaan-pertanyaan yang menyambung ideide dari pihak siswa. Selain itu dengan metode Tanya jawab dapat merangsang siswa mengembangkan daya pikir termasuk daya ingatan. 7. Langkah-langkah metode tanya jawab a. Persiapan, dimana seorang guru harus menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan b. Guru menyampaikan bahan atau materi pelajaran. c.
Asosiasi/Komparasi, artinya memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghubumgkan dan membandingkan materi ceramah yang telah diterima melalui tanya jawab.
12
d. Guru dapat memberikan pertanyaan keseluruh kelas, ke siswa tertentu, giliran respon jawaban teman. e. Mengadakan penilaian terhadap pemahaman siswa mengenai bahan yang telah diterimanya, melalui tes lisan, tulisan atau tugas lain. f. Guru membuat kesimpulan bersama dengan siswa g. Penutup 8. Mata Pelajaran IPS Ekonomi. Ekonomi dapat diartikan sebagai ilmu yang berhubungan dengan upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup. Materi yang akan dipelajari dalam Sub pokok bahasan adalah mengenai tindakan, motif, dan prinsip ekonomi. a. Pengertian tindakan, motif, prinsip ekonomi 1) Tindakan ekonomi adalah setiap usaha manusia yang dilandasi oleh
pilihan
yang
paling
baik,
bermanfaat
dan
paling
menguntungkan bagi kehidupannya (kardiman, 2003: 79) 2) Motif ekonomi adalah upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan supaya makmur. Tujuan itulah yang mendorong manusia melakukan tindakan ekonomi (Kardiman, 2003: 80) 3) Prinsip ekonomi adalah usaha manusia memilih atau melakukan pertimbangan yang disertai dengan pengorbanan tertentu untuk mencapai hasil yang maksimal (Kardiman, 2003: 82). b. Jenis-jenis tindakan, motif, dan prinsip ekonomi 1) Tindakan ekonomi
13
Tindakan ekonomi dibagi menjadi dua jenis yaitu: a. Tindakan ekonomi rasional Yaitu tindakan ekonomi yang dilakukan oleh perorangan, masyarakat, dan pemerintah. Tindakan ekonomi ini adalah tindakan
yang
sungguh-sungguh
dilakukan
tanpa
mengharapkan pamrih atau pujian dari orang lain. b. Tindakan ekonomi irasional atau emosional Yaitu tindakan ekonomi yang dilakukan oleh perorangan, masyarakat, dan pemerintah. Seseorang yang
melakukan
tindakan ekonomi ini tanpa adanya keikhlasan tetapi hanya ingin mendapatkan pujian atau sanjungan dari orang lain. 2) Motif ekonomi Motif ekonomi dibagi menjadi lima jenis yaitu: a. Motif mencari keuntungan Motif ini
mendorong seseorang untuk selalu
mencari
keuntungan, umumnya dimiliki oleh para pembuat barang (produsen). b. Motif mendapatkan kekuasaan ekonomi Motif ini mendorong seseorang untuk mendapatkan kekuasaan dalam bidang ekonomi, umumnya dimiliki oleh pedagang besar. c. Motif untuk memperoleh penghargaan
14
Motif
ini
mendorong
seseorang
untuk
memperoleh
penghargaan karena jasanya. d. Motif untuk mencukupi kebutuhan hidup dan meningkatkan kemakmuran Motif ini timbul dari dalam diri manusia sendiri. Manusia memiliki beragam kebutuhan baik yang mendesak maupun yang bisa ditangguhkan. Untuk memenuhi beragam kebutuhan tersebut, timbul hasrat yang mendesak yang datang dari dirinya. e. Motif ingin berbuat sosial Motif ini mendorong seseorang untuk berbuat kebaikan kepada sesama manusia. 3) Prinsip ekonomi Prinsip ekonomi dibagi menjadi tiga jenis yaitu: a. Prinsip ekonomi konsumen Prinsip ekonomi konsumen dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut: 1. Menyusun skala prioritas kebutuhan dengan mendahulukan kebutuhan yang paling mendesak dan seterusnya sampai pada yang tidak mendesak. 2. Memperhatikan kemampuan atau daya belinya 3. Memperhatikan perbandingan manfaat dan nilai yang akan diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan.
15
b. Prinsip ekonomi produsen Prinsip ekonomi produsen dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut: 1. Menggunakan bahan mentah berkualitas tinggi dengan harga yang murah 2. Membuat analisis kebutuhan pasar agar barang yang diproduksi dapat laku terjual 3. Menyediakan barang atau jasa yang bermutu dengan harga yang bersaing 4. Menentukan lokasi pabrik yang dekat dengan bahan baku 5. Perolehan manfaat atau laba yang lebih besar. c. Prinsip ekonomi distributor/pedagang Prinsip ekonomi
distributor/pedagang dilakukan
dengan
memperhatikan hal-hal berikut: 1. Barang yang dijual sesuai dengan selera dan kebutuhan masyarakat dengan harga bersaing dan bermutu 2. Menyesuaikan alat angkut dengan karakteristik barang 3. Membeli barang secara langsung dari produsen sehingga harganya lebih murah dan keuntungan yang diperoleh lebih maksimal.
16
C. Kerangka Berfikir Aktivitas belajar siswa sangatlah penting karena menggambarkan seluruh kegiatan atau aktivitas yang dilakukan guru maupun peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan mengamati aktivitas belajar siswa guru bisa mengetahui seberapa besar keberhasilan siswa. Keberhasilan pembelajaran merupakan dambaan dari setiap guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik, pengajar dan pembimbing siswa. Dengan segala upaya yang diterapkan untuk mencapai keberhasilan dalam melaksanakan pendidikan, guru membimbing siswa agar giat belajar sehingga mereka dapat mengembangkan pengetahuannya sesuai dengan mata pelajaran yang dipelajarinya. Untuk mencapai keberhasilan guru harus memilih metodemetode pembelajaran
yang tepat
untuk
dapat
diterapkan
dalam
pembelajaran. Dengan memilih metode-metode pembelajaran guru berupaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi, cara yang dipilih adalah dengan menggunakan metode tanya jawab. Metode tanya jawab merupakan metode tertua yang banyak digunakan dalan proses pendidikan. Dalam proses belajar mengajar, tanya jawab dijadikan salah satu metode untuk menyampaikan materi dengan cara guru bertanya kepada siswa atau siswa bertanya kepada guru. Dan dapat dirasakan, pembelajaran akan menjadi sangat membosankan manakala selama berjam-jam guru menjelaskan materi tanpa diselilingi dengan
17
pertanyaan, baik hanya sekedar pertanyaan pancingan atau pertanyaan untuk mengajak siswa berfikir.
Aktivitas Belajar
Metode Tanya Jawab
Guru
siswa
Ketuntasan Belajar
Gambar 2.1 Kerangka berpikir
D. Hipotesis Tindakan Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Suharsimi Arikunto, 2006: 71). Ahli lain mengemukakan bahwa hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah atau sub masalah diajukan oleh peneliti, yang dijabarkan dari landasan teori dan masih harus diuji kebenarannya (Riduwan, 2004: 37).
18
Dari pendapat para ahli diatas, maka hipotesis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jawaban sementara dan belum diakui kebenaranya. Berdasarkan kerangka berfikir diatas dapat dirumuskan bahwa yang menjadi hipotesis adalah dengan menggunakan metode tanya jawab dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VII mata pelajaran IPS Ekonomi di SMPN I Lopok Tahun Ajaran 2012/201 D. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Secara umum terdapat dua jenis pendekatan yaitu pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Pendekatan yang digunakan dalam dalam penelitian ini berupa pendekatan kualitatif karena data yang disajikan dalam penelitian ini merupakan data deskripsi berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang dapat diamati (sugiono, 2009: 8). Data berupa angka yang didapat dari nilai aktivitas belajar menggunakan tes dan observasi. Sedangkan pendekatan kuantitatif adalah
pendekatan
yang
menggunakan
angka-angka, mulai
dari
pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut serta penampilan dari hasilnya (Sugiono, 2009: 7). 2. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Oleh karna ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pula pengertian yang dapat diterangkan 19
sebagai berikut: a. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan dan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi
20
yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan dipandang penting bagi peneliti. b. Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan. c. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru. Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap keinginan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas (Suharsimi arikunto, 2006: 91). Penelitian tindakan kelas (PTK) sangat bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan mutu, proses pembelajaran dan aktivitas belajar siswa dikelas. Dengan melaksanakan tahapan–tahapan PTK, guru
dapat
menemukan solusi dari masalah yang timbul didalam kelas, dengan cara menerapkan berbagai model dan teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif. Metode penelitian tindakan kelas menekankan pada suatu kajian yang benar-benar situasi alamiah kelas. Penelitian ini dilakukan secara kalaboratif antara kepala sekolah, guru tetap, dan peneliti. Kegiatan perencanaan awal dimulai dari melakukan studi pendahuluan, pada kegiatan ini juga mendiskusikan cara melakukan tindakan pembelajaran dan bagaimana cara melakukan pengamatan.
21
B. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMPN 1 LOPOK tahun ajaran 2012/2013 2. Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 C. Rencana Jadwal Penelitian Adapun jadwal penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Kegiatan
Bulan Maret Minggu Ke: 1 2 3 4
Bulan April Minggu Ke: 1 2 3 4
Usulan Judul Penelitian Studi Literan dan Kepustakaan Penyusunan Bab I, II dan III Penyususnan Instrumen Penelitian Pengambilan Data Analisis dan Pengelolahan Data Penyusunan Bab IV dan V Bimbingan dan Konsultasi Ujian Skripsi Penjilidan Skripsi 22
Bulan Mei Minggu Ke: 1 2 3 4
Bulan Juni Minggu Ke: 1 2 3 4
Bulan Juli Minggu Ke: 1 2 3 4
D. Subjek Penelitian Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII3 SMPN 1 Lopok Tahun Ajaran 2012/2013, yang berjumlah 30 orang siswa dan terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Peneliti memilih kelas VII3 karena, merupakan kelas yang kurang aktif dalam proses pembelajaran. Dalam penelitian ini, teknik penentuan subjek dengan sistem acak, yaitu dalam penentuan subjek peneliti tidak memili responden antara siswa laki-laki dan perempuan. E. Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan untuk dianalisis dalam penelitian ini meliputi data aktivitas belajar siswa dan guru dalam kegiatan belajar mengajar. Data tentang aktivitas belajar siswa diambil menggunakan metode tes dengan bentuk objektif. Instrumen yang dipakai dalam pengumpulan data menggunakan lembar observasi yang berisikan karakteristik dalam indikator perilaku siswa yang diturunkan dari teori atau metode pembelajaran tanya jawab yang akan diamati selama proses belajar mengajar berlangsung. Adapun indikator perilaku aktivitas belajar siswa adalah sebagai berikut: 1. Kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran 2. Keberanian siswa dalam bertanya 3. Interaksi siswa dengan guru. 4. Interaksi siswa dengan siswa
23
5. Kesesuaian isi pertanyaan dengan materi 6. Kesesuaian pertanyaan dengan waktu belajar. Adapun perilaku kegiatan guru adalah sebagai berikut: 1. Perencanaan dan persiapan penyelenggaraan pembelajaran 2. Pemberian motivasi dan apersepsi 3. Guru memberikan informasi kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari. 4. Mengajukan pertanyaan kepada siswa 5. Menuntun peserta didik dengan pertanyaan yang menuntun siswa pada jawaban yang benar. 6. Bersama siswa membuat kesimpulan. F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Proses tindakan kelas dirancang beberapa siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi yang diikuti siklus berikutnya. Pada siklus ini pembelajaran dilakukan dalam dua siklus yang terdiri dari beberapa pertemuan. Secara rinci prosedur tindakan tiap-tiap siklus dijabarkan sebagai berikut: 1. Siklus I a. Perencanaan Tindakan
24
Perencanaan
tindakan
yang
dilakukan
dalam
pelaksanaan
pembelajaran model Tanya jawab yaitu mempersiapkan hal-hal sebabai berikut: 1) Peneliti mensosialisasikan penerapan metode Tanya jawab kepada guru IPS Ekonomi Kelas VII SMPN 1 LOPOK. 2) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) model pembelajaran tanya jawab. 3) Menyiapkan lembar observasi untuk mencatat aktivitas siswa dan aktivitas guru. b. Pelaksanaan Tindakan Perencanaan
tindakan
sesuai
dengan
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) model tanya jawab yang telah disusun. Secara umum langkah-langkah proses pembelajaran yaitu: 1) Tahap Pendahuluan a. Guru memberikan informasi kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari serta memberikan motivasi, agar siswa tertarik pada materi tersebut. b. Mensosialisasikan kepada siswa tentang metode pembelajaran yang akan digunakan agar siswa dapat mengenal dan memahami. c. Memberikan apersepsi yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. 2) Tahap Pengembangan
25
a. Menjelaskan materi b. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa mengenai materi yang telah dipelajari dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang kurang jelas. c. Guru menuntun peserta didik dengan pertanyaan-pertanyaan yang menuntun mereka pada jawaban yang benar. 3) Tahap Penerapan a. Setelah
semuanya
selesai
menjawab
pertanyaan,
guru
menyempurnakan jawaban-jawaban siswa yang belum tepat. b. Guru merangkum dan menyimpulkan kembali materi yang telah dipelajari guna mementapkan pemahaman siswa. 4) Evaluasi Evaluasi dilakukan diakhir siklus dengan memberikan tes berbentuk objektif yang dikerjakan secara individual. c. Observasi Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan, artinya semua ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data yaitu fakta yang diperoleh dilapangan melalui proses observasi. Sehingga hasil pencatatanya dilakukan untuk menapsirkan secara ilmiah (Sugiyono, 2006: 254). Dalam obsevasi ini guru mengamati secara langsung tentang: (1) kesiapan materi dan mental siswa dalam mengawali proses belajar serta respon siswa dalam proses belajar mengajar, yakni dengan mengamati siswa saat bertanya dan menjawab pertanyaan yang
26
diberikan guru. (2) aktivitas guru, diobservasi dengan melakukan pengamatan perilaku guru pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Semua aktivitas yang nampak dicatat dalam lembar observasi sesuai dengan deskriptor yang timbul. d. Refleksi Merupakan
suatu
cara
untuk
mengkaji,
melihat
dan
mempertimbangkan atas hasil atau tindakan dari berbagai kriteria. Pada tahap ini peneliti melakukan: (1) Menganalisis hasil observasi, (2) Menyimpulkan data yang diperoleh serta melihat hubungan dengan rencana yang telah ditetapkan. Pada tahap ini peneliti sebagai pengajar bersama guru yang bertindak sebagai pengontrol yang mengkaji hasil yang diperoleh dari pemberian tindakan pada tiap siklus. Kegiatan pada tahap refleksi ini juga mengkaji kekurangan dan hambatan yang muncul pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar. Sehingga, diperoleh alternatif pemecahan masalah yang muncul pada setiap proses belajar mengajar, dan dapat melakukan perbaikan untuk pelaksanaan siklus selanjutnya. 2. Siklus II prosedur pada siklus kedua dan siklus berikutnya pada dasarnya sama dengan siklus pertama, hanya saja pada siklus kedua dilakukan perbaikan terhadap kekurangan pada siklus pertama dari segi perencanaan maupun pelaksanaan tindakan, yang diketahui dari hasil tes belajar siswa yang telah dianalisis, demikian juga untuk siklus berikutnya.
27
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada alur penelitian tindakan kelas dibawah ini: Studi
Perencanaan
pendahuluan
Siklus I
Tindakan dan observasi
Refleksi
Perencanaan Siklus II
Tindakan dan observasi
Refleksi
G. Instrumen Penelitian Instrumen penelitiaan adalah alat yang digunakan sebagai pengumpul data yang harus dirancang dan dibuat sehingga menghasilkan data empiris sebagaimana adanya. Maka dapat disimpulkan instrument dalam penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk menggumpulkan data yang dibutuhkan. Adapun instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah: 1. Observasi
28
Observasi adalah cara
untuk mengadakan penilaian
dengan jalan
mengadakan pengamatan secara langsung dan sistematis. Data-data yang diperoleh dalam observasi dicatat dalam suatu catatan observasi. Kegiatan pencatatan dalam hal ini adalah merupakan bagian dari kegiatan pengamatan (Nurkancana dan Sunarta, 1990:29). Lembar observasi dibuat dalam dua bentuk, yaitu lembar observasi aktivitas guru dan siswa yang disusun sebelum melaksanakan penelitian. 2. Tes Tes adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh anak atau sekelompok anak sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau prestasi anak tersebut, yang dapat dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh anak lain dengan nilai standar yang diterapkan (Nurkancana dan Sunartana, 1990:33). Adapun tes yang digunakan yaitu berupa tes obyektif tipe multiple choice yang berjumlah 10 soal. Multiple choice merupakan suatu item yang terdiri dari satu statemen yang belum lengkap. Untuk melengkapi statemen tersebut disediakan berupa statemen sambungan. Satu diantaranya merupakan sambungan yang benar, sedangkan yang lain adalah sambungan yang tidak benar. Muridmurid disuruh memilih manakah sambungan yang benar untuk statemen yang belum lengkap. Nomor sambungan yang benar pada lembar jawaban supaya diisi dengan tanda silang, tanda lingkar atau tanda-tanda lain yang sesuai dengan petunjuk tes bersangkutan. Item multiple choice itu dapat
29
berupa suatu pertanyaan yang telah disediakan beberapa buah jawaban dimana hanya satu dari pada jawaban- jawaban yang disediakan itu merupakan jawaban yang benar. Pertanyaan yang belum lengkap dalam item multiple choice disebut stem. Alternatif pilihan yang disediakan disebut option. Jawaban-jawaban atau ststemen sambungan yang tidak benar disebut pengecoh (distractor). Tes diberikan untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah diberikan guru. Tes yang diberikan setiap kali dalam satu siklus, jadi ada dua kali tes sesuai dengan jumlah siklus yang direncanakan. Sebelum memberikan tes terlebih dahulu peneliti menganalisis tingkat kesukaran soal yang sesuai dengan pokok bahasan tindakan ekonomi, motif, dan prinsip ekonomi. Analisis tingkat kesukaran soal adalah mengkaji soalsoal tes dari segi kesulitan sehingga dapat diperoleh soal-soal mana yang termasuk mudah, sedang dan sukar (Sudjana, 2010: 135). Untuk
menentukan
tingkat
kesukaran
soal
adalah
dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
I
Keterangan: I = Indeks kesulitan untuk setiap butir soal B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal N = Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada setiap butir soal
30
Adapun kriteria yang digunakan dalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks yang diperoleh, makin mudah soal tersebut seperti pada table dibawah ini. Table 3.2 Kriteria indeks kesulitan soal Interval
Katagori soal
0 – 0,30
Sulit
0,31 – 0,70
Sedang
0,71 – 1,00
Mudah
(Sudjana, 2010:137)
H. Teknik Analisis Data 1. Data Aktivitas Guru Untuk mendapatkan data tentang aktivitas guru penilaiannya mengikuti aturan sebagai berikut: BS (Baik Sekali)
: jika semua 3 deskriptor nampak
B (Baik)
: jika ada 2 deskriptor yang nampak
C (Cukup)
: jika ada 1 deskriptor yang nampak
K (Kurang)
: jika tidak ada deskriptor yang nampak
2. Data aktivitas Siswa Dalam aktivitas belajar siswa dianalisis dengan langkah- langkah sebagai berikut: a. Menentukan skor yang diperoleh siswa 1) Skor 5 diberikan jika 4 deskriptor nampak 2) Skor 4 diberikan jika 3 diskriptor nampak
31
3) Skor 3 diberikan jika 2 diskriptor nampak 4) Skor 2 diberikan jika 1 deskriptor nampak 5) Skor 1 diberikan jika tidak ada deskriptor nampak b. Menentukan skor rata-rata untuk setiap aktivitas belajar siswa dengan menggunakan rumus:
Keterangan: M
: Mean atau rata-rata : jumlah seluruh skor rata-rata
N
: jumlah siswa keseluruhan
c. Menentukan skor Mean Ideal dan Standar Deviasi Ideal. Skor maksimal ideal (SMi) merupakan skor tertinggi aktivitas yang diperoleh apabila semua indikator yang diamati nampak yaitu skor 5. Untuk menilai kategori aktivitas siswa ditentukan terlebih dahulu Mi dan SDi dengan rumus sebagai berikut: Mi = SDi
(skor minimal + skor minimum) = Mi
Keterangan: Mi
= Mean ideal
SDi
= standar deviasi ideal
32
d. Menentukan kategori aktivitas belajar siswa adalah sebagai berikut: Tabel 3.3 Kategori Aktivitas Siswa Interval
Kategori Sangat aktif Aktif Cukup Kurang aktif Sangat kurang aktif
Keterangan: a = aktivitas siswa (Nurkancana dan Sunartana , 1990: 100) Berdasarkan skor yang telah ditentukan yaitu skor tertinggi =5 dan skor terendah =1 maka: Mi
=
x (5 + 1)
=
x6
=3 SDi
= Mi = x3 =1
33
Selanjutnya diperoleh kriteria aktivitas belajar siswa sebagai berikut: Tabel 3.4 kriteria Aktivitas Siswa Nilai
Kategori
6 sd 5
Sangat aktif
4 sd 5
Aktif
2 sd 4
Cukup
1 sd 2
Kurang aktif
0 sd 1
Sangat kurang aktif
3. Data Tes Hasil Belajar Setelah memperoleh data tes hasil belajar, maka data tersebut dianalisis dengan mencari ketuntasan belajar dan daya serap kemudian dianalisis secara kuantitatif. a. Ketuntasan Individu Setiap siswa dalam proses belajar mengajar dikatakan tuntas apabila memperoleh nilai 75. b. Ketuntasan Klasikal Data tes hasil belajar proses pembelajaran dianalisis ketuntasan hasil belajar secara klasikal minimal 85% dari jumlah siswa yang memperoleh nilai 75 dengan rumus penilaian sebagai berikut: KK =
x 100
Keterangan : KK = Pencapaian skor
34
n
= Banyaknya siswa yang memperoleh nilai
N
= Jumlah siswa keseluruhan
75
I. Indikator Keberhasilan Adapun yang menjadi indikator keberhasilan peneliti adalah pencapaian aktivitas belajar siswa dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Keberhasilan peneliti dilihat dari hasil belajar siswa jika 85% siswa mendapat nilai 75 pada saat evaluasi, maka pembelajaran tuntas. 2. Keberhasilan penelitian dilihat dari aktivitas belajar siswa minimal berkatigori aktif dalam pembelajaran IPS Ekonomi dengan penerapan metode Tanya jawab, yakni apabila aktivitas belajar siswa berada pada interval Mi + 1 SDi…..Mi + 2 SDi. 3. Dengan menerapkan metode tanya jawab dikatakan berhasil, apabila setelah proses belajar dilakukan dengan penerapan metode tanya jawab 85% (kelas yang diteliti) telah mencapai ketuntasan dengan standar ideal 75. Jika peningkatan tersebut dapat dicapai pada tahap siklus 1 dan 2, maka siklus selanjutnya tidak akan dilaksanakan karena tindakan kelas yang dilakukan sudah dinilai efektif sesuai dengan harapan dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan ( KTSP ) dengan standar ideal minimal 75. E. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa VII SMPN I LOPOK pada materi tindakan, motif dan prinsip 35
ekonomi melalui Tanya jawab. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII3 SMPN I LOPOK tahun ajaran 2012/2013, dengan jumlah siswa 30 orang yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Pada penelitian ini, data tentang aktivitas belajar siswa dan kegiatan guru dalam proses belajar mengajar diperoleh dari lembar observasi sedangkan data dari hasil belajar diperoleh dari tes atau evaluasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode dan rumus yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun data dalam penelitian ini yaitu: 1. Siklus I a. Pelaksanaan Pada awal kegiatan pembelajaran, guru menyampaikan tujuan pembelajaran sehingga siswa mengetahui materi yang akan dibahas. Saat guru mengajukan suatu masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
kepada
siswa,
dengan
antusias
siswa
menjawab
perytanyaan. Walaupun ada beberapa siswa yang masih malu bertanya dan mengeluarkan pendapat, namun guru tetap memberikan kesempatan
36
kepada siswa untuk membaca materi yang baru dipelajari. Guru memantau kerja tiap-tiap siswa dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan dan mengklasifikasikan kesalahan-kesalahan yang dialami siswa. Saat Tanya jawab berlangsung, aktivitas siswa mengemukakan pendapat cukup aktif. b. Data aktivitas belajar siswa Data lengkap tentang aktivitas belajar pada siklus I dapat dilihat pada lampiran 7. Data ringkas tentang hasil belajar siklus I dapat dilihat pada table berikut: Tabel 4.1 Data aktivitas Belajar Siswa Siklus I Jumlah siswa
30
Nilai tertinggi
90
Nilai terendah
70
Jumlah skor
230
Jumlah nilai
2300
Nilai rata-rata
7,6
Banyak siswa yang tuntas
17
Banyak siswa yang tidak tuntas
13
Persentase ketuntasan
56%
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata siswa adalah 7,6 dikatakan tuntas karena memenuhi criteria ketuntasan minimal (KKM). Dari 30 siswa yang mengikuti tes evaluasi terdapat 17 siswa yang tuntas.
37
Tetapi dilihat dari ketuntasan klasikal masih sangat kurang persentase ketuntasan dicapai sebesar 56% sehingga ketuntasan belajar siklus I belum mencapai ketuntasan belajar secara klasikal karena ketuntasan klasikal yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Dengan dimikian perlu diadakan perbaikan pada siklus berikutnya. c. Data hasil observasi 1) Data hasil observasi kegiatan guru. Berdasarkan hasil observasi siklus I terlihat masih ada kegiatan belajar mengajar yang belum menunjukkan kesesuaian dengan tindakan serta pelaksanaannya yaitu: a. Guru tidak menyampaikan kembali beberapa konsep penting yang belum dikuasai siswa. b. Guru tidak merangsang siswa untuk menjawab sendiri/mengerti soal yang telah diberikan. c. Guru tidak memberikan tugas yang harus dikerjakan untuk pertemuan selanjutnya. 2) Data hasil observasi kegiatan siswa Observasi terhadap aktivitas belajar siswa dilakukan dengan mengamati perilaku siswa saat proses pembelajaran berlangsung. Semua aktivitas yang nampak dicatat dalam lembar observasi dengan deskriptor yang nampak. Berdasarkan hasil observasi terhadap siswa (lampiran 5) diperoleh data sebagai berikut:
38
a. Kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran: aktif b. Keberanian siswa dalam bertanya: cukup aktif c. Interaksi siswa dengan guru: cukup aktif d. Interaksi siswa dengan siswa: cukup aktif e. Kesesuaian isi pertanyaan dengan materi pelajaran: cukup aktif f. Kesesuaian pertanyaan dengan waktu belajar: cukup aktif Hasil analisis lembar observasi siswa pada siklus I dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa siswa siklus I cukup aktif. Tabel 4.2 data hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus I Banyak siswa
Jumlah skor
Skor Rata-rata
Kategori
30
19,24
3,20
Cukup aktif
Dari tabel 4.2 dapat diketahui aktivitas belajar siswa belum memenuhi indikator keberhasilan penelitian yaitu minimal mencapai kategori aktif. d. Refleksi Dilihat dari ketuntasan klasikal dan aktivitas belajar siswa pada siklus I ternyata belum memenuhi indikator keberhasilan penelitian secara keseluruhan maka penelitian dilanjutkan pada siklus II. Memperhatikan masalah tersebut diatas, maka rencana perbaikan pada siklus II adalah: 1. Guru memberikan dorongan kepada siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran
39
2. Guru memberikan bimbingan dan dorongan kepada siswa untuk selalu aktif dan berinteraksi dengan guru 3. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan menjawab soal minimal 15 menit jumlah siswa dengan waktu pelajaran. 4. Guru guru menyiapkan beberapa pertanyaan mengingat waktu pelajaran 5. Guru membantu dan membimbing siswa agar membuat kesimpulan dalam bahasanya sendiri. 2. Siklus II a. Pelaksanaan Dalam tahap pelaksanaan tindakan siklus II, pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dengan langkah-langkah perbaikan sesuai dengan hasil refleksi dan evaluasi siklus I. Pada awal kegiatan pembelajaran, guru menyampaikan tujuan pembelajaran sehingga siswa mengetahui materi yang akan dibahas. Saat guru mengajukan suatu masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari kepada siswa, dengan antusias menjawab pertanyaan, setelah itu siswa diwajibkan bertanya minimal satu kali mengenai materi pelajaran yang belum dimengerti. b. Data aktivitas belajar siswa Data lengkap aktivitas belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada lampiran 14. Data ringkas tentang hasil belajar siswa siklus II dapat dilihat pada table berikut:
40
Tabel 4.3 Data Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Jumlah siswa
30
Nilai tertinggi
90
Nilai terendah
70
Jumlah skor
258
Jumlah nilai
2580
Nilai rata-rata
8,6
Banyak siswa yang tuntas
29
Banyak siswa yang tidak tuntas
1
Persentase ketuntasan
96%
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata siswa adalah 8,6. Dari 30 siswa yang mengikuti tes evaluasi terdapat 29 siswa yang tuntas dan persentase ketuntasan 96%. Dengan demikian penelitian dihentikan sampai siklus II. c. Data hasil observasi 1) Data hasil observasi kegiatan guru Seperti halnya pada siklus I, siklus II juga dilakukan observasi pada saat guru melakukan kegiatan pembelajaran. Dari hasil observasi diperoleh kategori aktivitas belajar, guru sangat baik. Hal ini berarti telah memenuhi indikator keberhasilan penelitian (lampiran 10).
41
2) Data hasil observasi kegiatan siswa Berdasarkan hasil observasi terhadap siswa (lampiran 12) diperoleh data sebagai berikut: a. Kesiapan siswa mengikuti pelajaran : aktif b. Keberanian siswa dalam bertanya : aktif c. Interaksi siswa dengan guru : aktif d. Interaksi siswa dengan siswa : aktif e. Kesesuaian isi pertanyaan dengan materi : sangat aktif f. Kesesuaian pertanyaan dengan waktu belajar : aktif Hasil analisis lembar observasi siswa pada siklus II (lampiran 12) dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa pada siklus II berkategori aktif. Tabel 4.4 Hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus II Banyak siswa
Jumlah skor
Skor Rata-rata
Kategori
30
25,24
4,20
Aktif
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa indikator penelitian telah terpenuhi. d. Refleksi Berdasarkan hasil analisis evaluasi dan aktivitas siswa pada siklus II yaitu hasil yang diperoleh sudah memenuhi indikator kerja yang telah ditentukan sebelumnya, dimana sudah mencapai ketuntasan klasikal dan aktivitas belajar siswa berkategori aktif.
42
B. Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan sesuai prosedur penelitian tindakan kelas yang telah ditetapkan, yang diawali dengan perencanaan, pelaksanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Tahap perencanaan siklus I dilakukan persiapan seperti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapkan lembar observasi untuk mencatat aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung. Penelitian dilanjutkan pada tahap peleksanaan. Adapun langkahlangkah pembelajaran tertuang dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu pada lampiran 2. Selama proses pembelajaran berlangsung dilakukan observasi terhadap aktivitas siswa dan guru yang dicatat dalam lembar observasi yaitu pada lampiran 3, lampiran 4 dan lampiran 5. Berdasarkan analisis data hasil observasi siklus I menunjukkan nilai rata-rata aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran adalah 3,20. Hal ini, menunjukkan sebagian siswa cukup aktif dalam kegiatan belajar mengajar, namun memenuhi syarat berdasarkan pedoman standar keaktifan yaitu belum berkategori aktif. Setelah proses pembelajaran dilaksanakan, pada akhir pembelajaran dilakukan evaluasi. Hasil evaluasi dilihat pada lampiran 8. Dari hasil evaluasi diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa 7,6 dengan persentase ketuntasan 56%. Ini berarti ketuntasan belajar siswa belum tercapai sesuai dengan ketuntasan belajar yang diharapkan.
43
Setelah dilakukan refleksi ternyata hasil observasi aktivitas siswa dan hasil evaluasi menunjukkan bahwa siklus I belum tercapai sesuai yang diharapkan. Hal ini disebabkan interaksi guru dan siswa masih kurang, interaksi siswa dengan siswa masih kurang, masih banyak siswa yang malu bertanya
dan
mengeluarkan
pendapat,
serta
kemampuan
siswa
menyimpulkan hasil belajar juga masih kurang. Dengan memperhatikan kekurangan-kekurangan yang ada, maka perlu diadakan perbaikan pada siklus berikutnya. Adapun perbaikan yang dilakukan adalah guru memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu aktif dalam berinteraksi dengan
guru, menanyakan materi yang belum
dimengerti, guru membimbing siswa agar dapat berinteraksi dengan siswa lain, guru membimbing dan membantu siswa agar mampu membuat kesimpulan sendiri. Adapun tindakan yang dilakukan pada siklus II pada prinsipnya sama dengan tindakan pada siklus I yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, tahap observasi, dan refleksi pada akhir tindakan. Pada tahap perencanaan dilakukan persiapan seperti membuat RPP, menyiapkan lembar observasi untuk mencatat aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung, merencanakan analisis hasil evaluasi yang selengkapnya dilihat pada lampiran 9 sampai 15. Pelaksanaan tindakan pada siklus II sama dengan siklus I, namun pada siklus II ini dilakukan perbaikan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat pada siklus sebelumnya. Selama proses pembelajaran berlangsung
44
dilakukan observasi terhadap aktivitas siswa dan guru yang dicatat pada lembar observasi. Hasil observasi menunjukkan bahwa nilai rata-rata aktivitas siswa sebesar 4,20. Ini berarti, sebagian besar siswa sangat aktif dalam kegiatan belajar mengajar dan telah memenuhi syarat berdasarkan pedoman keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar berkategori aktif. Pada akhir pembelajaran dilakukan evaluasi dengan memberikan tes hasil belajar siswa, hasil evaluasi dapat dilihat pada lampiran15. Dari hasil evaluasi diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa 8,6 dimana sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimum (KKM) sebesar 75. persentase ketuntasan belajar 96%. Hal ini menunjukkan syarat ketuntasan belajar tercapai yaitu minimal 85% . Setelah dilakukan refleksi, ternyata hasil observasi keaktivan siswa dan hasil evaluasi menunjukkan bahwa, pada siklus II aktivitas siswa sudah tercapai sesuai yang diharapkan. Jadi, setelah mengalami perbaikan siklus II terjadi peningkatan dimana, pada siklus I skor rata-rata keaktivan siswa sebesar 3,20 sedangkan pada siklus II sebesar 4,20, maka siklus berikutnya dapat dihentikan sehingga tidak dilakukan perbaikan. Dari dua siklus yang dilakukan dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan seiring dengan peningkatan aktivitas siswa dan peran guru sesuai dengan karakteristik pembelajaran Tanya jawab. Ini berarti metode Tanya jawab diterapkan secara optimal pada mata pelajaran IPS Ekonomi pokok bahasan tindakan, motif, dan prinsip ekonomi, maka
45
aktivitas belajar siswa dapat ditingkatkan sampai mencapai ketuntasan dalam belajar. Oleh karna itu, melalui metode Tanya jawab dalam pelajaran IPS ekonomi dapat mengajak siswa berperan aktif dalam Tanya jawab, aktif dalam
mengeluarkan
pendapat,
bersifat
demokratis
yakni
berani
menyampaikan gagasan sekaligus berani menerima pendapat orang lain, serta memiliki kepercayaan diri yang tinggi. F. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa metode Tanya jawab dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VII mata pelajaran IPS Ekonomi di SMPN I Lopok. Peningkatan ini dapat dilihat pada persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 56% pada siklus I dengan nilai rata-rata 7,6 dan sebesar 96% pada siklus II dengan nilai rata-rata 8,6. Peningkatan rata-rata skor siswa pada siklis I sebesar 3,20 dengan kategori cukup aktif dan pada siklus II sebesar 4,20 dengan kategori aktif.
Berpedoman pada hasil yang dicapai pada penelitian ini, maka saran- saran yang dapat disampaikan semoga bermanfaat untuk lebih meningkatkan motivasi belajar siswa dalam kelanjutan pendidikan adalah sebagai berikut: 1. Kepada lembaga pendidikan SMPN I Lopok agar model pembelajaran Tanya jawab perlu diperkenalkan kepada para guru sebagai alternatif dalam pelajaran IPS Ekonomi. 2. Kepada siswa diharapkan terus belajar untuk dapat meningkatkan motivasi belajar serta selalu aktif dalam mengikuti pelajaran dan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya agar mencapai cita-cita atau hasil belajar yang diinginkan. 46
3. Kepada guru IPS Ekonomi agar selalu membuka diri tentang inovasi tentang model pembelajaran dari hasil penelitian. Guru tidak hanya terpaku pada satu model pembelajaran, sebab setiap metode pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan. 4. Kepada para peneliti yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai judul ini, agar dapat memperhatikan kekurangan-kekurangan pada penelitian ini sehinga kami dapat memperbaiki kekurangan tersebut agar mendapat hasil yang lebih baik.
47
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur penelitian, Jakarta: PT Rineka Cipta. Djamarah, Bahri, Syaiful (1994). Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional. Djamarah, Bahri, Syaiful (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Ita Rosita (2011). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) Pada Kelas VII SMPN 1 Moyo Hilir Tahun pelajaran 2010/2011. Skripsi: Tidak Diterbitkan. Muh. Nurdin Dan S. W. Warsito, (2008). Mari Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial, Jakarta: Smart Education. Mulyasa, (2003). Menjadi Guru Propesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nani Puspita Sari (2010). Penerapan Metode Tanya Jawab Untuk meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PPKN Kelas V SDN 5 Malang. Massofa. Worpress. Com Nurkancana dan sunartana, (1990). Evaluasi Hasil Belajar, Surabaya: Usaha Nasional. Oemar Hamalik, (2010). Psikologi Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru. Online Borneo (2005). Metode Tanya Jawab. http. Blok-indonesia. Com. Riduwan (2004). Belajar Mudah Peneliti Untuk Guru, Karyawan dan Pemula. Bandung: Alfabet. Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi pada Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana. Sudjana, Nana. (2010). Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung. PT Remaja Rosdakarya. Sudirman. (2001). Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Gravindo Persada Sugiono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D, Bandung: Alfabeta. Uno, B, Hamzah. (2008). Teori Motivasi & Pengukurannya, Jakarta: Bumi Aksara.
48