1
BUPATI SEMARANG
SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PANEN JAGUNG DILAHAN PERUM PERHUTANI DESA PENAWANGAN TANGGAL 11 MARET 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG
2
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Salam sejahtera untuk kita semua. Ysh
:
Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Semarang , Camat Penawangan, Kepala Desa Penawangan, para Kelompok tani yang saya banggakan, serta para hadirin yang saya hormati . Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat dan hidayah-Nya, pada hari ini kita dapat bertemu, dan bersilaturakhim pada acara Panen Jagung yang ditanam dilahan Perum Perhutani Desa Penawangan , dalam keadaan sehat wal afiat .
3
Hadirin yang saya hormati, Kabupaten Semarang memiliki topografi yang mendatar, bergelombang, berbukit dan bergunung, dari dataran rendah sampai dengan dataran tinggi.
Karena topografi yang bervariasi, maka Kabupaten
Semarang memiliki potensi pertanian yang bervariasi dari padi, jagung, kelengkeng, durian, alpokat, sayuran, tanaman hias, tanaman biofarmaka, kopi dan tanaman kehutanan. Kabupaten Semarang memiliki luas wilayah ± 95.000 Ha, untuk luas lahan tanaman pangan ± 24.000 Ha sawah dan 15.613 Ha lahan kering / tegalan. Tercatat untuk komoditas jagung, pada tahun 2014 produksinya
4
sebesar 71.814 ton, dari areal seluas 13.573 Ha atau dengan kata lain ratarata produktivitasnya adalah 5,3 ton/Ha. Luas lahan Perhutani di Bumi Serasi ini tercatat seluas 10.901,5 Hektar, yang terdiri dari: -
Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Semarang seluas 8.364,5 Ha
-
KPH Kedu Utara 2.537,03 Ha. Dalam pengelolaannya, Perhutani menggunakan sistem PHBM
(Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat), yaitu sistem pengelolaan sumberdaya hutan yang dilakukan bersama Perum Perhutani dan masyarakat desa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan mewujudkan kelestarian hutan.
5
Lembaga Masyarakat desa Hutan (LMDH), merupakan wadah masyarakat desa hutan untuk menjalin kerjasama dengan Perhutani dalam PHBM dengan prinsip kemitraan. Adapun jumlah kelompok: 1.
KPH Semarang (17 Kelompok) -
Kec. Ungaran Timur
:
5 ( Ds. Mluweh, Susukan, Kawengen, Kalirejo, Kalongan),
-
Kec. Pringapus
:
3 (Ds. Penawangan, Jatirunggo, Candirejo),
-
Kec. Bringin
:
6 (Ds. Tempuran, Kalikurmo, Gogodalem, Wiru, Sambirejo, Rembes),
-
Kec. Bancak
:
3 (Ds. Bantal, Boto, Jlumpang)
6
2. KPH Kedu Utara (20 kelompok) -
Kecamatan Ungaran barat :
4 (Ds. Nyatnyono, Kalisidi, Lerep, Gogik),
-
Kecamatan Bergas
:
2 (Ds. Gebugan, Munding)
-
Kecamatan Bandungan
:
3 (Ds. Bandungan, Candi, Sidomukti)
-
Kecamatan Sumowono
:
4 (Ds. Kemawi, Jubelan, Pledokan, Kemitir)
-
Kecamatan Jambu
:
1 (Ds. Bedono)
-
Kecamatan Banyubiru
: 4 (Ds. Wirogomo, Sepakung, Godong, Kebumen)
-
Kecamatan Getasan
: 2 (Ds. Tolokan, Nogosaren).
7
Untuk wilayah KPH Semarang, petani menanam dengan sistem tumpang sari antara tanaman pohon (Jati) dengan jagung, padi gogo, ubi kayu dan empon-empon. Sedangkan KPH Kedu Utara, petani mananam di antara tanaman pohon kopi dan empon-empon. Dalam rangka menunjang keberhasilan PHBM, pada bulan Oktober 2014 Pemerintah Kabupaten Semarang memberikan bantuan bibit jagung hibrida sebanyak 800 Kg, untuk penanaman di
Desa Penawangan dan
Desa Kawengen, masing-masing seluas 40 Ha. Yang pada kesempatan ini, tanaman jagung yang ada di Desa Penawangan Kecamatan Pringapus akan kita panen bersama.
8
Dalam hal ini Kementrian Pertanian RI mempunyai perhatian khusus untuk meningkatkan produksi pangan baik itu padi, jagung maupun kedelai. Khusus untuk Kabupaten Semarang pada tahun 2015 ini, ditargetkan untuk mencapai produksi jagung sebesar 73.495 ton, dari luas tanam sebesar 16.704 Ha. Target tersebut akan dapat terwujud jika ada sinergi dari berbagai pihak, baik itu pemerintah daerah, Perum Perhutani, Pengusaha, Lembaga Swadaya Masyarakat maupun masyarakat. Oleh karenanya, semua lahan diharapkan dapat dimanfaatkan untuk pengembangan tanaman pangan baik milik petani, maupun lahan-lahan milik Perhutani, perkebunan, TNI dan sebagainya.
9
Hal-hal yang perlu diperhatikan dan untuk dilaksanakan pada kelompok tani.petani : 1. Agar dapat memanfaaatkan lahan yang telah dipercayakan oleh Perum Perhutani secara optimal, khususnya untuk mengembangkan tanaman pangan. 2. Dalam kegiatan penanaman agar mengikuti ketentuan teknis budidaya, antara
lain
penggunaan
pupuk
berimbang,
benih
unggul
serta
pelaksanaan pengendalian hama dan penyakit tanaman. 3. Dalam kondisi iklim yang berubah agar dapat menyesuaikan pola tanam dan penentuan jenis komoditas.
10
4. Selalu berkoordinasi dengan petugas terkait baik di Desa, Kecamatan maupun Kabupaten 5. Petani di sekitar kawasan hutan ikut andil memelihara dan mengamankan tanaman pokok milik Perum Perhutani, sehingga kawasan hutan kita lestari. Pada kesempatan ini, perlu saya ingatkan, walaupun Kabupaten Semarang telah mampu mencapai surplus produksi pangan, namun kita tetap harus waspada dan memperhatikan hal–hal sebagai berikut: 1. Mewaspadai perubahan iklim karena berdampak pada banjir atau kekeringan seperti beberapa saat lalu.
11
2. Tingkatkan kebersamaan kelompok tani dalam upaya memecahkan permasalahan kelompok tani terutama dalam pengendalian hama . 3. Kepada seluruh aparat baik penyuluh pertanian, Camat, Kepala Desa dan kelompok tani agar ikut aktif menggerakkan petani dalam upaya peningkatan produksi pangan. 4. Segera melapor dan mengambil tindakan apabila terjadi bencana seperti banjir, kekeringan, dan serangan hama penyakit.
12
Demikian beberapa hal yang dapat saya sampaikan, semoga Allah SWT memberikan perlindungan kepada kita semua. Sekian terima kasih Wabillahitaufik walhidayah Wassalamualaikum Wr.Wb BUPATI SEMARANG H. MUNDJIRIN.