i
BULIDING AND PLANNING MULTIMEDIA APLICATIONS AS INFORMATION MEDIA ABOUT THE EFFECT OF PRAYERS MOVEMENTFOR THE HUMAN HEALTH RANCANG BANGUN APLIKASI MULTIMEDIA SEBAGAI MEDIA INFORMASI MANFAAT GERAKAN SHALAT TERHADAP KESEHATAN TUBUH MANUSIA Kharisma Ridha Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
The continued development of technology, the greater the public demand convenience. One is the demand for convenience in the delivery of information to be more practical, convenient and more memorable. Already a lot of information describing the health benefits of prayer movement the human body, but mostly in the form of hard cover, where the recipient of the information easily saturated and less able to accept information submitted with the brief and clear. In making these multimedia applications, the recipient of information to get a new way of delivering information. Where users can interact directly with the media in the information. And in this multimedia applications, there is animation or video along with attractive graphics, so users do not feel bored. Submission of information is too brief and clear, so that the user or recipient of information to easily understand the massege therein. This multimedia application has been able to convey information briefly and clearly, and also succeeded in creating new ways to deliver information in an interactive and not boring.
Key words : Multimedia Aplications, Benefits of Prayer Movement, Prayer
ii
1.
Pendahuluan Semakin berkembangnya teknologi maka semakin besar pula tuntutan
masyarakat akan kemudahan. Salah satunya adalah tuntutan akan kemudahan dalam penyampaian informasi agar lebih praktis, nyaman dan lebih mudah diingat. Pada kesempatan ini penulis mengambil obyek mengenai media informasi dari manfaat gerakan shalat terhadap kesehatan tubuh manusia berbasis multimedia. Karena dalam media informasi berbasis multimedia ini menggunakan animasi gambar, dan audio sehingga mudah difahami oleh pengguna aplikasi ini. 2.
Dasar Teori
2.1
Konsep Dasar Multimedia
2.1.1
Pengertian Multimedia Multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video (Rosch, 1996) atau
multimedia secara umum merupakan kombiasi tiga elemen, yaitu suara, gambar, dan teks (McCormick, 1996) atau multimedia adalah kombinasi paling sedikit dua media input atau output dari data, media ini dapat audio (suara, musik), animasi, video, teks. Grafik dan gambar (Turban dkk, 2002) atau multimedia merupakan alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, animasi, audio dan gambar video (Robin dan Linda, 2001) 2.1.2
Objek-Objek Multimedia a. Teks b. Gambar c.Suara d. Video e. Animasi
2.2
Struktur Desain Multimedia Struktur desain multimedia merupakan bagian yang sangat penting dari
keseluruhan pembuatan aplikasi multimedia. Struktur ini berguna untuk menyesuaikan dari aplikasi yang sedang dibangun. Struktur ini menjelaskan organisasi file dari macromedia sebagai software utama, grafik dan sumber daya yang lain, sehingga tidak hanya memudahkan dalam menemukan file tertentu, tetapi juga memudahkan untuk melakukan revisi pada tiap komponen dalam aplikasi multimedia ketika dibutuhkan.
1
a. Struktur Linear yang paling sederhana dalam mendesain aliran aplikasi multimedia adalah struktur linear.1 b. Struktur Hierarki merupakan struktur seperti tangga atau pohon. Masingmasing obyek menyediakan sebuah menu pilihan yang menonjolkan lebih banyak menu dengan lebih banyak pilihan. c.
Struktur Jaringan merupakan desain yang paling kompleks. Dengan obyek yang dapat terhubung dengan banyak obyek dalam setiap arah pada setiap obyek dalam aplikasi anda
d. Struktur Kombinasi. Multimedia sering menggunakan lebih dari satu struktur dalam merancang aliran aplikasi multimedia, yaitu linear, hierarki, dan jaringan. Sebagai contoh, merancang jaringan yang canggih dapat memunculkan struktur linear, menu, hierarki dan dalam dalam “slide bank” dengan navigasi sederhana yang membiarkan pemakai bergerak kembali atau kedepan (melanjutkan) lewat slide. e. Struktur dalam Web Multimedia
2.3
Langkah-langkah Dalam Mengembangkan Sistem Multimedia
1. Mendefinisikan Masalah Pada tahap ini, analisis mempunyai tugas untuk mendefinisikan masalah sistem, melakukan studi kelayakan dan menganalisis kebutuhan sistem multimedia.2
2. Studi Kelayakan Studi kelayakan adalah suatu studi yang dilakukan untuk menentukan kemungkinan apakah pengembangan sistem multimedia layak diteruskan atau dihentikan.
3. Analaisis Kebutuhan Sistem Bagi analis, mengidentifikasi dan menganalisis maksud, tujuan, sasaran, dan kebijakan sistem bisnis merupakan hal yang penting.Analisis harus menentukan seberapa baik system informasi yang sekarang mendukung bisnis tersebut.
1
M. Suyanto, 2004. Analisis & Desain Multimedia untuk Pemasaran, Andi Offset, hal. 103
2
M. Suyanto, 2004. Multimedia Alat Untuk Meninkatkan Keunggulan Bersaing, Andi Offset, hal 355
2
4. Merancang Konsep Spesialis informasi bekerjasama dengan pemakai untuk menentukan rancangan naskah yang akan disusun pada aplikasi multimedia.
5. Merancang Isi Analis menyiapkan aplikasi spesifikasi yang rinci. Merancang isi meliputi mengevaluasi dan memilih daya tarik pesan, gaya dalam mengeksekusi pesan, nada dalam mengeksekusi pesan dan tema.
6. Merancang Naskah Analisis menetapkan dialog dan urutan elemen-elemen secara rinci. Merancang naskah merupakan spesifikasi lengkap dari teks dan narasi dalam aplikasi multimedia.
7. Merancang Grafik Dalam merancang grafik, analis memilih grafik yang sesuai dengan dialog. Merancang grafik meliputi merancang grafik dua dimensi, merancang video, merancang audio, dan merancang animasi.
8. Memproduksi Sistem Seperti sistem berbasis komputer lain, sistem multimedia harus dipelihara. Perbedaan utamanya adalah pemakai tidak dapat diharapkan
untuk
melaksanakan pemeliharaan. Ini adalah tugas para spesialis dan profesional multimedia.
9. Mengetes Sistem Pengetesan merupakan langkah setelah aplikasi multimedia diproduksi. Fungsi dari pengetesan adalah untuk memastikan bahwa hasil produksi aplikasi multimedia sesuai dengan yang direncanakan.
3
2.4
Siklus Hidup Pengembangan Aplikasi (Sistem) Multimedia Sistem multimedia sebagai alat untuk keunggulan bersaing perusahaan, maka
pengembangan sistem multimedia harus mengikuti tahapan pengembangan sebagai berikut3
ANALISIS SISTEM DESAIN SISTEM
PEMELIHAR AAN SISTEM
IMPLEMENT ASI SISTEM Gambar 2.1 Siklus Pengembangan Aplikasi (Sisitem) Multimedia 2.5
Perangkat Lunak Yang Digunakan
2.5.1
Adobe Photoshop CS 4 Adobe Photoshop adalah salah satu perangkat lunak manipulasi image. Yang
berguna untuk mengoreksi warna image, memperbaiki image, menggabungkan image, memberi efek khusus dan sebagainya. Perangkat lunak ini digunakan untuk memanipulasi gambar atau bahkan membuat gambar. Adobe Premiere Pro CS3 merupakan program untuk mengedit dan mendesain suatu film atau video. Pada umumnya Adobe Premiere Pro CS3 memang sering digunkan untuk mengedit suatu movie, tetapi dapat pula menggunkan perangkat lunak ini untuk membuat desain iklan digital untuk memenuhi kebutuhan dunia periklanan audio visual. dengan sistem pengolahan dan daya kreasi yang tinggi maka dapat diciptakan suatu hasil karya seni berbentuk desain iklan digital dengan animasi-animasi yang indah dan eksklusif.
3
M. Suyanto, 2004. Analisis & Desain Multimedia untuk Pemasaran, Andi Offset, hal. 41
4
2.5.2
Adobe Audition Adobe Audition adalah program produksi dari Adobe Corporation untuk mengedit
file-file audio, aplikasi ini dapat diintegrasi dengan berbagai program lain dari Adobe. Program ini merupakan program grafis yang mampu membuat program pengolah suara. Adobe Audition merupakan program editing audio yang lengkap, standar pengolah audio pada bisnis multimedia dan broadcasting. Pada edisi terbaru, Adobe Audition memiliki kinerja yang cepat, direct-to-file recording, jumlah track yang tak terbatas, dukungan format video, dan lain sebagainya. 2.5.3
Macromedia Director MX Macromedia director adalah software keluaran Macromedia yang biasa
digunakan untuk pembuatan CD interaktif. 3.
Analisis dan Perancangan
3.1
Analisis Sistem Masalah yang dipelajari analisis sistem adalah masalah yang dihadapi pemakai.
Dengan mempelajari masalah ini, maka analis bekerjasama dengan pemakai untuk mendapatkan permasalahan secara kasar.4 3.1.1
Analisis Kebutuhan Sistem 1. Kebutuhan Fungsional 2. Kebutuhan Non Fungsional
3.1.2
Analisis Kelayakan Sistem Analisis kelayakan merupakan langkah untuk menganalisis kebutuhan informasi
dari sistem yang akan dibuat. Pada penelitian ini, analisis kelayakan meliputi kelayakan teknologi dan kelayakan operasional aplikasi. 3.2
Perancangan Sistem Perancangan adalah suatu proses penyaringan definisi dan solusi untuk menuju
detail yang baik yang memungkinkan implementasi fisik yang baik pula. Rancangan ini dibangun dari informasi (hubungan antar data), model fungsional (spesifikasi, proses dan fungsi) yang menghasilkan rancangan arsitektural, rancangan data, rancangan prosedural, dan antar muka. Rancangan kemudian diimplementasikan dalam bentuk aplikasi multimedia. 4
M. Suyanto, Analisis dan Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran, hal 45, Andi, Yogyakarta
5
3.2.1
Merancang Konsep Konsep dari sistem multimedia yang akan diterapkan dalam bentuk aplikasi
multimedia. Media informasi ini menggabungkan antara elemen-elemen gambar, teks, suara dan animasi, sehingga memiliki nilai komunikasi atau interaktif.
3.2.2
Merancang Isi
3.2.3
Merancang Naskah Merancang naskah beguna untuk menjabarkan aliran-aliran dari tamplan
informasi multimedia ini. Untuk lebih jelasnya, akan dibuat sebuah diagram atau struktur aplikasi multimedia, pada aplikasi ini penulis menggunakan urutan dari bagian-bagian (menu) secara rinci. 3.2.4
Perancangan Interface Pada aplikasi multimedia ini, penulis membuat nyaman mata para pengguna
aplikasi. Aplikasi ini disertai fitur volume, dimana pengguna dapat mengatur suara sesuai kebutuhan. 4.
Implementasi dan Pembahasan
4.1
Memproduksi Sistem Tahapan ini adalah tahapan membangun dan mengembangkan aplikasi, sesuai
dengan naskah yang sudah dibuat. Bagian ini merupakan kegiatan yang meliputi tentang pembuatan desain grafik yang mendukung semua dialog, membuat animasi agar aplikasi mejadi lebih hidup, membuat teks sebagai penyampaian pesan informasi. Akan tetapi, sebelum penggabungan akan disiapkan komponen – komponen penyusunannya seperti gambar,
suara,
teks,
video
menggunakan
software–software
yang
memang
diperuntukkan pembuatan masing – masing komponen. 4.2
Membuat Background
Untuk bagian desain grafis hanya diperuntukan untuk pembuatan tombol menu, dan pembuatan background masing-masing halaman. Pada menu utama dan menumenu yang lain, terdapat background dan bentuk tombol yang sama, tombol didominasi warna hijau dengan teks warna putih. Pembuatan desain grafis dasar, sebagian besar dikerjakan dengan menggunakan Adobe Photoshop. Pada aplikasi ini, penyusun membuat background tampilan dengan sebagian besar warna hijau. Warna hijau dipilih karena warna ini menyegarkan mata,
6
melambangkan kesejukan, dan menyibolkan ke-Islaman, Karena kegiatan shalat adalah ibadah wajib bagi umat Islam. Kemudian dengan menggunakan Photoshop akan digabung dengan gambar-gambar lain seperti kubah, bayangan kubah, tombol navigasi dan lain-lain. Untuk tampilan awal pembuatan, seperti gambar 4.1
Ukuran 740 x 580 pixel
Resolusi 72 pixel
Color mode menggunakan RGB
Background contents menggunakan White
Gambar 4.1 Tampilan Pembuka Photoshop
4.3
Mengimpor Objek Menu Utama Pada aplikasi ini pengintegrasian file menggunakan Macromedia Director MX.
Utuk membuat menu utama, terlebih dahulu meyiapkan new movie dengan cara pilih file – new movie. Untuk ukurannya diatur dengan ukuran 740 x 580 dengan background putih dapat diatur di movie properties. Setelah itu pembuatan menu utama bisa dimulai dengan mengimport file-file yang sudah dibuat. Pengimport-an dengan memilih standar import, yaitu dengan memilih File – import.
7
Gambar 4.2 Import Files pada Macromedi Director MX 4.5
Membuat file EXE Pembuatan file *.EXE adalah proses terakhir dalam pembuatan sebuah movie dengan Macromedia Director MX. Langkah yang harus dilakukan adalah : a) Pilih menu File, lalu pilih Create Projector, pilih lokasi dimana akan disimpan. b) Untuk mengatur tampilan file EXE nanti, klik option, centang pada box In a Window supaya movie tidak menutupi desktop windows. Kemudian pada Stage Size centang box Centre. c) Setelah selesai men-setting, lalu pilih Publish untuk menjadikan file .EXE
8
Gambar 4.3 Membuat file Director menjadi .EXE 5.
Kesimpulan dan Saran
5.1
Kesimpulan
Dari berbagai penjelasan yang telah diuraikan dalam laporan, maka dapat disumpulkan beberapa hal sebagai berikut : a. Berhasil membuat aplikasi multimedia manfaat gerakan shalat untuk kesehatan tubuh manusia b. Dengan aplikasi ini masyarakat dapat memperbaiki gerakan shalatnya. c.
Sistem aplikasi multimedia ini dapat membantu dan menambah informasi kepada masyarakat tentan manfaat gerakan shalat.
d. Kelebihan aplikasi yang dibuat adalah pengguna dapat berinteraksi secara langsung terhadap sistem, pengguna dapat menikmati penyampaian informasi dengan metode yang baru.
5.2
Saran
Untuk memproduksi sebuah aplikasi multimedia diperlukan suatu ketrampilan sumber daya yang kreatif serta pemahaman software aplikasi. Untuk itu penulis memberikan saran yang bisa dipertimbangkan, yaitu :
9
a. Aplabila ada informasi terbaru tentang manfaat gerakan shalat terhadap kesehatan tubuh, kiranya bisa untuk mengupdate informasi tersebut kedalam aplikasi multimedia ini. b.
Bagi yang bermaksud ingin mengembangkan aplikasi serupa, penulis megharapkan aplikasi berikut bisa berbagai bahasa, karena shalat adalah kegiatan yang dilakukan manusia diseluru dunia.
10
DAFTAR PUSTAKA
Hendratman,H.2006.The magic of macromedia director.Bandung: Penerbit Informatika. Sagiran.2007.Mukjizat Gerakan Shalat.Jakarta: Penerbit QultumMedia. Stevano,B.2005.Photoshop CS Effects & Magic: Teks and Texture.Jakarta: Penerbit Elex Media Komputindo. Suyanto,M.2003.Multimedia Alat untuk meningkatkan keunggulan bersaing.Yogyakarta: Penerbit Andi. 2004.Analisis dan desain aplikasi multimedia untuk pemasaran.Yogyakarta: Penerbit Andi. http://www.youtube.com
11