Edisi Semangat Baru
BULETIN
JANTERA
Musyawarah Adat XXIII JANTERA Musyawarah Mahasiswa HMP Geografi DIKLANJUT Rock Climbing Teka-Teki Silang Berhadiah
DPR Negara Jingga Sosok Baru di JANTERA April 2016
Salam lestari, alam hangat bagi kawankawan pembaca setia buletin Jantera. Edisi semangat baru tidak kalah menariknya dengan edisi sebelumnya, Tim Buletin Jantera berhasil mewawancarai Ketua Adat Jantera Periode 2016-2017 yang baru saja diangkat pada Bulan Maret lalu. Kami juga sempat berbincang dengan Ketua BEM HMP Geografi untuk kepengurusan baru periode 2016-2017, Sandy Rahman. Ada juga kabar lapangan mengenai MUSDAT, Pelantikan Pengurus Harian Jantera, MUMAS HMP Geografi dan Diklanjut Rock Climbing yang dilaksanakan anggota
S
Muda 35 di Tebing 125 Citatah. Disini kami persembahkan pula sebuah puisi dari Ani Apriani yang ditulis langsung dari atap tertinggi Pulau Sumatera, Kerinci, selain itu kami menyuguhkan Sketsa, cerita perjalanan, Carita-caita JAN dan sebuah kuis berupa teka-teki silang berhadiah souvenir menarik. Buletin Jantera sudah terbit kesekian kalinya. kali ini tim Buletin Jantera mempersembahkan edisi terhangat yakni Edisi Semangat Baru. Edisi semangat baru memiliki makna yang sangat luas apabila diterjemahkan. Edisi semangat baru dapat diartikan bahwasannya, tubuh Jantera dan tubuh HMP Geografi berparaskan baru. dimulai dari pergantian Ketua Adat Jantera, Ketua BEM HMP Geografi dan Ketua DPM HMP Geografi. Setiap organisasi tentu perlu dilaksanakan regenarasi kepengurusan, demi menjaga stabilitas organisasi itu sendiri. kepengurusan baru akan menimbulkan semangat baru. Semangat pemuda, semangat pengabdi yang mengharumkan organisasi tersebut. Jantera sebagai Perhimpunan Pecinta Alam Geografi meregenerasi raganya dengan semangat
baru dan siap untuk berjuang membesarkan almamater. Skill pecinta alam dan skill organisasi siap menjadi senjata Jantera untuk berkarya lebih hebat lagi dari Jantera sebelumnya. Jantera merupakan siklus yang dimana anggotanya tiada henti mencari situasi yang baru, mencari tantangan yang baru, mencari pengalaman yang baru sehingga menimbulkan gagasan yang baru, karena kami sadar bahwa, baik tidaknya perkembangan dan pertumbuhan tidak lepas dari benih yang ditanam, semangat baru merupakan benih yang ditanam untuk kepengurusan periode 2016-2017. Semangat baru akan menjadi oksigen kami bernafas, menyesuaikan dengan atmosfer baru di depan. Semangat baru akan menjadi santapan sugesti positif kami untuk menyelesaikan misi kami sebagai insan yang dianugerahi akal dan raga. Semangat baru akan memberikan karya baru yang berguna bagi nusa dan bangsa. Selamat datang semangat baru semoga engkau menjadi sahabat kami dalam setiap perjalanan kami, perjalanan Jantera. Tidak ada yang sempurna di balik penciptaan yang dilakukan oleh insan lemah seperti manusia, begitu pun dengan pembuatan buletin ini. Kami berharap buletin ini informatif serta menghibur. Selamat beraktivitas, selamat membaca! Pimpinan Redaksi : Lutvia Resta Setyawati
Tata Letak & Desain : Haikal Muhammad Ihsan
Tim Redaksi : Winda Noer Fajarwati Lisna Nurdianti Nissa Adlina Fitria
Sekretariat Jln. Setiabudhi No. 229 Kampus UPI Bandung GDd FPIPS UPI Lt 2 Email :
[email protected] No Hp : 085795790815
Reporter : Lutvia Resta Setyawati Editor Tulisan: Dwi Endah Permatasari Editor Foto : Novriyanto
Kritik dan saran dapat dikirim melalui alamat, email sekretariat atau no hp 085720278369
Daftar Isi Musyawarah Adat XXIII JANTERA
1
Pelantikan Pengurus Harian JANTERA
2
Musyawarah Mahasiswa HMP Geografi UPI
3
DIKLANJUT Rock Climbing
3
Lebih Dekat dengan Kadat Windya
5
Lebih Dekat dengan Ketua BEM Baru
7
Pemanjatan di Tebing 125 Citatah
9
Rindu yang Terkekang di Lembah Burangrang
15
Sepenggal dari Sekian Cerita
16
Surat dari Kadat Acil
17
DPR Negara Jingga
23
Teka-Teki Silang
25
Sketsa
27
KABAR LAPANGAN Tak terasa sudah masuk Bulan April, berikut ini kami beritakan beberapa kabar lapangan yang baru saja terjadi di JANTERA dan HMP Geografi UPI.
Suasana Musyawarah Adat JANTERA XXIII Yang bertempatkan di Aula K3 UPI Foto : Dokumentasi JANTERA
Musyawarah Adat XXIII JANTERA Oleh : Lutvia Resta Setyawati (J 333.34 GGS)
Musyawarah Adat merupakan forum tertinggi pengambilan keputusan di kalangan Organisasi Pecinta Alam UPI. Musyawarah Adat atau yang biasa disapa MUSDAT, dilaksanakan oleh JANTERA pada tanggal 4-6 Maret 2016 bertempat di Aula K3 UPI. Serupa dengan tahun sebelumnya, MUSDAT tahun ini juga masih membahas AK/ART, GBPPK, dan MKO JANTERA, serta menjadi event penting untuk melengserkan dan mengangkat seorang Ketua Adat. Setelah melalui diskusi yang tidak terlalu alot, MUSDAT akhirnya melengserkan Rizqi Fadlillah (Kadat Acil) beserta jajarannya pada tanggal 5 Maret 2016. Lantas sehari kemudian mengangkat Windya Renata (ex-Kabid Logistik) sebagai Ketua Adat yang baru. Semoga MUSDAT JANTERA ke-23 ini bisa memberikan refleksi yang baik untuk kepengurusan periode 2016-2017. Aamiin. Bravo JANTERA!!! 1
Pelantikan Pengurus Harian Jantera Oleh : Lutvia Resta Setyawati (J 333.34 GGS)
Sesuai AK/ART yang menyatakan bahwa Ketua Adat terpilih harus membentuk kepengurusan kurang lebih seminggu setelah MUSDAT berakhir, maka pada Hari Selasa_15 Maret 2016 diadakanlah Pelantikan Pengurus Harian di Lobi Timur FPIPS UPI. Pelantikan tersebut menetapkan jajaran kabinet baru untuk mengurus dan menjaga rumah kita tetap hangat, rumah yang disebut sebagai JANTERA (Perhimpunan Pecinta Alam Geografi UPI). Kepengurusan itu digawangi oleh Windya Renata sebagai Ketua Adat, Suci Fadhilla sebagai Sekretaris, Khoirul Munawaroh sebagai Bendahara, Ani Apriani sebagai Ketua Bidang 1, Haikal M. Ihsan sebagai Ketua Bidang 2, Winda Noer Fajarwati sebagai Ketua Bidang 3, Novriyanto sebagai Ketua Bidang 4, Siti Jubaedah sebagai Ketua Divisi Dana Usaha, dan Rizqi Fadlillah sebagai Ketua Komisi Disiplin periode 2016-2017. Semoga kepengurusan JANTERA yang baru bisa menjalankan roda organisasi dengan lebih baik, menghasilkan lebih banyak karya, dan membawa nama harum Departemen Pendidikan Geografi ke area yang lebih luas. Tegakkan kepalamu, semangat Jan!
Para Pengurus Harian JANTERA yang sedang di beri Amanah oleh salah satu Dosen Geografi Foto : Dokumentasi JANTERA
2
Musyawarah Mahasiswa XI HMP Geografi UPI Oleh : Lutvia Resta Setyawati (J 333.34 GGS)
Sepertinya Bulan April memang musimnya mahasiswa untuk bermusyawarah ria. Setelah melaksanakan Musyawarah Adat Departemen Khusus JANTERA, HMP Geografi UPI lagilagi melaksanakan Musyawarah Mahasiswa untuk membahas aturan-aturan dasar organisasi, melengserkan, lalu mengangkat pemimpin-pemimpin baru untuk kepengurusan selanjutnya. Musyawarah Mahasiswa (MUMAS) Ke-XI ini diadakan pada tanggal 18-20 Maret 2016 di Aula TK Isola UPI, kemudian dilanjutkan pada tanggal 25-27 Maret 2016 di SD Negeri Isola UPI. MUMAS ini melengserkan Ketua DPM dan Ketua BEM Periode 2015-2016, Dede Saeful Haq dan Elpin Oktiadi. Lantas memilih dan menetapkan Ketua DPM dan Ketua BEM yang baru, Galuh Fasya dan Sandy Rahman. Seperti kata pepatah, tidak akan ada amanah yang salah pundak. Semoga setiap keputusan MUMAS bisa dilaksanakan dan dipatuhi dengan baik oleh seluruh anggota HMP Geografi UPI. Selamat menjalankan tugas, salam geografi! Diklanjut Rock Climbing Oleh : Lutvia Resta Setyawati J 34
Sore itu hujan mengguyur Bandung Utara dengan cukup deras, menyeruakkan bau tanah dan dingin yang cukup menusuk. Tapi itu biasa, apalagi di musim pancaroba seperti ini. Sore yang mendung tidak mengurungkan niat kedelapan Anggota Muda JANTERA untuk pergi ke Tebing 125 Citatah dan melaksanakan kewajibannya, yakni Diklanjut Rock Climbing. Kedelapan orang Anggota Muda itu adalah Fauzia, Ai Yanti, Ika Edoh, Helga, Hasan, Raka, dan 3
Pemanjatan Oleh AM JANTERA 35 Foto : Dokumentasi JANTERA
Anggota Muda 35 JANTERA Sedang Melaksanakan Diklanjut Rock Climbing Foto : Dokumentasi JANTERA
Ipan dari Angkatan 35, serta Hasanudin dari JANTERA Angkatan 33 yang bernama (Bregada Kampita Atyasa), apabila disingkat menjadi BKA. Mereka melaksanakan Diklanjut Rock Climbing di Jalur Pasar dengan jenis pemanjatan Trad dan Aid Climbing. Walau diketuai oleh Fau, seorang wanita, tapi kegiatan ini bisa berjalan dengan lancar sampai kedelapan Anggota Muda itu bisa menyelesaikan pendidikan dengan baik. Menjadi JANTERA seutuhnya itu butuh proses, dan berbahagialah kalian dengan segala proses itu. Proses yang dilakukan bersamasama memang tidak selalu menjanjikan keberhasilan, tapi dia selalu bisa menawarkan kebersamaan dan hangatnya rasa keluarga. Semoga berhasil dengan semua proses itu, adik! Jangan menyerah, karena JANTERA tidak pernah mengajarkannya. Salam.
4
SOSOK Lebih Dekat Dengan Kadat Windya Oleh : Lutvia Resta Setyawati (J 333.34 GGS)
“Siap dat!”, kurang lebih kata-kata itulah yang selama setahun ke depan akan menghiasi kehidupan Windya Renata, Ketua Adat baru yang diangkat pada MUSDAT JANTERA ke- 23 beberapa waktu lalu. Pemuda yang kerap disapa Wndya ini lahir di Bandung pada 25 Februari 1995 dan masuk Departemen Pendidikan Geografi pada Angkatan 2013. Berbeda dengan beberapa kepengurusan sebelumnya yang didominasi oleh alumni Bidang II (Keilmuwan dan Penjelajahan), Ketua Adat ke23 ini justru berasal dari Bidang IV atau Bidang Logistik JANTERA dengan spesifikasi keahlian Caving dan Speleologi. Kadat Windya biasanya bisa ditemui di rumahnya ketika akhir pekan, di Jl. Marga Asri, No. 9, Kompleks Bumi Asri, Blok B 234, RT 01, RW 05, Kelurahan Gempol Sari, Kecamatan Bandung Kulon, Bandung. Seperti yang selalu dikatakan oleh pepatah lama, tak kenal maka tak sayang. Maka dari itu Tim Buletin JANTERA kali ini akan mengajak para pembaca untuk mengenal lebih jauh mengenai Kadat yang memiliki hobi jalanjalan dan olahraga fisik ini. Berikut adalah beberapa pembicaraan yang diulas Ketua Adat JANTERA Windya Renata Berada Di Tim Buletin Jantera (BJ) Puncak Gunung Ciremai dengan Kadat Windya (KW). Foto : Dokumentasi JANTERA
5
BJ
:Bagaimana kesan Anda ketika terpilih menjadi Ketua Adat JANTERA yang baru?
KW : Saya merasa memiliki amanah yang besar. Sedikit bingung, tapi kemudian merasa yakin setelah mendapat pencerahan dari beberapa senior dan saudara di JANTERA. BJ
: Apa visi Anda sebagai Ketua Adat?
KW : Visi saya adalah menjadikan JANTERA sebagai Perhimpunan Pecinta Alam yang menggali potensi, membina, dan memberdayakan Sumber Daya JANTERA secara berkesinambungan berlandaskan keilmuan geografi sehingga dapat mewujudkan prestasi. BJ
: Untuk mewujudkan visi tersebut, misi seperti apa yang akan Kadat lakukan?
KW : Pertama, menjalin hubungan yang baik dengan OPA lain di lingkungan internal dan eksternal UPI untuk memperlancar arus informasi mengenai aktivitas kepecintaalaman di Indonesia. Kedua, membuat grand design pelegalan (lisensi) bagi para pemateri mata latih yang ada di JANTERA. Ketiga, melakukan usaha-usaha inovatif di bidang kepecintaalam dengan berlandaskan keilmuan geografi. Kemudian keempat, menstabilkan kegiatan kepecintaalaman di JANTERA dengan kegiatan akademik di Departemen Pendidikan Geografi. BJ
: Siapakah tokoh
yang Anda
jadikan inspirasi dalam hidup?
KW : Kalau di JANTERA, Imam Muwahidin (J30) adalah sosok yang bisa saya kagum dalam hal pemikiran. Pemikirannya yang sistematik mengajarkan saya bagaimana cara yang tepat untuk mengambil sebuah keputusan. BJ
: Apa harapan terbesar Anda untuk JANTERA?
KW : Saya berharap JANTERA bisa menjadi salah satu kiblat Organisasi Pecinta Alam di Indonesia, baik dalam pengelolaan sistem organisasi, pengelolaan skill anggota, serta pencapaian prestasinya. BJ
: Apa arti JANTERA menurut Anda?
KW : Bagi saya, JANTERA adalah sebuah rumah yang hangat, yang selalu memberi naungan dan mendukung keinginan setiap penghuninya. BJ
: Apa
pesan
KW : Bergeraklah tangguhlah
Anda selagi dalam
bagi
para
pembaca
masih bisa menghadapi
Buletin
JANTERA?
bergerak, lantas menjadi segala persoalan hidup.
6
Lebih Dekat Dengan Kabem Baru Oleh : Lutvia Resta Setyawati (J 333.34 GGS)
Senin, 28 Maret 2016. Sandy Rahman (Mahasiswa Pendidikan Geografi 2014), adalah sosok yang kemudian terpilih untuk mendapat amanah memimpin BEM HMP Geografi Periode 2016-2017. Mahasiswa yang lahir di Tasikmalaya pada tanggal 8 Juli 1995 itu mungkin sebelumnya tidak pernah menyangka akan mengambil alih nahkoda dari Ketua BEM Sandy Ketua BEM Periode 2016-2017 sebelumnya, Elpin Oktiadi Foto : Dokumentasi Sandy (angkatan 2013). Tapi amanah tidak akan pernah salah pundak, Tuhan memiliki rencana tidak terduga untuk menaikkan derajat kepemimpinan seseorang. Pemuda yang akrab dipanggil Sandy ini sebelumnya merupakan salah seorang staf Departemen Pendidikan di HMP Geografi UPI, bahkan juga sempat menjabat koordinator Kakak Pembimbing Kelompok Kaderisasi Mahasiswa Baru (Bingkel 2015). Visi yang akan dicapai oleh Sandy adalah mewujudkan BEM HMP Geografi menjadi BEM yang memiliki integritas, semangat berkarya, dan solidaritas yang tinggi, untuk kemudian bisa menjadi salah satu BEM terbaik di kalangan fakultas dan universitas. Sebelum pemilihan, Sandy secara mutlak dipilih berdasarkan musyawarah untuk mufakat, selama setahun ke depan, Sandy akan berusaha untuk mencapai visinya dengan menjalankan beberapa misi berikut ini. Pertama, akomodasi dari aspirasi Mahasiswa Pendidikan Geografi. Kedua, pemberdayaan potensi dan minta Mahasiswa Pendidikan Geografi. Ketiga, membina hubungan yang erat antar angkatan dan himpunan. Berikut adalah percakapan antaraTim Buletin JANTERA (BJ) dengan Ketua BEM (KB) yang pernah mendapat Juara 3 Economic Challenge se-Priangan Timur ini.
7
BJ KB
: Motivasi terbesar apa yang mendorong Anda untuk mencalonkan diri menjadi Ketua BEM HMP Geografi UPI : Motivasi terbesar tentunya berasal dari diri sendiri dan orang-orang terdekat. Menurut saya, adalah sebuah kebanggan besar saat kita bisa mengemban kepercayaan untuk menjaga rumah kita sendiri. Disamping itu, saya juga bangga karena memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri dan belajar mengenai kehidupan sebelum terjun ke masyarakat luar.
BJ
: Apa harapan terbesar Anda mengenai BEM HMP Geografi?
KB
: Saya berharap semoga BEM kita progresif, mempertahankan yang baik dan memperbaiki yang kurang dari kepengurusan sebelumnya.
BJ
: Apa makna himpunan di mata Anda?
KB
: Bagi saya himpunan adalah tempat berkembang, berkarya, belajar, tapi yang terpenting adalah nilai-nilai kekeluargaan yang terkandung di dalamnya. : Apa pesan Anda bagi adik-adik 2015 yang akan menjadi partner kerja selama satu tahun kepengurusan? : Jaga kekompakan, jaga diri, dan jangan pergi terlalu jauh dari rumah sendiri.
BJ KB BJ KB
BJ KB BJ KB
: Apa makna JANTERA di mata Anda? : Menurut saya JANTERA adalah Organisasi Pecinta Alam dengan prestasi yang hebat, tempat dimana berkarya, bersaudara, memupuk kecintaan dan kedekatan lebih terhadap alam. Semoga JANTERA tetap jaya. : Apa pesan Anda untuk JANTERA? : Teruslah berkarya dan harumkan nama Departemen Pendidikan Geografi di luar. : Apa pesan Anda untuk Buletin JANTERA? : Tulisan adalah pedang, tulisan adalah senjata dalam berperang di abad ini. Mohon bimbingannya untuk buletin BEM yang insyaAllah dapat terlaksana.
Sekian perbincangan hangat Tim Buletin JANTERA dengan Pak Kabem, semoga beliau bisa menjalankan amanah dengan maksimal dan Tuhan senantiasa menjaganya dalam jalur kebijaksanaan. Aamiin.
8
CATATAN PERJALANAN Pemanjatan Di Tebing 125 Citatah Oleh : Helga Alvita J 35
Pada hari Jum’at sore s.d Minggu malam tanggal 2 s.d 4 April 2016. Saya bersama saudara anggota muda JANTERA lainnya melaksanakan diklanjut atau pendidikan lanjutan mata latih Rock Climbing di Tebing 125 Citatah Padalarang- Bandung. Kami berangkat sekitar pukul 16.30 WIB, dibagi menjadi dua kelompok, ada yang pergi naik kereta api dan ada yang naik motor sebagai tim pendahulu yang bertugas membawa peralatan Rock Climbing. Saya, Ika, Fauzia, dan Hasan naik motor. Sementara Aiyanti, Ipan, dan Hasanudin naik kereta api. Ketika tiba disana, kami langsung disambut hangat oleh para pemuda Karang Taruna desa tsb. di saung buatan mereka, dekat pintu masuk. Saung nya terbuat dari jerami dan bambu-bambu, berbentuk panggung, panjangnya sekitar 6 meter dan tingginya sekitar 2,5 meter, di salah satu sisi saung ada ruangan tempat perpustakaan buku-buku bacaan anakanak desa yang belajar di sana. Mereka menerangkan bahwa saung ini suka dipakai belajar anak-anak desa tsb. dan didepannya ada wahana bermain anak-anak seperti ayunan yang belum lengkap. Saung itu adalah program dari karang taruna tsb. Setelah dijamu dengan kopi oleh mereka, selanjutnya kami mengangkut alat-alat Rock Climbing sedikit-demi sedikit ke Saung yang ada di sekitar tebing dengan motor, karena jarak dari pintu masuk dengan tebing 125 lumayan jauh apabila dengan berjalan kaki. Malam semakin gelap, suara katak dan jangkrik seakan bersahutan, tetapi saudara kami yang naik kereta belum juga sampai disana, salah satu dari mereka mengabari bahwa mereka sudah sampai di stasiun dan kebingungan naik angkot yang mana untuk ke tebing 125. Lalu kami sarankan untuk naik angkot warna kuning jurusan Rajamandala. Apa yang terjadi? Saudara-saudara kami yang naik kereta malah dibawa ke Gerbang Gua Pawon oleh sang supir. Ternyata, supir angkot dan warga disana kurang mengenal istilah tebing 125, mereka lebih mengenalnya dengan Tebing Pabeasan. Tebing Pabeasan mungkin bahasa lokal dari mereka, sementara kami anggota pecinta alam yang baru, hanya mengenalnya dengan tebing 125 saja. Walaupun sempat tersesat, akhirnya saudara-saudara yang 9
naik kereta sampai juga di tebing 125 dan membawa makanan untuk kami nasi goreng lezat untuk santap makan malam. Setelah itu, kami mengecek list barang-barang takutnya ada yang jatuh atau ketinggalan dan mengatur acara besok dibimbing oleh instruktur Monyong (Ferry Khairul Hidayat). Setelah mengecek barang, akhirnya kami beristirahat
Anggota Muda 35 JANTERA Sedang Bersiap-siap Melaksanakan Pemanjatan Foto : Ai Yanti Fujianti
sembari mengumpulkan energi untuk diklanjut besok paginya. Pagi pun tiba, malam terasa begitu singkat, kami harus melakukan Rock Climbing per-pasangan ada yang menjadi pemanjat (climber) dan ada yang menjadi belayer. Saya berpasangan dengan Hasan (angkatan 2015). Saya menjadi belayer, dan Hasan menjadi climber. Pada hari pertama, kami melakukan teknik traid climbing/tradisional climbing dengan melalui jalur market. Sedangkan saudara saya Ika (angakatan 2015) dengan Kang Hasan (angkatan 2013) melakukan teknik aid climbing. Teknik traid climbing yaitu teknik memanjat dengan memanfaatkan peralatan artificial alam dan buatan/alat. Hasan mulai memanjat dengan memasang chock dan friend, sedangkan saya menunggu dibawah tebing sebagai belayer. Ketika 10
Hasan Mengenakan Baju Biru Muda Membuka Jalur Panjat dengan Bimbingan instruktur Foto : Ai Yanti Fujianti
Hasan sampai di pitch pertama ia berubah menjadi belayer, lalu saya menjadi second climber untuk mengclean/melepaskan alat-alat artificial dengan chocker hingga pitch/stasiun pertama. Kemudian disambung lagi dengan Hasan sebagai climber. Saya kembali lagi menjadi belayer di pitch pertama, menggantung di tengah tebing selama beberapa jam untuk menunggu Hasan memanjat sampai puncak tebing. Setelah Hasan sampai ke puncak, saya berhenti membelai. Dia mempersiapkan peralatan untuk menjadi belayer saya di puncak. Entah kenapa begitu lama, saya menunggunya dengan menggantung di tengah jalur market yang lumayan tinggi, terlihat pemandangan Kota Bandung yang memesona dan terlihat juga Gunung Burangrang diseberang. Saya benar-benar sendirian ditengah tebing tanpa pembimbing. Awalnya sangat takut, tetapi karena terlalu lama menggantung di tebing rasa takut itu sedikit menghilang. Hanya dua angkor yang mengamankan tubuh saya. Sesekali saudara saya yang berada dibawah tebing yang menunggu giliran memanjat, berteriak “Semangat, Helga!” Saya hanya bisa tersenyum dan menunggu intruksi instruktur Ferry yang kerap disapa instruktur Monyong untuk datang. . Ahirnya intruksi pun diberikan dan saya menjadi second climber hingga puncak. Hasan kemudian repling (turun) bergiliran dengan saya. Sebenarnya hari weekend seperti Sabtu banyak sekali pemanjat 11
dari kalangan umum. Ada pecinta alam dari Palawa UNPAD dan beberapa orang dari kalangan umum. Saya sempat kaget melihat anak-anak kecil usia sekolah dasar juga ikut memanjat tanpa disertai pengaman yang berarti. Mereka hanya menggunakan tali kernmantel dan alat seadanya. Ya, bersama orang tuanya yang mungkin memang sudah ahli, mereka memanjat tanpa helm panjat, dsb. Di pandangan mereka rock climbing mungkin hanya main-main saja, tanpa tahu resiko apa yang terjadi jika mereka jatuh. Saya ingat betul dengan sejarah Rock Climbing di Bandung, dimulai dengan pemanjatan di tebing 125. Bahkan pemanjat itu meninggal di tebing Citatah ini. Hari pertama selesai. Hari keduanya, saya bergilir untuk melakukan
Suasana Tebing 125 Citatah yang Ramai Dikunjungi Pemanjat Foto : Ai Yanti Fujianti
ascending dan teknik aid climbing. Teknik aid climbing yakni teknik panjat dengan medan yang hampir tidak ada poin/pegangan atau rekahan untuk memanjat sehingga membutuhkan etrier/tangga panjat untuk membantu pemanjatan. Walau hanya memasang dua angkor, capeknya setengah mati, karena kita harus menahan beban tubuh kita sembari memasang piton di tebing. Tetapi, semua lelah itu terbayar dengan kepuasan ketika berhasil 12
AM 35 JANTERA Melaksanakan Tehnik Aid Climbing Menggunakan Etrier/Tangga Foto : Ai Yanti Fujianti
memanjat tebing itu. Saudaraku Raka, Ipan, Aiyanti, Fauzia, Hasan, Kang Hasan (JANTERA 33), dan Ika juga berhasil memanjat dengan dua teknik yang wajib dilakukan yakni traid climbing dan aid climbing. Matahari mulai terbenam, terdapat seekor anjing berwarna cokelat muda yang dari hari pertama hingga kedua bolak balik di tebing. Sepertinya, anjing itu memang penjaga tebing, pikir saya. Setelah semuanya beres memanjat, kami kembali mengecek list barang-barang yang kami bawa sewaktu keberangkatan takut ada yang hilang, karena apabila hilang kami harus menggantinya, dan perlu digaris bawahi bahwa alat-alat outdoor sepert peralatan panjat tebing juga lumayan mahal. Malam, sekitar pukul delapan kami pulang bersama-sama dengan instruktur. Saudara yang kemarin berangkatnya naik kereta api, pulangnya dibonceng oleh instruktur. Terima kasih instruktur. Semoga diklanjut mata latih berikutnya jauh lebih baik manajemennya dan semoga pengalaman ini menjadi pengalaman yang berharga dan bermanfaat kedepannya. 13
Tebing 125 Citatah, merupakan awal sejarah panjat tebing di Idonesia Foto : Dokumentasi JANTERA
14
Rindu yang Terkekang di Lembah Burangrang S kecil, April 2016. Angin gunung yang lincah, sekali lagi dia mengguncang, membangunkan, menakutkan. Kami terdiam di antara kata, yang tercekat di kerongkongan, tak terucap, hening. Lantas malam merangkak pelan, menuju pagi yang hangat, lebih terang, indah. Sedang mulut itu masih bisu, tak berdaya dijebak rindu, yang asing, terlarang. Lembah Burangrang memendam lara, rahasia sekawanan burung, yang terkekang, peran. (Tentang hari kemarin) diantara malam dan pagi, saudaramu.
Tertanda (J.333.34.GGS) 15
SEPENGGAL DARI SEKIAN CERITA Celoteh cakrawala bersenda gurau dari atap puncak yang bersembunyi di balik awan, diatas rerimbunan dan terjalanya akar pada jalanan yang melintang, pada batas rona jingga yang terbias kala senja, pada tangkai-tangkai daun teh yang terbentang memberi sapaan, pada aspal yang tak utuh memanjang hingga tepat sebelum pintu rimba, pada kicau burung dan derit ranting yang saling bergesekan, pada semangat dan iming-iming surga, dan akhirnya pada semuanya aku bercerita, cerita bagaimana membunuh waktu yang tak sia-sia, tentang jalur-jalur rumit pendakian, tentang lelah dan dahaga yang tak terpuaskan, tentang dingin dan air mata yang jatuh ketakutan, tentang saudara lintas alam yang tak kenal awal hingga akhir yang memisahkan, tentang gelak tawa dan guyonan khas menemani gelapnya malam bersama bintang yang tak terlewatkan dengan secangkir kopi dan seduhan instan dari mie memecah kebekuan, juga dongeng diatas awan yang ditemani serial hujan kala pendakian, tentang terbit dan tenggelamnya surya yang jadi objek pencapaian, tentang puncak yang mempertemukan banyak kepala, dan dari atas sana akhirnya kutemukan, tentang Indonesia dan para pecintanya, tentang jiwa muda dengan semangat dan patrotisme nya, tentang keimanaan yang sejajar dengan sujud pada terjalnya batu bongkah, dan diatas sana juga cerita tentang aku dan dia yang turut hadir serta, ah, Indonesia terlalu banyak aku kemarin, sekarang dan nanti akan berbagi sepenggal kisah, kali ini slam ulang dari bagian tanah kelahiran, nanti akan ku temui kau pada belahan alam yang tak sama, salam pendakian :) Kerinci, 18 agustus 2014 Ani Apriani , J.318.33.BKA
16
CARITA-CARITA JAN ! Untuk : Samagatha Nilawarsa Oleh : Rizqi Fadhillah (J 229.31 SN)
Terima kasih atas segalanya, Samagatha Nilawarsa. Datang bersama angin dan hujan begitulah kalian. Angin di permulaan tahun 2012 begitu berbekas di ingatanku, angin itu menghempaskan tubuhku di portal tangkubanparahu, mengajakku bercumbu dengan aspal berbatu. Angin yang sama merobohkan bivouack semi alami di sepertiga malam. Rasa dingin yang menusuk kulit dan rasa capek membuat kami tak kuasa untuk sekedar membenarkan bivouack tersebut, terlebih rasa bosan yang menerpa karena sebelumnya bivouack tersebut telah beberapa kali kami benarkan. Jadilah kami tertidur dengan atap yang bolong dimanamana, dengan keadaan seperti itu air hujan jatuh bebas membasahi kami. Matras yang semula dipakai untuk alas tidur, kami alihkan untuk memayungi tubuh kami, jadilah tanah dan sleeping bag sebagai alas tidur. Seketika bivouack semi alami berubah menjadi bivouack yang sangat alami. Dingin terasa, kami saling berpeluk menghangatkan diri. Tak hangat memang, tapi cukup membuat kami pulas tertidur. Samagatha Nilawarsa, Lampung telah dirindukan salah seorang dari kita, selesainya masa akademik membuat senyum dia mengembang. Sudah lama tak kulihat dia sesenang itu, senyum yang banyak dirampas waktu dan keadaan. Hingga hari wisuda itu tiba. Ada kegembiraan yang tak terungkapkan dalam hatiku, terlebih melihat wajah yang bersinar cerah dengan toga yang gagah dia pakai, Mahardhika lulus dan pulang kampung. Tahun demi tahun berlalu, sudah lama tak kulihat raut wajahnya, baik-baik sajakah kau di seberang sana har? Sudah berapa cewe yang jadi mantanmu sekarang har? Keluargamu sehat semua kan har?. Oohh iya, ketika dia pulang ke seberang sana, seingatku tak ada satu kata pun yang aku ucapkan. Jika bisa memutar waktu, hanya satu kalimat yang ingin aku katakan kepadanya “Har, hati-hati disana. Jaga keluargamu. Semoga selalu sehat, kuat dan tahan lama har”. Samagatha Nilawarsa, Wa elfa sudah mencuri salah seorang dari kita, pencurian itu pun dirayakan 2 kali ! Hebat betul wa elfa ini. Pencurian itu sangat kami ikhlaskan. Semoga menjadi pencurian yang sakinah mawadah warohmah. Semoga tak ada lagi kata-kata “aku sudah 17
Samagatha Nilawarsa sedang memetakan guha pawon Foto : Dokumentasi Jantera
muak!” yang keluar dari mulut desi, amin. Dengan segala kerendahan hati dan keikhlasan yang dalam kami titip desi wa. Titip desi dengan segala kasih sayangmu. Jangan tinggalkan desi yang kami sayangi wa. Samagatha Nilawarsa, ijinkan saya bercerita tentang dia. Suatu waktu ketika diklat, hujan turun di pertengahan malam. Hujan itu seolah tak mau diajak kompromi ketika dia terserang ngantuk yang sangat, untuk melawan rasa kantuk dia terduduk jongkok di depan genangan leutak. Tak berselang lama, Rasa capek yang terasa dan dingin udara yang meninabobokannya membuat keseimbangannya goyah, dan apa yang terjadi, dia nyuksruk dengan posisi kepala menghantam genangan leutak. Posisinya tak berubah, jongkok dengan posisi kepala di atas tanah. Seketika itu dia bangun, dengan leutak yang menempel di paras cantiknya. Dialah shanny, pendekar yang ditempa di PSTD ! hebat kali wanita ini. Beberapa waktu lalu dia telah meninggalkan kami yang sedang berjuang menyelesaikan skripsi. Sukses selalu san! Semoga allah meridhoi segala tingkah tanduk mu! Ameeenn. Hanya satu pesanku san “jika ngantuk, jauhi genangan leutak!” Samagatha Nilawarsa, Jika memanjat tebing, jangan sekali-kali memakai kolor pendek yang sobek tepat dibagian “anu-nya”. Tahu yang akan terjadi kemudian, Celana dalammu akan terlihat jelas dari bawah. Kejadian itu terjadi ketika diklanjut di tebing 125 sana. Webing dililitkan sedemikian rupa, carrabiner screw di pasangkan, 18
mengukur dan mencatat di pemetaan guha pawon Foto : Dokumentasi Jantera
karnmantel dililitkan, bellayer sudah siap, dan pemanjat beraksi. Satu meter vertical sudah dilewati, tak ada yang aneh. Pemanjat beraksi lagi menambah ketinggian, dua meter vertical sudah dilewati, ada sedikit keganjilan pada gerak-gerik pemanjat, penonton mengambil nafas dalam-dalam. Pemanjat bergerak kembali, kini tiga meter vertical dilewati, Kolor nya robek, celana dalamnya terlihat, keganjilan terjawab, penonton terbahak-bahak. Aku tak sanggup menahan tawa, terpingkal-pingkal aku melihatnya. Dan pemanjat itu adalah Amran!. Sudah lama aku tak melihat dia, Tetap semangat ran! Jangan lupa nikah! Samagatha Nilawarsa, dialah yang menamainya demikian. Perempuan berkacamata itu kini kurus. Dengan motornya menyusuri sudut-sudut bandung dan cimahi. Angin dan hujan benar-benar menemaninya untuk mengantarkan barang dagangan, seperti apa yang dia ucapkan beberapa tahun lalu, kita datang bersama angin dan hujan. Samagatha Nilawarsa. Angin dan hujan tak menghalangi dia mengumpulkan pengalaman berdagang online. Dialah samagatha nilawarsa yang dirindukan. Reni!. Samagatha Nilawarsa, pertama kali di perkenalkan ketika ulang tahun ke-35 pada tahun 2012, diresmikan Kadat Firman, disaksikan anggota Jantera. Malam itu, semua mata tertuju kepada kami, si bungsu yang baru lahir. Di sebuah tempat di kaki gunung ciremai, Curug Sidomba. Samagatha Nilawarsa, beberapa waktu lalu grup pengurus di 19
jejaring sosial/Line sempat heboh dengan hilangnya barang itulah barang anulah dll, tau siapa orang yang memulainya, Asep!. Apalagi kalau bukan chargeran yang dia ributkan. Dan setiap kali pergi dari sekre, setiap itu pula dia meniggalkan chargerannya. Ceroboh!. Semoga cepat lulus bedebah. Semoga subang Cerah kembali! Amiin. Samagatha Nilawarsa, yang paling diingat dari dia adalah sepatunya. Bukan merk yang terkenal, bukan pula karena mahal nya. Tapi sepatu yang dipakai nya kiri semua. Ga ada kanannya!. Itu terjadi ketika materi kelas di diklatsar. Celananya berwarna biru gelap. Badannya tegap. Orang-orang menamainya satpam. Dialah Doni!. Hingga saat ini, ia masih menjadi seorang pejuang skripsi. Pagi bimbingan, sore ngajar, malam revisi! Tssaadeeessttt! Samagatha Nilawarsa, Mamet. Pendiem, tidak banyak ngomong, suka desain, tak suka basa-basi, tegas, monitor laptopnya yaaaaaaa gitulah, skripsinya tentang sepeda, kalo nyanyi merdu, tapi kalo ngomong yaaaaaa tapi yang penting ada bunyinya kok, bulu keteknya pernah dibakar abang andri, wwiiiihhhh baunya coooyy, semerbak! Serasa sekre pindah ke tangkubanparahu! Bau belerang bro. Romantis. Talk less do more. Semamet sam! Samagatha Nilawarsa, aku kehilangan dia ketika aku mulai menyelami dunia kepecintaalaman, aku mengenalnya sebelum aku mengenal Jantera.
Samagatha Nilawarsa berfoto bersama Foto : Dokumentasi Jantera
20
Samagatha Nilawarsa di penutupan diklatsar XXXIII Foto : Dokumentasi Jantera
Layaknya ada dinding tebal ketika itu, canggung menjadi suasana yang kerap muncul setelah hal itu terjadi. Aku rindu bercerita tentang wanitawanita yang berwarna-warni, tentang musik-musik yang kita mainkan, tentang gunung-gunung yang menggoda juga tentang kegoblogan yang bisa kita lakukan. Rahardhika!. Orang yang rela bermotor ke rumah ku di kegelapan malam, menembus jalanan dayeuhkolot hingga banjaran demi merokok di kamarku, setelah beberapa batang dia pun pulang. Geli aku melihatnya. Suatu hari, dia menjadi navigator menemani eja yang menjadi supir, teriakan-teriakannya seperti kernet bis cicaheum tak akan bisa aku lupakan, tepingkal-pingkal aku dalam mobil. Dika! Samagatha Nilawarsa, wanita hebat pacar si dika dialah ucin. Supel terhadap siapapun, jika tertawa suaranya seperti dentuman letusan gunung tambora! Membahana! Bekerjasama dengan dia memudahkan pekerjaan-pekerjaan kita. Tak percaya ?. aku pun tidak. Sungguh memang, bekerjasama dengan dia memudahkan pekerjaan kita, serius. Mengerti akan jobdesk. Tak perlu 2 kali untuk menjelaskan tugastugas. Pekerja keras, bisa bermain gitar walaupun ya gitu. Cepat lulus! Samagatha Nilawarsa, ada satu momen bersama dia ketika diklatsar xxxv, dimana kami tidak berbicara satu kata pun, kami terdiam melihat
21
api unggun, ada keinginan untuk berbicara kepadanya tapi aku urungkan, aku akan terlihat sangat melankolis jika aku obrolkan kepadanya. Dia, orang yang selalu ada disaat-saat sulit tahun lalu, mengingatkanku semua hal. Mendorong, menasehati, melarang dan memuji. Jika tanpa dia, alangkah beratnya menjalani kehidupan sebagai ketua. Obrolan yang ingin aku sampaikan ketika di depan api unggun akan aku tuangkan disini “hampura urg jeung nuhun pisan ja”. Dia adalah M. Reza. Santosa. Samagatha Nilawarsa, ada satu kalimat dari mamah agus yang sengaja aku kutip, jika tidak salah kalimat itu berbunyi “ada yang lebih indah dari mimpi basah yaitu mimpi-mimpi kita yang tercapai”. Tahun depan kita akan sangat sulit bertemu, kalian akan kembali ke kampung halaman masing-masing, mengejar mimpi-mimpi kalian. Tetaplah bergerak seperti angin yang menyejukkan atau seperti hujan yang lama-lama bisa membelah batu yang keras. Samagatha Nilawarsa, semua kebersamaan kita sangat sederhana, semuanya sangat diam tapi indah, indah tak terperi. Samagatha Nilawarsa, Jika ada kesematan di lain hari buat berkumpul berduabelas untuk sekedar duduk bercengkrama di atas matras dengan api unggun yang menjalar ijinkan aku untuk mengucapkan, sampai berjumpa lagi. 22
DPR NEGARA JINGGA Tertanda: J.AM.34.GGS
Katanya, ini DPR. Tapi bukan tempat para dasi bertikus duduk dan merapatkan problematika negara dengan tumpang kaki, dahi berkerut, dan senyum samar. Bukan, ini bukan Senayan! Ini DPR yang lain, sebaliknya. Ini DPR yang sesak oleh pemuda-pemudi riang yang serba ingin tau. Ini DPR, yang katanya Dibawah Pohon Rindang. Ini DPR yang selalu menghadiahkan tawa di hari-hari penghuninya. Ini DPR yang lain, yang katanya Dibawah Pohon Rindang. Sebenarnya saya tidak tahu dengan pasti kapan DPR ini resmi jadi sekre outdoor-nya Jantera. Oh iya, DPR sebenarnya adalah sebutan untuk sebuah pekarangan mungil depan FPIPS yang nampak sangat sejuk karena dinaungi banyak pohon (alpukat, jambu air, jambu batu, dll). Lokasinya strategis, bisa memperhatikan orang yang lalu lalang dengan jelas, lantas kita cekikikan karena apapun.
Ali JANTERA 34 Sedang Bermain di DPR atau Taman Bermain JANTERA Foto : Dokumentasi JANTERA
23
Suasana DPR yang dihuni oleh anak-anak kecil dan anggota Jantera Foto : Dokumentasi JANTERA
Ini DPR, tempat yang cocok untuk memasang hamoock dan duduk bersantai di atasnya, sendiri, berdua, bertiga, atau berempat sampai kain yang diduduki sudah benar-benar terjilat tanah. Ini DPR, tempat yang cocok untuk berkemah di dalam kampus dan merasakan logo itu benar-benar nyata. Iya, yang katanya ‘UPI Rumah Kita’. Ini DPR, saksi bisu kenakalan kami saat menjalankan Misi Nangka. Ini DPR, yang pohon alpukatnya pundung (tak berbuah) karena terlalu sering dipakai untuk SRT-an. Ini DPR, tempat yang cocok untuk merasakan kehangat keluarga. Celaan menyentil, pujian pedas, dan rangkulan ngasal. Ini DPR, bukan Dapur Para Rentenir atau Dendeng Parab Rametuk. Ini DPR kami, yang katanya Dibawah Pohon Rindang. Ah mungkin beberapa puluh tahun yang akan datang hari-hari ini jadi terindukan. Mungkin nanti kita hanya akan berperan sebagai segerombolan mahasiswa jadul yang ketawa-ketiwi hidup bebas di DPR. Mungkin kita erectus selanjutnya, merangkap sebagai tokoh utama dalam fotofoto usang di loker kabinet Jantera Angkatan 94 ke atas. Siapa tau?
24
Teka Tek
Menurun: 1. Lapisan udara 2. Bintang berekor 3. Planet cincin 4. Daerah laut yang bisa ditembus matahari 5. Teori ledakan/dentuman besar 6. Kumpulan benda-benda angkasa 7. Keterangan simbol-simbol peta 8. Organisme dasar perairan 9. SDA Kepulauan Bangka Belitung 10. Graben
25
Mendatar: 1. Hujan 2. Daerah Aliran Sungai 3. Peletak dasar ilmu geografi 4. Pengukur tekanan udara 5. Hujan di daerah pegunungan 6. Batuan sedimen mekanik 7. Keadaan cuaca dalam waktu lama 8. Batuan beku dalam 9. Satuan Luminositas 10. Pertemuan sungai dan laut
ki Silang
Teka-Teki Silang Berhadiah !! Ayo isi teka-teki silang ini bagi yang beruntung akan mendapatkan hadiah souvenir Geografi menarik. bisa dipakai praktikum, jalan-jalan baik ke hutan maupun ke kota. Caranya gampang fotocopy lembar ini, lalu isi teka-teki silang dan bisa dikirim ke sekretariat JANTERA jln Setiabudhi no. 229 Gd FPIPS lt 2 UPI Bandung atau scan lalu bisa dikirim ke email :
[email protected] konfirmasi bisa ke id line : haikalmi Batas Pengumpulan Tanggal 2 Mei 2016, ayo jangan sampai kehabisan hadiahnya. (Hadiah akan diberikan kepada 2 orang tercepat pengumpulan dengan jawaban benar) Pengumuman pemenang tanggal 8 Mei 2016 bisa kunjungi website kami
[email protected].
26
Sketsa seseorang yang sedang melakukan aktivitas Panjat Tebing Oleh : Ai Yanti Fujianti (JANTERA 35)
27
JANTERA Outbond Manajemen Training Menyediakan EO (Event Oerganizer) di Jawa Barat, yang siap melayani acara outbond adventure yang anda adakan dengan teman, rekan kerja, keluarga dan lain-lain. Cukup katakan pada kami acara outbond apa dan apa saja fasilitas yang anda inginkan. kami siap secara maksimal, meriah, dan unforgettable moment melayani anda. kami juga menyediakan paket katalog outbond khusus. info lebih lengkap hub : 085782649639 an Siti Jubaedah
28
Sekretariat Jln. Setiabudhi No. 229 Kampus UPI Bandung GD FPIPS UPI Lt 2 Email :
[email protected] No Hp : 085795790815 Kritik dan saran dapat dikirim melalui alamat, email sekretariat atau no hp 085720278369
Jantera Geografi UPI www.jantera.geografi.upi.edu @JANTERA_UPI @Jantera_UPI