BULETIN KETENAGALISTRIKAN Dari Redaksi Sesuai slogan “Energi dan Sumber Daya Mineral untuk Kesejahteraan Rakyat”, Kementerian ESDM selalu berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan program-program pro rakyat. Salah satu program di sub sektor ketenagalistrikan yang menggunakan APBN untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat adalah program listrik Hemat dan Murah. Program yang diluncurkan sesuai direktif presiden tahun 2012 tentang program pro rakyat klaster IV ini, bersama-sama dengan instansi lain Kementerian ESDM membantu masyarakat kurang mampu untuk lebih mandiri dan produktif. Tujuan dari program ini adalah memberikan bantuan berupa penyambungan jaringan listrik kepada masyarakat miskin dan tertinggal. Program yang direncakan berjalan hingga tahun 2014 ini memberikan penyambungan dan instalasi listrik secara gratis, serta memberikan fasilitas meteran listrik, tiga buah lampu hemat energi, satu stop kontak, serta voucher satu bulan listrik pra bayar kepada masyarakat kurang mampu dan daerah terpencil. Setiap rumah akan memperoleh daya listrik sebesar 450 Watt. Program ini ditampilkan dalam pameran Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrembangnas) yang digelar di Hotel Bidakara Jakarta Senin (25/4) dan Selasa (26/4) lalu serta dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono. Ulasan mengenai program listrik hemat danm murah dapat anda baca dalam Buletin Ketenagalistrikan Edisi 34 Volume IX Juni 2013 ini. Simak pula ulasan ekslusif kami mengenai pelaksanaan the 31st ASEAN SOME yang dilaksanakan akhir Juni 2013. Pertemuan tahunan para pejabat tinggi (Eselon I) bidang energi se-ASEAN ini dibuka oleh Menteri ESDM Jero Wacik. Selain berita-berita di atas, simak pula beberapa kegiatan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan selama April-Juni 2013 ini, diantaranya kunjungan Dirjen ke PLTU Tanjung Awar-Awar Tuban, pembukaan Rapimnas Aklindo, hingga peletakan batu pertama PLTU Mulut Tambang Sumsel 5. Baca pula beberapa artikel seputar ketenagalistrikan yang dapat memberikan informasi-informasi baru kepada anda. Selamat membaca!
2 | Edisi 34 Volume IX | Juni 2013
Susunan Redaksi Penanggung Jawab
Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan
Redaktur
Totoh Abdul Fatah, Tumpal Gultom, Heru Setiawan, Hinsa Silaen, Ear Marison, Hagni Surendro, Sudarti, Wiwid Mulyadi, Jackson Frans, Fathorrahman, Hari Dwi Wijayanto, Milan M Nainggolan, Pandu Satria Jati, Ahmad Amiruddin, David F Silalahi, Ilham Budi, Elif Doka Marliska, Andi Winarno, Eri Nurcahyanto,
Penyunting/ Editor Suwarno, Novan Akhiriyanto, Novi Pravitasari, Matilda Parameswari
Desain Grafis/Fotografer Stefanus Wisnu W Agus Supriyadi Ernawati, Ajat Munajat Achmad Yusuf Haryono
Sekretariat
Sri Baini Sapar, Adar, Emi Tursilah Asep Hidayat, Abdul Gofur
Sekretariat Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Jl. HR. Rasuna Said Blok X-2 Kav.07-08, Kuningan, Jakarta 12950 Telepon/Fax (021) 5225180 Email :
[email protected]. go.id
BULETIN KETENAGALISTRIKAN DAFTAR
ISI
ULASAN KHUSUS SOME Menteri ESDM Buka The 31st ASEAN SOME .......................................................... Agenda the 31st ASEAN SOME and Its Associated Meetings ................................. From Bali for ASEAN Prosperity ............................................................................ Kolaborasi Budaya Dalam Manajemen Energi Kita................................................ ASEAN dan Jepang Masuki 14 Tahun Kemitraan Energi ......................................... Delegasi The 31st ASEAN SOME Kunjungi PLTS Bangli ..........................................
4 6 9 10 12 14
BERITA Partisipasi Ditjen Ketenagalistrikan dalam Pameran APKASI 2013 .......................... 16 Dirjen Ketenagalistrikan Buka Rapimnas Aklindo 2013 ........................................... 18 Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kunjungi PLTU Tanjung Awar-Awar Tuban ....... 20 Program Listrik Hemat dan Murah dalam Pameran Musrembangnas 2013 ............. 22 Program Listrik Hemat dan Murah : Penyambungan Jaringan Listrik Kepada Masyarakat Miskin dan Tertinggal ............................................................................................. 24 Indonesia Tuan Rumah AFEEC dan FAPECA Conference 2013 .................................. 27 Wakil Menteri ESDM Kunjungi Kantor Ditjen Ketenagalistrikan .............................. 29 Sesditjen Hadiri Peletakan Batu Pertama PLTU Sumsel 5 ........................................ 31 Dirjen Ketenagalistrikan Buka Xperience Efficiency 2013 ........................................ 33 PLN Siap Pasok Listrik 134 MW untuk Kebutuhan Smelter di Bantaeng .................. 35 Menteri ESDM Saksikan Penandatanganan Facility Agreement For Financing Of Cilacap Expansion CFSPP 1 X 660 MW .................................................................. 38 Miangas Gunakan Listrik Pintar ............................................................................. 39 Karimunjawa Siap Dialiri Listrik 24 Jam ................................................................. 40 ARTIKEL Mengenal Penyidik Pegawai Negeri (PPNS) Ketenagalistrikan ................................. 41 Pembangunan Berkelanjutan : Antara Harapan dan Kenyataan ............................ 44 Cara-Cara Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Efektif ...................................... 45
Juni 2013| Edisi 34 Volume IX | 3
BULETIN KETENAGALISTRIKAN US
E US OM H K NS N A Menteri SA SE A A UL 1st e3 th
ESDM Buka The 31st ASEAN SOME Penulis : Pandu Satria Jati B
Menteri ESDM Jero Wacik membuka the 31st ASEAN SOME, pertemuan pejabat tinggi ASEAN di bidang Energi.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik, pada Senin (24/6) lalu membuka the 31st ASEAN Senior Official Meeting on Energy (SOME) and its Associated Meetings. Pertemuan Internasional ke-31 para Pejabat Tinggi bidang Energi ASEAN ini, digelar di Westin Hotel Nusa Dua Bali dari Senin (24/6) hingga Jumat (28/6). The 31st ASEAN Senior Official Meeting on Energy (SOME) and its Associated Meetings merupakan pertemuan Senior Officer for Energi (SOE) negara-negara ASEAN dan mitra ASEAN yang mendiskusikan permasalahan energi yang berkembang di kawasan ASEAN, khususnya peningkatan ketahanan energi, keterjangkauan dan keberlanjutan pemanfaatan energi di kawasan ASEAN. Pertemuan ini dihadiri oleh para pejabat setingkat pejabat tinggi (Eselon I) bidang Energi dari seluruh negara anggota ASEAN serta ASEAN Secretariat, ASEAN Center for Energy (ACE), Sub-Sector Network dalam kerjasama ASEAN, Head of ASEAN Power Utilities/Authorities (HAPUA) – Operator Listrik Utama di ASEAN,
4 | Edisi 34 Volume IX | Juni 2013
dan ASEAN Council on Petroleum (ASCOPE) – Operator Migas di ASEAN. Serta dihadiri juga oleh para mitra kerjasama energi ASEAN dari International Energy Agency (IEA); Ministry of Economic, Trade and Industry (METI-Jepang); ASEAN+3, yaitu China, Jepang dan Republic of Korea; East Asia Summit (EAS), Australia, India, New Zealand, Russia dan United States of America. Pemerintah Indonesia sebagai tuan rumah mengusung tema “Energy Sustainability for ASEAN Prosperity”. Tema ini merupakan cermin dari slogan Kementerian ESDM, “Energi dan Sumber Daya Mineral untuk Kesejahteraan Rakyat”, sekaligus partisipasi Indonesia sebagai negara dengan potensi energi terbesar di kawasan ASEAN untuk mendukung terwujudnya ASEAN Economic Community 2015. The 31st SOME merupakan pendahuluan pertemuan para menteri energi ASEAN pada September mendatang. Isu penting yang dibahas adalah mengenai peningkatan ketahanan energi, keterjangkauan serta keberlanjutan
BULETIN KETENAGALISTRIKAN pemanfaatan energi di kawasan ASEAN. “Makanan, energi, dan air adalah isu dunia dan telah menjadi problem bersama,” kata Menteri ESDM Jero Wacik saat memberikan sambutan pembukaan acara tersebut. Ketiga isu global itu, akan dibahas di The 31st SOME dan the 31st AMEM september mendatang. “Inti pertemuan kali ini adalah mari membahas persoalan energi bersama-sama dengan hati,” tambahnya. Jero Wacik berharap pertemuan para menteri senior tersebut bisa menghasilkan kesepakatan untuk bersama-sama mencari jalan keluar mengatasi ketergantungan pada minyak dan bahan bakar fosil lainnya serta menemukan sumber-sumber energi terbarukan. Menteri ESDM menekankan kepada rekan-rekan negara ASEAN dan mitra wicara untuk bekerja lebih maksimal dalam mencari jalan keluar mengatasi ketergantungan pada minyak dan bahan bakar fosil lainnya serta menemukan sumber-sumber energi terbarukan yang terjangkau, layak dan berkelanjutan. Menteri ESDM juga mendorong negara-negara anggota ASEAN untuk menciptakan situasi yang kondusif untuk memfasilitasi pembangunan infrastruktur energi, khususnya dalam produksi energi, serta mengamankan pasokan energi yang cukup dan stabil.
Menteri ESDM Jero Wacik menyampaikan pidato pembukaan the 31st ASEAN SOME.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jarman selaku SOE Leader Indonesia juga menyampaikan laporan panitia persiapan the 31st SOME ini. Dalam sambutannya Dirjen Ketenagalistrikan menyampaikan bahwa peserta pertemuan ini mencapai 150 peserta. Jarman mengajak semua peserta untuk fokus pada tema “Energy Sustainability for ASEAN Prosperity” khususnya dalam pemanfaatan energi baru terbarukan guna mendukung kerja sama ASEAN. Setelah upacara pembukaan, Menteri ESDM ditemani Dirjen Ketenagalistrikan menggelar konferensi pers kepada wartawan yang meliput acara tersebut. (PSJ)
Konferensi Pers pembukaan the 31st ASEAN SOME diikuti oleh banyak wartawan dari media nasional maupun lokal.
Juni 2013| Edisi 34 Volume IX | 5
S
E SU M BULETIN KETENAGALISTRIKAN U O H
K NS N A SA SE A A UL 1stAgenda e3 th
the 31st ASEAN SOME and Its Associated Meetings Penulis : Maria Nirmala Putri
Foto-foto suasana pertemuan tahunan pejabat tinggi ASEAN di bidang energi : the 31st ASEAN SOME. Sumber : Panitia SOME.
6 | Edisi 34 Volume IX | Juni 2013
BULETIN KETENAGALISTRIKAN The 31st ASEAN Senior Officials Meeting on Energy (SOME) and Its Associated Meetings telah diselenggarakan di Westin Hotel Nusa Dua, Bali selama lima hari, dari tanggal 24-28 Juni 2013. Forum ini diselenggarakan sebagai pertemuan tahunan tingkat tinggi di bidang energi negara-negara anggota ASEAN. Para peserta adalah negara-negara anggota ASEAN, ACE (ASEAN Center of Energy), ASEC (ASEAN Secretriat), Organisasi- Organisasi Internasional, serta perwakilan dari Jepang, China, Republik Korea, Australia, India, Selandia Baru, Rusia dan Amerika Serikat . Pada hari pertama pelaksanaan pertemuan ini terdapat tujuh agenda. Pembahasan ke tujuh agenda tersebut diikuti oleh anggota ASEAN, Sekretariat ASEAN, Head of ASEAN Power Utilities / Authorities (HAPUA), ASEAN Council on Petroleum (ASCOPE), serta ASEAN Center for Energy (ACE). Sedangkan agenda ke delapan akan melibatkan organisasi-organisasi internasional mitra ASEAN. The 31st ASEAN SOME dibuka oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Jero Wacik, Senin (24/6). Setelah upacara pembukaan, pertemuan langsung dilanjutkan ke agenda utama. Agenda pertama adalah pidato pembukaan dari ketua yang disampaikan oleh SOE Leader Kamboja. Agenda selanjutnya adalah pemilihan pemimpin dan wakil pimpinan sidang, yaitu dari SOE Leader Indonesia dan Laos. Agenda kelima adalah pembahasan keputusan yang relevan. Setelah itu pembahasan akan dilanjutkan dengan memperbarui dan menyoroti isu-isu relevan yang berhubungan dengan energi serta mengambil tindakan dari hasil-hasil Pertemuan Tingkat Tinggi sebelumnya, termasuk the 30th
Tamu delegasi the 31st ASEAN SOME disambut secara hangat oleh Indonesia.
Dirjen Ketenagalistrikan selaku ketua panitia menyampaikan sambutan dalam pembukaan the 31st ASEAN SOME.
AMEM, the ASEAN Economic Community (AEC) Council, dan the 22nd ASEAN Summits. Agenda keenam adalah Laporan Kemajuan Kerjasama Energi ASEAN pada 2012-2013. Pembahasan ini akan mencakup Tinjauan Jangka Menengah dari APAEC 2010-2015, yang akan disampaikan singkat oleh ACE dan Singapura sebagai Koordinator REPP-SSN. Pertemuan ini juga untuk mempertimbangkan dan menindaklanjuti Laporan Akhir dari Tinjauan Jangka Menengah APAEC serta kemungkinan usulan untuk the 31st AMEM. Masih dalam agenda keenam, pertemuan juga akan membahas Cooperation Activities of the Specialised Energy Bodies dalam melaksanakan APAEC 2010-2015. Dalam sesi ini, delapan topik kegiatan kerjasama pada spesialisasi energi dibahas lebih lanjut, seperti : AFOC (ASEAN Forum on Coal), EE&C-SSN (ASEAN Energy Efficiency and Conservation Sub-Sector Network), RE-SSN (ASEAN Renewable Energy Sub-sector Network), NEC-SSN (ASEAN Nuclear Energy Cooperation Sub-sector Network), HAPUA (Head of ASEAN Power Utilities / Authorities), ASCOPE (ASEAN Council on Petroleum), REPPSSN (Regional Energy Policy and Planning Subsector Network), serta ASEAN Energy Regulators Network. Agenda ketujuh adalah sesi oleh ASEAN Center for Energy (ACE) yang dilaksanakan pada hari kedua pertemuan. Fokus topik yang dibahas dalam sesi ini antara lain : Kinerja ACE, ASEAN Energy Endowment Fund, serta Peningkatan kinerja ACE. Agenda kedelapan akan melibatkan mitra dialog dan organisasi internasional. Akan ada tujuh mitra dialog dan mitra organisasi internasional untuk ASEAN yang juga akan
Juni 2013| Edisi 34 Volume IX | 7
BULETIN KETENAGALISTRIKAN bergabung dalam pertemuan ini termasuk International Energy Agency (IEA). Hari ketiga tanggal The 31st ASEAN SOME mengagendakan pembahasan yang dengan Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang (METI-Jepang) dan tiga negara yang tergabung dalam 3 EPGG. EAS ECTF (East Asia Summit Energy Cooperation Task Force) dibahas pada hari keempat. Selain ASEAN , ACE, and ASEC pertemuan ini melibatkan beberapa mitra dialog seperti Australia, China, India, Jepang, Selandia Baru, Republik Korea, Rusia, dan Amerika Serikat. Agenda kesembilan adalah Persiapan untuk the 31st AMEM and Related Meetings yang akan dilakasanakan September 2013 di Indonesia. Tiga agenda terakhir membahas hal-hal lain, seperti menentukan tanggal dan tempat untuk The ASEAN SOME berikutnya, serta pertimbangan laporan untuk the 31st AMEM and Related Meetings.Acara ini memang diharapkan oleh semua pihak yang terlibat di dalamnya agar dapat membawa keputusan yang menguntungkan bagi stabilitas dan keamanan energi berkelanjutan di kawasan ASEAN. (MNP)
Foto suasana meeting the 31st ASEAN SOME. Dirjen Ketenagalistrikan menjadi pimpinan sidang.
Panitia the 31st ASEAN SOME dari Ditjen Ketenagalistrikan yang tak kenal lelah menyiapkan yang terbaik untuk para delegasi dari ASEAN dan mitra kerjasama ASEAN.
8 | Edisi 34 Volume IX | Juni 2013
BULETIN KETENAGALISTRIKAN US E S U OM KH N S AN SEA S A A UL 1st e3 th
From Bali for ASEAN Prosperity Penulis : Anggita Miftah Hairani
Tidak hanya terkenal sebagai tujuan wisata paling populer di Indonesia, Bali juga memiliki pesona untuk menjadi tuan rumah event nasional dan internasional. Keindahan alam dan infrastruktur yang baik membuat Pulau Dewata ini digunakan sebagai tempat banyak pertemuan-pertemuan Para Delegasi the 31st ASEAN SOME mengunjungi Tanah Lot dalam cultural internasional, termasuk the visit, Jumat (28/6) 31 Senior Official Meeting on Energy (SOME) and Its Associated Meetings pada 24-28 Juni 2013 di diselenggarakan di Phnom Penh Kamboja Westin Hotel, Nusa Dua, Bali. pada bulan Juni dan September 2012 dengan Hasil dari the 31st ASEAN SOME ini akan tema “ASEAN Green Connectivity”. Tahun ini, disampaikan the 31st ASEAN Minister on Energy Indonesia sebagai tuan rumah memilih “ Energy Meeting (AMEM) yang juga akan diselenggarakan Sustainability for ASEAN Prosperity “ sebagai di Nusa Dua, Bali, pada tanggal 23-27 September tema. Tema ini dipilih kiarena sesuai dengan 2013. SOME dan AMEM merupakan pertemuan tagline dari Kementerian ESDM yaitu Energi yang berurutan. AMEM memiliki sejarah panjang dan Sumber Daya Mineral untuk Kesejahteraan dengan Bali. Sebagai pengingat, Pertemuan Rakyat. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Menteri Ekonomi ASEAN dalam Kerjasama Jarman sebagai Senior Official Energi (SOE) Energi pertema kali diadakan di Bali pada 29Leader Indonesia mengungkapkan bahwa tema 30 September 1980. Wakil Presiden Republik ini memiliki visi yang keberlanjutan yang Indonesia H.E. Adam Malik pada waktu itu dibutuhkan dalam upaya ketahanan energi untuk secara resmi membuka acara tersebut. Dalam perekonomian Komunitas ASEAN. sambutannya, ia mengatakan bahwa suatu kehormatan baginya dapat menghadiri dua Bali selalu mengambil bagian dalam sejarah pertemuan penting Menteri Perindustrian kerjasama energi di ASEAN. Seperti hari ini dan Energi ASEAN yang diselenggarakan di adalah hari pertama dari the 31st ASEAN SOME Bali. Dia menyatakan bahwa karena pada hari ini adalah hari baru untuk menulis sejarah tanggal 24 Februari 1976, the Declaration lain di pulau yang indah. (AMH) of ASEAN Concord and the Treaty of Amity and Cooperation ditandatangani oleh para Diterjemahkan dari Newsletter The 31st SOME Kepala Pemerintahan ASEAN di Bali. Deklarasi News Edisi 1. tersebut menjadi tulang punggung dari semua kegiatan ASEAN terutama yang menekankan pada industri dan energi. Pertemuan pertama Menteri Ekonomi ASEAN dalam Kerjasama Energi tersebut adalah titik awal untuk mengadakan AMEM setiap tahunnya. Tahun lalu, the 30th SOME-AMEM
Juni 2013| Edisi 34 Volume IX | 9
BULETIN KETENAGALISTRIKAN S
SU ME U O KH N S N A Kolaborasi SA SE A A UL 1st e3 th
Budaya Dalam Manajemen Energi Kita Penulis : Anggita Miftah Hairani
Salah satu pertunjukan budaya Indonesia dalam welcoming dinner the 31st ASEAN SOMe : Tari Kecak
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia Jero Wacik membuka secara resmi The 31st ASEAN Senior Official Meeting on Energy (SOME) and It’s Associated Meetings, Senin (24/6). Tahun ini, Indonesia menjadi tuan rumah untuk acara tahunan ini setelah Kamboja menjadi tuan rumah di tahun lalu. Sedikitnya terdapat 115 peserta yang bergabung dalam acara ini. Mereka berasal dari 10 negara anggota ASEAN, dengan peserta tambahan dari International Energy Agency (IEA), +3 Energy Policy Governing Group (EPGG), Energy Cooperation Task Force (ECTF), Russia and United States of America. The 31st ASEAN SOME ini diselenggarakan untuk mempersiapkan Menteri the 31st ASEAN Minister on Energy Meeting (AMEM) September ini. Dalam sambutannya, Jero Wacik menyatakan bahwa ada tiga tantangan dunia yang sangat penting dan harus dicari solusinya, yakni: pangan, energi, dan air. Kebutuhan energi semakin tinggi saat ini. Jero Wacik mencontohkan tentang perlunya listrik
10 | Edisi 34 Volume IX | Juni 2013
yangmerupakan bagian dari energi. “Dahulu listrik hanya lampu. Tidak ada listrik berarti gelap. Tapi sekarang, energi memiliki arti yang berbeda. Tidak ada listrik berarti tidak ada kehidupan,” ungkapnya menekankan pentingnya energi. The 31st ASEAN SOME ini fokus pada pada energi untuk kesejahteraan rakyat. The 31st
Suasana Farewell Dinner the 31st ASEAN SOME yang dibalut dalam budaya ASEAN
BULETIN KETENAGALISTRIKAN
Alat kesenian Bali yang digunakan dalam pembukaan the 31st ASEAN SOME
Tarian Sekar Jagat yang dipentaskan dalam pembukaan the 31st ASEAN SOME
ASEAN SOME memiliki tema, yaitu “Energy Sustainability for ASEAN Prosperity” yang mencerminkan tujuan pertemuan ini. “Tema ini dikembangkan dari filsafat Indonesia dalam mengelola energi kita. Hal ini dinyatakan dalam konstitusi Indonesia (pasal 33) bahwa tanah, air, dan sumber daya alam dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Sementara Konstitusi kita berfokus pada kesejahteraan rakyat Indonesia, The 31st ASEAN SOME mengacu pada kesejahteraan masyarakat ASEAN,” kata Jero Wacik.
adalah ‘perdamaian’ dan ‘berbagi’. “Kita adalah tetangga. Kita harus saling membantu, hidup damai. Jika ada masalah, mari kita atasi bersama-sama. Ini budaya kita. Mari kita menjaga kerjasama ini dengan hati kita” ungkapnya. Menteri ESDM berharap bahwa pertemuan ini akan memperkuat ikatan antara anggota ASEAN.
Jero Wacik memberikan pengalaman menarik tentang kolaborasi kerjasama energi ASEAN dengan budaya Indonesia. “Saya sebelumnya adalah Menteri Kebudayaan dan Pariwisata selama tujuh tahun sebelum saya terpilih menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Budaya kita akan mempengaruhi pengelolaan energi kita, “ ungkap Jero Wacik. Menteri ESDM menyadari bahwa ada dua kata penting dalam lagu ASEAN yang telah dinyanyikan setelah lagu Indonesia Raya di upacara pembukaan. Kedua kata-kata tersebut
Welcoming dinner the 31st ASEAN SOME yang dibalut dalam budaya Bali.
Dalam acara pembukaan the 31ASEAN SOME tersebut, Senior Official Energi (SOE) Leader Indonesia, yaitu Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jarman, memberikan laporan kesiapan panitia dalam menyelenggarakan The 31st ASEAN SOME. Jarman menyatakan bahwa program ini setiap tahunnya dievaluasi, ditingkatkan dan dikembangkan. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan energi yang berkelanjutan bagi masyarakat ASEAN. “Kami berharap pertemuan ini akan menghasilkan hal-hal yang positif terhadap peningkatan keamanan, aksesibilitas, keberlanjutan energi dengan meningkatkan penggunaan energi terbarukan dan energi bersih di kawasan ASEAN,” ungkap Jarman menutup laporannya. (AMH)
Tari Kecak yang bercerita tentang Rama dan Shinta dipentaskan dalam welcoming dinner the 31st ASEAN SOME
Juni 2013| Edisi 34 Volume IX | 11
BULETIN KETENAGALISTRIKAN
US E S U OM KH N S AN SEA S A A UL 1st e3 th
ASEAN dan Jepang Masuki 14 Tahun Kemitraan Energi Penulis : Anggita Miftah Hairani
Suasana meeting the 31st ASEAN SOME yang dihadiri 150 delegasi dari ASEAn dan mitra ASEAN.
ASEAN dan Jepang memiliki hubungan formal pertama pada tahun 1977, setelah sebelumnya telah membangun hubungan dialog informal pada tahun 1973. Dialog resmi dimulai ketika Perdana Menteri Jepang Takeo Fukuda bertemu dengan para pemimpin ASEAN pada pertemuan puncak kedua organisasi ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia. Sejak itu, hubungan dan kerjasama antara ASEAN dan Jepang telah tumbuh secara signifikan yang meliputi sektor politikkeamanan, ekonomi, dan sosial budaya. Kerjasama energi antara ASEAN dan Jepang dimulai saat 1st ASEAN SOME–Japan Ministry of International Trade and Industry (MITI) Consultations yang dilaksanakan pada tanggal 30 Juni 2000 di Ha Noi-Viet Nam. Pada AMEM ke-18 di tahun yang sama, menteri-menteri ASEAN menyambut agenda SOME-MITI Consultations. Mereka menyambut SOME-MITI sebagai kegiatan kerjasama energi yang meliputi Perencanaan Keamanan Energi, Efisiensi dan Konservasi Energi, dan Energi Baru dan Terbarukan untuk periode 2000-2001. Konsultasi ini dimaksudkan untuk memperkuat dialog kebijakan,
12 | Edisi 34 Volume IX | Juni 2013
mempromosikan transfer teknologi dan untuk meningkatkan kerjasama proyek di daerah yang saling menguntungkan antara Jepang dan ASEAN di sektor energi. Pada AMEM ke-19 di Brunei Darussalam (2001), para menteri mengapresiasi keberhasilan pelaksanaan SOME-METI Program Kerja 20002001 Mereka mengungkapkan keyakinan bahwa kerjasama antara Jepang dan ASEAN di bidang energi akan menyebabkan keamanan energi yang lebih besar dan energi yang berkelanjutan di masa depan. Pada saat itu, peran MITI diambil alih oleh Departemen baru di Jepang yaitu Departemen Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI). Jepang terus mendukung program ASEAN dalam pasokan energi, perencanaan keamanan, efisiensi energi, konservasi, dan energi terbarukan. Hal itu dinyatakan pada AMEM ke20 di Indonesia, 2002. Dukungan pada energi dari Jepang untuk ASEAN telah terus sampai sekarang. Pada the 31st ASEAN SOME tahun ini, pertemuan antara ASEAN dan METI diagendakan pada
BULETIN KETENAGALISTRIKAN Rabu (26/6). Para delegasi membahas ASEANJepang Efisiensi Energi Partnership (AJEEP) dan workshop Konservasi Energi di bawah AJEEP (ECAP). AJEEP adalah fase baru kerja sama ASEAN-Jepang Efisiensi dan Konservasi Energi (EE & C). Karena infrastruktur untuk menerapkan EE & C dari negara-negara anggota ASEAN telah dibentuk dan ditingkatkan, beberapa negara mengharapkan kegiatan selanjutnya berfokus pada lebih maju EE & C teknologi dan pengembangan bisnis. Oleh karena itu, kemitraan seperti AJEEP dimulai. The ECAP bawah AJEEP pertama kali diselenggarakan pada bulan November 2012. Lokakarya ini adalah untuk membahas masa depan rencana mengenai rencana aksi dasar AJEEP serta meningkatkan kerjasama untuk EE & C antara ASEAN dan Jepang. ASEAN-METI kerjasama dalam sektor energi saat ini memasuki tahun ke-14 dalam melakukan kemitraan. Kemitraan ini diharapkan terus membangun saling menguntungkan antara ASEAN dan Jepang. (AMH)
Komunikasi yang terlajin selama pertemuan the 31st ASEAN SOME
Delegasi perwakilan ASEAN CENTER for Energy (ACE)
Foto bersama peserta the 31st ASEAN SOME pada hari keempat pertemuan.
Juni 2013| Edisi 34 Volume IX | 13
BULETINS KETENAGALISTRIKAN
SU ME U O KH N S N A SA SE A A UL 1st e3 th
Delegasi The 31st ASEAN SOME Kunjungi PLTS Bangli
Delegasi tha 31st ASEAN SOME meninjau ruang kontrol PLTS Bangli 1 MWp
Rabu (26/6), delegasi the 31st ASEAN SOME diajak oleh SOE Leader Indonesia melakukan kunjungan teknik ke PLTS Bangli (1MWp). PLTS yang terletak di Desa Kayubihi Kabupaten Bangli ini berjarak sekitar 60 km dari Nusa Dua. Pembangkit listrik bertenaga matahari ini merupakan PLTS terintegrasi di Indonesia yang diresmikan oleh Menteri ESDM Jero Wacik pada 26 Februari 2013 lalu. Selain PLTS di Desa Kayubihi dengan daya 1 MWp (on-Grid), pada saat itu Jero Wacik juga meresmikann PLTS Karangasem 1 MWp On-Gri 6 Unit PLTS lainnya berdaya masing-masing 15 kWp Off-Grid. PLTS 1MWp Bangli ini merupakan salah satu dari PLTS dengan kapasitas terbesar di Indonesia saat ini. Project pembangkit-pembangkit listrik tenaga matahari di Bali ini menjadi percontohan bagi semua provinsi di Indonesia dalam rangka memenuhi kebutuhan energi listrik di daerahnya dengan menggunakan bahan bakar non-BBM.
Delegasi tha 31st ASEAN SOME bersama Bupati Bangli, I Made Gianyar berfoto bersama di PLTS Bangli.
14 | Edisi 34 Volume IX | Juni 2013
BULETIN KETENAGALISTRIKAN
PLTS Bangli 1 MWp diresmikan oleh Menteri ESDM Jero Wacik pada 26 Februari 2013.
PLTS yang terletak di bawah kaki Gunung batur ini terinterkoneksi dengan jaringan PLN dan akan menghasilkan listrik sebesar 2.880.080,00 KWh, dengan masa operasi 20 tahun. Pembangunan PLTS ini juga sebagai upaya untuk menurunkan emisi CO2 sebesar 2.566 Ton CO2. Project percontohan ini juga dapat memenuhi kebutuhan listrik bagi 608 Kepala Keluarga. Dalam masa operasi 20 tahun dapat melakukan penghematan energi senilai Rp. 26.265.600.000 atau 2626 kl minyak tanah, jika diasumsikan harga minyak non subsidi Rp. 1000,- perliter. “Dengan pembangunan PLTS ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah kepala keluarga yang dapat dilistriki,” ujar Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Rida Mulyana saat peresmian PLTS 1MW Bangli waktu itu. “Tujuan pembangunan PLTS adalah untuk menjadi proyek percontohan bahwa menggunakan tenaga matahari adalah
PLTS Bangli 1 MWp dalam masa operasi 20 tahun dapat menghemat Rp 26 Milyar
satu alternatif yang baik sekarang ini dan ke depan. Karena tenaga matahari tidak terbatas jumlahnya,” ujar Menteri ESDM Jero Wacik saat meresmikan PLTS Bangli bulan Februari lalu. Pembangkit Listrik bertenaga matahari yang ramah lingkungan saat ini menjadi perhatian dunia, termasuk ASEAN. Energi baru terbarukan merupakan salah satu isu yang juga menjadi perhatian the 31st ASEAN SOME. Technical Visit ke PLTS Bangli sangat relevan dengan Tema the 31st ASEAN SOME : “ASEAN Energy Sustainability for Prosperity”. Kunjungi Bangli dan jadilah saksi PLTS terintegrasi terbesar di Indonesia. (PSJ)
Penulis : Pandu Satria Jati B
PLTS Bangli 1 MWp dapat mengurangi emisi CO2
sebesar 2.566 Ton CO2
Juni 2013| Edisi 34 Volume IX | 15
BULETIN KETENAGALISTRIKAN Partisipasi Ditjen Ketenagalistrikan dalam Pameran APKASI 2013 Penulis : Jackson Frans
Menko Perekonomian Hatta Rajasa membuka Pameran APKASI AITIS 2013 di JI Ekspo Kemayoran Jakarta (15/5)
Ketua Pelaksana APKASI AITIS 2013 Bando Amin menyampaikan sambutan.
Ketua APKASI Irsan Noor yang merupakan Bupati Kutai Timur menyampaikan sambutan.
Pengunjung stand Ditjen Ketenagalistrikan mendapatkan penjelasan mengenai rasio elektrifikasi.
Pengunjung mencari Ketenagalistrikan.
16 | Edisi 34 Volume IX | Juni 2013
informasi
dalam
KIOSK
Ditjen
BULETIN KETENAGALISTRIKAN Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM berpartisipasi dalam Pameran Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) 2013 yang diadakan di Jakarta International Expo Kemayoran Jakarta. Pameran yang dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa ini berlangsung dari tanggal 15-17 Mei 2013. Ketua pelaksana pameran Bando Amin yang merupakan Bupati Kepahiang menyampaikan dalam sambutannya bahwa dengan ada dilema dalam pelaksanaan pameran ini. Hal itu di sebabkan “akan terbongkarnya semua potensi negeri ini kepada publik”, tetapi semua ini dilakukan demi kemajuan dan kesejahteraan rakyat. Bupati Kutai Timur Irsan Noor yang juga merupakan Ketua APKASI mengamini apa yang dikatakan Bando Amin. “pembongkaran” potensi yang ada di daerah itu juga dikarenakan kesempatan membangun ada di daerah/kabupaten yang berguna untuk kesejateraan rakyat. Irsan Noor pada sambutannya mengatakan bahwa tujuan pameran APKASI adalah untuk memperlihatkan dan mempromosikan potetensi daerah, ekonomi, pariwisata maupun sumber daya alam yang akan digunakan untuk kesejahteraan rakyat. Pemeran ini diikuti oleh Pemerintah Kabupaten, Instansi Pemerintah, perusahaan swasta baik nasional maupun internasional dan dihadiri oleh 16
Hatta Rajasa memberikan sambutan dalam Pembukaan Pameran APKASI AITIS 2013
duta besar negara sahabat. Sebelum membuka pameran secara resmi, Hatta Rajasa dalam sambutannya mengatakan bahwa trade dan invesment sagatlah penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Melalui pameran yang berskala nasional dan bertaraf internasional inilah pemerintah mengharapkan akan terus bertumbuhnya iklim investasi di bumi Indonesia ini. Hal ini dapat dilihat dari turunnya angka kemiskinan yang pada tahun 2004 sebesar 17%, sekarang tinggal 9,9%. Angka penganguran juga turun dari 10% menjadi 5,2%, dan yang lebih mengembirakan adalah naiknya pendapatan perkapita yang semula $ 1.100 menjadi $ 4.000 pada tahun ini. Hal ini tidak lepas dari peran para bupati yang terus mempromosikan daerahnya sebagai sarana investasi bagi investor nasional maupun internasional.
Stand Kementerian ESDM dalam Pameran APKASI AITIS 2013 di JI Ekspo Kemayoran Jakarta tanggal 15-17 Mei 2013
Juni 2013| Edisi 34 Volume IX | 17
BULETIN KETENAGALISTRIKAN
Pemukulan Gong sebagai tanda pembukaan Rapimnas Aklindo 2013 oleh Dirjen Ketenagalistrikan Jarman.
Dirjen Ketenagalistrikan Buka Rapimnas Aklindo 2013 Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Ir. Jarman M.Sc pada Kamis (30/5) membuka Rapimnas Aklindo 2013. Rapimnas yang digelar di Hotel Royal Kuningan Jakarta ini dihadiri oleh perwakilan Asosiasi Kontraktor Ketenagalistrikan (Aklindo) seluruh Indonesia untuk membahas rencana dan evaluasi kegiatankegitan Aklindo. Dalam kesempatan tersebut, Dirjen Ketenagalistrikan mengapresiasi kegiatan Aklindo sekaligus mengajak semua pihak mendukung upaya keselamatan ketenagalistrikan.
Dirjen Ketenagalistrikan berfoto bersama perwakilan Aklindo seluruh Indonesia
18 | Edisi 34 Volume IX | Juni 2013
Dalam sambutannya Dirjen Ketenagalistrikan mengungkapkan bahwa upaya pemenuhan atas kebutuhan listrik menjadi tanggung jawab bersama. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi dibutuhkan pertumbuhan kapasitas listrik antara 4.500-5.000 MW per tahun. “Rasio Elektrifikasi Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negara-negara yang GDPnya setingkat dengan Indonesia,” ujar Dirjen. Menurut Dirjen, dua tahun terakhir ini Indonesia mengalami pertumbuhan Rasio Elektrifikasi yang cukup tinggi. Tahun 2010 Rasio Elektrifikasi Indonesia mencapai 67,2%, sedangkan hingga akhir tahun 2012 Rasio Elektrifikasi telah mencapai 76,5%. “Masih ada 23,5% (rumah tangga) yang belum terlistriki. Tahun ini pemerintah menargetkan 3,2 juta sambungan baru dimana 2,9juta adalah pelanggan rumah tangga,” ujar Dirjen. Dari 2,9 juta target rumah tangga tersebut 2,3 jutanya adalah pelanggan 450 dan 900 Watt. “Jika ini bisa diimplementasikan, Rasio Elektrifikasi tahun 2013 dapat mencapai 79,2% sehingga akhir tahun depan sudah mendekati 82%,” ungkapnya. Target pemerintah sendiri pada tahun 2020 nanti 99% rumah tangga Indonesia telah
BULETIN KETENAGALISTRIKAN
Penandatanganan kerjasama Aklindo yang disaksikan Dirjen Ketenagalistrikan Jarman.
Kenang-kenangan dari Rapimnas Aklindo untuk Dirjen Ketenagaistrikan
terlistriki. Untuk itu setiap tahun setidaknya harus tersambung 3 juta rumah tangga. Menurut Dirjen ini menjadi pekerjaan besar dan harus didukung oleh semua pihak khususnya usaha penunjang ketenagalistrikan baik dalam pemasangan instalasi, pemeriksaan, dan pengoperasian instalasi. “Karena itu kerjasama antara Aklindo dengan pihak pemeriksa atau PPILN, serta bagian penyidikan yaitu STT PLN kami sambut dengan gembira,” Dengan kerjasama tersebut Dirjen mengharapkan Aklindo sebagai usaha penunjang tenaga lsitrik khususnya di bidang instalasi akan berkiprah lebih baik lagi. Hal ini tentu sesuai dengan tema Rapimnas Aklindo 2013, yaitu ‘Melalui Rapimnas Anggota Aklindo Siap Profesional dalam Menerangi Wilayah NKRI’. Menurut Dirjen, kesadaran masyarakat tentang keselamatan ketenagalistrikan saat ini masih kurang. Maka sesuai dengan peraturan, setiap instalasi wajib memiliki sertifikat laik operasi. “Pengoperasian instalasi listrik tanpa SLO akan menjadi temuan BPK,” ujar Dirjen.
Setiap peralatan dan pemanfaatan tenaga listrik wajib memenuhi ketentuan Standard Nasional Indonesia (SNI). Dirjen menyambut baik program Aklindo dalam menggunakan SNI dalam pemasangan instalasi ketenagalistrikan. Dirjen juga mengingatkan bahwa setiap tenaga teknik di bidang ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat kompetensi. Hal tersebut ada dalam peraturan Menteri (ESDM) yang sedang disiapkan. “Keselamatan ketenagalistrikan Tanggung jawab kita bersama. Baik pemerintah, masyarakat, maupun pelaku usaha, termasuk pelaku usaha jasa penunjang,” ungkap Dirjen. (PSJ)
Rapimnas Aklindo 2013 ini dihadiri kontraktorkontraktor di sektor ketenagalistrikan dari seluruh Indonesia
Suasana peserta Rapimnas Aklindo 2013 di Hotel Royal Kuningan Jakarta, Kamis (30/5).
Penulis : Pandu Satria Jati B
Juni 2013| Edisi 34 Volume IX | 19
BULETIN KETENAGALISTRIKAN Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kunjungi PLTU Tanjung Awar-Awar Tuban Dalam rangka pembinaan dan monitoring pelaksanaan pembangunan pembangkit Program 10.000 MW Tahap I, pada Senin (8/4) lalu Dirjen Ketenagalistrikan Ir. Jarman, M.Sc beserta Jajaran Ditjen Ketenagalistrikan KESDM melakukan kunjungan kerja ke PLTU Tanjung Awar-awar 2x350 MW yang berlokasi di Wadung, Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Kunjungan kerja tersebut merupakan agenda rutin dalam melihat kemajuan dan kesiapan pembangkit yang direncanakan dapat beroperasi di tahun 2013. Dalam kegiatan kunjungan kerja tersebut didampingi juga oleh jajaran PT PLN (Persero) seperti General Manager PT PLN (Persero) UIP Pembangkit Thermal Jawa Bali dan General Manager UPK PLTU Tanjung Awar-awar. Kemajuan pembangunan PLTU Tanjung Awarawar (2x350 MW) saat ini telah mencapai sekitar 91,87%, dimana electrical individual test telah selesai dan pekerjaan di turbin, generator, motor, serta pompa masih berlangsung. Adapun pasokan listrik dari PLTU Tanjung Awar-awar direncanakan akan menjadi pasokan tenaga
Dirjen Ketenagalistrikan Jarman meninjau kesiapan PLTU Tanjung Awar-awar 2 x 350 MW
listrik utama (base load) dalam memenuhi kebutuhan tenaga listik di Sistem Jawa Bali. Dirjen Ketenagalistrikan mengapresiasi pelaksanaan pembangunan PLTU Tanjung Awarawar yang sampai saat ini progress nya telah cukup tinggi dan masih berjalan sesuai dengan perencanaan (on schedule) dan diharapkan jadwal operasi komersial unit 1 pada bulan
Dirjen Ketenagalistrikan mendapatkan penjelasan mengenai progress PLTU yang masuk program percepatan 10.000 MW Tahap I ini.
20 | Edisi 34 Volume IX | Juni 2013
BULETIN KETENAGALISTRIKAN
PLTU Tanjung Awar-awar Tuban Jawa Timur (2 x 350 MW)
September 2013 dan unit 2 pada Desember 2013 dapat tercapai. Di samping itu, Dirjen Ketenagalistrikan memberikan beberapa arahan antara lain: perlunya perhatian khusus dalam pengelolaan dan penyimpanan peralatan yang akan dipasang untuk mengantisipasi kehilangan dan kerusakan pada peralatan, perlu kesigapan jika terjadi kerusakan pada komponen maupun peralatan sehingga dapat mengurangi terjadinya force outage, dan meningkatkan efisiensi sehingga perlu pemasangan alat untuk mengurangi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) terutama pada saat start up seperti yang telah diaplikasikan di PLTU Cilacap dan PLTU Labuan. “Hingga saat ini telah ada 9 (sembilan) proyek dalam Program 10.000 MW Tahap I yang telah beroperasi komersial dengan total kapasitas
sebesar 4.560 MW atau sekitar 46% dari total keseluruhan proyek dan diharapkan akan ada tambahan kapasitas sekitar 2.500 MW dari proyek-proyek dalam Program 10.000 MW Tahap I yang mulai beroperasi tahun ini, terutama beberapa pembangkit besar di antaranya PLTU Pacitan (2x315 MW), PLTU Tanjung Awar-awar (2x350 MW), PLTU pelabuhan Ratu (3x350 MW), PLTU Nagan Raya (2x110 MW), dan PLTU Tarahan Baru (2x100 MW),” ungkap Dirjen. “Diharapkan dengan beroperasinya seluruh proyek-proyek tersebut dapat memupus keraguan banyak pihak mengenai kemajuan Program 10.000 MW Tahap I, yang pada awalnya banyak mengalami kendala dan keterlambatan,” tambahnya. Dalam kunjungan kerja tersebut, Dirjen Ketenagalistrikan berkesempatan mengadakan pertemuan dengan General Manager Distribusi PT PLN (Persero) Jawa Timur dan Pejabat Pembuat Komitmen (P2K) Satuan Kerja Listrik Perdesaan. Dalam pertemuan tersebut, Dirjen Ketenagalistrikan meminta penjelasan dari GM Distribusi tentang dampak kenaikan tarif dasar listrik terhadap industri kecil dan menengah di Provinsi Jawa Timur dan memantau perkembangan program listrik perdesaan dari P2K Satker Lisdes Provinsi Jawa Timur. (Zaenul/ Luky)
Penulis : Luky ST Dirjen Ketenagalistrikan Jarman memantau ruang kontrol PLTU Tanjung Awar-Awar Tuban.
Juni 2013| Edisi 34 Volume IX | 21
BULETIN KETENAGALISTRIKAN Program Listrik Hemat dan Murah dalam Pameran Musrembangnas 2013
Perwakilan Bapedda seluruh Indonesia mendapatkan penjelasan mengenai program listrik Hemat dan Murah yang disediakan pemerintah melalui KESDM.
Dalam pameran Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrembangnas) yang digelar di Hotel Bidakara Jakarta Senin (25/4) dan Selasa (26/4) lalu, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM menampilkan Program Listrik Hemat dan Murah. Dalam stan pameran tersebut Ditjen Ketenagalistrikan menampilkan skema program dan video menganai program yang dilatarbelakangi Direktif Presiden Tentang Program Pro-Rakyat Klaster IV ini. Selain Program Listrik Hemat dan Murah, programprogram pengentasan kemiskinan dalam klaster IV tersebut diantaranya adalah Program Rumah
Sangat Murah, Program Kendaraan Angkutan Umum Murah, Program Air Bersih Untuk Rakyat, , Program Peningkatan Kehidupan Nelayan, Program Peningkatan Kehidupan Masyarakat Miskin Perkotaan. Program listrik Hemat dan Murah mulai dilaksanakan pada tahun 2012 yang pada dasarnya memberikan bantuan berupa penyambungan jaringan listrik kepada masyarakat miskin dan tertinggal. Hal ini menurut Dirjen Ketenagalistrikan Ir Jarman MSc dilakukan karena banyak masyarakat di daerah tertinggal maupun masyarakat nelayan yang kesejahteraannya belum layak. “Dikatakan
Pengunjung stan mencari informasi seputar programprogram ketenagalistrikan nasional.
Peserta disela-sela pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Nasional stand KESDM.
22 | Edisi 34 Volume IX | Juni 2013
Musyawarah mengunjungi
BULETIN KETENAGALISTRIKAN hemat karena masyarakat diberikan lampu hemat energi serta diberikan voucher satu bulan prabayar sehingga dmasyarakat dididik untuk memakai listrik secara hemat. Diakatakan listrik murah karena biaya penyambungan dan instalasi ditanggung oleh pemerintah,” ujar Dirjen Ketenagalistrikan seperti yang terdapat dalam video pengenalan program tersebut. Program listrik hemat dan murah ini dibagi ke dalam dua kategori, yaitu program listrik hemat dan murah terpadu serta program listrik hemat dan murah non terpadu. “Program ini dikatakan terpadu karena program ini dipadukan dengan pembangunan rumah yang dibangun oleh kementerian perumahan rakyat untuk masyarakat miskin,” ujar Dirjen Ketenagalistrikan. “Sedangkan program non terpadu memberikan meteran listrik, tiga lampu dan satu stop kontak untuk masyarakat nelayan dan desa tertinggal,” ujarnya menambahkan. Pada tahun 2012 program listrik hemat dan murah telah menyambungkan 60.702 Rumah Tangga Sasaran (RTS) untuk masyarakat miskin. Ditahun 2013 ini akan direncanakan disambung lagi 95.227 RTS dan di tahun 2014 direncanakan disambung 71.429 RTS. Stan Ditjen Ketenagalistrikan dalam pameran tersebut dikunjungi oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam kunjungan tersebut, Presiden yang juga
Sekjen KESDM Waryono Karno selaku salah satu peserta Musrembangnas mengunjungi stand Program Listrik Hemat dan Murah.
didampingi oleh beberapa Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II memberikan arahan untuk meneruskan program-program pengentasan kemiskinan yang bermanfaat bagi masyarakat, salah satunya Program Listrik Hemat dan Murah ini. (PSJ)
Penulis : Pandu Satria Jati B
Program Listrik Hemat dan Murah yang tergabung dalam klaster IV bersama Program Rumah Sangat Murah, Program Kendaraan Angkutan Umum Murah, Program Air Bersih Untuk Rakyat, Program Peningkatan Kehidupan Nelayan, Program Peningkatan Kehidupan Masyarakat Miskin Perkotaan.
Juni 2013| Edisi 34 Volume IX | 23
BULETIN KETENAGALISTRIKAN Program Listrik Hemat dan Murah
Penyambungan Jaringan Listrik Kepada Masyarakat Miskin dan Tertinggal Penulis : Pandu Satria Jati B
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono saat mengunjungi stand Program Listrik Hemat dan Murah dalam Pameran Musrembangnas (25-26 April 2013) di Hotel Bidakara Jakarta.
Untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Direktif Presiden telah menetapkan kebijakan Program Pro-Rakyat Klaster IV. Salah satu program dalam klaster IV tersebut adalah Program Listrik Hemat dan Murah. Program ini membantu masyarakat tidak mampu untuk mendapatkan penyambungan listrik dari pemerintah.
Program Terpadu : Progran Listrik Hemat dan Murah KESDM dipadukan dengan program pembangunan rumah Kemenpera
24 | Edisi 34 Volume IX | Juni 2013
Program non-terpadu : program Listrik Hemat dan Murah membantu masyarakat nelayan dan kurang mampu.
BULETIN KETENAGALISTRIKAN Program listrik Hemat dan Murah mulai dilaksanakan Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada tahun 2012. Tujuan dari program ini adalah memberikan bantuan berupa penyambungan jaringan listrik kepada masyarakat miskin dan tertinggal. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Ir. Jarman M.Sc mengatakan bahwa program ini dilatarbelakangi karena banyaknya masyarakat di daerah tertinggal dan masyarakat nelayan yang kesejahteraannya belum layak. Program Listrik Hemat dan Murah ini memberikan biaya penyambungan gratis serta mendidik masyarakat untuk menerapkan kebiasaan hemat energi. “Dikatakan hemat karena masyarakat diberikan lampu hemat energi serta diberikan voucher satu bulan prabayar, sehingga masyarakat dididik untuk memakai listrik secara hemat. Dikatakan listrik murah karena biaya penyambungan dan instalasi ditanggung oleh pemerintah,” ujar Dirjen Ketenagalistrikan. Program listrik hemat dan murah ini dibagi ke dalam dua kategori, yaitu program listrik hemat dan murah terpadu serta program listrik hemat dan murah non-terpadu. Yang dimaksud dengan program terpadu adalah Program Listrik Hemat dan Murah dipadukan dengan pembangunan rumah yang dibangun oleh Kementerian
Lastri (21) Warga OKI Sumsel mendapatkan program listrik hemat dan murah dari pemerintah
Perumahan Rakyat untuk masyarakat miskin. Sedangkan program non-terpadu memberikan penyambungan dan instalasi listrik dengan memberikan secara gratis meteran listrik, tiga buah lampu hemat energi, satu stop kontak, serta voucher satu bulan listrik pra bayar. Setiap rumah akan memperoleh daya listrik sebesar 450 Watt. Data rumah-rumah yang akan dibantu pemerintah melalui program Listrik Hemat dan Murah non-terpadu tersebut diperoleh dari koordinasi antara PT PLN (Persero) dengan pemerintah daerah setempat. Pada tahun 2012 Program Listrik Hemat Dan Murah telah menyambungkan 60.702 Rumah Tangga Sasaran (RTS) untuk masyarakat
Stand Program Listrik Hemat dan Murah dalam Pameran Musrembangnas
Juni 2013| Edisi 34 Volume IX | 25
BULETIN KETENAGALISTRIKAN
Rumah-rumah nelayan kini terlistriki
Pemerintah membantu biaya pasang pertama serta memberikan meteran, voucher listrik prabayar, dan lampu hemat energi .
miskin di seluruh Indonesia. Tahun 2013 ini akan direncanakan menyambung 95.227 RTS dan 71.429 RTS di tahun 2014. Masyarakat Terbantu Program Listrik Hemat dan Murah ini sangat membantu masyarakat yang sebenarnya sangat ingin menyambung listrik, namun karena keterbatasan ekonomi mereka tidak mampu melakukan pasang pertama. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker Lisdes Sumatera Selatan Zainuddin menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah yang memiliki ide membantu masyarakat miskin untuk mendapatkan listrik.
Kebahagiaan mendapatkan listrik dirasakan warga Kecamatan Bungus, Kota Padang, Sumatera Barat. “Lagi nggak ada duit buat pasang listrik, sekarang dapat listrik, hati kami sangat lega, itu yang kami tunggu-tunggu,” ungkap Nurmadan. Sebelum ada listrik, Nurmadan dan masyarakat lain yang tinggal di perumahan bantuan Kemenpera ini memasang diesel untuk membangkitkan listrik. Diesel itu kemudian rusak dan selama empat bulan warga Bungus tidak menikmati listrik. “Kami sudah mendapatkan listrik, kami sudah merdeka sekarang,” ujar Nurmadan.
“Masyarakat Sumatera Selatan sangat antusias mendapatkan program ini,” ujar Zainuddin yang juga menjabat sebagai Manajer Unit Pelaksana Konstruksi (UPK) PT PLN (Persero) Wilayah Sumatara Selatan ini. Zainuddin mengungkapkan, Provinsi Sumatera Selatan sendiri pada tahun 2012 telah menyambung 1.800 RTS. “Pada tahun 2013 ini Sumatera Selatan direncanakan akan menyambung 3.377 RTS untuk program non-terpadu dan 275 RTS untuk program terpadu,” ungkapnya.
Hal senada diakui Herman Felani warga Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan. “Alhamdulillah setelah ada listrik kami bisa melakukan bermacam-macam aktivitas di malam hari. Semacam usaha-usaha kecil-kecilan dan mengajari ibu mengaji dapat kami lakukan di malam hari, beribu terima kasih kepada Pemerintah,” ungkapnya. (PSJ)
Bantuan Pemerintah lewat Program Listrik Hemat dan Murah dirasakan Nilawati (36) warga Ogan Ilir Sumsel
26 | Edisi 34 Volume IX | Juni 2013
Lastri (21) dapat menonton listrik berkat sambungan listrik hemat dan murah yang disediakan pemerintah pusat.
BULETIN KETENAGALISTRIKAN Indonesia Tuan Rumah AFEEC dan FAPECA Conference 2013 Penulis : Pandu Satria Jati B
Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Agoes Triboesono membuka AFECC dan FAPECA Conference 2013 di Bali
Foto-foto suasana pembukaan AFEEC FAPECA yang digelar di Hotel Ramada Resort Bintang Bali, Rabu (5/6) dimana Indonesia menjadi tuan rumah event tahunan asosiasi ketenagalistrikan se-Asia Pasifik.
Juni 2013| Edisi 34 Volume IX | 27
BULETIN KETENAGALISTRIKAN
Tarian selamat datang saat pembukaan AFECC dan FAPECA
Pameran ketenagalistrikan ikut digelar dalam rangka memeriahkan AFECC dan FAPECA
Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Ir Agoes Triboesono M.Eng pada Rabu (5/6) lalu membuka Asean Federation of Electrical Engineering Contractors (AFEEC) and Federation of Asian Pacific Electrical Contractors Association (FAPECA) Conference 2013 di Hotel Ramada Resort Bintang, Bali. Acara tahunan forum kontraktor listrik se Asean dan Asia Pasifik ini mengangkat tema “Renewable Energy” di tahun 2013 ini. Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia (AKLI) menjadi tuan rumah menyiapkan berbagai kegiatan diantaranya seminar dan pameran ketenagalistrikan selama konferensi tersebut. Agoes Triboesono dalam gala dinner pembukaan konferensi tersebut membacakan sambutan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Ir Jarman MSc sebelum memukul gong sebagai tanda
dimulainya konferensi. Dalam sambutannya Direktur Jenderal menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranyab AFEEC dan FAPECA ini. Tema ‘Renewable Energy’ yang diangkat dalam konferensi ini, menurut Dirjen merupakan isu yang sangat penting mengingat saat ini isu global dalam masalah energi tidak hanya masalah bauran energi dan mahalnya harga yang digunakan dalam pembangkit listrik, namun juga adanya isu-isu masalah lingkungan yang diakibatkan oleh pembangkit-pembangkit listrik berbahan bakar minyak. Konferensi para kontraktor ketenagalistrikan ini disambut baik oleh Dirjen Ketenagalistrikan karena sebagai para pemangku kepentingan dan pengusaha alat-alat pembangkit listrik, mereka mendukung program pemerintah dalam pemanfaatan energi baru terbarukan. Dirjen berharap konferensi ini dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan energi baru terbarukan di dunia pada umumnya dan ASEAN serta Asia Pasifik pada khususnya. AFEEC dan FAPECA ini berlangsung dari hari Rabu (5/6) hingga Jumat (7/7). Beberapa tema yang dibahas diantaranya adalah paparan mengenai kondisi dan peluang usaha energi baru terbarukan di Indonesia, serta paparan dari asosiasi ketenagalistrikan di negaranegara ASEAN dan Asia Pasifik. (PSJ)
Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan meninjau pameran dalam rangka AFECC dan FAPECA
28 | Edisi 34 Volume IX | Juni 2013
BULETIN KETENAGALISTRIKAN Wakil Menteri ESDM Kunjungi Kantor Ditjen Ketenagalistrikan Penulis : Pandu Satria Jati B Selasa (2/4) lalu Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Susilo Siswo Utomo mengunjungi kantor Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan di Kuningan, Jakarta Selatan. Dalam kunjungannya Wamen didampingi Sekretaris Jenderal KESDM Waryono Karno, Inspektur Jenderal KESDM Mochtar Husein, staf ahli dan staf khusus Menteri ESDM serta beberapa pejabat di lingkungan Kementerian ESDM. Rombongan Wamen ESDM diterima oleh Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jarman yang didampingi oleh para pejabat di lingkungan Ditjen Ketenagalistrikan. Dalam menyambut rombongan Wamen ESDM Dirjen Ketenagalistrikan memaparkan tentang kekuatan pegawai di lingkungan Ditjen Ketenagalistrikan. Dalam arahannya Wamen ESDM menyambut baik peningkatan pegawai jabatan fungsional di Ditjen Ketenagalistrikan
khususnya untuk Jabatan Inspektur Ketenagalistrikan. Wamen berjanji nakan meningkatkan komunikasi dengan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi untuk meningkatkan jumlah pegawai di Kementerian ESDM. Dirjen Ketenagalistrikan juga memaparkan beberapa kegiatan dan capaian Ditjen Ketenagalistrikan dalam berbagai kegiatan seperti gerakan penghematan listrik di gedung pemerintah, capaian kapasitas pembangkit tenaga listrik, program 10.000 MW, rasio elektrifikaksi, serta berbagai capaian lain yang dicapai di sub sektor ketenagalistrikan. Wamen dalam arahannya meminta jajaran Ditjen Ketenagalistrikan untuk bekerja dengan jujur serta menghindarkan diri dari praktikpraktik menyimpang yang pada akhirnya akan merugikan diri sendiri. Hal tersebut diamini oleh
Dari Kiri ke kanan : Inspektur Jenderal KESDM Mochtar Husein , Wakil Menteri ESDM Susilo Siswo Utomo, Dirjen Ketenagalistrikan Jarman, Sekjen ESDM Waryono Karno.
Juni 2013| Edisi 34 Volume IX | 29
BULETIN KETENAGALISTRIKAN
SWakil Menteri ESDM Susilo Siwo Utomo menyalami para pejabat di Ditjen Ketenagalistrikan
Inspektur Jenderal yang mengingatkan kepada semua pihak bahwa Kementerian ESDM akan memasuki era reformasi birokrasi yang dituntut profesionalisme dalam menjalankan tugastugasnya. Wamen juga meminta seluruh pegawai Ditjen Ketenagalistrikan untuk bekerja dengan tekun, namun tidak meninggalkan keluarga di rumah. Sub sektor ketenagalistrikan yang menguasai hajat hidup banyak orang pada tahun-tahun terakhir ini diberikan anggaran APBN yang tinggi untuk melistriki daerah-daerah yang belum terlistriki. Untuk itu Ditjen Ketenagalistrikan tetap fokus dalam bekerja dan mengingatkan penyerapan yang dialokasikan kepada PT PLN (Persero) untuk pembangunan ketenagalistrikan. “Menurut Saya, Ditjen Ketenagalistrikan harus terus meningkatkan fungsi kontrol sehingga meningkatkan kinerja,” ujar Wamen ESDM.
Sekretaris Jenderal KESDM Waryono Karno memberikan motivasi kepada jajaran Ditjen Ketenagalistrikan untuk mengawal programprogram sub sektor ketenagalistrikan. Waryono menyarankan agar Ditjen membentuk tim-tim khusus untuk mengawal APBN yang digunakan untuk pembangunan ini. Acara ditutup dengan santap siang bersama. Wamen mengingatkan bahwa apabila para pejabat di lingkungan Ditjen Ketenagalistrikan membutuhkan konsultasi, Wamen ESDM bersama Inspektur Jenderal dan Sekjen ESDM terbuka untuk konsultasi. PSJ
Wamen ESDM Ingatkan para pejabat dan staf Ditjen Ketenagalistrikan untuk selalu bersemangat dalam bekerja melayani
Sebagian pajabat yang menghadiri bincang-bincang dengan Wamen ESDM Susilo Siswo Utomo
30 | Edisi 34 Volume IX | Juni 2013
BULETIN KETENAGALISTRIKAN Sesditjen Hadiri Peletakan Batu Pertama PLTU Sumsel 5 Penulis : Pandu Satria Jati B
Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Suryanto Chandara menyampaikan sambutan dari Dirjen Ketenagalistrikan saat peletakan batu pertama PLTU Mulut tambang Sumsel 5
Kamis (23/5) lalu Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Suryanto Chandra menghadiri peletakan batu pertama (groundbreaking) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang IPP Sumsel-5 yang berkapasitas 2 x 150 MW. Proyek PLTU ini merupakan Independent Power Producers (IPP) pertama milik grup Sinarmas yang akan memasok listrik kepada PLN melalui skema BOOT (build, own, operate, and transfer) selama 25 tahun berdasarkan Power Purchase Agreement yang ditandatangani pada tanggal 3 November 2011. Perusahaan swasta yang membangun pembangkit listrik ini adalah PT DSSP Power Sumsel (DSSP), anak usaha PT Dian Swastatika
Sentosa Tbk (DSS) yang merupakan pilar usaha Sinarmas di bidang energi dan infrastruktur. Pembangunan fisik PLTU ini diperkirakan membutuhkan waktu sekitar 2 tahun dan baru akan beroperasi secara komersial pada tahun 2015. Setelah beroperasi, listrik yang dihasilkan PLTU ini akan dijual kepada PT PLN (Persero) untuk disalurkan kepada masyarakat. Sehubungan dengan aspek pendanaan, DSSP telah mendapatkan komitmen pinjaman dari China Development Bank senilai US$ 318 juta dolar yang akan digunakan untuk membiayai pembangunan PLTU. Pinjaman tersebut digunakan antara lain untuk membeli mesin dan peralatan dari China National Electric
Sesditjen Ketenagalistrikan mendapatkan maket dari IPP milik Sinarmas Group
Peletakan batu pertama PLTU mulut tambang Sumsel 5
Juni 2013| Edisi 34 Volume IX | 31
BULETIN KETENAGALISTRIKAN Engineering Co. Ltd. Nilai investasi keseluruhan proyek ini sendiri mencapai lebih dari US$ 400 juta. “Salah satu tantangan yang dihadapi pemerintah dalam upaya memenuihi ketersediaan tenaga listrik adalah keterbatasan dana untuk membangun pembangkit-pembangkit baru. Untuk itu pemerintah membuka kesempatan yang luas kepada swasta untuk berpartisipasi dalam investasi tenaga listrik,” ujar Suryanto Chandra. “Sumatera Selatan memiliki cadangan energi primer yang berlimpah sehingga berpotensi menjadi lumbung energi nasional. Potensi tersebut harus dimanfaatkan secara optimal, termasuk memproduksi tenaga listrik,” tambahnya. Pembangunan PLTU Sumsel 5 ini menurut Sesditjen merupakan salah satu proyek penting dalam sistem tenaga listrik Sumatera dalam upaya memenuhi upaya pertumbuhanpenjualan tenaga listrik serta pertumbuhan jumlah pelanggan. Rasio Elektrifikasi Sumatera Selatan saat ini menurut Sesditjen mencapai 73%. Bupati Musi Banyuasin Pahri Azhari menyampaikan harapannya agar pembangunan PLTU Mulut Tambang Sumsel 5 ini berjalan sesuai
Para pejabat dari berbagai instansi yang menhgadiri peletakan batu pertama PLTU mulut tambang Sumsel 5
jadwal. “Pembangkit ini harapan masyarakat Musi Banyuasin. Karena ini merupakan salah satu jawaban dari listrik Musi Banyuasin pada khususnya dan Sumatera Selatan pada umumnya,” ungkap Pahri. (PSJ)
Sesditjen Ketenagalistrikan (kedua dari kanan) usai peletakan batu pertama PLTU mulut tambang Sumsel 5
32 | Edisi 34 Volume IX | Juni 2013
BULETIN KETENAGALISTRIKAN Dirjen Ketenagalistrikan Buka Xperience Efficiency 2013 Penulis : Jackson Frans
Diorjen Ketenagalistrikan Jarman membuka Xperience Efficiency 2013 Rabu (15/5)
Rabu (15/5) Xperience Effeciency 2013 yang dilaksanakan oleh Schneider Electric resmi di buka oleh Dirjen Ketenagalistriakan Kementerian ESDM Ir. Jarman, M.Sc. Kegiatan yang diselenggarakan mulai 15-16 Mei ini menampilkan berbagai tren permintaan terkini dalam industri, yang akhirnya mendorong perubahan dalam pengelolaan energi, misalnya keseimbangan antara perekonomian, dan pemerintahan, urbanisasi, digitalisasi, dan sumber daya yang berkelanjutan. Dengan melihat tren terbaru dari energi yang terintegrasi dan solusi yang berkelanjutan yang akan mengubah bagaimana kita semua belajar, bekerja, dan berperan untuk sebuah pengelolaan energi yang cerdas dan bijaksana. Dirjen Ketenagalistrikan selaku Government Official mendukung acara Xperience Efficiency 2013 yang di prakarsai oleh Schneider Electric sebagai bentuk upaya dalam mendorong pengelolaan energi yang cerdas dan bijaksana. Ia menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini diatas 6% dan membutuhkan pasokan listrik yang cukup besar juga. Sampai tahun 2020 pertumbuhan kebutuhan listrik sebesar 9% atau dalam bentuk kuantitas tambahan pembangkit rata-rata 5.000MW pertahun sampai tahun 2020. Tentunya ini harus dipenuhi karena bagaimanapun juga listrik adalah suatu kebutuhan dasar dalam mendukung kesejahteraan masyarakat. “Kita tidak bisa membayangkan suatu masyarakat tanpa listrik”, ucapnya. Jarman juga menghimbau agar pemakai listrik
harus aware bahwa energi harus digunakan dengan sebaik mungkin. Hal ini dikarenakan membangkitkan 1 MW jauh lebih mahal biayanya daripada menghemat 1 MW, dalam kata lain menghemat lebih mudah dari pada membangun pembangkit baru. Menghemat penggunaan listrik dapat dilakukan tanpa mengurangi output, tanpa mengurangi kenikmatan hanya merubah mindset dan perilaku serta memasang peralatan yang efisien sehingga dapat menghemat penggunaan listrik sebesar 30%. Diakhir sambutannya Ir. Jarman, M.Sc mengharapkan bahwa melalui acara Xperience Efficiency dapat diimplementasikan serta dapat mendukung kebijakan pemerintah untuk efisiensi energi terutama dibidang ketenagalistrikan.
Dirjen Ketenagalistrikan meninjau acara yang digelar oleh Schneider Electric di Jakarta.
Juni 2013| Edisi 34 Volume IX | 33
BULETIN KETENAGALISTRIKAN Workshop on Stakeholder Feedback on Activative Prosedur and Regulatory.
Dirjen Ketenagalistrikan Jarman menyampaikan presentasi dalam Workshop on Stakeholder Feedback on Activative Prosedur and Regulatory di Hotel JS Luwasa Rabu (15/5)
“Listrik memainkan peranan penting dalam kesejahteraan masyarakat. Tidak bisa dibayangkan bahwa masyarakat tidak ada listrik”. Hal ini disampaikan Dirjen Ketenagalistrikan Ir. Jarman, M.Sc pada pembukaan Workshop on Stake Holder feedback on activative prosedur Regulatory di Hotel JS Luwansa Jakarta, Rabu (15/5). Dibandingkan dua tahun lalu rasio elektrifikasi memang sudah meningkat, tetapi masih saja ada 12,7 juta rumah tangga belum terlistriki atau sekitar 23% dan ini menjadi tantangan bagi pemerintah dan kita semua bagaimana melistrikinya, ujarnya. Hal ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan energi lokal (domestic resources) untuk dapat memasok listrik khususnya bagi listrik persedaan. Dalam sambutannya Jarman juga mengatakan bahwa dengan pertumbuhan ekonomi 6,2 % maka dibutuhkan pertumbuhan listrik 9% pertahun atau 4.000-5.000 MW. Saat ini dengan kapasitas terpasang 44.000 MW sebagian besar bauran enegi masih di dominasi oleh batubara yaitu sebesar hampir 50% diikuti oleh minyak bumi sebesar 14,9%, gas sebesar 23%, air sebesar 6,4% dan geotermal sebesar 4,75% atau dengan kata lain pemakaain energi baru hanya sekitar 11,24% pada tahun 2012. Walaupun Indonesia memiliki sumber-sumber energi baru yang cukup besar tetapi kebijakan untuk listrik masih belum terlalu signifikan. Jarman mengharapkan worksop ini dapat
34 | Edisi 34 Volume IX | Juni 2013
memberikan kontribusi pemikiran tentang bagaimana meningkatkan kebijakan energi baru dalam pemasokan listrik. Sesuai dengan rencana pemerintah melalui Fast Track Program II bahwa pada 2020 penggunaan energi baru dan terbarukan sebesar 18% dari 85.000 MW kapasitas terpasang. Ini perlu kerja keras kita semua karena energi baru dan terbarukan yang dapat berkontribusi secara cepat hanyalah geotermal, hidro dan biomas, dan pemerintah sudah komitmen untuk meningkatkan porsi energi baru dalam sektor ketenagalistrikan. Diakhir sambutannya Dirjen Ketenagalistrikan mengharapkan melalui workshop ini dapat memberikan rekomendasi kepada semua pihak terutama pemerintah untuk menciptakan kondisi yang lebih baik dalam rangka meningkatkan porsi energi baru dalam memasok listrik di Indonesia.
Penulis : Jackson Frans
BULETIN KETENAGALISTRIKAN Serba-Serbi Ketenagalistrikan
PLN Siap Pasok Listrik 134 MW untuk Kebutuhan Smelter di Bantaeng
(Bantaeng, 22/6) PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menjadi salah satu motor utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui penyediaan tenaga listrik. PLN siap melayani para investor, khususnya yang bergerak di bidang investasi untuk pertambangan dan berencana akan membangun pabrik pengolahan biji nikel (Smelter) di Sulawesi Selatan. Wujud kesiapan PLN untuk mendukung hilirisasi usaha tambang mineral nasional diantaranya adalah dengan rencana PLN dalam menyalurkan listrik dengan total daya 134 Mega Watt (MW) bagi 3 perusahaan pertambangan nikel yang akan membangun smelter di kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. Kesiapan PLN dalam menyalurkan listrik untuk kebutuhan Smelter di Bantaeng tersebut, tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) tentang penyaluran tenaga listrik yang dilakukan oleh PLN dengan Pemerintah Kabupaten Bantaeng dan 3 investor pertambangan nikel, yaitu masing-masing : 1. PT Titan Mineral Utama (60 MW), 2. PT Cinta Jaya (35 MW), dan 3. PT Cheng Feng Mining (39 MW). Penandatanganan MoU rencana PLN memasok
listrik untuk kebutuhan industri smelter di Bantaeng, dilakukan pada hari ini, Sabtu (22/6) oleh Direktur Utama PLN, Nur Pamudji dan Bupati Bantaeng, H.M. Nurdin Abdullah, masingmasing dengan Direktur Utama PT Titan Mineral Utama, Warsito Hans Tanudjaya, Direktur Utama PT Cinta Jaya H.M. Yunus Kadir dan Direktur Utama PT Cheng Feng Mining, Mr. Chen Fu, di Bantaeng, Sulawesi Selatan. Semakin handalnya pasokan listrik di beberapa daerah, menjadikan PLN siap dalam memberikan pasokan listrik untuk industriindustri skala besar yang merupakan bentuk nyata dari PLN dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah Sulawesi Selatan, khususnya di kabupaten Bantaeng. Rencananya, smelter pada ketiga perusahaan ini akan dilayani dengan layanan khusus sehingga dapat menjamin kualitas keandalan pasokan yang lebih baik. Terkait bentuk layanan khusus yang dimaksud akan dinegosiasikan secara business to business dan akan dituangkan lebih lanjut dalam Perjanjian Kerjasama Penyaluran Tenaga Listrik (”PKS”). Mengingat sifat beban smelter yang sangat spesifik, maka PLN akan terlebih dahulu melakukan kajian menyeluruh terkait dengan
Juni 2013| Edisi 34 Volume IX | 35
BULETIN KETENAGALISTRIKAN
pemakaian listrik terkini pada sistem kelistrikan Sulawesi Selatan, serta mengkaji dampak pemakaian beban terhadap keandalan atau kualitas sistem kelistrikan di Sulawesi Selatan serta hal-hal teknis lainnya. Menjamurnya industri smelter nikel ini merupakan dampak dari kebijakan pemerintah bahwa mineral tidak boleh lagi diekspor dalam bentuk mentah. PLN mendukung sepenuhnya pengembangan industri smelter di Sulawesi Selatan. Sebelumnya, PLN juga telah melakukan penandatanganan 3 buah MoU untuk rencana penyediaan listrik bagi kebutuhan Smelter di Bantaeng, yaitu masing-masing dengan : 1. PT Bhakti Bumi Sulawesi, dengan total daya listrik yang dibutuhkan 120 MW, 2. PT Eastone Mining and Mineral Mining dengan kebutuhan daya 70 MW, dan 3. PT Macro Link Internasional Mining dengan kebutuhan daya 300 MW. Dari ketiga MOU tersebut diatas,yang sudah memasuki tahapan penandatanganan Perjanjian Kerjasama Penyaluran Tenaga Listrik (PKS) adalah PT.Bhakti Bumi Sulawesi, dimana kebutuhan untuk tahap I adalah 30 MW. Penandatanganan PKS antara PLN dengan PT.Bhakti Bumi Sulawesi juga dilakukan
36 | Edisi 34 Volume IX | Juni 2013
pada kesempatan yang sama dengan penandatanganan MoU hari ini. Dengan ditandanganinya nota kesepahaman bersama industri skala besar, maka semakin memperlihatkan kepercayaan para pelaku bisnis dan industri serta kalangan investor pada kemampuan PLN untuk memenuhi kebutuhan listrik dengan tingkat mutu layanan yang lebih tinggi dari standar PLN saat ini. Bupati Bantaeng, H.M. Nurdin Abdullah mengatakan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Bantaeng memandang pentingnya kepastian pasokan listrik untuk menghadirkan investor dalam memajukan pembangunan di Bantaeng. “Semua investor yang akan melakukan investasi di Sulawesi Selatan, terutama di Bantaeng sangat membutuhkan kepastian dukungan pasokan listrik, termasuk untuk pembangunan smelter untuk pengolahan biji nikel. Oleh karena itu, kami berterima kasih secara khusus kepada Bapak Nur Pamudji, selaku Direktur Utama PLN dan juga PLN secara umum atas komitmen dan kesiapan PLN untuk menyediakan listrik kepada investor yang akan membangun smelter di Bantaeng” ujar Bupati Bantaeng, H.M. Nurdin Abdullah. Direktur Utama PT Titan Mineral Utama, Warsito
BULETIN KETENAGALISTRIKAN Hans Tanudjaya menyebutkan alasan kenapa pihaknya berencana untuk membangun smelter di Bantaeng. “Kami sangat terbantu atas kemudahan yang diberikan oleh Bupati Bantaeng dan jajarannya Pemerintah Kabupaten Bantaeng dalam melakukan proses investasi, mulai dari perizinan, hingga membantu proses kepastian menghadirkan pasokan listrik dari PLN, sehingga kami tertarik untuk membangun smelter di Bantaeng, selain karena faktor ketersediaan material pendukung dan kedekatan lokasi dengan sumber pertambangan nikel” sebut Direktur Utama PT Titan Mineral Utama, Warsito Hans Tanudjaya. Kehadiran Direktur Utama PLN, Nur Pamudji yang langsung datang ke Bantaeng untuk melakukan penandatanganan MoU ini, adalah sebagai bentuk apresiasi terhadap peranan dari Bupati dan Pemerintah Kabupaten Bantaeng yang begitu kooperatif dan bersifat terbuka terhadap upaya mendorong tumbuhnya investasi di daerah, termasuk dalam hal kerjasama dengan para investor mewujudkan kehadiran industri smelter di Bantaeng. Pertumbuhan ekonomi di Bantaeng diharapkan akan semakin cepat dengan kehadiran industri smelter, dan juga akan membuka peluang terciptanya lapangan kerja baru bagi masyarakat.
yaitu 1.108 MW dibanding beban listrik yang mencapai 833 MW. Oleh karena itu, PLN siap memasok kebutuhan listrik untuk kebutuhan smelter di Bantaeng” ujar GM PLN Sulselrabar, Yudi Winardi Widjaja. Komitmen PLN untuk memasok listrik bagi industri skala besar ini juga menunjukkan bahwa PLN proaktif untuk mampu menyiapkan listrik dengan kapasitas besar dan kualitas tinggi. Terlebih bagi industri yang mengolah dan memurnikan hasil penambangan di dalam negeri, sesuai dengan tuntutan UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara dan Peraturan Menteri ESDM No 7 Tahun 2012 tentang Pelarangan Ekspor Bahan Tambang Mentah. Dengan demikian, PLN dapat memberikan dukungan penuh bagi perkembangan sektor industri dan bisnis yang akan menjadi lokomotif kemajuan ekonomi Indonesia. Sumber : www.esdm.go.id MINGGU, 23 JUNI 2013 07:57 WIB
“Jika ditanya para investor tentang dimana lokasi yang tepat untuk membangun smelter, maka saya akan menyebut di Sulawesi Selatan, dan kalau di Sulawesi Selatan, maka lokasinya adalah di Bantaeng. Kenapa? Karena Bupati Bantaeng adalah salah satu contoh kepala daerah yang sangat aktif dan responsif dalam mendukung tumbuhnya iklim investasi, karena benar-benar mengambil posisi melayani ketimbang dilayani, sehingga para investor menjadi lebih mudah melakukan proses investasi dan tertarik menanamkan modalnya untuk membangun smelter, selain tentunya karena kondisi pasokan listrik di sistem Sulawesi Selatan yang saat ini sangat mencukupi” sebut Direktur Utama PLN, Nur Pamudji. GM PLN Sulselrabar, Yudi Winardi Widjaja, menyebutkan bahwa hingga Mei 2013, daya mampu sistem kelistrikan Sulawesi Selatan mencapai 1.108 MW dengan beban pemakaian listrik rata-rata mencapai 833 MW. “Saat ini, sistem kelistrikan Sulawesi Selatan, terdapat cadangan daya listrik sekitar 275 MW atau 33% dari total daya mampu pembangkit yang ada,
Juni 2013| Edisi 34 Volume IX | 37
BULETIN KETENAGALISTRIKAN Menteri ESDM Saksikan Penandatanganan Facility Agreement For Financing Of Cilacap Expansion CFSPP 1 X 660 MW
Serba-Serbi Ketenagalistrikan
listrik bagi masyarakat yang perekonomiannya terus tumbuh Pemerintah Indonesia harus belajar dari Pemerintah Cina.
MESDM Jero Wacik Menyaksikan Penandatanganan Facillity Agreement for Financing of CFSPP (1 x 660 MW)
JAKARTA - Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik menyaksikan penandatangan facility agreement for financing of Cilacap Expansion (CFSPP) 1 x 660 MW antara PT. Sumber Segara Primadaya (PT S2P) dan Cina Development Bank (CDB). Pendanaan China Development Bank sebesar USD 700 juta kepada PT S2P tersebut terkait dengan pengembangan IPP PLTU Cilacap ekspansi 1 X 660 MW. Rabu (03/04/2014). “Cina Development Bank memberi financing kepada PT S2P yang bekerjasama dengan PJB sebesar USD 700 juta yang ekuivalen sekitar Rp 7 triliun, yang menarik, itu tidak perlu government guarantee,” ujar Menteri ESDM, Jero Wacik dalam sambutannya. Yang menariknya lagi, lanjut Jero Wacik, biasanya financing itu diproses paling cepat dalam satu tahun, namun untuk yang ini, hanya memerlukan waktu dua bulan saja, kedua hal ini, menurut Jero menunjukkan kepercayaan yang tinggi Pemerintah Cina kepada Pemerintah Indonesia. “ Pihak RRT tidak ragu-ragu lagi berinvestasi di Indonesia,” tegas Wacik. Wacik menambahkan, kebutuhan listrik bagi masyarakat harus disediakan dengan cepat termasuk proses pemberian izin dan negosiasinya, dan untuk menyediakan kebutuhan
38 | Edisi 34 Volume IX | Juni 2013
Pembangunan CFSPP 1x660 MW, merupakan tindak lanjut pembangunan PLTU tahap I. Konstruksi PLTU Cilacap Ekspansi diperkirakan berlangsung hingga 36 bulan, dijadwalkan akan mulai beroperasi secara komersial (COD/Comercial Operation Date) pada tahun 2016. Pembangkit ini
akan mensuplay energy listrik ke system jawa bali sekitar 4.300 GWh per tahun. Dalam mengembangkan proyek ekspansi ini, PT S2P tidak mensyaratkan adanya jaminan dari Pemerintah. Pendanaan proyek CDB, selain dari ekuitas PT S2P sendiri diperoleh dari pinjaman project fincancing sebesar USD 700 juta dan untuk pendanaan modal kerja akan didukung oleh Bank Rakyat Indonesia. Penambahan kapasitas di PLTU Cilacap diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi sistem kelistrikan Jawa-Bali, khususnya bagi sistem transisi di jalur selatan. Saat ini, sistem transmisi di jalur selatan hanya ditopang oleh PLTU Cilacap unit I dan II sebesar 600 MW, sementara di jalur utara sudah ada pasokan cukup besar dari PLTU Suralaya sebesar 3.400 MW dan Paiton sebesar 2x600 MW. Apabila terdapat penambahan kapasitas di jalur selatan, diharapkan dapat memperkecil losses bagi PLN. (SF) Sumber : www.esdm.go.id RABU, 03 APRIL 2013 15:04 WIB
BULETIN KETENAGALISTRIKAN Serba-Serbi Ketenagalistrikan
Miangas Gunakan Listrik Pintar
Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero berhasil menjadikan pelanggan listrik di pulau Miagas, sebagai pelanggan listrik pintar. Listrik pintar atau listrik prabayar kini telah digunakan 100 persen di pulau terdepan yang ada di bagian timur palig utara Indonesia. PLN wilayah Sulawesi Utara, Tengah dan Gorontalo, memiliki pelanggan sekitar 200 orang di Pulau Miangas. Atas pencapaian ini tersebut, Museum Rekor Indonesia (MURI) menganugerahkan penghargaan MURI ke 5.973 kepada PLN selaku inisiator dan pelaksana dalam mewujudkan listrik pintar di pulau terdepan. Selain penggunaan listrik pintar, rekor MURI juga diberikan untuk pengoperasian pembangkit hybrid. Selain PLN, MURI juga memberikan penghargaan yang sama kepada Gubernur Sulawesi Utara, Sinyo Harry Sirundajang dan Bupati Kabupaten Kepulauan Talaud, Costantine Ganggali yang telah membantu PLN dalam mewujudkan pembangunan kelistrikan di Miangas. Direktur PLN (Operasi Indonesia Timur), Vickner Sinaga, mengatakan, penggunaan pembangkit Hybrid dan juga 100 persen penggunaan listrik pintar di Miangas adalah bentuk perwujudan dari Komitmen PLN yang bertugas dan memiliki tanggungjawab mendukung Pemerintah melakukan pembangunan di sektor ketenagalistrikan. ‘’PLN memilki tanggungjawab untuk ikut mendorong pembangunan di seluruh Indonesia, terutama di sektor kelistrikan, termasuk di pulau Miangas yang menjadi
pintu terdepan dan wajah Indonesia di sisi paling utara yang berbatasan langsung dengan Philipina,’’ ujar Vickner Sinaga, di Miangas, Senin (20/5). Di Pulau berpenduduk 678 jiwa ini, penerangan listriknya diperipoleh dari tiga pembangkit listrik. Yakni Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang berkapasitas 85 kilo Watt peak (kWp), Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTB) berkapasitas 40 kilo Watt (kW) dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berkapasitas 2x40 kilo Watt (kW). ‘’Ini menjadikan Pulau Miangas, sebagai pulau pertama di Indonesia yang mengoperasikan pembangkit secara hybrid,’’ ujarnya. Pieter Lupa (43 tahun), salah satu warga pulau Miangas yang telah menggunakan layanan listrik pintar sejak Nopember 2012 mengatakan, setelah menggunakan listrik pintar, dia lebih dapat mengendalikan penggunaan listriknya. ‘’ Saya dan keluarga menjadi lebih hemat dan dapat mengendalikan keuangan keluarga kami dalam penggunaan biaya listrik,’’ ujar Pieter. Dengan beroperasinya tiga pembangkit listrik di pulau ini, masyarakat tidak terlalu khawatir mengoperasikan alat-alat yang menggunakan listrik. Apalagi, beban puncak penggunaan listrik di Miangas adalah 45 kilo Watt. Sebagian besar rumah terlihat memiliki perangkat elektronika, seperti kulkas, televisi, radio, kipas angin dan lainnya. Meskipun beberapa warga mengatakan, kadangkala juga saat malam hari, listrik tiba-tiba padam sekitar pukul 12 malam hingga pagi. - PSJ Sumber: Republika Online - Tanggal 21 Mei 2013
Juni 2013| Edisi 34 Volume IX | 39
BULETIN KETENAGALISTRIKAN Serba-Serbi Ketenagalistrikan
Karimunjawa Siap Dialiri Listrik 24 Jam
Karimunjawa Siap Dialiri Listrik 24 Jam Impian warga Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara untuk menikmati listrik selama 24 jam penuh akan menjadi kenyataan. PT PLN (Persero) Distribusi Jawa TengahDIY akhirnya membangun pembangkit listrik di kepulauan tersebut. Saat ini, warga Karimunjawa masih bergantung pada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang dikelola Pemkab Jepara. Namun, PLTD tersebut tidak mampu mengalirkan listrik selama 24 jam. Untuk kawasan pemukiman warga, listrik menyala mulai pukul 18.00-06.00 WIB. Namun, untuk kawasan perkantoran setingkat kecamatan listrik menyala pukul 09.00-15.00 WIB. Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo pernah mewacanakan pengadaan kabel bawah laut untuk mengalirkan listrik dari wilayah daratan Jepara menuju Karimunjawa. Namun rencana ini tidak berjalan karena terkendala berbagai hal. Akhirnya, pada Selasa (23/4/2013) tahap awal rencana PLN masuk ke Karimunjawa pun direalisasikan dengan ditandatanganinya MoU penyediaan energi listrik antara Pemkab Jepara dengan PLN Distribusi Jawa Tengah-DIY. Dalam waktu dekat, MoU ini akan ditindaklanjuti dengan berbagai hal seperti lokasi pembangkit, pengadaan jaringan, tarif dan lainnya.
General Manajer PT PLN Distribusi Jawa TengahDIY, Djoko R Abumanan mengatakan, ke depan kebutuhan energi listrik Karimunjawa tidak akan mampu jika hanya mengandalkan PLTD. “Sebab selain jumlah warga yang semakin banyak, kunjungan wisatawan yang berlibur ke kepulauan yang ada di Laut Jawa ini juga terus meningkat dari tahun ke tahun,” katanya. Berdasar hitungan, saat ini kebutuhan listrik di Karimunjawa sekitar 500 KVA. Namun diprediksi kebutuhan listrik itu akan meningkat tajam hingga menjadi 4 MW pada 2016. Karena itu, perlu adanya terobosan agar kebutuhan listrik dapat terpenuhi. “Makanya kita bangun pembangkit di Karimunjawa,” katanya. Djoko berjanji pembangkit listrik di Karimunjawa bisa beroperasi sebelum peringatan HUT RI Ke-68, Agutus 2013. Menurutnya, pembangkit yang akan dibangun merupakan jenis pembangkit kecil yang mudah disetting. Karena itu, pihaknya optimis dalam waktu tiga bulan, pembangkit itu sudah terpasang dan sekaligus dioperasikan. “Sementara yang bisa dicover pembangkit ini baru Desa Karimunjawa dan Desa Kemujan. Desa lain seperti Parang, Nyamuk, Genting belum bisa,” jelasnya. (izz) -PSJ Sumber: Sindo News Online – 23 April 2013
Pemerintah Telah Antisipasi Krisis Listrik Jawa-Bali Pemerintah telah mengantisipasi kelangkaan listrik di Pulau Jawa-Bali. Caranya menambah listrik melalui pembangkit baru. Hal itu ditegaskan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik di Jakarta, Rabu (15/5). Jero Wacik membantah ada krisis listrik di Pulau Jawa-Bali. Menurut Jero, pemadaman yang terjadi di sejumlah daerah di Pulau Jawa hanya kurang listrik akibat peak hour dari pertumbuhan ekonomi, terutama golongan menengah. Menurut Menteri ESDM, satu-satunya solusi untuk mengatasi ini adalah membangun pembangkit baru karena upaya penghematan tidak berhasil. “Pemerintah terus mendorong pendirian pembangkit dari energi baru terbarukan,” ujarnya. Namun, Jero mengakui, listrik yang dihasilkan dari pembangkit ini tidak besar. Misalnya pembangkit tenaga matahari hanya mampu
40 | Edisi 34 Volume IX | Juni 2013
menghasilkan 1 mega watt per pembangkit. Karena itu, jalan keluar terbaik adalah listrik berbasis batu bara yang mampu menambah pasokan 600 hingga 1000 mega watt per pembangkit. Kekhawatiran karbondioksida yg dihasilkan batu bara sudah dapat diatasi dengan teknologi carbon capture. Jero mengaku telah memerintahkan PLN mempermudah izin pembangunan pembangkit listrik. Pemerintah juga tengah menyiapkan harga patokan tertinggi untuk menggantikan sistem fit and tariff bagi pembangunan pembangkit tenaga geothermal, matahari dan air. (Rieke Caroline/Handoko Joko) -PSJ Sumber: Metro TV News Online 16 Mei 2013
BULETIN KETENAGALISTRIKAN MENGENAL PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) KETENAGALISTRIKAN Penulis : David F Silalahi APA PPNS KETENAGALISTRIKAN? Penyidik Pegawai Negeri Sipil, lebih dikenal dengan singkatan PPNS, adalah Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu yang diberi wewenang khusus oleh Undang-Undang untuk melakukan penyidikan tindak pidana sesuai undang-undang yang menjadi dasar hukumnya masing-masing dan dalam pelaksanaan tugasnya berada di bawah koordinasi dan pengawasan Penyidik Polri.
Gambar 1. Lambang Penyidik Pegawai Negeri Sipil
PPNS Ketenagalistrikan ada yang berada dalam naungan Pemerintah Pusat (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)) maupun dalam naungan Pemerintah Daerah (Provinsi atau Kabupaten/Kotamadya). APA SAJA WEWENANG PPNS KETENAGALISTRIKAN? Sesuai dengan pengertian PPNS diatas, maka PPNS Ketenagalistrikan adalah PPNS yang diberi wewenang khusus oleh Undang-Undang untuk melakukan penyidikan tindak pidana sesuai Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan. Adapaun perbuatan yang termasuk dalam tindak pidana di bidang ketenagalistrikan, adalah sebagai berikut:
• Melakukan usaha ketenagalistrikan tanpa Ijin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL)/Ijin Operasi (IO); • Tidak memperhatikan keselamatan ketenagalistrikan, mengakibatkan kematian orang atau mengganggu kelangsungan penyediaan tenaga listrik; • Menggunakan tenaga listrik yang bukan haknya, contoh: pencurian listrik; • Menggunakan tanah untuk usaha penyediaan tenaga listrik tanpa memberi ganti rugi atau kompensasi terhadap yang berhak atas tanah; • Memproduksi atau menjual peralatan dan pemanfaat tenaga listrik tidak sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI); Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan pasal 47 ayat 2), PPNS Ketenagalistrikan berwenang untuk: 1. Melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan atau keterangan berkenaan dengan tindak pindana dalam kegiatan usaha ketenagalistrikan; 2. Melakukan pemeriksaan terhadap setiap orang yang diduga melakukan tindak pidana dalam kegiatan usaha ketenagalistrikan; 3. Memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai saksi atau tersangka dalam perkara tindak pidana dalam kegiatan usaha ketenagalistrikan; 4. Menggeledah tempat yang diduga digunakan untuk melakukan tindak pidana dalam kegiatan usaha ketenagalistrikan; 5. Melakukan pemeriksaan sarana dan prasarana usaha ketenagalistrikan dan menghentikan penggunaan peralatan yang diduga digunakan untuk melakukan tindak pidana; 6. Menyegel dan/atau menyita alat kegiatan usaha ketenagalistrikan yang digunakan untuk melakukan tindak pidana sebagai alat bukti 7. Mendatangkan tenaga ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara tindak pidana dalam kegiatan usaha ketenagalistrikan;dan 8. 8. Menangkap dan menahan pelaku
Juni 2013| Edisi 34 Volume IX | 41
BULETIN KETENAGALISTRIKAN tindak pidana di bidang ketenagalistrikan berdasarkan peraturan perundang-undangan. 9. Kewenangan PPNS Ketenagalistrikan tersebut diatas disesuaikan dengan keberadaan PPNS Ketenagalistrikan itu sendiri. Kewenangan PPNS Ketenagalistrikan yang berada di pusat (Kementerian ESDM) disesuaikan dengan lingkup pembinaan dan pengawasan yang menjadi kewenangan Pemerintah (Kementerian ESDM) sedangkan bagi PPNS Ketenagalistrikan yang berada di daerah (Provinsi atau Kabupaten/Kotamadya) disesuaikan dengan kewenangan pembinaan dan pengawasan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah tersebut. SIAPA YANG DAPAT MENJADI PPNS KETENAGALISTRIKAN? Sesuai dengan pasal 3 huruf a ayat (1) Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2010, untuk dapat diangkat sebagai pejabat PPNS, calon harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1. masa kerja sebagai Pegawai Negeri Sipil paling singkat 2 (dua) tahun; 2. berpangkat paling rendah penata muda/ golongan III a; 3. berpendidikan paling rendah sarjana hukum atau sarjana lain yang setara; 4. bertugas di bidang teknis operasional penegakan hukum; 5. sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter pada rumah sakit pemerintah; 6. setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan pns paling sedikit bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; dan 7. mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan
pidana ketenagalistrikan yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya. Kegiatan penyidikan dimulai dengan adanya laporan/informasi dari masyarakat ataupun temuan PPNS sendiri terhadap terjadinya suatu perbuatan yang diduga merupakan tindak pidana. Jika dari hasil pengawasan, pengamatan, penelitian terhadap laporan/temuan tersebut termasuk dalam tindak pidana, maka PPNS melaporkan kepada Atasan PPNS dalam bentuk Laporan Kejadian (LK) yang memuat uraian tindak pidana, tersangka, modus operandi, maupun pelanggaran pasal Undang-Undang. Selanjutnya atasan PPNS menerbitkan Surat Perintah Penyidikan (SPP) sebagai dasar PPNS dalam melakukan proses penyidikan, yaitu pemanggilan, pemeriksaan. Jika proses penyidikan telah dimulai, maka PPNS memberikan pemberitahuan dimulainya penyidikan kepada Jaksan Penuntut Umum (JPU). Dalam pelaksanaan proses penyidikan ini, terutama dalam melakukan penindakan (pemanggilan dengan upaya paksa, penangkapan, penahanan, penggeledahan, dan penyitaan) maka PPNS berkoordinasi dengan penyidik POLRI selaku Koordinator dan Pengawas. Akhirnya semua hasil penyidikan dituangkan dalam suatu Berkas Perkara yang kemudian dilimpahkan pada Jaksa Penuntut Umum untuk dapat ditingkatkan pada tahap penuntutan. Oleh Jaksa Penuntut Umum, jika Berkas Perkara tersebut telah dinyatakan lengkap, maka dapat diteruskan ke Pengadilan Negeri (PN), untuk dilanjutkan ke tahap persidangan oleh Hakim. Berikut ini adalah bagan proses penyidikan yang dilakukan oleh PPNS: EKSISTENSI PPNS KETENAGALISTRIKAN SAAT INI?
di bidang penyidikan. BAGAIMANA KERJA KETENAGALISTRIKAN?
PPNS
PPNS Ketenagalistrikan dalam melaksanakan tugasnya sebagai penyidik melakukan serangkaian tindakan penyidikan dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam Undang-Undang KUHAP untuk mencari dan mengumpulkan bukti, yang dengan bukti tersebut membuat terang tentang tindak
Gambar 2. Proses penyidikan oleh PPNS
42 | Edisi 34 Volume IX | Juni 2013
BULETIN KETENAGALISTRIKAN
Gambar 3. 19 orang siswa Diklat PPNS Ketenagalistrikan
PPNS Ketenagalistrikan di Ditjen Ketenagalistrikan yang aktif saat ini tersisa 6 (enam) orang saja, dikarenakan pindah tugas maupun karena telah memasuki usia pensiun. Tentu dengan jumlah yang sangat minim ini, tidak dapat maksimal bekerja mengawasi dan menegakkan hukum di bidang ketenagalistrikan sesuai UU 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan. Untuk itu, Ditjen Ketenagalistrikan telah mengirimkan 19 (sembilan belas)orang PNS nya untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) penyidikan di Pusat Pendidikan Reserse Krimimal, Lembaga Pendidikan Polri, Megamendung, yang diselenggarakan tanggal 17 Maret – 17 Mei 2013 yang lalu. Seluruhnya peserta lulus dalam diklat tersebut dan diharapkan dalam waktu dekat sudah dapat diangkat menjadi PPNS Ketenagalistrikan. Dengan tambahan tenaga PPNS baru ini maka
diharapkan sektor ketenagalistrikan semakin terawasi kepatuhannya terhadap Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan sehingga tujuan pembangunan ketenagalistrikan dapat tercapai. REFERENSI • Undang-Undang No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan • Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 tentang KUHAP • Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia • Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1983 Tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana • Modul Diklat Pembentukan PPNS Ketenagalistrikan 2013
Gambar 4. Latihan penanganan tempat kejadian perkara
Juni 2013| Edisi 34 Volume IX | 43
BULETIN KETENAGALISTRIKAN Pembangunan Berkelanjutan : Antara Harapan dan Kenyataan Konsep Pembangunan Berkelanjutan Komisi Dunia untuk Lingkungan dan Pembangunan (WCED) mendefinisikan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) sebagai pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan manusia saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Hal ini bermakna bahwa pembangunan ekonomi seperti penyediaan pangan, perumahan, pakaian, transportasi, energi dan lain-lain dilaksanakan dengan mempertimbangkan keterbatasan daya dukung bumi sehingga eksploitasi sumber daya alam dilaksanakan secara efisien dan disertai dengan upaya pencegahan dan pengurangan pencemaran lingkungan. Pembangunan berkelanjutan bertujuan untuk menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan dengan perlindungan lingkungan sehingga bumi masih menjadi tempat tinggal yang nyaman bagi generasi yang akan datang. Kesadaran bahwa daya dukung bumi mempunyai keterbatasan sudah dimulai pada era 1970an. Isu ini pertama kali diserukan oleh Club of Rome melalui buku berjudul “Limit to Growth”yang diterbitkan pada tahun 1972. Buku ini menyampaikan hasil pemodelan komputer dengan mensimulasikan lima interaksi antara sub sistem ekonomi global yaitu kependudukan, produksi makanan, produksi industri, polusi, dan penggunaan sumber daya alam tidak terbarukan. Kesimpulan pertama dari buku ini adalah apabila pertumbuhan pembangunan berlanjut dengan pola yang sama disertai dengan peningkatan populasi secara eksponensial maka akan terjadi pembatasan pertumbuhan yang ditandai dengan penurunan secara drastis pada populasi dan kapasitas industri sebagaimana diilustrasikan pada Gambar 1. Kesimpulan kedua buku “Limit to Growth” adalah bahwa pola pertumbuhan tersebut dapat dirubah dan jika perubahan yang dilakukan sesuai, maka dunia akan mencapai titik “kestabilan ekologi” yang akan berkelanjutan pada masa-masa setelah itu (Turner, 2008). Konsep sustainable development sendiri pertama kali dikenalkan oleh WECD melalui Brundtland Report pada tahun 1987. Laporan ini
44 | Edisi 34 Volume IX | Juni 2013
Gambar 1. Model dasar pada Limit to Growth edisi 19721
meletakkan isu lingkungan dalam agenda politik yang bertujuan untuk menyatukan lingkungan dan pembangunan sebagai satu isu untuk dibahas bersama. Peristiwa yang mengenalkan konsep pembangunan berkelanjutan secara lebih luas lagi adalah KTT Bumi di Rio de Jeneiro pada tahun 1992. Para pemimpin dunia dari 178 negara yang mengikuti KTT tersebut menyadari bahwa kemiskinan dan konsumsi yang berlebihan oleh populasi yang makmur menyebabkan tekanan terhadap lingkungan. Mereka meyakini bahwa diperlukan perencanaan nasional dan kebijakankebijakan baru untuk memastikan bahwa setiap keputusan ekonomi mempertimbangkan aspek perlindungan lingkungan. Rio + 10 KTT Bumi di Rio de Jeneiro membangunkan kesadaran pemimpin dunia akan pentingnya perubahan perilaku dan pola pembangunan untuk mencegah terjadinya kerusakan bumi.Namun sepertinya skenario yang digambarkan oleh Club of Rome pada buku The Limit to Growth sudah terlihat kebenarannya. Setelah 10 tahun berlalu, PBB mempublikasikan Laporan “Trend in Sustainable Development” pada KTT Bumi di Johannesburg tahun 2002 yang menampilkan data-data yang menunjukan bahwa tekanan terhadap bumi sudah semakin meningkat, sebagai berikut : 1. Populasi Populasi dunia diperkirakan akan mencapai 8 milyar pada tahun 2025 dimana pertumbuhan populasi akan terjadi di negara-negara berkembang. Pertumbuhan populasi yang
BULETIN KETENAGALISTRIKAN disertai dengan peningkatan standar hidup akan meningkatkan tekanan terhadap air, energi dan sumber daya alam lainnya.
ikan, dan perlindungan keanekaragaman hayati. Namun, fungsi sistem perairan sudah semakin menurun akibat pengambilan air yang berlebihan dan polusi. Konsumsi air global meningkat enam kali lipat dari konsumsi air 100 tahun yang lalu yang mana 70% dari konsumsi air tersebut digunakan untuk irigasi. Diperkirakan hampir setengah penduduk bumi akan mengalami kekurangan air pada tahun 2025.
Gambar 2. Proyeksi Pertumbuhan Populasi Dunia
2.Makanan dan Pertanian Konsumsi pangan per kapita penduduk dunia meningkat seiring dengan peningkatan taraf hidup. Hal ini berdampak pada semakin bertambahnya lahan yang dipergunakan untuk pertanian terutama di negara-negara berkembang. Namun, data menunjukan bahwa pendapatan negaranegara berkembang dari sektor pertanian mengalami defisit sebesar $2,5 trilyun. Hal ini disebabkan karena konsumsi pangan lebih tinggi daripada produksi pangan.
Gambar 4. Trend Konsumsi Air Dunia
4. Hutan Hutan memiliki peranan penting antara lain menyediakan produk hutan seperti kayu,konservasi air dan tanah, pencegahan banjir, mitigasi perubahan iklim dan perlindungan keanekaragaman hayati. Lebih dari 30% daerah aliran sungai telah kehilangan tutupan hutannya sehingga mengakibatkan menurunnya kualitas dan kuantitas air dan meningkatkan resiko terjadinya banjir. Perambahan hutan khususnya di negaranegara tropis semakin meningkat akibat perluasan lahan pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangan.
Gambar 3. Trend Konsumsi Pangan Dunia
3. Air Bersih Ekosistem perairan seperti sungai, danau dan rawa memiliki peran penting antara lain untuk penyediaan air, pencegahan banjir, produksi
Gambar 5. Tingkat deforestasi hutan dunia
Juni 2013| Edisi 34 Volume IX | 45
BULETIN KETENAGALISTRIKAN 5. Energi Produksi dan konsumsi energi global semakin meningkat khususnya penggunaan bahan bakar fosil. Meskipun energi terbarukan juga mengalami peningkatan namun perannya masih sangat kecil jika dibandingkan bahan bakar fosil. Disisi lain, dua setengah milyar penduduk bumi masih menggunakan bahan bakar tradisional seperti kayu bakar dan sisa-sisa tanaman untuk memenuhi kebutuhan energi dasar mereka antara lain untuk memasak dan penerangan. Hal ini dapat membahayakan kesehatan akibat asap yang dihasilkannya pada proses pembakaran yang mengandung karbon monoksida, hidrokarbon dan polutan lainnya.
Gambar 7. Trend Emisi Karbon Global
25% melebihi daya dukung bumi. Jika semua penduduk bumi mengkosumsi sebanyak yang dikonsumsi oleh penduduk negara maju, maka kita membutuhkan dua setengah bumi yang baru untuk mendukung kehidupan kita.
Gambar 6. Penyediaan Energi Global
6. Perubahan Iklim Emisi CO2 per kapita terus meningkat sejak tahun 1990 walaupun telah ada kesepakatan dunia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca melalui kerangka kerjasama PBB untuk konvensi perubahan iklim (UNFCCC). CO2 merupakan gas rumah kaca yang diyakini menjadi penyebab pemanasan global sehingga menyebabkan terjadinya perubahan iklim yang mulaidirasakan oleh penduduk bumi di berbagai belahan dunia. Peningakatan emisi CO2 terbesar terutama terjadi di negara-negara Asia sebagai konsekuensi pertumbuhan ekonomi yang pesat serta di Amerika Utara sebagaimana terlihat pada Gambar 7. Data-data tersebut di atas menunjukkan bahwa harapan akan diterapkannya konsep pembangunan berkelanjutan belum terrealisasikan setelah 10 tahun KTT Bumi dilaksanakan. Penutup Tahun 2012 adalah tahun ke-20 sejak KTT Bumi di Rio de Jeneiro. Data PBB (2007) menunjukkan bahwa level produksi dan konsumsi dunia sudah
46 | Edisi 34 Volume IX | Juni 2013
Implementasi konsep pembangunan berkelanjutan bukan merupakan pilihan, namun merupakan keharusan jika kita ingin bersikap adil bahwa kemakmuran yang kita rasakan saat ini tidak mengorbankan hak generasi di masa yang akan datang atas sumber daya alam yang dimiliki bumi ini. Referensi : 1. Graham Turner (2008), A Comparison of the Limits to Growth with Thirty Years of Reality , CSIROS Working Paper Series. 2. United Nations (2002), Global Challenge Global Opportunity: Trends in Sustainable Development, Johannesburg Summits 2002. 3. United Nations Commission on Sustainable Development (2007), Framing Sustainable Development: The Brundtland Report – 20 years on. 4. United Nations Development Programme (2011), Sustainability and Equity: A Better Future for All , Human Development Report 2011. 5. Wikipedia, http://en.wikipedia.org/wiki/ Brundtland_Report, diakses pada tanggal 26 Desember 2011
Penulis:HeningSuryaBayuAnggoro
BULETIN KETENAGALISTRIKAN Cara-Cara Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Efektif Kadang kala kita tidak berani untuk menyampaikan apa yang ada di kepala kita. Meskipun sudah dicoba dengan berbagai cara, apa yang ingin kita sampaikan kadang tidak keluar karena berbagai macam alasan. Kemampuan komunikasi efektif menjadi hal yang penting dalam menyampaikan pendapat kita. Menurut berbagai survei, sekitar 85% persen dari kesuksesan dalam hidup berkaitan secara langsung dengan kemampuan berkomunikasi dan keterampilan membina hubungan. Untuk memperluas hubungan dari lingkaran kecil orang-orang dimana anda berada saat ini dibutuhkan kemampuan komunikasi efektif. Hal ini perlu dilakukan untuk menuju lingkaran besar orang-orang yang akan anda temui. Keterampilan semacam inilah yang akan membawa keefektifan dalam berkomunikasi. 14 Cara Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Yang Efektif : 1. Berikan kesan bahwa anda antusias berbicara dengan mereka Beri mereka kesan bahwa anda lebih suka berbicara dengan mereka daripada orang lain di muka bumi ini. Ketika anda memberi mereka kesan bahwa anda sangat antusias berbicara dengan mereka dan bahwa anda peduli kepada mereka, anda membuat perasaan mereka lebih positif dan percaya diri. Mereka akan lebih terbuka kepada anda dan sangat mungkin memiliki percakapan yang mendalam dengan anda. 2. Ajukan pertanyaan tentang minat mereka Ajukan pertanyaan terbuka yang akan membuat mereka berbicara tentang minat dan kehidupan mereka. Galilah sedetail mungkin sehingga akan membantu mereka memperoleh perspektif baru tentang diri mereka sendiri dan tujuan hidup mereka. 3. Beradaptasi dengan bahasa tubuh dan perasaan mereka Rasakan bagaimana perasaan mereka pada
saat ini dengan mengamati bahasa tubuh dan nada suara. Dari sudut pandang ini, anda dapat menyesuaikan kata-kata, bahasa tubuh, dan nada suara anda sehingga mereka akan merespon lebih positif. 4. Tunjukkan rasa persetujuan: Katakan kepada mereka apa yang anda kagumi tentang mereka dan mengapa Salah satu cara terbaik untuk segera berhubungan dengan orang adalah dengan menjadi jujur dan memberitahu mereka mengapa anda menyukai atau mengagumi mereka. Jika menyatakan secara langsung dirasakan kurang tepat, cobalah dengan pernyataan tidak langsung. Kedua pendekatan tersebut bisa sama-sama efektif. 5. Dengarkan dengan penuh perhatian semua yang mereka katakan Jangan terlalu berfokus pada apa yang akan Anda katakan selanjutnya selagi mereka berbicara. Sebaliknya, dengarkan setiap kata yang mereka katakan dan responlah serelevan mungkin. Hal ini menunjukkan bahwa anda benar-benar mendengarkan apa yang mereka katakan dan anda sepenuhnya terlibat di dalam suasana bersama dengan mereka. Juga pastikan untuk bertanya setiap kali ada sesuatu yang tidak mengerti pada hal-hal yang mereka katakan. Anda tentu saja ingin menghindari semua penyimpangan yang mungkin terjadi dalam komunikasi jika anda ingin mengembangkan hubungan yang sepenuhnya dengan orang tersebut. 6. Beri mereka kontak mata yang lama Kontak mata yang kuat mengkomunikasikan kepada orang lain bahwa anda tidak hanya terpikat oleh mereka dan apa yang mereka katakan tetapi juga menunjukkan bahwa anda dapat dipercaya. Ketika dilakukan dengan tidak berlebihan, mereka juga akan menganggap anda yakin pada diri anda sendiri karena kesediaan anda untuk bertemu mereka secara langsung. Akibatnya, orang secara alami akan lebih memperhatikan anda dan apa yang
Juni 2013| Edisi 34 Volume IX | 47
BULETIN KETENAGALISTRIKAN anda katakan. 7. Ungkapkan diri anda sebanyak mungkin Salah satu cara terbaik untuk mendapatkan kepercayaan seseorang adalah dengan mengungkapkan diri seterbuka mungkin. Bercerita tentang kejadian yang menarik dari hidup anda atau hanya menggambarkan contoh lucu dari kehidupan normal seharihari. Ketika anda bercerita tentang diri anda, pastikan untuk tidak menyebutkan hal-hal yang menyimpang terlalu jauh dari minat mereka atau bahkan berlebihan. Anda dapat membiarkan mereka mengetahui lebih jauh tentang diri anda seiring berjalannya waktu. 8. Berikan kesan bahwa anda berdua berada di pihak yang sama Gunakan kata-kata seperti “kami, kita ” untuk segera membangun sebuah ikatan. Bila anda menggunakan kata-kata tersebut, anda membuatnya tampak seperti anda dan mereka berada di tim yang sama, sementara orang lain berada di tim yang berbeda. 9. Berikan mereka senyuman terbaik anda Ketika anda tersenyum pada orang, anda menyampaikan pesan bahwa anda menyukai mereka dan kehadiran mereka membawa anda kebahagiaan. Tersenyum pada mereka akan menyebabkan mereka sadar ingin tersenyum kembali pada anda yang secara langsung akan membangun hubungan antara anda berdua.
mereka mungkin ingin mendengar beberapa kata motivasi dari anda karena anda lebih berpengalaman atau anda tampaknya menjalani kehidupan dengan baik . Jika anda ingin memiliki hubungan yang sehat dengan orang tersebut, anda tentu saja tidak ingin tampak seperti anda memiliki semuanya sementara mereka tidak. Yakinkan mereka bahwa mereka dapat melampaui masalah dan keterbatasan mereka, sehingga mereka akan berharap menjadikan anda sebagai teman yang enak untuk diajak bicara. 12. Tampil dengan tingkat energi yang sedikit lebih tinggi dibanding orang lain Umumnya, orang ingin berada di sekitar orang-orang yang akan mengangkat mereka, bukannya membawa mereka ke bawah. Jika anda secara konsisten memiliki tingkat energi yang lebih rendah daripada orang lain, mereka secara alami akan menjauh dari Anda menuju seseorang yang lebih energik. Untuk mencegah hal ini terjadi, secara konsisten tunjukkan dengan suara dan bahasa tubuh anda bahwa anda memiliki tingkat energi yang sedikit lebih tinggi sehingga mereka akan merasa lebih bersemangat dan positif berada di sekitar Anda. Namun jangan juga anda terlalu berlebihan berenergik sehingga menyebabkan orang-orang tampak seperti tidak berdaya. Energi dan gairah yang tepat akan membangun antusiasme mereka. 13. Sebut nama mereka dengan cara yang menyenangkan telinga mereka
10. Menawarkan saran yang bermanfaat Kenalkan tempat makan yang pernah anda kunjungi, film yang anda tonton, orang-orang baik yang mereka ingin temui, buku yang anda baca, peluang karir atau apa pun yang terpikirkan oleh anda. Jelaskan apa yang menarik dari orang-orang, tempat atau halhal tersebut. Jika anda memberi ide yang cukup menarik perhatian mereka, mereka akan mencari anda ketika mereka memerlukan seseorang untuk membantu membuat keputusan tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya.
Nama seseorang adalah salah satu kata yang memiliki emosional yang sangat kuat bagi mereka. Tapi hal itu belum tentu seberapa sering anda katakan nama seseorang, namun lebih pada bagaimana anda mengatakannya. Hal Ini dapat terbantu dengan cara anda berlatih mengatakan nama seseorang untuk satu atau dua menit sampai anda merasakan adanya emosional yang kuat. Ketika anda menyebutkan nama mereka lebih menyentuh dibanding orang lain yang mereka kenal, mereka akan menemukan bahwa anda lah yang paling berkesan.
11. Beri mereka motivasi
14. Tawarkan untuk menjalani hubungan selangkah lebih maju
Jika orang yang anda hadapi lebih muda atau dalam posisi yang lebih sulit dari anda,
48 | Edisi 34 Volume IX | Juni 2013
Ada beberapa hal yang dapat anda lakukan
BULETIN KETENAGALISTRIKAN untuk memajukan persahabatan anda dengan seseorang: tawaran untuk makan dengan mereka, berbicara sambil minum kopi, melihat pertandingan olahraga, dll. Meskipun jika orang tersebut tidak menerima tawaran anda, mereka akan tetap tersanjung bahwa anda ingin mereka menjalani persahabatan ke tingkat yang lebih dalam. Di satu sisi, mereka akan memandang anda karena anda memiliki keberanian untuk membangun persahabatan bukan mengharapkan persahabatan yang instan. Jika anda dapat mengembangkan beberapa saja dari teknik ini, anda secara dramatis akan meningkatkan kemampuan anda untuk berhubungan dengan orang dari semua lapisan dalam hidup anda. Luangkan waktu untuk mengamati orang yang paling sosial dalam kehidupan anda dan anda akan melihat banyak dari metode-metode diatas yang diaplikasikan. Mereka tidak melakukan dengan cara yang kaku, mereka melakukannya secara alami dan dengan cara yang cocok dengan situasi saat itu. Untuk hasil terbaik, santai saja dan biarkan teknik tersebut mengalir dari dalam diri anda secara alami. Pilih teknik-teknik yang paling cocok dengan kepribadian anda dan apa tujuan anda ketika berinteraksi dengan orang. Belajarlah untuk bisa merasakan teknik mana yang cocok ataupun tidak cocok dengan berbagai macam karakter orang dan situasi sesuai dengan kepridadian anda. Ketika anda berhasil mengembangkan kemampuan anda berkomunikasi dengan orang-orang, maka akan membawa anda pada banyak sekali peluang baru yang tidak tersedia untuk anda sebelumnya. Itulah kekuatan dari keterampilan komunikasi yang efektif. Cara untuk menimbulkan kesan menarik antara lain: a. Berbicara tentang kesamaan kita dengan orang lain Didalam buku the attraction paradigm yang ditulis oleh Byrne (1973) disebutkan bahwa adanya kesamaan (simiarity) antara diri kita dengan orang lain akan membuat kita saling menyukai (liking). Kesamaan, seperti kesamaan prinsip dalam hidp, kesamaan hobi,
akan membuat diri kita menarik dimata orang lain. Dalam membina hubungan baik dengan orang lain, menjadi sangat penting untuk mempelajari kebiasaan dan kesukaan orang tersebut. Dengan adanya informasi tentang hal-hal yang menjadi kesukaannya maka akan mudah membuatnya senang kepada kita. b. Mebicarakan kesukaan orang lain Orang akan senang dengan kita bila kita berbicara tantang hal-hal yang disukai mereka. Misalnya, menanyakan hobinya, atau hal-hal yang sangat erat kaitannya dengan kehidupannya, seperti tantang kabar anaknya, dan lain-lain c. Membuat oarang merasa penting Banyak cara membuat orang merasa dihargai. Misalnya, mengirim kartu ucapan selamat lebaran, selamat ulang tahun, dan sebagainya. Selain itu, memuji keunggulan atau prestasi seseorang adalah cara lain yang dapat dipakai. d. Mengingat nama seseorang Setiap orang merasa bahwa nama adalah bagian penting dalam hidupnya. Mengingat nama mereka berarti mengingat seluruh diri mereka, dan merupakan wujud perhatian kepadanya. Di saat kita berjumpa dengan seseorang dan kita menyapanya dengan nama panggilan sehari-harinya akan mendekatkan hubungan kita dengannya. e. Tidak merasa rendah diri Salah satu hal yang mempersulit kita untuk membangun hubungan interpersonal yang baik adalah rasa kurang yakin terhadap diri sendiri. Perasaan rendah diri ini akan menyebabkan kekakuan ini akan membuat orang lain tidak santai berhubungan dengan kita. f. Berpenampian bersih dan rapi Pada umumnya orang yang menyukai kebersiahan dan kerapihan. Bau badan dan bau mulut yang kurang enak sering kali mengganggu teman bicara. Upaya untuk mengatasi bau badan dengan memakai wewangian akan sangat membantu kesuksesan hubungan interpersonal. Bau wangi tertentu ternyata berkaitan dengan status seseorang, apakah dia dari golongan sosial rendah,
Juni 2013| Edisi 34 Volume IX | 49
BULETIN KETENAGALISTRIKAN
menengah atau atas. g. Menggunakan komunikasi verbal yang menyenangkan Komunikasi verbal adalah komunikasi yang dilakukan dengan orang lain melalui pembicaraan langsung. Dalam interaksi sosial dengan orang lain seringkali komunikasi verbal yang dilakukan menyebabkan orang menjadi tidak menyukai kita. h. Menyiapkan mental untuk menerima kritik Dalam kehidupan kelompok (interpersonal) kritik sering kita hadapi. Bila kita mudah tersinggung dan cepat putus asa maka akan sulit bagi kita untuk berhasil dalam pekerjaan. Cara kita menghadapi kritik tersebut supaya komunikasi interpersonal dapat terlaksana dengan baik menjadikannya tempat bertanya mengenai hal-hal yang disukainya, serta meminta pendapat atau nasehat darinya, sehingga ia merasa dihormati. Sumber : • Soewarno Handaya Ningrat. Pengantar Ilmu Studi Dan Manajemen.CV Haji Masagung, Jakarta, 1980, hal 94 • T. Hani Handoko, Manajemen, BPFE Yogyakarta, 1986, hal 272 • Sukanto Reksohadiprojo. Organisasi
50 | Edisi 34 Volume IX | Juni 2013
• • • • • •
perusahaan, Edisi 11, BPFE, Yogyakarta, 1986,hal 176 Soejono Trimo, Analisis Kepemimpinan Angkasa Bandung. 1986 Onong Ichjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan praktek, CV. Remaja Karya, Bandung. 1985 http://www.sarjanaku.com/2012/09/ pengertian-komunikasi-teori-fungsi.html http://manajemenkomunikasi.blogspot. com/2009/11/persepsi-dalam-komunikasi. html http://mengerjakantugas.blogspot. com/2012/06/hambatan-komunikasi-untukpelatihan.html http://aardiansyah.blogspot.com/2012/11/ pengertian-komunikasi-defenisi.html
Penulis : Pandu Satria Jati B