BUKU PEDOMAN
SISTEM KREDIT KARAKTER MAHASISWA UNTUK MEWUJUDKAN MAHASISWA CENDEKIA, RELIGIUS, DAN BERAKHLAK MULIA
BIDANG KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012 1
KATA PENGANTAR
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pengembangan softskill mahasiswa di setiap perguruan tinggi sudah dilaksanakan dalam berbagai kegiatan, seperti pelatihan kepemimpinan dan kewirausahaan. Namun, dirasa belum optimal membentuk mahasiswa yang cerdas dan berkarakter. Sehingga Kepmendikbud memandang bahwa softskill lebih diarahkan pada karakter budaya bangsa Indonesia yang penuh dengan nilai-nilai luhur. Peran perguruan tinggi dalam pembentukan mahasiswa yang cerdas dan berkarakter harus terus diupayakan melalui dua jalur utama. Pertama, jalur kurikuler (melalui penyempurnaan kurikulum, rencana mutu pembelajaran, strategi, dan media pembelajaran). Kedua, jalur ekstrakurikuler (organisasi mahasiswa dan unit kegiatan mahasiswa). Pada hakikatnya visi dan misi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) telah memberikan penegasan secara konsisten untuk melaksanakan pengembangan pendidikan karakter bagi mahasiswa melalui berbagai kegiatan akademik maupun nonakademik, baik di tingkat program studi, fakultas maupun universitas. Sebagai upaya pengembangan karakter ditunjukkan
dengan
program-program
dan
kebijakan
yang
tertuang
dalam
Pola
Pengembangan Kemahasiswaan (Polbangmawa) yang mengarah pada pembentukan karakter mahasiswa. UMS telah melakukan berbagai program peningkatan softskill sebagai bekal bagi calon lulusan, antara lain out-bound training & in- house training; group assignment project; company goes to campus; company visit dan program magang co-op. Agar kegiatan menjadi terarah, terdokumentasi, dan berkelanjutan, maka Bidang Kemahasiswaan UMS perlu menyusun buku pedoman. Isinya meliputi aspek penilaian karakter, penetapan nilai kredit karakter, prosedur pelaksanaan, dan tata kelola Sistem Kredit Karakter Mahasiswa (SKKM). Pemberlakuan SKKM ini bertujuan untuk memberi arah dan memudahkan pencapaian target pendidikan karakter mahasiswa UMS. Dengan demikian, SKKM akan menjadi salah satu perangkat untuk mewujudkan mahasiswa yang cerdas dan 2
berkarakter terpuji, demi mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Semoga Allah meridhai upaya positif ini. Amin. Surakarta, Januari 2012 Tim Penyusun
3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Sistem Pendidikan Nasional yang diatur dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, khususnya dalam bagian pertama dari Ketentuan Umum, sangat jelas mengamanatkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana, untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Oleh karena itu, tujuan pendidikan pada hakikatnya adalah mengembangkan potensi diri peserta didik agar beriman dan bertaqwa, berkepribadian luhur, berakhlak mulia, dan mandiri. Berbagai potensi yang ingin dikembangkan dan menjadikan pendidikan harus menyadari fungsinya yang secara strategis berperan dalam membangun karakter bangsa. Sejalan dengan Sistem Pendidikan Nasional, pelaksanaan kegiatan Rakornas Bidang Kemahasiswaan tahun 2011, mengangkat tema ”Pengembangan Karakter Bangsa”. Tema tersebut merupakan suatu perwujudan adanya kesamaan arah dengan visi Kementerian Pendidikan Nasional, yakni menghasilkan insan yang cerdas secara komprehensif dan kompetitif. Dengan tema tersebut, diharapkan berbagai aspek terkait dengan bidang kemahasiswaan dilaksanakan berdasarkan nilai-nilai luhur dan jati diri bangsa. Dengan kata lain, setiap kebijakan dan program kegiatan kemahasiswaan yang meliputi: bidang penalaran, keilmuan dan keahlian; minat, bakat dan kegemaran; kesejahteraan mahasiswa dan organisasi mahasiswa diarahkan pada tujuan pengembangan pendidikan karakter yang berbasis pada nilai-nilai kearifan lokal. Pengarahan Rakornas Bidang Kemahasiswaan Tahun 2011 yang disampaikan oleh Direktur Jendral
Pendidikan Tinggi ditegaskan bahwa pembimbingan mahasiswa
diprioritaskan (1) pengembangan kemampuan intelektual, keseimbangan emosi, dan penghayatan spiritual mahasiswa agar menjadi warga negara yang bertanggung jawab serta memiliki daya saing, (2) pengembangan mahasiswa merupakan kekuatan moral dalam mewujudkan masyarakat madani yang demokratis, berkeadilan, dan berbasis pada
4
partisipasi publik, dan (3) peningkatan kualitas sarana dan prasarana untuk mendukung pengembangan dan aktualisasi diri mahasiswa, yang meliputi kognisi, personal dan sosial. Berbagai domain dari pengembangan karakter telah dirumuskan, salah satunya yang ditetapkan dan menjadi acuan seperti yang terdapat dalam the six pillars of character yang dikeluarkan oleh character counts coalition (a project of The Josephson Institute of Ethics) di California, yakni: 1) trustworthiness, bentuk karakter yang membuat seseorang menjadi berintegritas, jujur, dan loyal; 2) fairness, bentuk karakter yang membuat seseorang memiliki pemikiran terbuka serta tidak suka memanfaatkan orang lain; 3) caring, bentuk karakter yang membuat seseorang memiliki sikap peduli dan perhatian terhadap orang lain maupun kondisi sosial lingkungan sekitar; 4) respect, bentuk karakter yang membuat seseorang selalu menghargai dan menghormati orang lain; 5) citizenship, bentuk karakter yang membuat seseorang sadar hukum dan peraturan serta peduli terhadap lingkungan alam; dan 6) responsibility, bentuk karakter yang membuat seseorang bertanggung jawab, disiplin, dan selalu melakukan sesuatu dengan sebaik mungkin. Salah satu pokok pikiran yang merupakan penjabaran dari visi dan misi, UMS telah bercita-cita sangat komprehensif dan bisa menjadi landasan yang kuat untuk pengembangan pendidikan karakter mahasiswa, yakni: mewujudkan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni (IPTEKS) yang islami. Hal itu yang didasarkan pada nilai Islam yaitu: tauhid (kesadaran tentang kesatuan antara pengetahuan dan nilai), ‘ilm (rasionaltransendental, objektif, kritis, inovatif, kreatif, terbuka), amanah (kejujuran dan tanggung jawab), berorientasi pada ‘adl (keadilan dan kesejahteraan manusia), khalifah (ketinggian kodrat dan martabat manusia), istishlah (kesejahteraan alam semesta) dalam rangka ‘ibadah (pengabdian manusia pada Tuhan). Internalisasi pokok pikiran visi dan misi UMS dapat dijadikan slogan bagi pengembangan pendidikan karakter, yakni “Mewujudkan Mahasiswa yang Cendekia, Religius, dan Berakhlak Mulia”. Berdasarkan uraian tersebut, sudah semestinya UMS memiliki buku pedoman mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan pengembangan pendidikan karakter mahasiswa, sebagai langkah awal bagi keberpihakan pada pentingnya mendidik mahasiswa menjadi manusia yang tidak saja cerdas tetapi juga berkarakter terpuji.
B. Tujuan Secara umum pemberlakuan Sistem Kredit Karakter Mahasiswa (SKKM) di Universitas Muhammadiyah Surakarta bertujuan: 1) mengoptimalkan hasil kegiatan 5
belajar mengajar; 2) meningkatkan partisipasi
mahasiswa
dalam
kegiatan-kegiatan
kemahasiswaan; 3) meningkatkan kemampuan softskill mahasiswa; 4) memberikan penghargaan berupa nilai kredit terhadap aktivitas mahasiswa dan pencapaian hasilnya di luar kegiatan akademik; 5) mengetahui jenis dan pencapaian hasil
aktivitas
kemahasiswaan selama menempuh pendidikan di UMS; dan 6) menyediakan informasi yang disertai bukti-bukti fisik tentang segala aktivitas mahasiswa dan pencapaian hasilnya, berkaitan dengan kebutuhan ketika memasuki dunia kerja. Adapun lebih khusus, tujuan penyusunan Buku Pedoman SKKM ini adalah 1) memberi pedoman mengenai domain-domain pendidikan karakter mahasiswa, baik akademik maupun nonakademik; 2) memberi pedoman dalam penilaian karakter mahasiswa, baik akademik maupun nonakademik; 3) menetapkan satuan angka kredit untuk penilaian karakter bagi setiap mahasiswa.
C. Manfaat Buku Pedoman SKKM dalam jangka pendek akan bermanfaat sebagai standar rujukan pelaksanaan penilaian karakter mahasiswa UMS yang akan memberi arah bagi pengembangan pendidikan karakter mahasiswa sesuai dengan karakteristik dan kompetensi unggulan yang diharapkan oleh masing-masing fakultas dan program studi. Manfaat jangka panjang yang diharapkan adalah terbentuknya karakter mahasiswa berdasarkan nilai-nilai Islam dan nilai-nilai luhur budaya bangsa yang terwujud dalam penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, sikap dan perilaku yang terpuji.
D. Ruang Lingkup Buku Pedoman SKKM mencakup tata laksana penilaian karakter mahasiswa yang terdiri dari 1) penetapan domain karakter yang dinilai; 2) penetapan satuan angka SKKM; 3) prosedur pelaksanaan dan pihak terkait; dan 4) metode sosialisasi SKKM.
6
BAB II PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI INTEGRASI DOMAIN AKADEMIK DAN NONAKADEMIK
A. Dasar Pemikiran Program pengembangan pendidikan karakter mahasiswa dapat direncanakan dan diimplementasikan melalui 4 bagian, yakni: 1) written curriculum (mata kuliah, RMP dan implementasi pembelajaran); 2) hidden curriculum (interaksi dosen dan mahasiswa, rolemodel, academic atmosfer; 3) co-curriculum (mentoring, PPA, MASTA, magang, praktik, dan KKN); dan 4) extra-curriculum (UKM, organisasi mahasiswa). Hasil pengembangan karakter mahasiswa akan lebih optimal bila 4 bagian kurikulum tersebut bisa berinteraksi dan bersinergi satu sama lain. Interaksi dan sinergi dari 4 bagian kurikulum dapat dijabarkan melalui pencapaian setiap elemen kompetensi mahasiswa. Elemen kompetensi menurut Kepmendiknas Nomor 45/U/2002, mencakup beberapa hal, yakni 1) landasan kepribadian (softskill) yang merupakan ranah dari hidden curriculum; 2) penguasan ilmu dan keterampilan yang merupakan ranah dari written curriculum; 3) kemampuan berkarya yang merupakan ranah dari co-curriculum; 4) sikap dan perilaku dalam berkarya (softskill) yang merupakan ranah dari co-curriculum dan extra-curriculum; dan 5) pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat (softskill) yang merupakan ranah dari co-curriculum dan extra-curriculum. Dalam penyusunan kurikulum hendaknya dikaji secara mendalam dan melalui tahapan yang didasarkan pada kompetensi yang ingin dicapai. Tahapan tersebut diawali dengan integrasi antara hasil analisis SWOT program studi (scientific vision) dengan hasil tracer study (market signal) yang secara obyektif memetakan profil lulusan dan menjadi dasar penentuan kompetensi lulusan. Selanjutnya, kompetensi lulusan yang ditentukan akan menjadi bahan kajian secara mendalam dan luas (dalam bentuk SKS) yang didistribusikan dalam mata kuliah. Kajian mendalam juga diperlukan dalam proses mengembangan rancangan mutu pembelajaran (RMP) dan strategi pembelajaran. Dengan demikian, ujung tombak dari penyisipan pendidikan karakter dari bagian written curriculum adalah pada pemilihan strategi pembelajaran karena sangat berpeluang untuk mengembangkan nilai-nilai Islam dan nilai-nilai luhur budaya bangsa. Sungguh sangat ideal, jika proses belajar mengajar 7
yang bertujuan mencapai kompetensi IPTEKS tertentu dibarengi dengan kristalisasi karakter terpuji yang menyertai penguasaan kompetensi tersebut.
B. Kompetensi Dasar, Standar Kompetensi, dan Indikator Secara umum pengembangan pendidikan karakter dapat diuraikan melalui penetapan kompetensi dasar, standar kompetensi, dan indikator (Tabel 1.) Tabel 1. Kompetensi dasar, Standar Kompetensi, dan indikator Kompetensi
Standar Kompetensi
Indikator
Dasar Thinking skill
Memahami identifikasi, analisis dan pemecahan masalah serta berpikir kritis, kreatif, dan inovatif
1. 2. 3. 4.
mampu mengidentifikasi masalah mampu menganalisis masalah mampu memecahkan masalah mampu menghasilkan ide kreatif dan inovatif
Planning and Memahami perencanaan 1. mampu membuat (mendesain) organizing skill dan pengorganisasian rencana kegiatan kegiatan 2. mampu mengelola kegiatan. Communication Memahami komunikasi 1. mampu berkomunikasi (menerima skill lisan dan tulisan informasi) secara lisan dan tulisan dengan jelas. 2. mampu menyampaikan informasi secara lisan dan tulisan dengan jelas. 3. mampu menciptakan situasi komunikasi dua arah dan mendorong orang lain mengemukakan pendapat 4. mampu melakukan negosiasi untuk mendapatkan persetujuan permasalahan yang dihadapi.
Leadership skill
Interpersonal skill
Memahami pengelolaan orang, barang, uang, potensi, dan konflik untuk mencapai tujuan kelompok atau organisasi
atas
1. mampu mengelola (instruksi, koordinasi, dan mempengaruhi) orang. 2. mampu mengelola peralatan. 3. mampu mengelola uang. 4. mampu mengelola potensi yang ada untuk mencapai tujuan. 5. mampu mengelola konflik menjadi kekuatan untuk mencapai tujuan. membangun dan Memahami hubungan 1. mampu memperlihatkan kepedulian timbal balik yang terhadap rekan di unit kerjanya 8
harmonis dan 2. mampu menghargai perbedaan dan menunjukkan kepekaan terhadap menghargai orang lain kebutuhan orang lain dalam ruang untuk membangun lingkup antar unit kerja dalam relasi yang efektif. departemen 3. mampu mengembangkan hubungan timbal balik dengan pihak lain antar departemen 4. mampu mempertahankan hubungan positif dalam situasi konflik, baik internal maupun eksternal organisasi 5. mampu membangun hubungan yang sejajar sebagai mitra top manager Motivation skill Memahami potensi diri 1. mampu menunjukkan sikap menghadapi target kerja antusias dan tuntas dalam bekerja yang tinggi dan 2. mampu membuat pekerjaan tidak menantang untuk monoton dan membosankan, serta mencapai hasil kerja menetapkan standar kinerja yang yang memuaskan tinggi 3. mampu memanfaatkan peluang untuk meningkatkan hasil kerja 4. mampu untuk memenuhi tantangan persaingan secara kompetitif 5. mampu menjadi role model bagi orang lain, dengan menunjukkan usaha yang keras mencapai tujuan organisasi Organizational Memahami strategi 1. mampu bekerja sesuai dengan strategy skill organisasi untuk kualitas yang diharapkan. meningkatkan daya 2. mampu menyusun strategi yang saing. berorientasi pada kualitas capaian yang dapat dilaksanakan secara efisien. 3. mampu menyusun strategi pemanfaatan sumber daya secara efektif dan efisien dengan hasil maksimal. 4. mampu menyusun strategi mengantisipasi dampak perubahan global. Intrapersonal Memahami 1. mampu belajar sesuai tuntutan skill pengembangan potensi pekerjaan diri 2. mampu mengidentifikasi kebutuhan pengembangan diri 3. mampu membuat perencanaan pengembangan diri dengan memanfaatkan sumber daya di luar 9
Organizational knowledge
organisasi 4. mampu menciptakan tantangan dalam organisasi untuk tujuan pengembangkan potensi diri Memahami pengetahuan 1. mampu menjelaskan mekansime pengelolaan organisasi organisasi. 2. mampu menjelaskan hubungan antar komponen dalam organisasi. 3. mampu menjelaskan keterkaitan organisasi dengan organisasi eksternal.
Kompetensi dasar yang telah terurai pada Tabel 1 dapat diupayakan pencapaiannya melalui beberapa tahapan, yakni: 1. Tahap success skill, sasaran pada tahap ini adalah mahasiswa pada semester I-II. Tujuan yang ingin dicapai adalah mengantarkan mahasiswa menemukan jati dirinya sebagai manusia seutuhnya; membantu mahasiswa yang memiliki beragam potensi sekaligus kelemahan yang patut dikelola untuk peningkatan kualitas; mempersiapkan mahasiswa untuk dapat menjadi bagian dari masyarakat intelektual yang ingin dibangun melalui perguruan tinggi; membantu mahasiswa dalam merumuskan dan menyusun rencana pencapaian cita-citanya. Bentuk pelaksanaan kegiatan berupa pelatihan ESQ, PPA/MASTA, Mentoring, LKMM-TP (tingkat pemula). 2. Tahap creativity, sasaran pada tahap ini adalah mahasiswa pada semester III-IV. Pada tahap ini tujuan utamanya adalah: mempersiapkan dan menciptakan suatu kondisi sehingga inovasi dan kreatifitas mahasis wa dapat ditingkatkan; merangsang mahasiswa berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan kreativitas mahasiswa. Kegiatan dilakukan melalui organisasi kemahasiswaan baik tingkat universitas, fakultas, jurusan/program studi, dan melalui unit-unit kegiatan mahasiswa. Melalui kegiatan-kegiatan ini mahasiswa diharapkan menyadari pentingnya membekali diri dengan berbagai kemampuan untuk menghadapi persaingan pada masa depan. Bentuk kegiatan berupa sosialisasi dan pelatihan penyusunan PKM, sosialisasi dan penjaringan anggota organisasi mahasiswa, sosialisasi dan penjaringan anggota UKM, LKMM-TD (tingkat dasar). 3. Tahap leadership, sasaran pada tahap ini adalah mahasiswa semester V-VI. Tahap ini bertujuan untuk membantu mahasiswa mengasah keterampilan berinteraksi antar personal;
membantu
mahasiswa
mengembangkan 10
jiwa
kepemimpinan;
dan
mengembangkan
motivasi
dan
kemampuan
mahasiswa
dalam
organisasi
kemahasiswaan. Program utama pada tahap ini adalah kegiatan-kegiatan yang berdampak pada pengembangan jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, dan peningkatan produktivitas dengan inovasi-inovasi baru. Bentuk kegiatan adalah LKMM-TM (tingkat menengah), kegiatan organisasi mahasiswa dan UKM. 4. Tahap entrepreneurship, target sasaran pada tahap ini adalah mahasiswa semester VIIVIII. Pada tahap ini tujuan yang ingin dicapai adalah: membantu mahasiswa dalam mengembangkan jiwa dan mindset kewirausahaan; membantu mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja. Program utama diarahkan pada pembentukan sikap dan kesiapan mahasiswa setelah lulus untuk memasuki lapangan kerja atau menciptakan peluang kerja, kegiatannya diantaranya berupa pelatihan atau workshop sukses meraih peluang kerja, pengembangan karir, job hunting, magang, company visit, pelatihan kewirausahaan, penyusunan PMW, LKMM-TL (tingkat lanjut).
C. Kegiatan Akademik Proses belajar mengajar dewasa ini difokuskan pada upaya menyisipkan (inserting) berbagai pendidikan softskill pada berbagai strategi pembelajaran, yang bukan lagi teacher centered tetapi lebih pada student centered. Hal itu dimaksudkan agar mahasiswa secara mandiri dapat mengembangkan potensi kemampuan intrapersonal dan interpersonal dalam kerangka pembelajaran kemampuan akademiknya. Sebelumnya, telah disebutkan bahwa penentuan elemen kompetensi dalam penyusunan kurikulum, dan RMP sangatlah penting karena dapat memberikan arah yang pasti mengenai strategi pembelajaran apa yang akan dipilih, Untuk menerapkan strategi pembelajaran yang efektif dan sekaligus mengandung unsur pengembangan pendidikan karakter bagi mahasiswa terus dilakukan. Semuanya dikemas dalam model pembelajaran dengan pendekatan Student Centered Learning (SCL). Tabel 2 menyajikan beberapa contoh SCL dan nilai-nilai karakter yang ingin dikembangkan dalam proses pembelajaran.
11
Tabel 2. Model Pembelajaran dan Pengembangan Karakter No.
1
2
Model Pembelajaran
Yang dilakukan mahasiswa
kelompok Small Group a. membentuk (5-10) Discussion b. memilih bahan diskusi c. mepresentasikan paper dan mendiskusikan di kelas a. mempelajari dan Simulasi menjalankan suatu peran khusus. b. atau mempraktikkan/mencob a berbagai model (materi) yang telah disiapkan
Nilai-nilai karakter yang dikembangkan Berinteraksi dalam kelompok, team work, meringkas dengan baik, komunikasi lisan, dan berargumen dengan logis Bertangggung jawab, kreatif, inisiatif, dan manajemen waktu
3
Discovery Learning
mencari, mengumpulkan, Tangguh, kerja keras, kemauan dan menyusun informasi belajar, berfikir analitis, dan yang ada untuk menulis laporan mendeskripsikan suatu pengetahuan
4
Self-Directed Learning
merencanakan kegiatan Manajemen waktu, manajemen belajar, melaksanakan, dan diri, mandiri, pengambilan menilai pengalaman keputusan yang tepat, dan belajarnya sendiri motivasi
5
Cooperative Learning
Membahas dan Mampu berkooperasi dan menyimpulkan masalah/ berinteraksi dengan kelompok, tugas yang diberikan dosen kreatif, dan menyelesaikan secara berkelompok persoalan
6
Collaborative Learning
a. Bekerja sama dengan Team work, tanggung jawab, anggota kelompoknya berfikir kritis, berfikir analitis, dalam mengerjakan mendengarkan, dan komitmen tugas b. Membuat rancangan proses dan bentuk penilaian berdasarkan konsensus kelompoknya sendiri.
12
a. Membahas konsep Tanggung jawab, empati, (teori) kaitannya dengan berfikir analitis, komitmen, dan situasi nyata komunikasi lisan b. Melakukan studi lapangan/ terjun di dunia nyata untuk mempelajari kesesuaian teori.
7
Contextual Instruction
8
tugas Tanggung Project Based a. Mengerjakan jawab, menulis (berupa proyek) yang laporan, Learning komunikasi lisan, telah dirancang secara bersemangat, dan komitmen sistematis. b. Menunjukan kinerja dan mempertanggung jawabkan hasil kerjanya di forum.
9
Problem Based Belajar dengan menggali/ mencari informasi (inquiry) Learning serta memanfaatkan informasi tersebut untuk memecahkan masalah faktual/ yang dirancang oleh dosen
Menyelesaikan persoalan, berfikir kritis, berfikir analitis, komitmen, berinteraksi dan berkooperasi
Berdasarkan nilai-nilai karakter yang ingin dikembangkan pada berbagai model pembelajaran SCL tersebut, pada hakikatnya dapat ditentukan beberapa domain yang mewakili bagian written curriculum. Domain-domain yang terpilih itu, akan menjadi unsur penilaian karakter mahasiswa pada setiap mata kuliah yang ditempuh, sehingga dosen perlu mendapat informasi dan sosialisasi mengenai penilaian karakter mahasiswa yang berasal dari kegiatan akademik. Adapun domain-domain karakter dari kegiatan akademik adalah (1) kemampuan bekerja dalam tim; (2) tanggung jawab; (3) manajemen waktu; (4) komunikasi lisan; dan (5) menulis laporan. Selanjutnya, untuk indikator setiap domain karakter dan penetapan angka kreditnya dapat dilihat pada Bab III.
D. Kegiatan Nonakademik Direktorat Akademik Ditjen Dikti Depdiknas (2008) di dalam kegiatan pelatihan pengembangan softskill mahasiswa mengungkapkan mengenai beberapa keluhan pengguna lulusan perguruan tinggi, antara lain, tidak dapat bekerja sama dalam tim, tidak 13
memiliki empati, kurang mampu berkomunikasi, kurang inisiatif dalam pekerjaan, termasuk kurang berinisiatif untuk bertanya, kurang berani bermimpi, lebih fokus pada kendala bukan pada mimpi. Berbagai keluhan tersebut, menunjukkan rendahnya penguasaan softskill yang mengarah pada pembentukan karakter lulusan perguruan tinggi. Kontribusi softskill pada dunia kerja dari berbagai survei, tidak kurang dari 80% sedangkan hardskill hanya 20%. Berdasarkan hal tersebut, pendidikan di Indonesia memberikan softskill hanya 20% dan yang 80% bersifat hardskill. Ketidakseimbangan pendidikan di ruang kuliah yang lebih bertumpu pada hard skill, tentu saja perlu segera diatasi, antara lain dengan memberikan bobot lebih kepada pengembangan softskill, yang dewasa ini lebih diarahkan pada pembentukan karakter . Suatu hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar kemampuan interpersonal atau karakter terpuji lainnya tidak diajarkan lewat perkuliahan formal. Pengembangan karakter terpuji bisa lebih maksimal didapatkan melalui organisasi kemahasiswaan, seperti Badan Eksekutif Mahasiswa, Dewan Perwakilan Mahasiswa, Himpunan Mahasiswa Program Studi, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dan Unit Kegiatan Mahasiswa (pecinta alam, marching band, bela diri, paduan suara, kelompok olah raga, lembaga penerbitan, kelompok penelitian, pengabdian masyarakat dan lain sebagainya). Organisasi kemahasiswaan itu dapat menjadi media dalam proses pembelajaran untuk bisa menempa diri, belajar berkomunitas, dan berinteraksi dengan banyak pemikiran atau berbagai karakter orang. Seorang mahasiswa sebagai aktivis kampus yang tergabung dalam organisasi kemahasiswaan mempunyai kebiasaan dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan, sehingga ketika lulus tidak akan canggung lagi berhadapan dengan kehidupan masyarakat yang sebenarnya terutama di tempat bekerja. Beberapa nilai karakter yang didapatkan dari proses keterlibatan dalam organisasi kemahasiswaan adalah kemampuan memimpin, dipimpin, ketangguhan, keuletan, kemampuan berkomunikasi, memiliki empati, kemampuan menyelesaikan konflik dan percaya diri. Berbagai aktivitas nonakademik kemahasiswaan dan nilai-nilai karakter yang dikembangkan dapat dilihat pada Tabel 3.
14
Tabel 3. Kegiatan Nonakademik dan Pengembangan Karakter No.
Kegiatan Mahasiswa
Yang dilakukan mahasiswa
a. Mengkaji Al Qur’an dan Hadist b. Menanamkan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari Marching band a. Bersama teman mempertahankan (sejenis: group harmoni dan band, musik) menghasilkan satu lagu b. Memainkan alat musik dalam satu tim Paduan Suara a. Menyanyikan lagu di dalam satu tim b. Mempertahankan harmoni suara dalam satu lagu a. Menyajikan satu Seni Teater pertunjukan bersama (sejenis: b. Memvisualkan ide kreatif kelompok tari) dalam bentuk pertunjukan Pecinta alam, a. Mencapai satu target Panjat tebing, dll b. Menggunakan sumber daya dan tenaga untuk menyelesaikan satu pekerjaan
Nilai-nilai karakter yang dikembangkan
1 Kelompok Keagamaan
Kerja sama, gigih, disiplin, tanggung jawab, percaya diri, dan konsistensi
2
Kerjasama, disiplin, semangat, kreativitas, gigih, percaya diri, tanggung jawab, dan konsistensi
3
4
5
No.
Kegiatan Mahasiswa
Yang dilakukan mahasiswa
Kerjasama, disiplin, semangat, kreatif, percaya diri, tanggung jawab, dan konsistensi Percaya diri, kreativitas, sensitivitas, empati, disiplin, kerjasama, dan teliti Gigih, semangat, disiplin, teliti, tekun, percaya diri, keberanian, cekatan, dan kerjasama
Nilai-nilai karakter yang dikembangkan
6
a. Menyelesaikan masalah Pengabdian masyarakat Masyarakat dan b. Menggunakan Bakti Sosial kemampuan untuk masyarakat
Empati, altruisme, sensitif, kerja sama, tanggung jawab, ramah, perhatian, tulus, dan berpikir kritis
7
Organisasi Intra a. Mengkritisi tata laksana organisasi atau dan Ekstra pemerintah Kampus b. Menyelenggarakan acara untuk promosi sosial satu konsep atau pemikiran
Kepemimpinan, decision making, tanggung jawab, tanggung gugat, dan berpikir kritis
15
Kelompok Riset a. Mengkritisi satu kejadian dan Minat Khusus b. Melakukan penelitian pada satu fenomena (kelompok c. Menyelesaikan bahasa) permasalahan secara ilmiah 9 Kelompok Olah c. Bekerja bersama untuk memenangkan satu Raga: Bela Diri, pertandingan Bola, Tenis dll d. Menggunakan daya dan tenaga untuk meraih kemenangan a. Mengekspresikan ide 10 Kelompok secara tertulis Penulisan b. Mengkritisi suatu (Jurnalistik) masalah dan proses tertentu dalam suatu tulisan (komunikasi verbal) a. Mengelola usaha 11 Kelompok b. Mengembangkan usaha Kewirausahaan untuk memperoleh keuntungan 8
16
Berpikir kritis, kreatif, inovatif, tekun, tanggung jawab, sensitif, dan teliti
Sportif, gigih, kerjasama, disiplin, tanggung jawab, dan percaya diri
Berpikir kritis, empati, tanggung jawab dan tanggung gugat, sensitif, kreatif, teliti, tekun, percaya diri, disiplin dan tepat waktu Gigih, kerjasama, disiplin, tanggung jawab, percaya diri, dan jujur
BAB III TATA LAKSANA SISTEM KREDIT KARAKTER MAHASISWA A. Penetapan Satuan Angka Kredit Karakter Mahasiswa Dalam upaya kuantifikasi nilai-nilai karakter mahasiswa perlu ditetapkan standar satuan angka kredit yang bertujuan untuk memberikan pengakuan dan penghargaan atas setiap aktivitas akademik dan nonakademik yang dilakukan mahasiswa. Adapun jenis kegiatan, bobot, dan dasar penilaian berbagai domain dalam pengembangan pendidikan karakter dapat dilihat pada tabel berikut. a. Kegiatan Utama Tabel 4. Kegiatan Utama Universitas No 1. 2. 3. 4.
Kegiatan
Partisipasi/Prestasi yang diperoleh Peserta Peserta Peserta Peserta
PPA MASTA Mentoring Workshop
Bobot skk 20 10 15 15
Dasar Penilaian Sertifikat Sertifikat Sertifikat Sertifikat
b. Kegiatan Penunjang Tabel 5. Kegiatan Bidang Organisasi Kemahasiswaan No Kegiatan Tingkat Jabatan 1.
Pengurus Organisasi
Internasional
Nasional
Universitas
Fakultas
Ketua Waka/Sek/Bend Anggota Pengurus/Kabid Ketua Waka/Sek/Bend Anggota Pengurus/Kabid Ketua Waka/Sek/Bend Anggota Pengurus/Kabid Ketua Waka/Sek/Bend Anggota Pengurus/Kabid 17
Bobot Dasar skk Penilaian 40 Sertifikat/SK 35 Sertifikat/SK 30 Sertifikat/SK 35 30 25
Sertifikat/SK Sertifikat/SK Sertifikat/SK
30 25 20
Sertifikat/SK Sertifikat/SK Sertifikat/SK
25 20 15
Sertifikat/SK Sertifikat/SK Sertifikat/SK
Program Studi
2.
3.
4.
Ketua Waka/Sek/Bend Anggota Pengurus/Kabid
Anggota Aktif Organisasi
Internasional Nasional Regional Universitas Fakultas Program Studi Mengikuti Lanjut Pelatihan Menengah Kepemimpinan Dasar Panitia dalam Internasional
Ketua Waka/Sek/Ben Anggota Ketua Waka/Sek/Ben Anggota Ketua Waka/Sek/Ben Anggota Ketua Waka/Sek/Ben Anggota Ketua Waka/Sek/Ben Anggota Ketua Waka/Sek/Ben Anggota
kegiatan kemahasiswaan
Nasional
Regional
Universitas
Fakultas
Program Studi
Tabel 6. Kegiatan Bidang Penalaran No Kegiatan Tingkat 1.
Memperoleh prestasi Internasional dalam Lomba Karya Ilmiah /kreativitas/inovatif, dll Nasional
Regional
18
Partisipasi dan/Prestasi Juara I Juara II Juara III Finalis/peserta Juara I Juara II Juara III Finalis/peserta Juara I Juara II Juara III Finalis/peserta
20 15 10
Sertifikat/SK Sertifikat/SK Sertifikat/SK
30 25 20 15 10 5 20 15 10 40 30 25 30 25 20 25 20 15 20 15 10 15 10 5 10 8 5
Sertifikat/SK Sertifikat/SK Sertifikat/SK Sertifikat/SK Sertifikat/SK Sertifikat/SK Sertifikat Sertifikat Sertifikat Sertifikat/SK/ST
Sertifikat/SK/ST
Sertifikat/SK/ST
Sertifikat/SK/ST
Sertifikat/SK/ST
Sertifikat/SK/ST
Bobot skp 100 90 85 80 80 75 70 65 65 60 55 50
Dasar Penilaian Sertifikat Sertifikat Sertifikat Sertifikat Sertifikat Sertifikat Sertifikat Sertifikat Sertifikat Sertifikat Sertifikat Sertifikat
Universitas
2.
3.
4.
5.
6.
Juara I Juara II Juara III Finalis/peserta Fakultas Juara I Juara II Juara III Finalis/peserta Program Studi Juara I Juara II Juara III Finalis/peserta Mengikuti kegiatan Internasional Pembicara Ilmiah (Seminar, Moderator lokakarya, workshop, Peserta dll) Nasional Pembicara Moderator Peserta Regional Pembicara Moderator Peserta Universitas Pembicara Moderator Peserta Fakultas Pembicara Moderator Peserta Program Studi Pembicara Moderator Peserta Mengikuti Kurang dari Peserta Kursus/Pelatihan 10 jam Keilmuan 10 – 30 jam Lebih dari 30 jam Menghasilkan temuan inovasi yang dipatenkan Karya Ilmiah yang Internasional Ketua dipublikasikan dalam Anggota majalah ilmiah Nasional Ketua terakreditasi Anggota Nasional tak Ketua terakreditasi Anggota Karya popular yang Internasional Ketua diterbitkan surat Anggota kabar/majalah/media Nasional Ketua 19
50 45 40 35 35 30 25 20 20 15 10 5 100 40 25 75 20 10 50 15 10 45 10 5 35 10 5 25 10 5 15
Sertifikat Sertifikat Sertifikat Sertifikat Sertifikat Sertifikat Sertifikat Sertifikat Sertifikat Sertifikat Sertifikat Sertifikat Sertifikat/ST Sertifikat/ST Sertifikat/ST Sertifikat/ST Sertifikat/ST Sertifikat/ST Sertifikat/ST Sertifikat/ST Sertifikat/ST Sertifikat/ST Sertifikat/ST Sertifikat/ST Sertifikat/ST Sertifikat/ST Sertifikat/ST Sertifikat/ST Sertifikat/ST Sertifikat/ST Sertifikat
25 35
Sertifikat Sertifikat
150
Sertifikat/Patent
125 75 100 50 50 25 50 25 30
Fotocopy karya Fotocopy karya Fotocopy karya Fotocopy karya Fotocopy karya Fotocopy karya Fotocopy karya Fotocopy karya Fotocopy karya
lainnya Regional Universitas Fakultas 7.
8.
9. 10. 11.
Menghasilkan karya yang didanai oleh pemerintah/pihak lain Menghasilkan karya yang tidak dipublikasikan Mengikuti kuliah tamu Melakukan penelitian Mawapres Nasional
Regional
Universitas
Fakultas
Anggota Ketua Anggota Ketua Anggota Ketua Anggota Ketua Anggota
15 25 10 20 5 10 5 30 20
Fotocopy karya Fotocopy karya Fotocopy karya Fotocopy karya Fotocopy karya Fotocopy karya Fotocopy karya SK/ST SK/ST
Ketua Anggota
10 5
Fotocopy karya Fotocopy karya
5
Sertifikat
Juara I Juara II Juara III Finalis Juara I Juara II Juara III Finalis Juara I Juara II Juara III Finalis Juara I Juara II Juara III Finalis
10 100 85 75 60 60 55 50 40 40 35 30 20 20 15 10 5
SK/ST Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST
Tabel 7. Kegiatan Bidang Minat Bakat No 1.
Kegiatan
Tingkat
Berprestasi dalam Internasional kegiatan minat bakat (Olah raga, seni dan kerohanian) Nasional
Regional 20
Partisipasi dan/Prestasi Juara I Juara II Juara III Finalis/peserta Juara I Juara II Juara III Finalis/peserta Juara I Juara II
Bobot skp 80 75 70 65 65 60 55 50 50 45
Dasar Penilaian Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST
2.
3.
4.
Juara III Finalis/peserta Universitas Juara I Juara II Juara III Finalis/peserta Fakultas Juara I Juara II Juara III Finalis/peserta Program studi Juara I Juara II Juara III Finalis/peserta Sebagai Nasional pelatih/pembimbing Universitas kegiatan Minat Fakultas Bakat Program Studi Menghasilkan karya seni (pameran seni, fotografi, teater, dll) Mengelola usaha Mandiri
Kemitraan
Tabel 8. Kegiatan Pengabdian Masyarakat dan Kegiatan Sosial No Kegiatan Tingkat Partisipasi dan/Prestasi 1. Kepanitiaan Internasional Ketua Anggota Nasional Ketua Anggota Regional Ketua anggota Lokal(kota) Ketua Anggota Institusi Ketua Anggota 2. Peserta kegiatan Internasional Nasional Regional Universitas Fakultas Program studi 21
40 35 35 30 25 20 20 15 10 5 20 15 10 5 40 20 15 15
Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST
15
Hasil Karya/ Sertifikat
20
Hasil karya/sertf/Surat Pernyataan Hasil karya/sertf/ Surat Pernyataan
10
Bobot skp 30 25 25 20 20 15 15 10 10 5 30 25 20 15 10 5
Dasar Penilaian Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST Sertifikat/SK/ST Sertifikat Sertifikat Sertifikat Sertifikat Sertifikat Sertifikat
3.
Kegiatan social/social keagamaan (Pengajian, TPA,PAUD, Takmir masjid, karang taruna, Dawis, dll)
15
Surat Keterangan
Tabel 9. Kegiatan lain No 1.
Kegiatan
Tingkat
2.
Berpartisipasi dalam kegiatan kunjungan/studi banding Magang Kerja
3.
Magang Penelitian
Partisipasi dan/Prestasi
20 10
4.
Menjadi asisten /mentor 5. Membantu penelitian dosen (surveyor, pengelola data, dll) Keterangan : SK : Surat Keputusan ST : Surat Tugas
B.
Bobot Dasar skp Penilaian 10 Sertifikat/ST
15 10
Sertifikat/Srt Keterangan Sertifikat/Srt Keterangan Sertifikat/Srt Keterangan Sertifikat/Srt Keterangan
Prosedur Pelaksanaan dan Pihak Terkait di Tingkat Fakultas Untuk menjamin kegiatan yang terkait dengan pelaksanaan dan administrasi sertifikasi karakter mahasiswa dapat berjalan dengan baik, perlu disusun prosedur pelaksanaan dengan jelas. 1. Tujuan
: Menjamin kegiatan yang terkait dengan pelaksanaan dan administrasi sertifikasi karakter mahasiswa dapat berjalan dengan baik
2. Ruang lingkup
: Berlaku untuk semua kegiatan kemahasiswaan intra dan ekstra Universitas Muhammadiyah Surakarta
3. Definisi
: Kegiatan yang mendapatkan nilai dalam SKKM adalah kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan nonkurikuler
22
4. Referensi 4.1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 4.2. Peraturan rektor Nomor …… tentang system kredit karakter mahasiswa
5. Distribusi 5.1
Dekan
5.2 Wakil Dekan I 5.3 Wakil Dekan III 5.4
Ketua Program Studi
5.5
Ketua Penjaminan Mutu Prodi (KPMP)
5.6
BAA
5.7
Pembimbing Akademik
5.8
Mahasiswa
5.9 Organisasi mahasiswa 5.10 Kepala Tata Usaha
6. Prosedur : 6.1. Ketentuan Umum 6.1.1. Langkah-langkah teknis pelaksanaan SKKM dituangkan dalam bentuk buku panduan bagi mahasiswa dan pembimbing akademik 6.1.2. Pengisian Kartu Hasil Kredit Karakter Mahasiswa (KHKK) menggunakan formulir yang telah disediakan 6.1.3. Validasi hasil kegiatan kemahasiswaan oleh Pembimbing Akademik (PA) 6.1.4. Penerbitan Hasil Nilai (Transkrip) Kredit Karakter Mahasiswa (TKKM) pada akhir masa studi menggunakan formulir yang telah disediakan 6.2. Pedoman Perhitungan Nilai Karakter Mahasiswa 6.2.1. Pada saat pengisian KRS mahasiswa diminta untuk memasukkan Kredit Karakter Mahasiswa bersamaan pengisian KRS secara online ke dalam form yang telah disediakan secara online pula oleh Universitas 6.2.2. Pada saat mahasiswa yang bersangkutan akan menempuh ujian skripsi mahasiswa mengambil Formulir Kartu Hasil Kredit Karakter Mahasiswa (KHKKM) di bagian tata usaha/administrasi Fakultas masing - masing) 6.2.3. Mahasiswa mengisi data perolehan SKKM pada Kartu Hasil Kredit Karakter Mahasiswa (KHKKM) 23
6.2.4. Mahasiswa meminta validasi data KHKKM
dilampiri dokumen
pendukung kepada PA 6.2.5. Mahasiswa menyerahkan Konsep TKKM kepada PA untuk dibuatkan TKKM yang ditandatangani PA dan Ketua Program Studi/Dekan/WD I. 6.2.6. Mahasiswa menerima TKKM
6.3. Panduan bagi Pembimbing Akademik 6.3.1. Melakukan validasi nilai TKKM 6.3.2. Apabila sudah sesuai dengan dokumen pendukung/bukti fisik kegiatan, maka PA menandatangani TKKM. 6.3.3. Apabila ada perbedaan antara dokumen dengan TKKM, maka PA wajib meninjau kembali TKKM 6.3.4. Mengarsipkan TKKM
C. Metode Sosialisasi SKKM Sosialisasi sertifikasi karakter mahasiswa dilakukan secara bertahap kepada dosen, karyawan, mahasiswa, dan badan/biro terkait. Tujuan sosialisasi adalah untuk membentuk kesadaran kolektif tentang pentingnya pendidikan karakter. Sosialisasi juga bertujuan untuk melakukan gerakan kolektif dan pencanangan pendidikan karakter untuk semua. Dengan demikian, sosialisasi dilakukan secara internal dan eksternal. Sosialisasi dioptimalkan melalui kegiatan sarasehan, kegiatan kemahasiswaan (olahraga, kegiatan seni, dll), penyebaran leaflet, booklet (buku kecil), poster, serta berbagai media-media sosialisasi kampus. Materi sosialisasi yang dilakukan meliputi : 1. Pelaksanaan SKKM sesuai kalender akademik UMS. Setiap tahun kegiatan akademik dibagi menjadi 2 (dua) semester: a. Semester Gasal b. Semester Genap 2. Sistem penilaian terdiri dari : a. Bidang Kegiatan Organisasi b. Bidang Kegiatan Penalaran c. Bidang Kegiatan Minat Bakat d. Bidang Kegiatan Pengabdian Masyarakat dan Kegiatan sosial e. Kegiatan lainnya 24
Komposisi prosentase angka kredit yang harus dipenuhi mahasiswa pada perhitungan akhir untuk masing-masing kegiatan adalah : a.
Kegiatan Utama : 43%
b.
Kegiatan Penunjang : 1.
Bidang Kegiatan organisasi minimal 15%
2.
Bidang Penalaran minimal 20%
3.
Bidang Minat Bakat minimal 15%
4.
Bidang Pengabdian masyarakat dan Kegiatan sosial minimal 20%
5.
Kegiatan lain maksimal 20%
3. Unit yang terlibat dalam kegiatan sertifikasi karakter mahasiswa 4. Prosedur Pelaksanaan yang dituangkan dalam SOP
25
BAB IV PENUTUP
Pengembangan pendidikan karakter mahasiswa merupakan amanah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003. Kegiatan ini merupakan proses internalisasi visi dan misi UMS. Dengan mendasarkan pada visi dan misi UMS, sudah menjadi tanggung jawab UMS untuk terus berupaya melakukan pengembangan pendidikan karakter dengan tujuan mewujudkan mahasiswa yang CENDEKIA, RELIGIUS DAN BERAKHLAK MULIA. Upaya yang dilakukan telah menyentuh berbagai aspek baik akademik maupun nonakademik. Kegiatan pengembangan pendidikan karakter pada aspek akademik dilakukan melalui kegiatan pembelajaran yang sarat akan proses pembentukan karakter. Kegiatan pada aspek nonakademik berpedoman pada Pola Pengembangan Kemahasiswaan melalui 4 program utamanya, yakni bidang penalaran dan keilmuan, minat bakat, kesejahteraan mahasiswa, dan organisasi mahasiswa. Buku Pedoman SKKM untuk mahasiswa UMS ini akan
system arahan mengenai
aspek-aspek penilaian, angka satuan kredit setiap aspek penilaian dan prosedur pelaksanaan serta pihak-pihak yang terlibat dalam proses penilaian. Semoga Buku Pedoman SKKM ini dapat segera dilaksanakan di setiap fakultas, sehingga upaya pengembangan pendidikan karakter menjadi lebih terarah dan ada pencapaian target dari upaya kuantifikasi nilai-nilai karakter sebagai persyaratan ujian pendadaran atau ujian akhir mahasiswa. Harapannya dapat mewujudkan mahasiswa yang komprehensif dan kompetitif serta menjadi manusia unggul dan berkualitas. Semoga Allah meridhoi segala upaya positif ini. Amin.
26
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2003) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. http://sisdiknas.ac.id. Diakses tanggal 15 Desember 2011. Anonim. (2006) Rapat kerja wilayah pimpinan perguruan tinggi swasta: Pengembangan softskill di Perguruan Tinggi. Character counts coalition. 2002. The six pillars of character. The Josephson Institute of Ethics.California. http: //josephsoninstitute.org/sixpillars.html. Diakses tanggal 20 Desember 2011. Dewayani, S. (2008) Pengembangan model aktivitas mahasiswa, Pelatihan Pengembangan Soft Skill Melalui Proses Pembelajaran di Surakarta, Direktorat Akademik Dikti Diknas. Direktorat Kemahasiswaan Universitas Airlangga. 2010. Pedoman pelaksanaan prestasi (SKP). Universitas Airlangga. Surabaya.
ystem kredit
Gunawan. (2008) Organisasi mahasiswa: http/www/grelovejogja.wordpress.com.
pengabdian,
pembelajaran
dan
Kementerian Pendidikan Nasional RI. 2011. Pengembangan Karakter Bangsa. Rapat Koordinasi Tingkat Nasional Pimpinan Perguruan Tinggi Bidang Kemahasiswaan dan Sekretaris Pelaksana Kopertis Se-Indonesia di Batam 27 Pebruari – 1 Maret 2011. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. 2011. Pedoman penyusunan SOP pembinaan karakter di perguruan tinggi. http:dikti.go.id. Diakses tanggal 15 Desember 2011. Purnomo, S. (2008) Mengembangkan http/www.inf.uajy.ac.id.
softskill
melalui
organisasi
kemahasiwaan,
Sofyan, H. (2011) Implementasi pendidikan karakter melalui kegiatan kemahasiswaan. Universitas Negeri Yogyakarta. Diakses tanggal 15 Desember 2011. Suhardjono. (2008) Peningkatan softskill mahasiswa, Pelatihan Pengembangan Soft Skill Melalui Proses Pembelajaran di Surakarta, Direktorat Akademik Dikti Diknas.
27
KARTU HASIL KREDIT KARAKTER MAHASISWA (KHKKM) NAMA MAHASISWA NIM PROGRAM STUDI FAKULTAS SEMESTER
No
Nama Kegiatan
: ……………………………. : ……………………………. : ……………………………. : ……………………………. :…… ……………………….
Nilai skk
Waktu Pelaksanaan
Bukti Fisik
KEGIATAN UTAMA 1. 2. 3. 4.
PPA MASTA MENTORING WORKSHOP Jumlah Skk KEGIATAN PENUNJANG Kegiatan Bidang Organisasi dan Kepemimpinan
Jumlah skk Kegiatan Bidang Penalaran
Jumlah skk Kegiatan Bidang Minat Bakat
Jumlah skk Kegiatan Pengabdian Masyarakat dan Kegiatan Sosial
Jumlah skk Kegiatan lain
Jumlah skk Jumlah total skk Menyetujui, Pembimbing Akademik
Surakarta,…………………………… Mahasiswa,
…………………………… NIK
…………………………………….. NIM
28
TRANSKRIP KREDIT KARAKTER MAHASISWA (TKKM) NAMA MAHASISWA NIM PROGRAM STUDI FAKULTAS
NO 1.
: ……………………………. : ……………………………. : ……………………………. : …………………………….
KEGIATAN KEGIATAN UTAMA
NILAI SKK
a. PPA b. MASTA c. Mentoring b. Workshop 2.
KEGIATAN PENUNJANG a. Organisasi b. Penalaran c. Minat Bakat d. Pengabdian Masyarakat dan sosial e. Lainnya JUMLAH PREDIKAT
Catatan : Predikat : Program Studi S1/D4 Sangat Baik : > 251 Baik : 201 – 250 Cukup : 150 – 200 Program Studi DIII Sangat Baik : > 226 Baik : 176 – 225 Cukup : 125 – 175 Program Studi DII Sangat Baik : > 201 Baik : 151 – 200 Cukup : 100 – 150
Surakarta, …………………………. Ketua Program Studi
…………………………………….. NIK
29
30