BUKU PAiltrU'T}I
SEMINAR NASIONAL & KONFERENSI BADAN KERJASAMA PUSAT STUDI LINGKUNGAN (BKPSL) INDONESIA KE.XIX 6-8 Agustus 2008 di Manado, Sulawesi Utara
DAFTAR ISI
Laporan Ketua Panitia
I
Sambutan Ketua BKPSL lndonesia 200&2008
3
Jadwal Seminar dan Konferensi
5
Absfak Semina Nasional
10
Daftar Peserta dan Panitia
53
Peta Manado dan Lokasi Hotel
61
LAPORAN KETUA PANITIA PEI,AKSAilA SEMINAR HASIOI{AL DAN KONFERENSI BKPSL INDONESIA KEXIX
ilANADO
6{
AGUSTUS 2OO8
Yarg Tertnrmat,
Be*
[ienteri Negara Lingkungan Hidup Rl, Beak Qrbemur Provirusi Sularcsi Utara, B@ Rekbr Universih Sam Ratulargi,
Beak Ketua BKPSL lndonesia, Be* Prof Emil Salim selaku penmhat BKPSL lndoresia, Feserta Serninar dan Konferensi BKPSL lndonesia ke XIX Paa Undargan dan Hadirin yang saya muliakan,
S&n
bei kita semua Alaikum WrWb
setdrtera
A*nu
Pertrrua-tryna marilah kits paniafl
Fda kesen@r
yang
berlah4ia ini, ijinkan saya menyampaikan laporan panitia secala singkd sebagai bedkut:
di Manado ini mengambil tema KomiEnen Pusat Studi Btue Enagy dalam Rangka Bali Road lilap seda Enelgydan Greer Pengembangan dalam Upaya tutei zlXlg, Seminar Nmional dan Konferensi ini 11-15 Manado Cq$sence di Ieryugmg Wot d rrp{rpakar rdrana melakukan pmbaharuan komiEnen Pusat Strdi Ungkungan yang memilikiperan $r#gb untuk pengelolaan sumberdaya alam yarg bertanggungjarab dan be*elaniutan.
hrgrxan dptahunan
tl$cgar
BKPSL lndonesia ke XIX
&an
ren@tan
FHeh yaq be6ahagia, ngefe-pertemuan gKpSL lndonesia ke XX iini adalah Seminat Rapat Keda BKPST lndonesia, Pertemuan BKPSL 6erq6r kenentian Lingkungan Hidup Rl, Pameran Mini dan Kunjungan VUisata. Seminar Nasional merqhdkkan beberry keynote speatrerc diantaranya Bapak Rahmat Wibelar, illented Negara Lingkungan Hidup Rl, Prof Emil
U. Martuansyah Lobo Baliah, Kementian ESDM Rl. Ke.4 Topik bahasan seminar nasional yaitu (1) lde, 63gaar, Kosep, Krdffitas yang lnwatif serta Adikatif dalam Ranglta Pengurangan Energi yang @rUnaqfan grntsl Cq dan Pengembangan Energi Altematif Khususnya Green Ereqy dan Blue Energy; (2) Pergelolaan Ekrx*sbm DAS, Teiuk dan Pesisir secara Terpadu; (3) Peran PSL dalam Pergelotaan Lingkungan dan hnplenggaraan AMDAL dan (4) Kapih Selekta Perqelolaan Lirgkurgan. Jumlah makalah yarg mmuk untuk
Sa&n dan
$hk$
adalah sehnyak 42,dan yang terpilih untuk onal prcsentasiebanyak 30 makalah.
Senrina Nmional dan Konferensi BKPSL XIX ini diikuti oleh para arqgda/peretib Pusat Studi Ungkungan dari perguuan tirggi se lndonesia, beberapa deputi dan $af ahli Kementian Urykurgan Hldup Rl, akdemisi, pemehati *qkungan, pom,rilingkungan, LSM, sektorindustri, dan mahreiswa denganiumlah peserta berkisar 150 orang.
)im &8 Agustus 2fi)8,
SEIIIT{AR NASIONAL & KONFERENSI BKPSL NTrcNESIA KE.XX
Manado
-
Sulavresi Utara
[mti
lni panitia mengrcapkan tedma kasih kepada semua pihak khtsusnya kepda Ba@r =.-ilq-li3hrgan Hktup Rl, Bapak Arif Yuwon+sekretarb [&nbri Negara Lirqkungan Hklup, Guberur Ppvirsi Rehor Universitas Sam Ratrlangi, Bupdi K*upden lri$nahma dan Bupdi lGbupah ir$rphffia Hdr rnefitafu penyelenggaran kqiatan pertemuan BKPSL ini. Tedma kasih yarq tak teftirya iWa
-mn#r
.,fu!q -Efka hpda Suruh pnitia pengarah, panitia pelaksana dan sekretariat eksekutif BKPSL trdonesh di Ul #r kaimnuanya *lama ini. -r*=radan
rE#gnensyanf*an permdnnan maaf,sekiranya pada pelaksanankegiabnpertemuan BI$SLkeXX *ekrapar kaena keterbatasm panifa. ==rfo* a:lfr+ Fran kan*, sehnat datang di lvlanado, Pmvinsi 'N$ur Melambai' Sulauesi uhra dan slanat
. -hqr*
. :e$Sefn$er2(m =, fuIr3d*aa
*.kffiicft,S,itrES -r*E
SE$AR NASIONAT & KONFERENSI BKPSL Ii{DOIiIESIA KE.XIX SStgtustus fl108, Manado - Sulavuesi Utara
SAISBUTAT'I
KETUA BKPSL INDOI{ESN PERIODE Z}()&2008
Yarg Tertnrmat, Bapak Bapak Bapak Bapak
irhnteri Negana Ungkungan Hidup Rl, Gubemur Pmvinsi Sulawesi Utara,
Rektor Univensitm Sam Ratulangi, Prof Emil Salim selaku penmehat BKPSL Indonesia, Peserb Konferensidan Seminar Nasional BKPSL lrdorresia ke XIX Para Undangan dan Hadidn yang saya muliakan, Salam sejahtera bagi kita semua
Amlanu Ala{kumWrtl{b puji dan syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Kuasa yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan kerada.lltg Kedasama Pusat studi ungkungan (BKsemua sehingga paoa nari ini kita uisi rraoir pxa alara'ronterensi Badan PSL) lrdoneJi Xb XX Oan Seminar Nasional di Mando Provinsi Sularci ubra'
pada kesempatan yarg berbah4ia ini, iiinkan saya sellku kehra BKPSL lndorBsia perilSe 2mG2mB menyanpaikin sekilas pe*embangan BKPSL serta harapan sebagai berikut: (Konferensi Vqp gntara lain diprakarsai Konpercnsi pSL se lrdorresia telah dirnulai seiak hhun 1980 di Jakarta !) Hillup'.-Pada ohh B3prk prof. Emil Salim yang saat ihr selaku tutenbri Negam Keperdudukan Q1 liptturqan q! tahun lertunrt-tunrt diselenggArakan padg tahun.l982 di Bandurg, konferersi ke ll, llt dan lV yang t yogyakarta dan tahun rgg4 oi surabaya mutal oisaoari rint"a pertu oluent* iaringan leriasaqra ,ttt |^S} qi padgtahun 1985 di lrdonmia. Onn farenanya p.O, fomro*l ke V PSL seluruh lndonsia yang dEe-Eryganakan ini rnerup*an Jakarh disepakati untur oinentuk Badan Kerjmama Pusd Studi Lingkuhgarl(lIfsq.prganisasi Tinggiterutama Tridharma.Perguruan ,nadah kebmb4aan serh wahana unhrk meningkafl
tll
#ar.
b.lrit
Hadidn yarq berbahagia,
Tema Konferensi kaliini adalah'Komitrpn Pusat Studi Lirgkungan dalam Upaya Pergembangan Green Energy dan Blue Energidahm Rangka Bali Road Map serta lvlenyongsong World Ocean Conference fubi 2009 di lvhnado', sgdah seharusirya eerguruin Tiinggitermasu( arpSt bisa berperan baik dalam skala lokal maupunslala leblh luas untuk merghaObpi peruOatran iHim. Workshop tenbng perubahan iklim oleh UNFCC tahun 2005 di Belgia' nrenghreilkin sahh sakr kesimpulan bahwa'Pendidikan tentang perubahan iklim sebaiknya dan sdtarusnya
dihubungkanldipadankan dengan pendidikan lingkungan atau pendidikan tentang pembangunan berkehnjutan". Pemyataan inihenempat
anggota BKpSL din peran yang hendak dilaksanakan pda masa mendatang, perlu dibatrm dan dirumuskan dalam konierensidan seminarnasionalyang melibafl
*ffin, rw &8 Agustus
STIINAR NASIOiIAI & KONFERENSI BKPSL INDONES+A KE-XIX
2fl18, !ilanado
-
Sularvesi Utara
Hadirin Yang Berbahagia,
Tema lainnya adalah'Revihlisasi Peran Pusd Shdi Llngkungan dalam UFya hngddaan Sumberdaya Alam yang Lestad'. Disadai bilwa setelah lebih dad dua dekade PSUBKPSL berldprah dalam penpblaan lingkungan hklup, kita belum malcsird memberikan kontribusiyang nyata bagiprgembangan dan pencarian paadigma erta ffigipengelolan lirykurgan hidup ke depan. Kini ffirya kita mercview kembaliperan kita unhrk nrcniadikan fiqkungan hidup sebagai aras ubma (nair,-streffi,l dahm pembar€unan dan gerakan lingkurqnn {atirwnafid nwaner$ berkembaq secara dlnamk. Ohh karernnya dipertukan obkfik drru self+ndudiut rtradap peran dan kontibusiPSUBKPSL dalam peqenakan lingkurgan di Indonesia, agar PSUBKPSL terus d4at membedkan sumbagan yarp lebih nyffi bagi lingkurgan hidup di tndorpsia.
Alfilr l€h kami rrengucapkan selanat dahrg kepada pana urdangan dan peserta, brima k*ih kepada lhnted t{egara Lirgkungan Hklup Rl Bapak Rahrd Wiloelar, B4ak Arif YumruSekretaris lvlenteri Negana Lingkungan l$dup, Gubemur Provinsi Suhwesi tlhra Bapak S.H. Sarurdaiarq, Rekbr Univensitas Sam Ratulangi Bapak Prof. DorEH Rumokoy, Bapak Prof. Emil Salim, yang bldr mendukurg penyebrpganaan kegi#n Seminar Nmionddan lGnhrensi BKPSL ini. Terima kasih juga dlsampakan kepada pani[a ab keria kerm dan lefasamanya selara if. Semoga konferensi dan sminar nasbnal ini dapd dirasakan nnnf-a#rya.
ltudo,6
September2008
BKPSL lndonesia,
l(ehla,
Hof. Dr.lr. BotfyPolfi,
'.'.@{ffi
MS
SEII}IAR T{ASIO}IAL & KO}IFEREHSI BKPSL INIDiIE$A KE-XIX
&8 Agushrs fl108, Itanado
-
Sulawesi
tlhra
JADYTAL SEUINAR DAN KO}IFEREiISI
BKPSL IMX)ilESN KE XD( 2OO8
RABU 6.AGUSTUS.2(}O8
08:00
-
Selesai
08:30
-
10:ll0
PENDAFTARAN Tempat: Manado Convention Genter (MCC) RAPAT KER.'A BKPSL I}IDOIIESIA KE.XIX
Tempat: MCG, Pre Func{pn Roun
.
Revitalisasi Peran PSLddanSistem Pengelolaan Lingkungan
Oleh:Prof. EmilSalim Moderator Prof. Dr. Bobby Polii
l0dXl
-
t0:15-
10:15 12:il1
REHAT RAPAT IGRJA BIGSL TNDOilESn KE-X|X (LAIJUTAN] Tempat: MCC, Pre Function Room L4oran Peilarqgungjarakt Perqurus BKPSL periode 2006-2008 (tenrmuk pertanggun$awaban masing-masing komisi BKPSL lndoresia) Odr Ke[n BKPST lndorsia 2W&l2012 Prof. Dr. Bobby Polii
.
. r
PenffirffrPerqunsB|GSLperiode 2UUn12
Penterfi*an Asiasi Peorfih Urgkurgan OHU
lndonesia
B. Efo Sug$rto
t3$rf,r
R^PAT t(ElL![ EH(FSL SUXTrSA XE XD( 0-AN.[rTA]a]
{5.*15.15
REIIAT
15.1$17.00
PERIffiTAil KEGIIIHAII L.E€l$l{GAt{ HEXJP DA}l BKFSL (laniutan) ke Fundbn Rsr Oleh : h. Herxky B#rr1 IIES (Xlfi) et e- k S€{p Moetsidik, DEA (BI(PSL)
Tempd: MCC,
18.il'-20.30
PETBUI(AAN DAI
ECOilE
DII]IER
Tempat : Mana& Grard Pdace (lmperk* BdFodn)
. . o o o o m.fi-n.00
Laporan Ketua Panitia Dr. !'Viske Rdimdu, SP, MES Sambutan Ketua BKPSL lndorpsia 200&fl08 Prd Dr. Sambutan Reldor UNSMT
M.
B@
Sambutan GubemurSulavuesi[ftara Drs. S. H.
Saurejarg
Sambutan Menteri NEara Ungkurgan Hidup Rdmat W'ttoelar (sekaligus membuka KONGRES BKPSL lNDOillESlA ke XIX) Ramah Tamah (makan malam & ctltural performance Sular'lesi Utara)
DISKUS] INFORHAL IIIEHTERI iIEGARA LI}IGKU}IGAN HIDUP DEHGAN
BKPSL Resume
SEIUII}IAR
'ffi
Polii
Dr. D. Rurnkoy, SH, MH
H*il Rapd
Keda BKPSL tti sampaikan
NASIOML & KONFERETISI BKPSL Ii{DONESN KE.XIX
&8 Agu$rs CI08, Manado
-
Sulawesi Utara
08:il)-selesai
PENDAFTARAil
Tempat: Mando Convention Center (MCG)
ffi:00-11:fi}
SESI PLEITAM
.
KEYNOTESPEECH
Tempat: Mando Convention Center (MCC) Moderator: Dr. tr, Setyo Moercidih DEA Ut GAGASAN MASA DEPAN ATAS T]NDAK LAI{.'I'T COP KE-13 UNFCC BERUPA BALI ROAD MAP Oleh : Prof. Emil Salim RENGANAAKSI ilAsNoNAL DAt-A[,t RANGKA ME]|GHADAP| PERuBAHAN IKUM :lUlenteri l{egara Ungkungan Hidup Rl
Oleh
Sekerhris Menteri Negara Lingkungan Hidup Rl
11:00-
11:30
11:30 - 12:30
REHAT SESI PLENARI. KEYNOTE SPEECH Tempat: MCC IDE, GAGASA}I, KONSEP, KREATIFITAS YANG INOVANF SERTA APLTKATIF DALAM RANGKA PENGURANGAI{ ENERGT YANG MENGHASNLI(AN Etuilst coz DAN PENGEMBANGAN ENERGT ALTERITIATIF KHUSUSNYA GREEN ENERGY DAN BLUE ENERGY : Dr. Marwansyah Lobo Baliah,
Oleh
Staf Ahli ihnteri Energi dan Sumber Daya Minera! Rl Moderator : Prof. Dr. Dadang Ahmad Suriamiharia, UNHAS 12:30-13:30
REHAT : MAKAN $ANG
13:30-14:45
SESI PARAREL (i3.30-14:45) (KAptTA SELEKTA PENGELOT-AAN LTNGKUNGAN)
13:3tr15:fl)
SESIPAMRELl-A lDE, GAGASAN, KotrtsEp, KREAilFITAS YANG lNovATt F SERTA
ApuKAnF
DALAM RANGKA PENGURANGAN ENERGIYANG MENGHASILKAN EMISI co2 DAN PEI{GEMBAiIGAN ENERGI ALTERI{ATIF KHUSUSNYA GREEN ENERGY DAN BLUE EITIERGY Moderator: Dr. $ryud lllfamo lttomo, Ul
Tempat: MCC, Pre Function Room 2 1.
Distilasi Bioethanol Menggunakan packed column Berpendingin.
Lailatul A dkh ITS Surabaya 2.
P,enghijauan Kota smara Konseptual untuk Mengurangi Emisi Karbon (Stndi Kasus Penghijauan di Kota Surabaya).
Achmadi Susilo & Dwi Retna $rryaninjsih, UKltv
SEMIMR }.IASIOMI. & KOHFERETISI BIGSL INDOilESIA XE.XIX 6-8 Agustus 2fi18, [lanado
-
Sulauresi Utara
3. 4.
Valuasi Ekonomi dan Lingkungan Bahan Bakar Alternatif pengganti Minyak Tanah unbk Omprongan Tembakau Virginia Lombok. Padusung & M. Yusut UNMIvI-Mataram Asimilasi Alami Emisi Karbon Dioksida Kendaraan Bermotor oleh
fanaman
(Studi Kasus Jalan Lingkar Kampus UNHAS Makassar).
Syarul& Hazairin Zubair, Univ Negeri padang & UNHA$Makasar
5.
Pemurnian Gliseroldari Hasil samping pembuatan Biodisel. t-ailatul e dkh waktu 90 Menit, Presentasi 15 Meniupemakalah, Tanya-Jaruab 15 Menit
13:30-15:00
lrs
SESIPARARELz.A PENGELOLMN EKOSISTEM DAS, TELUK DAN PESISIR SECARATERPADU Moderator: Dr. Hesti Nawangsidi, tTB Tempat: MCC, Balkoom
1. Pengelolaan DAS Berbasis Masyarakat. KES lrtranik & Agus setiawan, UNILA 2. It/letodologi Evaluasi Pengelolaan DAS, Bambang siswanto dktt uNBRAtftf 3. Pengelolaan Berkelanjutan Sumber Daya Perikanin lkan Terbangdi Selat Makasar dan Laut Flores Sulawesi Selatan, Aris Baso, UNHA$ Makuassar 4. Pengelolaan Ekosistem Mangrove di Kawasan Teluk Kertasarisumbawa Barat NTB. Khairuddin, UNRAM-Mataram 5. Konsep Baru Pengelolaan sanitasi dalam Rangka Mengurangipencemaran DAS dan Pesisir. Haria Prihandrijanti, Univ Surabaya Waktu 90 Menit, hesentasi 15 MeniUpemakalah, TanyaJawab 15 Menit
l3:3G15:fi!
SESI PAMREL 3.A PERAN PUSAT STUDI LINGKUNGAN DATAII PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN PENYELENGGARMNAMDAL Moderator: Prof. Dr. Supriharyono, UNDIp Tempat: MCC, Pre Function Room 1
1'
Dampak Kearifan Lingkungan Budaya LokalDalam Solusi Masalah Pacsa Bencana Gempa di Yogyakarta, Drajat Suhario, Ull Yogyakarta Revitalisasi Kebijakan Pendidikan Lingkungan Hidup dalam Kerangka Membentuk Perilaku Lingkungan Yang Bertanggungjawab.
2.
Sri Hayati, Univ. Pendidikan Bandung
3.
Optimalisa$ AMDAL dalam Penyelenggaraan AMDAL Kahar Mustari, UNHA$Makassar Optimalisasi Arndal dalam Pernbangunan Daerah yang Berkelanjutan.
4,
Suwasono Heddy, UNBRAIIY
5. Perkembangan Pelatihan Di PSLH-UGM. Darmakusuma Darmanto, UGM llYaktu 90|!lenit, Presentasi 15 MeniuPemakalah, TanyaJawab Menit
if
15:00-15:15
REHAT
l5:1S16:45
SESI PARAREL 1.8 KAPITA SEI"EKTA Moderator : [h. lspurwono Soemarno, ITS Tempat: MCC, Pre Function Room 2
1. 2.
Analogi Hukum Termodinamika dalam lnteraksi Ekonomidan Lingkungan. Dadang Ahmad Suriamiharia, UNHAgMalessar lntegrasi Kepentingan Lingkungan dalam Perencanaan Tata Ruang
:
lmplenrentasiKajian Lingkungan Hidup Strategik. Chay nsO4t UNPAD
.,=ffi")
sE[iulllR MsroNAL & KoNFERENsT BKpsL .'m 6-8 'Eii im'-i Agustus 2008, Manado -Sulawesi Utara
TNDoNESTA
KE-xrx
3' 4.
Penggunaan Program Pemodelan Untuk Menentukan Prakiraan Dampak Kualitas Udara Dan Kualitas Air. Endang Astuti & Eko Sugihartq UGM Praktek lndushiar Lingkungan dan B6rkesinr*uungrn.
-
llN.Iryrn
Agung Sutisno, UNSRAT 5. Pengelolaan Limbah Kapaldi pelabuhan Makasar. ABD Haris Djalante, UNHAS waktu 90 Menit Presentasi is Meniupemakalah ranyaJawab i5 Menit
15:1$16:45
SESI PARAREL2.B
PENGELOI.AAN EKOSISTEM DAS, TELUK DAN PESISIR SECARA TERPADU Moderator: Prof. Dr. Kahar Mustari, UNHAS Tempat: MCC, Ballroom 1. Potensi MineralAntara perlindungan dan pemanfaatannya sebagai suatu Tantangan dalam Menunjang pembangunan Berkelanjutan (suaitrk4ian paoa Kawasan Taman Nasional Bogani Naniwartabone). Asda iauf, uNBGorontalo 2. Regoon Hidrologik rerhadap penggunaan Lahan diDAS. KasusMaros di Sularesi Selatan. Hazairin Zubair, UNHA$Malossar. 3. Pcrsepsi Masyarakat rentang potensi Mineraldan upaya Konservasi di Kawasan Taman Nasional Bogani Nani wartabone diKabupaten aone Bolango. Ramli tltina, UNGGorontalo 4. Gender dalam Konservasi: studi pengelolaan sistem pertanian Hortikultura di Bagian Hulu DAS Jeneberang Kabuapten Gowa, provinsi sulawesiselatan. Novati Enny Dungga, UNHAgMakassar 5. Pengelolaan Pesisir dan Teluk romini Berbasis pengelolaan Ekosistem DAS Jailany Husain dkk, UNSRAT Manado Yllaktu 75 Meni[ Presentasi i5 Meniupemakalah, Tanyadawab ts
Menit
l5:1$16:45
SESI PARAREL 3-B KAPITASELEKTA Moderator: Dr. Rifardi, UNRI Tempat: MCC, Pre Function Room
1.
2: 3.
. 4. 5.
1
Pengelolaan sampah Berbasis sosiar Budaya : upaya Mengatasi Masalah Lingkungan di Bali. I Nyoman lUardi dklq UNUD Bali ringkat Kebisingan pada Angkutan Kota di Kota padang. yusnasrit, uNp padang Estimasi Kehilangan Produksipertanian di propinsi Kaiimantan selatan karena Peningkatan Muka Air Laut.. Akhmad R. saidy & yusuf Azis, UNLAM Pengembangan Potensi wisata pantai Balekambang di Malang dengan Metode Efas-Efas. Sri tltami, UNBRAW seni Tata Ruang Desa(pakraman) Tradisionaldi renganan pagringsingan Bali sebagai Upaya Pelestarian Lingkungan I lUlade Adhika, UNUD Bali
waktu 75 Menit, Presentasi 15 Menit/pemakalah, Tanya-Jawab 15 Menit 16:4$17:15
PERUMUSAN HASIL SEMI,IAR NASIONAL
OIeh:Tim Perumus Tempat: MCC, Pre Function Room 17:1S18:00
PENYERAHAN PENGURUS BKPSL I.AMA 2006.200S KE PENGURUS BKPSL BARU 2OOS.2O1O
Tempat: MCC, Ballroom
@,,'ffi
;:Jiu[H,T;ffi il::ffi1'l],il::i
xE x,x
l]#lEs'|A
il 19:0&Selesai
PENUTUPAN Rekomendasi Hasil Konferensi dan Seminar Makan Malam dijamu oleh Rektor Universitas Sam Ratulangi Manado
iir+iiiitiirtriiffi f**is..+iiirii.E;,ijffi
07:30-Selesat
KUNJUNGANYIISATA Tempat: - Rurukan Tornohon - Kampung Jara Tondano (Makam Kiay Mojo dan Sholat Jumat) - Danau Tondano Makan Siang : Di Pinggiran Danau Tondanq dijamu oleh BupatiMlnahasa
StrIIIAR ilASIOML & KONFERENSil BXPSL IIIDONESA KE.XIX 5-8 Agustus 2008, Hanado - Sularuesi Utara
il
!
ABSTRAK SEi'INAR NASIONAL TEMA Komi8nen Pusat Studi Lingkungan dalam Upaya Pengembangan Green Energy dan BIue Emr5r dalam Rangka BaliRoad Map serta Menyongsong World Ocean Conference di Manado Mei 2009
10
@ ffi
;:"lHl,trlll[: i::xfrTtl,ffi:i'ilDo,*srA
KE.xrx
PENGELOLAAil BERKEI.AI{JUTAN SUMBERDAYA PERIKAilAil IKAN TERBANG (CYPS,,.URUS SPP,I DI PERAIRAI.I SELAT IIAKASSAR PN* r.NUr FLORES
Aris Basotl
ABSTRAK
Pengelolaan Berkdanjutan Sumberdaya Perikanan lkan Terbang (Cypsiturus sppJ Di perairan Selat Makassar dan Laut Flores. Penelitian ini bertujuan untuk mengestiniasi volume sfock ikan terbang yang dapat eksploitasi ssara berkelanjutan dengan inetoOe Schaefer dan Gulland-Fgx. Wilayah penelitiai mencakup Selat Makassar dan Laut Flores, dengan lokasi penarkan
-
sa*pl.
Mamuju, Majen, Takalar dan Selayar.
*liprt
p."iran
Kabupaten
Hasil dengan Model Analisis Schaefer, digunakan untuk meramalkan tingkat eksploitasi yang .. oP{m.um pada tingkat maxsimum
susfaina0le V,eW MSY dengan hasit penOigaan linier. potensi maksimum lestari sebesar (maxsimum wstainaue yreld) sebesa B.30B,g ton ilan terbang, upaya penangkapan optimum-(e/ibrt optimal) sebesar 30.3Si penangkapan janing insang hinydt ;'rr setara unit (korelasi) sebesar 0,6382; a (constang sebesar 0.5469; dan (stope) b se6a _O.OOOOO-g. dengan ModelAnalisis Gulland-Fox, digund
penangkapan setara jaring insang hanyut dan logaritna natural dari CpUE, aa-u menouil eksploitasi ikan terbang maxsimum susfarnable yleld deng an effort aptinatsetara lngkat liring insang hanyut Hasil pendugaan linier menurut Gulland-Fox dipedteh : Iingkat EksptoitasiifariterOan[ rydg maksimum atstainable yietd sebesa 7.340,0 ton ikan terbang dengan t opiial sebesa 33.333 sgtgl? unit jaring insang lanyrtl' ftorelasi) sebesar 0,6891, a (constanilsebesar osgSo atau in a sebesar
b*ily;
in
-0.5131; dan b (sfope) sebesar 0,00003. Apabila dilakukan penambahan iumlah unit penangkapan lebih besar dari
eforf optinat a?,an berdampak terhadap efisiensi. Secara ekgngmis kuiang rirenguntungkan nelayan secara perorangan Taupun terhadap usaha penangkapan. Selain itu, juga [Oaf eiefm karena Oapat te4aOi ovir frnishing. Artinya secaa biologis dapatrneningkat
Dosen Fakultas Kelautan dan perikanan,
&n shfi ppl-H universitas Hasanddin
18
@,ffi
;triHHfiffi ;,H}fiTlilffni ilffi's
A KE.xrx
tr I
I
,
PENGELOLAAN BERKELANJUTAN SUMBERDAYA PERIKAI{AN II(AN TERBAT{G (CYreILUNUS STES DI PERAIRAN SELAT MAKASSAR DAN I.AUT FLORES
Oleh :
Aris Baso
ffi .4ta;u ao
o
SEIIIMAR NASIONAL & KONFERENSI BKPSL I}IDONESIA KE.XIX 6-8 Agustus 2008, Manado Sularrrresi Utara
-
Pengelolaan Berkelanjutan sumberdaya perikanan lkan Terbang (Cypsilurus spp) Di Perairan Selat Makassar dan Laut Floresi Oleh
Aris Baso2 ABSTRAK Pengelolaan Berkelanjutan Sumberdaya Perikanan lkan Terbang (Cypsilurus spp) di Selat Makassar dan Laut Flores. Bertujuan untuk mengestimasiiolume stock ikan terbang yang dapat eksploitasi_secara berkelanjutan -dengan menggunakan Model Analisis Schaefer dan Gulland-Fox.
. Hasil dengan Model Analisis Schaefer sebesar 8.308,3 ton ikan terbang dengan upaya penangkapan optimum (effort optimat) sebesar 30.3g3 setara unit penangkapan jaring insang hanyut. Hasil dengan Model Analisis Gulland-Fox diperoleh hasil sebesar 7.340,0 ton ikan terbang, dan effort optimal sebesar jaring insang hanyut. Tingkat eksploitasi ikan terbang beidasarkan 33.333 99tqra unit kedua Model Analisis tersebut adalah 7-.340,0 8.308,3 ton ikan terbang atau 30.383,3 - 33.333 setara unit penangkapan jaring insang hanyut. Apabila dilakukan penambahan jumlah unit penangkapan lebih besar dari effort optimal akan berdampak terhadap efisiensi. Seiara ekonomis kurang menguntungkan nelayan secara perorangan maupun terhadap usaha penangkapanl Selain itu, juga tidak efektif karena terjadi over fishing. Artinya secara'biologis dapat merusak kelestarian sumberdaya perikanan ikan terb"ang dan secara ekono]ni dapat meningkatkan biaya eksploitasi.
I
Dibawakan pada Seminar dan Konferensi BKPSL ke
XIX padaTanggal06 -
08 Agustus 2008 di Manado
'Dosen Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, dan Staf PPLH Universitas Hasanuddin
PENDAHULUAN Pengelolaan sumberdaya alam merupakan agenda keempat dalam rumusan dokumen Agenda 21 lndonesia. Tiga sub-agenda dlrumuskan yakni: (tj [onservasi keanekaragaman hayati, (zl pengembangin bioteknologi, dln irengelolaan 'ripbr. terpadu wilayah pesisir dan lautan. Penanganan bagi- ketiga 1sy tersebut diarahkan pada upaya-upaya pelestarian dan pertindungan kean6karagaman biologi P3da tingkat genetik, spesis dan ekosistem, serta menjamin keliayaan alam, binatang, dan tumbuhan di seluruh kepulauan lndonesia (Mitihell dkk., 2000:67).
sektor perikanan menjadi sangat penting bagi penduduk dunia
dan
perekonomian bagi suatu wilayah, karena sektoi ini henjadi sumber pangan, penyedia lapangan kerja, sarana rekreasi, aktivitas perOagangan dan kesejahteLan ekonomi. oleh karena itu usaha perikanan harus oitarut
Konsep (scaefer, 1954, 19s7, dan 1968: dan Fox, 1970), dalam Troadec, (1983:1-57); dan sparre and venema, {1992:253^271); chaves, (1996:33-35) pengelolaan sumberdaya perikanan secara operasional ditujukan untuk mencapai sasaran: (1) hasil tangkap lestari (maximum sustainable yietd = MSy,), (2) hasil produksi yang secara ekonomis memberikan keuntungan maksimum lestari (maximum economic yield = MEY), (3) kondisi sosial yang optimal atau mengurangi
pertentangan yang terjadi dalam sub-sektor perikanan.
Besarnya ketersediaan sumberdaya perikanan sulit diketahui dengan tepat, usaha yang dilakukan untuk mengetahui besarnya potensi sumberdaya perikanan di adalah hanya dengan "stock assessment" atan) pendugaan besarnya ketersediaan populasi atau (potensi) sumberdaya perikanan (Spare and Venema, 1gg2).
untuk mengetahui tingkat eksploitasi yang optimal dengan upaya
penangkapan yang optimal (Maximum Sustainable Yield = MSY sumberdaya perikanan ikan terbang di Perairan Selat Makassar dan Laut Flores menjadi penting untuk diketahui dalam rangka menentukan model pengelolaan perikanan berkelanjutan yang tepat.
METODE ANALISIS Model analisis yang digunakan adalah Model Analisis Schaefer (1954, 1957, dan 196S) dan Model Analisis Gulland-Fox (1970:80 - B0) dalam Ricker, (1975:382); Caddy, (1980:29 - 55), Nessa, (1981:7-15) Troadec, (1983:1-57); Pauly (19S4'9-13), Gulland (198S:a87), Gulland, (1992:100), Sparre dan Venema, (1992:253-272): Aris, (1997:31-32); Mahrus, (1997:100-121) dan $etyohadi, (1988:91-103), untuk mengetahui tingkat eksploitasi yang optimal dengan upaya penangkapan yang optimal (Maximum Sustainable Yield = MSy)' Prinsip dasar dari model surplus produksi linear dikemukakan oleh Schaefer (1954, 1957, dan 1968), Ricker, 1975 dalam Nessa 1981:1-16; $pare and Venema, 1gg2:253-272; dan Aris, 1997:16-20) dengan asumsi bahwa populasi ikan meliputi fungsi pertumbuhan logistik. Laju pertambahan biomassa pada setiap waktu, secara matematika dapat dinyatakan sebagai berikut:
dB
dt
Bl =nr(tBoo) \
(1)
dimana: dB
; B r
Boo
- -t t-t= laju pertumbuhan populasi biomassa
= populasi biomassa = laju pertumbuhan intrinsik = daya dukung lingkungan
penangkapan pada dasarnya adalah pengambilan sebagian dari populasi biomassa. Biomassa yang diambil iersebut (E) dapat dinyatakan sebagai berikut:
E=/B
(2)
q). oleh Bila df adalah laju kematian karena penangkapan (eqivalen dengan fungsi (f) dan panangkapan upaya karena laju kematian penangkapan tergahtung dari kemampuan (q), maka persamaan (2) menjadi:
E=qE
(3)
Apabila dimasukkan pengaruh penangkapan terhadap dinamika populasi maka persamaan (3) dikurangi dengan persamaan (1) ntenjadi:
4!
a,(t-J_)-rp Boo)
dt = \
(4)
(dB/dt asumsi bahwa populasi tersebut dB/dt, dan untuk keadaan seimbang Dengan -g1]maka hasil berimoinb Ue) dengan penambahan waktu menjadi "stationer" = adalah:
=-, Boo "
ofB
-rB
(qf
-r)=-r+ boo
W(rf -,)=-a r p
=Wg-n1,1 r
a=aoo(r ys=qtB
+)
=onoo(r
an=a,(t
+)
*)
(5)
Populasi optimal (B) dari pertumbuhan berimbang (stationer) diperoleh dari persamaan (5) sebagai berikut:
n
-
B*(r--qf)
=
aoo(r
+)
(6)
Kemudian dengan mensubtitusikan persamaan (6) ke dalam persamaan (3), diperoleh hasil tangkapan berimbang (f optimal) sebagai berikut:
r, = afnoo(t-+)
(7)
Karena populasi tidak dapat diukur secara langsung, maka cara penentuan hasil adalah dengan pengukuran indeks kelimpahan yang diasumsikan sebesar B=Boo/q. Untuk itu, hasil merupakan fungsi parabola dari upaya penangkapan, dari kondisi seimbang persamaan (5), serta subtitusi B = Boo/q, maka hasil maksimum dicapai bila:
*=,(r-*) ^r=r-q
8l
q'f
-r
= qr
q'f -qr +r =o 2qdqf -rdq =0
-r =0
2q1f
t -r "2q
(8)
loptiMl -
-
dengan (f optimal), Ricker (1975) diasumsikan bahwa (MSY) sebagai berikut:
(. qf\
ye =
UlBoolr_?
)
ys=(qnoo)r-(ry), MSy
-rBoo =a' 4 4b-q'Boo'r 4q"Boo
(e)
Untuk keperluan empiris persamaan (9) dapat disederhanakan menjadi: Ye =
af
-bf'
(10)
dimana: a
-
-h-!-
qBoo
a'Boo
r
Jika a identik dengan r dan b identik dengan q pada persamaan (8) dan beberapa manipulasi matematik untuk persamaan (9), maka keduanya dapat diubah menjadi :
f
,=!-
(11)
{
(2)
J oetimt
rvrsy =
26
4b
Kemudian persamaan (10) dapat diubah dengan membagi kedua sisi persamaan tersebut diperoleh:
Ye 1=a-bf J
(13)
Dengan memanfaatkan Model surplus produksi eksponensial, seperti yang dikemukakan oleh Fox, (1970:80-88) dalam Ricker, 1975 Nessa 1981:1-16; Spare and Venema, 1992:376; dan Aris, 1997:185. Hubungan antara upaya dan hasil tangkapan adalah berbentuk eksponensial dengan kurva hasil yang tidak simetris. Selanjutnya oleh Fox dinyatakan bahwa:
a.
Hubungan antara upaya dengan hasil per unit upaya adalah:
Ye
-br r
f
(14)
-=ag
b.
Hubungan antara upaya dengan hasiltangkapan adalah: ye
c.
=
(15)
ltas-bf
Upaya optimum diperoleh dengan menyamakan turunan pertama dari
persamaan dMSY/dt = 0 dianggap identik dengan
menurunkan
persamaan (15) terhadap fungsi berikut:
4=-bfasbr df
+ae-br
=0
(16)
dan diasumsikan bahwa:
bf
=r
-1
J orrinat
d.
(17)
- -f,
(18), maka:
Hasil maksimum yang lestari adalah: MSY =
-l b ,o-'
(1e)
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengolahan data eksploitasi perikanan ikan terbang di Sulawesi tahun 1983 - 2007, dan diolah berdasarkan daerah penelitian Selat Makassar dan Laut Flores dengan Model Analisis Schaefer dan Model Analisis Gulland-Fox dapat di lihat pada Tabel 1 dan 2. Hasil analisis model Schaefer (Tabel 1), diperoleh hasil pendugaan linier: Potensi maksimum lestari (Maximum sustainable yield) sebesar 8.308,3 ton ikan terbang, upaya penangkapan optimum (effort optimal) sebesar 30.383 setara unit penangkapan jaring insang hanyut; r' (korelasi) sebesar 0,6382; a (constant) sebesar 0,5469; dan b (slope) sebesar -0,000009. Berdasarkan Model Analisis Schaefer (Tabel 1), diperoleh hasil eksploitasi ikan terbang di Selat Makassar dan Laut Flores dapat dilakukan sampai tercapai titik maximum sustainable yield sebesar 8.308,3 ton ikan terbang dengan effort optimal sebesar 30.383 setara unit penangkapan jaring insang hanyut. Apabila dilakukan penambahan jumlah unit penangkapan lebih besar dari effort optimal akan berdampak terhadap efisiensi. Secara ekonomis kurang menguntungkan nelayan secara perorangan maupun terhadap usaha penangkapan. Selain itu, juga tidak efektif karena dapat terjadi over fishing apabila tangkapan lebih besar dari 8.308, 3 Selatan sejak
ton ikan terbang
.
Tabel
1.
Model Analisis Schaefer, Diduga Potensi lkan Terbang Maximum Sustainable Yiel (MSY) dengan Effort Optimal Setara Unit Penangkapan Jaring lnsang Hanyut, Tahun 1983 - 2007.
No.
Tahun
Produksi lkan Terbang (Ton)
1
(2)
(3)
1.
2. 3.
4. 5. o. 7. 8. 9.
10.
11. 12. 13.
14. 15. 16. 17. 18. 19.
1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991
1992 1993 1994 1995 1 996 1997
1998 1999 2000 2001
24.
2002 2003 2004 2005 2006
25.
2007
20. 21. 22.
23.
10.988,1 6.452,8 9.174,5 8.446.6 8.466,5 7.641,5 7.299,9 7.436,9 7.112.6 7.005.5 5.966.6 5.926,6 5.183,4 4.174,1 4.231,5 4.856.6 5.002,5 5.751,8 5.332.2 6.165.2 6.401,5 6.154.5 6.135,3 6.568,8 5.769,5
Schaefer
Effort Setara Jaring lnsang Hanyut (Unit)
CPUE (Ton/Unit)
CPUE Seimbang (Ton/Unit)
Tangkapan Seimbang (Ton)
(4)
(5)
(6)
(7)
20.497 16.605 41.119
0,5361 0,3886 0,2231
34.962 47.078
0,2416
34.681 28.963 29.794 23.530 16.616 12.450 9.914
0.2203 0,2520 0,2496 0,3023 0,4216 0,4792 0,5978 0,5499 0,3363 0,3600 0.3613 0,4290 0,3955 0,3073 0,3094 0,3502 0,3396 0,4182 0,4828
9.426 12.412 11.753 13.441 1 1.660 14.543 17.350 19.929 18.277 18.121 14.670 13.606 11.169
I
0.1 798
O,S1O0
o.3624 0.3975 0,1768 0,2322 0.1232 0.2348 0.2862 0.2788 0.3351 0,3974 0,4349 0,4577 o.4621 0.4352 0.4411 0,4259 0,4420 0,4160 0.3908 0.3675 0.3824 0.3838 0,4149 0,4244 0,4464
7.428,6662 6.599,7403 7.271,03',t7
8.119,6448 5.799,9154 8.142,0931 8.290,1664 8.305,1967 7.885,6089 6.602.4673 5.413.8825 4.537.3800 4.355.4341 5.401,6031
5.184,5186 5.724,9386 5.153,2536 6.050,0771
6.779,5125 7.324.6847 6.989.2527 6.955,0391
6.086,1429 5.775,0123 4.985,6071
@oanoinasPerikananPropinsiSulawesiSelatan,2000-20o7, Scaefer Model: Dari Perhitungandiperoleh: a Persamaan Regresi adalah: Ye/f
b =-0,000009; f = 0,5469; .
=0,6382
= - (b f) = 0,5469 - (0,000009. 20.497) = 0,3624 MSY = a2 l4b . . = (0,5469 0,5469)/(4 -0,000009) = 8.308,3 Ton lkan Terbang F optimal = al2b = 0,5469 / (2. -0,000009) = 30.383 Unit Setara Jaring lnsang Hanyut' a
Selanjutnya, Model Analisis Gulland-Fox (Tabel 2), digunakan untuk melihat hubungan antara jumlah unit penangkapan setara jaring insang hanyut dan logaritma natural dari CPUE, atau menduga besarnya tingkat eksploitasi ikan terbang maximum sustainable yield dengan effort optimal setara jaring insang hanyut.
Dari Tabel 2, diperoleh hasil pendugaan linier menurut model Guland-Fox diperoleh: Tingkat eksploitasi ikan terbang maximum sustainable yield sebesar 7.340,0 ton ikan terbang dengan effort optimalsebesar 33.333 setara unit jaring insang hanyut; f lkorelasi) sebesar 0,6891 , a (constanf) sebesar 0,5986 atau In i sebesar -0,5131; dan b (slope) sebesar 0,00003. Hasil analisis model Gulland-Fox, eksploitasi ikan terbang di Selat Makassar dan Laut Flores dapat dilakukan sampai tercapai litik maximum sustainable yield sebesar 7.340,0 ton ikan terbang dengan effort optimal sebesar 33.333 setara unit penangkapan jaring insang hanyut. Apabila dilakukan penambahan jumlah unit penangkapan lebih besar dari effort optimal akan berdampak terhadap efisiensi. Secara ekonomis kurang menguntungkan nelayan secara perorangan maupun terhadap usaha penangkapan. Selain itu, juga tidak efektif karena dapat terjadi over fishing. Artinya secara biologis dapat merusak kelestarian sumberdaya perikanan ikan terbang dan secara ekonomi dapat meningkatkan biaya eksploitasi untuk melakukan penangkapan.
Dari kedua model analisis yang digunakan, maka tingkat eksploitasi ikan terbang di Perairan Selat Makassar dan Laut Flores adalah 7.340,0 - 8.308,3 ton ikan terbang atau 30.383,3 - 33.333 setara unit penangkapan jaring insang hanyut. Apabila dilakukan penambahan jumlah unit penangkapan lebih besar dari effort
optimal akan berdampak terhadap Efisiensi. Secara ekonomis
kurang menguntungkan nelayan secara perorangan maupun terhadap usaha penangkapan. Selain itu, juga tidak efektif karena terjadi over fishing. Artinya secara biologis dapat merusak kelestarian sumberdaya perikanan ikan terbang dan secara ekonomi dapat meningkatkan biaya eksploitasi.
Tabel 2. ModelAnalisis Gulland-Fox. Diduga Potensi lkan Terbang Maximum Sustainable Yield dengan Effort optimalSetara Unit Jaring lnsang Hanyut di Selat Makassar dan Laut Flores, Tahun 1993 - 2007.
No.
Tahun
(2)
(1)
8.
1983 1984 1 985 1986 1987 1988 1989 1990
9.
1991
1.
2. 3.
4. 5. 6. 7.
'10.
11. 12.
13.
14.
1992 1 993 1994 1995 1996
Jaring lnsang
(Ton)
Hanyut (Unit)
In CPUE (Ton/Unit)
CPUE Seimbang (Ton/Unit)
(3)
(4)
(5)
(6)
Terbang
20.497
10.988,1
6.452.8 9.174.5 8.446,6 8.466.5 7.641.5 7.299.9 7.436.9 7.112.6 7.005,5 5.966,6 5.926.6 5.183,4
16.605
41.119
34.962 47.078 34.681 28.963 29.794 23.530 16.616 12.450 9.914 9.426 12.412 11.753
4.174.',|
4.231.5 13.441 1998 4.856,6 11.660 1999 5.002,5 14.543 2000 5.751.8 17.350 2001 5.332.2 19.929 2002 20. 4.165.2 18.277 2003 6.401.5 21. 18.121 2004 6.154.5 22. 14.670 2005 6.135,3 23. 13.606 2006 6.568,8 24. 11.169 2007 5.769,5 25. '. Ans, 2OO4 dan Dinas Perikanan Sumber 15. 16. 17. 18, 19.
Gulland-Fox
Effort Setara
Produksi lkan
1997
-0,6235 -0.9452 -1,5000
0.3237 0.3637
0.1743 0,2097 0,1458 -1.5',t26 0.2115 -1.3782 0,2511 -1,3879 0,2449 -1,1964 0,2955 0.3636 -0,8637 o.4120 -0.7355 -0,5145 0.4446 -0,5980 o.4512 -1,0898 o.4125 -1,0216 0,4207 0.4000 -1.0180 0.4219 -0.8462 0.3870 -0.9276 -1.1798 0.3557 -1.5654 0.3292 0.3459 -1.0491 0.3476 -1.0799 -o.8717 0.3855 0.3980 -o.7282 0.4282 -0.6606 Propinsi Sulawesi Selatan, 2000 -1.4205 -1.7157
Tangkapan Seimbang (Ton) (7)
6.633.9928 6.039.9285 7.168.8024 7.331,9395 6.864,0944 7.334,5811 7.271.5354
7.295.9934 6.953.2872 6.041.9355 5.129.7603 4.407.7582 4.252.5982 5.119.9366 4.944.9005 5.375.8573 4.919.4783 5.627,4595 6.171,4315 6.561,0082 6.322.8607 6.298,3003 5.655,0158 5.414,9800 4.782.2464 - 2007.
Gulland-Fox Model: Dari Perhitungandiperoleh: lna =-0,5131;a =0,5986; b=0,00003; danf =0,6897 .f Persamaan Regresi adalah:Ye/f ) * :,,i986 ,Erp *Cb ExP. (- 0,00003 20.497)
-:
F
= 0,3237 MSY = -1lb* Exp. (a - 1) * = -1l-,00003 Exp. (-0,5131-1) 7.340,0 Ton lkan Terbang optimal = -1lb = -1l 0,00003 = 33.333 Setara Unit Jaring insang hanyut.
=
t0
F !t!
i: [l
I :u
* n
KESIMPULAN
Tingkat eksploitasi ikan terbang di Perairan Selat Makassar dan Laut Flores
adalah 7.3/;0,0 - 8.308,3 ton ikan terbang atau 30.383,3 - 33.333 setara unit penangkapan jaring insang hanyut. Apabila dilakukan penambahan jumlah unit penangkapan lebih besar dari etfort optimat akan berdampak terhadap efisiensi. Secara ekonomis kurang menguntungkan nelayan secara perorangan maupun terhadap usaha penangkapan. Selain itu, juga tidak efektif karena terjadi over fishing. Artinya secara biologis dapat merusak kelestarian sumberdaya perikanan ikan terbang dan secara ekonomi dapat meningkatkan biaya eksploitasi.
ll
"
DAFTAR PUSTAKA Anderson, D.R., 1996. A Review of Bioeconomic and Sosiologigal FAD modeling, with recomenmedation for future research projects. SPS. FAD. I nform ation Bulletei n. Aris, 1997. Analisis Upaya Penangkapan lkan Terbang Di Kabupaten Takala4 Thesis tidak diterbitkan. Ujung Pandang: Program Pasca Sarjana Universirtas Hasanuddin. 185 halaman.
Aris, 2004. Pengelolaan Sumberdaya Perikanan lkan Terbang
(Cipsilurus Spp.)Berkelanjutan di Perairan Se/af Makassar dan Laut Flores (Suatu Kajian Bio-Teknis-Sosra/ Ekonomi), Disertasi tidak diterbitkan. Makassar: Program Pasca Sarjana Universirtas Hasanuddin. 385 halaman.
Caddy, J.F., 1980. Surp/us production models. ln Selected lectures from the CIDNFAO/CECAF. seminar on fishery resource evaluation. Casablanca, Morocco, 6-24 March 1978. Rome, Fao Kanada Funds-in-Trust, FAO/TFI|NT (c) 180 suppl.:29-55. lssued also in Spanish. Chaves, E.A., 1996. Srmulating Fishen'es for the Assesment of Optimum Haruesting Sfrafegies. Naga, April :33-35. FAO United Nations, Jica, dan Deptan Rl., 1995. Code of Conduct For Responsible Fisheries (Tatalaksana untuk Perikanan Bertanggungjawab). Jica, FAO, dan Deptan Rl. 51 p.
Fox, W.W., 1970. An exponensial yield model for optimazing exploited fish population. Trans. Am. Fish. Sos. No. 99:80-88. Gulland, J.A., 1988. Fish Population Dinamic. John Wiley and Sons. London. 487 p.
'
Gulland, J.A., and A.A. Rosenberg, 1gg2.A Review of Length-Based- Approaches to Assessing Fish Stocks. FAO Fish. Tech.-Paper. No. 323. Rome, FAO. 1 00p.
Mahrus, ' 1997. Pendugaan Stok lkan Lemuru (Sardinella lemuru) PPlgrn
Menggunaka-n Model Schaefer dan Gulland-Fox. Jurnal Oryza. Volume ll, No. 8. pp 100 - 121.
Mitchell,
Bruce., B.
Setiawan, dan Dwita Hadi Rahmi, 2000. Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan. Tercemahan Resource and Enviromental managemenf. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.49T hlm.
Nessa, M.N., 1981. Pengaruh tipe Alat Penangkapan lkan Terhadap Sumberdaya, Tenaga Kerja dan Pendapatan Nelayan (StudiKasus Kecamatan Tanete Riattang Kabupaten Bone). Thesis. Tidak Diterbitkan. Bogor: Fak. Pasca Sarjana lPB. 240 hlm. pauly, D., 1984. Fish population dynamics in tropical waters: a manual for use with prog ram mable calcu la torc. I CLARM F ish byte, 1 (2):9:13' Ricker, W.E., 1975. Computation and interpretation of biologikal statistics of fish population s. Butt. Fr'sh. Res. Boord Can. No. 191: 382 t2
Roundeveld, G.A., 1975. Ekolagi, Utilation, and Management of Marine Fishertes., The C.V. Mosby Oompany, London. 516 p.
setyohadi, D.,
o.s.
Darmawan,
dan G.R.w Dewa, 1gg8. Population dynamics of
oil-sardine (Sardinella lemuru)
in alternative riranagemeht. Jumat
Penelitian llrhu-llmu Hayati, (Vot: 10 No. 1): pp 91-103.
Sparre, P. and S.C. Venema. 1992. lntroduction to Tropical Fish StockAssessment. Part 1. Manual. FAO Fish. Tech. Paper. No.'306.1, Rome, FAO.376p. Troadec, J.P., 1983. lntroduction to Fisheries Management Advantages, Difficulties and Mechanisme. FAA Fish. Tech. Paper. No. 224. Rome, FAO. S7p.
13
ffi'
@@ ffiffiffi Hffiffim ffiffiffimffi$ffiffi&
e ffifi$ffi ffiffiffi mffiffiffi
BADAN KERJASAMA PUSAT STUDI LINGKUNGAN (BKPSL) TNDONEStA KE-XIX 6-8 Agustus 2008, Manado - Sulawesi Utara
$[nrlHilfi[
Dibenikan [<epada:
Profi, DF. fF. Aris Buso, M.,Si Atas partisipasinya sebagai
PEMAI(ALAH SEMINAR NASIONAL & KONFERENSI BADAN KERJASAMA PUSAT STUDI LINGKUNGAN (BKPSL) tNDONESIA KE-X|X 6-8 Agustus 2008, ktranado - Sulawesi Utara
( Dr.fi. Bobby Polii*
tUlS BKPSL TNDONESIA (2006 - 2008)
@W ffiffiWWWffiffi WffiffiffiffiMffiM
ffi
MffiMffiWffiMMffiM
BANAN KHRJA$AMA PUSAT $TUDI LINGKUNGAN (BKp$L) tNCIONHStA KH-X|X 6-8 Agustus 2008, fV]anado - $ulawesl l-]tara
$[nrlHfiffi
Diberikan kepada:
Prrf Dr. Ir. Aris, M.,Si Atas partisipasinya sebagai
PESERTA SEIVIINAR NA$IONAL & KSNFEREN$I BADAN KERJASAI\dA PUSAT $TUDI LINSKUNGAN (BKp$L) tNnONE$rA KE-XIX 6-8 Agustus 2008, Mangdo - Sulawesi Utara
/ . Dr. lr. Bobby Polii, MS ),,,
BKPSL tNDONESTA (2006i- 2008)