filinVl Pdndidikan Tehnologtdon KeJwuon, VoL 10, No. It, Met 2M2
KEMAMPUITN MEMBACA DIAGRAM RANGKAIAN KI]LISTRIKAN SEPEDAMOTOR PADA SISWA KTiLAS TIGA PROGTIAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMKN DI KOTAMADYA YOGYAKARTA Budi Harto *) Budi Tri Siswanto**) Abstrak Tuiuan penelitian ini adolah untuh mengetahuiseberapa besar kemampuanmembacadiagram ra4gkaian kelis*ikan sepedamotor pada siswakelas tigs program keahlian telmik mekanikotomotf SMKN di Kotamadya )'ogtaleartu.Kemanpuan membacadiagram rangkaian kelistrikan sepedamotor diwajudkan dalam : (l) ker'nampuanmenggatnbarsistemkelistrikan sepedamotor dari diagram rangkaian kelistrikan sepedamotor clan (2) kwanpuan menjelaskancara lcerja sistem kelistrikan sepedamotor dari diagram rangkaiankelistrikansepedamotor. Menurut' pendelutawrya penelitian ini termasuk anluasi, dan merarut tingkat eluplanasinyapenelitian ini termasukpenelitian deskiptif, Populasipenelitian ini adalah siwa kelas tiga program keahlim teknik mekanikotowotif SMKN di KotamadyaYogtakartayang berjumlah 160siwa yang terdiri dari siswaSMKN 2 dan SMKN 3 Yogtakarta.Merwrut tabel Krejcie sampelyang diperlukan untuk penelilian ini a(lslah I 12 siswqdengantingkat kesalqhan5 %o.Sampetdiambil dengai tekntk-simplerandom sampling. Data kemampuanmembacadiagram rangkaian kelistrikan sepedamotor dilampulkan dengan menggunakaninstrumenyangberupa tes tertulis,yakni : (l) tesmenggambarsistemk4listrikansepedamotor dari diagram rangkaiankelistrikansepedamotor, dan (2) tes essryienjelaskan cara kcrja sistei kettstrikan sepgdamotor dari diagtum rangkaian kelistrikan sepedamotor. Hasil pengujian vatittjtas isi menyatakan kedua tes valia!- Reliabilitas tes menggnnrbarsebesar 0,53 dianolisis-dengan rumus SpearmanBrown $l.tabiltty tes essoysebesar0,87 dicnatisis denganrumusAlpha. Statistikdesbiptif berupapenyajian data dalam tabel disitribusifrekuensi,ltenguhtran tendensisentral berupa mean,penggthtraniariabiiUas berupa standar deviasi, penyajkm data dalnm bentuk histogram, dan perhitungan piosentase, digunakan untuk menjelaskon hasil peneliti:an. Hasil penelitian ini menunjuk*an:(l) kemampuanmenggambarsistem ket*trtkan sepedamotor daTi diagram rangka'iankelish'ikanseltedamotorpada respondendinyatakantidak lulus,kareni baru mencapai 39'82 % dari hriteria yang ditetapkan, (2) kemampuanmenjelaskancara kerja sistem kelistrikan sepeda motor dari diagram rengkaiankelistrikansepedamotor poda respondendinyatakantidak lulus,karena baru mencapai 35,63 % dari lbiteria yang ditektpkan,(3) kemampuanmembacadiagram rangkaian kelistrikan sepedamotor p'ada respondendinyatalcantidsk lulus, lrarena baru mencapai 37,72% ttari biteria yang ditetapkan. Kata Kunci: Kemampucn,melnbaca,diagramrangkaiankelistrikansepedamotor,sMKN Pendahuluan SMK program keahlian teknik mekanik otomotif sebagai salah satu plogram keahlian ygng diselenggarakanoleh SMK, diharapkan dapat diandalkan dan berprlran strategis untuk mengembangkansumbentayamanusia Indonesia dalamprogram.keahlianteknik mekanik otomotif. Mengacu kepada .kompe:tensi-kompetensi kunci yang harus dimiliki SMFI agar dapat dirmclalkan untuk mengembangkan sumberdaya manusia lndonesia,dan berdasarkan hasil analisisjabatan yang dilakukan secara cennat dan mengacu kepada standar internasional, maka dihasilkan kompetensi-kompetensi kunci yang harusdimiliki
peserta didik SMK program keahlian teknik mekanik otomotifi, kompetensi,kompetensikunci iersebutmeliputi kompetensinormatif, adaptif dan produktif. Kompetensi normatif, adaptif, dan produktif tenebut, diharapkandapat diluasai oleh peserta diklat SMK program keahlian teknik mekanik otomotif agar tu;uan SMK program keahlian teknik mekanik oiomotif tercapai. Tetapi dalam kuryataannyadi lapangan,kami menemukanhal yang tidak sejalandenganharapantersebut.Hal yangtidak sejalandenganharapantersebutadalah pelaksanaandiklat sepeda motor. Pelaksanaan diklat sepeda motor di SMK-SMK program
') Mahasisv,aJurusanPendidikanTehfik OtomotdF.T. Wy **) DosenJurusanPendidileanTelmilt: Otonatif F.T. IJNY
Jurnal Pendldi*an Teknologtdan Kejaruan, VoL 10, No.Ig, Met 2002
keahlianteknik mekanik otomotif belum seperti yang diharapkan.porsi perhatianterhadrrydiklat ini sangatminirnjika diirandingkandenganporsi perhatianyang rliberikanpadaotornobil. Menurut para guru hal tersebut dirrebabkan karena:(l) adanyaasumsibahwasiswayimgtelah dan keterampiiandalam ryenguasaipengetahuan sistem-sistem otomobil akan dengan mudah me,nguasai pengetahuan dan keteranrpilan dalam 'sistem-sistem sepedamotor,denganaiasanbahwa sistem-sistem padaotomobillebihrumit dandapat dljadikan -pengirlamanuntuk menguasaisistemri.tg* padasepedamotor, (2) masaiatrpensaturan -lru*ng waktu. .diklat sepeda motor, (3) memadainya .iumlah dan kualiia's sarana pelunjang diklat sepeda.motor, seperti: bukuDuKu teks tentang sepeda motor, buku-buku pedomanperawatandan perbaikansepedamotor, chart sistem-sistem sepeda rnotor, alat-alat simulasi sistem-sistem sepedamotor,dantraining object sepedamotor. Kesenjangan antara harapan dan kr;nyataan tersebuq dikhawatirkan akan menyebabkan kompetensisiswa SMK programkeahliin teknik mekanik otomotif dalanr sistem-sistemsepeda motor belum seperti yang diharapkan, Untuk mengetahui telah seberapa besar sebenamya kompetensisisvraSMK progftlm keahlianteknik mekanik otomotif dalanr sistern-sistemsepeda motor, makadiperlukansruatupenelilian.Iv{elalui penelitian ini akan dikaji masalah tentang seberapabesar kemampuan membacadiagram rangkaian kelistrikan sepeda motor pacla jswa kelas tiga program keahlian teknii mekanik otomotif SMKN di Kotamadyayogyakarta, Hal tersebutakandiukur dan dinilai rnelatuirumusan sebagaiberikut (l) seberapabesarkenrampuan menggambarsistemkeligrikan sepedamotordari djagrap rangkaiiankelistrikairsepldamororpada siswa kelastiga programkeahlianteknik mekanik otomotif SMKN di Kotamadyalfogyakarta?(2) seberapa besar kemamF,uanmeniliaskan cara kerja sistemkelisfiikan sepedamoto, dari diagrarn rangkaian kelisnikan sepda motor pada s'lswa kelas tiga pogram keahlian teknit mekanik otomotif SMKN di Kotamadyayogyakarta? SMK program-lceahlian teknik meianik otomotif sebagai salah satu program keahlian yang diselenggarakanoleh SlvlK, diharapkan japat diandalkan dan berperan $rategis untuk mengembangkansumberdayamanusiaIndonesia dalam programkeahliantr;lnik mekanikotomotif. Mengacu kepada kompetensi:kompe,tensi kunci yang harus dimiliki SMX. agar dapatdiandalkan
43
untuk nengembangkan sumberdaya manusia Indonesia,dan berdasarkanhasil analisisjabatan yang ililakukan secara cermat dan mlngacu kepada standar internasional, maka dihasilkan kornpetensi-kompetensi kunci yang harusdimiliki peserta didik sMK program keahlian teknik mekanik otomotif, kompetensi-kompetensikunci t€rsebutmeliputi kompetensinormatif, adaptif dan produktif. Kompetensi normatifl adaptif dan produktif tersebut,diharapkandapat dikuasai oleh peserta diklat SMK program keahlian teknik mekanik otomotif agar tujuan SMK program keahlian teknik mekanik otomotif tercapai. Tetapi dalam kenyataannyadi lapangan,kami menemukanhal yang tidak sejalan denganharapantersebut.Hal yang tidak sejalandenganharapantersebutadalatr pelaksanaandiklat sepeda motor. pelaksanaan diklat sepeda motor di SMK-SMK progmm keahlian teknik mekanik otomotif belum seperti yang diharapkan.Porsi perhatianterhadapdiklat ini sangatminim jika dibandingkandenganporsi perhatianyangdiberikanpadaotomobil. Menurut para guru hal tersebut disebabkan karena:(l) adanyaasumsibahwasiswayangtelah menguasaipengetahuan dan keterampilandalam sistem-sistemotomobil akan dengan mudah menguasaipengetahuandan keterampilan dalam sistem-sistem sepedamotor,denganalasanbahwa sistem-sistempadaotomobil lebih rumit dan dapat dijadikan pengalamanuntuk menguasaisistemsistempadasepedamotor, (2) masalahp€ngaturan waktu diklat sepgda motor, (3) kurang rnemadainya jumlah dan kualitas sarana penunjang diklat sepeda motor, seperti: bukubuku .teks tentang sepeda motor, buku-buku pedomanperawatandan perbaikansepedamotor, chart sistem-sistem sepeda motor, alat-alat simulasi sistem-sistemsepedamotor, dantraining object sepedamotor. Kesenjangan antara harapan dan kenyataan tersebut dikhawatirkan akan menyebabkan kompetensisiswa SMK program keahlian teknik mekanik otomotif dalam sistem-sistem sepeda motor belum seperti yang diharapkan. U.ntuk mengetahui telah seberapa besar sebenarnya kompetensisiswaSMK programkeahlianteknik mekanik otomotif dalam sistem-sistemsepeda motor, maka diperlukan suatu penelitian. Melalui penelitian ini akan dikaji masalah tentang seberapabesar kemampuan membacadiagram rangkaian kelistrikan sepeda motor pada siswa kelas tiga program keahlian teknik mekanik otornotif SMKN di KotamadyaYogyakarta.Hal
Jurnal PendidillranTelcnologldan KeJuruan,VoL 10,Nu IE,Met 2002
tersebutakandiukur dan dinilai rnelaluirurnusan sebagaiberikut: (l) seberapabesarkemarnpuan menggambarsiriternkelisrikan sepedamotor dari {ugu- rangkaian kelistrikan sepedamotor pada siswa kelas tiga programkeahlianteknik rnekanik otomotif SMKN di Kotamadyayogyakarta? (2) seberapa besar kemamgruanmenjelaskan cara kerja sistemkeli.strikansepedamotordari diagram rangkaiankelistrikan sepedamotor paclasiswa 'kelas tiga program ker*lian teknik mekanik otqmotif SMKN di Kotanradyayogyakarta? TinJauanPustaka MenurutUU RI No.2 Tahun19E9,pp RI No.29 Tahun 1990,KepmendikbudRI No. 0490,U/1992, SuharsjmiArikrrnto(l9BB), Soenartqdkk (X994), 9g Wardimarr Djojonegoro (199g), dapat disimpulkan balhwasekolahmenengahlkejuruan (SMK) adalah saruan pendidikan yang diselenggarakanpada jalur pendidikansekolah-,. berjenjang pendidikan nrenengah,dan berjenis pendidikan kejuruan, yang secara langlung mempersiapkan peserta didiknya untullc dapat rnemasukilapanganpekerjaantertentu. Menurut tim penyusun kamus besar bahasa lndolesla (1990), Henry Guntur (XgBl), looijakkers (19'90),SuharrinCitrobroto (1992), Sujanto (1988), Suyitno (19g5), dan Wardirnan Djojonegoro (1998), dapat disirnpulkantrahwa kemampuan membam adalah tingkat kesanggupanfi::ik dan mental pembaca dalam memahamibaha.sa tulisan,secaratepatdan kritis, dengan menggunakan teknik-teknik mernbaca yang disesuaikan deng;an tujuan membaca. Kemampuanini ditandai oleh tingkat pernahaman bacaandankecepatanmernbacayangtingi. Menurut tim penyusun kamus besar-bahasa Indonesia (1990), Echols dan Ilassan Shadilv (1996), Purbo Hadiwidjoyo (t9?9), Baer dan Ottaway (1980), Buban dan Schmitr (l9BZ), Mitchell Automotive(198?), Thiessendan Dales (1989),Ellinger(1981),Hilt (19?Z),dan TEAM (1996), dapat disimpulkan bahwa diagram rangkaian kelistrikan :rdalah diagraru iung menunjukkan lirubungan komponen-komponen dalamsuatusistemkelishikan. Menurut TEAM (199,6), wiring ,Ciagram digambarkanmenurutatuiantertentu.Untr.rkdanat menggunakan wiring diagram dengan bedar, pertama-tamahiuus -mengetahuiafiran fer$ebut. Aturan-atwan lersebut rneliputi simbol-simbol yang digunakan dalam d:iagramrangkaia.n,yang dimaksudkan untuk menycdethanakan<[iagmm. Menurut Bubar, dan Sc,hmitt(19g2), simb,cl-
44
simbol itu adalah huruf-huruf, gambar-gambar, danangka-angkayang berarti sesuatu. Menunit Mitchell Automotive (1987), ada beberapaaturanyang mengaturbagaimanawiring diagrom digambar. Saklar-saklar ditunjukkan dalam posisi istirahaVtidakberoperasi,koneklor ditunjukkan bersebelahansatu sama lain, warna utama kabel ditulis pertama dengan warna strip atau tracer ditulis kedua. Biasanya, bagian atas/kiri diagram mewakili bagian depan kendaraan, dan bagian bawah/kanan diagram mewakili bagianbelakangkendaraan. Menurut Jim Horner (1986), sebelum menggambar diagram rangkaian kelishikan, tentukan komponen-komponenyang akan ada dalam setiap sistem, meliputi. sumber, alat kontoUsaklar, dan beban. Menurut Jim Horner (1986),pedomanmenggambar diagramrangkaian kelistrikan adalah sebagaiberikut: (l) sebelum arus dapatmengalir, setiap sirkuit harus lengkap, dari terminal positif sumber sampai terminal negatif sumber.llubungan pendekmencegaharus untuk mendapatkanbeban, yakinkan anda tidak sengaja menggambar hubungan pendek, Q) engine kendaraan, rangka, dan bodi metal bertindaksebagaiground ataujalur kembali dari sirkuit, gunakansimbolground untuk mencirikan di mana sirkuit digroun&,an ke engine, rangka, atau bodi metal, (3) komponen-komponenyang diikat padaft bergl assmembutuhkankabel gr ound yang terpisah menuju rangka, tandai ini dalam diagram, (a) saklar harus dirangkai seri dengan bebanyang dikontrolnya, (5) beban-bebanselalu dirangkaiparalel dengansetiapbebanlainnya, (6) yakinkan setiap kabel yang berteganganberakhir dalamkoneltor betina untuk mencegahhubungan singkai jika tiba-tiba kabel tidak berhubffigil, cara yang baik untuk mengingatnya adalah meyakinkansirnbol bentuk panahkonektorJantan danbetinamengarahke sumbertenaga. MenurutBuban dan Schmitt (1982), saran-saran untuk mernbuatdiagram yang rapih dan terbaca adalahsebagaibcrikut (l) gunakansimbol-simbol standaruntuk semua komponen,jika tidak ada standar,catat artinya dalam catatan simbol, (2) tempatkan simbol-simbol sedemikian rupa sehingga garis-garis yang akan menunjukkan konduktor-konduktor yang menghubungkannya tidak terlalu berdekatansatu sama lain, gunakan sedikit persilangan-persilangandan belokanbelokan garis sedapat mungkin, (3) jangan menggambar simbol-simbol terlalu berdekatan satu samalain yang membuatdiagram sesakdan sulit dibaca,(4) gunakankertastak bergarisuntuk
farnd Pendldiksn Teknolagldon Kejuruan, VoL 10, No. 18,Mel2002
.
.
rnencegahkebirtgunganantaragaris-garisgambar dengan garis-garis kertrs yang tercetak pada kertas, (5) setelah menggambarsirnbol-simbol, hubungkan simbol-simbol tersebut dengangaris vertikal dan horizontal y.ang lurus, (6) gunakan simbol titik untuk menunjukkan bahwa konduktor-konduktor dihubungkan secara elektrik. CaramembacarliagramnlenurutSoedarso (19S9) 'adalah sebagaiberikut (l) membaca judulnya,(2) rnembacainfonnasi yang ada di atas,di bawah, atau di sisinya; (3) mengubahjudut menjadi pertanyaanuntuk mengetrrhuitujuan diagram,{4) membaca diagram sesuai tujuan membaca. Menurut Mitchell Auta,motive (l9SZ) secara praktis langkah pertama dalam membaet wiring diagram adalatr meyakinkan bahwa diEpam itu benaruntuk kenCaraanyarrgbersangkutan, dengan memeriksa bulan dan lahun penerbitan,serta nomor seri atau modtd kendaraan tersebut. Menurut Ellinger (1981), cara termudahuntuk mengikuti sirkuit dalam wiring diagrant.adalah menutup wiring diagram denganselembarkertas tipis, Sirkuit dapat diidentifikasi dengm jelas dengan memulai pada simbol kornponenyang akan dibacq kemudiannrengikutisirkuit dengan menjiplak garh-garis sirkuit pada kertas di atasnyadan mengidentifikasi kode warna kabel. Garis itu akan menrrju saklar, junctiow (persilangan-persilangan/prertemuan-psrternuan), sekring, dan sumber tenaga (baterai atau generator). Berdasarkan kr:simpulan definisi kenrampuan membaca dan kesimpulan definisi diagram rangkaian kelisrlrikan,maka dapat disilnpulkan bahwa kemampuanmembacadiagram rangkaian kelistrikan adalah tingkat kesanggupanflsik dan mental pembacadalam memahamibahasatr"rlisan yang berwujud gambar diagram rarngkaian kelistrikan, yang diwrdudkan oleh tingkat kesanggupanmcnggambardan menjelasltancara kerja sistem kelistrikan rlari diagrarn rangkaian kelistrikan. Sistem kelistrikan sepeda,motor yang digambar dalam diagramrangkaiankelistrikan sepedamotor adalah: (l) sistr:mpengir;ianbaterai,(2.1sistem pengapian,(3). sistem sturter lisrik, (4.1sistem klakson,(5) sisternmeterbensin,(6) sisterur lampu depan dan belakangterm,asuklampu penerangan meter, (7) sisternlampu tanda belok, (8) sistem lampu renr"(9) sistemlampu indikator posisigigi, dan (10) sistemlampuindikatorlevel oli samping sepeda motor dua langkah. Agar siswa SMK program keahlian teknik mekanik otomotif dapat
45
menggunakan diagram rangkaian kelistrikan sepedamotor sebagaipedomandalam pekedaan peralvatandanperbaikansistemkelisrikan sepeda motor, maka siswaharus dapat menggambardan menjelaskancara kerja sistem kelistrikan sepeda motor dari diagramrangkaian kelistrikan sepeda motor. Cara Penelitian Menurut pendekatannyapenelitian ini termasuk penelitian evaluasi, dan menurut tingkat eksplanasinyapenelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Definisi operasional variabel kemampuan membaca diagram rangkaian kelistrikan sepeda motor adalah tingkat kesanggupan fisik dan mental pembaca (responden)dalammemahamibahasatulisan yang berwujud gambar diagram rangkaian kelistrikan sepeda motor, yang diwujudkan dalam tingkat kesanggupanmenggambardan menjelaskancam kerja sistemkelistrikansepedamotor dari diagrarn rangkaiankelistikan sepedamotor. Populasipenelitianini adalah siswa kelas tiga programkeahlianteknik mekanikotomotif SMKN di KotamadyaYogyakarta yang berjumlah 160 siswa dari SMKN 2 dan SMKN 3 Yogyakarta. Jumlah sampel sebesar I 12 siswa ditentukan denganTabcl firejcig dan sampeldiambil dengan teklnl/rr simplerandomsampling.Data kemampuan membacadiagram rangkaian kelistrikan sepeda motor dikumpulkan dengan menggunakan irctrumenyang berupates tertulis, yakni: (l) tes menggambarsistemkelistrikan sepedamotor dari diagram rangkaiankelistrikan sepedamotor, dan (2) tes essay menjelaskan cara kerja sistem kelistrikan sepedamotor dari diagram rangkaian kelistrikansepedamotor. Tes menggambarterdiri dari l0 item, jawaban benar mendapat skor l, dan jawaban salah mendapat skor 0, sehingga skor maksimal idealnyaadalah10.Tes essayterdiri dari l0 item, jawaban benardan lengkap skor l, benar kurang lengkapskor 0,5, dan salah skor 0, sehinggaskor maksimal idealnya adalah 10. Skor maksimal ideal kemampuanmembaca diagram rangkaian kelishikan sepedamotor adalahpenjumlahanskor maksimal ideal tes menggambardan tes essay, yakni sebesar 20. Pengujian validitas kedua tes menggunakan validitas isi. Reliabilitas tes menggambar dianalisis dengan rumus SpearmanBrown dan reliabilitas tes essay dianalisis dengan rumus Alpha. Untuk menjelaskan hasil penelitian digunakanstatistikdeskriptifyakni: (l) penyajian
Jarnal Pendldi,kanTekn,rlogldan KeJurucn,VoL 10,No. 18,Met 2002
Jika dibandingkan dengan kriteria yang diagram ditetapkan,maka kemampuan'membaca bant motor sepeda *ngkaiun kelistrikan lelcapai 37,12 o/odari kriteria yang ditetapkan' Menurut oedoman interpretasi, kemampuan tersebut 'dinyatakan fidtk lulus, dengan distribusi 5 resionden (4,46 o/o\ lulus dan 107 responden (95,54o/o)tidak lulus. balam penelitian ini ditemukan kesalahan respondendalam menggambarsistemkelisrikan sepedamotor dari diagram rangkaiankelistrikan sepeda motor, yakni: (l) tidak menggambar ,urnbtt listrik dengan benar, (2) tidak menggambarkunci kontak/saklar denganbenar, (3) tidak berhasil mengidentifikasibeb,an{epan iengt
data dalarn tabel distribusi frekue:nsi dan histogram,(2) pengukurantendensisrpnh'rlberupa mean, (3) pengukuranvsriabilitas berupl standar deviasi, dan (Q pe*ritungan prosentaso.Untuk menginterpretasikanhasil penelitian digunakan penilaianacuanpatokan(PAP). Bataslulus untuk dinyatakan lulus dalam membaca diagram rangkaian kelisrikan s€:pedamotor d:itetapkan sebesar 70 o/o dari kriteria yang ditetapkan. Artinya, kemantpuan70 o/oataulebih dinyntakan lulus, dan kemampuandi bawah?0 % dinl'ntakan tidak lulus. Pengambilan patokan tersebut berdasarkannilai batas lulus program pnrduktif yang digunakansecara:nasionaldi SMK'SMK, yakni sebesar70 o/odafi kriteria yemgditetapkan. Hasil Fenelitiandan Fennbahasan skala pengukuran instrumQn tes rnenggambar sistem kelistrilan sepeclamotor dari diagram rangkaiankelistrikan sepr:damotor atlalalh$ - 10, adalah'l nilai yang diperolehresErnden,te;rendah dan tertinggi adalah 10' skor rata'rata sebesar 3,98, dan starrdar deviasi sebesar 1,94. Jika dibandingkan dengan lo'iteria yang ditetapkan, maka kemampuanmenggambarsistemkelistrikan sepedamotor dari diagramrangliaiankelirs'trikan sepedamolor barumencapai39,82a/odari kriteria yang ditetapkan. Menuntt pedoman inte4netasi, kemampuan tersebut dirryatakan tidak lulus, (12,5W lulus dan dengandistribur;i14responden (87,5 lulus. %) tidak 98 responden Skalapengukunrninstruntentes menjelaskancara kerja sistemkeliistrikansepedamotor dari diagram rangkaiankelistrikansepedamotor adalah0 - 10, nilai yang diperolehresponden,terendatradalatr0 dan tertinggi adalah 8,5, skor rata-ratasebesar 3,56, dan standar deviasi sebesar2,16. Jika dibandingkan dengan kniteria yang dite'tapkan cara'kerja sistem maka kemampuanmenje;lasli:an kelistrikan sepedarnotor dari diagram nrrngkaian kelistrikansepedamotor baru mencapai35',63o/o dari kriteria yarg ditetapkan.Menutut pedoman interpretasi,kemampuantersebutdirryatal.antidak lulus, dengandistribusi II responden(9,ti2 7o) (90,18%) tidak lulus. lulusdan l0l rerlponden Skor kemampu,anmembacadiagrarn rangkaian skor kelistrikan sepedamotor adalahpenjumlalnan dan sllor kenrarnpuan kemampuanm€,nggambal' menjelaskancata ke4a silstemkelistrikansepeda motor dari diagram rangkaiankelistrikan seped4 adalatr0 - 20. motor, maka skala pengu.kurannya Nilai yang diperoleh respondeqterendahadalah 1,5 darr tertinggi adalah 15,5, skor rata-rata 3,07. sebesar7,54, dan standaxdeviasi sebesrer
46
farnal Pindldl*an Teknologldan KeJaraan,VoL 10, No. IE, Mel2002
ketidakseragamandalam penggambaralrposisi pengganrbaran konekto{-penulisanwarna Itl"-., Fl9t, dan pr:nunjukkan bag6n depan dan FluLu.lg sepedamotor dalam aiagram nrngkaian kelistrikan seperlamotor. Berdasarkan pendapatBu.bandan Schmitt(19S2) lim Horn,rr (19$6), kesalahanresponden !a1 dalam menggambar sisr:emkelistrikan sepeda motor dari diagram rangikaiankelisuikan sepeda motor dapat diriebabkankarena respondeniidak melaksanakan langkah.,langkdr rnenggnmbar rangkaianketisrrikin yrurg befrfa: (t) {ilqm tidak melaksanakan l;angkatr i*g berupa menggambar sistemdenganlengkap (surnber, aiat kontol, dan treban), (2) tidak melalsanakan langkahyang berupamen.ggambar simbol ground dengan benar, (3) tidak melaksanakantangtatl yang berupa rnenggamt'ar seri satclar dengan bebannya,(4) tidak melarksanakan langkahyang berupa menggambarparalel beban-bebanyang seharusnya diparalel, (li) tidak rnelatsanikan langkah yang berupa menggambar konektor dengan benar, (6) tidak melaksanalcan langkah yang beruparnenggambar dengansirnbol-simbol standar,(7) ticlak melalmanakanlangkahyang berupa menggambargaris dengan rAitr liiaat terlalu berdekatan,tidak terlatu-banydkbeiokan dan persilangan,(8) tidak melakanakanlangkah bempa menghrrbungkan komponenFng yan:g seharusnya dihubungto*, (g) \gmponen tidak melalcsanakan langkah yang berupa menggambar riimbol titik pada konduktorkondulctoryangberhubungansecaraeleknik. Berdasarkan pendapat Depdikbud (1999), kesalahanrespondenda.lam menjelaskancara kerja sistemkelistikan sepedamotor dari diagram rangkaian kelishikan sepeda motor aup., disebabkankan:na respo;ndenbelum mem.ahami ftngsi dan konstruksisi.lem kelistikan sepeda motor. Berdasarkanpenrlapat Saifrrddin .Azwar (2001), kesalahnnrespondendalam menjelaskan cara kerja sistem kelistrikan sepedamcito,y6ar1 9iuryq rangkaiankelistrjikansepedamotor dapat disebabkankarenarespondenbetrummenguaiai: istilah, fakta spesifik, perjar{ian ftc,nvensi), kecenddrunganll,trend\dan urutan, kftrsifika.sidan kategori, krircria" metodologi, prinsiip dan generalisasi, se;rta teori dan struktur sistem kelistikan sepecla motor. Tidak lulusnya responden dalam nrcrnbaca diagram rangkrian kelisnikan sepeda rnotor, ditandai oleh tidak lulusnya respondendatam menggambardan menjelaskancara kerjrl sistem kelistrikans€pedamotor dari diagramrangkaian
47
kelistikan sepedamotor.MenurutEllinger(l9Sl) tidak lulusnyarespondendalammembacadiagram rangkaian kelistrikan sepeda motor dapat disebabkankarena respondentidak memahami cara membacadiagramrangkaiankelisnikan, hal ini ditandai oleh tidak berhasilnya responden dalam mengidentifikasisimbol kelistrikan yang akan dibac4 dan tidak berhasil mengikuti sirkuit kelistrikanyangakandibaca. Prosespenguasaandan penguasaankemampuan membaca diagram rangkaian kelisfiikan sepeda motor pada responden,merupakan proses dan hasil belajar.Dengandemikian faktor-faktor yang mempengaruhi proses penguasaan dan penguasaan kemampuan membaca diagram rangkaian kelistikan sepeda. motor pada responden adalah yang faktor-faktor mempengaruhi prosesdanhasilbelajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar menurutWinkel (1933) terdiri dari faktor pada pihak siswadan faktor di luar sisw;r. Faktor pada pihak siswaterdiri dari faktor psikis dan faktor fisik. Faktor psikis terdiri dari faktor psikisintelektualdanfaktorpsikisnon intelelctual. Faktorpsikis intelektualadalah:taraf intelegensi, kemarflpuan belajar, dan cara belajar. Faktor psikis non intelektualadalah: motivasi belajar, perasaan, sikap,minat,kondisipsikis,dan kondisi akibat keadaansosio kultural. Faktor fisik adalah jasmani,dankeadaanalatkondisifisilg kesehatan alat indera.Faktordi luar siswaterdiri dari faktor pengaturprosesbelajardi sekolah,faktor sosialdi sekolah, dan faktor situasional. Faktor pengatur prosesbelqiardi sekolahterdiri dari: kurikulum pengajaran, disiplin sekolah, keefektifan gum, fasilitaSbelajar,danpengelompokansiswa.Faktor sosial di sekolahterdiri dari: sistemsosial, sJatus sosial sisw4 dan interalai guru siswa. Faktor situasionalterdiri dari: keadaanpolitik ekonomis, keadaanwaktu dan tempat,sertakeadaanmusim daniklim. MenurutSumadiSuryabrata(1984),faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar terdiri dari faltor yang berasat dari luar diri pelajar dan faktor yang berasal dari dalam diri pelajar. Faktor yang berasaldari luar diri pelajar terdiri dari faktor non sosial dan faktor sosial. Faktor non sosialmisalnyaadalah:keadaanudara, suhu udara, cuaca, waktu (pagi, siang, atau matam),tempat(letaknya"pergedungannya), alatalat yang dipakaiuntuk belajar(sepertialat tulis menulis, buku-buku,alat perag4 dan sebagainya yang biasa disebut alat-alat pelajaran). Faktor sosial adalah faktor manusia(sesamamanusia)
Jurnal PendidiltranTeknslogidan Kejuruan,l'ol 10, No. 18,Mei 2002
dan sigrifikan antaracara belajar denganprestasi belajar menggambar teknik mesin. Faktor ekstgrnal yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi: faktor lingkungan belajar di sekolah, faktor lingkunganbelajar di luar sekolah,sistem instruksionalpada kurikulum, bahanbelajar, dan metodepenyajian.Minat belajar yang dimaksud dalam penelitianini meliputi: perasaansenang, perhatian,tanggapanpilihan, kesadaran,keinginan untuk mengetahui,dan partisipasi. Cara belajar yangdimaksuddalampenelitianini meliputi cara: menelaahbuku, membuat mengikuti pelajaran, 'sendiri, belajar kelompolq contoh, belajar menggunakanperpustakaan,dan menghadapi ujian. Hasil penelitianlain yangrelevanyakni penelitian Phillip Soegiharto(1993) pada siswa jurusan mesin STM Swasta di Kotamadya Yogyak4rta" menyebu*anbahwa:(l) adahubunganpositif {4tt signifikan antara prestasigambar teknik'mesin dengankemampuangambar teknik, dan (2) ada hubunganpositif dan signifikan antara motivasi belajar dengan kemampuan gambar teknik' Motivasibelajaryang dimaksuddalampeneliiian ini meliputi: perhatiandan kesungguhansiswa dalammengikutipelajaranteori maupunpraktek, usaha siswa untuk memecahkanmasalah yang dihadapi,usahasiswa untuk membuattugas atau belajar sendiri di rumah, dan usahasiswa untuk berprestasisebaikmungkin. Hasil penelitianlain yangrelevanyakni penetitian Lia Harjanti (2000) pada siswa kelas dua jurusan bangunan SMKN 3 Yogyakarta, menyebutkan bahwa:(l) ada hubunganpositif dari signifikan antara komunikasi guru-siswa deng:n'prestasi belajar. gambar teknih dan (2) ada hlbungan positif dan signifikan antara lingkungin fisik ruang gambar dengan prestasi belajar gambar teknik. Komunikasi guru-siswayang dimaksud dalampenelitianini meliputi: kepercayaansiswa kepadaguru, dukunganguru kepadasisw4 dan siswakepadaguru. Lingkunganfisik keterbukaan ruanggambaryang dimaksuddalampenelitianini meliputi: tempat belajar, alat belajar, waktu belajar, keadaan udar4 penerangan, dan kebisingan. Selain itu, faktor-faktor pada respondendan di luar responden berikut ini, juga dapat menyebabkantidak lulusnya respondendalam membacadiagram rangkaiankelistrikan sepeda motor. Faktor pada respondendapat berupa:(l) tingkat pengetahuandan keterampilan sistem ke{istrikan sepedamotor yang rendah, dan (2) kondisi fisik dan psikis respondenpada saat
baik manusiailu hadir eitaupun tidak langsung hadir. Faktor yang berasaldari &rlam did prelajar terdiri dari faktrx fisiologisdan ftrktorpsiik'ologis. Faktor fisiologis terdiri dari keadaar tonus jasmani pada urnumnya(misalnyakeadaansegar atau tidak segar), dan keadaanfirngsi-liungsi fisiolcgis tert€ntu, misalnya pancainderar.Faktor psikologis misalnya adalah adanya kebutuhan anakuntukbelajardancitl-cita. 'Selanjutnya menuruttim penulisbuliu [nsihologi PendidikanFIP IKIP Yogyakarta(1993),faktorfaktor yang nrcmpenga:ruhiproses dsn hasil belajar terdiri drri faktor yang berasaldanidalam diri individu yarrgsedangbelajardan faktor yang berasaldari luar diri individu.Faktoryangberasal dari dalam diri individu terdiri dari faktor psikis dan fisik. Faktonpsikis antaralain ialah:kognitif, afektif, psikomotor, campur?n,dan kepibadian. Faktor fisik antara lain adalah kondisi: indera, anggotabadan,kelenjar, syaraf,dan orgim-oryan lain dalam tubuh. Faktor psikis dan fisik ini keadaannya ada yang ditentukan oleh faktor keturunan, oletr faktor lingkungan, atau ol€h fak;tor keturunan dan liugkungan. Faktor yang berasaldari luar:diri individu antaralain arlalah: faktor lingkunganalam, faktor sosial ekonomi, guru, metode mengaja,r, kurikulum, materi pelajararLsaran€L danpras,arana. Selanjutnya me,nurutFurwanto (1993 : 107), faktor-faktor yang mempengaruhiprosestlan hasil belajar terdiri dmi faktor luar dan dalam. !'aktor luar terdiri dari faktor lingkungan dan faktor insffumental.Faktorlingkunganterdiri da,rifakror alam dan faktor sosial.Faktorinstlmen&il terdiri dari faktor kurikulum, faktor guru/pengajar,faktor prasarana, dan sarana dan faktor administasi/marrajemen. liaktor dalamterdiri dari faklor fisiologi dan faHor psikologi. Faktor fuiologi terdiri dari faktor kondisifisik darnfaktor kondisi pancaindera.Faktor psikologiterdiri dari faktor bakat, fallor minat, faktor kecerdasan,dan fakxormotivasi. Diagram rangkaian kel:isnikan sepeda motor merupakan salirh satu gambar teknik dalam program keahlian teknik mekanik otoilnolif. Penelitianyang relevan,yakni penelitianMuslim (1995) pada siswa kelas satu rtxrpun tekuologi pengerjaanlogam STMN I Madiu menl'ebutkan bahwa: (l) terdapat hubungan positif dan signifikan antarafaktor el<sternaldenganprestasi belajar menggarnbartehdk mesin, (2) terdapat hubungan positif dan signifikan antara,minat belajar dengan prestasi betajar mengg*mbar teknik mesin, dan (3) terdapathubunganpositif
48
Jarnol Pendldlkun Te*nologl don KeJuruan,VoL 10,Na IE,Met 2002
mengerjakaninstrumenpenelitian (tes), hal ini akan dijelaskanlebih lanjut dialamkeil,rbatasan penelitian. Pelaksanaandiktat xpeda motor ymg belum sesuai dengan harapar6termasuk fakto; di har rlpj$gn yang dapat menyebabkanresponden tidak lulus dalam membacadiagram rangkaian kelistikan s"pgda rnotor, hat ini metipuii: 1t; adanyaasumsibahwasisrvayang telah mlnguasai pengetahuan dan keterampilan dalam sistemsistem otomc,bilakan denganmudahmenguasai pengetahuandan keterampilan dalam slstem_ sistem sepedarnotoq (2) alokasi waktu diklat sepeda.motor yang tr:rlalu minirn, (3) kurang memadainya jumlah dan kuali&rs sarana penunjang diklat sepeda motor, sep$rti: buku_ buku teks tentang sepeda motor, buku-buku pedomanpenrwatandan perbaikansepedamotor, chsrt sisten-sistem sepeda motoi, alat-alat simulasisiste;m-sistem sepedamotclr,dnnrraining ob.iectseqdamotor. Kesimpulandan Saran Kemampuan menggambar sistem kelistrikan sepedamotor dari diagam rangkaianketistrikan :epg$ rnotor pada siswa ke,las tigrl program keahlian tehrik mekzrnik otomotif SlviKN di Kotamadya Ilogyakarta dinyatatcn tldak lulus, karena-barurnencapai.!9,82a/odari hiteria yang ditetapkan. Kemampuan menjelaskan cara kerja sistem fcefisrikansepedamotrr dari diagramrangkaian kelistikan sepedamotor pada siswa kelai tiga programkeahlianteknik rnekanikoromotif SMKN di KotamadyaYogyakartadinyatakantidak lulus, karena_barurnencapai.35,63o/odzntkriteria yang ditetapkan. Dengal demilrian, kem:ampuan mernbar;adiagram rangkaiankelistrikan seplda motor ;rada siswa kelas tiga t'rogram l<eahlianteknik mekanik otomotif Slv{KN di Kotamadya yogyakarta dinyatakan tidak lulus, karena baru rnencapai 37,72o/odari lcriteriayangditeapkan. Keterbatasan penelitian ini terlehk pada penyglengganun tes (pengambilan dntn), yang dilaksanakan berdekaran dengan pelalcsanaan EBTA/XBTANAS, sehingga ada kemrrngkinan respondenticlak terlalu serius mengsrjakantes (ins8umen p'rnelitian), hal ini bisa dimaklumi karena men:ka tentu lebih mementingkan EBTA/EBTANAS. Dalampenelitianini disarankan: l. Untuk pengelola dikldt sistem kelistrikan sepedamotor:
49
a. Dalam merencanakan diklat sistemkelisrikan sepeda motor, disarankan untuk . merencanakandiklat membaca diagram rangkaiankelistrikansepedamotor. b. Asumsi bahwa siswa yang telah menguasai sistem kelistikan otomobil akan dengan mudah menguasaisistem kelistrikan sepeda motor, hendaknyatidak digunakan.Artinya, pelaksanaandiklat sistem kelistrikan sepeda motor harus sama seriusnya dengan pelaksanaan diklat sistem kelistrikan otomobil. c. Untuk keberhasilanpengelolaandiklat sistem kelistrikan sepedamotor padakhususny4dan untuk keberhasilanpengelotaandiklat sepeda motor pada umumnya, terdapat sejumlah faktor yang harusdiperbaharui.Falror-faktor yang harus diperbaharuidi antaranyaadalah: faltor pengaturanwaktu diklat sepedamotor, dan faktor sarana penunjang diklat sepeila motor, seperti:buku-bukuteks tentangse:,.,€da motor, buku-buku pedoman perawatan dan perbaikansepedamotor, clrarf sistem-sistem sepedarnotor,alat-alatsimulasisistem-sistem sepeda motor, dan training object sepeda motor. 2. Untukpenelitiselanjutnya: a. Untuk melengkapihasil penelitian ini, maka judul penelitian ini dapat digunakan pada SMK-SMK programkeahlianteknik mekanik otomotifyanglain. b. Penelitian ini baru menyentuh aspek pengetahuan yang berupa kemampuan menggambar/membaca gambar dan kemampuanmenjelaskancara kerja sistem kelistrikan sepeda motor. Mak4 aspek pengetahuan lain, yakni kemampuan menerapkan perhitungan, kemampuan menjelaskan fungsi, konstruksi, cara mendiagnosa, cara membongkar, cara memeriksa,caramemperbaiki/mengganti, dan cara memasangkembali sistem kelistrikan sepedamotor, dapat dijadikan sebagaibahan penelitian, Selain itu, aspek keterampilan yang berupa kemampuan: mendiagnos4 membongkar, memeriksa, memperbaiki/mengganti, dan memasang/merangkai kembali sistem kelistrikansepedamotor,juga perluditeliti. c. Perlu diteliti juga tingkat pengetahuandan keterampilan dalam sistem motor, chasis, pemindahtenaga,danbodi sepedamotor.
Jurnsl Pendldtlian Teknclogl dan KeJwawn,Vol 10,No. 18,Mel2002
Daftar Pustaka Baer, Charles J dan Ottaway, John Fi,. 1980. Electrical and Ele<:tranicsDrawing Fourth Editian. New York: McGraw-Hill Book Company.
D. P. Tampubolon.1990.TelerikMembacaEfeldif dan Efsien. Bandung:Angkasa. Dryden,GordondanVos,Jeanette. 200A.Ra,c,lusi Cara Belajar (The Learning Revolution). Bandung:Kaifa.
Bidang PendidikanDivisi ServisYamaha.1980. Teknik Dasar SierryiceSepeda Motor Yamaha Pralaek Kelistrika:n. Jakarta: ' Divisi ServisYamaha.
Echols,JohnM danHassanShadily.1996.Kamus InggrisIndonesia.Jakarta:P.T. Gramedia. Ellinger, HerbertE, 1981.AutomotiveElectrical Sons Systems. Bombay:D. B. Taraporevala & Co. PVT. LTD. Published by arrangement with Prentice-HallInc.
Buban, Peter dan Schmitt, Marshal 1,. lgBZ. Understanding Electricity and Eleetronic Fourth lldition. New York McGnaw-Hitl Book Company.
Hadi Sugandadan Kageyama, Katsumi. 19E4. Pedoman Perawatan Sepeda Motor. Jakarta:P. T. PradnyaParamita.
Depdikbud. 1989. Un,lang-undang Republik Indonesiu Nomor 2 Tahun l9B9 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdikbud.
[{arten,P. Van dan E. Setiawan.2007. Instalasi ListrikArus Kuat L Jakarta:CV. Trimitra Mandiri.
Depdikbud.199.A. Peratut'an Femerintah Reltublik IndonesiaNomor 29 Tahun 1990Tentang Pendidilazn Ale.nengah. Jakarta: Depdikbud.
Henry Guntur Tarigan. 1983.MenyimakSebagai Suatu KeterampilanBerbahasa.Bandung: I Angkasa.
Depdikbud. 1992.Kepunsan Menteri Pendidikan dan Kebudryaan Republik Indonesia Nomor 0490/U/1.992 Tentang Sel
t{ifl, Harry G. 1977. Interpreting Automotive' Systems.New York: Delmar Publishers Inc.
Depdikbud.1997.PetunjukPengembangem Minat dan Kegemaran l4embaca SiywaBula.rI CetakanKe.l, Jaka:ta:Depdikbud.
Honda dan Auto Training Center (ATC). 1994. PengantarTeori Kelistrikan SepedaMotor. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif FPTK IKIP Yoryakarta.
Depdikbud. lgg7. Penilaian dan Sertilikasi Pendidilazn Sistem Ganda. Jakarta: Depdikbud.
Horner, Jim. 1986. Automotive Electrical Handbook. Los Angeles California:' HPBooks.
Depdikbud. 1999.Kurikulum SekolshMenengah Kejuruan Garis-garis Besar frogram Pendidihtn dan Pelatihan. tr'ro&iktif Bidang lieahtian Teknik Mesin Program Keahlian Teloik Mekanik Otomotif,. Jakarta: Dcpartemen Pendidikan dan Kebudayaan.
J. Canny. 1969.Seri PraktisTeknikSepedaMotor & Scooter II Teknik Sepeda Motor' & Ganggwn-gangguannyaPengetahuandari Pralaek antuk Pralnek Bandung: Sekolah: Pembangunan PrakaryaInternational. J. Ch. Sujanto. 1988. KeterampilanBerbahosa Membaca,Menulis, Berbicara untuk Matq Kuliah Dasar Umum Bahasa Indonesia. Jakarta:Depdikbud.
Divisi Servis R-2 P" T. Indomobil Suanki Intemational. 1996. Suzuki FD tl0 CD ShogunI'etunjuk Perawatan.Jakarta:P. T. IndomobilSuzukiInternational.
Lia Harjanti.2000.HubunganKomunikasiGuruSiswa"Lingkungan'Fisik Ruang Gambar dengan Prestasi Belajar Gambar Tehik
50
Iurnal PendldlkanToknologldanKeJuruan,VoL 10,No.lE, Mel2ffi2
SiswaKelasII JurusanBangunantSIvtKN3 Yogyakarta. Slvipst. yoryakarta: Fakultas Teknik tlniversitasiNegeriyogyakarla.
Soedarso.1989. SistemMembaca Cepat dan Efekt$ Jakarta:P. T. Gramedia.
Mitchell Autonrotive. llrt'l. Etectricat .S),srerrs. New Jeniey:Prentice-HallInc. M. M. Purbo Hadiwidjoyo. 1979. lu.{enyusun Lapora:n TekniA:. Bandung: Institut ' TeknologiBandung. M. N. Purwanto. 1993, Psikol,tgipendidikan. Bandung:PT. RemajaRosdakarya.
Soenarto,dkk. 1994. Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Yogyakarta: FPTK IKIP Yogyakarta. Sri Utari Subyakto.1988.MetodologiPengajaran Bahasa.Jakarta:Depdikbud. Subino. 1987.Konstrulrsidan Analisis TesSuatu Pengantar kepada Teori Tes dan Penguhr an. Jakarta:Depdikbud.
Muslim. 1995. PenganrhFaktor Ekstema,l,Minat Belajar, dan Cara Belajar terhadapFrestasi Belajar Ilidang StrrdiMenggambar'l'eknik Mesin Siswa Rumprn Teknologi Pengerjaan logam STM Negeri I lr4adiun. Slvipsi. Yogyakarta: FPTK IKIP Yogyakarta.
Suharsimi Arikunto. 1988. Organisasi dan Administrasi Pendidikan Telmologi dan Kejuruan. Jakarta:Depdikbud.
Nana Sudjana. 1995. l>enilaian lflasil proses Belajar )Wengajar.Bandung:p. T, Remaja Rosdakaya.
Suharsimi Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian SuatuPendekatanPraktek Jakarta:P. T. RinekaCipta.
Phillip SoegihartoD. 1093. Hubunganprestrsi Belajar Gambar Teknik dan .ivlotivasi Belajar terhadap KemarnpuanGambar Teknik S;iswaSTh{ SwastaJurusanMesin di Kotamadya Yogyalcarta. ,S,trrpsi. Yogyakarta:FpTll, IKIP yograkarta,
SuharsimiArikunto. 2001,Dasar-dasarEvaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: P. T. BumiAksara.
Sugiyono. 1997.MetodePenelitian Administasi. Bandung:CV. Alfabeta.
Surnadi Suryabrata.1984. Psikalogi Pendidikan. Jakarta:CV. Rajawali.
R. I. Suhartin Citrobrotrt 19.82.Prinsfi:vltrinsip dan Te*nik Berlomunikasi. Jqlwrra: BhrataraKarya Aksara.
SutrisnoHadi.2001.MetodologiResearchJilid 3. Yogyakarta:Andi. SutrisnoHadi. 2001. StatistikJilid I. Yogpkarta: Andi.
Rooijakkers,Acl. 1990.fu{engajardengan "qzlses. Jakarta:P. T. Granledia.
Suyitno. 1985. Tel
SaifuddinAzwar. 2001. Tes PrestasiFungsiclan Pengemtangan Penguhtran Prcstasi Belajar Edhi IL Yograkarta: Pustaka Pelajar.
TEAM. 1996. Training Manual Yol. 14 Fundamentals of Electricity Step 2. Jakarta:Toyota ServiceTraining.
Service'Departement R-2 P. T. Indonobil $uzuki Internatitrnal. l9!rl. Suzulci RGR IS0 Pedoman Feraw,ztan. Jakarta: t. T. lndomobilSuzukiInternational.
Thiessen,Frank J dan Dales, Davis N. 1989. Automotive Principles and Semice Third Edition New Jersey:Prentice-HallInc.
Service Departement P. T. Indohero Steel & Engineering Co. 1990,StaukiRC Lt| CD Pedoman Perawatan," Jakarta: lD. T. IndoheroSteel& BngineeringCo.
Tim Penulis Buku Psikologi Pendidikan.1993. Psikologi Pendidikan Yoryakarta: UPP IKIP Yogyakarta.
5l
IulmrdFeffitfuw f*atdrigl fu X$ittwt, VeL 10,I$e tE,Md 2&02
Tim Penysun Kamus Pusat Pernbinasn dan Pengemtranpn llahasa. 195. Kamw Bes'g/" Balwsa hdansia J*arta: Depdlktud. Training Seotion Service Divisioo P. T, Toyota Asfra Motor. Tayota Materi Pelcjaran Cftassis Grwp Step 2. Jakarta: P. T. Toyota Astra Motor. Wardiman Djojonegoro,. 1998. Peninglatan Kualitas'Sumberdaya Manusia melalui Pendidikan dan Kebadayaan takarta: BalitbangDepdikbud. lYaltdLnan Djcjorog@. 1998. Peryenb*tgan Sumberdaya Mamtsia melalul Selolah Kejurutm (SMK).Jakarta:P, T. JayakartaAgung Ofhet. WayanNurkancanadan I'. P. N. Sunarhna 1986. Evaluasi Pendidikan SurabaJa: Usatra Nasional, Winkef, W" S. 1983. Ps'ilalogi Pendidi*an dan EvaluasiBelqiu. Jakarta:PT. Gramedia.
52