BROADCASTING TV MIDTERMS
Naskah Film Pendek Judul “AKU DAN BINTANG KECILKU”
Created by : RAHMAWATI FEIRA ANGGRAHENI (08.12.2859)
SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010
AKU DAN BINTANG KECILKU Written by : Rahmawati Feira Anggraheni 08.12.2859
RINGKASAN CERITA Berawal dari persahabatan antara dua orang yang mempunyai karakter berbeda yaitu Raya dan Dona. Mereka selalu menjalani hari‐hari bersama, mereka mempunya tempat favorit untuk bermain yaitu taman, ketika waktu luang mereka sering menghabiskan waktu disana. Sampai pada suatu hari mereka harus berpisah. Raya pergi ke luar negeri untuk melanjutkan kuliah. Sedangkan Dona bekerja sebagai waitress di sebuah restoran. Setelah selang beberapa tahun keduanya pun bertemu setelah Raya pulang kembali. Mereka saling melepas rindu di tempat favorit ketika masil kecil yaitu taman bermain. Mereka menceritakan pengalaman yang telah dilalui selama ini. Mereka sangat senang karena janji mereka apapun yang terjadi persahabatan mereka tidak akan pernah putus. Raya sekarang telah perprofesi sebagai fotomodel yang cukup ternama, dan Dona masih sebagai waitress. Selepas kerja mereka enghabiskan waktu bersama kembali. Hubungan mereka terlihat sangat baik Namun suatu hari ada konflik yang membuat hubungan keduanya renggang. Mereka menyukai pria yang sama. Pria itu bernama Haryo. Ia adalah bos tempat Dona bekerja. Namun untuk masalah perasaan ini baik Raya maupun Dona tidak saling berterus terang. Suatu ketika Raya melihat Dona dan Haryo sedang bersama. Api cemburu pun membara dalam diri Raya ketika melihat kedekatan Dona dan Haryo. Raya yang terbawa emosi diam saja ketika diajak berbicara oleh Dona. Dona yang tidak tahu apapun bingung dengan sikap sahabatnya. Sampai pada saatnya amarah Raya meledak‐ledak kepada Dona sehingga Dona kini tahu sebab sahabatnya marah padanya. Dona mejelaskan bahwa dia dan Haryo hanya sekedar rekan kerja antara bos dan karyawan. Raya tidak percaya dan mereka pun bertengkar. Raya menangis dan kemudian berlari meninggalkan Dona yang lalu mengejarnya. Namun ia tak melihat ada mobil yang sedang melaju kencang kearahnya. Ia pun kaget dan berteriak. Dona yang saat itu tengah mengejar Raya pun kaget. Ia mendorong sahabatnya agar tidak tertabrak. Tapi sebelum ia sempat menyelamatkan diri, mobil itu justru menabrak Dona. Dalam perjalanan kerumah sakit Dona meninggal dunia. Sebelum meninggal Dona berkata apapun yang terjadi Raya adalah sahabatnya Tak ada yang lebih berarti dibanding sahabat sekalipun itu
masalah cinta mereka. Dona juga meminta Raya untuk memeluknya untuk yang terakhir kali. Raya pun menangis sejadi‐jadinya. Ia menyesal Singkat cerita. Raya termenung di makam sahabatnya. Ia mengenang masa‐masa indah ketika masih bersama sahabatnya. Dalam hati ia berkata. “Dona, kau akan selalu menjadi bintang kecilku yang selalu menemaniku sampai kapanpun”
EXT. TAMAN BERMAIN‐SIANG HARI Di bawah pohon yang rindang terlihat dua orang gadis kecil yang tengah asyik bermain. Salah satu diantara mereka tengah asyik bermain ayunan. Gadis kecil itu bernama Raya. Sedangkan gadis yang satu tengah asyik membaca buku bergambar. Gadis itu bernama Dona. Mereka berdua bersahabat sejak kecil. Namun mereka dibesarkan dari lingkungan dan latar belakang keluarga yang berbeda. Raya adalah gadis yang manja sedangkan dona adalah gadis yang cuek namun mandiri dan ulet. Namun perbedaan itu tidak menggoyahkan persahabatan mereka.
RAYA (menghentikan ayunannya lalu bertanya pada Dona) “Don, apa cita‐citamu kelak?” DONA (masih asyik dengan buku bacaannya) “entahlah” RAYA (dengan wajah cemberut) “kok kamu jawab seperti itu?” DONA (masih bersikap cuek) “ya kamu kan tau bapak ibuku cuma buruh RAYA (menatap dona) “ah kamu jangan bilang gitu, pasti kamu bisa raih cita‐citamu.. kamu kan bintang di kelas” DONA (diam sejenak lalu berkata) “Kamu sendiri gimana” RAYA (turun dari ayunan dan duduk disamping Dona) “kalo aku ingin jadi fotomodel. Hehe.. Jadi apapun kita besok, jangan sampai persahabatan kita putus ya?” DONA (tersenyum) “tentu saja. Kamu kan sahabat terbaik aku. Apapun yang terjadi aku selalu ada kok buat kamu”
Tak terasa matahari pun sudah mulai tenggelam. Siang pun berganti dengan sore. Percakapan yang asyik pun harus segera diakhiri. Kedua sahabat itu pun sepakat untuk pulang kembali kerumah masing‐masing. CUT TO 1. Singkat cerita 11 tahun kemudian. Tak terasa Raya dan Dona telah tumbuh menjadi gadis yang dewasa. Raya menyelesaikan studi nya di luar negeri. Sedangkan Dona bekerja sebagai waitress di sebuah restoran. Telah bertahun‐tahun kedua sahabat itu tak saling jumpa. Mereka ingin sama‐sama melepas rindu di taman tempat favorit mereka dahulu sewaktu masih kecil. EXT TAMAN BERMAIN‐SIANG HARI DONA (menetap penuh terkejut) “ya... sekian lama ga ketemu kamu tambah cantik aja” RAYA (sembari tersenyum dan memeluk Dona) “haha... kamu juga kok. Kangen banget ni.. kok ga tanya kabar??” DONA (terisak) “kabarku baik.. semoga kamu juga.. wah senangnya bisa belajar di luar negeri dan dapat pekerjaan yang sesuai dengan yang kamu inginkan. Selamat ya??” RAYA (memegang bahu Dona dan mengajaknya duduk di bangku taman) “iya sama‐sama. Apa aja yang uda kamu lakukan selama kita tidak bersama?” Mereka lalu menceritakan pengalaman mereka masing‐masing selama mereka terpisah jauh RAYA (masih duduk dan tersenyum senang) “ aku senang kita bisa bertemu kamu lagi sahabatku. Sampai kapanpun dan apapun yang terjadi persahabatan ini jangan sampai putus ya?”
DONA (ikut tersenyum) “tentu saja, kan kamu sahabat terbaikku” CUT TO 2. Setelah puas melepas rindu merekapun pulang bersama. Setelah itu mereka menjalani kehidupan sehari‐hari. Setelah Pulang dari luar negeri, Raya berprofesi sebagai fotomodel. Namun ia sering mengunjungi tempat kerja Dona. Raya pun mengenal bos Dona dengan baik. Hubungan mereka pun bertambah dekat dan baik. Ternyata tak selamanya hubungan persahabatan pasti baik. Suatu hari ada konflik yang membuat hubungan keduanya renggang. Baik Raya maupun Dona telah dewasa. Merekapun telah mengenal cinta. Mereka menyukai pria yang sama. Pria itu bernama Haryo yang tak lain adalah bos di tempat Dona bekerja. Yang membuat hubungan mereka agak renggang karena mereka sama‐sama tidak mau berterus terang masalah perasaan mereka. CUT TO 3. INT RESTORAN TEMPAT DONA BEKERJA‐SIANG HARI Suatu ketika Raya melihat Dona dan Haryo sedang bersama. Entah kenapa tiba‐tiba api cemburu pun membara dalam diri Raya ketika ia melihat kedekatan Dona dan Haryo yang sebenarnya bisa dibilang wajar karena mungkin hubungan antara Bos dan karyawan. NARASI (RAYA) “ kenapa orang yang kusukai juga disukai sahabatku...? Haruskah ku mengalah demi sahabatku?? Namun aku pun tak sanggup melihat kedekatan mereka...” Raya yang sebenarnya ingin menemui Dona dan Haryo jadi engah dan meninggalkan restoran tersebut dengan perasaan sedih. Dona dan Haryo tak menyadari kehadiran Raya. CUT TO 4. INT. RUMAH RAYA‐MALAM HARI Beberapa hari telah berlalu. Sejak pulang dari restoran Raya tak pernah menghubungi Dona. Dona bingung dengan sikap sahabatnya. Ketika ia menemui Raya, Raya hanya terdiam dan mengatakan dirinya tak ada apa‐apa. DONA (dengan sikap cemas) “ Ya, kamu kenapa si.. beberapa hari ini sikapmu aneh tak seperti biasa.”
RAYA ”ga ada apa‐apa kok. Mungkin Cuma perasaanmu aja.” (sembari memalingkan muka) DONA “ tapi kok kamu dihubungi susah, pesan‐pesanku ga pernah kamu bales” “Kalau kamu ada masalah cerita ma aku donk” “kita kan sahabat dari kecil, aku tau kamu ada masalah” RAYA (masih dengan muka masam) “udah deh.. beneran aku ga ada masalah apa‐apa” “aku lagi ga enak badan, mau istirahat” DONA (dengan raut wajah kecewa kemudian berpamitan) “yaudah deh kalau gitu aku pulang dulu... bye” Dona pulang dengan perasaan kecewa dan bingung dengan sikap sahabatnya. Raya pun tak menghiraukan salam Dona. CUT 5. EXT. PUSAT PERBELANJAAN‐SORE HARI Raya memutuskan untuk pergi ke pusat perbelanjaan. Tak disangka ia bertemu dengan Dona dan Haryo. Dona : “ Hai ya, kok kebetulan banget kita ketemu.. kamu sendirian???” Haryo: ” Hai ya..” Raya : “ iya. Mang kenapa. Ga usah sok perhatian kamu..!!” (dengan cetus) Dona : “ kok kamu ngomongnya seperti itu, aku kan tanya baik‐baik.” Dona menarik tangan Raya dan mengajaknya untuk bicara empat mata. Sebelumnya ia mohon ijin dulu ke Haryo. Haryo pun memberi mereka waktu untuk berbicara berdua. Ditempat lain Dona mengajak bicara Raya DONA (dengan raut wajah agak sebel) “kamu kenapa si ya?? Kamu aneh. Bicaramu jadi kasar gitu” RAYA (dengan tampang marah) “apa urusanmu...!!!” DONA “aku kan sahabatmu”
RAYA (dengan muka kesal) “sahabat apa?? Sahabat yang menusuk sahabatnya dari belakang gitu??.. DONA (penasaran) “maksud kamu apa ya?? Aku beneran ga ngerti.. RAYA (dengan amarah yang meledak‐ledak) “katanya kamu sahabatku..!!!” “Tapi kamu ga pernah tau perasaanku” DONA (amarah yang juga memuncak akhirnya agak meredam) “maksudmu apa?? Kamu ga pernah berita ke aku” RAYA (sembari menangis) “apa kamu tau aku juga mencintai Haryo” “Kamu ga tahu perasaanku” “ Aku ga sanggup melihat kedekatan kalian berdua” “hati aku sakit... huhuhu” DONA “Tenang ya, aku ma Haryo hanya sekedar hubungan rekan kerja Kami itu...” CUT TO 6.
EXT. JALAN RAYA‐SORE HARI Belum selesai Dona menyelesaikan kata‐katanya , Raya menagis dan langsung lari pergi meninggalkannya. Dona lalu mengejar Raya. Ketika Raya tengah berlari, ia tak sadar ada mobil yang sedang melaju kencang kearahnya. Raya pun kaget dan berteriak. Raya :”AAAARRRhhhhh....” Dona yang saat itu tengah mengejar Raya dan mendengar teriakan Raya pun kaget. Ia berlari kearah Raya dan mendorong sahabatnya itu agar tidak tertabrak. Ia berhasil mendorong Raya. Namun sebelum berhasil menyingkirkan diri, mobil tesebut malah justru menabrak Dona. Dona terlempar cukup jauh. Mobil pun berhenti. Orang datang berhamburan untuk menyelamatkan Dona. Begitu juga dengan Haryo yang sempat melihat pertengkaran keduanya.
Raya tekejut. Ia langsung menghampiri Dona yang sudah tergeletak berlumuran darah. Tak berapa lama datang mobil ambulan yang akan membawa Dona ke rumah sakit. CUT TO 7. INT. DALAM AMBULANCE MENUJU RUMAH SAKIT Dalam perjalanan kerumah sakit Dona meninggal dunia. Sebelum meninggal Dona mengatakan sesuatu yang membuat Raya mengangis DONA (sambil menahan sakit) “maaf ya, aku ga bisa menjadi sahabat yang baik buat kamu, namun apapun yang terjadi kamu akan tetap menjadi sahabat baikku selamanya. Tak ada yang lebih berarti dibanding persahabatan sekalipun masalah cinta. Kamu bintang buatku” Setelah itu Dona menghembuskan nafas yang terakhir. Raya pun tak dapat menahan tangisnya. Ia menangis sejadi‐jadinya. Haryo pun sedih. Namun ia berusaha menenangkan Raya. CUT TO 8. EXT. SUASANA DITEMPAT PEMAKAMAN‐PAGI HARI Matahari tetap bersinar terik dilangit, namun di sebelah barat awan mendung bersiap akan turun hujan. Keluarga dan kerabat yang menghadiri pemakaman Dona pun memperlihatkan kesedihan. Tak terkecuali Raya. Masih ada rasa penyesalan dalam dirinya. Namun takdir Tuhan pun tak bisa ia lawan. Setelah orang‐orang meninggalkan area pemakaman, Raya duduk termenung memandangi nisan Dona NARASI (RAYA) “sahabat, maafkan atas kesalahanku ini yang telah membuatmu pergi selamanya meninggalkanku. Andai kau tahu kaulah bintang yang sebenarnya Dona,kau akan selalu menjadi bintang kecilku yang selalu menemaniku sampai kapanpun” Hujanpun mengguyur area pemakaman. IRIS OUT THE END