BUKU 2
REPUBLIK INDONESIA
SURVEI USAHA KONSTRUKSI TIDAK BERBADAN HUKUM 2012 (VTBH12 KONSTRUKSI)
PEDOMAN PENCACAHAN
BPS - REPUBLIK INDONESIA
KATA PENGANTAR Buku 2 merupakan Buku Pedoman bagi para petugas lapangan dalam melakukan pendataan perusahaan/usaha konstruksi, tata cara menggunakan Daftar
VTBH12-P
(pemuktahiran) maupun Daftar VTBH12-S (pencacahan sampel) yang disusun dalam rangka Survei Usaha Konstruksi Tidak Berbadan Hukum 2012 (VTBH12 Konstruksi). Disamping memuat petunjuk teknis berkaitan dengan tata cara pencacahan, buku ini dimaksudkan pula agar para petugas lapangan memiliki keseragaman pemahaman tentang konsep definisi yang berlaku serta keseragaman dalam pengisian Daftar VTBH12-P dan Daftar VTBH12-S. Diharapkan agar semua pihak yang berkaitan khususnya para petugas lapangan membaca dan menggunakan buku ini secara sungguh-sungguh dalam melaksanakan tugasnya, sehingga dapat diperoleh hasil pendataan yang maksimal sesuai tujuan dan target yang telah ditetapkan. Akhirnya diucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh jajaran BPS serta para petugas lapangan atas konstribusinya dalam pelaksanaan Survei Usaha Konstruksi Tidak Berbadan Hukum 2012.
Jakarta, Maret 2012 Direktur Statistik Industri,
Dr. Mudjiandoko, MA NIP.19530910 197503 1 001
Pedoman PENCACAH VTBH12 Konstruksi
i
iiPedoman PENCACAH VTBH12 Konstruksi
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ................................................................................................... DAFTAR ISI BAB I.
BAB II.
..........................................................................................................
i iii
PENDAHULUAN 1.1.
Umum ..............................................................................................
1
1.2.
Landasan Hukum ............................................................................
1
1.3.
Tujuan ..............................................................................................
2
1.4.
Ruang Lingkup ................................................................................
2
1.5.
Data dan Keterangan yang Dikumpulkan .......................................
2
1.6.
Jadwal Kegiatan dan Pelaksanaan VTBH12 Konstruksi ................
3
1.7.
Jenis Dokumen dan Buku Pedoman yang Digunakan ...................
4
1.8.
Arus Dokumen Pelaksanaan VTBH12 Konstruksi .........................
7
METODOLOGI 2.1.
Cakupan Wilayah ............................................................................
9
2.2.
Pembentukan Kerangka Sampel ......................................................
9
2.3.
Metodologi Pemilihan Sampel ........................................................
9
2.4.
Metode Pengumpulan dan Penentuan Responden ..........................
10
2.5.
Alokasi Sampel Usaha ....................................................................
10
2.6.
Penarikan Sampel Usaha .................................................................
13
2.7.
Pengisian Daftar VTBH12-DS ........................................................
16
2.8.
Contoh Penarikan Sampel ...............................................................
16
BAB III. ORGANISASI LAPANGAN
BAB IV.
3.1.
Organisasi Lapangan .......................................................................
19
3.2.
Penanggung Jawab Pelaksanaan VTBH12 Konstruksi di Daerah ..
19
TATA CARA PELAKSANAAN PENDATAAN 4.1.
Umum ..............................................................................................
23
4.2.
Tata Tertib Pengisian Daftar ...........................................................
23
4.3.
Konsep dan Definisi ........................................................................
25
4.4.
Penyiapan Dokumen Pendataan .......................................................
26
4.5.
Mekanisme Pendataan .....................................................................
27
Pedoman PENCACAH VTBH12 Konstruksi
iii
BAB V.
TATA CARA PENGISIAN DAFTAR 5.1.
Tata Cara Pengisian Daftar VTBH12-P ...........................................
31
5.2.
Penggunaan dan Tata Cara Pengisian Lembar Pembantu ................
37
5.3.
Tata Cara Pengisian Daftar VTBH12-DS .......................................
37
5.4.
Tata Cara Pengisian Daftar VTBH12-S ..........................................
41
1. KBLI Usaha Konstruksi 2009 ..................................................................
61
2. Contoh Pengisian Daftar ..........................................................................
79
LAMPIRAN
ivPedoman PENCACAH VTBH12 Konstruksi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Umum Pertama kali pengumpulan data usaha konstruksi tidak berbadan hukum dilaksanakan secara lengkap melalui Sensus Konstruksi 1977. Kemudian secara lengkap pula berturutturut dilaksanakan pada Sensus Ekonomi 1986, dilanjutkan Sensus Ekonomi 1996, dan Sensus Ekonomi 2006. Selanjutnya pengumpulan data usaha konstruksi tidak berbadan hukum belum pernah dilaksanakan secara rutin setiap tahun. Pengumpulan data ini masih terintegrasi pada saat kegiatan Sensus Konstruksi maupun Sensus Ekonomi. Pada tahun 2012 ini Badan Pusat Statistik akan melaksanakan pengumpulan data usaha konstruksi tidak berbadan hukum melalui Survei Usaha Konstruksi Tidak Berbadan Hukum 2012 pada beberapa kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Survei Usaha Konstruksi Tidak Berbadan Hukum Tahun 2012 yang selanjutnya disebut VTBH12Konstruksi diselenggarakan untuk mengetahui profil, keberadaan, penyebaran, aktivitas, dan karakteristik kegiatan usaha konstruksi tidak berbadan hukumyang menyebar pada beberapa kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Sedang untuk pencacahan sampel VTBH12 Konstruksi dilakukan melalui pendekatan usaha. Buku 2 ini dibuat sebagai pedoman teknis untuk Instruktur Nasional (Innas), Pengawas dan Pencacah agar mempunyai persepsi dan pemahaman yang sama tentang hal-hal teknis yang berkaitan dengan pelaksanaan VTBH12 Konstruksi.
1.2. Landasan Hukum Landasan hukum pelaksanaan VTBH12 Konstruksi : a. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik. b. Peraturan Pemerintah RI Nomor 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik. c. Keputusan Presiden RI Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja BPS. d. Keputusan Presiden RI No. 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik.
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Kota VTBH12 Konstruksi
1
1.3. Tujuan Secara umum Survei Usaha Konstruksi Tidak Berbadan Hukum (VTBH12 Konstruksi) bertujuan untuk mengetahui profil usaha konstruksi tidak berbadan hukum di Indonesia yang dapat digunakan sebagai bahan perencanaan kegiatan ekonomi secara makro. VTBH12 Konstruksi akan mengumpulkan dan menyajikan data tentang kegiatan usaha konstruksi tidak berbadan hukum pada tingkat nasional. Secara khusus tujuan VTBH12Konstruksi adalah mendapatkan informasi dasar tentang berbagai informasi mengenai kegiatan, seperti: a. Banyaknya usaha b. Banyaknya tenaga kerja c. Pengeluaran untuk tenaga kerja d. Struktur input dan output e. Permodalan f. Kendala dan prospek usaha g. Keterangan lain yang berkaitan dengan usaha konstruksi tidak berbadan hukum
1.4. Ruang Lingkup Survei Usaha Konstruksi Tidak Berbadan Hukum 2012 (VTBH12 Konstruksi) dilaksanakan di beberapa kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Banyaknya kabupaten/kota yang menjadi lokasi survei adalah 160 kabupaten/kota yang tersebar di 33 Provinsi. Sampel VTBH12Konstruksi tersebar di 1.200 desa/kelurahan sebanyak 12.000 usaha konstruksi tidak berbadan hukum yang berusaha di sektor konstruksi dengan sistem borongan dan aktif selama setahun yang lalu.
1.5. Data dan Keterangan yang Dikumpulkan Adapun data dan keterangan yang dikumpulkan dalam VTBH12 Konstruksi: a. Daftar VTBH12-P terdiri dari 6 (enam) blok, yaitu:
2
Blok I
: Keterangan Tempat
Blok II
: Ringkasan
Blok III
: Keterangan Petugas dan Pengesahan
Blok IV
: Catatan
Blok V
: Daftar Rumahtangga/Usaha Konstruksi
Blok VI
: Keterangan Penarikan Sampel
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Kota VTBH12 Konstruksi
b. Daftar VTBH12-S terdiri dari 11 (sebelas) blok, yaitu: Blok I : Keterangan Tempat Blok II
: Keterangan Usaha
Blok III
: Keterangan Umum dan Alat Berat Konstruksi
Blok IV
: Pekerja, Hari Kerja, Balas Jasa, dan Upah
Blok V
: Biaya/Pengeluaran Selama Setahun yang Lalu
Blok VI
: Pendapatan Selama Setahun yang Lalu
Blok VII
: Ringkasan
Blok VIII
: Permodalan
Blok IX
: Kendala dan Prospek Usaha
Blok X
: Keterangan Responden dan Petugas
Blok XI
: Catatan
1.6. Jadwal Kegiatan dan Pelaksanaan VTBH12 Konstruksi Adapun jadwal kegiatan dan pelaksanaan VTBH12 Konstruksi yang dilaksanakan pada tahun 2012 seperti tabel di bawah ini: No.
Kegiatan
Waktu Pelaksanaan
(1)
(2)
(4)
1. Penyusunan Metodologi 2. Penyusunan Kuesioner dan Buku Pedoman 3. Pelatihan Innas 4. Pencetakan Kuesioner dan Buku Pedoman 5. Pengiriman Dokumen ke BPS Provinsi/Kabupaten/Kota 6. Pelatihan Petugas/Pengawas 7. Listing dan Pengambilan Sampel 8. Pencacahan Sampel (Daftar S) 9. Pemeriksaan, Editing, & Coding di BPS Provinsi/Kabupaten/Kota 10. Pengiriman dokumen hasil pencacahan ke BPS RI 11. Pemeriksaan di BPS RI 12. Pengolahan (Data Entri & Pasca Konputer) di BPS RI 13. Finalisasi Tabulasi Hasil di BPS RI 14. Penulisan Naskah Publikasi di BPS RI 15. Pencetakan Publikasi di BPS RI 16. Penyebaran/Diseminasi Publikasi
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Kota VTBH12 Konstruksi
Januari 2012 Pebruari 2012 26 – 29 Maret 2012 26 – 31 Maret 2012 April 2012 30 April – 5 Mei 2012 7 – 25 Mei 2012 28 Mei – 27 Juni 2012 Juni 2012 Juli 2012 Juli –Agustus 2012 Agust –Sept 2012 1 – 15 Oktober 2012 16 – 30 Oktober 2012 1 – 14 Nopember 2012 15 – 31 Nopember 2012
3
1.7. Jenis Dokumen dan Buku yang Digunakan 1) Peta SP2010-WA Satuan pengamatan VTBH12 Konstruksi adalah desa/kelurahan. Oleh karena itu, salinan peta desa/kelurahan (SP2010-WA) sangat dibutuhkan oleh pencacah sebagai panduan dalam mengenali wilayah tugasnya agar tidak terjadi lewat cacah maupun cacah ganda. Hal ini sekaligus untuk memberikan keyakinan bahwa pencacahan yang dilakukan tidak akan melewati batas wilayah kerjanya. Dokumen SP2010-WA berisi informasi batas wilayah desa/kelurahan dan muatannya. Sebelah kiri atas berisi tulisan SP2010-WA, sebelah kanan atas berisi kode wilayah. Bagian sebelah kanan adalah kotak keterangan legenda yang antara lain berisi informasi nama wilayah mulai desa/kelurahan hingga pulau, arti garis dan arti simbolsimbol lain yang tertera pada gambar sketsa peta. Dalam Gambar 1, Sketsa SP2010-WA berisi informasi di Desa Limboro dengan kode wilayah 7204082005.Desa ini terdiri dari 6 blok sensus dan 8 rukun tetangga, BS berkode 001B dan 005B berasosiasi masing-masing dengan RT 7 dan RT 8. Kode BS 002B berasosiasi dengan gabungan RT 6 dan RT 5, kode BS 003B berasosiasi dengan gabungan RT 3 dan RT 4, dan kode BS 004B berasosiasi dengan gabungan RT 1 dan RT 2. Simbol tempat kedudukan kantor camat, kantor desa/kelurahan, masjid, sekolah, dan lain-lain tergambar di dalam sketsa peta akan memudahkan proses pencarian respon kegiatan VTBH12 Konstruksi. Beberapa hal yang harus disiapkan berkaitan dengan peta SP2010-WA adalah sebagai berikut: BPS Kabupaten/Kota menyediakan peta Desa/Kelurahan sampel SP2010-WA terpilih. Apabila ada peta yang tidak lengkap, maka BPS Kabupaten/Kota mencetak (print) file image peta SP2010-WA pada kertas ukuran A3 menggunakan tinta berwarna. Bila pendataan dalam 1 (satu) desa/kelurahan harus diselesaikan oleh 2 (dua) orang pencacah, maka SP2010-WA harus di print dalam ukuran A3 menggunakan tinta warna untuk petugas kedua. Pembagian tugas kerja di lapangan harus jelas dengan memperhatikan batas SLS dan BS dalam peta SP2010-WA. Sketsa peta SP2010-WA dipinjamkan kepada pencacah pada saat pelatihan untuk digunakan dalam pendataan.
4
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Kota VTBH12 Konstruksi
Gambar 1. Contoh peta Desa/Kelurahan SP2010-WA 2) Daftar VTBH12-P Daftar VTBH12-P digunakan untuk pemutakhiran pengusaha/usaha konstruksi tidak berbadan hukum. Daftar ini dicetak (print) pada kertas ukuran A4 bolak-balik di BPS Kabupaten/Kota. Untuk 1 (satu) desa/kelurahan yang menggunakan 2 (dua) orang pencacah, maka Daftar VTBH2012-P Konstruksi harus diprint rangkap 2 (dua). Pada lembar VTBH12-P ini disediakan baris kosong untuk diisi berdasarkan hasil snowballing. 3) Daftar VTBH12-RD Daftar VTBH12-RD diisi oleh pengawas dan digunakan untuk merekap jumlah usaha konstruksi tidak berbadan hukum per desa/kelurahan. Daftar VTBH12-RD sebagai dasar BPS kabupaten/kota mengalokasikan target sampel usaha konstruksi tidak berbadan hukum per Desa/Kelurahan per bidang pekerjaan utama. 4) Daftar VTBH12-DS
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Kota VTBH12 Konstruksi
5
Daftar VTBH12-DS adalah daftar nama dan alamat sampel usaha konstruksi tidak berbadan hukum terpilih per desa/kelurahan. 5) Daftar VTBH12-S Daftar VTBH12-S digunakan pada saat melakukan pendataan karakteristik pada usaha konstruksi tidak berbadan hukum terpilih. 6) Lembar Pembantu Lembar Pembantu digunakan untuk mencatat semua informasi dari narasumber tentang keberadaan calon responden hasil snowballing. 7) Buku 1 Buku 1 ini dibuat sebagai pedoman teknis untuk Pimpinan BPS Propinsi dan Pimpinan BPS Kabupaten/Kota. 8) Buku 2 Buku 2 ini dibuat sebagai pedoman teknis untuk Instruktur Nasional (Innas), Pengawas dan Pencacah. 9) Buku 3 Buku 3 adalah pedoman yang memuat petunjuk bagi para Pengawas dalam melakukan pengawasan/pemeriksaan. 10) Buku 4 Buku 4 adalah Pedoman Innas yang memuat petunjuk pelaksanaan pelatihan dan tugas Innas VTBH12 Konstruksi.
6
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Kota VTBH12 Konstruksi
1.88. Arus Dokumen D Pelaksanaan VTBH12 Kon nstruksi Alur pendistribus p sian dokum men Survei Usaha Tid dak Berbadaan Hukum Konstruksii 2012 (VTBH122 Konstrukssi) seperti pada gambarr di bawah ini: i
Pedooman Teknis BP PS Provinsi/Kabbupaten/Kota VTBH12 V Konstrruksi
7
8
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Kota VTBH12 Konstruksi
BAB II
METODOLOGI
2.1. Cakupan Wilayah Survei Usaha Konstruksi Tidak Berbadan Hukum dilaksanakan di 1.200 Desa/Kelurahan pada 160 Kabupaten/Kotayang tersebar di 33 Provinsi Indonesia.
2.2. Pembentukan Kerangka sampel Kerangka sampel yang digunakan terdiri dari 2 jenis, yaitu kerangka sampel untuk pemilihan desa/kelurahan dan kerangka sampel untuk pemilihan usaha. Kerangka sampel pemilihan desa/kelurahanadalah daftar nama desa/kelurahankondisi Juli 2011yang dilengkapi dengan informasi banyaknya usaha konstruksi hasil Sensus Ekonomi (SE2006). Kerangka sampel pemilihan usaha konstruksi adalah daftar usaha konstruksi hasil pencacahan SE2006 dengan Daftar SE2006-L2,yaitu isian pada Daftar SE2006-L2 Rincian 11 yang berkode 9 (tidak berbadan hukum/usaha) dan Rincian 14.dberkategori NK (Non kualifikasi). Kerangka sampel ini dimutakhirkan dengan Daftar VTBH12-P .
2.3. Metode Pemilihan Sampel Survei dirancang menggunakan desain sampel 2 (dua) tahap (two-stage sampling design), dengan prosedur pemilihan sampel sebagai berikut: Tahap pertama, pada
setiap
kabupaten/kota
dipilih
desa/kelurahansecara
probality
proportional to size (PPS) dengan size jumlah usaha konstruksi tidak berbadan hukum hasil SE2006. Tahap kedua, dari setiap desa/kelurahan terpilih, dipilih sejumlah usaha konstruksi tidak berbadan hukum dari hasil pendaftaran usaha konstruksi tidak berbadan hukum di desa/kelurahan terpilih secara linear systematic sampling. Jumlah sampeldesa/kelurahan dan usaha Banyaknya sampel desa/kelurahan VTBH12 Konstruksi adalah 1.200 desa/kelurahan, dan 12.000 usaha konstruksi tidak berbadan hukum. Alokasi jumlah sampel desa/kelurahan per kabupaten/kota dilakukan secara proporsional berdasarkan banyaknya desa/kelurahan yang terdapat usaha konstruksi tidak berbadan hukum per kabupaten/kota terhadap total
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Kota VTBH12 Konstruksi
9
usaha konstruksi tidak berbadan hukum di kabupaten/kota terpilih.
2.4. Metode Pengumpulan dan Penentuan Responden Pengumpulan data pada pelaksanaan VTBH12 Konstruksi dilakukan dengan kunjungan dan wawancara langsung dengan responden. Sedang penentuan responden melalui proses identifikasi rumahtangga/usaha konstruksi SE2006 (Daftar VTBH12-P) dan snowballing. Metode identifikasi responden VTBH12 Konstruksi dilakukan dengan cara snowballing. Pendataan dengan snowballing atau getok tular adalah pendataan usaha konstruksi tidak berbadan hukum berdasarkan informasi dari berbagai narasumber termasuk pengusaha yang dikunjungi oleh pencacah. Metode ini dilakukan dalam suatu wilayah desa/kelurahan konstruksi tidak berbadan hukum. Pengidentifikasian dimulai dengan mengkonfirmasi keberadaan pengusaha konstruksi yang tercantum pada Daftar VTBH12-P kepada Ketua atau pengurusSatuan Lingkungan Setempat (SLS), seperti Ketua Rukun Tetangga/Dusun/Lingkungan/Jorong, maupun tokoh masyarakat setempat. Hasil konfirmasi dari narasumber ini adalah identifikasi pengusaha konstruksi tidak berbadan hukum, yang selanjutnya harus dikunjungi oleh pencacah. Apapun hasil kunjungan pada pengusaha tersebut, pencacah harus melakukan proses snowballing, yaitu dengan menanyakan kepada pengusaha konstruksi tersebut apakah ada pengusaha konstruksi yang lain yang berada dalam desa/kelurahan tersebut.Informasi yang diperoleh dari narasumber tersebut dicantumkan pada Daftar VTBH12-P .
2.5. Alokasi Sampel Usaha 1.
Alokasi sampel usaha per kabupaten/kotaper bidang pekerjaan utama Alokasi sampel usaha menurut bidang pekerjaan utama dihitung secara proporsional
dari akar jumlah populasiusaha konstruksi tidak berbadan hukum pada masing-masing bidang pekerjaan utama terhadap penjumlahandari akar jumlah populasi usaha konstruksi tidak berbadan hukum di setiap kabupaten/kota terpilih. Penghitungan alokasi sampel usaha per kabupaten/kota dilakukan di BPS RI, sedangkan penghitungan alokasi sampel usaha menurut bidang pekerjaan utama dilakukan setelah hasil pemutakhiran (rekapitulasi usaha per desa/laporan Daftar VTBH12-RD oleh pengawas) selesai terkumpul dalam satu kabupaten/kota. Adapun rumusnya:
10
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Kota VTBH12 Konstruksi
n ij
m ij 3
ni ,
m ij
j 1
dengan: nij : Jumlah sampel usaha konstruksi tidak berbadan hukum di kabupaten/kota i, desa/kelurahanj, ni
: Target sampel usaha konstruksi tidak berbadan hukum di kabupaten/kota i,
mij : Jumlah usaha konstruksi tidak berbadan hukum hasil pemutakhiran di
kabupaten/kota i, desa/kelurahan j. Bila populasi usaha konstruksi di suatu bidang pekerjaan utama pada wilayah kabupaten/kota kurang dari 10 usaha maka diambil seluruhnya (take all) sebagai sampel. Contoh:
Dari rekapitulasi usaha konstruksi tidak berbadan hukum menurut bidang pekerjaan utama hasil pencacahan dengan Daftar SE2006-L2 di suatu kabupaten, diperoleh 449 usaha yang bidang pekerjaan utamanya gedung, 3 usaha konstruksi sipil, dan 35 usaha konstruksi khusus. Target sampel usaha untuk kabupaten tersebut diketahui sebanyak 80 usaha. Karena populasi usaha konstruksi sipil sangat sedikit maka terlebih dahulu ditentukan alokasi untuk konstruksi sipil take all sebanyak 3 usaha, dan sebanyak 77 usaha lainnya dialokasikan menurut bidang pekerjaan utama gedung dan khusus seperti berikut ini: Uraian
Jumlah
Gedung
Sipil
khusus
(2)
(3)
(4)
(5)
Populasi
449
3
35
487
Sampel
60
3
17
80
(1)
2.
Bidang Pekerjaan Utama
Alokasi sampel usaha per desa/kelurahan per bidang pekerjaan utama Penghitungan alokasi sampel usaha pada masing-masing bidang pekerjaan utama untuk
setiap desa/kelurahan dilakukan oleh BPS Kabupaten/Kota setelah pemutakhiran seluruh usaha konstruksi tidak berbadan hukumselesai dilakukan dalam satu kabupaten/kota. Jumlah sampel usaha konstruksi tidak berbadan hukum per bidang kegiatan utama pada setiap desa/kelurahanterpilih dihitung secara proporsional dari akar jumlah usaha konstruksi tidak
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Kota VTBH12 Konstruksi
11
berbadan hukum di setiap desa/kelurahan terpilih terhadap akar jumlah usaha konstruksi tidak berbadan hukum dalam satu kabupaten/kota untuk masing-masing bidang pekerjaan utama, dengan rumus: nijk
m ijk K
nij ,k = 1, 2, 3
mijk
k 1
dengan, nijk : Jumlah sampel usaha konstruksi tidak berbadan hukum di kabupaten/kota i, desa/kelurahanj, BPU k, nij : Jumlah sampel usaha konstruksi tidak berbadan hukum
di kabupaten/kotai,
desa/kelurahanj, mijk : Populasi usaha konstruksi tidak berbadan hukum di kabupaten/kotai, desa/kelurahanj, BPU k. k : menyatakan bidang pekerjaan utama (BPU) ( k = 1, 2, 3) 1. : Konstruksi Gedung 2. : Konstruksi Sipil 3. : Konstruksi Khusus Contoh: Dari hasil pemutakhiran usaha konstruksi pada desa terpilih di suatu kabupaten diperoleh populasi usaha konstruksi tidak berbadan hukum dengan bidang pekerjaan utama konstruksi khusus seperti pada tabel berikut pada Kolom (2). Bila target sampel usaha bidang pekerjaan utama konstruksi gedung sebesar 17, maka alokasi jumlah sampel untuk setiap desa dapat dihitung sebagai berikut: Tabel. Rekapitulasi populasi usaha konstruksi bidang pekerjaan utama khusus per desa Provinsi: … Kabupaten/Kota: … Populasi usaha konstruksi tidak berbadan hukum bidang Desa kegiatan utama konstruksi khusus (Hasil pemutakhiran)
12
Jumlah sampel
(1)
(2)
(3)
1 2 3 4
12 4 10 9
5 3 5 4
Jumlah
35
17
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Kota VTBH12 Konstruksi
2.6. Penarikan Sampel Usaha Penarikan atau pengambilan sampel usaha dilakukan setelah pemutakhiran usaha dalam satu desa/kelurahan selesai dilakukan dan target sampel per BPU sudah diperoleh dari BPS Kabupaten/Kota. Tugas penarikan atau pengambilan sampel usaha konstruksi tidak berbadan hukum dalam satu desa/kelurahan dilakukan oleh pengawas. Keterangan pengambilan sampel usaha terdapat pada Daftar VTBH12-P Blok VI.Tahapan pengambilan sampel usaha dijelaskan sebagai berikut: - Periksa apakah pemberian tanda cek () pada Kolom (10) s.d.Kolom (12) sudah benar yaitu terisi hanya jika isian Kolom (7) berkode 1. Cek pula apakah benar setiap baris yang sesuai hanya ada satu tanda cek. - Periksa apakah pemberian nomor urut disamping kanan tanda cek pada Kolom (10) s.d. Kolom (12) sudah benar, yaitu berurutan mulai nomor 1 pada Kolom (10) halaman pertama Blok V yang terisi sampai halaman terakhir, kemudian dilanjutkan ke Kolom (11) halaman pertama Blok V yang terisi sampai halaman terakhir, dan nomor halaman pertama pada Kolom (12) sampai halaman terakhir yang terisi. Jika ditemui ada kesalahan, perbaiki kesalahannya lebih dahulu sebelum melakukan pemilihan sampel. - Contoh : Untuk Kolom (10) halaman pertama hingga halaman terakhir, pemberian nomor dimulai dari : 1, 2, 3, 4, ....27. Kemudian lanjutkan pemberian nomor pada Kolom (11) halaman pertama hingga halaman terakhir dimulai dengan nomor 1, 2, 3, .... 11. Selanjutnya pemberian nomor untuk Kolom (12) halaman pertama hingga halaman terakhir dengan nomor 1, 2, 3, ....7. Contoh pemberian nomor urut Daftar VTBH12-P Blok V Kolom (10) s.d. Kolom (12) halaman 1 s.d. terakhir: Halaman 1 dari 5 halaman 1
2
3
(10)
(11)
(12)
1 1 1
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Kota VTBH12 Konstruksi
13
2
Halaman 2 dari 5 halaman 1
2
3
(10)
(11)
(12)
3 2
2
. . . . 1
2
Halaman 5 dari 5 halaman 3
(10)
(11)
(12)
27 11
14
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Kota VTBH12 Konstruksi
7
- Hitung interval penarikan sampel per desa/kelurahanj per BPU k (Ijk) untuk pemilihan usaha dengan cara:
Ijk
Banyaknya usaha per desa/kelurahan per BPU Banyaknya sampel per desa/kelurahan per BPU Ijk
mjk njk
Interval sampel dihitung sampai dua angka dibelakang koma. - Gunakan angka random (AR) yang tertera pada Daftar VTBH12-P Blok I Rincian 6, untuk mendapatkan nomor urut sampel rumahtangga/usaha pertama (R1) per BPU dengan rumus berikut:
R1 AR I jk - Angka random yang tercantum pada Daftar VTBH12-P Blok I Rincian 6 adalah angka yang dibangkitkandengan program sedemikian sehingga mengikuti distribusi Uniform dengan nilai antara 0 sampai dengan 1. - Catatan: apabila R1<1, maka R1nya adalah 1 - Selanjutnya gunakan interval sampel per desa/kelurahan per BPU (Ijk ) untuk menentukan angka random pemilihan sampel rumahtangga/usaha berikutnya, yaitu R2, R3, ......., Rnjk sebagai berikut: R2 R3 . . . Rnjk
= R1 + Ijk = R2 + Ijk
= R(njk-1) + Ijk
- Nomor urut rumahtangga/usaha terpilih adalah yang memiliki nomor urut tanda cek yang sesuai dengan R1, …, Rnjk dengan membulatkan hasil perhitungan sampai 0 angka dibelakang koma. - Lingkari nomor urut pada salah satu tanda cek () Kolom (10) s.d. Kolom (12) yang sesuai dengan R1, …, Rnjk . - Lingkari pula nomor urut rumahtangga/usaha Kolom (1) dan nomor urut usaha Kolom
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Kota VTBH12 Konstruksi
15
(8) yang berada sebaris dengan nomor urut pada salah satu Kolom (10) s.d. Kolom (12) yang dilingkari. - Salin seluruh sampel rumahtangga/usaha tersebut ke Daftar VTBH12-DS.
2.7.
Pengisian Daftar VTBH12-DS Pengisian Daftar VTBH12-DS dilakukan setelah selesainya seluruh tahapan
pemilihan sampel usaha. Tahapan pemindahan informasi usaha dari Daftar VTBH12-P ke Daftar VTBH12-DS dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Salin nomor urut usaha yang diberi lingkaran pada Daftar VTBH12-P Blok V Kolom (8) ke Daftar VTBH12-DSBlok V Kolom (2) mulai dari nomor urut terkecil. b. Salin nama usaha atau pengusaha/pemilik pada Daftar VTBH12-P Blok V Kolom (2) kedalam Daftar VTBH12-DSBlok V Kolom (3), yang nomor urut usaha tanda cek () nya diberi lingkaran. c. Salin alamat lengkap dan BPU pada VTBH12-P Blok V Kolom (3) dan Kolom (10) s.d.Kolom (12) yang nomor urut tanda cek () nya diberi lingkaran, ke Daftar VTBH12-DSBlok V Kolom (4) dan Kolom (5).
2.8.
Contoh Penarikan Sampel
a. Hasil pemutakhiran Daftar VTBH12-P Kelurahan Baros, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, sebagai berikut: Jumlahusaha
konstruksi
tidak
berbadan
hukum
sebanyak
22
usaha
[penjumlahan nomor urut terakhir pada Daftar VTBH12-P Blok V Kolom (10) s.d.Kolom (12) = 22]. Jumlah usaha konstruksi tidak berbadan hukum kode BPU 1 (usaha konstruksi dengan bidang pekerjaan utama gedung) sebanyak 16. b. Hasil penghitungan alokasi sampel, dan interval sebagai berikut: Target sampel usaha konstruksi tidak berbadan hukum pada kelurahan ini adalah 7. Target sampel usaha konstruksi tidak berbadan hukum BPU 1 adalah 5. Interval untuk usaha konstruksi tidak berbadan hukum BPU 1 adalah 16/5 = 3,20.
16
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Kota VTBH12 Konstruksi
c. Menghitung R1, …, Rnuntuk BPU 1 sebagai berikut: Angka random satu (AR1) yang tercantum pada Daftar VTBH12-P Blok I Rincian 6 adalah 0,35, maka R1 untuk BPU 1 = AR1 x I = 0,35 x 3,20 = 1,12 ≈ 1. Karena 1 < Interval (3,20), maka R1= 1 Setelah didapat R1 selanjutnya menghitung R2s.d.R5 dengan cara: R1 R2 R3 R4 R5
= = = = =
1,12 ≈ 1 R1 + I = 1,12 + 3,20= 4,32 ≈ 4 R2 + I = 4,32 + 3,20 = 7,52≈8 R3 + I = 7,52 + 3,20=10,72≈ 11 R4 + I = 10,72 + 3,20 = 13,92≈ 14
d. Pemilihan Sampel Usaha Berikan lingkaran di kolom BPU 1, yaitu Kolom (10) pada nomor-nomor tanda cek yang sesuai dengan angka random terpilih. Kemudian lingkari pula pada nomor urut rumahtangga/usaha Kolom (1), dan nomor urut usaha Kolom (8). Dengan cara yang sama, lakukan langkah-langkah a s.d. d untuk BPU 2 dan 3.
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Kota VTBH12 Konstruksi
17
18
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Kota VTBH12 Konstruksi
BAB III
ORGANISASI LAPANGAN
3.1. Organisasi Lapangan Untuk memperlancar pelaksanaan lapangan kegiatan VTBH12 Konstruksi, struktur organisasi lapangan telah ditetapkan sebagai berikut: BPS Provinsi
Bidang Statistik Produksi
BPS Kabupaten/Kota
Seksi Statistik Produksi
PML Staf BPS
PCL KSK/Staf BPS
3.2. Penanggung Jawab Pelaksanaan VTBH12 Konstruksi di Daerah Seperti survei-survei lainnya yang dilakukan oleh BPS, penanggung jawab pelaksanaan VTBH12 Konstruksi di daerah baik teknis maupun administrasi adalah Kepala BPS Provinsi dibantu oleh Kepala BPS Kabupaten/Kota. Dengan demikian BPS Provinsi dan BPS Kabupaten/Kota mengatur segala hal mulai dari rekruitmen petugas sampai dengan terkumpulnya seluruh dokumen hasil survei. Tugas masing-masing unsur, yaitu BPS Provinsi, BPS Kabupaten/Kota, Pengawas (PML), dan pencacah (PCL) adalah sebagai berikut: a. BPS Provinsi 1. Mengkoordinasikan semua kegiatan yang berhubungan dengan kebutuhan persiapan pelaksanaan seperti: pelatihan, alokasi petugas, alokasi dokumen, dan Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Kota VTBH12 Konstruksi
19
alokasi sampel per kabupaten/kota. 2. Membuat petunjuk rinci tentang pengerahan petugas sesuai dengan aturan yang telah ditentukan. 3. Menyelenggarakan pelatihan petugas pencacah (PCL) dan Pengawas(PML). 4. Mengatur pengiriman dokumen ke dan dari setiap BPS Kabupaten/Kota sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. 5. Mengatur pengiriman dokumen hasil pencacahan ke BPS-RI sesuai jadwal yang ditentukan setelah terlebih dahulu diperiksa. 6. Mengkoordinasikan tugas BPS Kabupaten/Kota sesuai dengan beban tugas baik yang menyangkut bidang teknis maupun administrasi. 7. Membuat laporan secara lengkap pelaksanaan kegiatan VTBH12 Konstruksi, mengenai bidang teknis dan ditujukan ke BPS (Direktur Statistik Industri). 8. BPS Provinsi secara berkala mengadakan pertemuan dengan aparat
pelaksana
wilayahnya dalam rangka koordinasi untuk mengevaluasi perkembangan kegiatan dan pemecahan permasalahan yang timbul. 9. Membuat Early Warning System (Sistem Peringatan Dini) untuk memantau pelaksanaan kegiatan VTBH12 Konstruksi, baik kualitas data dan jumlah kuesioner yang telah didaftar oleh petugas maupun ketepatan waktu penyampaian dokumen. b. BPS Kabupaten/Kota 1. Seluruh kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan dikoordinir oleh kepala BPS Kabupaten/Kota. 2. Merekrut calon petugas PML/PCL VTBH12 Konstruksi yang berasal dari staf BPS Kabupaten/Kota dan KSK. 3. Menyediakan peta desa/kelurahan (SP2010-WA) terpilih untuk diserahkan ke PCL sesuai dengan wilayah kerja yang dimiliki. 4. Melakukan pengawasan lapangan secara langsung pada waktu petugas melakukan pencacahan usaha, dan memeriksa secara sampel hasil pencacahan usaha tersebut. 5. Penghitungan alokasi sampel per desa/kelurahan dilakukan di setiap BPS Kabupaten/Kota dikoordinir oleh kepala seksi statistik produksi atau yang berwenang.
20
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Kota VTBH12 Konstruksi
6. Pertemuan secara berkala dengan para pelaksana survei harus dilakukan untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dan pemecahan masalah lapangan. 7. Pelaksanaan administrasi dan pengolahan keuangan di BPS Kabupaten/Kota harus sesuai prosedur yang telah ditetapkan. 8. Pembuatan laporan akuntabilitas tentang penyelengaraan survei harus dibuat oleh setiap BPS Kabupaten/Kota dan dikirim ke BPS Provinsi. 9. Pengiriman dokumen hasil pencacahan yang telah diperiksa harus sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. c. Tugas Pengawas 1. Mengikuti pelatihan petugas pengawas/pemeriksa (PML) VTBH12 Konstruksi. 2. Menyiapkan peta desa/kelurahan (Peta SP2010-WA), Daftar VTBH12-P , VTBH12-S Konstruksi untuk diteruskan kepada pencacah yang menjadi tanggung jawabnya, serta Daftar VTBH12-DS Desa, VTBH12-DS, VTBH12-RD. 3. Bersama-sama pencacah yang menjadi tanggung jawabnya, melakukan pengamatan dan penelitian lapangan terhadap ketepatan sasaran wilayah pencacahan dan mengenali batas-batas desa/kelurahan yang menjadi tanggungjawab setiap pencacah, dengan berpedoman Peta SP2010-WA. 4. Mendampingi dan membimbing pencacah pada awal pencacahan, sehingga pencacah mampu melaksanakan pencacahan dengan benar. 5. Memantau aktivitas pencacah di lapangan, untuk menjamin pekerjaan pencacah dapat selesai tepat waktu dan membantu memecahkan masalah jika pencacah menghadapi kesulitan di lapangan. 6. Melakukan pertemuan dengan pencacah yang menjadi tanggung jawabnya secara periodik, untuk mengidentifikasi berbagai masalah yang mungkin dijumpai di lapangan dan mencari jalan keluar untuk mengatasi permasalahan tersebut. 7. Melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan, kebenaran dan konsistensi isian Daftar VTBH12-P , dan menanyakan kepada pencacah apabila ditemui isian yang meragukan untuk dilakukan pembetulan dan pendaftaran ulang ke lapangan, kalau perlu bersama-sama dengan pencacah. 8. Apabila setiap pencacah telah selesai melakukan pendataan rumahtangga/usaha, maka pengawas harus segera memeriksa tanda cek (√) Daftar VTBH12-P Blok V
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Kota VTBH12 Konstruksi
21
untuk usaha konstruksi tidak berbadan hukumpadasalah satu Kolom (10) s.d. Kolom (12) sesuai jenis pekerjaan utama pada Kolom (9). 9. Selanjutnya pengawas memeriksa Daftar VTBH12-P Blok V banyaknya usaha ke dalam baris jumlah dari halaman 1 s.d. halaman terakhir. 10. Mengisi rekapitulasi jumlah usaha konstruksi tidak berbadan hukumper desa/kelurahan (VTBH12-RD) dari VTBH12-P Blok II Rincian 1 populasi usaha konstruksi tidak berbadan hukumdan mengisi Blok II Rincian 2 jumlah sampel per bidang pekerjaan utama setelah mendapat target sampel dari BPS Kabupaten/Kota. 11. Berdasarkan target sampel usaha dari BPS Kabupaten/Kota, selanjutnya pengawas bertugas untuk melakukan pemilihan sampel dengan menggunakan Daftar VTBH12-P Blok VI Keterangan Penarikan Sampel menurut bidang pekerjaan utama. 12. Pengawas harus segera menyalin sampel usaha dari hasil pemutakhiran ke dalam Daftar VTBH12-DS di setiap desa/kelurahan terpilih. 13. Melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan, kebenaran dan konsistensi isian Daftar VTBH12-S. d. Tugas Pencacah 1. Mengikuti pelatihan petugas pencacah (PCL) VTBH12 Konstruksi. 2. Mengamati wilayah kerjanya sebelum melakukan pencacahan dengan acuan Peta SP2010-WA terpilih. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi lewat cacah atau ganda cacah. 3. Memberitahukan dan minta pengesahan aparat desa/lurah atau yang setara sebelum dan sesudah melakukan pencacahan pada wilayah tersebut. 4. Melakukan pemutakhiran dan pendataan dengan Daftar VTBH12-P 5. Melakukan pencacahan usaha terpilih dengan Daftar VTBH12-S yang berpedoman pada Daftar VTBH12-DS (Daftar Sampel). 6. Mengikuti pertemuan dengan pengawas untuk membahas berbagai temuan/masalah yang ditemukan di lapangan, dan cara mengatasinya. 7. Melakukan pencacahan ulang responden yang bermasalah dengan disertai pengawas. 8. Menyerahkan dokumen yang telah selesai kepada pengawas. 9. Menepati jadwal pelaksanaan lapangan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
22
Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Kota VTBH12 Konstruksi
BAB IV
TATA CARA PELAKSANAANPENDATAAN
4.1. Umum Bab ini dimaksudkan untuk memudahkan petugas dalam memahami berbagai konsep, definisi, tata tertib penulisan daftar, dan mekanisme pendataan survei usaha konstruksi tidak berbadan hukum2012(VTBH12 Konstruksi). Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa VTBH12 Konstruksi menggunakan 6 (enam) jenis daftar yaitu Daftar VTBH12-DSDesa, Daftar VTBH12-P, Lembar Pembantu, VTBH12-RD, VTBH12-DS, dan VTBH12-S. Mengingat banyaknya daftar yang digunakan dalam VTBH12Konstruksi, maka setiap petugas harus memahami jenis dan kegunaan masing-masing daftar, dan berbagai informasi serta tata cara pengisian.
4.2. Tata Tertib Pengisian Daftar Berikut tata tertib pengisian daftar: a. Semua pengisian daftar harus menggunakan pensil hitam. b. Semua isian harus ditulis dengan jelas agar mudah dibaca. Penulisan kata-kata harus menggunakan huruf kapital (balok) dan tidak boleh disingkat, kecuali katakata yang terlalu panjang.Angka harus ditulis dengan angka biasa (bukan angka romawi). Contoh:Daftar VTBH12-Phasil snowballing Rincian
Penulisan salah
Blok V Kolom (2): 1.Rudi Calon Responden (NamaUsaha/Pengusaha/P 2.Inggar emilik)
Penulisan benar 1.RUDI 2. INGGAR
c. Cara pengisian daftar dilakukan dengan beberapa cara yaitu: 1.
Mengisikan keterangan/jawaban pada tempat yang tersedia dan tuliskan pada kotak yang tersedia.
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
23
Contoh: Daftar VTBH12-S Blok III Rincian 3 : Umur: 41 tahun 2.
4
1
Melingkari salah satu kode jawaban yang sesuai, kemudian pindahkan kode jawabannya ke dalam kotak yang tersedia.
Contoh: Daftar VTBH12-S Rincian Penulisan salah Blok III Rincian 2 : Jenis kelamin Laki-laki -1 1 Perempuan -2
3.
Penulisan benar Laki-laki Perempuan
- 1 - 2
1
Memindahkan isian ke kotak mengikuti kaidah penuh tepi kanan (right justified)
Contoh: Daftar VTBH12-S Rincian Blok III Rincian 5 : Jenis alat berat konstruksi yang dikuasai: a.Molen : 2unit b.Compactor(pemadat tanah) : 1unit c.Lainnya(..........................) : .. unit : .. unit : .. unit
4.
Penulisan salah
2 1
Penulisan benar
0 0
2 1
Bila keterangan/jawaban responden tidak terdapat pada pilihan jawaban yang tersedia, tuliskan jawaban di lainnya.
Contoh: Daftar VTBH12-S Rincian Penulisan salah Penulisan benar Blok III Rincian 5 Jenis alat berat c.Lainnya(.........) : 1unit c.Lainnya(DRILL.) :1 unit konstruksi yang dikuasai: : a.Molen : b.Compactor : c.Lainnya(..........) :
5.
Referensi waktu survei: a. Bulan April 2012 .
24
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
b. Selama setahun yang lalu (12 bulan terakhir) yaitu:Mei 2011- April 2012.
4.3. Konsep dan Definisi Konstruksi adalah suatu kegiatan yang hasil akhirnya berupa bangunan/konstruksi yang menyatu dengan lahan tempat kedudukannya. Kegiatan konstruksi mencakup pekerjaan baru, perbaikan, penambahan dan perubahan, pendirian prafabrikasi bangunan atau struktur di lokasi proyek, konstruksi yang bersifat sementara , dan juga pembongkaran bangunan. Hasil kegiatan antara lain: gedung, jalan, jembatan, rel dan jembatan kereta api, terowongan, bangunan air dan drainase, bangunan sanitasi, bandara, jaringan listrik dan telekomunikasi, dan lain-lain. Usaha adalah suatu badan yang melakukan kegiatan ekonomi, bertujuan menghasilkan barang/jasa, terletak di suatu bangunan fisik pada lokasi tertentu, dan mempunyai catatan administrasi tersendiri. Badan hukum/badan usaha konstruksi dapat berbentuk PT(Persero), PT, Koperasi, Yayasan, CV, Firma, dan Perusahaan Umum. Usaha konstruksi tidak berbadan hukum adalah usaha konstruksi yang tidak mempunyai badan hukum/badan usaha dalam hal ini disebut usaha rumahtangga atau perseorangan. Bidang Pekerjaan adalah pengelompokan kegiatan konstruksi berdasarkan golongan 2 digit KBLI 2009, yaitu: Konstruksi Gedung (41), Konstruksi Sipil (42), dan Konstruksi Khusus (43). Sedangkan bidang pekerjaan utama adalah pengelompokan pekerjaan yang utama berdasarkan omset (nilai pekerjaan) terbesar, atau jika omset sama maka waktu pelaksanaan terlama, atau jika omset dan waktu sama maka volume terbesar (jika masih dalam satu bidang pekerjaan), atau jika omset dan waktu sama tapi volume tidak dapat dibandingkan karena berbeda bidang pekerjaan, maka dahulukan bidang pekerjaan dengan urutan 42, 43, dan 41. Bouwheer adalah pemilik/investor pemberi perintah untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi. Pemborong Umum adalah usaha yang bergerak di bidang pembangunan, perubahan/perombakan, perbaikandan pembongkaran yang pekerjaannya berdasarkan atas dasar borongan langsung dengan pemilik(bouwheer/investor). Jenis-jenis pekerjaannya meliputi: gedung, jalan, jembatan, rel KA dan jembatan kereta api,
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
25
terowongan, bangunan air dan drainase, bangunan sanitasi, bandara. Pemborong Khusus adalah perusahaan yang khusus mengerjakan sebagian dari satu pekerjaan proyek pembangunan. Jenis-jenis pekerjaannya meliputi: pemasangan alat pendingin (AC); alat pemanas ruangan (heater); pemasangan batu hias, ubin, batu marmer, pintu, jendela, atap; pengerjaan lantai; dekorasi instalasi listrik; fasilitas sanitasi; pondasi; pembongkaran; perbaikan dan pemeliharaan rumah/gedung dsb. Borongan adalah perjanjian antara pemilik pekerjaan (bouwheer) dengan pemborong umum yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan seluruh kegiatan proyek pembangunan. Sub-borongan adalah perjanjian antara pemborong dengan pemborong lain atau pemilik yang biasanya mengerjakan sebagian dari suatu proyek pembangunan. Nilai Borongan adalahnilai nominal pekerjaan yang disepakati antara pemborong dengan pemilik atau pemborong lain. Nilai Pekerjaan adalah nilai fisik proyekyang telah diselesaikan oleh pihak pemborong menurut realisasi proyek yang telah diselesaikan dalam jangka waktu tertentu, berdasarkan nilai borongan antara pemilik dengan pemborong. Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) merupakan klasifikasi baku statistik mengenai kegiatan ekonomi yang terdapat di Indonesia. KBLI hanya mengelompokkan unit produksi menurut kegiatan ekonomi, tidak membedakan unit produksi menurut kepemilikan, jenis badan hukum, formal atau informal.KBLI 2009 menggunakan kode angka 5 digit yang menunjukkan struktur klasifikasi. KBLI untuk sektor konstruksi ada pada bagian Lampiran Buku 2.
4.4.
Penyiapan Dokumen Pendataan Satuan pengamatan dalam VTBH12 Konstruksi adalah desa/kelurahan. Oleh karena
itu, peta desa/kelurahan dijadikan pemandu kerja petugas untuk mencapai tempat kerja, agar tidak terjadi lewat cacah dan ganda cacah. Hal ini sekaligus akan memberikan keyakinan bahwa pencacahan tidak akan melewati batas wilayah kerja. Sebelum melakukan pendataan, beberapa dokumen tertentu yang perlu disiapkan adalah: a.
26
Salinan Sketsa Peta Desa SP2010-WA di BPS Kabupaten/Kota
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
1) BPS Kabupaten/Kota menyiapkanSketsa Peta Desa/kelurahan SP2010-WA. 2) Bila pendataan dalam 1 (satu) desa/kelurahan harus diselesaikan oleh 2 (dua) PCL, maka SP2010-WA harus di print dalam ukuran A3 menggunakan tinta warna untuk petugas kedua. Pembagian tugas kerja dilapangan harus jelas dengan memperhatikan batas SLS dan BS dalam peta SP2010-WA. 3) Sketsa peta SP2010-WA dipinjamkan kepada PCL pada saat pelatihan untuk digunakan dalam pendataan. Peta SP2010-WA berisi informasi batas wilayah desa/kelurahan dan muatannya. Sebelah kiri atas berisi tulisan SP2010-WA, sebelah kanan atas berisi kode wilayah. Bagian sebelah kanan adalah kotak keterangan legenda yang antara lain berisi informasi nama wilayah mulai desa/kelurahan hingga pulau, arti garis dan arti symbol-simbol lain yang tertera pada gambar sketsa peta. Informasi batas wilayah terdiri dari batas wilayah desa dan satuan lingkungan setempat (SLS) tingkat 1 ditulis dengan warna merah, sedangkan batas blok sensus (BS) ditulis dengan warna hijau. SLS ini dapat berupa Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), Jorong, Korong, Lingkungan, Dusun, atau nama lain yang berlaku di wilayah setempat. b.
Daftar VTBH12-P 1) Daftar VTBH12-P di print pada kertas ukuran A4 bolak-balik di BPS Kabupaten/Kota.Untuk
keperluan
penyalinan
hasil
snowballingdari
Lembar
Pembantu ke daftar VTBH12-PBlok V,tambahkan (print) satu lembar kosongBlok V bolak-balik. 2) Untuk 1 (satu) desa/kelurahan yang menggunakan 2 (dua) PCL, maka Daftar VTBH12-P harus di print rangkap 2 (dua). c.
Lembar Pembantu 1) Lembar Pembantu di cetak di BPS RI. 2) Setiap informasi narasumber tentang keberadaan calon responden hasil snowballing sebelum disalin ke daftar VTBH12-P wajib ditulis di Lembar Pembantu.
d.
DaftarVTBH12-S 1) Daftar VTBH12-S di cetak di BPS RI.
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
27
2) Daftar VTBH12-S digunakan pada saat melakukan pendataan karakteristik pada usaha konstruksi tidak berbadan hukum terpilih.
4.5. Mekanisme Pendataan Adapun tahapan/proses pendataan VTBH12 Konstruksi oleh PCL sebagai berikut: 1) Setiap petugas dibekali dengan instrumen yang diperlukan, yaitu peta desa (SP2010WA), Daftar VTBH12-P (pre-printed), Lembar Pembantu, Daftar VTBH12-DS, dan VTBH12-S. 2) Kunjungi Kepala Desa/Lurah untuk mendapatkan izin bertugas di wilayah ini dengan membawa surat tugas dari BPS kabupaten/kota.
Gambar 2. Contoh peta kunjungan SP2010-WA
3) Identifikasi keberadaan pengusaha konstruksi dimulai dari SLS pertama yang tercantum pada Daftar VTBH12-P Blok V Kolom (3) yang merupakan bagian dari Alamat Lengkap. 4) Lakukan identifikasi keberadaan pengusaha konstruksi dan identifikasi pengusaha konstruksi yang tercantum pada Daftar VTBH12-P untuk setiap SLS dengan
28
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
menanyakan kepada narasumber (prioritas utama adalah ketua/pengurus SLS setempat). 5) Apabila diperoleh informasi keberadaan pengusaha konstruksi, selanjutnya pencacah melakukan kunjungan ke alamat pengusaha tersebut dan melakukan pendataan dengan Daftar VTBH12-P. Jika pengusaha yang dikunjungi termasuk usaha konstruksi tidak berbadan hukum, maka katakan pada responden dilain waktu kemungkinan pendataan akan dilanjutkan dengan pertanyaan yang lebih rinci. 6) Setelah selesai melakukan pendataan pada responden tersebut, tanyakan tentang keberadaan usaha konstruksi tidak berbadan hukumlainnya yang berada di SLS tersebut atau SLS lainnya dalam desa/kelurahan tersebut. Catat nama responden sebagai narasumber dan semua informasi keberadaan calon responden lainnya menggunakan Lembar Pembantu. 7) Cek informasi yang telah di catat di Lembar Pembantu dengan daftar nama pengusaha konstruksi yang tercantum pada Daftar VTBH12-PBlok V. Jika tidak ada, tuliskan nama pengusaha konstruksi tersebut pada Daftar VTBH12-PBlok Vdi baris kosong setelah baris terakhir yang tercetakatau di baris lembar kosong Blok V setelah baris terakhir yang terisi. 8) Selanjutnya kunjungi pengusaha konstruksi yang baru diperoleh informasinya tersebut, dan lengkapi pula dengan informasi lainnya yang diperlukan pada Daftar VTBH12-PBlok V. 9) Lakukan lagi proses identifikasi seperti pada butir 5) s.d. 8) sampai pendataan selesai dalam satu desa/kelurahan yang menjadi wilayah tugasnya. Ilustrasi metode snowballing dapat dilihat seperti pada Gambar 3.
Gambar 3. Identifikasi responden dengan metode snowballing
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
29
30
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
BAB V 5.1.
TATA CARA PENGISIAN DAFTAR
Tata Cara Pengisian Daftar VTBH12-P Daftar VTBH12-P digunakan untuk memutakhirkan dan mendata semua usaha
konstruksi tidak berbadan hukum yang berada di desa/kelurahan terpilih. 1). Struktur Daftar VTBH12-P BLOK I. KETERANGAN TEMPAT, berisi kode dan nama wilayah administrasi (Provinsi,
Kabupaten/Kota,
Kecamatan,
Desa/Kelurahan,
Klasifikasi
Desa/Kelurahan)sertaAngka Random (AR). BLOK II. RINGKASAN, berisi hasil rekapitulasi jumlah pengusaha dan jumlah sampel. BLOK III. KETERANGAN PETUGAS DAN PENGESAHAN, berisi
identitas
petugas, waktu pelaksanaan dan pengesahan oleh Kepala Desa/Lurah atau yang setara. BLOK IV. CATATAN, berisi keterangan hal-hal yang perlu disampaikan dalam pelaksanaan lapangan. BLOK V. DAFTAR RUMAHTANGGA/USAHA KONSTRUKSI, berisi atas 12 kolom dengan uraian masing-masing kolom adalah sebagai berikut: Kolom (1) : No Urut Nomor yang tercantum pada kolom ini adalah nomor urut rumahtangga dalam desa/kelurahan. Kolom (2):
Calon Responden Nama-nama yang tercetak tercantum pada kolom ini adalah nama pengusaha yang pada saat pencacahan lengkap SE06 teridentifikasi sebagai pengusaha di sektor konstruksi.
Kolom (3):
Alamat Lengkap Alamat yang tercetak tercantum pada kolom ini adalah alamat tempat tinggal pengusaha pada saat pencacahanlengkap SE06.
Kolom (4):
Identifikasi keberadaan calon responden, Ada bila berkode ‘1’, Tidak ada bila berkode ‘0’. Ada, adalah kondisi dimana nama pengusaha konstruksi dan alamat pada saat pendataan sama dengan nama kepala rumahtangga dan alamat pada
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
31
saat pencacahan SE06. Termasuk dalam kondisi ini adalah bila nama pengusaha konstruksi berbeda yang diakibatkan karena nama yang tercantum adalah nama panggilan atau alias dan kesalahan dalam penulisan dalam pencacahan SE06, dan perbedaan alamat akibat kesalahan penulisan pada saat pencacahan SE06. Termasuk pengusaha konstruksi yang pindah tetapi masih dalam satu desa/kelurahan, dan pengusaha/usaha konstruksi yang baru (yaitu pada saat pencacahan SE06 bukan sebagai pengusaha/usaha konstruksi, tapi pada saat pendataan VTBH12 Konstruksi merupakan usaha konstruksi). Tidak ada, adalah kondisi dimana pengusaha/usaha konstruksi pada saat pendataan tidak dapat ditemukan dan setelah dikonfirmasikan dengan tetangga disekitarnya memang tidak ada yang mengenalnya. Termasuk pengusaha/usaha konstruksi yang pindah keluardesa/kelurahan, dan tidak usaha lagi. Kolom (5):
Ditanyakan kepada calon responden apabila menurut narasumber usaha ini keberadaannya Adaatau Kolom (4) berkode ‘1’. Apakah alamat kantor usaha ada di desa ini, Ya bila berkode ‘1’, Tidak bila berkode ‘0’. Ya, adalah kondisi dimana alamat kantor usaha sama persis di alamat lengkap rumahtangga/usaha, atau apabila alamat kantor usaha masih dalam satu desa/kelurahan meskipun berbeda SLS nya dengan alamat lengkap rumahtangga/usaha. Tidak, adalah kondisi dimana alamat kantor usaha tidak berada di desa/kelurahan alamat lengkap rumahtangga/usaha tersebut.
Kolom (6):
Ditanyakan kepada calon responden: Apakah berusaha di sektor konstruksi dengan sistem borongan dan aktif selama setahun yang lalu, isian bila Ya kode ‘1’, kode ‘0’ bila Tidak. Ya, apabila selama setahun yang lalu (Mei 2011 s.d. April 2012) hingga saat ini usaha konstruksi ini aktif dan berusaha dengan sistem borongan,atau selama setahun yang lalu usaha konstruksi ini aktif dan berusaha dengan sistem borongan meskipun saat ini tidak aktif/berubah sektor usahanya. Tidak, apabila usaha konstruksi ini selama setahun yang lalu order pekerjaannya tidak ada yang menggunakan sistem borongan.
Kolom (7):
32
Apakah usaha konstruksi ini Tidak Berbadan Hukum, Ya bila berkode
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
‘1’, Tidak bila berkode ‘0’ Kolom (8) – Kolom (12): ada isian bila Kolom (7) berkode ‘1’ Kolom (8):
Nomor Urut Usaha
Kolom (9):
Jenis pekerjaan utama
Kolom (10) – (12): Kode bidang pekerjaan utama Kode bidang pekerjaan utama terbagi menjadi 3 jenis: 1.
Konstruksi Gedung; mencakup rumah tempat tinggal, gedung perkantoran, gedung kesehatan, gedung pendidikan, gedung hiburan, dan gedung lainnya.
2.
Konstruksi Sipil; mencakup jalan, jembatan, rel KA, landasan, pengairan, dermaga, lapangan olahraga, lapangan parkir, bangunan pengolah, penyaluran dan penyimpan air limbah, minyak dll.
3.
Konstruksi Khusus; mencakup konstruksi bangunan elektrikal dan komunikasi, instalasi gedung dan bangunan sipil, penyelesaian konstruksi gedung, penyewaan alat berat konstruksi dll.
Tabel 1. Ringkasan tugas pengisian Daftar VTBH-12-P Konstruksi Uraian
Pre printed
Diisi oleh
Blok I
Pencacah
Blok II
Blok III Blok IV
Rincian 1 & 3
Rincian 2
Kolom (1) s.d. (3), Identitas
Nomor halaman, Kolom (4) s.d. (12), Jumlah a,b,c
Memberi lingkaran Kolom(1), Kolom(8) dan nomor di samping tanda cek salah satu Kolom(10) s.d.Kolom(12) yg terpilih sampel
Blok V
Blok VI
Pengawas
2). Pengisian Daftar VTBH12-P BLOK I. KETERANGAN TEMPAT Blok ini isiannya telah tercetak (pre-printed) mulai dari nama Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan, Klasifikasi Desa/Kelurahan, dan Angka
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
33
Random (AR). BLOK II. RINGKASAN Tujuan pengisian Blok II adalah untuk mengetahui rekapitulasi hasil identifikasi calon responden pendataan pengusaha konstruksi tidak berbadan hukumpada satu desa/kelurahan. Blok ini diisi setelah kegiatan pendataan selesai dalam satu desa/kelurahan. Isian Blok II disalin dari halaman terakhirBlok V yang terisi. Sebelum mengisi Blok II, petugas pendataan harus memastikan bahwa isian Blok V telah diperiksa dengan cermat kebenaran isian. Rincian 1: Populasi usaha konstruksi tidak berbadan hukum Isian rincian ini disalin dari Blok V Rincianc :“Jumlah kumulatif hingga halaman ini” dengan ketentuan sebagai berikut
Blok II Rincian 1 Kolom (2) disalin dari Blok V Rincian c Kolom (10) pada halaman terakhir.
Blok II Rincian 1 Kolom (3) disalin dari Blok V Rincian c Kolom (11) pada halaman terakhir.
Blok II Rincian 1 Kolom (4) disalin dari Blok V Rincian c Kolom (12) pada halaman terakhir.
Rincian 2: Jumlah sampel usaha konstruksi tidak berbadan hukum Isiannya merupakan hasil dari penarikan sampel usaha yaitu banyaknya Ri yang terisi [Blok VIKolom(1) s.d..Kolom (3)]. BLOK III. KETERANGAN PETUGAS DAN PENGESAHAN Tujuannya adalah untuk mengetahui siapa yang bertanggungjawab melakukan pendaftaran dan pemeriksaan Daftar VTBH12-P, serta keterangan waktu pelaksanaan pendataan dan pemeriksaan, serta pengesahan oleh Kepala Desa/Lurah atau yang setara. 1. Nama Petugas Tuliskan nama pencacah dan pemeriksa pada kolom yang tersedia. 2. Tanggal Pengawasan/Pemeriksaan Tuliskan tanggal pelaksanaan pengawasan dan
pemeriksaan pada kolom
yang
tersedia 3. Tanda Tangan Sebelum membubuhkan tanda tangannya pencacah dan pemeriksa diharuskan memeriksa kebenaran dan kelengkapan isian Daftar VTBH12-P. Bubuhkan tanda
34
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
tangan pada tempat yang disediakan sebagai bentuk tanggung jawab pendataan dan pengawasan/pemeriksaan. Penandatanganan adalah orang yang benar-benar telah melakukan tugasnya. 4. Pengesahaan oleh Kepala Desa/Lurahatau yang setara tempat dimana pendataan dilaksanakan dengan membubuhkan tanggal, nama, tanda tangan, dan cap/stempel. BLOK IV. CATATAN Gunakan Blok IV untuk menuliskan hal-hal yang perlu diinformasikan dan belum tercakup dalam Daftar VTBH12-Pdi desa/kelurahantersebut. BLOK V. DAFTAR RUMAHTANGGA/USAHA KONSTRUKSI Blok ini digunakan untuk melakukan pemutakhiran seluruh pengusaha konstruksipada satu desa/kelurahan. Padasudut kanan atas setiap lembar Blok V tertera “Halaman ….dari ..halaman”, yang pengisiannya dilakukan setelah pendataan bangunan dan rumahtangga dalam satu desa/kelurahan selesai. Sedang sudut kanan bawahnya setiap lembar Blok V tertera identitas desa/kelurahan yang tercetak. Contoh pengisian “Halaman…dari...halaman” pada Blok VDaftar VTBH12Padalah sebagai berikut:Jika jumlah halaman Blok V yang terpakai ada 5halaman, maka pengisiannya adalah pada halaman pertama Blok V diisi “Halaman 1 dari 5 halaman”, dan halaman terakhir diisi “Halaman 5 dari 5 halaman”. Kolom (1)-(3) (No. urut, Calon Responden, Alamat) Kolom (1)-(3) Blok V telah tercetak (pre-printed). Bila dari hasil kunjungan ada perubahan informasi, dapat diperbaiki disampingnya dengan cara mencoret kemudian menuliskan informasi yang benar disebelahnya. Misalnya kesalahan penulisan alamat, dapat diperbaiki seperti pada contoh berikut: No. Urut
Calon Responden
Alamat Lengkap
(2)
(3)
(1)
001
PEMBORONG BANGUNAN ‘AGUS’
KP JAMBU RT 10 /RW 05
RT 11
Pengisian Kolom (1)-(3) untuk responden hasil snowballing Kolom (1):
Isikan nomor urut calon responden hasil snowballingdi baris kosong
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
35
setelah
baris
yang
terisi.
snowballingmeneruskan
Penulisan
nomor
urut
nomor baris
urut,
usaha
hasil
terakhir
yang
terisi
menggunakan angka biasa. Kolom (2):
Isikan nama lengkap calon responden dengan menggunakan huruf kapital Contoh: 1. 2.
ADITA UTAMA (penulisan yang mempunyai nama usaha). PEMBORONG
AC
‘RUDI’
(penulisan
yang
tidak
mempunyai nama usaha). Kolom (3):
Isikan alamat lengkap calon responden nama jalan, blok, nomor, SLS, RT/RW.
Pengisian Kolom (4)-(12) untuk responden pre-printed dan hasil snowballing Kolom (4):
Identifikasi keberadaan calon responden pada narasumber isikan kode ‘1’ bila ada, dan kode ’0’ bila tidak ada.
Kolom (5):
Bila Kolom (4) berkode ‘1’, Ditanyakan kepada calon responden, Apakah alamat kantor usaha di desa ini.Isikan kode 1 bila menjawab ‘Ya”, kode ‘0’ bila ‘Tidak’. Perbaiki Kolom (3) bila ada perbedaan alamat lengkap rumahtangga/usaha.
Kolom (6):
Isikan kode ‘1’ untuk calon responden yang berusaha di sektor konstruksidengan sistem borongan dan aktif selama setahun yang lalu (lanjutkan ke pertanyaan kolom selanjutnya), dan kode ‘0’jika tidak (STOP pendataan pada responden ini).
Kolom (7):
Isikan apakah usaha konstruksi ini tidak berbadan hukum. Bila ‘Ya’ beri kode ‘1’ dan bila ‘Tidak’ beri kode ‘0’.
Kolom (8):
Isikan nomor urut usaha pada baris-baris yang termasuk usaha konstruksi tidak berbadan hukum.
Kolom (9):
Tuliskan sejelas-sejelasnya jenis pekerjaan utama: Contoh : Pembangunan tempat tinggal, Pemasangan pagar besi kantor, Pembuatan sumur bor, Pembuatan saluran irigasi untuk pertanian, Instalasi listrik untuk perumahan, Pemeliharaan jalan, Pengecatan kantor, dsb.
Kolom (10)-(12): Isikan tanda cek(√) pada salah satu Kolom (10) atau Kolom (11) atau
36
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
Kolom (12) sesuai uraian Kolom (9). Misal dari contoh diatas Kolom (9) isiannya ‘Pembuatan sumur bor’, maka beri tanda cek(√) Kolom (11) karena isiannya termasuk kategori pekerjaan/konstruksi sipil.
5.2. Penggunaan dan Tata Cara Pengisian Lembar Pembantu Lembar pembantu digunakan untuk mencatat semua informasi calon responden dari narasumber hasil snowballing. Penulisan lembar pembantu wajib dilakukan, selain sebagai legalitas pemberi informasi juga diperlukan untuk mempermudah pengisian Daftar VTBH12-P hasil snowballing. Tata cara pengisian Lembar Pembantu yaitu: Kolom (1):
Isikan nama Narasumber (Ketua SLS, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Responden dll).
Kolom (2):
Isikan Nama calon responden hasil rekomendasi dari Narasumber.
Kolom (3):
Isikan Alamat Lengkap (Nama jalan, blok, nomor, SLS, RT/RW).
Penyalinan isian Lembar Pembantu ke Daftar VTBH12-PBlok V Salin isian Lembar Pembantu ke Daftar VTBH12-PBlok V, yaitu Lembar Pembantu Kolom (2) ke Daftar VTBH12-P Blok V Kolom (2) dan Lembar Pembantu Kolom (3) ke Daftar VTBH12-P Blok V Kolom (3) di baris kosong setelah baris yang terisi. Sedangkan untuk penulisan nomor urut Kolom (1) Daftar VTBH12-P Blok V menggunakan angka biasa dengan meneruskannomor urut baris terakhir yang terisi.
5.3. Tata Cara Pengisian Daftar VTBH12-DS Daftar sampel survei usaha konstruksi tidak berbadan hukum (VTBH12-DS) adalah daftar yang memuat sejumlah sampel usaha konstruksi tidak berbadan hukum dalam 1 (satu) desa/kelurahan. Daftar VTBH12-DS digunakan oleh PCL sebagai pedoman untuk mendata dengan Daftar VTBH12-S. 1). Struktur Daftar VTBH-DS Konstruksi BLOK I. KETERANGAN TEMPAT, berisi kode dan nama wilayah administrasi (Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan, Klasifikasi Desa/Kelurahan).
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
37
BLOK II. REKAPITULASI PENCACAHAN, berisi hasil rekapitulasi jumlah pendataan. BLOK III. KETERANGAN PETUGAS, berisi identitas petugas, waktu pelaksanaan dan tanda tangan. BLOK IV. CATATAN, berisi keterangan hal-hal yang perlu disampaikan dalam pelaksanaan lapangan. BLOK V. KETERANGAN USAHA KONSTRUKSI TIDAK BERBADAN HUKUM, terdiri atas 7 kolom, dengan uraian pada masing-masing kolom adalah sebagai berikut: Kolom (1):
Nomor Urut Sampel Berisi nomor 1 sampai dengan terakhir
Kolom (2):
Nomor Urut Usaha Berisi nomor urut usaha yang terpilih sampel
Kolom (3):
Nama Usaha/Pengusaha/Pemilik Berisi nama usaha atau pengusaha atau pemilik usaha
Kolom (4):
Alamat Lengkap Berisi alamat lengkap usaha konstruksi tidak berbadan hukum
Kolom (5):
Bidang Pekerjaan Utama Berisi kode bidang pekerjaan utama, kode ‘1’ atau ‘2’atau ‘3’
Kolom (6):
Keterangan berhasil dicacah Berisi kode ‘1’ berhasil dicacah, kode ‘0’ tidak
Kolom (7):
Keterangan alasan tidak dapat dicacah Berisi kode ‘1’ atau ‘2’ atau ‘3’ atau ‘4’
Tabel 2. Ringkasan tugas pengisian daftar VTBH12-DS Uraian
Diisi oleh
Blok I
Pencacah
Pengawas
Blok II
Rincian 2 dan 3
Rincian 1
Blok III
Blok IV
Blok V
Kolom (6) s.d. (7)
Kolom (1) s.d. (5)
2). Pengisian Daftar VTBH12-DS BLOK I.KETERANGAN TEMPAT
38
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
Blok ini berisi keterangan lokasi dari desa/kelurahan terpilih, yaitu nama dan kode provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan, klasifikasi desa/kelurahan. Isian blok ini disalin dari VTBH12-P Blok IRincian 1 s.d. 5. BLOK II. REKAPITULASI PENCACAHAN Blok II Rincian 2 dan 3 diisi oleh pencacah setelah selesai melakukan pencacahan pada 1 (satu) desa/kelurahan. Blok II terdiri dari 3 (tiga) rincian, yaitu: Rincian 1
: Jumlah target pencacahan Adalah jumlah sampel usaha konstruksi tidak berbadan hukum
Rincian 2
: Jumlah realisasi pencacahan Adalah jumlah usaha konstruksi tidak berbadan hukum yang berhasil dicacah dengan Daftar VTBH12-S.
Rincian 3.a
Rincian 3.b
: Bukan usaha konstruksi Isikan jumlah bukan usaha konstruksibila ternyata responden yang dicacah adalah bukan usaha konstruksi tidak berbadan hukum. Keterangan ini merupakan banyaknya kode ‘1’ pada Daftar VTBH12-DSBlok V Kolom (7). : Pindah keluar desa Isikan jumlah usaha konstruksi tidak berbadan hukumyang tidak dapat dicacah karena alasan ’pindah keluar desa/kelurahan’. Keterangan ini merupakan banyaknya kode ‘2’ pada Daftar VTBH12-DSBlok V Kolom (7).
Rincian 3.c
Rincian 3.d
: Tidak ditemukan Isikan jumlah usaha konstruksi tidak berbadan hukumyang tidak dapat dicacah karena alasan ’tidak ditemukan’. Keterangan ini merupakan banyaknya kode ‘3’ pada Daftar VTBH12-DSBlok V Kolom (7). : Lainnya Isikan jumlah usaha konstruksi tidak berbadan hukumyang tidak dapat dicacah karena alasan ’lainnya’. Keterangan ini merupakan banyaknya kode ‘4’ pada Daftar VTBH12-DSBlok V Kolom (7).
BLOK III.KETERANGAN PETUGAS Blok III
berisi keterangan nama, tanggal pencacahan/pemeriksaan dan tanda
tangan dari petugas pencacah serta pengawas.
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
39
Rincian 1 s.d. 4
: Tuliskan nama, tanggal pelaksanaan dan tanda tangan pencacah serta pengawas.
BLOK IV. CATATAN Isikan keterangan dan penjelasan yang berkaitan dengan Daftar VTBH12-DS. BLOK V.
KETERANGAN
USAHA
KONSTRUKSI
TIDAK
BERBADAN
HUKUMTERPILIH Terdiri dari 7 (tujuh) kolom yang berisi keterangan nomor urut sampel (NUS), nomor urut usaha (NUU), nama usaha/pengusaha/pemilik, alamat lengkap, serta kode bidang pekerjaan utama. Kolom (1) s.d.Kolom (5) telah diisi oleh pengawas/pemeriksa yang bersumber dari Daftar VTBH12-P. Sedangkan Kolom (6) dan (7) diisi oleh petugas pencacah.
Kolom (1)
Kolom (2)
: Nomor urut sampel (NUS) Isikan nomor urut dimulai dari 1 sampai dengan terakhir usaha konstruksi tidak berbadan hukum. : Nomor urut perusahaan (NUU) Salin nomor urut usaha dari Daftar VTBH12-P Blok V Kolom (8) yang dilingkari.
Kolom (3)
: Nama usaha atau pengusaha/pemilik Salin nama usaha/pengusaha/pemilik dari Daftar VTBH12-PBlok V Kolom (2) yang Kolom (1) danKolom (8) dilingkari.
Kolom (4)
: Alamat lengkap Salin alamat lengkap dari Daftar VTBH12-PBlok VKolom (3) yang Kolom (1) danKolom (8) dilingkari.
Kolom (5)
: Kode bidang pekerjaan utama (BPU) Salin kode bidang pekerjaan utama dari Daftar VTBH12-PBlok VKolom (10) atau Kolom (11) atau Kolom (12) yang nomor tanda cek(√)nya dilingkari. Kode bidang pekerjaan utama (BPU) meliputi: Kode ‘1’ : Konstruksi Gedung Kode ‘2’ : Konstruksi Sipil Kode ‘3’ : Konstruksi Khusus
Kolom (6)
40
: Berhasil dicacah? Ya = ‘1’, Tidak = ‘0’ Isikan kode ‘1’ jika usaha konstruksi
tidak
berbadan
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
hukumberhasil dicacah, dan isikan kode ‘0’ jika tidak. Pencacah wajib melaporkan jumlah kolom (6) yang berkode =’0’ pada pengawas. Kolom (7)
: Jika Kolom (6) berkode ‘0’, alasan tidak dapat dicacah (kode) Isikan kode alasan tidak dapat dicacah, yaitu: Kode ‘1’: Kode ‘2’: Kode ‘3’: Kode ‘4’:
Bukan usaha konstruksi Pindah ke luar desa/kelurahan Tidak ditemukan Lainnya
Penjelasan: 1. Bukan usaha konstruksi (kode ‘1’) Bukan usaha konstruksi, jika responden yang terpilih sebagai sampel ini ternyata bukan usaha konstruksi tidak berbadan hukum. 2. Pindah keluar desa (kode ‘2’) Pindah keluar desa, jika keberadaan usaha konstruksi tidak berbadan hukumsudah tidak lagi di desa/kelurahan tersebut. 3. Tidak ditemukan (kode ‘3’) Jika usaha konstruksi tidak berbadan hukumtersebut tidak ditemukan di lapangan. 4.Lainnya (kode ‘4’) Jika sampai dengan batas waktu pencacahan yang telah ditentukan ternyata contact person/pemilik/pengusaha/ penanggung jawab tidak dapat diwawancarai.
5.4. Tata Cara Pengisian Daftar VTBH12-S Daftar Isian Sampel Survei Usaha Tidak Berbadan Hukum 2012 (VTBH12-S) adalah daftar yang memuat keterangan karakteristik usaha konstruksi tidak berbadan hukum terpilih. 1). Struktur Daftar VTBH12-S BLOK I. KETERANGAN TEMPAT, Rincian 1 s.d. 4 berisi kode dan nama wilayah administrasi (Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan) disalin dari daftar VTBH12-DSBlok I sedangkanRincian 5 dan 6 dari daftar VTBH12-DS Blok V Kolom (2) dan Kolom (1).
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
41
BLOK II. KETERANGAN USAHA, berisi nama usaha, alamat, bidang pekerjaan, kegiatan utama usaha dan persentase biaya penggunaan bahan/material dan upah pekerja harian. BLOK III. KETERANGAN UMUM DAN ALAT BERAT KONSTRUKSI, berisi identitas pengusaha, dan jenis alat berat yang dikuasai pada saat pencacahan. BLOK IV. PEKERJA, HARI KERJA, BALAS JASA DAN UPAH, berisi keterangan pekerja, hari kerja, balas jasa, dan upah. BLOK V. BIAYA/PENGELUARAN SELAMA SETAHUN YANG LALU, berisi seluruh biaya/pengeluaran usaha selama setahun yang lalu. BLOK VI. PENDAPATAN SELAMA SETAHUN YANG LALU, berisi pendapatan usaha konstruksi dan pendapatan dari kegiatan lainnya selama setahun yang lalu. BLOK VII. RINGKASAN, berisi rekapitulasi pendapatan dan biaya/pengeluaran yang diisi oleh pengawas. BLOK VIII. PERMODALAN, berisi modal usaha konstruksi pada 30 April 2012. BLOK IX. KENDALA DAN PROSPEK USAHA, berisi permasalahan, kondisi, dan prospek usaha konstruksi. BLOK X. KETERANGAN RESPONDEN DAN PETUGAS, berisi identitas pemberi jawaban, petugas, pemeriksa dengan keterangan no. telp/HP, tanggal pelaksanaan dan tanda tangan. BLOK XI. CATATAN, berisi keterangan hal-hal yang perlu disampaikan dalam pelaksanaan lapangan. 2). Pengisian Daftar VTBH12-S BLOK I : KETERANGAN TEMPAT Blok ini digunakan untuk mencatat identitas usaha konstruksi, diisi sebelum melakukan wawancara terhadap responden disalin dari Daftar VTBH12-DS. Rincian 1 s.d. 4 : Pengisian keterangan dan kode disalin dari Daftar VTBH12-DS rincian yang sama. Rincian 2 dan 4
Pada rincian 2 dan 4 coret salah satu keterangan wilayah sesuai dengan tempat Desa/Kelurahan.
42
tugasnya,
seperti
Kabupaten/Kotaatau
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
: Nomor Urut Usaha Pengisian keterangan dan kode disalin dari Daftar VTBH12-DS Blok
Rincian 5
V Kolom (2). : Nomor Urut Sampel Pengisian keterangan dan kode disalin dari Daftar VTBH12-DS Blok V Kolom (1).
Rincian 6
BLOK II : KETERANGAN USAHA Tujuan blok ini adalah untuk mendapatkan keterangan usaha seperti: nama, alamat, bidang pekerjaan usaha konstruksi, dan kegiatan utama yang dilakukan setahun yang lalu besertapersentase nilai penggunaan bahan/material dan persentase upah pekerja harian terhadap nilai kegiatan utama tersebut. Rincian 1
: Nama Usaha Tuliskan nama usaha konstruksi tersebut dengan lengkap. Jika tidak ada nama usahanya, isikan nama pengusahanya. Cek nama usaha dengan daftar VTBH12-DS Blok V Kolom (3). Jika nama usaha yang tercantum dalam daftar tidak sesuai dengan nama yang ada di lapangan maka nama tersebut harus disesuaikan.
Rincian 2
: Alamat Usaha Alamat usaha adalah alamat dimana usaha tersebut berada. Tuliskan alamat usaha konstruksi dengan lengkap, seperti nama jalan, gang, lorong, nomor bangunan, kavling, nama gedung, lantai, nomor ruangan (room). Apabila alamat yang tercantum di daftar VTBH12-DS tidak sesuai dengan keadaan di lapangan, termasuk disini perubahan nama jalan maka sesuaikan, misalnya Jl. R. Hartonomenjadi Jl. Jenderal
Suprapto (keberadaan
perusahaan tetap). Rincian 3
: Bidang pekerjaan usaha konstruksi Pilihlah salah satu bidang pekerjaan usaha konstruksi. 1.
Konstruksi gedung mencakup kegiatan pembangunan gedung baru, perbaikan gedung, penambahan dan renovasi gedung, pendirian bangunan atau struktur prafabrikasi pada lokasi dan konstruksi yang bersifat sementara. Seperti: bangunan tempat tinggal, pabrik industri, bangunan kantor, sekolah, rumah sakit, hotel, mall, tempat ibadah,
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
43
restoran, fasilitas olahraga di dalam ruangan, garasi parkir, dan lainlain. 2.
Konstruksi sipil mencakup kegiatan konstruksi fasilitas industri, proyek infrastruktur dan sarana umum, sistem pembuangan dan irigasi, saluran pipa dan jaringan listrik, fasilitas olahraga ditempat terbuka, dan lainlain. Seperti: jalan raya, jalan kendaraan bermotor, jembatan terowongan, rel kereta api, lapangan udara, pelabuhan dan bangunan air lainnya, sistem irigasi, sistem limbah, dan lain-lain.
3.
Konstruksi khusus mencakup kegiatan konstruksi yang berhubungan dengan keahlian khusus, biasanya khusus pada satu aspek umum untuk struktur yang berbeda, yang membutuhkan peralatan atau ketrampilan khusus dan lebih banyak dilakukan berdasarkan subkontrak. Konstruksi khusus juga mencakup kegiatan pembongkaran dan penyiapan lahan, penyelesaian gedung, instalasi berbagai macam keperluan yang membuat bangunan berfungsi seperti pipa-pipa ledeng, pemanas, pendingin ruangan (AC), system alarm dan pekerjaan listrik lain, system penyiraman, lift dan tangga berjalan, penerangan jalan raya, penyewaan alat berat konstruksi beserta operator, dan lain-lain.
Rincian 4
: Kegiatan utama yang dilakukan usaha selama setahun yang lalu Jenis kegiatan konstruksi ini harus ditulis secara lengkap dan jelas. Jika usaha ini memiliki pekerjaan/proyek lebih dari satu, maka yang diisikan adalah pekerjaan/proyek yang utama, berdasarkan; 1. Kegiatan yang memiliki nilai konstruksi/omset/pendapatan terbesar 2. Jika butir 1 sama besar, maka penentuannya berdasarkan volume pekerjaan terbesar 3. Jika butir 1 dan 2 sama, maka penentuannya berdasarkan waktu terlama 4. Jika butir 1, 2, dan 3 sama, maka penentuannya oleh responden Contoh : Ngadino seorang pemborong konstruksi selama setahun yang lalu mengerjakan 3 proyek sebagai berikut : 1. Pembangunanan rumah tinggal dengan luas 200 m2 selesai dalam 5 bulan dengan nilai konstruksi Rp. 300 juta 2. Pembangunan gedung sekolah dengan luas 200 m2 selesai dalam 6
44
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
bulan dengan nilai konstruksi Rp. 300 juta 3. Pembangunanan rumah tinggal yang belum diselesaikan dengan nilai konstruksi Rp. 50 juta Maka pengisian pekerjaan utama usaha Ngadino ini adalah pembangunan gedung sekolah. Rincian 4.a
: Persentase penggunaan bahan/material terhadap nilai kegiatan utama, adalah persentase penggunaan bahan/material terhadap nilai konstruksi pada kegiatan utama usaha konstruksi.
Rincian 4.b
: Persentase upah pekerja harian terhadap nilai kegiatan utama, adalah persentase upah pekerja harian terhadap nilai konstruksi pada kegiatan utama usaha konstruksi.
BLOK III : KETERANGAN UMUM DAN ALAT BERAT KONSTRUKSI Tujuan blok ini adalah untuk mendapatkan keterangan secara umum mengenai pengusaha dan alat berat yang dikuasai. Rincian 1 : Nama pengusaha Tuliskan nama pemilik atau yang bertanggung jawab pada usaha konstruksi ini. Rincian 2 Rincian 3
: Jenis Kelamin Cukup Jelas : Umur Umur dituliskan dalam tahun dengan pembulatan ke bawah, berdasarkan ulang tahun yang terakhir. Perhitungan umur didasarkan pada kalender masehi. Untuk yang berumur 99 tahun ke atas maka isikan 98.
Rincian 4
: Pendidikan tertinggi yang ditamatkan Lingkari salah satu kode pendidikan tertinggi yang telah ditamatkan, kemudian tuliskan kode tersebut pada kotak yang tersedia. Pendidikan Tertinggi yang ditamatkan adalah: Jenjang pendidikan tertinggi terakhir yang diselesaikan (ditamatkan). 1. Seseorang yang bersekolah pada jenjang tertentu dan tidak mengikuti pelajaran pada kelas tertinggi akan tetapi lulus ujian akhir, orang itu dianggap tamat pada jenjang tersebut. 2. Seseorang yang bersekolah pada jenjang pendidikan tertentu dan tidak tamat, maka jenjang pendidikan tertinggi yang ditamatkan adalah jenjang
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
45
pendidikan sebelumnya. Contoh :Pengusaha pernah kuliah D3 Manajemen Pemasaran tetapi hanya 2 tahun dan tidak dapat menyelesaikan pendidikannya, maka pendidikan tertinggi pengusaha tersebut adalah SMA & Sederajat. Jenjang pendidikan: Tidak tamat SD: Mereka yang tidak sekolah/belum pernah sekolah atau mereka yang pernah sekolah/tidak tamat di sekolah dasar 5/6/7 tahun, Sekolah Luar Biasa Tingkat Dasar, Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Dasar Pamong (Pendidikan anak oleh Masyarakat Orang Tua dan Guru), Sekolah Dasar Kecil, Paket A1 - A100. Mereka yang tamat Sekolah Dasar 3 tahun atau sederajat dianggap belum tamat. SD & sederajat: Mereka yang tamat sekolah dasar 5/6/7 tahun, Sekolah Luar Biasa Tingkat Dasar, Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Dasar Pamong (Pendidikan anak oleh Masyarakat Orang Tua dan Guru), Sekolah Dasar Kecil, Paket A1 - A100. SLTP & sederajat: Mereka yang tamat SMP, MULO, HBS 3 tahun, SLB Menengah Tingkat Pertama, Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Kepandaian Putri, SMEP, ST, Sekolah Kesejahteraan Keluarga Pertama, Sekolah Ketrampilan Kejuruan 4 tahun, Sekolah Usaha Tani, Sekolah Pertanian Menengah Pertama, Sekolah Guru Bantu, Pendidikan Guru Agama 4 tahun, Kursus
Pegawai
Administrasi,
Kursus
Karyawan
Perusahaan,
dan
Pendidikan Pegawai Urusan Peradilan Agama. SLTA & sederajat: Mereka yang tamat dari Sekolah Menengah Atas, HBS 5 tahun, AMS, Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Kejuruan, Sekolah Menengah Pekerjaan Sosial, Sekolah Menengah Industri Kerajinan, Sekolah Menengah Seni Rupa, Sekolah Menengah Karawitan Indonesia, Sekolah Menengah Musik, Sekolah Teknologi Menengah Pembangunan, Sekolah Menengah Ekonomi Atas, Sekolah Teknologi Menengah, Sekolah Menengah Teknologi Pertanian, Sekolah Menengah Teknologi Perkapalan, Sekolah Menengah Teknologi Pertambangan, dan Sekolah Menengah Teknologi Grafika. DI/DII:
46
Mereka yang tamat Sekolah Guru Olah Raga, Sekolah Guru
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
Pendidikan Luar Biasa, Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama, Pendidikan Guru Agama 6 tahun, Sekolah Guru Taman Kanak-Kanak, Kursus Pendidikan Guru, Sekolah Analisis Menengah Kimia Atas, Sekolah Asisten Apoteker, Sekolah Bidan, Sekolah Pengatur Rontgen, dan Kursus Pegawai Administrasi Atas, Diploma I atau Diploma II pada suatu pendidikan yang khusus diberikan untuk program diploma. Program Akta I dan Akta II termasuk dalam jenjang pendidikan program Diploma I atau Diploma II. Sarjana Muda/DIII:
Mereka yang tamat Akademi/Diploma III/Akta III
atau yang telah mendapatkan gelar sarjana muda pada suatu fakultas. Jenjang sekolah
ini
pada
umumnya
dilakukan
oleh
suatu
Akademi/Universitas/Institut/Sekolah Tinggi. Sarjana/S1/DIV : Mereka yang tamat program pendidikan Sarjana (Strata-1) atau yang telah mendapatkan gelar sarjana (menyelesaikan sejumlah SKS tertentu) pada suatu fakultas. Jenjang sekolah ini pada umumnya dilakukan oleh suatu Universitas/Institut/Sekolah Tinggi. S2/S3 : Mereka yang tamat program pendidikan program pasca sarjana, Magister (Strata-2), atau Doktor (Strata-3) yang telah mendapatkan gelar master/doktor pada suatu program studi di sebuah fakultas. Jenjang sekolah ini pada umumnya dilakukan oleh Universitas/Institut/Sekolah Tinggi. Rincian 5. : Jenis alat konstruksi yang dikuasai pada saat pencacahan Jenis alat konstruksi yang dikuasai adalah alat konstruksi yang pada saat pencacahan dikuasai oleh perusahaan baik milik sendiri maupun sewa tanpa operator dan tidak termasuk yang disewakan dengan operator. Tuliskan jumlah alat konstruksinya dalam satuan unit. 4. Molen adalah alat konstruksi yang digunakan untuk mengaduk semen, pasir, split, dan sebagainya.
5. Compactor adalah alat konstruksi yang digunakan sebagai pemadat tanah.
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
47
6.
Lainnya adalah alat konstruksi selain di atas.Tuliskan 3 (tiga) alat konstruksi yang dikuasai, jika lebih dari 3 (tiga) jenis alat konstruksi, urutkan dari nilai atau harga alat konstruksi yang terbesar.
BLOK IV : PEKERJA, HARI KERJA, BALAS JASA DAN UPAH Blok ini digunakan untuk mencatat keterangan pekerja, hari kerja, balas jasa dan upah. Rincian 1
: Pekerja tetap, jumlah pekerja harian,dan hari kerja setiap bulan kegiatan Pekerja:
semua
orang
yang
terlibat
secara
langsung
dalam
pekerjaan/kegiatan di usaha ini pada bulan tertentu. Pekerja tetap: tenaga kerja yang secara administrasi tercatat sebagai pekerja tetap dan biasanya memperoleh gaji bulanan secara tetap dari usahasepanjang tahun. Pekerja harian: pekerja pada proyek konstruksi yang dikerjakan, dan hanya bekerja selama proyek tersebut masih berjalan. Pekerja ini biasanya dibayar atas dasar upah harian. Contoh: mandor (kepala tukang), tukang batu, tukang kayu, kenek bangunan, dan sebagainya. Hari kerja : Hari usaha melakukan kegiatan dan ada seorang atau lebih yang bekerja secara terus menerus paling sedikit satu jam dalam sehari. Bulan kegiatan : Bulan usaha melakukan kegiatan minimal satu hari dalam sebulan. Rincian 1.a : Pekerja tetap Isikan banyaknya pekerja tetap per bulan kerja dari bulan Mei
2011
s.d.April 2012 menurut jenis kelamin. Perlu diperhatikan pekerja tetap ini yang jumlahnya cenderung tetap setiap bulannya, jadi jika ada perubahan jumlah pekerja tetap yang cukup besar pastikan kebenarannya dan beri catatan di Blok XI Catatan.
48
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
Rincian 1.b : Jumlah pekerja harian Isikan banyaknya pekerja harian dari bulan Mei 2011 s.d.April 2012 menurut jenis kelamin. Rincian 1.c : Banyaknya hari kerja pekerja harian Isikan banyaknya hari kerja per bulan kerja dari bulan Mei 2011 s.d. bulan April 2012. Apabila usaha sedang tidak ada kegiatan (seperti: tidak ada proyek yang dikerjakan), maka pada bulan-bulan tersebut tidak ada kegiatan. Sehingga banyaknya hari kerja isiannya kosong. Contoh: pekerja tetap, pekerja harian, dan hari kerja Pak Amir seorang pemborong pekerjaan konstruksi yang dibantu oleh Ane adik iparnya. Selama bulan Mei s.d. Juni 2011 usahanya belum mendapat pekerjaan borongan. Pada bulan Juli 2011 Pak Amir mendapat proyek pembangunan rumah Pak Inggar yang diperkirakan selesai bulan Juli 2012. Untuk proyek ini Pak Amir mempekerjakan 10 orang per hari. Pekerja hanya libur pada hari Minggu dan hari-hari besar. Pada bulan Januari 2012 Pak Amir mendapat proyek lagi yaitu pemasangan keramik lantai di PT. Sukamaju yang diselesaikan selama satu bulan tanpa libur dengan pekerja 14 orang per hari. Bagaimana pengisian pekerja tetap, pekerja harian, dan hari kerja? 2011
Uraian
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
Mar
Apr
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
L
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
P
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
L
-
-
10
10
10
10
10
10
24
10
10
10
P
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
25
25
20
27
25
24
30
25
26
24
(1)
a. Pekerja tetap
b. Jumlah pekerja harian c. Hari kerja pekerja harian
Rincian 2
2012
: Balas jasa dan upah selama setahun yang lalu Balas jasa pekerja dirinci antara pekerja tetap dan pekerja harian. Balas jasa pekerja terdiri dari gaji dan lainnya (upah lembur, hadiah, bonus, tunjangan dll).
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
49
Upah/gaji: Balas jasa usaha untuk pekerja, sebelum dikurangi pajak baik dalam bentuk uang maupun barang. Perkiraan sewa rumah dinas, fasilitas kendaraan dan sejenisnya dimasukkan dalam upah/gaji walaupun tidak tertulis dalam neraca (catatan) usaha. Lainnya termasuk tunjangan, upah lembur, hadiah, bonus, dan sebagainya. Tunjangan: Pengeluaran usaha berupa uang dan atau barang yang dibayarkan
kepada
instansi/yayasan
dalam
rangka
meningkatkan
kesejahteraan pekerja. Contoh : tunjangan kesehatan, tunjangan kecelakaan, dll. Upah lembur: Rata-rata upah yang diberikan/dibayarkan kepada pekerja yang bekerja di luar jam kerja biasa. Hadiah : Rata-rata pengeluaran usaha berupa uang dan atau barang yang diberikan kepada pekerja. Pengeluaran ini sifatnya hanya sewaktu-waktu saja. Pengeluaran selama sebulan diperoleh dengan menjumlahkan pengeluaran selama setahun dibagi banyaknya bulan kegiatan. Bonus : Rata-rata pemberian usaha kepada pekerja dalam bentuk uang atau barang karena usaha mengalami kemajuan/peningkatan keuntungan, yang biasanya dibayarkan minimal sekali dalam periode setahun, oleh karenanya untuk mengetahui besarnya bonus dalam sebulan terlebih dulu dibagi banyaknya bulan kegiatan.
Balas jasa yang belum dibayarkan (terhutang) kepada pekerja harus dihitung sebagai pengeluaran upah/gaji usaha.
Beberapa komponen yang juga termasuk dalam balas jasa pekerja, antara lain: 1. Bila usaha memberikan barang kepada pekerjanya dengan harga di bawah harga jual, maka selisih antara harga tersebut dimasukkan sebagai balas jasa pekerja. 2. Bila usaha menyediakan fasilitas perumahan dan kendaraan yang diserahkan
50
pemakaiannya
tanpa
bayar
kepada
pekerja,
maka
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
penilaiannya
dapat
dilakukan
dengan
taksiran
nilai
sewa/nilai
penyusutan selama referensi waktu survei. 3. Pengeluaran untuk pakaian seragam pegawai yang diberikan secara cuma-cuma kepada pekerja dan dapat dipakai di luar jam kerja seperti untuk pesta atau rekreasi. 4. Bila usaha menyediakan dana untuk biaya penggantian obat-obatan, perawatan, hiburan seperti pemberian tiket bioskop yang biasanya sudah diatur dalam peraturan kesejahteraan pekerja. Komponen yang tidak termasuk balas jasa karena berkaitan dengan operasional produksi antara lain: 1. Pengeluaran makanan dan atau minuman khusus selain makanan rutin yang biasanya disebut extra fooding untuk meningkatkan produktivitas pekerja. 2. Pengeluaran untuk pakaian kerja (wearpack) yang diberikan secara cuma-cuma kepada pekerja untuk digunakan hanya pada waktu bekerja. BLOK V : BIAYA/PENGELUARANSELAMA SETAHUN YANG LALU Tujuan blok ini untuk mengetahui jenis biaya/pengeluaran yang berkaitan langsung dengan kegiatan usaha selama setahun yang lalu. Perhatian: Pada Rincian 5 kolom (2) isikan banyaknya bahan yang telah digunakan dalam kegiatan proyek. Rincian 1
: Bahan bakar dan pelumas Bahan bakar: Segala bahan, baik cair maupun padat yang digunakan sebagai pembakar untuk menjalankan mesin, memasak dan lainnya yang dipakai untuk usaha, seperti: bensin, solar, minyak diesel, gas, dan pelumas. Besarnya nilai pengeluaran untuk bensin/solar tidak mencakup untuk kendaraan pribadi, maupun keperluan angkutan. Pelumas: Zat cair yang mempunyai kekentalan tertentu dipakai untuk melancarkan jalannya mesin agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya, seperti SAE 20, SAE 30, SAE 40, SAE 50, dan sebagainya. Termasuk juga biaya bahan bakar dan pelumas untuk mesin pembangkit
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
51
listrik (diesel) yang digunakan perusahaan. Rincian 2
: Air bersih Biaya pemakaian air bersih: Biaya pembelian air bersih dari perusahaan air minum/badan pengelola air minum ataupun dari pihak lain untuk keperluan usaha.
Rincian 3
: Listrik Biaya listrik : Biaya seluruh pemakaian listrik untuk keperluan usaha, seperti untuk penerangan dan menjalankan mesin.
Rincian 4
: Alat tulis kantor Semua alat tulis dan keperluan kantor yang habis dipakai seperti: kertas, spidol, pensil, tinta printer, karbon, pita mesin tik, map, kapur tulis, dan sejenisnya. Termasuk komputer supplies dan barang cetakan. Yang diisikan disini adalah nilai bahan-bahan yang telah habis digunakan, tidak termasuk sisa (stok) yang belum digunakan.
Rincian 5
: Bahan/material yang digunakan Bahan/material yang digunakan dalam setiap proyek baik bidang pekerjaan gedung, sipil, dan khusus. Contoh: semen pada bidang pekerjaan gedung dan sipil, kabel pada bidang pekerjaan konstruksi khusus. Bahan bangunan yang disediakan oleh pemilik proyek dicatat di Rincian 5 dan di Blok VI Rincian 2.d Pendapatan dari kegiatan lainnya.
Rincian 6
: Pemeliharaan dan perbaikan kecil barang modal Biaya pemeliharaan dan perbaikan kecil barang modaladalah pengeluaran rutin untuk memelihara atau memperbaiki barang modal agar tetap berfungsi seperti biasanya tanpa menambah kapasitas, mengubah bentuk atau menambah umur barang modal tersebut, seperti biaya penggantian suku cadang, pemeliharaan mesin-mesin dan perbaikan bangunan tempat usaha yang sifatnya tidak memperluas. Termasuk: mesin, bangunan, kendaraan, dan alat-alat konstruksi yang disewakan.
Rincian 7
: Angkutan, pengiriman, pos dan telekomunikasi Biaya angkutan, pengiriman, pos dan telekomunikasi: seluruh biaya pengangkutan, pengiriman, pos dan telekomunikasi yang digunakan untuk kelancaran usaha.Termasuk: biaya pulsa, biaya yang dibayarkan kepada provider (ISP), dan pengeluaran bahan bakar untuk kendaraan pribadi maupun keperluan angkutan. Contoh:
52
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
Biaya untuk membayar telepon, ongkos angkutan pembelian bahan baku, dll. Rincian 8
: Sewa tanah, bangunan, mesin dan peralatan, kendaraan, dan barang modal lainnya Biaya sewa tanah untuk usaha: Biaya yang dikeluarkan oleh usaha selama setahun yang lalu atas penggunaan tanah milik pihak lain. Pengeluaran yang digunakan untuk keperluan usaha dan rumahtangga dimasukkan sebagai pengeluaran untuk usaha, kecuali pengeluaran untuk bangunan/konstruksi yang disewa. Termasuk: sewa/kontrak alat konstruksi yang dioperasikan. Penghitungan sewa bangunan dilakukan secara proporsional antara penggunaan bangunan untuk usaha dan rumah tinggal. Pengisian besarnya sewa bangunan/konstruksi hanya yang digunakan untuk usaha saja, tidak termasuk untuk kegiatan rumahtangga.
Rincian 9
: Bunga atas pinjaman Adalahpengeluaran usaha untuk pembayaran bunga atas pinjaman modal kepada pihak lain, misalnya: bunga yang dibayarkan ke Bank, Pegadaian, dsb. Bunga yang dibayarkan tidak harus terhadap pinjaman pada tahun 2011, tetapi termasuk bunga atas pinjaman tahun sebelumnya.
Rincian 10 : Nilai pekerjaan yang disubkontrakkan Nilai pekerjaan dari satu proyek yang sebagian dikerjakan/disubkontrakkan ke pihak lain. Contoh: Suatu usaha konstruksi yang memiliki proyek pembangunan gedung mensubkontrakkan pemasangan jaringan listrik kepada usahakonstruksi lain. Rincian 11 : Pajak tak langsung Adalah pajak yang dikenakan kepada konsumen melalui produsen terhadap pembelian barang/jasa, misalnya: pajak pertambahan nilai barang dan jasa, pajak bumi dan bangunan, bea masuk dan cukai, pajak ekspor, pajak hiburan dan retribusi (termasuk restribusi papan nama, iklan, dsb), termasuk biaya STNK dan retribusi uji petik (kir) khusus untuk kendaraan operasional usaha. Tidak termasuk pajak yang dibayarkan oleh usaha untuk pemotongan pajak balas jasa pekerja. Rincian 12 : Jasa Lainnya Termasuk jasa konsultan konstruksi, promosi usaha, dan lain-lain. Rincian 13 : Lainnya
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
53
Biaya selain yang tercantum pada Rincian 1 s.d. Rincian 12 tersebut di atas yang dikeluarkan oleh usaha untuk kelancaran dan menunjang kegiatan usaha, seperti: jasa asuransi. Rincian 14 : Jumlah rincian (1 s.d. 13) Cukup jelas BLOK VI : PENDAPATAN SELAMA SETAHUN YANG LALU Blok ini bertujuan untuk memperoleh keterangan mengenai nilai pekerjaan konstruksi dan pendapatan dari kegiatan lainnya yang masih berkaitan dengan kegiatan usaha tersebut. Rincian 1
: Nilai pekerjaan konstruksi Nilai pekerjaan konstruksi: adalah nilai proyek dikurangi nilai pekerjaan yang disubkontrakkan dikalikan realisasi fisik pekerjaan yang diselesaikan. NK = (NP – NS) x %NR NK = Nilai pekerjaan konstruksi NP = Nilai proyek NS = Nilai pekerjaan yang disubkontrakkan % NR = persentase realisasi fisik pekerjaan yang diselesaikan %NR didapat dari persentase pekerjaan yang diselesaikan akhir periode survey dikurangi persentase pekerjaan diawal periode survey. Contoh: Usaha
konstruksi Pak Inggar
Sejahtera
di Provinsi DKI Jakarta
mengerjakan proyek jalan di Kali Malang sebesar Rp. 500.000.000,00 yang dimulai tahun 2010 sudah dikerjakan 40% sampai dengan akhir Mei 2011. Proyek tersebut selesai akhir tahun 2011 dengan sebagian proyek disubkontrakkan sebesar Rp. 100.000.000,00 untuk pengaspalannya. Jadi nilai pekerjaan Pak Inggar Sejahtera untuk pembuatan jalan di Kali Malang sebesar (500.000.000 – 100.000.000) x (100 – 40)/100 = 240.000.000,00 Rincian 2
: Pendapatan dari kegiatan lainnya Nilai pendapatan dari kegiatan lainnya adalah pendapatan yang diperoleh selain dari pendapatan utama usaha konstruksi, seperti:
jasa desain
gambar, konsultan, penggunaan modal jasa konstruksi, sewa tanah, sewa gedung, sewa peratalan konstruksi, sewa alat berat konstruksi, dari bunga, deviden, hak cipta, dan kegiatan lainnya. Rincian 2.a : Keuntungan/kerugian penjualan barang dalam bentuk yang sama
54
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
Adalahselisih nilai dari barang-barang yang dijual dengan nilai belinya dalam bentuk yang sama (tanpa mengalami perubahan bentuk atau tanpa diproses). Contoh: Awal bulan Juni 2011, Pak Sugi membeli 1.000 zak semen dengan harga @ 40.000/zak untuk pembangunan gedung SD. Kebutuhan pembangunan ternyata hanya 800 zak semen. Untuk menghindari semen yang menjadi keras, Pak Sugi menjual sisa semen yang tidak terpakai dengan harga @ 45.000/zak. Keuntungan dari penjualan semen tersebut adalah: (1000 – 800) x (45.000 – 40.000) = Rp. 1.000.000,00 Rincian 2.b : Bunga atas simpanan, deviden, royalti/hak cipta, dan sejenisnya Yang termasuk pendapatan lainnya adalah pendapatan dari bunga atas simpanan di pihak lain atau meminjamkan ke pihak lain, deviden, royalti/hak cipta, dan sejenisnya yang diterima. Rincian 2.c : Sumbangan, hadiah, dan sejenisnya Yang termasuk rincian ini adalah transfer dari pihak lain (sumbangan, hadiah dan sejenisnya). Rincian 2.d : Lainnya Tuliskan dengan lengkap pendapatan lainnya yang terkait dengan usaha berikut nilainya. Termasuk pendapatan dari kegiatan lain, seperti: menyewakan barang modal milik usaha, penjualan barang sisa potongan/sampah hasil usaha. Contoh: a. Pendapatan dari sewa alat/mesin/bangunan milik usaha. b.Pendapatan dari penjualan sisa potongan besi dan kayu, hasilbongkaran, dan sebagainya. Rincian 3
: Jumlah (Rincian 1 + 2) Cukup jelas
BLOK VII : RINGKASAN Kolom (1)
: Pendapatan Disalin dari Blok VI Rincian 3 Kolom (4)
Kolom (2)
: Biaya/Pengeluaran Penjumlahan [Blok IV Rincian 2.c Kolom (2) + Blok V Rincian 14 Kolom (2)]
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
55
Kolom (3)
: Selisih Pendapatan - Biaya/Pengeluaran didapat dari pengurangan Kolom (1) – Kolom (2) Jika isian Kolom (3) hasilnya minus (-), harap diteliti kembali isian Blok IV Rincian 2.c kolom (2), Blok V, dan Blok VI.
BLOK VII: PERMODALAN Blok ini bertujuan untuk memperoleh keterangan mengenai nilai harta dari usaha konstruksi yang digunakan untuk kegiatan usahatersebut pada keadaan 30 April 2012. Kolom(1)dan : Harta lancar Kolom(2)
Harta: Kekayaan yang berasal dari milik sendiri dan digunakan dalam suatu usaha ekonomi. Harta lancar meliputi seluruh uang tunai, piutang usaha, dan bahan/material yang tersedia.
Kolom(1)
: Uang tunai (termasuk piutang usaha) Isikan pada Kolom (1) uang tunai yang dimiliki seperti dalam bentuk: kas, tabungan, deposito, dan piutang usaha dalam rupiah pada keadaan 30 April 2012.
Kolom(2)
: Persedian barang-barang untuk kegiatan usaha Isikan pada Kolom (2) persediaan barang-barang dalam rupiah pada keadaan 30 April 2012. Pada umumnya mempunyai umur pemakaian kurang dari setahun
Kolom(3) s.d. : Harta tetap kolom(7) Harta tetap: Peralatan dan perlengkapan usaha yang digunakan sebagai sarana/alat usaha yang umumnya mempunyai umur pemakaian lebih dari setahun meliputi: a. Tanah b. Bangunan/gedung c. Mesin dan peralatan (seperti: Molen, Compactor, dan sebagainya) d. Kendaraan e. Barang modal lainnya (seperti : hak cipta, hak paten) Suatu peralatan dan perlengkapan usaha sebagai milik usaha apabila:
56
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
1.Peralatan dan perlengkapan tersebut betul-betul dimiliki (termasuk yang berasal dari hibah). 2. Peralatan dan perlengkapan tersebut masih dalam proses kredit. 3. Semua peralatan dan perlengkapan milik usaha yang berada di pihak lain. Catatan: Kendaraanmiliksendiri
yang
digunakanuntukkeperluanusaha
dan
rumahtanggadimasukkansebagai harta tetap. Harta tetapdinilaiberdasarkan atas harga pasar yang berlaku pada 30 April 2012. Bangunanusahasendiri yang digunakanuntukkegiatanusahadinilaimenurutharga pasar yang berlaku pada 30 April 2012. Barangbarangmasihdalamproseskreditmakanilaibarangtersebutsesuaidengannilaipokokkredit
yang
telahdikeluarkan/dibayarkan. Contohhargatetap Pengusaha
Konstruksi
”Bambang”
sampaiakhirbulan
April
2012
memilikitabungansebesarRp 100.000.000,-. Tabungantersebutmerupakankeuntunganusaha yang telahdijalankanselamaini. Pada bulan Mei 2012sebagianuangnyadipinjamtetangganya yang juga pengusaha konstruksi sebesarRp 50.000.000,-. Pada awal bulan Mei 2012 Bambang
meminjamke
Bank
uangtersebuttidakdigunakanuntukusahanya,
sebesarRp
200.000.000,-.
makaisianuangtunaiBlok
VIII
Apabila Kolom
(1)
sebesarRp 100.000.000,BLOK IX: KENDALA DAN PROSPEK USAHA Blok ini bertujuan untuk memperoleh keterangan mengenai permasalahan
yang
dihadapi perusahaan yang sifatnya kualitatif dan prospek usaha. Berikan tanda cek (√) sesuai dengan tingkat masalahnya. Rincian 1 : Permasalahan yang dialami: Untuk usaha yang mengalami permasalahan pada Rincian 1.a s.d. 1.j beri tanda cek (√) pada salah satu tingkat permasalahan yang dihadapi. Rincian 2 : Kondisi dan prospek usaha konstruksi Berilah tanda cek (√) pada salah satu kolom naik, tetap atau turun pada kondisi usaha periode pencacahan dibandingkan tahun sebelumnya dan
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
57
prospek usaha pada tahun pencacahan dibandingkan tahun yang akan datang menurut setiap rincian. BLOK X: KETERANGAN RESPONDEN DAN PETUGAS Blok keterangan responden dan petugas merupakan blok pernyataan bahwa jawaban yang diberikan dalam daftar diberikan oleh yang bertanggung jawab pada perusahaan tersebut. Sertakan informasi nama, jabatan, nomor telepon/HP, tanggal pengesahan, dan tanda tangan responden (yang memberi jawaban). Informasi tersebut sangat berguna apabila dibutuhkan adanya kunjungan ulang. Disamping itu sebagai pertanggungjawaban petugas, baik yang melakukan pencacahan maupun pengawasan/pemeriksaan isikan nama, jabatan, nomor telepon/HP, tanggal pelaksanaan, dan tanda tangan. Rincian 1 - 3 : Tuliskan nama, no.Telp/HP, tanggal mulai dan selesainya kegiatan dan tanda tangan. BLOK IX: CATATAN Catat informasi dari responden, pencacah dan pengawas/pemeriksa untuk memperjelas masalah yang berkaitan dengan daftar isian dan bermanfaat dalam pengolahan. Catatanditulis dengan singkat dan jelas.
58
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
LAMPIRAN KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA BIDANGKONSTRUKSI (KBLI TAHUN 2009) CONTOH : PENGISIAN DAFTAR
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
59
60
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA BIDANG KONSTRUKSI (KBLI TAHUN 2009) Kategori F:KONSTRUKSI Kategori ini mencakup kegiatan ekonomi/lapangan usaha di bidang konstruksi gedung dan bangunan sipil, termasuk juga kegiatan konstruksi khusus, seperti penyiapan lahan, instalasi gedung dan penyelesaian gedung dan lain-lain. 41 KONSTRUKSI GEDUNG Golongan pokok ini mencakup kegiatan konstruksi umum berbagai macam gedung/bangunan, termasuk apakah pembangunan gedung baru, perbaikan gedung, penambahan bangunan dan perubahan bangunan, pendirian bagian-bagian dari bangunan/struktur prefabrikasi pada lokasi dan juga konstruksi sementara. Golongan pokok ini juga mencakup konstruksi seluruh tempat tinggal, gedung perkantoran, pertokoan, sarana dan prasarana umum lainnya, termasuk bangunan pertanian dan lain-lain. 410 KONSTRUKSI GEDUNG Golongan ini mencakup kegiatan konstruksi bangunan lengkap baik untuk tempat tinggal atau bukan tempat tinggal, atas usaha sendiri untuk dijual atau berdasarkan balas jasa dan kontrak. Pengerjaan sebagian oleh pihak lain (outsourcing) atau keseluruhan proses konstruksi mungkin saja terjadi. Jika hanya bagian khusus saja dari proses konstruksi yang dilakukan, maka kegiatan tersebut di klasifikasikan pada golongan pokok 43. Golongan pokok ini mencakup konstruksi semua jenis bangunan tempat tinggal dan bukan bangunan tempat tinggal, seperti rumah, gedung tempat tinggal, gedung yang digunakan untuk keperluan komersial dan industri, bangunan keagamaan. Pemasangan dan pendirian bagian-bagian konstruksi prafabrikasi pada lokasi. Juga mencakup kegiatan perubahan bentuk dan renovasi struktur bangunan tempat tinggal yang sudah ada. 4101 KONSTRUKSI GEDUNG Subgolongan ini mencakup konstruksi bangunan tempat tinggal atau bukan tempat tinggal dengan biaya sendiri untuk dijual atau atas dasar balas jasa atau kontrak. Termasuk bila sebagian di subkontrakkan(outsourcing) atau tetap melakukan keseluruhan proses konstruksi jika dimungkinkan. Tetapi jika dan hanya jika bagian khusus saja dari proses konstruksi dilaksanakan, kegiatan tersebut diklasifikasikan pada golongan pokok 43. Subgolongan ini mencakup : - Konstruksi semua jenis bangunan tempat tinggal, seperti rumah keluarga tunggal dan bangunan untukmulti-keluarga, termasuk bangunan bertingkat
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
61
Konstruksi semua jenis bangunan bukan tempat tinggal, seperti bangunan untuk perindustrian, contohnya industri pabrik, bengkel atau lokakarya, pabrik pemasangan (perakitan); rumah sakit, sekolah, bangunan kantor; hotel, toko, mall, restoran; bangunan bandara; fasilitas olahraga di dalam ruangan; garasi parkir, termasuk parkir bawah tanah; gudang; bangunan untuk keagamaan - Pemodelan dan renovasi kembali struktur perumahan yang sudah ada -
Subgolongan ini tidak mencakup : - Pemasangan konstruksi prafabrik secara keseluruhan dari bagian perusahaan itu sendiri bukan beton, lihat golongan pokok 16 dan 25 - Konstruksi fasilitas industri kecuali bangunan, lihat 4290 - Kegiatan arsitektur dan keahlian teknik, lihat 7110 - Kegiatan manajemen proyek yang berhubungan dengan konstruksi, lihat 711 41011 KONSTRUKSI GEDUNG TEMPAT TINGGAL Kelompok ini mencakup usaha pembangunan gedung yang dipakai untuk tempat tinggal, seperti rumah tempattinggal, apartemen dan kondominium. Termasuk pembangunan gedung untuk tempat tinggal yang dikerjakan oleh perusahaan real estat. 41012 KONSTRUKSI GEDUNG PERKANTORAN Kelompok ini mencakup usaha pembangunan gedung yang dipakai untuk perkantoran, seperti kantor dan rumah kantor (rukan). Termasuk pembangunan gedung untuk perkantoran yang dikerjakan oleh perusahaan real estat. 41013 KONSTRUKSI GEDUNG INDUSTRI Kelompok ini mencakup usaha pembangunan gedung yang dipakai untuk industri, seperti pabrik dan bengkel. 41014 KONSTRUKSI GEDUNG PERBELANJAAN Kelompok ini mencakup usaha pembangunan gedung yang dipakai untuk perbelanjaan, seperti mall, toserba, toko, rumah toko (ruko) dan warung. Termasuk pembangunan ruko yang dikerjakan oleh perusahaan real estat. 41015 KONSTRUKSI GEDUNG KESEHATAN Kelompok ini mencakup usaha pembangunan gedung yang dipakai untuk sarana kesehatan, seperti rumah sakit, poliklinik, puskesmas dan balai pengobatan. 41016 KONSTRUKSI GEDUNG PENDIDIKAN Kelompok ini mencakup usaha pembangunan gedung yang dipakai untuk sarana pendidikan, seperti sekolah, tempat kursus, laboratorium dan bangunan penunjang pendidikan lainnya.
62
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
41017 KONSTRUKSI GEDUNG PENGINAPAN Kelompok ini mencakup usaha pembangunan gedung yang dipakai untuk penginapan, seperti hotel, hostel dan losmen. 41018 KONSTRUKSI GEDUNG TEMPAT HIBURAN Kelompok ini mencakup usaha pembangunan gedung yang dipakai untuk tempat hiburan, seperti bioskop, gedung kesenian dan gelanggang olahraga. Termasuk pembangunan gedung untuk tempat hiburan yang dikerjakan oleh perusahaan real estat. 41019 KONSTRUKSI GEDUNG LAINNYA Kelompok ini mencakup usaha pembangunan gedung yang dipakai untuk penggunaan selain kelompok 41001s.d. 41008, seperti tempat ibadah, terminal/ stasiun dan bangunan monumental. 4102 PEMASANGAN BANGUNAN KONSTRUKSI GEDUNG Subgolongan ini mencakup :
KONSTRUKSI
PRA-FABRIKASI
UNTUK
Kegiatan khusus pemasangan bangunan konstruksi prafabrikasi yang utamanya dari beton untuk konstruksi gedungsebagai bagian dari pekerjaan yang tercakup dalam konstruksi gedung dan biasanya dikerjakan atas dasar subkontrak. 41020 PEMASANGAN BANGUNAN KONSTRUKSI PRAFABRIKASI UNTUK KONSTRUKSI GEDUNG Kelompok ini mencakup kegiatan khusus pemasangan bangunan konstruksi prafabrikasi yang utamanya dari beton untuk konstruksi gedung sebagai bagian dari pekerjaan yang tercakup dalam konstruksi gedung dan biasanya dikerjakan atas dasar subkontrak. 42 KONSTRUKSI BANGUNAN SIPIL Golongan pokok ini mencakup kegiatan konstruksi umum bangunan sipil, baik bangunan baru, perbaikan gedung, penambahan bangunan dan perubahan bangunan, pendirian bagianbagian bangunan/struktur prafabrikasi pada lokasi dan konstruksi yang sifatnya sementara. Golongan pokok ini juga mencakup kegiatan konstruksi berat seperti fasilitas industri, proyek infrastruktur dan sarana umum, sistem pembuangan dan irigasi, saluran pipa dan jaringan listrik, fasilitas olahraga di tempat terbuka dan lain-lain. Sebagian atau keseluruhan pengerjaan dapat dilakukan atas usaha sendiri, berdasarkan balas jasa atau kontrak. 421 KONSTRUKSI JALAN DAN REL KERETA API Golongan ini mencakup kegiatan konstruksi dan pekerjaan permukaan jalan kendaraan
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
63
bermotor dan kendaraan lain dan jalan untuk pejalan kaki serta pekerjaan sejenisnya. Golongan ini juga mencakup konstruksi jembatan jalan layang bebas hambatan, terowongan, rel kereta api baik di permukaan atau bawah tanah, dan landasan pacu lapangan udara.Termasuk pemasangan bangunan konstruksi prafabrikasi pada lokasi. 4211 KONSTRUKSI JALAN DAN REL KERETA API Subgolongan ini mencakup : - Konstruksi motorway, jalan raya, gang, jalan pejalan kaki dan kendaran lainnya - Pengerjaan permukaan jalan, gang, jalan layang, jembatan atau terowongan, seperti pengaspalan jalan, pengecatan jalan untuk tanda atau rambu lalu lintas dan pemasangan palang kereta api, rambu lalu lintas dan sejenisnya - Konstruksi jembatan, mencakup jaln raya yang ditinggikan (jalan layang) - Konstruksi terowongan - Konstruksi rel kereta api dan rel subway - Konstruksi landasan pacu pesawat terbang Subgolongan ini tidak mencakup : - Pemasangan penerang jalan dan rambu-rambu lalu lintas yang menggunakan listrik, lihat 4321 - Kegiatan arsitektur dan teknik mesin, lihat 7110 - Kegiatan manajemen proyek yang berkaitan dengan pekerjaan teknik sipil, lihat 7110 42111 KONSTRUKSI JALAN RAYA Kelompok ini mencakup usaha pembangunan, peningkatan, pemeliharaan dan perbaikan jalan dan jalan raya. Termasuk juga kegiatan pembangunan, peningkatan, pemeliharaan penunjang, pelengkap dan perlengkapan jalan, seperti pagar/ tembok penahan, drainase jalan, marka jalan dan rambu-rambu. 42112 KONSTRUKSI JEMBATAN DAN JALAN LAYANG Kelompok ini mencakup usaha pembangunan, peningkatan, pemeliharaan dan perbaikan jembatan dan jalan layang. Termasuk juga kegiatan pembangunan, peningkatan, pemeliharaan penunjang, pelengkap dan perlengkapan jembatan dan jalan layang, seperti pagar/tembok penahan, drainase jalan, marka jalan, dan rambu-rambu. 42113 KONSTRUKSI LANDASAN PACU PESAWAT TERBANG Kelompok ini mencakup usaha pembangunan, peningkatan, pemeliharaan dan perbaikan landasan pacu pesawat terbang. Termasuk juga kegiatan pembangunan, peningkatan, pemeliharaan penunjang, pelengkap dan perlengkapan landasan pacu, seperti pagar/ tembok penahan, drainase landasan pacu, marka landasan pacu dan rambu-rambu.
64
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
42114 KONSTRUKSI JALAN KERETA API DAN JEMBATAN KERETA API Kelompok ini mencakup usaha pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan jalan dan jembatan kereta api. 42115 KONSTRUKSI TEROWONGAN Kelompok ini mencakup usaha pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan bangunan terowongan di bawah permukaan air, di bukit/ pegunungan dan di bawah permukaan tanah. 4212 PEMASANGAN BANGUNAN KONSTRUKSI PRAFABRIKASI UNTUK KONSTRUKSI JALAN DAN REL KERETA API Subgolongan ini mencakup : Kegiatan khusus pemasangan bangunan konstruksi prafabrikasi yang utamanya dari beton untukkonstruksi jalan dan rel kereta api sebagai bagian dari pekerjaan yang tercakup dalam konstruksi gedung dan biasanya dikerjakan atas dasar subkontrak 42120 PEMASANGAN BANGUNAN KONSTRUKSI PRA FABRIKASI UNTUK KONSTRUKSI JALAN DAN REL KERETA API Kelompok ini mencakup kegiatan khusus pemasangan bangunan konstruksi prafabrikasi yang utamanya dari beton untuk konstruksi jalan dan rel kereta api sebagai bagian dari pekerjaan yang tercakup dalam konstruksi gedung dan biasanya dikerjakan atas dasar subkontrak. 422 KONSTRUKSI JARINGAN SALURAN UNTUK PENGAIRAN, KOMUNIKASI DAN LIMBAH Golongan ini mencakup kegiatan konstruksi jaringan distribusi dan bagian yang menyatu dan berkaitan dengan sistem irigasi, komunikasi dan pembangunan limbah. Golongan ini juga mencakup konstruksi saluran pipa jarak jauh, jaringan komunikasi dan energi baik di perkotaan maupun pedesaan; bangunan perkotaan tambahan, konstruksi jaringan dan saluran air, sistem irigasi/kanal, waduk, konstruksi sistem pembuangan limbah/kotoran, termasuk perbaikannya, bangunan pembuangan limbah/kotoran, stasiun pompa, bangunan pembangkit energi, termasuk pengeboran sumur air. Termasuk pemasangan bangunan konstruksi prafabrikasi pada lokasi. 4221 KONSTRUKSI JARINGAN SALURAN UNTUK PENGAIRAN, KOMUNIKASI DAN LIMBAH Subgolongan ini mencakup konstruksi bangunan dan struktur yang berkaitan dan merupakan bagian yang terintegrasi dari sistem ini. Subgolongan ini mencakup : - Konstruksi teknik sipil untuk saluran pipa jarak jauh, saluran listrik dan komunikasi kota - Konstruksi teknik sipil untuk saluran pipa kota, saluran keperluan komunikasi dan sumber tenaga kota
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
65
-
Konstruksi teknik sipil untuk konstruksi untuk jaringan saluran air Konstruksi teknik sipil untuk sistem irigasi (kanal) Konstruksi teknik sipil untuk reservoir (waduk) Konstruksi sistem saluran air kotor atau saluran pembuangan, termasuk perbaikan Konstruksi pipa atau bangunan pembuangan limbah Konstruksi stasiun pemompa Konstruksi pembangkit tenaga listrik Konstruksi pengeboran sumur
Subgolongan ini tidak mencakup : Kegiatan manajemen proyek yang berhubungan dengan pekerjaan teknik sipil, lihat 7110 42211 KONSTRUKSI JARINGAN SALURAN PENGAIRAN Kelompok ini mencakup usaha pembangunan, peningkatan, pemeliharaan dan perbaikan konstruksi jaringan saluran air, sistem irigasi (kanal), reservoir (waduk) dan sipon dan drainase irigasi. 42212 KONSTRUKSI BANGUNAN PENGOLAHAN, PENYALURAN DAN PENAMPUNGAN AIR BERSIH, AIR LIMBAH DAN DRAINASE Kelompok ini mencakup usaha pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan bangunan penyadap dan transmisi air baku bangunan pengolahan air baku, bangunan menara air dan reservoir air, jaringan transmisi dan distribusi serta tangki air bersih, bangunan saluran air limbah kota (jaringan pengumpul air limbah domestik/ manusia dan air limbah industri) dan bangunan pengolahan air limbah, jaringan drainase pemukiman, retention basin, bangunan pompa dan konstruksi bangunan sejenisnya. 42213 KONSTRUKSI BANGUNAN ELEKTRIKAL Kelompok ini mencakup kegiatan pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan bangunan elekrikal, seperti: pembangkit tenaga listrik, dan transmisi. Termasuk juga pembangunan gardu induk dan pemasangan tiang listrik yang dimanfaatkan untuk bangunan gedung (perumahan/ pemukiman) maupun sarana transportasi kereta api. 42214 KONSTRUKSI TELEKOMUNIKASI SARANA BANTU NAVIGASI LAUT DAN RAMBU SUNGAI Kelompok ini mencakup kegiatan pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan konstruksi telekomunikasi sarana bantu navigasi laut, dan rambu sungai, seperti: bangunan menara suar, rambu suar, pelampung suar, lampu sinyal pelabuhan, dan bagian rambu suar lainnya.
42215 KONSTRUKSI TELEKOMUNIKASI NAVIGASI UDARA Kelompok ini mencakup kegiatan pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan konstruksi
66
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
bangunan telekomunikasi navigasi udara, termasuk bangunan pemancar/penerima radar, bangunan antena dan bangunan sejenisnya. 42216 KONSTRUKSI SINYAL DAN TELEKOMUNIKASI KERETA API Kelompok ini mencakup kegiatan pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan konstruksi bangunan sinyal dan telekomunikasi kereta api 42217 KONSTRUKSI SENTRAL TELEKOMUNIKASI Kelompok ini mencakup kegiatan pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan konstruksi bangunan sentral telekomunikasi beserta perlengkapannya, seperti: bangunan sentral telepon, telegraf, bangunan menara pemancar penerima radar gelombang mikro, bangunan stasiun bumi kecil dan stasiun satelit. 42218 PEMBUATAN/PENGEBORAN SUMUR AIR TANAH Kelompok ini mencakup kegiatan khusus pembuatan/pengeboran untuk mendapatkan air tanah, baik skala kecil, skala sedang, maupun skala besar dan tekanan tinggi sebagai bagian dari pekerjaan yang tercakup dalam konstruksi gedung, dan biasanya dikerjakan atas dasar subkontrak. 42219 KONSTRUKSI ELEKTRIKAL DAN TELEKOMUNI- KASI LAINNYA Kelompok ini mencakup kegiatan pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan konstruksi elekrikal dan telekomunikasi lainnya yang belum tercakup dalam kelompok 42211 s.d. 42218. 4222
PEMASANGAN BANGUNAN KONSTRUKSI PRAFABRIKASI UNTUK KONSTRUKSI JARINGAN SALURAN UNTUK PENGAIRAN, KOMUNIKASI DAN LIMBAH Subgolongan ini mencakup : Kegiatan khusus pemasangan bangunan konstruksi prafabrikasi yang utamanya dari beton untuk konstruksi jaringan saluran untuk pengairan, komunikasi dan limbah sebagai bagian dari pekerjaan yang tercakup dalam konstruksi gedung dan biasanya dikerjakan atas dasar subkontrak 42220 PEMASANGAN BANGUNAN KONSTRUKSI PRA-FABRIKASI UNTUK KONSTRUKSI JARINGAN SALURAN UNTUK PENGAIRAN, KOMUNIKASI DAN LIMBAH Kelompok ini mencakup kegiatan khusus pemasangan bangunan konstruksi prafabrikasi yang utamanya dari beton untuk konstruksi jaringan saluran untuk pengairan, komunikasi dan limbah sebagai bagian dari pekerjaan yang tercakup dalam konstruksi gedung dan biasanya dikerjakan atas dasar subkontrak. 429 KONSTRUKSI BANGUNAN SIPIL LAINNYA
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
67
Golongan ini mencakup kegiatan konstruksi fasilitas industri kecuali bangunannya, seperti kilang minyak, pabrik kimia dan konstruksi sungai/kanal, bendungan dan pelabuhan, termasuk kegiatan pengerukan sungai/ kanal. Golongan ini juga mencakup pekerjaan konstruksi selain bangunan, seperti fasilitas olahraga di tempat terbuka dan juga pembagian lahan dengan perbaikan lahan. Termasuk pemasangan bangunan konstruksi prafabrikasi pada lokasi. 4291 KONSTRUKSI BANGUNAN SIPIL LAINNYA Subgolongan ini mencakup : - Konstruksi fasilitas industri, kecuali bangunan atau pabrik, seperti kilang minyak dan pembangkit tenaga kimia - Konstruksi dari jalan air atau terusan, pelabuhan dan sarana jalur sungai, dok (pangkalan), pintu air dan lain-lain, bendungan dan tanggul - Pengerukan untuk pembuatan jalur transportasi air - Konstruksi selain bangunan, seperti fasilitas olahraga outdoor (di luar ruangan) - Pembagian tanah dengan pengembangan (misalnya penambahan jalan, prasarana umum dan lain-lain) Subgolongan ini tidak mencakup : Kegiatan manajemen proyek yang berkaitan dengan teknik sipil, lihat 7110 42911 KONSTRUKSI BANGUNAN PENGAIRAN Kelompok ini mencakup usaha pembangunan, peningkatan, pemeliharaan, dan perbaikan konstruksi bangunan pengairan seperti bendungan (dam), bendung (weir), embung, pintu air, talang, chek dam, tanggul pengendali banjir, tanggul laut, krib, viaduk dan sejenisnya. 42912 KONSTRUKSI BANGUNAN PELABUHAN DAN DERMAGA Kelompok ini mencakup usaha pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan dermaga, sarana pelabuhan, penahan gelombang dan sejenisnya. Termasuk konstruksi jalan air atau terusan, pelabuhan dan sarana jalur sungai, dok (pangkalan), lock (Panama canal lock, Hoover Dam) dan lain-lain. 42913 KONSTRUKSI BANGUNAN PENGOLAHAN, PENYALURAN DAN PENAMPUNGAN BARANG MINYAK DAN GAS Kelompok ini mencakup usaha pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan bangunan pengolahan minyak dan gas, termasuk bangunan dan transmisi penyadap minyak/ gas, bangunan pengolahan (refinery), reservoir minyak/ gas, jaringan penyaluran dan tangki minyak/gas. 42914 PENGERUKAN
68
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
Kelompok ini mencakup usaha pengerukan dan pemeliharaan sungai, pelabuhan, rawa, danau, alur pelayaran, kolam dan kanal, baik dengan sifat pekerjaan ringan, sedang, maupun berat. Termasuk pengerukan untuk pembuatan jalur transportasi air. 42919 KONSTRUKSI BANGUNAN SIPIL LAINNYA Kelompok ini mencakup usaha pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan bangunan sipil lainnya yang belum tercakup dalam kelompok 42901 s.d. 42904 di atas, seperti pembangunan lapangan olahraga dan fasilitas olahraga outdoor (di luar ruangan), lapangan parkir dan sarana lingkungan pemukiman (di luar gedung) lainnya. Termasuk pembagian tanah dengan pengembangan (misalnya penambahan jalan, prasarana umum dan lain-lain). 4292
PEMASANGAN BANGUNAN KONSTRUKSI PRAFABRIKASI UNTUK KONSTRUKSI BANGUNAN SIPIL LAINNYA Subgolongan ini mencakup : Kegiatan khusus pemasangan bangunan konstruksi prafabrikasi yang utamanya dari beton untuk konstruksi bangunan sipil lainnya sebagai bagian dari pekerjaan yang tercakup dalam konstruksi gedung dan biasanya dikerjakan atas dasar subkontrak. 42920 PEMASANGAN BANGUNAN KONSTRUKSI PRAFABRIKASI UNTUK KONSTRUKSI BANGUNAN SIPIL LAINNYA Kelompok ini mencakup kegiatan khusus pemasangan bangunan konstruksi prafababrikasi yang utamanya dari beton untuk konstruksi bangunan sipil lainnya sebagai bagian dari pekerjaan yang tercakup dalam konstruksi gedung dan biasanya dikerjakan atas dasar subkontrak. 43 KONSTRUKSI KHUSUS Golongan pokok ini mencakup kegiatan konstruksi khusus (yang berhubungan dengan keahlian khusus), biasanya khusus pada satu aspek umum untuk struktur yang berbeda, yang membutuhkan peralatan atau ketrampilan khusus dan lebih banyak dilakukan berdasarkan sub kontrak. Golongan pokok ini juga mencakup kegiatan penyelesaian gedung, instalasi berbagai macam keperluan yang membuat bangunan berfungsi seperti pipa-pipa ledeng, pemanas, pendingin ruangan (AC), sistem alarm dan pekerjaan listrik lain, sistem penyiraman, lift dan tangga berjalan dan lain-lain. Termasuk juga kegiatan instalasi dan perbaikan sistem penerangan dan pemberian tanda isyarat untuk jalan raya, rel kereta api, Bandar udara, pelabuhan, dan lain-lain. Kegiatan penyelesaian bangunan dan perbaikan meliputi kegiatan yang memberikan kontribusi untuk penyelesaian akhir suatu konstruksi. 431 PEMBONGKARAN DAN PENYIAPAN LAHAN Golongan ini mencakup kegiatan penyiapan lahan yang dilanjutkan dengan kegiatan konstruksi, termasuk pemindahan bangunan sebelumnya yang ada dengan cara penghancuran atau pengangkatan bangunan dan struktur lainnya. Golongan ini juga mencakup pengangkutan
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
69
tanah, pengambilan sampel inti kegiatan konstruksi yang berhubungan dengan geofisika dan geologi serta keperluan yang sejenisnya dan pengeringan lokasi bangunan. 4311 PEMBONGKARAN Subgolongan ini mencakup : Pembongkaran atau perataan bangunan dan struktur lainnya 43110 PEMBONGKARAN Kelompok ini mencakup usaha pembongkaran dan penghancuran atau perataan gedung atau bangunan lainnya serta pembersihannya. Tidak termasuk penyiapan lahan untuk pertambangan minyak dan gas. 43112 PENYIAPAN LAHAN Subgolongan ini mencakup penyiapan lahan untuk kegiatan konstruksi yang berikutnya. Subgolongan ini mencakup : - Pembersihan tempat yang digunakan untuk bangunan - Pembukaan lahan, seperti penggalian, pengurukan (landfill), perataan lahan konstruksi, penggalian parit, pemindahan batu, penghancuran atau peledakan dan sebagainya - Penggalian, pengeboran dan pengambilan contoh untuk konstruksi, ilmu geofisika, geologi atau keperluan sejenis - Persiapan lahan untuk penambangan, seperti pemindahan timbunan dan pengembangan serta persiapan lahan dan properti mineral, kecuali minyak dan gas - Pembangunan lahan drainase - Pengeringan lahan pertanian atau kehutanan Subgolongan ini tidak mencakup : - Pengeboran minyak atau pengeboran sumur, lihat 0610, 0620 - Pengeboran percobaan dan pengeboran sumur percobaan untuk pengoperasian pertambangan (selain ekstrasi minyak bumi dan gas), lihat 0990 - Dekontaminasi tanah, lihat 3900 - Pengeboran sumur air, lihat 4220 - Shaft sinking, lihat 4390 - Eksplorasi minyak dan gas, survei geofisika, geologi dan seismik, lihat 7110 43120 PENYIAPAN LAHAN Kelompok ini mencakup usaha penyiapan lahan untuk kegiatan konstruksi yang berikutnya, seperti jalan raya, pekerjaan gedung, pekerjaan sipil pertanian, perhubungan dan penyiapan lahan lainnya, seperti peledakan bukit, tes pengeboran, pengurukan, perataan, pemindahan tanah dan reklamasi pantai, pembuatan saluran drainase. Kegiatan yang termasuk pada kelompok ini antara lain, seperti pembersihan tempat yang digunakan untuk bangunan, pembukaan lahan (penggalian, pengurukan (landfill), perataan lahan konstruksi, penggalian parit, pemindahan batu, penghancuran atau peledakan dan sebagainya), penggalian,
70
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
pengeboran dan pengambilan contoh untuk konstruksi, ilmu geofisika, geologi atau keperluan sejenis, persiapan lahan untuk penambangan meliputi pemindahan timbunan dan pengembangan serta persiapan lahan dan properti mineral, tidak termasuk penyiapan lahan untuk pertambangan minyak dan gas.. Termasuk pembangunan lahan drainase dan pengeringan lahan pertanian atau kehutanan. 432 INSTALASI SISTEM KELISTRIKAN, AIR (PIPA) DAN INSTALASI KONSTRUKSI LAINNYA Golongan ini mencakup kegiatan instalasi yang mendukung fungsi dari gedung seperti instalasi sistem kelistrikan, pipa ledeng, sistem pendingin ruangan (AC) dan pemanas, air, gas dan pembuangan limbah, lift dan lain-lain termasuk penambahan, perubahan, perawatan dan perbaikan. 4321 INSTALASI SISTEM KELISTRIKAN Subgolongan ini mencakup instalasi sistem kelistrikan pada semua jenis bangunan dan struktur teknik sipil. Subgolongan ini mencakup : - Instalasi kabel listrik dan fitting - Instalasi kabel telekomunikasi - Instalasi jaringan komputer dan pemasangan kabel televisi, termasuk serat optik - Instalasi satelit - Instalasi sistem penerangan - Instalasi alarm kebakaran - Instalasi sistem alarm pencuri - Instalasi penerangan jalan dan sinyal atau rambu-rambu elektris - Instalasi penerangan landasan pesawat terbang di bandara - Instalasi penyambungan peralatan listrik dan perlengkapan rumahtangga, termasuk papan alas pemanas Subgolongan ini tidak mencakup : - Konstruksi dari jalur transmisi komunikasi dan tenaga, lihat 4220 43211 INSTALASI LISTRIK Kelompok ini mencakup kegiatan pemasangan instalasi listrik pada bangunan gedung baik untuk tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal, seperti pemasangan instalasi jaringan listrik tegangan rendah. Termasuk kegiatan pemasangan dan pemeliharaan instalasi listrik bangunan sipil, seperti jalan raya, jalan kereta api dan lapangan udara. Pemasangan tiang listrik dimasukkan dalam kelompok 42203. 43212 INSTALASI TELEKOMUNIKASI Kelompok ini mencakup kegiatan pemasangan instalasi telekomunikasi pada bangunan
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
71
gedung baik untuk tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal, seperti pemasangan antena. Kelompok ini juga mencakup kegiatan pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan instalasi telekomunikasi pada sentral telepon/telegrap, stasiun pemancar radar gelombang mikro, stasiun bumi kecil/stasiun satelit dan sejenisnya. Termasuk kegiatan pemasangan transmisi dan jaringan telekomunikasi. 43213 INSTALASI NAVIGASI LAUT DAN SUNGAI Kelompok ini mencakup kegiatan pemasangan dan pemeliharaan navigasi laut dan sungai, termasuk instalasi pada menara suar, rambu suar, pelampung suar, lampu pelabuhan dan bagian rambu suar lainnya. 43214 INSTALASI NAVIGASI UDARA Kelompok ini mencakup kegiatan pemasangan instalasi udara, seperti instalasi pada bangunan telekomunikasi navigasi udara dan pemancar/ penerima radar, vasi approach light, run way light, DVOR, ILS, NDB dan sejenisnya. 43215 INSTALASI SINYAL DAN TELEKOMUNIKASI KERETA API Kelompok ini mencakup pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan instalasi sinyal dan telekomunikasi kereta api. 43216 INSTALASI SINYAL DAN RAMBU-RAMBU JALAN RAYA Kelompok ini mencakup kegiatan pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan instalasi sinyal dan rambu-rambu jalan raya. 43217 INSTALASI ELEKTRONIKA Kelompok ini mencakup kegiatan pemasangan instalasi elektronika pada bangunan gedung baik untuk tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal, seperti pemasangan sistem alarm, close circuit TV dan sound system. 4322
INSTALASI AIR (PIPA), PEMANAS DAN PENDINGIN Subgolongan ini mencakup instalasi dalam bangunan atau proyek konstruksi lainnya, seperti instalasi pipa, sistem pemanas dan pendingin. Termasuk penambahan, alterasi, reparasi dan perawatan. Subgolongan ini mencakup : - Instalasi sistem pemanas (listrik, gas dan minyak) - Instalasi tungku, menara pendingin - Instalasi pengumpul/kolektor energi matahari non elektris - Instalasi perlengkapan dan saluran ventilasi, pendinginan atau pendingin ruangan - Instalasi pipa gas - Instalasi pipa uap
72
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
- Instalasi sistem penyemprot api untuk kebakaran - Instalasi sistem penyemprot taman - Instalasi duck work Subgolongan ini tidak mencakup : - Instalasi pemanas listrik, lihat 4321 43221 INSTALASI AIR (PIPA) Kelompok ini mencakup kegiatan pemasangan instalasi air bersih, air limbah dan saluran drainase pada bangunan gedung baik untuk tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal. Termasuk kegiatan pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan instalasi jaringan pipa air. 43222 INSTALASI PEMANAS DAN GEOTERMAL Kelompok ini mencakup kegiatan khusus pemasangan dan pemeliharaan instalasi pemanas dan geotermal pada bangunan gedung baik untuk tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal. 43223 INSTALASI MINYAK DAN GAS Kelompok ini mencakup kegiatan pemasangan instalasi minyak dan gas pada bangunan gedung baik untuk tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal. Termasuk kegiatan pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan instalasi jaringan pipa minyak dan gas. 43224 INSTALASI PENDINGIN DAN VENTILASI UDARA Kelompok ini mencakup kegiatan khusus pemasangan dan pemeliharaan sarana pendingin udara (Air Conditioner/AC) pada bangunan gedung baik untuk tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal. 4329
INSTALASI KONSTRUKSI LAINNYA Subgolongan ini mencakup instalasi dalam bangunan atau proyek konstruksi lainnya, seperti instalasi perlengkapan selain sistem kelistrikan, pipa air, pemanas dan pendingin ruangan atau mesin industri dalam bangunan dan struktur teknik sipil, termasuk reparasi dan perawatan. Subgolongan ini mencakup : - Instalasi elevator (lift), eskalator (tangga berjalan) - Instalasi pintu putar dan pintu otomatis - Instalasi konduktor cahaya - Instalasi sistem penghisap debu - Instalasi penyekatan (insulasi) panas atau termal, tenaga atau vibrasi (getaran) Subgolongan ini tidak mencakup : - Instalasi mesin industri, lihat 3320
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
73
43291 INSTALASI MEKANIKAL Kelompok ini mencakup kegiatan pemasangan dan pemeliharaan instalasi mekanikal pada bangunan gedung seperti lift, tangga berjalan (eskalator), ban berjalan (conveyor), gondola dan pintu otomatis. 43292 INSTALASI METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Kelompok ini mencakup kegiatan pemasangan instalasi meteorologi, klimatologi dan geofisika ukuran kecil, sedang atau besar. 43299 INSTALASI KONSTRUKSI LAINNYA Kelompok ini mencakup kegiatan pemasangan instalasi gedung lainnya dan kegiatan pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan instalasi bangunan sipil lainnya ytdl. 433 PENYELESAIAN KONSTRUKSI BANGUNAN Golongan ini mencakup kegiatan penyelesaian interior dan eksterior bangunan, termasuk pemasangan pintu, jendela, tangga, peralatan lain dan sejenisnya, langit-langit, lantai, dinding dan pembatas ruangan yang dapat dipindah-pindah dan pekerjaan penyelesaian bangunan lain yang tidak di klasifikasikan di tempat lain. Golongan ini juga mencakup kegiatan instalasi interior toko, rumah bergerak, kapal dan lain-lain. 4330 PENYELESAIAN KONSTRUKSI BANGUNAN Subgolongan ini mencakup : - Aplikasi bangunan atau proyek konstruksi lainnya dari plester (pelapisan) interior dan eksterior, termasuk bahan-bahan lathing yang berkaitan - Instalasi atau pemasangan pintu (kecuali pintu otomatis dan pintu putar), jendela, rangka pintu dan jendela dari kayu atau bahan lainnya - Instalasi dapur (kitchen set), tangga dan sejenisnya - Instalasi furnitur - Penyelesaian interior seperti langit-langit, pelapisan dinding dengan kayu, partisi/sekat yang dapat dibongkar pasang dan sebagainya - Pengubinan, penggantungan atau pemasangan dalam bangunan atau proyek konstruksi lainnya dari keramik, dinding beton atau ubin lantai; parket (lantai dari papan yang bergambar) dan pelapisan lantai dengan kayu; pelapisan lantai linoleum dan karpet, termasuk karet atau plastik; teraso, marmer, granit atau pelapisan lantai atau dinding; wallpaper (kertas dinding) - Pengecatan interior dan exterior bangunan - Pengecatan bangunan sipil - Pemasangan kaca, cermin dan lain-lain - Pembersihan atau perapihan gedung baru setelah pembangunan
74
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
- Instalasi interior untuk toko, rumah mobil, perahu dan lain-lain - Pengerjaan penyelesaian bangunan lainnya ytdl Subgolongan ini tidak mencakup : - Pengecatan jalan, lihat 4210 - Instalasi pintu otomatis dan pintu putar, lihat 4329 - Pembersihan umum interior gedung dan sejenisnya, lihat 8121 - Pembersihan khusus interior dan eksterior bangunan, lihat 8129 - Kegiatan perancang dekorasi interior, lihat 7410 - Perakitan furnitur self-standing (yang dipasang sendiri), lihat 9524 43301 PENGERJAAN PEMASANGAN KACA DAN ALUMUNIUM Kelompok ini mencakup kegiatan pemasangan kaca dan alumunium dalam rangka penyelesaian bangunan gedung tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal. Termasuk instalasi atau pemasangan pintu (kecuali pintu otomatis dan pintu putar), jendela, rangka pintu dan jendela dari kayu atau bahan lainnya. 43302 PENGERJAAN LANTAI, DINDING, PERALATAN SANITER DAN PLAFON Kelompok ini mencakup kegiatan pengerjaan lantai, dinding, peralatan saniter dan plafon dalam rangka penyelesaian bangunan gedung tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal. Termasuk aplikasi bangunan atau proyek konstruksi lainnya dari plester (pelapisan) interior dan eksterior, termasuk bahan-bahan lathing yang berkaitan, penyelesaian interior seperti langit-langit, pelapisan dinding dengan kayu, partisi/sekat yang dapat dibongkar pasang dan sebagainya, pengubinan, penggantungan atau pemasangan dalam bangunan atau proyek konstruksi lainnya dari keramik, dinding beton atau ubin lantai, parket (lantai dari papan yang bergambar) dan pelapisan lantai dengan kayu, pelapisan lantai linoleum dan karpet, termasuk karet atau plastik, teraso, marmer, granit atau pelapisan lantai atau dinding dan wallpaper (kertas dinding). 43303 PENGECATAN Kelompok ini mencakup kegiatan pengecatan interior dan eksterior bangunan dalam rangka penyelesaian bangunan gedung tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal. Termasuk pengecatan bangunan sipil. 43304 DEKORASI INTERIOR Kelompok ini mencakup kegiatan pengerjaan dekorasi interior dalam rangka penyelesaian bangunan gedung tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal. Kegiatan pengerjaan dekorasi interior mencakup aplikasi bangunan atau proyek konstruksi lainnya dari plester (pelapisan) interior, termasuk bahan-bahan lathing yang berkaitan, instalasi atau pemasangan pintu (kecuali pintu otomatis dan pintu putar), jendela, rangka pintu dan jendela dari kayu atau bahan lainnya, instalasi dapur (kitchen set), tangga dan sejenisnya, instalasi
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
75
furnitur, penyelesaian interior seperti langit-langit, pelapisan dinding dengan kayu, partisi/sekat yang dapat dibongkar pasang dan sebagainya, pengubinan atau pemasangan dalam bangunan atau proyek konstruksi lainnya dari keramik, dinding beton atau ubin lantai, parket (lantai dari papan yang bergambar) dan pelapisan lantai dengan kayu, pelapisan lantai linoleum dan karpet, termasuk karet atau plastik, teraso, marmer, granit atau pelapisan lantai atau dinding dan wallpaper (kertas dinding). Termasuk pengecatan interior bangunan, pemasangan kaca, cermin dan lain-lain. 43305 DEKORASI EKSTERIOR Kelompok ini mencakup kegiatan pengerjaan dekorasi eksterior pada bangunan gedung tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal, seperti: konstruksi taman. Kegiatan pengerjaan dekorasi eksterior mencakup aplikasi bangunan atau proyek konstruksi lainnya dari plester (pelapisan) eksterior, termasuk bahan-bahan lathing yang berkaitan, pelapisan eksterior dinding dengan keramik, teraso, marmer dan granit. Termasuk pengecatan eksterior bangunan dan pengecatan bangunan sipil. 43309 PENYELESAIAN KONSTRUKSI BANGUNAN LAINNYA Kelompok ini mencakup kegiatan pembersihan atau perapihan gedung baru setelah pembangunan, instalasi interior untuk toko, rumah mobil, perahu dan lain-lain dan pengerjaan penyelesaian konstruksi bangunan lainnya ytdl. 439 KONSTRUKSI KHUSUS LAINNYA Golongan ini mencakup kegiatan konstruksi khusus pada satu aspek umum untuk struktur yang berbeda, yang membutuhkan peralatan atau ketrampilan khusus seperti kosntruksi pondasi, misalnya pemancangan tiang ke dalam tanah, pemancangan tangga-tangga perancah, pemasangan dan pembongkaran bangunan panggung/podium, pekerjaan dengan jalan masuk khusus yang syaratnya membutuhkan ketrampilan memanjat dan penggunaan alat yang berkaitan, pekerjaan di bawah permukaan tanah dan kegiatan sejenis untuk eksterior bangunan dan lain-lain. 4390 KONSTRUKSI KHUSUS LAINNYA Subgolongan ini mencakup kegiatan konstruksi yang dikhususkan pada satu aspek dari berbagai macam struktur bangunan yang memerlukan keahlian atau perlengkapan khusus. Subgolongan ini mencakup : - Kegiatan konstruksi pondasi, termasuk pemasangan tiang pancang ke dalam tanah - Kegiatan kegiatan pengerjaan penahan lembab dan air - Kegiatan dehumidifikasi (pelembaban) bangunan - Kegiatan penggalian (shaft sinking) - Kegiatan pembuatan elemen baja - Kegiatan pembengkokan baja
76
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
- Kegiatan pemasangan batu dan batu bata - Kegiatan pemasangan atap rumah - Kegiatan pemasangan dan pembongkaran tangga (scaffold dan platform), kecuali penyewaannya - Kegiatan pemasangan cerobong asap dan oven (pemanggangan) untuk keperluan industri - Kegiatan pekerjaan yang memerlukan keahlian memanjat dan penggunaan perlengkapan yang berkaitan, misalnya bekerja pada gedung-gedung yang tinggi - Pekerjaan di bawah permukaan tanah - Konstruksi kolam renang outdoor - Pembersihan dengan uap, penyemburan pasir untuk membersihkan tembok dan kegiatan sejenisnya untuk eksterior bangunan - Penyewaan derek dengan menggunakan operator Subgolongan ini tidak mencakup : - Penyewaan mesin konstruksi dan perlengkapannya tanpa operator, lihat 7730 43901 PEMASANGAN PONDASI DAN PILAR Kelompok ini mencakup kegiatan khusus pemasangan berbagai pondasi dan pilar untuk gedung, jalan/jembatan bangunan pengairan, dermaga dan sejenisnya sebagai bagian dari pekerjaan yang tercakup dalam konstruksi gedung dan konstruksi bangunan sipil dan biasanya dikerjakan atas dasar subkontrak. 43902 PEMASANGAN PERANCAH (STEIGER) Kelompok ini mencakup kegiatan khusus pemasangan steiger pada bangunan gedung, jalan/ jembatan, bangunan pengairan, dermaga dan sejenisnya dan biasanya dikerjakan atas dasar subkontrak. 43903 PEMASANGAN ATAP/ROOF COVERING Kelompok ini mencakup kegiatan khusus pemasangan atap bangunan gedung baik untuk tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal sebagai bagian dari pekerjaan yang tercakup dalam konstruksi gedung dan biasanya dikerjakan atas dasar subkontrak. 43904 PEMASANGAN KERANGKA BAJA Kelompok ini mencakup kegiatan khusus pemasangan kerangka baja sebagai bagian dari pekerjaan yang tercakup dalam konstruksi gedung dan biasanya dikerjakan atas dasar subkontrak.
43905 PENYEWAAN ALAT KONSTRUKSI DENGAN OPERATOR Kelompok ini mencakup usaha penyewaan alat atau mesin konstruksi dan
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
77
perlengkapannya dengan operator. Penyewaan mesin konstruksi dan perlengkapannya tanpa operator, lihat 7730. 43909 KONSTRUKSI KHUSUS LAINNYA Kelompok ini mencakup kegiatan konstruksi yang dikhususkan pada satu aspek dari berbagai macam struktur bangunan yang memerlukan keahlian atau perlengkapan khusus, seperti kegiatan pengerjaan penahan lembab dan air, dehumidifikasi (pelembaban) bangunan, pelubangan (shaft sinking), pembuatan elemen baja, pembengkokan baja, pemasangan batu dan batu bata, pemasangan dan pembongkaran tangga (scaffold dan platform), kecuali penyewaannya, pemasangan cerobong asap dan oven untuk keperluan industri dan pekerjaan yang memerlukan keahlian memanjat dan penggunaan perlengkapan yang berkaitan, misalnya bekerja pada gedung-gedung yang tinggi. Termasuk pekerjaan di bawah permukaan tanah, konstruksi kolam renang outdoor, pembersihan dengan uap, penyemburan pasir untuk membersihkan tembok dan kegiatan sejenisnya untuk eksterior bangunan dan penyewaan derek dengan menggunakan operator.
78
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
79
LAMPIRAN CONTOH PENGISIAN DAFTAR
80
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
81
CONTOH C PEN NGISIAN DAF FTAR
82 8
Pedoman n Pencacah VTBH12 2 Konstruksi
Halaman .........1.......... dari........2. ......halaman
BLOK V. DAFTAR RUMAHTANGGA/USAHA KONSTRUKSI
(1)
Alamat Lengkap (Nama jalan, blok, nomor,SLS, RT/RW)
(2)
(3)
Identif ikasi keberadaan calon responden
Ada -1 Ya -1 Tidak ada -0 Tidak - 0 (4) (5)
Ya Tidak
-1 -0 (6)
Bila Kol.(7) kode '1'
Jenis Pekerjaan Utama (Tuliskan sejelas-jelasnya)
1
(12)
11
0
0
0
0
0
0
11
11
0
0
(9)
NANGGELA RT 01 RW 06
1
1
0
2
PEMBORONG 'ATANG'
NANGGELA RT 01 RW 06
1
1
0
3
ADITA UTAMA
JL. BAROS NANGGELA
1
1
1
0
4
PEMBORONG BANGUNAN 'GANDA'
NANGGELA RT 01 RW 07 RT 03
1
1
1
1
1
PEMBUATAN RUMAH TOKO
5
PEMBORONG BANGUNAN 'ANDI'
KP CIWALEN RT 03 RW 08
1
1
1
1
2
PEMBUATAN RUMAH TOKO
6
PEMBORONG BANGUNAN 'ROHMAN'
KP SUKABUMI RT 03 RW 09
1
1
1
1
3
PEMBUATAN RUMAH TINGGAL
7
PEMBORONG CAT 'OCEH JARKASIH'
KP SALAGOMBONG RT 01 RW 08
1
1
1
1
4
PENGECATAN KANTOR
8
PEMBORONG BANGUNAN 'ARIFIN'
KP SALAGOMBONG RT 04 RW 08
1
1
1
1
5
PEMBUATAN PAGAR KANTOR
9
PEMBORONG 'HENDRA'
CIPEUJEUH NO. 3 RT 1 RW 3
1
1
0
10
PEMBORONG BANGUNAN 'ANENG'
CIPEUJEUH RT 1 RW 3
1
1
1
1
6
PEMBUATAN RUMAH TINGGAL
11
PEMBORONG BANGUNAN 'SULAEMI'
CIPEUJEUH RT 1 RW 3
1
1
1
1
7
PEMBUATAN RUMAH TINGGAL
12
PEMBORONG BANGUNAN 'SAEPUDIN'
CIPEUJEUH RT 2 RW 3
1
1
1
1
8
PEMBUATAN RUMAH TINGGAL
13
PEMBORONG BANGUNAN 'TEDI'
CIPEUJEUH RT 2 RW 3
1
1
0
14
PEMBORONG BANGUNAN 'ENDIN'
CIPEUJEUH RT 2 RW 3
1
1
1
1
9
PEMBUATAN TOKO
15
PEMBORONG BANGUNAN 'ABAS'
CIPEUJEUH RT 2 RW 3
1
1
1
1
10
PEMASANGAN PLAFON KANTOR
16
PEMBORONG BANGUNAN 'ALEX'
NANGGELA RT 01 RW 06
1
1
1
1
11
PEMBUATAN RUMAH TINGGAL
c. Jumlah kumulatif hingga halaman ini Bidang Pekerjaan Utama Kol (10) sd. Kol (12): 1. Konstruksi Gedung 2. Konstruksi Sipil 3. Konstruksi Khusus
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
3
(11)
(8)
PEMBORONG BANGUNAN 'ADE'
b. Jumlah kumulatif halaman sebelumnya
2
(10)
Ya -1 Tidak - 0 (7)
1
a. Jumlah halaman ini
Beri tanda cek ( √) pada Bidang Pekerjaan Utama
(Khusus)
Calon Responden (Nama usaha/pengusaha/pemilik)
Bila Kol.(4) = '1' Bila Ditanyakan Kol.(6) = '1' kepada calon responden Apakah Bila Kol.(5) = '1' Apakah alamat Apakah berusaha usaha Nomor kantor di sektor konstruksi konsurut usaha dengan sistem truksi ini usaha ada borongan dan tidak di desa aktif selama berbadan ini setahun yg lalu hukum
(Sipil)
Ditanyakan kepada narasumber
(Gedung)
Nomor urut rumah tangga/ usaha
11
: mencakup rumah tempat tinggal, gedung perkantoran, gedung kesehatan, gedung pendidikan, gedung hiburan, dan gedung lainnya. : mencakup jalan, jembatan, rel KA, landasan, pengairan, dermaga, lapangan olahraga, lapangan parkir, bangunan pengolahan, penyaluran dan penyimpanan air limbah, minyak dll. : mencakup konstruksi bangunan elektrikal dan komunikasi, instalasi gedung dan bangunan sipil, penyelesaian konstruksi gedung, penyewaan alat berat konstruksi dan lain-lain.
√ 1 √ 2 √ 3 √ 4 √ 5
√ 6 √ 7 √ 8
√ 9 √ 10 √ 11
Identitas:
32.72.010.009
83
Halaman .........2.......... dari.......2.........halaman
BLOK V. DAFTAR RUMAHTANGGA/USAHA KONSTRUKSI
(1) 17
(2) PEMBUAT SUMUR BOR 'BAMBANG'
Alamat Lengkap (Nama jalan, blok, nomor,SLS, RT/RW)
(3) NANGGELA RT 01 RW 06
Identif ikasi keberadaan calon responden
Ada -1 Ya -1 Tidak ada -0 Tidak - 0 (4) (5) 1
1
Ya Tidak
-1 -0 (6) 1
Ya -1 Tidak - 0 (7) 1
(8)
Bila Kol.(7) kode '1'
Jenis Pekerjaan Utama (Tuliskan sejelas-jelasnya)
Beri tanda cek ( √) pada Bidang Pekerjaan Utama 1
(9)
12
PEMBUATAN SUMUR BOR
18
INSTALASI LISTRIK 'YUSUF'
NANGGELA RT 01 RW 07
1
1
1
1
13
INSTALASI LISTRIK RUMAH TINGGAL
19
PEMBORONG BANGUNAN 'YANI'
NANGGELA RT 01 RW 07
1
1
1
1
14
PEMBUATAN RUMAH TINGGAL
20
PEMBORONG BANGUNAN 'SUBUR'
NANGGELA RT 02 RW 07
1
1
1
1
15
PEMBUATAN RUMAH TINGGAL
21
PEMBORONG BANGUNAN 'SATRIO'
NANGGELA RT 02 RW 07
1
1
0
22
PEMBORONG BANGUNAN 'MAULANA'
KP CIWALEN RT 03 RW 08
1
1
1
1
16
PEMASANGAN KERAMIK
23
PEMBUAT SUMUR BOR 'AMIR'
KP SUKABUMI RT 03 RW 09
1
1
1
1
17
PEMBUATAN SUMUR BOR
24
PEMBORONG BANGUNAN 'PAIMIN'
KP SUKABUMI RT 03 RW 09
0
25
PEMBORONG AC 'EDI JUNAEDI'
KP SALAGOMBONG RT 04 RW 08
1
1
1
1
18
PEMASANGAN AC
26
PEMBUAT SUMUR BOR 'BONI'
KP SALAGOBONG RT 04 RW 08
1
1
1
1
19
PEMASANGAN SUMUR BOR
27
PEMBORONG 'SAPTA'
KP SALAGOMBONG RT 2 RW 3
1
1
1
1
20
PEMBUATAN SALURAN PENGAIRAN
28
PEMBORONG BANGUNAN 'JOKO'
NANGGELA RT 01 RW 05
1
1
1
1
21
PEMBUATAN RUMAH TINGGAL
29
PEMBORONG BANGUNAN 'DARWIN'
NANGGELA RT 02 RW 05
1
1
1
1
22
PEMBUATAN RUMAH TINGGAL
2
3 (Khusus)
Calon Responden (Nama usaha/pengusaha/pemilik)
Bila Kol.(4) = '1' Bila Ditanyakan Kol.(6) = '1' kepada calon responden Apakah Bila Kol.(5) = '1' Apakah alamat Apakah berusaha usaha Nomor kantor di sektor konstruksi konsurut usaha dengan sistem truksi ini usaha ada borongan dan tidak di desa aktif selama berbadan ini setahun yg lalu hukum
(Sipil)
Ditanyakan kepada narasumber
(Gedung)
Nomor urut rumah tangga/ usaha
(10)
(11)
(12)
√ 1 √ 1 √ 12 √ 13
√ 14 √ 2
√ 2 √ 3 √ 4 √ 15 √ 16
a. Jumlah halaman ini
11
5
4
2
b. Jumlah kumulatif halaman sebelumnya
11
11
0
0
c. Jumlah kumulatif hingga halaman ini
22
16
4
2
Bidang Pekerjaan Utama Kol (10) sd. Kol (12): 1. Konstruksi Gedung 2. Konstruksi Sipil 3. Konstruksi Khusus
84
: mencakup rumah tempat tinggal, gedung perkantoran, gedung kesehatan, gedung pendidikan, gedung hiburan, dan gedung lainnya. : mencakup jalan, jembatan, rel KA, landasan, pengairan, dermaga, lapangan olahraga, lapangan parkir, bangunan pengolahan, penyaluran dan penyimpanan air limbah, minyak dll. : mencakup konstruksi bangunan elektrikal dan komunikasi, instalasi gedung dan bangunan sipil, penyelesaian konstruksi gedung, penyewaan alat berat konstruksi dan lain-lain.
Identitas:
32.72.010.009
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
Halaman .................... dari.................halaman
BLOK V. DAFTAR RUMAHTANGGA/USAHA KONSTRUKSI
(2)
Alamat Lengkap (Nama jalan, blok, nomor,SLS, RT/RW)
(3)
Identifikasi keberadaan calon responden
Ada -1 Ya -1 Tidak ada -0 Tidak - 0 (4) (5)
Ya Tidak
-1 -0 (6)
Ya -1 Tidak - 0 (7)
(8)
Bila Kol.(7) kode '1'
Jenis Pekerjaan Utama (Tuliskan sejelas-jelasnya)
Beri tanda cek ( √) pada Bidang Pekerjaan Utama 1
(9)
2
3 (Khusus)
Calon Responden (Nama usaha/pengusaha/pemilik)
Bila Kol.(4) = '1' Bila Ditanyakan Kol.(6) = '1' kepada calon responden Apakah Bila Kol.(5) = '1' Apakah alamat Apakah berusaha usaha Nomor kantor di sektor konstruksi konsurut usaha dengan sistem truksi ini usaha ada borongan dan tidak di desa aktif selama berbadan ini setahun yg lalu huk um
(Sipil)
(1)
Ditanyakan kepada narasumber
(Gedung)
Nomor urut rumah tangga/ usaha
(10)
(11)
(12)
a. Jum lah halaman ini b. Jum lah kum ulatif halam an sebelum nya c. Jumlah kumulatif hingga halaman ini Bidang Pekerjaan Utama Kol (10) sd. Kol (12): 1. Konstruksi Gedung 2. Konstruksi Sipil 3. Konstruksi Khusus
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
: mencakup rumah tempat tinggal, gedung perkantoran, gedung kesehatan, gedung pendidikan, gedung hiburan, dan gedung lainnya. : mencakup jalan, jembatan, rel KA, landasan, pengairan, dermaga, lapangan olahraga, lapangan parkir, bangunan pengolahan, penyaluran dan penyimpanan air limbah, minyak dll. : mencakup konstruksi bangunan elektrikal dan komunikasi, instalasi gedung dan bangunan sipil, penyelesaian konstruksi gedung, penyewaan alat berat konstruksi dan lain-lain.
Identitas:
32.72.010.009
85
BLOK VI. KETERANGAN PENARIKAN SAMPEL Bidang Pekerjaan Utama 1
2
3
(Gedung)
(Sipil)
(Khusus)
(1)
(2)
mjk
=
16
njk
=
5
Ijk
= mjk / njk = 16 / 5 = 3,20
mjk
Rjk 1 ≤ Ijk
mjk njk Ijk AR
86
0,35
AR1
=
= AR1 x Ijk =
1
njk
=
Ijk
= mjk / njk = 4/1 = 4,00
Rjk 1 ≤ Ijk
R1
=
4
=
0,35
x 3,20
0,60
AR2
=
R1
= AR2 x Ijk = 2
=
(3) 2
njk
=
1
Ijk
= mjk / njk = 2/1 = 2,00
Rjk 1 ≤ Ijk
= 0,60
1,12
mjk
x 4,00
0,50
AR3
=
R1
= AR3 x Ijk = 0,50
2,40
= 1
x 2,00
1,00
R1
=
1
R11
=
R1
=
R11
=
R1
=
R11
=
R2
=
4
R12
=
R2
=
R12
=
R2
=
R12
=
R3
=
8
R13
=
R3
=
R13
=
R3
=
R13
=
R4
=
11
R14
=
R4
=
R14
=
R4
=
R14
=
R5
=
14
R15
=
R5
=
R15
=
R5
=
R15
=
R6
=
R16
=
R6
=
R16
=
R6
=
R16
=
R7
=
R17
=
R7
=
R17
=
R7
=
R17
=
R8
=
R18
=
R8
=
R18
=
R8
=
R18
=
R9
=
R19
=
R9
=
R19
=
R9
=
R19
=
R10
=
R20
=
R10
=
R20
=
R10
=
R20
=
: Jumlah usaha konstruksi tidak berbadan hukum dalam satu desa, diambil dari isian Blok V Kol.(10) s.d. Kol.(12) : Sampel usaha konstruksi tidak berbadan hukum dalam satu desa per Bidang Pekerjaan Utama (perhitungan dilakukan BPS kabupaten/kota) : Interval sampel per Bidang Pekerjaan Utama : Angka Random per desa per Bidang Pekerjaan Utama, diambil dari isian Blok I Rincian 6
Identitas : 32.72.010.009
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
87
LEMBAR PEMBANTU : DAFTAR CALON RESPONDEN (SNOW BALLING) Narasumber (Ketua SLS, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Responden, dll)
ADE
Calon Responden
Alamat Lengkap
(Nama usaha/pengusaha/pemilik)
(Nama jalan, blok, nomor, SLS, RT/RW)
PEMBORONG BANGUNAN 'ALEX'
NANGGELA RT 01 RW 06
PEMBUAT SUMUR BOR 'BAMBANG'
NANGGELA RT 01 RW 06
INSTALASI LISTRIK 'YUSUF'
NANGGELA RT 01 RW 07
PEMBORONG BANGUNAN 'YANI'
NANGGELA RT 01 RW 07
PEMBORONG BANGUNAN 'SUBUR'
NANGGELA RT 02 RW 07
SUBUR
PEMBORONG BANGUNAN 'SATRIO'
NANGGELA RT 02 RW 07
ANDI
PEMBORONG BANGUNAN 'MAULANA' KP CIWALEN RT 03 RW 08
ROHMAN
PEMBUAT SUMUR BOR 'AMIR'
KP SUKABUMI RT 03 RW 09
PEMBORONG BANGUNAN 'PAIMIN'
KP SUKABUMI RT 03 RW 09
PEMBORONG AC 'EDI JUNAEDI'
KP SALAGOMBONG RT 04 RW 08
PEMBUAT SUMUR BOR 'BONI'
KP SALAGOMBONG RT 04 RW 08
ABAS
PEMBORONG 'SAPTA'
CIPEUJEUH RT 2 RW 3
TATANG
PEMBORONG BANGUNAN 'JOKO'
NANGGELA RT 01 RW 05
PEMBORONG BANGUNAN 'DARWIN'
NANGGELA RT 02 RW 05
GANDA
OCEH JARKASIH
88
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
Lanjutan
LEMBAR PEMBANTU : DAFTAR CALON RESPONDEN (SNOW BALLING) Narasumber (Ketua SLS, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Responden, dll)
Calon Responden
Alamat Lengkap
(Nama usaha/pengusaha/pemilik)
(Nama jalan, blok, nomor, SLS, RT/RW)
(2)
(3)
(1)
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
89
90
Pedoman Pencacah VTBH H12 Konstruksii
Lanjutan REKAPITULASI JUMLAH USAHA KONSTRUKSI TIDAK BERBADAN HUKUM Kode
Kode
Kecamatan
Desa
(1)
(2)
1
Jumlah Usaha Per Desa 2 3
(Gedung)
(Sipil)
(Khusus)
(3)
(4)
(5)
Jumlah (6)
Jumlah
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
91
92
Pedoman Pencacah VTBH H12 Konstruksii
BLOK V. KETERANGAN USAHA KONSTRUKSI TIDAK BERBADAN HUKUM Nomor Nomor Urut Urut Sampel Usaha (NUS) (NUU)
Nama usaha/pengusaha/pemilik
Alamat Lengkap (Nama jalan, blok, nomor, SLS, RT/RW)
(3)
(4)
Keterangan Bidang Berhasil Jika Kol (6) Pekerjaan dicacah? = '0', alasan Utama Ya -1 tidak dapat Tidak -0 dicacah (Kode) (Kode) (5) (6) (7)
(1)
(2)
1
1
PEMBORONG BANGUNAN 'GANDA'
NANGGELA RT 03 RW 07
1
1
2
4
PEMBORONG CAT 'OCEH JARKASIH'
KP SALAGOMBONG RT 01 RW 08
1
1
3
8
PEMBORONG BANGUNAN 'SAEPUDIN'
CIPEUJEUH RT 2 RW 3
1
1
4
11
PEMBORONG BANGUNAN 'ALEX'
NANGGELA RT 01 RW 06
1
1
5
13
INSTALASI LISTRIK 'YUSUF'
NANGGELA RT 01 RW 07
3
1
6
16
PEMBORONG BANGUNAN 'MAULANA'
KP CIWALEN RT 03 RW 08
1
1
7
17
PEMBUAT SUMUR BOR 'AMIR'
KP SUKABUMI RT 03 RW 09
2
1
Jumlah Kode Kol.(5) Kode 1 = Konstruksi Gedung Kode 2 = Konstruksi Sipil Kode 3 = Konstruksi Khusus
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
7 Kode Kol.(7) Kode 1 = Bukan usaha konstruksi Kode 2 = Pindah ke luar desa Kode 3 = Tidak ditemukan Kode 4 = Lainnya
93
94
Pedoman Pencacah VTBH H12 Konstruksii
BLOK III: KETERANGAN UMUM DAN ALAT BERAT KONSTRUKSI 1. Nama pengusaha
: SAEPUDIN
2. Jenis kelamin
:
3. Umur
: ...41... tahun
laki-laki
1
perempuan
1
2
4
(dibulatkan ke bawah)
1 1
4. Pendidikan tertinggi yang ditamatkan: Tidak tamat SD
1
SMA & sederajat
4
D IV / S1
7
SD & sederajat SMP & sederajat
2 3
Diploma I/II Sarjana Muda/D III
5 6
S2 / S3
8
5. Jenis alat berat konstruksi yang dikuasai pada saat pencacahan: (termasuk alat konstruksi yang disewa tanpa operator dan tidak termasuk yang disewakan dengan operator)
a. Molen b. Compactor
(pemadat tanah)
: ……2……. unit
0
2
: ……1……. unit
0
1
c. Lainnya, Tuliskan: 1. ……………………………… : ……………. unit 2. ……………………………… : ……………. unit 3. ……………………………… : ……………. unit BLOK IV: PEKERJA, HARI KERJA, BALAS JASA DAN UPAH 1. Pekerja tetap, jumlah pekerja harian, dan hari kerja setiap bulan kegiatan 2011
Uraian
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
Mar
Apr
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
L
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
P
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
-
-
-
-
-
(1)
a. Pekerja tetap
b. Jumlah pekerja harian
2012
Mei
16 16 16 11 11 11 11 11 11 11
L P
-
c. Hari kerja pekerja harian
-
-
-
-
-
-
-
-
-
28 30 25 25 27 25 25 25 26 28
2. Balas jasa dan upah pekerja selama setahun yang lalu Uraian
Nilai (Rupiah)
(1)
(2)
78.000.000
a. Balas jasa pekerja tetap: 1) Gaji 2) Lainnya
72.000.000 6.000.000
(hadiah, bonus, lembur, dll)
198.850.000
b. Upah pekerja harian Rata-rata upah pekerja harian per orang-hari
60.000 276.850.000
c. Jumlah rincian (2.a + 2.b)
2 Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
95
BLOK V: BIAYA/PENGELUARAN SELAMA SETAHUN YANG LALU Uraian
Nilai (Rupiah)
(1)
1.
(2)
19.200.000 18.000.000
Volume
Bahan bakar dan pelumas:
.. 4000.. liter
a. Bensin b. Solar
………
liter
c. Minyak diesel
………
liter
d. Gas e. Pelumas
……… kg …12… liter
2.
Air bersih
3.
Listrik
4.
Alat tulis kantor
5.
Bahan/material yang digunakan
6.
Pemeliharaan dan perbaikan kecil barang modal
7.
Angkutan, pengiriman, pos dan telekomunikasi
8.
Sewa tanah, bangunan, mesin dan peralatan, kendaraan, dan barang modal lainnya yang digunakan untuk usaha konstruksi
9.
Bunga atas pinjaman
……………………… ……………………… ……………………… 1.200.000 2.035.000 3.999.050 1.000.000 397.700.000 2.250.000 1.500.000
(termasuk bahan bangunan, bahan konstruksi khusus, dan lain-lain)
50.250.000 24.400.000 50.000.000 9.942.500 16.125.000 25.000.000 603.401.550
10. Nilai pekerjaan yang disubkontrakkan 11. Pajak tak langsung 12. Jasa lainnya (termasuk jasa konsultan konstruksi, promosi usaha, dan lain-lain) 13. Lainnya 14. Jumlah rincian (1 s.d. 13)
BLOK VI: PENDAPATAN SELAMA SETAHUN YANG LALU
1.
Uraian
Nilai (Rupiah)
(1)
(2)
Pendapatan dari kegiatan konstruksi yang telah diselesaikan (diurutkan dari nilai konstruksi terbesar yang diselesaikan)
Jenis konstruksi yang diselesaikan a. PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL b. REHAB SMK DI JAKARTA
Provinsi Lokasi Pekerjaan
KBLI 2 digit
4 4
1 1
JAWA BARAT DKI
c. ………………………………………….
……………….
d. ………………………………………….
……………….
3 3
2 1
……………………… ……………………… ……………………… 994.250.000
e. Lainnya f. Jumlah rincian (1.a s.d. 1.e) 2.
Pendapatan dari kegiatan lainnya a. Keuntungan/kerugian penjualan barang dalam bentuk yang sama b. Bunga atas simpanan, deviden, royalti/hak cipta, dan sejenisnya c. Sumbangan, hadiah, dan sejenisnya d. Lainnya
3.
554.250.000 440.000.000
37.000.000 15.000.000 12.000.000 ……………………… 10.000.000 1.031.250.000
Jumlah rincian (1 + 2)
BLOK VII: RINGKASAN (diisi oleh Pengawas) Pendapatan (Rupiah) Diisi dari: Blok VI R.3 Kol.(2) (1)
1.031.250.000
Biaya/Pengeluaran (Rupiah)
Selisih *( Rupiah)
Diisi dari:
Pendapatan - Biaya/Pengeluaran {Blok IV R.2.c Kol.(2)] + [Blok V R.14 Kol.(2)} Kol.(1) - Kol.(2) (2) (3)
880.251.550
150.998.450
*) Bila isian kolom (3) negatif (-), harap diteliti kembali isian terkait
3
96
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
BLOK VIII: PERMODALAN (berdasarkan nilai harta pada 30 April 2012) Harta Lancar (Rupiah) Uraian
Nilai
(1)
Persediaan barang-barang untuk kegiatan usaha (2)
100.000.000
55.250.000
Uang tunai (termasuk piutang usaha)
Harta Tetap (Rupiah) Tanah
Bangunan
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Barang modal lainnya
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
100.000.000
250.000.000
100.000.000
75.000.000
Jumlah Kol.(1) + Kol.(2) 155. 250. 000
10.000.000
535. 000. 000
Jumlah {Kol.(3) s.d. Kol.(7)}
BLOK IX: KENDALA DAN PROSPEK USAHA 1. Permasalahan yang dialami: {Berilah tanda cek (√) pada salah satu Kol.(2) s.d. Kol.(6)} 1. Tidak 2. Sedikit bermasalah bermasalah
Permasalahan (1)
(2)
(3)
3. Cukup bermasala h
4. Bermasalah
5. Sangat bermasala h
(4)
(5)
(6)
Akses ke kredit
b.
Suku bunga pinjaman/kredit
c.
Kenaikan harga bahan/material dan komponen lainnya
d.
Penurunan permintaan jasa konstruksi secara umum
e.
g.
Persaingan usaha Kesulitan pasokan bahan/material dan komponen lainnya Sumber daya manusia yang terampil
h.
Birokrasi administrasi
i.
Politik dan keamanan
j.
Lainnya (Tuliskan: ………..…………………………………….……
a.
f.
2. Kondisi dan Prospek usaha konstruksi {Berilah tanda cek (√) pada salah satu Kol.(2) s.d. Kol.(4) dan Kol.(5) s.d. Kol.(7)}
Kondisi (Periode tahun 2012 dibandingkan tahun 2011)
Rincian a.
(1) Pendapatan usaha (nilai konstruksi dan pendapatan lainnya)
Prospek (Periode tahun 2012 dibandingkan tahun 2013)
1.Naik
2.Tetap
3.Turun
1.Naik
2.Tetap
3.Turun
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
b.
Pesanan bahan/material (semen, pasir, besi baja, dll) dan komponen lainnya (kabel, AC, dll)
c.
Harga bahan/material (semen, pasir, besi baja, dll) dan komponen lainnya (kabel, AC, dll)
d.
Jumlah pekerja tetap
e.
Gaji pekerja tetap
f.
Jumlah pekerja harian
g.
Upah pekerja harian per orang-hari
BLOK X: KETERANGAN RESPONDEN DAN PETUGAS Uraian
Nama Lengkap
No.Telp/HP
Tanggal Pelaksanaan
Tanda Tangan
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1. Pemberi Jawaban
SAEPUDIN
087888100001
12 MEI 2012
2. Pencacah
SUJARIAH
085215553331
12 MEI 2012
3. Pengawas/Pemeriksa
SUHANDA
087888111122
12 MEI 2012
BLOK XI: CATATAN
Pedoman Pencacah VTBH12 Konstruksi
97