BPS PROVINSI JAWA TIMUR No.39/07/35/Th.X, 2 Juli 2012
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JAWA TIMUR BULAN JUNI 2012 Bulan Juni 2012 Jawa Timur mengalami Inflasi sebesar 0,58 persen Pada bulan Juni 2012 Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,58 persen. Dari 7 kota IHK di Jawa Timur, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Probolinggo sebesar 0,88 persen, diikuti Jember sebesar 0,81 persen, Sumenep sebesar 0,75 persen, Kediri sebesar 0,71 persen, Malang sebesar 0,54 persen, Surabaya sebesar 0,53 persen, dan inflasi terendah terjadi di Madiun sebesar 0,50 persen. Inflasi Jawa Timur bulan Juni 2012 terjadi karena seluruh kelompok pengeluaran mengalami kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 1,07 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,72 persen, kelompok sandang sebesar 0,60 persen, kelompok perumahan sebesar 0,46 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,27 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,16 persen, dan kelompok transporkomunikasi-jasa/keuangan sebesar 0,15 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi adalah bawang putih, gula pasir, telur ayam ras, daging ayam ras, emas perhiasan, tukang bukan mandor, tarip angkutan udara, cabe merah, beras, dan upah pembantu rumahtangga. Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi adalah ikan mujair, tomat sayur, ikan bandeng, pepaya, bensin, cabe rawit, minyak goreng, tongkol pindang, jagung muda, dan susu bubuk. Dari 6 ibukota provinsi di Pulau Jawa, semua mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Serang, sebesar 0,82 persen, diikuti Yogyakarta sebesar 0,75 persen, Semarang sebesar 0,68 persen, Bandung sebesar 0,55 persen, Surabaya sebesar 0,53 persen, dan inflasi terendah terjadi di Jakarta sebesar 0,38 persen. Dari 66 kota IHK nasional, semua kota mengalami inflasi. Lima kota yang mengalami inflasi tertinggi terjadi di Ambon sebesar 2,39 persen, diikuti Manokwari sebesar 2,05 persen, Sibolga sebesar 2,02 persen, Lhok Seumawe sebesar 1,93 persen, dan Maumere sebesar 1,92 persen. Sedangkan lima kota yang mengalami inflasi terendah terjadi di Bima sebesar 0,04 persen, diikuti Pontianak sebesar 0,13 persen, Watampone sebesar 0,14 persen, Pangkal Pinang sebesar 0,17 persen dan Dumai sebesar 0,19 persen. Laju inflasi tahun kalender (Semester I 2012) Jawa Timur mencapai 1,58 persen, sedangkan laju inflasi year on year (Juni 2012 terhadap Juni 2011) Jawa Timur sebesar 4,62 persen.
1. Inflasi Jawa Timur Penghitungan inflasi Jawa Timur tahun 2012 didasarkan pada hasil pemantauan/pendataan harga barang dan jasa yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada pasar tradisional dan pasar modern di 7 kota IHK nasional yaitu; Surabaya, Malang, Kediri, Jember, Sumenep, Probolinggo, dan Madiun. Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 39/07/35/Th.X, 2 Juli 2012
1
Gambar 1. Inflasi Bulanan Jawa Timur Tahun 2007 - 2012
1.59 1.06 0.87 0.58
0,55 0.25
0.35
0.08 0.16 0.15
Ja n Pe b M ar A pr M ei Ju ni Ju li A gt Se pt O kt N op D es
-0.05
Dari hasil pendataan harga tersebut diperoleh bahwa pada bulan Juni 2012 Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,58 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 130,97 pada bulan Mei 2012 menjadi 131,73 pada bulan Juni 2012. Apabila dibandingkan dengan inflasi yang terjadi enam tahun terakhir pada bulan yang sama, maka tahun yang inflasinya lebih tinggi dari tahun 2012 adalah tahun 2008 sebesar 2,24 persen dan tahun 2010 sebesar 0,92 persen, sedangkan tahun yang inflasinya lebih rendah dibandingkan tahun 2012 adalah tahun 2009 sebesar 0,32 persen, dan tahun 2011 sebesar 0,54 persen, dan tahun 2007 mengalami deflasi sebesar 0,14 persen.
Inflasi Jawa Timur bulan Juni 2012 terjadi karena seluruh kelompok pengeluaran mengalami kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 1,07 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,72 persen, kelompok sandang sebesar 0,60 persen, kelompok perumahan sebesar 0,46 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,27 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,16 persen, dan kelompok transpor-komunikasi-jasa/keuangan sebesar 0,15 persen, sebagaimana terlihat pada lampiran 3. 2007 2010
2008 2011
2009 2012
Kelompok pengeluaran yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 0,26 persen, sedangkan komoditas pada kelompok pengeluaran ini yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah bawang putih sebesar 0,0847 persen, diikuti telur ayam ras sebesar 0,0479 persen, daging ayam ras sebesar 0,0396, cabe merah sebesar 0,0205 persen dan beras sebesar 0,0168 persen. Kelompok pengeluaran yang memberikan sumbangan terbesar kedua adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar sebesar 0,13 persen, sedangkan komoditas pada kelompok ini yang memberikan sumbangan inflasi yang besar adalah gula pasir sebesar 0,0534 persen. Kelompok perumahan juga memberikan sumbangan yang signifikan sebesar 0,10 persen dan komoditas pada kelompok ini yang memberikan sumbangan inflasi yang besar adalah upah tukang bukan mandor sebesar 0,0365 persen dan upah pembantu rumahtangga sebesar 0,0167 persen. Kelompok sandang memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,04 persen, komoditas yang sangat signifikan memberikan sumbangan inflasi pada kelompok ini adalah emas perhiasan sebesar 0,0367 persen. Tekanan terhadap inflasi datang dari kelompok bahan makanan, walaupun secara kelompok pengeluaran ini memberikan inflasi yang sangat besar akan tetapi tekanan terhadap inflasi juga banyak terjadi pada beberapa komoditas kelompok ini seperti : ikan mujair sebesar 0,0149 persen, tomat sayur sebesar 0,0140 persen, ikan bandeng sebesar 0,0127 persen, pepaya sebesar 0,0107 persen, cabe rawit sebesar 0,0052 persen, minyak goreng sebesar 0,0044 persen, tongkol pindang sebesar 0,0036 persen, jagung muda sebesar 0,0035 persen dan susu bubuk sebesar 0,0021 persen. Komoditas yang memberikan tekanan inflasi pada kelompok transportasi,komunikasi, dan jasa keuangan yang sangat signifikan adalah bensin sebesar 0,0092 persen, yaitu seiring dengan terjadinya penurunan harga bensin/pertamak pada bulan Juni 2012. 2
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 39/07/35/Th.X, 2 Juli 2012
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN Bahan Makanan
Tabel 1.
Kelompok ini pada bulan Juni 2012 mengalami inflasi sebesar 1,0722 persen. Dari 11 sub kelompok dalam kelompok ini, 9 sub kelompok mengalami inflasi dan 2 sub kelompok mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar 6,9833 persen, dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok kacang-kacangan sebesar 0,0543 persen.
Inflasi dan Sumbangan Kelompok Bahan Makanan bulan Juni 2012 (%) No.
1
Komoditi
Inflasi
Sumbangan
BAHAN MAKANAN
1,0722
0,2584
Padi-2an, umbi-2an & hsl-ny a
0,2459
0,0187
2
Daging & hasilny a
3
Ikan Segar
1,4096
0,0426
-0,3283
-0,0028
4
Ikan Diawetkan
0,3480
0,0046
5
Telur, Susu dan hsl-ny a
2,0683
0,0478
6
Say ur-2an
0,3748
0,0075
7
Kacang-2an
0,0543
0,0012
8
Buah-2an
1,1216
0,0220
9
Bumbu-2an
6,9833
0,1196
10
Lemak dan Miny ak
-0,1946
-0,0031
11
Bahan makanan lainny a
0,1969
0,0003
Kelompok ini di bulan Juni 2012 memberikan sumbangan positif sebesar 0,2584 persen. Sumbangan positif terbesar diberikan oleh sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar 0,1196 persen dan sumbangan positif terkecil diberikan oleh sub kelompok kacang-kacangan sebesar 0,0012 persen.
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Tabel 2.
Kelompok ini pada bulan Juni 2012 mengalami
Inflasi dan Sumbangan Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
inflasi sebesar 0,7180 persen. Dari 3 sub kelompok
bulan Juni 2012 (% )
No.
1 2 3
Komoditi
Inflasi
Sumbangan
dalam kelompok ini, semua sub kelompok mengalami
Mak Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
0,7180
0,1307
Makanan Jadi
0,4178
0,0475
minuman yang tidak beralkohol sebesar 1,6720 persen
1,6720
0,0584
dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok makanan
0,6605
0,0248
jadi sebesar 0,4178 persen.
Minuman y ang tdk beralkohol Tembakau dan Min. beralkohol
inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok
Kelompok ini pada bulan Juni 2012 menyumbang inflasi sebesar 0,1307 persen. Sumbangan inflasi tertinggi diberikan oleh sub kelompok minuman yang tidak beralkhohol sebesar 0,0584 persen, dan sumbangan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok tembakau dan minuman beralkhohol sebesar 0,0248 persen.
Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Tabel 3.
Kelompok ini pada bulan Juni 2012
Inflasi dan Sumbangan Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar
mengalami inflasi sebesar 0,4554 persen. Dari 4 semua sub
kelompok mengalami inflasi.
bulan Juni 2012 (% )
No.
Inflasi
Sumbangan
Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar
0,4554
0,0964
Biay a tempat tinggal
0,6170
0,0645
Bahan bakar, penerangan dan air
0,1125
0,0069
3
Perlengkapan rumahtangga
0,1123
0,0017
4
Peny elenggaraan rumahtangga
0,7677
0,0233
Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok penyelenggaraan rumahtangga sebesar 0,7677 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok perlengkapan rumahtangga sebesar
Komoditi
1 2
0,1123 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 39/07/35/Th.X, 2 Juli 2012
3
Kelompok ini pada bulan Juni 2012 menyumbang inflasi sebesar 0,0964 persen. Sumbangan inflasi terbesar diberikan oleh sub kelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,0645 persen, dan sumbangan inflasi terendah diberikan oleh sub kelompok perlengkapan rumahtangga sebesar 0,0017 persen.
Sandang Kelompok ini pada bulan Juni 2012
Tabel 4.
mengalami inflasi sebesar 0,5977 persen. Dari 4 sub
Inflasi dan Sumbangan Kelompok Sandang bulan Juni 2012 (% )
No.
Komoditi
Inflasi
Sumbangan
kelompok dalam kelompok ini, semua sub kelompok
Sandang
0,5977
0,0397
mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub
1
Sandang laki-laki
0,0421
0,0005
kelompok barang pribadi dan sandang lainnya
2
Sandang wanita
0,0450
0,0005
3
Sandang anak-anak
0,1098
0,0012
sebesar 1,2559 persen.
4
Barang pribadi dan sandang lainny a
1,2559
0,0375
Kelompok ini pada bulan Juni 2012
memberikan sumbangan terjadinya inflasi sebesar 0,0397 persen. Sumbangan inflasi terbesar diberikan oleh sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 0,0375 persen.
Kesehatan Kelompok ini pada bulan Juni 2012 mengalami inflasi sebesar 0,1615 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, semua sub kelompok mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok jasa perawatan jasmani sebesar 0,3044 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok jasa kesehatan sebesar 0,0466 persen.
Tabel 5. Inflasi dan Sumbangan Kelompok Kesehatan bulan Juni 2012 (% )
No.
Komoditi
Inflasi
Sumbangan
Kesehatan
0,1615
0,0073
1
Jasa Kesehatan
0,0466
0,0007
2
Obat-obatan
0,1659
0,0016
0,3044
0,0010
0,2079
0,0039
3 4
Jasa Perawatan jasmani Perawatan jasmani dan kosmetika
Kelompok ini pada bulan Juni 2012 menyumbang inflasi sebesar 0,0073 persen. Sumbangan inflasi terbesar diberikan oleh sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,0039 persen.
Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Tabel 6. Inflasi dan Sumbangan Kelompok Pendidikan Rekreasi & Olah Raga bulan Juni 2012(%) No.
4
Komoditi Pendidikan, Rekreasi & OR
Inflasi 0,2741
0,0242
1
Jasa Pendidikan
0,0000
0,0000
2
Kursus2 / Pelatihan
0,5949
0,0021
3
Perlengkapan/Peralatan Pendidikan
1,7519
0,0201
4
Rekreasi
0,0976
0,0017
5
Olah raga
0,1553
0,0002
Sumbangan
Kelompok ini pada bulan Juni 2012 mengalami inflasi sebesar 0,2741 persen. Dari 5 sub kelompok dalam kelompok ini, 4 sub kelompok mengalami inflasi dan 1 sub kelompok tidak mengalami perubahan. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 1,7519 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok rekreasi sebesar 0,0976 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 39/07/35/Th.X, 2 Juli 2012
Kelompok ini di bulan Juni 2012 menyumbang inflasi sebesar 0,0242 persen. Sumbangan inflasi terbesar diberikan oleh sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 0,0201 persen dan sumbangan inflasi terendah di sumbang oleh sub kelompok olah raga sebesar 0,0002 persen.
Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Kelompok ini pada bulan Juni 2012
Tabel 7. Inflasi dan Sumbangan Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan bulan Juni 2012 (%)
mengalami inflasi sebesar 0,1532 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, 2
No.
sub kelompok mengalami inflasi, 1 sub kelompok mengalami deflasi dan 1 sub kelompok tidak mengalami perubahan. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok
Komoditi
Inflasi
Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan
0,1532
Sumbangan 0,0249
1
Transpor
0,1642
0,0180
2
Komunikasi Dan Pengiriman
-0,0115
-0,0005
3
Sarana dan Penunjang Transpor
0,3425
0,0074
4
Jasa Keuangan
0,0000
0,0000
sarana dan penunjang transpor sebesar 0,3425 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok transpor sebesar 0,1642 persen. Kelompok ini di bulan Juni 2012 menyumbang inflasi sebesar 0,0249 persen. Sumbangan inflasi terbesar diberikan oleh sub kelompok transpor sebesar 0,0180 persen.
2. Inflasi 7 Kota di Jawa Timur Dari 7 kota IHK di Jawa Timur, pada bulan Juni Gamba r 2 . Infla si Jawa Timur Bul an Ju ni 201 2
2012 ini, semua kota di Jawa Timur mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Probolinggo sebesar 0,88 persen
Jatim
dan inflasi terendah terjadi di Madiun sebesar 0,50 persen.
0,58
Sby
sebagaimana terlihat pada Gambar 2.
0,53 Madiun
Komoditas
0,50
Prob.
0,88
Malang
0,71
Sumenep
0,75
Jember
memberikan
sumbangan
terbesar pada Inflasi di Jawa Timur adalah bawang putih, gula pasir, telur ayam ras, daging ayam ras, emas
0,54
Kediri
yang
0,81
perhiasan, tukang bukan mandor, angkutan udara, cabe merah, beras dan upah pembantu rumahtangga. Sepuluh komoditas utama di Probolinggo yang menyebabkan terjadinya inflasi tertinggi di banding dengan kota lainnya di Jawa Timur disebabkan oleh naiknya harga
bawang putih, beras, daging ayam ras, telur ayam ras, gula pasir, kue basah, cabe merah, tahu mentah, rokok kretek dan kakap merah.
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 39/07/35/Th.X, 2 Juli 2012
5
Dilihat dari inflasi year-on-year (Juni Gambar 3. Inflasi y-o-y 7 Kot a dan Jawa Timur (Juni 2011 - Juni 2012)
2012 terhadap Juni 2011), Jawa Timur mengalami inflasi 4,62 persen. Dari semua kota,
5,45 5,04 4,42
4,14
4,67
4,62
4, 69
inflasi y-o-y tertinggi terjadi di Sumenep sebesar 5,45 persen, diikuti oleh Kediri sebesar 5,04
3,94
persen,
Surabaya sebesar 4,69
persen,
Probolinggo sebesar 4,67 persen, Malang sebesar 4,42 persen, Jbr.
Smnp.
Kdr.
Mlg.
Prob.
Mdn.
Sby.
Ja tim
Jember sebesar 4,14
persen dan Madiun sebesar 3,94 persen, sebagaimana terlihat pada Gambar 3.
3. Inflasi 6 Ibukota Provinsi di Pulau Jawa Dari 6 ibukota provinsi di Pulau Jawa, semua ibukota provinsi mengalami inflasi. Inflasi
Gambar 4. Inflasi ibukota provinsi di Pulau Jawa dan Jawa Timur Bulan Juni 2012 0,82
tertinggi terjadi di Serang sebesar 0,82 persen, diikuti oleh Yogyakarta sebesar 0,75 persen,
0,55
0,68
0,75 0,53
0,58
0,38
Semarang sebesar 0,68 persen, Bandung 0,55 persen, Surabaya sebesar 0,53 persen dan inflasi terendah terjadi di Jakarta sebesar 0,38 persen
Jaka rta
Seran g
Ba ndu ng
Yog yakarta
Surab aya
Ja wa Timur
Semara ng
sebagaimana terlihat pada Gambar 4.
Gambar 5. Inflasi YoY Ibukota Provinsi Di Pulau Jawa dan Jatim ( Juni 2011 - Juni 2012 ) 5 ,28 4,6 9
4 ,8 5 4,1 2
4 ,00
4 ,62
4,2 7
Sampai dengan bulan Juni 2012 ini, inflasi y-o-y enam ibukota provinsi di pulau Jawa, tertinggi terjadi di Serang sebesar 5,28 persen diikuti oleh Semarang sebesar 4,85 persen, Surabaya sebesar 4,69 persen, Yogyakarta sebesar 4,27 persen, Jakarta sebesar 4,12
Ja karta Yo gyaka rta
Se rang Su raba ya
Ba ndu ng Ja wa Timur
Sema rang
persen, serta terendah di Bandung sebesar 4,00 persen sebagaimana terlihat pada Gambar 5.
6
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 39/07/35/Th.X, 2 Juli 2012