Book of Cheat #1
Cheaters Publishing
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Lingkup Hak Cipta Pasal 2 1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya, yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ketentuan Pidana Pasal 72 1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). 2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
2
Book of Cheat #1
Cheaters Publishing Book of Cheat #1 Copyright © 2011 oleh #NBCIndonesia 3
Isi #NBCIndonesia Koordinator Proyek Yuska Vonita @yuska77
[email protected] lustandcoffee.wordpress.com Desain Sampul @DwiAgnesNatalia Tata Letak @nindasyahfi Penerbit Cheaters Publishing Fasilitator www.nulisbuku.com
4
TABLE OF CONTENTS Mella Mariana – Ketika Hanya Doa... Anthonius Koko Wijanarko – Hotline Aditia Yudis – Segaris Adyta Purbaya – Selingkuh Itu (Tidak) Indah Andi Gunawan – Pelajaran Cemburu Anggun Prameswari – Wanita Bergaun Merah Anindita Pusparani – Yang Kucinta Kirei Ran – Dua Hati Satu Cinta Dua Wanita Annisa F. Viramisyah – Sama Apisindica – Bukan Matematika Arif Zunaidi Riu Aj – Talk To My Hand Bellanissa Brilia Zoditama – Antara 2 Hati Bivisyani Questibrilia – Salahku Citra Amelia Hiryadi – Yang Aku Belum Tahu Dhy US – Dia, Pria! Ikitamara – And The Truth Is... Mella Mariana – Cemburu
5
Ketika hanya doa yang dapat kuhaturkan demi kebahagiaanmu Laut membentang, jarak menengahi namun tak pernah cintaku terbelah bagimu Aku ingin mengenali. Sepasang lengan kukuh yang memelukmu erat disana Biar kupastikan, dadanya cukup lembut untukmu sesekali merebah kala lelah Hidup adalah perjalanan. Biar kubimbing kau ke tepi jembatan. Lihat, dia menunggumu disana Putih hatimu. Gaunmu kemilau mutiara. Genggamlah Rosario ibumu. Biar kutebarkan mawar putih di mahkotamu Ingatlah, kelak senja itu sepasang merpati hinggap di atap gereja. Anggaplah itu aku dan restuku. Mengepak ke haribaanmu Tak perlu kau kirimkan foto. Sungguh, senyummu lama terbingkai di benakku, selamanya Mella Mariana
[email protected] @hotfashionholic
6
Hotline Penelepon berikutnya mengatakan kepadaku bahwa dia berpikir untuk bunuh diri malam ini. Aku menanyakan alasannya, dan dia menjawab, bahwa suaminya memberitahu bahwa dia gay dan mempunyai kekasih gelap sejak hari pertama pernikahan mereka. Kata teman-temannya, semua sudah merasa bahwa suamiku menyukai pria sejak pertama kali mereka melihatnya, namun tidak ada yang mengatakan apa-apa kepadanya karena takut dia sakit hati, katanya setengah putus aja. Aku bilang, orang yang bunuh diri masuk neraka. Bahkan neraka bisa lebih baik dari tempat ini, katanya sambil menutup gagang telepon. Penelepon berikutnya menceritakan bagaimana dia mengkhianati istrinya yang sedang hamil dengan berselingkuh dengan sekretarisnya. Kemudian, dia merasa sangat berdosa dan merencanakan untuk melarikan diri dari rumah. Dia memohon kepadaku, untuk menghilangkan perasaan bersalah dalam dirinya. Aku bilang kepadanya, bahwa tidak akan ada yang bisa membuat perasaan bersalah itu lenyap. Aku menasehati dia supaya kembali lagi kepada istri dan calon anaknya. Di latar belakang, aku mendengar suara wanita bertanya, siapa itu sayang dan sambungan terputus. Semua berawal dari salah cetak di koran. ANDA MERASA STRES DAN DEPRESI DALAM HUBUNGAN PERCINTAAN? TELPON SAJA DI SINI. Nomer telepon yang tercantum di situ adalah nomer teleponku.
7
Meskipun koran memuat ralatnya sehari sesudahnya, tetapi para penderita depresi dan stres akibat cinta di luar sana sudah lebih dahulu meneleponku. Aku masih teringat penelepon pertamaku. Perempuan itu menelepon saat aku sedang memasak salmon fettuccini dengan saus jamur. Dia bilang dia akan bunuh diri karena sedang hamil akibat berselingkuh dengan seorang pejabat yang sudah memiliki keluarga dan justru memberikannya saran agar memilih aborsi. Dengan orang-orang seperti ini, aku tidak bisa mengatakan salah sambung dan menutup telepon. Aku bertanya kepada perempuan itu cara yang dia pilih untuk bunuh diri. Dia bilang dia akan gantung diri menggunakan tali jemuran. Apakah dia tidak sayang dengan keluarga yang akan dia tinggalkan, tanyaku lagi. Keluargaku selalu menjadi sumber masalah, bukan sumber jawaban. Kemudian, sambungan terputus. Besoknya aku membaca di koran tentang seseorang yang gantung diri dalam keadaan hamil tiga bulan. Tidak ada sama sekali cerita mengenai dirinya menjadi selingkuhan pejabat. Kubaca namanya di situ. Terselip rasa bersalah. Aku bisa menyelamatkan dia, tetapi dia tetap dengan rencananya semula. Malam harinya, orang memanggilku Mama, Mbak, Sayang. Semua nama yang bisa membuat mereka tidak sendiri. Orang-orang ini, mereka tidak mengecek apakah nomer yang mereka tekan benar. Mereka langsung menyemburkan kesedihan ke telingaku. Suamiku hendak mengambil istri lagi. Aku mencintai sesama jenis, namun aku membenci kaum gay dan lesbian. Aku memuntahkan kembali makananku agar aku bisa berselingkuh dengan atasanku. 8
Mereka menyelaku saat aku sedang memasak grilled chicken ala toscana. Mereka meminta waktuku di sela-sela aku membalik smoked beef omelette. Bahkan mereka mencurahkan perasaan mereka di atas tuna sandwich milikku. Ada yang menelepon dan bilang, saat aku merasa bahagia, adalah saat aku bersama teman baik tunanganku. Telepon lainnya bilang, aku mencintai pria yang usianya hampir sama dengan anakku lebih dari suamiku sendiri. Pada akhirnya, aku memesan makanan dari luar sambil mengunci diri di dalam kamar tidur. Semua pintu dan jendela kututup rapat. Tidak ada suara dari luar. Hening total. Hanya ada aku, mendengarkan keluhan orang satu per satu. Penelepon berikutnya mengaku bernama Meta. Saat aku mengangkat telepon, dia bilang bahwa dirinya sudah menenggak seluruh obat tidur yang dia punya. Dia punya kurang lebih satu jam lagi dan dia ingin aku mendengarkan ceritanya Aku tidak punya pilihan selain menyetujuinya. Meta bilang bahwa dia merasa hidupnya kosong, dan tidak ada lagi yang mau dia kejar. Dia sudah menjadi ibu rumah tangga selama sepuluh tahun dan dia mulai kehilangan ambisi, dan gairah untuk hidup. Anak-anaknya mengganggu dia terus menerus dan dia merasa sudah cukup dengan hal itu. Suaminya adalah orang yang baik dan bertanggung jawab kepada keluarga, tetapi Meta merasa semua itu tidak cukup. Meta ingin darah mengalir ke otaknya lagi. Dia berpikir untuk berselingkuh, tetapi dia menemukan bahwa pria di sekitarnya luar biasa membosankan. Meta hanya ingin jantungnya berdebar saat menjalani tiap detik dalam hidupnya. Empat puluh dua pil yang dia minum malam ini adalah hal paling 9
menegangkan yang pernah dilakukannya setelah sekian lama. Meta bilang dia sudah mulai mengantuk, dia akan tertidur sebentar lagi. Aku mengucapkan selamat jalan dan dia mengucapkan selamat tinggal. Penelepon berikutnya berkisah mengenai pelariannya ke dunia narkoba setelah istrinya meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil bersama selingkuhannya. Kesedihan yang luar biasa yang dia rasakan setiap hari membuatnya depresi. Suara musik di latar belakang terdengar menghentak. Bicara lebih keras, kataku kepadanya. Dia bilang, dia memikirkan istrinya setiap hari. Apa? Dia bilang, istrinya adalah orang yang paling dia sayangi. Ulangi sekali lagi, kataku setengah berteriak. Malam ini mereka akan bersatu lagi, dia akan bertemu istrinya lima jam lagi dan mereka akan berbahagia dan saling setia di dunia lain. Dan sambungan pun terputus. Orang-orang yang datang kepadaku, beberapa masih hidup dan beberapa sudah meninggal. Aku tidak pernah mengenal mereka yang berhasil tetapi paling tidak aku mengetahui nama-nama siapa yang gagal. Atau paling tidak aku merasa aku tahu. Pria yang mati setelah melubangi batok kepalanya sendiri, pada malam terakhir bilang bahwa dia masih tidak bisa memaafkan dirinya akan one night stand yang dia buat 15 tahun yang lalu. Pada obituarinya tertulis, ayah dan suami yang kami cintai.
10