HISTORY BOOK OF AREMA INDONESIA Bagus Priyo Sasmito Jurusan Desain Produk Industri, FTSP ITS. Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111, Telp./Fax (031) 5931147
ABSTRAK Perancangan sebuah History Book merupakan sebuah inovasi terhadap sebuah klub Sepak Bola Indonesia, khususnya Arema, karena keadaan setiap klub sepakbola Indonesia memang berbeda dengan persepakbolaan di Eropa. Di negara-negara Eropa, klub sepakbola dikelola secara profesional dan dapat membiayai operasional timnya secara mandiri. Dengan kata lain klub sepakbola adalah sebuah perusahaan yang strategi marketingnya dapat diubah-ubah sesuai dengan kepentingan perusahaan.
ABSTRACK Designing a History Book is an innovation on an Indonesian football club, particularly Arema, because every situation is different Indonesian football club with a football in Europe. In European countries, football clubs are managed professionally and can finance the team operations independently. In other words, the football club is a company marketing strategy can be changed in accordance with the interests of the company.
KATA KUNCI Buku Visual, Sejarah, Pride Elegan, Arema.
PENDAHULUAN Keadaan setiap klub sepakbola Indonesia memang berbeda dengan persepakbolaan di Eropa, benua cikal bakal olahraga sepakbola Indonesia. Di negaranegara Eropa, klub sepakbola dikelola secara profesional dan dapat membiayai operasional timnya secara mandiri, karena memang sejak awal klub tersebut adalah milik privat bukan milik pemerintahan. Dengan kata lain klub sepakbola adalah sebuah perusahaan
yang
strategi
marketingnya
dapat
diubah-ubah
sesuai
dengan
kepentingan perusahaan. Bahkan saham-saham klub sepak bola Eropa turut bersaing di lantai bursa. Dengan demikian klub dapat bergerak lebih fleksibel dibandingkan klub yang dibiayai oleh pemerintah. Sepakbola Indonesia menerapkan aturan baru bagi klub-klub dengan melakukan privatisasi. Salah satunya berlaku pada klub Arema, sebagai contoh Klub pertama yang dikelola pihak swasta. Pada tahun 2007 Arema mengumumkan statusnya sebagai perseroan terbatas dengan nama PT Arema Indonesia. Hal ini berawal dari kebijakan dari PSSI yang melarang pendanaan klub sepakbola dari APBD. Dengan kata lain, setiap klub sepakbola harus dapat mencari pendanaan mandiri untuk operasionalnya karena sepakbola dipandang menyedot dana APBD terlalu besar. (Arema Football Club/Persatuan Sepak Bola Arema) lahir pada tanggal 11 Agustus 1987, dengan semangat mengembangkan persepak bolaan di Malang. Pada masa itu, tim asal Malang lainnya Persema Malang bagai sebuah magnet bagi arek Malang. Stadion Gajayana –home base klub pemerintah itu– selalu disesaki penonton. Di mana Arema belum menjadi sebuah komunitas sepak bola. Ia masih jadi sebuah “utopia”. Perubahan Arema Indonesia menjadi badan hukum (PT) menjadikan Arema harus membuka peluang seluas-luasnya untuk mencari sumber income. Selama ini investor dan sponsor berperan penting dalam kelangsungan Arema. Pada tahun 2005 Arema dibeli oleh investor yaitu PT. Bentoel Investama, Tbk. Di bawah naungan PT. Bentoel, Arema memiliki manajemen yang profesional dan tertata, pertama kali di Indonesia di saat tim - tim Liga Indonesia masih mengandalkan APBD dari daerah masing – masing. Namun Arema juga berupaya membuka peluang income yang lain seperti dari aspek merchandising. Saat ini masih belum ada merchandise Arema berupa media dokumentasi perjalanan Arema. Dan dalam hal ini buku histori Arema memiliki potensi besar sebagai salah satu produk merchandise. Terlebih lagi karena Arema merupakan salah satu icon dari kota Malang. Alasan kenapa penulis mengambil judul history book Arema tersebut karena pertama, buku histori ini bisa menjadi income Arema dari segi merchandise, karena Arema memiliki penggemar fanatik “AREMANIA” yang selama ini juga merupakan sumber pemasukan
Arema dari segi tiketing pertandingan Arema di Malang. Sekitar 80% warga kota Malang Raya menyaksikan pertandingan Arema di Malang.
1
Jumlah yang sangat
banyak untuk penggemar salah satu klub di Liga Indonesia. Dengan penjualan buku histori ini, akan mendatangkan keuntungan tersendiri bagi Arema Indonesia yang telah memiliki badan hukum sendiri. Arema harus memiliki alternatif demi mendatangkan income, Selain dana sponsor. Jika melihat potensi masyarakat terhadap Arema Indonesia, maka buku histori ini memiliki peluang yang sangat besar. Kedua, agar semua sejarah Arema sendiri terdokumentasikan dalam sebuah media berupa buku. Dan sejarah tersebut tidak akan hilang. Kemudian sebagai media edukasi untuk semua penggemar fanatik Arema, dari anak kecil hingga orang dewasa, karena anak anak kecil yang umumnya penggemar fanatik Arema tidak tahu menahu akan sejarah Arema itu sendiri, bahkan yang dewasa pun mungkin banyak yang tidak tahu. Arema merupakan bagian sejarah dari kota Malang, dan sebuah buku history sangat dibutuhkan untuk menjadi dokumentasi sejarah kota tersebut, agar orang akan selalu mengingatnya. Sebuah buku yang menampilkan history klub Arema dapat dipandang dari beberapa aspek, seperti : media untuk memberi informasi mendalam mengenai Arema pada pembacanya. Melalui buku tersebut, pembaca mendapatkan pengetahuan mengenai klub Arema yang terdokumentasikan dan benar adanya, karena informasi di dalamnya berasal dari para pelakunya langsung, tidak seperti informasi dari mulut ke mulut di kalangan supporter lapangan yang validitasnya perlu dipertanyakan. Dengan demikian kebutuhan informasi mengenai sejarah panjang Arema dapat terpenuhi sehingga tidak menutup kemungkinan meningkatkan rasa cinta pada Arema dan persepakbolaan nasional. Walaupun Arema Indonesia, memiliki badan hukum tersendiri mereka membutuhkan dana yang sangat besar untuk mengikuti semusim kompetisi di Liga Indonesia (DISL sekarang). Untuk satu musim kompetisi dibutuhkan sekitar 10 miliar rupiah. Untuk operasional dll. Pendapatan melalui penjualan merchandise adalah lahan basah yang bisa dioptimalkan oleh tim manajemen untuk menciptakan arus kas masuk ke tim Arema Malang. Sangat ironis, jika tim sebesar Arema Malang yang memiliki suporter fanatik dan mandiri tidak pernah menikmati hasil penjualan merchandise yang berbau Arema Malang. Jika kita pergi ke stadion Kanjuruhan untuk menyaksikan laga home tim Arema Malang, mungkin kita bisa menghitung dengan jari berapa supporter yang tidak menggunakan merchandise yang berbau Arema Malang. Menurut penulis, sudah saatnya tim manajemen segera mengoptimalkan sumber pendanaan ini. Masalah yang sering muncul adalah adanya konflik yang ditimbulkan oleh Aremania
1
ongisnade.net
sendiri. Jika kita cermati dengan bijaksana, selama ini yang merasakan manisnya laba penjualan merchandise yang berbau Arema Malang adalah para Aremania sendiri. Sekarang ada kira-kira 183 korwil di Malang. Setiap tokoh korwil adalah pengurus hal suporter di sebuah kampung atau daerah. Sulit menghitungkan berapa jumlah korwil karena setiap korwil mandiri dalam pendiriannya. Selain itu ada kelompok yang bukan korwil tetapi menemuhi peran agak seperti korwil. Juga sistem ketertiban tersebut tidak bergantung pada ketua umum, yaitu Aremania bukan yayasan. Kantor PS Arema merupakan pusat informasi untuk para tokoh korwil. Kalau ada pertandingan di Malang PS Arema membagi tiket antara korwil-korwil (tetapi juga antara calo-calo). Akibatnya tidak ada antréan suporter untuk membeli tiket. Kemudian korwil menjual tiket pada anggotanya dengan harga loket. Anggota korwil bisa dapat tiket dengan mudah. Namun dikatakan di artikel ‘Aremanita Menepis Anggapan’, Bestari no. 156 2001 bahwa “ruginya, adanya korwil-korwil akan banyak muncul calo-calo muda di stadion yang tidak jelas identitasnya”. Kalau tiket ekonomi, harganya telah mahal sekali jadi calo-calo pada umumya terpaksa menjual pada harga loket. Namun masih ada maanfaat sebagai anggota korwil yaitu pasti dapat tiket pada harga loket. Kalau pertandingan ramai calo-calo bisa menaikkan harga tiket. Misalnya pada pertandingan Arema melawan Persikota, pada jam 13.00 (permulaian pada jam 15.30) calo-calo minta sampai Rp. 25.000 untuk Ekonomi dan sampai Rp. 65.000 untuk VIP, walaupun harga loket Rp. 12.000 dan Rp. 35.000. Sampai waktu sebentar sebelum permulaian pertandingan harga tiket maupun ekonomi atau VIP telah mahal sekali. Katanya sampai Rp 100.000 untuk VIP. Diperkirakan jumlah suporter yang datang sewaktu Arema main berjumlah 35.000 orang untuk wilayah malang sendiri, untuk wilayah Jakarta yang bernama Aremania batavia berjumlah 5000 orang, Aremania Bontang 1500 orang, Aremania Solo 1000 orang, dan masih banyak lagi Korwil dari kota kota 2 lainya yang rata- rata mencapai 500 orang atau lebih : Malang sebagai kota industri,
dimana sebuah kota akan maju pesat jika industrinya juga maju. Dalam percaturan globalisasi basis-basis produksi dan industri lokal sangat penting. Saat ini geliat bisnis di kota Malang sangat semarak dan sangat berpotensi untuk menaikkan Pendapatan Asli Daerah. Malang memiliki salah satu potensi daerah yang tidak banyak dimiki oleh kota-kota yang lain, yaitu suporter fanatik Arema yang disebut Aremania. Aremania merupakan pasar yang subur dari produk fashion “Kostum Aremania”selain dari para wisatawan domestik maupun lokal. Produk fashion dari “Kostum Aremania” ini, banyak dijumpai di seluruh Malang Raya, dengan kualitas produk mulai dari yang rendah, menengah sampai yang paling bagus. Masing-masing kualitas produk
2
Sumber : http://sabhatansa.multiply.com/journal/item/3/Tesis_Tentang_AREMA_oleh_John_Psilopatis:
memiliki pasar sendiri, sendiri, mengingat Aremania adalah milik seluruh lapisan masyarakat yang ada di Malang Raya 3 . Setiap harinya di Ongisnade Store ada 500 orang membeli kostum atau atribut Arema, Perkiraan kami dalam sebulan ada 10.000 orang membeli kostum Arema, itupun tidak hanya orang Malang sendiri tetapi orang luar kota pun banyak membeli kostum atau atribut Arema. Bisa dikatakan Setiap penggemar Arema memiliki dua kostum berbeda atau lebih 4 Harga dari setiap Atribut Arema berharga 75.000 sampai 100.000 rupiah, terdiri dari kaos Arema dan segala macam atribut berbau Arema. Jadi dengan harga seperti itu, kemungkinan buku terjual adalah kisaran sekitar 80.000 rupiah, dengan cetak 100 halaman. Agar setiap orang yang membeli terjangkau dengan harga tersebut, karena setiap pembelian atribut Arema dengan kisaran harga di atas setiap orang mampu membeli 2 kostum atau lebih.
Tujuan Makalah ini mencoba menyajikan bahwa sebuah buku histori sebuah klub sepakbola sangat penting di dalam bagian sebuah sejarah. Penelitian bertujuan untuk memberikan informasi secara menyeluruh mengenai sejarah Arema Indonesia sehingga dapat memberikan
semangat pada persepakbolaan Indonesia dan
merupakan pemasukan bagi tim itu sendiri.
Masalah 1.Belum ada media yang mendokumentasikan sejarah dan perjalanan Arema Indonesia. Arema merupakan salah satu klub besar di Indonesia dan Malang Raya khususnya. Dapat memberi informasi yang lengkap perjalanan Arema Indonesia, dan meningkatkan kecintaan penggemar bola di malang Raya dan sekitarnya.
2.Belum ada Atribut Arema yang berupa media dokumentasi klub.Media dokumentasi berupa buku sejarah Arema Indonesia dapat menjadi salah satu produk merchandise Arema Indonesia, maupun khas kota Malang. Terkait dengan sehingga dapat menjadi salah satu sumber pemasukan bagi Arema Indonesia.
3.Media buku merupakan media yang sesuai untuk perancangandokumentasi Arema. Media buku merupakan media yang paling sesuai untuk perancangan dokumenter Arema. Alasan pernyataan tersebut adalah karena buku lebih mudah untuk
3
Sumber : Hakim, R. 1998. Dengan Wirausaha Menepis Krisis. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo 4 Sumber : Ongisnadestore.com
dibaca/diakses tanpa perlu alat tambahan, tidak ada waktu delay untuk mendapatkan ceritanya, bahan yang diperlukan untuk konten telah tersedia, collectible sehingga mengakomodasi
kenyamanan
pembaca.
Berdasarkan
karakteristik
sasaran/pelanggan, sebanyak 77% responden memiliki minat terhadap buku yang mengulas khusus tentang Arema, menandakan peluang buku dapat diterima oleh sasaran.
4.Produksi buku melalui penerbit berskala nasional akan memperluas jangkauan distribusi. Dari aspek penerbitan/distribusi, produksi buku melalui penerbit berskala nasional akan memperluas jangkauan distribusi. Distribusi buku ditekankan pada wilayah Jawa Timur, khususnya Malang Raya sebagai basis Arema. Buku akan didistribusikan secara nasional, dijual di toko buku di kota-kota besar Indonesia, dan dijual secara online sehingga mampu menjangkau target pembaca sekunder, yakni penikmat sepakbola nasional.
PEMBAHASAN Arema Indonesia (dulu: Arema Malang) adalah sebuah klub sepak bola yang bermarkas di kota Malang, Jawa Timur, Indonesia. Arema didirikan pada tanggal 11 Agustus 1987, Arema mempunyai julukan "Singo Edan" . Mereka bermain di Stadion Kanjuruhan dan Stadion Gajayana. Arema Indonesia adalah tim sekota dari Persema Malang. Sejak berganti pemilik dari PT Bentoel Investama, Tbk ke konsorsium di tahun 2009. secara resmi Arema Malang, berganti nama menjadi Arema Indonesia. Sejak hadir di persepak bolaan nasional, Arema telah menjadi ikon dari warga Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu) Jawa Timur dan sekitarnya. Sebagai perwujudan dari simbol Arema, hampir di setiap sudut kota hingga ganggang kecil terdapat patung dan gambar singa.. Adalah Acub Zaenal yang kali pertama punya andil menelurkan pemikiran membentuk klub Galatama. Jasa “Sang Jenderal” tidak terlepas dari peran Ovan Tobing, humas Persema saat itubeberapa hari setelah itu, Ir Lucky Acub Zaenal –putra Mayjen TNI (purn) Acub Zaenal- mendatangi Ovan di rumahnya, Jl. Gajahmada 15.
Ia diantar Dice Dirgantara yang sebelumnya sudah
kenal dengan dirinya. Harus diakui, awal berdirinya Arema tidak lepas dari peran besar Derek dengan Armada 86-nya. Nama Arema awalnya adalah Aremadagabungan dari Armada dan Arema. Namun nama itu tidak bisa langgeng. Beberapa bulan
kemudian
diganti
menjadi
Arema`86.
Sayang,
upaya
Derek
untuk
mempertahankan klub Galatama Arema`86 banyak mengalami hambatan, bahkan tim
yang diharapkan mampu berkiprah di kancah Galatama VIII itu mulai terseok-seok karena dihimpit kesulitan dana. Dari sinilah, Acub Zaenal dan Lucky lantas mengambil alih dan berusaha menyelamatkan Arema`86 supaya tetap survive. Setelah diambil alih, nama Arema`86 akhirnya diubah menjadi Arema dan ditetapkan pula berdirinya Arema Galatama pada 11 Agustus 1987 sesuai dengan akte notaris Pramu Haryono SH–almarhum–No 58. “Penetapan tanggal 11 Agustus 1987 itu, seperti air mengalir begitu saja, tidak berdasar penetapan (pilihan) secara khusus. dari pendirian bulan Agustus itulah kemudian simbol Singo (Singa) muncul. “Agustus itu kan Leo atau Singo (sesuai dengan horoscop),”imbuh Ovan. Dari sinilah kemudian, Lucky dan, Ovan mulai mengotak-atik segala persiapan untuk mewujudkan obsesi berdirinya klub Galatama kebanggaan Malang..
5
Perubahan Arema Indonesia menjadi badan hukum
(PT) menjadikan Arema harus membuka peluang seluas-luasnya untuk mencari sumber income. Selama ini investor dan sponsor berperan penting dalam kelangsungan Arema. Pada tahun 2005 Arema dibeli oleh investor yaitu PT. Bentoel Investama, Tbk. Di bawah naungan PT. Bentoel, Arema memiliki manajemen yang profesional dan tertata, pertama kali di Indonesia di saat tim - tim Liga Indonesia masih mengandalkan APBD dari daerah masing – masing. Namun Arema juga berupaya membuka peluang income yang lain seperti dari aspek merchandising. Saat ini masih belum ada merchandise Arema berupa media dokumentasi perjalanan Arema. Dan dalam hal ini buku histori Arema memiliki potensi besar sebagai salah satu produk merchandise. Terlebih lagi karena Arema merupakan salah satu icon dari kota Malang. Pada dasarnya layout dapat dijabarkan sebagai tata letak elemenelemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung pesan/konsep yang dibawanya. Me-layout adalah salah satu proses tahapan kerja dalam desain untuk menyusun menata atau memadukan unsur-unsur komunikasi grafis menjadi media komunikasi visual yang komunikatif, estetik dan menarik.
6
. Dapat dikatakan bahwa desain merupakan arsiteknya, sedangkan layout adalah pekerjanya. Secara umum tujuan dari berbagai macam elemen layout adalah :
1. Menyampaikan informasi dengan lengkap dan tepat 2. Kenyamanan dalam membaca termasuk didalamnya kemudahan mencari informasi yang dibutuhkan, navigasi dan estetika. Elemen layout dibagi menjadi tiga, yaitu : Elemen Teks, Elemen visual dan Invisible Elemen.
5
Wawancara dengan Ovan Tobing, Pendiri Arema 6 Hendratman, Hendi. Tips N Trix Graphic Design. Informatika, Bandung
Elemen Visual Yang termasuk dalam kelompok elemen visual adalah semua elemen bukan teks yang kelihatan dalam suatu layout. Bisa saja dalam suatu layout hanya terdapat elemen teks dan tidak ada elemen visual sama sekali. Dokumen-dokumen yang diketik, isi halaman buku telepon atau kamus, biasanya tidak memakai elemen visual. Ada juga yg kebalikannya : hanya ada elemen visual tanpa elemen teks misalnya pada iklan, yang menggunakan strategi visual –driven.
Elemen Fotografi Kekuatan terbesar dari fotografi adalah kredibilitas dan kemampuannya untuk memberikan kesan dapat dipercaya. Fakta menurut penelitian Poynter Institute sebuah Sekolah Jurnalisme di Amerika- bahwa orang-orang lebih. menyukai fotografi berwarna daripada fotografi hitam putih . Foto berwarna mendapat perhatian 20% lebih besar daripada foto hitam putih.
Gambar 1 : Contoh layout dengan elemen visual fotografi
Ciri-ciri Foto Jurnalistik, adalah sebagai berikut : 1. Memiliki nilai berita dan atau menjadi berita itu sendiri 2. Melengkapi suatu berita atau artikel 3. Dimuat dalam satu media
Fotografi merupakan salah satu media visual untuk mengabadikan atau menceritakan suatu peristiwa. Fotografi adalah elemen pendukung dalam informasi atau cerita yang akan disampaikan. Foto Jurnalistik terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu :
Spot News : Foto-foto insidential / tanpa rencana seperti foto kerusuhan,dll. General News : Foto yang terencana seperti : foto olahraga dll ) Foto feature : Foto untuk mendukung suatu artikel Essay Foto : Kumpulan beberapa foto yang bisa bercerita.
Teknik Fotografi Di dalam dunia fotografi kita telah banyak mengenal istilah karya Single Photo (foto tunggal). Pada umumnya telah banyak para pemotret yang menghasilkan karya Single Photo tersebut misalnya saja foto seorang bocah kecil, sebuah bangunan tua ataupun sekilas pemandangan pagi. Ada istilah lain tentang karya foto dalam dunia fotografi yang berbeda dengan karya foto tunggal yaitu Photo Story. Ada juga yang menyebutnya dengan istilahPicture Story atau Photo Essay. Apa itu sebenarnya Photo Story? Photo Story atau Foto Cerita adalah kumpulan karya foto yang dibuat dengan tujuan untuk menyampaikan sebuah cerita dari suatu tempat, peristiwa ataupun sebuah isu yang ada. Dimana foto-foto tersebut merepresentasikan karakter serta menyuguhkan emosi bagi yang melihatnya, berdasarkan sebuah konsep yang menggabungkan antara seni dan jurnalisme. Semua karya Photo Story merupakan kumpulan karya foto, tetapi tidak semua kumpulan karya foto merupakan karya Photo Story. Ada dua Jenis Photo Story. Yang pertama adalah : Foto Naratif yaitu kumpulan karya foto berdasarkan urutan dari sebuah kejadian atau peristiwa. Misalnya foto-foto tentang seorang ibu penjual jamu dimana si pemotret mengikuti dan merekam segala aktivitas ibu penjual jamu tersebut dari mulai mempersiapkan dagangan jamunya di rumah, berangkat keluar rumah untuk menjajakan jamunya hingga pulang kembali ke rumah. Jenis Photo Story yang kedua adalah : Foto Tematik yaitu kumpulan karya foto yang memfokuskan pada sebuah tema sentral dimana fotofoto yang diambil tidak melulu mentitik-fokuskan pada sebuah tempat ataupun peristiwa tertentu. Tetapi foto-foto tersebut relevan dengan tema yang diambil misalnya isu pendidikan yang rendah, pengentasan kemiskinan, polusi pabrik dan lain sebagainya. Adapun langkah- langkah yang dilakukan untuk membuat sebuah Photo Story yaitu: 1.
Tentukan sebuah topik atau tema
2.
Lakukan penelitian kecil
3.
Membuat sebuah cerita yang nyata
4.
Mencari emosi & karakter
5.
Eksekusi foto
Eksekusi Photo Story yang baik yaitu foto-foto yang
bercerita dimana foto-foto
tersebut dapat berdiri sendiri, foto-foto dengan berbagai penyajian (sudut lebar, potret, detail), foto-foto yang memiliki urutan foto yang baik (menarik, logis & efektif bercerita), foto-foto yang memiliki Informasi & Emosi (mampu menyampaikan sebuah pesan yang baik) dan foto-foto yang menyertakan caption atau keterangan tentang foto. Dalam proses pemilihan & penyusunan urutan Photo Story ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu: 1.
The Lead Photo, yaitu Foto yang paling menonjol dari seluruh rangkaian foto.
2.
The Scene, yaitu Foto yang menggambarkan suasana atau tempat dari tema
sentral. 3.
The Portraits, yaitu Foto potret yang dramatik & menggugah emosi.
4.
The Details Photo, yaitu Foto yang terfokus pada detail sebuah obyek misalnya
bangunan, wajah ataupun benda. 5.
The Semiotic Photo, yaitu Foto sederhana yang memiliki nilai simbolis dan
makna tertentu dari sebuah cerita 6.
The Signature Photo, yaitu Foto yang menangkap sebuah kesimpulan dari
sebuah cerita. 7.
The Clincher Photo, yaitu Foto yang menentukan akhir dari sebuah cerita berupa
harapan, kebahagiaan atau sesuatu yang membangkitkan inspirasi.
Ketika kita membuat Photo Story ada beberapa hal lain yang dapat mempengaruhi hasil karya diantaranya adalah penguasaan teknis pemotretan, wawasan & kreativitas pemotret, kejelian pemotret dalam merekam obyek foto, dan totalitas pemotret. Sehingga ketika kita memiliki semua hal itu, niscaya foto-foto yang telah kita hasilkan akan mengeluarkan sebuah citra yang utuh dari peristiswa atau isu yang kita pilih. Akhir kata semoga segala citraan yang dihadirkan kembali oleh mata fotografi kita dapat menjadi adegan-adegan beku bersejarah yang terus dikenang dan terus dibagikan bagi kelangsungan peradaban cahaya juga bagi kelangsungan hidup manusia sampai akhir hayatnya.
Margin Margin menentukan jarak antara pinggir kertas dengan area ruang yang akan ditempati oleh elemen-elemen layout. Fungsi margin adalah untuk mencegah agar elemen-elemen layout tidak jauh ke pinggir halaman dan dengan penggunaan margin dapat mneghindarkan elemen-elemen layout terpotong pada saat di percetakan. Namun terkadang ada juga yang sengaja meletakkan elemen layout jauh di pinggir halaman bila memang konsep desain tersebut mengharuskan demikian dan sudah ada pertimbangan estetis sebelumnya. Margin Simetris (halaman sebelah kanan adalah cerminan dari halaman sebelah kiri ) menguntungkan dari segi fungsi. Perlu diingat apabila halaman yang dijilid banyak maka bagian pertemuan-pertemuan di tengah akan menebal dan tertekuk, tetapi bila disediakan cukup jarak ( margin di bagian dalam ) , maka elemen layout tetap berada di posisi yang aman dan bebas dari ketidakterbacaan . Sistem seperti ini adalah yang paling umum dilakukan. Kesimpulan : Untuk buku Sejarah Persebaya, margin yang digunakan adalah margin simetris, karena biasanya buku itu halamannya banyak dan sedikit tebal, jadi dengan penggunaan margin simetris ini membuat aman isi tiap halaman.
Teori Warna Pemilihan warna adalah hal yang penting dalam menciptakan suatu desain, karena warna dapat menjadi point daya tarik suatu media. Pemilihan warna yang representatif dimulai dari memilih warna yang dapat merepresentasikan pesan dari sebuah desain. Di bawah ini adalah Dominant Color dan arti warna secara umum : o Bright Red : Exciting, Energizing, Sexy, Hot, Dynamic, Stimulating, Provocative, Dramatic, Aggressive, powerful. o Bright Pink : Exciting, Happy, Hot, Attention-getting, Energitic, Youthful, Spirited, Fun, Trendy, Wild. o Light Pink : Romantic, Soft, Sweet, Tender, Cute, Babies, Delicate. o Dusty Pink : Soft, Cozy, Dusky. o Mauve : Soft, Subdued, Quiet, Sentimental. o Burgundy : Rich, elegant, Refined, Tasty, Expensive o Orange : Fun, Childlike, Happy, Glowing, Sunset, Harvest, Hot, Juicy, Tangy, Friendly. o Bright Yellow : Enlightening, Sunshine, Cheerful, Friendly, Hot, Luminous o Light Blue : Calm, Quiet, Peaceful, Cool, Water, Clean. o Light Green : Calm, Quiet, Soothing, Neutral.
o Pure White : Pure, clean, Sterile, Silent, Bright. o Black : powerful, Elegant, Mysterious, heavy, Bold, Classic, Strong, Expensive o Earth Brown : Rooted, Wholesome, Masculine, Woodsy, Warm, Durable, Secure.
Definisi Buku Buku (Bel.: boek, Ing.: book). Di dalam arti luas buku mencakup semua tulisan dan gambar yang ditulis dan dilukis atas segala macam lembaran papirus, lontar, perkamen dan kertas dengan segala macam bentuknya: berupa gulungan, dilubangi dan diikat dengan atau dijilid muka belakangnya dengan kulit, kain, karton dan kayu. Buku merupakan hasil perekaman dan perbanyakan (multiplikasi) yang paling populer dan awet. Berbeda dengan majalah, apalagi surat kabar, buku direncanakan untuk dibaca dengan tak seberapa mempedulikan kebaruannya karena tanggal terbitnya kurang mempengaruhi. Dengan demikian buku merupakan alat komunikasi berjangka panjang dan mungkin yang paling berpengaruh kepada perkembangan kebudayaan manusia. Di dalam buku, dipusatkan dan dihimpun lebih banyak hasil pemikiran dan pengalaman manusia daripada di dalam sarana komunikasi lainnya. Buku Harian (Bel: dagboek, Ing.:diary). Buku untuk mencatat segala penghayatan pencatat secara intim dan terus terang, biasanya dengan gaya langsung dan informal serta kebanyakan tanpa sistematik. Ada pula roman yang berbentuk buku harian, mis. Diary karangan Samuel Pepys (1633-1703). Buku adalah lembar kertas berjilid, berisi tulisan, yang berisi gambar atau tulisan, sedangkan baca (membaca) adalah melihat sesuatu yang tertulis secara detail dan teliti yang terlisankan di dalam hati. Dapat pula mengeja dan mengatakan apa yang tertulis, dari sini dapat disimpulkan buku adalah lembaran kertas yang berjilid yang berisi gambar atau tulisan. Ada berbagai sumber yang menguak sejarah tentang buku. Buku pertama disebutkan lahir di Mesir pada tahun 2400-an SM setelah orang Mesir menciptakan kertas papirus. Kertas papirus yang berisi tulisan ini digulung dan gulungan tersebut merupakan bentuk buku yang pertama. Ada pula yang mengatakan buku sudah ada sejak zaman Sang Budha di Kamboja karena pada saat itu Sang Budha menuliskan wahyunya di atas daun dan kemudian membacanya berulang-ulang. Berabad-abad kemudian di Cina, para cendekiawan menuliskan ilmu-ilmunya di atas lidi yang diikatkan menjadi satu. Hal tersebut memengaruhi sistem penulisan di Cina di mana huruf-huruf Cina dituliskan secara vertikal yaitu dari atas ke bawah.
HASIL
Gambar 2 : Desain sampul buku Arema “History Book of Arema Indonesia”
Gambar 3 : Desain bagian isi buku Arema “History Book of Arema Indonesia”
Gambar 4 : Desain bagian isi buku Arema “History Book of Arema Indonesia”
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dilakukan, maka perumusan masalah dalam perancangan ini adalah bagaimanakah merancang sebuah history book Arema yang komunikatif dan berdaya jual. Perumusan masalah tersebut diberi batasan teknis perancangan yang difokuskan pada perancangan sebuah buku dokumentasi sejarah Arema
termasuk
aspek-aspek
yang
membuatnya
layak/memiliki nilai jual untuk dijadikan merchandise .
menjadi
komunikatif
dan
Dari studi yang dilakukan
mengenai subyek desain dari berbagai literatur dan studi terhadap target konsumen didapatkan hasil bahwa konsep dan kriteria history book adalah sebagai berikut : Konsep desain merupakan kesimpulan dari solusi permasalahan perancangan history book dengan komunikasi, visual dan media yang tepat. Penentuan keyword dilakukan dengan menyimpulkan elemen internal maupun eksternal yang berpengaruh dalam perancangan ini. Keyword “Pride Elegan” merupakan ide besar dalam menentukan konsep desain yang selanjutnya. Gaya penulisan yang digunakan dalam buku ini menggunakan gaya bahasa Indonesia populer semi formal, dengan tata bahasa jurnalistik. Dengan alasan untuk memberikan kejelasan dan kerapian tata bahasa. Juga digunakan beberapa istilah persepakbolaan dalam bahasa asing untuk menjaga keaslian maknanya.Untuk judul buku menggunakan judul “The Lion Heart”. Judul berarti “Berhati Singa”, menyampaikan kejayaan dan sejarah panjang Arema. Judul menggunakan bahasa Inggris untuk memberikan elegan pada kesan pertama saat
membaca judul buku. Strategi visual yang digunakan dalam perancangan ini adalah menggunakan elemen fotografi, sesuai dengan keyword “Pride Elegan”, yang berarti “sebuah Kebanggan yang berharga”. Maka di dalamnya terdapat suatu momen yang berharga. Momen sendiri merupakan suatu bagian dari sejarah. Fotografi merupakan elemen/ teknik dokumentasi yang berkredibilitas tinggi. Elemen layout menggunakan tata visual simetris dengan merangkai sejarahnya. Untuk menampilkan “kebanggaan” dan “sejarah” dari keyword “pride” digunakan efek visual bernuansa Swiss. Fotografi di dalam buku ini merupakan elemen pendukung visual utama yang bertujuan untuk menggambarkan bagaimana kondisi saat terjadinya sejarah. Karena momen telah terjadi di masa lampau, maka digunakan image yang telah ada dari dokumentasi Arema dan berbagai sumber. ”Elegan” yang dimaksud di keyword adalah suatu moment berharga dari kejadian bersejarah di masa lalu. Maka fotografi yang digunakan harus dapat menampilkan konsep tersebut dengan tambahan teknik rekayasa digital tanpa mengubah konten foto, terbatas pada tone warna saja, yakni menggunakan tone warna sephia pada Bab 1 : Sejarah Arema. Sedangkan image di bab-bab selajutnya mengambil image dari dokumentasi berbagai sumber dan mengambil gambar langsung di lapangan yang kemudian diolah menggunakan teknik digital dengan mengubah tone warna yang mendukung kriteria desain. Pada bagian image yang menggambarkan ”Elegan” digunakan teknik fotografi wide lens dan close up. Layout elemen visual bersifat simetris dan rapi seperti dimiringkan beberapa derajat, namun tetap menjaga keseimbangan dan legibilitas tata layout. Warna yang digunakan dalam perancangan buku “The Lion heart” adalah turunan dari warna identitas klub sepakbola Arema, yakni warna biru. Sebagai turunan (pengayaan) dari konsep ”pride”, maka warna biru. dikombinasikan/digradasikan dengan warna yang melambangkan warna Elegan, yakni warna classic seperti emas dan coklat tua. Penerapan tone sesuai dengan konsep ”Pride Elegan” , maka tone warna yang digunakan adalah turunan warna identitas Arema, yakni warna biru dipadukan dengan warna yang melambangkan warna Elegan yakni warna classic seperti emas dan coklat tua. Manner dari tone adalah menggunakan nuansa swiss dengan ciri khas layout menggunakan elemen grid dan terkesan simetris untuk menimbulkan gaya swiss, menggambarkan kebanggaan dari keyword “pride”. Perancangan history book Arema ini dimaksudkan untuk memberi service recovery atas kebutuhan pelanggan akan perhatian dan kedekatan dengan Arema dalam rangka menjaga loyalitas pelanggan.
Saran Perancangan history book Arema merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengangkat potensi klub dalam menggalang loyalitas dan mendatangkan keuntungan secara finansial bagi klub (perusahaan). Manajemen Arema masih dapat menggali potensi Arema dalam aspek-aspek yang selama ini masih kurang diperhatikan. Salah satunya adalah hubungan Arema dengan pendukung (pelanggan) juga dapat menjadi aset yang berharga bagi Arema. Masih banyak potensi Arema yang masih bisa digali. Hal yang sama juga bisa diterapkan bagi klub sepakbola lokal lainnya. Dengan mengeksplorasi potensi klub untuk memberi solusi sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA Morrisan, MA. 2008. Jurnalistik Televisi Mutakhir. Jakarta.Gramedia. Hakim, R. 1998. Dengan Wirausaha Menepis Krisis. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Barnes, James G. 2007. The Secrets of Customer Relationship Management. Yogyakarta. Hendratman, Hendi. Tips N Trix Graphic Design. Informatika, Bandung. Rustan, Suriyanto. 2008. Layout dan Penerapannya. PT Gramedia Pustaka, Jakarta. Suryabrata, S. (2002). Metodologi Penelitian Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Sutton, Tina and Bridge M. Whelan, 2005, The Complete Color Harmony, Singapore: Second edition, Page One. Tinabuko, Sumbo, 2008, Semiotika Komunikasi Visual, Yogjakarta: Cetakan kedua, Jalasutra Ambrose, Gavin and Paul Harris, 2006, The Visual Dictionary of Graphic Design, Singapore: AVA Book Publishing. Niron,Ilgin, The importance of environmental graphic desain in human life and its affection, thesis, 2009. Aditya Susilo, 2010, Perancangan History Book Persebaya “We Are The Big Tim” Surabaya. Abdul Muntholib, 2009, Arema Never Die, Biografi Arema. Malang.
http://ongisnade.net http://sabhatansa.multiply.com/journal/item/3/Tesis_Tentang_AREMA_oleh_John_Psil opatis http://en.wikipedia.org/wiki/Arema http://en.wikipedia.org/wiki/Indonesia_Super_League http://dewey.petra.ac.id/jiunkpe_dg_14690.html http://www.elexmedia.co.id/forum/index.php?topic=21742.msg504819;topicseen