MISI KENABIAN 2014 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM MISI KENABIAN Apabila Allah ingin mengubah manusia (ummat) termasuk alamnya dari rusak jadi baik, Allah tidak pernah mengutus: 1. Milyuner yang dengan hartanya membagi-bagikan harta agar orang kafir mau beriman. 2. Penguasa dengan kekuasaannya. 3. Filsuf dengan pemikiran dan kepandaian bicaranya. 4. Orang kuat/gladiator dengan kekuatannnya Tetapi Allah mengutus (membangkitkan) seorang RASUL atau NABI dengan MiSI DAKWAH untuk TEGAKNYA AGAMA. Q.S Syuro ayat ke 13. 13. Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa Yaitu: Tegakkanlah agama[1340] dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya). [1340] Yang dimaksud: agama di sini ialah meng-Esakan Allah s.w.t., beriman kepada-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhirat serta mentaati segala perintah dan larangan-Nya. Misi seluruh para Nabi dan Rasul sama: An aqimuuddiin.
TEGAKKANLAH AGAMA dengan cara menghidupkan USAHA DAKWAH
1
MISI KENABIAN 2014
Namun bukan dengan Cara dakwah yang dipahami masyarakat umum sekarang ini. Adapun seruannya adalah mengajak kepada iman dan amal soleh seperti tercantum di Q.S 16. An nahl ayat 36: 36. dan sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut[826] itu", Maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya[826]. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). [826] Thaghut ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain dari Allah s.w.t. [826] Thaghut ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain dari Allah s.w.t. Demikian juga di Q.S 71. Nuh ayat 3: 3. (yaitu) sembahlah olehmu Allah, bertakwalah kepada-Nya dan taatlah kepadaKu,
Lalu bagaimana kaitan Nabi Muhammad SAW dengan Nabi-nabi yang terdahulu? Allah SWT memerintahkan kepada Rasulullah SAW untuk menyatakan Q.S 46 Al Ahqof ayat 9: 9. Katakanlah: "Aku bukanlah Rasul yang pertama di antara Rasul-rasul dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu. aku tidak lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan". Atau katakanlah aku bukanlah seorang rasul yang BID’AH. Maksudnya bahwa sebelumku telah diutus para rasul sebagai solusi penyelesaian masalah ummat. Ummat-ummat terdahulu masalahnya selesai dengan usaha dakwah.demikian juga ummat yang sekarang. Bukan rasul yang BID’AH dalam hal ini bukan masalah syariat: 2
MISI KENABIAN 2014 -zaman Nabi Adam A.S menikah dengan saudara sendiri boleh tapi zaman sekarang diharamkan. -zaman Nabi Musa A.S jika ingin bertaubat caranya dengan bunuh diri tetapi zaman sekarang tidak diperbolehkan. Tidak membuat BID’AH maksudnya datangnya setiap rasul adalah solusi problema ummat. Jadi datangnya Nabi Muhammad SAW juga seperti peran Nabi-nabi terdahulu sebagai solusi atau jalan keluar untuk memecahkan masalah-masalah ummat.
Kemudian, bagaimana kerja dakwah para Nabi yang terdahulu? Allah kisahkan secara global dan juga mendetail di Q.S 6: al an’am 74-89. Dan di Al an’am ayat 90 Allah menyatakan: 90. mereka Itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, Maka ikutilah petunjuk mereka. Katakanlah: "Aku tidak meminta upah kepadamu dalam menyampaikan (Al-Quran)." Al-Quran itu tidak lain hanyalah peringatan untuk seluruh ummat. Setelah penjelasan tentang kisah anbiya di ayat 74-89 ditegaskan di ayat 90 bahwa mereka (seluruh nabi terdahulu) telah diberi petunjuk mengenai metode kerja dakwah dalam menegakkan agama dan Allah perintahkan kepada Rasulullah SAW agar :
Maka ikutilah petunjuk mereka. Maksudnya Rasulullah SAW diperintahkan Allah untuk mengikuti metode kerja dakwah para nabi yang terdahulu. Kemudian, Bagaimana metode kerja Nabi terdahulu dan dibandingan dengan metode Nabi Muhammad SAW ?
3
MISI KENABIAN 2014 Ada tipe nabi yang diutus untuk kerja dakwah kepada skope ahl atau keluarga seperti Nabi Ismail A.S yang diutus untuk berdakwah di tingkat keluarga. Q.S 19: Maryam 54-54:
Dalam rangka pelaksanaan perintah Allah pada Nabi Muhammad SAW pada surat al an’am ayat 90, agar metode kerja dakwah para nabi yang terdahulu bisa diikuti maka Nabi Muhammad SAW juga berdakwah di tingkat keluarga, qoum, kota dan negeri. Q.S 26: asy-syuaro 214:
214. dan berilah peringatan kepada kerabat kerabatmu yang terdekat, 54. dan Ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan Dia adalah seorang Rasul dan Nabi. 55. dan ia menyuruh ahlinya[906] untuk bersembahyang dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridhai di sisi Tuhannya.
Rasulullah SAW berdakwah di tingkat Qoum. Q.S 36. Yaasin 6: 6. agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak mereka belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai.
Rasulullah SAW juga diperintahkah untuk [906] Sebagian ahli tafsir berpendapat bahwa berdakwah di tingkat kota dan negara Q.S 6. Al yang dimaksud dengan ahlinya ialah an’am 92 umatnya. Ada tipe nabi yang berdakwah kepada satu Qoum seperti Nabi Nuh A.S. Q.S 29 al ankabuut 14
92. dan ini (Al Quran) adalah kitab yang telah Kami turunkan yang diberkahi; membenarkan Kitab-Kitab yang (diturunkan) sebelumnya[492] dan agar kamu memberi peringatan kepada 14. dan Sesungguhnya Kami telah mengutus (penduduk) Ummul Qura (Mekah) dan Nuh kepada kaumnya, Maka ia tinggal di orang-orang yang di luar lingkungannya. antara mereka seribu tahun kurang lima puluh orang-orang yang beriman kepada adanya tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan kehidupan akhirat tentu beriman kepadanya (Al Quran) dan mereka selalu memelihara mereka adalah orang-orang yang zalim. sembahyangnya. Ada yang berdakwah di tingkat kota seperti Nabi syu’aib yang berdakwah [492] Ialah kitab kitab dan shahifah shahifah kepada penduduk kota madyan. Q.S 29 al yang diturunkan sebelum Al Quran. ankabuut 36 Dalam potongan ayat 4
MISI KENABIAN 2014 36. dan (kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan, saudara mereka Syu'aib, Maka ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah olehmu Allah, harapkanlah (pahala) hari akhir, dan jangan kamu berkeliaran di muka bumi berbuat kerusakan". Ada juga yang berdakwah di tingkat negara yaitu Nabi Musa A.S. Q.S 7: al a’rof 103:
Terdapat dua perintah untuk berdakwah di dua level. Pertama di tingkat penduduk kota:
dan agar kamu memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Mekah) dan
dan orang-orang yang di luar lingkungannya. Jadi Rasulullah punya tugas berdakwah di 103. kemudian Kami utus Musa sesudah tingkat kota yaitu berdakwah di kota makkah Rasul-rasul itu dengan membawa ayat-ayat dan juga kota-kota sekitarnya alias di satu Kami kepada Fir'aun[553] dan pemuka- negeri. pemuka kaumnya, lalu mereka mengingkari ayat-ayat itu. Maka perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang membuat kerusakan. [553] Fir'aun adalah gelar bagi raja-raja Mesir purbakala. menurut sejarah, Fir'aun di masa Nabi Musa a.s. ialah Menephthah (1232-1224 S.M.) anak dari Ramses. Masalah dan penyakit yang dialami oleh ummat-ummat terdahulu berbeda dan spesifik atau tertentu tetapi penyelesaian masalahnya sama yaitu Allah bangkitkan seorang Nabi atau Rasul yang kerjanya adalah kerja dakwah. Penyakit ummat Nabi Nuh A.S bangga dengan jumlah dan kedudukan. Q.S 11. Huud 27 27. Maka berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya: "Kami tidak melihat kamu, melainkan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti Kami, dan Kami tidak melihat orang-orang yang mengikuti kamu, melainkan orang-orang yang hina dina di antara Kami yang lekas percaya 5
MISI KENABIAN 2014 saja, dan Kami tidak melihat kamu memiliki sesuatu kelebihan apapun atas Kami, bahkan Kami yakin bahwa kamu adalah orang-orang yang dusta".
Q.S 41. Fushilat 15. Penyakit kaum Aad yang bangga dengan kekuatan fisik. 15. Adapun kaum 'Aad Maka mereka menyombongkan diri di muka bumi tanpa alasan yang benar dan berkata: "Siapakah yang lebih besar kekuatannya dari kami?" dan Apakah mereka itu tidak memperhatikan bahwa Allah yang menciptakan mereka adalah lebih besar kekuatan-Nya daripada mereka? dan adalah mereka mengingkari tanda-tanda (kekuatan) kami. Q.S 15. Al hijr 82.penyakit kaum tsamud yang bangga dengan teknologi 82. dan mereka memahat rumah-rumah dari gunung-gunung batu (yang didiami) dengan aman. Q.S 7 Al a’rof 81. Penyakit kaum luth. Homoseksualitas. 81. Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.
Q.S 7. A’rof 85. Penyakit penduduk madyan yang curang dalam perdagangan. 85. dan (kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan[552] saudara mereka, Syu'aib. ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan 6
MISI KENABIAN 2014 memperbaikinya. yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman".
[552] Mad-yan adalah nama putera Nabi Ibrahim a.s. kemudian menjadi nama kabilah yang terdiri dari anak cucu Mad-yan itu. Kbilah ini diam di suatu tempat yang juga dinamai Mad-yan yang terletak di pantai laut merah di tenggara gunung Sinai. Q.S 34. Saba 15.penduduk yang bangga dengan pertanian. 15. Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka Yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): "Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepadaNya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan yang Maha Pengampun". Q.S 29 Al ankabuut 39. penyakit qorun, fir’aun dan haman yang bangga dengan dunia 39. dan (juga) Karun, Fir'aun dan Haman. dan Sesungguhnya telah datang kepada mereka Musa dengan (membawa bukti-bukti) keterangan-keterangan yang nyata. akan tetapi mereka Berlaku sombong di (muka) bumi, dan Tiadalah mereka orang-orang yang luput (dari kehancuran itu).
Yunus 83.penyakit fir’aun yang bangga dengan kekuasaan 83. Maka tidak ada yang beriman kepada Musa, melainkan pemuda-pemuda dari kaumnya (Musa) dalam Keadaan takut bahwa Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya akan menyiksa mereka. Sesungguhnya Fir'aun itu berbuat sewenang-wenang di muka bumi. dan Sesungguhnya Dia Termasuk orang-orang yang melampaui batas. Q.S 28 al qosos 78.penyakit qorun yang bangga dengan harta 7
MISI KENABIAN 2014 78. Karun berkata: "Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku". dan Apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka. Menurut alur berpikir dan pandangan kebanyakan orang hari ini, karena watak tiap ummat berbeda, budayanya berbeda, latar belakangnya berbeda. Dari segi tempat tinggal dan kurun waktu juga berbeda, serta jenis masalah dan penyakit yang dihadapi nabinya berbeda-beda pula atau dengan kata lain infra-struktur (di dalam manusia) dan supra-struktur ( di luar manusia)-nya juga berbeda tentu pendekatan/penyelesaian masalahnya berbeda atau didaktik dna metodiknya berbeda. Tetapi kenapa Allah tetap memakai cara yang sama? Kenapa metode tetap tidak berubah? Pertanyaan: Apakah Allah kurang bijaksana sehingga qoum atau ummat yang budayanya lain, karakternya lain, kurun waktu dan zaman berbeda, masalahnya beda tapi koq solusinya sama? Apakah Allah tidak Maha mengetahui heterogenitas masyarakat di tiap zaman? Jawab: Allah Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui, kita saja yang ngga paham. Allah Maha Mengetahui bahwa semua yang disebut di atas itu berbeda dan Allah adalah Dzat yang Maha Bijaksana dari yang bijaksana tetapi Allah tidak pernah mengubah metode penyelesaian permasalahan ummat yaitu TETAP DENGAN CARA MENGIRIM NABI UNTUK KERJA DAKWAH. (aslinya kita yang lebih paham atau Allah yang paling paham??? )
Coba bandingkan metode penyelesaian masalah ummat yang dipakai di zaman kaum Aad dan Kaum Nabi Nuh A.S yang terpaut jarak waktu 2500 tahun. Metode yang dipakai Nabi Nuh A.S sangat pas dan relevan di zamannya tapi jika kita ikut alur berpikir orang hari ini tentunya sudah ngga pas lagi metode kuno tsb dibawakan di zaman kaum Aad yang lebih modern 2500 tahun. Demikian juga metode penyelesaian masalah ummat di kaum Aad dibawakan ke zaman kaum tsamud dst. Menurut ayat-ayat di atas telah nyata bahwa Allah yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana paham akan heterogenitas ummat dari zaman ke zaman tetapi Allah tetap memakai metode yang sama yaitu bangkitkan seorang Nabi yang kerjanya dakwah dan mengajak kepada iman dan amal soleh. Dan metode tsb dipakai karena merupakan metode yang paling manjur untuk mengatasi persoalan ummat dari zaman ke zaman. Jadi solusi penyelesaian masalah ummat dengan cara dakwah ini selalu up to date dan relevan dengan zaman kapanpun dan masyarakat manapun. (jaid ngga ada istilah usaha dakwah yang ketinggalan zaman/kuno).
8
MISI KENABIAN 2014 CATATAN PENTING: Nabi Muhammad SAW merupakan imam dan penutup para Nabi sedangkan masalah dan penyakit yang dihadapi oleh Nabi Muhammad SAW merupakan kumpulan penyakit ummat terdahulu. Maka solusi yang dibawa Nabi Muhammad SAW merupakan kumpulan dari seluruh metode dakwah yang dibawakan oleh anbiya terdahulu.ini semua tercakup dalam satu sayap misi kenabian yang disebut amal maqomi. Sedangkan sayap kedua dari amal kenabian adalah amalan khos khotamul anbiya berupa amal intiqoli yaitu amal dan usaha: BERPIKIR BEKERJA Serta BERTANGGUNGJAWAB di luar amal maqomi (scope keluarga, qoum, kota dan negara) karena Nabi Muhammad SAW diutus untuk seluruh manusia di seluruh alam. Q.S 34 saba 28 dan Q.S 21 anbiya 107 28. dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.
107. dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.
Nabi SAW kerja kenabian selama 23 tahun dan tidak ada nabi lagi yang diutus sesudah beliau meski ummat dalam keadaan rusak moralnya seperti apapun. Nabi sudah wafat 14 abad yang lalu padahal tugas dan tanggung jawab beliau untuk seluruh manusia di seluruh alam dan waktu kerja sampai hari Qiyamat. Lalu siapa yang bertanggungjawab atas kelangsungan misi ini? Semua dari kita yang mengucap kalimat syahadat bertanggungjawab meneruskan misi ini. Q.S 12 Yusuf 108 108. Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha suci Allah, dan aku tiada Termasuk orangorang yang musyrik". 9
MISI KENABIAN 2014
Inilah kemuliaan sekaligus beban ummat akhir zaman dan para sahabat telah mengambil tanggungjawab ini.
Para nabi terdahulu rata-rata mendidik dan mencetak ummat agar menjadi beriman dan abid/ahli ibadah sedangkan kerja dakwah rata-rata menjadi tanggungjawab nabinya. Kalo para nabi terdahulu wafat artinya kerja dakwahnya berhenti. Maka Allah utus nabi berikutnya dan begitu seterusnya cara transfer kelangsungan misi kenabian. Nabi Muhammad SAW mencetak ummat menjadi para da’i yang otomatis beriman dan beribadah. Nabi Muhammad SAW mendakwahi ummatnya untuk mau berdakwah. Menjadi DA’I. jadi kerja tiap orang Islam di zaman ini adalah tegaknya ummat atas usaha dakwah yaitu menjadikan ummat ini menjadi ummat DA’I. SEMUA SIAP SEDIA INSYA-ALLAH?
10