PEMIIAHAN IKAN LELE PADA LAHAN SEMPIT'F) Oleh: Drs' Sugiharto, M.Si **) 1.
PENDAHULUAN
Lele merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan tubuh memanjang dan kulit licin. Di Indonesia ikan lele mempunyai beberapa naflvr daerah, antara (Kalimantan Selatan), Latn: iknn katang(Padang), ikan maut (Gayo, Aceh), ikan pintet lele ikan keling (Makasar) , ikan cept (Bugis), ikan lele atauLindi $awa Tengah). Ikan tidak pernah ditemukan di afu payau atau air asin. Habitatlrya di sungai dengan arus air lambat, rawa, telaga, waduk, sawah tergenang air' Ikan lele bersifat noetura, yakni aktif meneari makanan pada malam hari atau gelap. Pada siang hari, ikan lele biasanya berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap atau teduh. Di alam ikan lele memijah pada awal rnrrsim penghujan. Budidaya ikan termasuk ikan lele, usaha pembenihan melalui pemiiahan merupakan salah satu pendukuog usaha budidaya ikan lele. Pemijahan dapat dilakukan secara atami serta buatan. Pemijahan alami merupakan pemiiahan yang dilakukan tanpa adanya hormon pemicu reproduksi, induk ikan akan *iiuh iika sudah benar-benar matang gohad, niunun benih yalng dihasilkan kurang maksimal. Pemijahan buatan yakni dengan penggUnaan hormon pemicu reproduksi terhadap induk ikan yang siap mriah. Penggunaan hormon ditujukan pada induk ikan yang siap mltah rufirun karena suatu hal, misal lingkungan yang kurang mendukung,, cuaca yang tidak menentu serta adanya kebutuhan benjh yang mendesak dan jumlah yang banyak. pemiiahan juga dapat ditakukan secara massal dalam iumlah yang banyak karena untuk rnernenuhi kebutuhaln budidaya skala besar. Pembenihan pada skala kecil dapat dilakukan sebagai usaha sampingan atau karena lokasi budidaya yang terbatas dan sempit, kadang usaha ini dikenal sebagai usaha rumah tangga
(Back Yard). Usaha pemijahan ikan lele skala rumah tangga dapat dilakukan hanya melibatkan anggota keluarga pada wadah yangterbatas, misal kolam terpal atau tempat yang kecil. Usaha pemijahan skala rumah tangga ini dapat sebagai salah satu sumber pendapat keluarga-
TANGKAH-LANGKAH PEMITAHAN IKAN LELE pada pemijahan ikan lele yang perlu dipethatikan ada beberapa hal. Untuk mempersiapkan pemijahan ikan lele pengetahuan tentang ikan sangat penting untuk dipelajari dan dikenali guna menghasilkan benih ikan dengan kualitas
bio.unsoed.ac.id
*; Makalah Penyuluhan di desa Karangnangka" Kec. Binangun, Cilacap, tanggal **) Dosen tetap Fak. Biologi Unsoed Purwokerto
15 Agustus 2014
(mutu) dan kuantitas (jumlah) yffig dapat memenuhi kebutuhan konsumen atau pasar. Beberapa hal y*g perlu diperhatikan antara lain : 1. Penyiapan
Induk Lele
Menyiapkan Induk Lele A. Pemilihan Induk a. Ciri-ciri induk lele jantan: - Kepalanya lebih kecil dari induk ikan lele betina. - warna kulit dada agak tua bila dibanding induk ikan lele betina. - Urogenital papilla ftelamin) agak menoniol, memanjang ke arah belakang, terletak di bekid
bio.unsoed.ac.id
*) Makalah Penyuluhan di desa Karangnangk4 Kec. Binangun, Cilacap, tanggal l5 Agustus 2014 **) Dosen tetap Fak. Biologi Unsoed purwokerto
hari seperti cacinp - Beri/masukkan makanan yang berprotein tinggi setiap 2-
(umlah berat makanan) ikan rucah, pellet dan semacamnya dengan dosis 3% dad berat total ikan yang ditebarkan ' - Biarkan samPai 10 hari' 10 hari, air dalam kolam dinaikkan sampai - Setelah induk dalam kolam selama atau kedalarn€m air dalam sarang 10-15 em di atas luban$ safang peneluran
sekitar20-2scm.Biarkansampail0hafi.Padasaatiniinduktakperludiberi telah memifah dan dan diharapkan selama 10 hari berikutnya induk
makan, di sarang' terkumpultah benih bertelur. Setelah Zi iara, telur telah menetas satu kali bila makanannya baik lele. Induk lele yang baik bertelur 2'3 butan dan akanbertelur terus sampai umur 5 tahun' dengan cara: air - Benih lele dikeluarkan dari sarnag ke kolam pendederan dialirkan melalui pipa kolam disurutkern sampai batas kubangan, lalu benih pengeluaran.
-
kolarn pendederan diberi Benih-benih lele yang sudah dipindahkan ke kepadatan 60 -100 makanan secara intensif, ukuran benih 1"-Z cm, dengan ekor/m2
* 2000 ekor benih lele' - Dari seekor induk lele dapat menghasilkan pemiiahan induk lele biasanya terjadi pada sore hafi atau malam hari' 2 Pemiiahan di Bak Pemiiahan
Secara Berpasangan
A, Penyiapan bak pemiiahan secara berpasangan: tinggi , Buat bak dari semen atau teraso dengan ukuran 1 x 1 m atau 1x 2 m dan 0,6 m. cm tanpa dasar - Di dalam bak dilengkapi kotak dari kayu ukuran 25 x 40x30 lubang dan diberi tutup untuk sebagai sarang pemq"ftatt. Di bagian atas diberi pemliahan diberi melihat adanya telur dalam sarang. Bagian depan kotak/sarang enceng gondok $upaya kotak meniadi gelaP' batu bata atau ernber plastik - Sarang pemijahan dapat dibuat pula dari tumpukan atau barangbekas lain yang memungkinkan' untuk menempatkan - sarang bak pembenihan diberi ijuk dan kedkil telur hasil Pemijahan. dan bilas dengan formalin - sebelum bak digunakan, bersihk an/c]u(j_ dengan air lagi dengan ah bersih 40 o/o ataaKMno4 (dapat dibeli di apotik); kemudian bilas
bio.unsoed.ac.id
dankeringkan.
*; Uakalah Penyuluhan di desaKaransnangk4 Kec. Binangun, Cilacap, tanggal
t*)
Dosen tetap Fak. Biologi Unsoed Purwokerto
15 Agustus 2014
B. Pemiiahan
.Tebarkanl(satu)pasangindukdalamsatubaksetelahbakdiisiairsetinggir25
14'00-L6'00' mengalir. Penebaran dilakukan pada iam yang intensif' Setelah * 10 hari' - Biarkan induk r*i*u 5-10 hari, beri makanan bertelur dan dalam waktu 24 iefft diharapkan $epasang induk ini telah memiiah, kuning Telur-telur yang baik adalah yang berr'yarna
cm. sebaiknyu
ui*yr
telur-telur t€lah mietas. cerah.
kecil (stadium larva) tersebut berupa - Beri makanan anak-anak lele yang masih besar dapat diberi cacing dan telur kutu air atau anak nyamuk aan seteur, agak rebus. 1. Pemiiahan
di Bak Pemijahan Secara Masal
a. Penyiapan bak
pemiiahan secara masal:
50 m2, ukuran 2x1A m2atau 5x10 m2' - Buat bak dari semen seluas 20 $zatau
-Diluarbak,menempeldindingbakdibuatsarangpemijahanukuran30x30x30 cm3,yangdilengkapidengansaluranpengeluaranbenihdariparalon(PVC) $atu lubang dari paralon berdiameter 1 inchi. setiap sarang aiuuattan berdiameter 4 inchi. untuk tempat menempel telur - Dasar sarang pemiiahan diberi iiuk dan kerikil hasil Pemijahan. dengan larutan desinfektan - sebelum digunakan, bak dikeringkan dan dibilas
atauformalirr"laludibilasdenganairbersih;kemudiankeringkan. bak pembenihan - Tebarkan induk lele yang terpilih (matang telur) dalam safta banyak'nya dengeur induk betina sebanyak 2x jurnlah sarang, induk iantan bak seluas 50 m2 (5x10 m2)' atau dapat pula ditebarkan 25-50 pasang untuk 1 m' setelah bak pembenihan diairi setinggi sampai ketinggian 5G 60 cm' - Setelah 10 hari induk dalam b& surutkan air induk beri makan secara intensif' sampai di atas lubang $arang - Sepuluh hari kemudian, air dalam bak dinaikkan 20'25 cm' sehingga air dalam sarang mencapai ketinggian
-
sarang diharapkan induk-induk berpasangan nrasuk sampai * 10 hari' pemijahan, memijah danbertelur' Biarkan
Saat
aif ditinggikan
bio.unsoed.ac.id menjadi benih lele'
-Sepuluhharikemudianairdisurutkanlagi,dandiperkirakantelurtelurdalam sar€rng pemiiahan telah menetas dan
-Benihleledikeluarkanmelaluisaluranpengeluaranbenihuntukdidederkandi kolam Pendederan' hnggal 15 Agustus 2014 r,; uakalah penyuluhan di desa Karangnangka Kec. Binangun, Cilacap' **) Dosen t€tap Fak- Biologi Unsoed Purwokerto
2. Pemijahan Buatan
cara ini disebut Induced Breeding
ata.f_
hypophysasi
yakni merangsang ikan lele
ke dalam untuk kawin dengan cara memberikan suntikan benrpa cairan hormon hormon tubuh ikan. Hormon hipophysa berasal dari kelenjar hipophysa, yaitu gonadotropin. Fungsi hormon gonadotropin: - Ga*"togehesis: untuk memaeu kematangan telnr dan spelnna, dibutuhkan penyuntikan' hormon yang disebut Follicel Stimulating Hormon' Setelah 12 ian telur)' Selama telur mengalami ovulasi (keluarnya telur dari jaringan ikat indung karena ovatium ovulasi, perut ikan betina akan membengkak sedikit demi sedikit pengurutan menyerap air. saat itu merupakan saat yang baik untuk melakukan perut (stripping). 3. Perlakuan dan Perawatan Bibit
Kolam untuk Pendederan: '1.-2,lebar 50 cm, paniang 200 cm, dan tinggi 50 cm' 1. Bentuk kolam padaminggu Dinding kolam dibuat tegak lurus, halus, dan licin, sehingga apabila lantai bergesekan dengan tubuh benih lele tidak akan melukai. Permukaan di antara agak miring rnenuju pembuangarn aif. Kemirin$an dibuat beda 3 cm
a.
teaua ujung lantai, di mana yang dekat tempat pemasukan air lebih titgg'
10 m. Pada lantai dipasang pralon dengan diameter 3-5 cm dan panjang dengan 2 2. Kira-kira 10 cm dari pengeluaran air dipasang saringan yang dijepit kuyo tepat dengan permukaan dalam dinding kolam. Di antara 2
bingkai bingkai dipasang selembar kasa nyamuk dari bahan plastik berukuran mess
mm, kemudian diPaku3. Setiap kolam pendederan dipasang pipa pemasukan dan pipa air untuk mengeringkan kolam. Pipa pengeluaran dihubungkan dengan pipa plastik yang dapat berfungsi untuk mengatur ketinggian air kolam. Pipa plastik A,5-0,7
tersebut dikaitkan dengan suatu pengait sebagai gantungan.
4. Minggu
ketiga, benih dipindahkan Pengambilannya tidak boleh
pendederan yang lain. jati.g, tetapi dengan mengatur
ke kolam
ketinggian PiPa Plastik bentuk dcur S. Kolam pendedefan yang baru berukufan 1"00 x 200 x 50 em, dengein konstruksi sama dengan yffig sebelumnya'
bio.unsoed.ac.id
4. Pernberianpakan a.
Hari pedama sampai ketiga, benih lele mendapat makanan dari kantong kuning telur (yolk sac) yang dibawa seiuk menetas'
*; Makalah penyuluhan di desa Karangnangka Kec. Binanguu Cilacap, tang$l **) Dosen tetap Fak. Biologi Unsoed Purwokerto
15 Agustus 2014
b. Hari keempat sampai minggu kedua diberi makan zooplanktorl yaitu Daphnia
dan Artemia yang mempunyai protein 60%. Makanan tersebut diberikan dengan dosis TOYo x biomassa setiap hari yang dibagi dalam 4 kali pemberian. Makanan ditebar disekitar tempat pemasukan air. Kira-kira 2-3 hari sebelum pemberian pakan zooplankton berakhir, benih lele harus dikenalkan dengan inakanan dalam bentuk teptng yang berkadar protein 50%. Sedikit dari tepung tersebut diberikan kepada benih 10-15 menit sebelum pemberian zooplankton. Makanan yang berupa teoung dapat terbuat dari campuran kuning telur, tepung udang dan sedikit bubur nestum. c. Minggu ketiga diberi pakan sebanyak 43o/o x biomassa setiap hari. d. Minggu keempat dan kelima diberi pakan sebanyak 32o/o x biomassa setiap hari. e. Minggu kelima diberi pakan sebanyak ZLo/o xbiomassa setiap hari. f. Minggu ketiga diberi pakan sebanyak 43o/" xbiornassa setiap hari. g. Minggu keenam sudah bisa dicoba dengan pemberian pelet apung.
KESIMPULAN Pada usaha budidaya ikan lele, salah satu usaha budidaya skala rumah tangga dapat dilakukan pemijahan skala rumah tangga. Usaha ini dapat dilakukan dengan memafaatkan lahan sempit atau wad"h y*g sederhana dan tidak memerlukan lokasi y{Lg luas. Usaha ini juga tidak membutuhkan biaya yang mahal nanrun harus didukung dengan pengetahuan dasar dan kekampilan yang cukup baik tentang ikan ikan lele serta cara-cara pemiiahan yang tepat dan sederhana.
DAFTAR PUSTAKA
fuifin, M.2.1991,. Budidaya lele. Dohara ptize.
Semarang.
Djamiko, H., Rusdi, T.1986. Lele. Budidaya, Hasil Olah dan Analisa Usaha. C.V. Simplex. Jakarta. Djahnika, D.H., Farlina Sugiharti, E. 1986. Usaha Budidaya Ikan Lele. C.V. Simplex. ]akarta. Naiiyati, S. 19812. Memelihara Lele Dumbo di Kolam Taman. Penerbit Swadaya. ]akarta. Simanjutak, R.H. 1996. Pembudidayaan Ikan Lele Lokal dan Dumbo. Bhratara. Iakarta. Soetomo, M.H.A. 1987. Teknik Budidaya Ikan Lele Dumbo. Sinar Baru. Bandung.
bio.unsoed.ac.id
*) Makalah Penyuluhan di desa Karangnangk4 Kec. Binangun, Cilacap, tanggal **) Dosen tetap Fak. Biologi Unsoed Purwokerto
15 Agustus 2014