Biodata Penulis
Nama
:
Priyo Harsentyas
Tempat & Tgl lahir
:
Jakarta, 4 April 1987
NIM
:
207000160
Program Studi
:
Desain Komunikasi Visual
Jenjang
:
S1
1
Universitas Paramadina Program Studi DKV 2007 Priyo Harsentyas / 207000160 Perancangan Ulang Identitas Visual PT. INKA (Industri Kereta Api) 18 halaman, 17 gambar.
ABSTRAK
Dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional dan menjawab tuntutan serta harapan masyarakat akan tersedianya jasa pelayanan transportasi yang baik, maka didirikanlah PT. INKA didirikan. Perusahaan industri kereta api milik negara ini telah berkembang dari waktu ke waktu dan berusaha meningkatkan sarana dan prasarana, antara lain melengkapi pelayanan pembuatan gerbong – gerbong kereta api dan lokomotif untuk industri kereta api di Indonesia. PT. INKA berdiri sejak tahun 1979. Banyak perubahan selama 34 tahun berdiri, baik perubahan mendasar seperti visi, misi serta media promosi senantiasa menyesuaikan dengan perkembangan zaman maupun perubahan infrastruktur seperti manajemen, pelayanan dan lainnya. Pada tanggal 27 Februari 1980 dibentuk Panitia Persiapan Pembentukan Persero Pabrik Kereta Api Madiun. Kondisi Awal pada pendirian PT INKA merupakan pengalihan segala sarana dan prasarana yang ada di Balai Jasa PJKA Madiun yang didirikan pada tahun 1884 (bertugas dalam pemeliharaan lokomotif uap) dan gudang PJKA Madiun sebagai fasilitas dasar untuk kegiatan PT INKA. Pada tanggal 28 November 1979, Menteri Perhubungan dan Menteri Ristek mengadakan peninjauan ke Balai Jasa PJKA Madiun. Hasil peninjuan ini diputuskan untuk mengakselerasi pendirian Industri Kereta Api. Pada tanggal 11 Desember 1979, diadakan rapat antara wakil-wakil dari Departemen Perhubungan, BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) dan departemen Perindustrian. Hasil rapat menetapkan dasar kebijaksanaan pendirian suatu PT (Persero) Manufakturing Perkeretaapian. Dengan SK Menteri Perhubungan No. 32/OT.001/Phb/80.
Kata Kunci
: Desain Komunikasi Visual, Perancangan Ulang Identitas Visual, PT. INKA
Daftar Pustaka : 11 Daftar Pustaka, 1992 s/d 2011.
2
A. PENDAHULUAN Gagasan untuk mendirikan INKA di Indonesia merupakan salah satu kebijakan pemerintah dalam rangka menanggulangi dan memenuhi kebutuhan jasa angkutan kereta api di Indonesia yang terus menaik. Perusahaan Jasa Kereta Api (PJKA) sejak tahun 1977 telah merintis dan mengadakan penjajakan secara intensif akan kemungkinan – kemungkinan untuk memproduksi sendiri gerbong dan kereta penumpang di Balai Jasa PJKA Madiun, yang kemudian direalisasikan dengan pembuatan ablepe-prototipe beberapa jenis gerbong dan kereta penumpang dan pembuatan 20 buah gerbong. Kondisi Awal pada pendirian PT INKA adalah penggunaan pengalihan segala fasilitas, sarana dan prasarana yang ada di Balai Jasa PJKA Madiun yang didirikan pada tahun 1884 (bertugas dalam pemeliharaan lokomotif uap) dan gudang PJKA Madiun sebagai fasilitas dasar untuk kegiatan PT INKA. PT. Industri Kereta Api (PT. INKA) adalah sebuah badan usaha milik negara yang berdiri pada tanggal 19 Agustus 1981. PT Inka merupakan pengembangan dari balai jasa lokomotif uap yang dimiliki oleh PJKA (sekarang PT Kereta Api) pada saat itu. Balai Jasa berlokasi di Madiun, semenjak lokomotif uap sudah tidak dioperasikan lagi, maka balai jasa dialih fungsikan menjadi pabrik kereta api. Penentuan lokasi dan pendirian pabrik kereta ini berdasarkan hasil studi dari BPPT. PT. INKA melakukan joint venture dengan General Electric dalam memproduksi lokomotif. Selain untuk kebutuhan dalam negeri, produksi juga ditujukan untuk ekspor ke berbagai negara di Asia tenggara terutama ke Malaysia. Produk yang di hasilkan oleh PT. INKA adalah KRL Gerbong Barang, Kereta penumpang kelas eksekutif, kereta penumpang kelas bisnis, kereta penumpang kelas ekonomi, jasa konsultasi railway project, Sarana transportasi dan produk diversifikasi. B. PERMASALAHAN Momentum perpindahan badan hukum atau legalitas dari PJKA ( Perusahaan Jasa Kereta Api ) menjadi PT.INKA ( Industri Kereta Api ) memerlukan identitas visual yang baru yang mampu menciptakan citra atau kesan baru kepada masyarakat tentang PT. INKA. Saat ini, logo PT. INKA dirasakan oleh berbagai pihak tidak lagi melambangkan perusahaan tersebut yang bebasis teknologi dan industri pembuatan kereta api dan lokomotif.
3
C. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari perancangan ulang identitas visual PT. INKA ini adalah : 1. Diperlukannya perancangan identitas visual sesuai dengan visi, misi dan nilai – nilai yang dimiliki oleh PT. INKA. 2. Mampu menampilkan identitas visual PT. INKA yang baru kepada masyarakat, sehingga masyarakat dapat aware dengan badan usaha milik negara yang baru tersebut.
D. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dipakai penulis pada penelitian ini yaitu dengan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu berdasarkan pendekatan deskriptif secara umum berdasarkan hasil analisa awal dan prosedur penelitian yang dilakukan untuk memperoleh jawaban yang sesuai dengan permasalahan atau tujuan penelitian. Teknik Pengumpulan data dengan melakukan wawancara ke masyarakat dan observasi. Sedangkan teknik analisis menggunakan kompenensial yang lebih menekankan pada kontras visual atau mengidentifikasi logo yang menunjukkan adanya perbedaan antar elemen dalam suatu kesatuan logo. Dari hasil analisis yang didapat bahwa dari bentuk logo yang kurang menarik mempengaruhi minat keingin – tahuan masyarakat untuk mengenali perusahaan tersebut, dari segi bentuk dan warna yang ditampilkan pada logo yang dulu kurang memberikan daya tarik dan menjabarkan rancangan atau gambaran mengenai rangkaian penelitian yang dilakukan. Karena perancangan,
judul
sejumlah
ini
berkaitan
wawancara
dengan
dilakukan
hal-hal kepada
yang
berhubungan
dengan
mahasiswa, mereka
kurang
menyadari adanya perusahaan tersebut. Peneliti bertanya kepada beberapa responden, mereka kebanyakan mengetahui adanya nama perusahaan industri kereta api tetapi tidak mengetahui seperti apa logonya, hampir semua yang penulis tanyakan mereka menjawab mengetahui adanya perusahaan tersebut tetapi tidak mengetahui seperti apa logonya. Kurangnya keyakinan masyarakat terhadap identitas visual PT. INKA membuat identitas visual tidak dikenali.
4
E. TINJAUAN PUSTAKA Corporate Identity adalah suatu bentuk visual dan ekspresi grafis melaui image dan identitas perusahaan. Sebagai bentuk visual, corporate identity menampilkan simbol yang mencerminkan image yang ingin disampaikan. Sebagai suatu ekspresi grafis, sebuah identitas perusahaan dapat diciptakan dan mempengaruhi hasil dari perusahaan tersebut. Suatu perusahaan sebaiknya harus menyampaikan image sesuai dengan identitas yang dibentuk perusahaan tersebut. Dalam suatu perusahaan, image adalah kesan dan pesan atau cerminan yang ingin diberikan oleh suatu perusahaan kepada publik melalui produk atau jasa yang dijual dan ditawarkan. Oleh karena itu, suatu perusahaan membutuhkan corporate identity yang kuat sebagai patokan untuk menciptakan image. (Cenadi, 1999).
Corporate identity yang efektif dan dapat diterima publik, harus memiliki kriteria sebagai berikut (Cenadi, 1999) : 1. Simbol yang sederhana, namun mengena. Kesederhanaan adalah dasar dari kombinasi brand-package-symbol yang baik. Semakin sederhana suatu simbol, semakin jelas pula pesan yang ingin disampaikan suatu perusahaan. 2. Mempunyai pemicu yang visual yang kuat. Sebuah simbol yang efektif adalah dimana simbol tersebut mampu diingat dan dikenal oleh publik, tanpa harus menyebutkan nama dari produk/perusahaan. Contohnya, simbol produk adidas yang pasti diingat oleh publik. 3. Identitas sebagai alat promosi dan pemasaran. Sebuah corporate identity adalah seperangkat alat promosi yang sangat efektif, aktif dan berguna selama bertahun – tahun, walaupun kampanye untuk sebuah produk atau perusahaan tersebut berakhir. 4. Corporate Identity harus dapat diingat dan menegaskan. Sebuah corporate identity yang baik mempunyai sifat mengusulkan (suggestiveness) dan mengingatkan (recall). Mengusulkan (suggestiveness) adalah jika konsumen ingin
5
membeli suatu produk, maka konsumen tersebut akan langsung teringat nama produk atau nama perusahaan. Mengingatkan (recall) adalah konsumen tersebut kemudian selalu mamakai produk/jasa perusahaan tersebut. Fungsi dari corporate identity, selain sebagai sebuah identitas suatu perusahaan, adalah (Cenadi, 1999) : • Sebagai patokan dari program menyeluruh strategi dari suatu perusahaan • Sebagai landasan dari sistem operasional suatu perusahaan • Sebagai tiang dari jaringan (network) yang baik bagi perusahaan • Alat jual dan media promosi perusahaan Tahap terakhir dari sebuah proses desain corporate identity adalah pengaplikasiannya. Pada tahap ini, seorang desainer harus mengetahui apa yang paling penting dan efektif, seperti aplikasi pada stationery, catalogue, daftar harga, gedung perusahaan dan transportasi/kendaraan perusahaan. Tujuannya adalah untuk menciptakan suatu sistem komunikasi visual yang efektif dan menyatu (Cenadi, 1999). Corporate Image Corporate image adalah bagaimana suatu perusahaan dilihat dan dipersepsikan oleh publik. Publik yang dimaksud adalah konsumen, pesaing, pemerintah dan masyarakat umum. Corporate Image dibentuk dari (Safanayong, 2006; S.sn, 2009) : • Produk / Jasa. • Tanggung Jawab sosial, perilaku etis dan urusan kemasyarakatan. • Lingkungan ( kantor, pabrik, workshop, showroom ). • Komunikasi ( advertising, public relation, komunikasi personal, brosur dan program – program corporate identity ). Pesan dan kesan yang ingin disampaikan oleh suatu perusahaan harus mampu menunjukan sifat – sifat sebagai berikut (Cenadi, 1999) : • Memiliki respon emosional yang kuat. • Memperlihatkan keunggulan dari perusahaan. • Memperlihatkan pengalaman, kepercayaan dan tradisi.
6
Logo Logo atau tanda gambar (picture mark) merupakan identitas yang dipergunakan untuk menggambarkan citra dan karakter suatu lembaga, perusahaan maupun organisasi. Logotype atau tanda kata (word mark) merupakan nama lembaga, perusahaan atau produk yang ditampilkan dalam bentuk tulisan yang khusus untuk menggambarkan cirri khas secara komersial (Kusriyanto, 2007). Selain membangun citra perusahaan, logo juga sering kali dipergunakan untuk membangun spirit secara internal diantara komponen yang ada didalam perusahaan tersebut. Sebuah logo yang baik dan berhasilakan mampu menimbulkan sugesti yang kuat, membangun kepercayaan, rasa memiliki, dan menjaga image perusahaan pemilik logo tersebut. Selain itu, logo bahkan dapat menjalin kesatuan dan solidaritas diantara anggota keluarga besarperusahaan tersebut, yang akhirnya mampu meningkatkan prestasi dan meraih sukses demi kemajuan perusahaaan (Kusriyanto, 2007). Secara visualisasi, logo adalah suatu gambar. Gambar tersebut bias berupa berbagai unsurbentuk dan warna. Sifat yang diwakili suatu logo yang satu dengan yang lainnya berbeda. Maka dari itu, logo seharusnya memiliki bentuk yang berbeda pula, seperti bentuk fisik, warna dan dimensi. Saat ini logo semakin diperlukan orang. Bukan saja dalam setiap perusahaan maupun organisasi, tetapi pada setiap cirri (karakter) diperlukan logo yang merefleksikan cirri tersebut. Menurut David E. Carter, pakar corporate identity dan penulis buku The Big Book of Logo, logo yang baik harus mencakup beberapa hal, antara lain (Kusriyanto, 2007) : • Original dan Distinctive. Artinya logo harus memiliki kekhasan, keunikan daya pembeda yang jelas. • Legible. Logo haruslah memiliki tingkat keterbacaan yang cukup tinggi meskipun diaplikasikan dalam berbagai ukuran media yang berbeda – beda. • Simple. Logo haruslah bersifat simpel atau sederhana, dengan pengertian mudah dimengerti dalam waktu yang relatif singkat.
7
• Memorable. Artinya logo haruslah mudah diingat karena keunikannya. Bahkan mampu diingat dalam kurun waktu relatif lama. • Easily associated with the company. Artinya adalah dimana logo yang baik akan mudah dihubungkan atau diasosiasikan dengan jenis usaha dan citra suatu perusahaan atau organisasi. • Easily adaptable for all graphic media. Faktor kemudahan mengaplikasikan (memasang) logo baik yang menyangkut bentuk fisik, warna maupun konfigurasi logo pada berbagai media grafis perlu diperhitungkan pada saat proses pembuatannya. Hal itu untuk menghindari kesulitan – kesulitan dalam penerapannya.
F. HASIL PENELITIAN Menurut analisa hasil data logo yang terdahulu, kurangnya media promosi dan sosialisas di PT. INKA sehingga masyarakat kurang mengetahui bahwa perusahaan ini masih ada atau tidak. Kesan pertama responden terhadap logo PT.INKA sangat kurang, kebanyakan dari mereka mengatakan logo yang ada sekarang tidaklah bagus dan tidak menarik. Masyarakat juga kurang tertarik terhadap penambahan desain logo PT. INKA. Desain logo terlihat terlalu kaku dan kurang serasi dari segi warna. Dari lima belas responden yang diwawancara, mereka mulai menyadari betapa pentingnya identitas visual pada perusahaan. Saya bertanya kebeberapa mahasiswa, mereka kebanyakan mempertanyakan bagaimana bentuk logo PT. INKA? hampir semua yang saya tanya mereka menjawab seperti itu. Kurangnya promosi dan sosialisasi di dalam tubuh PT. INKA ini mengharuskan hampir kebanyakan responden harus melihat situs perusahaan tersebut terlebh dahulu baru dapat melihat identitas visual atau logo perusahaan PT. INKA. Dari hasil survey dan wawancara pertama berupa fakta bahwa masyarakat kurang mengetahui bentuk, warna dan arti logo PT. INKA dan kurangnya promosi ke media- media, menurut teori logo kurangnya promosi dan sosialisasi terhadap jasa pelayanan tersebut ke publik agar konsumen tahu. Hasil dari survey masyarakat juga mengemukakan bahwa logo PT. INKA yang ada sekarang ini dinilai kurang bagus dan menarik. Responden berharap dengan adanya perancangan ulang logo dari PT. INKA ini, maka pelayanan dan penyediaan
8
jasa gerbong – gerbong kereta api dan lokomotif ini akan menjadi lebih baik lagi. G. DESAIN Logo Lama
Eksplorasi Simbol
9
Eksplorasi Simbol Secara Digital
IN K A
IN K A
IN K A IN K A
INKA IN K A
IN K A
PT industri
K e re ta A p i
! "#$ % & ' ( ) * $#+ , * , ) -#- . $
!"#$
!"#$
#
% &'! ( ) * + , - .'/ 0 - 0 , $'$ 1 .
% &'! " ( ) * + , !'# - , - + $'$ . !
! "' # $
pt industri kereta api
% &''! ( ) * + , - .'# / - / , 0'$ 1
.
iNKA PT Industri Kereta A pi
!" $%&'()*$#+,*,)-#./$
#
#
!!"#$ "#$
%&'!()*+,-.'/0-0,1'12.
10
Logo Final
Makna Umum : •
Kokoh
•
Lugas
•
Menarik
Makna Bentuk : Bentuk logo yang bertuliskan INKA yang diambil dari nama perusahaan tersebut, dan memiliki bentuk stilasi (penyederhanaan) dari bentuk kereta api ini melambangkan kecepatan dalam sebuah industri yang telah berdiri puluhan tahun namun tetap mengedepankan keprofesionalitasannya didalam negeri maupun di dunia internasional sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Makna Warna : •
Biru : Melambangkan keseriusan yang tinggi, kekokohan dan berkomitmen sebagai satu – satunya industri kereta api Indonesia sesuai dengan visi dan misi nya yang ingin menjadikan industri yang berbasis teknologi.
•
Abu – Abu : Melambangkan kekuatan teknologi dan futuristik yang diaplikasikan kedalam sebuah industri.
11
Makna Huruf : •
Copperplate Gothic Bold : Jenis font ini sangat kuat dan kokoh namun tetap elegan sebagai sebuah industri.
•
Miniskup : Jenis font ini sangat cocok diaplikasikan kedalam logo ini karena memberikan kesan cepat, elegan dan tidak kaku.
Logo Colour
) "#%**#& ! + "#%**#& ' ( , "#*#& "#*#& 2345647#89#%./:%#)
"#/0#& "#/1#& "#%/0#&
) + , -
"#$%#& "#$%#& "#$%#&
"#*#& "#*#& "#*#& "#.*#&
! ' (
2345647#89#;<1:;#)
Logotype + Scope of Business
- miniskup abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 0123456789 !"!!!#$%%&'%()*&!+$*,-#!.$(/ ! ).#/&0+,-12(34$%5'6*789:;< ! =>?@ABCDEF
12
Logo Black & White
Logo Grayscale
Grid System
13
Logo Reverse
Clear Space Area
!"#$%&'( ")$#*+)+" ,#,!$
14
Logo Standard
Aplikasi pada Stationery 1. Envelope
!"#$%&'( ")$#*+)+ ",#,!$
15
2. Letterhead
3. Business Card
16
H. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dari penulisan ini adalah, sejak berpindahnya legalitas dari PJKA (Perusahaan Jasa Kereta Api) menjadi PT. INKA (Industri Kereta Api), perusahaan tersebut masih belum memiliki identitas visual yang dapat mewakili dari konsep visi dan misi badan usaha milik negara tersebut. Sehingga visi, misi dan nilai –nilai yang terkandung dalam perusahaan tersebut pun belum dapat ditangkap secara jelas oleh masyarakat banyak. Oleh karena itu, identitas visual dan logo konsisten yang dirancang ulang ini perlu dilaksanakan agar masyarakat lebih aware terhadap PT. INKA (Industri Kereta Api). Kemudian, media promosi dan sosialisasi yang jelas juga dirancang sesuai dengan target audience perusahaan itu sendiri, yaitu konsumen, pemerintah dan masyarakat Indonesia. Hal tersebut perlu diperhatikan agar pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dengan jelas.
Saran yang diberikan kepada PT. INKA adalah agar perusahaan tersebut bisa meningkatkan mutu pelayanannya kepada konsumen, pemerintah dan masyarakat dan juga tidak membeda – bedakan latar belakang masyarakat tersebut. Selain itu, pelayanan, fasilitas, sarana dan prasarana harus ditingkatkan agar mampu bersaing dengan industri sejenis lainnya. Dengan dirancang ulangnya logo dan identitas visual, maka lahir juga semangat baru pada kinerja PT. INKA sebagai badan usaha milik negara yang memproduksi gerbong – gerbong kereta api dan lokomotif yang lebih baik di Indonesia.
17
DAFTAR PUSTAKA
Cenadi. (1999). Jurnal Nirmana (Vol. 2). Kusriyanto, A. (2007). Teori Logo. Rangkuti, F. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated Marketing Communication. Jakarta, 2009: PT Gramedia Pustaka Utama. Rustan, S. (2011). HURUFONTIPOGRAFI. Jakarta, Indonesia: Gramedia Pustaka Utama. Rustan, S. (2009). Layout Dasar dan Penerapannya. Jakarta, Indonesia: Gramedia Pustaka Utama. S.sn, S. R. (2009). Mendesain LOGO. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Safanayong, Y. (2006). Corporate Identity. Jakarta, Indonesia: Penerbit Andi. Sarwono, J. (2006). METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF. Yogyakarta, Indonesia: GRAHA ILMU. widada, S. H. (1992). Graphic Standard Manual. Indonesia. Wiryanto. (2004). Pengantar ilmu Kommunikasi. Jakarta, Indonesia: Grasindo. Yuliastanti, A. (2008). Bekerja Sebagai Desainer Grafis. jakarta, Indonesia: Esensi.
18