1| Antologi UPI
Volume
Edisi No.
Agustus 2016
BIG BOOK DALAM PEMBELAJARAN READING COMPREHENSION UNTUK MENGEMBANGKAN CRITICAL READING SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Jezzy Oktavia1, Winti Ananthia2, Desiani Natalina Muliasari3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan rendahnya kemampuan reading comprehension dan kemampuan critical reading siswa kelas V sekolah dasar. Pembelajaran reading comprehension belum memanfaatkan media yang memadai, sehingga siswa merasa kesulitan dalam memahami deskripsi teks berbahasa Inggris, sulit dalam membaca kata dan kalimat karena tulisan dan pelafalan yang berbeda. Sementara itu, pengembangan kemampuan critical reading pada mata pelajaran bahasa Inggris masih belum banyak diimplementasikan. Artikel ini ditulis untuk memperoleh gambaran mengenai hasil pembelajaran reading comprehension di kelas V sekolah dasar dengan menggunakan big book. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas V-A SD Negeri Sukahati 02 yang terdiri atas 36 orang siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas model Elliott. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak tiga siklus. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi guru dan siswa, lembar catatan lapangan, lembar wawancara, lembar kerja siswa, lembar evaluasi dan dokumentasi. Hasil pembelajaran reading comprehension di kelas V sekolah dasar dengan menggunakan big book mengalami peningkatan. Siklus I 69,61, siklus II 78,09 dan siklus III 83,01. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa penggunaan big book dapat meningkatkan hasil belajar reading comprehension siswa kelas V sekolah dasar. Kata kunci: Big Book, Reading Comprehension, Critical Reading, Pembelajaran Bahasa Inggris di Indonesia, Sekolah Dasar, Penelitian Tindakan Kelas.
1
Mahasiswa PGSD UPI Kampus Cibiru, NIM 1203267 Dosen Pembimbing 1, Penulis Penanggung Jawab 3 Dosen Pembimbing 2, Penulis Penanggung Jawab 2
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
Jezzy Oktavia, Winti Ananthia, Desiani Natalina Muliasari Big Book dalam Pembelajaran Reading Comprehension untuk Mengembangkan Critical Reading Siswa Kelas V Sekolah Dasar| 2
BIG BOOK IN READING COMPREHENSION COURSE TO DEVELOP FIFTH GRADE STUDENTS’ CRITICAL READING OF ELEMENTARY SCHOOL Jezzy Oktavia1, Winti Ananthia2, Desiani Natalina Muliasari3 Teacher Education of Primary School Program Indonesia University of Education Cibiru Campus
[email protected]
ABSTRACT
This research was conducted based on the issue regarding students’ low level of reading comprehension skills and critical reading in the fifth grade of elementary school. Besides, the reading comprehension in English course does not use a learning media, so the students find it difficult to understand English text, difficult to read words and sentences because the printed text and pronunciation is different. Moreover, the critical reading development in English language course has not been well known yet. Therefore, this research was written to obtain the exposure regarding the learning outcomes of reading comprehension by using big book in third grade of elementary school. The subjects of this research are fifth grade students at Sukahati 02 Public Elementary School that consists of 36 students. This research used Elliot’s classroom action research model, and was conducted in three cycles. The research instruments used in this research are teachers and students’ observation sheets, field notes sheet, interview sheet, students’ worksheet, evaluation and documentation sheet. The outcomes of reading comprehension course by using big book in fifth grade of elementary school has encountered an improvement. The result of cycle I was 69.61, cycle II was 78.09, and cycle III was 83.01. Based on the aforementioned results, it can be seen that big book can enhance fifth grade students’ reading comprehension of elementary school. Keywords: Big Book, Reading Comprehension, Critical Reading, English Languange Course in Indonesia, Elementary School, Classroom Action Research
1
Mahasiswa PGSD UPI Kampus Cibiru, NIM 1203267 Dosen Pembimbing 1, Penulis Penanggung Jawab 3 Dosen Pembimbing 2, Penulis Penanggung Jawab 2
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
3| Antologi UPI
Volume
Edisi No.
PENDAHULUAN Pada abad 21 ini, pendidikan diselenggarakan dengan berorientasi pada pengertian bahwa pendidikan itu tidak sebatas mentransfer ilmu pengetahuan saja dari guru kepada siswa di dalam konteks pembelajaran. Pendidikan diselenggarakan untuk mengembangkan empat kompetensi dasar, yaitu kemampuan pemahaman yang tinggi, kemampuan berpikir kritis, kemampuan berkolaborasi dan kemampuan berkomunikasi (Trilling & Fadel, 2009). Dari keempat kompetensi dasar ini, kemampuan yang dapat mendorong siswa untuk mengembangkan daya pikir dalam pembelajaran adalah kemampuan berpikir kritis, misalnya pada pembelajaran bahasa. Selain bahasa Indonesia, bahasa Inggris merupakan bahasa asing yang penting untuk dipelajari. Bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa yang dikuasai oleh mayoritas masyarakat global yang digunakan sebagai alat komunikasi dalam konteks hubungan internasional (Sukarno, 2008; Crystal, 2003). Menurut Brewster, Ellis dan Girard (2002), bahasa Inggris perlu diajarkan sejak dini pada anak usia sekolah dasar. Apabila ditinjau dari aspek cognitive-development view, pembelajaran bahasa Inggris lebih baik diajarkan sejak dini. Pada masa tersebut, anak sangat mudah memahami dan meniru apa yang dipelajarinya. Dalam pembelajaran bahasa Inggris menekankan pada empat aspek keterampilan (Tarigan, 1994), yaitu keterampilan menyimak (listening), berbicara (speaking), menulis (writing) dan membaca (reading). Salah satu keterampilan yang dikembangkan dalam
Agustus 2016
pembelajaran bahasa Inggris adalah membaca (reading). Menurut Suyanto (2008), reading merupakan kegiatan memahami isi teks melalui beberapa metode disesuaikan dengan materi ajar, antara lain membaca nyaring (reading aloud), membaca pemahaman (reading comprehension) dan membaca dalam hati (silent reading). Salah satu keterampilan yang dianggap sulit adalah kemampuan membaca pemahaman (reading comprehension), karena bahasa Inggris bukan merupakan bahasa pertama dan bahasa baru bagi siswa. Oleh karena itu, guru perlu menerapkan strategi yang dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan reading comprehension, yaitu salah satunya dengan membacakan cerita kepada siswa. Seperti yang dinyatakan oleh Slattery dan Willis (2009), agar membantu siswa dalam membacakan cerita, hal yang perlu dilakukan guru, yaitu menggunakan buku bergambar, menunjukkan benda konkret yang relevan, penggunaan gestur saat bercerita, mengulang target vocabulary pada setiap bagian cerita dan melakukan tanya-jawab untuk mengecek kemampuan reading comprehension siswa. Selain itu, di dalam pembelajaran reading comprehension dapat ditanamkan pembelajaran karakter melalui cerita yang disampaikan oleh guru kepada siswa. Di dalam proses pembelajaran pada abad 21 ini, siswa dituntut untuk mengembangkan kemampuan critical literacy di mana siswa diarahkan untuk cakap dalam mengidentifikasi permasalahan yang erat kaitannya dengan kehidupan sekitar dan siswa mampu memecahkan masalah tersebut
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
Jezzy Oktavia, Winti Ananthia, Desiani Natalina Muliasari Big Book dalam Pembelajaran Reading Comprehension untuk Mengembangkan Critical Reading Siswa Kelas V Sekolah Dasar| 4 melalui pembelajaran yang mengembangkan kemampuan berpikir kritis melalui media yang digunakan, misalnya kemampuan membaca kritis (critical reading). Berdasarkan observasi di SDN Sukahati 02 kelas V-A, kurangnya pemanfaatan media pada saat pembelajaran bahasa Inggris masih diselenggarakan di sekolah. Peneliti melakukan pra-penelitian yaitu peneliti melakukan kegiatan story reading dengan menggunakan picture book. Peneliti melakukan pra-penelitian pada pembelajaran bahasa Inggris dengan menggunakan zig zag pop up book mengenai wild animals dan deskripsinya. Siswa merasa antusias dengan penggunaan media tersebut, namun masih terlihat kurangnya kemampuan siswa dalam memahami deskripsi teks berbahasa Inggris, sulit dalam membaca kata dan kalimat karena tulisan dan pelafalan yang berbeda. Oleh karena itu, peneliti memilih menggunakan media big book disajikan untuk pembelajaran reading comprehension di kelas V agar siswa termotivasi, menumbuhkan minat dan merasa senang dalam mempelajari bahasa Inggris yang tidak sebatas menggunakan media teks saja dan tidak memandang bahwa pembelajaran reading itu sulit dan rumit. Media big book didesain dengan ilustrasi yang menarik. Melalui big book, siswa diajak untuk melakukan aktivitas reading comprehension yang interaktif dan menyenangkan. Reading comprehension adalah teknik membaca yang bertujuan untuk memahami isi teks bacaan secara menyeluruh dan memperoleh informasi atas apa yang dibaca. Untuk mengecek sejauh mana
pemahaman siswa, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar teks yang baru dibaca oleh siswa. Salah satu contoh dalam teknik reading comprehension adalah guru menyediakan sebuah big book yang ditampilkan di depan kelas yang berisi informasi berupa cerita yang dibacakan oleh guru. Kegiatan reading comprehension ini dapat dilakukan secara berulang-ulang, agar siswa dapat benar-benar memahami isi dari teks yang dibaca (Suyanto, 2008). Pembelajaran reading comprehension di sekolah dasar dapat diintegrasikan dengan pengembangan kemampuan berpikir siswa. (Fisher, 2009). Indikator ini dikaitkan dengan salah satu kemampuan critical thinking yaitu critical reading atau kemampuan membaca kritis. Critical reading berasal dari konsep critical thinking. Kemampuan ini merupakan aplikasi critical thinking dalam proses pembelajaran critical reading (Lestari, 2015). Menurut Ebrahimi dan Rahimi (2013), critical reading adalah kemampuan membaca yang dapat membuat siswa menguasai bahasa dan dapat memotivasi siswa EFL dalam menganalisis teks yang dibaca. Big book merupakan buku yang berukuran besar dengan teks cetak dan ilustrasi yang memiliki visualisasi tinggi untuk siswa sebagaimana guru membacakan buku tersebut kepada seluruh siswa di kelas (Colville-Hall & O’Connor, 2006). Selanjutnya, jenis big book yang digunakan pun ada tiga macam, yaitu big book yang hanya menampilkan gambar saja (only pictures), big book yang menampilkan gambar serta beberapa kosakata yang
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
5| Antologi UPI
Volume
Edisi No.
menunjukkan label dari gambar tersebut (some words) dan big book yang menampilkan penggalan cerita halaman demi halaman dengan kalimat sangat sederhana (pictures and texts). Sementara, big book yang digunakan untuk mengembangkan keterampilan siswa dalam reading comprehension melalui pembacaan cerita oleh guru kepada siswa (story reading) adalah jenis pictures and texts. Dengan serangkaian kalimat demi kalimat sederhana berbahasa Inggris yang disajikan di dalam big book yang dilengkapi dengan visualisasi yang mendukung akan memudahkan siswa dalam memahami kalimat dan menambah khasanah kosakata siswa. Menurut Wright (1984), penggunaan gambar dalam pembelajaran akan meningkatkan minat siswa dan memudahkan siswa untuk memaknai teks cerita yang dipelajari. Dalam pembelajaran reading comprehension, terdapat tiga tahap membaca, yaitu: a. Tahap prereading Dalam aktivitas prereading ini, guru mengenalkan judul big book. Siswa digiring untuk memprediksi isi cerita dengan melakukan tanya jawab berdasarkan judul dan ilustrasi yang terdapat di dalam cover depan big book. Guru dapat pula menyertakan siapa penulis dan ilustrator buku. b. Tahap reading Guru membacakan cerita di depan kelas dengan menggunakan visualisasi, gestur dan ekspresi yang tepat. Guru bercerita sambil menunjukkan target vocabulary pada setiap halaman pada big book. Saat membaca, guru dapat
Agustus 2016
memberikan pertanyaan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap cerita. c. Tahap postreading Guru melakukan tanyajawab dengan siswa untuk mengecek kemampuan reading comprehension serta melakukan kegiatan evaluasi, seperti mencocokkan gambar dan kata, menjodohkan pertanyaan dan pernyataan (questions and answers matching) dan melakukan proyek kelas membuat big book. Selain siswa dituntut untuk memahami kosakata dan kalimat berbahasa Inggris, melalui cerita yang disajikan di dalam big book, siswa pun dituntut untuk dapat mengembangkan kemampuan membaca kritis (critical reading) yaitu recognizing relationships atau membuat keterhubungan antara kosakata atau kalimat dengan ilustrasi yang dibuat oleh siswa (Stenberg, 1986). Kegiatan yang dapat dilakukan siswa adalah guru menyediakan satu halaman kosong yang dijadikan bahan proyek membuat big book secara berkelompok (Nambiar, 1982). Melalui aktivitas tersebut, diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis yang dituangkan ke dalam proyek kelas berdasarkan membaca pemahaman terhadap cerita yang telah dibacakan. Maka dari itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Big Book dalam Pembelajaran Reading Comprehension di kelas V Sekolah Dasar”. METODE Penelitian ini dilakukan di SDN Sukahati 02, Kecamatan Cileunyi,
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
Jezzy Oktavia, Winti Ananthia, Desiani Natalina Muliasari Big Book dalam Pembelajaran Reading Comprehension untuk Mengembangkan Critical Reading Siswa Kelas V Sekolah Dasar| 6 Kabupaten Bandung. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V-A dengan jumlah partisipan sebanyak 36 siswa. Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah penelitian tindakan kelas. Abidin (2011) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah sebuah penelitian yang digunakan untuk memecahkan masalah yang dimulai dengan mengidentifikasi masalah yang ditemui di lapangan, kemudian mencari solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut demi mendapatkan hasil yang terbaik. Desain penelitian yang digunakan adalah model Elliot. Model ini mengimplementasi tindakan sebanyak tiga kali dalam setiap siklus, sehingga terdapat sembilan tindakan secara keseluruhan. Saat telah menyelesaikan satu siklus, peneliti melakukan refleksi sebagai perbaikan untuk siklus berikutnya. Penelitian ini menggunakan beberapa instrumen yaitu lembar observasi, lembar wawancara, catatan lapangan, lembar kerja siswa, lembar self assessment, dan dokumentasi. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan berupa observasi, wawancara, penilaian hasil belajar, penilaian sikap, dan teknik dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik kuantitatif, kualitatif, dan triangulasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil belajar reading comprehension dilihat dari pemahaman siswa terhadap big book yang dibaca. Guru menggunakan big book untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami bacaan. Hasil belajar siswa dalam kemampuan reading comprehension
diukur melalui aktivitas proyek kelas yang dilakukan per kelompok yaitu melakukan proyek kelas membuat big book. Melalui pembuatan big book, guru mengajak siswa untuk mengecek dan meningkatkan pemahaman siswa terhadap isi big book. Siswa diajak untuk melakukan aktivitas membuat big book ini agar hasil belajar siswa dalam kemampuan reading comprehension dapat diukur berdasarkan dua aspek, yaitu kognitif dan psikomotor dengan cara yang menyenangkan bagi siswa maupun guru. Pada tindakan 3 setiap siklus, guru mengajak siswa untuk proyek big book yang dilakukan oleh siswa, tidak melalui worksheet dan soal evaluasi.
Gambar 1 Diagram Nilai Hasil Belajar Siswa Berdasarkan diagram tersebut, terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya. Pada siklus I, rerata nilai siswa adalah 69,61. Rerata nilai tersebut belum mencapai KKM (70). Terdapat 14 orang siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM dan jumlah tersebut melebihi dari 25% jumlah siswa di kelas tersebut. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian selanjutnya di siklus II dikarenakan standar keberhasilan penelitian ini
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
7| Antologi UPI
Volume
Edisi No.
sebesar 75% jumlah siswa harus mencapai KKM. Siswa yang masih mendapatkan nilai hasil belajar di bawah KKM merupakan siswa yang masih belum terbiasa membuat proyek big book. Pada pelaksanaan proyek big book, terdapat tujuh indikator yang harus dicapai siswa, yaitu pada tahap perencanaan terdapat dua indikator, yaitu penentuan ide dan pembagian tugas; pada tahap pelaksanaan, terdapat dua indikator, yaitu pengaturan waktu dan kerjasama kelompok; pada tahap penilaian proyek, terdapat tiga indikator, yaitu kreativitas, penyajian dan kerapian. Pada tahap perencanaan, masih banyak siswa yang tidak membagi tugas secara jelas. Sementara, untuk penentuan ide, masih terdapat beberapa kelompok yang masih ragu-ragu dalam mengambil keputusan karena khawatir tidak bisa dituangkan ke dalam big book yang dibuat. Kemudian, pada tahap kedua yakni tahap pelaksanaan, masih terlihat siswa yang tidak mau bekerjasama dengan teman sekelompoknya, sehingga pengerjaan cenderung dilakukan oleh siswa yang memiliki kemampuan lebih dalam menggambar. Waktu pengerjaan melebihi alokasi yang ditentukan karena kegiatan pre-teaching menghabiskan waktu yang cukup lama. Siswa tampak terburu-buru dalam membuat big book sehingga hasil proyek big book kurang maksimal dengan pewarnaan dan penulisan deskripsi gambar yang kurang rapi dan kurang sesuai. Selanjutnya, rerata nilai proyek pembuatan big book pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 78,09. Pada siklus ini, terdapat 11 orang siswa yang masih mendapatkan nilai di bawah KKM.
Agustus 2016
Jumlah tersebut masih melebihi dari 25% jumlah siswa di kelas, sehingga peneliti melakukan penelitian kembali pada siklus III. Siswa mengalami peningkatan nilai hasil belajar di siklus II ini. Pada tahap perencanaan, siswa sudah terlihat mantap dan tidak ragu-ragu dalam menentukan ide mengenai gambar yang akan dibuat dan pembagian tugas yang cukup jelas walaupun masih terdapat beberapa kelompok yang terlihat masih saling menunjuk untuk mengerjakan proyek. Pada tahap pelaksanaan siswa sudah dapat bekerjasama dengan baik bersama teman sekelompoknya dalam menyelesaikan proyek big book, namun dari segi pengaturan waktu untuk penyelesaian proyek masih melebihi alokasi waktu yang ditentukan. Beberapa kelompok masih terlihat terburu-buru dalam menyelesaikan proyek big book sampai waktu tambahan habis. Pada tahap penilaian produk big book, hasil proyek sudah banyak yang terlihat rapi, penulisan deskripsi dengan menggunakan bahasa Indonesia dan target kosakata dengan menggunakan bahasa Inggris sesuai dengan gambar yang dibuat mengenai sayuran dan masakan Sunda. Pada siklus III, terjadi peningkatan nilai proyek pembuatan big book menjadi 83,01. Namun, masih terdapat siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM sebanyak 4 orang. Jumlah tersebut kurang dari 25%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah berhasil mencapai KKM lebih dari 75%. Maka pada siklus III ini, penelitian dihentikan mengacu kepada standar keberhasilan siklus telah tercapai.
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
Jezzy Oktavia, Winti Ananthia, Desiani Natalina Muliasari Big Book dalam Pembelajaran Reading Comprehension untuk Mengembangkan Critical Reading Siswa Kelas V Sekolah Dasar| 8 Peningkatan pada siklus III ini terjadi karena siswa bersama teman sekelompoknya telah bekerjasama dengan baik, sehingga mulai dari tahapan perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap penilaian proyek berlangsung dengan optimal. Hal ini sejalan dengan pendapat Harmer, (2010) dan Read (2005) bahwa pengulangan dapat membuat siswa mengerti dan terbiasa dalam menggunakan bahasa Inggris. Siswa sudah mampu menentukan dan menyepakati ide mengenai gambar yang akan dibuat dalam big book dan pembagian tugas secara jelas pada tahap perencanaan. Pada tahap pelaksanaan, siswa sudah dapat mengatur waktu penyelesaian dengan membagi-bagi tugas dengan teman sekelompoknya, sehingga pengerjaan proyek big book berlangsung dengan baik. Selain itu, pada tahap ketiga, yaitu tahap penilaian proyek big book, siswa sudah mampu menyajikan deskripsi dengan menggunakan target bahasa berupa classroom instructions dengan menggunakan bahasa Inggris. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kelas V-A SDN Sukahati 02 dengan menerapkan pembelajaran reading comprehension dengan menggunakan big book sebanyak 3 siklus, menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada setiap siklus. Nilai rerata hasil proyek pembuatan big book mengalami peningkatan dengan nilai rerata pada siklus I sebesar 69,61, siklus II sebesar 78,09 dan siklus III sebesar 83,01. Dengan demikian, data tersebut menunjukkan bahwa penggunaan big book dapat
meningkatkan kemampuan reading comprehension siswa. DAFTAR PUSTAKA Abidin, Y. (2011). Penelitian pendidikan dalam gamitan pendidikan dasar dan PAUD. Bandung: Rizqi Press. Brewster, J., Ellis, G., & Girard, D. (2002). The primary English teacher’s guide. England: Penguin English Guide. Colville-Hall, S., & O’Connor. (2006). Using big books: A standards-based instructional approach for foreign language teacher candidates in a pre K–12 program. Foreign language annals, 39(3), hlm. 503-504. Copland, F., Garton, S., & Davis, M. (2012). Teaching English : Young learners activity book. London: British Council. Crystal, D. (2003). English as a global language. Cambridge: Cambridge University Press. Ebrahimi, N. A., & Rahimi, A. (2013). Towards a more efficient EFL reading comprehension classroom environment: the role of content and critical reading. Apples – Journal of Applied Language Studies, 7(2), hlm. 115.Fisher, A. (2009). Critical thinking: an introduction. Jakarta: Erlangga. Harmer, J. (2010). The practice of English language teaching fourth edition. Cambridge: Pearson Longman. Lestari, Z. W. (2015). The teaching of critical reading in an EFL
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.
9| Antologi UPI
Volume
Edisi No.
classroom. GRDS Publishing, 1(1), hlm. 519-530.
Agustus 2016
materials. Jurnal ekonomi & pendidikan, 1(5), hlm. 58.
Read, C. (2005). Managing children positively. London: Modern English Publishing.
Suyanto, K. K. E. (2008). English for young learners. Jakarta: Bumi Aksara.
Slattery, M., & Willis, J. (2009). English for primary teachers. Oxford: Oxford University Press.
Tarigan, H. G. (1994). Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.
Stenberg, R. J. (1986). Critical thinking: it’s nature, measurement and improvement. USA: Yale University. Sukarno. (2008). Teaching English to young learners and factors to consider in designing the
Trilling, B., & Fadel, C. (2009). 21st century skills: Learning for life in our times. San Fransisco: Jossey-Bass. Wright, A. (1995). Storytelling with children. Oxford: Oxford University Press.
This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.