Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Vol. 13 No. 1 Juni 2014 : 39 – 50
ISSN 1978-2365
BIAYA MARGINAL TENAGA LISTRIK DI WILAYAH SUMATERA MARGINAL COST OF ELECTRICITY IN SUMATRA Hasan Maksum, Charles Lambok Puslitbangtek Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Jl.Ciledug Raya Kav. 109, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan
[email protected]
Abstrak Sistem ketenagalistrikan Sumatera adalah sistem interkoneksi dengan delapan wilayah distribusi yaitu wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Lampung. Kebutuhan permintaan tenaga listrik dan biaya investasi infrastruktur tenaga listrik di masing-masing wilayah berbeda sehingga tarif tenaga listrik di masing-masing wilayah dapat berbeda. Di dalam penelitian ini, tarif tenaga listrik di masing-masing wilayah dihitung dengan metode biaya marginal jangka panjang. Penggunaan tarif tenaga listrik sesuai biaya marginal diharapkan dapat mendorong kemandirian penyediaan biaya infrastruktur tenaga listrik di masing-masing wilayah. Dari hasil penelitian didapatkan biaya marginal tenaga listrik yang paling tinggi adalah di wilayah Aceh yaitu rata-rata sebesar Rp 1.701/kWh dan yang paling rendah di wilayah Lampung yaitu rata-rata sebesar Rp 1.467/kWh. Proyeksi pendapatan dari hasil penjualan tenaga listrik tahun 2014 dengan tarif sesuai biaya marginal adalah sebesar 45,19 trilyun rupiah. Pendapatan ini dapat memenuhi kebutuhan biaya investasi infrastruktur tenaga listrik di Sumatera yang mencapai rata-rata 28,64 trilyun per tahun. Kata kunci : biaya marginal, infrastruktur, tarif
Abstract Sumatra electricity system is interconnected system with eight distribution area which are Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, and Lampung. . The electricity demand and the infrastructure investment cost in each region different so the electricity prices in each region can be different. In this study , electricity prices in each region was calculated by the long run marginal costs methode . The use of electricity tariff in accordance marginal cost is expected to encourage self-reliance provision of electricity infrastructure costs in each area. From the results, the marginal cost of electricity is the highest in the region of Aceh which is an average of U.S. $ 1.701/kWh and the lowest in the region of Lampung is an average of U.S. $ 1.467/kWh . Projected revenue from the sale of electricity with tariff of marginal cost is equal to 45.19 trillion rupiah . This revenue can meet the needs of the electricity infrastructure investment costs in Sumatra which reached an average of 28.64 trillion per year . Keywords: marginal costs, infrastructure, rates
PENDAHULUAN
yang merupakan sistem terbesar kedua setelah
Indonesia merupakan negara kepulauan
sistem Jawa Bali. Pada sistem interkoneksi
dengan sistem ketenagalistrikan yang berbeda
Sumatera, tenaga listrik dari pembangkit
antara satu kepulauan dengan kepulauan yang
disalurkan
lain. Salah satu sistem ketenagalistrikan yang
didistribusikan ke delapan wilayah distribusi.
ada adalah sistem ketenagalistrikan Sumatera
Di wilayah Sumatera, permintaan kebutuhan
ke
jaringan
Diterima : 26 Februari 2014, direvisi : 6 Maret 2014, disetujui terbit : 6 Juni 2014
transmisi
dan
39
Biaya Marginal Tenagadan Listrik di Wilayah Sumatera Ketenagalistrikan Energi Terbarukan Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Vol. 13 No. 1 Juni 2014 : 39 – 50 Vol. 13 No. 1 Juni 2014 : 39 – 50 tenaga listrik terus meningkat setiap tahun
diharapkan mendorong kemandirian dalam
tetapi
penyediaan
biaya
investasi
pembangunan
infrastruktur ketenagalistrikan sangat terbatas
biaya
infrastruktur
ketenagalistrikan di Sumatera.
sehingga rasio elektrifikasi di wilayah ini masih rendah.
Biaya Marjinal Jangka Panjang UU No 30 Tahun 2009 tentang
Biaya marjinal jangka panjang dalam
Ketenagalistrikan memberi kewenangan kepada
ketenagalistrikan
dibagi
Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam
komponen yaitu biaya marginal kapasitas
persetujuan harga jual tenaga listrik dan tarif
pembangkit,
tenaga listrik dapat ditetapkan secara berbeda
transmisi, biaya marginal kapasitas distribusi,
di setiap daerah dalam suatu wilayah usaha.
dan biaya marginal energi.
biaya
menjadi
marginal
empat
kapasitas
Kebijakan Pemerintah terhadap tarif tenaga listrik adalah diarahkan untuk mencapai nilai
Biaya Marjinal Kapasitas Pembangkit
keekonomiannya sehingga kebutuhan biaya investasi
pembangunan
infrastruktur
ketenagalistrikan dapat terus berlangsung.
Biaya marjinal kapasitas pembangkit adalah tambahan biaya kapasitas pembangkit untuk memenuhi peningkatan kebutuhan tenaga
Dalam teori ekonomi, harga yang
listrik pada waktu beban puncak. Persamaan
efesien adalah harga harus sesuai dengan biaya
biaya ini adalah :
marjinal produksinya[1]. Biaya marjinal dalam ketenagalistrikan adalah tambahan biaya yang
r(1+r)n biaya kapital (1+RM) LRMCkap_kit = [ ] n x (1+r) -1 (1-% pemakaian sendiri)
dikeluarkan untuk menambah satu unit output
+ biaya tetap……………………………..(1)
tenaga
akan
Dimana r adalah suku bunga, n adalah umur
ada
manfaat pembangkit, dan RM adalah reserve
listrik.
meningkat
Biaya
jika
penyediaan
konsumen
yang
meningkatkan permintaan mereka atau ada
margin.
konsumen baru yang tersambung ke dalam sistem ketenagalistrikan. Harga biaya marjinal
Biaya Marjinal Kapasitas Transmisi dan
dapat diterapkan berdasarkan periode waktu
Distribusi Biaya
penggunaan, musim, tingkat tegangan, dan
marjinal
kapasitas
jaringan
transmisi dan distribusi adalah tambahan biaya
kondisi daerah geograpis.
investasi jaringan transmisi dan distribusi untuk memenuhi
Tujuan
kenaikan
beban
puncak
pada
Tujuan dalam penelitian ini adalah
jaringan tersebut. Metode untuk menghitung
menghitung tarif tenaga listrik di delapan
biaya ini didekati dengan Average Incremental
Wilayah Distribusi Sumatera dengan metode
Cost (AIC). Persamaan matematis AIC adalah:
harga
biaya
marjinal
jangka
panjang.
Penggunaan tarif sesuai harga biaya marjinal
AIC=
I (1+r)n ∆MW ∑tn=1 (1+r)n
∑tn=1
… … … … … … … … … … . . (2)
Diterima : 26 Februari 2014, direvisi : 6 Maret 2014, disetujui terbit : 6 Juni 2014 40
40
Marginal Tenaga Listrik di Wilayah Sumatera Ketenagalistrikan danBiaya Energi Terbarukan Vol. 13 No. 1 Juni 2014 : 39 – 50 dimana I adalah biaya investasi, ∆MW adalah kenaikan beban puncak, dan t adalah periode perencanaan
horisontal.
Biaya
LRMCenergi =
marginal
kapasitas transmisi dan distribusi dihitung
Biaya BB =
Biaya BB + Biaya Variabel … . (6) (1-% pemakaian sendiri ) US$ kcal ) +Heat Rate( ) Vol kWh … (𝟕) kcal Heat Content ( ) Vol
Harga BB (
dengan mengannualisasi AIC selama umur manfaat jaringan. Biaya marginal kapasitas yang dibayar
Biaya Marjinal Per Golongan Pelanggan Golongan
pelanggan harus disesuaikan dengan titik tegangan pelanggan. Total biaya marjinal
pelanggan
di
Indonesia
terdiri atas golongan pelanggan Sosial, Rumah Tangga, Bisnis, Industri, dan Pemerintah.
kapasitas di titik tegangan tinggi adalah LRMCkit LRMCkap_TT = + ∆LRMCTT … . . (3) (1-LTT )
Untuk
menghitung
Dimana ∆LRMCTT adalah biaya marginal
coincidence factor (CF), load factor (LF), dan
kapasitas jaringan transmisi dan LTT adalah
peak energy share (PES).
golongan
biaya
pelanggan
marginal
diperlukan
per data
Biaya marjinal kapasitas per golongan
rugi-rugi jaringan transmisi. Total biaya marginal kapasitas di titik
pelanggan dihitung dengan persamaan :
tegangan menengah (LRMCTM) dan tegangan
LRMCkap_class=LRMCkap x CF.......................(8)
rendah (LRMCTR) diberikan oleh persamaan
Agar biaya marginal kapasitas per golongan
LRMCkap_TM =
LRMCTT + ∆LRMCTM … . (4) (1-LTM )
LRMCkap_TR =
LRMCTM + ∆LRMCTR … . (5) (1-LTR )
pelanggan mempunyai satuan Rp/kWh dihitung dengan persamaan : LRMCeq =
LRMCkap_class … … . . … (9) (Load factor x 24 x 30)
Dimana ∆LRMCTM adalah biaya marginal
Biaya marjinal energi dapat di rata-ratakan
kapasitas
setiap saat dengan persamaan:
distribusi
tegangan
menengah,
∆LRMCTR adalah biaya marginal kapasitas
LRMCenergy_class = LRMCenergy_LWBP x(1–PES)+
distribusi tegangan menengah, LTM adalah rugi-
LRMCenergi_WBP x PES.................................(10)
rugi jaringan distribusi tegangan menengaf dan LTR adalah rugi-rugi jaringan tegangan rendah.
Total biaya marjinal per golongan pelanggan dihitung dengan menjumlahkan biaya marjinal energi dan biaya marjinal
Biaya Marjinal Energi
kapasitas. Persamaan yang digunakan adalah
Biaya marjinal energi adalah biaya
LRMCtotal = LRMCenergi_class + LRMCeq.......(10)
bahan bakar (BB) dan biaya variabel dari unit pembangkit
yang
memenuhi
kebutuhan
dioperasikan pada
waktu
untuk
METODOLOGI
beban
Alur metodologi dalam penelitian ini
puncak dan diluar waktu beban puncak.
dapat dilihat pada Gambar 1. Data yang
Persamaan biaya marjinal energi adalah
digunakan adalah data kebutuhan tenaga listrik,
Diterima : 26 Februari 2014, direvisi : 6 Maret 2014, disetujui terbit : 6 Juni 2014
41
Ketenagalistrikan Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan dan Energi Terbarukan Vol. Vol. 13 No. 1 Juni 2014 : 39 – 5013 No. 1 Juni 2014 : 39 – 50 rencana
penyediaan
tenaga
listrik,
biaya
tambahan biaya investasi jaringan transmidi
investasi, reserve margin, pemakaian sendiri
dan distribusi untuk memenuhi kenaikan beban
pembangkit, dan rugi-rugi jaringan transmisi
puncak pada jaringan tersebut. Pembagian
dan distribusi. Sumber data yang digunakan
wilayah distribusi Sumatera terdiri atas wilayah
adalah data RUPTL PLN tahun 2012-2021.
Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau,
Biaya marginal kapasitas pembangkit dihitung berdasarkan kandidat pembangkit yang direncanakan beroperasi pada waktu
Jambi, Sumatera
Selatan, Bengkulu, dan
Lampung. Dalam
penelitian
ini
diasumsikan
beban puncak. Pada sistem Sumatera, kandidat
reserve margin 40 %, suku bunga 12 %, rugi-
pembangkit pada waktu beban puncak adalah
rugi jaringan transmisi 3,45 %, rugi-rugi
pembangkit PLTG dan diluar waktu beban
jaringan distribusi tegangan menengah 5 %,
puncak adalah pembangkit PLTU.
dan rugi-rugi jaringan distribusi tegangan
Biaya marginal kapasitas transmisi dan
rendah 5,85 %.
distribusi di hitung berdasarkan peningkatan
Diterima : 26 Februari 2014, direvisi : 6 Maret 2014, disetujui terbit : 6 Juni 2014 42
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Biaya Marginal Tenaga Listrik di Wilayah Sumatera Vol. 13 No. 1 Juni 2014 : 39 – 50
Data Kebutuhan Tenaga Listrik Sumatera Perhitungan Biaya Marjinal Jangka Panjang (LRMC)
Perencanaan Sistem Ketenagalistrikan Sumatera Biaya Investasi Sistem Ketenagalistrikan Suamtera PS Pembangkit, Reserve Margin, RugiRugi Jaringan Transmisi dan Distribusi
1. Reserve Margin 2. PemakaianSendiri
Sisi Pembangkitan 1. Biaya Marjinal Kapasitas) 2. Biaya Marjinal Energi WBP 3. Biaya Marjinal Energi LWBP
Rugi-Rugi Jaringan 1. Transmis Teg Tinggi (TT) 2. Distribusi Teg Menengah (TM) 3. Distribusi Teg Rendah (TR)
1. 2. 3.
Sisi Transmisi Biaya Marjinal Transmisi
Sisi Distribusi 1. Biaya Marjinal Kapasitas Distribudi TM 2. Biaya Marjinal Kapasitas Distribusi TR
Kapasitas
1. Biaya Marjinal Kapasitas 2. Biaya Marjinal Energi WBP 3. Biaya Marjinal Energy LWBP
Coincidence Factor Load Factor Peak Energi Share
Biaya Marjinal Tenaga Listrik Per Golongan Per Wilayah
Tarif Tenaga Listrik 2013
Kesimpulan dan Saran
Gambar 1. Metodologi Penelitian
dan kandidat pembangkit waktu beban puncak
Sistem Ketenagalistrikan Sumatera Kebutuhan tenaga listrik di Sumatera diproyeksikan terus meningkat sampai tahun
adalah pembangkit PLTG kapasitas 100 MW. Pengembangan
jaringan
transmisi
2021. Hal ini disebabkan adanya pertumbuhan
direncanakan berupa jaringan SUTET 500 kV,
ekonomi, pertumbuhan jumlah penduduk, dan
275 kV, 150 kV, dan 70 kV. Biaya investasi
peningkatan
Untuk
jaringan transmisi yang dibutuhkan dapat
memenuhi kebutuhan tenaga listrik tersebut,
dilihat pada Tabel 4. Pengembangan jaringan
PT. PLN telah merencanakan penambahan
distribusi
kapasitas pembangkit dan jaringan transmisi
pertumbuhan penjualan tenaga listrik sampai
dan distribusi. Perencanaan di sisi pembangkit
2021. Biaya investasi jaringan distribusi yang
bertujuan mendapatkan konfigurasi pembangkit
dibutuhkan
dengan biaya penyediaan listrik termurah (least
distribusi Sumatera dapat dilihat pada Tabel 5.
rasio
elektrifikasi.
dilakukan
di
untuk
mengantisipasi
masing-masing
wilayah
cost). Kandidat pembangkit yang direncanakan sebagai pembangkit beban dasar adalah PLTU batubara kapasitas 100 MW sampai 400 MW Diterima : 26 Februari 2014, direvisi : 6 Maret 2014, disetujui terbit : 6 Juni 2014
43
Ketenagalistrikan Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan dan Energi Terbarukan 13 No. 1 Juni 2014 : 39 – 50 Vol. 13 No. 1 Juni 2014 : 39Vol. – 50 Tabel 1. Kebutuhan Tenaga Listrik di Sumatera (MW)(6) Tahun Sumatera Aceh Sumut Sumbar Riau Sumatera Selatan Jambi Bengkulu Lampung
2012 2013 2014 2015 4.464 4.798 5.319 5.938 369 397 434 475 1508 1566 1714 1874 447 487 534 589 501 537 585 640 698 769 845 931 227 256 281 315 120 133 146 154 570 616 666 729
2016 6.533 521 2054 651 701 998 334 162 800
2017 2018 2019 2020 7.210 7.955 8.768 9.674 573 630 694 765 2258 2482 2732 3011 718 791 870 956 770 846 930 1024 1070 1147 1238 1335 355 377 402 426 172 181 192 229 880 968 1066 1175
Tabel 2. Kandidat Pembangkit Tenaga Listrik di Sumatera(6) Kapasitas Capital Cost Pembangunan No Jenis Pembangkit MW USD/kW Tahun 1 PLTU batubara 65-200 1.300 3 2 PLTG Minyak 50-100 600 2
Life Time (tahun) 30 20
2021 10.516 843 3315 1046 1112 1335 459 253 1308
Heat Rate kcal/kWh 2867 – 2646 3640-3110
Tabel 3. Harga Bahan Bakar dan Nilai Kalor Bahan Bakar(6) No Jenis Energi Primer Harga Nilai 1 Batubara USD 80/Ton 5.100 kcal/kg 4 Gas alam USD 6/MMBTU 252.000 kcal/Mscf Tabel 4. Kebutuhan Biaya Investasi Jaringan Transmisi Sumatera (Juta USD) (6) Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 218 446 1.272 892 1.228 321 534 55 Biaya Investasi
2020 310
2021 43
Tabel 5. Kebutuhan Biaya Investasi Jaringan Distribusi di Sumatera (Juta USD) (6) Tahun Wil Aceh Jaringan TM Jaringan TR Wil Sumut Jaringan TM Jaringan TR Wil Sumbar Jaringan TM Jaringan TR Wil Riau Jaringan TM Jaringan TR Wil Jambi Jaringan TM Jaringan TR Wil Sumsel Jaringan TM Jaringan TR Wil Bengkulu Jaringan TM Jaringan TR
2012
2013 2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
23,7 22,6
24,4 24,1
25,2 25,1
26,1 25,7
27,2 26,9
28,4 28,0
29,9 29,3
31,5 30,7
33,4 32,2
36,9 35,0
44,6 52,6
44,3 57,0
47,8 62,0
48,3 66,7
54,4 72,6
60,8 77,0
66,9 82,6
74,6 84,9
81,3 89,2
89,7 93,1
9,5 18,6
10,2 20,4
10,2 20,4
10,5 20,8
10,8 21,3
11,1 20,9
11,3 21,1
11,6 21,6
12,4 22,7
13,6 24,6
12,4 16,1
12,8 15,4
12,3 15,6
13,4 17,7
14,0 16,6
14,4 17,9
15,0 18,4
15,8 19,2
15,1 18,4
16,7 19,9
6,2 5,3
6,3 6,0
6,4 6,1
6,8 6,3
7,1 6,4
7,6 5,8
8,2 6,2
8,7 6,4
9,1 6,6
10,1 7,1
11,0 10,6
11,5 11,6
12,0 11,8
12,6 12,2
13,5 12,8
14,5 12,6
15,6 13,3
16,6 14,2
17,8 15,1
19,7 15,7
5,4 4,5
4,8 4,5
7,4 6,2
3,7 3,6
8,8 6,6
4,1 3,4
6,9 5,0
6,1 4,4
6,1 4,4
6,7 4,9
Diterima : 26 Februari 2014, direvisi : 6 Maret 2014, disetujui terbit : 6 Juni 2014 44
Total 5.319
Biaya Marginal Tenaga Listrik di Wilayah Sumatera Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Vol. 13 No. 1 Juni 2014 : 39 – 50 Wil Lampung Jaringan TM Jaringan TR
6,2 25,3
5,9 24,7
6,1 24,4
5,8 21,3
3,9 16,3
4,1 16,6
4,3 15,9
4,6 16,1
5,0 16,6
5,5 16,8
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perhitungan Biaya Marjinal Kapasitas
Perhitungan Biaya Marjinal Kapasitas
Distribusi Biaya marjinal kapasitas distribusi
Pembangkit yang
dibagi menjadi dua yaitu biaya marginal
memikul
kapasitas distribusi tegangan menengah 20 kV
kenaikan beban puncak adalah pembangkit
dan tegangan rendah 400 V. AIC jaringan
PLTG kapasitas 100 MW. Biaya marginal
distribusi
kapasitas
dengan
persamaan (2). Data biaya investasi jaringan
mengannualisasi biaya kapital pembangkit
distribusi dan kenaikan beban puncak jaringan
selama umur manfaat pembangkit 20 tahun.
distribusi menggunakan data Tabel 5 dan Tabel
Dalam perhitungan diasumsikan biaya kapital
1. Dengan mengannualisasi AIC selama umur
PLTG 600 USD/kW, biaya tetap operasi
manfaat jaringan 20 tahun maka biaya marginal
pemeliharaan 3 % dari biaya investasi, dan
kapasitas distribusi di masing-masing wilayah
pemakaian sendiri pembangkit 1,5 %. Dengan
Sumatera dapat di lihat pada Tabel 6.
Kandidat direncanakan
pembangkit
beroperasi
pembangkit
untuk
didapat
dihitung
dengan
menggunakan
menggunakan persamaan (1) maka biaya marjinal kapasitas pembangkit di dapat sebesar
Tabel 6. Biaya Marjinal Kapasitas Distribusi di
Rp 111.642/kW/bulan.
Wilayah Sumatera (Rp/kW/bulan) Distribusi TM (Rp/kW/bulan) 87.606 49.744 35.465 33.837 43.138 28.831 57.639 10.953
Wilayah Perhitungan Biaya Marjinal Kapasitas Transmisi AIC jaringan transmisi dihitung dengan menggunakan persamaan (2). Data biaya investasi jaringan transmisi dan kenaikan beban puncak jaringan transmisi menggunakan data dalam
Tabel
4
dan
Tabel
1.
Dengan
Aceh Sumut Sumbar Riau Jambi Sumsel Bengkulu Lampung
Distribusi TR (Rp/kW/bulan) 90.449 87.646 78.687 47.497 44.841 32.817 57.643 54.242
mengannualisasi AIC tersebut selama umur manfaat jaringan transmisi 20 tahun, didapat
Biaya Marginal Kapasitas di Titik Tegangan
biaya marjinal kapasitas transmisi sebesar Rp
Pelanggan
142.524/kW/bulan.
Biaya tegangan
marginal
pelanggan
kapasitas
di titik
dihitung
dengan
menyesuaikan rugi-rugi jaringan transmisi dan distribusi. Dengan menggunakan persamaan
Diterima : 26 Februari 2014, direvisi : 6 Maret 2014, disetujui terbit : 6 Juni 2014
45
Ketenagalistrikan Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan dan Energi Terbarukan Vol. 13 No. 1 Juni 2014 : 39Vol. – 5013 No. 1 Juni 2014 : 39 – 50 (3), (4), dan (5) maka biaya marginal kapasitas
wilayah distribusi Sumatera dapat dilihat pada
dititik tegangan pelanggan di masing-masing
Tabel 7 sampai Tabel 16.
Tabel 7 Total Biaya Marjinal Kapasitas di Titik Tegangan Pelanggan di Wilayah Aceh Titik Teg Busbar TT TM TR
Rugi-Rugi 3,45% 5% 5,85 %
Pembangkit 111.642 115.632 121.717 129.267
Transmisi 142.524 150.025 159.330
Distribusi TM 87.606 93.039
Distribusi TR 90.449
Total 111.642 258.156 359.348 472.085
Tabel 8. Total Biaya Marjinal Kapasitas di Titk Tegangan Pelanggan di Wilayah Sumut Titik Teg Busbar TT TM TR
Rugi-Rugi 3,45% 5% 5,85 %
Pembangkit 111.642 115.632 121.717 129.267
Transmisi
Distribusi TM
Distribusi TR
142.524 150.025 159.330
49.744 52.829
87.646
Total 111.642 258.156 321.487 429.072
Tabel 9 Total Biaya Marjinal Kapasitas di Titk Tegangan Pelanggan di Wilayah Sumbar Titik Teg Busbar TT TM TR
Rugi-Rugi 3,45% 5% 5,85 %
Pembangkit 111.642 115.632 121.717 129.267
Transmisi
Distribusi TM
Distribusi TR
142.524 150.025 159.330
35.465 37.664
78.687
Total 111.642 258.156 307.208 404.948
Tabel 10 Total Biaya Marjinal Kapasitas di Titk Tegangan Pelanggan di Wilayah Riau Titik Teg Busbar TT TM TR
Rugi-Rugi 3,45% 5% 5,85 %
Pembangkit 111.642 115.632 121.717 129.267
Transmisi
Distribusi TM
Distribusi TR
142.524 150.025 159.330
33.837 35.936
47.497
Total 111.642 258.156 305.580 372.030
Tabel 11 Total Biaya Marjinal Kapasitas di Titk Tegangan Pelanggan di Wilayah Sumsel Titik Teg Busbar TT TM TR
Rugi-Rugi 3,45% 5% 5,85 %
Pembangkit 111.642 115.632 121.717 129.267
Transmisi
Distribusi TM
Distribusi TR
142.524 150.025 159.330
28.831 30.620
32.817
Total 111.642 258.156 300.574 352.034
Tabel 12 Total Biaya Marjinal Kapasitas di Titk Tegangan Pelanggan di Wilayah Jambi Titik Teg Busbar TT TM TR
Rugi-Rugi 3,45% 5% 5,85 %
Pembangkit 111.642 115.632 121.717 129.267
Transmisi
Distribusi TM
Distribusi TR
142.524 150.025 159.330
43.138 45.813
44.841
Total 111.642 258.156 314.881 379.251
Tabel 13 Total Biaya Marjinal Kapasitas di Titk Tegangan Pelanggan di Wilayah Bengkulu Titik Teg Busbar TT TM TR
Rugi-Rugi 3,45% 5% 5,85 %
Pembangkit 111.642 115.632 121.717 129.267
Transmisi
Distribusi TM
Distribusi TR
142.524 150.025 159.330
67.368 71.546
67.853
Diterima : 26 Februari 2014, direvisi : 6 Maret 2014, disetujui terbit : 6 Juni 2014 46
Total 111.642 258.156 339.111 427.996
Marginal Tenaga Listrik di Wilayah Sumatera Ketenagalistrikan danBiaya Energi Terbarukan Vol. 13 No. 1 Juni 2014 : 39 – 50 Tabel 14 Total Biaya Marjinal Kapasitas di Titk Tegangan Pelanggan di Wilayah Lampung Titik Teg Busbar TT TM TR
Rugi-Rugi 3,45% 5% 5,85 %
Pembangkit 111.642 115.632 121.717 129.267
Transmisi
Distribusi TM
Distribusi TR
142.524 150.025 159.330
10.953 11.632
54.242
Total 111.642 258.156 282.695 354.471
Perhitungan Biaya Marjinal Energi Perhitungan biaya marjinal energi pada waktu beban dan diluar waktu beban puncak
Perhitungan Biaya Marjinal Tenaga Listrik Wilayah Sumatera
diasumsikan menggunakan pembangkit PLTG
Biaya marjinal tenaga listrik adalah
dan PLTU. Data heat rate pembangkit, nilai
penjumlahan biaya marjinal kapasitas dan biaya
kalor bahan bakar, heat content bahan bakar,
marjinal energi. Untuk mengkonversi biaya
dan harga bahan bakar dapat dilihat pada Tabel
marjinal kapasitas dan biaya marginal energi
2 dan Tabel 3. Perhitungan biaya marginal
kedalam satuan biaya Rp/kWh dibutuhkan data
energi menggunakan persamaan (6). Dengan
coincidence factor (CF), class load factor (LF)
asumsi biaya variabel 3,5 % dari biaya bahan
dan
bakar dan pemakaian sendiri PLTG sebesar 1,5
pelanggan di Sumatera.
peak
energi
share
(PES)
golongan
% maka biaya marginal energi waktu beban puncak sebesar Rp 1.038/kWh. Hal yang sama dilakukan untuk menghitung biaya marginal
Tabel 16. Coincidence Factor, Class Load
energi di luar waktu beban puncak. Dengan
Factor dan Peak Energi Share Golongan
asumsi biaya variabel 8,1 % dari biaya bahan
Pelanggan(5)
bakar dan pemakaian sendiri PLTU sebesar 6,5 % maka biaya marginal energi di luar waktu beban puncak sebesar Rp 529/kWh. Biaya
marginal
energi
di
titik
pelanggan dihitung dengan menyesuaikan rugirugi jaringan transmisi dan distribusi. Hasil perhitungan biaya marginal energi dititik tegangan pelanggan dapat dilihat pada Tabel 15 Tabel 15. Biaya Marginal Energi di Titik Pelanggan Titik Teg Busbar TT TM TR
Gol Pelanggan Publik/Sosial Publik/Sosial Rumah Tangga Bisnis Bisnis Industri Industri Industri Pemerintah
Titik Teg TR TM
CF
LF
PES
84% 97%
41% 45%
13% 13%
TR
92%
49%
29%
TR TM TR TM TT TR
69% 86% 87% 94% 95% 100%
52% 43% 42% 73% 95% 50%
19% 17% 12% 14% 19% 33%
Perhitungan biaya marginal tenaga listrik per golongan pelanggan di hitung menggunakan persamaan (8), (9), dan (10).
Rugi-Rugi WBP
LWBP
3,45% 5,00% 5,84%
2,00% 3,00% 4,00%
Biaya Marjinal Energi (Rp/kWh) WBP LWBP 1.038 529 1.075 539 1.132 556 1.202 579
Hasil perhitungan harga biaya marginal tenaga listrik per golongan pelanggan dapat dilihat pada Tabel 17.
Diterima : 26 Februari 2014, direvisi : 6 Maret 2014, disetujui terbit : 6 Juni 2014
47
Ketenagalistrikan Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan dan Energi Terbarukan Vol. Vol. 13 No. 1 Juni 2014 : 39 – 5013 No. 1 Juni 2014 : 39 – 50 Tabel 17 Biaya Marjinal Tenaga Listrik di Wilayah Sumatera Golongan Pelanggan Sosial Sosial Rumah Tangga Bisnis Bisnis Industri Industri Industri PJU
Titik Teg TR TM
Aceh 2.004 1.707
Sumut 1.882 1.594
TR TR TM TR TM TT TR
1.991 1.568 1.653 2.013 1.280 1.000 2.097
1.879 1.489 1.547 1.889 1.212 1.000 1.977
Tarif Harga Biya Marginal (Rp/kWh) Sumbar Riau Sumsel Jambi Bengkulu 1.813 1.719 1.662 1.740 1.870 1.551 1.546 1.531 1.574 1.642 1.816 1.444 1.508 1.819 1.187 1.000 1.910
1.730 1.384 1.503 1.725 1.184 1.000 1.819
1.678 1.347 1.489 1.667 1.175 1.000 1.763
1.749 1.397 1.529 1.746 1.200 1.000 1.839
1.858 1.475 1.590 1.878 1.238 997 1.953
Lampung 1.669 1.478 1.685 1.351 1.440 1.674 1.143 1.000 1.770
2,500.00
2,000.00
1,500.00
1,000.00
500.00
Tarif PLN 2013
Biaya Marginal Peaker di Wil Aceh
Biaya Marginal di Wil Sumut
Biaya Marginal di Wil Sumbar
Biaya Marginal di Wil Riau
Harga Biaya Marginal di Wil Jambi
Biaya Marginal di Wil Sumsel
Biaya Marginal di Wil Bengkulu
Biaya Marginal di Wil Lampung
-
Grafik 1. Perbandingan Tarif Listrik 2013 dengan Biaya Marginal Dari Grafik 1 terlihat tarif tenaga listrik
Pada
wilayah
Sumatera,
proyeksi
tahun 2013 masih dibawah tarif sesuai harga
kebutuhan tenaga listrik tahun 2014 mencapai
biaya marjinal. Tarif harga biaya marginal rata-
29.398 GWh. Pendapatan penjualan tenaga
rata di wilayah Sumatera adalah sebesar Rp
listrik adalah tariff tenaga listrik dikali volume
1.559/kWh. Tarif paling tinggi adalah di
penjualan tenaga listrik. Dari Tabel 22,
wilayah Aceh yaitu rata-rata sebesar Rp
proyeksi pendapatan penjualan tenaga listrik
1.701/kWh dan yang paling rendah adalah di
tahun 2014 dengan menggunakan tarif tenaga
wilayah Lampung yaitu rata-rata sebesar Rp
listrik 2013 mencapai 22,4 trilyun dan dengan
1.467/kWh. Perbedaan tarif di masing-masing
tarif sesuai harga biaya marginal mencapai
wilayah distribusi disebabkan besarnya biaya
45,19 trilyun rupiah. Pendapatan dengan tarif
marginal kapasitas distribusi di masing-masing
harga
wilayah yang berbeda.
dibandingakan dengan tariff tenaga listrik tahun
biaya
marginal
Diterima : 26 Februari 2014, direvisi : 6 Maret 2014, disetujui terbit : 6 Juni 2014 48
lebih
tinggi
Biaya Marginal Tenaga Listrik di Wilayah Sumatera Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Vol. 13 No. 1 Juni 2014 : 39 – 50 2013. Saat ini, kebutuhan biaya investasi
1.701/kWh dan paling rendah di wilayah
ketenagalistrikan
Lampung yaitu rata-rata Rp 1.467/kWh.
di
Sumatera
rata-rata
mencapai 28,64 trilyun rupiah per tahun.
2. Perbedaan tarif harga biaya marginal
Penggunaan tariff sesuai harga biaya marginal
dimasing-masing
dapat memenuhi kebutuhan biaya investasi
perbedaan
ketenagalistrikan di Sumatera
distribusi.
biaya
wilayah
disebabkan
marginal
kapasitas
Karena tarif tenaga listrik 2013 masih
3. Pendapatan dari penjualan tenaga listrik
dibawah tarif harga biaya marginal, maka
tahun 2014 dengan tarif harga biaya
Pemerintah harus memberikan subsidi. Subsidi
marginal mencapai 45,19 trilyun rupiah
ini disebabkan karena tarif tenaga listrik 2013
dan ini dapat memenuhi kebutuhan biaya
lebih rendah dibandingkan tarif harga biaya
investasi ketenagalistrikan di Sumatera
marginal. Proyeksi subsidi tahun 2014 di
sebesar 28,64 trilyun rupiah per tahun.
wilayah Sumatera dengan tarif harga biaya
4. Tarif tenaga listrik 2013 masih dibawah
marginal mencapai 22,7 trilyun rupiah. Subsidi
tarif harga biaya marginal dan besarnya
paling besar di berikan kepada golongan
subsidi dengan tarif harga biaya marginal
pelanggan Rumah Tangga yang mencapai 17,06
sebesar 22,7 trilyun rupiah
trilyun rupiah. Tabel 22. Proyeksi Pendapatan dan Subsidi di
DAFTAR PUSTAKA
Wilayah Sumatera (milyar)
[1]. Munasinghe
Pendapatan Tarif Tarif 2013 LRMC
Gol Pelanggan Sosial
Subsidi Tarif LRMC
613
1.472
859
Rumah tangga
10.112
27.180
17.067
Bisnis
5.085
6.442
1.357
Industri
4.248
6.448
2.199
Pemerintah
1.744
3.080
1.335
680
566
-113
22.485
45.190
22.705
T, C, L Total
M,
Warford
J.
(1982).
Electricity pricing theory and case studies. Baltimore and London: The John Hopkins University Press. [2]. World Bank Energy Departement. (1984). Guidelines for Marginal Cost Analysis of Power System.Washingthon DC [3]. Peter G Soldatos. (1991). The Long run marginal cost of electricity in rural regions. Journal of Energi Economics, 140, 187-198. [4]. Arif S. Malik, Salem Al-Zubeidi. (2006).
KESIMPULAN DAN SARAN
Electricity tariff based on long run marginal
Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan
cost for central grid system of Oman.
sebagai berikut :
Journal of Energi, 31, 1703-714.
1. Tarif harga biaya marginal tenaga listrik di
[5]. KESDM.
(2009).
Kajian
Mekanisme
Sumatera rata-rata sebesar Rp 1.559/kWh
Penetapan Tarif dan Data Base Potensi
dengan tarif paling tinggi di wilayah
Daerah Dalam Rangka Penetapan Tarif
Propinsi
Listrik Regional. Jakarta
Aceh
yaitu
rata-rata
Rp
Diterima : 26 Februari 2014, direvisi : 6 Maret 2014, disetujui terbit : 6 Juni 2014
49
Ketenagalistrikan Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan dan Energi Terbarukan Vol. 13 No. 1 Juni 2014 : 39 – 50 Vol. 13 No. 1 Juni 2014 : 39 – 50 [6]. PT PLN (Persero). (2013). Rencana Umum Penyediaan Jakarta
Tenaga
Listrik
2012-2021.
[7]. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan.
[8]. Permen ESDM No 30 Tahun 2012.
Diterima : 26 Februari 2014, direvisi : 6 Maret 2014, disetujui terbit : 6 Juni 2014 50