20/09/2012
Society
Berns (1997)
Work Religion
Alfiasari, SP, M.Si
Microsystem lingkungan paling dekat dan langsung dimana kegiatan harian anak dan interaksi anak berlangsung intensif misalnya rumah, sekolah, hubungan pertemanan, dan tetangga - KELUARGA : AYAH, IBU, KAKAK, DAN ADIK - KELUARGA ADALAH INSTITUSI UTAMA DAN PERTAMA YANG MEMBENTUK ANAK → “Children’s learning experiences begin at home” - SEKOLAH : GURU, TEMAN SEKOLAH - RUMAH : TEMAN RUMAH, TETANGGA SEKITAR
Peers
c es ren Co nfe
Child
nds Frieing to s go movie the Media
Change Community
com Federa communica l mis tion sion
American ideology
Cit yc
ou nc il
Socioeconomic Status
School and Child Care
Guest Speaker
An Ecological Model of Child Development (Sumber: Berdasarkan konsep Urie Bronfenbrenner – Ecological System Theory-
Departemen Ilmu Keluarga & Konsumen Fakultas Ekologi Manusia IPB
The Basic Structures
Hav frie ing one nds at ’s ho me
ip Censorsh
“Families, schools, communities, and society as a whole accept responsibility for ensuring children’s well being by providing a safe and healthy environment”
Family
ol ho Sc oard b
“Children are socialized and supported by their families, school, and community”
Ethnic Group
Communi ty services
PERAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN DALAM PENGASUHAN ANAK
dalam Berns 1997 )
Keluarga William Bennet mengungkapkan bahwa keluargalah tempat paling efektif dimana seseorang anak menerima kebutuhan kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan bagi hidupnya, dan bahwa kondisi biologis, psikologis dan pendidikan serta kesejahteraan seorang anak amat tergantung pada keluarga. ”the biological, psychological and educational well being of our children depend on the well being of the family, while the family is the original and most effective department of health, education and wellfare. And if it fails to teach honesty, courage, desire for excellence, and a host of basic skills, it is exceedingly difficult for any other agency to make up its failures”
PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA Pengaruh yang diberikan keluarga adalah dalam bentuk : Stimulasi yang diberikan orangtua Penyediaan sarana dan prasarana rumah yang mendukung kualitas anak Keterlibatan/partisipasi aktif orangtua Teladan perilaku/modelling Sosialisasi nilai, perbuatan Gaya pengasuhan Komunikasi Kelekatan emosi
1
20/09/2012
FUNGSI KELUARGA
Pentingnya peran keluarga dalam pengasuhan → perlu memahami perubahan-perubahan yang terjadi pada keluarga, karena akan mengubah fungsi keluarga dan pengaruhnya, peran dari masing-masing anggota keluarga, dan perubahan hubungan antara anggota keluarga
Keluarga sebagai institusi dasar → diawali dalam bentuk legal marriage → is not only to legalize sexual union but also to fix the obligation toward children who result from the sexual union
Peer Group Fungsi peer group : Bermain dengan teman sebaya mengajarkan anak untuk bergaul dengan orang lain dan belajar tentang “take and give” Dalam suatu interaksi sosial, pelajaran akan moral (membedakan mana yang salah dan benar) dan nilai (menentukan apa yang sebaiknya) menjadi lebih riil. Dalam peer group anak akan belajar perilaku apa yang diterima dan yang tidak Peer group bukan saja memberikan pengalaman aktual bagi anak tentang bagaimana suatu aturan dibuat dan bagaimana mengubahnya, namun juga belajar tentang tanggung jawab dalam suatu interaksi sosial
Fungsi reproduksi Sosialisasi/pendidikan → nilai-nilai sosial, keyakinan, sikap, pengetahuan, keterampilan Pengenalan peran sosial → keluarga adalah tempat seorang anak mengenal identitas dirinya (peran berdasarkan suku, agama, gender, status sosial ekonomi) Dukungan ekonomi → fungsi keluarga untuk menyediakan tempat tinggal, makanan, dan perlindungan Dukungan emosional → keluarga adalah tempat pertama untuk anak mengenal hubungan sosial → pengenalan emosi
Mesosystem Hubungan dua atau lebih microsystem dimana anak berinteraksi misalnya hubungan antar orangtua di rumah dan guru di sekolah Keharmonisan antar pasangan Suasana di sekolah, hubungan antara gurumurid, antarguru,dll
Media Beberapa isu keterkaitan media dan pengasuhan Alokasi waktu → ex : waktu untuk menonton TV menyebabkan terbatasnya waktu untuk aktivitas yang lain → mempengaruhi interaksi dalam keluarga Dampak media : realitas vs fantasi Dampak kekerasan yang disajikan dalam media Perubahan nilai → ex : kasus pembunuhan yang terjadi di dalam keluarga; tayangan yang berisi tentang konflik, peperangan; tayangan yang berisi tentang pelanggaran aturan Orang tua harus mampu menjadi mediator positif dari dampak negatif media
Exosystem institusi yang mempengaruhi anak tetapi anak tidak berinteraksi langsung dengan sistem ini, seperti tempat kerja orangtua, parental social support networks Suasana kerja orangtua menentukan tingkat emosi dan beban emosi Hubungan dengan Anak & Komunikasi
2
20/09/2012
Faktor yang Beresiko pada Anak (Brooks 2001)
Macrosystem 1.
lingkungan paling luar tempat meso dan exo sistem saling bertukar dan berhubungan, termasuk sistem sosial budaya masyarakat, agama, kestabilan ekonomi, politik, dll
Keluarga miskin cenderung menciptakan anak yang kurang berkualita dilihat dari pertumbuhan fisik, kecerdasan, keterampilan sosial-emosi, moral, kesuksesan dan keberhasilan di dunia kerja
3. Family Circumtances
Cacat tubuh menentukan kepercayaan diri anak, kemampuan intelektual, keterampilan diri, dll Ketidakmampuan sensori, menyebabkan keterbatasan panca indera, keterampilan hidup anak
2. Constitutional Handicaps - adanya komplikasi prenatal (sebelum kelahiran) - ketakmampuan sensori - cacat tubuh - ketidakseimbangan kimia syaraf
Ecological Context - Lingkungan tetangga buruk - Adanya diskriminasi ras - Pengangguran - Kemiskinan
- kelas sosial ekonomi rendah - adanya konflik keluarga - keterbelakangan mental dalam keluarga - ukuran keluarga besar - lemahnya ikatan emosi dg orangtua - disorganisasi keluarga (perceraian,dll) - kesulitan/hambatan komunikasi
Tetapi ada saja Penyimpangan Positif
Kesulitan saat persalinan diduga mempengaruhi emosi bayi
4. Skill Development Delays
- intelektual di bawah normal - inkompetensi sosial - kekurangan perhatian - kesulitan membaca - keterampilan kerja dan kebiasaan buruk
3
20/09/2012
Penyiksaan pada anak :
5. Emotional Difficulties
- adanya penyiksaan pada anak - adanya sikap apatis orang tua - ketidakmatangan emosi - stres dalam kehidupan - ketidakpercayaan diri - adanya disfungsi emosi
YKAI melaporkan adanya 538 kasus perlakuan salah secara seksual, 80 kasus perlakuan salah secara fisik, 63 kasus penelantaran, dan 5 kasus perlakuan salah secara emosional. Pelaku child abuse tersebut adalah orang yang dikenal anak (66%), termasuk orangtuanya sendiri (7,2%). Untuk kejahatan seksual, misalnya terdapat 289 kasus pada tahun 1996 dimana pelaku diantaranya adalah ayah (19 kasus) dan guru (118 kasus) [2].
Menurut data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)[1] : terdapat 781.000 kasus kekerasan pada anak setiap tahun atau setiap 1-2 menit terjadi kekerasan terhadap seorang anak di Indonesia. Dari Profil Kesejahteraan Anak Indonesia (Departemen Sosial 2000), data Susenas 2000 memperkirakan bahwa jumlah anak terlantar di Indonesia pada tahun 2000 ada sebanyak 3,06 juta anak, atau 5,32 persen dari perkiraan jumlah anak berumur 5-18 tahun yang belum kawin di Indonesia ( 57,5 juta anak).
[2] Dari Profil Kesejahteraan Anak Indonesia (2000)
[1] Dikutip dari Megawangi, Wiyono & Puspitawati (2006)
Menurut Megawangi, Wiyono & Puspitawati (2006) budaya kekerasan dapat dilestarikan secara turun temurun, bahwa dahulunya orangtua juga merupakan korban kekerasan dari orangtuanya adalah mata rantai penyebab terjadinya kekerasan pada anak. Goleman (1990) juga membuktikan bahwa orangtua yang ”abusive” adalah orangtua yang pada masa kanak-kanaknya menerima perlakuan ”abusive” dari orangtua atau lingkungan keluarganya.
6. Interpersonal Problems - adanya penolakan teman - adanya pengasingan dan isolasi 7. School Problems - kegagalan akademik - demoralisasi di sekolah
Dari 7 faktor resiko tersebut dapat dikategorikan menjadi faktor karakteristik anak (kecacatan, keterlambatan perkembangan anak, masalah hubungan interpersonal, kesulitan pengelolaan emosi), karakteristik keluarga (kehidupan keluarga), dan karakteristik lingkungan eksternal keluarga (permasalahan di sekolah dan kondisi ekologis). Hal ini menunjukkan bahwa resiko terhadap anak tidak hanya ditentukan oleh faktor diri anak, tetapi oleh faktor keluarga dan lingkungan eksternal keluarga.
4
20/09/2012
Table 1.
Relative Probability of a Child’s Developing Competently
Probability of Child Competence
High
Low
Conditions of the Parental Subsystems Parent’s Personal Resource
Subsystems of Support
Child’s Characteristic
+ + + + -
+ + + + -
+ + + + -
5