BUKA PUASA BERSAMA: MERAWAT TOLERANSI
Edisi 6 Tahun V, Nomor 29, Juni 2016
Bernas Dari Nusa Tenggara Timur Untuk Nusantara
ISSN 2252-360X
MENAKAR KOMPETENSI DEMI PEMETAAN OBJEKTIF PREDIKAT WDP HARUS MEMACU KINERJA
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
VISI
Terwujudnya Masyarakat Nusa Tenggara Timur Yang Taat Beragama, Rukun, Cerdas, dan Sejahtera Lahir Batin dalam Rangka Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong
MISI • • • •
Meningkatkan Pemahaman dan Pengamalan Ajaran Agama Memantapkan Kerukunan Intra dan Antar Umat Beragama Menyediakan Pelayanan Kehidupan Beragama yang Merata dan Berkualitas Meningkatkan Pemanfaatan dan Kualitas Pengelolaan Potensi Ekonomi Keagamaan • Mewujudkan Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah yang Berkualitas dan Akuntabel • Meningkatkan Akses dan Kualitas Pendidikan Umum Berciri Agama, Pendidikan Agama pada Satuan Pendidikan Umum dan Pendidikan Keagamaan • Mewujudkan Tatakelola Pemerintahan yang Bersih, Akuntabel dan Terpercaya Http :// ntt.kemenag.go.id
Edisi 6 Tahun V, Nomor 29 Juni 2016
Membangun Masyarakat Beragama NTT Beriman, Cerdas, Rukun, dan Sejahtera
Salam Redaksi
Pelindung : Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur (ex-officio)
Salam Sejahtera. Pembaca nan budiman. Selamat bersua kembali pada edisi keenam Majalah BERNAS bulan Juni tahun 2016. Kali ini BERNAS hadir dengan tema umum Menakar Kompetensi Demi Pemetaan Objektif. Hal pokok yang kami sajikan ke hadapan pembaca adalah refleksi atas telah berlangsungnya empat kali asesmen kompetensi di lingkup Kanwil Kemenag Prov. NTT selama tahun 2015-2016. Secara khusus pada asesmen keempat, yang menjadikan pemangku jabatan fungsional umum dan jabatan fungsional tertentu sebagai subyek yang diasesmen. Pada rubrik Liputan Khusus kami suguhkan kisah penyelenggaraan Buka Puasa Bersama Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT bersama dengan tokoh lintas agama (Forum Kerukunan Umat Beragama Prov. NTT) yang berlangsung di halaman Kanwil Kemenag Prov. NTT, di Kupang. Sebuah acara yang dahulu pernah diadakan beberapa tahun silam, namun menghilang dan baru dimulai lagi tahun 2016 ini. Pada edisi keenam ini, kami juga menampilkan liputan kegiatan menonjol sepanjang bulan Juni 2016 pada satuan kerja Kementerian Agama di Provinsi Nusa Tenggara Timur, baik dalam berita maupun lensa kegiatan. Beberapa informasi tampak terlepas dari tema pokok BERNAS Juni 2016, itu dikarenakan kami bermaksud menampilkan kegiatan yang kami pandang strategis, unik dan bernilai lebih. Dan pada bagian akhir kami menghadirkan sosok Sahabat BERNAS, Dra. Hj. Ening Murtiningsih, M.Pd, Pembimbing Syariah pada Kanwil Kementerian Agama Prov. NTT. Sosok bersahaja dibalik terselenggaranya kegiatan Rukyatul Hilal awal Ramadhan 1437H/2016 M, tingkat Prov. NTT, yang menandai awal masa puasa ramadhan tahun 1437 Hijriyah. Selamat membaca. Redaksi
DITERBITKAN OLEH SUB BAGIAN INFORMASI DAH HUBUNGAN MASYARAKAT KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
Penanggungjawab : Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur (ex-officio) Pemimpin Umum : Drs. Sarman Marselinus Wakil Pemimpin Umum: H. Hasan Manuk, S.Pd, M.Pd Pemimpin Redaksi./ Redaktur Pelaksana : John. B. Seja Dewan Redaksi : Yohanes F. G.M. Wassa Bobby Babaputra Yakobus Sabon Igor Genoveva Menggol Robertus Fidianto Daniel H. N. Ngaji, S.Kom Sirkulasi : Genoveva Menggol; Gabriel Were Design Grafis/Layout/ Foto : Daniel H. N. Ngaji, S.Kom Kontributor Daerah : Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota dan Madrasah Negeri se-NTT ALAMAT REDAKSI/ SIRKULASI : Subbag Informasi dan Humas Kanwil Kementerian Agama NTT Jl. Frans Seda Kupang, Telp/Fax 0380-8553929
[email protected] Diterbitkan sebagai Media Komunikasi dan Informasi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur PERCETAKAN : CV. INARApublishing
Redaksi menerima berita, opini, baik dari kalangan internal maupun dari penulis di luar lingkup Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur sesuai dengan misi penerbitan majalah ini. Redaksi berhak melakukan editing tanpa mengubah isi dan struktur naskah. Naskah yang tidak dimuat tidak dikembalikan
1
Edisi 6 Tahun V, Nomor 29 Juni 2016
Fokus Utama Hal. 4 - 7
DAFTAR ISI Salam Redaksi
1
Daftar Isi
2
Editorial
3
Fokus Utama
4-7
Ssst, Ini Bukan SARA
8
Liputan Khusus
9-11
Bidik Lensa
12-14
Seputar Kanwil
15-20
Lintas Flobamora
21-29
Sahabat BERNAS
30-31
Bianglala
Menakar Kompetensi Demi Pemetaan Objektif “Secara Objektif, Cristiano Ronaldo memiliki kompetensi dalam mengolah si kulit bundar. Dunia pun memahaminya. Namun, bukan itu soalnya. Karena kini CR7 sedang mengarungi Euro 2016 bersama Portugal. Ini tentang jawaban para ASN secara khusus ASN Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT sekaligus mengimplementasikan UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara”
32
Liputan Khusus Hal. 9 - 11
Buka Puasa Bersama Kanwil Kemenag NTT Sahabat BERNAS Hal. 30 - 31
Sejenak Bersama Pembimbing Syariah Kanwil Kemenag Prov. NTT Hj. Ening Murtiningsih 2
Edisi 6 Tahun V, Nomor 29 Juni 2016
Editorial
Zona Integritas, Asesmen dan Promosi Terbuka
A
da pepatah Tiongkok yang menyatakan, ikan busuk selalu dari kepalanya. Jika pemimpin tertinggi bersih, yang dibawahnya mengikuti. Ungkapan ini sangat kaya makna, bahkan bila ditafsirkan dapat menghasilkan beberapa buku. Walau demikian, sebenarnya peribahasa Tiongkok ini akan lebih bermakna bila diamalkan bukan sekedar diwacanakan. Dalam sistem manajemen pemerintahan, seorang pemimpin memegang peran strategis dalam menentukan tingkat kecepatan kemajuan organisasi. Jika pemimpin mantap, maka yang di bawahnya pasti akan mengikuti (walaupun terpaksa). Akan lebih bagus dan ideal lagi, bila pemimpin yang bagus juga didukung oleh bawahan (pegawai) yang mumpuni dan bermutu. Proses untuk memiliki pimpinan dan bawahan yang mumpuni dan bermutu itulah yang pada era reformasi dewasa ini dilakukan melalui proses asesmen kompetensi menuju promosi terbuka untuk mewujudkan zona integritas. Kita bersyukur bahwa Kementerian Agama ada dalam gerakan ini. Bahkan sejak Januari 2015, ketika merencanakan launching open promotion di
Kementerian Agama RI (terlaksana pada bulan April 2015), Sekjen Nur Syam telah menegaskannya. Hal ini sesuai dengan Permenpan & RB No 60 Tahun 2012 tentang Pedoman Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM yang mengatur bahwa promosi jabatan secara terbuka bertujuan untuk mendapatkan SDM yang berkualitas yang berasal dari lingkungan internal ataupun eksternal melalui kompetisi yang sehat. Asesmen menjadi sebuah instrument untuk memperoleh informasi tentang karakteristik dari seorang pegawai juga kemampuannya. Tes asesmen kompetensi meliputi tes yang akan menunjukkan seberapa tinggi kemampuan intelektual, mirip seperti tes intelegensi. Kemudian ada tes yang akan menunjukkan kemampuan
dalam melakukan pekerjaan. Dan terakhir adalah tes yang akan menunjukkan keterampilan seperti apa yang dimiliki. Hasilnya akan diperoleh sejumlah informasi tentang kemampuan atau kompetensi seseorang. Selanjutnya, proses asesmen ini diikuti dengan promosi terbuka (open promotion) yang lebih dikenal sebagai lelang jabatan. Esensinya ialah mekanisme penempatan seseorang dalam jabatan tertentu yang dilakukan melalui serangkaian seleksi terbuka, objektif, transparan, prosedural, dan profesional. Dasar hukumnya jelas, yakni Undang Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan Atas Undang Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok Pokok Kepegawaian, yaitu pada pasal 17 ayat (2) disebutkan bahwa “Pengangkatan PNS dalam suatu jabatan dilaksanakan berdasarkan prinsip profesionalisme sesuai dengan kompetensi, prestasi kerja, dan jenjang pangkat yang ditetapkan untuk jabatan itu serta syarat obyektif lainnya tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras atau golongan.” Hal yang sama juga ditegaskan dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Kanwil Kemenag Prov. NTT sudah 4 (empat) kali melakukan proses asesmen kompetensi. Yang terakhir adalah asesmen komptensi JFU dan JFT. Yang pasti asesmen kompetensi terkait dengan promosi terbuka yang akan dilakukan berikutnya. Promosi jabatan secara terbuka merupakan salah satu pengungkit keberhasilan reformasi birokrasi, yang bisa mencegah terjadinya politisasi birokrasi, atau sikap pemimpin yang memilih pejabat atas dasar suka atau tidak suka. Melalui promosi terbuka, akan tercipta sistem merit dalam karir PNS. Lebih jauh, politik kasta yang menggerogoti birokrasi dengan sendirinya akan terkikis. Dengan metode promosi terbuka, akan menjadi terobosan baru dalam birokrasi Indonesia, sehingga nantinya akan tercipta pejabat yang betul-betul kompeten dalam menjalankan jabatannya, bersih dari potensi KKN dan berprestasi dalam proses pelayanan masyarakat. Mudahmudahan upaya ini mampu menghindarkan birokrasi dari pembusukan, sebagaimana ikan, yang busuk selalu dari kepalanya.***(John Seja)
3
Fokus Utama
Edisi 6 Tahun V, Nomor 29 Juni 2016
Menakar Kompetensi Demi Pemetaan Objektif “Secara Objektif, Cristiano Ronaldo memiliki kompetensi dalam mengolah si kulit bundar. Dunia pun memahaminya. Namun, bukan itu soalnya. Karena kini CR7 sedang mengarungi Euro 2016 bersama Portugal. Ini tentang jawaban para ASN secara khusus ASN Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT sekaligus mengimplementasikan UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara”
S
etelah sebelumnya sukses menggelar asesmen kompetensi jabatan struktural eselon III & eselon IV pada bulan November 2015, disusul pelaksanaan asesmen kompetensi dalam jabatan struktural eselon III pada bulan Desember 2015, serta asesmen kompetensi dalam jabatan struktural eselon IV dan V pada awal Mei 2016. Kantor Wilayah Kementerian
4
Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur melalui Subbag Ortala dan Kepegawaian kembali menggelar asesmen jabatan fungsional umum (JFU) dan jabatan fungsional tertentu (JFT) bagi ASN di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur dari tanggal 20 s.d 22 Juni 2016, bertempat di Asrama Haji Transit Kupang. Sebanyak 130 orang peserta/asese yang terdiri dari 27 Jabatan Fungsional Umum dan 103 Jabatan Fungsional Tertentu. Jabatan Fungsional Tertentu meliputi 76 Jabfung Guru, 13 Jabfung Penyuluh agama, 3 Analis kepegawaian dan 11 Jabfung Pengawas terlibat dalam kegiatan ini. Dengan demikian diharapan dapat memperoleh potret kompetensi PNS Jabatan Fungsional Umum dan Jabatan Fungsional Tertentu dan diperolehnya perbandingan antara kompetensi yang dimiliki oleh Jabatan Fungsional Umum dan Jabatan Fungsional Tertentu dengan standar Kompetensi Jabatan yang dipersyaratkan dalam laporan hasil penilaian dari Asesor sebagai syarat pertama bagi
Edisi 6 Tahun V, Nomor 29 Juni 2016
Jabatan Fungsional Umum dan Jabatan Fungsional Tertentu untuk keperluan mutasi, rotasi dan promosi di Lingkungan Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur. Asesmen Tidak Bermaksud Merongrong Jabatan Kakanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus ketika memberikan sambutan pada acara pembukaan kegiatan Asesmen Kompetensi Jabatan Fungsional Umum dan Jabatan Fungsional Tertentu mengatakan bahwa ASN di lingkungan Kementerian Agama wajib memiliki lima kompetensi yang disebutnya sebagai kompetensi inti yakni Integritas, Kepemimpinan, Harmonisasi keberagaman, Memprakarsai perubahan dan Menjaga citra Kementerian Agama. Terkait kelima kompetensi inti tersebut, Kakanwil Sarman menjelaskan insan Kementerian Agama tidak hanya hadir dengan pikiran dan perkataan yang baik tetapi terutama dengan sikap dan perilaku yang baik pula. Sementara, kepemimpinan menurut Kakanwil ditunjukkan dalam kemampuan manajerial yang baik dengan mengakomodir pelbagai kepentingan yang berbeda dan mengarahkannya pada suatu tujuan dan visi bersama. Sedangkan kompetensi harmonisasi keberagaman, lanjut Kakanwil merupakan kekhasan kementerian agama yang harus diakomodir sebagai kekayaan yang memberikan sumbangan bagi kemajuan bangsa. Kakanwil menambahkan, kompetensi memprakarsai perubahan, ASN Kementerian Agama dituntut untuk terus melakukan perubahan ke arah kebaikan dengan menciptakan hal baru atau menyempurnakan yang sudah ada demi semakin efektif dan optimalnya kerja
dan pelayanan kepada masyarakat. Untuk itu, Kakanwil juga meminta agar ASN di lingkungan Kementerian Agama khususnya Provinsi Nusa Tenggara Timur mampu menjaga citra Kementerian Agama yang tidak lain merupakan kompetensi inti yang terakhir. Selain kelima kompetensi inti, Kakanwil menambahkan bahwa Kementerian Agama juga telah memiliki Lima Nilai Budaya Kerja yang diprakarsai oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. “Kita juga telah memiliki Lima Nilai Budaya Kerja, karena itu kita harus berusaha mengimplementasikannya sehingga dapat menjadi kekuatan yang membawa perubahan ke arah lebih baik bagi Kementerian Agama,” kata Kakanwil. Kakanwil menegaskan bahwa asesmen menjadi penting bagi pengambil kebijakan termasuk merespon kebutuhan organisasi dan pelayanan publik. Asesmen tidak dimaknai seperti Test CPNS. Karena itu perlu dihadapi dengan semangat untuk mengenal diri dengan baik terkait pelaksanaan tugas jabatan. “Kegiatan asesmen ini tidak bermaksud merongrong jabatan yang sekarang Anda pegang tetapi meneguhkan jabatan yang selama ini telah dilaksanakan. Asesmen membantu ASN meng-up grade dirinya sendiri agar semakin sesuai dengan tuntutan yakni memiliki kompetensi tinggi, kualifikasi tinggi, disiplin tinggi dan kinerja tinggi,” tandas Kakanwil Sarman. Asesmen Kompetensi Bukan Hanya Untuk Promosi Jabatan Senada dengan Kakanwil, Kasubag Ortala dan Kepegawaian, Seingo Billi, S.Pd menegaskan dengan berlangsungnya asesmen kompetensi Jabatan Fungsional
5
Edisi 6 Tahun V, Nomor 29 Juni 2016
Umum (JFU) dan Jabatan Fungsional Tertentu (JFT), maka dengan sendirinya mematahkan anggapan bahwa asesmen hanya untuk promosi jabatan. Sebaliknya, dengan pelaksanaan asesmen ini justru akan memperoleh pemetaan kompetensi yang dapat dipertanggungjawabkan sebuah proses menilai kemampuan ASN disandingkan dengan tuntutan kompetensi layanan yang diemban oleh institusi. Seingo Billi menjelaskan maksud pelaksanaan asesmen JFU dan JFT guna mendapatkan profil dan kompetensi aparatur Kementerian Agama Se-Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan tujuan terekamnya kompetensi Pegawai Negeri Sipil jabatan fungsional umum dan jabatan fungsional tertentu; Memperoleh perbandingan antara kompetensi yang dimiliki aparatur dengan standar kompetensi yang dipersyaratkan; Memperoleh gambaran tentang kebutuhan pengembangan Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTT baik melalui pendidikan dan pelatihan maupun pendidikan formal lainnya; Terpenuhinya syarat pertama untuk keperluan mutasi, rotasi dan promosi; serta Memperoleh kader potensial untuk calon pimpinan kedepan sehingga tercapainya sasaran yakni memperoleh PNS dengan kompetensi yang relevan dengan syarat kompetensi yang dipersyaratkan di Lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur.
6
Edisi 6 Tahun V, Nomor 29 Juni 2016
“Asesmen Kompetensi merupakan keharusan bagi semua Pegawai Negeri Sipil yang adalah Aparatur Sipil Negara. Hal ini sesuai dengan amanah Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014. Keharusan ini dimaksudkan untuk memperoleh pemetaan kompetensi,” imbuh Seingo Billi menambahkan. Oleh karena itu, Seingo Billi menandaskan keseluruhan proses asesmen kompetensi ini melalui instrument asesmen yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya akan diperoleh pemetaan, dengan 4 kategori yakni Memenuhi syarat, Masih memenuhi syarat, Kurang memenuhi syarat, dan Tidak memenuhi syarat. Tiga hari lamanya 130 peserta/asese menghadapi ujian asesmen kompetensi dan dinilai dengan materi soal Test Kecerdasan Emosi, Penulisan Artikel, Diskusi Kelompok Terstruktur dan Tidak Terstruktur, Test Pengetahuan Kesekretariatan, Test Aspek Tusi, Test Esay Struktural, Psikotest dan Evaluasi oleh 2 Asesor Internal dari Bagian Assesmen dan Pengembangan Pegawai pada Biro Kepegawaian Sekjen Kemenag RI H. Aliefosra Nur, SH, MM dan Shah Ali Achmad Chotib T,
SH serta 5 Asesor Eksternal dari Lembaga Jasa Psikologi Terapan Kupang (LPTK) Dr. Rufus Patty Wutun, Dr. Pius Weraman, Marselino Kharitas Purna Abdi Keraf, S.Psi, M.Si, M.Psi, Psikologi; Petrus Yulius Woloblo, S.IP, M.Si dan Vitalis Wolo, S.Fil. Menggunakan metode observasi, diskusi kelompok (terstruktur dan tidak terstruktur), pemberian tugas dengan penulisan artikel serta bermain peran ditambah Psikotest menggunakan 2 alat ukur yakni Intelligent Structure Test (IST) dan Edward Personality Preference Schedule (EPPS). 130 peserta/asese telah memberikan kompetensi diri yang terbaik. Pada akhirnya, seperti yang diserukan Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin bahwa kita harus memahami betul kompetensi dari masing-masing kita, baik sebagai ASN maupun sebagai sebuah institusi. Hal ini penting kaitannya dengan beberapa hal yang menjadi tugas dan tanggung jawab kita. Dengan demikian pengisian jabatan, rotasi, mutasi, promosi, dan lain sebagainya bukan berdasarkan atas like and dislike atau kedekatan personal namun lebih bertumpu pada penilaian objektif. ***(Gerald Wassa)
7
Edisi 6 Tahun V, Nomor 29 Juni 2016
Sssttt...Ini Bukan SARA
S
Gagal Paham
eorang PNS memanggil tukang roti yang lewat. Sambil menunggu dilayani, dia isengiseng bertanya kepada si penjual. PNS : “Sudah berapa tahun jualan roti, om?” Penjual : “Kira-kira lima tahun lebih.” PNS : “Gerobak sama dagangannya sudah punya sendiri?” Penjual : “Belum. Ini masih punya majikan. Saya tiap hari setoran.” PNS : “Jualan lebih dari lima tahun, harusnya sudah punya gerobak dan modal sendiri….” (Maklum si PNS, baru saja selesai menghadiri seminar entrepreneurship) Penjual : “Yah.. beginilah nasib kami orang kecil. Bapak sendiri kerja di mana?” PNS : “Di kantor Kelurahan, om.” Penjual : “Sudah berapa tahun?” PNS : “Lima belas tahun. Memang kenapa?” Penjual : “Kerja 15 tahun….. harusnya bapak juga sudah punya kelurahan sendiri!” PNS : @@==*** ##%%??
Beda Keyakinan Ayub, seorang pemuda yang setelah sekian lama hidup sendiri menemukan Tina kekasih pujaan hatinya, tapi hubungan mereka tidak berlangsung lama karena perbedaan keyakinan. Romy yang merupakan sahabat Ayub mempertanyakan perihal penyebab perpisahan mereka. Romy : “Kenapa kawan sampai kalian berpisah, apa masalahnya?” Ayub : “Kami berbeda keyakinan Romy, saya tidak bisa tahan lagi.” Romy : “Hae… Bukannya kalian seagama?” Ayub : “Memang kawan…” Romy : “Terus kenapa sampai berpisah karena perbedaan keyakinan?!” Ayub : “Selama ini saya selalu yakin bahwa saya ini ganteng, tapi Tina tidak bisa menerima keyakinan saya itu dan selalu mempermasalahkannya.” Romy : “…?????? ” (dari berbagai sumber)
8
(dari berbagai sumber)
Edisi 6 Tahun V, Nomor 29 Juni 2016
Liputan Khusus
Buka Puasa Bersama Kanwil Kemenag NTT Merawat Nilai Toleransi Di suatu pagi sambil menghitung hari tinggal sepekan datangnya awal ramahdan, dalam percakapan informal Kakanwil Kemenag NTT, Drs. Sarman Marselinus menggagas perlu diadakannya acara Buka Puasa Bersama. Bukan tanpa alasan acara itu perlu digelar. Kebersamaan, dukungan dan toleransilah yang menjadi muara alasan mengapa kegiatan semacam i n i p e r l u d i l a ks a n a ka n . Acara Buka Puasa Bareng, sebelumnya pernah digelar beberapa tahun lalu. Tahun 2015, acara ini tidak sempat dilaksanakan. Luput dari perhatian. Dua tahun belakangan ini, dalam catatan peristiwa Informasi dan Humas Kanwil Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur, perayaan keagamaan yang melibatkan lintas penganut agama terutama di kalangan ASN Kemenag Kanwil NTT dan tokoh-tokoh agama terus digalakkan. Sebenarnya ini sebuah perilaku budaya yang telah membumi di Nusa Tenggara. Pertalian kekerabatan menjadi unsur yang menjembatani pertemuan di antara penganut lintas agama termasuk dalam acara atau kegiatan yang bernuansa keagamaan. Dalam kesadaran kolektif demikian, Buka Puasa Bersama menjadi ajang silahturahmi, saling menyokong dan memberi dukungan kepada sesama saudara yang beragama Islam agar dapat menunaikan ibadah puasanya dengan tekun dan khidmat hingga mencapai hari kemenangan Idulfitri. Buka Puasa Bersama, Moment Refleksi Panggilan Hidup Setelah sepekan sebelumnya, Kakanwil Kemenag NTT bersama pejabat eselon I dan II Kemenag RI mengikuti Buka Puasa Bersama dengan Menteri Agama di Jakarta, memasuki hari ke-24 bulan puasa tepatnya Rabu (29/06/2016) siang, Kanwil Kemenag NTT menggelar Buka Puasa Bersama. Acara yang mengusung tema Puasa Mendidik Kepekaan Rasa Solidaritas Terhadap Sesama bukan hanya
diikuti segenap ASN pada Satker Kanwil Kemenag NTT tetapi juga menghadirkan para tokoh lintas agama dan Forum Kerukunan Umat Beragama Provinsi NTT. Sebuah pemandangan yang sudah lazim di lingkungan Kanwil Kemenag NTT tatkala menggelar kegiatan atau perayaan bernuansa agama. Seperti sebelumnya pernah dilakukan Simakrama untuk Hindu dan Natal Bersama Kristen yang juga selalu dihadiri segenap ASN Kanwil Kemenag NTT dan tokoh lintas agama. Karenanya ketika Buka Puasa ini akhirnya digelar, Kakanwil Kemenag NTT, Drs Sarman Marselinus, mengungkapkan bahwa acara buka puasa menjadi momen strategis untuk semakin merefleksikan hidup segenap ASN Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, secara khusus di bulan Ramadhan ini. Ramadhan menjadi moment yang tepat, ketika waktu memberi kesempatan secara istimewa bagi setiap ASN untuk merefleksikan sejauh mana hidup, perilaku dan pekerjaan. Tentu hal ini menjadi lebih mungkin tatkala setiap ASN merenungkannya sembari menyandingkannya dengan sejauh mana pengejawantahan Lima Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama dalam tugas dan tanggung jawab setiap hari. Peristiwa ini juga dimaknai oleh setiap ASN sebagai kesempatan untuk terus meningkatkan penghayatan akan nilai-nilai iman sekaligus mengembangkan budaya solidaritas kepada sesama yang lain. Karena itu, tema yang diangkat sangat tepat
9
Edisi 6 Tahun V, Nomor 29 Juni 2016
untuk direnungkan bersama di tengah dunia dewasa ini yang digerogoti oleh semangat individualisme dan hedonisme. Harapannya, agar semua ASN terlibat dan bersolider terhadap situasi yang mengancam peradaban kemanusiaan. “Saudara-saudari kita yang beragama Islam menjalani ibadah puasa. Saya berterima kasih kepada segenap ASN yang beragama Katolik, Kristen, Hindu dan Buddha yang sudah turut menjaga kondisi yang kondusif selama bulan puasa hingga hari ke 24 ini. Semoga kita semakin mendekatkan diri kepada Tuhan dan semakin peka bersolider dengan sesama manusia,” tandas Drs. Sarman Marselinus. Lebih lanjut, orang nomor satu di Kanwil Kemenag Provinsi NTT juga mengharapkan agar komunikasi dan relasi yang terjadi selama bulan puasa ini menghantar segenap ASN Kemenag untuk semakin merefleksikan panggilan hidup sebagai ASN Kementerian Agama agar mutu hidup dan karya ASN Kementerian Agama pun semakin terasa manfaatnya bagi masyarakat yang dilayani. “Semoga dengan semakin meningkatnya mutu penghayatan ajaran agama kita, juga dibarengi dengan semakin baiknya mutu pelayanan kita sebagai ASN Kementerian Agama,” harap Sarman Marselinus. Buka Sekat Religius Pada tempat yang sama, Ustad Mukhsin Thalib, S.Pd ketika didaulat untuk
10
menyampaikan renungan pengantar berbuka puasa menegaskan pentingnya implementasi dari refleksi dalam karya. Dalam pandangan Imam Masjid Nurul Iman, Oebobo Kupang ini, peristiwa berbuka puasa bersama yang digelar oleh Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT mau membuka ruang dari sekat-sekat religius agamaagama, terutama ketika Buka Puasa Bersama ini menghadirkan pula tokoh lintas agama dan juga segenap ASN Kanwil Kementerian Agama yang berasal dari semua agama. “Kami memberikan apresiasi kepada Kementerian Agama yang menyelenggarakan acara ini. Secara religius kita berbeda dalam sekat-sekat agama, namun secara spiritual kita semua sama, berasal dari Tuhan yang sama. Sebagai ciptaan Allah, kita semua dipanggil untuk bertaqwa kepada Nya dan bersolider dengan sesama manusia,” kata Ustad kelahiran Pulau Ende ini. Mengutip kalimat sambutan Kakanwil Kemenag Provinsi NTT, Ustad Mukhsin Thalib mengurai bahwa makna puasa adalah menjadikan manusia semakin dekat kepada Allah SWT dan juga semakin dekat kepada sesama manusia. Ustad menjelaskan Agama adalah implementasi, perilaku bukan sekedar kata-kata belaka. Agama, jelasnya bertujuan menghantar orang untuk semakin bersolider dengan sesama. Orang yang memiliki kepekaan sosial, tambahnya tidak memilah-milah manusia, akan tetapi terbuka menjangkau semua manusia.
Edisi 6 Tahun V, Nomor 29 Juni 2016
Gelar Salat Berjamaah Rasul bersabda: "Sesungguhnya Allah dan malaikatNya mendoakan orang-orang yang merapatkan barisan salat. Barangsiapa yang menutup (merapatkan) barisan yang renggang, maka Allah akan mengangkat derajatnya." (Hadits riwayat Ibnu Majah) Salat mendapat tempat dalam kegiatan keagamaan Islam. Dalam Salat terdapat keutamaan yang mampu memurnikan manusia dari jerat dosa. Keutamaan itu adalah salat berjama'ah lebih utama daripada salat sendirian, dengan pahala 27 derajat. Setiap langkahnya diangkat kedudukannya 1 derajat dan dihapuskan baginya satu dosa. Dido'akan oleh para malaikat. Terbebas dari pengaruh (penguasaan) setan. Memancarkan cahaya yang sempurna di hari kiamat. Mendapatkan balasan yang berlipat ganda. Sarana penyatuan hati dan fisik, saling mengenal dan saling mendukung satu sama lain. Membiasakan kehidupan yang teratur dan disiplin. Pembiasaan ini dilatih dengan mematuhi tata tertib hubungan antara imam dan ma'mum, misalnya tidak boleh menyamai apalagi mendahului gerakan imam dan menjaga kesempurnaan
shaf-shaf salat. Dan terakhir salat merupakan pantulan kebaikan dan ketaqwaaan. Begitu penting dan mendapat tempat yang istimewa dalam kegiatan doa-doa Islami maka ketika berbuka puasa bersama juga menyertakan keharusan kaum muslimin untuk melakukan salat berjamaah. Karena itu setelah mendengarkan renungan pengantar berbuka puasa dari Ustad Mukhsin Talib dilanjutkan dengan salat berjamaah di halaman Kanwil Kemenag NTT. Acara berbuka puasa bersama ditutup dengan santap malam bersama. ***(bobby babaputra)
11
Bidik Lensa
Edisi 6 Tahun V, Nomor 29 Juni 2016
30 ASN Kemenag Kab. Ende mengenakan pakaian adat Ende Lio ketika terlibat dalam parade kebangsaan menyongsong Hari Lahirnya Pancasila di Ende Kota pancasila, Selasa (31/05/2016). Sekretaris Ditjen Bimas Katolik Kemenag RI, Drs. Agustinus Tungga Gempa, MM pada kesempatan monitoring pembangunan gedung SMAK St. Thomas Morus Ende didampingi oleh KaKankemenag Ende, Yosef Nganggo, S.Ag dan Kasi PenKat, Drs. Fransiskus Naga, Rabu (29/06/2016).
Kabag TU Kanwil Kemenag Prov. NTT, H. Hasan Manuk, S.Pd., M.Pd bersama Kabag Asesmen dan Pengembangan Pegawai Biro Kepegawaian Kemenag RI, Aliefosra Nur, SH, MM menyaksikan pemusnahan naskah ujian asesmen kompetensi JFU – JFT di Asrama Haji Kupang, Selasa (21/06/2016)
12
Edisi 6 Tahun V, Nomor 29 Juni 2016
Drs. Djata Dominikus (berbaju batik coklat) selaku pejabat yang mewakili Kakanwil Kemenag Prov. NTT bersama pejabat Kanwil Kemenag Prov. NTT dan Ketua MUI NTT pada kegiatan Rukyatul Hilal Awal Ramadhan di Masjid Kelapa Lima Kota Kupang, Minggu (05/06/2016).
Kakanwil Kemenag Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus menyelempangkan selendang khas NTT kepada Dirjen Bimas Kristen Kemenag RI, Oditha R. Hutabarat, M.Th di sela-sela acara pembukaan kegiatan pertemuan intern pimpinan Gereja Kristen se-NTT, Selasa (28/06/2016).
Tim Asesor dari Lembaga Psikologi Terapan Kupang (LPTK) yang dipimpin oleh Dr. Rufus Patty Wutun sedang memberikan arahan pada pembukaan Asesmen Kompetensi JFU dan JFT Kanwil Kemenag Prov. NTT, Senin (20/06/2016).
13
Edisi 6 Tahun V, Nomor 29 Juni 2016
Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Flores Timur, Petrus Pedo Beke, S. Ag didampingi Kasie Bimas Islam, Awaludin Husein, S.Ag menerima enam (6) orang mahasiswa dari STID M. Natsir Jakarta, dalam rangka melakukan Syiar selama bulan suci Ramadhan 1437 H / 2016 M, pada hari Jumat (03/06/2016)
Pengurus BAZNAS, UPZUPS, BKM dan Imam Masjid se Kabupaten Manggarai Barat bersama Kepala Kankemenag Kab. Manggarai Barat, Drs. Kristo Mahal pada Workshop Lembaga Pengelola Zakat yang berlangsung di Aula Hotel Pelangi, Sabtu (11/06/2016).
Para Pengawas dan Calon Pengawas Pendidikan Agama Kristen se NTT bergambar bersama Kakanwil Kemenag Prov. NTT, Drs. Sarman Marselinus dan pejabat pada Kanwil Kemenag Prov. NTT pada pembukaan Kegiatan Peningkatan Kompetensi Pengawas di Hotel Romyta, Kupang pada Senin (06/06/2016).
14
Edisi 6 Tahun V, Nomor 29 Juni 2016
Seputar Kanwil
Predikat WDP Harus Memacu Kinerja
Kupang - Demikian disampaikan oleh Kepala Kanwil Kementerian Agama Prov. NTT, Drs. Sarman Marselinus, ketika memimpin rapat khusus segenap pejabat pengelola keuangan pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTT, bertempat di Aula Utama Kanwil Kemenag NTT, Rabu (08/06/2016). Rapat yang bertajuk Evaluasi Pelaksanaan Program, Kegiatan dan Anggaran ini dipandu oleh Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Prov. NTT, H. Hasan Manuk, S.Pd.,M.Pd dan menghadirkan segenap PPK, Bendahara Pengeluaran, Bendahara Pembantu Pengeluaran dan Operator SAIBA lingkup Kanwil Kemenag Prov. NTT. Rapat ini juga dilakukan sebagai tindak lanjut dari Rapimnas yang dihadiri oleh Kakanwil Kemenag NTT di Jakarta tanggal 02/06/2016, terkait Pengumuman Predikat Opini Laporan Keuangan Kementerian Agama oleh BPK RI. “Predikat Laporan Keuangan Kementerian Agama RI tahun 2015 adalah Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Tahun sebelumnya kita meraih predikat WTP DPP. Kita harus berjuang lebih keras dan serius, mengingat Laporan Keuangan menjadi marwah atau martabat atau roh dari
Kementerian Agama di tengah kompetisi mewujudkan reformasi birokrasi dewasa ini,” kata Sarman Marselinus. Lebih lanjut disampaikan Kakanwil, ada dua hal yang menjadi penyebab hal ini yakni penerapan SAIBA yang belum konsisten dan optimal serta ketidakpatuhan pada aturan. Menyikapi hal ini, segenap peserta rapat diajak untuk lebih serius dan teliti dalam mengelola keuangan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. “Kita pertegas komitmen untuk mewujudkan laporan keuangan terbaik tahun 2016 dan setia mendampingi operator keuangan. Jangan patah semangat, karena dalam kebersamaan kita pasti bisa melakukannya,” ajak Kakanwil Kemenag NTT. Sebelum mengakhiri arahannya, sekali lagi Kakanwil mengingatkan peserta rapat akan target nasional Kementerian Agama untuk mencapai 95% Realisasi Anggaran tahun 2016. “Target nasional realisasi anggaran adalah 95%, karena itu supaya tercapai harus mulai dicicil sejak sekarang ini. Jangan menunda atau menumpuk realisasi pada akhir tahun,” tegas Sarman Marselinus.***(jose/prilly)
15
Edisi 6 Tahun V, Nomor 29 Juni 2016
PELITA Gelar Pelatihan Public Speaking Kupang - Organisasi Perempuan Lintas Agama (PELITA) Kupang menggelar kegiatan Public Speaking bertempat di Kanwil Kemenag NTT, Rabu (01/06/2016). Kegiatan dibuka oleh Kakanwil Kemenag NTT, Drs. Sarman Marselinus dengan menghadirkan pemateri tunggal Dra. Mien Pattimangoe. Kakanwil Kemenag NTT, Drs. Sarman Marselinus dalam sambutannya mengatakan organisasi PELITA (Perempuan Lintas Agama) merupakan mitra penting bagi Kementerian Agama dalam mensosialisasikan visi misi Kementerian Agama di bidang pembangunan kerukunan di tengah masyarakat dan bangsa Indonesia. Kementerian Agama, tambah Kakanwil mengusung visi terwujudnya masyarakat yang taat beragama, rukun, cerdas, sejahtera lahir batin, mandiri dan berdaulat serta memiliki kepribadian yang berlandaskan gotong royong. Untuk mewujudkan visi tersebut, Kementerian Agama memandang peran PELITA sebagai mitra menjadi sangat penting dan strategis. Dalam kesempatan itu, Ketua PELITA, Ny. Xaveria A. Ghunu mengatakan kegiatan Public Speaking yang
bertemakan Jadilah Pembicara Yang Baik Dengan Memiliki Sikap Yang Baik dimaksudkan untuk memantapkan kemampuan komunikasi anggota PELITA sehingga pesan damai dapat diterima oleh siapa saja. Sesuai dengan namanya, PELITA akan mengambil bagian dalam pengembangan dan peningkatan kualitas kerukunan sesuai misi Kementerian Agama sehingga menjadi sebuah panggilan keikhlasan dalam gerakan bersama. Ketua Panitia kegiatan, Hj. Sukmawati melaporkan bahwa kegiatan yang melibatkan 50 peserta tersebut bertujuan meningkatkan pengetahuan, wawasan, keterampilan dan kepercayaan diri anggota PELITA ketika pada saatnya tampil dan berbicara di depan masyarakat umum. Pelatihan berlangsung selama sehari penuh diisi dengan penyajian teori 30% dan praktek berpidato 70%. Pemateri Dra. Mien Pattimangoe menjelaskan bahwa ketrampilan public speaking saat ini sudah menjadi kebutuhan untuk dipelajari karena siapa yang berhenti belajar adalah pemilik masa lalu dan siapa yang tidak pernah berhenti belajar adalah pemilik masa depan. *** (bobby/yen)
Dirjen Bimas Kristen Apresiasi Kinerja FKUB NTT Kupang - Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI, Oditha R. Hutabarat memberikan apresiasi terhadap kinerja FKUB NTT yang melakukan seleksi ketat terhadap Gereja-Gereja yang hendak melakukan pelayanan di Nusa Tenggara Timur demi mewaspadai konflik internal. Hal tersebut mengemuka dalam sambutan pada acara pembukaan kegiatan pertemuan intern pimpinan Gereja-Gereja Kristen se- Provinsi NTT, bertempat di Hotel Romyta (Selasa, 28/06/2016). Dirjen Bimas Kristen pada kesempatan tersebut mengajak segenap pimpinan Gereja Kristen se- NTT
16
untuk mencermati berbagai peristiwa yang berkaitan dengan sikap intoleran, karenanya mesti diwaspadai dan berharap agar konflik internal tidak terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Lebih lanjut, Ibu Dirjen asal Sumatera Utara yang tahun ini memasuki masa purna bhakti tersebut menyebutkan masalah-masalah intern Sinode Gereja biasanya berkutat seputar aset, pergantian pimpinan, dan sebagainya. Para pimpinan umat dan tokoh agama mesti terus saling berinteraksi demi menjaga kerukunan. Mesti dijalankan pengembangan harmonis secara bersama-
Edisi 6 Tahun V, Nomor 29 Juni 2016
Pembimas Buddha Gelar Kegiatan Sistematika Penyusunan Proposal Kupang - Pembimbing Masyarakat Buddha Kanwil Kemenag NTT, akhir pekan lalu menggelar kegiatan Sistematika Penyusunan Proposal dan Surat Pada Lembaga Pendidikan Sekolah Minggu Buddha (SMB) di Hotel Sasando Kupang. Pembimas Buddha, Aryadi Satyawira, SH melalui Ketua Panitia Kegiatan, Imah, S.Ag mengatakan kegiatan ini menjadi penting bagi Bimas Buddha dan Lembaga Pendidikan Keagamaan Buddha d i N T T a ga r d a p a t terbangun kerjasama dan koordinasi sehingga pengajuan proposal dapat memenuhi kriteria-kriteria administrasi yang seharusnya sekaligus mengetahui seluk beluk penyusunan laporan pertanggung jawaban kegiatan bantuan pemerintah. H a r a p a n n y a ke depan melalui kegiatan tersebut, masing-masing lembaga Pendidikan keagamaan secara kwantitatif dan kwalitas mampu mendorong mutu pendidikan Buddha di NTT. Kegiatan sehari yang diikuti oleh sebagian besar peserta dari kota kupang itu dibuka oleh Kakanwil Kemenag NTT, Drs. Sarman Marselinus. Turut mendamping Kakanwil, Ketua Lembaga Pembinaan Keagamaan Buddha NTT,
Stevanus Lengkong dan Pembimas Buddha, Aryadi Satyawira, SH. Kakanwil juga menjelaskan bahwa meskipun selama ini umat Buddha hidup dan berjalan sendiri di samping saudara agama lain yang tata agamanya sudah tersedia namun dengan kehadiran Pembimas Buddha keadaan tersebut dapat terpantau dengan baik. "Umat Buddha
di NTT tidak banyak tapi mereka harus dilayani dengan sama seperti agama lain" kata Kakanwil Oleh karena itu, tambah Kakanwil kegiatan ini harus dilihat dalam rangka menjalin hubungan dengan lembaga agama Buddha sehingga dengan demikian diharapkan umat Buddha di NTT lebih bersemangat dan dinamis dalam tata kehidupan umat NTT. *** (bobby/rf)
sama secara harmonis, ajak Ibu Oditha. Lebih jauh, Ibu Dirjen membeberkan upaya Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI dengan melakukan pendataan ulang dari Sinode Gereja di Indonesia demi memiliki data yang akurat. Karenanya, beliau menyampaikan terima kasih kepada seluruh komponen yang telah bermitra d a n b e ke r j a s a m a d e n ga n Kementerian Agama.***(JW/Prily)
17
Edisi 6 Tahun V, Nomor 29 Juni 2016
Hilal Awal Ramadhan 1437H Tidak Terlihat di Kupang
Kupang - Demikian disampaikan oleh Pembimbing Syariah Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Hj. Ening Murtiningsih setelah menggelar kegiatan Rukyatul Hilal Awal Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah 1437H/2016M bekerja sama dengan BMKG Kelas I Kupang bertempat di pelataran Masjid Nurul Hidayah Kelapa Lima, Kota Kupang pada Mingggu (05/06/2016) pukul 17.55 Wita. Seperti yang sudah disampaikan oleh Bapak Hasanudin, Kepala BMKG Kelas I Kupang bahwa hingga waktu yang ditentukan hilal awal ramadhan 1437 H di Kota Kupang tidak terlihat. Bahkan jemaah maupun undangan yang hadir tidak ada yang melihat hilal, demikian kata Hj. Ening Murtingsih.
Kegiatan Rukyatul Hilal 1437H/2016M ini dibuka secara resmi oleh Drs. Djata Dominikus (Kepala Bidang Pendidikan Katolik Kanwil Kemenag Prov. NTT) sebagai pejabat yang mewakili Kepala Kanwil Kemenag Prov. NTT. Hadir pada kegiatan ini, unsur Pengadilan Tinggi Agama NTT, Ketua MUI Prov. NTT, pejabat pada Kanwil Kemenag Prov. NTT, dan umat Islam lainnya. Tampak setelah sholat, jemaah dan undangan langsung kembali ke rumah masing-masing tanpa ada acara pengetukan palu tentang hilal oleh hakim Pengadilan Tinggi Agama Prov. NTT. Hingga berita ini disampaikan, informasi dari tim rukyatul hilal di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Belu, bahwa di Belu hilal awal ramadhan 1437H sudah terlihat.***(jose/prily)
Bimas Kristen Gelar Kegiatan Bagi Para Pengawas Kupang - Bimas Kristen Kanwil Kemenag Prov. NTT, Senin (06/06/2016), bertempat di Hotel Romyta - Kupang, melaksanakan kegiatan "Peningkatan Kompetensi Pengawas dan Calon Pengawas se-NTT" selama tiga (3) hari dari tanggal 6 s.d 8/06/2016. Agus Nggiku, S.Pd.,MM pada pendahuluan Laporan Panitia menyampaikan bahwa, pengawas atau supervisi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam upaya peningkatan prestasi belajar dan mutu sekolah. Pengawas pendidikan tidak lain adalah usaha memberikan layanan pada stakeholder pendidikan,
18
terutama kepada guru-guru, baik secara individu maupun kelompok dalam usaha memperbaiki kualitas proses dan hasil pembelajaran. Lebih lanjut menurut Pak Agus (sapaan beliau), tujuan dari kegiatan ini adalah agar Calon Pengawas dan Pengawas Kristen dapat melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan kompetensi yang harus dimiliki yakni kompetensi kepribadian, supervisi akademik, supervisi manajerial, penelitian pengembangan, evaluasi pendidikan dan sosial. Untuk diketahui, peserta yang hadir pada kegiatan
Edisi 6 Tahun V, Nomor 29 Juni 2016
Kakanwil : Tetap Junjung Tinggi Kearifan Lokal
Kupang - Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT, Drs. Sarman Marselinus ketika memberikan sekapur sirih pada acara pembukaan kegiatan pertemuan intern pimpinan Gereja Kristen se- NTT (Selasa, 28/06/2016) menekankan tentang pentingnya tetap menjunjung tinggi kearifan local yang sudah mendarah daging di Provinsi NTT. Hal tersebut dikatakannya, berkaitan erat dengan Harmony Award yang diterima oleh Provinsi NTT sebagai Provinsi dengan tingkat kerukunan terbaik di Indonesia tahun 2015. Menurutnya, penghargaan tersebut merupakan hasil kerja seluruh elemen masyarakat NTT yang telah mengelola kehidupan beragama sejak dahulu secara baik. Untuk itu, Kakanwil berharap melalui kegiatan
pertemuan intern Gereja Kri sten s e- NT T a ga r masing-masing pimpinan agama maupun tokoh a ga m a d a p at s a l i n g berbagi pengalaman untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan ketrampilan tentang bagaimana hidup bersama dalam keragaman dan menerima perbedaan dengan tetap menjunjung tinggi kearifan local. Pria asal Manggarai ini menambahkan, hadirnya lembaga pendidikan agama dan keagamaan Kristen di Nusa Tenggara Timur sebagai implementasi PP No. 55 Tahun 2007 sangatlah penting sebagai pencerahan di tengah umat dan disitulah peran para pemuka agama di tengah masyarakat. Lebih lanjut, Kakanwil Sarman mengharapkan hadirnya lembaga pendidikan agama dan keagamaan Kristen dapat melahirkan kader-kader yang teruji dan menjadi sebuah kekuatan yang menunjang pembangunan dalam menciptakan ketentraman hidup untuk saling menghormati serta memberikan suasana harmonis di tengah masyarakat. Kakanwil pun mengajak segenap pimpinan Gereja untuk bekerja sama dan mengedepankan hati yang terbuka terhadap Yesus sehingga terwujud suasana rukun dan terang Gereja kepada dunia. ***(JW/RF) ini berjumlah 50 (lima puluh) orang yang berasal dari Kemenag Kab/Kota se Provinsi NTT, dengan menghadirikan 3 (tiga) orang narasumber dari Kanwil Kemenag Prov. N T T, 2 ( d u a ) o ra n g narasumber dari Dinas P & K Prov. NTT serta 1 (satu) orang narasumber dari Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Prov. NTT.***(Prily/BBp)
19
Edisi 6 Tahun V, Nomor 29 Juni 2016
Wawasan Multikultural Minimalisir Potensi Konflik Kupang - Kerukunan umat beragama harus diupayakan bersama oleh segenap elemen yang sadar akan pentingnya pembangunan, karakter dan budaya rukun. Untuk itu, Subbagian Hukum dan Kerukunan Umat Beragama Kanwil Kementerian Agama Prov. NTT mengadakan kegiatan Orientasi Pemuka Agama Berwawasan Multikultural Umat Beragama Tingkat Provinsi NTT di Kupang pada Rabu (15/06/2016). Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesepahaman persepsi Pemuka Agama untuk menjaga kerukunan umat beragama yang berwawasan multikultural dalam upaya meminimalisir potensi konflik. Dalam kegiatan ini, Subbagian Hukum dan KUB Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT menghadirkan nara sumber, yakni KaKanwil Kementerian Agama Prov. NTT, Prof. Alo Liliweri, Dra. Lintje H. Pellu, M.Si, Ph.D, Dr. H. Ahmad Attang, M.Si,
20
dan Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kementerian Agama Prov. NTT. Peserta kegiatan ini adalah para Pemuka Agama dari Kabupaten se-Provinsi NTT yang berjumlah 35 orang, terdiri dari Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, dan Tokoh Perempuan. Pelaksanaan kegiatan dimulai pada 15 Juni s/d 17 Juni 2016, bertempat di Sasando International Hotel, Kupang. Kegiatan dengan tema multikultural ini menggunakan beberapa metode yaitu metode ceramah, diskusi dan sharing informasi lapangan dengan para peserta mengenai kerukunan beragama di Indonesia, sebagaimana terungkap dalam pantun kerukunan yang dibawakan oleh Ketua panitia pelaksana, Yohanes Lima Lejap, A.Ma.Pd pada awal kegiatan. Jalan-jalan ke Kapan, pulangnya bawa jeruk purut. Buanglah semua perpecahan, marilah kita hidup rukun.***(IngkaOdja/Jose)
Edisi 6 Tahun V, Nomor 29 Juni 2016
Lintas FLOBAMORA
Penataan dan Retensi Arsip Hasilkan 129 Box Arsip In Aktif Labuan Bajo – Penataan dan Retensi Arsip yang digelar Kemenag Manggarai Barat selama 21 hari kerja bekerjasama dengan Badan Kearsipan Daerah membuahkan hasil baik untuk arsip dari tiga unit kerja yakni Urusan Keuangan, Seksi Urusan Agama Katolik dan Seksi Pendidikan Katolik. Total keseluruhan box berjumlah 127 box in aktif dengan rincian 50 box arsip in aktif Seksi Pendidikan Katolik, 27 box in aktif Seksi Urusan Agama Katolik dan 50 box arsip in aktif Unit Urusan Keuangan. Penataan dan Retensi Arsip ditandai dengan penyerahan daftar arsip In aktif dari tiga unit masingmasing dari Urusan Keuangan, Seksi Urusan Agama Katolik dan Seksi Pendidikan Katolik serta penyerahan Box Arsip yang diterima Ketua Panitia Penyelenggara Penataan dan Retensi Arsip, Adrianus Bon, SH di ruang rapat kantor,
Senin (06/06/2016). Adrianus Bon pada kesempatan tersebut mengucapkan terima kasih kepada tim Penataan dan Retensi Arsip dari Badan Kearsipan Daerah yang telah bekerja keras dalam menata arsip di Kementerian Agama Manggarai Barat sehingga dapat memberi kemudahan, kecepatan dan ketepatan dalam menemukan kembali arsip-arsip yang dibutuhkan di kemudian hari. Tim Badan Kearsipan Daerah yang diwakili Kristoforus Jebato, SE selaku ketua tim, mengungkapkan terima kasih kepada Kementerian Agama Manggarai Barat atas kepercayaan dan kerjasamanya dan berharap apa yang dilakukan dapat mendorong peningkatan kinerja organisasi Kementerian Agama Manggarai Barat dalam melayani masyarakat. ***ntt.kemenag.go.id/yanto
21
Edisi 6 Tahun V, Nomor 29 Juni 2016
Tokoh Agama Katolik Rekomendasikan Pendirian SMAK Lewoleba – Kantor Kementerian Agama Kab. Lembata melalui Seksi Urusan Agama Katolik mengadakan Rapat Koordinasi dengan para pimpinan lembaga agama dan keagamaan Katolik, berlangsung di Aula Kantor Kemenag Lembata. Rakor melibatkan para Pastor Paroki se-Dekenat Lembata dan para pimpinan Yayasan Persekolahan Katolik se-Kabupaten Lembata, 09 Juni 2016. Rapat koordinasi ini dipimpin oleh Kepala Kantor Kemenag Kab. Lembata didampingi Kepala Bidang Pendidikan Katolik Kanwil Kemenag Provinsi NTT, Drs. Djata Dominikus. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lembata, Dra. Dorthia Nahak, dalam sambutannya menyampaikan bahwa rapat koordinasi ini dilaksanakan d e n ga n t u j u a n u t a m a u n t u k m e m b i c a ra ka n keberlangsungan pendidikan Katolik di wilayah Kabupaten Lembata. “Rakor ini diharapkan bisa menghasilkan sebuah kesepakatan bersama atau rekomendasi terkait dengan lembaga pendidikan Katolik yang bernaung di bawah Kementerian Agama. Oleh karena itu, sumbangsih pikiran dari peserta untuk pembangunan Pendidikan
22
Katolik di Lembata ini sangat diharapkan,” demikian ucap Dorthia. Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Katolik Kanwil Kemenag Provinsi NTT, Drs. Djata Dominikus, M.Si dalam sambutannya mengatakan bahwa dalam menangani Pendidikan Katolik di wilayah NTT, pihaknya memang harus mengurusi banyak hal, mulai dari Guru Agama Katolik hingga sekolah-sekolah umum serta Sekolah Menengah Agama Katolik yang bernaung di bawah Kementerian Agama. “SMAK di seluruh Indonesia kini berjumlah 22 buah, sedangkan di NTT sudah ada 7 SMAK. Orientasi kita dengan pendirian SMAK ini adalah terutama untuk menyiapkan awam Katolik yang berkualitas, dengan menyajikan tidak hanya pelajaran umum tetapi juga pengetahuan khusus tentang agama Katolik,” jelas Kabid Pendkat ini. Rapat Koordinasi kemudian menghasilkan sebuah rekomendasi yakni kesepakatan bersama untuk mendirikan sebuah sekolah berbasis Agama Katolik, tepatnya Sekolah Menengah Agama Katolik di Kabupaten Lembata. ***ntt.kemenag.go.id/yanto
Edisi 6 Tahun V, Nomor 29 Juni 2016
MTsN Waiwerang Buka Puasa Bersama MTsN Waiwerang – Madrasah Tsnawiyah N e ge r i Wa i we ra n g melaksanakan buka puasa bersama, Jumat (10/06/2016), bertempat di Masjid Insan Cendikia MTs Negeri Waiwerang. Kegiatan rutin tahunan ini dilaksanakan sejak tanggal 09/06/2016 di bulan ramadhan. Selain dihadiri oleh Kepala Madrasah, Dewan Guru dan Tata Usaha serta seluruh siswa kelas VII dan VIII yang berjumlah 487 siswa, juga dihadiri oleh Ketua Komite MTsN Waiwerang, Salim Suban. Pada kesempatan yang sama, Kepala Madrasah,
M a l i k Ka d i r, S . A g m e n g u ca p ka n te r i m a ka s i h kepada keluarga besar MTs. Negeri Waiwerang atas partisipasinya dalam kegiatan ini. Selain bernilai ibadah yang bersinergi dengan kerohanian, kegiatan ini juga bisa lebih mempererat tali silaturahim dan tentunya memberikan sumbangsih positif untuk MTs Negeri Waiwerang dalam proses membangun mental yang beriman dan bertakwa. ***ntt.kemenag.go.id/yanto
Go Baca Tulis Koi Hala (Saya Tidak Bisa Baca Tulis) MTsN Witihama – Itulah salah satu kalimat inspiratif yang dilontarkan oleh Ina Deran (Damsia Deran Ola) yang tidak lain adalah ibunda Ramadhan Umar Tenouai siswa peraih juara 1 (satu) umum MTs Negeri Witihama tahun pelajaran 2015/2016, seusai pembagian LHBS MTs Negeri Witihama bertempat di Aula Mini MTs Negeri Witihama. “Go baca tulis koi hala, naku go kede ucap syukur pada Allah SWT no’o mio guru MTs Witihama wahakae yang mio ajar Umar sampe na noi ahe wahaka noiro hele sekarang ne.” Ujar Ina Deran dengan mata berkaca kaca saat Tim Publikasi dan Promosi MTs Negeri Witihama menanyakan perasaannya. Saya tidak bisa baca tulis, saya mengucapkan syukur dan terima kasih pada Allah SWT dan guru guru MTs Negeri Witihama yang telah mendidik Umar dan mengajari Umar sehingga Umar bisa seperti sekarang ini. Demikian terjemahan bahasa dari Ina Deran. Ketika ditanya lagi, apa saja kiat dan usaha Ina Deran mendidik Umar di rumah. “Saya hanya menanyakan dan menyuruhnya mengerjakàn PR dan agar jangan sampai terlambat ke sekolah.” Demikianlah terjemahan jawaban dari Ina Deran. Atas prestasi dan dedikasinya, Umar memborong dua
sertifikat penghargaan, yaitu sebagai juara 1 kelas VIII A dan sebagai Juara 1 (satu) Umum MTs Negeri Witihama. ***ntt.kemenag.go.id/yanto
23
Edisi 6 Tahun V, Nomor 29 Juni 2016
Rohaniwan Islam MoU Dengan RSK Lende Moripa Waikabubak – Bertempat di ruang seksi Pendidikan dan Bimas Islam Kementerian Agama Kabupaten Sumba Barat, Rabu (22/06/2016), Drs. H. Pua Monto Umbu Nay selaku Rohaniwan Islam yang ditunjuk oleh kantor Kementerian Agama Kab. Sumba Barat, menandatangani MoU Pelayanan Kerohanian d e n g a n Wa k i l D i r e k t u r Rumah Sakit Kristen (RSK) Lende Moripa, Yohanis Boro, disaksikan oleh Pendeta Rana Hana Kondo dan Pendeta Joice. RSK Lende Moripa merupakan Rumah Sakit yang memberikan pelayanan rawat inap pada pasien di bangsal perawatan. Di RS Kristen Lende Moripa ini, selain dirawat kesehatan fisiknya secara medis, juga pasien mendapatkan mendapat pelayanan kerohanian sesuai dengan agama yang dianut oleh pasien, terutama bagi
pasien yang berada dalam kondisi sakit parah/kritis. “Kami sangat mengapresiasi adanya MoU ini, sebuah kebanggaan bagi kami karena Rumah Sakit Kristen mau bekerja sama dengan kami untuk melayani Umat Islam,” ujar Drs. Pua Monto Umbu Nay menanggapi maksud dari kerja sama ini. MoU ini berlaku untuk dua tahun dan akan terus diperbaharui jika telah habis masa berlakunya. ***ntt.kemenag.go.id/yanto
KOMPAS Audiens Dengan Penyuluh Agama Atambua - Komunitas Peacemaker (KOMPAS) Kabupaten Belu melakukan audiens dengan para penyuluh lintas agama di lingkup Kankemenag Kab. Belu, Jumat (24/6/2016). Kegiatan ini diawali dengan pemaparan lahirnya komunitas yang peduli terhadap perdamaian. Pdt. Melky Nobisa selaku ketua rombongan menyampaikan bahwa KOMPAS lahir pada bulan Agustus 2012 membawa isu perdamaian di perbatasan Desa Silawan. Visinya adalah
Damai Timor Untuk Negeri Tercinta Republik Indonesia. Sedangkan Misinya adalah menggagas keberagaman di beranda batas RI-RDTL. “Kami mau memperkenalkan komunitas kami agar mendapat dukungan moril serta penguatan dalam memperkuat jaringan Kompas,” imbuhnya. “Kompas juga sudah melakukan berbagai aktivitas perdamaian antara lain roadshow di sekolah-sekolah, konser musik, pembersihan tempat ibadah, dialog radio, long march, pemilihan putra dan putri perdamaian dan sebagainya,” lanjutnya. Di akhir pemaparannya, Pdt. Melky Nobisa berharap a g a r ke h a d i r a n KO M PA S mendapat dukungan penuh dari pemerintah agar lebih memberdayakan diri dalam menyuarakan perdamaian di Kabupaten Belu. Kegiatan diakhiri dengan dengan diskusi. ***ntt.kemenag.go.id/yanto
24
Edisi 6 Tahun V, Nomor 29 Juni 2016
Purna Tugas, Ibu Dau Florentina Terima SK Pensiun Bajawa – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ngada, Drs. Karolus Sara Buang Lera menyerahkan Surat Keputusan Pensiun kepada Ibu Dau Florentina, JFU Urakat yang memasuki masa purna tugas per 01/07/2016. Penyerahan SK Pensiun tersebut dilaksanakan pada kesempatan Apel Kekuatan di halaman depan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ngada, Senin (27/06/2016) dan disaksikan oleh seluruh ASN yang bekerja di Kantor Kementerian Agama Ngada. Drs. Karolus S. B. Lera pada kesempatan itu menyampaikan terima kasih kepada Ibu Dau Florentina yang telah mengabdikan dirinya di Kementerian Agama selama 34 tahun 4 bulan. “Saya mewakili ASN Kemenag
Ngada menyampaikan terima kasih tak terhingga kepada Ibu Dau Florentina yang telah mengabdi dan menjadi panutan para pegawai muda,” kata Karolus. Selain SK Pensiun, Ibu Dau Florentina juga menerima Santunan Saku Beka yakni organisasi solidaritas bersama dari ASN di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ngada. ***ntt.kemenag.go.id/yanto
Mulai Juni, Laporan Pengawas PAK Dilakukan Online Larantuka – “Seluruh Pengawas Pendidikan Agama Katolik (PAK) diwajibkan untuk memberikan laporan secara online terhitung bulan juni yang akan disampaikan pada bulan juli 2016 nanti.” Demikian disampaikan oleh Kepala Seksi Pendidikan Katolik PAUD dan Dasar Bidang Pendidikan Agama Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. NTT, Drs. Petrus Pula, ketika memberikan beberapa informasi tentang tugas dan fungsi Pendidikan Agama Katolik pada pertemuan dengan para Pengawas PAK Kemenag Kab. Flotim, Rabu (29/06/2016) di Aula Kemenag Flotim, yang dihadiri oleh Kepala Seksi Pendidikan Katolik Kantor Kemenag Flotim, Martinus Tupen Payon,S.Ag dan para Pengawas PAK. Menurut Petrus Pula, laporan bulanan pengawas PAK menjadi suatu yang mutlak untuk dikirim secara berjenjang ke Kanwil sebagai bahan evalusi kinerja. Beliau menyatakan bahwa, sejauh ini laporan para pengawas sudah disampaikan secara rutin meskipun belum maksimal karena masih ada pengawas yang belum menyampaikan laporannya.
Untuk efektifitas laporan pengawas PAK ke depannya, Petrus Pula menjelaskan bahwa, ada tuntutan terbaru dalam pelaksanaan laporan bulanan Pengawas PAK ke depan yakni dengan menggunakan sistem online. Menurutnya, sistem ini akan memudahkan para Pengawas PAK dalam menyampaikan laporannya. “Demi efektifitas laporan Pengawas PAK, ke depannya sesuai dengan tuntutan yang ada, maka laporan pengawas PAK harus dikirim secara online (via email) dan diberlakukan pada penyampaian laporan bulan Juni ini,” jelasnya. ***ntt.kemenag.go.id/yanto
25
Edisi 6 Tahun V, Nomor 29 Juni 2016
Buka Puasa Bersama, Wujud kerukunan Beragama Kefamenanu - Kerukunan Antar Umat Beragama di Kabupaten Timor Tengah Utara nampak terlihat dalam Acara Buka Puasa bersama yang diselenggarakan oleh Pengurus Masjid Agung Nurul Falah Kefamenanu, bertempat di halaman Masjid Agung Nurul Falah kefamenanu Rabu, (29/06/2016). Hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Kabupaten Timor Tengah Utara, Aloysius Kobes, S.Sos, Kepala Kantor Kementerian Agama, Dra. Yosefina M. Neonbeni, M.Hum, Kasi Pendis dan Bimas Islam Suhardinal S, S.Ag, Staf Kemenag Kabupaten Timor Tengah Utara, Kyai Ahmad Dzazuli, dan tokoh masyarakat, tokoh Agama seKabupaten Timor tengah Utara. Ketua MUI Kabupaten Timor Tengah Utara Drs. H. Moh. Ali Kossah yang juga selaku Imam Besar Masjid Agung Nurul Falah menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini ialah untuk menciptakan suasana yang
harmonis, mempererat tali silaturrahmi dan rukun antar umat beragama di kabupaten TTU. Ali Kossah juga menyampaikan ucapan terima kasih dan permohonan maaf kepada semua tamu undangan. "Kami berharap, semoga buka puasa puasa bersama ini menjadi batu loncatan lebih baik lagi untuk membangun kerukunan antara masyarakat di Kabupaten TTU," demikian harapan Ketua MUI Kab. TTU. ***ntt.kemenag.go.id/yanto
KaKankemenag Sumba Timur Serahkan Bantuan Sarpras Gereja Waingapu - Kantor Kementerian Agama Kab. Sumba Timur melalui seksi Bimas Katolik menyerahkan bantuan perlengkapan/sarana misa kepada Gereja Katolik Maria Bunda Selalu Menolong (MBSM) Kambajawa Waingapu, Kamis (23/06/2016).
Bertempat di ruang tamu pastoran Gereja MBSM, Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Sumba Timur, Maxy Lakapu, M.Pd.K menyerahkan sarana misa di antaranya Buku Tata Perayaan Ekaristi, Buku Bacaan Misa, Jubah, dan Stribul kepada Pastor Paroki, Rm. Yakobus Lodo Mema, Pr. Dalam perbincangan singkat b e rs a m a Ka ka n ke m e n a g , Ro m o Jack (sapaan Pastor Paroki MBSM) menyatakan ucapan terima kasih atas bantuan sarana misa yang diberikan dan juga berharap Kementerian Agama dapat juga memberikan bantuan bagi gereja MBSM yang saat ini dalam proses pembangunan gedung gereja baru. “Semoga bantuan yang mungkin belum mampu mencukupi untuk kepentingan di setiap stasi di paroki ini dapat diterima dan dipergunakan dengan baik,” ungkap Maxy Lakapu. ***ntt.kemenag.go.id/yanto
26
Edisi 6 Tahun V, Nomor 29 Juni 2016
Dirjen Bimas Kristen Di Sumba Barat
Waikabubak - Dirjen Bimas Kristen RI, Dr. Oditha R. Hutabarat, S.Th, M.Th melakukan kunjungan ke Sumba Barat dalam rangka tatap muka bersama mahasiswa Program Sarjana Kependidikan Guru Sarjana (S1) dan Jabatan STAKN Kupang di Sumba Barat sekaligus kunjungan ke SMTK Waikabubak pada Senin (27/06/2016).
Dalam acara penjemputan Dirjen Bimas Kristen, Kepala SMTK Waikabubak, Agustinus Rina Lagu, S.Pd menyuguhkan tari-tarian Sumba sekaligus beliau dikenakan pakaian adat Sumba dan diberikan penghormatan sebagai Ina (mama) SMTK Waikabubak. Dalam tatap muka bersama, Dr. Oditha R. Hutabarat, S.Th, M.Th menegaskan tentang peran guru yakni mendidik serta menjaga stabilitas kerukunan umat beragama baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat pada umumnya. Hadir dalam pertemuan ini Kepala Seksi Pendidikan Kristen, Oktofianus Bobsuni, S.Pd yang hadir juga dalam kapasitas sebagai Plh. Kepala Kantor Kemenag Sumba Barat, Kepala SMTK, Agustinus Rina Lagu, S.Pd, Kepala Kantor Kemenag Sumba Tengah, Bulla Nggalu, S.Pd, Ketua STAKN Kupang, Dr. Harun Natonis, S.Pd, M.Si, para mahasiswa program sarjana Kependidikan Guru Sarjana (S1) dan jabatan STAKN Kupang di Sumba Barat, Guru-guru SMTK Waikabubak serta seluruh ASN Kristen KanKemenag Sumba Barat. Kegiatan ini berlangsung di SMTK Waikabubak, Kab. Sumba Barat selama satu hari. ***ntt.kemenag.go.id/yanto
Puasa Tak Surutkan Semangat MAN Ende - Sudah beberapa hari MAN Ende mengadakan ujian semester genap. Ujian dalam rangka mengakhiri tahun pelajaran 2015/2016 dilaksanakan bertepatan dengan moment bulan puasa bagi umat muslim. Aditya C. Sulaiman, siswa XI Agama mengaku siap dan tetap semangat mengerjakan soal-soal meski dalam keadaan berpuasa. “Biar puasa begini, saya tetap semangat dan siap kerja soal.” Ujar siswa 17 tahun sebelum mengikuti ujian di hari ke 6, Rabu (15/06/2016). Hal yang sama diungkapkan siswa lain, Indra, yang mengaku lebih siap ketika ujian di bulan puasa karena selesai sahur dan sholat subuh ia menyempatkan diri untuk belajar.
“Pas bulan puasa begini, habis sahur, tunggu subuh, langsung belajar, jadi masih ingat pas kerja soal.” Ungkap Indra. Ujian semester genap MAN Ende berlangsung selama sembilan hari (9 s.d 18/06/2016).
***ntt.kemenag.go.id/yanto
27
Edisi 6 Tahun V, Nomor 29 Juni 2016
Meriah Dan Khidmat Parade Kebangsaan Di Kota Pancasila
Ende - Meriah dan khidmat upacara Parade Kebangsaan menyongsong Hari Lahirnya Pancasila di Kabupaten Ende Kota pancasila, Selasa (31/05/2016). Parade kebangsaan dibuka oleh Bupati Ende, Ir. Marselinus Y.W. Petu setelah menerima Plakat Lambang Negara Burung Garuda dari Waki Bupati Ende, H. Ahmad H. Djafar, yang dibawa dari Pulau Ende menumpang KRI Untung Suropati, dikawal oleh puluhan perahu motor. Kurang lebih 50 rombongan parade yang terdiri dari Dinas, Badan, Instansi vertikal, sekolah mulai tingkat dasar hingga perguruan tinggi se Kota Ende yang dibagi dalam 5 etape. Kemenag Ende menjadi salah satu regu dengan menghadirkan satu pleton, 30 peserta yang terdiri dari
pegawai Kemenag dan para guru Madrasah yang masuk dalam etape ke empat. Rute perjalanan diatur dengan menyinggahi beberapa titik yang merupakan bagian dari p e n g ga l s e j a ra h B u n g Karno selama masa pembuangannya di Ende yakni: Pelabuhan Pancasila menuju patung Pelajar di Jalan Ponegoro. Pada etape ini Drum Band MAS Wali Sanga didaulat sebagai pembuka jalan. Selanjutnya parade kebangsaan dilanjutkan dengan titik start dari patung Pelajar menuju Gedung Immakulata Jl. Khatedral, tempat Bung Karno melatih orang muda pada masanya, mementaskan drama bernuansa perjuangan, Tonil Kelimutu. Parade dilanjutkan dari gedung Immakulata menuju Makam Ibu Amsi - Mertua Bung Karno (Mama dari Ibu Inggit istri kedua Bung Karno) di lereng bukit Kuraro WaniwonaRukun Lima. Di tempat ini, KaKan Kemenag Ende, Yosef Nganggo, S. Ag, membacakan riwayat singkat almarhumah ibu Amsi, dilanjutkan dengan pembacaan doa Tahlilan oleh 20 imam Masjid serta penyiraman bunga dan air sesuai ajaran agama Islam. Kemudian parade kebangsaan menuju ke Taman Renung Bung Karno dan selanjutnya menuju rumah kediaman Bung Karno selama menjalani masa pembuangan di Ende. Nampak para peserta dengan busana adat daerahnya masing-masing bersemangat dan penuh khidmat mengikuti seluruh rangkaian acara sembari mengumandangkan yel-yel yang memuat visi dan misi masing masing intansi/lembaganya. Acara berpuncak pada malam renungan tepat pukul 00.00 WIT di Taman Renung Bung Karno diwarnai dengan doa dari berbagai Tokoh Agama. ***ntt.kemenag.go.id/yanto
28
Edisi 6 Tahun V, Nomor 29 Juni 2016
Guru sebagai Kunci Implementasi K-13 Oelamasi - Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kupang menggelar kegiatan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Silabus pendidikan agama Kristen berdasarkan kurikulum 2013. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 3 (tiga) hari, 27 s.d 29/06/2016 bertempat di Hotel Joniar Kupang. Mengawali sambutan pada acara pembukaan, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kupang Drs. Yorhans S. Lopis, M.Si mengucapkan proficiat kepada 10 orang guru agama Kemenag Kab. Kupang yang dipercayai oleh Pemda Kab. Kupang sebagai Kepala Sekolah. Berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan, Lopis mengatakan bahwa kurikulum pada umumnya memiliki dua sisi yaitu pertama, sebagai dokumen pedoman melaksanakan tugas. Kedua, sebagai implementasi kurikulum yang telah dilaksanakan dalam kelas. “Sebaik apapun sebuah Kurikulum 2013, jika guru tidak mampu menerapkan dengan baik maka tidak ada manfaat. Guru menjadi kunci implementasi Kurikulum 2013, karena guru mengetahui situasi dan kondisi belajar anak.” Kata Lopis. Kepala Seksi Pendidikan Kristen, Alexsander, SH, M.Pd.K mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan
penyusunan RPP dan silabus PAK berdasarkan K-13 ini adalah untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan, minat, inovasi dan kreativitas para guru PAK dalam menerapkan K-13 dalam rangka peningkatan kompetensi dan kinerja profesional guru. Kegiatan ini diikuti 50 peserta, terdiri dari guru PAK tingkat dasar dan menengah serta para pengawas. Adapun pemateri dalam dalam kegiatan ini antara lain Kasubag Ortapeg Kanwil Kemenag Prov.NTT Seingo Bili, S.Pd dengan materi Pembinaan Kepegawaian bagi guru dan pengawas PAK; Gerardus Gaga, S.Pd,M.Pd dengan materi Langkahlangkah Penyusunan RPP dan Penilaian K-13 serta Melki Manggoa, S.Pd, M.Pd., Dosen UKAW Kupang dengan materi Konsep Dasar dan Pengembangan K-13 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti.***ntt.kemenag.go.id/yanto
Pesantren Kilat Ramadhan, Media Bentuk Karakter Siswa
MIN Kamalaputi - Hal ini disampaikan oleh Kasi Pendis Kemenag Sumba Timur, H. Ilyas Ismail, S.IP, ketika membuka kegiatan Pesantren Kilat Ramadhan di Aula Serba Guna MIN Kamalaputi. Lanjut Kasi Pendis, di era serba modern banyak fenomena perilaku siswa yang bertentangan dengan nilainilai ajaran Islam. Untuk itu menurutnya, kegiatan eskul semacam Sanlat Ramadhan menjadi media yang sangat bermanfaat untuk membentuk karakter siswa. “Pesantren Kilat Ramadhan walaupun hanya sepekan, namun memiliki makna yang sangat besar
terhadap perilaku siswa, apalagi dalam Ramadhan ini kita umat Islam dianjurkan untuk lebih banyak menimbah pengetahuan dan nilai ibadah amaliyah Ramadhan.” Urai Kasi Pendis. Di hadapan undangan dan peserta sebanyak 235 orang itu, Ilyas Ismail menghimbau agar kegiatan ini dikemas sedemikian rupa sehingga memberikan nilai tambah bagi pengetahuan agama peserta. “Memang semua materi Sanlat itu sudah ada dalam KBM, tapi itu belum efektif untuk membimbing siswa yang berkaitan dengan materi yang harus dipraktekkan, misalnya sholat, wudhu dan taharah.” Kata H. Ilyas. Pada kesempatan yang sama, Ketua Panitia Sanlat Ramadhan 1437, H. Ati Khairatun, S.Ag dalam laporannya mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari, materinya terdiri dari, Aqidah, Keimanan, Akhlaq, Tilawatil Quran, Sejarah Kebudayaan Islam dan Khot Alquran. Sedangkan narasumber dan peserta, Ati (demikian sapaannya), melaporkan, narasumber berasal dari Guru PAI MIN Kamalaputi dan beberapa Guru PAI dari Madrasah lain. Sedangkan peserta terdiri dari siswa kelas III dan V. ***ntt.kemenag.go.id/yanto
29
Edisi 6 Tahun V, Nomor 29 Juni 2016
Sahabat BERNAS
Sejenak Bersama Pembimbing Syariah Kanwil Kemenag Prov. NTT
B
Hj. Ening Murtiningsih
ulan Juni adalah masa yang dinanti oleh seluruh umat Islam, tidak terkecuali umat muslim di NTT. Pasalnya di bulan Juni 2016 ini, umat Islam di Indonesia memasuki masa puasa (bulan Ramadhan Tahun Hijiriah), bulan suci yang penuh berkah, ampunan dan pahala. Menjelang bulan Ramadhan, kerap kita mendengar istilah hilal, rukyat, dan hisab. Apa itu hilal, rukyat, hisab? Apa kaitannya dengan bulan Ramadhan? Adalah Hj. Dra. Ening Murtiningsih, M.Pd, Pembimbing Syariah pada Kanwil Kementerian Agama Prov. NTT, sosok dibalik terselenggaranya kegiatan Rukyatul Hilal awal Ramadhan 1437H/2016 M, tingkat Prov. NTT, yang diwawancarai BERNAS bertempat di ruang kerjanya. Wanita berperawakan langsing ini dengan ramah menjelaskan tentang makna hilal, rukyat dan hisab, ketika ditemui Bernas. "Hilal adalah sebutan bahasa Arab untuk bulan yang yang muncul. Sabit bulan baru yang menandai masuknya bulan baru pada sistem kalender Qomariyah atau Hijriah,” imbuhnya. Lebih lanjut disampaikan bahwa Hilal dilihat saat matahari terbenam di tanggal 29. Bentuk hilal berupa bulan sabit kecil yang muncul ketika matahari terbenam penuh. Kalau bentuknya bundar maka itu bukanlah hilal, melainkan qamar di akhir bulan berjalan. “Saat akan menentukan tanggal 1 Ramadhan, orang-orang harus berkumpul untuk melihat hilal pada tanggal 29 Sya’ban. Tempat berkumpul jelas di tempat yang memudahkan untuk melihat matahari terbenam, yaitu tempat yang tidak terhalang gunung atau gedung, seperti pinggir laut atau padang,” lanjutnya. Sedangkan Rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal, yakni penampakan bulan sabit yang pertama kali tampak setelah terjadinya ijtimak. Rukyat dapat dilakukan dengan mata telanjang, atau dengan alat bantu optic seperti teleskop. Aktivitas rukyat dilakukan pada saat menjelang terbenamnya matahari pertama kali setelah ijtimak (pada waktu ini, posisi Bulan berada di ufuk barat, dan Bulan terbenam sesaat setelah terbenamnya Matahari). Apabila hilal terlihat, maka pada petang waktu setempat telah memasuki tanggal 1. Kemudian, makna Hisab, menurut ibu dari 3 orang putra ini, secara harafiah, hisab bermakna perhitungan.
30
“Dalam dunia Islam istilah hisab sering digunakan dalam ilmu falak (astronomi) untuk memperkirakan posisi matahari dan bulan terhadap bumi,” jelasnya. Posisi matahari menjadi penting karena menjadi patokan umat Islam dalam menentukan masuknya waktu shalat. Sementara posisi bulan diperkirakan untuk mengetahui terjadinya hilal sebagai penanda masuknya periode bulan baru dalam kalender Hijriyah. Hal ini penting terutama untuk menentukan awal Ramadhan saat umat muslim mulai berpuasa, awal Syawal (Idul Fitri), serta awal Dzulhijjah saat jamaah haji wukuf di Arafah (9 Dzulhijjah) dan Idul Adha (10 Dzulhijjah). Dalam Al-Qur’an surat Yunus (10) ayat 5 dikatakan bahwa Tuhan memang sengaja menjadikan matahari dan bulan sebagai alat menghitung tahun dan perhitungan lainnya. Juga dalam Surat Ar-Rahman (55) ayat 5 disebutkan bahwa matahari dan bulan beredar menurut perhitungan. Karena ibadah-ibadah dalam Islam terkait langsung dengan posisi benda-benda langit (khususnya matahari dan bulan) maka sejak awal peradaban Islam menaruh perhatian besar terhadap astronomi. Astronom muslim ternama yang telah mengembangkan metode hisab modern adalah Al Biruni (973-1048 M), Ibnu Tariq, Al Khawarizmi, Al Batani, dan Habash. Ketika ditanya BERNAS, kaitan bulan Ramadhan dengan hilal, rukyat dan hisab, mantan Guru pada MAN Model Kupang ini menjelaskan bahwa dengan pelaksanaan Rukyat dan Hisab, maka penentuan 1 Ramadhan dengan dilihatnya Hilal menjadi kepastian bagi seluruh umat Islam untuk melaksanakan ibadah puasa tanpa adanya keraguan. Karena selain perhitungan melalui pengalaman manusia
Edisi 6 Tahun V, Nomor 29 Juni 2016
juga dilaksanakan perhitungan dengan memantau secara Sedangkan saat dimintai pendapatnya mengenai langsung posisi hilal dengan kegiatan Rukyatul Hilal yang kegiatan Buka Puasa bersama dengan tokoh Lintas dilaksanakan oleh Kementerian Agama seluruh Indonesia Agama dan segenap ASN di lingkup Kanwil Kementerian dengan menggunakan alat tekhnologi. Agama Prov. NTT pada 29 Juni 2016 lalu, ia mengatakan Di Tingkat Prov. NTT sendiri Kanwil Kementerian bahwa kegiatan tersebut merupakan wujud tri kerukunan Agama Prov. NTT bekerjasama dengan BKMG Kelas 1 (kerukunan antar umat beragama, kerukunan intern umat Kupang menyelenggarakan kegiatan Rukyatul Hilal awal beragama dan kerukunan antar umat beragama dengan Ramadhan yang dilaksanakan di pelataran Masjid Nurul pemerintah). Ini juga merupakan cerminan bahwa NTT Hidayah Kelapa Lima Kupang pada tanggal 05 Juni 2016. merupakan Nusa Terindah Toleransinya dengan selalu Kegiatan yang dibuka oleh Plh. Kakanwil Kementerian menghargai, menghormati serta saling menghargai Agama Prov. NTT, Drs. Djata Dominikus, M.Si dan dihadiri perbedaan dan tetap memupuk kebersamaan dan oleh Ketua MUI Prov. NTT, unsur dari Pengadilan Agama kekeluargaan. Prov. NTT, para Pejabat di lingkup Kanwil Kementerian “Dengan demikian Anugerah Harmoni Award Agama Prov. NTT dan umat Islam lainnya. yang diterima Gubernur NTT dan Kakanwil Kemenag “Hasil Rukyatul Hilal yang dilaksanakan oleh NTT memang benar-benar terbukti dan dapat menular Kementerian Agama seluruh Indonesia, akan dilaporkan ke wilayah lain, sehingga kita akan menjadi negara kepada Menteri Agama sebagai bahan sidang Isbat, yang damai dan harmonis sepanjang masa,” ujarnya dan hasil keputusan sidang tersebut dijadikan rujukan mengakhiri perbincangan.***(yennimenggol) pengumuman penentuan melaksanakan ibadah Puasa Ramadhan oleh Pemerintah melalui Menteri Agama RI,” ujarnya. Terkait dengan pertanyaan BERNAS tentang makna Ibadah Puasa bagi umat Islam, wanita kelahiran Subang, Jawa Barat, 52 tahun silam ini menjelaskan bahwa beberapa makna yang bisa diperoleh dari menjalankan ibadah puasa antara lain, melatih kejujuran hakiki dengan meyakini bahwa Allah SWT senantiasa melihat apa saja yang dilakukan oleh manusia; melatih kesabaran dalam mengendalikan hawa nafsu; membiasakan diri untuk BIODATA tunduk, patuh dan taat terhadap Nama : Dra. Hj. Ening Murtiningsih, M.Pd perintah Allah; membiasakan NIP : 19640528 199203 2 002 ikhlas melakukan perbuatan baik Tempat, tanggallahir : Subang, 28 Mei 1964 semata hanya berharap balasan Pangkat/Golongan : Pembina IV/a dari Allah, bukan karena tuntutan Jabatan : Pembimbing Syariah manusia apalagi berharap balasan Unit Kerja : Kanwil Kementerian Agama Prov. NTT dari manusia; melatih kepekaan Pendidikan Terakhir : S2 Magister Pendidikan sosial, agar manusia semakin Pengalaman Jabatan : 1. Guru MAN Kupang ( 1992 – 2009) peduli terhadap sesama dan 2. Pembimbing Zakat Wakaf (2009 – 2013) lingkungan, terutama terhadap 3. Pembimbing Syariah (2013 – Sekarang) orang yang membutuhkan Alamat Rumah : Jl. Keuangan Negara No. 23 pertolongan lewat pemberian DATA KELUARGA zakat, infaq dan shodaqoh Nama Suami : Alm. Drs. H. Mohammad yang harus ditunaikan pada Nama Anak : 1. Fadlurachman Hakim bulan puasa; dan memupuk : 2. Fachrurrazy Muhammad kebersamaan, silaturahmi dan 3. RusdiKurnia saling memaafkan.
31
Bianglala
Edisi 6 Tahun V, Nomor 29 Juni 2016
Buka Puasa Bersama Memperpanjang Umur
R
amadhan adalah momentum berharga bagi ummat islam, diantaranya adalah momentum di mana waktu maghrib selalu menjadi penantian istimewa bagi orang yang berpuasa. Tidak ada waktu yang sangat berharga selain waktu maghrib di bulan puasa. Ada tradisi baik yang patut dilestarikan yaitu buka bersama dalam rangka memperkuat tali shilaturrahim bersama keluarga atau organisasi terntentu. Dengan demikian kita bisa mengatakan bahwa buka puasa bersama memperpanjang umur, bukan karena buka puasanya tetapi disebabkan terjalinnya shilaturrahim
ِهَّللا َلوُسَر َّنَأ ٍكِلاَم ِنْب ِسَنَأ ْنَع ْنَأ َّبَحَأ ْنَم َلاَق َمَّلَسَو ِهْيَلَع ُهَّللا ىَّلَص يِف ُهَل َأَسْنُيَو ِهِقْزِر يِف ُهَل َطَسْبُي ُهَمِحَر ْلِصَيْلَف ِهِرَثَأ Dari Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa ingin dilapangkan baginya rezekinya dan dipanjangkan untuknya umurnya hendaknya ia melakukan silaturahim.” [HR. Bukhari dan Muslim] Dari hadits di atas kita juga bisa memaknai bahwa buka puasa bersama di samping
32
memperpanjang umur juga memperbanyak rizki. Menurut ibn Mandzur rizki yang berkah bukan diukur dari seberapa banyak secara nominal, tetapi rizki yang banyak diukur dari seberapa manfaat yang didapat dari jumlah rizki yang dimilikinya. Rangkaian acara buka bersama biasanya juga diisi dengan amalan-amalan baik seperti ceramah agama, bershalawat, baca do’a bersama atau mungkin juga dengan khatmil qur’an dan berbagai bentuk kegiatan keagamaan lainnya. Dengan demikian, seandainya kegiatan ini tidak ada di zaman Nabi saw, sekali lagi, seandainya tidak ada di zaman Nabi saw, maka perbuatan semacam ini tetap saja menjadi tradisi baik yang perlu dilestarikan dan diperbaiki secara terus menerus kualitasnya. Secara historis entah kapan dimulainya ada tradisi buka bersama sehingga saat ini hampir setiap lembaga, organisasi atau instansi banyak yang membuat acara buka puasa bersama, mungkin saja acara ini hanya dipandang dari sudut manfaat kebersamaan yang diperoleh dan tidak perlu lagi dipertimbangan unsur historisnya. Yang pasti, hampir semua faham meng-amini tentang keberadaan buka bersama tersebut.
***Oleh : M. Wiyono (sumber : http://ceramahsingkat. blogspot.co.id)
KELUARGA BESAR KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR BERSAMA DHARMA WANITA PERSATUAN UNIT KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
Marhaban Ya Ramadhan Taqobbalallahu Minna Wa Minkum
Selamat Menunaikan
Ibadah Puasa 1437 H/2016 M Semoga Amal Ibadah Kita Diterima Allah Swt Kepada Segenap Umat Islam di Provinsi Nusa Tenggara Timur
Drs. Sarman Marselinus Kakanwil
ASN pada Subbagian Ortala dan Kepegawaian Kanwil Kemenag Prov. NTT, Tahun 2016. (insert: Kasubag Ortapeg, Seingo Bili, S.Pd, MM)
ISSN 2252-360X