Prodi MM Buat Robot dan Buka Puasa Bersama Anak Panti Asuhan UNAIR NEWS –
Prodi Magister Manajemen (MM) Fakultas Ekonomi
dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga menggelar buka puasa bersama dengan anak panti asuhan Yayasan Yatim Piatu NurHidayatullah di Kampus B pada Minggu lalu (11/6). Menariknya, saat itu, anak-anak tersebut diajari cara membuat robot kertas. Tujuannya, mengasah kreatifitas. Ketua Prodi MM Dr. Gancar Candra Premananto menyatakan, inovasi berperan penting dalam menjalani masa depan. Anak-anak harus diajarkan kreatifitas dan diberi kebebasan berkreasi. Gagasan baru mesti bermunculan. “Bentuk kreativitas kali ini dilakukan dengan menyusun miniatur robot dari kertas,” ungkap dia. Robot yang dibuat adalah robot Combattler V. Berikut parade foto yang berhasil diabadikan oleh tim Prodi MM FEB UNAIR.
Editor: Rio F. Rachman
Mengintip Suasana Berbuka Ala Pesantren di Ulul Azmi UNAIR NEWS – Beberapa menit jelang berbuka puasa, sejumlah jemaah putri di Masjid Ulul Azmi telah siap menanti kudapan yang ada di hadapannya. Kudapan –yang dikenal dengan istilah takjil untuk berbuka– terdiri dari dua biji kurma dan segelas air mineral siap disantap untuk membatalkan puasa. “Alhamdulillah,” seru mereka dengan kompak. Seruan itulah yang menyambut adzan Magrib. Momen yang ditunggu-tunggu setelah umat Islam berpuasa selama lebih dari 13 jam. Usai menyantap kudapan, mereka membasuh diri dengan air wudhu dan siap melaksanakan ibadah salat Magrib. Di pintu masuk ruangan salat Masjid Ulul Azmi bagian putri, ada dua panitia yang membagikan kupon makanan berat. Kupon berupa kertas berwarna putih berisi nomor dan identitas lokasi masjid, kemudian ditukarkan dengan sebungkus nasi lengkap beserta lauknya usai salat. “Ini kupon makanannya untuk ditukar selepas salat,” kata panitia kepada saya. Kalimat yang sama, ia ungkapkan juga kepada jemaah putri lainnya. Beberapa saat usai salat, jemaah putri secara tertib turun untuk menukar kupon dengan santapan berat. Jalur antrian dibagi menjadi dua agar tak terjadi penumpukan. “Terima kasih, mbak,” ujar salah satu pengunjung putri kepada para panitia. “Eh ayo buka di sana (di tempat terbuka dekat ruang wudhu) biar nggak jauh-jauh,” serunya lagi.
Mereka terlihat saat itu. Saya bali, sedangkan tumis sayur dan
begitu menikmati apapun menu yang dihidangkan mendapat sebungkus nasi dengan mi dan tahu rekan-rekan lainnya menyantap menu nasi campur ayam.
Rata-rata, pengunjung masjid penikmat menu berbuka berasal dari sivitas akademika UNAIR. Mereka adalah mahasiswa, karyawan hingga dosen yang menghabiskan waktunya di sekitar kampus C. Namun, santapan berbuka juga diperuntukkan bagi kalangan umum. Jumat sore, (2/6), ada peserta tes kepolisian serta bapak bapak dan ibu ibu yang juga melahap santapan buka puasa. Mirip pesantren Menghabiskan waktu berbuka puasa di Ulul Azmi menyisakan berbagai cerita di benak para pengunjung khususnya bagi mahasiswa UNAIR. Erni, mahasiswa Fisika tahun angkatan 2016, mengaku hampir setiap hari menikmati suasana buka puasa di Ulul Azmi. Dirinya senang karena tak perlu kebingungan mencari makanan berat. “Enak sih buka di sini. Gratis. Lumayan bisa hemat,” tutur Erni seraya tertawa. Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi itu tak datang sendiri di Ulul Azmi. Ia datang bersama kawan-kawan kuliahnya yang tengah duduk di samping dirinya. “Ini sama teman-teman. Kita barusan selesai kuliah jam empat sore jadi sekalian datang ke sini,” tutur Erni. Lain Erni lain pula dengan Amalia. Mahasiswa D-3 Teknik Kesehatan Gigi itu baru kali kedua datang ke Ulul Azmi. Meski demikian, Amalia mengaku senang dengan suasana berbuka di kampus C. “Enak. Ramai banyak temannya,” akunya.
Hal yang sama juga dirasakan oleh jemaah putra. Salah satu mahasiswa yang juga pegiat Unit Kegiatan Mahasiswa Pramuka, Akhmad Janni, juga mengaku menikmati waktu berbuka puasa di masjid yang baru diresmikan tiga tahun lalu. “Suasananya hampir mirip pesantren. Menyejukkan. Dan juga karena setelah takjil dan makan masih ada makanan penutup,” tuturnya seraya tertawa ketika ditanya soal alasan. Selain itu, pengalaman berbuka di Ulul Azmi tak sekadar soal makanan. Janni mengaku, ia juga sering mendengarkan ceramah agama dan mengikuti tadarus bersama teman-teman UKM. Bentuk pengabdian Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Anang Fajrul mengatakan, penyediaan menu berbuka puasa menjadi agenda tahunan organisasi mahasiswa dan pengurus masjid. Setiap harinya, BEM KM UNAIR melalui divisi pengabdian masyarakat membagikan sajian tak kurang dari 500 porsi. Bahkan, jumlah porsi yang dibagikan pernah mencapai 1.500 bungkus. Anang menambahkan, sajian berupa kudapan dan makanan berat merupakan sumbangan dari berbagai donatur seperti alumni, staf, pimpinan, hingga masyarakat. Pihaknya berharap, agar kontribusi dari berbagai pihak bisa meringankan pengunjung yang didominasi oleh mahasiswa UNAIR. Penulis: Defrina Sukma S Editor: Nuri Hermawan
para