BERDASARKAN ASP EK S.EDIAAN DAN PERMINT AAN TES IS

.KAJ14..."l'iPOTENSLPARJWJSATADESA WISATA BOBUNG

BERDASARKAN ASP EK S.EDIAAN DAN PERMINT AAN

TES IS Kaiya tuli' sebagai salah satu syarat untuk memperolcb gelar Magister dari Institut Telcnologi Bandung

.

Olcb

WIDOYOKO NIM : 25407079 Program Studi Perencan.aan Wilaysh dan Kota

INSTITUT TEKNOLOGJ BANDUNG 2008

KAJIAN POTENSI PARJWISATA

DESA WISATA .BOBUNG

BERDASARK.AN ASPEK SEDIAAN DAN'PERMINTAAN

TESIS 1'arya tulis aebagai salali satn sy..-at untuk raemperoleh gelar Magister dari Jn.stitut 1'ckuologi Bandung

Oleh

WIOOYOKO

NIM : 25407079 Program Studi Perencanaau Wilayah dan Kota

lNSTITUT TEKNOLOGJ BANDUNG 2008

·KA.JI.'\..~ POTENSI PAR1WISATA DESA WISATA BORUNG BERDASARKAN ASl'EK SEDIAAN DAN PERMINTAAN

TESIS

l<Jlry" tulis sebagai aalah 12tu syant 11ntuk memperolell 2.:lar Magisler dari lnstilut Teknologi Bandung

Oleh

WlDOYOKO NIM : 25407079 Program Sludi Perencanean Wilayah dan Kota

INSl'ITIJT TF.KNOLOGI BANDUNG

2008

KAJJAN POTENSI PARJWlSATA DESA WISATA BOBUNG HERDASARKAN ASPEK SEDIAAN DAN PERMINT AAN

Prognm Studi Pcreac•IHl•D Wilayah dan Kota

lasdtut Telau>log:i Band1111g

Meaychlj1ti Pmabimbini;

D~ ARIF.FROSYIDIE. MSP, M.Arch, Ph.J) NIP.131 474 018

KAJIAN POTENSI PARIWISATA DESA WISATA BOBUNG BERDASARKAN ASPEK SEDIAAN DAN PERMINTAAN Olch

WIDOYOKO Nlf\.f : 25407079 t'rogrnm Studi rerencanaan Wilayab dan Kota lnstitut Tek.aologi Bandung

Me11yetajui Pembimbing

Tao11:1t11I, 24 September 2008

-

lln. ARIF.F ROSYJ!l!F0 MSP. M,Ars;b, Ph.D

mr. 1314740111

ABSTRAK KAJCAN P()TENSJ PARIWJSAT A DFSA WlSATA BOBUNG BERDASARKAN ASPEK SEDIAAN DAN PERMINTAAN Olth

WIDOYOKO NIM : 25407079 Salah satu bentuk pariwisata yang dikembangkan oleo Pemerintah Kabupaten Gunungkidul adalah D~ Wisata. Bobung merupakan salah saru desa wisata yang ada di KQhupnten Guoungkidul. Pengembang31\ pariwisata Desa Wis.ala Bobung dapat dilakukan dengan melihal potensi pariwisata yang dimiliki berdasarkan aspek sediaan dan permintaan. Dari snahsis aspek sediaan clan permintaan akan dapat diketahui potensi pariwisata Desa Wi~ata Bohung yang hasilnya dapat digunakan untuk meneatukan pcngcmbllngan pari wioata.yaug akan dilakukan. Hasil analisis aspek sediaan menunjulckan Dess Wisara Bobung merniliki beberapa obyek: wisata yang potensisl untulc dikembangk.an sebagai daya tank bagi wisatawan. Daya tarik wiaata yang di.rniliki Desa Wisata Bobung meliputi potensi alam, potensi budaya dan pctcnsi manusia Akscsibilites mcnuju Deso Wisata Bohung mudab dijangkau. Fasilitas pendukung wisata Desa Wisats Bobuag belum memenuhi kebutuhan wisatawan yang berkunjuog. MasyArakat sangat mendukung peogembengan keperiwisataen Desa Wisata Bobung, Sedaagkan basil analisis aspelc pennlntaan menunjukkan wisatawan yang rnengunjungi Desa Wisata Bobung didominasi oleh pelajar dam mahasiswa. Kosimpulan dari penelitian ini adalab Desa Wisata Bobung memiliki beragarn daya tarik wisata unik dan langka yang potensial dikembangkan guna mempengaruhi ketertarikaa wisatawen uotuk berkunjung, pelueng posor soot ioi adalah wisstawan lokal (Kahupaten Clwiunglcidul) dan dapat dikcmbangkan sebagai daerah tujuan wisata pendidikan {widiawisata). Rekornendasi dalam penelitian iID ditujukan pada Pemerlntah Kabupaten Gunungkidul dan Badan Pengelola Desa Wisata Bobung untuk bcrsama-sama mewujudkan Desa Wii;alu Bobung sebagai daerah tujuan wisata yang menarik. Kelemahan penelitian ini adalah responden yang terlibat merupakan wisatawan nusantara tiinpa adanya respondea dari wisaiawan mancanegara dan dalam penelitian ini tidak ada bahasu mengcnai pertanian, Untuk menyempumakan dan melenglcapi basil penelitian ini perlu dilalcukan studi lanjutan yang membahas rneagenai aspek ekonomi masyarakat lokal yang wilayahnya dikembangkan sebagai desa wisata dan pemberdayaan masyarakat lokal dalarn pengembaagan

desa wisata. Kata kunci : desa wisata. Desa Bobung, Kabupaten Gunungkidul, pariwisata. aspek sediaan, aspek permlmaan:

I

ABSTRACT

STUDY OF TOURISM POTENTIAL OF BOBUNG TOURIST VILLAGE

BASED ON THR ASPECT OF SUPPLY AND DEMAND By WIDOYOKO NIM : 25407079 One of the tourism forms being developed by Gunungkidul County Government is a tourist village. Bobung is one of the tourist villages located in Gununglcidul County. Its tourism development is widertaken by way of locking at the tourism potential possessed, which is based on lhe aspect of supply and demand. From the aspect analysis of supply and demand, the tourism potential of Bobung Tourist Village will be found whose results can be used to determine the steps to be taken in tourism development.

The results of the supply aspect analysis show that Bobung Tourist Village possesses several potential tourist objects that can be developed as a tourist attraction. Tourist attractions possessed by Bobuog Tourist Village encompass potential nature, culture, and human resource. Accessibility to Bobung Tourist Vill~e is easy. However, its tourism f.cilitieshave not yet ful611ed the needs of the tourisu visiting this village. The people of Ibis village fully support the efforts to develop tourism of Bobung Tourist Village. Meanwhile, the results of demand aspect analysis show that the vast majority of tounsts visiting 13obung 'lourist

Village arc students ond university student$. Tue conclusion of the research is that Bobuug Tourist Village possesses a variety of unique, rare tourist attractions that can be further developed to attract a large number of tourists. The market share includes local tourists and the market can be further developed into education tourism. Therefore, the County Government of Guaungkidul and Bobwlg Tourist Village Managing Board are recommended to realize Bobuog Tourist Village as a fascinating touristdestination. The weakness of this research is that the respondents involved are domestic tourists without involving any foreign tourist and this research does not discuss about agriculture. To make this research better and complete, further studies need to be conducted th.at will discuss about local people's economy whose area are developed into the tourist village and local people are to be empowered to develop their tourist village.

Keywords : tourist village, Bobung Village,Gunungkidul Counry, tourism, supply aspect, demand aspecs

II

PEDOMAN PENGGUNA.AN TESIS Tec<1is S2 yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di perpustakaaa Institut Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum deogan Jcetentuan bahwa hak cipta ada pada penulis dengan

mengikuti

Referensi

aturm HaKI

kepustakaan

yang berlaku di Institut

T eknologi

Bandung.

diperkenankan

dicatat, tetapi

pengutipan

atau peringkasan hanya dapat d.ilakubn seizin penulis dan harus

disertai dengan kebiasaan ilmiah uatuk menyebutkan sumbcmya.

Memperbanyak atau menerbitkao sebagian atau scluruh tesis harus seizin Direktur Program Pescasarjana, Institut Teknologi Bandung.

Peipustakaan

yang mcminjamk.an tesis ini untul'. t:cperluan

anggotanya,

diharapkan mengisi nama dan tanda tangan peminjam serta tanggal pinjam.

iii

"'!V6aji~n itu se6aji{nllmanya. k§ramafian serama.h wujuanya, dan k§6~n se6ai{ rasanya. Ora11fJ-orrJtlfJ .vano pertama /tali a{an tfa.pat meras~n manf aat aari J"11171U4 iiu atfafafa nure{(sl Y411fl mefi&...u/(s!.nnya. Jrkre{a a{an 111erwa~11 "6ua.h"nya sef:st~ itu fa!Ja tfafam ftwa, a{liEaR, dan nurani mer&g, Sefu'Tl/Jlla, mere~ pmr sefa(u fapalllJ la4a, tena11{J, tmteram dim tfamai. •

"KJtiM r.fif.iputi f.,eseaifian tfan {ttJUtufa5an,

6er6uat 6aif.,fafi. utfimfap sesama manusia, niJca_ya a{an IMtufapat~n ~/4!n.traman dan {edamaian fiati Setfe~fiifafi omng papa, tcfu"IJf41i orang-orang yatr{J terzalim~ ritr(Janfi.9n 6t6arrora"IJ ya"{J rneruftrita, 6erilali ma~n ora"8 yang l<Jfaparan, fa"!Jll{fufi, MallfJ ya'V} s~t, dan 6antuJali orang ya"I) terf./na musi6ali, niscaya aRpn meras~n ~6aiiagiaan aafam semua sisi ~~liUfupan..

'1\}l.ptrt1m6alian untuiJiUl.ulari Y4f11J • Istrik,u 9r{a/imu4atun

lV

mennnanik,u ~fak,tfisyur9a :

KATAPENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatbn kehadirat Alloh SWT yang telah

memberika.n rahmad clan hidayah-Nya, sehingga tesis ini dapat diselesaikan. Dengan setulus hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besamya kepada : I. Bapak Drs, Arief Rosyidie, MSP., M.Arcli., Ph.D, selaku dosen pembimbing yang

telah banyak

waktu

meluangkan

wituk memberikau perhatian,

bimbingan dan dukungan kepada penulis selama menyusun tesis ini 2. Bapak Ir. Sugiyantoro, MIP, Ph.D. dan Bapak Ir. Ridwan Sutriadi, MSP,

sclaku dosen pembahas daa penguji yang telah meml>erikan masukaa dalam penyusunan tesis ini, 3. Bapak Ir. Zafir M.A. Pontoh, MA, selaku dosea wali akademik atas bimbingaru1ya uutuk menyelesaikan kuliah dengan baik. 4. Jbu Dr. Jr. Devvi Sawrtri, MT, yang telah memberikan masukan dalam

penyusunan tesis iai. 5. Bapak dan Ibu doscn Program Studi Magimc:r Perencanaen Wilayah dan K.ota Instirut Teknologi Bandung yang

te1ah memberikan bekal ilmu dan

pengetahuan yang bermanfaat selama. penulis menempuh pendidikan.

6. Pusbindiklatren Bappeaes yang telah memberikon beasiswa dao kesempatsn kepada peaulis untuk mengikuti Program Studi Magister Perencanaan

Wi\ayah dan K.ota Jnstitut Telrnolc>gi Bandung. 7. Pemerintah Kola Magelang atas izin yang diberikan untuk melanjutkan pendidikan di Tnstitut TeknologiBandung. 8. Scluruh staf tata usaha dan staf perpwtakaan Program Studi Magister Perencanaan Wilayah clan Kota lnstitut Teknologi Bandung atas bantuaanya

selama ini, 9. Reksn-rekan mahasiswa PB 8appCl38 angkatan tahun 2007 Program Studi Magistei Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung atas kebersamaan, ketja;;mu1, banfnan, dislrusi dan hari-hari yang menyeaangkan

selama perkuliahan,

v

Penulis menyadari bahwa tesis ini rnasih jauh dari sempume, sehmgga kritil dan

saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan, Alhirnya. peaulis berllax:ap mudah-mudahan tcsis ini dapat bcnnonfaat bagi pihak-pihak yang merobutuhkannya.

Bandung, 23 September 2008

Penulis

vi

DAFTARISI ABSTRAK..................................................................................................

i

ABSTRACT................................................................................................

II

PEOOMAN PENOOUNAAN TESIS.........................................................

111

HALAMAN PERUNTlJKAN.....................................................................

iv

KAT A PEN GANT AR..................................................................................

v

DAFT AR !SJ................................................................................................

vii

DAFT AR GA.\IBAR...........

ix

DAFTAR TABE.L.........................................................................................

x

BAB I

I I

PENDAHULUAN...................................................................... I. I Latar Bela.kang................................................................... l.2 Perumusan Masalah...........

3

1.3 Tujuan dan Snsaran Penelitia.n.. 1.4 Man faat Penelitian............................ 1.5 Ruang Lingkup Pcnclitia.n.................................................

4 4 S

1.5. I

1.6

Ruaog Lingkup Materi..........................................

l .5.2 Ruang Ung)cup Wilayiib....................................... Metodologi Penelitian..................................... .. 1.6.1 Jenis d3n Tabapan Pcnelltlan................................ 1.6.2

Mctodc Pengwnpulan Data...................................

1.6.3 l.6.4

EIAB II

5

5 5 5 6

Metode Peneotuan Sampel.................... Metode Analisis..................................................... I.7 Kerangke Pemilc.iran Pcnelitian..... . .. 1.8 Sisternatika Pembaha5110...................................................

7 9 I0

TINJAUAN PUSTAKA.............................................................

14

2.1 2.2 2.3

14 16 16 17 22 23 24 28

Pengestien Pariwi.sata........................................................ Perencanaan Pariwiseta..................................................... Sedlaan (Supply) dan Peoni.ntAan (Dema11d) Pariwisata.. 2.3.1 Sediaan (Supply) Pariwisata.................................. 2.3.2 Pennintaan (Demond) Pariwisata.......................... 2.4 Desa Wisata....................................................................... 2.5 Pendekatan Pengembaagan Desa Wisata.......................... 2.6 Pariwisata dalam Perekcnornian Wiloyoh........................

VII

12

BAB III

DAD IV

GAMBARAN UMUM............................................................... 3.1 Gambaran Umum Wilayah Studi....................................... 3.1. l Desa Wisata Bobung... 3.2 Kebijakan Pengembangan Desa Wisa\a Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.. ....•.•...•••.............•................... 3.3 Kebijakan Pengembangan Pariwisata Kabupaten Gmungkidul ~......................... 3.4 Kebijakan Pengembangan Desa Wisata Kabupatea Ounungkidul ·····

JO 30 30 39 46 53

ANALISIS POTENSIPARIWISATA DESA WISATA

BOBUNG BERDASARKAN ASPEK SEDIAAN DAN

PERMINT AAN.......................................................... .. . . .

56

4.1 Aspek Sediaan (Supply) Pariwisata Desa Wisata Bobung. 56 4.1.l Daya Tarik Wisata.. .. 56 4.1.2 Aksesibilitas. .. . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . 65 4.1.3

BAB V

.Arne:rtitas..... .. • . . . . .. .. . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . .

. . 71

4.1.4 Masyarakat.. .....•.•.. .. 4.2 Aspek Pennintaao (DemancfJ Pariwisata Desa Wisata Bobung................................................................................ 4.2.1 Wisatawan Aktual.................................................. 4.2.2 Wisatawan Potcasial....................................... 4.3 Potensi Pariwisata Desa Wi~ataBobung............................

81 81 93 96

4.4

101

Pennasalahan Peagembaagan Desa Wisata Bobwig..........

78

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI.................

102

5.1 TcmWlll Studi...................................................................... 5.2 Kesimpulan.........................................................................

102 103

5.3 Rekomendasi....................................................................... 104 5.4 Kelemahan Studi................................................................. I 07 5.5

Sludi Lanjut....................................................

VAF'l'AR l'USTAKA.................................................................................... LAMPIRAN..................................................................................................

viii

107

108 IlI

DAFfAR GAMBAR Gambar l.I

Model Analisis Interaktif...................... .. . ..

.. . .. . . .

Gamber 1.2

Kerangka Pemikiran Pcnelitian............................................

11

Gambar3.l

Peta Administrasi Kabupalefl Gunungkidul.. ......-...............

31

Gambar3.2

Peta Potensi Wisata Kabupaten GunungkiduL..................... 32

Garnbar3.3

Peta Orientasi Wilayah Studi................................................

33

Gambar3.4

Pe
44

Gambar3.S

Peta Desa Wisata Xabopaten Gununglcidul..........................

45

Garnbar3.6

Peta Klaster Keperiwiseraan Kabupaten Gunwigkidul........

52

Garnbar 4.J

Aksesibilitas Menuju Obyek Daya Tarik Wisata.................

59

Gambar 4.2

Jaringan Jalan Menuju Desa Wis11ta Bolmng.......................

68

Gambar 4.3

Arncnitas Deaa Wisata Bobuug...........................................

77

Gambar 4.4

Kunjungan Wisatawan Desa Wisara Bobung Tabun 2000 s/d 2007/2008.......................................................................

1X

lO

83

DAFfAR TABEL Tabel I.I

JumlahKwijungao W.isatawan Kabupaten Gunungkidul

Tahun 2000 s/d 2006..............................................................

2

Tnbel 3. l

Mata Pencaharian Penduduk Bobung....................

35

Tabel 3.2

Pendidikan Penduduk Bobung................................................

Tahel 3 .3

Zona Pengembangan Wilayah Kecamatan dalam Konstelasi

..

36

Pengembangan Pariwisata Kabupatea Gunungkidul

..

49

Tabel 3.4

Obyek Wisiita Kabupatcn OunungkiduJ

..

50

Tabel 3.5

Desa Wsata

.

53

Tabel4.l

Obyek Daya T arik Wisata.

.

57

Tabel4.2

Penilaian Kondisi Kualitas Jalan

.

61

Tabel 4.J

Penilaian Fasilitas Pendulrung Wisata

.

63

Tabel4.4

Penilaian Kunjungan Wisatawan

.

64

Tabel4.5

Obyek Daya Tarik Wisata Utama,

.

65

Tabel4.6

Kualitas Jalan :Menuju Obyek Daya Tank Wisata.

.

Tabel4.7

Jalur Transpor1llsi ke Sambipitu

..

67 69

Tabel4.8

Ketersediaan Akscsibilitas

.

70

Tabel4.9

Ketersediaan Amenitas Desa Wisata Bobung

..

15

.

80

Tahun2000 s/d 2006.............................................................

82

KJibupaten

Gmnmgkidul..

Tabel 4.10 Pemberdayaan Masyarakat Bobung, Tabel 4.11 Jumlah Kwljungan Wisatawan K.abupaten Gunungkidul

Tabel 4.12 Jumlah Kunjungan Wisatawan Desa Wisata Bobung Tahun 2000 s/d 200712008................................................ .... ..... . ..

83

Tabel 4.13 Penilaian Responden Terhadap Fasilitas Pendukung Kepariwisataan Desa Wisata Bobung..........

92

Tabel 4.14 PcnilaianRespondenTerhadapK~lwuhan F~ilitas Pendukung Kepariwisataan Desa Wisata Bol>ung.................

93

Tabel 4.15 Ringkasan PoteDSi PariwisataDesa Wisata BoblDlg..............

99

x

wisata juga harus memiliki berbagai fasilitas untuk menunjangnya sebagai daemh tujuan wisata. Berbagai fasilitas ini akan memudahkan para pengunjung desa wisata dalam melakukan kegiatan wisata. Fasilitas pendukung wisata yang sebailmya dimiliki oleh dcsa wisata antara lain adalah sarana infrastruktur

jaringan jalan, transportasi, telekomunikasi, dan akomodasi. Salah i;atu obyek. wisata di Kabupaten Gunungkidul yang dasar pengc:lolaannya didasarlcan pada konsep desa wisata adalah Desa Wisata Bobung yang terletak di De64 Putat, Kecamatao Patuk. BobWJg dicanangkan sebagai Desa Wisata oleh Pi:mi:rintah .Kabupalen Ounwigkidul pada tahun 2000.

Dalam pengembangan Desa Wisata Bobung. Pemerintah K.abupaten Gunungkidul

menyerahkan pengelolaan sepenuhnya kepada masyarakat, Mllllyarnkat Bobung kemudian membentuk Badan Pengelola. Desa Wisata (BPDW) Bobung untuk mengembangkan

Desa Wi.sata Bobung. Perkembangan

pariwisata Desa Wisata

Bobung dapat dilihat dari peningkatan jumlah wisatawan. Wisatawan yang berlcunjung ke Desa Wisata Bobung relatif masih sedikit dibandingkan dengan

kunjungan wisatawan ke obyek wisata lain di Kabupaten Gunungkidul. TabelI.I Jumlah Kunjungan Wisatawan Kahupaten Gununglcidul

To.bun 2000 s/d 2006 Nu t

i..w.,;,

Baron

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

232.168

291 761

274.906

218750

292923

267 847

163.6:13

:n.

2

Puksundcs

&.IJ60

:0.313

11.910

12.97&

11 ll9

14 279

J

Tcpus

S.848

s 641

7.955

S.609

7.831

8049

6.S6l

4

Wed1om~o

11.wl

13.4(111

13146

14.303

1.S 114

11.450

12033

s

Sadmg

9.546

10.628

94-04

10»68

7.350

7.00'}

6

Ngmim.n

7.112 11.41;7

12.012

14281

lS.044

tS6S5

12 45&

8956

7

Gwlllng Gamhar

4&1

462

357

329

3.694

-

8

Dasa W1!aia

38

35

34

S4

47

43

302 72

8

llob•ng

Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul, 2007

2

Berdasarkan Tabel I. I dapal diketahui bahwa wisata pantai masih menjedi obyck wisata yang banyak dihmjungi oleh wisatawan yang berlcunjung ke Kabupaten Gununglcidul pada bhun 2000 sampai dengan 2006. $Mang]can pengunj11ng Desa Wisata &bung dilibat dari kuantitas sangat sedilcit. Wisata. pantai &ebagai bentuk wisata masal mernang memililci daya tarik yang lebih untuk menjaring wisatawan dibandingk:an dengsn wisata perdesaan yang lebih berorientasi sebagai bentuk wisata minat thusus (special tnterest tourism}. DCflgllll kdJc:cagaman daya tarik: wisata yang dimilik.i sangat potensial untuk mendukung kegiatan pariwisata Desa Wi&ata Bobung, Pengembangan pariwisata Desa Wisata Bobung dapat dilakukan dengan melihat potensi pariwisata yang dimiliki berdaserkaa aspek sediaan (supply) d1111 aspek pcnnintrum (demawf). Dari anaJi~is aspek sediaan (supply) dan aspek pennint.aan (demand) alaut illljlat dil:etahui potensi pllri"i$0.ta Desa Wisata Bobung yang hasilnya dapat digunakan untuk menentukan pengembangan pariwisata yang akan dilakukan. Untulc itu pedu dilal<:ukan kajian mengenai peagembangan Desa Wisata Bobung badasarkan aspek sediaan (supply) Ja.n peimintaan (demand). Aspck sediaan (supply) pari wisata meliputi daya Wik wisata, akseaibilitas,

ameni IM Jun

masyorakat, sedangknn aspek pemiintaan (demand) mencakup wisarawan aktual

dan wisatawan potensial. 1.2 Perumu1111tM.asaliah Pengemhangan Desa Wisata Bobung memang perlu dikaji, apakah memang Desa Wisata Bobwtg didukung oleh potensi panwisata yang baik, karena tidak semua dess wisata dapat berk.embang deogan baik. Peagembaugan

desa wisata akan

berbasil, selain harus merni lilri keunikan yang khas juga tergantung kondisi ekonomi, sosial den budaya masylllllkat setempat, ketersediaan dan kesiapan sumberdaya manusia, ketersediaan fasilitas wisata dan lain sebagainya.

Peemasalahan yang dihadapi da1mn paiganbangan Desa Wisa.ta Bobung adalah

Kahupaten Gunungkidul memilild banyak obyek daya tarik wisata yang poteasial untuk dikembangkan dan menjadi J)"S"ing Desa Wisaia Bobung. Sehingga seagat diperlukan identifikasi potensi pariwisata Desa Bobung berdasarkan sspek sediaan (supply) dan permiatsan (permi/liaan) untuk mengetahui prioritas pengembangan

yang akan dilakukan oantin.ya. Berdasark:an perurnusan raasalah di atas, maka pertanyaan peneliti11.n yang diajukan adalah sebagai berikut : Bagaimana potensi pariwisata Desa Wisata

Bobung

berdasarkan

aspek sediaan (Jupply) dan permintaan (demand) '!

1.3 Tujuan dan Sasaran Penclitian Tuj uan penelitian

ini adalah melakukan kajian potensi pari wisata

Desa Wisata Bobung

berdasarkan aspck sediaan (supply)

dan

permintaan (demand). Adapun sasaran penelitian ini adalah : I. Mengidentifik.asi aspek scdiun (supply) pariwisata Desa Wisata Bo bung. 2. Mengidentifikasi

aspek permintaan (demand) pariwisata Desa

Wisata Bobung.

1.4

Manfaat Penditbn

Hasil penelitian iai dibarapkan dapat menjadi informasi mengenai pengembangan desa wisata dan masukan bagi pengambil kebijakan dalam pengembangan

pariwisata, khususnya pengembangan wisata

min at khusus (special interest tourism).

4

1.5

Ruang Llogkup PenellthD

1.5.J

Rua•g Liogkup Materi

Ruang Iingkup materi yang aksn dibahas da1am penelitian ini meliputi komponen-komponen

sediaan

(supply)

dan

pccmintaan

(demand)

pariwisata lJesa Wisata Bobung. Komponen-komponen sediaan (StqJp/y) pariwisata Desa Wisata Bobung meliputi ; a. Daya tarik wisata. b. Aksesibili tas. c, Arneaitas. d. Masyarakat. Komponen

permintaan

(demand)

pariwisata

Desa

Wisata

Bobung

meliputi : a. Wisatawan aktual. b. Wisatawan potensial.

1.5.2

RIJaB~

Lingkup Wilayall

Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah Desa Wisata Bo bung yang terletak di Desa Putat, Kecamatan Paluk, Kabupaien Gunungkidul,

1.6

Metodologi

Pcnclitian

1.6.1

Jen Is dan Tah1pan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelilian deskriptif (descriptive Penelitian

deskriptif

adalah

dcskripsi atas suatu fenomena dan akurat (Wardiyanta,

penelitian

yang

bertujuan

research).

membuat

sosial/alam secure aistemati s, faktual

2006). Penelitian desk:riptif berusaha untuk

5

menuturkan

pemecahan

masalah yang ada sekarang berdasarkan

data-

data, dan juga menyajikan data, menganalisis dan menginterpretasi. Taha pan peneli tian yang dilakukan dalam proses peneliti an ini ndnlah

sebagai berikut : I. Pemilihan dan analisis masalah yang akan diteliti.

2. Penentuan metodologi penelitian. 3. Pengumpulan data. 4. Pengolahan, analisis dan interpretasi data. 5. Penyusunan la po ran pc:nc:litian.

I.6.1

Metode PengumplllanData

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian Iai adalah sebagai berikut : I. Observasi Lapangan

Observasi

lapangan dilakukan untuk melihat secara

langsung

kondisi Desa Wisata Bobung. Observasi dilakukan terhadap obyek daya tarik wisata dan fasilitas pendukung wisata yang ada di Desa Wisata Bobung. 2. Survey Primer

Survey primer dilakukan

dengan wawancara dan memberikan

k.uesioner. Wawancara dilakukan dengan mfurman kunci yaitu pejabat pemerintahan Kabupaten Gunungkidul, tokoh masyarakat Desa Wisata Bobung dan Sedangkan kuesioner

pengelola obyek wisata Desa Bobung,

diberikan

kepada wisatawan

aktual dan

wisatawan potenaial, 3. Survey Sekunder Survey sekunder
dan

informasi yang berkaitan dengan pariwisata di Desa Wisata Bo bung pada khususnya dan Kabupaten Gnnungkidul pada umumnya. Datadata dan informasi diperoleh dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

6

Kabupaten Gunungk:idul, Bappeda Kabupaten Gnnungkidul , Kantor Kecamatan Patuk:, Kantor Desa Pntat, dan dinas terkait lainnya.

1.6.3 Peueatuaa Sampd Populasi adalah jumlah keseluruhan ak:an diduga (Wardiyanta,

dari unit analisis yang ciri-cirinya

2006). Sebagian dari populasi yang diambil

sebagai representasi atau wakil populasi bersaagkutaa disebut dengan sampel

(Sanapiah

menyeleksi

Eaisal,

2003).

individu-individu

Sedangkan

masuk

ke

metodologi

dalam

sampel

untuk yang

representatif d isebut sebagai sa,,.pling.

Dalam penelitian ini penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive

~ampling.

keterbatasan peneliti

Tektiik

umpling

ini

dilalcukan

karena

waktu, dana serta tenaga. Dalam purposive 3ampling mi

memiliki

kecenderungan

unruk

memilih

dianggap rnenget&liui informasi dan permasalabannya

informan

yang

secara meodalam

dan dapat dipercaya

untuk meojadi surnber data yang mantnp. Dalam

tahap peogumpulan

data, pilihan ioforman

dengan kebutuhan

dan k:emantapan

peneliti

dspat berkembang sesual dalam memperoleh data

(HB Sutopc, 2002). Na.iuun demikiaa, informan yaug dipcrolch dapat menunjuk inform an lain yang lebih tahu (snowball sampling).

HB Sutopo, penari lc:an

2002, menjelasken sampel

bertahap

bahwa snowball sampling mcrupoknn

yang

semakin

lama jumlah

informan

semakiu besar. Dalam telroik iai besarnya sampe) dibatasi oleh tingkat kejenuhan

jawaban responden.

Teknik ini dimulai dari pengambilan

sampel secara sengaja dengan melakukan wawancara langsung kepada informan kunci, yang kemudian mengambil

sampel

berikutnya.

memberi informasi dan petunjuk untuk Selanjutnya

sampel

yang

kedua

menentukan sampel keti ga dan seterusnya.

7

Peagumpulen data unruk aspek pmnjntl!an (demand) pariwisata dilakukan dengan melalui

data primer deogan

memberi daftar pertanyaan

(kuesiouer)

pada

wisatawan yang sedang berkunjung ke Desa Wisata Bobung (wisatawan aktual) maupun wisatawan yang seda!lg maigunjungi obyek wisata di luar Desa Wisata Bobung

(wisatawan

poteasial). Karena keterbatasan

waktu penelitian

dan

besarnya jumlah populasi, pengumpu1an data primer tidal: dapat dila.k.ukan untuk keseluruhan populasi. Pengumpulan data primer deogan mengambil sejumlah sampel diharapkan dapat memberikan deslaipsi rnengenai karakteristik wisatawan aktual maupun wisatawan potensial. Untuk memperoleh sampel yang akurat, maka digunakan rumus Slovin

sebagai berikut : N n

=-----(I+ No?)

Diman.a: n

~ Ulruran sampel

N ~ Ukuran populasi e

~ Nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran ketelitian karena kesalahan pengambilan sampel populasi)

Penentuan sampel wisatawao aktual dm wisatawan porensial menggunakan teknik accidental sampling, yaitu sarnpel yang ditentukan adalah siapa saja yang seeara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuei deagaa karakteristik (ciricirinya).

8

1.6.4

Metode Anallsls

Metode analisis yang diguoakan dalam penelitian ini adalah : I. Metode Analisis Deskriptif

Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan

basil analisis dan

melakukan interptetasi berdasarkan data-data yang diperoleh, baik data primer maupun data sekunder. 2. Metode Analisis Interaktif Metodc analieis interaktif memiliki tiga komponen analisis, yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan simpulan serta vcrifikasinya yang berbentuk interalcsi dengan proses pengumpulan data sebagai suatu siklus. Dalam proses analrsis terdapat tiga komponen yang sating

berkaitan

serta menentukan

basil akhir

analisis,

tign

komponen tersebut adalah : a. Reduksi Data Reduksi data merupakan l:omponen pertama dalam analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, meml>uang ha! yang tidak penting dan mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulau penellrian dapat dilakukan.

b. Sajian Data Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi

informasi,

deskripsi dalam bentuk neraai, kalimat, matriks, gambar atau skema, tabel maupun grafik yang disusun secara logis dan

sistematis sehingga mudah dilihat, dibaca dan dipahami yang mempennudah meh.kukan penarikan simpulan. c. Penarikan Simpulan dan Verifikasi Dari awal pengumpulan date. peneliti sudah harus memahami arti dari berbagai data yang diperoleh. Simpulan akhir baru akan

diperoleh setelah proses pengumpuhm data berakhir. Agar cukup mantap dan benar-benar bisa dipertanggungjawabk:an, setelah penarikan simpulaa perlu veriflkasi. Pada dasarnya makna data

9

perlu diuji validitasnya

su~ya

simpulan

penelitian menjadi

\

lebih kokoh dan dapat dipercaya (BB Sutopo, 2002).

Dalam

menganalisis

data,

penetiti

menggunakan

metode

analisis

interaktif, yaitu reduksi data, sajian data serta penarikan simpulan dan verifikasi berj alan bersama

pad a wak:tu kegiatan pengumpulan

data

sebagai suatu siklus yang berlangsuag sampai akhir penelitian.

Gambar 1.1 Model Analisis Ioteraktif

Pcngumpulan Data

SajiaoData

Peaarikan Simpu\an I Veritikasi

Samber : HB. Sutopo, 2002

J. 7

Keraugka PeDtikirau Pen.elitian

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai

berikut :

10

Gsmbar 1.2

Kereugka Pemikiran Penelitian l.atar Betak.aos

si T1~ik

-

upaJcn ngkidul

l

. S•kwr Pa...1111iuu nlah ••tu a.ndtla.n 1p1tea Gw.nu--a1k-Uha.l . K.&b1, :taia '-ta«ut ptriWi5-a.tJ. , , S•I•• d1temb.-•gtaa ad..Uh D•U Wisa1a

..

.

Deu W1s•l-J Bo-lnu1s; Pen1~'b••t:•o. dit~loia nlei •uva.raka1

eogcmbangan K.abupaten iglru!ul

P•"9JmM:•.n Ma.ca.lab

a.,.,_.

Nnyal< obl"* ..,.. .......i ~& D::u. Wiwsa

-iai

IWNpll"' dly> ianl

....... cQmwblrp··· M ~ _..,

nbengan

w....c.

l

1 ,____

-

Wlsala hun&

........

Y"'I

potcasi

B•1ai:m1111

du

(supply)

Jed~a.1a.

p-aritvisau1 o~ra

•masarbn

Bottua1

Wilf.C&

11p•t pcrniinlaan

(,e,.o"tl ? I

1 l'crmintaa.n (Demand) Pariwisata

Sedi""" (Supply)

Pariwisata

- - ...... ....... .....

J

.... - - -- .. - ...... ·-------·

-----------------~----·----------··----·--·-------------

1'1<>e111nl>Ui • '""'"" Jailm .Mol.J,.....-

I

_,.._

........... .s ...............

-~54 ....

.

-~Wiam

·~abic•ca

- Wtu1.1wao. Poteo.&W

Wrc.ta'
I

I

... ........ - .. -- . - - ~-~-·-----~-------------------------------------------·-

.............

,,.

............ _____ . .. ,

Potensi Pariwissta

Desa Wisata Bobung

~ Pennasafahan Penll"mbuiean Pesa Wisala Bobimg

Rekomendasi l

L l'cuienntab.Kabupetco Gunuagkidu.l

''

i Bacla11 Pcngclola Desa Wisata BaBl.Wg

II

1.8 Sistematlka Pembahasan Sistematika pembahasan dalam studi ini terbagi dalam lima bab sebagai berikut : BABI

PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan sasaran penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metodologi penelitian, kerangka pemikiran penelitian dan sistematika pembahasan BAB II

TINJAUANPt;STAKA

Dalam bab ini berisi tinjauan teoritis mengeuai pengertian pariwisata,

perencanaan parrwisata,

sediaan (supply)

dan

permintaan (demand) pariwisata, desa wisata, dan pariwisata dalam perekonomian wilayah. BAB III GAMBARAN UMUM Dalam bab ini bcrisikan mcngcnai gambaran umum wilayah studi, kebijakan pengembangan desa wisata Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta,

kebijakan

pengembangan pariwisata

Kabupaien Gunungkidul, dan kebijakan pcngcmbangandesa wisata

Kabupaten Gunungkidul. BAB IV ANALISIS

POTENSI

BOBUNG

PARIWISATA

BERDASARKAN

ASPEK

DESA

WISATA

SEDIAAN

DAN

PERMII\T AAN

Dalam bab ini dijelaskan mengenai analisis aspek sediaan (supply) dan permintaan (demand) pariwisata Desa Wisata Bobung,

potensi

pcrmesalehen

pariwisata

Desa

Wisata Bobung dan

pengembangan Deso Wis11t11 Bobung.

12

BAB V

KESIMPULAN

Dal am bab

DAN REKOMI::.NDASI

ini

berisikan temuan studi,

kesimpulan,

rekomendasi, kelemahan studi dan studi lanjutan.

13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2. l

Pengertian Pariwis•••

Pariwis11ta adalah seam konsep umum dan definisinya terns berubah. Pariwisata sebagai suatu koru.ep dapat diplllldang dari berbagai peJSpektif yang berbeda, Pariwisata adalah suaru kegiatan melakukan perjalanan dari 1111llnll terutama untuk mak.sud \JS3ha atau bersantai. Pariwisata adalah suahl bisnis dalam penyediaan barang dan jasa bagi wisatawan dan menyangkup setiap pengeluaran oleh arnu

untllk wisatnwanlpengunjungdatam perjalanannya. Kepariwisata>Ul ada\ah suatu lingkup usaha yang tetdiri atas ramsan komponen usaha, sebagiannya besar sekali, akea t.etapi sebagian besar usaha kecil, termasuk di dalamnya angkutan udara, k.apal-kapal pesiar (Cl'Uise), kereta api, agen-agen penyewaan mobil, pwgusaha tur dan biro perjalarum, jXlnginapan, restoran dan pusat-pusat konven.si. T erdapat

juBS usaha jasa peneri.mam tamu dan perusalwm pedc:anahan serta sebagian tokotolc.o pengocor, toko-tok:o maJcanan, Nerta poropa bcnsin (Donald E. Lundberg, 1997) lstilah pariwiseta berhubungan erat dengan pengertian perjalarnm wisata, yAitu sebagai suatu perubahan tempat tinggal sementara sesecrsng di luar tempat finWlnya

karena suatu al8S1111 dan bukan untuk mclakukan

kegiatan yang

menghiuilkan upah. Dengan deroikian dapat dik:atakan bahwa perjalanan wisata merupakan suatu perjalanan yang dilakilkan oleh seseorang atau lebih deogaa tujuan antara lain untuk mendapalkan kenilcmatan dan memenuhi lwsrat ingin

mengetalmi sesuat:u. Dapat juga k.aro:ia kepentingan yang berhubungan dengaa kegiatan olab raga untuk kesehataa, konvensi, keagamaan dan keperluan usaha toinnyu. (Gama! Suwantoro, 2004 ). Institute of Tourism in Britain pada tahw:i t 976 merumuslaln pariwisata adalah kepcrgion orang-orang sementara dalam jangka waktu pendek ke tempat.-tempnt rujuan di luar tempat tinggol dan pekerja.an sehan-hari

serta kegiatan-kegiatan

14

merexa $Clama berada di tempat-tempat tujuan terseout. 1ni mencakup kepergian

untuk berbagai maksud, termasuk. Jcunjungan seharian atau darmawisata (ekskursi). Robert Mcintosh dan Shashikant Gupta mengungkapkan bahwa pariwisata adalah gabungan gejala dan hubuogan yang timbul dari interaksi wisatawan, bisnis, pemerintah tuan rumah serts masyarakat tuan rumah dalam proses menarik dan mclayani wisatawan-wisatawan sena para pengunjung lainnya (Nyoman Suwandi Pendit, 2002). Dalam Undang-UndangNomor 9 TahWI J 990 tenWlg Kepariwisataan, disebutkan berbagai pengertian yang ada hubungannya dengan kepariwisataan yaitu : - Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiataa tersebut yang dilakul:an secara sukarela serta benifat sementara untuk. menilcmati objek dan daya tarik wisata,

- Wisatawan ldalah orang yang melakulcan kegiatan wisata. - Pariwisata adahlb segala sesuatu yang bcrbubungan dengan wisata, termasuk

pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang 1erkait di bidong tersebut. - Kepariwisataan

adalah

segw

$CSuatu

yang

berbubungan

dengan

penyelenggaraan pariwisata. • Usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata atau menyediakanatau mengusallakan objek dan daya tarik wisata, usaha sarana pariwisata dan usaha Jain yang terkait bidang tersebut. - Objek dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata. - Kawasan pariwisata adalah kawasen dengan Juas tertentu yang dibangun atau disediakan untuk memenuhi kebutuhan pariwisata.

Berdasarkan pengertian pariwisata tersebut di atas, dapat diambil

kesimpulan bahwa pada dasarnya pariwisata merupakan perjalanan ke suatu dacrah dengan tidak bermaksud mencari pekerjaan (mendapat upah), tetapi untuk melakukan kegiatan rekreasi atau tamasya, dan perjalanan dilakukan hanya untuk sementara waktu.

15

2..2

Perencanai111 Pariwiuta

Perencanaan merupakan suatu kegiatan universal, suatu keahlian dasar dalam kchidupan yang berkaitan dengan pertimbangan

suatu basil

sebelum dilakukan pemilihan diantara berbagai alternatif yang ada. Demikian pula halnya dalam perencanaan kepariwisataan, Perencanaan kepariwisataan

tak [epas dari segala aspck kcpariwisetaan, yakni

segala hal yang berkaitan dengan pariwisaia. Dengan demikian lingk.up perencanaan kepariwisataan mencakup jaringan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan pariwisata, suatu proses perencanaan menyeluruh (komprehensi.f),

antar disiplin dan multidisiplin.

Pariwisata

dapat

dipandang sebagai suatu kegiatan yang dalam rencana tata ruang wilayah menempari ruang kegiatan tertentu, namun pariwisata itu

sendiri membentuk jaringan ke hutu dan bilir yang amat panjaog, mencakup berbagai kegiatan terkair baik langsung maupun tidak Jangsung (Suwardjoko P. Warpani dan Indira P. Warpani, 2007).

Clare A. Gunn, 1988, menyatakan bahwa perencanaan

pariwisata

bertolak dari pcndekatan permintaan (demand) dan sediaan (supply). Hal terpenting dalam perencanaan kepariwisataan adalah keterkaitan antara

sediaan

(supply)

pariwisata

dan

permintaan

(demand)

pariwisata.

2.3

Sediaan (Supply) dan Permintaan (Demand) Pariwisata

Dalam pengembangan pariwisata terdiri dad dua komponen utama yaitu sediaan (supply) pariwisata dan permintaan (demand) pariwisata.

16

2.3.l

Sediaan (Supply) Pariwisatlll

Menurut

H.

Oka

A.

Yoeti,

1996,

dalam

kepariwisataan

yang

dimaksudkan dengau "tourism supply" meliputi semua dacrah tujunn yang ditawarkan kepada wisatawan. Sediaao (supply) mana terdiri dari unsur-unsur daya tarik alaru (nature) dan basil ciptaan manusia (manmade), barang-baraag dan jasa-jasa (goods and services) yang dapat mendorong orang-orang

untung berkunjung ke suatu daerah tujuan

wisata. Lebih jauh H.

Olea A.

Yoeti

menjelaskan

bahwa

supply

dalam

kepariwisataan dapat dibagi dalnm : I. Benda-beada yang disediakan dan terdapat dalam alam (natural amenities) Yang termasuk dalam natural amenities dan pemandangan

adalah iklim, bentuk tannb

(land confiRuration

belukar (th~ sylvan elemrnts),

and landscape),

butan

flora, fauna dan h11alth center.

2. Hasil ciptaan manusia (man-made supply) Yang

termasuk

bersejarah,

dalam

kebudayaan

man-made

supply

ada\ah

benda-benda

dan keagamaan (historical,

cultural and

religious), seperti monumcn bersejareh,

kesenian rakyat, kernjinan

tangan, upacara-upacara tradisional, dan lain-lain. 3. Prasarana (infrastructure) Terdiri dari prasarana umum (general infrastructure) dan keburuhan masyarak:at banyak (basic needs of civilized life), seperti jalan raya, jembatan,

rumah sakit, irigasi, telekomuaikasi,

shopping center.

dan lain-lain. 4. Sauna kepariwisataan (tourism superstructures) Terdiri tigo bagian penting yaitu : Sarana pokok kepariwisataan

(main

tourism

superstructure],

seperti atraksi wisata, obyek wisata, transportasi, akemodasi. agen perjalanan.

17

Sanna

pelengkap

kepariwisataan

(supplementing

tourism

superstructure), seperti fasilitas rekreasi dan olah raga. Sarana

penunjang

k:epariwisataan

(supporting

tourism

superstructure), seperti toko-toku yang menjual cinderamata. 5. Tata cara hidup rnasyarakat (the people's way of life) Tata cara hidup yang tradisional dari suatu masyarakat adalah salah satu somber

yang amat penting untuk ditawarkan

kepada

p1m1

wisatawan.

Michele

Troisi,

dalarn

(supply) benda-benda

H. Oka A. Yoeti, pariwisata,

1996, membagi sediaan

baik yang material

maupun

yang

immaterial, sebagai berikut : J.

Renda-benda

yang bebas diperoleb/dinikmati,

seperti udara, cuaca,

iklim, pemaodangan alam. 2. Benda-benda

pariwisata

yang diciptakan,

seperti mouumen, tempat

pemendian, tempat-tc.mpat bersejarah. 3. Bcnda-benda dan layanan k:epariwisataan,

seperti alat transportast,

jalan, restoran, hotel, ageu perjalanan.

2.3.1.l

D•ya Tulk Wisata

Suwardjnlrn

P. Warpani

dan Indira P. Warpani, 2007, menjelaskan

bah wa yang dimaksudkan dengan daya tarik wisata adalah sesustu yang dapa\ dilibat, minlnya pemandangan alam, peuiuggalan purbakala, pertunjuk:an,

a tau sesuatu

yang dapat dilakukan, misalnya rekreasi,

olabrags, meneliti, atau sesuatu yang dapat dibeli, yakni baraag-barang unik atau dinikmati,

cinderamata. misalnya

Selain udara

itu dapat sejuk

bebas

pula sesuatu ya.ug dapat pencemaran,

pelayanan

istimewa, atau sesuatu yang dapat dimakan, misalnya makanan atau minuman khas daerah/negara. Aninya, daya tarik wisata adalah segala sesuatu

yang

memicu

seseorang

dan/atau

sekelompok

orang

mengunjungi suatu tempat karena sesuatu itu memiliki makna tcrtcntu,

IS

misalnya lingkungan

alam, pcninggalan atau tempat sejarah, peristiwa

rertentu.

Obyck

yang

wisatawan

rnenjadi

unsur daya tarik

atau magnet kedatangan

di suatu daecah tujuan wisata dapat berupa potensi alam,

obyek alamiah karunis Tuhan, seperti : pemandangan alam, lembah, jeram sungai, tebing curam, tantangan alam. Selain itu, dapat pula

berupa basil aka) budi manusia, yaitu seni budaya masyarakat yang unik, misalnya

: kesenian daerah, adat istiadat daerah, yang dapat

menjadi daya tarik tambahan, menjadi suatu atraksi atau pertunjukan. Peristiwa add yang khas, pertandingan olahraga dapat pula menjadi daya tarik wisata yang kuat.

Clare A. Gunn,

l 988, menyatakan bahwa daya tarik wisata adalah

sesuatu yang ada di lokasi destinasi/rujuan pariwisata yang tidak hanya menawarkan/menyediakan dilakukan,

tetapi juga

sesuaru bagi wisatawan unruk dilihat dan

menjadi magnet penarik seseorang untuk

melakukan perjal anan. Ciri utama daya tarik wisata adalah tidak dapat dipindahkac

den uniuk menilanatinya

hams

mengunjungi

tempat

daya hubung antarzone yang wujudnya

berupa

terse but. 2.3 .i.a Aksesibilitas

Aksesibilitas adalah

fasilitas aagkutaa dalam arti luas, meliputi j aringan angkutan, yakni : kapasitas terminal (bandara, pelabuhan, stasiun), jariagan jalan, dan

jaringan pelayanan,

meliputi : ketersediaan wahanafannada (moda

angkutan), biaya wajar, layanan andal, dan jaringan trayek. Selain itu, frekuensi dan kecepatan layanan dapat mengakibatkan jarak yang jauh seolah-olah menjadi lebih dekat (Suwardjoko P. Warpani dan Indira P. Warpani, 20-07).

19

Dalam aksesibilitas kenyamanan

yang paling penting adalah mampu menciptakan

Komponen

(sa.fecy).

kwepatan (acceleration) dan keselamatan

(comfortable),

penting

infrastruktur jaringan

didalnmnya

ja\an

dan

adalah

janngan

ketersediaan

perangkutan

(moda

transportasi}. Kedua ha! tersebut saling mendukung dan berkaitan. Tanpa ada moda transportasi

yang memadai, maka infrastruktur

j aringan j alan yang ada tidal: ale an bisa dimanfaatkan secara optimal,

dan sebaliknya. Pengcmbangan

kepariwisataan

taopa

pengembangan

sistem

perangkutan - prasarans, sarana, dan pclayanan - yang menyangkut tiga matra angkutan (darat, laut, udara) adalah upaya yang tidak mungkin mencapai

hasil

optimal.

Salah

satu

fungsi perangkuun adalah

meningkatkan mobilitas orang dan/atau barang yang amat besar artinye dalam

upaya

rengembangan kepariwisataan. Clare A. Guun,

1988,

mcnycbutkno bahwa angkutan penumpang adalah komponcn vital bagi sistem kepariwisataan. 2.J .J.l

Amen it as

Prasaiana pariwisata kcgio.tan

lcomu~ik:.asi, prasarana

adalab segala sesuatu yang mcmudabkau proses

pariwisuta

dapat

sumber

energi,

umum,

artinya

berjalan,

misalnya

perangkutan,

Prasarana pariwisnta merupakan juga lidak

khusus

digunalcan hanya

bagi

k.epentingan pariwisata. Selain prasarana fisik, ada faktor lain bersifat kualitatif

yang menjadi prasyarat pengc:mbangan pariwisata, yakni

keamanan. Sedanglcan sauna pariwisata adalah segala sesuatu yang melengkapi dan atau memudabk.an proses kegiatan pariwisata herjalan, seperti : penginapaa,

rumah makan, perbe]anjaan, biro perj o.lanan,

lernbaga keuangan, dan lain-lain (Suwardjoko P. Warpani dan Indira P.

Warpani, 2007)

20

Kelengkapan

prasarana

dan

sarana

adalah

faktor

penunjaug

perkembangan

pariwisata yang secara langsung akan berpengaruh

terhadap pola peacaran arus wisatawan menuju daerah tujuan wisata dan selanjutnya mcnuju obyck wisata. ?.3.1.4 Masyar1kat

Dalam mengembangkan pariwisata perdesaan dukungan masyarakat setempat merupakan unsur yang amat penting. Namun demikian tidal: selalu mudab untuk mendapatkan dukungan masyarakat tcrscbut. Slllah satu

upaya

untuk

mengikutsertakan

memperoleh masyarakat

dukungan

setempat

adalah

sehingga

dengan jalaa mereka

dapat

berperan sccara aktif dalam pembangunan pariwisaea perdesaaa. Peran serta masyarakat setempat dengan demikian merupakan kata kunci. Upaya meningkarkan peran serta masyarakat dalam pembangunan pariwisata perdcsaan dapat dilakukan dcngan cara mengikutscrtakan mereka dalam semua tabapan, mulai dari perencanaan, pembangunan, pengelolaan, pengembangan dan pengawasan sampai dengan tahap penilaian (Suhardjo, 2008) Menurut Nasikun (1997), dalam Suhardio, 2008, slrategi melibatkan masyarakat berbagai

dalam tujuan,

pembangunan antara

lain

pariwisata

adalah

perdesaan

meuginformasikan

memiJiki kepada

penduduk setempat tentang apa yang akan terjadi dan menjaga dialog dengan mereka, menghargai pendapat dan melibarkan masyarakat setempat dalam pengambilan keputusan, meningkatkan kesadaran dan pemabaman akan pariwisata serta dampaknya, mendorong hubungan antara wisatawan dengan penduduk setempat, melindungi masyarakat setempat dari melimpahnya kegiatan pariwisata.

Sedangkan Inall

(1996) menggarisbawahi beberapa ha! yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan

pcran

serta masyarakat

yakni

menyadari

bahwa

masyaraka! perdesaan terdiri atas berbagai kelompok yang memiliki

21

kebutuhan kepada

yang berbeda-beds,

masyarakat,

memberikan

melibatkan

generasi

informasi muda,

yang

benar

mengikutsertakan

warga desa yang senior (sesepuh) serta rnembuat masyarakat memtliki dan terlibat dalam setiap proses pembangunan pariwisata di daerah mereka.

Meningkatkan

peran serta mayarakat juga berarti mcmberi

k.esempatan untuk menentukan bentuk pembangunan di daerah mereka sendiri.

1.3.l Permintaan (Dem11ntl) PariwiHt8 Menurut H. Oka A. Yoeti,

1996, wisatawan merupakan unsur penting

dalam permintaan (demand) pariwisata. Demand dalam kepariwisataan pada dasarnya dibagi atas dua bagian besar yaitu : I. Potential

demand, yaitu

sejumlah orang yang memenuhi

syarat

minimal untuk melakukan perjala.nan pariwisata, karena mempunyai banyak uang, keadaan fisilt masih kuat, hanya belum mempunyai waktu senggang untuk bepergian sebagai wisatawan. 2. Actual demand, adalah

sejumlah orang yang sedang

melakukan

perjalanan pariwisata ke suatu daerah tertentu. Ada banyak perbedaan antara potential demand dengan actual demand. Pada

potential

kediamannya. diperlukan

demand, Agar

sedang

ia mau

kegiatan

mempengaruhinya.

orang-orang melakukan

marketing

Sedangkan

masih

pada

berada

perjalanan

yang actual

di

wisata,

diharapkan demand,

tcmpat masih dapat

orang-orang

melakukau perjalanan, karcna itu demand harus disesuaikan

dengan kebutuhan seseorang selama dalam perjalanan. Bagi seorang marketing manager, kedua bentuk demand tersebut perlu diperhatikan untuk dapat melancarkan kegiatan marketing yang Jebih efektif.

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan demand pariwisata adalah pengunjung

atau wisatawan yang melakukan perjalanan wisaia.

I

•I

'!

.4 Desa Wlsata 'rend

perjalanan wisata telah mengalami

onvensional ermasuk

ke wisata

wisata

minat khusus

perdesaan.

Beberapa

pergeseran

dari

(special interest hal

yang

wisata

tourism),

mclatarbelakangi

iergeseran tersehut antara lain adalab bahwa akhir-akhir ini wisatawan nerasa jenuh terhadep pola perjalanan model lama. Mereka eenderung ngin mencari tantangan dalam perjalanan wisata serta mcmbcntuk pola rubungan emosional

dengan tempat dan masyarakat yang dikunjungi.

)isamping itu mereka juga tertarik untuk mendapatkan

pengalaman

/ang berarti dan bersifat mendidik (Comen, 2004, dalam Suhardjo,

mos) ..ane (1994), dala!n Suhardjo, 2008, berpendapat bahwa pariwisata pcdesaan ldalall scrmgkaian kegiatan Jl&riwisata yang bertempat di daetah pedesaan.

)aerah pedesaan deugan berbagai keunikannya, seperti linglcungan yang alami, 1e111andangan dan bentang alam ymg indah, berancka ragam tumbuhan. nasyarakat pedesaan dan pola hidup mereka yang khas, merupakan altanatif

mtuk memberikan peog3laman yang lain kepada wisatawan dan sekaligus untuk nendiversifika.sik.anproduk wisata, Beibagai keunilcrdcsall!l atau rural tourism.

'.::hamberlain,1993, dalam Myra r. Gunawan, 1997, menjelaskan ada dua syarat >agi keberhasilan pembangunan pariwisata desa dao daerah perdesaan adalah : I. bahwa masyarakatnya barus mcnghcodaki adllJlya pembangunan pariwisata,

dan ?. bahwa daerah tujuan wisatanya harus memiliki daya tarik yang dapa1 memikat

pasar wiliatawan yang dituju.

23

' ' '. :i '

Wicndu Nuryanti, 1993, mendefinisikan desa wisata adalah suatu 'bentuk integrasi

antara atralcsi, akomodasi dan fasilitas pt:ndukung yang disajikan dalam t!U3tu st:ruktur kehidupan masyaralcat yang menyalu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku Sedangkan Edward Inskeep, 1991, memberikan definisi desa wisata sebagai berilalt : Village Tourism. where small groups of tOlll'ist stay in or near traditional, often remote villages and learn about village life and the local errvtronmenr.

Menurut Edward Inskeep, wisata perdesaaa adaloh dimana

sekelompok kecil wisatawan tinggal dalam atau dekat dengan suasana tradisional, sering di desa-desa yang terpencil dan belajar tentang kehidupan pedesaan dan lingkungan setempat.

Berdasarkau pengertian desa wisata tersebut di aras, dapat diambil kesimputan bahwa desa wisata

merupakan

pengembangan suatu

wilayab desa yang pada hakekatnya tidalc merubah apa yang sudah ada, tctapi cenderung kepada penggalian pctensi desa dengao memanfaatk.an kemampuan unsur-unsur yang ada dalam d1;1u yang berfungsi sebagai atribut produk. wisata dalam skala kecil menjadi rangkaian aktifitas parlwiaeta,

serta mampu menyediakao

dan memenuhi

serangkaian

kebutuhan perjalanan wisata baik aspek daya tarik rnaupun faailitas pendukungnya. Wilayah perdesaan yang dapat dikembaugkan sebagai desa wisata adalah

wilayah-wila.yah baik

dari segi ekonomi, sosial,

budaya,

rnaupun lingkungan fisik alam memihki ciri-ciri kehidupan tradisional dan unik. Wilayall tersebut dapat berada di wilayah pegunungan (dataran tinggi), pedalaman ataupuo. di kawa•an pantai.

2.5

Pendekatan Pengembangan Desa Wisata

Pengembangan desa wisata haru.s direucanaken secara hari-hati agar dlunpak yang timbul dapat dikontrol. Berdasarkan penelitian dan studi dari World Tourism Organization (WTO) pada tab.1m 1981, Wiendu Nuryanti, 1993, menyatakan

24

bahwa dicapai dua pendekatan dalun menyusun kerangka kerja/konsep kerja dari

pengembangan sebuah desa menja.di desa wisata yaitu : I . Pendekatan Pasar untulc. Pengembangan Desa Wisata I. l. Interaksi tidak langi;ung Modd pengembangan

didekati

dengan

cara bahwa desa meodapat

manfaat tanpa interalcsi langsung dengan wisatawan. Bentuk kegiatan yang

te1jadi

herkembang,

semisal :

penulisan

buku-buku

tcntang

desa

yang

arsitelctur tradisional, latru: belakang

k:ehidupan ~

se:jmah, pembuatan k.artu pos dan sebagainya. 1.2. Interaksi setengah lan~••mg Bentulc-hcntuk one day trip yang dilakukan olea wisatawan, kegiatankegiamn

meliputi

makan

dan ~kegiatan bersama penduduk dan

kcmudian wisatawan dapat kembali ke tcmpat alcomodasinya. Prinsip model tipe ini adalab bahwa wisatawan hanya singgah dan tidak tinggal bersama dengan penduduk,

I.3.

lnteraksi Langsuog

Wisatawan dirmmglcinbn

'Ulltuk tinggal/bennalam dalam akomodasi

yang dimillki oleh desa tersebut, Dampak yang terjadi dapat dikontrol deagan bel'bagai pc:rtimbangan

yai tu daya dukung dan potens!

ma.syarakat setempat Altematif lain dari model iai adalah pcnggabuugan dMi model pertama dan kodua. 1.4.

Kriteria Desa Wisata Pada pendekatan ini diperlukaa beoerapa kriteria yaitu: a. Atrahi wiseta; yaitu scmua yang rocnculcup alam, budaya dan hasil ciptaan manusia. AIIaksi yang dipilih adalah yang paling meoarik dan atnktif di desa, b. J arak temp uh; adal.ah jarak ternpuh tempat tinggal wisatawan

dari k.awas1111 wiseta tcrutmna

dan juga jarak tempuh dari ibukota

provinsi dan jarak dari ibukota kabupaten. c.

Besaran desa; menyangkut masalah-mesalah jumlah rumah, jumlah

penduduk, karakteristik dan Juas wilayah desa. Krrteria ini berkaitan deogan daya dukung kepuiwisat33n pada suatu desa

25

d. Sistem kepercayaan dan Jremasyarak:atan; merupaklln aspek penting rnengingat adanya aturan-aturan yang khusus pada

lromunitas seeuah

desa, Perlu dipertimb8Jlgkan adalah agama yang menjadi mayoritas dan e.

sistem Jcema.s)'litakatan yang ada,

Ketersediaan transportasi,

inframulctur. fasilitas

melipuri

listrik,

fasilitas

dan pelayanan

air bersih, drainase, te\epon

dan

sebagainya, Masing-masing

kriteria di8).lllakm untuk melihat karakleristik utama suatu desa

untuk lcemudian meaentukan apakah suatu desa akm menjadi de:sa dengan tipe bcrhenti sejenak, tipe one day trip atw tipe tinggal inap.

~. Pendekatan Fisik Pengembangan Desa Wisalll Pendek:atan ini merupakan solusi yang umum dalam mengembangkan sehuah desa melalui sektor pariwiuta dcngan menggunakan standax-starular ldlJJsus dalam mengontrol perkcmbmigan dan rnenerapbn alctivitu konsecvasi.

2.1. MengoQSCfVasi sejumlah twllah yang mc:mili.ki nil:ii budaya dan arsitektur ylll!g tinggi dan mengubab fun(l.'li nllllNl tinggal Ulenjadi sdluah museum desa untuk mengbasilbn biaya untuk perawalall dari rumah tersebut,

Cootoh peodek.atao dari tipe pcngembangan model ini adalah desa wisata di Koanara, Flores, Desa 'Wisata yang tmeW<. di Ulocl'ah wisata Gunung Kehmutu ini meropunyai aset wisat.a budaya berupa rumah-rumah lioggal yang memiliki arsitcktur yang lcbas. Dalam rangka mengkcaservasi dan mempertahanlcan rumah-rumah tersebut, peoduduk desa mencmpuh cara

rumah tiiiggal. peaduduk yang masih ditinggali. Unruk

memuseumkaa

mewadahi kegiallln wisata di daaah terscbut dibangun juga ssrana wisata untuk wisatawan yang !lk.an mendaki Gunung K.climutu dengan fasilitas

· berstanclar resor minimwn dan lcegiatan budaya lain, keseluruhan desa dm mcnyodiekan lahan baru untuk

2.2. Mengonservasi

menampuns

perlcembangan per:iduduk. desa tersebut

mengembaagkan

dan sekaligus

lahan tersebut sebagai area pariwi..ata dcngan fasilitas-

fasili tas wisata. Contob pendekaWl pengembangan des a wisata jeni s ini adalah Desa Wisata Sade, di Lombok,

26

2.3. Mengernbangkan beatuk-bentuk akomodasi di dalam wilayah desa tersebur yang dioperasikan oleh penduduk desa tenebut sebaglli industri skala kecil. Contoh dari bentuk peogembangan ini adalah Desa Wisata Wolotopo di Flores. Aset wisata di daerah ini sangat beragam antara lain : kerajinan tenun ikat, tarian adat, rumah-rumah tradisional dan pemandangan ke amh laut, Wisata di dacrah ini

dikembangkan dengan

membangun sebuah

perkampungan skala kecil di dalam lingkungan Desa Wolotopo

yang

rnenghadap kc laut dengan atraksi-atraks! budaya yang unik. Fasilitasfa.<;ilitas wisata ini dikelola sendiri oleh penduduk desa setempat. Fasilitas

wisata berupa akomodasi petagaan

tenun

ikat.,

bagi wisatawan, plaza,

k.ebun dan

restaurant, dermaga

kolam renang, perahu

boat

(http://id.wikipcdia.org, 2008).

Terdapat beberapa tipe wisatawan yang mengunjungj desa wisata yaitu : I. Wisatawan Domestik Terdapat tiga jenis wisatawan domestik yaitu : 11.

Wisatawan atau peugunjuog yang tinggal di daerah desa tcrscbut. Motivasi Jrunjungan adalah mengunjW'lgi kerabat, membcli basil bumi atau barangbarang kerajinan.

b. Wisatawan dari luar daerah (luar provinsi atnu luar kola), yang transit atau

lewat dengan motivasi membeli basil kerajinaD setempat, e. Wisatawan domestik yang secara khusus mengadakan perjalanan wisata ke daerah tertentu, dengiut motivesi mengunjungi daerah perdesaan penghasil kerajinan secara pribadi.

2. Wisatawan ManC1111egara Terdapat tiga jcnis wisatawan mancanegara yaitu : a. Wisatawan yang suka beepenialang dan berminat khusus pada kehidupan dan lcebudayaaa di pedesaan, Umnmnya wisatawan ini fidak ingin bertemu dengan wisatawan lainaya dnn berusaha mengunjungi desa dimaaa tidak begitu banyak wisatawaa asing.

27

b. Wisatawan yang pergi dalam gi:up (di dalam suatu biro perjalanan wisata).

Pada umumnya me.reka tidllk tinggal lama di dalam dcsa dan hanya tertarik pada basil kcrajinan seoompat. c. Wisatawan yang tertarik untuk mengunjungi dan hidup di dalam desa dengan

motivasi

merasakan

di

kehidupan

luar

komunitasaya

(http:l!id.wikipedia.org, 2008). 2.6 Pariwlsata dalam Perelonomlan Wllayah Industri periwisata merupukao industri jasa yang saat ini telah berkembang pesat meiajadi salah satu industri terbesar di dunia. Industri pariwisala telah meojadi pilihan banyak negara untuk dikembangkan sebagai bagian integral pembangunan nasional, Indonesia adalah salah satu oegara yang meogainbil manfaat dari

pengembangan industri pariwisata dalam pernbangunan casionalnya. Dengan adanya kelr.:ayaan alam dan lctanekaragamatt budaya yang dimiliki, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan pariwisatanya. Andi Mappi Sammeng, 2001, menyatakaa bahwa sejak awal 1970-an Pemcrintah Indonesia

mulai

menaruh

perhatian

yang

sangat

besar

untuk

rnengembangkan

kepariwisataan. Dengan bantuan dana clan tenaga ahli dari luar negeri, rencana

pengembangan panwisata disusun, prasarana y11J1g tcrscxlia dimanfaatkan, sarana dan

fasilitas

pariwisata

berangsur-angsur dibangun,

dikembangkan

dan

dieperasikan. Hasilnya adalah kepariwisataan Indonesia tumbuh dan berkembeng dcngan pesat, Dalam kurun waktu rclatif singkat, industri pariwisata telah

menempati posisi yang cukup paitiDg dalam pembangunan nasional, khususnya dalam pemasukaa devisa dan penyerapan tenaga kerja. Jndustri pariwisata diharapkan dapat memegang peranan penting sebagai klU!isator untuk mengembangkan bertahap.

Pertumbuhan

ekonomi

pembangunan sektor-sektor lain secara

dapat terjadi

sebagai okibnt

mnjunya

pertumbuhan industri pariwisata yang dikembangbn dengan bai.k. Tidak hanya perusalwm-perusahaan

yang dapat menyediakan kamar untuk menginap (hotel),

makarum dan minuman (bai: dan resioran), percncana perjalanan wisata (tour

28

operator),

agen perjalanan (rravel age111), industri kerajinan (handycraft),

pramuwisata (g11iding and e11gl/sh ccurse), tenaga terampil (tourism academy) yang diperlukan,

tetapi juga prasarana ekonomi, seperti jalan raya, jembatan,

tenninal, pclabuhen, lapangan udara. Disamping itu dibutuhhn pula prasarana pembangkit tenaga listrik, proyek penjemihan air, fasilitas olah raga dan rekreasi,

pos dan telekcmunikasi, beak, money changer, perusahaan asurani, perusahaan periklanaa,

percetakan

dan baayak sektor perekooomian

laiMya (James J.

Spillane, 1987). Panwisata desa dan perdesaaa juga mempuoyai manfaat ganda (m1dtiplier effect) : pertams,

pariwisara

semacam

im

menyediakan

paigalaman becwisata dari yang beesifat

"m08S

keanekaragam.an

dalam

tourism" yang biasa di daerah

perkotaan dan dikawasaa-kawasan wisata; kedua, mengbasilkan pc:luang untuk

berperan serta dalam menlngkatk:an kesejahteraan masyarakat daerah perdesaan. Namua. pariwisata pcrdesaan bukanlah obllt b11gi segala penyuk:it )'ltng d.apat

memperbaik:i ketidakseimbllllgao wilayah. Penerapan metode penilaian wilayah meaurut Gunn, 1993, ak:an mengungkapkan apak:ah su.atu tapa.lc, rona alam, atau pcrmukiman tertentu berpotensi untuk dapat menyumbang secara po£itif, dan

tapak tersebut dapat dikaltkan dengan jarlngan lcerja sama wilayah, maka pembangunan \apak atau desa tersebut dapat dilakukan deogan basil baik, terutama dalam ha! man.faat ekonorni, dan peocegnhan kerusak.Dn lingkungan dan

sosial budaya (Myra P. Gunawan, 1997).

29

BAB

m

GAMBARAN UMUM

3.l.

Gambaran t:mum \Vil.ayah Studi

3.1.l.

Desa Wisafa Dobung

3.J.1.1

Lelak, LuM dan Batas

Bobung merupakan dnsun yang secara administranf berada di Desa Putat, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul. Wilayah Dusun Bobung rnemiliki

luas 78, 100 Ha. dengan tata guna lahan sebagian besar d(gunaknn untuk lahan pertaman, perk.ebunan,

ladans dan pekarangan.

Pola pemililcan laban tersebut

d!dominasi oleh tanah kas desa, Dusun Bobung terletsk sekitar 7 Km dari ibulrota Kecsmatan Patuk, atau 12 Km dari Kota WonoS11ri. Secara administratif, Dusun Bobung mcmiliki batas sebagai berikin :

./ Sebelah Utrua ../ Sebelah Timur -I Sebelah Selatsn

: Dusun Batur

-I Sebelab Barat

: Deso Blumbungan

: Desa Nglegi

: Desa Bunder

Sedangkan untuk batas alam DuSWI Bobung adalah sebagai berilwt :

-I Sebe.lah Utara

: Sunga.i Nglegi

..f Sebclah Timur : Sungai Nglegi ..f Sebelah Selatan : Sungai Bunder ../ Sebelah Barat

: Sungai Blumbungan

JO

..,

"5 ·;. :>I

IJ}

~iii lll

I§

~:~ §

t

II>

e

111

!~ !

~~j,111111, :2 SIHlll{ I •. I i I

- - - -·

-

.~ ~I I

1.;. •

~

•

·t

JI .....

~

11

It

• ti11

I 11 ~i

"3

"O

:ss !!l

c:>

=i

_g

~

~

-

,..;

.c

I

~ l'

~

jg

..

~

J...

!I

c,

I

:! :<'

..j J i J

~

~l Jl

p

.... :s~j= M

~ 'ij c5

~ 0 ii

11

,.c

f

h li 'fj g· ,1 ~

~

1t' " .• N

I

' I 1.

~l ""~ 111!11_ fl "" ::;! e !!Jill

.1

•1

t

I

It

t l ~' • ll r.u qJld1 p 1'·lh I ' ! Ii I\ llilt»U• •I .. ilh~ t .... ..... I·

- -

II•

I

-• '

Gambar3.3 Peta Orientasi W iiayah Studi

.. ·~· ·-

-

'--+

•••

+

__

...

..,.r__

GambarJ.J

.!.

Oriencas.l

Pm

'

Wilayah Stu di

\ ,./

\

'

-llOlllG

+

+

....- - ....

Ml•

~.'• .

,~

'\

lllllUlmmlG lllUllAfUllllll

·i

\•

+

s•

+

+

+

,.........

•

••2'S•

+

""·· ..

•

•

I

•

I I

,,'

•

,f

...

- I ,,

I~

I

+.

r

r r

2008

lllllA1

t ~

:' ; '

C!UIU

~Uw:ls,

I

r

'

%

0

ft ~

: e '

BlllJllllll

s... 1icr

'I

(

I

E

,),' ,,

,,, ,.,•' : ,'

•

• ;

9"911

Gwlo
••

r.

Jaalidolll(

-

WA MAT

+

--- -~-~ ~-

L!Utfi:

!

Ill

••

,~-.... ~ll(al

..

11

w.,._1111 • ._

.....,.rm

~"

33

J.1.1.2 ~logi Secara geologis Dusun Bobung termasuk dalam bagian formasi Sambipitu.

Formasi Sambipitu terdiri dari camperan lempung, timbunan tumpur clan konglomerat. Lempung biesanya benvama kuning keabu-abuan dengan butiranbutiran kecil dan padat. Timbunan biasanya berwama coklat keabu-abuan terdiri deri pasir medium yang padat dengan ukuran kerikil 2 - 30 cm. Formasi ini pada permukaan didominasi oleh lempung yattg umumnya le.eras dengan rata-rata ketebalan l m.

3.1.1.3

Topografi

Topografi lahan di Dusun Bobung didomi.oasi oleh perbukitan yang mempunyai kemiringan agi.k curem, dengan jenis tMahnya adalah tanah merah dan herpesir

sehingga tanah tersebut memiliki tingkat daya scrap tanah yang baik (tidak mudah erosi) L>i sebelab barat Dusun Bobung tecdapat anak: sungai yang berasal dari Sungai Blumbw>8an dengan l::ondisi debit air sungai yang relatif minim. Laha.n di sekitar sungai lebih bauyak di111amaatbn sebaga.i areal pertanian sawah maupun palawija, 3.t.t.4

Peaduduk

3.1.lA.1

J1unlah Peodud11k

Jumlah Penduduk Dusun Bobung pada tahun 2007 mencapai 446 jiwa yang terdiri

dari 224 jiwv. berjenis l::elamin Jah.laki dan 222 jiwa berjcnis kelamin perempuan.

Jumlah Kepala Keluarga (KK) 128 oroig.

34

3.1.1.4.2

MAta Pencaharian Pcnduduk

Awalnya mate pencaharian utama masya.rak.at Bobung adalah petani. Seiring dengan berkembangnya industri kerajinan, mata pencahanaa masyar:akat Bobung mulai beralih mertjadi peograjin batik lcayu. Mata pencabarian penduduk Dusun Bobung yug berorientasi psda pertanian mulai bergeser ke arah kerajinan, sedangkan pertanian menjadi maia peucaharian sampingan. Jumlah penguseha kerajiWlll di Padukuhan Bobung ada 12 orang sedangkan pekerja pada industri

lcerajinan ini mencapai I 30 orang. Tabel 3. \ Mata Pencaharian Penduduk Bobung No

Iu.mlah (Orang)

Mata Pencaharian

J

Pengrajin topcng dau batik k.ayu

z 3

Petani Pedagaiig .•

4

Lain-lain

-

... .... ·-

244

. ..

Total Sumber. Monografi Desa Putat, 2007 3.1.J.4.J

7 4 4

259

l'eodidikau l'enduduk

P.endudulc Ousun Bobung sebagian besar berpendidikan Sekolah Dasar. Penduduk Dusun BobU11g yang belum mengenyam pendidikan sekolah yakni betjwnloh

34 orang (7%), tidak pernah sekelah 27 orang (6%), tidak tamat Sekolah Dasar 22 orang (5%), Tamsn Kanak-Kanak 4 orang (I%), Sekolah Dasar 208 orang (47%).. SLTP 107 orang (24%), SLTA 36 orang (8%).. D Ill

S or1111g (1%) dan SI

3 crnng (I%).

35

Tabel 3.2 Pendidikan Penduduk Bobung

34;

Belwn sek<>lah

I

Persentase (%)

Jumlah (Orang)

Tingkat Pendidikan

No

--·· .~

l 7

27

6

22

5

TI(

4

I

5

SD

208

6

SLTP

107

47 24

7

SLTA

36

8

8

D JJJ

5

I

9

Sl

3

I

Tidak pcrnah sek:olah

2

Tidal< tamat SD

3

4

-

Jumlah

..

....

Sumber: M011ografi Dess Putat, 2007

446

-·

ioo

3.1.l-5 Kelerubagaan Masyaralcat Di Dusun Bobung terdapat beberape organisasi seperti l'KK, Remaja Masjid, Karang Tanma. dan K.eloropok Petsnt, Ketika Dusun Bobung dicanangkau sebagai Desa Wisatn poda tahun 2000. organisasi Karang Taruna memihki peran penting dal3JJI pengembangan desa wisata, antara lain dengan menyiapkan Badan Pengelola Desa Wisata (fl'POW). Terdapat uga lembaga masyarakal yang berkanan dengan kepariwisaiaa.n dan kerajinan di Dusun Rohmg. Lembaga yang telah ada bempa kopewi kerajinan

yang mempunyai keaaggotaan luas baik masyarabt Bobung maupun diluar Bobung. Kl>pctaSi kerajinan ini sekarang beranggoeekan seluruh pengcpul (pengusaha kemj inan) dan sebagien peograj in. Lembaga lain yang juga telah ada adalah scntra industri yang keanggotaaonya meliputi semea pengepul dan

pengrajin yang tinggal di Padulruhan Bobung. Lembaga yang bun adalah Badan Pengelola Desa Wiss.ta (BPDW) .Bobung.

36

3.1.1.6 Koadi$i Ekonomi, Sosial dan Budaya

Dalam Rencaria Tata Ruang Wilayah {RlRW) 2000-2009, Bobung merupakan ~

}'llllg

Kabupaten Uunungkidul

potensial dikemb•Slgkan sebagai wisatn

belanja industri, ilimana pereknnomian utama penduduk Bobung berasal dari industri kerajinan kayu dengan didukung pertanian sebagaj mata pencaharian sampingan. Hasil pertanian yang utama adalah padi, sedangkan basil dari perkebuaan antara lain taoaman cokelat, kacang-k:acangan. petai, buah-buahan. l'llJata pencaharian sebagai petani sangat dipeogaruhi oleh musim, sehingga kebanyabn penanian hanya dilakukan pada musin1 penghujan. Produk kerajinan yang dihasil.kan Bobung adalah kerajinan batik kayu seperti topeng, patung, hewan, hiasan, dan cinderamata la.itu1ya. Mayoritas basil kerajinan jni dipasarken ke kota-kota besar seperti Yogyakarta, Jakarta, Bali dal1 diekspor ke luar negen seperti Amerika. Australia, Singapura. Jepang, Kanada dan laiunya. Mayorir.as penduduk Bobung merupakan penduduk asli. Bahasa pergaulen sebarihari yang dipakai adalah bahasa Jawa. Sistem kemasyarakatan penduduk Bobung mengilatti garis keturunan ayah (patrilmeal). Budaya

Bobung

antara

carnpursari,

yang terdapat di Diisun

lain kcsenian uyon-uyon (kesen.ian jawa), wayang kulit, ketoprak,

wayang orang, rebana, tari topeng yang menceritakan mengenai

ande-aade lumut dan tari gambynng yang dipel'l\llkan olcb 01'8Jl3 dewasa. Scdangkanuni.Ilk tarian anak-anak adalah tan mcoag, tari rampak, tari kidang, tari candi ayu Diantara budaya yang ada tersebut yang menja.di ciri k:has masyarakat Bobung adalah tari tcpeng. Tari topeng dipenta.~an oleh 20 ol'llng sebagai penari clan musik pengiring atau pengrawitnya sebaoyak 15 orang. Selein budaya, diteoga.h-tengah masyarakat Robung terdapat pula adat \stfadat yang masih dipel.ihara yaitu :

-I Bersih Dusun/Rosulan!Gugur Gtinung yang dilalrukan untuk rnengucapkan syukur kepada Dewi Sri atas teberlrasilan panen padi. Bersih DusuniRosulan/ Gtigur Gunung diadakan setiap saiu tahun ~kali pada saat panen padi.

37

,/ Wiwit yaitu upacara memetik padi yang drlakukan saat panen.

-I Adat susupan yang merupakan penghormatan kepada mayat sebelwn dikuburkan. -./ J.\.fitoni yang merupakan adat tujuh bulanan bagi wanita yang sedang hamil dan diiluti acara syulcuran.

-I Riyoyo yaitu kenduri dengan membuat rum dan gorengan di tempat lrepa.la dusun yang dilakukan sehabis bulan puasa dengan tlajuan membersihkan dui.

-I Sedekah pada bulan Muharam untuk mempenngati Khasa Husein. -I Boyongan yaitu tradisi yang dilalrukan saat menempati rumah baru dengan membawa sapu geran (sapu lidi) . .../ Sa.lawatan yaitu tradisi yang diadakan setiap ada 1,1rang yang lahir, menginjak dewasa, menikah
Ada enam obyek daya t.uik wisata yang terdapat di Desa Wi~ Bobung, yaitu : I. Kerajinan Topeog dan Batik Kayu Pada awalnya ada kesenian tari yang berkernbang

di Bobung yang

menggunakan media topeng, sehingga tari ini disebut tari topeng, Untuk

memenubi kebutuhan topeng, ada penduduk Bobung yang bekerja membuat topeng. Seiring perkembangan jaman, hasil .kerajinan pembuatan te>peng di pasarkan Ice luar daerah. Melihat prospek kerajina.n yang cukup menarik konsumen, banyak penduduk yang beralih profesi mcnjadi pcngrajin tepeag dan batik kayu. Masyalllkat Bobmg semakin kn:atif dalam membuat kerajinan

kayu. Tidak hanya tnpeng saja yang diproduksi, tetapi beragam bentuk patung kayu dibuat seperti plltung loro blonyo (scpasang pcngantin), hewan-hewanaa,

kotak perhi8san, daton, anel:a kerajinan lainnya yang terbuat dari kayu dan batik kayu. Masyarabt Bobung semakin trampil dan mahir dalam pembuatan kerajinan topeng dan batik byu, schingga anak-anak usia s~kolah Desar sudah mabir dalam membuat topeng dan batik kayu.

38

2. Goa Watu Jogto Waw Joglo merupakan goa batu di tengah sungai yang becbentuk seperti

rumah Joglo {rurnah adat Jawa) sehingga rnasyaralcat Bobung menamakan goa ini dcngaa Watu Joglo. Kondisi Goa Watu Joglo masih alami dan akses1bilitas untuk s.unpai Iokasi berupa jalan setapa); dan pematang sawah, sejauh kurnng lebih 300 meter dari jalan arteri di Desa Wisata Bobung, J. Petilasan Prabu Brawidjaya V Peulasan ini terletak di perbatasan Dusun Bobung menuju Dusun Batur. Merupakan lempat ziarah yang banyalc dilcunjungi orang luar. Aksesibihtas menuju loka~i ini mudah dijangkau karena lokasiuya disisi jalan arteri Desa Wisata Bobung. 4. Mata air Tudungsongo Mata air Tudungsongc terietak di dek.at Wat:u Wale. lvfala air ini tidak pernah berhenti menga.lir dan dapat langsung diminum. Abesibilitas menuju obyek wisata ini mudah dijangbu lwe11a lokasinyo disisi jalan arteri clan tcrletak I 00 meter setelah pinlu 1111Uuk ~» Wisata BobuJ18. S. Tracking Sunga.i Blumbungan Jalur uuck.ing yang dibuat oleh masyorakal untuJc konsumsi wisatawan yang ingin menllanati keindaban aJam pedesaan deogan menyusuri sungai Blumbungan. 6. Seni budaya masyarakat Bobung 3..2

Kebijnbo Peogembangen Den WiSICa l'rovinsi Daer.ah bfimewa Yogyakarta

Visi pengembaogan

pariwisata Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah

sebagai berikut : Pariwisata merupakan salah satu andalan yang dihampkan mampu mentiptakan keseiahteraen masyarakat Daerah Istimewa Yogyaka.rta secara lahir \min dan lx:~inambungan

berdasarkan atas penghormatan nilai-nilai kemanusiaen dan

keharmonisa.n hubwgan antsr manusia sena hubungan

manusia
lioglcungannya.

39

Kebijakan umum keporiwisntnM Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tercermin dalam

rumusan visi lcepariwisataan Provinsi Daerah lstimewa Yogyalwta.

Kebijakan im dalam totaliwnya menjiwa1 perencanaan pariwisata di Daerah Istimcwa Yogyakarta dalam mengembangkan Triple A (Attracuon, Amenity. A.ccesibil1ry), sumberdaya, kelembagaan, bnglcungan dan pasar wisata.

Provins, Daerah lstunewa Yogyllkarla ~rbagi dalam lima Kabupalclo/Kotayailu

Kabupaten Gunungk.idul, Kabupaten Steman, Kabupaten Kulon Progo, Kabupeten Bantu) dan Kola Yogyakarta. Kepariwisataan Daerah Jstimewa Yogyakarta telah dikenal di seluruh Indonesia bahkan di dunia intemasional. Hal ini tidak lepas dari keunikan sosial, budaya dan wilayab Daerah Istimewa Yngyakarta yang mempunyai daya tarik sendiri. Selain Bali, Daerah lstimewa Yogyakarta merupakan dai:od1 htjWUl wisata bagi para wisarawan, baik domestik maupun manca negara. A.danya pembauran atau asimilasi dengan ma.syaralcat pe11datang tidak menimbulkan benturan budaya namun menambah khesanah k.ebudayaan masyarakat. Ciri khas k.eramahtamahan dan berbagai kegiatan budaya masih terus dipeli.hara dengan haik oleh masyarak:at sebagai kek.uatan potensi wisata tersendiri. Provinsi Daerah lstimewa Yogyakarta dik:enal sebagai daerah wisata dengan berbagai jenis obyek wisata yang dapat dirulanati. Obyek wisata Pantai Baron, Kukup dan K.rak:al (Kabupaten GWlwig\ddul), Malioboro dan Kraton Yogyakarta (Kora Yogyakarta), Pantai Trisik (Kabupaten Kulon Progo), Candi Prambanan dun Knhurang (Kabupatcn Slcman), Pantai Pamngtritis (Kabupaten Bantul)

merupakan obyek: wtsata unggulan. di Provinsi Daerab Isumewa Yogyakarta. Disampiog obyek wisata tersebut, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta masih banyak: memiliki obyek wisata lain yang dapat dijual. Desa wisata merupakan salah satu konsep pengembangan kepariwisataan dr Provmsi Daerah lstimewa Yogyakar1a agar obyek wisata bervariasi dan dapat mempelpCl.lljang lama linggal wisatawao. Pengembangao desa wi.sata di Pro\'insi Oaerah lstimewa Yogya.karta didasadaln psda poeensi kehidupan ek.onorui, sosial, budaya masyarakat dan

40

potensi liogkungan alam, Penekanan pad.a pengembangan budaya dimaksudkan agar wisatawan dapat berinteraksi langsung dengan budaya masyarakat setempat.

Sedangkan penekanan linglrungan alam dimaksudkan agar wisatawan dapa! berinteraksi langsung dengan fenomena lingkungau lhik dan biolo~ (Ilora dan

f1UP1a). Konsep yang diterapkan dalarn pengembangan desa wisata di Provinsi Daerah lstimewa Yogyakarta adalah sebagai berilrut : a. Pengembangan desa wisata dengan menggunakan pendekatan naturalistik dan fenomenologis. Maksud pendekatan natumlistik adalah dalam pereneanaan yang akan dikcmbanglcan bcrdasarkan kegiatan-kegiater; eksisting yllllg ada di lingkungan desa wisata. baik yang berkaitan dengan aktifitas mata pencaharia.n penduduli:, aktifitas seni dan budaya. Sedangkan pendek:atan fenomenologis dimak:sudkan bahwa

dalam pcrcncanaan yang aka!i

dikembangkan berdasarkan potensi tingkungan sekitar, b. Pengembangan desa wisata dengen menggunakan pendekatan k.eterpaduao. Dalam pendekatan ini penganbangan obyck wisata di desa wisata defl8'Lll menyatukan perencanaan dan pemasarao dalam satu paket petjalanan wisata

dengan tetap memperbatikan partisipesi rnasyarakat. Desa wisata merupak.an salall. satu wisata minat khusus (special interest tourism) yang sekanmg ini sedang digalakkan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Desa wisata di Provinsi 011~1111 Istimewe Yogyakarta dapat dikelompokkao menjadi: l. Desa Wisata Budaya Desa wisata budaya menekankan pada obyek wisata yang bernuansa tradisiona.l, haik yang berupa adat dan 1Iadisi masyarakat setempat maupun berupo baaiog atau tempal penihf,galao sejarah/purbakala. Desa wisata budaya

di Proviosi Daerah Ist.imewa Yogyakarta adalah sebagai berikut : a. Kabupaten Steman

: Desa Brayut, Desa Sambi, Desa Tanjung, Desa

Grogol, Desa MJangi, Desa Candi Abang, Desa Plempoh, Desa Srowolan dan Desa Pajangnll b. K abupaten Bantul

: Desa Tembi.

41

Desa Wisata Pertanian Desa wisata pcrtanian menekanbn pada obyek wisata yang bemuansa pertanian. Desa wisata pertanian di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

adalllh sebagai berikut : - Kabupatee SICIIWl

: Dcsa Jamur, Desa Garongan, dan Desa Bokesan.

Desa Wisata Agro Desa wisata agro menekanlcan pada obyek wisata perkebunan tanaman agnlruhur yang dikemas mcojadi tempat wisata yang menarik, Wisamwan dapat Iangsung mcmetik dan menikmati tanaman yaag ditanam di tempat wisata tersebut, Desa wisata agro di Provinsi Daerah lstimewa Yogyakar1a adalah sebsgai berikut :

- Kabupaten Steman

: Desa Gabugan (perkebunan salok piing), Desa. Jambu

(perkebunan kopi),

Desa

Trumpon

(perkebunan sa1ak pondoh organik).

I. Desa Wisata Famia Desa wisata fauna menekankan pada <Jbyek wisata pemandangan habitat

ssrwa

liar yang hidup di suatu tempat, kemudian dikemas menjadi obyek wisata

yang cukup menarik bagi wisatawan. Desa wisata fauna di Provinsi Daerah Istimewa Yogyabrta adalah sebagai berikia : - Kabupaten Steman

: Desa Ketingan

dengan obyek wisata habitat

Burung Kuntul dan Blckok yang sudah sangat langka di Pulau Jawa. 5. Dcsa Wisata Kerajinan

Desa wisata terajinan menekankan pada obyek wisata kerajinan masyarskat setempat. Wisatawan dapat melihat proses pembuatan kcraJinan, bclajar

langllung membuat kerajinan dan membeli rmduk kei:ajinan masyarabt setempat. Desa wisata kerajiuan di Provinsi Daerah lstimewa Yogyakarta adalah sehagai berikut :

·1

42

a. Kabupaten Sleman

: Desa Sendari (k:erajinan mebel bambu),

Desa

Br<1jan (k.eu1jinan bambu dan tenun tradisional),

Desa

Uamplong

(kerajinan

tenon),

Desa

Sangub.uiyu (kerajinan tenun sutera) dan Desa Malangim (kerajinan bambu), b. Kahupaten Bantul

: Desa

Pundong

(lcerajinan gerabah),

Desa

Kasongen (kerajinan gerabah), dan DcM Krebet

(lcerajinan ropeng dan batik li:.ayu). c. Kabupaten Gunungkidul : Desa Bobung (kerajinan ropeng dan batik kayu), Desa Garotan (kerajinan cor bcsi), Deso.

Mojo

(kerajinan batu

putih). clan

Desa

Wonosadi (kenjinan bambu) 6. Desa Wisata Alam Desa wisata al.am menekankan pada obyek: wisata kcindaba.n pemandangan alma Pada umumnya obyek wisata ini tecdap.at di daerab pegunungan. Desa

wisata alam di Provinsi Daersh Istimewa Yogyakarta adalah sebagai bc:ribd : a. Kabupaten Sleman

: Desa Kaliurang Timur (pemandangan lereng Gunwig Merapi), Desa Turgo (penorama

lereng Ounung Merapi), Desa TlWggularum Turgo (panorama lereng <3unung Merapi), dan Dess Kaliadem (panorama lereng Gullung Merapi). b, Kabupaten Kulon Progo

: Desa Nglinggo (pemandangan pegunungan Menoreh).

7. Desa Wisata Air Desa wisata air menekankan pada obyek wisata keindahan pemandangan air. Obyc:k: wisata dikemas alam beotuk atnksi wisata yang dilakukan di a111S maupun dalam air. Desa wisata air di. Proviosi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sebagai berikut : • Kabupatea Bantu!

: Desa Kebonagung (bendung air dan atraksi mendayung).

43

I

Ia I I

•

II

I

lI

II

<(~

I- a: <( <( ~

I

i

'I

Ul <(

>

- l!I ~

~~ !

i•

<( <( ~ ~ I

mw

Id!

I-

DID

-

11 ...

<( I

I-

D. 0

I

• I

<( II.'.

Iii Lil (

•

•

I..

JJ

e

II l

!

I

~

I ~

~

I ~t· • " l t ~ ~

,..i

B

~

~

!

. }

e

oil

.a

3.3 Kebijalcan f'engembangao

Par1wlsat• Kabupaten

Guoungkidol

Visi dan misi pengembangan pariwisata Kabupaten (hmungkidul dalam Rencana

Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) Kabupaten Gunungtidul adalah sebagai be1ilrut : I. Visi Pcngembangan Pariwisata Kabupaten Ounungkidul

"Pariwisata merupakan sektor yang mampu mencipta.kan peningkatan integritas, dinamika, clan kesejahteraan jasmani rohani (yang meliputa scsial, budaya, ek:onomi, dan agama) masyarakat Kabupaten Gunungkidel secara berl<esinambungan, berdasarkan atas keharmonisan hubungan dengaa Tuhan Yang Maha Esa, antar maousia, dan antara manusia dengu lingkungan,"

2. Misi Pengembangan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul a. Meningk:atkan kontribusi sektor pariwisata dalam peniugkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Prcduk Oomestik Regional Bruto (PDRB) Kabupsten Ounungkidul secara tidak langsung dan berangsur-angsur, b. Meoi.ngkatkan io1egritas sosial-ek:onomi, sosial-budaya, clan lceagsma.an, teratama masyarnkat yang bertempat tinggal di sekiter obyelc/dll)'Q wile

wisata, tanpa mengabalkan peran rnesyarakar Jam yang ada di wilayah KabupatenGunuaglodul. c

Meoempatk.ao pengembangan pariwisata Kabupaten Gueungkidul scbagsi bagian (subststem) dari pengembangan pariwisata Provinsi Daerah Istimewa Yogyalcarta )'11J1g diarahkan sebagai daersh t11juan wisata nasiooa1 dan duDia dengaa orientasi pengembaagan kcpariwisata budaya

d. Pengembengan obyek-obyek wisata alam pamat, alam minat khusus,

budaya dan seniikesenian masyarakat pantai dan pegunungan senbu, geologi, dan kehutanan sebagai obyek Mdalan berdasarkan keseimbangaa antara pennintaan pasar deagan potensi tersedia, sena bertujuao untuk melestarikan

obyek-obyek

tersebut

secara

terus-merena

(be~inambung1111).

46

e. Penciptaan peluang pengembangan pasar dan promosi secara langsuag ke segmen pasar potensial yang diseleksi secant hati-hati

f. Menumbuhbn kesadaAJI (awweness) masyarakat Gunungkidul, terutama yang bergerak di bidang pariwisata terhsdap peran penting panwisata

dalam pcningk.ata.n kualiw kehidupan masyarakat. g. Menempalkan masyarakat di sekitar obyek: wisata sebagai pelaku utama

kegi111an pensembangan dan pelayanan pariwisata.

h. Mempertinggi tingkat profesionalilas pelayaoan pariwisata melalw peningkaian

l:ualitas

swnberdaya

manusia,

ldnerja

manajemen,

pemanfaatan Ilmu Pengetahwin Seni dan Teknologi (IPSTEK), dsn pengupeyaan jaminan

lr;camanan

dan keselamatan kegiatan pariwisata,

Peran Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul dalam pembangunan dan pengcmbangan paciwisata, antara lain : l. Sebagai regulator dimana pemerintah menetapkan kebijakan panwisata yang

bertujuan untuk mengatur keseimbangari kegiatan pariwisata oleb para pelaku pariwisata. Secara aktualnya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupatcn Gunungkidul

berperan sebagai pihak pemantau kegiatan pariwisata sesuai

dengan kehija.kan yang telah dikehiatkan oleh Dinas Pariwisata Pmvinsi Daerah Istimewa Yogyakarta maupun instansi-instansi daerah, 2. Sebagai stimulator supaya memudahbn

stakeholder untuk mengadaptaSi

terhadap kegiatan pariwisata yang akan dilakukan. 3. Sebagai fasilitor, pemeriotah menyediaknn serana don prasarana wisata

sebagai penunjang kegiatan panwisata sepern pembangunan jaringan jalan

internal obyek wisata, promosi, pembangunan sa.rana dan prasarana wisata. 4. Sebl1@lli pendukung, pemerintah membanlu pihal:: swasta dengan memberikan modal berupa daaa, pelatihan-pelatihan maupun tenap ah1i )'llDg berkailan dengan pariwisata.

47

~ra

topografi dan kaitannya dengM pengembangen wilayah kecamatan dalam

ronstelasi

peogembangan

panwisata

Kabupaten

Ounmigkidul

dapat

lik:elompollan menjadi 3 wilayah pengembangan (Zona), yaitu : • Zona Utara (Zona Baturagung) Memiliki ketinggian 200-700 m di atas permukaan air laut, dengao kemiringan lercng 20°-35°. Pengembongannyo diarahkan sebagai kawasan lindung rawan beocana, hutan lindung dan lcawasan budidaya tanaman lahan leering don lab.an basah serta kawasan perbatesan. Pmensi ohjek wisata wilayah ini tcrdiri dari wisata alam perbukitan da.n wisata geologi, melipu1i Kecamatan Panik, Nghpar, Ngawen, Semin, Gedangsari bagian utara, don Ponjong bagian utara. • Zona Teugah (Zoua Ledok Won05ari) Memiliki ketinggian 150-200 m di ams penuukaan taut. Pengerobangannya diarahkan sebasai kawasan pcrtani.an lahan kering da.n lahnn basah, kecuali

pada wilayah hutan dan lembah Sungai Oyo yang berfungsi sebagai kawasen

hutan lindung dao kawasan Jindung bllwaha.n serta kawasan penunjang sektor andalan. Potensi objek wisato. wilayah ini terdiri dari wisata alam perbukitan, wisata geologi dan elcowisata hUUlll, mtiliputi Kecamatan Playeo, Woo058ri, Karangmojo, Se11UU1.U bagian utara dan Poqjoug bagian tengah. •

Zona Selatan (Zo1111. Pegunungaa Seribu) Mero.iliki keti.nggian I 00-300 m di atas permukaan laut, dengan kemiringan lereng rats-ram 25°-30°. Pengembangannya diarahkan sebagai kawasan lindung seternpat, ekosistcm karst, goa karst, mata air dan scmpadaa pantai. Potensi objek wisata wilayah Jni terdiri dari wisata pantai, wisata bahari, wisata geologi, Win eko\\-isata hrs, meliputi Kecamatan Tepus, Taruungsari, Panggang, Purwosari, Paliyan, Saptosari, Girisubo, Rongkop, Semanu bngian selata.o, dan Ponjong bagian selatan.

'

l

'

·r

)

48

t

Tabel 3.3

Zona Pengembangan Wilayah Kecamatan dalam Konstelasi Pengembangan Paci wisata Kabupateo Gunungkidul No

Zona

I

ZonaUwa (Zona Bamraguo.g)

Konstelasi Pengembangan

Kecamatan Nglipar, Npwen, Semin.. Qedangsari bagiau utmft, dan Ponjoog Paluk,

Pariwir.ata Pengembangan wisata tl::lb.atas : - Wisata al8m perbllkita11 - Wisata gcologi

h<>oiim urara

2

3

ZonaTengah (Zona Ledol. Wonosari)

Playen. Wonowi. Kanmgmojo,Semanu bll8i&ll utam dan

7.()na Selatan (Zona Pcgunungno

Tepus, Tanjunguri,

Seribu)

Paliyan, Saplol!W'i,

, Pe~bangan

-

-

wisal8 terbatas :

atom peroukitan Wisata geologi

Wisata

Ponion• b•..,;•n t.enaah Panggatl8.

Purwosari,

Girisubo, ltongkil(l, Semanu bagian seWan, . dan Poajoog bagiao !elatan

Pengembangau wisata secara intensif dan berkelanjutan : - Wisata pantai Wisata bahari Wisata geologi - I:kowisata karst W isats arlceologi

-.

--

-

Wisata budaya Wisata tekru>logi pantai dan ......rlkanan

Sumber: RJPPDA Kabupaten Oununglc1d11l, 2000 Kabupaten GWluogkidul merupak:ao suatu daerah yang mempunyai banyak daya tarilc wisata terutama dari sisi alam yang dapat dikembangkan $ebagai obyek wisata. Obyek wisata di. Kabupaten Gunungladul letaknya menyebat di beberapa kecamatan.

49

Tabel 3.4 Obyek Wisata.Kabupeten

Kecamatan

No

I

2

Gunungkidul

Panggang

Obyek Wrsata Pantai Gesing, Pamai Kesirat, Pantai Grigak, Pontai Karmgtelu, Goa Pertapan, Goa Sodong, Goa Cemploog, Goa Ploso, Goa Oebang Tilllltat, Pettapan Kcsirat, MasjidDoplang, Petilasan Kembanglamptr, Hutan Tua Lenggom11nik, Hutan Tua. Lenggomanik, Hutan Woriokobaran, Goa Si110!o-irolo TuaN Goa Cecme, Goa Langse, Tebing Watu Gupit,

Purwosan

Bekas Kraton Gambirowati, Lokasi Terbang Lavan2

3

Saotosari

4

Tepus

5

Tanj ung:sari

6

7

Ronzkon Girisubo

8

Semanu

9

Ponjong

10

Karangmojo

Wooosari 12 Playen 11

Pantai Butub, Pantai Langkap, Pantai Ngrcncan, Pantai Toroludan. . Pantai Ngobaran, Goa Tritis, PanWN

Pantai Ngungap, Pantai Sinng, Goa Grengseng, Goa Nglulwan. Gullung Batur, Pantai dan Goa Sili Pantai Baron. Pantai Kukup, Pantai Krakal, Pantai &mdalr, Pantai Drini, Watu Lawang Telaza Wonontoro Pantai Sedeng, Pantai Wedi Omho, Pantai N Goa Bnllin, Goa Kecimut, Goa Totu, Luweng

Mojojerit, Goa Grancang, Goa Wot Lemsh, Goa flomprong. Desa Wisata Garotan, Desa

-·

WisuaMoio ('100 Song Gilap, Goa Gremeng, Goa Lowo, Goe Seropan. Goa Paesan, Gunung Pangguug, Gunung Tutup,Desa Kerajinan Batu Alam, DesaMioo Sims Sokalitn1m, Situs Munggur, Situs N Goa Gelaran. Monumen Gelaran

Goe Pari, Goa~

TukN'2embel

Hutan Bonder, Hutan Wanagama, Mnnumen

Stasiun Radio AURI PC 2, Goa Rancang Kencone Situs Beu 13 Patuk Desa Wisata Booung, Gunung Nglanggeran. G Gentk"""• Bukit Hareo Dumilah 14 Nzawen Gun11n2 2.1.mbar. Desa Wisata Wonosadi Candi Rem Candi Risan 15 Semin Sumber: RIPPDA Kabupaten Gunungsidnl, 2000

r

lI 50

f·

Dalam Ren~llll Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) Kobupaten Gunung\(idul

disebutkan

bahwa

pengembangan

pariwisata

Kabupaten

Gunungkidul dibagi dalam 9 klaster yaitu ·

1. Kl aster N gawen-Sernin. 2. Klaster Patuk. 3. Klaster Wonosari. 4. Klaster Ponjong. 5. Klaster Wanagama-Playen. 6. Klaster Panggang. 7. Klaster Pantai Saptosan. 8.

Klaster Pa.ntai Tc pus.

9. Klaster Pantai RongJ::op. Desa Wisata Bobung tennasuk dalam Klaster Patuk.. Arahan peng.;iubangan pariwisata l'Claster Patuk: adalah sebagai beriku1 : I. Meningk.atkll1l penikmatan pemandangall Kota Piyungan dan Kata Yogyakarta dari aw Bukit Hargo Dwnilah dcngan cam lebib komersil 2. Meningkatk.an potensi kcwirausahaan lokal dan pot.ensi seni buda.ya lo'kal. melalui peodayagullaan usaha kecil menengiih serta seni budaya lokal bagi pari wisaui. Berdasarkan arahan tersebut, pengcmbangon

kcpariwisataan di Desa Wisata

Bobung ditek:u11can pada pemberdayaan potensi kewirausa'haansebagai pengrajin kayu.

Pengembangan Klast.cr Patuk memiliki kcterkaitan dengan obyek daya tarik wisata di klaster lain. Klaster Patuk secara geografis berdel<.atan dengan Klaster Ngawai-Semin yang rnemiliki daya tarik wisa111 spiritual dan wisata alam di Gunung Gamber, Klaster Wanagsma-Playen yang znemiliki daya tarik wisata

alam dan pendidikan serta K.laster Wonosari yang dikembangbn sebagai lokasi wisata belanja. Posisi Klaster P&tuk yang bcrdebW.n dengan lli.ster-klaster lain yang mem.punyei obyek daya tarik wisata laiJ\ merupakan k.eunlwlgan Klester

l'1ltUk. Dengan rnelihat kordisi ini diharaplam dapat mendukung pengembangan pari wisata Klaster Patuk melalui ketagam&D C>byek daya tarik wisata

51

N

"' ,11

1 I~

•Ill UHI 11!!

••• •t •t

I'

J

1hll I i· ·;. s~ :-:

II

~

i.

I I

H

'•

••

I

i

c

!

J

e 1f

,!

11 i!I

I

, •h•

•• I

•!

!

1i ••

'I

•t

I

• J

I 1-.

'•'

•

i

--i

!

I •i_ t:•

•

··---·

•

I ,. oI

.4 Kebijakan Pengembaagan

1

Dea WtSataKlllb11patea Guaangltid•I

i Kabupaten Gunungkidnl sampai saat ini terdapat empat desa wisata. eberadaan desa wisata di Kabupaten Gunungkidul merupekan suatu bentuk ide

~mikiran

membuat swttu kawasan

~l'lll

wisaa (meslcipun seeara

Iministratif hanya meliputi dusuo) meojadi magnet dan daya tarik bagi orang-

rang luar di hw DW11Sall tersebut untult bertcunjung. Keberadaen desa wisata di abupaten Gunungki<M dapat dilihat sebagai antusiasme masyarakat uotuk :rlibat dalam pengembangan pariwisata, dimana adanya desa wisata. itu lwena

einginan masyarakatsetempst. Tabel 3.5

Desa Wisata. Kabopatcn Gunun.glcidul

Nama

\lo

--· \ 2 3 4

Lokasi

Deso Wisata. Bob1111,g

Desa Wisata. Garotao Desa WisataMojo Desa Wisata Wonosadi

..

-

Klasifikasi

Desa Putat,

Desa Wisatn Kernjmnn

Ktcamalllll Patuk

(topeng <Sall batik kayu)

Pesa Bendung,

Desa Wisata Kerajinan

Kccamatan Semanu

(lrcra.jina.n cor besi)

Desa N8Cf)OS8ri,

Dest Wisata K.crajinan

Kecamatan Semano

(kciajinan baru putih)

Desa Wooosadi,

Dess Wisalll Kerajinan

Kecamatan Ngawca

(kerajinan bamboo)

. ·---·-

..

..unbcr: www.gummgk1dulkab.go.1d, 200&

erdasarkan konsep epartemen

pengcmbangan desa wisata

yang

diterbitksn oleb

Kebudayaa.n dan PariwislllB, kebijtikun pcngembangan dcsa wisata di

llbupaten Gummgkidul didasarkan at.as prinsip-prinsip sebagai berikut : Tidak be11entangan dengan adat istiadat atau budaya raasyarakatsetempat, Kegiatan pariwisata yang dikembanglwl tidal bcrtcntangan dcnga.n adat istiadat atau budaya masyarakat setempat Tata earn dan adat istiadat masih rnendominasi pola kehidupan masyarakat

53

b. Pengcmbangan

fisik ditujubn

untuk meningkatkan

kreatifit\s

linglcungnn

desa. Pengemhangan pariwisata yang dilakukan tidak mengubah apa yang sudah ada di dcsa, akan tetapi menggali potensi yang ada dan mengemas menjadi atraks1 wisata.

c

Memperlll\tikan unsur lcelokalan daJI keaslian. Peogembaogan periwisata benar-benar merupakan cerminan unsur lok:al clan keaslian desa tersebul

d. Memberdayakan masyar&Jcat desa. Masyarakat terlibat langsung dalam pengembangan pariwisata yang tercermin dalam aktifitas hidup sehari-hari, e. Memperh1ttilran

daya

dukung

dan

daya tampung serta berwawasan

lingkungim. Peogembangan desa wisata berusaha mengurangi dampak neg,atif terhadap li.ngkungan seminimal mungkin. Keberadaan dan perkembangan potensi desa wi!fllta yang Ada dnentukan oleh k~fan warga masyarakat setempat. Kcbijakan pengembangan desa wisata di Kabupaten Gunungkidul diatur dalam Surat Kcpurusan Bupati Gunungkidul Nomor : 9l/KPTSffCM/2Q05 yang rocngatur tentang Pembeotukan Tim Pembina

Desa Wisata

Kabupaten

Gunungk:idul. Tugas Tim Pembina Desa Wisata Kaoupaten Gunungkidul adalah : I. Mengadakan

koordinasi

dengan

dinasfinstansi/lembaga

tci:kait untok

kelancaren kegiaran pembmaan desa wisata, 2. Membina dan mengarahkan peugcmbangan desa wisata sebagai obyek dan daya tank wisata.

3. Melaporlcan hasil peleksaoaan tugasnya kepada Bupati Gwnmgkidul.

I

54

I: I

Adapun pembentukan Badan Pengelola Desa Wisata Bobeng diatur melalui Surat

Keputusan Kepala Desa Putat, Kecamatlll Panik, Kabupate» Gunungkidul Nnmor : 04/KTSf\;1i2005. Tugas Badan Peegelola Desa Wisata Booung adalah : 1. Mengelola

desa

lembagardinaszinstansi

wisata

dan

mengadaken

koordinasi

terkait lllllllk lremajuan dan kelancaran

dengan kegiatan

pengelolaan desa wisata. 2.

Membina dan mengsrahkan pengclolaan desa wisata scbagai obyck dan daya

wit wisata yang berbasis pcmbeldayaan masyarakat setempat,

3. Melaporlcan basil pclaksanaan kegia1an \'.epada pembina desa wisata, Dalarn melaksanakan bertanggungjawab

tugasnya

Badan Pengelola

Desa

Wisata

Bobung

kepada Kepala Desa Putat, Carnal Patuk dan Kepala Dinas

Pariwisata dan Kebuda.yaan Kabup.ten Gunungkidul selaku pembina.

55

BAB IV ANALISIS POTENSI PARIWISATA DESA WISATA BOBUNG BERDASANKAN ASPEK SEDIAAN DAN PERMINTAAN

Dalam pengembangan pariwisata. ada clua aspek yang harus dilihat sebagai satu kesatuan. Kedua aspek tersebut ad•lah aspek sediaan (supply) dan permintaan (demand). Aspek sediaan (supply) pariwisata lerdiri deri daya taril wisata, aksesibilitas, amenitas d11r1 masyarakat, scdangkan aspek permintaan (demanlf) pariwisata adalah wisata wan.

Untuk dapat mengetahui potensi pariwisata Desa Wisata Bobung harus dilalcukan analisis terlebih dahulu aspek pariwisata didalamnya. Analis aspek sediaan ($upply) dan

permintaan (demand} pllriwisata Desa Wisata Bobung sdalah

sebagai berikut : 4.1.

Aspek Sediaan (Sapply) l'ariwiuta Desa Wu id.a Bobung

4.1.l Daya Tarik Wisata

Dalam pengembangan suatu dacrah tujuan wisata, hal penting yang harus dilakukan adalah melakukan i~fibsi

obyek wisata yang dapat dijadikan

scbagai daya tarik wisata, Obyek yang mcnjadi unsur daya tarik kedatangaa

wisatawan di suatl.1 daerah tujuan wisala dapat berupa potensi alam, budaya dan manusia, Dengan adauya ideotitikasi obyd; wisata yang dimiliki maka dapat

ditenrukan komponen-kompon.en apa saja yang pcrlu dikembangkan. Untuk: memudahkan analisis daya tarik. wisata, maka keberadaan obyek wisata di Dcsa Wisata Bobung dapat dilihat dari kedekatan geografis dan aksesibrlitas

menuju ooyek wisata.

56

Berdasarkan

survey lapangan, dapat diketahui bahwa di Desa Wisata Bobung

terdapat enam obyc:k. daya tarik wisata yang masing-mesing

lctaknya soling

bcrdekatan secara geografis karena masih dalam satu lingkungan Desa Wisata Bo bung. Tabel 4.1 Obyek. Daya Tarik Wisata No

l

Obyck Wisata

Kerajinan Topeng dan

Jenis Wisata

Daya Taril{

Buatan manusia. Kettampilan warga

masyarskat dalam

Batik Kayu

membuat beraneka ragam kerajinan dari bahan kayu 2

Goa WatuJoglo

Alam

Keindahan pemandangan alam dan goa di tcbing

sungai 3

Petilasan Prabu

Alam, scjatah

Keiodahan perrumdangan

Brawidjaya V

danbudaya

alam, tempat scjarah dan ritual budaya masyarakat

4

Mata Aic Tudungsongo

Alam

Keindahan pemandangan lllam dnn keuniknn sumber

mata air yang tak pemah berhenti mengalir

5

Trading Sungai

Alam

Keindahan pcmandangan alam sepanjang Sungai

Blumbwlgan

Rlumbungan 6

Seni Budaya

Dudaya

Keeagaman scoi budaya

yang dimiliki masyarakat

Bobung Sumber : Hasil Survey, 2008

57

Wisatawan yang berkunjung ke suaru daerah wisata lebih memilih obyek wisata yang memiliki daya tarik yang unik clan relatif mudah dijangkau.. Aksesibilitas rncnuju obyek daya tank wisata di Desa Wisata Bobung adalah sebagai berilrut : I. Akses menuju obyek wisata kcrajinan topeng dan batik kayu yang tersebar di rumah-rumah penduduk Bobung dapat dijangkau dengan mudah dari jalan arteri, jalan kolektor dan jalan lingkungan yang ada di Desa Wisata Bobung, 2. Alcseci menuju obyek wisata Petilasan Prabu Brawidjaya V dapat dijanglcau dengan mudah darijalan uteri Desa Wi~ata Bobung. 3. Akses menuju Goa Wahl Joglo relanf S11lit d1111 tidak mudah dijangkau dari jalan arteri, jalan kolcktor maupun jalan linglrungllll Desa Wisata Bobung, tetapi harusberjalan kaki menyusuri jalan setapak dan pematangsawah. 4. Akses menuj"u Mata Air Tudungsongo mudah dijangkau dari jaian arteri Dcsa WiRat.a Bobung.

5. Akses menuju Jalur Tracking Sungai Blwnbungan mudah dijangkau dengan berjalan kald rnenyusuri SUDgai Blwnbungan. 6. Akses menuju Rum ah Adat (Balai Serb a QIDlA) Desa W Isa ta Bo bung tempat pcntos aeni budaya mudah dijangkali dari jalan arteri Desa Wis.ala Rnhung.

58

Gambar4.I Aksesibilitas Menuju Obvek Daya T.trik Wisata Desa

....,

......

"!"'

. , ...

"--

.+

\\v;,...

Gambar 4.1 AkHllblli!U

+

e

I l1 I

(t;.p

...

~··

t

....

....

...........--- _ ..._ ...

f'

I.

',

+t ..,, \

' ....

+ I. •A

.

I

..,.

\

PlnAT

•

f'

. /+

+

~

I

t.

!.

,_, •.a

'....·' . '.

--

I

•

+

•

+

I

. )I

.. ' ... ,, ;;' ,.,

I

»:

•

+ .....

_,i.· /

"'"

/ '

/ ltl\1

.

(

,

:'

;

!'

OISA161

'

~

•

....

io.~·

....

--...

--8 -

0 D

._ lM.t.U.,

ii ir•~

•

I

t

_

-Uljluojr •

~-==.... 0

. ..

,,..

I

'

... •• ....

...

t

e

"''

i.i.ow

~

I

..........

118.l\lllAIAIOUIQ

I

...

.+t

.,.

-' --·-- -t

••"•

+

T1rtl(WIH!a

I

ot ~

Meaujo

ObytkDaya

y

tHI . ........ '"·-·-··.

I

Soanix:r: Ccoddo.all-.

2008

Untuk menentukan obyck daya tarik wisata )'IJlg utema di Desa Wisata Bobung dilak:ukan penilaian berdasarkan kondisi kualitas jalan menuju obyek daya tarik wisata, fasililas pendukung wisata clan jumlah wisatawan yang berkunjung. Pembobotan untuk menentukan obyek daya tank wisata yang utama di Desa Wisata Bobung adalah sebagai berikut :

59

I. Pembobotan kondisi kualitas jalan menuju obyek daya tarik wisata di Desa Wi~

Bobung adalah sebagai berik:ut:

a. Untuk konst:ruksi. jalan menuju ob~k daya tarilc wisata di Desa Wisata Bobung:

- Jalan aspat diberi nitai 3 - Jalan batu diberi nilai 2

- Jalaa tanah diberi nilai I b. Untuk kondisi jalan menuju obyek daya tank wisata di Desa Wisata Bobung :

- Jalannya mendatardiberi nilai 3 - Jalannya menaajak atau menurun diberi nilai 2

• Jalannya bergelombaag diberi nilai I Penentuan ratio inte.rval berdasark:an total nilai

lc.omponen

dik:urangi

total

tertinggi

dari

kedua

nilai terendah dari kedua komponen yang

k.emudian dibagi tiga, yaitu : ( 6 - 2 ) I 3 : 1,3 3 Sehingga diperoleh nllaJ sebagai berik:ut :

No 1

Kisaran Nilai

2- 3,33

Kriteria

Rendah {R)

..

Kondisi

Keterang.on lcualitas jalan menuju obyek

daya tarik wisata Desa Wisa1a Bobung

belum

memadai

untuk

mendukung

kelancaran kwljungan wisarawan 2

3,34-4,67

Sedang

Kondisi kualitas jalan menuju obyelc

(S)

daya tarik wisata Desa Wisata Bobung masih perlu diperbaild dan ditingkalkan kualitasnya

·J

4,68-6

Tinggi

(T)

Kondisi

kualitas jalan menuju obyek

daya tarik wisata Desa Wisala Bobung

mendukung

kelancaran

wisatawan

berkunjung

60

Berdasarkan survey h1pangao, penilaian kondisi kuahtas jalan menuju obyek daya tarik wisata di Desa Wisata Bol>ung adalah sd>agai be:rikut :

Tabel 4.2 Penilaian Kondisi Kualitas Jalan ...

--·

No

Obyek Daya T arik Wisata

Konstruksi

-·-·

Kondisi Jalan

Penilaian

Menanjal'.

5 (T)

Jalan 1

Kttajinan Topeng dan

Aspal

BatikKayu 2

Goa Watu Joglo

Tanah

Bergelombang

2(R)

3

Petilasan Prabu Brawidjaya

Tanah

Menanjak

3 (R)

Batu

Menurun

4 (S)

Tanah

Bergelornbaog

2(R)

Aspal

Menanjak

5 (T)

v 4 5

Mata Air Tuduogsongo Tracking Sungai

-

.

··-·

·-

Blumbungan

6

Rum.ah Adat untuk Pentas Seni Budaya

Sumber : Hasil Survey, 2008 2. Pembobotan untuk fasi!itas pen.dukung wisata di Desa Wisata Bobuug adalah sebagai bc:rilwl ; - Obyek daya tarik wisata yang memilik:i 9-13 komponen fasilitas pcndukung wisata diberi nilai 3.

- Obyek daya tarik wisata yang mcmiliki S-8 komponen fasilitas pendukung

wisata dibe:ri nilai 2. - Obyek daya tarik wisata yang memiliki 1-4 komponen fasilitas pendukung wi~itlladiberi uilai 1.

61

Fasilites pendukung wisata di Desa Wisata Bobung terdiri atas 13 l::omponen yaitu:

I. Pusat Jnfurmasi Pariwisata. 2. Akomodasi,

3. Rumah Makan. 4. Toko Souvenir/Cinderamata 5. Kcamanan

6. Perparldran.

1. Fasilitas ICesehatan. 8. Listrik. 9. Air Bersih, 10. Telekomunikasi. 11. &nma Peribadstan,

12. Drainase.

13. Persampahan. Peneatuan ratio interval benlasarkan uilai

diloJranai nilal teraidah

terti11ggi

dari

komponca

dari kompooen dil>agi tiga, yaitu : ( 3 - 1 ) I 3 : 0,66

Sehingsa diperoleh nilai sebaga.i berikut : No l

Kisaran Nilai

Kriteria

Keterangan

I -1,66

Rendall

Fasilit.a.~ pendukung wisata yang ada di

(R)

Desa Wisalo Bobung bclum mcmadai

untuk mendukung kelancaran lrunjungan wisatawan 2

l,67 - 2,33

Sooang (S)

Fasilitas pendukung wisata yang ada di Desa Wisam

Bobung

masih

perlu

dipetbail::i dm ditingkatkan kuantitasnya 3

2,34-3

T'lll8gi (T)

Fasilitas pendukung wisata yang ada di

Desa

Wisata

Bobung

rnendukung

kelancaran kunjunganwisatawan

62

erdasarkan survey tapangan, penilaian fasilitas pendukung wisata obyek daya .rik wisata di Desa Wisata Bobuag adalah sebagai bcrikut :

Tabel 4.3

--

Penilaian F..silitas Pendul'11!1g Wisata Fasib.., Pcm""'"ll

0

l'llrrwmta

'l«n)lDID

'fop ....

Ooa Ww

Joel<>

o.n

Mita Air

,..,..,.....,,.

Bn~ya

T...iuac Suogai

Blllm.,.,....,

v

&Ilk

~

..

'

. v

-

TolD Snuvtair

v

.,....,.._

-

v

Kc1c:l11!1a

. .

.

-

-

\'

AAr !Hrfih

v

. .

v

y

v

.

-.

9

I

I

7d-

.... n

I

s-P
v

[In~

o"'1o

mlam

v

l(n

.

.

Lim~

v

'

. .

.

)

I

.

-

.

- "'liillilG

.......

Didi)'&

KlllMh.MW.1 f(,,_.,,.,,

Mot

Sen.

Kayu

..... ...-w.....

--

.

.

I(1<1

I

f"I

. . v v

. .

.

-

v

. v v

. . . . .

.

v

v v v

-.

-

.

v v

l

I

I

I(R)

1 {RJ

2 (S)

mber : Hasil Survey, 2008 Pcmbobotan uotuk jumlah wisatawan yang berlrunjWlg kc obyek daya tarik wisata di Desa Wisata Bobung adalah sebagai berilrut : Jumlah wisatawan yang berlcunjung ke obyek daya Wile: wisata di Desa Wisata Bobung diambil dari jawabaa respoodeo atas kuesioner yaag telah diberikan kepadi wisatawan aktual. - Obyek daya tarilc wisata dilcunjungi wisattwan I 1-1 S orang diberi nilai 3. - Obyek: daya tarik wisata dikunjungi wisatawan 6-10 orang diberi nilai 2. - Obyek daya tarik wisata dikunjungi wisatawan 1-5 orang diberi nilai 1.

Penentuan ratio interval berdasarkan nilai terting,gi dari komponen dikurangi nilai tereadah dari komponen dtbagi tiga : ( 3 - I ) I 3 ; 0,66

63

'!

hingga diperoleh nilai sebagai berikut: 'o

Kisaran Nilai

Kntene

Keterangan

l

I - l,66

Rend ah

Obyek daya tarik wisata jarang dikunjungi

(R) ~

l,67 - 2,33

Sedang (S)

l

2,34- 3

Tinggi

(T)

wisatawan Obyek
rdasarkan survey primer, penilaian lrunjungan wisatawan ke obyel:: daya tank iata Desa Wi&ata Bobung adalah sebagai berikut :

Tabet 4.4

Penilaian KJJnjung:m WiS3tawan lo

Obyelc Wisata

Iumlah Wisatawan

Nilai

Penilaian

I

Kcraj inan Topco& daa Batik K.ayu

15 orang

3

T

!

Goa WatuJosJo

4 orang

I

R

J

Pniluan Prabu Brawidjaya V

4 orang

1

R

~

Mata Air TlldUAgSOQg<>

4 oraag

1

R

;

Tiuck.ing Sunga.I Blumbungan

4 orang

1

R

)

Rumah Adat un111k Penta& Seui

4 onog

I

K

Budaya

.. '"

nber : Survey Primec, 2008

--·

rdasarkaa basil pembobotan terhadep obyek daya tarik wisaia di Desa Wi$illii

bung

dapat diketahui

bung adalah kerajinan

bahwa obyek daya tarik wisata utama Desa Wisata topeng

dan balilc byu. Hal tersebut ditentukM

dasarkan kondisi jalan menuju obyd( wisaia, fasilltas pendukung wisata dan

cuensi kunjongan wisatawan. Ob~k day& tarik wisata utama selenjutnya dah seni budaya masyarakat yang sering dipcntaskan di B alai Serba G1111a

.,

unah Adat) Desa Wisata Bobung Hal itu ditentukan berdasarkan kondisi jalan nuju obyek wisata dan eukup didulcung oleh fasilitas pendukung pariwisata. !•

64

Tabel 4.5 Obyek Daya Tarik Wisata Utama 0

Obyek Wi!>ata

Kualitas

Pasilitas

l
I

Penilaian

I

Jalan

, Pendukung I

Kerajinan Topeng

T

Wisatawan

T

T

T

T

s

R

s

R

R

R

R

s

R

R

R

R

R

R

R

R

R

R

R

!

dan Batik Kayu RumahAdat

untuk Peatas Seni Buda ya Petilasan Prabu Brawidjaya V :Mata Air Tudungsongo Tracking Sungai Blumbungan Goa Watu Joglo

'

.. ober : Hs.~1l Analms, 2008

1,

2 Akseslbllitas

,I I

·~

-ek wisata akan dikunjuogi olch wisatawan apabila ten1ipiil aksesibilitas umuk tcap.U daerah tersebut, Aksesibilitas merupakan daya hubung antarzone yang udnya berupa fasilitas angkutan dalam arti luas, meliputi jaringan angkutan, :rti jaringan jalan

dan jaringan pelayanan,

seperti moda

If

angkutan,

esibititas menuju Desa Wisata Bobung dapat dilihat dari dua komponen yaitu

1gan jalan dan moda angkutan.

1:

.~ 1 I IiI 1

!

.,

•I

1'i..li~

65

4.1.1.l Jariogan Jidan

t:ntuk menganalisis jaringan jalan menggunakan Undang-Undang nomor 34 tahun 2004 tentang Jalan, Dalam Undeng-Undang ini jalan dibagi empat yaitu jalan nasional, jalan propinsi, jalan kabupaten

dan jalan lokal. Sedanp

untuk

meaganalisis kondisi jalan berdssarkaa standar Bina Marga yaitu baik (mantap), sedaag (kurang mantap), dan 111Salc (tidak mantap).

Berdasarkan

survey lapangan, jaringan jalan menuju kawasan wisata Bobung

adal.ah sebagai berikut : -

Jalan dari Patuk -

Putat - Sambipitu

merupakan

jalan propinsi

yang

kondisin)'ll baik (mantap).

-

Jal an dari Nglanggeran - Bobung merupakan jalan kabupaten yang kondisinya baik (mantap).

-

Jalan deri Sarnbipitu - BobUllg meiupok11n jalan kabupoten yang kondisinya baik (mantap).

-

Jalan dari Pulal - Bobnng merupakan jalan lrahurat.en yang kondiRinya baik (mantap).

Jaringan jalan yang ada di Dusun Bobung memilik.i klasifikasi jalan lokal dengan kelas jalan lllc. Hlllllpir semua jalen lokal yang ada di Dusun Bobung sudah mengalami perkerasen aspal, namun di beberapa baglan kondisinya rusak. Seluruh wilayah pennulciman Bobung su.dah mendapatkao akses ke jalan ini, sehingga

akti:fitas sosial ckonomi ma:iyorakat relatif tidak mcngalami kendala. Adopun jalan Iokal dalam D~

Wisata Bobung dapat dibagi dalam tiga jalan yaitu jalan

arteri, jalan lcolektor dan jalan lingkungan. Kondisi masing-masing jalan tersebut adalah S
. Jalau kolektor Desa Wisata Bobung kondisinya baik (maatap) . • Jalan lingkungan Desa Wisata Bobung kondisinya baik (mantap ).

66

alitas j alan menu ju obyek da ya tarik wisata di Desa Wisata Bobung ditentukan

dasarkan atas konstruksi jalan dan kondisi jalan. Kualitas jalan

akan

pengaruh terhadap kunjungan wisatawan yang berkunjung ke obyek daya tarik ;;ita. Pemboboton kondisi lrualitas jalan meouju obyek daya tarik wisata di Desa sata Bobung dapat dilihat pada pcnjdasan pembobotan obyek daya tarik wisata ma Desa Wisata Bobun,g di atas,

rdasarlcan pembobotaa kondisi kllaliw jalan menuju obyek daya taril:: wisata sa Wisata Bobung dapat diketahui bahwa lcualiw jaJan menuju obyek daya

tic wisata kmsjinan topeng dan batik kayu dan rmnah adat untuk. pcntas seai laya memiliki

lrualitas jalan

baik,

obyek daya tarik wisata Mata Air

dungsongo merniliki lrualitas jalan sedang. sedangkan kualitag jalan menuju ,,elc daya tarik wisata Goa Watu Joglo, petilasan Prabu Brawidjaya V dan

::king Sungai Blumbungan meroililci tualitas jalan buruk. T"bel 4.6

Kualitas Jalan Menuju Obyek Daya Tari.k Wisata 0

Obyelc Wiuta

Kc:raJinao Topeng dao Datik Kayu

.Kuaiitas Jalan

l

Penilaian

Baik

I

T

I

R

;

0011 Walll1oglo

Bul\lk

'

l'etila.san Prsbu tirawidjaya V

tiwul:

Mata Air Tudungsongo

Seda11g

s

;

Tr.icking SUIJ8ll.i Blumbu.Dpo

.Buruk

R

'

Rumah Adat untuk Pentas Seai Dudaya

Dail'.

T

!

l(

..

nber : H asil A.oahs1s, 2004

67

. . I

t !l l I J 1 ~ .

:\

. ""'"'·

~

~

.,. J i '({('J J

-'

j

I'~ }

I I

I

-

l) -. ~ '!;~O)

J

I

t

•

i' ~L-J.L_-:....:....L....L.-l-..;__-U.1LL-..L--~........t..;.~-.L__._~1 ~ ti.... 1\AU

II.A»

II.all

• ...,.

,_..

(

l.2.2 Moda Transportasl

l1.1r trayek angkutan umum belum dapat menjanglcau pemukiman penduduk yang rada di Dusun Bobung, disebabkan belum cutup ting,gjnya intensitas numpang

yang melalui

Duson Booung. Namwi Peme.ri.otah Kabupaten

mungkidul tclah menetapkan jalur trayck yang melalui kawasan Sambipitu. lri SambipilU menuju Dess Wisata Bobung anglrutan umum yang ada adalah ~le. Tabel 4.7

Jalur Transportasi ke Sambipitu ...

lomor

Jalur

ralur

Trayek

29

Rute Lintasan Trayek

Kendaraan

Wonosari - Ngoro-oro - Terminal Wonosari - gadingBejl - Penglcok

Jumlah

9

Sambipitu - Bcjl - Pengkok Patuk- Ngoro-oro -PP

llllber : Bappeda Kabupaten Qunungkidul, 2006

rdasarkan survey 11.tpangan, ketersediaan nioda nensponasl yang melalui wasan Sambipitu adalah bis angkutan umum dalam ukuran besar maupun

lang, tidak hanya dilayani oleh jalur trayek angkutan umum yang sudah etapklln oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tetapi juga dilayani oleh jalur yek angkulan

umwn

[urusan Wonosari ke Yogyakarta dan sebaliknya dari

•gyakarta ke Wonosari. Adapun frekuensi angkutan umum yang melalui llJbipilU sangat tinggi d.ikacenahn

Swnbipitu mernpakan pintu masuk ke

bupaten Gunungkidul dari sebelah barat, sehingga jalur angkutan wnum yang 1mgkst dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Steman, Kabupszen Bantul menuju

bupeten Gunungkidul melalui Sambipitu, demikian juga sebaliknya jalur ~tan

'

umum yang beranglcat dari Kabupal.en Gunungkidul menuju Kola

gyakarta, Kabupaten Steman, Kobupaten Bantu! mclalui Sambipitu,

'.

69

'

'

Sehingga dapat disimpulkan bahwa ketersediaan moda transportasi dan tinglcat

pelayanan menuju Sambipitu sudah memadai dilihat dari ketersediaaa

dan

pelayanan angh1tan umum. SedangJc:an ketersediaan moda traospo11asi dan tingkat 11elayanan dari Sambipitu menuju Desa Wisala Bob\Ulg belum memadai dilih.at :lari ketersediaan dan pelayanan angkutao umum, dimana anglrutan umum yang tersedia berupa ojek.

Berdasarkan anahsis jaringan jalan dan moda angkutan di atas, maka dapat :lisimpulkan bahwa aksesibilitas menuju Desa Wisata Bobung sudah memadai ~pabila ditinjau dari segi ketersediaan jaringan jalan, Namun kondisi tersebut belum didulrung oleh ketersediaan dan pelayanan moda transportasi dari Sambipitu ke Desa Wisata Bobung. Tabet 4.8

Ketersediaan Aksesibilitas A"-'bilitu

No

I

Jari,,.,n J~!lul

Rllil< (maolap)

30 Km

b. Wonoun - SamblpilU - Putat

Balk (mant"I')

l::t l<.m 2Km

d. Pwat- Bobung

FWk (maD!ap) Baik (mam;;p;-··

e. NgloeggMU) -Bob'Qog

Balk(o>anlap)

..

c Samhlptu -Bolning

-·· .

(. Jalan Arteri Bobung

RwW; (tidak l'llllnt"P)

Jalan Kolekror Bobung

Raik (Jllantap)

b. Jalan I iogkongan Bobuog

Boilc (mantap)

I).

Pe°Iayaoan Moda TrallSp<>rtasi ·.: Yogyalwta. Pinat-Sambipitu

- .

Mcmadai

51Cm

.I

-·I

-

1<.c1en1Dp11

o. Yogyak•"* • PuW.-Samhlpini ....

?.

.r·

KruubRi

SK.m

-

O,SKm

Ada hlur 'l'rayek A.ngl-utan Umum

· b. wonn.. ri • siinib1riw - Putat

Mcmada1

Ado Jalur Tray
c. Sal!lbipitu - Bobung

Tid.ak Memadai

Tidak Ada Jalur 1'rayek Angkutan

..

Umum

~wnber : Has1I Anal1S1s, 2008

70

4.1.3 Amenitas

Saraaa pariwisata ID(:lllpakan fasilitas yang harus diadakan apabila suatu d~ab tujuan wisata ingin dikembanglcan. Ketersediaan prasarana dan sarans akan daya tarik daeral1 tujuaa wisata )'llI2g bfnangkula11, terutama bila

mempersust

akses kc daerah tujuan wisata mudah dilaknlran.

Ketersediaan fasilitas pendukung paciwisata (amenily) sangat dibutuhkao dalam pemenuhan kebutuhan wisatawaa dalam memperoleb kenyamanan berwisata. Fasilitas pendukung pariwisata (amenity) di suatu destinasi wisata, antara lain Pusat Infonnasi Pariwisata (T~

Infonnaiion Centre), akomodasi, rumah

makan, pusat perbelanjaan, keemanan, perparkllan, sarana dan prasarana kesehatan, listrik, air bersih, telekomunikari, sarana peribadahan, persa.mpahan dan drainase,

4.1.3.1 Pus•t Infol1JIJlSi Parlwisata (T.urisf lnf"nnllfion Ce1Jtre)

Salah satu fasilitas penduk:ung pariwisata adalah Pusat Informasi Pariwisata (T{)!Jrist

Information

Centre) yang

menyedialcan bersgam

informasi

kepariwisataan, baik berupa brosnr, peta wisata, audio visual, dan usaha pelayanaa wisata, Di Desa Wisata Bobung belum Ilda bangunan yang khusus dibangun untuk digunak:an sebagai Pusat Informasi Pariwisata. llntuk kepentingan wisatawan yang ingin mengetahui kepariwisat:ian di Bobuag, Bad311 Pengelola Desa Wisata (BPDW) Bobung telah ~

Balai Serba Guna (Rumah

Adar) Bobung dan rumah Kepala Dusun Bobung sehagai Pusat lnforruasi

Pariwisata Bobung.

71

1.1.3.l Akomodasi

\lomodasi

adalah sarana penting pariwisata yang sangat dibutuhkan oleh

visatawan. Penginapan yang tersedia di Desa Wisatn Bobung odnlah kamar-

:amar rumah penduduk yang disediakan bagi wisatawan. Ileroas!ll1'.an penjelasan lapak K.emi:ran selaku Kepala Dusun dan Ketua Badan Pengelola Desa Wisata BPDW) Bobung dapat diketahni bahwa sudah disiapkan sekitar 12 kamar }'IU)g lapat digunakan para wisatawan. Konsepnya live in, dimana para wisatawan

inggal bersama dengan para penduduk Bobung. Wisataw.an dapat menikmati :ctcnangan k.chidupan di desa sambil meoyaksikan keindahan alam dan akiifiras

1CD.duduk. membuat bermacam-macam k.erajinan dari kayu. lagi wisatawan yang berlrunjung k:e Desa Wisata Bobung, keberadaan ak:omodasi idak menjadi masalah karena mereka dapat menginap di Kota Wonosari yang 1mjarak 12 Km atau mengina:p dj Kota Yogyalcnrta ynng berjarak 30 Km.

1.1.3.J R.umah Makan )i Desa Wisata Bobung belum ada rumah

rnakan. Untuk memenuhi kebutuhan

:onswnsi wisatawan yang menginap maupun wisatawan yang herkuajung lee )esa Wisata Bobung. disediskan oleh penduduk dengen meou makanan khas

•<:Jesaan sepeni lbiwul, gathot, gedhang godhog, temper tales. 1.1.3.4 Pusat l'erbcla.njaan

lerbelanja rnerupakan bagian tak rerpisahkan dari pariwisara, Belanja tidak emata-mata melayuni wisatowan yang sengaja bemiat berbelanja, tetapi jugll. aelayani semua wisatawan dan nwyarakat pada wnumnya. Pusat petbelanjaan 'llllg

ada di Kawasan Wisata Bobung berupa waruag-warung kelontong yang

umlabnya 9 buah. Untuk mendapatkan souvenir (cinderamata) kerajinan topeng

an batik J
72

berfungsi ganda scbagai tempat untuk memboat Jcerajinan topcng dan batik kayu

sekaligus showroom produk l:erajinan yrng dihasillcan. 4.1.3.S Keamanan

Sadan Pengelola Desa Wisata (BPDW) Bobung telah membentuk kepanitiaan

yang bertugas untuk mcnjaga kcmnanan Desa W1Sata Bobung, Di Desa Wisata Bobung juga telah didirikan Pos Keamanan Lingkungan unmk meojaga keamsnan warga masyarakat daa wisatawan yang bert:unjung. Lokasi Polisi Selctor (Polsek) Patuk dari Desa Wisata Bobung berjaral.: 7 Km.

a.t .3.6

Tempat Pnkir

Jesa Wisata Bobuag belum ineou1iki lempat parkir untuk keodaraan bermotor oda empat maupun roda dua, Untuk padcic bis yang mengangkut rombongan

.visatawan, mengguaakan badaa jalan dcpan gapura pintu gerbang Desa Wisata wbung, hal ini mengganggu kenyamauan wisatawan karena harus berjalan kaki airang

lebih I 00 meter menuju lokasi obydr. wisata. Demikian juga untuk mobil

rribadi, saat parkir juga masih =ggunakanbedaa jalan. Namun bagi wisatawan 'llDg

rncnggunakan keadaraan bermotor roda dua, tcmpat perkir tidak menjadi

nasalah karena bisa diparkir di rumab pemluduk. Jntuk mengatasi masalah parkir di Desa W'isata Bobung, Badan Pengclela Desa 1Yisata (BPDW) Bobung telah menyediakan lahan parkir seluas 2.121 M2. Lahan

ersebut saat di! ekukan survey lapangan belUOI dibangun dan berdasarkan vawaacera deagan Bapak Kemiran, selaku Kepala Dusun dan Ketua Badan 'engelola Desa Wisata (BPDW) Bobung rencaoanya pada bulaa Agustus 2008 krui dimubi pembangunan tempat parlcir.

4.1.3. 7 Fasllitas Kesebatan

Ketersediaan

fasilitas

kesehataa sangat diperlukan

untuk pengembangan

panwisaia suatu daerab. Di Desa Wisata Bobung belum terdapat fasilitas

kesehatan seperti Puskesmas, PllSttl (Puskesmas Pembantu), apotik maupun tenaga medis seperti Dokter, atau Bidan. 4.1.3.8

Lutri.k

Di Desa Wisata Bobung sudah terdapat jaringan listrik yang tersebar ke seluruh pennukiman warga, Listrik ini selain dimanfaatkan untuk keperluan rumah tangga

sehari-hari juga digunakan dalam pengerjaan industri kerajinan kayu. 4.1.3.9 Air R~rsih

Kebutuhao air bersih bagi masyarakat Desa Wisam Bobung selama ini dipennhi

dari sumbcr air tanah yang ada di sekitar pennukiman. Janngan instalasi air bersih dari PDAM Kabupaten Gunungkidnl belurn dapat menjangkau kawasan ini

dikarenakan Dusun Bobung memiliki Jremiringan lahan ysng Jumayan curam, Hal ini menandakan bahwa masih lrurangnya pelayanan air bersih untuk meueukupi kebutuhan masyarakat, Kebutuhan pelayanan air bersih sangst c!ibutuhkan dalam pengembanga» pariwisata

4.1.3.10

Telel
Jaringaa telekomunikasi kabel belwn meujanglcau Desa Wisata Bobung. Sa.rana komunikasi

yang digooakan

oleb peaduduk Dobung menggunakan

telepon

seluler. Sed.mgkan komunikasi yang digunalcan apabila ada gaagguan atau bahaya, masyarakat Bobung menggunakan kentongan atau pengeras suara.

74

t.1.3.U

Sarana Per1badsta11

Sar.ma peribadatsn yang terdapat di Desa Wisata Bobung adalah berupa Masjid

,-ang digunakan sebagai tempat iba.dah oleh masyarakac sekitar dan juga Nisatawan yang datang ke Desa Wisata Rohung. Secara umum sarana tempat reribadah terscbut telah mc:menuhi kebutuhan penduduk Bobung,

1.1.3.12

Dralnase

)istem draioase di Desa Wisata Bobung pada umumnya masih sederhana dan sersifat lo.kal, artinya pembuangan air hujan Jebih banyak dialirkan ke ladang erbuke, Hal ini mei1gingat

kondisi lehan terbuka uiasih luas, sehingga

nemungkinkan uotuk. menampung limpahan air hujan 1.1.3.13

PenampaJtao

)istem pembWlllgllll sampah di Bob\ll'IS masih dilakukan dengan sisten individu, raitii dengen cara mcnimbun di halamm dan lcc:mudia.o dibakar. Sementara di cmpat-tempat umum juga dengan cara pengumpulan dan dibua.ng di tempat >embuangan sernentara dan kcmudian dibakar.

Tabcl 4.9 Ketersediaan Amenitas Desa Wisata Bobung No

Amemtas

Mcmad
Keterangar;

Tidal: Memadai

I

Pusat lnformas1 Pariwisata

Tidal<: Memadai

(Tourist/'lf()rmotio11 Centre}

· Belum tersedia • Bal.ai Serha Gu"" (R11mnh Adat) Bobung difuogsikan sebagai Pusat lnformasi

Pariwisata 2

Akornodasi

Memadai

Tersedia 12 kamar di rumahrumah penduduk .

75

No

Amenitas

Memadai/

Keterangan

Tidak Men:aad1i 3

Rumah

Miikan

Tidal.: Mcmadai

• Belum tersedia • .KODSUDISi malcanan

dan

millUlllan disediakan oleh penduduk

4

Pusat Perbelanjaau

.

Tidak Memadai

Warwig kelontong

. Belum ada pusat showroom

souvenir/cinderamata 5

Fasi!ita.s Keemanan

.

Memadai

Petugas kearnanan

. Pos K.eamanan Lingkungan 6

Perparlciran

-

Tidal: Memadai

.

.....

Parkir di badan jalan Lahan parkir sudah ada nl!lllun belum

7

Fasilit•s KeseJiatan

Tidak Mcmadai

dibao.aun

Belum ada sarana clan J>rasatana ke~eM.mn

8

Listrik

Mcmadai

Se1un1b rumah penduduk sudah dialiri liSbi.k:

II

AirBersib

.

MCJ'Qadai

Behun od4 la.y"W!ll air

bc::r>ih clarl p 0 A.t.\1'

. Ket7wuban air bcrasal dari air tallllb 10

Telcl:owuuik
Meimdai

Menggunakan tcl~Jx,n seluler

ll

Sarana Peribadatan.

Mcmadai

S81'3Jla ihadah cukup untuk . D>eno.tupWlg mas yaraluil

12

Drainase

I

Me.m.odai

Sutc;n sederbana dan bersifat

lobl

13

Persampahan

Memadai

Sisteru individu

,_

S umber : Hasil Analisis, 2008

76

Gambar4.3

Amenitas Desa Wisata Bobung

~.

Gambar 4.3 Amenitas

....

!

\'•

hb

1'

Wis.ta Bob11ng ,..· '

t'

·+

+

+ l!l;Qlll,

+

+

+

•

Jl~r/;llli

-

Jllu KtAlllo( Jllll Uo;witr·

.._ S>·pl llnA MAI

\

...

"'· •• ....

II

.~·

l

•

+

•

•

I

+

Ii

J

•.-

....

-

....

'

' /'

.f

o'""'~

I

-··...i.111 ....

I ........... .~

0

Cl

a

.....

M.a'lld

II•--

Cl

llCAU.1 I

IU

1111

Swnl>cr: Ceondcet•a U~roa.

2008

77

alam pengeinbangan

suatu destinasi wisata diperlukan

kesiapan masyarakat

tempat, Kesiapan masyarakar disini dimaknai sebagai peran serta masyarakat Jam mengembanglcan pariwisata di daerahnya. Masyarakat di sekitar destinasi rus disiapkan dan siap menjadi subyek pariwisata, bukan hanya sekedar sebagai yek yang menjadi tontoaan.

0

asyarakat Jobi merupaka.u orang yang paling mengetahui dan memahami ndisi sosial budaya masyarakat setempat. Oleh karenanya setiap pembangunan ng dilaksanakan hams mengedepankan nilai-nilai kearifon lokal (local wisdom}

ng dimiliki masyan.kat. Demikian juga dengan pengembangan kepariwisataan, IS)'l\l'a)
'libat lan.gsung dan diharapkan mampu memberikan manfoat ynng optimal bsgi isyanikat setempat,

dam perk:embugannya, wilayab pedesaan menjadi sesaran bani sebagai stinasi wisate. Konsep kembali Ice alam (buck to nature) turutmewamai ragam riwisata. Semangat k:ernbali ke alam, hiruk pikuk kehidupan

l:OfA,


:nunmnya kualitM lingkungan kota, mendorong orang berpaling kembali kc

m pcrdcsaaa. Hal ini kcnmdian memieu timbulnya desa wisata yang :nawarlcan k:ehidupan yang lebih alami.

-sa wisata merupakan destinasi wisata alternatif di Kabupaten Gunungkidul tuk menambah keragaman jenis wisata selain wisata pantai, wisata goa UU111pun )wisata. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Bapak Birowo Adhic, ST, MT, pala Bidang Pengembangan Produk Wisata, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

bupaten Gununglddul sebagai berikut : •merintah Kabupaten Gwiungki4ul selatn mengembangkan wisata pantai, juga ngembangkan wisata lain seperti wisaia goa, Wisata karst. ekowisata, juga ngembangkan wisata pedesaan. Pemerintah Kabupate« Gunungkidul le/ah ncanangkan Bobung sebagai Desa Wi.rata. Dengan adanya kebijakan tersebtu

78

diharapkan Bobung mampu berkembang sebagai salai: satu kuwasan wisata di

Gu11ungkidul yang memiliki daya tarik kehidupan khas pedesaan." (Wawancara, 18 Juli 2008)

Bobung merupakan salah satu Desa Wtsata di Kabupaten Gunungkidul.Sebelum terbentuknya Desa Wisata Bobung, dusun ini sebenamya sudah eukup sering dikunjungi wisat.awan yang berasal dari dalain maupun luar negeri. Wisatawan berkunjung untuk melihat langsung pan pengrajin mcmbuat topeng dan batik kayu,

Melihat potensi yang dimiliki Dusun Bobung yang memenuhi syarat menjadi Desa Wisata dan masyarakainya yang sangat antusias meogembnnglcandesanya, pada tahun 2000 Pemerintsh Kabupalell Gunungkidul mencanangkan Bobung seoagai Desa Wisata dan Dinas Pariwisata dan Keoudayaan Kabupaten Gunungkidul pad a tahun 2003 menetapkan Bobung sebagai Desa Wisata. Sejak pencanangan pada tahun 2000 smipai sekarang, berbagai sosialisasi, pembinaan dan pelatihan

dari berbagai

instansi Pemerintah Kabupaten

Gunungkidul diberikan kepada llUIS}'l11lkat Bobung. Sosialisasi, pembinaaa dan pelatihan dilakukan sebagai upaya pemberdayaan

masyarakat, Masyaralcat

diharapkan ikut berperan aktif dalam peoeatuan program-program pengembangan Desa Wisata sesuai dengan keinginan merelra.

Sebagai salah satu bentuk pcnguatan kapasitas masyarakat Bobung adalah adanya sosialisasi, pembinaan dan pclatihan. Dengan adenya penguatan kepasitas ekan menimbulkaa kepariwisataan meningkatkan

kesadaraa sebagai

masyaraka1 Desa

bahwa

Wisata yang

Bobung

memiliki

potensi

apa!>i!a dikembangkao bisa

perekonomian masyarakat jika dikemas seoagai produk wisata

yang meaarik, Masyaukat Bobnng

senJakja

mc:nyadari deagaa potensi yang

dimilili dan masyarakat memiliki semangat nntuk Jebib mengembanglcannya.

79

Berdasarkan

basil wawancara dcngan beberapa tokoh masyarakat Bobung dan

masyarakat

Bobung, dapat dikdllbui bahwa masyarakat Bobung sudah

mengetahui desanya telah ditetapkan oleb Pemerintah K.abupaten Gunungkidul sebagai Desa Wisata. Masyarabt sangat bcrllarap bahwa desanya benar-beaar berkembang sebagai D~

Wisata dan banyak dikunjungi wisatawan. Llengan

banyaknya wisatawan yang bedamjung

akan

meningkatkan pendapatan

masyarakat karena wisatawan a1:an mcmbclanjakan uangnya untuk membeli souvenir/cinderamata yang mereka basiUran Tabet 4.10 Pemberdayaan Masyarakat Bobung No

Uraian

Jumlah

-··

Pelaksana

···--

(Orang) I

Soaialisasi Desa Wisata

so

Disparbud

2

Pel.atihan Batik Kayu

48

Disparbud,Dispenndag

3

Pelatihan Pengembangan Prociuk

35

Disperindag

4

Pelatihau Desain

37

Disperiadag

5

Pelatihan Pemasaran

33

Disparbud, Disperindag, ASITA

6

Pelarihan Pemandu Wisata

lS

Disparbud

7

Pembinaan Kebersihan I ingkungan

30

Dmkcs

8

Studi B<mding

20

Disparbud

Sumber : Survey Primer, zoog Bcrdasarkan label di alas dapat dt'ketahui bahwa berbagai upaya pemberdayaan

rnasyarakat sudah dilalrukan untuk peagembangan Desa Wisata Bobung. Beragam bentuk kegiatan, seperti sosialisasi, pembinaan, pelatihan dan midi banding, rncrupakan input atau masukan bagi panbada)'Mnmasyarakat Bobung sehingga mereka memiliki akses kepada betbagai peluang (opportunity) yang akan mcmbuat mereka semakin berdaya.

Sebagai salah satu benruk penguataa kdembagaan masyarakat adalah masyarakat Bobnng tel ah membenruk Badan Pengelola Desa Wisata (BPDW) Bobung pada tahun 2005. Pengurus Badan Peogdola Desa W~l" (BPDW) Bobung berasal

80

-

masyarakat, hal ini merupakan salah saCIJ bentuk. peran serta masyarakat m mendubmg l

pengembangan desa wisata, Pembentulcan Radan Pengelola

Wisata (DPDW) Bobung

juga bertujuan untuk menampung

aspirasi

yarakat dan memberikan jalan keluar apabila dalam mengembangkan Desa ata mengalami permasalahan. -,

lasarkan analisis peran serta masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata uag, dapat disimpullmn bahwa pada dasarnya masyaralcat sangat mendukung ~embangan desanya sebagai Desa Wisata. Masyarakat menyadari bahwa •ila desanya berkembang akan dapat mengamhil manfaat bagi peningkatan lronomian mereka,

Aspe.k Permintun (Dem11.tr1/)Pariwbat• Des• Wisata Bob1111g

,.

ek permintaan (demand) pariwisata Desa Wisata Bobung berkaitan dengan uawan.

Bahasan

aspel<

pennintaan

(demand) pariwisata

rnencakup

embangan kunjuogen wisatawan kc Deso Wisntn Bobung, kara.lct.eristik nawan, peodapat wisatawon aktual terbadap komponen sediaan (supply) wAta DeRa WiRata Rnhung dan pendapat wisatawan potensial terhodap Desa eta Bobung.

L

Wisatawan Aktual

·r' .

atawan aktual adalah wisatawan yang mengunjungi suaru daerah tujuan ita. Analisis wisatawan ak:tual dalam peoelitian ini mencakup perkembangan

ungim wisatawan di Dcsa Wisata Bobung, karakteristik wisatownn ynng

gunjuogi Desa Wisata Bobung dan identifilcasi pendapat wisatawan ak:tual

idap komponeo sediaan (nipply) pariwisata Desa Wisata Bobung.

81

.i : i ' '

•.2.1.1

Perkcinbang:w KunjuPgan Wisatawan

Up11ya mengembangk:an kepariwisataan tidak terlepas dari perm wisatawan, Demikian juga dalam mengembangan Desa Wisata Bobung. Perkembangan pariwisata Desa Wisata Rohung dapat dilihat dari peningkatan jumlah wisatawan. Wisatawan

yang berkunjung

kc Dcsa Wiseta Bobung relatif masih sedikit

dibandingkan dengan kunjwigan wisatawan ke obyek wisata lain di Kabupaten Gunungkidul.

Tabet 4.11 Jumlah Kunjungan Wisatawan Kabupaten Gunungkidul Tahun 2000 s/d 2006 No

i.ou.;

200I

2001

2002

168

291.761

274.906

288 7~11

2000

200)

2005

2006

2~2 ~:B ' 267 847

163.623

11.139

14.279

s.rzz

R 609

7 831

H49

6.561

l

Baron

2

l'u1<$1!11des

8060

10.lU

11.910

12.978

3

Tepu,

SE48

S.641

1.955

4

W'cdiombo

s

Sadona

6

Ngnoehan

7

Ounuogeainbar

8

Bob\lllg

lll

I

IHO&

13.146

14 )03

IS 214

ll.4Sfl

12 033

7.112

9 S46

1062&

9.404

10.068

7.3SO

7009

114S7

12.012

14 281

15.044

IS.6SS

IHS8

8956

462

)57

329

302

34

54

72

3 ••4 47

43

11602

"'481 38

3) .

.

Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupalen Ounungkidul, 2007

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa wisata pantai rnasih menjadi obyek. wisaia yang banyak dilruojungi oleh wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2000 sampai dengan 2006. Sedangkan

pengunjung Desa Wisata Bobung dililult dru:i kuantitas sangnt stX!ilcit. Wisata pantai sebagai bentuk wisata massal memang memiliki daya tank yang lebib untuk menjaring wisatawan dibandingkan

dengan wisata pedesaan yang lehih

berorientasi sebagai bentuk wisata minat khusus.

82

Berdasarkan data sekunder yaitu bul"U t11II1u Desa Wisata Bobung tahun 2008, dapat diketahui wisatawaa yang rneng~njungj Desa Wisata Bobung pcriode Desember 2001 sampai dengan Juni 2008 tercatat 115 orang. Jumlah kunjungan wisatawan ke Desa Wisat~ Flobung pada periode tersebut mengalami peaingkatan

dari tahun-Ulhw1 scbelumnyn. Oarnbar4.4

Kunjungan \Visatawan DesaWisata Bobung Tahun 2000 s/d 200712008

fOO Ill)

J11mlah

""

<0 20 0

7000

2001

20:xz

2003

2004

aeee

2000 200112008

Ta.tiun

Sumber : Dinas Parlwisata dan Kebudaynan Kabupaten Gununglcidul, 2007, dan Buku TlllllU Desa Wlsata Bobung, 2008 Tabet 4.12 Jumlab Kul\iungan Wisatawan Desa Wisata Bobung Tahun 2000 s!d 200712008 Tahun

No _,_,

1

2000

2

2001

3

2002

4

2003

s

2004

6

2005

7

2006

Jumlah Wisatawan (orang) )ll

·-

35

34 54 72 47 43

115 8 Desember 2007-Juni 2008 Sumber : Dinas Paowisata dan Kebudayat111KRhupaten Gunungludul, 2007

83

.mtlah wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Bobung mengalami fluktuasi

ap tahunnya. Pada tahun 2000 yaitu saat pimcammgim Desa Wisala Bobung, •isatawan yang berkunjung 38 orang. Pada tahun 2001, jumlah wisatawan yang

erlcunjung mengalami penunman yaitu 3S orang, Demikian juga pada tahun 002 jumlah wisatawan yang berlrunjung sejumlah 34 orang. Sedangk.an pada ihun 2003 dan 2004 mengalami peningkatan yaitu 54 orang dan 72 orang. nmun pada tahun 2005 dan 2006 kembeli jumlah wisatawen yong bes-kunjung

penurunan. masing-masing menjadi 47 orang dan 43 orang.

tengalami

edangkan pada kurun waktu Desember 2007 - Juni 2008 jumlah wisatawan yang

&kunjung mengalami kenaikan yaitu 115 orang . .:2.J.2

Karakteri•tik Wi~atawanAktual

.ardkteriotik wisatawan aktual dapat dilihat dari umur, jenis kelamin, daerah asal an pekerjaan,

2.1.l.1

Umur clan Jellis Kelamin \Visacnvan Aktual

mur dan jenis kelamin mempakan salah satu faktor yang mempengaruhi :scorang untuk bcrwisata Bcrdasarkan kclompok umuc, wisatawan

yang

:i

!rlrunjung ke Desa Wisata Bobung (wisatawan aktua!) periode Desember 2007 -

I;

mi 2008 didominasi kelompok umur 15·20 tahun (36%). Kelompok wnur rbesar kedua adalah kelompok umur 20-2S tahun (26%), kemudian kelompok nur 36-40 tahun (12%}, kelompok umur 31-35 tahun (10%), kelompok umur i-45 tahun (10%), kelompok umur 26-30 tahun (3%), dan kelompok umur

;-so tahun (3%). Hal ini menunjukkan bahwa

peogunjung Desa Wisata Bobung I

'j

dominasi usia idobth d1111 mahasiswa (pela.jar berusia 15-20 tahun dan ahasiswa berusia 21-25 tahun). Hal ini mengindikasikan bahwa segmen pasar

uuk Desa Wisata Bobung bisa diarahkan untuk wisata ilmu pengetahuan ridiawisata).

.,, I'

84

.I

,.··1 . ·~

I

Sedangkan

berdesarkan

kelompok

jenis

kelamin,

dapat diketahui

bahwa

wisatawan yang berkunjung ke Desa W!Sata Bobung lebih banyak laki-laki (62%) dibandingkan perempuan (38%).

4.2. l .2.2

Asal

Asal Wis atawa11 Aktual

wisotow311

aktu41 yang mengunjungi Dess Wisata Bobung periode

Desembee 2007 - Juni 2008 yang terbanyak berasal Kabupaten Gunungkidul (58%), kemudian Kota Yogyakarta (36%), Kota Bandung (3%), Kabupalell Sleman (I%),

K.ota J akartc (I%) dan Bali (1 %). Pengunjung yang terbanyak

berasal dari Kabupaten Gummgkidul
dengan Desa Wisata Bobung, Meskipun wisatawan yang berlcunjung dari K.ou. Jabrta

d1>11 Bali relatif sedikit, namun

ini roenunjuldcan bahwa Desa Wisata

BobUll& telah dikenal dalam stala lebih Illas yaitu di luar wilayah lokal (Kabuparen GWlU11glcidu1) dan wilayah regional (Provinsi Oaerah [stimewa Yogyabrta). 4.2.1.2.3

Pekerjsan Wiutawu Aktual

Pekerjaan wisatawan aktual yang mengunju.ngj Kawasaa Wisata Bobung periode

Desember 2007 - Juni 2008 beragam. Sebagiao besar wlsatawan yang berkunjung rnasih berstatus pelajar (35%), Mahasiswa (26%), bekerja sebagai PNS (20%), Swasta

(17%)

dan Guru (2%). Dengan mclihat wisatawan aktual yang

mengunjungi Desa Wisata Bobung masih berstatus PelaJar dan Mahasiswa, hal ini

mengindilmsikan bahwa segmen pasar untuk kawasan wisata Bobung bisa diarahkan pengembangaanya unluk wisata ilmu peagetahuan (widiawisata],

Berwisata di Kawasan Wi!!aia Booung dapar dijadikan media untuk mempelajari berbagai ilmu pengetahuan, seperti desain, kewirausahaan, marketing, pertanian, sosial budaya masyarakat dan lingkungl!Il hidup.

85

l.l.1.3

Pendapat Wisatawao Aktual tenadap KomponenSediaan (Supply) J'ariwisata Desa Wisata Bobwag

'aiiwisatamerupakan industri yang menjulll produk. Olehkarena itu, promosi dan >emasaran merupakan kcbarusan. Ssatu upaya menarik sebanyak muagkin Nisatawan,

membuat mereka menilcmati atau lcbih lama tinggal

dan

nembeJanja.kan uangnya sebanyak mungk:iD di suaru daerah tujuan wisata. \fayoritas responden dalam penelitian ini meagetahui Desa Wisata Bobung dari canter (53,3%), brosuc wisata (JJ,3%). pamcnn (6.7"At) dan teman/keluarga 6,7%). Dengan demikian pentingnya informasi dan promosi keberadaan suatu laerah tujuan wisata tidak hanya bisa dilakukan melalui media massa, ale.an tetapi

>romosiwisata dapat juga efektif dilakuk:anmelalui dinas/instaasi tcmpat bekerja, lisamping itu jugs dapa.t dipromosikan lewat pameran dan informasi dari emaa/keluarga.

1.2.J.3.1 Daya Tarik Wisata :relcuC03i Jcuajungan rcsponden yang datug ke obyek wisata di Desa Wisata ~obung sangat beragarn. Wisatawan yang sudah berlc:unjung k.e Desa Wisata

lnhUJ1g lebih dari tisa kali adalah sebanyalc. 53,3Y., dua kali sebanyak 20% dao rang berkunjung unruk pertam.a k.\Jinya sebanyak 26,7%. Wisatawan yang 1etlrunj\.ing lebih dari tiga ltali ke Oesa Wisata Bobung disamping melakukan :egiatan wisata juga memilik.i kegiatan lain yaitu urusaa bisnis/pekerjaan. Hal ini lapat dilihat dari tujuan wisetawan mengunjuogi Desa Wisata Bobung Sebanyak i6,7% respondea menyatakaa bahwa kunjungan wisata mereka ke Desa Wisat.a lobung adalah untuk urusan bisnis/pekerjaan, sedaogkan 33,3% responden

acnyatakan bahwa mereka berwiaata ke Desa Wisata Bobung untuk mel.ihat erajiD.an topeng dan batik kayu,

'ujuan uiengunjungi suaiu obyek wisata akan berpeagaruh ternadap lama uniungac wisatawan. !:>ebanyak 80% responden meluangkan waktunya sckitar -3 jam di lokasi obyek wisata Dcsa Wisaza Bobung. Responden yang

86

. ~~'·

meluangkan

wakrunya kurang dari 1 jam sebanyak 20°/o. Sebagian besar

wisatawan menghabiskan walctunya unt11k berinteraksi langsung dengan aktifitas pcnduduk rnembuat kerajinan bati'lc byu dari proses awal produk sampai

finishing. Wisatawan dapat melihlt dan belajar Jangsung kepada pengrajin bagalmana rnembuat topeng clan batik kayu.

Hambatan yang dihadapi wisaCl!wan yang bertunjung ke Desa Wi~11ta Bobung od.llah lrurangnyn infonnasi/promosi keberadean Dcsa Wisata Bobung (73,7"~). Sedangkan hambatan yang lain adalah tidak adanya angkutan wnum menuju Desa Wisata Bobung (26,7%). Untuk mengembangkan Desa Wisata Bobung sebagai suatu daerah wisata ada.lah sangat penting adanya infonnasi dan promosi w:isata yang intensif dituojan,g olch ketersediaan sarana angkutan wnwn.

Obyek wisata yang paling banyak dikunjungi oleh wisetawan di Desa Wisata

Bobung adalah kerajinan topeng dan batik kayu (100%). Bagi pcngunjung yang baru sekali mC11gimjungi Desa Wisata Bobung ak:an meogunjungi lebih satu obyek wisata yang ada di DC38 Wisata Bobung. Hal ini ditunjukkan oleh persentase wisatawan yang mcngunjungi obyek wisata di Dess Wisara Bobuag sebanyak: 26, 7% responden rnengunjungi lccrajinan to('CQg dan batik k.ayu, seni budaya masyarakat Bo bung, rnata air Tuduugsongo, penlasan Prabu Brawidjaye V,

tracking Sungai BJumbungan dan Goa Waw Joglo. Scdangkan responden yang sudah pemah berkunjung ke Desa Wisaia Bobuns (73,3%), mereka hanya mengunjungi usaha kerajinan topeng dan batik kayu. Berkenaan dengan pengembengsn obyek wisata di Desa Wisata Bobung, menurut wisatawan yang telah mengunjungi obyck wisata tersebut adalah adanya pcnetaan

obydc wisata (S3,3%), premosl wisata (40"/o)dan adanya atraksi seni budaya secara rutin (7,7%). Dengan adanya penataan obyek wisata di Desa Wisata Bobung dan promosi wisata diharapkan akan mampu menarik wisatawan unluk berkunjung. Untu.l:: lebih meningb.tk.an daya tarik wisata, adanya atraksi seni budaya secara rutin merupakan salah satu upaya agar wisatawan tidak merasa

jenub saat berada di lokasi wisata,

87

.f.2.l.3.2

Akseslbllitas

Aksesibilitas rnenuju daerah tujuan wisata biasanya menjadi faktor pertimbangan untuk mengw~ungi suatu obyek wisata. Berdasarkan

survey

lapangan,

aksesibilitas menuju Desa Wisata Bobung sudah memadai apabila ditinjau dari segi ketersediaan jaringan jalan. Hal ini didukung oleh pendapat I 00 % responden yang meeyatakan bahwa ~ibilitas

mi:nuju Desa Wisata Bobung mudah

dijangkau dan kondisi jalan menuju Desa Wisata Bobung haik. Namun untuk lrondisi jalan di Deso Wi!ato Bobung, I 00% responden menyotakan cukup baik. Hal ini dikarenakan

kondisi jalan arteri di Desa Wisata Bobung ada yang

berlubang,jalan kolektor .l::ondis.inya baik dan jalan lingkungan kondisinya baik.

Untuk jarak: tempuh dan biaya tempuh tidak meruadi masalah bagi wisatawan yang berlrunjung Ice Desa Wisata Bobung karena secara geogra6s antar obyek daya tarik wisata di Desa W1sata Bobung tidak bcgitu jauh serra luas wslayah Desa Wisata Bobung yang relatif'kecil (78,100 Ha).

Namun demikian, kemudliliao aksesibilittlS menuju Desa Wisate Bobung belum d.idukung oleh ketersediaan dan pelayanan moda trensportasi darl Sambipiru ke Desa Wi$ata Bobung. Dari Sambipitu menuju Desa Wisata Bobung angkutan umum yang 11d11 adnlah ojek, Hal iui menjadi pertimbangan bagi wisatawan uatuk

mengunjungi Desa Wisata Bobung. Sebagian besar responden yang mengunjungi Desa Wisata Bobung mcnggunakan kendaraaa pribadi yaitu sebesar 66,7%, dengan moda berupa sepeda motor sebanyak 40% responden dan mobil sebanyak 33,3% responden. Sedangkan

responden yang menggunakan kendaraan dinas scbanyak 33,3o/,_, dcngan moda beropa sepeda motor sebanyak 33,4% respoadea dan mobil sebanyali: 13,3% responden.

S8

Kondisi aksesibilitas menuju obyek wisata sangat berpengarub terlwlap

perkembangan pariwisata, Kondisi ak~esibilitas yang baik akan mcmacu meningkatnya

jumlah pennintaan

(demand), dalam hal iDi wisatawan yang

berlcunjung. Aksesibihtas yang bailc juga harus didukung oleh in"frastruktur jalan yang baik pula dan jalur trayek angkut1111 umum menuju menuju Dcsa Wisata

Bobung yang merupakan daerah tujuan wisata. 4.2.1.3.3 Amenitas Keberadaan Pusat Informasi Pariwisata (Tourist Information Cantre) sangat ptmtinH bagi wisatawan wttuk mendapatkan infonnasi kepanwisataan

di daeJah

tujuan wisata. Infonnasi kepariwisataan meliputi informasi yang berkaitan dengan sejarah, seni budaya masyarakat, obyek wisata dan dokumenwi yang berkaitan dengan kepariwisaiaan.

Berkanan dengan Pusat .IJlformasi Pariwisata Desa Wisata Bobung,

(Tourist Information Centre) di

100% responden menyatakan

Bobung belwu eda Pusat lnformasi Pariwisata (Tourist

bahwa di Dcsa Wisata

Informauon Ce11tre).

Hal

ini didukung oleh survey lapangan bahwa di Desa Wisata Bobung belum ada bangunan yo.ng bcrfung11i sebagai Pusat lnfonnasi Pariwisata (Tourist Information Centre). Untuk kepemingan wisatawan yang ingin mengetahui kepariwisataan di

Bobung, Badan Pengelola Desa Wisata (BPDW) Bobung tclah memfungsikan Balai Serba Guna (Rumah Adat) Bobung dan rumah Kepala Dusun Bobung sebagai Pusar Infonnasi Pariwisa!a Bobung.

Akomodasi

adalah sarana penting pariwisata

wisatawan.

Sebaayak 73,3% responden menyatakan tidak tahu kalau di Desa

Wisata Bobung terdapat

yang sangat dibutuhkan

oleh

sarana akomodasi, sedangkan 26,7% responden

:nenyatakan mengetahui kalau di Desa Wisata Bobung tersedia sarana akomodasi. Berdasarkan survey lapangan, dapar diketahui bahwa sarana akomodasi di Desa

Wisata Bobung adalah kamar-kamar rumah penduduk ya11g disediakan bagi

Nisatawan. Bapak Kemiran selaku Kepala Dusun dan Kctua Bnd1111 Pengelola

89

Desa Wisata (BPDW) Bobung menjelaskan bahwa sudah disiapkan 12 kamar yang dapat digunakan para wisatawan untuk menginap.

Rumah makaa juga sarana penting pariwisata yang sangst dibutuhkan oleh wisatawan di daerah tujuan wisata. I 00"/o responden yimg diwawancarai menyatakan bahwa di Desa Wisata Bobung tidak ada rumah makan. Berdasackan basil survey lapangan, memang di Desa \Visata Bobwig tidak ada rumah makan. Namun demikian, untuk memenuhi k.c:butuhan konsumsi wisatawan yang menginap maupun wisatawaa yang berlrunjung lee Desa Wisata Bobung. penduduk menyediakan menu makanan khas pedesaan sepern thiwul, gathot,

gedaang godhog, temper tales. Untuk mendapatkan souvenir (cinderamata) kerajinan topeng dan batik kayu, wisatawan dapat memperolehnya di rumeh-rumah penduduk yug berfuagsi

ganda sebagai tempat untuk membuat kerajinan topeng dan batik kayu sekaligus

showroom produk lcerajinan yang dihasilkan, Hal

ini didukung oleh jawaban

responden yang menyatakan bahwa l 00% responden meayetakan mereka den gm

mudah mendapatkan souvenir (cinderamata). Keamanan daerah obyek wiseta merupakan salah satu faktor alasan mengapa

wisatawan berkunJung ke suaru obyek wisata, Obyek wisata yang memiliki keamanan yang baik memiliki potensi umuk menitatanglcan wisatawan. 100% responden becpendapat kondisi

keamanan di Desa Wisata Bobung sangat baik.

Hal ini juga didukung oleh survey di lapangan, Badan Pengelola Desa Wisata

(BPDW) Hobung telah membentuk kepanitiaan yang bertugas untuk menjaga keamanan Desa \Visata Bobung,

90

'asihtas

pendukung

yang berkaitan dengai aksesibilitas wisatawaa untuk

1engunjungi suatu daerah tujuan wisata a.dalah tempat parkir. 100"/o responden 1enyatakan bahwa di Desa Wisata Bobung belum ada tempat parlcir untuk endaraan wisetawan. Survey lapangan juga maiemukan fskta yang sama dengan

espouden bahwa Desa Wisata Bobung belum memiliki tempat parkir untuk endaraan bermotor roda empat rnaupun mda dua, Untuk padcir bis yang 1engangkut rombongan wisatawaa, mmggun•lmn badan jalan depan gapw:a pintu erbang Desa Wisata Bobung, Demikian juga untuk mobil pribadi, saat parltir Jga masih menggunakan badan jalan.

.etersediaan

fasilitas kesehatan

sangat

diperlukan untuk pengembangan

ariwisata suatu daerah. Berkaitan cfengan fasilitas kesehatan, 100% responden erpendapat

bahwe tidak ada fa.silitas kes b!ltan di Desa Wisata Bobung,

cndapat tersebut sama dengan survey lapangan bahwa di Desa Wisata Bobung

elum terdapat fasilitas

kesehatan seperti Puskesmas, Pustu (Puskesmas

embanru), apotik maupun tenaga medis scperti Dokter, atau Bidan.

asilitas lainnya yang mendukung

kegiatan pariwisata adalah adanya jaringan

strik, air h=:ih, jari11gan telekomunilcasi, sarana peribadatan dan kebersrhan, :ntuk fasilitas jaringao Iistrik, sit bc:rsih, jaringan telekomunikasi dan sarana eribadataa, seluruh responden berpendapat bahwa fasihtas tersebut sudah Ilda

sn memadai untuk kebutuhan wisatawan yang herlrunjung ke Desa Wisata obung, Sedangkan untuk kebersihan,

sduruh responden berpendapar bahwa

ebersihan di Desa Wisata Boboug cukup baik.

91

Tabel 4.13 Penilaian Responden Terhadap Fasilitas Peoduknng Kepariwisataan Desa Wisata Bobung No

Fasilitas Pendulrung fCepariwii:ataan

I

Pusat Informaci Pariwisata

Penilaian Responden Ada/Jbilc

Cutup

-

-

100%

.

26,7%

-

.

73,3%

TidAk Ada

Tidal Tahu

(Tourist Information Centre) 2

Aloomodasi

3

Rumah Makan

4

Tn\n Snuvenir/Cinderamata

100%

5

Kearnaoan

100%

6

Tempat Parki.r

7

Fasilitas Kesehaten

8

Lislri.l::

9

100%

-

100%

.

. .

. .

-

-

100%

.

100%

-

-

Air Ber1ih

100%

Telekomuaibd

100%

11

Suana Ibadab

100%

.

12

'K.eberSihllll

.

100%

-10

-··

-

.

...

-·-

.

. .

..

Swnber : Has1J Analisis, 2008

Uutuk ketersediaan secara keseluruhan fllsilitas p
92

Tabel 4.14 ian Respondea Terhadap Keseluruhan fasilitas Pendukung Kepadwisataan Desa Wisara B<>bung Uraian

Peiiilaiao Responden Sudah ~

Fasilitas Pendulrung Pariwisata

.

Belum

Tidal:

Memeoubi

Memenuhi

53,3%

46,7%

I· ,i

Dcsa Wisata Bobung

..

r : Hasil Analisis, 2008

memeouhi kebutuhan wisatawan yang berhmjungke Desa Wisata Bobung, len men yarankan beberapa hal sebagai bcrikut : pat parkir untuk kendaraan wisatawan. 1

arteri Desa Wisata Bobung diperbaiki.

1ya papan penunjuk informasi obyek wisata. 1ya

rum ah makan.

t}'ll

angkutan umum menuju Desa Wisata Bobung,

ngnnnya tempat pentas kesenian,

4 :v!as yarakat

sambutan masyarakat atas kehadiran wisatawan di Desa Wisara Bobung,

responden menyatakan bahwa mereta puas dengan sambutan warga ikat Bobung yang baik nan rarnah.

Wlsatawan Potensial

van potensial merupakan wisatawan yang tidak berada di lokasi obyek

Namun dernikian, wisatawan potensial ini maniliki pola kecenderungan atang berkunjung ke nbyek-obyek wisata, Wisatawan potensial memiliki

roting dalam suatu kegiatan pariwisata

If

93

Visatawan potensial yang diambil sebagfil responden dalam pcnelitian ini adalah

visatawan yang sedang berkunjung ke obyek wisata di K.abupaten Gunungkidul Ian wisatawan yang berlrunjung ke obyek wisata di Kota Yogyakarta. 1.2.2.1

Karakteristik Wisatawa'll Potensial

<arakteristik wisatawan potensial yang sedang mengunjungi ubyek wisata di
laernh asal dan pekerjaan, 1.2.2.1.l

Umur dan Jenls Kelamin W~atawan Potensial

~ei:dasarkao kelornpok 11mur, wisatawan potensial yang meajadi responden dalam

oeoelitian sebagian besar (I!!%) termasuk dalam kelompok umur 25-29 tahun dan 30-34 tahun. Kelompok umur terbesar kedua adalah kelompok umur 35-39 tahun

:n%),

kemudian kelompok umur 20-24 tahun dan 40--44 tahun (14%),

kelompok umur 15-19 tahun (8%), kelompok umur 45-49 tahun

(7%), dan

kelompok 11J11ur 50-54 tahun (4%). Sedllllgkan berdasarkan kelompok jenis kelamin, dapat diketahui bahwa wisatawan potensial yang menjadi responden penelitlllll ini lebih banyak laki-Jaki (70%) dibandingkan pcrempuan (300.tO).

4.2.2.1.2 Aul Wisatawan Potensial

Asal wisatawan potensial yang menjadi responden penelitian ini terbanyak berasel dari Kabopaten G1JJ1ungkidul (35%), kemudian Kota Yogyakarta (19%), Jombang

(14%), Kabupaten Bantu) (8%), Kabupaten Kebwnen (4%), Kabupaten Sleman (3%), Kabupaten Purworejo (3%), Kota Semarang (3%), Kabupaten Kulonprogo

(2%), Kabupaten Purwokerto (1%), Kabupaten Pekalongan (!%) • .K.abupa(en Boyolah

(1%),

Kabupaten

Karanganyar

(!%), Kabupaten

Sragen

(!%),

I

94

!' ·l

Kabuparen Kendal (I%), Kabupaten Madiun (1%), Kabupaten Cilacap (I%) dan Ungaran (I%).

4.2.2.1.3 Pckerjaab Wbatawab Poten,ial

Pekerjaan wisatawan potensial yang menjadi responden dalam penelitian ini sebagian besar adalah pegawai swesta (41%), yang lainnya PNS (9%), Mahasiswa (9%), Pedagang (8%). Pelaiar (8%), Guru (7%), Petani (2%), Sopir (I%) dan lain-

lain (IS%). 4.2.2.2 rendapal Wisata-.van Poten5ial Mengenai Desa Wisnta Bobang

Dari I 00 rcsponden wisatawan poteasial yang sedang berknnjung ke obycl::-obyek wissta di Yogyakarta (Malioboro, Taman Pintar, Kraton (Alun-Atun Utara)) d.an di Kabuparen Qununglcidul

(Pantai

Baron dan Wonosari),

scbanyak

89%

responden menyatakan tidak tahu Desa Wisata Bobung. Artinya keberadaan Desa Wisata Bobung rnasih belum populer sebaga.i destmas! wisata. Hal ini merupakan tantangan bagi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dan Baden Pengelcla Deso Wil!Ata (BPDW) Bobung unruk lebih inlew>'if dalam mempromosikrul keberadaan Desa Wisata BobUQg sebagai bentul< wisata minat khusus, R% responden menyatakan tahu mengenai Desa Wisata Bobung akan tetapi belum pcrnah

mengunjungt Desa Wisata Bobung dan 3% respcnden mcnyatakan tahu Desa Wisata Bobung dan pemah berkunjung ke Desa Wisata Bohung. Dari 11 % respondcn yang menyatakan tabu Desa Wi:;ata 13obung diketahui bahwa responden tersebut berasal dari Kabupaten

Gunungkidul.

Dengan demikian

kepopuleran Desa Wisara Bobung sebagai destinasi wisata masih bcrsifat Iola! Kabupaten Gonungkidul.

Untuk. frekuensi kunjungan responden yang pemah berkunjung ke Desa Wi~ata Bobuug, l respoaden menyatakan lebib dari tiga kali berl
berkunjung sam kali. A
95

·;I I

ponden menyatakan melihat kerajinan topeng dan batik kayu juga membeli 1venir/cinderamata. Dari respondea yang berkunjung lebih dari tiga kali dapar etahui bahwa disamping untuk melakukan wisata ke Desa Wisala Bobung juga lakukan bisnis usaha ekspor kerajinan,

.I

apoo obyek wisata yang dilcunjungi oleh responden yang pemah berkunjung ke

I

1 I I.

sa Wisata Bobung edaleh kerajinan topeng dan batik kayu. Sedangkan obyek1ek. wisata ymg lain di Desa Wisata BobUllg belum pernah dik:unjungi..

Potensi Pariwiuta Dua Wisata Bobung

.1 nanfaatan secara optimal terhadap aspek sediaan dan aspek pennintaan yang

I

1iliki merupakan pefuang yang poteasial bagi pengenbengan pariwisaie di

I

sa Wisata Bobung. Potensi wisata yang dimiliki akan menjadi daya tarik

I;

.atawan yang bed:unjung ke Desa Wisata Bobung. Potensi pariwisata tersebut

I'

liputi daya tarik wisata, akscsibilitas, amenltas, mMyankat dao wisatewan . .1

Pntend Oaya T arik Wlseta

yck yang meajadi uasur daya tarik kedatangan wisatawan di suatu daerah ran wisata dapat berupa potensi alam, budaya dan manusia, Demikian juga ensi obyek wisnta yang mcrupakan daya tarik wisata di Pesa Wisata Bobung

•at dibagi tiga yaitu potensi manusia, potensi budaya dan potensi alarn. . I. l Potensi Manusia

'.

I

I,

la dasarnya Robung rnerupakan desa wisata yang berbasiskan keunggulan

il ':·.

dudulmya memiliki ketrampilan sebagai pengrejm topeng dan batik kayu. ·ajinan pembuatan topeng dan batik kayu sudah dimiliki oleh penduduk

i '

rung secara hmm ternurun. Banyak wisatawan yang berkunjung ke Bobung uk melihat Iangsung proses pembuatan topeng dan batik kayu.

I'

96

i

'I',I.

4..'.t 1.2 Petensl Budaya

Atraksi budaya yang dimiliki oleh masyarakat Hobung antara lain kesenian uyon-

uyoo (kesenian jawa), wayang kulit, ketoprak, carnpursari, wayang orang, rebana, tari topeng yang menceritakan meageaai ande-ande lwnut dan tari gambyong yang diperanlcan oleh orang dewass. Sedangkan untuk tarian anak-anak adahh tari meong, tari rampak, tari kidang, tari eandi ayu. Diawara budaya yang ada tersebut yang menjadi ciri khas masyarakat

Bobung adalah tari topeng. Tari topeng

dipentaskan oleh 20 orang sebagai penari dan musik pengiring atau pengrawimya sebanyak 15 orang.

Masyarakat Bobung juga masih memelihara adat istiadat turun temurun dan masih berlaku s11111pai sckarang,

Adat istiadat tersebut

antara lain, ru:sull1Jllbtll'Sih

dullllllfgugur gunung, wiwit, adat susupan, mitoni, riyoyo, sedekah pada bulan

Muharam, boycegan, salawatan, dan selapanan 4.3.1.3 Poteasl Alam Dcsa Wisata Bobuag memiliki pcmandangan yang sangat indah karena terletak di

lo:n:ng perbukitan, Obyek wisara alam di Kawasan Wisata Bobung meliputi obyck wisata Ooa Watu Joglo, Petilasan Prabu Brawidjaya V, Mata

rur Tudungsongo,

dan tracking Suagai Blurubungan. Goa Watu Joglo merupakan goa baru d1 tcngah sungai

yang berbentuk seperti rumah Joglo (rumah

adat Jawa) sehingga

masyarakat Bobung menamakan goa ini dengan Watu Joglo. Petilasan Brawijaya V merupakan Tudungsongo

tempat ziarah yang bODyak dikwijwigi orang luar. Mata Air terletak di dekat Watu Wale. Mata air ini hdat pernah berhenti

menga!ir daa dapat langsung dirni.num. Menurut kepercayaan masyarakat sekitar apebila mencuci muka dari mata air tersebut dapat awet muda. Tracking sungai Blurobungan

dibuat oleh masyarakat

untu.k konsumsi

rnenikmati lo::e.indaban alam pedesaan dengan Naman

kurangnya promosi

wisatawan

yang ingin

menyusuri sungni Blumbungan,

keberadlf.ltll obyek wisata alam terscbut di atas,

sehingga kurang dikenal oleh wisatawan.

97

4~~.2

Poteosi Abesibilitas

Aksesibilitas menuju Kawasan Wisata Bobung mudah dijangka» oleh moda transportasi, Kondisi joringnn jalan memiju Desa "'isata Bobung termasuk baik (mantap). Koodisi fisik jalan sebagian besar berupa honnix dengan kualitas jalao )'111lg baik (mant.ap).

4.3.3

Poten$l AmeDitas

Kebutuhan wisatawan rerhadap fssilitas pendulwng ~·isala di Desa Wisata Bobung, seperti akomodasi, tempat penjualan souvenir/cinderamata, keamaaan, listrik, telekomunikasi, air bersih, dan sarana peribadatan dapat terpenuhi, Sedangkan untuk: Pusat fnfonnasi Pariwisata (Touri.Yt Information Centre) masih

menempati Balai Serba Guna (Rumah Ada!) Bobung kareaa belum mcmili.k.i bllrl8U'WI scndiri. Demikim juga Wltuk ~pat

J)llrldr, nwsynrakat Bobung sudah

mcnyediabn !alum seluas 2.121 M2•

Pengernbangan kepariwisataao semak.ia meuingk«t apabila pembangunnn fnsilitos pcnduk:ungpariwisata dapat didi&ribusilcan seeara merata Ice scluruh obyek wisata di

Desa Wisata

Bobung.

POIC!1$i aJcan menjadi semak.in

besar apabila

pembangunaa fasilitas pendukung pariwisata tersebut mehbaikan masyarakat. 4.3.4

Potcnsi l\lasyarakat

Pengua.tan.

lcapa.sitas

masyuakat Dobung secars bcrlcci.inambungan telah

dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul seiak pencanangan Bobung sebagai Desa WiSllta pada tahun 2000. Bentuk peoguatan kapasitas masyarakat Bobung melalui berbagai sosialisasi, pembinaan, pelatihan dan studi banding ke Desa Wisata lain. Dengan adanya penguatan kapasites akan meoimbulkan kesadaran masyarakat bllhwa Bobung 11lQlliliki potensi kepariw1sataai1 sebagsl Desa Wisata yang apabila dikembangkAo bisa meningkatkan pcrekonomian

masyarakat jika dikernas sebagai produk wisata yang menarik.

98

Peaguatan

kelembagaan juga sudah dilaku:kan oleh masyarakat Bobung yaitu

dengan dioemuknya Badan Pengelola Desa Wi&ata(BPDW) Bobung pada tahun 2005. Pengurns Badan Pengelola Desa WtSata (BPDW) Bobung berasal dari masyarakat, ha! ini mcrupskan salah satu bcntuk peran serta masyarakat dalam mendukung pengembangan desa wisata. Pembentuk:an Sadan Pengelola Desa Wisata (BPDW) Bobung juga bertajuan untuk menampung aspirasi masyarnkat dan mcmbecikan jalan kduar apabila dalam mengembangkan Desa Wisata

mengal.ami permasalahan, Masyantkat Bobmg menyadari bahwa apabila desanya berlcembang, mereka akan dapat me:ogamhil banyak manfaat, terutama dalam meomgkatkan peresoeomian mereka,

4.3.S

Wisatawan

Berdasarkaa analisis permintaan (demand). maka potensi kepariwisataan Bobung dapar dikembangkan sebagai wisata minat khusus (sp2cial interest tourism) dalam bentuk wisatc pendidikan (widiawisata), Tahel 4.15 Ringkasan Potensi Pariwisata Desa Wisata Bobung No I

Uraian

Potensi

Aspek Sedraan (Supply) Pariwisala

a. Daya T arik

- Desa Wisata Bobung memililci beberapa obyek wissta yang potmSJal untuk dikembangkan sebagai daya tarik bagi wisatawan untuk berlrunjung.

- Obyclc wisata yang dimiliki Desa Bobung mdip11h obyek wisata'alam, obyck wissra l:rudaya dan obyek wisata

b.

Aksesibilitas

boalaiJ manusia

• Aksesilnlitas meooju Kawasan Wisata Bobung mudah dijangkau oleh moda transportasi.

-

Kondisi

jaringan

jalan

menuju

Dt:sli

Wisata

Bobung baik (mantap).

- Kondisi jaringan jalan

di Desa Wlsata Bobung

cukup baik.

99

Uraian

c, Amemtas

Pol<:Dzi

- Fasilitas pendukungwisatadi Kawasan wisata

Bobung, seperti akomodasi, tempat penjualan souvenir/cindcramata, keamanan, listrik,

'

telekomamkasi, air bersih, dan sarana peribadatan sudoh tersedia, I

- Balai Scrba Owia (Rumah Adat) Bobung di~sikan sebsgai Pusat lnformasi Pariwisata (Tourist Information Cenlre) k.a.rena belum incmiliki bangunac Setldiri.

-

Unlllk tempat partlr, masyarakat Bobung sudah tnellyediabnlahanseluas2.121

d. Masyaralcat

M1.

- Peng113tan lcapasitas mas)'llralcat Bobung secara berke&inambungan telah dilakukan melalui

berbagai sosialisasi, pembinaan, pclatihan dan studi banding kc Desa Wisata lam. - Penguotan kclembagaan jug11 sudah dilakukan oleh

masyarakal Bobung yaitu dengan pembenrukan Badan Pengelola Dc.'lll \Vi~ta (RPOW) Bobung, Aspelc: Pcnnintaaa. (Demand) Panwisata

Wisatawau

Berdasarkan aualisis karakteristik wisatawan aktual dan wisatawan potensial, potensi kepariwisataan Bobung dapfU dil:embangkan sebagai wisata minal khusus (special interest tourism) dalam hat ini wisata

pendidikao (widiawisata). ber : Hast! Analisis, 2008 . I

!. 'I

100

4.4

Permanlahao Pengerobangan Desa 'Wisata Bobung

Dalam pengembangan Desa Wisata Bobung, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul telah menyerahkan sepeauhnya pmgelolaannya kepada Sadan Pengelola Desa Wisata (BPDW) Bobung. Pemerintah K.abupaten Gunungkidul hanya berperan : Sebagai regulator, dimana P<m<:rintab Kahupaten Gunungkidnl menetapkan kebijakan pariwisata yang bertujuan untuk mengarur keseimbangan kegiatan pariwisata oleh para pelaku pariwisata.

Sebagai stimulator, Pemerintah Kabupatcn akan memudahkan stakeholder untuk mengadilptasi kegiatan pariwisatll yang akan dilaluk.an. Sebagai fasilitaror, Pemerintah K.abupate:n Gunungkidul meayediakan saran.a dan prasarana wisata 5cbagai

pcmwjan.g kegiatan pariwisata seperti

pernbaoguuan jaringanjalao internal obyek wisata,

Beber11pa permasalaluw

yang dihadapi dalarn pcugunbtw.1:;w1 Desa WisatH

Bobuag, antara Lain : I. K\ll1Vlgnya promosi dan infonnaii mengenai Dess Wisata BobUllg sehiagga wisatawan potcnsial tidak mendapat informasi mengenai kcberadaan Desa Wisata Bobung. 2. Belum adanya beberapa fasiliw pendulcung wisata di Desa Wisara Bobung. seperti Pusat Inforrnas! Pariwisata, tcmpat parlcir, dan fasilitas kcsehatan.

3. Keterbatasan sumherdaya manusia dan daaa yang dimiliki Badan Pengelola Desa Wisata (BPDW) Bobung untvk mengelola kepariwisataan Desa Wisata Dobung.

JOI

BABY

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Peda bah ini akan membabas mengemri temtJaD srudi, .kesimpulan, rekomeodasi, kelemahan studi dan studi lanjutan 5.1 Temuaa Studi

Dari hasil analisis }'3llg dilakukan terhadap potensi pariwisara Desa Wisata BobllllS tcrdapat beberapa temuan snaii scbagai berikut : I. Berdasarkan analisis sediaan (s11pp{y) pariwisau Desa Wisata Dobung dapat diideotifik&i beberapa bal scbagili berikut : a

Terdapat enarn daya tarik wisata di Desa Wi~tll Bobung yang potensial

untuk: dikembangkan yaitu kerajinan topeng don batik kayu, seni budaya masyanilcat Bobung, Mata

Air

Tuduogsongo, J)e!ilasan

Prabu

Brawidjaya V, ttacking Suup.i Blumbungan dan Goa Wa.ru Joglo, b. Ak.ses.ibilita~ menuju Dess Wisa1a Bobuag sudah mcmadai ditinjllll dari

~gi k.eterscdiaan jaringau jalan dan koodisi kualitas jalan, Namun kondisi

lt!r:lebut belum didukuog oleh k.etcrsedil!lln dan pelayaaen jalur trayek angkutan wnwn, baik dari terminal Wooosari maupun Sambipitu ke Desa Wisata Bobung,

c. Ketersediaan fasilitas

penuojang wisata Desa Wisala Bobung cukup

mcmadai.

d, Pembcrdayaan rnasyarabt lokal untuk mendukung kepariwisataan Desa

Wisata Bobung sudah dilakukan dalern beatuk pengua.tan kapasitas kelembagw.n masyarakat melalui berbagat sosialisasi, panbinaan, pelatihan dan sludi banding ke desa v.isata lain. Dl
102

2. Berdasarkaa tlllalisis pennintaan (
a. Kcrajinan topeng dan batt"k kayu merupakan daya

tarik

utama

wisatawan mengunjungi Desa Wisata Bobung, b. Kondisi jalan arteri Desa Wisata Bobung ada yang rusak sehingga mengganggu perjalarum wisatawan yang berkunjung. c. Ketersediaan

fasiliw

pendulcnng

wisata yang ada di Desa Wisata

Bobung belum memenuhi kebutuhan wisatawan yang berkunjung. Hal i11i menjadi pennasalahan d4lain menciptakan k.enyamanan dan kepuasan wisatawan )'111\g berlrunjung. d, Wisatawan yang menglllljungi Dcsa Wisata .Bobung sebagian

bcSIJJ"

adaWl pelajar dan mahasiswa.

S.2 Kesimp1daa

Berd.tisarbn basil

teml.lall

studi dapat dila.rik kesimpu11111 sebag.\i berikut :

1. Desa Wisau. Bobung scbegasi daerah tujuao wiseia ruinat khusus memiliki beragam daya tarlk wisata yang unik dan langka. Hal ini merupakan potensi pariwisata yang

dapat di.k.embangkan

wi:;.ataMl.Q untuk bi.:rk.wyuog.

guna mempenganihi ketenarikan

Namun pctensi pariwisata yang dimiliki Desa

Wisata Bobung belum didukuag oleh ketersedi3ail fasililas penunjang wisata yang dibutuhkan oleh wisatawao.. K.eterbatasao. fasilitas penunjang wisata menyebabkaa saat ini Desa Wisala Bobung sulit bersaing dcngan daerah tujuan wisata lain di Kabupaten

Gunungkidul maupun Daerah Jstimewa

Yogy:ikmto. yang juga memililci beragam daya tarik wisata yang unik dan Lmgka. 2. Pe\uang

p&'llll'

(Kabupatcn

wisatawsn Desa Wisat.a. Bobung saat ini adalah wis.atawan lokal

Guaungkidul), NllJllun untuk pengernbongon sellliljulnya songat

mungkin untuk: mencavai p~

wisatawan regional (Provinsi Daerah lstimewa

Yogyekarta). Petuang ini didukuag oleh letak Desa Wisata Bohung yang strategis di.antam jalur wisota Kota Yogyakmto dengan obyck wisat4 panlai Kabupaten Gunungkidul (1)8111aiBaron. Kukup dan Krakal).

103

3. Desa Wisata Bobung dapat dikembangkan sebagai daerah tujuan wisata pendidikan (widiawisata). Hal ini berdasarkan karakteristik wisatawan yang

mengunjungi Desa Wisa\a Bobung didominasi oleh pellljar dan lllllhasiswa. ~.J RekomendHi

Betda&vke.n hasi.1 analisi£ dan pennasalahan yang dihadapi dalam pengembangsn Desa Wisata Bobung, maka direkomendasikan beberapa hal sebagai bcrikut :

l. Baden Pengelola Desa Wisata (Bl'OW)

Bobung memperbanyak

atraksl

kcsenian yang digelar secara rut.in sebsgai bentuk diversifikasi daya tarik. wisata, seperti gelaran jathilan, carnpursari, kethek. ogleng. Dengan adaaya pergelaran pentas kesenian seeara rutin dan berkala, diharaplcan mampu

menarik wlsatawan untek mengunjuogi Desa Wisata Bobung. 2. Pemerintah Kabuparen Ounungkidul pedu membangun fasilitas pendukung

wiSata Dcsa Wisata. Bob1me. antara

lain :

- Pc:mbaogunan Pusat lnformosi PllriwiSlda (Towi.~t InformationCentr«). - Pembangunan tempat pllddr dan warung-warung makM iii sekitarnye.

Dengan adanya tempat parkir beserta petuuas parl<.ir akan membuat wisatllWllII merasa nyarnan. Demikian jugo keberadaan warung-warung makiln akao menambah pendapatan warga masyarakat sekitar. - Pembaogunan shcwroom sebagai templll untuk memajang dan rnemasarkan produk souvenir/cinderamata kerejinen khas Dobung berupa aneka topeng dan batik kayu. - Perbaikan kondisi jalan arteri Desa Wisata .R-01.inng yang rusak. - Pemb1111gunao pendopo wituk mcnampllllg para wisatawon yang berziarah

Ire petilasan Prabu Brawidjaya V. Dengan adanya bangunan pendopo akau mcruunbah

lama kunjungan

wisatawan,

sehingga

berd11ml)lllc

pada

perekonomian warga sekitar.

104

- Pembangunan

jalan menuju lokasi obyek daya tank wisabl Maia Air

Tudungsongo, Goa Watu Joglo dan petilasan Prabu Rn1widjaya V untuk mernpcrmudah aksesibiliw wisatawan yang akiu1 berkunjung. - Pembangunan gardu pandang di lokasi obyek daya Wik wisata Goa Waru Joglo. Dari gardu pand3ng ini alu.ui dapal dinikmati k.eindahitn Goo Wa1u Joglo dan panorama alam pedesaan sekitar Sungai Blumbungan. 3. Pemerintah Kabupaten Gunungkidul bekerjasama dengan pengu.saha jasa angkuton untulc menambah jalur trayek anglrutan umum ke Desa Wisata Bobung. Dengan adanya jalur lrayek imgkutan umum, diharapkan mampu menambah knnjung11n wisstawan Ice Desa Wisata &bung. 4. Pemerintah Kahupatcn Gunungkidul meningkatlran sumberdaya manusia Desa Wisata Bobung. Beberapa upaya yang perlu dilalruk.an oleh remerintah

K.abupaten GWlwt~duldalalTI meninglcatkan sumbecdaya lokal, ant.ara lain :

a. Memberikan pendidikaa

dan pelotihnn secara rutin dan berkesiaambungaa

kepada warga masyarekst dan anggota Badan Pengelola Desa Wisal» (BPDW)

!lobu:ng, seperti pelatihan pemandu

wisata, pembinllllll

kebersihan liogkWlgan. study banding. pclati.han pemasaran produk wisata, b. Pembentukan sanggar budaya sebagal tempat tauhan bagi penduduk Bobung mengembangkan dan melestarikan seni bndaya yang nantinya dapat dipenunjukan bagi wisatawan yang bcrkuniung. c. Pembinaan berkesinambungan oleh Pernerintah Kabuparen Gunungkidul kepada para pengrajin topeng dan batil k.ayu. Dengan adanya pembinaan berkesinambungsn, maka kreat.ilitas para pcngrajin tidak akan bcrhcnti d1111 dapat melakukan inovasi baru sehingga bentuJc dan model kerajinaa k.ayu yang dibuat ®pat mengikuti perkembangan jaman.

5. Pemerintah Kabupatea Gunungkidul perlu mengupayakan sistcm promosi wi!'.UWl yang etelctif agar iDfonnasi keberadaan obyek wisata di Kabupaten

Gunungkidul dapat tersebar luas. Promosi wisata yang diJakukan oleh Pemerintah Kabupaten Owumgkidul dapat dilalcukan dengan promosi wisata internal maupun promosi wisata eksternal.

105

Promosi wisata internal dapat dilakukan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul

dengan cara : a. Menginforma~ik:an obyek v.isata di Kabupaten Gunungkidul melalui media masa lokal seperti radio lokal dan surat kabar lokal.

b, Promosi wisal4 metalui lcegjatan-kcgiatan

sekolah (study tour) untuk

mengunjungi obyek wisata di Kabuparen Gunungkidul.

c. Promosi

wisata melalui

kcgi11U111-lregia1ao

yang

dia.JiU.an oleh

dinas/instansi pemerintah maupun lembaga-lembaga swasta,

d. MC!Dperban~

beosur, pasta dan lea1let yang mengi.nformasil:an obyek

wisata tli Kabupaten Gunungkidul. e. M:ernperbanyak papen penunjulc yang menginformasikan obyek wisata di

setiap ruas jalan di Kabupezen Gunungkidul. Promosi wisata eksremaJ dapat dilalcukan Pemerintah Kabupaten Owtungkidul

dengan cara : a. Menginfonno:ii.bn obyek wisata di Kabupalen Cunungl
menginfotmasikan obyek wi.sa!a yang ada di K.abupaten Gununglcidul. c. Menginforma.qilain obyek wisata yang dimiliki Kabupatcn Gunungkidul dalam setiap pamCOID (expo) yaog diiluti oleb Pernerintah Kabupaten Gunoogkidul. d. Pemerintah Kabupatoo Gunuogkidul mclakul
Pemerintah Kabupaten Gunungk.idul menyusuo site plan desa wisata sebagai

pedoman dalam pengerubengau desa wi:Alla. Site plan desa wisata disusun dan diintegrasikan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kebupaten Gunungkidul

dan Reacana lnduk Peagembaagen Pariwisata Daerah (RIPPDA) Kabupaten Gunungkidul sehingga arah peagembangan desa wisata lcbih terarah,

106

5.4 Kelemahan Studi Dalam studi yang telah dilalcukan mengandung beberapa kelemahan yang bisa dij adikan ma.
ini tidak ada bahasan

mengenai

pertanian. Pada seat

observasi lapangan., di linglamgan Desa Wisata Bobung sedang digalaldran penanaman tanaman pule, trebelo puso dan seegoa di setiap pekaiangan dan lahull-lahan kootlng milik peududulc Bobuog untuk mengantislpasi kelangkaan

bahan baku kayu yang mmjadi modal utama para pc:ngrajin. Berdasaekan keterangan informan kunci, lahao. di Desa Wisata Bobung sangat cocok untuk


Untuk melengkopi basil penelitian i.oi perlu dilakukan

studi lanjul<m yang

membaoas mengenai : l. Aspek ekonomi masyarakat lolcaJ yang wilayahnya dikernbangkan sebagai desa wisata, 2. Pemberdayaan rnasyarakar lokal dalam peagembaugan Desa Wisata Bobung.

107

DAFT AR PUST AKA Buku Referensi

I. Faisal, Sanapiah (2003), Format-Format Penelitian Sosial, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta. 2. Gunawan, Myra. P. (1997), Perencanaan Pariwuata Berkelanjutan. Penerbit

ITB, Bandung, 3. Gunn, Clare A. (1988), Tourism Planning Second Edition. Taylorand Francis, New York.

4. Inskeep, Edward (1991 ), Tourism Ptanning, An Integrated and Sus1ai11Qb/e Development .Approach, Van Nostrand Reinhold, New York

5. Lundberg, Donald B. ( 1997), Ekonomi Parlwisata, PT Gramedia Pustaks

Utama, Jakarta. 6. Pendit, Nyoman Suwandi (2002}, flmu Puriwisata . Sebuah Pengantar

Perdana, Pradnya Paramita, Jakarta. 7. Sammeng, Andi Mappi (2001), Calcrawala Pariwauta, Balai Pustaka, Jakarta 8. Spillane, James J. (1987), Pariwlsata Indonesia. Sejurul: clan Prospeknya,

Kanis!us, Yogyakana. 9. Suhardjo (2008), Geografi Pedesaan, ldeAs Media, Ycgyakarta.

10. Sutopo, BB. (2002), Metodalagi Penelitian Kuuliraiif: Dasar Teori dan Penerapannya datum Penelitian, Sebelas Maret University Press, Surakarta,

11. Suwantom, Gamal (2004), Dasar-Dasar Pariwisata, Andi Offset,Yogyakarta, 12. Wardiyanta. {2006), Metode Penelitian I'ariwisata, Andi OJT~1:l, Yogyakarta.

13. Warpani, Suwardjoko P, dan Warpani, Indira P. (2007), Pariwisata Dalam

Tata Ruang

Wi/ayah, Penerbil ITB, Bandung.

14. Yocfi, H. Oka. A. (1996), Pem(J.$(JTQJI Partwisata, Penerbit Angkasa, Bandung.

108

Terbitlln Terbatas I. Badaa

Peeencanaan

dan Pembangunan

(2007), Informas; Pembangu111111 Daerah

Daerah Kabupaten

Gunung)cidul.

Kabupaten Gununglridul 2007,

Kabupaten Gunungkidul 2.

Badan Perencanaan dan Pembangunm Daerah Kabupaten Gunungk.idul. (2000), Rencana

Tata Ruang. WiJayah (RTR W) Kabupaten Gunungktdul,

Pernerintah K.1bupaten GunungkiduL 3. Dinas Pariwisata dan Kebudayam Kabupaten Ouounglcidul. (2007), Data

Potensi Kepariwisataan dan Kebud4)1Qan Kabupaten Gunungkidul Tahun 1007, Pemerintah Kabupaten Gunimgkidul. 4. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan K.abupaten Gunungkidul. (.2000), Renca11J1 lnd11Jc Pengembangan Pariwisata Daerah (Xll'l'JJA) Kabupaten Ciunungkidul, Pemerintah Kabupaten Gununglcidol.

S. Kartika, CV Dian (2005), Kujiun Lingkwigan StrategikP~rigembtinganDua Wi.5ata Daerah Istimewa Yogyakarta, Yogyakarta. 6. Nuryanti, Wiendu. (1993). Concepl, Perspective and Challenges, malcalah

Bagiao dari Uqionm Kouferensi mtauasional Mcngenai Pariwisata Budaya Yogyakarta, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta 7. Pemerintah Desa Putal. (2008), Monografi Desa Putat Tahun 2007, Kabupaten Ounungkidul.

I!. Utama, PT Cendckia (2008), Penyusunan Site Plan Deso Wt5ata Bobung Kabupaten Gwrungkidul, Kabupaten Gunungk.idul. 9. Undang-Undang Nowur 9 Tahun 1990 tmtangKcpari...,intaa11.

10')

Tugas Aklllr/Proyek Akhirtresis

I. Ardiansyah,

Bambang

dan

Rosmanato, Mardiansyah (2004), Arahan

Pengembanga« Pariwisata Kola Beng/ruJu Berdasarkan .Aspek Sediaan don Permintaan; Proyek Akhir, Depertemen Teknik Plaaologi, Institut Teknologi Bandung, liandung.

2. Dewi, Yanuarti Kania (2007), Kajian Pengembangan Kawasan W'isata

Capolaga Berdasarkan Konsep Elwwisata, Tcsis, Program Magister Perencanaan Wilayah dan Kata, lnstitut Te'mologi Bandung. Bandung. 3. Suannan,

Mustika (2001), Pengembangan Kota Sawahlunto Sebagai

Destinast Wisata Tambang, Tesis, Program Magister Perencanaan Wiliiy!lb dan Kota, Institut Telmnlogi Bandung, Bandung.

4. Virmandi, Indra (2005), Arahan Peng~mbangan Pariwisata Berdasarkan Karakteristik' Sediaan dan Pengunjung' Wi.•ata di Kawasan Dunuu Maninjau,

Tugas Alchir, Departemen Teknilc Planologi, Institut Teknologi Bandung, Bandung. J11temet

t. http://khari~tya. wordpress.coru 2. http:i/id.wikipedia.org 3. http:l/saiiggarsekarpandan. wordpress.com 4. http:i/www.bapeda.pemda-diy.go.id

5. http://www.central-java-tourism.com 6. http://www.di~budp:ir-diy.go.id

7. http:i/www.gununglidulbb.go.id

110

LAMPI RAN

111

LAMPIRANI

TRANSKRIP WAWANCARA Narasumber

Nama Dinas/lnstansi

: Bnowo Ad.hie. ST, MT : Kabid Pengembangan Preduk Wisata . Dmas Pariwisata den Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul

Alamat

: JI. Brigjend Katamsc No. JO Wonosari

Keterangan

: Wawancara dilakukan pada hari Jum'ai, 18 Juli 2008 Jam 08.30 - 10.00 WIB

Jabotan

I . Bagaimana

kebijakan Pcmerintah Gunungkrdul dalam

mengembangkan

pariwisata di Kabupaten Gunungkidul ?

Jawab: Kebijakan pengembangan pariwisata Kabupatcn Gu11ungkldul didasarkan pada pada bJldO)Kl dan kondis! a/am sebogai basis uta11UJ lcepar1wisataan. B~rdaJurkan kondisi atam pengembanga» partwisata d1 Kabupaten Gummg!cidul terbag) dalom tign w1'ayah pengembangan. Wrlcyah pengembangun uuira ya1m zoner Bahlragung berdosarkan kondts« a/am diarohka» pada wisau: alam perbuhtan dan ge.olog1. Wiloyah lttngah yaitu Ledl>k Wonosart d1arahlum pada pengembangan wisota alum perbuk1ran, geologl dan ekowisata. Dan wtlayah selatan atau zona Pegtmw1gtltl S..wu d1arahlcan pada w1.((I/Q panuu, eWWIS(ltO karst, wuata budaya, wLSara perikanan: St:dungkan lu:bijakm pe1igemlxmgan pariwisata yang berbasiskan buda.).'U yaitv dmgcm adarl)l(J deso Wl$41c> dan bcrbag1 keg1u1an adut trudtsionai

yang dilakvk/11 oleh masyarakat seperu sedekah taut, bersih desa W1Jadeg.

Rosulan. 2 .. Ap;ikah prol!J"d1Il kerja yang diterapkan dalarn mengembangkan pariwi:;Wa di

Kabupaten Gunungkidul berdasarkan Rcncana I nduk Pengcrnbangan l-'ariw1sata Daerah (RIPPDA) Kabuparen Gunwigkidul ? Jawab :

Program k.eqa yang d1/aksanakan harus berpedoman pada Rll'J'DA. Dalam RIPPDA. disebsakan bahwa IJlllu! mengembangkan kepanwisataan di Kahupolen ('r1mungk1dul program ker;a yang dilaksanakon berupa pe1igembangan daya tank wtsaia, p<mgemlxmgon pencapaian partwisata; pengernballgan fasiiuo« wisata; dan J"'Jlgt>.mbangan mano;emen partwisata. 3 .. Kendala apa saja yang dihadapi dalam pengembang1m par[wisata di Kabupatcn Gunungkidul ? Jawab: Waiau yang tempuh dart Yogyakarta ke obyek. wisara dt Gunungidu! selama kurang lebtn 2 1am perjalanan lllUUJ1(Iktm waau yang membosankan bagi wisatawan. Jaralc. tempuh yang relatl[ jauh 1111tuk sampat ohyek. wisata yang dituju merupakan satu kendala pengembongrm pariwisata d1 Gunungbdul. Fastluas wisata yang terbatas dt lokast wtsata seperu pusat informasi w1sara, akomodast, air ben1Ji, ;uga merupakan kendala pengembangan pariwisata.

Dan yang tuk A:alah penlin'UfYO oJaJah penge/of(J(lttrnanajemcn dan promosi wisatu don kesadaran pendudulc seiempar 1111ruk meryaga potensi wisata daerahnya yang masii: rendah. 4 . Upaya apa saja yang sudah dila~nbn oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam mengalasi kendala tersebet di ataS 7 Jawab: Dinos Pariw1sata dan Kebudayoan Kabupaten GJ1T1ungktdui seoara rvtin mengodakan ~nyuluhan, pelattban dan pembmaan kepada Kelompok Sadar W1sata (Pokdatwis) dt settap lokas: obyek wisata: Promost wisata juga rutin dtlaJ:sanakan dan bekerjusa11U1 Jargon Dinos Pariwisaia Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dao"'Ping ibl dilahmtamn penataan kawasan wisota dt P1JJ11ai Baron, Kularp dan Krakal; dan paruai-pamai yang lain. Cobo lc:alau kua lihat sekarang kondisi pantai Baron, Kukup dan Krakal sudah tidak rerlihat laanuh Iagi dan warga masyarakat dengan kesadarun sendiri menjaga keber3ihan l mgkungan. 5 .. Bsgaimana kebijalan Pemerintab Kabupaten Gunungkidul untuk mengcmbangkan Desa Wisata BobW1g ?

Jawab : P11mer1111ah Kabupaten

Gunungbdul selam mengembangkan

wisota pantai,

;uga mengembangknn wisata lam seperti wtsata goa; wtsata karst, ekawiSQta, juga mmgembangkan WJSQ/JJ pcdesaan. Pemerintah Kabupaten Gunungk1dul

te/ah rrwncanangkan Bobung sebogm Desa Wisata. Dengan adanya kebyal:an tersebut drharaptan Bobung mamp» herkembar•g sebagai salah sas« kawasan wisata di Gwiu11glcid11l J'Gl18 mR111ilw daya tank kehidupan khas pedesaan dimmla masyarakatnya menulik: ketrampilan sebagat perrgrajm topeng dan batik lcayu. Dimana ha.$1/ dart kertgiN»I batik lcayu mampu diekspor ke. luar daeran dan ke luar negeri. }Iii merupakan asset wisata yang d1miJih oltth Bobung disampsng potcnst wisata yang lam sepertt budaya masyarakatnya don

keindahan a/am pedesaan. 6 .. Apabh program kerja yang ditecnplatn dalam mengembangkan Desa Wisata Bobnng sudah sesuai dengan Rcncana lnd11k Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) Kabupaten Gmungkidul 1 Jawab: Sudah: Program kerja ya1Jg d1/aksanalcan yaitu

wisata, pengembangan fa.•zlitn.•

WIS(JIO,

pengembangan daya tarik

dan pengembangan manajemen

parswssata. Kegiatan yang d1JaJcsonol.anamara lam pembinaan sumber duya mameia berupa pelauban pemandu )IUtzta don pembsnnan ruun kepada para

pengrapn

bekeljasanuJ denJ!Pll Dtnas Perindustrian. Perdugangan dan

Koperasi, bekerjasama dengan Dina$ Peker;aan /Jmum dinncan
dilxmgun tempat parklr dan perbaiUm ;alan uiama Desa Bobung. ~mbangunan MCK dr sebelah Balai Scrba Guna Desa Wisata. f,omba Kebersihan Ungkungan lJekerjasamo dengan DinllJ Kesehatan. 7 .. Keodala apa saja yang dihadapi dalaJn pengemba.ngnn Oesa Wisata &bung? J&wab: Jalan dan tempat pmkir hagi wisalawan Ja!an 11um1a)ltl"g membe/ah lJesa

Wisata Boburig kondismya saor ini perlu perba1kan, banyak lubcmg sehrngga tidalc nyaman bagi }\'lng melewatiJa1an im. Tempatparkir belum ada, meskipun

wurgu masyaraJ:at 8oh1mg st1111 "" 1e/ah mefl)'iapkan Jahan parksr yang dtperoleh melaha &wadaya mosyarakat. Rencar=1ya mulai bu/an Ag118IUR nanti pembangunan tempat parktr akan dderjakan. Disampmg 1t11 wisatawan yang bcrlcimjung ke Bobung be/um banyak sehmgga promost imtuk menp1al Bobung perlu dtlakuam secara mte11sij: S.. Upayaapa saja yang sudah dilalculan oleh Pemcrintah Kabupateu Gunungt::idul dalam mengatasi ke!ldala tersebut di atas 1 Jawab: Untuk mengenalkan Bobung sebaga1 daerah wisata diperlukan promosi. Promost blSIJ d1/ak1Jcanoteh Pemeruuah Daerah Kabupcueri Gummgkidllljuga bisa di/akukan o/eh masyaraka! Bobung sendtri lewat para pengrajin ketika

sedang mengodakan pameran ke luar daerah. Rencanonya bulan AgllflfWJ akan dtbangun tempat par/cir. Juga rencananya [alan utama Bobung. okan diperbatki. ~. Siapa r,aja yang dilibatkan dalam mengembangkan Desa Wisala Bobuag ? Jawab: Miuyaralw1 8obung telab' membenrulr Balian Pengelola Deso W'i.wta (BPDW) dimana anggotanya merupakan wakil dart masyarakat Bobung don Iida! ada

unsur pemenmah dt da/am11ya,sehmgga pengembangan DeSCJ Wi~·ata Bobung 1..

kuncinya ado. pada masyarakatBobungsendirt. Sarana dan prasarana wisata apa saja yang sudah dioangun oleh Pemerintah

Kabupaten OW1w1glddul untuk mengembangkan Desa Wisata .Bobung 'I Jawab:

Jalan mettuju ke Bobung mulut dun jalun Pu11Jc tempat Pair. Rusbondi ( Kepala Desa Puta: ), lremud1un jalan dart Samhipitu ke Bobung dan dart Nglanggertm Ice B<>lntng. D1sebe/ah barar Balat Serba Guna Desa W1sata lJob11n~fuga sudah Jibattgun MCK. Dan "1ulai bulan Agitsrus mulai d1kerja!rantempai parlr.ir don perbaikanjalanwatnllBobung.

. . Upaya-upaye apa saia yang sudah dila.kukan oleh Pcmerintah Kabupaten Gunungkidul uetuk rneningkatken kuajwigan wisatawan di 'Uesa Wisata Bobung ? Jawab:

Mengenalkan Deso W1s111a /:!r>IJung melulus promosi wisata, bai): yang dilakukan sendin

oleh Pemerlntah

Kabupaten G1mungk1dul

maupun

bekerjasamadengan Dtnas Panwssata Provinst Daerah tsumewa Yogyokarta dalam mcmpromosikan partwtsata Gunungkidul. Untuk promo.<1 d1 Gummglridul sendin lcerjasama dengan dmas/mstansi pemertruah, ansara lam dengan Dtnas I'endidikan lewat1ulur sekola!Nekolah.

LAMPIRAN2 TRANSKRIP

WAWANCA'RA

Nara sumber Nama Jabetan

Alamin Keterangan

· Kemiran : Ketua Badan Pengelola Desa Wisata (BPDW) Bobung : Dusun Bobung Kabupaten Gunungkidul : Wawancara dilalrukan pada hari seiasa, 15 Juli 2008 J31ll 08.00

09.30 W1B

.. Apakah Saudara tahu bahwa Bobung telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabuparen Gunungkidul sebaga! Desa Wisata '!

Jawab : Ya, sudalt tahu.

.. Sejak tapan Desa Wisata Bebusg mulai dikembangbn sebagai daerah tujuan wisata oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ? Jawab · Sepengeiahuan soya Pemanntoh' Kabupatcn Gunung/adul moncanangkon Dua WiJatu Bobung pada 1Uh1D1 2000.

.. Dcngan ditetapkannya Bobung scbagai desa wisala, apa pcngaruhnyn terhodop kehidupan masyaraka1? Jawab: Tentunya barapan k.amr akan mompu menmgkatkan kesejahreraan masyarnkai. Wisatuwan yang datang akan memhe/1 produk kerajman bat/le kayu; hut 1n1 akan menambah pengbasila» matyarr:Wu Bobung.

.. Upaya apa saja yang sudah dilakukan oleh Pemerintah K.abupatcn Gunungkidul untuk membantu pengembangan Bobung sebllglli da.erah !UJW.n wisata ? Jawab: Pcmerinrah Kabupaten Ounungtidul melakukan pembinaan kepadap~:ngrajin uniuk mentngkatkan kualita.' produk lcerlljinan dengan melahu hab(Jgai pelatihan sepertl pembaukan, desain don pcm<Jsarcm. Drsampmg ttu masyaraka! disrm ;uga sudah d1/aJ1h seboga: pemandu wisoto .

• Obyek wisata apa saja yang dimiliki Bobung I Jawab: Kerajinan topeng clan balik. kayrL Wtsatawan btsa langsung melshat proses pembuokm keraj111cm batik ~ dari awal proses •ampa1 afrJ11r. Obyekyang lain udalah budaya masyarakatyang SQ1tgat beragam. Dtstm ado tart topeng don tart Hono topeng yang merupakan keseman khas yang dmuliki oleh masyarakat Bobung: Kesenian ya11g lam mtsalnya w~ng orang. campursart,

andlte-andhe lumut, gejog lesung; wayang urong. k.ahoprak.dun mastl: banyak: yang lam. Disini juga ada tradistmasyarakatyang sudoh me11gakararuara lam

rosulan; riyoyo, mitoni, boyongan, steupan; salawatan, w1w11, Jan selapanon: Dain! juga memiliki pemandangan a/ampedesaan; ode goa watu ;oglo, mata air tudungsongo dan memi/1/cijalur trocang menyusuri alampedesaan.

6 .. Apa saja yang sudah dilalrubn oleh Pemerinlllh Kabupaten Gununglcidul untuk meng~'Jllbangkan obyek daya tank wisata di Desa Wisata BobWIS 1

Jawab: Pemenntan Kabupaten Gunungkidul securu ruiin mefak11!ran pem!J11iaan kepoda para pc11gra1111 dan telah mengadakan pelauhan pemandu wisata bagi masyaralatl &bung.

7 .. A:ltllbi !CW budaya apa yang sering ditllmpilbn di Desa Wisatll Bobwig? Jawab: Tari topeng yu11g merupukan kesenian milik masyarakat Bob1111g sering dnamp1/kan pada saat rosulan; atau sao: menyambut kehadsran rombongan wisatawan ya11g daumg. Kar::ulran disini, meslcipim hanya lonhan: 8.. Apak:ah seni budaya yang ditampilkan menipakBn asli seni budaya masyambt Bobung ?

Jawab : Turi topt:ng dun kiono topengmempchJn /resenian Mb masyarakat Bobung.

9.. Apabh di Desa Wisata Bobung tersedia tempat penjualan cinderamata yang dibuat oleh masyarakat lokal 7 Apa jenisnya 1 Jawab: DI Bcbung barryak pengrq1111 yang meTl}ual hastl kerajman di rumah mereka Bagi wisatawan yang ingln mambel! aindoamata bisa lan&rung ke rumahrumah pcndudukyang;uga menyediakanemderamota.Jentsnya bemgam mula; dan topeng, dakon, Woki-k.vdolwn, loro blonyo. dan barbaga1 niacam hiasan don A:ayt1.

10 .. A.pa saja yang sudah dilakukan Pcmcrintah Kabupeten Gunungkidul uotuk mengembanglam usaha kerajinan ma.~yarakat Bobung '! Jawab: Pe~rlntoh Kabupa1~ Oimrmgkidul rut In melokt1/rtm pemhinnan lref"'dtlpara pengra;mdan sering menf!l:Ulakan pelatthan sepertt pelauhun p•m)!,etnwngan produlc, pembuatan desam; moup1111 pemosaran produk: Para pengnym sclalu tl111cuJsertukhn setiap ado pameran kercym(l.n yang dukun oleh Pemermtah Kabupaten Gummglcidul.

11 .. Api1kah di Desa Wisata Bobung sudah ada Pusat fofonnasi Pariwrsata ? Jawab: Sampai saat int be/um ado, namun unJuk mengetahu: berbagat ha/ mengenai

Bobung biso Jang,iung menghuhung1Bodon Pengelola Dcsa Wisata fBPDW) Bobung;d1 rumah ~ seluk11 Kepalo Dusun. 12 .. Apakah di Desa Wisata Bobung sudah ada akotnodasi (temper menginap) 1 Berapa jumlah kamar yung tersedia sebagai tempat mcnginap ? Romah mabn. yang ada berapa jwnlabnya ·1 Jawab:

Tempat me11ginap ada di rumah penduduk: Adu sekitar J 2 rumah yang menyedlakan kamamya hugi wisatawon. Rumah maAan bdllm ada: IV.wtawan dopas memesan makanan yat•g dsinginkan, 1101111111 harus mPnghuhungi HPDW Bolnmg terleb1h dah11/111mtuk mernpersiapfran segala S<'suatm~vu. 13 .. Apakah di Desa Wisata Bobung ada tempat yang rnenjual cindenl!llata 1 Jawab: Dzsetwp r1171wh pengra;l11 me11jual cinderama keraJlrum WTI kayu.

14 . Apakah di Dess Wisata Bobung ada tempat parlcir untuk pengunjung 1 Jawab: Untuk tempat parkir sampai saat ini be/um ada. Akan tetapi lahan Ullluk parkir

sudah ada. 15 .. Apakah di Desa Wisata Bobung Slldall ada petugas keamanan ? Ja~: Sudah ada clan dalam .rtrubur orp;anisas1 BPDW Bobung juga wdah ada dan sebagai koordmator Bapak Kasiyc 16 .. Apalcah di Desa Wisata Bobung sudah ada fasilitas kesehatan 'I Jawab: Sampai soot i111 be/urn memihk: 17.. Apakah di Desa Wisata &bung sudah ada fasilitas lrstrik, air bersih (WO'To1let) dan relekornunikasi ? Jawab · Listrik sudah masuk; air bersih oda, MCK juga ada clan te/c!comuni/msi menggunakan handphane.

lit. Apalalh di Dess Wisata Bobung sudah ada fasilitas drainase dan persampaban ? Jo.wnb: Sudc:h ada; meskipvn ma.rm tmdlstnnal. 19 .. Apekah di Desa Wisatll Bobung swlah llda S1tr11aa penOadahan ?

Jawab: Sudah ado. 20 .. Apabh Dess Wisata Bobung mudab dijangkau ? Moda uansportas: o.pa yang dipergunakan ' Jawab:

Mudali diJangiau batk dart 1'11101 maupun Samb1p1tu. Untllk sampai ke Bob1111g men~ naik ojek karena trayek anghlan wnum l>i:./1011 sampai ke iJob1.111g 21.. Bagaimana kondisi jalan memiju Desa Wis.tta Bobung ? Jawab : Ko111i1si jakm balk. 22 .. Bagaimana kondisi jalan di Desa Wisat.t Bobung '! Jawab : Kondtst jalan ut~a perlu diperha;lukarena banyak yang sudah berlubang. 23.. Moda transportasi apa yang dipergunakan menuju Dcsa Wisata Bobung ?

Jawab: Truyek angktltOll unrum belum sampcu Dolnutg. Angkuran }'llt1g oda bur» ujt:A

dt Sambipitu: 24.. Mcnurut Saudara, apllah masjarakat sangal rnendukung pengembangaa Desa Wisata Bobung ?

Jawab. Warga masyarakat d1 sini sangat mendufumg pcngcmbangan dcsa wisata:

peeercanaan clan poogembangan Desa Wisata Bobeng, masyacakat setempar di libatbn ? Siapa saja yang dilibatkan 7

25.. Apakah dalain

Jawab Wargo masyarakat ddibatka« yang temud1an terbentuk Badan Pengelola

Desa Wzsata (BPDW) 11-0b!Dlg. dnnano anggota Bl'DW berasal dart warga masyarakat.

26 .. Apabh masyankat setempat pada usaha jasa wisata ?

27.

dilibalkao sebagai pengelola dan pekerja

Jawab: Dengan adanya Bodan f'engelola Desa Wzsara (BPDWj Bobung berarti masyaraknt Bob11ng dilibalkan scbogas pengelola usaha wtsato disi11i. Apalcah dengan dicanangkan sebagai desa wisata oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul mampu meninglcatkan tarafhidup masyaramt Bobuag ?

Jawab: Saya pi/cir ha! fer sebuJ mampu memngmrka11taraj hidup masyarakatBobung dikontfUJkan dengan adanya J:edatanf!P" wtsatnwan merupokan rejek! bagi masyarakat Bobung karena wisasawanaAan membelanjakws uangnya.

I

LAMPIRAN 3

I

Distribusi kuesioner umuk wisatawao aJctaal di Desa Wisata Bobung, sedangkan

kuestoner untuk wisa1awan potensial di Pantai Baron clan Wonosari. Kabupaten Gunungkidul dan di Malioboro, TllOlall Pintar dan Kraton/Alun-Alun Utan, Kota

Y ogyakarta.. Perinciannya adalab sebagai berikut : No

I..olcasi

Jwnlah

Kelerangan

Responden

I

Desa Wisata Bobung, KabupateD '

15

-

W1sa1awan Aktual

Gurumgkidul

2

Kratoo/ Alun-Alun Utara, Kota Yogyakarta

20

3

~lalioboro, Kota Yogyakarta

20

4

Teman PilltJlr, Kata Yogyabrta

5

Pantai

Baron,

Gunungkidul 6

Wonosa:ri,

20

Wisatawan Potensial

--·

W isatawan Potensial

~··--·~-

Wisatawan Potensial

Kabupalen

20

Wisa.t3Wiin Potensial

--- Kabepatea

20

Wisata~an Potensial

Gunungkidul Jumlah .Keseluruhan Responden "

...

115

-·

-·

LAMPIRAN4

RF.1<.APITULASl

JAWABAN KUESIONER

WISATAW AN AKTITAL 1 . Umur Responden :

a. 20-25

3 orang (20"!..)

d. 36-40 tah.un

= 4 orang (26,8%)

b. 26-30 tahun

= I orang (6.6o/o)

e, 41-4 5 labun

=

c. 3 \-3S tahun

&

3 orang (20%)

f. 46-50 tahun

~ I orang ( 6,6%)

b. Percmpuan

-

c. Swasta

., 3 orang (20%)

d. Ma.ha~i~wa

c

tahun

c

3 orang (200/o)

2 .. Jenis Kelamin Rcsponden · a. Laki-laki

=

12 011111g (300/o)

n orang (20%)

3.. Pelcerj aan Responden : aGuru

-

b. PNS

.. 8 orang (53.3%)

lorang(6,7%)

~

ora11g

(20%)

4.. Asal R.espondcn : a. Gl.llluogkidu!

- 9 orang (60"/o)

b. Yogyakarta - 6 orang (40%) :5 .. Darrmana Saudara mengetahui mengenai Desa Wisata Robunc? a. Brosur Wisnta ··· 5 orang(33,3o/•)

=-

b. Majalah/SucatKaberffabloid org c. Iklan Pariwara/Papan Rcklame - - org d. Ternan/Keluarga = I org (6,7%) 6 .. Sudah be1apo. kali anda meagunjung! Desa a. Satu kali

e, Kantor - 8 01a11g (53,3%)

f. Biro Perjalanan/BiroTravel - -<>rg g. Pameran - J org (6,7%) h. Lainnya = - orang W1sata Bobung ·1

- 4 oran.g (26,7%)

b, Dua kali .,. 3 oruig(20%) c. Lebih dari tiga lrnli = 8 orang (53,3%) 7 .. Tujuan Saudara rnengunjungi l)esa Wtsata Bobung ? a. Mcni kmati kcindahan a lam pcdcsaan ··· - orun~ b. Berolah raga ~ - orang c. Membeli scuvenir/cinderamata lcerajinan b.yu ; - orang d. Urusan Bisnis/Pekerjaan = l 0 orang (66,7%) e. Mengunjungi Kerabat/Saudani/Teman = - orang

f. Melibat kerajinan topengdan batil: kayu ~ 5 orang (33,3%) 8 . Menurut Saudara, ha.mbalan UJJtuk menguniungi Bobung sebagai daerah tujuan wiso.to.? a. Jara.knya jauh = - orang e. Keamanan kurang terjamin = - ofg b. Biaya = • orang [ Tidak ada waktu luang = • org c. Kurang mformasi/promosi = II org (73,3%}g. Tidak r.nenarik =v oraog d. Tidak ada angkatan wnwn = 4 org (U,7"Ai) h. Lainoya =v orang

9 .. Berapa lama Sa11dara meugunjungi Desa Wisata Bobung ? a. Kwang dsri 1 jam = 3 orang (20".t'o) e. 5 - 7 jam ; - orang b. I - 3 jam= 12 orang (80%) f I hari pen uh = - orang c, 3 - S jam = • orang g. Menginap - - orang 0 .. Obyek wisara apa yang Sandara kwJjungi di Desa Wisata Bobung ? a Kerajinan tupeng dan batik kayu = 15 orang

b. Goa Watu Joglo c Mata Air Tudungsongo d Petilasan Prahu Brawidjaya V e. Tra.clcing Sungai Blwnhungan

= 4 orang = 4 orang

= 4 orang

~ 4 orang

( Pentas aksi seni budaya

= 4 orang I L Menurut Saudara, apa yang hams dilakukan untul.- mengembangkan obyek wisata Bobung ? a. Promosi wisata = 6 orang (40%) b. Adanya peaataaa oyek wisata = 8 orang (53,3%) c. Adanya atraksi seni budaya secanuutin = I orang (7,7%) d. Lainnya --= - 1>rang 12•. Bagaimana fasilitas wisata yang ada di Desa Wisata Bobung 7 a. Pusat Infonnasi Pari wisata : = 15 orang (100%) 3.Tidak Ada I .AdaJBaik - • orang - - orang 2.Cukup = • orang 4. Tidak Tahu

b. Akomodasi 1.Ada!Baik 2.Cukup c. Rumah Malan I .Ada/Baik. 2.Cukup

= 4 nrg (26,7%)3.Tidak Ada

~ ·orang

= • orang

4. Tidak Tahu

=

11 org (73,3%)

= • orang

3.TidatAda .i. Tidak Tah.i

=

15orang(IOO%)

= - orang d, Toko Souvenir/Cinderamaza l.AdafBsik = 15 orang (100%) 3.Tidak Ada 2.Cukup = • orang 4. Tida.k Tahu

e. Kcamanan I.Ada/Baik

2.Cukup f Ternpat Parkir l.Ada/Baik 2 Cukup

= 15 orang (100%) 3.'fi.dak Ada =

-

orang

= • orang

= • orang

~-orang

~ - orang = - orang

=-orang

4_ Tidal Tahu

- ornng

- 15 orang (100%)

3.TidakAda 4. Ttdak Tahu

= -

3.Tidak:Ada

=

orang

g. Fasilitas Kesenatan

t. Ada/Baik 2.Cukup h. Listrik 1.Ada/Baik

2.Cukup i_ }Jr Befsih I.Ada/Baik 2.Culaip

= - orang =v orang

4. Tidak Tahu

15 orang (1000,4) =v orang

= 15 orang {100%) 3.Tidak:Ada

=·orang

- - orang

=.orang

4- Tidal Tahu

~ 15 orang (100%} 3. Tidak Ada = -

orang

4_ Tidak Tahu

=-orang =-orang

j. Telekomunibsi I.Ada/Baik 2.Cukup

= 15 orang (100"/e) 3.Tidak Ada = - orang 4. Tidak Tahu

=-orang =-orang

15 orang (100"/e) 3.Tidal Ada

=-orang =-orang

k.Sarana Ibadah I.Ada/Baik 2.Culcup I. Kebersihan I.Ada/Bail

2.Culmp 13 .. Apakah fasilitas

=

=v orang

4. Tidal: Tahu

= - orang 3.Tidak Ada = 15 orang (100%) 4. Tidak Tahu

tersebut

sudah memenuhi

= - orang =-

orang

kebutuhan wisatawan

yang

betlcunj ung ? a. Sudah mcmcnuhi- - orang b. Belum memenuhi= 8 orang (53,3%) c. Tidak memenuhi ~ 7 orang (46,7%) 14 .. Fasilitas wisata apalagi yang perlu dibangun untuk mendakung pengembaJigan Desa Wisau. .B<Jbuilg ? l.Tempat parkir untulc kendaraan wisatawan 2.Jalan arteri di Desa Wisata Bobung dipert>a.iki 3.Papan penunjuk informasi obyek wisaia

4.Rumah makan 5.Angkutan umum men uju Desa Wisata Bobung

6. Tern pat Pestas Kesenian 11.. Apakah Desa Wisata Bobung mudah dijangkau ? Moda transportasi yang

dipergunakan ?

a. Mudabdijangkau

• 15 orang (IOOoA.) b, Cukup mudah dij•ngk!UJ - - onang

c. Sulit dij~u - - orang Moda Transponasi a. Angkutan umum "' - orang - Bis Bcsar/Bis ScdangfA.ogkutan Pcdcsaan'OJ.;k - - onmg h. Kendaraan prihadi - 10 orang (66,7%) - Mobil : 2 orang (33,3%) - Sepeda Motor : 6 orang (40%) c. Kendaraan dinas = 5 orang (33,3%) - Bis · - orang - Mobil : - orang (13,3%) - Sepeda. Molor : - orang (33,4%) d. Kendaraan Sewa = - orang - Bis : - orang - Mobil · - oni.ng - Sepeda Motor : - orang 12 .. Ragaimana lcondisi jalan menuju Dess Wisata Bobung? a. Baile. ~ 15 orang (100"/o) b, Cukup baik = - orang c.Rusak =·orang

13 .. Bagaimana kondisi jalan di Desa Wisata Bobung 1 a. Baik : - orang b. Cukupbailc= 15 org(IOO%) c Rusak=· orang 14 .. Menurut Saudara, bagaimana sambutm masyaraht aws kehadirun unda sebagai wisatawan di Desa Wisata Bobung ? a. Baik I Ramah = 15 orang ( 100%)

b. Cukup baik c.Tidak baik / Tidak ramah

- orang =

-onmg

LAMPJRAN5

K.AHAKTERJSTIKWlSATAWANAKlUAL

BERDASARJCAN DATA SEKUNDER BUKU TAMU DESA WISATA BOBUNG PERIODE DESEMBER 2007 SID JUN! 2008

I.Umur Responden :

a. 15-20 talmn

= 4
d. 36-40 tahun

=

14 orang(l2,1%}

b. 21-25 tahun

- JO orang (26,5o/o)

e. 41-45

=

11 orang (9,6%)

c. 26-30 tahun

= 4 orang (3.4%)

f. 46-.50 tahun

d. 31-35 lahun

-12 orang (10,3%)

@·

tahun

51-55 tahun

= 4 orang (3.4%)

-

- orang(O%)

I. Jen is Kelamin Responden :

a. Lald-laki

- 71 orang (6L,7°~)

b Perempuan

- 44 orang (38,3•.fo)

d. Pelajar

- 4-0 orang (34,8%)

d. Mahasiswa

- 30 orang(26.1%)

2. Pekerjaan Rcsponden:

a. Guru

-

b.PNS

= 23 orang (20%)

c, Swasta.

- 20 orang (17,4%)

2orang(l,7o/o)

J. Asal Responden : a. Gunungkidul

- 68 orang (36,4%)

b. Kota Yo gyakat:1a

- 41 orang (59,l%)

c, Kota Jakarta.

"" I orang {0.7'1o)

d.. BaJ.i

=

I orang (0,7%)

e. Kabupaten Sic man

~

I orang (0,7%)

f. Kata Bandung

~

3 Of&Ug (2,4%)

LAMP1RAN6

REKAPJTIJLASl JAWABAN KUESIONER WISAT AWAN PO'fENS1AL I Umur Responden : a. 15-19 tahun

- 8 orang(8%)

e. 35-39 tahun = 17 orang {1 '7°/o)

b. 20-24 tahull

~ 14 orang(J4%)

f. 4-0-44 lllhun

=

c. 25-29 tabun

=

g. 45-49 tahun

= 7 orang (7%)

d. 30-34 tahuo

-18orang(l8%)

h. !i0-54 tahun

~ 4 orang (4%)

b.Perempu311

-30 onmg (30%)

e.. Pedagang

~

f. Mahasiswa

,,. 9

g.Peumi

= 8 orang (8%)

.. 41 orang(41%)

b. Lam -lain

= IS orang {15%)

a. Jombang

- 14 orang{l4%)

j. Pu1W1>k.el10

·- J

b. Kulon Progo

- 2 orang {2%)

k.Pekalongan

1 orang (1%)

c. Purworejo

-

- 3 orang (3%)

l. Sleman

-

3 orang {3%)

18 orang (l ll".4)

14 orang (14%)

4. Jeni.s K.elamin Responden:

a. Laki-iaki

- 70 orang (70%)

5. Pek:crjaan Responden : a Guru - 7-orq (~.4) b, PNS

c. Sopir d Swusta

= 9 orang (9%)

-

l onmg (1%)

8 orang (8%) orang

(9',o)

6. Asal Responden :

d. Bantu!

-

e. Yogyakarta

- 19 orang(J9".4)

8 orang (8%)

m. Kebumcn

-

n. Madiun

~

1 orang (1 %)

·-

1 orang (1%)

f. Boyolali

I orang(!%)

o. Cilaccp

g. Karanganyar

1 orang (1%)

p. Ungaran

h, sragen

= 1 orang (1%)

i. Kendal

Q

I orang(l%)

orang (1%)

4 orang (4%)

I orang (1%)

q Gunungkidul

= 35 orang (35%)

r. ScmaTQIJg

- 3 orang

7. Pendapat Wisata wan Potensial terbadap Desa W isata Bobuog :

I. Tahu clan pemah lierlrunjung

=

2. Tahu tetapi belum pcmah berkunjung

= 8 011lng(8%)

3. Tidak Tahu

= 89 orang (89%)

3 orang(3%)

(3%)

8. Prekllerui kunjungan wisarswan yang pemah mengunjungi De!:a Wiss.ta Bobung:

7.

a. Satu kali

= 2 orang

c, Tiga k.ali

=

orang

b. Dua kali

= -orang

d, Lebih dari tiga kal i =

I orang

Tujllllll mengunjungi Desa Wisata Bobung:

a. Rekreasi menikmati kcindahan alam pedesaan

=

b. Berolahraga

= - orang

c,

Menguajungi kcluarga/te!TU!n

d Memheli souvenir k.erajillUI kayu

- orang

- orang =

3 orang

8. Obyck wisata yang dikunjungi wisatawan: I. Goa Waru Joglo

"' - orang

2. Petilasan Prabu Brawidjaya V

-

3. Mata Air Tudungsongo

= - orang

4. Kcrajinan Topeng dan Bank Kayu

-

:'i. Scni budaya dan adat i~tiadat ma\yar.ilc.at

= - orang

6. Tracking Sungai Blumbungan

= . orans

• orang

3 orang

LAMPIRAN7

Petilasan Prabu Brawidjaya V Swnber : Dokume11tasi Pribadi, 2008

Surnber : Dokumentasi Pribadi, 2oog

Jalan Arteri Dess W isata Bobung' '-~~~~~~~~~~~~~~~'--~~~~~-

Sumber : Dckumeutasi Pribadi, 2008

~---·~~~~~-~