Beras Organik SAE (BOS) Kebiasaan memakan nasi sebagai bahan makanan utama menjadikan beras sebagai satusatunya komoditas utama bahan makanan pokok bagi sebagian masyarakat Indonesia. Dengan berbagai macam jenis padi, kualitas tanah dan pengolahannya memunculkan berbagai macam model beras. Namun tahukah Anda bila beras sebagai bahan pangan utama yang kita konsumsi setiap hari sangat berpotensi mengandung residu pestisida berbahaya. Sebab menurut hasil analisa laboratorium menunjukkan bahwa sebagian besar beras yang dihasilkan dari jalur Pantura – Jawa Barat telah tercemar 5 jenis residu insektisida berbahaya, yaitu Klorporifos , Lindan, Endosulfan, BPMC, dan Karbofuran dengan residu yang telah melebihi batas aman. Residu pestisida kimia yang terdapat dalam bahan pangan yang dikonsumsi akan terakumulasi dalam tubuh kita dan dapat membahayakan kesehatan. Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan aktif yang bersifat racun dari pestisida kimia tidak terbuang ke luar tubuh, tetapi akan terakumulasi di dalam jaringan dan dapat memicu timbulnya kanker, penurunan kesuburan, gangguan fungsi syaraf, kerusakan hati, ginjal, dan paru-paru. Kini seiring dengan meningkatnya pengetahuan dan pendapatan masyarakat tentang hidup sehat maka muncullah beras alternatif. Masyarakat mempunyai banyak pilihan untuk menuju gaya hidup sehat. Diantaranya dengan memulai mengkonsumsi bahan makanan yang sehat dan bebas residu pestisida berbahaya. Berdasarkanhasilpenelitianberas yang dilakukanolehBalitbio Bogor padamusimkemarautahun 1995 di sentraproduksipadiJawa Barat, ternyataditemui 5 jenisresiduinsektisidayaitu; Klorpirifos, Lindan, Endosulfan, BPMC, danKarbofuran. Jenisinsektisidadalamberastersebut, selainbersifatsistemikjugalipofilik, artinyabahwaberasinisangatberbahayajikadikonsumsidalamjangkawaktu yang lama. TabelResiduInsektisidapadaBeras di daerahJawa Barat MK 1995 (Sumber :LaboratoriumBalitbio – Bogor) LOKASI (Kab/Kec)
Klorpirifos 0,06 * 0,12 * 0,31 * 0,20 * 0,31 * 0,06 * 0,29 * 0,02 * 0,41 * 0,21 * 0,36 * 0,01
RESIDU INSEKTISIDA (µg/g) Lindan Endosulfan BPMC 0,24 * 0,03 0,25 * 0,13 * 0,65 * 0,06 0,13 * 0,78 * 0,65 * 0,03 0,53 * 0,34 * 0,13 * 0,19 * 0,23 * 0,03 0,03 0,27 * 0,09 0,45 * 0,06 0,49 * 0,24 * 0,02 0,07 0,05 0,20 0,10
Karawang/Rengasdengklok Subang/Ciasem Indramayu/Sukra Tasikmalaya/Cihedeung Kuningan/Cidahu Ciamis/Cikoneng Bandung/Rancaekek Cianjur/Ciranjang Sukabumi/Cibadak Lebak/Cipanas Garut/Cilawu Pandeglang/Cadas Sari Batas MaksimumResidu (µg/g) Keterangan : 1. Angka yang diberitanda * adalahdiatasbatasmaksimumresidu (BMR) 2. - : tidakterdeteksi
Karbofuran 0,16 * 0,25 * 0,38 * 0,25 * 0,22 * 0,10
Dari hasil penelitian inilah, maka Pertanian Sehat Kab. Bogor bekerjama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dengan diwadahi oleh Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) segera menginisisi program pembinaan dan edukasi ke berbagai kelompok tani dan petani. Tantangan tentu tidak ringan. Petani sudah terlanjur dimanjakan dengan pestisida kimia yang sangat mudah diperoleh dengan harga “dipas-paskan”. Sistem pertanian yang dilakukan dalam program ini berdasar pada keberlanjutan. Tentunya berlanjut secara baik dan benar. Tanah atau lahan sudah tidak boleh lagi di “siksa” perlahan namun pasti sistem pertanian ramah lingkungan akan menambah sehat tanah atau lahan-lahan sawah. NU sebagai organisasi yang matang dan tersebar hingga pelosok merupakan organisasi yang banyak diikuti oleh petani yang mayoritas beragama Islam. NU juga pasti memiliki spirit untuk membangun basis massa terutama petani yang nota bene adalah pahlawan pangan.
Diagram alur kerjasama dan jaringan serta tugas masing-masing. Beras Organik SAE (BOS) Dari hasil penelitian yang dihasilkan adalah beras organik SAE yang diproduksi dengan menggunakan teknologi pertanian ramah lingkungan oleh kelompok tani dampingan Program Pemberdayaan Pertanian Sehat. Mengapa Beras SAE ? Hasil analisa dan uji laboratorium di Laboratorium Residu Bahan Agrokimia, Balai Penelitian Lingkungan Pertanian Bogor tahun 2011 menyatakan bahwa BERAS SAE (Sehat Aman dan Enak) bebas residu pestisida golongan Organoklorin, Organophospate, Karbamat, dan Piretroid.BERAS SAE memiliki karakteristik yang khas; warna beras tidak terlalu putih tetapi jika dimasak memiliki warna nasi yang putih, pulen dan wangi.
Kandungan nutrisi dalam setiap 100 gram beras SAE: karbohidrat (55,39%), lemak (0,48%), serat kasar (0,76%), vitamin B (9,26 IU/100 g) dan vitamin D (141,01 IU/100 g). Bisnis Model dan SISTEM USAHA Sistem usaha yang dibangun merupakan jaringan yang dibangun dari waktu ke waktu. Integrasi dari onfarm hingga of-farm sangat diperhatikan karena sistem usaha ini dibangun dari kejujuran dan kerjasama dengan pihak-pihak yang sepakat terikat. Melalui pelatihan Pemberdayaan dan Pertanian, serta Riset Pertanian Terapan, Pemasaran Hasil Pertanian, Investasi Untuk Pertanian, akhirnya menghasilkan salah satu produk terbaik dengan konten lokal 100% INDONESIA. Berikut penawaran dari kami dalam syarat Distributor dan Keagenan DISTRIBUTOR Minimal Order 3000 kg (3 ton/order) Kemasan yang tersedia u Beras SAE 2,5kg plastik food grade 5 kg plastik food grade 20 karung beras 25 karung beras
AGEN Minimal Order 300 kg Informasi – idem – seperti di kolom Distributor Pembayaran DP 50 % Sisa mundur 10 HK
Kemasan yang tersedia u Beras SAE Merah 2,5kg plastik food grade Pemesana bisa dalam kemasan tunggal ataupun kombinasi. Pembayaran DP 50 % Sisa mundur 10 HK Tools Marketing Copy hasil uji residu pestisida 300 exp brosur beras SAE 10 buah Spanduk Beras SAE 1 buah X banner Modal dan Profit 35 Jt Diluar investasi peralatan seperti, kendaraan, sewa kios, sewa gudang, dll
Tools Marketing Copy hasil uji residu pestisida 50 exp brosur beras SAE 3 buah Spanduk Beras SAE Modal dan Profit 3,5 Jt Diluar investasi peralatan seperti, kendaraan, ongkos jalan, dll
Hal-hal yang belum jelas bisa diakses melalui website www.bursapeluangusaha.com
Bagaimana memulai menjadi Distributor/Agen -
Pastikanbahwapangsapasar beras organik di tempat Anda cukup bagus. Kedua, siapkan modal awal untuk pendaftaran keagenan sebesar Rp 35 juta (distributor) dan 3,5 juta (agen). Beras yang disediakansudahtersedia didalamkantung-kantung yang disediakan, sehingga memudahkan masyarakat membeli sesuai dengan kebutuhannya. Setelah Anda mengisi formulir keagenan, dan membayar sesuai dengan ketentuan, maka beras akan dikirim ke tempat Anda.
Succes Story Perkembangan mitra Pertanian Sehat Indonesia dari tahun 2005 hingga pertengahan tahun 2013 ditampilkan dalam grafik berikut :
Jumlah pemetik manfaat yang dimaksud adalah jumlah mitra tani yang tergabung dalam program-program pertanian yang dilakukan oleh PSI. Jumlahnya dalam bentuk KK (Kepala Keluarga) yang didalamnya menyangkut jumlah jiwa. Tahun 2005 jumlah pemetik manfaat langsung sebanyak 149 hingga tahun 2013 berjumlah 2.848 KK.
Luas lahan yang digarap mitra tani tahun 2005 mencapai 40 ha mencakup areal Bogor. Hingga tahun 2013 luar areal mencapai 837 ha mencakup 12 kabupaten (Bogor, Brebes, Banyuasin, Serang, Subang, Cianjur, Tegal, Kulonprogo, Blora, Tuban, Ponorogo, Bantaeng)
Peningkatan pendapatan rata-rata per keluarga mencapai 30-50% dari pendapatan Rp 400.000,- hingga Rp 1.200.000,-. Selain pendapatan tidak langsung komunitas ini ratarata memiliki akses ke Koperasi yang mereka bangun. Beberapa koperasi bahkan memiliki kegiatan usaha ekonomi yang cukup prospek dalam pengembangan usaha didaerah tertentu.
TOOLs
Gambar Brosur Beras SAE
Gambar X Banner Beras SAE Gambar Spanduk Beras SAE
Persiapan Program Pemberdayaan Pertanian
Pelatihan Teknologi untuk petani Mitra
Pelatihan Pembuatan Kompos u Petani
Pelatihan Teknologi Pestisida Nabati
Tanam Jajar Legowo
Hamparan sawah Mitra Tani
Pengamatan Hama dan Penyakit
Padi Bernas dihasilkan karena serius
Panen Raya
Pasca Panen
Penjemuran Padi Sehat
Huller milik Komunitas Tani Sehat
Inspeksi Huller agar sesuai SOP
Hasil produk selalu diawasi
Mutu terbaik
Beras SAE terbaik
Bagian dari Pengemasan