Juli 2017
Juli 2017
Informasi Utama
•
Harga beras medium data Ditjen Perdagangan Dalam Negeri di pasar domestik pada bulan Juli 2017 turun 0,2% bila dibandingkan dengan harga pada bulan Juni 2017 dan naik 0,5% dibandingkan dengan harga pada bulan Juli 2016. Pada bulan Juli 2017, harga beras secara nasional stabil dengan koefisien keragaman harga harian sebesar 0,1%. Harga beras selama periode Juli 2016 – Juli 2017 juga stabil dengan koefisien keragaman harga bulanan sebesar 0,54%. FluktuasihargaberasperprovinsipadabulanJuli2017bervariasi dengan kisaran koefisien keragaman harga harian antara 0 – 4,4%. Disparitas harga beras antar provinsipadabulanJuli2017 masih tinggi dengan koefisien keragaman harga bulanan antar kota mencapai 13,2%. Harga beras di pasar internasional pada Juli 2017 mengalami penurunan sebesar 3,7% untuk Thai 5% dan 4,6% untuk Thai 15% dibandingkan dengan harga pada Juni 2017. Sementara beras Viet 5% mengalami kenaikan sebesar 5,6% dan beras Viet 15% mengalami kenaikan sebesar 5,8% dibandingkan dengan harga pada Juni 2017.
•
•
•
•
Perkembangan Pasar Domestik
Harga rata-rata beras medium secara nasional menurut data Ditjen PDN pada Juli 2017 turun 0,2% bila dibandingkan dengan harga pada bulan Juni 2017 dan naik 0,5% jika dibandingkan dengan harga bulan Juli 2016. Pada bulan Juli 2017, harga beras medium data Ditjen PDN secara nasional rata-rata mencapai Rp 10.575,-/kg. Gambar 1. Perkembangan Harga Beras Bulanan Domestik dan Paritas Impor (Thai 5% dan Viet 5%), 2014 – Juli 2017 (Rp/Kg) 14.500 12.500 10.500 8.500 6.500 4.500 Beras medium
Umum BPS
2014
2015
2016
Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli
Paritas Viet 5%
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sept Okt Nov
Paritas Thai 5%
2017
Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Ditjen PDN), BPS, Reuters & Bloomberg (2017),diolah
Di sisi lain, jika dibandingkan dengan harga paritas impor kualitas Thai 5% dan Viet 5%, maka harga beras di pasar domestik kualitas medium, berdasarkan data dari Ditjen PDN, relatif lebih mahal. Pada bulan Juli 2017, harga beras medium lebih mahal 42% dari beras Thai 5% dan lebih mahal 45% dari Viet 5%. Tabel 1. Perkembangan Harga Rata-rata Beras di Beberapa Kota (Rp/kg) Kota
2017
2016 Jul
Jun
Jul 2017 thd (%) Jul
Jul-16
Jun-17
Medan
10.417
10.000
10.000
-4,0
0,0
Jakarta
10.908
10.833
10.890
-0,2
0,5
Bandung
10.000
10.000
10.000
0,0
0,0
Semarang
9.520
9.440
9.440
-0,8
0,0
Yogyakarta
9.333
9.267
9.067
-2,9
-2,2 0,0
Surabaya
9.561
9.400
9.400
-1,7
Denpasar
10.000
10.000
10.000
0,0
0,0
Makassar
8.806
8.967
9.960
1,8
-0,1
10.543
10.599
10.575
0,5
-0,2
Rata-rata Nasional
Sumber : Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (2017), diolah
Berdasarkan data dari Ditjen Perdagangan Dalam Negeri, harga beras secara nasional tergolong stabil dengan koefisien keragaman harga harian 0,1% pada bulan Juli 2017, masih di bawah IKU Kemendag sebesar 5 – 9%. Harga beras selama periode Juli 2016 – Juli 2017 juga stabil dengan koefisien keragaman harga bulanan sebesar 0,54%. Di sisi lain, disparitas harga beras antar provinsi pada bulan Juli 2017 masih tinggi yang dicerminkan dengan nilai koefisien keragaman harga bulanan antar kota mencapai 13,2%. Harga tertinggi terdapat di Jayapura dan Tanjung Selor yaitu sebesar Rp 14.000/kg dan harga terendah di Bandar Lampung sebesar Rp 8.602/kg. Harga beras per provinsipadabulanJuli2017cukupstabildengankoefisien keragaman harga harian antara 0 – 4,4%. Koefisien Keragaman harga beras paling tinggi terjadi di Palu dengan koefisien keragaman sebesar 4,4% dan terendah dengan koefisien keragaman 0% terjadi di 19 provinsi, seperti di Sumatera Utara, Jawa Barat, Banten, Yogyakarta, Bali, dan Papua (Gambar 2).
Beras
Beras
Beras Juli 2017
Isu dan Kebijakan Terkait
Gambar 2. Koefisien Keragaman Harga Beras Bulan Juli 2017 per Provinsi (%) Palu Bengkulu Palangkaraya Gorontalo Pakanbaru Banjarmasin Pontianak Mataram Bandar Lampung Padang Tanjung Pinang Makassar Palembang Jakarta Kendari Jayapura Ambon Maluku Utara Denpasar Surabaya Yogyakarta Bandung Medan
0
IKU Kemendag 5-9 Koefisien Keragaman (%)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Sumber : Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (2017), diolah
Gambar 3. Perkembangan Harga Beras Internasional Tahun 2014 – Juli 2017 (USD/ton) 460 440 420 400
• Realisasi pengadaan beras Bulog sudah mencapai 1,53 juta ton. Stok ini dinilai aman dan dapat memenuhi kebutuhan hingga kurang lebih tujuh bulan ke depan. Kebutuhan penyaluran rastra dan operasi pasar juga dapat dipenuhi. Meski begitu, pemerintah tetap menugaskan Perum Bulog untuk membeli gabah/beras secara nasional sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Berdasarkan Instruksi Presiden No. 5/2015, harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp 3.700 per kg sementara di tingkap penggilingan, harga sebesar Rp 3.750 per kg. Untuk harga Gabah Kering Giling (GKG) di tingkat penggilingan Rp 4.600 per kg, GKG di gudang Bulog Rp 4.650 per kg dan beras di gudang BULOG Rp7.300perkg. • Mengatasi kericuhan Harga Acuan Tertinggi (HET) beras yang terjadi akhir-akhir ini pemerintah akan siapkan tim. Tim tersebut bertujuan untuk melakukan perbaikan atas Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) no 47 tahun 2017. Pembahasan HET beras dilakukan terkait banyaknya jenis beras yang terdapat di pasar. Perbedaan jenis beras tersebut juga akan menentukan harga. Tim akan terdiri dari berbagai stakeholder tata niaga beras, pemerintah akan memperhatikan kepentingan konsumen, petani, dan pedagang. Selain itu juga diharapkan pengusaha tidak mengambil margin keuntungan yang terlalu tinggi .
380 360 340
300
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli
320
Thai 5%
2014
Thai 15%
Viet 5%
2015
Viet 15%
2016
2017
Sumber : Reuters (2017)
Perkembangan Pasar Dunia
Harga beras di pasar internasional pada Juli 2017 mengalami penurunan sebesar 3,7% untuk Thai 5% dan 4,6% untuk Thai 15% dibandingkan dengan harga pada Juni 2017. Sementara beras Viet 5% mengalami kenaikan sebesar 5,6% dan beras Viet 15% mengalami kenaikan sebesar 5,8% dibandingkan dengan harga pada Juni 2017. Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, beras jenis Thai broken 5% dan 15% mengalami penurunan sebesar 1,9% dan 2,8% dibanding bulanJuli2016.Sementaraitu,hargaberasVietnamkualitas broken 5% dan 15% naik sebesar 12,6% dan 13%.
http://m.kontan.co.id/news/realisasi-pengadaan-bulog-capai-153-juta-ton http://nasional.kontan.co.id/news/pemerintah-bentuk-tim-perbaiki-het-beras
Disusun oleh : Riska Pujiati
Cabe
Tabel 1. Harga Rata-Rata Cabai Merah dan Cabai Rawit di Beberapa Kota di Indonesia (Rp/Kg)
Informasi Utama •
•
•
•
•
Harga cabai merah di pasar dalam negeri pada bulan Juli 2017 mengalami sedikit penurunan yaitu sebesar 8,66% dibandingkan dengan bulan Juni 2017. Namun jika dibandingkan dengan Juli 2016,harga cabai merah mengalami penurunan yang signifikan yaitu sebesar 16,12 %. Untuk cabai rawit, harga juga mengalami sedikit penurunan yaitu sebesar 7,16 % dibandingkan dengan bulan Juni 2017. dan jika dibandingkan dengan Juli 2016, harga cabai rawit mengalami peningkatan sebesar 10,89 % Harga cabai secara nasional tidak stabil selama satu tahun ini. Kondisi ini ditunjukkan oleh koefisien keragaman (KK) harga bulanan untuk Juli 2016 sampai dengan Juli 2017 yang tinggi yaitu sebesar 28,32 % untuk cabai merah dan 45,03 % untuk cabai rawit. Khusus bulan Juli 2017, KK harga rata-rata harian secara nasional relatif rendah sebesar 2,83 % untuk cabai merah dan 4,27 % untuk cabai rawit. Disparitas harga antar wilayah pada bulan Juli 2017 cukup tinggi dengan KK harga bulanan antar wilayah untuk cabai merah mencapai 38,90 % dan cabai rawit mencapai 32,07 % Harga cabai dunia pada bulan Juli 2017 mengalami sedikit peningkatan yaitu sebesar 5,28 % dibandingkan dengan periode Juni 2017
Perkembangan Pasar Domestik Gambar 1. Perkembangan Harga Cabai Merah dan Cabai Rawit Dalam Negeri (Rp/kg) Rp/Kg
135.000
CABE MERAH Kota
2017
2016 Jun
Jul
Jul 2017 thd (%) Jul
Jul-16
Jun-17 -5,88
Jakarta
33.307
33.600
31.623
-5,05
Bandung
45.563
36.000
34.629
-24,00
-3,81
Semarang
19.513
21.387
17.067
-12,53
-20,20
Yogyakarta
20.500
20.311
17.875
-12,89
-12,08
Surabaya
23.850
22.813
20.514
-13,99
-10,08
Denpasar
15.000
14.317
15.321
2,14
7,02
n.a
n.a
n.a
n,a
n,a
Makassar
20.125
18.511
18.810
-6,54
1,61
Rata-rata Nasional
31.833
28.014
29.471
-7,42
5,20
Medan
CABE RAWIT Kota
2017
2016
Jul 2017 thd (%)
Jul
Jun
Jul
Jakarta
46.909
48.048
Bandung
50.900
Semarang
Jul-16
Jun-17
46.597
-0,66
-3,02
42.933
46.571
-8,50
8,47
36.488
31.733
32.010
-12,27
0,87
Yogyakarta
36.771
29.156
30.111
-18,11
3,28
Surabaya
32.038
38.987
40.829
27,44
4,72
Denpasar
30.448
34.483
35.155
15,46
1,95
n.a
n.a
Makassar
23.448
25.844
Rata-rata Nasional
40.253
46.780
Medan
n.a
n,a
n,a
29.651
26,46
14,73
52.741
31,02
12,74
Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (2017), diolah
115.000
95.000
Harga Cabai Merah Lokal (BPS)
75.000
Harga Cabai Rawit Lokal (BPS)
55.000
35.000
15.000
Jan Mar Mei Jul Sep Nov Jan Mar Mei Jul Sep Nov Jan Mar Mei Jul Sep Nov Jan Mar Mei Juli Sep Nov Jan Mar Mei Juli 2013 2014 2015 2016 2017
Sumber: BPS (Juli 2017)
Berdasarkan data BPS, secara nasional harga rata-rata cabai pada bulan Juli 2017 masih relatif tinggi, yaitu sebesar Rp26.304,-/kguntukcabaimerahdanRp39.033,-/kguntuk cabai rawit. Tingkat harga berada di atas kisaran harga patokan yang ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan sebesar Rp. 28.500,-/kg untuk cabai merah dan Rp.29.000,-/kg untuk cabai rawit. Tingkat harga bulan Juli 2017tersebutmengalamipenurunansebesar8,66%untuk cabai merah dan mengalami penurunan sebesar 7,16 % untuk cabai rawit dibandingkan dengan harga bulan Juni 2017 sebesar Rp 28.799,-/kg untuk cabai merah dan Rp. 42.045,-/kg untuk cabai rawit. Jika dibandingkan dengan harga bulan Juli 2016, harga cabai merah mengalami penurunan sebesar 16,12 % dan harga cabai rawit mengalami peningkatan sebesar 54,97%.
Cabe
Juli 2017
Tabel 1 menunjukkan harga cabai merah dan cabai rawit pada Juli 2017 di 8 kota utama di Indonesia. Untuk cabai merah harga tertinggi tercatat di kota Bandung sebesar Rp 34.629,-/kg dan terendah tercatat di kota Denpasar sebesar Rp 15.321,-/kg. Untuk cabai rawit, harga tertinggi tercatat di kota Jakarta sebesar 46.597,-/kg dan terendah tercatat di kota Makasar sebesar 29.651,-/kg. Secara rata-rata nasional, fluktuasi harga cabai cukup tinggi selama periode Juli 2016 - Juli 2017 dengan KK sebesar 28,32 % untuk cabai merah dan 45,03 % untuk cabai rawit. Khusus bulan Juli 2017, KK harga rata-rata harian secara nasional relative rendah sebesar 2,83 % untuk cabai merah dan 4,27 % untuk cabai rawit. Disparitas harga antar daerah pada bulan Juli 2017 cukup tinggi dengan KK harga bulanan antar wilayah untuk cabai merah mencapai 38,90 % dan cabai rawit mencapai 32,07 %. Jika dilihat dari per kota (Gambar 2), fluktuasi harga cabai merah berbeda antar wilayah. Kota Kupang, Manokwari dan Palangkaraya adalah beberapa kota yang perkembangan harganya relatif stabil dengan koefisien keragaman dibawah 9% yakni masing-masing sebesar 0,00%, 0,00% dan 3,04%. Di sisi lain Banda Aceh, Bandung dan Pontianak adalah beberapa kota dengan harga paling berfluktuasi dengan koefisien keragaman lebih dari 9% yakni masing-masing sebesar 29,83%, 27,16%, dan 25,57%.
Cabe Juli 2017
Fluktuasi harga cabai rawit juga berbeda antar wilayah. Kota Mamuju, Jakarta dan Bangka Belitung, adalah beberapa kota yang perkembangan harganya relatif stabil dengan koefisien keragaman masing-masing sebesar 0,00 %, 3,81% dan 4,99% Di sisi lain Jayapura, Palembang dan Pontianak adalah beberapa kota dengan harga paling berfluktuasi dengan koefisien keragaman masing-masing sebesar 20,42%, 18,67%, dan 17,54%. (IKU Koefisien Keragaman Kementerian Perdagangan 5%-9%).
Gambar 3. Perkembangan Harga Bulanan Cabai Dunia Tahun 2010-2015 (US$/Kg)
Gambar 2. Koefisien Keragaman Harga Cabai Juli 2017 Tiap Provinsi (%) Koefisien Keragaman Cabe merah Tanjung Pinang Maluku Utara Manado Gorontalo Pakanbaru Padang Medan Banda Aceh Bandung Pontianak Jambi Jayapura Bandar Lampung Banten Mataram Denpasar Mamuju Ambon Bengkulu Banjarmasin Palembang Yogyakarta Samarinda Tanjung Selor Makassar Surabaya Palu Jakarta Semarang Bangka Belitung Kendari Palangkaraya Manokwari Kupang
Rata Rata CV Nasional 10,99
1.81 2017
1.20
0.98
0.89
0.80
0.70
0.74
1.76
1.48
1.37
0.78
Sumber: NCDEX (Juli 2017), diolah
Isu dan Kebijakan Terkait
IKU Kemendag 5 - 9
0
5,00
Tanjung Pinang Bengkulu Jambi Pakanbaru Padang Medan Banda Aceh Jayapura Palembang Pontianak Manado Yogyakarta Makassar Gorontalo Palu Semarang Bandar Lampung Palangkaraya Bandung Maluku Utara Surabaya Ambon Mataram Denpasar Kendari Manokwari Samarinda Banten Kupang Banjarmasin Tanjung Selor Bangka Belitung Jakarta Mamuju 0,00
10,00
15,00
20,00
25,00
30,00
35,00
Koefisien Keragaman Cabe rawit
Rata Rata CV Nasional 10,23
IKU Kemendag 5 - 9
5,00
10,00
15,00
20,00
Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan pada tanggal 9 September 2017 telah menetapkan 7 (tujuh) komoditas pangan dengan salah satunya adalah cabai dalam Permendag Nomor 63/M-DAG/PER/09/2016 tentang Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen. Peraturan tersebut merupakan tindak lanjut amanat Perpres No. 71 Tahun 2015 tentang Penetapan dan Penyimpanan Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting yang bertujuan menjamin ketersediaan, stabilitas, dan kepastian harga baik di tingkat petani maupun konsumen. Penetapan harga acuan tersebut diharapkan dapat mengendalikan harga di tingkat konsumen, tapi tetap menguntungkan bagi petani dan peternak. Harga acuan juga menjadi referensi bagi Perum BULOG dan/atau BUMN lainnya dalam melaksanakan penugasan Pemerintah terkait upaya stabilisasi harga. Adapun harga acuan pembelian cabai merah petani adalah Rp. 15.000,- (cabe merah/keriting) dan Rp. 17.000,- (cabe rawit merah) sedangkan harga acuan penjualan konsumen adalah Rp. 28.500,- (cabe merah besar/keriting) dan Rp. 29.000,(cabe rawit merah)
25,00
Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Juli 2017), diolah
Perkembangan Pasar Dunia
Harga cabai internasional mengacu pada harga bursa National Commodity & Derivatives Exchange Limited (NCDEX) di India. Hal ini dikarenakan India merupakan negara produsen cabai terbesar di dunia dengan tingkat produksimencapai50%dariproduksidunia.Hargarata-rata cabai merah dalam negeri bulan Juli 2016 - bulan Juli 2017 relatif lebih rendah berfluktuasinya dibandingkan dengan harga di pasar internasional, yang dicerminkan oleh koefisien keragaman masing-masing 28,32% dan 38,48%. Selama bulan Juli 2017, harga cabai di pasar internasional berada pada tingkat US$ 0,78/kg. Harga tersebut naik sebesar 5,28 % dibandingkan dengan harga pada bulan Juni 2017.
Disusun oleh: Riffa Utama
Daging Ayam
Informasi Utama •
Harga daging ayam broiler di pasar dalam negeri bulan Juli 2017 adalah sebesar Rp32.208/kg, mengalami penurunan sebesar 3,79 persen dibandingkan bulan Juni 2017. Jika dibandingkan dengan bulan Juli 2016, harga daging ayam broiler mengalami penurunan sebesar 8,49 persen. Harga daging ayam broiler di pasar dalam negeri selama periode Juli 2016 – Juli 2017 relatif stabil, dimana mayoritas kota yang diamati memiliki koefisien keragaman (KK) harga kurang dari 9 persen, dengan rata-rata KK sebesar 6,01 persen. Harga paling stabil terdapat di kota Maluku Utara, sedangkan harga yang paling berfluktuasi terdapat di kota Banda Aceh. Disparitas harga daging ayam broiler antar wilayah pada bulan Juli 2017 cukup tinggi namun mengalami sedikit penurunan dibanding periode sebelumnya, dengan KK harga antar kota di Bulan Juli sebesar 14,53 persen. Target KK harga antar kota yang ditetapkan pemerintah untuk tahun 2017 yaitu kurang dari 13,8 persen. Harga daging ayam broiler di pasar internasional pada bulan Juni 2017 naik sebesar 1,51 persen jika dibandingkan bulan April 2017. Jika dibandingkan dengan harga pada Juni tahun lalu, harga daging ayam di pasar dunia naik sebesar 31,22 persen.
•
•
•
Perkembangan Pasar Domestik
Harga rata-rata nasional daging ayam di pasar domestik pada bulan Juli 2017 tercatat sebesar Rp 33.208/kg,(Gambar 1). Harga domestik daging ayam broiler di bulan Juli 2017 mengalami penurunan sebesar 3,79 persen jika dibandingkan bulan Juni 2017, sedangkan jika dibandingkan harga bulan Juli tahun 2016, harga daging ayamturunsebesar8,49 persen.Penurunanhargadaging ayam di bulan Juli dikarenakan stabilnya pasokan dan permintaan pasca berhari raya lebaran 1438 H. Gambar 1. Perkembangan Harga Dalam Negeri Daging Ayam Rp/Kg 37,000 36,000 35,000 34,000 33,000 32,000 31,000 30,000 29,000 28,000 27,000
Jan
Feb Mar Apr 2016
Sumber: BPS (Juli 2017), diolah
Mei Jun
Jul
Ags Sep Okt Nov Des
2017
Secara rata-rata nasional, harga daging ayam dalam setahun terakhir relatif stabil yang diindikasikan oleh koefisien keragaman harga bulanan untuk periode bulan Juli 2016 sampai dengan bulan Juli 2017 sebesar 6,01 persen. Hal ini berarti perubahan rata-rata harga daging ayam bulanan adalah sebesar 6,01 persen per bulan.
Jika dilihat per kota di wilayah Indonesia, fluktuasi harga daging ayam pada bulan Juli 2017 menunjukkan nilai berbeda antar wilayah. Kota Maluku Utara adalah kota yang perkembangan harganya paling stabil dengan koefisienkeragamanhargahariandibawah5persenyakni sebesar 0,35 persen. Di sisi lain, kota Banda Aceh adalah kota dengan harga paling bergejolak dengan koefisien keragaman harga lebih dari 9 persen yakni 11,46 persen (IKU koefisien keragaman Kementerian Perdagangan 5-9 persen). Gambar 2. Koefisien Variasi Harga Daging Ayam Tiap Provinsi, Juli 2017 Banda Aceh Bengkulu Bangka Belitung Medan Kupang Palangkaraya Pontianak Mataram Tanjung Selor Jambi Samarinda Palembang Pakanbaru Bandar Lampung Banjarmasin Manado Palu Denpasar Yogyakarta Bandung Semarang Makassar Surabaya Banten Mamuju Jakarta Tanjung Pinang Padang Kendari Manokwari Gorontalo Ambon Jayapura Maluku Utara 0,00
1.64 0.44 0.35
2.43 2.28
7.07
4.94 4.71 4.67 4.55 4.53 4.46 4.41 4.03 3.90 3.85 3.61 3.58 3.25 3.06
8.13 7.86 7.73 7.70
10.20 9.85 9.72 9.62 9.46 9.42 9.37
11.46 11.12 11.07
IKU Kemendag 5-9
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
12,00
Sumber: Ditjen PDN Kemendag (Juli 2017), diolah
DisparitashargaDagingayamrasantarwilayahpadabulan Juli 2017 cukup tinggi namun mengalami sedikit penurunan dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Hal ini ditunjukkan dengan KK harga daging ayam antar kota pada bulan Juli 2017 adalah sebesar 14,53 persen mengalami penurunan sebesar 1,15 persen dibanding KK pada bulan sebelumnya. Besaran KK tersebut belum mencapai target disparitas harga yang ditetapkan pemerintah yaitu KK kurang dari 13,8 persen untuk tahun 2017. Harga daging ayam ras tertinggi ditemukan di Jayapura sebesar Rp40.000/kg, sedangkan harga terendahnya ditemukan di Banda Aceh sebesar Rp22.976/kg.
Daging Ayam
Juli 2017
Daging Ayam Juli 2017
Tabel 1. Perkembangan Harga Rata-Rata Bulanan Daging Ayam di Beberapa Kota (Rp/kg) 2016
Kota
Perubahan Jul 2017
2017 Jun
Jul
Jul
Thd Jul-16 Thd Jun-17
Medan
33.604
24.633
27.302
-18,76
10,83
Jakarta
30.850
32.462
31.386
1,74
-3,31
Bandung
36.350
34.413
33.695
-7,30
-2,09
Semarang
32.363
30.787
29.467
-8,95
-4,29
Yogyakarta
34.104
31.956
31.524
-7,57
-1,35
Surabaya
31.694
29.800
29.814
-5,93
0,05
Denpasar
33.833
31.383
30.750
-9,11
-2,02
Makassar
27.156
25.244
26.651
-1,86
5,57
Rata-rata Nasional
33.326
30.689
31.164
-6,49
1,55
Isu dan Kebijakan Terkait
Para peternak ungags cemas karena berulangnya penurunan harga jual daging ayam dan telur ayam hingga di bawah biaya pokok produksi lima bulan terakhir. Situasi ini mengancam usaha peternakan karena harga jagung, komponen utama pakan ternak justru terus naik. Harga daging ayam di tingkat peternak di Jawa pada minggu pertamabulanJuliberkisarRp13.500-Rp14.500/kg.Angka ini lebih rendah dari biaya pokok produksi dan harga acuan pembelian di tingkat peternak sebagaimana Permendag Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Penetapan Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen yaitu sebesar Rp18000/kg.
Sumber: Ditjen Perdagangan Dalam Negeri (Juli 2017), diolah
Perkembangan Pasar Dunia
Harga daging ayam di pasar dunia pada bulan Juni 2016 mengalami kenaikan dibanding bulan Juni 2017 yakni naik sebesar 1,51 persen. Jika dibandingkan dengan harga pada Juni tahun lalu, harga daging ayam di pasar dunia naik sebesar 31,22 persen. Harga internasional untuk daging ayam broiler bulan Juni 2017 tercatat sebesar US$ 148,38 per pound setara dengan Rp43.413,50/Kg dengan nilai Kurs USD terhap rupiah pada bulan Juni sebesar Rp13.275,1 (Gambar 3) . Gambar 3. Perkembangan Harga Dunia Daging Ayam Rp/Kg
USD cent/pound
42000 40000 38000 36000
Harga Domestik
34000 32000 30000
Harga Internasional
28000
Jul
Ags
Sep
Okt
2016
Nov
Dec
Jan
Feb Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
2017
Sumber: BPS dan USDA Market News, Whole Birds Spot Price, Georgia Docks (Juli 2017) diolah Disusun oleh: Avif Haryana
Daging Sapi
Informasi Utama •
•
•
•
HargadagingsapidipasardalamnegeribulanJuli2017rata-rata sebesar Rp 108.256,-/kg. Jika dibandingkan dengan bulan Juni 2017, harga tersebut mengalami penurunan sebesar -0.44%. Jika dibandingkan dengan harga bulan Juli 2016, harga tidak mengalami perubahan. Harga daging sapi secara nasional selama satu tahun mulai periode Juli 2016 – Juli 2017 relatif stabil dengan koefisien keragaman (KK) harga bulanan sebesar 0,57% dan pada level harga yang tinggi yaitu rata-rata sebesar Rp 107.579,-/kg. Disparitas harga daging sapi antar wilayah pada bulan Juli 2017 sebesar 11,00% lebih rendah yang ditunjukkan dengan KK bulan Juni 2017 yang sebesar 11,55%. Harga daging sapi dunia pada bulan Juli 2017 sebesar US $ 5,30/kg, mengalami penurunan dibandingkan harga pada bulan Juni 2017 , yaitu -4,80% (dari US$ 5,57/kg menjadi US$ 5,30/kg)
Perkembangan Pasar Domestik
Harga daging sapi di pasar dalam negeri bulan Juli 2017 rata-rata sebesar Rp 108.256,-/kg. Jika dibandingkan dengan bulan Juni 2017, harga tersebut mengalami penurunan sebesar -0.44%. Jika dibandingkan dengan harga bulan Juli 2016, harga tidak mengalami perubahan. (Gambar 1). Penurunan harga daging sapi selama bulan Juli 2017 dikarenakan menurunnya permintaan setelah melewati periode bulan puasa dan lebaran tahun 2017. Menurut Asosiasi Gapuspindo (2016), peningkatan permintaan terhadap daging sapi setelah bulan puasa dan lebaran kurang dari 20% (sekitar 10-15%). Gambar 1. Perkembangan Harga Daging Sapi Domestik, 2015-2017 (Juli) Rp/Kg
Harga Daging Sapi
(%)
115,000 110,000 105,000 100,000 95,000 90,000 85,000 80,000 75,000
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli
70,000
2015
Harga Daging Sapi (Rp/Kg)
2016
Sumber: Badan Pusat Statistik (Juli, 2017), diolah
2017
Hargadagingsapisecaranasionalselamasatutahunmulai periode Juli 2016 – Juli 2017 relatif stabil dengan koefisien keragaman (KK) harga bulanan sebesar 0,57% dan pada level harga yang tinggi yaitu rata-rata sebesar Rp 107.579,-/kg. Angka ini masih berada dibawah kisaran yang ditargetkan yaitu 5-9%. Disparitas harga antar wilayah untuk daging sapi pada bulan uli 2017 lebih rendah dengan KK harga antar wilayah mencapai 11,00% jika dibandingkan dengan KK Juni 2017 yaitu 11,55%. Ruang kisaran harga antar wilayah selama bulan Juli 2017 berkisar antara Rp 90.000/kg – Rp150.000/kgsedikitmengalamiperubahan(kisaranangka nominalnya lebih lebar) dibandingkan kisaran harga di bulan Juli 2017 (kisaran Rp 90.000/kg – Rp 147.000/kg). Masih terjadinya disparitas harga antar wilayah selama bulan Juli 2017 dikarenakan pasokan dari dalam negeri yang belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan nasional sehingga dari daging sapi yang ada masih ada kendala distribusi, terutama dalam pendistribusian sapi dan daging sapi dari wilayah sentra produksi ke wilayah konsumsi seperti Jakarta, Bandung dan Banten serta wilayah lainnya di luar ketiga wilayah tersebut. Kota yang harga daging sapinya cukup tinggi sebesar Rp 150.000,-/kg adalah Tanjung Selor. Sebaliknya, kota yang harga daging sapinya relatif rendah adalah Kupang dengan harga sebesar Rp 90.000,-/kg. Dari hasil monitoring harga di 34 kota di Indonesia, sekitar 88,23% dari jumlah kota tersebut ditemukan harga daging sapi lebih dari Rp 100.000/kg; dan 11,76% harga sama lebih dari dengan Rp 90.000/kg (kisaran Rp 90.000-Rp 98.412/kg). Dengan melihat sebaran data harga di 34 kota menunjukkan bahwa disparitas harga daging sapi selama Juli2017masihterjadimeskirelatifkecil. Namundemikian, sebaran harga masih pada tingkat lebih dari Rp 100.000/kg. Sementara jika dilihat dari Ibu Kota Provinsi, Bandung merupakan ibukota provinsi dengan harga daging tertinggi, yaitu Rp 120.000,-/kg, sedangkan Makassar adalah ibukota provinsi dengan harga daging sapi terendah, yaitu Rp 96.778,-/kg. Pada bulan Juli 2017, hampir semua Ibu Kota Propinsi mengalami peningkatan harga, kecuali Bandung, Surabaya dan Medan. Peningkatan harga daging sapi yang cukup tinggi terjadi di Jakarta, semarang dan Yogyakarta. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan permintaan masyarakat untuk kebutuhan acara selamatan (syukuran keberangkatan ibadah Haji serta musim hajatan) meski sudah melewati periode bulan puasa dan leabaran 2017. Untuk acara-acara tersebut, budaya masyarakat Indonesia masih lebih memilih/membeli daging sapi segar sehingga mendorong harga daging sapi segar di pasar meningkat.
Daging Sapi
Juli 2017
Daging Sapi Juli 2017 Tabel 1. Perkembangan Harga Daging Sapi di Beberapa Ibu Kota Provinsi (Rp/kg) 2016
Kota
Jul 17 thd (%)
2017 Jul
Jul
Jun
Jakarta
116.222
116.000
117.900
1,44
1,64
Bandung
122.313
123.000
120.238
-1,70
-2,25
Semarang
100.375
97.600
104.362
3,97
6,93
Yogyakarta
109.709
110.222
113.333
3,30
2,82
Surabaya
108.549
111.867
110.997
2,26
-0,78
Denpasar
88.000
98.333
98.412
11,83
0,08
Jul -16
Jun -17
114.062
113.833
112.579
-1,30
-1,10
Makassar
96.479
95.778
96.270
-0,22
0,51
Rata-rata Nasional
115.344
116.363
116.355
0,88
-0,01
2002-2004 =100
Sugar
270
220 Dairy
170
120
Vegetable Oils Meat Cereals
J
J
A
S
2016
O
N
D
J
F
M A
2017
M
J
8.00 7.00
Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Juli, 2017), diolah
6.00
Selama bulan Juli 2017 hampir 82,35% kota di Indonesia memiliki nilai koefisien keragaman harga harian kurang dari 1%, persentase ini lebih kecil dari bulan Juni 2017 yaitu sekitar 65%. Artinya harga daging sapi antar waktu selama bulan Juli 2017 relatif stabil namun tingkat harga nominal yang masih tinggi. Kota yang memiliki fluktuasi harga cukup tinggi yaitu Ambon dan Mataram masing-masing sebesar 2,10% dan 2,40%. namun masih berada pada kisaran angka yang ditargetkan (Gambar 2).
5.00
Gambar 2. Perbandingan Fluktuasi Harga Daging Sapi antar Kota/Provinsi, Juli 2017 Mataram Ambon Bandar Lampung Bengkulu Pakanbaru Makassar Jakarta Maluku Utara Semarang Banjarmasin Pontianak Samarinda Denpasar Jayapura Bandung Kendari Medan Surabaya Tanjung Selor Tanjung Pinang 0,00
FAO Food Comodity Price Indices
320
CV Kemendag Stabilisasi Harga CV : 5-9
CV (%)
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
8,00
9,00
Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Juli, 2017), diolah
Perkembangan Pasar Dunia
Harga daging sapi dunia pada bulan Juli 2017 sebesar US $ 5,30/kg, mengalami penurunan dibandingkan harga pada bulan Juni 2017 , yaitu -4,80% (dari US$ 5,57/kg menjadi US$ 5,30/kg). Penurunan harga ini dikarenakan adanya peningkatan permintaan daging selain daging sapi di pasar dunia sehingga pemintaan terhadap daging sapi menurun dan mendorong harga daging sapi di pasar dunia menjadi lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.
4.00 3.00 Harga Daging Sapi Dunia (US$/Kg-cwt)
2.00 1.00 HDSD (US$/kh cwt)
0.00
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli
Medan
Gambar 3. Perkembangan Harga Daging Sapi Dunia, Tahun 2016-2017 (Juli) (US$/kg)
2016
2017
Harga Daging Sapi Dunia
Sumber : FAO serta Meat and Livestock Australia (MLA) (Juli, 2017), diolah
Isu dan Kebijakan Terkait
Pada periode penulisan ini, tidak ada gejolak harga daging sapi yang cukup signifikan. Harga daging sapi bulan Juli 2017 ada peningkatan harga, namun menurut pedagang dan pelaku usaha harga tersebut masih dianggap normal. Upayastabilisasihargadagingsapimasihmerupakansalah satu agenda stabilisasi harga pangan, dalam rangka mencapai kemandirian dan kedaulatan pangan. Kebijakan ini masih terus berjalan, salah satunya koordinasi dengan pemerintah daerah untuk terus melakukan monitoring stok dan distribusi daging sapi . Monitoing harga di setiap ibu kota provinsi (34 Ibu kota Provinsi) masih terus dilakukan untuk memantau pergerakan harga dalam setiap titik waktu. Hal ini dilakukan untuk menjaga supaya tidak terjadi lonjakan harga kembali setelah periode bulan puasa dan lebaran 2017.
Disusun oleh: Yati Nuryati
Gula Juli 2017 Tabel 1. Harga Rata-rata Bulanan Gula di Beberapa Kota di Indonesia (Rp/kg)
•
•
•
•
Harga rata-rata gula di pasar domestik pada bulan Juli 2017 turun sebesar 0,56% dibandingkan dengan Juni 2017. Harga bulan Juli 2017 lebih rendah 9,62% jika dibandingkan dengan Juli 2016. Harga gula secara nasional relatif stabil dengan koefisien keragaman harga rata-rata bulanan nasional Juli 2016 - Juli 2017 sebesar 3,55%. Disparitas harga gula antar wilayah pada bulan Juli 2017 relatif tinggi dengan koefisien keragaman harga antar wilayah sebesar 8,06%. Harga white sugar dunia pada bulan Juli 2017 lebih rendah 2,19% dibandingkan dengan Juni 2017 namun harga raw sugar dunia pada bulan Juli 2017 lebih tinggi 4,36% dibandingkan dengan Juni 2017. Sementara jika dibandingkan dengan bulan Juli tahun 2016, harga white sugar dunia juga lebih rendah 25,69% dan harga raw sugar lebih rendah 28,51%.
Kota
Gambar 1. Perkembangan Harga Gula Eceran Domestik Rp/Kg
18,000 16,000 14,000 12,000 10,000 8,000 6,000 BPS
Proyeksi
2016
Ags
Jul
Apr
Jun
Mar
Mei
Feb
Des
Jan
Sep
Nov
Okt
Jul
Ags
Apr
Jun
Mar
Mei
Feb
Des
Nov
Jan
Okt
Jul
Ags
Sep
2,000
2015
2017
Jul 2017 thd (%)
Jul
Jun
Ags Jul
Jul -16
Jakarta
15,685
14,443
14,386
-8.28
-0.39
Bandung
16,480
14,160
13,924
-15.51
-1.67
Semarang
15,353
12,607
12,471
-18.77
-1.07
Yogyakarta
15,133
12,789
12,500
-17.40
-2.26
Surabaya
15,743
12,493
12,252
-22.17
-1.93
Denpasar
15,278
12,500
12,500
-18.18
0.00
Medan
17,000
12,528
12,583
-25.98
0.44
Makasar
15,511
12,833
12,778
-17.62
-0.43
Rata-rata Nasional
16,734
15,210
15,125
-9.62
-0.56
Jun -17
Sumber : Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri dan BPS (2016), diolah
Perkembangan Pasar Domestik
4,000
2016
2017
Sumber: BPS (2016), diolah
Harga rata-rata tertimbang gula di 33 kota pada bulan Juli 2017 cenderung stabil dengan sedikit penurunan sebesar 0,56% jika dibandingkan dengan bulan Juni 2017. Sedangkan jika dibandingkan dengan bulan Juli 2016, tingkat harga lebih rendah sebesar 9,62%. Rata-rata harga gula pada bulan Juli 2017 mencapai Rp 15.125,-/kg, sedangkan pada bulan Juni 2017 sebesar Rp 15.210,-/kg. Harga gula di dalam negeri diperkirakan masih akan berada pada level Rp 15.000/kg pada bulan Agustus 2017 atau relatif lebih rendah dikarenakan kebijakan relaksasi impor oleh Pemerintah, ditambah dengan mulai efektifnya kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 12.500 yang disepakati antara produsen dengan distributor melalui Nota Kesepakatan. Selain itu, penurunan harga diharapkan dapat berlanjut karena sudah akan dimulainya musim giling tebu dengan asumsi tidak terjadi anomali cuaca yang berdampak pada mundurnya musim giling.
Secara rata-rata nasional, harga gula relatif stabil yang diindikasikan oleh koefisien keragaman harga bulanan rata-rata nasional untuk periode bulan Juli 2016 - bulan Juli 2017 sebesar 3,55%, sedikit lebih rendah dari periode sebelumnyayangsebesar3,66%.Haliniberartiperubahan rata-rata harga bulanan sebesar 3,55% dan tidak melebihi toleransi Kementerian Perdagangan. Nilai koefisien keragaman harga antar wilayah pada bulan Juli 2017 kembali naik menjadi 8,06%, lebih tinggi dari Juni 2017 yang sebesar 7,93% namun masih di bawah batas toleransi Kemendag yaitu maksimum 9%. Wilayah seperti Manokwari, Kupang, dan Gorontalo merupakan daerah dengan harga gula relatif tinggi masing-masing sebesar Rp 17.000/Kg, 15.000/Kg, dan 15.000/Kg. Sedangkan wilayahsepertiSurabaya,BandarLampung,danSemarang merupakan daerah dengan harga gula terendah yang mencapai masing-masing Rp 12.252/Kg, Rp 12.500/Kg, dan Rp 12.471/Kg. Sementara jika dilihat di beberapa kota besar, nilai koefisien keragaman masing-masing kota relatif masih ada beberapa yang lebih tinggi dibandingkan dengan koefisien keragaman di tingkat nasional yang mencapai 3,55%. Hanya beberapa wilayah dengan koefisien keragaman yang relatif kecil seperti Jakarta, Gorontalo, dan Manokwari masing-masing sebesar 3,14%, 2,84%, dan 2,83%. Isu disparitas pada bulan Juli kembali naik disebabkan adanya permasalahan distribusi gula antara daerah produsen dan konsumen. Selain itu, berakhirnya program pasar murah atau stabilisasi harga di beberapa daerah setelah bulan puasa juga berpotensi memiliki kontribusi terhadap disparitas.
Gula
Informasi Utama
Gula Juli 2017
Gambar 3. Perbandingan Harga Bulanan White Sugar dan Raw Sugar
Gambar 2. Koefisien Variasi Harga Gula Tiap Provinsi
0.00
US$/ton
US$/ton
Rata rata CV Nasional 3,55
1000
1000
900
900
800
800
700
700
600
600
500
500
400
400
300 200
300
420
381
387
403
410
570
596
552
515
Okt
426
348
537
402
Nov
434
344
542
411
Des
430
363
528
449
Jul
453
352
473
471
Agt
473
365
439
510
Sep
475
369
436
545
Apr
461
367
391
539
Jun
Okt
Nov
Des
467
382
420
2017
Mei
Jul
Agt
Sep
454
394
2016
2014
342
358
388
375
387
380
379
350
323
363
350
336
2015
332
321
283
285
280
258
266
235
249
310
330
331
2016
317
292
337
331
369
426
436
427
470
507
459
427
2017
453
450
400
360
345
298
311
Jan
Jun
422
2015
Mar
Apr
Mei
2014
Jan
IKU Kemendag 5-9
Feb
Mar
200
Feb
Tanjung Pinang Manokwari Mamuju Maluku Utara Bangka Belitung Banten Jayapura Ambon Kendari Makassar Palu Manado Samarinda Banjarmasin Palangkaraya Pontianak Gorontalo Kupang Mataram Denpasar Surabaya Yogyakarta Semarang Bandung Jakarta Bandar Lampung Bengkulu Palembang Jambi Pakanbaru Padang Medan Banda Aceh
Sumber: Barchart /LIFFE (2014-2017), diolah
Isu dan Kebijakan Terkait
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
Sumber : Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri dan BPS (Juli 2017), diolah
Perkembangan Pasar Dunia
Harga gula domestik relatif lebih stabil jika dibandingkan dengan perkembangan harga gula dunia yang diwakili olehdatahargawhitesugardanrawsugar.Halinitercermin dari nilai koefisien keragaman antar waktu harga bulanan untuk periode bulan Juli 2016 sampai dengan bulan Juli 2017 yang mencapai 11,72% untuk white sugar dan 15,53% untuk raw sugar. Nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan koefisien keragaman gula domestik yang sebesar 3,55%. Rasio antara koefisien keragaman harga eceran gula domestik dibandingkan dengan harga white sugar adalah 0,30 sedangkan koefisien keragaman harga eceran gula domestik dibandingkan dengan harga raw sugar adalah 0,23. Secara umum, nilai tersebut masih wajar karena masih berada di bawah nilai yang ditargetkan yaitu dibawah 1. PadabulanJuli2017,hargaguladuniakembaliturun2,19% untuk white sugar namun sedikit naik 4,36% untuk raw sugar. Sedangkan jika dibandingkan dengan bulan Juli 2016, harga white sugar dan raw sugar masing-masing sudah lebih rendah sebesar 25,69% dan 28,51%. Secara umum, penurunan harga gula di pasar internasional lebih disebabkan karena faktor persepsi adanya ketidakpastian pasar global yang juga berdampak pada penurunan harga komoditas lainnya seperti minyak dan palm oil. Selain itu, kemungkinan berlanjutnya deregulasi pasar gula di Uni Eropa juga diperkirakan berdampak pada penurunan hargaguladiEropayangjugaberpengaruhterhadapharga gula dunia. Lebih lanjut, diperkirakan terdapat surplus stock sebesar 3,5 MT pada tahun 2017/2018 yang relatif lebih tinggi dibanding periode 2016/2017 yang hanya sebesar 2,6 MT. Dari sisi produksi, diperkirakan terjadi kenaikan sebesar 9,7 juta ton menjadi 132,9 juta ton yang didorong oleh peningkatan produksi di Brazil dan India (Market Komoditas, 2017).
Pemerintah diminta me-review kembali kebijakan Harga EceranTertinggi(HET)GulaKristalPutihkarenaberdampak pada penurunan harga lelang di tingkat petani karena beberapa lelang di pabrik gula dinyatakan batal setelah tidakterjadikesepakatanhargaantarapembeli(distributor) dan penjual (petani). Selain itu, isu pengenaan PPN Gula Petani juga menjadi pendorong rendahnya minat beli distributor/pedagang. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Kementerian Perdagangan telah berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan dan telah ditindaklanjuti melalui Surat Dirjen Pajak Nomor S-255/PJ/2017 Tentang Penegasan Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai Penyerahan Gula Oleh Petani. Himbauan bagi pedagang yang tidak membebankan PPN kepada petani menjadi salah satu penekanan dalam surat dimaksud. Disusun Oleh: Bagus Wicaksena
Jagung Juli 2017
•
•
•
Informasi Utama
Pada bulan Juli 2017, rata-rata harga eceran jagung di pasar domestik sebesar Rp 7.127/Kg atau mengalami sedikit kenaikan sebesar 0,36% dibandingkan dengan harga pada Juni 2017. Sementara, jika dibandingkan dengan harga pada Juli 2016, harga eceran jagung saat ini mengalami penurunan sebesar 1,10%. Nilai koefisien keragaman harga eceran jagung di pasar domestik pada periode bulan Juli 2016 hingga Juli 2017 adalah sebesar 0,66%, dan cenderung menurun dengan laju penurunan sebesar 0,08% per bulan. Sementara itu, pada periode yang sama, harga jagung di pasar dunia lebih berfluktuasi dengan koefisien keragaman sebesar 4,89% dengan tren yang cenderung meningkat sebesar 1,05% per bulan. Disparitashargajagungantarwilayahyangditunjukkandengan koefisien keragaman harga antar daerah mengalami sedikit kenaikan dari 24,61% pada Juni 2017 menjadi 25,04% pada Juli 2017. Harga jagung dunia pada Juli 2017 mengalami penurunan sebesar 0,52% jika dibandingkan dengan harga pada bulan Juni 2017. Namun jika dibandingkan dengan harga pada bulan Juli 2016, maka harga jagung dunia mengalami kenaikan yang cukup besar yakni 6,22%.
Perkembangan Pasar Domestik
Harga jagung di dalam negeri pada Juli 2017 mengalami sedikit kenaikan sebesar 0,36% dari harga Rp 7.102/Kg pada Juni 2017 menjadi Rp 7.127/Kg. Namun jika dibandingkan dengan harga pada bulan yang sama tahun lalu yakni Juli 2016 sebesar Rp 7.207/kg, maka harga pada bulan ini mengalami penurunan sebesar 1,10%. Gambar 1. Perkembangan Harga Jagung Dalam Negeri 2016 - 2017 US$/ton
7.500 7.300 7.100 6.900 6.700
2016 Harga eceran domestik 7.207 (Rp/kg)
7.172
7.133
7.095
Mei Jun Jul
Apr
Mar
Feb
Des Jan
Sep
Okt Nov
Jul Ags
6.000
2017 7.046
7.082
7.062 7.069
7.060
7.073
7.091 7.102 7.127
Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Juli 2017), diolah.
Harga jagung pipilan di pasar domestik selama bulan Juli 2017 mengalami sedikit kenaikan. Kenaikan harga ini diduga disebabkan oleh mulai langkanya ketersediaan jagung di dalam negeri. Saat ini, impor jagung dibatasi, sehingga para peternak dan konsumen dalam negeri lainnya lebih mengandalkan pada ketersediaan atau produksi jagung di dalam negeri. Selain itu, bulan Juli ini bukan merupakan bulan panen jagung, sehingga para peternak semakin khawatir akan langkanya jagung di dalam negeri yang pada akhirnya dapat berimbas pada kenaikan harga jagung di pasar hingga bulan Agustus mendatang, baik harga jagung sebagai pakan ternak maupun untuk dikonsumsi langsung (www.pikiran-rakyat.com, 2017). Tabel 1. Perubahan Harga Rata-Rata Bulanan Jagung di Beberapa Kota pada Juli 2017 Terhadap Juli 2016 dan Juli 2017 (Rp/kg) Kota
2016
Jul 2017 thd (%)
2017
Jul
Jun
Jul
Medan
6.000
6.000
5.286
-11,90
Jakarta
9.000
9.333
9.333
3,70
0,00
Bandung
8.513
10.200
9.438
10,87
-7,47
Semarang
4.600
4.600
4.790
4,14
4,14
Yogyakarta
4.885
6.455
6.500
33,06
0,69
Surabaya
7.128
7.653
8.129
14,04
6,21
Denpasar
7.000
7.000
7.000
0,00
0,00
Makassar
5.906
6.000
6.008
1,72
0,13
Rata-rata Nasional
7.207
7.102
7.127
-1,10
0,36
Jul -16
Jun -17 -11,90
Sumber : Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Juli 2017), diolah
Peta tingkat harga di seluruh wilayah di Indonesia tidak banyakmengalamiperubahan.Berdasarkanpemantauan harga di seluruh ibu kota Propinsi sepanjang bulan Juli 2017, beberapa daerah dengan tingkat harga yang cukup tinggiantaralainadalahManokwari,TanjungSelor,Tanjung Pinang dan Jayapura, dengan rata-rata harga tertinggi sebesar Rp 11.000,-/Kg di Jayapura. Sementara itu, beberapadaerahdengantingkathargayangcukuprendah berada di wilayah Semarang, Palu, dan Mamuju, dengan harga terendah sebesar Rp 4.790,-/Kg di Semarang. Tingkat disparitas harga jagung antar daerah masih cukup tinggi. Pada Juli 2017 koefisien keragaman harga jagung antar daerah sedikit meningkat dari 24,61% pada Juni 2017 menjadi 25,04% pada Juli 2017. Dengan menggunakan ilustrasi yang lain, perbandingan antara harga terendah dengan harga tertinggi juga menunjukan disparitas harga yang masih tinggi dimana perbedaan dari harga terendah dan tertinggi mencapai 129,62%.
Jagung
•
Jagung Juli 2017
Di sisi lain, penggunaan jagung sebagai pakan dan residu diprediksi akan meningkat sebesar 50 juta bushel. Dengan demikian, stok akhir jagung di Amerika diprediksi meningkat sebesar 215 juta bushel dibandingkan dengan prediksi pada bulan lalu. Selain itu, stok akhir jagung dunia juga diprediksi mengalami peningkatan dibandingkan dengan prediksi pada bulan sebelumnya. Hal tersebut didukung dengan adanya peningkatan produksi jagung di beberapa negara produsen seperti di Vietnam, Meksiko dan Argentina (USDA, Juli 2017).
Gambar 2. Perkembangan Harga Jagung Berdasarkan Provinsi Semarang Palu Mamuju Mataram Medan Bengkulu Pakanbaru Kendari Bandar Lampung Banda Aceh Kupang Gorontalo Makassar Padang Manado Palangkaraya Pontianak Yogyakarta Denpasar Samarinda Banjarmasin Bangka Belitung Maluku Utara Jambi Surabaya Ambon Banten Jakarta Bandung Palembang Manokwari Tanjung Selor Tanjung Pinang Jayapura Rp/Kg
0,0
Gambar 3. Perkembangan Harga Jagung Dunia 2016 - 2017 US$/ton
165
Jun 2017 Jul 2017
155 145 135 125 115 2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Juli 2017), diolah.
Perkembanganhargajagungpipilandi34kotadiIndonesia pada bulan Juli 2017 cukup bervariasi. Berdasarkan pemantauanhargaolehDitjenPerdaganganDalamNegeri, harga jagung pipilan di sebagian besar kota stabil, namun terdapat beberapa kota yang mengalami fluktuasi pada harga jagung pipilan. Hal tersebut ditunjukkan dengan angkakoefisienvariasiyangmencapailebihdari5%,seperti diSurabaya,Banjarmasin,PalembangdanMedan,dengan fluktuasi terbesar berada di Kota Medan sebesar 8,76%.
Perkembangan Harga Dunia
Harga jagung dunia pada Juli 2017 mengalami penurunan sebesar 0,52% dari harga USD 137/ton pada bulan Juni 2017 menjadi USD 136/ton pada Juli 2017. Pergerakan harga jagung dunia dalam satu tahun terakhir lebih berfluktuasi dibandingkan dengan pergerakan harga jagung domestik. Hal ini ditunjukkandengannilai koefisien keragaman harga jagung dunia pada periode Juli 2016 – Juli 2017 sebesar 4,89%, sementara pada periode yang sama,koefisienkeragamanhargajagungdomestiksebesar 0,66%.Dalamkurunwaktusatutahunterakhirini,dinamika harga jagung dunia saat ini juga lebih berfluktuasi dibandingkan dengan dinamika harga jagung dunia pada periode yang sama tahun lalu. Pada periode Agustus 2015 – Juli 2016, Koefisien Keragaman harga jagung dunia sebesar 3,96%, sementara pada periode Agustus 2016 – Juli 2017 koefisien keragaman harga jagung dunia meningkat lebih besar menjadi 5,08%. Penurunan harga jagung dunia didukung oleh laporan USDA pada awal bulan Juli 2017 yang memprediksi akan terjadinya peningkatan stok jagung dunia.USDA memprediksi akan adanya peningkatan stok jagung di Amerika yang disebabkan meningkatnya produksi jagung untuk tahun 2017/2018 menjadi sebesar 190 juta bushel.
105 Harga Internasional (US$/ton)
Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul 128 123 116 124 124 128 133 136 133 133 135 137 136 2016 2017
Sumber: CBOT (Juli 2017), diolah.
Isu dan Kebijakan Terkait
Pada awal Mei 2017, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan, telah menetapkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 27/M-DAG/PER/5/2017TentangPenetapanHargaAcuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen. Peraturan tersebut ditetapkan dalam rangka menjamin ketersediaan, stabilitas dan kepastian harga dari beberapa komoditas diantaranya beras, jagung, kedelai, gula, minyak goreng, bawang merah, daging sapi, daging ayam ras dan telur ayam ras, sehingga perlu untuk melakukan perubahan terhadap harga acuan pembelian di petani serta harga acuan penjualan di konsumen. Berdasarkan Permendag tersebut, untuk komoditas jagung,hargaacuanpembeliandipetaniditetapkansesuai kadar airnya, yakni: i) Kadar air 15%: Rp 3.150/kg; ii) Kadar air 20%: Rp 3.050/kg; iii) Kadar air 25%: Rp 2.850/kg; iv) Kadar air 30%: Rp 2.750/kg; dan v) Kadar air 35%: Rp 2.500/kg. Sementara itu, harga acuan penjualan di konsumen ditetapkan sebesar Rp 4.000/kg. Untuk komoditas jagung, yang dimaksud dengan harga acuan penjualan di konsumen adalah harga penjualan di industri pengguna (sebagai pakan ternak). Peraturan ini berlaku kepada setiap pelaku usaha serta BUMN yang akan melakukan pembelian atau penjualan komoditas tersebut, dan berlaku untuk jangka waktu 4 (empat) bulan terhitung sejak Permendag tersebut diundangkan. Disusun oleh: Ratna A Carolina
Kedelai Juli 2017
Informasi Utama •
•
•
•
Sementara itu, harga eceran yang relatif rendah terjadi di beberapa kota, seperti Semarang, Mamuju dan Bengkulu dengan harga eceran terendah sebesar Rp 6.000/kg di Bengkulu. Harga eceran kedelai impor juga bervariasi antar wilayah. Wilayah yang harganya relatif tinggi pada bulan Juli 2017 adalah Jayapura dan Maluku Utara dengan harga tertinggi sebesar Rp 15.317/kg di Maluku Utara. Sementara itu, beberapa kota dengan tingkat harga yang relatif rendah adalah Semarang dan Bengkulu dengan harga terendah di Semarang sebesar Rp 6.713/kg (Tabel 1).
Harga rata-rata kedelai lokal pada bulan Juli 2017 sebesar Rp. 11.373/kg tidak mengalami perubahan jika dibandingkan harga pada bulan Juni 2017 dan harga pada bulan Juli 2016. Harga kedelai impor pada bulan Juli 2017 sebesar Rp 10.644/kg, mengalami peningkatan 0,3% jika dibandingkan harga pada bulan Juni 2017. Jika dibandingkan dengan harga pada bulan Juli 2016 sebesar Rp 10.835/kg, terjadi penurunan harga sebesar 1,8%. Harga kedelai lokal secara nasional cukup stabil dengan koefisien keragaman harga bulanan selama periode Juli 2016 – Juli 2017 sebesar 3,49%. Pada periode yang sama, koefisien keragaman untuk kedelai impor sedikit lebih rendah yakni 0,59%. Pada bulan Juli 2017, disparitas harga kedelai lokal di 33 kota di Indonesiamasihcukupbesar,dengankoefisienkeragamanharga antar wilayah sebesar 22,3%. Di sisi lain, disparitas harga kedelai impor relatif lebih kecil, dengan koefisien keragaman sebesar 19,2%. HargakedelaiduniapadabulanJuli2017mengalamipeningkatan sebesar 7,3% dibandingkan dengan harga pada bulan Juni 2017. Jika dibandingkan dengan harga pada bulan Juli 2016, harga kedelai dunia mengalami penurunan sebesar 8,3%.
Tabel 1. Perkembangan Harga Rata-rata Bulanan Kedelai (Rp/kg) Kota
Jakarta Semarang Yogyakarta Denpasar Bangka Belitung* Padang* Makassar
Gambar 1. Perkembangan Harga Kedelai Lokal dan Impor, Juli 2016 – Juli 2017 (Rp/kg)
Maluku Utara* Rata-rata Nasional
Rp/Kg
11,600
Jul 2017 thd (%)
Jun
Jul
Thd Jul-16 Thd Jun-17
Lokal Impor Lokal Impor Lokal Impor Lokal Impor Lokal Lokal Lokal Impor Lokal Lokal Impor
15,000 12,400 8,646 6,674 9,323 9,177 10,333 11,333 0 0 12,615 12,479 0 11,419 10,835
10,000 11,200 8,640 6,652 9,333 8,922 10,000 11,517 0 0 12,000 12,500 0 10,443 10,612
10,000 11,200 8,640 6,713 9,333 9,056 10,000 11,500 0 0 12,357 12,476 0 10,583 10,644
Sumber : Ditjen PDN, Kemendag (Juli, 2017), diolah. Keterangan : *) tidak tersedia data harga kedelai impor
Kedele Lokal (Rp/Kg)
11,400
2017
Jul
2016 Ket
-33.3 -9.7 -0.1 0.6 0.1 -1.3 -3.2 1.5 ts 0.0 -2.0 0.0 0.0 -7.3 -1.8
0.0 0.0 0.0 0.9 0.0 1.5 0.0 -0.1 0.0 0.0 3.0 -0.2 0.0 1.3 0.29
Koefisien keragaman harga antar wilayah untuk kedelai lokal pada bulan Juli 2017 sebesar 22,3%, yang berarti Sumber : Dinas harga Perindustrian dan Perdagangan 2013), diolah disparitas kedelai lokal antar(April wilayah masih relatif 10,800 besar, dan mengalami peningkatan jika dibandingkan 10,600 dengan disparitas pada bulan-bulan sebelumnya Kedele Impor (Rp/Kg) (Gambar 2). Disparitas harga yang cukup besar 10,400 umumnya disebabkan oleh masalah distribusi. Harga 10,200 kedelaidiwilayahIndonesiaTimurrelatiflebihtinggikarena lokasinya yang cukup jauh dari sentra produksi kedelai 2016 2017 yang mayoritas berada di wilayah Indonesia Barat, Sumber : BPS dan Ditjen PDN Kemendag (Juli, 2017), diolah khususnya Pulau Jawa. Sedangkan untuk perkembangan harga rata-rata nasional untuk kedelai lokal cukup stabil, Perkembangan Pasar Domestik dengankoefisienkeragamanhargabulananuntukperiode Harga rata-rata kedelai lokal pada bulan Juli 2017 sebesar Juli 2016 - Juli 2017 sebesar 3,49%. Rp. 11.373/kg tidak mengalami perubahan jika dibandingkan harga pada bulan Juni 2017 dan harga pada bulan Juli 2016. Dalam satu tahun terakhir, harga rata-rata kedelai lokal relatif lebih tinggi dibandingkan dengan harga kedelaiimpor(Gambar1).Hargakedelaiimporpadabulan Juli 2017 sebesar Rp 10.644/kg, mengalami peningkatan 0,3% jika dibandingkan harga pada bulan Juni 2017. Jika dibandingkan dengan harga pada bulan Juli 2016 sebesar Rp 10.835/kg, terjadi penurunan harga sebesar 1,8%. Wilayah yang harga kedelai lokalnya relatif tinggi berada di wilayah Indonesia Timur, seperti Gorontalo, Manokwari dan Kendari dengan harga eceran tertinggi sebesar Rp. 15.333/kg di Gorontalo. 11,200
Jul
Jun
Apr
Mei
Mar
Jan
Feb
Des
Oct
Nov
Ags
Sep
Jul
11,000
Kedelai
•
Kedelai Juli 2017
Isu dan Kebijakan Terkait
Gambar 2. Koefisien Variasi Harga Kedelai di tiap Provinsi, Bulan Juli 2017
Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan menerbitkan Keputusan Direktur Jenderal Tanaman Pangan No. 42/Hk.310/c/5/2017 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Produksi Aneka Kacang dan Umbi tahun 2017, sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan produksi aneka kacang dan umbi di daerah dn tercapai sasaran produksi tahun 2017 untuk kedelai sebesar 1,2 juta ton.
Mamuju Kupang Jakarta Gorontalo Mataram Palu Medan Banjarmasin Kendari Samarinda Surabaya Bengkulu Jayapura Makassar Denpasar Manokwari Yogyakarta Palangkaraya Bandung Semarang Tanjung Pinang Maluku Utara Bangka Belitung Banten Ambon Manado Pontianak Bandar Lampung Palembang Jambi Pakanbaru Padang Banda Aceh 0,00
5,00
10,00
15,00
20,00
25,00
30,00
35,00
Sumber : Ditjen PDN Kemendag (Juli, 2017), diolah.
Perkembangan Pasar Dunia
Ekspor minyak kedelai kedelai pada bulan Juli 2017 diproyeksikan sebesar 172,9 juta ton naik 0,6 juta ton, sebagianbesardipenuhidarinegaraBrasil,AmerikaSerikat, Paraguay,ArgentinadanUkraina.Kenaikaneksportersebut terutama untuk memenuhi peningkatan permintaan minyak kedelai dari China. Kenaikan permintaan kedelai dunia menyebabkan terjadinya kenaikan harga kedelai dunia pada bulan Juli 2017 ini. (USDA, Juni 2017). Harga kedelai dunia pada bulan Juli 2017 mengalami peningkatan sebesar 7,3% dibandingkan dengan harga pada bulan Juni 2017. Jika dibandingkan dengan harga pada bulan Juli 2016, harga kedelai dunia mengalami penurunan sebesar 8,3%. (BPS, Kemendag, Juli 2017) Gambar 3. Perkembangan Harga Bulanan Kedelai Dunia Bulan Juli 2016 – Juli 2017 US$/Ton
700 Kedele Dunia (US$/ton)
600 500 400 300 200 100
2016
Sumber: Chicago Board Of Trade/CBOT (Juli, 2017), diolah.
2017
Jul
Mei
Jun
Apr
Mar
Jan
Feb
Des
Okt
Nov
Sep
Jul
Agt
0
Disusun Oleh: Yudha Hadian Nur
Minyak Goreng Juli 2017
•
Harga BPS minyak goreng curah dalam negeri pada bulan Juli 2017 mengalami penurunan sebesar 0,48% jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan meningkat sebesar 5,85% jika dibandingkan harga Juli 2016. Harga minyak goreng kemasan mengalami peningkatan yaitu sebesar 0,83% dibandingkan bulan sebelumnya dan meningkat 4,70% jika dibandingkan Juli tahun 2016. Harga minyak goreng relatif stabil selama bulan Juli 2016 – Juli 2017dengankoefisienkeragaman(KK)hargarata-ratanasional sebesar 2,66% untuk minyak goreng curah dan 1,52% untuk minyak goreng kemasan. Disparitas harga minyak goreng curah antar wilayah pada bulan Juli 2017 relatif stabil dengan KK harga antar wilayah sebesar 9,75% dan disparitas harga minyak goreng kemasan pada Juli 2017 dengan KK sebesar 8,08%. Harga CPO (Crude Palm Oil) dunia mengalami penurunan sebesar 8,09% pada bulan Juli 2017 sedangkan harga RBD (Refined, Bleached and Deodorized) turun sebesar 4,69% dibandingkan dengan bulan sebelumnya karena penurunan harga minyak nabati lainnya.
•
•
•
Perkembangan Pasar Domestik
Harga rata-rata minyak goreng curah pada bulan Juli 2017 mengalami penurunan sebesar 0,48% jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Pada bulan Juli 2017, harga rata-rata minyak goreng curah adalah Rp 12.567,-/lt. Jika dibandingan dengan bulan Juli 2016 maka terjadi peningkatan harga sebesar 5,85%, dimana rata-rata harga bulan Juli 2016 adalah Rp 11.872,-/lt. Gambar 1. Perkembangan Harga Minyak Goreng Kemasan dan Curah Eceran (Rp/lt) Rp/lt
Harga rata-rata minyak goreng kemasan pada bulan Juli 2017 mengalami peningkatan sebesar 0,83% jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Harga rata-rata minyak goreng kemasan pada bulan Juli 2017 adalah Rp 14.294,-/lt. Jika dibandingkan dengan harga pada bulan Juli 2016 yang saat itu mencapai Rp 13.652,-/lt, maka terjadi peningkatan harga sebesar 4,70%. Harga rata-rata nasional minyak goreng curah relatif stabil pada periode bulan Juli 2016 – Juli 2017 dengan koefisien keragaman harga rata-rata nasional minyak goreng curah sebesar 2,66%. Begitu pula koefisien keragaman harga rata-rata nasional untuk minyak goreng kemasan pada periode yang sama stabil dengan koefisien keragaman sebesar 1,52%. Fluktuasi harga rata-rata minyak goreng nasional masih berada di batas aman di bawah 5%-9%. Gambar 2. Fluktuasi Harga Minyak Goreng Beberapa Kota di Indonesia Migor Curah
Migor Kemasan
Banjarmasin Bandar Lampung Padang Makassar Banten Palembang Surabaya Yogyakarta Bengkulu Pakanbaru Palangkaraya Medan Maluku Utara Tanjung Pinang Kendari Samarinda Pontianak
Pontianak Mataram Kendari Banjarmasin Bandung Manado Semarang Jayapura Gorntalo Makassar Palembang Pakanbaru Bengkulu Yogyakarta Surabaya Padang Medan Banten Jakarta
IKU Kemendag 5-9
-1,00
0,00
2,00
4,00
6,00
IKU Kemendag 5-9
1,00
3,00
5,00
9,00
7,00
8,00
Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Juli 2017), diolah
Disparitas harga minyak goreng curah antar wilayah di Indonesia pada bulan Juli 2017 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Koefisien keragaman harga antar wilayah minyak goreng curah pada bulan Juli 2017 sebesar 9,75%. Sedangkan disparitas harga antar wilayah untuk minyak goreng kemasan mengalami peningkatan pada bulan Juli 2017 dimana koefisien keragaman menjadi sebesar8,08%. Tabel 1. Harga Minyak Goreng Curah di 8 Kota Besar di Indonesia (Rp/lt)
16.000 15.000
14.000
Kota
13.000 12.000
2016
Perubahan Juli 2017 (%)
2017
Jul
Jun
Jul
Jul-16
Jun-17
11.O00
Jakarta
11,176
11,503
11,396
1.97
10.000
Bandung
11,775
12,367
12,410
5.39
0.35
Semarang
9,989
10,394
10,260
2.72
-1.29
Yogyakarta
11,025
11,491
11,420
3.58
-0.61
Surabaya
10,309
10,637
10,528
2.13
-1.02
Denpasar
12,333
10,890
10,805
-12.39
-0.78
9,531
9,915
9,996
4.89
0.82
Makasar
10,010
11,022
11,056
10.44
0.30
Rata-rata Nasional
11,304
11,479
11,456
1.35
-0.20
9.000
Migor Curah Disperindag
Curah BPS
Kemasan BPS
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
8.000
Migor Kemasan Disperindag
2014
2015
2016
2017
Sumber: BPS dan Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (2017), diolah
Medan
Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (2017), diolah
-0.93
Minyak Goreng
Informasi Utama
Minyak Goreng Juli 2017
Wilayah dengan harga minyak goreng curah yang relatif tinggi pada Juli 2017 adalah Jayapura dan Maluku Utara dengan tingkat harga masing-masingsekitarRp14.048,-/lt dan Rp 14.000,-/lt. Wilayah dengan tingkat harga minyak goreng curah yang relatif rendah adalah Kendari dan Medan dengan tingkat harga sekitar Rp 9.530,-/lt dan Rp 9.996,-/lt. Wilayahdenganhargaminyakgorengkemasanyangrelatif tinggipadaJuli2017adalahManokwaridanMalukuUtara dengan tingkat harga sekitar Rp 18.500,-/lt dan Rp 17.317,-/lt. Wilayah dengan tingkat harga minyak goreng kemasan yang relatif rendah adalah Banten dan Jakarta dengan tingkat harga sekitar Rp 13.071,-/lt dan Rp 13.100,-/lt. Kementerian Perdagangan berencana akan menerapkan kewajiban industri minyak goreng untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri dalam bentuk domestic market obligation (DMO). Langkah ini dilakukan untuk menjaga pasokan dan harga minyak goreng dalam negeri mengingat bahwa pada tahun 2020 penjualan minyak goreng curah akan dilarang sejalan dengan dengan peta jalan industri minyak goreng nasional.
Perkembangan Pasar Dunia
Harga CPO dunia pada bulan Juli 2017 kembali mengalami penurunan sebesar 8,09% jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Jika dibandingkan dengan harga bulan Juli 2016, harga mengalami penurunan sebesar 4,69%. SedangkanhargaRBDduniamengalamipenurunansebesar 4,69% pada bulan Juli 2017 jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Jika dibandingkan dengan harga pada bulan Juli 2016, maka harga mengalami peningkatan sebesar 6,56%. Harga CPO dan RBD dunia pada bulan Juli 2017 masing-masing mencapai US$ 666/MT dan US$ 661/MT. Gambar 3. Perkembangan Harga CPO dan RBD Dunia (US$/ton) US$/ton
1,000 950 900 850 800 750 700 650 600 550 CPO (RHS)
RBD Olein
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
500
2014
Sumber: Reuters (2017), diolah
2015
2016
2017
Setelah terjadi penurunan harga minyak sawit dunia sejak April sampai Juli 2016, harga mengalami peningkatan yang signifikan pada bulan Agustus dan kembali meningkat hingga Januari 2017 namun turun sejak bulan Februari sampai April 2017. Setelah sempat meningkat di bulan Mei, harga minnyak sawit cenderung turun hingga bulan Juli 2017. Penurunan harga minyak sawit dunia dipengaruhi oleh turunnya harga minyak nabati dunia diantaranya kedelai yang merupakan produk substitusi utama. Selain itu juga didorong oleh pelemahan nilai tukar Ringgit Malaysia. (Kontan, 2017)
Isu dan Kebijakan Terkait
Tarif Bea Keluar (BK) CPO didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 136/PMK.010/2015 tentang Penetapan Barang Ekspor yang Dikenakan Bea Keluar Dan Tarif Bea Keluar. Pada bulan Juni 2017, tarif BK CPO sebesar US$ 0 per MT berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 41/M-DAG/PER/6/2017 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar dengan harga referensi CPO sebesar US$ 726,21/MT karena berada di bawah ambang batas pengenaan Bea Keluar di level US$ 750 /MT.
Disusun oleh: Dwi W. Prabowo
Telur Ayam Juli 2017
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS, 2017), harga rata-rata nasional telur ayam ras pada bulan Juli 2017 adalahsebesarRp21.477/kg.Hargatelurayamrastersebut mengalamipeningkatansebesar3,85persendibandingkan harga rata-rata telur ayam ras pada bulan Juni 2017, sebesar Rp20.680/kg. Jika dibandingkan dengan harga pada periode yang sama tahun lalu (Juli 2016) sebesar Rp21.654/kg, maka harga telur ayam ras pada Juli 2017 mengalami penurunan sebesar 0,82 persen (Gambar 1). Adapuntelurayamkampung,berdasarkandataDirektorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Dirjen PDN) tahun 2017, harga rata-rata nasional telur ayam kampung pada Juli 2017 adalah sebesar Rp43.605/kg. Harga telur ayam kampung tersebut mengalami penurunan sebesar 1,19 persen dibandingkan dengan harga pada bulan Juni 2017 yaitu sebesar Rp44.130/kg. Jika dibandingkan dengan harga pada bulan Juli 2016 sebesar Rp42.033/Kg, harga telur ayam kampung pada bulan Juli 2017 mengalami peningkatan sebesar 3,74 persen (Gambar 2).
22.500 21.500 20.500 19.500
Nov
Dec
Oct
Sep
Dec
2016
Nov
2015
Aug
Jun
Jul
Apr
May
Feb
17.500
Mar
18.500
2017
Sumber: Badan Pusat Statistik (2017), diolah
Gambar 2. Perkembangan Harga Telur Ayam Kampung Rp/Kg
2015
Oct
Sep
Jul
2016
Aug
Jun
May
45.000 44.500 44.000 43.500 43.000 42.500 42.000 41.500 41.000 40.500 40.000
2017
Sumber: Dirjen PDN (2017), diolah
Disparitas harga telur ayam ras antar wilayah berdasarkan data Dirjen PDN (2017) pada bulan Juli 2017 mengalami penurunandibandingkandenganbulansebelumnya (Juni 2017). Hal ini ditunjukkan dengan KK harga antar kota pada bulan Juli 2017 adalah sebesar 12,10 persen untuk harga telur ayam ras. KK tersebut mencapai target disparitas harga yang ditetapkan Pemerintah yaitu KK kurang dari 13,8 persen untuk tahun 2017. Sedangkan untuktelurayamkampungKKhargaantarkotapadabulan Juli 2017 adalah sebesar 23,91 persen. Disparitas harga telurayamrasmengalamipenurunansebesar1,71persen dibandingkan bulan sebelumnya, disparitas harga telur ayam kampung mengalami peningkatan sebesar 1,81 persen. Harga telur ayam ras tertinggi ditemukan di Jayapura sebesar Rp29.663/kg, sedangkan harga terendahnya ditemukan di Padang sebesar Rp19.256/kg. Adapun Harga telur ayam kampung tertinggi ditemukan di Tanjung Pinang sebesar Rp63.662/kg, sedangkan harga terendahnya ditemukan di Padang sebesar Rp26.789/kg. Perkembangan harga telur ayam ras di pasar dalam negeri periode Juli 2016 sampai dengan Juli 2017 menunjukkan adanya fluktuasi yang berbeda-beda pada tiap wilayah. Harga telur ayam ras yang paling stabil terdapat di kota Gorontalo dengan KK harga bulanan sebesar 0,30 persen, sedangkan harga telur ayam ras yang paling berfluktuasi terdapat di kota Kupang dengan KKharga bulanan sebesar 8,60 persen. Namun, masih berada dalam batas IKU Kemendag (5 - 9 persen). Secara keseluruhan wilayah Indonesia (100 persen) memiliki CV harga telur ayam ras kurang dari 9 persen (Gambar 3).
Telur Ayam
Perkembangan Pasar Domestik
23.500
Apr
•
Rp/Kg
24.500
Mar
•
Gambar 1 Perkembangan Harga Telur Ayam Ras
Feb
•
Harga telur ayam ras di pasar dalam negeri bulan Juli 2017 adalah sebesar Rp21.477/kg, mengalami peningkatan sebesar 3,85 persen dibandingkan bulan Juni 2017. Jika dibandingkan dengan bulan Juli 2016, harga telur ayam ras mengalami penurunan sebesar 0,82 persen. Harga telur ayam kampung di pasar dalam negeri pada bulan Juli 2017 adalah sebesar Rp43.605/kg, mengalami penurunan sebesar 1,19 persen dibandingkan dengan bulan Juni 2017. Jika dibandingkan dengan bulan Juli 2016, harga telur ayam kampung mengalami peningkatan sebesar 3,74 persen. Harga telur ayam ras di pasar dalam negeri selama periode Juli 2016 – Juli 2017 relatif stabil, dimana seluruh kota yang diamati memiliki koefisien keragaman (KK) harga kurang dari 9 persen. Harga paling stabil terdapat di kota Gorontalo, sedangkan harga yang paling berfluktuasi terdapat di kota Kupang namun masih berada dalam batas IKU Kemendag (5-9 persen). Harga telur ayam kampung pada periode Juli 2016 – Juli 2017 relatif fluktuasi, dimana sebagian besar dari wilayah yang diamati memiliki KK kurang dari 9 persen. Harga paling stabil terdapat di kota Banten dan Mamuju sedangkan harga yang paling berfluktuasi terdapat di kota Banda Aceh. Disparitas harga telur ayam antar wilayah pada bulan Juli 2017 dengan KK harga antar kota pada bulan Juli 2017 sebesar 12,10 persen untuk telur ayam ras, dan 23,91 persen untuk ayam kampung.
Jan
•
Informasi Utama
Jan
•
Telur Ayam Juli 2017 Gambar 3 Koefisien Keragaman Harga Telur Ayam Ras di tiap Provinsi Kupang Pontianak Yogyakarta Semarang Ambon Manokwari Tanjung Selor Surabaya Bandung Bangka Belitung Makassar palu Bandar Lampung Banten Mamuju Pakanbaru Banda Aceh Manado Palembang Samarinda Banjarmasin Jakarta Jayapura Kendari Denpasar Mataram Bengkulu Palangkaraya Medan Padang Maluku Utara Jambi Tanjung Pinang Gorontalo
8,60 8,03 7,75 7,44
Tabel 1. Perubahan Harga Telur Ayam di Beberapa Kota di Indonesia
7,14 7,07 6,95 6,90 6,84 6,53
Kota
2016 Jul
6,50 6,40 5,97 5,90 5,79 5,05 5,02 4,95 4,80 4,67 4,48 4,34 4,15 3,96 3,95 3,70 3,57 3,46 3,42 3,28 3,05
5.0
7.0
9.0
Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Juli 2017), diolah
Gambar 4 Koefisien Keragaman Harga Telur Ayam Kampung di tiap Provinsi
7.54 7.54 7.36 7.36 7.32 7.32 6.89 6.89 5.79 5.06 5.06 4.92 4.92 4.36 4.27 4.18 4.18 3.58 3.27 3.27 2.21 1.11 1.11 0.52 0.29 0.18 0.08 0.08 0.08
4,00
9,00
Jul
Jul-16
Jun-17
Medan
22,400
20,800
20,800
-7.14
0.00
Jakarta
22,051
21,788
22,617
2.57
3.80
Bandung
21,113
20,607
21,914
3.80
6.34
Semarang
20,250
19,340
21,643
6.88
11.91
Yogyakarta
20,031
18,900
21,794
8.80
15.31
Surabaya
19,881
20,000
20,438
2.80
2.19
Denpasar
20,896
21,490
21,349
2.17
-0.66
Makasar
19,979
21,289
21,222
6.22
-0.31
Rata-rata Nasional
23,800
22,999
22,925
-3.68
-0.32
Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Juli 2017), diolah.
2,53 0,30
3.0
Perubahan Jul 2017 (%)
2017 Jun
Telur Ayam Ras
5,23
1.0
Banda Aceh Tanjung Selor Manado Kupang Palembang Samarinda Semarang Mataram Jambi Palangkaraya Jakarta Bangka Belitung Yogyakarta Medan Surabaya Padang Makassar Tanjung Pinang Banjarmasin Bandung Ambon Denpasar Pakanbaru Palu Pontianak Bandar Lampung Maluku Utara Jayapura Kendari Manokwari Gorontalo Bengkulu Mamuju Banten
Kota dengan fluktuasi harga telur ayam kampung yang perlu mendapatkan perhatian adalah Manado, Tanjung Selor, Banda Aceh karena nilai KK pada kota-kota tersebut melebihi batas atas nilai KK yang ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan sebesar 9 persen (Gambar 4).
11.59
14.25
16.37
Tabel 1. menunjukkan perubahan harga telur ayam ras di 8 kota besar di Indonesia berdasarkan data Ditjen PDN (2017). Harga telur ayam ras di 8 kota besar pada bulan Juli dibandingkan bulan lalu (Juni 2017) hampir semua mengalami peningkatan, kecuali di kota Denpasar dan Makassar yang mengalami penurunan harga masing-masing 0,66 persen dan 0,31 persen, dan Kota Medan tidak mengalami perubahan (0,00 persen). Jika dibandingkan dengan harga bulan Juli 2016, harga telur ayam ras semua mengalami peningkatan kecuali kota Medan yang mengalami penurunan harga 7,14 persen.
Isu dan Kebijakan Terkait
14,00
19,00
Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Juli 2017), diolah
Adapun Harga telur ayam kampung yang paling stabil terdapat di kota Banten dan dengan KK harga bulanan sebesar 0,00 persen. Harga telur ayam kampung yang paling berfluktuasi terdapat di kota Banda Aceh dengan KK harga bulanan sebesar 16,37 persen. Secara umum sebagian besar wilayah Indonesia (91,18 persen) memiliki KK harga telur ayam kampung kurang dari 9 persen, sedangkan sisanya (8,82 persen) memiliki KK lebih dari 9 persen.
Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 47/M-DAG/PER/7/2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 27/M-DAG/PER/5/2017 tentang Penetapan Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen, harga telur ayam ras masing-masing adalah Rp18.000/kg (Harga pembelian di peternak) dan Rp22.000/kg. Namun, Permendag dimaksud belum diberlakukan. Produksi telur ayam menurun, seperti di Tasikmalaya cuaca ekstrim yang terjadi sekarang ini membuat produksi telur ayammengalamipenurunansecarabertahapakibatkondisi cuaca yang tidak menentu setiap harinya. Musim dingin padamusimkemarausekaranginihanyabisamendapatkan telur ayam 40-50 kg, dalam kondisi yang baik hanya bisa mendapatkan 100-150 kg dari 2000 ayam petelur. Sedangkan banyak peternak ayam petelur mengalami kerugian cukup besar karena banyak ayam peliharaan mati secara mendadak (Metrotvnews.com, Juli 2017) Menurut sumber BPS pada bulan Juli 2017, inflasi telur ayam ras sebesar 2,91 persen dan andil inflasi sebesar 0,02 persen. Kenaikan harga telur terjadi karena adanya penurunan produksi, hajatan dan musim haji, sehingga banyak masyarakat yang membeli telur untuk keperluan prosesi haji maupun untuk mengunjungi kerabat yang akan berhaji.
Disusun Oleh: Try Asrini
Tepung Terigu Juli 2017
Informasi Utama
•
Harga tepung terigu di pasar dalam negeri pada bulan Juli 2017 stabil dengan penurunan sebesar 0,38% dibandingkan dengan bulan Juni 2017 dan 3,97% jika dibandingkan dengan bulan Juli 2016. Selama periode Juli 2017, harga tepung terigu secara nasional relatif stabil dengan koefisien keragaman harga bulanan pada periode tersebut sebesar 0,20%. Disparitas harga tepung terigu antar wilayah pada bulan Juli 2017 relatif tinggi dengan koefisien keragaman harga bulanan antar wilayah sebesar 14,05%. Harga gandum dunia pada Juli 2017 mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan harga bulan Juni 2017 yaitu sebesar 10,46%.Demikianhalnyajikadibandingkandenganhargabulan Juli 2014 dan Juli 2015 mengalami penurunan masing-masing sebesar 3,25% dan 3,06%; sementara dibandingkan Juli 2016 naik 22,58%.
•
•
•
Perkembangan Pasar Domestik
Secara nasional, harga tepung terigu pada bulan Juli 2017 stabil dengan penurunan sebesar 0,38% dibandingkan dengan bulan Juni 2017. Harga pada bulan Juni 2017 sebesar Rp 8.702,-/kg, sedangkan pada bulan Juli 2017 sebesar Rp 8.669,-/kg. Jika dibandingkan dengan harga pada Juli 2016, juga terjadi penurunan harga sebesar 3,97% dimana harga pada bulan Juli 2016 sebesar Rp 9.027,-/kg (Tabel 1). Tabel 1. Perkembangan Harga Tepung Terigu di Beberapa Kota di Indonesia (Rp/kg)
Gambar 1. Koefisien Keragaman Harga Bulanan Tepung Terigu Dalam Negeri (%) Bangka Belitung Mataram Banten Palu Makassar Pakanbaru Maluku Utara Surabaya Kendari Banjarmasin Samarinda Manado Palangkaraya Bandung Pontianak Jakarta Tanjung Selor Tanjung Pinang Manokwari Mamuju Jayapura Ambon Gorontalo Kupang Denpasar Yogyakarta Semarang Bandar Lampung Bengkulu Palembang Jambi Padang Medan Banda Aceh
IKU KEMENDAG 5-9%
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Juli 2017), diolah
Tingkat perbedaan harga antara wilayah pada bulan Juli 2017 relatif tinggi yang ditunjukkan dengan koefisien keragaman harga antar wilayah pada bulan tersebut sebesar 14,05%. Wilayah dengan harga yang relatif tinggi antara lain kota Samarinda, Jayapura, Maluku Utara dan TanjungSelordenganhargarata-ratadiatasRp10.000,-/kg. Sedangkan wilayah dengan tingkat harga yang relatif rendah antara lain Pekanbaru, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Banten dan Tanjung Pinang dengan harga di bawah Rp 8.000,-/kg (Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Juli 2017). Gambar 2. Perkembangan Harga Bulanan Tepung Terigu Dalam Negeri dan Paritas ImporJuli 2015 – Juli 2017 (Rp/kg) 10000
Terigu Dalam Negeri
9500 9000 8500 8000
Kota
2017
2016
Jul 2017 Jul-16
7500
Jul
Jun
Jul
Jun-17
Medan
8,083
7.333
7,333
-9.28
0.00
Jakarta
8,344
7.982
7,985
-4.30
0.04
Bandung
7,500
7.400
7,424
-1.01
0.32
Semarang
7,794
7.800
7,800
0.08
0.00
Yogyakarta
7,667
7.667
7,667
0.00
0.00
Surabaya
8,135
8.500
8,571
5.36
0.84
Denpasar
8,500
8.500
8,500
0.00
0.00
Makassar
9,042
9.067
8,945
-1.07
-1.35
Rata-rata 33 kota
9,027
8.702
8,669
-3.97
-0.38
7000 6500 6000
Terigu Paritas Impor
5000 4500 4000 3500
2015
2016
Juli
Juni
Apr
Mei
Feb
Mar
Dec
Jan
Oct
Nov
Ags
Juli
Sep
Juni
Apr
Mei
Feb
Mar
Dec
Jan
Oct
Nov
3000
2017
Sumber: BPS (Juli 2017), diolah
Tepung Terigu
Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Juli 2017), diolah
Harga rata-rata nasional tepung terigu relatif stabil yang diindikasikanolehkoefisienkeragamanhargaharianuntuk bulanJuli2017sebesar0,20%.Untukkoefisienkeragaman per kota, Kota Bangka Belitung memiliki nilai koefisien keragaman paling tinggi yaitu 6,53%, namun masih di bawah ambang batas 9% yang ditetapkan Kementerian Perdagangan. Sementara itu, di 18 kota lainnya seperti Mamuju, Yogyakarta, Bengkulu, dan lain-lain relatif stabil dengan koefisien keragaman 0% (Gambar 1).
5500
Tepung Terigu Juli 2017
Perkembangan Pasar Dunia
Pada Gambar 3 dapat dilihat bahwa harga gandum dunia pada Juli 2017 mengalami kenaikan sebesar 10,46% bila dibandingkan dengan harga bulan Juni 2017 dan bila dibandingkan dengan harga bulan Juli 2016 naik 1,12%, namun dibandingkan tahun 2015 dan 2014 mengalami penurunan masing-masing sebesar 7,52%, dan 22,43%. Kenaikan harga gandum di pasar internasional disebabkan karena menurunnya produksi gandum di negara-negara produsen utama yaitu Uni Eropa dan Amerika Serikat. Gambar 3. Perkembangan Harga Bulanan Gandum Dunia (US$/ ton) Rp/Kg
350 300 250 200 150
2014
2015
2016
Des
Okt
Nov
Sep
Jul
Agt
Jun
Apr
Mei
Mar
Jan
Feb
100
2017
Sumber: Chicago Board of Trade (Juli 2017), diolah
Isu dan Kebijakan Terkait
• Produksi gandum sebagai bahan baku tepung terigu di negara produsen mengalami kenaikan beberapa bulan ini sehingga dikhawatirkan akan meningkatkan biaya produksi dan harga jual terigu di dalam negeri. Selain itu, memasuki semester ke-2 tahun ini, permintaan terigu hanya naik sebesar 0,01% dibandingkan tahun lalu.
Disusun oleh: Ranni Resnia
Bawang Merah
21
Juli 2017
•
Tabel 1 menunjukkan harga bawang merah pada Juli 2017 di 8 kota utama di Indonesia. Untuk bawang merah harga tertinggi tercatat di kota Jakarta sebesar Rp 37.182,-/kg dan terendah tercatat di kota Medan sebesar Rp 27.722,-/kg. Secara rata-rata nasional, fluktuasi harga bawang merah cukup tinggi selama periode Juli 2016 - Juli 2017 dengan Koefisien Keragaman sebesar 13,57 % untuk satu tahun terakhir. Khusus bulan Juli 2017, Koefisien Keragaman harga rata-rata harian secara nasional untuk bawang merah cukup rendah sebesar 4,22 %. Disparitas harga antar daerah pada bulan Juli 2017 cukup tinggi dengan KK harga bulanan antar wilayah untuk bawang merah mencapai 22,38 %. Jika dilihat dari per kota (Gambar 2), fluktuasi harga bawang merah berbeda antar wilayah. Kota Manokari, Ambon dan Kupang adalah beberapa kota yang perkembangan harganya sangat stabil dengan koefisien keragaman sebesar masing-masing 1,04% untuk kota Manokwari; 3,01% untuk kota Ambon dan 4,28% untuk kota Kupang. Di sisi lain Gorontalo, Bangka Belitung, Samarinda, Tanjung Pinang, Manado, Jayapura, Makassar, Semarang dan Bandung adalah beberapa kota dengan harga yang sangat berfluktuasi dengan koefisien keragaman lebih dari 9% (IKU Kementerian Perdagangan) yakni masing-masing sebesar 21,42 %; 14,78 %; 14,43 %; 14,04 %; 11,40 %; 10,27%; 10,14%; 10,11% dan 9,95 %.
Informasi Utama
Harga bawang merah di pasar dalam negeri pada bulan Juli 2017 mengalami kenaikan sebesar 14,76 % dibandingkan dengan bulan Juni 2017. Dan jika dibandingkan dengan Juli 2016, harga bawang merah mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu sebesar 12,18 %. Harga bawang merah secara nasional tidak stabil selama satu tahun ini. Kondisi ini ditunjukkan oleh koefisien keragaman (KK) harga bulanan untuk Juli 2016 sampai dengan Juli 2017 yang tinggi yaitu sebesar 13,57 %. Khusus bulan Juli 2017, Koefisien Keragaman (KK) harga rata-rata harian untuk bawang merah secara nasional relatif rendah sebesar 4,22 %. Angka tersebut menunjukan bahwa sepanjang bulan Juli 2017, harga bawang merah secara nasional cukup stabil. Disparitas harga antar wilayah pada bulan Juli 2017 cukup tinggi dengan Koefisien Keragaman (KK) harga bulanan antar wilayah untuk bawang merah mencapai 22,38 %. Hal ini menunjukan bahwa perbedaan harga bawang merah antar kota di seluruh wilayah Indonesia sepanjang bulan Juli masih tergolong tinggi.
•
•
•
Perkembangan Pasar Domestik Gambar 1. Perkembangan Harga Bawang Merah Dalam Negeri (Rp/kg)
Tabel 1. Harga Rata-Rata Bawang Merah di Beberapa Kota di Indonesia (Rp/Kg)
Rp/Kg
65.000
Bawang Merah
60.000 55.000
Kota
2017
2016
Jun 2017
Koefisien Keragaman
50.000
Jul
Harga Bawang Merah Lokal (BPS)
Jun
Jul
Jul-16
Jun-17
Jul-17
20.25
5.61
-10.61
9.64
7.88
15.000
Denpasar
35,083
30.817
32,940
-6.11
6.89
7.77
Medan
35,167
24.178
27,722
-21.17
14.66
5.39
Makassar
35,125
30.422
32,190
-8.35
5.81
10.14
Rata-rata
43,176
31.971
36,690
-15.02
14.76
4.22
2014
2015
2016
Mar
-13.45
30,874
2013
5.90
Juli
31,825
28.160
Mei
26.467
34,538
Jan
36,771
Surabaya
Juli
Yogyakarta
20.000
Sep
25.000
Nov
10.11
Mar
8.73
Mei
-15.48
Jan
30,429
Juli
27.987
Sep
36,000
Nov
Semarang
Mei
9.95
30.000
Mar
9.19
Jan
-30.63
Juli
35,362
Sep
32.387
Nov
50,975
Mei
Bandung
Mar
35.000
Jan
-3.10
Juli
-19.46
Sep
37,182
Nov
38.370
Jan
46,165
Mei
Jakarta
Mar
40.000
2017
Sumber: PDN (Juli 2017)
Secara nasional harga rata-rata bawang pada bulan Juli 2017 relatif tinggi, yaitu sebesar Rp 36.690,-/kg untuk bawang merah. Tingkat harga tersebut masih berada di atas harga patokan yang ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan sebesar Rp. 32.000,-/kg untuk bawang merah (Permendag Nomor 27/M-DAG/PER/05/2017 tentang Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen). Tingkat harga bawang merah bulan Juli 2017 tersebut mengalami kenaikan sebesar 14,76 % dibandingkan dengan harga pada bulan Juni 2017 sebesar Rp 31.971,-/kg untuk bawang merah. Jika dibandingkan dengan harga pada tahun sebelumnya yaitu harga bulan Juli 2016, harga bawang merah mengalami penurunan sebesar 12,18 %.
Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (2017), diolah
BAWANG MERAH
45.000
Bawang Merah Disusun oleh: Erizal Mahatama
Juli 2017
Gambar 3. Harga Rata-Rata Bawang Merah di Indonesia Bagian Timur (Rp/Kg)
Gambar 2. Koefisien Keragaman Harga Bawang Juli 2017 Tiap Provinsi (%)
Bawang Merah
Koefisien Keragaman Bawang Merah
Tanjung Selor Tanjung Pinang Manokwari Mamuju Maluku Utara Bangka Belitung Banten Jayapura Ambon Kendari Makassar Palu Manado Samarinda Banjarmasin Palangkaraya Pontianak Gorontalo Kupang Mataram Denpasar Surabaya Yogyakarta Semarang Bandung Jakarta Bandar Lampung Bengkulu Palembang Jambi Pakanbaru Padang Medan Banda Aceh
Kota
IKU Kemandag 5-9 Rata2 CV:8,01
2017
2016
Jun 2017 Jul-16
Jun-17
Koefisien Keragaman
Jul
Jun
Jul
Ambon
50,250
35.355
45,873
-8.71
29.75
Jul-17 3.01
Jayapura
52,083
47.911
55,254
6.09
15.35
10.27
Maluku Utara
57,938
47.667
57,143
-1.37
19.88
9.28
Manokwari
50,000
52.500
52,619
5.24
0.23
1.04
Rata-rata
38,057
45.858
30,990
0.29
14.97
9.35
Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Juli 2017), diolah
Isu dan Kebijakan Terkait
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
Sumber: Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Juli 2017), diolah
Perkembangan Harga Bawang Merah di Indonesia Bagian Timur
Harga bawang di Indonesia Bagian Timur sangat penting untuk diperhatikan sebagai parameter pemerataan pembangunan di bidang logistik. Harga bawang rata-rata selama bulan Juli tahun 2017 di Indonesia bagian timur masih sangat tinggi di bandingkan dengan harga rata-rata bawang secara nasional. Harga rata-rata bawang merah tertinggi pada bulan Juli terdapat di Maluku Utara yaitu Rp. 57.143,-/Kg dan diikuti oleh Jayapura sebesar Rp. 55.254,-/Kg dan Ambon sebesar Rp. 45.873,-/Kg. Fluktuasi harga harian bawang merah di Indonesia Timur sepanjang bulan Juli bervariasi, Hal tersebut dicerminkan dari nilai koefisien keragaman yang bervariasi, ada daerah di Indonesia timur yang memiliki fluktuasi harga bawang merah cukup tinggi diatas IKU Kemendag tetapi ada juga yang fluktuasi harga hariannya sangat rendah. Fluktuasi harga bawang merah di Indonesia Timur paling stabil terdapat di Manokwari dengan Koefisien Keragaman sebesar 1,04% Ambon dengan Koefisien Keragaman sebesar 3,01 % dan fluktuasi harga harian yang cukup tinggi terdapat di Jayapura dengan Koefisien Keragaman sebesar 10,27 % dan diikuti dengan Maluku Utara dengan Koefisien Keragaman sebesar 9,28%. Variasi harga antar wilayah di Indonesia Timur cukup tinggi dengan koefisien keragaman harga antar wilayah pada bulan Juli 2017 sebesar 9,35%.
Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan pada tanggal 16 Juni 2017 telah menetapkan 9 (sembilan) komoditas pangan dengan salah satunya adalah bawang merah dalam Permendag Nomor 27/M-DAG/PER/05/2017 tentang Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen. Peraturan tersebut merupakan tindak lanjut amanat Perpres No. 71 Tahun 2015 tentang Penetapan dan Penyimpanan Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Pentingyangbertujuan menjamin ketersediaan, stabilitas, dan kepastian harga baik di tingkat petani maupun konsumen. Penetapan harga acuan tersebut diharapkan dapat mengendalikan harga di tingkat konsumen, tapi tetap menguntungkan bagi petani dan peternak. Harga acuan juga menjadi referensi bagi Perum BULOG dan/atau BUMN lainnya dalam melaksanakan penugasan Pemerintah terkait upaya stabilisasi harga. Adapun harga acuan pembelian bawang merah petani adalah Rp. 15.000,- (Konde Basah), Rp. 18.300,- (Konde Askip) dan Rp. 22.500,- (Rogol Askip) sedangkan harga acuan penjualan konsumen adalah Rp. 32.000,- (Bawang Merah).
Disusun oleh: Michael Manurung
INFLASI
21
Juli 2017
Inflasiumum(headlineinflation)bulanJuli2017sebesar0,22% (mtm) dan 3,88% (yoy). Inflasi didorong oleh adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks khususnya pada Kelompok Pengeluaran Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau; Bahan Makanan; dan Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga. • Kelompok Pengeluaran Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga menyumbanginflasitertinggisebesar0,62%danmemberikan andil inflasi sebesar 0,05%. • Berdasarkankarakteristiknya, inflasi Tabel 1 bulanJuli2017dipengaruhi oleh kelompok volatile foods dan administered prices. Komoditi Bahanbarang Pangan Penyumbang Inflasi/Deflasi PadaKelompokPengeluaranBahanMakanan,inflasiterutama disumbang oleh komoditi telur ayam ras, ikan segar, dan bawang merah.
Inflasi Menurut Kelompok Pengeluaran Inflasi bulan Juli 2017 sebesar 0,22% dikarenakan terjadi peningkatan indeks dari 129,72 pada Juni 2017 menjadi 130,00 pada Juli 2017. Inflasi pada bulan Juli 2017 terutama disebabkan oleh naiknya indeks khususnya pada Kelompok Pengeluaran Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga yang menunjukkan tingkat inflasi tertinggi sebesar 0,62% dengan andil inflasi sebesar 0,05%. Kelompok Bahan Makanan memiliki tingkat inflasi sebesar 0,21% dengan andil inflasi sebesar 0,04%. Kelompok Pengeluaran Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau memiliki tingkat inflasi sebesar 0,57% dengan andil inflasi tertinggi sebesar 0,10%. Kelompok Pengeluaran Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar menunjukkan tingkat inflasi sebesar 0,06% dengan andil inflasi sebesar 0,02%. Kelompok Pengeluaran Sandang, dan Kesehatan memiliki inflasi masing-masing sebesar 0,06%, dan 0,15% dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,01%. Sementara, untuk Kelompok Pengeluaran Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan menunjukkan deflasi sebesar -0,08% dengan andil inflasi sebesar -0,01.
Tabel 1. Inflasi Menurut Kelompok Pengeluaran
Komoditi INFLASI NASIONAL
Inflasi
Andil terhadap Inflasi
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2012 2013 2014 2015 2016 2017 4.30 8.38 8.36 3.35 3.02 0.22
BAHAN MAKANAN
5.68 11.35 10.57 4.93 5.69 0.21 1.31 2.75 2.06 0.98 1.21 0.04
MAKANAN JADI,MINUMAN,ROKOK, & TEMBAKAU PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR
3.35 6.22 7.36 3.34 1.90 0.06 0.81 1.48 1.82 0.85 0.46 0.02
SANDANG
4.67 0.52 3.08 3.43 3.05 0.06 0.35 0.04 0.20 0.23 0.20 0.01
6.11 7.45 8.11 6.42 5.38 0.57 1.08 1.34 1.31 1.07 0.91 0.10
KESEHATAN
2.91 3.70 5.71 5.32 3.92 0.15 0.12 0.15 0.26 0.24 0.17 0.01
PENDIDIKAN,REKREASI & OLAH RAGA TRANSPOR,KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN
4.21 3.91 4.44 3.97 2.73 0.62 0.31 0.26 0.36 0.32 0.21 0.05 2.20 15.36 12.14 -1.53 -0.72 -0.08 0.35 2.36 2.35 -0.34 -0.14 -0.01
Ket: *Inflasi Juli 2017 (mtm) Sumber: Berita Resmi Statistik-BPS, Juli 2017 (diolah)
Komoditi Bahan Pangan Pokok Pendorong Inflasi Inflasi bulan Juli 2017 tercatat sebesar 0,22% yang terutama didorong oleh peningkatan indeks harga pada Kelompok Pengeluaran Bahan Makanan. Andil inflasi pada Kelompok Pengeluaran Bahan Makanan disumbang oleh peningkatan harga komoditi telur ayam ras (2,91%); ikan segar (1,36%); dan bawang merah (2,22%). Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi, yaitu: cabai merah (-3,17%); daging ayam ras (-1,61%); beras (-0,27) dan bawang putih (-16,66%). Faktor penyebab terjadinya dinamika harga pada komoditi Bahan Pangan Pokok Pasca hari raya Idul Fitri, komoditi bahan pokok menunjukkan kinerja yang baik sejalan dengan keberhasilan pengendalian harga pada saat hari raya Idul Fitri pada akhir bulan Juni. Beberapa komoditi bahan pokok menunjukkan peningkatan harga namun dengan peningkatan yang tidak signifikan. Khusus pada peningkatan harga ikan segar lebih cenderung disebabkan oleh ketidakpastian cuaca yang mengakibatkan menurunnya hasil tangkapan nelayan. Kemarau basah yang terjadi di sentra produksi bawang merah di Indonesia dimanfaatkan untuk mengalihkan lahannya ke tanaman padi sehingga sedikit menurunkan produksi bawang merah sehingga menurunkan pasokan bawang merah di pasar.
INFLASI
•
Perkembangan Inflasi Bulan Juli 2017
INFLASI
22
Disusun oleh: Erizal Mahatama
Juli 2017
Mencermati masih tingginya faktor risiko inflasi di Tahun 2017 Perayaan hari raya Idul Fitri yang secara siklus menimbulkan gejolak harga setiap tahunnya, pada tahun 2017 dapat diredam dengan kerjasama yang baik lintas instansi dalam mendukung kebijakan stabilisasi harga pangan. Keberhasilan pengendalian inflasi berlanjut pada bulan Juli dengan menurunnya tingkat inflasi dibanding bulan Juni. Pada bulan Juli, tarif listrik tidak menyumbang angka inflasi karena berakhirnya program kenaikan tarif dasar listrik. Sementara, kebijakan di awal tahun terkait dengan cukai rokok yang diperkirakan akan menurun dan kembali normal setelah Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, hingga bulan Juli komoditi rokok kretek filter masih menyumbang inflasi. Diharapkan seiring kembali normalnya permintaan pasca hari raya Idul Fitri, harga komoditas rokok akan kembali stabil. Pada bulan Juli, komoditi yang masih menyumbang inflasi khususnya terkait dengan harga transportasi yang masih menunjukkan tingkat inflasi karena hari raya Idul Fitri yang berlangsung di akhir bulan Juni sehingga masih mempengaruhi tingkat inflasi pada bulan Juli. Hari raya Idul Adha akan menjadi momen dinamika harga di Indonesia khususnya harga daging sapi. Peningkatan permintaan sebelum dan selama hari raya tersebut harus segera menjadi perhatian pemerintah dalam rangka meredam gejolak harga yang mungkin terjadi dengan memastikan pasokan sapi di pasar tersedia mencukupi kebutuhan yang dipastikan akan naik secara signifikan.
Disusun oleh: Nugroho Ari Subekti