BALAI PENGUJIAN DAN PENYIDIKAN VETERINER JAKARTA
Indri Aldwiati 20305027 ABSTRAKSI Penyakit flu burung atau flu unggas (Bird Flu, Avian Influenza) adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza tipe A dan ditularkan oleh unggas. Penyakit flu burung yang disebabkan oleh virus avian influenza jenis H5N1 pada unggas di konfirmasikan telah terjadi di Republik Korea, Vietnam, Jepang, Thailand, Kamboja, Taiwan, Laos, China, Indonesia dan Pakistan. Sumber virus diduga berasal dari migrasi burung dan transportasi unggas yang terinfeksi. Kata Kunci : Veteriner endemi. Oleh karena itu Jepang melalui JICA
PENDAHULUAN
memberikan hibah ini untuk mengoptimalkan zaman,
penyidikan penyakit hewan khususnya flu
pemerintah Indonesia kembali bekerjasama
burung sehingga menekan risiko penyebaran
dengan pemerintah Jepang untuk
dan mutasi virus tersebut.
Dengan
merealisasikan
berkembangnya
bantuan
hibah
berupa
KOTA JAKARTA
peningkatan laboratorium veteriner untuk pengendalian flu burung dan penyakit hewan lainnya untuk Indonesia. Bantuan yang telah disepakati dua pihak sejak September 2007 itu diserahkan untuk merehabilitasi dua
Jakarta adalah ibu negara dan bandar terbesar Indonesia. Disebabkan luasnya yang amat besar. Jakarta terletak di bagian barat laut pulau Jawa. Koordinatnya adalah 6°11 LS 106°50 BT.
laboratorium di Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner (BPPV) Medan dan Lampung serta pembangunan satu BPPV baru di Subang.
Asal usul nama Jakarta bermula pada tanggal 22 Juni dengan penaklukan Sunda Kelapa oleh Fatahillah pada tahun 1527 yang telah memberi nama Jayakarta yang berarti
Indonesia adalah satu negara yang ikut terkena dampak besar jangkitan virus flu burung karena penyebarannya terjadi di 31 dari 33 provinsi yang ada, termasuk beberapa daerah juga sudah menjadi
kemenangan. Kemudian pada tahun 1619 telah diganti namanya oleh Belanda menjadi Batavia. Seiring waktu pada tahun 1942
nama Batavia diganti oleh pemerintahan Jepang menjadi Jakarta.
ZONA TERPILIH
Beberapa factor yang diperhatikan dalam rencana pusat penelitian veteriner ini yaitu : 1. Diperlukan lahan yang cukup luas. 2. Berada di daerah pinggiran Jakarta. 3. Dekat dengan peternakan di daerah JaBoDeTaBek. 4. Jauh dari pemukiman yang padat. 5. Mudah diakses jalur angkutan umum. 6. Tingkat kebisingan rendah.
Alternative site ketiga berada pada Jl. Sirsak Ujung Rt 03/14 Kel. Jagakarsa Kec. Jagakarsa Jakarta Selatan. Batasan Site Utara : berbatasan dengan pemukiman penduduk Timur : berbatasan dengan pemukiman penduduk dan lahan kosong Selatan : berbatasan dengan pemukiman penduduk Barat kosong
:berbatasan
dengan
lahan
Kondisi Site Kondisi fisik lahan merupakan lahan kosong Kontur lahan datar Peruntukan lahan berupa WTM (Wisma Taman) Fungsi lahan berupa pusat penelitian veteriner Lokasi lahan berada pada jalan kolektor sekunder Site berada 200 meter dari jalan kolektor primer
Peraturan Bangunan Luas lahan : 53124 m2 KDB
: 20%
KLB
: 2 Lantai
Luas Jalan
: ± 4 meter
Bangunan
: Jamak
TEMA STERILISASI
Garis Sepadan Bangunan Garis sepadan bangunan depan 15 meter Garis sepadan bangunan belakang 10 meter Garis sepadan bangunan samping 10 meter
Skema 1.1 Tema
Sterilisasi Kesimpulannya yaitu suatu tindakan untuk membunuh kuman pathogen dan apatogen beserta sporanya pada peralatan perawatan dan kedokteran dengan cara merebus, stoom, panas tinggi, atau
Transportasi Angkutan umum yang melewati yaitu : S12 (Cipedak - Pd.Labu)
menggunakan bahan kimia. Efisien / Efficiency Efisien
Bus Kopaja 616 (Cipedak Blok M)
mempunyai
meningkatkan
fungsi
efisiensi
untuk
eksperimen
hanya untuk mempercepat proses eksperimen Situasi Site
dan
diperlukan
untuk
mengatur
alat
eksperimen sesuai menurut corak teknik dan topik eksperimen berbeda. Kenyamanan / Comfortbright Kenyamanan terdapat pada warna dapat di akses, dimensi dan bentuk sesuai dengan memenuhi manusia fungsi rancangbangun,
pragmatis
dan
menyenangkan seperti halnya environmentfriendly bahan baku agar supaya memastikan kenyamanan bekerja.
personil
eksperimen
sedang
Keamanan / Safety Memastikan keselamatan sedang dalam proses eksperimen, terutama untuk bahan kimia eksperimen, di bawah keadaan seperti ini, barang sisa gas penuh
Gambar 1.1 Penerapan alat laboratorium pada bentuk massa
resiko, berbau dan beracun harus diusir
Bentuk gubahan massa bangunan
secara efektif untuk menjamin ekperimen
yang
personil sehat mental dan badan.
l i n gk a ra n . De n g a n m e lak uk an
bentuk
penambahan atau mengurangi bentuk
Orientasi
lingkaran.
Laboratorium diperlukan ilmu
disesuaikan dengan
riset
yang
untuk
pengetahuan
modern,
meningkatkan mengukur
dan
mempromosikan untuk menyimpulkan prestasi ilmiah meliputi state-of-the-art instrumen ilmiah dan peralatan eksperimen cukup.
Gambar 1.2 Bentuk gubahan massa
Warna yang dipakai yaitu putih serta sedikit material batu alam pada
BENTUK EKSTERIOR BANGUNAN Karena bangunan ini berfungsi sebagai laboratorium maka pengaplikasian
variasi dinding luar yang memberikan ciri khas dari setiap bangunan yang ada
tema ini didapat dari banyaknya peralatan yang dipakai untuk melakukan percobaan. Seperti gelas labuh, gelas ukur, gelas kimia, pipet ukur, tabung reaksi, alat bedah yang sering dipakai untuk para peneliti untuk meneliti suatu kasus yang sedang dihadapi.
Gambar 1.3 Penerapan warna dan material
2. Pola sirkulasi Pola pada site mengikuti orientasi yang
Terdapat 2 pengaplikasian tema yaitu :
diterapkan pada konsep yaitu efisien,
1. Bentuk massa mengikuti sifat-sifat alat
nyaman, dan aman.
laboratorium. Sebuah cairan diambil dari gelas labuh didih dipindahkan ke tabung reaksi berbentuk lingkaran.
tetesan
yang
berupa Gambar 1.4 Orientasi pada bangunan
Gambar 1.5 Entrance
Gambar 1.6 Entrance Gambar 1.9 Kamar Tidur 2
Gambar 1.7 Ged. Pengelola
Gambar 1.20 Lab. Standar
Gambar 1.8 Ged. Lab.
Gambar 1.15 Lab. Avian Influenza
HASIL RANCANGAN Gambar 1.9 Ged. Mess
Gambar 1.10 Selasar
Perspektif
BENTUK INTERIOR BANGUNAN Orientasi
pada interior bangunan
ini
mempunyai 3 unsur-unsur yaitu keselamatan, kenyamanan serta efisiensi menjadi utama ketika datang ke perencanaan laboratorium dan disain. Agar interior pada bangunan dibuat menyatu dengan lansekap dan bentuk bangunan serta penggunaan warna dan materil yang dipakai pada disain interior ini.
Gambar 1.11 Perpustakaan
Gambar 1.12 Ruang Rapat
Gambar 1.13 R. Kepala Balai
Gambar 1.14 Kamar Tidur 1
DAFTAR PUSTAKA
Pembentukan BPPV Regional VIII
Baraniah, Muchtar
A,2009. Mewaspadai
Penyakit Berbahaya pada Hewan dan Ternak.Penebar Swadaya. Depok. Inc., N ihon Sekkei .2009. Design Concept of BSL2 AI Laboratory Dic SubangDic Medan-Dic Lampung.Nihon Sekkei,Inc.Tokyo Japan. Inc.,Nihon
Sekkei.2009.Maintenance
Procedure and Flow for AI Labor at or y
Fa ci l i t ies . N i h o n
Sekkei, Inc.Tokyo Japan. Inc.,Nihon Sekkei.2009.Soft Component Guidance AI Laboratory Facility System Operation Manual .Nihon Sekkei,Inc.Tokyo Japan. JICA.2007.Basic Design Study Report on The Project for Improvement of Animal Health Laboratories for Diagnosises of Avian Influenza and Other Major Disease of Animals in T h e
R e p u b l i c
o f
Indonesia.J ICA.Jepang. Pertanian,Departemen.2004.Kumpulan Pedoman
Pengendalian
dan
Pemberantasan Penyakit Avian Influenza Pertanian.Jakarta.
(AI).Departemen
Pertanian, Departemen.2005.Organ isasi dan Tata
Kerja
Departemen
Pertanian. Departemen Pertanian.Jakarta. Pertanian,Departemen.2008.J ustifikasi
Subang. Departemen Pertanian.Jakarta. Primavetcom. 1 994.Informasi Teknis Produk-Produk Veteriner.Romindo Primavetcom.Jakarta. Sudaryani,Titik,Ir.2007.Teknik Vaksinasi & Pengendalian
Penyakit
Ayam.Penebar Swadaya.Depok. http://www.deptan.co.id, 20 Maret 2009. http://www.wikimapia.com, 25 Maret 2009. http://www.wikipedia.com, 13 April 2009. http://www.teknolgi .net/374.htm,
14
April
2009
Gambar 1.13 R. Kepala Balai
Gambar 1.14 Kamar Tidur 1