Kode penelitian: 0.13 Disversifikasi Pengolahan Catfish sebagai Aneka Makanan Ringan untuk Pengembangan Usaha Kecil Menengah Dra. Th. Dwi Suryaningrum, MS; Ir.Ijah Muljanah, MS Suryanti, S.Pi, M.Si; Prof. Dr. Hari Eko Irianto Ir. Murniyati
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan
LATAR BELAKANG
• Kudus merupakan salah satu sentra penghasil benih lele di Jawa Tengah. Tercatat ada 9 Kecamatan yang masyarakatnya berusaha dalam bidang pembenihan lele menyisakan banyak indukan yang tidak dimanfaatkan . Disamping itu produksi lele di kab Kudus cukup tinggi menghaslkan lele ukuran besar yang harganya murah • Daging lele afkir tersebut sangat sesuai untuk diolah menjadi produk siap saji seperti abon, produk berbasis daging lumat, seperti bakso, otak-otak, somay nugget, kaki naga dan produk siap saji lainnya serta pemanfaatan limbahnya • Teknologi pengolahan lele tersebut belum dikenal oleh masyarakat Kudus
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
1
PERMASALAHAN
• Produksi budidaya lele yang semakin meningkat • Belum termanfaatkan lele hasil indukan (lele afkir) • Konsumsi lele masih terbatas pada lele segar, belum dilakukan proses pengolahan
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
2
METODOLOGI • Ruang Lingkup Kegiatan Diseminasi Teknologi • Fokus Kegiatan Makanan dan Minuman
• Desain Penelitian Diseminasi teknologi aneka produk olahan lele di Kabupaten Kudus
• Tahapan – Metode Pelaksanaan Kegiatan (a) Penelitian pendahuluan untuk melakukan koordinasi dengan Dinas setempat serta mengumpulkan data dan informasi mengenai sumberdaya, teknologi pengolahan hasil perikanan yang sudah berkembang, jumlah kelompok pengolah, minat pengolahan terhadap produk olahan lele. (b) Penelitian pemasyarakatan teknologi dilakukan melalui kegiatan diseminasi dengan mengundang pengolah hasil perikanan di kabupaten Kudus. (c) Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan tujuan untuk melihat keberhasilan dan tingkat penyerapan dari teknologi yang sudah didiseminasikan.
• Perkembangan dan Hasil Kegiatan Pengembangan aneka produk olahan lele diikuti oleh 40 orang peserta. 42.7 % peserta berkeinginan mengembangkan usaha pengolahan aneka produk olahan lele. Hasil monitoring yang dilakukan melalui penyuluh pengolahan hasil perikanan menunjukkan bahwa ada 2 orang yang sudah memulai berusaha dalam bidang aneka produk olahan lele Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
3
SINERGI KOORDINASI • Lingkup dan bentuk koordinasi yang dilakukan Sinergi koordinasi dilakukan dalam rangka pelaksanaan diseminasi teknologi pengolahan aneka produk lele. Sinergi dilakukan mulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan dan monitoring diseminasi teknologi.
• Nama lembaga yang diajak koordinasi Dinas Kehutanan, pertanian dan Perikanan Kabupaten Kudus • Strategi pelaksanaan koordinasi Koordinasi secara intensif mulai dari proses perencanaan sampai dengan pelaksanaan di lapangan • Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan Pelaksanaan sinergi koordinasi antara peneliti BP4BKP dengan dinas perikanan dan kelautan Kabupaten Kudus telah berjalan dengan baik. Kegiatan ini juga melibatkan pihak ketiga sebagai penerima diseminasi teknologi yaitu para calon pengolah produk perikanan. Kegiatan koordinasi dilakukan sejak awal penelitian mulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan sampai dengan monitoring Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
4
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN • Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan supervisi dan bimbingan terhadap para pengolah yang ingin mengembangkan usaha pengolahan aneka produk lele • Wujud - bentuk pemanfaatan hasil kegiatan Terserapnya teknologi pengolahan aneka produk lele oleh masyarakat berupa pengembangan usaha baru pengolahan produk perikanan berbasis ikan lele. Keberhasilan pemanfaatannya diketahui setelah dilakukan monitoring dan evaluasi untuk melihat tingkat adopsi teknologi oleh para peserta pelatihan. • Data (jumlah dan demografi) pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan Pengolah produk perikanan di Kabupaten Kudus dan tidak menutup kemungkinan terjadinya penyebaran teknologi ke daerah sekitarnya. • Signifikansi pemanfaatan yang dirasakan pihak penerima manfaat hasil kegiatan Tumbuhnya industri rumah tangga yang berbasis lele ini akan menyerap peningkatan produksi budidaya lele, tersedianya diversifikasi produk olahan lele, meningkatkan lapangan kerja terutama ibu ibu rumah tangga sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
5
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN • Rancangan Pengembangan ke depan Pembimbingan dan supervisi para pengolah aneka produk lele melalui penyuluh dinas Pertanian, kehutanan dan Perikanan Kabupaten Kudus • Strategi Pengembangan ke depan - Agar pengolah dapat mengembangkan usahanya maka pembinaan Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan perlu dilakukan secara terus menerus. - Pemberian bantuan pemerintah melalui lintas Departemen, seperti Departemen Perindustrian, Lembaga Swadaya Masyarakat yang dikelola oleh Perguruan Tinggi, Pemda Propinsi atau Kabupaten. Sedangkan dari Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan dapat mendukung lebih lanjut melalui program Iptekmas (Iptek untuk masyarakat).
• Tahapan Pengembangan ke depan • •
Supervisi dan monitoring untuk pengembangan usaha aneka produk olahan lele menjadi usaha kecil menengah yang memiliki SKP Dukungan berupa supervisi, jaringan pemasaran dan pengembangan inovasi produk baru
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
6
FOTO KEGIATAN
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
7
TERIMA KASIH Dra. Th. Dwi Suryaningrum, MS; Ir.Ijah Muljanah, MS Suryanti, S.Pi, M.Si; Prof. Dr. Hari Eko Irianto Ir. Murniyati